analisis usahatani pada lahan kering di …eprints.unram.ac.id/7853/1/jurnal.pdf2 analisis usahatani...

18
1 ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA JURNAL Oleh Suhaeni C1G114117 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2018

Upload: phamnga

Post on 23-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

1

ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING

DI KECAMATAN PLAMPANG

KABUPATEN SUMBAWA

JURNAL

Oleh

Suhaeni

C1G114117

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018

Page 2: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

2

ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING

DI KECAMATAN PLAMPANG

KABUPATEN SUMBAWA

THE ANALYSIS OF DRY AREA IN AGRICULTURE IN PLAMPANG

SUBDISTRICT SUMBAWA REGENCY

Suhaeni, Ir. Asri Hidayati, M. Si., Ir. M. Zubair, MP., Ir. Anwar, MP

Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Mataram

Jln Majapahit 62 Mataram, Telepon (0370) 621435 Fax (0370) 640189

ABSTRAK

Tujuan penilitian ini ialah : 1) Mengetahui besar biaya yang dikeluarkan

oleh petani dalam melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa. 2) Mengetahui besar pendapatan yang diterima

oleh petani dalam melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa. 3) Mengetahui kendala/hambatan yang dihadapi

oleh petani dalam melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari 11 Desa dan dipilih 2 Desa yaitu

Desa Sepayung dan Desa Usar. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

sengaja atau “Purposive Sampling”. Data dikumpulkan menggunakan teknik

survey yang berpedoman pada pertanyaan yang sudah disiapkan( kuisioner ).

Wawancara dilakukan terhadap 30 responden. Penentuan responden dilakukan

secara “Proportional Sampling”. Alat analisis yang digunakan adalah analisis

biaya dan pendapatan. Serta analisis deskriptif untuk kendala/hambatan yang

dihadapi petani dilahan kering.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam usahatani pada lahan kering

biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani pada lahan kering yaitu pola 1

yaitu sebesar Rp. 6.815.484/Ha dan pola 2 yaitu sebesar Rp. 8.335.167/Ha.

Pendapatan yang diperoleh dari usahatani lahan kering pada pola 1 yaitu sebesar

Rp. 20.291.616/Ha dan pola 2 yaitu sebesar Rp. 20.241.501/Ha. Hasil R/C Ratio

usahatani lahan kering pada pola 1 yaitu sebesar 2,98 > 1, artinya usahatani pola 1

layak untuk diusahakan oleh petani, sedangkan usahatani pola 2 yaitu sebesar

2,43 > 1, artinya usahatani pola 2 layak diusahakan oleh petani.

ABSTRAK

The regency of Sumbawa in 2015 is noted to have the most extensive

dry land compared to other districts in West Nusa Tenggara (NTB) of 664,398

hectares and from the area of 20,049 hectares is located in Plampang Sub-district

Page 3: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

3

for agricultural land as farming land.The high level of agricultural productivity

often occurs in dry land caused by low rainfall, corrugated and hilly tofografi, less

fertile land and easy to erosion so that farmers are only able to do farming

activities 1-2 times a year planting season because farmers are dependent on

supply rain water as the main source. Based on the above problems, it is necessary

to do research titled "Analysis of Farming on Dry Land in District Plampang

Sumbawa".

The purpose of this research is: 1) To know the cost of farmers in

farming in dry land in Plampang Sub-district, Sumbawa Regency. 2) Knowing the

income earned by farmers in farming on dry land in Plampang Sub-district,

Sumbawa Regency. 3) Knowing the constraints faced by farmers in conducting

farming on dry land in Plampang Sub-district, Sumbawa Regency. This research

was conducted in District Plampang Sumbawa Regency consisting of 11 villages

and selected 2 villages namely Sepayung Village and Usar Village. The selection

of research sites is done intentionally or "Purposive Sampling". Data were

collected using survey techniques based on prepared questions (questionnaires).

Interviews were conducted on 30 respondents. Determination of respondents

conducted by "Proportional Sampling". The analytical tool used is cost and

revenue analysis. And descriptive analysis for constraints / obstacles faced by dry

farmers.

The results showed that in farming on dry land the costs incurred during

the farming process on dry land are pattern 1 that is equal to Rp. 6,815,484 / Ha

and pattern 2 is Rp. 8,335,167 / Ha. Income obtained from dry land farming in

pattern 1 is Rp. 20,291,616 / Ha and pattern 2 is Rp. 20,241,501 / Ha. The results

of R/C Ratio of dry land farming in pattern 1 is 2.98> 1, meaning that pattern 1

farming is feasible to be cultivated by farmers, while pattern 2 farming is 2.43> 1,

meaning that pattern 2 farming is feasible for farmers.

