anlok central place theory

22
Teory Christaller and Losch Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat, kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” dapat terselesaikan. Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dalam penyelesaian mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan. Makalah ini juga berisi tentang penjelasan teori Central Place yang di kembangkan oleh Christaller dan Losch. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya. Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surabaya, Oktober 2014 1

Upload: himpunan-mahasiswa-planologi-its

Post on 27-Jul-2015

132 views

Category:

Engineering


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat,

kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” dapat terselesaikan.

Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota dalam penyelesaian mata kuliah Analisis

Lokasi dan Keruangan. Makalah ini juga berisi tentang penjelasan teori Central Place yang

di kembangkan oleh Christaller dan Losch.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan

ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik

dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua

pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama

penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis

ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama

penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Oktober 2014

Penulis

1

Page 2: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan..................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................4

1.3 Sistematika Penulisan...............................................................................................4

Bab II Review Literatur............................................................................................................5

2.1 Pengertian Central Place Theory (Teori Pusat Sentral)...........................................5

2.1.1 Range.................................................................................................................5

2.2.2 Treshold..............................................................................................................6

2.2 Asumsi Teori Christaller.............................................................................................6

2.2.1 Proses Model Christaller....................................................................................7

2.2.2 Studi Kasus Teori Christaller di Indonesia..........................................................8

2.2.3 Kelebihan Teori Christaller.................................................................................9

2.2.4 Kekurangan Teori Christtaller.............................................................................9

2.3 Teori Locsh................................................................................................................9

2.3.1 Asumsi teori Losch:..........................................................................................10

2.3.2 Teori lokasi pendekatan Losch.........................................................................11

2.3.3 Perbedaan Teori Losch dan Christaller............................................................11

2.3.4 Kelebihan Teori August Losch..........................................................................13

2

Page 3: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

2.3.5 Kekurangan Teori August Losch......................................................................13

BAB III................................................................................................................................14

Penutup..............................................................................................................................14

Kesimpulan.........................................................................................................................14

Daftar Pustaka....................................................................................................................15

3

Page 4: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Landasan dari teori lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada

lokasi. Dalam studi tentang wilayah, yang dimaksud dengan ruang adalah permukaan baik

yang berada diatasnya maupun dibawahnya. Lokasi menggambarkan posisi dalam ruang

tersebut (dapat ditentukan bujur dan lintangnya).

Teori lokasi mempelajari analisa keruangan dan aplikasinya yang dapat dipahami

melalui hubungan politis dan ekonomis antara satu daerah dengan daerah yang lain, bentuk

hubungan sosial ekonomi serta dapat memahami bagaimana bagaimana suatu daerah-

daerah berkembang berhubungan dengan daerah yang lain. Analisis pola keruangan yang

ada dalam suatu regional wilayah.

Teori lokasi adalah ilmu yang yang menyelidiki tata ruang (spatial order) dengan

kegitan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang

langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam

usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Dalam mempelajari lokasi berbagai

kegitan, ahli ekonomi regional  atau geografi terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang

yang dianalisis adalah datar dan kondisinya disemua arah adalah sama. Salah satu unsur

ruang adalah jarak. Jarak menciptakan ‘gangguan’ ketika manusia berhubungan  atau

berpegian dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam

teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi

kelokasi lainnya.

Dalam penentuan lokasi permukiman, dibutuhkan analisis dengan metode yang tepat

agar lokasi tersebut optimal. Penentuan lokasi permukiman ini perlu memperhatikan aspek-

aspek yang terdapat di dalamnya. Aspek tersebut dapat disebut sebagai satuan

permukiman. Adapun syarat dari satuan permukiman antara lain adanya lokasi (lahan)

dengan lingkungan dan sumber daya yang mendukung, adanya kelompok manusia

(masyarakat), sumber daya buatan, dan terdapat fungsi kegiatan ekonomi, sosial, dan

budaya. Teori Christaller (1993) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah

kota, dan distribusinya dalam satu wilayah. Bunyi teori Cristaller adalah jika persebaran

4

Page 5: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

penduduk dan daya beli sama baiknya dengan bentang alam, sumber daya, dan fasilitas

transportasinya semuanya berjalan seragam, lalu pusat-pusat permukiman menyediakan

layanan yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu

pusat permukiman lainnya.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat

Lokasi)” adalah untuk memahami Teori Pusat Lokasi yang dikemukakan oleh Walter

Christaller dan August Losch sebagai salah satu teori yang dipelajari dalam melakukan

analisis lokasi

1.3 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah yang berjudul “Central Place Theory (Teori Pusat Lokasi)” ini

memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang dari makalah

ini, tujuan penulisan dari makalah ini, serta sistematika penulisan dari makalah ini.

