analisis struktur pasar pada profitabilitas...

164
ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI JIWA SYARIAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Bella Firmansyah NIM. 11140860000056 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

Upload: phungtu

Post on 13-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI

ASURANSI JIWA SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Bella Firmansyah

NIM. 11140860000056

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

ii

Page 3: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

iii

Page 4: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

iv

Page 5: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

v

Page 6: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Bella Firmansyah

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Jl. BRI Ujung RT.005/RW.06 No. 121, kelurahan

Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta

Selatan, DKI Jakarta

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Mei 1996

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Telepon : 081319122880

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

2002 – 2008 : SD Negeri 04 Cipete Selatan

2008 – 2011 : SMP Negeri 86 Jakarta

2011 – 2014 : SMK Negeri 20 Jakarta

2014 – 2018 : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

2011 – 2013 : Pengurus Rohani Islam (Rohis) SMKN 20 Jakarta

2014 – 2017 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi

Syariah

2016 – 2017 : Pengurus Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi) UIN

Jakarta Divisi Humas dan Media

2017 – 2018 : Pengurus Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi) UIN

Jakarta Divisi Badan Pengurus Harian (BPH)

Page 7: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

vii

ABSTRAK

Bella Firmansyah, 1114086000056, Pengaruh Struktur Pasar terhadap

Profitabilitas Industri Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Program Studi

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438H/ 2018 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur pasar pada

profitabilitas industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan struktur pasar yang diproksikan dengan pangsa pasar (MS) dan

Herfindahl-Hirschman Index (HHI) terbukti mempengaruhi kinerja industri

asuransi jiwa syariah di Indonesia. Artinya, kinerja industri asuransi jiwa syariah

di Indonesia didukung oleh hipotesis tradisional (traditional hypothesis) tentang

perilaku kolusi akibat adanya kekuatan pasar, dan tidak juga didukung oleh

hipotesis efisiensi struktur (efficient structure hypothesis). Namun, dari penelitian

ini dapat diketahui ditemukan perilaku kolusi pada industri asuransi jiwa syariah

di Indonesia. Sedangkan, untuk variabel kontrol BOPO berpengaruh negatif

signifikan terhadap kinerja industri asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Kata Kunci : Market Share, Herfindahl-Hirschman Index, MSHHI (variabel

interaksi hasil perkalian antara market share dan Herfindahl-Hirschman Index),

BOPO, ROA, Structure-Conduct-Performance,Profitabilitas, Industri Asuransi

Syaria dan Data Panel.

Pembimbing: Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.Si.

Daftar Pustaka: 1997-2017

Page 8: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

viii

ABSTRACT

Bella Firmansyah, 1114086000056, The Influence of Market Structure on

Profitability of Sharia life assurance Industry in Indonesia. Sharia Economic

Studies Program, Faculty Economic and Business. State Islamic University of

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438H/2018M.

This study aims to analyze the influence of market structure on the

Profitability of Sharia life assurance Industry in Indonesia. The result show that

market structure proxies by market structure (MS) and Herfindahl-Hirschman

Index (HHI) is proven to affect the performance of Sharia life assurance industry

in Indonesia. Which mean, performance of Sharia life assurance industry in

Indonesia is supported by the traditional hypothesis of collusive behavior due the

market power, and not supported by the efficient structures hypothesis. However,

from this research can be seen not found collusive behavior in Sharia life

assurance industry in Indonesia. Menawhile, for control variables BOPO have a

significant negaitive effect on the performance of Sharia life assurance industry in

Indonesia.

Keywords: Market Structure, Herfindahl-Hirschman Index, MSHHI (interaction

variable of market share and Herfindahl-Hirschman Index), BOPO, ROA,

Structure-Conduct-Performance,profitability, Islamic Insurance industry and

Data Panel.

Advisor: Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.Si.

Reference: 1998-2017

Page 9: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan segala kerendahan hati, puji, dan

syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

mengkaruniakan taufiq, rahmat, dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam yang

telah membawa umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh cahaya ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dukungan, dan do’a kepada :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua, Bapak Achmad Syah dan Mama Rubi yang selalu

memberikan do’a, dukungan, dan kasih sayang yang tak terhingga, serta

keluarga besar lainnya yang selalu memberikan bantuan, dukungan dan

doa selama ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

x

4. Bapak Yoghi Citra Pratama,M.Si dan Ibu RR. Tini Anggaraeni, ST, M.Si

selaku Ketua dan Sekretaris Pogram Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Muhammad Nur Rianto Al-Arif, M.Si selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktu untuk bimbingan dan

memberi saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak membantu dan memberikan

ilmu-ilmunya kepada penulis dan seluruh jajaran karyawan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis yang selalu membantu mengurus akademik,

administrasi, keuangan, dan lain-lain.

7. Sahabat terbaik dari SMK 20 yang selalu menemani, memberikan support,

saran, do’a dan pokoknya yang terbaik walaupun berbeda kampus dan juga

memiliki kesibukan masing-masing tetap selalu ada satu sama lain: Bismi

Fatamshi, Achmad Bayhaqi dan Almas Kamilia Widad. Terima kasih dan

semoga kita dapat terus menjaga hubungan baik dan kebersamaan yang

sudah kita jalani bersama .

8. Sahabat terbaik dari SNSD/ NSSD yang selalu memberikan support, saran,

dan do’a : Syania, Umar, Titi, Asri, Anwar, Eka, Hazal, Husnul, Almas,

Ayu, dan Mafliha. Terima kasih dan semoga kita dapat terus menjaga

hubungan baik.

9. Sahabat terbaik dari SOMPLAK & MANJIEW yang selalu memberikan

support, saran, doa, dan mengisi warna disetiap harinya selama kuliah,

tempat sharing dari suka maupun duka yang tidak akan pernah

Page 11: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xi

meninggalkan satu sama lain yang selalu menjaga dan mengingatkan hal

baik dan teman hangout: Fitria Rakhmah Al-Khonsa, Riska Nur

Anggraini, Annisa Adzkiya, Aulia Nurul Fitri, Intan Hapsari, Suci Aidia,

dan Chika Zahraini Ahmad. Terima kasih dan semoga kita dapat terus

menjaga hubungan baik dan tetap menjadi teman baik.

10. Sahabat terbaik dari KKN SENJA 153 yang selalu memberikan support,

saran, do’a, pengalaman, dan membantu memenuhi atau menyelesaikan

tugas yang rumit : Isni, Alfat, Aldi, Fitri (ayung), Dewi (Idew), Maufi,

Aulia, Ijal, Risa, Adnan, Bazzuri, Bang Rofiq, Yuli, Fikrah, Evi dan warga

kampung Bojong. Terima kasih, semoga kita dapat terus menjaga

hubungan baik dan menjadi orang-orang yang sukses.

11. Anak KONS dan WACANA yang selalu memberikan support, saran, do’a

dan sudah mau direpotkan dengan menampung kami khususnya

SOMPLAK dikala sedang bingung dan membantu ketika UAS,UTS, dan

Tugas: Abyan, ilham, azmi, kak deby, Iqbal, eng, munzir, nico, harka,dan

aam. Terima kasih dan semoga kita dapat terus menjaga hubungan baik

dan dipermudah dalam segala urusan.

12. Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik Lingkar Studi Ekonomi

Syariah (LiSEnSi) UIN Jakarta khususnya angkatan 2014 dan

kepengurusan 2017-2018, yang selalu memberikan support, doa, saran,

memberikan yang terbaik walaupun sibuk kuliah, memberikan pengalaman

yang sangat banyak dan tidak ada di organisasi lain yang selalu

Page 12: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xii

Page 13: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................................... 9

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah .......................................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuransi Syariah ....................................................................................................... 14

1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................................................. 14

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah ...................................................................... 16

3. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah .......................................................................... 19

B. Structure-Conduct-Performance ............................................................................... 20

1. Teori Paradigma Structure-Conduct-Performance ............................................... 20

2. Struktur Pasar ........................................................................................................ 24

3. Konsentrasi ........................................................................................................... 30

4. Market Share (Pangsa Pasar) ............................................................................... 36

5. Kinerja................................................................................................................... 38

C. Structure-Conduct-Performance pada Industri Asuransi ....................................... 42

1. Struktur Pasar Perusahaan Asuransi di Negara Ghana ......................................... 42

2. Struktur Pasar dan Kinerja Asuransi Mobil Pribadi .............................................. 43

Page 14: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xiv

3. Struktur Pasar, Efisiensi, dan Kinerja Industri Asuransi Properti-Kewajiban di

Eropa ............................................................................................................................. 45

4. Struktur Pasar dan Profitabilitas Pasar Asuransi Kesehatan AS: Analisis Tingkat

Negara ........................................................................................................................... 46

D. Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Kinerja ........................................... 49

E. Hubungan Struktur Pasar dengan Kinerja ................................................................. 49

F. Hubungan Rasio Keuangan dengan kinerja .............................................................. 51

G. Penelitian Terdahulu ................................................................................................. 52

H. Kerangka Pemikiran .................................................................................................. 65

I. Hipotesis ................................................................................................................... 68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian .......................................................................................... 69

B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................ 70

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 72

D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................................ 73

1. Variabel Dependen ................................................................................................ 73

2. Variabel Independen ............................................................................................. 73

E. Metode Analisis data ................................................................................................. 77

F. Model Analisis .......................................................................................................... 80

G. Penentuan Model Estimasi ........................................................................................ 86

H. Tahap analisis data .................................................................................................... 88

1. Uji Chow (CEM vs FEM) ..................................................................................... 88

2. Uji Hausman (FEM vs REM) ............................................................................... 89

I. Uji hipotesis .............................................................................................................. 91

1. Uji-F ...................................................................................................................... 91

2. Uji-t ....................................................................................................................... 92

3. Koefisien Determinasi........................................................................................... 93

J. Kerangka Penelitian .................................................................................................. 95

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................................... 96

B. Analisis Deksriptif Statistik ...................................................................................... 99

C. Pemilihan Model Regresi Data Panel ..................................................................... 106

D. Hasil Uji Signifikan ................................................................................................ 111

Page 15: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xv

E. Hasil Estimasi Model .............................................................................................. 117

F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................. 123

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................................................ 129

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 129

B. Saran ....................................................................................................................... 132

LAMPIRAN ........................................................................................................ 140

Page 16: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xvi

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Jumlah Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2011-2017 2

1.2 Total Aset Asuransi Syariah, Aset Asuransi Nasional dan Pangsa Pasar

(Market Share) Asuransi Syariah Di Indonesia Tahun 2011-2017 3

1.3 Total Kontribusi Bruto Asuransi Syariah, Kontribusi Bruto Asuransi

Nasional dan Pangsa Pasar (Market Share) Asuransi Syariah 2011-2016 4

1.4 Total Investasi Asuransi Syariah, Investasi Asuransi Nasional dan Pangsa

Pasar (Market Share) Asuransi Syariah 2011-2016 5

1.5 Rasio Keuangan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2015-2016 7

2.1 Pengklasifikasi CR4 33

2.2 Pengklasifikasi Hirschman-Herfindhal Index (HHI) 35

2.3 Penelitian Terdahulu 53

3.1 Daftar Asuransi Jiwa Syariah yang Menjadi Sampel Penelitian 71

3.2 Operasional Variabel Dependen dan Independen Penelitian 74

4.1 Pangsa Pasar Asuransi dengan Prinsip Syariah 98

4.2 Data Pangsa Pasar Aset 10 Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2012-2016 100

4.3 Data Herfindhal-Hirschman Index (HHI) Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia Tahun 2012-2016 101

4.4 Rasio ROA 10 Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2012-2016 104

4.5 Rasio BOPO 10 Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2012-2016 105

4.6 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model & Fixed Effect Model 107

4.7 Hasil Uji Chow 108

4.8 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model 109

4.9 Hasil Uji Hausman 110

4.10 Nilai Koefisian Variabel 118

4.11 Model Regresi Tiap Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia 119

4.12 Ikhtisar Hasil Regresi Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel

Dependen 124

Page 17: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xvii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 67

3.1 Kerangka Peneitian 95

4.1 Derajat Penguasaan Pasar 102

Page 18: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Observasi 140

2. Output Fixed Effect Model 142

3. Output Random Effect Model 143

4. Output Common Effect Model 144

5. Uji Hausman 145

6. Uji Chow 146

Page 19: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemunculan usaha perasurasian syariah tidak dapat dilepaskan dari

keberadaan usaha perasurasian konvensional yang telah ada sejak lama.

Sebelum terwujudnya usaha perasurasian syariah, terdapat berbagai

macam perusahaan asuransi konvensional yang telah lama berkembang.

Jika ditinjau dari segi hukum perikatan Islam asuransi konvensional

hukumnya haram. Hal ini dikarenakan dalam operasional asuransi

konvensional mengandung unsur gharar (ketidakpastian), maysir

(spekulasi/gambling) dan riba (bunga).

Di zaman modern ini, keperluan terhadap asuransi semakin

meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan

internasional. Setiap individu yang membuka usaha perdagangan selalu

memerlukan perlindungan keselamatan dan jaminan kesejahteraan bagi

usahanya. Dengan hal itu, perlindungan asuransi pada hari ini dianggap

penting bagi keselamatan dan kesejahteraan baik untuk perusahaan

maupun individu.

Asuransi Syariah di Indonesia telah berkembang dengan pesat.

Persaingan bisnis Asuransi Syariah di Indonesia kian ramai dengan

bermunculannya pemain-pemain baru baik dari asuransi jiwa maupun

asuransi kerugian/umum dengan prinsip syariah. Sementara reasuransi

syariah juga mengalami perubahan komposisi, yaitu dari keseluruhan

perusahaan yang hanya berbentuk unit usaha syariah, menjadi ada satu

Page 20: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

2

perusahaan yang berbentuk syariah (full syariah) dengan melakukan spin

off.

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Asuransi Syariah Di

Indonesia Tahun 2011-2017

Keterangan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Asuransi Jiwa Syariah 3 3 3 3 5 5 7

Asuransi Jiwa - US 17 17 17 18 19 20 23

Asuransi Umum Syariah 2 2 2 2 3 4 5

Asuransi Umum – US 18 20 24 23 25 24 25

Reasuransi Syariah 0 0 0 0 0 1 1

Reasuransi - Unit Syariah 3 3 3 3 3 2 2

Jumlah 43 45 49 49 55 56 63

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

*US = Unit Syariah

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah Asuransi Syariah di

Indonesia relatif terus meningkat dari tahun ke tahun. Baik dari Asuransi

Jiwa, Asuransi Umum, Reasuransi dan Unit Syariah itu sendiri. Pada awal

tahun 2010 jumlah Asuransi Syariah di Indonesia yaitu sejumlah 43 dan

pada tahun 2017 ini bertambah menjadi sejumlah 63, dimana dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2017 jumlah Asuransi Syariah yang bertambah

yaitu 20 perusahaan Asuransi Syariah. Peraturan Pemerintah mengenai

modal minimum Asuransi, serta rencana beberapa perusahaan Asuransi

Syariah untuk melakukan spin-off sesuai peraturan undang-undang tentang

Page 21: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

3

Perasuransian, maka dapat diprediksi bahwa hingga tahun-tahun ke depan

jumlah asuransi syariah akan terus bertambah.

Akan tetapi, perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia

menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dari segi jumlah perusahaan

Asuransi Syariah, namun masih terdapat masalah yang menjadikan tidak

mencapai potensi yang maksimal atau peforma terbaik indusri Asuransi

Syariah di Indonesia, diantaranya yaitu aset yang dimiliki Industri

Asuransi Syariah di Indonesia yang relatif kecil dibandingkan dengan aset

industri Asuransi Konvensional di Indonesia. Begitu juga pertumbuhannya

yang mengalami fluktuatif. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang

disajikan pada Tabel 1.2 yang menunjukkan yaitu:

Tabel 1.2 Total Aset Asuransi Syariah, Aset Asuransi Nasional, dan Pangsa

Pasar (Market Share) Asuransi Syariah di Indonesia 2011-2017

Tahun

Aset Asuransi

Syariah (dalam

Milyar)

Aset Asuransi Nasional

(Dalam Milyar)

MS Aset Asuransi

Syariah

(%)

2011 9,202 286,678 3.46

2012 13,239 346,940 3.81

2013 16,660 401,180 4.15

2014 22,364 440,831 5.07

2015 26,519 462,241 5.73

2016 33,244 501,115 6.6

Keterangan: MS = Market Share / Pangsa Pasar

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diolah

Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya

jumlah Asuransi Syariah di Indonesia, jumlah aset industri ini pun ikut

Page 22: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

4

bertambah. Dari segi pangsa pasar (MS) mengalami peningkatan. Tercatat

jumlah aset Asuransi Syariah Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3.46%

dan aset pada tahun 2016 sebesar 6.6% dalam pangsa pasar aset Asuransi

syariah .

Aset Asuransi Syariah pada tahun 2011-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan (fluktuatif) dari segi pertumbuhan. Dilihat dari

selisih dari tahun ke tahun yang mengalami fluktuatif. Hal tersebut dapat

diprediksikan bahwa pada akhir tahun nanti aset Asuransi Syariah akan

turun sedikit atau naik sedikit. Untuk itu mari kita lihat dari sisi kontribusi

bruto merupakan menjadi salah satu variabel untuk melihat pangsa pasar

dari Asuransi Syariah pada Tabel 1.3 menunjukkan yaitu:

Tabel 1.3 Total Kontribusi Bruto Asuransi Syariah, Kontribusi Bruto

Asuransi Nasional, dan Pangsa Pasar (Market Share) Asuransi Syariah

2011-2016.

Tahun Kontribusi Bruto

Asuransi Syariah

(dalam milyar)

Kontribusi Bruto

Asuransi Nasional

(dalam milyar)

MS Kontribusi

Bruto Asuransi

Syariah

(%)

2011 4,972 132,820 3.74

2012 7,110 152,850 4.65

2013 8,880 116,410 7.62

2014 9,281 167,550 5.53

2015 10,489 160,035 6.55

2016 12,028 108,694 11.06

Keterangan: MS = Market Share / Pangsa Pasar

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diolah

Page 23: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

5

Tabel 1.3 menunjukkan secara nominal, kontribusi bruto Asuransi

Syariah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan tingkat

pertumbuhan rata-rata kontribusi bruto syariah ini fluktuatif. Terjadi

penurunan pada tahun 2014, kemudian meningkat di tahun 2015. Dan pada

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Pangsa Pasar (MS) yang mengalami

fluktuatif pada tahun 2014 yang menyatakan masih belum stabilnya

kontribusi bruto Asuransi Syariah baik dari segi pertumbuhan dan pangsa

pasar. Dan selanjutnya dilihat dari sisi Investasi. Investasi sangatlah

penting untuk perusahaan khususnya di sektor lembaga keuangan. Maka

dari itu apabila terjadi suatu permasalahan dari segi investasi cukup

mempengaruhi khususnya pada kinerja dari Asuransi Syariah .

Tabel 1.4 Total Investasi Asuransi Syariah, Investasi Asuransi

Nasional, dan Pangsa Pasar (MS) Asuransi Syariah 2011-2016

Tahun

Investasi

Asuransi Syariah

(dalam milyar)

Investasi

Asuransi Nasional

(dalam Milyar)

MS Investasi

Asuransi Syariah

(%)

2011 7,756 245,211 3.16

2012 11,328 279,795 4.04

2013 14,295 285,437 5.0

2014 19,457 382,100 5.09

2015 23,070 395,825 5.82

2016 28,807 389,200 7.4

Keterangan: MS = Market Share / Pangsa Pasar

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diolah

Investasi merupakan salah satu komponen penunjang

pertumbuhan Asuransi Syariah. Pada Tabel 1.4 menunjukkan bahwa

Page 24: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

6

Investasi Asuransi Syariah mengalami peningkatan dari tahun 2011 yaitu

7.7 trilliun sampai tahun 2016 yaitu 28.8 trilliun. Akan tetapi,

pertumbuhan investasi asuransi syariah mengalami fluktuatif dari tahun

2011 hingga 2016. Jumlah investasi asuransi syariah di Indonesia pada

akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp 23.07 trilliun dan 2016 menjadi Rp

28.8 trilliun, dapat disimpulkan bahwa investasi Asuransi Syariah

mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dilihat dari selisih peningkatan

investasi dari tahun ke tahun.

Dilihat dari sisi aset dan investasi memiliki persamaan yaitu

mengalami peningkatan dari tahun 2011-2016, sedangkan kontribusi bruto

pada tahun 2014 mengalami penurunan tahun berikutnya mengalami

peningkatan kembali. Akan tetapi dari segi pertumbuhan dari tahun 2011-

2016 mengalami peningkatan dan penurunan (fluktuatif). Maka kinerja

merupakan salah satu hal suatu perusahaan sangatlah penting guna dalam

penunjang perkembangan Asuransi Syariah.

Peran Asuransi Syariah sebagai perusahaan yang bergerak dalam

bidang bisnis industri jasa harus lebih mengutamakan ta’awun. Industri ini

menjadi sangat penting ketika kinerja yang dihasilkan bernilai positif.

Profitabilitas sebagai proksi dari kinerja Asuransi Syariah akan berguna

untuk dapat dianalisis, termasuk didalamya yang menyebabkan

profitabilitas setiap Asuransi Syariah menjadi berbeda yang diduga

dipengaruhi struktur pasar, kemampuan efisiensi Asuransi Syariah dalam

Page 25: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

7

menjalankan bisnisnya dan kemampuan Asuransi Syariah dalam

menawarkan produk yang bermacam-macam.

Selain itu profitabilitas sangat erat kaitannya dengan yang

namanya rasio keuangan yaitu Return of Assets yang dapat menunjukkan

kinerja dalam suatu perusahaan dan yang dapat mempengaruhi ROA itu

sendiri yaitu Biaya Operasional terhadap pendapatan operasional. Pada

Tabel 1.5 menunjukkan yaitu:

Tabel 1.5 Rasio Keuangan Asuransi Syariah Indonesia Tahun 2015-2016

Sumber: Laporan keuangan masing-masing perusahaan, diolah

Pada Tabel 1.5 menunjukkan mengenai rasio keuangan yang

dapat menjadi tolak ukur dalam kinerja suatu perusahaan yaitu ROA dan

BOPO. Dimana pada tahun 2015-2016 masing-masing indikator memiliki

jumlah angka dalam persen yang jumlahnya cukup jauh diantara 6

perusahaan yang sudah full syariah yaitu terdiri dari 3 asuransi umum

Nama Perusahaan ROA BOPO

2015 2016 2015 2016

Asuransi Umum Syariah (Full Syariah)

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 4.26% 4.05% 0.23% 0.22%

PT. Asuransi Chubb Syariah Indonesia 36.1% 32.75% 1.13% 1.09%

PT. Asuransi Sonwelis Takaful 134.63% 93.89% 0.98% 1.01%

Asuransi Jiwa Syariah (Full Syariah)

PT. Asuransi Takaful Keluarga 11.61% 0.17% 89.74% 82.38%

PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 0.06% 0.05% 0.90% 0.90%

PT. Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha -13.65% 0.08% 183.08% 148.21%

Page 26: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

8

syariah dan 3 asuransi jiwa syariah. Pada Tabel 1.5 menunjukkan bahwa

terdapat angka-angka yang mengalami penurunan dan peningkatan pada

tahun 2015-2016 tersebut. Sehingga adanya ketimpangan yang cukup

besar antara perusahaan yang menyebabkan kurang adanya daya saing

dengan perusahaan yang mengalami penurunan dan nominal angka yang

cukup kecil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki nominal yang

cukup besar. Dilihat dari pemaparan sebelumnya bahwa jumlah aset,

investasi dan kontribusi bruto asuransi syariah yang terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun.

Perbedaan tingkat profit yang didapatkan oleh perusahaan yang

satu dengan perusahaan lain bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah

satunya adalah keadaan struktur pasar. Menurut teori Structure-Conduct-

Performance (SCP) struktur pasar dapat mempengaruhi perusahaan yang

ada dan kemudian akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Sebagai

suatu industri, perilaku perusahaan asuransi tidak akan terlepas dari

struktur pasar dimana perusahaan tersebut beroperasi. Terdapat beberapa

hipotesis di dalam teori (SCP) yang menjelaskan bagaimana struktur pasar

dapat mempengaruhi profit perusahaan. Beberapa hipotesis tersebut

diantaranya adalah hipotesis SCP tradisional.

