analisis strategi pengembangan bisnis pada hotel the …
TRANSCRIPT
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
PADA HOTEL THE ONE LEGIAN, BALI
Endang Sebrina Kaban
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menghadapi
kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan serta sebagai upaya untuk
menentukan strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Dari
analisis lingkungan dapat diketahui kelemahan, peluang, serta ancaman perusahaan.
Objek penelitian ini adalah Hotel The One Legian, dengan menggunakan analisis
ETOP (Environmental Treath and Opportunity Profile), analisis SAP (Strategic
Advantage Profile) dan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats) yang digunakan sebagai dasar perumusan strategi. Dari analisis ETOP dan
SAP, akan digunakan sebagai masukan untuk analisis SWOT.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi yang tepat untuk Hotel The One Legian adalah strategi intensif, yang berarti
perusahaan berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan kekuatan internalnya
dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan
menghindari ancaman eksternal.
Kata Kunci: Analisis, Lingkungan, Strategi, Perusahaan.
ABSTRACT
The research aims to examine the strategy taken by a company dealing with
the internal and external environmental conditions. Analysis upon the environment
may enable the company to identify its strength, weakness, opportunities, and
threat. The study is carried out toward The One Legian Hotel by means of three
analysis tools of ETOP (Environmental Threat and Opportunity Profile), SAP
(Strategic Advantage Profile), and SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats) as a bases of strategy formulation. ETOP and SAP are utilized to identify
some entries for SWOT analysis.
This descriptive qualitative study employs a case-study approach in which
the data are collected through observation, interview, and documentation. The
analysis result suggests The One Legian Hotel use aggressive strategy to cope with
the environmental issues. This means that the Company should take a good position
to utilize its internal strength for the sake of taking more benefits from the external
opportunities and avoiding the possible external threats.
Keywords: Analysis, Environment, Strategy, Company.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia mempunyai potensi wilayah
wisata yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar. Kondisi tersebut,
membuat sektor pariwisata di Indonesia adalah salah satu sektor dari kegiatan
perekonomian yang telah menjadi andalan potensial dan prioritas. Daya tarik wisata
yang dimiliki Indonesia antara lain dalam hal keindahan alam dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan
masyarakat (etnik). Secara keseluruhan daya tarik wisata tersebut merupakan
sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan
peningkatan kepariwisataan khususnya di Bali. Dimana, jumlah kunjungan
wisatawan di Bali mengalami peningkatan yang sangat berpengaruh pada
perkembangan industri perhotelan karena peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan dapat meningkatkan kebutuhan akan jasa akomodasi, khususnya hotel
sebagai sarana penunjang.
Tingginya pertumbuhan bisnis perhotelan di Bali mengakibatkan tingkat
persaingan antar hotel yang tinggi. Hotel-hotel saling berlomba untuk mengetahui
kondisi pesaingnya (Widya, 2009). Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan
yang bergerak di industri hotel di Bali untuk dapat bertahan dan melakukan
pembaharuan dalam rencana strategi bersaing perusahaannya. Dimana sekarang ini
pasar yang menentukan segalanya, sehingga persaingan antar hotel menjadi lebih
ketat. Para pengelola hotel harus berusaha sebaik mungkin dalam memanfaatkan
pasar yang ada dengan memberi image dan pelayanan khusus kepada para tamunya.
Sebuah hotel dapat dikatakan sukses apabila fasilitas tempat wisata dan tempat
penginapan yang ditawarkan memenuhi standarisasi, dan segi pelayanan yang
menyangkut sumber daya manusia. Dan semua itu menyangkut strategi yang
dilakukan oleh manajer hotel.
Aisyah Kiki (2014), dengan adanya kompetensi dan persaingan manajer hotel
dituntut menciptakan konsep implementasi strategi. Kemampuan perusahaan untuk
bertahan dalam persaingan bisnis sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen
dalam mempersiapkan perencanaan strategi atau yang sekarang disebut manajemen
strategi. Perencanaan strategi terdiri atas perencanaan strategi jangka panjang dan
jangka pendek, dimana hal ini sangat mempengaruhi upaya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan sejak awal perusahaan berdiri. Perencanaan strategi tersebut sangat
berguna untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam lingkungan persaingan
sehingga dapat sukses dalam mencapai tujuan dan dalam bersaing dengan
perusahaan lain. Untuk itu perusahaan harus benar-benar teliti dalam menganalisa
kesempatan yang sekiranya dapat dimanfaatkan dan juga harus mempersiapkan diri
atas resiko atau ancaman yang mungkin akan terjadi.
