pencitraan laskar pembela islam fpi dalam...

97
PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM MENTRANSFORMASIKAN NILAI-NILAI ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT (Studi Kasus Program Pembinaan Keagamaan Lembaga Dakwah Front) Skripsi “Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)” Oleh: Arip Rahman Hakim NIM: 109051000231 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H/2014 M.

Upload: dangdung

Post on 03-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI

DALAM MENTRANSFORMASIKAN NILAI-NILAI

ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT

(Studi Kasus Program Pembinaan Keagamaan Lembaga Dakwah Front)

Skripsi

“Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)”

Oleh:

Arip Rahman Hakim

NIM: 109051000231

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H/2014 M.

Page 2: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Berkenaan dengan sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Namun, jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

(Arip Rahman Hakim)

Page 3: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 4: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 5: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

v

ABSTRAK

Arip Rahman Hakim.

Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI Dalam Mentransformasikan Nilai-

nilai Islam Di Tengah Masyarakat (Studi Kasus Program Pembinaan

Keagamaan Lembaga Dakwah Front)

Kehadiran Front Pembela Islam sebagai organisasi Islam yang berjuang

menegakkan amar ma’ruf nahi munkar cukup menyita perhatian masyarakat. Hal

ini karena aksi-aksi yang dilakukan oleh para laskar militernya yakni laskar

pembela Islam dianggap tidak sejalan atau tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Puncaknya pada tahun 2002 Ketua Umum Front Pembela Islam bersama para

aktivis FPI dijebloskan dalam sel tahanan Polda Metro Jaya. Belajar dari

pengalaman tersebut perubahan besarpun terjadi pada organisasi FPI. Tepatnya

pada tahun 2004 FPI membentuk suatu lembaga dakwah yang diberi nama

Lembaga Dakwah Front (LDF). Salah satu fungsi LDF adalah sebagai humas FPI

dalam memberikan informasi yang komperhensif tentang FPI.

Dalam penelitian ini penulis mencoba membahas permasalahan yang telah

dirumuskan dalam perumusan masalah, yaitu; Bagaimana peran Lembaga

Dakwah Front dalam Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI? Apa hambatan dan

pendukung proses pencitraan Laskar Pembela Islam FPI?

Teori yang digunakan adalah teori pencitraan. Dalam teori ini disebutkan 5

jenis pencitraan diantaranya citra bayangan, citra berlaku, citra harapan, citra

perusahaan atau lembaga, dan citra majemuk. Adapun metodologi penelitian yang

digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh

melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Dalam menciptakan citra positif Laskar Pembela Islam FPI di tengah

masyarakat. Lembaga Dakwah Front (LDF) mengadakan berbagai kegiatan

pembinaan keagamaan antara lain Safari Dakwah dan pengabdian kepada

masyarakat, Salah satunya adalah program santunan kepada anak yatim piatu dan

dhuafa (YATAMA). Lembaga Dakwah Front (LDF) juga mengadakan kaderisasi

aktivis FPI seperti; rekrutment dan diklat-diklat keorganisasian. Selain itu,

Lembaga Dakwah Front melakukan pembinaan akivis melalui kegiatan pengajian.

Dalam menjalankan peranya sebagai humas FPI, ada beberapa hambatan

yang menjadi permasalahan LDF selama ini salah satunya adalah media massa,

LDF beranggapan bahwa ada ketidak berimbangan informasi yang disampaikan

oleh media massa, khususnya media mainstream.Dalam penyampaian berita

media mainstream cenderung tendensius menjelekkan FPI. Selain itu, hal lain

yang menjadi persoalan adalah masalah pendanaan kegiatan organisasi.

Rangkaian kegiatan pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh LDF

merupakan satu bentuk usaha untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat

terhadap perjuangan FPI. Karena selama ini yang terlihat di permukaan muncul

opini masyarakat yang mendiskreditkan FPI. Namun penulis melihat usaha-usaha

yang dilakukan LDF masih belum efektif, karena jangkauan syi’arnya masih

terbatas baik ruang maupun waktunya. Dalam hal pengelolaan sumber dana LDF

belum memiliki sistem pengelolaan yang baik. Untuk melakukan kegiatan saja

LDF harus secara swadaya mengumpulkan dana dari anggota.

Kata kunci: LDF, FPI, Peran, pencitraan, dan Pembinaan.

Page 6: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

vi

Page 7: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

vi

KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang pantas untuk memulai pengantar ini selain puji serta

syukur penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam

nikmat dan kekuatan, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Meskipun, dalam pelaksanaannya banyak hambatan yang terkadang

menjadi beban pikiran penulis. Tetapi semua itu penulis jadikan sebagai

pembelajaran dan pengalaman yang berharga.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah untuk sang pembawa risalah

Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, serta orang-orang yang selalu

istiqomah meneladani jejak langkahnya. Alhamdulillah atas izin-Nya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun

dan ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang penulis

temukan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan

tersebut dapat diatasi, maka dengan penuh ketulusan hati yang terdalam,

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Page 8: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

vii

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang

Administrasi Umum dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Rachmat Baihaky, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

4. Ibu Fita Fathurohmah, M.Si. Selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam dan Bapak H. Ahmad Fatoni, S.Sos. Selaku Staf TU yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

Terutama dalam pengurusan nilai-nilai kuliah.

5. Bapak Ade Masturi, MA, yang telah memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Fauzun Jamal, LC, Pembimbing Akademik KPI G 2009 yang tak

pernah lelah mendengarkan keluh kesah kami dalam setiap permasalahan

perkuliahan semenjak semester satu hingga saat ini.

7. Kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

banyak memberikan ilmu, pengalaman, dan motivasi yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

8. Pimpinan beserta staff Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan juga Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

9. Panitia Ujian Skripsi Bapak Drs. Jumroni, M.Si (Ketua), Ibu Fita

Fathurohmah, M.Si (Penguji I merangkap Sekartaris), dan Ibu Umi

Musyarofah, MA (Penguji II) yang telah bersedia meluangkan waktunya

Page 9: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

viii

untuk menguji, mengoreksi, dan mengkritisi, dan memberikan arahan pada

penulis dalam rangka menyempurnakan skripsi yang penulis susun.

10. Kepada seluruh jajaran pengurus Lembaga Dakwah Front (LDF) terutama

kepada Habib Rizieq Syihab selaku Ketua Umum FPI, Habib Idrus Ali Al-

Habsyi selaku Sekertaris Umum LDF, dan juga Ustad Haris Ubaidillah

Bendahara Umum LDF. Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

penulis wawancarai. Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan

terima kasih karena telah banyak membantu saya, karena mungkin tanpa

bantuan kalian semua, skripsi ini tidak mungkin akan dapat terselesaikan.

11. Untuk kedua orang tua penulis Bapak Munadi dan Ibunda tercinta, Ibu

Nyai yang tak pernah lelah mendo’akan penulis agar menjadi anak yang

sukses dikemudian hari. Setiap do’a yang mereka ucapkan merupakan

sumber kekuatan penulis dalam menghadapi berbagai cobaan dan

rintangan dalam menjalani hidup dan mencapai masa depan. Untuk

kakakku Erwin saputra, Dedi Irawan, Nazwah, dan juga Adikku tercinta

Siti Maesuri dan Anas Suhada jadilah anak yang selalu berbakti kepada

kedua orang tua.

12. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya KPI G angkatan 2009, Dwi

Agus Prasetyo S.Kom.I, Iskandar Zulqornaen S.Kom.I, Arief Fadillah

S.Kom.I, Soleh Setiawan S.Kom.I, Rizal Fikri S.Kom.I, Ahmad Mursanih

S.Kom.I, Fitri Hadiyani S.Kom.I, Wulan Maulidia S.Kom.I, Dewi Karlina

S.Kom.I, Sofwatun Nida S.Kom.I, Muhammad Edi Abdillah S.Kom.I,

yang selalu menolong saat penulis berada dalam kesuitan. Semoga

persahabatan kita tidak berakhir hanya dengan melepas almamater ini. Dan

Page 10: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

ix

semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih semua.

Penulis hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu atas kelancaran studi penulis untuk meraih

gelar sarjana. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan

pengorbanan kalian semua, serta segala urusan kalian dimudahkan dan seluruh

hajat kalian dikobul oleh Allah SWT. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang

salah dalam penulisan skripsi ini. penulis berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat kepada yang membaca. Amien.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

Page 11: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7

E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Media, Masyarakat, dan Budaya Denis McQuail .............. 14

B. Teori Citra ....................................................................................... 15

1. Pengertian Citra ................................................................... 15

2. Jenis-Jenis Citra .................................................................. 16

3. Pembentukan Citra .............................................................. 18

Page 12: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

xi

C. Peran Lembaga Dakwah .................................................................. 21

1. Pengertian peran .................................................................. 21

2. Pengertian Lembaga Dakwah .............................................. 22

3. Fungsi Lembaga Dakwah ..................................................... 26

4. Klasifikasi Lembaga Dakwah .............................................. 27

D. Pembinaan Keagamaan ................................................................... 28

1. Pengertian Pembinaan keagamaan ...................................... 28

2. Materi Pembinaan Keagamaan ........................................... 32

3. Metode Pembinaan Keagamaan .......................................... 38

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA DAKWAH FRONT (LDF)

A. Profil Lembaga Dakwah Front (LDF) ............................................ 40

1. Latar Belakang Berdirinya Lembaga Dakwah Front (LDF) 40

2. Visi misi Lembaga Dakwah Front ...................................... 42

3. Struktur Organisasi ............................................................... 43

B. Program- Program Kegiatan Lembaga Dakwah Front .................... 44

1. Internal ................................................................................. 44

2. Eksternal ............................................................................... 45

3. Fasilitas Kegiatan Lembaga Dakwah Front ......................... 46

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Peran Lembaga Dakwah Front dalam pencitraan

Laskar Pembela Islam FPI ................................................................ 47

B. Hambatan dan Pendukung Lembaga Dakwah Front dalam

Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI .............................................. 58

Page 13: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 14: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah kenyataan bahwa proses kehancuran suatu bangsa ditandai

dengan rapuhnya pegangan atau pemahaman manusia tentang nilai-nilai

agama. Terlebih lagi di tengah dinamika kehidupan yang terus meningkat

seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah

membawa kepada nilai-nilai baru dan bahkan tidak sejalan atau bertentangan

dengan nilai-nilai Islam yang luhur. Disadari atau tidak perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sedikit banyak telah menggiring umat manusia

senantiasa memandang persoalan hidup secara pragmatis, logis, serba instan

dan matematis.

Dampak negatif yang paling berbahaya terhadap kehidupan manusia

atas kemajuan yang dialaminya, ditandai dengan adanya kecenderungan

menganggap bahwa satu-satunya yang dapat membahagiakan hidup adalah

nilai material. Sehingga manusia terlampau mengejar materi, tanpa

menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya berfungsi untuk

memelihara dan mengendalikan akhlak manusia.1 Puncaknya ialah kenyataan

yang melanda umat Islam sekarang ini semakin terjerat oleh kehampaan

spiritual.

Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945, dan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,

sebagaimana pula tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XI,

1 H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), Cet ke-4, h. 17.

Page 15: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

2

Pasal 29 ayat 1 yaitu; Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.2

ini menunjukan bahwa pendidikan agama sangat penting dalam menunjang

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Islam adalah agama yang dapat menuntun umat untuk hidup lebih

bijaksana dan berakhlak mulia. Karena memang Islam adalah agama yang

kάmil syάmil (sempurna lagi menyeluruh). Islam mengatur secara ijmάli

(global) maupun tafshili (rinci) berbagai masalah dan tata cara kehidupan

manusia. Sehingga bagi seorang muslim tidak mungkin melepaskan diri

sesaatpun dari ikatan ajaran Islam. Kapan saja, dimana saja, dan dalam

kondisi apa saja wajib manusia tunduk kepada aturan Islam secara kaffah.3

Islam adalah agama yang disebarluaskan dan diperkenalkan kepada

umat manusia melalui aktivitas dakwah. Aktivitas yang sampai dengan saat

ini masih banyak digeluti oleh para ulama baik secara personal maupun

kelompok. Hal ini dapat membuktikan bahwa dakwah menempati posisi

kunci dalam kemajuan agama Islam. Islam merupakan agama dakwah artinya

agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan

kegiatan dakwah.4 Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat QS. An-

Nahl:125:

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

2 Sahilun A. Nasir, Peran Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja,

(Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet ke-1, h. 19. 3 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah,2008), Cet ke-2, h. 31. 4 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet ke-3, h. 64.

Page 16: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

3

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl:125)

Salah satu organisasi yang aktif berjuang membela agama Islam

adalah Front Pembela Islam (FPI). Kelahiran Front Pembela Islam

menjadi babak baru dalam sebuah perjalanan perjuangan Islam di

Indonesia. Sejak dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 Front Pembela

Islam (FPI) mencanangkan gerakan nasional anti ma‟siat dengan cara

menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar.5 Front Pembela Islam (FPI)

merupakan salah satu organisasi Islam yang cukup penting pasca reformasi

Indonesia. Gerakannya yang kerap diwujudkan dalam tindakan-tindakan

dan aksi-aksi yang „tegas‟ telah menimbulkan ketakutan dan bahkan

menjadi momok bagi sebagian anggota masyarakat.

Apa yang diyakini Front Pembela Islam merupakan konsekuensi

dari pemahaman mereka tentang khairu ummah (umat yang terbaik). Bagi

mereka untuk menjadi umat yang terbaik, kaum muslim harus

menjalankan apa yang disebut Al-Qur‟an amar ma‟ruf nahi munkar

(menyeru kebaikan dan mencegah kemunkaran). Sebagaimana Allah Swt

berfirman dalam surat QS. Ali-„Imran:104:

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-„Imran:104)

5 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah,2008), Cet ke-2, h. 3.