Hipotesis SCP tradisional menyatakan bahwa profit tinggi sebuah

perusahaan diakibatkan karena perusahaan memiliki kekuatan pasar yang

tinggi untuk memberikan “monopoly prices” terhadap konsumen.

Page 27: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

9

Tingginya kekuatan pasar tersebut diakibatkan oleh konsentrasi pasar yang

tinggi sehingga terjadi tindakan kolusi antar perusahaan besar.

Dari beberapa jenis asuransi syariah yaitu asuransi jiwa syariah,

asuransi umum syariah, dan reasuransi syariah maupun yang unit.

Asuransi Jiwa Syariah memiliki jumlah aset yang cukup besar dan tingkat

konsentrasi sehingga sedikit banyaknya memiliki pengaruh yang cukup

besar terhadap perkembangan maupun pertumbuhan pada asuransi syariah

itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin membuat

penelitian lebih jauh mengenai pengaruh pangsa pasar dan konsentrasi

pasar industri Asuransi Syariah di Indonesia yang merupakan proksi

struktur pasar terhadap profitabilitas industri Asuransi Syariah di Indonesia

yang merupakan kinerja, yang dituangkan dalam sebuah skripsi dengan

judul “Analisis Struktur Pasar Pada Profitabilitas Industri Asuransi

Jiwa Syariah”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:

1. Secara angka nominal baik aset, kontribusi bruto, dan investasi

Asuransi Syariah masih sangat kecil dibandingkan dengan aset,

kontribusi bruto, dan investasi Asuransi Konvensional, selain itu

kecilnya pangsa pasar Asuransi Syariah dalam industri Asuransi di

Page 28: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

10

Indonesia mengindikasi bahwa Asuransi Syariah belum mempunyai

daya saing yang baik jika dihadapkan dengan Asuransi Konvensional.

2. Pada Tabel 1.5 menunjukkan bahwa beberapa perusahaan asuransi

syariah di Indonesia yang sudah full syariah baik asuransi jiwa maupun

umum mengalami ketimpangan yang berbeda baik dari ROA dan

BOPO dalam jangka 2 tahun antar perusahaan Asuransi Syariah yaitu

pada tahun 2015-2016 yang mengindikasi bahwa apakah hipotesis yang

sesuai yang dapat diterapkan pada perusahaan Asuransi Syariah di

Indonesia jika dilihat dari jumlah aset, investasi, dan kontribusi bruto

yang meningkat.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman yang akan terjadi

terhadap masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini,

maka untuk memfokuskan masalah-masalah yang akan diteliti dan

untuk memperoleh hasil yang optimal, diperlukan perumusan dan

pembatasan masalah. Penulis hanya akan meneliti masalah struktur

pasar serta pengaruhnya terhadap profitabilitas yang merupakan

proksi kinerja dengan beberapa variabel yang mempengaruhi

profitabilitas untuk industri Asuransi Syariah di Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah yang sudah disebutkan dan

dijelaskan, berikut perumusan masalah yang akan dikaji adalah:

Page 29: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

11

Apakah struktur pasar berpengaruh terhadap profitabilitas industri

Asuransi Syariah di Indonesia yang diproksikan sebagai berikut:

a. Apakah market share berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA) secara parsial?

b. Apakah Hirschman-Herfindhal Index (HHI) berpengaruh

terhadap profitabilitas (ROA) secara parsial?

c. Apakah market share x Hirschman-Herfindhal Index

(MSHHI) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) secara

parsial?

d. Apakah BOPO berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)

secara parsial?

e. Apakah MS, HHI, MSHHI dan BOPO berpengaruh

terhadap profitabilitas (ROA) secara simultan?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dirumuskan, maka

tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dari struktur pasar

terhadap profit perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Hasil

penelitian akan berguna sebagai saran bagi kebijakan mengenai

struktur pasar dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan

asuransi jiwa syariah di Indonesia agar perusahaan asuransi jiwa

syariah dapat melakukan fungsinya sebagai lembaga pengelola risk

Page 30: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

12

sharing dan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi negeri

dengan baik.

2. Manfaat

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kegunaan sebagai berikut:

a. Penelitian ini dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan

khususnya dibidang industri Asuransi Syariah bagi peneliti

pribadi maupun pembaca.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kondisi

keadaan pangsa pasar industri Asuransi Syariah di Indonesia.

c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran

bagaimana kondisi struktur pasar industri Asuransi Syariah,

serta variabel pendukung setiap Asuransi Syariah yang dapat

mempengaruhi kinerja dalam industri Asuransi Syariah di

Indonesia.

d. Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti

yang ingin mengadakan penelitian selanjutnya yang sejenis.

e. Penelitian yang sudah ada hanya mengenai Asuransi Jiwa yang

bukan Syariah dan belum ada penelitian mengenai struktur

pasar terhadap profitabilitas Asuransi Syariah.

Page 31: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

13

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang: latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang: Asuransi Syariah, teori structure-conduct-

performance, structure-conduct-performance pada industri asuransi,

Analisis rasio keuangan yang mempengaruhi kinerja, Hubungan struktur

pasar dengan kinerja, Hubungan rasio keuangan dengan kinerja, penelitian

terdahulu dan kerangka pemikiran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang: ruang lingkup penelitian, populasi dan

sampel penelitian, metode pengumpulan data, operasional variabel

penelitian, metode analisis data, penentuan model estimasi, tahap analisis

data, uji hipotesis dan kerangka penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang: gambaran umum objek penelitian, analisis

deskriptif, pemilihan model regresi data panel, hasil uji signifikan, hasil

estimasi model, analisis hasil regresi, hasil pengujian hipotesis, dan

interpretasi hasil.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 32: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam Ensiklopedia Hukum Islam disebutkan bahwa: “Asuransi adalah

transaksi perjanjian antara dua belah pihak, pihak pertama berkewajiban

membayar iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya

kepada pembayar iuran, jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai

dengan perjanjian yang dibuat (Ali,2004:105).

Pengertian asuransi syariah dalam pengertian mu’amalah adalah saling

memikul resiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lain

menjadi penanggung atas resiko yang lainnya, saling pikul resiko ini dilakukan

atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing

mengeluarkan dana yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut (Syakir

Sula,2004:1).

Para ulama juga mengatakan bahwa sistem asuransi adalah sebuah sistem

ta’awun dan tadhamun yang bertujuan untuk menutupi kerugian, peristiwa-

peristiwa atau musibah. Tugas ini dibagikan kepada sekelompok tertanggung

dengan cara memberikan santunan kepada orang yang tertimpa musibah.

Santunan tersebut diambil dari kumpulan dana kebajikan.

Asuransi syariah bertujuan agar suatu masyarakat hidup berdasarkan asas

saling tolong menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

Dengan demikian asuransi dilihat dari segi teori dan sistem tanpa melihat sarana

Page 33: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

15

atau cara-cara kerja dalam merealisasikan sistem dan mempraktekkan teorinya

sangat relevan dengan tujuan umum syariah dan diserukan oleh dalil-dalil.

Dikatakan demikian karena asuransi dalam arti tersebut adalah sebuah gabungan

menghilangkan atau meringankan kerugian yang tertimpa sebagian mereka.

Dewan Syariah Nasional MUI dalam fatwa DSN No.21/DSNMUI/III/2002

tentang pedoman umum asuransi syariah mendefinisikan usaha saling tolong

menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk

tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu

melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Oleh sebab itu premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang

dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas biaya, tabungan dan tabarru’. Akad yang

sesuai dengan syariah adalah akad yang tidak mengandung unsur gharar, maisir,

dan riba. Dalam asuransi syariah dikenal dua jenis akad yakni: yang pertama

adalah akad tijarah (semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial),

dan yang kedua adalah akad tabarru’ (semua bentuk akad yang dilakukan dengan

tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata-mata untuk tujuan

komersial). Dalam akad tijarah perusahaan bertindak sebagai mudharib atau

pengelola dan peserta bertindak sebagai shahibul mal atau pemegang polis.

Sedangkan dalam akad tabarru’ peserta memberikan hibah yang akan digunakan

untuk menolong peserta lain yang terkena musibah, dan perusahaan bertindak

sebagai pengelola dana hibah. Jenis akad tijarah dapat dirubah menjadi jenis akad

tabarru’ apabila pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya

Page 34: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

16

sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.

Sedangkan jenis akad tabarru’ tidak dapat diubah menjadi akad tijarah

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Ajaran Islam sangat mengharuskan umatnya untuk saling tolong-menolong,

saling bertanggung jawab dan saling menanggung satu dengan yang lainnya atas

musibah yang diderita saudaranya, agar tercipta kehidupan yang harmoni. Saling

menanggung antar umat manusia merupakan dasar pijakan kegiatan manusia

sebagai makhluk sosial. Asuransi syariah menekankan pada kepentingan bersama

atas dasar persaudaraan dan bukan sebaliknya. Karena asuransi syariah ditegakan

atas prinsip-prinsip saling bertanggung jawab, saling bekerjasama, saling

membantu dan saling melindungi penderitaan. Hal ini menjadi dasar hukum

asuransi syariah, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 2

bahwa:

“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

“(Q.s AL-Maidah : 2).

Sedangkan Undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur

asuransi dan perusahaan asuransi di Indonesia merupakan produk hukum

pemerintah yang harus ditaati oleh umat Islam selama tidak bertentangan dengan

Al-Qur’an dan Hadist Nabi, diantaranya :

A. Peraturan perasuransian telah diatur dalam pasal 1774 Kitab Undang

undang Hukum Perdata. Asuransi digambarkan secara umum dalam

Page 35: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

17

suatu persetujuan untung-untungan yaitu suatu perbuatan yang hasilnya,

mengenai untung ruginya baik untuk semua pihak maupun beberapa

pihak tergantung pada suatu kejadian yang belum tentu.

B. Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,

dijelaskan bahwa Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, atau tanggung jawab hukum kepada pihak

ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.

C. Peraturan Pemerintah RI No. 73 Tahun 1992 tentang penyelenggaraan

usaha perasuransian adalah sebagai berikut (pasal 1 ayat 1 dan 2):

1) Perusahaan asuransi adalah perusahaan asuransi kerugian dan

perusahaan asuransi jiwa.

2) Perusahaan penunjang asuransi adalah perusahaan pialang asuransi,

perusahaaan pialang reasuransi, perusahaan agen asuransi,

perusahaan penilaian kerugian asuransi, dan perusahaan konsultan

aktuaria.

D. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 224/KMK.017/1993. Tentang

kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi,

yaitu pasal 3 ayat 1 : Kekayaan yang diperkenankan sebagaimana

Page 36: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

18

dimaksudkan dalam pasal 11 ayat 2 PP No. 73 Tahun 1992 adalah

kekayaan yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan asuransi.

E. Surat Keputusan MUI No. Kep-754/MUI/11/99 Tanggal 10 Februari

1999 tentang pembentukan Dewan Syariah Nasional MUI.

F. Surat Depkeu RI Ditjen Lembaga Keuangan No. S.6005/LK/2000

Tanggal 1 Desember 2000 perihal laporan program asuransi jiwa baru.

Peraturan perundangan yang dipakai sebagai dasar acuan pembinaan

dan pengawasan atau usaha perasuransian di Indonesia saat ini terdiri

atas :

1) Peraturan pemerintah RI No. 63 Tahun 1999 tentang perubahan atas

peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1992 tentang penyelenggaraan

usaha perasuransian Presiden RI.

2) Keputusan Menteri Keuangan, masing-masing :

No.142/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang

penilaian kemampuan dan kepatuhan bagi direksi dan komisaris

perusahaan asuransi.

No.422/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang

penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.

No.423/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang

pemeriksaan perusahaan asuransi.

No.424/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang kesehatan

perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.

Page 37: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

19

No.425/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang perizinan

dan penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha

asuransi.

No.426/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang perizinan

usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.

3. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah

Allah memerintahkan umatnya untuk berusaha dan berdoa serta

menyembah kepada-Nya, karena segala yang ada dimuka bumi beserta isinya

hanyalah milik Allah-lah yang maha kaya maha segalanya. Beberapa prinsip

Asuransi Syariah yang harus dijadikan pedoman dalam mewujudkan

kesejahteraan sesama peserta asuransi adalah sebagai berikut (Ali, 2008: 24-

28):

a. Saling bertanggung jawab, tanggung jawab setiap muslim merupakan

kewajiban. Tanggung jawab yang dimaksud, dapat muncul dari adanya

sikap saling menyayangi, saling mencintai, saling membantu, dan

saling meningkatkan kebersamaan sesama muslim.

b. Saling bekerja sama dan saling membantu, kerja sama dimaksud

adalah saling menguntungkan atau saling menanggung risiko. Islam

mengajarkan betapa pentingnya kerja sama di antara warga masyarakat

dalam banyak hal. Misalnya, diungkapkan bahwasanya bilamana

seseorang berutang untuk hal yang baik, kemudian tidak mampu untuk

Page 38: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

20

melunasinya maka menjadi kewajiban umat islam untuk membantu

membayarnya secara bersama-sama.

c. Saling melindungi, yaitu orang yang kuat melindungi yang lemah,

orang kaya melindungi orang miskin, pemerintah menjadi pelindung

terhadap kesejahteraan dan keamanan rakyatnya.

d. Mewujudkan keselamatan, keselamatan yang dimaksud bersifat

komprehensif sehingga setiap warga masyarakat islam harus memiliki

pemikiran untuk saling menolong dan bekerja sama atau memiliki

prinsip yang dapat menumbuhkan perasaan dan pemikiran saling

menolong.

Adapun mengenai wujud dari kepentingan yang dapat di asuransikan

tersebut dapat berupa harta benda maupun jiwa atas seseorang. Misalnya

saja seseorang memiliki tempat usaha dan suatu ketika orang tersebut

mengalami kerugian karena tempat usaha yang ia miliki mengalami

kebakaran, maka dalam hal ini orang tersebut memiliki kepentingan yang

dapat di asuransikan.

B. Structure-Conduct-Performance

1. Teori Paradigma Structure-Conduct-Performance

Paradigma Structure-Conduct-Performance (SCP) merupakan sebuah

pemikiran yang digunakan untuk menghubungkan elemen-elemen seperti struktur,

perilaku dan kinerja dalam industri. Struktur (structure) berhubungan dengan

struktur pasar yang biasa didefinisikan sebagai konsentrasi pasar. Rasio

konsentrasi pasar ini digunakan untuk mengukur distribusi pangsa pasar dalam

industri tertentu. Perilaku (conduct) merupakan tindakan yang dilakukan

Page 39: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

21

perusahaan untuk dapat bertahan dalam industri. Perilaku ini bersifat persaingan

atau kerjasama (collusive), biasanya berhubungan dengan penetapan harga iklan

dan produksi. Sedangkan kinerja (performance) merupakan ukuran tingkat

efisiensi sosial yang biasanya didefinisikan sebagai rasio market power. Semakin

besar kekuatan pasar maka semakin rendah efisiensi sosialnya. Ukuran kinerja

lainnya dalam paradigma ini adalah keuntungan perusahaan.

Dalam penelitian ini keuntungan merupakan variabel yang digunakan

sebagai proksi kinerja perbankan. Pada perusahaan Asuransi Syariah juga terdapat

keuntungan sehingga teori SCP ini dapat diterapkan pada perusahaan Asuransi

Syariah (Martin, 1988:90).

Paradigma SCP ini didasarkan pada beberapa hipotesis yaitu:

a. Struktur mempengaruhi perilaku

Semakin tinggi tingkat konsentrasi pasar maka akan semakin rendah

tingkat persaingan.

b. Perilaku mempengaruhi kinerja

Semakin tinggi tingkat kompetisi maka akan semakin rendah market

power atau semakin rendah tingkat keuntungan.

c. Struktur mempengaruhi kinerja

Semakin rendah tingkat konsentrasi pasar maka semakin rendah tingkat

kolusi yang akan terjadi, atau semakin tinggi tingkat persaingan maka akan

membuat semakin rendah market power-nya.

Hasil ketiga hipotesis di atas, menunjukkan struktur pasar mempengaruhi

kinerja perusahaan dalam suatu industri. Pada awalnya, paradigma SCP

Page 40: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

22

merupakan salah satu pendekatan dalam mengkaji pembentukan organisasi

industri. Namun dalam perkembangannya kerangka SCP telah menjadi kerangka

umum pendekatan kajian organisasi industri (Carlton dan Perloff, 2000:115).

Model-model mikro ekonomi yang digunakan untuk menjelaskan berbagai

interaksi yang kompleks antar komponen dalam kerangka SCP. Model

mikroekonomi yang berlaku dapat berbeda antara satu industri dengan industri

lainnya sehingga model mana yang berlaku lebih merupakan masalah empiris.

Pendekatan SCP pertama kali diperkenalkan oleh Edward S. Mason dan

dikembangkan oleh muridnya Joe S. Bain dari Harvard University pada tahun

1940an dan 1950an. Pendekatan yang dikenal dengan pendekatan struktural ini

mempunyai postulat bahwa kinerja (performance) secara linier ditentukan oleh

perilaku (conduct) perusahaan yang berada dalam suatu industri dan perilaku

ditentukan oleh struktur pasar (structure) dimana perusahaan itu berada

(Lipczynski, Wilson, Goddard, 2005:62).

Paradigma SCP yang dikembangkan oleh Bain tahun 1951 merupakan

sebuah teori organisasi dan hanya digunakan dalam industri manufaktur di

Amerika. Setelah itu teori SCP mulai digunakan dalam industri perbankan dengan

tujuan untuk melihat hubungan antara struktur pasar dengan kinerja bank.

Menurut Gilbert (1984) beberapa kajian yang meneliti tentang

penggabungan beberapa bank (merger) pada tahun 60-an di Amerika telah

mengakibatkan peningkatan konsentrasi pasar (market concentration) karena bank

mampu menguasai pasar, sehingga dapat meningkatkan keuntungannya.

Selanjutnya kajian dengan menggunakan paradigma SCP yang dilakukan oleh

Page 41: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

23

Caves pada tahun 1967 (Sarita,2006:56) mendapati hasil temuan bahwa semakin

tinggi tingkat konsentrasi pasar dalam industri perbankan, akan menghalangi

masuknya pesaing baru dalam pasar industri. Di samping itu, peningkatan

konsentrasi pasar yang terjadi akan mempengaruhi perilaku bank yaitu dengan

melakukan kesepakatan di antara bank dalam industri (tindakan kolusif) seperti

adanya kebijakan penetapan harga, sehingga bank yang terlibat dalam

kesepakatan ini akan dapat meningkatkan kinerjanya.

Menurut Hannan (1991) dan Lucey (1995) dalam penelitiannya juga

menegaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara struktur pasar dengan

kinerja, hal ini terjadi karena perusahaan oligopoli dalam industri melakukan

kesepakatan kebijakan penetapan harga. Akibatnya, perusahaan-perusahaan

tersebut mampu menguasai pangsa pasar yang lebih besar, dan secara tidak

langsung akan memperoleh ekonomi yang lebih besar juga.

Teori Structure Conduct Performance (SCP) meyakini bahwa struktur

pasar akan mempengaruhi kinerja suatu industri. Aliran ini didasarkan pada

asumsi bahwa struktur pasar akan mempengaruhi perilaku dari perusahaan yang

pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri secara agregat

seperti yang diungkapkan oleh Gilbert (1984). Dari sudut pandang persaingan

usaha, struktur pasar yang terkonsentrasi cenderung berpotensi untuk

menimbulkan profit. Perusahaan bisa memaksimalkan profit (P>MC) karena

adanya market power, sesuatu yang lazim terjadi untuk perusahaan dengan pangsa

pasar yang sangat dominan (dominant position).

Page 42: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

24

Menurut Burgess ( Kv dan Deb, 2008: 119), untuk menganalisis industri

perbankan dibutuhkan variabel-variabel yang relevan dengan industri perbankan

yang diamati yang memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri

pada umumnya. Sehingga Burgess mengembangkan apa yang dikemukakan oleh

Michael R. Baye (2006), yaitu bahwa hubungan antara structure-conduct-

performance sangat dipengaruhi oleh kondisi dasar masing-masing perusahaan.

Berikut variabel-variabel nya:

a. Kondisi dasar, meliputi sejarah, hukum/perundang-undangan, teknologi,

serta elastisitas permintaan dan penawaran.

b. Strukntur, meliputi variabel konsentrasi, skala ekonomi, hambatan masuk,

dan diferensiasi produk.

c. Perilaku meliputi branch network, spread, Non Performing Assets (NPA),

metro Branches, staff, deversification, advertising, financing, merger, dan

pengeluaran efficiency.

d. Kinerja meliputi Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),

stabilitas, profitabillitas per cabang, produktivitas per cabang, allocative

efficiency, technical efficiency, dan X-efficiency.

2. Struktur Pasar

Menurut Gwin, mendefinisikan struktur sebagai struktur pasar dalam

industri yang mengindikasikan derajat persaingan dalam industri. Lipcyznski,

dkk, menyatakan bahwa struktur pasar dalam industri cenderung berubah

secara perlahan-lahan, bahkan dapat dianggap tetap atau relatif permanen

dalam jangka pendek (Arsyad dan Kusuma, 2014:98). Struktur pasar

Page 43: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

25

menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah pembeli dan penjual,

keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli serta keadaan

rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan membedakan cara

masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku yang pada gilirannya

akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi (Teguh, 2010:15-16).

Secara umum keadaan struktur pasar suatu industri dapat

dikelompokkan ke dalam dua bagian besar, yaitu struktur pasar persaingan

sempurna dan struktur pasar persaingan tidak sempurna. Struktur pasar

persaingan sempurna sering juga disebut persaingan murni. Selanjutnya,

struktur pasar persaingan tidak sempurna dapat terdiri dari struktur pasar

persaingan monopolistik, oligopoli, dan monopoli (Teguh, 2010:29).

Berikut adalah uraian keadaan struktur pasar industri yang dicirikan oleh

suasana persaingan sempurna dan suasana persaingan tidak sempurna.

a. Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar yang dikarakterisasikan oleh persaingan sempurna, ada banyak

perusahaan, masing-masing relatif kecil terhadap keseluruhan pasar.

Perusahan memiliki akses terhadap teknologi yang sama dan menghasilkan

produk yang serupa sehingga tidak ada perusahaan yang memiliki

keunggulan nyata dari perusahaan lain dalam industri. Perusahaan dalam

pasar persaingan sempurna tidak memiliki kekuatan pasar, yakni tidak ada

perusahaan tunggal yang memiliki dampak yang tampak pada harga pasar,

kuantitas, ataupun kualitas produk yang diproduksi di pasar. Dalam

Page 44: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

26

persaingan sempurna, rasio konsentrasi cenderung mendekati nol. (Bayed an

Prince, 2016:250).

Setiap perusahaan sejenis dapat secara bebas untuk keluar atau

memasuki pasar. Mobilitas perusahaan untuk keluar atau memasuki pasar

tidak memerlukan ongkos sehingga sumber-sumber ekonomi dapat

berpindah-pindah tanpa ada rintangan. Disamping itu, pada struktur pasar

persaingan sempurna, produsen hanya memperoleh keuntungan normal,

yaitu harga jual (P) adalah sama dengan biaya produksi rata-rata (Teguh,

2010:42)

b. Pasar Persaingan Monopolistik

Dalam pasar yang dikarakterisasikan oleh persaingan

monopolistik, ada banyak perusahaan dan konsumen, seperti persaingan

sempurna. Oleh karena itu, ukuran konsentrasi mendekati nol. Namun,

tidak seperti dalam persaingan sempurna, setiap perusahaan memproduksi

produk yang sedikit berbeda dari produk yang dihasilkan perusahaan lain.

Mereka yang mengelola restoran dalam suatu kota yang terdiri atas

sejumlah toko makanan beroperasi dalam industri persaingan monopolistik

(Baye an Prince, 2016:250).

Suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki

kendali tertentu atas harga yang dibebankan terhadap produk itu. Dengan

menaikkan 22 harga, beberapa konsumen akan tetap setia terhadap

perusahaan karena preferensi pada karakteristik tertentu produknya. Akan

tetapi, beberapa konsumen akan beralih ke merk lain. Atas alasan ini,

Page 45: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

27

perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menghabiskan cukup

banyak dana untuk iklan dalam usaha meyakinkan konsumen bahwa

mereknya lebih baik daripada merek lain. Ini mengurangi jumlah

konsumen yang beralih ke merek lain karena naiknya harga (Baye dan

Prince, 2016:250).