Perumusan strategi merupakan pengembangan visi dan misi, identifikasi
peluang dan ancaman eksternal suatu perusahaan, kesadaran akan kekuatan dan
kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi
alternatif, serta pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan (David, 2009:16).
Selain itu, strategi yang dimiliki tiap perusahaan tentunya berbeda-beda, tergantung
pada kondisi lingkungan serta kebutuhan internal perusahaan. Hal ini terjadi karena
tiap perusahaan juga memiliki tujuan yang berbeda antar perusahaan lain, sehingga
secara tidak langsung strategi yang diterapkan tentunya akan berbeda juga. Oleh
karena itu, strategi yang tepat bisa memberikan dampak yang baik bagi perusahaan.
Sebaliknya, strategi yang tidak tepat bisa mengganggu jalannya perusahaan dan
mengakibatkan suatu kegagalan. Sehingga, perusahaan secara aktif wajib
mengevaluasi strategi yang sudah ada secara berkala. Apakah strategi tersebut
masih relevan untuk digunakan atau perusahaan harus mengembangkan suatu
strategi baru demi menghadapi perubahan lingkungan yang saat ini terjadi semakin
kompleks dan luas.
Menurut Ditya (2010), Perusahaan tentunya memerlukan perencanaan strategi
yang tepat karena kondisi dimasa depan yang tidak bisa diprediksi adalah salah satu
resiko yang mampu menghambat keberlangsungan perusahaan. Akan tetapi proses
perencanaan strategi ini harus diimbangi dengan implementasi strategi yang baik
serta evaluasi strategi yang memadai demi tercapainya tujuan perusahaan.
Analisis lingkungan merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan
dalam menentukan strategi bersaing perusahaan. Faktor lingkungan tidak dapat
diabaikan oleh perusahaan apalagi dengan semakin ketatnya persaingan antar
perusahaan. Setiap perusahaan harus mengetahui perubahan lingkungan yang
terjadi, Kondisi lingkungan perusahaan yang selalu berubah-ubah ini akan
berlangsung secara terus menerus sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan
konsumen. Menurut Agung (2013: 54), pentingnya lingkungan sebagai salah satu
faktor yang menunjang keberhasilan perusahaan dalam pesaingan. Sehingga untuk
menentukan strategi yang tepat sasaran, perusahaan perlu membuat suatu analisa
mengenai lingkungan dimana perusahaan menjalankan proses bisnisnya. Menurut
Agung, lingkungan dibagi menjadi dua yaitu Lingkungan Internal dan Lingkungan
Eksternal.
Analisis lingkungan internal adalah lingkungan dalam perusahaan yang lebih
fokus untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Menurut David
(2009:18), perusahaan harus berusaha untuk mencari keunggulan-keunggulan yang
bisa dipakai untuk membedakan diri dengan para pesaing dan berjuang untuk
menjalankan strategi yang mampu menggandakan kekuatan internal sekaligus
meniadakan kelemahan internal. Kemudian, analisis internal harus dilakukan juga
terhadap manajemen serta struktur organisasi yang diterapkan di perusahaan.
Analisis internal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis
rantai nilai (Value Chain) perusahaan.
