anatomi dan fisiologi organ tubuh manusia

Upload: angga-outsiderbeke

Post on 08-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Anatomi dan Fisiologi Organ Tubuh Manusia 1. Hati Hati saluran empedu, dan pankreas berkembang dari cabang usus depan fetus dalam satu tempat yang kelak berkembang menjadi duodenum; ketiganya terkait erat dengan fisiologi pencernaan. Ketiga struktur ini dibicarakan bersamaan karena letak anatominya berdekatan, fungsinya saling terkait dan terdapat kesamaan kompleks gejala akibat gangguan ketiga struktur ini (Lindseth, 2002).Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata rata sekitar 1.500gr atau 2% berat badan orang dewasa normal.Hati merupakan organ lunak yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya. Hati memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak dibawah kubah kanan diafragma dan sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung, pankreas,dan usus. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kiri dan kanan. Lobus kanandibagi menjadi segmen anterior dan poterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar.Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiformisyang terihat dari luar. Ligamentum falsiformisberjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen. Permukaan hati diliputi oleh peritonium fiseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma.Beberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. Dibawah peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang disebut sebagai kapsula glisson, yang meliputi permukaan seluruh organ; bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis,membentuk rangka untuk cabang vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fisura pada hati tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika. Struktur Mikroskopik Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur struktur yang disebut sebagai lobulus, yang merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ. Setiap lobus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng lempeng sel hati berbentuk sel kubus, tersusun radial mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. Diantara lempengan sel hati terdapat kapiler kapiler yang disebut sebagai sinusoid, yang merupakan cabang vena porta dan arteria hepatika.Tidak seperti kapiler lain, sinusoid dibatasi oleh sel fagositik dan sel kupffer. Sel kupffer merupakan sistem monosit - makrofag, dan fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah darah. Sejumlah 50% dari semua magrofag dalam hati adalah sel kupffer; sehingga hati merupakan salah satu organ penting dalam pertahanan melawan invasi bakteri dan agen toksik. Selain cabang- cabang vena porta dan arteria hepatika yang melingkari bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu. Saluran empedu interlobular membentuk kapiler empedu yang sangat kecil yang disebut sebagai kanalikuli ( tidak tampak ),yang berjalan ditengah lempengan sel hati. Empedu yang dibentuk dalam hepatosit dieksresi ke dalam kanalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang semakin lama makin besar hingga menjadi duktus koledokus.Sirkulasi Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta hepatika, dan dari aorta melalui arteria hepatika. Sekitar sepertiga darah yang masuk adalah adalah darah arteria dan dua pertiganya adalah darah vena dari vena porta.volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500 ml yang dialirkan melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena kava inferior. Vena porta bersifat unik karena terlentak diantara dua daerah kapiler, yang satu terletak di dalam hati dan lainya dalam saluran cerna. Saat mencapai hati, vena porta bercabang cabang yang menempel melingkari lobulus hati. Cabang cabang ini kemudian mempercabangkan vena vena interlobularis yang berjalan diantara lobulus lobulus. Vena vena ini selanjutnya membentuk sinusoid yang berjalan diantara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa lobulus bersatu membentuk vena sublobularis yang selanjutnya menyatu dan membentuk vena hepatika. Cabang cabang terhalus arteria hepatika juga mengalirkan darahnya kedalam sinusoid, gsi sehingga terjadi campuran darah arteri dari arteria hepatika dan darah vena dari vena porta (Lindseth, 2002). Fungsi Hati Selain merupakan organ parenkim yang paling besar, hati juga menduduki urutan pertama dalam hal jumlah, kerumitan dan ragam fungsi. Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan dalam hampir setiap fungsi metabolik tubuh, dan terutama bertanggung jawab atas lebih dari 500 aktivitas berbeda. Untunglah hati memiliki kapasitas cadangan yang besar dan hanya membutuhkan 10 20 % jaringan yang berfungsi untuk tetap bertahan. Dekstruksi total atau pengangkatan hati menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 10 jam. Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang mengagumkan. Pada kebanyakan kasus, pengangkatan sebagian hati akan merangsang tumbuhnya hepatosit untuk mengganti sel yang sudah mati atau sakit. Proses regenerasi akan lengkap dalam waktu 4 hingga 5 minggu. Pada beberapa individu, massa hati normal akan pulih dalam waktu 6 bulan. Fenomena ini penting dalam transplantasi segmen hati. Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengeksresi empedu; saluran empedu mengangkut empedu sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu kedalam usus halus sesuai kebutuhan. Hati menyekresi sekitar 500 hingga 1000 ml empedu kuning setiap hari. Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid (terutama lesitin), kolesterol, garam anorganik dan pigmen empedu(terutama bilirubin terkonjugasi. Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus. Setelah diolah oleh bakteri dalam usus halus, sebagian besar garam empedu akan direabsorbsi di ileum, mengalami resirkulasi ke hati serta kembali dikonjugasi dan eksresi . Bilirubin (pigmen empedu adalah hasil akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan saluran empedu yang penting karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang kontak denganya. Hati berperan penting dalam metabolisme tiga markronutrient yang diantarkan oleh vena porta pasca absobsi di usus. Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein dan lemak. Monosakarida dari usus halus dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati (glikogenesis ). Dari depot glikogen ini, glukosa dilepaskan secara konstant ke dalam darah (glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sebagian glukosa dimetabolisme dalam jaringan untuk menghasilkan panas dan energi, sisanya diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam jaringan subkutan. Hati juga mampu mensintesis glukosa dari protein dan lemak ( glukoneogeesis ). Peranan hati dalam metabolisme protein sangat penting untuk kelangsungan hidup. Semua protein plasma ( kecuali gama globulin ) disintesis oleh hati . protein tersebut antara lain albumin ( diperlukan untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid ), protrombin, fibrinogen dan faktor faktor pembekuan lain. Selain itu sebagian besar degradasi asam amino dimulai dalam hati melalui proses deaminasi atau pembuangan gugus amino (NH2). Amonia (NH3) yang dilepaskan kemudian disintesis menjadi urea dan dieksresi oleh ginjal dan usus.Amonia ( yang terbentuk dalam usus akibat kerja bakteri pada protein) juga diubah menjadi urea di dalam hati. Fungsi metabolisme hati yang lain adalah metabolisme lemak; penimbunan vitamin, besi, dan tembaga;konjugasi dan ekskresi steroid adrenal dan gonad, serta detoksifikasi sejumlah zat endogen dan eksogen. Fungsi detoksifikasi sangat penting dan dilakukan oleh enzim hati melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi zat zat yang dapat berbahaya, dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Zat zat endogen ( seperti indol, skatol dan fenol yang dihasilkan oleh kerja bakteri pada asam amino dalam usus besar) dan zat zat eksogen ( seperti morfin, fenobarbital, dan obat obat lain) didetoksifikasi dengan cara demikian. Bila memakan zat seperti etil alkohol, sekitar 80% dimetabolisme dalam hati.Alkohol yang tersisa diabsorbsi dalam lambung atau dieksresi melalui ginjal, paru paru, dan kulit. Alkohol diangkut ke hati dan dimetabolisme dalam proses dua langkah yang melibatkan dehidrogenase alkohol. Proses ini membentuk asetaldehid dan asetat. Sebagian asetat yang terbentuk bergabung dengan koenzim untuk membentuk asetil KoA yang mengalami biosintesis menjadi asam lemak dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit perlemakan hati, stenosis hepatik, atau efek toksik pada sel dan fungsi hati. Penyalagunaan alkohol selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan kadar asetaldehid dan terus berlangsungnya cedera hati alkoholik. Perempuan tampaknya lebih muda terkena cedera hati yang diinduksi alkohol bila dibandingkan dengan laki laki. Akhirnya hati berfungsi sebagai gudang darah dan penyaring karena terletak strategis antara usus sirkulasi umum. Pada gagal jantung kanan, hati membengkak secara pasif oleh banyak darah.sel kupffer pada sinusoid menyaring bakteri dan bahan berbahaya lain dari darah portal melalui fagositosis ( Lindseth,2002). Kansung empedu Kandung empedu merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak dkibawah lobus kanan hati .empedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari saluran hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri, yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus koledokus bersatu dengan duktus pankreatikus membentuk ampula vateri ( bagian duktus melebar pada tempat menyatu