anatomi benih

Upload: samsir-alam-arabasta

Post on 10-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

8

PENDAHULUANLatar Belakang

Dalam pembangunan pertanian dan kehutanan, benih memainkan peranan yang sangat penting. Benih yang digunakan untuk pertanaman saat ini akan menentukan mutu tegakan yang akan dihasilkan dimasa mendatang. Dengan menggunakan benih yang mempunyai kualitas fisik fisiologis dan genetik yang baik merupakan cara yang strategis untuk menghasilkan tegakan yang berkualitas pula.

Benih yang digunakan dalam budidaya tanaman dituntut yang bermutu tinggi, yaitu sehat dan bersih, sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi optimum dengan sarana teknologi yang maju. Petani sering mengalami kerugian baik biaya maupun waktu akibat penggunaan benih yang kurang baik. Karena kita beritikad hendak melindungi petani dari kegagalan benih maka pengujian benih perlu dilakukan. Salah satu faktor yang mengukur kualitas benih adalah persentase perkecambahan.Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting. Oleh karena itu mutu benih harus diketahui sebelum petani menanam, untuk mencegah kegagalan petani.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keadaan anatomi benih dari beberapa jenis benih.

TINJAUAN PUSTAKAJagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini .

Klasifikasi ilmiah jagung :

Kerajaan

: Plantae

(tidak termasuk) : Monocots

(tidak termasuk) : Commelinids

Ordo

: Poales

Famili

: Poaceae

Genus

: Zea

Spesies

: Zea maysNama binomial: Zea mays ssp. mays L.Jagung merupakan tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanaman jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah (Belfield dan Brown, 2008).

Temperatur maksimal dari tanaman jagung mulai dari fase pertumbuhan dan perkembangan adalah 18-32 derajat Celcius. Temperatur 35 derajat Celcius akan menyebabkan kematian pada tanaman jagung. Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 12 derajat Celcius, dan fase pertumbuhan adalah 21-30 derajat Celcius (Belfield dan Brown, 2008).

Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan. Jika kurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung. Namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen (Belfield dan Brown, 2008).

Biji jagung digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diseluruh dunia. Jagung digunakan sebagai makanan pokok bagi beberapa negara didunia. Jagung manis (sweet corn) adalah varietas yang secara genetis tinggi akan gula dan rendah akan zat tepung dan sering dimakan pada saat kondisinya belum matang. Beberapa varietas jagung telah dikembangbiakkan menjadi berbagai macam penambahan fase pada pertumbuhan bunga betina, yang dikenal dengan baby corn (Malti et al., 2011).

Jagung sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam tanah dan menggantikannya dengan air. Banjir mmenyebabkan metabolisme tanaman terganggu, yang awalnya bersifat aerob menjadi unaerob. Hal ini menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan tanaman jagung (Souza, 2009).

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

1. Biji nangka

2. Biji rambutan

3. Biji melinjo

4. Biji jagung

5. Biji kacang negaraAlat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

1. Cutter : digunakan untuk membelah biji

2. Kertas gambar : digunakan untuk menggambar anatomi benih

3. Pensil warna : digunakan untuk mewarnai gambar benih.Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pukul 14.00-16.00 WITA.Prosedur kerja1. Masing-masing biji dibelah dengan menggunakan cutter : 3 biji dibelah melintang, dan 3 biji dibelah membujur

2. Gambar natomi benih dan diberi warna

3. Buat klasifikasi masing-masing tanaman

4. Gambar biji utuh dan belahan melintangnya

5. a. Rambutan dan nangka : tentukan pada gambar yang mana testa , Alrillus, embrio (radikula dan plumula),dan endosperm

b. Melinjo : tentukan lapisan sarcotesta, sclerotesta, endo testa, embrio

(radikula dan plumula)dan endosperm

c. jagung : tentukan testa, endosperm, scutellum, coleorhiza,radikula,

mesokotil, coleotyl, dan plumula.

d. kacang nagara : tentukan testa, hilum, kotiledon, lembaga(radikula,

hypokotil, dan plumula.HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 1. Benih yang masih utuh.

Gambar 2. Benih yang di belah penampang memanjang

Gambar 3. Benih yang dibelah pemanpang melintang.

Pembahasan

Pada praktikum ini, dibahas mengenai struktur perkembangan tumbuhan berbiji. Namun yang dititikberatkan di sini ialah struktur anatomi dari tumbuhan biji tersebut. Pada umumnya, struktur anatomi tumbuhan berbiji tersusun atas tiga jaringan utama, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut. Untuk jaringan utama pada embrio, yaitu protederm yang nantinya akan menjadi epidermis (jaringan pelindung), meristem dasar yang nantinya akan menjadi jaringan dasar, dan prokambium yang nantinya akan menjadi xylem dan floem (jaringan pengangkut). Pada kesempatan kali ini kelompok kami mengamati perkembangan struktur anatomi dari tumbuhan jagung.

Biji jagung mempunyai bagian- bagian tertentu seperti testa, endosperm, scutellum, coleorhiza, radikula, mesokotil, coleotyl, dan plumula. Testa adalah memiliki sifat yaitu tipis, kaku seperti kulit, keras seperti kayu/batu dan memiliki keadaan warna yang bervariasi. Endosperm adalah jika berasal dari sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder, yang setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma, membelah menjadi jaringan penimbun makanan. Biji kacang kedelai memiliki bagian-bagian sebagai berikut yaitu testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan plumula). Testa adalah kulit biji berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji. Daun lembaga (cotyledon) merupakan daun pertama suatu tumbuhan, yang mempunyai fungsi sebagai tempat penimbun makanan, sebagai alat untuk melakukan asimilasi dan sebagai alat pengisap makanan. Pada kacang nagara, anatominya tidak jauh berbeda dengan anatomi pada kacang kedelai, yaitu testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan plumula).KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanPercobaan yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada Rambutan dan nagka terdapat anatomi yaitu testa, arillus, embrio (radikula dan plumula), dan endosperm.

2. Pada melinjo terdapat lapisan sarcotesta, sclerotesta, endotesta, embrio (radikula dan plumula), dan endosperm.

3. Pada biji jagung terdapat testa, endosperm, scutellum, coleorhiza, radikula, mesokotil, coleotyl, dan plumula.

4. Pada biji kacang kedelai dan kacang nagara terdapat testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan plumula).

Saran Saran saya untuk praktikum ini adalah peserta harus dapat lebih memperhatikan dan ikut serta dalam pelaksanaan praktikum. Sebab apabila diabaikan maka peserta sendiri yang akan menemui kesulitan dikemudian harinya.DAFTAR PUSTAKAAnonim1. 2012. Jagung. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. Banjarbaru

Belfield, Stephanie & Brown, Christine. 2008. Field Crop Manual: Maize (A Guide to Upland Production in Cambodia). Canberra

Malti, Ghosh, Kaushik, Ramasamy, Rajkumar, Vidyasagar. 2011. Comparative Anatomy of Maize and its Application. Intrnational Journal of Bio-resorces and Stress Management, 2(3):250-256

Souza, Castro, Pereira, Parentoni, Magelhaes. 2009. Morpho-anatomical Characterization of root in Recurrent Selection Cycles for Food tolerance of Maize (Zea mays L.). Plant Soil Environ, 55(11):504-510.