anoreksia nervosa

Upload: sarnings-salam

Post on 14-Jul-2015

316 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANOREKSIA NERVOSA PENDAHULUAN Gangguan makan terjadi dari beberapa perilaku makan berupa perilaku mengurangi makan hingga pada perilaku mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Pola perilaku ini disebabkan oleh pengaruh distress atau disebabkan oleh beberapa faktor pengkondisian bentuk tubuh tertentu. Individu yang memiliki gangguan makan biasanya mereka makan dalam porsi tertentu, dalam jumlah kecil atau banyak, akan tetapi dorongan-dorongan kuat untuk melakukan perilaku tersebut merupakan permasalahan yang tidak bisa dikontrol oleh dirinya. Gangguan makan biasanya dimulai pada awal dewasa, beberapa laporan menyebutkan bahwa gangguan tersebut juga muncul di awal masa kanak-kanak yang berlanjut pada usia dewasa. Gangguan makan yang terjadi pada masa kanak-kanak biasanya mereka sembunyikan dari orangtua. Berdasarkan DSM IV, gangguan makan dibagi dalam 3 tiga tipe yakni anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan yang tidak terdefinisi.(1) Anoreksia nervosa merupakan kelainan makan pada perempuan muda yang sebelumnya sehat yang berkembang menjadi ketakutan yang sangat untuk menjadi gemuk. Anoreksia nervosa di tandai oleh gangguan citra tubuh yang berat dan usaha yang mati matian untuk menjadi kurus, seringkali sampai titik kelaparan. Gangguan telah di kenali selama berpuluh puluhan tahun dan telah di gambarkan pada berbagai macam orang dengan keseragaman yang menajubkan. Gangguan ini jauh lebih menonjol pada wanita di bandingkan laki laki dan biasanya memiliki onsetnya selama masa remaja. (2-3) Populasi yang mempunyai resiko ini sebagian besar adalah perempun kulit putih dengan latar belekang kelas menengah. Gangguan ini jarang terjadi pada pada perempuan berkulit hitam atau perempuan dari dunia timur, pada orang yang tidak mampu, dan pada laki laki. Kekuatan yang mendorongnya adalah keinginan untuk mengejar kekurusan, semua aspek kehidupan lain menjadi sekunder. Pada anoreksia nervosa tujuan ini di capai terutama dengan pembatasan radikal asupan kalori hasil1

akhirnya menjadi kurus. Hipotesis suatu gangguan psikologis dasar pada wanita muda dengan gangguan adalah konflik di sekitar transisi dari seorang anak perempuan menjadi wanita dewasa. Masalah psikologis yang berhubungan dengan perasaan tidak berdaya dan kesulitan menegakkan otonomi juga telah di perkirakan terlibat dalam perkembangan gangguan. (2-3) DEFINISI Anoreksia nervosa adalah jenis gangguan makan dimana individu menjaga bentuk tubuhnya agar tetap kurus atau untuk lebih kurus lagi dibawah berat normal. Individu dengan anoreksia nervosa sangat takut dirinya bertambah berat badan, ia akan mempertahankan rasa lapar secara ekstrim, bila ia merasa makan agak berlebihan maka ia akan segera memuntahkannya. Hal ini untuk mempertahankan atau mengurangi berat badan mereka melalui kontrol ketat asupan kalori mereka.(1,4) Defenisi anorekasi nervosa menurut DSM-IV adalah : (5) 1. Menolak mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan (misalnya, menurunkan berat badan untuk mempertahankan berat badan kurang dari 85% yang diharapkan; atau kegagalan untuk menaikan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, menyebabkan berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan).2. Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk,

walaupun sesungguhnya memiliki berat badan kurang 3. Gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri; berat badan atau bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau menyangkal keseriusan berat badannya yang rendah.

2

4. Pada wanita pascamenarki, amenore yaitu tidak ada sekurangnya tiga siklus menstruasi berturut-turut (seorang wanita dianggap mengalami amenore jika periodenya timbul hanya setelah pemberian hormon, misalnya, estrogen)

EPIDEMIOLOGI Gangguan makan dalam berbagai bentuk telah di laporkan pada sampai 4 % pelajar dan dewasa muda. Anoreksia nervosa telah di laporkan lebih sering terjadi selama beberapa decade belakangan ini di bandingkan di masa lalu, dengan meningkatnya laporan gangguan pada anak perempuan pubertas dan pada laki laki. Usia yang tersering untuk onset gangguan adalah pada awal 20 tahun. Anoreksia nervosa di perkirakan terjadi pada kira kira 0.5 sampai 1% gadis remaja. Gangguan ini terjadi 10 20 kali lebih sering pada wanita di bandingkan laki laki. Prevalensi wanita muda yang memiliki beberapa gejala anoreksia nervosa tetapi yang tidak memenuhi kriteria diagnostik diperkirakan adalah mendekati 5 %. Walaupun gangguan awalanya di laporkan paling sering terjadi pada kelompok kelas yang tinggi, survey epidemiologi terakhir tidak menunjukan distribusi tersebut. Gangguan ini paling sering pada Negara yang maju,dan mungkin ditemukan dengan frekuensi tertinggi ada wanita muda yang profesinya memerlukan kekurusan seperti model dan penari balet.(3) ETIOLOGI Faktor biologis, social, dan psikologis adalah terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa. (3) Faktor biologis Kelaparan menyebabkan banyak perubahan biokimia, beberapa diantaranya juga ditemukan pada depresi, seperti hiperkortisolemia dan nonsupresi oleh deksametason. Terjadi penekanan fungsi tiroid, amenore, yang mencerminkan3

