anggaran dasar- revisi dua.doc

23
ANGGARAN DASAR Economic Student Cooperative UNIVERSITAS INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN PEMBENTUKAN/PENDIRIAN KOPERASI Pasal 1 (1) Badan Usaha ini bernama Economic Student Cooperative dengan nama singkat ESCO dan selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut Koperasi. (2) Koperasi ini berkedudukan di Kampus Baru Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pasal 2 (1) Koperasi ini dibentuk/didirikan pada tanggal 7 Mei 2011 melalui Rapat Pembentukan Koperasi yang dihadiri dan disetujui oleh seluruh anggota awal Koperasi, dan yang selanjutnya ditetapkan sebagai pendiri Koperasi. (2) Proses pendirian Koperasi ini secara rinci dijelaskan dalam Akta Pendirian Koperasi dan notulensi Rapat Pembentukan Koperasi . (3) Koperasi ini dibentuk/didirikan dengan alasan utama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan warga Universitas Indonesia, khususnya civitas academica mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, serta mengembangkan perekonomian di lingkungan sekitar Koperasi. Pasal 3

Upload: kevin-candra

Post on 01-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ad art

TRANSCRIPT

Page 1: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

ANGGARAN DASAR

Economic Student Cooperative

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN PEMBENTUKAN/PENDIRIAN KOPERASI

Pasal 1

(1) Badan Usaha ini bernama Economic Student Cooperative dengan nama singkat ESCO dan

selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut Koperasi.

(2) Koperasi ini berkedudukan di Kampus Baru Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Pasal 2

(1) Koperasi ini dibentuk/didirikan pada tanggal 7 Mei 2011 melalui Rapat Pembentukan Koperasi

yang dihadiri dan disetujui oleh seluruh anggota awal Koperasi, dan yang selanjutnya

ditetapkan sebagai pendiri Koperasi.

(2) Proses pendirian Koperasi ini secara rinci dijelaskan dalam Akta Pendirian Koperasi dan

notulensi Rapat Pembentukan Koperasi.

(3) Koperasi ini dibentuk/didirikan dengan alasan utama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

warga Universitas Indonesia, khususnya civitas academica mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, serta mengembangkan perekonomian di lingkungan sekitar Koperasi.

Pasal 3

Koperasi ini didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas hingga dibubarkan berdasarkan

keputusan bersama Rapat Anggota Koperasi.

Pasal 4

(1) Koperasi ini didirikan oleh 20 Orang Mahasiswa FEUI angkatan 2007-2010

BAB II

LANDASAN, AZAS DAN TUJUAN KOPERASI

Pasal 5

Page 2: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

(1) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas

kekeluargaan

(2) Koperasi memiliki tujuan untuk mewujudkan anggota dan masyarakat yang mandiri, maju,

sejahtera dan makmur.

BAB III

FUNGSI, PERAN DAN PRINSIP KOPERASI

Pasal 6

(1) Fungsi dan peran Koperasi adalah:

a) membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya;

b) berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi meningkatkan kualitas

kehidupan anggota dan masyarakat;

c) berperan serta secara aktif dalam memberikan pembelajaran pengelolaan sebuah

koperasi beserta unit-unit usaha nya bagi mahasiswa sebagai pengurus koperasi.

d) memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perkonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya;

e) berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perkonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

(2) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut;

a) keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;

b) pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;

c) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha

masing-masing anggota;

d) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e) kemandirian.

(3) Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai

berikut:

a) pendidikan perkoperasian;

b) kerja sama antar Koperasi

Page 3: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

BAB IV

BIDANG USAHA

Pasal 7

(1) Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk

meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota;

(2) Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang bukan anggota Koperasi.

(3) Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala bidang kehidupan

ekonomi rakyat.

(4) Yang dimaksud dengan meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota, seperti yang

disebutkan di ayat 1, adalah hasil keputusan Rapat Anggota.

BAB IV

KEANGGOTAAN KOPERASI

Pasal 9

(1) Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa Koperasi.

(2) Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota .

Pasal 10

(1) Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu

melakukan tindakan hukum dan tidak sedang terlibat kasus hukum dan sedang atau pernah

menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan/ atau beraktifitas di

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(3) Koperasi memiliki 2 (dua) jenis anggota, yaitu anggota penuh dan anggota luar biasa.

(4) Anggota penuh merupakan anggota Koperasi yang masih menempuh pendidikan di Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia dan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan.

(5) Anggota luar biasa merupakan anggota Koperasi selain yang termasuk dalam anggota penuh.

(6) Pembedaan antara anggota sepenuhnya dan anggota luar biasa secara rinci diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pasal 11

(1) Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaaan kepentingan ekonomi dan sosial dalam

lingkup Koperasi.

Page 4: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

(2) Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam

pasal 13 tentang Keanggotaan Koperasi.

(3) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.

(4) Setiap Anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi sebagaimana

diatur dalam pasal 12 tentang Keanggotaan Koperasi.

Pasal 12

(1) Setiap Anggota mempunyai kewajiban:

a) mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah

disepakati dalam Rapat Anggota;

b) berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;

c) mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Setiap Anggota mempunyai hak:

a) menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota;

b) memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas Komisaris

c) meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan yang diatur dalam pasal 18

tentang Rapat Anggota;

d) mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar Rapat Anggota baik

diminta maupun tidak diminta.

e) memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan sama yang antara sesama anggota;

f) mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi

Pasal 13

a) Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh, bilamana:

a) Calon anggota mengajukan surat permintaan kepada pengurus dan telah mengisi

formulir pendaftaran.

b) Calon anggota tidak sedang terlibat dalam kasus hukum baik di dalam negeri maupun di

luar negeri.

c) Calon anggota membayar biaya registrasi dan simpanan pokok yang sesuai dengan pasal

15

d) Calon anggota menyatakan kesanggupan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai

anggota, yaitu diantaranya adalah melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

anggota.

e) Calon anggota menyetujui dan bersedia mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga Koperasi serta peraturan-peraturan lain yang berlaku.

Page 5: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

b) Bilamana pengurus menolak permintaan dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) huruf a, maka calon

anggota tersebut dapat meminta pertimbangan Rapat Anggota.

Pasal 14

(1) Keanggotaan penuh berakhir, bilamana anggota:

a) Meninggal dunia.

b) Meminta diberhentikan atas permintaan sendiri.

c) Diberhentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota

atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi.

d) Tidak lagi sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(2) Keanggotaan luar biasa berakhir, bilamana anggota:

a) Meninggal dunia.

b) Meminta diberhentikan atas permintaan sendiri.

c) Diberhentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota

atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi.

(3) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam

Buku Daftar Anggota.

(4) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan melalui Rapat

Anggota.

BAB V

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 15

(1) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi Simpanan Pokok sejumlah

yang disepakati oleh rapat pengurus.

(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayarkan sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat

memperbolehkan Anggota membayar sebanyak-banyaknya 5 (lima) kali angsuran bulanan.

(3) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok merupakan suatu tagihan atas Koperasi

sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian.

Pasal 16

(1) Uang Simpanan Pokok tidak dapat diminta kembali selama Anggota belum berhenti menjadi

Anggota.

Page 6: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

(2) Uang simpanan dalam bentuk/jenis lainnya selain Simpanan Pokok dapat diminta kembali

sesuai dengan keputusan Rapat Anggota atau menurut perjanjian.

Pasal 17

Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 14 ayat (1), maka uang Simpanan Pokok setelah

dipotong dengan bagian tanggungan kerugian yang ditetapkan dikembalikan kepada yang berhak.

BAB VI

RAPAT ANGGOTA

Pasal 18

(1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

(2) Rapat Anggota harus dihadiri oleh anggota koperasi.

(3) Rapat Anggota menetapkan :

a) Anggaran Dasar;

b) Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha Koperasi;

c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas komisaris;

d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta pengesahan

laporan keuangan;

e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;

f) Pembagian sisa hasil usaha;

g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi.