BAB II merupakan bab review literatur. Pada bab ini membahas tentang review

literatur yang digunakan dalam makalah ini.

BAB III merupakan bab penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, dan saran.

5

Page 6: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Bab II

Review Literatur

2.1 Pengertian Central Place Theory (Teori Pusat Sentral)

Teori Central Place diperkenalkan oleh George Walter Christaller pada tahun 1933.

Pengertian teori central place ini adalah menjelaskan tentang distribusi spasial kota dalam

ruang. Christaller berpendapat bahwa sebuah pusat permukiman atau pasar adalah

menyediakan barang dan jasa untuk populasi lingkungan sekitarnya. Teori ini menggunakan

2 prinsip dasar yaitu range dan threshold. Lokasi di suatu wilayah ditentukan oleh

thresholdnya atau kebutuhan area pasar minimum atas suatu barang maupun jasa untuk

ditawarkan secara ekonomis, contohnya membawa sebuah perusahaan dapat mengadakan

barang dan jasa dan menjaganya menjadi sebuah bisnis.

Teori ini dapat dinyatakan juga bahwa suatu lokasi dapat melayani berbagai

kebutuhan  yang terletak pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat sentral.

Tempat sentral tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai kemampuannya

melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk pelayanan tersebut digambarkan dalam segi

enam/heksagonal.

Gambar 1: Ilustrasi Range dan Threshold

Prinsip yang dikemukakan oleh Cristaller adalah :

2.1.1 Range

Range adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas

pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Contohnya ada seseorang

yang ingin membeli baju di lokasi Pasar Atum, range adalah jarak antara tempat

tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat orang tersebut membeli baju.

6

Page 7: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang

bersangkutan, maka penduduk cenderung akan membeli barang dan jasa ke pasar

lain yang lebih dekat.

2.2.2 Treshold

Treshold adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan

untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan,

yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang (Spatial

Population Distribution).

Dari komponen range dan treshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar (Market

Optimizing Principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi

di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat (Central Place). Pusat

tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah

pusat dalam range dan threshold membentuk lingkaran, maka akan terjadi daerah yang

bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki

kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu.

2.2 Asumsi Teori Christaller

Christallermengasumsikan teori tersebut yang berdasar pada sebuah asumsi dimana

model tersebut tidak dapat diterapkan pada situasi yang realistis. Asumsi yang digunakan

adalah:

1. Permukaan bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya homogen dimana

tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan kondisi

geografis.

2. Tidak terdapat batasan administrasi dan politis yang dapat menyimpangkan

perkembangan permukiman.

3. Tidak terdapat eksternal ekonomi yang mengganggu pasar.

4. Populasi tersebar secara merata diseluruh area dan tidak terdapat pusat

permukiman.

5. Banyak pedagang kecil menawarkan produk yang sama dan tidak ada keragaman

produk.

6. Semua pembeli memiliki daya beli yang sama.

7. Biaya transportasi sama ke semua arah dan ragamnya sebanding dengan jarak.

7

Page 8: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

8. Pembeli membayar, biaya transportasi produk atau layana.

9. Tidak ada akomodasi untuk inovasi atau kewirausahaan.

2.2.1 Proses Model Christaller

Mula-mula terbentuk area perdagangan satu komoditi berbentuk lingkaran dengan

range dan threshold tertentu. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold

dari Komoditi tersebut, lingkaran ini tidak tumpang tindih. Kemudian digambarkan lingkaran

berupa range dari komoditi tersebut yang tumpang tindih. Range yang tumpang tindih dibagi

antara dua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal heksagonal yang menutupi

seluruh wilayah yang tidak tumpang tindih. Tiap komoditi berdasarkan tingkatan rodenya

memiliki heksagonal sendiri-sendiri. Dengan menggunakan k = 3, barang orde I lebar

heksagonalnya 3 kali heksagonal barang orde II, dst. Tiap heksagonal memiliki pusat yang

besar-kecilnya sesuai dengan besarnya heksagonal tersebut. Heksagonal yang sama

besarnya tidak saling tumpang tindih, tetapi antaraheksagonal yang tidak sama besarnya

akan terjadi tumpang tindih. Terdapat komoditi yang range nya luas, sedang, atau kecil.

