analisis wacana penolakan front pembela islam...

102
ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA DI MERDEKA.COM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Fajar Yugaswara NIM : 1110051100064 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H /2015

Upload: voxuyen

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM

TERHADAP PENGANGKATAN AHOK SEBAGAI

GUBERNUR DKI JAKARTA DI MERDEKA.COM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Fajar Yugaswara

NIM : 1110051100064

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H /2015

Page 2: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 3: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

PtrNGESAI{AN PANITIA U.IIAN

Skripsi yang berjudulAnalisis Wacana Penolaksn Front Pembela Islam

Terhodap Pengangkatan Ahok Sebagai Gabernur DKI lakarta di Merdeko^com

telah diujikan dala.m sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 6 Januari 2015. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Jakarta,6 Januari 2015

Sidang lVlunaqasyalt

Ketua, Sekretaris,

o-hr*-

Drs. Jumroni. M.$iNrP. 19630515 199203 1 006

Anggota

Pembimbing

q^^a\$iti Nut'bpva. M.Si

NrP. 19790823 200912 2 002

Penguji II

WH'Cecen Castrawiiava" MA

NrP. 19670818 199803 I 002

NrP. 19710412 2200003 2 001

Page 4: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 5: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

i

ABSTRAK

Fajar Yugaswara

1110051100064

Analisis Wacana Penolakan Front Pembela Islam Terhadap Pengangkatan

Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com

Pasca terpilihnya Jokowi sebagai Presiden pada Pilpres kemarin rupanya

menyisakan kekosongan pada kursi Gubernur DKI Jakarta. Jika nanti Jokowi telah

resmi dilantik sebagai Presiden, maka secara otomatis Wakil Gubernur Basuki

Tjahaja Purnama (Ahok), akan menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur.

Aturan ini telah tertuang dalam Pasal 26 ayat 3 Undang-undang no.12 Tahun

2008. Isu kemungkinan naiknya Ahok sebagai Gubernur cukup memanas karena

menuai pro dan kontra. Salah satu penolakan tersebut datang dari Ormas Front

Pembela Islam (FPI). Mereka menilai Ahok terlalu keras dan tidak

merepresentasikan mayoritas warga Jakarta.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka peneliti ingin mengetahui

bagaimana level teks dalam penyajian berita penolakan FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com? Bagaimana

level kognisi sosial dalam penyajian berita penolakan FPI terhadap pengangkatan

Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com? Bagaimana level konteks

sosial dalam penyajian berita penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai

Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis

wacana model Teun van Dijk. Van Dijk membagi wacananya ke dalam tiga

dimensi yaitu dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Van Dijk tidak

hanya meneliti perihal wacana teks yang dikonstruksikan saja, tapi juga mental

dari pengarang serta menganalisa wacana yang berkembang di masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, pada segi teks Merdeka.com

menggambarkan bagaimana penolakan keras FPI terhadap Ahok yang dilakukan

secara anarkis dan melanggar hukum. Kemudian level kognisi sosial, penulis dan

redaktur menempatkan posisi dirinya mendukung pengangkatan Ahok sebagai

Gubernur DKI Jakarta meskipun berlatar belakang non muslim. Pada level

konteks sosial, berita yang ditulis merupakan isu yang sedang berkembang di

dalam masyarakat.

Dari penjelasan singkat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa teks

tersebut tidak lahir dari realitas yang diambil apa adanya, melainkan telah

dikonstruksi oleh media. Sama halnya dengan pemberitaan FPI dan Ahok yang

dihadirkan oleh Merdeka.com. Wacana itu dibangun untuk merepresentasikan

nilai-nilai pancasila, agar masyarakat tidak termakan isu SARA yang disuarakan

oleh FPI dalam demo penolakan terhadap Ahok.

Kata kunci : Ormas FPI, Gubernur, Media Online

Page 6: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

dan salam terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga,

sahabat dan para pengikutnya.

Sebagai manusia biasa, peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi

ini masih terdapat kekuarangan dan kelemahan. Peneliti yakin skripsi ini tidak

akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh

karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Arif Subhan, MA. selaku Dekan, Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D, selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, dan Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si beserta Sekretaris

Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A yang

selalu berkenan membantu peneliti.

3. Dr. Rully Nasrullah, M.Si selaku dosen Penasihat Akademik. Terimakasih

atas saran dan masukan yang diberikan selama ini.

4. Siti Nurbaya, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

membimbing saya. Terima kasih atas waktu, tenaga serta ilmunya yang

telah Ibu berikan selama ini.

Page 7: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

iii

5. Orang Tua ku, Bapak Wahyu dan Ibu Kurniasih dan kedua kakak ku

Yunia Azani Munggaran dan Yudhitya Witasari yang telah banyak

memberikan doa, waktu, tenaga, pikiran, cambukan semangat dan harta

kalian untuk peneliti. Maaf jika sampai saat ini belum bisa menjadi yang

diharapkan. Alhamdulilah akhirnya Ayang sebentar lagi wisuda.

6. Teman-teman Marawis An-Nazah, Daus, Panji, Reza, Madon, Nunu,

Alfan, Asep, Didit, Rozak, dan alm.Bowo. Terimakasih atas suka duka nya

selama ini. Tetap kompak ya guys.

7. Kawan-kawan Band Jelly Spotters, Rizki Dwi Summaputra, Hedy Afwan,

Surya Agung Wibisono. Ayo cepat selesaikan kuliahnya, agar bisa fokus

di dunia musik dan wujudkan mimpi kita, Go Internasional.

8. Teman-teman Jurnalistik B (JB), Mae, Welda, Hetty, Anas, Butet, Tanti,

Lala, Ami, Ika, Diyah, Babay, Ema, Fika, Viky, Fiki sunyi, Teh Anis,

Dinoy, Fauziah, Ntep, Tifa, Farhan, Dede, Aki, Damar, Tyo, Dwiyan,

Bang Algi, Jali, Agoy, Farid, Hendro. Terimakasih untuk empat tahun

yang berkesan ini.

9. Keluarga besar Jurnalistik angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu

per satu. Jaga terus tali silaturahmi diantara kita ya.

10. Kawan-kawan KONTRAS Musik. Terimakasih sudah memberikan warna

hidup selama di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

11. KKN Pionir, Apoy, Desan, Ricky, Risang, Nizar, Akbar, Yanu, Yandi,

Dadan, Uwii Shantika, Merizka, Zahra, Fatimah, Viky. Terimakasih atas

suka duka selama sebulan di Rajeg Tangerang. Jangan lupakan semua

kenangan kita yah.

Page 8: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

iv

12. Mas Asis selaku Redaktur Politik dan Mas Fendi selaku reporter

Merdeka.com yang sudah banyak membantu dan memberikan peneliti

data-data yang dibutuhkan. Terimakasih banyak atas waktunya.

13. Seluruh Dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas ilmu dan bantuannya selama ini.

14. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan perpustakaan Ilmu

Dakwah dan Komunikasi.

15. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini hingga

akhir yang tak disebutkan satu-persatu, semoga Allah senantiasa membalas

kebaikan kalian semua, Amin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu peneliti membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar

kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menjadi bahan pembanding untuk

penelitian selanjutnya.

Jakarta, 6 Januari 2015

Fajar Yugaswara

Page 9: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR………………………………………………………........ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v

DAFTAR BAGAN DAN TABEL......………………………………………….vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………..……. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………….....……...4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian……………………….…………........5

D. Metodologi Penelitian……………………………….……………….. 6

1. Paradigma Penelitian………………………………...………6

2. Metode Penelitian……………………………..………......... 7

3. Subjek dan Objek Penelitian.......………………………….... 8

4. Tahap Penelitian………………………….....….....................8

E. Tinjauan Pustaka.......………………………...................................... 10

F. Sistematika Penulisan………………….……..…………………….. 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Analisis Wacana...................……………………………….....…...... 13

B. Macam-macam Model Analisis Wacana.............................................15

C. Analisis Wacana Model Teun A. van Dijk...………………….......... 17

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Situs Berita Online Merdeka.com…………………………….…...... 28

B. Karakteristik Merdeka.com…………………………………………. 29

C. Struktur Organisasi Dan Rubrikasi Merdeka.com………………...... 32

D. Alur Berita di Merdeka.com.....………………………………...........35

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Berita I.................................……………..............................37

1. Analisis Level Teks....................................................................... 38

2. Analisis Level Kognisi Sosial....................................................... 49

3. Analisis Level Konteks Sosial.......................................................52

B. Analisis Berita II................................................................................. 55

1. Analisis Level Teks....................................................................... 55

2. Analisis Level Kognisi Sosial....................................................... 64

3. Analisis Level Konteks Sosial.......................................................65

Page 10: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

vi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………69

B. Saran……………………………………………………………........71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

vii

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Bagan 3.1 Struktur Organisasi Merdeka.com..………………………………….. 32

Tabel 3.1 Rubrikasi Merdeka.com………………………………………………. 33

Tabel 4.1 Analisis Teks Berita yang berjudul “FPI tolak Ahok jadi gubernur

karena bukan Islam & bacotnya busuk” edisi Rabu, 24 September 2014............. 47

Tabel 4.2 Analisis Teks Berita yang berjudul, “Ricuh demo Ahok, FPI pukuli

wanita pengendara sepeda motor” edisi Rabu, 24 September 2014...................... 61

Page 12: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Teks Van Dijk..........................................................……….. 9

Gambar 2.2 Model Analisis Van Dijk.....................……………………………...18

Gambar 2.3 Struktur Teks Van Dijk............................................……………….. 19

Gambar 2.4 Elemen-Elemen Wacana Teun A. Van Dijk...................................... 20

Gambar 2.5 Skema/Model Van Dijk......................................................................25

Gambar 4.1 “FPI tolak Ahok jadi gubernur karena bukan Islam dan bacotnya

busuk”.................................................................................................................... 47

Gambar 4.2 “Ricuh demo Ahok, FPI pukuli wanita pengendara sepeda motor”. 61

Page 13: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara majemuk yang terdiri dari berbagai

suku bangsa dan agama. Hal ini terlihat pada semboyan dan lambang negara

“Bhineka Tunggal Ika,” yang berarti berbeda-beda namun tetap satu. Tetapi

kemajemukan tersebut bisa menjadi titik awal lahirnya suatu masalah. Oleh

karena itu, kesadaran akan kemajemukan harus mendapat perhatian yang lebih

guna menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia merupakan modal

awal untuk menciptakan sebuah negara yang demokratis. Keterlibatan masyarakat

merupakan unsur penting sehingga demokrasi bisa berjalan dengan baik. Sejarah

mencatat, partisipasi dalam memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

pertama kali diadakan tahun 1955, sekitar sepuluh tahun setelah Indonesia

diproklamasikan sebagai negara merdeka.1

Bicara tentang demokrasi, masyarakat Indonesia baru saja merayakan

pesta demokrasi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Presiden

(Pilpres) 2014. Masyarakat terlibat langsung untuk ikut berpartisipasi dalam

memilih pemimpin mereka baik itu Pileg maupun Pilpres. Dimulai dari beberapa

bulan lalu, ketika Jokowi resmi dideklarasikan sebagai Calon Presiden dari Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Akhirnya pada Pilpres kemarin,

pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan M. Jusuf Kalla ditetapkan sebagai presiden

1 Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskridho Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisis

Tentang Perilaku Memilih Dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru,

(Jakarta; Mizan, 2011), h.1.

Page 14: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

2

dan wakil presiden terpilih setelah mampu mengungguli suara dari pasangan

Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Pemilu kemarin merupakan bentuk

implementasi demokrasi yang sukses, hal ini bisa menjadi refleksi bagi negara

lain yang juga menganut sistem demokratis.

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden ternyata menyisakan kekosongan

pada kursi Gubernur DKI Jakarta. Seperti diketahui sebelumnya bahwa Jokowi

menjabat sebagai Gubernur. Jika nanti Jokowi telah resmi dilantik sebagai

Presiden, maka secara otomatis Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

akan menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur.

Aturan ini telah tertuang dalam Pasal 26 ayat 3 Undang-undang no.12

Tahun 2008. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Wakil kepala

daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala

daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan

kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus-menerus dalam masa

jabatannya.2

Isu kemungkinan naiknya Ahok sebagai Gubernur cukup memanas karena

menuai pro dan kontra. Unjuk rasa menolak pengangkatan Ahok sebagai

Gubernur akhir-akhir ini kencang disuarakan. Bahkan Organisasi Masyarakat

(Ormas) Front Pembela Islam (FPI) dengan gamblang menolak dan mengancam

akan melakukan demonstrasi. Selain itu terdapat ormas lain seperti Forum Betawi

Rempug (FBR), dan beberapa komunitas Betawi yang ramai-ramai menolak

pelantikan Ahok sebagai Gubernur. Mereka menilai bahwa sosok Ahok terlalu

keras dan tidak merepresentasikan mayoritas warga Jakarta.

2 www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_%202008.pdf diakses pada 7 Oktober

2014, pukul 02.00 WIB

Page 15: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

3

Penolakan yang dilakukan gabungan ormas, khususnya FPI bukan tanpa

alasan. Seperti dilansir Merdeka.com, Ketua FPI Tanah Abang, Suharto

menyatakan penolakan terhadap Ahok memiliki tiga dasar. Pertama karena Ahok

non muslim, kedua perilaku Ahok yang arogan, kasar dan tidak bermoral, dan

yang terakhir penolakan umat Islam Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok.3

Diantara beberapa ormas yang menolak Ahok, FPI merupakan ormas yang

paling rajin menyuarakan penolakan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Penolakan tersebut didasarkan atas alasan perbedaan keyakinan, dalam hal ini

adalah agama. Alasan ini bisa dikategorikan menyinggung SARA (Suku, Agama,

dan Ras) yang sangat sensitif dan berpotensi memecah belah Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Ketegasan Ahok dalam memimpin Jakarta sering

diartikan negatif oleh sebagian orang hanya demi menjatuhkannya. Padahal alasan

itu hanya pembungkus untuk alasan sebenarnya terkait SARA

Aksi demo yang dilakukan oleh FPI terhadap Ahok terpublikasi oleh

media massa. Media massa memiliki peranan penting dalam menyebarluaskan

isu-isu yang sedang berkembang. Beberapa hari belakangan isu terkait FPI versus

Ahok menjadi konsumsi publik setiap harinya. Setiap media mempunyai cara

pandang tersendiri dalam mengkonstruksi sebuah peristiwa, sehingga reaksi atas

berita yang dikonsumsi oleh khalayak menimbulkan persepsi yang berbeda.

Penulis beranggapan bahwa isu tersebut menarik untuk diteliti, karena

penulis ingin melihat perspektif sebuah media terhadap kasus FPI dan Ahok. Isu

tersebut adalah imbas dari sentimen SARA yang gencar dipropagandakan oleh

FPI terhadap Ahok.

3 http://www.merdeka.com/peristiwa/fpi-tolak-ahok-jadi-gubernur-karena-bukan-islam-

bacotnya-busuk.html diakses pada 7 Oktober 2014, pukul 02.30 WIB

Page 16: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

4

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, maka penelitian ini diberi

judul “Analisis Wacana Penolakan Front Pembela Islam Terhadap

Pengangkatan Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com.”

B. Batasan Dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

membatasi masalah penelitian ini pada berita mengenai penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com

yang terdapat di bulan September 2014. Dari bulan tersebut lalu dipilih dua

berita yang dianggap telah mewakili sebuah wacana penelitian yang cover

both side.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana level teks dalam penyajian berita penolakan FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com ?

b. Bagaimana level kognisi sosial dalam penyajian berita penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di

Merdeka.com ?

c. Bagaimana level konteks sosial dalam penyajian berita penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di

Merdeka.com ?

Page 17: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana level teks dalam penyajian berita

penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI

Jakarta di Merdeka.com ?

b. Untuk mengetahui bagaimana level kognisi sosial dalam penyajian

berita penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur

DKI Jakarta di Merdeka.com ?

c. Untuk mengetahui bagaimana level konteks sosial dalam penyajian

berita penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur

DKI Jakarta di Merdeka.com ?

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi

praktisi media bahwa dalam produksi suatu berita, teks bukan semata-mata

hanya sebuah tulisan yang netral, namun terdapat banyak faktor yang

memengaruhi dalam proses produksi sebuah berita. Termasuk kondisi

mental atau kognisi wartawan dan pandangan masyarakat dalam melihat

suatu isu yang ada.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada para

akademisi tentang bagaimana wacana itu dibuat oleh sebuah media

Page 18: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

6

tertentu. Seperti wacana yang dibangun oleh Merdeka.com dalam kasus

FPI dan Ahok. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi dalam proses

produksi sebuah berita.