penurunan kadar hormonal. Kelainan tersebut dapat dikoreksi dengan pemberian makanan kembali. Para ilmuwan menduga bahwa terdapat ketidaknormalan dalam mekanisme otak yang mengatur rasa lapar dan kenyang pada penderita anoreksia nervosa kemungkinan terbesar berkaitan dengan serotonin kimiawi otak. (3) Faktor sosial Penderita menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam masyarakat yang menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga adalah spesifik pada anoreksia nervosa. Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan memiliki riwayat keluarga depresi, ketergantungan alcohol, atau suatu gangguan makan. (3) Faktor psikologis dan psikodinamis Anoreksia nervosa tampaknya merupakan suatu reaksi terhadap kebutuhan pada remaja untuk menjadi lebih mandiri dan meningkatkan fungsi social dan seksual. Biasanya mereka tidak mempunyai rasa otonomi dan kemandirian, biasanya tumbuh di bawah kendali orang tua. Kelaparan yang diciptakan sendiri (self starvation) mungkin merupakan usaha untuk meraih pengakuan sebgai orang yang unik dan khusus. Hanya memalui tindakan disiplin diri yang tidak lazim pasien anoreksia dapat mengembangkan rasa otonomi dan kemandirian. (3-5) GAMBARAN KLINIS Ada 2 tipe Anoreksia nervosa : (3,6,7) 1. Tipe membatasi / restricting : selama episode anoreksia nervosa sekarang pasien tidak secara teratur terlibat dalam perilaku pesta makan dan mencahar. 2. Tipe mencahar / purging : selama periode anoreksia nervosa sekarang,paasien secara teratur terlibat dalam perilaku pesta makan atau4

mencahar ( yaitu muntah yang di induksi sendiri atau pemakaian keliru laksatif,diuretic atau enema ) Sindrom anoreksia nervosa biasanya dimulai sebelum atau segera setelah pubertas, tetapi banyak juga yang timbul kemudian ( biasanya pada pertengahan dua puluhan ). Banyak pasien yang kelebihan berat badan di masa anak anak. Tanpa mempertimbangkan penurunan berat badan di hebat, pasien menyangkal merasa lapar, kurus atau lelah. Mereka seringkali aktif secara fisis, dan olahraga rutin dalah umum. Setelah makan di ikuti oleh senam atau lari. Jika lingkungan sosial mengharuskan mereka untuk makan lebih banyak dari biasanya, muntah di induksi sesegera mungkin, sering dalam kamar kecil umum. (2) Gejala-gejala fisis anoreksia : ( 2,4,8,9) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ketakutan yang luar biasa akan kegemukan. Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal. Aminore biasanya ada Denyut jantung lambat. Tekanan darah lambat. Suhu tubuh rendah. Rambut yang tipis dan lembut atau rambut tubuh dan wajah yang berlebihan. 8. Mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita. 9. Gejala kekurangan gizi

10. Konstipasi

5

11. Gangguan pencernaan dan perut kembung 12. Dehidrasi 13. Kram otot 14. Gemetaran 15. Tumbuh rambut halus di wajah, punggung atau lengan 16. Payudara semakin datar 17. Rambut kusam, menipis dan mudah patah 18. Kulit kering dan pecah-pecah 19. Tangan dan kaki dingin 20. Detak jantung tidak beraturan

Diagnosis Pedoman diagnostic Anoreksia Nervosa menurut PPDGJ-III adalah (10) : Mempunyai ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita. yaitu:

Untuk suatu diagnosis yang pasti dibutuhkan semua hal seperti di bawah ini,

Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang seharusnya ( baik yang berkurang maupun yang tidak tercapai) atau Quetelets body mass index adalah 17,5% atau kurang.

Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindari makanan yang mengandung lemak dan salah satu hal di bawah ini :6

o o o o o

Merangsang muntah oleh dirinya sendiri Menggunakan pencahar Olah raga berlebihan Menggunakan obat penahan nafsu makan dan atau diuretika. Terdapat distorsi body image dalam psikopatologi yang spesifik dimana ketakutan gemuk terus menerus menyerang penderita, penilaian yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah.

o

Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypothalamicpiyuitary-gonadal aksis, dengan manifestasi pada wanita sebagai amenore dan pada pria suatu kehilangan minat dan potensi seksual. Juga dapat terjadi kenaikan hormon pertumbuhan, kortisol, perubahan metabolisme peripheral dari hormone tiroid, dan sekresi insulin abnormal. Jika onset terjadinya pada masa prubertas, perkembangan prubertas tertunda atau dapat juga tertahan. Pada penyembuhan, prubertas kembali normal, tetapi menarche terlambat.

o

Pemeriksaan laboratorium Tidak ada tes laboratorium tunggal yang mutlak mambantu menegakan diagnosa anoreksia nervosa. Urutan uji saring laboratorium adalah diperlukan pada orang yang memenuhi criteria anoreksia nervosa. Tes tersebut dapat berupa elektrolit serum dan tes fungsi ginjal, tes glukosa, EKG, kadar kolesterol, test supresi deksametason, dan kadar karoten. Klinisi mungkin menemukan penurunan hormon tiroid, penurunan glukosa serum, nonsupresi kortisol setelah deksametason, hipokalemia, peningkatan nitrogen urea darah, dan hiperkolesterolemia.(3) DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding anoreksia nervosa adalah dipersulit oleh penyangkalan pasien tentang gejalanya, kerahasiaan di sekitar ritual makan pasien yang aneh dan7

penolakan pasien untuk mencari pengobatan. dibawah ini adalah diagnosis banding untuk anoreksia nervosa.(3)1. Anoreksia nervosa harus dibedakan dengan dengan kekurusan pada

umumnya, terlalu kurus, tetapi penurunan berat badannya kurang dari 15% berat badan normal. Pemikiran sekarang diperkirakan, bahwa anoreksia nervosa adalah gangguan yang khusus, dan tidak mencerminkan penurunan berat badan yang berlanjut. 2. Gangguan organic, seperti tumor otak yang melibatkan jaras hypothalamuspituitary, penyakit Addison, Diabetes Mellitus, dan gangguan gastrointestinal. 3. Gangguan psikologi, pada umumnya pasien depresi mengalami suatu penurunan nafsu makan, sedangkan pada anoreksia nervosa mengaku memiliki nafsu makan yang normal dan merasa lapar. Pada agitasi depresif, hiperaktifitas yang ditemukan pada anoreksia nervosa adalah direncanakan dan merupakan ritual. Preokupasi dengan makanan yang mengandung kalori, resep makanan dan persiapan pesta pencicipan makanan adalah tipikal pada pasien anoreksia nervosa dan tidak ditemukan pada penderita gangguan depresif. Dan pada pasien dengan gangguan depresif tidak memiliki ketakutan yang kuat akan kegemukan atau gangguan citra tubuh, seperti yang dimiliki oleh pasien anoreksia nervosa.4. Fluktuasi berat badan, muntah dan penanganan makanan yang aneh dapat

terjadi pada gangguan somatisasi. Pada umumnya, penurunan berat badan pada gangguan somatisasi tidak menunjukan ketakutan morbid akan menjadi kegemukan seperti yang sering di temukan pada pasien dengan gangguan somatisasi tidak menunjukan ketakutan morbid akan menjadi kegemukan, seperti yang sering di temukan pada pasien dengan anoreksia nervosa.5. Anoreksia nervosa harus di bedakan dari bulimia nervosa, suatu gangguan

dimana pesta makan episodic, di ikuti oleh mood depresif, pikiran menyalahkan diri sendiri, dan sering kali muntah yang di induksi diri sendiri terjadi saat pasien mempertahankan berat badannya dalam rentang normal8

selain itu pada bulimia nervosa pasien jarang mengalami penurunan berat badan 15 %.

PENATALAKSANAAN Terapi yang menyeluruh dibutuhkan untuk menangani kasus anoreksia nervosa, termasuk didalamnya hospitalisasi jika dibutuhkan dan psikoterapi terhadap individu dan keluarganya. (3) Hospitalisasi Pertimbangan utama dalam penanganan anoreksia nervosa adalah mengembalikan keadaan gizi pasien, sebab dehidrasi, kelaparan dan gangguan keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Bahkan pada beberapa kasus, kematian, keputusan untuk menghospitalisasi pasien didasarkan pada kondisi medis umum pasien dan menjamin kerja sama pasien.(3) 1. Perawatan di rumah sakit. Clinical harus memutuskan pasien mana yang harus diberi perawatan di rumah sakit, dan yang tidak harus.1) kehilangan energi yang banyak, pada umumnya, pasien anoreksia

nervosa yang berada 20% di bawah berat badan yang diharapkan untuk tinggi badannya adalah dianjurkan untuk program rawat inap, dan pasien yang berada 30% di bawah berat badan yang diharapkan memerlukan perawatan rumah sakit psikiatrik yang terentang dari dua sampai 6 bulan..

9

2) Hypokalemi (