anggaran sebagai alat bantu perencanaan i)an pengendalian
TRANSCRIPT
Anggaran Sebagai Alat Bantu Perencanaan I)an Pengendalian Mallajenlen, Serta
Aplikasinya Dalanl Perusahaan ( Sm'vai pada PT. Telkom )
Olelz :
Biro Tugiman
NIK. 21 094
P/1KULTAS EKONOA1! UNIVERSITAS KATOLlf( PARA!IYANGAN
1998
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diketahui bahwa sebelum terjadinya pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian, maka tidaklah terlepas adanya suatu perencanaan kegiatan organisasi, dan
apabila penganggaran dipersiapkan dengan baik, maka dapat diharpkan sasaran organisasi
akan dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan dari kegiatan organisasi yang dikuantifikasikan dalam bentuk mata uang
umumnya dinamakan rencana kegiatan dan anggaran atau sering disebut budgeting. Dengan
rencana kcrja dan anggaran maka pimpinan organisasi dapat mengendalikan kegiatan
operasional dari sejak perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporan hasil kegiatan.
Selanjutnya laporan hasil kegiatan merupakan info1111asi yang dapat dipergunakan sebagai
umpan balik untuk perencanaan kegiatan di masa yang akan datang.
Dalam . rangka pelaksanaan tug as Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Parahyangan dengan surat tugas nomor : 09101IKtr.l1998 tanggaI 9 Januari 1998 sebagai
pelaksanaan Tridha1111a Perguruan Tinggi, selanjutnya dengan dasar pemikiran seperti di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian bidang anggaran, untuk menjawab pertanyaan ;
apa fungsi anggaran itu bagi manajemen, dan bagaimana aplikasinya dalam perusahaan ?
Dalam pe1aksanaan penelitian, penulis memilih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai
objek penelitian.
Dengan penelitian ini penulis berupaya untuk mengetengahkan sistem penyusunan
anggaran di PT. Telkom yang sudah go public sejak tahun 1995. Harapan penuIis dari hasil
penelitian ini dapat memberikan sedikit gambaran bagi mereka yang be1111inat pada bidang
pcranggaran serta memberikan sumbangsaran guna pengembangan ilmu bidang akuntansi
serta pencrapannya.
DaIam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran
PT. Tclekomunikasi Indonesia, Tbk. khususnya jajaran bidang anggaran, yang telah banyak
membantu penulis daIam pelaksanaan penelitian. Dcmikian pula terima kasih penulis
sampaikan kepada seluruh sivitas akademik Universitas Katolik Parahyangan yang telah
ban yak mendukung penulis dalam penyelesaian tulisan ini, serta tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan sejawat pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran
angkatan 1997 / 1998 yang tclah banyak memberikan masukan.
Semoga hasil pcnelitian ini bennanf~lat bagi semua.
Bandung, 27 Januari 1998
Hiro Tugiman NIK. 21 094
DAFTAR lSI
Halaman
Daftar lsi ....................................................................... .
Kata Pengantar....................................................................................... II
I. {] rgensi Anggaran ........................................................................ .
1.1 Pcndahuluan ....................................................................... .
1.2 Manfaat Anggaran ................................................................. 4
II. lIustrasi Anggaran Induk ..... .......................... ........... ......... ............. 12
2.1
2.2
Pcrusahaan Industri ................................................................ 12
Mcrancang Anggaran Laba Rugi beserta Skedul Pendukungnya ........... 15
Activity Based Budgeting............................................... .......... 16
III. Akuntansi Pertanggungjawaban ....................................................... 20
3.1 Struktur Organisasi dan Akuntansi Pertanggungjawaban..................... 20
3.2 llustrasi Akuntansi PeJianggungjawaban ........................................ 22
3.3 Aspck Manusia dalam Organisasi ............................................... 28
IV. Objek Penelitian ................................................ ............................ 31
4.1 Struktur Organisasi PT. Tclkom............................ ...................... 31
4.2 Pcdoman dan Kebijakan Umum Penyusunan Anggaran PT. Telkom .. ... .. 33
4.2.1 Pendahuluan...................................................... ......... 33
4.2.2 Maksud dan Tujuan ..... ........ .... ... .. ........ .. ....... ..... .......... 34
4.2.3 Dsar dan Arah Penyusunan RKAP Tahun 1998....................... 35
4.2.4 Sasaran RKAP Tahun 1998 ............................................ ..
4.2.5 Kcbijaksanaan Strategis RKAP Tahun 1998 ......................... .
4.2.(j Mckanisme Penyusunan Anggaran ................................... .
4.2.7 PCllYLlsLlllaH RKAtT) PT. Tdk01ll Tahull 1998 ......................... .
4.2.8 Evaluasi RKAP Tahun 1997 dan 1998 ................................ .
37
39
53 r"7 .J I
92
4.3 RCllcana Kcgiatan dan Anggaran Perusahaan PT. Tclkom Tahun 1998 ... 95
V. Pembahasan dan Simpulan.................................. ............................. 104
5.1 Umum ............................................................................... 104
5.2 Khusus ............................................................................... 104
Daftar Pustaka....................................................................................... 116
I. URGENSI ANGGARAN
1.1 Pendahuluan
Rudgctirl£ atall aoggaran rllcrupakan rcncana kcgiatan yang
difonnulasikan dengan uang. Dengan demikian anggaran mengkuantifikasikan
rencana tindakan masa depan. Sistem peranggaran dibentuk berdasarkan
pelaksanaan historis yang diperluas dengan memasukkan pertimbangan
pelaksanaan masa depan. Sistem anggaran mcmacu perspcktif manajer ke
dcpan. Mam~icr menyiapkan anggaran keuangan dan non keuangan.
Anggaran kcuangan merinci pendapatan yang diharapkan dan dampak biaya
yang dircncanakan orgamsasl. Anggaran non keuangan, atall fisik,
mcmfokllskan pada mesin, ruang, peralatan, pekerja, dan sebagainya.
Anggaran diperlukan karena keadaan yang tidak muagkin dihindarkan
apabila kcgiatan organisasi sudah semakin besar dan komp1ek. Dalam
organisasi baru yang kecil, pengamatan perorangan biasanya merupakan alat
pengcndalian yang dominan. Seorang manajcr melihat, menyentuh, dan
mendengar hubungan an tara masukan dan keluaran, dan dia mengamati
pekerjaan dan tindakan berbagai pegawai.
Sctclah bcrlangsung lama, manajer menambahkan catatan historis
dalam pcngamatan personalnya. Catatan historis memungkinkan manajer
untuk membandingkan prestasi saat ini dengan prestasi di masa lalu.
Hagaimana satu bagian berprestasi dalam tahun 19x2 dibandingkan dcngan
tahun 19x 1 ? Analisis prestasi masa lalu dapat membantu memperbaiki
prestasl masa datang, karcna manaJer harus mcnghadapi beberapa periode,
bukan hanya satu periodik.
Saat organisasi menjadi matang, peranggaran mcnjadi langkah penting
dalam pertumbuhan dan perbaikan sistcm akuntansi. Manajer akan
mcncmukan ban yak bennanfaat untuk membandingkan prestasi aktual daJam
tahun 19x2 dengan rencana yang telah disiapkan untuk tahun 19x2. Sistcm
anggaran membantu mcmajukan perspektifmasa depan.
Sistcm anggaran tclah tcrbukti mcmcnuhi pcngUJlan biaya tcrhadap
manfaat. Biasanya, organisasi mcmbuat sistcm anggaran sccara sukarcla
bukan scbagai hasil tckanan pihak luar scpcrti kcwajiban pcmcrintah at au
pcrundang-undangan, Mcngapa ? Karcna sistcm anggaran mcngubah
pcrilaku manusia, dan kcputusan tcrscbut tclah diambil olch manajcmcn
puncak. Misalnya sistcm anggaran mcndorong manajcr mcnggunakan horison
rencana waktu yang lcbih panjang. Scbagai hasilnya, banyak potcnsi masalah
sudah dapat diramalkan dan dapat dihindari.
Pcngcrtian budget atau anggaran adalah pemyataan kuantitati f dari
rcncana tindakan dan suatu alat bantu untuk mcngkoordinasikan dan
mengimplcmcntasikan rcncana ini. Manajer mcmfom1Ulasikan anggaran bagi
organisasi scbagai kcscluruhan atau untuk sub unit. Anggaran induk atau
master budget mcngiktisarkan proycksi keuangan dari scluruh rcncana dan
anggaran orgamsasl. Anggaran induk menguraikan rcncana kcuangan bagi
scluruh fungsi. Anggaran mcngkuantifikasikan harapan manajcmcn mengenai
laba di masa datang, arus kas, dan posisi keuangan. Harapan ini bcrasal dari
pcmantauan yang ccrmat atas masa depan organisasi, untuk sctahun dari
sckarang atau lima tahun dari sckarang ?
Bauan 1 v
Anggaran dan Laporan Pclaksanaan
Vice President I·
Manajer merencanakan dan bC11indak, dcngan mcmakai anggaran dan
peralatan lain
Manager Manajer mengevaluasi, dng mema kai laporan yang membandingan hasil aktual dengan anggaran
Manager
2
Dalam bagan tersebut ditunjukkan bagaimana anggaran dan laporan
prestasi membantu manajer. Peranan kunei yang dimainkan anggaran
diseluruh proses adalah realisasi dari apa yang direneanakan. Akan tetapi,
anggaran juga berperan dalam fungsi-fungsi lainnya an tara lain koordinasi
aktivitas, implementasi reneana, komunikasi, otorisasi penting, khususnya
dalam peranggaran pemerintah dan peranggaran nirlaba, di mana anggaran
berfungsi sebagai persetujuan dan batas at as untuk pengeluaran manajemen.
Organisasi yang dikelola dengan baik biasanya mempunyai siklus
anggaran sebagai berikut :
1. Mereneanakan prestasi organisasi baik seeara keseluruhan maupun sub
unit. Keseluruhan tim manajemen sepakat terhadap apa yang
diharapkan.
2. Menyediakan kerangka aeuan, seperangkat harapan spesifik yang dapat
dibandingkan dengan hasil aktual.
3. Menyelidiki perbedaan dari rencana,
perbaikan setelah dilakukan evaluasi.
kalau diperlukan tindakan
4. Perencanaan kembali, dengan mempertimbangkan umpan balik dan
perubahan kondisi
Anggaran induk meliputi dampak dari keputusan operasi (operating)
dan keputusan pendanaan (financing). Keputusan operasi berpusat pada
perolehan dan penggunaan sumber daya yang terbatas. Keputusan pcndanaan
111Cl1gkol1scntrasikan pacta bagai111al1a 111Cfidapatkan dal1d untuk rncrnpcrolch
sumber daya.
_~ggar~::$~4 4!~:~~~,;~~~¥~~>Pa:~:P~h'gen;j;Ji~~ Mal!ajemen;'~eJ1!! ':4Pb~k~j~~~~I~¥,f~~s~h{Jfin> (Sw,-v4i p~dl1,lT. \7elek~'!ilfl1ibi~i !~doli£Si,:; Tbk) 3 '.','c' C":,"; .:; ,C".7, '/:~, .• ';:; _.::; •• ~._
1.2 Manfaat Anggaran
Dalam pelaksanaan kegiatan apapun hampir semuanya
mempergunakan anggaran atau rencana sebelum kegiatan dilaksanakan.
Apalagi dalam kegiatan perusahaan, tidak munglcin mclakukan kcgiatan tanpa
berpedoman pada anggaran.
Survai atas perusahaan dalam banyak negara menunjuklcan bahwa
Icbih dari 90% perusahaan menggunakan anggaran. Survai dari perusahaan
pcrllsahaan Jepang menllnjllkkan bahwa perencanaan dan pengendalian
anggaran merupalcan teknik manajemen biaya yang paling penting untuk
" costing down" (secara kontinyu mengurangi harga pokok produk). Sistem
anggaran sangat lazim pada perusahaan besar, dan sistem mereka sangat
terfom1alisasi. Meskipun demikian, bisnis kecil juga mcnggllnakan anggaran
tetapi dengan cara yang lcurang terstruktur.
Anggaran merupakan ciri utama dari kebanyakan sistem pengendalian
manaJemen. Kalau dikelola dengan cem1at, anggaran akan (1) mcmbantu
perencanaan, (2) menyediakan kriteria prestasi atau pelaksanaan, dan (3)
meninglcatkan komunikasi, koordinasi dan pengendalian dalam organisasi.
Strategi dall Rel1cana
Seringlcali eksckutif mcngik~uti pralctclc " mar1ajCl11Cll bcrdasarkan
krisis." Organisasi atau individu terjebak dalam situasi yang tidak
dikehendaki yang harus diantisipasi atau dihindarkan. Kontribusi anggaran
yang terbesar kepada manajemen adalah memberikan rencana-rencana untuk
kondisi yang berubah-ubah, dan fungsi ini mcrupakan fungsi pengendaJian
secara menyeluruh.
4
Peranggaran merupakan bagian integral dari strategi dan taktik.
Strategi (strategy) adalah istilah luas yang biasanya bennakna seleksi atas
tujuan menyeluruh. Taktik (tactic) adalah cara umum untuk mencapai tujuan
stratejik. Analisis strategi meliputi pertimbangan atas pertanyaan-pertanyaan
berikut;
1. Apa tujuan atau sasaran menyeluruh organisasi kita ?
2. Apakah pasar untuk produk kita pasar lokal, regional, nasional, atau
global? Trend apa yang akan mempengaruhi pasar kita? Bagaimana
kita dipengaruhi o1eh ekonomi, industri, dan pesaing kita ?
3. Bentuk organisasi dan struktur keuangan yang bagaimana yang terbaik
buat kita?
4. Apa resiko dari strategi altematif, dan apa rencana selanjutnya kalau
rencana yang kita inginkan temyata gagal ?
Bagan 2
Hubungan antara Analisis Strategi, Perencanaan, dan Anggaran
Analisis Strategi
\
Perencanaan langka Panjang
Perencaan Jangka Pendek
Anggaran langka Panjang
Anggaran Jangka Pendek
Dari bagan di atas nampak analisis strategi menggarisbawahi baik
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Pada gilirannya,
rencana-rencana ini menuju ke formulasi anggaran. Kepala panah dalam
diagram mengarah ke dua arah. Mengapa? Karena strategi, rencana, dan
anggaran saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Manajer
menggunakan umpan balik ini untuk merevisi rencana stratejiknya. Keputusan
5
stratejik Apple Computer untuk mengurangi harga komputer personal
merupakan contah interrelasi antara analisis strategi dan anggaran. Dengan
mengurangi harga jualnya, Apple mengharapkan peningkatan permintaan atas
komputemya. Akan tetapi anggaran menunjukkan bahwa meskipun kuantitas
penjualan yang diharapkan lebih tinggi, Apple tetap tidak mampu memenuhi
target keuangannya. Untuk keberhasilan strategi, Apple perlu untuk
mengurangi biaya operasi dengan merampingkan operasi dan memindahkan
fasilitas ke area yang hemat biaya.
Kcral1gka KClja ul1tuk MCllilai Prcstasi dari Pelaksallaall
Sebagai basis untuk menilai hasil aktual, prestasi dari pelaksanaan
yang dianggarkan biasanya kriteria yang lebih baik dari pada prestasi masa
lalu. Misalnya, penjualan tahun ini mungkin lebih besar atau biaya bahan
baku langsung lebih rendah. Anggaplah bahwa penjualan meningkat dari
100.000 unit menjadi 110.000 unit. Anggap pula pasar secara keseIuruhan
sedang berkembang. Dengan mengantisipasi pertumbuhan ini, maka akan
dianggarkan penjualan 120.000 unit untuk tahun ini, berdasarkan pangsa pasar
saat ini. Temyata penjualan aktual hanya 110.000 unit, yang berarti prestasi
yang mengecewakan. Manajemen akan memberikan evaluasi negatif kepada
pegawai yang bertanggung jawab atas kekurangan penjualan. Titik kuncinya
adalah, dengan menggunakan anggaran, manajemen mengevaluasi pegawai
berdasarkan jumlah yang ditargetkan, bukan pada prestasi masa laiu dan
pcgawai mcngctahui apa yang diharapkan dari filI.Jlcka.
Kelemahan utama dari menggunakan data historis untuk menilai
prestasi dari pelaksanaan adalah mungkin saja terjadi ketidakefisienan dalam
tindakan masa lalu. Sistem anggaran yang baik memaksa manajer untuk
mengetahui kondisi usaha saat direncanakan, sehingga manajer dapat
mendeteksi ketidakefisienan. Kemudian manajemen akan mengingatkan
pegawai individual at as ketidakefisienan ini dan memantau pelaksanaan
6
perbaikan. Perbandingan dengan masa lalunya diragukan manfaatnya dengan
menimbang adanya perubahan dalam teknologi, pegawai, produk, kompetisi,
kondisi umum perekonomian, dan faktor-faktor lain.
Kelemahan kedua dari penggunaan data historis adalah bahwa
kesempatan di masa depan, yang tidak terdapat di masa IaIu akan diabaikan.
Anggaran mengingatkan manajer atas pendapatan, biaya, dan Iaba yang
mungkin diperoIeh dari kesempatan banI. Anggaran yang berdasarkan pada
peluang baru, juga bermanfaat untuk mengevaluasi prestasi manajemen.
Koordillasi dall KOlllullikasi
Koordinasi adalah menghubungkan dan menyeimbangkan seluruh
faktor produksi atau jasa dari seluruh bagian dan fungsi sehingga perusahaan
dapat mencapai sasaran organisasi. Komunikasi adalah membuat rencana
perusahaan diketahui oleh seluruh pegawai, bagian, dan fungsi.
Koordinasi memaksa eksekutif memikirkan hubungan an tara operas]
individual, bagian, dan perusahaan sebagai satu keseluruhan. Koordinasi
misalnya, bahwa pejabat pembelian membuat rencana pembelian bahan baku
berdasarkan persyaratan produksi. Juga manajer produksi merencanakan
kebutuhan pegawai dan mesin untuk menghasiIkan jumlah prod uk yang
diperlukan untuk memenuhi prakiraan penjualan. Bagaimana anggaran
membantu koordinasi? Perhatikan contoh berikut. Manajer produksi, yang
dievaluasi dengan dasar keluaran yang dihasilkan per mesin (efisiensi mesin),
lebih suka meningkatkan efisiensi dengan menghasilkan lebih ban yak
kduaran. Tetapi kalau keluaran yang dihasilkan tidak dapat dijual, leljadi
persediaan yang berlebihan. Anggaran memberikan koordinasi dengan
membatasi manajer produksi untuk menghasilkan hanya apa yang diharapkan
untuk dijual. Manajer puncak mcrancang anggaran dan sistem evaluasi
prestasi sehingga kepentingan pribadi man(~er tidak berbenturan dengan
kepentingan organisasi.
7
Agar koordinasi berhasil, komunikasi menjadi penting. Manajcr
produksi harus mengctahui rencana penjualan. Manajer pembelian harus
mengetahui rencana produksi, dan seterusnya. Anggaran merupakan cara
efektif untuk mengkomunikasikan dan mengendalikan seperangkat rencana
yang konsisten kepada organisasi secara keseluruhan.
Dllkllllgan Mallajemell dan Administrasi.
Anggaran membantu manajer, tetapi anggaran mcmbutuhkan bantuan,
yakni manajemen puncak hams memahami dan mcndukung dengan antusias
anggaran dan seluruh aspek sistem pengendalian manajemen. Dukungan
manajemen puncak adalah penting untuk mendapatkan partisipasi aktif dalam
fonnulasi anggaran dan administrasi anggaran yang sukscs. Kalau manajer
merasa bahwa manajemen puncak tidak " mempercayai " anggaran,
kemungkinan besar manajer lini tidak akan menjadi pescrta aktif dalam proses
anggaran. Untuk meningkatkan partisipasi dan untuk diterimanya anggaran,
peIllsahaan cenderung untuk mcmulai anggaran di tingkat organisasi yang
relatif rendah. Partisipasi ini juga berarti bahwa pengalaman dan pengetahuan
manajer lini dicenninkan dalam anggaran.
Anggaran seharusnya tidak diadministrasi dengan kaku. Perubahan
kondisi menyebabkan perubahan dalam rencana. Manajer boleh meningkatkan
diri kepada anggaran, tetapi hal-hal lain akan berkembang sehingga mungkin
saj a suatu tindakan perbaikan khusus atau pengeluaran iklan khusus akan
memberikan hasil yang lebih baik bagi kepentingan sebuah organisasi.
Manajer seharusnya tirlak mengurangi biaya perbaikan atau iklan dalam
rangka mencapai anggaran, kalau tindakan tersebut akan merugikan organisasi
dalam jangka panjang. Manajer hams merasa cukup nyaman dcngan posisinya
untllk meminta ijin untuk tambahan pengeluaran tersebut, at au anggaran itu
scndiri memberikan cllkup flcksibilitas yang memungkinkan kclcluasaan yang
masuk akal dalam mcmlltuskan apa yang terbaik untuk dilakllkan. Anggaran
adalah cara untuk mencapai tujuan stratcjik dan bukan akhir dari tujuan
tcrsebut.
8
Cakupa/1 Waktu
Anggaran senng kali mempunyai rentang waktu satu tahun atau
kurang, tetapi dalam hal pabrik, peralatan, dan perubahan prod uk, anggaran
mempunyai rentang waktu lima tahun atau lebih. Periode perencanaan dan
pengendalian yang lazim adalah satu tahun. Anggaran tahunan seringkali
dirinci berdasarkan bulan untuk kuartal pertama dan berdasarkan kuartal untuk
masa sisa setahun. Data yang dianggarkan untuk satu tahun seringkali direvisi
saat tahun berjalan. Misalnya, diakhir kuartal pertama, anggaran tiga kuartal
berikutnya diubah dengan adanya infonnasi baru.
