anamnesis riw kontrasepsi

10
ANAMNESIS RIWAYAT KONTRASEPSI Riwayat kontrasepsi dapat ditelusuri dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang kontrasepsi dan metode yang dipakai, berapa dosisnya, berapa lama dan efek samping. Beberapa metode kontrasepsi termasuk : 1. Kontrasepsi steroid oral Kontrasepsi oral yang paling sering digunakan terdiri dari suatu kombinasi estrogen dan progestational agen yang diberikan tiap hari selama 3 minggu dan kosong 1 minggu, selama terjadi perdarahan haid secara normal. Progestin oral saja tanpa esterogen disebut sebagai mini-pil, dosis kecil hanya mengandung 0,5 mg atau kurang. Pil mini diminum tiap hari, juga waktu haid. Preparat progestin oral saja diperkirakan bekerja dengan mengganggu fertilitas tanpa harus menghambat ovulasi. Indikasi pemakaian minipil : Sedang menyusui Terdapat keluhan dengan pemakaian pil kombinasi Tekanan darah tinggi Usia > 35 tahun + perokok, tidak dapat menggunakan metoda akdr 2. Kontrasepsi steroid injeksi 1

Upload: suciuthari

Post on 30-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

anamnesis riw kontrasepsi

TRANSCRIPT

Page 1: anamnesis riw kontrasepsi

ANAMNESIS RIWAYAT KONTRASEPSI

Riwayat kontrasepsi dapat ditelusuri dengan mengajukan pertanyaan –

pertanyaan tentang kontrasepsi dan metode yang dipakai, berapa dosisnya,

berapa lama dan efek samping.

Beberapa metode kontrasepsi termasuk :

1. Kontrasepsi steroid oral

Kontrasepsi oral yang paling sering digunakan terdiri dari suatu kombinasi

estrogen dan progestational agen yang diberikan tiap hari selama 3 minggu

dan kosong 1 minggu, selama terjadi perdarahan haid secara normal.

Progestin oral saja tanpa esterogen disebut sebagai mini-pil, dosis kecil

hanya mengandung 0,5 mg atau kurang. Pil mini diminum tiap hari, juga

waktu haid. Preparat progestin oral saja diperkirakan bekerja dengan

mengganggu fertilitas tanpa harus menghambat ovulasi.

Indikasi pemakaian minipil :

Sedang menyusui

Terdapat keluhan dengan pemakaian pil kombinasi

Tekanan darah tinggi

Usia > 35 tahun + perokok, tidak dapat menggunakan metoda akdr

2. Kontrasepsi steroid injeksi

Kontrasepsi suntikan di Indonesia merupakan satu kontrasepsi yang

populer. Keuntungan pada preparat suntikan medroksiprogesteron asetat

(Depo-Provera) adalah keefektifan kontrasepsinya yang membanding

dengan preparat kontrasepsi oral kombinasi, kerjanya yang berlangsung

lama (long acting progestin ) dengan penyuntikan yang diperlukan hanya

sebanyak dua hingga empat kali setahun, dan laktasi yang cenderung

tidak terganggu.

1

Page 2: anamnesis riw kontrasepsi

3. Intra Uterine Devices (IUDs)

IUD menghambat kemampuan sperma untuk masuk ketuba falopii.

Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri. AKDR

bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu. walaupun AKDR

membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan

mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi, memungkinkan untuk

mencegah implantasi tetap dalam uterus.

Idealnya, sebuah alat kontrasepsi IUD begitu dimasukan kedalam rahim akan

memberikan perlindungan yang lengkap terhadap kehamilan, tidak akan

terlepas keluar secara spontan serta tidak perlu dikeluarkan karena

menimbulkan efek yang merugikan, dan setelah alat tersebut dikeluarkan untuk

memungkinkan kehamilan yang dirancanakan, tidak akan mengakibatkan

perubahan dengan cara apa pun yang membahayakan kehamilan.

Waktu penggunaan

Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan pasien tidak

hamil.

Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

Segera setelah melahirkan. selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu

pasca persalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea

laktasi (MAL). Perlu diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan

segera atau selama 48 jam pascapersalinan.

Setelah menderita abortus(segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada

gejala infeksi..

Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.

4. Tekhnik barier, fisika, dan kimia

Mekanisme kerja Norplant terutama adalah sebagai berikut.

1. Menekan Ovulasi : Lebih dari 80 pemakai Norplant pada tahun-tahun

pertama tidak mengalami ovulasi.

2

Page 3: anamnesis riw kontrasepsi

2. Membuat getah servik menjadi kental.

3. Membuat endometrium tidak siap menrima kehamilan

Mekanisme kerja Norplant terutama adalah sebagai berikut, Norplant

merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya gunanya.

Alat kontrasepsi intravaginal banyak digunakan khususnya oleh

para wanita yang tidak cocok untuk menggunakan preparat

kontrasepsi oral atau kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau oleh wanita

yang memerlukan proteksi sementara.

Alat ini bekerja dengan memberikan rintangan atau menghalangi

penetrasi sperma disamping mempunyai kerja spermisida secara

kimiawi.

5. Koitus interruptus

6. Sistem kalender

7. Menyusui

8. Sterilisasi permanent

Sterilisasi yang dilakukan segera setelah persalinan pervaginam

mempunyai beberapa kerugian. Dalam keadaan ini, ibu multipara

kecenderungan terjadinya perdarahan postpartum. Yang paling penting,

status bayi baru lahir dapat ditentukan dengan jauh lebih tepat beberapa jam

setelah kelahirannya. Untuk menghindari komplikasi beberapa klinik

menunggu waktu 12-24 jam (Bucklin dan Smith 1999) . Di Rumah Sakit

Parkland, operasi dilakukan dalam ruang bedah obstetri dan paling sering

pada pagi hari sesudah melahirkan agak lama tinggal di rumah sakit bisa

diperpendek. Untuk menghindari perdarahan pada multipara operasi

dilakukan 12 jam setelah melahirkan.