(4) Rapat Anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut sebagai

Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Pasal 19

(1) Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus serta

pengawas komisaris tentang pengelolaan koperasi.

Pasal 20

(1) Selain Rapat Anggota Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), koperasi dapat

meyelenggarakan Rapat Anggota Istimewa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan

segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

(2) Rapat Anggota Istimewa dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis:

a) Pengurus

Page 7: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

b) Pengawas komisaris

c) Kuorum yaitu 1/6 (seperenam) anggota Koperasi.

Pasal 21

Hari, tanggal, dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan kepada anggota sekurang-

kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.

Pasal 22

(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari ½ (setengah) 1/3 (sepertiga) jumlah

anggota.

(2) Bila pasal 22 ayat (1) tidak terpenuhi Rapat Anggota ditunda paling lama 7 hari. 1 (satu) jam.

(3) Bila pasal 22 ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat diselenggarakan sesuai

kesepakatan jumlah anggota yang hadir

(4) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.

(5) Apabila tidak diperoleh keputusan secara musyawarah, maka pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

(6) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.

(7) Hal-hal lainnya yang berkaitan pelaksanaan Rapat Anggota, diatur secara rinci dalam Anggaran

Rumah Tangga Koperasi.

BAB VII

PENGURUS KOPERASI

Pasal 23

(1) Pengurus Koperasi merupakan anggota Koperasi yang ditunjuk untuk melaksanakan

pengeloalaan Koperasi sehari-hari.

(2) Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang yaitu ketua koperasi.

(3) Terhadap pihak ketiga, maka yang sebagai anggota Pengurus hanya mereka yang dicatat

dalam daftar pengurus.

Pasal 24

(1) Ketua Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

(2) Pengurus selain ketua koperasi dapat dipilih oleh Ketua Koperasi

(3) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus ialah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut:

Page 8: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

a) Merupakan anggota penuh Koperasi.

b) Memenuhi sifat perilaku yang baik, di dalam maupun di luar koperasi.

c) Mengikuti proses seleksi dan prosedur pemilihan pengurus yang di atur dalam Anggaran

Rumah Tangga Koperasi.

(4) Pengurus dipilih dan menjabat untuk masa jabatan 1 (satu) tahun setelah serah terima

jabatan Pengurus.

(5) Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir masih dapat dipilih kembali menurut

ketentuan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

(6) Bilamana ada anggota Pengurus yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka

Ketua Koperasi Pengurus dapat mengangkat dan mengesahkannya pengurus baru dengan

persetujuan Dewan Pengawas komisaris & Pembina menurut ketentuan yang diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

(7) Bilamana Ketua Koperasi berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka Rapat Anggota

Istimewa dapat mengangkat dan mengesahkannya penggantinya menurut ketentuan yang

diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pasal 25

(1) Pengurus bertugas untuk:

a) Mengelola Koperasi dan usahanya.

b) Melakukan dan bertanggung jawab segala perbuatan hukum untuk dan atas nama

Koperasi.

c) Mewakili Koperasi di hadapan dan di luar pengadilan.

d) Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus, dan buku-

buku lainnya yang diperlukan.

e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventarisasi secara tertib dan teratur.

f) Menyelenggarakan Rapat Anggota.

g) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.

h) Mengajukan rancangan kerja dan rancangan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Koperasi.

(2) Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, Peraturan Khusus, dan Keputusan Rapat Anggota.

(3) Tugas pokok masing-masing Pengurus ditetapkan dalam Rapat Kerja Pengurus.

Pasal 26

Page 9: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

Rapat Badan Pengurus dapat mengangkat Karyawan sebagai pelaksana kegiatan operasional

Koperasi yang disebut pengelola.

Pasal 27

(1) Setiap pengurus harus memberikan bantuan kepada dewan pengawas komisaris dan/atau

pemeriksa yang diberi tugas untuk itu guna melaksanakan tugasnya, dan ia diwajibkan untuk

memberikan keterangan yang diperlukan serta memperlihatkan segala buku warkat,

persediaan barang, alat-alat perlengkapan/inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.

