anestesi komorbid hipertensi
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 anestesi komorbid hipertensi
1/4
PREOPERATIF
Penilaian preoperatif penderita-penderita hipertensi esensial yang akan menjalani
prosedur pembedahan, harus menakup ! hal dasar yang harus diari, yaitu"
#enis pendekatan medikal yang diterapkan dalam terapi hipertensinya$
Penilaian ada tidaknya kerusakan atau komplikasi target organ yang telah terjadi$
Penilaian yang akurat tentang status %olume airan tubuh penderita$
Penentuan kelayakan penderita untuk dilakukan tindakan teknik hipotensi, untuk
prosedur pembedahan yang memerlukan teknik hipotensi &'i( ) *o+ell, ./$
0emua data-data di atas bisa didapat dengan melakukan anamnesis ri+ayat perjalanan
penyakitnya, pemeriksaan fisik, tes laboratorium rutin dan prosedur
diagnostik lainnya$,.. Penilaian status %olume airan tubuh adalah menyangkut apakah
status hidrasi yang dinilai merupakan yang sebenarnya ataukah suatu relatif
hipo%olemia &berkaitan dengan penggunaan diuretika dan %asodilator/$ 'isamping itu
penggunaan diuretika yang rutin, sering menyebabkan hipokalemia dan hipomagnesemia
yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya aritmia$ 1ntuk e%aluasi jantung,
E23 dan (-ray toraks akan sangat membantu$ Adanya 45* dapat menyebabkan
meningkatnya risiko iskemia miokardial akibat ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen$ 1ntuk e%aluasi ginjal, urinalisis, serum kreatinin dan 617 sebaiknya
diperiksa untuk memperkirakan seberapa tingkat kerusakan parenkim ginjal$ #ika
ditemukan ternyata gagal ginjal kronis, maka adanya hiperkalemia dan peningkatan
%olume plasma perlu diperhatikan$ 1ntuk e%aluasi serebro%askuler, ri+ayat adanya stroke
atau TIA dan adanya retinopati hipertensi perlu diatat$ Tujuan pengobatan hipertensi
adalah menegah komplikasi kardio%askuler akibat tingginya T', termasuk penyakit
arteri koroner, stroke, 8*F, aneurisme arteri dan penyakit ginjal$ 'iturunkannya T'seara farmakoligis akan menurunkan mortalitas akibat penyakit jantung sebesar .9,
menurunkan kejadian stroke sebesar :;9, menurunkan penyakit arteri koronariasebesar
.
-
8/12/2019 anestesi komorbid hipertensi
2/4
I7TRAOPERATIF
*ipertensi intraoperatif yang tidak bereaksi pada peningkatan kedalaman anestesi
dapat diatasi dengan pemberian obat antihipertensi parenteral$ Penggunaan agen
hipotensif tergantung pada beratnya hipertensi, keakutan, penyebab, fungsi %entrikel,denyut jantung, dan adanya penyakit paru-bronkospastik$ =-adrenergik bloker
merupakan obat yang dianjurkan untuk pasien dengan fungsi %entrikel normal disertai
frekuensi denyut jantung yang meningkat, tetapi obat ini kontraindikasi bagi pasien
dengan penyakit paru bronkospastik$ 7iardipin dianjurkan bagi pasien dengan penyakit
paru bronkospastik$ Refleks takikardia yang menyertai pemberian nifedipin sublingual
terkait dengan iskemik miokardial dan efek antihipertensinya yang lambat$ 7itroprussida
merupakan agen antihipertensi dengan onset epat dan efektif sebagai pengobatan
hipertensi sedang hingga berat saat intraoperatif$ 7itroglisserin kurang efektif mengatasi
hipertensi tetapi berguna dalam menegah iskemik miokardial$ Fenoldopam berguna