Ada perbedaan yang nyata pada perilaku dan kinerja pasar antara

industri yang berstruktur pasar persaingan monopolistik dengan industri

yang berstruktur pasar persaingan sempurna, yaitu diperkenalkannya

diferensiasi produk yang dijual oleh setiap perusahaan industri persaingan

monopolistik di dalam pasar ternyata telah memberikan kekuatan ekstra

monopoli kepada produsen yang bersangkutan. Selanjutnya, keuntungan

total perusahaan bertambah sejalan dengan meningkatnya kemampuan

produsen untuk memperluas bagian pasarnya melalui keunggulan produk

yang dimilikinya (Teguh, 2010:41).

c. Pasar Oligopoli

Dalam pasar persaingan oligopoli, sedikit perusahaan besar cenderung

mendominasi pasar (Baye dan Prince, 2016:250). Perusahaan dalam

industri yang terkonsentrasi tinggi, seperti industri penerbangan, mobil,

dan kedirgantaraan beroperasi dalam pasar oligopoli (Teguh, 2010:48).

Industri oligopoli, secara umum memiliki ciri sebagai berikut (Naylah,

2010:48):

1) Di dalam pasar terdapat sejumlah kecil perusahaan yang menguasai

pasar.

Page 46: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

28

2) Produk yang dihasilkan adalah homogen atau diferensiasi produk.

3) Produsen adalah sebagai penentu harga (price maker atau price

setter).

4) Adanya rintangan bagi perusahaan untuk keluar atau memasuki pasar.

5) Produsen memaksimumkan keuntungan.

Ketika satu perusahaan dalam pasar oligopoli mengubah harga atau

strategi pemasarannya, tidak hanya labanya tetapi laba perusahaan lain

dalam industri juga terpengaruh. Akibatnya, ketika satu perusahaan dalam

oligopoli mengubah perilaku, perusahaan-perusahaan lain dalam industri

memiliki insentif untuk bereaksi terhadap perubahan dan mengubah

perilakunya sendiri. Jadi, fitur pembeda dari pasar oligopoli adalah saling

ketergantungan mutual antara perusahaan-perusahaan dalam industri.

Joe S. Bain membuat batasan jumlah perusahaan yang menguasai

beberapa bagian pasar dan menggolongkannya menjadi beberapa tipe

oligopoli :

1) Tipe I

Tipe ini disebut sebagai oligopoli penuh atau konsentrasi sangat tinggi.

Dalam tipe ini terdapat 3 perusahaan yang menguasai sebesar 87% dari

total penawaran output atau 8 perusahaan yang menguasai 99% total

penawaran output.

2) Tipe II

Pada tipe ini merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi.

Page 47: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

29

Dalam tipe ini terdapat 4 perusahaan yang menguasai sebesar 65 %–75 %

total penawaran output atau 8 perusahaan besar yang menguasai 85 %–90 %

total penawaran output atau terdapat 20 perusahaan yang menguasai 95 %.

3) Tipe III

Dalam tipe ini merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi yang

moderat tinggi. Dalam tipe ini terdapat 4 perusahaan besar yang

menguasai sekitar 50 %-65 % total penawaran output atau 20 perusahaan

yang menguasai 95 % penawaran output.

4) Tipe IV

Pada tipe oligopoli ini tingkat konsentrasi moderat rendah. Pada tipe ini

terdapat 4 perusahaan besar yang menguasai 38 % - 50 % penawaran

output, 8 perusahaan besar yang menguasai 65% atau 20% perusahaan

besar yang menguasai 70 % penawaran output.

d. Pasar Monopoli

Pemonopoli adalah perusahaan yang merupakan produsen tunggal dan

barang atau jasa pada pasar yang relevan. Misalnya, kebanyakan

perusahaan fasilitas umum merupakan penyedia tunggal listrik dan gas

alam di suatu kota. Beberapa kota memiliki pom bensin tunggal atau

bioskop yang melayani seluruh pasar lokal. Semuanya termasuk monopoli

(Baye dan Prince, 2016:250).

Ketika ada penyedia tunggal barang dan jasa di suatu pasar, ada

kecenderungan penjual untuk mengapitalisasi posisi monopoli dengan

membatasi produksi dan membebankan harga di atas biaya marginal.

Page 48: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

30

Karena tidak ada perusahaan lain di pasar, konsumen tidak dapat beralih

ke produsen lain, apabila harga lebih tinggi. Akibatnya, konsumen hanya

dapat membeli sebagian dari produk itu pada harga yang lebih tinggi atau

tidak membelinya. Dalam pasar monopoli, ada konsentrasi ekstrem, adalah

satu (Baye dan Prince, 2016:250).

Ada banyak cara yang dapat ditempuh pemerintah dalam

pengaturan monopoli. Misalnya, dengan membuat undang-undang anti

monopoli (anti-trust law), yang membatasi dan mengatur kemampuan

perusahaan untuk memiliki daya monopoli yang besar. Kadang-kadang,

karena alasan ideologis, monopoli tidak terhindarkan. Untuk itu,

perusahaan-perusahaan yang diberi hak monopoli harus berada di bawah

kontrol pemerintah, dengan cara menempatkan saham pemerintah sebagai

bagian terbesar dari saham perusahaan. Di Indonesia hal tersebut

dilakukan lewat penyertaan saham pemerintah untuk beberapa industri

strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak (pasal 33 Undang-

undang Dasar 1945) Pertamina, PT. Telkom, PLN, Perusahaan Air Minum

dan Perusahaan Transportasi Kereta Api adalah 25 contoh dari beratus-

ratus badan usaha milik pemerintah (pusat dan daerah) yang memiliki daya

monopoli karena legalitas (legal monopolies) (Rahardja dan Manurung,

2006:199).

3. Konsentrasi

Konsentrasi industri merefleksikan seberapa penting peran dan sejumlah

perusahaan terbesar (umumnya sekitar 4 hingga 8 perusahaan) dalam suatu pasar

Page 49: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

31

atau industri. Konsentrasi industri merupakan kriteria yang utama dan umum

digunakan untuk menganalisis struktur pasar di suatu industri merupakan kriteria

yang utama dan umum digunakan untuk menganalisis struktur pasar di suatu

industri. Menurut Church dan Ware, 2000 dan lipczynski,dkk.,2005, konsentrasi

industri mengacu pada jumlah dan distribusi ukuran perusahaan. Dalam hal ini,

semakin sedikit jumlah perusahaan yang ada didalam pasar dan semakin besar

ukuran perusahaan-perusahaan tersebut relatif terhadap ukuran seluruh perusahaan

dalam industri (biasanya ditunjukkan dengan share penjualan yang semakin

tinggi), maka tingkat konsentrasi industri cenderung menjadi semakin tinggi

(Arsyad dan Kusuma, 2014:98-99).

Apabila tingkat konsentrasi dalam suatu industri tinggi, maka tingkat

persaingan antar perusahaan dalam industri rendah, dengan demikian struktur

pasarnya mengarah ke bentuk monopoli. Sebaliknya, apabila tingkat

konsentrasinya rendah maka struktur pasarnya mengarah ke bentuk oligopoli

karena tingkat persaingan antar perusahaan dalam industrinya semakin tampak

(Naylah,2010:50-51).

Indikator yang umum digunakan untuk mengukur konsentrasi pasar, antara lain

(Arsyad dan Kusuma,2014:108):

a. Rasio Konsentrasi

Rasio konsentrasi adalah share pencapaian N perusahaan terbesar dalam

suatu industri terhadap total pencapaian industri. Pencapaian industri dalam

definisi tersebut merefleksikan ukuran dari perusahaan yang bisa diwakili dengan

indikator nilai penjualan, aset, atau tenaga kerja. Rasio kosentrasi untuk N

Page 50: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

32

perusahaan terbesar dapat dihitung secara sederhana dengan menjumlahkan

pangsa pasar N perusahaan tersebut. Jika CRN adalah rasio konsentrasi untuk N

perusahaan tersebar, sementara Si adalah pangsa pasar perusahaan I (share

pencapaian perusahaan I per pencapaian total industri), dimana i = 1, 2,…, N

dengan S1≥S2 ≥ S3 ≥ … ≥ SN, maka CRN dapat dirumuskan sebagai berikut:

CRN = S1 + S2 + S3 + SN + … + SN

Nilai CRN dapat memberikan gambaran tentang peran N-perusahaan

terbesar yang ada dalam industri. Rasio konsentrasi berkisar antara nol hingga

satu dan bisa dinyatakan dalam persentase. Nilai konsentrasi yang semakin

mendekati 0 mengindikasi pangsa pasar dan peran sejumlah N perusahaan

terbesar yang semakin kecil dalam industri nya. Sebaliknya, angka rasio

konsentrasi yang semakin mendekati 1 mengindikasi pangsa pasar dan peran

sejumlah N perusahaan terbesar yang semakin besar dalam industrinya.

Menurut Gwin, 2000, rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar dalam suatu

industri (CR4) merupakan rasio konsentrasi yang paling sering dipakai dalam

pengukuran. Gwin, memaparkan klasifikasi umum pencapaian CR4 yang

mengaitkan CR4 dengan karakteristik struktur pasar. Industri dengan rasio

konsentrasi minimum (nol) digolongkan ke dalam industri dengan karakteristik

structural pasar persaingan sempurna. Sementara itu, industri dengan rasio

maksimum (satu) digolongkan dalam industri dengan karakteristik struktural

monopoli. Rasio konsentrasi (CRN) merupakan alat pengukur konsentrasi industri

yang paling sederhana karena hanya memerlukan data sejumlah N perusahaan

terbesar saja dalam pengukurannya (Arsyad dan Kusuma, 2014:109).

Page 51: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

33

Tabel 2.1 Pengklasifikasi CR4

b. Herfindahl Hirschman Index (HHI)

Herfindahl Hirschman Index (HHI) adalah jenis ukuran konsentrasi lain

yang cukup penting. Indeks Herfindhal didefinisikan sebagai jumlah

pangkat dua pangsa pasar dari seluruh perusahaan yang ada dalam industri

dan diformulasikan yaitu:

HII = P12 + P2

2 + P3

2 + … + Pn

2

Nilai H akan berkisar dari nol hingga satu. Nilai H akan sama dengan 1/n

jika terdapat n perusahaan yang mempunyai ukuran yang sama. Jika H mendekati

nol, maka akan berarti terdapat sejumlah besar perusahaan dengan ukuran usaha

yang hampir sama dalam industri, dan konsentrasi pasar adalah rendah.

Sebaliknya, industri bersifat monopoli jika H sama dengan satu. Semakin tinggi H,

semakin tinggi distribusi ukuran dari perusahaan. The Federal Trade and

Nilai CR4 (%) Kategori Interprestasi terkait struktur pasar

CR4 = 0 Minimum Persaingan Sempurna

0 < CR4 < 40 Rendah Persaingan efektif atau persaingan

monopolistik

40 ≤ CR4 < 60 Menengah ke

bawah

Persaingan monopolistik atau oligopoli

longgar

60 ≤ CR4 < 90 Menengah ke

atas

Oligopoli ketat atau perusahaan dominan

dengan competitive fringe

CR4 ≥ 90 Tinggi

Perusahaan dominan dengan competitive

fringe atau monopoli efektif (near

monoply)

CR4 = 1 Maksimum Monopoli sempurna

Page 52: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

34

Commission in the US menetapkan bahwa pasar termasuk kategori highly

concentrated jika nilai H lebih besar dari 0.18 (Arsyad dan Kusuma, 2014:112).

Hirschman-Herfindhal Index dirumuskan sebagai :

IHH = ∑ 𝑺 𝟐𝒊

𝑵𝒊=𝟏

Dimana :

Si = Persentase dari total penjualan dalam suatu industri atau

persentase pangsa pasar pada akhir peringkat angka penjualan

yang ditentukan.

N = Jumlah perusahaan yang diamati.

Industri dengan N-perusahaan, nilai maksimum HHI adalah 1. Kondisi ini

tercapai ketika hanya terdapat 1 perusahaan dalam pasar, dimana perusahaan

tersebut menjadi monopolis. Sementara itu, nilai minimum HHI yang mungkin

adalah 1/N. Kondisi ini terjadi ketika industri terdiri dari N perusahaan dengan

ukuran yang sama. Nilai HHI yang semakin mendekati 1 mengindikasi bahwa

hanya terdapat sedikit perusahaan yang menguasai pasar. Pada kondisi ini,

distribusi pangsa pasar dalam suatu industri sangat tidak merata. Sebaliknya, nilai

HHI yang semakin kecil mengindikasi bahwa distribusi pangsa pasar dalam suatu

industri cenderung semakin merata.

Hirschman-Herfindhal Index (HHI) digunakan untuk memperoleh deskripsi

yang akurat dan saling mendukung dari analisis rasio konsentrasi (CRN) mengenai

konsentrasi pasar dalam suatu industri (Foergey, et all ; 1997 : 111). Menurut

Page 53: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

35

(shepherd, 1990 : 65-67) HHI berfokus pada besarnya proporsi pangsa HHI pasar

tertentu dalam suatu industri.

Sebagai indikator untuk menentukan tingkat persaingan dilakukan dengan

mengelompokkan berdasarkan peringkat penjualan tertinggi untuk dikategorikan

bentuk struktur dan perilakunya. Hasil yang ditunjukan oleh HHI memiliki pola

identik dengan pendekatan analisis rasio konsentrasi.

Mengacu pada Divisi Antitrust Department of justice Amerika Serikat dan

federal Trade Commission dalam Horizontal Merger Guideliness dan Gwin

(2000) (Arsyad dan Kusuma, 2014:111), pencapaian nilai HHI suatu industri

dapat diklasifikasikan menjadi seperti yang tertera pada Tabel 2.2 :

Tabel 2.2 Pengklasifikasi Hirschman-Herfindhal Index (HHI)

Nilai HHI

(0/0000)

Kategori Interpretasi terkait struktur

pasar

HHI < 1500 Tidak terkonsentrasi Persaingan efektif atau

persaingan monopoli

1500 < HHI <

2500

Terkonsentrasi secara

moderat

Persaingan monopolistik atau

oligopoli

HHI > 1500 Sangat Konsentrasi

Oligopoli, perusahaan dominan

dengan competitive fringe, atau

monopoli

Page 54: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

36

Kelebihan HHI dibandingkan rasio konsentrasi mencakup dua hal berikut:

Hirschman-Herfindhal Index (HHI) merefleksikan distribusi pangsa pasar

untuk semua perusahaan dalam industri, baik untuk sejumlah n perusahaan

terbesar sekaligus perusahaan diluar n-perusahaan terbesar tersebut,

sehingga pengukuran konsentrasi industri lebih obyektif.

Hirschman-Herfindhal Index (HHI) memberikan bobot yang lebih besar

pangsa pasarnya (Gwin,2000:48). Meskipun demikian, penggunaan HHI

seringkali menimbulkan kesulitan dalam proses analisis karena

diperlukannya data dari seluruh perusahaan yang ada di dalam industri

(dibandingkan dengan rasio konsentrasi N-perusahaan yang hanya

memerlukan data N perusahaan terbesar dalam industri) (Arsyad dan

Kusuma, 2014:112)

4. Market Share (Pangsa Pasar)

Pangsa pasar setiap perusahaan berbeda beda berkisar antara 0

hingga 100% dari total keluaran seluruh pasar. Menurut literatur Neo-

Klasik, pangsa pasar yang diraih merupakan landasan posisi tawar suatu

perusahaan. Motivasi atau tujuan dari perusahaan adalah memperoleh

pangsa pasar yang besar dalam industri. Perusahaan dengan pangsa pasar

yang besar akan memperoleh keuntungan dari penjualan produk dan

kenaikan harga sahamnya (Naylah, 2010:56).

Menurut Schuster (1984) perusahaan dengan pangsa pasar yang

lebih besar lebih menguntungkan karena skala ekonomi yang besar

Page 55: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

37

mempunyai kekuatan pasar yang lebih besar dan kualitas manajemen yang

lebih baik. Kemudian, Shepherd (1972) dalam teori penguasaan pasar

(market power) menyatakan bahwa hanya perusahaan yang mempunyai

pangsa pasar besar dan produk yang terdiferensiasi yang dapat

menerapkan penguasaan pasar yang akan memperoleh supernormal profit.

Peranan pangsa pasar seperti halnya elemen struktur pasar merupakan

sumber keuntungan bagi perusahaan. Hipotesis umum mengatakan bahwa

pangsa pasar tiap perusahaan berhubungan dengan keuntungan (Jaya,

2008:50)

Dan secara sederhana merumuskan:

π = a + bM..........................................................................................

Dimana:

Π = Rate of return perusahaan yang menanamkan modal

M = Pangsa pasar

a = Biaya modal bagi perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh dari pangsa pasar mencerminkan

kekuatan pasar atau efisiensi yang lebih baik karena mencapai skala

ekonomi yang baik. Kedua faktor itu berdiri sendiri dan menciptakan skala

pasar yang lebih efisien. Secara tradisional, logika pasar telah menjadi

pusat dalam menilai kekuatan pasar. Sebaliknya pangsa pasar yang kecil

menunjukan perusahaan yang tidak mampu menghadapi persaingan

(Naylah, 2010:57).

Page 56: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

38

5. Kinerja

Kinerja (Performance) merupakan hasil akhir dari keseluruhan bentuk

struktur pasar dan dampak dari perilaku industri berdasarkan pendekatan S-C-P.

Kinerja perusahaan dalam industri berarti kemampuan produsen atau perusahaan

dalam suatu industri dalam menciptakan tingkat keuntungan, efisiensi,

pertumbuhan ekonomi, kemampuan dalam menciptakan peluang kerja, dan

kemampuan dalam menciptakan pendapatan. Kemampuan dalam menciptakan

keuntungan didasarkan pada hasil akhir dari interaksi antara harga yang

ditetapkan dan biaya yang telah dikeluarkan (Shy, 1995). Masing-masing bentuk

struktur pasar memiliki bentuk penjelasan yang berbeda atas perilaku maupun

kinerja terutama dalam menghadapi kondisi dalam suatu lingkungan industri (Shy,

1995).

Pada pendekatan S-C-P (S-C-P paradigma), untuk bentuk struktur pasar

tertentu, perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam menetapkan strategi

persaingannya. Perilaku ini berdampak pada tingkat keuntungan yang diperoleh

perusahaan dan peningkatan efisiensi serta pertumbuhan perusahaan. Dasar

analisis industri adalah efisiensi. Kemudian, perspektif sebuah industri adalah

Darwinisme yaitu, survival for the fittest: yang dapat menyesuaikan diri akan

mampu bertahan, sedangkan yang tidak dapat akan mati. Berikut ini merupakan

variabel yang dapat mempengaruhi Kinerja yaitu:

a) Kinerja terhadap Pangsa Pasar

Menurut Clarke (2003), konsep dominasi dapat diartikan sebagai kondisi

dimana suatu perusahaan dalam industri tertentu memiliki pangsa pasar yang

besar dibandingkan perusahaan lainnya yang ada dalam industri (Lincolin dan

Page 57: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

39

Stephanus, 2014: 106). Menurut Church dan Ware (2000) juga mengemukakan

dua faktor yang menyebabkan dominasi pasar. Pertama, keunggulan efisiensi

dominant firms dibandingkan dengan pesaingnya sebagai akibat keunggulan biaya

yang sangat signifikan. Keuntungan yang diperoleh dari pangsa pasar berdasarkan

besar atau kecil, dan keuntungan ini mencerminkan kekuatan pasar (karena

perusahaan menggarap permintaan pasar) atau efisiensi yang lebih baik (karena

mencapai skala ekonomi) ( Jaya, 2008:61).

b) Kinerja terhadap Efisiensi

Kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku

industri di mana hasil biasa diidentikkan dengan besarnya penguasaan pasar atau

besarnya keuntungan suatu 17 perusahaan di dalam suatu industri. Kinerja

tercermin dalam efisiensi alokatif, efisiensi teknis, efek inflasi, pemerataan,

kemajuan teknologi, kualitas produk, kesempatan kerja dan laba. Efisiensi dapat

dibagi menjadi 2, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. efisiensi

produktif terkait dengan jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah input

tertentu, termasuk terkait pemilihan kombinasi input untuk memproduksi output

dalam jumlah tertentu. Sementara itu, efisiensi alokatif terkait dengan kemampuan

pasar dalam memaksimalkan kesejahteraan seluruh stakeholder dalam pasar

dimana perusahaan beroperasi (Arsyad dan Kusuma, 2014:70).

c) Kinerja Terhadap Profitabilitas

Profitabilitas. Teori neoklasik yang digunakan dalam pendekatan SCP

mengasumsikan bahwa profit yang tinggi (di atas normal) hanya dapat terjadi

Page 58: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

40

pada perusahaan yang memiliki dan memanfaatkan kekuatan pasarnya untuk

mengendalikan harga dan kuantitas produk yang diproduksi atau dijualnya. Di

sisi lain, aliran pemikiran ekonomi Chicago School (aliran penganut Efficiency

hypothesis) menyatakan bahwa profit di atas normal terjadi karena keunggulan

biaya atau keunggulan efisiensi perusahaan yang kemudian meningkatkan derajat

monopoli yang dicapainya. Sementara itu, berdasarkan pemikiran aliran

Schumpeterian atau Austrian, profit diatas normal dianggap sebagai bentuk dari

keberhasilan proses inovasi perusahaan pada masa sebelumnya. Sebagai tambahan,

tingkat profitabilitas dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk tetap

berada didalam pasar atau keluar dari pasar dan berimplikasi langsung terhadap

struktur pasar pada waktu berikutnya, khususnya distribusi jumlah dan skala

penjual (produsen) (Arsyad dan Kusuma, 2014:69).

1) Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

2011:196). Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.

Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) Profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar

pembagian dividen perusahaan.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi

suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa

Page 59: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

41

menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Ratio

profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Pada prinsipnya,

analisis profitabilitas merepresentasikan kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Analisis profitabilitas merupakan analisis hasil akhir dari

interaksi kebijakan operasional dan pembiayaan perusahaan (pengelolaan

likuiditas, manajemen aset, dan pembiayaan) berikut pelaksanaannya.

Beberapa kecukupan utang perusahaan adalah profit margin on sales, return

on total assets (ROA), dan return on common equity (ROE) (Arsyad dan

Kusuma, 2014:203).

Dalam penelitian ini, digunakan rasio Return On Assets (ROA)

sebagai tolak ukur profitabilitas. Return On Assets (ROA), rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset

(Dendawijaya, 2005:118).

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar rasio ROA yang

cukup baik minimal adalah 1,5%. Perhitungan ROA menggunakan rumus

berikut (sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP

tanggal 25 Oktober 2011) dengan satuan persen (%) (Bank Indonesia,2007:2).

Ukuran yang sering digunakan untuk menghitung Return on Assets

(ROA) (Harahap, 2010:315) yaitu:

Page 60: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

42

Return Of Asset (ROA) = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕

C. Structure-Conduct-Performance pada Industri Asuransi

1. Struktur Pasar Perusahaan Asuransi di Negara Ghana

Studi empiris telah menemukan hasil yang beragam mengenai

hubungan antara struktur pasar dan perilaku harga perusahaan, studi ini

dilakukan untuk memperluas pemahaman regulator tentang perilaku

perusahaan di negara berkembang pasar. Munculnya efek dari Undang-

undang Asuransi 724 (2006) bertepatan dengan berkurangnya pangsa

pasar dari lima perusahaan asuransi teratas baik jiwa maupun non-jiwa

(Al-Hassan,Addissoh, dan Asamoh, 2015:649).

Restrukturisasi dan konsolidasi perusahaan asuransi di Eropa,

Berry-Stölzle et al. (2011) mempelajari hipotesis Structure-Conduct-

Performance (SCP), Relative Market Power (RMP) dan Efficiency

Structure (ES) dalam industri asuransi properti dan liabilitas di 12 negara

Eropa dari 2003 hingga 2007. Di pasar keuangan yang kurang berkembang

dinegara berkembang seperti Ghana, pasar ketidaksempurnaan dan tingkat

konsentrasi yang tinggi membuat perilaku kolusif sangat mungkin terjadi.

Untuk tujuan ini, kami berusaha untuk memberikan bukti empiris pada

hipotesis SCP dan ES di pasar asuransi yang sedang berkembang di

Afrika. (Al-Hassan,Addissoh, dan Asamoh, 2015:654).

