analisis struktur tari dan musik iringan serta … · struktur tari dibentuk oleh gerak, pola...

314
i ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA FUNGSI TARI ULA-ULA LEMBEN DALAM KEBUDAYAAN ETNIK TAMIANG DI ACEH TESIS Oleh TEGUH PRASETYO WIBOWO NIM 157037003 PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Upload: dangkhue

Post on 23-May-2019

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

i

ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK

IRINGAN SERTA FUNGSI TARI ULA-ULA

LEMBEN DALAM KEBUDAYAAN

ETNIK TAMIANG DI ACEH

TESIS

Oleh

TEGUH PRASETYO WIBOWO NIM 157037003

PROGRAM STUDI

MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

ii

LEMBAR PESETUJUAN Judul Tesis : ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN

SERTA FUNGSI TARI ULA-ULA LEMBEN DALAM KEBUDAYAAN ETNIK TAMIANG DI ACEH

Nama : Teguh Prasetyo Wibowo

Nomor Pokok : 137037002

Program Studi : Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

Ketua, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 196512211991031001

Anggota, Yusnizar Heniwati, SST, M.Hum., Ph.D. NIP 196511161990032001

Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya

Ketua, Dekan, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Dr. Budi Agustono, M.S. NIP 195110131976031001 NIP 196008051987031001

Page 3: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

iii

ABSTRACT

This master thesis is entitled “Analysis of the Structure of Dance and Musik and the Functions of Ula-ula Lemben in the Tamiang Ethnic Culture in Aceh.” The purpose of this research is to study and obtain research results from three aspects of the Ula-Ula Lemben show, througout: (a) dance structure, (b) musikal structure (melody and text), and (c) functions in Tamiang ethnic culture in Aceh. To examine these three aspects the author uses a field research method that acts as a participant observer, by conducting interviews, recording data in audiovisual form, and analyzing data. This study also uses qualitative methods by selecting several key informants. To analyze the structure of dance structure theory is used, for the melodic structure we use the weighted scale theory, for vocal musik (text) semiotic theory, and for the function use the theory of functionalism. The results obtained from this study are as follows. (A) The structure of dance is formed by: the motion of prayer, the movement of swinging hands back and forth, the movement of martial arts, the forward movement with the pattern of circular floors, the movement of judging, pedaling movements, and the motion of the cover. This movement has the meaning of self-power in the face of nature. (B) The structure of vocal musik (text) is composed by ten poetry stanzas, each stanza is four lines, and each line is a phrase sentence. The contents of the text starting with greetings, continued with the proposal, the theme of strength in love, and the final greeting. (C) The musikal melodic structure consists of: (1) C Major scales with fis extra notes, (2) C basic notes, (3) one octave tone area (200 cent), (4) tone usage distribution is dominated by tones c, (5) the most commonly used intervals are pure prime and major majors; (6) melody formulas are composed of four forms; (7) the cadence patterns tend to end in c notes with the duration of a quarter note or more (8) contours tend to be pendoulus. (D) The use of Ula-ula Lemben is: enlivening the event, welcoming guests or invitations, a means of channeling talents, presenting beauty, and means of learning art. On the other hand its functions are: entertainment, survival and continuity of culture, a symbol of community existence, communication, economy, and community unification. Key word: structure, dance, musik, text, function

Page 4: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

iv

ABSTRAK

Tesis ini berjudul “Analisis Struktur Tari dan Musik serta Fungsi Ula-ula

Lemben dalam Kebudayaan Etnik Tamiang di Aceh.” Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mendapatkan hasil penelitian dari tiga aspek dari pertunjukan Ula-ula Lemben, yaitu: (a) struktur tari, (b) struktur musik (melodi dan teks), dan (c) fungsi dalam kebudayaan etnik Tamiang di Aceh. Untuk mengkaji ketiga aspek tersebut penulis menggunakan metode penelitian lapangan yang bertindak sebagai pengamat partisipan, dengan melakukan wawancara, perekaman data dalam bentuk audiovisual, dan analisis data. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan memilih beberapa informan kunci. Untuk menganalisis struktur tari digunakan teori struktur tari, untuk struktur melodi digunakan teori weighted scale, untuk musik vokal (teks) teori semiotika, dan untuk fungsi teori fungsionalisme. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (A) Struktur tari dibentuk oleh: gerak sembah, gerakan mengayunkan tangan ke depan dan belakang, gerakan silat, gerakan maju dengan pola lantai melingkar, gerakan jud kedidi, gerakan mengayuh, dan gerak penutup. Gerakan ini memiliki makna kekuatan diri dalam menghadapi alam. (B) Struktur musik vokal (teks) adalah disusun oleh sepuluh stanza syair, setiap stanza empat baris, dan setiap baris merupakan satu frase kalimat. Isi teks dimulai dari ucapan salam, diteruskan dengan upaya pinangan, tema kekuatan dalam cinta, dan salam akhir. (C) Struktur melodi musiknya, terdiri dari: (1) tangga nada C Mayor dengan nada tambahan fis, (2) nada dasarnya C, (3) wilayah nada satu oktaf (200 sent), (4) distribusi pemakaian nada adalah didominasi nada c, (5) interval yang paling banyak digunakan adalah prima murni dan sekunde mayor; (6) formula melodi disusun oleh empat bentuk; (7) pola-pola kadensanya cenderung berakhir pada nada c dengan durasi not seperempat atau lebih (8) kontur cenderung pendoulus. (D) Guna Ula-ula Lemben adalah: memeriahkan acara, menyambut tamu atau undangan, sarana penyaluran bakat, mempresentasikan keindahan, dan sarana belajar seni. Di sisi lain fungsinya adalah: sebagai hiburan, kebertahanan dan kesinambungan kebudayaan, simbol keberadaan masyarakat, komunikasi, ekonomi, dan penyatuan masyarakat. Kata kunci: struktur, tari, musik, teks, fungsi

Page 5: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan, magister, doktor, dan

lainnya di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar

pustaka. Kutipan pendapat para informan ditulis di catatan kaki dan semua

informan dijelaskan di daftar informan tesis ini.

Medan, 20 April 2019

Teguh Prasetyo wibowo NIM 157037003

Page 6: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

vi

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa

Taala (SWT) atas karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

tesis yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar magister seni pada

Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara di Medan. Salawat dan salam juga penulis hadiahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi dan Rasul Terakhir

(Khataman) yang memberikan ilmu dan menuntun iman dari kegelapan menuju

pencerahan, dan diharapkan syafaatnya di Yaumil akhir kelak, amin.

Adapun judul tesis ini adalah Analisis Struktur Tari dan Musik Iringan

serta Fungsi Tari Ula-ula Lemben dalam Kebudayaan Etnik Tamiang di Aceh..

Tesis ini ditulis menggunakan disiplin ilmu utama etnomusikologi dan

etnokoreologi dalam konteks multidisiplin ilmu, yaitu dengan menggunakan ilmu-

ilmu linguistik, antropologi budaya, dan lainnya. Fokus utama tesis ini mencakup

dua masalah: (a) kajian struktural tari dan musik iringan (mencakup melodi dan

musik vokal atau teks nyanyian) dan (b) fungsi tari tersebut di dalam konteks

kebudayaan suku Melayu Tamiang di Aceh.

Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Penciptaan dan

Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena

belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas dan tidak pernah berakhir, dengan kata

lain belajar sepanjang hayat dikandung badan. Demikianlah arahan yang penulis

peroleh dari para guru dan dosen penulis selama ini.

Page 7: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

vii

Selesainya tesis ini, tentunya tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan

berbagai pihak, dan oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang terkait dengan proses tersebut, yaitu :

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum.

dan segenap jajarannya, sebagai pimpinan tertinggi di universitas ini, yang

telah menerima penulis untuk menjadi mahasiswa dan membantu semua

urusan akademik penulis selama ini.

2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara, dan segenap jajarannya yang juga telah

memfasilitasi segala urusan akademik penulis selama ini.

3. Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. selaku Ketua Program Studi

Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara dan juga sebagai pembimbing I, yang banyak memberikan

bimbingan, bantuan dan gagasan dalam proses penyelesaian tesis ini.

4. Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., selaku sekretaris Prodi Penciptaan

dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu budaya USU yang telah membantu

memberikan ide dan pemikiran serta mengkoreksi tesis ini secara cermat,

sehingga memenuhi standar tulisan ilmiah di bidang seni.

5. Ibu Yusnizar Heniwaty, SST, M.Hum., Ph.D. yang meluangkan waktunya

sebagai dosen pembimbing II yang mengajari, membuka wawasan dan

memberikan bantuan secara maksimal kepada penulis mengenai arah dan isi

dari tesis ini.

6. Bapak dan ibu dosen yang menjadi tenaga pengajar pada Program Studi

Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, yang selama ini telah

Page 8: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

viii

memberikan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki kepada penulis, yaitu Drs.

Kumalo Tarigan, M.A., Ph.D.; Dr. Asmyta Surbakti, M.Si.; Prof. Dr.

Ikhwanuddin Nasution, M.Si.; Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D.; Dr.

Muhizar Muchtar, M.S.; Dr. Ridwan Hanafiah, M.A.; Dr. Nurlela, M.Hum.;

Dr. Dardanila, M.Hum.; Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn.; Dr.

Nurwani, M.Hum.; Dr. Panji Suroso; Dr. Agus Priyatno; Dr. Junita

Batubara, dan lain-lainnya.

7. Bapak Drs. Ponisan selaku pegawai tata usaha di Prodi Magister Penciptaan

dan Pengkajian Seni USU yang selalu membantu saya dalam proses

administrasi untuk penyelesaian tugas akhir ini.

8. Kedua orang tua penulis yang sangat banyak memberikan bantuan kepada

penulis untuk menyelesaikan tesis ini melalui dukungan materi, moral,

spiritual, wawasan, dan motivasi yang luar biasa dari awal sampai saat ini

9. Istri yang sangat penulis cintai, yang telah mendampingi hidup dalam

bahagia dan susah secara bersama, terutama kesabarannya dalam

mendampingi proses penelitian hingga penyelesaian tesis magister ini

10. Seluruh informan pangkal dan kunci penulis yang disebutkan di dalam

daftar informan tesis magister ini, yang telah memberikan ilmu-ilmu dan

pengalamannya dalam rangka melestarikan seni Ula-ula Lemben.

11. Seluruh Angkatan 2015 Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB

USU yang membantu penulis dengan dukungan motivasi sehingga penulis

bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Seluruh mahasiswa Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB

USU, baik yang telah menyelesaikan studi maupuan yang sedang aktif

Page 9: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

ix

kuliah, yang juga telah memberikan bantuan kepada penulis dalam bentuk

motivasi kepada penulis untuk bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Dan terakhir adalah semua pihak yang telah membantu penulis di lapangan

penelitian maupun dan di Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu dalam tesis ini.

Akhir kata, semua penulis kembalikan kepada Allah atas rahmat-Nya

penulis dapat membuat tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan menjadi

suatu karya tulis hasil penelitian lapangan yang memberi dampak positif bagi

masyarakat luas nantinya.

Medan, Mei 2019 Penulis,

Teguh Prasetyo Wibowo NIM 157037003

Page 10: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii ABSTRACT ............................................................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................... iv PERNYATAAN .......................................................................................... v PRAKATA ............................................................................................... vi DAFTAR ISI .............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR BAGAN .................................................................................... xv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... xvi BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 9 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 9 1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 10 1.6 Konsep dan Teori........................................................................ 13

1.6.1 Konsep .............................................................................. 16 1.6.2 Teori .................................................................................. 18

1.6.2.1 Teori struktur tari ................................................... 22 1.6.2.2 Teori weighted scale .............................................. 23 1.6.2.3 Teori semiotika ...................................................... 23 1.6.2.4 Teori fungsionalisme serta penggunaan dan fungsi musik .......................................................... 26

1.7 Metode Penelitian ....................................................................... 27 1.8 Sistematika Penulisan ................................................................. 31

BAB II: TINJAUAN ETNOGRAFIS UMUM MASYARAKAT

TAMIANG ..................................................................................... 35 2.1 Muasal Masyarakat Tamiang ...................................................... 35 2.2 Letak Geografis Kabupaten Aceh Tamiang ................................. 45 2.3 Sistem Kekerabatan .................................................................... 47 2.4 Agama Dan Sistem Kepercayaan ................................................ 48 2.5 Mata Pencaharian ....................................................................... 49 2.6 Bahasa ........................................................................................ 51 2.7 Kesenian ..................................................................................... 52

Page 11: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xi

BAB III: DESKRIPSI PERTUNJUKAN DAN ANALISIS STRUKTUR TARI ULA-ULA LEMBEN ..................................... 53

3.1 Sejarah Munculnya Tari Ula-ula Lemben .................................... 53 3.2 Tari Ula-ula Lemben Sebagai Pertunjukan .................................. 56 3.3 Tempat Pelaksanaan Pertunjukan ................................................ 56 3.4 Waktu Pelaksanaan Pertunjukan ................................................. 57 3.5 Perlengkapan dan Peralatan Tari ................................................. 58 3.6 Alat Musik Yang Digunakan....................................................... 62

3.6.1 Gendang Melayu ............................................................... 62 3.6.2 Biola .................................................................................. 63 3.6.3 Accordion .......................................................................... 65

3.7 Perlengkapan Musik Yang Digunakan ........................................ 67 3.7.1 Microphone ....................................................................... 67 3.7.2 Speaker .............................................................................. 69

3.8 Deskripsi Penyajian Tari Ula-ula Lemben .................................... 70 BAB IV: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA MUSIK VOKAL

(TEKS) LAGU ULA-ULA LEMBEN ............................................ 82 4.1 Studi Teks Nyanyian dalam Etnomusikologi................................ 82 4.2 Teks Nyanyian dalam Pertunjukan Ula-ula Lemben..................... 84 4.3 Struktur Teks ............................................................................... 84 4.4 Arti dan Makna Teks ................................................................... 88

BAB V: ANALISIS STRUKTUR MELODI .............................................. 99

5.1 Proses Transkripsi....................................................................... 99 5.2 Analisis Melodi Lagu.................................................................. 102 5.3 Hasil Analisis Melodi Lagu Ula-ula Lemben .............................. 103

5.3.1 Tangga Nada ................................................................... 103 5.3.2 Nada Dasar ...................................................................... 105 5.3.3 Wilayah Nada .................................................................. 106 5.3.4 Jumlah Pemakaian Nada .................................................. 107 5.3.5 Bentuk ............................................................................. 176 5.3.6 Interval ............................................................................ 191 5.3.7 Kontur ............................................................................. 252 5.3.8 Pola-pola Kadensa ........................................................... 253 5.3.9 Gaya Lagu ....................................................................... 254

5.4 Rentak Yang Digunakan Untuk Mengiringi Tari Dan Lagu ......... 256

Page 12: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xii

BAB VI: ANALISIS PENGGUNAAN DAN FUNGSI SENI ULA-ULA

LEMBEN ..................................................................................... 258 6.1 Penggunaan ................................................................................. 259

6.1.1 Memeriahkan suatu acara atau kegiatan ............................. 259 6.1.2 Menyambut tamu atau undangan ....................................... 259 6.1.3 Sebagai sarana untuk penyaluran bakat .............................. 260 6.1.4 Sebagai sarana untuk mempresentasikan rasa keindahan .... 261 6.1.5 Sebagai sarana untuk belajar seni ....................................... 261

6.2 Fungsi ......................................................................................... 262 6.2.1 Fungsi Hiburan .................................................................. 263 6.2.2 Fungsi memberikan sumbangan untuk kebertahanan dan

kesinambungan kebudayaan............................................... 264 6.2.3 Fungsi Simbol Keberadaan Masyarakat ............................. 265 6.2.4 Fungsi komunikasi ............................................................. 265 6.2.5 Fungsi Ekonomi ................................................................ 266 6.2.6 Fungsi memberikan sumbangan untuk penyatuan

masyarakat ........................................................................ 267

BAB VII: PENUTUP .................................................................................. 269 7.1 Kesimpulan............................................................................ 269 7.2 Saran ..................................................................................... 271

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 273 DAFTAR INFORMAN ............................................................................... 276 LAMPIRAN: NOTASI LAGU ULA-ULA LEMBEN ................................ 278

Page 13: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Contoh pakaian yang digunakan penari ..................................... 59 Gambar 3.2: Kain Songket yang digunakan penari ........................................ 59 Gambar 3.3: Ikat pinggang ............................................................................ 60 Gambar 3.4: Pakaian penari lengkap dengan warna yang berbeda untuk

setiap sub-kelompoknya ............................................................ 60 Gambar 3.5: Contoh Gendang Melayu .......................................................... 61 Gambar 3.6: Cara memainkan Gendang Melayu pada pertunjukan

Ula-ula Lemben ........................................................................ 62 Gambar 3.7: Contoh alat musik Biola............................................................ 63 Gambar 3.8: Cara memainkan alat musik Biola pada pertunjukan

Ula-ula Lemben ........................................................................ 63 Gambar 3.9: Contoh alat musik Accordion .................................................... 65 Gambar 3.10: Cara memainkan alat musik Accordion ................................... 66 Gambar 3.11: Contoh Microphone ................................................................ 67 Gambar 3.12: Penggunaan microphone pada pada pertunjukan

Ula-ula Lemben .................................................................... 67 Gambar 3.13: Contoh Speaker ...................................................................... 68 Gambar 3.14: Contoh gerakan awal tarian dan deskripsinya .......................... 69 Gambar 3.15: Contoh rangkaian gerakan kedua dari tarian dan deskripsinya . 70 Gambar 3.16: Contoh rangkaian gerakan ketiga dari tarian dan deskripsinya . 72 Gambar 3.17: Contoh gerakan penutup dari rangkaian gerakan ketiga

dari tarian dan deskripsinya .................................................... 72 Gambar 3.18: Contoh rangkaian gerakan keempat dari tarian

dan deskripsinya ..................................................................... 73 Gambar 3.19: Pola gerakan tari melingkar..................................................... 73 Gambar 3.20: Contoh rangkaian gerakan jud kedidi dari tarian

dan deskripsinya ..................................................................... 74 Gambar 3.21: Contoh gerakan mengayunkan tangan yang dilakukan

penari dengan formasi melingkar ............................................ 75 Gambar 3.22: Contoh gerakan mengayuh sampan dan formasinya ................ 76 Gambar 3.23: Contoh gerakan tari melewati tangan penari ............................ 77 Gambar 3.24: Contoh gerakan silat yang dilakukan penari dan formasinya ... 78 Gambar 3.25: Contoh gerakan menutup dan membuka tangan dan

ditutup dengan gerakan setengah bersimpuh ........................... 79 Gambar 3.26: Contoh gerakan menyatukan tangan sambil membentuk

Barisan dan berjalan ke luar arena pertunjukan ....................... 80 Gambar 5.1: Ilustrasi pola ritem dasar rentak mak inang ............................... 255 Gambar 5.2: Ilustrasi pola ritem variasi dari rentak mak inang dan

juga menjadi rentak patam-patam .......................................... 256

Page 14: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 6.1: Jumlah pemakaian nada berdasarkan nilai notasinya ..................... 108 Tabel 6.2: Bentuk, variasi bentuk dan letaknya ............................................. 188 Tabel 6.3: Nama interval dan jumlah pemakaiannya ..................................... 250

Page 15: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xv

DAFTAR BAGAN Bagan 1.1: Hubungan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Konsep,

Teori, dan Metode Penelitian Tari Ula-ula Lemben dalam Budaya Tamiang di Aceh .......................................................... 44

Page 16: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Teguh Prasetyo Wibowo NIM : 157037003 Tempat/ Tanggal Lahir : Kisaran/ 21 Desember 1986 Alamat : Kec. Manyak Payed, Aceh Tamiang Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Guru Seni Budaya di SMP Negeri 1 Langsa Pendidikan akademik:

1. SDN 023906 (1993-1999) 2. SMP Negeri 1 Tamiang (1999-2002) 3. SMA Negeri 1 Tamiang (2002-2005) 4. Fakultas Bahasa dan Seni Unimed, Jurusan Sendratasik (2005-2010)

Pengalaman di bidang kesenian:

1. Menjadi pemain biola dan pengisi acara pada pertunjukan musik Melayu di Denmark tahun 2012

2. Menjadi pemain biola pada Parade Tari Nusantara di TMII 2013 3. Menjadi pemain biola pada Sabang Fair 2014 4. Pemain rapa’i pada Cross Culture Surabaya tahun 2014 5. Sebagai pemain biola Tanglong Dance Festival di Banda Aceh

Page 17: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ula-ula Lemben adalah nama satu tarian yang dimiliki oleh masyarakat

Kabupaten Aceh Tamiang. Pertunjukan ini menyajikan gerakan-gerakan tari, yang

diiringi dengan musik dan lagu. Nama tarian ini, disusun dari dua kata yang

berasal dari bahasa Melayu Tamiang, yaitu kata ula-ula, yang artinya adalah ular-

ular atau banyak ular, dan kata lemben, yang merupakan istilah untuk

menyebutkan satu senjata tradisional suku Tamiang yaitu lembing1. Kata ini

merujuk kepada pemahaman binatang ular yang dijadikan sebagai simbol

kekuatan supernatural dalam kebudayaan Melayu, sedangkan lembing adalah

senjata yang juga merupakan simbol kemampuan dalam mempertahankan

eksistensi diri, bahkan kemampuan untuk mencari kebutuhan hidup terutama

makanan yang berasal dari hewan yang diburu melalui alat lembing ini. Dalam

makna lainnya, tarian yang selalu difungsikan dalam upacara adat perkawinan

Melayu di Tamiang ini adalah sebagai simbol dari menyatunya sepasang manusia

menjadi suami-istri yang dibebani tugas dalam melanjutkan keturunannya.

Tari Ula-ula Lemben ini termasuk dalam kategori tari gembira yang

biasanya digunakan dalam acara perkawinan, akan tetapi menurut menurut

pendapat para infroman bukanlah tarian ini bukanlah bagian dari rutinitas ritual

perkawinan pada masyarakat Aceh Tamiang. Tari Ula-ula Lemben ini sendiri juga

1Hasil wawancara dengan informan kunci yaitu Bapak Muntazir 12 November 2018.

Page 18: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

2

memiliki makna di setiap lirik dan pergerakannya, menunjukkan sebagai manusia

harus bekerja keras dan tidak cepat putus asa dalam menjalani hidupnya.

Berdasarkan keterangan para informan, dalam pertunjukannya tari Ula-ula

Lemben ditarikan secara bersama-sama, dengan bentuk pola melingkar, yang

merupakan mimesis (tiruan) dari gerakan-gerakan ular yang lincah dan dinamis.

Tari ini dilakukan oleh minimal 6 orang dan tidak memiliki batas untuk jumlah

maksimalnya, namun harus genap, dengan gerakan berputar-putar mengelilingi

panggung bagaikan ular. Tari Ula-ula Lemben juga harus dilakukan bersama

dengan gerakan yang lincah dan ceria, sebagai ekspresi rasa gembira.

Tari dari budaya Melayu Tamiang atau juga sering disebut Aceh Tamiang

ini, belum terlalu dikenal oleh penduduk Aceh dan di luar Aceh. Menurut

keterangan para informan, kurang terkenalnya tari ini adalah karena faktor

kurangnya pertunjukan ini dilakukan baik di masyarakat Aceh Tamiang sendiri,

ataupun di luar Aceh. Selain itu, walaupun etnik Aceh Tamiang pada dasarnya

adalah suku Melayu, namun kini sesuai dengan perkembangan zaman daerah

Aceh Tamiang ini merupakan daerah multikultural, artinya dihuni oleh berbagai

macam etnik yang hidup bersama dan berdampingan, diantaranya adalah Melayu

Tamiang, Aceh Rayeuk, Jawa, Batak, Gayo, Minangkabau, dan suku-suku lainya.

Hal yang menarik dari tarian ini memiliki struktur tertentu dan dilengkapi

makna-maknya dalam konteks kebudayaan Melayu Tamiang. Struktur tari

merupakan ekspresi dari kebudayaan masyarakatnya. Tarian ini penuh dengan

nilai-nilai kesopanan yang membentuk adat dan budaya suku Melayu Tamiang.

Page 19: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

3

Tampilan busana dan olaahan pola lantai juga menunjukan ciri khas identitas

masyarakatnya.

Selain tari, seni ini juga dilengkapi dengan musik pengiring yang khas,

yang disebut musik Ula-ula Lemben. Musik ini disajikan dalam bentuk ensambel,

yang terdiri dari:

a. Seorang penyanyi, bisa laki-laki atau perempuan;

b. Dua gendang Melayu atau disebut juga rebana, dengan fungsi musikal satu

gendang memainkan rentak induk yakni gendang induk, dan satu gendang

memainkan rentak peningkah yang disebut gendang anak

c. Satu biola, yang membawakan melodi sama dengan vokal.

d. Adakalanya ditambah dengan sebuah gong yang disebut tawak-tawak atau

tetawak, yang memberikan aksentuasi ritmis.

Lagu yang dibawakan oleh penyanyi berbentuk pantun, dengan bentuk

melodi yang sama namun isi pantun yang berubah-ubah. Cara penyajian ini dapat

diokategorikan sebagai satu bentuk pertunjukan musikal yang logogenik, yakni

mengutamakan komunikasi verbal dalam konteks sosial dan budayanya. Tekstur

dari pertunjukan musikalnya bersifat heterofonik.

Mengacu dari Encyclopedia Brittanica (versi daring diunduh 2017), istilah

heterofonis dalam musik adalah tekstur yang dihasilkan dari pertunjukan variasi-

variasi secara simultan dengan nada-nada melodi yang hampir sama. Heterofoni

ini khas ditemukan pada praktik musik Timur Tengah serta berbagai macam

musik rakyat lainnya di dunia. Para penyanyi epik Slavia di Semenanjung Balkan,

misalnya, melakukan sajian secara heterofonik pada gusle (biola). Dalam musik

Page 20: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

4

seni Persia, para pemain instrumental diharapkan membuat melodi variasi

terhadap penyanyi. Heterofoni yang kompleks, dengan berbagai jenis variasi yang

berbeda-beda untuk instrumen yang berbeda, mencirikan musik gamelan (tuned

percussion orchestra) di Indonesia. Lagu monofonik Eropa Abad Pertengahan

(melodi yang tidak harmonis), juga tampaknya menghasilkan heterofoni,2 yang

disajikan pada banyak kesempatan. Heterofoni juga terjadi dalam jazz, terutama

dari aliran Dixieland dan Chicago.

Musik vokal Ula-ula Lemben juga memiliki struktur dan makna yang

sangat khas mencermikan kebudayaan suku Melayu Tamiang. Musik vokal atau

teksnya terdiri dari sepuluh stanza, yang sebagaian bersifat repetitif, dan

sebahagian teks baru. Teks nyanyian ungtuk iringan tarian ini juga memiliki

makna-makna simbolik, ikonik, dan indeksikal. Apalagi teks menggunakan kosa-

kosa kata bahasa Melayu Tamiang, yang sebahagiannya adalah arkaik (kuno) dan

sebagaiannya adalah kosa kata bahasa Melayu kini. Hal ini sangat menarik untuk

dikaji.

Selain dari sajian musikal yang khas dan memberikan identitas kepada

musik iringan tarian ini, juga secara umum tari dan musik Ula-ula Lemben

memiliki guna dan fungsi di dalam konteks masyarakatnya. Penggunaan yang

utama tarian dan musiknya adalah pada upacara pernikahan, yang disajikan

2Yang dimaksud dengan heterofoni dalam tesis ini adalah sajian beberapa alat musik

dan/atau vokal yang menyajikan melodi pokok yang sama, namun diberikan variasi-variasi di sana sini sesuai dengan nilai-nilai estetika yang dimiliki oleh para penyajinya. Dengan demikian melodi yang disajikan ini salaing menguatkan dan memberi kesan keindahan yang terintegrasi. Seringkali heterofoni ini disertai dengan improvisasi seketika atau spontanitas. Dalam hal ini pengelaman dalam memainkan melodi menjadi kunci utama keberhasilan pertunjukan musik yang heterofonis, seperti halnya pertunjukan musik Melayu seacara umum, dalam ensambel ronggeng, pakpung, dondang sayang, joget dangkung, dan lain-lainnya. Demikian pula sajian musik Ula-ula Lemben dalam mengiringi tariannya.

Page 21: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

5

sebagai bahagian dari upacara, walaupun bukan suatu kewajiban. Dengan

demikian tari dan musik ini memiliki guna untuk dipertunjuukkan dalam upacar

pernikahan. Tari dan musik ini juga digunakan pada berbagai kegiatan sosial

budaya lainnya, seperti menyambut tetamu kehormatan, mengiringi acara

khitanan, pertunjukan budaya, untuk kepntingan kepariwisataan, dan lain-lain.

Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, tari dan musik Ula-ula

Lemben ini juga memiliki fungsi. Apabila dilihat berdasarkan teori fungsi yang

dikemukakan Merriam (1964:223), maka fungsi tari dan musik ini adalah untuk

meneruskan generasi manusia, melalui institusi upacara perkawinan. Artinya

tarian ini menjadi penciri utama kegiatan upacara perkawinan, yakni menyatunya

antara sepasang suami-istri, yang kemudian dianugerahi anak dari Tuhan, dan

sekaligus menyumbang kepada keberlanjutan generasi manusia. Selain itu, tari

dan musik ini juga memiliki fungsi-fungsi seperti: pengintegrasian masyarakat,

komunikasi, hiburan, simbolik, dan lain-lain.

Dengan melihat fenomena seperti di atas, maka penulis tertarik untuk

mengkaji seni ini dari titik pandang etnomusikologi. Berdasarkan kutipan dari

situs web etnomusikologi.org, dapat dipahami bahwa etnomusikologi merupakan

studi musik dalam konteks budaya di mana musik itu tumbuh dan berkembang.

Para ahli etnomusikologi yang dalam bahasa Indonesia lazim disebut

etnomusikolog, biasanya melakukan pendekatan musik sebagai proses sosial

untuk memahami tidak hanya apa musik tapi mengapa: apa artinya praktik musik

dan khalayak, dan bagaimana makna yang disampaikan musik tersebut. Secara

keilmuan etnomusikologi sangat interdisipliner. Artinya para ilmuwan yang

Page 22: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

6

bekerja di lapangan etnomusikologi ini mungkin saja berasal dari pelatihan musik,

atau ilmuwan antropologi budaya, cerita rakyat, kajian pertunjukan, tari, studi

budaya, studi gender, stuis ras atau etnik, studi kawasan, atau bidang lainnya di

bidang ilmu-ilmu humaniora dan sosial. Namun semua etnomusikolog berbagi

landasan yang koheren dalam pendekatan dan metodenya, seperti berikut: (1)

Mengambil pendekatan global untuk musik (terlepas dari daerah asal, gaya, atau

genre). (2) Memahami musik sebagai praktik sosial (melihat musik sebagai

aktivitas manusia yang dibentuk oleh konteks budaya). (3) Melakukan penelitian

lapangan etnografi (berpartisipasi aktif dalam mengamati musik yang sedang

dipelajari, mengkaji tradisi musik baik sebagai pemain atau ahli teori sekaligus),

dan penelitian sejarah musik.

Etnomusikolog aktif dalam berbagai bidang. Sebagai peneliti, mereka

belajar musik dari setiap bagian di dunia ini dan menyelidiki koneksi ke semua

elemen kehidupan sosial. Sebagai pendidik, mereka mengajar kursus musik dunia,

musik populer, studi budaya musik, dan berbagai kelas yang lebih khusus

(misalnya, tradisi musik sakral, musik dan politik, mengajarkan pendekatan

disiplin ilmu dan metode). Etnomusikolog juga berperan di dalam budaya

masyarakat. Bekerjasama dengan komunitas musik yang mereka pelajari,

etnomusikolog dapat mempromosikan dan mendokumentasikan musik tradisi atau

berpartisipasi dalam proyek-proyek yang melibatkan kebijakan budaya,

penyelesaian konflik, pengobatan (melalui media musik), pemrograman seni, atau

komunitas musik. Etnomusikolog dapat bekerja pada museum, festival budaya,

rekaman label, dan lembaga lain yang mempromosikan apresiasi musik dunia.

Page 23: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

7

Selain itu digunakan juga disiplin etnokoreologi, terutama untuk mengkaji

Ula-ula Lemben dari sisi tarinya. Apa yang dimaksud dengan etnokoreologi

adalah merujuk tulisan Blacking berikut.

Ethnochoreology (also dance ethnology, dance anthropology) is the study of dance through the application of a number of disciplines such as anthropology, musikology (ethnomusikology), ethnography, etc. The word, itself, is relatively recent and means, literally, “the study of folk dance”, as opposed to, say, the formalized entertainment of classical ballet. Thus, ethnochoreology reflects the relatively recent attempt to apply academic thought to why people dance and what it means. It is not just the study or cataloging of the thousands of external forms of dances—the dance moves, musik, costumes, etc.— in various parts of the world, but the attempt to come to grips with dance as existing within the social events of a given community as well as within the cultural history of a community. Dance is not just a static representation of history, not just a repository of meaning, but a producer of meaning each time it is produced—not just a living mirror of a culture, but a shaping part of culture, a power within the culture. The power of dance rests in acts of performance by dancers and spectators alike, in the process of making sense of dance… and in linking dance experience to other sets of ideas and social experiences. Ethnologic dance is native to a particular ethnic group. They are performed by dancers associated with national and cultural groups. Religious rituals (ethnic dances) are designed as hymns of praise to a god, or to bring in good fortune in peace or war (Blacking, 1984).

Dari kutipan di atas, dapat diartikan bahwa yang dimaksud etnokoreologi

(juga disebut dengan etnologi tari dan antropologi tari) adalah studi tari melalui

penerapan sejumlah disiplin ilmu seperti antropologi, musikologi

(etnomusikologi), etnografi, dan lain-lain. Istilah itu sendiri, adalah relatif baru,

yang secara harfiah berarti studi tentang tarian rakyat (sebagai lawan dari tari

hiburan yang diformalkan dalam bentuk balet klasik). Dengan demikian,

etnokoreologi mencerminkan upaya yang relatif baru dalam dunia akademis

untuk mengkaji mengapa orang menari dan apa artinya. Dalam konteks tersebut

Page 24: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

8

para ilmuwan etnokoreologi tidak hanya belajar ribuan tarian yang mencakup

gerak, musik iringan, kostum, dan hal-hal sejenis, di berbagai belahan dunia ini,

tetapi juga meneliti tarian dalam kegiatan sosial dari suatu masyarakat, serta

sejarah budaya tari dari suatu komunitas. Tari bukan hanya representasi statis

sejarah, bukan hanya repositori makna, namun menghasilkan makna setiap kali

tari itu dihasilkan. Tari bukan hanya cermin hidup suatu budaya, tetapi merupakan

bagian yang membentuk budaya, sebagai kekuatan dalam budaya. Kekuatan tari

terletak pada tindakan penampilan penari dan penonton, dalam proses

pembentukan rasa dalam tari, dan menghubungkan pengalaman gagasan tari dan

wujud sosialnya. Tari juga berkait dengan kelompok etnik tertentu. Tarian ini

dilakukan oleh penari yang berhubungan dengan kelompok bangsa dan

budayanya. Tarian etnik dirancang sebagai himne pujian untuk Tuhan, atau untuk

membawa keberuntungan dalam damai atau perang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tarian dan

musik iringan Ula-ula Lemben, dan menjadikannya sebagai satu kajian ilmiah

dengan judul Analisis Struktur Tari dan Musik Iringan serta Fungsi Tari Ula-ula

Lemben dalam Kebudayaan Etnik Tamiang di Aceh.

1.2 Pokok Permasalahan

Ada tiga pokok permasalahan yang difokuskan dari penelitian ini. Ketiga-

tiganya adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana struktur tari Ula-ula Lemben pada kebudayaan etnik Tamiang

di Aceh?

Page 25: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

9

b. Bagaimana struktur musik iringan (yang mencakup melodi dan musik

vokal) tari Ula-ula Lemben pada kebudayaan etnik Tamiang di Aceh?

c. Bagaimana fungsi tari Ula-ula Lemben pada etnik Tamiang di Aceh?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis bagaimana struktur tari Ula-ula Lemben pada

masyarakat Tamiang di Aceh.

b. Untuk menganalisis bagaimana struktur musik iringan (yang mencakup

melodi dan musik vokal) tari Ula-ula Lemben pada masyarakat Tamiang

di Aceh.

c. Untuk menganalisis bagaimana fungsi tari Ula-ula Lemben pada

masyarakat Tamiang di Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diambil dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Menambah referensi khususnya Ula-ula Lemben bagi lembaga-lembaga

pendidikan (sekolah) sehingga dapat digunakan oleh guru kesenian sebagai

bahan pembelajaran.

b. Menambah pengetahuan bagi penulis dan peneliti-peneliti lain baik

mencakup teori maupun uraian dalam pertunjukan tari Ula-ula Lemben.

c. Sebagai bahan masukan bagi pembaca khususnya mahasiswa seni musik

dan tari supaya mengetahui struktur musik dan fungsi tari ula-ula lemben.

Page 26: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

10

d. Sebagai pengembangan seni-seni tradisional dalam konteks dunia

kepariwisataan diprovinsi Aceh pada khususnya dan Indonesia pada

umumnya.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan yakni mecari

literatur-literatur yang berhubungan dengan objek-objek penelitian yaitu:

a. Skripsi Sarjana yang berjudul Deskripsi Gerak Dan Musik Iringan Tari Ula-

ula Lembing Oleh Sanggar Meuligee Lindung Bulan Di Aceh Tamiang, yang

ditulis oleh Adji Suci pada tahun 2015 di Departemen Etnomusikologi

Universitas Sumatera Utara, menjadi satu tulisan yang penulis gunakan

sebagai acuan untuk tesis ini. Skripsi ini membahas tentang keberadaan satu

sanggar tari di Tamiang yang tetap melestarikan keberadaan tari Ula-ula

Lembing, sebagai satu pertunjukan seni milik masyarakat Tamiang. Skripsi

ini terdiri dari 5 bab, yang mana penjelasan tentang tari Ula-ula Lembing

dimuat di dalam bab III.

b. Hoesin, Muhammad. 1978. Adat Aceh. Banda Aceh: Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Buku ini menguraikan secara

lengkap tentang berbagai adat dalam kebudayaan masyarakat Aceh, terutama

di wilayah budaya Aceh Raya.

c. Koentjaraningrat, 1980. Metode-metode Antropologi dalam Penyelidikan

Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia Press. Buku ini memuat metode yang lazim digunakan di dalam

Page 27: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

11

ilmu antropologi dalam konteks mengkaji keberadaan sosial masyarakat yang

diteliti oleh para antropolog, terutama metode penelitian lapangan.

d. Hasjmy A., 1990. Kebudayaan Aceh Dalam Sejarah. Jakarta: Penerbit Benua

Aceh Dalam Angka. Buku ini berisikan materi deskripsi tentang kebudayaan

masyarakat Aceh yang sangat beragam dan dijiwai oleh semangat dalam

kebersamaan yakni agama Islam. Buku ini menjadi acuan penulis dalam

melihat kebudayaan suku Tamiang dalam konteks Aceh yang lebih luas.

e. Hartoko, Dick. 1983. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius. Buku ini

bersisikan uraian seputar manusia dan hubungannya sebagai unsur pencipta

seni. Di dalam buku ini diurai bahwa manusia mengekspresikan akan dan

budinya memalui seni. Buku ini menjadi salah satu landasan penulis dalam

melihat masyarakat Tamiang dan seni Ula-ula Lemben.

f. Sebuah tesis pada Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, oleh

Maghfirah Murni Bintang P. yang berjudul Analisis Struktur Tari Guel pada

Masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Menurutnya, tari Guel

merupakan tarian yang mencerminkan hidup masyarakat Gayo, berasal dari

kisah kakak beradik paa masa kerajaan Linge. Kajian ini memfokuskan pada

kajian struktur tari Guel dalam kaitannya dengan pemahaman sosial

masyarakat pendukungnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis

struktur tari Guel pada masyarakat Gayo di Aceh Tengah dan

mendeskripsikan serta ungkapan-ungkapan konsep estetik melalui struktur

teknik artistik Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena

mementingkan makna dan konteks, dengan pengumpulan dan analisis data

Page 28: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

12

berlangsung secara simultan. Penelitian berlokasi di Kotacane Kab. Aceh

Tengah. Subyek penelitian, adalah para pemangku adat yang memiliki

kredibilitas di dalam tari Guel. Dalam menganalisis data digunakan

pendekatan strukturalisme dengan memfokuskan pada konsep struktur tari

Guel, dengan menitik beratkan teori struktur gerak tari dari Kaepler. Temuan

penelitian ini menunjukkan bahwa tari Guel adalah tari yang awalnya

diciptakan untuk kebutuhan upacara adat, kemudian berkembang menjadi tari

hiburandilaksanakan dalam berbagai kegiatan. Struktur Tari Guel terdiri dari

struktur bentuk/luar dan struktur isi/dalam. Struktur bentuk memiliki

hubungan erat dengan struktur pertunjukan berkaitan dengan elemen dalam

pendukung tari yang terdiri dari struktur koreografi, struktur gerak, struktur

musik, dan sturuktur bentuk. Struktur koreografi terdiri dari unsur gerak,

unsur penokohan/karakter, unsur norma/adat, unsur komunikasi, unsur tata

rias dan busana, unsur musik pengiring dan unsur tempat pertunjukan.