Sedangkan analisis lingkungan eksternal akan sangat membantu perusahaan
untuk melihat peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Menurut
David (2009:17), salah satu aspek utama dari manajemen strategis adalah bahwa
perusahaan perlu merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keuntungan dari
peluang eksternal dan meminimalkan dampak ancaman eksternal. Karena alasan
ini, identifikasi, pengawasan dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal sangat
penting bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Aisyah Kiki (2014), dalam penelitiannya tentang analisis lingkungan sebagai
dasar untuk menentukan kesesuaian penerapan strategi pada suatu perusahaan
mengatakan bahwa dengan berbagai perubahan yang terjadi, maka perusahaan
selaku pelaku bisnis harus peka terhadap kondisi lingkungan eksternal maupun
internal. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka perubahan lingkungan di Hotel
The One Legian yang perlu diperhatikan secara seksama adalah semakin
banyaknya hotel sejenis yang ada di daerah Legian. Banyaknya hotel sejenis
dengan kualitas fasilitas dan pelayanan yang lebih baik merupakan sebuah ancaman
bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus menetapkan
strategi apa yang harus dipilih perusahaan agar mampu mempertahankan loyalitas
pelanggannya. Agar strategi yang diterapkan tersebut bisa berjalan secara efektif
dan efisien serta mampu mendukung tercapainya tujuan perusahaan sehingga
perusahaan dapat mempertahankan serta mengembangkan usahanya.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui
kondsi internal maupun eksternal perusahaan adalah dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT adalah suatu analisis secara cermat dan teliti terhadap
lingkungan perusahaan yang terdiri atas: Analisis eksternal, perusahaan dapat
mengidentifikasi semua peluang (opportunities) yang berkembang serta ancaman
(threats) dari para pesaing dan calon pesain. Dan analisis internal yang lebih
memfokuskan diri pada identifikasi kekuatan (strenghts) dan kelemahan
(weaknesses) dari dalam perusahaan. Dengan menggunakan analisis SWOT, pihak
manajemen dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
kemudian dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang ada, sehingga dapat
diketahui posisi bersaing dari perusahaannya tersebut. Hasil analisis ini dijadikan
sebagai dasar dalam pemilihan alternatif strategi dan akan diperoleh strategi baru
yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang mampu membantu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Berkaitan dengan hal di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis
lingkungan di Hotel The One Legian, karena di kawasan hotel ini terdapat banyak
hotel pesaing dan tingginya intensitas persaingan antar hotel yang sejenis di daerah
Legian. Banyaknya hotel pesaing yang sejenis dengan kualitas fasilitas dan
pelayanan yang lebih baik, tentunya ini merupakan sebuah ancaman bagi
perusahaan. Dengan melihat hal ini, peneliti merasa Hotel The One Legian
memerlukan strategi yang tepat untuk dapat bertahan di tengah persaingan serta
ancaman yang ada di lingkungan hotel ini.
Hotel The One Legian sebagai salah satu hotel bintang empat yang ikut
meramaikan industri perhotelan di Bali sejak tahun 2010. Hotel yang tumbuh dan
berkembang ini tetap konsisten dengan mengusung salah satu konsep yang ada di
hotel ini, yaitu: One step Kuta-Legian Experience. Hotel The One Legian adalah
reinkarnasi dari hotel yang sebelumnya sudah beroperasi dengan nama “The 1O1
Legian”. Hotel The One Legian berlokasi di Jalan Legian merupakan salah satu
lokasi distrik kunjungan wisatawan terbanyak yang letaknya sangat strategi di
jantung kawasan wisata Kuta, Bali. Dalam menjalankan aktivitasnya, Hotel The
One Legian dihadapkan pada persaingan perusahaan sejenis yang sangat ketat.
Kendala yang sedang dialami Hotel The One Legian yaitu, membutuhkan
penentuan strategi bisnis untuk diterapkan di hotel agar tetap dapat bertahan dan
mampu bersaing dengan hotel-hotel lainnya yang berada di daerah Legian dan
Kuta. Kegunaan dari penentuan strategi bisnis dalam menghadapi persaingan
adalah untuk membentuk dan melaksanakan langkah-langkah strategis yang dapat
meningkatkan posisi bersaing perusahaan diantara pesaingnya, dan mampu
mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan. Maka dari itu,
pentingnya penentuan strategi bisnis untuk menghadapi persaingan yang dapat
memberikan dampak besar bagi Hotel The One Legian dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di Hotel The One Legian yang terlokasi di Jl. Legian No. 117,
Legian, Kuta, Bali - Indonesia.
Jenis Data
1. Data primer : Data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama,
dalam hal ini dari bagian internal perusahaan. Data primer ini berupa
data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui hasil
pengamatan dan observasi secara langsung terhadap objek yang diteliti
melalui wawancara langsung atau hasil diskusi dengan pimpinan dan
karyawan Hotel The One Legian dan hasil pengamatan penulis secara
langsung selama melakukan observasi di Hotel The One Legian.