Dalam memeriksa faktor penentu profitabilitas asuransi jiwa di

Ghana, Akoteyet al. (2013) meneliti 10 panel asuransi jiwa selama

periode 10 tahun untuk mengidentifikasi premi bruto ditulis, ukuran

Page 61: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

43

asuransi, reasuransi, klaim, biaya manajemen dan tingkat bunga sebagai

faktor penentu yang signifikan dari perusahaan asuransi jiwa profitabilitas

di Ghana. Namun penulis tidak mempertimbangkan pengaruh struktur

industri asuransi jiwa terhadap profitabilitas. Berbasis pada hasil campuran

untuk hipotesis SCP dalam studi empiris yang di tinjau, penelitian ini

dilakukan untuk membuktikan bahwa hipotesis SCP dari pasar asuransi

yang sedang berkembang mengalami perubahan struktural. Dalam studi

ini, kami menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) teknik Charnes

et al. (1978) dan Banker et al. (1984) untuk memperkirakan keduanya

secara teknis dan skor efisiensi teknis murni (PTE) untuk asuransi jiwa

dan non-jiwa saat menggunakan ukuran struktural, struktur pasar dalam

bentuk indeks Herfindahl dan empat rasio konsentrasi perusahaan (CR4)

(Al-Hassan,Addissoh, dan Asamoh, 2015:654).

2. Struktur Pasar dan Kinerja Asuransi Mobil Pribadi

Tidak seperti Carroll (1993) menghasilkan pasar kompensasi

pekerja, penelitian ini memberikan bukti yang mendukung paradigma

struktur-perilaku-kinerja di konteks asuransi mobil penumpang pribadi.

Estimasi profitabilitas Persamaan dengan keadaan menunjukkan bahwa

konsentrasi memiliki pengaruh positif yang signifikan pada profitabilitas,

bahkan setelah mengendalikan perbedaan peraturan dan biaya oleh negara

dan seiring waktu. Hasil ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang

menggunakan data tingkat negara bagian dari dekade sebelumnya (Ippolito

1979; Cummins dan Harrington 1987) tetapi mengkonfirmasi temuan

Page 62: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

44

Chidambaran et al. (1997) tentang konsentrasi hubungan kinerja.

Penggunaan data tingkat negara bagian, yang khususnya penting dalam

studi pasar di mana persaingan pada dasarnya bersifat lokal

memungkinkan dimasukkannya beberapa variabel kontrol penting yang

tidak ada di bagian terakhir belajar (L.Bajtelsmith dan Bouzouita,

1998:505).

Meskipun hubungan konsentrasi telah ditemukan ada di lain

industri (Schmalensee 1986), industri asuransi sejauh ini berpendapat

berhasil melawan klaim harga kolusi berdasarkan jumlah yang relatif besar

perusahaan di Amerika Serikat. Namun, sejumlah besar perusahaan

asuransi menyamarkan fakta bahwa ada sejumlah kecil kelompok

perusahaan yang berafiliasi di industri ini. Ketika pasar diperiksa oleh

negara, jumlah perusahaan yang melakukannya bisnis dilini tertentu

asuransi relatif kecil, sebagaimana dibuktikan oleh rasio konsentrasi oleh

negara dan berdasarkan garis. Meskipun temuan empiris dari penelitian ini

dapat menimbulkan pertanyaan daya saing bisnis asuransi mobil pribadi

penumpang, sebuah penjelasan alternatif adalah bahwa profitabilitas yang

lebih tinggi di negara-negara yang lebih terkonsentrasi adalah hasil dari

efisiensi yang lebih besar dari perusahaan besar seperti yang disarankan

oleh Demsetz ( 1973) (L.Bajtelsmith dan Bouzouita,1998:512).

Studi lebih lanjut tentang masalah efisiensi diperlukan sebelum

kesimpulan apa pun bisa dibuat mengenai penyebab yang mendasari

hubungan konsentrasi-laba. Bagaimanapun, bahwa ukuran profitabilitas

Page 63: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

45

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-biaya. Jika perusahaan

asuransi di negara lebih terkonsentrasi memiliki rasio biaya yang lebih

rendah karena untuk ukuran mereka, ukuran profit pra-pengeluaran yang

digunakan dalam penelitian ini seharusnya benar-benar sama dengan, atau

lebih rendah dari, laba dalam keadaan kurang terkonsentrasi di ketiadaan

lainnya faktor-faktor. Meskipun penelitian ini tidak memberikan bukti

konklusif anti-kompetitif perilaku di pihak perusahaan asuransi mobil,

juga tidak mengesampingkan kemungkinan itu. Apakah hubungan

konsentrasi-laba yang ditemukan dalam penelitian ini adalah karena kartel-

seperti perilaku penetapan harga, diferensiasi produk (dalam hal

penyelesaian klaim prosedur), biaya lebih rendah, atau perilaku pencarian

konsumen, lebih memperhatikan ukuran dan tingkat konsentrasi dalam

industri ini jelas diperlukan (L.Bajtelsmith dan Bouzouita, 1998:512).

3. Struktur Pasar, Efisiensi, dan Kinerja Industri Asuransi Properti-

Kewajiban di Eropa

Merger dan akusisi telah menyertai terciptanya pasar ekonomi

terpadu untuk asuransi di Uni Eropa. Namun hasil konsolidasi di pasar

asuransi menimbulkan pertanyaan apakah ada dampak merusak pada

konsumen dari pasar yang terkonsentrasi. Structure–Conduct–

Performance (SCP) hipotesis menunjukkan bahwa kolusi di antara peserta

industri dapat terjadi ketika konsentrasi di industri meningkat. Demikian

pula, hipotesis pasar relatif menunjukkan bahwa perusahaan asuransi yang

memperoleh pangsa pasar yang substansial dapat mengakumulasi kekuatan

pasar dan menggunakan kekuatan ini untuk mempengaruhi konsumen

Page 64: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

46

secara negatif. Sebuah teori yang bersaing, hipotesis struktur yang efisien,

berpendapat bahwa konsentrasi tinggi atau pangsa pasar mungkin tidak

berbahaya ke pasar jika perusahaan asuransi yang lebih efisien

mendominasi pasar (Berry-Stolzle,A.Weiss, dan Wende, 2011:16).

Penelitian ini menggunakan data panel untuk perusahaan asuransi

di 12 negara maju di Eropa selama periode tersebut 2003 hingga 2007

untuk menentukan apakah hubungan kekuatan pasar, hipotesis SCP atau

efisien struktur hipotesis konsisten dengan dinamika asuransi properti-

kewajiban Eropa pasar. Hasilnya sangat sesuai bahwa hipotesis struktur

yang efisien. Secara khusus, lebih banyak lagi perusahaan asuransi yang

efisien biaya dan pendapatan membebankan harga lebih rendah daripada

perusahaan lain yang kurang efisien. Tidak ada yang sesuai dengan

hipotesis SCP yang dapat ditemukan dan hanya dukungan yang sangat

terbatas untuk hipotesis kekuatan pasar yang ada dalam hasil. Karena itu,

regulator asuransi di Eropa 17 negara-negara yang diteliti seharusnya tidak

terlalu peduli dengan peningkatan konsolidasi yang terjadi di industri

asuransi (Berry-Stolzle,A.Weiss, dan Wende, 2011:16).

4. Struktur Pasar dan Profitabilitas Pasar Asuransi Kesehatan AS:

Analisis Tingkat Negara

Dalam studi ini, untuk melihat struktur pasar dan kinerja

underwriting dari perusahaan asuransi kesehatan AS di tingkat negara

bagian l antara tahun 2002-2010. Penelitian ini menemukan bahwa jumlah

rata-rata perusahaan asuransi beroperasi di negara bagian umumnya

meningkat dan dalam tahun-tahun belakangan ini, konsentrasi telah

Page 65: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

47

menurun. Dan juga menemukan bahwa biaya kesehatan asuransi, seperti

yang ditunjukkan oleh dipremi per pendaftar, telah meningkat. Namun,

dilihat lebih dekat kerugian per pendaftar mengungkapkan hal itu

peningkatan premi asuransi kesehatan disertai dengan yang sesuai

peningkatan kerugian per pendaftar, yang mana ditemukan sangat

berkorelasi dengan peningkatan premi per pendaftaran. Ini menunjukkan

bahwa peningkatan substansial dalam biaya klaim asuransi kesehatan yang

signifikan untuk meningkatkan kesehatan biaya asuransi (Cole,He, dan

Karl, 2015:21).

Dalam analisis multivariate pada penelitian ini menemukan bukti

bahwa konsentrasi pasar dan keuntungan underwriting asuransi adalah

berhubungan positif. Lebih khusus, perusahaan asuransi menyatakan

dengan pasar yang lebih besar persentase lebih menguntungkan dari

asuransi di negara-negara dengan tingkat konsentrasi pasar yang lebih

rendah. Sebagaimana dicatat dalam Bajtelsmit dan Bouzouita (1998),

hubungan positif antara konsenstrasi dan profitabilitas mungkin karena

sejumlah faktor termasuk ilusi uang, perbedaan dalam produk atau

efisiensi dan karena tidak jelas hubungan ini adalah bukti yang

mendukung SCP atau struktur efisiensi berkaitan dengan hipotesis.

Sebagai upaya untuk menyediakan wawasan tambahan tentang penyebab

potensial dari variasi dalam profitabilitas di seluruh pasar asuransi

kesehatan, kami menyertakan variabel kontrol untuk efisiensi dalam model

dan menemukan beberapa bukti yang efisien operasi perusahaan dapat

Page 66: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

48

menjelaskan beberapa bagian dari hubungan konsentrasi-laba. Namun,

karena keterbatasan data dan tidak adanya bukti dalam asuransi kesehatan

sebelumnya, kami tidak dapat melakukannya definisi menentukan apakah

komparatif keuntungan dalam hasil efisiensi dalam hubungan positif

antara konsentrasi dan keuntungan di pasar asuransi kesehatan. Sedangkan

bukti tentang laba positif-konsentrasi di pasar asuransi kesehatan adalah

kontribusi baru untuk literatur, penelitian mendatang jelas dibenarkan,

terutama yang berkaitan dengan hipotesis SCP, hipotesis efisiensi atau

lainnya faktor yang mungkin lebih lanjut menjelaskan hubungan antara

konsentrasi pasar dan menjamin profitabilitas dalam industri asuransi

kesehatan. Hasil penelitian ini relevan dengan diskusi kesehatan saat ini

dan yang sedang berlangsung reformasi perawatan di AS (Cole,He, dan

Karl, 2015:21).

Penemuan penelitian ini meningkatkan biaya asuransi kesehatan

terkait dengan pengurangan klaim asuransi kesehatan menunjukkan bahwa

sifat dan tingkat pemanfaatan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi

biaya klaim harus ada pertimbangan utama bagi pembuat kebijakan untuk

maju. Misalnya, mengeksplorasi apa faktor-faktor mendorong peningkatan

substansial semacam itu dalam asuransi kesehatan klaim dan penting

menemukan insentif atau mekanisme untuk mengendalikan peningkatan

klaim tersebut dapat membantu membuat asuransi kesehatan lebih

terjangkau. Sebagai tambahan, mengevaluasi ulang peraturan seputar polis

asuransi kesehatan ketentuan untuk meningkatkan manfaat yang lebih

Page 67: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

49

efisien dapat membantu mengurangi biaya asuransi kesehatan (Cole,He,

dan Karl, 2015:21).

D. Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Kinerja

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional

dan pendapatan operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya.

Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisiensi biaya operasional

yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu

bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Hariyani, 2010:54).

Apabila biaya yang dikeluarkan semakin efisiensi, maka profitabilitas

yang dihasilkan oleh bank semakin tinggi. Perhitungan BOPO

menggunakan rumus berikut (Dendawijaya, 2005:119):

BOPO = 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 (𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏) 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍

𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝑿 𝟏𝟎𝟎%

E. Hubungan Struktur Pasar dengan Kinerja

Banyak penelitian mengenai hubungan antara struktur pasar sebuah

industri dan kinerja. Pengujian hipotesis hubungan diantara pangsa pasar,

konsentrasi pasar, dan kinerja pertama kali dilakukan oleh Bain pada tahun

1950-an dan menemukan hubungan positif antara konsentrasi dan tingkat

keuntungan. Hasil ini kemudian memulai kontroversi terkait hubungan

Page 68: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

50

struktur pasar dengan kinerja dan menghasilkan dua hipotesis yang paling

sering digunakan sebagai landasan pengujian untuk menjelaskan variasi

tingkat keuntungan (Dina, 2013:20-22).

1. Hipotesis Efisiensi Struktur – Demsetz,1973

Pemikiran ini memunculkan bahwa pangsa pasar dan konsentrasi

bukan merupakan proksi dari kekuasaan pasar, melainkan merupakan

proksi dari efisiensi perusahaan, sehingga konsentrasi tinggi tidak

industri dengan kolusi. Gagasan ini didasarkan pada ide bahwa

perusahaan yang lebih efisiensi akan bisa mendapatkan pangsa pasar

yang besar, sehingga 50industry tersebut juga akan cenderung lebih

terkonsentrasi.

2. Hipotesis – kekuatan Pasar – Bain, 1951

Hipotesis tradisional ini menganggap bahwa konsentrasi

merupakan dari kekuasaan pasar (market power) dimana konsentrasi

pasar yang semakin besar menyebabkan biaya untuk melakukan kolusi

menjadi rendah sehingga perusahaan dalam industri tersebut akan

mendapatkan laba supernormal. Oleh karena itu, konsentrasi pasar

akan berpengaruh secara positif dengan profitabilitas sebagai proksi

dari kinerja.

Berdasarkan pemikiran ini maka hubungan konsentrasi dengan

profitabilitas merupakan hubungan yang tidak langsung, mengingat

konsentrasi hanya merupakan agregat pangsa pasar yang dihasilkan

Page 69: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

51

dari perilaku efisiensi, dan perusahaan yang lebih efisien akan dapat

memperoleh profitabilitas lebih besar.

Penelitian yang dilakukan (Ahmed, 2012:15), mendukung hipotesis

SCP tradisional, yang menunjukkan bahwa profitabilitas di pasar

perbankan Bangladesh ditentukan oleh konsentrasi, bukan oleh pangsa

pasar bank. Hal ini menyiratkan bahwa konsentrasi pasar menurunkan

biaya kolusi antar bank dan menghasilkan keuntungan yang lebih

tinggi.

Penelitian terkait industri perbankan syariah di Indonesia pernah

dilakukan oleh (Amalia dan Nasution, 2007:49) pada industri

perbankan syariah di Indonesia pada periode Januari 2002 hingga

November 2005, mendukung pola SCP efficient structure hypothesis,

hipotesis ini menganggap bahwa pangsa pasar atau konsentrasi bukan

merupakan proksi dari kekuasaan pasar tetapi merupakan proksi dari

efisiensi perusahaan, sehingga konsentrasi tinggi tidak identik dengan

kolusi.

F. Hubungan Rasio Keuangan dengan kinerja

Bahtiar Usman (2003) dan Wisnu Mawardi (2004) dalam

penelitiannya menyatakan dalam perbankan dan industri pada umumnya

terjadi hubungan negatif antara biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) dengan profitabilitas. BOPO menunjukkan seberapa

besar bank dapat menekan biaya operasionalnya di satu pihak dan seberapa

besar kemampuan untuk meningkatkan pendapatan operasional di pihak lain.

Page 70: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

52

BOPO memiliki pengaruh terhadap kinerja perbankan karena menunjukkan

seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi terhadap biaya operasional

yang dikeluarkan. Semakin kecil rasio BOPO, berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan yang lebih besar bagi bank untuk mendapatkan keuntungan

yang lebih dan menunjukkan bahwa bank tidak berada dalam kondisi

bermasalah (Sukarno dan Syaicu, 2006:50).

Pengaruh BOPO terhadap ROA diukur secara kuantitatif dengan

menggunakan rasio efisiensi. Melalui rasio ini diukur apakah manajemen

bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan efektif dan

efisien. Adapun efisien usaha bank diukur dengan mengunakan rasio

operasional dibandingkan dengan pendapatan operasi (BOPO). BOPO

merupakan perbandingan antara total biaya dengan total pendapatan

operasional (Sudiyatno, 2010:217).

Menurut penelitian (Yuhanah, 2016:94), dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ROA industri perbankan syariah di Indonesia.

G. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

NO

Nama dan

Judul

Penelitian

Isi Penelitian Perbedaan

1. Peneliti: Model Penelitian: Peneliti menganalisis

Page 71: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

53

Nazuha Zen

(Skripsi ,

Fakultas

Ekonomika

dan Bisnis,

Universitas

Diponegoro

, Semarang,

2015)

Judul:

Analisis

Structure,C

ondut,

Performanc

e industri

Perbankan

Syariah di

Indonesia

tahun 2011-

2014

(Hipotesis

Tradisional,

Diferensisas

Menggunakan data panel

dengan 10 cross section

dan data time series dari

tahun 2011 kuartal kedua

sampai 2014 kuartal

ketiga. Metode yang

digunakan penelitian ini

adalah Fixed Effect Model

(FEM) dengan

menggunakan Least

Square Dummy Variabel

(LSDV)

ROA = α0 + α1MSIT +

α2HHIit + α3CARit +

α4NPFit + α5BOPOit + µit

Hasil:

Penelitian ini tidak

mendukung hipotesis

diferensiasi. Studi empiris

memberikan temuan

bahwa konsentrasi pasar

mempengaruhi

profitabilitas kemudian

konsentrasi pasar dan

pangsa pasar yang secara

bersama-sama diestimasi

juga mempengaruhi

profitabilitas, hal ini

berarti bahwa industri

industri perbankan syariah

tahun 2011-2014 dengan

paradigma structure–

conduct–performance.

Terdapat tiga hipotesis

yang mendasari paradigma

tersebut yaitu hipotesis

tradisional, hipotesis

diferensiasi, dan hipotesis

efisiensi dan ketiganya

akan dibandingkan untuk

melihat hipotesis mana

yang dapat diterima untuk

menggambarkan kondisi

industri

Page 72: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

54

i, dan

Efisiensi).

perbankan syariah

diIndonesia mendukung

hipotesis tradisional dan

efisiensi

2.

Peneliti :

Abdullah

Muhammad

Wahid,

(Skripsi ,

Fakultas

Ekonomika

dan Bisnis,

Universitas

Diponegor,

Semarang,

2016)

Judul :

Analisis

Structure -

Conduct-

Performanc

e Industri

Perbankan

Model Penelitian:

Data panel dengan rentang

waktu dari kuartal 1 tahun

2011 hingga kuartal 4

tahun 2015. Model yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah model

persamaan simultan yang

teridentifikasi

overidentified, sehingga

metode analisis yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah Two

Stage Least Square

(TSLS)

Hasil :

Persamaan struktur, bank

size dan return on assets

berpengaruh positif

terhadap pangsa pasar,

sedangkan selling intensity

berpengaruh negatif. Pada

Peneliti menganalisis

struktur, perilaku dan

kinerja industri perbankan

syariah di Indonesia

dengan pendekatan

analisis SCP.

Page 73: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

55

Syariah Di

Indone

Sia Tahun

2011-2015

(Pendekatan

Two Stage

Least

Square)

persamaan perilaku,

pangsa pasar berpengauh

negatif terhadap selling

intensity, sedangkan

return on assets

berpengaruh positif . Pada

Persamaan kinerja,

variabel selling intensity

berpengaruh positif

terhadap return on assets

sedangkan cost intensity

berpengaruh negatif.

3

Peneliti :

Siti

Yuhanah

(Jurnal

Bisnis dan

Manajemen,

UIN Syarif

Hidayatulla

h Jakarta,

2016)

Judul :

Pengaruh

Struktur

pasar

terhadap

Model Penelitian:

П = a0 + a1MS + a2BOPO

+ a3CAR + a4NPF +

a5GROWTHPDB

Hasil:

Market Share, BOPO,

CAR, NPF, dan

pertumbuhan ekonomi

berpengaruh secara

Peneliti ingin mengetahui

apakah terdapat pengaruh

struktur pasar terhadap

profitabilitas industri

perbankan syariah pada

periode September 2010 –

September 2015 dan

variabel struktur pasar

yang digunakan hanya

menggunakkan variabel

Market Share. Serta

variabel control apa saja

yang dapat mempengaruhi

Page 74: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

56

Profitabilita

s Industri

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Periode

September

2010–

September

2015

simultan terhadap ROA.

Uji parsial menyatakan

bahwa market share,

CAR, dan pertumbuhan

ekonomi tidak

berpengaruh terhadap

ROA. Sementara BOPO

dan NPF berpengaruh

negatif terhadap ROA.

Peneliti juga mendukung

hipotesis efisiensi dalam

industri perbankan syariah,

karena hasil uji t

menyatakan pangsa pasar

tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.

profitabilitas

4.

Peneliti:

Ai Fitri

Nurlatifah

Sepky

Mardian

(Jurnal Ilmu

Akuntansi,S

ekolah

Ekonomi

Tinggi

Islam SEBI,

2016)

Model Penelitian:

Model yang tepat

digunakan dalam

penelitian ini adalah

Fixed Effect Model

(FEM).

SOC=-1.805+810.39Size–

355.32Leverage+0.104Liq

uidity+127.76Tangibility–

824.49VolumeOfCapital+

0.06LossRatio

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui faktor

size, leverage, liquidity,

tangibility, volume of

capital

dan loss ratio terhadap

kinerja keuangan

perusahaan-perusahaan

asuransi syariah di

Indonesia yang diukur

dengan Surplus On

Page 75: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

57

Judul :

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Asuransi

Syariah Di

Indonesia:

Surplus On

Contributio

n

Hasil:

Kinerja keuangan yang

diukur oleh SOC

menunjukan bahwa

variabel size, leverage,

liquidity, tangibility,

volume of capital dan loss

ratio secara simultan

berpengaruh terhadap

kinerja keuangan (SOC).

Secara parsial variabel

size, leverage, dan volume

of capital terbukti secara

statistik berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan (SOC)

perusahaan-perusahaan

asuransi syariah di

Indonesia. Hasil ini

menunjukan bahwa size

memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

(SOC). Sedangkan

leverage dan volume of

capital berpengaruh

negatif terhadap kinerja

keuangan perusahaan-

perusahaan asuransi

syariah di Indonesia.

Variabel lainnya, yaitu

Contribution (SOC) dari

tahun 2012 sampai tahun

2014

Page 76: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

58

liquidity, tangibility dan

loss ratio secara statistik

tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan (SOC)

perusahaan-perusahaan

asuransi syariah di

Indonesia

5.

Peneliti:

Angga

Primasandi

Kurniawan

T

(Skripsi,

Fakultas

Ekonomika

Dan

Bisnis ,Univ

ersitas

Diponegoro

Semarang ,2

015)

Model Penelitian:

Data yang digunakan pada

penelitian ini adalah data

sekunder yang diambil

dari laporan keuangan

tahunan perusahaan di BEI

serta dari Biro Riset

Infobank yang kemudian

dianalisis menggunakan

regresi linear berganda

meliputi pengujian asumsi

klasik dan pengujian

hipotesis dengan

menggunakan uji statistik

F, uji statistic t dan uji

koefisien determinasi (R2 )

dengan tingkat signifikansi

sebesar 5%.

Hasil:

Jumlah klaim dibayar dan

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pengaruh kemampuan

membayar Klaim,

Profitabilitas, Risiko

Underwriting, dan

Reasuransi Terhadap

Solvabilitas Perusahaan

Asuransi. Profitabilitas

pada penelitian ini di-

proxy-kan dengan ROA

dan Solvabilitas dengan

RBC. Perusahaan asuransi

yang menjadi objek

penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan

Page 77: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

59

Judul:

Analisis

Pengaruh

Kemampua

n

Membayar

Klaim,

Profitabilita

s, Risiko

Underwritin

g, Dan

Reasuransi

Terhadap

Solvabilitas

Perusahaan

Asuransi

(Studi Pada

Perusahaan

risiko underwriting

memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap

solvabilitas perusahaan

asuransi, ROA memiliki

pengaruh yang positif

namun tidak signifikan

terhadap solvabilitas

perusahaan asuransi

sedangkan reasuransi

memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan

terhadap solvabilitas

perusahaan asuransi.

asuransi yang telah go

public dan terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Page 78: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

60

Asuransi

Yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode

2008-2013)

6.