Hirarki yang sama memiliki daerah pemasaran yang tidak tumpang tindih, tetapi hirarki yang

berbeda memiliki daerah pemasaran yang tumpang tindih. Berbagai jenis barang pada orde

yang sama cenderung bergabung pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat itu menjadi

lokasi konsentrasi (kota)/centralplace. Pusat dari hirarki yang lebih rendah berada pada

sudut dari hirarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh

tiga hirarki yang lebih tinggi. Pusat dari beberapa wilayah yang lebih rendah berada di dalam

heksagonal dari pusat yang lebih tinggi.

Walaupun heksagonal hanya menggambarkan wilayah pemasaran dari barang

dengan orde yang berbeda, tetapi christaller mengaitkan teorinya dengan susunan orde

perkotaan. Ada kota yang menjual barang orde IV, III, dst. Kota yang menjual barang orde

tertinggi sampai terendah dinyatakan sebagai kota orde I. Makin rendah orde barang yang

bisa disediakan oleh suatu kota, orde kotanya juga makin rendah.

8

Page 9: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Gambar 2 Konsep Hexagon Christaller yang mendasari teori orde kota

Kondisi ini menimbulkan beberapa kota memiliki orde yang lebih tinggi daripada desa

yang memiliki orde yang lebih rendah. Akhirnya, muncullah konsep hirarki kota. Untuk setiap

urutan tertentu, secara teoritispemukiman akan memiliki jarak dari satu sama lain.

Pemukiman urutan yang lebih tinggi akan lebih jauh terpisah dari urutan yang lebih rendah.

Sistem jangkauan layanan K3

Jangkauan layanan pasar menurut Christaller; Lokasi pusat merupakan daerah

layanan prima yang menyediakan berbagai kebutuhan dari konsumen. Lokasi disekitarnya

merupakan lokasi yang lebih jauh dari pusat lokasi dengan pelayanan yang lebih rendah

sehingga mengikuti lokasi pusat terdekat

Sistem jangkauan layanan K4

Jangkauan Layanan Transportasi; Lokasi dengan tingkat pelayanan rendah berada

di batas heksagon , pada lokasi ini setengah dari lingkungan heksagon yang memiliki

layanan yang lebih rendah tertarik pada lokasi dengan layanan yang lebih tinggi.

Sistem jangkauan layanan K7

Jangkauan Layanan Administratif; Layanan adminsitratif dipusatkan pada lokasi

heksagon yang memiliki layanan yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Jangkauan

layanannya sampai pada satu lokasi heksagon disebelahnya sehingga jangkauan totalnya

adalah tujuh lokasi heksagon.

9

Page 10: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

2.2.2 Studi Kasus Teori Christaller di Indonesia

Penerapan model Christaller di Indonesia, salah satu contohnya dapat dilihat dari

hierarki layanan fasilitas kesehatan. Di tingkat kecamatan, PUSKESMASmelayani

kebutuhan kesehatan masyarakat pada level penyakitringan. Di tingkat kabupaten, terdapat

RSUP yang melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan ragam layanan yang lebih

bervariasi sehingga penyakit berat dapat ditangani dan jangkauan layanan yang lebih

jauh.Sedangkan di tingkat propinsi, RSUP mampu memberikan layanan kesehatan lengkap

untuk segala macam penyakit dan jangkauan layanan paling luas.

