angiofibroma
TRANSCRIPT
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 1/24
Margaretha
11-2008-033
FK.UKRIDA
ANGIOFIBROMA
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 2/24
SINONIM
juvenile angiofibroma, juvenile nasopharyngeal
angiofibroma (JNA), nasal cavity tumor, nasal
tumor, benign nasal tumor, tumor hidung (nose
tumor), nasopharyngeal tumor, angiofibroma
nasofaring belia.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 3/24
DEFINISI
tumor jinak pembuluh darah di nasofaring yang
secara histologis jinak namun secara klinis
bersifat ganas karena berkemampuan merusak
tulang dan meluas ke jaringan di sekitarnya,
misalnya: ke sinus paranasal, pipi, rongga mata
atau tengkorak (cranial vault), sangat mudah
berdarah dan sulit dihentikan.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 4/24
EPIDEMIOLOGI
Insiden angiofibroma tinggi dibeberapa bagiandari belahan dunia, seperti pada Timur Tengahdan Amerika
Walapun angiofibroma merupakan tumor jinakyang paling sering pada nasofaring, tetapi
jumlahnya >0,05% dari tumor kepala dan leher
Pada laki-laki dan umur rata-rata yang terkenasekitar 14 tahun (Harrison, 1976).
bervariasi antara umur 7 dan 19 tahun (Martin,Ehrlich dan Abela, 1948).
jarang pada pasien lebih dari 25 tahun.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 5/24
ETIOLOGI
Etiologi tumor ini masih belum jelas, berbagaimacam teori banyak dikemukakan.
Teori jaringan asal, bahwa tempat perlekatanspesifik angiofibroma adalah di dindingposterolateral atap rongga hidung. Faktor
hormonal dikemukakan sebagai penyebabnya.
Banyak bukti memperlihatkan secara langsungadanya reseptor seks-hormon, seperti reseptor
androgen (RA), reseptor estrogen (RE), danreseptor progesteron (RP), pada tumor ini.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 6/24
PATOGENESIS
Tumor pertama kali tumbuh di bawah mukosa di
tepi sebelah posterior dan lateral koana di atap
nasofaring→tumbuh besar dan meluas di bawah
mukosa, sepanjang atap nasofaring, mencapai
tepi posterior septum dan meluas ke arah bawah
membentuk tonjolan massa di atap rongga
hidung posterior.
Perluasan ke arah anterior akan mengisi rongga
hidung, mendorong septum ke sisi kontralateral
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 7/24
Pada perluasan ke lateral, tumor melebar ke arah
foramen sfenopalatina, masuk ke fisura
pterigomaksila dan akan mendesak dinding
posterior sinus maksila. Bila meluas terus, akan
masuk ke fossa intratemporal yang akan
menimbulkan tonjolan di pipi, dan rasa penuh di
wajah.
Apabila tumor telah mendorong salah satu atau
kedua bola mata maka tampak gejala yang khas
pada wajah seperti muka kodok
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 8/24
Perluasan ke intrakranial dapat terjadi melalui
fossa intratemporal dan pterigomaksila masuk ke
fossa serebri media. Dari sinus etmoid masuk ke
fossa serebri anterior atau dari sinus sfenoid ke
sinus kavernosus dan fosa hipofise
Secara makroskopik, angiofibroma nampak
sebagai keras, berlobulas. Warnanya bervariasi
dari merah muda sampai putih. Bagian yang
terlihat di nasofaring dan dibungkus oleh
membran mukous tetap berwarna merah muda,
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 9/24
GAMBARAN KLINIK
Gejala
Obstruksi nasal
Epistaksis, biasanya unilateral dan rekuren
(berulang)Sakit kepala, terutama jika sinus-sinus
paranasalis tersumbat
Muka bengkak
Tuli konduktif akibat obstruksi tuba eustachius
Diplopia (penglihatan ganda
Gejala lain: anosmia, rekuren otitis media, nyeri
mata , otalgia, pembengkakan palatum,
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 10/24
Tanda
Tampak massa merah keabu-abuan yang terlihat
jelas di faring nasal posterior, nonkapsul dan
seringkali berlobus; dapat tidak bertangkai atau
bertangkai.
Mata menonjol (proptosis, palatum yang
membengkak, terdapat massa mukosa pipi
intraoral, massa di pipi.
Tanda lainnya termasuk otitis serosa karena
terhalangnya tuba eustachius, pembengkakan
zygomaticus, dan trismus (kejang otot rahang)
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 11/24
Gambar 1. Angiofibroma
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 12/24
DIAGNOSIS
Diagnosis angiofibroma ditegakkan berdasarkan
gejala klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan
penunjang lainnya.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 13/24
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium : (3)
- Hb, karena sering ditemukan keadaan anemiayang kronis.
Pemeriksaan Penunjang :
1. Biopsi
Tidak dilakukan karena merupakan kontraindikasisebab dapat mengakibatkan perdarahan yang
masif.2. Histologis
terdiri dari jaringan fibrosa padat menyisipkandengan pembuluh darah dari ukuran bervariasi
dan konfigurasi. dindingnya hanya dari lapisan
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 14/24
3. Pemeriksaan radiologis konvensional (fotokepala potongan antero-posterior, lateral danposisi Waters) terlihat tanda “Holman Miller”→pendorongan prosesus pterigoideus kebelakang, sehingga fisura pterigo-palatinamelebar.