Struktur isi/dalam berkaitan dengan ungkapan konsep estetik yang merupakan

simbol dari keluhuran nilai-nilai moral, adat dan agama suku Gayo dan

menjadi simbol masyarakatnya. Kesemua simbol ini tampak jelas dalam

pertunjukan tari Guel yang dilakonkan dalam empat babak (babak munatap,

babak redep dep, babak ketibung, babak cincang nangka), masing-masing

memiliki alur cerita, dituangkan dalam ragam-ragam gerak yang memiliki

makna dari kehidupan suku Gayo. Simbol tersebut berfungsi ganda, yaitu;

sebagai petanda peristiwa/kejadian dari peristiwa pencarian seorang adik

kepada abangnya yang mencerminkan kesetiaan, tanggungjawab,

Page 29: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

13

persaudaraan, kepahlawanan, dan kewaspadaan, yang memberikan pesan

kepada masyarakat, bahwa dalam melakukan sesuatu haruslah

mempersiapkan diri baik lahir maupun batin. Sedangkan sebagai penanda

peristiwa, memiliki makna dari simbol visual yang sekaligus berfungsi

sebagai penuntun bagi pengamatnya. Tesis ini menjadi salah satu bahan

keilmuan bagi penulis untuk mengkaji tari Ula-ula Lemben di dalam budaya

masyarakat Tamiang di Aceh.

g. Sebuah tesis, yang temanya dekat dengan yang penulis teliti adalah tulisan

Rima Kartina, dari Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni

FIB USU, yang berjudul Pertunjukan Tari Persembahan dalam Kebudayaan

Masyarakat Aceh Tamiang: Analisis Struktur Tari, Musik, dan Teks. Di

dalam tesis ini Rima Kartina mengkaji tiga aspek dari Tari Makan Sirih,

yakni struktur tari, struktur musik, dan struktur teks. Dengan menggunakan

teori struktur tari, struktur musik weighted scale, dan semiotika, ditemukan

berbagai ciri-ciri khas dari pertunjukan tari dan musik Persembahan dalam

kebudayaan Tamiang ini.

1.6 Konsep dan Teori

1.6.1 Konsep

Untuk memperjelas arah penelitian terhadap eksistensi Tari Ula-ula

Lemben ini, maka perlu dijelaskan konsep-konsep yang terkait dengan topik

penelitian. Di antara konsep-konsep itu adalah: (1) analisis, (2) struktur, (3) tari

Ula-ula Lemben, (4) struktur tari, (5) struktur musik, (6) teks, dan (7) fungsi.

Page 30: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

14

(1) Kata analisis dalam tesis ini merujuk kepada istilah yang diserap dari

bahasa Inggris, analysis. Pada laman (https://en.wikipedia.org/wiki/Analysis)

dijelaskan mengenai analisis sebagai berikut.

The word comes from the Ancient Greek ἀνάλυσις (análusis, "a breaking up", from ana- "up, throughout" and lusis "a loosening"). As a formal concept, the method has variously been ascribed to Alhazen, René Descartes (Discourse on the Method), and Galileo Galilei. It has also been ascribed to Isaac Newton, in the form of a practical method of physical discovery (which he did not name).

Analisis adalah proses memecah topik atau substansi yang kompleks

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang

lebih baik darinya. Teknik ini telah diterapkan dalam studi matematika dan logika

sejak sebelum Aristoteles (384-322 SM ), meskipun analisis sebagai konsep

formal adalah perkembangan yang relatif baru. Kata ini berasal dari bahasa

Yunani Kuno ἀνάλυσις (análusis , "putus", dari ana- "naik, sepanjang" dan lusis

"melonggarkan"). Sebagai konsep formal, metode ini telah banyak dikaitkan

dengan Alhazen, René Descartes (Wacana tentang Metode), dan Galileo Galilei.

Itu juga dianggap berasal dari Isaac Newton, dalam bentuk metode praktis

penemuan fisik (yang tidak disebut namanya).

Dalam tesis ini kata analisis ditujukan untuk kerja ilmiah memecah

substansi kompleks tari dan musik iringan pada seni Ula-ula Lemben yang

tumbuh dan berkembang dalam budaya masayarakat Tamiang di Aceh. Sebagai

sebuah seni fungsional dalam masyarakat, maka seni ini memiliki struktur yang

sedemikian rupa yang perlu untuk dipecahkan.

Page 31: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

15

(2) Kata struktur juga merupakan serapan dari bahasa Inggris structure.

Dalam (https://en.wikipedia.org/wiki/Structureai) kata ini diuraikan sebagai

berikut.

Structure is an arrangement and organization of interrelated elements in a material object or system, or the object or system so organized.3 Material structures include man-made objects such as buildings and machines and natural objects such as biological organisms, minerals and chemicals. Abstract structures include data structures in computer science and musical form. Types of structure include a hierarchy (a cascade of one-to-many relationships), a network featuring many-to-many links, or a lattice featuring connections between components that are neighbors in space.

Artinya struktur adalah susunan dan organisasi dari unsur-unsur yang saling

terkait dalam suatu objek material atau sistem, juga objek atau sistem yang

sedemikian terorganisir. Struktur material meliputi benda buatan manusia seperti

bangunan dan mesin dan benda alam seperti organisme biologis, mineral, dan

bahan kimia. Struktur abstrak mencakup struktur data dalam ilmu komputer dan

bentuk musik. Jenis struktur termasuk hierarki (rangkai hubungan satu dengan

yang lain-lainnya), jaringan yang menampilkan berbagai tautan, atau kisi yang

menampilkan koneksi antara komponen yang bertetangga di ruang angkasa.

Dalam tesis ini, kata struktur digunakan merujuk kepada struktur tari dan musik

iringan. Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan

sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh melodi dan ritme—melodi

terdiri dari tangga nada, wilayah nada, nada dasar, formula, kadens, kontur, dan

lain-lain, ritem disusun oleh meter, densitas, aksentuasi, dan sejenisnya.

3Tim wikipedia Inggris ini mengutip tulisan Saleh, Mahmoud; Esa, Yusef; Mohamed, Ahmed (2018-05-29). "Applications of Complex Network Analysis in Electric Power Systems". Energies. 11 (6): 1381. doi:10.3390/en11061381.

Page 32: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

16

(3) Yang dimaksud dengan tari Ula-ula Lemben adalah salah satu tari

yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang. Makna etimologis dari tarian ini,

disusun oleh dua kata dalam bahasa Melayu Tamiang di Aceh Timur, yakni yang

pertama adalah ula-ula, yang apadanannya dalam bahasa Indonesia adalah ular-

ular atau banyak ular. Yang kedua adalah kata lemben, yang artinya adalah senjata

tradisional Tamiang yakni lembing.

Seterusnya makna secara kultural, tarian Ula-ula Lemben ini adalah

merujuk kepada ular sebagai simbol kekuatan supernatural dalam kebudayaan

Melayu. Lembing adalah senjata yang juga sebagai simbol kemampuan dalam

mempertahankan keberadaan diri, bahkan kemampuan untuk mencari kebutuhan

hidup terutama makanan yang berasal dari hewan yang diburu melalui alat

lembing ini. Dalam makna lainnya, tarian yang selalu difungsikan dalam upacara

adat perkawinan Melayu di Tamiang ini adalah sebagai simbol dari menyatunya

sepasang suami-istri yang dibebani tugas dalam melanjutkan keturunannya.

(4) Struktur tari, yang dimaksud dengan struktur tari tidak akan lepas dari

tatahubungan yang terdapat dalam tarian itu sendiri, secara teks dan konteks.

Struktur dapat dipahami sebagai sebuah bangunan yang terdiri dari unsur-unsur

yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Adapun menurut

Sumaryono, yang dimaksud struktur tari itu adalah sebagai berikut.

Kata “struktur” secara mudah dimengerti sebagai susunan, kerangka, atau bangunan. Pengertian “susunan” juga bias sifatnya karena bisa saja merujuk urutan secara alfabetis dari “A” sampai dengan Z, atau dari angka 1 sampai dengan 15 misalnya, yang lebih tepat disebut sebagai “urutan.” Susunan bersifat vertikal dan urutan bersifat horizontal. Susunan juga bisa berarti lapisan-lapisan secara gradual. Sedangkan “kerangka” adalah semacam frame, bingkai, atau penyangga suatu bidang atau bangunan. Sementara “bangunan”

Page 33: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

17

adalah suatu kata susun yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan antar elemen-elemen di dalamnya (Sumaryono, 2011:39-40).

(5) Struktur musik dalam tesis ini adalah mencakup bidang-bidang: ensambel

atau instrumentasi, baik itu organologi, akustik, jalinan dalam ensambel, fungsi dan

peran alat-alat musik (pembawa ritme, siklus, fungtuasi, melodi, peran heterofonis, dan

hal-hal sejenis). Selain itu juga struktur musik ini mencakup dimensi ruang, yang

mencakup: tangga nada, wilayah nada, nada dasar, formula melodi, distribusi nada,

interval, kontur, dan hal-hal sejenis.

Struktur musik dalam konteks kajian ini juga mencakup teks atau lirik yang

disajikan dalam musik. Seperti diketahui bahwa musik Melayu yang bersifat verbal

selalu menggunakan aspek-aspek puisi seperti pantun, gurindam, seloka, nazam, syair,

dan lainnya. Teks lagu Ula-ula Lemben ini terdiri dari unsur pantun (sampiran dan isi).

Untuk menganalisis makna teks lagu (musik) maka aspek yang akan dikaji meliputi

diksi, gaya bahasa, rima (persajakan), jumlah baris, bait, kata-kata seru, struktur baris,

makna konotatif, makna denotatif, nilai-nilai budaya, dan hal-hal sejenis.

(6) Teks yang dimaksud di dalam tesis ini adalah mengacu kepada lirik

nyanyian yang digunakan oleh penyanyi dalam mengiringi pertunjukan tari Ula-ula

Lemben. Teks ini terdiri dari huruf vokal, konsonan, kemudian membentuk kata,

seterusnya beberapa kata membentuk baris, dan baris membentuk bait. Keseluruhan

lagu ini terdiri dari 10 bait teks. Teks ini berkaitan dengan perilaku verbal dan lingistik,

dibandingkan ekspresi prilaku musikal.

(7) Yang dikonsepkan dengan fungsi dalan tesis ini, merujuk kepada pendapat

Bronislaw Malinowski, yang dimaksud fungsi itu intinya adalah bahwa segala

Page 34: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

18

aktivitas kebudayaan itu sebenarnya bermaksud memuaskan suatu rangkaian dari

sejumlah keinginan naluri makhluk manusia yang berhubungan dengan seluruh

kehidupannya. Kesenian sebagai contoh daripada salah satu unsur kebudayaan,

terjadi karena mula-mula manusia ingin memuaskan keinginan nalurinya terhadap

keindahan. Ilmu pengetahuan juga timbul karena keinginan naluri manusia untuk

tahu. Namun banyak pula aktivitas kebudayaan yang terjadi karena kombinasi

dari beberapa macam human need itu. Dengan pemahaman ini seorang peneliti

bisa menganalisis dan menerangkan banyak masalah dalam kehidupan masyarakat

dan kebudayaan manusia.4

1.6.2 Teori

Berikut adalah teori-teori yang akan penulis gunakan sebagai landasan

penelitian ini. (a) Yang pertama, untuk menganalisis struktur tari Ula-ula Lemben

digunakan teori strutur tari; (b) yang kedua, untuk menganalisis struktur musik,

digunakan teori weighted scale; (c) yang ketiga untuk menganalisis struktur dan makna

musik vokal (teks) digunakan teori semiotik; (d) untuk menganalisis fungsi tari dan

musik Ula-ula Lemben dalam kebudayaan masyarakat Tamiang di Aceh digunakan

teori penggunaan dan fungsi musik yang ditawarkan Merriam.

4Lihat Koentjaraningrat (penye.) Sejarah Teori Antropologi I (1987:171). Abstraksi

tentang fungssi yang ditawarkan oleh Malinowski berkaitan erat dengan usaha kajian etnografi dalam antropologi. Pemikiran Malinowski mengenai syarat-syarat metode etnografi berintegrasi secara fungsional yang dikembangkan dalam kuliah-kuliahnya tentang metode-metode penyelidikan lapangan dalam masa penulisan buku etnografi mengenai kebudayaan masyarakat Trobiands, selanjutnya menyebabkan bahwa konsepnya mengenai fungsi sosial dari adat, tingkah laku manusia, dan institusi-institusi sosial menjadi mantap (Koentjaraningrat, 1987:67).

Page 35: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

19

1.6.2.1 Teori struktur tari

Para sarjana tari telah melakukan penganalisaan tari melalui pendekatan

sruktural, yaitu pendekatan yang berkembang pertamanya sebagai bidang studi bahasa.

Pendekatan itu dalam bidang studi bahasa disebut dengan istilah linguistik atau ilmu

tata bahasa. Radclife Brown menjelaskan pengertian srtuktur dengan analogi organik.

Brown menyatakan bahwa organ seekor binatang terdiri dari sebuah cahaya sel dan

celah zat cair yang saling berhubungan, sehingga keduanya tidak semata-mata

dipandang sebagai sebuah kumpulan saja, melainkan sebuah satu sistem integrasi

molekul yang rumit atau kompleks. Sistem tatahubungan di mana unit-unit

dihubungkan adalah merupakan struktur organik. Istilah organik yang dimaksud di sini

adalah kumpulan unit-unit yang ditata dalam sebuah struktur, yaitu dalam seperangkat

tatahubungan, orginisme mempunyai struktur. Menurut Radcliffe Brown srtuktur

sebagai seperangkat tatahubungan di dalam kesatuan keseluruhan (Royce, 1980,

dikutip Ben Suharto, 1987:1).

Penelitian tari yang menggunakan padanan bahasa sebagai pendekatan dapat

dirangkum dalam dua metodologi , yaitu: (1) terminologi universal elemen dasar gerak

tari, dan (2) aturan gramatikal universal gerak tari. Kedua metodologi ini dianggap

dapat diterapkan sebagai pendekatan untuk segala bentuk tari dari berbagai lingkup

budaya (Ben Suharto, 1987:1).

Contoh penerapan metodologi yang pertama yaitu tulisan Kaeppler dalam

menganalisa tari Tongan. Analisisnya menitikberatkan pada dua tataran atau unit dasar

yaitu dalam kategori linguistik yang menggunakan padanan fonem dan morfem dengan

mengetengahkan istilah kinem dan morfokin (Kaeppler 1972, dikutip Ben Suharto,

Page 36: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

20

1987:2). Padanan linguistik digunakan untuk menguraikan bahasa dengan pertama-

tama memecah notasi fonetik semua suara yang didengar, dan hal ini dapat pula

dilakukan oleh seorang penari yang memecah dalam notasi kinetik (seperti notasi

Laban) semua gerak tari yang dilihat. Sistem penganalisaan itu disebut dengan analisa

etik yang membedakan gerak satu dengan yang lainnya dalam satu sistem yang bebas

dan mengacu pada perbedaan gerak seperti apa adanya sesuai dengan perbedaan

sesungguhnya. Di dalam analisa etik, pola-pola gerak secara fisik dijelaskan tanpa

mengkaitkan dengan fungsi gerak itu dalam sistem. Sedangkan analisa dengan

pendekatan emik memperhatikan hubungan fungsional secarapenuh dengan

menentukan satuan-satuan kontrastif minimal sebagai dasar deskripsi (Kridaleksana

1982: 41). Kaeppler tidak menggunakan analisis dengan sistem etik, tetapi ia

memperlakukan kinem yang menjadi padanan fonem sebagai sasaran untuk analisa

dengan pendekatan emik.

Dengan analisis emik akan dapat disusun inventarisasi gerak bermakna yang

disebut kinem, yaitu unit yang sepadan dengan fonem berupa unsure yang dipilih dari

semua kemungkinan gerak dan sikap yang dikenal memiliki makna bagi orang dari

kalangan tradisi di mana tari itu hidup dan berkembang.

Selanjutnya Kaeppler menjelaskan bahwa kinem merupakan gerak dan sikap

yang meskipun tidak mempunyai maknanya sendiri, tetap saja merupakan unit dasar

tari di kalangan tradisi tertentu disusun. Tugas pertama analisis struktur adalah

melokalisasikan unit dasar gerak tari tradisi tertentu dan mendefinisikan teba

kemungkinan variasi diantara unit-unit tersebut (Kaeppler, 1972).

Page 37: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

21

Analisis etik digunakan untuk eksperimentasi dalam usaha mendapatkan

penetapan perbedaan gerak secara lebih akurat dalam rangka mendapatkan perbedaan

gerak pada gilirannya sewaktu menganalisa dengan menggunakan pendekatan emik.

Bila pada waktu pengujian untuk memperoleh kejelasan adanya perbedaan gerak

tataran kinem ternyata terdapat perbedaan yang tidak menjadikan masalah bagi para

ahli di kalangan tradisi di mana tari itu diselidiki, maka gerak itu merupakan allokine

dari sebuah kinem. Dengan kata lain ternyata antar pribadi mempunyai variasi dalam

melakukan sesuatu gerak yang pada dasarnya mempunyai bentuk yang sama. Dalam

menganalisa tari Tongan, Kaeppler menyatakan bahwa pada tingkat kinem ia hanya

melihat pada kontur gerak saja, sehingga ia tidak melibatkan pertimbangan aspek

waktu masih tidak dipandang sebagai sesuatu yang berbeda.

Untuk menetapkan pola gerak dan sikap pada tingkat kinem, ia menggunakan

analisa kontrastif yang mirip dengan proses dalam bahasa untuk mendapatkan fonem.

Pola gerak dan sikap yang tidak berbeda secara kontras sehingga dapat dilihat sebagai

variasi dikelompokkan sebagai allokine, sehingga dengan demikian dimungkinkan

untuk mendefinisikan batas kinem berikut variasinya. Sedangkan pola gerak dan sikap

ini memiliki perbedaan secara kontras dapat dipandang sebagai kinem yang lain

berikutnya.

Pada tingkat kinem ia menggunakan suatu konstelasi yang dihasilkan melalui

tiga bagian tubuh yaitu kaki, tangan dan kepala sehingga sistem gerak bermakna.

Sedangkan torso dan pinggul meskipun bergerak juga tetap tidak bermakna oleh karena

tidak dianggap berbeda oleh masyarakat pendukungnya. Setelah inventarisasi seluruh

kinem sebagai tingkat pertama analisa struktural ini, maka barulah dilanjutkan dengan

Page 38: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

22

pengelompokan untuk mendapatkan tingkat yang kedua, yang ia sebut dengan tingkat

morfokin (morfokinemik), sebagai satuan atau unit yang lebih besar.

Tingkat kedua organisasi struktural gerak tari, ia sebut dengan istilah tingkat

morfokinemik dan merupakan padanan dengan tingkat morfem pada struktur bahasa. Ia

mendefinisikan morfokin sebagai unit terkecil yang memiliki makna dalam struktur

pada sistem gerak. Tetapi ia mengingatkan bahwa penjelasan tentang makna tidak

harus dalam makna naratif atau penggambaran hal tertentu, meskipun beberapa

diantaranya memang begitu. Makna ia maksudkan bahwa sesuatu wujud dapat dikenal

sebagai gerak tari. Sebagaimana diketahui bahwa pada tingkat kinem sebagaimana

pada tingkat fonem dalam bahasa, dikalangan luas secara tidak disadari menjadi

kesatuan yang terpisah bagi mereka yang biasa menyajikannya. Morfokin merupakan

kombinasi kinem baik gerak dan sikap kedalam alunan gerak dengan awal dan akhir

yang jelas. Dan hanya beberapa macam kombinasi saja yang dipandang mempunyai

makna. Penggabungan itu tidaklah dengan urutan yang linier seperti pada bahasa.

Dapat pula sebuah morfokin terdiri dari segelintir kinem yang jelas satuan-satuan

tersebut tidak dapat dibagi atau diperinci tanpa merubah atau merusak maknanya.

Kombinasi ini dikenal sebagai gerak oleh para pelaku tari tradisi tertentu dan biasanya

mempunyai nama.

1.6.2.2 Teori Weighted Scale

Yang pertama untuk mengkaji struktur musik digunakan teori weighted scale

oleh Malm (1977). Pada prinsipnya teori weighted scale adalah teori yang lazim

dipergunakan di dalam disiplin etnomusikologi untuk menganalisisi melodi baik

Page 39: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

23

itu berupa musik vokal atau instrumental. Ada delapan parameter atau kriteria

yang perlu diperhatikan dalam menganalisis melodi, yaitu: (1) tangga nada

(scale), (2) nada dasar (pitch center), (3) wilayah nada (range), (4) jumlah nada

(frequency of note), (5) jumlah interval, (6) pola-pola kadensa (cadence

patterns), (7) formula melodi (melody formula), dan (8) kontur (contour) (Malm

terjemahan Takari, 1993:13).

Dalam rangka penelitian ini, sebelum menganalisis melodi lagu Ula-ula

Lemben yang disajikan oleh penyanyi dalam konteks situasi, maka terlebih dahulu

data audio ditranskripsi ke dalam notasi balok dengan pendekatan

etnomusikologis. Setelah dapat ditransmisikan ke dalam bentuk notasi yang

bentuknya visual, barulah notasi tersebut dianalisis. Dalam kerja ini penulis juga

melakukan penafsiran-penafsiran.

6.1.2.3 Teori semiotika

Untuk menjelaskan struktur dan makna teks dari syair lagu Ula-ula

Lemben ini, maka penulis menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh

Roland Barthes ((1915-1980). Konsep pemikiran Barthes yang operasional ini

dikenal dengan Tatanan Pertandaan (Order of Signification). Dalam teorinya

tersebut Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu

tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang

menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna

eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang

Page 40: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

24

menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna

yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.

Sehubungan dengan aktivitas gerak tari, maka penulis menggunakan teori

yang dikemukakan oleh Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul The

Function of Dance in Human Society, membagi tari dalam 6 (enam) fungsi, yaitu

(1) sebagai refleksi dari organisasi sosial, (2) sebagai sarana ekspresi sekuler serta

ritual keagamaan, (3) sebagai aktivitas rekreasi atau hiburan, 4 sebagai ungkapan

serta pembebasan psikologis, (5) sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni

sebagai aktivitas estetis, dan (6) sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Selain itu

untuk memperjelas pembahasan tentang fungsi tari ini, penulis juga menggunakan

terori yang dikemukakan oleh Soedarsono (2002) membagi fungsi seni

pertunjukan ke dalam dua kelompok utama, yaitu fungsi primer dan sekunder.

Fungsi primer dari pertunjukan ada 3 (tiga), yaitu : (1) sebagai sarana ritual, yang

mana penikmatnya adalah kekuatan-kekuatan yang tak kasat mata, (2) sebagai

sarana hiburan, yang penikmatnya adalah orang-orang yang menggemari musik

yang dimaksud, dan (3) adalah sebagai presentasi estetis yang pertunjukannya

harus dipresentasikan atau disajikan kepada penonton. Sedangkan fungsi

sekundernya adalah fungsi-fungsi elain ketiga fungsi tersebut di atas. Selain itu,

untuk untuk memperjelas pembahasan fungsi lain dari tari ini, maka teori tersebut

di atas akan dikombinasikan dengan teori uses and function yang dikemukakan

oleh Merriam (1964:223).

Page 41: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

25

1.6.2.4 Teori fungsionalisme serta penggunaan dan fungsi musik

Kemudian untuk mengkaji fungsi tari dan musik Ula-ula Lemben dalam

kebudayaan masyarakat Tamiang di Aceh digunakan teori fungsionalisme. Teori

fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan pada ilmu sosisl yang

menekankan pada saling kebergantungan antara institusi-institusi (pranata-pranata) dan

kebiasaan-kebiasaan pada masyarakat tertentu. Lahirnya Fungsionalisme adalah

karena masih didapatkannya kelemahan-kelemahan-kelemahan pada paradigma-

paradigma sebelunnya, (evilusi, difusi, dan sejarah kebudayaan) meskipun mereka

selalu memperbaiki metode analisis dalam penelitiannya dengan baik namun kesan

yang muncul dari hipotesis dari penelitan mereka seakan spekulatif.

Meskipun ada beberapa ilmuan yang telah melakukan penelitian lapangan

seperti yang dilakukan Boas dan dikembangkan murid-muridnya hingga abad 20,

masih juga terdapat kelemahan-kelemahan di dalamnya. Berbagai kritik yang

dilontarkan pada teori tersebut karena dalam penelitian yang mereka lakukan tidak

membandingkan dengan kebudayaan yang lain yang memiliki keterkaitan tetapi lebih

kepada data yang telah tersedia dalam budaya itu sendiri.

Teori Fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan pada ilmu

sosial,yang menekankan pada saling ketergantungan antara institusi-institusi dan

kebiasaan-kebiasaan pada masyarakat tertentu. Analisis fungsi menjelaskan bagaimana

susunan sosial didukung oleh fungsi institusi-institusi seperti: negara, agama, keluarga,

aliran dan pasar terwujud. Sebagai contoh, pada masyarakat yang kompleks seperti

Amerika Serikat, agama dan keluarga mendukung nilai-nilai yang difungsikan untuk

mendukung kegiatan politik demokrasi dan ekonomi pasar. Dalam masyarakat yang

Page 42: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

26

lebih sederhana, masyarakat tribal, partisipasi dalam upacara keagamaan berfungsi

untuk mendukung solidaritas sosial di antara kelompok-kelompok manusia yang

berhubungan kekerabatannya.

Meskipun teori ini menjadi dasar bagi para penulis Eropa abad ke-19,

khususnya Emile Durkheim, fungsionalisme secara nyata berkembang sebagai sebuah

teori yang mengagumkan sejak dipergunakan oleh Talcott Parsons dan Robert Merton

tahun 1950-an. Teori ini sangat berpengaruh kepada para pakar sosiologi Anglo-

Amerika dalam dekade 1970-an. Bronislaw Malinowski dan A.R. Radcliffe-Brown.

Mengembangkan teori ini di bidang antropologi, dengan memusatkan perhatian pada

masyarakat bukan Barat. Sejak dekade. 1970-an, teori fungionalisme dipergunakan

pula untuk mengkaji dinamika konflik sosial (Lorimer, 1991:112-113).

Selain itu, digunakan pula teori penggunaan dan fungsi musik (uses and

functions) oleh Merriam, dengan uraian sebagai berikut.

Music is used in certain situations and becomes a part of them, but it may or may not also have a deeper function. If the lover uses song to w[h]o his love, the function of such music may be analyzed as the continuity and perpetuation of the biological group. When the supplicant uses music to the approach his god, he is employing a particular mechanism in conjunction with other mechanism as such as dance, prayer, organized ritual, and ceremonial acts. The function of music, on the other hand, is enseparable here from the function of religion which may perhaps be interpreted as the establishment of a sense of security vis-á-vis the universe. “Use” them, refers to the situation in which music is employed in human action; “function” concerns the reason for its employment and particularly the broader purpose which it serves (1964:210).

Dari kutipan paragraph di atas terlihat bahwa Merriam membedakan

pengertian penggunaan dan fungsi musik berdasarkan kepada tahap dan

pengaruhnya dalam sebuah masyarakat. Musik dipergunakan dalam situasi

Page 43: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

27

tertentu dan menjadi bahagian situasi itu. Penggunaan bisa atau tidak bisa menjadi

fungsi yang lebih dalam. Merriam memberikan contoh, jika seeorang

menggunakan nyanyian yang ditujukan untuk kekasihnya, maka fungsi musik

seperti itu bisa dianalisis sebagai perwujudan dari kontinuitas dan kesinambungan

keturunan manusia—[yaitu untuk memenuhi kehendak biologis bercinta, kawin

dan berumah tangga dan pada akhirnya menjaga kesinambungan keturunan

manusia]. Jika seseorang menggunakan musik untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan, maka mekanisme tersebut behubungan dengan mekanisme lain, seperti

menari, berdoa, mengorganisasikan ritual, dan kegiatan-kegiatan upacara.

“Penggunaan” menunjukkan situasi musik yang dipakai dalam kegiatan manusia;

sedangkan “fungsi” berkaitan dengan alasan mengapa si pemakai melakukan, dan

terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh dari sekedar apa yang dapat dilayani oleh

peristiwa muskal tersebut. Dengan demikian, selaras dengan pendapat Merriam,

menurut penulis penggunaan lebih berkaitan dengan sisi praktis, sedangkan fungsi

lebih berkaitan dengan sisi integrasi dan konsistensi internal budaya, dan lebih

bersifat konseptual dan abstrak.

1.7 Metode Penelitian

Pada umumnya penelitian seni menggunakan beberapa langkah dalam

penerapannya, yakni (1) pemahaman tentang wacana mengenai kebudayaan (seni) itu

sendiri dan masyarakatnya; (2) penggunaan pendekatan emik-etik dalam studi

kesenian; (3) metode penelitian lapangan (observasi); (4) Proyeksi laporan akhir dalam

hal ini adalah tesis; (5) Pendekatan metodologi etnografi tulis (written ethnography)

Page 44: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

28

dan etnografi visual (visual ethnography). Metode penelitian lapangan merupakan

sebuah penelitian dimana penulis melakukan pengamatan langsung dilapangan saat

upacara perkawinan, khitanan, menyambut tetamu, atau acara akan dimulai di sebuah

pesta di Aceh Tamiang dan pada saat para penari melakukan tari Ula-ula Lemben

dengan memposisikan diri sebagai insider/outsider dalam subjek penelitian.

Selain metode penelitian observasi, penulis juga menggunakan metode

penelitian etnografi, Karakteristik dari metode etnografi adalah sebagai berikut: (1)

observasi langsung; (2) percakapan untuk mendapatkan informasi yang dapat

distrukturisasi maupun yang tidak dapat distrukturisasi; (3) membuat jadwal

wawancara; (4) mengaitkan informasi satu dan lainnya; (5) memilih informan yang

tepat dan dinilai cakap dalam bidangnya; dan (6) wawancara mendalam apabila

diperlukan untuk mendapatkan kesejahteraan hidup seseorang.

Penelitian ini merupakan studi tentang kebudayaan yang kualitatif dan karena

merupakan studi tentang kebudayaan maka digunakan pendekatan yang

mengkombinasikan tehnik-tehnik etnografi maka mengungkapkan sudut pandangan,

pelaku kebudayaan merupakan tujuan utama. Untuk itu digunakan metode observasi

terbatas serta in-deept interview atau wawancara mendalam dengan para informan yang

merupakan para pelaku kebudayaan tersebut.

Subyek penelitian adalah masyarakat Aceh Tamiang yang masih menggunakan

pertunjukan Tari Ula-ula Lemben dalam upacara perkawinan, khitanan, menyambut

tetamu, dan lain-lain. Mereka masih mempraktikkan tradisi tari dalam adat- setempat,

sebagai representasi, dan nantinya akan diambil beberapa orang sebagai informan

Page 45: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

29

utama yang mengerti dengan budaya suku Aceh Tamiang tersebut yang berhubungan

dengan pertunjukan Tari Ula-ula Lemben.

Selama di lapangan, peneliti akan melakukan kegiatan wawancara dengan

informan dengan mewawancarai lebih berfokus dan tidak berkembang pada data yang

kurang relevan. Digunakan pedoman wawancara (interview guide) yang telah disusun

sebelum proses wawancara sifatnya tidak mengikuti, karena dapat juga terjadi

penelitian memperoleh data yang tidak diperkirakan sebelumnya.Untuk keperluan

analisa, hasil wawancara perlu di dokumentasikan baik dengan pencatatan (transkripsi)

maupun dengan bantuan alat rekam (tape recorder).

Selama pengumpulan data, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap apa

yang terjadi di lapangan, kegiatan pengamatan selain untuk mengungkap apa yang

belum diperoleh dari wawancara juga penguat (konfirmasi langsung) terhadap data

yang diperoleh dari proses wawancara, untuk itu diperlukan catatan lapangan (fied

note) yaitu catatan yang tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan

difikirkan dalam rangka pengumpulan data dan repleksi terhadap data dalam penelitian

kualitatif, catatan kualitatif.

Selain data primer, juga dilakukan pencarian data-data sekunder, yang dapat

beberapa informasi dari pendukung maupun data dokumen lain yang mendukung,

semua data yang diperoleh akan dianalisis interpretasi deskriptif untuk lebih

memperkuat data dijamin akurasi data lapangan . Semua data baik dari pengamatan,

wawancara dengan subyek maupun data dari sekunder diverifikasi.

Setelah pengumpulan data dilaksanakan, data penelitian ini diolah dengan

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu, dengan mendeskripsikan makna, gerak,

Page 46: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

30

pola lantai, bentuk syair, busana, dan tata rias tari Ula-ula Lemben. Selanjutnya

menganalisis makna syair atau teks (musik vokal) yang disajikan oleh penyanyi

tari Ula-ula Lemben. Analisis teks ini mencakup makna denotatif, konotatif, diksi,

gaya bahasa, dan sejenisnya.

Seterusnya berdasarkan fakta sosial, penulis akan menganalisis guna dan

fungsi seni tari Ula-ula Lemben dalam kebudayaan masyarakat Aceh Tamiang di

Aceh Tamiang Nanggroe Aceh Darussalam. Seterusnya, sesuai dengan bidang

keilmuan penulis yaitu pengkajian seni, maka tidak lupa penulis akan mengkaji

struktur musik yang digunakan untuk mengiringi tari Ula-ula Lemben ini.

Kemudian tentu saja penulis harus melakukan deskripsi atau uraian hubungan

antara tari dan musik pengiring tari Ula-ula Lemben.

Sebelum menganalisis tari Ula-ula Lemben terlebih dahulu penulis

mendeskripsikannya, dengan menggunakan gambar dalam bentuk foto dan

dijelaskan dengan kalimat demi kalimat. Ini dilakukan untuk mempermudah para

pembaca mengerti gambaran visual yang terjadi. Demikian pula untuk mengkaji

struktur musik, penulis terlebih dahulu mentranskripsikannya dakam bentuk

visual, yang merupakan pemindahan dimensi dengar ke dimensi penglihatan.

Adapun transkripsi dilakukan dengan pendekatan transkripsi deskriptif, yaitu

menuliskan nada-nada utama, tidak serinci mungkin. Hal ini dilakukan

berdasarkan penelitian bahwa kebudayaan musik Aceh umumnya menguatkan

sajian syair teks, dengan demikian termasuk budaya musik yang logogenik.

Page 47: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

31

1.8 Sistematika Tulisan

Tulisan ini secara keseluruhannya terdiri atas tujuh bab. Ketujuh bab ini

ditulis menjadi satu kesatuan dalam menguraikan pokok masalah yang diajukan

pada bab I, dan terfokus ke pada empat aspek: (a) struktur tari, (b) struktur musik

(melodi dan vokal), dan (c) fungsi Ula-ula Lemben yang digunakan dalam

berbagai konteks sosial dan budaya suku Melayu Tamiang di Aceh.

Bab I merupakan Pendahuluan, yang kemudian dapat dirinci lagi dengan

uraian tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah yang dikaji, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Tinajuan Pustaka, Metode Penelitian, Observasi, Wawancara,

Kerja Laboratorium, Konsep, Teori, Metode Penelitian, dan lainnya. Bab ini berisi

mengenai faktor-faktor sosial dan kebudayaan apa yang menjadikan peneliti

tertarik meneliti dan menulis fenomena ini, serta bagaimana fenomena tersebut

dikaji berdasarkan keilmuan etnomusikologi dan etnokoreologi dalam konteks

multidisiplin ilmu.

Bab II, adalah deskripsi etnografis yang berfokus kepada etnik Melayu

Tamiang di Aceh dan kebudayaannya. Aspek yang dideskripsikan di antaranya

adalah asal-usul masyarakat Tamiang, letak geografis Aceh Tamiang dan wilayah

budaya, sistem kekerabatan, sistem agama dan kepercayaan, mata pencaharian,

bahasa, kesenian, dan lain-lainnya. Deskripsi ini berkaitan bagaimana kondisi

etnografis masyarakat Tamiang dan kebudayaannya serta hubungannya dengan

seni musik dan tari Ula-ula Lemben, baik ditinjau dari sisi kultural, struktural

maupun fungsional.

Page 48: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

32

Bab III, berisikan tentang sejarah munculnya tari Ula-ula Lemben, dan

budaya tari sebagai pertunjukan, tempat pertunjukan, waktu pelaksanaan

pertunjukan, perlengkapan dan peralatan yang digunakan dalam tari, dan deskripsi

penyajian dari tari tersebut.

Bab IV, berisikan analisis struktur dan makna musik vokal (teks) dari lagu

Ula-ula Lemben. Tajuk ini kemudian didukung oleh struktur teks, serta arti dan

makna teks.

Bab V, adalah analisis struktur melodi lagu Ula-ula Lemben. Judul ini

didukung oleh kajian berupa proses transkripsi, analisis melodi lagu, hasil analisis

melodi lagu Ula-ula Lemben, yang kemudian didukung pula oleh: tangga nada,

nada dasar, wilayah nada, jumlah pemakaian nada, bentuk, interval, dan kontur.

Bab VI, berisi analisis tentang penggunaan dan fungsi seni Ula-ula

Lemben. Judul ini diisi oleh sub-sub bab penggunaan, memeriahkan suatu acara

atau kegiatan, menyambut tamu atau undangan, sebagai sarana menyalurkan

bakat, sebagai sarana untuk mempresentasikan rasa keindahan, sebagai sara untuk

belajar seni. Dilanjutkan dengan kajian fungsi yang terdiri dari: fungsi hiburan,

fungsi memberikan sumbangan untuk kebertahanan dan kesinambungan

kebudayaan, fungsi simbol keberadaan masyarakat, fungsi komunikasi, fungsi

ekonomi, fungsi memberikan sumbangan untuk penyatuan masyarakat, dan

lainnya.

Bab VII, merupakan kesimpulan dan saran penelitian ini. Bab ini adalah

bab penutup tulisan. Di dalam bab ini ditarik berbagai kesimpulan terhadap tiga

pokok permasalahan yang telah ditetapkan pada Bab I.

Page 49: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

33

Bagan 1.1 Hubungan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Konsep, Teori, dan Metode Penelitian Tari Ula-ula Lemben dalam Budaya Tamiang di Aceh

Page 50: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

34

BAB II

TINJAUAN ETNOGRAFIS UMUM

MASYARAKAT TAMIANG

Pada Bab II ini, peneliti menguraikan etnografis5 umum etnik Tamiang di

Provinsi Aceh. Tujuannya adalah memberikan penjelasan latar belakang budaya

yang melahirkan tari Ula-ula Lemben ini. Tari, musik, dan pertunjukan ini

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan suku Tamiang secara

umum.

Pertunjukan budaya berupa tarian dan musik adalah bagian dari unsur

kebudayaan, yakni kesenian. Kesenian yang hidup, tumbuh, dan berkembang di

dalam sebuah kebudayaan adalah didasari oleh kebutuhan manusia yang

universal, yakni ingin menikmati dan mengekspresikan keindahan-keindahan di

dalam kehidupannya. Keindahan adalah bagian dari kebenaran dan dapat

memperkaya aspek rohani manusia, serta menjadi gerak dorong untuk

mendekatkan diri pada pencipta keindahan itu sendiri yakni Tuhan Yang Maha

5Perkataan etnografis merupakan unsur serapan dari bahasa Inggris ethnographical, yang di

dalam disiplin antropologi dimaknai sebagai berikut. Etnografi berasal dari istilah ethnic yang arti harfiahnya suku bangsa dan graphein yang artinya mengambarkan atau mendeskripsikan. Etnografi adalah jenis karya antropologis khusus dan penting yang mengandung bahan-bahan kajian pokok dari pengolahan dan analisis terhadap kebudayaan satu suku bangsa atau kelompok etnik. Oleh karena di dunia ini ada suku-suku bangsa yang jumlahnya relatif kecil, dengan hanya beberapa ratus ribu warga, dan ada pula kelompok etnik yang berjumlahrelatif besar, berjuta-juta jiwa, maka seorang antropolog yang membuat karya etnografi tidak dapat mengkaji keseluruhan aspek budaya suku bangsa yang besar ini. Oleh karena itu, untuk mengkaji budaya Melayu misalnya, yang mencakup berbagai negara bangsa, maka seorang antropolog boleh saja memilih etnografi masyarakat Melayu Desa Batang Kuis, atau lebih besar sedikit masyarakat Melayu Kabupaten Serdang Bedagai, atau masyarakat Melayu Labuhan Batu, dan seterusnya. Ada pula istilah yang mirip dengan etnografi, yaitu etnologi. Arti etnologi berbeda denganetnografi. Istilah etnologi adalah dipergunakan sebelum munculnya istilah antropologi. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaannya di seluruh dunia, sama maknanya dengan antropologi, yang lebih lazim dipakai belakang hari oleh para ilmuwannya atau dalam konteks sejarah ilmu pengetahuan manusia.

Page 51: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

35

Indah. Itulah latar belakang dari uraian-uraian etnografi di dalam kajian-kajian

kesenian.

2.1 Muasal Masyarakat Tamiang

Etnik6 Tamiang merupakan salah satu etnik yang mendiami wilayah Aceh

dan memiliki kebudayaan tersendiri yang khas serta berbeda dengan etnik yang

lain. Dengan demikian, etnik Tamiang telah ikut serta memperkaya khasanah

kebudayaan Aceh yang memang sangat heterogen. Karena itu, agar heterogenitas

budaya ini tidak menimbulkan konflik antar etnik, maka setiap individu dari

masing-masing etnik tidak memposisikan etnik dan kebudayaannya secara

eksklusif bak menara gading. Sebab, kebudayaan tidak mengenal dikotomi

superior dan inferior etnik. Sejatinya, perbedaan etnik dan budaya tidaklah

digunakan sebagai pemicu konflik antar etnik, tetapi dimaknai sebagai kekuatan

pendorong kemajuan peradaban bangsa.

6Istilah etnik atau etnis lazim digunakan di dalam ilmu antropologi (baik antropologi

budaya maupun antropologi sosial). Istilah kelompok etnik (ethnic group) atau dalam bahasa Indonesia suku bangsa atau suku menurut disiplin ilmu antropologi (misalnya oleh Narroll, 1964), adalahsebagai populasi yang: (1) secara bilogis mampu berkembang biak dan bertahan; (2) mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam sebuah bentuk budaya; (3) membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri; dan (4) menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.Dalam konteks menganalisis kelompok etnik ini adalah pentingnya asumsi bahwa mempertahankan batas etnik tidaklah penting, karena hal ini akan terjadi dengan sendirinya, akibat adanya faktor-faktor isolasi seperti: perbedaan ras, budaya, sosial,dan bahasa. Asumsi ini juga membatasi pemahaman berbagai faktor yang membentuk keragaman budaya. Ini mengakibatkan seorang ahli antropologi berkesimpulan bahwa setiap kelompok etnik mengembangkan budaya dan bentuk sosialnya dalam kondisi terisolasi. Ini terbentuk karena faktor ekologi setempat yang menyebabkan berkembangnya kondisi adaptasi dan daya cipta dalam kelompok tersebut. Kondisi seperti ini telah menghasilkan suku bangsa dan bangsa yang berbeda-beda di dunia. Dalam kajian ini adalah suku bangsa Tamiang, yang memiliki hubungan dengan budaya Melayu dT Sumatera Timur dan juga Aceh. Setiap bangsa memiliki budaya dan masyarakat pendukung tersendiri.

