analisis tingka t kesehatan bank dengan ...eprints.ums.ac.id/30223/14/naskah_publikasi.pdfanalisis...

13
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE 2006-2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NUR FITRIANA B100100192 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: vandung

Post on 02-May-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

(PERIODE 2006-2010)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

NUR FITRIANA

B100100192

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH
Page 3: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT.BANK MANDIRI SYARIAH

(PERIODE 2006-2010)

Penulis dalam skripsi ini mengambil judul mengenai analisis tingkat kesehatan Bank Mandiri Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode CAMEL. Analisis CAMEL memiliki lima aspek yaitu permodalan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), aspek kualitas aktiva produktif menggunakan rasio KAP (Kualitas aktiva produktif), dan PPAP (Penyisihan penghapusan aktiva produktif), aspek manajemen menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin), aspek rentabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Assets), dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), dan aspek Likuiditas menggunakan rasio NCM-CA (Net Call Money to Current Assets), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Mandiri Syariah nilai CAMEL pada tahun 2006 sebesar 72,94%, adalah CUKUP SEHAT, tahun 2007 sebesar 73,95% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2008 sebesar 74,76% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2009 sebesar 74,71% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2010 sebesar 74,68% adalah CUKUP SEHAT.

Kata Kunci : Bank Syariah, CAMEL, Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Syariah

Page 4: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

PENDAHULUAN

Lembaga keuangan perbankan mempunyai peran penting dalam menentukan

tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara terutama didalam era

perdagangan bebas. Peluang pasar internasional yang terbuka tersebut perlu

dimanfaatkan oleh bank-bank domestik yang besar. Kompetitif dan sehat untuk

menghadapi tantangan dan peluang baru dari unsur internal dan eksternal

sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga keuangan

internasional.Keberadaan bank-bank unum di Indonesia diatur oleh undang-

undang No. 14/1967, kemudian undang-undang No. 7/1992, dan diganti dengan

Undang-undang No. 10/1998. Perubahan aturan hukum perbankan disebabkan

karena peraturan hukum lama sudah tidak bisa mengatasi persoalan perbankan di

Indonesia. (eko,2012 : Vol.8)

Bank berdasarkan syariah Islam atau Bank Islam adalah suatu lembaga

perbankan yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariat Islam.

Perkembangan bank syariah di Indonesia sangat pesat, didirikan pertama kali pada

tahun 1991 yaitu dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada awal

berdirinya bank syariah belum mendapatkan perhatian yang optimal dalam

tatanan perbankan nasional, setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun

1992, bank syariah mulai menunjukan perkembangannya, Pemberlakuan Undang-

undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992

tentang perbankan telah memberi kesempatan luas untuk pengembangan jaringan

perbankan syariah. Selain itu Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia. Telah menugaskan Bank Indonesia mempersiapkan perangkat

peraturan dan fasilitas–fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank

syariah. kedua undang–undang tersebut menjadi dasar hukum penerapan dual

banking sistem di Indonesia. Dual banking sitem yang dimaksud adalah

terselenggaranya sistem perbankan (Kovensional dan Syariah) secara

berdampingan, yang pelaksanaanya diatur dalam perundang-undangan yang

berlaku.

Kehadiran bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah

untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam yang selama ini

Page 5: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga. Namun sejak tahun 1992

umat Islam sudah dapat menikmati pelayanan jasa bank yang tidak menggunakan

sistem bunga, yaitu setelah didirikannya Bank Syariah Umum terbesar di

Indonesia.

Meskipun secara sistem perbankan syariah telah menunjukan kinerja

keuangan yang lebih baik, sistem perbankan syariah sementara ini masih

memberikan tingkat return yang rendah kepada nasabah dibandingkan dengan

yang dapat diberikan oleh perbankan konvensional. Peningkatan efisiensi

operasional yang berdampak pada perbaikan tingkat return kepada nasabah

tentunya akan memacu para investor untuk bermitra dengan bank syariah yang

mana selain mengaharapkan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah, juga

mengarapkan tingkat return yang lebih baik. Bank syariah beroperasi berdasarkan

sistem bagi hasil sebagai alternatif pengganti bunga pada bank – bank

konvensional yang dianggap kurang berhasil di dalam mengemban misi

utamanya, memiliki keistimewaan yaitu melekat pada konsep (build in concepts)

dengan berorientasi pada kebersamaan mendorong kegiatan investasi. Pada

tahun–tahun terakhir ini dunia perbankan syariah di Indonesia menunjukan

perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan meningkatanya pertumbuhan

