anamnesa

3
1. Anamnesa Bila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci kapan terjadnya, dimana terjadinya jenisnya, berat ringan trauma, arah trauma dan posisi pasien atau ekstremitas yang bersangkutan ( mekanisme trauma). Jangan lupa untuk meneliti kembali trauma ditempat lain secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada dan perut. 1,2 2. Pemeriksaan Fisik Ditemukan gejala fraktur berupa pembengkakan, nyeri dan sering ditemukan deformitas misalnya penonjolan tulang keluar kulit. Sindroma kompartemen bisa muncul di awal cedera maupun kemudian. Sehingga perlu pemeriksaan serial dan perhatian pada ekstremitas yang mengalami cidera. Sindroma kompartemen terdiri dari: pain, pallor, paralysis, paresthesia, pulselessness. 3. Pemeriksaan Penunjang Dengan foto rontgen posisi AP dan lateral dapat diketahui jenis fraktur, tapi kadang-kadang diperlukan pula foto oblik. Apabila pada foto polos tidak dapat dilihat dengan jelas, CT atau tomografi dengan proyeksi AP dan lateral sering diperlukan. Untuk melihat tanda Fat(marrow)-fluid(blood) interface sign (hemarthrosis) dilakukan cross table lateral view. Tipe fraktur: split,

Upload: agnestya-raule

Post on 29-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1. AnamnesaBila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci kapan terjadnya, dimana terjadinya jenisnya, berat ringan trauma, arah trauma dan posisi pasien atau ekstremitas yang bersangkutan ( mekanisme trauma). Jangan lupa untuk meneliti kembali trauma ditempat lain secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada dan perut.1,2

1. Pemeriksaan FisikDitemukan gejala fraktur berupa pembengkakan, nyeri dan sering ditemukan deformitas misalnya penonjolan tulang keluar kulit. Sindroma kompartemen bisamuncul di awal cedera maupun kemudian. Sehingga perlu pemeriksaan serial dan perhatian pada ekstremitas yang mengalami cidera. Sindroma kompartemen terdiridari: pain, pallor, paralysis, paresthesia, pulselessness.

1. Pemeriksaan PenunjangDengan foto rontgen posisi AP dan lateral dapat diketahui jenis fraktur, tapi kadang-kadang diperlukan pula foto oblik. Apabila pada foto polos tidak dapat dilihat dengan jelas, CT atau tomografi dengan proyeksi AP dan lateral sering diperlukan. Untuk melihat tanda Fat(marrow)-fluid(blood) interface sign (hemarthrosis) dilakukan cross table lateral view. Tipe fraktur: split, depresi, lokasi: medial, ventral, Jumlah fragmen, Pergeseran fragmen, Derajat depresi.2Foto rontgen harus mencakup bagian distal dari femur dan ankle. Dengan pemeriksaan radiologis, dapat ditentukan lokalisasi fraktur, jenis fraktur, sama ada transversal, spiral oblik atau rotasi/angulasi. Dapat ditentukan apakah fraktur pada tibia dan fibula atau tibia saja atau fibula saja. Juga dapat ditentukan apakah fraktur bersifat segmental. Foto yang digunakan adalah foto polos AP dan lateral. CT tidak diperlukan.2

1. Gejala KlinisPada anamnesis terdapat riwayat trauma pada lutut, pembengkakan dan nyeri serta hemartrosis. Terdapat gangguan dalam pergerakan sendi lutut. Biasanya pasien tidak dapat menahan beban. Sewaktu pemeriksaan, mereka merasakan nyeri pada proksimal tibia dan gerakan flesi dan ekstensi yang terbatas. Dokter perlu menentukan adanya penyebab cedera itu akibat tenaga yang kuat atau lemah karena cedera neovaskular, ligamen sindroma kompartmen lebih sering terjadi pada cedera akibat tenaga kuat. Pulsasi distal dan fungsi saraf peroneal perlu diperiksa. Kulit perlu diperiksa secara seksama untuk mencari tanda-tanda abrasi atau laserasi yang dapat menjadi tanda fraktur terbuka. Penilaian stabilitas lutut adalah penting dalam mengevaluasi kondiler tibia. Aspirasi dari hemartrosis pada lutut dan anestasi lokal mungkin diperlukan untuk pemeriksaan yang akurat. Jika dibandingkan dengan bagian yang tidak cedera, pelebaran sudut sendi pada lutut yang stabil mestilah tidak lebih dari 10 o dengan stress varus atau valgus pada mana-mana titik dalam aksis gerakan dari ekstensi penuh hingga fleksi 90o. Integritas ligamen crusiatum anterior perlu dinilai melalui tes Lachman. Fraktur kondiler sering disertai cedera jaringan lunak disekeliling lutut. Robekan ligamen kollateral medial dan meniscus medial sering menyertai fraktur kondiler lateral. Fraktur kondiler medial disertai robekan ligamen kollateral lateral dan meniscus medial. Ligamen crusiatum anterior dapat cedera pada fraktur salah satu kondiler. Fraktur kondiler tibia, terutama yang ekstensi frakturnya sampai ke diafisis, dapat meyebabkan kepada sindroma kompartmen akut akibat perdarahan dan edema.1,2

transformasi metaplastik untuk menjadi lebih kuat dan lebih terorganisasi Callus tulang akan mengalami remodeling untuk mengambil bentuk tulang yang utuh seperti bentuk osteoblast tulang baru dan osteoclast akan menyingkirkan bagian yang rusak dan tulang sementara.3