analisis teks makna kerukunan antarumat...

113
ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA DALAM PIAGAM MADINAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Taufik Nur Rohman NIM: 1110051000144 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: donga

Post on 01-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT

BERAGAMA DALAM PIAGAM MADINAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Taufik Nur Rohman

NIM: 1110051000144

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

ANALISIS TEKS MAIOIA KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMADALAN{ PIAGAN{ MADINAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ihnu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

{Jntuk Memenuhi Persyaratan Meraih

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:TAUFIK NUR ROHMAN

NIM : 1l10051000144

Dosen Pembimbing

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAh{FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIYERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

.IAKARTA2015

Page 3: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

LEMBAR PENGESAHAN

skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan AntarumatBeragama dalam Piagam Madinah" telah diajukan dalam sidang munaqasahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah lakarta,pada Tanggal 30 Juni 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Korn.I) pada program

Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

lakarta,2 Juli 2015

Sidang Munaqasah,

Sekretaris Merangkap Anggota

Saprudin. S.PdNIP: 19680609199108100 I

Anggota

Pembimbing

NIP: 19670906199403 1002

31996031001 NIP: 197704242007 102002

NIP: 19780

Page 4: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

2.

1.

LEMBAR PERNYAT,A.AN

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan meraih gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Univei:sitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini hasil jiplakan hasil karya orang

lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2015

TAUFIK NUR ROHMAN

Page 5: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

i

ABSTRAK

Taufik Nur Rohman

Analisis Teks Makna Kerukunan Antarumat Beragama dalam Piagam

Madinah

Kerukunan berasal dari kata rukun artinya baik dan damai, tidak

bertentangan. Sedangkan merukunkan berarti mendamaikan, menjadikan bersatu

hati. Melihat keadaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan

agama, tidaklah heran jika kerukunan antarumat beragama menjadi hal yang

sangat penting. Kerukunan antarumat beragama telah ada sejak zaman Nabi

Muhammad dengan dibuatnya suatu piagam yang bernama Piagam Madinah.

Dari uraian di atas, timbul beberapa pertanyaan. Bagaimana relevansi

Piagam Madinah bagi kerukunan antarumat beragam di Indonesia? Bagaimana

konstruksi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang ada pada pasal Piagam

Madinah?

Kerukunan antarumat beragama di Indonesia masih banyak menyisakan

masalah. Kasus-kasus yang muncul terkait dengan hal ini belum bisa terhapus

secara tuntas. Kasus Ambon, Kupang, Poso, dan lainnya masih menyisakan

masalah, ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara dan

memanaskan suasana di sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan bahwa

pemahaman masyarakat tentang kerukunan antarumat beragama perlu ditinjau

ulang. Langkah-langkah antisipatif demi damainya kehidupan umat beragama di

Indonesia sangat diperlukan, seperti memahami lagi lebih dalam isi Piagam

Madinah seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammad 14 abad yang lalu.

Teori yang digunakan adalah analisis wacana model Teun Van Dijk.

Analisis wacana merupakan salah satu bentuk alternatif untuk menganalisis pesan

dalam media. Analisis wacana lebih menekankan kepada pertanyaan “bagaimana”

dari pesan atau teks komunikasi. Van Dijk menggambarkan analisis wacana dalam

tiga dimensi, yaitu konstruksi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk

membedah atau menganalisis suatu pesan. Penelitian dengan metode ini tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau mebuat

prediksi.

Dalam membedah lebih jauh tentang pasal di Piagam Madinah yang

berhubungan dengan makna kerukunan antarumat beragama, diuraikan analisis

teksnya, kognisi sosialnya, serta konteks sosialnya. Analisis teksnya adalah

delapan prinsip dalam Piagam Madinah yang mana tiga diantaranya mengandung

makna kerukunan antarumat beragama yaitu prinsip yang mengandung makna

persatuan dan kesatuan, persamaan dan keadilan, serta kebebasan beragama.

Kognisi sosialnya adalah melihat sejarah terbentuknya Piagam Madinah. Konteks

sosialnya adalah melihat Piagam Madinah bisa terjadi dalam artian sebab

musababnya.

Jadi dapat disimpulkan dengan adanya penetian ini, penulis ingin melihat

bagaimana nilai-nilai kerukunan antarumat beragama saat dulu Piagam Madinah

itu dibuat, melihat relevansinya bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia

saat ini. Serta juga untuk melihat seberapa pantas Piagam Madinah dapat menjadi

acuan untuk penataan kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia.

Page 6: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT. Dzat pencipta

alam semesta. Rasa syukur tiada henti penulis panjatkan kehadirat-Nya karena

berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang

senantiasa istiqomah dalam menjalankan sunnahnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan,

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang penuh keikhlasan, baik fisik

maupun psikis, secara moril maupun materil yang banyak membantu dalam

penyusunan skripsi ini hingga selesai. Karena itu dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I, Ibu

Dr. Roudhonah, M.A selaku Wadek II, dan juga Bapak Dr. Suhaimi, M.Si

selaku Wadek III.

2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, dan Ibu Fita Faturrokhmah, M.Si, selaku Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Kholis Ridho, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan-

masukan dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

iii

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik serta memberikan beragam ilmu yang sangat bermanfaat.

Semoga ilmu-ilmu para Dosen dibalas dengan pahala yang tak terhingga.

5. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah membantu penulis dalam hal administrasi selama perkuliahan

dan penelitian skripsi ini.

6. Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), khususnya kepada Ubaidillah.

MA, yang di sela kesibukannnya menyempatkan diri untuk menjadi

narasumber dalam penelitian ini.

7. Orang tua penulis, Ayah Jamadi dan Ibu Nurhayati, Nenek Tukinem,

Nenek Kemi,Kakek H. Ramelan, Kakek Atmowiyono , dan Ibu keduaku

Ibu Dum yang telah memberikan banyak membantu, serta keluarga penulis

lainnya yang amat dicintai. Terima kasih atas pengorbanan yang tak

ternilai, do’a yang tak henti, air mata serta kasih sayang tulus yang

diberikan hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Dan untuk

adik penulis Sharhan Benarivvo R yang selalu memberikan keceriaan

kepada penulis disetiap harinya.

8. Saudara M.Imron S.Kom.i beserta keluarga yang banyak membantu

penulis baik tenaga,moril dan materil semoga bisa melanjutkan S2 amiien

ya robbal alamin

9. Saudara Robby “karjo” Hakiardi S.Kom.I yang sering menemani penulis

mencari data rujukan terima kasih atas bantuannya bro..

10. Zaidatul Khoironi yang setia menemani dan menyemangati penulis agar

segera menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah menyatukan kita dalam

keberkahan.

Page 8: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

iv

11. Sahabat-sahabat di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam angkatan

2010, khususnya rekan-rekan kelas E,Imron, Iman, Malik, Ahmad

Fadhilah,Asep Sahroni, Azan, Kemal, Apriansyah, Tanto, FadlyHilyatul

Aulia, Firda, Zahra, Naziah, Astuti, Siti Sudusiah, Roby, Ababil, Andiserta

teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

semoga persahabatan dan tali silaturrahmi kita akan terus terjalin. Terima

kasih atas dukungan dan semangatnya sehingga skripsi ini dapat selesai.

12. Keluarga besar KKN “INSTAN” Kampung Babakan, Garut 2013. Terima

kasih atas ilmu dan pengalamannya.

13. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada mereka semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

terdapat banyak kekurangan dan kesalahan sehingga besar harapan penulis bagi

segenap pembaca untuk memberikan masukan yang lebih baik. Akhir kata, terima

kasih atas semua kerja samanya dan mohon maaf atas semua salah dan khilaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

Jakarta, 26Juni 2015

Taufik Nur Rohman

Page 9: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah .................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 10

D. Metodologi Penelitian .................................................... 11

E. Tinjauan Pustaka ............................................................. 16

F. Sistematika Penulisan ..................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORITIS ..................................................... 18

A. Pengertian Analisis Wacana............................................ 18

B. Analisis Wacana Teun A. Van Djik ................................ 24

C. Kerukunan Umat Beragama di Indoesia ......................... 28

D. Pengertian Ruang Lingkup Piagam Madinah ................. 37

BAB III GAMBARAN UMUM PIAGAM MADINAH ................... 40

A. Pengertian Piagam Madinah ............................................ 40

B. Sejarah Terbentuknya Piagam Madinah .......................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 47

A. Teks Piagam Madinah ..................................................... 47

B. Analisis Teks Makna Kerukunan Umat Beragama

Dalam Piagam Madinah .................................................. 48

C. Kognisi Sosial Piagam Madinah ..................................... 71

D. Konteks Sosial Piagam Madinah .................................... 74

E. Relevansi Piagam Madinah Bagi Kerukunan Umat

Beragama Di Indonesia ................................................... 76

BAB V PENUTUP ............................................................................. 86

A. Kesimpulan ..................................................................... 86

B. Saran................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

vi

DAFTAR T ABEL

Tabel 1.1 Skema Analisis Van Dijk ................................................................ 13

Tabel 2.1 Elemen – Elemen Dalam Struktur Teks Wacana Van Dijk ............. 27

Tabel 4.1 Struktur Makro ................................................................................. 48

Tabel 4.2 Super Struktur (Skematik) ................................................................ 57

Tabel 4.3 Semantik ........................................................................................... 61

Tabel 4.4 Tabel Latar ....................................................................................... 62

Tabel 4.5 Tabel Detil ........................................................................................ 63

Tabel 4.6 Tabel Maksud ................................................................................... 65

Tabel 4.7 Tabel Sintaksi ................................................................................... 66

Tabel 4.8 Retoris Piagam Madinah .................................................................. 69

Page 11: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerukunan berasal dari kata rukunartinya baik dan damai, tidak

bertentangan. Sedangkan merukunkan berarti mendamaikan, menjadikan

bersatu hati. Kata rukun berarti perkumpulan yang berdasar tolong-menolong

dan persahabatan. Namun dengan demikian kerukunan harus diwujudkan

bukan dengan sifat verbalistik atau sebatas pembicaraan saja melainkan

dengan perwujudan yang nyata sebagai refleksi dari ajaran agama yang kita

anut. Dengan begitu kerukunan yang harus terwujud adalah kerukunan yang

tidak membatasi ruang gerak keagaamaan .1

Kerukunan yang terwujud dalam keseimbangan yang dinamisjuga

mengandung arti adanya kesadaran di dalam diri manusia untuk saling

menerima perbedaan-perbedaan yang ada, dan saling menghargai masing-

masing potensi yang ada dalam diri manusia. Tanpa mencela apalagi sampai

menimbulkan konflik yang berakibatkan pada ketidak-rukunan dalam

kehidupan umat beragama.Kerukunan yang di kembangkan dalam konteks

persatuan dan kesatuan adalah keadaan hubungan sesama umat beragama

yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai

kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di dalam Negara

1Hendropuspito,Sosiologi Agama, (Yogyakarta. Kanisius dan BPK Gunung Mulya,1993),h.60

Page 12: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

2

Kesatuan Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.2

Kerukunan adalah suatu kebutuhan pokok dalam hidup baik dalam

bermasyarakat atau dalam ruang lingkup pemerintahan. Oleh karenanya,

pemeliharaan kerukunan adalah tugas bersama. Dalam konteks kehidupan

beragama, kerukunan adalah tanggung jawab bersama umat beragama. Tanpa

upaya bersama (sinergi) itu beban pemeliharaan kerukunan sulit diterapkan.

Maka dari itu sebaiknya dalam menghadapi kondisi ini peran Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah sangat dibutuhkan.

Melihat keadaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku

bangsa dan agama tidaklah heran maka tidak jika banyak terjadi peleburan

budaya,keadaan masyarakat yang terdiri dari berbagai kepentingan dan

kebudayaan yang berbeda-beda yang melebur dan membentuk satu kesatuan

yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama atau biasa disebut sebagai

Plural Society merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap

terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia.3

Konsep tentang plural society pada mulanya diperkenalkan oleh

Furnival (1940).4 Menurut Furnival, ciri utama masyarakat majemuk adalah

kehidupan masyarajat berkelompok-kelompok yang berdampingan secara

fisik, tetapi mereka terpisah-pisah karena perbedaaan sosial dan tidak

bergabung dalam sebuah unit politik. Sebagai seorang sarjana yang pertama

2Weinata Sairin, Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa, (Jakarta:

PT. BPK Gunung Mulia, 2011), h. 1-2. 3Dr. Aloliliweri, M. S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, (Jakarta: Pustaka Pelajar,

2011), h. 166 44

Dr. Aloliliweri, M. S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, h. 166

Page 13: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

3

kali menemukan istilah ini, ia merujuk pada masyarakat Indonesia di zaman

kolonial sebagai contoh yang klasik. Masyarakat Hindia Belanda waktu itu

terpisah-pisah dalam pengelompokkan komunitas yang didasarkan pada ras,

etnik, ekonomi dan agama. Tidak hanya antara kelompok yang memerintah

dan yang diperintah dipisahkan oleh ras yang berbeda tetapi masyarakatnya

juga secara fungsional terbelah dalam unit-unit ekonomi, seperti antara

pedagang Cina, Arab dan India (Foreign Asiatic) dengan kelompok petani

bumi putra. Menurutnya, masyarakat dalam unit-unit ekonomi ini hidup

menyendiri (exclusive) pada lokasi-lokasi permukiman tertentu dengan sistem

sosialnya masing-masing.5

Pemisahan kelompok-kelompok masyarakat ini dapat juga disebabkan

karena perbedaan agama (seperti Katolik dan Protestan di Irlandia), dan kasta

(tinggi dan rendah di Italia). Tetapi diasumsikan bahwa kepentingan untuk

memonopoli sumber-sumber ekonomi (economic resources) merupakan

sebab utama dari pemisahan (segregasi) ini. Dengan kata lain, kepentingan

ekonomi dipertajam dan dilanggengkan oleh perbedaan ras, etnik, agama,

hukum, politik dan nasionalisme.6

Menurut Prof. Usman Pelly seorang pakar komunikasi, menjelaskan

tentang konsep masyarakat majemuk sebagai berikut,

“ Pelly mempertanyakan bahwa apakah konsep masyarakat majemuk

Furnival masih dapat dipertahankan validitasnya di saat sekarang di mana

telah terjadi perubahan-perubahan fumdamental akibat laju

5Dr. Aloliliweri, M. S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, h. 167

6Dr. Aloliliweri, M. S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, h. 167

Page 14: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

4

permbangunan.”7

Di Eropa, persoalan hubungan agama dan non-agama secara

paradigmatik dapat di katakan berakhir ketika sekularisme dijadikan sebagai

model baru hubungan antara agama dan dunia. Gerakan sekularisme

menjadikan manusia bebas dari intervensi agama dalam mengurusi persoalan

dunianya. Agama kemudian di “karantina” dalam wilayah pribadi.8

Fenomena seperti itu tidak lepas dari sejarah kelam Eropa pada abad

pertengahan dimana gereja atas nama agama begitu berkuasa dan bahkan

bertindak sewenang-wenang atau melegitimasi tindakan sewenang-wenang

raja dengan dalil-dalil agama yang bersifat absolut. Kaum gereja

memanipulasi agama untuk kemudian melakukan tindakan-tindakan yang

justru bertentangan dengan nilai agama.kaum gereja dengan kekuasaannya

yang suci telah membuat manusia Eropa menjadi kerdil dan tak memiliki hak

untuk bersuara karena semuanya akan di pangkas dengan dalil doktrin yang

merupakan titah Tuhan yang transenden.9 Walaupun pada akhirnya paham ini

hancur dengan munculnya paham sekularisme yaitu bentuk kekecewaan

terhadap kristen pada saat itu dan terpecahnya agama kristen menjadi dua

paham yang berbeda dan runtuhnya otoritas gereja dalam kehidupan

masyarakat eropa pada waktu itu.

Sejarah Eropa Kristen tentunya berbeda dengan sejarah Islam yang

hadir dengan upaya damai tanpa ada paksaan bahkan mengajak umat non-

7 Dr. Aloliliweri, M.S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, h.167

8 Dr. Aloliliweri, M. S. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, h. 167-168

9 Didin Nurul rosidin, MA, Mengelola Konflik Membangun Damai, (Semarang: WMC, 2007)

cet ke-1 h 185

Page 15: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

5

Islam untuk hidup berdampingan dalam kehidupan yang tercermin dalam

Piagam Madinah. Sejarah Islam, sebagaimana sejarah tiap umat, dapat dibagi

dalam tiga periode yaitu periode klasik, periode pertengahan dan periode

modern. Pada periode klasik merupakan masa ekspansi, integrasi dan masa

keemasan.Pada periode pertengahan disebut fase kemunduran dalam hal ini

desentralisasi dan disintegrasi semakin meningkat. Pada periode modern

terjadi banyak penyimpangan – penyimpangan yang mendorong munculnya

para penggagas dan pembaharu muslim yang berusaha menyadarkan terhadap

penyimpangan yang telah di lakukan.10

Sejarah menunjukan bahwa Nabi Muhammad dan umat Islam kurang

lebih 13 tahun di Mekkah terhitung sejak pengangkatan Muhammad SAW

sebagai Rasul, belum mempunyai kekuatan dan kesatuan politik yang

menguasai suatu wilayah. Umat Islam menjadi satu komunitas yang bebas

dan merdeka setelah pada tahun 622 M hijrah ke Madinah, kota yang

sebelumnya disebut Yastrib. Kalau di Mekkah mereka sebelumnya

merupakan umat lemah yang tertindas, di Madinah mereka mempunyai

kekuatan yang baik dan segera menjadi umat yang kuat dan dapat berdiri

sendiri11

Madinah menyimpan pesan, pengalaman, dan sejarah. Ketiga hal

tersebut terangkum dalam Piagam Madinah. Piagam membuktikan salah satu

esensi dalam Islam adalah perdamaian dan persaudaraan.Bagi sebagian umat

10

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:UI-Press, 1985) cet ke-5,

h. 56. 11

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, (Jakarta: UI-Press,

1996).

Page 16: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

6

Islam, piagam ini merupakan inspirasi untuk memperjuangkan hak-haknya

dalam jalur politik. Bahkan mereka menganggapnya sebagai prototip dari

politik Islam yang bersifat adihulung.12

Sebab piagam tersebut meneguhkan

posisi Islam sebagai agama yang menerima perbedaan dan menjadikan

kebhinekaan sebagai kekuatan untuk membangun sebuah komunitas yang

kuat, bermartabat, dan menjunjung tinggi keadaban.13

Di Madinah terdapat model penataan dan pengendalian sosial yang

dilakukan oleh Nabi bersama para penduduk Mekkah (Muhajirin) dan para

penduduk Madinah (Anshar) dengan tidak memihak satu sama lain,suatu

perjanjian yang memuat nilai-nilai persahabatan antara Muhajirin dan Anshar

sebagai komunitas Islam di satu pihak dan antara kaum muslimin dan kaum

Yahudi serta sekutu-sekutu mereka di pihak lain. Nilai yang menyatukan agar

mereka terhindar dari pertentangan suku serta bersama-sama

mempertahankan keamanan kota Madinah dari serangan musuh untuk hidup

berdampingan secara damai sebagai inti dari persahabatan.14

Oleh karena itu

Piagam Madinah yang dibuat untuk mempersatukan kelompok-kelompok

sosial di Madinah menjadi suatu ummah dan mengakui persamaaan hak-hak

mereka untuk kepentingan bersama merupakan suatu contoh yang sangat baik

sejarah hidup manusia untuk membangun masyarakat yang bersifat majemuk.