2.2.3 Kelebihan Teori Christaller

Teori Christaller memberikan peluang besar bagi para pemain industri baru untuk

berani meletakkan lokasi industrinya di tempat yang banyak tantangan persaingannya

dengan mempertimbangkan keuntungan maksimum yang di dapat. Pelaku industri

sebenarnya cenderung berorientasi pada keuntungan semaksimal mungkin dibanding

pengurangan biaya produksi namun mempengaruhi kualitas produk dan ketidaknyamanan

konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya teori lokasi Losch ini diharapkan para pelaku

industri sadar bahwa dengan adanya kebutuhan akan barang tersebut di suatu daerah maka

dengan meletakkan lokasi industri di situ wilayah pasar pun akan terbentuk sendirinya di

sekitar lokasi tersebut dan mencirikan produknya sebagai ciri khas ekonomi lokasi

sekitarnya tersebut. Salah satu hal banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak

terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke loaksi lainnya. Analisis ini dapat

dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah

pengaruhnya, dimana orang ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Hal

ini terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak lokasi dengan pusat

tersebut.

2.2.4 Kekurangan Teori Christtaller

Ada beberapa asumsi teori Christaller yang kurang relevan dengan kondisi saat ini.

Salah satunya adalah asumsi yang menyatakan bahwa wilayahnya adalah suatu daratan

yang rata, mempunyai ciri-ciri ekonomis sama dan penduduknya juga tersebar secara

merata tidak bisa digunakan bagi setiap wilayah karena pada kenyataannya atau kondisi

eksistingnya setiap wilayah memiliki topografi yang berbeda-beda yang tentunya akan

berpengaruh pada biaya transportasi, persebaran penduduk, dan juga ciri-ciri ekonomis.

Selain itu, faktor lain seperti teknologi kurang diperhatikan. Jangkauan suatu barang dan

10

Page 11: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

jasa tidak ditentukan lagi oleh biaya dan waktu. Lalu dengan kemajuan teknologi yang

semakin canggih, konsumen tidak selalu tidak memilih tempat pusat yang paling dekat. Hal

ini bisa disebabkan oleh daya tarik atau fasilitas sarana dan prasarana tempat pusat yang

lebih jauh tersebut lebih besar dibandingan dengan tempat pusat yang terdekat.

2.3 Teori Locsh

Teori Lokasi dari August Losch melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar),

berbeda dengan Weber yang melihat persoalan dari sisi penawaran (produksi). Losch

mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang

dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena

biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung

menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.

Kontribusi utama Losch adalah memperkenalkan potensi permintaan (demand)

sebagai faktor penting dalam lokasi industri, Kedua, kritik terhadap pendahulunya yang

selalu berorientasi pada biaya terkecil; padahal yang biasanya dilakukan oleh industri adalah

memaksimalkan keuntungan (profit–revenue maximation) dengan berbagai asumsi, Losch

mengemukakan bagaimana economic landscape terjadi, yang merupakan keseimbangan

(equillibrium) antara supply dan demand. Oleh karena itu Losch merupakan pendahulu

dalam mengatur kegiatan ekonomi secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional

modern.

                August Losch merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi

dengan segi permintaan sebagai variabel utama. Teori ini bertujuan untuk menemukan pola

lokasi industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Losch berpendapat

bahwa dalam lokasi industri yang tampak tidak teratur dapat diketemukan pola keberaturan.

2.3.1 Asumsi teori Losch: 

 Teori Losch berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber

bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama.

Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil

yang pada dasarnya ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan petani masing-masing.

Perdagangan baru terjadi bila terdapat kelebihan produksi. Untuk mencapai

keseimbangan, ekonomi ruang Losch harus memenuhi beberapa syarat sebagai

berikut :

11

Page 12: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual

maupun pembeli.

Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata

sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.

Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super-normal prpfit

sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual

barang yang sama di daerah tersebut.

Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada

untuk mencapai besar optimum.

Konsumen bersikap indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya

pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.

2.3.2 Teori lokasi pendekatan Losch

Losch melihat persoalan dari sis permintaan (pasar). Lorch mengatakan bahwa

lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumalah konsumen makin enggan membeli

karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus

memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar. Pandangan ini adalah mengikuti pandangan Christaller seperti diuraikan terdahulu.

Atas dasar pandangan diatas Losch cendrung menyarankan agar lokasi produksi berada

dipasar atau didekat pasar

2.3.3 Perbedaan Teori Losch dan Christaller

Dalam bukunya yang berjudul The Spatial Organization of Economy (1940), August

Losch, seorang ahli ekonomi Jerman, menyempurnakan teori central place milik Christaller

sehingga lebih sesuai dengan kenyataan di lapangan. Skema teori Losch dimulai dari lahan

pertanian yang berfungsi sebagai aktivitas pertanian yang merupakan aktivitas

perekonomian terkecil.