PENDAHULUAN

Kabupaten Sumbawa pada tahun 2015 tercatat memiliki lahan kering

paling luas dibandingkan kabupaten lainnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu

seluas 664.398 hektar dan dari luas lahan tersebut tercatat seluas 20.049 hektar

berada di Kecamatan Plampang untuk lahan pertanian sebagai lahan untuk

berusahatani. Tinggi rendahya produktivitas pertanian sering terjadi pada lahan

kering yang disebabkan oleh curah hujan rendah, tofografi bergelombang dan

berbukit, lahan yang kurang subur dan mudah terjadi erosi sehingga petani hanya

mampu melakukan kegiatan usahatani 1 – 2 kali musim tanam dalam setahun

karena petani sangat tergantung dengan suplai air hujan sebagai sumber utama.

Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat

(1993) menyebutkan bahwa pada pertanian lahan kering jenis tanaman pangan

yang diusahakan adalah Kedelai, Jagung, Padi Gogo, Kacang Tanah, Kacang

Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar. Bagi Kabupaten Sumbawa Pertanian merupakan salah

satu sektor ekonomi yang strategis. Secara umum tanaman yang dihasilkan di

Kabupaten Sumbawa khususnya di Kecamatan Plampang adalah tanaman

Page 4: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

4

pangan, Komuditinya antara lain : Padi, Jagung dan Kacang hijau (Dinas

Pertanian Kecamatan Plampang).

Mengingat lahan kering hanya memperoleh suplai air hanya dari air hujan,

maka keberhasilan panen tanaman pangan sangat tergantung dari pola hujan

tahunan. Petani lahan kering di Kecamatan plampang hanya mampu melakukan

penanaman tanaman pangan sebanyak 1-2 kali dalam setahun karena petani sangat

bergantung dengan air hujan sebagai sumber air utama. Produktivitas pertanian

pada lahan kering biasanya dilakukan pada permulaan musim hujan berkisar dari

bulan Oktober Desember bahkan Januari. Kondisi ini tidak bersifat tetap karena

musim hujan setiap tahunnya berbeda. Hal ini menyebabkan petani pada lahan

kering memiliki frekuensi hari kerja yang terbuang percuma sampai tiba musim

hujan berikutnya.

Dari uraian diatas, maka timbul permasalahan yaitu (1) Berapa besar biaya

yang dikeluarkan oleh petani dalam melakukan usahatani pada lahan kering di

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa? (2) Berapa besar pendapatan yang

diterima oleh petani dalam melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa? (3) Apa saja kendala/hambatan yang dihadapi

petani pada usahatani lahan kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa?

Berdasarkan permasalahan yang telah dikaji maka tujuan dari penelitian

ini yaitu : (1) Mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam

melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan Pelampang Kabupaten

Sumbawa. (2) Mengetahui besar pendapatan yang diterima oleh petani dalam

melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa.(3) Mengetahui kendala/hambatan yang dihadapi oleh petani dalam

melakukan usahatani pada lahan kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa.

Manfaat dari penelitian ini yaitu : (1) Sebagai bahan informasi pemerintah

untuk melakukan pengembangan produksi usahatani lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa. (2) Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain

yang akan mengambil masalah yang sama. (3) Sebagai pertimbangan bagi petani

dalam mengembangkan usahatani lahan kering dalam upaya meningkatkan

produksi dan pendapatannya.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini Metode deskriptif. Penelitian

dilaksanakan di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa pada desa Usar dan

Sepayung sebagai desa sampel penelitian secara purposive sampling. Unit analisis

yang digunakan adalah petani yang mengusahakan tanaman pangan pada lahan

kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa. Jumlah responden

ditetapkan secara quota sampling sebanyak 30 orang. Kemudian jumlah petani

responden dimasing-masing desa sampel penelitian dilakukan secara Proportional

Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Analisis data yang digunakan adalah :

Page 5: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

5

Struktur Biaya Usahatani Menurut Soekartawi (1995), untuk mengetahui besarnya biaya usahatani

tanaman pangan dilahan kering, maka dianalisis dengan menggunakan analisis

biaya :

Keterangan:

(Total Cost) ( ) p

( ) Pendapatan Usahatani

Menurut Soekartawi (1995), untuk mengetahui besarnya pendapatan

yang akan diperoleh dalam usahatani tanaman pangan dilahan kering, maka di

analisis menggunakan analisis pendapatan :