Menurut peneliti gagasan atau ketetapan yang ada dalam Piagam Madinah

12

Adihulung adalah seni budaya yang bernilai tinggi (KBBI) 13

Zuhairi Misrawi, Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad SAW,

(Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009), h. 293-294. 14

J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (Jakarta: PT Rajagrapindo Persada, 1994), cet ke-1, h. 113.

Page 17: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

7

mempunyai relevansi yang kuat dalam perkembangan dan keinginan

masyarakat internasional khususnya Indonesia.

Melihat kerukunan antarumat beragama di Indonesia masih banyak

menyisakanmasalah. Kasus-kasus yang muncul terkait dengan halini belum

bisa terhapussecara tuntas. Kasus Ambon, Kupang, Poso, dan lainnya masih

menyisakanmasalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap

membara danmemanaskan suasana di sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan

bahwapemahaman masyarakat tentang kerukunan antarumat beragama perlu

ditinjauulang.Banyaknya konflik yang melibatkan agama sebagai pemicunya

menuntutadanya perhatian yang serius untuk mengambil langkah-langkah

yangantisipatif demi damainya kehidupan umat beragama di Indonesia pada

masa-masa mendatang. Jika hal ini diabaikan, dikhawatirkan akan muncul

masalahyang lebih berat dalam rangka pembangunan bangsa dan negara di

bidangpolitik, ekonomi, keamanan, budaya, dan bidang-bidang lainnya.

Adanya perubahan zaman seperti sekarang ini seharusnya

meningkatkankesadaran masyarakat kita akan arti penting persatuan dan

kesatuan. Akantetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Era reformasi

membawadampak kebebasan yang kurang terkontrol. Hal ini akan sangat

berbahayaketika terjadi di tengah-tengah bangsa yang

tingkatheterogenitasnya cukuptinggi seperti Indonesia.15

Rakyat Indonesia mencita-citakan suatu masyarakat yang cinta damai

dandiikat oleh rasa persatuan nasional untuk membangunsebuah negara yang

15

Marzuki, Kerukunan Antarumat Beragama Dalam Wacana Masyarakat Madani, h. 2

Page 18: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

8

majemuk. Persatuan ini tidak lagi membeda-bedakan agama, etnis,

golongan,kepentingan, dan yang sejenisnya. Oleh karena itu, konsep yang

cocok untukkonteks Indonesia adalah konsep masyarakat madani.16

Sebagai konstitusi yang dibuat oleh negarawan yang berkedudukan

sebagai Rasul, Piagam Madinah tentu sarat dengan nilai-nilai kebenaran

mutlak, disamping memuat nilai moralitas dan hukum produk manusia.17

Negara Indonesia juga memiliki sebuah konstitusi yakni pancasila yang

berlandaskan UUD 1945. Seperti halnya Piagam Madinah yang dibentuk oleh

kaum muslimin, sebagian besar orang yang membentuk Pancasila dan UUD

1945 juga adalah dari umat Islam.18

Kedua konstitusi tersebut sangat menarik

untuk dikaji secara serempak berdasarkan pertimbangan bahwa konstitusi

merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat dan dari

konstitusi pula dapat diketahui bentuk dan corak suatu pemerintahan dalam

sebuah negara.

Piagam Madinah dan UUD 1945 sama-sama memuat ketentuan

tentang dasar kerukunan hidup beragama. Yang artinya para pemeluk agama

yang berbeda harus hidup berdampingan secara damai. Agama yang berbeda

tidak boleh dijadikan penghalang bagi kerukunan hidup di tengah

masyarakat.19

Mengingat jumlah pemeluk agama di Indonesia jauh lebih

besar dari zaman berlakunya Piagam Madinah, dan agama yang di anut

bangsa Indonesia lebih banyak, serta sesuai dengan kemajuan kondisi zaman

16

Marzuki, Kerukunan Antarumat Beragama Dalam Wacana Masyarakat Madani, h. 2 17

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, hal.4 18

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, hal.5 19

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, hal.5

Page 19: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

9

serta tempat, adalah merupakan hal wajar dan perlu bila pengaturan dan

pembinanaan kerukunan hidup beragama lebih terinci dan lebih intensif

dibanding dengan pada masa berlakunya Piagam Madinah.

Melihat subtansi kerukunan yang ada dalam Pancasila masih bersifat

global maka penulis berinisiatif untuk membandingkan relevansi kerukunan

antaruamat beragama yang ada dalam Piagam Madinah yang sudah bersifat

universal dan terperinci dengan Pancasila yang masih bersifat substansial.

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil

judul “Analisis Teks Makna Kerukunan Antarumat Beragama dalam

Piagam Madinah”.

B. Pmbatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Merujuk pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi

penelitian pada pesan teks yang mengandung makna kerukunan antarumat

beragama dalam setiap pasal-pasal yang terdapat di dalam Piagam

Madinah. Yaitu pasal-pasal yang merujuk pada Persatuan dan Kesatuan,

Persamaan dan Keadilan dan Kebebasan Beragama.

2. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini tidak keluar dari konteks pembahasan, maka

penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana kontruksi teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang ada

pada pasal Piagam Madinah?

Page 20: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

10

b. Bagaimana relevansi Piagam Madinah bagi kerukunan antarumat

beragama di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan penelitiannya sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui Bagaimana pesan teks yang mengandung unsur

kerukunan antarumat beragama dalam setiap pasal pada Piagam

Madinah.

b. Untuk mengetahui bagaimana relevansi Piagam Madinah bagi

kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yang ditinjau dari segi akademis

dan segi praktis adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan

tambahan refrensi atau informasi dan toeri-teori bagi studi-studi

selanjutnya khususnya mahasiswa dakwah, komunikasi yang

mepelajari tentang komunikasi antar agama dan budaya melihat

masih sedikitnya mahasiswa yang meneliti isi pesan yang

mengandung makna kerukunan dalam hidup beragama dalam Piagam

Madinah diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu

Page 21: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

11

tentang komunikasi yang mencakup ruang lingkup antar agama dan

budaya.

b. Manfaat Praktis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

bagi para da‟i, aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap

perkembangan kurukan antarumat beragama yang dinaungi oleh Pusat

Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Republik

Indonesia. Kemudian memberikan inspirasi bagi para da‟i dalam

kegiatan dakwahnya, yang tidak hanya dilakukan diatas mimbar atau

di dalam masjid saja, tetapi juga dapat dilakukan melalui komunikasi

antar agama dan kehidupan masyarakat beragama. Dan semoga

penelitian inidapat memberi pengetahuan mengenai kerukunan umat

beragama serta dapat memenuhi kebutuhan spiritual khalayak dalam

menjalani kehidupan sehari-hari.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggali isi atau makna

pesan simbolik dalam sebuah buku atau hasil karya lainnya. Dengan

penelitian analisis konten, peneliti mengkaji pasal-pasal yang ada dalam

Piagam Madinah dengan memperhatikan konteks yang terjadi di Madinah

pada waktu itu sehingga diperoleh pemahaman yang tepat. Penelitian ini

Page 22: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

12

memakan waktu enam bulan yaitu dari tanggal 21 November 2014 s.d 21

Mei 2015, selama enam bulan tersebut penulis melakukan dua kali

wawancara dengan pihak PKUB yang diwakili oleh Kasubag Bidang

Kerukunan Antarumat Beragama yaitu bapak Ubaidillah. MA. Objek

penelitian terfokus pada pasal-pasal dalam Piagam Madinah yang

mengatur masalah kerukunan antarumat beragama, baik hubungan antara

sesama Muslim maupun antara umat Islam dengan umat lain. Aturan-

aturan ini kemudian dikaitkan dengan kondisi keberagamaan di Indonesia

yang sangat majemuk dan ditopang oleh keberagaman etnis, budaya,

bahasa, kepentingan politik, dan lain-lain. Data penelitian diperoleh dari

pasal-pasal yang ada dalam Piagam Madinah. Fokus kajian dalam

penelitian ini adalah pasal-pasal yang mengatur kerukunan antarumat

beragama.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian

kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk

membedah suatu fenomena di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif

adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di

lapangan. Metode deskriftif kualitatif hanyalah memaparkan situasi atau

peristiwa. Penelitian degan metode ini tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.20

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi

secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat

20

Jalaluddin, Rakhmat.. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya:

2007)h.47

Page 23: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

13

perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang

lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman

mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan

datang.

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan analisis wacana. Analisis

wacana merupakan salah satu bentuk alternatif untuk menganalisis pesan

dalam media selain analisis isi kuantitatif. Perbedaan antara analisis isi

kuantitatif dengan analisis wacana ialah bahwa analisis isi kuantitatif lebih

menekankan kepada pertanyaan “apa” sedangkan analisis wacana

menekankan kepada pertanyaan “bagaimana” dari pesan atau teks

komunikasi.

Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi, yaitu teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial. Alasan penulis menggunakan tiga

dimensi tersebut karena sangat untuk model penelitian teks Piagam

Madinah yang sedang di teliti. Bila digambarkan maka skema penelitian

ini dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah

sebagai berikut:

Tabel

Skema Analisis Wacana Van Dijk21

Struktur Metode

Teks:

Menganalisis bagaimana strategi

wacana yang dipakai untuk

menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu.

Critical Linguistic:

Tematik

Skematik

Semantik

Sintaksis

Stilistil

21

Eriyanto, Analisis Wacna (Yogyakarta: LKIS, 2003), cet ke-3, h. 275.

Page 24: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

14

Retotis

Kognisi Sosial:

Menganalisa bagaimana peristiwa

dipahami, didefinisikan, dan

ditafsirkan dengan memasukan

informasi yang digunakan utuk

menulis dari suatu wacana tertentu.

Interview atau wawancara dalam

hal ini karena keterbatasan untuk

meneliti kognisi sosial yang ada

pada Piagam Madinah penulis

tidak banyak mencantumkan

tentang kognisi sosial. Kognisi

sosial dalam penelitian ini di tinjau

dari pandangan Suyuthi J

Pulungan dalam buku Piagam

Madinah ditinjau dari Al-Qur‟an.

Konteks Sosial:

Menganalisa bagaimana wacana

menggambarkan teks dan konteks

secara bersamaan dalam suatu

proses komunikasi

Studi Pustaka

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

observasi teks/ document research. Observasi teks dalam hal ini dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder

diperlukan guna mempertajam analisis data primer sekaligus dapat

dijadikan bahan pelengkap atau pembanding.

1. Data Primer (primary-sources) yaitu, teks Piagam Madinah yang

berasal dari berbagai sumber buku.

2. Data Sekunder (secondary-soures) yaitu, berupa buku-buku dan

tulisan lain berkaitan dengan masalah yang menjadi objek studi ini

Diantaranya :

Page 25: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

15

a. Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah, Karya Aqram Dhiya

Umari

b. Piagam madinah dan undang-undang dasar 1945 kajian

perbandingan tentang dasar hidup bersama dalam masyarakat yang

majemuk Karya Ahmad Sukarjda

c. Prinsip-prinsip pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

pandangan al-Qur'an karya Suyuth. J . Pulungan

d. Hidup beragama : dalam sorotan UUD 1945 dan piagam madinah

Karya Aksin Wijaya

e. Strategi Rasulullah Menghadapi Ulah Yahudi karya DR.Musthafa

Kamal Wasfi

f. Jurnal-jurnal tentang Piagam Madinah dan Komunikasi

3. Teknik Analisa Data

Analisis wacana lebih memuat kepada isi pesan yang akan diteliti,

data-data akan disesuaikan dengan metode yang digunaka Teun A. Van

Dijk, yaitu meneliti dari analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

Data-data tersebut merupakan data yang terdapat dalam Piagam Madinah,

kemudian akan ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada kerangka

dalam analisis wacana.

4. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini,penulis menggunakan buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Dan Disertasi) CeQDA (Center for

Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta,2007,Cet. Ke-2.

Page 26: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

16

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah membandingkan

penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya. Namun, dari

judul-judul yang ada, baik di perpustakaan utama UIN Syarif hidayatullah

Jakarta maupun di perpustakaaan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, belum di

temukan judul penelitian skripsi mengenai “Analisis Wacana Makna

Kerukunan Antarumat Beragama dalam Piagam Madinah”.

Ada beberapa judul skripsi penelitian terkait dengan penelitian ini yang

mengenai piagam madinah. Supaya lebih jelas bahwa penelitian tidak sama

dengan penelitian sebelumnya, maka disini peneliti mencoba menulis

beberapa judul skripsi mengenai piagam madinah dalam konteks kerukunan

umat beragama

Dan skripsi yang peneliti temukan antara lain :

Skripsi yang pertama dengan judul. Pendidikan Multikultural dalam

Piagam Madinah oleh Fauzan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Sedangkan persamaan

yang peneliti teliti adalah pada objek ilmunya yaitu Piagam Madinah,

sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya,jika fauzan pada

pendidikan multikultural maka peneliti tentang konteks kerukunan umat

beragama.

F. SistematikaPenulisan

Sebagai gambaran secara menyeluruh dari sisi skripsi ini yang akan

memudahkan bagi pembaca untuk memahami, penulis memberikan

Page 27: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

17

sistematika beserta penjelasan secara garis besarnya bahasan dalam skripsi ini

terdiri dari lima bab yang mempunyai kaitan erat antara satu dengan yang

lainnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Merupakan bab pendahuluan yang meliputi beberapa sub bab yang

menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penulisan skripsi, metode pengumpulan data, metode analisis data dan

sistematika penulisan.

Bab II LandasanTeori

Bab ini memuat tentang pengertian analisis wacana, analisis wacana

Teun A Van Djik, kerukunan umat beragama di Indonesia, pengertian dan

ruang lingkum Piagam Madinah.

Bab III Gambaran Umum

Berisikan gambaran umum Piagam Madinah yang terdiri dari

pengertian Piagam Madinah, sejarah terbentuknya piagam madinah, dan isi

piagam madinah.

Bab IV Hasil dan Temuan

Pada bab ini berisi tentang hasil dan temuan terdiri dari Pesan Teks

yang Mengandung Unsur kerukunan Antarumat Beragama dalam Setiap Pasal

pada Piagam Madinah dan Relevansi Piagam Madinah bagi Kerukunan

Antarumat Beragama di Indonesia

Bab V Penutup dan Saran

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari

permasalahan yang dibahas, peneliti juga meberikan saran-saran dari

permasalahan yang dibahas.

Page 28: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Wacana

1. Analisis

Analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih

mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan

dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisis membuat data-data

tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan

pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari

dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.

Macam-Macam analisis

a. Analisis isi pesan (content analisis)

Analisis isi pesan adalah suatu tahap dari pemrosesan

informasi yang menyangkut isi-isi komunikasi yang di

transformasikan melalui aplikasi yang sistematik dan objektif menurut

ketentuan kategorisasi ke dalam data yang dapat di interpretasikan dan

di bandingkan.22

b. Analisis domain

Digunakan untuk menganilisis gambaran objek penelitian

secara umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang

objek penelitian tersebut. Analisis domain ini amat terkenal sebagai

22

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta), 2004, h.164.

Page 29: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

19

tehnik yang dipakai dalam penelitian ini hanya ditargetkan untuk

memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti tanpa harus

diperinci secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek

penelitian tersebut.23

Dalam hubungan bagaimana peneliti menggunakan tehknik

Analisis domain, ada enam langkah yang saling berhubungan, sebagai

berikut :

1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi-

informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti

di lapangan.

2. Menyiapkan kerja analisis domain.

3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti

di lapangan.

4. Mencari konsep-konsep induk dan ketegori-kategori simbolis

dari domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan

semantik.

5. Menyusun persamaan-persamaan struktural untuk masing-

masing domain.

6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang

ada.24

c. Analisis taksonomik

Secara keseluruhan, tehknik taksonomik menggunakan

“pendekatan non kontras antara elemen”. Tehknik ini terfokus pada

domain-domain tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi

sub-sub domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci

yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan.25

23

Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial, Format-Format kuantitatif dan Kualitatif,

(Surabaya: AUP), 2001, h. 293. 24

Sanipah Faisal, Penelitian Kualitatif, (Malang: YA3 Malang), 1990, h. 97. 25

Burhan Bungin, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis

ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2003, h. 90.

Page 30: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

20

d. Analisis komponensial

Analisis ini berbeda dengan analisis takstonomi yang

menggunakan “pendekatan non kontras antar elemen”. Analisis

komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan mudah

dilakukan karena menggunakan “pendekatan kontras antar elemen”.

Analisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif

untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan

yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah

ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci.26

e. Analisis Komparatif Konstan

Analisis ini adalah yang paling ekstrim menetapkan strategi

analisis dekskriptif. Dikatakan ekstrim karena teknik ini betul-betul

menerapkan logika infduktif dalam analisisnya. Hal tersebut jarang

kita jumpai dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa

Analisis Komperatif adalah teknik yang digunakan untuk

membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti

menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus

sepanjang penelitian itu dilakukan.27

26

Burhan Bungin, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis

ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2003, h. 95. 27

Burhan Bungin, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis

ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2003, h. 100-101.

Page 31: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

21

2. Wacana

Secara etimologi, wacana berasal dari bahasa Sansekerta

wac/wak/vak. Artinya „berkata‟ atau „berucap‟. Kata ana yang berada

dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna „membedakan‟

(nominalisasi). Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi

wacana. Jadi kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.28

Namun, istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para linguis di

Indonesia sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris discourse sendiri

berasal dari bahasa Latin discurcus (lari kesana kemari). Kata ini

diturunkan dari kata dis (dan/dalam arah yang berbeda) dan kata curerre

(lari).29

Sedangkan secara terminologi, istilah wacana memiliki arti yang

sangat luas. Luasnya makna wacana tersebut, mulai dari studi bahasa,

psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, dan sastra.30

Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan

atau tuturan. Dalam kamus besar bahasa Jawa kuno Indonesia karangan

Wojowasito terdapat kata waca berarti baca, wacaka berarti mengucapkan

dan kata wacana berarti perkataan.31

28

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 48. 29

Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, (yogyakarta: Kanisius,

1993), h. 3. 30

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 47. 31

Mulyana, Kajian Wacana: Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 170.

