analisis strategi pemasaran produk tabungan divisi...
TRANSCRIPT
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TABUNGAN DIVISI MARKETING BMT SYAMIL
AMPEL
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
AKBAR KURNIAWAN
NIM: 201-14-020
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
i
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TABUNGAN DIVISI MARKETING BMT SYAMIL
AMPEL
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
AKBAR KURNIAWAN
NIM: 201-14-020
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
- MOTTO -
I Know I Can and Impossible is Nothing
- PERSEMBAHAN -
Terimakasihku juga ku persembahkan kepada Orang Tua, Saudaraku, Dosen-dosen ku, terutama
Pembimbingku, pengelola BMT Syamil Ampel,dan para Sahabatku yang senantiasa menjadi
penyemangat dan menemani disetiap hariku.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini
tak lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang
terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini.Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
para sahabat, tabi’in dan tabiat serta kepada kita selaku umatnya.
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi
Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul
“Analisis Strategi Pemasaran roduk Tabungan Divisi Marketing BMT Syamil
Ampel”. Penulis mengakui bahwa semua ini tak akan terselesaikan tanpa bantuan
dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan terimakasih kadang tidak
bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepada kedua orang tuaku, Ibu (Muntafiah) dan Bapak tercinta (Nur Rifai)
yang dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan, membimbing,
mengarahkan, memberi kepercayaan dan dukungan kepada penulis baik
materi, moril maupun spritual.
viii
2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala
bentuk keluh kesah selama penelitian.
5. Bapak Drs. Alfred L, M.SI. selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syari’ah.
6. Ibu Desi Trisnawati, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya
Program Studi Perbankan Syari’ah D III yang telah memberikan bekal
berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
8. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.
9. Segenap karyawan BMT Syamil Ampelyang telah membantu kelancaran
kegiatan penelitian ini.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga,
khususnya pada Prodi D III Perbankan Syari’ah kelas A maupun kelas B
angkatan tahun 2014 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
11. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran
pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan
laporan penelitian ini.
ix
Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang
lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan
kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis
menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna tapi penulis akan
berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang
diberikan sangat berharga dalamOleh karena itu, dengan senang hati penulis
menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
x
ABSTRAK
Kurniawan, Akbar. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk Tabungan
Oleh Divisi Marketing BMT Syamil Ampel. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi marketing perusahaan merupakan ujung
tombak perusahaan dalam mencari calon anggota yang sesuai dengan rencana
kerja operasionalnya. Obyek penelitian ini dilakukan di BMT Syamil Ampel.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan
data sekundernya berasal dari dokumen-dokumen BMT Syamil Ampel. Hasil dari
penelitian ini bahwa BMT Syamil Ampel menggunakan tiga strategi yaitu:
segmenting, targeting, dan positioning. Segmenting yaitu mengelompokkan calon
anggota, dari segi geografis dan demografis. Targeting yaitu menentukan pasar
sasaran berdasarkan full market converage, dan positioning yaitu memposisikan
produk tabungan. Hambatan yang dialami BMT Syamil Ampel yitu persaingan
antar lembaga keuangan, tempat atau daerah yang kurang mendukung.
Kata kunci: Strategi, Pemasaran, Tabungan
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang .................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 4
d. Metode Penelitian ................................................................................ 6
e. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
a. Kajian Pustaka ..................................................................................... 10
2.1 tabel beda penelitian ....................................................................... 13
xii
b. Kajian Teoritik .................................................................................... 18
1. Pengertian Pemasaran ...................................................................... 18
2. Marketing Mix .................................................................................. 19
3. Segmenting....................................................................................... 23
4. Targeting ......................................................................................... 25
5. Positioning ....................................................................................... 25
6. Tabungan ......................................................................................... 27
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
a. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 29
b. Visi Misi .............................................................................................. 29
c. Struktur Organisasi .............................................................................. 30
d. Susunan Manajemen BMT Syamil Ampel .......................................... 30
e. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ............................................. 31
f. Produk-Produk BMT Syamil Ampel ................................................... 55
BAB IV ANALISIS DATA
a. Strategi pemasaran produk tabungan di BMT Syamil Ampel..............60
b. Hambatan-hambatan yang ada dan cara menghadapi hambatan dalam
memasarkan produk tabungan BMT Syamil Ampel ............................ 66
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan ......................................................................................... 68
b. Saran .................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan mikro kecil menengah seperti Baitul Maal Wat
Tamwil(BMT) beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan
alternatif sistem keuangan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan
perusahaan, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,investasi
yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan
persaudaraandalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam
bertransaksi keuangan. BMT menyediakan beragam produk serta layanan
jasaperbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
bervariatif, perbankansyariah menjadi alternatif sistem perbankan yang
kredibel dan dapat diminati olehseluruh golongan masyarakat Indonesia
tanpa terkecuali (Ridwan, 2004: 25).
Pada saat ini Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu
lembaga keuangan mikro syariah yang mulai banyak diminati masyarakat
Indonesia. Masyarakat mulai menyadari bahwa lembaga keuangan berbasis
syariah sangat penting di negara ini, karena mayoritas penduduk yang
beragama Islam. Semakin banyaknya peminat lembaga keuangan berbasis
syariah seperti BMT, menyebabkan semakin banyak berdirinya lembaga
keuangan tersebut. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dalam
mencari pelanggan atau anggota. Oleh karena itu, strategi pemasaran sangat
2
diperlukan untuk menghadapi persaingan tersebut dalam memenuhi
kebutuhan anggota yang berbeda-beda (Ridwan, 2004: 126).
Dalam memasuki pasar yang pangsa pasarnya lebih dominan diduduki
oleh perbankan konvensional, BMT Syamil Ampel yang merupakan
lembaga keuangan mikro yang berlandaskan hukum islam dimana Divisi
Marketing sebagai sumber daya manusia yang dimiliki, harus pintar-pintar
memilih strategi yang akan digunakan. Dalam menghadapi tantangan
tersebut, BMT Syamil Ampel harus memiliki sumber daya manusia yang
kompeten, sumber daya manusia merupakan bagian dari kemajuan ilmu,
pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu, peradaban yang semakin
maju menuntut sumber daya manusia yang kompeten, loyal, disiplin
berpikiran maju, serta berorientasi kedepan dalam menjalankan serta
mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam mencapai tujuan BMT Syamil
Ampel. Dengan demikian, sukses tidaknya BMT Syamil Ampel bergantung
pada sumber daya yang dimiliki, hal tersebut dikarenakan persaingan pasar
yang semakin ketat sehingga menuntut BMT Syamil Ampel untuk selalu
memperbarui strategi-strateginya dalam memasuki pasar (Prihantoro,
2012:78).
Strategimarketing mix, segmenting, targeting dan positioning
disepakati oleh pakar-pakar ekonomi khususnya dibidang pemasaran bahwa
marketing mix, segmenting, targeting dan positioning merupakan salah satu
elemen terpenting dalampemasaran. Philip Kotler yang dikenal sebagai
bapak pemasaran modern dan Armstrong menyebutnya sebagai langkah-
3
langkah pokok dalam perancangan costumer-driven marketing strategy
(Tjiptono, 2012:149). Costumer-driven marketing strategy rmerupakan
strategi yang dibuat untuk melawan kekejaman persaingan lalu berusaha
memenangkan pertarungan yang tujuannya memperbaiki atau
mempermudah mengakses pasar supaya dapat memilih pelanggan yang
potensial. Hal yang melatar belakangi kenapa harus marketing mix,
segmenting, targeting, serta positioning adalah keadaan pasar yang selalu
berubah-ubah dimana konsumen menjadi lebih terdiversikan ditinjau dari
kebutuhan, sikap, dan gaya hidup konsumen (Morissan, 2010:56). Keadaan
pasar yang selalu berubah-ubah mengharuskan Divisi Marketing pada BMT
Syamil Ampel untuk selalu memperbarui strategi pemasarannya. Strategi
pemasaran akan dapat ditentukan dan dilaksanakan apabila Divisi Marketing
dapat mengidentifikasi pasar yang akan dimasukinya melalui marketing mix,
segmenting, targeting, positioning.
Dalam hal penghimpunan dana diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas dan strategi yang terbaik untuk menawarkan produk tabungan
kepada calon anggota BMT Syamil Ampeloleh divisimarketingyaitu
account officer. Account officer(AO) sebagai bagian dari marketing
perusahaan merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencari calon
anggota yang sesuai dengan rencana kerja operasionalnya. Jika strategi
sudah berjalan sesuai dengan harapan maka akan memberikan pendapatan
bagi BMT. Kemudian sumber daya manusia bagian marketing ini nantinya
4
akan memberikan dampak positif dalam kelangsungan hidup bagi
perusahaan (Muhamad, 2001: 57).