D. Metodelogi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme.

Dalam paradigma konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat

untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai

faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan sosialnya.4

Paradigma konstruktivisme memperhatikan interaksi kedua belah pihak,

komunikator dan komunikan untuk menciptakan pemaknaan atau tafsiran dari

suatu pesan. Paradigma konstruktivisme menekankan pada politik pemaknaan dan

proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. Paradigma ini

memandang kegiatan komunikasi sebagai sebuah proses yang dinamis. Titik

perhatian tidak terletak pada bagaimana seseorang mengirimkan pesan, melainkan

bagaimana masing-masing pihak yang terlibat dalam lalu lintas komunikasi

produksi pesan tersebut dan mempertukarkan maknanya. Paradigma

konstruktivisme ini merupakan cara berfikir yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitiannya, bahwa segala peristiwa maupun berita yang ada tidak lahir sebagai

realitas murni saja namun di balik realitas peristiwa yang dibangun terdapat

orang-orang tertentu yang turut mengkonstruksi berita.

Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk

membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Dalam pemberitaan di

4 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.5.

Page 19: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

7

media massa tidak sepenuhnya menggambarkan kejadian yang sebenarnya, tetapi

juga mempunyai maksud dan makna tertentu. Maka, dalam penelitian ini penulis

ingin mengetahui lebih jauh konstruksi yang terbentuk dalam kasus penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com.

2. Metode Penelitian

Mengutip pernyataan Bogdan dan Taylor, Lexy J. Moleong

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.5 Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan pisau analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun van Dijk.

Pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang

mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam

masyarakat.6

Sedangkan analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya

pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek yang mengemukakan suatu

pernyataan. Metode analisis wacana berbeda dengan analisis isi kualitatif yang

lebih menekankan pada pertanyaan apa (what), analisis wacana lebih melihat

kepada bagaimana (how) dari suatu pesan atau teks komunikasi. Melalui analisis

wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi bagaimana

juga pesan itu disampaikan. Lewat kata, frase, kalimat, metafora macam apa suatu

5 Lexy J Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), h.3. 6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h.23.

Page 20: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

8

berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan

tersebut, analisis wacana lebih bisa mengungkap permasalahan tersebut.7

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek nya adalah Merdeka.com,

sedangkan objeknya adalah pemberitaan mengenai penolakan FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com. Peneliti

memilih berita tersebut karena menilai ada pihak yang menjadi dominan

dalam pengkonstruksian berita tersebut.

4. Tahap Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

1). Wawancara Mendalam ( Depth Interview )

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar

mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Peneliti melakukan

tanya jawab kepada dua orang narasumber secara detail, mengenai

berita tersebut. Peneliti melakukan wawancara pertama via email

kepada Muhammad Hasits selaku Redaktur Politik pemberitaan di

Merdeka.com pada tanggal 27 Oktober 2014.

Narasumber selanjutnya yaitu Efendi Ari Wibowo, yang

merupakan reporter di Merdeka.com pada tanggal 28 Oktober 2014.

Wawancara kedua narasumber tersebut sebagai cara untuk

mengumpulkan data dan fakta untuk memecahkan masalah yang

diteliti.

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h.68.

Page 21: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

9

2). Dokumentasi

Sebagai suatu cara pengumpulan data yang bertujuan untuk

dijadikan bukti dari data yang telah diambil dan berguna untuk

mengumpulkan data secara tersistem dan objektif. Peneliti juga

menggunakan beberapa referensi buku dari perpustakaan, yang terdapat

di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, dan

Perpustakaan Utama UIN Jakarta.

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan analisis

data. Setelah diperoleh wacana yang akan dianalisis, lalu peneliti

melakukan penelitian dengan menggunakan analisis wacana model

Teun van Dijk yang terdiri dari tiga elemen yaitu dimensi teks, kognisi

sosial, dan konteks sosial. Peneliti merasa perlu meneliti wacana

dengan menggunakan teknik van Dijk, karena selain menganalisis dari

struktur teks, analisa ini juga mengacu kepada elemen kognisi sosial

(mental wartawan dalam memahami peristiwa). Dan elemen terakhir

yaitu konteks sosial (menganalisa wacana yang berkembang di

masyarakat).

Dalam teknik analisis wacana van Dijk ini, terdapat tiga elemen, yang

pertama ialah dimensi teks.

Gambar 1.1 Struktur Teks Van Dijk

Struktur Makro

Makna Global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema

yang diangkat oleh suatu teks.

Super Struktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup,

dan kesimpulan.

Page 22: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

10

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,

kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, LKiS,

2001, h.227.

Kedua adalah kognisi sosial, yaitu bagaimana wartawan atau penulis

mengetahui dan memahami peristiwa yang sedang ditulisnya.

Ketiga, konteks sosial yaitu mengetahui apa yang sedang terjadi di

masyarakat dan dampak yang ditimbulkan setelah adanya pemberitaan tersebut.

Dalam pengolahan data, peneliti menggabungkan hasil melalui

pengumpulan data. Unit analisis dalam penelitian ini adalah berita yang ditulis

oleh Merdeka.com pada bulan September 2014. Lalu hasil tersebut digabungkan

dan diteliti menggunakan metode analisis wacana Teun A. van Dijk. Sedangkan

teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) terbitan Ceqda.

E. Tinjauan Pustaka

Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku

yang membahas tentang analisis wacana. Beberapa skripsi mengenai analisis

wacana yang menjadi acuan diantaranya yaitu:

1. Analisis Wacana Van Dijk Terhadap Berita “Sebuah Kegilaan di Simpang

Kraft” di Majalah Pantau karya Tia Agnes Astuti.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana teks yang

dibangun dalam peristiwa simpang kraft di majalah Pantau. Dalam proses

Page 23: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

11

produksinya, teks tersebut dibangun oleh faktor dari pihak GAM dan

militer Indonesia.

2. Analisis Wacana Penulisan Feature di Media Indonesia Edisi 25-26

Oktober 2011 karya Apristia Krisna Dewi.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana penulisan

feature di produksi di Media Indonesia. Dalam prosesnya teks tersebut di

pengaruhi oleh faktor lain yang memengaruhi isi teks.

Dari kedua skripsi tersebut terdapat perbedaan dengan skripsi peneliti,

yaitu dari segi kasus yang diteliti dan media nya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan ini terdiri

dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah

penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS Bab ini akan menguraikan kajian teoritis

mengenai Analisis Wacana, Macam-macam Model Analisis Wacana, dan Analisis

Wacana Model Teun A. van Dijk.

BAB III : GAMBARAN UMUM Bab ini memaparkan latar belakang

Merdeka.com sebagai media online, Karakteristik Merdeka.com, Struktur

Organisasi dan Rubrikasi Merdeka.com serta Alur Pemberitaan Merdeka.com.

Page 24: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

12

BAB IV : HASIL TEMUAN DAN ANALISIS Membahas tentang level

konstruksi mengenai pemberitaan penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok

sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com yang dilihat dari tiga aspek yaitu

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan bab

penutup dari berbagai sub bab yang memuat kesimpulan penulisan.

Page 25: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi

penganalisaannya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini

sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada penganalisaan wacana.1

Analisis wacana terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan wacana, keduanya

memiliki pengertian masing-masing yang berbeda.

Istilah analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan

sebagai suatu sifat penelitian atau kupasan. Pengertian analisa atau analisis

adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

sebenarnya.2

Wacana sendiri merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yakni

discourse. Namun istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para ahli

linguis (ahli bahasa) di Indonesia sebagai terjemahan dari istilah bahasa

Inggris, ‘discourse’. Kata „discourse’ sendiri berasal dari bahasa Latin,

discursus (lari ke sana lari ke mari). Kata ini diturunkan dari kata ‘dis’

(dan/dalam arah yang berbeda-beda) dan kata ‘currere’ (lari).3 Menurut

Syamsuri wacana adalah rekaman utuh tentang peristiwa komunikasi,

1 Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik (Bandung: Angkasa, 1993), h.12.

2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Cet Ke-1, 1998),

h.32. 3 Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana (Yogyakarta: Kanisius,

1993), h.3.

Page 26: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

14

biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan

pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi itu dapat menggunakan

bahasa lisan dan dapat pula memakai bahasa tulisan.4

Secara etimologi analisis wacana sebagaimana dikutip Mulyana

berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vac yang memiliki arti „berkata‟,

„berucap‟. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana,

kata ana yang berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang

bermakna „membedakan‟. Dengan demikian kata wacana dapat diartikan

sebagai perkataan atau tuturan.5

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna

dari istilah wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua,

keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan

bahasa terbesar, terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang

utuh, seperti novel, buku, dan artikel.6

Sara Mills berpendapat bahwa analisis wacana merupakan sebuah

reaksi terhadap bentuk linguistik tradisional yang bersifat formal (linguistik

struktural). Menurut Mills, linguistik tradisional ini memfokuskan kajiannya

pada pilihan unit-unit dan struktur-struktur kalimat tanpa memperhatikan

analisis bahasa dalam penggunaannya. Berbeda dari linguistik tradisional,

analisis wacana justru lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan

struktur pada level kalimat, misalnya hubungan ketatabahasaan (gramatikal)

seperti subjek-kata kerja-objek, sampai pada level yang lebih luas daripada

4 Panuti Sudjiman. Bunga Rampai Stilistika (Jakarta: Pustaka Utama Grifiti, 1993), h.6.

5 Deddy Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis

Wacana (Yogyakarta: Tiara Wacana 2005), h.3 6 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta:

Modern English Press, Edisi Ke-3, 2002), h.1709

Page 27: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

15

teks. Bagi teks tertulis, analisis wacana yang dilakukan bertujuan untuk

mengeksplisitkan norma-norma dan aturan-aturan bahasa yang implisit.

Selain itu, analisis wacana juga bertujuan untuk menemukan unit-unit hirarkis

yang membentuk suatu struktur diskursif.7

B. Macam-macam Model Analisis Wacana

Pada perkembangannya selain model analisis wacana Teun van Dijk,

model analisis wacana dikemukakan para ahli melalui pendekatan yang beragam,

di antara para ahli yang mengembangkan model analisis wacana adalah:

1. Michael Foucault

Foucault memulai analisis wacana atau diskursus yang bersifat politis

dan ideologis. Michael Foucault menjelaskan definisi fenomenal dari wacana

beserta potensi politis dan kaitannya dengan kekuasaan “Diskursus atau

wacana adalah elemen taktis yang beroperasi dalam kancah relasi

kekuasaan”.8 Antara wacana dan kekuasaan memiliki timbal balik seperti

yang dikatakan Michael Foucault, „elemen taktis‟ yang sangat terkait dengan

kajian strategis dan politis.

Dari definisi yang dikatakan Foucault, terungkap bahwa wacana

adalah alat bagi kepentingan kekuasaan, hegemoni, dominasi budaya dan

ilmu pengetahuan. Distribusi wacana ke tengah masyarakat pada era

postmodern ini dilaksanakan secara strategis melalui media, baik itu media

cetak maupun elektronik.9

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 9-13

8 Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis (Bandung: Yrama Widya, 2009), h. 83.

9 Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, h.83.

Page 28: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

16

2. Theo Van Leeuwen

Model yang diperkenalkan Theo Van Leeuwen untuk mendeteksi dan

meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang yang dimarjinalkan

posisinya dalam suatu wacana. Bagaimana suatu kelompok dominan lebih

memegang kendali dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemaknaannya.

Sementara, kelompok lain yang posisinya rendah cenderung untuk terus

menerus menjadi objek pemaknaan dan digambarkan secara buruk.10

Analisis wacana Van Leeuwen secara umum menampilkan bagaimana

pihak-pihak dan aktor (bisa individu atau kelompok) ditampilkan dalam

pemberitaan, sehingga mempunyai dua pusat perhatian.

3. Roger Fowler, dkk

Roger Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress, dan Tony Trew mulai

dikenal sejak diterbitkannya buku Languange and Control pada tahun 1979.

Mereka menggunakan pendekatan critical linguistics yang memandang

bahwa bahasa sebagai praktik sosial. Para linguis kritis percaya bahwa pilihan

bahasa dibuat menurut seperangkat kendala, seperti ideologi, politik, sosial,

dan kultural. Implikasinya masyarakat dapat dimanipulasi dalam aturan yang

baik sesuai dengan apa yang dikehendaki dan dinilai peran dan statusnya ke

dalam dikotomi atasan-bawahan, superior-inferior melalui strategi sosial yang

melibatkan aspek kekuasaan, aturan, subordinasi, solidaritas, kohesi,

antagonis, kesenangan dan sebagainya, yang semuanya merupakan bagian

integral dari sistem kontrol masyarakat. Critical Linguistics terutama

10

Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, h.166.

Page 29: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

17

dikembangkan dari teori linguistik yang melihat bagaimana tata bahasa

(grammar) tertentu menjadikan kata tertentu (diksi) membawa implikasi dan

ideologi tertentu.11

Secara ringkas atau sederhana, teori wacana mencoba menjelaskan

terjadinya sebuah peristiwa seperti terbentuknya sebuah kalimat atau

pernyataan. Wacana sebagai upaya untuk mengungkap makna yang tersirat

dari subjek yang mengungkapkan pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini

penulis lebih mengarah kepada tokoh Teun A. van Dijk, yang lebih

memaksudkan bahwa analisis wacana sebagai suatu analisis untuk

membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu.

C. Analisis Wacana Model Teun A. van Dijk

Model analisis wacana yang diperkenalkan van Dijk mengolaborasi

elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis.

Oleh sebab itu, model van Dijk banyak dipakai. Model yang diperkenalkan oleh

van Dijk sering disebut juga “Kognisi Sosial”. Menurut van Dijk, penelitian atas

wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks

hanya hasil dari suatu praktik dari produksi yang harus diamati. Disini harus

dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu

pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.12

Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok

kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi / pikiran dan

kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh

11

Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, h.84. 12

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.221.

Page 30: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

18

van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi / bangunan: teks, kognisi sosial,

dan konteks sosial. Intinya, menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut

kedalam satu kesatuan analisis.13

Gambar 2.2 Model analisis Van Dijk

TEKS

KOGNISI SOSIAL

KONTEKS

Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta,

LKiS, 2001, h.225.

Berikut adalah penjelasan dari ketiga dimensi yang digambarkan oleh van

Dijk:

1. Teks

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan

strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada

level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan

kognisi individu dari komunikator. Sedangkan aspek ketiga, konteks,

mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan

suatu masalah.

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan

yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga

tingkatan. Pertama, struktur makro, merupakan makna global/umum dari

suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, Superstruktur, merupakan struktur

13

Eriyanto, Analisis Wacana, h.224.

Page 31: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

19

wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-

bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro,

adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks

yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar.14

Gambar 2.3 Struktur Teks Van Dijk

Struktur Makro

Makna Global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema

yang diangkat oleh suatu teks.

Super Struktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup,

dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,

kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Pemakaian kata-kata tertentu, kalimat, gaya tertentu bukan semata-

mata dipandang sebagai cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik

berkomunikasi. Politik berkomunikasi merupakan suatu cara untuk

memengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat

legitimasi dan menyingkirkan lawan atau penentang. Berikut akan diuraikan

satu peristiwa elemen wacana van Dijk tersebut.15

14

Eriyanto, Analisis Wacana, h.225-226. 15

Eriyanto, Analisis Wacana, h.228.

Page 32: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

20

Gambar 2.4 Elemen-elemen Wacana Teun A. Van Dijk

STRUKTUR HAL YANG DIAMATI ELEMEN

WACANA

Struktur Makro Tematik Topik

Tema/topik yang dikedepankan

dalam suatu berita.

Superstruktur Skematik Skema

Bagaimana bagian dan urutan berita

di skemakan dalam teks berita utuh.

Struktur Mikro Semantik Latar, Detil,

Makna yang ingin ditekankan dalam Maksud,

teks berita. Misalnya dengan mem- Pra-anggapan,

beri detil pada satu sisi atau membuat Nominalisasi

eksplisit satu sisi dan mengurangi

detil sisi lain.

Sintaksis Bentuk kalimat,

Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) Koherensi, Kata

yang dipilih. Ganti

Stilistik Leksikon

Bagaimana pilihan kata yang dipakai

dalam teks berita.

Retoris Grafis, Metafora

Bagaimana dan dengan cara apa Ekspresi

penekanan dilakukan.

a. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks.

Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama

dari suatu teks. Gagasan penting van Dijk, wacana umumnya dibentuk

dalam tata aturan umum (macrorule). Teks tidak hanya didefinisikan

mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik tertentu, tetapi

suatu pandangan umum yang koheren. Van Dijk menyebut hal ini

sebagai koherensi global (global coherence), yakni bagian-bagian

Page 33: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

21

dalam teks yang dirunut menunjuk pada satu titik gagasan umum, dan

bagian-bagian itu saling mendukung satu sama lain untuk

menggambarkan topik umum tersebut.16

b. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana

bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk

satu kesatuan aksi. Menurut van Dijk, arti penting dari skematik

adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin

disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan

tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan

bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk

menyembunyikan informasi penting.17

c. Semantik

Semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang telah menelaah makna

satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.18

Menurut van Dijk, beberapa elemen semantik dijabarkan lebih detil

sebagai berikut:

1) Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi

semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih

menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa.