Peneliti :

Sindi

Nurfadila

Raden

Rustam

Hidayat Sri

Sulasmiyati,

Universitas

Brawijaya,

(jurnal

Administras

i bisnis

2015)

Judul :

ANALISIS

RASIO

KEUANGA

N DAN

RISK

BASED

Model Penelitian:

penelitian ini termasuk

dalam penelitian deskriptif

dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif

Hasil:

Hasil penelitian secara

keseluruhan menunjukkan

bahwa kinerja keuangan

perusahaan asuransi PT.

Asei Reasuransi Indonesia

(Persero) tahun 2011-2013

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan

asuransi pada PT. Asei

Reasuransi Indonesia

(Persero) periode 2011-

2013 dengan

menggunakan metode

analisis rasio keuangan

dan Risk Based Capital.

Page 79: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

61

CAPITAL

UNTUK

MENILAI

KINERJA

KEUANGA

N

PERUSAH

AAN

ASURANSI

(Studi pada

PT. Asei

Reasuransi

Indonesia

(Persero)

Periode

2011-2013)

sudah sangat baik. Hasil

analisis rasio keuangan

dan Risk Based Capital

menunjukkan bahwa

semua rasio memenuhi

batas normal, kecuali rasio

pengembalian investasi.

Rasio pengembalian

investasi perusahaan masih

di bawah batas minimal.

Walaupun kinerja

keuangan perusahaan

sudah sangat baik karena

hasilnya cenderung

memenuhi standar,

beberapa rasio keuangan

perusahaan memiliki

kelemahan dimana

presentasenya mendekati

batas normal.

7.

Peneliti:

Cassandra

R. Cole,

Ph.D.

Enya He,

Ph.D., FCII

J. Bradley

Karl, Ph.D.

(Jurnal Of

Insurance

Model penelitian:

Model yang digunakan

dalam penelitian

Performanceit = ∝ + β1

Concentrationit + 𝛽𝑛1λit + 𝜀it

Penelitian ini bertujuan

untuk menemukan bahwa

telah terjadi peningkatan

jumlah perusahaan

asuransi yang beroperasi

paling banyak menyatakan

selama periode sampel

demikian, sejauh mana

Page 80: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

62

Regulation

2015 )

Judul:

Market

Structure

and the

Profitability

of the U.S.

Health

Insurance

Marketplac

e:

A State-

Level

Analysis

Hasil :

Dalam analisis multivariat

kami, kami menemukan

bukti bahwa konsentrasi

pasar dan keuntungan

underwriting asuransi

adalahh berhubungan

positif . Lebih khusus,

perusahaan asuransi

menyatakan dengan pasar

yang lebih besar

persentase lebih

menguntungkan dari

asuransi di negara-negara

dengan tingkat konsentrasi

pasar yang lebih rendah.

Sebagaimana dicatat

dalam Bajtelsmit dan

Bouzouitav 1998),

hubungan positif antara

konsnetrasi dan

profitabilitas mungkin

karena sejumlah faktor

termasuk harga ilusi,

perbedaan dalam produk

atau efisiensi dan karena,

konsentrasi pasar menurun

dalam beberapa tahun

terakhir. Kami juga

menemukan bukti

hubungan positif antara

konsentrasi pasar dan laba

perusahaan asuransi tetapi

tidak dapat menentukan

secara pasti hasil ini

disebabkan oleh perilaku

anti persaingan atau

efisiensi kesehatan yang

lebih besar perusahaan

asuransi. Sejauh bahwa

ketentuan Perlindungan

Pasien federal dan

Undang-Undang

Perawatan Terjangkau

(PPACA) akan berdampak

pada jumlah perusahaan

asuransi di pasar dan / atau

efisiensi operasional

perusahaan asuransi

Page 81: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

63

tidak jelas hubungan ini

adalah bukti yang

mendukung SCP atau

struktur efisiensi berkaitan

dengan hipotesis.

kesehatan, PPACA akan

kemungkinan

mempengaruhi

profitabilitas industri

asuransi kesehatan.

8.

Peneliti:

Abdul Latif

Alhassan

,George

Kojo

Addisson

,Michael

Effah

Asamoah

Model Penelitian:

Metodologi pendekatan-

Menggunakan data panel

pada 14 kehidupan dan 22

asuransi non-jiwa dari

2007 hingga 2011, peneliti

menggunakan Herfindahl

Hirschman Index dan rasio

konsentrasi sebagai proksi

untuk hipotesis S-C-P

sementara skor efisiensi

diperkirakan

menggunakan analisis

amplop data teknik untuk

proksi untuk hipotesis

struktur efisien (ES).

Variabel dependen,

profitabilitas adalah diukur

sebagai laba atas aset

sambil mengendalikan

ukuran, risiko

underwriting, leverage,

pertumbuhan PDB tingkat

dan inflasi.

Penelitian ini bertujuan

untuk menguji dampak

dari pasar yang

dikendalikan oleh

peraturan struktur pada

perilaku harga perusahaan

dengan menguji hipotesis

struktur-perilaku-kinerja

(S-C-P) untuk pasar

asuransi jiwa dan non-jiwa

di Ghana.

Page 82: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

64

Judul:

Market

structure,

efficiency

and

profitability

of insurance

companies

in Ghana

Hasil:

Temuan penelitian ini

akan meningkatkan

pemahaman perilaku

perusahaan di pasar dibuat

untuk membentuk

peraturan dan kebijakan

persaingan dari regulator

untuk mempromosikan

konsumen kesejahteraan

sambil memastikan

industri yang stabil untuk

meningkatkan perannya

dalam pembangunan

ekonomi.

9.

Peneliti:

Vickie L.

Bajtelsmit

Raja

Bouzouit

(Journal of

Risk and

Insurance,

1998)

Model penelitian:

statistik untuk variabel

yang digunakan dalam

analisis Konsentrasi dalam

asuransi mobil penumpang

swasta memiliki nilai rata-

rata 0,1779 selama periode

waktu ini, tetapi berkisar

dari 0,0484 untuk tahun-

tahun terkonsentrasi paling

sedikit observasi, hingga

8594 di paling

Peneliti ini bertujuan

untuk menyelidiki

hubungan antara

profitabilitas dan

konsentrasi dalam asuransi

mobil pribadi-penumpang

Amerika Serikat industri.

Karena regulasi antitrust

didasarkan pada asumsi

Page 83: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

65

Judul:

Market

Structure

and

Performanc

e in Private

Passenger

Automobile

Insurance

terkonsentrasi

Hasil:

Adanya hubungan positif

yang kuat antara

profitabilitas dan

konsentrasi oleh negara,

untuk kedua kerusakan

fisik dan garis kewajiban

secara pribadi asuransi

mobil penumpang.

Beberapa variabel penjelas

memiliki efek yang

diharapkan pada

profitabilitas.

bahwa konsentrasi

mempromosikan perilaku

kolusi.

H. Kerangka Pemikiran

Paradigma SCP dicetuskan oleh Mason (1939) yang mengemukakan bahwa

struktur (structure) suatu industri akan menentukan bagaimana para pelaku

industri berperilaku (conduct) yang pada akhirnya menentukan kinerja

(performance) industri tersebut (Rekarti dan Nurhayati, 2016:36).

Menurut teori Structure-Conduct-Performance, ukuran konsentrasi adalah

salah satu indikator dari struktur pasar. Jika ukuran konsentrasi dalam sebuah

industri tinggi, maka persaingan beberapa perusahaan dalam indsutri tersebut

Page 84: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

66

rendah, keadaan ini mengindikasikan bahwa terdapat kekuatan yang akan

mempengaruhi dalam menentukan harga di dalam pasar. Selain itu ukuran

konsentrasi, terdapat indikator lain dari struktur pasar yaitu pangsa pasar.

Hubungan pangsa pasar, konsentrasi pasar, dan kinerja yang dilihat melalui

proksi profitabilitas, yang merupakan inti dari analisa SCP dalam penelitian ini.

Analisa tersebut akan dilengkapi dengan analisa variabel yang diwakilkan oleh

pangsa pasar dan konsentrasi pasar yang merupakan proksi dari struktur pasar.

Kinerja perusahaan Asuransi Jiwa dapat dipengaruhi oleh struktur pasar. Jika

membicarakan tentang hubungan antara struktur pasar dan kinerja perusahaan

tertentu tidak akan lepas dari teori Struktur-Conduct-Performance (SCP) (Pope &

Ma, 2008) (Wahyuni, 2017:5). Salah satunya elemen dari struktur pasar yang

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan adalah konsentrasi pasar.

Hubungan antara konsentrasi pasar dengan kinerja perusahaan dijelaskan

oleh hipotesis SCP tradisional semakin tinggi konsentrasi pasar sebuah industri

maka “ leading firms” akan melakukan kolusi dan menggunakan kekuatan pasar

untuk dapat menaikkan harga produk sehingga perusahaan bisa mendapatkan

keuntungan lebih tinggi.

Pada dasarnya, analisis profitabilitas digunakan untuk menunjukan kinerja

perusahaan secara keseluruhan. Analisis profitabilitas merupakan analisis hasil

akhir dari interaksi kebijakan operasional dan pembiayaan perusahaan.

Dendawijaya menyatakan, ukuran profitabilitas salah satunya dapat dilihat melalui

tingkat Return On Assets (ROA), bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan suatu

bank, Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih

Page 85: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

67

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat. Begitu juga

Asuransi Syariah di Indonesia yang dapat menjadikan ukuran profitabilitas

melalui tingkat Return On Assets (ROA) (Dendawijaya, 2005:118-119).

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Variabel Struktur

Pasar

Pangsa Pasar

Aset/ Market

Share (MS)

HHI

MarketShare*HH

I (MSHHI)

Variabel control

yang mempengaruhi

profitabilitas

BOPO

Variabel Kinerja

Profitabilitas

(ROA)

Page 86: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

68

I. Hipotesis

H0: Tidak Terdapat pengaruh signifikan antara variabel Hirschman-

Herfindhal Index (HHI), Market Share (MS), MSHHI, dan BOPO

terhadap Kinerja Profitabilitas Return On Assets (ROA) Asuransi

Jiwa Syariah

H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel Hirschman-Herfindhal

Index (HHI), Market Share (MS), MSHHI, dan BOPO terhadap

Kinerja Profitabilitas Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Syariah

Page 87: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

69

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Asuransi Syariah dalam

sektor lembaga keuangan non bank. Penelitian yang dilakukan adalah

penelitian analitis, hal ini dikarenakan penelitian bertujuan untuk

mengetahui hubungan sebab antara dua variabel secara observasional,

dimana bentuk hubungan dalam penelitian merupakan pengaruh struktur

pasar terhadap kinerja industri asuransi syariah di Indonesia pada tahun

2012-2016. Dengan pendekatan penelitian kuantitatif, disebut penelitian

kuantitatif karena cenderung bersifat dedukatif dengan mengukur

fenomena dengan ketepatan variabel dan melakukan pengujian hipotesis

(Wijaya, 2013:33), maka variabel yang diteliti adalah struktur pasar

terhadap kinerja industri asuransi jiwa syariah dan variabel-variabel yang

mempengaruhinya adalah variabel Pangsa pasar (MS), Indeks Herfindahl-

Hirschman (IHH), MS*IHH, dan variabel kontrol profitabilitas yaitu

(BOPO) terhadap kinerja yaitu Profitabilitas (ROA) .

Data dalam penelitian ini berupa data panel atau disebut data

longitudinal yaitu sekelompok data individual yang mencakup 10 Asuransi

Jiwa Syariah Objek penelitian adalah laporan keuangan per tahun Asuransi

Jiwa Syariah pada tahun Desember 2012 sampai Desember 2016. Alasan

penggunaan data tersebut dikarenakan keterbatasan data yang di peroleh,

selain itu Asuransi Jiwa Syariah ini sudah beroperasi sejak tahun 2012

Page 88: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

70

sehingga memiliki konstribusi yang cukup sebagai gambaran untuk

mewakili industri Asuransi syariah khususnya asuransi jiwa syariah di

Indonesia dengan baik dan pada periode 2012-2016, 10 Asuransi Jiwa

Syariah tersebut tetap beroperasi. Walaupun terdapat beberapa perusahaan

yang mengalami perubahan nama perusahaan.

Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang masing-masing

perusahaan Asuransi Jiwa Syariah mempublikasikannya melalui situs

(website), laporan statistik tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu

IKNB syariah & statistik perasuransian Indonesia, serta data lain yang

dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti pada tahun 2012

sampai dengan tahun 2016.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda

yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber

data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi,

2004:84). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Asuransi Syariah

yaitu Asuransi Jiwa Full Syariah, Asuransi Jiwa Unit Syariah, Asuransi

Umum Full Syariah, Asuransi Umum Unit Syariah, Reasuransi Syariah,

Reasuransi Unit Syariah.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama

dari objek yang merupakan sumber data (Sukandarrumidi, 2004:50).

Page 89: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

71

Untuk kinerja pemilihan sampel yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling

yang cocok digunakan dalam penelitian ini, yaitu Asuransi Syariah

yang dikhususkan yaitu Asuransi Jiwa Syariah sejak 2012 hingga 2016

dan dimana merupakan 10 Asuransi Jiwa Syariah terbesar di

Indonesia. Asuransi Jiwa Syariah yang dijadikan objek penelitian pada

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa :

Tabel 3.1 Daftar Asuransi Jiwa Syariah yang menjadi Sampel

Penelitian

S

u

m

b

e

r

:

Otoritas Jasa Keuangan, IKNB Syariah

No Nama Perusahaan Asuransi Jiwa Full Syariah

1 PT. Asuransi Takaful Keluarga

2 PT. Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha

3 PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya

4 PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

5 PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

6 PT Prudential Life Assurance

7 PT Asuransi Jiwa Mega Life

8 PT Panin Daichi Life (d/h PT Panin Life)

9 PT Allianz Life Indonesia

10 PT BRI Life

Page 90: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

72

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai darimana data diperoleh.

Apakah data yang diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data

diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

data sekunder dimana sumber data penelitian yang diperoleh melalui

media perantara atau secara tidak langsung melalui media perantara yang

dicatat oleh pihak lain. Data sekunder mampu memberikan informasi

dalam pengembalian keputusan meskipun dapat di olah lebih lanjut

(Wijaya, 2013:19) dan pertumbuhan maupun perkembangan Asuransi

Syariah dari data Asuransi Syariah yang diperoleh dari Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia (AASI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peneliti

juga melakukan penelitian pustaka (library research) untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti melalui jurnal,

skripsi, buku, internet, tesis, artikel, dan pustaka lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik dokumentasi, dengan cara mengumpulkan data-data yang

bersumber dari laporan dari masing-masing perusahaan asuransi jiwa

syariah yang diteliti, terdiri dari neraca dan laporan rasio keuangan, dan

laporan statistik asuransi syariah. Selanjutnya, terdapat beberapa variabel

Page 91: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

73

penelitian yang tidak tersedia dalam laporan keuangan, sehingga penulis

mengumpulkan data dan menghitung angka yang tertera pada laporan

keuangan asuransi jiwa syariah sesuai dengan rumus yang ada.

D. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan digunakan untuk

diteliti, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang

dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar,

2002:62). Variabel dependen akan mengamati dan mengukur

seberapa besar pengaruh yang disebabkan oleh variabel independen

(bebas). Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisa struktur pasar

dan kinerja dengan alat ukur profitabilitas pada industri asuransi

syariah, data yang digunakan sebagai variabel dependen pada

penelitian ini adalah ROA (Return On Assets).

2. Variabel Independen

Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar,

2002:62). Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisa struktur pasar

dan kinerja dengan alat ukur profitabilitas pada industri asuransi

syariah, data yang digunakan sebagai variabel indenpenden pada

Page 92: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

74

penelitian ini adalah pangsa pasar aset atau market share (MS),

Indeks Herfindahl-Hirschman (IHH) dan MSIHH (variabel

interaksi hasil perkalian antara market share dan Indeks

Herfindahl-Hirschman ).

Agar faktor luar yang diteliti semakin kecil pengaruhnya

terhadap variabel dependen, maka diperlukan variabel kontrol yang

mengkondisikan ruang lingkup model ekonomi. Variabel kontrol

yang digunakan dalam penelitian ini, diduga dalam penelitian-

penelitian sebelumnya, secara signifikan mempengaruhi

profitabilitas yaitu variabel biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO).

Tabel 3.2 Operasional Variabel Dependen dan

Independen Penelitian

Variabel Definisi

Variabel Indikator Skala

Return

On Assets

(ROA)

ROA merupakan

salah satu rasio

profitabilitas

yang digunakan

untuk mengukur

efektivitas

perusahaan

didalam

menghasilkan

keuntungan

ROA=

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

X 100% Rasio

Page 93: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

75

dengan

memanfaatkan

aktiva atau asset

yang dimilikinya

Market

Share

(MS)

Market Share

atau pangsa

pasar dihitung

dengan

memperhitungka

n total asset

yang dimiliki

oleh sebuah

asuransi jiwa

syariah terhadap

total asset

industri asuransi

jiwa syariah

secara

keseluruhan

dengan satuan

persen (%)

MS=

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝐴𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖

𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖

𝑎𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ

X100% Rasio

Indeks

Herfinda

hl-

Hirschm

an (IHH)

Indeks

Herfindahl-

Hirschman

(IHH)

merupakan

penyempurnaan

dari rasio

konsentrasi dari

10 perusahaan

IHH = ∑ἰ=1𝑁 𝑆ἰ

2 x 100% Rasio

Page 94: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

76

asuransi jiwa

full syariah

untuk mengukur

tingkat

konsentrasi pada

76 industri

asuransi syariah,

variabel yang

dijadikan ukuran

konsentrasi

adalah

penjumlahan

hasil kuadrat

market share

dari setiap

perusahaan yang

ada dalam 76

industri.

MSHHI

(hasil

dari

perkalia

n antara

market

share

dan

Indeks

Herfinda

hl-

Hirschm

MSHHI yaitu

variabel

interaksi antara

market share dan

Indeks

Herfindahl-

Hirschman yang

digunakan untuk

membuktikan

atau

menunjukkan

secara lebih

MSHHI = market share x

Herfindahl-Hirschman

Index (HHI)

Rasio

Page 95: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

77

an lanjut apakah

profit

merupakan hasil

dari kolusi.

Biaya

Operasio

nal

terhadap

pendapat

an

(BOPO)

BOPO atau

biasa disebut

rasio efisiensi

digunakan untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

perusahaan

dalam

mengendalikan

biaya

operasional

terhadap

pendapatan

operasional

BOPO=

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛)

𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

x100% Rasio

E. Metode Analisis data

Data yang digunakan dalam penelitian merupakan gabungan dari data

time series dan data cross section. Data time series merupakan data dimana

setiap observasi diidentifikasi dengan menggunakan waktu atau tanggal.

Sedangkan data silang (cross section) merupakan data dimana setiap

observasi di identifikasi dengan menggunakan ID unik, misalnya provinsi

atau negara, atau perusahaan. Data panel merupakan data gabungan dari

data runtun waktu (time series data) dan data silang (cross section).

Page 96: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

78

Dengan bahasa popular data panel atau disebut juga “pooled data”

mempunyai dimensi waktu dan ruang (Sarwono, 2016:1). Teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian adalah dengan analisis regresi data panel,

data tersebut diolah dengan menggunakan bantuan Eviews 9.

Keuntungan Menggunakan data panel

a. Data panel mampu mengontrol atau menangkap heterogenitas

individu. Data panel menganggap tiap-tiap observasi seperti

individu, perusahaan, negara adalah heterogen. Sedangkan,

data time series dan cross section tidak mampu mengakomodasi

heterogenitas dari individu sehingga memungkinkan terjadinya

bias dari hasil estimasinya. Perbedaan antar individu akan dapat

dilihat setelah mengetahui model– model yang digunakan untuk

data panel.

b. Data panel mampu memberikan informasi yang lebih lengkap,

tingkat variabilitas yang lebih tinggi, koliniaritas antar variabel

berkurang, derajat bebas yang lebih banyak, dan lebih efisien.

Penggabungan data time series dan cross section akan

memberikan lebih banyak jumlah observarsi. Peningkatan

jumlah observasi akan meningkatkan variabilitas dan informasi

data sehingga mampu mengurangi koloniaritas antar variabel.

Peningkatan tersebut juga akan meningkatkan derajat bebas

yang pada akhirnya akan mampu menghasilkan estimasi yang

lebih efisien.

Page 97: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

79

c. Data panel lebih mampu melihat dinamika data. Selain bisa

menangkap perbedaan antar individu, data panel juga mampu

membandingkan kondisi individu tersebut pada suatu periode

dengan periode lainnya.

d. Data panel lebih bisa mengidentifikasi dan mengukur efek yang

tidak mampu dideteksi oleh cross section murni atau time

series murni. Misalnya, untuk menentukan apakah keanggotaan

dalam serikat pekerja dapat meningkatkan atau menurunkan

upah. Hal ini tentu akan lebih baik dijawab dengan

mengobservasi pekerja sebelum dan sesudah berpindah dari

serikat pekerja ke tanpa serikat pekerja atau

sebaliknya. Selanjutnya, karakterisitik dari individu dianggap

tetap sehingga dapat diketahui apakah keanggotaan dalam

serikat akan mempengaruhi upah dan seberapa besar

pengaruhnya.

e. Data panel mampu membangun dan menguji model yang lebih

rumit dibandingkan dengan data cross section murni atau time

series murni. Selain itu, beberapa batasan analisis time

series murni pada distributed lag model dapat dipaksakan pada

data panel.

f. Data panel mikro yang digabungkan seperti individu,

perusahaan dan rumah tangga akan lebih akurat diestimasi

dibandingkan dengan variabel yang mirip yang diukur pada

Page 98: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

80

level makro. Data panel mampu mengurangi atau

menghilangkan bias yang disebabkan aggregasi individu atau

observasi yang terlalu banyak (Blundell, 1988;Klevmarken,

1989).

g. Data panel makro di lain pihak memiliki data deret waktu yang

lebih panjang tetapi uji unit rootnya memiliki distribusi

asimtotik standar (standard asymptotic distributions)

F. Model Analisis

Penelitian ini menggunakan model regresi data panel, model ini

menggabungkan antara data deret waktu (time series data) dengan data

seksi silang (cross section data). Uji regresi data panel ini digunakan

untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang terdiri dari

pangsa pasar aset atau market share (MS), Herfindahl-Hirschman Index

(HHI), MSHHI (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan

Herfindahl-Hirschman Index), biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) terhadap variabel dependen yaitu return on assets

(ROA) perusahaan-perusahaan dalam industri Asuransi Syariah. Yang

mana, dalam menguji regresi data panel ini, peneliti menggunakan

software Eviews 9 dan software Microsoft Excel 2010 yang digunakan

untuk mempermudah pengolahan data seperti untuk pembuatan grafik,

tabel dan lain-lainnya

Page 99: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

81

Secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

ROAit =α0ἰt + α1MSἰt + α2HHIt + α3MSἰtHHIt + ∑ 𝛼ἰ𝑡𝑍ἰ𝑡 + 𝜀ἰt…………(1)

Dimana:

ROA = Profitabilitas (Return On Asset/ROA)

MS = Market Share Asset/ Pangsa Pasar Aset

HHI = Herfindahl-Hirschman Index

MSHHI = Variabel interaksi hasil perkalian antara MS dan HHI

Z = Vektor dari variabel kontrol tambahan yang dalam

penelitian sebelumnya diduga mempengaruhi profit.

Dalam persamaan (1), peneliti akan menguji pengaruh struktur

pasar terhadap kinerja industri Asuransi Syariah di Indonesia. Dalam jurnal

(Amalia dan Nasution, 2007:33-34), menyatakan bahwa model Weiss

adalah model yang benar untuk menganalisis persaingan dalam sebuah

industri, dimana model menggabungkan variabel pangsa pasar dan

konsentrasi dalam satu model. Dengan demikian, maka dapat dikatakan

pangsa pasar dan konsentrasi pasar adalah variabel yang menjadi proksi dari

variabel struktur pasar.

Dengan berlandaskan paradigma Structure-Conduct-Performance

(SCP), terdapat dugaan kinerja pada industri asuransi syariah di Indonesia

disebabkan oleh perilaku kolusif yang terjadi akibat konsentrasi pasar yang

masih tinggi. Kemungkinan MS tidak signifikan, HHI signifikan, atau

apabila à1 = 0, à2 > 0 menandakan bahwa profit yang dihasilkan dalam

industri tersebut merupakan hasil dari kolusi yang dilakukan perusahaan

Page 100: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

82

dalam industri, sehingga profit hanya akan berhubungan positif dengan

konsentrasi pasar. Industri yang demikian, mendukung hipotesis tradisional.