Sebelumnya pernah dianjurkan agar sterilisasi dalam masa nifas melalui

reseksi parsial tuba falopii dilaksanakan sebelum 72 jam postpartum, untuk

memperkecil kemungkinan infeksi akibat invasi bakteri asenden pada tuba

falopii. Namun demikian, pada beberapa penelitian tidak ditemukan korelasi

antara interval waktu dan morbiditas paskabedah.

3

Page 4: anamnesis riw kontrasepsi

Manfaat Tubektomi :

Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama

penggunaan.

Permanen

Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)

Tidak bergantung pada faktor senggama.

Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang

serius.

Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anestesi lokal.

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.

Tidak ada perubahan fungsi seksual (tidak efek pada produk hormon

ovarium).

Sebaiknya di evaluasi ulang rencana untuk memakai kontrasepsi selama

masa kehamilan dan beberapa saat post partum. Setelah itu dinilai kembali

apakah metode yang dipilih sesuai dengan tujuannya. Sebagai contoh, jika

tujuannya adalah untuk menjarangkan kehamilan setelah melahirkan maka

sebaiknya dipilih metode yang aman selama proses menyusui, walaupun metode

tersebut tidak seefektif yang lain. Namun jika tujuannya adalah menunda

kehamilan dengan metode waktu yang lama dapat dipertimbangkan pemakaian

implant atau KB suntik. Sedangkan bila belum berkeinginan mempunyai anak

lagi untuk sementara dapat dipakai Intra Uterine Devices / IUD. Jika ingin

kontrasepsi permanen pasien dapat disterilisasi.

Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan :

1. Riwayat merokok

Merokok meningkatkan resiko infark miokard pada penggunaan kontrasepsi

oral khususnya pada pasien yang berumur > 35 tahun → sebaiknya stop

merokok

4

Page 5: anamnesis riw kontrasepsi

2. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit genetik dapat mempengaruhi keputusan untuk memiliki

anak. Beberapa penyakit tersebut itu adalah diabetes mellitus, anemia sickle

cell, penyakit Tay Sachs. Dapat dilakukan pemeriksaan gen sebelum

kehamilan

3. Riwayat penyakit dahulu dan pengobatan

Pada pemakaian kontrasepsi oral perlu diketahui riwayat penyakit dahulu

karena beberapa penyakit dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi

seperti pada hipertensi dapat meningkatkan terjadinya stroke.

Pemakaian obat-obatan lain seperti rifampin, anti fungal, golongan

benzodiazepine, dapat mempengaruhi efektivitas kontrasepsi atau

sebaliknya, termasuk pemakaian obat-obatan tradisional

4. Durasi kontrasepsi

Jangka pendek → koitus interruptus, kondom, kontrasepsi oral, suntik

Jangka panjang → implant, IUD

5. Rencana memiliki anak

Jika tidak ada rencana memiliki anak lagi → sterilisasi

Kapan kontrasepsi dapat digunakan setelah melahirkan

Berapa lama waktu yang diinginkan untuk memiliki anak lagi setelah

berhenti menggunakan kontrasepsi

6. Menyusui +/-

Menyusui hanya menekan tetapi tidak menghentikan terjadinya prosesnya

ovulasi sehingga kehamilan mungkin saja terjadi.

Metode amenorhoe dengan laktasi (LAM) adalah cara yang efektif untuk

mengontrol kehamilan sampai anak berusia 6 bulan khususnya jika tidak

ada menstruasi sejak melahirkan, dan anak mendapatkan ASI eksklusif.

Menyusui menurunkan resiko kanker payudara. Di korea menurunkan

resiko sampai 30%.

Kontrasepsi yang dianjurkan : mini pil, implant, dan suntik yang tidak

mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI

5

Page 6: anamnesis riw kontrasepsi

Kontrasepsi oral kombinasi tidak dianjurkan karena dapat mengurangi

jumlah dan kualitas ASI

6

Page 7: anamnesis riw kontrasepsi

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham.GF, dkk , Williams Obstetrics 22nd Ed, McGraw-Hill Professional, 2005

2. James R, dkk, Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th Ed: Lippincott Williams & Wilkins Publishers; 9th Ed, August 2003

3. DeCherney, AH and Nathan L , Current, Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, Ninth ED, 2004

4. Wiknjosastro H, Prof, dr, DSOG, dkk, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono P, Jakarta, 1997

5. Obstetri Fisiologi, bagian Obstetri dan Ginekologi-Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung

6. Brandon J. dkk, The Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics 2nd edition, The Johns Hopkins University Department (Producer) By Lippincott Williams & Wilkins Publishers, May 2002

7. Http://www.gp-training.net/protocol/gynaecology/contraception/iud.htm , Intrauterine contraception, July 2007

8. Http://www.mymidwife.org/momstobe/contraceptionAfter.cfm , Contraception after pregnancy, 2007

9. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid pertama-Edisi Ketiga, Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri, Wahyu Ika W, Wiwiek S (editor), Penerbit Media Aesculapius-FKUI, Bab. Kontrasepsi, Hal. 350-369, 2001

10.Berek and Novak’s Gynecology, Ed.14th, Jonathan S. Berek, MD, MMS, Rebecca D. Rinehart (Editor assistant) by Lippincott Williams & Wilkins, Chapter. 10. Family Planning, P. 247-295, 2007

7