Page 17: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

4

Oleh karena itu, langkah yang dilakukan Front Pembela Islam

untuk menciptakan masyarakat religius tidak ada cara lain selain

menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar. Bagi FPI amar ma‟ruf nahi

munkar menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan kalau hanya

menegakkan amar ma‟ruf saja atau nahi munkar saja, masyarakat religius

yang dicita-citakan tidak akan bisa tercapai.6 Sasaran utama aksi-aksi FPI

hampir semuanya adalah tempat-tempat maksiat yang meresahkan

masyarakat setempat. Tempat-tempat maksiat ini, ada yang berbentuk bar,

diskotik, dan kafe yang terselubung transaksi narkoba, prostitusi dan

kejahatan illegal lainnya.7

Sikap „tegas‟ FPI tidak lain karena didorong oleh pandangan

mereka bahwa Indonesia sudah lama dilanda wabah penyakit maksiat,

bahkan hal ini semakin parah sejalan dengan datangnya reformasi. Oleh

karena itu, Front Pembela Islam (FPI) selalu berada di garis terdepan

dalam memerangi berbagai kebatilan. Untuk itu, orientasi kegiatan yang

dikembangkan FPI lebih kepada tindakan kongkrit berupa aksi nyata, dan

tegas, dalam menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar dengan membentuk

Laskar Pembela Islam (LPI) sebagai ujung tombak perjuangan FPI dalam

menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar. Laskar Pembela Islam (LPI)

adalah anggota para militer FPI yang fungsinya adalah untuk

melaksanakan tujuan utama FPI, yaitu menegakkan amar ma‟ruf nahi

6 Jamhari Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, (Jakarta: PT Raja

Grapindo Persada, 2004), Cet ke-1, h. 141. 7 Syahrul Efendi D, dan Yudi Pramuko, Habib-FPI Gempur Playboy, (Jakarta: Yudi

Pramuko,2006),Cet ke-1, h. 52.

Page 18: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

5

munkar membela kaum mustadh‟afin dan madzlumin (kaum yang tertindas

dan teraniaya), serta menjaga harkat martabat umat Islam umumnya.

Namun demikian, aksi para mujahid atau yang lebih akrab disebut

Laskar Pembela Islam (LPI), menuai kritik oleh sebagian individu maupun

kelompok, terlebih lagi aksi para mujahid yang kerap berujung kepada

tindak kekerasan sehingga mengundang kecaman oleh banyak orang salah

satunya adalah Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan

ketidak setujuannya atas aksi sweeping dan kekerasan yang digelar oleh

Front Pembela Islam karena kekerasan yang dilakukan malah

menimbulkan citra buruk kepada umat Islam.8

Sebagai ujung tombak FPI dalam menegakkan amar ma‟ruf nahi

munkar para aktivis Laskar Pembela Islam haruslah memiliki Pengetahuan

serta pemahaman keagamaan yang mendalam. Karena, tanpa bekal ilmu

keagamaan yang memadai akan memudahkan seseorang untuk melakukan

penyimpangan dengan kesadaran atau tanpa kesadaran. Ajaran agama

Islam memang harus diketahui dan dipahami, pemahaman yang benar

tentang ajaran Islam dapat membantu benarnya dalam mengamalkan

ajaran Islam.

Berkenaan dengan hal tersebut, FPI membentuk lembaga khusus

dakwah yang diberi nama Lembaga Dakwah Front (LDF). Lembaga ini

dibentuk oleh FPI sebagai wadah silaturahim para muballigh FPI,

sekaligus sebagai pusat pengembangan dakwah Islam. Kehadiran

Lembaga Dakwah Front (LDF) dalam kerangka organisasi FPI tidak

8 http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,1-id,10184-lang,id-c,warta-

t,Fitnah+Akhir+Zaman-.phpx di akses pada 19 April 2014, Pukul 08.44.

Page 19: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

6

hanya bertugas menyerukan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. Tetapi

juga bertugas memberikan informasi tentang apa dan bagaimana

organisasi FPI selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan

keagamaan bagi para aktivis FPI.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI Dalam

Mentransformasikan Nilai-nilai Islam Di Tengah Masyarakat (Studi

Kasus Program Pembinaan Keagamaan Lembaga Dakwah Front)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini agar dapat menghasilkan penelitian yang

maksimal dan tidak terlalu meluas, maka difokuskan pada Peran

Lembaga Dakwah Front (LDF) Dalam Pencitraan Laskar Pembela Islam

FPI pusat.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan

yang ingin dikaji peneliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,

yakni sebagai berikut:

a. Bagaimana peran Lembaga Dakwah Front dalam Pencitraan

Laskar Pembela Islam FPI?

b. Apa hambatan dan pendukung proses pencitraan Laskar Pembela

Islam FPI?

Page 20: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin

dicapai pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana proses

pencitraan yang dilakukan Lembaga Dakwah Front dalam

mentransformasikan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. Serta untuk

mengetahui hambatan dan pendukung Lembaga Dakwah Front (LDF)

dalam proses pencitraan Laskar Pembela Islam FPI.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi tambahan

referensi bagi khazanah keilmuan khusunya dalam hal ilmu

dakwah, dan diharapkan mampu memberikan gambaran umum

tentang peran dan penerapan dakwah dalam sebuah organisasi

atau lembaga dakwah.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

informasi awal bagi penelitian selanjutnya mengenai pembahasan

tentang peran lembaga dakwah serta dapat memenuhi kebutuhan

khalayak mengenai informasi keagamaan.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis mengadakan tinjauan

kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

juga di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis

Page 21: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

8

mencoba menjelaskan tentang perbedaan penelitian yang sebelumnya dengan

penelitian yang hendak penulis lakukan. maka langkah awal yang peneliti

tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi terdahulu yang meneliti

tentang Front Pembela Islam (FPI) atau judul yang memiliki keterkaitan

dengan yang akan peneliti lakukan. Maksud mengkaji ini adalah agar dapat

diketahui bahwa apa yang penulis akan teliti sekarang tidak sama dengan

penelitian sebelumnya.

Pertama, Dodiana Kusuma dengan skripsi yang berjudul “Strategi

Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Dalam Menanggulangi Dampak Negatif

Globalisasi” Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dalam skripsi ini berisi

tentang bagaimana strategi dakwah FPI dalam menanggulangi dampak

negatif globalisasi.

Kedua, Rhendi dengan skripsi yang berjudul “Peranan Majelis Taklim

Assyabab Dalam MeningkatkanPengamalan Ibadah Komunitas Motor

PUSVA ”Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam Skripsi ini berisi

tentang bagaimana peranan Majelis Taklim Assyabab dalam meningkatkan

pengamalan ibadah komunitas puspa, serta memberikan gambaran tentang

konsep dakwah majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah.

Ketiga, Saipul Adnan, dengan skripsi yang berjudul “Peran Majelis

Taklim Al-Mahabbah Dalam Meningkatkan Pengetahuan Keagamaan Warga

Komplek Mega Cinere Blok M Depok” Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penelitian

yang penulis lakukan berjudul “Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI

Dalam Mentransformasikan Nilai-nilai Islam Di Tengah Masyarakat

Page 22: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

9

(Studi Kasus Program Pembinaan Keagamaan Lembaga Dakwah

Front)” pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum

tentang Lembaga Dakwah Front (LDF), serta Peran Lembaga Dakwah Front

(LDF) Dalam Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Bentuk penelitian skripsi ini adalah studi kasus. Studi kasus

adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Studi kasus

merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu

penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki

sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan

diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena

kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.9

Menurut Schramm studi kasus adalah mencoba menjelaskan

keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih, bagaimana

mengimplementasikannya, dan apa hasilnya. Sedangkan, menurut Yin

studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di

dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena

tak tampak dengan tegas, dan di mana multi sumber bukti

dimanfaatkan.10

Teknik studi kasus banyak menggunakan berbagai sumber data

yang dapat diteliti, menganalisis dan menjelaskan secara komperhensif

9 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2008), h. 1. 10

Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, h. 17-18.

Page 23: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

10

dari berbagai individu, kelompok, program, dan organisasi yang

mengalami peristiwa tertentu dan sistematis.

Dalam studi kasus, peneliti berupaya secara seksama mengkaji

variabel mengenai kasus-kasus tertentu, dengan mempelajari aspek

individu, kelompok dari suatu peristiwa khusus untuk menganalisa secara

lengkap, dan secara mendalam tentang subjek yang akan diteliti.11

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.12

Pendekatan kualitatif ini digunakan karena bersifat luwes, sangat

rinci, tidak rumit dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan

kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang

lebih mendasar, menarik, dan unik yang terjadi di lapangan.13

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam peneletian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

pengurus Lembaga Dakwah Front (LDF). Sedangkan yang menjadi

objek penelitiannya adalah Peran Lembaga Dakwah Front (LDF) dalam

pencitraan Laskar Pembela Islam FPI.

11

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2003), Cet ke-4, h. 230. 12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1999), Cet ke-1, h. 138. 13

Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. RadjaGrafindo

Persada, 2003), Cet ke-2, h. 39.

Page 24: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

11

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan selama bulan Juni–Agustus 2014

bertempat di markas Front Pembela Islam pusat. Petamburan III, Jakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam

melaksanakan penelitian, artinya tanpa data tidak akan ada penelitian.

Pengumpulan data merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah

melalui prosedur sistematik, logis, dan proses pencarian data yang valid,

baik diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung.14

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengumpulkan data lewat

prosedur-prosedur ilmiah sebagai berikut:

a. Obsevasi, penulis mendatangi markas FPI pusat guna

memperoleh data-data yang valid tentang hal-hal yang menjadi

objek penelitian.

b. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

tanya jawab langsung tatap muka antara penanya dengan

narasumber menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara).15

Dalam penelitian ini, penulis telah

melakukan wawancara dengan Habib Idrus Ali Al- Habsyi selaku

Sekertaris Umum LDF dan Ustad. Haris Ubaidillah selaku

Bendahara Umum LDF.

14

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, h. 27. 15

M. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), h. 63.

Page 25: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

12

c. Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

berupa catatan formal, dan juga buku-buku, majalah, Koran, dan

catatan lain yang berkaitan dengan penelitian.

5. Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh kemudian

dianalisis dengan cara reduksi data. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa.

Alur kedua yang penting dalam analisis data kualitatif adalah

penyajian data, yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

keputusan. Kegiatan analisis data yang ketiga adalah menarik

kesimpulan dan verifikasi. 16

6. Pedoman Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

16

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), Cet

ke-1, h. 338.

Page 26: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

13

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari skripsi ini maka sistem

penulisan akan disusun sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan Teori, pembahasan mengenai konsep media,

masyarakat, dan budaya Denis McQuail. Teori citra, pengertian,

jenis, dan pembentukan citra. Peran lembaga dakwah, pengertian

peran, pengertian dan fungsi lembaga dakwah, serta klasifikasi

lembaga dakwah. Pembinaan keagamaan, meliputi pengertian,

materi dan metode pembinaan keagamaan.

BAB III : Gambaran umum lembaga dakwah front, Profil lembaga

dakwah front Latar belakang berdirinya Lembaga Dakwah Front

(LDF), visi dan misi, struktur organisasi. Program-program

kegiatan lembaga dakwah front, meliputi internal, eksternal, dan

fasilitas kegiatan lembaga dakwah front.

BAB IV : Temuan dan Analisis, Peran lembaga dakwah front dalam

pencitraan laskar pembela Islam FPI. Hambatan dan dukungan

dalam pencitraan laskar pembela Islam FPI.

BAB V : Penutup, uraian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya

kemudian dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan dan saran.

Page 27: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Media, Masyarakat, dan Budaya Denis McQuail

Komuikasi massa dapat dianggap sebagai fenomena „masyarakat‟ dan

„budaya‟. Lembaga media massa merupakan bagian dari struktur masyarakat,

dan infrastruktur teknologinya adalah bagian dari dasar ekonomi dan

kekuatan, sementara ide, citra, dan informasi disebarkan oleh media jelas

merupakan aspek penting dari budaya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Rosengren menawarkan tipologi

sederhana di mana terdapat dua proposisi berlawanan yang ditabulasi silang:

„struktur sosial mempengaruhi budaya‟ dan sebaliknya, „budaya

mempengaruhi struktur sosial.‟ Hal ini menghasilkan empat pilihan utama

yang tersedia untuk menggambarkan hubungan antara media masa dan

masyarakat. Seperti yang diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut:

Struktur sosial

Mempengaruhi budaya

Ya Tidak

Ya

Budaya

mempengaruhi

struktur sosial

Tidak

Gambar 2.1 Empat jenis hubungan antara budaya dan masyarakat

Kesalingtergantungan

(pengaruh dua arah)

Idealisme

(pengaruh media yang

kuat)

Materialism (media

ketergantungan)

Otonomi (tidak ada

hubungan khusus)

Page 28: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

15

Jika kita menganggap bahwa media massa sebagai sebuah aspek

dalam masyarakat (dasar atau struktur), maka terdapat pilihan materialisme

(materialism). Teori ini berasumsi bahwa siapapun yang memiliki atau

mengontrol media, dapat memilih atau membatasi apa yang mereka lakukan.

Idealisme (idealism) media diasumsikan memiliki pengaruh signifikan yang

potensial, tetapi ide dan nilai yang dibawa oleh media (dalam kontennya)

dilihat sebagai penyebab utama perubahan sosial.

Kesalingtergantungan (interdependence) menyiratkan bahwa media

massa dan masyarakat secara terus-menerus berinteraksi dan memengaruhi

satu sama lain (seperti masyarakat dan budaya). Otonomi (autonomy) di mana

hubungan antara budaya dan masyarakat tidak harus bertentangan,

masyarakat yang secara budaya mirip terkadang memiliki sistem media yang

berbeda.1

B. Teori Citra

1. Pengertian Citra

Citra adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan

pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang

sesungguhnya.2 Citra yang positif diharapkan dapat menciptakan

ketertarikan seseorang pada organisasi tertentu sehingga seseorang dapat

memberikan dukungannya terhadap organisasi tersebut.

Suatu citra dapat dimunculkan kapan saja, caranya adalah dengan

menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu

1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), Edisi

ke-6, h. 86-88. 2 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005),

Cet ke-5, h. 69

Page 29: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

16

informasi yang salah maupun perilaku yang keliru. Sehingga masyarakat

tidak memberikan kesan negatif tetapi masyarakat memberikan dorongan

dan dukungan terhadap masalah tersebut.

Citra yang positif bagi sebuah organisasi sangatlah penting karena

jika citra tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima

dengan baik jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Dari sedikit pengertian

citra di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa citra adalah suatu gambaran

mengenai realitas yang ada. Seseorang dapat menilai suatu organisasi

dalam keadaan positif atau negatif menurut apa yang telah didengar,

dirasakan, dan atas dasar persepsi yang dimiliki.