4. CT-ScanDengan zat kontras akan tampak secara tepatperluasan massa tumor serta destruksi tulang ke jaringan sekitarnya. Juga terlihat perluasan sinus
sfenoid atau invasif dari pterygomaksillaris danfossa infratemporal
Gambar 2. Potongan koronal, lesi mengisi rongga nasal kiri dan
sinus etmoid, menghambat sinus maksila dan deviasi septumnasal ke sisi kanan.
Gambar 3. Potongan koronal, menunjukkan perluasan lesi ke
sinus kavernosus
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 15/24
5. Angiografi
gambaran vaskuler yang banyak, terlihat lesi
vaskuler yang terutama disuplai oleh cabang dari
arteri maxillaris interna. Terutama dilakukan pada
kasus dengan kecurigaan adanya penyebaran
intrakranial atau pada pasien dimana pada
penanganan sebelumnya gagal
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 16/24
KLASIFIKASI Klasifikasi menurut SESSION sebagai berikut :- Stadium IA : tumor terbatas di nares posterior &
atau nasofaringeal
- Stadium IB : tumor meliputi nares posterior & atau
nasofaringeal dengan meluas sedikitnya 1 sinusparanasal.
- Stadium IIA : tumor meluas sedikit ke fossapterigomaksila
- Stadium IIB :tumor memenuhi fossapterigomaksila tanpa mengerositulang orbita.
- Stadium IIIA :tumor telah mengerosi dasar
tengkorak & meluas sedikit ke intrakranial.-
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 17/24
Klasifikasi menurut FISCH sebagai berikut :
Stadium I : tumor terbatas di rongga hidung,nasofaring tanpa
mendestruksi tulang
Stadium II : tumor menginvasi fossa
pterigomaksila, sinus paranasal
dengan destruksi tulang
Stadium III : tumor menginvasi fossa
infratemporal, orbita dengan atau regio
paraselar
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 18/24
DIAGNOSIS BANDING
Granuloma piogenik (pyogenic granuloma).
Polip koanal (choanal polyp).
Polip angiomatosa (angiomatous polyp).
Kista nasofaringeal (nasopharyngeal cyst). Kordoma (chordoma).
Keganasan : karsinoma nasofaringeal, limfoma,rhabdomyosarcoma
Polip nasal
Polip antrokoanal (antrochoanal polyp)
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 19/24
PENATALAKSANAAN
Terapi Medis- Terapi hormonal
1. Flutamide hormonal, suatu nonsteroid
androgen blocker atau testosterone receptorblocker, efektif untuk mengurangi ukuran tumor
pada stadium I dan II
2. Diethylstilbestrol (5 mg peroral untuk 6 minggu)
sebelum eksisi dapat mengurangi vaskularisasi
JNA
3. Doxorubicin dan dacarbazine disia kan ika
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 20/24
- Embolisasi → dilakukan dengan memasukkan
suatu zat dalam pembuluh darah untuk
membendung aliran darah
- Radioterapi :
Radioterapi stereotactic (yakni: pisau Gamma)
Radioterapi three-dimensional conformal → JNA
yang luas (extensive) atau penyebaran hingga
intrakranial
External beam irradiation , paling sering
digunakan untuk penyakit intrakranial yang tidak
T i P b d h
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 21/24
Terapi Pembedahan
- Teknik rinotomi lateral, transpalatal,transmaksila, atau sphenoethmoidal digunakan
untuk tumor-tumor yang kecil (Klasifikasi Fischstadium I atau II).
- Pendekatan fossa infratemporal digunakanketika tumor telah meluas ke lateral.
- Pendekatan midfacial degloving , dengan atau
tanpa osteotomi LeFort, memperbaiki akses
Preoperative Lateral Rhinotomy Postoperative
Gambar 4. Teknik rinotomi lateral
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 22/24
- Pendekatan translokasi wajah dikombinasikan
dengan insisi Weber-Ferguson & perluasankoronal untuk kraniotomi frontotemporal dengan
midface osteotomies untuk jalan masuk.
- Pendekatan extended anterior subcranial
memudahkan pemotongan tumor sekaligus
(enbloc), dekompresi saraf mata, & pembukaan
sinus kavernosus.
- Intranasal endoscopic surgery dipersiapkan untuk
tumor yang terbatas pada rongga hidung dan
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 23/24
KOMPLIKASI
perluasan intrakranial (penyakit stadium IV) perdarahan yang tak terkontrol dan kematian
iatrogenic injury terhadap struktur vital dantransfusiperioperatif.
perdarahan yang banyak (excessive bleeding).
Transformasi keganasan (malignanttransformation).
Kebutaan sementara (transient blindness) hasilembolisasi
Osteoradionecrosis & atau kebutaan karenakerusakan saraf mata dapat terjadi dengan
radioterapi.
5/17/2018 ANGIOFIBROMA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/angiofibroma-55b07ca20d96f 24/24
PROGNOSIS
Berbagai faktor risiko yang berkaitan dengan
berulangnya JNA adalah: keberadaan tumor di
fossa pterigoideus & basisphenoid, erosi clivus,
perluasan intrakranial, suplai darah arteri karotid
interna, usia muda, & ada tidaknya sisa tumor.
Embolisasi preoperatif me↓ angka morbiditas &
kekambuhan
Meskipun tidak bersifat seperti kanker,
i fib d t t b