16

Eriyanto, Analisis Wacana, h.229-230. 17

Eriyanto, Analisis Wacana, h.231-234 18

Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001). h.78

Page 34: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

22

Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam

suatu teks. Oleh karena itu, latar teks merupakan elemen berguna

karena dapat membongkar apa maksud yang ingin disampaikan

oleh komunikator.

2) Detil

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi

yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan

secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra

yang baik. Detil yang dibuat lengkap dan panjang lebar merupakan

penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra

tertentu kepada khalayak.

3) Maksud

Maksud hampir sama dengan detil, bagaimana penulis

mengkonstruksi suatu berita secara eksplisit maupun implisit.

d. Sintaksis

Sintaksis merupakan salah satu bagian dari tingkatan Struktur

Mikro. Sintaksis mempunyai pengertian bagaimana pemilihan kalimat

pada suatu teks ditinjau dari bentuk dan susunan. Adapun elemen

sintaksis diantaranya ialah bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti.

e. Stilistik

Pusat perhatian Stilistik adalah style atau gaya, yaitu cara yang

digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan

maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Gaya bahasa

mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas dan

Page 35: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

23

citraan, pola rima, matra yang digunakan seorang sastrawan yang

terdapat dalam sebuah karya sastra. Elemen pemilihan leksikal pada

dasarnya menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan

kata atau frase atas berbagai kemungkinan kata atau frase yang

tersedia. Kata “meninggal” misalnya mempunyai kata lain: mati,

tewas, gugur, terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan

sebagainya.19

f. Retoris

Retoris merupakan kategori Struktur Mikro yang terakhir. Retoris

adalah bagaimana dan dengan cara penekanan apa yang dilakukan

terhadap suatu teks atau wacana. Elemen–elemen dalam retoris antara

lain:

1) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa saja yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh

seseorang yang dapat diamati dari teks. Elemen grafis itu juga

muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel untuk mendukung

gagasan atau untuk bagian lain yang ingin ditonjolkan. Elemen

grafis memberikan efek kognitif, dalam arti ia mengontrol

perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukkan apakah

suatu informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus

dipusatkan/difokuskan.

19

Alex Sobur. Analisis Teks Media, h.82-83.

Page 36: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

24

2) Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya

menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan,

ungkapan metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau

bumbu dari suatu berita.20

2. Level Kognisi Sosial

Dalam pandangan van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan

dengan proses produksi berita. Bagaimana berita tersebut dibuat dan siapa

yang membuatnya. Karena dalam suatu berita akan dipengaruhi oleh

subyektifitas dari wartawan yang bersangkutan. Titik kunci dalam memahami

produksi berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks.21

Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada

skema. Van Dijk menyebut skema ini sebagai model. Skema

dikonseptualisasikan sebagai struktur mental dimana tercakup di dalamnya

bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial, dan peristiwa.22

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur

teks, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk menyebut sebagai

kognisi sosial. Untuk mengetahui bagaimana makna tersembunyi dari teks,

diperlukan analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif

didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu

20

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h. 257-259 21

Eriyanto, Analisis Wacana, h.266. 22

Eriyanto, Analisis Wacana, h.261.

Page 37: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

25

diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental

dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas

representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita.23

Ada beberapa skema/model yang dapat digambarkan dalam tabel berikut

ini:24

Gambar 2.5 Skema/Model Van Dijk

Skema person (Person Schemas). Skema ini menggambarkan bagaimana

seseorang menggambarkan dan memandang orang lain.

Skema diri (Self Schemas). Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri

sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh seseorang.

Skema Peran (Role Schemas). Skema ini berhubungan dengan bagaimana

seseorang memandang dan menggambarkan peranan dan posisi yang

ditempati dalam masyarakat.

Skema peristiwa (Event Schemas). Setiap peristiwa selalu kita tafsirkan

dan maknai dalam skema tertentu. Umumnya skema inilah yang paling

banyak dipakai oleh wartawan.

Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, LKiS,

2001, h.262-263

3. Level Analisis Sosial (Konteks)

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana

adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga

untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti

23

Eriyanto, Analisis Wacana, h.259-260. 24

Eriyanto, Analisis Wacana, h.262-263.

Page 38: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

26

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam

masyarakat.25

Analisis sosial mencakup sosiokultural yang berkembang dalam

masyarakat. Norman Fairclough mengasumsikan bahwa konteks sosial yang

berada di luar media memengaruhi bagaimana wacana yang muncul dalam

media. Sosiocultural practice ini memang tidak berhubungan langsung

dengan produksi teks tetapi ia menentukan bagaimana teks diproduksi dan

dipahami.26

Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua

poin yang penting: kekuasaan (power) dan akses (acces).27

a. Praktek Kekuasaan

Teun A. van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai

kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya),

satu kelompok untuk mengontrol kelompok (atau anggota) dari

kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan

atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan

pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik,

kekuasaan itu dipahami oleh van Dijk, juga berbentuk persuasif;

tindakan seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol dengan

jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan

pengetahuan.

25

Eriyanto, Analisis Wacana, h.271. 26

Eriyanto, Analisis Wacana, h.320. 27

Eriyanto, Analisis Wacana, h.272.

Page 39: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

27

b. Akses Memengaruhi Wacana

Analisis Wacana Teun A. van Dijk memberi perhatian yang besar

pada akses bagaimana akses di antara masing-masing kelompok dalam

masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar

dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu,

mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk

memengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar bukan

hanya memberi kesempatan untuk mengontrol kesadaran khalayak

lebih besar, tetapi juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang

dapat disebar dan didiskusikan kepada khalayak.

Page 40: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

28

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Situs Berita Online Merdeka.com

1. Merdeka.com Sebagai Media Online

Merdeka.com adalah sebuah situs berita online yang didirikan pada 21

Februari 2012, hasil kolaborasi antara media dan teknologi. PT Integra Ventura

sebagai induk perusahaan yang terafiliasi dengan KapanLagi.com memilih jalur

media online karena dinilai lebih praktis dalam penyajiannya, dibandingkan

dengan media cetak. Pada umumnya, kebanyakan media online dibangun dan

didirikan sebagai bagian dari pengembangan perusahaan media atau dibangun

oleh orang-orang media. Tetapi Merdeka.com justru dibangun dari perusahaan

teknologi yang terdiri dari orang-orang yang ahli dibidang Teknologi Informasi.

Berangkat dari pengalaman Kapanlagi.com (KL), sebuah situs media yang

fokus di entertaintment. Portal tersebut didirikan oleh Steve Christian pada tahun

2003. Seiring berjalannya waktu, Steve berencana mendirikan sebuah portal berita

yang lebih serius, dalam artian berisi berita non entertainment. Dengan bermodal

pengalamannya ditambah dengan jajaran redaksi yang dimiliki, akhirnya

terbentuklah sebuah portal berita Merdeka.com.1

Merdeka.com berdiri tahun 2012 sebagai media online yang memberitakan

peristiwa politik nasional, olahraga, hiburan, dan otomotif, semuanya ada disini.

Merdeka.com merupakan penggabungan dari dua bagian, yaitu bagian teknik

informasi (TI) dan bagian redaksi. Berawal dari sekumpulan orang-orang TI yang

1 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Page 41: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

29

ingin membuat media, karena sebuah media tidak lepas dari seorang wartawan,

oleh karena itu mereka bergabung dengan orang-orang media.

Merdeka.com dibangun oleh orang-orang ahli tekhnologi yang bersinergi

dengan orang-orang jurnalistik handal dan berpengalaman. Diantaranya adalah

Didik Supriyanto (Pemimpin Redaksi ex tabloid Detik dan detikcom), Titis

Widyatmoko (Redaktur Eksekutif, ex Sindo), Arie Basuki (Foto, ex Tempo),

Anwar Khumaini wartawan kepresidenan sebagai Korlip didukung tim champion

lain. Mereka adalah tim KL veteran seperti Reyno (IT), Jeffrie (desain), Rita

(editor), dan Ivan (produk).

Situs Merdeka.com merupakan organisasi yang hidup di internet, orang-

orangnya hidup, berkarya, bisa di-googling, dan diajak ngobrol di internet, bahkan

menghidupi keluarganya dari internet. Internet hidup, berkembang, dan memberi

inspirasi, dimana Merdeka.com menjadi bagian dan memberi kontribusi terutama

untuk internet Indonesia. Kendati bukan situs yang pertama tapi Merdeka.com

punya mimpi baru yakni merdeka berkreasi, bagaimana menyajikan informasi

yang sebenarnya dan bisa dinikmati pembaca. Di world wide web (www) yang

sangat luas, perlu ada informasi yang harus benar, cepat disajikan, cepat diakses,

akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan.2

B. Karakteristik Merdeka.com

Berbekal desain beda, berita khas Indepth, news tagging, autoload page

dan lain-lain, Merdeka.com menawarkan terobosan baru dalam hal berita,

penulisan, serta teknis. Tinggalkan cara kuno dan konvensional dalam banyak hal.

2 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Page 42: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

30

Warna warni di logo Merdeka.com adalah warna kebebasan dalam

menyampaikan informasi, tidak terikat oleh paham tertentu atau kepentingan

tertentu. Warna-warni pelangi memberikan makna bahwa siapapun bebas

mengungkapkan kata merdeka tanpa terbelenggu oleh satu warna tertentu. Dalam

tim, Merdeka.com juga menerapkan sifat kebersamaan tanpa sekat SARA yang

bisa membelenggu. Dengan latar belakang yang berwarna itulah modal utama

Merdeka.com dalam mewujudkan media yang berintegritas dan independen.

Dengan dua hal tersebut Merdeka.com meyakini fungsi kontrol media bisa

berjalan dengan baik. Tujuan dari semua itu adalah agar menjadi sebuah media

yang bisa diakses jutaan orang melalui teknologi, tanpa batasan atau dibatasi.

Karena tidak ada yang lebih berharga dari pada menjadi Merdeka.3

Visi dari Merdeka.com adalah menjadi media online yang memberi

kontribusi dan memberikan inspirasi dalam penyajian berita untuk seluruh

pengguna internet di Indonesia. Tujuannya adalah menjadi sebuah media yang

bisa diakses oleh jutaan orang melalui teknologi, tanpa batasan atau dibatasi.

Sedangkan misi dari Merdeka.com yaitu menyajikan informasi secara benar,

bebas, cepat, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan dalam

menyampaikan informasi yang dimaksud ialah tidak terikat oleh paham tertentu

atau kepentingan tertentu. Sehingga informasi dapat disajikan dengan sebenarnya

dan bisa dinikmati di world web yang sangat luas. Orang pun bisa bebas

mengakses situs Merdeka.com di seluruh internet Indonesia.4

Dalam waktu dua tahun, Merdeka.com menjadi situs berita tercepat

pertumbuhannya. Situs yang memiliki kantor redaksi di Jl.Tebet Barat IV No.3

3 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

4 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Page 43: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

31

Jakarta Selatan ini menduduki peringkat ke 19 di Alexa ID dan ke 6 di Comscore.

Semua pencapaian tersebut tidak lepas dari respect pembacanya.

Meski baru berumur dua tahun, namun Merdeka.com sudah mendapatkan

tempat di hati para pembaca di seluruh Indonesia. Penyajian berita yang dikemas

secara ringkas dan berbeda, membuat rating pembaca Merdeka.com bertambah

banyak. Hal ini terbukti ketika Merdeka.com meraih penghargaan Journalist

Award 2014 yang diadakan oleh Jawa Pos Institute Pro-otonomi (JPIP) dan

United State for International Development (US-AID). Merdeka.com mendapat

penghargaan sebagai media online yang tetap independen dalam pemberitaan

tentang Pemilu 2014, pembaca terbanyak, dan dianggap mampu mendorong

peningkatan kinerja akuntabilias negara.

Dari berbagai pencapaian yang diraih oleh Merdeka.com diatas,

mengindikasikan bahwa kehadiran Merdeka.com sangat diterima di hati

masyarakat Indonesia. Perlahan Merdeka.com bertransformasi menjadi bacaan

terbaik yang dikunjungi mayoritas masyarakat Indonesia di mana pun mereka

berada. Dengan karakteristik Merdeka.com yang berbasis online, maka seluruh

berita yang ada dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh siapapun.

Faktor penting dari segala pencapaian yang telah diraih Merdeka.com

yaitu dengan menyuguhkan berita yang tidak hanya penting, tetapi juga menarik

bagi para pembacanya. Dalam sebuah pemberitaannya, Merdeka.com tidak

melupakan unsur lain, selain penting, unsur menarik juga di munculkan. Kedua

unsur tersebut, penting dan menarik itulah yang menjadi ciri khas dari

Merdeka.com yang membedakannya dengan media online lainnya.

Page 44: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

32

C. Struktur Organisasi Dan Rubrikasi Merdeka.com

Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com, diantaranya adalah:

Bagan 3.1

Struktur Organisasi Merdeka.com5

Pemimpin Redaksi:

Didik Supriyanto

Redaktur Eksekutif: Koordinator Liputan:

Titis Widyatmoko Anwar Khumaini

Tim Redaksi:

- Ahmad Baiquni - Al Amin

- Arbi Sumandoyo - Aryo Putranto Saptohutomo

- Ardyan M.Erlangga - Alwan Ridha Ramdhani

- Achmad Dedi Rahmadi - Ahmad Ragridio Saptama Tanjung

- Didi Syafirdi - Eko Prasetya

- Faisal Assegaf - Harwanto Bimo Pratomo

- Hery Winarno - Henny Rachma Sari

- Idris Rusadi Putra - Lia Harahap

- Iqbal Fadil - Islahudin

- Laurencius Simanjuntak - Laurel Benny

- Saron Silalahi - Muhammad Taufik

- M. Mirza Harera - M. Hasits

- Mustiana Lestari - Muhammad Sholeh

- Nurul Julaikah - Novita Intan Sari

- Pramirvan Datu Aprillatu - Putri Artika R

- Pandasurya Wijaya - Ramadhian Fadhilah

- Randy Ferdy Firdaus - Siwi Sri Wiyanti

- Saugi Riyandi - Vincent Asido Panggabean

- Yulistyo Pratomo - Ya'cob Billiocta

- Dewi Pratiwi (Sekred) - Mardani

- Effendi Ari Wibowo

5 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Page 45: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

33

Daerah:

- M. Andriansyah Syafi'ie (Surabaya) - Parwito (Yogyakarta)

- Andrian Salam Wiyono (Bandung) - Yan Muhardiansyah (Medan)

- Rita Sugihardiyah (Malang) - Ivan Valentino (Malang)

- Jeffrie (Malang) - Fatchur Rochim H.P (Malang)

- Destriyana (Malang) - Dwi Andi Susanto (Malang)

- Dwi Zain Musofa (Malang) - Kun Sila Andanda (Malang)

- Hikmah Wilda Amalia (Malang) - Nova Andriani (Malang)

- Rizqi Adnamazida (Malang) - Agus Salim (Malang)

- Alvin Nouval (Malang) - Mohammad Shoifudin (Malang)

- Muhammad Faizin (Malang) - Vizcardine Audinovic (Malang)

- Wanda Praditya Ramadhan (Malang) - Yoga Tri Priyanto (Malang)

Foto:

- Arie Basuki - Dwi Narwoko

- Debby Restu Utomo - Imam Buchori

- Iqbal Septian Nugroho - Mudasir

- Muhammad Luthfi Rahman

Sumber: www.merdeka.com diakses Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Dalam tampilannya, Merdeka.com mempunyai beberapa bagian rubrikasi

di tiap kolomnya, diantaranya digambarkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Rubrikasi Merdeka.com6

1. PERISTIWA

2. POLITIK

3. JAKARTA - KRIMINAL

- TRANSPORTASI

- PUBLIK

4. UANG - EKONOMI

- RIIL

- BURSA

- ENERGI

- BANK

6 www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

Page 46: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

34

5. DUNIA

6. KHAS

7. GAYA - TRAVEL

- KULINER

- KARIR

- CANTIK

- HOBI

- CINTA

8. ARTIS - SELEBRITI

- HOLLYWOOD

- FILM

- MUSIK

- ASIAN STAR

9. SPORT - MOTOGP

- FORMULA1

- RAKET

- BASKET

- OLIMPIK

10. BOLA - INGGRIS

- ITALIA

- SPANYOL

- BOLA DUNIA

- INDONESIA

11. TEKNOLOGI - IT

- SAINS

- TELCO

- GADGET

- SOFTWARE

- STARTUP

- SOCIAL MEDIA

- APPLE

12. SEHAT - SEKS

- NUTRISI

- DIET

- DIAGNOSIS

- KANKER

- BUGAR

13. OTOMOTIF - BERITA

- REVIEW

- TIPS & TRICKS

14. FOTO

15. PROFIL

16. WORKSTATION

17. RAMADHAN - BERITA RAMADHAN

- TAUSIAH

- PELANGI

Page 47: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

35

- KULINER RAMADHAN

- SAFARI

- BUTIK

- TANYA JAWAB

18. INDEX FOTO

Sumber: www.merdeka.com diakses pada Kamis 17 Juli 2014, pukul 04.00.WIB

D. Alur Berita di Merdeka.com

Rutinitas di Merdeka.com dimulai dengan melakukan rapat redaksi setiap

sore pukul 17.00. Biasanya rapat redaksi itu memetakan isu-isu yang akan di

running atau dimuat untuk keesokan harinya. Intinya rapat tersebut membahas

tentang apa yang mau di bahas besok.