Keterangan: = Pendapatan Usahatani TR = (Total Revenue) Total Penerimaan

TC = (Total Cost) Total Biaya

Page 6: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Petani Responden di Kecamatan Plampang Tahun 2018

Tabel 1. Karakteristik Petani Responden pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Tahun 2018

No Uraian Petani Persentase (%)

1 Jumlah Responden 30

2 Umur Responden (thn)

a. < 15 tahun

b. 15 – 64 tahun

c. > 64 tahun

0

30

0

0,00

100

0,00

2

Jumlah 30 100,00

3. Tingkat Pendidikan

a. TTSD

b. TSD

c. TSMP

d. TSMA

e. TPT

7

8

6

5

4

23,33

26,67

20,00

16,67

13,00

Jumlah 30 100,00

4 Tanggungan Keluarga (org)

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. > 4 orang

7

17

6

23,33

56,67

20,00

Jumlah 30 100,00

5 Pengalaman Berusaha (thn)

a. 1-10 tahun

b. 11-20 tahun

c. > 20 tahun

3

13

14

1

2

10,00

43,33

46.67

2

4

Jumlah 30 100,00

6 Luas Lahan Garapan (Ha)

a. 0,1 – 0,50 Ha

b. 1,00 – 1,50 Ha

c. 2,00 – 3,00 Ha

d. > 3 Ha

2

14

14

0

6,67

46,67

46,67

0,00 Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Umur Responden

Berdasarkan Tabel 3.1 bahawa umur petani responden usahatani tanaman

pangan seluruhnya berada pada kisaran umur 15-64 tahun sebanyak 30 orang

(100%). Keadaan ini disesuaikan dengan pendapat Simanjuntak (1995), kisaran

umur 15-64 tahun tergolong umur produktif.

Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Tabel 3.1 bahwa tingkat pendidikan petani responden terlihat

bahwatingkat pendidikan yang paling rendah adalah Perguruan Tinggi sebanyak

4 orang atau 13,33%. Kemudian paling banyak petani responden pendidikannya

adalah sekolah dasar sebanyak 8 orang atau 27,67 %.

Page 7: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

7

Jumlah Tanggungan Keluarga

Berdasarkan tabel 3.1. diatas menunjukan bahwa jumlah tanggungan

terbanyak pada kisaran 3–4 jiwa adalah sebesar 17 orang atau 56,67 %, sedangkan

jumlah tanggungan yang paling kecil adalah >4 jiwa adalah 6 orang atau 20,00

%. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata responden di Kecamatan Plampang

tergolong dalam keluarga menengah.

Pengalaman Berusahatani Jagung

Berdasarkan tabel 3.1. diketahui bahwa pengalaman dalam berusahatani

terbanyak pada kisaran > 20 tahun dengan 14 orang (83,33%). Sementara yang

terendah pada kisara 1-10 tahun dengan 3 orang (10,00%). Dengan demikian,

petani di Kecamatan Plampang sudah cukup memiliki pengalaman yang baik

dalam melakukan usahatani. Artinya semakin tinggi pengalaman seseorang, maka

semakin tinggi ilmu yang dimiliki.

Luas Lahan Garapan

Status lahan yang digunakan petani responden dalam usahatani dilahan

kering adalah lahan milik sendiri. Berdasarkan tabel 3.1. diketahui bahwa luas

lahan garapan dengan jumlah petani responden terbanyak adalah 1,00 – 1,50 dan

2,00 – 3,00 hektar yaitu 14 orang 46,67%, sedangkan luas lahan garapan dengan

jumlah petani responden paling sedikit adalah 0,50 hektar yaitu sebanyak 2 orang

6,67%.

Analisis biaya Produksi Usahatani pada Lahan Kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa

Biaya produksi pada usahatani lahan kering terdiri dari biaya variabel dan

biaya tetap. Biaya variabel meliputi biaya sarana produksi dan tenaga kerja

sedangkan biaya tetap merupakan biaya penyusutan alat, pajak tanah.

Page 8: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

8

Tabel 2. Rata-Rata Pengunaan Biaya Produksi Per Luas Lahan Garapan Pola 1

Usahatani pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa Tahun 2018.