Page 32: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

22

Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode

untuk mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan

komunikasi baik secara tekstual maupun konstektual. Analisis wacana

berkenaan dengan isi pesan komunikasi, yang sebagian diantaranya berupa

teks.32

Di samping itu, analisis wacana juga dapat memungkinkan kita

melacak variasi cara yang digunakan oleh komunikator (penulis, pembicara,

sutradara) dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksud tertentu

melalui pesan-pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan.

Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penulisannya

hanya kepada soal kalimat dan barulah belakangan ini sebagai ahli bahasa

perhatiannya kepada penganalisisan wacana.33

Meskipun pendefinisian mengenai wacana kenyataannya memang

berbeda-beda sesuai dengan perspektif teori yang digunakan, pada umumnya

disepakati bahwa wacana sebenarnya adalah proses sosiokultural sekaligus

juga proses linguistik.

Seperti yang banyak dilakukan dalam penelitian organisasi

pemberitaan selama dan sesudah tahun 1960-an, analisis wacana menekankan

pada “How the ideological significance of news is part and parcel of the

methods used to process news” (bagaimana signifikasi ideologis merupakan

bagian dan mejadi paket metode yang digunakan untuk memproses media).

32

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2007), h. 170. 33

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2007), h. 171.

Page 33: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

23

“Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut saat ini

selain demokrasi, hak asasi manusia, masyarakat sipil dan lingkungan hidup.

Akan tetapi seperti umumnya banyak kata, semakin tinggi disebut dan dipakai

kadang bukan semakin jelas, tetapi semakin membingungkan dan rancu, ada

yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari

kalimat”.34

Menurut Collins English Dictionary, wacana adalah komunikasi

verbal sebagai ucapan dan percakapan. Sedangkan menurut J.S. Badudu

wacana merupakan rentetetan kalimat yang menghubungkan proposisi yang

satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan sehingga

terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu35

Van Djik menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun

teoritis yang abstrak (The abstract theoritical construct) dengan begitu

wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan wacana adalah teks.36

Dalam

artian wacana belum bisa diartikan sebagai bentuk suatu analisis wacana teks.

Sebuah kalimat bisa terungkap bukan hanya karena ada orang yang

mebentuknya dengan motivasi atau kepentingan subjektif tertentu. Terlepas

dari apa pun motivasi ata kepentingan orang ini, kalimat yang dituturkannya

tidaklah dapat dimanipulasi semau-maunya oleh yang bersangkutan. Kalimat

itu hanya dibentuk, hanya akan bermakna selama ia tunduk pada sejumlah

“aturan” gramatika yang berada di luar kemauan, atau kendali si pembuat

kalimat. Aturan-aturan kebahasan tidak dibentuk secara individual oleh

34

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 237. 35

Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004), h. 4. 36

Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004), h. 5.

Page 34: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

24

penutur yang bagaimana pun pintarnya. Bahasa selalu menjadi milik bersama

diruang publik.37

Adapun Samsuri, sebagaimana dikutipAlex Sobur juga berpendapat

bahwa wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa

komunikasi, baik komunikasi lisan dan tulisan, yang terdiri atas seperangkat

kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang

lain.38

Komunikasi dapat menggunakan bahsa lisan, dapat dapat pula

memakai bahasa tulisan.

Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan

sebagai berikut:

a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam

masyarakat;

b. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam

konteks, teks, dan situasi

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui

intepretasi semantik;

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindakan

berbahasa;

e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara

fungsional.39

B. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Model analisis wacana van Dijk sebenarnya diadopsi dari pendekatan

lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses

terbentuknya suatu teks.

37

Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang:,2004), h. 5. 38

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 10. 39

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 49-50.

Page 35: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

25

a. Teks

Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasatkan

pada analisis atau teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik

produksi yang harus juga diamati. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri

atas berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling

mendukung Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan.40

1) Struktur Makro. Ini merupakan makna global atau umum dari suatu

teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari

suatu peristiwa.

2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana struktur dan

elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. Adapun yang

diamati adalah lead, atau teras berita, background atau latar belakang

cerita, ulasan, kutipan dan sebagainnya.

3) Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan

menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang

dipakai dan sebagainya.

Untuk memperoleh gambaran struktur teks dalam model van Dijk, berikut

gambaran singkat dalam struktur teks model Van Djik :

1. Tematik, secara harfiah berarti tema, tema adalah suatu amanat utama

yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.

2. Skematik, menggambarkan bentuk wacana umum yang disusun

dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, penutup,

kesimpulan, dan sebagainya. Struktur ini merupakan satu kesatuan

yang mendukung gagasan utama dalam berita. Pemuatan story/body

juga merupakan strategi penulis membentuk pemaknaan terhadapa

peristiwa yang dilakukan dengan menonjolkan bagian tertentu dan

menyembunyikan bagian yang lain.

40

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 73.

Page 36: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

26

3. Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan

lingual, baik makna lesikal maupun makna gramatikal.41

Menggambarkan bentuk wacana umum dengan kategori latar, detail,

dan maksud.

4. Sintaksis, merupakan struktur teks yang dalam pengemasaannya

menentukan koherensi dan kata ganti yang digunakan dalam kalimat.

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam

teks.

5. Stilistik, yaitu cara yang digunakan oleh penulis untuk menyatakan

maksud dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

6. Retoris adalah gaya yang di ungkapkan ketika seseorang berbicara

atau menulis yang memiliki fungsu persuasif dan berhubungan erat

dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada khalayak.

Van dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang

masing-masing bagian saling mendukung. Kalau digambarkan maka

struktur teks sebagai berikut:42

Gambar

Struktur teks

Struktur Makro

Makna globa dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang di

angkat dari sudut teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagaimana pendahuluan, isi, penutup dan

kesimpulan

Struktur mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat

dan gaya yang dipakai oleh suatu teks

b. Kognisi Sosial

Struktur ini menekankan pada bagaimana peristiwa dipahami,

didefinisikan, kemudian ditampilkan dalam suatu model. Proses

terbentuknya teks pada tahap ini memasukan informasi yang digunakan

untuk menulis dari suatu wacana.

41 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-4, h. 78. 42

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 237.

Page 37: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

27

c. Konteks Sosial

Konteks sosial adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cerita

atau teks yang berasal dari luar. Menurut van Dijk struktur ini melihat

bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan

pengetahuan yang berkembang dalam publik atas suatu wacana. Konteks

sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks

dan mempengaruhi pemakaian bahasa.

Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial.

Wacana adalah bagaiam dari wacana yang berkembang dalam

masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis

intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang sesuatu di

produksi dan di kontruksi dalam masyarakat.43

Berikut penjabaran elemen-elemen yang terdapat dalam struktur

teks wacana Van Dijk.44

Tabel

Elemen-elemen dalam struktur teks wacana Van Dijk

Struktur wacana Hal yang diamati Elemen

Sruktur makro Tematik

Tema atau topik yang

dikedepankan dalam suatu

teks media dan kita

Topik

Superstruktur Bagaimana bagian dan

urutan media dan kita

dikemaskan dalam teks

media dan kia utuh

Skema

43

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 271. 44

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet. Ke-1, h.

74.

Page 38: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

28

Struktur mikro Semantik makna yang ingin

ditekankan dalam suatu teks

media dan kita, misal

dengan memberi detil pada

suatu sisi atau membuat

eksplisit satu sisi dan

mengurangi detil sisi lain

Latar, detil, maksud

Struktur mikro Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk,

susunan yang dipilih)

Bentuk kalimat

koheransi, kata ganti

Struktur mikro Stilistik

Bagaimana pilihan kata

yang dipakai dalam teks

media dan kita

Leksikon

Struktur mikro Retoris

Bagaimana dengan cara

penekanan dilakukan

Grafis, metafora,

ekspresi

C. Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

1. Definisi Kerukunan

Secara etimologis kata kerukunan berasal dari bahasa arab, yaitu

“ruknun” yang berarti tiang, dasar, sila. Jamak dari ruknun ialah “arkaan”

yang berarti bangunan sederhana yang terdiri atas berbagai unsur. Jadi,

kerukunan itu merupakan satu kesatuan yang terdiri atas berbagai unsur

yang berlainan dan setiap unsur tersebut saling menguatkan.45

45

H. Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Jakarta: Ciputat Press,

2003), h. 4.

Page 39: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

29

Kerukunan juga dapat diartikan sebagai kehidupan bersama yang

diwarnai oleh suasana baik dan damai. Hidup rukun berarti tidak

bertengkar, melainkan bersatu hati, dan sepakat dalam berfikir, dan

bertindak demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Di dalam kerukunan

semua orang bisa hidup bersama tanpa kecurigaan, dimana tumbuh

semangat dan sikap saling menghormati dan kesediaan untuk bekerja sama

demi kepentingan bersama.46

Sementara kaitan sosial, rukun diartikandengan adanya yang satu

mendukung keberadaan yang lain.47

Dengan demikian kerukunan dalam

konteks sosial merupakan norma yang sepatutnya diinplementasikan agar

terwujudnya masyarakat madani yang saling peduli dan mendukung

eksistensi masing-masing elemen masyarakat.

2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

Kerukunan antaruma beragama di Indonesia termasuk salah satu

masalah yang mendapat perhatian penting dari pemerintah. Masalah

kerukuan hidup antarumat beragama mempunyai kaitan yang besar dengan

usaha pembangunan. Dengan adanya kerukunan antarumat beragama akan

menjamin dan terpelihara stabilitas sosial untuk keberhasilan serta

memperlancar pembangunan. Jika kita tidak dapat menjaga kerukunan

umat beragama tentu akan terpengaruh pada stabilitas sosial.48

46

M. Zainuddin Daulay, Mereduksi Eskalasi Konfil Antarumat Beragama di Indonesia,

(Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, 2001), h. 67. 47

Hamka Haq, Jaringan Kerja Sama Antarumat Beragama: Dari Wawancara ke Aksi Nyata,

(Jakarta: Titahandalusia Press, 2002), h. 54. 48

H. Alamsjah Ratu Perwiranegara, Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama (Jakarta:

Departemen Agama RI, 1982), h. 46.

Page 40: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

30

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang

terdiri atas berbagai suku bangsa, agama dan golongan yang memiliki

watak sosial yang berbeda satu dengan yang lainnya. Atas kesadaran dari

diri masing-masing untuk hidup berbangsa, bertanah air dan berbahasa

satu, masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama, ras, dan antar

golongan seharusnya melakukan integrasi nasional untuk mewujudkan

bangsa Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika.49

Integrasi nasional

adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat

menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-

masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.50

Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus memaklumi dengan

kemajemukan harus diantisipasi dengan penguatan etika-moral bangsa,

dengan mengembangkan semangat kerukunan dan memantapkan tatanan

integrasi nasional.51

Dengan kerukunan, akan terpelihara stabilitas sosial

yang akan memperlancar pembangunan.

Sebernarnya setiap kerukunan umat beragama khususnya umat

Islam pasti memiliki kecintaan terhadap negaranya. Mereka menginginkan

negeri ini tetap menjadi negara yang adil dan makmur, aman, tenteram,

damai dalam naungan keridhaan Ilahi. Dan toleransi adalah sikap hidup

49

Musbir Ibrahim Meuraxa, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan Umat

Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 1. 50

Musbir Ibrahim Meuraxa, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan Umat

Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 2. 51

Musbir Ibrahim Meuraxa, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan Umat

Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 2.

Page 41: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

31

umat Islam yang sebagaimana di contohkan Nabi Muhammad agar tetap

hidup rukun.52

Salah satu usaha pemerintah pada masa lalu adalah merukunkan

intern umat beragama, antarumat umat beragama dan umat beragama

dengan pemerintah. Dengan dicanangkannya trilogi kerukunan seperti itu

hilanglah sesuatu yang selama ini dapat memisahkan anatara orang atau

kelompok yang berbeda pendapat.53

3. Kerukunan Intern Umat Beragama

Kehidupan Intern umat beragama masih sering kali terdapat

masalah-masalah yang dapat menimbulkan perpecahan intern umat

beragama. Di sini diperlukan pembinaan kerukunan intern umat beragama

oleh pemuka agama agar pertentangan yang terjadi tidak menimbulkan

perpecahan antara pengikutnya.54

Segala persoalan yang terjadi hendaknya

diselesaikan dengan kekeluargaan dan sikap saling mementingkan

toleransi terhadap sesamanya.

Kerukunan intern umat beragama, lebih khususnya umat Islam

yang telah tumbuh dan berkembang perlu dilestarikan agar Ukhuwah

Islamiyah benar-benar menjadi kenyataan, sehingga perbedaan

pemahaman agama tidak lagi menjadi pemisah dalam pergaulan di tengah-

52

Musbir Ibrahim Meuraxa, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan Umat

Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 2. 53

Syamsul Bahri “Peranan Agama dan Adat dalam Melestarikan Kerukunan Umat

Beragama, “ vol XI , No. 1 (Januari-Juni 2001), h. 41. 54

H. Alamsjah Ratu Perwiranegara, Pembinaan Kerukunan, h. 49.

Page 42: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

32

tengah masyarakat dan tidak lagi menganggap orang yang tidak sepaham

sebagai orang lain atau orang yang diasingkan.55

Perbedaan pemahaman terhadap ajaran agama itu adalah suatu

ajaran yang wajar. Tetapi dalam Islam tidak dibenarkan jika memaksakan

orang lain harus menerima sebagaimana yang harus dipahaminya itu.56

Sebaiknya, sebagai umat Islam seharusnya melakukan cara-cara yang lebih

halus dan lembut pada orang-orang yang tidak sepaham dan tidak

memaksakan orang lain untuk sepaham dengan kita, karena Indonesia

merupakan masyarakat majemuk sehingga wajar jika satu dengan lainnya

berbeda pendapat asalkan masih dalam kaidah Islam. Jika memang sudah

melenceng dari ajaran Islam itu yang menjadi tugas umat untuk

memberitahu dan meluruskan kepada sesama umat Islam untuk kembali

kepada jalan yang benar dan diridhai Allah SWT

4. Kerukunan Antaumat Beragama

Masalah kehidupan beragama di masyarakat merupakan masalah

peka. Sebab terjadinya suatu masalah sosial akan menjadi sangat rumit,

jika masalah tersebut menyangkut pula masalah agama dan kehidupan

beragama.

Keputusan menteri agama nomor 70 tahun 1978 tentang Pedpman

Penyiaran Agama merupakan aturan permainan bagi penyiaran dan

55

Syamsul Bahri “Peranan Agama dan Adat dalam Melestarikan Kerukunan Umat

Beragama, “ vol XI , No. 1 (Januari-Juni 2001), h. 42. 56

Musbir Ibrahim Meuraxa, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan Umat

Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 42

Page 43: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

33

pengembangan agama di Indonesia demi terciptanya kerukunan hidup

antarumat beragama, persatuan bangsa, stabilitas, dan ketahanan nasional.

Dengan dikeluatkannya keputusan Menteri Agama tersebut bukan

berarti membatasi untuk memeluk dan melaksanakan agama masing-

masing. Tetapi disini memberikan pedoman dan untuk melindungi hak

kebebasan memeluk agama yang di anut warga Indonesia sebagaimana

dalam pasal UUD 1945.

Kemudian agar pelaksanaan pedoman penyiaran agaman dapat

berjalan tertib ditetapkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan

Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1979, tentang Tata Cara Pelaksanaan

Penyiaran Agama dan Bantuan Negeri kepada Lembaga Keagamaan

Indonesia.57

5. Kerukunan Antarumat Beragama dengan Pemerintah

Seiring dengan dinamika kehidupan yang terus berjalan dan

semakin berkembang. Serta semakin kompleksnya persoalan kerukunan

umat beragama, pemerintah akan terus berupaya mengembangkan

kebijakan yang bertujuan untuk membangun keharmonisan hubungan di

antara semua umat beragama, pemerintah akan terus berupaya

mengembangkan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini

Departemen Agama, pada awalnya adalah sosialisasi prinsip dasar

57

Syams Bahri Peranan Agama dan Adat dalam Melestartikan Kerukunan Umat beragama

Hal.42

Page 44: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

34

kerukunan yaitu tidak saling mengganggu antar kelompok-kelompok

agam yang berbeda-beda..58

Antarumat beragama dan pemerintah seharusnya ditemukan apa

yang saling diharapkan keduanya untuk dilaksanakan bersama. Pemerintah

mengharapkan tiga prioritas nasional yang diharapkan umat beragama

dapat berpartisipasi aktif dan positif dalam rangka pembinaan kehidupan

beragama yaitu pemantapan ideologi pancasila, memantapkan stabilitas

dan ketahanan nasional serta sukses pembangunan nasional.59

Dengan tiga prioritas nasional tersebut, diharapkan umat beragama

dan pemerintah berpartisipasi aktif dan positif dalam usaha

membudayakan Pancasila, memantapkan stabilitas dan ketahanan

nasional, serta melaksanakan pembangunan nasional yang

berkesinambungan.

6. Mewujudkan Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu masyarakat yang pluralistik baik dari

segi etnis, budaya, suku, adat istiadat, bahasa maupun agama. Dari segi

agama, sejarah telah membuktikan bahwa hampir semua agama,

khususnya agama-agama besar, Islam, Kristen, Hindu, dan Budha dapat

berkembang subur dan terwakili aspirasinya di Indonesia.60

Karena itu

sikap religiousitas, saling menghormati dan toleransi sangat dibutihkan

agar tetap terjalin kerukunan di Indonesia.

58

Muhaimin AG., Damai di Dunia Damai untuk Semua Perspektif Berbagai Agama (Jakarta:

Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, Departemen Agama RI, 2004), h. 18. 59

Muhaimin AG., Damai di Dunia Damai untuk Semua Perspektif Berbagai Agama, h. 52 60

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, (Refleksi Pengalaman Islman di

Indonesia),” vol 5, no. 2 (juli 2010), h. 166.

Page 45: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

35

Beberapa sikap religiousitas pemelik agama dalam

mengembangkan dan membangun hubungan umat beragama untuk

mewujudkan kerukunan antarumat berama diantaramya:

a. Membangun sikap toleransi beragama

Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, hubungan

antarumat beragama menjadi suatu hak yang tidak dapat dipisahkan.

Hubungan antar sesama pemeluk tidak dapat terlepas dari kebutuhan

sosial untuk memenuhi hidupnya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya

toleransi. Toleransi merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam.

Ada banyak kisah toleransi yang ditorehkan umat Islam, termasuk di

Indonesia.61

Toleransi adalah pemberian kebebasan kepada sesama

manusia dan masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau

mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing-masing, selama

di dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar

dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat harus terciptanya

ketertiban.dan pedoman dalam masyarakat.62

b. Membangun sikap keterbukaan (tepo Saliro)

Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang untuk

menjaga kerukunan antarumat beragama adalah adanya sikap untuk

mengakui keberadaan pihak lain. Setiap orang memiliki hak yang

sama untuk memilih agama dan keyakinannya. Hubungan antar

pemeluk agama akan dapat terjalin dengan baik, jika masing masing

memiliki sikap keterbukaan untuk menerima pihak lain ke dalam

61

“Toleransi: Mayoritas dan Minoritas,” Harian Republika, 21 Juni 2012 62

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, h. 168.