mengatasi hipertensi dan membantu mempertahankan fungsi ginjal$ *idrala>in
membantu mengontrol tekanan darah tetapi obat ini onsetnya lambat dan dapat
menyebabkan refleks takikardi &*o+ell ) Foe(, !/$
Tabel ? $ Agen Parenteral untuk Pengobatan *ipertensi Akut$
Agen Dosis Onset Durasi
Nitroprussida 0.510 g/kg/menit 3060 15 mnt
Nitrogliserin 0.510 g/kg/mnt 1 mnt 35 mnt
Esmolol 0.5 mg/kg selama 1 mnt; 50300
g/kg/mnt
1 mnt 1220 mnt
Labetalol 520 mg 12 mnt 4 !am
"ropranolol 13 mg 12 mnt 46 !am
#rimet$ap$an 16 mg/mnt 13 mnt 1030 mnt
"$entolamine 15 mg 110 mnt 2040 mnt
%ia&o'id 13 mg/kg diberikan pelan 210 mnt 46 !am
()drala&in 520 mg 520 mnt 4 !am
-
8/12/2019 anestesi komorbid hipertensi
3/4
Agen Dosis Onset Durasi
Ni*edipin+sublingual
,
10 mg 510 mnt 4 !am
-et$)ldopa 2501000 mg 23 !am 612 !am
Niardipine 0.250.5 mg 15 mnt 34 !am
515 mg/!am
Enalaprilat 0.6251.25 m 615 mnt 46 !am
enoldopam 0.11.6 mg/kg/mnt 5 mnt 5 mnt
POSTOPERATIF
*ipertensi yang terjadi pada periode pasa operasi sering terjadi pada pasien yang
menderita hipertensi esensial$ *ipertensi dapat meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
sehingga berpotensi menyebabkan iskemia miokard, disritmia jantung dan 8*F$
'isamping itu bisa juga menyebabkan stroke dan perdarahan ulang luka operasi akibat
terjadinya disrupsi %askuler dan dapat berkonstribusi menyebabkan hematoma pada
daerah luka operasi sehingga menghambat penyembuhan luka operasi$ Penyebab
terjadinya hipertensi pasa operasi ada banyak faktor, disamping seara primer karena
penyakit hipertensinya yang tidak teratasi dengan baik, penyebab lainnya adalah
gangguan sistem respirasi, nyeri, o%erload airan atau distensi dari kandung kemih$0ebelum diputuskan untuk memberikan obat-obat antihipertensi, penyebab-penyebab
sekunder tersebut harus dikoreksi dulu &Fleisher, ./$
7yeri merupakan salah satu faktor yang paling berkonstribusi menyebabkan
hipertensi pasa operasi, sehingga untuk pasien yang berisiko, nyeri sebaiknya ditangani
seara adekuat, misalnya dengan morfin epidural seara infus kontinyu$ Apabila
hipertensi masih ada meskipun nyeri sudah teratasi, maka inter%ensi seara farmakologi
harus segera dilakukan dan perlu diingat bah+a meskipun pasa operasi T' kelihatannya
normal, pasien yang prabedahnya sudah mempunyai ri+ayat hipertensi, sebaiknya obat
antihipertensi pasa bedah tetap diberikan &*o+ell ) Foe(, !/$
*ipertensi pasa operasi sebaiknya diterapi dengan obat antihipertensi seara
parenteral misalnya dengan betabloker yang terutama digunakan untuk mengatasi
hipertensi dan takikardia yang terjadi$ Apabila penyebabnya karena o%erload airan, bisa
-
8/12/2019 anestesi komorbid hipertensi
4/4
diberikan diuretika furosemid dan apabila hipertensinya disertai dengan heart failure
sebaiknya diberikan A8E-inhibitor$ Pasien dengan iskemia miokard yang aktif seara
langsung maupun tidak langsung dapat diberikan nitrogliserin dan beta-bloker seara
intra%ena sedangkan untuk hipertensi berat sebaiknya segera diberikan sodium
nitroprusside &Fleisher, ./$
'i( P, *o+ell 0$ 0ur%ey of anellation rate of hypertensi%e patient undergoing
anesthesia and eleti%e surgery$ 6ritish #ournal of Anesthesia .@;