anion fosfat
TRANSCRIPT
Laporan Kimia Analitik KI-3121
PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR
Nama : Ansori Muchtar
NIM : 10510071
Kelompok : 0
Tanggal Praktikum : 05 Oktober 2012
Tanggal Laporan : 12 Oktober 2012
Asisten: Bang Han
Laboratorium Kimia Analitik
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika Dan IPA
Institut Teknologi Bandung
2012
PENENTUEN ANION FOSFAT DALAM AIR
I. Tujuan
Menentukan konsentrasi fosfat (PO43-) dalam sampel
II. Teori Dasar
Fosfat dalam jumlah kecil dapat menyebabkan lumut tumbuh dengan
baik di dalam reservoir air. Fosfat sering terdapat dalam berbagai jenis air
yang dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan di alam. Meskipun fosfat
juga terdapat dalam bentuk suspensi dan endapan, yang akan ditetapkan
dalam percobaan ini hanya fosfat yang larut.
Dalam suasana asam, asam fosfat dapat bereaksi dengan suatu asam
molibdat membentuk suatu asam kompleks heteropoli yang rumusnya
kadang-kadang ditulis sebagai H3[P(Mo3O10)4]. Bila dilarutkan dalam air,
asam heteropoli memberikan larutan berwarna kuning yang dapat
digunakan sebagai dasar penetapan ion fosfat secara kolorimetri. Asam
heteropoli dapat direduksi dengan pertolongan berbagai zat pereduksi
untuk menghasilkan larutan yang berwarna biru yang disebut sebagai biru
heteropoli atau biru molibden. Larutan biru molibden warnanya lebih kuat
daripada warna kompleks berwarna kuning. Penetapan fosfat dilakukan
menggunakan cara biru molibden tersebut.
Dalam suasana asam, reaksi yang membentuk kompleks asam
heteropoli yang berwarna kuning berlangsung lebih cepat, namun reaksi
yang membentuk warna biru molibden berlangsung lebih lambat dan
reaksi baru sempurna setelah jangka waktu 10-15 menit. Warna biru
senyawa tersebut tidak stabil dan dapat berkurang intensitasnya akibat
reaksi tambahan.
Perlu diketahui bahwa cara biru molibden ini hanya peka terhadap ion-
ion ortofosfat dan tidak peka terhadap ion-ion fosfat ganda seperti P2O72-
(pirofosfast). Tujuan analisa ialah penetapan kadar fosfat total, sehingga
larutan yang dianalisa harus diasamkan supaya mengubah fosfat ganda
menjadi ion fosfat. Penentuan kadar ion fosfat melalui spektrofotometri
UV/Vis.
III. Data Pengamatan
IV. Perhitungan dan Pengolahan Data
Kurva kalibrasi larutan standar fosfat
Konsentrasi Standar (ppm) Absorbansi pada λ=704.2 nm
0.00 0
0.50 0.1537
1.00 0.3175
1.50 0.4131
2.00 0.5384
2.50 0.6339
sampel 0.5271
0 0.5 1 1.5 2 2.5 30
0.10.20.30.40.50.60.7
f(x) = 0.252525714285714 x + 0.0271095238095238R² = 0.989849316845162
kurva Absorbansi terhadap konsentrasi ion fosfat
kurva kalibrasiLinear (kurva kalibrasi)
konsentrasi (ppm)
Ab
sorb
ansi
Persamaan garis y = 0.2525x + 0.0271.
Dengan A sampel= 0.5271. Maka:
0.5271 = 0.252x + 0.027
x =0.5271−0.0271
0.2525
x = 1.98019 ppm
V. Pembahasan
Fosfat merupakan anion fosfor yang berikatan dengan empat atom
oksigen, dan mempunyai muatan formal total -3. Fosfat terbagi menjadi 3
secara umum: asam orto fosfat (H3PO4), asam pirofosfat (H4P2O7), asam
metafosfat (HPO3). Spesi orto fosfat yang biasanya disebut dengan fosfat.
Berdasarkan fungsinya fosfat terdiri dari fosfat buatan dan fosfat organis.