(2) Tiap pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau pemeriksaan sebagaimana dalam

pasal 31 ayat (2) tidak dihambat baik disengaja atau tidak disengaja oleh pengurus maupun

karyawan.

(3) Pengurus dapat memberikan laporan kepada pemerintah apabila diminta oleh pemerintah

menurut ketentuan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

(4) Pengurus berusaha agar segala laporan pemeriksaan koperasi dapat diketahui oleh setiap

anggota, pengawas komisaris dan pemerintah menurut ketentuan yang diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pasal 28

(1) Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan di antara para anggota dan mencegah hal

yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

(2) Perselisihan yang timbul, baik yang menyangkut kepentingan koperasi maupun kepentingan

anggota secara pribadi, harus diselesaikan oleh pengurus dengan jalan damai tanpa memihak

salah satu pihak.

Pasal 29

(1) Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat kelalaiannya dalam

melaksanakan kewajibannya.

(2) Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang anggota

Pengurus, maka karena itu mereka bersama menanggung kerugian tadi untuk seluruhnya,

akan tetapi anggota Pengurus bebas dari tanggungannya jika ia dapat membuktikan bahwa

kerugian tadi bukan karena kesalahannya dan ia telah berusaha dengan segera secukupnya

mencegah kelalaian tadi.

Pasal 30

Page 10: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

Pengurus berhak memperoleh balas jasa atau kompensasi sesuai keputusan Rapat Anggota menurut

ketentuan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

BAB VIII

PENGAWAS KOMISARIS

Pasal 31

(1) Yang dinamakan sebagai pengawas komisaris adalah dewan pengawas sekaligus dewan

pembina yang terdiri dari ketua dewan pengawas komisaris dan anggota dewan komisaris.

(2) Dewan pengawas komisaris merupakan anggota pengawas kumpulan orang perorangan yang

pernah menjadi pengurus Koperasi yang bertugas mengawasi dan menasehati kinerja

pengurus yang baru berikut dengan pelaporan kinerja kepada anggota dalam periode

tertentu.

(3) Dewan Pengawas komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Anggota

(4) Ketua Dewan Pengawas komisaris dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota

(5) Yang dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengawas & Pembina komisaris adalah anggota yang

memenuhi syarat sebagai berikut :

a) Mempunyai sifat dan perilaku yang baik, didalam maupun diluar Koperasi.

b) Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan yang baik terutama di

bidang pengawasan.

c) Telah memiliki pengalaman minimal satu tahun kepengurusan

d) Merupakan mahasiwa berangkatan yang sama atau lebih tua dari Ketua Koperasi.

(6) Pengawas komisaris dipilih untuk masa jabatan 1 (satu) tahun setelah pengesahan Jabatan.

(7) Pengawas komisaris bertugas untuk:

a) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.

b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada

Pengurus dan Anggota.

c) Menegur dan memberikan nasehat kepada Pengurus Inti atas perihal tertentu saat

diperlukan

(8) Anggota Dewan komisaris dapat diangkat dari bukan orang bukan anggota yang mempunyai

keahlian sesuai dengan kepentingan Koperasi dengan persetujuan Rapat Anggota.

Page 11: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

Pasal 32

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengawas komisaris berwenang untuk meneliti

segala catatan, berkas, barang-barang, uang dan keterangan yang diperlukan serta bukti-

bukti lainnya yang ada pada koperasi

(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk menggunakan

fasilitas, sarana, maupun dana yang tersedia sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota

(3) Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota

(4) Dewan komisaris dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk kemajuan

Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 33

(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat meminta jasa audit kepada Akuntan

Publik atau Koperasi Jasa Audit atau lembaga audit lainnya.

(2) Terhadap pihak ketiga, maka mereka yang melakukan pengawasan dan atau pemeriksaan

terhadap koperasi dan juga Dewan Penasihat harus merahasiakan hasil pengawasannya dan

segala informasi tentang Koperasi yang didapatkannya dalam melakukan tugasnya terhadap

pihak ketiga.