“Rutinitas pertama rapat redaksi, dilakukan setiap hari pukul 17.00. Dalam

rapat redaksi koordinator liputan membagi jadwal masuk untuk redaktur

editor dan reporter. Termasuk membagi jadwal piket untuk pagi, siang dan

malam. Kemudian sekaligus membagi siapa yang akan liputan kemana

terhadap reporter. Agenda nya itu bukan hanya liputan kemana, tetapi apa-

apa yang kemudian akan dia liput disana, lalu dikirimkan lewat email

paginya ke semua reporter. Kemudian teman-teman reporter nanti

mengerjakan di lapangan masing-masing, dikirim ke kantor via email,

kemudian dikantor di edit lagi baru kemudian di naikkan.”7

Di Merdeka.com sendiri, reporter ada dua jenis atau cara kerjanya. Yang

pertama menulis lewat email, yang kedua laporan langsung via telfon ke kantor.

Reporter yang menulis berita lewat email biasanya membahas isu-isu yang ringan,

santai dan tidak harus cepat-cepat dinaikkan. Sedangkan reporter yang

melaporkan via telfon biasanya untuk isu-isu yang harus cepat dinaikkan, semisal

kasus kebakaran, kecelakaan dan lain-lain (straight news). Reporter akan

melaporkan point-point penting dari permasalahan dilapangan saja, sedangkan

untuk penulisan beritanya dilakukan oleh tim redaksi yang ada dikantor. Dalam

7 Wawancara Pribadi, Efendi Ari Wibowo, Reporter Merdeka.com, Selasa 28 Oktober

2014

Page 48: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

36

peliputan berita mereka diberikan kebebasan, namun bukan berarti bisa

sebebasnya menuliskan berita melainkan tetap pada acuan kode etik jurnalistik.

Untuk kebijakan redaksi di Merdeka.com, dilakukan secara situasional.

Jika ada berita yang mengangkat isu-isu ringan, sekelas editor saja bisa

menaikkan berita tersebut. Untuk berita yang bersifat straight news juga bisa

langsung dinaikkan setelah melalui meja editor dan masukkan dari redaktur

eksekutif atau pemimpin redaksi. Tidak ada rapat tertentu yang mengkhususkan

pada agenda pembicaraan layaknya berita untuk dimuat atau tidak. Di

Merdeka.com semua dilakukan secara situasional, semua berita bisa dinaikkan

asalkan tidak mengandung unsur SARA dan melenceng dari kode etik jurnalistik.

Page 49: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

37

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Berita I

Pada bab ini akan diuraikan analisis wacana mengenai pemberitaan

penolakan Front Pembela Islam (FPI) terhadap pengangkatan Ahok sebagai

Gubernur DKI Jakarta berdasarkan model Teun van Dijk yang disajikan oleh

Merdeka.com. Model yang dipakai van Dijk ini sering disebut dengan kognisi

sosial (Social Cognition Analysis). Dari sekian banyak model analisis wacana

yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali model ini

adalah model yang banyak dipakai. Menurut Eriyanto, hal ini terjadi kemungkinan

karena van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana, sehingga bisa digunakan

dan dipakai secara praktis.

Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan

pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi

yang harus juga diamati.1 Selain itu dalam penelitian wacana juga harus

menganalisis lebih jauh dari segi kognisi sosial dan konteks sosial yang juga

berperan dalam analisis wacana.

Dalam analisis teks ini penulis mencoba mengurai makna wacana

mengenai pemberitaan penolakan Front Pembela Islam (FPI) terhadap pelantikan

Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com yang dilihat dari struktur

teks berita seperti tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.

1 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),,

h.221.

Page 50: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

38

Selanjutnya penelitian ini juga akan dianalisis pada level kognisi sosial dan

konteks sosial.

Adapun berita-berita yang dianalisis di Merdeka.com mengenai isu

penolakan tersebut mengambil dua berita saja, yang dimuat pada bulan September

2014. Untuk selanjutnya, penulis akan menganalisis berita dari segi teksnya

terlebih dahulu.

1. Analisis Level Teks

Analisis Berita 1: “FPI tolak Ahok jadi gubernur karena bukan Islam &

bacotnya busuk” Rabu, 24 September 2014.

a. Tematik

Elemen tematik atau tema menunjukkan pada gambaran umum dari suatu

teks, dapat juga disebut gagasan inti, ringkasan atau yang paling utama dari

suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh

wartawan dalam pemberitaannya. Tematik juga sering disebut sebagai tema

atau topik.2 Maka, tema yang diungkapkan pada berita “FPI tolak Ahok jadi

gubernur karena bukan Islam & bacotnya busuk,” ini adalah mengenai

penolakan yang dilakukan oleh ratusan kader FPI terhadap Ahok sebagai

Gubernur DKI Jakarta. Dalam berita tersebut, peneliti menemukan bahwa

setiap paragraf mengandung inti berita dan memberikan ringkasan kejadian.

Namun di beberapa paragraf terdapat kalimat yang tidak mencapai

topik/tema, bahkan cenderung memiliki inti topik yang sama. Secara

keseluruhan, setiap paragraf yang dituliskan saling berkaitan satu sama lain,

sehingga memunculkan satu gagasan inti atau tema dari berita tersebut.

2 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.229.

Page 51: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

39

b. Segi Skematik

Skematik adalah skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur

akan menjelaskan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diuraikan

sehingga membentuk kesatuan arti.3

Judul berita ini adalah “FPI tolak Ahok jadi gubernur karena bukan

Islam & bacotnya busuk.” Pada bagian awal berita ini berisi tentang

persiapan aksi yang dilakukan oleh ratusan kader FPI terkait penolakan Ahok

sebagai Gubernur DKI Jakarta (baris 1-4). Untuk menggambarkan peristiwa

tersebut, penulis menjelaskan lebih jauh mengenai persiapan yang dilakukan

oleh para kader FPI. Diantaranya adalah mempersiapkan spanduk yang

berisikan tulisan menentang Ahok (baris 7-8).

Kemudian di bagian tengah berisi tentang dasar penolakan yang

dilakukan FPI. Penulis memperjelas tulisan dengan menyantumkan

pernyataan dari Ketua FPI Tanah Abang, Suharto yang menyatakan bahwa

dasar penolakan Ahok karena dia bukan Islam (baris 9-10). Selain itu

penolakan Ahok didasari oleh perilaku Ahok yang arogan dan kasar. Yang

terakhir penolakan umat Islam Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok selama

ini (baris 12-15).

Inti dari berita ini terletak di awal berita, terdapat pada kalimat:

“Ratusan kader Front Pembela Islam (FPI) bersiap melakukan aksi

penolakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

sebagai gubernur DKI. Mereka berkumpul di markas FPI Jalan

Petamburan III Tanah Abang Jakarta Pusat.”

Bagian ini menyampaikan pokok utama dari berita tersebut. Yaitu aksi

penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

3 Eriyanto, Analisis Wacana, h.231.

Page 52: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

40

FPI berargumen bahwa aksi penolakan tersebut dilakukan karena Ahok bukan

Islam dan bacotnya busuk.

Berita ini ditutup dengan rencana FPI yang akan berjalan kaki ke DPRD

DKI sebagai titik pusat demonstrasi. FPI menilai, hal ini sengaja dilakukan

untuk menghindari kemacetan yang semakin parah apabila membawa

kendaraan (baris 16-17). Skema dari berita tersebut saling berkaitan satu sama

lain, sehingga alur berita tersebut dapat tersusun dengan baik dan

menciptakan satu kesatuan arti.

c. Segi Semantik

Semantik merupakan salah satu elemen tingkatan terakhir dari model

Teun A. van Dijk yakni Struktur Mikro. Semantik adalah bagian dimana pada

suatu wacana atau teks tertera makna, maksud, atau arti yang ingin

ditekankan serta dapat dikategorikan menjadi latar, detil dan maksud. Latar

yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa.

Di samping itu, latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan

dalam suatu teks.4

Kemudian detil adalah elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol

informasi yang ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi

bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.5

Pada detil biasanya terdapat pro dan kontra serta bagian fakta dan informasi

yang ditampilkan atau tidak ditampilkan oleh wartawan. Sedangkan maksud

adalah melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan

secara eksplisit dan jelas. Elemen wacana maksud, hampir sama dengan

4 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.235. 5 Eriyanto, Analisis Wacana, h.238.

Page 53: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

41

elemen detil. Dalam detil, informasi yang menguntungkan komunikator akan

diuraikan dengan detil yang panjang. Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator dan akan diuraikan secara eksplisit dan jelas.

Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,

implisit, dan tersembunyi.6

Makna yang dimaksud dalam berita ini adalah persiapan aksi demonstrasi

yang akan dilakukan oleh ratusan kader FPI terhadap Ahok. Aksi tersebut

didasari oleh pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Peneliti

melihat bahwa setiap paragraf yang ditulis oleh wartawan pada berita

pertama, memunculkan sebuah makna bahwa FPI sangat membenci Ahok

karena omongannya yang kasar dan bukan berlatar belakang muslim.

Sehingga dari judulnya saja, pembaca sudah bisa menangkap makna yang

ingin diungkapkan oleh wartawan.

1) Latar

Latar dalam pemberitaan ini terletak pada baris pertama dalam

paragraf pertama: “Ratusan kader Front Pembela Islam (FPI) bersiap

melakukan aksi penolakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI.”

Pada kalimat tersebut, latar yang ingin ditampilkan wartawan pada

pemberitaan ini adalah memberitahukan bahwa aksi demonstrasi yang

dilakukan oleh FPI dipicu oleh pengangkatan Ahok sebagai Gubernur

DKI Jakarta. Hal tersebut berdampak pada penggerakan massa aksi yang

berdemo di depan gedung DPRD DKI Jakarta.

6 Eriyanto, Analisis Wacana, h.240.

Page 54: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

42

2) Detil

Detil yang hendak disampaikan wartawan dalam pemberitaan ini

terlihat pada baris 5 paragraf 2. Hal ini dapat dilihat pada kalimat:

“..massa FPI mulai berdatangan dengan mengenakan baju putih-putih

kebesarannya. Mereka pun mempersiapkan beberapa spanduk bertuliskan

„Umat Islam Jakarta Tidak Butuh Ahok yang Bacotnya Busuk‟.”

Pada bagian tersebut wartawan memaparkan persiapan yang dilakukan

oleh FPI dalam aksi nya siang nanti. Jika dibaca secara utuh, penulis ingin

memaparkan proses persiapan demonstrasi.

3) Maksud

Maksud yang terkandung dalam berita ini terdapat pada teks yang

memaparkan dasar dari penolakan Ahok sebagai Gubernur. Hal ini dapat

dilihat di baris 8 paragraf 4, yaitu pada kalimat: “Ketua FPI Tanah Abang

Suharto menyatakan penolakan kepada Ahok memiliki 3 dasar. Hal itu

yang melandasi perjuangan mereka untuk tegas menolak dan menentang

kepemipinan Ahok hari ini.”

Dalam teks tersebut, peneliti beranggapan bahwa wartawan berusaha

menggambarkan secara jelas maksud dari penolakan yang dilakukan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur. Melalui tulisannya,

penulis meyakinkan pembaca dengan memaparkan alasan penolakan FPI

terhadap Ahok melalui pernyataan dari Ketua FPI Tanah Abang, Suharto.

Namun hal ini berseberangan dengan pemikiran wartawan yang

mendukung pengangkatan Ahok sebagai Gubernur Jakarta.

Page 55: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

43

d. Segi Sintaksis

Sintaksis merupakan salah satu bagian dari tingkatan Struktur Mikro.

Sintaksis mempunyai pengertian bagaimana pemilihan kalimat pada suatu

teks ditinjau dari bentuk dan susunan. Adapun unsur sintaksis adalah sebagai

berikut:

1) Bentuk Kalimat

Bentuk Kalimat dalam berita ini ialah bentuk kalimat deduktif. Bentuk

kalimat deduktif merupakan bentuk penulisan kalimat di mana inti kalimat

ditempatkan di bagian awal, kemudian disusul dengan keterangan

tambahan. Seperti pada berita pertama yang berjudul “FPI tolak Ahok jadi

gubernur karena bukan Islam & bacotnya busuk,” penulis menggunakan

bentuk kalimat deduktif didalamnya.

2) Koherensi

Koherensi antar kata atau kalimat yang digunakan cukup baik.

Koherensi yang digunakan baik antar kata, kalimat, maupun paragraf

menunjukan hubungan yang saling terkait satu sama lainnya.

Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita ini terdapat pada baris

ke 16 dalam paragraf 5, yaitu: “Selain itu, mereka pun memutuskan untuk

berjalan menuju DPRD DKI, hal itu untuk menghindari kemacetan.”

Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan tujuan

yaitu “untuk.” Proposisi “mereka pun memutuskan untuk berjalan menuju

DPRD DKI” dan “menghindari kemacetan,” adalah dua hal yang

berlainan. Tetapi, dengan menggunakan kata hubung “untuk” dua hal

tersebut menjadi tampak koheren.

Page 56: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

44

3) Kata Ganti

Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk

menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.7 Kata ganti yang

ditemukan pada teks berita ini adalah pada kalimat:

a) “Mereka berkumpul di Markas FPI Jalan Petamburan III Tanah

Abang Jakarta Pusat (baris 3 paragraf 1).” Pada kalimat tersebut

menggunakan kata ganti “Mereka.”

b) “Kita tidak asal menentang, kita punya landasan... (baris 12

paragraf 4).” Pada kalimat tersebut menggunakan kata ganti

“Kita.”

c) “...ini biar jalanan tidak tambah macet (baris 18 paragraf 5).”

Pada kalimat tersebut menggunakan kata ganti “Dia.”

e. Segi Stilistik

Sama seperti Semantik dan Sintaksis, Stilistik termasuk tingkatan

Strukstur Mikro. Stilistik adalah pemilihan kata yang dipakai dalam suatu

teks atau wacana. Dengan kata lain Stilistik menjelaskan tentang bagaimana

seseorang atau penulis melakukan pemilihan kata yang menyatakan maksud

dengan menggunakan bahasa sebagai sarana penyalurannya.

Pilihan kata yang digunakan pada mayoritas kalimat dalam bagian berita

ini adalah kata-kata denotatif, yaitu kata yang mudah dimengerti. Tetapi ada

beberapa kata yang tidak mudah dimengerti digunakan dalam berita ini.

7 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.253.

Page 57: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

45

1) Leksikon

Elemen Leksikon atau pemilihan kata dalam berita ini dapat dilihat

sebagai berikut:

a) Pada baris ke 2 dalam paragraf pertama terdapat kata aksi

penolakan, yang berkalimat: “Ratusan kader Front Pembela Islam

(FPI) bersiap melakukan aksi penolakan Wakil Gubernur DKI

Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI.”

b) Pada baris ke 10 dalam paragraf 3 terdapat kata melandasi

perjuangan, yang berkalimat: “Ketua FPI Tanah Abang Suharto

menyatakan penolakan kepada Ahok memiliki 3 dasar. Hal itu yang

melandasi perjuangan mereka...”

f. Segi Retoris

Retoris merupakan kategori Struktur Mikro yang terakhir. Retoris adalah

bagaimana dan dengan cara penekanan apa yang dilakukan terhadap suatu

teks atau wacana. Unsur retoris adalah sebagai berikut:

1) Grafis

Unsur grafis merupakan pengamatan terhadap teks yang ditekankan

atau ditonjolkan pada bagian yang dianggap penting. Unsur ini dapat

ditunjukkan dengan foto, gambar, atau tabel. Pada teks berita yang

menceritakan tentang persiapan aksi demo penolakan Ahok sebagai

Gubernur ini, digambarkan dengan foto dimana para anggota FPI terlihat

tengah berkumpul di Markas FPI sebelum menuju lokasi demo. Dari foto

tersebut, tampak beberapa orang yang sedang berkumpul dengan

mengenakan baju putih-putih kebesarannya.

Page 58: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 59: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

47

Tabel 4.1

Analisis Teks Berita

“FPI tolak Ahok jadi gubernur karena bukan Islam & bacotnya busuk”

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Makro Tematik - Tentang penolakan yang dilakukan

oleh ratusan kader FPI terhadap Ahok

sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Superstruktur Skematik - Diawali dengan persiapan aksi yang

dilakukan oleh ratusan kader FPI

terkait penolakan Ahok sebagai

Gubernur DKI Jakarta (baris 1-4).