2. Data Sekunder : Data yang telah dipublikasi, dan telah dikumpulkan
oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh peneliti melalui buku pedoman
Hotel The One Legian, website hotel, media massa, Badan Pusat Statistik
(BPS), dan berbagai literatur yang menunjang untuk digunakan
menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi: Dilakukan dengan mengamati kondisi hotel secara langsung
guna untuk mendapatkan data dan gambaran nyata mengenai situasi dan
kondisi perusahaan. Dengan melakukan observasi diharapkan peneliti dapat
melihat kejadian sebagaimana subyek yang diamati mengalaminya dan
obyek yang diteliti. Penulis melakukan pengamatan langsung mengenai
aktivitas karyawan dalam bekerja dan melayani tamu Hotel The One
Legian.
2. Wawancara : Wawancara dilakukan dengan komunikasi secara langsung
berupa tanya jawab terhadap sumber-sumber data pada seluruh pihak
manajemen Hotel The One Legian untuk mendapatkan berbagai macam
informasi yang diperlukan oleh penulis. Metode ini digunakan terutama
untuk melakukan konfirmasi dan melengkapi data-data yang telah diperoleh
melalui metode observasi. Dalam hal ini, wawancara ditujukan kepada
Manager Akuntansi (Pak Made Bagus).
3. Dokumentasi : Mengumpulkan dokumen-dokumen yang memiliki kaitan
dengan penelitian sehingga dapat menjadi penunjang dan pendukung dari
objek yang diteliti. Dokumen-dokumen tersebut diantaranya laporan
keuangan (laporan laba rugi, neraca) dan tingkat hunian kamar (Room
Accoupancy Rate).
Alat Analisis Data
1. Analisis ETOP (Environmental Treath and Opportunity Profile) : Aspek-
aspek yang akan dianalisis adalah peluang dan ancaman yang sedang atau yang
akan dihadapi oleh perusahaan yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan
agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Beberapa faktor eksternal yang
akan dianalisis adalah Ekonomi, Sosial, Pemerintah, Demografi, serta Persaingan
antar hotel. Analisis ETOP ini menjelaskan tentang peluang dan ancaman yang
nyata serta mengetahui informasi tentang lingkungan yang harus dipahami oleh
perusahaan agar sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.
2. Analisis SAP (Strategic Advantage Profile) : Aspek-aspek SAP yang akan
dianalisis dalam penelitian ini, meliputi: kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh internal perusahaan yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia,
Keuangan, Produksi, dan Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Analisis ini
menjelaskan tentang kekuatan dan kelemahan dalam perusahaan.
3. Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) : Gabungan
dari hasil-hasil analisis yang telah diperoleh melalui ETOP dan SAP yang berisi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat mengetahui posisinya pada diagram
analisis SWOT serta strategi bersaing apa yang tepat untuk digunakan perusahaan.
Selain itu, hasil analisis SWOT ini digunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam perumusan strategi, sehingga menghasilkan strategi yang
handal untuk jangka panjang serta mampu mengantisipasi ancaman dan kelemahan
yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I. Analisis ETOP (Environmental Threat and Opportunities Profile)
Berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam lingkungan eksternal, maka
dapat dibuat analisis ETOP dengan tujuan agar Hotel The One Legian Bali dapat
memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman yang terdapat dalam
lingkungan eksternal. Adapun analisis ETOP dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Faktor Ekonomi
Dalam hal ini faktor ekonomi merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan
distribusi mata pencaharian penduduk di Bali. Faktor ini memiliki pengaruh besar
terhadap kelangsungan bisnis Hotel The One Legian.
+ Pertumbuhan ekonomi pada sektor perhotelan di Bali meningkat dari tahun
ke tahun, dan menyebabkan peningkatan permintaan konsumen terhadap
produk perhotelan.
+ Pendapatan per kapita wisatawan yang tinggi akan menjadi peluang
wisawatan untuk melakukan perjalanan yang lama tinggal yang lebih
panjang.
2. Faktor Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan kesatuan ciri khas dari suatu daerah. Faktor ini tidak
boleh disepelekan karena cukup berpengaruh pada pendapatan perusahaan
khususnya perhotelan.
+ Objek wisata di Bali yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
+ Budaya di Bali masih sangat khas sehingga menarik perhatian wisatawan
yang datang ke Bali.
3. Faktor Pemerintah
+ Kebijakan pemerintah daerah yang mendukung sektor pariwisata di Bali.
- Kondisi kemanan di Bali yang tidak stabil, sehingga menyebabkan
wisatawan takut untuk datang sehingga menimbulkan citra yang negatif.
