anatomi panggul
TRANSCRIPT
Anatomi Panggul
Dr. Hilwah Nora, M.Med.Sci., SpOG
Anatomi Panggul
• Panggul atau pelvis terdiri atas 2 bagian yaitu– Bagian keras yang dibentuk oleh tulang– Bagian lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan
ligamenta
Tulang Panggul• Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu – 2 buah tulang pangkal paha ( os coxae )– 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)– 1 buah tulang tungging (os coccygis)
Os sakrum
Os ilium
Os ischium
Os pubis
Tulang Panggul
• Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain. – Tulang usus ( os illium)– Tulang duduk ( os ischium)– Tulang kemaluan ( os pubis )
• Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis.
Anatomi Panggul
• Bagian keras pelvis yang dibentuk oleh tulang ada 2 bagian yaitu :– Pelvis mayor• Mendukung isi perut seperti usus, hati, ginjal, pankreas
dll
– Pelvis minor• Tempat organ-organ genetalia internal seperti uterus,
ovarium, vagina, kandung kemih, dll
Bidang Panggul
• Bidang Pintu Atas Panggul (Apertura Pelvis Superior)
• Bidang Pintu Tengah Panggul (Dimensi Panggul Terkecil)
• Bidang Pintu Bawah Pangul (Apertura Pelvis posterior)
Pintu Atas Panggul
• Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil. Bentuknya bulatan oval dengan panjang kesamping dan dibatasi oleh :– Promontorium – Sayap sacrum– Linea terminalis– Ramus superior– Pinggir atas symphysis
• Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP– diameter antero posterior, conjugata vera – diameter tranversal– diameter obliqua
Pintu Atas Panggul
• Diameter antero posterior, conjugata vera • Dari promontorium ke pinggir atas symphysis, dengan ukuran 11 cm.
Pada wanita hidup conjugata vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat diperhitungkan dari conjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir bawah symphysis)
• Diameter tranversal– Adalah ukuran terbesar antara linea terminalis kanan dan
kiri dengan jarak kurang lebih 13,5 cm• Diameter obliqua– Dari articulatio sacroilliaka ke tuberpubikum dari belahan
panggul yang bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm.
PAP
Pintu Tengah Panggul
• Panggul tengah diukur setinggi spina iskiadika, atau bidang dimensi panggul terkecil.
• Memiliki makna khusus setelah engagement kepala janin pada partus macet.
• Diameter interspinosus, berukuran 10 cm atau sedikit lebih besar, biasanya merupakan diameter pelvis terkecil.
• Diameter anteroposterior setinggi spina iskiadika normal berukuran paling kecil 11, 5cm.
PTP
Pintu Bawah Panggul
• Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
• Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.
PBP
PBP
• Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan oleh 3 ukuran yaitu :– Diameter anteroposterior
Dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum (11,5 cm)– Diameter transversal
Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam (10,5cm)
– Diameter sagitalis posteriorDari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5cm)
Bentuk Panggul
Bentuk Panggul
• PANGGUL GYNECOID• Panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu
atas panggul hampir bulat. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita
• PANGGUL ANDROID• Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga.
Umumnya pria mempunyai jenis seperti ini. Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita ditemukan 15%.
Bentuk Panggul
• PANGGUL ANTHROPOID• Bentuk pintu atas panggulagak lonjong seperti telur.
Panjangdiameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita
• PANGGUL PLATYPELOID• Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempua
Bidang Hodge
• Bidang hodge untuk menentukan berapa jauh bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul.– Hodge I
Ialah setinggi pintu atas panggul– Hodge II
Sejajar dengan hodge I setinggi tepi bawah symphisis– Hodge III
Sejajar dengan hodge I setinggi spina ischiadica– Hodge IV
Sejajar dengan hodge I setinggi ujung os coccygisSyarat vakum/forceps: kepala turun di H III-IV atau H III plus/ H III+
Hodge
ANATOMI DINDING DASAR PANGGUL: JARINGAN IKAT
• Fasia Endopelvik• Muskulus Levator ani muscles
Fasia Endopelvik
• Ligamen Kardinal• Ligamen Uterosakral • Fasia Rectovaginal• Fasia Pubocervical
Vagina atas
Cervix
Uterus
Ligamen cardinale
Ligamen Uterosacral
Fasia Pubocervical
Fasia RectovaginalVagina tengah
FUNGSI FASIA ENDOPELVIK
DAN LIGAMEN
Ligamen Pubo-servikale Pubis
Rectum
Orifisium uretra interna
Dinding anterior vaginal
Cervix
Cul-De-Sac
Tranverse cervical (cardinal) ligament
Utero-sacral ligament
• Fungsinya untuk menahan rektum, vagina uretra anterior sehingga lumennya tertutup
• Penyanggah utama organ-organ pelvik berasal dari muskulus levator ani
FUNGSI MUSKULUS LEVATOR ANI
MUSKULUS LEVATOR ANI
• PUBOCOCCYGEUS– Pubourethralis– Pubovaginalis– Puborectalis
• ILIOCOCCYGEUS
POSISI GENITAL NORMAL
Vagina
Uterus
Levator
plate
DIAFRAGMA UROGENITAL
• Fungsi:Melekat pada rami ischiopubic, dinding lateral
vagina, perineum
PERINEUM
• Kumpulan jaringan penyanggah, terdiri dari: – Muskulus Bulbocavernosus– Muskulus Transversal perinei superfisial – Muskulus Transversal perinei profunda– Muskulus spingter ani eksterna
RUPTUR PERINEUM
PROLAPS UTERI
Janin
• Tulang-tulang tengkorak dipisahkan oleh ruangan membranosa yang disebut sutura.