Jagung Kc. Hijau

No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

Total (Rp)

1 Biaya Variabel

Sarana Produksi

Benih (kg) 35,50 1.464.807 34,67 326.667 1.791.474

Pupuk :

Npk (kg) 354 540.288 540.288

Urea (kg) 638 739.743 737.743

ZA (kg) 229 197.013 197.013

Gandasil D 3,71 50.000 50.000

Gandasil B 3,63 43.750 43.750

Obat-obatan

Gramoxone (L) 3,04 109.316 109.316

Lindomin (L) 3,08 169.281 2,27 108.205 289.281

Basmilang (L) 2,23 100.230 2,23 100.230

Calaris (L) 1,44 259.615 259.615

Roundup(L) 1,97 87.750 87.750

Seven (Kg) 2,22 77.222 77.222

Chix (Kg) 1,95 59.984 59.984

TK (HKO) 67,46 3.370.578 37,54 1.696.538 5.067.116

2 Biaya tetap

Penyusutan Alat 1.620.603 1.084.098 2.704.701

Pajak Tanah 53.076 55.385 108.461

3 Total Biaya

Produksi

8.626.858 3.589.598 12.216.457

Sumber: Data primer diolah

Page 9: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

9

Tabel 3. Rata-Rata Pengunaan Biaya Produksi Per Hektar Pola 1 Usahatani pada

Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun

2018.

Jagung Kc. Hijau

No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

Total (Rp)

1 Biaya Variabel

Sarana Produksi

Benih (kg)

19,97

810.319

21,78 188.462 998.781

Pupuk :

Npk (kg) 213 298.883 298.883

Urea (kg) 370 409.219 409.219

ZA (kg) 175 108.986 108.986

Gandasil D 0,93 28.846 28.846

Gandasil B 0,57 25.240 25.240

Obat-Obatan :

Gramoxone (L) 1,79 60.437 60.437

Lindomin (L) 1,76 93.645 1,35 59.858` 162.876

Basmilang (L) 1,31 55.496 55.496

Calaris (L) 0,86 143.617 143.617

Roundup (L) 3,58 50.625 50.625

Seven (Kg) 8,00 44.511 44.511

Chix (Kg) 2,50 34.606 34.606

TK (HKO) 37,32 1.864.574 20,77 938.510 2.803.084

2 Biaya tetap

Penyusutan Alat 957.629 640.603 1.598.232

Pajak Tanah 30.638 30.638 61.276

3 Total Biaya

Produksi

4.833.443

1.982.041 6.815.484

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 2 dan 3 menunjukan bahwa total biaya produksi yang

digunakan pada usahatani pola 1 sebesar Rp.12.216.456/LLG atau sebesar

6.815.484/Ha dengan rincian biaya usahatani jagung sebesar Rp. 8.626.858/LLG

atau sebesar 4.833.443/Ha dan kacang hijau sebesar Rp. 3.589.598/LLG atau

sebesar Rp. 1.982.041/Ha. Pengeluaran biaya saprodi tertinggi untuk usahatani

Page 10: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

10

jagung adalah pada pembelian benih sebanyak 35,50 kg/LLG atau sebanyak 19,97

kg/Ha dengan nilai benih sebesar Rp. 1.464.807/LLG atau sebesar Rp.

810.319/Ha. Sedangkan untuk kacang hijau pengeluaran tertinggi adalah pada

pembelian benih sebanyak 34,67 kg/LLG atau sebanyak 21,78 kg/Ha dengan

nilai benih sebesar Rp. 1.971.474/LLG atau sebesar Rp. 998.781/Ha.

Tabel 4. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Pola 1 Pada

Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun

2018.

No.

Jenis Kegiatan

Jagung Kc. Hijau

LLG (1,81 Ha)

(1,81)

Hektar (1 Ha)

LLG (1,81Ha) Hektra (1Ha)

HKO

Nilai Upah

(Rp/llg)

HKO

Nilai Upah

(Rp/Ha)

HKO

Nilai Upah

(Rp/llg)

HKO

Nilai Upah

(Rp/Ha)

1 Pembersihan

Lahan

4 240.385 2 132.978 4 240.385 2 132.978

2 Bajak tanah 3 166.154 1 91.914

3 Penanaman 13 580.417 7 321.081 5 310.769 3 171.914

4 Pemupukan I 5 214.103 2 118.439 1 28.205 0,29 15.602

5 Pemupukan II 5 248.878 3 137.667

6 Penyemprotan 1 109.231 1 60.427 1 113.846 1 62.978

7

.

Panen 34 1.509.936 19 835.283 11 314.423 6 173.936

8 Rontok 3 467.628 2 258,687 11 522.756 6 289.184

Total 66 3.370.578 36 1.864.574 36 1.696.538 19 938.510

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa Rata-rata biaya penggunaan untuk

mendanai tenaga kerja pada kegiatan usahatani jagung sebesar Rp.