Usahawan makin banyak menggunakan rolling budget. Anggaran
bergulung (rolling budget) adalah anggaran atau rencana yang selalu tersedia
untuk peri ode mendatang tertentu dengan menambahkan satu bulan, kuartal,
at au tahun di masa depan pada saat bulan, kuartal, atau tahun baru saja berlalu.
Anggaran bergulung secara berkesinambungan memaksa manajemen untuk
berpikir secara konkrit mengenai rentang waktu yang akan datang. Arizona
Public Service Company mempunyai anggaran yang melihat ke muka dua
tahun dan dimutakhirkan setiap bulan. NEC Corporation Jepang mempunyai
anggaran operasi satu tahun yang dimutakhirkan setiap bulan. Banyak
perusahaan sering kali juga menggunakan anggaran bergulung saat
mengembangkan anggaran lima tahun untuk perencanaan jangka panjang.
Misalnya, NEC Corporation Juga mempunyai anggaran lima tahun yang
mcmutakhirkan setiap bulan.
Survai Praktek Anggarall
Survai terhadap pejabat keuangan di perusahaan industri terbesar di
Amerika Serikat, Jepang, Australia, Inggris, dan Belanda menunjukkan bahwa
al1ggaran induk dipakai secara luas, tetapi terjadi perbcdaan-perbedaan fokus
schubungan dengan dimensi lain dati pcranggaran. Kontroler dan manajcr di
9
Amerika Serikat menyukai lebih banyak partisipasi dan
memperlakukan hasil investasi sebagai tujuan anggaran yang terpenting.
Sebagai pembanding, kontroler dan manajer Jepang, misalnya, menyukai lebih
sedikit partisipasi dan memperlakukan pendapatan penjualan sebagai tujuan
anggaran yang terpenting nampak sebagai berikut :
AS Australia Belanda
l. Persenlase perusahaan yang menyiapkan anggaran induk secara lengkap 91 % 93 % 95 % 100 % 100%
Inforrnasi di bawah hanya tersedia untuk AS dan Jepang.
AS Jepang
2. Persentase perusahaan yang melaporkan partisipasi manajer Divisi dalam diskusi komite anggaran. 78% 67 %
AS
3. Peringkat tujuan anggaran terpenting bagi manajer (1 = terpenting)
Return on investment 4 Laba operasi 2 2 Hasil penjualan 3 1 Biaya produksi 4 3
Pcmilihan pcriuJc allggarall sangat tClgantung kcpaJa tuj uan,
penggunaan, dan ketergantungan terhadap data anggaran. Misalnya, British
Petroleum, saat mengganggarkan biaya eksplorasi dan pengembangan untuk
properti minyak dan gas, menggunakan anggaran dengan rentang waktu
beberapa tahun. SebaIiknya, pembuat boneka anak-anak, seperti Toys "R" Us,
menggunakan peri ode anggaran yang relatif lebih singkat. Mengapa? Karena
perusahaan menghadapi perubahan selera konsumen secara terus menerus.
10
Klasifikasi Allggaran
Banyak sekali variasi tenninologi yang digunakan untuk menguraikan
anggaran di dalam antara organisasi. Misalnya, laporan keuangan yang
dianggarkan seringkali disebut laporan profonna. Laporan keuangan yang
dianggarkan dibanyak perusahaan meliputi anggaran laporan rugi laba,
anggaran neraca, dan anggaran arus kas. Beberapa organisasi, seperti Hewlett
Packard, mengacu peranggaran sebagai pentargetan (targetling). Terlebih lagi,
untuk memberikan kesan yang lebih positif terhadap anggaran, banyak
organisasi-misalnya, Nissan Motor Company dan Owens-Corning
menguraikan anggaran sebagai rencana laba.
Terdapat banyak sekali bentuk anggaran. Banyak anggaran khusus dan
laporan terkait yang dihasilkan, di antaranya me lip uti :
1. Perbandingan anggaran dengan hasil aktual yang merupakan laporan
pelaksanaan atau prestasi.
2. Anggaran fleksibel
3. Anggaran siklus hidup produk - product life cycle budget
4. Anggaran jangka panjang, seringkali disebut anggaran "modal",
"pengeluaran modal", "fasilitas", atau "proyek".
5. Laporan untuk kebutuhan spesifik manajemen - misalnya, proyeksi
cost - volume - profit.
11
II. ILUSTRASI ANGGARAN INDUK
2.1. Perusahaan Illdustri
Contoh di sini akan menggunakan PT Sari Rapi, pembuat suku cadang
pcsawat terbang, untuk mengilustrasikan anggarall illduk. Sistemjob costing
untuk biaya pabrikasi mempunyai dua kategori biaya langsung (bahan baku
dan tenaga kerja langsung pabrikasi) dan satu pusat biaya produksi tidak
langsung (overhead cost). Overhead pabrikasi (baik variabel maupun tetap)
dialokasikan ke produk dengan menggunakan jam tenaga kerja pabrikasi
sebagai dasar alokasi biaya.
Bagan 3 di bawah ini menunjukkan diagram yang disederhanakan dari
berbagai bagian dari master budget PT Sari Rapi. Anggaran induk
mengikhtisarkan proyeksi keuangan dari seluruh anggaran dan rencana
organisasi. Anggaran induk merupakan hasil dari seperangkat laporan
keuangan terinci untuk periode pendek, biasanya satu tahun. Inti dari diagram
menyaj ikan berbagai elemen yang bersama-sama disebut sebagai allggarall
operasi (operation budget), yaitu laporan rugi laba yang dianggarkan dan
skedul pendukungnya. Skedul pendukung mencakup berbagai kategori
konstribusi, dari riset dan pengembangan sampai pada pelayanan konsumen.
Allggarall keuallgall (financial budget) adalah bagian dari anggaran induk
yang berisi anggaran modal, anggaran kas, proyeksi ncraca, dan laporan arus
kas yang direncanakan. Anggaran ini memfokuskan pada pengaruh kas
terhadap operasi dan faktor-faktor lain, seperti pengeluaran modal yang
direncanakan untuk peralatan.
12
Anggaran Operasi
i Anggaran Keuangan
L I Anggaran
Modal
Bagan 3
Anggaran Induk PT. Sari Rapi
Anggaran
1 Penjualan
Anggaran 1 Persediaan Akhir Anggaran
Produksi
1 1 Anggaran biaya Anggaran Biaya
Bahan Baku Tcnaga Kerja Langsung Langsung
Pabrikasi
1 Anggaran Barga
• Pokok
1 Anggaran Biaya
Riset dan
Pengembangani Perancangan
1 Anggaran Biaya
Pemasaran
1 Anggaran Biaya
Distribusi
1 Anggaran Biaya
Pelayanan Konsumen
1 Anggaran Biaya
Administratif
1 Laporan Rugi
Laba yang Dianggarkan
1 1----+
Anggaran Neraca yang Kas Dianggarkan
1 Anggaran Biaya
Overhead Pabrikasi
•
•
~ -.-~-----.--
~ L'pm,n Ac~~ yang Dianggarkan
13
Setelah anggaran penjualan diselesaikan, fungsi-fungsi riset dan
pengembangan, perancangan, produksi, pemasaran, distribusi, pelayanan
konsumen, dan administrsi bekerja sarna dalam anggaran secara simultan.
Oemikian pula berbagai isi dari anggaran keuangan sering kali disiapkan
secara simultan. Oi samping rupiah manajer manganggarkan sumber daya fisik
yang dibutuhkan seperti pegawai, mesin, dan ruang. Anggaran induk, akan
menguraikan dampak keuangan dari anggaran dan rencana yang non finansial
tersebut.
Pembahasan berikut ini memfokuskan pada anggaran induk itu sendiri,
tetapi bahwa kunci keputusan manajemen puncak mengenai kalkulasi harga,
produk, penjadwalan produksi,pengeluaran modal, riset dan pengembangan,
penugasan manajemen, dan sebagainya akan mempengaruhi anggaran induk.
Pengembangan anggaran adalah proses yang berulang ; setiap draft anggaran
hampir selalu mempertimbangkan pilihan dan keputusan yang segera direvisi
lebih lanjut sebelum anggaran final dipilih.
PT Sari Rapi yang mempekerjakan tenaga terlatih dan perno tong logam
untuk membuat dua jenis suku cadang pesawat terbang-regular (R) dan heavy
duty (HO). Manajernya siap untuk menyusun anggaran induk tahun 19x3.
Agar ilustrasi dapat memperjelas hubungan yang mendasar, akan
dipergunakan asumsi -asumsi berikut:
1. Persediaan barang dalam proses sangat kecil dan diabaikan.
2. Persediaan bahan baku dall persediaan barang jaJi dikalkulasikan harga
pokoknya dengan memakai metode jirst-in jirst- out (FIFO).
3. Biaya wliL dari bahall baku yang dibeli dan barang jadi yang dijual
tetap tidak bcrubah di sepanjang tahun anggaran (l9x3).
4. Produksi adalah padat karya, yakni keterampilan dan produktivitas
pekerja menentukan kecepatan produksi. PT Sari Rapi menggunakan
satu pemicu biaya- jam tenaga kerja pabrikasi- sebagai dasar untuk
mengalokasikan seluruh biaya overhead pabrikasi ke produk.
14
2.2. Merancang Anggaran Laba-Rugi beserta Skedul Pendukungnya
Merancang anggaran untuk perusahaan industri pada umumnya dipakai
sebagai contoh, mengingat persoalan yang cukup komplek bila dibandingkan
dengan perusahaan dagang atau jasa.
Pada umumnya perSlapan anggaran perusahaan industri mencakup
antara lain:
1. Anggaran penjualan atau pendapatan
2. Anggaran produksi dalam unit
3. Anggaran pemakaian bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku
4. Anggaran tenaga kerja langsung pabrikasi
5. Anggaran overhead pabrikasi
6. Anggaran persediaan akhir
7. Anggaran harga pokok penjualan
8. Anggaran riset dan pengembangan at au biaya perancangan
9. Anggaran biaya pemasaran
10. Anggaran biaya distribusi
11. Anggaran biaya pelayanan konsumen
12. Anggaran biaya administrasi
Seringkali kelompok akan mencari dan mcnganalisa data liset pasar
scbelum prakiraan penjualan.
Survai di perusahaan di banyak negara menunjukkan konsistensi
diantara metode-metode yang dipakai untuk prakiraan pcnjualan.
Pcrtimbangan dari staf pemasaran dan estimasi yang didasarkan kepada
pcnjualan tahun lalu merupakan metode yang populer dan hampir tidak
menggunakan teknik statistik.
15
2.3. Activity- Based Budgeting
Activity-based costing (ABC) dapat memperbaiki pengambilan
keputusan karen a menyediakan infonnasi yang lebih terinei yang seeara lebih
akurat menguraikan operasi dibandingkan infonnasi yang dipakai dalam
sistem kalkulasi biaya tradisional. Keuntungan fundamental dari activity-based
costing adalah bahwa bisnis dapat mengidentifikasi banyak pemieu biaya.
Prinsip-prinsip activity-based costing diperluas kedalam panganggaran.
Penganggaran barbasis-aktivitas (actifity-based budgeting atau ABB) adalah
satu pcndekatan yang memfokuskan pada biaya dari aktivitas yang diperlukan
untuk menghasilkan dan menjual produk dan jasa. Activity-based budgeting
membagi biaya tidak langsung menjadi pusat biaya aktivitas yang homogen.
Manajemen menggunakan kreteria sebab-akibat untuk mengidentifikasi
pemieu biaya untuk pusat biaya terpisah.
Empat langkah kunei dalam activity-based budgeting adalah:
1. Tentukan biaya yang dianggarkan untuk tiap unit aktivitas pada tiap
area aktivitas.
2. Tentukan pennintaan untuk tiap aktivitas individual dengan basis
target penjualan dan produksi
3. Hitung biaya yang dianggarkan dari pelaksanaan setiap aktivitas
4. Uraikan anggaran scbagai biaya dari melakukan berbagai aktivitas
Kaizen Budgeting
Kaizen adalah istilah Jepang bagi perbaikan yang bcrkcsinambungan.
Kepuasan konsumen menuntut perbaikan berkesinambungan dalam
pClmoscsan pekerjaan internal. Kaizen budgeting adalah pendekatan
peranggaran yang memproyeksikan biaya dengan basis perbaikan masa depan
dan bukan metode dan praktek saat ini. Dengan peranggaran kaizen, praktek
yang beriaku dianalisa untuk mengidentifikasikan potensi perbaikan produk
16
dan proses. Perbaikan ini dapat dihasilkan, misalnya, dari perubahan dalam
prosedur operasi, perbaikan proses kerja, dan mempercepat waktu penyetelan.
Staf anggaran mengestimasi dampak keuangan dan perubahan tersebut dan
juga menentukan biaya untuk mengimplementasikannya. Jadi biaya yang
dimasukkan dalam anggaran induk dan anggaran activity-based didasarkan
pada perbaikan proses yang baru akan diimplementasikan. Titik kuncinya
adalah bahwa anggaran tidak dapat dicapai kalau perbaikan tidak dilakukan.
USlllan perbaikan dapat berasal dari pegawal diseillruh bagian
orgal1lsasl. Organisasi yang sllkses akan mcnciptakan lingkungan yang
mcndorong scillruh pegawai lIntuk membllat usulan. Pegawai Toyota
Corporation, misalnya, menawarkan dua juta usulan dalam tahun 1991 (35 per
pegawai), dan 97% dari usulan tersebut diterapkan.
Anggaran induk dapat menjadi model perencanaan yang komprehensif
bagi organisasi. Anggaran yang telah diformulasikan seringkali diubah saat
eksekuti[ memandang berbagai aspek dari aktivitas yang diharapkan dan
menanyakan pertanyaan "apa-jika". Analisis "apa-jika" (sensitivitas) menguji
dampak terhadap anggaran induk kalau kondisi menyimpang dari asumsl
anggaran induk. Penyimpangan dari asumsi yang dianggaran dapat terjadi,
misalnya, karena perubahan lingkungan persamgan, kondisi umum
perekonomian, dan ketersediaan bahan baku. Analisis sensitivitas
memungkinkan manajer untuk menyelidiki dampak ketidakpastian dari bisnis
dan untuk merencanakan tindakan altematif.
Model pcrencanaan keuangan berbasis-komputcr (computer-based
financial planni1lg model) seringkali memakai anggaran induk sebagai dasar
struktural. Model perencanaan keuangan adalah pcmyataan matematis dari
hubungan antara faktor-faktor intemal dan ekstemal yang dapat
mempengaruhi keputusan. Model dipakai untuk peranggaran, untuk merevisi
anggaran, untuk melaksanakan analisis "apa-jika", dan untuk membandingkan
variasi dari altcmati f kcputusan.
17
Pellerapan KOllsep Kahen Budgeting di Toyota Jl.1otor Company
Proses peranggaran Kaizen di Toyota dimulai pada saat manaJemen
puncak menentukan target laba operasi untuk tahun mendatang dan
menghitung estimasi laba operasi berdasarkan pada struktur pendapatan dan
biaya perusahaan. Target laba operasi lazimnya lebih dari estimasi laba
operasi. Toyota mengacu pada selisih antara dua nilai tersebut sebagai "kaizen
value". Dengan sistem Toyota, hampir separuh kaizen value harus berasal dari
penj ualan yang lebih tinggi dan separubnya lagi dari pengurangan biaya.
Toyota menerapkan penganggaran kaizen hanya untuk biaya variabel.
Manajemen Toyota menetapkan kaizen value yang harus dicapai
masing-masing divisi, misalnya, transmisi, mesin, dan chasis. Manajer divisi
dan manajer pabrik yang melapor kepada mereka kemudian mengirimkan
rencana kaizen terinci untuk mencapal tujuan-tujuan 1111. Toyota
memperlakukan peranggaran kaizen sebagai kunci sukscs dari "costing down,"
yakni mengurangi biaya yang diharapkan dalam membuat dan menjual mobil.
Proses Pellganggaran pada Emerson Electric
Charles F. Knight, Chairman dan CEO, Emerson Electric, menyatakan,
" Kami yakin dapat menjalani masa depan melalui perencanaan yang cermat
dan tindak lanjut yang kuat. Manajer kami merencanakan peningkatan hasil
dan melaksanakan untuk mendapatkannya ". Proses anggaran Emerson
Electric menetapkan target yang ambisius dan dinamis. Dikatakan ambisius
karena manajemen puncak memperkirakan tujuan pengurangan biaya 6%-7%
tiap tahun. Dinamis karena Emerson menggunakan rolling budget di mana
anggaran tahunan dimutakhirkan tiap bulan. Dalam tahun 1991 Emerson
memperingati pelaksanaan ke-34 dari perbaikan profitabilitas.
18
Anggaran dikembangkan oleh manajer divisi dan manajer pabrik yang
bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Proses anggaran memerlukan
manajer ini untuk mengidentifikasikan tindakan tertentu yang diperlukan
untuk mencapai target anggaran. Tindakan ini dapat meliputi membuat
rancangan baru, pemakaian bahan baku baru, atau pengembangan proses bam.
Ciri yang penting dari proses anggaran Emerson adalah perencanaan
untuk kontijensi. Manajer hams mengembangkan dua anggaran kontinjen-satu
untuk menganalisa situasi jika penjualan turun 10% dan yang ke dua jika
penjualan tumn lebih besar lagi. Anggaran kontinjen ini memaksa manajer
untuk menganggarkan langkah-langkah pengurangan biaya yang tepa! yang
harus diambil kalau bisnis menjadi buruk. Kalau penjualan jatuh, manaJer
EmelTson mempunyai rencana apa yang perlu mereka lakukan.
III. AKUNT ANSI PERT ANGGUNGJA WABAN
3.1 Struktur Organisasi dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Untuk mencapaI tujuan yang diuraikan dalam anggaran induk, satu
olgaIlisa~i halus mengkoordinasikan usaha-usaha dari sdurllh pegawainya dari
eksekutif puncak melalui semua tingkatan manajemen sampai pekerja.
Mengkoordinasikan usaha organisasi berarti membagi tanggung jawab kepada
manajer yang bertanggungjawab untuk tindakannya dalam perencanaan dan
pengendalian sunlber daya manusia dan fisiko Manajemen pada escnsinya
mcrupakan aktivitas kemanusiaan. Anggaran ada bukan untuk tujuan tcrscbut,
tetapi untuk membantu manajer dalam pengendalian programnya.
Struktur organisasi (organizational structure) adalah susunan jalur
tanggung jawab dalam satuan usaha. Perusahaan seperti Shell Canada,
pcrusahaan min yak dapat diorganisasikan berdasarkan fungsi bisnis yaitu
eksplorasi, penyulingan, dan pemasaran. Perusahaan lain seperti Procter &
Gambler, raksasa produk rumah tangga mungkin diorganisasikan berdasarkan
keluarga produk. Jib demikian manajer dari divisi individual (pasta gigi,
sabun, dan sebagainya) akan mempunyai wewenang pengambilan keplltusan
berkenaan dengan sduruh fungsi (pablikasi, pcmasaran, dan sehagainya)
dalam divisi tersebut.
Tiap-tiap manaJer dengan mengabaikan tingkatan, adalah
penanggungjawab dari pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban
(responsibility centre) adalah satu bagian, segmen, atau sub unit dari satu
organisasi. dalam mana manaicr bertanggung jawab untuk scperangkat
aktivitas yang ditentukan. Makin tinggi tingkatan manajer, makin luas pusat
pcrtanggungjawaban yang dikelolanya, dan biasanya, makin banyak jumlah
bawahan yang melapor kepadanya. Akuntansi pertanggungjawaban
(responsibility accounting) adalah sistem yang mengukur rencana (dengan
anggaran) dan tindakan (dengan hasil aktual) dari masing-masing pusat
pertanggunejawahan. Empatjenis utama pusat pcrtanggungjawahan adalah:
20
1. Pusat biaya (cost centre) di mana manajer bertanggung jawab hanya
untuk biaya
2. Pusat pendapatan (revenue centre) dimana manajer bertanggungjawab
hanya untuk pendapatan
3. Pusat laba (profit centre) di mana manajer bertanggungjawab untuk
pendapatan dan biaya
4. Pusat investasi (illvestment centre) di mana manajer bertanggungjawab
untuk investasi, pcndapatan, dan biaya
Departcmen pemeliharaan dari hotel Marriott dapat menjadi pusat
biaya karena manajer pemeliharaan bertanggungjawab hanya kepada biaya.
Departemen penjualan hotel dapat menjadi pusat pendapatan karena manajer
penjualan hanya bertanggungjawab terhadap pendapatan. Manajer hotel dapat
menjadi penanggungjawab dari pusat laba karena manaJer hotel
bertanggungjawab terhadap pendapatan dan biaya. Manajer regional
bertanggungjawab untuk investsi dalam proyek hotel baru dan untuk
pendapatan dan biaya menjadi penanggungjawab pusat investasi.
Akuntansi pertanggungjawaban mempengaruhi perilaku. Misalnya,
perhatikan peristiwa berikut:
Departemen penjualan meminta produksi pesanan mendadak
dengan jumlah yang besar. PenjadwaI pabrik berpendapat bahwa
hal ini akan mengganggu produksinya dan biaya secara substansial
meskipun tidak dapat ditentukan jumlahnya dalam nilai uang.
