and alas
DESCRIPTION
uhuihijiujiTRANSCRIPT
Andalas
Andalas bernama latin Morus macroura dan masuk dalam family Moraceae
dan masil satu family dengan Pohon Murbei. Tanaman andalas merupakan
tanaman asli pegunungan Himalaya yang terkenal karena manfaat kayunya,
sebagai bahan bangunan dan perabotan rumah tangga. Andalas tumbuh menyebar
di seluruh dunia, antara lain India, Butan, Kamboja, Cina, Myanmar, Nepal,
Pakistan, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia pohon Andalas terdapat di
Sumatera dan Jawa. Andalas tumbuh di ketinggian 900 – 2.500 mdpl.
A. Rupa Andalas
1. Tanaman
Pohon dapat mencapai tinggi 25-60 meter dengan diameter 1 m. Tegak dan
kulit batangnya berwarna keabuan. Tunas muda berbulu halus.
2. Daun
Daunnya tunggal dan tumbuh berselang-seling. Tulang daun menyirip. Mirip
daun murbei yang berbentuk bult hati, sedikit lancip di bagian ujung daun.
Permukaan daun, cabang, dan tangkai daunnya berbulu. Pinggiran daun bergigi
lembut.
3. Bunga
Berjumlah majemuk dan muncul di ketiak daun. Bunga sepanjang 10-15 cm.
Bunga berumah dua atau dioceous (bunga jantan dan betina berada pada tanaman
yang berbeda. Bunga jantan memiliki 4 kepala sari sedangkan bunga betina satu
putik. Warna putih kehijauan dan bunganya memerlukan waktu 6 bulan hingga
menjadi buah yang benarbenar masak.
Tumbuh bergerombol dan berwarna merah ketika maska. Rasanya asam dan
manis. Panjangnya 40-100mm dengan diameter hanya 6-10mm. Bobot basah 2-5
gram per buah.
5. Biji
Satu buah membawa 100-300 biji. Berukuran kecil dan berwarna cokelat
kehitaman.
B. Kandungan Kimia
Dalam kayunya ditemukan stibene dimmer, andalasin A, bersama dengan
stibene oxyresveratol dan 2-arybenzofuron glycoside mulberroside C. Andalasin
menunjukkan kandungan antinematoda lemah dan anticendawan tingkat sedang.
Penelitian lain menyebutkan, Morus macroura juga memiliki kandungan turunan
oksiresveratrol, seperti oksiresveratol, lunularin, dan dua senyawa dimer
oksiresveratrol yang diberi nama andalasin A dan andalasin B.
Pada kulit kayunya ditemukan 5 senyawa yauitu alpha-amyrin acetate, gult-5-
en-3 beta-yl acetate, 3 beta-hydroxylup-20 (29)-en-28-oic acid, 3 beta-
hydroxylup-12-en-28-oic acid, dan butyrospermol acetate. Daunnya mengandung
empat senyawa nonaromatic yakni n-alkana rantai panjang, ester alifatis rantai
panjang, wax ester keton dan hidroksi tridekanil eikosanoat. Kulit akarnya
mengandung hidroksitridekanill eikosanoat.
Andalas juga mengandung senyawa guangsangon A, guangsangon B,
guangsangon C, guangsangon D, guangsangon D, guangsangon E, albafuran C,
kuwanon X, kuwanon P, kuwanon Y, guangsangon 09, guangsangon K,
guangasangon L, guangsangon M, guangsangon N, mulberrofuran G,
mulberrofuran K, guangsangon F, guangsangon G, guangsangon H, guangsangon
I, guangsangon J, mulberrofuran J, dan kuwanon J.
C. Pemanfaatan Andalas
Di daerah Minangkabau, Sumatera Barat, kayu Andalas umum dijadikan
bahan bangunan pada pembuatan rumah gadang ataupun perabotan rumah tangga
seperti meja, kursi, alat penumbuk beras, dll. Selain di Sumatera Barat, umumnya
kayu ini juga digunan penduduk untuk bangunan rumah dan mebel sehingga
diperkirakan menjadi salah satu alasan populasi pohon menurun. Serat kulit
kayunya pun digunakan dalam industri kertas dan ramuan getah dari kulit
kayunya dapat digunakan untuk mengobati luka tersayat.
Pohon Andalas kaya akan sumber senyawa fenol golongan stilben, termasuk
turunan resveratrol (3,5,4’-trihidroksi-trans-stilben) dan oksiresveratol (2,4,3’,5’-
tetrahidroksi-trans-stilben) yang sangat potensial dalam bioindustri kosmetik.
Buahnya umum dimakan segar maupun dimasak.
Andalas juga berguna sebagai inhibitor tironase. Andalasin A yang terdapat
pada kayu batang dan kulit akar andalas memiliki aktivitas inhibitor tironase yang
dapat bermanfaat untuk industri kosmetik. Efek penghambat tironase juga dimiliki
vitamin C. Tironase berperan dalam pembentukan melanin yang menyebabkan
kulit menjadi kehitaman. Penghambatan tironase berfungsi menghambat
pigmentasi kulit, sehingga kulit lebih cerah.
Andalas juga sangat baik sebagai Antioksidan. Oksiresveratrol yang
terkandung pada M. mocrouro memperlihatkan aktivitas antioksidan yang jauh
lebih tinggi dibandingkan senyawa turunan stilben lainnya. Antioksidan bekerja
dengan cara bereaksi dengan radikal bebas dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan reaksi antara radikal bebas dengan substrat. Senyawa guangsangon
O pada andalas menunjukkan aktivitas antioksidan secara in vitro.
Sebagai Antiinflamasi, kandungan senyawa pada Andalas amat beguna.
Senyawa guangsangon A, guangsangon B, dan guangsangon D memiliki aktivitas
antiinflamasi dengan tingkat penghambatan pelepasan enzim lisosom dari leukosit
polimorfonuklear. Kerusakan sel karena adanya inflamasi menyebabkan
pelepasan atau terbebasnya enzim lisosom dari leukosit-sel darah putih. Enzim
lisosom termasuk salah satu mediator inflamasi.
TUGAS TEKNIK PASCAPANEN I
(Pohon Industri Andalas)
Nama : Adinda Febrianda .R,
Kelas : B
NPM : 240110140077
DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015