analisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan...

85
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA WAMENA STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN ( KP2KP ) WAMENA, PAPUA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Santa Veronika Logho 132114050 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duongthu

Post on 06-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA

WAMENA

STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN

KONSULTASI PERPAJAKAN ( KP2KP ) WAMENA, PAPUA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Veronika Logho

132114050

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

i

i

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA

WAMENA

STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN

KONSULTASI PERPAJAKAN ( KP2KP ) WAMENA, PAPUA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Veronika Logho

132114050

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

ii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

iv

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan

mendapat. Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Matius 7:7

“Tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, hanya saja bagaimana

caramu melakukannya dan bagaimana caramu buat berusaha

mewujudkannya.”

-Nametest-

Kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Bunda Maria

Bapa Yohanis Logho dan Mama Mariam Margaretha Tafuran

Kakak Audra Febriandini Logho

Ade Antonius Mario F. Logho

Ade Christina Maria S. Logho

Ade Chresensia Irene M. F. Logho

Ade Evangelista Miracle Logho

Suryandi Reski Agus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

v

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA

WAMENA

Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

( KP2KP ) Wamena, Papua

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 September 2017 adalah hasil karya

saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Yang membuat pernyataan,

Santa Veronika Logho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

vi

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Santa Veronika Logho

Nomor Mahasiswa : 132114050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA

WAMENA

Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

(KP2KP) Wamena, Papua

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Oktober 2017

Yang menyatakan,

Santa Veronika Logho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Nicko Kornelius Putra S.E.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.

5. Dr. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang berguna

pada saat penulis mengerjakan skripsi.

6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

7. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu

untuk kelancaran penelitian ini.

8. Bapak Namson selaku kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wamena, Papua yang telah berkenan

memberikan ijin penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

viii

viii

9. Bapak Sajid Purwoko, Kakak Said dan Bapak Boby Afrizal yang telah

membantu memberikan data yang dibutuhkan penulis dan membantu

mengoreksi skripsi.

10. Keluarga Honai (Kakak Aci, Kakak Denny, Mas Pri, Adel, Gege dan Ute

teman kecil yang selalu setia menemani) yang selalu bertanya dan

memberikan semangat serta dukungan.

11. Sahabat Ccu, Valen, Kanthi, Itin, Velin, dan Suster Vernanda yang telah

membantu dalam banyak hal dan memberikan hiburan kapan pun dan

dimana pun.

12. Teman-teman kelas A Akuntansi 2013 yang selalu berbagi tawa, canda,

dan kenangan indah kebersamaan kita.

13. Teman-teman Kelas Bimbingan, atas masukan, dinamika, dan

kebersamaannya selama ini.

14. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Penulis

Santa Veronika Logho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Batasan Masalah.............................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9

1. Pengertian Pajak ........................................................................ 9

2. Fungsi Pajak .............................................................................. 10

3. Manfaat Uang Pajak .................................................................. 12

4. Penggolongan Pajak .................................................................. 13

5. Hukum Pajak ............................................................................. 14

6. Tarif Pajak ................................................................................. 15

7. Utang Pajak ............................................................................... 16

8. Asas Pemungutan Pajak ............................................................ 16

9. Prinsip Pemungutan Pajak ........................................................ 17

10. Teori Pemungutan Pajak ........................................................... 18

11. Cara Pemungutan Pajak ............................................................ 19

12. Sistem Pemungutan Pajak ......................................................... 20

B. Wajib Pajak ..................................................................................... 21

1. Pengertian Wajib Pajak ............................................................. 21

2. Kewajiban Wajib Pajak ............................................................. 21

3. Hak Wajib Pajak ....................................................................... 22

C. Pajak Penghasilan............................................................................ 23

1. Pengertian Pajak Penghasilan ................................................... 23

2. Subjek Pajak Penghasilan ......................................................... 23

3. Objek Pajak ............................................................................... 24

D. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ............................................... 25

1. Pengertian NPWP ..................................................................... 25

2. Fungsi NPWP ............................................................................ 25

E. Tingkat Kepatuhan .......................................................................... 25

1. Pengertian Kepatuhan Pajak ..................................................... 25

2. Kriteria Wajib Pajak Patuh........................................................ 27

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak ............. 29

F. Hambatan Pemungutan Pajak Di Daerah ........................................ 30

G. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

x

x

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 32

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 32

1. Tempat Penelitian ...................................................................... 32

2. Waktu Penelitian ....................................................................... 32

C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 32

1. Subjek Penelitian ....................................................................... 32

2. Objek Penelitian ........................................................................ 32

D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 33

1. Populasi ..................................................................................... 33

2. Sampel ....................................................................................... 33

E. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 33

F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI ............................................ 37

A. Sejarah Singkat KP2KP Wamena ................................................... 37

B. Visi dan Misi ................................................................................... 38

C. Struktur Organisasi ......................................................................... 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 39

A. Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................... 39

B. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................. 41

C. Analisis Deskriptif .......................................................................... 46

D. Pembahasan ..................................................................................... 49

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 56

A. Kesimpulan ..................................................................................... 56

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 56

C. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 58

LAMPIRAN ............................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

xi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Badan Yang Tercatat ........................................................ 42

Tabel 2 Wajib Pajak Badan Yang Memiliki NPWP .................................. 42

Tabel 3 Wajib Pajak Badan Yang Tidak Memiliki NPWP ........................ 43

Tabel 4 Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar Pajak ............ 43

Tabel 5 Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak .. 44

Tabel 6 Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Sesuai

Perhitungan Pajak......................................................................... 44

Tabel 7 Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak

Sesuai Perhitungan Pajak .............................................................. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 ...................................................................................... 61

B. Lampiran 2 ..................................................................................... 63

C. Lampiran 3 ...................................................................................... 66

D. Lampiran 4 ...................................................................................... 68

E. Lampiran 5 ...................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

xiii

xiii

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA

WAMENA

(Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

(KP2KP)Wamena, Papua)

Santa Veronika Logho

NIM : 132114050

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib

Pajak Badan di kota Wamena terhadap Undang-Undang perpajakan apakah sudah

sesuai atau tidak sesuai. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan sangat penting

karena dapat meningkatkan penghasilan Negara dalam perpajakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

dokumen dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan membandingkan

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota Wamena dengan Undang-Undang

Perpajakan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak

Badan di kota Wamena belum sesuai, dikarenakan : 1) Wajib Pajak Badan relatif

sedikit yang mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) yaitu sebesar 701 Badan dari 2681 Badan yang tercatat, 2) Wajib Pajak

Badan relatif sedikit yang dapat menghitung pajak terutang dengan benar yaitu

sebesar 586 Badan dari 701 Badan yang memiliki NPWP, 3) Wajib Pajak Badan

relatif sedikit yang membayar pajak terutang tepat waktu yaitu sebesar 586 Badan

dari 701 Badan yang memiliki NPWP.

Kata kunci: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

xiv

xiv

ABSTRACT

Analysis Of Corporate Taxpayer Compliance Level In Wamena City

(Case study in Tax Services, Dissemination, and Consultation Office

Wamena,Papua )

Santa Veronika Logho

NIM : 132114050

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

The purpose of this research was to find out determine the level of

corporate taxpayer compliance in the city of Wamena against the tax law whether

it is appropriate or not appropriate. The compliance rate of the Corporate

Taxpayer is very important because it can increase the State's income in taxation.

Data were gathered by document and interview data. Data analysis was

done by comparing the compliance rate of Corporate Taxpayer in Wamena city

with Taxation Law.

The results indicated that the taxpayer compliance level of the Agency in

the city of Wamena has not been suitable, because: 1) The relatively few

taxpayers who registered to have the Taxpayer Identification Number (NPWP) of

701 corporate of 2681 registered corporate, 2) Mandatory Relatively few

corporate taxes properly calculated taxes of 586 corporate from 701 corporate

with NPWP, 3) relatively few corporate taxpayers paid taxes payable on time at

586 corporate from 701 corporate with NPWP.

Keywords : Taxpayer Compliance Rate of the Agency

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah kita ketahui bahwa penghasilan negara yang digunakan

untuk membiayai keperluan negara bersumber dari penerimaan pajak dan

penerimaan bukan pajak. Penerimaan pajak di bagi atas dua yang pertama

pajak dalam negeri yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan

Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan, Cukai, Pajak lainnya. Penerimaan pajak yang kedua pajak

perdagangan Internasional tediri atas Bea Masuk dan Pajak Ekspor

sedangkan penerimaan bukan pajak terdiri dari penerimaan sumber daya

alam, bagian laba BUMN, penerimaan Negara bukan pajak lainnya dan

pendapatan badan layanan umum. Penerimaan-penerimaan ini digunakan

untuk membiayai berbagai proyek pembangunan sarana umum seperti

jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, dan lain-lain.