Jawaban dari departemen penjualan adalah: " apakah anda mau
bertanggung jawab kehilangan PT Y sebagai pelanggan ? ". Pasti
penjadwal produksi tidak mau menerima tanggung jawab ini, dan
dia menyerah setelah melalui perdebatan yang seru. Kontroler
mengusulkan solusi yang inovatif. Dia menganalisa dan mengkaji
dalam departemen perakitan untuk menentukan biaya yang
dikeluarkan dalam mendapatkan pesanan mendadak. Informasi ini
digunakan untuk menghilangkan pesanan argumcn. Selanjutnya,
setiap ada pcsanan mendadak akan diterima oleh penjadwaJ
21
produksi. Biaya tambahan akan dicatat dan dibebankan kepada
departemen penjualan. Sebagai hasilnya, tekanan yang dihasilkan
oleh adanya pesanan mendadak menghilang seluruhnya, dan,
jumlah pesanan mendadak yang diminta oleh departemen
penjualan berkurang secara progresif ketingkatan yang tidak
signifikan.
Pendekatan akuntansi pertanggungjawaban menelusuri biaya-biaya ke
(1) individu yang mengetahui secara baik mengenai mengapa biaya timbul
atau (2) aktivitas yang menyebabkan biaya. Dalam peristiwa ini, penyebabnya
adalah aktivitas penjualan, dan biaya yang diakibatkannya dibebankan kepada
departemen penjualan. Kalau pesanan mendadak terjadi secara reguler,
departemen penjualan sebaiknya mempunyai anggaran untuk biaya-biaya
tersebut, dan prestasi aktual departemen kemudian akan dibandingkan dengan
anggaran.
3.2. Ilustrasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Bagan organisasi Pizza Hut yang disederhanakan dalam bagan 4
mengilustrasikan bagaimana perusahaan dapat memakai akuntansi
pertanggungjawaban dalam industri jasa, industri fast-food. Pada tingkatan
atas, manajer regional membawahi manajer area. Manajer unit mempunyai
kebebasan terbatas untuk membuat keputusan operas]. Mereka dapat
l1lerllutuskan bagaimana meIlangani iklan lokal, jumlah pegawai Jan skeJul,
dan jam buka unit tersebut. Manajer area yang membawahi beberapa unit,
mengevaluasi prestasi manajer unit dan menetapkan lingkat kornpensasi
manajer unit. Pada gilirannya, manajer regional yang membawahi manajer
area, mengevaluasi prestasi dan kompensasi manajer area, dan memutuskan
harga dan promosi penjualan regional. Manajer regional bertanggung jawab
kepada manajer wilayah, yang menjawab kepada wakil direktur kantor pusat.
22
Bagan 4 menyediakan pandangan lebih terinci mengenai bagaimana
akuntansi pertanggungjawaban dipakai untuk mengevaluasi pusat biaya pada
Pizza Hut. Lihat dari tingkatan terendah (dibagian bawah bagan) dan
kemudian bergerak ke atas. Ikuti bagaimana laporan dikaitkan melalui tiga
tingkatan tanggung jawab.
Manajer Area
Bantul
Manajer
I I Unit A
Bagan 4 Sebagian Bagan Organisasi Pizza Hut
yang disederhanakan
I Manajer I Regional YogyakaI1a
I I 1
Manajer Manajer Area Area
Wonosari Siernan
I I I Manajer I l Manajer I I Manajer Unit B Unite Unit D
I Manajer
Area Kulon Progo
I Telusuri laba operasi Rp. 6.000.000 dari laporan manajer Unit B ke
laporan manajer area Bantul. Laporan manajer area mengikhtisarkan hasil
aktual dari tempat-tempat yang berada di bawah supervisinya. Di samping itu,
beban yang dikeluarkan oleh kantor manajer area dimasukkan dalam
laporan ini.
Telusuri total Rp 11 ()OOOOOO dari laporan manaJer area Raniu! ke
manajer regional Yogyakarta. Laporan dari manajer regional memasukkan
clata kantor regional ditambah ikhtisar pre stasi laba operasi dari seluruh
daerah. Seluruh variance, pada tingkatan manapun, akan dibagi untuk analisis
lebih lanjut, apakah dalam laporan ini atau dalam skedul pendukung.
Variance adalah selisih antara hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan, kalau
jumlah yang dianggarkan tersebut ditemukan dalam sistem akuntansi.
23
Format Laporall Prestasi
Laporan prestasi menekankan variance dari anggaran, yang merupakan
fokus dari manajemen berdasarkan penyimpangan (management by exception),
yaitu praktek mengkonsentrasikan pada area yang memerlukan perhatian dan
memberi sedikit perhatian pada area yang beroperasi seperti yang diharapkan.
Misalnya, laba operasi area Bantul berada di bawah laba operasi yang
dianggarkan, sedangkan laba operasi area yang lain melebihi anggaran selama
bulan berjalan dan untuk tahun berjalan sampai hari ini. Manajer regional
akan mengkonsentrasikan usaha-usahanya dalam memperbaiki operasi area
Bantul dan mencurahkan lebih sedikit waktu untuk operasi yang berjalan
lancar.
Laporan prestasi yang lengkap diharapkan menyajikan tahap- demi
tahap dari data strategis, beberapa di antaranya non keuangan, misalnya
laporan untuk restoran akan menunjukkan jumlah konsumen yang dilayani dan
penjualan rata-rata per konsumen. Dalam industri hotel, ukuran prestasi
meliputi persentasi kamar dihuni dan tarif rata-rata harian per kamar. Ukuran
prestasi yang dipakai adalah faktor sukses kunci dalam masing-masing
industri. Laporan prestasi yang informatif, dalam banyak kasus meliputi
informasi akuntasi ditambah faktor-faktor stratejik kunci.
Umpan Balik dan Memperbaiki Kesalaltall
Anggaran bersama dengan akuntansi pertanggungjawaban
menyediakan bantuan sistematis bagi manajer, khususnya kalau manajer
menginterprestasikan umpan balik dengan seksama. Manajer, akuntan, dan
mahasiswa akuntansi biaya secara berulang cenderung memakai variance yang
terlihat dalam akuntansi pertanggungjawaban untuk menandai kegagalan
masalah-masalah operasi. Dalam memandang pendapatan, biaya atau
variance, manajer seharusnya menentukan kepada slapa mereka seharusnya
berbicara untuk mendapatkan informasi dan solusi - bukan siapa yang
disalahkan. Variance hanya menunjukkan pertanyaan atau mengarahkan
perhatian kepada orang yang seharusnya mempunyai infomlasi relevan.
24
Meskipun demikian, vanance yang dipakai dengan baik, dapat membantu
dalam mengevaluasi prestasi manajer.
Dalarn praktek, keterkendalian sulit ditandai :
1. Hanya sedikit biaya yang sangatjelas di bawah pengaruh satu manajer.
Misalnya harga-harga dari bahan baku mungkin dipengaruhi oleh
manajer pembelian, tetapi harga juga tergantung kepada kondisi pasar
di luar kendali manajer. Kuantitas yang dipakai dapat dipengaruhi oleh
manajer produksi, tetapi kuantitas dipakai juga tergantung kepada
kualitas bahan baku yang dibeli. Terlebih lagi manajer sering kali
bekerja dalam kclompok. Bagaimana tangung jawab individual dapat
dievaluasi dalam keputusan kelompok?
2. Dengan rentang waktu yang cukup panjang seluruh biaya dapat di
bawah kendali seseorang. Akan tetapi kebanyakan laporan prestasi
terfokus kepada periode setahun atau kurang. Manajer saat ini dapat
diwarisi masalah dan ketidakefisienan dari manajer sebelumnya.
Misalnya, manajer saat ini mungkin bekerja di bawah kontrak yang
tidak diinginkan dengan pemasok atau serikat pekcrja yang
dinegosiasikan sebelum dia menjadi manaJcr. Bagaimana dapat
memisahkan apa yang secara aktual dapat dikendalikan manajer yang
sekarang dari hasil keputusan yang dibuat oleh manajer yang lain?
Dalam praktek j awaban at as pertanyaan ini tidak j elas.
Dari hal di atas manakala manajer pusat laba diminta bertanggung
jawab atas pos-pos individual di mana mereka tidak mempunyai kendali
penuh, manajer mengambil resiko dan imbal jasanya tergantung kepada faktor
faktor yang tidak dapat mereka kendalikan sepenuhnya. Perusahaan harns
memberikan kompensasi bagi manajer yang mengambil resiko. Kalau
perusahaan gagal memberikan konpensasi untuk rcsiko tambahan, pcrnsahaan
akan menanggung biaya frustasi, motivasi yang rendah, dan kemungkinan
perputaran manajemen.
25
Pellekallall pada Illformasi dan Perilaku
Jangan terlalu menekankan keterkendalian karen a akuntansi
pertanggungjawaban mempunyai jangkauan lebih jauh. Dia berfokus pada
informasi dan pengetahuan, bukan pada pengadilan. Pertanyaan kunci adalah,
siapa yang paling baik diberi tahu? Atau, siapa orang yang dapat memberi
tahu kita paling baik mengenai hal tertentu yang dipersoalkan, dengan
mengabaikan kemampuan orang tersebut dalam melakukan kendali
perorangan? Misalnya manajer pembelian mungkin diberikan tanggung jawab
untuk total biaya pembelian, bukan karen a kemampuan untuk mempengaruhi
harga pasar, tetapi karena kemampuan untuk memprediksi harga yang tak
dapat dikendalikan dan menjelaskan perubahan harga yang tidak dapat
dikendalikan. Demikian pula manajer unit di Pizza Hut l11ungkin diberikan
tanggung jawab untuk laba operasi dari unit meskipun rnereka tidak
rnernpunyai kendali penuh atas penjualan dan biaya. Mengapa? Karena
rnanajer unit berada di posisi terbaik untuk rnenjelaskan perbedaan antara laba
operasi aktual dengan laba operasi yang dianggarkan.
Laporan prestasi bagi pusat pertanggungjawaban juga rnernasukkan
pos-pos yang tidak dapat dikendalikan karena hal tersebut dapat rnengubah
perilaku ke arah yang diinginkan rnanajernen puncak. Misalnya beberapa
perusahaan rnengubah pertanggungjawaban dari pusat biaya rnenjadi pusat
laba. Mengapa? Karena rnanajer mungkin akan berperilaku berbeda. Manajer
pusat biaya akan rnenekankan pada efisiensi produksi dan kurang rnenekankan
pada pemlOhonan pegawai penjualan untuk rnernpercepat pelayanan dan
pcsanan mendadak. Dalarn pusat laba. manajer bertanggung jawab untuk
pendapatan dan biaya. Jadi, rneskipun rnanajer tetap tidak rnernpunyai kendali
tcrhadap pegawai penjualan, rnanajer sekarang diharapk2.n rnernpertirnbangkan
darnpak keputusan terhadap biaya dan pendapatan, bukan hanya terhadap
biaya.
26
Arti Penting dari Allggaran dan Manajemen berdasarkall Sasaran
Beberapa organisasi telah dengan sukses memakai beberapa bentuk
manajemen berdasarkan sasaran atau management by objectives (MBO).
Dengan prosedur III I , bawahan dan manaJemya bersama-sama
memfonnulasikan sasaran bawahan dan rencana untuk mencapai sasaran
tersebut untuk periode mendatang. Bawahan tidak diminta untuk
memaksimalkan satu ukuran seperti laba operasi. Sebagai gantinya mereka
diminta untuk mencapai laba operasi yang dianggarkan dan secara simultan
memenuhi sasaran tambahan, seperti pangsa pasar yang ditargetkan.
Memfokuskan pada ukuran tunggal seperti laba operasi, penjualan, biaya
bahan baku, dan yang lainnya cenderung untuk membuat orang mengabaikan
aspek penting yang lain dari pekerjaan mereka.
Rencana seringkali dikristalisasikan dalam akuntansi
pertanggungjawaban. Di samping itu, berbagai subsasaran dapat diukur,
seperti tingkat inovasi produk, kualitas, pangsa pasar, dan pelatihan
manaJemen. Prestasi bawahan kemudian dievaluasi dalam perbandingan
dengan tujuan yang dianggarkan yang telah disepakati.
MBO juga senng kali dipakai dalam organisasi nirlaba. Misalnya,
diakhir 1980-an Episcopal Diocese of Newark, New Jersey, mulai membayar
pastur sesuai dengan prestasinya. Dengan rencana mariet-pay, pastur dapat
mengkualifikasi peningkatan gaji berdasarkan tujuan seperti pertumbuhan
jcn1aah, pcndidilca:n, dart kualitas khotbah.
Tanggullg Jawab dan Ketidakpastian
Manajer hidup dalam satu dunia yang tidak pasti. Tindakan dan
peristiwa di luar dan di dalam organisasi mempengaruhi ukuran prestasi.
Dalam mengevaluasi manajer, sedapat mungkin dibuat pembedaan antara
27
unsur-unsur yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan. Akan
tetapi, tanggung jawab keuangan dapat saja diberikan kepada manajer
meskipun dengan keterkendalian yang minimal. Penglljian terakhir (lO(l1(lh
informasi apa dan perilaku apa yang akan dihasilkan oleh sistem pengukuran.
Dengan perkataan lain:
1. Biaya-biaya apa yang diinginkan untllk dikendalikan oleh manaJer
pusat pertanggllngjawaban ? Bagikan biaya-biaya tersebut kepada
manaJer, karcna hanya dengan demikian para manajer pllsat
pertanggungjawaban akan memberikan perhatian terhadap biaya-biaya
tcrsebut.
2. Berapa besar perhatian yang dicurahkan manaJer pllsat
pertanggungjawaban terhadap biaya yang dibagikan? Makin besar anda
menginginkan manajer anda llntuk memfokuskan kepada biaya-biaya
tersebut maka makin besar kendali yang harus dimiliki manajer untuk
melaksanakannya.
3.3. Aspek Manusia dalam Organisasi
Anggaran induk dan akuntansi pertanggungjawaban dibahas secara
khusus, terutama untuk menekankan bahwa faktor manusia merupakan bagian
penting dari penganggaran. Seringkali mahasiswa mempelajari anggaran
seolah-olah sebagai alat mekanis saja.
Administrasi anggaran memerlukan pendidikan, persuaSl, dan
interpretasi yang cermat. Pihak manajer memperlakukan anggaran sccara
negatif. Bagi mereka kata anggaran sarna populernya dengan misalnya,
pemogokan atau pemecatan. Manajer puncak harus meyakinkan bawahannya
bahwa anggaran adalah alat yang positif yang dirancang untuk menolong
mereka memilih dan mencapai tujuan. Tetapi dilain pihak, anggaran bukan
segalanya. Anggaran bukan obat untuk manajemen yang lemah, organisasi
yang buruk, atau sistem akuntansi yang tidak baik.
28
Faktor manusia sangat menentukan dalam pengelolaan keuangan
terlebih dalam moral dan tanggung jawabnya. Tanpa moral yang baik dari
karyawannya mustahil organisasi at au perusahaan akan berhasil. Lingkungan
kehidupan saat ini cukup memprihatinkan. Situasi ini telah kami tulis di tahun
1995 dan termuat dalam buku "101 Pernik Kehidupan ", yang selengkapnya
sebagai berikut:
LINGKUNGAN
Ada yang berpcndapat lingkungan kita sudah tidak serasi, tidak sesuai, dan telah menyimpang dari kcsepakatan rap at R W beberapa waktu yang lalu.
Rekan Bejo malah lebih ekstrim mengatakan dilingkungan RW kita sudah bejat moralnya, tem1asuk pak RW yang menutupi kesalahan stafnya demi keutuhan kepengurusan RW.
Dengan suara di at as sekurangnya standar kualitas masyarakat kita masih terpelihara dan masih ada, terlepas dari kenyataan bahwa kita semua ini memiliki ambivalensi atau kemunafikan dan membuat kita di satu sisi sangat moralis secara konsepsional dan di lain pihak ikut terhanyut dan melanggamya dalam perilaku kita.
Lingkungan kita dapat disimak dalam situasi di atas, dari lingkungan RW, keseharian kehidupan sampa! pada tingkat perpolitikan nasional.
Soal sepele saja yaitu ngebut.
Kita membenci setengah mati ada anak ngebut di jalanan kampung kita, tetapi tidak jarang kita melakukan hal yang sarna di tempat lain.
Perjalanan ...... , kalau kita naik mobil di luar kota, mobil kita kepepet hampir kejebur sawah oleh bus antar kota, kita mengumpat dan sumpah serapah.
Sebaliknya bila suatu saat kita ada di dalam bus yang sama, justru kita ikut-ikutan meneriaki pengendara mobil yang sudah pucat pasi dan dipepet, kenapa tidak memberi jalan lapang bus yang kita tumpangi?
Cara berfikir kita sudah bukan lagi persoalan ngebut dan membuat susah orang lain, tetapi sudah mengarah kepada fanatisme sektoral, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah sosial yang lazim.
29
Bukankah dalam lingkungan kita banyak dijumpai terjadinya pencopetan, garong dan sebagainya ....... , dan sikap kita ....... ? Biarin ....... , asal saya tidak!
Kondisi lingkungan sudah mengarah kepada pola perilaku mental kolektif yang akhimya menjadi mekanisme sosial yang dianggap lazim.
Pelaksanaan peraturan menjadi seJektif dan bocor, mekanisme birokrasi dipenuhi oleh pintu butulan dan segala sesuatunya harus tetap aman demi keutuhan sistem global yang ada.
Pintu butulan banyak sekali dipakai untuk menyelesaikan segal a macam urusan dari ; masuk sekoJah, minta NEM tinggi, mencari pekerjaan sampai memenangkan perkara di pengadilan.
Baik dan buruk ..... , benar dan saJah ..... , dapat dise1esaikan meJaJui pintu butulan alias" du it ".
Untunglah, di masyarakat dari Bejo sampai Fordem, toh masih mau ngomong, menggunakan penalaran dan hati nuraninya. Bagaimana jadinya kalau masyarakat mengambil sikap dan caranya sendiri-sendiri ?
Sekurangnya kita berusaha untuk tidak menambah pahitnya kehidupan masyarakat yang sudah pahit, syukur dapat mempengaruhi lingkungan kita agar tidak pahit.
Mungkin saja seluruh tubuh dan darah daging kehidupan dan lingkungan kita sudah bergelimang dengan cara-cara pintu butuJan.
Sampai kapan ?
30
IV. OBJEK PENELITIAN
4.1. Struktur Organisasi P.T. Telkom .J
Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia (PT
Telkom) anggaran dasamya sebagaimana tercantum dalam akta notaris Imas
Fatimah, S.H. nomor. 128 tanggal 24 September 1991 sebagaimana diubah
dan terakhir dengan akta perubahan nomor. 15 tanggal 7 Agustus 1995 dan
telah diumumkan dalam berita negara RI nomor. 76 tanggal 22 September
1995, tambahan negara nomor. 7900. Selanjutnya data dan infonllasi
bersumber dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Struktur Organisasi PT Telkom terdiri dari :
a. Kantor perusahaan
Terdiri dari 4 (empat) direktorat yaitu
1) Direktorat Perencanaan dan Teknologi
2) Direktorat Operasi dan Pemasaran
3) Direktorat Sumber Daya Manusia
4) Direktorat Keuangan
b. Usaha operasi PT Telkom :
PT. Telkom terdiri dari 7 (tujuh) wilayah usaha operasi atau
divisi dan 1 (satu) divisi network yaitu :
Divisi Utama Keterangan
1. Divisl I SUlnatcra KSO dengan operator ilsine
2. Divisi II Jakaria ---3. Divisi III Jawa Barat KSO dengan operator asing 4. Divisi IV Jawa Tengah dan DIY KSO dengan operator asing 5. Divisi V Jawa Timur ---
6. Divisi VI Kalimantan KSO dengan operator asing 7. Divisi VII Sulawesi, Bali, NTB, KSO dengan operator asing
NIT, Tim Tim, Maluku dan Irian Jaya.
8. Divisi Network Mencakup Divisi I sid ---Divisi VII
31
I
i
I
c. Divisi Penunjang
Terdiri dari Divisi-Divisi
1) Divisi Atelir
2) Divisi Properti
3) Divisi Pendidikan dan Pelatihan
4) Divisi Riset dan Teknologi
5) Divisi Sistem Infonnasi (Sisfo)
6) Divisi Pembangunan
7) Divisi Multimedia
d. Yayasan yang didirikan Direksi PT Telkom
1) Yayasan Pendidikan dan Latihan Manajemen dan Teknologi
Telekomunikasi (YPT)
2) Yayasan Dana Pensiun Pegawai PT Telkom (YDPP)
3) Yayasan Kesehatan Pegawai dan Pensiun PT Telkom (YKPP)
e. Perusahaan Anak
Perusahaan anak PT. Telkom berjumlah lebih dari 20 (dua
puluh) perusahaan. Perusahaan anak dibentuk dengan kerjasama baik
dengan BUMN lain maupun pihak swasta dalam rangka
mengoptimalkan fasilitas telekomunikasi yang semakin berkembang.
32
4.2. Pedoman dan Kebijakan Umum Penyusunan Anggaran PT. Telkom
4.2.1 Pendahuluan
Perkembangan dunia pada dewasa ini telah memasuki era
globalisasi yang mengarah kepada liberalisasi perdagangan yang
mendorong masing-masing negara berusaha agar hasil produknya mampu
bersaing dengan produk lain. Dengan persaingan yang semakin meningkat,
sumber daya yang tersedia harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk
mendorong agar produk yang dihasilkan mampu bersaing.
Memasuki tahun 1998 diharapkan pem1asalahan-permasalahan
pelaksanaan kerja sama operasi (KSO) sudah tidak timbul sehingga sudah
berjalan sesuai dengan tujuan ditetapkannya kebijakan dan tujuan KSO.