Penggunaan variabel MSHHI digunakan untuk mendukung dan

membuktikan secara lebih lanjut apakah benar profit merupakan hasil dan

kolusi. Apabila profit merupakan hasil dari kolusi, maka a3 > 0, yang berarti

bahwa pembagian profit akan meningkat sesuai dengan proporsi pangsa

pasar terhadap konsentrasi industri. Dan apabila kolusi tidak terjadi dalam

sebuah industri, maka a3 < 0.

Jika hal tersebut tidak terbukti, kemungkinan MS signifikan, HHI

tidak signifikan, atau apabila a1 > 0, a2 = 0 mengindikasi perusahaan yang

mendapatkan pangsa pasar atau market share (MS) yang besar, cenderung

akan terkonsentrasi dengan sendirinya dan hal tersebut merupakan hasil dari

keberhasilan perusahaan tersebut beroperasi secara efisien. Jadi, perusahaan

dapat meningkatkan profitabilitas hanya dengan cara meningkatkan

efisiensi.

Apabila kemungkinan MS signifikan dan HHI signifikan, atau apabila

a1 > 0, a2 > 0 menandakan semua perusahaan dalam industri yang

terkonsentrasi menikmati profit akibat perilaku kolusi yang tersebar secara

tidak merata. Atau dengan arti lain perusahaan yang relatif lebih besar yang

dapat menikmati profit kolusi yang lebih tinggi.

Penelitian ini juga tidak terlepas dari kemungkinan munculnya a1 = 0

dan a2 = 0. Hasil ini dapat menjelaskan bahwa dengan tidak adanya

pengaruh pada variabel MS dan HHI, maka struktur pasar yang diproksikan

Page 101: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

83

dengan pangsa pasar dan konsentrasi pasar tidak mempengaruhi kinerja

industri. Atau dapat disimpulkan, kerangka SCP belum mampu menjelaskan

tingkat profitabilitas yang terjadi pada industri Asuransi Syariah di

Indonesia.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai definisi variabel operasional

yang ada dalam persamaan (1).

a. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang dapat digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan dari suatu

perusahaan. Perhitungan ROA menggunakan rumus berikut (sesuai

dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal

25 Oktober 2011) dengan satuan persen (%).

ROA= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 X 100%...............................................(2)

b. Market Share (MS)

Variabel market share merupakan variabel yang mewakili struktur

pasar melalui pendekatan pangsa pasar. Makna MSit adalah pangsa

pasar Asuransi Syariah individu ke-ἰ pada periode t. Pangsa pasar

dihitung dengan memperhitungkan total aset yang dimiliki oleh

sebuah Asuransi Jiwa Syariah terhadap total aset industri Asuransi

Syariah secara keseluruhan dengan satuan persen (%). Perhitungan

MS menggunakan rumus berikut.

Page 102: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

84

MS= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑎𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑎𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑖𝑤𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ X100%................(3)

c. Herfindahl-Hirschman Index (HHI)

Variabel Herfindahl-Hirschman Index merupakan variabel yang juga

dapat melihat struktur pasar dengan cara mengukur tingkat konsentrasi

dari industri tersebut. Dalam penelitian ini, akan digunakan variabel HHI

yaitu tingkat konsentrasi 10 asuransi jiwa syariah untuk mengukur tingkat

konsentrasi pada industri Asuransi Syariah. Makna HHIt adalah mengukur

tingkat konsentrasi 10 Asuransi Jiwa Syariah pada periode t. Variabel

yang dijadikan ukuran konsentrasi adalah Penjumlahan hasil kuadrat

pangsa pasar aset dari ketiga Asuransi Jiwa Syariah.

Perhitungan HHI menggunakan rumus berikut.

IHH = ∑ἰ=1𝑁 𝑆ἰ

2 x 100%…………………………………………(4)

d. MSHHI (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan)

MSHHI yaitu variabel interaksi antara market share dan Herfindahl-

Hirschman Index ratio yang digunakan unutk membuktikan secara lebih

lanjut apakah profit yang dihasilkan asuransi jiwa syariah merupakan hasil

kolusi. Diduga pembagian profit akan meningkat sesuai dengan proporsi

pangsa pasar terhadap konsentrasi industri. Makna MSiHHIt adalah pangsa

pasar asuransi syariah individu ke-i pada periode t dikalikan dengan

Page 103: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

85

tingkat konsentrasi 10 asuransi jiwa syariah pada periode t. Perhitungan

MSHHI menggunakan rumus berikut.

MSHHI = market share x Herfindahl-Hirschman Index ……….(5)

Vektor Z pada persamaan (1) merupakan variabel tambahan yang

dalam penelitian sebelumnya ditemukan secara signifikan mempengaruhi

profit. Variabel dalam vector Z yang disesuaikan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Z = α4BOPOit ………..…………………………………………(6)

Dimana :

BOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapat Operasional

Definisi variabel operasional yang ada dalam persamaan (6) adalah

Biaya operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam melakukan

kegiatan operasinya oleh bank syariah individu ke-i pada periode t

(Dendawijaya, 2005:119-120). Semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan yang

bersangkutan. Sehingga kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi

bermasalah semakin kecil (Hariyani, 2010:54).

Page 104: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

86

Perhitungan BOPO menggunakan rumus berikut:

BOPO = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛)𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100………………(7)

Sehingga secara umum, model yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

ROAit = αoἰt + α1MSit + α2HHIt + α3MSitHHIt + α4BOPOit +

εit ………………………………………….....................(8)

G. Penentuan Model Estimasi

Dalam estimasi model regresi dengan menggunakan data panel, dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:

a. Common Effect Model (CEM) atau Pooled Least Square (PLS)

Common Effect Model (CEM) adalah metode estimasi model

regresi data panel yang paling sederhana yaitu dengan

mengkombinasikan data time series dan data cross section.

Teknik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data

gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya.

Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada

semua waktu (Winarno, 2011:9). Estimasi untuk model ini dapat

dilakukan dengan metode OLS (ordinary least square) (Rosadi,

2012:4).

Page 105: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

87

b. Fixed Effect Model (FEM)

Fixed Effect Model (FEM), karena setiap entitas pada intersep

tidak bervariasi (sama) di sepanjang waktu, meskipun intersep

tersebut mungkin berbeda di setiap subjek yang diteliti, misalnya

data berasal dari beberapa perusahaan yang berbeda. Dengan

Bahasa sederhana, FEM lebih kepada pendekatan intersep

(Sarwono, 2016:4). Fixed Effect atau efek tetap disini maksudnya

adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang tetap besarnya

untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien

regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu (time invariant).

Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan

variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga

disebut dengan Least Squares Dummy Variabel dan disingkat

LSDV (Winarno, 2011:9).

c. Random Effect Model (REM)

Random Effect Model (REM), karena komponen error-nya lebih

dari satu. Dengan Bahasa sederhana, REM lebih kepada

pendekatan error term (Sarwono, 2016:4). Pada model REM,

perbedaan intersep di akomodasi oleh error term masing-masing

perusahaan. Metode Random Effect Model (REM). Sering disebut

dengan teknik Error Component Model (ECM) atau Generalized

Least Square (GLS).

Page 106: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

88

Metode ini digunakan untuk mengatasi kelemahan fixed

effect model atau metode efek tetap yang menggunakan variabel

semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa

menggunakan variabel semu, metode random effect atau efek

random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan

antar waktu dan antar objek. Namun untuk menganalisis dengan

metode efek random ini ada satu syarat, yaitu objek data silang

harus lebih besar daripada banyaknya koefisiensi (Winarno,

2011:9).

H. Tahap analisis data

Dalam menentukan model yang paling tepat untuk regresi data panel,

dapat dilakukan dengan beberapa uji berikut ini:

1. Uji Chow (CEM vs FEM)

Uji Chow adalah uji statistik yang dilakukan untuk memilih

apakah model common effect model ataukah fixed effect model

yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Yang menjadi dasar penolakan hipotesis dilakukan dengan

membandingkan perhitungan antara F statistik dan F tabel. Jika F

hitung > F tabel, maka H0 ditolak, yang berarti model yang tepat

digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya jika F

Page 107: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

89

hitung < F tabel, maka H1 ditolak, yang berarti model yang tepat

digunakan adalah Common Effect Model.

Pada tabel uji chow, dapat juga dilihat pada nilai

probabilitas untuk cross section F. Jika nilai probabilitas < 0,05

maka model yang terpilih adalah Fixed Effect Model, tetapi jika

nilai probabilitas > 0,05 maka model yang terpilih adalah

Common Effect Model.

2. Uji Hausman (FEM vs REM)

Uji Hausman yaitu uji statistik yang dilakukan untuk

memilih apakah model fixed effect model ataukah random effect

model yang lebih sesuai untuk digunakan dalam estimasi data

panel.

Menurut Gudjarati (Sarwono, 2016:4), terdapat beberapa

pertimbangan kapan sebaiknya kita menggunakan FEM atau REM,

pertimbangannya adalah sebagai berikut:

1) Pergunakan FEM jika T (jumlah data runtun waktu atau time

series data) besar dan N (jumlah unit silang).

2) Pergunakan REM jika N besar dan T kecil (misalnya data

panel pendek).

3) Pergunakan FEM jika komponen error individu ε1 berkolerasi

dengan satu atau lebih variabel bebas.

Page 108: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

90

4) Penggunaan REM akan menjadi lebih efisien daripada FEM

saat asumsi yang mendasari REM atau ECM terpenuhi, meski

jumlah N besar dan t kecil.

Namun, keputusan penggunaan FEM dan REM dapat

ditentukan pula dengan spesifikasi yang dikembangkan dengan

Hausman. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa LSDV di

dalam metode Fixed Effect dan GLS adalah efisien, sedangkan

metode OLS tidak efisien, dilain pihak alternatifnya metode OLS

efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu uji hipotesis nulnya adalah

hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji hausman bisa

dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-squares

dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah

variabel independen. Jika nilai hausman > nilai kritis chi-square

berarti H0 ditolak, artinya model yang digunakan adalah Fixed Effect

Model dan sebaliknya jika nilai hausman < nilai kritis chi-square

berarti H1 ditolak, artinya model yang digunakan adalah Random

Effect Model.

Selain dilihat dari nilai chi-square, juga dapat dilihat dari nilai

probabilitasnya, jika nilai probabilitasnya > 0,05 maka model yang

Page 109: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

91

terpilih adalah Random effect Model. Sedangkan jika nilai

probabilitasnya < 0,05 maka model yang terpilih adalah Fixed Effect

Model.

I. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan secara statistik dengan tujuan untuk melihat

pengaruh nyata atau tidaknya suatu variabel yang akan diteliti. Uji

hipotesis yang akan dilakukan adalah:

1. Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan

dengan cara membandingkan antara nilai F-hitung (Fo) dengan F-tabel

(F nilai kritis) dengan menggunakan ketentuan, yaitu:

1) Jika nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan (α)

tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima.

2) Jika nilai F hitung < F tabel dengan tingkat signifikan (α)

tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitasnya. Nilai

ini digunakan sebagai alternatif pengujian hipotesis simultan dengan

ketentuan sebagai berikut:

Page 110: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

92

1) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan < nilai alpha (α),

misalnya 0,05; maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan > nilai alpha (α),

misalnya 0,05; maka H0 diterima dan H1 ditolak (Saworno,

2016:32-33).

2. Uji-t

Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan antara t-hitung (to) dengan t-tabel (t nilai kritis)

dengan menggunakan ketentuan, yaitu:

1) Jika nilai t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Jika nilai t hitung < t tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitasnya. Nilai

ini digunakan sebagai alternatif pengujian hipotesis parsial dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan < nilai alpha (α),

misalnya 0,05; maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 111: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

93

2) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan > nilai alpha (α),

misalnya 0,05; maka H0 diterima dan H1 ditolak (Saworno,

2016:33-34).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran proporsi

varian-variabel tergantung tentang rata-ratanya yang dapat dijelaskan

oleh variabel bebas atau prediktornya. Jika nilai koefisien determinan

semakin besar (mendekati 1), maka prediksinya yang dibuat semakin

akurat. Rentang nilai R square (R2) adalah antara 1-0. Nilai ini selalu

positif. Nilai R square (R2) mendekati 1 mempunyai makna

kecocokan model regresi semakin benar, sebaliknya jika nilainya

mendekati 0, maka regresi semakin tidak layak.

Terdapat juga yang disebut dengan adjusted R square (2), yang

merupakan nilai R2 yang disesuaikan dengan mempertimbangkan

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam persamaan regresi dan

ukuran sampel. Asumsinya, jika variabel bebas ditambahkan nilai ini

cenderung naik. Nilai ini sering digunakan sebagai nilai kecocokan

model (goodness of fit) dimana jika nilainya semakin tinggi

(mendekati 1), model semakin benar atau akurat. Nilai ini umumnya

lebih kecil dari nilai R square (R2) meski kadang dapat juga sama (

2 ≤

R2).

Jika dibandingkan antara nilai R square (R2) dan nilai Adjusted

R square (2), untuk pengukuran kecocokan model, maka nilai Adjusted

Page 112: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

94

R square (2) akan lebih baik, karena nilai Adjusted R square (

2) dapat

naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung

dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel

terikatnya (Saworno, 2016:29-30)

Page 113: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

95

J. Kerangka Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Asuransi Jiwa Syariah

Variabel Kinerja

Profitabilitas (ROA)

Variabel Struktur Pasar

Pangsa Pasar Aset/ Market

Share (MS)

Herfindahl-Hirschman Index

(HHI)

MSHHI

Variabel Kontrol yang

mempengaruhi

profitabilitas

BOPO

Common Effect Model

Metode Estimasi Data Panel

Fixed Effect Model Random Effect Model

Uji Chow Uji Hausman

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji Signifikan

Uji - t Uji - F Koefisien Determinan (R2)

Interpretasi

Page 114: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

96

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam perindustrian

asuransi syariah di Asia, maupun dunia. Hal ini disebabkan karena

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki

pertumbuhan tertinggi dalam mengembangkan industri asuransi syariah.

Selain itu, tingginya populasi dan akselerasi ekspansi pasar yang tinggi

dari masyarakat kelas menengah menjadi nilai lebih bagi Indonesia untuk

menjadi motor perindustrian asuransi syariah di Asia.

Asuransi syariah di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun

1994 yaitu dengan diresmikannya PT.Takaful Keluarga. Dibandingkan

dengan asuransi konvensional yang sudah beroperasi sejak tahun 1912

dengan berdirinya asuransi Bumiputera maka usia asuransi syariah masih

tergolong relatif muda.

Sedikitnya masyarakat Indonesia yang ikut berasuransi menjadi

peluang bagi asuransi syariah untuk meningkatkan pangsa pasar, sejalan

dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa asuransi misalnya

untuk kebutuhan meningkatkan pendidikan anak, meningkatnya biaya

kesehatan dan lain-lainnya.

Di samping itu besarnya penduduk Indonesia yang beragama Islam

menjadikan asuransi syariah berpeluang besar untuk lebih berkembang

lagi. Hal ini karena bagi orang muslim menjalankan aktivitas yang sesuai

Page 115: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

97

dengan tuntunan Islam tentunya akan menjadi pilihan utama, demikian

juga dalam hal pilihan berasuransi tentunya seorang muslim akan lebih

memilih yang sesuai dengan ajaran Islam yaitu asuransi syariah dari pada

asuransi konvensional yang selama ini masih diragukan kehalalannya.

Indonesia dengan jumlah populasi lebih dari 300 juta orang

memiliki potensi yang baik bagi perindustrian asuransi syariah. Selain itu,

ekspansi masyarakat yang terus tumbuh hingga mencapai 1% per tahun

dan dengan rata-rata pendapatan masyarakat terus tumbuh hingga 5% per

tahun, seharusnya menjadi angin segar bagi para pelaku usaha industri

asuransi syariah di Indonesia. Namun, pangsa pasar asuransi syariah di

Indonesia tidak kurang dari 3% dibandingkan dengan asuransi di

Singapura. Bahkan, menjelang akhir Desember 2015, Indonesia hanya

memiliki pangsa pasar sebesar 2,51% dari keseluruhan polis asuransi.

Dilihat pada Tabel 4.1 mengenai pangsa pasar asuransi dengan prinsip

syariah.

Page 116: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

98

Tabel 4.1 Pangsa Pasar Asuransi Dengan Prinsip Syariah.

Keterangan

Polis/Peserta Kontribusi

Bruto Klaim Bruto

Aset

2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016

Seluruh Asuransi

Jiwa 60,515,604 52,290,205 135.13 167.17 82.83 96.19 378.03

451.05

Asuransi Jiwa

Syariah 4,762,542 5,349,352 8.27 9.44 2.58 3.06 21.73

26.90

Persentase

Asuransi Jiwa

Syariah

7.87% 10.23% 6.10% 5.65% 3.10% 3.18% 5.70% 5.96%

Seluruh Asuransi

Umum &

Reasuransi

60.25 66.59 33.22 34.19 138.83 143.81

Asuransi Umum &

Reasuransi

Syariah

1.96 2.85 0.91 1.23 4.96 6.22

Persentase

Asuransi Umum &

Reasuransi

3.30% 4.29% 2.7% 3.61% 3.60% 4.32%

Seluruh Asuransi 195.38 233.76 116.05 130.38 516.87 594.86

Seluruh Asuransi

Syariah 10.23 12.29 3.49 4.29 26.69

33.12

Persentase Seluruh

Asuransi Syariah 5.20% 5.26% 3.60% 3.29% 5.20%

5.57%

Page 117: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

99

Pada Tabel 4.1 menunjukan bahwa pangsa pasar dapat dilihat dari

Polis/Peserta, Kontribusi Bruto, Klaim Bruto, dan Aset. Pada tahun 2015

dan 2016 yang memiliki polis/peserta hanya asuransi jiwa dimana untuk

asuransi jiwa syariah mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2015 yaitu

sebesar 4,762,542 dan pada tahun 2016 yaitu sebesar 5,349,352,

sedangkan untuk seluruh asuransi jiwa mengalami penurunan dengan

selisih yaitu 586,810. Pada kontribusi bruto, klaim bruto, dan aset pada

tahun 2015 & 2016 mengalami peningkatan sehingga terbuka luas untuk

semakin besarnya pangsa pasar dan akan semakin berkembangnya

asuransi syariah di Indonesia sehingga nantinya dapat bersaing dengan

asuransi konvensional.

B. Analisis Deksriptif Statistik

Data yang digunakan dalam penelitian akan di analisis didalam bab

ini. Data yang digunakan adalah variabel-variabel return on assets (ROA),

pangsa pasar aset atau market share (MS), Indeks Herfindahl-Hirschman

(IHH), dan MSIHH (variabel interaksi hasil perkalian antara market share

dan Indeks Herfindahl-Hirschman), dan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO). Objek penelitian yang digunakan adalah

asuransi syariah sejak tahun 2012 hingga tahun 2016, dan memenuhi

kriteria yang diperlakukan dengan tujuan penerapan operasional variabel

dengan teknik purposive sampling yang tepat digunakan dalam penelitian

ini. Asuransi Syariah yang dijadikan objek penelitian sebanyak 10

Asuransi Syariah yang terdiri dari 2 Full Asuransi Syariah dan 8 Unit

Page 118: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

100

Asuransi Syariah yang daftar perusahaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan masing-masing

Asuransi Syariah yang dipublikasikan melalui situs (website) masing-

masing perusahaan yang bersangkutan dan laporan publikasi yang

dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

1. Analisis Deskriptif Pangsa Pasar Aset dan Indeks Herfindahl-

Hirschman Asuransi Syariah, Periode Tahun 2012-2016

Tabel 4.2 Data Pangsa Pasar Aset 10 Asuransi Jiwa Syariah

Tahun 2012 – 2016

Sumber: Data Diolah, 2018, (Otoritas Jasa Keuangan)

Struktur pasar suatu industri tidak hanya dilihat dari berapa jumlah

pemain atau perusahaan yang bersaing didalamnya, namun juga beberapa

penguasaan perusahaan tertentu terhadap total pangsa di industri tersebut

atau yang dikenal dengan pangsa pasar. Pada industri perbankan terdapat

Asuransi

Jiwa

Syariah

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

_TKFL 5.48 5.01 4.12 3.22 2.96

_AMG 3.07 2.26 1.68 1.1 0,.83

_CAR 1.88 1.78 1.64 1.01 0.82

_MNFL 2.17 2.97 3.52 3.72 4.67

_BRI 1.77 1.3 1.08 0.18 0.67

_BMP 6.11 4.72 3.64 2.77 1.40

_PRD 27.98 37.94 38.39 41.19 38.09

_MGL 1.54 1.55 1.31 0.9 0.76

_PNI 1.98 2.29 1.98 2.18 1.25

_ALI 2.92 2.79 3.33 4.23 4.56

Page 119: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

101

tiga pangsa pasar yang dinilai relevan, yaitu pangsa aset, pangsa kredit, dan

pangsa dana pihak ketiga (Naylah, 2010:87).

Pangsa pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pangsa pasar

aset atau penguasaan pasar aset dikarenakan dalam Asuransi Syariah tidak

ada kredit dan dana pihak ketiga, maka 10 Asuransi Syariah yang terdiri dari

2 full syariah dan 8 unit syariah yang dikhususkan untuk perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah yang masih bertahan dari tahun 2012 hingga pada

tahun 2016, terlihat pada Tabel 4.2 terdapat peningkatan dan penurunan

pada masing-masing perusahaan yang tidak terlalu sigifikan. Dalam hasil

analisis deskriptif market share tertinggi yaitu sebesar 41.19 sedangkan

market share terendah yaitu sebesar 0.62.

Tabel 4.3 Data Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI) Asuransi Jiwa

Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016

Sumber: Data Diolah,2018 (Otoritas Jasa Keuangan)

Dari Tabel 4.3 menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Indeks

Herfindahl-Hirschman (HHI) adalah sebesar 1521.962, artinya bahwa rata-rata

tingkat Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI) pada 10 Asuransi Jiwa Syariah

pada tahun 2012-2016 sebesar 1521.962 yang menunjukkan bahwa struktur

Tahun Perusahaan HHI

2012 A 1359.47

2013 B 1506.6

2014 C 1526.38

2015 D 1732.8

2016 E 1484.56

Page 120: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

102

pasar dari asuransi jiwa syariah ini termasuk pada pasar persaingan

monopolistic atau oligopoli. Karena apabila HHI > 1500 termasuk dalam

kategori terkonsentrasi secara moderat dan termasuk dalam struktur pasar.

Gambar 4.1 Derajat Penguasaan Pasar

Sumber: (Teguh, 2010:84-85)

Pada industri pasar persaingan sempurna, masing-masing penjual tidak

mempunyai kekuatan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Derajat

konsentrasinya 0% bila semua output disebarkan secara merata. Hal

sebaliknya, pada monopoli derajat industrinya dapat mencapai 100%. Semakin

ke kanan menuju monopoli derajat semakin meningkat sebaliknya semakin ke

kiri semakin turun. Jenis struktur pasar oligopoli memiliki derajat penguasaan

pasar di wilayah tengah. Dalam kenyataannya ukurannya berada di rentang 0%

sampai 100%. Namun demikian, dalam kenyataannya hampir sering dijumpai

Persaingan

Sempurna Monopoli

Oligopoli Persaingan Monopoli

Page 121: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

103

derajat penguasaan pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan industri

adalah berada pada rentang penguasaan pasar ekstrim bawah dan ekstrim atas,

atau wilayah tengah. Jenis struktur pasar yang cocok pada tingkatan

konsentrasi industri persaingan monopoli dan industri oligopoli. Bila demikian

halnya, derajat penguasaan pasar suatu industri semakin lama semain menurun

(Teguh, 2010:84-85).

2. Analisis Deskriptif Rasio Return On Assets (ROA), periode

tahun 2012-2016

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen keuangan

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA

suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan aset (Dendawijaya, 2005:118).

Pada Tabel 4.4 menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Return On

Assets (ROA) adalah sebesar 6.387600, artinya bahwa rata-rata tingkat ROA

10 Asuransi Jiwa Syariah periode 2012-2016 adalah sebesar 6.387600%.

Angka rasio ROA terkecil dialami oleh Asuransi Amanah Jiwa Giri Artha pada

tahun 2013, yaitu sebesar -13.65%. Terlihat rasio yang menunjukkan nilai

negatif, yang artinya aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan

ataupun kerugian pada perusahaan atau kemampuan modal yang di

investasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan

keuntungan. Sedangkan, angka Rasio ROA terbesar juga pernah dimiliki oleh

Prudential Life Assurance pada tahun 2014 sebesar 72.48%

Page 122: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

104

Tabel 4.4 Data Rasio ROA 10 Asuransi Jiwa Syariah

Tahun 2012-2016

Sumber : Data Diolah, 2018, (Otoritas Jasa Keuangan)

3. Analisis Deskriptif Rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) Periode Tahun 2012-2016

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya, 2005:119-120). Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien

biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Hariyani,

2010:54).