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang: analisis strategi pemasaran pada produi tabungan oleh
divisi marketing BMT dan mengambil judul”Analisis Strategi Pemasaran
Produk tabungan Divisi Marketing BMT Syamil Ampel”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, pokok masalah dalam tugas
akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran pada produk tabungan BMT Syamil
Ampel yang dijalankan account officer?
2. Apa saja hambatan dan bagaimana menghadapi hambatandalam
memasarkan produk tabungan BMT Syamil Ampel?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang
akan dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui strategi pemasaran pada produk tabungan BMT
Syamil yang dijalankan oleh account officer.
b. Untuk mengetahui apa saja hambatan memasarkan produk yang
ada di BMT Syamil Ampel dan bagaimana cara menghadapinya.
5
2. Manfaat penelitian
a. Bagi Penulis
1) Untuk memahami bagaimana strategi pemasaran produk
tabunganyang dijalankan pada BMT Syamil Ampel sehingga
dapat saya jadikan sebagai cara agar nanti suatu hari bisa di
aplikasikan pada usaha yang akan dijalankan.
2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan
DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga.
b. Bagi IAIN Salatiga
1) Penulisan tugas akhir ini dapat memperkaya literatur penelitian
tentang strategi pemasaran produk tabungan pada produk
tabungan di BMT Syamil Ampel.
2) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
c. Bagi BMT Syamil Ampel
1) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam mengembangkan pelayanan produk dimasa yang akan
datang.
2) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam penentuan kebijakan pemasaran BMT.
6
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang lebih mengarah kepada teori-teori yang dikembangkan,
sehingga hasil dari penelitian kualitatif dapat ditemukan teori-teori
baru yang berupa data non statistik yang dituangkan dalam bentuk
kata-kata, gambar serta lebih menekankan makna daripada generalisasi
(Wirartha, 2006:134). Dalam penelitian yang bersifat deskriptif, tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan sesuai realitanya tentang suatu variabel, gejala, atau
keadaan (Arikunto, 2005:234).
2. Objek Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan oleh penulis pada BMT
Syamil Ampel untuk mengetahui bagaimana strategipemasaran produk
tabungan yang dijalankan.
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang berutujuan menggambarkan secara
terperinci keadaan serta kondisi dalam suatu objek penelitian. Jenis
data yang digunakan yaitu:
7
a. Data Primer
Data primer digunakan untuk berhubungan dengan bahasan
penelitian, didapat dari wawancara langsung dengan narasumber,
yaitu dengan divisi marketing dan manajer BMT. Data ini
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hal-hal yang
disajikan pada saat wawancara adalah bagaimana cara account
officer menjalankan strategi pemasaran produk tabungan di BMT
Syamil Ampel (Suryanto dkk, 2006: 69-70).
b. Data Sekunder
Melalui studi dokumentasi atau sumber pustaka, yaitu data
yang sudah tertulis dan diolah oleh orang lain, dengan kata lain,
datanya sudah jadi (Wirartha, 2006: 36). Penulis dapat informasi
data tambahan yang terkait dengan dokumen-dokumen Account
Officer, selain itu penulis membaca buku–buku yang berisi teori
mengenai tema yang penulis usung, yang nantinya bisa menjadi
data pelengkap.
4. Teknik Pengambilan Data
a. Wawancara
Teknik Pengumpulan data dengan cara wawancara secara
langsung, dengan maksud mencari informasi dari subjek penelitian.
Dengan menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan terkait
dengan peran Account Officer dalam menjalankan strategi
8
pemasaran pada produk tabungan. Jenis wawancara yang dipilih
adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka maksudnya
para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan
mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan
tersetruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri masalah
pertanyaan yang diajukan (Suryanto dkk, 2006: 69-70).
Wawancara akan dilakukan kepada manajer dan Account Officer.
b. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
secara langsung, mengamati situasi dan kondisi yang sedang terjadi
di lapangan, tepatnya di BMT Syamil Ampel, sesuai dengan tema
yang peneliti usung. Menurut Wirartha (2006: 37) tujuan
pengamatan atau observasi adalah mendeskripsikan objek peneltian
serta memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi suatu
kejadian.
c. Dokumentasi
Metode penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data
dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian.
9
E. Sistematika Penulisan
Penelitian yang akan disajikan terdiri dari empat pokok bahasan
yang terbagi dalam lima bab. Untuk mendapatkan sistematika pembahasan
yang jelas maka kami akan mencoba untuk menguraikannya.
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang penilitian, pembahasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penetian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang kajian pustaka yaitu penelitian
terdahulu, dan kajian teoritik yaitu pengertian strategi Produk
tabungan.
Bab III Gambaran obyek penelitian, yang berisi menjelaskan sejarah
singkat BMT Syamil Ampel, visi dan misi BMT Syamil Ampel,
struktur organisasi, tugas-tugas setiap bagian, produk-produk BMT
Syamil Ampel dan data deskriptif.
Bab IV Analisis Data, menjelaskan strategi pemasaran produk pada
produk tabungan BMT Syamil Ampel, perkembangan tabungan,
kendala-kendala yang di hadapi Account Officer dalam
memasarkan produk tabungan dan bagaimana Account Officer
menghadapi kendala-kendala tersebut.
Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran yaitu hasil-hasil yang
diperoleh dari hasil penilitian dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya. Kemudian saran-saran berdasarkan kesimpulan
tersebut untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Zunaidah dan Nazaruddin (2007) dengan
judul Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Shar-E pada Pt. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang. Hasil penelitiannya menjelaskan
Bank Muamalat telah melaksanakan pemasaran berupa tabungan Shar-e dengan
manfaat utama produk berupa jasa pengelolaan dana dengan sistem bagi hasil
yang sesuai syariah, menjalin kerjasama strategis dengan pihak-pihak yang dapat
mendukung proses penyampaian jasa, mendesain sebuah proses penyampaian jasa
berbasis teknologi, merekrut dan membina Kru Muamalat melalui dandengan
mendirikan Institut Muamalat, melaksanakan program-programpromosi yang
dekat dengan masyarakat dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan syiar Islam,
berusaha mewujudkan sebuah atmosfer kegiatan perbankan berbasis syariah
dengan menyediakan fasilitas mushollah di setiap kantornya dan menetapkan tarif
layanan yang cukup bersaing dengan tarif jasa perbankan sejenis.
Penelitian yang dilakukan oleh Budiwati (2012) dengan judul
Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik Pisang Agung di Kabupaten
Lumajang. hasil penguji hipotesis menunjukan bahwa implementasi marketing
mix mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan
11
pembelian konsumen pada produk unggulan keripik pisang agung di Kabupaten
Lumajang.
Penelitian yang dilakukan oleh Abbas (2015) dengan judul Pengaruh
Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada Home Industry Moshimoshi
Cake Samarinda. ke empat variabel marketing mix yang meliputi product, price,
promotion, dan place secara signifikan seluruhnya berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen pada home industry MoshiMoshi Cake Samarinda. Namun,
yang berpengaruh paling dominan adalah variable place. Place merupakan salah
satu variabel pada marketing mix yang berpengaruh paling dominan pada
kepuasan konsumen MoshiMoshi Cake Samarinda karena produknya terhadap
dibeberapa tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan dilihat oleh calon
konsumen yaitu bertempat dibeberapa kedai dan beberapa pasar tradisional yang
ada di Samarinda. Mewujudkan stategi bauran pemasaran yang mampu
meningkatkan kepuasan konsumen maka MoshiMoshi Cake Samarinda dituntut
untuk banyak melakukan inovasi produksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tamara (2016) dengan judul Implementasi
Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Mandiri Tabungan Bisnis.Hasil
penelitian menjelaskan Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan
yang diterapkan oleh PT.Bank Mandiri meliputi beberapa strategi, yakni strategi
jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan
memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan
kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.
12
Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2016) dengan judul Strategi
Pemasaran Terhadap Penjualan Produk Tabungan IB Hasanah di PT. Bank
Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X. Hasil penelitiannya menjelaskan
strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah dalam memasarkan produk
Tabungan iB Hasanah mengacu pada 2 pola yaitu Intensifikasi dan Ekstensifikasi.
Adapun penerapan dalam memasarkan produk Tabungan iB Hasanah secara
umum menggunakan teori marketingmix 9P yang meliputi process (proses),
people (orang atau target pemasaran), product (produk), price (harga), place
(tempat), promotion (promosi), partners (mitra), persentation (persentasi) serta
passion (ketertarikan). Sedangkan hambatan yang dihadapi oleh BNI Syariah
merujuk kepada pola ekstensifikasi, karena pegawai harus menjelaskan kembali
dari awal produk di BNI Syariah dengan jelas dan terarah.
Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas, maka penelitian yang
akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa
perbedaan itu diantara lain objek penelitian yang akan dilakukan, penelitian lebih
fokus kepada Strategi pemasaran pada produk tabungan oleh devisi marketing
BMT Syamil. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif denngan
metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Dengan perbedaan- perbedaan yang ada maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian tentang peran marketing terhadap pertambahan nasabah dengan
mengambil judul “Strategi pemasaran pada produk tabungan oleh dIvisi
marketing BMT Syamil”ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
13
Tabel 2.1Beda penelitian
Nama Judul Metode
Penelitian
Hasil
Pertiwi (2016) Strategi
Pemasaran
Terhadap
Penjualan Produk
Tabungan IB
Hasanah di PT.
Bank Negara
Indonesia Syariah
Kantor Cabang X
strategi pemasaran
yang dilakukan BNI
Syariah dalam memasarkan
produk Tabungan iB
Hasanah mengacu pada 2
pola yaitu Intensifikasi dan
Ekstensifikasi. Adapun
penerapan dalam
memasarkan produk
Tabungan iB Hasanah
secara umum menggunakan
teori marketingmix 9P yang
meliputi process (proses),
people (orang atau target
pemasaran), product
(produk), price (harga),
place (tempat),
promotion(promosi),
partners (mitra),
persentation (persentasi)
14
serta passion (ketertarikan).
Sedangkan hambatan yang
dihadapi oleh BNI Syariah
merujuk kepada pola
ekstensifikasi, karena
pegawai harus menjelaskan
kembali dari awal produk
di BNI Syariah dengan
jelas dan terarah.
Zunaidah dan
Nazaruddin
(2007)
Analisis Strategi
Pemasaran
Tabungan Shar-E
pada Pt. Bank
Muamalat
Indonesia, Tbk.
Kantor Cabang
Palembang
Bank Muamalat telah
melaksanakan pemasaran
berupa tabungan Shar-e
dengan manfaat utama
produk berupa jasa
pengelolaan dana dengan
sistem bagi hasil yang
sesuai syariah, menjalin
kerjasama strategis dengan
pihak-pihak yang dapat
mendukung proses
penyampaian jasa,
mendesain sebuah proses
15
penyampaian jasa berbasis
teknologi, merekrut dan
membina Kru Muamalat
melalui dandengan
mendirikan Institut
Muamalat, melaksanakan
program-programpromosi
yang dekat dengan
masyarakat dengan turut
serta dalam kegiatan-
kegiatan syiar Islam,
berusaha mewujudkan
sebuah atmosfer kegiatan
perbankan berbasis syariah
dengan menyediakan
fasilitas mushollah di setiap
kantornya dan menetapkan
tarif layanan yang cukup
bersaing dengan tarif jasa
perbankan sejenis.
Tamara (2016) Implementasi
Analisis Swot
Dalam Strategi
Strategi pemasaran
khususnya pemasaran
produk tabungan yang
16
Pemasaran Produk
Mandiri Tabungan
Bisnis
diterapkan oleh PT.Bank
Mandiri meliputi beberapa
strategi, yakni strategi
jemput bola, membangun
jaringan, memberikan
servise excellent, dan
memberikan fasilitas yang
memuaskan untuk
meningkatkan kepercayaan
dan kepuasan nasabah,
sehingga nasabah yang ada
tidak akan lari dari bank.
Abbas (2015) Pengaruh
Marketing Mix
Terhadap
Kepuasan
Konsumen (Pada
Home Industry
Moshimoshi Cake
Samarinda
Salah satu variabel pada
marketing mix yang
berpengaruh paling
dominan pada kepuasan
konsumen MoshiMoshi
Cake Samarinda karena
produknya terhadap
dibeberapa tempat yang
strategis, mudah dijangkau,
dan dilihat oleh calon
konsumen yaitu bertempat
17
dibeberapa kedai dan
beberapa pasar tradisional
yang ada di Samarinda.
Mewujudkan stategi bauran
pemasaran yang mampu
meningkatkan kepuasan
konsumen maka
MoshiMoshi Cake
Samarinda dituntut untuk
banyak melakukan inovasi
produksi.
Budiwati (2012) Implementasi
Marketing Mix
dan Pengaruhnya
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Produk Unggulan
Keripik Pisang
Agung di
Kabupaten
Lumajang
implementasi marketing
mix mempunyai pengaruh
yang signifikan secara
parsial terhadap keputusan
pembelian konsumen pada
produk unggulan keripik
pisang agung di Kabupaten
Lumajang.
18
B. Kajian Teoritik
1. Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut WY. Stanton (2010: 1)
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh system yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan promosi dan mendistribusikan barang dan jasa
yang bisa memuaskan kebutuhan pembelin actual maupun
potensial.
Menurut Boyd dkk (2000 :4) Pemasaran adalah suatu proses
sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang
memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak
dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
2. Marketing Mix
Marketing Mix merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan
secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan
diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri
(Kasmir, 2004: 186).
Menurut Kasmir kegiatan pemasaran dilakukan secara
bersamaan di antara elemen- elemen/ strategi yang ada dalam
marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-
elemen yang ada dalam marketing mix yaitu product (produk), price
19
(harga), place (lokasi), promotion (promosi). Oleh karena itu setiap
elemen mempunyai strategi masing-masing, namun tetap akan
terkait pada elemen lainnya, yaitu:
a. Strategi Produk
Dalam hal dunia perbankan produk yang dihasilkan
berbentuk jasa. Kasmir (2004:187) mengatakan ada empat
karakteristik utama jasa yang mempengaruhi rancangan program
pemasaran, yaitu:
1) Tidak berwujud (Intangibility)
Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau
dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi. Oleh
karena itu jasa tidak memiliki wujud tertentu sehingga harus
dibeli lebih dahulu.
2) Tidak terpisahkan (Inseparability)
Jasa tidak terpisahkan artinya artinya antara si pembeli
jasa dan si pengguna jasa saling berkaitan satu sama lainnya,
tidak dapat dititipkan melalui orang lain. Misalnya, pemilik
kartu kredit dengan hotel
3) Beraneka ragam (Variability)
Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa bisa
diperjual-belikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti
waktu, tempat atau sifat.
20
4) Tidak tahan lama (Perishability)
Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak
bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera
dikonsumsi.
b. Strategi Harga
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut
seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa
yang dimiliki kepada pihak lain. Harga sebuah produk
mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual dan lebih lanjut
akan menentukan penerimaan perusahaan pada penjualan
tertentu. Sehingga harus ditentukan pada waktu yang tepat dan
dalam jumlah tepat. Harga merupakan satu elemen marketing
mix yang memiliki peranan penting bagi suatu perusahaan
(Kasmir: 2000).
c. Strategi Lokasi (Tempat)
Menurut Kasmir (2008:144) yang dimaksud dengan lokasi
bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk cabang
bank dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada
beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat,
kantor wilayah, cabang utama, cabang pembantu, unit, kantor
kas, dan lokasi mesin – mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
21
Penentuan suatu lokasi cabang bank merupakan salah satu
kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi
yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan
dengan bank.
Menurut Kasmir (2008:150) hal yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan
pertimbangan sebagi berikut :
1) Dekat dengan pasar.
2) Dekat dengan kawasan industri.
3) Dekat dengan perkantoran.
4) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
5) Dekat dengan tenaga kerja.
6) Tersedia sarana dan prasarana.
d. Strategi Promosi
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal
bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling
ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.Secara
garis besar ada empat macam sarana promosi yang dapat
digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk
maupun jasanya (Kasmir 2008:156), yaitu :
1) Periklanan (advertising), merupakan promosi yang
dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata –
22
kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran,
majalah, televisi atau radio.
2) Promosi penjualan (salespromotion), merupakan promosi
yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui
potongan harga dan hadiah pada waktu tertentu terhadap
barang – barang tertentu pula.
3) Publisitas (publicity), merupakan promosi yang dilakukan
untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah
atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap
suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.
4) Penjualan pribadi (personalselling),merupakan promosi
yang dilakukan melalui pribadi – pribadi karyawan bank
dalam melayani serta ikut memengaruhi nasabah.
3. Segmenting, Targeting dan Positioning
a. Segmenting
Segmenting merupakan proses membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua
pelanggan memiliki karakteristik yang sama sehingga mereka
dapat dibedakan dari pelanggan di segmen lain (Lovelock dan
Wright, 2005: 116).
Segmentasi pasar dapat dibedakan dengan menggunakan
variabel-variabel segmentasi pasar. Kotler membagi segmentasi
menjadi empat variabel utama yaitu:
23
1) Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian
pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti
negara, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah
tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroprasi
dalam satu wilayah geografis atau beroprasi dalam seluruh
wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal.
2) Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis merupakan dasar untuk
membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Pasar
dibedakan menjadi kelommpok-kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan
kelas sosial.