Untuk menggambarkan peristiwa

tersebut, penulis menjelaskan lebih

jauh mengenai persiapan yang

dilakukan oleh para kader FPI.

Diantaranya adalah mempersiapkan

spanduk yang berisikan tulisan

menentang Ahok (baris 7-8).

- Pada pertengahan tulisan diceritakan

mengenai dasar penolakan yang

dilakukan FPI. Penulis memperjelas

tulisan dengan menyantumkan

pernyataan dari Ketua FPI Tanah

Abang, Suharto yang menyatakan

bahwa dasar penolakan Ahok karena

dia bukan Islam (baris 9-10). Selain

itu penolakan Ahok didasari oleh

perilaku Ahok yang arogan dan kasar.

Yang terakhir penolakan umat Islam

Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok

selama ini (baris 12-15).

- Ditutup dengan rencana FPI yang

akan berjalan kaki ke DPRD DKI

sebagai titik pusat demonstrasi. FPI

menilai, hal ini sengaja dilakukan

untuk menghindari kemacetan yang

semakin parah apabila membawa

kendaraan (baris 16-17).

Struktur Mikro Latar - Terletak pada baris pertama dalam

paragraf pertama, yang isinya

menceritakan latar belakang tentang

aksi demonstrasi yang dilakukan oleh

FPI dipicu oleh pengangkatan Ahok

sebagai gubernur DKI Jakarta:

“Ratusan kader Front Pembela Islam

(FPI) bersiap melakukan aksi

penolakan Wakil Gubernur DKI

Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Page 60: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

48

(Ahok) sebagai gubernur DKI.”

Detil - Bagian detil berita ini terlihat pada

baris 5 paragraf 2, yang terdapat pada

kalimat:

“..massa FPI mulai berdatangan

dengan mengenakan baju putih-putih

kebesarannya. Mereka pun

mempersiapkan beberapa spanduk

bertuliskan „Umat Islam Jakarta

Tidak Butuh Ahok yang Bacotnya

Busuk‟.”

Maksud - Maksud yang terkandung dalam

berita ini terdapat pada teks yang

memaparkan dasar dari penolakan

Ahok sebagai gubernur. Hal ini dapat

dilihat di baris 8 paragraf 4, yaitu

pada kalimat:

“Ketua FPI Tanah Abang Suharto

menyatakan penolakan kepada Ahok

memiliki 3 dasar. Hal itu yang

melandasi perjuangan mereka untuk

tegas menolak dan menentang

kepemipinan Ahok hari ini.”

Bentuk Kalimat - Bentuk Kalimat dalam berita ini ialah

bentuk kalimat deduktif. Bentuk

kalimat deduktif merupakan bentuk

penulisan kalimat di mana inti

kalimat ditempatkan di bagian awal,

kemudian disusul dengan keterangan

tambahan.

Koherensi - Bentuk koherensi yang terkandung

dalam berita ini terdapat pada baris ke

16 dalam paragraf kelima, yaitu:

“Selain itu, mereka pun memutuskan

untuk berjalan menuju DPRD DKI,

hal itu untuk menghindari

kemacetan.”

Kata Ganti - Kata “mereka” pada baris ke 3.

- Kata “kita” pada baris 12.

- Kata “dia” pada baris 18.

Leksikon - Kata “aksi penolakan” pada baris 2.

- Kata “melandasi perjuangan” pada

baris 10.

Grafis - Ditunjukkan dengan sebuah foto

dimana terdapat para kader FPI yang

tengah berkumpul di Markas besar,

sebelum menuju lokasi demo.

Page 61: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

49

Metafora - Metafora atau kata kiasan dalam

berita ini terdapat pada baris ke 6

dalam paragraf 2, yaitu;

“kebesarannya.”

2. Analisis Level Kognisi Sosial

Dalam menganalisis wacana, kognisi sosial adalah bagian integral yang

saling berkaitan dari rumus kerangka Teun A. van Dijk. Pendekatan kognisi

sosial ini bersifat lokal, spesifik, dan psikologis. Hal ini sangat bersebrangan

dengan kecenderungan menghubungkan teks komunikasi dengan isu besar

dalam media seperti kontrol, institusi, profesi, modal, dan sebagainya.8

Dalam berita pertama yang berjudul “FPI tolak Ahok jadi gubernur

karena bukan Islam & bacotnya busuk,” penulis berusaha memberitahukan

kepada pembaca bahwa akan ada demo penolakan yang dilakukan oleh FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur. Penulis juga berusaha untuk

memberitahukan kepada pembaca bahwa penolakan yang dilakukan oleh FPI

sudah menyalahi aturan hukum dan Undang-Undang. Karena isu utama yang

ditarik disini ialah karena Ahok bukan berlatar belakang muslim. Isu ini

menjadi sangat sensitif, karena alasan FPI tersebut sangat bersinggungan

dengan SARA, tentu saja hal ini bisa menimbulkan perpecahan dikalangan

masyarakat.

Efendi Ari Wibowo merupakan seorang reporter Merdeka.com yang

sehari-hari bertugas di Polda Metro Jaya. Oleh karena itu, segala berita yang

menyangkut pelanggaran bisa cepat didapat dan ditulis ke dalam sebuah

berita. Sama hal nya dengan berita mengenai FPI dan Ahok. Sementara

8 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h.266.

Page 62: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

50

Muhammad Hasits yang menjabat sebagai editor sekaligus redaktur politik

sehari-hari bertugas di kantor, menunggu berita yang masuk dari para reporter

di lapangan untuk kemudian di lakukan pengkajian ulang sebelum

dipublikasikan.

Latar belakang akademik Efendi Ari Wibowo berasal dari Fakultas

Keguruan Universitas Negeri Yogyakarta. Sementara latar belakang

akademik dari Muhammad Hasits berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di Merdeka.com, latar

belakang pendidikan tidak terlalu mempengaruhi profesi wartawan, tetapi

lebih mengutamakan wawasan dan pengetahuan. Profesi wartawan dibuka

untuk semua jurusan, dan tidak terlalu mementingkan latar belakang

akademiknya.

Disinggung mengenai kognisi penulis, yakni seberapa jauh penulis

mengetahui segala hal mengenai isu ini. Dalam penjelasannya Redaktur

Politik Merdeka.com mengungkapkan bahwa untuk kasus FPI dan Ahok, ia

menugasi para reporternya dilokasi -lokasi penting, seperti Polda Metro Jaya,

Markas FPI, Gedung DPRD DKI Jakarta dan Balai Kota Jakarta. Salah satu

penulis berita mengenai FPI dan Ahok adalah Efendi Ari Wibowo, wartawan

di Merdeka.com yang beragama Islam. Menurut penulis, tidak masalah jika

Jakarta dipimpin oleh orang yang berlatar belakang non muslim, karena

Indonesia berdasarkan pancasila.

Dalam kasus FPI dan Ahok, pemberitaan Merdeka.com dipengaruhi

oleh rekam jejak FPI selama ini yang dikenal anarkis dan negatif. Kuat

dugaan bahwa kasus ini dipengaruhi oleh kepentingan politik yang

Page 63: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

51

ditunggangi oleh seseorang. Hal ini juga yang melatarbelakangi pembentukan

teks berita terkait isu FPI dan Ahok.

“Untuk saya, persoalan Ahok ini adalah persoalan politik bukan persoalan

like, dislike artinya suka tidak suka masyarakat juga, ada persoalan politik

didalamnya. Karena kemarin waktu demo yang ricuh itu ternyata saya

waktu itu ngeposnya di Polda Metro Jaya. Berdasarkan hasil

penyelidikannya ternyata hampir semua orang-orang yang ditangkap

pengikut aksi massa itu ternyata dia dari luar Jakarta, artinya kan setelah

ditarik, diduga ini kan didatangkan, diduga ini masa bayaran, seperti itu.

Artinya ada dalang atau otak dibalik aksi itu. Artinya kalo ada otak dibalik

itu kan ini ada kepentingan yang berseberangan, atau kepentingan yang

kemudian saling berbenturan. Ini kan soal politik berarti, bukan hanya soal

suka tidak suka, lagi-lagi kan seperti itu”.9

Kesimpulannya penulis berusaha memberitahukan bahwa apa yang

dilakukan oleh FPI itu tidak sesuai dengan dasar negara. Penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak

mempunyai alasan yang jelas. Jika alasannya hanya karena Ahok bukan dari

kalangan muslim, maka hal itu bisa memicu perpecahan di dalam masyarakat.

Penulis pun memberitahukan bahwa aksi demo yang dilakukan FPI telah

menyalahi aturan dan melanggar hukum. Hal ini sangat tidak mencerminkan

perilaku dari sebuah organisasi masyarakat yang bercorak muslim. Melalui

teks berita, penulis menyampaikan dukungannya terhadap pengangkatan

Ahok sebagai Gubernur. Siapapun yang memimpin, dan berlatar agama

apapun, asalkan mampu mensejaherakan rakyat, dia layak menjadi seorang

pemimpin.

9 Wawancara Pribadi, Efendi Ari Wibowo, Reporter Merdeka.com, Selasa 28 Oktober

2014

Page 64: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

52

3. Analisis Level Konteks Sosial

Bagian dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial.

Menurut Van Dijk Wacana itu sebenarnya adalah bangunan teoritis yang

abstrak (the abstact theoretical conctruct).10

Dalam pandangannya, van Dijk

menjelaskan bahwa wacana merupakan bagian dari wacana yang berkembang

dalam masyarakat. Oleh karenanya untuk meneliti teks perlu dilakukan

analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal

diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Konteks sosial ini

dihubungkan dengan pengetahuan dan literatur yang berkembang pada

khalayak atas suatu wacana. Analisis sosial berkaitan dengan hal-hal yang

mempengaruhi pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti

latar, situasi, peristiwa, dan kondisi sosial yang sedang terjadi saat itu.

Seperti dalam pemberitaan di Merdeka.com ini, untuk mengetahui

bagaimana wacana pemberitaan tentang perseteruan FPI dan Ahok ini adalah

dengan menganalisis bagaimana masyarakat dan media melakukan produksi

dan reproduksi mengenai isu tersebut.

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden ternyata menyisakan kekosongan

pada kursi Gubernur DKI Jakarta. Seperti diketahui sebelumnya bahwa

Jokowi menjabat sebagai Gubernur. Jika nanti Jokowi telah resmi dilantik

sebagai Presiden, maka secara otomatis Wakil Gubernur Basuki Tjahaja

Purnama (Ahok) akan menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur.

Aturan ini telah tertuang dalam Pasal 26 ayat 3 Undang-undang no.12

Tahun 2008. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Wakil kepala

10

Aris Bandara, Analisis Wacana Teori Metode dan Penerapannya pada Wacana Media,

(Jakarta: Kencana, 2013),h.17.

Page 65: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

53

daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila

kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat

melakukan kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus-menerus dalam

masa jabatannya.11

Isu kemungkinan naiknya Ahok sebagai Gubernur cukup memanas karena

menuai pro dan kontra. Unjuk rasa menolak pengangkatan Ahok sebagai

Gubernur akhir-akhir ini kencang disuarakan. Bahkan Organisasi Masyarakat

(Ormas) Front Pembela Islam (FPI) dengan gamblang menolak dan

mengancam akan melakukan demonstrasi. Selain itu terdapat ormas lain

seperti Forum Betawi Rempug (FBR), dan beberapa komunitas Betawi yang

ramai-ramai menolak pelantikan Ahok sebagai Gubernur. Mereka menilai

bahwa sosok Ahok terlalu keras dan tidak merepresentasikan mayoritas warga

Jakarta.

Aksi demo yang dilakukan oleh FPI terhadap Ahok terpublikasi oleh

media massa. Media massa memiliki peranan penting dalam

menyebarluaskan isu-isu yang sedang berkembang. Beberapa hari belakangan

isu terkait FPI versus Ahok menjadi konsumsi publik setiap harinya. Setiap

media mempunyai cara pandang tersendiri dalam mengkonstruksi sebuah

peristiwa, sehingga reaksi atas berita yang dikonsumsi oleh khalayak

menimbulkan persepsi yang berbeda.

Dalam sistem negara Indonesia yang demokratis, tentu kekhawatiran

dipimpin oleh seorang non muslim kurang beralasan, karena kekuasaan

Pemerintah Daerah tidak mutlak dan tidak absolut. Sehingga penolakan FPI

11

www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_%202008.pdf diakses pada 7 Oktober

2014, pukul 02.00 WIB

Page 66: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

54

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi tidak

beralasan. Karena dalam UU No. 12 Tahun 2008 tentang pemerintah Daerah,

telah diatur bahwa seorang wakil gubernur akan otomatis menjadi gubernur

jika gubernur sebelumnya berhalangan seperti mengundurkan diri atau tetap

(meninggal).

Menurut Efendi Ari Wibowo, reporter Merdeka.com yang menulis isu

tersebut, isu SARA adalah alasan utama FPI menolak Ahok. Efendi menilai

ada keterserabutan sejarah (ahistorys)/ lupa akan sejarahnya dari masyarakat

Indonesia.

“Di Jakarta sendiri orang yang bukan islam kemudian dan bukan betawi,

sudah pernah ada yang menjadi pemimpin Jakarta, Henk Ngantung

misalnya, dia seorang Kristen yang menjabat sebagai Gubernur DKI

Jakarta. Lalu kenapa dengan Ahok? Isu yang ditarik kan dia bukan

muslim, lalu apa masalahnya? Bagi saya masalahnya adalah Ahok mampu

tidak kemudian mensejahterakan masyarakat Jakarta, pertanyaannya kan

gitu. Jika tidak mampu ya silahkan di kritisi, tapi sekarang persoalannya

sudah mengarah ke SARA, itu menjadi tidak mencerdaskan masyarakat.”12

Meskipun penolakan Ahok sebagai gubernur terus disuarakan oleh

massa FPI dan Ormas lainnya, tetapi sesuai hukum yang telah ditetapkan

pada akhirnya nanti Ahok tetap akan menjadi Gubernur DKI sesaat setelah

Jokowi ditetapkan sebagai Presiden terpilih. Sebagai negara hukum yang

demokratis, hal ini sudah tidak bisa diganggu gugat.

Sebagai media online yang mudah diakses oleh masyarakat,

Merdeka.com tentu ingin memberikan pesan tersendiri terhadap pembacanya.

Terkait isu tersebut, terdapat pesan bahwa siapapun boleh menyatakan

pendapat di muka umum asal tidak menyalahi aturan. Mengenai pemimpin

12

Wawancara Pribadi, Efendi Ari Wibowo, Reporter Merdeka.com, Selasa 28 Oktober

2014

Page 67: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

55

non muslim, tidak menjadi masalah karena negara ini berlandaskan pada

pancasila.

Wacana yang dibangun oleh Merdeka.com memberikan perspektif

tersendiri terhadap isu diatas. Melalui berita-berita yang disajikan, konstruksi

wacana berkembang pada kognisi masyarakat memberikan penilaian yang

dibaca oleh pembacanya. Dengan demikian isu-isu nasional dipengaruhi oleh

aktifitas Merdeka.com dalam mendokumentasikan setiap peristiwa dengan

kesubjektifannya.

B. Analisis Berita II

1. Analisis Level Teks

Analisis Berita 2: “Ricuh demo Ahok, FPI pukuli wanita pengendara

sepeda motor” Rabu, 24 September 2014.

a. Tematik

Tema yang terkandung pada berita yang kedua adalah demo menolak

Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang disuarakan FPI berujung ricuh dan

berubah menjadi anarkis. Massa FPI memukuli wanita pengendara motor

yang tengah melintas disekitar lokasi demo. Sama halnya dengan berita

sebelumnya, dalam berita kali ini, peneliti menemukan bahwa setiap paragraf

mengandung inti berita dan memberikan ringkasan kejadian. Namun di

beberapa paragraf terdapat kalimat yang tidak mencapai topik/tema, bahkan

cenderung memiliki inti topik yang sama. Secara keseluruhan, setiap paragraf

yang dituliskan saling berkaitan satu sama lain, sehingga memunculkan satu

gagasan inti atau tema dari berita tersebut.

Page 68: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

56

b. Segi Skematik

Judul berita ini adalah “Ricuh demo Ahok, FPI pukuli wanita pengendara

sepeda motor.” Berita ini didahului oleh aksi massa FPI yang tengah

berdemonstrasi yang semula berjalan damai, mendadak ricuh. Keributan

dipicu oleh seorang pengendara motor yang melintas ditengah masa yang

sedang melakukan orasi (baris 1-4).

Selanjutnya dalam berita tersebut dituliskan bahwa massa FPI yang

sedang berorasi kemudian mendekat kearah seorang pengendara motor yang

merupakan seorang wanita (baris 5-7). Tidak hanya itu, kemudian penulis

menggambarkan bahwa massa FPI lantas mengepung wanita pengendara

motor tersebut, kemudian memukulinya dengan menggunakan bambu.