ekonomi, pembiyaan perbankan syariah juga menunjukan kinerja yang membaik

dengan ditunjukan oleh membesarnya pembiyayaan bagi hasil, yaitu mudharobah

dan musyarokah hingga akhir tahun 2010. Agar suatu bank dapat menjalankan

seluruh kegiatanya dengan baik, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah

perencanaan, pengoperasian, pengendalian, dan pengawasan. Proses aliran

keuangan secara terus menerus dan mencatatnya dalam laporan keuangan yang

terdiri dari neraca dan perhitungan rugi- laba. Pada mulanya laporan keuangan

bagi suatu perusahaan hanyalah suatu alat penguji dari pekerjaan suatu

pembukuan akan tetapi selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat

penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

atau kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dimana dengan hasil analisis

keuangan pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajer, kreditur, dan

investor.

Page 6: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

Dengan adanya analisis laporan keuangan dapat diketahui tingkat kinerja

suatu bank, karena tingkat kinerja merupakan salah satu alat pengontrol

kelangsungan hidup. Dari laporan keuangan maka akan diketahui tingkat kinerja

suatu bank (sehat/tidak sehat). Untuk mengetahui sehat atau tidak sehat dapat

dianalisis melalui aspek yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu CAMEL

(Capital,asset, management, earning, dan liquidity).

Rumusan Masalah

Bagaimana Tingkat Kesehatan Bank denga menggunakan metode CAMEL pada

PT Bank Mandiri Syariah (periode 2006-2010).

Tujuan Penelitian

Untuk mengukur tingkat kesehata PT Bank Mandiri Syariah pada tahun 2006-

2010.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Diduga berdasarkan konsep tersebut diatas maka hipotesis yang akan

diajukan penulis dalam penelitian ini adalah: diduga kondisi tingkat kesehatan PT

Bank Mandiri Syariah, termasuk dalam kategori sehat apabila ditinjau dari rasio

Capital, Asset, Management, Rentabilitas, Likuiditas.

METODE PENELITIAN

Menurut Mahmud (2011:97) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang

digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel sehingga

dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

dalam bidang tertentu”. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan

deskriptif, yaitu data yang dapat diukur dengan menggunakan skala numerik

(angka) dan dengan cara menganalisis data-data Laporan Keuangan yang

kemudian ditabulasikan untuk menentukan kategori perbankan tersebut dapat

Page 7: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

dikatakan sehat atau tidak. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder yaitu data yang diambil dari Laporan Keuangan Bank yang digunakan

atau sudah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Teknik

Pengumpulan Data Observasi tidak langsung, yaitu dilakukan dengan membuka

website dari objek yang diteliti, sehingga diperoleh laporan keuangan yang

dibutuhkan. Studi Pustaka, yaitu untuk memilih data sekunder yang dikumpulkan

dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip berbagai bahan bacaan atau

literatur jurnal, hasil penelitian sejenis dan bahan – bahan lain yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Menurut Kasmir (2002 : 185-186), salah satu alat

untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur

penilaian dalam analisis CAMEL adalah sebagai berikut: Capital (CAR) , Asset

(KAP dan PPAP) , Earning (BOPO Dan ROE) , Manajemen (NPM), Likuiditas

(NPM-CA dan LDR) .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil deskripsi

data penelitian antara lain sebagai berikut:

1. CAR Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2006 sebesar 12,59%, tahun

2007 sebesar 12,14%, tahun 2008 sebesar 13,33%, tahun 2009 sebesar 13,75%,

tahun 2010 sebesar 11,47%. Hal ini menunjukan rasio CAR Bank Mandiri

Syariah mengalami fluktuasi. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR,

maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit rasio capital adequecy

ratio (CAR) pada bank mandiri syariah tahun 2006-2010. CAR lebih besar dari

kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

sebesar 8% maka rasio yang dicapai Bank mandiri syariah dikategorikan

dalam kelompok SEHAT.

KAP Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2006 sebesar 491,64%, tahun

2007 sebesar 234,91%, tahun 2008 sebesar 124%, tahun 2009 sebesar 63,13%,

tahun 2010 sebesar 27,23. Hal ini menunjukan dari tahun 2006-2010 rasio

KAP Bank Mandiri Syariah mengalami fluktuasi.

Page 8: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

2. Nilai Kredit PPAP Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2006 sebesar

100,53%, tahun 2007 sebesar 100,96%, tahun 2008 sebesar 100,57%, tahun

2009 sebesar 100,43%, tahun 2010 sebesar 100,52%, berdaskan hasil

perhitungan Rasio PPAP pada tahun 2006-2010 menunjukan niali kredit PPAP

lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia sebesar 81%, maka rasio yang dicapai bank mandiri syariah

pada tahun tersebut dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Semakin besar

rasio PPAP akan semakin baik yang berati bank melakukan dengan benar

dalam mengantisipasi penghapusan kredit macet.