Citra dapat terbentuk dengan memproses informasi yang tidak

menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari adanya

penerimaan informasi setiap waktu. Besarnya kepercayaan objek terhadap

sumber informasi dapat berasal dari organisasi secara langsung dan atau

pihak-pihak lain secara tidak langsung.3

2. Jenis-jenis Citra

Menurut M. Linggar Anggoro dalam bukunya Teori dan profesi

kehumasan membagi citra kedalam beberapa jenis, yakni: citra bayangan

(mirror image), citra yang berlaku (current image), citra harapan (wish

image), serta citra majemuk (multiple image).

a) Citra Bayangan

Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota

organisasi biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan

3 Frank Jefkins, Public Relation, ( Jakarta: PT. Erlangga, 2002), h. 27.

Page 30: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

17

pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra

bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai

pandangan pihak luar terhadap organisasinya. Citra ini sering kali

tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak

memadainya informasi, pengetahuan, ataupun pemahaman yang

dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat

atau pandangan pihak-pihak luar.

b) Citra yang berlaku

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang

dianut oleh pihak-pihak luar mengenai organisasi. Citra ini

sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang

dimiliki oleh mareka yang mempercayainya.

c) Citra Harapan

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak

manajemen. Citra harapan itu biasanya dirumuskan dan

diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang relatif baru, yakni

ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai.

d) Citra Perusahaan

Citra perusahaan atau citra lembaga adalah citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk

dan pelayanan. Citra lembaga terbentuk oleh banyak hal terutama

hal-hal yang positif seperti; riwayat hidup lembaga, dan reputasi

yang diraih.

Page 31: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

18

e) Citra Majemuk

Setiap organisasi pasti memiliki banyak anggota, anggota

tersebut memiliki perangai dan tingkah laku tersendiri, sehingga

secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra

yang belum tentu sama dengan citra organisasi secara keseluruhan.

Citra majemuk yaitu adanya image yang bermacam-macam

dari publik terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh

mereka yang mewakili organisasi dengan tingkah laku yang

berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas

organisasi.

Variasi citra tersebut harus ditekan seminim mungkin dan

citra lembaga harus ditegakkan. Caranya adalah dengan

mewajibkan semua karyawan mengenakkan pakaian seragam,

symbol-simbol tertentu, dan sebagainya.4

3. Pembentukan Citra

Terdapat empat komponen pembentukan citra, yaitu persepsi,

kognisi, motivasi, dan sikap. Persepsi diartikan sebagai pengamatan unsur

lingkungan di mana kemampuan persepsi inilah yang dapat melanjutkan

proses pembentukan citra dengan memberikan informasi-informasi kepada

individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Sehingga dari keyakinan

tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk atau jasa, dari

sikap itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif. Pembentukan citra

dapat digambarkan sebagai berikut:

4 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005),

Cet ke-5, h. 59- 68.

Page 32: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

19

Pengalaman

Stimulus Respon

Gambar 2.2 Pembentukan Citra

(Sumber: Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation)

a) Stimulus adalah rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari

luar) untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indera

dalam menerima informasi dari langganan.

b) Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan

yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain.

individu akan memberikan memberikan makna terhadap

rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai rangsangan.

Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses

pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif

apabila informasi yang diberikan oleh rangsangan dapat memenuhi

kognisi individu.

c) Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.

Keyakinan ini akan timbul apabila individu harus memberikan

Citra

Kognisi

Persepsi Sikap

Motivasi

Page 33: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

20

informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi

perkembangan kognisinya.

d) Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan respons seperti

yang diinginkan oleh pemberi rangsangan. Motif adalah keadaan

dalam peribadi seseorang yang mendorong keinginan, individu

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

e) Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpesepsi, berpikir, dan

merasa dalam menghadapi objek, situasi, ide, atau nilai, sikap

bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku

dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai dara pendorong atau

motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra

terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan

diinginkan, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung

nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap juga dapat

diperhitungkan atau diubah.

f) Tindakan adalah akibat atau respon individu sebagai organism

terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya

maupun lingkungannya.

g) Respons atau tingkah laku adalah tindakan-tindakan seseorang

sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus.5

Proses ini menunjukan bagaimana yang berasal dari luar

diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus atau rangsangan

yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsangan

5 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Realtion, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2010), h. 99.

Page 34: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

21

ditolak maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Sebaliknya, jika

rangsangan itu diterima oleh individu, berarti terdapat perhatian dari

individu, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan

tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku tertentu dari publik mengenai

organisasi. Tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku tersebut dapat berupa

dukungan, kepercayaan, pengertian, dan penerimaan terhadap suatu

organisasi atau instansi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa informasi yang disampaikan oleh humas atau yang

lazim disebut public relation dalam sebuah organisasi atau instansi dapat

membentuk persepsi dan citra dimata publik.

C. Peran Lembaga Dakwah

1. Pengertian Peran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peran memiliki banyak arti

“menjadi bagian atau pemegang pimpinan yang terutama, peran,

memainkan suatu peran, peran lakon, bagian utama.”6

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan

yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang

kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga

diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi, dan

lain-lain. kalau peran ibu digabungkan dengan peran ayah maka menjadi

6 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), Cet ke-7, h.735.

Page 35: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

22

peran orang tua dan menjadi lebih luas sehingga perilaku-perilaku yang

diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam.7

Peran memang tidak dapat dipisahkan dari status (kedudukan),

walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara

satu dengan yang lainnya. Seseorang yang telah menjalankan hak-hak dan

kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang

tersebut telah melaksanakan suatu peran. Peran sangat penting karena

dapat mengatur perikelakuan seseorang, di samping itu, peran

menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan orang lain pada

batas-batas tertentu sehingga seseorang dapat menyesuaikan perilakunya

sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.8

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirangkum bahwa peran

adalah suatu sikap yang secara langsung ataupun tidak sudah tertanam

dalam pribadi seseorang untuk menjalankan suatu tindakan.

2. Pengertian Lembaga Dakwah

Istilah lembaga dakwah terdiri dari dua kata yang berbeda lembaga

dan dakwah. Dalam penelitian ini akan dijelaskan pengertiannya satu

persatu, kemudian setelah ditemukan kejelasan dari masing-masing kata

akan ditarik suatu kesimpulan dan didefinisikan menjadi satu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada beberapa arti tentang

lembaga. Pertama menjelaskan tentang asal sesuatu, kedua, menjelaskan

sesuatu yang memberi petunjuk kepada yang lain, dan yang ketiga, adalah

7 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2000), Cet ke-5, h. 224-225. 8 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), Cet ke-2, h. 158.

Page 36: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

23

badan atau organisasi yang bermaksud melakukan sesuatu penyelidikan

keilmuan atau melakukan suatu usaha.9

Robert M. MacIver (1937) dalam bukunya Society: A Textbook of

sociology mengartikan lembaga sebagai satu prosedur yang mapan untuk

mengatur hubungan antar manusia sesuai dengan karakteristik aktivitas

dalam satu kelompok.10

Earl Babbie (1982) dalam bukunya Understanding Sosiology

memahami bahwa lembaga adalah sekelompok kesepakatan sosial yang

saling terkait dalam satu kehidupan sosial masyarakat.11

Dalam pengertian lain, menurut Horton dan Hunt (1987), yang

dimaksud dengan lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk

mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang

penting.12

Tujuan utama diciptakannya lembaga sosial, selain untuk

mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai,

juga sekaligus untuk mengatur agar kehidupan sosial masyarakat bisa

berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah yang

berlaku.

Berdasarkan pemaparan mengenai lembaga di atas, dapat

disimpulkan bahwa lembaga adalah suatu sistem norma yang mengatur

perilaku dan tata hubungan masyarakat sosial sesuai dengan kaidah-kaidah

yang berlaku dalam masyarakat.

9 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), Cet ke-7, h.512. 10

Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Tangerang, Mitra Sejahtera, 2008), Cet

ke-1, h. 66. 11

Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 67. 12

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, h. 216.

Page 37: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

24

Sedangkan pengertian dakwah dilihat dari segi bahasa kata dakwah

berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk masdar dari kata عوةد -

,yang diartikan sebagai mengajak, menyeru, memanggil دعا - يدعو - دعاء

seruan, permohonan, dan permintaan.13

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, dakwah adalah: “penyiaran agama dan pengembangannya

dikalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan

mengamalkan ajaran agama.”14

Secara terminologi, terdapat banyak tentang definisi dakwah

Syeikh Ali Makhfudz dalam kitabnya Hidatul Mursyidin mendefinisikkan

dakwah sebagai: “Suatu kegiatan mendorong manusia untuk melakukan

kebaikan dan mencegah kepada perbuatan munkar agar dapat memperoleh

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.”15

Selain itu H.M. Arifin menguraikan bahwa dakwah adalah kegiatan

ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, yang dilakukan

secara sadar dan terencana dalam upaya mempengaruhi orang lain, baik

secara individu maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu

pengertian, kesadaran, sikap penghayatan, serta pengalaman terhadap

ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa

adanya unsur paksaan.16

Berdasarkan uraian pengertian dakwah tersebut dapat disimpulkan

bahwa dakwah adalah suatu kegiatan menyeru atau mengajak manusia

13

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2002), Cet ke-1, h. 39. 14

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi

Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 232. 15

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet ke-1, h. 2. 16

Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet ke-1, h. 40.

Page 38: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

25

kejalan yang penuh dengan kebaikan dengan penuh kesadaran agar mampu

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian dari pengertian lembaga dan dakwah di atas

dapat diketahui sistem operasionalnya, bahwa pengertian lembaga dakwah

yang dimaksud lebih mengarah kepada sebuah organisasi yang memiliki

tujuan bersama untuk melakukan dan mengarahkan manusia kepada sistem

norma dan nilai yang didasarkan pada ajaran agama Islam.

Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan definisi lembaga dakwah

secara konseptual menurut para ahli.

a) M. Munir dan Wahyu Ilaihi

Lembaga dakwah atau organisasi dakwah merupakan

kumpulan manusia yang berserikat yang memiliki tujuan bersama

untuk mengajarkan dan menyampaikan ajaran Islam secara

komprehensif kepada umat agar mereka memahami dan menyakini

kebenarannya yang mutlak, sehingga ajaran Islam mampu

mempengaruhi pandangan hidup, sikap batin, dan tingkah

lakunya.17

b) Abdul Rosyad Shaleh

Lembaga dakwah adalah rangkaian aktifitas menyusun

suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha

dakwah dengan jalan membagi dan mengelompokan pekerjaan

17

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Group,

2009), h.83.

Page 39: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

26

yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan

hubungan kerja antara satuan-satuan petugasnya.18

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lembaga

dakwah adalah suatu wadah atau kelompok masyarakat yang terikat dan

saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama untuk mengajarkan

serta menyampaikan ajaran agama Islam secara menyeluruh.

3. Fungsi Lembaga Dakwah

Sebagai sebuah wadah yang didasarkan pada ajaran agama Islam.

Lembaga dakwah memiliki beberapa fungsi. Adapun fungsi lembaga

dakwah tersebut antara lain:

a) Mewujudkan masyarakat Islami

b) Memasyarakatkan Islam dengan sumber murni (Al-Qur‟an dan As-

Sunnah)

c) Memberikan pedoman pada masyarakat (muslim) bagaimana

mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi

berbagai masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat,

terutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok mereka.

d) Memberikan pegangan kepada masyarakat dalam melakukan

pengendalian sosial menurut sistem tertentu yakni sistem

pengawasan tingkah laku para anggotanya.

e) Menjaga keutuhan masyarakat.19

18

Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986), Cet ke-

2, h. 77. 19

Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud Ali, Lembaga-Lembaga Islam Di Indonesia,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet ke-1, h. 2.

Page 40: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

27

4. Klasifikasi Lembaga Dakwah

Berdasarkan keputusan Menteri Agama No. 6 tahun 1979 tentang

susunan organisasi Departemen Agama, lembaga dakwah adalah semua

organisasi Islam baik yang sifatnya lokal, berlevel daerah atau nasional.

Secara terperinci, dalam keputusan Menteri Agama tersebut dijelaskan bahwa

lembaga dakwah meliputi 4 (empat) kelompok organisasi, yaitu; badan-badan

dakwah, majelis taklim, pengajian-pengajian, organisasi kemakmuran

masjid.20

1) Badan-badan dakwah

Badan dakwah adalah organisasi Islam yang bersifat umum,

yang memungkinkan melaksanakan berbagai kegiatan seperti

masalah pendidikan, ekonomi, keterampilan, sosial, dan lain-lain.

badan-badan dakwah terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu:

a) Badan dakwah induk seperti: Nahdlatul Ulama,

Muhammadiya, Persis, ICMI, dan semacamnya.

b) Badan dakwah wanita seperti: Aisyiyah, Muslimat Nu,

Fatayat Nu, dan semacamnya.

c) Badan dakwah pemuda mahasisiwa dan pelajar seperti:

HMI, Pemuda Muhammadiyah, dan semacamnya.

d) Badan dakwah khusus seperti P3M.

e) Badan dakwah remaja masjid seperti: RISKA, RISMA, dan

JISC.

20

Hasanuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Press, 2005), Cet ke-1, h.129.

Page 41: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

28

2) Majelis-majelis taklim

Majelis taklim adalah organisasi penyelenggara pendidikan

non formal dibidang agama Islam untuk orang dewasa, dibeberapa

daerah sering disebut juga dengan nama pengajian.

3) Pengajian-Pengajian

Lembaga ini merupakan forum pendidikan non formal

agama Islam untuk tingkat anak-anak, dewasa ini popular dengan

sebutan Taman Pendidikan Anak Al-Qur‟an (TPA), TK Al-Qur‟an,

dan sejenisnya.

4) Organisasi kemakmuran masjid dan mushola

Organisasi ini dibentuk untuk mengelola dan melaksanakan

berbagai kegiatan dalam masjid atau mushola seperti pendidikan

perpustakaan, kesehatan, dan koperasi.

D. Pembinaan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan

Ditinjau dari segi bahasa pembinaan keagamaan terdiri dari dua

kata yaitu pembinaan dan keagamaan. Pembinaan merupakan asal kata

dari kata “bina”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan berarti

“pembaharuan atau penyempurnaan” dan “usaha” tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang

lebih baik.21

Menurut Hediyat Soetopo dan Westy Soemanto, bahwa pembinaan

adalah menunjuk pada suatu kegiatan yang mempertahankan dan

21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet ke-3, h. 152.