Asuransi Jiwa

Syariah

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

_TKFL 4.26 8.09 8.6 11.61 4.76

_AMG 0.03 -10.85 -4.65 -13.65 -10.74

_CAR 2.7 11.75 10.6 2.92 0.9

_MNFL 21.86 24.45 23.09 19.24 12.68

_BRI 3.81 1.2 2.29 2 -4..46

_BMP 2.35 0.16 0.45 8.08 5.44

_PRD 0.32 7.47 72.48 32.32 23.64

_MGL 15.99 16.59 7.5 -6.33 6.68

_PNI 19.3 9.11 12.15 8.07 14.24

_ALI 6.76 28.8 23.75 26.08 12.86

Page 123: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

105

Tabel 4.5 Data Rasio BOPO 10 Asuransi Jiwa Syariah

Tahun 2012-2016

Sumber: Data Diolah,2018 (Otoritas Jasa Keuangan)

Pada Tabel 4.5, menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah sebesar 98.26000,

artinya bahwa rata-rata tingkat Rasio BOPO 10 asuransi jiwa syariah periode

2012-2016 adalah sebesar 98.26%. Angka rasio BOPO terkecil dialami oleh

Asuransi Jiwa Mega Life pada tahun 2016, yaitu sebesar 22.09%. Sedangkan,

angka Rasio BOPO terbesar dimiliki oleh Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa

Giri Artha pada tahun 2015 sebesar 183.08%, angka tersebut menunjukkan nilai

yang cukup besar untuk nilai rasio BOPO artinya Asuransi Amanah Jiwa Giri

Artha mengalami penurunan tingkat efisiensi.

Asuransi Jiwa

Syariah

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

_TKFL 103.59 96.8 91.65 89.74 82.38

_AMG 99.4 199.39 123.38 183.08 148.12

_CAR 85.76 5538 61.85 89.39 97.11

_MNFL 42.27 40.78 34.78 39.65 62.51

_BRI 88.08 96.33 93.99 94.69 111.68

_BMP 95.36 107.41 100.92 82.16 93.21

_PRD 38.61 37.1 34.14 33 46.02

_MGL 69.61 77.92 82.82 138.85 22.09

_PNI 45.18 51.09 35.43 34.49 31.24

_ALI 108.33 98.24 100.92 77.25 91.16

Page 124: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

106

C. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Kombinasi dari data bertipe cross section dan data time series (yakni

sejumlah variabel di observasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan

dalam suatu jangka waktu tertentu). Data demikian disebut sebagai data

panel atau pooling dan model yang digunakan untuk menganalisis data

jenis ini disebut sebagai model data panel. Secara umum terdapat 3 model

panel (Rosadi, 2012: 271-273) yang sering digunakan yaitu:

1) Common Effect Model (CEM)

2) Fixed Effect Model (FEM)

3) Random Effect Model (REM)

Pemilihan model yang sesuai dari ketiga model tersebut,

tergantung pada asumsi yang digunakan peneliti serta memenuhi

persyaratan pengolahan data statistik yang benar dan dapat di

pertanggungjawabkan secara statistik. Selanjutnya, untuk memilih model

yang tepat dari ketiga model yang ada, dilakukan pengumpulan data panel

yang diperlukan dalam penelitian dan diolah menggunakan common effect

model dan fixed effect model. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 125: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

107

Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model dan

Fixed Effect Model

Variabel Common Effect Model Fixed Effect Model

t-Statistic Prob. t-Statistic Prob.

C 3.162219 0.0028 0.165428 0.8695

MS -1.797955 0.0789 2.016633 0.0497

HHI 2.172697 0.0351 2.436954 0.0188

MSHHI 2.658434 0.0108 2.981768 0.0046

BOPO -6.805112 0.00000 0.00000 0.00000

Adjusted R-square 0,649013 0.721006

F-statistic 23.65157 10.74084

Prob. (F-statistic) 0,000000 0.00000

Sumber: Data diolah, 2018

Hasil regresi data panel dengan menggunakan model common effect dan

model fixed effect telah didapat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

untuk menentukan model estimasi penelitian yang lebih tepat antara model

common effect dan model fixed effect. Untuk menentukan model regresi

data panel diantara kedua model tersebut, digunakan uji Chow. Uji chow

adalah pengujian yang dilakukan untuk menentukan diantara model

common effect dan model fixed effect, mana yang lebih tepat untuk

digunakan dalam estimasi data panel. Hipotesis dalam uji Chow dalam

penelitian ini adalah:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Page 126: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

108

Dasar penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan nilai F

hitung dan F tabel atau membandingkan nilai probabilitas dengan α = 5%.

Jika F hitung > F tabel atau nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak,

yang berarti model yang tepat digunakan adalah model Fixed effect, dan

sebaliknya jika F hitung < F tabel atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1

ditolak, yang berarti model yang tepat digunakan adalah model common

effect.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji chow

adalah melakukan regresi untuk mendapatkan model common effect dan

model fixed effect. Setelah mendapatkan hasil regresi model common effect

dan model fixed effect, dilakukan uji chow dengan melakukan uji

likelihood ratio menggunakan eviews pada hasil regresi model fixed effect.

Hasil uji likelihood ratio atau uji chow dapat dilihat pada Tabel 4.7

menunjukkan yaitu:

Tabel 4.7 Hasil Uji Chow

Sumber: Data Diolah, 2018

Dari hasil uji Chow terlihat bahwa nilai probabilitas Chi-square

lebih < α yaitu sebesar 0,0071 < 0,05. Maka dari hasil tersebut dapat

disimpulkan menolak H0 dan menerima H1 atau dengan kata lain menolak

model pooled least square dan menerima model fixed effect. Langkah

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.290224 (9,36) 0.0377

Cross-section Chi-square 22.635117 9 0.0071

Page 127: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

109

selanjutnya adalah menentukan model terbaik antara fixed effect dan

random effect melalui uji hausman。

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Variabel

Random Effect Model

t-Statistic Prob.

C 3.546827 0.0009

MS 0.577408 0.5673

HHI -1.154766 0.2558

MSHHI 0.327215 0.7454

BOPO -349429 0.72880

Adjusted R-

square 0,649013

F-statistic 23.65157

Prob. (F-statistic) 0,000000

Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil regresi data panel dengan menggunakan model common

effect dan model fixed effect telah didapat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji untuk menentukan model estimasi penelitian yang lebih

tepat antara model fixed effect dan model random effect. Untuk

menentukan model regresi data panel diantara kedua model tersebut,

digunakan uji Hausman. Uji Hausman adalah pengujian yang dilakukan

untuk menentukan diantara model fixed effect dan random effect, mana

yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel. Hipotesis

dalam uji Hausman dalam penelitian ini adalah:

Page 128: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

110

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dasar penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan mengikuti

distribusi statistic chi-squares dengan degree of freedom sebanyak k,

dimana k adalah jumlah variabel independen atau membandingkan nilai

probabilitas dengan α = 5%. Jika nilai hausman > nilai kritis chi-square

atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak, yang berarti model yang

tepat digunakan adalah model random effect.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Hausman

adalah melakukan regresi untuk mendapatkan model random effect.

Setalah itu dilakukan uji Hausman dengan melakukan uji Hausman Test

pada hasil regresi model random effect menggunakan Eviews. Hasil uji

Hausman Test atau uji Hasuman dapat dilihat pada Tabel 4.9

menunjukkan bahwa :

Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 14.856360 4 0.0050

Sumber: Data Diola, 2018

Berdasarkan hasil uji Hausman pada Tabel 4.9 menunjukkan,

didapatkan nilai Chi Square Statistic sebesar 14.856360, dengan nilai

kritis Chi Square sebesar 9.487729, pada tingkat keyakinan α = 5%, k=5,

dengan df1 (k-1) sebesar 4, yang berarti bahwa nilai Chi Square Statistic

Page 129: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

111

< nilai kritis Chi Square (14.856360 > 9.487729), dan nilai probabilitas

Chi Square Statistic sebesar 0.0050, yang berarti bahwa nilai probabilitas

Chi Square lebih besar dari nilai 0.05 (0.0050 < 0.05). Maka H0 ditolak,

sehingga model panel yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect

Model (FEM).

Setelah melakukan dua uji pemilihan model, yaitu uji chow dan uji

hausman. Dapat disimpulkan, bahwa Model Fixed Effect lebih baik untuk

digunakan dalam penelitian daripada model common effect dan random

effect.

D. Hasil Uji Signifikan

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (bebas)

yang digunakan dalam penelitian berpengaruh secara simultan (bersama-

sama) terhadap variabel dependennya, maka digunakan uji-F, pengujian

dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel atau

membandingkan nilai probabilitas dengan α = 5%. Adapun hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

pangsa pasar aset (MS), Herfindahl-Hirschman Index (HHI),

MSHHI, dan Biaya operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO) terhadap return on assets (ROA) industri Asuransi Jiwa

Syariah.

Page 130: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

112

H1 = Terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara pangsa

pasar aset (MS), Herfindahl-Hirschman Index (HHI), MSHHI, dan

Biaya operasional terhadap pendapata operasional (BOPO)

terhadap return on assets (ROA) industri Asuransi Jiwa Syariah.

Dasar penolakan hipotesis adalah jika nilai F-hitung > F-tabel atau nilai

probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak, dan sebaliknya, jika nilai F-hitung < F-

tabel atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak. Nilai F-hitung diperoleh

dari hasil nilai F-statistic yang diperoleh dari model hasil regresi data panel

yang terpilih.

Berdasarkan Tabel 4.6, hasil F-statistic yang diperoleh dari model,

diperoleh nilai F-hitung sebesar 10.74084 dengan probabilitas sebesar

0.000000, pada tingkat keyakinan α = 5%, k=5, n= 50, sehingga nilai F -tabel

diperoleh 2.578739 dengan df1 (k-1) dan df2 (n-k) sebesar 4 dan 45. Maka

terlihat bahwa F-hitung > F-tabel (10.74084 >2.578739) atau nilai

probabilitas F-hitung lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.000000 <

0.05), dengan hasil tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat

disimpulkan, bahwa variabel independen MSAset, HHI, MSHHI, dan BOPO

berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) industri asuransi

syariah di Indonesia periode tahun 2012 -2016.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Pengujian dilakukan untuk menguji apakah variabel independen

pangsa pasar aset (MS), Herfindahl-Hirschman Index (HHI), MSHHI, dan

Page 131: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

113

Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh

secara parsial terhadap variabel dependennya return on assets (ROA)

industri Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia periode tahun 2012-2016, yaitu

dengan membandingkan masing-masing nilai t-hitung dengan t-tabel atau

membandingkan nilai probabilitas variabel independennya dengan α = 5%.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = Variabel X1 tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya.

H1 = Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel dependennya.

Dasar penolakan hipotesis adalah jika nilai t-hitung > t-tabel atau nilai

probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan sebaliknya, jika nilai t-hitung < t-

tabel atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak. Nilai t-hitung diperoleh

dari hasil nilai t-statistic yang diperoleh dari model hasil regresi data panel

yang terpilih. Uji t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test),

dengan k=5, n=50 dan α= 5%, maka diperoleh t-tabel sebesar 2.014103.

Dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel sebesar 2.014103 dan

melihat probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat

dipaparkan hasil uji-t masing-masing variabel independen sesuai dengan hasil

regresi pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

a. Uji t terhadap Variabel Market Share (MS)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

market share memiliki hasil uji t-hitung sebesar 2.016633, sementara

nilai t-tabel sebesar 2.014103, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-

Page 132: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

114

hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2.016633 > 2.014103), atau nilai

probabilitas dari variabel market share sebesar 0.0497 yang artinya

lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0497 <

0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima dan H0 ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel market share

berpengaruh terhadap profitabilitas industri asuransi jiwa syariah di

Indonesia.

b. Uji t terhadap Variabel Herfindahl-Hirschman Index (HHI)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

HHI memiliki hasil uji t-hitung sebesar 2.436954, sementara nilai t-

tabel sebesar 2.014103, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-hitung

lebih besar dari nilai t-tabel (2.436954 > 2.014103), atau nilai

probabilitas dari variabel HHI sebesar 0.0188 yang artinya lebih

kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0188 < 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima dan H0 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel HHI berpengaruh terhadap

profitabilitas industri Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

c. Uji t terhadap Variabel MSHHI (hasil perkalian antara market

share dan Herfindahl-Hirschman Index)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

MSHHI memiliki hasil uji t-hitung sebesar 2.981768, sementara

nilai t-tabel sebesar 2.014103, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-

Page 133: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

115

hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2.981768 > 2.014103), atau nilai

probabilitas dari variabel MSHHI sebesar 0.0046 yang artinya lebih

kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0046 > 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima dan H0 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel MSHHI berpengaruh terhadap

profitabilitas industri Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

d. Uji t terhadap Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

BOPO memiliki hasil uji t-hitung sebesar 7.632790, sementara nilai

t-tabel sebesar 2.014103, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-hitung

lebih besar dari nilai t-tabel (7.632790 > 2.014103), atau nilai

probabilitas dari variabel BOPO sebesar 0.0000. yang artinya lebih

kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.000 < 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima dan H0 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO berpengaruh terhadap

profitabilitas industri Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran proposi varian

variabel tergantung tentang rata-ratanya yang dapat dijelaskan oleh

variabel bebas atau prediktornya. Jika nilai koefisien determinasi semakin

besar (mendekati 1), maka prediksi yang dibuat semakin akurat.

Page 134: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

116

Terdapat juga yang disebut dengan adjusted R square (2), yang

merupakan nilai R2

yang disesuaikan dengan mempertimbangkan jumlah

variabel bebas yang dimasukkan dalam persamaan regresi dan ukuran

sampel. Asumsinya, jika variabel bebas ditambahkan, nilai ini cenderung

naik. Nilai ini sering digunakan sebagai nilai kecocokan model (goodness

of fit) dimana jika nilainya semakin tinggi (mendekati 1), model semakin

benar atau akurat.

Berdasarkan hasil regresi data panel menggunakan Fixed Effect

Model pada Tabel 4.7 didapatkan koefisien determinasi sebesar 0.795025

atau 79.50%. Hal ini menunjukkan bahwa 79.50% kinerja pada

profitabilitas industri Asuarnsi Jiwa Syariah yang diproksikan dengan

variabel dependen ROA (Return On Assets) dapat dijelaskan oleh variabel

independen pangsa pasar aset (MS Aset), Herfindahl-Hirschman Index

(HHI), MSHHI dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO). Sedangkan sisanya 20.5% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Jika dibandingkan antara nilai R square (R2) dan nilai Adjusted

Rsquare (2), untuk pengukuran kecocokan model, maka nilai Adjusted R

Square (2) akan lebih baik, karena nilai Adjusted R Square (

2) dapat naik

atau turun dengan adannya penambahan variabel baru, tergantung dari

korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel

terikatnya.

Page 135: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

117

Berdasarkan hasil regresi data panel menggunakan Fixed Effect

Model didapatkan nilai Adjusted R-squared sebesar 0.721006 atau 72.10%.

Hal in menunjukkan bahwa 72.10% kinerja pada profitabilitas industri

asuransi jiwa syariah yang diproksikan dengan variabel dependen ROA

(Return On Assets) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pangsa

pasar aset (MS Aset), Herfindahl-Hirschman Index (HHI), MSHHI dan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)). Sedangkan

sisanya 27.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

E. Hasil Estimasi Model

Berdasarkan uji Hausman yang dilakukan, hasil dari estimasi yang

menggunakan Fixed Effect Model dapat disimpulkan bahwa hasil regresi

yang dilakukan cukup baik untuk menjelaskan pengaruh pangsa pasar aset

(MSAset), Herfindahl-Hirschman Index (HHI), MSHHI dan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) terhadap kinerja

pada profitabilitas industri asuransi jiwa syariah yang diproksikan dengan

Return On Assets (ROA).

Dari model estimasi yang terpilih, diperoleh persamaan model

regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9 adalah sebagai

berikut:

Page 136: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

118

Tabel 4.10

Nilai Koefisien Variabel

Variable Coefficient

C 3.475844

MS 1.723137

HHI 0.013817

MSHHI 0.001681

BOPO -0.076941

Sumber : Data Diolah,2018

ROAit = 3.475844+ 1.723137MSit +0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt

- 0.076941BOPOit + µit

Interpretasi dari model tersebut adalah sebagai berikut :

1. Nilai konstanta (c) dalam model tersebut menunjukkan angka sebesar

3.475844. Itu artinya, jika variabel independen (MS, HHI, MSHHI, dan

BOPO) pada observasi ROA i dan tahun t adalah bernilai nol, maka

nilai ROA di indutri asuransi jiwa syariah sebesar 3.475844.

2. Nilai koefisien variabel MS (Market Share) sebesar 1.723137. Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel MS memiliki hubungan positif

terhadap ROA, artinya jika variabel MS pada periode t akan

meningkatkan kinerja (profitabilitas) pada asuransi jiwa syariah pada

periode t sebesar 1.723137.

3. Nilai koefisien variabel HHI (Herfindahl-Hirschman Index) sebesar

0.013817. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel HHI memiliki

hubungan positif terhadap ROA, artinya jika variabel HHI pada

periode t akan meningkatkan kinerja (profitabilitas) pada asuransi jiwa

syariah pada periode t sebesar 0.013817.

Page 137: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

119

4. Nilai koefisien variabel MSHHI (Market Share X Herfindahl-

Hirschman Index) sebesar 0.001681. Hal tersebut menunjukkan bahwa

variabel MSHHI memiliki hubungan positif terhadap ROA, artinya jika

variabel MSHHI pada periode t akan menaikkan kinerja (profitabilitas)

pada asuransi jiwa syariah pada periode t sebesar 0.001681.

5. Nilai koefisien variabel BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan

operasional) sebesar 0.076941. Hal tersebut menunjukkan bahwa

variabel BOPO memiliki hubungan negatif terhadap ROA, artinya jika

variabel BOPO pada periode t akan menurunkan kinerja (profitabilitas)

pada asuransi jiwa syariah pada periode t sebesar 0.076941.

Tabel 4.11

Model Regresi Tiap Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia

Variable Coefficient

C 3.475844

MS 1.723137

HHI 0.013817

MSHHI 0.001681

BOPO -0.076941

Fixed Effects (Cross)

_TKFL--C 5.203387

_AMG--C -2.895334

_CAR--C 11.17174

_MNFL--C 19.54480

_BRI--C 7.412473

_BMP--C 12.66128

_PRD--C -63.71828

_MGL--C 14.09434

_PNI--C 16.11929

_ALI--C -19.59369

Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan hasil regresi data panel dengan menggunakan software

Eviews 9 pada Tabel 4.6, dibuatlah Tabel 4.11 yang menyajikan persamaan

Page 138: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

120

model regresi setiap asuransi jiwa syariah. Lebih lanjut, dapat diartikan

bahwa:

1. Persamaan model regresi Asuransi Takaful Keluarga

Return On Assets (ROA) Asuransi Takaful Keluargait = 5.203387 +

1.723137MSit + 0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar 5.203387 menunjukkan jika variabel independen (MS,

HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Takaful

Keluarga adalah sebesar 5.203387.

2. Return On Assets (ROA) Asuransi Amanahjiwa Giri Arthait = -2.895334

+1.723137MSit +0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar -2.895334 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Amanah

jiwa Giri Artha adalah sebesar -2.895334.

3. Persamaan model regresi Asuransi Jiwa Central Asia Raya

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Central Asia Rayait = 11.17174

+ 1.723137MSit + 0.013817HHIit+ 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar 11.17174 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

Page 139: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

121

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa Central

Asia Raya adalah sebesar 11.17174.

4. Persamaan model regresi Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Manulife Indonesiait =

19.54480 + 1.723137MSit + 0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt -

0.076941BOPOit + µit

Konstanta sebesar 19.54480 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa

Manulife Indonesia adalah sebesar 19.54480.

5. Persamaan model regresi Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahterait =

7.412473 +1.723137MSit +0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt -

0.076941BOPOit + µit

Konstanta sebesar 7.412473 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa

Bringin Jiwa Sejahtera adalah sebesar 7.412473.

6. Persamaan model regresi Asuransi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

1912

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912it =

12.66128 + 1.723137MSit + 0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt -

0.076941BOPOit + µit

Page 140: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

122

Konstanta sebesar 12.66128 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 adalah sebesar 12.66128.

7. Persamaan model regresi Prudential Life Assurance

Return On Assets (ROA) Prudential Life Assuranceit = -63.71828

+1.723137MSit +0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar -63.71828 menunjukkan jika variabel

independen (MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Prudential

Life Assurance adalah sebesar -63.71828.

8. Persamaan model regresi Asuransi Jiwa Mega Life

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Mega Lifeit = 14.09434 +

1.723137MSit +0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar 14.09434 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa Mega

Life adalah sebesar 14.09434.

Page 141: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

123

9. Persamaan model regresi Asuransi Jiwa Panin Life

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Panin Lifeit = 16.11929 +

1.723137MSit + 0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt - 0.076941BOPOit

+ µit

Konstanta sebesar 16.11929 menunjukkan jika variabel independen

(MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode ke t adalah

konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi Jiwa Panin

Life adalah sebesar 16.11929.

10. Persamaan model regresi Asuransi Allianz Life Indonesia

Return On Assets (ROA) Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia it = -

19.59369 + 1.723137MSit + 0.013817HHIit + 0.001681MSitHHIt -

0.076941BOPOit + µit

Konstanta sebesar -19.59369 menunjukkan jika variabel

independen (MS, HHI, MSHHI, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Asuransi

Jiwa Allianz Life Indonesia adalah sebesar -19.59369.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dengan menggunakan regresi data panel dilakukan

dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja

industri Asuransi jiwa syariah di Indonesia. Variabel struktur pasar sebagai

variabel independen pada penelitian diproksikan dengan variabel market

share (MS) dan Herfindahl-Hirschman Index (HHI), dan untuk

pembuktian ada atau tidak adanya perilaku kolusi diproksikan dengan

Page 142: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

124

variabel MSHHI (variabel interaksi hasil perkalian antara market share

dan (Herfindahl-Hirschman Index), kemudian untuk memperkecil

pengaruh faktor luar terhadap profitabilitas asuransi jiwa syariah pada

variabel independen ditambahkan variabel kontrol, yaitu variabel biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Dari pengujian terakhir yang dilakukan yaitu uji Hausman yang

bertujuan untuk menentukan model yang tepat digunakan dalam

penelitian, diketahui bahwa model yang terbaik yang terpilih adalah model

fixed effect atau fixed effect model (FEM).

Tabel 4.12

Ikhtisar Hasil Regresi Hubungan Variabel Independen

terhadap Variabel Dependen

Variabel Independen Pengaruh Signifikan

Market Share (MS) Ada Positif

Herfindahl-Hirschman Index (HHI) Ada Positif

MSHHI (Hasil perkalian antara market

share dan Herfindahl-Hirschman Index

Ada Positif

Biaya Operasional terhadap Pendaptan

Operasional (BOPO) Ada Negatif

Sumber: Hasil Output Regresi diolah,2018

Berdasarkan hasil regresi hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen yang disajikan dalam Tabel 4.12 merupakan pembahasan

setiap variabelnya:

Page 143: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

125

1. Market Share (MS)

Hasil regresi panel yang telah dilakukan menunjukkan bahwa market share

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada

industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Dilihat dari hasil uji-t, variabel market

share memilliki nilai t-hitung > t-tabel. Hal ini berarti, struktur pasar yang

diproksikan dengan market share atau pangsa pasar memiliki pengaruh dalam

menjelaskan profitabilitas industri asuransi jiwa syariah di Indonesia

2. Herfindahl-Hirschman Index (HHI)

Berdasarkan hasil regresi panel, diperoleh bahwa variabel Herfindahl-

Hirschman Index (HHI) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On

Assets (ROA) pada industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Dilihat dari hasil

uji-t, variabel Herfindahl-Hirschman Index memilliki nilai t-hitung > t-tabel. Hal

ini berarti, struktur pasar yang diproksikan dengan Herfindahl-Hirschman Index

(HHI) memiliki pengaruh dalam menjelaskan profitabilitas industri pasuransi jiwa

syariah di Indonesia.