3) Segmentasi Psikografis
Pada segmentasi ini pasar dibagi kedalam kelompok
yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian
akan nilai. Konsumen dalam kelompok yang sama dapat
menunjukkan gambaran psikografis yang berbeda.
4) Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi ini pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
24
pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.
Untuk membentuk segmen pasar awal perlu adanya variabel
perilaku kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan
sikap (Kotler, 2002: 300-305).
b. Targeting
Targeting adalah memilih satu atau beberapa segmen
konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran dan promosi. Perusahaan harus memfokuskan
kegiatanya pada beberapa bagian konsumen saja dan
meninggalkan bagian lainnya (Morissan, 2010: 70).
Beberapa alternatif untuk melakukan seleksi atau memilah
pasar sasaran, yaitu:
1) Product specialization
Merupakan cara perusahaan untuk hanya memfokuskan
kepada produk yang kemudian dijual kepada berbagai
segmen pasar. Sebagai contoh, jika sasaran perusahaan
adalah masyarakat yang beragama Islam yang maka
perusahaan dapat menawarkan produk-produk yang halal.
2) Full market converage
Alternatif ini perusahaan melakukan atau melayani semua
segmen yang ada dengan semua produk yang mungkin
25
dibutuhkan tanpa adanya batasan tertentu (Kasmir, 2004:
120-121).
c. Positioning
Positioning merupakan strategi komunikasi yang
berhubungan dengan bagaimana menempatkan suatu produk,
merek atau perusahaan di dalam pikiran konsumen, sehingga
memiliki penilaian tertentu (Morissan, 2010: 72). Positioning
adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk membuat
konsumen berpikir sesuatu mengenai produk dari perusahaan.
Beberapa strategi penentuan posisi pasar dapat dilakukan
sebagai berikut:
a) Atas Dasar Atribut
Atas dasar atribut didasarkan pada penentuan atribut
produk tertentu, misalnya bunga rendah atau tinggi baik
untuk simpanan maupun pinjaman.
b) Kesempatan Penggunaan
Kesempatan penggunaan maksudnya adalah simpanan
diposisikan sebagai kas atau tempat mengamankan uang atau
tempat untuk melakukan investasi.
c) Menurut Pengguna
Produk diposisikan berdasarkan penggunaan produk
tersebut. Misalnya tabungan untuk umum atau tabungan haji.
26
d) Langsung Menghadapi Pesaing
Produk diposisikan sebagai sesuatu yang lebih baik
dibandingkan pesaing perusahaan, misalnya BMT kami
nomor satu atau yang terbaik (Kasmir, 2004: 122).
e) Produk
Aspek-aspek yang dapat membuat produk dari perusahaan
berbeda dengan perusahaan lain cukup banyak. mulai dari
bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, daya tahan dan lain-lain.
Misalnya pada BMT, agar produknya berbeda dengan yang
lain maka perusahaan menambah nisbah bagi hasil yang lebih
besar untuk anggotanya agar berbeda dengan BMT lainnya
(Amir, 2012: 175-177).
4. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
a. Al-Wadiah
Penabung memiliki motivasi hanya keamanan uangnya
tanpa mengharapkan keuntungan dari uang yang ditabung.
Dengan sistem ini BMT tetap memberikan bagi hasil, namun
nisbah bagi penabung sangat kecil.
27
1) Wadi’ah Yad Al-Amanah
Akad Wadiah dimana barang yang dititipkan tidak
dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan dan penerima
titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan selama si penerima titipan tidak
lalai
2) Wadi’ah Yad Ad-Dhamanah
Akad Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang
dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin
pemilik barang dapat memanfaatkan barang atau uang yang
dititipkan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan
atau kerusakan barang tersebut, dengan demikian akad
wadi’ah yang berlaku adalah wadi’ah yad dhamanah
(tangan penanggung) yang bertanggung jawab atas segala
kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang
tersebut.
b. Al-Mudharabah
Penabung memiliki motivasi untuk memperoleh
keuntungan dari tabungannya, karena itu daya tarik dari jenis
tabungan ini adalah besarnya nisbah dan sejarah keuntungan
bulan lalu.
29
BAB III
LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum BMT Syamil
BMT Syamil merupakan nama baru dari BMT Syariah Sejahtera
Cabang Ampel yang berdiri tahun 2009. BMT Syamil beralamat di Jl. Ampel-
Candi No. 8 ( Timur Tugu Lilin ) Ampel, Boyolali 57352 Telepon: (0276)
334 7000. BMT Syamil dipercayakan kepada orang karyawan, yang
beroperasi mengelola keuangan wilayah Pasar Ampel, dan sekitarnya.
B. Visi dan Misi
1. Visi
“Komitmen dalam syariah, amanah dan muamalah.”
2. Misi
a. Meningkatkankesejahteraan dan tarafhidupanggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
b. Sebagaiwadahpemberdayaanekonomianggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
c. Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran
perekonomian nasional.
d. Sebagai alternatif pilihan model pengelolaan usaha koperasi.
30
C. Struktur Organisasi
Sumber: SOP BMT Syamil
D. Susunan Manajemen BMT SYAMIL
1. Pengurus
a. Ketua : Joko Purnomo, M.Pd
b. Sekretaris : Nur Arifin
c. Bendahara : Catur Riyanto
2. Pengawas
Susunan pengawas KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:
1) Dewan Pengawas Syariah
a) Ketua : Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si
b) Anggota : Bajuri
2) Pengawas Manajemen
31
a) Ketua : Ahmad Hasyim, S.Si
b) Anggota : 1. Drs. Abdul Rachman
2. Slamet Wahyudi
3. Pengelola
Susunan Pengelola KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:
a. Manajer : Sumiyati, S.Hi
b. Teller& Admin : Fitri Yunia Romadhoni, A.Md.Ei
c. Marketing : Eva Hindun Khasanah A.Md
Eko Prasetyo, Amd.Ei
Fitriana Ayu Lestari
E. Tugas dan Wewenang Jabatan
1. Dewan Pengawas Syariah
a. Identitas Jabatan
1) Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan yang dibentuk untuk
melakukan fungsi pengawasan kesyariahan. Oleh karena itu badan
ini bekerja sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan
oleh Majelis Ulama Indonesia, dalam hal ini Dewan Syariah
Nasional (DSN);
2) Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus terdiri dari para alim ulama
dibidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan
umum di bidang “baytut tamwiil” (keuangan bank dan atau
32
koperasi). Persyaratan lebih lanjut mempertimbangkan ketentuan
Dewan Syariah Nasional (DSN); dan
3) Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa
DSN dalam rangka kesesuaian produk atau jasa KJKS dengan
ketentuan dan prinsip syariah Islam.
b. Fungsi Utama Jabatan DPS adalah:
Melakukan pengawasan terhadap keseluruhan aspek organisasi
dan usaha KJKS sehingga benar-benar sesuai dengan prinsip syariah
Islam.
c. Tanggung Jawab DPS adalah:
1) Memastikan produk atau jasa KJKS sesuai dengan syariah;
2) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan
syariah; dan
3) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan
membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan
konsisten bermuamalah secara Islami melalui wadah KJKS.
d. Tugas-Tugas Pokok DPS adalah:
1) Memastikan produk dan jasa KJKS sesuai dengan syariah;
2) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan
syariah;
3) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan
membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan
konsisten bermuamalah secara Islam melalui wadah KJKS; dan
33
4) Membantu terlaksananya pendidikan anggota yang dapat
meningkatkan kualitas aqidah, syariah dan akhlaq anggota.
e. Wewenang DPS adalah:
1) Meneliti barang, catatan, berkas, bukti-bukti dan dokumen lainnya
yang ada pada KJKS;
2) Mendapatkan keterangan yang diperlukan baik dari pengurus,
manajemen atau staf dan anggota;
3) Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus dan
manajemen KJKS;
4) Menggunakan fasilitas yang tersedia untuk kelancaran pelaksanaan
tugasnya atas persetujuan pengurus; dan
5) Melaporkan kepada DSN dan pihak berwenang tentang keadaan
kesyariahan KJKS.
2. Manajer
a. Identitas Manajer
Posisi dalam Organisasi di bawah Badan Pengurus;
membawahi langsung Kepala Bagian (Kabag.) Operasional, Kabag.