Meskipun dikepung massa, namun wanita pengendara motor tersebut berhasil

melarikan diri dari amukan massa yang tengah dilanda emosi tersebut (baris

11-13).

Inti dari berita ini terletak di awal berita, terdapat pada kalimat:

“Front Pembela Islam (FPI) mendadak ricuh di tengah-tengah demonstrasi

menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

menjadi Gubernur. Keributan terjadi ketika seorang pengendara motor

melintas di tengah-tengah massa.”

Bagian ini menyampaikan pokok utama dari berita tersebut. Yaitu

kericuhan yang terjadi saat demonstrasi tengah berlangsung. Massa FPI

tersulut emosi saat seorang wanita pengendara motor melintas disekitar lokasi

demo, sehingga memicu keributan.

Berita ini ditutup dengan menggambarkan tindakan dari aparat

kepolisian yang langsung turun untuk meredakan ketegangan tersebut. Hal ini

Page 69: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

57

dilakukan polisi untuk menghindari timbulnya kericuhan yang lebih parah

dari massa demo FPI (baris 14-15).

Dari alur berita tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penulis ingin

memberitahukan kepada pembaca bahwa FPI telah melanggar hukum karena

melakukan aksi demo secara anarkis. Bahkan seorang pengendara sepeda

motor tidak luput dari amukan massa FPI.

c. Segi Semantik

Makna yang dimaksud dalam berita ini adalah perilaku anarkis yang

diperlihatkan oleh massa FPI dengan memukuli wanita pengendara sepeda

motor yang tengah melintas.

1) Latar

Latar dalam pemberitaan ini adalah kehadiran wanita pengendara

motor yang melintas ditengah kerumunan demonstran FPI. Hal ini terdapat

pada baris 4 paragraf 1, yaitu pada kalimat: “Front Pembela Islam (FPI)

mendadak ricuh di tengah-tengah demonstrasi menolak Wakil Gubernur

DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur.

Keributan terjadi ketika seorang pengendara motor melintas di tengah-

tengah massa.”

Pada bagian ini, latar yang ingin ditampilkan wartawan pada

pemberitaan ini adalah ingin memberitahukan kehadiran wanita

pengendara motor yang melintas ditengah kerumunan demonstran FPI. Hal

ini yang kemudian memicu keributan.

Page 70: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

58

2) Detil

Bagian detil yang hendak disampaikan wartawan dalam pemberitaan

ini terlihat pada baris 7 paragraf 2, yang terdapat pada kalimat: “massa

yang tengah berkumpul mendengarkan orasi tiba-tiba merangsek

mendekati seorang pengendara motor. Tak hanya itu, mereka lantas

memukuli wanita yang mengendarai kendaraan roda dua tersebut dengan

menggunakan bambu.”

Pada bagian tersebut wartawan berusaha menguraikan kronologi

kejadian saat massa FPI melakukan penyerangan terhadap wanita

pengendara sepeda motor. Hal ini terjadi ketika massa FPI melakukan

orasi menolak pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

3) Maksud

Maksud yang terkandung dalam berita ini terdapat pada teks yang

memaparkan kericuhan yang terjadi saat demo FPI tengah berlangsung.

Hal ini dapat dilihat di baris 11 paragraf 3, yaitu pada kalimat: “Meski

dikepung massa, namun wanita yang mengendarai Kawasaki Ninja warna

hijau tersebut berhasil tancap gas dan menjauhi amukan orang-orang

disekitarnya. Beberapa pria berpakaian serba putih berupaya mengejar,

namun tidak berhasil.”

Dalam teks tersebut, peneliti berpendapat bahwa penulis ingin

menggambarkan demo anarkis yang dilakukan oleh FPI. Hal ini amat

sangat disayangkan, karena bisa membahayakan pengguna jalan yang

tengah melintas disekitar lokasi kejadian juga masyarakat sekitar.

Page 71: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

59

d. Segi Sintaksis

1) Bentuk Kalimat

Bentuk Kalimat dalam berita ini ialah bentuk kalimat deduktif. Bentuk

kalimat deduktif merupakan bentuk penulisan kalimat di mana inti kalimat

ditempatkan di bagian awal, kemudian disusul dengan keterangan

tambahan. Seperti berita yang berjudul “Ricuh demo Ahok, FPI pukuli

wanita pengendara sepeda motor,” penulis menggunakan bentuk kalimat

deduktif didalamnya.

2) Koherensi

Koherensi antar kata atau kalimat yang digunakan cukup baik.

Koherensi yang digunakan baik antar kata, kalimat, maupun paragraf

menunjukan hubungan yang saling terkait satu sama lainnya.

Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita ini terdapat pada baris

ke 3 dalam paragraf 1, yaitu: “Keributan terjadi ketika seorang

pengendara motor melintas di tengah-tengah massa.”

Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan waktu

yaitu “ketika.” Proposisi “Keributan” dan “seorang pengendara motor

melintas di tengah-tengah massa,” adalah dua hal yang berlainan. Tetapi,

dengan menggunakan kata hubung “ketika” dua hal tersebut menjadi

tampak koheren.

Page 72: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

60

3) Kata Ganti

Kata ganti yang ditemukan pada teks berita ini adalah pada kalimat:

a) “Tak hanya itu, mereka lantas memukul wanita yang mengendarai

kendaraan roda dua tersebut dengan menggunakan bambu. (baris

7 paragraf 2).” Pada kalimat tersebut menggunakan kata ganti

“Mereka.”

b) “Beberapa pria berpakaian serba putih berupaya mengejar,

namun tidak berhasil (baris 12 paragraf 3).” Pada kalimat tersebut

menggunakan kata ganti “Pria.”

e. Segi Stilistik

1) Leksikon

Elemen Leksikon atau pemilihan kata dalam berita ini dapat dilihat

pada baris ke 11 dalam paragraf 3 terdapat kata amukan, yang berkalimat:

“meski dikepung massa, namun wanita yang mengendarai Kawasaki Ninja

warna hijau tersebut berhasil tancap gas dan menjauhi amukan orang-

orang disekitarnya.”

f. Segi Retoris

1) Grafis

Pada teks berita yang menceritakan tentang pemukulan terhadap

wanita pengendara sepeda motor yang dilakukan oleh massa FPI,

digambarkan dengan foto oleh wartawan. Dalam foto tersebut terlihat

massa FPI tengah mengepung salah seorang wanita pengendara motor.

Berikut adalah fotonya:

Page 73: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 74: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

62

Superstruktur Skematik - Berita ini didahului oleh aksi massa

FPI yang tengah berdemonstrasi

yang semula berjalan damai,

mendadak ricuh. Keributan dipicu

oleh seorang pengendara motor yang

melintas ditengah masa yang sedang

melakukan orasi (baris 1-4).

- Pada pertengahan tulisan diceritakan

mengenai massa FPI yang sedang

berorasi kemudian mendekat kearah

seorang pengendara motor yang

merupakan seorang wanita (baris 5-

7). Tidak hanya itu, kemudian penulis

menggambarkan bahwa massa FPI

lantas mengepung wanita pengendara

motor tersebut, kemudian memukuli

nya dengan menggunakan bambu.

Meskipun dikempung massa, namun

wanita pengendara motor tersebut

berhasil melarikan diri dari amukan

massa yang tengah dilanda emosi

tersebut (baris 11-13).

- Ditutup dengan penggambaran dari

tindakan aparat kepolisian yang

langsung turun untuk meredakan

ketegangan tersebut. Hal ini

dilakukan polisi untuk menghindari

timbulnya kericuhan yang lebih parah

dari massa demo FPI (baris 14-15).

Struktur Mikro Latar - Terletak pada baris pertama dalam

paragraf pertama, yang isinya

menceritakan tentang seorang wanita

pengendara motor yang melintas

ditengah kerumunan demonstran FPI.

Hal ini terdapat pada baris 4 paragraf

1, yaitu pada kalimat:

“Front Pembela Islam (FPI)

mendadak ricuh di tengah-tengah

demonstrasi menolak Wakil Gubernur

DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

(Ahok) menjadi Gubernur. Keributan

terjadi ketika seorang pengendara

motor melintas di tengah-tengah

massa.”

Detil - Bagian detil berita ini terlihat pada

baris 7 paragraf 2, yang terdapat pada

kalimat:

“massa yang tengah berkumpul

Page 75: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

63

mendengarkan orasi tiba-tiba

merangsek mendekati seorang

pengendara motor. Tak hanya itu,

mereka lantas memukuli wanita yang

mengendarai kendaraan roda dua

tersebut dengan menggunakan

bambu.”

Maksud - Maksud yang terkandung dalam

berita ini terdapat pada teks yang

memaparkan kericuhan yang terjadi

saat demo FPI berlangsung. Hal ini

dapat dilihat di baris 11 paragraf 3,

yaitu pada kalimat: “Meski dikepung

massa, namun wanita yang

mengendarai Kawasaki Ninja warna

hijau tersebut berhasil tancap gas

dan menjauhi amukan orang-orang

disekitarnya. Beberapa pria

berpakaian serba putih berupaya

mengejar, namun tidak berhasil

Bentuk Kalimat - Bentuk Kalimat dalam berita ini ialah

bentuk kalimat deduktif. Bentuk

kalimat deduktif merupakan bentuk

penulisan kalimat di mana inti

kalimat ditempatkan di bagian awal,

kemudian disusul dengan keterangan

tambahan.

Koherensi - Bentuk koherensi yang terkandung

dalam berita ini terdapat pada baris ke

3 dalam paragraf 1, yaitu: “Keributan

terjadi ketika seorang pengendara

motor melintas di tengah-tengah

massa.”

Kata Ganti - Kata “mereka” pada baris ke 7.

- Kata “pria” pada baris 12.

Leksikon - Kata “amukan” pada baris 11.

Grafis - Ditunjukkan dengan sebuah foto yang

menggambarkan seorang wanita

pengendara sepeda motor yang tengah

dikepung oleh massa FPI.

Metafora - Metafora atau kata kiasan dalam

berita ini terdapat pada baris ke 11

dalam paragraf 3, yaitu “tancap gas.”

Page 76: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

64

2. Analisis Level Kognisi Sosial

Dalam pemberitaan demo penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok

sebagai Gubernur, penulis berusaha memberitahukan kepada pembaca bahwa

setiap warga negara berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

Namun jika aksi tersebut dilakukan dengan anarkis dan melanggar hukum,

maka demo tersebut menjadi sebuah tindakan yang tidak terpuji. Apalagi jika

sampai membahayakan pengguna jalan dan warga disekitar lokasi.

Disinggung mengenai kognisi penulis, yakni seberapa jauh penulis

mengetahui segala hal mengenai isu ini. Dalam kasus FPI dan Ahok, kognisi

penulis dinilai cukup menguasai isu tersebut. Apalagi masalah yang

diungkapkan dalam peristiwa ini cukup serius. Hal ini terlihat dari penulis

yang tidak hanya menceritakan fakta tentang demonstrasi yang dilakukan

oleh FPI dari satu sisi, tetapi juga dari berbagai sisi lainnya seperti kondisi

demo yang berubah anarkis, adanya pengguna jalan yang menjadi korban

amukan massa FPI, juga pengendalian situasi dari aparat Kepolisian.

Pemberitaan Merdeka.com terhadap isu ini dipengaruhi oleh rekam jejak

FPI selama ini yang dikenal anarkis dan negatif. Kuat dugaan bahwa kasus ini

dipengaruhi oleh kepentingan politik yang ditunggangi oleh seseorang. Hal

ini juga yang melatarbelakangi pembentukan teks berita terkait isu FPI dan

Ahok.

“Untuk saya, persoalan Ahok ini adalah persoalan politik bukan persoalan

like, dislike artinya suka tidak suka masyarakat juga, ada persoalan politik

didalamnya. Karena kemarin waktu demo yang ricuh itu ternyata saya

waktu itu ngeposnya di Polda Metro Jaya. Berdasarkan hasil

penyelidikannya ternyata hampir semua orang-orang yang ditangkap

pengikut aksi massa itu ternyata dia dari luar Jakarta, artinya kan setelah

ditarik, diduga ini kan didatangkan, diduga ini masa bayaran, seperti itu.

Page 77: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

65

Artinya ada dalang atau otak dibalik aksi itu. Artinya kalo ada otak dibalik

itu kan ini ada kepentingan yang berseberangan, atau kepentingan yang

kemudian saling berbenturan. Ini kan soal politik berarti, bukan hanya soal

suka tidak suka, lagi-lagi kan seperti itu.”13

Kesimpulannya penulis berusaha memberitahukan bahwa apa yang

dilakukan oleh FPI itu tidak sesuai dengan dasar negara. Penolakan FPI

terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak

mempunyai alasan yang jelas. Jika alasannya hanya karena Ahok bukan dari

kalangan muslim, maka hal itu bisa memicu perpecahan didalam masyarakat.

Penulis pun memberitahukan bahwa aksi demo yang dilakukan FPI telah

menyalahi aturan dan melanggar hukum. Hal ini sangat tidak mencerminkan

perilaku dari sebuah organisasi masyarakat yang bercorak muslim. Melalui

teks berita, penulis menyampaikan dukungannya terhadap pengangkatan

Ahok sebagai Gubernur. Siapapun yang memimpin, dan berlatar agama

apapun, asalkan mampu mensejaherakan rakyat, dia layak menjadi seorang

pemimpin.

3. Analisis Level Konteks Sosial

Seperti dalam pemberitaan di Merdeka.com ini, untuk mengetahui

bagaimana wacana pemberitaan tentang perseteruan FPI dan Ahok ini adalah

dengan menganalisis bagaimana masyarakat dan media melakukan produksi

dan reproduksi mengenai isu tersebut.

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden ternyata menyisakan kekosongan

pada kursi Gubernur DKI Jakarta. Seperti diketahui sebelumnya bahwa

13

Wawancara Pribadi, Efendi Ari Wibowo, Reporter Merdeka.com, Selasa 28 Oktober

2014

Page 78: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

66

Jokowi menjabat sebagai Gubernur. Jika nanti Jokowi telah resmi dilantik

sebagai Presiden, maka secara otomatis Wakil Gubernur Basuki Tjahaja

Purnama (Ahok) akan menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur.

Aturan ini telah tertuang dalam Pasal 26 ayat 3 Undang-undang no.12

Tahun 2008. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Wakil kepala

daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila

kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat

melakukan kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus-menerus dalam

masa jabatannya.14

Isu kemungkinan naiknya Ahok sebagai Gubernur cukup memanas

karena menuai pro dan kontra. Unjuk rasa menolak pengangkatan Ahok

sebagai Gubernur akhir-akhir ini kencang disuarakan. Diantara beberapa

ormas yang menolak Ahok, FPI merupakan organisasi yang paling rajin

menyuarakan penolakan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penolakan

tersebut didasarkan atas alasan perbedaan keyakinan, dalam hal ini adalah

agama. Alasan ini bisa dikategorikan menyinggung SARA (Suku, Agama,

dan Ras) yang sangat sensitif dan berpotensi memecah belah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

FPI sendiri merupakan organisasi masyarakat yang bercorak keislaman.

Posisi FPI menjadi semacam Pressure Group di Indonesia, untuk mendorong

berbagai unsur pengelola negara agar berperan aktif dalam memperbaiki dan

mencegah kerusakan moral dan akidah umat Islam, serta berinisiatif

membangun suatu tatanan sosial, poitik dan hukum yang sejalan dengan nilai-

14

www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_%202008.pdf diakses pada 7 Oktober

2014, pukul 02.00 WIB

Page 79: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

67

nilai syariat Islam. Namun sayangnya kini FPI merupakan ormas yang

terlarang atau ilegal di Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa Front

Pembela Islam (FPI) sebagai sebuah organisasi masyarakat yang ilegal dan

terlarang di Jakarta. Dinyatakannya FPI sebagai organisasi illegal karena

ormas pimpinan Habib Riziq Shihab ini tidak terdaftar dalam administrasi

Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Hal ini bisa berdampak pada pemberian

sanksi terhadap segala sesuatu yang dilakukan kelompok tersebut. Sanksi

tersebut diberikan oleh Pemprov DKI. Meski begitu, secara nasional FPI

merupakan organisasi legal yang sudah terdaftar di Kemendagri.15

Oleh

karena itu penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur

menjadi sangat tidak beralasan dan kegiatannya bersifat ilegal.

Penolakan Ahok ini menjadi menarik karena sesuai aturan dalam UU

Nomor 12 Tahun 2008 tentang pemerintah Daerah, seorang wakil gubernur

akan otomatis menjadi gubernur jika gubernur sebelumnya berhalangan

seperti mengundurkan diri atau tetap (meninggal).