Penerimaan-penerimaan ini juga digunakan untuk pembiayaan dalam

rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat, (Diana,

2013 : 40)

Pajak di pungut menurut undang-undang yang berlaku, serta

merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat maupun badan dan tidak

memberikan imbalan secara langsung kepada individu melainkan

digunakan untuk keperluan negara dan digunakan bagi kemakmuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

2

rakyat (Mitra Wacana Media, 2015:3). Pajak dibagi menjadi dua yaitu

pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat terdiri atas PPh, PPN dan PPn

BM, PBB (Perikanan, Perkebunan dan Perhutanan) dan Bea Materai, Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Penerimaan negara yang

berasal dari migas. Pajak pusat dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai keperluan negara sedangkan pajak daerah

terdiri atas PBB (Perkotaan dan Pedesaan) Pajak Hotel, Pajak Restoran,

Pajak Reklame, Pajak Kendaraan Bermotor dan lain-lain. Pajak daerah

dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai

keperluan daerah. Penerimaan lainnya adalah penerimaan negara bukan

pajak yang terdiri dari Bea masuk, Bea Keluar, Bea Balik Nama, Bea

Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Cukai, Retribusi Daerah dan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (Rahayu, 2010: 45).

Demi terciptanya pembangunan yang lancar maka diperlukan

adanya kondisi yang kondusif antara penerimaan negara dan pengeluaran

negara. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik

mengenai realisasi penerimaan negara tahun 2012–2016, jumlah yang

dihasilkan dari penerimaan pajak memiliki peranan yang dominan dengan

jumlah Rp.1.565.784,10 di banding penerimaan bukan pajak dengan

jumlah Rp.280.291,40 (Badan Pusat Statistik, 2016). Dari hasil tersebut

kita dapat melihat bahwa penerimaan pajak merupakan sumber utama

yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

3

Karena penerimaan pajak merupakan sumber utama, maka

Direktorat Jendral Pajak menempuh berbagai cara agar meningkatkan

penerimaan negara, seperti meningkatkan jumlah wajib pajak yang aktif,

meningkatkan tarif pajak tertentu, memperluas objek yang dikenakan

pajak,dan lain-lain. Upaya lain juga telah ditempuh seperti penggantian

sistem perpajakan yang awalnya diisi oleh petugas perpajakan (Official

Assessment System) diganti dengan pengisian, penghitungan, dan

pelaporan pajak yang dilakukan oleh masing-masing individu (Self

Assessment System). Dengan kata lain wajib pajak diberi kepercayaan

penuh untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang akan dibayarkan ke

kantor pajak. Selain itu pemerintah juga memberikan wewenang kepada

pihak ketiga (With Holding System) untuk menentukan (menghitung dan

menetapkan) besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Pihak ketiga

disini adalah pihak lain selain pemerintah (Diana, 2013: 78)

Namun dalam kenyataannya hingga saat ini sistem pembayaran

pajak sangat sulit untuk dijalankan sesuai dengan harapan. Sadhani

(dikutip oleh Tarjo dan Kusumawati, 2006) menjelaskan bahwa tingkat

kepatuhan perpajakan masih tergolong rendah yang ditunjukkan dengan

masih sedikitnya jumlah individu yang mempunyai Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) dan melaporkan SPT.Tingkat rasio kepatuhan yang

ditetapkan untuk tahun 2016 ini ditargetkan mencapai 72,5% (Kementrian

Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak,2016). Namun dari

data mengenai rasio kepatuhan wajib pajak tahun 2012-2015 di Kantor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

4

Pelayanan Pajak kota Wamena, jumlah Wajib Pajak yang melaporkan SPT

masih dibawah dari rasio yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melapor pajak masih sangat minim.

Dari hasil tersebut sangatlah penting bagi pemerintah untuk meningkatkan

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya. Terdapat beberapa

faktor yang menjadi pemicu tidak patuhnya wajib pajak diantaranya

kualitas pelayanan yang kurang memberikan kenyamanan bagi wajib

pajak, sistem yang sulit dijalankan oleh wajib pajak, reputasi petugas

perpajakan dan transparansi serta akuntabilitas dari penggunaan dana

pajak yang dibayarkan (Diana,2010: 82). Sistem perpajakan yang dinilai

sulit akan enggan untuk digunakan sehingga sistem yang telah di buat

pemerintah dalam rangka modernisasi seperti e-banking, e-registration, e-

SPT, e-felling dan drop box akan sia-sia, dan juga layanan internet yang

kurang memadai menjadi salah satu pemicu wajib pajak tidak mau

menggunakan sistem baru yang telah disedikan. Agar masalah sistem

tersebut dapat diatasi, diharapkan kepada semua petugas pajak dan juga

pemerintah agar memberikan sosialisasi kepada wajib pajak dan

memperbaiki layanan internet sehingga sistem tersebut dapat digunakan.

Kemudian masalah mengenai transparasi dan akuntabilitas dana

pajak yang dibayarkan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

Karena saat membayar pajak namun tidak diketahui dananya digunakan

untuk apa akan membuat masyarakat memiliki persepsi bahwa membayar

pajak hanya akan merugikan (Diana, 2013:79). Dapat dilihat juga dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

5

kasus-kasus yang terjadi dan melibatkan pegawai pajak membuat

masyarakat enggan membayar pajak karena dalam pemikiran masyarakat

dana yang disetorkan hanya akan dikorupsi oleh pegawai pajak. Oleh

karena itu transparansi dan akuntabilitas dana pajak harus dilakukan dan

ditunjukkan bahwa dana tersebut memang digunakan untuk pembangunan

dan kepentingan masyarakat.

Dalam penelitian sebelumnya menjelaskan tentang faktor-faktor

yang terjadi di masyarakat dan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib

pajak dalam memiliki NPWP dan melaporkan SPT. Namun pada

penelitian kali ini peneliti tidak membahas tentang faktor-faktor tersebut

tetapi akan melihat bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak. Oleh karena

itu peneliti mengambil judul “Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Badan di Kota Wamena” (studi kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan

dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wamena).

B. Rumusan Masalah

Masalah yang terjadi di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan Kota Wamena saat ini adalah tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Badan, seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang

diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian dibawah ini :

Bagaimanakah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota Wamena ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui

bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan.

D. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan hanya dalam wilayah kota Wamena.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh beberapa pihak dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

Penelitian ini dapat menjadi masukan atau tambahan informasi

mengenai tindakan yang harus diambil oleh Kantor Pelayanan Pajak,

guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan yang dilayani oleh

Kantor Pelayanan Pajak tersebut.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan, informasi, bacaan, serta referensi di bidang perpajakan

bagi pihak yang berminat terhadap topik perpajakan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini jelas menjadi tambahan informasi dan pengetahuan

bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori yang telah diterima saat

kuliah. Melalui penelitian ini juga peneliti dapat mengetahui secara

langsung bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota

Wamena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

7

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini berisi teori-teori yang digunakan penulis sebagai

dasar penelitian, hambatan pemungutan pajak dan hasil penelitian

terdahulu.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini membahas jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, penetapan populasi dan

sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum KP2KP Wamena

Dalam bab ini mejelaskan mengenai sejarah singkat Kantor

Pelayanan Pajak KP2KP Wamena, visi, misi, motto, wilayah

kerja, dan struktur organisasi.

Bab V : Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini menjelaskan mengenai Analisis dan pembahasan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

8

Bab VI : Penutup

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan masalah dan

saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pajak

Terdapat beberapa definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli,

yaitu:

a. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani (Diana, 2013:34) pajak adalah

iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-

peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi

kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. Umum berhubung

tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

b. Menurut Prof. Dr. Djajadiningrat (Diana, 2013:34. Siti Resmi,

2014:1) Pajak adalah suatu kewajiban untuk menyerahkan

sebagian kekayaan Negara karena suatu keadaan, kejadian, dan

perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu. Pungutan tersebut

bukan sebagai hukuman, tetapi menurut peraturan-peraturan yang

ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan. Untuk itu, tidak ada

jasa balik dari Negara secara langsung, misalnya untuk memelihara

kesejahteraan umum.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

10

c. Menurut pasal 1 Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang

ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Diana,2013:36, Abdul

Halim,Icuk Rangga Bawono,Amin Dara, 2014:15) Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapat kontraprestasi secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Dari definisi tersebut, dapat diuraikan beberapa unsur pajak antara

lain (Suparmono, Damayanti 2010:2):

1) Pajak merupakan iuran dari rakyat kepada negara

2) Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang

3) Tidak ada kontraprestasi secara langsung oleh pemerintah

dalam pembayaran pajak

4) Digunakan untuk membiayai pengeluaran pajak

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Sebagai alat (sumber) untuk memasukkan uang sebanyak-

banyaknya dalam kas Negara dengan tujuan untuk membiayai

pengeluaran negara yaitu pengeluaran rutin dan pembangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

11

b. Fungsi Mengatur (Reguler)

Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di bidang keuangan

(umpamanya bidang ekonomi, politik, budaya, pertahanan

keamanan).

c. Fungsi Stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk

menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga

sehingga inflasi dapat dikendalikan.

d. Fungsi Retribusi Pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk

membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk

membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan

kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat.

e. Fungsi Demokrasi

Pajak yang sudah dipungut oleh negara merupakan wujud sistem

gotong royong. Fungsi ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan

pemerintah kepada masyarakat pembayaran pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

12

3. Manfaat Uang Pajak

a. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan

memerlukan biaya. Biaya tersebut antara lain diperoleh dari

penerimaan pajak.

b. Pajak merupakan salah satu alat pemerataan.