Page 52: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

36

Berbicara mengenai sejarah munculnya masyarakat Tamiang di Provinsi

Aceh, sampai saat ini belum ditemukan tulisan yang bisa dijadikan sebagai

referensi yang jelas. Namun begitu beberapa literatur yang penulis temukan

melalui media massa dan juga melalui wawancara dengan informan, dapat

digunakan untuk mendeskripsikan tentang munculnya masyarakat Tamiang.

Masyarakat Tamiang pada mulanya mendiami beberapa kecamatan yang

tersebar di Kabupaten Aceh Timur namun mulai tahun 2002, telah menjadi

Kabupaten Aceh Tamiang. Pemberian nama Aceh Tamiang mungkin dikarenakan

sebagian besar masyarakat yang mendiami di wilayah kabupaten yang baru lahir

tersebut adalah etnik Tamiang. Adapun asal-usul masyarakat etnik Tamiang,

sampai sekarang masih belum dapat diketahui secara pasti, karena hingga kini kita

belum dapat menemukan bukti-bukti sejarah yang akurat untuk menjelaskan asal

muasal suku bangsa Tamiang tersebut.

Kendatipun demikian bukan berarti kita tidak dapat mengetahui sama

sekali asal-usul suku bangsa tersebut. Berdasarkan sumber-sumber dari cerita

rakyat, dongeng dan legenda yang tersebar di masyarakat Tamiang, dapat pula

dijadikan patokan untuk menyingkap misteri asal-muasal kehadiran etnik

Tamiang di wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam buku yang berjudul Kebudayaan Suku-Suku Bangsa di Daerah

Aceh terbitan tahun 1994 yang ditulis oleh Adnan Abdullah, disebutkan tentang

legenda yang mengisahkan keberadaan etnik Tamiang. Legenda tersebut

mengisahkan bahwa nama Tamiang berasal dari julukan orang-orang Pasai

terhadap daerah taklukannya, yaitu yang terletak di persimpangan Sungai

Page 53: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

37

Simpang Kanan dan Simpang Kiri. Tamiang merupakan wilayah yang menjadi

tempat kerajaan taklukan Dinasti Pasai. Yang menjadi raja Tamiang pada waktu

itu bernama Raja Muda Sedia tahun 1330-1352 M (Abdullah, 1994:55).

Sebutan Tamiang diberikan pada Raja Muda Sedia karena raja tersebut

mempunyai tanda atau ciri pada bagian mukanya. Pada pipi Raja Muda Sedia

tersebut terdapat warna hitam, sehingga jika diucapkan dalam bahasa Tamiang

menjadi Itam Mieng. Itam artinya hitam dan mieng artinya pipi. Jadi Itam Mieng

berarti hitam pipinya. Istilah Itam Mieng lama-lama berubah menjadi Tamieng,

kemudian jadi Tamiang. Pendapat lain yang dimitoskan oleh masyarakat Tamiang

adalah pendapat yang mengatakan bahwa istilah Tamiang berasal dari nama salah

satu gugusan pulau yang terletak di Riau, yang merupakan daerah asal nenek

moyang mereka (ibid:56).

Jika sumber-sumber sejarah yang valid tidak ada atau sulit didapat, maka

tradisi lisan (termasuk mitos) yang trersebar di masyarakat pun dapat dijadikan

patokan untuk mengetahui asal muasal kehadiran masyarakat tersebut. Hal ini

dapat dimaklumi karena mitos sering kali banyak menyertai asal-usul nama suatu

daerah, walaupun mitos ini berasal dari dongeng-dongeng yang sulit dibuktikan

kebenarannya.

Selain dua keterangan yang telah disebutkan di atas, ada versi lain yang

menyebutkan asal muasal masyarakat Tamiang adalah dongeng pucuk suluh dan

rumpun bambu. Dari dongeng tersebut dapat kita ketahui bahwa raja pertama

masyarakat Tamiang bernama Raja Pucuk Suluh yang pernah memerintah

Kerajaan yang bernama Kerajaan Batu Karang. Kerajaan Batu Karang ini berada

Page 54: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

38

di daerah Simpang Kanan. Pada awalnya, kerajaan ini hanyalah sebuah kerajaan

kecil yang bernama Kerajaan Aru. Di sisi lain ada juga masyarakat yang

menyebutnya sebagai Kerajaan Sarang Djaja.

Setelah Raja Pucuk Suluh meninggal, kekuasaan pemerintahannya

kemudian diserahkan kepada anak cucunya. Hal ini dilakukan karena sudah

menjadi tradisi pada waktu itu bahwa setiap penguasa kerajaan, di samping ia

berkuasa mutlak ia juga dapat mewariskan kekuasaannya kepada anak cucunya

yang dikehendaki. Lebih-lebih setelah rajanya meninggal, otomatis kekuasaan

jatuh ketangan anaknya. Setelah duduk di singgasana ia berhak memerintah

sampai seumur hidup, sampai saatnya ia meninggal dan digantikan oleh anak

turunnya (Abdullah, 1994: 5-56 dan Sufi, 1998: 147-148).

Sebelum hadirnya kekuasaan Kolonial Belanda di daerah Aceh Tamiang,

masyarakat Tamiang telah mendirikan kerajaan yang ditata berdasarkan adat

empat suku atau adat empat kaum. Bahkan dalam catatan sejarah dapat diketahui

bahwa Kerajaan Tamiang pernah menjalin hubungan dengan Kerajaan lainnya.

Salah satu di antaranya pernah menjalin hubungan diplomasi dengan Kaisar

Tiongkok pada masa Dinasti Ming abad XIV Masehi (Sufi, 1998:148). Hadirnya

pengaruh Kolonial Belanda, wilayah kerajaan Tamiang terpecah-belah. Meskipun

kerajaan tersebut terpecah belah, setiap kerajaan masih tetap memegang teguh

peraturan tata pemerintahan yang telah diadatkan, yaitu adat empat suku. Sampai

dengan berakhirnya masa pendudukan Belanda, di wilayah suku bangsa Tamiang

masih terdapat pecahan lima kerajaan tersebut. Adapun kelima Kerajaan tersebut

Page 55: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

39

di antaranya yaitu Sungai Iyu, Bendahara, Sutan Muda, Seruway, Karang Baru

dan Kejuruan Muda.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah telah merubah status kerajaan

tersebut dan memberikan status baru sebagai daerah setingkat kecamatan yang

kemudian dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.

Dikutip dari www.kompasiana.com7, pada masa yang lalu di

Persimpangan Sungai Simpang Kanan dan Simpang Kiri, berdiri sebuah kerajaan

yang merupakan taklukan dari Kerajaan Pasai. Salah seorang raja yang

memerintah kerajaan tersebut bernama Raja Muda Sedia (1330-1352). Raja ini

memiliki tanda hitam (Aceh: itam) di bagian pipinya (Aceh: mieng), sehingga

orang-orang Pasai menjulukinya “si Itam Mieng”. Lama-kelamaan sebutan itu

berubah menjadi tamieng atau tamiang. Cerita yang lain menyebutkan bahwa

nama Tamiang berasal dari dongeng Pucuk Suluh dan Rumpun Bambu.

Berdasarkan dongeng tersebut dapat diketahui bahwa raja pertama masyarakat

Tamiang bernama Raja Pucuk Suluh. Raja ini memerintah Kerajaan Batu Karang

yang terletak di kawasan Simpang Kanan. Sebelum menjadi kerajaan besar dan

bernama Batu Karang, kerajaan ini bernama Kerajaan Aru atau Sarang Djaja dan

merupakan sebuah kerajaan kecil.

Menurut catatan sejarah, etnik Tamiang merupakan etnik melayu

pendatang (imigran) di Aceh. Sebelumnya, Aceh telah dihuni oleh imigran

melayu yang lain yang tinggal di daerah pesisir. Mereka adalah etnik Gayo dan

etnik Mante di Aceh Besar. Kedua etnik ini enggan menerima pembaruan yang

7https://www.kompasiana.com/bustamiaceh/54ffd2058133119068fa70ec/selayang-

pandang-tentang-etnik-tamiang, diakses pada hari Minggu 7 Oktober 2018, pukul 19:24:03 WIB

Page 56: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

40

dibawa oleh imigran baru (etnik Tamiang) sehingga mereka lebih memilih

bertempat tinggal di daerah pedalaman. Adapun etnik Tamiang pada mula

kedatangan mereka ke Aceh bermukim di Kuala Simpang, sebuah kota yang

berbatasan dengan Selat Malaka. Etnik Melayu ini berasal dari Kerajaan

Sriwijaya, sehingga mereka sangat identik dengan Melayu Riau dan Melayu

Malaysia. Seiring dengan memudarnya kejayaan Sriwijaya, mereka meninggalkan

negeri asalnya dan berlayar ke Sumatera bagian barat sampai akhirnya berlabuh

dan bermukim di Kuala Simpang. Kendati sebagai pendatang baru di Aceh, orang-

orang Tamiang dapat berinteraksi dan berbaur dengan etnik Aceh secara mudah

dan cepat. Ini disebabkan oleh kelembutan budi dan keramahan sikap mereka

terhadap penduduk setempat.

Dikutip dari http://serbagratiss.wordpress.com8, Tamiang pada masa lalu

pernah terpecah dua hingga menjadi dua kerajaan yakni Kerajaan Karang dan

Kerajaan Benua Tunu. Tapi kedua kerajaan itu tetap tunduk pada negeri Karang.

Dalam buku Tamiang Dalam Lintas Sejarah yang dikarang Ir Muntasir Wan

Diman secara ringkas disebutkan bahwa Kerajaan Tamiang dijadikan dua kerajaan

otonom. Pada masa pemerintahan Raja Proomsyah yang menikah dengan Puteri

Mayang Mengurai anak Raja Pendekar Sri Mengkuta tahun 1558 menjadi Raja

Islam kedelapan dengan pusat pemerintahan di Desa Menanggini. Sementara itu

Raja Po Geumpa Alamsyah yang menikah dengan Puteri Seri Merun juga anak

Raja Pendekar Sri Mengkuta memerintah di Negeri Benua sebagai Raja Muda

Negeri Simpang Kiri Raja Benua Tunu.

8Diakses pada hari Minggu 7 Oktober 2018, pukul 19:45:20 WIB.

Page 57: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

41

Diuraikan Muntasir bahwa Kerajaan Karang muncul setelah Tan Mudin

Syari (Raja Islam Tamiang ke 10) wafat, lalu diganti kemanakannya yang bergelar

“Tan Kuala” (Raja Kejuruan Karang I) yaitu putera dari Raja Kejuruan Tamiang

Raja Nanjo (Banta Raja Tamiang). Raja Kejuruan Karang Tan Kuala memerintah

1662-1699 merupakan pengganti turunan Suloh. Setelah Raja Tan Kuala

meninggal dunia digantikan Raja Mercu yang bergelar Raja Kejuruan Mercu yang

merupakan Raja Kejuruan Karang II. Pusat pemerintahan Raja Kejuruan Karang

II di Pente Tinjo. Raja Kejuruan Karang II berdaulat 1699 - 1753 berlangsung

aman dan tenteram.

Penggantinya Raja Kejuruan Banta Muda Tan egia berdaulat 1753 - 1800

merupakan Kerajaan Karang III. Selanjutnya Raja Karang III diganti Raja Sua

yang bergelar Raja Kejuruan Sua (Raja Karang IV) memerintah 1800–1845 . Raja

Sua diganti Raja Achmad Banta dengan gelar Raja Ben Raja Tuanku di Karang

sebagai Raja Kejuruan Karang V yang memerintah 1845–1896. Pada masa raja

ini-lah terjadi peperangan Aceh dengan Belanda 1873–1908 dan melalui

peperangan itu, Raja Kejuruan Karang V meninggal dunia dalam tawanan

Belanda. Penggantinya adalah anak dia sendiri bernama Raja Muhammad bergelar

Raja Silang sebagai Raja Kejuruan Karang ke VI. Raja Silang memerintah setelah

lepas dari tawanan Belanda sejak tahun 1901–1925. Setelah Raja Silang

meninggal dunia dimakamkan di belakang Masjid Desa Tanjung Karang.

Makamnya saat ini dari pantauan Serambi terawat bersih dan sudah dipugar pihak

Dinas Kebudayaan Provinsi NAD setahun lalu.

Page 58: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

42

Pengganti Raja Silang adalah Tengku Muhammad Arifin sebagai Raja

Kejuruan Karang ke VII yang merupakan Raja Kejuruan Karang terakhir

memerintah tahun 1925-1946. Pada masa pemerintahan Tengku Muhammad

Arifin dia membangun Istana Karang yang saat ini dikuasai pihak Pertamina

Rantau karena sebelumnya keluarga Raja Kejuruan Karang telah menjualnya

kepada seorang pengusaha yang bernama Azis.Tapi sekitar tahun 1999 terjadi

bencana alam menyemburnya gas panas akibat dari pengeboran gas yang

dilakukan pihak Pertamina.

Pemilik istana Azis disebut-sebut meminta ganti rugi kepada

Pertamina.Karena sudah diganti rugi oleh pihak Pertamina sehingga istana

tersebut dikuasai Pertamina. Belakangan kabarnya istana itu telah dihibahkan

Pertamina kepada Pemkab Aceh Tamiang. Karenanya sekarang istana tersebut

dijadikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Pemkab Aceh Tamiang sebagian dan

sebagian lagi dijadikan Kantor Penghubung Kodim 0104 Aceh Timur. Sementara

halaman istana tersebut saat ini selalu dibuat acara seremonial keramaian

masyarakat. Jika melewati Aceh Tamiang, istana tersebut bisa dilihat karena

letaknya persis sekitar 30 meter dari jalan Negara Medan ke Banda Aceh yang

masuk wilayah Desa Tanjung Karang Kecamatan Karang Baru.

Kini turunan Tengku Muhamad Arifin salah seorangnya yang masih hidup

adalah H Helmi Mahera Almoejahid anggota DPD/MPR-RI yang berkantor di

Gedung MPR-RI Jakarta. Ibundanya Hj. Tengku Mariani adalah putri Tengku

Muhammad Arifin Raja Kejuruan Karang VII. Tengku Hj. Mariani dipersunting

sebagai isteri salah seorang pelaku sejarah Aceh pada zaman DI/TII yang bernama

Page 59: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

43

Tgk H Amir Husin Almoejahid (kedua ibunda dan ayahanda H Helmi Mahera

Almoejahid ) telah meninggal dunia dan saat ini H Helmi berdomisili di Istana

Kecil Kerajaan Karang VII bersama keluarga dan turunan Raja Kejuruan Karang.

Lintas sejarah mengenai Raja Karang berakhir sampai dengan Tengku

Muhammad Arifin yang menyisakan sebuah istana yang kini tak jelas siapa

pemiliknya. Sebab meskipun kabarnya sudah dihibahkan Pertamina, tapi berita

acara serah terimanya tidak ada di daftar kepemilikan asset Pemkab Aceh

Tamiang. Karena itu bukti sejarah tentang istana Raja Silang harus segera

ditelusuri pihak Pemkab Aceh Tamiang.

Kemudian lintasan Kerajaan Benua Tunu diceritakan dalam buku yang

sama di karang Ir. Muntasir Wan Diman bahwa pada saat Raja Benua dikuasai

Raja Muda Po Gempa Alamsyah sebagai Raja Benua Tunu yang pertama yang

diberi gelar Raja Muda Negeri Sungai Kiri Benua Tunu I yang memerintah 1558–

1588. Setelah wafat Raja Muda Po Gempa Alamsyah berturut-turut akhirnya

hingga Raja Benua Tunu III yang dikenal Raja Muda Po Perum sebagai Raje

Benua Tunu terakhir yang berdaulat 1629–1669. Setelah Raja Benua Tunu III

wafat, kekuasaan kembali dipegang Raja Tan Kuala yang berarti Kerajaan

Tamiang sudah tidak terpecah kembali.

Belakangan setelah Benua Tunu dikuasai Raja Tan Kuala sekitar tahun

1669 datanglah Raja Po Nita bersama rombongan yang menggugat tentang silsilah

bahwa beliau adalah keturunan Raja Muda Sedia (Raja Islam Tamiang yang

pertama) dengan bukti menunjukkan surat dan sislsilah yang lengkap. Akibatnya

terjadi perang saudara antara rakyat Tanjong Karang dengan yang mengakui Raja

Page 60: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

44

Tan Kuala sebagai Raja Tamiang dan rakyat di Benua Tunu mendukung Raja

Penita (Po Nita) sebagai Raja Tamiang, sehingga perang saudara pecah dan

banyak memakan korban jiwa.

Kelanjutan dari kekuasaan antara Raja Tan Kuala dengan Raja Penita

berakhir dengan campur tangannya Sultan Aceh yang pada saat itu dipimpin

seorang ratu yang bernama Ratu Kemalat Syah.Hasil dari intervensi ratu tersebut

diputuskan negeri Tamiang dipecah menjadi dua daerah lagi. Raja Tan Kuala

sebagai raja yang berkuasa di daerah Sungai Simpang Kanan dan Raja Penita

berkuasa di wilayah Sungai Simpang Kiri.

Banyak peristiwa lanjutan dari kedua kerajaan tersebut hingga masa

penjajahan Belanda sampai merdeka. Belakangan Negeri Tamiang menjadi bagian

dari Wilayah Aceh Timur yang berstatus Pembantu Bupati Wilayah III yang pusat

pemerintahannya Kota Kuala Simpang.Selanjutnya 11 Maret 2002 Wilayah

Tamiang disyahkan DPR-RI menjadi Kabupaten Aceh Tamiang melalui UU NO 4

Tahun 2002 tentang pemekaran Kabupaten Aceh Tamiang.

2.2 Letak Geografis Kabupaten Aceh Tamiang

Tamiang merupakan salah satu kabupetan yang termasuk ke dalam

propinsi Aceh, yang berada di wilayah bagian Timur provinsi tersebut, dan

berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data statistik

tahuan 2017, secara geografis kabupaten ini terletak pada 03053’18,81”–

04032’56,6” Lintang Utara, dan 97043’41,51”–98014’45,41” Bujur Timur, dengan

Page 61: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

45

luas wilayah mencapai 1.057,02 km2, dan berada pada ketinggian 20-700 M.

Kabupaten ini beribukotakan Karang Baru dengan jumlah kecamatan 12 yaitu:

a. Tamiang Hulu dengan ibukota Pulau Tiga

b. Bandar Pusaka dengan ibukota Babo

c. Kejuruan Muda dengan ibukota Sungai Liput

d. Tenggulun dengan ibukota Simpang Kiri

e. Rantau dengan ibukota Alur Cucur

f. Kota Kuala Simpang dengan ibukota Kuala Simpang

g. Seruway dengan ibukota Tangsi Lama

h. Bendahara dengan ibukota Sungai Iyu

i. Banda Mulia dengan ibukota Telaga Meuku

j. Karang Baru dengan ibukota Karang Baru

k. Sekerak dengan ibukota Sekerak Kanan

l. Manyak Payed dengan ibukota Tualang Cut

Ke-12 kecamatan tersebut terbagi lagi ke dalam wilayah yang lebih kecil

yaitu kampung, desa, atau kelurahan dengan jumlah yang mencapai 213,

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut.

(1) Sebelah Utara dengan Kota Langsa (Kabupaten Aceh Timur) dan Selat

Malaka,

(2) Sebelah Timur dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara,

(3) Sebelah Selatan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan

Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh,

(4) Sebelah Barat dengan Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Timur.

Page 62: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

46

Iklim di Kabupaten ini termasuk sedang dengan curah hujan terendah 176

mm pada bulan Maret dan tertinggi 1.083,7 mm pada bulan Mei, yang tersebar di

12 kecamatan yang ada, dengan ketinggian 0-25 meter dari permukaan laut. Pada

kondisi normal, musim kemarau terjadi pada bulan Maret hingga Agustus dengan

suhu 280C, dan musim hujan pada bulan September hingga Februari dengan suhu

250C hingga 290C, dan kelembaban udara rata-rata 55% sampai 70%. Wilayah

Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar merupakan wilayah perbukitan yang

berada di bagian Timur dan pesisir pada bagian Utara dan Barat Laut yang

berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

2.3 Sistem Kekerabatan

Bila dilihat dari sistem kekerabatan, masyarakat Tamiang menggunakan

prinsip patrilineal. Yakni menarik garis keturunan dari garis laki-laki. Namun,

sesudah menikah, ada ketentuan adat baru yang harus dipatuhi, yakni tinggal di

lingkungan yang dekat dengan kerabat dari pihak sang wanita.

Dahulu kala di masa pra-kemerdekaan ada 3 pembagian lapisan sosial di

masyarakat Tamiang, yaitu ughang bangsawan, ughang patoot serta ughang

bepake. Golongan yang paling awal adalah untuk para raja dengan keturunan yang

ada pada keluarganya. Untuk laki-laki menggunakan gelar tengku sedangkan

untuk wanita memakai gelar Wan. Golongan kedua merupakan orang-orang yang

mendapatkan kekuasaan serta hak tertentu dari sang raja, mereka memeroleh gelar

sebagai orang kaya. Sementara untuk golongan yang terakhir atau yang ketiga

berisi masyarakat umum yang berasal dari etnik Tamiang.

Page 63: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

47

2.4 Agama dan Sistem Kepercayaan

Masyarakat asli etnik Tamiang memilih Islam sebagai kepercayaannya.

Mereka sangat taat dengan berbagai aturan yang ada di agama Islam. Bahkan

dalam perjalanan kehidupannya, mereka sangat lekat dengan beragam ajaran

Islam yang bukan hanya pemahaman tetapi juga diaplikasikan ke dalam

perjalanan hidup mereka. Walaupun begitu, beberapa anggota masyarakat tetap

melakukan berbagai tradisi adat dan kepercayaan lama yang mereka miliki.

Bagi suku perkauman Tamiang perkawinan suatu keharusan yang

ditetapkan oleh agama dimana perkawinan itu seorang merupakan suatu bentuk

hidup bersama antara laki-laki dengan seorang perempuan yang memenuhi syarat

dalam hukum, oleh sebab itu setiap laki-laki dan wanita yang telah aqil baligh

diwajibkan mencari dan mendapatkan jodohnya. Bagi suku perkauman Tamiang

untuk mencari dan mendapatkan jodoh itu membutuhkan syarat-syarat tertentu

yaitu, pertama yang mencari jodoh itu adalah orang tua, kedua jodoh yang

dipilih untuk anak mereka berdasarkan keturunan fungsi, dan status sosial dari

keluarga si gadis sebaiknya orang tua si gadis menerima lamaran tersebut sesuai

pula dengan ketentuan diatas, hal ini berlaku timbal balik antara keluarga laki-laki

maupun perempuan.

Perwakilan juga sebagai upaya untuk melanjutkan keturunan, oleh sebab

itu pasangan dari anak mereka harus benar-benar diketahui dahulu asal usulnya

sehingga keterunan yang dihasilkan juga memiliki status yang jelas dalam suatu

keturunan misalnya anak keturunan raja dengan anak yang mempunyai keturunan

yang sama yang jelas setiap anak tidak akan dikawinkan dengan anak yang tidak

diketahui asal-usul keluarganya baik anak laki laki maupun anak perempuan.

Page 64: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

48

2.5 Mata Pencaharian

Tempat tinggal atau kediaman dari suku asli etnik Tamiang ini dibagi

menjadi dua bagian. Daerah pertama yakni daerah yang terletak di sebelah barat

Kabupaten Aceh Timur. daerah ini memiliki beberapa kecamatan antara lain

Kecamatan Kejuruan Muda, Kecamatan Karang baru dan juga Kecamatan

Tamiang Hulu. Selain tinggal di Kabupaten Aceh Timur sebelah barat,

masyarakat Tamiang juga tinggal di daerah pantai. Permukiman masyarakat

Tamiang tersebut terletak di antara hutan bakau dan juga daerah yang berawa-

rawa. Sementara daerah di pedalaman yang dijadikan tempat tinggal mereka yaitu

tempat yang jaraknya dekat dengan perkebunan, wilayahnya luas dan juga dekat

dengan hutam alam. Banyak yang mereka bisa dapatkan dari alam antara lain

yaitu kelapa sawit dan juga karet. Tentunya kedua hal tersebut di atas

mempengaruhi sistim mata pencaharian etnik Tamiang

Sebagian besar, masyarakat asli etnik Tamiang merupakan para petani

yang selalu bercocok tanam di sawah untuk mencukupi berbagai kebutuhan dalam

hidupnya. Bukan hanya itu, masyarakat Tamiang juga memilih bidang peternakan

untuk menyambung hidupnya. Bidang peternakan yang dipilih antara lain

beternak bebek, ayam, sapi dan juga beternak kambing.

Suku Perkauman Tamiang umumnya hidup dari hasil sawah mereka

(dalam bahasa Tamiang sawah disebut belang atau hume). Sawah ini dibentuk

berpetak-petak yang dipisahi dengan “batas” (pematang). Pengairan disawah

sangat tergantung pada turunnya hujan. Sehingga tanaman padi hanya dapat

dilakukan satu kali dalam setahun. Sawah dibajak dengan memakai sapi atau

karbau memakan waktu sampai satu bulan (sekarang telah banyak menggunakan

Page 65: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

49

peralatan modern dengan tractor atau jacktor dan telah ada pengairan (irigasi),

serta dengan berbagai komoditas padi yang dibudidayakan sehingga penanaman

dapat dilakukan lebih dari satu kali setahun).

Selain berbelang (sawah), suku perkauman Tamiang juga mengerjakan

ladang (dalam bahsa Tamiang ladang disebut padang) biasanya padang mereka

agak jauh dengan desa tempat tinggal mereka. Ladang dibuka (dikerjakan) dengan

sistem menebang dan membakar hutan yang letaknya ada sebagian dilerang bukit.

Pekerjaan berladang ini merupakan pekerjaan sambilan yang dikerjakan dengan

mencangkul tanah. kemudian baru ditanam dengan berbagai macam tanaman

seperti padi darat, cabai, jagung, dan tanaman palawija serta sayur-sayuran

lainnya (holtikultura).

Nelayan merupakan mata pencaharian bagi suku perkauman Tamiang

yang bertempat tinggal dipinggiran sungai dan di muara-muara yang menjorok

ke laut. Tradisi nelayan yang sering dilakukan sangat tradisional dengan

memakai perahu dayung (sampan) cara menangkap ikan udang dan kepiting

dilakukan dengan beberapa cara diantaranya ngejang yaitu bubu yang dibuat

dari rotan dengan bentuk melingkar yang panjangnya sekitar 1 meter dan

dengan diameter 0,5 meter, salah satu ujungnya ditutup dan ujungnya yang

lain dibuka sebagai pintu masuk dengan cerocok atau jeruji yang berbentuk

kerucut dipasangkan menjorok kebagian dalam berfungsi agar ikan dan

binatang lain yang sudah masuk tidak akan berani keluar lagi. Bubu tersebut

dikelilingi dengan jang yang terbuat dari rotan dengan bentuk seperti krei.

Page 66: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

50

Selain itu juga alat yang biasa dipakai adalah pancing atau kail, jaring,

jala, tombak, ambe (jaring berbentuk hampir seperti kerucut yang dipsang dekat

muara sungai atau sering tanggok yang berdiameter 3-4 meter dan panjang 5-6

meter). Khusus untuk kepeting digunakan alat yang diberi nama “angkol” yaitu

jaring yang dipasang pada tangkai yang terbuat dari bambu dengan bentuk

melengkung dan bersilang empat, panjang sisi sekitar 30 cm di persilangkan

tangakai inilah digantung umpan (biasanya ikan-ikan busuk atau sejenisnya).

Namun sekarang ini kehidupan para masyarakat asli suku Tamiang ini

sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Kini, banyak lapangan kerja

tersedia untuk masyarakatnya. Baik bekerja melalui sektor swasta maupun

pemerintahan. Namun ada juga beberapa masyarakat Tamiang lebih memilih

untuk membuka lapangan pekerjaannya sendiri. Entah sebagai usaha pribadi

maupun usaha untuk membantu membuat sejahtera masyarakat lain yang tinggal

di lingkungan sekitar.

2.6 Bahasa

Etnik Tamiang merupakan etnik yang termasuk ke dalam rumpun Melayu,

dan seperti umumnya etnik di Indonesia, mereka menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa pengantar kesehariannya. Namun di beberapa wilayahnya mereka

juga menggunakan bahasa daerah yang disebut dengan bahasa Tamiang, yang

umumnya digunakan oleh suku perkauman Tamiang.9 Dikarenakan etnik ini

9Dikutip dari Suci (2015:25-26), masyarakat Tamiang menyebut kelompoknya dengan

istilah suku perkauman Tamiang. Secara umum mereka juga dimasukkan ke dalam kelompok etnik Melayu, yaitu Melayu Tamiang. Istilah ini di dalam ilmu antropologi dapat dipadankan dengan kelompok etnik (ethnic group), atau istilah lainnya adalah suku bangsa.

Page 67: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

51

hidup berdekatan dengan beberapa etnin lainnya seperti seperti suku Gayo, Aceh,

dan Melayu Deli, maka bahasa yang digunakan pun dipengaruhi oleh suku-suku

tersebut yang teridentifikasi dari dialeknya.

Bahasa daerah yang digunakan oleh etnik Tamiang tersebut lebih dikenal

dengan nama bahasa Kampong (bahasa khusus etnik Tamiang) yang apabila

diperhatikan memili tiga dialek, yaitu dialek ilek (dialek hilir), dialek tengah, dan

dialek hulu. Bagi suku perkauman Tamiang, bahasa-bahasa kampong tersebut

dapat dipahami secara umum walaupun terdapat beberapa isitilah yang memiliki

perbedaan pengertian. Meskipun begitu, anggota masyarakat etnik Taming tetap

menghargai dan saling memahami, dikarenakan mereka memegang suatu pesan

yang dibuat oleh raja Muda Sedia ‘’ller boleh pecah. Ulu boleh pecah Tamiang

tetap bersatu.” Artinya hilir bisa pecah, hulu juga bisa pecah, namun Tamiang

tetap bersatu. Pesan tersebutlah yang menjadi pedoman bagi masyarakat

Tamiang untuk tetap bersatu dalam satu wilayah, dan tidak saling terpecah

dengan egosentris masing-masing etnik yang ada di wilayah tersebut.

2.7 Kesenian

Seni budaya yang dimiliki oleh suku perkauman Tamiang adalah salah

satu dari sekian banyak seni budaya dari suku bangsa lainya memiliki pola dan

corak yang spesifik. Seni budaya ini lahir dari suatu kebiasaan yang beradaptasi

dari kolompok masyarakat yang kemudian menimbulkan suatu kesadaran identitas

dan diikat pula dengan kesatuan bahasa sehingga menimbulkan rasa memilki yang

mengikat.

Page 68: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

52

Seni budaya suku Tamiang yang tradisional sukar untuk menentukan

apakah tari mengikuti nyanyi atau nyanyi pengiring tari. Karena setiap tari di

daerah Tamiang selalu disertai dengan nyanyian berbentuk syair ataupun berbalas

pantun. Pola dasar dari gerak tari pada seni budaya suku perkauman Tamiang

adalah gerak melingkar atau saling memotong silih berganti, dengan hentakan

kaki sebagai irama dasar dan ditingkahi oleh suara gelang kaki. Setelah

berkembang barulah diikuti diiringi dengan instrumen yang sederhana seperti

gendang, seruling, dan biola. Namun dibeberapa tempat yang terpencil tarian ini

hanya diiringi oleh irama lesung ataupun ketukan pada kayu yang disusun

pada unjuran kaki (terdiri dari tiga atau lima potong kayu).

Tarian tradisional yang telah digali dari masyarakat suku perkauman

Tamiang yang dianggap seni budaya tua disebut piasan. Seni budaya ini dapat

dipegelarkan tanpa musik, baik dalam bentuk penyajian atau penampilan tarian

maupun nyanyian. Oleh sebab itulah dalam penyajian ini sekaligus diuraikan seni

budaya tari dan nyanyian, salah satu tarian dan nyanyian adalah tari Ula-

ula Lemben.

Page 69: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

53

BAB III

DESKRIPSI PERTUNJUKAN DAN ANALISIS STRUKTUR

TARI ULA-ULA LEMBEN

3.1 Sejarah Munculnya Tari Ula-Ula Lemben

Tari Ula-ula Lembing (Lemben) adalah tari yang mengekspresikan

kegembiraan yang biasanya digunakan dalam acara perkawinan. Namun

demikian, menurut penjelasan para informan tarian ini bukanlah termasuk

ritual adat perkawinan Aceh Tamiang. Tarian ini menggambarkan tekad bulat

seorang pemuda dalam mengatasi semua halangan untuk mencapai cita-citanya

menemui dan mendapatkan kekasih idaman hati. Di samping itu digambarkan

pula bahwa bila seseorang akan membangun kehidupan baru harus mampu

menempuh halangan dan rintangan serta mendapatkan restu dari orang tua dan

masyarakat.

Tari Ula-ula Lembing ditarikan bebas dalam acara apa saja, tarian ini

adalah tari hiburan rakyat yang mendidik dalam segi agama, syair lagunya dalam

bahasa Tamiang Hilir dan terdiri dari pantun pantun rakyat. Kesemuanya ini

tergambar juga di dalam gerak tari Ula-ula Lembing, satu tarian tradisional suku

perkauman Tamiang yang telah memperkaya khasanah kebudayaan Nasional.

Tarian ini adalah tarian pesisir pantai laut Tamiang, di mana dahulu

diceritakan menurut Hikayat Tamiang pada zaman kerajaan Tamiang ada dua

kerajaan yang berseteru (bertengkar). Pertengkaran ini terjadi karena raja dari

kedua kerajaan tersebut tidak setuju menjalin perkawinan antara kedua anak

Page 70: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

54

mereka. Raja Tamiang Hulu mempunyai seorang putri dan Raja Tamiang Hilir

mempunyai seorang putra. Kedua putra dan putri raja tersebut sudah saling suka

untuk menempuh hidup berumah tangga. Namaun demikian, kedua orang tua

mereka tidak setuju. Karena itu mereka mencari jalan bagaimana mereka bisa

bertemu walaupun dengan cara apa saja sekalipun dengan cara yang dapat

membahayakan mereka. Mereka tetep berusaha keras agar bisa terjalin hubungan

berumah tangga. Kedua putra putri raja ini masing masing mencari dayang dan

hulubalang yang rela membela mereka sehingga setiap mereka bertemu harus

secara diam- diam tanpa diketahui oleh kedua orang tua mereka dan

hulubalangnya. Apabila ingin bertemu, sang putri dan sang pangeran, keluar

istana secara diam-diam dan jalan yang dilalui dan dilewati adalah jalan yang

tidak diketahui oleh orang-orang secara umum. Mereka harus naik sampan,

malewati hutan dan menentang orang- orang yang menghalangi mereka.

Pangeran sendiri berani menyamar dan berubah menjadi seekor ular,

pangeran pun langsung menelusuri pantai yang diterjang ombak untuk mencari

gadis pujaannya tersebut di tepi sungai, Tekad mereka satu ingin terwujud apa

yang diinginkan. Untuk menggambarkan kegigihan tekad putra putri Tamiang

diciptakan suatu tarian yang diberi nama Ula-ula Lembing yang mempunyai arti

ular itu panjang tetapi harus tegar (keras) seperti lembing sehingga sanggup

berjalan menyusup sampai tempat tujuan. Konon di sebut ular disini karena sang

pangeran berani menyamar menjadi seekor ular untuk memasuki kerajaan dan

menjemput sang putri idaman hatinya.

Page 71: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

55

3.2 Tari Ula-ula Lemben Sebagai Pertunjukan

Ula-Ula Lembing merupakan tari drama bermusik yang disajikan dengan

diiringi lirik-lirik atau lagu-lagu berbahasa Aceh Tamiang. Seperti sekilas

diisyaratkan oleh namanya, tarian ini mewakili kelincahan seekor ular. Adapun

lembing (tombak) melambangkan ketangkasan.

Kelincahan dan ketangkasan tersebut tergambarkan melalui rangkaian

gerak tari. Dimulai dengan acara penghormatan, kemudian penari membawakan

gerak salam. Gerakan lain, di antaranya Gerak Niti Batang, Tunda-Tunda Benting,

Pungku-Pungku Batang, Endang-Endang Bincah dan Gerakan Silat.

Sebagai kesenian yang berfungsi hiburan, dalam prakteknya Tari Ula-Ula

Lembing bisa ditarikan oleh penari laki-laki maupun penari perempuan. Jumlah

penari biasanya tujuh orang atau lebih yang semuanya menggunakan busana atau

ragam hias khas adat Aceh Tamiang.

Dahulu kala semasa prakemerdekaan tari ini sering dipentaskan pada acara

penyambutan tamu agung atau pada pesta pernikahan adat Aceh Tamiang.

Sayangnya, seiring banyaknya hiburan modern serta kurangnya sosialisasi,

perlahan tapi pasti tarian ini mulai ditinggalkan masyarakat pendukungnya.

3.3 Tempat Pelaksanaan Pertunjukan

Tari Ula-ula Lemben ini dipertunjukkan diberbagai tempat, tergantung

pada kegiatan yang dilaksanakan. Namun secara umum, tarian ini dipertunjukkan

di tempat yang memiliki ukuran cukup memadai, seperti lapangan, halaman atau

Page 72: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

56

pekarangan rumah yang luas, aula, gedung pertujukan, bahkan sewaktu-waktu

bisa dilakukan di jalan.

Lapangan yang luas digunakan ketika tari ditampilkan pada acara-acara

yang bersifat besar seperti penyambutan tamu yang merupakan pejabat daerah

atau pejabat Negara, dan tamu-tamu khusus pada acara-acara tertentu. Tentunya

acara tersebut juga dilaksanakan di lapangan. Sedangkan halaman ,pekarangan

dan juga digunakan pada saat tari Ula-ula Lemben digunakan untuk acara

pernikahan, khitanan, memperingati hari besar Islam (halaman Mesjid atau

Musholla), dan acara-acara lainnya. Sedangkan gedung digunakan pada saat acara

tersebut dilaksanakan di sebuah gedung, seperti acara yang bersifat resmi

kedaerahan dan kenegaraan.

3.4 Waktu Pelaksanaan Pertunjukan

Waktu pelaksanaan tari ini pada umumnya siang don sore hari antara

pukul 10 WIB hingga pukul 17 WIB, walaupun dalam beberapa kegiatan juga

dilaksanakan pada malam hari, antara pukul 19 WIB hingga pukul 21 WIB. Hal

ini lebih disebabkan oleh fungsi tari yang digunakan untuk menyambut para tamu

yang datang pada suatu acara atau kegiatan, yang pada umumnya datang sekitar

waktu itu. Namun demikian, pelaksanaan tari juga disesuaikan dengan permintaan

dari pihak penyelanggara acara, dengan tujuan kedatangan tamu yang diinginkan

harus disambut semeriah mungkin, dan salah satunya adalah dengan tarian.

Dikaitkan dengan durasi tari, Ula-ula Lemben ini umumnya dilaksanakan

selama 10-15 menit, dengan beberapa gerakan yang sudah dirangkai sedemikian

Page 73: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

57

rupa. Durasi ini juga disesuaikan dengan kondisi tamu yang akan disambut pada

satu acara, sehingga kedatangan tamu dianggap tepat dengan penyambutan yang

dilakukan oleh penari. Hal ini berlaku untuk tarian yang dilakukan pada siang,

sore, ataupun malam hari.

3.5 Perlengkapan dan Peralatan Tari

Dilihat dari penyajiannya, Ula-ula Lemben sudah termasuk ke dalam satu

pertunjukan, dikarenakan terdapat beberapa unsur pertunjukan seperti apa yang

disajikan, untuk apa disajikan, siapa yang menyajikan, dan siapa yang melihat

atau menyaksikan. Untuk itu perlu dilihat beberapa hal yang berkaitan dengan

penyajian tari tersebut.

Ula-ula Lemben adalah satu pertunjukan seni yang menggabungkan antara

gerak dan musik. Gerak yang dilakukan berbentuk gerak tari dan gerak silat,

sedangkan musik berbentuk vocal (nyanyian) dan instrumental. Percampuran dari

keempat kesenian inilah yang membentuk pertunjukan Ula-ula Lemben yang

digunakan untuk menyambut tamu.

Untuk menyajikan tari tersebut, tentunya diperlukan beberapa

perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tari dan musik, dikarenakan

perlengkapan dan peralatan juga mendukung pelaksanaan pertunjukan tari ini.

Dan berikut akan dijelaskan beberapa perlengkapan yang digunakan pada

pertunjukan Ula-ula Lemben tersebut.

Page 74: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

58

Pakaian, pada umumnya setiap penari menggunakan pakaian seragam,

namun dengan warna yang berbeda-beda, namun menggambarkan budaya dari

masyarakat Tamiang. Penari berpakaian adat suku perkauman Tamiang untuk

wanita secara lengkap yang terdiri dari dua kelompok warna yang berbeda

misalnya 5 penari berwarna merah dan 5 penari berwarna hijau. Dalam

kebudayaan melayu khususnya Tamiang warna ini sangat penting artinya

misalnya warna kuning diartikan sebagai warna raja, warna hitam diartikan

sebagai kesatria, sedangkan warna hijau dan merah adalah warna yang

melambangkan daerah Tamiang sehingga penari Ula-ula lembing diharuskan

mengunakan kedua warna tersebut yang menjadi identitas dari suku perkauman

Tamiang.

Adapun pakaian dasar yang digunakan penari Ula-ula Lembing yaitu

pakaian adat melayu yang terdiri dari, baju adat melayu, kain songket, dan tali ikat

pinggang. Khusus Aceh Tamiang digunakan pakaian berwarna merah dan hijau10.