“Artinya, penolakan yang dilakukan oleh FPI tak berdasar sehingga

menjadi menarik. Apakah bisa Ahok ditolak menjadi gubernur sedangkan

UU mengatur tentang pengangkatan”.16

Penolakan yang dilakukan FPI terhadap Ahok tidak mempunyai alasan

yang kuat, bahkan terindikasi adanya muatan politik didalamnya. Pasalnya

banyak anggota FPI yang didatangkan dari luar daerah untuk meramaikan

aksi demo tersebut. Apa yang dilakukan FPI juga telah menyalahi aturan

15

http://www.islampos.com/kemendagri-nyatakan-fpi-terlarang-di-jakarta-147574/ 16

Wawancara Pribadi via Email, Muhammad Hasits, Redaktur Politik Merdeka.com,

Senin 27 Oktober 2014

Page 80: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

68

karena berdemo dengan anarkis. Meski penolakan begitu kencang disuarakan,

Ahok akan tetap dilantik sebagai Gubernur sesuai dengan UU yang telah

diatur.

Sebagai media online yang mudah diakses oleh masyarakat,

Merdeka.com tentu ingin memberikan pesan tersendiri terhadap pembacanya.

Terkait isu tersebut, terdapat pesan bahwa siapapun boleh menyatakan

pendapat di muka umum asal tidak menyalahi aturan. Mengenai pemimpin

non muslim, tidak menjadi masalah karena negara ini berlandaskan pada

pancasila. Wacana yang dibangun oleh Merdeka.com memberikan perspektif

tersendiri terhadap isu diatas. Dengan demikian, Merdeka.com mencoba

mengungkapkan permasalahan dan mendokumentasikan setiap peristiwa

seobjektif mungkin.

Page 81: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data yang telah diuraikan oleh peneliti pada

bab-bab sebelumnya, maka pada bab penutup ini peneliti dapat menarik

kesimpulan dari rumusan masalah yang ditulis pada bab pertama. Kesimpulan

analisis wacana pada pemberitaan mengenai demo penolakan FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, adalah sebagai berikut:

1. Struktur Teks

a. Teks ini mampu memaparkan dari segi semantik atau makna yang

ditekankan, seperti pendeskripsian latar, detil, dan maksud secara

keseluruhan teks dengan cukup baik.

b. Dalam pemilihan kata atau leksikon, penulis menggunakan kata-kata

yang menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Seperti penggunaan kata

aksi penolakan, amukan, dan berserakan.

c. Dari keseluruhan struktur teks yang memberitakan mengenai demo

penolakan FPI terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI

Jakarta, struktur teks yang penulis bangun menunjukkan bahwa FPI

seharusnya tidak melakukan demo yang anarkis. Disamping itu apa

yang dilakukan FPI tidak berdasar, karena pengangkatan gubernur

sudah diatur dalam Undang-Undang. Penekanan tersebut dapat terlihat

dari skema dan proporsi pemberitaan yang ditampilkan dalam teks

tersebut.

Page 82: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

70

2. Level Kognisi Sosial

Dilihat dari kognisi sosial, penulis dan redaktur menempatkan

posisi dirinya mendukung pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI

Jakarta yang menggantikan Joko Widodo karena terpilih menjadi Presiden

RI. Tidak masalah jika Jakarta dipimpin oleh orang yang berlatar belakang

non muslim, karena Indonesia berdasarkan pancasila. Konteks disini

bukan membicarakan persoalan muslim dan non muslim, tetapi bagaimana

sosok pemimpin itu bisa membenahi berbagai persoalan yang ada di

Jakarta.

FPI sebagai ormas Islam yang menjunjung tinggi syariat Islam,

harusnya mereka bisa mengejawantahkan nilai-nilai Islam, bukan malah

berbanding terbalik dari syariat Islam. Tidak harus orang Islam yang jadi

pemimpin, konteksnya disini bukan kemudian meng-Islamkan Indonesia,

tapi meng-Indonesiakan Islam. Artinya Islam itu agama yang masuk ke

Indonesia, otomatis harus mengikuti segala adat istiadat di Indonesia yang

menjunjung tinggi asas pancasila, bukan karena Indonesia mayoritas

muslim lantas mengikuti adat istiadat Islam seperti di Arab Saudi dan

negara Islam lainnya.

3. Level Konteks Sosial

Pada level konteks sosial, kondisi masyarakat Indonesia masih

cukup sensitif dengan isu SARA. Isu ini cukup mendapat perhatian dari

masyarakat Indonesia. Penolakan yang dilakukan FPI terhadap Ahok tidak

mempunyai alasan yang kuat, bahkan terindikasi adanya muatan politik

didalamnya. Pasalnya banyak anggota FPI yang didatangkan dari luar

Page 83: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

71

daerah untuk meramaikan aksi demo tersebut. Apa yang dilakukan FPI

juga telah menyalahi aturan karena berdemo dengan anarkis. Meski

penolakan begitu kencang disuarakan, Ahok akan tetap dilantik sebagai

Gubernur sesuai dengan UU yang telah diatur.

Merdeka.com yang diakui oleh redaktur politiknya selalu

mendukung dan memegang teguh pancasila dan undang-undang sebagai

landasan negara. Selain itu Merdeka.com dengan dominasi kekuasaannya

sebagai media massa, membuka ruang bagi terkonstruksinya pandangan

masyarakat agar setuju dengan pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI

Jakarta dan menolak tindakan FPI yang anarkis. Dari hal tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa Merdeka.com memaknai Bhineka Tunggal Ika

dalam setiap pemberitaannya, khususnya dalam isu tersebut.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai demo penolakan FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, peneliti memiliki beberapa

saran sebagai berikut:

1. Merdeka.com sebagai media online harus tetap kritis dan objektif dalam

pemberitaannya, agar bisa terus menjadi media yang memberikan

pencerahan dan pengetahuan bagi masyarakat. Sehingga suatu

permasalahan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Selain itu Merdeka.com harus tetap menjaga keberimbangan setiap berita

atau cover both side sesuai dengan etika jurnalistik sehingga masyarakat

bisa menanggapinya dengan baik.

Page 84: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

72

2. Bagi masyarakat luas, harus lebih bijak dalam memahami isu yang

dikonstruksi oleh media agar tidak mudah terpancing dengan isu SARA

yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sehingga

persatuan dan kesatuan Indonesia dapat selalu terjaga dengan baik dan

damai.

Page 85: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Bandara, Aris. Analisis Wacana Teori Metode dan Penerapannya Pada

Wacana Media. Jakarta: Kencana, 2013

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007

Darma, Yoce Aliah. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya, 2009

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LkiS, 2001

Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa, 1993

Maleong, J. Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006

Mujani, Saiful dkk. Kuasa Rakyat: Analisis Tentang Perilaku Memilih Dalam

Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru.

Jakarta: Mizan, 2011

Mulyana, Deddy. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-

prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005

Oetomo, Dede. Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana. Yogyakarta:

Kansius, 1993

Salim, Peter. Dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:

Modern English Press, 2002

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001

Sudjiman, Panuti. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pustaka Utama Grifiti,

1993

Page 86: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

B. Sumber Internet

www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_%202008.pdf diakses pada 7

Oktober 2014, pukul 02.00 WIB

http://www.merdeka.com/peristiwa/fpi-tolak-ahok-jadi-gubernur-karena-

bukan-islam-bacotnya-busuk.html diakses pada 7 Oktober 2014, pukul

02.30 WIB

www.merdeka.com diakses pada Minggu 26 Oktober 2014, pukul 02.00.WIB

http://www.islampos.com/kemendagri-nyatakan-fpi-terlarang-di-jakarta-

147574/

Page 87: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

Wacana Penolakan Front Pembela Islam Terhadap Pengangkatan Ahok

Sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com

Nama : Fajar Yugaswara

Nim : 1110051100064

Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Narasumber : Muhammad Hasits

Jabatan : Editor/Redaktur Politik

Tanggal : 27 Oktober 2014 (Via Email)

Draft Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah Merdeka.com sampai saat ini?

Tentang sejarah merdeka.com bisa dicek di link berikut ini:

http://www.merdeka.com/company/tentang-kami.html

2. Apa visi dan misi dari Merdeka.com?

Bisa dicek di link ini: http://www.merdeka.com/company/tentang-kami.html

3. Bagaimana pemilihan kata, bahasa, judul dan wacana pada setiap penulisan berita?

Apakah ada ciri khas yang membedakan Merdeka.com dengan media online lain?

Setiap berita yang ditampilkan oleh merdeka.com selalu sesuai dengan kode etik

jurnalistik. Kaidah bahasa yang digunakan menggunakan Bahasa Indonesia yang

benar dengan merujuk kamus bahasa Indonesia.

Soal judul dalam berita disesuaikan dengan berita itu sendiri.

4. Bagaimana alur berita yang ada di Merdeka.com (Mulai dari pencarian berita,

pemilihan berita, dan pembuatan berita) ?

Ini adalah tugas utama seorang reporter dalam mencari berita di lapangan. Reporter

bertugas menghimpun data atau info sebanyak-banyaknya di lapangan. Kemudian

tugas editor mengedit dan menentukan data dan info yang didapat oleh reporter itu

layak dinaikkan menjadi berita atau tidak.

Setiap berita sudah melewat editing oleh seorang editor sebelum dipublis ke publik.

5. Bagaimana proses produksi/pembuatan berita yang ada di Merdeka.com (Pra, Proses,

Pasca Produksi) ?

Di media online itu simpel, tidak seperti di koran. Setelah berita sudah jadi atu sudah

melalaui proses editing oleh editor, berita itu kemudian dinaikkan ke tools yang

sudang disiapkan oleh tim IT.

Page 88: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

6. Strategi apa yang diterapkan Merdeka.com dalam menjaga keobjektifan setiap berita

yang dibuat?

Ya mengabarkan apa adanya, tanpa ada yang dikurangi. Paling utama adalah cover

both side.

7. Ideologi seperti apa yang dijadikan rujukan Merdeka.com dalam menulis berita?

Tak ada ideologi.

8. Bagaimana Rutinitas media yang terjadi di Merdeka.com setiap harinya

(misal:editing, rapat redaksi, deadline, dan waktu terbitnya) ?

Sudah dijawab di atas. Prosesnya dari reporter, lalu editor kemudian dipublish, itu aja

simpel.

9. Adakah pengaruh/tekanan dari pihak luar dalam setiap penulisan dan penentuan

berita? (misalnya dari pemerintah, partai politik, pemasang iklan, pembaca, teknologi,

kondisi ekonomi, dan sebagainya)?

Tidak ada

10. Adakah pengaruh/tekanan dari pihak dalam untuk setiap penulisan dan penentuan

berita? (misalnya dari pemimpin redaksi, dan sebagainya)?

Tidak ada

11. Bagaimana tanggapan anda terkait isu penolakan yang dilakukan oleh FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta?

Ini isu menarik yang perlu diangkat oleh media. Isu ini menjadi sensitif karena Ahok

bukan non muslim.

12. Sejauh mana pengetahuan dan pemahaman para wartawan yang menuliskan isu

penolakan Ahok sebagai Gubernur tersebut? Dan apa latar belakang wartawan yang

menulis berita tersebut?

Penolakan Ahok ini menjadi menarik karena sesuai aturan dalam UU Nomor 12

Tahun 2008 tentang pemerintah Daerah, seorang wakil gubernur akan otomatis menjadi

gubernur jika gubernur sebelumnya berhalangan seperti mengundurkan diri atau tetap

(meninggal).

Artinya, penolakan yang dilakukan oleh FPI tak berdasar sehingga menjadi menarik. Apakah

bisa Ahok ditolak menjadi gubernur sedangkan UU mengatur tentang pengangkatan.

Page 89: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

13. Bagaimana dengan pemilihan narasumber terkait isu diatas, apakah berimbang

(coverbothside)? Adakah kriteria khusus dalam pemilihan narasumber?

Pasti, narasumber yang dipilih yang terkait isu di atas. Contohnya adalah Ahok

sendiri, anggota FPI dan kepolisian.

14. Sosok Ahok sendiri dimata anda seperti apa?

Wartawan tak bisa menilai, wartawan hanya mengabarkan.

15. Pandangan anda terhadap FPI seperti apa?

Sama jawaban saya dengan pertanyaan nomor 14

16. Bagaimana tanggapan anda tentang pemimpin non muslim?

Asal tidak menyalahi UU, ya tidak masalah. Karena ini negara yang menganut sistem

demokrasi dan berjalan sesuai dengan undang-undang.

17. Setujukah anda jika Jakarta dipimpin oleh sosok yang berlatarbelakang non muslim?

Saya ga bisa jawab

18. Adakah penekanan tertentu yang mengarahkan pembaca pada suatu kesimpulan?

Wartawan dalam menulis tidak boleh mengarahkan pembaca, harus diberitakan apa

adanya.

19. Apa yang ingin dihadirkan Merdeka.com dari pemberitaan tersebut?

Kurang paham dengan pertanyaannya.

20. Nilai dan pesan moral apa yang disajikan dalam berita tersebut?

Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh FPI menentang Ahok tidak boleh anarkis.

Menyampaikan pendapat boleh, asalkan tidak memaksakan.

Negara ini ada aturan, tidak bisa memaksakan untuk kepentingan salah satu golongan.

Narasumber

Muhammad Hasits

Page 90: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

Wacana Penolakan Front Pembela Islam Terhadap Pengangkatan Ahok

Sebagai Gubernur DKI Jakarta di Merdeka.com

Nama : Fajar Yugaswara

Nim : 1110051100064

Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Narasumber : Efendi Ari Wibowo

Jabatan : Wartawan/Reporter

Tanggal : 28 Oktober 2014

1. Bagaimana sejarah Merdeka.com sampai saat ini?

Ya kalo ditanya secara detail mungkin saya ini yah apa namanya, karena saya bukan

pendiri jadi saya kurang tau secara detail, tapi Merdeka.com sampai hari ini sudah berusia

2 tahun lebih. Kemarin Agustus tanggal 17 itu kita berulang tahun. Nah nanti secara

lengkap mas nya bisa langsung saja mengunjungi situs kami di www.merdeka.com itu ada

di profilnya, seperti itu.

2. Bagaimana pemilihan kata, bahasa, judul dan wacana pada setiap penulisan berita?

Apakah ada ciri khas yang membedakan Merdeka.com dengan media online lain?

Untuk judul itu kita mengambil kalo karakter itu tidak boleh lebih dari 65 karakter,

secara kata ya, jadi seperti itu. Jadi kan kalo temen-temen ngedit di dalem itu kan pake

note kan jadi tau berapa karakter untuk judul tidak boleh lebih dari itu. Untuk kemudian

apa namanya isi sendiri karena kita berita online minimal itu ada lima paragraf, kita

usahakan, kecuali apa namanya ini ya apa namanya berita-berita tertentu yang kadang

quote nya dari narsum itu hanya sedikit. Misalnya kadang Jokowi kan waktu kita doorstop

ngomongnya cuma sedikit, itu.. apa.. atau apalah nah itu kan kita harus kemudian

menambahkannya kadang biasanya dengan background kita ngambil berita yang

sebelumnya ditambah dibawahnya, tapi ya minimal lima paragraf itu sudah layaklah

untuk kemudian naik.

Untuk framing kadang ini apa namanya dari redaktur di kantor, tim redaksi itu pagi

itu biasa nya dia temen-temen yang reporter dilapangan, pagi temen-temen yang di redaksi

yang disini yang masuk itu nitip isu yang sudah mereka godok sendiri disini yang

kemudian oh narasumber ini nanti coba tanyakan terkait isu ini. Nah sorenya, sorenya

kemudian dari sekian isu tadi itu kalo kita istilahnya packaging, nanti temen-temen kalo

tau ada misalnya sembilan apa.. lima orang ter apa.. sindiran-sindiran terhadap kabinet

Jokowi nah itu istilahnya rangkuman dari sekian berita yang sehari ini yang akan

ditampilkan besok paginya karena kan apa media online itu kan cepat, karena cepat kita

perlu kemudian mengunggah kembali apa namanya ingatan pembaca itu dan hal-hal yang

Page 91: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

unik itukan sayang kalo kemudian hilang di packaging itu kita istilahnya namanya

packaging.

Kemarin tanggal berapa ya, saya lupa tepatnya, Merdeka mendapatkan award sebagai

salah satu media online Independent ya, di Hotel Bidakara. Nah itu kalo menurut juri ya

kita kan kalo saya mau menilai kan saya ga ini kan, kalo menurut juri itu katanya sih

menurut pembaca apa namanya tampilannya menarik pertama, kemudian beritanya tuntas

dan juga apa namanya temen-temen online ini kan yang kita rambah menggunakan sosial

media kan gadget kita, jadi lebih ke hal hal yang istilahnya itu menarik tentu karena kita

news tidak melupakan bahwa unsur-unsur yang penting selain menarik, yang penting itu

juga kita munculkan. Misalnya pembahasan rancangan undang-undang apa... itu belum

tidak terlalu menarik karena share pembaca juga sedikit tapi bahwa itu penting, kita tetap,

bahwa penting dan menarik itu adalah suguhan dari Merdeka.com tidak hanya sekedar

menarik.

3. Bagaimana alur berita yang ada di Merdeka.com (Mulai dari pencarian berita, pemilihan

berita, dan pembuatan berita) ?