Page 46: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

36

komunitas kita. Sikap terbuka ini akan menjadi sarana untuk

menegakkan kerukunan hidup beragama, dan dilaksanakan juga oleh

setiap pemeluk agama, sehingga hubungan antarumat beragama tidak

ada rasa saling mencurigai, dan rasa permusuhan di antara pemeluk

agama lain.63

c. Membangun Kerjasama Antar Pemeluk Agama

Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan pula dalam kehidupan

masyarakat adalah adanya kerjasama dan interaksi sosial. Dengan

adanya kerjasama dan interaksi sosial sesama manusia ataupun sesama

pemeluk agama akan lebih mempererat hubungan bersama, sehingga

manusia dapat mempertahankan hidupnya. Dalam konteks ini

interaksi sosial pun berhak melakukannya, karena lebih menjadi

kodrat hidup, memenuhi kebutuhan primernya, hubungan ini tidak

mengenal lintas batas agama, etnis, dan kebangsaan. Maka lahirlah

kerjasama.

d. Membangun Dialog Antarumat Beragama

Untuk mengembangkan etika dan kultur kerukunan umat

beragama dapat dilakukan melalui dialog antar agama. Menurut

Azyumardi Azra terdapat lima bentuk dialog yang dapat dilakukan,

yaitu:64

1) Dialog perlementer (parlimentary dialogue), yakmi dialog yang

melibatkan ratusan peserta. Dalam dialog dunia global, dialog ini

63

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, h. 169. 64

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, h. 171.

Page 47: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

37

paling awal diprakarsai oleh World‟s Parliment of Religious pada

tahun 1893 di Chicago.

2) Dialog kelembagaan (Institutional Dialogue), yakni dialog di

anatara wakil-wakil intitusional berbagai organisasi agama. Dialog

kelembagaan ini seperti yang di lakukan melalui Wadah

Musyawarah Antarumat Beragama oleh majlis agama yakni MUI.

3) Dialog teologi (Theological Dialogue), yakni mencakup

pertemuan-pertemuan reguler maupun untuk membahas persoalan

teologis dan filosofis, seperti dialog ajaran tentang kerukunan

antarumat beragama, melalui konsep ajaran sesuai dengan agama

masing-masing.

4) Dialog dalam masyarkat (Dialogue in Community), dan diallog

kehidupan (Dialogue of Life), dialog dalam kategori ini pada

umumnya ialah penyelesaian pada hal-hal praktis dan aktual dalam

kehidupan. Seperti pemecahan masalah kemiskinan, masalah

pendidikan.

5) Dialog kerohanian (Spiritual Dialogue), dialog ini bertujuan untuk

menyuburkan dan memperdalam kehidupan spiritual diantara

berbagai agama.65

D. Pengertian dan Ruang Lingkup Piagam Madinah

Kata piagam dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan dengan

surat resmi yang berisi pernyataan tentang suatu hal.66

Sedangkan menurut

65

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, h. 171-172. 66

Tim Penyusun Kamus Besar Bahas Indonesia Departemen Penidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustakan, 1990), Cet ke-2, h. 680

Page 48: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

38

William H, Harris and Judith S, Levey, The New Colombia Encyclopedia,

piagam merupakan suatu dokumen yang menjamin hak-hak, kekuasaan-

kekuasaan, dan kewajiban-kewajiban tertentu, baik piagam badan yang

memerintah suatu negara, piagam universitas, piagam badan hukum, maupun

piagam yang memberikan kekuasaan kepada suatu masyarakat.67

Setelah menetap di Yastrib Nabi Muhammad membuat perjanjian

terulis atau piagam kesepakatan dengan penduduk Yastrib dan sekitarnya.68

Para ahli menyebut Piagam Madinah ini dengan istilah yang bermacam-

macam, Montgomery Watt menyebutnya dengan the constitution of Madina.

Nicholson menyebutnya Charter, Majid Khuddari menggunakan perkataan

Treaty, Philips K Hitti menyebutnya Agreement, dan Zainal Abidin Ahmad

memakai perkataan Piagam sebagai terjemahan dari al-shahifah, Nama al-

shahifah merupakan yang disebut dalam naskah Piagam Madinah itu sendiri.

Dalam pada itu kata kitab lebih menunjuk pada tulisan (tentang suatu hal).69

Padanan istilah constitution yang dalam bahasa Indonesia menjadi

“konstitusi” atau jika disederhanakan menjadi “undang-undang daspar”.

Secara lesikal Indonesia ia berarti segala ketentuan atau aturan mengenai

ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya), atau undang-undang

dasar suatu negara.70

67

William H, Harris and Judith S, Levey, The New Colombia Encyclopedia (Colombia

University Press New York & London, 1975), h. 514. 68

Muhamad Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antar Nusa, 2005),

Cetke-30, h. 202. 69

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, (Jakarta: UI Press,

1995), cet ke-1, h. 2. 70

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, (Jakarta: UI Press,

1995), cet ke-1, h. 475.

Page 49: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

39

Kata ini bahkan disebut sebanyak delapan kali dalam teks piagam.

Perkataan charter sesungguhnya identik dengan piagam dalam bahasa

Indonesia, sedangkan perkataan treaty dan agremeent lebih berkenaan dengan

isi piagam atau charter itu. Namun fungsinya sebagai dokumen resmi yang

berisi pokok-pokok pedoman kenegaraan menyebabkan piagam itu tepat juga

sebagai konstitusi, seperti yang dilakukan oleh Montgomery Watt ataupun

seperti yang dilakukan oleh Zainal Abidin Ahmad seperti di atas. Para pihak

yang di dalam piagam yang berisi perjanjian ini ada tiga belas, yaitu

komunitas yang disebut secara eksplisit dalam teks piagam. Secara

keseluruhan, Piagam Madinah itu berisi 47 pasal ketentuan.71

Piagam Madinah adalah piagam yang tertulis pertama dalam sejarah

umat manusia yang dapat dibandingkan dengan pengertian konstitusi dalam

arti modern adalah Piagam Madinah. Piagam ini dapat dibuat atas persetujuan

bersama antara umat Islam yang di wakili Nabi Muhammad SAW dengan

wakil-wakil penduduk Kota Madinah tak lama setelah beliau hijrah dari

Makkah ke Yastrib, nama kota Madinah sebelumnya, pada tahun 622 M

banyak buku yang menggambarkan Piagam Madinah, kadang-kadang disebut

konstitusi Madinah.

71

Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, (Jakarta: Konstitusi Press,

2005), cet ke-1, h. 18.

Page 50: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

40

BAB III

GAMBARAN UMUM PIAGAM MADINAH

A. Pengertian Piagam Madinah

Piagam Madinah atau dalam bahasa aslinya Ash-Shahifah Al-Madinah

adalah sebuah perjanjian yang telah dirumuskan oleh Nabi Muhammad

Shalallahu Alaihi Wasalam untuk mengatur hubungan antara warga

masyarakat di Madinah yaitu dari kalangan Muslim, Nasrani dan Yahudi.

Tidak lama sesudah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW,

membuat suatu piagam politik untuk mengatur kehidupan bersama di

Madinah yang dihuni oleh beberapa golongan. Ia memandang perlu

meletakkan aturan pokok tata kehidupan bersama di Madinah, agar terbentuk

kesatuan hidup diantara seluruh penghuninya. Kesatuan hidup yang baru

dibentuk dipimpin oleh Muhammad SAW, sendiri dan menjadi yang

berdaulat. Dengan demikian di Madinah Nabi Muhammad bukan lagi hanya

mempunyai sifat Rasul Allah, tapi juga mempunyai sifat kepala negara.

Tidaklah sama pendapat dan penilaian yang diberikan oleh para ahli

terdapat naskah penting yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad itu. Tetapi

dalam satu hal pendapat mereka bersamaan, ialah naskah itu adalah susatu

dokumen politik yang paling lengkap dan paling tua umurnya di dalam

sejarah.

Menurut W. Montgomery Watt dalam bukunya “Muhammad et

Madina”, sebagai lanjutan dari bukunya yang pertama “Muhammad et

Page 51: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

41

Mecca” (Oxford, 1953) tidak kurang pula jasanya mempopulerkan piagam itu

sebagai suatu Konstitusi, yang dinamakannya sebagai “The Constitution of

Medina” (konstitusi Madinah). dengan membagi Konstitusi itu kepada

Mukaddimah dan pasal 47.72

Sedangkan Dr. Ahmad Ibrahim Syarif mengartikan Piagam Madinah

dengan “Shahiefah”, sebagaimana yang terdapat dalam bukunya yang

berjudul “Pembentukan Negara Yastrid”, yang berbunyi:

“Nabi Muhammad telah memuat suatu „Undang-Undang Dasar‟ untuk

mengatur kehidupan umum di Madinah dan meletakkan dasar-dasar

hubungan antara Madinah dengan tetangga-tetangganya. Undang-undang

dasar ini menunjukkan suatu kemampuan yang besar dalam segi perundang-

undangan dan suatu keahlian yang dalam tentang keadaan serta memahami

betul akan situasi di zaman itu dan undang-undang dasar itu terkenal dengan

nama “Shahiefah”.73

Majid Khadduri mengatakan piagam itu sebagai “treaty” (perjanjian)

yang mengacu pada isi naskah tersebut, dalam bukunya “War and Peace in

the Law of Islam” dengan menamakan piagam itu dengan “Tripartile

Agreement” (perjanjian segi tiga), yaitu perjanjian antara kaum Muhajirin,

Anshar, dan kaum Yahudi.74

Beberapa alasan dikemukakan mengapa para ahli sejarah menamakan

Piagam Madinah dengan berbagai macam nama yaitu, disebut piagam

(charter) karena isisnya mengakui hak-hak kebebasan beragama dan

berkeyakinan, kebebasan berpendapat dan kehendak umum warga Madinah

supaya keadilan terwujud dalam kehidupan mereka, mengatur kewajiban

kemasyarakatan semua golongan, menetapkan pembentukan persatuan dan

72

H. Zainal Abidin Ahmad, Piagam Nabi Muhammad SAW: Konstitusi Negara Tertulis

yang Pertama di Dunia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973) h. 74-75. 73

H. Zainal Abidin Ahmad, Piagam Nabi Muhammad SAW: Konstitusi Negara Tertulis

yang Pertama di Dunia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973) h. 85. 74

H. Zainal Abidin Ahmad, Piagam Nabi Muhammad SAW: Konstitusi Negara Tertulis

yang Pertama di Dunia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973) h. 67

Page 52: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

42

kesatuan semua warga. Disebut “Konstitusi” (constitution) karena di

dalamnnya terdapat prinsip-prinsip untuk mengatur kepentingan umum dan

dasar-dasar sosial politik yang bekerja untuk membentuk suatu masyarakat

dan pemerintah sebagai wadah penduduk Madinah yang majemuk.

Walaupun disebut dengan nama-nama yang berbeda (charter,

perjanjian, konstitusi maupun shahifat) tapi bentuk dan muatannya itu tidak

menyimpang dari pengertian tersebut di atas.75

Kitab-kitab Islam selalu menanamkan piagam itu dengan “Ahdun

Nabi bil Yahudi” (perjanjian Nabi dengan kum Yahudi) atau dengan “Ahdun

Bainal Muslimin wal Yahudi” (perjanjian antara kaum Muslimin dan kaum

Yahudi).

Oleh karena itu padangan mereka bersifat keagaman semata-mata

(agamis), maka perjanjian itu diartikan sebagai suatu hubungan anatar

pemeluk Islam dengan pemeluk-pemeluk agama lain. Sebab piagam tersebut

dijadikan bukti adanya sifat kesabaran dan toleransi Islam terhadap pemeluk-

pemeluk agam lainnya.76

B. Sejarah Terbentuknya Piagam Madinah

Madinah menyimpan pesan, pengalaman, dan sejarah. Ketiga hal

tersebut terangkum dalam Piagam Madinah. Piagam ini banyak

diperbincangkan orang, baik kalangan Muslim maupun kalangan non-

75

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 113-114. 76

H. Zainal Abidin Ahmad, Op Cit, h. 66.

Page 53: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

43

Muslim. Piagam ini telah membuktikan salah satu esensi dalam Islam adalah

perdamaian dan persaudaraan.

Bagi sebagian umat Islam, piagam ini merupakan inspirasi untuk

memperjuangkan hak-haknya dalam jalur politik. Bahkan mereka

menganggapnya sebagai prototip dari politik Islma yang bersifat adihulung.

Sebab piagam tersebut meneguhkan posisi Islam sebagai agama yang

menerima perbedaan dan menjadikan kebhinekaan sebagai kekuatan untuk

membangun sebuah komunitas yang kuat, bermartabat, dan menjunjung

tinggi keadaban.

Fakta sejarah Piagam Madinah telah menegaskan perbedaan yang

sangat mendasar dengan pandangan dan sikap politik sebagian kelompok

yang selama ini mengampanyekan penegakan Syariat Islam dalam ranah

politik, terutama dalam konteks penegakkan hukum pidana Islam. Piagam

Madinah secara eksplisit tidak merekomendasikan penegakkan hukum Islam

di tengah kemajuan kelompok.

Maka dari itu, mereka yang selama ini mengusung penegakkan

Syariat Islam dalam ranah politik bukanlah sebuah manigestasi dari Piagam

Madinah. Mereka hakikatnya mengembangkan politik ala kerajaan Arab

Saudi. Dalam pengalaman periode Nabi hingga Dinasiti Ottoman, penegakan

Syariat Islam dalam ranah politik hampir tidak pernah terdengar.77

Mula-mula Nabi mengajarkan Islma di Mekkah dengan cara

sembunyi-sembunyi. Ketika itu orang-orang Islam yang jumlahnya sedikit,

77

Zuhairi Misrawi, Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad SAW,

(Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009), h. 293-294.

Page 54: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

44

kalau hendak shalat bersama-sama mereka keluar dari kota dan berkumpul di

salah satu daerah perbukitan di sekitar Mekkah. Baru pada akhir tahun ketiga

dari awal kenabian, Nabi mulai menyiarkan agama yang dibawanya dengan

terang-terangan, yang kemudian berakibat makin meningkatnya tindakan

permusuhan dan penganiayaan oleh orang-orang kafir Mekkah terhadap

orang-orang Islam.

Belum cukup dua tahun sejak Nabi menyebarkan Islam secara

terbuka, tindakan permusuhan dan penganiayaan itu sedemikian memuncak,

sampai banyak diantara para pengikut Nabi yang seakan-akan tidak tahan lagi

menanggung deritanya. Maka atas anjuran Nabi mereka mengungsi ke

Abesenia. Mereka berada di negeri Afrika itu selama tiga bulan, kemudian

pulang kembali ke Mekkah karena mendengar berita bahwa suku Quraisy

telah menerima baik agama yang diajarkan oelh Nabi. Tapi terndaryata berita

itu tidak benar dan bahkan mereka makin kejam terhadap pengikut-pengikut

Nabi yang lemah, banyak umat Islam yang mengungsi lagi ke Abesenia

dalam jumlah yang lebih besar dari pada waktu pengungsian yang pertama.

Sementara itu Nabi tetap bertahan di Mekkah.

Kemudian pada tahun kesebelas dari permulaan kenabian, terjadilah

suatu peristiwa yang tampaknya sederhana tetapi yang kemudian ternyata

merupaka titik kecil awal lahirnya satu era baru lagi bagi Islam dan juga bagi

dunia. Peristiwa tersebut adalah perjumpaan Nabi di Aqabah, Mina, dengan

enam orang dari suku Khazraj dan Yastrid yang datang ke Mekkah untuk haji.

Sebagai hasil perjumpaan, enam tamu dari Yastrid itu masuk Islam dengan

Page 55: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

45

memberikan kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa

Muhammad adalah utusan Allah. Sementara itu kepada Nabi mereka

menyatakan bahwa kehidupan mereka di Yastrid selalu dicekam oleh

permusuhan antar golongan dan antar suku, khususnya antara suku Khazraj

dan suku Aus. Mereka mengharapkan semoga Allah mempersatukandan

merukunkan golongan-golongan dan suku-suku yang selalu bermusuhan itu

melalui Nabi. Mereka berjanji kepada Nabi akan mengajak penduduk Yastrid

untuk masuk Islam.

Pada musim haji berikutnya, tahun kedua belas dari awal kenabian,

dua belas laki-laki orang penduduk Yastrid menemui Nabi di tempat yang

sama, Aqabah. Mereka selain mengakui kerasulan Nabi serta masuk Islam

juga berbaiat atau berjanji tidak akan mempersekutukan Allah, tidak akan

mencuri, tidak akan berbuat zina, tidak akan membohong dan tidak akan

menghiyanati Nabi. Baiat ini dikenal dalam sejarah sebagai Baiat Aqabah

Pertama (621 M).78

Kemudian pada musim haji berikutnya sebanyak tujuh puluh tiga

penduduk Yastrid yang sudah memeluk Islam berkunjung ke Mekkah.

Mereka mengundang Nabi utnuk hijrah ke Yastrid dan menyatakan lagi

pengakuan mereka bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan pemimpin

mereka. Nabi menemui tamu-tamunya itu ditempat yang sama dengan dua

tahun sebelumnya, Aqabah. Di tempat itu meraka mengucapkan baiat bahwa

mereka tidak akan mempersekutukan Allah dan bahwa mereka akan membela

78

H. Munawir Sjadzali, M.A., Islam dan Tata Negara (Jakarta: UI Press, 1993), cet ke-5,

h.8-9.

Page 56: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

46

Nabi akan memerangi musuh-musuh yang mereka perangi dan bersahabat

dengan sahabat-sahabat mereka. Nabi dan mereka adalah satu. Baiat ini

dikenal dengan Baiat Aqabah Kedua (622). Oleh kebanyakan pemikir politik

Islam, dua baiat itu, Baiat Aqabah Pertama dan Baiat Aqabah Kedua,

dianggap sebagai batu pertama dari bangunan negara Islam. Berdasarkan dua

baiat itu maka Nabi menganjurkan pengikut-pengikutnya untuk hijrah ke

Yastrid pada akhir tahun itu juga dan beberapa bulan kemudian Nabi sendiri

hijrah bergabung dengan mereaka.79

Perjanjian masyarakat yang terjadi antara Nabi dan komunitas-

komunitas penduduk Madinah membawa mereka kepada kehidupan sosial

yang teratur dan terorganisir atau dari “zaman pra negara ke zaman

bernegara” di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.80

79

H. Munawir Sjadzali, M.A., Islam dan Tata Negara (Jakarta: UI Press, 1993), cet ke-5, h.

9. 80

J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau

DariPandangan Al-Qur‟an., (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 1994) Cet ke-1, h. 74.