3.370.578/LLG atau sebesar Rp. 1.864.574/Ha. Biaya tenaga kerja pada usahatani

kacang hijau sebesar Rp. 1.696.538/LLG atau sebesar Rp. 938.510/Ha. Jumlah

terbesar yang dikeluarkan untuk biaya jagung yaitu biaya panen sebesar Rp.

1.509.936/LLG atau sebesar Rp. 835.283/Ha. Besarnya biaya pengguna tenaga

kerja ditunjukan pula oleh HKO terbanyak.

Page 11: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

11

Tabel 5. Rata-rata Biaya Penyusutan Alat Usahatani Pola 1 pada Lahan Kering di

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun 2018.

Jagung Kc. Hijau

No Uraian Per LLG

(1,81 Ha)

Per Hektar

( 1 Ha )

Per LLG

(1,81 Ha)

Per Hektar

( 1 Ha )

1 Cangkul 72.304 42.595 72.304 42.595

2 Parang 213.130 125.940 213.130 125.940

3 Sabit 89.522 52.900 89.522 52.900

4 Splayer 191.529 113.176 191.529 113.176

5 Linggis 23.189 13.703 23.189 13.703

6 Argo 536.505 317.026

7 Terpal 494.644 292.290 494.644 292.290

Total 1.620.603 957.629 1.084.098 640.603

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarka tabel 5. diketahui penyusutan alat meliputi cangkul, sabit,

splayer, bajak, linggis, argo dan terpal. Biaya penyusutan alat pada pola 1 yaitu

untuk usahatani jagung sebesar Rp. 1.620.603/LLG atau sebesar Rp. 957.629/Ha,

sedangkan usahatani kacang hijau sebesar Rp. 1.084.098/LLG atau sebesar Rp.

640.603/Ha.

Untuk Rata-rata penggunaan biaya produksi usahatani pola 2 pada lahan

kering Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa dapat disajikan dalam tabel

4.12 berikut ini :

Page 12: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

12

Tabel 6. Rata-Rata Pengunaan Biaya Produksi Per Luas Lahan Garapan Pola 2

Usahatani pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa Tahun 2018.

Padi gogo Kc. Hijau

No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

Total

1 Biaya Variabel

Sarana Produksi

Benih (kg) 125 890.000 28,75 393.750 1.283.750

Pupuk :

Npk (kg) 187 300.833 300.833

Urea (kg) 250 400.000 400.000

ZA (kg) 150 145.000 145.000

Gandasil D 3,00 37.500 37.500

Gandasil B 2,50 50.000 50.000

Obat-Obatan :

Speduap (L) 5,25 328.125 328.125

Lindomin (L) 2,00 53.125 2,00 196.667 249.792

Supretox (L) 4,75 260.000 260.000

Score(ml) 250 218.750 218.750

Sidametrin (ml) 500 52.083 52.083

Roundup (L) 1,75 143.541 143.541

Seven (Kg) 2,25 135.416 135.416

Chix (Kg) 1,00 50.000 50.000

TK (HKO) 71,76 3.144.167 44,84 2.241.250 5.385.417

Biaya tetap

2 Penyusutan Alat 557.084 557.084 1.114.168

Pajak Tanah 37.500 37.500 75.000

3 Total Biaya

Produksi

6.386.667

3.842.708 10.229.375

Sumber: Data primer diolah tahun 2018

Ket : Rata-rata per LLG UT padi = 1,25 dan kacang hijau per LLG = 1,25

Page 13: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

13

Tabel 7. Rata-Rata Pengunaan Biaya Produksi Per Hektar Pola 2 Usahatani pada

Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun

2018.

Padi gogo Kc. Hijau

Total No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

1 Biaya Variabel

Sarana Produksi

Benih (kg) 100 712.000 26,25 315.000 1.027.000

Pupuk :

Npk (kg) 158 240.666 240.666

Urea (kg) 200 320.000 320.000

ZA (kg) 100 116.000 116.000

Gandasil D 1,50 30.000 30.000

Gandasil B 1,00 40.000 40.000

Obat-Obatan :

Speduap (L) 3,75 262.500 262.500

Lindomin (L) 1,75 42.500 2,13 157.333 199.833

Supretox (L) 3,25 208.000 208.000

Score(ml) 167 175.000 175.000

Sidametrin (ml) 333 41.667 41.667

Roundup (L) 1,88 114.833 114.833

Seven (Kg) 2,38 108.333 108.333

Chix (Kg) 0,25 40.000 40.000

TK (HKO) 57,32 2.515.333 35,85 1.793.000 4.308.333

2 Biaya tetap

Penyusutan Alat 445.667 445.667 891.334

Pajak Tanah 30.000 30.000 132.000

3 Total Biaya

Produksi

5.109.333 3.074.166 8.219.499

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 6 dan 7 menunjukan bahwa total biaya produksi yang

digunakan biaya pada usahatani pola 2 (padi gogo dan kacang hijau) pada

usahatani padi gogo sebesar Rp. 10.229.375/LLG atau sebesar Rp. 8.219.449/Ha

dengan rincian biaya produksi untuk usahatani padi gogo sebesar Rp.