Page 42: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

29

menyempurnakan apa yang telah ada.22

Adapun pengertian pembinaan

menurut Dzakiah Daradjat yaitu:

“Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun

non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah,

teratur, dan bertanggung jawab, dalam rangka memperkenalkan,

menumbuhkan, mengembangkan, suatu dasar kepribadian yang

seimbang, utuh, selaras. Pengetahuan dan keterampilannya sesuai

dengan bakat, keinginan dan prakarsa sendiri, menambah,

meningkatkan dan mengembangkan kearah tercapainya martabat,

mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang

mandiri.”23

Pembinaan dan pengembangan masyarakat yang dilakukan

Rasulullah SAW, pada dasarnya merupakan suatu proses yang sistematis

dalam upaya menciptakan masyarakat yang bermoral, pembinaan dan

pengembangan tersebut dirumuskan kedalam tiga tahap yakni; pertama,

tahap perintisan dan pembentukan (takwin), kedua, tahap pembinaan dan

penataan (tanzhim), ketiga, tahap pelepasan dan kemandirian yang dibina

(tawdi‟).24

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah

suatu aktivitas yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan

atau mengembangkan potensi seseorang atau kelompok masyarakat untuk

merubah kehidupan sosial ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Setelah mengetahui beberapa definisi mengenai pembinaan,

penulis mencoba menjelaskan beberapa pengertian mengenai agama dari

sudut pandang bahasa dan istilah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

22

Aat Syafaat, dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan

Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 154. 23

Dzakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang,1976), Cet ke-15, h. 36. 24

Istilah- istilah ini diperkenalkan oleh Amrullah Ahmad dalam bukunya Dakwah Islam

Sebagai Ilmu, dikutip oleh Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur‟an, h. 188.

Page 43: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

30

agama berarti kepercayaan kepada tuhan dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.25

Menurut Harun Nasution kata agama dikenal juga dengan kata din

(dalam bahasa arab), dan religi (dalam bahasa Eropa). Ada yang

berpendapat bahwa agama terdiri dari dua kata, a berarti tidak dang am

berarti pergi, jadi agama berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun-

temurun. Pendapat lain mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab

suci. Selanjutnya dikatakan bahwa agama berarti tuntunan. Karena

memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup

bagi pemeluknya.26

Masih dalam buku yang sama, menurut Sultan Takdir Alisjahbana

agama adalah suatu sistem kelakuan dan penghubung manusia yang

berpokok pada perhubungan manusia dengan rahasia kekuatan dan

kegaiban yang tiada terhingga luas, dalam, dan mesranya disekitarnya,

sehingga member arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang

mengelilinginya.

Parsudi Suparlan mengkhususkan pengertian agama adalah suatu

sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan

oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasikan dan

member respons terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang

gaib dan suci.

25

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet ke-3, h. 9. 26

Amsal Bakhtiar, Fisafat Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Cet ke-1,

h. 10.

Page 44: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

31

Agama adalah risalah yang disampaikan Allah SWT kepada Nabi

sebagai petunjuk bagi manusia dengan ketentuan hukum-hukum yang

sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara

hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab

kepada Allah SWT, kepada masyarakat dan alam sekitarnya.

Sedangkan pengertian Islam secara etimologi adalah kata benda

yang berasal dari kata kerja salima. Akar dari huruf م - ل - س sin, lam, mim.

Arti yang dikandung perkataan Islam itu adalah penyerahan diri,

kepatuhan, kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan.27

Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Islam berarti “agama yang diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW.”28

Islam adalah agama tauhid. Artinya, keyakinan akan keesaan Allah

SWT. Tauhid merupakan prima causa (asal yang pertama, asal dari

segala-galanya) dari seluruh keyakinan Islam. Nama Islam sebagai sebuah

agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW diberikan langsung oleh

Allah SWT, termuat dalam surat Ali-Imran :19.

…..

Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah

hanyalah Islam.” (Qs Ali-Imran :19)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

agama Islam adalah agama Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang

27

Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud Ali, Lembaga-Lembaga Islam Di Indonesia,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet ke-1, hal. 43. 28

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h. 388.

Page 45: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

32

mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah), dan ketentuan-

ketentuan ibadah dan mu‟amalah (syari‟ah). Dengan tujuan untuk memberi

tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

2. Materi Pembinaan Keagamaan

Pembinaan keagamaan merupakan segala upaya untuk memahami

nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam Islam yang diajarkan maupun

yang dilaksanakan oleh pemeluk agama.29

Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW merupakan sumber

etika Islam. kedua sumber ini penuh dengan nilai-nilai serta norma yang

menjadi ukuran sikap manusia apakah itu baik atau buruk. Nilai-nilai

Islam pada hakekatnya merupakan himpunan dari prinsip-prinsip hidup,

serta ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia menjalankan kehidupan di

dunia.

E.S. Anshari yang dikutip dari buku Lembaga-lembaga Islam di

Indonesia karangan Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud Ali

mengungkapkan bahwa kerangka dasar ajaran Islam terdiri dari akidah,

syari‟ah, dan akhlak. Ketiganya mengikuti sistematika iman, Islam, dan

Ihsan yang berasal dari Hadits Nabi Muhammad SAW. Materi pembinaan

keagamaan tentunya meliputi berbagai aspek. Namun secara garis besar

mengikuti kerangka dasar ajaran agama Islam. Adapun uraiannya sebagai

berikut:

29

Syaikh Musthofa Masyhur, Fikih Dakwah, (Jakarta: Al-I‟tishom, 2000), Cet ke-1, h.

102.

Page 46: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

33

1) Akidah

Akidah adalah bentuk masdar dari kata “ „aqoda, ya‟qidu,

„aqdan, „aqidatan” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan,

perjanjian, dan kokoh.30

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

akidah berarti kepercayaan , keyakinan.31

Sedangkan menurut

istilah, terdapat dua pengertian yaitu pengertian secara umum dan

secara khusus:

a) Secara umum, aqidah adalah hukum yang qath‟i tanpa

keraguan lagi, baik berdasarkan syar‟i (naqli) maupun hasil

pemikiran yang sehat (aqli), seperti itikad yang benar atau

salah.

b) Secara khusus, aqidah adalah pokok-pokok ajaran din Islam

dan hukum-hukumnya yang qath‟i.32

Seperti mengimani

terhadap enam hal yang lazim disebut dengan rukun iman,

yang tertuang dalam firman Allah Swt dalam surat An-Nisa:

136:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah

30

Tadjab, Muhaimin, dan Abd. Mujib, Dimensi-dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya

Abditama, 1994), Cet ke-1, h.241. 31

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet ke-3, h. 15. 32

Saefuddaulah dan Ahmad Basyuni, Akhlak (Ijtima‟iyyah), (Jakarta: PT Pamator,

1998), h. 5.

Page 47: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

34

turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari

Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

jauhnya.”(Q.S. An- Nisa: 136)

Akidah adalah konsep-konsep yang diimani manusia

sehingga seluruh perbuatan dan perilakunya bersumber pada

konsepsi tersebut. Sebagian ulama berpendapat bahwa pembahasan

pokok akidah Islam meliputi rukun iman yang enam, yaitu:

a) Iman kepada Allah Swt

b) Iman kepada malaikat Allah Swt

c) Iman kepada kitab-kitab Allah Swt

d) Iman kepada rasul-rasul Allah Swt

e) Iman kepada hari akhir

f) Iman kepada qada dan qadar.

Imam Al- Ghazaly juga membedakan tingkatan iman setiap

hamba menjadi tiga tingkatan, yaitu:33

a) Iman orang awam yaitu orang-orang yang hanya beriman

karena ada orang yang dipercayainya (Rasul).

b) Iman orang alim yaitu orang-orang yang beriman karena

hasil penelitiannya, analisanya, serta kesimpulan dari upaya

akalnya.

c) Iman orang arif (bijaksana) yaitu orang-orang yang beriman

setelah menyaksikan sendiri kebenaran hakiki yang

33

H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 230.

Page 48: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

35

didapatkan oleh pengalaman rohaninya, tanpa ada unsur

hijab (tabir) yang menghalanginya.

Rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan, apa bila seseorang mengingkari salah satunya

maka leburlah amal dan keimanannya pada rukun iman yang lain.

Keimanan seseorang baru dapat dikatakan sempurna apa bila

didalamnya terdapat tiga unsur yang berpadu yaitu meyakini

dengan hati, diikrarkan dengan lisan, serta diamalkan dengan

tindakan.

2) Syari‟ah

Secara etimologis, syari‟ah adalah jalan yang harus

ditempuh oleh setiap umat Islam. Dalam arti teknis syari‟ah adalah

seperangkat norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam kehidupan

sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan

hidupnya. 34

Norma Ilahi yang mengatur tata hubungan antara manusia

dengan Allah SWT disebut juga kaidah ibadah. Sedangkan, yang

mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, benda dan

lingkungan masyarakat disebut juga kaidah mu‟amalah.

Menurut Muhammad Salam Madkur dalam bukunya Al-

Madkhal Lil Fiqh Al-Islami menjelaskan bahwa syari‟ah adalah

hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui Rasul-Nya, agar

34

Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud Ali, Lembaga-Lembaga Islam Di Indonesia,

h. 28.

Page 49: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

36

manusia mentaati hukum tersebut atas dasar iman, baik berkaitan

dengan akidah, amaliyah (ibadah dan mu‟amalah) maupun dengan

akhlak. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat al-Jaatsiah

:18.

Artinya: “Kemudian kami jadikan kamu berada di atas

suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah

syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang

tidak mengetahui.” (Q.S. Al- Jaatsiah: 18)

3) Akhlak

Secara etimologis kata akhlak berasal dari bahasa Arab,

jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia akhlak berarti budi pekerti.35

Dilihat dari sudut istilah (terminologi), terdapat beberapa

ahli yang memberikan definisi tentang akhlak. Yaitu:

a) Imam Al-Ghazali dalam buku Akhlak Tasawuf karangan

H.A. Mustofa mengungkapkan definisi akhlak bahwa:

“akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang

dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah,

dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih

dahulu.”

b) Ibnu maskawih mendefinisikan bahwa akhlak adalah

“keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

35

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet ke-3, h. 15.

Page 50: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

37

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui

pertimbangan pikiran terlebih dahulu.”

c) Sedangkan Prof. Dr. Amin mendefinisikan bahwa akhlak

adalah “kehendak yang dibiasakan. Artinya, bahwa

kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu

dinamakan akhlak.” 36

Akhlak yang baik haruslah berpijak pada keimanan. Oleh

karena itu iman tidaklah cukup sekedar disimpan dalam hati,

melainkan harus dilahirkan dalam perbuatan yang nyata berupa

amal saleh dan atau tingkah laku yang baik.

Sebagaimana Rasulullah Saw pernah bersabda, yang

diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

“Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang

terbaik budi pekertinya” (H.R. Abu Hurairah)

Secara garis besar akhlak digolongkan menjadi dua yaitu;

akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Akhlak mahmudah

adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik atau terpuji

yang terpendam dalam jiwa manusia. Sedangakan akhlak

mazmumah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang

tercela yang terpendam dalam jiwa manusia.

36

H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 12.

Page 51: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

38

3. Metode Pembinaan Keagamaan

Agar proses pembinaan berjalan dengan lancar, maka penting

kiranya untuk memilih metode yang tepat dalam penyampaian materi

dakwah. Adapun metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

a) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan dengan

maksud untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian,

dan penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan

menggunakan lisan. Metode ceramah merupakan metode yang

sudah sejak lama dipakai dalam proses pembelajaran. Oleh sebab

itu, metode ini digolongkan sebagai metode tradisional. Dalam

prakteknya, metode ini sering dibarengi dengan metode tanya

jawab.

b) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan dengan

menggunakan tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauh mana

ingatan atau pikiran seseorang dalam memahami dan menguasai

materi dakwah, di samping itu, juga untuk merangsang perhatian

penerima dakwah.

c) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara mengajar atau menyajikan

materi melalui pengajuan masalah yang pemecahannya dilakukan

secara terbuka. Diskusi sering dimaksudkan sebagai pertukaran

pikiran (gagasan, pendapat, dan sebagainya) antara sejumlah orang

Page 52: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

39

secara lisan dengan membahas suatu masalah tertentu yang

dilaksanakan dengan teratur dan bertujuan untuk memperoleh

kebenaran.

d) Metode Keteladanan

Metode keteladanan atau yang biasa disebut juga sebagai

demonstrasi berarti suatu cara penyajian dakwah dengan

memberikan keteladanan langsung kepada mad‟u agar tertarik

untuk mengikuti kepada apa yang dicontohkan.37

Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa Islam sebagai

ajaran memiliki sistem tersendiri yang bagian-bagiannya saling bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumbernya adalah tauhid, yang

berkembang melalui akidah, dari akidah itu mengalir syari‟at dan akhlak

Islam. Ketiganya laksana bejana yang saling berhubung.

37

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 101.

Page 53: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

40

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA DAKWAH FRONT (LDF)

A. Profil Lembaga Dakwah Front (LDF)

1. Latar belakang berdirinya Lembaga Dakwah Front (LDF)

Kelahiran Front Pembela Islam menjadi babak baru dalam sebuah

perjalanan perjuangan Islam di Indonesia. Sejak dideklarasikan pada 17

Agustus 1998 Front Pembela Islam (FPI) mencanangkan gerakan nasional

anti ma’siat dengan cara menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Awal

lahirnya FPI bak masjid yang siapa saja dari kaum muslimin boleh

memasukinya. Karenanya, anggota FPI menjadi sangat beragam mulai dari

yang baik akhlaknya sampai yang masih membutuhkan pembinaan. 1

Kehadiran FPI menjadi sangat terkenal karena aksi yang dilakukan

oleh laskar para militernya yakni Laskar Pembela Islam tak jarang aksi-

aksi yang dilakukan mengakibatkan terjadinya konflik horizontal.

Sehingga aksi-aksi tersebut menuai kritik dan mengundang kecaman oleh

sebagian orang. Pada tahun 2002 menjelang ramadhan 1423H Ketua

Umum Front Pembela Islam Habib Muhammad Rizieq Syihab bersama

para aktivis FPI di jebloskan dalam sel tahanan Polda Metro Jaya.2

Belajar dari pengalaman tersebut pada tahun 2004 perubahan

besarpun terjadi dalam organisasi FPI. Pada tahun 2004 FPI membentuk

satu lembaga dakwah yang diberi nama Lembaga Dakwah Front (LDF).

1 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah,2008), Cet ke-2, h. 3.

2 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar, 310.