Seluruh divisi sudah harus berorientasi bisnis dengan meningkatkan
produktivitas sumberdaya yang tersedia, profesionalisme SDM, efisiensi
dan memperkuat daya saing produknya, sehingga dapat meningkatkan hasil
usaha yang lebih optimal.
Kerja sama operasi (KSO) yang telah dimulai pada awal tahun 1996
di Divisi I, III, IV, VI dan VII dimaksudkan untuk mempereepat
pembangunan, strategi pendanaan dan alih teknologi dalam upaya
peningkatan kualitas SDM. Pada tahun 1998 diharapkan dapat memberikan
kontribusi pendapatan yang lebih baik dari rencana semula. Untuk itu
diperlukan pengendalian yang lebih baik yang dilakukan oleh ketua KSO
maupun Direktorat Operasi dan Pemasaran (DltopSar) selaku ChIef operaLOr
officer (COO) dengan memperhatikan peningkatan produktifitas dan
efisiensi.
initial public offering telah berhasil dilaksanakan pada tahun 1995.
Sebagai perusahaan publik baik domestik maupun intemasional, Telkom
harus mampu mencapai sasaran-sasaran yang telah diperjanjikan dalam
prospektus agar dapat meningkatkan harga saham di pasar bursa.
33
Tujuan jangka panjang Telkom adalah mencapai kriteria sebagai
operator standar kelas dunia (world class operator) dan sebagai pusat
unggulan (centre of excelence) tingkat nasional. Untuk mencapai sasaran
tersebut, pada tahun 1997 telah diluncurkan program T-2001. Rencana
kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 1998 hendaknya sudah mengacu
kepada program T-2001 di samping acuan lainnya yaitu corporate strategic
scenario (eSS) 1998-2002 dan prospektus.
Dalam upaya mencapai sasaran tersebut RKAP 1998 disusun
dengan berpedoman sebagai berikut : " Turnbuh dan berkembang, Efektif
dan Efisicn, Realistis, Profesional, Akurat, Daya saing, Unggul "
(TERPADU) sehingga Telkom menjadi perusahaan standar kelas dunia.
Bcrdasarkan uraian di atas, manajemen memandang perlu untuk
membuat pedoman tentang pcnyusunan RKAP tabun 1998. Pedoman ini
selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua unit orgamsasl
perusahaall yang tcrkait dalam mcnyusun RKAP tahun 1999.
4.2.2 Maksud dan Tujuall
Maksud dan tujuan pembuatan pedoman penyusunan RKAP tahun
1998 ini, adalah sebagai berikut:
a. Maksud dite1apkannya pedoman penyusunan RKAP tahun 1998 ini
adalah untuk memberikan arah kepada para manajcmcn dan pelaksana
dalam menyiapkan RKAP tahun 1998 baik di divisi, kantor perusahaan
maupun di kantor daerah telekomunikasi (Kandatcl).
b. Pcdoman penyusunan RKAP tahun 1998 ini juga bcrtujuan untuk
memberikan landasan dalam pclaksanaan dan pengendalian kegiatan
maupun program kerja selama tahun 1998.
c. Pedoman penyusunan RKAP tahun 1998 1111 Juga bertujuan untuk
menetapkan target dan mensimulasikan kinerja kcuangan tahun 1998.
34
4.2.3 Dasar dan Arah Penyusunan RKAP Tahun 1998
a. Dasar penyusunan RKAP tallun 1998
RKAP tahun 1998 ini disusun berlandaskan kepada ketentuan
ketentuan yang diatur baik dalam anggaran dasar, keputusan
pemerintah maupun keputusan direksi yang berlaku bagi perusahaan,
ketentuan-ketentuan tersebut meliputi:
1) Anggaran dasar Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. Telekomllnikasi Indonesia sebagaimana tercantllm dalam
Akta Notaris Imas Fatimah. SH nomor 128 tanggal 24
September 1991 sebagaimana di llbah dan terakhir dengan akta
perubahan no.15 tanggal 7 Agllstus 1995 dan telah diumumkan
dalam berita negara R.I no.76 tanggal 22 September 1995,
tambahan Iembaran negara no.7900.
2) Rapat umum pemegang saham Perseroan (Persero)
PT.Telekomunikasi Indonesia pada tanggaI 22 April 1997 di
Jakarta.
3) Keputusan Menteri Keuangan Rl nomor 489/KMK.016/1995
tanggal 26 Oktober 1995 tentang penyusunan rencana kerja dan
anggaran BUMN.
4) Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk No. 9/LG 1 00/SEK-30/97
tanggal 17 Februari 1997 tentang kebijakan investasi.
5) Hasil evaluasi RKA tahun 1997 :
a) Yang dilakukan tiap triwulan di tingkat kantor
perusahaan dan tiap bulan di tingkat divisi dan datel.
b) Hasil interim audit akuntan publik semester I untuk
tahun 1997
c) Hasil interim audit oleh auditor internal sampai dengan
triwulan III tahun 1997
35
b. Arah penyusunan RKAP tahun 1998
1) Penyusunan RKAP 1998 harus memperhatikan visi, misi dan
tujuan perusahaan sehingga dapat memberikan arah yang jelas
dan berkesinambungan dalam penyelenggaran perusahaan.
2) Strategi usaha yang dilakukan untuk mencapal tujuan
perusahaan:
a) Memperluas dan memodemisasi jaringan.
b) Meningkatkan pendapatan per satuan sambungan
pelanggan berbayar.
c) Meningkatkan efisiensi operasi.
d) Melatih dan mengembangkan sumber daya manusia.
e) Mengidentifikasi peluang bisnis baru.
c. Kebijakan
Beberapa kebijakan yang dianut perusahaan dalam
menyelenggarakan bisnis jasa telekomunikasi, yaitu: kebijakan 3-2-1,
back to basic, budaya kerja "ARTI" dan speed, simplicity & balance.
4.2.4 Sasaran RKAP Tahun 1998
Saharan RKAP tahun 1998 mengacu pada sasaran prospektus,
corporate strategic scenario 1998-2002 dan program T-2001. Sedangkan
masing-masing divisi di samping mengacu ketiga hal tersebut di atas, juga
mengacu pada bisnis plan masing-masing divisi.
Untuk mencapai sasaran RKAP 1998, masing-masing unit organisasi
harus berupaya seoptimal mungkin dengan melakukan optimalisasi alat
produksi yang ada serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Sasaral1 RKAP 1998 terdiri dad:
a. Sasaran kualitatif RKAP tahun J 998 :
Berdasarkan CSS 1998-2002, prospektus dan program T-2001,
secara garis besar sasaran kualitatif RKAP 1998 meliputi :
1) Pengembangan bisnis utama.
2) Pengembangan bisnis baru yang mendukung dan terkait dengan
bisnis utama.
3) Pcngcmbangan mutu jasa dan mutu pelayanan yang tinggi,
lengkap, terpadu dan beragam.
4) Peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam upaya mencapai
world class operator (WCO).
5) Peningkatan profesionalisme SDM.
37
Dari sasaran kualitatif tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
sasaran bidang kegiatan, yang terdiri dari :
a) Pengembangan usaha
b) Pelayanan
c) Operasi dan pelayanan
d) Pengembangan kapasitas alat produksi
e) Sumber daya manusia dan pengelolaan perusahaan
f) Keuangan
g) Pengendalian manajemen
h) Teknologi
Selanjutnya "sasaran bidang" tersebut dijabarkan menjadi
"program pokok". Penjabaran menjadi program pokok dilakukan olch
masing-masing direktorat scsuai dengan kegiatan masing-masing.
b. Sasuran kuantitatif RKAP 1998 secara minimal yang ingin dicapai
sesuai dengan target CSS tahun 1998 adalah sebagai berikut :
1) Pembangunan sentral telepon 1.664.000 sst
2) Kapasitas sentral telepon 9.152.000 sst
3) Pemasaran telepon 1.545.905 sst
4) Langganan berbayar 7.477.000 sst
5) Pendapatan Rp. 7.993 M
6) Beban Rp. 4.287 M
7) Laba setclah Pph Rp. 2.265 M
8) ROI 7,7 %
9) ROA 12,6%
10) Earning per share Rp. 397,-
11) 10 indikator utama program T-2001 pada tahun 1998 seSUaI
dengan KD. 10/HK.200/SEK-01/1996 tanggal 15 April 1996 :
38
a) Pelayanan sambungan baru 7 han
b) Tingkat keberhasilan panggil 70 %
c) Peremajaan data pelanggan 48 Jam
d) lumlah gangguanlbulan!1 00 sst 1
e) Penyelesaian gangguan (dim han ybs) 80 %
f) Keterscdiaan network 99,9 %
g) Rata-rata pengumpulan tagihan 39 hari
h) Kepadatan telepon tl,21 penduduk
i) Pengaduan peJanggan! bulan! 1000 sst 15 sst
j) Produktivitas pegawail sst! pegawai 150 pegawal
4.2.5 Kebijakan Strategis RKAP Tahun 1998
a. Umwn
1) RKAP 1998 haws mencem1inkan pcrtumbuhan usaha dan
indikator kinerja perusahaan yang dapat memelihara dan
mcningkatkan harga saham baik di pasar modal domestik
maupun intemasional.
2) Target setting RKAP 1998 harus mencerminkan target-target
yang sudah disajikan dalam prospektus.
3) Prospektus, CSS 1998-2002 dan program T -2001 sebagai dasar
acuan penyusunan RKAP 1998 (operasional & keuangan)
4) Invcstasi pada divisi support dilakukan dengan selektif llntuk
mendukung kegiatan utama Telkom.
5) Ketua KSO harus menangani dan memonitor kewajiban
kewajiban unit dan mitra KSO terhadap Telkom.
6) Penyusunan anggaran investasi tahun 1998 dilakukan oleh
K.KSO/Divre-Il, Divre-V Divnet & Divmedia bersama-sama
dengan Divpem.
39
Anggaran investasi sebagaimana dimaksud di atas selanjutnya dikelola
dan menjadi tanggung jawab divpem.
sebagai berikut :
Pelaksanaan transformasi adalah
Kesepakatan Pelaksanaan Transformasi Lingkup Tugas Pembangunan Antara Divre-V - Divpem
No It ems Penang Keterangan Jawab
1. Proyek on going (loan & intern) Divpem
2. Proyck baru (turnkey tot. Divpem system)
3. Proyek baru (turnkey tot. sub Divpem Ged. non sartel oleh system) divre sid 1998
4 IT 8r. renflmhahan kapasitas Divrc elemen network
5. Replacement Divpem
6. Maintenance, modifikasi/rehab. Divre
7. Penggantian teknologi Divpem
8. Temporary instalasi Divre
40
Kesepakatan Pelaksanaan Transforrnasi Lingkup Tugas Pembangunan Antara K. KSO I, III, IV, VI & VII Dengan Divpem
No
1.
2.
3.
4.
It ems
a.OGP loan (val as + rupiah)
b.OGP rupiah pendamping loan
c.OGP intern! rupiah mumi
d.OGP biaya PSB, dll
Penang. Jawab
Divpem
Divpem
Divpem
K.KSO
Proyek baru (tum-key total Mitra system)
Proyek baru (tum-key sub Mitra system)
JT & penambahan kapasitas Mitra udwork
Keterangan
sid kewajiban Telkom terpenuhi
Mitra:
Operator asing yang
bekerja sama dengan
divisi regional
5. Replacement, realokasi Mitra
6. Maintenance, modifikasi/rehab Mitra
7. Penggantian teknologi Mitra
8. Temporary installation Mitra
9. Pengawasan pembangunan mitra KKSO
7) Pengembangan usaha atau investasi anak perusahaan harus
berdasarkan atas hubungan core business Telkom melalui studi
kelayakan yang mantap dengan tetap mengupayakan
peningkatan kinerja Telkom, baik aspek operasional maupun
keuangan.
b. Bidang pcrCl1canaan (ian tcknolcgi
1) Perencanaan perusahaan dan teknologi
a) Menyiapkan strategi perusahaan dan perencanaan
perusahaan.
b) Mengendalikan arah pengembangan strategis dan bisnis
perusahaan melalui pengembangan sistem inforrnasi
bisnis perusahaan, sistem dan prosedur bisnis.
41
c) Mengembangkan strategi teknologi dalam rangka
implementasi teknologi bam untuk mendukung
pengembangan bisnis Telkom.
d) Mengembangkan kader yang memiliki kemampuan
tingkat nasional, regional dan global.
2) Pcmbangunan
Investasi di bidang pembangunan akan mencakup 3
(tiga) program besar yaitu: additional capacity, quality
enhancement serta business & technology development.
Ketiga program besar tersebut, hams dilaksanakan secara
terpadu, selektif dan sinerjis, untuk menghindarkan terjadinya
duplikasi di bidang investasi.
a) Additional capacity
(1) Penambahan alat produksi baik pembangunan
barn maupun penambahan kapasitas diarahkan
untuk tercapainya perluasan jangkauan
pelayanan dan kehandalan network ..
PenjabarmIDya adalah sebagai berikut :
(a) Pembangunan diarahkan pada daerah
yang masih bolong dalam rangka
melengkapi hasil pembangunan yang
belum tersistem.
(b) Pembangunan sentral bam diarahkan
pada daerah yang pengembalian
investasinya cepat (fast return)
42
(c ) Pengembangan sistem sentral diarahkan
kepada konsep sentral besar dan
pUlaunisasi (islandization).
(d) Pengembangan transmisi utama (back
bone) GMD dan serat optik diarahkan
kepada teknologi SDH.
(e) Pengcmbangan jaringan akses diarahkan
kepada jaringan akscs broadband untuk
mengakomodasi semua Jasa yang
dibutuhkan oleh pelanggan.
(f) Persiapan peluncuran Satelit Telkom-l.
(2) Pelaksanaan pengadaan (procurement) secara
turnkey agar diperoleh manfaat mutu, waktu dan
harga yang terbaik.
b) Quality enhancement
Pembangunan dan pengembangan untuk
meningkatkan mutu baik perangkat maupun pelayanan
dijabarkan sebagai berikut :
1) Pengembangan IMS agar dapat berintegrasi dengan sentral
trunk, transmisi, interface an tara IMS dengan network dan
pengembangan IMS yang diarahkan pada konsep TMN.
2) Pembenahan jaringan (network improvment) dalam rangka
penekanan gangguan dan penanggulanganfraud.
3) Customer servIce improvement diarahkan pada pcmbentukan
strategis office automation yang komprehensif, implementasi
one stop service dan dukungan untuk business process
reengineering.
43
4) Penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan
pemeliharaan alat produksi yang semakin besar.
5) Pengembangan Siska untuk meningkatkan akurasi data dan
administrasi jaringan lokal dan kecepatan pelayanan kepada
kostumer.
6) Sinkronisasi dan konsolidasi network.
c. Business and technology development
Pengembangan jasa baru meliputi.
1) Pengembangan teknologi diarahkan menuJu terwujudnya
jaringan yang terintegrasi, mempunyai niJai tambah bagi jasa
pelayanan yang sudah digelar, memberikan keuntungan bagi
perusahaan berdasarkan kajian kelayakan bisnis dan
memberikan keuntungan bagi pelanggan karena memperoleh
manfaat lebih.
2) Pengembangan R&D diarahkan pada kajian-kajian teknologi
baru dengan cepat, tepat waktu dan tepat guna.
3) Investasi jangka panjang (portofolio) diarahkan pada bisnis
yang lebih menguntungkan perusahaan dan sudah mendapat ijin
dari direksi dan dewan komisaris.
d. Bidang operasi dan pemasaran
Anggaran investasi digunakan untuk proyek-proyek yang dapat
memberikan return yang cepat, serta difokuskan pada peningkatan
keandalan perangkat dan pelayanan.
44
Fokus proyek antara lain:
1) Prioritas mensistemkan sisa sambungan yang masih non-sistem
( ± 512.000 SST) dan idle capacity (± 1,4 Juta SST) yang
belum terjual dengan pembangunan jaringan lokal dan
kdengkapan lainnya.
2) Peningkatan utilization rate telum menjadi minimal 5 %.
3) Titik berat pengembangan dan pembangunan pada INIlSDN,
sinkronisasi & konsolidasi network, akses network, network
improvement, Siska, IMS Data Comm, sarana pelayanan.
4) Pembcnahan jaringan kabel lokal yang belum selesai sampai
dengan tahun 1997.
Secara khusus untuk masing-masing bidang adalah :
a) Prioritas investasi pada return yang cepat :
(1) Mclcngkapi dan mcnambah product-product
IN/ISDN (narrmv ISDN & wide band)
(2) Sinkronisasi dan konsolidasi network.
(3) PeIliIlgKata1J lllutu dan pembangunan akses
network.
(4) Network improvement program.
(5) Pengembangan Siska dan IMS.
(6) Product development untuk data communication
1. lVetwork A T.M
ll. Frame relay.
(7) Peningkatan sarana dan sistem pelayanan
1. Service point
ll. Call - centres.
lll. Payment - point
IV. Account-managers
45
b) Peningkatan perfonnansi jaringan
(l) Program-program network improvement
(2) Pembenahan jaringan kabel lokal antara lain
meliputi : penarikan KU, pemasangan DW yang
spek, perbaikan Jarlokal mulai MDF sampai
dengan DWIKTB, penggantian DW > 4 tahun,
RK dan DP yang tidak spek,
(3) Pembenahan sistem transmisi dengan titik berat
pada sistem GMD.
(4) Pembenahan sistem sentral dan sistem O&M
nya dengan titik berat meliputi IMS, perluasan
CCS # 7, perluasan VPSIVoice mail, CCU.
(5) Pengembangan Janngan nasional melalui
implementasi management network operation
T-2001, implementasi manajemen fraud
mensukseskan T -2001.
c) Peningkatan fungsi pemasaran
(l) Fungsi pemasaran dititikberatkan kepada
pemasaran idle capacity (± 1,4 juta SST) dan
non-system (± 512.000 SST), untuk mencapai ini
perlu di programkan proyek j anngan lokal mulai
dari MDF sampai KTBlDP ke lokilsi-lokilsi yang
demand yang telah nyata, sehingga Slsa
sambungan dapat langsung dijual.
(2) Peningkatan jumlah telepon umum m1l11InUm
utilization rate 5 %, kerjasama dengan
pengelolaan telepon umum.
(3) Peningkatan pemasaran dan penjualanjasa bam.
(4) Peningkatan promosi melalui media masa.
46
(5) Implementasi manajemen produk T-2001
(6) Implementasi manajemen interkoneksi T-2001
(7) Implementasi manaJemen service marketing
T-2001
(8) Impelementasi manaJemen tariff & charging
T-200l
4) Peningkatan perfom1ansi pelayanan
Peningkatan saran a dan sistem pelayanan meliputi :
servive point, call centres, payment point, account managers.
Strategic managerial pelayanan kepada customer
meliputi 4 (empat) jalur pelayanan, masing-masing :
a) Account manager untuk pelanggan-pelanggan TOP,
dengan program-program data base palanggan TOP,
pemberdayaan unit account management di level
kandatel, kadivre dan kantor perusahaan.
b) Phone-in dengan melalui call centre, dengan konsep
less physically contact, dengan program-program call
centre di Divre II dan Divre-V, melanjutkan program
pilot project call centre di Jakarta Pusat dan Surabaya
Barat tahun 1997
c) Walk-in untuk pelayanan pelanggan yang mengunjungi
yantcl, dcngan program program pcmbcntukan yantel di
seluruh Kandatel Divre-II dan Divrc-V.
Pembayaran jasa telepon, dengan program-program
pembayaran jasa tclepon, baik lewat bank, A TM, pembayaran
lewat telepon, bank keliling atau counter pembayaran di
pemukiman.
47
Seluruh empat jalur pelayanan diatas berbasis
implementasi integrasi Siska. Program pcningkatan mutu
pelayanan dilakukan dengan terus menerus, akibat adanya the
law of the raising demand. Untuk program survey customer
satisfaction dilakukan dengan kontinyu dan segera ditindak
lanjuti action plan berdasarkan hasil survai.
5) Peningkatan performansi sistem billing
Seluruh peningkatan sistem billing harus difokuskan
kepada penyelesaian masalah-masalah yang paling mendasar
dimasa lalu, seperti akurasi, sekuriti, fleksibilitas, kecepatan,
reporting sistem dan interkoneksi. Program-program prioritas
seperti AMA-nisasai, pengadaan IT AD/lARA, impementasi
CDC, billing nasionall billing Siska, validasi master data
pelanggan akan dilaksanakc.n dengan intensitas yang tinggi
dengan tujuan menyelamatkan pendapatan perusahaan.
Pilot proyek yang <.1igarap tahun 1998, sesuai dengan
kecenderungan intemasional adalah perubahan dari pulsa
menuju menit per call.
6) Peningkatan fungsi interkoneksi
a) Fungsi interkoneksi dititik beratkan pada peningkatan
management billing, auditing dan financial
b) Peningkatan interkoneksi teknis.
c) Peningkatan manajemen interkonaksi aspek regulasi.
d) Peningkatan sistem intcrkoneksi.
7) Pemberdayaan organisasi dan SDM
Pemberdayaan SDM tahun 1998 agar diprogramkan:
a) Training empowering manajemen datel.
b) Pengisian petugas jarlok.
48
c) Pengisian petugas divnet.
d) Training instalatur WLL.
e) Training 0 & M fiber optic/ access system.