4. Faktor Demografi
+ Pangsa pasar yang lebih dominan menginap di hotel berasal dari wisatawan
mancanegara, khususnya dari Negara Oceania (seperti: Australia, Fiji, New
Zealand, Vanuatu)
+ Secara dominan tamu yang menginap di Hotel The One Legian adalah
keluarga dan group.
5. Faktor Persaingan antar hotel
Dalam persaingan ini tidak ada yang menang mutlak, yang ada adalah seberapa
besar bagian pasar yang dikuasai. Maka Hotel The One Legian harus senantiasa
siap dan membenahi diri untuk menghadapi persaingan antar hotel yang semakin
tajam.
- Terdapat banyak hotel yang sejenis di daerah Legian
- Banyaknya pendatang baru yang masuk ke industri perhotelan dan
meningkatnya persaingan
- Meningkatnya jumlah fasilitas dan kualitas pelayanan yang dimiliki
hotel pesaing.
- Hotel The One Legian merupakan hotel bintang empat dengan fasilitas
yang setara dengan hotel bintang lima. Faktor inilah yang menjadi
kekuatan Hotel The One Legian dalam persaingan bisnis jasa dengan
menerapkan harga yang kompetitif dan penawaran paket-paket yang
lebih menarik.
II. Analisis SAP (Strategic Advantage Profile)
Analisis SAP digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal Hotel
The One Legian dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam lingkungan internal, maka
dapat dibuat analisis SAP dengan tujuan agar Hotel The One Legian dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam lingkungan internal.
Adapun analisis SAP akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
+ Adanya mutu pelayanan terhadap konsumen yang baik
+ Pemilik hotel sudah berpengalaman dalam bidang perhotelan
+ Jam dan hari kerja karyawan yang sudah terlaksana dengan baik
+ Adanya training karyawan secara rutin setiap bulannya
+ Adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan berpengalaman
+ Adanya penyedia fasilitas kesejahteraan karyawan untuk memberikan
motivasi kerja karyawan
2. Faktor Keuangan
+ Pengelolaan keuangan yang baik.
+ Sistem administrasi keuangan yang sudah terkomputerisasi.
+ Tingkat rasio keuangan Profitabilitas yang sudah cukup baik.
- namu, rasio likuiditas menunjukkan keadaan hutang perusahaan kurang baik.
Dimana, pada tahun 2013 utang jangka pendek Rp. 1 hanya mampu dijamin
Rp. 0,621 aset lancar.
3. Faktor Produksi
+ Lokasi Hotel yang strategis dekat dengan pusat wisata di Bali
+ Fasilitas hotel lengkap dan memadai (memiliki 2 swimming pool)
- Biaya operasional hotel yang cukup tinggi
- Hotel belum memiliki alat gym yang lengkap
4. Faktor Pemasaran
+ Kerjasama yang baik dengan dengan travel agent baik travel agent lokal
maupun travel agent nasional dan internasional, kantor pemerintahan dan
perusahaan lainnya (sales call).
+ Menciptakan image yang baik melalui pelayanan yang istimewa sehingga
pelanggan merasa puas dan mempunyai penilaian positif terhadap Hotel The
One Legian dalam benak pelanggan.
- Pada saat low season jumlah tamu hotel lebih sedikit dibanding saat high
season.
III. Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, dan Threats)
Analisis SWOT merupakan gabungan dari keempat faktor yang berguna untuk
menyusun faktor-faktor strategis yang ada di dalam perusahaan. Selain itu, analisis
SWOT juga digunakan untuk melihat besarnya kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan serta peluang yang harus dimanfaatkan dan ancaman yang
harus dihadapi. Dalam analisis SWOT ini penulis akan menggunakan data yang
telah diperoleh dari analisis ETOP dan analisis SAP. Dari kedua data tersebut maka
akan dibuat strategi alternatif yang menyesuaikan antara faktor intenal perusahaan
dan faktor eksternal perusahaan. Analisis SWOT akan membantu perusahaan
mengetahui posisinya dalam persaingan sehingga mampu merumuskan strategi
dengan tepat.
KEKUATAN (STRENGTH)
1. Lokasi hotel yang strategis dekat dengan pusat wisata di Bali
2. Fasilitas hotel lengkap dan memadai (memiliki 2 swimming pool)
3. Adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan berpengalaman
4. Harga yang kompetitif
5. Adanya penyedia fasilitas kesejahteraan karyawan yang memadai untuk
memberikan motivasi kerja karyawan.