Adapun gambar pakaian yang digunakan pada tarian Ula-ula Lembing dapat

dilihat pada gambar berikut.

10Warna pakaian tidak memiliki ketentuan yang pasti, tergantung dari kelompok tari atau

sanggar tari yang menggunakannya, dengan catatan tetap bercirikan masyarakat Melayu

Page 75: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

59

Gambar 3.1: Contoh pakaian yang digunakan penari (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gambar 3.2: Kain Songket yang digunakan penari (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 76: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

60

Gambar 3.3: Ikat pinggang (Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gambar 3.4: Pakaian penari lengkap dengan warna yang berbeda untuk setiap sub-kelompoknya

(Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 77: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

61

3.6 Alat Musik Yang Digunakan

3.6.1 Gendang Melayu

Gendang Melayu merupakan satu alat musik yang dijadikan sebagai alat

musik khas suku Melayu. Alat musik ini terbuat dari kulit binatang seperti kerbau,

kambing atau lembu, dan alat musik ini merupakan salah satu alat musik dalam

kelompok Membranophone (alat musik yang menggunakan kulit atau membrane

sebagai sumber bunyinya), dan termasuk ke dalam single headed drum (gendang

yang hanya memiliki satu sisi untuk dimainkan).

Alat musik Gendang melayu ini dimainkan dengan cara dipukul

menggunakan kedua tangan sambil dipeluk dalam posisi duduk dan agar bunyinya

lebih nyaring pada lingkaran kulit bagian dalam dipasak dengan menggunakan

rotan bulat (sepanjang lingkaran badan gendang) yang biasa disebut silak. Pada

tradisi masyarakat Melayu, Gendang ini lazim digunakan untuk memainkan dan

menfatur polaritme dan tempo dari untuk pengiring tari dan lagu-lagu melayu.

Berikut adalah contoh Gendang Melayu dan cara memainkannya.

Gambar 3.5: Contoh Gendang Melayu (Sumber: https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/)

artikel-fungsi-gendang-melayu-alat.html, diakses tanggal 2 April 2019)

Page 78: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

62

Gambar 3.6: Cara memainkan Gendang Malayu pada pertunjukan Ula-ula Lemben

(Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

3.6.2 Biola

Biola adalah alat musik yang memiliki dawai (senar), yang dimainkan

dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar yang masing-masing senar

memiliki bunyi nada berbeda yaitu nada G, yang merupakan nada yang paling

rendah, nada D yang merupakan nada terendah setelah nada G, nada A pada senar

ketiga, dan nada E yang merupakan nada yang bisa menghasilkan suara paling

tinggi. Dalam klasifikasi alat musik, biola termasuk ke dalam alat musik

Chordophones (alat musik yang suaranya dihasilkan dari senar atau dawai, dengan

bantuan resonator pada bagian alat musik untuk mengeraskan suaranya). Cara

memainkan alat musik ini adalah dengan meletakkan bagian resonator ke atas

bahu dan di jepit dengan dagu, satu tangan digunakan untuk menekan senar, dan

satu tangan lagi digunakan untuk menggesek senar dengan alat penggesek senar

Page 79: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

63

biola yang disebut dengan Bow. Berikut gambar alat musik biola dan cara

memainkannya

Gambar 3.7: Contoh alat musik Biola (Sumber : https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/ artikel-Biola-alat.html, diakses tanggal 2 April 2019)

Gambar 3.8 : Cara memainkan Biola pada pertunjukan Ula-ula Lemben

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 80: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

64

3.6.3 Accordion

Di kutip dari https://kumpulanalatmusik.blogspot.com/2016/05/accordion.

html, Accordion merupakan alat musik yang berasal dari Jerman pada abad ke-19

dan tersebar luas diseluruh dunia. Bentuk dasar alat musik ini diyakini telah

diciptakan di Berlin pada tahun 1822 oleh Christian Friedrich Ludwig

Buschmann. Walau begitu, alat musik accordion ini pertama kali dipatenkan pada

tahun 1829 oleh Cyrill Demian. Secara tradisional, accordion digunakan untuk

pertunjukan musik rakyat dan light classical musik. Tetapi pada masa kini, alat ini

sudah berbaur dan dimainkan dalam berbagi jenis musik seperti musik pop, rock,

classical musik bahkan turut dimainkan dalam iklan.

Accordion ini memiliki bagian-bagian yang bersifat universal, diantaranya

bellow, tubuh, palet dan bagian lain yang variabel. Tubuh terbuat dari 2 kotak

kayu yang menyatu dengan bellow. Di dalamnya merupakan ruang buluh yang

akan mengeluarkan suara atau bunyi. Sedangkan palet yang berbentuk seperti

katup, mempunyai fungsi sebagai pengontrol masuk dan keluarnya udara ke

dalam alat musik tersebut. Sedangkan bellow merupakan bagian yang

menciptakan kevakuman dan tekanan udara yang digetarkan sehingga

menghasilkan suara.

Alat musik ini termasuk ke dalam Aerophone (alat musik yang

menghasilkan bunyi dari udara yang ditiupkan pada rongga-rongga penghasil

suaranya). Bentuk Alat musik ini relatif kecil, dan dimainkan dengan cara

digantungkan di leher. Pemusik memainkan tombol-tombol akord dengan jari-jari

tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya memainkan melodi lagu yang

Page 81: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

65

dibawakan. adapun cara penggunaannya dengan memakai kedua tangan, yang

mana tangan yang satu difungsikan sebagai pengatur alunan suara, sedangkan

pada tangan yang kedua digunakan untuk mengatur nada. Pada saat dimainkan,

akordeon didorong dan ditarik untuk menggerakkan udara di dalamnya.

Pergerakan udara ini disalurkan ke lidah akordeon sehingga menimbulkan bunyi.

Komponen yang ada dalam sebuah akordeon adalah bagian kotak kayu,

bellow, dan palet. Di dalam kotak kayu itu ada sebuah rongga tempat dimana

suara akordeon dihasilkan. Sedangkan palet yang berbentuk seperti katup yang

mengontrol keluar masuknya udara ke dalam akordeon tersebut. Sedangkan

bellow adalah komponen yang dominan yang menciptakan kevakuman dan

tekanan udara yang digetarkan sehingga menghasilkan suara.

Untuk memainkan alat musik akordeon ini dibutuhkan posisi tubuh yang

benar, tidak boleh membungkuk ketika memengangnya, dan harus berdiri dengan

tegak atau atur beban tumpuan pada dada anda ketika memainkannya, dengan

tujuan untuk memberikan kenyamanan dalam bermain. Berikut contoh alat musik

accodioan dan cara memainkannya

Gambar 3.9: Contoh alat musik Accordion (Sumber : https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/

artikel-fungsi-Accordion -alat.html, diakses tanggal 2 April 2019)

Page 82: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

66

Gambar 3.10 : Cara memainkan Accordion pada pertunjukan Ula-ula Lemben

(Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

3.7 Perlengkapan Musik yang Digunakan

3.7.1 Microphone

Dikutip dari http://elektronika-dasar.web.id/microphone/ (pada tanggal 4

April 2019), Microphone atau sering ditulis mikropon adalah suatu alat yang

dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik. Microphone merupakan

salah satu sumber pokok dan merupakan input studio rekaman (studio produksi).

Karena sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan microphone

memerlukan pengaturan yang khusus agar suarasuara yang tidak diperlukan tidak

ikut masuk menggetarkan membrane mikropon. Media penghantar getaran

listriknya merambat melalui kabel. Berikut adalah contoh microphone dan

penggunaannya pada pertunjukan Ula-ula Lemben.

Page 83: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

67

Gambar 3.11: Contoh microphone (Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/microphone/ ,

diakses tanggal 4 April 2019)

Gambar 3.12 : Penggunaan microphone pada pada pertunjukan Ula-ula Lemben

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 84: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

68

3.7.2 Speaker

Speaker adalah perangkat keras output yang berfungsi mengeluarkan hasil

pemrosesan oleh CPU berupa audio/suara. Speaker juga bisa di sebut alat bantu

untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat musik seperti MP3 Player,

DVD Player dan lain sebagainya (https://www.audioengine.co.id/pengertian-

fungsi-speaker/, diakses 4 April 2019). Speaker memiliki fungsi sebagai alat

untuk mengubah gelombang listrik yang mulanya dari perangkat penguat

audio/suara menjadi gelombang getaran yaitu berupa suara itu sendiri. Proses dari

perubahan gelombang elektromagnet menuju ke gelombang bunyi tersebut

bermula dari aliran listrik yang ada pada penguat audio/suara kemudian dialirkan

ke dalam kumparan.Dalam kumparan tadi terjadilah pengaruh gaya magnet pada

speaker yang sesuai dengan kuat-lemahnya arus listrik yang diperoleh maka

getaran yang dihasilkan yaitu pada membran akan mengikuti. Dengan demikian,

terjadilah gelombang bunyi yang dalam keseharian dapat kita dengar.

Gambar 3.13: Contoh Speaker (Sumber : https://www.audioengine.co.id/pengertian-fungsi-speaker/,

diakses 4 April 2019)

Page 85: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

69

3.8 Deskripsi Penyajian Tari Ula-ula Lemben

Seperti telah dituliskan di atas, bahwa pelaksanaan tari Ula-ula Lemben ini

dilakukan di tempat yang luas, dikarenakan dilakukan oleh penari yang berjumlah

lebih minimal 6 orang (3 pasang penari), dan di tambah dengan pemain musik dan

pelantun lagu. Berikut akan dituliskan deskripsi penyajian tarian tersebut, yang

pada umumnya dilakukan oleh sanggar tari tempat penelitian penulis, yang akan

dijelaskan dalam bentuk tabel.

Tarian ini dilakukan secara berpasangan, jadi pada saat akan memulai

tarian Ula-ula Lemben ini para penari akan berdiri berpasangan secara berbanjar,

yang mana pada tulisan ini penari yang dicontohkan berjumlah 3 pasang ( 6

orang). Selanjutnya setelah musik (yang memainkan lagu Ula-ula Lemben dengan

kecepatan 116) dimainkan, mereka akan melakukan gerakan pertama dan berikut

contohnya.

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Tangan disatukan di depan dada di bawah dagu, dengan posisi badan membungkuk ke depan 750-850, dengan hitungan 2 x 4 ketuk. Gerakan ini merupakan gerakan awal dari tari

Gambar 3.14: Contoh gerakan awal tarian dan deskripsinya

(Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 86: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

70

Gerakan kedua adalah rangkaian gerakan mengayunkan tangan ke depan

dan ke belakang, yang diakhiri dengan posisi menyembah. Berikut adalah contoh

gerakan yang dilakukan

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Mengayunkan tangan kanan ke depan dan ke belakang sebanyak 6 kali dengan hitungan sebanyak 4 x 4 ketuk,

Mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan posisi badan miring ke kanan

Mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan posisi badan miring dan miring ke kiri

Gerakan selanjutnya adalah gerakan menyembah. Pada gerakan ini posisi tangan disatukan di depan dada dan posisi badan setengah jongkok, dan dilakukan sebanyak 2 x 4 ketukan

Gambar 3.15: Contoh rangkaian gerakan kedua dari tarian dan deskripsinya (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Page 87: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

71

Setelah gerakan menyembah tersebut dilanjutkan dengan gerakan

mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan posisi badan miring

ke kanan dan miring ke kiri, dengan hitungan 8 x 4 ketuk seperti pada rangkaian

gerakan ke dua dan dilanjutkan lagi dengan rangkaian gerakan ketiga yaitu

gerakan silat yang dilakukan oleh 2 orang penari yang berada di depan. Musik

yang dimainkan untuk mengiringi gerakan ini adalah patam-patam dengan

kecepatan M.M. = 140

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan pertama adalah meluruskan tangan kanan ke depan dengan posisi telapak tangan tegak lurus, dan juga tangan kiri di depan dada dengan posisi telapak tangan tegak lurus secara bergantian. Posisi badan agak turun, dan langkah kaki mengikuti tangan yang berada di depan 2. Urutan pelaksanaannya adalah meluruskan tangan kanan ke depan yang diikuti kaki kanan 1 langkah, kemudian tangan kiri ke depan dan juga kaki kiri sebanyak 1 langkah, kemudian merubah arah ke kiri dengan tangan dan kaki kanan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan tangan dan kaki kiri, kemudian memutar badan yang didahului dengan tangan dan kaki kanan yang dilanjutkan dengan tangan dan kaki kiri.

Gerakan silat balik arah

Page 88: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

72

Gerakan silat ke arah depan

Gambar 3.16: Contoh rangkaian gerakan ketiga dari tarian dan deskripsinya (Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan ini merupakan gerakan penutup dari rangkaian gerakan ketiga, yang mana posisi badan setengah berjongkok, dengan posisi tangan kanan dan kiri berada di samping badan dan telapak tangan menyentuh lantai seperti menopang badan. Sementara penari lainnya hanya berdiri tegak hingga rangkaian gerakan silat yang disajikan selesai dari awal hinga akhir

Gambar 3.17: Contoh gerakan penutup dari rangkaian gerakan ketiga dari tarian dan deskripsinya

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Setelah gerakan silat, penari akan melanjutkan dengan gerakan keempat

yaitu mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan posisi badan

yang juga miring ke kanan dan ke kiri, namun dengan formasi melingkar, dengan

hitungan 4 x 4 ketuk, yang dilanjutkan dengan gerakan memutarkan badan di

tempat dengan formasi tetap melingkar dan dilakukan sebanyak 2 kali, dengan

hitungan 4 x 4 ketuk. Musik yang dimainkan pada gerakan ini adalah lagu Ula-ula

Lemben dengan tempo 116. Berikut adalah contoh gerakan yang dilakukan.

Page 89: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

73

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang, posisi badan miring ke kanan dan ke kiri, formasi melingkar, dengan hitungan 4 x 4 ketuk

Gerakan memutarkan badan di tempat ke arah kanan dengan formasi tetap melingkar dengan hitungan 4 x 4 ketuk. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali.

Gambar 3.18: Contoh rangkaian gerakan keempat dari tarian dan deskripsinya

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Berikut adalah pola gerakan tari yang dilakukan

Gambar 3.19: Pola gerakan tari melingkar

Gerakan selanjutnya adalah gerakan yang mereka sebut dengan jud kedidi,

yang mana gerakan ini menunjukkan gerakan badan yang mengenjut-ngenjut

dengan posisi tangan disamping badan dan formasi tetap melingkar, dengan

hitungan 10 x 4 ketuk. Musik yang dimainkan adalah patam-patam dengan

kecepatan M.M. = 140.

Page 90: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

74

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Posisi badan berdiri tegak, kaki kanan ke depan dan telapak kaki menghentak ke lantai dengan tumit tetap berada di lantai. Badan ikut mengenjut-enjut sesuai dengan gerakan telapak kaki. Posisi tangan berada di samping badan dan telapak tangan di depan perut dengan 2 telapak tangan menghadap ke bawah. Enjutan yang dilakukan badan, kaki dan tangan dilakukan secara bersamaan

Posisi badan berdiri tegak, kaki kanan ke depan dan telapak kaki menghentak ke lantai dengan tumit tetap berada di lantai. Badan ikut mengenjut-enjut sesuai dengan gerakan telapak kaki. Posisi tangan berada di depan dada dan telapak tangan disatukan hingga tangan mencapai posisi ke atas sejajar dengan kepala. Badan dan kaki tetap melakukan enjutan

Gambar 3.20: Contoh rangkaian gerakan jud kedidi dari tarian dan deskripsinya

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Setelah gerakan tersebut, para penari akan melanjutkan dengan gerakan

mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan posisi badan yang

juga miring ke kanan dan ke kiri dan formasi melingkar seperti pada contoh

gambar 3.9, dengan hitungan 4 x 4 ketuk. Hanya saja gerakan yang dilakukan

ditambah dengan gerakan berjalan berputar keliling sebanyak 1 kali dan berputar

ditempat sebanyak 2 kali (seperti pada contoh gambar 3.9). Musik yang

dimainkan pada gerakan ini adalah lagu Ula-ula Lemben dengan tempo 116.

Berikut adalah contoh gerakan yang dilakukan.

Page 91: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

75

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang dengan formasi melingkar

Gerakan berputar dengan formasi melingkar. Pada saat berputar hanya saja gerakan tangan tidak lagi cuma berayun, akan tetapi sudah ditambahkan dengan gerakan mengangkat tangan ke atas sambil dan melentikkan jari. Gerakan ini merupakan gerakan yang dilakukan ke arah dalam (dengan tangan kiri)

Gerakan melentikkan jari ke arah luar (dengan tangan kanan)

Gambar 3.21: Contoh gerakan mengayunkan tangan yang dilakukan penari dengan formasi melingkar

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gerakan selanjutnya adalah gerakan seperti mengayuh sampan. Gerakan

ini juga dilakukan dengan formasi melingkar dan tetap berputar, yang mana penari

melakukan gerakan untuk tangan kiri dan tangan kanan, sebanyak 1 kali. Untuk

gerakan pertama, seluruh penari masih dalam posisi berdiri, namun untuk gerakan

selanjutnya sudah bervariasi, yang mana tiga orang penari dalam posisi berdiri

dan tiga orang penari berada dalam posisi setengah jongkok dengan hitungan 4 x 4

dan dilakukan sebanyak 2 kali. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan mengayuh

Page 92: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

76

dengan formasi melingkar dan berputar, dengan posisi berdiri. Berikut adalah

contoh gambar dari geakan yang dilakukan.

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan mengayuh, dilakukan oleh penari dengan dua posisi. Satu kelompok setengan bersimpuh dengan kaki kiri berada lebih tinggi daripada kaki kanan. Gerakan tangan adalah seperti mengayuh sampan dengan menggunakan tangan kiri, dan arah kayuhan adalah ke depan dan ke belakang. Penari lainnya berdiri, berputar mengelilingi penari yang bersimpuh, dengan gerakan tangan yang sama

Semua penari berdiri sambil berputar dengan melakukan gerakan tangan seperti mengayuh sampan

Gambar 3.22: Contoh gerakan mengayuh sampan dan formasinya (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gerakan selanjutnya adalah gerakan berjalan, yang mana 2 orang penari

berjalan beriring sambil melewati tangan penari lainnya yang digandengkan.

Gerakan ini juga dilakukan dengan posisi penari yang berubah dan mengikuti arah

putaran, dengan hitungan 4 x 4 ketuk. Berikut adalah contoh gerakannya.

Page 93: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

77

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

2 orang penari berjalan beriring melewati tangan 2 penari yang disatukan

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

2 orang penari berjalan beriring melewati tangan 2 penari yang disatukan

Gambar 3.23: Contoh gerakan tari melewati tangan penari (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Setelah melakukan beberapa kali perulangan untuk gerakan seperti pada

contoh gambar 3.22 maka gerakan terakhir yang dilakukan adalah gerakan silat

yang dilakukan secara bersama-sama dengan formasi tetap melingkar dan

berputar, dengan arah putaran dan gerakan yang berubah-ubah ke kiri dan ke

kanan. Berikut adalah contoh gerakan yang dilakukan.

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan silat seperti yang dilakukan pada contoh gambar 3.7. perbedaannya terletak pada pormasi yang mana pada gerakan ini formasi yang diambil adalah melingkar dan berputar ke arah kiri dan ke arah kanan. Selain itu, gerakan dilakukan oleh semua penari. Gambar ini menunjukan berputar ke arah kiri

Page 94: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

78

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan berputar ke arah kanan

Gambar 3.24: Contoh gerakan silat yang dilakukan penari dan formasinya

(Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gerakan selanjutnya yang dilakukan oleh penari adalah berupa rangkaian

gerakan, yang dilakukan dengan cara menutup dan membuka tangan, dan penari

bergerak dengan posisi dari berkumpul ke berpencar ke arah mereka menghadap.

Dan pada akhir gerakan, mereka mengambil posisi setengah jongkok dan agak

menunduk. Berikut contoh gerakan yang dilakukan oleh penari.

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Posisi berdiri dan kedua tangan disatukan di depan dada. Formasinya adalah berpencar ke arah luar lingkaran

Posisi berdiri dan kedua tangan dibuka ke arah samping badan. Formasinya adalah berpencar ke arah luar lingkaran

Page 95: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

79

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Gerakan ini merupakan gerakan penutup. Pada gerakan ini, posisi penari setengah bersimpuh, dan sedikit menundukkan kepala, dengan posisi kedua tangan berada di samping kanan dan kiri, dan jari menyentuh lantai

Gambar 3.25: Contoh gerakan menutup dan membuka tangan dan

ditutup dengan gerakan setengah bersimpuh (Sumber: Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Gerakan terakhir yang dilakukan oleh penari adalah gerakan menyatukan

tangan di depan dada mereka, sambil bergerak menyusun formasi berbaris, untuk

bergerak ke luar dari arena pertunjukan. Gerakan ini dilakukan hingga para penari

keluar semuanya dari tempat pertunjukan berlangsung. Berikut adalah contoh

gambar dari gerakan yang dilakukan.

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Ini merupakan rangkaian gerakan terakhir dari keseluruhan gerakan tari Ula-ula Lemben. Gerakan yang ditampilkan adalah berdiri kemudian berjalan dan berkumpul membentuk lingkaran, sedangkan telapak disatukan di depan dada

Berputar sambil menyatukan telapak tangan

Page 96: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

80

Contoh gerakan tari Deskripsi gerakan

Berjalan ke luar arena sambil tetap menyatukan tangan

Gambar 3.26: Contoh gerakan menyatukan tangan sambil membentuk barisan

dan berjalan ke luar arena pertunjukan (Sumber : Dokumentasi penulis 25 Juli 2018)

Demikianlah beberapa gerakan yang dilakukan oleh penari peda

penyajian tari Ula-ula Lemben ini. Dari deskripsi di atas, penulis mengambil

kesimpulan bahwa gerakan inti dari tarian adalah gerakan menyembah, gerakan

mengayunkan tangan ke depan dan ke belakang dengan arah kiri dan kanan yang

dilakukan berulang-ulang, gerakan silat, gerakan mengenjut-enjutkan kaki atau

Jud Kedidi, gerakan mengayuh, gerakan melentikkan jari ke kanan dan ke kiri,

gerakan berbaris dan melewati tangan yang disatukan, gerakan menyatukan dan

membuka tangan, dan gerakan terakhir yaitu menutup tangan dan bergerak ke

arah luar. Beberapa gerakan yang ditampilkan dilakukan secara berulang-ulang

beberapa kali dengan formasi yang sama, yaitu gerakan mengayunkan tangan ke

depan dan belakang pada arah kanan dan kiri, dan juga gerakan silat. Selain itu,

beberapa gerakan juga menggambarkan syair yang dinyanyikan, seperti mengayuh

dan mencari atau menanyakan jalan. Semua gerakan di atas didokumentasikan

dari foto-foto dan video tari pada saat penelitian pada tanggal 25 Juli 2018.

Page 97: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

81

BAB IV

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA MUSIK VOKAL (TEKS)

LAGU ULA-ULA LEMBEN

4.1 Studi Teks Nyanyian dalam Etnomusikologi

Dalam kajian-kajian etnomusikologis, teks nyanyian atau lagu, kadangkala

disebut musik vokal, adalah menjadi salah satu pusat perhatian. Studi teks

biasanya melibatkan bukan hanya dari sisi struktur bunyi musik, tetapi juga yang

terpenting dari aspek kebahasaan. Mengenai hubungan antara etnomusikologi dan

ilmu bahasa ini dalam kerangka memahami manusia, diurai secara jelas oleh

Merriam (1964:189) sebagai berikut.

One of the most obvious sources for the understanding of human behavior in connection with music is the song text. Texts, of course, are language behavior rather than music sound, but they are an integral part of music and there is clear-cut evidence that the language used in connection with music differs from that of ordinary discourse.

It is a truism to say that music and language are interrelated, and that the study of this interrelationship is thus a task for the joint energies of the ethnomusicologist and the linguist. The exact nature of the problem, however, tends to be technical and structural in nature and is not of primary concern here, although some aspects of it may be noted briefly. Language clearly affects music in that speech melody sets up certain patterns of sound which must be followed at least to some extent in music, if the music-text fusion is to be understood by the listener. Bright comments that "languages display regular patterns of high-pitched and low-pitched syllables, loud and soft syllables, long and short syllables; and different languages give different emphases to these factors. Since patterns involving these elements of pitch, dynamics, and duration are also among the basic elements of music, it is at least a reasonable hypothesis that there may be some cultures in which features of spoken languages have played a part in conditioning the musical patterns of song."

Page 98: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

82

Salah satu sumber yang paling jelas untuk memahami perilaku manusia

sehubungan dengan musik adalah teks lagu. Teks, tentu saja, adalah lebih

mengarah kepada perilaku bahasa daripada suara musik, tetapi baik teks maupun

unsur suara adalah bagian integral dari musik--dan ada bukti yang jelas bahwa

bahasa yang digunakan sehubungan dengan musik berbeda dari wacana biasa.

Dengan demikian bermakna bahwa musik dan bahasa saling terkait, dan bahwa

studi keterkaitan ini juga akan memerlukan tugas kerja bersama etnomusikolog

dan ahli bahasa.

Bahasa dengan jelas memengaruhi musik dalam melodi, yang mengatur

pola-pola suara tertentu yang harus diikuti setidaknya sampai batas tertentu dalam

musik, jika perpaduan musik-teks ingin dipahami oleh pendengar. Bright

berkomentar bahwa "bahasa menampilkan pola reguler dari suku kata bernada

tinggi dan bernada rendah, suku kata keras dan lembut, suku kata panjang dan

pendek; dan bahasa yang berbeda memberikan penekanan yang berbeda terhadap

faktor-faktor ini. Karena pola melibatkan unsur-unsur nada, dinamika, dan durasi

ini. juga di antara unsur-unsur dasar musik, setidaknya hipotesis yang masuk akal

bahwa mungkin ada beberapa budaya di mana fitur bahasa lisan telah memainkan

peran dalam mengkondisikan pola musik lagu. "

Page 99: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

83

4.2 Teks Nyanyian dalam Pertunjukan Ula-ula Lemben

Pada pertunjukan yang dilakukan, kesenian Ula-ula Lemben bukan hanya

hanya terdiri dari tampilan tarian, tetapi juga musik (yang berbentuk musik

instrumental dan musik vocal/nyanyian atau lagu). Lagu yang disajikan memiliki

judul yang sama dengan tariannya, dan memiliki keterkaitan dengan gerakan tari

yang dilakukan, sehingga antara lagu dan gerak memiliki ikatan yang saling

mempengaruhi.

Lagu yang dinyanyikan menggunakan bahasa Melayu Tamiang, dan

mengandung perumpamaan-perumpamaan yang tentunya memiliki makna

tersendiri dalam pemahaman mereka. Selain itu, lagu tersebut juga memiliki

keterkaitan dengan beberapa hal, seperti penghormatan, percintaan (kasih sayang),

dan beberapa ungkapan yang dinyatakan dengan bahasa kiasan dalam bahasa

Melayu Tamiang tersebut. Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

dengan penggunaan teks dalam nyanyian Ula-ula Lemben. Berikut adalah

pembahasan dari teks yang digunakan pada syair lagu Ula-ula Lemben ini.

4.3 Struktur Teks

Berdasarkan teks yang dinyanyikan, lagu Ula-ula Lemben berbentuk

pantun. Berikut akan disajikan teks lagu Ula-ula Lemben yang dilantunkan oleh

penyanyi di tempat penulis melaksakan penelitian, yaitu pada Sanggar Seni

Tamiang. Teks disertai dengan artinya dalam bahasa Indonesia yang diapit oleh

tanda kurung siku.

1. Assalammualaikum kami ucapke

Kepada hadiren yang kami muliake

Page 100: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

84

Kami angkat sepuluh jari menyusun sembah puja dan puji

Alhamdulillah Ilahirobbi selawat salam kepade Nabi

[artinya dalam bahasa Indonesia:

Assalamualaikum kami ucapkan

Kepada hadirin yang kami muliakan

Kami mengangkat sepuluh jari menyusun sembah puja dan puji

Alhamdulillah Ilahirabbi selawat salam kepada Nabi]

2. Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Lepak dalam bate tepak dalam dulang

Belanja tiga tael tujuh cari tunang

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Lepak dalam bate tepak dalam dulang

Belanja tiga tail tujuh cari tunang]

3. Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Malam bekalam mimpi siang betumpang mate

Gunong tinggi ku daki lembah dalam ku arong rate

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Malam berkalam mimpi siang bertumpang mata

Gunung yang tinggi ku daki lembah dalam ku harung rata]

4. Kayoh Maijah kayoh kayoh ramai-ramai

Singgah Maijah singgah tepian belom sampe

Kayoh Maijah kayoh kayoh laju-laju

Singgah Maijah singgah di sini kita bertemu

[Kayuh Maijah kayuh kayuh ramai-ramai

Singgah Maijah singgah tepian belum sampai

Kayuh Maijah kayuh kayuh laju-laju

Singgah Maijah singgah di sini kita bertemu]

Page 101: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

85

5.Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Ranto telok ku arungi paloh muare ku sebrangi

Pante betin sakat umbak penawa hati belum beriak

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Rantau teluk ku arungi paluh muara ku seberangi

Pantai beting sakat ombak penawar hati belum beriak]

6. Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Biar karam bade mengamok putus temerang patah kemudi

Tujuh harap nak ku jengok larai dendam rindu di hati

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Biar karam badai mengamuk putus temberang patah kemudi

Tujuh harap kan ku jenguk melerai dendam rindu di hati]

7. Puku puku pangke lang betanye-tanye jalan

Jalan kemane jalan kemane anda tanyeke

Jalan kami jalan kami ke gudang baden

Bak diambek bak diambek ke gudang baden

[Pukul-pukul pangkal yang bertanya-tanya jalan

Jalan kemana jalan kemana anda tanyakan

Jalan kami jalan kami ke seberang sungai

Bagai diambil bagai diambil ke seberang sungai]

8. Layu bunge layu riang tembang di jalan

Nak lalu usah layu dayang ngampang di tengah jalan

Lob bubu lob tempire kelua jangan bercere-cere

Padu kate kaseh beture sepanjang mase jangan becere

[Layu bunga layu riang bertembang di jalan

Hendak lalu jangan layu dayang menghempang di tengah jalan

Pasang bubu pasang tempira keluar jangan bercerai-cerai

Page 102: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

86

Pada kata kasih bersandar sepanjang masa jangan bercerai]

9. Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Bintang alam mapah pepaye turon mase selip purnama

Puje tujoh harapan sudah penuju hati ku datang jua

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Bintang alam mapah payah turun masa selip purnama

Puja tujuh harapan sudah penuju hati ku datang juga]

10. Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Kami akhiri ucapan salam pade hadirin handai dan tolan

Mane yang saleh harap maafke semoga kite dilindong Tuhan

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Kami akhiri ucapan salam pada hadirin handai dan taulan

Mana yang salah harap maafkan semoga kita dilindung Tuhan]

Syair lagu Ula-ula Lemben terdiri dari 10 bait, yang mana setiap baitnya

terdiri dari 4 baris. Setiap baris terdiri dari kesatuan frase kalimat yang utuh yang

menyambung ke baris kedua, ketiga dan keempat.

Terdapat dua baris yang selalu diulang dalam kesepuluh bait syair lagu di

atas yakni

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

[Ular-ular lembing tertusuk awan-awan

Yang mana yang ku tusukkan yang putih tandanya

Page 103: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

87

Struktur demikian merupakan gaya tersendiri teks lagu ini. Gaya tersebut dapat

dikategorikan sebagai gaya perulangan (repetisi). Baris-baris berupa dua kalimat

ini adalah menguatkan tema tentang Ula-ula Lemben sebagai sebuah simbol

dalam konteks komunikasi verbal dan nonverbal.

4.4 Arti dan Makna Teks

Pada bagian ini, penulis akan menyajikan arti dan makna dari teks lagu

Ula-ula Lemben, yang akan dijelaskan berdasarkan baitnya. Arti dan makna ini

penulis dapatkan berdasarkan wawancara dengan Bapak Musa yang dilakukan

selama penelitian, dan juga terhadap beberapa orang tokoh budaya di Tamiang,

penyanyi, dan pemain musik dari beberapa sanggar yang melakukan pertunjukan

ini. Untuk menjelaskan makna teks dari syair lagu Ula-ula Lemben ini, maka

penulis menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes

((1915-1980). Konsep pemikiran Barthes yang operasional ini dikenal dengan

Tatanan Pertandaan (Order of Signification). Dalam teorinya tersebut Barthes

mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi

dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan

penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan

pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda

dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak

langsung, dan tidak pasti (Yusita Kusumarini, 2006).

Secara sederhana, kajian semiotik Barthes bisa dijabarkan denotasi

merupakan makna sesungguhnya, atau sebuah fenomena yang tampak dengan

Page 104: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

88

panca indera, atau bisa juga disebut deskripsi dasar, dan Konotasi merupakan

makna-makna kultural yang muncul atau bisa juga disebut makna yang muncul

karena adanya konstruksi budaya sehingga ada sebuah pergeseran, tetapi tetap

melekat pada simbol atau tanda tersebut. Dua aspek kajian dari Barthes di atas

merupakan kajian utama dalam meneliti mengenai semiotik. Kemudian Barthes

juga menyertakan aspek mitos, yaitu di mana ketika aspek konotasi menjadi

pemikiran populer di masyarakat, maka mitos telah terbentuk terhadap tanda

tersebut. Pemikiran Barthes inilah yang dianggap paling operasional sehingga

sering digunakan dalam penelitian.

Berikut arti dan makna teks dari lagu yang dapat penulis simpulkan dari

semua hasil wawancara dan juga teori yang digunakan.

Bait 1:

Assalammualaikum kami ucapke

Kepada hadiren yang kami muliake

Kami angkat sepuluh jari menyusun sembah puja dan puji

Alhamdulillah ilahirobbi selawat salam kepade Nabi

Bait ini dinyanyikan pada bagian awal lagu, yang menjadi kalimat

pembuka, berisikan kalimat salam khas dalam agama Islam yaitu ucapan

Assalammualaikum. Kalimat tersebut ditujukan kepada semua yang hadir di

tempat tersebut sebagai tamu, undangan, penonton, ahli bait ataupun pihak

penyelenggara acara. Kemudian dilanjutkan dengan kata-kata yang mengajak para

hadirin untuk mengucapkan kalimat syukur dan juga pujian (selawat) kepada

Nabi, yang dalam hal ini adalah Nabi Muhammad SAW.

Page 105: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

89

Makna dari bait ini adalah bahwa sebelum acara dimulai manusia tetap

harus mengingat Allah SWT dan juga Nabi dalam agama Islam, yaitu Nabi

Muhammad SAW. Kalimat pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad

dimasukkan sebagai salah satu syair dalam lagu. Hal ini merupakan ajakan dari

penyaji untuk selalu mengingat sang pencipta dan juga utusan-Nya, dan dengan

demikian orang yang menyajikan dan menyaksikan pertunjukan tersebut tetap

ingat kepada agama. Artinya, manusia harus tetap berpijak atau berdasarkan pada

pandangan agama dalam berbagai kegiatan yang mereka lakukan.

Bait 2:

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh panonye

Cepah dalam batee tepak dalam dulang

Belanja tiga tael tuju cari tunang

Kalimat yang menjadi syair pada bait tersebut bisa diartikan sebagai

berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan-awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Cepah dalam batee tepak dalam dulang

(tempat meletakkan batee dan tepak)

Belanja tiga tail tujuan mencari tunangan

Bait di atas memiliki makna yang berbeda dari bait yang pertama. Pada

dua kalimat pertama yang menjadi sampiran dalam bait ini, diungkapkan bahwa

permainan yang dianggap kecil (senda-senda kecil) mampu menembus hingga ke

atas (tercolok awan-awan). Kalimat yang kedua memiliki makna yang mengacu

kepada tanda hitama (itam miang) yang dimiliki oleh raja, jadi kalimat tang puteh

Page 106: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

90

pano nye merupakan kalimat yang mengandung pengertian sebaliknya dari kata

yang diucapkan. Dua kalimat ini memiliki makna bahwa sesuatu yang dianggap

tidak memiliki arti pun bisa menjadi penting dalam kehidupan sehingga akan

mampu mencapai tujuan yang diangan-angankan (cita-cita hidup). Jadi apabila

manusia yang memiliki cita-cita, akan dapat dicapai dengan berbagai cara,

walaupun cara yang dilakukan tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan dan bisa

saja hal-hal yang dianggap tidak memiliki arti.

Selanjutnya, dua kalimat yang menjadi isi pada bait ini mengungkapkan

tentang sesuatu yang biasa digunakan oleh masyarakat Melayu untuk

menghormati para tamu yang datang, yaitu tepak. Tepak merupakan suatu benda

berbentuk segiempat dan memiliki penyanggah yang pada masyarakat Melayu

pada umumnya berisikan sirih, kapur, dan lain-lain, dan disajikan kepada para

tamu untuk menyatakan rasa hormat yang sangat tinggi dan dalam.

Kalimat terakhir adalah kalimat yang berarti belanja tiga tail tuju cari

tunang, memiliki makna bahwa membelanjakan sesuatu dengan harga tiga tail11.

Pada masa lalu, jumlah ini dianggap memadai untuk mendapatkan seorang

perempuan yang mau diajak menikah, jadi sebelumnya harus diikat terlebih

dahulu dengan tradisi tunangan. Dengan kata lain, seorang laki-laki dianggap bisa

mendapatkan seorang calon istri dengan jumlah tersebut, yang mana tradisi awal

untuk meresmikan ikatan pernikahan yang diinginkan adalah bertunangan, dengan

membelikan sesuatu dengan jumlah tiga tael tadi.

11Tail adalah mata uang yang digunakan pada masa Belanda menguasai Indonesia

sebelum kemerdekaan.

Page 107: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

91

Pengertian lainnya adalah bahwa seperangkat isi dulang merupakan bahan-

bahan untuk menepung tawari raja yang hendak menikah, sedangkan sejumah

uang sebagai isyarat kerelaan dan dukungan dari orangtua berbentuk materil untuk

pernikahan raja yang dimaksud, yakni raja muda sedia.

Bait 3

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Malam bekalam mimpi siang betumpang mate

Gunong tinggi ku daki lembah dalam ku arong rate

Kalimat yang menjadi syair pada bait tersebut bisa diartikan sebagai

berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Malam terbawa mimpi siang terbayang di mata

Gunung tinggi akan ku daku lembah yang dalam akan kuarungi (kuanggap)

rata

Dua kalimat pertama pada bait ini memiliki pengertian dan makna yang

sama dengan dua kalimat pertama pada bait kedua, jadi tidak penulis jelaskan lagi.

Sedangkan kalimat ketiga dan keempat yang menjadi isi memiliki makna

memiliki pengertian karena rindunya bertemu dengan sang kekasih, terbawa

hingga ke dalam mimpi dan terbayang-bayang selalu di depan mata, sehingga

memunculkan tekat yang sangat untuk bertemu dengan si kekasih hingga

rintangan yang besar dan berat pun akan dijalani sang raja, walaupun harus

melewati gunung yang tinggi dan lembah atau jurang yang sangat dalam.

Page 108: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

92

Bait 4:

Kayoh maijah kayoh kayoh rami-rami

Singgah maijah singgah tepian belom sampe

Kayoh maijah kayoh kayoh laju-laju

Singgah maijah singgah di sini kita bertemu

Kalimat di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Kayuh Ma’Ijah kayuh, kayuh kuat-kuat

Singgah Ma’Ijah singgah, tepian belom sampe

Kayuh Ma’Ijah kayuh, kayuh ramai-ramai

Singgah Ma’Ijah singgah, di sini kita bertemu

Syair di atas memiliki pengertian bahwa sang raja rindu kepada orangtua

yang mengasuhnya, sehingga beliau berpantun kepada masyarakat setempat untuk

disampaikan kepada orangtua angkatnya (Ma’ Ijah) untuk dapat datang dengan

menyeberangi laut dan sungai menggunakan perahu (yang muncul dari kalimat

Kayo Ma’Ijah Kayo), dan terus mengayuh karena tempat yang harus dituju oleh

Ma’Ijah, yang merupakan tempat tinggal si raja pada saat itu belum sampai. Dan

hal ini juga diperkuatnya dengan kalimat ditempat itulah sang raja muda sedia

menunggu orangtua angkatnya tersebut datang, yang muncul dalam kalimat di sini

kita bertemu. Pemahamannya adalah sang raja telah berada di suatu tempat dan

merasa rindu dengan orangtua yang sudah mengasuhnya dari kecil hingga beliau

melakukan perjalanan ke tempat lain.

Bait 5:

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Ranto telok ku arungi paloh muare ku sebrangi

Pante betin sakat umbak penawa hati belum beriak

Page 109: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

93

Syair di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Berbagai teluk akan kuarungi, paluh dan muara akan ku seberangi

Pantai sudah memiliki banyak ombak, tetapi penawar hati (rindu) belum

terlihat

Dua kalimat yang menjadi isi pada bait di atas memiliki pemahaman

bahwa demi berjumpa dengan ibu angkatnya tersebut, sang raja yang akan

menjemput dengan mengarungi banyak teluk dan muara dengan menggunakan

perahu. Walaupn begitu, sudah banyak pantai dan ombak yang dilihatnya, namun

beliau belum juga berjumpa dengan si ibu angkat. Kalimat ini bermakna

kerinduan yang sangat mendalam terhadap si ibu, dan akan menempuah

perjalanan yang lama dan berat untuk menemukan dan menjemput si ibu.

Bait 6:

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Biar karam bade mengamok putus temerang patah kemudi

Tuju harap nak ku jengok lerai dendam rindu di hati

Bait di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Biar (kapal/ perahu) karam karena badai mengamuk hingga putus talinya

dan patah kemudinya

Demi mencapai tujuan yang diharapkan bisa dijumpai, untuk dapat

melepaskan rasa rindu di hati

Kalimat yang menjadi isi pada bait di atas masih memiliki hubungan

dengan bagian isi pada bait ke 5. Pada intinya bait di atas memiliki makna bahwa

tidak ada yang dapat menghalangi sang raja muda untuk melepaskan rindunya

Page 110: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

94

bertemu dengan ibu angkat yang mengasuhnya. Berbagai rintangan dan halangan

tetap dilaluinya demi bertemu ibunya tersebut.