Pengenaan pajak dengan tarif progresif dimaksudkan untuk

mengenakan pajak yang lebih tinggi pada golongan yang lebih

mampu. Dana yang dipindahkan dari sektor swasta ke sektor

pemerintah dipergunakan untuk membiayai proyek yang terutama

dinikmati oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, seperti

untuk sarana peribadatan, sarana pendidikan, sarana transportasi,

sarana kesehatan, sarana penghubung, sarana pertahanan/keamanan

dan sebagainya.

c. Pajak merupakan salah satu alat untuk mendorong investasi.

Sebagaimana telah disebutkan dalam fungsi pajak budgeter,

apabila masih ada sisa dari dana yang dipergunakan untuk

membiayai pengeluaran negara (rutin), maka kelebihan tersebut

dapat dipakai sebagai Tabungan Pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

13

4. Penggolongan Pajak

a. Pajak Menurut Sifatnya

1) Pajak Subyektif

Pajak yang erat kaitannya atau hubungannya dengan subyek

pajak atau yang dikenakan pajak dan besarnya dipengaruhi oleh

keadaan Wajib Pajak.

2) Pajak Objektif

Pajak yang erat hubungannya dengan objek pajak, yang selain

dari pada benda dapat pula berupa keadaan, perbuatan atau

peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar.

b. Pajak Menurut Pembebanannya

1) Pajak Langsung

Pajak yang langsung dibayar atau dipikul oleh wajib pajak

yang bersangkutan dan pajak ini langsung dipungut pemerintah

dari wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain

serta dipungut secara berkala.

2) Pajak Tidak Langsung

Pajak yang dipungut kalau ada suatu peristiwa atau perbuatan

tertentu, seperti penggerakan barang tidak bergerak, pembuatan

akte, dan lain-lain dan pembayar pajak dapat melimpahkan

beban pajaknya kepada pihak lain serta pajak ini tidak

mempergunakan surat ketetapan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

14

c. Pajak Menurut Kewenangannya

1) Pajak Pusat

Pajak yang wewenang pemungutannya atau dikelola oleh

pemerintah Pusat dan hasilnya dipergunakan untuk membiayai

pengeluaran rutin negara dan pembangunan (APBN).

2) Pajak Daerah

Pajak yang wewenang pemungutannya atau dikelola oleh

pemerintah Daerah (baik pemerintah propinsi maupun

pemerintah kabupaten/kota) dan hasilnya dipergunakan untuk

membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan daerah

(APBD).

5. Hukum Pajak

Menurut Diana (2013:45) secara hukum pembagian hukum di

Indonesia terdiri atas :

a. Hukum Perdata

Hukum yang mengatur perseorangan dengan perseorangan yang

lain menitikberatkan kepada kepentingan individu.

b. Hukum Publik

Hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan

masyarakat.

Menurut Dr. Rochmat Somitro (Diana,2013:45) Hukum Pajak

adalah suatu kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

15

pemerintah sebagai pemungut pajak dengan rakyat sebagai

pembayar pajak. Hukum pajak terbagi menjadi dua yaitu (Siti

Resmi,2014:4) :

c. Hukum Pajak Materiil

Yang memuat norma-norma yang menerangkan keadaan-keadaan,

perbuatan-perbuatan, peristiwa-peristiwa hukum yang dikenakan

pajak,siapa yang harus dikenakan pajak, dan berapa besar

pajaknya.

d. Hukum Pajak Formil

Merupakan peraturan-peraturan mengenai berbagai cara untuk

mewujudkan hukum materiil menjadi suatu kenyataan.

6. Tarif Pajak

Menurut Diana (2013:46) tarif dibagai menjadi 4 yaitu :

a. Tarif Tetap

Tarif yang besarnya merupakan jumlah yang tetap, tidak berubah

jika yang dijadikan dasar perhitungan berubah.

b. Tarif Proporsional atau Tarif Sebanding

Tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah

yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang

proporsinal terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.

c. Tarif Progresif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

16

Tarif berupa presentase yang semakin besar/meningkat apabila

dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.

d. Tarif Degresif

Tarif berupa presentase yang semakin kecil menurun apabila dasar

pengenaan pajaknya semakin meningkat.

7. Utang Pajak

Menurut Diana (2013:47) utang pajak adalah kewajiban pemotongan,

pemungutan dan pembayaran pajak sangat tergantung pada saat

terutangnya pajak.

8. Asas Pemungutan Pajak

a. Asas Domisili

Apabila pemerintah hendak melaksanakan pemungutan pajak

berdasarkan asas ini, maka yang menjadi dasar pemungutannya

adalah tempat tinggal si wajib pajak dengan tidak memandang

dimana pendapatan ini berasal, apakah dari dalam atau dari luar

negeri.

b. Asas Sumber

Cara pemungutan pajaknya adalah dengan melihat objek pajak

tersebut bersumber dari mana, jadi apabila di suatu negara terdapat

sumber-sumber penghasilan, maka negara tersebutlah yang berhak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

17

memungut pajaknya dengan tidak menghiraukan tempat dimana

wajib pajak itu berada.

c. Asas Kebangsaan

Pajak yang dikenakan suatu negara pada orang-orang yang

mempunyai kebangsaan dari negara tersebut, dengan tidak

memperdulikan dimana wajib pajak itu bertempat tinggal.

9. Prinsip Pemungutan Pajak

a. Prinsip Keadilan dan Pemerataan

Menurut Adam Smith (Rahayu, 2010:64) Equality mengandung

arti bahwa keadaan yang sama atau orang yang berada dalam

keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama.

b. Prinsip Kepastian Hukum

Menurut Adam Smith (Rahayu,2010:67) kaidah certainty

dimaksudkan supaya pajak yang harus dibayar seseorang harus

terang dan pasti tidak dapat dimulur-mulur atau ditawar-tawar.

c. Prinsip Convenience

Menurut Adam Smith (Rahayu,2010:70) mengungkapkan kaidah

conveniencedimaksudkan supaya dalam memungut pajak,

pemerintah hendaknya memperhatikan saat-saat yang paling baik

bagi si pembayar pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

18

d. Prinsip Efisiens Economic

Menurut Adam Smit (Rahayu,2010:71) mengungkapkan kaidah

efficiency dimaksudkan supaya pemungutan pajak hendaknya

dilaksanakan dengan sehemat-hematnya, jangan sampai biaya-

biaya memungut justru menjadi lebih tinggi dari pada pajak yang

dipungut.

10. Teori Pemungutan Pajak

Diana (2013:75) mengatakan hukum pajak harus berdasarkan keadilan

dan untuk menyatakan keadilan kepada hak negara untuk memungut

pajak, ada beberapa teori dasar, yaitu:

a. Teori Asuransi

Bahwa pajak disamakan dengan pembayaran premi untuk

perlindungan seperti terdapat dalam asuransi pertanggungan.

b. Teori Kepentingan

Sudah selayaknya apabila biaya yang telah dikeluarkan oleh negara

untuk kepentingan penduduk dibebankan kepada rakyat.

c. Teori Daya Pikul

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa yang diberikan

oleh negara kepada warganya dalam bentuk perlindungan jiwa dan

harta, sehingga wajar apabila biaya yang telah dikeluarkan oleh

negara tersebut dipikulkan kepada yang menikmatinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

19

d. Teori Bakti

Negara mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak dan warga

negara mempunyai kewajiban membayar pajak sebagai bukti tanda

baktinya kepada negara yang menyelenggarakan berbagai

kepentingan umum.

e. Teori Daya Beli

Keadilan pemungutan pajak adalah dengan melihat aspek timbal

balik terhadap kedua belah pihak, masyarakat dan negara.