6.368.667/LLG atau sebesar Rp. 5.109.333/Ha dan kacang hijau sebesar Rp.

3.842.708/LLG atau sebesar Rp. 3.074.166/Ha. Pengeluaran biaya saprodi

tertinggi untuk usahatani padi gogo adalah pada pembelian benih sebanyak 100

kg/Ha dengan nilai benih sebesar Rp. 890.000/LLG atau sebesar Rp. 712.000/Ha

dan untuk kacang hijau pada pembelian benih sebanyak 28,75 kg/LLG atau

Page 14: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

14

sebanyak 26,25 kg/Ha dengan nilai benih sebesar Rp. 393.750/LLG atau sebesar

Rp. 315.000/Ha.

Tabel 8. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Pola 2 Pada

Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun

2018.

Padi Gogo Kc. Hijau Per LLG (1,25) Per Hektar (1) Per LLG(1,25) Per Hektar (1)

No Uraian HKO

Nilai Upah

(Rp/kg)

HKO

Nilai Upah

(Rp/kg)

HKO

Nilai Upah

(Rp/kg)

HKO

Nilai Upah

(Rp/kg)

1 Persiapan lahan 5 357.500 4 282.000 5 357.500 4 286.000

2 Bajak Tanah 2 140.000 2 112.000

3 Penanaman 30 1.237.500 22 990.000 9 500.000 7 400.000

4 Pemupukan I 1 100.000 1 80.000 0,43 31.250 0,34 25.000

5 Pemupuka II 1 64.583 1 51.667

6 Penyemprotan 2 132.500 1 106.000 1 162.500 1 130.000

7 Panen 17 535.417 14 428.333 12 450.000 9 360.000

8 Rontok 16 716.667 12 573.333 13 600.000 11 480.000

Jumlah 72 3.144.167 55 2.515.333 42 2.241.250 34 1.793.000

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 8 menunjukan bahwa Rata-rata biaya penggunaan untuk

mendanai tenaga kerja pada kegiatan usahatani padi gogo sebesar Rp.

3.144.167/LLG atau sebesar Rp. 2.515.333/Ha. Biaya tenaga kerja pada usahatani

kacang hijau sebesar Rp. 2.241.250/LLG atau sebesar Rp. 1.793.000/Ha. Jumlah

terbesar yang dikeluarkan untuk biaya padi gogo yaitu biaya penanaman sebesar

Rp. 1.237.500/LLG atau sebesar Rp. 990.000/Ha. Besarnya biaya pengguna

tenaga kerja ditunjukan pula oleh HKO terbanyak.

Tabel 9. Rata-rata Biaya Penyusutan Alat Usahatani Pola 2 pada Lahan Kering di

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun 2018

Padi Gogo Kc. Hijau

No Uraian Nilai Per

LLG(1,25)

Nilai Per Ha

( 1 )

Nilai Per LLG

(1,25)

Nilai Per

Ha ( 1 )

1 Cangkul 28.000 22.400 28.000 22.400

2 Parang 71.542 57.233 71.542 57.233

3 Sabit 34.000 27.200 34.000 27.200

4 Splayer 96.875 77.500 96.875 77.500

5 Linggis 10.000 8.000 10.000 8.000

6 Terpal 316.667 253.333 316.667 253.333

Jumlah 557.084 445.667 557.084 445.667

Sumber: Data Primer diolah

Page 15: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

15

Berdasarka tabel 9 diketahui penyusutan alat meliputi cangkul, parang, sabit,

splayer, linggis dan terpal. Biaya penyusutan alat pada pola 2 yaitu untuk

usahatani padi gogo dan kacang hijau sebesar Rp. 557.084/LLG atau sebesar Rp.

445.667/Ha.