Bait 7:

Puku puku pangke lang betanye-tanye jalan

Jalan kemane jalan kemane anda tanyeke

Jalan kami jalan kami ke gudang baden

Bak diambek bak diambek ke gudang baden

Bait di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Bermain-main sambil bertanya-tanya jalan

Jalan kemana jalan kemana anda tanyakan

Jalan kami-jalan kami ke seberang sungai

Bagaikan diambek ke seberang sungai

Bait ini memiliki makna percakapan yang terjadi antara sang raja dengan

orang di tempatnya singgah. Beliau menanyakan kea rah mana yang tercepat atau

paling mudah untuk dapat menjumpai orang yang dirinduinya kepada orang

tersebut, hingga dengan mudah dapat menyeberangi sungai. Inti dari bait ini

adalah menanyakan jalan tersingkat untuk ke seberang sungai agar dapat dengan

bertemu ibunya (orang yang dirindunya). Kata seberang sungai memiliki makna

sebuah tempat yang ada di seberang tempat mereka singgah, yang merupakan

sebuah daerah yang mereka tuju untuk menjumpai sang ibu.

Bait 8:

Layu bunge layu riang tembang di jalan

Nak lalu usah layu dayang ngampang di tengah jalan

Lok bubu lok tempire kelua jangan bercere-cere

Padu kate kaseh beture sepanjang mase jangan becere

Bait di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Walaupun bunga sudah layu tetap bernyanyi dengan riang di jalan

Page 111: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

95

Kalau hendak berlalu jangan sampai layu, karena ada dayang dan para

pembantunya membantu di tengah jalan

Ibaratkan masuk ke tempat yang akan sulit untuk keluar lagi, tapi kalau pun

sudah keluar jangan sampai terpisah-pisah

Untuk menyatukan kata dan kasih bersama-sama agar selamanya tidak akan

berpisah

Bait ini memiliki makna bahwa walaupun sudah merasa tidak segar lagi

(sudah tua) tetap harus merasa senang, tanpa memikirkan hal-hal yang

menyedihkan, dan jikalau hendak pergi juga jangan menunggu usia tua,

dikarenakan para pendukung bersedia untuk membantu dalam perjalanan. Intinya

adalah bahwa jangan merasa ragu atau menunda-nunda perjalanan yang harus

dilakukan oleh sang raja untuk menjumpai ibunya tersebut.

Kalimat ketiga dan keempat memiliki makna bahwa apabila sudah masuk

ke suatu tempat yang akan sulit untuk keluar lagi (tempat yang dimaksud adalah

daerah persinggahan si raja muda sedia tersebut), namun apabila mereka akan

keluar dari tempat tersebut bersama dengan para pembantunya tetap bersatu dan

bersama-sama, agar mereka tetap kuat selamanya hingga tercapainya tujuan.

Intinya adalah mereka harus tetap bersatu dan kuat untuk dapat mencapai tujuan

utama dari perjalanan yang mereka lakukan.

Bait 9:

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Bintang alam mapah pepaye turon mase selip purnama

Puje tujoh harapan sudah penuju hati ku datang jua

Kalimat pada bait di atas, bisa diartikan sebagai berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Page 112: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

96

Sesuatu yang sangat jauh dan memiliki sinar terang akan menampakkan diri

dengan wajah berseri-seri

Dengan memuji kepada yang memberikan harapan hidup, akhirnya orang

yang dicari bertemu juga.

Dua kalimat yang merupakan isi pada bait di atas memiliki makna bahwa

sesuatu yang awalnya sangat jauh dan sangat dinanti-nanti pada waktunya akan

datang dengan wajah berseri-seri (bahagia), dan dengan segala pujian dan harapan

yang sudah diungkapkan akhirnya yang orang yang dinanti tersebut muncul juga.

Kalimat ini memberikan makna bahwa bagaimanapun rintangan yang dijumpai

dan dihadapi, seberapa jauh sesuatu yang diharapkan itu ada, namun semuanya

berakhir dengan kebahagiaan.

Bait 10:

Ula-ula lemben tetedong awan-awan

Tang mane ku pacok ke tang puteh pano nye

Kami akhiri ucapan salam pade hadirin handai dan tolan

Mane yang saleh harap maaf ke semoga kite dilindong Tuhan

Bait di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Senda-senda kecil tercolok awan

Yang mana ku tusukkan yang putih tandanya

Kami akhiri dengan ucapan salam kepada semua saudara yang datang

Apabila ada yang salah (dalam berbagai hal) harap dimaafkan dengan

harapan semuanya tetap dalam lindungan yang maha kuasa.

Bait ini memiliki makna sebagai salam penutup dari penyaji pertunjukan

kepada para tamu undangan dan penonton pertunjukan tari Ula-ula lemben pada

Page 113: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

97

saat itu, dengan memohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin terjadi pada

saat penyajian, dan juga berdoa agar Allah SWT tetap melindungi semuanya

setelah selesainya acara tersebut hingga ke depannya. Intinya adalah penanaman

nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat dengan selalu mengingat kepada yang

maha kuasa yaitu Allah SWT.

Demikianlah kajian terhadap teks yang terdapat pada tarian Ula-ula

lemben ini, yang menjadi lagu pengiring pada pertunjukan tari tersebut. Beberapa

makna pentng yang dapat diambil dari teks tersebut adalah bahwa sebagai

manusia kita tetap wajib beribadah kepada Allah SWT dalam hidup ini dan dalam

berbagai kesempatan dan juga kegiatan yang dilakukan.

Kemudian, manusia juga diwajibkan untuk berbaikti kepada orangtuanya,

terutama kepada ibu, karena sesuai dengan ajaran agama Islam, ibu merupakan

orang yang harus paling dihormati dan disayangi, karena ibu merupakan orang

yang menyayangi, mengasuh dan membesarkan kita dengan tulus dari kecil.

Makna lainnya adalah bahwa selayaknya manusia tetap berusaha keras untuk

mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupan, walaupun akan menghadapi

berbagai rintangan berat dalam menjalaninya. Makna yang paling akhir adalah

kebahagiaan tersebut pasti datang, walaupun terlebih dahulu harus menghadapi

berbagai cobaan yang ada.

Page 114: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

98

BAB V

ANALISIS STRUKTUR MELODI

5.1 Proses Transkripsi

Transkripsi adalah proses untuk menotasikan bunyi dari yang tidak tampak

menjadi simbol bunyi yang dapat dilihat (Nettl;1964,48). Simbol bunyi yang

dapat dilihat tersebut dinamakan notasi musik, yang pada sistem notasi musik

Barat terdapat dua jenis, yaitu notasi angka dan notasi balok. Sehubungan dengan

hal ini, untuk menotasikan lagu-lagu yang menjadi sampel dalam tulisan ini, maka

penulis mengunakan notasi balok yang dibuat di dalam garis paranada. Alasan

penulis memilih notasi balok untuk mentranskripsikan lagu-lagu tersebut adalah:

a. notasi balok lebih dikenal secara umum dalam penulisan musik.

b. lagu-lagu yang menjadi sampel dalam tulisan ini, menggunakan nada-nada

yang terdapat pada tangga nada musik Barat.

Untuk mentranskripsikan bunyi musik, Nettl (ibid,99) mencatat dua

masalah penting yang berhubungan dengan teori dan metodologi. Ia menawarkan

metodologi yang dikemukakan oleh Charles Seeger, yang mana Seeger

membedakan dua notasi pendeskripsian musik, yaitu notasi secara umum

(Preskriptif) dan notasi secara detail (Deskriptif). Notasi preskriptif adalah notasi

yang bertujuan untuk penyaji (bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi

dari musik). Notasi ini merupakan suatu alat untuk membantu mengingat.

Sedangkan notasi deskriptif adalah notasi yang bertujuan untuk menyampaikan

kepada pembaca ciri-ciri dan detail-detail dari komposisi musik yang memang

belum diketahui oleh pembaca. Dalam hal ini, pendekatan yang penulis pilih dan

Page 115: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

99

lakukan untuk mentranskripsikan lagu-lagu yang menjadi sampel dalam tulisan ini

adalah pendekatan notasi preskriptif.

Untuk mentranskripsikan musik secara rinci, maka transkripsi ini

dilakukan dengan berbagai langkah, seperti yang pernah dikemukakan oleh Nettl

(ibid;119-120), yaitu:

(a) Mendengarkan nada secara seksama, untuk membedakan antara penyanyi,

alat musik, dan lain sebagainya.

(b) Untuk memindahkan nada yang didengar ke dalam bentuk tulisan, digunakan

garis paranada untuk menempatkan notasi balok.

(c) Penulisan bentuk yang pertama ditulis dengan terperinci, untuk menghindari

terjadinya kesulitan dengan bentuk yang pertama dengan bentuk lainnya.

(d) Menggunakan kecepatan normal, kemudian hasil transkripsi diperiksa

kembali, lalu diteruskan dengan nada yang lainnya.

Untuk mentranskripsikan lagu, penulis menggunakan alat musik

Keyboard, sebagai alat bantu. Tujuan dari penggunaan alat musik keyboard untuk

mentranskripsikan lagu adalah untuk mempermudah penulis dalam menentukan

nada-nada yang dinyanyikan oleh penyanyi dalam sampel lagu. Sedangkan alasan

penulis menggunakan alat musik keyboard, karena alat musik ini penulis anggap

memiliki nada-nada yang standar dengan nada-nada yang terdapat pada sistem

tangga nada musik Barat.

Sebelum menuliskan nada-nada itu ke bentuk not balok pada garis

paranada, penulis terlebih dahulu menentukan tanda kunci (kleft) yang akan

digunakan, yang mana tanda kunci ini akan menentukan letak dari nada-nada yang

Page 116: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

100

akan dituliskan nantinya. Dalam hal ini, penulis memilih menggunakan tanda

kunci G pada garis paranada, seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini.

Lagu yang dinyanyikan dalam sampel, menggunakan nada-nada yang

terdapat pada musik Barat, dan pada penyajiannya selalu diiringi dengan alat

musik Biola sebagai pembawa melodi utama. Oleh karena itu, pada saat

bernyanyi, nada-nada yang muncul dari vokal dan biola cenderung sama termasuk

pada nada dasarnya. Dan untuk memudahkan penulisan notasi lagu ke kertas yang

menjadi sampel dalam tulisan ini, maka penulis menggunakan nada dasar C=do

sebagai acuan. Selanjutnya, untuk mempermudah penulis dalam menganalisis

lagu, maka patokan yang digunakan adalah nada-nada yang digunakan pada

vokal, yang muncul hanya ketika penyanyi melantunkan lagu.

Untuk mentranskripsikan notasi pada lagu menjadi lambang-lambang

not yang dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca, maka penulis menggunakan

aplikasi MuseScore2. Aplikasi ini dapat menampilkan notasi dengan lambang

berupa not balok di dalam garis paranada, dan berbagai elemen penting lainnya.

Page 117: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

101

5.2 Analiisis Melodi Lagu

Ula-ula Lemben merupakan satu pertunjukan yang menampilkan 2 bentuk

seni secara bersamaan, yaitu musik dan tari. Kedua seni tersebut dipetunjukkan

tidak terpisah dikarenakan memiliki keterikatan dan ketergantungan. Dengan

demikian, musik dan tari yang disajikan memiliki judul yang sama. Dan oleh

karena itu untuk lagu yang akan ditranskripsikan dalam tulisan ini, penulis juga

sudah menetapkan lagu yang berjudul Ula-ula Lemben, dikarenakan hanya lagu

tersebut yang disajikan pada pertunjukkan.

Pada dasarnya, dalam proses transkripsi lagu sudah terjadi proses analisis,

karena dalam proses itu telah dilakukan suatu pengamatan terhadap rentetan bunyi

musik yang ditranskripsikan. Namun, untuk memperjelas analisis tersebut, penulis

akan menguraikan hasil analisis lagu yang menjadi sampel pada tulisan ini, yang

merupakan penjelasan dari struktur musik yang ditranskripsikan.

Untuk analisis ini, penulis menggunakan teori yang ditawarkan oleh

William P. Malm yang disebut dengan weighted scale (1977:15), yang mana

dikatakannya bahwa untuk mendeskripsikan suatu musik, maka perlu diperhatikan

beberapa kriteria, yaitu:

1. Tangga nada

2. Nada dasar

3. Wilayah nada

4. Jumlah nada

5. Interval

6. Formula melodi

Page 118: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

102

7. Pola-pola kadensa, dan

8. Kontur

Namun demikian, untuk menganalisis lagu yang menjadi sampel dalam

tulisan ini, penulis juga akan menggunakan teori lain yang juga akan

mendeskripsikan suatu musik. Teori tersebut dikemukakan oleh Nettl, dengan

tujuan untuk lebih melengkapi dan memperjelas penganalisisan lagu ini nantinya.

Dan menurut beliau untuk mendeskripsikan suatu musik perlu diperhatikan hal-

hal seperti, tangga nada, modus, nada dasar, ritem, bentuk, dan tempo

5.3 Hasil Analisis Melodi Lagu Ula-ula Lemben

5.3.1 Tangga Nada

Tangga nada adalah susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem

nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan oktafnya (Soeharto,

1992:32). Malm (1977:8), mengatakan bahwa menentukan tangga nada dapat

dilihat dari nada pokok (modal). Yang dimaksud dengan nada pokok adalah nada-

nada yang terdapat pada lagu-lagu yang ditranskripsikan itu. Selain itu, salah satu

cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah dengan menuliskan nada-nada

yang dipakai, tanpa melihat fungsi masing-masing dalam lagu, kemudian

digolongkan menurut beberapa kriteria.

Netll (1964:145) mengemukakan cara-cara mendeskripsikan tangga nada

dengan menuliskan nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam

lagu. Tangga nada tersebut lalu digolongkan menurut jumlah nada yang dipakai,

yaitu: Diatonik (dua nada), tritonik (tiga nada), tetratonik (empat nada), pentatonic

Page 119: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

103

#

/ . . . . . .

(lima nada), hexatonik (enam nada), heptatonik (tujuh nada). Dua nada yang

memiliki jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan tangga nada adalah nada-nada yang terdapat pada

melodi lagu. Hal ini dilakukan melalui pencacahan nada-nada mulai dari nada

yang paling rendah sampai tertinggi, tanpa melihat nilai dan fungsi dari nada yang

dituliskan. Dengan demikian, setelah melalui proses transkripsi dan analisis,,

penulis berkesimpulan bahwa tangga nada yang digunakan pada lagu Ula-ula

lemben ini adalah sebagai berikut:

Nada-nada yang digunakan pada lagu Ula-ula Lemben ada 7 yaitu: G, B, c,

d, e, f, fis dan g, dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada garis paranada gambar

berikut ini.

(Nada) G B c d e f fis g

(Not Angka) 5 7 1 2 3 4 4 5

(Interval) 2 ½ 1 1 ½ ½ ½

(Cent) 400 100 200 200 100 100 100

Dilihat dari nada-nada yang digunakan, maka lagu ini menggunakan

tangga nada Diatonis, dikarenakan tangga nada pada lagu ini sudah menggunakan

dua macam jarak nada (interval), yaitu interval satu dan interval setengah. Interval

setengah muncul pada nada B ke c, e ke f, f kef is, fis ke g, dan g ke gis.

Page 120: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

104

Sedangkan interval satu muncul pada naga c ke d, dan d ke e, dan apabila melihat

progesi dasar akordnya maka lagu ini mengunakan konsep triadik

Dilihat dari banyaknya nada yang digunakan, maka nada pokok yang

terdapat pada lagu ini ada 6, yaitu G, B, c, d, e, dan f, dengan satu nada duplikasi

pada oktaf yang lebih rendah yaitu nada G. Selanjutnya terdapat dua nada yang

intervalnya dinaikkan setengah dengan menggunakan tanda kromatis, yaitu nada

nada f menjadi fis dan nada g menjadi gis. Berdasarkan penjelasan yang

dikemukakan Nettl, maka tangga nada pada lagu ini adalah Heptatonik,

dikarenakan hanya 6 nada pokok yang digunakan.

5.3.2 Nada Dasar

Nada dasar adalah nada tumpuan bagi nada-nada yang terpakai, dan pada

umumnya adalah nada pertama tangga nada (Soeharto, 499:88). Nada ini

dijadikan patokan dasar untuk menentukan tinggi rendahnya nada lagu yang

disajikan. Berdasarkan rekaman dan transkripsi dari lagu Ula-ula Lemben, yang

sudah penulis sesuaikan dengan alat musik keyboard patokan nadanya, maka

penulis berpendapat bahwa lagu tersebut dimainkan dengan menggunakan nada-

nada yang terdapat pada tangga nada standar, artinya lagu ini dimainkan dengan

menggunakan nada dasar C=do.

Selain itu, patokan yang digunakan untuk menentukan tangga nada pada

lagu ini adalah dengan melihat penggunaan akord pada lagu. Dengan melihat

akord yang digunakan tentunya akan dapat diketahui nada dasar dari lagu,

berdasarkan pola nada yang digunakan. Berdasarkan hasil transkripsi, maka akord

Page 121: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

105

yang digunakan pada lagu Ula-ula Lemben ini adalah C mayor, F Mayor, G

Mayor, dan A minor, yang mana akord ini termasuk ke dalam akord pokok pada

tangga nada C=do. Dengan demikian hal ini mempertegas bahwa lagu ini

dimainkan dengan nada dasar C=do.

Terlihat bahwa nada c merupakan nada yang paling sering muncul pada

lagu Ula-ula lemben, dan menjadi nada tumpu (tonalitas). Akan tetapi, untuk

menentukan masalah tonalitas ini, perlu juga diperhatikan ungkapan yang

ditawarkan oleh Nettl (1964;147-149), yang mengatakan bahwa untuk

menentukan nada tumpu dari sebuah komposisi dan juga untuk membedakan

nada-nada yang penting dan kurang penting ada 7 hal, yaitu:

1. Nada yang sering dipakai dan nada yang jarang dipakai dalam satu komposisi

tersebut.

2. Terkadang nada-nada yang harga ritmisnya besar dianggap sebagai nada

dasar, biarpun jarang dipakai.

3. Nada yang dipakai di akhir (awal) komposisi, atau pada akhir (awal) bagian-

bagian komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas

tersebut.

4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada atau posisi pas

di tengah-tengah dapat dianggap penting.

5. Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai sebagai

patokan. Umpamanya, bila ada satu nada dalam tangga nada seluruh

komposisi yang digunakan bersama oktafnya, sedangkan nada lain tidak

memakai oktaf (nada pertama tersebut boleh dianggap penting).

Page 122: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

106

6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa dipakai sebagai patokan

tonalitas.

7. Harus diingat bahwa mungkin ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem

tonalitas sendiri. Untuk mendeskripsikan tonalitas seperti itu, maka cara

terbaik tampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan

gaya musik tersebut.

Berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan sejak melakukan

penelitian di lapangan, tidak ada patokan yang pasti yang digunakan oleh pemusik

di masyarakat Melayu Tamiang untuk menyanyikan lagu ini. Hanya saja pada

umumnya lagu yang ditampilkan selalu menggunakan nada mayor. Lagu Ula-ula

Lemben ini menggunakan nada-nada yang termasuk ke dalam modus Ionian,

dikarenakan nada c menjadi nada yang paling sering muncul dan menjadi nada

dasar dari lagu ini, walaupun nada terendah yang digunakan adalah nada G.

5.3.3 Wilayah Nada

Untuk menentukan wilayah nada pada lagu, dilihat berdasarkan pada

ambitus suara yang terdapat pada lagu yaitu dengan memperhatikan rentang jarak

antara nada yang terendah dengan nada yang tertinggi dalam satu komposisi.

Pada lagu Ula-ula Lemben nada terendah yang digunakan adalah nada G

dan nada tertinggi adalah nada g. Berdasarkan pendapat dari Alexander J. Ellis

(1850), yang menggunakan sistem cent dalam penghitungan nada, maka wilayah

nada dari lagu Ula-ula Lemben ini adalah 1200 cent, dengan range 8 Aughmented.

Page 123: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

107

G - g

Jarak : 1200 cent

Range : 8 Perfect

5.3.4 Jumlah Pemakaian Nada

Jumlah nada adalah banyaknya nada yang dipakai dalam satu komposisi

lagu, mulai dari nada terendah sampai nada tertinggi. Untuk mendeskripsikan

modus lagu, Nettl mengatakan paling tidak harus disebutkan nada mana yang

berfungsi sebagai nada dasar (tonal centre). Gambaran nada dan modus biasanya

disampaikan lewat notasi, jadi yang dimaksud dengan modus adalah nada-nada

yang umumnya digunakan dalam satu komposisi musik. Dan untuk mengetahui

modus nada

Total jumlah nada yang digunakan pada lagu Ula-ula Lemben ini adalah

sebanyak 520 nada, dan perincian dari penggunaan nada tersebut, dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Page 124: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

108

Tabel 5.1: Jumlah Pemakaian nada berdasarkan nilai notasinya

Tabel di atas menunjukkan jumlah pemakaian nada berdasarkan notasi

yang digunakan pada lagu Ula-ula Lemben, yang tersebar di 104 birama12.

Berdasarkan hasil transkripsi lagu, nada terendah yang digunakan pada lagu

adalah nada G, dan nada tertinggi adalah nada g. Ini menunjukkan adanya

duplikasi nada pada oktaf yang lebih tinggi. Selain itu, not yang digunakan adalah

not dengan nilai ¼ (q), 1/8 (e), seperenambelas (x), dan not 3/4 (q.), yang mana

not 1/4 merupakan not dengan nilai paling besar dan not 1/16 merupakan not

dengan nilai paling kecil. Selanjutnya, dilihat dari jumlahnya, maka not dengan

nilai 1/8 digunakan sebanyak 578 kali, disusul oleh not dengan nilai 1/16 yang

digunakan sebanyak 224 kali, kemudian not dengan nilai ¼ yang digunakan

sebanyakk 27 kali dan terakhir adalah not dengan nilai 3/4 yang digunakan

sebanyak 1 kali. Dengan demikian, pada lagu Ula-ula lemben ini, not dengan nilai

12 Untuk lebih jelasnya, lihat pada lampiran transkrip lagu Ula-ula Lemben.

Page 125: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

109

1/8 merupakan not yang paling sering digunakan (578 kali), sedangkan not

dengan nilai 3/4 merupakan not yang paling jarang digunakan (1 kali).

Selanjutnya tanpa melihat nilainya, nada yang digunakan sebanyak 8 nada,

yang mana nada G digunakan sebanyak 64 kali, nada B digunakan sebanyak 2

kali, nada c digunakan sebanyak 211 kali, nada d digunakan sebanyak 148 kali,

nada e digunakan sebanyak 170 kali, nada f digunakan sebanyak 109 kali, nada fis

digunakan sebanyak 14 kali, dan nada g digunakan sebanyak 112 kali. Dengan

demikian, nada c merupakan nada yang paling sering muncul pada lagu ini dengan

jumlah 211 dengan presentasi 25,42%, sedangkan nada B menjadi nada yang

paling jarang digunakan yaitu sebanyak 2 kali, dengan presentase 0,24%. Berikut

gambaran jumlah nada yang digunakan pada lagu ini :

Kemunculan: 64 2 211 148 170 109 14 112

Berikut akan peneliti sajikan jumlah pemakaian nada berdasarkan birama

yang terdapat pada transkrip lagu. Perlu diketahui, lagu ini dimulai tidak pada

birama pertama, dikarenakan biola menjadi yang alat musik utama pengiring lagu,

terlebih dahulu muncul memainkan bagian awal lagu. Oleh karena itu dalam

menjelaskan jumlah nada yang digunakan, birama yang muncul tidak akan berurut

nomornya, dan dalam hal ini penulis akan menjelaskannya berdasarkan frasenya.

1. Frase 1, birama 9-11

Page 126: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

110

Vokal pada lagu ini dimulai dari birama ke-9, yang didahului oleh tanda

istirahat senilai 3/16, dan dilanjutkan dengan nada g dengan nilai 1/16, kemudian

dilanjutkan secara melangkah ke nada g dengan nilai 1/8, melangkah lagi ke nada

g dengan nilai 1/8, kemudian melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/8,

kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8, dan melangkah lagi pada nada g dengan nilai 1/8, yang

merupakan nada penutup pada birama ke-9 ini.

Selanjutnya nada melompat turun ke birama ke-10 sebanyak 2 nada ke

nada e dengan nilai 1/16, kemudian melompat turun sebanyak 1 ke nada d dengan

nilai 1/16. kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8.

Ketiga nada ini mendapatkan tanda legato yang berfungsi untuk memanjangkan

nilai nada ketika dinyanyikan, namun dengan nada yang berbeda, sehingga ketika

dibunyikan teks dari lagu ini akan terdengar seperti mengayun. Selanjutnya

muncul tanda istirahat dengan nilai 1/8. Setelah tanda istirahat, nada yang

digunakan adalah f dengan nilai 1/8, lalu melompat turun sebanyak 2 nada ke

nada d dengan nilai ¼, kemudian melompat turun ke nada c dengan nilai 1/8 dan

diakhiri dengan melangkah ke nada c dengan nilai 1/8. Nada ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-10. Selanjutnya frase lagu diakhiri pada nada c dengan

nilai 1/8, yang merupakan nada awal pada birama ke-11 dan sebagai penutup

adalah tanda istirahat dengan nilai 1/8.

Page 127: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

111

Untuk frase ini, total birama yang digunakan ada 3 yaitu birama 9, 10, dan

11, dengan jumlah nada yang digunakan 7 pada birama ke-9, 7 pada birama ke-10,

dan 1 pada birama ke-11. Perinciannya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali,

nada d muncul sebanyak 2 kali, nada e muncul sebanyak 2 kali, nada f mncul

sebanyak 1 kali, dan nada g muncul sebanyak 7 kali.

2. Frase 2, birama ke-11, 12, dan 13

Frase kedua dimulai pada birama ke-11 pada hitungan kedua, yaitu dari

nada G dengan nilai 1/8, lalu melangkah ke nada G lagi dengan nilai 1/8, dan

melompat naik sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian melompat

turun 1 nada ke nada B dengan nilai 1/16, dan melompat naik lagi ke nada c

dengan nilai 1/8. Ketiga nada ini mendapatkan tanda legato. Selanjutnya

dilanjutkan dengan melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8,

dan kemudian melompat turun satu nada ke nada c dengan nilai 1/16, dan diakhiri

dengan melompat naik satu nada ke nada d dengan nilai 1/16. Selanjutnya adalah

melompat naik sebanyak 2 nada ke nada e dengan nilai 1/16 pada birama ke-12,

yang disambungkan oleh tanda legato pada 2 nada selanjutnya yaitu melompat

turun sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik sebanyak 1

nada ke nada e dengan nilai 1/8. Setelah itu, melompat naik sebanyak 1 nada ke

nada f dengan nilai 1/8, lalu melompat turun sebanyak 1 nada ke nada e dengan

nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8,

kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8, kemudian

Page 128: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

112

melangkah ke nada c dengan nilai 1/8, dan diakhiri dengan melangkah ke nada c

dengan nilai 1/8. Frase kedua ini diakhiri dengan nada c yang bernilai 1/8 yang

terletak pada hitungan 1 birama ke-14, dan ditutup dengan tanda istirahat yang

bernilai 1/16.

Secara keseluruhan, frase ini terletak pada 3 birama yaitu birama ke-12,

13, dan 14, dengan total jumlah nada 18, yang mana 8 nada terletak pada birama

ke-12, 9 nada terletak pada birama ke-19, dan 1 nada terletak pada birama ke-14.

Perinciannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada B muncul sebanyak 1

kali, nada c muncul sebanyak 7 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e

muncul sebanyak 3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali.

3. Frase ke-3, birama ke-14, 15, dan 16.

Frase ketiga dimulai dari birama ke-14 hitungan pertama pada nada g

dengan nilai 1/8, yang dilanjutkan dengan melangkah ke nada g dengan nilai 1/8,

kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/16, kemudian

melangkah ke nada g dengan nilai 1/16, melangkah lagi ke nada g dengan nilai

1/8, dan melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/8, yang merupakan nada terakhir

pada birama ke-14 ini. Selanjutnya, nada yang digunakan adalah melompat turun

sebanyak 2 nada yang terletak di birama ke-1 pada nada e dengan nilai 1/8,

dilanjutkan dengan melangkah ke nada e dengan nilai 1/16, melangkah lagi ke

nada e dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada f

Page 129: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

113

dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun satu nada ke nada e dengan nilai 1/8,

kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1’16, dilanjutkan dengan

melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, dan birama ini

diakhiri dengan melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c. Nada terakhir yang

digunakan pada frase ini adalah nada c dengan nilai 1/8. yang terletak pada birama

ke 15 hitungan pertama.

Secara keseluruhan, frase ini terletak pada 3 birama yaitu birama 13, 14,

dan 15, yang mana 8 nada terletak pada birama ke-13, 10 nada terletak pada

birama ke-14, dan 1 nada terletak pada birama ke-15, dengan total jumlah nada

19. Perincian nada yang digunakan adalah nada c muncul sebanyak 4 kali, nada

muncul sebanyak 2 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak

1 kali, dan nada g muncul sebanyak 8 kali, dan menjadi nada yang paling sering

digunakan pada frase ini.

4. Frase ke-4, birama ke-15, 16 dan 17

Frase ke-4 dimulai dari nada c pada ketukan pertama dengan nilai 1/16,

pada birama ke-15, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian

melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8, kemudian

melangkah ke nada G dengan nilai 1/8, kemudian melompat naik ke nada c

dengan nilai 1/8, selanjutnya melangkah ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian

melangkah ke nada dengan nilai 1/16, yang merupakan nada terakhir dari birama

Page 130: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

114

ini. Selanjutnya melompat naik sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 yang

terletak pada birama ke 16, lalu melangkah ke nada e dengan nilai 1/16, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik sebanyak 1

nada ke nada f dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke nada d

dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan

nilai 1/16, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian melompat

naik ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8, yang merupakan nada terakhir untuk biramake-16 ini.

Selanjutnya adalah melangkah ke nada c dengan nilai 1/8, yang menjadi nada

terakhir frase ke-4, dan terletak pada hitungan ke-1 birama ke-17, dan frase ini

diakhiri dengan tanda istirahat yang bernilai 1/8.

Secara keseluruhan, birama yang digunakan pada frase ke4 ada 3 yaitu

birama ke-15, 16, dan 17, yang mana nada yang digunakan berjumlah 21, dengan

pembagian 10 nada terletak pada birama ke-15, 10 nada terletak pada birama ke-

16, dan 1 nada terletak pada birama ke 17. Perincian nada yang digunakan adalah

nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul sebanyak 10 kali, nada d muncul

sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, dan nada f muncul sebanyak 1

kali. Dengan demikian nada menjadi nada yang palng sering muncul (10 kali),

sedangkan nada f menjadi nada yang paling jarang muncul (1 kali).

5. Frase ke-5, birama ke-17, 18, dan 19.

Page 131: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

115

Frase ke-5 dimulai dengan nada c yang memiliki nilai 1/8, dan terletak

pada birama ke 17 ketukan ke-2, dilanjutkan dengan melompat turun sebanyak 4

nada ke nada G dengan nilai 1/8, kemudian melompat naik sebanyak 4 nada ke

nada c dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G

dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik sebanyak 4 nada ke nada B dengan

nilai 1/16, kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8,

dan melompat naik ke nada d dengan nilai 1/16, dan menjadi nada terakhir untuk

birama ke 17 ini. Selanjutnya melompat naik 1 nada ke nada e pada birama ke-18

dengan nilai 1/8, yang mana nada ini mendapat tanda legato untuk tiga nada

berikutnya, yaitu melompat turun ke 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16 dan

melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8, dan dilanjutkan dengan tanda

istirahat dengan nilai 1/8. Selanjutnya adalah nada e dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun ke nada d dengan nilai 1/16, yang juga mendapatkan tanda legato

untuk 2 nada di depannya yaitu nada c dengan nilai 1/16 dan nada d dengan nilai

1/8. Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 lagi yang merupakan nada

terakhir untuk birama ke-18. Nada terkahir untuk frase 5 ini adalah nada c dengan

nilai ¼, yang terletak pada birama ke-19 ketukan pertama.

Secara keseluruhan, birama yang digunakan untuk frase ini ada 3 yaitu

birama 17, 18, dan 19, yang mana 7 nada terletak pada birama ke-17, 9 nada

terletak pada birama ke-18, dan 1 nada terletak pada birama ke-19, sehingga total

nada yang digunakan adalah 17. Perinciannya adalah nada G muncul sebanyak 2

kali, nada B muncul sebanyak 1 kali, nada c muncul sebanyak 7 kali, nada d

Page 132: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

116

muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali. Dengan demikian, nada c

menjadi nada yang paling sering digunakan (7 kali), dan nada B menjadi nada

yang paling jarang digunakan (1 kali) pada frase ini.

6. Frase ke-6, birama ke-19, 20, dan 21

Frase ke-6 dimulai dengan nada G yang memiliki nilai 1/8, yang terletak

pada birama ke 19 ketukan ke-2, kemudian dilanjutkan dengan melangkah ke

nada G dengan nilai 1/8, lalu melompat naik sebanyak 4 nada ke nada c dengan

nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada B

dengan nilai 1/8 yang dilanjutkan dengan melompat naik 1 nada ke nada c dengan

nilai 1/8. Selanjutnya adalah melompat naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8,

kemudian melompat turun ke nada c dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda

legato untuk nada di depannya yang naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai

1/16, dan menjadi nada terakhir untuk birama ke 19 ini. Selanjutnya adalah

melompat naik sebanyak 1 nada ke nada e pada birama ke 20 dengan nilai 1/16,

yang mana nada ini juga mendapatkan tanda legato untuk 2 nada berikutnya yaitu

nada c dengan nilai 1/16 yang dilanjutkan dengan melompat naik 1 nada ke nada e

dengan nilai 1/8. Berikutnya adalah melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai

1/8, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e, kemudian melompat turun 1

nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun 1 nada ke nada c

dengan nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8, kemudian

melangkah lagi ke nada c dengan nilai 1/8, dan menjadi nada terakhir untuk

Page 133: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

117

birama ke-20 ini. Frase ini diakhiri dengan nada c yang bernilai 3/4, yang terletak

pada ketukan pertama birama ke-20, dan ditutup dengan 1 tanda istirahat yang

memiliki nilai 1/8, dan tanda istirahat yang memiliki nilai 2 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini terletak pada 3 birama, yaitu birama ke-19,

20, dan 21, yang mana sebanyak 8 nada terletak pada birama ke-19, 9 nada

terletak pada birama ke-20, dan 1 nada terletak pada birama ke 21, sehingga total

jumlah nada yang digunakan pada frase ini adalah 18 nada. Perinciannya adalah

nada G muncul sebanyak 2 kali, nada B muncul sebanyak 1 kali, nada c muncul

sebanyak 7 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 2 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c menjadi nada yang

paling sering digunakan dengan fekwensi 7 kali, sedangkan nada B dan nada f

menjadi nada yang jarang digunakan dengan fekwensi 1 kali.

7. Frase ke-7, birama ke-69. 70, dan 71

Frase ini dimulai dari birama ke 69, yang mana tanda istirahat dengan nilai

¼ menjadi awalnya, dan disusul dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8. Awal

nada dimulai dari ketukan ke-2 hitungan ke-3 dengan nada G yang memiliki nilai

1/8, kemudian melompat naik sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G dengan nilai ¼, kemudian

melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8, dan melompat naik sebanyak 1 nada ke

nada d dengan nilai 1/8, yang menjadi nada terakhir untuk birama ke-69 ini.

Selanjutnya nada yang digunakan adalah melompat naik sebanyak 1 nada ke nada

Page 134: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

118

e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya

yaitu nada yang melompat turun sebanyak 1 nada yaitu nada d dengan nilai 1/16,

dan melompat naik lagi sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8. Seterusnya,

melompat naik sebanyak 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8, kemudian melompat

turun sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 kemudian melompat naik sebanyak 1

nada ke nada d dengan nilai 1/8, dan melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c

dengan nilai 1/8, yang merupakan nada terakhir untuk birama ke-70. Frase ini

diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 pada ketukan pertama birama ke-

71 dan juga tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-69, 70,

dan 71, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama 69, 9 nada berada pada

birama ke-70, dan 1 nada berada pada birama ke-71, sehingga total jumlah nada

yang digunakan pada frase ini adalah 15 nada. Perinciannya adalah nada G

muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak

4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan

demikian, nada c menjadi nada yang paling sering digunakan dengan frekwensi 5

kali, sedangkan nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan

frekwensi sebanyak 1 kali pada frase ini.

8. Frase ke-8, birama ke-71, 72, dan 73

Page 135: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

119

Frase ini ke-8 ini dimulai pada birama ke 71 ketukan ke 2, dengan nada

awal G yang memiliki nilai 1/8, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G

dengan nilai 1/8. Selanjutnya adalah melompat sebanyak 4 nada ke nada c dengan

nilai 1/8, kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8,

kemudian melompat naik sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8, dan

melompat naik lagi sebanyak 2 nada ke nada d dengan nilai 1/8, dan menjadi nada

terakhir untuk birama ke-71 ini. Nada selanjutnya adalah melompat naik sebanyak

1 nada ke nada e dengan nilai 1/16 pada birama ke-72, yang mana nada ini

mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada d dengan nilai

1/16 yang kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8.

Seterusnya, frase ini dilanjutkan pada nada f dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat

turun sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16, yang mana nada ini juga

mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada e dengan nilai

1/16 dan nada d dengan nilai 1/8, yang dilanjutkan dengan melompat turun 1 nada

ke nada c dengan nilai 1/8 dan melangkah ke nada c dengan nilai 1/8, dan menjadi

nada terakhir untuk birama ke-72 ini. Sedangkan nada terakhir untuk frase ini

adalah nada c dengan nilai 1/8, yang terletak pada ketukan pertama birama ke 72,

dan ditutup dengan tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-71, 72,

dan 73, yang mana sebanyak 6 nada berada pada birama ke-71, 10 nada berada

pada birama ke-72, dan 1 nada berada pada birama ke-73, dengan total jumlah

nada yang digunakan 17. Perinciannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali,

Page 136: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

120

nada c muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul

sebanyak 4 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c

menjadi nada yang paling sering digunakan dengan frekwensi 5 kali, dan nada f

menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

9. Frase ke-9, birama ke-73, 74, dan 75.

Frase ke-9 dimulai pada birama ke-73, ketukan ke-2 hitungan pertama

dengan nada g yang memiliki nilai 1/4, dan dilanjutkan dengan melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8, melangkah ke nada g dengan nilai 1/8, melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8, melangkah ke nada g lagi dengan nilai 1/8, dan menjadi

birama terakhir untuk birama ini. Selanjutnya diteruskan ke nada e dengan nilai

1/16 pada birama ke-74, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat 1 nada ke nada e dengan

nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai ¼, kemudian melompat

turun sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian turun 1 nada ke nada

c dengan nilai 1/8, kemudian naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8, dan

kemudian turun ke nada d dengan nilai ¼, dan menjadi nada terakhir untuk birama

ke-74 ini. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 yang terletak pada

birama ke 75 hitungan pertama, dan ditutup dengan tanda istirahat yang memiliki

nilai 1/8.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-73, 74,

dan 75, yang mana sebanyak 5 nada berada pada birama ke-73, 8 nada berada

Page 137: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

121

pada birama ke-74, dan 1 nada berada pada birama ke-7, sehingga total jumlah

nada yang digunakan adalah 14. Perinciannya adalah nada c muncul sebanyak 2

kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada g

muncul sebanyak 5 kali, dan menjadi nada yang paling sering digunakan pada

frase ini.

10. Frase ke-10, birama ke-75, 76, 77

Frase ke-10 dimulai dari birama ke 75, pada ketukan ke-3, dengan nada G

yang memiliki nilai 1/8, dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan nilai

1/8, kemudian melompat naik sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8, kemudian melompat naik 1 nada

ke nada d dengan nilai 1/8, dan kemudian melangkah ke nada d dengan nilai 1/8,

yang mana ini merupakan nada terakhir pada birama ini. Selanjutnya dilanjutkan

dengan pada birama ke-76 dengan melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai

1/16 yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada d

dengan nilai 1/16 dan nada e dengan nilai 1/8, kemudian naik 1 nada ke nada f

dengan nilai 1/8 yang mendapatkan tanda legato untuk 1 nada di depannya yaitu

nada e dengan nilai 1/8, kemudian turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8,

kemudian turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8, kemudian naik 1 nada ke nada

d dengan nilai 1/8, kemudian turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8, yang ini

merupakan nada terakhir birama ke-76. Frase ini diakhiri dengan nada c yang

memiliki nilai ¼, yang terletak pada birama ke-77, pada ketukan pertama.

Page 138: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

122

Secara keseluruhan, frase ini berada pada birama yaitu birama 75, 76, dan

77, yang mana 6 nada berada di birama ke-75, 9 nada berada di birama ke-76, dan

1 nada berada di birama ke-77, sehingga total nada yang digunakan berjumlah 16.

Perinciannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul sebanyak 5

kali, nada d muncul sebanyak 5 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c dan nada d merupakan nada

yang paling sering digunakan dengan fekwensi 5 kali, dan nada f menjadi nada

yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

11. Frase ke-11, birama ke-77, 78, dan 79

Frase 11 dimulai pada birama ke 77 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼ ketuk, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-77. Seanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-78, pada

nada e dengan nilai 1/16 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 ketukdan melompat naik 1 nada ke nada

e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

Page 139: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

123

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

78. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-77, 78,

dan 79, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-77, 9 nada berada di

birama ke-78, dan 1 nada berada di birama ke-79, dengan total jumlah nada 15.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan nada

yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan nada f

menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

12. Frase ke-12, birama ke-79, 80, dan 81

Frase ke-12 dimulai pada birama ke-79 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai nada 1/8 ketuk ketuk , dan ini merupakan

nada terakhir pada birama ke-79 ini. Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 80

Page 140: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

124

pada nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada

di depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 ketuk, dan kemudian melompat 1 nada

ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke

nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, dan

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga

nada terakhir ini disatukan oleh tanda legato. Selanjutnya melompat turun

sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk nada dan kemudian melangkah

ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke 80

ini. Frase ini diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk dan tanda

istirahat dengan nilai 1/8 ketuk.

secara keseluruhan frase ke-12 berada di birama ke-79, 80, dan 81, yang

mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-79, 10 nada berada di birama ke-80,

dan 1 nada berada di birama ke-81, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul sebanyak 5

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang paling

sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

13. Frase ke-13, birama ke-81, 82, dan 83

Page 141: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

125

Frase ini dimulai dari birama ke 81 ketukan ke-2, pada nada g dengan nilai

¼, ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

81. Selanjutnya nada diteruskan melompat turun 2 langkah ke nada e dengan nilai

1/16 ketuk, dan mendapatkan tanda legato untuk 2 nada berikutnya, yaitu nada d

dengan nilai 1/16 ketuk, dan kemudian melompat naik 2 langkah ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, yang dilanjutkan dengan melompat naik 1 langkah ke nada

f dengan nilai 1/8 ketuk, dan selanjutnya melompat turun sebanyak 1 langkah ke

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun sebanyak 1 langkah ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada c

dengan nilai 1/8 ketuk, yang merupakan nada terakhir dari birama ke 82. Frase ini

diakhiri dengan nada c yang bernilai 1/8 ketuk, yang berada pada birama ke-82,

dan ditambah dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama 81, 82,

dan 83, yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-81, 9 nada berada di

birama ke-82, dan 1 nada berada di birama ke-83, dengan jumlah total 16 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul

sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali,

dan nada g muncul sebanyak 6 kali. Dengan demikian, nada g menjadi nada yang

Page 142: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

126

paling sering dengan frekwensi 6 kali, dan nada f menjadi nada yang paling jarang

digunakan dengan frekwensi 1 kali.

14. Frase ke-14, birama ke-83, 84, dan 85

Frase ini dimulai dari birama ke 83, pada ketukan ke 2 hitungan pertama

dengan nada G yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian dilanjutkan dengan

melangkah ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat naik 4

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 4 langkah ke

nada G dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 4 langkah ke nada c

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah naik 1 langkah ke nada d dengan

nilai 1/8 ketuk, yang merupakan nada terakhir untuk birama 83.

Selanjutnya adalah melompat naik 1 langkah ke nada e dengan pada

ketukan pertama pada hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada e lagi dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1

langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ke nada d dengan nilai

1/8 ketuk, selanjutnya melompat turun ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian

melangkah ke nada c dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, dan melompat turun ke nada c dengan nilai 1/8, yang mana

ini merupakan nada terakhit untuk birama ke-84. Nada terakhir untuk frase ini

adalah nada c dengan nilai ¼ yang terletak pada hitungan pertama birama ke-85.

Page 143: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

127

Secara keseluruhan, frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-83,

84, dan 85, yang mana 6 nada berada di birama ke-83, 9 nada berada pada birama

ke-84, dan 1 nada berada pada birama ke-85, dengan jumlah total 16 nada.

Perincian dari penggunaan nada pada frase ini adalah nada G muncul sebanyak 3

kali, nada c muncul sebanyak 6 kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e

muncul sebanyak 3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian,

nada nada merupakan nada yang paling banyak digunakan dengan frekwensi

sebnayak 6 kali dan nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan

frekwensi sebanyak 1 kali.

15. Frase ke-15, birama ke-85, 86, dan 87

Frase 15 dimulai pada birama ke 85 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-77. Seanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-78, pada

nada e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

Page 144: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

128

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

86. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada

birama ke 87.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-85, 86,

dan 87, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-85, 9 nada berada di

birama ke-86, dan 1 nada berada di birama ke-87, dengan total jumlah nada 15.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan nada

yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan nada f

menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

16. Frase ke-16, birama ke-87, 88, dan 89

Frase ke-16 dimulai pada birama ke-87 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

Page 145: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

129

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-87 ini. Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 88 pada

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada

e dengan nilai 1/8 ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16,

kemudian melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir

ini disatukan oleh tanda legato. Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke 88 ini. Frase ini

diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk dan tanda istirahat dengan

nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan pertama birama ke-89.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-87, 88, dan 89, yang

mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-87, 10 nada berada di birama ke-88,

dan 1 nada berada di birama ke-89, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul sebanyak 5

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang paling

sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

Page 146: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

130

17. Frase ke-17, birama ke-93, 94, dan 95

Frase ke-17 dimulai pada birama ke-93, dimulai dengan tanda istirahat

yang memiliki nilai ¼ ketuk pada hitungan pertama, dan tanda istirahat dengan

nilai 1/8 pada hitungan kedua. Untuk nadanya, dimulai pada nada e yang memiliki

nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melompat naik 2 langkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/16,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis, kemudian melompat naik ½

langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke

nada fis, yang mana nada ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-93.

Selanjutnya adalah melompat 1 langkah ke nada g pada birama ke-94 di

hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini mendapatkan tanda

legato untuk tiga nada di depannya, yaitu nada g dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis dengan nilai 1/16 ketuk, dan

melompat naik ½ langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk pada hitungan ke-2.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada.f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun lagi

sebanyak 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-94. Nada terakhir untuk frase ke-17 ini

adalah nada d dengan nilai ¼ ketuk, yang terletak pada birama ke-95.

Page 147: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

131

Secara keseluruhan frase ke-17 ini berada di birama ke-93, 94, dan 95,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-93, 9 nada berada di birama ke-

94, dan 1 nada berada di birama ke-95, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada d muncul sebanyak 1 kali, nada e muncul sebanyak 3

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 2 kali, nada fis muncul sebanyak 3 kali, dan nada g muncul

sebanyak 6 kali. Dengan demikian nada g menjadi nada yang paling sering

digunakan pada frase ini dengan frekwensi 6 kali, sedangkan nada d merupakan

nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

18. Frase ke-18, birama ke-95, 96, dan 97

Frase ke-18 dimulai dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8 ketuk, yang

terletak di hitungan ke-2 pada birama ke-95, yang dilanjutkan dengan nada e yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada f dengan nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan nada f yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat

turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

ke sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-95.

Selanjutnya diterusan ke nada e pada hitungan pertama di birama ke-96,

dengan nilai ¼ ketuk, dilanjutkan dengan melompat turun sebanyak 2 langkah ke

nada c yang memiliki nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8,

Page 148: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

132

kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian

melompat naik sebanyak 1½ langkah ke nada f yang memiliki nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8, yang merupakan

nada terakhir untuk birama ke-96. Frase ini diakhiri dengan nada c pada hitungan

pertama birama ke 97, yang memiliki nilai ¼.

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-95,

96, dan 97, yang mana 6 nada berada di birama ke-95, 7 nada berada di birama ke-

96, dan 1 nada berada di birama ke-97, dengan jumlah total 14 nada. Perincian

penggunaan nadanya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul

sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak 4 kali.

19. Frase ke-19, birama ke-97, 98, dan 99

Frase ke-19 dimulai dari birama ke-97, dengan tanda istirahat dengan nilai

1/8 ketuk pada hitungan ke-2, dan dilanjutkan dengan nada e yang memiliki nilai

1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melompat naik 2 langkah ke nada g dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/16, kemudian

melompat turun ½ langkah ke nada fis, kemudian melompat naik ½ langkah ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis,

yang mana nada ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-97.

Selanjutnya adalah melompat 1 langkah ke nada g pada birama ke-94 di

hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini mendapatkan tanda

Page 149: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

133

legato untuk tiga nada di depannya, yaitu nada g dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis dengan nilai 1/16 ketuk, dan

melompat naik ½ langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk pada hitungan ke-2.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada.f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun lagi

sebanyak 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-98. Nada terakhir untuk frase ke-17 ini

adalah nada d dengan nilai ¼ ketuk, yang terletak pada birama ke-99.

Secara keseluruhan frase ke-17 ini berada di birama ke-97, 98, dan 99,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-97, 9 nada berada di birama ke-

98, dan 1 nada berada di birama ke-99, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada d muncul sebanyak 1 kali, nada e muncul sebanyak 3

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 2 kali, nada fis muncul sebanyak 3 kali, dan nada g muncul

sebanyak 6 kali. Dengan demikian nada g menjadi nada yang paling sering

digunakan pada frase ini dengan frekwensi 6 kali, sedangkan nada d merupakan

nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

20. Frase ke-20, birama ke-99, 100, dan 101

Page 150: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

134

Frase ke-20 dimulai dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8 ketuk, yang

terletak di hitungan ke-2 pada birama ke-95, yang dilanjutkan dengan nada e yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada f dengan nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan nada f yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat

turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

ke sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-99.

Selanjutnya diterusan ke nada e pada hitungan pertama di birama ke-100,

dengan nilai ¼ ketuk, dilanjutkan dengan melompat turun sebanyak 2 langkah ke

nada c yang memiliki nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian

melompat naik sebanyak 1½ langkah ke nada f yang memiliki nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8, yang merupakan

nada terakhir untuk birama ke-100. Frase ini diakhiri dengan nada c pada hitungan

pertama birama ke 101, yang memiliki nilai ¼, dilanjutkan dengan tanda istirahat

dengan nilai ¼ ketuk dan tanda istirahat yang memiliki nilai ½ ketuk

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-99,

100, dan 101, yang mana 6 nada berada di birama ke-99, 7 nada berada di birama

ke-100, dan 1 nada berada di birama ke-101, dengan jumlah total 14 nada.

Perincian penggunaan nadanya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d

muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak

Page 151: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

135

4 kali. Dengan demikian, nada c menjadi nada yang paling sedikit digunakan

dengan frekwensi 3 kali.

21. Frase ke-21, birama ke-105, 106, dan 107

Frase ke-21 dimulai pada birama ke-105, dimulai dengan tanda istirahat

yang memiliki nilai ¼ ketuk pada hitungan pertama, dan tanda istirahat dengan

nilai 1/8 pada hitungan kedua. Untuk nadanya, dimulai pada nada e yang memiliki

nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melompat naik 2 langkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/16,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis, kemudian melompat naik ½

langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke

nada fis, yang mana nada ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-105.

Selanjutnya adalah melompat 1 langkah ke nada g pada birama ke-106 di

hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini mendapatkan tanda

legato untuk tiga nada di depannya, yaitu nada g dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis dengan nilai 1/16 ketuk, dan

melompat naik ½ langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk pada hitungan ke-2.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada.f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun lagi

sebanyak 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini

Page 152: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

136

merupakan nada terakhir untuk birama ke-106. Nada terakhir untuk frase ke-17 ini

adalah nada d dengan nilai ¼ ketuk, yang terletak pada birama ke-107.

Secara keseluruhan frase ke-17 ini berada di birama ke-105, 106, dan 107,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-105, 9 nada berada di birama ke-

106, dan 1 nada berada di birama ke-107, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada d muncul sebanyak 1 kali, nada e muncul sebanyak 3

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 2 kali, nada fis muncul sebanyak 3 kali, dan nada g muncul

sebanyak 6 kali. Dengan demikian nada g menjadi nada yang paling sering

digunakan pada frase ini dengan frekwensi 6 kali, sedangkan nada d merupakan

nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

22. Frase ke-22, birama ke-107, 108, dan 109

Frase ke-22 dimulai dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8 ketuk, yang

terletak di hitungan ke-2 pada birama ke-107, yang dilanjutkan dengan nada e

yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada f dengan nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan nada f yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat

turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

ke sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-107.

Page 153: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

137

Selanjutnya diterusan ke nada e pada hitungan pertama di birama ke-108,

dengan nilai ¼ ketuk, dilanjutkan dengan melompat turun sebanyak 2 langkah ke

nada c yang memiliki nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian

melompat naik sebanyak 1½ langkah ke nada f yang memiliki nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8, yang merupakan

nada terakhir untuk birama ke-109. Frase ini diakhiri dengan nada c pada hitungan

pertama birama ke 110, yang memiliki nilai ¼.

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-107,

108, dan 109, yang mana 6 nada berada di birama ke-107, 7 nada berada di birama

ke-108, dan 1 nada berada di birama ke-109, dengan jumlah total 14 nada.

Perincian penggunaan nadanya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d

muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak

4 kali.

23. Frase ke-23, birama ke-109, 110, dan 111

Frase ke-23 dimulai dari birama ke-109, dengan tanda istirahat dengan

nilai 1/8 ketuk pada hitungan ke-2, dan dilanjutkan dengan nada e yang memiliki

nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melompat naik 2 langkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/16,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis, kemudian melompat naik ½

Page 154: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

138

langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke

nada fis, yang mana nada ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-109.

Selanjutnya adalah melompat 1 langkah ke nada g pada birama ke-110 di

hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini mendapatkan tanda

legato untuk tiga nada di depannya, yaitu nada g dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat turun ½ langkah ke nada fis dengan nilai 1/16 ketuk, dan

melompat naik ½ langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk pada hitungan ke-2.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada.f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun lagi

sebanyak 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-110. Nada terakhir untuk frase ke-17 ini

adalah nada d dengan nilai ¼ ketuk, yang terletak pada birama ke-111.

Secara keseluruhan frase ke-17 ini berada di birama ke-109, 110, dan 111,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-109, 9 nada berada di birama ke-

110, dan 1 nada berada di birama ke-111, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada d muncul sebanyak 1 kali, nada e muncul sebanyak 3

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f

muncul sebanyak 2 kali, nada fis muncul sebanyak 3 kali, dan nada g muncul

sebanyak 6 kali. Dengan demikian nada g menjadi nada yang paling sering

digunakan pada frase ini dengan frekwensi 6 kali, sedangkan nada d merupakan

nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

Page 155: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

139

24. Frase ke-24, birama ke-111, 112, dan 123

Frase ke-24 dimulai dengan tanda istirahat dengan nilai 1/8 ketuk, yang

terletak di hitungan ke-2 pada birama ke-111, yang dilanjutkan dengan nada e

yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik ½ langkah ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada f dengan nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan nada f yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat

turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

ke sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-111.

Selanjutnya diterusan ke nada e pada hitungan pertama di birama ke-112,

dengan nilai ¼ ketuk, dilanjutkan dengan melompat turun sebanyak 2 langkah ke

nada c yang memiliki nilai 1/8, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian melompat naik sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian

melompat naik sebanyak 1½ langkah ke nada f yang memiliki nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak ½ langkah ke nada e dengan nilai 1/8, kemudian

melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8, yang merupakan

nada terakhir untuk birama ke-112. Frase ini diakhiri dengan nada c pada hitungan

pertama birama ke 113, yang memiliki nilai ¼, dilanjutkan dengan tanda istirahat

dengan nilai ¼ ketuk dan tanda istirahat yang memiliki nilai ½ ketuk

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-111,

112, dan 113, yang mana 6 nada berada di birama ke-111, 7 nada berada di birama

Page 156: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

140

ke-112, dan 1 nada berada di birama ke-113, dengan jumlah total 14 nada.

Perincian penggunaan nadanya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d

muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak

4 kali. Dengan demikian, nada c menjadi nada yang paling sedikit digunakan

dengan frekwensi 3 kali.

25. Frase ke-25, birama ke-133, 134, dan 135

Frase 25 dimulai pada birama ke 133 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-133. Selanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-134,

pada nada e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

Page 157: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

141

134. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada

birama ke 135.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-133,

134, dan 135, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-133, 9 nada berada

di birama ke-134, dan 1 nada berada di birama ke-135, dengan total jumlah nada

15. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak

3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan

nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

26. Frase ke-26, birama ke-135, 136, dan 137

Frase ke-26 dimulai pada birama ke-135 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-135 ini. Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 136 pada

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada

Page 158: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

142

e dengan nilai 1/8 ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16,

kemudian melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir

ini disatukan oleh tanda legato. Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke 136 ini. Frase ini

diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan

pertama birama ke-137.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-135, 136, dan 137,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-135, 10 nada berada di birama

ke-136, dan 1 nada berada di birama ke-137, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang

paling sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

27. Frase ke-27, birama ke-137, 138, dan 139

Frase ini dimulai dari nada g yang terletak pada birama ke-137, pada

ketukan pertama hitungan naik dengan nilai 1/8 ketuk, yang dilanjutkan dengan

Page 159: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

143

melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, yang merupakan

nada terakhir untuk birama ini.

Selanjutnya dimulai pada nada e pada hitungan ke satu pada birama 138,

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16,

kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik

sebanyak ½ langkah ke nada f dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

sebanyak ½ langkah ke nada e kemudian melompat turun satu langkah ke nada d,

kemudian melompat turun sebanyak 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8,

kemudian naik satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8, kemudian melompat turun

satu langkah ke nada c dengan nilai 1/8, dan merupakan nada terakhir untuk

birama ke-138. Frase ini diakhiri dengan nada c pada birama ke-139 di ketukan ke

satu dengan nilai 1/8 ketuk, dan ditutup dengan tanda istirahat yang memiliki nilai

1/16 pada hitungan naik.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-137,

138, dan 139, yang mana 7 nada berada di birama ke-17, 9 nada berada di birama

ke-138, dan 1 nada berada di birama ke-139, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul

sebanyak 2 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali,

dan nada g muncul sebanyak 7 kali. Dengan demikian, nada g menjadi nada yang

Page 160: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

144

paling sering digunakan dengan frekwensi 7 kali, dan nada f menjadi nada yang

paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

28. Frase ke-28, birama ke-139, 140, dan 141

Frase ini dimulai dari birama ke-139, pada ketukan pertama, dengan nada

G yang memiliki nilai not 1/16 ketuk, yang dilanjutkan dengan melompat naik

sebanyak 3 langkah ke nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan

melangkah lagi ke nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan

melangkah lagi ke nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun sebanyak 3 langkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik sebanyak 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik sebanyak 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8, dan ini merupakan nada

terakhir untuk birama ke-139 ini.

Selanjutnya dilanjutkan dengan nada e pada birama ke-140 yang memiliki

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik ½

langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun sebanyak 1 langkah ke

nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun sebanyak 1 langkah ke

nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangka ke nada c dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan

kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini

Page 161: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

145

merupakan nada terakhir untuk birama ke-140. Frase ini diakhiri dengan dengan

nada c yang terletak pada birama ke-141 pada hitungan pertama, dengan nilai ¼

ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada di tiga birama yaitu birama ke-139,

140, dan 141, yang mana sebanyak 7 nada berada di birama ke-139, 10 nada

berada pada birama le-140, dan 1 nada berada pada birama ke-141. Perincian

penggunaan nadanya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul

sebanyak 8 kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan nada

yang paling sering digunakan pada frase ini dengan fekwensi 8 kali, sedangkan

nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

29. Frase ke-29, birama ke-141, 142, dan 143

Frase 29 dimulai pada birama ke 141 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-141. Selanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-142,

pada nada e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e

Page 162: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

146

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

142. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada

birama ke 143.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-141,

142, dan 143, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-141, 9 nada berada

di birama ke-142, dan 1 nada berada di birama ke-143, dengan total jumlah nada

15. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak

3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan

nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

30. Frase ke-30, birama ke-143, 144, dan 145

Frase ke-30 dimulai pada birama ke-143 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

Page 163: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

147

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-143 ini. Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 144 pada

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada

e dengan nilai 1/8 ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16,

kemudian melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir

ini disatukan oleh tanda legato. Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke 144 ini. Frase ini

diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan

pertama birama ke-145.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-143, 144, dan 145,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-143, 10 nada berada di birama

ke-144, dan 1 nada berada di birama ke-145, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang

Page 164: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

148

paling sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

31. Frase ke-31, birama ke-145, 146, dan 147

Frase ke-31 dimulai dari birama ke-145, yaitu pada nada g di ketukan

pertama hitungan ke-3, yang memiliki nilai not sebesar 1/8 ketuk, dan dilanjutkan

dengan melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan lagi dengan

melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melompat turun

sebanyak 2 spasi ke nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik sebesar 31/2 langkah ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah lagi ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melangkah lagi ke nada dengan nilai

1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-145.

Nada selanjutnya adalah melompat turun sebanyak 1½ langkah ke nada e,

pada hitungan pertama di birama 144, dengan nilai 1/8 ketuk, yang diikuti dengan

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada e

dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik sebesar ½ langkah ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ½ langkah ke nada e dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik

1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melompat turun satu

Page 165: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

149

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk

birama ke-146. Frase ini diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk,

yang terletak di birama ke-147 dengan nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada di tiga birama secara berurutan yaitu

birama ke-145, 146, dan 147, yang mana sebanyak 8 nada berada di birama ke-

145, 10 nada berada di birama ke-146, dan 1 nada berada di birama ke-147,

dengan jumlah total 18 nada. Perincian penggunaannya adalah nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 2 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali,

nada f muncul sebanyak 1 kali, dan nada g muncul sebanyak 7 kali. Dengan

demikian nada g menjadi nada yang paling sering digunakan dengan frekwensi 7

kali, dan nada f menjadi nada yang peling jarang digunakan dengan frekwensi

hanya 1 kali.

32. Frase ke-32, birama ke-147, 148, dan 149

Frase ini dimulai pada nada G di birama ke-147 pada ketukan pertama

hitungan ke-3 yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang dilanjutkan dengan melangkah

ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik sebanyak 3 langkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan

kemudian melompat satu langkah ke nafa d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-147.

Page 166: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

150

Nada selanjutnya adalah nada e yang terletak pada birama ke-148 di

ketukan pertama hitungan kesatu, dengan nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan

melangkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada e dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada d dengan nilai 18

ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melompat naik satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan

nada terakhir untuk birama ke-148. Frase ini diakhiri dengan nada c yang terletak

pada birama ke-149 pada hitungan pertama dengan nilai ¼ ketuk.

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-147,

148, dan 149, yang mana 7 nada berada di birama ke-147, 9 nada berada di birama

ke-148, dan 1 nada berada di birama ke-149, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaan nadanya adalah nada G muncul sebanyak 4 kali, nada c

muncul sebanyak 6 kali, nada muncul sebanyak, nada d muncul sebanyak 3 kali,

nada e muncul sebanyak 3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan

demikian nada c merupakan nada yang paling sering digunakan dengan frekwensi

sebanyak 6 kali, dan nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan

frekwensi sebanyak 1 kali.

33. Frase ke-33, birama ke-149, 150, dan 151

Page 167: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

151

Frase 33 dimulai pada birama ke 149 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-149. Selanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-150,

pada nada e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

150. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada

birama ke 151.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-149,

150, dan 151, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-149, 9 nada berada

di birama ke-150, dan 1 nada berada di birama ke-151, dengan total jumlah nada

15. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak

Page 168: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

152

3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan

nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

34. Frase ke-34, birama ke-151, 152, dan 153

Frase ke-34 dimulai pada birama ke-151 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-151 ini. Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 152 pada

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada

e dengan nilai 1/8 ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16,

kemudian melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir

ini disatukan oleh tanda legato. Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke 152 ini. Frase ini

Page 169: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

153

diakhiri dengan nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan

pertama birama ke-153.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-151, 152, dan 153,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-151, 10 nada berada di birama

ke-152, dan 1 nada berada di birama ke-153, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang

paling sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

35. Frase ke-35, birama ke-157, 158, dan 159

Frase 35 dimulai dari birama ke-157, yang diawali oleh tanda istirahat

yang memiliki nilai ¼ pada ketukan pertama ditambah dengan tanda istirahat yang

memiliki nilai 1/8 di ketukan kedua, dan dilanjutkan oleh nada G yang memiliki

nilai 1/8, yang merupakan nada awal dari frase ini. Nada selanjutnya adalah

melompat 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan

melompat turun sebanyak 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik sebanyak 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan

nada terakhir untuk birama ke-157. Nada selanjutnya adalah melompat naik satu

langkah ke nada e, pada birama ke-158 dihitungan ke-1, dengan nilai 1/8 ketuk,

Page 170: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

154

kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

satu langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu

nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke

nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada c

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai

1/8 ketuk, kemdian melompat turun satu langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-158. Frase ini diakhiri dengan

nada c yang terletak di birama ke-159 pada hitungan pertama, yang memiliki nilai

1/8 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-157,

158, dan 159, yang mana 5 nada berada pada birama ke-157, 8 nada berada pada

birama ke-158, dan 1 nada berada pada birama ke-159. Perincian dari nada yang

digunakan adalah nada G digunakan sebanyak 2 kali, nada c digunakan sebanyak

5 kali, nada d digunakan sebanyak 3 kali, nada e digunakan sebanyak 3 kali, dan

nada f digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan nada yang

paling banyak digunakan dengan frekwensi 5 kali, dan nada f merupakan nada

yang paling jarang digunakan dengan frekwensi hanya 1 kali.

36. Frase ke-36, birama ke-159, 160, dan 161

Frase ini dimulai dengan nada g, yang terletak pada birama ke-159, yang

memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian dilanjutkan dengan melangkah ke nada g

yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada g dengan nilai

Page 171: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

155

1/16 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun ke sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik sebanyak 2 langkah lagi ke nada g dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, dan kemudian melangkah lagi ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada terakhir dari birama

ke-159. Selanjutnya adalah nada e yang terletak di birama ke-160 di hitungan

pertama dengan nilai ¼ ketuk, kemudian melompat naik satu langkah ke nada f

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada e dengan

nilai ¼ ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8

ketuk, yang mana nada d tersebut mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan nada d dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini

merupakan nada terakhir untuk birama 160. Frase ini diakhiri dengan nada c pada

birama ke-161 hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama, yaitu birama 159,

160, dan 161, yang mana terdapat 9 nada pada birama ke-159, 7 nada pada birama

ke-160, dan 1 nada pada birama 161, dengan jumlah total 17 nada. Perincian

penggunaan nadanya adalah c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul sebanyak 2

kali, nada e muncul sebanyak 3 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali dan nada g

muncul sebanyak 8 kali. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa nada g

merupakan nada yang paling sering digunakan pada frase ini, dengan frekwensi

Page 172: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

156

sebanyak 8 kali, sedangkan nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan

karena hanya memiliki frekwensi 1 kali.

37. Frase ke-37, birama ke-161, 162, dan 163

Frase ini dimulai dengan nada g, yang terletak pada birama ke-161, yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian dilanjutkan dengan melangkah ke nada g yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun ke sebanyak 2 langkah ke nada e dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat naik sebanyak 2 langkah lagi ke nada g dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dan

kemudian melangkah lagi ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini

merupakan nada terakhir dari birama ke-161. Selanjutnya adalah nada e yang

terletak di birama ke-162 di hitungan pertama dengan nilai ¼ ketuk, kemudian

melompat naik satu langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun satu langkah ke nada e dengan nilai ¼ ketuk, kemudian melompat turun satu

langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada d tersebut

mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada c dengan nilai 1/8

ketuk, dan nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun ke nada c

dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada terakhir untuk birama 162.

Frase ini diakhiri dengan nada c pada birama ke-163 hitungan pertama dengan

nilai 1/8 ketuk.

Page 173: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

157

Secara keseluruhan frase ini berada pada tiga birama, yaitu birama 159,

160, dan 161, yang mana terdapat 7 nada pada birama ke-159, 7 nada pada birama

ke-160, dan 1 nada pada birama 161, dengan jumlah total 14 nada. Perincian

penggunaan nadanya adalah c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul sebanyak 2

kali, nada e muncul sebanyak 2 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali dan nada g

muncul sebanyak 6 kali. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa nada g

merupakan nada yang paling sering digunakan pada frase ini, dengan frekwensi

sebanyak 6 kali, sedangkan nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan

karena hanya memiliki frekwensi 1 kali.

38. Frase ke-38, birama ke-163, 164, dan 165

Frase ini dimulai dari birama ke-163, pada ketukan pertama hitungan ke-3,

pada nada G yang memiliki nilai 1/8. Selanjutnya nada melompat sebanyak

3langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan melangkah ke nada

c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/8, kemudian

melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8, dan kemudian melompat

naik satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir untuk birama ke-163. Nada selanjutnya adalah e yang terletak pada

birama ke-164 ketukan pertama dengan nilai ¼ ketuk, dan dilanjutkan dengan

melompat sebanyak 1 langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

Page 174: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

158

turun 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana nada ini

mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada c dengan nilai 1/8

ketuk dan nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang diikuti dengan melompat turun ke

nada c yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan ini juga merupakan nada terakhir untuk

birama ke-164. Frase ini diakhiri dengan nada c pada birama ke-165 ketukan

pertama, dengan nilai not ¼ ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada di tiga birama berbeda yaitu birama

163, 164, dan 165, yang mana sebanyak nada berada di birama ke-163, 7 nada

berada di birama ke-164, dan 1 nada berada di birama ke-165, dengan jumlah total

15 nada. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 7 kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak

2 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling sering digunakan ada frase ini dengan frekwensi 7 kali,

sedangkan nada f merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan

frekwensi 1 kali.

39. Frase ke-39, birama ke-165, 166, dan 167

Frase ini dimulai dari birama ke-165 dan diakhiri pada birama ke-167,

yang mana tanda istirahat pada ketukan kedua hitungan pertama yang memiliki

niali 1/8 ketuk menjadi awalnya. Kemudian sebagai nada awal adalah nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

Page 175: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

159

melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, yang mana ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-165.

Selanjutnya adalah nada e yang terletak pada birama ke 166 ketukan

pertama, yang memiliki nilai ¼ ketuk, dilanjutkan dengan melompat naik ½

langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke

nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan

ini menjadi nada terakhir untuk birama ke-166. Frase ini diakhiri dengan nada c

yang terletak pada birama ke-167 ketukan pertama, yang memiliki nilai 1/8 ketuk

dan ditutup dengan tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan birama ini berada pada birama ke-165, 166, dan 167,

yang mana 5 nada berada pada birama ke-165, 7 nada berada pada birama ke-166,

dan 1 nada berada pada birama ke-167, dengan jumlah total 13 nada. Perincian

penggunaannya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul sebanyak 2

kali, nada e muncul sebanyak 2 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali, dan nada g

muncul sebanyak 5 kali. Dengan demikian nada g menjadi nada yang paling

sering digunakan dengan frekwensi 5 kali, dan nada f merupakan nada yang

paling jarang digunakan dengan frekwensi hanya 1 kali.

40. Frase ke-40, birama ke-167, 168, dan 169

Page 176: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

160

Frase ke-40 dimulai dengan nada G dibirama ke-167 pada ketukan kedua,

dengan nilai not 1/8 ketuk, yang kemudian melangkah ke nada G dengan nilai 1/8

ketuk. Selanjutnya adalah melompat naik sebanyak 3 langkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik 1 langkah ke nada dengan nilai 1/8, yang mana ini

merupakan nada terakhi untuk birama ke-167.

Nada selanjutnya adalah naik satu langkah ke nada e yang terletak di

birama ke168 ketukan pertama, dengan nilai 1/8 ketuk, yang diikuti dengan

melangkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik satu

langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah

ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada c dengan

nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada c dengan 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada

terakhir untuk birama ke-168. Frase ini diakhiri dengan nada c pada birama ke-

169 pada ketukan pertama dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan tanda

istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan ini, frase ini tersebar di tiga birama yang berbeda yaitu

birama ke-167, 168, dan 169, yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-

167, 9 nada berada di birama ke-168, dan 1 nada berada di birama ke-169, dengan

Page 177: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

161

jumlah total 16 nada, dengan nada terendah adalah G dan nada tertinggi adalah f.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

sebanyak 6 kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan nada

yang paling sering digunakan dengan frekwensi 6 kali, dan nada f menjadi nada

yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

41. Frase ke-41, birama ke-169, 170, dan 171

Frase ke-41 dimulai dengan nada g pada birama ke-169 ketukan kedua,

yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang dilanjutkan dengan melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-169.

Nada selanjutnya adalah melompat turun 2 langkah ke nada e yang terletak

pada birama ke-170 pada ketukan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik satu langkah ke nada f dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada e dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun satu langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 116 ketuk, kemudian melompat naik

Page 178: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

162

satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk

birama ke-170. Nada terakhir untuk frase ini adalah nada c yang terletak pada

birama ke-171 pada hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/16 ketuk.

Secara keseluruhan frase ini berada di tiga birama berbeda yaitu birama

ke-169, 170, dan 171, yang mana 6 nada berada pada birama ke169, 10 nada

berada pada birama ke-170, dan 1 nada berada pada birama ke171, dengan jumlah

total 17 nada, dengan nada c merupakan nada terendah dan nada g menjadi nada

tertinggi. Perincian penggunaannya adalah nada c muncul sebanyak 4 kali, nada d

muncul sebanyak 2 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, nada f muncul sebanyak

1 kali, dan nada g muncul sebanyak 6 kali. Dengan demikian nada g merupakan

nada yang paling banyak digunakan dengan frekwensi sebanyak 6 kali, dan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

42. Frase ke-42, birama ke-171, 172, dan 173

Frase ini dimulai dari nada G pada birama ke-171, dengan nilai nada 1/16

ketuk, dan kemudian melompat naik 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melompat turun 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/16 ketuk,

Page 179: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

163

kemudian melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan

kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1.8 ketuk, dan ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-171.

Selanjutnya adalah naik satu langkah ke nada e pada birama ke-172 pada

hitungan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan

nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah lagi ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat naik satu langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun satu langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun satu langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik satu

langkah ke nada dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melompat turun satu

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk

birama ke 172. Nada terakhir untuk frase ini adalah c yang terletak pada birama ke

173 hitungan pertama dengan nilai ¼ ketuk, dan ditutup dengan tanda 3 istirat

yang masing-masing memiliki nilai 14 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini tersebar di tiga birama berbeda yaitu birama

ke-171, 172, dan 173, yang mana sebanyak 8 nada berada di birama ke-171, 10

nada berada pada birama ke-172, dan 1 nada berada pada birama ke-173, dengan

jumlah total 19 nada, dengan G menjadi nada terendah dan f menjadi nada

tertinggi. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 9 kali, nada d muncul sebanyak 3 kali, nada e muncul sebanyak

4 kali dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

Page 180: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

164

nada yang paling banyak digunakan dengan frekwensi 9 kali, dan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi hanya 1 kali.

43. Frase ke-43, birama ke-181, 182, dan 183

Frase 43 dimulai pada birama ke 181 ketukan ke 2, dengan memunculkan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan nada G yang

memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-181. Selanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-182,

pada nada e dengan nilai 1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di

depannya yaitu nada d dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-

182. Frase ini diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan

tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada

birama ke 183.

Page 181: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

165

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-181,

182, dan 183, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-181, 9 nada berada

di birama ke-182, dan 1 nada berada di birama ke-183, dengan total jumlah nada

15. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak

3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan

nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

44. Frase ke-44, birama ke-183, 184, dan 185

Frase ke-44 dimulai pada birama ke-183 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-183 ini.

Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 184 pada nada e dengan nilai 1/8

ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada d

dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8

ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk,

Page 182: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

166

kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik 1

nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat turun 1 nada ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir ini disatukan oleh tanda legato.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk

nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi

nada terakhir pada birama ke 184 ini. Frase ini diakhiri dengan nada c yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan pertama birama ke-185.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-183, 184, dan 185,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-183, 10 nada berada di birama

ke-184, dan 1 nada berada di birama ke-185, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang

paling sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

45. Frase ke-45, birama ke-185, 186, dan 187

Frase ke-45 dimulai dengan nada g, pada birama ke-185 ketukan ke dua

hitungan ke 3, yang memiliki nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 18 ketuk,

kemudian melompat turun 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

Page 183: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

167

melompat naik 2 langkah ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah

ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai

1/8 ketuk, dan kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini

merupakan nada terakhir untuk birama ke-185.

Selanjutnya dilanjutkan dengan melompat turun 2 langkah ke nada e pada

birama ke-186 pada ketukan pertama, dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada e

dengan nilai 1/1 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada f dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk

birama ke-186. Frase ini diakhiri dengan birama nada c pada birama ke-187 di

ketukan pertama dengan nilai 1/8 ketuk, dan ditutup dengan tanda istirahat yang

memiliki nilai 1/16 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada tiga birama yaitu birama ke-185,

186, dan 187, yang mana 8 nada berada pada birama ke-185, 9 nada pada birama

ke-186, dan 1 nada pada birama ke-187, dengan jumlah total 18 nada, dengan

nada terendah adalah c dan nada tertinggi adalah g. Perincian penggunaan

nadanya adalah nada c muncul sebanyak 3 kali, nada d muncul sebanyak 2 kali,

nada e muncul sebanyak 5 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali, dan nada g muncul

sebanyak 7 kali. Dengan demikian, nada g menjadi nada yang paling banyak

Page 184: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

168

digunakan dengan frekwensi 7 kali, dan nada f menjadi nada yang paling jarang

digunakan dengan frekwensi 1 kali.

46. Frase ke-46, birama ke-187, 188, dan 189

Frase ini dimulai dengan nada G pada birama ke-187 diketukan ke-1

hitungan ke-4, yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik 3

langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat turun 3

langkah ke nada G dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat 3 langkah ke

nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini menjadi nada terakhir pada birama ke-187.

Selanjutnya adalah melompat naik satu langkah ke nada e dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik satu

langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah

ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun satu langkah ke nada

d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada d dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat turun satu langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk,

kemudian melompat naik satu langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, dan

Page 185: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

169

merupakan nada terakhir pada birama ke-188. Frase ini diakhiri dengan nada c

pada birama ke-189 pada ketukan birama, yang memiliki nilai ¼ ketuk, dan

ditutup dengan tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan, frase ini tersebar di birama ke-187, 188, dan 189,

yang mana sebanyak 8 nada berada di birama ke-187, 10 nada berada di birama

ke-188, dan 1 nada berada di birama ke-189, dengan jumlah total 19 nada, dan

nada G menjadi nada terendah serta nada f menjadi nada tertinggi. Perincian

penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c muncul sebanyak 8

kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 4 kali, dan nada f

muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c menjadi nada yang paling

banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi sebanyak 8 kali, dan nada f

menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi hanya 1 kali.

47. Frase ke-47, birama ke-189, 190, dan 191

Frase ke-47 dimulai pada birama ke 189 ketukan ke 2, dengan

memunculkan tanda istirahat yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan

dengan nada G yang memiliki nilai ¼, kemudian melompat naik 4 nada ke nada c

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 4 nada ke nada G dengan nilai

1/8 ketuk, kemudian melompat naik ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat naik 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, yang mana ini merupakan

nada terakhir pada birama ke-189.

Page 186: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

170

Selanjutnya, nada dilanjutkan ke birama ke-190, pada nada e dengan nilai

1/16, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada d

dengan nilai 1/16 dan melompat naik 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada

ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik 1 nada ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 nada ke nada c dengan nilai

1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir untuk birama ke-190. Frase ini

diakhiri dengan nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ditutup dengan tanda istirahat

yang memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak hitungan pertama pada birama ke

191.

Secara keseluruhan, frase ini berada pada 3 birama yaitu birama ke-189,

190, dan 191, yang mana sebanyak 5 nada berada di birama ke-189, 9 nada berada

di birama ke-190, dan 1 nada berada di birama ke-191, dengan total jumlah nada

15. Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 2 kali, nada c

muncul sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak

3 kali, dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian, nada c merupakan

nada yang paling banyak digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, dan

nada f menjadi nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

48. Frase ke-48, birama ke-191, 192, dan 193

Page 187: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

171

Frase ke-48 dimulai pada birama ke-191 ketukan ke-2, pada nada G yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, dan dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan

nilai 1/8 ketuk. Selanjutnya melompat 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun sebanyak 4 nada ke nada G, kemudian melompat naik

sebanyak 4 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat naik

sebanyak 1 nada ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk nada, dan ini merupakan nada

terakhir pada birama ke-191 ini.

Seterusnya, dilanjutkan pada birama ke 192 pada nada e dengan nilai 1/8

ketuk, yang mendapatkan tanda legato untuk 2 nada di depannya yaitu nada d

dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8

ketuk. Nada selanjutnya adalah melompat 1 nada ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 nada ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 nada ke nada d dengan nilai 1/16, kemudian melompat naik 1

nada ke nada e dengan nilai 1/16, dan kemudian melompat turun 1 nada ke nada d

dengan nilai 1/8 ketuk. Untuk tiga nada terakhir ini disatukan oleh tanda legato.

Selanjutnya melompat turun sebanyak 1 nada ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk

nada dan kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk dan ini menjadi

nada terakhir pada birama ke 192 ini. Frase ini diakhiri dengan nada c yang

memiliki nilai 1/8 ketuk, yang terletak pada hitungan pertama birama ke-193.

Secara keseluruhan frase ke-16 berada di birama ke-191, 192, dan 193,

yang mana sebanyak 6 nada berada di birama ke-191, 10 nada berada di birama

ke-192, dan 1 nada berada di birama ke-193, dengan jumlah total 17 nada.

Perincian penggunaannya adalah nada G muncul sebanyak 3 kali, nada c muncul

Page 188: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

172

sebanyak 5 kali, nada d muncul sebanyak 4 kali, nada e muncul sebanyak 3 kali,

dan nada f muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian nada c menjadi nada yang

paling sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 5 kali, sedangkan nada f

merupakan nada yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

49. Frase ke-49, birama ke-193, 194, dan 195

Frase ke-49 dimulai dengan nada g pada birama ke-193 pada ketukan

pertama hitungan ke-3, yang memiliki nilai 1/16 ketuk, dan dilanjutkan dengan

melangkah ke nada g yang memiliki nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke

nada g dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melompat turun dua langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat naik 2 langkah ke nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melangkah ke nada g dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada g

dengan nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melangkah ke nada g dengan nilai 1/8

ketuk, yang merupakan nada terakhir untuk birama ke-193.