11. Cara Pemungutan Pajak

a. Stelsel Rill

Besarnya pajak yang dipungut berdasarkan penghasilan nyata yang

diperoleh oleh wajib pajak untuk masa yang bersangkutan.

b. Stelsel Fiktif

Besarnya pajak yang dipungut berdasarkan perkiraan besarnya

pajak yang terutang untuk dikenakan kepada wajib pajak.

c. Stelsel Campuran

Besarnya pajak yang dipungut pada awal tahun berdasarkan surat

ketetapan pajak sementara yang dikeluarkan pada awal tahun yang

berhitungan awalnya berdasarkan stelsel fiktif (perkiraan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

20

12. Sistem Pemungutan Pajak

a. Kebijakan Pajak (Tax Policies)

Kebijakan pajak adalah kebijakan untuk mempengaruhi produksi

masyarakat, kesempatan kerja, dan inflasi, dengan menggunakan

instrumen pemungutan pajak dan pengeluaran belanja negara.

b. Undang-Undang Pajak (Tax Laws)

Hukum pajak merupakan keseluruhan peraturan, kewenangan

pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan

menyerahkan kembali kepada masyarakat melalui kas negara.

c. Administrasi Pajak (Tax Administration)

Administrasi pajak dalam arti luas meliputi fungsi, sistem dan

organisasi kelembagaan. Administrasi perpajakan memegang

peranan penting karna seharusnya bukan saja sebagai perangkat

laws enforcement, tetapi lebih penting dari itu, sebagai service

point yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat

sekaligus pusat informasi perpajakan.

Menurut Diana, Suparmono, Damayati (2013:78, 2009:4) Ada tiga

sistem pemungutan pajak, yaitu :

1. Official Assessment System

Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

21

2. Self Assessment System

Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak

yang terutang dan membayarnya sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.

3. Withholding System

Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan (menghitung dan

menetapkan) besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

B. Wajib Pajak

1. Pengertian Wajib Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, “ Wajib Pajak adalah

orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak,

dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan’’.

2. Kewajiban Wajib Pajak

Kewajiban wajib pajak yang diatur dalam undang-undang perpajakan

adalah sebagai berikut (Diana,2013:173, Siti Resmi 2014:22) :

a. Kewajiban untuk mendaftarkan diri

b. Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

22

c. Kewajiban membayar atau menyetor pajak

d. Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan

e. Kewajiban menaati pemeriksaan pajak

f. Kewajiban melakukan pemotongan atau pemungutan pajak

g. Kewajiban membuat faktur pajak

h. Dalam hal terjadi pemeriksaan pajak, wajib pajak wajib :

1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan,

dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang

berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan

usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang

pajak.

2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan

yang dipandang perlu dan memberikan bantuan guna

kelancaran pemeriksaan.

3) Memberikan keterangan yang diperlukan.

3. Hak Wajib Pajak

Hak-hak Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

adalah sebagai berikut (Siti Resmi,2014: 23):

a. Melaporkan beberapa masa pajak dalam 1 (satu) SPT.

b. Mengajukan keberatan dan banding bagi Wajib Pajak dengan

kriteria tertentu.

c. Memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

23

d. Membetulkan SPT yang telah disampaikan dengan menyampaikan

pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur Jendral Pajak belum

melakukan tindakan pemeriksaan.

e. Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran

pajak.

f. Mengajukan keberatan kepada Dirjen Pajak.

g. Mengajukan permohonan banding kepada badan peradilan pajak

atas Surat Keputusan Keberatan.

h. Menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk

menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

i. Memperoleh pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi.

C. Pajak Penghasilan

1. Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang

diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak (Siti Resmi,

2011:74).

2. Subjek Pajak Penghasilan

Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 Undang-undang No.36 Tahun 2008,

subjek pajak dikelompokkan sebagai berikut (Siti Resmi,2011:75) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

24

a. Subjek Pajak Orang Pribadi

Orang pribadi sebagai Subjek Pajak dapat bertempat tinggal atau

berada di Indonesia ataupun luar Indonesia.

b. Subjek Pajak warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan,

menggantikan yang berhak.

c. Subjek Pajak Badan

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak

melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan

komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau

badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,

firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,

yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi

lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak

investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

d. Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap

3. Objek Pajak

Yang menjadi Objek Pajak adalah Penghasilan, yaitu setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk

apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

25

D. Nomor Pokok Wajib Pajak

1. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada

Wajib Pajak sebagai sarana administrasi perpajakan, yang

dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.

2. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

a. Sebagai tanda pengenal diri atau tanda identitas Wajib Pajak.

b. Sebagai sarana administrasi perpajakan.

E. Tingkat Kepatuhan

1. Pengertian Kepatuhan Pajak

Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia (1995) dalam Rahayu

(2010: 138), istilah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran

atau aturan. Dalam perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa

Kepatuhan Perpajakan merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta

melaksanakan ketentuan perpajakan. Jadi, wajib Pajak yang patuh

adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

Safri Nurmantu (dikutip oleh Rahayu,2010:138) mengatakan

bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu

keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan

dan melaksanakan hak perpajakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

26

Rahayu (2010: 138) mengatakan ada dua macam kepatuhan, yaitu:

a. Kepatuhan Formal

Kepatuhan Formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan

dalam undang-undang perpajakan.

b. Kepatuhan Material

Kepatuhan Material adalah suatu keadaan di mana Wajib Pajak

secara substantive atau hakekatnya memenuhi semua ketentuan

material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang

perpajakan.

Devano (2006) dalam Rustiyaningsih (2011), mengemukakan

kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin

dalam situasi berikut ini:

a. Wajib Pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Menurut Chaizi Nasucha dalam Rahayu 2010:139), kepatuhan Wajib

Pajak dapat diidentifikasi dari:

a. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

27

b. Kepatuhan untuk melaporkan kembali Surat Pemberitahuan

(SPT).

c. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang,

dan

d. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.

2. Kriteria Wajib Pajak Patuh

Menurut Keputusan Mentri Keuangan No.544/KMK.04/2000,

bahwa kriteria kepatuhan Wajib Pajak adalah sebagai berikut (Rahayu,

2010:139):

a. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak

dalam 2 tahun terakhir.

b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,

kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak.

c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam

hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi

pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak

yang terutang paling banyak 5%.

e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir

diaudit oleh Akuntan Publik dengan pendapat wajar tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

28

pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak

mempengaruhi laba rugi fiskal.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK. 03/2012,

mengenai tata cara penetapan Wajib Pajak dengan riteria tertentu

dalam rangka pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

adalah sebagai berikut :

a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat pemberitahuan (SPT)

berarti :

1) Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan selama 3 (tiga)

Tahun Pajak terakhir yang wajib disampaikan sampai dengan

akhir tahun sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan

Kriteria Tertentu dilakukan tepat waktu.

2) Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat dalam

tahun terakhir sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan

Kriteria Tertentu untuk Masa Pajak Januari sampai November

tidak lebih dari 3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan

tidak berturut-turut;

3) Seluruh Surat Pemberitahuan Masa dalam tahun terakhir

sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu

untuk Masa Pajak Januari sampai November telah disampaikan;

dan

4) Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat sebagaimana

dimaksud pada huruf b telah disampaikan tidak lewat dari batas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

29

waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Masa Pajak

berikutnya.

b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,

kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh ijin

mengangsur atau menunda pembayaran, berarti keadaan Wajib

Pajak pada tanggal 31 Desember tahun sebelum penetapan

sebagai Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu.

c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar

Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,

berartilaporan keuangan yang dilampirkan dalam Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang wajib

disampaikan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sampai

dengan akhir tahun sebelum tahun penetapan Wajib Pajak

Dengan Kriteria Tertentu.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak,

antara lain (Rustiyaningsih, 2011: 49):

a. Pemahaman terhadap sistem self assessment;

b. Kualitas Pelayanan;

c. Tingkat pendidikan;

d. Tingkat penghasilan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

30

e. Persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan.

F. Hambatan Pemungutan Pajak Di Daerah

Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak masih

sangat rendah sehingga dilakukan kembali sosialisasi yang dihadiri oleh

organisasi pengusaha, PNS, pedagang dan masyarakat. (Suluh Papua, 23

0ktober 2014).

G. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

mengenai Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam

Memiliki NPWP. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rina Komarawati

(2011) menemukan bahwa tingkat kepatuhan di kabupaten Lahat masih

sangat rendah. Kondisi tersebut terlihat dari rasio penyampaian SPT

tahunan wajib pajak orang pribadi karyawan yang fluktuatif. Dan juga

penerapan kebijakan pemerintah melalui Dirjen Pajak dalam pemberian

NPWP yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif

berorientasi pada usaha peningkatan jumlah wajib pajak yang memiliki

NPWP berhasil.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Kuirina Rosvita (2015)

mengenai faktor-faktor seperti pengaruh pengetahuan pajak, kualitas

pelayanan dan pemahaman atas sanksi pajak terhadap kepatuhan Wajib

Pajak berpengaruh positif. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

31

Happy Kurniasari (2016) yang menghubungkan persepsi Self Assessment,

sosialisasi perpajakan dan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang

positif cukup serta positif lemah terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Winda Kurnia Fikriningrum (2012)

pada KPP Pratama Candisari menemukan bahwa faktor persepsi atas

efektivitas sistem perpajakan memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kewajiban membayar pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan

studi kasus. Studi kasus yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang

dibutuhkan dengan cara menarik sampel dari unit sampel tertentu yang

berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam (Wiyono,2011: 135).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan(KP2KP) Wamena yang terletak di jalan Yos

Sudarso No.60, Wamena, Papua.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2016 – Januari

2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan yang terdaftar di

KP2KP Wamena.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

33

D. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti dan terdiri atas

sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas (Sumarni

dan Salamah, 2006:69). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP Wamena.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk

memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Salamah,

2006:70). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel

jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sangadji dan Sopiah,

2010:183)

E. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode pemilihan sampel Jenuh. Sampel Jenuh merupakan semua

populasi yang ada di ambil menjadi sampel. Dalam hal ini, seluruh

populasi Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP Wamena mulai dari

tahun 2012 sampai tahun 2015 di gunakan sebagai sampel. Sehingga tidak

memerlukan perhitungan sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

34

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sekunder

untuk memperoleh data yang diperlukan. Data sekunder adalah jenis data

yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua baik

berupa data kualitatif maupun data kuantitatif (Wiyono,2011:133). Selain

itu ada data yang diperoleh melalui data dokumen,kepustakaan dan sumber

tertulis lainnya yang memiliki hubungan dengan pokok bahasan yang

diteliti.Data yang dibutuhkan meliputi data dokumen Wajib Pajak Badan

yang terdaftar di KP2KP Wamena dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2015. Dalam hal kepatuhan berarti memiliki NPWP, tepat waktu

membayar pajak, Wajib Pajak Badan membayar pajak sesuai dengan

perhitungan pajaknya (Tidak Kurang bayar ataupun lebih bayar).

Selain itu peneliti juga menggunakan data penelitian wawancara.

Menurut sugiyono (2010: 197) melalui wawancara peneliti berusaha

mendapatkan informasi lebih mendalam lagi yang ada pada objek

penelitian, sehingga peneliti mudah menentukan variabel atau masalah

yang harus diteliti. Wawancara ditujukan kepada pihak yang mewakili

berbagai tingkatan yang ada dalam objek penelitian dalam hal ini

wawancara dilakukan kepada bagian administrasi KP2KP Wamena.

Peneliti tidak melakukan wawancara secara terstruktur, peneliti melakukan

wawancara secara garis besar permasalahan mengenai kepatuhan WP

Badan dan bagaimana penyampaian SPT Tahunan WP Badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

35

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif.

Analisis Deskriptif adalah memberikan deskripsi mengenai karakteristik

variabel penelitian yang sedang diamati serta data demografi responden

(Nuryaman dan Christina, 2015: 118). Analisis Deskriptif dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data

Pengumpulan data didapatkan melalui data dokumen dan melalui

wawancara yang dilakukan kepada bagian administrasi sebagai data

pendukung.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan banyaknya variasi

untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Badan.

3. Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari:

a. JumlahWajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP

Wamena.

b. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP dengan Wajib

Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

36

c. Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak

dengan Wajib Pajak Badan yang tidak tepat waktu

membayar pajak.

d. Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak dengan Wajib Pajak Badan yang

membayar pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak.

4. Melakukan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan membandingkan data

dokumen yang didapatkan dengan teori mengenai kepatuhan wajib

pajak dan didukung dengan hasil wawancara dari bagian administrasi.

Analisis deskriptif ini dikelompokkan dari tahun ke tahun mulai dari

tahun 2012 sampai tahun 2015 dan di sertakan dengan jumlah dari

setiap karakteristik – karakteristik responden.

5. Pembahasan

Menjelaskan tingkat kepatuhan dari tahun 2012 sampai tahun 2015

berdasarkan karakteristik – karakteristik responden yang dilihat sesuai

persentase perhitungan matematika umum serta penyebab terjadinya

kenaikan dan penurunan kepatuhan Wajib Pajak Badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Singkat KP2KP Wamena

Pada tahun 1990 Kantor KP2KP (Kantor Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan) berdiri. Nama semula kantor ini adalah KP4

(Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan). Kemudian pada

tahun 2008 berubah nama menjadi KP2KP Wamena sampai saat ini.

Sejarah kantor inspensi pajak pada tahun 1990 pertama kali

dipimpin oleh kepala kantor Bapak Deki Kowoy yang menjabat selama 4

tahun, dari tahun 1992 – 1995. Kemudian digantikan oleh Bapak Jafar

Tugulele yang menjabat selama 4 tahun, dari tahun 1996 – 1999. Tahun

berikutnya digantikan oleh beberapa pimpinan lainnya sampai tahun 2010

– 2011 dipimpin oleh Bapak Yakobus Samperura yang hanya menjabat

satu tahun. Tahun 2012 – 2013 dipimpin oleh Bapak Paulus Loleng.

Tahun 2014 sampai sekarang dipimpin oleh Bapak Namson.

Kantor KP2KP Wamena adalah kantor yang membantu KPP

Pratama Jayapura untuk menjalankan segala kegiatan perpajakan di

daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh KPP Pratama Jayapura.

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

38

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi dari KP2KP yaitu menjadi Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan yang menjalankan tugas dan fungsi sesuai

Nilai- nilai Kementrian Keuangan

2. Misi

Misi yang dijalankan adalah meningkatkan penerimaan Negara

dari sektor perpajakan melalui kegiatan Pelayanan, Penyuluhan dan

Konsultasi yang efisien dan efektif

C. Struktur Organisasi

KP2KP Wamena terdiri atas 3 bagian. Uraian struktur organisasi

KP2KP Wamena sebagai berikut :

1. Kepala Kantor

2. Pelayanan NPWP dan SPT

Bagian ini melaksanakan urusan pembuatan NPWP dan SPT

Tahunan Wajib Pajak.

3. Pengelola Keuangan dan Kepegawaian

Bagian ini melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

39

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak

Badan. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di lihat dari beberapa

variasi yang diambil dari teori. Teori yang diambildiantaranya adalah

wajib pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua ketentuan

perundang – undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap

dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,

membayar pajak yang terutang tapat pada waktunya, patuh untuk

menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), patuh dalam membayar

tunggakan, tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak

pidana dibidang perpajakan dan selalu menyelenggarakan pembukuan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama bagian administrasi

KP2KP mengenai tingkat kepatuhan berdasarkan teori yang disebutkan

diatas, dalam hal memahami semua ketentuan perundang – undangan

perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, Wajib Pajak

memahami undang – undang dan mengisi formulir dengan jelas, seperti

yang di katakan oleh Bapak Sajid dalam kutipan wawancara berikut:

“ Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk

memahami semua ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan ? IYA . Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak

dengan lengkap dan jelas ? IYA.”

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

40

Disisi lain kepatuhan Wajib Pajak Badan mengenai penghitungan

jumlah pajak yang terutang dengan benar dan membayar pajak tepat

waktu, Wajib Pajak Badan masih sebagian yang menghitung jumlah pajak

dengan benar dan yang lain masih belum menghitung dengan benar. Wajib

Pajak Badan membayar pajak tepat waktu, seperti dalam kutipan

wawancara berikut :

“ Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang

terutang dengan benar ? IYA, tetapi hanya sebagian yang menghitung

dengan benar. Jika ada yang salah menghitung akan di kembalikan dan

diisi dalam formulir pembetulan ke berapa. Apakah Wajib Pajak Badan

membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya ? IYA.”

Selain itu, tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dilihat dari patuh

menyetorkan kembali SPT hanya sebagian kecil yang patuh dalam

menyetorkan SPTnya. Dalam hal patuh membayar tunggakannya, Wajib

Pajak Badan akan membayar tunggakannya apabila mendapatkan Surat

Tagihan Pajak (STP). Dapa dilihat dalam hasil wawancara berikut :

“ Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam menyetorkan kembali

SPTnya ? Hanya sebagian kecil saja. Apakah Wajib Pajak Badan patuh

dalam membayar tunggakannya ? Kalau dapat Surat Tagihan Pajak

(STP) baru mau taat membayar tunggakan.”