3. NPM Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2006 sebesar 6,06%, tahun 2007

sebesar 8,20%, tahun 2008 sebesar 9,64%, tahun 2009 sebesar 12,03%, tahun

2010 sebesar 12,55%. Hal ini menunjukan dari tahun 2006-2010 rasio NPM

Bank mandiri syariah mengalami fliktuasi. Untuk menentukan nilai kredit

NPM sama dengan nilai rasio NPM.

ROA bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 0,99%, tahun 2007

sebesar 1,30%, tahun 2008 sebesar 1,66%, tahun 2009 sebesar 1,89%, tahun

2010 sebesar 1,75%. Hal ini menunjukan dari tahun 2006-2010 rasio ROA

Bank mandiri syariah mengalami fliktuasi. Kenaikan rasio ROA ini

menunjukan semakin baiknya pengelolan assets bank dalam menghasilkan

laba. Selajutnya adalah melakukan analisis nilai kredit return on assets (ROA)

pada bank mandiri syariah tahun 2006-2010. Oleh karena itu nilai kredit

dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio ROA pada tahun 2006-2010 lebih

besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia sebesar 1,22% maka rasio yang dicapai bank mandiri syariah

dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

4. BOPO bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 644,25%, tahun

2007 sebesar 603,12%, tahun 2008 sebesar 658,37%, tahun 2009 sebesar

686,37%, tahun 2010 sebesar 652,87%. Berdasarkan hasil perhitungan nilai

kredit rasio BOPO pada tahun 2006-2010 lebih besar dari penilaian tingkat

kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 93,52% maka

Page 9: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

rasio yang dicapai bank mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok

SEHAT.

5. NCM-CA bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 92,99%, tahun

2007 sebesar 93,51%, tahun 2008 sebesar 95,32%, tahun 2009 sebesar 94,37%,

tahun 2010 sebesar 93,63%. Hasil perhitungan nilai kredit rasio NCM-CA pada

tahun 2006-2010 lebih besar dari penilaian tingkat kesehatan bank yang

ditetapkan Bank Indonesia sebesar 4,05% maka rasio yang dicapai bank

mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

6. LDR bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 133,34%, tahun

2007 sebesar 99,72%, tahun 2008 sebesar 111,48%, tahun 2009 sebesar

135,12%, tahun 2010 sebesar 133,44%. Maka nilai rasio LDR untuk tahun

2006-2010, karena kriteria penilaian kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia sebesar 94,75%, maka pada nilai rasio LDR tahun 2007 dan 2008

nilai rasio LDR berada diantara 98,50%-102,25% dan dikategorikan dalam

kelompok KURANG SEHAT, dan tahun 2006, 2009, 2010 nilai rasio LDR

>102,5% tergolong TIDAK SEHAT.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai bersih masing-masing rasio yang tertera

dalam tabel diatas terlihat penjumlahan nilai bersih keseluruhan aspek (CAMEL)

pada tahun 2010 sebesar 74,68, tahun 2009 sebesar 74,71. Pada tahun 2008

sebesar 74,76. Pada tahun 2007 sebesar 73,95. Pada tahun2006 sebesar 72,94.

Berdasarkan kriteria penilaian tersebut maka hasil penilaian aspek CAMEL PT

Bank Mandiri Syariah dari tahun 2006 adalah CUKUP SEHAT, tahun 2007

adalah CUKUP SEHAT, tahun 2008 adalah CUKUP SEHAT, tahun 2009 adalah

CUKUP SEHAT, tahun 2010 adalah CUKUP SEHAT. Angka rasio CAR

Tahun 2006 menunjukan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya

sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko

sebesar 12,59%. Angka rasio KAP menunjukan kemampuan bank dalam

mengantisipasi penghapusan kredit macet sebesar 100,53%. Angka NPM

menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak

(net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 6,06%. Angka

rasio ROA menunjukan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi

Page 10: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

secara keseluruhan sebesar 0,99%. Angka rasio BOPO menunjukan tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar

48,46%. Angka Rasio NCM-CA menunjukan kemampuan aktiva lancar dalam

memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 7,01%. Angka rasio

LDR menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana

yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya sebesar 81,64%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan

menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio

kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh

nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini menunjukan predikat

kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Angka rasio CAR Tahun 2007 menunjukan kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan

oleh aktiva yang beresiko 12,14%. Angka rasio KAP menunjukan aktiva produktif

yang bermasalah pada bank sebesar 234,91%. Angka rasio PPAP menunjukan

kemampuan bank dalam mengatasi penghapusan kredit macet sebesar 100,96%.