Pemasaran.
b. Fungsi Manajer
1) Memimpin Usaha KJKS di wilayah kerjanya sesuai dengan tujuan
dan kebijakan umum yang telah ditentukan KJKS;
2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh
aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota
34
dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama
lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan aktifitas utama tersebut dalam upaya
mencapai target;
3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam
tanggung jawabnya;
4) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain
(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan
pelayanan yang lebih baik; dan
5) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan
para pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya (Dep Kop
UKM, INKOPSYAH, Dinas Pasar, Perusahaan Pengelola Pasar
dan lain-lain) maupun secara internal dengan seluruh aparat
pelaksana, demi meningkatkan produktifitas usaha.
c. Tanggung Jawab Manajer:
1) Menjabarkan kebijakan umum KJKS yang telah dibuat Pengurus
dan disetujui Rapat Anggota;
2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KJKS dan
rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi
(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya
akan dibawa pada Rapat Anggota;
3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas
wewenang manajemen;
35
4) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan,
pengangkatan, pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan operasional KJKS;
5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-
biaya harian dan Tercapainya target yang telah ditetapkan secara
keseluruhan;
6) Mengamankan harta kekayaan KJKS agar terlindungi dari bahaya
kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan, serta seluruh
asset KJKS;
7) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat
laporan secara periodik kepada Badan Pengurus , berupa :
d. Tugas- Tugas Pokok Manajer:
1) Menjabarkan kebijakan umum KJKS yang telah dibuat Pengurus
dan disetujui Rapat Anggota;
2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KJKS dan
rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi
(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang
selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota;
3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas
wewenang manajemen;
4) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan
serta pemberhentian karyawan pada kantor cabang/unit;
36
5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-
biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara
keseluruhan;
6) Membuka peluang/akses kerja sama dengan jaringan/ lembaga
lain dalam upaya mencapai target;
7) Mengamankan harta kekayaan KJKS agar terlindungi dari bahaya
kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan.
8) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat
laporan secara periodic.
9) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan
batas wewenang yang ada pada wilayah masing-masing,
10) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi
operasional kantor wilayah masing-masing,
e. Wewenang Manajer:
1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap
pengajuan pembiayaan;
2) Menyetujui / menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara
musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas;
3) Menyetujui / menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai
dengan batasan wewenang;
4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap sesuai
dengan batas wewenang;
37
5) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan
biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang;
6) Menyetujui / menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang
tidak melalui prosedur;
7) Memberikan terguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan
bawahan;
8) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
9) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
10) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak
merugikan lembaga; dan
11) Memutuskan menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain
dalam sesuai dengan kegiatan utama KJKS dengan alasan-alasan
yang dapat diterima.
3. Kepala Bagian Operaional
a. Identitas Jabatan
Unit Kerja : Bagian Operasional
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Manajer KJKS sejajar
Kabag. Pemasaran, membawahi seksi Pembukuan/Akuntansi, Layanan
Mitra usaha, Teller, serta SDM & Umum.
b. Fungsi Kabag Operasional
38
Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi
seluruh aktifitas dibidang operasional baik yang berhubungan dengan
pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan
profesionalisme KJKS atau UJKS Koperasi khususnya dalam
pelayanan terhadap mitra maupun anggota KJKS
c. Tanggung Jawab Kabag Operasional:
1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence)
kepada mitra/anggota KJKS;
2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada
dalam operasional KJKS;
3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan
dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat
dan sah baik harian, bulanan ataupun sesuai dengan periode yang
dibutuhkan, Terarsipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan,
dokumen lembaga, dokumen pembiayaan serta dokumen penting
lainnya;
4) Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat
manajemen dan rapat operasional;
5) Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga KJKS; dan
6) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan
terdokumentasinya hasil penilaian seluruh karyawan.
d. Tugas-Tugas Pokok Kabag Operasional
39
1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence)
kepada mitra/ anggota KJKS;
2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada
dalam operasional KJKS;
3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan
dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat
dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang
dibutuhkan;
4) Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat
manajemen dan rapat operasional;
5) Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga KJKS; dan
6) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan dokumentasi
hasil penilaian seluruh karyawan serta pengajuan gaji.
e. Wewenang Kabag Operasional
1) Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang;
2) Mengajukan biaya operasional dan kebutuhan lain yang dibutuhkan
untuk mendukung pekerjaan di bidang operasional kepada Manajer
KJKS untuk dipertimbangkan;
3) Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam batas
wewenang;
4) Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan;
5) Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional;
40
6) Menegur karyawan bidang operasional apabila bekerja tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku;
7) Menyetujui pemotongan biaya administrasi tabungan untuk
tabungan yang tidak bermutasi selama 6 bulan atau sesuai dengan
kebijakan KJKS ;
8) Meminta pihak-pihak tertentu yang memegang tanggung jawab
dana KJKS (uang muka biaya, TL pembiayaan lainnya) untuk
cepat menyelesaikannya, apabila waktu yang disepakati sudah tiba;
dan
9) Memberikan masukan dan membantu bagian operasional lainnya
yang memerlukan bantuan, dalam kapasitasnya sebagai Kabag
Operasional.
4. Teller
a. Identitas Jabatan
Unit Kerja : Bagian Operasional,
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional.
b. Fungsi Teller
Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya
tunai.
c. Tanggung Jawab Teller
1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas;
2) Terselesaikannya laporan kas harian;
41
3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan
evaluasi; dan
4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan
berjangka.
d. Tugas-Tugas Pokok Teller
1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas.
2) Terselesaikannya laporan kas harian
3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan
evaluasi
4) Menerima setoran dan penarikan tabungan
e. Wewenang Teller
1) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di
KJKS;
2) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada;
3) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan
atau atas persetujuan yang berwenang;
4) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung
yang kuat;
5) Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun
sebaliknya; dan
6) Meminta pertanggungjawaban keuangan kas kecil jika batas waktu
pertanggungjawaban telah tiba.
42
5. SDM dan Umum
a. Identitas Jabatan
Unit Kerja : Bagian Operasional
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional
b. Fungsi SDM & Umum:
1) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan,
serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan (absensi, cuti dan
lain-lain), pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar
karyawan; dan
2) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum lainnya
yang tidak termasuk dalam kegiatan bidang operasional koperasi
yang telah diatur secara khusus dalam bidang pemasaran,
operasional dan lain-lain.
c. Tanggung Jawab SDM & Umum:
1) Bertanggung jawab langsung pada Kabag. Operasional untuk
bidang umum dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer
KJKS atau untuk bidang SDM;
2) Bertanggung jawab dalam hal pengadministrasian danpemeliharaan
data karyawan serta hal-hal lain yang menyangkut
ketenagakerjaan;
3) Bertanggung jawab dalam hal kebutuhan rumah tangga KJKS,
pengelolaan inventaris dan pembelian inventaris kantor;
43
4) Melakukan kegiatan administrasi pembukuan saldo ke rekening
simpanan harian; dan
d. Tugas-Tugas Pokok SDM & Umum:
1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum,
pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor.
2) Melakukan kegiatan administrasi Tabungan dan Simpanan
Berjangka.
3) Melakukan aktifitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal
KJKS.
4) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan,
serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan,
pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan.
e. Wewenang SDM & Umum:
1) Memegang kas kecil sesuai dengan kebijakan yang ada untuk
kebutuhan rumah tangga;
2) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum;
3) Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan
administrasi inventaris);
4) Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan inventaris
kantor;
5) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan;
44
6) Membuat evaluasi terhadap absensi, job description&goal,
kompetensi, motivasi, profesional dan aktivitas karyawan lainnya
yang berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja
6. Akuntansi/ Pembukuan
a. Identitas Jabatan
Unit Kerja : Bagian Operasional
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional
b. Fungsi Akuntansi/ Pembukuan
Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan
c. Tanggung Jawab Akuntansi/ Pembukuan
1) Pembuatan laporan keuangan;
2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan
secara langsung dengan keuangan;
3) Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan
lembaga; dan
4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas.
d. Tugas-Tugas Pokok Akuntansi/ Pembukuan
1) Pembuatan laporan keuangan:
2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan
secara langsung dengan keuangan:
3) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis
lembaga.
45
4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas (sebagai
petugas alternatif/petugas pengganti):
e. Wewenang Akuntansi/ Pembukuan
1) Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan /
transaksi;
2) Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggungjawaban
keuangan;
3) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan; dan
4) Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan Manajer KJKS
untuk keperluan publikasi.
7. Kepala Bagian Pemasaran
a. Identitas Jabatan:
Unit Kerja : Bagian Pemasaran
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Manajer KJKS
Koperasi, sejajar Kabag. Operasional. Membawahi seksi-seksi Adm.
Pembiayaan, Staf Pemasaran dan Staf Penagihan.
b. Fungsi Kepala Bagian Pemasaran:
Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target financing dan
funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam
upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan
bermasalah.
46
c. Tanggung Jawab Kepala Bagian Pemasaran:
1) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun
collecting;
2) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan permasalahan
di tingkat pemasaran;
3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran;
4) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan
melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan
pasar serta proses penyelesaian pembiayaan bermasalah; dan
5) Pengarsipan bukti Nota Debet dan Nota Kredit.
d. Tugas-Tugas Pokok Kepala Bagian Pemasaran
1) Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing:
a) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan melihat
kapasitas AO yang ada;
b) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai AO sesuai
dengan target yang diberikan;
c) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai AO atas yang
diberikan; dan
d) Memberikan masukan dan perbaikan jika diperlukan.
2) Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya
permasalahan di tingkat pemasaran:
47
a) Membuat jadwal rutin rapat pemasaran dan memastikan agenda-
agenda yang penting untuk dibahas;
b) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan lengkap
(data, daftar masalah, dan lain-lain);
c) Memimpin rapat;
d) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah
pada akhir rapat; dan
e) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasidengan
baik.
3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.
a) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian kinerja
bagian pemasaran;
b) Melakukan penilaian pada periode tertentu atas kinerja
pemasaran antara lain meliputi capaian target per AO serta
mencatat pelanggaran-pelanggaran dari sisi pemasaran yang
dilakukan olah AO;
c) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan;
d) Melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan
pasar;
e) Menerima dari bagian AO berkas pengajuan pembiayaan (daftar
pengajuan pembiayaan, analisis pembiayaan dari bagian
pembiayaan dan kelengkapan;
48
f) syarat administrasi yang mungkin diperlukan, seperti: KTA,
KK, surat izin suami /istri, surat atas jaminan dan lain-lain);
g) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas pengajuan
pembiayaan anggota dan mendiskusikan dengan baik;
h) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan pasar untuk
melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan;
i) Bersama dengan Manajer KJKS membicarakan peluang-peluang
pasar yang ada dan kemungkinan pengembangannya;
j) Menerima daftar pembiayaan anggota yang bermasalah (kurang
lancar, diragukan dan macet) dari bagian AO;
k) Memeriksa daftar pembiayaan bermasalah apakah benar telah
memenuhi kriteria pembiayaan bermasalah dan menandatangani
sebagai tanda persetujuan;
l) Menyerahkannya kembali daftar pembiayaan bermasalah
kepada Staf Pemasaran dan Staf; dan
m) Penagihan serta melaporkannya pada Manajer KJKS.
e. Wewenang Kepala Bagian Pemasaran:
1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan
strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis existing,
peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan bermasalah kepada
Manajer KJKS;
2) Menentukan target funding, financing dan penyelesaian
pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer KJKS;
49
3) Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran
8. Staf Pemasaran
a. Identitas Jabatan:
Unit Kerja : Bagian Pemasaran
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran
b. Fungsi Staf Pemasaran:
1) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis kelayakan
serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai
dengan hasil analisis yang telah dilakukan;
2) Melayani permohonan penyimpanan dana (tabungan & deposito)
dengan bekerja sama dengan bagian Layanan Mitra usaha; dan
3) Melakukan sosialisasi seluruh produk KJKS atau UJKS Koperasi
dan melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan
pihak/lembaga lainnya.
c. Tanggung Jawab Staf Pemasaran:
1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai
dengan proses yang sebenarnya;
2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan
lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam
rapat komite;
50
3) Memastikan proses penyimpanan dana telah dilakukan dengan
tepat dan lengkap serta sesuai dengan sistem dan prosedur yang
dimiliki;
4) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah
d. Tugas-Tugas Pokok Staf Pemasaran:
1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai
dengan proses yang sebenarnya:
a) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan penjelasan
mengenai produk pembiayaan;
b) Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon mitra
melalui kegiatan wawancara dan on the spot (kunjungan
lapangan) baik tempat usaha maupun jaminannya; dan
c) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan dari calon
mitra.
2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan
lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam
rapat komite:
a) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil
wawancara dan kunjungan lapangan; dan
b) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas
pertanyaan dan saran peserta komite.
3) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah:
51
a) Melakukan analisis bersama Kabag. Pemasaran dan Staf
Penagihan atas pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah; dan
b) Membantu proses penyelesaian pembiayaan bermasalah.
4) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya pengembangan
pasar.
e. Wewenang Staf Pemasaran:
1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada Manajer
KJKS;
2) Menentukan target funding dan financing bersama dengan Manajer
KJKS ;
3) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian pemasaran;
dan
4) Melakukan koordinasi dengan Staf Penagihan untuk target
penyelesaian pembiayaan bermasalah.
9. Administrasi Pembiayaan
a. Identitas Jabatan:
Unit Kerja : Bagian Pemasaran
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran
b. Fungsi Administrasi Pembiayaan:
Mengelola administrasi data mitra usaha, melakukan proses
pembiayaan mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat akad-
akad dan surat -surat perjanjian lain.
c. Tanggung Jawab Administrasi Pembiayaan
52
1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping);
2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan;
3) Pengarsipan jaminan pembiayaan;
4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan;
5) Penyiapan kupon dan kontrol terhadap kupon;
6) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan;
7) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan
telah jatuh tempo;
8) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain;
9) Pemeliharaan arsip–arsip dari pengajuan sampai terealisir
pembiayaan; dan
10) Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi pemohon
(KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).
d. Tugas-Tugas Pokok Administrasi Pembiayaan
1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan
melakukan proses dropping.
2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.
3) Pengarsipan jaminan pembiayaan.
4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.
5) Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran
yang masuk sesuai dengan jumlah kupon yang dikeluarkan.
e. Wewenang Administrasi Pembiayaan:
1) Memberikan nomor rekening mitra pembiayaan;
53
2) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-
arsip pendukung;
3) Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan pembiayaan
atas persetujuan Manajer KJKS atau UJKS Koperasi;
4) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan
10. Staf Penagihan
a. Identitas Jabatan:
Unit Kerja : Bagian Pemasaran
Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran
b. Fungsi Staf Penagihan:
1) Melakukan penagihan terhadap angsuran/pembayaran pembiayaan
baik untuk mitra usaha yang tidak bermasalah maupun yang
bermasalah serta melakukan pengambilan terhadap mitra usaha
funding; dan
2) Memberikan jalan keluar dan langkah-langkah penyelesaian bagi
mitra usaha yang bermasalah serta melakukan tindakan penarikan,
penyitaan, penjualan jaminan dan lain-lain yang berhubungan
dengan aspek hukum.
c. Tanggung Jawab Staf Penagihan
1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai
dengan waktunya;
54
2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan
dana yang disetorkan ke KJKS; dan
3) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.
d. Tugas-Tugas Pokok Staf Penagihan
1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai
dengan waktunya
2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan
dana yang disetorkan ke KJKS
3) Membantu memberikan jalan keluar dan solusi bagi mitra usaha
yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan, dan upaya-upaya
lainnya baik secara kekeluargaan maupun hukum yang berlaku.
e. Wewenang Staf Penagihan:
1) Menerima setoran dana atas nama KJKS terhadap mitra-mitra
pembiayaan maupun mitra penabung (sesuai dengan kebijakan
yang ada); dan
2) Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek
hukum terhadap mitra yang bermasalah.
F. Produk-Produk BMT Syamil
1. Penghimpunan Dana
a. Simpanan Pokok Khusus ( Si Pokus)
b. Simpanan Umum Islam (Si Umi)
Simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Setoran awal
minimal Rp. 10.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,00.
55
c. Simpanan Mandiri Persiapan (Si Mapan)
Simpanan dengan nisbah (30:70), terdapat beberapa produk
simpanan mandiri persiapan, yaitu:
1) Si Didik
Merupakan simpanan untuk persiapan, dan pengambilannya sesuai
kenaikan kelas, atau pergantian semester.
2) Si Qurban
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk Quban.
Pengambilan simpanan sebulan sebelum hari Raya Idhul Qurban.
3) Si Haji
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk menunaikan
ibadah Haji.
4) Si Pensi
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk tabungan
pensiun/ hari tua.
d. Jimpitan
1) Jimpitan Sadranan merupakan simpanan untuk persiapan Nyadran
2) Jimpitan Lebaran merupakan simpanan untuk persiapan Lebaran.
e. Simpanan Investasi (Si Vesta)
1) Investasi Berjangka Semakin Membawa Untung (Si Jaka
Sembung)
56
Merupakan simpanan berjangka waktu 3, 6, & 12 bulan
serta mendapat bagi hasil. Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,00.
Bagi hasil untuk 3 bulan (35:65), 6 bulan (40:60), 12 bulan (45:55)
2) Investasi Berkah (Si Berkah)
Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya
pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan.
3) Investasi Peduli (Si Dul)
Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya
pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan untuk
kepentingan sosial/kepedulian.
4) Investasi Pendidikan (Si ipin)
Merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan
pendidikan dengan jangka waktu 1 s/d 15 tahun.