Page 57: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Teks Piagam Madinah

Gagasan penting Van Dijk, wacana umumnya dibentuk dalam tata

aturan umum. Teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan

tertentu, tetapi suatu pandangan yang mempunyai makna. Van Dijk menyebut

hal ini sebagai koheren global, yakni bagian-bagian dalam teks kalau

diurutkan merujuk pada suatu titik gagasan umum, dan bagian-bagian itu

saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum

tersebut.

Topik menggambarkan tema dari suatu berita, topik ini akan di

dukung oleh subtopik satu dan subtopik lain yang saling mendukung

terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga di dukung oleh serangkaian fakta

yang ditampilkan yang menunjuk dan menggambarkan subtopik, sehingga

dengan subbagian yang saling mendukung antara satu bagian dengan bagian

yang lain, teks secara keseluruhan membentuk teks yang koheren dan utuh.

Piagam Madinah (Bahasa Arab: صحیفة المدینه, shahifatul madinah)

juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang

disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian

formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di

Yathrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622. Dokumen tersebut

disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan

Page 58: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

48

pertentangan sengit antara Bani „Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu

dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban

bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas pagan Madinah;

sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam

bahasa Arab disebut ummah.

B. Analisis Teks Makna Kerukunan Antarumat Beragama Dalam Piagam

Madinah

1. Struktur Makro/Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum suatu teks81

. Atau

bisa di sebut sebagai inti, ringkasan atau sesuatu yang sama dari suatu teks.

Menggambarkan apa yang ingin diungkapkan, dalam hal ini Piagam

Madinah. topik menggambarkan suatu tema umum dalam suatu teks berita

topik ini di dukung oleh satu subtopik lain yang saling mendukung

terbentuknya topik umum.82

4.1

Tabel Struktur Makro

Hal Yang Diamati Temuan data

Tematik

Tema atau topik yang di

kedepankan dalam suatu teks dalam

Piagam Madinah adalah :

1. Moneteisme ajaran agama yg mempercayai adanya

satu Tuhan atau kepercayaan kepada

satu Tuhan83

Monoteisme dalam Piagam Madinah

makna konsep tauhid terkandung dalam

Mukaddimah, pasal 22, 23, 42, dan

akhir pasal 47.

81

Eriyanto, Analisis Wacana, ( Yogyakarta ):LkiS,2001), Cet. Ke-2, h. 230 82

Eriyanto, Analisis Wacana, ( Yogyakarta ):LkiS,2001), Cet. Ke-2, h. 229 83

http://kbbi.web.id/monoteisme Di Akses pada tanggal 1 Juni pukul 23.02 WIB.

Page 59: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

49

2. Persatuan dan Kesatuan 3. Persamaan dan Keadilan

4. Kebebasan Beragama 5. Bela negara 6. Pelestarian Adat yang baik 7. Supremasi Syariat 8. Politik damai dan proteksi

Persatuan dan Kesatuan hal persatuan

dan kesatuan, dalam piagam madinah di

tentukan dalam pasal 1, 15, 17, 25, dan

37.

Persamaan dan Keadilan. Pasal 13,

15, 16, 22, 23, 24, 37, dan 40. Piagam

Madinah mengandung konsep

persaman dan keadilan.

Kebebasan Beragama. Secara tersurat,

kebebasan beragama di sebutkan dalam

pasal 25 Piagam Madinah.

Bela Negara hal tersebut tersurat dan

tersirat dalam pasal 24, 37, 38, dan 44

Piagam Madinah.

Pelestarian Adat yang Baik pasal 2-10

Piagam Madinah dengan jelas

menyuebutkan Nama macam-macam

kelompok dan adat (kebiasaan) baik

mereka yang boleh dijalankan terus,

yaitu gotong royong dalam pembayaran

Dhiyt (pajak) dan tebusan tawanan.

Supremasi Syariat dalam Piagam

Madinah disebutkan, penyelesaian

Page 60: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

50

penyelishan di tetapkan menurut

ketentuan Allah SWT dan keputusan

Muhammad Saw.

Politik Damai dan Proteksi Konsep

damai dan proteksi internal terkandung

dalam pasal 15,17,36,37,39, 40, 41 dan

47, dan sikap perdamaian secara

eksternal ditegaskan pada pasal 45

Piagam Madinah 84

Analisis Data Tabel :

Dari delapan point yang ada dalam Piagam Madinah ada tiga

konsep yang saya kerucutkan dengan kerukunan umat beragama saja

yaitu :

1. Persatuan dan Kesatuan

2. Persamaan dan Keadilan

3. Kebebasan Beragama

Pertama. dalam konteks persatuan dan kesatuan suatu bangsa atau

umat tidak akan bisa tumbuh jika di dalamnya tidak ada persatuan dan

kesatuan, tapi persatuan dan kesatuan tidak akan terwujud jika umat

tersebut tidak bekerja sama dan tidak saling mencintai.

“persatuan dan persaudaraan suatu umat merupakan faktor

pondasi dan faktor perekat terbentuknya sebuah negara”85

84

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, (universitas

Indonesia, 1995) h. 78 85

Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Sirat Nabawiyyat. Terjemahan Ainur Rafiq Shaleh Tamhid, buku kedua, robbani Press, Jakarta, 1991, hlm, 15.

Page 61: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

51

Dalam piagam Madinah telah di tetapkan bahwa seorang mukmin

tidak boleh mengikat persekutuan/aliansi dengan keluarga mikmin lain

tanpa persetujuan mukmin lain (pasal 12), seorang mukmin tidak

dibenarkan mengadakan perjanjian damai dengan meniggalkan mukmin

lain dalam keadaan perang di jalan Allah, kecuali atas dasar persamaan

dan adil di antara mereka, karena sesungguhnya perdamaiaan muslim itu

satu.(pasal 17)86

. Persamaan akan mengakrabkan persatuan dan

persaudaraan dalam agama. Pasal –pasal tentang persatuan dan kesatuan

tersebut adalah :

. انهم امة واحدة من دون الناس.١

Pasal 1

Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komuitas) manusia lain.

. المهاجرون من قر يش على ربعتهم يتعاقلون بينهم اخذالدية واعطائها وهم يفدون عانيهم بالمعروف ٢

والقسط بين المؤمنين

وان ذمة هللا واحدة يحيد عليهم اد ناهم وان المؤمنين يعضهم موالي بعض دون الناس. .١٥

Pasal 15

Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.

Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada golongan

lain.

سلم المؤمنين واحدة ال يسالم مؤمن دون مؤمن في قتال في سبيل هللا اال على سواء وعدل بينهم.. وان ١١

86

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 144

Page 62: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

52

Pasal 17

Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat

perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan

Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka.

. وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم وللمسلمين دينهم مواليهم وانفسهم اال من ظلم واثم ٢٥

فانه ال يـوتخ اال نفسه واهل بيته.

Pasal 25

Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum

Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan

ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim

dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarga.

المسلمين نفقتهم وان بينهم النصرعلى من حارب اهل هذه الصحيفة وان . وان على اليهود نفقتهم وعلى٣١

بينهم النصح والنصيحة والبر دون االثم وانه لم يأثم امرؤ بـحليفه وان النصر للمظلوم.

Pasal 37

Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi mauk muslimin ada kewajiban

biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu membantu dalam menghadapi musuh

piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat. Memenuhi janji lawan dari

khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya.

Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.

Kedua, konteks persamaan yang ditetapkan oleh Nabi adalah

membuat seluruh penduduk yang ada di Madinah memperoleh hak dan

status sosial yang sama.

Page 63: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

53

Sebagaimana di sebutkan dalam pasal 13, 15 16, 22, 23, 24, 37, dan

40 yang berbunyi :

من بغى منهم او ابتغى د سيعة ظلم اة اثم اوعدوان او فساد بين المؤمنين . وان المؤمنين المتقين على ١٣

وان ايديهم عليه جميعا ولو كان ولد احدهم.

Pasal 13

Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orangyang diantara mereka

mencari atau menuntut sesuatu secara zalim , jahat, melakukan permusuhan atau

kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya,

sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka.

. وان ذمة هللا واحدة يحيد عليهم اد ناهم وان المؤمنين يعضهم موالي بعض دون الناس.١٥

Pasal 15

Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.

Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada golongan

lain.

. وانه من تبعنا من يهود فان له النصر واالسوة غير مظلومين وال متناصر عليهم.١٦

Pasal 16

Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan

santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi dan ditentang olehnya.

آواه فان عليه لعنة هللا وغضبه يوم القيامة واليـؤخذ منه صرف والعدل.

Pasal 22

Tidak dibenarkan orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada Allah

dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman

Page 64: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

54

kepadanya. Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat tinggal bagi

pelanggar itu, akan mendapat kutukan dari Allah pada hari kiamat, dan tidak

diterima dari padanya penyesalan dan tebusan.

. وانكم مهما اختلفتم فيه من شيئ فان مرده الى هللا عزوجل والى محمد صلى هللا عليه وسلم٢٣

Pasal 23

Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan)

Allah Azza Wa Jalla dan (keputusan) Muhammad SAW.

هود ينفقون مع المؤمنين ماد اموا محاربين. وان الي٢٤

Pasal 24

Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

. وان على اليهود نفقتهم وعلى المسلمين نفقتهم وان بينهم النصرعلى من حارب اهل هذه الصحيفة وان ٣١

يأثم امرؤ بـحليفه وان النصر للمظلوم.بينهم النصح والنصيحة والبر دون االثم وانه لم

Pasal 37

Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi mauk muslimin ada kewajiban

biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu membantu dalam menghadapi musuh

piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat. Memenuhi janji lawan dari

khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya.

Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.

. وان الجار كالنفس غير مضار والاثم.٤٤

Pasal 40

Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang

tidak bertindak merugikan dan tidak khianat.

Page 65: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

55

Ketetapan ini berkaitan dengan kemaslahatan umum yang

menjamin bahwa seluruh penduduk memiliki hak veto sebagaimana yang

dimiliki oleh kaum muslimin,sebab prinsip persamaan dalam Islam adalah

pengakuan hak-hak yang sama antara kaum muslimin dan non-muslim.87

Ketiga, konteks kebebasan dalam Piagam Madinah mengandung

makna bahwa kebebasan adalah hak dasar hidup setiap orang dan

merupakan pengakuan seseorang atau kelompok atas persamaan dan

kemuliaan harkat kemanusiaan orang lain.88

Prinsip kebebasan mutlak

perlu dikembangkan dan dijamin pelaksanaannya guna terjaminnya

kerukunan antar umat beragama. Seperti yang disebutkan dalam pasal 25

yang berbunyi :

ن دينهم مواليهم وانفسهم اال من ظلم . وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم وللمسلمي

واثم فانه ال يـوتخ اال نفسه واهل بيته.

Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan

mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin

agama mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri

mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Karena akan

merusak diri dan keluarga.89

“Prinsip –prinsip yang terkandung di dalam Piagam Madinah

itu, tampaknya merupakan prinsip yang terkandung dalam Al-Quran

yang berkaitan dengan pembinaan kehidupan masyarakat. Pernyataan

87

Ali Abd al-Wahid Wafi, al-Musawat fi al-Islam, Dar al Fikr, Mesir. 88

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, h. 156 89

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, h. 166

Page 66: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

56

ini baru dapat di pastikan apabila Prinsip-prinsip dalam Piagam

Madinah itu dibandingkan dan dinilai dengan prinsip-prinsip yang

terkandung dalam Al-Quran. Hal ini memerlukan penelitian tersendiri

sementara itu dilihat dari kemaksuman Nabi Muhammad saw agaknya,

dapat di pastikan bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam

Madinah sebagai mahakarya Nabi Muhammad”.90

2. Superstruktur/Skematik

Jika topik dapat menunujukan makna umum dari suatu wacana,

maka struktur skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum

dari suatu teks. Skematik merupakan strategi dari komunikator untuk

mendukung makna umum dengan memberikan sejumlah alasan

pendukung.91

Dalam hal ini, peletakan informasi disesuaikan dengan

otoritas penulis.

Dalam suprastruktur, hal yang perlu diamati adalah skematik,

karena setiap wacana memiliki alur atau jalan cerita yang sistematis,

sebuah tulisan ilmiah harus teratur dan mempunyai kaidah-kaidah tertentu

biasanya dimulai dari abstrak, latarbelakang masalah, tujuan, hipotesis, isi

dan yang terakhir adalah kesimpulan.

Elemen ini menunjukkan bagaimana bagian-bagian dari

pendahuluan sampai akhir, dalam teks disusun dan di urutkan hingga

membentuk kesatuan arti92

.

90

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 h. 81 91

Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, 2006, h. 76 92

Eriyanto, Analisis Wacana, ( Yogyakarta ):LkiS,2001), Cet. Ke-2, h. 232

Page 67: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

57

4.2

Tabel Superstruktur (Skematik)

Hal Yang Diamati Temuan Data

Skematik

Elemen ini menunjukkan

bagaimana bagian-bagian dari

pendahuluan sampai akhir,dalam

teks disusun dan diurutkan

menjadi suatu kesatuan arti,dalam

Piagam Madinah skema yang di

kedepankan adalah :

1. Mukaddimah93

2. Isi

3. Penutup

hamuddakuM

بسن هللا الزحوي الزحين

ذا كتاب هي هحود البي صلىاهلل علي

يثزب سلن بيي الوإهيي الوسلويي هي قزيش

.هي تبعن فلحق بن جاد هعن

Dengan nama Allah yang

Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang,

Ini adalah piagam dari

Muhammad Rasulullah SAW, di

kalangan mukminin dan muslimin

(yang berasal dari) Quraisy dan

Yatsrib (Madinah), dan yang

mengikuti mereka, menggabungkan

diri dan berjuang bersama mereka.

Isi. Isinya mengakui Hak-

hak kebebasan beragama dan

berkeyakinan, kebebasan

berpendapat dan kehendak umum

warga Madinah supaya keadilan

terwujud dalam kehidupan

mereka.94

Penutup. Dalam pasal

penutup Piagam Madinah

menjelasakan bahwa Piagam

Madinah bukan hanya untuk kaum

Mukminin dan Muslimin yang ada

pada Piagam tersebut, tetapi

mencakup siapa saja yang akan

bergabung. 95

93

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 h. 60 94

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 114 95

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 h. 61

Page 68: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

58

Analisis Data Tabel

Dari contoh di atas dapat di katakan bahwa Piagam Madinah

adalah dokumen yang mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan

dan menyatukan perdamaian dalam kerukunan antar agama dan budaya.

Pasal awal piagam madinah

Pasal awal dari Piagam madinah adalah pembukaan yang di

awali dengan kalimat Basmallah yang dimulai dengan pernyataan

bahwa dokumen ini di buat oleh Nabi Muhammad saw keduanya

mengandung poko ajaran ketauhidan. Di dalam pasal-pasal piagam,

kata Allah SWT sering disebut. Demikian pula kata Muhammad saw.

selain itu beberapa kali disebut bahwa penyelesaian perselisihan

dikembalikan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad saw.96

hal ini

mengandung arti bahwa isi Piagam didasarkan atas akidah ketauhidan

dan di maksudkan untuk menegakkan tauhid yang di katakan

Muhammad „Izzah Darwazah- merupakan tiang pertama dan tangguh

dalam islam.97

Isi dari Piagam Madinah

Isi dari Piagam Madinah ini memuat ketentuan-ketentuan untuk

hidup rukun dalam masyarakat majemuk di Kota Madinah dengan

tujuan agar masyarakat Madinah bisa hidup damai dan Harmonis.

Dalam kaitan ini Nurcholis Madjid berkomentar :

96

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 h. 61 97

Muhammad Izzah darwazah, Al-Dustur Al-Qurani wa Al-Sunnah Annabawiyah VI Syu‟un

al-Hayyah. (Damsyiq : Isa al-Babi al-Halabi wa Syarakah, 1966)

Page 69: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

59

“bunyi naskah konstitusi itu sangat menarik. Ia memuat pokok-

pokok pikiran yang dari sudut tinjauan modern pun mengagumkan.

Dalam konstitusi itulah dirumuskan ide-ide yang kini menjadi

pandangan hidup modern, ssperti kebebasan beragama, hak setiap

kelompok untuk mengatur hidup sesuai dengan keyakinannya,

kemerdekaan hubungan ekonomi dan lain-lain. Tetapi juga

ditegaskan adanya suatu kewajiban umum, yaitu partisipasi dalam

usaha pertahanan bersama menghadapi musuh dari luar”.98

Bahkan menurut peneliti ide-ide dalam ketetapannya tetap

mempunyai relevansi kuat dengan perkembangan masyarakat saat ini

dan bisa menjadi pandangan hidup modern. Hal ini dapat

dibandingkan dengan isi berbagai Piagam, konstitusi, dan deklarasi

hak-hak asasi manusia.

Para pihak yang di dalam piagam yang berisi perjanjian ini ada

tiga belas, yaitu komunitas yang disebut secara eksplisit dalam teks

piagam. Secara keseluruhan, Piagam Madinah itu berisi 47 pasal

ketentuan.99

Kerja sama dan solidaritas antar sesama mukmin sangat

ditekankan dalam piagam madinah. Sebagai kelompok inti, tekanan

seperti itu agaknya mutlak perlu, sebagai usaha menuju keberhasilan

pemebentukan masyarakat madinah

Akhir/Penutup

Oleh karena itu, Piagam Madinah atau Konstitusi Madinah yang

dibuat untuk mempersatukan kelompok-kelompok sosial di Madinah

menjadi suatu umat dan mengakui hak-hak mereka demi kepentingan

98

Nurcholis Madjid, “cita-cita politik kita”dalam bosco carvalo dan Dasrizal, (ed.), Aspirasi

Umat Islam Indonesia, Leppenas, Jakarta 1983, halaman 11. 99

Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, (Jakarta: Konstitusi Press,

2005), cet ke-1, h. 18.

Page 70: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

60

bersama, “merupakan contoh teladan dalam sejarah kemanusiaan dalam

membangun masyarakat yang bercorak majemuk”. Hal ini tidak hanya

dalam gagasan sebagai tertuang dalam teks Piagam, tetapi juga tampak

dalam praktek Nabi dalam memipin masyarakat Madinah.

Yang berarti bahwa setiap orang yang ikut dalam perjanjian ini

tidak boleh berperang sembarangan harus melalui pertimbangan dan

izin Nabi Muhammad SAW, dan seseorang yang akan menuntut balas

karena kedzaliman orang lain tidak akan di halangi dalam menuntut

pembalasan ( keadilan ) terhadap orang yang mendzaliminya dan semua

yang berbuat jahat ( membunuh ) akan mendaat balasan yang setimpal

baik itu mengenai dirinya atau keluarganya. Akhir dari piagam ini

menekankan setiap peserta perjanjian wajib mengikuti semua yang

tertulis didalamnya untuk keamaman dan kenyamanan bersama.

Dan di tekankan pula bahwa dalam perjanjian ini kedudukan

kaum Muslimin dan yahudi sama dalam membayar pajak dan

mendapatkan hak yang sama, pembelaan yang sama dan keadilan yang

sama dan saling membantu dalam kebaikan dan menghadapi musuh

bersama.