Angka rasio NPM menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih

sebelum pajak (net income) ditinjau dari pendapatan operasinya sebesar 8,20%.

Angka rasio ROA menjukan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan

efisiensi secara keseluruhan sebesar 1,30%. Angka rasio BOPO menunjukan

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

sebesar 51,75%. Angka rasio NCM-CA menunjukan kemampuan aktiva lancar

dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 6,49%.

Angka rasio LDR menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya sebesar 90,07%. Nilai kotor rasio dan

bobot yang diberikan menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio

CAMEL dan diperoleh nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini

menunjukan predikat kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Angka rasio CAR Tahun 2008 menunjukan

Page 11: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko 13,33%. Angka rasio

KAP menunjukan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 124,24%.

Angka rasio PPAP menunjukan kemampuan bank dalam mengatasi penghapusan

kredit macet sebesar 100,57%. Angka rasio NPM menunjukan kemampuan bank

dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari

pendapatan operasinya sebesar 9,64%. Angka rasio ROA menjukan kemampuan

bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan sebesar 1,66%.

Angka rasio BOPO menunjukan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya sebesar 47,33%. Angka rasio NCM-CA

menunjukan kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang

segera jatuh tempo sebesar 4,68%. Angka rasio LDR menunjukan kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya sebesar

87,13%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standart yang

telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio kotor dengan bobot akan

dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh nilai bersih rasio CAMEL.

Nilai rasio CAMEL ini menunjukan predikat kesehatan bank tersebut memenui

standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Angka rasio CAR Tahun

2009 menunjukan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai

akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko 13,75%.

Angka rasio KAP menunjukan aktiva produktif yang bermasalah pada bank

sebesar 63,13%. Angka rasio PPAP menunjukan kemampuan bank dalam

mengatasi penghapusan kredit macet sebesar 100,43%. Angka rasio NPM

menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak

(net income) ditinjau dari pendapatan operasinya sebesar 12,03%. Angka rasio

ROA menjukan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara

keseluruhan sebesar 1,89%. Angka rasio BOPO menunjukan tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 45,09%. Angka

rasio NCM-CA menunjukan kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi

kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 5,63%. Angka rasio LDR

Page 12: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya sebesar 81,22%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan

menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio

kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh

nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini menunjukan predikat

kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Angka rasio CAR Tahun 2010 menunjukan kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan

oleh aktiva yang beresiko 11,47%. Angka rasio KAP menunjukan aktiva produktif

yang bermasalah pada bank sebesar 27,23%. Angka rasio PPAP menunjukan

kemampuan bank dalam mengatasi penghapusan kredit macet sebesar 100,52%.

Angka rasio NPM menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih

sebelum pajak (net income) ditinjau dari pendapatan operasinya sebesar 12,55%.

Angka rasio ROA menjukan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan

efisiensi secara keseluruhan sebesar 1,75%. Angka rasio BOPO menunjukan

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

sebesar 47,77%. Angka rasio NCM-CA menunjukan kemampuan aktiva lancar

dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 6,37%.

Angka rasio LDR menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya sebesar 81,37%. Nilai kotor rasio dan

bobot yang diberikan menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio

CAMEL dan diperoleh nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini

menunjukan predikat kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan pada Bank Syariah Mandiri pada

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Page 13: ANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN ...eprints.ums.ac.id/30223/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfANALISIS TINGKA T KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

NO CAMEL RASIO PREDIKAT

1 Capital (Modal) CAR Sehat

2 Asset Quality

(Kualitas Asset)

KAP Sehat

PPAP/PPAPWD Sehat

3 Management

(Manajemen) NPM Sehat

4 Earning

(Rentabilitas)

ROA Sehat

BOPO Sehat

5 Liquidity (likuiditas) LDR Kurang sehat

NCM-CA Sehat

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka para calon nasabah serta calon

investor dapat mempercayakan uang mereka pada Bank Mandiri Syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Edisi 1, Cetakan ke-3. PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Widiyanto, Adi Eko.2012. Analisis Tingkat Kesehatan dan Kinerja Keuangan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL (studi Kasus PT Bank Mega Syariah Indonesia Periode 2008-2010). Jurnal Eksis Vol.8. Samarinda.