Page 54: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

41

Lembaga Dakwah Front (LDF) merupakan lembaga otonom yang

dibentuk oleh FPI yang salah satu fungsinya adalah untuk menjalankan

kegiatan dakwah FPI yang berkaitan erat dengan aktivis atau laskar FPI

maupun masyarakat yaitu memenuhi kebutuhan dasar keagamaan bagi

para aktivis FPI dan mentransformasikan nilai-nilai Islam di tengah

masyarakat. 3

Terbentuknya Lembaga Dakwah Front (LDF) diprakarsai oleh

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Bin

Husein Syihab, sebagai ketua umum beliau membagi medan juang FPI

kedalam tiga bagian yakni; Dakwah, Hisbah (amar ma’ruf nahi munkar),

dan Jihad.

Lembaga Dakwah Front (LDF) didirikan sebagai wadah para

ustadz FPI dalam mentransformasikan nilai-nilai Islam di masyarakat

melalui kegiatan-kegiatan dakwah. Lembaga Dakwah Front (LDF)

bermaksud meneggakkan syariat Islam secara kaffah disegenap sektor

kehidupan.

Selama ini Lembaga Dakwah Front (LDF) menjadi tulang

punggung FPI dalam bidang kehumasan (public relation) dengan

mensosialisasikan tentang apa dan bagaimana FPI.4 Sebagai anak

organisasi yang dibentuk oleh FPI, Lembaga Dakwah Front (LDF)

memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh organisasi FPI diantaranya:5

3 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014. 4 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah,2008), Cet ke-2, h. 198. 5 Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014.

Page 55: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

42

a) Fungsi pergerakan merupakan fungsi LDF dalam menterjemehkan

da’wah sebagai sebuah perjuangan mentranformasikan nilai-nilai

Islam di masyarakat.

b) Fungsi sebagai pengabdian adalah melaksanakan transformasi

nilai-nilai dalam Islam di masyarakat.

c) Fungsi pengkaderan merupakan fungsi LDF dalam mencetak kader

Islami untuk mengemban visi dan misi LDF yang meliputi

pembekalan dan pemberdayaan kualitas dan potensi anggota FPI.

d) Fungsi Pembinaan merupakan fungsi LDF dalam meningkatkan

kualitas sumber daya insani meliputi aspek fikriah, ruhiyah,

jasadiyah dan skill manajerial aktivis FPI.

Dengan kata lain bahwa Lembaga Dakwah Front (LDF) didirikan

bukan hanya sebagai wadah silaturahmi para da’i FPI. Tetapi juga sebagai

penggerak dakwah FPI diantaranya dengan menambah wawasan

keagamaan para anggota laskar FPI, termasuk juga mensosialisasikan

dakwah dengan menggelar majelis-majelis ilmu di tengah masyarakat

diberbagai daerah.

2. Visi dan Misi Lembaga Dakwah Front (LDF)

Sepertihalnya FPI, Lembaga Dakwah Front (LDF) mempunyai

sudut pandang yang menjadi kerangka berfikir organisasi (visi), bahwa

upaya mewujudkan tegaknya syariat Islam di Indonesia adalah suatu yang

mutlak harus dikerjakan terlebih mayoritas penduduk Indonesia

merupakan umat Islam.

Adapun misi besar Lembaga Dakwah Front (LDF) yaitu:

Page 56: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

43

a) Mengajak manusia ke jalan Allah Swt dengan hikmah dan

argument yang baik, dengan cara membentuk dan mengkader para

dai yang mempunyai ciri khas sesuai dengan asas dan tujuan

organisasi FPI

b) Menjadikan LDF sebagai salah satu pusat refrensi keilmuan,

keislaman dan pelayanan umat, yang sesuai dengan asas dan tujuan

organisasi FPI

c) Menjadikan LDF sebagai pusat pembekalan dan pendistribusian

para dai, ke tempat yang ditunjuk oleh FPI atau yang dipandang

perlu oleh LDF.6

3. Struktur Organisasi Lembaga Dakwah Front (LDF)

Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal oganisasi yang

dengan kerangka itu tugas-tugas dan jabatan dibagi-bagi, dikelompokan

dan dikoordinasikan. Lembaga Dakwah Front (LDF) adalah organisasi

non formal yang menjadi wadah silaturahmi para ustadz FPI sekaligus

menjalankan fungsi dakwah FPI. LDF dikelola oleh pengurus yang

struktur organisasinya adalah sebagai berikut:

Ketua Umum : Habib Ahmad Fikri Bafaraj

Sekretaris Umum : Habib Idrus b. Ali Al-Habsyi

Wakil Sekretaris : Habib Ali b. Husein Alatas

Bendahara : Ust. Haris Ubaidillah

Wk. Ketua Bidang Dai : Ust. H. Reza Pahlevi

6 Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014.

Page 57: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

44

Koordinator Bidang Dai : Ust. Muhammad Subhan Burhanudin

Wk. Ketua Bid. Litbang : Ust. Salman Al-Farisi

Wk. Ketua Bid. Humas : Ust. Muhammad Irfan

Wk. Ketua Bid. IT : Ust. Ade Suherman7

Para pengurus inilah yang senantiasa mengelola kegiatan yang ada

di Lembaga Dakwah Front (LDF) pusat sehingga berbagai kegiatan syi’ar

Islam dapat berjalan dengan baik, teratur dan sistematis.

B. Program Program Kegiatan Lembaga Dakwah Front (LDF)

Dalam rangka mengembangkan konsep dakwah yang dimiliki

Lembaga Dakwah Front (LDF), maka segenap pengurus merumuskan dan

menyusun segala kegiatan dakwahnya secara sistematis, terarah dan

berkesinambungan. Oleh karena memang keberhasilan atau kegagalan suatu

dakwah dapat ditentukan atau diukur oleh perencanaan dan perumusan tujuan

yang matang.

Sesuai dengan fungsinya program kerja Lembaga Dakwah Front

(LDF) terbagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal:

1. Internal

Lembaga Dakwah Front (LDF) selalu mengadakan diklat-diklat

tentang keorganisasian FPI, pengajian rutin mingguan setiap malam kamis

ba’da maghrib di Masjid Al-Islah Petamburan Jakarta, dan setiap selasa

sore dengan membaca dzikir disambung dengan kajian kitab di markas

7 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014.

Page 58: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

45

syariah petamburan.8

Pengajian bulanan setiap minggu pagi di minggu pertama bulan

nasional, di markas syariah petamburan Jakarta. Yang dibimbing langsung

oleh Habib Rizieq bin Husein Syihab dimulai dari jam 8 (delapan),

dilanjutkan dengan sholat dzuhur berjamaah. Dengan materi pelajaran

Kursus-Kursus Materi Agama seperti , Ushul Fiqh, Ululumul Quran,

Ulumul Hadits, Ilmu Faroid, Ilmu Falaq dll.

Adapun program rutin tahunan dari bulan rajab sampai ramadhan

LDF mengadakan program menghatamkan kitab hadis Shahih Bukhari dan

muslim, disusul dengan menghatamkan Al-qur’an pada saat memasuki

bulan ramadhan. Di tutup dengan acara buka puasa bersama dan santunan

anak yatim setiap malam 29 ramadhan.9 Selain itu LDF juga mengadakan

program tahunan yang bersifat momentum yaitu Peringatan Hari-hari

Besar Islam (PHHBI).

Selain itu para aktivis FPI juga dianjurkan dan ditekankan untuk

terus mencari ilmu dari sumber lain yang dapat dipercaya, sebagai bekal

dakwah di tengah umat.

2. Eksternal

Secara umum kegiatan yang dilakukan Lembaga Dakwah Front

(LDF) adalah mensosialisasikan dakwah di tengah-tengah masyarakat

dengan mengadakan tabligh akbar serta menggelar majelis-majelis ilmu di

8 Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014. 9 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014.

Page 59: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

46

tengah masyarakat diberbagai daerah.10

Lembaga Dakwah Front (LDF) berperan aktif melakukan safari

dakwah ke tempat-tempat yang masih minim sentuhan dakwah.11

LDF

juga rutin mengadakan acara-acara peringatan Maulid Nabi Muhammad

Saw, isra Mi’raj, dan acara-acara keagamaan Islam lainnya, juga

mengadakan berbagai kegiatan syiar Islam lainnya di seluruh nusantara.

Lembaga Dakwah Front (LDF) juga gencar melawan berbagai

program kristenisasi di berbagai daerah. Di jawa barat LDF berhasil

mengembalikan keimanan ribuan warga Ahmadiyah kembali ke agama

Islam. Dalam upaya mengembalikan akidah warga ahmadiyah ini LDF

juga cukup sering bekerja sama dengan ormas Islam lainnya seperti NU,

dan Muhammadiyah.

3. Fasilitas Kegiatan Lembaga Dakwah Front (LDF)

Diantara fasilitas penunjang kegiatan Lembaga Dakwah Front

(LDF) dalam pembinaan keagamaan Laskar Pembela Islam FPI pusat,

yaitu sebagai berikut:

a) Gedung (Markas Syariah).

b) Infocus, dan Laptop

c) 1 Set Hadroh dan Sound System.

d) White board.

e) Perpustakaan kitab-kitab Islami.

10

Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF.

Jakarta, 20 Agustus 2014. 11

Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014.

Page 60: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

47

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Peran Lembaga Dakwah Front Dalam Pencitraan Laskar

Pembela Islam FPI

Pada dasarnya tujuan umum dari setiap program kerja atau berbagai

kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Lembaga Dakwah Front (LDF)

adalah cara untuk menciptakan hubungan harmonis antara FPI dengan

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis di lapangan,

bahwa Lembaga Dakwah Front (LDF) memiliki peran penting dalam

membangun dan membentuk citra positif Laskar Pembela Islam FPI di

masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Safari Dakwah

Persepsi yang berkembang di masyarakat terhadap FPI adalah

organisasi yang kerap melakukan aksi yang berujung pada tindak kekerasan.

Sehingga wajar apabila kritik dan petisi selalu mendera organisasi ini.

Menurut Habib Idrus Ali Al-habsyi dalam petikan wawancara bahwa hal

tersebut disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima oleh

masyarakat tentang kegiatan FPI secara komperhensif. Ini merupakan sebuah

citra negatif yang berkembang di masyarakat.

Dalam hal ini Lembaga Dakwah Front berfungsi sebagai humas FPI,

dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memulihkan citra

negatif FPI di masyarakat. Salah satunya adalah safari dakwah. Yaitu

dakwah dalam bentuk tabligh dengan berkeliling ke seluruh daerah

Page 61: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

48

khususnya daerah-daerah yang masih terbelakang. Kegiatan ini diadakan

setiap enam bulan sekali. Materi-materi yang disampaikan secara umum

tentang amar ma‟ruf nahi munkar namun selalu disisipi dengan penjelasan-

penjelasan tentang organisasi FPI.

Dalam teori pencitraan kasus ini merupakan bentuk citra bayangan,

yaitu anggapan dari pihak luar terhadap organisasi FPI. Dalam konteks ini

citra yang muncul adalah citra negatif.

2) Pengabdian Kepada Masyarakat

Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI tidak hanya terbatas pada

pendekatan tabligh melalui safari dakwah. Namun, Lembaga Dakwah Front

berupaya merealisasikannya dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial. Salah satunya adalah

program santunan kepada anak yatim piatu dan dhuafa (YATAMA) setiap

malam 29 ramadhan. Program ini bertujuan untuk memberikan contoh dan

meningkatkan kepedulian sosial kepada seluruh aktivis FPI. Lembaga

Dakwah Front selalu mendorong dan melibatkan aktivis FPI dalam setiap

kegiatan-kegiatan sosial.

Sejarah mencatat bahwa, di tahun 2004 Lembaga Dakwah Front

(LDF) beserta seluruh pengurus FPI maupun aktivis membantu korban

sunami di Aceh dengan membagikan sembako dan membuat tenda-tenda

untuk korban bencana. Selain itu para ustadz LDF yang dipimpin langsung

oleh Habib Rizieq Syihab juga membantu proses evakuasi, mengurus, dan

Page 62: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

49

memakamkan korban yang meninggal pada peristiwa tersebut tidak kurang

dari 70.000 korban meninggal selama empat bulan.1

Dalam kasus Gaza yang terjadi saat ini, LDF dan segenap pengurus

maupun aktivis FPI menghimpun dan mengumpulkan dana untuk membantu

saudara muslim di Gaza. Pada hari Ahad, 14 Syawwal 1435 H/10 Agustus

2014 tepatnya relawan Front Pembela Islam untuk GAZA telah

menyampaikan donasi kepada saudara muslim di Jabaliya - Gaza. Sumbangan

yang disampaikan oleh para relawan diterima langsung oleh As-syeikh

Ya‟qub Sulaiman Pimpinan Jam‟iyyatus Salaam (Salam Society for Relief

and Development) di Jabaliya GAZA Palestina. Menurut Habib Idrus dalam

wawancara pribadi dengan penulis bahwa donasi yang diberikan hampir tidak

kurang dari satu milliar rupiah.2

3) Kaderisasi Anggota

Kaderisasi anggota merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan dalam

setiap organisasi, agar melahirkan kader-kader yang tangguh, berkualitas,

sehingga kader tersebut dapat menjadi unsur perjuangan dalam kerangka

organisasi. Sukses atau tidaknya sebuah organisasi dapat diukur dari

kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal. Karena, wujud dari

keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki

kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.

Berikut adalah bentuk kegiatan pengkaderan yang dilakukan Lembaga

Dakwah Front (LDF), diantaranya:

1 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014. 2 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014.

Page 63: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

50

a. Rekrutmen

Proses rekrutmen anggota merupakan sebuah kegiatan estafet

yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Front guna menambah sumber

daya aktivis yang dimiliki oleh FPI. Pada awal terbentuknya organisasi,

FPI tidak mengadakan seleksi kepada para aktivis, sehingga seringkali

setiap aksi aktivis keluar dari prosedur perjuangan FPI.

Sesuai ketetapan munas yang ke tiga, Lembaga Dakwah Front

membuat prosedur standar penerimaan anggota FPI. Calon anggota harus

memenuhi persyaratan yakni; beragama Islam, memiliki wawasan

keIslaman yang memadai, dan yang terpenting adalah harus mendapat

izin dari orang tua. Setelah itu Lembaga Dakwah Front mengadakan

seleksi yang cukup ketat kepada para calon anggota yang ingin menjadi

aktivis FPI. Pertama, interview, calon anggota akan diwawancarai oleh

ustad LDF tujuannya untuk mengetahui tentang niatnya menjadi aktivis

FPI. Kedua, mampu membaca Al-Qur'an.