3. Struktur Mikro

Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati

dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase

yang dipakai dan sebagainya.

Page 71: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

61

a. Semantik

Elemen ini berisi makna yang akan di tekankan dalam teks,

elemen ini terdiri dari latar, detil, dan maksud.

4.3

Tabel Semantik

Hal Yang Diamati Temuan Data

Semantik

Makna yang muncul dari

hubungan antar kalimat,

hubungan antar proposisi yang

membangun makna tertentu

dalam suatu banguna teks.100

Pasal 25

اى يد بي عف اهت هع الوإهيي . ٥٢

لليد دين للوسلويي دين هالين

يـتخ افسن اال هي ظلن اثن فا ال

.اال فس ال بيت

Kaum Yahudi dari Bani

„Awf adalah satu umat dengan

mukminin. Bagi kaum Yahudi

agama mereka, dan bagi kaum

muslimin agama mereka. Juga

(kebebasan ini berlaku) bagi

sekutu-sekutu dan diri mereka

sendiri, kecuali bagi yang zalim

dan jahat. Karena akan merusak

diri dan keluarga.101

Analisis Data Tabel

Makna yang di tekankan dalam teks ini adalah Nabi SAW

memberikan kebebasan bagi kaum Yahudi dan sekutunya untuk

100100100100

Drs. Alex Sobur, M.Si.,Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006). H.78.

101 J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 113

Page 72: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

62

menjalankan keyakinan masing-masing sejalan dengan pernyataan ayat

Al-Qur‟an (Laakum Diinukum Waaliyadiiin) dengan maksud agar

umat Muslimin dengan kaum Yahudi atau Non-muslim lainnya dapat

bekerja sama dalam berbuat kebaikan dan hidup rukun dengan cara

saling tolong menolong dan saling menasehati. Sebagaimana di pahami

dalam Q.S. Ali Imran:104 “Dan hendaklah ada di antara kamu

segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma‟ruf dan mencegah dari yang mungka; merekalah orang yang

beruntung.” 102

b. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat

mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin di tampilkan.

4.4

Tabel Latar

Hal yang diamati Latar

Piagam Madinah Nabi Muhammad saw, dalam mebuat piagam

tersebut, bukan hanya memperhatikan

kepentingan atas kemaslahatan masyarakat

muslim, melainkan memperhatikan

kemaslahatan masyarakat non-Muslim.103

Analisis Data Tabel

Piagam itu menjadi landasan bagi tujuan utama Beliau, yauitu

mempersatukan penduduk madinah secara integral yang terdiri dari

unsur-unsur heterogen.

102

Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 163 103

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 114

Page 73: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

63

c. Detil

Elemen detil merupakan strategi bagaimana penulis

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit, selain itu

elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

di tampilkan seseorang.

4.5

Tabel Detil

Detil

Tahap-tahap

Piagam Madinah

Piagam ini bisa di katakan revolusioner

karena antara lain semua penduduk Madinah

bersama pendatang , yaitu kaum muhajirin dari

Mekkah di kategorikan sebagai satu umat

berhadapan dengan manusia lain (ummatan

waahidatan min duuni an-naas). Gagasan satu

umat dalam siste kesukuan yang begitu ketat

merupakan terobosan spektakuler. Lebih

mencenangkan lagi inisiatif untuk menulis

perjanjian ini berasal dari Muhammad,

pemimpin kaum pendatang yang di kejar-kejar

pihak Quraisy.

Analisis Data Tabel

Sebelum Nabi melaksanakan hijrah, Beliau banyak mendapat

ancaman dari kafir Quraisy. Tidak hanya gangguan psikis yang Beliau

alami, tapi juga diancam secara fisik. Bahkan beberapa kali diancam

untuk dibunuh. Tapi Nabi selalu sabar dalam menghadapi gangguan-

gannguan tersebut.

Page 74: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

64

Nabi Muhammad datang dengan membawa perubahan. Beliau

mengajarkan penghapusan kelas antara orang kaya dengan orang

miskin, golongan buruh dengan golongan juragan. Yang ada hanyalah

hubungan persaudaraan, saling mengasihi dan menyantuni pada yang

membutuhkan. Beliau telah dapat menciptakan jalinan yang suci dan

murni dan telah berhasil mengikat suku Aus dan Khazraj dalam suatu

hubungan cinta kasih dan persaudaraan. Sejak Nabi hijrah ke Madinah

dan sesudah menetap di sana dan setelah masjid dan rumah beliau siap

didirikan, tidak lain yang menjadi fikirannya adalah menyiarkan

agama Islam, sebagai tujuan utama beliau.

Sebagai seorang pemimpin, maka beliau merasa punya

tanggung jawab besar terhadap diri dan pengikutnya. Beliau tidak saja

harus giat menyiarkan agama Islam, tetapi juga sebagai seorang

pemimpin tidak boleh membiarkan musuh-musuh dari dalam dan dari

luar mengganggu kehidupan masyarakat muslim.

d. Maksud

Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail,

hanya saja elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan

komunikator akan di uraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya,

informasi yang merugikan akan di uraikan secara tersamar, implisit,

dan tersembunyi.

Page 75: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

65

4.6

Tabel Maksud

Maksud

Inti Sari Dari Piagam

Madinah

Rasulullah SAW mengatur

hubungan antara berbagai penduduk

Madinah dan mencatatnya dalam sebuah

dokumen yang diberitakan di dalam sumber-

sumber sejarah. Tujuan dokumen ini adalah

untuk menerangkan komitmen masing-

masing kelompok di dalam kota Madinah,

serta menetapkan hak-hak dan kewajiban

mereka. Dalam sumber-sumber kuno,

dokumen ini disebut al Kitab (buku) dan al

Sahifah (lembaran kertas). Penelitian

modern menyebutnya al Dustur (Konstitusi)

atau al Wathiqah (Dokumen).104

Analisis Data Tabel

Dalam Piagam madinah terkandung kesepaktan-kesepakatan

yang tidak membedakan golongan agama serta menerima perbedaan

dan berjanji menjaga kerukunan sesama. Maka dari itu, Piagam

Madinah mengandung Aspek Egalitarian dan Pluralis dalam Piagam

Madinah juga terdapat unsur Demokratis karena terkandung

kesepakatan menghargai golongan minoritas dan pemberian hak untuk

berpartisipasi Jadi keputusan dan keistimewaan tidak hanya semata

diberikan pada kaum mayoritas , semua kaum berhak berpartisipasi

dalam aspek kehidupan. Dalam Piagam Madinah juga banyak terdapat

104

Akram Diya „al „Umari, Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah SAW, Jakarta:

Media Dakwah, 1994, hal. 125

Page 76: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

66

kesepakatan dan perjanjian untuk menyelesaikan m asalah umum alam

kehidupan Masyarakat Madianah saat itu. Maka dari itu, Piagam

Madinah mencangkup Aspek Humanis

4. Sintaksis

Menjelaskan penempatan kalimat yang disampaikan, yang

terdiri dari bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti.

4.7

Tabel Sintaksis

Hal Yang Diamati Temuan Data

Menjelaskan

penempatan kalimat yang

disampaikan, yang terdiri

dari bentuk kalimat,

koherensi dan kata ganti.

Pasal 25

اى يد بي عف اهت هع الوإهيي لليد دين . ٥٢

ظلن اثن فا للوسلويي دين هالين افسن اال هي

.ال يـتخ اال فس ال بيت

Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat

dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi agama

mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka.

Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan

diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan

jahat. Karena akan merusak diri dan keluarga

Paragraf pertama =

Paragraf kedua =

Paragraf ketiga =

Paragraf keempat =

Page 77: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

67

Analisis Data Tabel

Toleransi beragama di rasa masih sangat signifikan dan urgen,

bersamaan dengan gejala masih mengentalnya sentimen-sentimen keagamaan

di berbagai kawasan di negeri kita.

Fenomena ini tentunya, merupakan tantangan bagi para cendekia kita

untuk segera merumuskan cetak biru toleransi beragama di Indonesia,

sekaligus tanggungjawab para ulama untuk memahamkan umatnya akan

hakikat toleransi sesuai ajaran agama Islam. Sehingga, hubungan intern dan

ekstern antarumat beragama yang lebih baik dapat segera wujud, bukan lagi

hanya dalam awang-awang, keinginan dan teori semata, melainkan dalam

kehidupan nyata sehari-hari.

Sebagai suatu ajaran fundamental atau asasi, konsep toleransi telah

banyak ditegaskan dalam Alquran. Di antaranya sebagaimana yang termaktub

dalam surat Al Baqarah ayat 256, Allah Swt berfirman:

“Tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Sungguh telah jelas jalan yang

benar dari jalan yang salah. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada

thagut (tuhan selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya

dia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.

Allah maha mendengar, lagi maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 256)

Page 78: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

68

Begitu kuatnya penegasan Islam akan toleransi beragama, Surat Al-

Mumtahanah ayat 8 menjelaskan tentang tidak adanya larangan bagi orang

Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan menolong orang-orang non-Islam.

Allah Swt berfirman:

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada

orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama, dan tidak (pula)

mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berlaku adil.”

a. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan anatarkata, atau kalimat

dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda

dapat dihubungkan sehingga tampak koheren.105

Koherensi merupakan

elemen yang menggambarkan bagaimana peristiwa dihubungkan atau di

pandang saling terpisah.

Dalam Piagam Madinah koherensi ini dapat di liat dalam salah satu

pasal yaitu pasal 25 yang berbunyi.

Pasal 25

. وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم وللمسلمين دينهم مواليهم ٢٥

وانفسهم اال من ظلم واثم فانه ال يـوتخ اال نفسه واهل بيته.

105

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media , (Yogyakarta; LkiS, 2000),

h..242

Page 79: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

69

Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan mukminin.

Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama

mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka

sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Karena akan merusak diri dan

keluarga.

Dalam pasal ini menjelasakan bahwa Kaum yahudi dari salah satu

Bani Yaitu Bani „Awf dan kaum yahudi lain tentunya juga kaum Muslimin

di persilahkan mengitu keyakinan masing-masing. Kecuali, bagi orang

yang zalim (tidak mengikuti piagam madinah) dan selanjutnya pasal ini

menunjukkan bahwa orang yang zalim dan jahat dapat merusak diri dan

keluarganya.

5. Retoris

Dalam retoris hal yang di amati adalah bagaimana kalimat di

bentuk untuk menarik perhatian khalayak.

4.8

Tabel Retoris Piagam Madinah

Hal Yang Diamati Temuan Data

Retoris

Bagaimana Nabi

Muhammad SAW

menyampaikan pesan

melalui tulisan yang tertulis

dalam Piagam Madinah

ذا كتاب هي هحود البي صلىاهلل علي سلن

بيي الوإهيي الوسلويي هي قزيش يثزب هي تبعن

.فلحق بن جاد هعن

Dengan nama Allah yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang,

Ini adalah piagam dari

Muhammad Rasulullah SAW, di

Page 80: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

70

kalangan mukminin dan muslimin (yang

berasal dari) Quraisy dan Yatsrib

(Madinah), dan yang mengikuti mereka,

menggabungkan diri dan berjuang

bersama mereka.

ا هي تبعا هي يد فاى ل الصز . ٦١

.غيز هظلهيي ال هتاصز علين االسة

Pasal 16

Sesungguhnya orang Yahudi yang

mengikuti kita berhak atas pertolongan

dan santunan, sepanjang (mukminin)

tidak terzalimi dan ditentang olehnya.

اى على اليد فقتن على الوسلويي . ٧٣

رب ال ذ فقتن اى بين الصزعلى هي حا

الصحيفت اى بين الصح الصيحت البز دى االثن

.ا لن يأثن اهزؤ بـحليف اى الصز للوظلم

Pasal 37

Bagi kaum Yahudi ada kewajiban

biaya dan bagi kaum muslimin ada

kewajiban biaya. Mereka (Yahudi dan

muslimin) bantu membantu dalam

menghadapi musuh piagam ini. Mereka

saling memberi saran dan nasehat.

Memenuhi janji lawan dari khianat.

Seseorang tidak /menanggung hukuman

akibat (kesalahan) sekutunya. Pembelaan

diberikan kepada pihak yang teraniaya.

Page 81: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

71

Analisis tabel

Dalam tabel di atas dijelaskan bahwa Piagam Madinah yang

disusun oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan suatu perjanjian

formal antara umat Muslim yang diwakili oleh Rasulullah dengan semua

suku-suku dan kaum-kaum penting di Yastrib. Dokumen tersebut disusun

sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan konflik antar

Bani „Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut

menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban bagi kaum Muslim, kaum

Yahudi, dan komunitas penyembah berhala di Madinah, sehingga

membuat mereka menjadi satu kesatuan yang disebut ummah.

Nabi membentuk satu kesatuan yang disebut ummah dengan:

1. Saling memberi saran dan nasihat

2. Kewajiban biaya yang sama

3. Saling bantu membantu

4. Memenuhi janji/tidak khianat

5. Memberi pembelaan bagi yang teraniaya

C. Kognisi Sosial

Menurut Van djik, kunci dalam memahami produksi berita adalah

dengan meneliti proses terbentuknya teks serta sumber- sumber yang di

gunakan penulis sehingga menjadi sebuah berita. Dalam pandangan Van Djik,

analisis wacana tidak di batasi hanya pada struktur teks, karena struktur

wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat

dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna yang tersembunyi dari

Page 82: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

72

sebuah teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi sosial. Pendekatan

kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi

makna itu di berikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya oleh kesadaran

mental pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas

representasi kognisi dan strategi penulis Piagam Madinah dalam membuat

Piagam. Karena setiap teks pada dasarnya di hasilkan lewat kesadaran,

pengetahuan, prasangka tertentu terhadap suatu peristiwa.106

Keotentikan dari Piagam Madinah dapat pula ditinjau dari ilmu hadits,

karena lahirnya Piagam itu merupakan hasil perbuatan Nabi maka ia termasuk

hadits.107

Imam-imam hadits seperti Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu

Dawud juga para penulis sejarah, seperti Ibn Ishaq, Abu „Ubaid al-Qasim bin

Sallam. Dan Ibn Abi Khutsaimat meriwayatkan adanya perjanjian yang

dibuat oleh Nabi tersebut dan gambaran garis besar isinya dari berbagai jalur

atau sumber dengan sanad yang bervariasi.

Dua buah hadits riwayat Bukhari menggambarkan garis besar isi

Piagam dan satu buah hadits riwayatnya yang lain menyatakan adanya

perjanjian tersebut, yang berbunyi:

(Abu Juhaifat berkata: “Aku bertanya kepada „Ali apakah ada pada

kamu sesuatu dari wahyu? Selain apa yang terdapat dalam Kitab Allah?” Ali

menjawab, “Saya tidak mengetahui kecuali paham yang diberikan Allah

kepada manusia dalam al-Qur‟an apa yang ada dalam shahifat ini.” Aku

bertanya: “ Apa yang ada salam shahifat itu?” “Ali menjawab: “Tentang

diat, tebusan tawanan, dan bahwa seorang muslim tidak boleh dibunuh

lantaran membunuh seorang kafir”.)

106

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media , (Yogyakarta; LkiS, 2000),

h..260 107

Suyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 96

Page 83: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

73

(Dari Ibrahim al-Taimi dari ayahnya berkata: “ Ali pernah berpidato

untuk kami. Ia mengatakan: “ Tidak ada bagi kita suatu kitab yang kita baca

sellain Kitab Allah dan apa yang ada di dalam shahifat ini. Didalamnya

terdapat tentang luka-luka, gigi yang tanggal didenda dengan unta dan

Madinah adalah suci antara Air sampai ketempat itu. Siapa yang melakukan

perbuatan jahat atau melindungi pelaku kejahatan, akan terkena laknat

Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak akan diterima penyesalan dan

tebusan darinya. Siapa yang mengambil bukan hambanya akan mendapat

balasan serupa. Siapa yang ingkar janji terhadap seorang muslim,akan

mendapat akibat yang setimpal.”)108

Dalam hadist ini dinyatakan bahwa kedudukan Piagam Madinah ini

dapat di sejajarkan dengan Kitab Allah dan Hadist-hadist yang memeuat

tentang hukum-hukum islam,

“Nabi SAW mengajak mereka (orang-orang musyrik dan Yahudi)

menulis suatu ketentuan tertulis atau perjanjian setia (al-ahd dan al-mistaq)

antaranya dan antara mereka yang mengkahiri mereka (mencaci dan memaki

Nabi dan para sahabatnya) yang tertuang dalam perjanjian itu. Maka Nabi

SAW menulis shahifat antaranya dan antara mereka serta kaum muslimin

seluruhnya. Riwayat Ahmad”109

Piagam Madinah ini di buat langsung oleh Nabi Muhammad SAW

yang mana seluruh perkataan yang diucapkan oleh Nabi SAW langsung

berupa wahyu atau hadist, tidak mungkin seorang Nabi Muhammad membuat

sebuah dokumen sepenting ini secara asal-asalan atau sesuai dengan ego

keinginan pribadi saja. Hal ini di dasari oleh firman Allah dalan Q.S. An-

Najm:3 “Dan tiadalah yang diucapkannya (Muhammad) itu menurut kemauan

hawa nafsunya”

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, h.97 109

Ahmad bin Hambal, al-musnad, jilid III, al-Maktab al-Islami, Bairut,1985, hlm.281

Page 84: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

74

Dapat disimpulakan bahwa Nabi membuat Piagam Madinah ini untuk

kemaslahatan masyarakat Madinah agar menjadi suatu Ummah yang hidup

rukun dalam masyarakan majemuk yang harmonis.

D. Konteks Sosial

Konteks sosial ini melihat bagaimana teks itu di hubungkan lebih jauh

dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat

atas suatu wacana.110

Oleh karena itu konteks sosial dalam hal ini adalah

menjawab pertanyaan bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat

mengenai kerukunan antar umat beragama merujuk pada piagam madinah.

Permasalahan dalam Piagam Madinah hampir sama seperti

permassalahan masyarakat di indonesia pada umumnya dalam hal ini

mengenai kerukunan antar umat beragama, tidak sedikit masyarakat yang

sering berkonflik atas nama agama. Maka dari itu saya merasa bahwa piagam

madinah sangat tepat untuk di teliti dari sudut pandang kerukunan umat

beragama yang di bangun atas dasar perjanjian yang di buat.