• Sutura yang paling penting adalah:– Sutura frontalis, – Sutura sagitalis, – dua sutura koronaria, – dua sutura lambdoidea.
Janin
• Pada tempat pertemuan beberapa sutura terbentuk ruang ireguler, yang ditutupi oleh suatu membran yang disebut sebagai UBUN-UBUN
Janin
• Ubun-ubun besar atau anterior berbentuk belah ketupat, terletak di pertemuan antara sutura sagitalis dan sutura koronaria.
• Ubun-ubun kecil atau posterior berbentuk segitiga, terletak di perpotongan antara sutura sagitalis dan sutura lambdoidea.
• Lokalisasi ubun-ubun memberikan informasi penting mengenai presentasi dan posisi janin.
Kondisi Janin dalam Persalinan
• Terdapat 6 variabel penting pada janin yang mempengaruhi proses melahirkan 1. Ukuran janin2. Letak janin 3. Presentasi janin 4. Sikap atau postur janin 5. Posisi janin 6. Station
Ukuran Janin
• Ukuran janin dapat ditentukan secara klinis melalui palpasi abdomen atau melalui pemeriksaan ultrasonografi
• namun kedua pemeriksaan memiliki derajat kesalahan yang tinggi.
• Makrosomia fetus berkaitan dengan kegagalan trial of labor
Ukuran Janin
Letak Janin
• Letak janin menyatakan aksis janin relatif terhadap aksis longitudinal uterus.
• Letak janin dapat bervariasi yaitu: longitudinal, transversal, atau oblik.
• Pada kehamilan tunggal, hanya janin dengan letak longitudinal yang dapat selamat melalui persalinan pervaginam.
Letak Janin
Letak Janin
Letak Janin
Presentasi Janin
• Presentasi merupakan bagian terbawah janin yang paling dekat dengan jalan lahir.
• Janin dengan letak longitudinal memiliki presentasi wajah atau bokong.
• Presentasi campuran menyatakan bahwa terdapat lebih dari satu bagian tubuh janin pada pintu atas panggul.
• Presentasi funik menyatakan presentasi tali pusat, jarang terjadi.
Presentasi Janin
• Fetus dengan presentasi kepala diklasifikasikan berdasarkan bagian dari tulang tengkorak yang tampak yaitu – oksiput (verteks), – sinsiput, – wajah, – dahi
• Malpresentasi menunjuk pada presentasi selain verteks, dan hal ini terjadi pada sekitar 5% persalinan.
Presentasi Janin
A. Vertex B.Sinsiput C.Dahi D. Muka
Letak memanjang, presentasi kepala
Sikap atau Postur Janin
• Sikap menyatakan posisi kepala dalam hubungan dengan tulang belakang janin (derajat fleksi/ ekstensi kepala janin).
• Fleksi kepala penting dalam engagement kepala fetus pada panggul ibu.
• Jika dagu fetus mengalami fleksi optimal hingga mencapai dada, diameter suboksipitobregmatikus tampil pada pintu atas panggul.
• Hal ini merupakan diameter terkecil yang dapat muncul pada presentasi kepala.
Sikap atau Postur Janin
• Diameter yang muncul pada pintu atas panggul meningkat sejalan dengan derajat ekstensi (defleksi) kepala.
• Hal ini dapat menyebabkan kegagalan kemajuan persalinan.
• Arsitektur dinding pelvis bersama dengan peningkatan aktivitas uterus dapat memperbaiki derajat defleksi pada tahap awal persalinan.
Posisi Janin
• Posisi janin menyatakan hubungan antara titik acuan pada bagian terbawah janin dengan sisi kanan atau kiri jalan lahir.
• Hal ini dapat ditentukan melalui pemeriksaan vagina. • Pada presentasi kepala, oksiput menjadi acuan penilaian. • Jika oksiput mengarah secara langsung ke anterior, posisi
menjadi oksiput anterior (OA). • Jika oksiput mengarah ke sisi kanan ibu, posisi menjadi
oksiput anterior kanan (ROA). • Pada presentasi oksiput, variasi posisi janin dapat disingkat
dengan membentuk arah jarum jam sebagai berikut
Posisi Janin
Posisi Janin
Posisi Janin
• Pada persalinan sungsang, sakrum menjadi acuan penilaian.
• Pada presentasi verteks posisi dapat ditentukan dengan palpasi sutura janin.
• Sutura sagitalis merupakan sutura yang paling mudah dipalpasi.
Posisi Janin
• Biasanya kepala janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi transversal, dan pada persalinan normal, kepala mengalami rotasi menjadi posisi OA.
• Kebanyakan bayi dilahirkan dengan posisi OA, ROA, ataupun LOA.
• Malposisi menunjukkan persalinan dengan posisi selain OA, ROA, ataupun LOA.
Station
• Station merupakan pengukuran turunnya bagian janin melalui jalan lahir.
• Standar klasifikasi dinyatakan dalam derajat -5 sampai dengan +5.
• Penentuan ini didasarkan pada pengukuran kuantitatif dalam sentimeter pada tepi awal tulang dari spina iskiadia.
• Titik tengah (station 0) didefinisikan sebagai bidang spina iskiadika ibu.
• Spina iskiadika ibu dapat dipalpasi pada pemeriksaan vagina, kira-kira searah jam 8 ataupun jam 4.
TERIMA KASIH