3. Variabel MSHHI (hasil perkalian antara market share dan

Herfindahl-Hirschman Index (HHI))

Berdasarkan hasil regresi panel, diperoleh bahwa variabel MSHHI

berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada industri asuransi jiwa syariah

di Indonesia. Dilihat dari hasil uji-t, variabel konsentrasi pasar memilliki nilai t-

hitung > t-tabel. Variabel interaksi yaitu MSHHI, disertakan dalam model sebagai

indikasi pembuktian ada atau tidaknya kolusi dalam industri asuransi jiwa syariah.

Page 144: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

126

Karena variabel MSHHI berpengaruh terhadap ROA, hal ini berarti perilaku

kolusi tidak terjadi dalam industri asuransi jiwa syariah.

4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2005:119-120)

Berdasarkan hasil regresi panel, diperoleh bahwa variabel BOPO berpengaruh

negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada industri asuransi jiwa

syariah di Indonesia. Rasio BOPO yang berpengaruh negatif signifikan dapat di

interpretasikan bahwa setiap kenaikan rasio BOPO dapat menurunkan nilai rasio

ROA. Semakin tinggi rasio BOPO berarti semakin inefisien biaya operasional

yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin besar, yang kemungkinan akan mengurangi

profitabilitas bank. Hasil ini serupa dengan penelitianyang dilakukan oleh

(Wahyuni, 2016:117 ), dan (Al Parisi, 2017:48) yang menyatakan bahwa Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

5. Analisis Pengaruh Variabel Struktur Pasar Market Share (MS)

dan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) terhadap profitabilitas

(ROA) Industri asuransi jiwa syariah di Indonesia

Secara umum terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dan

keuntungan (lutfiah, 2008:16). Keuntungan yang diperoleh dari pangsa pasar

mencerminkan kekuatan pasar (karena perusahaan menggarap permintaan pasar)

atau efisiensi yang lebih baik (karena mencapai skala ekonomi) (Naylah,

Page 145: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

127

2010:56). Setelah dilakukan regresi, diperoleh hasil estimasi pada variabel pangsa

pasar/Market Share (MS) memiliki hubungan terhadap ROA. Hal ini

mengindikasikan struktur pasar yang diproksikan dengan market share memiliki

pengaruh dalam menjelaskan profitabilitas yang diproksikan dengan variabel

ROA pada industri asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dina, masalah lain yang terkait

tingginya rasio BOPO adalah skala ekonomi. Skala ekonomi adalah keunggulan

biaya yang berhubungan dengan ukuran yang besar. Semakin besar skala usaha,

maka diharapkan akan meningkatkan keunggulan biaya. Hal ini tidak mudah

dilakukan oleh industri asuransi jiwa syariah karena skala ekonomi asuransi jiwa

syariah secara umum lebih kecil dibandingkan asuransi konvensional, sehingga

pendapatan yang diterima asuransi jiwa syariah juga belum terlalu besar jika

dibandingkan dengan biaya tetap yang cukup tinggi (biaya teknologi dan

pengembangan sumber daya manusia). Skala ekonomi yang masih relatif kecil tak

hanya berdampak pada tingkat biaya tetap yang tinggi, tapi juga pada tingkat

persaingan pasar (Dina, 2013:48).

Konsentrasi industri merupakan kriteria yang utama dan umum digunakan

untuk menganalisis struktur pasar di suatu industri (Arsyad dan Kusuma,

2014:98). Apabila tingkat konsentrasi dalam suatu industri tinggi, maka tingkat

persaingan antar perusahaan dalam industri tersebut rendah (Naylah, 2010:50).

Indikator yang umum digunakan untuk mengukur konsentrasi pasar adalah

Herfindahl-Hirschman Index (HHI). Setelah dilakukan regresi, diperoleh hasil

estimasi pada variabel Herfindahl-Hirschman Index (HHI), memiliki hubungan

Page 146: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

128

terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan struktur pasar yang diproksikan dengan

Herfindahl-Hirschman Index (HHI), memiliki pengaruh dalam menjelaskan

profitabilitas yang diproksikan dengan variabel ROA pada industri asuransi jiwa

syariah di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa kinerja baik pada industri

asuransi jiwa syariah disebabkan oleh hipotesis tradisional.

Dugaan terjadinya perilaku kolusi dalam industri perbankan syariah di

Indonesia juga tidak terbukti dalam penelitian kali ini, hal ini diperkuat oleh

variabel interaksi pangsa pasar dan Herfindahl-Hirschman Index (MSHHI) yang

bernilai negatif dan signifikan. Artinya, perilaku kolusi sebagai akibat dari

struktur pasar yang memberikan market power pada industri terbukti

kemungkinan adanya kolusi itu terjadi pada industri auransi jiwa syariah di

Indonesia

Dari hasil regresi yang dilakukan, dapat diketahui struktur pasar yang

diproksikan melalui market share (pangsa pasar) dan Herfindahl-Hirschman

Index (HHI) terbukti mempengaruhi kinerja industri asuransi jiwa syariah di

Indonesia.

Page 147: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

129

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Setelah melihat hasil analisis data dan pembahasan terhadap

industri asuransi jiwa syariah Indonesia tahun 2012-2016, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Market Share (MS) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel ROA

dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti jika variabel MS

meningkat, maka variabel ROA juga meningkat. Nilai probabilitas variabel

Market Share sebesar 0,0497 < 0,05 dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 1.723137. Hal tersebut mengartikan bahwa jika variabel Market

Share meningkat satu persen akan meningkatkan pula variabel ROA

sebesar 1.723137 persen.

2. Herfindahl-Hirschman Index (HHI) berpengaruh signifikan positif

terhadap variabel ROA dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti

jika variabel Herfindahl-Hirschman Index (HHI) meningkat maka variabel

ROA juga meningkat. Nilai probabilitas variabel Herfindahl-Hirschman

Index (HHI) sebesar 0,0188 < 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar

0.013817. Hal tersebut mengartikan bahwa jika variabel Herfindahl-

Hirschman Index (HHI) meningkat satu persen akan meningkatkan pula

variabel ROA sebesar 0.013817 persen. MSHHI berpengaruh positif

terhadap variabel ROA dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti

jika varaibel MSHHI meningkat maka variabel ROA akan meningkat.

Page 148: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

130

Nilai probabilitas variabel MSHHI sebesar 0,0046 < 0,05 dengan nilai

koefisien korelasi sebesar 0.001681. Hal tersebut mengartikan bahwa jika

variabel MSHHI meningkat satu persen akan menurunkan variabel ROA

sebesar 0.001681 persen.

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

positif terhadap variabel ROA dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang

berarti jika varaibel BOPO menurun maka variabel ROA akan meningkat.

Nilai probabilitas variabel BOPO sebesar 0.0000 < 0,05 dengan nilai

koefisien korelasi sebesar (-0.076941). Hal tersebut mengartikan bahwa

jika variabel BOPO meningkat satu persen akan menurunkan variabel

ROA sebesar (-0.076941) persen.

4. MS, HHI, MSHHI, dan BOPO secara simultan atau bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel ROA dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang

berarti semua variabel independenya dapat menjelaskan variabel

dependenya. Nilai probabilitas secara simultan sebesar 0.0000 < 0.05

dengan nilai Adjusted R-Square sebesar 0.721006. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa 72.1006 persen variabel bebasnya dapat menjelaskan

variabel terikatnya atau variabel MS, HHI, MSHHI, dan BOPO mampu

menjelaskan variabel ROA.

5. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Herfindahl-Hirschman memiliki

rata-rata sebesar 1521.962 yang menunjukkan bahwa struktur pasar dari

asuransi jiwa syariah ini termasuk pada pasar persaingan monopolistic

Page 149: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

131

atau oligopoli. Karena apabila HHI > 1500 termasuk dalam kategori

terkonsentrasi secara moderat dan termasuk dalam struktur pasar.

6. Berdasarkan analisis regresi pada model panel data yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, bahwa dengan tingkat signifikansi 5% secara

statistik konsentrasi pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA sebagai proksi kinerja pada asuransi jiwa

syariah di Indonesia periode 2012-2016. Hal ini menunjukkan bahwa

industri asuransi jiwa syariah di Indonesia yang dalam penelitian ini

diwakili oleh 10 asuransi jiwa syariah yang terdiri 2 asuransi jiwa full

syariah dan 8 unit asuransi jiwa syariah yang sudah beroperasi sejak 2012-

2016 ini mendukung traditional hypothesis yang menganggap bahwa

kekuatan pasar dimana konsentrasi pasar yang semakin tinggi

menyebabkan biaya untuk melakukan kolusi menjadi rendah sehingga

perusahaan dalam industri tersebut akan mendapatkan laba normal. Jadi

tingkat profitabilitas yang meningkat yang dipengaruhi oleh meningkatnya

konsentrasi pasar merefleksikan bahwa industri asuransi jiwa syariah

Indonesia sesuai dengan hipotesis SCP tradisional.

7. Berdasarkan analisis regresi pada model panel data yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, bahwa dengan tingkat signifikansi 5% secara

statistik pangsa pasar/market share sebagai proksi dari struktur pasar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA sebagai proksi kinerja

pada asuransi jiwa syariah di Indonesia periode 2012-2016 mendukung

hipotesis SCP tradisional.

Page 150: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

132

8. Berdasarkan analisis regresi dengan menggunakan fixed effect model dari

metode panel data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, menunjukkan

adanya perbedaan ROA antar asuransi jiwa syariah dalam industri asuransi

periode 2012- 2016. Dari ke-10 asuransi jiwa syariah yang menjadi objek

penelitian, asuransi prudential life assurance pada tahun 2014 memiliki

nilai ROA terbesar atau yang memiliki profitabilitas tertinggi. Sedangkan

nilai ROA terkecil dimiliki oleh asuransi amanah jiwa giri artha tahun

2013. Perbedaan ROA pada setiap asuransi jiwa syariah menunjukkan

daya saing dan kesehatan yang dimiliki setiap asuransi jiwa syariah

berbeda karena ROA merupakan satu indikator kinerja pada industri

asuransi syariah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka penulis

menyarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Setelah mengetahui bahwa konsentrasi berpengaruh positif signifikan

terhadap ROA, maka hendaknya asuransi syariah sebagai entitas bisnis

dapat berperilaku efisien sehingga peningkatan pangsa pasar dapat

meningkatkan profitabilitas. Temuan dalam penelitian ini sebagai bahan

informasi dan masukan bagi para pelaku dalam industri asuransi syariah

Indonesia agar bisa berperilaku efisien (dengan menekan biaya operasional

termasuk biaya dana dan premi resiko), sehingga menghasilkan kinerja

yang baik dengan tingkat profitabilitas (ROA) yang semakin baik dan

kestabilan yang terjaga di masa yang akan datang.

Page 151: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

133

2. Peran pemerintah sebagai regulator sangat penting dalam mengawasi dan

membuat kebijakan yang mendukung terciptanya industri asuransi syariah

yang sehat, dan efisien sehingga peran industri perbankan sebagai sumber

pembiayaan pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak dapat tercapai, namun hendaknya fungsi pengawasan yang

obyektif dan adil terus ditingkatkan agar tidak terjadi tindakan kolusif

yang merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan pihak asuransi

syariah. Hal ini terkait peran penting asuransi syariah sebagai lembaga

sharing risk. Terlepas apakah fungsi pengawasan masih dilakukan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau nantinya oleh lembaga lain,

diharapkan pengawasan terhadap industri asuransi syariah berlaku adil dan

obyektif, tegas dalam memberlakukan aturan termasuk penerapan sanksi

bagi yang melanggar peraturan yang telah disepakati agar tidak terjadi

kesalahan dalam mengambil kebijakan.

3. Mengingat pentingnya persaingan yang sehat guna mendukung terciptanya

industri Asuransi Syariah yang sehat dan efisien, maka selain peraturan

kehati-hatian (prudential regulation) untuk mencegah peningkatan resiko

terjadinya krisis dan peraturan perlindungan (protective regulation) seperti

sangat diperlukan dibentuknya kebijakan peraturan persaingan

(competitive regulation) yang selama ini belum menjadi perhatian utama

dan belum ada aturan yang jelas.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel yang

mempengaruhi kinerja industri asuransi jiwa syariah dengan jumlah

Page 152: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

134

sampel yang lebih banyak sehingga dapat lebih mewakili populasi industri

asuransi syariah Indonesia.

Page 153: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

135

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an dan Terjemahannya.1976. Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu

Ali, AM Hasan. 2004. Asuransi dalam perspektif hukum Islam.

Jakarta,kencana:105

A. Hasyim Ali. 1995. Pengantar Asuransi. Jakarta, Bumi Aksara :184

Dahlan,Abdul Aziz. 1996. Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta, lehtiar baru Van

Hoeve :138

Ahmed, Mostak. 2012. Market Structure and Performance of Bangladesh

Banking Industry: A Panel Data Analysis. Bangladesh Development Studies,

Vol. XXXV, No. 3, September: 27.

Al Parisi, Salman. 2017. Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di

Indonesia. Ekonomika, 2 (1) : 20.

Amalia, Fitri dan Mustafa Edwin Nasution. 2007. Perbandingan Profitabilitas

Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan

Metode Struktur Kinerja dan Perilaku. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan

Indonesia, 7 (2): 45

Antonio, M. Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani Press dan Tazkia Cendekia.

Arif Djohan Tunggal. 2008. Peraturan Perundang-undangan Perusahaan

Asuransi di Indonesia Tahun 1992-1997, Jakarta: Harvarindo :3

Page 154: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

136

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia

Publisher.

Arsyad, Lincolin ; Kusuma, Stephanus Eri. 2014. Ekonomika Industri pendekatan

struktur, perilaku, dan kinerja.Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Baye, Michael R. dan Jeffrey T. Prince. 2016. Ekonomi Manajerial dan Strategi

Bisnis. Managerial Economics and Business Strategy. Terj. Febriela Sirait.

Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Belangkaehe, Rebeka. Dkk. Analisis Struktur Pasar, Perilaku, dan Kinerja

Industri Perbankan Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI

Periode 2008-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 14, No. 3, Oktober

2014:107

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Dina, Ilma. 2013. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada

Perbankan Syariah Indonesia. Tesis Magister Sains Ekonomi, Universitas

Indonesia.

Fariska, Arif dan Syahbudin, Fahmi. 2015. Pengaruh Komperensi Agen asuransi

terhadap loyalitas nasabah pada perusahaan asuransi jiwa bersama bumi

putera kantor cabang palmerah: Jurnal ekonomi dan perbankan syariah 3 (1):

21-36.

Page 155: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

137

Hariyani, Ismi. 2010. Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT

Gramedia.

Haryadi, Edi. 2017. Peran agen Asuransi Syariah meningkatkan pemahaman

dalam masyarakat tentang asuransi Syariah: Jurnal Ekonomi & Perbankan

Syariah, 5 (1) :19-37.

Hasan, Nurul Ichsan. 2014. Pengantar Asuransi Syariah. Jakarta: Referensi

(Gaung Persada group).

Karim Consulting Indonesia. Islamic Insurance Outlook 2017, akses 22 Maret

2018

Lutfiah, Marizka. 2008. Analisis Dampak Implementasi Arsitektur Perbankan

Indonesia (API) terhadap Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Perbankan

Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Muhammad Syakir Sula, FIIS. 2004. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep

dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani.

Naylah, Maal. 2010. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri

Perbankan, Tesis Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas

Diponegoro.

Neuberger, Doris. 1997. Structure, Conduct, and Performance in Banking

Markets, Working Paper University of Rostock, Institute of Theory, 12 (1): 25

Nur’aini Ihsan, Dwi. 201. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.

Banten: UIN Jakarta Press: 108.

Page 156: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

138

Putriani, Ela. 2014. Model perhitungan tarif premi Asuransi Syariah dalam

hubungan dengan segementasi pasar dalam dan laba perusahaan: Jurnal

etikonomi.13 (2): 36.

R,Subekti dan R,Tjitrosudibio. 1998. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, cet.

25:380.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2006. Teori Ekonomi Suatu

Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews. Yogyakarta: ANDI.

Sarwono, Jonathan. 2016. Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset

Skripsi dan Tesis dengan Eviews. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Sofyan, Syafri Harahap. 1997. Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1: 99.

Sudaryo, Yoyo dan Aditya Yudanegara. 2017. Investasi Bank dan Lembaga

Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sukandarrumidi. 2004. Metedologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Page 157: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

139

Umar, Husen. 2002. Metode Riset Bisnis: Panduan Mahasiswa untuk

Melaksanakan Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi. Jakarta: Gramedia

Pusaka Utama.

Wahyuni, Sri. 2016. Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan

Praktik. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Edisi ke-3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN:109.

www.AASI.go.id

www.ojk.go.id

www.ojk.go.id

Yuhanah, Siti. 2016. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia. Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 158: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

140

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

DATA OBSERVASI

Perusahaan Tahun Aset Laba Sebelum Pajak Pendapatan Beban

Aset

asuransi

jiwa syariah

_TKFL 2012 143,734 6,128 113,499 117,571 2,621,364

_TKFL 2013 163,373 13,224 130,416 126,238 3,258,923

_TKFL 2014 176,680 15,189 125,111 114,665 4,283,439

_TKFL 2015 181,369 21,059 120,387 108,041 5,634,940

_TKFL 2016 203,492 9,693 132,241 108,946 6,867,812

_AMG 2012 80,605 26 4,330 4,304 2,621,364

_AMG 2013 73,674 -7,990 7,052 14,061 3,258,923

_AMG 2014 71,810 -3,336 14,182 17,498 4,283,439

_AMG 2015 61,907 -8,449 10,169 18,617 5,634,940

_AMG 2016 56,811 -6103 12,683 18,786 6,867,812

_CAR 2012 49,175 1,327 7,807 6,695 2,621,364

_CAR 2013 58,158 6,831 14,903 8,254 3,258,923

_CAR 2014 70,244 7,444 18,889 11,683 4,283,439

_CAR 2015 56,935 1,663 12,915 11,545 5,634,940

_CAR 2016 56,622 511 11,698 11,360 6,867,812

_MNFL 2012 56,907 12,439 21,548 9,108 2,621,364

_MNFL 2013 96,829 23,677 42,275 17,238 3,258,923

_MNFL 2014 150,624 34,773 53,208 18,506 4,283,439

_MNFL 2015 209,760 40,356 75,053 29,007 5,634,940

_MNFL 2016 320,487 40,641 111,738 69,844 6,867,812

_BRI 2012 46,473 1,770 14,855 13,084 2,621,364

_BRI 2013 42,435 509 13,216 12,731 3,258,923

_BRI 2014 46,297 1,058 17,584 16,528 4,283,439

_BRI 2015 45,497 909 17,030 16,126 5,634,940

_BRI 2016 46,074 -2,056 18,865 21,069 6,867,812

_PRD 2012 733,570 735,940 1,195,789 461,711 2,621,364

_PRD 2013 1,236,515 463,325 1,467,849 544,511 3,258,923

_PRD 2014 1,644,546 1,191,938 1,806,649 616,840 4,283,439

_PRD 2015 2,321,159 750,182 1,962,998 647,824 5,634,940

_PRD 2016 2,611,954 617,496 1,890,989 870,187 6,867,812

_MGL 2012 40,387 6,458 20,709 14,415 2,621,364

Page 159: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

141

_MGL 2013 50,408 8,363 36,990 28,822 3,258,923

_MGL 2014 56,250 4,219 23,704 19,631 4,283,439

_MGL 2015 50,709 -3,208 8,344 11,586 5,634,940

_MGL 2016 52,277 3,490 4,478 989 6,867,812

_PNI 2012 51,924 10,022 15,484 6,995 2,621,364

_PNI 2013 74,644 6,797 13,897 7,100 3,258,923

_PNI 2014 84,838 10,307 13,327 4,722 4,283,439

_PNI 2015 123,050 9,935 11,541 3,980 5,634,940

_PNI 2016 85,623 12,191 13,642 4,262 6,867,812

_BMP 2012 160,051 3,763 68,189 65,027 2,621,364

_BMP 2013 153,953 240 59,413 63,818 3,258,923

_BMP 2014 156,116 697 57,509 58,040 4,283,439

_BMP 2015 156,171 12,616 56,263 46,223 5,634,940

_BMP 2016 95,824 5,213 42,888 39,975 6,867,812

_ALI 2012 76,575 5,178 260,743 282,460 2,621,364

_ALI 2013 91,075 26,231 262,133 257,524 3,258,923

_ALI 2014 142,548 33,852 57,509 58,040 4,283,439

_ALI 2015 238,257 62,133 290,124 224,131 5,634,940

_ALI 2016 313,307 40,280 335,610 305,945 6,867,812

Page 160: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

142

LAMPIRAN 2

OUTPUT FIXED EFFECT

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.475844 21.01123 0.165428 0.8695

MS? -1.723137 0.854462 2.016633 0.0497

HHI? -0.013817 0.005670 2.436954 0.0188

MSHHI? 0.001681 0.000564 2.981768 0.0046

BOPO? -0.076941 0.010080 -7.632790 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_TKFL--C 5.203387

_AMG--C -2.895334

_CAR--C 11.17174

_MNFL--C 19.54480

_BRI--C 7.412473

_AFI--C 12.66128

_PRD--C -63.71828

_MGL--C 14.09434

_PNI--C 16.11929

_TML--C -19.59369 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.795025 Mean dependent var 6.387600

Adjusted R-squared 0.721006 S.D. dependent var 19.09592

S.E. of regression 10.08644 Akaike info criterion 7.691758

Sum squared resid 3662.508 Schwarz criterion 8.227124

Log likelihood -178.2939 Hannan-Quinn criter. 7.895628

F-statistic 10.74084 Durbin-Watson stat 2.753526

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 161: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

143

LAMPIRAN 3

OUTPUT RANDOM EFFECT

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 29.80015 8.401919 3.546827 0.0009

MS? 2.269773 3.930970 0.577408 0.5673

HHI? -0.008599 0.007446 -1.154766 0.2558

MSHHI? 0.000425 0.001299 0.327215 0.7454

BOPO? -0.009168 0.026237 -0.349429 0.7288

Random Effects (Cross)

_TKFL--C 0.000000

_AMG--C 0.000000

_CAR--C 0.000000

_MNFL--C 0.000000

_BRI--C 0.000000

_BMP--C 0.000000

_PRD--C 0.000000

_MGL--C 0.000000

_PNI--C 0.000000

_ALI--C 0.000000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 10.08644 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.677665 Mean dependent var 6.387600

Adjusted R-squared 0.649013 S.D. dependent var 19.09592

S.E. of regression 11.31322 Sum squared resid 5759.500

F-statistic 23.65157 Durbin-Watson stat 2.007985

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.677665 Mean dependent var 6.387600

Sum squared resid 5759.500 Durbin-Watson stat 2.007985

Page 162: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

144

LAMPIRAN 4

OUTPUT COMMON EFFECT

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 29.80015 9.423811 3.162219 0.0028

MS? -1.723137 0.958387 -1.797955 0.0789

HHI? -0.013817 0.006359 -2.172697 0.0351

MSHHI? 0.001681 0.000632 2.658434 0.0108

BOPO? -0.076941 0.011306 -6.805112 0.0000 R-squared 0.677665 Mean dependent var 6.387600

Adjusted R-squared 0.649013 S.D. dependent var 19.09592

S.E. of regression 11.31322 Akaike info criterion 7.784460

Sum squared resid 5759.500 Schwarz criterion 7.975662

Log likelihood -189.6115 Hannan-Quinn criter. 7.857271

F-statistic 23.65157 Durbin-Watson stat 2.007985

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 163: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

145

LAMPIRAN 5

UJI HAUSMAN

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 14.856360 4 0.0050

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. MS? 2.269773 -1.723137 14.722419 0.2980

HHI? -0.008599 -0.013817 0.000023 0.2797

MSHHI? 0.000425 0.001681 0.000001 0.2832

BOPO? -0.009168 -0.076941 0.000587 0.0051

Page 164: ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41851/2/BELLA... · ANALISIS STRUKTUR PASAR PADA PROFITABILITAS INDUSTRI ASURANSI

146

LAMPIRAN 6

UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 2.290224 (9,36) 0.0377

Cross-section Chi-square 22.635117 9 0.0071