Fosfat buatan terdiri dari limbah fosfat hasil detergen (surfaktan) pada
rumah tangga, industri pencucian, dan industri logam. Aplikasi dalam
mengetahui kadar anion fosfat buatan dalam air adalah menentukan
tingkat kecemaran limbah fosfat industri ke lingkungan. Sedangkan fosfat
organis misalnya kotoran dan sisa makanan. Fosfat organis sangat baik
digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebagai sumber P, dan penentuan
kadar fosfat organis sebagai parameter kesuburan tanah bagi tanaman.
Selain itu juga, metode analisis kuantitatif fosfat berfungsi dalam bidang
kesehatan, misalnya mengindentifikasi penyakit gagal ginjal melalui
perbandingan kadar fosfat normal dan kadar fosfat hasil uji urin.
Asam heteropoliokso diungkapkan dengan rumus umum H(8-n)
[Xn+M12O40] (M = Mo, W, dan X = B, Al, Si, Ge, P, As, Ti, Mn, Fe, Co,
Cu) memiliki struktur Keggin, yang strukturnya dielusidasi oleh J.F.
Keggin tahun 1934.
Gambar 1. Struktur Keggin – Asam heteropoliokso
Reaksi antara asam fosfat dan asam molibdat menghasilkan senyawa
asam heteropoliokso sebagai berikut:
H3PO4(aq) + 12 MoO3.H2O(aq) H3[P(Mo3O10)4](aq) + 12 H2O(l)
Asam fosfat Asam molibdat asam heteropoliokso
Dalam percobaan, penentuan konsentrasi fosfat dilakukan berdasarkan
absorbansi dari senyawa Mo(IV) hasil reduksi dari asam heteropoliokso
melalui penambahan SnCl2, pereduksian dilakukan karena asam
heteropoliokso menghasilkan warna kuning yang hampir tidak terlihat
diubah menjadi warna biru. Reduksi asam heteropoliokso memperbesar
absorptivitas (ε) larutan untuk menentukan absorban hukum Lambert Beer
(A = ε.b.c) yang lebih baik dan lebih sensitif, walaupun dalam keadaan
konsentrasi sedikit. Per Reaksi redoks ionnya sebagai berikut:
Sn2+ (aq) + Mo6+ (aq) Mo4+ (aq) + Sn4+ (aq)Kuning Biru
Melalui metode kurva kalibrasi berdasarkan absorban senyawa Mo(IV)
terhadap konsentrasi, hasil konsentrasi yang didapatkan sama dengan
konsentrasi fosfat karena reaksi stoikiometris memiliki koefisien yang
sama, dengan asumsi seluruh asam heteropoliokso tereduksi oleh SnCl2
menjadi Mo(IV). Kurva kalibrasi yang didapatkan menunjukkan
kelinearan yang baik, sehingga dapat memperkecil kesalahan dalam
pengukuran. Metode lain dalam penentuan konsentrasi fosfat adalah
dengan menggunakan Axial Reader melalui perbandingan warna sampel
dan warna standar, kemudian hasil didapatkan dalam satuan ppm.
Kelebihan metode penggunaan asam heteropoliokso dalam penentuan
konsentrasi fosfat adalah asam heteropoliokso mudah tereduksi bahkan
untuk bahan pereduksi yang lemah, dan menghasilkan warna biru tua yang
lebih sensitif dalam pengukuran absorban. Kelemahan metode ini adalah
Mo(IV) berwarna biru tua yang dihasilkan tidak stabil sehingga
pengukuran absorbansinya berangsur-angsur berkurang dan memperbesar
kesalahan dalam penentuan konsentrasi.
VI. Kesimpulan
Konsentrasi anion fosfat dalam sampel air adalah 1.98019 ppm
VII. Daftar Pustaka
Baltz. Colorimetric Determinations of Non Metal. Interscience Publisher. p 379-383.Day dan Underwood. Quantitative Analysis, Laboratory Manual, 3rd ed. Prentice Hall of India. p 1783.