2. Pemberdayaan Dana
a. Pembiayaan Musyarakah
Merupakan kerjasama antara dua pihak untuk usaha dengan
modal dan pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan kedua belah
pihak.
b. Pembiayaan Mudharabah
Merupakan modal usaha, BMT sebagai pemodal 100% dan
pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan antara kedua belah
pihak.
c. Pembiayaan Murabahah/ Jual Beli
57
Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli.
Pembayaran dilakukan berdasarkan jatuh tempo sesuai kesepakatan.
d. Pembiayaan Ba’I Bitsama Ajil (BBA)
Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli
dengan sistem pembayaran diangsur sesuai kesepakatan.
e. Pembiayaan Ijarah
Merupakan sewa menyewa antara BMT dengan anggota.
f. Pembiayaan Talangan Haji
Merupakan pembiayaan untuk Talangan Haji.
g. Qardhul Hasan
Qardh sebagai salah satu bentuk pembiayaan pada BMT Syamil
Ampel secara umum diartikan sebagai kegiatan meminjamkan uang
tanpa memungut imbalan apapun. Sistem pembiayaan qardh yang
diberikan peminjam tidak dikenakan bunga, tetapi hanya
mengembalikan pinjaman, hal ini merupakan sesuatu yang sangat
berbeda dengan system lembaga keuangan konvensional.
Dari beberapa produk pembiayaan yang ditawarkan oleh BMT
Syamil, semuanya diaplikasikan dalam pembiayaan yang diajukan anggota
sesuai kegunaannya, akan tetapi yang sering digunakan adalah akad
murabahah dan ijarah. Besarnya margin/nisbah ditentukan bersama antara
anggota dan pihak BMT, anggota diperbolehkan menawar margin yang
58
ditetapkan BMT. Berikut adalah syarat pengajuan produk pembiayaan
yang ditawarkan oleh BMT Syamil:
1) Mengisi formulir pengajuan dilampiri dengan fotocopy:KTP (Suami
atau Istri ), Kartu Keluarga (KK ), Surat Nikah, Rekening Listrik atau
PAM atau Telepon, Ijin Usaha ( SIU,TDP, NPWP ), Slip Gaji
(Karyawan dan Pegawai ),Agunan yang akan dijaminkan
2) Bersedia menjadi anggota BMT
3) Menyerahkan anggunan atau jaminan (berupa BPKB, Seartifikat Tanah,
dll ).
4) Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan benar dan bersedia
disurvei.
Secara umum prosedur pembiayaan di BMT Syamil Ampel sama,
yaitu :
1) Calon nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada
BMT dengan sudah dilengkapi dengan berkas-berkas persyaratan yang
telah ditentukan.
2) Customer service yang berwenang memeriksa berkas-berkas apakah
sudah lengkap dan layak.
3) Apabila berkas telah layak maka dibuatkan nomor registrasi
4) Account Office memeriksa kelayakan berkas, agunan atau jaminan serta
melakukan survei kepada calon nasabah secara langsung.
5) Apabila tidak layak maka permohonan pembiayaan ditolak, namun
apabila layak maka proses selanjutnya adalah analisis pembiayaan
59
menurut anggunan atau jaminan yang diberikan nasabah, yaitu dengan
mentaksir harga jual barang anggunan atau jaminan dan mengambil
70% dari harga barang anggunan yang bisa disetujui sebagai jumlah
nominal pembiayaan.
6) Memorandum pembiayaan
7) Komite pembiayaan
8) Pencairan
59
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Strategi pemasaran produk tabungan di BMT Syamil Ampel
BMT Syamil Ampel mempunyai beberapa akad produk tabungan
yaitu, Si Pokus, Si Umi, Si Mapan, jimpitan dan Simpanan Investasi.
Sementara produk yang sering ditawarkan hanyalah Si Umi dan Jimpitan.
Masyarakat Boyolali khususnya Ampel dan sekitarnya lebih sering atau
lebih membutuhakan kedua tabungan itu, dikarenakan Si Umi bisa diambil
sewaktu-waktu sehingga memudahkan anggota ketika membutuhkan dana
cepat, sedangkantabungan jimpitan merupakan tabungan yang
dipersiapkan khusus untuk menghadapi hari raya idul fitri sehingga dapat
membantu anggota dalam mempersiapkan hari raya idul fitri.
Dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan beberapa strategi
dalam memasarkan produk tabungan yang di jalankan atau dilakukan
BMT Syamil Ampel yaitu marketing mix dan segmenting, targeting dan
positioning.
1. Marketing Mix
a. Product (Produk)
Produk berfungsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal
– hal yang menyangkut konsep produk yaitu pelayanannya. Dalam
hal ini BMT Syamil Ampel mempunyai produk tabungan/
simpanan, yaitu:
60
1) Simpanan Pokok Khusus ( Si Pokus)
2) Simpanan Umum Islam (Si Umi)
Simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Setoran awal
minimal Rp. 10.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.
5.000,00.
3) Simpanan Mandiri Persiapan (Si Mapan)
Simpanan dengan nisbah (30:70), terdapat beberapa produk
simpanan mandiri persiapan, yaitu:
4) Si Didik
Merupakan simpanan untuk persiapan, dan pengambilannya
sesuai kenaikan kelas, atau pergantian semester.
5) Si Qurban
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk
Quban. Pengambilan simpanan sebulan sebelum hari Raya Idhul
Qurban.
6) Si Haji
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk
menunaikan ibadah Haji.
7) Si Pensi
Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk
tabungan pensiun/ hari tua.
61
8) Jimpitan
a) Jimpitan Sadranan merupakan simpanan untuk persiapan
Nyadran
b) Jimpitan Lebaran merupakan simpanan untuk persiapan
Lebaran.
b. Price (Harga)
Harga yang ditetapkan atas satu produk baru harus dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Dengan
setoran awal Rp. 20.000 dan setoran selanjutnya minimal
Rp.15.000.
c. Place (Tempat)
BMT harus benar- benar memilih saluran distribusi yang
tepat agar produk tersebut dapat dijangkau oleh para nasabah.BMT
Syamil Ampel terletak di Dekat pasar Ampel Kab. Boyolali.
Tempatnya strategis dan berada di pinggir jalan utama, serta dekat
dengan pasar. Maka dari itu BMT Syamil memilih target pasar
Ampel dan sekitarnya.
62
d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan cara langsung atau tidak langsung
untuk mempengaruhi konsumen agar dapat mendapat nasabah
lebih banyak, maka bagian pemasaran harus melakukan kegiatan.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh BMT syamil Ampel
dalam memasarkan produknya, yaitu:
1) Periklanan
Dalam promosi periklanan BMT Syamil Ampel
menggunakan brosur, spanduk, dan lain- lain.
2) Personal Selling
Pada tahap ini semua karyawan biasa menawarkan secara
pribadi atau langsung ke anggota atau calon anggota yag akan
dituju.
3) Sales Promotion
BMT Syamil Ampel melakukan promosi dengan cara
pengundian hadiah pada saat Rapat Akhir Tahun (RAT) seperti
pembagian dorprice yang berupa kompor gas, dispencer,
ricecooker dan hadiah menarik lainnya.
2. Segmenting
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di BMT Syamil
Ampel,account officer mengelompokkan calon anggota yang
menabung dengan menggunakan teori dari Kotler yaitu membagi pasar
menjadi beberapa segmen:
63
a. Segmen geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi,
kota, atau lingkungan rumah tangga.
Pada segmen ini, produk tabungan di BMT Syamil Ampel
memfokuskan pada wilayah yang dekat dengan kantor yaitu
meliputi Pasar Ampel, Tanduk, Kembang, Tegalwaton, dan
Bulusari.Account officer melakukan strategi pemasarannya dengan
promosi di setiap warung, sekolah dan rumah-rumah penduduk
yang sekiranya strategis, terutama yang berada di daerah ampel
tersebut.
b. Segmen Demografis
Segmentasi demografis merupakan dasar untuk membedakan
kelompok-kelompok pelanggan. Pasar dibedakan menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan
kelas sosial(Kotler, 2002: 302).
Berdasarkan data deskriptif yang telah diuraikan di bab
sebelumnya, account officer BMT Syamil Ampel sampai pada
bulan juni2017 membagi pasar untuk penabung pada variablel usia,
pekerjaan dan penghasilan. Pada variabel usia acoount officer
memilih usia minimal 17 tahun atau yang sudah memiliki KTP.
64
Dari data anggota konsumen tertinggi terdapat pada umur antara
25-35 tahun, pada usia tersebut merupakan usia yang menjadi
segmen utama.
Sedangkan pada variabel pekerjaan acoount officer lebih
memilih calon anggota tabungan yang mempunyai pekerjaan
sebagai pedagang pasar, wiraswasta dan yang berpenghasilan tetap.