Umumnya metode yang digunakan oleh Lembaga Dakwah Front

untuk merekrut aktivis FPI adalah dengan membuka pendaftaran melalui

ta‟lim-ta‟lim umum atau even-even syi‟ar Islam lainnya (kegiatan yang

sifatnya pengenalan nilai-nilai Islam) kemudian merekrut orang yang

hadir untuk menjadi aktivis FPI. Ini tidaklah salah karena proses seperti

ini sama dengan menyeleksi masyarakat yang memiliki kecenderungan

lebih besar kepada Islam.

Page 64: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

51

b. Diklat-Diklat Keorganisasian

Dalam hal meminimalisir tejadinya tindakkan aktivis yang keluar

dari prosedur perjuangan FPI. Lembaga Dakwah Front memberikan

pendidikan dan pengenalan keorganisasian yang meliputi prosedur

perjuangan, tujuan perjuangan FPI. Tujuannya adalah agar seluruh calon

anggota mengerti dan memahami akan hakikat perjuangan FPI.

Selanjutnya para aktivis akan dibina dan diberikan pendidikan

keagamaan.

Dalam rangka menjaga dan menumbuh suburkan karakteristik

aktivis FPI, Lembaga Dakwah Front (LDF) menempuh cara yang cukup

sederhana yaitu dengan menyeragamkan pakaian resmi FPI di seluruh

daerah. Seragam yang dipilih adalah kemeja dan celana taqwa atau baju

panjang yang berwarna putih dan peci haji atau imamah yang berwarna

putih pula. Serta dilengkapi dengan sal, sorban, dan sabuk yang berwarna

hijau. Dengan harapan dari kerapihan dan kebersihan seragam tersebut

dapat memperoleh manfaat antara lain:3

a. Pakaian putih untuk senantiasa mengingatkan pemakainya kepada

kematian yang pasti akan datang.

b. Pakaian putih juga mendorong pemakainya agar selalu menjaga

kebersihan diri dan kesucian hati.

c. Sal, sorban, dan sabuk berwarna hijau untuk menghidupkan suasana

religius yang menyejukkan.

3 Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab. Dialog FPI Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah,2008), Cet ke-2, h. 233

Page 65: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

52

d. Pakaian takwa untuk menumbuhkan rasa malu sehingga bisa

menjadi benteng dari perbuatan tidak terpuji.

e. Keseragaman pakaian takwa untuk menghidupkan rasa kebersamaan

dan semangat kekompakan.

f. Pakaian takwa untuk memupuk kedisiplinan, ketertiban, loyalitas,

dan kewibawaan.

g. Keseragaman pakaian takwa untuk menjadi identitas pengenal

sesama kawan seperjuangan sekaligus sebagai penunjukan jati diri

sebagai muslim.

h. Keseragaman pakaian takwa untuk menjadi pendorong semangat

menjaga karakteristik perjuangan.

i. Keseragaman pakaian takwa untuk membentuk mental para aktivis

FPI sekaligus menjatuhkan mental lawan.

j. Keseragaman pakaian takwa untuk menghidupkan semangat

keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sekaligus sebagai

pengontrol sikap.

4) Pembinaan Kader

Lembaga Dakwah Front (LDF) memiliki kedudukan dan peranan

yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan pengetahuan dan

pemahaman keagamaan para aktivis juang FPI agar mereka mampu

menjadi bagian dari unsur perbaikan bangsa di masa yang akan datang.

Menurut hasil pengamatan peneliti, bahwa kegiatan pembinaan

keagamaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Front (LDF)

Page 66: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

53

selama ini dalam rangka meningkatkan pemahaman keagamaan aktivis

FPI tidak terlepas dari kegiatan ta‟lim atau pengajian.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan pembinaan

keagamaan Lembaga Dakwah Front (LDF), penulis mencoba

memaparkan data-data berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan

dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi (Sekertaris Umum) dan Ustad Haris

Ubaidillah selaku bendahara umum LDF serta aktivis FPI yang berperan

aktif mengikuti segala bentuk kegiatan LDF. Adapun program kegiatan

Lembaga Dakwah Front (LDF) secara garis besar, sebagai berikut:

a) Pengajian Rutin Minguan

Kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman

keagamaan bagi para aktivis FPI, diterjemahkan ke dalam satu

bentuk kegiatan pengajian yang rutin diadakan oleh Lembaga

Dakwah Front (LDF) setiap minggunya di Masjid Jami Al-Islah

Petamburan tiga Jakarta.

Pengajian ini diadakan setiap malam kamis ba‟da maghrib.

Adapun materi agama yang disampaikan dalam pengajian kepada

seluruh aktivis adalah membahas tentang Ilmu Fiqih, Tauhid, dan

Ilmu Akhlak (Tasawuf). Sebagaimana yang telah penulis uraikan

dalam bab sebelumnya bahwa materi tersebut merupakan kerangka

dasar ajaran agama Islam, artinya ketiga materi tersebut wajib

hukumnya dipelajari bagi setiap muslim.

Kitab yang digunakan dalam pengajian untuk aqidah adalah

Aqîdatul„awwam karangan As-Sayyid Ahmad Al-Marzuqi Al-Mâliki

Page 67: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

54

Al-Makki materi yang disampaikan mencakup pengenalan dan

pemahaman terhadap rukun iman dan rukun Islam. LDF juga

membuka kitab dakwah yaitu Ad-da‟wah At-Tâmmah karangan Al-

Imam Al-Habîb „Abdullah ibnu „Alwi Al-Haddâd. Aktivis FPI

ditekankan untuk berdakwah serta aktivis diarahkan tentang

bagaimana pola dakwah yang baik dan yang benar.

Adapun masalah akhlak LDF membuka kitab Ta‟lim

muta‟alim yaitu aktivis diajarkan tentang akhlak terhadap Allah

SWT, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap guru, serta akhlak

terhadap muslim lainnya. Dengan bekal ilmu akhlak, aktivis dapat

dengan mudah mengetahui batasan-batasan mengenai yang baik dan

yang buruk dalam mejalankan aksi-aksinya.4

Rangkaian kegiatan pengajian tidak terlepas dari peran serta

metode yang digunakan oleh para ustad LDF. Di dalam organisasi

LDF terhimpun para pengajar yang berkualitas baik dari segi

pengetahuan maupun pemahamannya tentang Islam. Diantara para

pengajar dalam pengajian mingguan di masjid Al-Islah ini adalah al-

Habib Muhammad Rizieq Syihab selaku penasehat Lembaga

Dakwah Front (LDF) yang juga sebagai Ketua Umum FPI, KH.

Misbahul Anam, KH. Zaenudin Ali serta masih banyak lagi pengajar

yang mengisi kegiatan pengajian tersebut.

4 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014.

Page 68: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

55

Metode yang digunakan tidak terlepas dari metode ceramah

yang diselingi dengan tanya jawab5 tujuannya adalah untuk

mengetahui sampai sejauh mana pemahaman aktivis terhadap materi

yang telah disampaikan. Dalam penyampaian materi para ustad

Front menggunakan bahasa yang lemah lembut dengan sedikit

sentuhan humor yang mendidik sehingga aktivis yang mendengarkan

merasa mudah memahami dan tidak merasa jenuh.

Aktivis FPI yang hadir dalam pengajian ini dari tahun

ketahun mengalami peningkatan baik dari segi pengetahuan maupun

pemahaman tentang agama Islam. Sebagaimana ustad Haris

Ubaidillah selaku Bendahara Umum LDF mengatakan

“Alhamdulillah perkembangan aktivis FPI dari tahun ketahun

semakin matang, terbukti dengan semakin besarnya dukungan

masyarakat terhadap FPI dan perjuangan FPI dalam amar ma‟ruf

nahi munkar.” 6

Selain pengajian buka kitab seperti yang penulis jelaskan di

atas, LDF juga mengadakan pengajian materi-materi khusus kepada

seluruh aktivis FPI. Yakni setiap selasa di markas syariah

Petamburan III Jakarta. Materi yang dipelajari sesuai dengan kondisi

yang terjadi dalam masyarakat. LDF memberikan pemahaman

kepada seluruh aktivis tentang hak asasi manusia menurut Islam, apa

5 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014. 6 Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014.

Page 69: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

56

bedanya hak asasi manusia menurut Islam dengan barat. LDF juga

membahas tentang sitem demokrasi dan musyawarah menurut Islam.

b) Peringatan Hari-Hari Besar Islam

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam agama Islam terdapat

beberapa hari besar Islam yang selalu rutin diperingati setiap

tahunnya, antara lain peringatan tahun baru Hijriyah pada 1

Muharam, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (12

Rabiul Awal), pada tanggal 27 rajab (Peringatan hari Isra‟ Mi‟raj

Nabi Muhammad SAW), 10 Zulhijjah (Hari Raya Idul Adha),

peringatan malam nuzulul Qur‟an, peringatan 1 syawal (Hari Raya

Idul Fitri).

Semua momentum peristiwa tersebut di atas, merupakan hari

bersejarah dalam Islam yang memiliki arti sangat penting bagi

seluruh umat Islam. maka tak heran apabila pemerintah Indonesia

menanggalkan PHBI sebagai hari libur nasional.

Lembaga Dakwah Front (LDF) berperan aktif dengan

menggelar Tabligh Akbar setiap tahunnya dalam rangka menyambut

Maulid Nabi Muhammad SAW serta Peringatan Hari-Hari Besar

Islam (PHHBI) lainnya. Kegiatan ini diselenggarakan untuk

mempererat ukhuwah Islamiyah sesama muslim dan kepada aktivis

FPI khususnya guna menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Kecintaan terhadap Rasulullah SAW haruslah tertanam pada

diri setiap muslim, mencintai Rasulullah berarti mengikuti dan

meneladani segala ucapan dan perbuatan yang telah dicontohkan

Page 70: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

57

Rasulullah SAW, baik dalam bidang akidah (keimanan), ibadah,

maupun akhlak.“Barang siapa tidak mengikuti sunahku (rasulullah),

maka tiadalah termasuk golonganku (umat Rasulullah /umat Islam)”

(HR. Muslim).

Acara tabligh akbar ini terbuka untuk umum artinya tidak

hanya dihadiri oleh para aktivis FPI. Tetapi juga masyarakat di luar

lingkungan masjid Jami Al-Islah ikut menghadiri kegiatan tahunan

ini. Sehingga jama‟ah yang hadir biasanya melebihi kapasitas tempat

yang telah disediakan.

Adapun program selama bulan Rajab hingga Ramadhan

Lembaga Dakwah Front (LDF) mengadakan khataman hadis Sahih

Bukhari dan Muslim kepada seluruh aktivis. Memasuki bulan

ramadhan LDF menambah dengan khataman Al-Quran. Rangkaian

kegiatan dilakukan hingga malam 29 ramadhan, dan acara tersebut

ditutup dengan acara buka puasa bersama.7

Bagi LDF pengetahuan Islam, keberanian, dan akhlak merupakan

sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang aktivis FPI. Dengan sebuah

analog, Habib Idrus Ali Al-Habsyi berkata:

“Orang yang berani tanpa memiliki ilmu percuma tidak ada

strategi perjuangan, sebaliknya orang berilmu tapi juga tidak ada

keberanian bagaimana bisa membela agama. Orang yang berilmu,

berani tidak akan bermanfaat bila tidak ada akhlak maka akan

menjadi sombong. Jadi ilmu, akhlak, dan keberanianlah yang ingin

kita tekankan kepada aktivis FPI.”8

7 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014. 8 Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF. Jakarta,

20 Agustus 2014.

Page 71: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

58

Jadi jelas bahwa dengan didirikannya Lembaga Dakwah Front

(LDF), FPI akan dengan mudah menyalurkan ilmu pengetahuan kepada

aktivis dan masyarakat yang ada di berbagai daerah. Selain itu, ini juga

dapat membuktikan bahwa laskar, anggota maupun pengurus FPI adalah

manusia yang berilmu, berakhlak, dan bertakwa kepada Allah SWT.

Apabila dikaitkan dengan tipologi yang diperkenalkan oleh

Rosengren, ada empat jenis hubungan antara budaya dan masyarakat,

antara lain; materialisme, idealisme, kesalingtergantungan, dan otonomy.

Materialisme, Lembaga Dakwah Front adalah lembaga yang

dibentuk oleh FPI sebagai media penghubung antara FPI dan masyarakat.

Artinya dakwah LDF dipengaruhi dan dibatasi oleh FPI. Di lihat dari

kegiatan (idealisme), maka LDF memiliki pengaruh signifikan yang

potensial dalam membentuk citra positif FPI di masyarakat. Dari ke dua

hal tersebut menyiratkan bahwa LDF dan FPI dapat saling mempengaruhi

(kesalingtergantungan). Namun, secara struktur keorganisasian setidaknya

sangat mungkin LDF maupun FPI dapat saling mandiri (autonomy).

B. Faktor pendukung dan penghambat Proses Pencitraan Laskar Pembela

Islam FPI

1. Faktor Pendukung

Dalam perjuangan dakwahnya Lembaga Dakwah Front (LDF)

telah banyak mengalami berbagai macam cobaan dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatannya. Dalam hal ini yang menjadi faktor pendukung

kegiatan Lembaga Dakwah Front adalah:

Page 72: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

59

a) Sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) al- Habib Rizieq

Syihab yang telah memiliki tempat tersendiri dihati umat Islam

khususnya aktivis FPI, sehingga dapat memudahkan para ustadz

LDF dalam berdakwah di tengah-tengah masyarakat.9

Seorang habib merupakan kelompok elit dari sebagian

masyarakat, baik dilihat dari segi pemahaman keagamaannya (ilmu

agama), ataupun dari sosial ekonomi.10

para habaib di Indonesia

sangatlah banyak memberikan pencerahan dan pengetahuan akan

agama Islam. Para habaib sangat dihormati pada masyarakat

muslim Indonesia karena dianggap sebagai tali pengetahuan yang

murni, karena garis keturunannya yang langsung dari nabi

Muhammad SAW.

b) Adanya dukungan dari beberapa media Islam FPI seperti Radio

Streaming FPI, dan Radio Rasil, ataupun media-media cetak

Islami, seperti Suara Islam, dan Al-Kisah.

Media massa mampu mengatasi salah satu faktor

penghambat aktivitas dakwah (jarak, ruang, dan waktu).

Kekuatannya dalam menembus batas ruang dan waktu dapat

membuat aktivitas dakwah lebih massif dan komprehensif. Dalam

wawancara dengan Ust. Haris Ubaidillah media Islami turut

berpartisipasi membantu me-relay kegiatan-kegiatan sosial LDF

9 Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014. 10

Bisri Effendy, A. Nuqoyyah, Gerak Transformasi Sosial Madura, (Jakarta: P3M,

1985), h.51

Page 73: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

60

dan juga media Islami ini dijadikan sarana untuk berdakwah oleh

para ustad LDF.