Rutinitas pertama rapat redaksi dilakukan setiap hari pukul 17.00. Dalam rapat

redaksi koordinator liputan membagi jadwal masuk untuk redaktur editor dan reporter.

Termasuk membagi jadwal piket untuk pagi, siang dan malam. Kemudian sekaligus

membagi siapa yang akan liputan kemana terhadap reporter. Agenda nya itu bukan hanya

liputan kemana, tetapi apa-apa yang kemudian akan dia liput disana dikirimkan lewat

email paginya ke semua reporter. Nah kemudian teman-teman reporter nanti mengerjakan

di lapangan masing-masing, dikirim ke kantor via email, kemudian dikantor di edit lagi

baru kemudian di naikkan. Kalo di online itu redaktur atau sekelas editor sudah diberi hak

untuk menaikkan berita, bahwa ini layak atau tidak. Untuk rapat-rapatnya itu sore. Sore itu

untuk packaging untuk pagi.

4. Strategi apa yang diterapkan oleh anda dalam menjaga keobjektifan setiap berita yang

dibuat?

Pertama ini yang sebagai saya reporter ya dilapangan. Pertama masuk merdeka saya

diwawancarai oleh redaktur eksekutif yaitu mas Titis Widyatmoko sama koordinator

liputannya cak Anwar Khumaini, dia bilang bahwa di Merdeka kamu boleh nulis apapun,

kamu tidak dibatasi, untuk mengkritik apapun tidak dibatasi karena ada beberapa media

yang tidak perlu saya sebut kalo anda paham saya pikir tau, mereka tidak boleh menulis

hal-hal yang kemudian berhubungan dengan misalnya pemilik media, nah di merdeka

alhamdulilah tidak. Kita bebas mau nulis apapun bebas, mau se-kritis apapun bebas.

Artinya jurnalis dilapangan dia diberi hak untuk kemudian melakukan peliputan sesuai

dengan hal yang a da dilapangan sesuai yang dia ketahui dilapangan, seperti itu.

Page 92: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

Lagi-lagi waktu saya masuk ya awal masuk di merdeka sudah di wanti-wanti kamu

tidak boleh menerima amplop. Kalo misalkan kamu menerima dan tidak bisa menolak

misalnya, karena kadang apa namanya temen-temen itukan, karena kita anak baru kan

misalnya ga enak ga berani menolak langsung, yaudah kita terima tapi dikembalikan lewat

sekertaris tapi kamu harus jelas ini dari siapa yang ngasih dan bagaimana tapi kalo kamu

ketawan menerima akan dikeluarkan dari merdeka.com

5. Ideologi seperti apa yang dijadikan rujukan anda dalam menulis berita?

Kalo menurut saya adalah refleksi pemikiran intelektual, karena merdeka tidak hanya

menyuguhkan berita, artinya berita ucapan, artinya kita doorstop ada ucapan, tidak, tapi

ada berita-berita yang juga itu lahir dari perenungan misalnya kaya kemarin 17 Agustus,

tempat-tempat yang tersingkirkan dari momentum sejarah misalnya kaya apa namanya

misalnya tempat penculikan Soekarno di Rengas Dengklok nah itu kan sampe hampir

dijual lalu pemerintah ga tahu seperti itu ada tematik-tematik tertentu yang kemudian itu

berdasarkan pemikiran berdasarkan diskusi di Redaksi sendiri, seperti itu.

6. Bagaimana Rutinitas media yang terjadi di Merdeka.com setiap harinya (misal:editing,

rapat redaksi, deadline, dan waktu terbitnya) ?

Yaiya tadi pagi yang seperti saya bilang awal itu pertama korlip membagi

penugasannya, kemudian ada tugas piket untuk redaktur dan editor. Tugas harian misalnya

yang masuk pagi siang dan juga malam itu ada piket dua orang redaktur satu sama reporter

satu untuk kemudian menjaga kalo misalnya malem ada sesuatu hal. Rapat redaksi sore

jam 5, karena kita online langsung terbit, setiap jam kita naikin.

7. Adakah pengaruh/tekanan dari pihak luar dalam setiap penulisan dan penentuan berita?

(misalnya dari pemerintah, partai politik, pemasang iklan, pembaca, teknologi, kondisi

ekonomi, dan sebagainya)?

Bahwa kemudian misalnya apa namanya, berita kemudian ada yang kritis, negatif

kemudian faktanya kaya gitu dan membuat narasumber atau orang yang kemudian terkena

efek itu menjadi tersinggung, ada. Kita persilahkan kemarin saya sempet denger itu

keluarga nya kader PKS Tangsel yang kemudian mati bunuh diri lompat dari hotel. Dia

tidak terima, dia ngirim rilis kesini bahwa suami saya tidak meninggal bunuh diri lompat

dari hotel, dia meninggal karena sakit jantung. Oke kita terima karena itu adalah, didalam

temen-temen jurnalis komunikasi tentu adalah hak jawab, kita persilahkan. Kita naikkan

hak jawab dia tapi kita berikan fakta benarnya kemudian reporter ada yang diturunkan ke

Bogor waktu itu nah untuk ngecek di TKP bener engga ini meninggal beneran.

Selama ini saya meliput Pemilu kemaren Pilpres habis Pilpres sampe sekarang belum

ada bentuk-bentuk seperti itu. Alhamdulilah di Jakarta saya pikir hampir semua

narasumber dan masyarakatnya terbuka terhadap pers mereka tahu tugas-tugas pers dan

tidak ada proses-proses untuk kemudian mengganggu atau menghambat tugas-tugas

jurnalistik.

Page 93: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

8. Adakah pengaruh/tekanan dari pihak dalam untuk setiap penulisan dan penentuan berita?

(misalnya dari pemimpin redaksi, dan sebagainya)?

Ya deadline, artinya setiap hari setiap jam setiap detik itu deadline bagi temen-temen

online. Kalo di Merdeka tidak ada seperti itu, cuman tiap jamnya itu deadline. Tidak ada

paksaan yang datang dari pemimpin redaksi atau yang lain. Pemimpin redaksi atau

redaktur biasanya hanya memberi masukan terhadap isu yang akan diangkat.

9. Bagaimana tanggapan anda terkait isu penolakan yang dilakukan oleh FPI terhadap

pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta?

Menurut saya sah-sah saja apa namanya ormas organisasi masyarakat menyampaikan

aspirasinya dalam bentuk unjuk rasa artinya dia mau setuju dan tidak setuju terhadap

pemerintahan seseorang itu sah. Secara hukum itu sah dilindungi, dalam undang-undang

apa namanya kemudian menyampaikan pendapat di muka umum itu sah. Tapi kemudian

ketika demonstrasi itu kemudian merujuk atau mengarah kepada hal-hal yang bersifat

merusak atau mengganggu ketertiban umum nah itu kemudian artinya dia sudah

melanggar hukum dalam konteks pidana. Nah itu persoalannya bukan menyampaikan

pendapat lagi tapi mengganggu ketertiban umum, ini persoalannya pidana dan polisi

kemudian berhak menindak. Kalo saya sah-sah saja dia mau menolak Ahok menolak

Jokowi itu sah lalu dia menyampaikan pendapat, kecuali kemudian itu ditumpangi dengan

misalnya merusak halte, membakar sesuatu, kan persoalannya menjadi berbeda.

10. Apa latar belakang anda dalam menulis berita tersebut?

Karena ini suatu hal yang menarik, sebenarnya. Saya pikir ada keterserabutan sejarah

(ahistorys)/ lupa akan sejarahnya dari masyarakat Indonesia . Di Jakarta sendiri orang

yang bukan islam kemudian dan bukan betawi, sudah pernah ada yang menjadi pemimpin

Jakarta, Henk Ngantung misalnya, dia seorang Kristen yang menjabat sebagai Gubernur

DKI Jakarta. Lalu kenapa dengan Ahok? Isu yang ditarik kan dia bukan muslim, lalu apa

masalahnya? Bagi saya masalahnya adalah Ahok mampu tidak kemudian mensejahterakan

masyarakat Jakarta, pertanyaannya kan gitu. Jika tidak mampu ya silahkan di kritisi, tidak

ada persoalannya, tapi persoalannya sudah mengarah ke SARA, itu menjadi tidak

mencerdaskan masyarakat.

11. Sejauh mana pengetahuan dan pemahaman anda terkait isu penolakan Ahok sebagai

Gubernur tersebut?

Sejarah tentang Ahok ini panjang, kalo Ahok itu kan sebenernya dia awalnya ini soal

sebenernya bukan murni masyarakat yang menurut saya ya menurut saya walaupun

kemudian faktanya tentu perlu kemudian didalami lagi lebih dalam. Untuk saya persoalan

Ahok ini adalah persoalan politik bukan persoalan like, dislike artinya suka tidak suka

masyarakat juga, ada persoalan politik didalamnya. Karena kemarin waktu apa namanya

demo yang ricuh itu ternyata saya waktu itu ngeposnya di Polda, Polda Metro Jaya

berdasarkan hasil penyelidikannya ternyata hampir semua orang-orang yang ditangkap itu

pengikut aksi massa itu ternyata dia dari luar Jakarta, artinya kan setelah ditarik, diduga ini

Page 94: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

kan didatangkan, diduga ini masa bayaran, seperti itu. Artinya ada dalang atau otak dibalik

aksi itu. Artinya kalo ada otak dibalik itu kan ini ada kepentingan yang berseberangan,

atau kepentingan yang kemudian saling berbenturan. Ini kan soal politik berarti, bukan

hanya soal suka tidak suka, lagi-lagi kan seperti itu.

12. Bagaimana dengan pemilihan narasumber terkait isu diatas, apakah berimbang

(coverbothside)? Adakah kriteria khusus dalam pemilihan narasumber?

Ini yang kemudian temen-temen harus bisa membedakan online dan cetak. Kalo cetak

dia membuat atau mengetengahkan cover both side itu didalam satu tulisan, karena dia

harus selesai sekali. Kalo online dia berbeda, istilahnya kalo saya mengistilahkan itu di

running, misalnya kita ngangkat si demonya FPI, setelah itu kita mengangkat bagaimana

komentarnya yang di demo, Ahok, bagaimana kemudian komentarnya Kepolisian, atau

bagaimana komentarnya masyarakat. Nah itu didalam potongan-potongan memang kalo di

online, dia tidak jadi satu. Tapi bagaimana cara mengetahui hal-halnya tetep ada disitu

kalo mau dicari, komentarnya yang didemo gimana sih, komentarnya yang mendemo

gimana sih, komentarnya pemerintah gimana sih, komentarnya aparat gimana sih, seperti

itu. Di online seperti itu, karena dia perlu cepat yang pertama, kedua dia space nya

terbatas untuk kemudian menyampaikan, kalo panjang-panjang orang mau baca juga jadi

males.

13. Sosok Ahok sendiri dimata anda seperti apa?

Bagi saya dia tegas, dan cenderung keras. Saya tidak tahu apakah kemudian gaya

kepemimpinan seperti ini bisa dilakukan di semua bidang. Mungkin di bidang lain tidak

bisa. Artinya satu segmen kelompok misalnya di birokrasi bisa, tapi kemudian untuk

kelompok yang lain saya pikir pendekatannya tidak bisa kemudian keras, tapi harus lentur

sebagai pemimpin.

Bahwa ketegasan ini penting, menurut saya figur Ahok keren sebagai apa namanya

diidolakan anak muda, karena keras dan tegas, tapi disisi lain terobosan-terobosan politik

didalam menjadi pemimpin tidak bisa mungkin keras saja, dia harus lentur, bukan

kemudian saya mengidolakan Jokowi atau Prabowo, tapi bagaimana proses Jokowi

kemudian apa ada deadlock di DPR bahwa itu juga dihubungi dengan pemerintahannya

dia, dia datang ke Prabowo ini bagi saya inikan proses bagaimana membuat terobosan

politik, jalan keluar, itu sebagai contoh bagaimana terobosan itu diambil. Misalnya FPI

keras seperti menjadi menarik kalo kemudian Ahok datang ke rumahnya Habib Rizieq

diajak syukuran bersama atau makan bersama, cair semuanya gitu loh tidak mengeras

terus. Ini kan persoalan terobosan politik.

14. Pandangan anda terhadap FPI seperti apa?

Bagi saya FPI sebagai organisasi masyarakat monggo, tapi harus diperjelas dia

bergerak dibidang apa, kerusuhan atau apa, diiperjelas aja kegiatannya. Monggo kan kita

di beri hak pasal 28 untuk kemudian berkumpul, berpendapat, mendirikan organisasi. Tapi

bahwa buat apa mendirikan organisasi itu kan harus diperjelas AD/ART nya seperti apa.

Page 95: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

Pokoknya tidak dengan, apapun yang di Indonesia kan harus kemudian dibawah sumber

dari segala sumber hukum pancasila kan seperti itu. Kalo kemudian tindakannya selalu

membuat kerusuhan saya pikir bisa masyarakat, masyarakat bisa menilai sendiri, tapi

kalau kemudian gerakannya didalam konteks hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat

saya pikir masyarakat juga mendukung.

15. Bagaimana tanggapan anda tentang pemimpin non muslim?

Tidak masalah jika Jakarta dipimpin oleh orang yang berlatar belakang non muslim,

karena Indonesia berdasarkan pancasila. Konteks disini bukan membicarakan persoalan

muslim dan non muslim, tetapi bagaimana sosok pemimpin itu bisa membenahi berbagai

persoalan yang ada di Jakarta. Kemudian sebagai orang islam dengan syariat islam,

bagaimana pemimpin itu mengejawantahkan nilai-nilai islam, itu aja. Tidak harus orang

islam jadi pemimpin tapi nilai-nilai itu.. bahwa kalo spirit saya, saya sepakat dengan

Gusdur bukan kemudian meng-Islamkan Indonesia, tapi meng-Indonesiakan Islam.

Artinya Islam itu karena masuk ke Indonesia ya dia harus kemudian mengikuti segala adat

istiadat di Indonesia, bukan kita yang mengikuti adat istiadat di Arab.

16. Setujukah anda jika Jakarta dipimpin oleh sosok yang berlatarbelakang non muslim?

Saya tidak masalah, artinya yang penting dia mampu membenahi berbagai persoalan

yang ada di Jakarta.

17. Adakah penekanan tertentu yang mengarahkan pembaca pada suatu kesimpulan?

Mungkin temen-temen juga sudah pernah diajari ya bahwa didalam apa namanya

jurnalistik ada teknik framing, dalam teknik framing itu seorang penulis, seorang jurnalis

ibaratnya dia lagi memotret sesuatu yang perlu kemudian untuk disampaikan kepada

masyarakat. Artinya bukan dia untuk mempengaruhi masyarakat, tapi bagaimana dia

menyampaikan informasi itu ke masyarakat, ini loh.. Kalo temen-temen online kan ini loh

yang menarik dan penting, kalo di merdeka kan ini loh yang menarik dan penting, bahwa

masyarakat akan kemudian menyimpulkan atau menilai apapun itu kemudian diserahkan

kepada masyarakat, misalnya masyarakat tidak terima atau sebagainya atau organisasi

tersebut tidak terima, monggo kan ada hak jawab dan sebagainya seperti itu. Bahwa

framing ada, sekali lagi framing ada, kita perlu ikut merdeka apa yang menarik dan

kemudian itu penting.

18. Apa yang ingin dihadirkan/disampaikan anda dari pemberitaan tersebut?

Yang ingin saya sampaikan sebenernya kalo framing saya menyampaikan pendapat

didepan umum silahkan, mengkritisi seorang pemimpin silahkan tapi sampaikan sesuai

dengan cara-cara dan peraturan yang berlaku. Itu aja yang saya sampaikan secara tersirat.

Page 96: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

19. Nilai dan pesan moral apa yang disajikan dalam berita tersebut?

Yang ingin saya sampaikan sebenernya sederhana, mengutip perkataan bung Karno

bahwa setiap hari kita masyarakat kita seperti orang kebingungan. Budaya kita adalah

budaya timur, tetapi kita mengagung-agungkan budaya lain. Indonesia kan terkenal

santun, ramah, tapi sepertinya barbar sekali, ada perbedaan sedikit serang, ada

permasalahan sedikit serang, kenapa tidak dialog saja, ketemu lah, gimana sih, apa sih

yang menjadi keberatan? Harusnya kan seperti itu. Kenapa ga ada dialog, kenapa langsung

serang, dialog dulu lah gimana baiknya, seperti itu.

Narasumber

Efendi Ari Wibowo

Page 97: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 98: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 99: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 100: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN
Page 101: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN

Foto bersama Reporter Merdeka.com, Efendi Ari Wibowo (Kiri), Selasa 28

Oktober 2014.

Foto bersama Redaktur Politik/Editor Merdeka.com, Muhammad Hasits (Kiri),

Selasa 28 Oktober 2014.

Page 102: ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26554/1/FAJAR... · ANALISIS WACANA PENOLAKAN FRONT PEMBELA ISLAM TERHADAP PENGANGKATAN