Piagam ini di buat oleh Nabi SAW dengan latar belakang ingin

mempersatukan Kaum Musimin dari muhajirin dan anshar dengan kaum

yahudi dan kaum non-muslim lain di Madinah. Bahkan dalam pembukaan

piagam Nabi SAW menyatukan masyarakat Madinah dalam bingkai

pluralistik dengan dikenalkannya masyarakat baru yang di sebut ummah

wahida. Artinya ikatan persatuan dan kesatuan penduduk Madinah tersebut

110

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media , (Yogyakarta; LkiS, 2000),

h..225

Page 85: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

75

bukan berdasarkan ikatan hubungan darah atau kabilah, melainkan agama

atau akidah bagi orang-orang Muslim dan ikatan sosial politik anatara umat

Muslim dan Yahudi untuk hidup bersama.111

Jimly Asshiddiqie mantan Ketua Mahkamah konstitusi pernah

mengatakan kepada wartawan pada tanggal 30 november 2007 di Jakarta, “

Piagam Madinah merupakan kontrak sosial tertulis pertama di dunia yang

dapat disamakan dengan kontitusi modern sebagai hasil dari praktik nilai-nilai

demokrasi. Dan hal itu telah ada pada abad ke-6 saat eropa masih berada

dalam abad kegelapan.”

Bahkan mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin

Hidayat dalam ceramah agama bertema “Perspektif Piagam Madinah Dalam

Konteks Kerukunan Nasional”, dalam rangka peringatan Maulid Nabi

Muhammad 1435 Hijriah di Istana Negara, Jakarta mengatakan "Apabila

dikaji lebih mendalam kandungan, ideologi, serta visi Pancasila yang

merupakan landasan filosofis dan ideologis Indonesia, ditemukan banyak

kemiripan dengan Piagam Madinah,". Indonesia yang terdiri dari berbagai

macam suku,budaya dan agama yang berasaskan Pancasila dan Bhineka

Tunggal Ika seharusnya berkaca pada Piagam Madinah ini, mengingat masih

sering terjadi gesekan anatar umat beragama di Indonesia peneliti ingin

sedikit membahas tentang kerukunan umat beragam di Indonesia.

Kita sebagai suatu bangsa, harus mempunyai sintesa sendiri dengan

mencari bentuk lain dari penjelmaan iman dan kepercayaan dalam praktek

111

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau

dari Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 112

Page 86: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

76

kehidupan umat manusia. Kalau kita tetap berpegang bahwa inti agama

berhubungan dengan iman, dan apabila cuma itu, maka tidak ada masalah

dalam hubungan intern antarumat beragama.112

E. Relevansi Piagam Madinah Bagi Kerukunan Umat Beragama Di

Indonesia

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan

santun, bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian bangsa kita di mata

dunia internasional. Indonesia adalah Negara yang majemuk, bhinneka dan

plural. Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan agama namun

terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik

Indonesia kita. Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan

oleh banyak kalangan karena ada beberapa kasus kekerasan yang bernuansa

Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di Indonesia hampir pasti

semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena mayoritas penduduk

Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim di Indonesia memang terdapat

beberapa aliran yang tidak terkoordinir, sehingga apapun yang diperbuat oleh

umat Islam menurut sebagian umat non muslim mereka seakan-seakan

merefresentasikan umat muslim.

Kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai

dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu

sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal

apapun, khususnya dalam masalah agama. Kerukunan umat beragama adalah

112

Dr. Alo Liliwei,M.S Gatra – Gatra Komunikasi Antarbudaya PUSTAKA PELAJAR

hal.279

Page 87: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

77

hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri

ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu

banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk

agama. Walau mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada

beberapa agama lain yang juga dianut penduduk ini. Kristen, Khatolik,

Hindu, Budha dan Konghucu adalah contoh agama yang juga banyak dipeluk

oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam

beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah.

Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga

kerukunan umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun

negara ini menjadi yang lebih baik.

1. Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

a. Kerukunan intern umat beragama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang

terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan

sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen.

b. Kerukunan antar umat beragama , yaitu suatu bentuk kerukunan yang

terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda.

Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk

agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua

agama.

c. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah, yaitu bentuk

kerukunan semua umat-umat beragama menjalin hubungan

yang yang harmoni dengan Negara/ pemerintah. Misalnya tunduk

dan patuh terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 88: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

78

Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk

kerukunan umar beragama dengan pemerintah itu sendiri. Semua

umat beragama yang diwakili oleh tokoh-tokon agama dapat sinergi

dengan pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan pemerintah

untuk menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa.113

TRI KRUKUNAN UMAT

BERAGAMA DI INDONESIA

PIAGAM MADINAH

a. Kerukunan intern umat

beragama, yaitu suatu bentuk

kerukunan yang terjalin antar

masyarakat penganut satu

agama. Misalnya, kerukunan

sesama orang Islam atau

kerukunan sesama penganut

Kristen.

b. Kerukunan antar umat

beragama , yaitu suatu bentuk

kerukunan yang terjalin antar

masyarakat yang memeluk

agama berbeda-beda.

Misalnya, kerukunan antar

umat Islam dan Kristen,

antara pemeluk agama

Kristen dan Budha, atau

kerukunan yang dilakukan

a. Piagam Madinah menetapkan

bahwa seorang mukmin tidak

boleh mengikat persekutuan

atau aliansi dengan keluarga

mukmin tanpa persetujuan

mukmin lainnya, dalam pasal

12. Seorang mukmin tidak

boleh membunuh mukmin

lain untuk kepentingan orang

kafir dan tidak pula di

bolehkan menolong seorang

kafir yang merugikan orang

mukmin (pasal 14) dan orang-

orang mukmin adalah

pembela dan penolong

mukmin lain (pasal 15)114

b. Dalam Piagam Madinah

Kerukunan antar umat

113

http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/ 114

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 142

Page 89: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

79

oleh semua agama.

c. Kerukunan umat beragama

dengan pemerintah, yaitu

bentuk kerukunan semua

umat-umat beragama

menjalin hubungan

yang yang harmoni dengan

Negara/ pemerintah.

Misalnya tunduk dan patuh

terhadap aturan dan

perundang-undangan

yang berlaku. Pemerintah

ikut andil dalam menciptakan

suasana tentram, termasuk

kerukunan umar

beragama dengan pemerintah

itu sendiri. Semua umat

beragama yang diwakili oleh

tokoh-tokon agama dapat

sinergi dengan pemerintah.

Bekerjasama dan bermitra

dengan pemerintah untuk

menciptakan stabilitas

persatuan dan kesatuan

beragama juga menjadi suatu

pokok yang sangat penting.

Disebutkan bahwa orang-

orang mukmin dan Yahudi

bekerja sama menanggung

pembiayaan selama mereka

berperang (pasal 24 dan 38),

di antara mereka harus terjalin

kerja sama dan tolong

menolong dalam menghadapi

musuh yang menyerang

terhadap pemilik Piagam,

saling menasehati dan

memberi saran, dan berbuat

baik bukan dalam perbuatan

dosa (pasal 37)115

c. Dalam Piagam Madinah

kerukunan antarumat

beragama dengan pemerintah

dapat dilihat dalam pasal yang

menyatakan bahwa seluruh

orang mukmin dan Yahudi

harus saling bahu-membahu

dan tolong-menolong dalam

mempertahankan Kota

Madinah (pasal 44).116

115

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 147

116

J. Shuyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, (PT: Raja Grapindo Persada, 1996), cet ke 2, h. 174

Page 90: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

80

Aturan-aturan tentang kerukunan antarumat beragama di

Indonesia pada prinsipnya tidak berbeda dengan aturanaturan

dalam Piagam Madinah. Tidak ada perbedaan yang mendasar dari

kedua sumber aturan tersebut tentang kerukunan antarumat

beragama.

Keduanya sama-sama memberikan keleluasaan kepada masing-

masing penganut agama untuk melaksanakan agamanya masing-

masing. Perbedaan terlihat dalam hal penanganan terhadap

permasalahan yang muncul. Jika Nabi dengan cepat menyelesaikan

setiappermasalahan yang muncul, maka tidak demikian halnya

pemerintah Indonesia. Apa yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia terlihat kurang cepat dankurang tegas sehingga konflik

yang terjadi meluas dan berkepanjangan serta semakin sulit

menyelesaikannya dengan tuntas.Prinsip-prinsip yang tertuang

dalam Piagam Madinah,terutama yang terkait dengan aturan

kerukunan antarumat beragama,bisa dijadikan landasan untuk

mengatur masalah yang sama di Indonesia. Sikap Nabi dalam

menyelesaikan permasalahan agama di Madinah juga bisa

dijadikan cermin untuk menyelesaikan permasalahan kerukunan

umat beragama yang muncul hingga akhir-akhir ini di Indonesia

2. Kerukunan Dalam Perspektif Islam

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebaiknya

berkaca kepada sejarah yang pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di

Madinah. Dengan pimpinan nabi Muhammad saw mendirikan negara yang

Page 91: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

81

pertama kali dengan penduduk yang majemuk, baik suku dan agama, suku

Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang dari wilayah-wilayah lain,

suku-suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku Yahudi

penduduk Madinah, Baynuqa‟, Bani Nadlir dan suku Arab yang belum

menerima Islam. Sebagai landasan dari negara baru itu Rasulullah saw

memproklamasikan peratururan yang kemudian lebih dikenal dengan

nama Shahifatul Madinah atau Piagam Madinah. Menurut para ilmuwan

muslim dan non muslim dinyatakan bahwa Piagam Madinah itu

merupakan konstitusi pertama negara Islam.

Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu nabi Muhammad

saw telah meletakkan pondasi sebagai landasan kehidupan umat beragama

dalam negara yang plural dan majemuk, baik suku maupun agama dengan

memasukkan secara khusus dalam Piagam Madinah sebuah pasal spesifik

tentang toleransi. Secara eksplisit dinyatakan dalam pasal 25: “Bagi kaum

Yahudi (termasuk pemeluk agama lain selain Yahudi) bebas memeluk

agama mereka, dan bagi orang Islam bebas pula memeluk agama mereke.

Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau sekutu-sekutu mereka

dan diri mereka sendiri” (lil yahudi dinuhum, wa lil muslimina dinuhum,

mawaalihim wa anfusuhum).

Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya

kerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah pada intinya adalah

seperti berikut:

Page 92: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

82

1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu

komunitas (ummatan wahidah).

2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara

komunitas Islam dan komunitas lain didasarkan atas prinsip-prinsip:

1. Bertetangga yang baik

2. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama

3. Membela mereka yang teraniaya

4. Saling menasehati

5. Menghormati kebebasan beragama.

Lima prinsip tersebut mengisyaratkan:

1. Persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara tanpa

diskriminasi yang didasarkan atas suku dan agama; dan

2. Pemupukan semangat persahabatan dan saling berkonsultasi dalam

menyelesaikan masalah bersama serta saling membantu dalam

menghadapi musuh bersama.

Lahirnya Piagam Madinah oleh beberapa ahli tentang Islam, seperti

dikatakan oleh sejarawan Barat, Wiliam Montgomery Watt sebagai loncatan

sejarah yang luar biasa dalam perjanjian multilateral. Selain sifatnya yang

inklusif, Piagam Madinah berhasil mengakhiri kesalahpahaman antara

pemeluk agama selain Islam dengan jaminan keamanan yang dilindungi

konstitusi Negara.

Page 93: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

83

Semangat persamaan dan persaudaraan tanpa melihat suku dan agama

dalam Piagam Madinah itu tidak lepas dari bimbingan wahyu Allah SWT, di

mana Rasulullah saw tidak akan berkata sesuatu dari kehendak nafsunya

kecuali merupan wahyu Allah SWT. Piagam Madinah senafas dengan inti

ajaran paradigma kehidupan umat beragama yang termaktub dalam al Qur‟an

al Karim, yakni tidak ada paksaan untuk menganut suatu agama (al

Baqarah:256), larangan kepada Rasulullah saw untuk memaksa orang

menerima Islam (Yunus:99) dan bahwa tiada larangan bagi umat Islam untuk

berbuat baik, berlaku adil dan saling tolong menolong dengan orang-orang

bukan Islam yang tidak memerangi umat Islam karena agama dan tidak

mengusir meraka dari kampung halaman atau negeri mereka (al

Mumtahanah:8–9), bahwa Islam mengakui pluralitas agama bukan pluralisme

agama (al Kafirun:1- 6).117

Kalau sebab turunnya (asbab al nuzul) ayat dalam surat al Kafirun

dikaji secara seksama, ayat ini merupakan penolakan Nabi Muhammad SAW

secara diplomatis dan etis atas propaganda agama lain. Ketika Nabi

Muhammad SAW ditawari untuk saling tukar agama, Nabi SAW

menanggapinya dengan arif dan bijaksana, “bagimu agamamu, bagiku

agamaku”. Tidak ada kaliamat yang bersinggungan sehingga orang yang

mengajak beliau berutukar agama menjadi segan.

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Indonesia

telah memiliki ideologi bernama Pancasila sebagai norma fundamental

117

http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/

Page 94: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

84

bernegara, staat fundamental norm, sekaligus juga sebagai filsafat dasar

philosophische grondslag, yang berfungsi sebagai pijakan nilai-nilai moral

bermasyarakat dan bernegara. Di sinilah Pancasila sebagai pengikat

heterogenitas dalam kehidupan plural agar senantiasa tercipta kerukunan dan

kedamaian.

“Jika ditilik lebih lanjut dalam butir butir Piagam Madinah maka akan

ditemukan nilai-nilai yang amat relevan dengan upaya kita membangun

bangsa yang rukun, bukan saja rukun dalam konteks kehidupan beragama

tetapi rukun dalam konteks berbangsa, dari kerukunan umat beragama

menuju kerukunan nasional”, terang Mantan Menteri Agama Surya Dharma

Ali118

Piagam Madinah dan Pancasila, lanjut Menag terlihat paralel di mana

keduanya berfungsi sebagai landasan nilai untuk selalu menghormati

keragaman, menghargai hak-hak warga, dan mewajibkan para pemeluk

agama untuk berpartisipasi-aktif dalam membangun bangsa.

Menag kembali menegaskan bahwa Piagam Madinah memberi pesan

lain akan pentingnya melepaskan diri dari ego Identitas yang menganggap

diri sendiri sebagai yang paling hebat dan mengecilkan orang lain.

“Kebersamaan, kerukunan, kedamaian akan terwujud manakala ego Identitas

semacam ini disingkirkan dalam kehidupan sehari hari demi memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa”, tegas Menag.119

118

http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/menag-kerukunan-akan-terwujud-jika-ego-

identitas-disingkirkan.dpuf 119

http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/menag-kerukunan-akan-terwujud-jika-ego-

identitas-disingkirkan.dpuf

Page 95: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

85

Benang merah relevansi kerukunan anatarumat bergama di Indonesia

dengan Piagam Madinah ialah Piagam Madinah sudah menjelaskan dengan

jelas aturan-aturan yang di terapkan untuk hidup rukun dan harmonis

contohnya

1. Siapa yang ingin aman masuk ke masjid

2. Kaum Yahudi yang membayar pajak dan ikut dalam perjanjian

mendapatkan hak yang sama dengan kaum Muslim dalam Madinah

3. Kaum Yahudi dan Non-Muslim lain bebas memeluk agama dan

menjalankan ibadah sesuai keyakinan

Itu sebagaian kecil contoh isi dari Piagam Madinah yang

menunjukkan bahwa Subtansi kerukunan umat bergama dalam Piagam

Madinah lebih jelan dan terperinci, sehingga amat relevan jika Piagam

Madinah di jadikan acuan untuk menjalankan prinsip hidup harmonis dalam

masyarakat antarumat beragama di Indonesia.

Page 96: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

86

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari uraian dan hasil penelitian yang dilakukan tentang analisis teks makna

kerukunan antarumat beragama dalam Piagam Madinah, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis Teks

Dalam analisis teks makna kerukunan antarumat beragama peneliti

menggunakan pendekatan yang dilihat struktur makronya (tematik),

superstrukturnya (skematik), serta struktur mikronya (semantik, sintaksis,

stalistik, retoris)Piagam Madinah, maka konstruksi teksnya adalah tiga

point tentang kerukunan antarumat beragama :

a) Persatuan dan Kesatuan

b) Persamaan dan Keadilan

c) Kebebasan Beragama

Kognisi Sosial dalam penelitian ini bukanlah wawancara langsung terhadap

pembuat Piagam Madinah yaitu Nabi saw, melainkan melihat kondisi

bagaimana sejarah terbentuknya Piagam Madinah melalui hadist-hadist

riwayat Imam Ahmad bin Hambal yang tertulis dalam buku Shuyuthi J

Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari

Pandangan Al-Qur‟an, yang meninjau kondisi psikologis pembuat Piagam

Madinah lewat riwayat-riwayat hadist.

Konteks Sosial disini melihat bagaimana Piagam Madinah itu bisa terjadi

dalam artian sebab musabab adanya perjanjian antara umat Islam yang di

Page 97: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

87

wakili oleh Nabi Muhammad dengan kaum Yahudi dan non-Muslim di

Madinah. Piagam ini di buat oleh Nabi SAW dengan latar belakang ingin

mempersatukan Kaum Musimin dari muhajirin dan anshar dengan kaum

yahudi dan kaum non-muslim lain di Madinah.

2. Relevansi Piagam Madinah bagi kerukuan antarumat beragama di

Indonesia adalah kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi

yang damai dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Toleransi agama

adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya

diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam masalah

agama. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk

mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita

ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya

masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk

agama. Perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu

saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat

beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun negara ini menjadi

yang lebih baik.

Piagam Madinah memberi pesan lain akan pentingnya melepaskan diri

dari ego identitas yang menganggap diri sendiri sebagai yang paling hebat

dan mengecilkan orang lain.Kebersamaan, kerukunan, kedamaian akan

terwujud manakala ego identitas semacam ini disingkirkan dalam

kehidupan sehari hari demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 98: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

88

B. Saran

1. Piagam Madinah

Dalam pembuatannya banyak menyimpan pesan, pengalaman, dan

sejarah. Ketiga hal tersebut terangkum dalam Piagam Madinah. Piagam

ini banyak diperbincangkan orang, baik kalangan Muslim maupun

kalangan non-Muslim. Piagam ini telah membuktikan salah satu esensi

dalam Islam adalah perdamaian dan persaudaraan. Oleh sebab itu penulis

menyarankan dalam pembuatan pengembangann perundang-undangan

tentang kerukunan anatarumat beragmabisalebih dulu mengacu terhadap

isi dari pasal-pasal yang tertulis dalam Piagam Madinah sebagai dasar

konstitusi pertama dalam sejarah manusia.

2. Kerukunan Umat

Perkembangan kerukunan anatar umat bergama harus di

tingakatkan agar tidak ada lagi gesekan atau konflik antarumat

bergama,melihat dasar Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang berarti

berbeda-beda tetap satu maka masayarakat Indonesia harus lebih

memperhatikan tentang bagaimana saling mengerti satu sama lain dalam

hidup bermasyarakat seperti yang di katakan oleh Kepala PKUB

masyarakat bisa dikatakan rukun jika saling memahami antar umat

beragama dalam segi ajaran masing-masing ajaran agama,meahami

konseo tuhan menurut agama masing. Setelah paham harus

menghormati,karena dalam al quran ada ayat jangan menghina tuhan lain,

(mutual respect) saling hormat. Dan setelah saling menghormati harus

saling kerja sama dalam hal ini bukan kerja sama keagamaan, dari sisi

kemanusiaan dan kemasyarakatan.