BAB IX

DEWAN PENASEHAT

Pasal 34

(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Angota dapat mengangkat anggota atau orang bukan

anggota yang mempunyai keahlian sesuai dengan kepentingan Koperasi untuk menjadi Dewan

Penasehat

(2) Dewan Anggota Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan balas jasa sesuai

dengan keputusan Rapat Anggota.

(3) Anggota-anggota Dewan Penasehat tidak punya hak suara dalam Rapat Anggota, kecuali

Dewan Penasehat tersebut merupakan bagian dari anggota Koperasi.

(4) Dewan Penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk

kemajuan Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.

Page 12: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

BAB X

PENGELOLAAN KOPERASI

Pasal 35

(1) Pengelola koperasi diangkat dan diberhentikan hanya oleh Pengurus berdasarkan keputusan

Rapat Pleno Pengurus.

(2) Tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tambahan balas jasa atas pengelolaan ditetapkan

dalam suatu kontrak kerja.

(3) Dalam hal perorangan wajib memenuhi syarat minimal :

a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau dihukum

karena terbukti melakukan tindakan pidana di bidang keuangan.

b. Memiliki akhlak dan moral yang baik.

c. Mempunyai keahlian di bidang keuangan.

(4) Dalam hal pengelola adalah badan usaha, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai

b. Memiliki tenaga manajerial yang berkualitas baik.

(5) Dalam hal pengurus secara langsung melakukan pengelolaan terhadap kegiatan usaha maka

berlaku ketentuan mengenai persyaratan pengelola sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(6) Dalam hal pengelolaan dilakukan oleh lebih dari satu orang, maka :

a. Sekurang-kurangnya 50% dari jumlah pengelola wajib mempunyai keahlian di bidang

akuntansi

b. Di antara pengelola tidak boleh mempunyai hubungan istimewa yaitu mempunyai

hubungan sedarah atau semenda satu derajat ke atas dan/ atau ke samping.

BAB XI

PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 36

(1) Tahun buku Koperasi dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember

(2) Koperasi wajib melaksanakan pembukuan tentang Badan Usaha.

(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan perhitungan rugi/laba

BAB XII

MODAL BADAN USAHA KOPERASI

Page 13: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

Pasal 37

(1) Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman

(2) Modal sendiri berasal dari :

a. Simpanan pokok

b. Simpanan wajib

c. Dana cadangan

d. Hibah

(3) Modal pinjaman berasal dari :

a. Anggota

b. Koperasi lain

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

e. Sumber lainnya yang sah

Pasal 38

Selain modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan

modal yang berasal dari modal penyertaan.

BAB XIII

SISA HASIL USAHA

Pasal 39

(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun yang

bersangkutan.

(2) Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding

dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta

digunakan untuk pendidikan Perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan

keputusan Rapat Anggota.

(3) Besarnya Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

BAB XIV

Page 14: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

KERJASAMA

Pasal 40

(1) Dalam upaya mengembangkan Koperasi, pengurus diharapkan dapat menjalin kerjasama

dengan berbagai pihak seperti pemerintah, koperasi lainnya, maupun entitas-entitas lain.

(2) Seluruh kontrak kerjasama antara Koperasi dan pihak ketiga menjadi wewenang dan

tanggung jawab pengurus dan diketahui pengawas komisaris.

(3) Jika pengawas komisaris menganggap perlu, kontrak kerjasama dengan pihak ketiga dapat

dibahas pengurus bersama anggota melalui Rapat Anggota.

BAB XV

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 41

Pembubaran Koperasi dapat berdasarkan :

a. Keputusan Rapat Anggota

b. Keputusan Pemerintah

Pasal 42

(1) Dengan memperhatikan pasal 18 dan 20 Anggaran Dasar ini maka Rapat Anggota Luar Biasa

dapat mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi.

(2) Keputusan pembubaran Koperasi dimaksud diberitahukan kepada Kreditor.

(3) Selama pemberitahuan keputusan pembubaran Koperasi belum diterima oleh Kreditor maka

pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.

