I. Anamnesis

Identitas Nama: ARUmur: 23 tahun Status: Belum menikahAgama: IslamPekerjaan: MahasiswiAlamat: Jalan kaliurang

Keluhan utamaNyeri saat haid

Riwayat Penyakit SekarangNyeri selalu dirasakan oleh pasien ketika haid. Nyeri ada semenjak pertama kali menstruasi, umur 12 tahun hingga kini. Nyeri dirasakan tumpul di perut bagian bawah dan juga panggul. Intensitas nyeri tidak berkurang dan terasa sepanjang hari. Pasien mengalami menstruasi setiap 1 bulan sekali. Pada awal-awal menstruasi, perdarahan yang terjadi berlangsung 5-15 hari dengan sebelumnya muncul flek-flek cokelat pada pakaian dalam. Darah yang keluar biasanya banyak dan berupa gumpalan merah marun. Pasien juga berkata bahwa ia sempat mengganti pembalutnya hingga lima kali dalam sehari. Saat nyeri muncul, pasien hanya beristirahat dan mengompres dengan air hangat. Aktivitas biasanya memperberat keluhan.

Anamnesis SistemCerebrospinal: pusingKardiovaskuler: -Respirasi: -Gastrointestinal: mual, dyspepsiaUrogenital: -Muskuloskeletal: lemas

Riwayat Penyakit Dahulu- Lahir prematur 2500 gram- TD 100/70- DM (-)- Laparotomi bulan Oktober 2009 di RS Sardjito

Riwayat Penyakit KeluargaNenek pasien pernah terkena Ca Serviks

II. Analisis kasus

Nyeri saat menstruasi atau dismenore dapat berupa primer ataupun sekunder. Dikatakan primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasari dan ini merupakan dismenore yang paling sering terjadi. Penyebabnya diduga akibat kontraksi dari uterus yang dirangsang oleh prostaglandin. Menurut literatur, sekitar lebih dari 50% wanita mengalaminya, sedangkan dismenore sekunder adalah terdapatnya suatu penyebab yang mendasari munculnya nyeri dan kemungkinannya bermacam-macam. Mengaitkan dengan kasus pasien, ia berkata bahwa nyeri saat menstruasi yang dialami memang sifatnya menahun. Karena sering nyeri pasien memang sempat berkonsultasi ke dokter dan ternyata setelah dilakukan USG hasilnya normal tidak ditemukan adanya kelainan. Meskipun dokter tidak menemukan adanya kelainan pada pasien, gejala klinis yang dialami terus dirasakan bahkan ia sempat disuntik dengan analgetik karena nyeri yang dirasa sangat hebat. Tetapi beberapa tahun kemudian pasien sempat periksa USG lagi dan ternyata ditemukan adanya kista berukuran 5 cm pada ovarium kiri. Kista yang teridentifikasi pada pasien ini adalah kista cokelat (kista endometriosis). Berdasarkan text book, kista jenis ini adalah kista yang terbentuk akibat proses endometriosis. Endometriosis sendiri adalah timbulnya jaringan endometrium di luar rongga uterus. Kasus endometriosis terutama yang eksterna memang terjadi pada usia fase reproduktif yang mungkin bisa dikaitkan dengan usia pasien. Penyebab terjadinya endometriosis adalah masih belum diketahui secara pasti, diantaranya ada teori-teori yang mengemukakan bahwa genetik, aliran darah retrogard darah menstruasi melalui tuba uterine, perubahan pada sistem mullerian menjadi jaringan endometrium, penyebaran melalui kelenjar limfe atau vasa darah, gangguan sistem imun, dan factor lingkungan. Tetapi tidak ada satupun dari teori ini yang bisa dibuktikan pada kasus pasien. Kista yang ditemukan pada pasien adalah hasil dari endometriosis, oleh karena itu berwarna cokelat yang berisi daerah-daerah perdarahan lama dan baru.Kista ini yang sebenarnya merupakan jaringan endometrium akan ikut meluruh pada akhir siklus menstruasi bersama dengan endometrium normal. Ini yang mungkin dapat menjelaskan mengapa terdapat perdarahan yang lebih banyak pada pasien dan dismenorea yang sering serta hebat. Nyeri hebat biasanya muncul ketika usia fase reproduktif karena proses menstruasi baru dimulai dalam usia-usia tersebut. Jika saat meluruh, jaringan tersebut tidak dapat keluar melalui liang vagina, maka hasil peluruhan akan mengendap di dalam cavum peritoneum. Pemeriksaan USG yang dijalani oleh pasien pada awal, ternyata hasilnya negatif sedangkan pemeriksaan berikutnya menunjukkan adanya kista pada ovarium. Mengapa bisa demikian, karena biasanya saat awal dimulainya endometriosis belum dapat terdeteksi adanya jaringan endometrium karena mungkin ukurannya masih terlalu kecil. Tetapi ketika perjalanan penyakit sudah lama dan sudah terdapat pengendapan jaringan endometrium di luar rongga uterus, USG sudah dapat mendeteksi. Gejala lain yang muncul seperti pusing dan lemas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah Hb. Pada pemeriksaan darah didapat Hb