Selanjutnya melompat turun 2 langkah ke nada e pada birama ke-194

ketukan pertama, yang memiliki nilai 1/8 ketuk, dilanjutkan dengan melangkah ke

nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada c

Page 189: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

173

dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan

nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, dan merupakan nada terakhir untuk birama ke-194. Nada terakhir pada

frase ini adalah c yang terletak pada birama ke-195, yang memiliki nilai 1/8 ketuk.

Secara keseluruhan frase ini berada pada birama ke-193, 194, dan 195,

yang mana 9 nada berada pada birama ke-193, 10 nada berada pada birama ke-

194, dan 1 nada berada pada birama ke-195, dengan jumlah total 18 nada, dan

nada c merupakan nada terendah serta nada g menjadi nada tertinggi. Perincian

penggunaannya adalah nada c muncul sebanyak 4 kali, nada d muncul sebanyak 2

kali, nada e muncul sebanyak 5 kali, nada f muncul sebanyak 1 kali, dan nada g

muncul sebanyak 8 kali. Dengan demikian, nada g menjadi nada yang paling

sering digunakan pada frase ini dengan frekwensi 8 kali, dan nada menjadi nada

yang paling jarang digunakan dengan frekwensi 1 kali.

50. Frase ke-50, birama ke-195, 196, dan 197

Frase ke-50 merupakan frase terakhir dari lagu Ula-ula lemben yang

umumnya disajikan pada satu pertunjukan. Frase ini diawali pada nada G pada

birama ke-195 ketukan pertama hitungan ke 3, yang memiliki nilai 1/16 ketuk,

dilanjutkan dengan melangkah ke nada G dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah

ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/8

ketuk, kemudian melangkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

Page 190: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

174

melompat turun 3 langkah ke nada G dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian

melompat naik 3 langkah ke nada c dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

naik 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, dan ini merupakan nada terakhir

dari birama ke-195.

Selanjutnya adalah kemudian melompat naik 1 langkah ke nada e pada

birama ke-196 ketukan pertama, dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melangkah ke

nada e dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada e dengan nilai 1/16

ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada f dengan nilai 1/8 ketuk,

kemudian melompat turun 1 langkah ke nada e dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian

melompat turun 1 langkah ke nada d dengan nilai 1/8 ketuk, kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada c dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melangkah ke nada c

dengan nilai 1/16 ketuk, kemudian melompat naik 1 langkah ke nada d dengan

nilai 1/8 ketuk, dan kemudian melompat turun 1 langkah ke nada c dengan nilai

1/8 ketuk, dan merupakan nada terakhir untuk birama ke-196. Frase ini diakhiri

dengan nada c pada birama ke-197 ketukan pertama, dengan nilai ¼ ketuk, yang

ditutup dengan tanda istirahat dengan nilai ¼ ketuk dan tanda istirahat dengan

nilai ½ ketuk.

Demikianlah perincian penggunaan nada dari lagu Ula-ula lemben ini

yang dihitung berdasarkan frase dari syair lagunya. Secara keseluruhan, frase dari

lagu yang dinyanyikan ini berjumlah 50 frase, dengan beberapa kali perulangan

pada birama yang berbeda. Perulangan tersebut pada umumnya terjadi pada 2

kalimat awal yang menjadi sampiran lagu, Ula-ula lemben tetedong awan-awan,

Tang mana ku pacok ke tang puteh panonye.

Page 191: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

175

5.3.5 Bentuk

Bentuk (form) adalah bentuk komposisi musik yang hanya dikaitkan

dengan jalur utama melodi ataupun bunyinya, jadi bukannya melalui teks maupun

harmonisasinya. Waupun teks dan harmoni yang baik akan selaras juga dengan

jalannya melodi (Soeharto,1992;39).

Menurut Nettl (1964;149-150) ada 2 masalah utama untuk menjelaskan

bentuk musikal, yaitu:

1. Identifikasi dari pokok-pokok materi, yang mana satu potongan tanda istirahat

menjadi dasarnya, dan

2. Identifikasi pembagian pada musik yaitu: bagian-bagian, motif-motif, dan

frase-frase.

Dengan pengertian khusus sebagai hubungan-hubungan dari bagian-bagian

secara menyeluruh membentuk struktur dari lagu-lagu yang meliputi unsur melodi

dan ritmis dapat dibagi dengan berbagai cara. Membagi satu lagu menjadi bagian-

bagian yang lebih kecil penting dilakukan untuk mendeskripsikan bentuknya.

Kriteria pembagian dapat dilakukan dengan melihat pengulangan frase, dan tanda

diam, menemukan pengulangan pola ritmis, atau transposisi kesatuan teks dalam

vokal.

Dikatakannya bahwa setiap lagu memiliki satu atau beberapa bentuk, dan

untuk membedakannya diberi tanda dengan huruf kapital seperti : A,B,C,D, dan

seterusnya yang mana masing-masing bentuk itu berbeda (A berbeda dengan

B,C,D, dan seterusnya) atau memiliki perbedaan. Akan tetapi, apabila bentuk

yang muncul sebagai variasi dari bentuk yang muncul sebelumnya, maka bentuk

Page 192: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

176

ini ditulis dengan cara tertentu sebagai contoh A1 atau B1, A2 atau B2. Tanda itu

menyatakan bahwa bentuk A1 merupakan varian dari bentuk A, dan B1

merupakan varian dari bentuk B. Sedangkan A2 (B2) merupakan variasi lain yang

tidak sama bentuknya dengan A1 (B1). Maka apabila satu bentuk mempunyai

banyak variasi lagi, pemberian tanda variasi pun bisa bertambah banyak seperti

A3, A4, A5, dan seterusnya.

Beberapa cara yang ditawarkan untuk menemukan bagian-bagian yang

sesuai untuk diterapkan pada lagu Ula-ula lemben ini, salah satunya adalah

dengan melihat kesatuan teks dalam vokal dan perubahan pengulangan yang ada

sebagai satu pengulangan pola ritmis atau transposisi. Selanjutnya, dari pola-pola

ritmis yang ada terjadi pengulangan, maka pengulangan tadi bisa memiliki 2

kemungkinan yaitu pengulangan utuh atau pun pengulangan yang bervariasi, dan

ini akan menjadi bentuk dari pola ritmis itu.

Mengacu pada kesatuan teks dan disesuaikan dengan pengulangan pola

ritmisnya, maka lagu Ula-ula lemben memiliki bentuk seperti yang akan

dijelaskan berikut ini:

Frase di atas memiliki bentuk A, dikarenakan bentuk ini yang pertama

sekali muncul pada lagu ini. Frase ini terletak di birama 9-11.

A

Page 193: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

177

Frase ini memiliki bentuk B, karena memiliki bentuk yang berbeda dari

yang pertama. Frase ini berada pada birama 11-13.

Frase ini memiliki bentuk A-1, karena memiliki bentuk yang berbeda dari

bentuk yang pertama. Frase ini berada pada birama 13-15.

Frase ini memiliki bentuk B-1, karena memiliki bentuk yang berbeda dari

bentuk B yang pertama. Frase ini berada pada birama 15-17.

B

A-1

B-1

C

Page 194: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

178

B-3

A-2

Frase ini memiliki bentuk C, karena bentuk yang ditampilkan berbeda dari

bentuk pertama dan bentuk kedua. Frase ini terletak di birama ke 17-19

Frase ini memiliki bentuk B-2, yang merupakan varian dari bentuk B, yang

terletak di birama 19-21.

Frase ini memiliki bentuk D, karena memiliki bentuk yang berbeda dari 3

bentuk sebelumnya. Frase ini terletak di birama 69-71

Frase ini memiliki bentuk E, karena bentuk yang terjadi memiliki

perbedaan dari 4 bentuk sebelumnya. Frase ini berada pada birama ke 71-73

Frase ini memiliki bentuk A-2, yang merupakan varian dari bentuk A, dan

berbeda dari A-1. Frase ini berada pada birama ke 73-75

B-2

D

Page 195: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

179

B-4

D

B-3

A-3

Frase ini memiliki bentuk E-1, yang merupakan varian dari bentuk E, yang

berada pada birama ke 75-77.

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 77-79

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama ke 79-81

Frase ini memiliki bentuk A-3, yang merupakan varian dari bentuk A dan

berbeda dari variasi bentuk A-1 dan A-2. Frase ini berada pada birama ke 81-83.

Page 196: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

180

B-4

D

B-3

E

F

Frase ini memiliki bentuk B-4, yang terletak di birama 83-85

Frase ini memiliki bentuk D, yang berada pada birama ke-85-87.

Frase ini memiliki bentuk B-3, yang berada pada birama ke 87-89.

Frase ini memiliki bentuk E, karena memiliki perbedaan mendasar dari

frase sebelumnya, yang terletak di birama 93-95.

Page 197: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

181

E

F-1

E

F

Frase ini memiliki bentuk F, karena memiliki perbedaan pola dengan frase

sebelumnya, yang terletak di birama 95-97

Frase ini memiliki bentuk E, karena memiliki persamaan dengan frase

yang berada di birama 93-95. Frase ini terletak di birama 97-99.

Frase ini memiliki bentuk F-1, karena memiliki perbedaan pola dengan

frase sebelumnya, yang terletak di birama 99-100

Frase ini memiliki bentuk E, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase pada birama 93-95. Frase ini terletak di birama 105-107

Frase ini memiliki bentuk F, karena memiliki persamaan pola dengan frase

yang terletak di birama 95-97. Frase ini sendiri berada di birama 107-109

Page 198: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

182

E

F-1

B-3

D

Frase ini memiliki bentuk E, karena memiliki persamaan dengan frase

yang berada di birama 93-95. Frase ini terletak di birama 109-111.

Frase ini memiliki bentuk F-1, karena memiliki persamaan pola dengan

frase terletak di birama 99-100. Frase ini berada di birama 111-123

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 133-135

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama 135-137

Page 199: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

183

A-4

B-4

D

B-3

Frase ini memiliki bentuk A-4, yang merupakan varian dari bentuk A dan

berbeda dari variasi bentuk A-1, A-2, dan A-3. Frase ini berada pada birama ke

137-139

Frase ini memiliki bentuk B-5, yang terletak di birama 139-141

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 141-150

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama 143-145

Page 200: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

184

A-5

B-6

D

B-3

D-1

Frase ini memiliki bentuk A-5, yang berada pada birama ke 145-147

Frase ini memiliki bentuk B-6, yang terletak di birama 147-149

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 149-151

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama 151-153

Page 201: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

185

A-6

A-7

B-7

A-8

Frase ini memiliki bentuk D-1, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 157-159

Frase ini memiliki bentuk A-6 dikarenakan pola yang dimiliki merupakan

varian dari bentuk A. Frase ini berada di birama ke 159-161.

Frase ini memiliki bentuk A-7 dikarenakan pola yang dimiliki merupakan

varian dari bentuk A dengan beberapa perbedaan. Frase ini berada di birama ke

163-165.

Frase ini memiliki bentuk B-7, dan berada di birama ke 163-165

Page 202: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

186

B-8

A-9

B-9

D

B-3

Frase ini memiliki bentuk A-8, dan berada di birama ke 165-167

Frase ini memiliki bentuk B-8, dan berada di birama ke 167-169

Frase ini memiliki bentuk A-8, dan berada di birama ke 169-171

Frase ini memiliki bentuk B-9, yang terletak di birama ke 171-173

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 181-183

Page 203: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

187

A-10

B-10

D

B-3

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama 183-185

Frase ini memiliki bentuk A-10, dan berada di birama ke 185-187

Frase ini memiliki bentuk B-10, yang terletak di birama ke 187-189

Frase ini memiliki bentuk D, karena merpakan pengulangan dari bentuk

yang terdapat pada birama 69-71. Frase ini terletak di birama 189-191

Frase ini memiliki bentuk B-3, karena memiliki bentuk yang sama dengan

frase yang terletak di birama 71-73. Frase ini berada pada birama 191-193

Page 204: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

188

A-11

B-11

Frase ini memiliki bentuk A-11, dan berada di birama ke 193-195

Frase ini memiliki bentuk B-11, yang terletak di birama ke 195-197

Dari rincian di atas, dapat dilihat bahwa lagu Ula-ula lemben ini memiliki

6 bentuk yaitu A, B, C, D, E, dan F. Keenam bentuk utama tersebut memiliki

variasi-variasi yang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5.2: Bentuk, variasi bentuk dan letaknya

Bentuk Letak (Birama ke-) Variasi Letak (Birama ke-)

A

9-11 A-1 13-15

A-2 73-75

A-3 81-83

A-4 137-139

A-5 145-147

A-6 159-161

A-7 161-163

A-8 165-167

A-9 169-171

A-10 185-187

A-11 193-195

Page 205: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

189

B

11-13 B-1 15-17

B-2 19-21

B-3

71-73, 79-81, 135-137, 143-145, 151-153, 183-185,

191-193 B-4 75-77, 83-85,

B-5 139-141

B-6 147-149

B-7 163-165

B-8 167-169

B-9 171-173

B-10 187-189

B-11 195-197

C 17-19

D

69-71. 77-79, 85-87, 133-135,

141-143, 149-151, 181-183, 189-191

D-1 157-159

E 93-95, 97-99, 105-107, 109-111

F 95-97, 107-109, F-1 99-100, 111-113

Tabel di atas menunjukkan bahwa bentuk utama yaitu A, B, C, D, dan E

memiliki bentuk variannya masing-masing. Bentuk A memiliki variasi hingga 11

bentuk, B memiliki 11 variasi, D memiliki 1 variasi, dan F memiliki satu variasi.

Sedangkan C dan E tidak memiliki variasi. Pengulangan paling banyak pada

bentuk D yaitu sebanyak 8 kali, sedangkan pengulangan variasi terjadi pada

bentuk B-3 yaitu sebanyak 7 kali.

Page 206: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

190

Berpedoman pada apa yang dikemukakan oleh Malm (197;28) dalam

bukunya Musik Culture of Pacific The Near East and Asia, bahwa ada lima (5)

bentuk melodi yang sering digunakan dalam satu komposisi lagu, yaitu:

1. Reventitive adalah bentuk lagu yang diulang-ulang

2. Reverting adalah bentuk lagu yang terjadi pengulangan pada frase pertama

seteah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi

3. Stropic adalah bentuk lagu yang pengulangan melodinya tetap sama tapi

melodi lagu baru

4. Progressive adalah bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan

materi melodi yang baru.

5. Iterative adalah bentuk yang memakai formula melodi kecil yang cenderung

terjadi pengulangan dalam keseluruhan nyanyian.

Dikaitkan dengan pendapat di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa

bentuk melodi dari lagu Lancang Kuning dapat digolongkan ke dalam bentuk

Iterative yaitu memakai formula melodi kecil yang cenderung terjadi pengulangan

dalam keseluruhan nyanyian.

5.3.6 Interval

Interval adalah jarak antara antara satu nada ke nada lain, yang biasa juga

di sebut swarantara. Hal ini disebabkan jarak nada itu dihitung menurut susunan

oktaf, baik naik maupun turun, memiliki suara yang berlainan (Subagyo,

2004;33). Dalam menghitung interval, jarak yang harus dihitung adalah jarak

yang terjadi diantara satu nada dengan nada selanjutnya, tanpa melihat oktaf dari

Page 207: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

191

nada tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena nada yang terdapat pada oktaf yang

lain dari satu, masih dianggap sama bunyinya, walupun tinggi nada yang dimiliki

berbeda. Jarak dari nada-nada tersebut memiliki nama-nama yang berbeda.

Manoff (1991:84) membuat pengukuran yang lebih akurat terhadap

interval dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Interval mayor dinaikkan setengah langkah, maka interval tersebut menjadi

augmented, dan jika diturunkan setengah langkah maka intervalnya minor.

2. Interval minor dinaikkan setengah langkah, maka interval itu akan menjadi

mayor. Sebaliknya bila diturunkan setengah langkah akan menjadi

diminished.

3. Interval berkualitas perfect dinaikkan setengah langkah, maka interval

tersebut menjadi augmented. Bila diturunkan setengah langkah akan menjadi

diminished13.

Berikut adalah perincian penggunaan interval yang terdapat pada lagu Ula-

ula lemben

1. Birama 9-10

Nada pertama adalah g yang dilanjutkan lagi dengan nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

7Interval mayor dan minor digunakan untuk mengidentifikasi interval yang berjarak

2,3,6,7 dan sedang interval perfect, augmented, diminished untuk interval berjarak 1,4,5,8 (Manoff, 1985:73).

Page 208: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

192

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

2 langkah ke nada e dengan interval 4½ ( Sekta Mayor), kemudian melompat

turun 1 langkah ke nada d dengan interval 6 (Septime minor), kemudian melompat

naik ke nada e dengan interval 1 (Secunda Mayor), kemudian melompat ke nada

dengan interval ½ (Secunda minor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5

(Seprime minor), dan yang terakhir adalah melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni).

Secara keseluruhan, pada kedua birama ini terdapat 5 macam interval yaitu

Prime Murni, Secunda Mayor, Secunda minor, Sekta Mayor, Septime minor,

dengan perincian Prime Murni muncul sebanyak 7 kali, Sekunda Mayor muncul

sebanyak 1 kali, sekunda minor muncul sebanyak 1 kali, Sekta Mayor muncul

sebanyak 2 kali, dan Septime minor muncul sebanyak 1 kali. Dengan demikian

interval Prime Murni merupakan interval yang paling banyak muncul dengan

fekwensi 7 kali.

2. Birama 11 dan 12

Birama ini dimulai dengan nada c, yang apabila dilihat dari nada yang

terdapat pada birama ke 11 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni,

kemudian dilanjutkan dengan melompat turun 3 langkah ke nada G dengan

interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat naik 3 langkah ke nada c dengan interval 2½

Page 209: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

193

(Kwart Murni), kemudian melompat turun 1 langkah ke nada B dengan interval

5½ (Septime Mayor), kemudian melompat naik 1 langkah ke nada c dengan

interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor) kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime

minor), kemudian melompat ke nada d dengan interval 1 (Secunda Mayor),

kemudian melompat naik 1 langkah ke nada e dengan interval 1 (Secunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat ke nada e dengan interval 1 (Secunda Mayor), kemudian

melompat naik 1 langkah ke nada f dengan interval ½ (Secunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor) kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan terdapat 7 macam interval yang digunakan pada

birama ini yaitu Prime Murni, Secunda Mayor, Secunda minor, Kwart Murni,

Kwint Murni, Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya

adalah Prime Murni digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda Mayor digunakan

sebanyak 4 kali, Secunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni

digunakan sebanyak 1 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime

Mayor digunakan sebanyak 2 kali, dan Septime minor digunakan sebanyak 4 kali.

Dengan demikian, interval Prime Murni, Secunda Mayor dan Septime minor

merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 4 kali.

Page 210: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

194

3. Birama 13 dan 14

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama sebelumnya, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni), dan

dilanjutkan dengan melompat naik 4 langkah ke nada g dengan interval 3½

(Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat turun 2 langkah ke nada e dengan nilai 4½ Sekta Mayor, kemudian

melangkah ke nada e dengan nilai 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada

e dengan nilai 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada f dengan

interval ½ (Secunda minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval

5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime

minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Secunda Mayor), dan

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, interval yang digunakan berjumlah 6, yaitu Prime

Murni, Secunda Mayor, Kwint Murni, Sekta Mayor, Septime Mayor, dan Septime

Page 211: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

195

minor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni digunakan sebanyak 11 kali,

Secunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Secunda minor digunakan sebanyak 1

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak 1

kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan

sebanyak 3 kali. Dengan demikian interval Prime Murni merupakan interval yang

paling banyak digunakan dengan frekwensi 11 kali.

4. Birama 15 dan 16

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 14, maka nada pada birama ini adalah melangkah dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah lagi ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melangkah lagi ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun 3 langkah ke nada G dengan interval 2½ (Kwart

Murni), kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat langkah ke nada c dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke

nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime

Murni), kemdian melompat ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

Page 212: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

196

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor)

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), dan terakhir adalah melompat turun

ke nada c dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan birama ini menggunakan 7 interval yaitu Prime Murni,

Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septima Mayor,

dan Septime minor. Perincian jumlah penggunaan intervalnya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 8 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak kali, Sekunda

minor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali, Kwint

Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan

Septime minor digunakan sebanyak 4 kali. Dengan demikian, interval Prime

Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 8 kali.

5. Birama 17, 18, dan 19

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama sebelumnya, maka nada ini adalah melangkah dengan interval 0

(Prime Murni), yang dilanjutkan dengan melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni) kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint

Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

Page 213: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

197

kemudian melompat naik ke nada B dengan interval 2 (Terts Mayor), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval

5 (Septime minor) kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat

turun ke nada B dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat naik

ke nada c dengan interval ½ ( Sekunda minor), kemudian melompat naik ke nada

d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), dan terakhir melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 8 interval, yaitu Prime

Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Terts Mayor, Kwat Murni, Kwint Murni,

Septime Mayor dan Septime minor. Perinciannya adalah Prime Murni digunakan

Page 214: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

198

sebanyak 4 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda minor

digunakan sebanyak 1 kali, Terts Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni

digunakan sebanyak 2 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 3 kali, Septime

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan sebanyak 6 kali.

Dengan demikian, Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul

pada birama 17, 18, dan 19, dengan frekwensi 6 kali.

6. Birama 20 dan 21

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari nada terakhir

birama ke-19 yaitu nada d, intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni), dan diakhiri dengan melangkah ke anda c dengan interval 0 (Prime

Murni)

Secara keseluruhan, birama 20 dan 21 menggunakan 5 interval, yaitu

Prime Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Septime Mayor, dan Septime

minor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni digunakan sebanyak 3 kali,

Page 215: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

199

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1

kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan

sebanyak 3 kali. Dengan demikian interval Prime Murni dan Septime minor

merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 3 kali.

7. Birama 69, 70, dan 71

Birama ini dimulai dengan nada G, dan apabila dilihat dari nada akhir

pada birama 21 yaitu nada d, maka intervalnya adalah 3½ (Kwint Murni),

kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat

naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat ke nada e

dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke nada c dengan interval

Page 216: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

200

2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½

(Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart

Murni), dan terakhir melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor)

Secara keseluruhan, birama 69, 70, dan 71 ini memiliki 7 interval, yaitu

Prime Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwart Murni, Kwint Murni,

Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 5 kali,

Sekunda minor 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 3 kali, Kwint Murni

digunakan sebanyak 3 kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan

Septime minor sebanyak 4 kali. Dengan demikian, interval Sekunda Mayor

merupakan interval yang paling sering digunakan dengan frekwensi 5 kali.

8. Birama 72, 73, dan 74

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat nada akhir dari

birama ke 71 yaitu d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e

dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Page 217: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

201

Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime

minor), kemudiang melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 2 (Terts Mayor), dan diakhiri

dengan melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 interval yaitu Prime Murni,

Sekunda Mayor, Sekunda minor, Terts Mayor, Kwint Murni, Sekta Mayor,

Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 4 kali,

Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Terts Mayor digunakan sebanyak 1

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak 1

kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan

sebanyak 8 kali. Dengan demikian, Septime minor merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 8 kali.

Page 218: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

202

9. Birama 75, 76, dan 77

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila melihat pada nada terakhir

di birama 74 yaitu nada d, maka intervalnya adalah 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni) kemudian

melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melangkah ke nada c

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c

dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan

interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval

Page 219: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

203

2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 interval yaitu Prime Murni,

Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwart Murni, Kwint Murni, Sekta Mayor,

Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 3 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 5 kali,

Secunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime Mayor digunakan

sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan sebanyak 4 kali. Dengan demikian,

Sekunda Mayor merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi

5 kali.

10. Birama 78 dan 79

Birama ini dimulai dengan nada e. Apabila dilihat dari nada akhir pada

birama sebelumnya yaitu d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Septime Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval

Page 220: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

204

5 (Septime Mayor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada G dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat

turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke

nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), dan kemudian melompat naik ke nada

d dengan interval 1 (Sekunda Mayor).

Secaa keseluruhan, birama ini menggunakan 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda Mayor, Sekunda Minor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda

minor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali, Kwint

Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan

Septime minor digunakan sebanyak 4 kali. Dengan demikian, interval Sekunda

Mayor dan Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul dengan

frekwensi 4 kali

11. Birama 80 dan 81

Birama ini dimulai dengan nada e, yang apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama ke 79 yaitu nada d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor).

Kemudian dilanjutkan dengan melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Page 221: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

205

Mayor), kemudian melompat nak ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada g

dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), dan kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 6 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwint Murni, Septime Mayor, dan

Septime minor. Rincian penggunaanya adalah Prime murni digunakan sebanyak 7

kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda minor digunakan

sebanyak 3 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime Mayor

digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor digunakan sebanyak 3 kali.

Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang paling sering

muncul dengan frekwensi 7 kali.

12. Birama 82 dan 83

Page 222: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

206

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama ke 81 yaitu g, maka intervalnya adalah 4½ (Sekta Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval

5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat

turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwart Murni), kemudian melompat ke nada

c dengan interval 2½, dan kemudian melompat ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan birama ini menggunakan 8 interval, yaitu Prime

Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwart Murni, Kwint Murni, Sekta

Murni, Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah

Prime Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 3

kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan

sebanyak 2 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekta Mayor digunakan

sebanyak 1 kali, Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime minor

Page 223: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

207

digunakan sebanyak 4 kali. Dengan demikian, interval Septime minor merupakan

interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 4 kali.

13. Birama 84, 85 dan 86

Birama ini dimulai dari nada e, dan apabila dilihat dari nada terakhir pada

birama 83, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke

nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada f

dengan interval ½ (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada e dengan

interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Septime Mayor), kemudian melompat

turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke

nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G

dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime Mayor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

Page 224: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

208

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), dan kemudian

diakhiri dengan melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 8 macam interval yaitu

Prime Murni, Sekunda Mayor, Sekunda minor, Kwart Murni, Kwint Murni,

Septime Mayor, dan Septime minor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 7 kali,

Sekunda minor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime Mayor digunakan

sebanyak 2 kali, dan Septime Murni digunakan sebanyak 7 kali. Dengan

demikian, interval Sekunda Mayor merupakan interval yang paling sering muncul

dengan frekwensi 8 kali.

14. Birama 87, 88, dan 89

Birama ini dimulai dari nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir pada

birama 86 yaitu c, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni), kemudian melompat

turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada

G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½

Page 225: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

209

(Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime Minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), dan diakhiri dengan

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 7 macam interval, yaitu

Prime Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 4 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak

4 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian Prime

Murni dan Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul dengan

frekwensi masing-masing 4 kali.

15. Birama 93 dan 94

Page 226: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

210

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila melihat dari nada terakhir

pada birama 89 yaitu c, maka intervalnya adalah 2 (Terts Mayor), kemudian

melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts Minor), kemudian melangkah

ke nada g dengan interval 0 (Prime murni), kemudian turun ke nada fis dengan

interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval

½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada fis dengan interval 5½

(Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada fis dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda Minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

naik ke nada g dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke

nada f dengan interval 5 (Septime minor), dan kemudian melompat turun ke nada

e dengan interval 5½ (Septime Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 8 macam interval, yaitu

Prime Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Terts Mayor, Sekta

Mayor, Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah

Prime Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 2

kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Terts minor digunakan sebanyak

1 kali, Terts Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak

Page 227: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

211

1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 4 kali. Dengan demikian, Septime Mayor merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 4 kali.

16. Birama 95 dan 96

Birama ini dimulai dengan nada d. Oleh karena nada terakhir pada birama

94 adalah e, maka intervalnya adalah 5 (Septime minor). Selanjutnya adalah

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada f dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e

dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 4 (Sekta

minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval 1½ (Terts minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), dan terakhir

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Sekta minor, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

Page 228: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

212

digunakan sebanyak 3 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Terts minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekta

minor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan

Septime Mayor digunakan sebanyak 2 kali. Dengan demikian, Prime Murni dan

Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 3

kali.

17. Birama 97 dan 98

Birama ini dimulai dengan nada c. Oleh karena nada terakhir dari birama

96 adalah d, maka intervalnya adalah 5 (Septime minor). Selanjutnya adalah

melompat naik ke nada e dengan interval 2 (Terts Mayor), kemudian melompat

naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts Minor), kemudian melangkah ke nada g

dengan interval 0 (Prime murni), kemudian turun ke nada fis dengan interval 5½

(Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada fis dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat turun ke nada fis dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda Minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian melompat

naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat naik ke

nada g dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada f

Page 229: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

213

dengan interval 5 (Septime minor), dan kemudian melompat turun ke nada e

dengan interval 5½ (Septime Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 8 macam interval, yaitu

Prime Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Terts Mayor, Sekta

Mayor, Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah

Prime Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 2

kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Terts minor digunakan sebanyak

1 kali, Terts Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak

1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 1 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 4 kali. Dengan demikian, Septime Mayor merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 4 kali.

18. Birama 99 dan 100

Birama ini dimulai dengan nada d. Oleh karena nada terakhir pada birama

98 adalah e, maka intervalnya adalah 5 (Septime minor). Selanjutnya adalah

melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada f dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e

dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 4 (Sekta

minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

Page 230: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

214

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval 1½ (Terts minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), dan terakhir

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Sekta minor, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 3 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Terts minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekta

minor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan

Septime Mayor digunakan sebanyak 2 kali. Dengan demikian, Prime Murni dan

Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 3

kali.

19. Birama 101 dan 105

Nada pada birama 101 adalah c, dan apabila dilihat dari nada terakhir pada

birama 100 yaitu d, maka intervalnya adalah 5 (Septime minor). Kemudian

dilanjutkan ke birama 105 yaitu melompat naik ke nada e dengan interval 2 (Terts

Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts Minor),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime murni), kemudian turun

ke nada fis dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat naik ke

nada g dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada fis

dengan interval 5½ (Septime Mayor).

Page 231: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

215

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 6 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Terts minor, Terts Mayor, Septime minor dan Septime

Mayor. Perinciannya adalah Prime Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

minor digunakan sebanyak 1 kali, Terts minor digunakan sebanyak 1 kali, Terts

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 1 kali, dan

Septime Mayor digunakan sebanyak 2 kali. Dengan demikian, interval Septime

Mayor merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 2 kali.

20. Birama 106 dan 107

Birama ini dimulai dengan nada g, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 105 yaitu fis, maka intervalnya adalah ½ (Sekunda minor).

Selanjutnya adalah melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada fis dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda Minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

naik ke nada g dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke

nada f dengan interval 5 (Septime minor), dan kemudian melompat turun ke nada

e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 5 (Septime minor). Selanjutnya adalah melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval

Page 232: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

216

½ (Sekunda minor), kemudian melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 macam birama, yaitu Prime

murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Sekta Mayor, Septime minor, dan

Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni digunakan

sebanyak 3 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor

digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Septime

minor digunakan sebanyak 2 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 3 kali.

Dengan demikian, interval Prime Murni dan Septime Mayor merupakan interval

yang paling sering muncul dengan frekwensi masing-masing 3 kali.

21. Birama 108 dan 109

Birama ini dimulai dengan nada e. Oleh karena nada terakhir pada birama

107 adalah d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat

turun ke nada c dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melangkah ke nada c

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval

1½ (Terts minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½

(Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime

minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 2 (Terts Mayor),

Page 233: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

217

kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts Minor), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime murni), kemudian turun ke nada fis

dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada g dengan

interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada fis dengan

interval 5½ (Septime Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 interval yaitu Prime Murni,

Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts Minor, Terts Mayor, Sekta minor, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Terts minor digunakan sebanyak 2 kali, Terts

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1 kali,

Septime minor digunakan sebanyak 2 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 3 kali. Dengan demikian, Septime Mayor merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 3 kali.

22. Birama 110 dan 111

Birama ini dimulai dengan nada g, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 109 yaitu fis, maka intervalnya adalah ½ (Sekunda minor).

Selanjutnya adalah melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada fis dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat naik ke nada g dengan interval ½ (Sekunda Minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian

Page 234: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

218

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

naik ke nada g dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke

nada f dengan interval 5 (Septime minor), dan kemudian melompat turun ke nada

e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 5 (Septime minor). Selanjutnya adalah melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval

½ (Sekunda minor), kemudian melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melangkah ke nada f dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 macam birama, yaitu Prime

murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Sekta Mayor, Septime minor, dan

Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni digunakan

sebanyak 3 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor

digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Septime

minor digunakan sebanyak 2 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 3 kali.

Dengan demikian, interval Prime Murni dan Septime Mayor merupakan interval

yang paling sering muncul dengan frekwensi masing-masing 3 kali.

23. Birama 112 dan 113

Page 235: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

219

Birama ini dimulai dengan nada e. Oleh karena nada terakhir pada birama

111 adalah d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat

turun ke nada c dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melangkah ke nada c

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval

1½ (Terts minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½

(Septime Mayor), dan terakhir melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), dan nada terakhir adalah melompat turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 6 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda Mayor, Terts minor, Sekta minor, Septime minor, dan Septime

Mayor, dengam perincian penggunaan adalah Prime Murni digunakan sebanyak 2

kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Terts minor digunakan sebanyak

1 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan

sebanyak 2 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian

interval Prime Murni, Sekunda Mayor, dan Septime minor merupakan interval

yang paling sering muncul dengan frekwensi masing-masing 2 kali.

24. Birama 133 dan 134

Birama ini dimulai dengan nada G, dan apabila diilhat dari nada terakhir

pada birama 113 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 3½ (Kwint Murni).

Selanjutnya adalah melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

Page 236: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

220

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 4

kali.

Page 237: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

221

25. Birama 135 dan 136

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 134 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangka naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada d

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian meklompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), dan

terakhir melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

Page 238: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

222

digunakan sebanyak 5 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 4 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 4

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Pime Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 5

kali.

26. Birama 137 dan 138

Birama ini dimulai dengan nada c. Nada terakhir pada birama 136 adalah

c, dengan demikian interval yang terjadi adalah 0 (Prime Murni). Selanjutnya

adalah melompat naik ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4½ (Sekta Mayor), kemudian

melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada f

dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan

interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5

Page 239: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

223

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini menggunakan 7 macam interval yaitu

Prime Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Sekta

Mayor, Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah

Prime Murni digunakan sebanyak 9 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1

kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan

sebanyak 1 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta Mayor digunakan

sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan Septime Mayor

digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan

interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 9 kali.

27. Birama 139 dan 140

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 138 yaitu c, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni), kemudian

dilanjutkan dengan melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G

dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Page 240: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

224

Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 5 kali, Sekunda Minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebnayak 1 kali. Dengan demikian, Prime

Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 5 kali.

28. Birama 141, 142 dan 143

Birama ini dimulai dengan nada G, dan apabila diilhat dari nada terakhir

pada birama 140 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 3½ (Kwint Murni).

Selanjutnya adalah melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

Page 241: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

225

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangka naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Page 242: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

226

Prime Murni merupakan interval yang paling banyak muncul dengan frekwensi 5

kali.

29. Birama 144 dan 145

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari pengunaan nada

terakhir pada birama 143 yaitu nada d, maka interval yang terjadi adalah 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval

0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 2½ (Kwart

Murni), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), dan kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),.

Page 243: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

227

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 7 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling banyak digunakan dengan frekwensi

7 kali.

30. Birama 146 dan 147

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada birama 145 yaitu nada g, maka interval yang terjadi adalah 4 (Sekta minor),

kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada

e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melangkah ke nada c denga interval 0 (Prime Murni), kemudian

Page 244: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

228

melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian

melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada c

dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan

interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval

2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval, yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Sekta minor,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 5 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1

kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 5 kali.

31. Birama 148 dan 149

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila melihat dari nada terakhir

yang digunakan pada birama 147 yaitu d, maka interval yang terjadi adalah 1

(Sekunda Mayot). Selanjutnya adalah melangkah ke nada e dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½

(Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½

Page 245: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

229

(Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime

minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwint Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada d

dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 6 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor, dengan perincian Prime Murni digunakan sebanyak 4

kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor digunakan

sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali, Kwint Murni digunakan

sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan Septime Mayor

digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, Prime Murni merupakan interval

yang paling sering muncul dengan frekwensi 4 kali.

32. Birama 150 dan 151

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila melihat pada nada terakhir

yang digunakan di birama 149 yaitu d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

Page 246: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

230

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangka naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling banyak muncul dengan frekwensi 6

kali.

33. Birama 152, 153 dan 157

Page 247: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

231

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari pengunaan nada

terakhir pada birama 151 yaitu nada d, maka interval yang terjadi adalah 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni). Selanjutnya adalah

melompat ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik

ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada

G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 4 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Page 248: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

232

Sekunda Mayor merupakan interval yang paling banyak muncul dengan frekwensi

4 kali.

34. Birama 158, 159 dan 160

Birama ini dimulai dengan nada e. Nada terakhir yang digunakan pada

birama sebelumny adalah d, dan dengan demikian interval yang dimiliki adalah 1

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 3½

(Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada e dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melompat naik ke nada g

dengan interval 1½ (Terts minor), kemudian melangkah ke nada g dengan interval

0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian

Page 249: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

233

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), dan kemudian melomapt turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 macam interval, yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Kwint Murni, Sekta minor,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 7 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 2 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Terts minor digunakan sebanyak 1

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 2

kali, Septime minor digunakan sebanyak 6 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 2 kali. Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang

paling sering muncul dengan frekwensi 7 kali.

35. Birama 161, 162, dan 163

Birama ini dimulai dari nada c, dan apabila dilihat pada penggunaan nada

pada birama 160 yaitu c, maka intervalnya adalah 0, dilanjutkan dengan melompat

ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval

0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4 (Sekta

Page 250: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

234

minor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts minor),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada e dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melompat naik ke nada f

dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan

interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan

interval 5 (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval

5 (Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan internal 5

(Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G

dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 9 macam interval, yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Kwart Murni, Kwint Murni,

Sekta minor, Septime minor, dan Septima Mayor. Perincian penggunaannya

adalah Prime Murni digunakan sebanyak 7 kali, Sekunda minor digunakan

sebanyak 1 kali, Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Ters minor

digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali, Kwint Murni

Page 251: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

235

digunakan sebanyak 3 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 2 kali, Septime

minor digunakan sebanyak 3 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali.

Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang paling sering

muncul dengan frekwensi 7 kali.

36. Birama 164, 165, dan 166

Birama ini dimulai dari nada e, dan apabila melihat nada terakhir yang

digunakan pada birama 163 yaitu nada d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime Mayor),

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke

nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melompat

naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke

nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

Page 252: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

236

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime Mayor), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 8 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Kwint Murni, Sekta minor,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 5 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 3 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Terts Mayor digunakan sebanyak 1

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1

kali, Septime minor digunakan sebanyak 6 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 2 kali. Dengan demikian, interval Septime minor merupakan interval

yang paling sering muncul dengan frekwensi 6 kali.

37. Birama 167, dan 168

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila melihat dari nada terakhir

yang digunakan pada birama 165 yaitu c, maka intervalnya adalah 5 (Septime

minor), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat

turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke

nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d

denga interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

Page 253: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

237

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), dan kemudian melompat turun ke

nada c dengan interval 5 (Septime minor)

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 3 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 4

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Septime minor merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 4

kali.

38. Birama 169 dan 170

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila dilihat dari nada terakhir

yang digunakan pada birama 168 yaitu c, maka intervalnya adalah 0 (Prime

Murni), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni),

Page 254: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

238

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4 (Sekta

minor), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1

(Sekunda Mayor), dan kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5

(Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwint Murni, Sekta minor, Septime

minor dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 9 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Sekta

minor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan

Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval Prime

Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 9 kali.

Page 255: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

239

39. Birama 171, 172, dan 173

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila melihat nada terakhir yang

digunakan pada birama 170 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 0 (Prime

Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½

(Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat

turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun

ke nada d denga interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c

denga interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval

0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

Page 256: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

240

minor dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 8 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 8

kali.

Birama 181, 182, dan 183

Birama ini dimulai dengan nada G, dan apabila diilhat dari nada terakhir

pada birama 140 yaitu nada c, maka intervalnya adalah 3½ (Kwint Murni).

Selanjutnya adalah melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

Page 257: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

241

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime

Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangka naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada G

dengan interval 2½ (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan

interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½

(Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor).

Secara keseluruhan, birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 3 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 4 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling banyak muncul dengan frekwensi 5

kali.

Page 258: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

242

40. Birama 184 dan 185

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari pengunaan nada

terakhir pada birama 183 yaitu nada d, maka interval yang terjadi adalah 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5

(Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor),

kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor),

kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melangkah ke nada g

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan interval

0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4 (Sekta

minor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts minor),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), dan kemudian melangkah

ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 8 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Kwint Murni, Sekta minor,

Page 259: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

243

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Terts minor digunakan sebanyak 1

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1

kali, Septime minor digunakan sebanyak 3 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang

paling banyak digunakan dengan frekwensi 6 kali.

41. Birama 186 dan 187

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila dilihat dari nada terakhir

pada yang digunakan pada birama 185 yaitu g, maka intervalnya adalah 4 (Sekta

minor), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada

c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

Page 260: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

244

(Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 8 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Sekta minor,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 6 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 2 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2

kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1

kali, Septime minor digunakan sebanyak 2 kali, dan Septime Mayor digunakan

sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval Prime Murni merupakan interval yang

paling banyak digunakan dengan frekwensi 6 kali.

42. Birama 188, 189 dan 190

Birama ini dimulai dengan nada e, dan apabila melihat nada terakhir yang

digunakan pada birama 187 yaitu d, maka intervalnya adalah 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian

melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian

melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada d

Page 261: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

245

dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint

Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melangkah ke nada d dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada

d dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1

(Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian

melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 4 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 2 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 4 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 6

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 2 kali. Dengan demikian, interval

Page 262: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

246

Septime minor merupakan interval yang paling banyak digunakan dengan

frekwensi 6 kali.

43. Birama 191 dan 192

Birama ini dimulai dengan nada c, dan apabila melihat pada nada terakhir

yang digunakan pada birama 190 yaitu c, maka intervalnya adalah 0 (Prime

Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangka naik

ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melangkah ke nada d

dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada e dengan

interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat naik ke nada f dengan interval

½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½

(Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime

minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni).

Page 263: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

247

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 7 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 1 kali,

Kwint Murni digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak 2

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 7

kali.

44. Birama 193 dan 194

Birama ini dimulai dengan nada c. Nada terakhir yang digunakan pada

birama 192 adalah c, dan dengan demikian intervalnya adalah 0 (Prime Murni).

Selanjutnya melompat naik ke nada g dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada g dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 4

(Sekta minor), kemudian melompat naik ke nada g dengan interval 1½ (Terts

minor), kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni),

kemudian melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada g dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun

Page 264: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

248

ke nada e dengan interval 4 (Sekta minor), kemudian melangkah ke nada e dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat ke nada f dengan interval ½ (Sekunda

minor), kemudian melompat turun ke nada e dengan interval 5½ (Septime

Mayor), kemudian melompat turun ke nada d dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat ke

nada d dengan interval 1 (Sekunda Mayor), kemudian melompat turun ke nada c

dengan interval 5 (Septime minor).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Kwint Murni, Sekta minor,

Septime minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime

Murni digunakan sebanyak 10 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali,

Sekunda Mayor digunakan sebanyak 1 kali, Kwint Murni digunakan sebanyak 1

kali, Sekta minor digunakan sebanyak 1 kali, Septime minor digunakan sebanyak

3 kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling sering muncul dengan frekwensi 10

kali.

45. Birama 195, 196, dan 197

Nada awal pada birama ini adalah c, dan apabila melihat pada nada akhir

yang digunakan di birama 194 yaitu c, maka intervalnya adalah 0 (Prime Murni),

Page 265: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

249

kemudian melompat turun ke nada G dengan interval 3½ (Kwint Murni),

kemudian melangkah ke nada G dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melompat naik ke nada c dengan interval 2½ (Kwart Murni), kemudian

melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke

nada c dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melangkah ke nada c dengan

interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat turun ke nada G dengan interval

3½ (Kwint Murni), kemudian melompat naik ke nada c dengan interval 2½

(Kwart Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat naik ke nada e dengan interval 1 (Sekunda Mayor),

kemudian melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian

melangkah ke nada e dengan interval 0 (Prime Murni), kemudian melompat naik

ke nada f dengan interval ½ (Sekunda minor), kemudian melompat turun ke nada

e dengan interval 5½ (Septime Mayor), kemudian melompat turun ke nada d

dengan interval 5 (Septime minor), kemudian melompat turun ke nada c dengan

interval 5 (Septime minor), kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0

(Prime Murni), kemudian melompat naik ke nada d dengan interval 1 (Sekunda

Mayor), kemudian melompat turun ke nada c dengan interval 5 (Septime minor),

kemudian melangkah ke nada c dengan interval 0 (Prime Murni).

Secara keseluruhan birama ini memiliki 7 macam interval yaitu Prime

Murni, Sekunda minor, Sekunda Mayor, Kwart Murni, Kwint Murni, Septime

minor, dan Septime Mayor. Perincian penggunaannya adalah Prime Murni

digunakan sebanyak 9 kali, Sekunda minor digunakan sebanyak 1 kali, Sekunda

Mayor digunakan sebanyak 3 kali, Kwart Murni digunakan sebanyak 2 kali,

Page 266: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

250

Kwint Murni digunakan sebanyak 2 kali, Septime minor digunakan sebanyak 3

kali, dan Septime Mayor digunakan sebanyak 1 kali. Dengan demikian, interval

Prime Murni merupakan interval yang paling banyak digunakan dengan frekwensi

10 kali.

Rincian interval yang terdapat pada lagu Ula-ula lemben di atas,

mengungkapkan bahwa interval yang terdapat pada lagu ini adalah Prime Murni,

Sekunda minor, Sekunda Mayor, Terts minor, Terts Mayor, Kwart Murni, Kwint

Murni, Sekta minor, Sekta Mayor, Septime minor, dan Septime Mayor.

Sedangkah jumlah dari interval yang digunakan, dapat dilihat hasilnya pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.3: Nama interval dan jumlah pemakaiannya

No Nama Interval Jumlah Pemakaian

1 Prime Murni 419 2 Sekunda minor 57 3 Sekunda Mayor 115 4 Terts minor 9 5 Terts Mayor 7 6 Kwart Murni 46 7 Kwint Murni 53 8 Sekta minor 14 9 Sekta Mayor 11

10 Septime minor 149 11 Septime Mayor 61

Hasil penjumlahan interval di atas menunjukkan bahwa penggunaan

interval pada lagu Ula-ula lemben ini didominasi oleh Prime Murni dengan

Page 267: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

251

frekwensi 419 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nada yang digunakan banyak

menggunakan nada dengan letak yang sama pada tiap biramanya. Sedangkan

interval yang paling sedikit muncul adalah Terts Mayor dengan frekwensi hanya 7

kali.

5.3.7 Kontur

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Malm (1964:8), kantur adalah

garis melodi dari sebuah lagu. Kantur merupakan pendeskripsian garis alur melodi

yang disajikan dalam dua bidang garis tegak lurus. Secara umum, pola kantur

dapat dibedakan menjadi 7 macam, yaitu :

1. Ascending, adalah garis melodi yang bentuknya naik

2. Descending, adalah garis melodi yang bentuknya turun dari yang tinggi ke

yang rendah

3. Pendulous, adalah garis melodi yang bentuknya melengkung

4. Conjunct, adalah garis melodi yang bentuknya melompat dari satu nada ke

nada yang lainnya secara melangkah

5. Disjunct, yaitu garis melodi yang bentuknya melompat dari satu nada ke nada

yang lainnya, dengan menggunakan interval di atas sekunder

6. Terraced, adalah garis melodi yang bentuknya sejajar dari nada yang rendah

ke nada yang tinggi, membentuk seperti anak tangga

7. Statis, adalah garis melodi yang bentuknya tetap yaitu bergerak dalam ruang

lingkup yang terbatas

Page 268: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

252

Apabila diperhatikan, sesuai dengan pendapat di atas maka lagu Ula-ula

lemben ini memiliki kecenderungan bentuk Pendulous, dan untuk lebih jelasnya

lihat pada contoh di bawah ini:

Contoh Pendulous

5.3.8 Pola-pola Kadensa

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir

melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut

atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut. Menurut Rodijat (1989;10)

kadensa memiliki dua pengertian. Yang pertama adalah penutup bagian akhir

komposisi, berdasarkan akord-akord utama yang menegaskan pertangga nada-an,

sedangkan pengertian yang kedua adalah dereten nada berupa kiasan bebas,

sebagai persiapan akhir komposisi.

Adapun pola-pola kadensa dari lagu Ula-ula lemben seperti yang terlihat

di bawah ini

a. Pola kadensa 1

Page 269: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

253

b. Pola kadensa 2

c. Pola kadensa 3

d. Pola kadensa 4

e. Pola kadensa 5

5.3.9 Gaya Lagu

Dari segi penyajiannya, musik vokal pada umumnya memiliki dua gaya

yaitu melismatis dan silabis (Malm, 1977;9). Melismatis adalah gaya yang dalam

penyajiannya menggunakan satu suku kata untuk beberapa nada, sedangkan gaya

silabis adalah gaya yang dalam penyajiannya menggunakan satu suku kata untuk

satu nada. Gaya ini bisa timbul karena adanya hubungan musik (nada) dengan

teks.

Dari pendapat di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa lagu Ula-ula

lemben ini memiliki kecenderungan gaya silabis, yaitu satu suku kata untuk satu

nada, dengan contoh seperti yang terlihat di bawah ini.

Page 270: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

254

5.4 Rentak Yang Digunakan Untuk Pengiring Tari dan Lagu

Musik pengiring dari tari Ula-ula Lemben ini menggunakan 2 pola ritem

yang terdapat pada tradisi musik Melayu, yang biasa disebut dengan istilah rentak,

Rentak adalah satu pola ritem yang terdapat pada musik Melayu, yang

menandakan irama dan seberapa cepat (tempo) suatu lagu atau tari disajikan.

Menurut Fadlin (1988) pada tradisi musik Melayu terdapat 3 macam

rentak yang biasa dimainkan, yaitu rentak senandung, dengan metrik 4/4, dalam

satu siklus terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu

bersifat sedih, rentak mak inang dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanya

lagu bertemakan kasih sayang atau persahabatan, dan rentak lagu dua dengan

metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat joget, dan tempo agak cepat. Pada

umumnya tempo yang terakhir ini sangat digemari orang Melayu.

Sedangkan wenurut Daryudi (dalam Rastuti, 2008: 198) rentak bisa dibagi

menjadi 4 jenis, yaitu:

a. Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan kecepatan Andante, contoh lagu Makan

Sirih, Kuala Deli, Patah Hati

Page 271: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

255

b. Rentak Inang, metrik 4/4 dengan kecepatan Moderato, sejenis Rumba, contoh

lagu Mak Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang Selendang.

Seperti diketahui bahwa Inangdalam kerajaan berarti Dayang-dayang

c. Rentak Joget, metrik 2/4, jadi cepat seperti Allegro. Contoh lagu Tanjung

Katung, Selayang Pandang

d. Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan kecepatan Moderato. Istilah Zapin diambil

dari bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus sangat

menonjol. Contoh lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak

Dikaitkan dengan penyajian tari Ula-ula Lemben pada etnik Tamiang di

Aceh, maka rentak yang digunakan untuk mengiringi lagu ada 2 yaitu rentak mak

inang, adalah satu pola irama yang memiliki metrik 2/4 dan dengan tempo lagu

yang sedang (80), dan juga patam-patam yang pada penyajian tari Ula-ula

Lemben ini, menggunakan metrik 2/4, namun tempo yang lebih cepat yaitu 140.

Dengan kata lain, rentak patam-patam yang disajikan pada tarian ini merupakan

tempo musik yang dicepatkan, dengan pola ritem yang sama.

Berikut akan disajikan pola ritem dari rentak mak inang dengan

menggunakan notasi

Gambar 5.1 : Ilustrasi pola ritem dasar rentak mak inang

Page 272: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

256

Ilustrasi pola ritem di atas menggunakan not dengan nilai ¼, yang disusun

dan dimainkan dengan teknik sincopasi (berulang-ulang), dengan arti rentak

tersebut dimainkan dengan pola yang sama dari awal hingga akhir lagu. Namun

dalam penyajian tari Ula-ula Lemben terdapat satu variasi ritem yang dimainkan

pada rentak patam-patam. Berikut akan disajikan polar item pada rentak patam-

patam dan juga variasi dari polar item pada pengiring lagu selanjutnya.

Gambar 5.2: Ilustrasi pola ritem variasi dari rentak mak inang dan juga menjadi rentak patam-patam

Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa ritem dasar yang digunakan tetap

menggunakan not ¼, namun mendapatkan variasi not 1/8 pada ketukan ritem yang

ketiga. Pola seperti ini pun dimainkan secara sinkopasi (berulang-ulang).

Demikian pembahasan tentang struktur musik dan lagu pengiring dari

panyajian tari Ula-ula Lemben pada tradisi musik etnik Tamiang di Provinsi

Aceh. Apa yang penulis sajikan dalam pembahasan ini diambil dari satu sampel

yang telah penulis tetapkan sebelumnya, sehingga apabila terdapat kelainan

struktur musik maupun pola ritem pada penyajian oleh kelompok atau sanggar

yang lain, itu semua semata-mata merupakan bentuk variasi yang akan

memperkaya musik Melayu pada etnik Tamiang.

Page 273: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

257

BAB VI

ANALISIS PENGGUNAAN DAN FUNGSI

SENI ULA-ULA LEMBEN

Dari penyajian yang dilakukan, serta konteksnya di dalam kebudayaan

suku Tamiang di Aceh, peneliti melihat beberapa kegunaan dan fungsi dari

pertunjukan tari yang dilakukan dan juga tari sebagai kebudayaan. Untuk

menjelaskan kegunaan dan fungsi dari tari Ula-ula Lemben ini, maka penulis

menggunakan teori yang dikemukakan Anthony V. Shay membagi tari dalam 6

(enam) fungsi, yaitu (1) sebagai refleksi dari organisasi sosial, (2) sebagai sarana

ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, (3) sebagai aktivitas rekreasi atau

hiburan, (4) sebagai ungkapan serta pembebasan psikologis, (5) sebagai refleksi

nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis, dan (6) sebagai refleksi dari

kegiatan ekonomi. Selain itu digunakan terori yang dikemukakan oleh Soedarsono

(2002) yang mana menurut beliau fungsi seni pertunjukan bisa dibagi ke dalam

dua kelompok utama, yaitu fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer dari

pertunjukan ada 3 (tiga), yaitu : (1) sebagai sarana ritual, yang mana penikmatnya

adalah kekuatan-kekuatan yang tak kasat mata, (2) sebagai sarana hiburan, yang

penikmatnya adalah orang-orang yang menggemari musik yang dimaksud, dan (3)

adalah sebagai presentasi estetis yang pertunjukannya harus dipresentasikan atau

disajikan kepada penonton. Sedangkan fungsi sekundernya adalah fungsi-fungsi

elain ketiga fungsi tersebut di atas. Namun untuk lebih memperdalam pembahasan

pada bab ini, maka penulis juga menggunakan teori uses and function dikemukakan

Page 274: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

258

oleh Merriam (1964:223). Nantinya, ketiga teori tersebut akan penulis

kombinasikan, sehingga diharapkan akan dapat memperjelas kegunaan dan fungsi

dari seni Ula-ula Lemben ini.

6.1 Penggunaan

Berdasarkan teori penggunaan dan fungsi serta pengalaman dalam

mengkaji kesenian ini, maka penulis menemukan beberapa kegunaan dari tari Ula-

ula Lemben tersebut. Di antaranya adalah seperti uraian berikut.

6.1.1 Memeriahkan suatu acara atau kegiatan

Tari Ula-ula Lemben yang disajikan pada acara-acara seperti pesta

perkawinan, penyambutan tamu, dan acara-acara lainnya, menjadi sesuatu yang

bisa memeriahkan atau meramaikan acara tersebut. Hal ini bisa diketahui apabila

suatu acara atau kegiatan tidak memunculkan tari ini, maka acara atau kegiatan

yang dilakukan tersebut akan terkesan tidak ramai. Dengan demikian, penyajian

Ula-ula Lemben akan menambah kesemarakan dari acara atau kegiatan yang

dilakukan oleh pihak tertentu.

6.1.2 Menyambut tamu atau undangan

Tarian ini merupakan tarian yang digunakan untuk menyambut para tamu

yang dianggap terhormat pada beberapa acara atau kegiatan, dan menyambut tamu

atau para undangan pada acara pesta perkawinan dan pesta lainnya. Penyajian tari

ini merupakan bentuk penghormatan kepada tamu dan para undangan yang

Page 275: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

259

datang, yang tujuannya adalah memberikan penghargan kepada mereka yang telah

berkenan hadir pada acara atau kegiatan yang dilakukan. Bahkan dalam beberapa

kesempatan, tarian ini dilakukan khusus untuk menyambut pejabat-pejabat daerah

maupun pusat yang datang, sehingga para tamu yang telah datang akan merasakan

kearifan dari budaya setempat dalam menghargai tamu.

6.1.3 Sebagai sarana untuk penyaluran bakat

Orang-orang yang terlibat dalam pertunjukan tari Ula-ula Lemben

tentunya adalah orang-orang yang memiliki kemampuan khusus, seperti

memainkan alat musik, menyanyi, menari, koreografer, penata rias, penata

busana, penata sound dan managemen pertunjukan itu sendiri. Seperti pada

umumnya pelaku pertunjukan seni, pelaku pertunjukan tari ini juga merupakan

orang pilihan yang dianggap mampu melakukan tugas yang sesuai dengan

bakatnya masing-masing, sehingga pertunjukan yang dilakukan bisa terlaksana

dengan baik dan sukses. Masing-masing bakat tersebut menjadi dasar bagi

seorang pemilik sanggar seni untuk menempatkan orang-orang yang tepat untuk

pelaksanaan pertunjukan tersebut.

Bakat-bakat yang dimiliki, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan

terhadap pertunjukan yang akan dilaksanakan nantinya. Orang yang memiliki

bakat menari tentunya akan diajarkan tari, yang memiliki bakat bermain musik

akan memainkan alat musik, yang memiliki bakat menyanyi tentunya akan

menjadi penyanyi. Demikian juga dengan orang yang menjadi memiliki bakat

koreografer atau pelatih tari, memiliki bakat menjadi penata rias, yang memiliki

Page 276: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

260

bakat menjadi penata busana, dan juga memiliki bakat menjadi pemimpin

kelompok dan juga memanajemeni pertunjukan. Semua itu mereka lakukan sesuai

dengan bakatnya masing-masing.

6.1.4 Sebagai sarana untuk mempresentasikan rasa keindahan

Selain sebagai penyaluran bakat, pertunjukan ini juga menjadi tempat untuk

menunjukkan rasa keindahan yang dimiliki oleh penyaji. Para penyaji akan

berusaha melakukan penampilan yang sebaik-baiknya, sebagai wujud dari rasa

keindahannya tersebut, dengan harapan para penonton dapat menikmati apa-apa

yang mereka sajikan. Secara ekonomi, mungkin mereka akan mendapatkan

bayaran yang sesuai dengan perjanjian, tetapi dilihat dari sisi seninya, maka

mereka merupakan pelaku seni yang kemungkinan hanya mengharapkan

penghargaan dan aplaus atau sambutan dari penonton yang menyaksikan,

sehingga akan merasa puas dengan yang dilakukan oleh penonton dan penikmat

seni yang hadir. Keberadaan mereka dianggap mampu untuk menyajikan

keindahan dari pertunjukan yang diminta, dan oleh karena itu ekspresi keindahan

tersebut mereka wujudkan dengan melakukan pertunjukan sebaik-baiknya.

6.1.5 Sebagai sarana untuk belajar seni

Pertunjukan tari Ula-ula Lemben juga menjadi sarana untuk belajar seni

bagi masyarakat Tamiang sendiri, khususnya pelaku pertunjukan tersebut. Bagi

masyarakat Tamiang, mereka belajar untuk memahami dan mendalami tentang

gerakan-gerakan tari dan teks nyanyian yang disajikan oleh penyaji. Di dalam

Page 277: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

261

gerakan yang dilakukan, tentunya terdapat banyak makna yang berkaitan dengan

munculnya masyarakat Tamiang dan keberadaan mereka pada masa lampau. Dari

situ akan dipelajari filosofi yang bisa difahami sebagai kearifan lokal yang

menjadi milik masyarakat Tamiang tersebut.

Selain dari gerakan, teks lagu juga menyampaikan hal-hal yang berkaitan

dengan keberadaan masyarakat Tamiang. Dari syair yang dinyanyikan,

masyarakat dapat mempelajari beberapa filosofi yang juga memiliki nilai-nilai

kearifan lokal, sehingga dapat menanamkan hal-hal baik yang menjadi adat

istiadat dari suku Tamiang.

Sedangkan bagi para penyaji, pertunjukan tersebut menjadi sarana untuk

belajar tentang banyak hal, seperti menari, menyanyi, memainkan alat musik,

kedisiplinan, ekonomi dan managemen pertunjukan. Selain itu, mereka juga

belajar untuk menghargai budaya yang mereka miliki, adat istiadat, dan juga

menghargai orang lain, yang dalam hal ini mungkin saja adalah penonton atau

para pejabat atau tetua kampung yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan

tersebut. Dengan demikian, para penyaji akan memiliki akhlak dan budi pekerti

yang sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat Tamiang.

6.2 Fungsi

Soedarsono dalam bukunya yang berjudul Seni Pertunjukan di Era

Globalisasi (2002), membagi fungsi seni pertunjukan ke dalam dua kelompok

utama, yaitu fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer dari pertunjukan ada 3

(tiga), yaitu: 1) sebagai sarana ritual, yang mana penikmatnya adalah kekuatan-

Page 278: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

262

kekuatan yang tak kasat mata, 2) sebagai sarana hiburan, yang penikmatnya

adalah orang-orang yang menggemari musik yang dimaksud, dan 3) adalah

sebagai presentasi estetis yang pertunjukannya harus dipresentasikan atau

disajikan kepada penonton. Selain itu masih ada fungsi sekunder yang bisa

ditemukan yaitu fungsi sosial, fungsi pendidikan, dan fungsi ekonomi. Dalam hal

ini, nantinya penulis juga akan mengkaitkan fungsi pertunjukan tari ini dengan

fungsi musik yang dikemukakan oleh Merriam (1964:114-127). Dengan demikian

beberapa fungsi yang terdapat pada pertunjukan tari Ula-ula Lemben adalah

sebagai berikut.

6.2.1 Fungsi hiburan

Pada dasarnya, pertunjukan ini merupakan suatu hiburan, yang bisa

dirasakan oleh penyaji dan orang yang menyaksikannya. Dalam hal ini, tarian

dipertunjukkan untuk memberikan rasa keindahan dan kesenangan kepada orang

yang menyaksikannya, sehingga sekaligus akan dapat menghibur mereka. Dengan

begitu semua yang menyaksikan dapat merasakan kesenangan.

Dikaitkan dengan konsep hiburan, Merriam (1964:123) mengatakan bahwa

menurutnya perlu ditunjukkan perbedaan yang mungkin harus ditegaskan antara

hiburan yang bersifat "murni", yang merupakan tujuan utama dari musik tertentu

pada budaya masyarakat Barat, dan hiburan yang juga dikombinasikan dengan

fungsi-fungsi lainnya. Musik hiburan merupakan musik yang bertujuan utama

untuk memberikan rasa keindahan yang bisa dinikmati dan dirasakan langsung

oleh penonton dan penikmat seni, sehingga setelah mereka menyaksikan

Page 279: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

263

pertunjukan tersebut akan merasa terhibur, yang diwujudkan dengan sikap

gembira atau senang. Jadi pada intinya musik hiburan akan menjadi hiburan murni

apabila penonton atau penikmat seni dapat menikmati dan merasakan langsung

seni yang dipertunjukkan, dan memunculkan rasa senang dalam hatinya.

Dikaitkan dengan pendapat di atas, penyajian tari Ula-ula Lemben ini juga

memiliki fungsi hiburan. berfungsi sebagai hiburan juga memiliki fungsi lain yang

berkaitan dengan pelaksanaan pertunjukan tersebut. Dengan begitu, tari ini tidak

lagi berfungsi sebagai hiburan murni bagi masyarakat Tamiang.

6.2.2 Fungsi memberikan sumbangan untuk kebertahanan dan kesinam-

bungan kebudayaan

Kehadiran tari Ula-ula Lemben pada berbagai acara dan kegiatan yang

dilakukan oleh masyarakat Tamiang, telah turut memberikan sumbangan untuk

kesinambungan dan kebertahanan suatu kebudayaan, yang dalam hal ini adalah

budaya keseneian dalam bentuk tari dan musik. Dengan munculnya kesenian

untuk acara-acara dan kegiatan tertentu, secara langsung dan tidak langsung

masyarakat dan anggota masyarakat Tamiang yang menjadi pelaksana kegiatan

tersebut telah mempertahankan kebudayaan yang mereka miliki secara terus-

menerus, sehingga kesenian tari Ula-ula Lemben ini tetap ada dalam kehidupan

mereka. Oleh karena itu, kebudayaan tersebut terus berkesinambungan

keberadaannya dan masih akan tetap bertahan selama pertunjukan tari tersebut

masih terus dilakukan.

Page 280: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

264

6.2.3 Fungsi Simbol keberadaan masyarakat

Tari Ula-ula Lemben merupakan satu kesenian khas yang hanya dimiliki

oleh masyarakat Tamiang di kabupaten Aceh Tamiang, provinsi Aceh. Dikatakan

khas, karena kesenian ini memiliki ciri-ciri gerak dan musik yang berbeda dengan

kesenian suku-suku lainnya yang ada di Aceh, Sumatera Utara, ataupun suku-suku

lainnya yang ada di Indonesia, dengan kata lain ciri khas tersebut menjadi

identitas budaya dan juga pembeda antara tarian di Tamiang dengan tarian dari

suku-suku lainnya.

Dengan adanya perbedaan tersebut, masyarakat atau suku lain yang

melihat pertunjukan tari Ula-ula Lemben tersebut, tentunya akan mengetahui

bahwa tarian tersebut merupakan milik masyarakat Tamiang, yang artinya tarian

tersebut menunjukkan bahwa masyarakat pemilik atau pendukungnya juga masih

ada. Oleh karena itu, tarian ini menjadi symbol ataupun identitas bagi keberadaan

masyarakat Tamiang itu sendiri.

6.2.4 Fungsi komunikasi

Tari Ula-ula Lemben ini juga berfungsi sebagai komunikasi. Pada

dasarnya, kemunculan tarian ini merupakan penyambut untuk datangnya para

tamu yang diundang oleh pihak penyelenggara pertunjukan. Pada gerakan-gerakan

yang dimunculkan pada tarian tersebut, terdapat gerakan-gerakan yang merupakan

penghormatan terhadap para tamu dan undangan yang datang tersebut. Gerakan

tersebut menjadi simbol bagi tuan rumah atau ahli bait yang menyelenggarakan

pertunjukan tersebut, bahwa mereka benar-benar menghargai para tamu dan

Page 281: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

265

undangan yang datang tersebut. Hal ini dilakukan, oleh karena pihak tuan rumah

atau panitia penyelenggara pertunjukan merasa sambutan yang mereka berikan

kurang memadai, sehingga dengan adanya gerakan-gerakan tari yang menyembah

dan menyambut tamu, bisa menjadi wakil terhadap penyambutan mereka. Pihak

tamu atau undangan pun akan memaklumi sambutan yang sudah dimunculkan

dengan gerakan tersebut, dan oleh karena itu mereka akan memahami bahwa

gerakan yang dimunculkan tadi merupakan komunikasi untuk memohon maaf dan

menghormati mereka.

6.2.5 Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi juga terdapat dari pelaksanaan pertunjukan tari Ula-ula

Lemben ini. Fungsi ekonomi yang terjadi adalah berbentuk pendapatan yang

berkaitan dengan gaji atau honor dari pelaku pertunjukan, pemilik sanggar yang

juga sebagai manajernya, penggunaan peralatan dan juga perlengkapan pada

pelaksanaan pertunjukan tari.

Pada umumnya, setiap penyelenggara pertunjukan baik itu acara pesta

ataupun kegiatan resmi, akan terlebih dahulu menghubungi pihak pemilik sanggar

yang mampu melaksanakan atau mempertunjukkan tari Ula-ula Lemben.

Tentunya, pihak pemilik sanggar tari akan memberitahukan nilai atau harga yang

sudah ditentukan kepada pihak penyelenggara untuk menampilkan tari tersebut,

dikarenakan pemilik sanggar akan membayar honor dari para anggotanya seperti

pemain musik, penari, penyanyi, dan juga perlengkapan yang digunakan seperti

kostum, dan juga peralatan yang juga mungkin digunakan seperti sound system,

Page 282: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

266

alat musik, transportasi dan akomodasi mereka selama pertunjukan. Belum lagi

honor untuk pelatih tari dan pemilik sanggar. Semua ini tentunya berkaitan

dengan ekonomi dari pemilik sanggar dan para anggota sanggar tersebut.

Selain itu, fungsi ekonomi yang terjadi adalah pada saat pertunjukan tari

tersebut berlangsung di suatu tempat. Bentuk fungsi ekonomi tersebut adalah

adanya penjual makanan atau mainan, dan juga penjaga parkir di sekitar lokasi

pertunjukan, yang tentunya juga mengharapkan akan mendapatkan uang pada

pelaksanaan pertunjukan tersebut. Dengan begitu, pertunjukan yang terlaksana

memberikan dampak ekonomi bagi orang lain yang bukan angota dari sanggar tari

yang menyajikan tari Ula-ula Lemben.

6.2.6 Fungsi memberikan sumbangan untuk penyatuan masyarakat

Pelaksanaan pertunjukan tari Ula-ula Lemben ini, juga turut memberikan

sumbangan terhadap penyatuan masyarakat. Pada saat pertunjukan berlangsung,

terutama pada kegiatan yang bersifat resmi atau massal, pada umumnya banyak

penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Para penonton tersebut bukan

hanya berasal dari suku Tamiang sendiri, tetapi juga suku-suku lain yang ada di

sekitar tempat pertunjukan berlangsung. Mereka bersama-sama menyaksikan

pertunjukan tersebut, tanpa membedakan etnik atau suku mereka, dengan kata lain

mereka berintegrasi dan bercampur untuk menyaksikan pertunjukan yang

disajikan. Mereka tidak lagi mempermasalahkan dari suku apa mereka berasal,

sehingga menciptakan adanya penyatuan pemikiran, yaitu sebagai penonton atau

penikmat kesesenian. Hal ini terwujud pada setiap pelaksanaan pertunjukan Ula-

Page 283: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

267

ula Lemben ini, baik di acara pesta maupun pada kegiatan lainnya dengan skala

yang lebih besar. Dengan demikian, pertunjukan Ula-ula Lemben ini juga

memberikan sumbangan untuk penyatuan masyarakat.

Page 284: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

268

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dari kerja analisis seperti yang telah dipaparkan mulai dari Bab I sampai

Bab VI di atas, selanjutnya peneeliti menarik kesimpulan dari penelitian ini, yang

berfokus kepada tiga pokok masalah, yakni: (a) struktur tari; (b) struktur musik

(teks dan melodi), dan (c) guna dan fungsi Ula-ula Lemben dalam konteks

kebudayan suku Tamiang di Aceh. Namun sebelumnya disimpulkan tentang

pertunjukan tarian ini.

Pertunjukan tari Ula-ula lemben umumnya ditampilkan pada kegiatan

seperti pesta pernikahan dan kegiatan lain, yang bertujuan untuk menyambut

tamu-tamu ataupun undangan yang datang

a. Pertunjukan tari dilakukan dengan menyajikan gabungan antara musik, tari,

dan gerakan silat. Musik yang disajikan dalam bentuk vocal yaitu lagu Ula-

ula lemben dan musik instrumen sebagai pengiring lagu dan gerak, yang

terdiri dari biola (alat musik melodis), dan Gendang (alat musik ritmis).

Sedangkan tarinya adalah tari Ula-ula lemben.

b. Tari Ula-ula lemben disajikan dengan jumlah penari yang selalu genap,

minimal 4 orang dan berpasangan, yang ditandai dengan warna kostum yang

berbeda untuk setiap pasangan.

Page 285: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

269

c. Penyajian tari Ula-ula lemben memiliki guna dan fungsi. Kegunaannya antara

lain, memeriahkan suatu acara atau kegiatan, menyambut tamu atau

undangan, sebagai sarana untuk penyaluran bakat, sebagai sarana untuk

mempresentasikan rasa keindahan, sebagai sarana untuk belajar. Sedangkan

fungsinya adalah sebagau hiburan, memberikan sumbangan untuk

kebertahanan dan kesinambungan kebudayaan, sebagai simbol keberadaan

masyarakat, komunikasi, ekonomi, dan memberikan sumbangan untuk

penyatuan masyarakat.

d. Lagu yang disajikan lebih mengutamakan isi atau pesan yang disampaikan,

daripada melodinya. Hal ini terlihat dengan banyaknya pola melodi yang

berulang-ulang dengan teks yang berbeda.

Seterusnya kesimpulan tiga pokok permasalahan. Untuk mengkaji ketiga

aspek tersebut penulis menggunakan metode penelitian lapangan yang bertindak

sebagai pengamat partisipan, dengan melakukan wawancara, perekaman data

dalam bentuk audiovisual, dan analisis data. Penelitian ini juga menggunakan

metode kualitatif dengan memilih beberapa informan kunci. Untuk menganalisis

struktur tari digunakan teori struktur tari, untuk struktur melodi digunakan teori

weighted scale, untuk musik vokal (teks) teori semiotika, dan untuk fungsi teori

fungsionalisme. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

(A) Struktur tari dibentuk oleh: gerak sembah, gerakan mengayunkan

tangan ke depan dan belakang, gerakan silat, gerakan maju dengan pola lantai

melingkar, gerakan jud kedidi, gerakan mengayuh, dan gerak penutup. Gerakan

ini memiliki makna kekuatan diri dalam menghadapi alam.

Page 286: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

270

(B) Struktur musik vokal (teks) adalah disusun oleh sepuluh stanza syair,

setiap stanza empat baris, dan setiap baris merupakan satu frase kalimat. Isi teks

dimulai dari ucapan salam, diteruskan dengan upaya pinangan, tema kekuatan

dalam cinta, dan salam akhir.

(C) Struktur melodi musiknya, terdiri dari: (1) tangga nada C Mayor

dengan nada tambahan fis, (2) nada dasarnya C, (3) wilayah nada satu oktaf (200

sent), (4) distribusi pemakaian nada adalah didominasi nada c, (5) interval yang

paling banyak digunakan adalah prima murni dan sekunde mayor; (6) formula

melodi disusun oleh empat bentuk; (7) pola-pola kadensanya cenderung berakhir

pada nada c dengan durasi not seperempat atau lebih (8) kontur cenderung

pendoulus.

(D) Guna Ula-ula Lemben adalah: memeriahkan acara, menyambut tamu

atau undangan, sarana penyaluran bakat, mempresentasikan keindahan, dan sarana

belajar seni. Di sisi lain fungsinya adalah: sebagai hiburan, kebertahanan dan

kesinambungan kebudayaan, simbol keberadaan masyarakat, komunikasi,

ekonomi, dan penyatuan masyarakat.

7.2 Saran

Penelitian ini barulah dalam tahap awal, yang dalam hal ini bertujuan

mendokumantasikan kebudayaan yang masih hidup namun tidak vital dalam

kebudayaan suku Melayu Tamiang di Aceh. Seni Ula-ula Lemben adalah salah

satu saja dari berbagai genre seni lain yang terdapat dalam kebudayaan suku

Page 287: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

271

Tamiang. Kesenian ini dapat tumbuh dan hidup terus karena berfungsi dalam

kebudayaan masyarakat pendukungnya, terutama karena masih adanya berbagai

kegiatan budaya seperti adat perkawinan, khitanan, acara daerah setempat, yang

memungsikan kesenian ini. Namun tidak semua genre kesenian hidup, tumbuh,

dan berkembang ada juga yang telah musnah ditelan masa. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian, dokumentasi, dan didekati secara keilmuan, agar kelak dapat

menjadi rujukan generasi Tamiang dan Aceh secara umum untuk bagaimana

merevitalisasi atau meneruskan nilai-nilai dari kesenian mereka ini.

Page 288: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

272

272

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Adnan, 1994. Kebudayaan Suku-Suku Bangsa di Daerah Aceh, (Banda Aceh : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Syiah Kuala, 1994), hlm. 55

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2017, Aceh Tamiang Dalam Angka, BPS Aceh Tamiang

Barthes, Roland. 1972. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Jakarta: Jalasutra Bintang P., Maghfirah Murni, Analisis Struktur Tari Guel pada Masyarakat Gayo

di Kabupaten Aceh Tengah, Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Sumatera Utara, Tesis Magister

Dananjaja, Djames, 1984. Foklor Indonesia. Jakarta: UI Press. Dewi, Rita, 1995, “Rapa-i Pasee pada Kebudayaan masyarakat Aceh di Desa

Awe, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara: Analisis Musik dalam Konteks Kebudayaan.” Skripsi Sarjana Etnomusikologi, Fakultas Sastra USU Medan.

Hartoko, Dick. 1983. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius Hasjmy A., 1990. Kebudayaan Aceh Dalam Sejarah. Jakarta: Penerbit Benua

Aceh Dalam Angka Hoesin, Omar A., 1981. Kultur Islam: Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam

dan Pengaruhnya dalam Dunia Internasional. Jakarta: BulanBintang. Hoesin, Muhammad. 1978. Adat Aceh. Banda Aceh: Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh Husni, Tengku Lah, 1986, Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera

Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kartina, Rima, 2012, Pertunjukan Tari Makan Sirih dalam Kebudayaan

Masyarakat Aceh Tamiang: Analisis Struktur Tari, Musik, dan Teks. Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Sumatera Utara, Tesis Magister

Kayam, Umar, 1985. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan.Jakarta: Jembatan.

Koentjaraningrat, 1964. Masjarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Djembatan.

Koentjaraningrat, 1980. Metode-metode Antropologi dalam Penyelidikan Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press

Kusumarini, Yusita, 2006, Teori Semiotic: universitas Kristen petra Lorimer, Lawrence T. et al.,1991, Grolier Encyclopedia of Knowledge (volume 1-

20). Danburry, Connecticut: Groller Incorporated. Malm, William P., 1977. Musik Cultures of the Pacific, Near East, and Asia.

Englewood Cliffs, New jersey: Prentice Hall. Merriam, Alan P., 1964. The Anthropology of Musik. Chichago: Northwestern

University Press. Muly, Cut Rosmiaty, 1998. “Seurune Kalee dalam kebudayaan Masyarakat Aceh

di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar: Kajian

Page 289: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

273

terhadap Difusi, Organologis, dan Akustika.” Skripsi Sarjana Etnomusikologi, Fakultas Sastra USU Medan.

Nettl, Bruno, 1964. Theory and Methods in Ethnomusucology. New York: The Free Press of Glencoe.

Nettl, Bruno, 2016, Teori Dan Metode Dalam Ethnomusicology, Terjemahan, Yogyakarta, Ombak Tiga

Nor, Mohd Anis Md., 1995. "Lenggang dan Liuk dalam Tari Pergaulan Melayu,"Tirai Panggung, jilid 1, nomor 1.

Pelly, Usman, 1994. Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: LP3ES.

Pelly, Usman, 1986. Lokasi Lembaga Pendidikan, Sosial, dan Agama dalam TataRuang Permukiman Masyarakat Majemuk yang Menopang Integrasi Sosial:Kasus Kotamadya Medan. Tokyo: The Toyota Foundation

Royce, Anya Peterson, 1990. Antropologi Tari (terjemahan F.X Widaryanto).Bandung: ISI Bandung.

Shay, Anthony V. The Function of Dance in Human, disertasi Society Sobur, Alex, 2000. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Balai Pustaka. Soedarsono, RM. 2002, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi

Yogyakarta: Gajah Mada University Press Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Aksara. Soekanto, Soerjono, 1991. Teori Sosiologi. Jakarta: Aksara. Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemardi, 1964. Setangkai Bunga

RampaiSosiologi. Jakarta: FE UI. Suci, Adji, 2015, Deskripsi Gerak Dan Musik Iringan Tari Ula-ula Lembing Oleh

Sanggar Meuligee Lindung Bulan Di Aceh Tamiang, Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, skripsi sarjana

Sumaryono, 2011, Antropologi Tari Dalam Perspektif Indonesia, (Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta), p.39-40. Sufi, Rusdi et. al., 1988. Keanekaragaman Suku dan Budaya di Aceh. Banda

Aceh:: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.

Suny, Ismail (ed.), 1980.Bunga Rampai tentang Aceh. Banda Aceh: LembagaAdat kebudayaan Aceh.

Takari, Muhammad dkk., 2008, Masyarakat dan Kesenian di Indonesia.Medan: Studia Kultura.

Turner, Victor dan Edward M. Bruner (eds.) 1979. The Anthropology of Performance. Urbana dan Chicago: University Illinois.

Tumer, Victor. 1980.From Ritual to Theater: The Human Seriousness of Play.New York: PAJ Publication.

Page 290: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

274 Internet: Encyclopedia Brittanica https://www.britannica.com/, diunduh 2017 https://www.kompasiana.com/bustamiaceh/54ffd2058133119068fa70ec/selayang-

pandang-tentang-etnik-tamiang, diakses pada hari Minggu 7 Oktober 2018, pukul 19:24:03 WIB

http://serbagratiss.wordpress.com, Diakses pada hari Minggu 7 Oktober 2018, pukul 19:45:20 WIB

https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/ artikel-fungsi-gendang-melayu-alat.html, diakses tanggal 2 April 2019

https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/ artikel-Biola-alat.html, diakses tanggal 2 April 2019

https://www.cintaindonesia.web.id/2018/03/ artikel-fungsi-Accordion-alat.html, diakses tanggal 2 April 2019

http://elektronika-dasar.web.id/microphone/ pada tanggal 4 April 2019 https://www.audioengine.co.id/pengertian-fungsi-speaker/, diakses 4 April 2019 Di kutip dari https://kumpulanalatmusik.blogspot.com/2016/05/accordion. html,

Page 291: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

275

DAFTAR INFORMAN Nama : Musa Umur : 43 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Pemain Biola Nama : Abdul Wahid Umur : 51 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Pemain Gendang Nama : Iriana Umur : 31 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penyanyi Nama : Aura Umur : 11 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari Nama : Kayla Umur : 14 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari Nama : Fasya Umur : 12 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari Nama : Fitri Umur : 11 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari Nama : Amel Umur : 11 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari

Page 292: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

276 Nama : Nabila Umur : 11 Tahun Alamat : Jalan gelung, kampung paya udang, kec. Seruway. Aceh tamiang Pekerjaan : Pelaku Seni/ Penari

Page 293: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

277 LAMPIRAN NOTASI LAGU ULA-ULA LEMBEN

Page 294: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

278

Page 295: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

279

Page 296: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

280

Page 297: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

281

Page 298: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

282

Page 299: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

283

Page 300: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

284

Page 301: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

285

Page 302: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

286

Page 303: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

287

Page 304: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

288

Page 305: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

289

Page 306: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

290

Page 307: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

291

Page 308: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

292

Page 309: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

293

Page 310: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

294

Page 311: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

295

Page 312: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

296

Page 313: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

297

Page 314: ANALISIS STRUKTUR TARI DAN MUSIK IRINGAN SERTA … · Struktur tari dibentuk oleh gerak, pola lantai, posisi badan penari, dan sejenisnya. Sementara itu, struktur musik disusun oleh

298