Acoount officer memilih pedagang pasar dan wiraswasta karena
menurut mereka pekerjaan tersebut merupakan segmen pasar yang
membutuhkan simpanan dana sewaktu-waktu misalnya saat
membutuhkan dana mendadak. Oleh karena itu, kelompok tersebut
dijadikan tujuan utama dalam memasarkan produk tabungan Si
Umi.
c. Segmen perilaku
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer dan acoount
officer pada segmen perilaku, dilihat dari variabel status kesetiaan
dan variabel manfaat. Pada variabel kesetiaan yang dilakukan
kepada anggota yang sebelumnya, penabung sangat percaya
dikarenakan saat dilakukannya pembagian uang tabungan,
waktunya tidak berubah-ubah, selalu tepat akan pembagiannya
sehingga masyarakat menjadi percaya dan setia selalu menabung di
BMT Syamil Ampel. Sedangkan pada variabel manfaat, produk
yang ditawarkan memberikan manfaat yang besar bagi anggota
65
yaitu tabungan dapat di ambil sewaktu-waktu dan menabung tanpa
harus datang ke kantor.
3. Targeting
Pada strategi ini yang dilakukan oleh account officer dalam
menentukan target pasar untuktabungan di BMT Syamil Ampel adalah
dengan menggunakan teori dari Kasmir yaitu menentukan pasar
sasaran berdasarkan full market converage. Alternatif ini perusahaan
melakukan atau melayani semua segmen yang ada dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan tanpa adanya batasan tertentu.
Dalam hal ini, pasar sasaran yang menjadi tujuan adalah calon
anggota yanag sudah memiliki KTP atau minimal berumur 17 tahun
dengan ketentuan mempunyai pendapatan.
Pada produk tabunganacoount officer menetapkan target anggota
yang mempunyai bidang usaha seperti toko, warung kelontong,
fotokopi, pedagang pasar dan yang sudah memiliki penghasilan tetap.
4. Positioning
BMT Syamil Ampel dalam hal ini acoount officer
memposisikan pasar tabungan berdasarkan teori dari Kasmir yaitu atas
dasar atribut, penentuan berdasarkan atribut produk tertentu, dimana
calon anggota dapat menabung dan bisa diambil sewaktu-waktu karena
sangat penting bagi pengusaha mikro kecil untuk menyimpan modal
66
awal yang nantinya akan dijadikan modal pembelian bahan dasar yang
yang nantinya akan dijualkan kembali.
Account offficer memposisikan produk tabungannya dengan
anggota tidak harus datang ke kantor untuk menabung tetapi account
officer datang langsung kerumah-rumah ataaupun warung-warung
sebagai upaya mendekatkan diri dengan anggota. Agar produk
tabungan lebih di kenal di masyarakat umumaccount officer selalu
mendekatkan dirinya di lingkungan masyarakat seperti silaturahmi saat
adanya sadranan dan mengutamakan komunikasi, hal tersebut biasanya
menjadi suatu strategi yang jitu untuk menarik hati dari anggota. Dan
cara memposisikan diri tabungan itu BMT Syamil menggunakan
produk andalannya yaitu Si Umi yang bisa di ambil sewaktu-waktu.
Agar nanti saat anggota ingin membutuhkan dana cepat bisa diambil
kapan saja.
B. Hambatan-hambatan yang ada dan cara menghadapi hambatan
dalam memasarkan produk tabungan BMT Syamil Ampel
Dari hasil wawancara dengan manajer dan account officer BMT
Syamil Ampel penerapan strategi pemasaran yang dilakukan pada BMT
Syamil Ampel memiliki beberapa hambatan terutama dibidang persaingan
antar lembaga keuangan. Account officer biasanya mengalami hambatan
dengan lembaga keuangan seperti Bank, Bank sendiri sekarang juga sudah
menjajaki pasar dan daerah-daerah yang sekiranya strategis. Sebagian
masyarakat telah menaruh banyak kepercayaan dengan Bank dalam segi
67
penyimpanan dan keamanan. Untuk mengatasi kendala-kendala
tersebutaccount officerharus memiliki cara yang cukup efektif yaitu
dengan pendekatan terus menerus dan dapat meyakinkan anggota supaya
tetap menyimpan uang mereka di BMT akan tetapi jangan sampai
membuat anggota kecewa dengan kinerja yang telah diberikan dan
account officer juga harus sering berdiskusi antar marketing untuk
membahas apa saja yang semestinya harus dilakukan untuk menghadapi
hambatan tersebut.
Kemudian kendala selanjutnyayang dialami oleh account officer
adalah tempat atau daerah calon anggota yang kurang mendukung dalam
hal infrastruktur seperti belum ada akses jalan yang kurang baikatau posisi
BMT terlalu jauh dari rumah saat akan menabung. Untuk mengatasi
hambatan lingkungan yang kurang memadahi account officermelakukan
pertemuan di tempat yang telah ditentukan antara account officer dengan
anggota, agar memudahkan mereka saat menabung tanpa harus pergi ke
kantor BMT.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan strategi pemasaran produk tabungan oleh
divisi marketing BMT Syamil Ampel yang telah dijelaskan diatas, maka
penelitian ini mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang dijalankan oleh divisi marketing sebagai
berikut:
a. Marketing mix dengan strategi harga, strategi produk, strategi
promosi dan strategi tempat.
b. Segmenting, account officer mengelompokkan calon anggota yang
menabung dengan menggunakan teori dari Kotler yaitu membagi
pasar menjadi tiga segmen yaitu: Segmen geografis, segmen
demografi, segmen perilaku
b. Targeting, account officer menentukan pasar sasaran berdasarkan
full market converage.
c. Positioning, account offficer memposisikan produk tabungannya
untuk kebutuhan mendadak dengan produk tabungan Si Umi untuk
memenuhi kebutuhan warung-warung milik anggota.
2. Hambatan dan cara menghadapi hal tersebut dalam menawarkan produk
kepada anggota sebagai berikut:
a. Dibidang persaingan antar lembaga keuangan, cara mengatasi
kendala tersebut account officer melakukan pendekatan terus
menerus dan dapat meyakinkan anggota supaya tetap menyimpan
69
uang mereka di BMT akan tetapi jangan sampai membuat anggota
kecewa dengan kinerja yang telah diberikan dan account officer
juga sering melakukan diskusi antar marketing untuk membahas apa
saja yang semestinya harus dilakukan untuk mengatasi hambatan
tersebut.
b. Tempat atau daerah calon anggota yang kurang mendukung dalam
hal infrastruktur seperti belum ada akses jalan yang kurang baik
atau posisi BMT terlalu jauh dari rumah saat akan menabung. Untuk
mengatasi hambatan ini account officer melakukan pertemuan di
tempat yang telah ditentukan antara account officer dengan anggota,
agar memudahkan mereka saat menabung tanpa harus pergi ke
kantor BMT.
B. Saran
1. BMT Syamil Ampel memiliki persaingan antar lembaga keuangan yang
begitu ketat. Untuk itu penulis menyarankan kepada pihak BMT Syamil
Ampel untuk selalu melakukan pelatihan-pelatihan kepada pengelola
agar dapat bersaing dengan lembaga keuangan yang lain sehingga
penting untuk kemajuan BMT.
2. Sebaiknya memperluas wilayah tujuan anggota tabungan, agar
menambah dana untuk landing.
3. Mempertahankan anggota yang potensial dengan menciptakan
kekeluargaan antara pihak anggota dan pihak BMT.
70
4. Sebaiknya karyawan saling memberikan dorongan berupa motivasi
untuk meningkatkan produktifitas masing-masing SDM.
5. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan diperbanyak materi sumber-
sumbernya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Firdayanti. 2015. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan
Konsumen (Pada Home Industri MoshiMoshi Cake Samarinda).
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 3. No.1.
Amir, Muhammad Taufik. 2012. Manajemen Strategik: Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani.
Arifin, Ali. 2005. Seni Menjual: Perspektif Bisnis, Ide-ide Penjualan serta
Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Arikuntoro, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Budiwati, Hesti. 2012. Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan
Boyd,W Happer dkk, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis
Dengan Orientasi Global edisi kedua jilid 1, Erlangga, Jakarta,
2000.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Pertiwi. 2016. Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk Tabungan IB
Hasanah di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X.
Jurnal. Vol.9 No.1.
Tamara. 2016. Implementasi Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran
Produk Mandiri Tabungan Bisnis. Jurnal. Vol.4 No.3.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik:
Mengupas Pemasaran Strategik, Branding strategy, Costumer
Satisfaction, Strategi Kompetitif Hingga e-Marketing. Yogyakarta:
Andi.
Ridwan, Muhammad. 2004.Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil.
Yogyakarta: UII Press.
72
Suryanto, Bagong dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana.
Wiratha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
Andi Offfset.
Zunaidah dan Nazaruddin. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Tabungan
Shar-E Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kantor Cabang
Palembang. Tahun IV. Jurnal. No. 1.
LAMPIRAN