Namun penulis melihat bahwa media partner LDF seperti

Suara Islam apabila ditinjau dari waktu terbitnya yang hanya satu

bulan sekali. Artinya peran media partner LDF masih sangat rentan

tergerus oleh arus media-media pro sekuler barat.

c) Semakin besarnya dukungan dari masyarakat terhadap perjuangan

FPI.11

Basis gerakan FPI adalah masyarakat pinggiran kota,

seperti Ciputat, Tangerang dan Bekasi. Menurut pengakuan KH.

Misbahul Anam, FPI sudah memiliki anggota sebanyak 15 juta

jiwa yang tersebar di 18 provinsi.12

Hal ini mungkin pengaruh dari

jaringan habib (keturunan nabi) yang memang sangat dihormati

oleh masyarakat.

Dukungan masyarakat semakin dirasakan oleh FPI terutama

dalam tragedi sunami di Aceh yang mana tidak kurang dari seribu

aktivis ikut menjadi relawan FPI untuk membantu mengevakuasi

korban dalam peristiwa tersebut selama kurang lebih empat bulan.

2. Faktor Penghambat

Dalam melakukan kegiatan safari dakwah dan program pembinaan

keagamaan aktivis FPI. Terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh

Lembaga Dakwah Front, hal ini merupakan bentuk ujian untuk mencapai

sebuah tujuan atau perbaikan, hambatan tersebut adakalanya datang dari

11

Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014. 12

Jamhari Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, h. 24.

Page 74: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

61

dalam maupun dari luar. Adapun yang menjadi faktor penghambat

perjuangan dakwah LDF adalah:

a) Media massa adalah kendala yang terberat yang dirasakan oleh para

ustadz Lembaga Dakwah Front dalam penyampaian berita yang tidak

berimbang bahkan cenderung tendensius menjelekkan FPI terutama

oleh media-media pro sekuler barat.13

b) Minimnya dana yang dimiliki organisasi sehingga tidak jarang dana

yang dikeluarkan dari kantong pribadi.14

c) Banyaknya aktivis yang sudah bekerja menyebabkan terjadinya

benturan jadwal kerja dengan kegiatan pengajian.

Untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan dan hambatan di

atas, memang bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan

keikhlasan pengajar dalam membina aktivis FPI, serta dengan kegiatan

safari dakwah dan kegiatan sosial kemasyarakatan yang diadakan secara

berkesinambungan dapat membentuk citra baru dan menghapus citra yang

sebelumnya melekat pada organisasi FPI.

13

Wawancara Pribadi dengan Haris Ubay Dillah, Bendahara Umum LDF, Jakarta, 28

Juni 2014. 14

Wawancara Pribadi dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi, Sekertaris Umum LDF.

Jakarta, 20 Agustus 2014.

Page 75: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan, dan mempelajari penelitian yang

penulis lakukan tentang “Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI Dalam

Mentransformasikan Nilai-Nilai Islam Di Tengah Masyarakat (Studi

kasus program pembinaan keagamaan Lembaga Dakwah Front)”

akhirnya penulis sampai pada tahap kesimpulan.

1. Dalam menciptakan citra positif Laskar Pembela Islam FPI di tengah

masyarakat. Lembaga Dakwah Front (LDF) mengadakan berbagai

kegiatan pembinaan keagamaan antara lain Safari Dakwah dan pengabdian

kepada masyarakat, Salah satunya adalah program santunan kepada anak

yatim piatu dan dhuafa (YATAMA). Dengan itu mereka berharap

masyarakat dapat menerima informasi secara benar dan utuh tentang

segala sesuatu yang berkaitan dengan FPI. Hal ini adalah bentuk respon

FPI terhadap persepsi yang berkembang di tengah masyarakat.

2. LDF beranggapan bahwa ada ketidak berimbangan informasi yang

disampaikan oleh media massa, khususnya media mainstream. Ini tentu

menjadi hambatan bagi LDF untuk menjelaskan kepada masyarakat

tentang duduk persoalan yang sebenarnya. Karena jangkauan media masa

yang luas sementara sumberdaya yang dimiliki FPI sangat terbatas.

Kesimpulannya bahwa tantangan terberat FPI adalah pemberitaan media

massa.

Page 76: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

63

B. Saran-saran

Hasil penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, mungkin ada yang

tertinggal atau terlupa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan penelitian ini

dapat dilanjutkan dan dikaji ulang yang tentunya lebih teliti, kritis, dan lebih

mendalam guna menambah wawasan pengetahuan bagi masyarakat. Karena

perbedaan sejatinya adalah sebuah rahmat, dan jangan dijadikan sebagai

pemicu konflik.

Ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan untuk kemajuan

dan eksistensi perjuangan Lembaga Dakwah Front (LDF) kedepan, sebagai

berikut:

a) Tingkatkan kekompakan dan kesolidan pengurus organisasi agar

tercipta iklim yang kondusif dalam organisasi.

b) Budayakan sikap saling menasehati dan mengingatkan sesama aktivis.

c) Untuk menunjang perjuangan LDF pusat penting kiranya membuka

cabang Lembaga Dakwah disetiap DPC FPI yang terfokus pada

pemberdayaan masyarakat.

d) Kepada seluruh aktivis juang FPI sebaiknya mendukung dan

membantu setiap program LDF, dan hendaklah taat menjalankan

ajaran agama, agar dalam setiap aksi tidak lagi terjadi bentrokan fisik

yang berpotensi menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Page 77: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

64

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud dan Ali, Habibah Daud. Lembaga-Lembaga Islam Di

Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009.

Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2005.

Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian Untuk Public Realtion, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2010.

Bakhtiar, Amsal. Fisafat Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Bungin, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. RadjaGrafindo

Persada, 2003.

Daradjat, Dzakiah. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang,1976.

Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Efendi D, Syahrul dan Pramuko, Yudi, Habib-FPI Gempur Playboy, Jakarta:

Yudi Pramuko,2006.

Hasanudin. Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Jahroni, Jamhari Jajang, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, Jakarta: PT Raja

Grapindo Persada, 2004.

Jefkins, Frank. Public Relation, Jakarta: PT. Erlangga, 2002.

Masyhur, Syaikh Musthofa. Fikih Dakwah, Jakarta: Al-I’tishom, 2000.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa,Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1999.

Muhaimin, Tadjab. dan Mujib, Abd. Dimensi-dimensi Studi Islam, Surabaya:

Karya Abditama, 1994.

Muhiddin, Asep. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an, (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2002.

Munir, M dan Ilaihi, Wahyu. Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada

Group, 2009.

Page 78: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

65

Munir, M. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009.

Mustofa, H.A. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Nasir, A. Sahilun. Peran Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema

Remaja. Jakarta: Kalam Mulia, 1999.

Nazir, M. Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.

Razak, Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar, Tangerang, Mitra Sejahtera, 2008.

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2003.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2000.

Shaleh, Abd. Rosyad. Manajemen Dakwah, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986.

Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Syafaat, Aat. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan

Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Syihab, Muhammad Rizieq. Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jakarta:

Pustaka Ibnu Sidah, 2008.

Yin, K. Robert. Studi Kasus Desain dan Metode, Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2008.

Sumber lain:

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,1-id,10184-lang,id-c,warta-

t,Fitnah+Akhir+Zaman-.phpx di akses pada 19 April 2014, Pukul 08.44.

http://fpi.or.id/106-Gerakan-FPI-dalam-Penanggulangan-Bencana-Alam-.html di akses

pada 18 Agustus 2014, pukul 10.59.

Wawancara dengan Habib Idrus Ali Al-Habsyi (Sekertaris Umum) LDF.

Wawancara dengan Ust. Haris Ubay Dillah (Bendahara Umum) LDF.

Page 79: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

SURAT KETERANGAN

Pimpinan Lembaga Dakwah Front (LDF) dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Arip Rahman Hakim

Nim : 109051000231

TTL : Tangerang, 18 April 1989

Status Pendidikan : Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Adalah benar telah melakukan penelitian di Lembaga Dakwah Front FPI

yang kami pimpin pada rentang waktu bulan Juni sampai dengan Agustus 2014.

Demikian surat keterangan ini kami buat, agar digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 27 Agustus 2014

Pimpinan Lembaga Dakwah Front FPI

Habib Idrus Ali Al- Habsyi

Page 80: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Wawancara Dengan Pengurus Lembaga Dakwah Front (LDF)

Nama : Ustad Haris Ubay Dillah

Jabatan : Bendahara Umum Lembaga Dakwah Front (LDF)

Tempat : Markas FPI Pusat Petamburan 3 Jakarta.

Hari : Jum’at 27 Juni 2014 (14.00 wib)

1. Penulis : Apa Latar belakang dan tujuan didirikannya Lembaga Dakwah

Front (LDF)?

Ust. Ubay Dillah:

LDF didirikan sebagai wadah untuk para ustadz FPI, untuk menjalankan

fungsi da'wah dan hisbahnya FPI. Sebagaimana diketahui bahwa medan

juang Islam itu ada tiga, yaitu : Dawah, Hisbah dan Jihad, Dalam

berdawah, para ustadz FPI ditekankan mengajak umat dengan simpatik

dan penuh kelembutan disertai dengan dalil-dalil yang sesuai syariat.

adapun Hisbahnya para anggota LDF diminta lebih tegas menolak

kemunkaran dengan retorika yang jelas dan tegas, sehingga umat menjadi

lebih faham akan bahaya dan dosa ma'siat, bila diperlukan LDF bisa

bekerja sama dengan Laskar Pembela Islam dalam menegakakan amar

ma'ruf Nahi munkarnya.

2. Penulis: Apa Visi dan Misi Lembaga Dakwah Front (LDF)?

Ust. Ubay Dillah:

Visi mewujudkan tegaknya syariat Islam di tengah umat Islam Indonesia

Page 81: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Misi LDF, yaitu

a. mengajak manusia ke jalan Allah SWT dengan hikmah dan argument

yang baik, dengan cara membentuk dan mengkader para dai yang

mempunyai ciri khas sesuai dengan asas dan tujuan organisasi FPI

b. Menjadikan LDF sebagai salah satu pusat refrensi keilmuan, keislaman

dan pelayanan umat, yang sesuai dengan asas dan tujuan organisasi

FPI.

c. Menjadikan LDF sebagai pusat pembekalan dan pendistribusian para

dai ke tempat yang ditunjuk oleh FPI atau yang dipandang perlu oleh

LDF.

3. Bagaimana Struktur Organisasi LDF?

Ust. Ubay Dillah:

Ketua Umum : Habib Ahmad Fikri Bafaraj

Sekretaris Umum : Habib Idrus b. Ali Al-Habsyi

Wakil Sekretaris : Habib Ali b. Husein Alatas

Bendahara : Ust. Haris Ubaidillah

Wk. Ketua Bidang Dai : Ust. H. Reza Pahlevi

Koordinator Bidang Dai : Ust. Muhammad Subhan Burhanudin

Wk. Ketua Bid. Litbang : Ust. Salman Al-Farisi

Wk. Ketua Bid. Humas : Ust. Muhammad Irfan

Wk. Ketua Bid. IT : Ust. Ade Suherman

4. Penulis : Bagaimana Peran atau fungsi LDF dalam FPI?

Page 82: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Ust. Ubay Dillah:

Fungsi LDF dalam FPI

a. Fungsi pergerakan merupakan fungsi LDF dalam menterjemehkan

da’wah sebagai sebuah perjuangan mentranformasikan nilai-nilai Islam

di masyarakat.

b. Fungsi sebagai pengabdian adalah melaksanakan transformasi nilai-

nilai dalam Islam di masyarakat

c. Fungsi pengkaderan merupakan fungsi LDF dalam mencetak kader

Islami untuk mengemban visi dan misi LDF yang meliputi pembekalan

dan pemberdayaan kualitas dan potensi aktivis FPI.

d. Fungsi Pembinaan merupakan fungsi LDF dalam meningkatkan

kualitas sumber daya insani meliputi aspek fikriah, ruhiyah, jasadiyah

dan skill manajerial aktivis FPI.

e. Fungsi Pengkajian merupakan fungsi LDF dalam memaknai hikmah,

melakukan pembelajaran dan mengambil sikap terhadap fenomena-

fenomena yang berkembang dalam masyarakat serta keterkaitannya

dalam arah gerak da’wah LDF, dan membantu memberikan informasi

yang terkait dalam BAHTSUL MASAIL organisasi FPI.

f. Fungsi Pelayanan merupakan fungsi LDF dalam memberikan

pelayanan kepada umat sebagai penterjemah Islam yang rohmatan

lil’alamin.

Page 83: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Penulis : Bagaimana perkembaganan aktivis FPI?

Ust. Ubay Dillah:

Alhamdulillah perkembangan Aktivis FPI dari tahun ketahun semakin baik

dan matang, terbukti dengan semakin besarnya dukungan masyarakat

terhadap FPI dan perjuangan FPI dalam amar ma’ruf Nahi Munkar.

6. Penulis : Bagaimana cara kaderisasi aktivis FPI?

Ust. Ubay Dillah:

Kaderisasi Aktivis FPI ada dua cara yaitu Internal dan External, untuk

a. internalnya DPP-FPI selalu mengadakan Diklat-Diklat tentang

Keorganisasian FPI, Pengajian Rutin Mingguan setiap Malam Kamis

di Masjid Al-Islah Petamburan, Pengajian Bulanan setiap Ahad

Pertama bulan Nasional, Kursus-Kursus Materi Agama seperti , Ushul

Fiqh, Ululumul Quran, Ulumul Hadits, Ilmu Faroid, Ilmu Falaq dll

b. externalnya: Para aktifis FPI dianjurkan dan ditekankan untuk terus

mencari ilmu dari sumber lain yang dapat dipercaya, sebagai bekal

da’wah ditengan umat

7. Penulis : Bagaimana prosedur standar amar ma’ruf nahi munkar FPI dan

bagaimana realisasinya?

Ust. Ubay Dillah:

Standar Amar Ma’ruf Nahi Munkar FPI adalah syariat Islam yang

berdasarkan Madzhab Ahlussunah Assyafi’iy dan Asy’ary, Realisasinya

sudah cukup banyak diantaranya Terbitnya Perda Penutupan Tempat

Hiburan Malam selama bulan Ramadhan, Terbitnya Perda yang bernuansa

Page 84: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Syariah, Bantuan Relawan Bencana Alam seperti Tsunami, Gempa bumi,

Banjir dan sebagainya.