6. Sistem administrasi keuangan yang sudah terkomputerisasi
7. Adanya mutu pelayanan terhadap konsumen yang baik
8. Tingkat rasio profitabilitas yang sudah baik.
9. Adanya jam dan hari kerja yang sudah terlaksana dengan baik
10. Pelaksanaan sistem penggajian yang sudah dilaksanakan dengan baik.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Biaya operasional hotel yang cukup tinggi
2. Hotel belum memiliki ballroom yang cukup memadai untuk acara besar
3. Fasilitas gym yang masih kurang lengkap.
4. Rasio likuiditas menunjukkan kondisi yang kurang baik, karena pada tahun
2013 perusahaan hanya mampu menjamin sebesar Rp. 0,621, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu menjamin utang jangka
pendeknya kepada kreditor.
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Dukungan pemerintah di Bali yang mendukung sektor pariwisata dan
perhotelan
2. Kondisi alam yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang ke Bali
3. Hotel The One Legian memiliki jumlah kamar lebih banyak jika
dibandingkan jumlah kamar hotel pesaing
4. Pendapatan per kapita wisatawan yang tinggi akan menjadi peluang
wisawatan untuk melakukan perjalanan lebih lama sehingga lama
menginap di hotel juga lebih panjang.
5. Kondisi geografis di Bali yang mendukung sektor pariwisata dan
perhotelan
6. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali selalu meningkat setiap
tahunnya
ANCAMAN (THREAT)
1. Terdapat banyak hotel yang sejenis di daerah Legian
2. Pada saat kondisi low season jumlah tamu hotel lebih sedikit dibanding saat
high season
3. Banyaknya pendatang baru yang masuk ke industri penginapan sejenis hotel
(home stay, guest house, hostel, losmen, dan sebagainya)
4. Kondisi kemanan di Bali yang tidak stabil, karena hal ini menjadi prioritas
para turis yang berkunjung ke Bali.
5. Meningkatnya jumlah fasilitas dan kualitas pelayanan yang dimiliki hotel
pesaing.
Setelah melakukan analisis SWOT di atas, selanjutnya harus tau kondisi
perusahaan seperti apa. Untuk mengetahui kondisi perusahaan, maka akan
digambarkan dalam diagram analisis SWOT. Dimana perusahaan akan mengetahui
bagaimana perusahaan mencocokan peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang
ada di lingkungan eksternal perusahaan dengan kelemahan yang dimiliki oleh
lingkungan internal perusahaan untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif
strategi. Setelah diketahui berada di kuadran mana kondisi perusahaan, maka
perusahaan akan dapat mengetahui bagaimana strategi akan diimplementasikan ke
dalam perusahaan. Berikut ini merupakan gambar diagram analisis SWOT pada
Hotel The One Legian:
Berdasarkan diagram analisis SWOT di atas, Hotel The One Legian
memiliki kekuatan yang lebih besar dari kelemahannya serta peluang yang lebih
dominan dibandingkan dengan ancaman yang dihadapi. Hotel The One Legian
berada pada Kuadran I, hal ini berarti manajer Hotel The One Legian menerapkan
Strategi Agresif yang berarti perusahaan berada pada posisi yang baik untuk
memanfaatkan kekuatan internalnya dengan tujuan untuk mengambil keuntungan
dari peluang eksternal dan menghindari ancaman eksternal.
Sehingga langkah yang perlu dilakukan perusahaan adalah fokus pada:
1. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
2. Pengembangan Pasar (Market Development)
3. Pengembangan Produk (Product Development)
PEMILIHAN STRATEGI
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah pemilihan strategi yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan
saat ini. Berikut akan dijelaskan beberapa pilihan strategi sebelum perusahaan
menetapkan strateginya:
1. Strategi penetrasi pasar (market penetration strategy)
Bertujuan untuk mencari langganan agar menginap di hotel, yang bisa
dilaksanakan melalui iklan promosi dan membuat strategi harga yang sesuai dengan
pasar yang dituju. Cara untuk melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan
menggencarkan unsur bauran pemasaran, yaitu: Peningkatan kegiatan promosi
khususnya untuk promosi kawasan wisata yang berpotensial bagi hotel agar dapat
menarik wisatawan asing maupun domestik dan menawarkan berbagai item
promosi penjualan produk yang dikeluarkan oleh Hotel The One Legian. Agar
dapat meningkatkan aktivitas publisitas, Hotel The One Legian Bekerja sama
dengan biro perjalanan dan tour leader. Apabila pihak tour leader memasukkan
tamu di Hotel The One Legian maka pihak tour leader akan mendapatkan komisi.