Sebagai tindak lanjut dari program restrukturisasi, maka tahun
1998 perlu diantisipasi adanya business process reengineering yang
mengakibatkan perubahan struktur organisasi kadivre, kadivnet,
kadivat, kadiv-mumed, kandateL Selain itu peningkatan keterampilan
dan pengetahuan dari petugas garis depan dan implementasi transfer
knowledge tahap-II menjadi program-program unggulan ditopsar dalam
tahun 1998.
e. Bidang slll11ber daya manusia
Dalam penyusunan RKAP 1998 tidak terlepas dari m1S1
manajemen SDM yaitu :
1) Bidang manajemen SDM
a) Kompetensi:
(1) Training dan education > 13 man days/
pegawai/tahun, minimum 2 hari/pegawai.
(2) Job rotasi bagi pegawai > 8 tahun di suatu
lokasi.
(3) Pengembangan budaya perusahaan
b) Produktivitas :
(1) Kenaikan kompensasi 15%
(2) Employee growth 3,8%
(3) Training education
49
(4) Job rotasi bagi pegawai > 8 tahun di suatu lokasi
(5) Penghargaan kapada pegawai (prioritas front
liners)
c) Adaptif
(1) Training & education
(2) Pengembangan budaya perusahaan
(3) Pembinaan lingkungan strategis
d) Profesional
(I) Pengembangan kesisteman pengelolaan SDM
dalam era KSO & public company
(2) Peningkatan peran manajer lini
(3) Kaderisasi
e) Kesejahteraan
(1) Personal expense < 30%
(2) Kenaikan kompensasi 15%
2) Bidang pembinaan divisi pendukung dan kekaryaan
a) Pembinaan divisi pendukung
Meningkatkan peran bisnis dan kompetensi untuk
mcmcnuhi harapan pcrusahaan
b) Kekaryaan
Meningkatkan kepedulian sosial danjiwa keluarga besar
di lingkungan pegawai Telkom
50
e. Bidang keuangan
1) Sub bidang anggaran
a) Menyiapkan perencanaan keuangan dan anggaran
perusahaan dengan sistem perencanaan, pemrograman
dan anggaran.
b) Menyiapkan perangkat analisis investasi baik investasi
aktiva tetap maupun investasi pada anak perusahaan/
calon anak perusahaan.
c) Menganalisis poJa bagi hasil.
d) Merancang cost accounting system dan activity base
costing untuk evaluasi harga produk-produk yang sesuai
dengan kondisi perusahaan di masa mendatang.
e) Menganalisis dampak perubahan tarif j astel,
interkoneksi dan rancangan usulan mendatang untuk
perubahan tarif jaste1, interkoneksi.
f) Analisa pengaruh anak perusahaan terhadap Telkom
dimasa mendatang.
g) Merancang software yang terintegrasi antara anggaran,
Simak dan pelaporan.
2) Sub bidang akuntansi
a) Merumuskan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK,
US-GAAP, lAS, FASB.
b) Menyiapkan dan mengimplementasikan sistem
akuntansi berstandar kelas dunia dengan cara
centralized on line processing dan real time basis.
51
c) Mengelola dan mengendalikan pelaksanaan akuntansi
perusahaan dengan meminimisasi koreksi audit dan
menyiapkan laporan keuangan secara tepat waktu.
d) Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan
perpajakan sesual dengan ketentuan perundang
undangan yang berlaku.
3) Sub bidang perbendaharaan
a) Mengoptimasikan pengelolaan kas (cash flo'w) melalui :
(1) Transfer harian dan dropping mingguan.
(2) Zero cash balance.
(3) Sistem pembayaran jastel pada lokel-loket
penerimaan pembayaran jastel SAPPJ, giral,
SOPP, credit card, ATM.
(4) Percepatan pencairan piutang.
(5) Pengoperasian dealing room dengan fasilitas
tertentu, on line link internet.
b) Merencanakan dan mencari sumber pendanaan atau
kombinasi pendanaan yang menguntungkan perusahaan
(IPO proceed, loan, obligasi maupun internal) [external
financing - return> cost of capital].
c) Meminimisasi risiko keuangan melalui pengelolaan
fisiko kurs, sclektif tcrhadap angsuran plIlJaman
original currency dengan instrument hedging.
f Bidang pengawasan
1) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan
dalam upaya tercapainya tujuan perusahaan.
52
2) Terlibat aktif dalam proses bisnis perusahaan dalam rangka
turut menjamin tercapainya program T-2001.
3) Memberikan layanan konsultasi dalam rangka pelaksanaan
pencapaian tujuan perusahaan.
4) Memberikan dukungan pengawasan dan pengendalian demi
terjaminnya mutu pelayanan (quality assurance).
5) Menekankan pada pengendalian prefentif control untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan rencana kerja dan
anggaran perusahaan.
4.2.6 Mekanisme Penyusunan Anggaran J Mekanisme penyusunan RKAP 1998 pada dasamya akan mencakup
beberapa hal yang saling berkaitan, antara lain:
a. Penyusunan RKA divisi/kantor perusahaan. penyusunan RKA divisi
dilakukan oleh divisi regional non KSO, divisi regional KSO dan
divisi penunjang.
b. Penyusunan RKAP 1998 (nasional)
c. Pengesahan RKAP oleh dewan komisaris.
d. Pengesahan RKA divisi/kantor perusahaan.
1) Penyusunan RKAP divisil kantor perusahaan
Proscdur penyusunan RKAP 1998 dimulai dari unit
orgamsasl yang diperlakukan sebagai pusat
pertanggungjawaban di lingkungan divisi dan kantor
perusahaan dan berakhir setelah ada pengesahan RKAP oleh
dcwan komisaris. Selanjutnya RKAP yang telah disahkan
oleh dewan komisaris dialokasikan ke divisi dan kantor
perusahaan yang ditetapkan dengan menggunakan surat
keputusan direksi. ~
53
a) Di divisi non KSO dan divisi penunjang
(1) Tiap unit orgamsasl yang diperiakukan
sebagai pusat pertanggungjawaban di
lingkungan kantor divisi dan kandatel
menyusun RKA yang dilampiri dengan daftar
usulan kegiatan (DURK) dan daftar usulan
kegiatan dan biaya (DURKB) dan strategic
alignment matric disampaikan kepada seluruh
kepala divisi.
(2) Bidang keuangan dan administrasi divisi
mengkompulasi usulan RKA dan DURK
pusat pertanggungjawaban menjadi DURK
dan RKA divisi, sedangkan bidang
pembangunan dan logistik mengkompulasi
usulan DURKB pusat pertanggungjawaban
menjadi DURKB divisi.
(3) Sebelum usulan RKA divisi disampaikan ke
kantor perusahaan, maka usulan RKA divisi
tersebut harus dievaluasi oleh Komite
anggaran divisi.
(4) Usulan RKA divisi setelah reVlSl hasil
evaluasi komite anggaran dlVlSl kemudian
disetujui kepala divisi setelah dikonsultasikan
kepada COO atau direktur terkait selanjutnya
disampaikan ke direktorat keuangan sebanyak
rangkap 4 (empat) dengan dilampiri DURK.
54
b) Di kantor pemsahaan
(1) Tiap unil 01 gaIll sa.':> ! yang diperlakukan
sebagai pusat pertanggung-jawaban yang
setingkat vice president di lingkungan kantor
pemsahaan menyusun RKA yang dilampiri
dengan DURK dan DURKB dan disampaikan
kepada direktur . .
masmg-masmg melalui
sekrctaris bidang yang bertalian.
(2) Usulan RKA direktorat harus dievaluasi oleh
komite anggaran direktorat.
(3) Usulan RKA direktorat setelah direvisi
berdasarkan hasil evaluasi komite anggaran
direktorat kemudian disetujui direktur yang
bertalian dan selanjutnya disarnpaikan ke
direktorat keuangan dalarn rangkap 4
(ernpat) dengan dilarnpiri DURK.
c) Di divisi regional KSO
Ketua KSO menyusun RKA divisi KSO
secara lengkap (tctmasuk bagian RKA unit KSO
yang menjadi bagian RKA ketua KSO).
RKA divisi yang disusun ketua KSO rnencakup :
(1) Fisik invcstasi on going.
(2) Kekuatan SDM
(3) Anggaran investasi on going
(4) Anggaran pendapatan (MTR & DTR)
(5) Anggaran beban
(6) Proyeksi laba/rugi
55
(7) Anggaran arus kas
(8) Proyeksi neraca
(9) Rencana penghapusan asset
(l0) Indikator kinerja
2) Penyusunan RKAP nasional PT. Telkom tahun 1998
a) RKAP (nasional) disusun berdasarkan RKA divisi dan
kantor perusahaan yang telah dievaluasi budget
committee kantor perusahaan.
b) RKAP (nasional) harus mengacu pada CSS 1998-2002,
prospektus dan diwamai dengan program T -2001.
c) RKAP (nasional) setelah dievaluasi budget committee
kantor perusahaan selanjutnya disampaikan kepada
direksi untuk mendapat persetujuan.
d) RKAP (nasional) yang telah disetujui direksi
disampaikan kepada dewan komisaris.
3) Pengesahan RKAP nasional PT. Telkom tahun 1998
a) RKAP Telkom tahun 1998 oleh dewan komisaris
dievaluasi dalam rap at antara dewan komisaris
dengan direksi Telkom.
b) RKAP Telkom tahun 1998 bilamana perlu dilakukan
revisi at au penyempumaan sesuai hasil rapat dewan
komismis dan direksi Telkom.
c) RKAP Telkom hasil reVISl atau penyempumaan
disahkan oleh dewan komisaris.
56
4) Pengesahan RKAP divisi
PT. Telkom tahun 1998
dan kantor perusahaan
a) RKAP Telkom yang telah disahkan oleh dewan
komisaris kemudian dialokasikan untuk divisi dan
kantor perusahaan serta ditetapkan dengan keputusan
direksi.
b) Keputusan direksi tentang RKA divisi dan kantor
perusahaan selanjutnya dikirim ke divisi dan
direktorat di kantor perusahaan.
c) Berdasarkan KD RKA tersebut, divisi dan direktorat
berkewajiban untuk:
(l) Mengalokasikan dan menetapkan anggaran
untuk pusat pertangungjawaban dilingkungan
divisi dan direktorat yang bertalian.
(2) Menyempumakan DURK, DURKB, DURP
disesuaikan dengan keputusan direksi tentang
RKAP tersebut.
4.2.7 Penyusunan RKAP PT. Telkom Tahun 1998
Dalam melakukan penyusunan RKAP 1998, ada beberapa
acuan yang harus diikuti oleh divisi dan kantor perusahaan yang
meliputi:
a. Pedoman pokok penyusunan anggaran
b. Asumsi
c. Indikator
d. Kebijakan anggaran
e. Penyusunan rencana kegiatan (DRK)
57
Pokok-pokok penyusunan anggaran
a. Manajemen harus menyusun reneana keIja dan anggaran
perusahaan (RKAP) tahunan sebagai penjabaran operasional
reneana j angka panj ang perusahaan.
b. Penyusunan RKAP dilaksanakan melalui rapat komite
anggaran (budget committee) seeara berjenjang.
c. Penyusunan RKAP menganut sistem penganggaran pusat
pertanggungjawaban (responsibility centres), planning,
programming and bud getting system (PPBS), zero based
budgetting (ZBB) dan performance budgeting.
d. Dalam rangka mendukung program T-2001, penyusunan
RKAP 1998 harus menggunakan program ASA.
e. Penyusunan RKAP harus menggambarkan Tumbuh dan
Berkembang, Efektif & Efisien, Realistis, Profesional, Akurat,
Daya saing, Unggul (TERP ADU).
f. Penyusunan RKAP harus mempertimbangkan raSlO-raslO
kineIja historis pemsahaan.
g. RKAP meliputi rencana fisik investasi, anggaran investasi,
rencana pemasaran, rene ana alat produksi, reneana produksi,
anggaran pendapatan dan beban, kekuatan sumber daya
manusia, unjuk kelja kcuangan & pelayanan, anggaran arus kas
dan proyeksi neraca, rencana penghapusan assets dan rencana
penyertaan.
h. RKAP harus memperhitungkan pengaruh lingkungan intemal
dan ekstemal sebagai asumsi penyusunan, baik regional,
nasional maupun global.
1. Penyusunan RKAP mengikuti kalender anggaran.
J. Penyusunan RKAP mengacu kcpada prospektus dan berpegang
pada CSS 1998-2002 dan program T-2001.
58
ASSUl1lsi
Asumsi merupakan faktor penting yang biasa digunakan dalam
penyusunan RKAP. Asumsi tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi
terhadap ketidakwajaran usulan RKAP.
Secara nasional asumsl yang digunakan untuk penyusunan
RKAP tahun 1998, yaitu:
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan datang diperkirakan
sebesar 7 - 8 persen per tahun
b. Tingkat inflasi yang berlaku atas val uta asing sebesar 5 persen
per tahun.
c. Tingkat bunga deposito sebesar 14 persen per tahun
d. Tingkat bunga pinjaman lokal didasarkan atas tingkat bunga
simpanan deposito rata-rata 3 (tiga) bulan ditambah dengan
2,25 persen.
e. Tingkat bunga pinjaman valuta asing sebesar 8 % per tahun
(rata-rata 7,5% di tambah biaya administrasi 0,5%).
f. Debt equity ratio sebesar 60 : 40
g. Tarif jasa telekomunikasi tahun 1998 diasumsikan naik
sepadan dangan price cap.
59
/l1dikator
Penyusunan indikator dimaksudkan sebagai tolok ukur kinerja,
baik untuk divisi-divisi maupun untuk kantor perusahaan.Indikator
yang digunakan dalam penyusunan RKAP Telkom tahun 1998
meliputi:
a. Kualitas pelayanan
1) Divisi Regional (non KSO)
a) Keberhasilan panggil lokal
b) Penanggulangan gangguan:
(l) lumlah gangguan (Q)
(2) Penyelesaian gangguan
c) Waktu penyediaan jasa baru
d) Peremajaan data pelanggan
e) Ketersediaan network
f) kepadatan telepon
g) Klaim tagihan :
(1) 1 umlah klaim
(2) Penyelesaian klaim
(3) Billing harus Slap satu hari sebelum
penagihan
h) Pennintaan percakapan melalui operator
(100,105):
(1) Interlokal
(2) Collect call
i) Special servIces (102, 106, 108, 117 dan
billing info):
(1) Waktujawab
(2) Lama pelayanan
60
2) Divisi Network
a) Gangguan sambungan fasilitas SL
b) Loss sirkz"t
c) Avaibility sirkit
d) Traficability central trunk
e) Keberhasilan panggil SLJJ
f) Keberhasilan pemasaran SL
g) Penyelesaian gangguan sirkit blok.
3) Divisi Sisfo
a) CPU untuk MIS CO
b) AvaibililJ' system
c) OA (multimedia)
d) Network (infrastruktur)
e) S/W development
4) Divisi Atelir
a) Ketersediaan suku cadang
b) Kemampuan perbaikan
c) Rata-rata waktu perbaikan
d) Mutu perbaikan
5) Divisi Risti
a) Keberhasilan laboratorium NWS
b) Keberhasilan lab ANW
c) Kecepatan uji kaji
6) Divisi Pclatihan
a) Keberhasilan diklat
b) Produktivitas instruktur
c) Kepuasan pelanggan
7) Divisi Properti
Occupation rate
61
b. Produktivitas dan efisiensi
1) Divisi Regional non KSO
2)
a) Pertumbuhan kapasitas sentral
b) Pertumbuhan langganan
c) Pertumbuhan produksi
d) Pertumbuhan pendapatan
e) Pertumbuhan beban
f) Cash operating expenses (COE) per sst
kapasitas rata-rata
g) Cash operating expenses per sst iangganan rata
rata
h) Sumberdaya manusla per 1000 sst kapasitas
rata-rata
i) Sumber daya manUSla per 1000 sst langganan
rata-rata
j) Pendapatan per sst kapasitas rata-rata
k) Pendapatan per sst langganan rata-rata
1) Langganan per sst kapasitas sentra! rata-rata
m) Kapasitas terisi per kapasitas sentra! rata-rata
n) EBITDA per rata-rata total aktiva
0) Waktu rata-rata peliode tagihan
p. Produktivitas GKM
Divisi Network:
a) Pertumbuhan pendapatan
b) Pertumbuhan beban
c) Pertumbuhanjumlah kar,a!
d) COE per kana!
e) Pendapatanl kanal
f) Kanal terisil jumlah kana!
g) EBITDA per rata-rata total aktiva
h) Perputaran aktiva
62
i) Rasio operasi
j) Laba imbal jasa
k) Produktivitas SDM
1) Pembinaan GKM
3) Divisi Pelatihan :
a) Pertumbuhan pCildapatan
b) Pertumbuhan beban
c) J um1ah man week diklat
d) PendapatanJ man week
e) COE per man week
f) Man week real! man week target
g) EBITDA per rata-rata total aktiva
h) Perputaran aktiva
i) Rasio operasi
j) Laba imbal j asa
k) Efisiensi biaya
I) Produktivitas SDM
m) Pembinaan GKM
4) Divisi Sisfo :
a) Petiumbuhan pendapatan
b) Pertumbuhan beban
c) EBITDA per rata-rata total aktiva
d) Perputaran aktiva
e) Rasio operasi
f) Laba imbal jasa
g) Produktivitas SDM
h) Pembinaan GKM
63
5) Divisi Risti :
a) Pertumbuhan pendapatan
b) Pertumbuhan beban
c) EBITDA per rata-rata total aktiva
d) Perpularan aktiva
e) Rasio operasi
f) Produktivitas SDM
g) Pembinaan GKM
6) Divisi Properti :
a) Pertumbuhan pendapatan
b) Pertumbuhan beban
c) EBITDA per rata-rata total aktiva
d) Perputaran aktiva
e) Rasio operasi
f) Efisiensi biaya
g) Produktivitas SDM
h) Pembinaan GKM
7) Divisi Atelir :
a) Pertumbuhan pendapatan
b) Pertumhuh:m hehan
c) EBITDA per rata-rata total aktiva
d) Perputaran aktiva
c) Rasio operasi
f) Laba imbal j asa
g) Produktivitas SDM
h) Pembinaan GKM
64
c. Unjuk kerja keuangan
1) Tingkat kesehatan
a) Rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas (RLS)
b) Rasio operasi
c) Profit margin
2) Perputaran aktiva
3) Operating ratio (OIR)
4) Net internal cash generation (NICG)
5) Debt service coverage (DSC)
6) Laporan keuangan (audit) :
a) Waktu : 2 (dua) bulan
b) Opini WTP: jumlah catatan
7) Account receivable turn over
8) InventOlY turn over
Kebijakan Anggarall
Kebij akan anggaran mencakup pedoman perhitungan dalam
penyusunan anggaran dan sekaligus besaran-besaran kuantitatifnya.
Pedoman dan besaran kuantitatiftersebut terdiri dari:
a. Rencana fisik investasi
b. Alat produksi
c. Pemasaran dan pemasangan
d. Produksi
e. Sumber daya manusia
f. Nom1a biaya
g. Anggaran pendapatan
h. Anggaran beban
1. Transaksi imbal jasa
J. Anggaran laba
65
k. Anggaran investasi
1. Anggaran kas
m. Proyeksi neraca
n. Unjuk kerja
o. Rencana penghapusan asset
p. Rencana penyusutan
Secara rinci, pedoman perhitungan dan besaran kuantitatif yang
dipergunakan dalam penyusunan anggaran diuraikan sebagai berikut:
a. Rencal1a fisik il1vestasi
1) Rencana fisik inveSlasi agar dikelompokkan sebagai
berikut:
a) Tanah
b) Gedung
c) fnstalasi (terminal, sentral telepon, Janngan,
transter dan trans at)
d) Perangkat penunjang
2) Rencana fisik investasi disusun per lokasi berdasarkan
kesisteman.
3) Upaya penyelesaian fisik investasi alat produksi secara
sistem agar memperhatikan j adual dan target
pemasaran.
4) Rencana perluasan kapasitas alat produksi supaya
mengacu kepada business plan kandatel dan . "demand
forecast /I Liap lokasi.
5) Rencana fisik investasi di divisi regional KSO yang
dilakukan oleh mitra maupun oleh Telkom (Ketua
KSO) harus sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
kontrak KSO.
66
6) Rencana fisik investasi di divisi support harus
dilakukan secara selektif dalam upaya mendukung
bisnis utama
h. Rencana alat produksi
1) Optimalisasi kapasitas alat produksi dihitung dengan
menggunakan rumus arus alat produksi tahun 1997 dan
tahun 1998.
2) Relokasi alat produksi sentral telepon agar tetap
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas serta
rencana pembangunan sentral telepon yang telah ada di
lokasi tersebut.
3) Alat produksi untuk penghitungan produksi pulsa harus
dipisahkan menurut kelompok yakni ; Telkom, PBH
dan mitra.
4) Pelaksanaan penghapusan (jading out), pelaksanaan
penyesuaian beban kapasitas alat produksi (deloading)
agar diungkapkan jumlah, lokasi, jenis dan sebab
sebabnya dengan jelas.
5) Alat produksi hasil pembangunan slap operasi/siap
jual, agar segera dipasarkan dengan memperhatikan
target waktu, jumlah pemasaran dan pencapman
utilization rate list/ install lines) 80 %.
6) Alat produksi yang belum sistem agar segera di
si stemkan dan menj adi prioritas utama
7) Pemeliharaan alat produksi dilaksanakan sesuai dengan
standards operation procedure (SOP) / standards
maintenance procedure (SMP) untuk tetap handal
dalam menghasilkan produk.
67
c. Rencana pemasaran dan pemasangan
Dititik beratkan pada pemasaran idle capacity dan
mensistemkan yang masih non system
1) Upaya pemasaran untuk meningkatkan profil dari
pelanggan bisnis.