8. Penulis : Media apa saja yang biasa digunakan Lembaga Dakwah Front

(LDF) dalam berdakwah?

Ust. Ubay Dillah:

Secara umum LDF menggunakan media Da’wah Mimbar dan Majlis

Ta’lim, yang terkadang di relay melalui media Radio Streaming FPI,

Radio Rasil, ataupun melalui tulisan di media-media Islami, seperti Suara

Islam, Al-Kisah dll.

9. Penulis : Apa saja faktor pendukung dan penghambat Lembaga Dakwah

Front (LDF)?

Ust. Ubay Dillah:

Faktor pendukung LDF yang paling terasa adalah Figur Imam Besar FPI

(Habib Rizieq Syihab) yang sudah memiliki tempat tersendiri di hati umat

Islam, ini tentunya menjadi modal besar sekaligus beban tersendiri karena

bersandar kepada tokoh yang sudah mempunyai nama secara Nasional dan

Internasional. Adapun Kendala yang terberat adalah Penyampaian berita

yang tidak berimbang bahkan cenderung tendensius menjelekkan FPI oleh

media-media sekuler pro barat.

10. Penulis :Apa harapan Lembaga Dakwah Font kepada umat Islam

umumnya dan kepada aktivis FPI khususnya?

Ust. Ubay Dillah:

Page 85: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk pengurus FPI dan LDF kami berharap semua aktivis betul-betul

bisa menjadi teladan di tengah umat, sekaligus guru untuk umat sehingga

keberadaan FPI bisa menjadi Lokomotif Perjuangan Amar Ma’ruf Nahi

Munkar dan Penerapan Syariah di bumi NKRI tercinta. Untuk umat Islam

umummnya kami berharap bahwa tugas mulia amar ma’ruf nahi munkar

bisa menjadi tugas bersama, bukan menjadi tugas FPI sendiri, Apabila

anda setuju dengan gerakan kami bantulah sesuai dengan kemampuan

anda, boleh bantu kami tenaga, harta, fikiran dan doa, ataupun dukungan

sosial ke masyarakat. Andaikata anda belum setuju dengan cara kami,

sampaikanlah kepada kami, kami akan terima sebagai kritik dan saran

yang membangun, tolong jangan berikan komentar negatif ditengah

masyarakat, umat akan bingung. Wassalaam.

Jakarta, Jum’at 27 Juni 2014.

Penulis Narasumber

(Arip Rahman Hakim) (Ust. Haris Ubay Dillah)

Page 86: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Wawancara Dengan Pengurus Lembaga Dakwah Front (LDF)

Nama : Habib Idrus b. Ali Al-Habsyi

Jabatan : Sekertaris Umum Lembaga Dakwah Front (LDF)

Tempat : Rumah Habib Idrus b. Ali Al-Habsyi, di belakang polsek kebon

jeruk jakarta.

Hari : Rabu, 20 Agustus 2014 (15.00 wib)

1. Penulis : Bagaimana sejarah dan latar belakang didirikannya LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Lembaga Dakwah Front (LDF) ini merupakan suatu lembaga otonom di

bawah naungan FPI. LDF ini dibentuk untuk menghimpun para asatidz-

asatidz, para ustad-ustad yang mempunyai visi dan misi yang sama wabil

khusus yang mempunyai akidah yaitu Ahlu Sunah Wal Jama’ah. Dalam

aqidah menganut paham Asy’aryah dan dalam mazhab Fikih menganut

syafi’i. kita membentuk suatu sistem dibawah naungan LDF dari berbagai

macam ustad-ustad itu kita bentuk dalam LDF. LDF didirikan tahun 2004

dengan visi dan misi yaitu menyatukan para ustad-ustad yang kedua untuk

memberikan pelayanan bagi umat wabil khusus masalah dakwah yaitu

simple ngajarin tentang masalah ta’lim ilmu, akhlak, wabil khusus kepada

para laskar-laskar agar kita bekali ilmu dan akhlak.

2. Penulis : Siapa saja tokoh pendiri LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Page 87: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada masa awal itu ada KH. Zaenudin Ali, Ust. Abdurahman jaelani, dan

tentunya adalah Habib Rizieq. Dan sekarang yaitu periode 2011-2014

periode ketuanya habib Fikri.

3. Penulis : Bagaimana struktur organisasi LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Untuk struktur organisasi LDF itu.

Ketua Umum : Habib Ahmad Fikri Bafaraj

Sekretaris Umum : Habib Idrus b. Ali Al-Habsyi

Wakil Sekretaris : Habib Ali b. Husein Alatas

Bendahara : Ust. Haris Ubaidillah

Wk. Ketua Bidang Dai : Ust. H. Reza Pahlevi

Koordinator Bidang Dai : Ust. Muhammad Subhan Burhanudin

Wk. Ketua Bid. Litbang : Ust. Salman Al-Farisi

Wk. Ketua Bid. Humas : Ust. Muhammad Irfan

Wk. Ketua Bid. IT : Ust. Ade Suherman

4. Penulis : Apa program kegiatan LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Jadi, adapun masalah kegiatan LDF ada kegiatan mingguan ada kegiatan

bulanan, ada kegiatan tahunan. Kegiatan mingguan ini diadakan setiap

selasa sore dengan membaca dzikir disambung dengan kajian kitab di

markas syariah petamburan. Adapun kegiatan bulanan LDF membuat

pengajian ngider (keliling) seperti tabligh akbar ini kita biasa bergantian

bulan ini Jakarta Barat, besok Pusat, besok Timur. Sebulan sekali setiap

Page 88: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

malam minggu ketiga. Dan LDF juga memiliki agenda program 6 (enam)

bulan sekali mengadakan program safari dakwah wabil khusus ketempat-

tempat terpencil yang kering akan dakwah. Kami sudah pernah ke Pulau

Seribu, Cibatok jawa barat. Adapun program tahunan LDF setiap malam

29 ramadhan kita menghatamkan Al-qur’an dan Shahih Bukhari dan

muslim, jadi agenda kita dari rajab sampai ramadhan menghatamkan kitab

hadis shahih bukhari dan muslim di tutup dengan acara buka puasa

bersama dan santunan anak yatim setiap malam 29 ramadhan.

5. Penulis : Apa saja kitab-kitab yang dibahas dalam pengajian?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Kalau untuk laskar karena FPI juga sudah ada pengajian setiap malam

kamis tapi yang mengajar adalah dari ustad LDF juga, untuk kitab Aqidah

itu Aqidatul Awam, dan juga kita membuka kitab dakwah da’wa tuttamah

yaitu tentang bagaimana pola dakwah yang baik dan yang benar, adapun

masalah akhlak kita buka kitab ta’lim muta’alim.

6. Penulis : Bagaimana metode yang diterapkan dalam pengajian tersebut?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Metode yang digunakan LDF adalah ceramah dengan membuka kitab,

setelah itu kita adakan sesi tanya jawab.

7. Penulis : Darimana dana LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Page 89: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Jadi untuk dana kegiatan LDF itu dari iuran masing-masing anggota untuk

para ustad-ustad kita iurkan lima puluh ribu sebulan. Dan juga dari

beberapa donator-donatur di luar LDF.

8. Penulis : Apakah program safari dakwah LDF sudah berhasil?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Kalau untuk masyarakat non muslim masuk Islam itu belum, tapi sudah

ada kemajuan seperti tentang bagaimana pencitraan FPI di masyarakat,

yang tadinya orang tau FPI anarkis, FPI keras, ternyata kita sampaikan FPI

tidak seperti itu, FPI pakai prosedur FPI dalam segala aksipun sebetulnya

ingin menjauhkan segala masalah kekerasan. Adapun itu masalah

kekerasan itu adalah FPI yang dahulu kurang lebih sepuluh tahun yang

lalu itu pun bentrok dengan tempat maksiat kita atas dorongan masyarakat

juga, nah jadi kita jelaskan lah FPI juga suka mengadakan program

kegiatan sosial seperti di Aceh tahun 2004 pada saat sunami itu bagaimana

FPI bisa mengevakuasi seratus ribu jenazah. Terus bagaimana FPI ini

membuka posko-posko kemanusiaan seperti gempa di Padang, di Jogja,

bahkan sampai hari ini kita mengumpulkan dana untuk palestina hampir

tidak kurang satu miliar, kita sudah dua kali tahap ngasih bantuan dan

Alhamdulillah kebetulan kita ada hubungan dengan beberapa Ikhwan di

Gaza sebab waktu itu Ust. Sobri wakil ketua umum tahun 2008 delegasi

FPI di utus dengan Ust. Sobri diutus dari situ kita mulai berhubungan, dan

kebetulan pada 29 ramadhan pada saat acara LDF itu ada perwakilan dari

Gaza datang dan kita tunai memberikan ratusan juta tapi saya lupa

Page 90: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

nominalnya dan terus sampai dengan saat ini kita menggalang dana untuk

Gaza.

9. Penulis : Apa sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan pengajian

LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Kita selain pengajian buka kitab, kita ada pengajian materi-materi khusus

(pengajian tematik) yang pembahasannya sesuai dengan yang terjadi saat

ini. Seperti kita membahas tentang hak asasi manusia menurut Islam, apa

perbedaannya hak asasi manusia menurut Islam dengan barat terus kita

coba mengkritisi sistem demokrasi, apa sih perbedaannya sistem

demokrasi dengan musyawarah dengan Islam terus kita mengkaji tentang

bagaimana problematika umat dalam menjelaskannya kita pakai infokus.

10. Penulis : Apa hambatan dalam kegiatan LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Untuk kegiatan pengajian bulanan karena baru berjalan kurang lebih satu

tahun belakangan, ya mungkin hambatannya karena kurangnya sosialisasi

aja.

11. Penulis : Apa faktor pendukung kegiatan LDF?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Faktor pendukungnya ya Alhamdulillah juga setiap kita mengadakan

pengajian laskar bantudalam menyiapkan segala sesuatunya. Dan juga kita

program LDF ini sangat didukung oleh DPP FPI bahkan diwajibkan laskar

untuk membantu pengajian LDF ini. Dan juga manfaat pengajian itu yaitu

Page 91: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

menjadi corong antara FPI dengan masyarakat itu untuk kita mengcounter

isu- isu yang miring ya itu melalui mimbar-mimbar tabligh seperti itu.

12. Penulis : Apa harapan Lembaga Dakwah Font kepada umat Islam

umumnya dan kepada aktivis FPI khususnya?

Habib Idrus Ali Al-Habsyi:

Jadi kita untuk LDF ini harapannya bagaimana kita bisa mencetak kader-

kader yang berilmu, berakhlak, dan berani. Orang berani tanpa ada ilmu

percuma tidak ada strategi perjuangan, sebaliknya orang berilmu tapi juga

tidak ada keberanian bagaimana bisa membela agama. Orang yang

berilmu, berani tidak akan bermanfaat bila tidak ada akhlak maka akan

menjadi sombong. Jadi ilmu akhlak dan keberanianlah yang ingin kita

tekankan kepada aktivis FPI. Untuk masyarakat umumnya LDF dapat

dijadikan suatu wadah dan di manfaatkan kepada masyarakat untuk

menimba ilmu.

Jakarta, 20 Agustus 2014.

Penulis Narasumber

(Arip Rahman Hakim) (Habib Idrus Ali Al-Habsyi)

Page 92: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Wawancara Dengan Aktivis FPI

Nama : Nana Al Farisi

Jabatan : Ketua Umum DPC FPI Ciledug

Tempat : Rumah Nana Al Farisi, Ciledug.

Hari : Rabu, 13 Agustus 2014 (13.00 wib)

1. Penulis : Sejak kapan anda bergabung dengan FPI?

Nana Al Farisi:

Kalau bergabung secara tertulis secara nyata sekitar tahun 2008 tapi kalau

kenal dengan FPI sudah lama sejak FPI berdiri, cuma secara aktif baru

tahun 2000 sampai tahun 2004 ketika ada kejadian bencana di Aceh.

2. Penulis : Apakah saudara aktif dalam pengajian yang diadakan LDF?

Nana Al Farisi:

Selama ini kami selalu datang pada pengajian setiap malam kamis dan

juga pengajian bulanan yang ada setiap hari minggu kita selalu hadir

kesana.

3. Penulis :Siapa saja pengajar dalam pengajian tersebut?

Nana Al Farisi:

Kalau pengajian malam kamis itu biasanya beragam terutama adalah habib

rizieq, dan juga biasanya di isi oleh KH. Zaenudin Ali, KH. Misbahul

Anam.

4. Penulis : Apa saja kitab-kitab yang dibahas dalam pengajian?

Page 93: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Nana Al Farisi:

Sekarang pola pengajarannya dibagi beberapa bagian yaitu tafsir Al-

Qur’an, pengkajian hadis (hadir arbain nabawi), dan tafsirnya sekarang

sudah dibahas tafsir Jalalain, dan untuk akhlaknya atau tasawuf, itu dikaji

juga cuma saya lupa nama kitabnya.

5. Penulis : Apakah selama ini saudara aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial

LDF?

Nana Al Farisi:

Kita temen-temen di DPC FPI ciledug sangat aktif dalam kegiatan-

kegiatan sosial terutama dalam masalah-masalah yang terjadi belakangan

ini seperti masalah banjir di ciledug indah, dan juga seperti masalah Gaza

yang saat ini sedang timbul kita juga aktif dalam menggalang dana. Kita

pernah ikut juga program reboisasi dalam menanam sekitar seribu pohon

di Megamendung bersama temen-temen DPC di sekitar wilayah

jabodetabek.

Tangerang, 13 Agustus 2014

Penulis Narasumber

(Arip Rahman Hakim) (Nana Al Farisi)

Page 94: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran-Lampiran

Foto Bareng Habib Idrus Ali Al-Habsyi (Sekertaris Umum LDF) setelah

wawancara di rumah Habib Idrus Kebon Jeruk, Jakarta.

Page 95: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Foto Bareng Ust. Haris Ubay Dillah (Bendahara Umum LDF) setelah wawancara

di markas FPI Petamburan III Jakarta.

Page 96: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Foto Kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Bersama KH. Misbahul Anam

Page 97: PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26858/1/ARIP... · PENCITRAAN LASKAR PEMBELA ISLAM FPI ... Syarif Hidayatullah Jakarta

Foto Kegiatan Pengajian dan Dzikir Lembaga Dakwah Front (LDF) di Markas

Syariah FPI Petamburan III Jakarta, Juni 2014.