Berikut adalah beberapa hal yang membedakan teori Losch dengan teori Chistaller:

Teori Losch mengatakan bahwa fungsi pelayanan kepada konsumen juga didasarkan

pada struktur administrasi dan industri. Teori pusat layanan tidak hanya sebuah konsep

yang berguna untuk mempertimbangkan lokasi sebuah pusat perdagangan dan pelayanan

jasa, namun juga menggambarkan perbedaan perkembangan sebuah fungsi pelayanan satu

12

Page 13: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

dengan yang lain yang berdampak terhadap aktivitas perekonomian dan pergerakan orang,

sehingga lebih sesuai dengan realita pembangunan ekonomi kota dan wilayah yang ada,

serta lebih dapat menjawab isu-isu mengenai lokasi dan kelangsungan hidup dan aktivitas

perekonomian.

1. Losch beranggapan bahwa suatu pusat pelayanan memiliki fungsi yang

berbeda-beda. Setiap pusat pelayanan memiliki market area (wilayah pasar)

masing-masing yang dibatasi oleh range (jarak) dan threshold (ambang batas),

sehingga hirarki pasar akan muncul dengan sendirinya dan tidak perlu ditentukan.

Gambar: Menunjukkan bahwa setiap fungsi pelayanan memiliki wilayah pasar

masing-masing

2. Setiap fungsi pelayanan memiliki pangsa pasar masing-masing. Antara fungsi

pelayanan satu dengan yang lain dapat terjadi saling tumpang tindih sehingga

membentuk sebuah jaringan, sehingga menurut Losch, tidak semua orde pelayanan

tinggi dibentuk oleh jaringan orde pelayanan yang lebih rendah.

13

Page 14: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Gambar Jaringan Kota yang Dibentuk oleh Ragam Fungsi (Aktivitas) yang berbeda

2.3.4 Kelebihan Teori August Losch

Teori August Losch ini memberikan peluang besar bagi para pemain industri baru

untuk berani meletakkan lokasi industrinya di tempat yang banyak tantangan persaingannya

dengan mempertimbangkan keuntungan maksimum yang di dapat. Pelaku

industrisebenarnya cenderung berorientasi pada keuntungan semaksimal

mungkindibanding pengurangan biaya produksi namun mempengaruhi kualitas produk dan 

ketidaknyamanan konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya teori lokasi Losch ini

diharapkan para pelaku industrisadar bahwa dengan adanya kebutuhan akan barang

tersebut di suatu daerah maka denganmeletakkan lokasi industri di situ wilayah pasar pun

akan terbentuk sendirinya di sekitar lokasitersebut dan mencirikan produknya sebagai ciri

khas ekonomi lokasi sekitarnya tersebut

2.3.5 Kekurangan Teori August Losch

Di dalam teori August Losch ini tidak banyak memberikan teori baru, namun August

Losch memberikan kritisi terhadap teori yang dikemukakan Christaller sehingga tidak ada

kekurangan dari teori August Losch.

14

Page 15: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Lokasi usaha adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya

memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis sebuah usaha.

Disaat pemilik usaha telah memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi

tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha

mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik.

Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah organisasi memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada pelanggan, dan sering menghemat biaya pengiriman. Dari kedua

keuntungan tersebut, memberikan layanan yang lebih baik biasanya adalah lebih penting.

Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus lebih mendekatkan diri dengan semua

pelanggan mereka sehingga mereka bisa dekat dengan pasar mereka.

15

Page 16: Anlok central place theory

Teory Christaller and Losch

Daftar Pustaka

http://latahzanovi.blogspot.com/2013/06/teori-lokasi.html

http://www.academia.edu/5660010/August_Losch

http://denisisdea.blogspot.com/2011/09/teori-losch.htm

http://habib-geo.blogspot.com/2012/11/teori-lokasi-pendekatan-pasar-losch-dan.html

Eiselt, H.A. Foundation of Location Annalysis. Springer. New York

16