Pasal 43

(1) Keputusan pembubaran Koperasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 41

huruf b dilakukan apabila :

a. Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan

Undang-undang Koperasi.

b. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum/kesusilaan.

c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

(2) Keputusan pembubaran Koperasi oleh pemerintah dikeluarkan dalam waktu paling lambat 4

(empat) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan rencana pembubaran

tersebut oleh Koperasi yang bersangkutan.

Page 15: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

(3) Dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, Koperasi yang

bersangkutan berhak mengajukan keberatan.

(4) Keputusan Pemerintah mengenai diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana

pembubaran diberikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan

keberatan tersebut.

Pasal 44

Untuk kepentingan Kreditor dan para anggota Koperasi terhadap pembubaran Koperasi dilakukan

penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesaian.

Pasal 45

(1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut

penyelesaian.

(2) Untuk penyelesaian berdasarkan Rapat Anggota, penyelesaian ditunjuk oleh Rapat Anggota,

dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota.

(3) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Pemerintah, penyelesaian ditunjuk oleh

pemerintah dan bertanggung jawab kepada kuasa pemerintah.

(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tetap ada dengan sebutan koperasi dalam

penyelesaian.

Pasal 46

(1) Penyelesaian segera dilaksanakan setelah dikeluarkan keputusan pembubaran Koperasi.(2) Penyelesai bertanggungjawab kepada kuasa Rapat Anggota dalam hal penyelesai ditunjuk oleh

Rapat Anggota dan kepada pemerintah dalam hal penyelesai ditunjuk oleh pemerintah.

Pasal 47

Penyelesaian mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban sebagai berikut :

a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama “Koperasi dalam

Penyelesaian”.

b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.

c. Memanggil anggota dan bekas anggota tertentu, pengurus serta pengawas komisaris

baik sendiri-sendiri maupun bersama.

Page 16: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

d. Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala kewajiban pembayaran yang

didahulukan dari hutang lainnya.

e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari

hutang lainnya.

f. Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi.

g. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota.

h. Membuat berita acara penyelesaian

BAB XVI

TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 48

(1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan ternyata terdapat kekayaaan koperasi tidak mencukupi

untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, anggota hanya menanggung kerugian

sebatas simpanan pokok dan modal penyertaan yang dimilikinya.

(2) Kerugian yang diderita Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang

cadangan.

(3) Bilamana kerugian tersebut dalam pasal 48 ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Rapat

Anggota dapat memutuskan untuk membebaskan bagian kerugian yang belum terpenuhi

ditutup/atau diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang.

BAB XVII

SANKSI – SANKSI

Pasal 49

(1) Setiap Anggota yang melanggar pasal 12 ayat (1) dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Tidak membayar Simpanan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, dikenakan

sanksi secara bertahap dari peringatan pertama, kedua, dan ketiga, skorsing dan

pemberhentian dengan hormat.

b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan usaha selama satu tahun buku dikenakan sanksi

secara bertahap mulai dari peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan hormat.

Page 17: ANGGARAN DASAR- REVISI DUA.doc

c. Tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha selama satu tahun buku,

dikenakan sanksi secara bertahap mulai dari peringatan, skorsing dan pemberhentian

tidak dengan hormat.

(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengurus yang tidak

melaksanakan pasal 25, pasal 26, pasal 27, dan pasal 29 Anggaran Dasar ini.

(3) Anggota Rapat dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengawas komisaris yang tidak

melaksanakan pasal 31 ayat (7) Anggaran Dasar ini.

(4) Sanksi-sanksi yang tersebut dalam pasal 49 ayat (1), (2), dan (3) tidak menutup kemungkinan

adanya penuntutan oleh Koperasi sesuai dengan hukum yang berlaku.

(5) Sanksi-sanksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam

Anggaran Rumah Tangga.

BAB XVIII

PENUTUP

Pasal 50

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar

ini.

(2) Demikian Anggaran Dasar Economic Student Cooperative Kelurahan Kukusan, Kecamatan

Beji, Kota Depok ini ditetapkan dan ditandatangani oleh pengurus dan pengawas komisaris

yang diberi kuasa penuh oleh Rapat Anggota.