Hotel The One Legian juga bekerjasama dengan berbagai Tour Agent, seperti
Panorama, Agoda, Antavaya, Pacto Ltd, dan memberikan potongan harga tarif
kamar bagi para tamu untuk mengantisipasi adanya kelesuan pengunjung hotel pada
saat low season.
2. Strategi pengembangan pasar (market development strategy)
Strategi ini mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk yang ada
di pasar saat ini melalui upaya-upaya pengenalan produk Hotel The One Legian
yang sudah ada ke wilayah geografis baru. Strategi ini dapat dilaksanakan apabila
saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan, tidak mahal serta
berkualitas. Hotel The One Legian dapat memperluas segmen pasar di luar pulau
Bali dengan membangun hotel baru di beberapa kota besar di Jawa yang dapat
dijadikan sebagai target untuk pengembangan pasar adalah Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. Strategi pengembangan pasar ini dapat
dilakukan di kota-kota tersebut karena adanya potensi pertumbuhan penduduk yang
menjanjikan.
3. Strategi pengembangan produk (product development strategy)
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini, yang bertujuan untuk
mendorong tamu dalam memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan oleh hotel
agar tamu menjadi lebih lama menginap di hotel dan kemudian menginformasikan
kepada relasi lain tentang segala fasilitas yang menarik di hotel tersebut. Strategi
ini juga akan meningkatkan kualitas produk dan jasa dalam menghadapi persaingan
dengan menambahkan tambahan jenis produk yang diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan, seperti penambahan alat-alat gym dan memperluas
ballroom agar dapat digunakan untuk acara besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan
berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Hotel The One Legian, maka dari
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis Lingkungan Internal, kekuatan internal Hotel The One
Legian antara lain: pengembangan kualitas sumber daya manusia yang baik,
lokasi hotel yang strategis dan mudah dijangkau oleh wisatawan, penetapan
harga yang kompetitif, pengelolaan keuangan yang baik, serta tingkat
keuangan yang selalu menunjukkan kenaikan. Dengan adanya peningkatan
kekuatan internal dapat dimanfaatkan untuk meningkatan kualitas pelayanan
atau service kepada konsumen.
2. Berdasarkan analisis Lingkungan Eksternal meliputi: faktor ekonomi, sosial
dan budaya, pemerintah, demografi, serta persaingan antar hotel, maka secara
eksternal perusahaan menanggapi peluang-peluang yang ada dan menghindari
ancaman-ancaman yang dimanfaatkan untuk peningkatan pangsa pasar.
3. Kelemahan internal Hotel The One Legian antara lain: Biaya operasional hotel
yang cukup tinggi, hotel belum memiliki ballroom yang cukup memadai untuk
acara besar karena keterbatasan tempat serta fasilitas gym yang masih kurang
lengkap karena ruangan di hotel yang juga terbatas.
4. Peluang eksternal Hotel The One Legian antara lain: adanya dukungan dari
pemerintah daerah Bali yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan,
kondisi alam yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang ke Bali,
Hotel The One Legian memiliki jumlah kamar lebih banyak jika dibandingkan
jumlah kamar hotel pesaingnya, pendapatan per kapita wisatawan yang tinggi
akan menjadi peluang wisawatan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama
sehingga lama menginap di hotel juga lebih panjang, kondisi geografis di Bali
yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan sehingga jumlah wisatawan
yang selalu meningkat setiap tahunnya.
5. Ancaman eksternal Hotel The One Legian antara lain: Terdapat banyak hotel
yang sejenis di daerah Legian, banyaknya pendatang baru yang masuk ke
industri penginapan sejenis hotel di Bali.
6. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa Hotel The One Legian berada pada
Kuadran I, yang berarti manajer Hotel The One Legian dapat menerapkan
strategi agresif, yang berarti perusahaan berada pada posisi yang baik untuk
memanfaatkan kekuatan internalnya dengan tujuan untuk mengambil
keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman eksternal.
7. Dari pengolahan data dengan menggunakan alat analisa ETOP, SAP dan
SWOT maka dapat diperoleh beberapa alternatif strategi bersaing yang dapat
diterapkan oleh Hotel The One Legian guna menghadapi lingkungan yang
kompetitif.