Analisis Pendapatan Usahatani pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang

Kabupaten Sumbawa

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih

yang diperoleh dari selisih nilai produksi (penerimaan) dengan total biaya

produksi (pengeluaran). Untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang terjadi

dalam usahatani dengan pola 1 dan pola 2 pada lahan kering dapat dilihat pada

tabel 10 dan 11.

Tabel. 10. Rata-rata Produksi, Nilai Produksi dan Pendapatan Usahatani pola 1

pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa

Tahun 2018

Jagung Kc. Hijau

No Uraian Per LLG

(1,81)

Per Hektar

(1)

Per LLG

(1,81)

Per Hektar

(1)

1. Produksi (Rp) 12.654 7.300 2.338 1.294

2. Harga (Rp/kg) 2.827 2.827 5.000 5.000

3. Penerimaan (Rp) 36.576.923 20.637.100 11.690.000 6.470.000

4. Biaya Produksi (Rp) 8.626.858 4.833.443 3.589.598 1.982.041

5 Pendapatan (Rp) 27.950.065 15.803.657 8.100.402 4.487.959

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 10 Menunjukan bahwa pendapatan bersih usahatani

pola 1untuk usahatani jagung sebesar Rp. 27.950.065/LLG atau sebesar Rp.

16.268628/Ha dan usahatani kacang hijau sebesar Rp. 8.102.709/LLG atau

sebesar Rp. 4.486.044/Ha. Artinya, dengan pendapatan yang dihasilkan oleh

usahatani jagung dan kacang hijau pada pola 1 mampu menutupi semua biaya

yang dikeluarkan.

Tabel. 11. Rata-rata Produksi, Nilai Produksi dan Pendapatan Usahatani pola 2

pada lahan kering d Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Tahun

2018.

Padi gogo Kc. Hijau

No Uraian Per LLG

(1,25 Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

Per LLG

(1,25Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

1. Produksi (Rp) 6.250 5.000 1.825 1.460

2. Harga (Rp/kg) 4.225 4.225 5.000 5.000

3. Penerimaan (Rp) 26.406.250 21.125.000 9.125.000 7.300.000

4. Biaya Produksi (Rp) 6.386.667 5.109.333 3.656.313 3.074.166

5 Pendapatan (Rp) 20.019.583 16.015.667 5.468.687 4.225.834

Sumber: Data Primer diolah

Page 16: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

16

Berdasarkan tabel 11 Menunjukan bahwa pendapatan bersih usahatani pola

2 untuk usahatani padi gogo sebesar Rp. 20.063.333/LLG atau sebesar Rp.

16.050.667/Ha dan usahatani kacang hijau sebesar Rp. 5.282.292/LLG atau

sebesar Rp. 4.225.834/Ha. Artinya, dengan pendapatan yang dihasilkan oleh

usahatani padi gogo dan kacang hijau pada pola 2 mampu menutupi semua biaya

yang dikeluarkan.

R/C Ratio

Tabel 12. R/C pada Usahatani pola 1 pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang

Kabupaten SumbawaTahun 2018.

Jagung Kc. Hijau

Total

( Rp/Ha )

No Uraian Per LLG

(1,81 Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

Per LLG

(1,81 Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

1 Pendapatan 27.950.065 15.803.657 8.100.402 4.487.959 20.291.616

2 Total biaya 8.626.858 4.833.443 3.589.598 1.982.041 6.815.484

3 R/C 3,24 2,26 2,98

Sumber: Data Primer diolah 2018

Tabel 4.13. R/C pada Usahatani pola 2 Lahan Kering di Kecamatan Plampang

Kabupaten SumbawaTahun 2018.

Padi gogo Kc. Hijau

Total

( Rp/Ha )

No Uraian Per LLG

(1,81 Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

Per LLG

(1,81Ha)

Per Hektar

(1 Ha)

1 Pendapatan 20.019.583 16.015.667 5.468.687 4.225.834 20.241.501

2 Total biaya 6.386.667 5.109.333 3.656.313 3.225.834 8.335.167

3 R/C 3,13 1,50 2,43

Sumber: Data Primer diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.12 dan 4.13 menunjukan rata-rata R/C ratio pola 1

(jagung dan kacang hijau) di Kecamatan Plampang sebesar 2,98 artinya nilai R/C

tersebut menunjukan bahwa usahatani pola 1 ( jagung dan Kacang hijau ) di

Kecamatan Plampang sudah layak dan menguntungkan, karena nilai R/C ratio

lebih dari 1. Jadi, usahatani pola 1 ( jagung dan Kacang hijau ) di Kecamatan

Plampang dapat dikatakan layak untuk diusahakan oleh petani. Jika biaya Rp 1

maka penerimaan Rp 2,98. Sedangkan untuk rata-rata R/C ratio usahatani pola 2

(padi gogo dan kacang hijau) di Kecamatan Plampang sebesar 2,43 artinya nilai

R/C tersebut menunjukan bahwa usahatani pola 2 di Kecamatan Plampang sudah

layak dan menguntungkan , karena nilai R/C ratio usahatani pola 2 lebih dari 1.