Page 99: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

89

DAFTAR PUSTAKA

A. Malik, Fadjar. Visi Pembaruan Pendidikan Islam. Jakarta: Lembaga

Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia, 1998.

AG., Muhaimin. Damai di Dunia Damai untuk Semua Perspektif Berbagai

Agama. Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan,

Departemen Agama RI, 2004

Agil Husin Al Munawar, Said. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat

Press. 2003.

Ahmad bin Hambal, al-musnad, jilid III. Bairut: al-Maktab al-Islami, 1985.

Al „Umari, Akram Diya „. Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah SAW.

Jakarta: Media Dakwah, 1994.

Mansyur. Dakwah Islam dan Pesan Moral. Jakarta: Al- Amin Press, 1997.

Ahmad, Zainal Abidin. Piagam Nabi Muhammad SAW: Konstitusi Negara

Tertulis yang Pertama di Dunia. Jakarta: Bulan Bintang, 1973.

Aloliliweri, M.S. GATRA-GATRA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. Jakarta:

PUSTAKA PELAJAR, 2011.

Asshidiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:

Konstitusi Press, 2005.

Bahri, Syamsul “Peranan Agama dan Adat dalam Melestarikan Kerukunan Umat

Beragama, “ vol XI , No. 1 (Januari-Juni 2001), h. 41.

Bulaeng, Andi, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta), 2004, h.164.

Bungin, Burhan, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada), 2003, h. 90.

Bungin, Burhan, Metode Penelitian Sosial, Format-Format kuantitatif dan

Kualitatif, (Surabaya: AUP), 2001, h. 293.

Darwazah, Muhammad Izzah, Al-Dustur Al-Qurani wa Al-Sunnah Annabawiyah

VI Syu‟un al-Hayyah. (Damsyiq : Isa al-Babi al-Halabi wa Syarakah,

1966)

Daulay, M. Zainuddin, Mereduksi Eskalasi Konfil Antarumat Beragama di

Indonesia, (Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan

Departemen Agama RI, 2001), h. 67.

Page 100: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

90

Eriyanto, Analisis Wacna (Yogyakarta: LKIS, 2003), cet ke-3, h. 275.

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 237.

Faisal, Sanipah, Penelitian Kualitatif, (Malang: YA3 Malang), 1990, h. 97.

Haikal, Muhamad Husain, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antar

Nusa, 2005), Cetke-30, h. 202.

Haq, Hamka, Jaringan Kerja Sama Antarumat Beragama: Dari Wawancara ke

Aksi Nyata, (Jakarta: Titahandalusia Press, 2002), h. 54.

Hendropuspito, Sosiologi Agama, (yogyakarta.. Kanisius dan BPK Gunung

Mulya,1993),h.60

Ibrahim Meuraxa, Musbir, “Etika Islam dalam Kebijakan Pambinaan Kerukunan

Umat Beragama, vol XI, no. 1 (2011), h. 1.

Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, (Refleksi Pengalaman

Islman di Indonesia),” vol 5, no. 2 (juli 2010), h. 166.

Kriyantono, Rahmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006),h. 58.

Liliwei, Alo Gatra Komunikasi Antarbudaya PUSTAKA PELAJAR hal.279

Madjid, Nurcholis, “cita-cita politik kita”dalam bosco carvalo dan Dasrizal, (ed.),

Aspirasi Umat Islam Indonesia, Leppenas, Jakarta 1983, halaman 11.

Misrawi, Zuhairi, Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan

Muhammad SAW, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009), h. 293-

294.

Mulyana, Kajian Wacana: Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 170.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:UI-Press,

1985) cet ke-5, h. 56.

Nurul rosidin, Didin, Mengelola Konflik Membangun Damai, (Semarang: WMC,

2007) cet ke-1 h 185

Oetomo, Dede, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, (yogyakarta:

Kanisius, 1993), h. 3.

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2007), h. 170.

Page 101: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

91

Pulungan, J. Suyuthi, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah

Ditinjau dari Pandangan Al-Qur‟an, (Jakarta: PT Rajagrapindo Persada,

1994), cet ke-1, h. 113.

Rani, Abdul, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004), h. 4.

Ratu Perwiranegara, H. Alamsjah, Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

(Jakarta: Departemen Agama RI, 1982), h. 46.

Sjadzali., H. Munawir Islam dan Tata Negara (Jakarta: UI Press, 1993), cet ke-5,

h.8-9.

Sairin, Weinata, Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa,

(Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2011), h. 1-2.

Sobur, Alex, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana,

Analisis Semiotik dan Framming, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Cet.

Ke-4, h. 47.

Sukardja, Ahmad, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, (Jakarta:

UI-Press, 1996).

Tim Penyusun Kamus Besar Bahas Indonesia Departemen Penidikan dan

Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustakan,

1990), Cet ke-2, h. 680

Wasfi, Mustafa Kamal. Strategi Rasulullah Menghadapi Ulah Yahudi, Jakarta:

Pustaka Mantiq, hal. 75

William H, Harris and Judith S, Levey, The New Colombia Encyclopedia

(Colombia University Press New York & London, 1975), h. 514.

“Toleransi: Mayoritas dan Minoritas,” Harian Republika, 21 Juni 2012

http://kbbi.web.id/monoteisme Di Akses pada tanggal 1 Juni pukul 23.02 WIB.

http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/

http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/

http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/menag-kerukunan-akan-terwujud-jika-

ego-identitas-disingkirkan#sthash.NbXCRH3O.dpuf

http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/menag-kerukunan-akan-terwujud-jika-

ego-identitas-disingkirkan#sthash.NbXCRH3O.dpuf

Page 102: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (TJIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIJl. Ir. H Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaWebsite

Telepon/Fax . (021\ 7132728 I 74703580:.idE-mail

Nomor : Un.01/F5/pp.00.9/$r )fi notqLamp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

NamaNomor Pokok,turusan/Konsentrasi

SemesterTelp.Judul Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Jakarta*lc1 November 20 1 4

Taufik Nur Rohman1110051000144I(omunikasi dan Penviaran IslamIX (Sembilan)083873 1 84755Analisis Wacana Makna Kerukunan Antarumat Beragamadalam Piagam Madinah

Kepada Yth.Kholis Ridho, M.SiDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN SyarifHidayatullah .Iakarta

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu l(ornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dari tanggal 21 November2014 s.d. 21 Mei 2015.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

an.Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik

VSutNIP

xr.Ed,Ph.D10330 r99803 1 004

Page 103: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

صحيفة المدينة

(hgiiiaM iagaiP)

MتغMهللاMاشدMاشدي

MMيثشبMلشيشMMاغيMاإيM Mتي Mع MاثيMصىاهللMعي Mذذ MورابM زا

MذثعMفذكMتMجاذMع.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Ini adalah piagam dari Muhammad Rasulullah SAW, di kalangan mukminin dan

muslimin (yang berasal dari) Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang mengikuti

mereka, menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka.

Pasal 1

دذجMMدMااط..MاMاحMا١

Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komuitas) manusia lain.

Pasal 2

٢MعايM Mيفذ M Mاعطائا Mاخزاذيح Mتي Mيرعال Mستعر MيشMع Mلش M Mااجش .

تاعشفMامغظMتيMاإي

Kaum muhajirin dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara

baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 3

٣MامغظMتاعشفM MتعفMعMستعرMيرعالMعالMاالMوMطائفحMذفذMعايا .

تيMاإي

Banu Auf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar

diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan

baik dan adil di antara mukminin.

Page 104: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Pasal 4

Mطا٤ Mو Mاال Mعال Mيرعال Mعىشتعر Mتعاعذج .MتاعشفM Mعايا Mذفذ M ئفح

امغظMتيMاإي

Banu Sa’idah sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 5

٥MامغظMتاعشفM MذفذMعايا MطائفحMوMاالMيرعالM MتMاذشزMعMستعر .

تيMاإي

Banu Al-Hars sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 6

٦MامغظMتاعشفMعاياMذفذMMطائفحMوMاالMعالMيرعالMعىشتعرMتجشM.

تيMاإي

Banu Jusyam sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 7

٧MتاعشفM Mعايا Mذفذ M Mطائفح Mو Mاال Mعال Mيرعال Mعىشتعر Mاجاس Mت .

امغظMتيMاإي

Banu An-Najjar sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Page 105: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Pasal 8

٨MعاياM Mذفذ M Mطائفح Mو Mاال Mعال Mيرعال Mعىشتعر Mعف Mت Mعش Mت .

MيتاعشفMامغظMتيMاإ

Banu ‘Amr bin ‘Awf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 9

MيرعالMعال. ٩ MاثيدMعىشتعر MتاعشفMامغظMتيMت MذفذMعايا M MاالMوMطائفح

Mاإي

Banu Al-Nabit sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 10

١١MتاعشفM MذفذMعايا M MاالMوMطائفح MيرعالMعال MاالطMعىشتعر Mت .

امغظMتيMاإي

Banu Al-‘Aws sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu

membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan

tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

Pasal 11

.MاMاإيMاليرشوMفشجاMتيMاMيعطMتاعشفMفMفذاءMاعم.١١

Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung

utang diantara mereka tetapi membantunya dengan baik dalam poembayaran tebusan

atau diat.

Page 106: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Pasal 12

.MالMيذاـفMإMMإMد.١٢

Seorang mukmin tidak diperbolehkan membuat persekutuan dengan sekutu

mukmin lainnya tanpa persetujuan dari padanya.

Pasal 13

MاMاترغMدMعيعحMظMاجMاثMاعذاMاMفغادMتيM.MMاMاإيMارميMعMMتغ١٣

اإيMاMايذيMعيMجيعاMMواMذMادذ.

Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orang yang diantara mereka

mencari atau menuntut sesuatu secara zalim , jahat, melakukan permusuhan atau

kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya,

sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka.

Pasal 14

الMيمرMإMإاMفMوافشMالMيصشMوافشاMعMإ. .0

Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran

membunuh orang kafir. Tidak boleh pula orang beriman membantu orang kafir untuk

(membunuh) orang beriman.

Pasal 15

.MاMرحMهللاMادذجMيذيذMعيMادMاMاMاإيMيعضMايMتعضMدMااط.١٥

Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.

Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada golongan lain.

Pasal 16

.MاMMذثعاMMيدMفاMMاصشMاالعجMغيشMظيMالMراصشMعي.١٦

Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan

santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi dan ditentang olehnya.

Page 107: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Pasal 17

١٧MعاءMعMاالMهللاMعثيMفيMلرايMفيMإMدMإM MالMيغا MاإيMادذج MاMع .

عذيMتي.

Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat

perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Allah,

kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka.

Pasal 18

اMتعضا..MاMوMغاصيحMغضخMعاMيعمةMتعض١٨

Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu membahu satu sama lain.

Pasal 19

١٩MعMارميMاإيMاMهللاMفىغثيMداءMتـاايMتعضMعMتعضMيثئMاإيMاM.

ادغMذMال.

Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam

peperangan di jalan Allah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada petunjuk

yang terbaik dan lurus.

Pasal 20

.MاMاليجيشMششنMاالMمشMيشMالفغاMاليذيMدMعMإ.٢١

Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan jiwa orang (musyrik)

Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman.

Pasal 21

٢١MعيMاإيMاMامريMيMيشضMاMاالMلدتMفاMتيحMعMلرالMإاMاعرثظMMاM.

MوافحMاليذMMااللياMعي.

M

Page 108: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

M

Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya,

harus dihukum bunuh, kecuali wali terbunuh rela (menerima diat). Segenap orang

beriman harus bersatu dalam menghukumnya.

Pasal 22

٢٢MالMذذثاMيصشMاMاآلخشMايMتاهللMآMاصذيفحMزMفMتاMألشMإMيذMالMاM.

MاMآاMفاMعيMعحMهللاMغضثMيMامياحMاليـإخزMMصشفMالعذي.يـإيحMاMMصش

Tidak dibenarkan orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada Allah

dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman kepadanya.

Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat tinggal bagi pelanggar itu, akan

mendapat kutukan dari Allah pada hari kiamat, dan tidak diterima dari padanya

penyesalan dan tebusan.

Pasal 23

.MاىMاMاخرفرMفيMMشيئMفاMشدMاMهللاMعضجMاMذذMصMهللاMعيMع٢٣

Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan)

Allah Azza Wa Jalla dan (keputusan) Muhammad SAW.

Pasal 24

.MاMايدMيفمMعMاإيMادMااMذاستي٢٤

Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

Pasal 25

يMافغMاالM.MMاMيدMتيMعفMاحMعMاإيMيدMديMغيMديMا٢٥

MظMاثMفاMالMيـذخMاالMفغMاMتير.

Page 109: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum

Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan ini

berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat.

Karena akan merusak diri dan keluarga.

Pasal 26

.MاMيدMتMاجاسMثMايدMتMعف٢٦

Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 27

ف.MاMيدMتMاذشزMثMايدMتMع٢٧

Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 28

.MاMيدMتMعاعذجMثMايدMتMعف٢٨

Kaum Yahudi Banu Sa’idah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 29

.MاMيدMتMجشMثMايدMتMعف٢٩

Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 30

.MاMيدMتMاالطMثMايدMتMعف٣١

Kaum Yahudi Banu Al-‘Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 31

MفاMالMيذخMاالفغMاMتير..MاMيدMتMثعثحMثMايدMتMعفMاالMظMاث٣١

Kaum Yahudi Banu Sa’labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 32

اMجفMتطMثعثMوأMفغ .0

Page 110: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Kaum Yahudi Banu Jafnah dari Sa’labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu

‘Awf.

Pasal 33

ثMايدMتMعفMاMاثشMدMاالثM.MاMثMاشطيثح٣٣

Kaum Yahudi Banu Syutaibah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

Pasal 34

.MاMايMثعثMوأفغ٣٤

Sekutu-sekutu Sa’labah diperlakukan sama seperti mereka (Banu Sa’labah).

Pasal 35

.MاMتطاحMيدMوأفغ٣٥

Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi).

Pasal 36

٣٦MاMجشحMثاسMيذجشعMالMاMعMعيMصىاهللMذذMتارMاالMادذMيخشجMالMاM.

MفرهMفثفغMفرهMاMتيرMاالMMظMاMهللاMعMاتشزا.

Tidak seorang pun dibenarkan (untuk berperang), kecuali seizin Muhammad

SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain).

Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan

keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesunggunya Allah sangat membenarkan ketentuan

ini.

Pasal 37

٣٧MزM MاصشعMMداسبMا Mتي Mا Mفمر Mاغي Mع Mفمر Mايد MاMع .

اصذيفحMاMتيMاصخMاصيذحMاثشMدMاالثMاMMيأثMاشؤMتـذيفMاMاصشMظ.

Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi kaum muslimin ada kewajiban

biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu membantu dalam menghadapi musuh

Page 111: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat. Memenuhi janji lawan dari

khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya.

Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.

Pasal 38

.MاMايدMيفمMعMاإيMاداMاMذاستي.٣٨

Kaum Yahudi memikul bersama mukiminin selama dalam peperangan.

Pasal 39

.MاMيثشبMدشاMجفاالMزMاصذيفح.٣٩

Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya haram (suci) bagi warga piagam ini.

Pasal 40

.MاMاجاسMوافظMغيشMضاسMالاث.٤١

Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang

tidak bertindak merugikan dan tidak khianat.

Pasal 41

ا.MاMالMذجاسدشحMاالMتارMا٤١

Tidak boleh jaminan diberikan kecuali seizin ahlinya.

Pasal 42

٤٢MهللاM Mا Mشد Mفا Mفغاد Mيخاف Mاشرجاس Mدذز M Mاصذيفح Mز Mا Mتي Mوا Mا Mا .

عضجMاMذذMصىاهللMعيMعMاMهللاMعMاذمMاMفMزMاصذيفحMاتش.

Bila terjadi suatu persitiwa atau perselisihan di antara pendukung piagam ini,

yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan penyelesaiannya menurut

(ketentuan) Allah Azza Wa Jalla, dan (keputusan) Muhammad SAW. Sesungguhnya

Allah paling memelihara dan memandang baik isi piagam ini.

Pasal 43

.MاMالذجاسMلشيشMالMMصشا٤٣

Page 112: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Sungguh tidak ada perlindungan bagi Quraisy (Mekkah) dan juga bagi

pendukung mereka.

Pasal 44

.MاMتيMاصشMعMMدMيثشب.٤٤

Mereka (pendukung piagam) bahu membahu dalam menghadapi penyerang kota

Yatsrib.

Pasal 45

٤٥MثMاMدعاMاراMاMيثغMيصاذMفاM)يثغ(MيصاذMصخMاMدعاMاراM.

رهMفاMMعىاإيMاالMMداسبMفMاذيMعMوMااطMدصرMMجاتMازMلث.

Apabila mereka (pendukung piagam) diajak berdamai dan mereka (pihak lawan)

memenuhi perdamaian serta melaksankan perdamaian itu, maka perdamaian itu harus

dipatuhi. Jika mereka diajak berdamai seperti itu, kaum mukminin wajib memenuhi

ajakan dan melaksanakan perdamaian itu, kecuali terhadap orang yang menyerang

agama. Setiap orang wajib melaksanakan (kewajiban) masing-masing sesuai tugasnya.

Pasal 46

٤٦MاMMاذغMاثشMعMاصذيفحMزMاالMثMعMافغMايMاالطMيدMاM.

MدMاثشMاMاصذيفحMاالث.ز

Kaum Yahudi Al-‘Aws, sekutu dan diri mereka memiliki hak dan kewajiban

seperti kelompok lain pendukung piagam ini, dengan perlakuan yang baik dan penuh dari

semua pendukung piagam ini. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu berbeda dari

kejahatan (pengkhianatan). Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya.

Sesungguhnya Allah paling membenarkan dan memandang baik isi piagam ini.

Page 113: ANALISIS TEKS MAKNA KERUKUNAN ANTARUMAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30742/1/TAUFIK... · LEMBAR PENGESAHAN skripsi yar,g bery'udul "Analisis Teks Makna Kerukunan

Pasal 47

٤٧MزاMيذيMالMاMاتشMاصذيفحMزMفMاصذقMعMهللاMاMفغMاالعMواعةMيىغةMالM.

اMMخشجMآMMلعذMآMتاذيحMاالMMظMاثMاMهللاMجاسMMتشMاذمMMاىرابMدMظاMآث.

ذذMسعيMهللاMصMهللاMعيMع

Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang yang

keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim

dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik dan takwa. Dan Muhammad

Rasulullah SAW

MصMاـثاM Mاجضء MاثيMص.. M)أتMذذMعثذ111MM-111مرطفMMورابMعيشج التMشا

MعحMارفM)412اـهM.ـ

Dikutip dari kitab Siratun-Nabiy saw., juz II, halaman 119-133, karya Ibnu

Hisyam (Abu Muhammad Abdul malik) wafat tahun 214 H.