SARAN
Dari perumusan strategi ini, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai
masukan bagi Hotel The One Legian:
a. Perlu adanya peningkatan kualitas di semua aspek internal Hotel The One
Legian, agar kekuatan dan sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan
dengan baik dan optimal.
b. Pihak manajemen Hotel The One Legian perlu meningkatkan perhatian dalam
hal pengawasan disiplin dan efektivitas kerja karyawan dalam rangka
menciptakan sumber daya yang berkualitas.
c. Kegiatan promosi hotel maupun promosi kawasan wisata yang berpotensial
bagi hotel perlu terus ditingkatkan agar dapat meningkatkan daya tarik
pengunjung baik wisatawan asing maupun domestik.
d. Melakukan evaluasi dan pengendalian secara terus menerus terhadap
pelaksanaan kinerja dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan Hotel The One
Legian.
REFERENSI
Bagyono. 2012. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.
Bartono & Ruffino (2010). Hotel Supervision Teknik supervisi dan uji kompetensi
untuk pendidikan pariwisata. Yogyakarta: Andi.
BPS Bali. 2016. Laju Inflasi di Kota Denpasar, Bali, Singaraja dari Tahun 2013-
2015. www.bali.bps.go.id diakses tanggal 16 November 2016.
Budi, Agung Permana. 2013. Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta:
Andi.
David, Fred dan R. David 2009. Manajemen Strategi: Manajemen Strategis
Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Endar, Sugiarto dan S. Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan
Restoran.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Erwiani. 2013. Analisis Swot Sebagai Dasar Perumusan dan Penerapan Strategi
pada Perusahaan (Studi Kasus di Telkom Malang). Skripsi. Malang:
Program Studi Sarjana Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya.
Faizal, Ferdy. 2013. Penerapan Strategi untuk Meningkatkan Kinerja Studi pada
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero). Skripsi. Malang:
Program Studi Sarjana Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya.
Glueck, William F. & Jauch, Lawrence R. 1997. Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hariadi, Bambang. 2005. Strategic Management: Strategi Memenangkan Perang
Bisnis. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Malang: Bayumedia Publishing.
Hidayat. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Hunger, David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Alih Bahasa:
Julianto Agung S. Yogyakarta: Andi.
Kartika. Widya. 2009. Analisis lingkungan dengan perumusan strategi dalam
menghadapi lingkungan yang kompetitif (Studi Kasus pada Royal Orchids
Garden Hotel & Condominiums, Batu Malang). Skripsi. Malang: Program
Studi Sarjana Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Kusuma, Afrieta. 2011. Analisis SWOT untuk Menetapkan Formulasi dan
Implementasi Strategi Perusahaan (Studi Kasus di PT. Bank Jatim
Cabang Malang). Skripsi. Malang: Program Studi Sarjana Sarjana
Akuntansi Universitas Brawijaya.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Paramarta, Wayan Arya. (2009). Analisis SWOT PT. Astra International, Tbk.
Forum Manajemen, 7(1), 39-44
Payne, Adrian. 2006. Service Marketing Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi
Pearce, John A. and Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategik. Edisi 10.
Jakarta: Bimarupa Aksara.
Pearce II, John A. and Richard B. Robinson, Jr. 2011. Manajemen Strategik:
Formulasi, Implementasi, dan pengendalian. Terjemahan Agus Maulana.
Jakarta: Bimarupa Aksara.
Permatasari, Ditya. 2010. Analisis Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal
Sebagai Dasar Penetapan Strategi (Studi Kasus pada RSUD Dr. Iskak
Tulungagung). Skripsi. Malang: Program Studi Sarjana Sarjana Akuntansi
Universitas Brawijaya.
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Steadman, Charles E dan Michael L. Kasavana. 1998. Managing Front Office
Operations. AHMA (American Hotel & Motel Association)
Treacy, M dan F. Wiersema. (1995). The Discipline of Market Leaders. Addison.
Kusumo, Wittya. 2012. Analisis CRM Melalui Behavioral RelationTerhadap
Customer Loyalty. Skripsi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
www.wikipedia.com diakses 17 September 2016
www.theonelegian.com diakses 25 September 2016
www.bps.go.id diakses 27 Oktober 2016
www.bali.bps.go.id diakses 5 November 2016