Jadi, usahatani pola 2 di Kecamatan Plampang dapat dikatakan layak untuk di

usahakan oleh petani. Jika biaya Rp 1 maka penerimaan Rp 2,43.

Page 17: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

17

Kendala/Hambatan

Tabel 14. Kendala/Hambatan Yang di Hadapi Petani Dalam Usahatani pola 1 dan

pola 2 pada Lahan Kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa Tahun 2018.

No Kendala/Hambatan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Kondisi cuaca 30 100

2 Hama dan Penyakit 21 70

3 Distribusi Pupuk 10 33,33

4 Harga Jual 15 50

5 Harga Saprodi 5 16,67 Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan Tabel 14 dapat di lihat bahwa kendala/hambatan yang paling

mempengaruhi kegiatan usahatani pola 1 dan pola 2 ( padi gogo, jagung dan

kacang hijau ) di Kecamatan Plampang adalah kondisi cuaca, yaitu sebesar

(100%) petani responden terkendala karena cuaca yang tidak menentu dan

perubahan cuaca yang tidak dapat di taksir sehingga petani terkadang mengalami

gagal panen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Total biaya yang dikeluarkan usahatani pada lahan kering di Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa yaitu pola 1 sebesar Rp. 6.815.484/Ha dan

pola 2 sebesar Rp. 8.335.167/Ha.

2. Pendapatan usahatani pada lahan kering di Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa pola 1 sebesar Rp. 20.291.616/Ha dan pola 2 sebesar Rp.

20.241.501/Ha.

3. Usahatani pada lahan kering di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa

pola 1 dan pola 2 adalah layak untuk diusahakan karena R/C lebih besar dari

satu (R/C > 1).

4. Berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh petani pada lahan kering di

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa pola yang lebih menguntungkan

adalah pola 1 (jagung dan kacang hijau).

5. Kendala utama yang dihadapi oleh petani dalam usahatani pada lahan kering di

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa yaitu curah hujan yang tidak

menentu, dimana usahatani yang dilakukan oleh petani responden yaitu pada

lahan ladang.

Page 18: ANALISIS USAHATANI PADA LAHAN KERING DI …eprints.unram.ac.id/7853/1/JURNAL.pdf2 analisis usahatani pada lahan kering di kecamatan plampang kabupaten sumbawa the analysis of dry area

18

Saran

1. Untuk meningkatkan hasil panen pada pertanian lahan kering diperlukan

dukungan penyuluhan dan pendampingan kelembagaan tani dalam melakukan

peramalan pola curah hujan dan perencanaan pengelolaan usahatani.

2. Untuk mendukung keberhasilan usahatani diperlukan upaya-upaya

pengembangan teknologi benih unggul dan teknologi penangkap air untuk

membantu penyiraman tanaman jika fase pembungaan tanaman terjadi

kekeringan sehingga pendapatan yang diperoleh petani meningkat.

3. Diperlukan pendampingan teknologi secara intensif dalam pengembangan

teknologi yang baru dalam berusahatani pada pertanian lahan kering.

4. Diharapkan kepada masyarakat di Desa Usar dan Desa Sepayung agar lebih

aktif dalam kelompok tani agar kegiatan usahatani menjadi lebih terkoordinasi,

baik pengadaan sarana produksi, teknik budidaya maupun pemasaran hasil

panen sehingga pertanian menjadi lebih maju dan terencana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

BP3K Kecamatan Plampang 2015. Usahatani Tanaman Pangan. Balai

Penyuluhan Pertanian.

Soekartawi. 1995. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani

Kecil. Penerbit Universitas Indonesia,Cetakan ke-3, Jakarta.

_________.dkk. 2002. Ilmu Usahatani Dan Penelitian Untuk Pengembangan

Petani Kecil. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

_________.1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI- Press). Jakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Utomo. 2002. Pengelolaan Lahan Kering untuk pertanian Berkelanjutan.

Makalah disampaikan pada Seminar Nasional IV Pengembangan

Wilayah Lahan Kering pada Pertemuan Ilmiah Himpunan Ilmu Tanah

Indonesia, Tanggal 27-28 Mei 2002. Mataram