anggaran kas

4
ANGGARAN KAS 10.1 PENGERTIAN Kas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaranoperasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, dan sebagainya. Hal ini selain menurunkan produktifitas kerja, dapat pula menurunkan kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang langkah dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu, uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan imvestasi. Anggaran kas menunjukan rencana sumber dan pengguna kas selama tahun aggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar). Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinyu atau pun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinya, misalnya : pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, deviden, pajak pendapatan, pembayaran anggaran hutang , pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap. Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu dapat berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang . sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sesangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak kantinyu dapat berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan, saham, penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.

Upload: prily-mustika-yana

Post on 28-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

huhuhuhuhuhhuuhhuhhuhuhhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Kas

ANGGARAN KAS

10.1 PENGERTIAN

Kas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaranoperasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, dan sebagainya.

Hal ini selain menurunkan produktifitas kerja, dapat pula menurunkan kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang langkah dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu, uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan imvestasi.

Anggaran kas menunjukan rencana sumber dan pengguna kas selama tahun aggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar).

Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinyu atau pun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinya, misalnya : pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji.

Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, deviden, pajak pendapatan, pembayaran anggaran hutang , pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap. Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu dapat berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang . sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sesangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak kantinyu dapat berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan, saham, penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.

10.2 TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

Tujuan prusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untu :

a. menetukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uangkas masuk dengan uang kas keluar.

b. memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplues

c. mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif penggunaan yang paling menguntungkan

d. sebagai dasar kebijakan pemberian kredit

Page 2: Anggaran Kas

e. sabagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan

f. sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya

10.3 PENDEKATAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN KAS

Ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahan, yakin :

1. Anggaran Kas Jangka Pendek

Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuikan dengan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

2. Anggaran Kas Jangka Panjang

Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tuhun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan (corporate Plan) yang telah disusun. Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.

Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkat atau enurunnya jumlah kas dapat diperoleh sebagai berikut :

Sumber-sumber kas(penambahan)

Penggunaan kas(pengurangan)

1. TR>TC= Laba2. Akumulasi Penyusutan3. Penambahan :- Hutang jangka pendek- Hutang jangka panjang4. Bertambahya equty- Modal disetor- Cadangan- Laba ditahan

1. TC>RC= Rugi2. Pembelian aktiva tetap3. Berkurangnya :- Hutang jangka pendek- Hutang jangka jangka panjang4.berkurangnya equity- Modal disetor- Cadangan- Laba di tahun

10.4 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUTAN ANGGARAN KAS

Langkah-langkah dalam menyusun anggaran kas adalah sebagau berikut:

1. Menyusun anggaran penaguhan piutang, sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya

Page 3: Anggaran Kas

2. Menyusun anggaran penerimaan kan, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan tunai, penagihan piutang, dan penerimaan lain-lain

3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain-lain, anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain

4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negative, maka perusahan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran pokoknya. Yang perlu menjadi perhatian di sini adalah dan angsuran pokoknya.

5. Memperkirakan pembayaran Bungan (apabila perusahaan melakukan pinjaman untuk menutup difisit yang terjadi). Untuk itu diperlukan suatu skema pembayaran bunga yang lengkap

6. Menyusun anggaran kas akhir