2) Jumlah pemasaran ditentukan dalam upaya agar ratio
kapasitas terisi terhadap kapasitas sentral lebih baik dari
tahun sebelumnya.
3) Pemanfaatan metode dan strategi pemasaran yang lebih
baik dari tahun sebelumnya.
4) Pemasaran mencakup besaran untuk IKKJIKC, IDT dan
kegiatan sosial kemasyarakatan.
5) Pemasangan TUC/TUKfTUT/Wartel diarahkan ke
lokasi yang potensial dan produktif Utilization rate
telepon umum (telum) minimal 5%.
6) Target pemasaran tahun sebelumnya yang belum
terealisir, menjadi tambahan target tahun berikutnya
agar rasio kapasitas terisi terhadap kapasitas siap jual
dapat tercapai.
7) Peningkatan pemasaran feature dan jasa barn ( Pasopati
dan Japati)
8) Komposisi pelanggan diupayakan peningkatan profil
pclanggan bisnis.
d. Rencmza produksi
1) Perhitungan rencana produksi didukung oleh data
historis rate puIs a (tip/tix/stbs) per sst, menit
percakapan (interlokal/intcl) per sst, jumlah kata per
telegram.
68
2) Perhitungan rencana produksi selain memperhatikan
data historis, juga hams memperhatikan peningkatan
keberhasilan panggil, penumnan angka gangguan,
peningkatan performansi keuangan dan pertumLuhan
ekonomi daerah yang bertalian.
3) Perhitungan rcncana produksi dipisahkan antara
Tclkom dan PBH, lokal dan SLJJ, PSTN to STB.
4)
Rcncana produksi pulsa telepon dikelompokkan
kedalam bisnis, rcsidensial dan sosial.
Peningkatan
fasilitas/jasa
produksi.
kualitas sartel dan pengembangan
informasi dalam upaya peningkatan
5) Perhitungan rencana pulsa menggunakan ASAJ PPBS!
simulasi pcndapatan.
e. Rencana sumber daya manusia (SDM)
1) lumlah SDM menunjukkan peningkatan efisiensi bila
dihuhungkan dengan kapasitas dan langganan per sst.
2) Jumiah SDM agar ditampilkan berdasarkan:
a) Tingkatan atau grade
b) Pendidikan
c) Kegiatan ! aktivitas (operasi & pemeliharaan,
pemasaran, umum & administrasi dan proyek).
3) Jumlah SDM untuk berbagai jenis pelatihan yang
diselenggarakan (operasi & pemeliharaan, perencanaan
& teknologi bam, bisnis & manajerial).
69
f Norma biaya
1) Dalam upaya menuju world class operator, maka salah
satu cara yang dilakukan adalah meningkatkan
produktivitas dan efisiensi agar perusahaan semakin
tumbuh dan berkembang, sehingga mampu bersaing
dalam era persaingan yang semakin ketat.
2) Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
tersebut dilakukan an tara lain dengan nonna biaya at au
standar biaya.
3) Biaya standar adalah merupakan biaya yang seharusnya
dan ditentukan dimuka untuk membuat suatu produk
(barang dan jasa) atau membiayai kegiatan tertentu,
diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan operasional di
lapangan.
4) Manfaat biaya standar dalam pengendalian biaya
adalah:
a) Alat yang penting dalam menilai pelaksanaan
kebijakan yang telah ditetapkan.
b) Merangsang para pelaksana dalam pelaksanaan
kegiatan yang efektif.
c) Pedoman bagi manajemen dalam menentukan
biaya untuk kegiatan tertentu.
d) Memungkinkan manajemen untuk melakukan
"exception principles"
5). Secara umum biaya standar yang sering digunakan ada
tiga macam yaitu standar tcoritis, fi'lla-rata hiaya waktu
yang lalu dan pelaksanaan terbaik (attainable high
performance).
Biaya standar yang digunakan dalam RKAP tahun 1998
adalah standar teoritis dan rata-rata biaya waktu yang
laIn. Standar teoritis nntuk operasi dan pemeliharaan
70
mengacu kepada SOP/SMP, sedangkan rata-rata biaya
waktu yang lalu menggunakan beban per average line
in service dari beberapa lahull sebelu1Il1lya.
6) Nonna biaya dalam lampiran pedoman ini mcrupakan
acuan dalam menyusun DURK dalam RKAP 1998,
namun hasil akhir dari masing-masing beban
dibandingkan dengan perilaku beban per average line in
service tahun-tahun sebclumnya.
g. Anggaran pendapatan
1) Perhitungan anggaran pendapatan jasa telekomunikasi
dikaitkan dengan alat produksi, produksi dan tarip.
Selain itu, perhitungan tersebut harus memperhatikan
Juga rencana pencapalan keberhasilan panggil,
penanggulangan gangguan, peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan.
2) Tarip Jasa telekomunikasi berdasarkan keputusan
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang
berlaku.
3) /\.-CTlggaran pendapatan penlsahaan dikelompokbn
menjadi anggaran pcndapatan usaha dan anggaran
pendapatan non usaha. Anggaran pcndapatan usaha
meliputi anggaran pcndapatan jasa telepon, jasa
telekomunikasi lainnya dan anggaran pendapatan divisi
penunJang.
71
4) Pendapatan non usaha terdiri dari antara lain: Jasa
giro, bunga, deviden, denda, bonus extra atau hibah dan
pengganti print out CAMA
5) Anggaran atas bagian pendapatan (sharing)
perusahaan dengan rnitra usaha diatur sebagai berikut:
a) Interkoneksi
b) Pendapatan KSO sesual dengan perJanJlan
kontraktual
c) Pendapatan PBH sesual dengan perJanJlan
kontraktual
d) Pendapatan wartel atau kiospon dihitung
sebesar 100% sedangkan anggaran untuk komisi
wartel dialokasikan pada beban pernasaran.
6) Anggaran pendapatan kartu telepon urnum dihitung dari
sharing pendapatan pulsa telepon umurn kartu setelah
dikurangi dengan hak card isuer.
7) Anggaran pendapatan pasang baru dan rnutasi dihitung
100% berdasarkan jurnlah satuan sambungan dengan
tarip yang berlaku sedangkan potongan pasang baru
dialokasikan pada akun "Potongan pasang baru".
8) Anggaran pendapatan interkoneksi (out going traffic,
transit traffic, incoming traffic) dihitung sesuai dengan
perjanjian kontraktuaL
Pendapatan interkoneksi dengan operator lain baik
lokal, SLJJ dan Internasional berdasarkan tarif
interkoneksi, sedangkan kewaj iban kepada operator lain
dialokasikan sebagai beban interkoneksi.
72
9) Anggaran pendapatan dari transaksi intemal perusahaan
(transaksi antar divisi) dipisahkan dari
pendapatan hasil transaksi ekstemal.
anggaran
10) Anggaran pendapatan dividen dari penyertaan modal
berdasarkan business plan anak perusahaan yang
bertalian.
h. Anggaran bebal1
Anggaran beban dikelompokkan menjadi anggaran
beban usaha dan anggaran beban non usaha.
1) Anggaran beban usaha terdiri atas:
a) Anggaran beban pegawai
b) Anggaran bcban operasi dan pemeliharaan
(;) Anggaran bcban pcnyusutan, amortisasi dan
penyisihan
d) Anggaran beban pemasaran
e) Anggaran beban umum dan administrasi
2) Anggaran beban non usaha melipuli:
a) Bunga
b) Rugi penjualan dan pertukaran aktiva tetap
c) Rugi penjualan smat berharga
d) Rugi penurunan nilai surat berharga
e) Rugi selisih kurs
f) Ganti rug! kegagalan atau keterlambatan
pelayanan
Secara khusus, anggaran beban usaha akan diuraikan
sebagai berikut:
73
a) Anggaran beban karyawan :
(1) Anggaran beban
meliputi:
(a) Beban gaJl
pemeliharaan,
karyawan
(operasi dan
administrasi,
pemasaran dan tunjangan PPh)
(b) Beban bonus karyawan
(c)
(d)
Beban pensiun
Beban cuti,
tunjangan lainnya
insentif,
(e) Beban perumahan
(f) Beban pengobatan
(g) Beban lain-lain.
dan
(2) Beban karyawan untuk gaji dasar, sesuai
dengan tarif standar biaya
(3) Beban karyawan untuk bonus, cuti,
insentif masing-masing divisi seSUaI
dengan standar biaya.
(4) Beban asuransi pegawai & keluarga,
asuransl penslUn dianggarkan pada . .
masmg-masmg divisil kantor
perusahaan.
(5) Tunjangan konjungtur dan tuniangan
prestasi sesuai dengan standar biaya.
(6) Anggaran beban penghasilan SDM
diluar gaJl merupakan upaya
peningkatan produktivitas SDM dan
keberhasilan atas pencapaian target yang
telah ditetapkan dan disusun oleh
direktorat SDM.
74
(7) Anggaran beban kesehatan harus
menunjukkan korelasi dengan jumlah
SDM dan norma biaya per SDM.
(8) Anggaran beban
asuransl pegawaI
meningkatkan rasa
penslUn
ditujukan
keamanan
dan
untuk
dan
ketentraman baik selama masih aktif
bekerja maupun setelah pegawal
menjalani masa pensiun.
b) Anggaran beban penyusutan aktiva tetap
(1) Anggaran beban penyusutan
dialokasikan berdasarkan masa manfaat
aktiva yang dihitung dari harga
perolehan aktiva tetap sesual dengan
metode penyusutan aktiva yang
bertalian.
(2) Anggaran beban penyusutan harus
memperhitungkan aktiva eksisting dan
aktiva baru yang berasal dari
pembangunan baik di kantor perusahaan
maupun setempat dan Juga
memperhitungkan aktiva kerjasama.
c) Anggaran beban operasi dan pemeliharaan
(BODP)
(1) Anggaran
pemeliharaan
kebutuhan
dibebankan
beban operasl
mencakup
anggaran yang
kepada
dan
semua
akan
kegiatan
pengoperaslan dan pemeliharaan aktiva
tetap. Termasuk dalam anggaran beban
operasi dan pemeliharaan, yaitu:
75
(a) Anggaran BODP tanah
(b) Anggaran BOOP gedung
(c) Anggaran BOOP instalasi
(d) Anggaran BOOP perangkat
penunJang
(e) Anggaran perjalanan dinas
operasi dan pemeliharaan
(f) Anggaran BOOP lainnya
(2) Anggaran BOOP dihitung dengan
menggunakan standar operasl dan
pemeliharaan serta norma biaya yang
telah ditetapkan.
(3) Anggaran BOOP harus menjamin semua
perangkat alat produksi bekerja secara
optimal.
(4) Besamya anggaran BODP temlasukjuga
pemakaian barang persediaan suku
cadang.
(5) Di kantor perusahaan tidak ada anggaran
BOOP untuk kegiatan di divisi dan di
kantor divisi tidak ada anggaran BODP
untuk kegiatan di kantor daerah.
(6) Besar anggaran BODP agar
menunjukkan upaya peningkatan
efisiensi per average line in service.
(7) Oi dalam BODP sudah termasuk
BHP, biaya frequensi, asuransi asset dan
biaya cetak kartu TUK.
76
d) Beban interkoneksi :
Beban interkoneksi dihitung seSUaI
dengan tarif interkoneksi kepada badan usaha
penyelenggara lain (Satelindo, Ratelindo,
Komselindo, Telkomsel, Mobisel, Patrakom,
Metrosel dan lain-lain)
e) Anggaran bcban umum dan administrasi
(1) Anggaran beban umum dan administrasi
mcrupakan kebutuhan anggaran untuk
kcgiatan-kegitan manajerial dan
administratif yang tidak terkait langsung
dengan kegiatan operasl dan
pemeliharaan maupun kegiatan
pemasaran
(2) Tem1asuk anggaran beban umum dan
administrasi, yaitu:
(a) Anggaran beban perjalanan dinas
(b) Anggaran beban penyisihan dan
amortisasi
(c) Anggaran beban rekrutasi,
pendidikan dan pelatihan
(d) Anggaran beban alat tulis &
cetak (ATM)
(e) Anggaran beban penagihan
(f) Anggaran beban penelitian,
pengembangan & konsultan
(g) Anggaran beban pengamanan
(h) Anggaran beban bantuan sosial
(i) Anggaran beban paj ak
(j) Anggaran beban umum dan
administrasi lainnya
77
(3) Anggaran perjalanan dinas hams
(4)
(5)
rnenunjukkan efisiensi dan tahun
sebelurnnya.
Anggaran beban rekrutasi hams
rnenunjukkan korelasi dengan rcncana
penarnbahan dan pembahan stmktur
SDM serta rnernperhitungkan non11a
biaya rekmtasi per SDM.
Anggaran beban pelatihan dan
pembinaan pegawai harus menunjukkan
korelasi dengan kcbutuhan pemsahaan
dan sesuai dengan skala prioritas dalam
upaya peningkatan kualitas SDM. Di
sarnping itu hams rnernperhatikan pula
non11a biaya per mall week.
(6) Anggaran beban litbang dan konsultan
hams menunjukkan adanya korelasi
dengan hasil penelitian dan
pengernbangan Jasa telekornunikasi
dalarn upaya peningkatan kualitas
pelayanan telekornunikasi.
Penggunaan konsultan hams ada ijin
khusus dari direksi
f) Anggaran beban pemasaran
(1) Anggaran beban pemasaran mencakup
sernua kebutuhan anggaran yang akan
dibebankan kepada kegiatan
mernasarkan dan rnenjual selumh jenis
jasa te1ekoillunikasi.
78
(2) Termasuk anggaran beban pemasaran,
yaitu:
(a) Beban pcrjalanan dinas
pemasaran
(b) Beban pemasaran lainnya (cetak
BPT, iklan, promosl, komisi
wartel, beban kerjasama
TUC/TUKJTUKK dsb).
(3) Besar anggaran beban pemasaran
termasuk Juga pemakaian barang
persediaan suku cadang.
(4) Besar anggaran beban pemasaran agar
dapat menunjukkan upaya peningkatan
efisiensi per average line in service.
(5) Anggaran beban pemasaran hams
menunjukkan korelasi dengan target
pemasaran dan pemasangan dan
penjualanjastellainnya.
I. Transaksi internal (Imbal jasa).
1) Tnmsaksi mtemal atau imbal Jasa dapat berupa
pendapatan imbal j asa ataupun beban imbal j asa.
2) Transaksi imbal jasa dilakukan antara divisi support,
divisi network dengan divisi regional II, V, kctua KSO
I, III, IV, VI dan VII serta kantor perusahaan. Transaksi
dengan unit KSO diperlakukan sebagai transaksi
ekstemall kas .
79
3) Anggaran beban imbal jasa disusun oleh unit Organisasi
pengguna melalui DURK berdasarkan program pokok . .
masmg-masmg.
4) Berdasarkan anggaran beban imbal jasa unit organisasi
pengguna, maka unit organisasi penjual menyusun
anggaran pendapatan imbal jasa dan anggaran beban
yang berkaitan dengan anggaran pendapatan imbal jasa
tersebut.
5) Agar unit organisasi penjual dapat menyusun anggaran
pendapatan imbal jasa dan anggaran beban, maka unit
organisasi pengguna harus selesai menyusun DURK
dan anggaran beban imbal jasa paling lambat pada
pertengahan Agustus 1997 dan disal11paikan kepada
masing-masing unit orgamsasl penjual dengan
tel11busan direktorat keuangan cq subdit anggaran.
6) Antara unit organisasi penjual dan pengguna akan
dilakukan pel11bahasan dengan dikoordinasi oleh
direktorat keuangan.
J. Proyeksi labalrugi.
1) Anggaran laba divisi merupakan selisih antara anggaran
pendapatan divisi dan anggaran beban divisi.
Anggaran pendapatan dan beban divisi tennasuk
transaksi antar divisi (transaksi imbal jasa).
2) Anggaran laba perusahaan merupakan selisih antara
anggaran pendapatan perusahaan (tidak tennasuk
anggaran pendapatan dari transaksi internal perusahaan)
dan anggaran beban perusahaan (tidak tern1asuk
anggaran beban dari transaksi internal perusahaan).
80
3) Estimasi perhitungan pajak penghasilan badan (Pph
badan) berdasarkan tarif sebesar 29,5%.
4) EBITDA yang direncanakan harus lebih baik dari tahun
sebelumnya.
k. Anggaran illvestasi
1) Anggaran investasi rnencakup :
a) Kebutuhan anggaran untuk kegiatan 1997 yang
diluncurkan rnenjadi kegiatan 1998.
b) Kegiatan proyek yang sedang berj alan (on going
project/ mufti years).
c) Proyek-proyek baru.
Struktur anggaran investasi terdiri dari :
a) Biaya langsung proyek
b) Biaya tak langsung proyek.
2) Kelayakan investasi dinijai dengan menggunakan
analisa kelayakan investasi pembangunan sis tern
telekomunikasi.
3) Anggaran investasi agar didukung dengan target fisik
yang akan dicapai, besar kebutuhan dana (pinjaman luar
negeri at au valas dan dana intern) dan
penyerapan per bulan.
usulan
4) Anggaran investasi perIu Juga didukung infonnasi
tentang kcgiatan yang kernungkinan selesai (l00 %)
pada tahun 1998.
81
5) Pengalokasian anggaran investasi bulanan agar
memperhitungkan lead time pengadaan dan lead time
pelaksanaan kegiatan.
6) Anggaran biaya operasi proyek (BOP) dalam anggaran
investasi agar dikelompokkan sebagai berikut:
a) anggaran biaya operasi proyek perencanaan
b) anggaran biaya operasi tender
c) anggaran biaya operasi proyek, pelaksanaan dan
pengawasan
d) anggaran biaya operasi proyck peresmian
e) anggaran biaya operasi proyek, gaji pegawai
proyek.
7) Masing-masing anggaran biaya operasi proyek (selain
gaji pegawai proyek) tersebut butir 8 diatas selanjutnya
dirinci pula sebagai berikut:
a) anggaran biaya peIjalanan dinas
b) anggaran biaya rapat
c) anggaran biaya honor
d) anggaran biaya cetakJ A TM
e) anggaran biaya iklan! inklaring barang
pembangunan
8) Biaya konsultan proyek dimaksudkan hanya untuk
konsultan yang berkaitan langsung dengan
pembangunan alat produksi. Biaya konsultan yang
tidak terkait dengan pembangunan alat produksi
merupakan beban eksploitasi.
82
9) Biaya training dimaksudkan hanya untuk meningkatkan
kemampuan SDM untuk pengawakan alat produksi
yang berkaitan dengan pembangunan alat produksi
yang bertalian.
10) Masing-masing anggaran biaya tersebut dirinci sesual
dengan program at au kegiatan, jangka waktu, jumlah
atau volume dan harga satuan.
11) Anggaran biaya operasi proyek (BOP) agar mempunyai
korelasi dengan proyek investasi yang ada.
12) Rencana penyertaan modal agar dianggarkan secara
memadai dengan melalui analisa investasi untuk
penyertaan tersebut.
13) Anggaran investasi di ketua KSO hanya untuk
keperluan pemenuhan alat produksi sesuai kontrak KSO
di unit KSO dan keperluan kantor ketua KSO.
14) Anggaran investasi di divisi support hendaknya
diarahkan dalam upaya mendukung bisnis utama dan
dianalisis pengarulmya terhadap ROI dari divisi yang
bertalian.
15) Anggaran yang menyangkut peningkatan mutu alat
produksi, pelayanan dan pemasaran dianggarkan di
di vre-II dan d i vre-V.
l. Anggaran arus kas
1) Anggaran arus kas yang disusun agar mencerminkan
arus kas masuk dan arus kas keluar, yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas dan
menilai penggunaan arus kas tersebut.
83
2) Anggaran arus kas disusun menurut sumbcr dan
penggunaan kas dari aktivitas operaSl, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan.
3) Anggaran arus kas terdiri dari :
(a) Saldo awal kas.
T erdiri dari saldo kas, rekening giro di bank dan
yang setara dengan kas.
Setara kas adalah investasi yang sangat likuid,
beljangka waktu maksimal 3 bulan dan dapat
dicairkan tanpa menimbulkan risiko perubahan
nilai yang signifikan.
Perubahan diantara pos dalam un sur kas atau
setara kas tidak diperhitungkan sebagai arus kas.
(b) Arus kas dari aktivitas operasi.
Adalah aliran penerimaan dan pengeluaran kas
yang berhubungan dengan aktivitas operasi
perusahaan terutama dari penjualan Jasa
telekomunikasi, yang disusun dengan
menggunakan metode langsung.
( c) Arus kas dari aktivitas invcstasi.
Adalah ali ran penerimaan dan pengeluaran kas
yang berhubungan dengan aktivitas investasi
perusahaan dan bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
(d) Arus kas dari aktivitas pendanaan.
Adalah aliran pcnerimaan dan pengeluaran kas
yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi ekuitas dan pll1Jaman
perusahaan.
84
(e) Saldo akhir kas.
Saldo akhir kas mempakan saldo dari akhir
peri ode yang bempa kas, rckening giro di bank
dan yang setara dengan kas.
4) Anggaran ams kas disusun dikaitkan dengan anggaran
investasi, proyeksi labalmgi (pendapatan dan beban)
dan proyeksi neraca.
5) Anggaran arus kas disusun dengan tetap
mempertahankan tingkat likuiditas yang baik bagi
perusahaan.
6) Anggaran ams kas disusun dengan asumsi ratio account
receivable yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
7) Anggaran ams kas disusun dengan asumsi ratio
inventory turn over yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
8) Anggaran ams kas suatu tahun disusun berdasarkan
estimasi realisasi tahun sebelumnya. Estimasi realisasi
tahun sebelumnya berdasarkan realisasi semester-I dan
estimasi realisasi semester-II.
m. Proyeksi neraca
1) Proyeksi neraca disusun dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran tentang posisi keuangan pada
peri ode tersebut, yang terdiri dari unsur aktiva,
kewajiban dan ekuitas.
2) Proyeksi neraca disusun berdasarkan nomor akun sesuai
kebijakan akuntansi.
85
3) Proyeksi neraea dikaitkan dengan anggaran investasi,
proyeksi Iabalrugi (pendapatan dan beban) dan
anggaran arus kas.
4) Reneana saldo aktiva dalam konstruksi (ADK) hams
menunjukkan ratio yang Iebih baik dari tahun
sebelumnya.
5) Reneana saldo piutang usaha harus menunjukkan ratio
tingkat perputaran piutang usaha (accoullt receivable
turn over) yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
6) Reneana saldo persediaan barang harus menunj ukkan
ratio tingkat perputaran persediaan (inventory turn over)
yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
7) Kewajiban diproyeksikan sebesar jumlah kewajiban
yang belum diselesaikan sampai akhir peri ode.
8) Debt equity ratio yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
9) Proyeksi neraea suatu tahun disusun berdasarkan
estimasi realisasi tahun sebelumnya dan estimasi
realisasi tahun sebelumnya herdasarkan realisasi
semester -I dan estimasi realisasi semester-II.
10) Proyeksi neraea memperhitungkan rene ana penempatan
investasi jangka pendek yaitu saham dan obligasi pada
perusahaan lain serta reneana pengeluaran saham
perusahaan dan kewajiban pendanaan obligasi.
86
n. Unjuk kerja :
1) Unjuk kerja harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
2) Unjuk kerja meliputi untuk kerja pelayanan, efisiensi
dan produktivitas dan unjuk kerja keuangan.
o. Rencana penghapusan aset :
1) Penghapusan atas piutang terdiri dari piutang swasta
yang berumur > 2 tahun dan piutang pemerintah
termasuk ABRI > 3 tahun.
2) Penghapusan "aktiva tetap" dilakukan apabila jelas
jeJas tidak akan dimanf;.j;.jlbn IJlll11k nperasional.
3) Masing-masing divisi dan kantor perusahaan harus
menyusun rencana penghapusan aset yang terdiri
dari; rencana penghapusan piutang macet, rencana
penghapusan persediaan barang dan rencana
penghapusan, melepaskanJ menjm!l aktiva tetap.
4) Rencana penghapusan aset terseuut harus dirinci :
a) Menurut lokasi
b) lustifikasi rencana penghapusan
c) Nilai perolehan dan nilai buku masing-masing
perkiraan asset.
p. Rencana penyerlaan :
1) Yang dimaksud dengan rencana penyeliaan adalah
penyertaan modal atau pelepasan penyertaan modal
dalam badan usaha lain at au menyelenggarakan
perusahaan baru yang tidak dilakukan melalui bursa
at au mendirikan anak perusahaan.
2) Rencana penyertaan terlebih dahulu dilakukan analisis
oleh business development group (unit pengembangan
bisnis).
87
PenYUSUllall Rencana Kegiatall (DURK)
Masing-masing pusat pertanggungjawaban sebelum menyusun
DURK terlebih dahulu menyusun program pokok yang mengacu
kepada sasaran bidang. Begitu pula sasaran bidang mengacu kepada
sasaran RKAP 1998.
Ketiga hal tersebut adalah suatu mata rantai at au benang merah
baik secara kualitatif yaitu dari program pokok sampai dengan sasaran
RKAP 1998 dan secara kuantitatif dari DURK sampai dengan
anggaran bebanlinvestasi dan pada akhimya sampai proyeksi neraca
dan anggaran arus kas.
o. Program pokok
Program pokok yang mengacu kepada sasaran bidang
harus disusun sebagai acuan penyusunan rencana kegiatan
(DURK) dari masing-masing pusat pertanggungjawaban.
b. Penyusunan rencana kegiatan (DURK)
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam
menyusun usulan rencana kegiatan, sebagai berikut:
1) Rencana kegiatan disusun dengan mengacu kepada
program pokok, sasaran bldang dan sasaran dari RKAP
tahun 1998;
2) Penyusunan rencana kegiatan lebih diutamakan
menurut skala prioritas untuk menumbuhkan penciptaan
pendapatan dan produktivitas;
88
3) Rencana kegiatan tahun 1997 yang sampai dcngan akhir
tahun diperkirakan belum selesai dan masih perlu
dilanjutkan pada tahun 1998 agar diprogramkan
kembali ulltuk memperoleh alokasi anggaran tahun
1998 (azas zero base), sebagai prioritas pertama;
4) Rencana kegiatan harus disusun oleh unit
organisasilpusat pertanggungjawaban yang akan
melaksanakan kegiatan tersebut;
5) Penyusunan rencana kegiatan harus mcncakup
kebutuhan anggaran untuk ni lai pcnggunaan barang
persediaan dan biaya pengadaan barang dan atau jasa;
6) Rencana kegiatan yang berkai tan dengan anggaran
beban (eksploitasi) agar menggunakan stan dar operasi
dan atau nOml(l biaya dari kegiatan tersebut, sehingga
rencana beban dapat merupakan penilai efisiensi;
7) Rcncana kegialall disusul1 secara rinci dcngan discrtai
justifikasi yang jelas dan lcngkap;
8) ladwal waktu rencana kegiatan agar dialokasikan secara
bulanan. Selain pengalokasian waktu unttik pelaksanaan
kegiatan fisik agar memperhatikan juga waktu
pengalokasian anggaran (identik dengan alokasi waktu
untuk pertanggungan keuangan pada simak);
9) Penyusunan rencana kegiatan harus mencantumkan
informasi tentang:
a) nomor kode lokasi pusat pertanggungjawaban
b) nomor kode rencana kerja manajerial antara lain
T2001 dan CSS
c) nomorDRK
d) uraian DRK
e) nomor akun (mtp)
89
f) jumlah anggaran biaya
g) alokasi anggaran biaya per bulan
h) rineian perhitungan DRK (volume, satuan)
i) sumber dana (IPO proceeds, pInJaman luar
negeri I valas dan dana intemal)
10) Reneana kegiatan divisi, kandatel dan kantor
pemsahaan dapat diubah atau dibatalkan apabila
rencana kegiatan tersebut kurang selaras dcngan
program pemsahaan seeara menyelumh;
11) Reneana kegiatan yang berkaitan dengan anggaran
investasi diprioritaskan kepada rene ana kegiatan yang
dapat meningkatkan return 011 investment (ROI) yang
lebih baik;
12) Reneana kegiatan fisik investasi bam agar dipisahkan
menumt: tanah, gedung, instalasi dan perangkat
penunJang;
13) Reneana kegiatan investasi untuk penambahan
kapasitas alat produksi agar memperhitungkan rene ana
jangka panjang divisilkandatel dan "demand forecast"
dan hasil "demand survey" tiap lokasi;
14) Program pokok yang dijadikan sebagai aeuan
penyusunan rencana kegiatan dapat hersllmher dan
program pokok nasional maupun dari program pokok
divisi dan kandateI;
15) Reneana kegiatan investasi agar dipisahkan antara
proyek-proyek "on going" dan proyek-proyek bam;
90
16) Penyusunan rencana kegiatan untuk investasi yang
berkaitan untuk meningkatkan mutu alat produksi
dialokasikan pada akun yang sarna dengan kegiatan
pengembanganJpembangunan alat produksi.
c. Penyusunan rencana pengadaan barang (DURP)
1) Semua rene ana kebutuhan barang yang tereantum
dalam usulan rencana kegiatan diidentifikasi dan
selanjutnya dibuatkan daftar reneana kebutuhan barang
(DURKB).
2) DURKB dikelompokkan menurut jenis barang;
3) Alokasi waktu kebutuhan barang agar dinyatakan
denganjelas dalam DURKB;
4) Prioritas pemenuhan kebutuhan barang bersumber dari
gudang (persediaan). Apabila persediaan gudang tidak
meneukupi, maka pemenuhan kebutuhan barang
tersebut dapat dilaksanakan melalui pengadaan dengan
membuat daftar usulan pengadaan barang (DURP);
5) Penyusunan DURP harus memperhatikan Slsa
(perscdiaan) b9xang di gudang dan persediaan minimum
(safety stock);
6) Reneana pengadaan barang (DURP) agar disusun
menurut sumber pendanaannya (val as atau rupiah);
91
. . 7) DURKB disusun oleh masmg-masmg pusat
pertanggung- jawaban dan DURP disusun oleh unit
logistik berdasarkan DURKB;
8) Rencana pengadaan alat ukur dan perkakas agar
memperhatikan standar kegiatan pemeliharaan;
9) DURP dilengkapi justifikasi yangjelas dan lengkap.
10) Rencana pengadaan yang akan dilaksanakan melalui
transaksi antar divisi dipisahkan dari rencana pengadaan
yang akan dilaksanakan melalui transaksi ekstemal.
4.2.8 Evaluasi RKAP Tahun 1997 dan 1998
a. Objek evaluasi
Usulan RKAP 1998 yang menjadi objek evaluasi meliputi :
1) program
2) alokasi anggaran
3) perfomlansi keuangan
4) keseimbangan
Yang tercakup dalam :
a) rencana fisik dan anggaran investasi
b) rencana alat produksi, pemasaran dan produksi
c) rencana kekuatan sumber daya manusia
d) anggaran pcndapaian
e) anggaran beban
f) anggaran arus kas
g) proyeksi neraca
h) rencana penghapusan assets
i) rencana penyertaan
92
b. Pelaksana evaluasi
1) Komitc anggaran kandatel atau unit mengevaluasi
usulan rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran yang
diajukan oleh semua pusat pertanggungjawaban yang
ada dilingkungan .
2) Komite anggaran kantor divisi mengevaluasi usulan
reneana kegiatan dan kebutuhan anggaran yang
diajukan oleh kandatel atau unit dan semua pusat
pertanggungjawaban di kantor divisi.
3) Komite anggaran direktorat mengevaluasi usulan
rene ana kegiatan dan kebutuhan anggaran yang
diajukan oleh semua pusat pertanggungj awaban
dilingkungan direktorat yang belialian, serta
mengevaluasi usulan rencana kerja dan anggaran divisi
yang menjadi tanggungjawab direktorat bertalian.
4) Komite anggaran perusahaan mengevaluasi lJ.sulan
reneana kegiatan dan kebutuhan anggaran yang
diajukan oleh divisi-divisi dan direktorat dilingkungan
kantor perusahaan dengan memperhatikan juga usulan
unit KSO.
c. Pe!aksanaan evaluasi
1) Evaluasi RKA dilaksanakan oleh komite anggaran
seeara berjenjang sebagaimana dimaksud pada butir 2
di atas.
2) Evaluasi DURK baik dilaksanakan oleh komite
anggaran divisi maupun komite anggaran kantor
perusahaan. Dokumen DURK divisi dikirimkan ke
kantor perusahaan bersamaan dengan usulan RKA
divisi sebanyak 4 (empat) eksemplar.
93
3) Evaluasi RKA kandatel atau unit dan pusat
pertanggungjawaban di lingkungan divisi diarahkan
untuk menilai program, alokasi anggaran, performansi
dan keseimbangan.
4) Evaluasi terhadap program dilaksanakan untuk
menilai:
a) kescsuaian dan keselarasan "program pokok"
kandatel atau unit, divisi dan perusahaan;
b) daftar usulan rencana kegiatan (DURK) dalam
kaitan dengan program pokok, sasaran bidang,
sasaran RKAP, norma biaya, unjuk kerja
pelayanan, efisicnsi dan produktivitas serla
unjuk kerja keuangan;
c) rencana fisik invcstasi;
d) keterkaitan dengan demand forecast dan rencana
jangka panjang;
e) kesisteman;
f) jadual waktu;
g) keterkaitan dengan rencana kebutuhan barang
(DURKB) dan rcncana pengauaan barang
(DURP);
5) Evaluasi terhadap alokasi anggaran dilaksanakan untuk
menilai:
a) kesesuaian penggunaan nomor akun;
b) kesesuaian dengan norma biaya;
c) peliumbuhan dari tahun sebelumnya;
d) sumber pendanaan.
94
6. Evaluasi perfonnansi untuk menilai ;
a) unjuk kerja pelayanan;
b) unjuk kerja keuangan
c) unjuk kerja efisiensi dan produktivitas;
7. Evaluasi keseimbangan untuk menilai keselarasan
semua elemen RKAP sehingga menggambarkan
peningkatan nilai perusahaan.
Evaluasi keseimbangan meliputi ;
a) rumus arus alat produksi atau alur bisnis
b) analisa kelayakan investasi
c) unjuk kerja (pelayanan, keuangan, efisiensi &
produktivitas)
4.3 Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan PT. Telkom tahun 1998
Secara garis besar akan dikemukakan hasil taksasi pencapaian
anggaran tahun 1997 dan rencana tahun 1998.
a. Asumsi
Pendapatan usaha :
1)
2)
3)
Produksi pulsa
Kurs terhadap US $ per 31 Des '97
Kurs terhadap yen per 31 Des '97
4) Depresiasi rupiah terhadap valas ;
a) Depresiasi terhadap US $ Th '98
=c .•. 30 Milyar pulsa
= Rp. 3.703,-
= Rp. 30,59
= 10%
b) Depresiasi terhadap valas se1ain US$ = 15 %
95
5) Suku bunga deposito = 16 % - 25 %
6) MTR sesuai dengan hasil negosiasi terakhir.
DTR sesuai dengan presentasi RMO dari mitra 1 Oktober 1997.
7) Price cap dan tariff reballancing tahun 1998 diprediksikan
berpengaruh positif terhadap pendapatan Telkom, tetapi belum
diperhitungkan dalam RKAP tahun 1998.
b. Taksasi pemasaran tahun 1997 dan usulan tahun 1998
Divisi II Jakarta, Divisi V Jawa Timur, dan Divisi Network
TAHUN 1997 % %
No URAlAN SATUAN USULAN PENCA- PERTUM TAHUN PAIAN BUHAN
Anggaran Taksasi 1998 1997 1998
J 2 3 4 5 6 7 8
I Telepon
Line in Service: SST 679 651 582 95 -10
Subscriber SST 664 627 559 94 -10
Telkom : SST 627 592 548 94 -7
Bisnis SST 62 85 109 136 28
Residensial SST 556 503 433 90 -13
Sosial SST 8 3 6 40 71
PBH: SST 36 35 io 96 -68
Bisnis SST 18 12 3 69 -76
Residensial SST 17 22 7 123 -65
Sosial SST 0 0 0 146 -10
Publik Phone: SST 15 23 22 153 -4
Coin SST 6 8 7 140 -8
Card SST 9 8 9 92 8
Wand SST 0 3 2 2614 -1 )
KBU SST 0 3 2 1520 -18
[J Other Telecommunication:
Satelitte Subscriber SST 1,75 3,30 0 188 0
Catalan: angka dalam nbuan
96
c. Taksasi produksi tahun 1997 dan usulan tahun 1998
( Divisi If Jakarta dan Divisi V Jawa Timur )
%
No URAlAN SATUAN TAHUN 1997
USULAN PENCA-TAHUN PAIAN
Anggaran Taksasi 1998 1997
1 2 3 4 5 6 7
1 Produksi Line in Pulsa 31.596 27.279 34.643 86
Service
Produksi Subscriber: Pulsa 28.117 23.582 30.096 83
Telkom: Pulsa 21.067 20.602 26.528 97
Lokal Pulsa 8.875 8.804 11.427 99
SLJJ Pulsa 12.191 11.797 15.100 96
PBH: Pulsa 7.050 2.980 3.568 42
Lokal Pulsa 3.459 1.430 1.652 41
SLJJ Pulsa 3.590 1.550 1.916 43
Public Phone: Pulsa 3.478 3.697 4.546 106
Coin Phone Pulsa 866 966 1.1 11 III
Card Phone: Pulsa 1.116 641 778 57
Magnetic Card Pulsa 1.116 638 691 57
Smart Card Pulsa 0 3 87 0
Wane] Pulsa 1.2]6 2.026 2.488 166
KBU Pulsa 278 62 168 22
TUT Pulsa 0 0 0 0
II Other Telecommunication:
Pulsa Telex ON Pulsa 119 130 142 108
Catatan: angka dalam Jutaan rupIah
% PERTUM BUHAN
1998
8
26
27
28
29
28
19
15
23
22
14
21
8
2650
22
167
0
9
97
d. Anggaran pendapatan dan biaya PT Telkom tahun J 998
(Dalam milyar mpiah)
TAHUN 1997 %
USULAN PENCA-
URAIAN TAHUN PAIAN
Anggaran Taksasi 1998 1997
I 2 3 4 5
PENDAPATAN
Pcndapatan Usaha
Tclcpon 3511 3415 4.318 97
Jasa Tclckomunikasi Lainnya 761 858 1.033 112
Kcrjasama 2.082 2.018 2.274 96
Divisi Pcndukung 70 75 163 108
Jumlah Pendapatan Usaha 6.424 6.366 7.788 99
BEBAN
Bcban Usaha :
Karyawan 978 936 1.054 96
Pcnyusutan 1.803 1.688 1.952 93
Opr. dan Pcmeliharaan 349 359 436 103
Intcrkoneksi 38 170 190 449
Umum dan administrasi 317 322 431 102
Pemasaran 96 118 170 123
Jumlah Bcban Usaha 3.581 3.593 4.233 100
Laba / Rugi Usaha 2.843 2.773 3.555 97
Laba Rugi Non Usaha :
Pcndapatan Non Usaha 180 414 401 231
Bcban Non Usaha 536 721 987 134
Laba Rugi Non Usaha ( 356 ( 356 ( 586 85
Laba Scbclum Taksiran PPH 2.486 2.466 2.968 99
Taksiran Pajak Pcnghasilan :
T'ahun Bcrj3.1:lD 721 71'i g61 99
Dital1gguhkan
Laba Bersih 1.765 1.751 2.107 99
lumlah Saham (dalamjuta)
Laba Usaha per Saham 305 297 381
Laba Bcrsih per Saham 189 188 226
% PERTUM BUHAN
6
26
20
12
115
22
12
16
22
12
34
43
18
28
-3
37
91
20
20
20
98
e. Anggaran pendapatan dari kelja sam a operasi tahull 1998
(Dalam milyar rupiah)
TAHUN 1997 %
USULAN PENCA-URAIAN TAHUN PAIAN
Anggaran Taksasi 1998 1997
I 2 3 4 5
PENDAPATAN KERJASAMA
Pendapatan Kerja Sarna Operasi
Pend. Minimum Telkom 1.420 1.421 1.456 100
Pend. KSO Dibagi 219 246 460 112
Alokasi PYD Kompensasi -
(Initial Payment) 15 15 IS 100
Alokasi PYD at KSO 0 0 0 0
Caclangan MTR Adjustment 0 0 0 0 --,.,-"-
Jumlah Pe!1dapatan KSO 1.654 1.682 1.931 101
PEND. K.S. Pola Bagi Hasil
Pendapatan Kerja Sarna PBH 233 153 160 65
Alokasi Pend. Ditangguhkan -
Aktap Kerja Sarna 165 168 166 101
lumlah Pend. Kerja Sarna (PBH) 398 321 326 80
Kerja Sarna Jasnita 28 14 IS 49
Jumlah Pendapatan Kerjd Sarna 2.081 2.017 2.273 96
% PERTUM BUHAN
6
2
86
0
0
0
14
4
-I
I
6
12
99
f Anggaran pendapatan dari divisi pendukung tahun J 998
(Dalam milyar rupiah)
TAHUN 1997
URAIAN
Anggaran Taksasi
I 2 3
PEND. DlVISI PENDUKUNG :
Pendapatan Divlat 19 21
Pendapatan Divsisfo 7 8
Pendapatan Divatelir 18 17
Pendapatan Divperti 21 25
Pendapatan Divristi 4 4
lumlah Pend. Divisi Pendukung 69 75
g. Anggaran beban interkoneksi tahun J 998 (Dalam milyar rupiah)
TAHUN 1997
URAIAN
Anggaran Taksasi
1 2 3
BEBAN INTERKONEKSI :
Beban Interkoneksi dengan PT. Satelindo 19 51
Beban Interkoneksi dengan PT. Telkomsc! 11 30
Beban lnterkoneksi dengan PT. Komselindo 4 16
Beban Interkoneksi dengan PT Ratelindo 2 3
Beban Interkoneksi denga:: PT Mobisel 1 1
Beban Interkoneksi dengan PT. Metrosel - 1
Beban Interkoneksi dengan PT. Patrakom - -
Beban Interkoneksi dgn PT. - 8
Excelkomindo
Beban Interkoneksi dgn PT. - -Batam Bintan
Beban I nterkoneksi dengan Unit - 57 KSO
Jumlah Beban Interkoneksi 37 169
% USULAN PENCA-TAHUN PAl AN
1998 1997
4 5
27 109
79 112
20 92
31 120
6 108
163 108
% USULAN PENCA-TAHUN PAIAN
1998 1997
4 5
52 264
36 271
14 347
3 158
1 173
4 -
- -
12 -
2 -
66 -
190 448
% PERTUM BUHAN
6
27
915
17
25
34
116
% PERTUM BUHAN
6
0
1
22
14
-4
16
100
-
36
-
15
12
100
h. Proyeksi neraca tahun J 998
(Dalam milyar rupiah)
TAHUN 1997
URAIAN
Anggaran
I 2
AKTIVA:
Aktiva Lancar 2.694
Pcnycrtaan Saham 853
Aktiva Tetap 14.594
Aktiva Lain-lain 1.797
Jumlah Aktiva 19.938 '------ .
KEWAJIBAN DAN EKUITAS:
Kewajiban Lancar 2.248
Kcwajiban Jangka Panjang 5.937
Kewajiban Lainnya 1.887
lumlah Kewajiban 10.072
EKUITAS 9.866
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 19938
l. Anggaran kas lahUl? J 998 (Dalam milyar rupiah)
Taksasi
3
2.445
1.289
14.429
2.588
20.751
2.018
5.448
2.310
9.776
10.975
20.751
TAHUN 1997
URAIAN
Anggaran Taksasi -.
I 2 3
Kas bcrsih dipcroleh dari kcgiatan usaha 3.863 3.207
Kas bersih digunakan untuk kcgiatan -
invcsrasi (4.987) (3.897)
Kas bcrsih diperoleh dari (digunakan untuk)kegiatan pcndanaan 1.270 738
Kcnaikan Kas Bersih Kas dan Setara Kas 146 48
Kas dan sctara kas pada awal tahun 633 672
Kas dan sctara kas pada akhir tahun 778 720
% % USULA PENCA- PERTUM
N PAIAN BUHAN TAHUN
1998 1997
4 5 6
3.860 90 57
1.429 151 II
15.900 98 10
1.871 144 -27
23.060 104 II
1.787 89 -I I
5.980 91 9
2.850 122 23
10.617 97 8
12.443 III 13
23.060 104 II
% % USULAN PENCA- PERTUM TAHUN PAIAN BUHAN
1998 1997 -4 5 6
........ ... _-_ ... __ .-
4.046 83 26
(3.950) 78 1
68 58 -90
164 33 243
720 106 -7
1<84 92 22
101
j. Anggaran investasi jangka panjang tahun 1998 (Dalam milyar rupiah)
TAHUN 1997 USULAN
URAIAN TAHUN
Anggaran Taksasi 1998
I 2 3 4
PENGEMBANGAN BISNIS BARU
SCloran Modal Spaccway Asia Pasific 22 - 22
Pcngembangan Usaha Baru di LN - - 6
lumlah Pengembangan Bisnis Baru 22 - 28
PEND!RIAN JVC BARU / JVC :
Seloran Modal lVC Spaceway Indonesia 12 - 12
Setoran Modal lVC DCS-1800 Indosat 20 - 15
Seloran Modal lVC M2A 10 - 15
Seloran Modal PT. Indonesia Telemcdia 4 4 -
Scloran Modal Multimedia Nusantara 8 8 -
Setoran Modal JVC Menara Jakarta 3 10 -Setoran Modal JVC DCS-1800 Cell net 10 9 -Setoran Modal Patrakomindo 2 2 -
Setoran Modal lVC DCS/PHS Regional 10 73 55
lumlah Pendirian lYC Baru 79 106 97
PENGEMBANGAN BISNIS ANAK PRUS
Antisipasi restruktur anak prus Satelindo 17 - 15
Tambahan Setoran Modal PT. Lintas Arta 10 - -
Per.ambahan Saham PT. Lintas Arta 10 10 -
Jumlah Pengembangan Bisnis Anak Prus 37 10 15
Jumlah Investasi langka Panjang 138 116 140
% % PENCA- PERTUM PAIAN BUHAN
1997
5 6
- -
- -
- -
- -
- -
- -100 -
100 -
333 -
88 -
100 -736 -25
134 -8
- -
- -100 -
26 51
84 20
102
k. Rasia keuangan tahun 1997 dan tahun 1998 (Dalam persentase)
URAIAN TAHUN 1997 USULAN TAHUN
Anggaran Taksasi 1998
I 2 3 4
Rentabilitas 12 11 12
Likuiditas 119 121 215
Solvabilitas 197 212 217
Profit Margin 37 36 36
Rasio Operasi 160 157 156
Return on Equity (ROE) 17 15 16
Return on Asset (ROA) 8 8 9
Debt to Asset Ratio 50 47 46
Equity to Asset Ratio 49 52 53
*) Debt to Equity Ratio 38: 62 33: 67 32: 68
(Tanpa Current Portion)
**) Debt to Equity Ratio 39: 61 35: 65 34: 66
% % PENCA- PERTUM PAIAN BUHAN
1997
5 6
95 8
101 78
107 2
96 -I
98 -
89 6
95 8
93 -2
106 2
l. Net internal cash generation & debt service coverage tahun 1998 (Dalam milyar rupiah)
Uraian Taksasi Usulan Pertumbuhan
Tahun 1997 Tahun 1998 (% )
Internal Cash Generation
Pro fi t after tax 1.751 2.107 20
Depresiasi 1.688 1.951 15
Bunga (Net) 313 374 19
TotallCG 3.753 4.433 18 --
Total Transfer *) Deviden 435 542 24
Debt Service
Bunga (Expenses) 533 102 31
Angsuran 356 435 22
Total Debt Service 889 1.137 27
ICG - TT- TDS 2.427 2.753 13
ICG - Tf - TDS 2.427 2.753 NICG= -------- ------- -- ----- ----- -- ---- ------- = 59 % ------- -- 83 % 40
Rata-rata Investasi (CAPEX) 4.130 43.329
ICG 3.753 4.433 DSC ---- -------------- ---- ---- ------- 4,22 ------- = 3,90 -7
Total Debt Service 889 1.137
I
103
V. PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
5.1 U mum
Dan uraian di butir I, II, dan III serta membandingkan dengan apa
yang dilaksanakan oleh PT. Telkom yang secara nnci terurai dalam butir IV
secara urn urn dapat dikatakan bahwa dalam proses penyusunan anggaran
PT. Telkom telah berpegang pada ketentuan yang harus ditempuh, baik secara
teori maupun pelaksanaan yang lazim dilaksanakan oleh perusahaan publik.
Dari uraian di muka terbukti bahwa anggaran merupakan alat yang ampuh
dalam rangka perencanaan dan pengendalian perusahaan secara menyeluruh.
5.2 K h us u s
Secara Iebih rinci dapat dilihat pada uraian di bawah ini, di mana apa
yang dikemukakan pada butir I, II, III dan apa yang dilaksanakan oleh
PT. Telkom yang terurai pada butir IV, sebagai berikut.
1. Strategi dan rencana PT. Telkom
Untuk tahun 1998 telah ditetapkan sebagai pedoman kerja antara lain:
a. Rencana kerja dan anggaran perusahaan sebaiknya
mencerrninkan pertumbuhan usaba dan indikator keberhasilan
pemsahaan agar rlar~t meningkatbn nilai s~ham haik regional
maupun inlema~iollal.
b. Prospektus, corporate strategic scenario (eSS) 1998 - 2002 dan
program T-2001 sebagai dasar acuan rencana kcrja operasional
dan keuangan.
104
c. Penyusunan anggaran investasi K. KSO, divisi regional II, V,
divnet, dan divisi multimedia harus disusun bersama dengan
di visi pembangunan.
d. Investasi divisi support harus selektif dan mendukung kegiatan
utama PT. Telkom.
e. Perencanaan dan pengendalian pembangunan (prandalpem)
bertindak selaku koordinator seluruh anggaran investasi baik
divisi utama, divisi support maupun investasi pengembangan
usaha dan anak perusahaan.
f. Pengembangan usaha at au interaksi di anak perusahaan
sebaiknya berdasarkan atas hubungan core business Telkom
melalui studi kelayakan yang dapat dipertanggungjawabkan ..
2. Hubungan antara analisis strategi, perencanaan dan anggaran
a. PT. Telkom mempunyai perencanaan lima tahunan atau
corporate strategic scenario (CSS), saat ini CSS 1998 - 2002
sebagai pedoman untuk penyusunan rencana kerja dan anggaran
tahunan.
b. Rencana kerja tahunan sebagai dasar penyesuaian CSS.
3. Rencana kerja dan anggaran merupakan alat manajemen untuk menilai
prestasi
Sistem reward and funislm1ent telah lama diterapkan di
PT.leikom, misalnya .
a. Perorangan
1) Penghargaan
Penghargaan diberikan an tara lain:
a) Kenaikan pangkat istimewa
b) Penghargaan direksi, menteri, dan presiden.
c) Promosi dan jabatan
105
d) Menunaikan ibadah haji, ziarah ke tempat
tempat suci bagi mereka yang beragama kristen -
katolik dan hindu, dengan biaya perusahaan.
2) Hukuman
a) Hukuman lebih menekankan kepada pembinaan.
Pembinaan ini dengan istilah IBO yaitu Iman,
budaya, dan olah raga.
b) Melalui pembinaan iman diharapkan pegawal
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
c) Namun bila masih ada peeawai yang bertindak
tidak baik di luar aturan, tidak segan-segan
manaJemen memberikan hukuman dari
peringatan, penundaan gaji atau pangkat, sampai
diberhentikan dengan tidak hormat.
b. Kelompok
a) Secara kelompok dinilai kinerjanya berdasarkan sistem
tcrtcntu dan dikaitkan dengan sistem penggajian.
Sistem penggajian pegawai PT. Telkom terdiri dari
unsur-UfIsur :
1) Gaj i pokok (sesuai pangkat / grade)
2) Tunjangan jabatan bagi yang menjabat
3) TW1jangan konjungtur penyesuman dengan
tingkat inflasi
4) TUIIjallgan prcstasi yang didasarkan pada
keberhasilan kelompok. Tunjangan prestasi ini
besarnya sekitar 75 % dari jumlah gaJl yang
diterima pegawai PT. Telkom.
106
b) Penilaian dilakukan :
Untuk rnasing-rnasing divisi, baik divisi utama, divisi
penunjang dan kantor perusahaan.
1) Dilakukan tiap tiga bulan sekali didasarkan
peneapaian rene ana kerjanya.
2) Hasil penilaian ini sebagai dasar pernberian
tunjangan prestasi untuk kelornpok pada
triwulan yang akan datang, dan akhir tahun akan
dinilai secara rnenyeluruh / total.
Misalnya:
Triwulan I di divisi II Jakarta hanya
berhasil rneneapai 75 %, maka tunjangan
prestasi untuk seluruh pegawai divisi II
Jakarta pada triwulan II hanya akan
diberikan 75 %. Dernikian sebaliknya.
3) Kantor perusahaan nilai prestasinya sarna
dengan nilai prestasi di visi yang paling rendah.
4. Anggaran sebagai alat untuk koordinasi dan kornunikasi
Untuk persiapan penyusunan anggaran perusahaan tahun 1998
sudah dipersiapkan dan ditetapkan pedomannya pada bulan Juli ] 997,
termasuk kalender kegiatannya.
107
Kalender RKAP tahun 1998
Kalender RKAP 1998 disusun dengan mengacu kepada anggaran dasar Telkom di mana dalam :
a. Pasal 10 ayat 8 dinyatakan bahwa : " Selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari sebelum tahun bam dimulai, direksi wajib
mcnyampaikan rencana kerja dan anggaran perseroan kepada
dewan komisaris untuk dimintakan pengesahannya kepada
rapat dewan komisaris "
b. Pasal 15 ayat 2 yang menyatakan bahwa : "Mengesahkan
rcncana kcrja dan anggaran perseroan dalam waktu selambat
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun anggaran
perseroan berjalan. Dalam hal rencana kerja dan anggaran
perseroan, tidak disahkan dalam waktu tersebut di atas maka
sambil menunggu pengesahan, pada saat tahun buku dimulai
akan berlaku rencana kerja dan anggaran perseroan tahun
sebelumnya".
1) Tanggal 15 Juli 1997
Pengarahan VP pertanggungj awaban RKAP tahun 1998
anggaran kepada pusat tentang petunjuk penyusunan
2) Tanggal 15 Agustus 1997
Usulan RKA divisi dan RKA direktorat ! internal auditor! unit hubungan investor! pengembangan bisnis! Sekper di kantor perusahaan sudah harus diterima di kantor perusahaan u/p. VP. anggaran dalam rangkap 4 (empat) dengan dilampiri DURK.
3) Tanggal 18 Agustus 1997
Evaluasi dan simulasi RKAP 1998 sampal dengan tangga15 September 1997
108
4) Tanggal 8 September 1997 :
Evaluasi RKA divisi dan kantor perusahaan sampaJ dengan tang gal 12 September 1997 oleh budget committe at au komite anggaran kantor perusahaan.
5) Sekitar tanggal 15 September 1997
Pembahasan RKAP 1998 dalam rap at direksi San1paJ dengan tanggal 19 September 1997
6) Tanggal 1 Oktober 1997
Penyelesaian RKAP tahun 1998 sampai dengan tanggal 20 Oktober 1997
7) Tanggal 31 Oktober 1997
Penyampaian RKAP 1998 kepada dewan komisaris
8) Tanggal 1 Nopember 1997 :
Evaluasi awal RKAP oleh dewan komisaris sampat dengan tanggal 15 Nopember 1997
9) Tanggal 16 Nopember 1997 :
Rapat dewan komisaris dan direksi, pengesahan sampai dengan tanggal 30 Nopember 1997 untuk RKAP tahun 1998.
10) Tanggal 1 Desember 1997
Alokasi RKA nasional PT. Telkom tahun 1998 untuk masing-masing divisi dan kantor perusahaan sampai dengan tanggal 15 Desember 1997
109
5. Anggaran induk PT. Telkom
Scbagai pcrusahaan publik yang cukup besar, maka kantor
perusahaan menyusun anggaran induk. Penyusunan anggaran dimulai
melalui koordinasi dan pembahasan pada setiap bulan Juli suatu tahun
dan diakhiri dengan :
a. Pengesahan rcncana kerja dan anggaran perusahaan tahunan
oIeh dewan komisaris pada akhir Nopember setiap tahun.
b. Paling lambat tanggaI 15 Desembcr suatu tahun anggaran Induk
PT. Telkom sudah harus dialokasikan kepada masing-masing
divisi dan kantor perusahaan.
Anggaran Modal
Bagan 5
Anggaran Induk PT. Telkom
Rencana Alat
Produksi
Rencana Fisik
Investasi
~ . Anggaran
~ Kas
r Rencana
Penyertaan
Anggaran Pendapatan
1 Rencana Produksi
1 Anggaran !
Biaya J J
Proyeksi Laba - Rugi
J Proyeksi
/+--Neraca
J Rencana
Penghapusan Aset
--
Indikator . ~" '. Kinerja
Anggaran Arus Kas
110
6. Activity - based budgeting
Activity - based budgeting (ABB) atau penganggaran berbasis -
aktivitas merupakan acuan yang kuat di PT. Telkom. Tanpa aktivitas
yang jelas tidak mungkin diberikan budgetnya. ABB ini berlaku untuk
semua kegiatan di PT.Telkom, dari aktivitas pembelian dan peluncuran
satelit yang ratusan juta dolar, sampai pada aktivitas olah raga dan
pembinaan rohani.
Contoh:
Untuk pembinaan rohani pegawai harus jelas :
a. Aktivitasnya kapan, berapa kali tiap tahun, jumlah yang
akan hadir, kegiatan di daerah mana dsb.
b. Bila rencana sebagaimana butir a. jelas, maka anggaran
baru dialokasikan.
7. Computer - based financial planning model
Computer based financial planning model (model
perencanaan keuangan berbasis komputer) tidak mungkin dihindarkan
lagi bagi PT. Telkom sejak lima belas tahun terakhir ini.
Dalam penyusunan dan menginformasikan anggaran untuk
scluruh divisi, unit kantor daerah telkom yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, serta memberikan informasi kepada para pemegang
saham, baik di dalam negeri maupun di luar negeri antara lain di LSE
dan NYSE, perencanaan keuangan tak mungkin lagi dikerjakan
dengan manual.
111
8. Struktur organisasi dan akuntansi pertanggungjawaban
Setiap manaJer di PT. Telkom cukup jelas apa yang harus
dikerjakan. Ada empat jenis utama pusat pertanggungjawaban yaitu :
a. Investment centre (pusat investasi), di mana manaJer
bertanggungjawab untuk investasi, pendapatan dan biaya.
Contoh:
Kepala Divisi II Jakarta, Kepala Divisi V Jawa Timur,
Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan.
b. Profit centre (pusat laba), di mana manajer bertanggung jawab
untuk pendapatan dan biaya.
Contoh:
Para Kepala Kantor Daerah Telepon.
c. Revenue centre (pusat laba) di mana manaJer bertanggung
jawab hanya untuk pendapatan.
Contoh:
Para manaJer pendapatan di bawah kepala kantor
telepon yang tugasnya mengelola pendapatan dan
piutang.
d. Cost csntre (pusat biaya) di mana manajer bertanggung jawab
hanya untuk biaya.
Contoh:
Kantor perusahaan, Kepala Divisi Pembangunan dan
Kepala Divisi Riset dan Teknologi.
112
9. Management by objective
Management by objective (MBO) atau manajemen berdasarkan
sasaran sangat penting agar arah perusahaan mencapai tujuannya.
Sasaran yang menjadi tujuan PT. Telkom cukup banyak, namun yang
penting dapat memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada stake
holder yang terdiri dari antara lain:
a. Pemegang saham
b. Masyarakat pengguna jasa telekomunikasi
c. Pemerintah
d. Supplier dan creditor
e. Pegawai PT. Telkom
Sasaran manajemen Telkom untuk tal1Un 1998 adalah :
u. Pembungun:m sentral telepon 1.664.000 sst
b. Kapasitas sentral telepon 9.152.000 sst
c. Pemasaran telepon l.545.905 sst
d. Langganan berbayar 7.477.000 sst
e. Pendapatan Rp. 7.993 M
f. Beban Rp. 4.287 M
g. Laba setelah Pph Rp. 2.265 M
h. ROI 7,7%
l. ROA 12,6%
J. Earning per share Rp. 397,-
k. 10 indikator utama program T-2001 pada tahun 1998 sesual
dengan KD. 1O/HK.200/SEK-Oll1996 tanggal 15 April 1996 :
1) Pelayanan sambungan baru
2) Tingkat keberhasilan panggil
3) Pcremajaan data pelanggan
4) Jumlah gangguanlbulanll 00 sst
5) Penyelesaian gangguan (dIm hari ybs)
6) Ketersediaan network
7 hari
70 %
48 Jam
80 %
99,9 %
113
7) Rata-rata pengumpulan tagihan
8) Kepadatan telepon
9) Pengaduan pelanggan! bulan! 1000 sst
10) Produktivitas pegawail sst! pegawai
10. Aspek manusia dalam perusahaan
39 hari
4,21 penduduk
15 sst
150 pegawar
Masih banyak manaJer mempcrlakukan anggaran secara
negatif. Pandangan negatif ini an tara lain:
a. Kesan umum kalau berbicara anggaran tidak terlepas dari minta
sebanyak-banyaknya, dcngan anggapan nantinya akan dipotong
dan tidak akan disetujui semuanya.
b. Pelaksanaan anggaran menganggap "tangki bensin" yang akan
ada sebagian bensin yang tumpah atau yang dapat disedot.
Kesan negatif terhadap anggaran tidak terlepas dari kesadaran
manajer puncak terhadap kualitas pegawainya. Dengan meningkatkan
kualitas pegawai yang lebih baik, maka organisasi akan semakin
nyaman di dalam operasinya.
Manajemen PT. Telkom dalam meningkatkan kualitas
karyawannya relatif cukup maju yaitu :
a. Pendidikan untuk kondensasi dan pclatihan untuk :
1) Bidang keuangan sej ak tahun 1973 - sekarang.
2) Bidang audit sejak tahun 1982 - sckarang.
b. Pendidikan manajerial : sccara masal diselcnggarakan sejak
tahun 1989 sampai dengan sekarang.
114
c. Pendidikan penjenjangan seluruh bidang :
Pegawai dengan syarat tertentu dan lulus seleksi dimungkinkan
untuk mengikuti pendidikan penjenjangan, di mana mereka
yang berpendidikan umum :
1) SMU ke D3
2) D3 ke Sl
3) Sl ke S2
4) S2 ke S3
terbuka seluas luas-luasnya bagi karyawan yang berpotensi dan
berprestasi.
115
DAFTAR PUS TAKA
1. Anthony Robert, Welsch Cs : Fundamental of Management Accounting, 4th edition, Richard D. Irwin, Inc, Illionis, 1985.
2. Endah Susiloningtiyas Akuntansi Biaya, edisi ke deJapan, Penerbit Salemba Empat, 1994
3. Hiro Tugiman : 101 Pernik Kehidupan, edisi kedua, Penerbit Kanisius, 1997
4. Horngren, Charles: Cost Accounting - A Managerial Emphasis, 8th edition, Prentice Hall, Inc. 1994
5. PT. Telkom : Corporate Strategic Scenario (CSS) Tahun 1998 - 2002, © 1997
6. PT. Telkom : Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun 1998, © 1997
7. PT. Telkom : Rencana Kerja dan Allggarall Tahun 1997 dan Taksasinya, © 1997
8. PT. Telkom : Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 1998, © 1997
116
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI
.JL. MERDEKA 30 TELP.420S090 - FAX. 4202351 BANDUNG 40117 - INDONESIA
SURAT PENUGASAN NOl11or: 0910 IIKtr.l1 998
Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan bersama ini menugaskan Tenaga Pengajar Tetap tcrsebut di bawah ini :
Biro Tugiman, Drs.,Ak. Nile: 21094
untuk melakukan Penelitian sebagai salah satu tugas Tri Darma Perguruan Tinggi untuk periode tahun 1998 sid tahun 2000.
Demikian Penugasan ini dikeluarkan untuk berlaku dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
;1":: I ~ Bandung, 9 Januari 1998
Dekau
T embusan : 1. Ketua J urusan Akuntansi 2. Pertinggal.