Dalam kriteria kepatuhan dikatakan bahwa Wajib Pajak Badan

tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

41

perpajakan dan untuk wilayah KP2KP belum terjadi tindak pidana

tersebut. Kriteria berikutnya dikatakan untuk Wajib Pajak Badan agar

selalu menyelenggarakan pembukuan. Wajib Pajak Badan yang berada di

wilayah KP2KP tidak selalu menyelenggarakan pembukuan tetapi ada

Wajib Pajak Badan tertentu. Dibawah ini merupakan cuplikan wawancara

peneliti dengan bagian administrasi :

“ Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan

tindak pidana dibidang perpajakan ? Untuk wilayah KP2KP Wamena

belum ada. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan

pembukuan ? Ada Wajib Pajak tertentu, misalnya Ropan supermarket.”

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan data yang di peroleh dari KP2KP Wamena hingga

tahun 2015, jumlah Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP tercatat

sebesar 701. Dalam penelitian ini tidak digunakan pengambilan sampel,

karena metode yang digunakan adalah metode pemilihan sampel Jenuh.

Pengambilan data dalam penelitian ini diperoleh dari data dokumen dari

KP2KP Wamena dan didukung dengan wawancara kepada bagian

administrasi kantor.

Karakteristik responden dalam penelitian ini akan dikelompokkan

berdasarkan Jumlah Badan yang terdaftar, Wajib Pajak Badan yang

memiliki NPWP, Wajib Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP, Wajib

Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak, Wajib Pajak Badan yang

tidak tepat waktu membayar pajak, Wajib Pajak Badan yang membayar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

42

pajak sesuai perhitungan pajak dan Wajib Pajak Badan yang membayar

pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak, berikut uraiannya :

1. Jumlah Badan yang tercatat

Tabel 5.1

Data Badan Yang Tercatat

NO Tahun Badan Yang Terdaftar

1 2012 621

2 2013 678

3 2014 713

4 2015 669

Jumlah 2681

Berdasarkan tabel 5.1 jumlah badan yang tercatat paling banyak

pada tahun 2014 sebesar 713. Lainnya tahun 2013 sebesar 678, tahun 2015

sebesar 669 dan tahun 2014 sebesar 621.

2. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP

Tabel 5.2

Data Wajib Pajak Badan yang Memiliki NPWP

No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Memiliki NPWP

1 2012 154

2 2013 60

3 2014 250

4 2015 237

Jumlah 701

Persentase 0,26

Berdasarkan tabel 5.2 Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP

sebesar 701 Badan jika dibandingkan dengan Badan yang terdaftar selama

4 tahun terakhir sebesar 2.681 Badan. Paling banyak terdaftar pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

43

2014 sebesar 250, tahun 2015 sebesar 237, tahun 2012 sebesar 154 dan

tahun 2013 sebesar 60.

3. Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP

Tabel 5.3

Data Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP

No Tahun Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP

1 2012 467

2 2013 618

3 2014 463

4 2015 432

Jumlah 1980

Persentase 0,73

Berdasarkan tabel 5.3 Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki

NPWP sebesar 1.980 Badan dari 2681 Badan yang terdaftar selama 4

tahun terakhir. Paling banyak tidak memiliki NPWP tahun 2013 sebesar

618, tahun 2012 sebesar 467, tahun 2014 sebesar 463 dan tahun 2015

sebessar 432.

4. Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak

Tabel 5.4

Data Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar Pajak

No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar

Pajak

1 2012 114

2 2013 23

3 2014 212

4 2015 237

Jumlah 586

Persentase 0,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

44

Berdasarkan tabel 5.4 jumlah Wajib Pajak Badan yang tepat waktu

membayar pajak sebesar 586 dari 701 Badan yang terdaftar. Paling

banayak tepat waktu membayar pajak pada tahun 2015 sebesar 237, tahun

2014 sebesar 212, tahun 2012 sebesar 114 dan tahun 2013 sebesar 23.

5. Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak

Tabel 5.5

Data Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak

No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu

Membayar Pajak

1 2012 40

2 2013 37

3 2014 38

4 2015 -

Jumlah 115

Persentase 0,04

Berdasarkan tabel 5.5 jumlah Wajib Pajak Badan yang tidak tepat

waktu membayar pajak sebesar 115 dari 701 Badan yang terdaftar. Paling

banyak tidak tepat waktu membayar pajak pada tahun 2012 sebesar 40,

tahun 2014 sebesar 38, tahun 2013 sebesar 27 dan 2015 tidak ada.

6. Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

Tabel 5.6

Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Sesuai Perhitungan Pajak

No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak

Sesuai Perhitungan Pajak

1 2012 114

2 2013 23

3 2014 212

4 2015 237

Jumlah 586

Persentase 0,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

45

Berdasarkan tabel 5.6 jumlah Wajib Pajak Badan yang membayar

pajak sesuai perhitungan pajak sebesar 586 dari 701 Badan yang terdaftar.

Paling banayak membayar pajak sesuai perhitungan pada tahun 2015

sebesar 237, tahun 2014 sebesar 212, tahun 2012 sebesar 114 dan tahun

2013 sebesar 23.

7. Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak Sesuai Dengan

Perhitungan Pajak

Tabel 5.7

Data Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak Sesuai

Dengan Perhitungan Pajak

No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak

Sesuai Dengan Perhitungan Pajak

1 2012 40

2 2013 37

3 2014 38

4 2015 -

Jumlah 115

Persentase 0,04

Berdasarkan tabel 5.7 jumlah Wajib Pajak Badan yang membayar

pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak sebesar 115 dari 701 Badan

yang terdaftar. Paling banyak tidak tepat waktu membayar pajak pada

tahun 2012 sebesar 40, tahun 2014 sebesar 38, tahun 2013 sebesar 27 dan

2015 tidak ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

46

C. Analisis Deskriptif

Dilakukan dengan membandingkan data dokumen yang didapatkan

dengan teori mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak, dan didukung

dengan hasil wawancara dari bagian administrasi. Deskripsi perbandingan

data dokumen dengan peraturan tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebagai

berikut:

1. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat

Kepatuhan untuk tahun 2012

Badan yang tercatatsebesar 621 Badan. Yang memiliki NPWP

sebesar 154 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 467 Badan,

yang tepat waktu membayar pajak sebesar 114 Badan , yang tidak

tepat waktu membayar pajak sebesar 40, yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebesar 114 dan yang membayar pajak tidak sesuai

perhitungan sebesar 40.

Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut

menunjukkan bahwa pada tahun 2012 Badan yang memiliki NPWP

relatif sedikit dan dapat dikatakan bahwa belum patuh dalam

mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai data diatas

dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan membayar pajak

tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

47

2. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat

Kepatuhan untuk tahun 2013

Badan yang tercatat sebesar 678 Badan. Yang memiliki NPWP

sebesar 60 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 618 Badan,

yang tepat waktu membayar pajak sebesar 23 Badan , yang tidak tepat

waktu membayar pajak sebesar 37, yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebesar 23 dan yang membayar pajak tidak sesuai

perhitungan sebesar 37.

Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut

menunjukkan bahwa pada tahun 2013 Badan yang memiliki NPWP

relatif sedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum

patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai

data diatas dapat dikatakan belum patuh dalam menghitung pajak dan

membayar pajak tepat waktu.

3. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat

Kepatuhan untuk tahun 2014

Badan yang tercatatsebesar 713 Badan. Yang memiliki NPWP

sebesar 250 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 463 Badan,

yang tepat waktu membayar pajak sebesar 212 Badan , yang tidak

tepat waktu membayar pajak sebesar 38, yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebesar 212 dan yang membayar pajak tidak sesuai

perhitungan sebesar 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

48

Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut

menunjukkan bahwa pada tahun 2014Badan yang memiliki NPWP

relatifsedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum

patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai

data diatas dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan

membayar pajak tepat waktu.

4. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat

Kepatuhan untuk tahun 2015

Badan yang tercatatsebesar 669 Badan. Yang memiliki NPWP

sebesar 237 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 432 Badan,

yang tepat waktu membayar pajak sebesar 237 Badan , yang tidak

tepat waktu membayar pajak sebesar 0, yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebesar 237 dan yang membayar pajak tidak sesuai

perhitungan sebesar 0.

Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut

menunjukkan bahwa pada tahun 2015 Badan yang memiliki NPWP

relatif sedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum

patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai

data diatas dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan

membayar pajak tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

49

D. Pembahasan

Berdasarkan Wajib Pajak yang memiliki NPWP dari tahun 2012

meningkat sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan

dan naik lagi pada tahun 2014 dan pada 2015 mengalami penurunan.

Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP dari tahun

2012 mengalami kenaikan hingga tahun 2013 dan pada tahun 2014

mengalami penurunan hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak

Badan yang tepat waktu membayar pajak dari tahun 2012 naik dan

mengalami penurunan pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

kenaikan hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang tidak

tepat waktu membayar pajak dari tahun 2012 mengalami penurunan

hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang membayar pajak

sesuai perhitungan dari tahun 2012 naik dan mengalami penurunan pada

tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan hingga tahun 2015.

Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang membayar pajak tidak sesuai

dengan perhitungan dari tahun 2012 mengalami penurunan hingga tahun

2015. Detail dari hasil penelitian tentang kepatuhan wajib pajak badan

berdasarkan tahun pajak 2012 sampai 2015 adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2012

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang

tercatat pada tahun 2012 sebesar 621 Badan namun yang memiliki

NPWP sebanyak 154 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

50

467 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum

mencapai 50% dari 621 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat

dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang

memiliki NPWP sebanyak 154 Badan dan yang membayar pajak tepat

waktu sebanyak 114 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak

tepat waktu sebanyak 40 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 154 Badan yang

memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar

pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak

154 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

sebanyak 114 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebanyak 40 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 154

Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam

membayar pajak sesuai perhitungan pajak.

2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2013

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang

tercatat pada tahun 2013 sebesar 678 badan namun yang memiliki

NPWP sebanyak 60 badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak

618 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum

mencapai 50% dari 678 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat

dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

51

memiliki NPWP sebanyak 60 Badan dan yang membayar pajak tepat

waktu sebanyak 23 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak tepat

waktu sebanyak 37 Badan. Sesuai persentase, Badan yang membayar

pajak tepat waktu belum mencapai 50 % dari 60 Badan yang memiliki

NPWP, sehingga belum dapat dikatakan patuh dalam membayar pajak

tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak 60

Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak sebanyak

23 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai perhitungan

pajak sebanyak 37 Badan. Sesuai persentase, Badan yang membayar

pajak sesuai perhitungan pajak belum mencapai 50 % dari 60 Badan

yang memiliki NPWP, sehingga belum dapat dikatakan patuh dalam

membayar pajak sesuai perhitungan pajak.

Badan yang tercatat pada tahun 2013 sangat banyak hingga

mencapai 678 Badan tetapi yang mendaftar untuk memiliki NPWP

hanya 60 Badan. Dibandingkan dengan tahun 2012 yang jumlahnya

mencapai 154 Badan yang memiliki NPWP. Penurunan yang terjadi

pada tahun 2013 ini disebabkan karena terjadi peminjaman perusahaan

untuk mendapatkan pekerjaan borongan. Dimana perusahaan yang

sudah memiliki NPWP meminjamkan perusahaannya kepada

perusahaan yang belum memiliki NPWP untuk mendapatkan

pekerjaan borongan dari pemerintah. Hal ini, yang menyebabkan

perusahaan tidak mau mendaftarkan diri utuk memiliki NPWP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

52

Dalam hal melakukan pembayaran pajak ke KP2KP, perusahaan

yang meminjamkan perusahaannya tidak mengungkapkan semua

pemasukkannya dan membayar seadanya. Dimana saat perusahaan

yang memiliki NPWP mendapat pemasukan lebih dari perusahaan lain

tetapi pemasukan tersebut ditutupi dan tidak dibayarkan ke kantor

pajak. Sehingga perusahaan yang memiliki NPWP mendapat

keuntungan dari meminjamkan perusahaannya.

3. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang

tercatat pada tahun 2014 sebesar 713 Badan namun yang memiliki

NPWP sebanyak 250 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak

463 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum

mencapai 50% dari 713 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat

dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang

memiliki NPWP sebanyak 250 Badan dan yang membayar pajak tepat

waktu sebanyak 212 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak

tepat waktu sebanyak 38 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 250 Badan yang

memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar

pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak

250 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

sebanyak 212 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

53

perhitungan pajak sebanyak 38 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 250

Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam

membayar pajak sesuai perhitungan pajak.

Setelah mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2013, di

tahun 2014 KP2KP mengalami peningkatan jumlah Wajib Pajak

Badan. Pada tahun 2014, KP2KP mengetahui adanya peminjaman

perusahaandan pemasukan yang tidak diungkapkan oleh perusahaan.

Hal ini membuat KP2KP lebih giat lagi dalam mencari dan menelusuri

perusahaan yang belum memiliki NPWP untuk mendaftarkan diri

memiliki NPWP dan KP2KP mengadakan penyuluhan perpajakan

kepada perusahaan – perusahaan yang belum mendaftarkan diri

sebagai Wajib Pajak.

4. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang

tercatat pada tahun 2015 sebesar 669 badan namun yang memiliki

NPWP sebanyak 237 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak

432 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum

mencapai 50% dari 669 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat

dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang

memiliki NPWP sebanyak 237 Badan dan yang membayar pajak tepat

waktu sebanyak 237 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak

tepat waktu sebanyak 0 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

54

membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 237 Badan yang

memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar

pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak

237 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

sebanyak 237 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai

perhitungan pajak sebanyak 0 Badan. Sesuai persentase, Badan yang

membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 237

Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam

membayar pajak sesuai perhitungan pajak.

Tahun 2015,self assessment system sudah diterapkan dan Wajib

Pajak Badan sudah bisa menghitung sendiri pajaknya dan melaporkan

pajak kepada KP2KP. Jika ada perhitungan pajak yang salah atau tidak

sesuai maka akan dikembalikan lagi kepada Wajib Pajak untuk

dilakukan pembetulan. Sehingga Wajib Pajak dapat memahami dan

patuh membayar pajaknya serta menyetorkan pajak tepat waktu.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Monita, David dan Robert

(2015) menyatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di

KPP Pratama Bitung sudah sangat patuh. Hal tersebut dilihat dari

jumlah persentase penerimaan PPh Badan dari tahun 2012-2014.

Berdasarkan target penerimaan PPh Badan tahun 2012-2014

mengalami peningkatan namun tidak rasional karena pada tahun 2013

mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibanding tahun 2014 yang

rendah. Hal ini disebabkan karena adanya Wajib Pajak Badan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

55

melalaikan kewajibannya dalam membayar pajak. Penelitian yang

dilakukan oleh Suhendra (2010) menyatakan bahwa Wajib Pajak

Badan yang mengerti dan memahami sistem perpajakan di Indonesia,

akan berdampak positif pada perilaku Wajib Pajak Badan terhadap

kesadaran dan kepatuhan dalam hal menghitung dan membayar sendiri

utang pajak yang terutang, serta menyampaikan SPT Tahunan PPh

Badan tepat pada waktunya, sehingga akan berdampak positif terhadap

penerimaan pajak penghasilan badan setiap tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

56

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan mengenai tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan

sebagai berikut :

1. Wajib Pajak Badan memahami dan dapat mengisi formulir perpajakan

tetapi relatif sedikit yang mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP).

2. Wajib Pajak Badan relatif sedikit yang dapat menghitung pajak

terutang dengan benar.

3. Wajib Pajak Badan dapat membayar pajak yang terutang tepat waktu.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam melakukan penelitian di KP2KP Wamena antara

lain sebagai berikut :

1. Selama melakukan penelitian, data yang diberikan tidak secara

lengkap melainkan hanya garis besarnya saja sehingga kesimpulan

yang diambil hanya sebatas pada data yang diperoleh dan mengacu

pada teori.

2. Saat melakukan penelitian, data harus diminta lagi kepada KPP

Pratama Jayapura. Sehingga waktu penelitian yang dilaksanakan

melebihi rencana waktu penelitian dari peneliti.

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

57

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu :

1. Bagi KP2KP Wamena

Sebaiknya data untuk wilayah KP2KP Wamena dapat diolah sendiri

sehingga tidak harus meminta data pada KPP Pratama Jayapura.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh data yang

lengkap bukan hanya secara garis besarnya saja.

b. Peneliti selanjutnya yang mengambil tema yang sama diharapkan

dapat menentukan secara pasti tingkat kepatuhan berdasarkan

karakteristik apa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

58

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2016. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. PT Refika Aditama: Bandung.

Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif.PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Nuryaman. Christina, Veronica. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi dan

Bisnis: Teori dan Praktik. Ghalia Indonesia. Bogor.

Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Edisi Pertama.

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisis Delapan. Salemba Empat,

Jakarta Selatan.

Rustiyaningsih, Siti. 2011.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak”. Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Katolik Widya Mandala Madiun.

Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan

Praktis Dalam Penelitian. CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. PT Elex Media Komptindo:

Jakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Suluh, Papua. 2014. Masyarakat Jayawijaya Diajak Sadar Membayar Pajak.

http://suluhpapua.co/read/2014/10/23/masyarakat-jayawijaya-diajak-sadar-

membayar-pajak/

Sumarni, Salamah. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. CV.ANDI

OFFSET, Yogyakarta.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitia Bisnis dengan SPSS 17.0.

Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta.

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

59

Suhendra, Eupharasia Susy. 2010. “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan”.Jurnal

Akuntansi. Universitas Gunadarma Jawa Barat.

Dauhan, Monita., Saerang, David., Lambey, Robert. 2015. “Analisis Kepatuhan

Wajib Pajak Badan Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan

Badan (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota

Bitung)”.Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sam Ratulangi Manado.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

60

LAMPIRAN

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

61

LAMPIRAN 1 Wawancara

Hal : Permohonan Wawancara Wamena, 06 – 01 – 2017

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Sdra/i

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya :

Nama : Santa Veronika Logho

NIM : 132114050

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

bermaksud untuk melakukan wawancara dengan bagian administrasi Kantor

Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) wamena untuk

penyusunan skripsi dengan judul “ ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB

PAJAK BADAN DI KOTA WAMENA”.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk di

wawancara (daftra pertanyaan terlampir). Data yang diperoleh hanya akan

digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak di gunakan sebagai pendataan

di tempat Bapak/ Ibu tinggal, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai

dengan etika penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

62

Adapun pertanyaan wawancara sebagai berikut :

1. Sejak tahun berapa KP2KP Wamena dibangun / didirikan ?

2. Bagaimana sejarah singkat mengenai KP2KP Wamena ?

3. Bagaimana struktur organisasi yang ada di KP2KP Wamena ?

4. Apakah visi dan misi dari KP2KP ?

5. Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk memahami

semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ?

6. Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak dengan lengkap dan

jelas ?

7. Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang terutang

dengan benar ?

8. Apakah Wajib Pajak Badan membayar pajak yang terutang tepat pada

waktunya ?

9. Apakah Wajib Pajak Badan patuh untuk menyetorkan kembali SPT ?

10. Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam membayar tunggakannya ?

11. Apakah penyebab yang biasanya membuat Wajib Pajak Badan tidak

membayar tunggakannya ?

12. Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan tindak pidana

bidang perpajakan ?

13. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan pembukuan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

63

LAMPIRAN 2 Hasil Wawancara

1. Sejak tahun berapa KP2KP Wamena dibangun / didirikan ?

“ sejak tahun 1990”

2. Bagaimana sejarah singkat mengenai KP2KP Wamena ?

“ Awalnya nama KP2KP adalah KP4 ( Kantor Penyuluhan dan

Pengamatan Potensi Perpajakan ). Pada tahun 2008 berubah nama

menjadi KP2KP ( Kantor Pelayanan Panyuluhan dan Konsultasi

Perpajakan ). Tahun 1990 dipimpin oleh Bapak Deki Kowoy yang

menjabat selama 4 tahun, dari tahun 1992 – 1995. Kemudian digantikan

oleh Bapak Jafar Tugulele yang menjabat selama 4 tahun, dari tahun

1996 – 1999. Tahun berikutnya digantikan oleh beberapa pimpinan

lainnya sampai tahun 2010 – 2011 dipimpin oleh Bapak Yakobus

Samperura yang hanya menjabat satu tahun. Tahun 2012 – 2013

dipimpin oleh Bapak Paulus Loleng. Tahun 2014 sampai sekarang

dipimpin oleh Bapak Namson.

Kantor ini adalah kantor yang membantu KPP Pratama Jayapura untuk

menjalankan segala kegiatan perpajakan di daerah-daerah terpencil

yang tidak terjangkau oleh KPP Pratama Jayapura.”

3. Bagaimana struktur organisasi yang ada di KP2KP Wamena ?

“ Kepala kantor, Pelayanan NPWP dan SPT, Pengelola Keuangan dan

Kepegawaian.”

4. Apakah visi dan misi dari KP2KP ?

a. Visi

Visi dari KP2KP yaitu menjadi Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan yang menjalankan tugas dan fungsi sesuai

Nilai- nilai Kementrian Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

64

b. Misi

Misi yang dijalankan adalah meningkatkan penerimaan Negara dari

sektor perpajakan melalui kegiatan Pelayanan, Penyuluhan dan

Konsultasi yang efisien dan efektif

5. Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk memahami

semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ?

“ IYA”

6. Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak dengan lengkap dan

jelas ?

“ IYA”

7. Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang terutang

dengan benar ?

“IYA”

8. Apakah Wajib Pajak Badan membayar pajak yang terutang tepat pada

waktunya ?

“IYA”

9. Apakah Wajib Pajak Badan patuh untuk menyetorkan kembali SPT ?

“ Hanya sebagian kecil saja”

10. Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam membayar tunggakannya ?

“ Kalau dapat Surat Tagihan Pajak (STP) baru mau taat membayar

tunggakan”

11. Apakah penyebab yang biasanya membuat Wajib Pajak Badan tidak

membayar tunggakannya ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

65

“ Penyebabnya adalah lokasi atau tempat yang sangat jauh dari KP2KP

Wamena”

12. Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan tindak pidana

bidang perpajakan ?

“ Untuk wilayah KP2KP Wamena belum ada”

13. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan pembukuan ?

“ Ada, Wajib Pajak tertentu, misalnya Ropan Supermarket”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

66

LAMPIRAN 3 Data Dokumen secara Garis Besar

1. Jumlah Badan yang terdaftar

2012 : 621

2013 : 678

2014 : 713

2015 : 669

JUMLAH : 2.681

2. WP Badan yang memiliki NPWP

2012 : 154

2013 : 60

2014 : 250

2015 : 237

JUMLAH : 701

Persentase : 701 / 2.681 = 0,26 %

3. WP Badan yang TIDAK memiliki NPWP

2012 : 467

2013 : 618

2014 : 463

2015 : 432

JUMLAH : 1.980

Persentase : 1.980 / 2.681 = 0,73 %

4. WP Badan tepat waktu membayar pajak

2012 : 114

2013 : 23

2014 : 212

2015 : 237

JUMLAH : 586

Persentase : 586 / 2.681 = 0,21 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

67

5. WP Badan yang TIDAK tepat waktu membayar pajak

2012 : 40

2013 : 37

2014 : 38

2015 : -

JUMLAH : 115

Persentase : 115 / 2.681 = 0,04 %

6. WP Badan yang bayar pajak sesuai perhitungan

2012 : 114

2013 : 23

2014 : 212

2015 : 237

JUMLAH : 586

Persentase : 586 / 2.681 = 0,21 %

7. WP Badan yang bayar pajak TIDAK sesuai perhitungan

2012 : 40

2013 : 37

2014 : 38

2015 : -

JUMLAH : 115

Persentase : 115 / 2.681 = 0,04 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

68

LAMPIRAN 4 Perhitungan Matematika Secara Umum

A. Untuk melihat Badan yang patuh memiliki NPWP, dilihat dari jumlah

Badan yang tercatat.

NO Tahun Badan Yang

Tercatat

% Badan Yang Memiliki NPWP

1 2012 621 310,5 154

2 2013 678 339 60

3 2014 713 356,5 250

4 2015 669 334,5 237

Keterangan :

1. Jika jumlah Badan yang memiliki NPWP diatas 50 % maka dikatakan

Patuh.

2. Jika jumlah Badan yang memiliki NPWP dibawah 50 % maka

dikatakan Tidak Patuh.

B. Untuk melihat Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak,

dilihat dari jumlah Wajib Pajak yang memiliki NPWP.

NO Tahun Badan Yang Memiliki

NPWP

% Badan Yang Tepat Waktu

Membayar Pajak

1 2012 154 77 114

2 2013 60 30 23

3 2014 250 125 212

4 2015 237 118,5 237

Keterangan :

1. Jika jumlah Badan yang tepat waktu membayar pajak diatas 50 %

maka dikatakan Patuh.

2. Jika jumlah Badan yang tepat waktu membayar pajak dibawah 50 %

maka dikatakan Tidak Patuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

69

C. Untuk melihat Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai

perhitungan pajak.

No Tahun Badan Yang Memiliki

NPWP

% Badan Yang Membayar

Pajak Sesuai

Perhitungan Pajak

1 2012 154 77 114

2 2013 60 30 23

3 2014 250 125 212

4 2015 237 118,5 237

Keterangan :

3. Jika jumlah Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

diatas 50 % maka dikatakan Patuh.

4. Jika jumlah Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak

dibawah 50 % maka dikatakan Tidak Patuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan di kota wamena studi kasus di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI