analisis strategi pemasaran produk susu kuda … · 2 ringkasan ratna sogian siwang. h34051952....

146
1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA ORGANIK “ASAMBUGAR” UKM DIANA HERMAWATI PARUNG BOGOR SKRIPSI RATNA SOGIAN SIWANG H34051952 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Upload: nguyendieu

Post on 02-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

1

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA ORGANIK

“ASAMBUGAR” UKM DIANA HERMAWATI PARUNG BOGOR

SKRIPSI

RATNA SOGIAN SIWANG

H34051952

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

2

RINGKASAN

RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran

Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati, Parung

Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RAHMAT YANUAR).

Trend pertanian Indonesia saat ini adalah peralihan sistem dari pertanian

konvensional menuju pertanian organik. Pertumbuhan pertanian organik di Indonesia cukup baik. Pertumbuhan penjualan produk organik di Indonesia diperkirakan mencapai 10 persen per tahun, walaupun jumlah ini relatif kecil

dibanding pertumbuhan penjualan produk organik di negara lain. Media organik Inggris menulis bahwa di Asia penjualan produk organik meningkat 20 persen

setiap tahunnya. Konsep organik tidak hanya dapat diterapkan pada sub sektor pertanian

seperti sayur dan buah saja, tetapi juga sub sektor lain, seperti sub sektor

peternakan. Peternakan organik merupakan pengelolaan peternakan dengan sistem yang sesuai dengan standar manajemen pertanian organik. Produk-produk

peternakan yang telah diusahakan secara organik antara lain adalah daging, telur, madu, dan susu. Salah satu perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk peternakan organik adalah UKM Diana Hermawati, yang salah satu

produknya adalah susu kuda organik. Susu kuda sumbawa sejak lama dikenal manjur untuk mengobati berbagai penyakit, mulai dari TBC, jantung, kanker

rahim, hipertensi, asam urat, asma, diabetes, ginjal, anemia, types, lemah syahwat, sulit punya keturunan, menurunkan kolesterol, dan sebagainya.

Pada tahun 2008 Dr. Diana Hermawati melakukan sertifikasi kepada

produk susu kuda Sumbawanya sebagai susu kuda organik, yang merupakan susu kuda organik pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sertifikasi tersebut beliau

lakukan agar produknya memiliki keunggulan dibandingkan produk susu kuda sumbawa produksi perusahaan lain, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Namun, predikat susu kuda organik ternyata belum meningkatkan

penjualan susu kuda Sumbawa produksi UKM Diana Hermawati. Berdasarkan data penjualan susu kuda organik “ASAMBUGAR” selama

enam bulan sebelum dan enam bulan setelah sertifikasi organik, penambahan penjualan produk ukuran 500 ml hanya sebesar 0,536 persen, sedangkan produk ukuran 250 ml malah mengalami penurunan sebesar 1,4 persen. Total penjualan

pada penjualan pada enam bulan sebelum sertifikasi organik adalah Rp165.240.000, sedangkan total penjualan enam bulan setelah sertifikasi organik

adalah Rp165.150.000. Maka disimpulkan malah terjadi penurunan penjualan setelah sertifikasi organik.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi faktor- faktor

lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar”, 2) Merumuskan alternatif strategi pemasaran untuk produk susu kuda organik “Asambugar”, dan 3) Menentukan prioritas strategi

pemasaran yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada produk susu kuda organik “Asambugar”. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran perusahaan

diidentifikasi menggunkan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

3

(External Factor Evaluation), perumusan strategi dilakukan dengan matriks IE

(Internal External) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan urutan prioritas strategi diputuskan dengan menggunakan matiks QSP

(Quantitative Strategic Planning). Identifikasi terhadap faktor-faktor internal UKM Diana Hermawati

menunjukkan kekuatan dan kelemahan UKM Diana Hermawati yang

mempengaruhi pemasarannya. Kekuatan UKM Diana Hermawati diantaranya yaitu produk berkualitas, khasiat produk yang telah diakui konsumen, harga

bersaing, kemampuan bermitra dengan stake holder, serta SDM Litbang yang ahli di bidangnya. Sedangkan kelemahan UKM Diana Hermawati adalah kurangnya lokasi distribusi, terbatasnya modal, belum ada SDM yang fokus pada pemasaran,

rasa susu kuda yang asam dan aroma yang khas, kemasan kurang menarik, dan belum memiliki segmen pasar yang jelas.

Identifikasi terhadap faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk susu kuda organik menghasilkan faktor peluang dan ancaman yang dihadapi UKM Diana Hermawati. Peluang UKM Diana Hermawati antara

lain yaitu trend hidup sehat dan alami, tingginya jumlah penderita penyakit kronis di Indonesia, dan UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM. Sedangkan ancaman

yang dihadapi UKM Diana Hermawati antara lain yaitu rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk organik, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang khasiat susu kuda, munculnya pesaing yang juga menjual susu kuda

Sumbawa, munculnya produk susu kuda Sumbawa palsu, tingkat inflasi, dan produk substitusi.

Matriks IFE UKM Diana Hermawati menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,6389 , sedangkan matiks EFE menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 3,2320. Hal tersebut berarti UKM Diana Hermawati memiliki kemampuan

yang rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, serta memiliki kemampuan yang tinggi untuk memanfaatkan peluang dan

menghindari ancaman. Dengan demikian, posisi UKM Diana Hermawati dalam matriks IE adalah pada sel ke II yaitu pada posisi grow and build (tumbuh dan berkembang) dan strategi yang cocok untuk posisi ini adalah strategi intensif atau

strategi integratif. Analisis SWOT UKM Diana Hermawati menghasilkan enam alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam matriks IE.

Urutan prioritas strategi UKM Diana hermawati berdasarkan analisis QSPM adalah (1) Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah (nilai TAS 7,448), (2) Meningkatkan strategi pemasaran langsung (nilai TAS 7,5618), (3)

Mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 7,4480), (4) Melaksanakan pengembangan produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi (nilai TAS

6,9783), (5) Menggiatkan iklan dan promosi penjualan (nilai TAS 6,8283), dan (6) Melaksanakan strategi pemasaran yang terkonsentrasi (nilai TAS 6,6483).

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

4

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA ORGANIK

“ASAMBUGAR” UKM DIANA HERMAWATI PARUNG BOGOR

RATNA SOGIAN SIWANG

H34051952

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

5

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik ”Asam

Bugar” UKM Diana Hermawati, Parung Bogor

Nama : Ratna Sogian Siwang

NIM : H34051952

Disetujui, Pembimbing

Rahmat Yanuar SP, MSi

NIP. 19760101 200604 1 010

Diketahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

6

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi

Pemasaran Produk Susu Kuda Organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati,

Parung Bogor” adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Bogor, September 2009

Ratna Sogian Siwang

H34051952

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

7

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 4 Juli 1986. Penulis adalah

anak bungsu dari pasangan Bapak Alm. H. Sogian Siwang dan Ibu Dra. Rosiana

Siwang. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Adiyaksha I Jambi pada

tahun 1999 serta pendidikan lanjutan tingkat pertama di SLTP Islam As-Syafiiyah

Sukabumi pada tahun 2002. Pendidikan menengah atas di selesaikan pada tahun

2005 di SMAN 3 Sukabumi. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut

Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2005.

Penulis memasuki Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

tahun 2006 melalui seleksi umum mayor minor pertama yang dilakukan terhadap

seluruh mahasiswa IPB angkatan 42.

Selama mengikuti pendidikan di IPB, penulis cukup aktif berorganisasi.

Beberapa pengalaman organisasi yang pernah diikuti yaitu yaitu DKM Al-Quds

asrama TPB IPB sebagai ketua, BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai

ketua Departemen PPSDM , UKM FORCES sebagai ketua biro internal, dan

BEM KM IPB Kabinet IPB Gemilang sebagai sekretaris kementrian pendidikan.

Penulis juga aktif mengikuti berbagai kepanitiaan dan sering ditunjuk sebagai

koordinator divisi acara dan steering commitee.

Berbagai prestasi dalam bidang akademik pernah diraih oleh penulis,

diantaranya yaitu penerima dana Program Kretifitas Mahasiswa bidang

kewirausahaan dan pengabdian masyarakat, serta finalis dalam Kompetisi Karya

Tulis Mahasiswa bidang IPS dan Pendidikan, juga finalis dalam Lomba Karya

Tulis Ilmiah Al-qur’an Tingkat IPB. Penulis juga pernah menjadi finalis pada

PIMNAS XXII di Malang, dan presenter pada The International Symposium Go

Organic 2009 di Bangkok, Thailand. Penulis juga adalah penerima beasiswa

penuh dari Tanoto Foundation tahun 2006-2009. Di sela-sela waktunya, penulis

juga menjadi asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam selama empat semester

dan asisten mata kuliah Sosiologi Umum selama dua semester.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmatNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran

Produk Susu Kuda Organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati, Parung

Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran produk

susu kuda organik pada UKM Diana Hermawati serta faktor internal dan

eksterternal yang mempengaruhinya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan

untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi UKM Diana Hermawati

berdasarkan keadaan perusahaan.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, baik dari aspek teknis

penulisan maupun substansi, karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah

penyempurnaan sehingga penulis dapat menyusun penelitian yang lebih baik di

masa mendatang. Kekurangan-kekurangan maupun kesalahan-kesalahan yang

terdapat di dalam skripsi ini juga dapat dijadikan pembelajaran oleh peneliti yang

menjadikan skripsi ini sebagai referensi, agar kekurangan maupun kesalahan

tersebut tidak terulang lagi.

Bogor, September 2009

Ratna Sogian Siwang

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

9

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada:

1. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, kasih sayang dan doa

yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi salah satu persembahan terbaik.

2. Bapak Rahmat Yanuar SP, MSi selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

proses pra-penelitian hingga penyusunan skripsi.

3. Ibu Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc, selaku dosen penguji utama dalam ujian

skripsi penulis atas kesediaan, pertanyaan, kriktik membangun, dan masukan

yang berharga bagi perbaikan skripsi penulis.

4. Bapak Arif Karyadi, SP selaku dosen penguji dari Komisi Akademik dalam

ujian skripsi penulis atas kesediaan, pertanyaan, kriktik membangun, dan

masukan yang berharga bagi perbaikan skripsi penulis

5. Ibu Febriantina Dewi yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh

dosen Departemen Agribisnis selama penulis menjadi mahasiswa Departemen

Agribisnis.

6. Pihak UKM Diana Hermawati sebagai responden penelitian atas penerimaan,

waktu, kesempatan, informasi, dan seluruh bantuan yang diberikan untuk

kelancaran proses penelitian.

7. Staf pelayanan akademik (Ibu Ida dan Mbak Dian) yang telah membantu

penulis dalam urusan administrasi serta seluruh staf Departemen Agribisnis.

8. Mohamad Ikhsan yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan pikiran

melalui pertanyaan, kritik, serta saran yang diberikan saat menjadi pembahas

seminar penulis.

9. Tanoto Foundation, yang telah memberikan beasiswa penuh kepada penulis

selama tiga tahun.

10. Teman-teman NJ Crew (Bude, Bundo, Mbah, Fuji, Dede, Mba Nia, Mba Bul-

bul, Mba Idha, Mba II, Dian, Wawat, Gita, Rizqun, Kak Rini, Kak Wati, Fru)

atas keceriaan, dukungan, dan doa yang diberikan.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

10

11. Keluarga Kemdik Gemilang (Widi, Moro, Dita, Bina, Enung, Ughie, Dede,

Ipeh, Adam, Tifah, Tya, Diki, Elis) serta seluruh pimpinan dan crew BEM

KM IPB Gemilang untuk pelajaran, kasih sayang, pengertian dan

dukungannya. Aku bahagia memiliki kalian.

12. Keluarga Gladikarya Desa Girijaya Garut (Mba e, Ayik, Mamato) dan

seluruh teman-teman AGB 42 atas kebersamaan, kenangan, dan semangat

yang diberikan.

13. Cila Apriande dan Ivan Stenley teman satu bimbingan skripsi atas

kebersamaan, dukungan, dan masukan berharga bagi penelitian penulis.

14. Rekan-rekan seperjuangan “Injury Time” (Ratna P, Anis, Fehmi, Rifi, Ikhsan)

atas semangat perjuangan dan bantuan yang diberikan.

15. Rekan-rekan seperjuangan di IM1 dan IM3 TPB 42, FRESH AGB 42,

FREM, UKM FORCES, BEM FEM Kabinet Generasi Emas dan Kabinet

FEM Bersatu, Kafilah KKTA PIMNAS XXII Malang, dan delegasi IPB

dalam Symposium Go Organic 2009 Bangkok, untuk kebersamaan, pelajaran,

pengalaman berharga, dan doa yang kalian berikan.

Bogor, September 2009

Ratna Sogian Siwang

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

11

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 7 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 7

II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9

2.1 Susu dan Susu Kuda .............................................................. 9

2.2 Susu Kuda Sumbawa .............................................................. 10 2.3 Peternakan Organik ................................................................ 11 2.3.1 Definisi Pangan Organik dan Ternak Organik ............. 11

2.3..2 Pedoman Teknis Peternakan Organik .......................... 12 2.4 Susu Organik ............................................................................ 16

2.5.Usaha Mikro dan Kecil .......................................................... 17 2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................... 20

III KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................... 24

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. 24 3.1.1 Konsep Pemasaran ......................................................... 24

3.1.2 Konsep Manajemen Strategi ......................................... 35 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ............................................ 40

IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 43

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 43 4.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 43

4.3 Jenis Data dan Sumber Data .................................................... 43 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 45 4.4.1 Tahap Pengumpulan Data (The Input Stage) ............... 45

4.4.2 Tahap Analisis (Matching Stage) .................................... 49 4.4.3 Tahap Pengambilan Keputusan (The Decision Stage) .... 53

V GAMBARAN UMUM UKM DIANA HERMAWATI ............ 55 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................... 55

5.2 Lokasi dan Keadaan Perusahaan .............................................. 56 5.3 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 56

5.4 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................... 57 VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN........................... 58

6.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan................................ 58 6.1.1 Aspek Manajemen Organisasi......................................... 58

6.1.2 Aspek Keuangan ............................................................. 59

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

12

6.1.3 Aspek Sumberdaya Manusia ........................................... 60

6.1.4 Aspek Produksi dan Operasi .......................................... 61 6.1.5 Aspek Pemasaran ............................................................ 64

6.1.6 Aspek Penelitian dan Pengembangan ............................. 69 6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan ............................ 70 6.2.1 Lingkungan Jauh ............................................................ 70

6.2.2 Lingkungan Industri ....................................................... 83

VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN .............................. 89

7.1 Tahap Input .............................................................................. 89 7.1.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal ....................... 89

7.1.2 Matriks IFE ..................................................................... 95 7.1.3 Matriks EFE .................................................................... 97

7.2 Tahap Pencocokan.................................................................... 98 7.2.1 Matriks IE........................................................................ 98 3.2.1 Matriks SWOT ................................................................ 100

7.3 Tahap Keputusan ...................................................................... 105 7.3.1 Matriks QSP .................................................................... 105

VIII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 107 8.1 Kesimpulan .............................................................................. 107

8.2 Saran ........................................................................................ 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 110

LAMPIRAN .......................................................................................... 113

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

13

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana

Hermawati Sebelum (Juni -Desember 2008 ) dan Setelah (Januari-Juni 2009) Sertifikasi Organik..................................... 4

2 Perbandingan Komposisi Susu Kuda dengan Susu

hewan Ternak Lain dan Susu Ibu (%)......................................... 10

3 Komposisi dan Sifat Susu Kuda Sumbawa dan Susu Kuda Pacu 10

4 Kendala Pengembangan UMK di Indonesia ............................... 18

5 Jenis Data Penelitian .................................................................. 44

6 Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan ............................... 46

7 Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan ............................ 47

8 Bentuk Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ...................... 48

9 Bentuk Matriks EFE (External Factor Evaluation) ..................... 49

10 Matriks SWOT ............................................................................ 52

11 Bentuk Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning).............. 54

12 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Tahun 2003 -2009.......... 71

13 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok

Barang, 2002, 2005, dan 2007 (rupiah)....................................... 72

14 Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan Beberapa Negara Asia 73

15 Daftar Perusahaan yang Menjual Susu Kuda Sumbawa ............. 84

16 Matriks IFE UKM Diana Hermawati.......................................... 96

17 Matriks EFE UKM Diana Hermawati......................................... 97

18 Matriks SWOT UKM Diana Hermawati ................................... 104

19 Hasil QSPM UKM Diana Hermawati ......................................... 106

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

14

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Grafik Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana

Hermawati Sebelum (Juni -Desember 2008 ) dan Setelah (Januari-Juni 2009) Sertifikasi Organik .................................... 5

2 Sumber Modal UMK ................................................................ 19

3 Langkah- langkah Segmenting, Targetting, dan Positioning ....... 29

4 Bagan Bauran Pemasaran (marketing mix)................................. 30

5 Kerangka Pemikiran Operasional................................................ 42

6 Matriks Internal-Eksternal........................................................... 50

7 Struktur Organisasi UKM Diana Hermawati .............................. 57

8 Alur Produksi Susu Kuda Organik.............................................. 63

9 Jalur Distribusi produk Susu Kuda Organik “Asambugar .......... 67

10 Tingkat Inflasi Bulanan Indonesia Tahun 2008-Juni 2009 ......... 74

11 Grafik Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1990 – 2008 ............ 76

12 Persentase Penduduk Indonesia yang Mengobati sendiri

Tahun 1999-2006 (%) ................................................................. 78

13 Persentase Penduduk Indonesia yang Menggunakan Obat

Tradisional Tahun 1999-2006 (%) .............................................. 78

14 Matriks IE UKM Diana Hermawati ............................................ 99

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

15

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Rata-rata Rating Faktor- faktor Internal dan Eksternal ................ 113

2 Hasil Pembobotan Faktor-faktor Internal dan Eksternal............. 114

3 Matriks QSP UKM Diana Hermawati ...................................... 118

4 Kuesioner Penelitian ................................................................... 120

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

16

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian yang mencakup pertanian, perikanan, peternakan, dan

kehutanan merupakan sektor unggulan yang menjadi tulang punggung

perekonomian Indonesia. Hingga tahun 2007, GDP Indonesia dari sektor

pertanian adalah sebesar 14 persen dengan serapan tenaga kerja sebesar 41,21

persen (BPS,2008). Sektor pertanian merupakan sektor yang berjasa dalam

penyediaan kebutuhan hidup masyarakat baik pangan maupun non pangan.

Kebutuhan akan produk pertanian akan terus ada selama manusia masih

membutuhkan pangan.

Dalam konteks ekonomi, produk-produk pertanian merupakan produk

yang tergolong sebagai barang in elastis, yang artinya permintaannya cenderung

tidak berubah banyak apabila terjadi perubahan harga. Namun, hal ini tidak

berlaku apabila terjadi keadaan yang tidak cateris paribus, yang salah satu

keadaannya adalah apabila terjadi perubahan trend atau selera masyarakat

(Nicholson, 2002). Trend pertanian Indonesia saat ini adalah peralihan sistem dari

pertanian konvensional menuju pertanian organik.

Peralihan ini dilatarbelakangi semakin tingginya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan serta keamanan pangan. Masyarakat

semakin menyadari bahaya residu kimia dalam produk pertanian konvensional

yang dapat menyebabkan berbagai penyakit apabila dikonsumsi dan terakumulasi

dalam tubuh. Maka dari itu trend produk pertanian organik sebagai produk

pertanian yang sehat dan bebas residu kimia mulai meningkat. Keadaan ini

membuka peluang yang cukup besar terhadap pertumbuhan pertanian organik di

Indonesia dan dunia.

Pertumbuhan pertanian organik di Indonesia cukup baik. Pertumbuhan

penjualan produk organik di Indonesia diperkirakan mencapai 10 persen per

tahun1. Walaupun jumlah ini relatif kecil dibanding pertumbuhan penjualan

1Rusdayanto, Falik. 2009. Potensi Pasar Produk Pertanian Organik.

http://newspaper.pikirarRakyat.com [25 Mei 2009].

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

17

produk organik di negara lain. Sekjen Masyarakat Pertanian Organik Indonesia

(Maporina) Ririen Prihandarini memperlihatkan data penduduk dunia yang mulai

menaruh perhatian pada produk-produk pangan organik, masyarakat Cheska

menghabiskan 15,9 juta dolar AS untuk membeli produk organik. Sementara di

Swiss, sekitar 10 -15 persen rumah tangga di sana membeli produk organik secara

teratur. Swiss merupakan pembeli produk organik terbesar di dunia dengan

menghabiskan 160 Swiss Franc atau sekitar Rp 1,2 juta per orang setiap tahunnya

untuk produk-produk organik tertentu. Pertumbuhan permintaan pangan organik

di pasar Kanada juga meningkat yaitu diprediksi mencapai 17,41 persen pada

periode 2007-2011. Padahal, permintaan tahun sebelumnya hanya 3 - 4 persen.

Media organik Inggris menulis bahwa di Asia penjualan produk organik

meningkat 20 persen setiap tahunnya. 2

Konsep organik tidak hanya dapat diterapkan pada sub sektor pertanian

seperti sayur dan buah saja, tetapi juga sub sektor lain, seperti sub sektor

peternakan. Peternakan organik merupakan pengelolaan peternakan dengan sistem

yang sesuai dengan standar manajemen pertanian organik. Produk-produk

peternakan yang telah diusahakan secara organik antara lain adalah daging, telur,

madu, dan susu (Litbang Deptan, 2002).

Salah satu perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk

peternakan organik adalah UKM Diana Hermawati, yang salah satu produknya

adalah susu kuda organik. Susu sejak lama dipercaya sebagai pangan yang

menyehatkan dan mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Susu

kuda yang diproduksi dan dipasarkan oleh UKM Diana Hermawati adalah susu

kuda Sumbawa, atau yang dahulu dikenal sebagai susu kuda liar. Susu kuda

Sumbawa yang diproduksi oleh perusahaan ini didapat melalui kemitraan dengan

kelompok peternak kuda Sumbawa di Kabupaten Dompu, Sumbawa. Dr. Diana

Hermawati selaku pemilik perusahaan kebetulan merupakan salah satu pembina

dari kelompok peternak tersebut.

2Rusdayanto, Falik. 2009. Potensi Pasar Produk Pertanian Organik.

http://newspaper.pikirarRakyat.com [25 Mei 2009].

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

18

Susu kuda sumbawa sejak lama dikenal manjur untuk mengobati berbagai

penyakit, mulai dari TBC, jantung, kanker rahim, hipertensi, asam urat, asma,

diabetes, ginjal, anemia, types, lemah syahwat, sulit punya keturunan,

menurunkan kolesterol, dan sebagainya (Hermawati, 2005). Khasiat susu kuda

sudah diakui dengan banyaknya testimoni dari konsumen susu kuda yang

mengaku sembuh dari penyakitnya setelah mengkonsumsi susu kuda Sumbawa

secara teratur. Namun sayangnya belum banyak penelitian yang membuktikan

secara klinis khasiat susu kuda Sumbawa. Salah satu yang penelitinya adalah Dr.

Diana Hermawati sebagai pemilik UKM, yang telah melakukan penelitian

mengenai susu kuda sumbawa pada tahun 2005, dan berhasil membuktikan

adanya senyawa anti bakteri pada susu kuda Sumbawa (Hermawati,2005).

Khasiat dari susu kuda Sumbawa tersebut membuatnya banyak d icari

terutama oleh pasien penyakit kronis. Selain itu, susu kuda Sumbawa memiliki

kelebihan lain yaitu tidak menggumpal dan tahan pada suhu kamar hingga lima

bulan tanpa dipasteurisasi atau ditambahkan pengawet apapun. Susu kuda dapat

menjadi obat alternatif yang ampuh, aman, dan bebas zat kimia. Apalagi saat ini

jumlah penyakit kronis seperti TBC, kanker, dan sebagainya di Indonesia terus

meningkat. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita

Tuberculosis (TBC) di Indonesia menempati posisi nomor tiga terbesar di dunia

setelah India dan China, dengan angka insiden (kasus baru) sebesar 107 per 100

ribu penduduk3. Hal ini membuat bisnis susu kuda Sumbawa cukup memiliki

prospek yang baik untuk dikembangkan

I.2 Perumusan Masalah

UKM Diana Hermawati merupakan salah satu perusahaan yang

memasarkan produk susu kuda Sumbawa. Pada akhir tahun 2008 Dr. Diana

Hermawati melakukan sertifikasi kepada produk susu kuda Sumbawanya sebagai

susu kuda organik, yang merupakan susu kuda organik pertama dan satu-satunya

3 [WHO] World Health Organization. 2009. W HO Reports 2009 : Global Tuberclosis

Control. http://www.who.org [7 Juli 2009].

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

19

di Indonesia. Sertifikasi tersebut beliau lakukan agar produknya memiliki

keunggulan dibandingkan produk susu kuda sumbawa produksi perusahaan lain,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Namun, predikat susu kuda

organik ternyata belum secara signifikan meningkatkan penjualan susu kuda

Sumbawa produksi UKM Diana Hermawati. Berikut adalah tabel penjualan

produk susu kuda organik pada periode Juli hingga Desember 2008 (sebelum

berlabel organik) dan Januari hingga Juni 2009 (setelah berlabel organik).

Tabel 1. Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana Hermawati Sebelum (Juni-Desember 2008 ) dan Setelah (Januari-Juni 2009) Sertifikasi Organik

Sumber : Profil Perusahaan UKM Diana Hermawat i, 2009

Tabel 1 menunjukkan data jumlah penjualan produk yang tidak jauh

berbeda antara sebelum dan sesudah sertifikasi organik. Penambahan penjualan

produk ukuran 500 ml hanya sebesar 0,536 persen, sedangkan produk ukuran 250

ml malah mengalami penurunan sebesar 1,4 persen. Total penjualan pada

penjualan pada enam bulan sebelum sertifikasi organik adalah Rp 165.240.000,

sedangkan total penjualan enam bulan setelah sertifikasi organik adalah Rp

165.150.000. Maka disimpulkan malah terjadi penurunan penjualan setelah

No Bulan Penjualan Produk

Ukuran 500 ml Ukuran 250 ml

1 Juli 2008 285 350

2 Agustus 2008 325 298

3 September 2008 321 289

4 Oktober 2008 359 234

5 November 2008 334 224

6 Desember 2008 323 219

7 Januari 2009 332 285

8 Februari 2009 286 221

9 Maret 2009 378 281

10 April 2009 286 221

11 Mei 2009 368 303

12 Juni 2009 318 258

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

20

sertifikasi organik. Perbandingan penjualan produk di atas secara lebih ringkas

dapat dilihat dalam gambar 1 berikut

Gambar 1. Grafik Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana

Hermawati Sebelum (Juni -Desember 2008 ) dan Setelah (Januari-Juni 2009) Sertifikasi Organik (Sumber : Data Primer, dio lah)

Sertifikasi organik dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati dengan

salah satu tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Namun, hal yang terjadi

adalah sebaliknya. Doktor dari Sekolah Pasca Sarjana IPB ini menyatakan

penjualan yang kurang memuaskan tersebut dikarenakan perusahaannya

mengalami berbagai kendala pemasaran diantaranya yaitu belum

memasyarakatnya produk organik di Indonesia, sehingga belum terlalu banyak

yang mengetahui keunggulan produk organik.

Kendala lainnya yaitu rasa susu kuda Sumbawa yang asam, membuat

konsumen terkadang kurang menyukainya, sehingga membuatnya hanya

dikonsumsi pada saat konsumen membutuhkan pengobatan, dan tidak kembali

dikonsumsi ketika konsumen tersebut sembuh. Padahal Dr. Diana Hermawati

menyatakan bahwa susu kuda Sumbawa bukan hanya manjur sebagai obat, tetapi

juga dapat digunakan sebagai minuman harian untuk menjaga kebugaran dan

kesehatan.

UKM yang resmi berdiri pada tahun 2006 ini juga mengalami kendala

modal. Dr. Diana mengaku biaya pemasaran untuk produk susu kuda organik ini

0

500

1000

1500

2000

2500

500 ml 250 ml

Ukuran Botol

Jum

lah

Pen

jual

an

Sebelum Sertifikasi

Organik

Setelah Sertifikasi

Organik

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

21

cukup besar. UKM ini belum memiliki outlet milik sendiri, sehingga harus

menyewa outlet untuk penjualan. Selama ini penjualan dilaksanakan di outlet

Pasar Tani Deptan di Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah satu minggu

sekali, pameran-pameran yang dilaksanakan pemerintah atau swasta, serta outlet

di Pamulang Square. Dr. Diana juga kerap melayani pesanan dari berbagai daerah

di Indonesia.

Dr. Diana mengaku bahwa biaya pemasaran melalui outlet-outlet tersebut

cukup besar, padahal keuntungan penjualan tidak besar, sebagai contoh, untuk

outlet Pamulang Square saja biaya sewanya Rp 3.000.000,00 per bulan, ditambah

biaya tenaga kerja Rp 1.000.000,00 per bulan, padahal hasil penjualan di tempat

tersebut tidak selalu menutupi biaya tetapnya. Saat ini Dr. Diana mulai

memasarkan produknya melalui internet.

Melihat berbagai masalah pemasaran yang ada pada UKM Diana

Hermawati, penulis memiliki hipotesis bahwa UKM Diana Hermawati belum

menerapkan manajemen strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan

produknya. UKM Diana Hermawati sebagai produsen produk susu kuda organik

“Asambugar” yang merupakan produk baru dalam masyarakat membutuhkan

strategi pemasaran yang tepat sehingga proses pemasaran dapat berjalan optimal

dan memberikan profit maksimal kepada UKM Diana Hermawati. Namun

berbagai kendala tersebut juga menunjukkan bahwa pemasaran susu kuda organik

dipengaruhi oleh keadaan internal dan eksternal perusahaan. Maka, strategi

pemasaran yang dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati sebaiknya juga

mempertimbangkan keadaan internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan hal

tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor internal dan ekstenal perusahaan apa sajakah yang

mempengaruhi pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar” ?

2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam

pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar” berdasarkan analisis

faktor- faktor internal dan eksternalnya?

3. Bagaimana urutan prioritas strategi pemasaran yang sebaiknya dilaksanakan

oleh UKM Diana Hermawati ?

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

22

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah

1. Mengidentifikasi faktor- faktor lingkungan internal dan eksternal yang

mempengaruhi pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar”.

2. Merumuskan strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan untuk

diterapkan pada produk susu kuda organik “Asambugar”.

3. Menentukan urutan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam

pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar”.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah wawasan dan kompetensi di

bidang pemasaran dan strategi agribisnis sehingga dapat menjadi bekal ketika

kelak berkecimpung dalam dunia agribisnis.

2. Bagi pihak UKM Diana Hermawati, penelitian ini dapat menjadi bahan

masukan bagi kegiatan pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar”,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan menambah

keuntungan perusahaan.

3. Bagi masyarakat umum, penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai

produk susu kuda organik dan proses pemasarannya sehingga dapat menjadi

referensi ketika kelak membuka usaha yang sama.

1. 5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis strategi bisnis dan

bauran pemasaran produk susu kuda organik dalam kondisi internal dan eksternal

yang dihadapai UKM Diana Hermawati. Produk yang diteliti strategi

pemasarannya adalah produk susu kuda organik segar, sedangkan produk

kosmetik yang menjadi pengembangan produk ini tidak diteliti. Perumusan

strategi dan keadaan internal dan eksternal perusahaan berdasarkan keadaan

perusahaan saat ini. Rumusan strategi yang baru dapat membuat UKM Diana

Hermawati mencapai tujuannya. Penelitian ini terbatas pada tahap pemberian

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

23

alternatif pemecahan masalah sedangkan aplikasinya diserahkan pada pihak

manajemen UKM Diana Hermawati. Penelitian ini juga hanya menganalisis data

berdasarkan perspektif responden dari internal UKM Diana hermawati, sedangkan

perspektif responden dari luar perusahaan tidak dilaksanakan.

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

24

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Susu dan Susu Kuda

Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing atau mamae dari hewan

mamalia (Susilorini dan Sawitri, 2006). Sedangkan menurut Standar Nasional

Indonesia (1999) susu didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing sapi

yang sehat tanpa ditambah atau dikurangi zat apapun kecuali didinginkan serta

diperoleh dengan cara yang baik dan benar. Susu mengandung semua zat gizi

yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak mamalia. Zat-

zat gizi tersebut diantaranya adalah lemak, protein, karbohidrat (laktosa), vitamin,

mineral, dan air. Komponen dan karakteristik zat gizi yang terdapat dalam susu

memungkinkan zat gizi susu mudah diserap oleh tubuh (Bucke et al, 1987). Istilah

susu untuk konsumsi diartikan sebagai susu sapi, sedangkan untuk susu hewan

mamalia lainnya diikuti dengan nama spesiesnya, sehingga susu yang berasal dari

ambing kuda disebut susu kuda.

Susu kuda sejak lama telah dikonsumsi oleh masyarakat di daerah Asia

Tenggara, Mongolia, Eropa Timur, dan Rusia. Susu kuda umumnya dikonsumsi

dalam bentuk susu fermentasi sebagai minuman sehari-hari maupun untuk

pengobatan. Susu kuda banyak digunakan untuk pengobatan penyakit radang

paru-paru, TBC, penyakit ginjal, hati, radang usus, radang lambung, anemia,

avitaminosis, dan gangguan kardiovaskuler (Hermawati, 2005).

Susu kuda memiliki komposisi yang berbeda dengan hewan mamalia

lainnya. Susu kuda memiki komposisi yang lebih mirip dengan susu manusia

karena mengandung lemak dan protein yang rendah, namun tinggi laktosa dan

protein whey. Tabel 2 memperlihatkan komposisi susu kuda dengan susu hewan

ternak lainnya dan susu manusia (ibu).

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

25

Tabel 2. Perbandingan Komposisi Susu Kuda dengan Susu hewan Ternak Lain

dan Susu Ibu (persen)

No Jenis Susu Total

Solid

Lemak Protein

Kasein

Protein

Whey

Laktosa

1 Manusia (ibu) 12,4 3,8 0,4 0,6 7,0

2. Sapi 12,7 3,7 2,8 0,6 4,3

3. Kambing 13,2 4,5 2,5 0,4 4,1

4. Domba 19,3 7,4 4,6 0,9 4,8

5. Kuda 11,2 1,9 1,3 1,2 6,2

Sumber : Morel (2003)

2.2 Susu Kuda Sumbawa

Susu kuda Sumbawa merupakan susu dari kuda yang dipelihara secara

ekstensif (liar) di Pulau Sumbawa, anatara lain di desa Saneo, Kabupaten Dompu,

dan desa Palama, Kabupaten Bima. Supriati (1998) yang melakukan penelitian

mengenai susu kuda Sumbawa menemukan bahwa kandungan gizi susu kuda

Sumbawa per 100 gram adalah 1,3 gram protein, 2,0 gram lemak, 114 mg

kalsium, 135 mg/lt vitamin C, 0,64 mg zat besi, serta 690 mg/lt provitamin A

(karoten). Sudarwanto et al (1998) dan Hermawati et al (2003) menganalisis

komposisi susu kuda Sumbawa dan susu kuda pacu seperti yang terlihat dalam

tabel 3.

Tabel 3. Komposisi dan Sifat Susu Kuda Sumbawa dan Susu Kuda Pacu

Komposisi Susu Kuda Sumbawa Susu Kuda Pacu

Berat Jenis 1,0235 -

Kadar Lemak (persen) 1,68 2,0

Kadar Protein (persen) 2,26 1,70

Kadar Laktosa (persen) 4,31 5,80

Bahan kering tanpa lemak

(persen)

8,75 8,40

Kadar abu (persen) 0,41 1,15

TPC 3,81 X 107 -

pH 2,73 – 4,28 7,00

Antimikroba (mm) 14 – 23 12,4 – 13,37

Sumber : Sudarwanto et al (1998) dan Hermawat i et al (2003)

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

26

Tabel 3 memperlihatkan perbandingan komposisi susu kuda Sumbawa dan

susu kuda pacu. Dari tabel 3 terlihat bahwa susu kuda Sumbawa memiliki

beberapa kelebihan antara lain kadar lemak yang lebih rendah, kadar protein yang

lebih tinggi, dan kadar anti mikroba yang jauh lebih tinggi dibandingkan susu

kuda pacu. Secara organoleptik, susu kuda Sumbawa berwarna putih, aroma khas,

rasa asam, dan konsistensi encer.

Susu kuda Sumbawa mengalami autofermentasi sehingga pHnya rendah

dan membuat rasanya sangat asam (Sudarwanto et al, 1998). Proses fermentasi

umumnya terjadi karena adanya asam laktat yang mengubah laktosa menjadi oleh

asam laktat. Salah satu keunggulan susu kuda adalah lebih mudah dicerna oleh

usus manusia karena laktosa susu kuda mengandung dua molekul gula, yaitu satu

molekul galaktosa dan satu molekul glukosa, dan galaktosa mudah diubah

menjadi glukosa (Morel, 2003).

2.3 Peternakan Organik

2.3.1 Definisi Pangan Organik dan Ternak Organik

Pangan organik adalah pangan berkaitan dengan cara-cara produksi

pertanian organik. Suatu bahan pangan disebut sebagai pangan organik hanya

apabila pangan tersebut berasal dari suatu lahan pertanian organik. Pertanian

organik adalah sistem produksi pertanian yang menerapkan praktik-praktik

pengelolaan yang bertujuan untuk memelihara ekosistem untuk mencapai

produktivitas yang berkelanjutan (OKPO, 2007).

Pertanian organik juga melakukan pengendalian gulma serta hama dan

penyakit melalui berbagai cara seperti daur ulang residu tumbuhan dan ternak,

seleksi dan pergiliran tanaman, pengelolaan pengairan, pengolahan lahan dan

penanaman, serta penggunaan bahan-bahan hayati. Kesuburan tanah dijaga dan

ditingkatkan melalui suatu sistem yang mengoptimalkan aktivitas biologis tanah,

keadaan fisik, serta keadaan mineral tanah yang bertujuan untuk menyediakan

suplai nutrisi yang seimbang bagi kehidupan tumbuhan dan ternak serta untuk

menjaga sumberdaya tanah.

Produksi pada pertanian organik harus berkesinambungan dengan

menempatkan daur ulang nutrisi tumbuhan sebagai bagian penting dari strategi

penyuburan tanah. Manajemen hama dan penyakit dilakukan dengan merangsang

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

27

adanya hubungan yang seimbang antara inang atau predator, peningkatan populasi

serangga yang menguntungkan, pengendalian biologis dan kultural, serta

pembuangan secara mekanis pada hama maupun bagian tumbuhan yang

terinfeksi.

Sedangkan peternakan organik merupakan pengelolaan peternakan

berdasarkan prinsip pertanian organik. Dasar budidaya ternak organik adalah

pengembangan hubungan secara harmonis antara lahan, tumbuhan, ternak, serta

penghargaan terhadap kebutuhan fisiologis dan kebiasaan hidup ternak. Hal ini

dipenuhi melalui kombinasi antara penyediaan pakan yang ditumbuhkan secara

organik yang berkualitas baik, kepadatan populasi ternak yang cukup, sistem

budidaya ternak yang sesuai dengan tuntutan kebiasaan hidupnya. Hal tersebut

juga dipenuhi dengan menerapkan cara-cara pengelolaan ternak yang dapat

mengurangi stres,mendorong kesejahteraan serta kesehatan ternak, pencegahan

penyakit, serta usaha penghindaran penggunaan obat hewan kolompok sediaan

farmasetika atau jenis kemoterapetika (termasuk antibiotika).

2.3.2 Pedoman Teknis Peternakan Organik

Berikut ini adalah pedoman teknis peternakan organik menurut Otoritas

Kompeten Pangan Organik tahun 2007:

1. Lahan dan Penyiapan Lahan, Kandang, Bangunan kantor dan Tenaga kerja

a. Unit usaha atau peternak harus memiliki catatan riwayat penggunaan lahan

minimal dua tahun sebelum lahan tersebut diperuntukan untuk sistem

peternakan organik, kecuali bagi lahan yang ada dihutan bebas, bekas

hutan, dan lahan bukaan baru.

b. Unit usaha atau peternak mempunyai peta lokasi lahan yang berbatasan

dengan lahan yang akan digunakan untuk peternakan organik.

c. Lahan bekas peternakan bukan organik harus mengalami periode konversi

paling sedikit dua tahun sebelum penebaran ternak. Dalam hal seluruh

lahan tidak dapat dikonversi secara bersamaan, maka boleh dikerjakan

secara bertahap. Areal yang dalam proses konversi dan areal yang telah

dikonversi untuk produksi ternak organik tidak boleh diubah (kembali

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

28

seperti semula atau sebaliknya) antara metode produksi ternak organik dan

konvensional.

d. Tidak menyiapkan lahan dengan cara pembakaran, termasuk pembakaran

sampah.

e. Kandang pemeliharaan ternak harus ditata supaya aliran air, saluran

pembuangan limbah tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan

penyakit.

f. Kandang isolasi diletakan paling belakang dan terpisah dari kandang

lainnya untuk menghindari penularan penyakit melalui udara, air,

peralatan dan petugas kandang.

g. Bangunan kantor dan tempat tinggal karyawan harus terpisah dari areal

perkandangan dan dipagar.

h. Tenaga kerja yang dipekerjakan hendaknya berbadan sehat dan mendapat

pelatihan teknis budidaya ternak dan penanganan panen, pasca panen,

distribusi dan pemasaran hasil peternakan organik.

2. Bibit ternak

a. Bibit ternak berasal dari ternak yang dipelihara secara organik atau sesuai

dengan cara -cara yang sesuai dengan SNI .

b. Tidak menggunakan bibit ternak yang berasal dari hasil rekayasa genetika

yang dibuktikan dengan sertifikat .

c. Dalam hal tidak tersedia bibit seperti yang disyaratkan tersebut maka pada

tahap awal dapat menggunakan bibit tanpa perlakuan.

3. Sumber Air

a. Air yang digunakan berasal dari sumber mata air yang langsung atau dari

sumber lain yang memenuhi standar air yang dibenarkan oleh SNI.

Terdapat catatan hasil uji air dalam periode tertentu.

b. Air yang tidak berasal dari mata air langsung harus telah mengalami

perlakuan untuk mengurangi cemaran sehingga memenuhi persyaratan

baku dan terdokumentasi.

c. Tidak dizinkan mengeksploitasi air secara berlebihan dan menurunkan

sumberdaya air.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

29

4. Manajemen Kesuburan Tanah

a. Kesuburan dan aktivitas biologis tanah harus dipelihara atau ditingkatkan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam SNI No 01-6729-

2006.

b. Tidak menggunakan kotoran manusia.

5. Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan Ternak

a. Meminimalkan stres, mencegah terjadinya penyakit, tidak menggunakan

obat kimia untuk pencegahan dan pengobatan penyakit, tidak

menggunakan hormon pemacu pertumbuhan, tidak menggunakan pakan

ternak yang mengandung obat kimia dan hormon pemacu pertumbuhan

sintetis, menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta tidak

menggunakan pestisida, herbisida, dan produk hasil rekayasa genetika.

b. Tidak melakukan proses pembakaran dalam pengendalian gulma.

c. Menerapkan sistem pengendalian penyakit yang terpadu sehingga dapat

menekan kerugian akibat penyakit.

d. Memelihara ternak secara ekstensif pada lahan organik. Ternak yang

dipelihara bukan secara ekstensif harus mempertahankan kebersihan

kandang, ternak, peralatan dan orang yang menangani ternak serta

kesehatan ternak dan orang yang menangani ternak.

e. Memelihara spesies ternak yang dapat hidup pada pola organik.

f. Untuk menangani ternak yang sedang sakit dapat diberikan tindakan

fisioterapi, akupuntur, probiotik, dan herbal organik. Dalam keadaan

terpaksa dapat menggunakan obat obat kimia seperti antibiotik,obat cacing

dan lain lain harus memperhatikan dosis, cara pemberian, waktu henti obat

dan dalam pengawasan dokter hewan.

g. Ternak yang sedang sakit dan dalam proses pengobatan dipelihara secara

terpisah dari ternak yang sehat dan dibawah pengawasan dokter hewan.

Kotoran dan air kencing hewan yang sakit tidak boleh mencemari

lingkungan lahan organik.

h. Hama, penyakit dan gulma dilingkungan lahan harus dikendalikan dengan

cara pemilihan spesies dan varietas yang sesuai, perlindungan musuh

alami hama penyakit dan gulma melalui penyediaan habitat yang cocok

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

30

seperti pembuatan pagar hidup dan tempat sarang, zona penyangga

ekologi, ekosistem yang beragam, hal ini akan bervariasi antar daerah.

Sebagai contoh, zona penyangga untuk mengendalikan erosi, agroforestry,

merotasikan tanaman dan sebagainya; penyiapan biodinamik dari stone

meal, kotoran ternak atau tanaman; Penggunaan mulsa disebarkan diatas

permukaan tanah secara rapat dapat menghindari kerusakan permukaan

tanah dari terpaan hujan.

i. Jika terdapat kasus yang membahayakan atau ancaman yang serius

terhadap tanaman dimana tindakan pencegahan di atas tidak efektif, maka

dapat digunakan bahan lain sebagaimana dicantumkan dalam Lampiran

pada SNI.

6. Pakan Ternak

a. Menggunakan bahan baku pakan ternak organik, tidak menggunakan

bahan baku yang berasal dari rekayasa genetik.

b. Susu yang diminum oleh ternak muda harus berasal dari susu induk

organik

c. Ternak yang dipelihara secara ekstensif dan intensif atau semi intensif

harus mengkonsumsi pakan dari lahan organik.

d. Air minum yang digunakan untuk minum, membersihkan ternak dan

lingkungan harus berasal dari air organik.

e. Bahan pakan tambahan seperti mineral dan vitamin diperoleh secara alami

dan berasal dari sumber sumber organik dan dalam proses produksinya

tidak menggunakan pelarut kimia.

f. Probiotik, enzim dan mikroorganisme diperbolehkan untuk digunakan.

7. Penanganan Panen, Pasca Panen, Penyimpanan, Transportasi dan Pemasaran

a. Pencucian peralatan,ternak produk ternak organik segar dilakukan denga

menggunakan air standar baku yang diizinkan untuk sistem pangan

organik.

b. Tidak mencampur produk organik dengan produk non- organik dalam

penanganan pasca panen termasuk dalam pengolahan, penyimpanan dan

transportasi dan pemasaran.

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

31

c. Tidak menggunakan bahan kimia sintetis dalam proses penanganan pasca

panen, penyimpanan, dan pengangkutan.

d. Peralatan pada waktu dan pasca panen harus bebas dari kontaminasi bahan

kimia sintetis.

e. Tidak menggunakan bahan pembungkus yang menimbulkan kontaminasi

produk.

f. Dalam pengemasan menggunakan bahan yang dapat didaur ulang atau

digunakan kembali atau menggunakan bahan yang mudah mengalami

dekomposisi. Menggunakan kemasan untuk makanan organik.

g. Selalu menjaga integritas produk organik selama penanganan,

penyimpanan dan transportasi serta dalam pemasaran.

8. Dokumentasi dan Rekaman

a. Untuk setiap butir yang relevan perlu tersedia ”Standar Prosedur

Operasional” (SPO) yang terdokumentasikan.

b. Setiap butir yang relevan harus terdapat catatan, rekaman, atau

dokumentasinya untuk membuktikan pemenuhan terhadap standar ini.

2.4 Susu Organik

Susu organik merupakan susu hasil perahan ternak dari peternakan

organik. Penelitian yang dilakukan oleh University of Aberdeen, Italian Research

Council, dan Institute of Grassland and Environmental Research menunjukkan

susu sapi organik mengandung jumlah vitamin E, antioksidan, dan asam lemak

esensial omega-3 lebih banyak dibandingkan susu non-organik. Hasil penelitian

ini disampaikan dalam Kongres Quality Low Impact Food yang diselenggarakan

oleh University of Newscastle, awal Januari 2005. 4

Sapi yang dipelihara secara organik – hanya memakan berbagai jenis

rumput segar dalam jumlah banyak dan rumput yang difermentasi – memproduksi

susu yang mengandung vitamin E (alpha tocopherol) 50 persen lebih tinggi, beta

karotin (di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A) 75 persen lebih tinggi,

4Surjad i, Harry. 2005. Susu Organik Lebih Bervitamin Daripada Susu Non-Organik.

http://www.beritabumi.org [10 Juli 2009]

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

32

dan antioksidan lutein dan zeaxanthine dua sampai tiga kali lebih banyak

dibandingkan susu non-organik. University of Aberdeen dan Institute of

Grassland and Environmental Research menemukan jumlah asam lemak esensial

omega-3 lebih tinggi dalam susu organik. Meminum 568 mililiter susu sehari

telah mencukupi 17,5 persen kebutuhan vitamin E bagi perempuan dan 14 persen

bagi laki- laki, dan mendapatkan beta karotin sama banyaknya dengan beta karotin

dari satu porsi sayuran.

Buah dan sayuran adalah sumber utama asupan antioksidan tetapi

penelitian ini menunjukkan susu organik bisa menjadi sumber tambahan

antioksidan dan vitamin lainnya yang sangat bermanfaat. Manfaat susu organik

berasal dari makanan sapi yang alami, berdasarkan ketentuan standar organik di

Eropa. Sementara itu, sapi non-organik mendapatkan makanan kaya konsentrat

yang lebih murah untuk meningkatkan jumlah produksi susu. Selain itu, peternak

sapi non-organik boleh menggunakan makanan yang berasal dari tanaman

transgenik, tanaman yang dipupuk dengan urea, larutan dari sisa makanan, yang

terlarang bagi peternak sapi organik.

2.5 Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, kriteria usaha mikro

adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Usaha mikro memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Sedangkan usaha kecil adalah usaha

yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memilik i

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima

ratus juta rupiah).

UMK merupakan bagian dari makro ekonomi. UMK mempunyai andil

besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan nilai tambah bagi

perekonomian Indonesia. UMK juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi di

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

33

masa depan. Pada saat krisis global UMK masih dapat terus bertahan. Hasil

Sensus Ekonomi 2006 mencatat sebanyak 22,5 juta UMK. Tenaga kerja yang

terserap sebanyak 43,9 juta orang. Menariknya, UMK yang bergerak dilapangan

usaha perdagangan besar dan eceran masih mendominasi UMK di tanah air (45,42

persen). UMK jenis ini menyerap tenaga kerja 17,4 juta orang atau 39,60 persen

dari total pekerja UMK .

Dalam pengembangannya UMK mengalami beberapa kendala. Secara

nasional terdapat 48,5 persen UMK mengalami kesulitan dalam menggerakkan

perusahaan atau usahanya. Terdapat beberapa penyebab kesulitan UMK

diantaranya terbatasnya bahan baku atau barang dagangan, pemasaran,

permodalan, BBM atau energi, transportasi, keterampilan tenaga kerja, upah

buruh, dan lainnya. Berikut tabel 4 yang menjelaskan beberapa kendala

pengembangan UMK di Indonesia

Tabel 4. Kendala Pengembangan UMK di Indonesia

Jenis Banyaknya Persentase

Kendala Usaha (persen)

Modal 3.899.264 35,7

Pemasaran 3.795.953 34,8

Bahan Baku 1.173.911 10,8

BBM/ Energi 444.340 4,1

Transportasi 303.327 2,8

Keterampilan 133.329 1,2

Upah Buruh 95.128 0,8

Lainnya 1.073.802 9,8

Sumber : BPS RI, 2006

Tabel 4 menunjukkan bahwa kendala utama pengembangan UMK di

Indonesia adalah kesulitan modal yaitu sebesar 35,7 persen. Namun, sebagian

besar UMK tidak hanya mengalami kesulitan modal tapi juga mengalami

kesulitan pemasaran yaitu sebesar 34,8 persen. Artinya, fokus utama kebijakan

(pemerintah maupun pengusaha) diharapkan bukan hanya pemberian modal tetapi

juga memperhatikan aspek pemasaran UMK. Kesulitan modal dan pemasaran

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

34

sebagian besar dialami oleh lapangan usaha penyediaan makan minum, dengan

42,2 persen (kesulitan modal) dan 37,3 persen (kesulitan pemasaran).

Sebagian UMK menggerakkan usahanya dengan modal milik sendiri.

Hanya 16 persen UMK yang melakukan pinjaman dari pihak lain, seperti yang

terlihat pada Gambar 2

Gambar 2. Sumber Modal UMK (Sumber : BPS RI, 2006)

UMK yang meminjam modal dari pihak lain, sebagian besar meminjam

pada teman, rentenir, pemberi modal di luar kerabat, dan lainnya yang sifatnya

perorangan. Sebanyak 47,7 persen UMK di Indonesia belum memiliki rencana

pengembangan atau memperluas usahanya setahun akan datang. Mengembangkan

atau memperluas usaha yang dimaksud adalah rencana memperluas tempat usaha,

membuka cabang, meningkatkan keahlian, dan sebagainya. UMK yang tidak

memiliki rencana pengembangan usaha tersebut dikarenakan bukan hanya

masalah modal, namun juga masalah pemasaran. Hal tersebut terlihat pada 50,2

persen UMK tidak memiliki rencana karena kesulitan modal, menyusul 24,2

persen karena kendala pemasaran (Tabel 4). Kendala tersebut sebenarnya dapat

diatasi dengan menjalin kemitraan dengan usaha lain, namun persentase UMK

yang menjalin kemitraan dengan usaha lain hanya 9,1 persen dari total UMK di

Indonesia. Sebagian besar UMK tersebut menjalin kemitraan atau kerja sama

dalam hal pengadaan bahan baku yaitu sebesar 55,8 persen, sedangkan hubungan

kemitraan dalam hal bimbingan usaha masih kurang dilakukan, yaitu baru 4,4

persen saja.

84%

16%

Milik Sendiri

Dari Pihak Lain

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

35

2.6 Penelitian Terdahulu

Manalu (2004) melaksanakan penelitian mengenai analisis strategi

pemasaran produk susu segar kambing farm P4S Citarasa di Desa Ciherang

Pondok Kecamatan Caringin, Bogor. Analisis faktor internal menggunakan

matriks IFE menunjukkan skor 2,735, serta analisis faktor eksternal menggunakan

matriks EFE 2,811 mengidentifikasikan bahwa farm P4S Citarasa memiliki posisi

yang sedang, atau berada pada kuadran V. Maka, strategi yang diambil adalah

hold and maintain, berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Analisis SWOT terhadap faktor-faktor kelemahan, kekuatan, peluang, dan

ancaman yang dihadapi oleh farm P4S Citarasa menghasilkan lima pilihan

strategi, yaitu: 1) Strategi mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, 2)

strategi diversifikasi produk, 3) Strategi mempertahankan harga jual susu, 4)

Strategi peningkatan penjualan atau pemasaran, 5) Strategi peningkatan kualitas

manajemen. Analisis QSPM lalu menghasilkan prioritas strategi yang akan

dijalankan, yaitu 1) Diversifikasi produk untuk memenuhi keinginan konsumen

sesuai dengan modal yang ada, 2) Menggiatkan strategi peningkatan pemasaran

melalui promosi, 3) mempertahankan harga jual susu, 4) Membenahi sistem

manajemen , 5) mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk.

Kaharudin (2006) melakukan penelitian mengenai strategi pemasaran

jambu biji organik di PT Sawangan Bumi Makmur, Parung Bogor. Hasil

penelitiannya menunjukkan total nilai skor IFE dari PT SBM adalah sebesar

2,480, menunjukkan perusahaan memiliki keadaan internal di bawah rata-rata.

Total nilai EFE PT SBM adalah sebesar 2,575, yang berarti perusahaan memiliki

kemampuan sedang dalam merespon keadaan eksternal. Nilai IFE dan EFE

menempatkan PT SBM pada posisi hold and maintain. Maka, strategi yang

digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis

SWOT didapatkan empat strategi yang disarankan yaitu strategi SO, WO, ST, dan

WT, dan dari keempat strategi ini akan didapat delapan alternatif strategi.

Pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan QSPM merekomendasikan

strategi bekerjasama dengan pihak lain untuk mengolah jambu biji organik agar

dapat memberikan nilai tambah, karena strategi ini memiliki skor TAS yang

paling besar.

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

36

Yuliawati (2008) melaksanakan penelitian mengenai strategi pemasaran

obat herbal “Biomunos” pada PT. Biofarmaka Indonesia, Bogor. Alat analisis

yang digunakan untuk analisis faktor- faktor internal dan eksternal perusahaan

adalah matriks IFE dan matriks EFE. Perumusan strategi menggunakan matriks IE

dan matriks SWOT, dan prioritas strategi didapatkan dengan menggunakan

QSPM. Total skor matriks EFE PT. Biofarmaka Indonesia adalah 3,48 yang

artinya perusahaan memiliki kemampuan faktor eksternal yang tinggi, sedangkan

total skor matriks IFE adalah 2,77, yang menunjukkan perusahaan memiliki

kemampuan faktor internal yang rata-rata.

Posisi perusahaan pada matriks IE adalah pada posisi grow and build (sel

ke II) sehingga strategi yang cocok adalah strategi intensif dan strategi integratif.

QSPM pada strategi hasil analisis matriks SWOT menghasilkan urutan prioritas

strategi pemasaran PT. Biofarmaka Indonesia yaitu (1) Mempertahankan harga

jual produk yang lebih murah dari pesaing; (2) Membuat variasi kemasan produk

berupa kemasan strip isi 10 kapsul agar harga jadi lebih terjangkau; (3)

Meningkatkan kualitas produk; (4) Mendorong promosi mulut ke mulut; (5)

Menjalin kemitraan dengahn balai pengobatan tradisional ; (6) Membangun

saluran distribusi yang merata ; (7) Menggunakan saluran komunikasi tenaga ahli.

Putri (2008) melaksanakan penelitian tentang strategi pemasaran obat

tradisional Taman Syifa, Bogor. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE,

matriks EFE, matriks IE, dan metode Proses Hirarki analiktik (PHA). Analisis

faktor- faktor internal dengan menggunakan matriks IFE menhasilkan total skor

2,484, yang menunjukkan bahwa Taman Syifa memiliki kemampuan faktor

internal yang masih di bawah rata-rata. Total skor matriks EFE Taman Syifa

adalah 3,043, yang artinya Taman Syifa memiliki kemampuan faktor eksternal

yang rata-rata. Matriks IE menempatkan Taman Syifa pada posisi grow and build

(sel ke II) sehingga strategi yang cocok adalah strategi intensif dan strategi

integratif. Hasil analisis vertikal terhadap elemen tujuan dengan menggunakan

metode PHA menghasilkan prioritas strategi yaitu menghadapi persaingan,

memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Analisis vertikal terhadap

elemem alternatif strategi menghasilkan prioritas strategi yaitu melakukan riset

pasar untuk mengetahui perkembangan strategi pemasaran yang dilakukan

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

37

pesaing, memperkuat merek, serta meningkatkan aktivitas promosi yang dan

distribusi yang efektif dan efisien. Prioritas selanjutnya adalah mempertahankan

harga yang kompetitif dengan pesaing, mempertahankan kualitas produk dan

keamanan pangan pada produk, menambah variasi produk, mengoptimalkan

fungsi tenaga pemasar, dan memperbaiki sistem pembayaran.

Khirom (2008) melaksanakan penelitian mengenai strategi pemasaran “

Cincau Drink” pada CV. Citra Pangan Mandiri. Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah (1) Analisis implementasi strategi bauran pemasaran;

(2) Analisis lingkungan perusahaan; (3) Proses Hierarki Analitik (PHA). Faktor

yang menjadi unsur strategi pemasaran cincau drink adalah produk, harga,

promosi, distribusi, segmentasi, targetting, dan positioning. Strategi operasional

yang dilaksanakan CPM untuk meningkatkan loyalitas konsumen adalah

memprioritaskan mutu pada bauran produk, struktur diskon pada bauran harga,

periklanan pada bauran promosi, pendapatan pada bauran segmentasi, spesialisasi

apada bauran targetting, dan keunggulan produk baru pada bauran positioning.

Strategi operasional yang yang dilakukan CV. CPM untuk memperluas pangsa

pasar adalah memprioritaskan: mutu pada bauran produk, struktur diskon pada

bauran harga, periklanan pada bauran promosi, agen pada bauran distribusi,

pendapatan pada bauran segmentasi, konsentrasi pasar tunggal pada bauran

targetting, dan tingkat harga bada bauran positioning.

Kristianto (2006) melaksanakan peneltian tentang strategi pemasaran jamu

tradisional pada PT. Fito Medisina, Bogor. Alat analisis pada penelitian ini adalah

matriks IFE, EFE, IE, dan SWOT. Total skor matriks IFE PT. Fito Medisina

adalah 3, 19 dan total skor matriks EFEnya adalah 2,92 maka posisi perusahaan

pada matriks IE adalah hold and mantain. Alternatif strategi dari matriks SWOT

adalah (1) Mempertahankan iklim kerja yang kondusif; (2) Menciptakan

hubungan emosional dengan konsumen untuk meningkatkan loyalitas; (3)

Mempertahankan harga jual yang kompetitif; (4) Mencari dan membina hubungan

baik dengan distributor baru; (5) Melakukan promosi yang aktif; (6)

Mengembangkan variasi produk.

Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah analisis strategi

pemasaran susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati, Parung

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

38

Bogor. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian-penelitian di atas

yaitu mengenai strategi pemasaran. Penelitian ini juga memilik persamaan dengan

penelitian Manalu (2004), Kaharudin (2006), dan Yuliawati (2008) dalam hal alat

analisis dengan , yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Hal yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah dari segi produk.

Produk yang menjadi objek penelitian ini yaitu produk susu kuda organik yang

merupakan produk susu kuda pertama dan satu-satunya yang memiliki sertifikat

organik di Indonesia. Selain itu, produk ini merupakan peternakan organik yang

tergolong baru di Indonesia sehingga strategi pemasarannya berbeda dengan

produk yang sudah mapan.

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

39

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Konsep Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang berbeda dengan penjualan,

transaksi ataupun perdagangan. Philip Kotler dalam bukunya Marketing

Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran sebagai

suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk serta

nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi,

yaitu dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan

dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.

Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan dimasa yang

akan datang yang diharapkan terjalin dengan program tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi pemasaran adalah rencana pemasaran untuk menentukan pasar

dan konsep bauran pemasaran. Assauri (2004) mendefenisikan strategi pemasaran

sebagai pasar sasaran dan bauran pemasaran yang berhubungan. Dalam hal ini

menurutnya terdapat dua bagian yang saling berhubungan, yaitu :

1. Pasar sasaran : kelompok konsumen yang relatif sama yang ingin diraih

perusahaan

2. Bauran pemasaran : variabel-variabel yang terkontrol yang dilaksanakan

oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran.

Keberhasilan pemasaran merupakan salah satu kunci keberhasilan

perusahaan. keberhasilan pemasaran akan meningkatkan volume penjualan,

market share, dan kepuasan pelanggan, yang akhirnya akan meningkatkan

deviden, nilai pasar saham dan lain- lain.

Keberhasilan pemasaran berawal dari perencanaan pemasaran yang baik.

Perencanaan pemasaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

pemasaran. Oleh karena itu tugas ini sangat penting karena kesalahan

perencanaan akan membuat kegiataan pemasaran tidak akan mencapai target yang

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

40

diinginkan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

pemasaran, yaitu : menetapkan pembeli yang dijadikan target, memperkirakan

jumlah penjualan serta menyusun berbagai kombinasi kebijakan pemasaran untuk

mencapai target penjualan yang ditentukan dengan cara mensegmentasi pasar.

Selanjutnya , atas segmen pasar yang dipilih perlu ditetapkan taksiran penjualan

untuk melayani pasar tersebut.

Taksiran penjualan sangat penting artinya bagi perusahaan karena akan

mempengaruhi keputusan di bidang lainnya misalnya bidang produksi atau

keuangan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat

permintaan dan posisi produk saingan . Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk

penetapan tingkat penjualan perusahaan. Tingkat penjualan dapat pula ditetapkan

atas dasar penjualan tahun-tahun sebelumnya. Atas dasar pengalaman ini dapat

diperkirakan tingkat penjualan perusahaan untuk tahun mendatang dengan

bantuan analisis statistik. Jika perkiraan volume penjualan sudah ditetapkan maka

langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah menentukan kombinasi

strategi pemasaran untuk merealisasikan target tersebut.

Selain strategi pemasaran, masih dibutuhkan bermacam taktik atau kiat

pemasaran untuk mewujudkan strategi menjadi kenyataan. Strategi merupakan

cara yang dipakai dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan,

sedangkan taktik merupakan teknik yang dipakai untuk melaksanakan strategi.

Dalam istilah marketing, strategi berarti perencanaan dasar suatu aksi yang dipilih

untuk mencapai suatu sasaran (objective), sedangkan taktik merupakan cara dalam

menjalankan rencana tersebut.

Dalam menetapkan suatu strategi dan taktik pemasaran yang baik, maka

harus diperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hal ini

kemudian dihubungkan dengan peluang yang mungkin diraih dan hambatan

mungkin menghadang perusahaan. Dengan memperhatikan kondisi internal

maupun eksternal dari perusahaan, kemudian disusun strategi pemasaran untuk

meraih setiap peluang yang ada yang dikenal dengan strategi bauran pemasaran.

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

41

3.1.1.1 Target Pasar

Tugas manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual

produk perusahaan semaksimal mungkin. Namun lebih dari itu , yaitu bagaimana

menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi cara pelayanan

yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi fakor jangka panjang yaitu dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya dapat

mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan.

Dalam menunjang hal di atas, memberikan pelayanan yang baik kepada

pelanggan dan konsumen menjadi hal yang sangat penting. Namun, hal tersebut

bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan karena adanya faktor heterogenitas

pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan

untuk membeli produk, domisili, jumlah (kwantitas) dan faktor lainnya. Selain itu,

perusahaan mempunyai keterbatasan dalam kemampuan dan sumberdaya,

sehingga tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua konsumen

dengan baik dan akurat.

Atas dasar keadaan di atas dan keinginan untuk dapat memberikan yang

terbaik pada pelanggan, maka di antara konsumen yang berjumlah banyak dan

beraneka ragam tersebut perlu dipilih sebagian untuk dijadikan sebuah target

pasar dengan memilih sebagian di antara konsumen untuk diputuskan sebagai

kelompok yang ingin dilayani perusahaan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu

diharapkan sumber daya perusahaan akan dapat didayagunakan secara maksimal

untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas

kegiatan pemasaran, yaitu keadaan dimana dapat dilayaninya pelanggan dengan

baik, peningkatan volume penjualan dan penghematan biaya perusahaan.

Dalam menentukan konsumen yang akan dijadikan sebagai target pasar,

maka pasar yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini

disebabkan bahwa di setiap pasar, konsumen mempunyai kebutuhan yang

berbeda, pola pembelian dan pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang tidak

sama untuk setiap kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan. Pada dasarnya

segmentasi pasar dapat dilakukan atas, dasar :

1. Faktor demografi, seperti : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama,

pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

42

2. Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan

sebagainya.

3. Faktor psikologis/psikografis, seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk

yang diinginkan, dan sebagainya.

Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar

tertentu yang akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan. Dengan melakukan

segmentasi pasar, ada beberapa manfaat yang dapat diraih perusahaan, antara lain:

1. Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang terbaik bagi

perusahaan. yaitu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan serta

segmen pasar yang sudah jenuh dan potensi saingan.

2. Perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan promosi dan kegiatan pemasaran

lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen pasar. Perusahaan

dapat memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk menyusun

kebijaksanaan pemasaran.

Pada dasarnya segmen pasar yang belum dilayani atau belum terlayani

secara maksimal dan sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan pasar

yang potensi untuk dimasuki. Oleh karena itu perlu diambil tindakan-tindakan

sebagai berikut :

1. Menyelidiki luas dan potensi setiap segmen pasar yang hendak dimasuki.

2. Menyelidiki atribut yang diutamakan untuk setiap segmen pasar.

3. Menyelidiki potensi setiap produk yang sarna di pasar.

4. Menyelidiki segmen pasar mana yang mungkin untuk dilayani perusahaan.

5. Meneliti karakteristik pasar yang dianggap potensial untuk dilayani berkaitan

dengan aspek demografis, geografis dan psikografis.

Perlu diketahui bahwa kegiatan segmentasi pasar akan berhasil dengan baik,jika

berlaku hal-hal sebagai berikut :

1. Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin

diperoleh.

2. Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.

3. Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada

segmen pasar yang dipilih.

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

43

Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar, maka ada

beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan, yaitu :

1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated

Marketing )

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan,

sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara

umum. Oleh karena ittu, perusahaan hanya memasarkan satu jenis produk

untuk semua konsumen dan calon konsumen dan berusaha menarik konsumen

dan calon konsumen dengan satu cara pemasaran saja. Dalam strategi ini yang

dianggap penting adalah kesamaan kebutuhan setiap pembeli bukan pada

perbedaannya. Oleh karena itu kebijaksanaan pemasaran dirancang untuk

penjualan massal. Sehingga seiring dengan penjualan yang terus meningkat,

maka biaya pemasaran dan operasi akan menurun. Hal tersebut berarti pada

dasarnya ditunjukkan pada segmen pasar yang paling luas, dan jika perusahaan

lain menggunakan cara yang sarna untuk menguasai pasar, maka akan terjadi

persaingan yang sangat keras.

2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok

konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi, perusahaan

menghasillkan dan memasarkan produk dan product mix yang berbeda untuk

setiap segmen pasar. Perusahaan menggunakan strategi ini dengan tujuan untuk

meningkatkan kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk,

sehingga akan melakukan pembelian ulang. Dengan demikian, diharapkan

penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk akan menjadi

leih kuat dalam setiap segmen pasar. Kelemahan strategi ini adalah

membutuhkan biaya yang lebih besar untuk diferensiasi produk, biaya promosi,

administrasi, dan investasi.

3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Dalam metode ini perusahaan berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi.

Untuk itu dipilih satu segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara

baik. Hal ini mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Sehingga dengan

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

44

terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran

akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang.

Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu

Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering

disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah

segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli

yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan atau bauran pemasaran

tersendiri. Langkah kedua targetting atau penentuan pasar sasaran yaitu tindakan

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah

ketiga adalah positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan

manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar. Langkah- langkah STP

terlihat dari gambar 3.

Gambar 3. Langkah- langkah Segmenting, Targetting, dan positioning (Sumber : Kotler,2000)

3.1.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan variabel-variabel

yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.

Kotler (2000) mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai

serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan

oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Beberapa

Segmenting

1. Mengidentifikasi

variabel

segmentasi dan

segmentasi

pasar.

2. Mengembangkan

bentuk segmen

yang

menguntungkan

Targetting

3. Mengevaluasi

daya tarik

masing-masing

segmen.

4. memilih segmen

yang

menguntungkan

Positioning

5. mengidentifikasi

positioning yang

mungkin untuk

masing-masing

segmen.

6. Memilih dan

mengkomunikasi

kan positioning

yang terpilih.

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

45

variabel yang dapat digunakan untuk mempengaruhi tanggapan pembeli antara

lain adalah variabel produk, harga, tempat atau saluran distribusi, dan promosi,

seperti yang diperlihatkan dalam gambar 4.

Product Place Keanekaragaman produk Saluran Kualitas Ruang lingkup

Desain Penyortiran Bentuk Lokasi

Merk Persediaan Kemasan Pengangkutan Ukuran

Pelayanan Price Promotion

Jaminan

Pengembalian Daftar Harga Promosi penjualan Rabat Iklan Potongan Usaha penjualan

Syarat kredit Hubungan masyarakat Jangka waktu Pemasaran langsung

Pembayaran

Gambar 4. Bagan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) (Sumber : Kotler, 2000)

1. Produk

Produk mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini

dikarenakan produk di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran

juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Jika produk

yang ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran

keberhasilan, demikian sebaliknya. Produk dalam konteks ini tidak hanya terbatas

wujud fisik, tetapi juga kualitas model yang dapat memuaskan keinginan

konsumen.

Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari

satu jenis. Oleh karena itu bauran produk mempunyai lebar, panjang, halaman

dan konsistensi tersendiri. Tentunya dimensi bauran produk di harus selalu

dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan

Pasar Sasaran

Bauran Pemasaran

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

46

seimbang untuk setiap lini produk, yaitu memberikan dukungan penuh bagi

produk berprospek cerah atau mengeliminasi produk yang lemah di pasar.

Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan

adalah mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa

kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh

produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merk yang berlainan untuk produk

yang sama untuk setiap produk yang ditawarkan, serta membuat merk tersendiri

untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk

terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah ketahanan perlindungan

kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain. Sedangkan keputusan mengenai

label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai efek

promosi dan lain- lain.

3. Harga Jual

Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas

perusahaan maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan

kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat

menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan

menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri. Tujuan akan sangat

mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan .Adapun

tujuan penetapan harga jual adalah

1) Survival

Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat

gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka

yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan hidup .Dalam

kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan

menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi tetap dan variabel.

2) Penetrasi Pasar

Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang

dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah.

Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat

peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring dengan

semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

47

3) Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek

Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi

mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi.

4) Mendapatkan Uang Secepat Mungkin.

Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan

menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai

dengan cepat.

5) Keunggulan Dalam Kualitas Produk

Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang

dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan

pembangan yang terus menerus.

Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah menentukan

permintaan. Maka, perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk

produk yang ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai pesaing.

Selain itu, perlu diperhitungkan sifat elastisitas permintaan produk tersebut. Hal

ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat

permintaan. Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan,

perlu pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu

sebelum ditetapkan harga jual. Harga jual yang akan ditetapkan minimal harus

dapat menutupi biaya yang dikorbankan .

Setelah perencanaan harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan,

besarnya permintaan dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual,

terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Hal tersebut karena

bila harga yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan besar akan

memicu perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan

menurunya daya saing perusahaan.

Langkah berikutnya dalam menetapkan harga adalah memilih metode

digunakan. Terdapat beberapa metode yang akan digunakan, antara lain:

1) Cost plus pricing

Harga jual yang ditetapkan dengan cara menambahkan persentase tertentu dari

total biaya (cost of good sold).

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

48

2) Mark Up Pricing

Harga jual ditetapkan dengan menambahkan suatu persentase tertentu dari

total harga variabel atau harga beli dari suatu pedagang (supermarket).

3) Target profit pricing

Harga jual ditetapkan dengan cara memberikan tingkat keuntungan tertentu

yang dianggap wajar. Keuntungan wajar yang dimaksud adalah

mempertimbangkan tingkat investasi dan risiko yang dihadapi.

Bila ditetapkan metode yang akan digunakan, maka dapat ditentukan

beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya permintaan, dan

pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir, maka perlu diuji

seberapa kemungkinan tersebut dengan memperhitungkan dampak psikologis

bagi konsumen, citra perusahaan, serta dampaknya bagi pesaing dengan

penetapan harga jual tersebut. Kebijakan lain yang perlu diperhatikan dalam

strategi harga jual adalah modifikasi harga. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan

apakah perlu perbedaaan harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang

berbeda, dengan harga dan kemungkinan memprakarsai kenaikan harga.

4. Tempat (Saluran Distribusi)

Keputusan saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan

dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain

yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin

dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteris tik produk yang

ditawarkan. Terdapat beberapa alternatif yang mungkin di pilih penjual dalam

mendistibusikan produknya kepada konsumen, yaitu :

1) Produsen Konsumen

2) Produsen Pedagang eceran Konsumen

3) Produsen Pedagang besar Pedagang eceran Konsumen

4) Produsen Agen Pedagang besar Pedagang eceran Konsumen

Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi

akan menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaaran, dan informasi promosi.

Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan

sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta syarat, tanggung

jawab dan hak setiap anggota saluran perantara. Penilaian terhadap alternatif

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

49

saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektifitas, dan pengendalian. Tiap alternatif

saluran yang dipilih harus memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu perantara yang

dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotivasi secara berkala, dan

dievaluasi kembali.

4. Promosi

Kebijakan bauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah

diprogram dikomunikasikan dengan cara yang baik. mengkomunikasikan program

perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel,

yaitu :

1) Periklanan : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang,

dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

2) Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon

pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

3) Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk,

jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan

sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

4) Promosi penjualan : Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan

dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.

Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup : Penyampaian pesan,

penerimaan pesan dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta

gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu

terlebih dahulu diidentifikasi khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan

promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran promosi dan menyeleksi media

yang digunakan. Selanjutnya pelaksanaan promosi harus terkoordinasi, konsisten,

tepat waktu dan dievaluasi.

Tentunya kebijaksanaan pemasaran yang di susun perusahaan harus

diperhatikan peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu apakah dalam dunia

bisnis tergolong perusahaan pemimpin, penantang, pengikut atau menggarap

relung pasar. Sebab kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan mempengaruhi

tantangan yang dihadapi. Misalnya tantangan yang dihadapi perusahaan yang

tergolong pemimpin pasar adalah melindungi pasar yang dikuasai, memperluas

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

50

pasar dan mengembangkan market share. Perbedaan permasalahan atau tantangan

yang menyebabkan strateginya juga akan bebeda.

3.1.2 Konsep Manajemen Strategi

Manajemen Strategi didefinisikan sebagai kumpulan keputusan dan

tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan

(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran

perusahaan (Pearce dan Robinson, 2007). Menurut David (2004), proses

manajemen strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu : perumusan strategi,

implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Tahap formulasi strategi termasuk

pengembangan visi dan misi, analisis faktor- faktor internal perusahaan, analisis

faktor- faktor eksternal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang,

merumuskan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu yang akan

dilaksanakan. Tahap implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk

menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat

dijalankan. Tahap evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis.

Terdapat tiga tahap dasar dalam evaluasi strategi, yaitu (1) Meninjau ulang faktor

eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) Mengukur kinerja,

(3) Mengambil tindakan korektif.

3.1.2.1 Analisis Lingkungan Internal

Dalam membuat keputusan strategis diperlukan analisis kondisi internal

dan eksternal perusahaan. Analisis faktor internal dilakukan untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Identifikasi faktor- faktor

yang menjadi kekuatan dan kelemahan adalah dalam upaya untuk dapat

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

Menurut Pearce dan Robinson (2007), kekuatan adalah sumberdaya,

keterampilan, keunggulan-keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing, serta

kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani perusahaan. Kekuatan adalah

kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan

komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

51

daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli pemasok, dan

faktor lainnya. Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam

sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja

efektif perusahaan. Kelemahan dapat berasal dari fasilitas, sumberdaya keuangan,

kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merk.

Menurut David (2004), identifikasi faktor internal suatu perusahaan dapat

dilakukan dengan pendekatan fungsional meliputi aspek keuangan, pemasaran,

produksi/operasi, sumberdaya manusia, sistem informasi, manajemen umum dan

organisasi, serta penelitian dan pengembangan.

1. Aspek Keuangan

Aspek keuangan meliputi kemampuan mendapatkan modal jangka pendek,

kemampuan mendapatkan modal jangka panjang, biaya modal relatif terhadap

modal pesaing, hubungan dengan pemilik dan pemegang saham, daya ungkit

(leverages), biaya masuk industri dan hambatannya, rasio harga terhadap

keuntungansaham, pengendalian biaya efektif, dan kemampuan menekan biaya.

2. Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran meliputi jenis produk, kemampuan mengumpulkan informasi

pasar, saluran distribusi, citra dan reputasi produk, organisasi penjualan, sistem

penetapan harga, layanan purna jual, dan loyalitas terhadap merk.

3. Aspek Produksi dan Operasi

Aspek produksi dan operasi meliputi aspek teknis seperti kapasitas pabrik yang

diinginkan, letak pabrik, proses produksi, pengelolaan pesediaan dan fasilitas

yang efisien dan efektif.

5. Aspek Sumberdaya Manusia

Aspek sumberdaya manusia mencakup keterampilan dan moral karyawan, biaya

terkait karyawan dibandingkan pesaing dan industrinya, efisiensi dan efektifitas

kebijakan personalia, efektifitas insensif yang digunakan untuk memotivasi

prestasi, tingkat keluar masuk karyawan, keterampilan khusus, dan pengalaman.

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

52

5. Aspek Manajemen Umum dan Organisasi

Meliputi struktur organisasi, citra dan gengsi perusahaan, prestasi perusahaan

dalam pencapaian sasaran, pengorganisasian sistem komunikasi, sistem

pengendalian organisasi keseluruhan, budaya organisasi perusahaan, prosedur dan

sistem pengambilan keputusan, keterampilan, kapabilitas dan perhatian

manajemen puncak, serta sistem perencanaan strategis.

6. Aspek Penelitian dan Pengembangan

Aspek penelitian dan pengembangan penting bagi perusahaan yang sedang

mengembangkan produknya. Banyak perusahaan yang tidak melakukan litbang

dan banyak juga perusahaan tergantung pada kesuksesan litbang agar dapat

bertahan. Perusahaan yang melakukan litbang yakin bahwa investasi di bidang

litbang akan mengarahkan produk atau jasa menjadi superior sehingga mereka

mendapat keunggulan bersaing. Misi litbang secara keseluruhan adalah membantu

bisnis yang sudah ada, membantu meluncurkan bisnis baru, meningkatkan mutu

produk, memperbaiki efisiensi proses manufaktur, dan memperdalam dan

memperluas kemampuan teknologi perusahaan.

3.1.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut David (2004) kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima

kategori yaitu 1) kekuatan ekonomi, 2) kekuatan sosial, budaya, demografi, dan

lingkungan, 3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum, 4) kekuatan teknologi,

dan 5) kekuatan kompetitif. Menurut Umar (2003), lingkungan eksternal dibagi

dalam dua kategori yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.

1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor- faktor yang pada dasarnya

berada di luar dan terlepas dari perusahaan. faktor-faktor utama yang biasa

diperhatikan adalah faktor ekonomi, sosial, politik, dan teknologi. Lingkungan

jauh secara langsung ataupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong atau

penghambat kinerja perusahaan, serta pembuka peluang untuk pelaksanaan

pengembangan usaha.

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

53

a. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi secara

langsung atau tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Faktor-faktornya antara

lain adalah tingkat inflasi, suku bunga, surplus atau defisit neraca pembayaran,

fluktuasi kurs mata uang, tingkat tabungan nasional, dan produk domestik bruto.

b. Faktor Sosial dan Budaya

Kondisi sosial masyarakat yang berubah-rubah secara tidak langsung akan

mempengaruhi kinerja perusahaan. aspek sosial budaya meliputi faktor sikap,

keyakinan, nilai, budaya, suku, ras, dan gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat

sekitar yang berinteraksi dengan perusahaan.

c. Faktor Politik

Arah kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting

bagi perusahaan. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif

terhadap dunia usaha. Faktor politik meliputi undang-undang tentang lingkungan

dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, peraturan tentang

keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan, stabilitas politik, dan

sebagainya.

d. Faktor Teknologi

Teknologi dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Faktor

teknologi mencakup penemuan-penemuan baru berupa benda (alat, mesin, dan

sebagainya), serta cara pelaksanaan dan metode-metode baru dalam pengerjaan

suatu pekerjaan.

2. Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah faktor lingkuang eksternal terdekat yang

berinteraksi langsung dengan perusahaan dalam pelaksanaan operasional. Jauch

dan Glueck (1988) menyatakan bahwa lingkungan itu adalah faktor- faktor di luar

perusahaan yang dapat menimbulkan adanya peluang dan ancaman bagi

perusahaan. Porter (1990) menyatakan bahwa keadaan lingkungan industri dapat

dianalisis dari keadaan kekuatan persaingan dalam industri. Faktor- faktor

kekuatan persaingan industri antara lain

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

54

a. Tingkat Persaingan dalam Industri

Tingkat persaingan diantara pesaing yang ada adalah tingkat persaingan

antara para pelaku bisnis dalam bidang industri yang sama, atau memproduksi

produk yang sama. Hal yang diperebutkan adalah market share dan posisi di

pasar, penguasaan saluran distribusi, pemasok, serta hal lain yang dapat

menciptakan keunggulan dan kepastian market share di segmen pasar yang dituju.

b. Ancaman dari Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru merupakan ancaman bagi perusahaan yang

sudah lebih dulu ada dalam industri. Perusahaan baru sering kali memiliki

sumberdaya yang lebih baik, sehingga dapat lebih efisien dalam berproduksi dan

mempengaruhi harga jual, hal ini juga berpengaruh terhadap laba perusahaan yang

sudah ada lebih dulu. Tingkat persaingan muncul karena masing-masing

perusahaan memperebutkan market share dan positioning di pasar. Untuk merebut

market share dan mempertahankan posisi di pasar dapat dilaksanakan persaingan

harga, iklan, pengenalan produk, inovasi produk, peningkatan pelayanan, dan

jaminan purna jual. Perusahaan baru biasanya menghadapi hambatan untuk masuk

ke dalam industri. Beberapa hal yang menjadi barriers to entry antara lain adalah

skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralihan pemasok,

terbatasnya akses ke saluran distribusi, dan kebijakan pemerintah.

c. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Kekuatan tawar menawar pembeli berlaku bagi produk yang pasarnya

dikuasai oleh sedikit pembeli. Hal ini karena posisi tawar pembeli lebih besar

daripada perusahaan. Terutama untuk perusahaan yang produknya merupakan

mass product, kekuatan tawar menawar pembeli akan membuat perusahaan

mengalami tekanan karena pembeli memiliki power lebih untuk berpindah ke

perusahaan lain jika merasa tidak puas. Posisi pembeli yang kuat dapat menekan

harga jual, cara pembayaran, cara pengiriman, dan sebagainya. Hal ini

mengurangi kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba yang lebih baik.

d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar menawar pemasok terjadi bila perusahaan memiliki

ketergantungan terhadap pemasok tertentu, sehingga posisi tawar pemasok lebih

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

55

tinggi daripada perusahaan. Pemasok dapat mempengaruhi perusahaan untuk

menurunkan harga produk, meningkatkan mutu, dan pelayanan.

e. Ancaman Produk Substitusi

Tekanan dari produk substitusi adalah ancaman dari produk sejenis atau

yang memiliki kesamaan fungsi dan jasa, serta memiliki segmentasi pasar yang

sama. Hal yang paling mempengaruhi tekanan produk substitusi adalah faktor

harga dan kualitas. Dalam pasar yang bersaing sempurna, perubahan sedikit dalam

harga akan membuat pelanggan berpindah kepada produk substitusi, begitu pula

perubahan kualitas.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Proses analisis strategi diawali oleh visi dan misi yang dibangun oleh

UKM Diana Hermawati. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi strategi

pemasaran yang telah dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati. Strategi

pemasaran yang telah dilaksanakan mencakup pasar sasaran yang terdiri atas

segmentasi pasar, penentuan target, dan pemposisian produk di benak konsumen,

serta bauran pemasaran yang terdiri atas bauran produk, harga, saluran distribusi,

dan promosi. Kedua komponen tersebut lalu dianalis dengan memperhatikan

faktor- faktor internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhinya. Analisis

terhadap lingkungan internal dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan dari UKM Diana Hermawati. Sedangkan analisis lingkungan eksternal

dilaksanakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi UKM Diana

Hermawati.

UKM Diana Hermawati memiliki kekuatan berupa produk yang

berkualitas tinggi dan pasar yang spesifik. Namun UKM Diana Hermawati juga

memiliki kendala-kendala dalam pemasaran produknya. Untuk menetapkan

strategi yang tepat bagi pemasaran produk susu kuda Organik UKM Diana

Hermawati, perlu mempertimbangkan faktor- faktor internal dan eksternal

khususnya kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimilikinya.

Faktor internal terdiri atas kegiatan manajemen fungsional perusahaan seperti

aspek produksi dan operasi, keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, serta

manajemen organisasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor ekonomi, sosial,

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

56

politik, kebijakan pemerintah, teknologi, pendatang baru, pembeli, produk

substitusi, dan pesaing. Dari hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

dapat diketahui posisi perusahaan dalam strataegi pemasaran yang tengah

dikembangkan.

Tahap identifikasi dilanjutkan dengan memilih faktor strategis bagi UKM

Diana Hermawati dalam bentuk matriks IFE ( Internal Factor Evaluation) dan

EFE (External Factor Evaluation) yang bertujuan untuk mengetahui apakah

kekuatan yang dimiliki lebih besar dari kelemahan atau sebaliknya dan apakah

usaha yang dimiliki oleh UKM Diana Hermawati mampu memanfaatkan peluang

untuk mengatasai ancaman yang ada. Selanjutnya, hasil dari matriks IFE, EFE

digunakan untuk menganalisis posisi perusahaan dan strategi yang sesuai untuk

posisi tersebut dengan matriks IE (Internal External). Rumusan alternatif strategi

yang lebih rinci didapatkan dengan analisis SWOT (Strenght, Weakness,

Opportunity, Threat).

Hasil dari analisis SWOT adalah empat alternatif strategi yaitu strategi

penyesuaian kekuatan dengan peluang (SO strategy), strategi penyesuaian

kelemahan dengan peluang (WO strategy), strategi penyesuaian kekuatan dengan

ancaman (ST strategy), dan strategi penyesuaian kelemahan dengan ancaman

(WT strategy). Dari keempat strategi yang telah dihasilkan, akan dipilih strategi

terbaik untuk dapat diterapkan dalam manajemen UKM Diana Hermawati dalam

pemasaran produk susu kuda organik “AsamBugar”.

Pemilihan strategi terbaik dianalisis secara kuantitatif menggunakan

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Dengan menggunakan QSPM,

maka akan diketahui prioritas strategi yang dapat dilaksanakan oleh UKM Diana

Hermawati yang ditunjukkan oleh skor total TAS (Total Actractiveness Score).

Strategi dengan nilai TAS yang tertinggi merupakan strategi yang diprioritaskan

oleh UKM Diana Hermawati untuk pemasaran produknya. Kerangka pemikiran

operasional perusahaan ini dijelaskan dalam gambar 5.

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

57

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional

Visi Misi UKM Diana Hermawati

Strategi pemasaran susu kuda organik 1. Pasar sasaran (segmenting,

targetting, positioning)

2. Bauran pemasaran (produk, harga,distribusi, promosi)

Analisis lingkungan internal : 1. Sumberdaya manusia

2. Produksi dan Operasi 3. Pemasaran 4. Keuangan

5. Aspek manajemen 6. Penelitian dan

Pengembangan

Analisis Lingkungan Eksternal : 1. lingkungan jauh

a. Faktor politik c. Faktor sosial b. Faktor ekonomi d. Faktor teknologi

2. Lingkungan industri

a. Pelanggan b. Pesaing

c. Pasar perantara d. Pemasok

e. Produk substitusi

Evaluasi Faktor Internal (IFE) Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

IE SWOT

Alternatif strategi pemasaran

Urutan prioritas strategi pemasaran

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

58

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UKM Diana Hermawati yang beralamat di

Perum. Taman Sari Bukit Damai Blok A1-21, Pedurenan, Gunung Sindur,

Bogor 16340, Jawa Barat Indonesia. pemilihan lokasi penelitian dilaksanakan

secara sengaja (purposive) dengan alasan bahwa UKM Diana Hermawati adalah

satu-satunya perusahaan yang memproduksi susu kuda Sumbawa bersertifikat

organik di Indonesia. Waktu pengumpulan data adalah pada bulan Juni-Juli 2009.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung dengan kepala-kepala bagian

dalam perusahaan, serta pihak-pihak berkompeten lain untuk memperoleh

informasi faktor internal dan eksternal perusahaan. Data sekunder diperoleh dari

studi literatur dari buku, internet, jurnal, dan sebagainya.

Pengambilan data primer membutuhkan pengisian kuesioner yang

diberikan kepada responden. Penentuan responden dilaksanakan dengan cara

“purposive sampling” dengan pertimbangan bahwa responden yang dimaksud

memiliki kemampuan dan wewenang dalam merumuskan kebijakan perusahaan

termasuk merumuskan strategi pemasaran perusahaan. Responden dalam

penelitian ini adalah Dr. Diana Hermawati sebagai pemilik UKM dan Pak Jahid

sebagai sekretaris perusahaan.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan adalah yang disajikan dalam tabel

5, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

59

Tabel 5. Jenis Data Penelitian

Jenis Data Rincian

Internal Perusahaan

1. Gambaran Umum perusahaan

a. Nama, sejarah, perkembangan, dan keadaaan umum

b. visi, misi, dan tujuan c. Struktur organisasi perusahaan beserta

tugas dan tanggungjawabnya

2. Keuangan c. Kondisi keuangan . d. Sistem manajemen keuangan.

e. Biaya-biaya.

3.Produksi dan Operasi a. Proses produksi. b. Sarana dan prasarana produksi on farm dan

off farm. c. Bahan baku. d. Tenaga kerja.

e. Kapasitas sarana dan prasarana. f. Perkembangan teknologi yang dimiliki.

g. Pengawasan produksi. h. Kualitas produk yang dihasilkan.

4. Pemasaran a. Jenis produk yang dihasilkan beserta harga masing-masing produk.

b. Keunggulan produk c. Jumlah penjualan produk setiap periode

(perbulan atau pertahun) d. Saluran distribusi. e. Daerah pemasaran.

f. Strategi penetapan harga. g. Promosi penjualan dan periklanan.

h. Pengembangan produk jasa atau pasar baru. i. Variasi kemasan

j.

5. Sumberdaya Manusia a. Efektifitas intensif yang digunakan untuk

memotivasi prestasi. b. Tingkat keluar masuk karyawan,

keterampilan khusus, dan pengalaman

Eksternal perusahaan

1. sosial, budaya, dan demografi

a. Budaya masyarakat sekitar. b. Tanggung jawab sosial perusahaann

terhadap anggota dan masyarakat. c. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk.

2. Ekonomi a. Keadaan perekonomian secara umum. b. Tingkat pendapatan masyarakat.

c. Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan. d. Tingkat inflasi.

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

60

3. Politik dan Kebijakan pemerintah

a. Kebijakan pemerintah dan undang-undang

4. Aspek teknologi a. Perkembangan teknologi produksi b. Perkembangan teknologi informasi.

5. Pelanggan

a. Loyalitas pelanggan

b. harga yang diterima pelanggan. c. Kualitas produk yang dibeli pelanggan

d. Kekuatan tawar menawar pelanggan.

6. Pesaing a. adanya produk substitusi b. jumlah pesaing. c. Kekuatan pesaing.

d. Kelemahan pesaing. e. Sasaran strategi pesaing.

7. Pemasok a. jumlah pemasok

b. kemampuan pemasok memenuhi bahan baku.

c. Keberadaan pemasok lain d. Lokasi pemasok e. Bentuk kerjasama.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengumpulan dan pengolahan data dilaksanakan berdasarkan kerangka

formulasi David (2004) , yaitu dilakukan wawancara dan pengumpulan data pada

tahap input, untuk selanjutnya dilakukan analisa pada tahap pencocokan, dan

berakhir pada pemilihan strategi, seperti yang dijelaskan pada kerangka pemikiran

operasional. Perincian proses dari pengolahan dan analisis data adalah sebagai

berikut :

4.4.1 Tahap Pengumpulan Data (The Input Stage)

Tahap ini adalah tahap awal yang berfungsi untuk menyimpulkan

informasi dasar yang diperlukan dalam perumusan strategi. Adapun langkah-

langkah dari tahapan ini adalah pendeskripsian visi dan misi perusahaan,

pengidentifikasian faktor internal dan eksternal perusahaan dari data hasil

wawancara dengan pemegang kebijakan perusahaan, evaluas i faktor internal

dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) untuk melihat kekuatan dan

kelemahan perusahaan serta Evaluasi faktor eksternal dengan matriks External

Factor Evaluation (EFE) untuk melihat peluang dan ancaman.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

61

4.4.1.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal (EFE)

Tahap analisis data dimulai dengan melaksanakan analisis terhadap faktor-

faktor internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan matriks IFE dan

EFE. Menurut David (2004) tahapan pembuatan matriks IFE atau EFE adalah

sebagai berikut :

1. Tuliskan semua kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman dari perusahaan.

Peluang dan kekuatan didaftar lebih dulu, lalu dilanjutkan kelemahan dan

ancaman. Daftar dibuat secara rinci pada kolom pertama.

2. Berikan bobot terhadap daftar yang telah dibuat untuk menunjukkan tingkat

relatif tingkat kepentingan faktor dalam menunjukkan kesuksesan pemasaran

organisasi. Penentuan bobot faktor dilakukan dengan menggunakan metode

paired comparison yang dikembangkan oleh Kinnear dan Taylor (1995).

Metode ini dilakukan dengan penilaian terhadap faktor startegis internal dan

eksternal perusahaan oleh responden. Responden adalah orang yang mengerti

benar kondisi dan permasalahan perusahaan.

Dalam pemberian bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2, dan 3.

Skala 1 diberikan jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator

vertikal. Skala 2 diberikan jika indikator horizontal sama penting dengan

indikator vertikal. Skala 3 diberikan jika indikator horizontal lebih penting

daripada indikator vertikal. Bentuk penilaian bobot faktor strategis internal

perusahaan dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan

Faktor Strategis

Eksternal

a b c ..... i Nilai

(X)

Bobot

(Yi)

a Xa

b Xb

.................... .........

i Xi

Niali (X) Xa Xb Xc ..... Xi ∑Xi

Total 1,00

Sumber : Kinnear dan Taylor , 1995

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

62

Sedangkan Bentuk penilaian bobot faktor strategis internal perusahaan

dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor Strategis Eksternal

a b c ..... e Nilai (X)

Bobot (Ye)

a Xa

b Xb

.................... .........

e Xe

Nilai (X) Xa Xb Xc ..... Xe ∑Xe

Total 1,00

Sumber : Kinnear dan Taylor ,1995

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

Yi = Xi Ye = Xe

∑Xi ∑Xe

Keterangan :

Yi = Bobot variabel internal ke- i

Ye = Bobot variabel eksternal ke-e

Xi = Nilai variabel internal ke-i

Xe = Nilai variabel eksternal ke-e

i = a,b,c,...., i

e = a, b,c, ...., e

n = Jumlah variabel

Pembobotan yang diperoleh berkisar antara 0,00 (tidak penting) sampai 1,00

(sangat penting). Bobot yang diberikan pada setiap variabel menunjukkan

kepentingan relatif dari variabel tersebut terhadap keberhasilan usaha. Total

bobot yang diberikan harus sama dengan satu.

3. Tentukan rating tiap faktor yang menunjukkan keefektifan strategi suatu

organisasi saat ini dalam merespon faktor- faktor tersebut pada kolom ketiga.

Untuk matriks IFE, 1 = Kelemahan utama, 2 = Kelemahan kecil, 3 =

n

i =1

n

e = 1

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

63

Kekuatan kecil, 4 = Kekuatan utama. Sedangkan untuk matriks EFE, 1 = di

bawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = di atas rata-rata, 4 = sangat bagus. Setiap

rating digandakan dengan masing-masing bobot untuk memperoleh skor

pembobotan.

4. Jumlahkan skor-skor tersebut sehingga diperoleh total skor pembobotan. Total

skor pembobotan antara 1 sampai dengan 4, dengan nilai 1 pada matriks IFE

menunjukkan kondisi internal perusahaan yang sangat buruk, sedangkan nilai

4 mengindikasikan situasi internal perusahaan sangat baik. Nilai 1 pada

matriks EFE menunjukkan perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-

peluang untuk menghindari ancaman-ancaman, sedangkan nilai 4

mengindikasikan bahwa perusahaan telah sangat baik memanfaatkan peluang

untuk menghadapi ancaman. Nilai 2,5 pada matriks IFE menunjukkan bahwa

situasi internal perusahaan berada pada tingkat rata-rata. Sedangkan nilai 2,5

pada matriks EFE menggambarkan perusahaan mampu merespon situasi

eksternal secara rata-rata. Contoh matiks IFE dan EFE dapat dilihat pada tabel

8 dan tabel 9.

Tabel 8 . Bentuk Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor-faktor

Internal

Bobot Rating Skor

Pembobotan

Kekuatan 1. 2.

Kelemahan 1. 2.

Dst

Total Sumber : David, 2004

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

64

Tabel 9. Bentuk Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Faktor-faktor

Eksternal

Bobot Rating Skor

Pembobotan

Kekuatan

1. 2. Dst

Kelemahan

1. 2.

Dst

Total Sumber : David, 2004

4.4.2 Tahap Analisis (Matching Stage)

Tahap ini adalah tahap analisis strategi-strategi alternatif yang dapat

dilaksanakan dengan pengembangan faktor- faktor internal dan eksternal. Alat

analisisnya adalah matriks IE dan matriks SWOT untuk melihat posisi perusahaan

berdasarkan faktor internal dan eksternal.

4.4.2.1 Matriks Internal – Eksternal (IE)

Matriks I-E merupakan pemetaan skor total IFE dan EFE yang telah

dihasilkan pada tahap input (input stage). Sumbu horizontal pada matriks I-E

memperlihatkan skor total IFE, sedangkan sumbu vertikal memperlihatkan skor

total EFE. Skor antara 1,00 sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukkan

posisi internal perusahaan yang yang lemah. Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan

posisi sedang, dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan posisi internal

yang kuat. Begitu pula skor pada sumbu vertikal, skor 1,00 hingga 1,99

menunjukkan respon perusahaan yang rendah terhadap faktor eksternal, skor 2,00

hingga 2,99 menunjukkan respon yang sedang, sedangkan skor 3,00 hingga 4,00

menunjukkan respon perusahaan yang tinggi terhadap faktor eksterna l. Matriks IE

diperlihatkan dalam gambar 6.

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

65

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Gambar 6. Matriks Internal-Eksternal (Sumber : David, 2004)

Gambar 6 menunjukkan sembilan sel alternatif strategi usaha. Sembilan

sel tersebut dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

1. Strategi intensif atau integratif

Strategi ini cocok untuk usaha yang berada dalam kelompok Grow and build

(sel I, II, IV). Strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk. Strategi integratif yaitu strategi Integrasi ke depan,

integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal.

2. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Strategi ini paling cocok bagi usaha yang berada dalam kelompok Hold and

Maintain (Sel III, V, VII).

3. Strategi Harvest dan Divest.

Strategi ini cocok dalam untuk usaha yang yang berada dalam posisi harus

memilih antara menutup atau menyelamatkan usahanya (Sel VI, VIII, IX)

4.4.2.2 Matriks SWOT

Analisis SWOT merupakan alat analisis yang dipakai dalam menyusun

faktor- faktor strategis berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Kekuatan (Strengths) merupakan suatu kelebihan khusus yang memberikan

keunggulan komparatif di dalam suatu industri yang berasal dari organisasi. 1,0

1,0

1,0

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0

3,0

2,0

Tinggi

Sedang

Rendah

Bobot

Skor

EFE

Bobot Skor IFE

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

66

Kelemahan (Weaknesses) yaitu keterbatasan dan kekurangan dalam hal

sumberdaya, keahlian dan kemampuan yang secara nyata menghambat aktivitas

keragaan organisasi. Peluang (Opportunities) adalah situasi yang diinginkan atau

disukai dalam lingkungan organisasi. Ancaman (Threats) adalah penghalang bagi

posisi yang diharapkan oleh organisasi dan merupakan situasi yang paling tidak

disukai dalam lingkungan organisasi.

Kekuatan organisasi akan mendukung perkembangan usaha dengan cara

memperhatikan sumber dana, citra, kepemimpinan pasar, hubungan dengan

konsumen ataupun pemasok, serta faktor- faktor lainnya. Setelah diketahui

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah perusahaan dapat

menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliknya untuk

mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus untuk

memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk

menghindari ancaman yang ada.

Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis

SWOT, berdasarkan data internal dan eksternal perusahaan. Matriks SWOT

digunakan untuk meringkas faktor strategis perusahaan, yang mengilustrasikan

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

dipertemukan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan,agar

menghasilkan empat kelompok kemungkinan altrenatif strategi. Keterkaitan faktor

internal dan eksternal dapat digambarkan dalam bentuk matriks. Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya,

untuk merumuskan beberapa alternatif strategi.

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

67

Tabel 10. Matriks SWOT

Kekuatan – S

Kelemahan –W

Peluang – O Strategi S-O

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang.

Strategi W-O

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang.

Threats – T Strategi S-T

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Sumber : David (2004)

Keterkaitan faktor internal dan eksternal digambarkan dalam bentuk

Matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan suatau alat untuk meringkas faktor-

faktor strategis perusahaan yang mengilustrasikan bagaimana peluang-peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat dipertemukan dengan

kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekeuatan internal perusahaan untuk

menghasilkan empat kelompok kemungkinan alternatif strategis, yaitu :

1. S – O, yaitu strategi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

2. S – T, yaitu strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman

3. W – O, strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. W – T, yaitu strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Internal

Eksternal

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

68

Menurut David (2004) langkah yang diperlukan untuk menyusun Matriks

SWOT adalah sebagai berikut :

1. Menentukan peluang eksternal perusahaan.

2. Menentukan ancaman eksternal perusahaan.

3. Menentukan kekuatan internal perusahaan.

4. Menentukan kelemahan internal perusahaan.

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi SO dalam sel yang tepat

6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi WO.

7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dengan mencatat

resultan strategi ST.

8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan strategi WT.

4.4.3 Tahap Pengambilan Keputusan (The Decision Stage)

Tahap ini merupakan tahap akhir stelah proses pengumpulan data dan

analisis alternatif strategi. Setelah berhasil mengembangkan sejumlah alternatif

strategi, perusahaan harus mampu mengevaluasi dan menentukan strategi terbaik

yang cocok untuk keadaan internal dan eksternal perusahaan. Alat analisis yang

digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

4.4.3.1 Matriks QSP

Matriks QSP adalah alat untuk melakukan pemeringkatan alternatif –

alternatif strategi hasil tahap sebelumnya sehingga menghasilkan prioritas strategi.

Input yang digunakan adalah dari stage 1 (the input stage) dan stage 2 (the

matching stage). Tahapan QSPM adalah sebagai berikut :

1. Mencatat hasil analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal

(kesempatan dan ancaman)

2. Pemberian rating sesuai dengan rating matriks IFE dan EFE.

3. masukan alternatif strategi sesuai tahap 2 (the matching stage)

4. Minta kepada responden yang sama pada tahap 1 untuk menentukan

Attractiveness Score (AS) atau nilai daya tarik, yaitu dengan cara meneliti

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

69

masing-masing faktor internal dan eksternal dan menentukan peran faktor-

faktor tersebut dalam pemilihan strategi. Nilai AS adalah 1 = Tidak menarik, 2

= Agak menarik, 3 = Cukup menarik, 4 = Sangat menarik.

5. Hitung total AS (TAS) atau total nilai daya tarik yang diperoleh dari perkalian

bobot dengan nilai AS rata-rata pada masing-masing baris. Nilai TAS

menunjukkan daya tarik relatif dari segi alternatif strategi.

6. Menjumlahkan nilai TAS pada setiap kolom QSPM. Alternatif strategi yang

paling baik adalah alternatif strategi yang memiliki nilai TAS paling besar.

Tabel 11. Bentuk Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)

Faktor utama Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor Internal

1.

2.

Faktor Eksternal

1.

2.

Jumlah TAS

Sumber : David, 2004.

Keuntungan dari QSPM adalah strategi-strategi dapat diperiksa secara

berurutan dan bersamaan, serta tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat

dievaluasi secara sekaligus. Kelebihan lainnya yaitu alat analisis ini

mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor internal dan eksternal

yang terkait dalam proses keputusan. Melalui pengembangan QSPM, faktor- faktor

kunci memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk terabaikan atau diberi bobot

secara tidak sesuai. Keterbatasan teknik ini adalah prosesnya memerlukan

penelitian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Pemberian peringkat dan nilai

daya tarik mengharuskan keputusan subyektif, sedangkan prosesnya harus

menggunakan informasi obyektif.

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

70

V. GAMBARAN UMUM UKM DIANA HERMAWATI

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

UKM Diana Hermawati berdiri pada tahun 2006. Berawal dari

ketertarikan yang sangat besar dari Dr. Diana Hermawati terhadap komoditi susu

kuda Sumbawa yang menjadi objek tesis pasca sarjananya. Dr. Diana menjalin

kerjasama dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di Kabupaten Dompu,

Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kerjasama yang terjalin pada awalnya adalah

untuk tujuan penelitian, namun hubungan baik berlanjut ketika kelompok tani

tersebut meminta kesediaan Dr. Diana untuk memasarkan produknya. Dr. Diana

menyambut baik permintaan tersebut. Kerajasama yang terjalin antara antara Dr.

Diana dengan kelompok tani tersebut adalah kerjasama kemitraan dalam bidang

pemasaran dan pengawasan mutu.

Dr. Diana Hermawati mulai memasarkan susu kuda secara sederhana pada

awal perusahaannya berdiri. Dr. Diana Hermawati merupakan orang yang sangat

memperhatikan mutu produk. Beliau melaksanakan manajemen mutu yang sangat

baik sehingga produk susu kuda ini mendapatkan sertifikat dari Depkes, Badan

POM, Nomor Kontrol Veteriner Jawa Barat untuk tempat pengemasan susu, serta

sertfikat pangan organik dari Indonesian Organic Farming Sertification (Inofice)

pada akhir tahun 2008. sertifikasi organik pada susu kuda Sumbawa tersebut

merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Sertifikasi Organik dilakukan dengan tujuan untuk melindungi perusahaan

dari penipuan produk organik palsu. Selain itu juga untuk melindungi konsumen

dari segala bentuk kecurangan serta klaim produk organik yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Keuntungan sertifikasi organik adalah memberikan

jaminan bahwa semua tahapan produksi, pengolahan, penyimpanan,

pengangkutan dan pemasaran mematuhi kaidah sistem produksi pangan organik.

Sertifikasi juga diharapkan menjadi alat pemasaran yang tangguh.

Saat ini UKM Diana Hermawati memiliki kapasitas produksi rata-rata 300

botol perbulan untuk ukuran botol 500 ml dan 250 botol perbulan untuk ukuran

botol 250 ml. Pemasaran produk ini pun telah berkembang ke beberapa daerah di

indonesia seperti Jakarta, Batam, Bali, Palembang, dan sebagainya.

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

71

5.2 Lokasi dan Keadaan Perusahaan

Lokasi perusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu lokasi produksi, lokasi

pengemasan, dan lokasi distribusi. Lokasi produksi (peternakan kuda) terletak di

Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Susu kuda didapatkan melalui

kemitraan dengan kelompok tani “Hidup Bersama”.

Produksi susu kuda organik dilaksanakan di hutan lindung milik

pemerintah Kabupaten Sumbawa. Kuda yang diperah adalah kuda milik

masyarakat yang berjumlah sekitar 50 ekor. Jenis kuda yang dibudidayakan

adalah jenis Sandelwood Budidaya kuda dilaksanakan sesuai dengan prosedur

peternakan organik. Pakan kuda adalah tumbuhan yang tumbuh di hutan. Kuda

dibudidayakan secara ekstensif atau tidak dikandangkan. Kuda tidak diberi pakan

buatan, konsentrat, dan obat-obatan kimia. Lokasi hutan tempat budidaya kuda

juga steril dari pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia untuk

mencegah kuda mengkonsumsi produk pertanian konvensional.

Lokasi pengemasan terletak di kediaman Dr. Diana di kawasan Parung,

Bogor. Pengemasan produk dilaksanakan di Bogor karena peralatan dan teknologi

pengemasan serta penyimpanan di Bogor lebih memadai. Selain itu, pengemasan

dilaksanakan di kediaman pemilik perusahaan karena dengan demikian Dr. Diana

dapat mengawasi proses pengemasan secara langsung sehingga aspek keamanan

pangannya lebih terjaga. Alasan lain adalah faktor kedekatan lokasi pengemasan

dengan lokasi distribusi.

Lokasi distribusi terletak di pasar tani Deptan, pasar tani TMII, stokist di

Pamulang square, balai pengobatan Puspitek, dan wisma tamu Puspitek. UKM

Diana Hermawati juga sering mengikuti berbagai pameran untuk

mendistribusikan sekaligus mempromosikan produknya. Selain itu, UKM Diana

Hermawati juga mendistribusikan produknya kepada pemesan-pemasan individual

dari berbagai daerah di Indonesia.

5.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi UKM Diana Hermawati adalah terwujudnya penyediaan pangan

organik berkelanjutan dengan berbasiskan agroekosistem dan kemandirian loka l.

Sedangkan misinya adalah Meningkatkan pendapatan petani dengan menyediakan

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

72

produk pangan organik yang berdaya saing baik dipasar domestik maupun pasar

internasional.

Visi dan misi di atas menggambarkan UKM Diana Hermawati

melandaskan kegiatan bisnisnya bukan hanya pada motif ekonomi, namun UKM

Diana Hermawati memiliki motif sosial yaitu meningkatkan pendapatan petani,

menjaga lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk indonesia.

5.4 Struktur Organisasi Perusahaan

UKM Diana Hermawati memiliki struktur organisasi yang masih sangat

sederhana. Orang kunci perusahaan hanya perjumlah tiga orang, yaitu Dr. Diana

sebagai pemilik, Pak Jahid sebagai sekretaris yang juga merangkap sebagai bagian

pemasaran dan pengawasan mutu, serta Pak Made sebagai bagian produksi. Tetapi

UKM Diana Hermawati memiliki satu orang staf pemasaran yang khusus untuk

menjaga stockist dan satu orang staf pembantu umum, sehingga total karyawan

adalah lima orang. Melihat jumlah tenaga kerja, UKM Diana Hermawati termasuk

kepada golongan usaha kecil. Gambar 7 menunjukkan struktur organisasi UKM

Diana Hermawati :

Gambar 7. Struktur Organisasi UKM Diana Hermawati

Pimpinan Perusahaan

Dr. Diana Hermawati

Sekretaris

Jahid

Bagian Produksi

Made

Bagian

Pemasaran

Jahid, Ika

Bagian Pengawasan Mutu

dan Pengembangan Produk

Dr. Diana Hermawati

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

73

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilaksanakan

dalam proses manajemen strategi. Analisis lingkungan terdiri atas analisis

lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal perusahaan.

6.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal dilaksanakan untuk mengidentifikasi faktor

kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan

dengan pendekatan fungsional perusahaan yaitu aspek manajemen organisasi,

keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, pemasaran, serta penelitian

dan pengembangan.

6.1.1 Aspek Manajemen Organisasi

Dalam menganalisis manajemen organisasi UKM Diana Hermawati

dilakukan pendekatan fungsi manajemen yaitu

1) Perencanaan

UKM Diana Hermawati telah memiliki perencanaan jangka panjang dan

jangka pendek. Perencanaan jangka panjang telah disusun secara tertulis dan

terwujud melalui visi dan misi perusahaan, yaitu menciptakan produk organik

yang berbasiskan kepada agroekosistem dan sumberdaya lokal. Karena alasan

tersebut UKM Diana Hermawati memproduksi produk-produk organik yang

berbasiskan sumberdaya lokal Indonesia. Selain susu kuda Sumbawa organik,

UKM Diana Hermawati juga memasarkan madu Sumbawa organik dan kosmetika

berbahan dasar VCO dan susu kuda. Perencanaan jangka pendek dari UKM Diana

Hermawati adalah meningkatkan penjualan dan memiliki order tetap setiap

bulannya.

2) Pengorganisasian

Sebagai langkah untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, UKM

Diana Hermawati melakukan pengorganisasian. Pengorganisasian produksi

dilakukan dengan bermitra dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di pulau

Sumbawa. Kelompok tani ini memiliki struktur organisasi tersendiri dimana Dr.

Diana merupakan salah satu pembinanya. Kelompok tani ini menjual seluruh hasil

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

74

perahan susu Sumbawa yang dimilikinya kepada Dr. Diana. Pengorganisasian

pengemasan dan distribusi dilakukan oleh Dr. Diana beserta empat orang stafnya.

3) Pemberian Motivasi dan Pengelolaan Staf

Dr. Diana merupakan pemimpin yang cukup kooperatif dengan para

stafnya. Staf sering kali dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

komando yang dilaksanakan Dr. Diana bersifat top down, namun beliau terbuka

dengan masukan dari staf.

4) Pengendalian

Proses pengendalian dilakukan Dr. Diana pada setiap lini fungsional

perusahaannya, baik produksi, pengemasan, pemasaran, dan keuangan.

Pengendalian produksi dilakukan Dr. Diana dengan berkomunikasi secara intens

dengan ketua kelompok tani. Beliau senantiasa mengingatkan ketua kelompok

tani untuk menjaga komitmen sistem peternakan organik yang telah dilaksanakan

dan mensosialisasikannya kepada para peternak. Beliau juga mengunjungi

kelompok tani tersebut minimal satu tahun sekali.

Pengendalian produksi juga dilakukan dengan melaksanakan audit

sertfikasi organik setiap tahun berupa serangkaian tes mulai dari laboratorium

hingga survey lapang oleh badan sertifikasi organik Inofice. Pengendalian

pengemasan dilaksanakan Dr. Diana dengan cara memantau sendiri proses

pengemasan agar kualitas susu tetap terjamin. Pengendalian pemasaran

dilaksanakan Dr. Diana dengan sesekali terjun langsung ke lokasi pemasaran.

6.1.2 Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan.

keadaan keuangan perusahaan dapat dilihat dari neraca perusahaan yang terdiri

atas aset (aktiva) tetap dan lancar, serta kewajiban dan modal. UKM Diana

Hermawati memiliki aset tetap berupa bangunan dan alat-alat produksi. Selain itu

juga terdapat aset lancar berupa kas dari keuntungan penjualan bulan sebelumnya

dan piutang. UKM Diana Hermawati memiliki kewajiban jangka menengah yaitu

kredit yang didapatkan dari PT. Telkom dan Bank Syariah Mandiri. Selain itu,

UKM Diana Hermawati juga memiliki harta tak berwujud berupa hubungan baik

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

75

dengan kelompok tani sehingga dapat menjadi pemasok tetap bagi perusahaan dan

tidak menjualnya kepada perusahaan lain.

Modal awal yang digunakan untuk memulai usaha ini berasal dari modal

sendiri. Hal ini dikarenakan pada awal berdiri pangsa pasar masih sedikit dan

belum ada sertifikasi organik. UKM Diana Hermawati pernah meminjam dana

secara syariah kepada Bank Syariah Mandiri untuk biaya sertifikasi organik.

Beliau juga mendapat kredit dari PT. Telkom yang digunakan untuk perluasan

pasar. Selain itu beliau tertarik mengajukan kredit ke PT Telkom karena PT.

Telkom memberikan insentif kepada setiap UKM yang menjadi binaannya untuk

ikut dalam setiap pameran yang diselenggarakan PT Telkom.

Perusahaan mengalami kekurangan modal untuk kegiatan pengembangan

produk, pengembangan pasar, dan investasi sumberdaya manusia. Kurangnya

modal menjadi kelemahan yang membuat pemasaran produk menjadi tidak

optimal. Walaupun sudah ada pinjaman kredit dari bank, namun belum

mencukupi kebutuhan modal UKM Diana Hermawati. UKM ini mengharapkan

adanya bantuan dari pemerintah terutama bantuan modal dan pemasaran.

Pengeleloaan keuangan perusahaan dipegang langsung oleh Dr. Diana

karena UKM ini belum memiliki staf khusus keuangan. Arus kas masuk dan

keluar dicatat dengan rapi oleh Dr. Diana dengan menggunakan metode akuntansi

sederhana. Laporan keuangan bulanan terarsip dengan baik dan terpisah antara

keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga.

6.1.3 Aspek Sumberdaya Manusia

Seperti yang disebutkan di atas, UKM Diana Hermawati memiliki struktur

organisasi yang masih sangat sederhana. Orang kunci perusahaan hanya

perjumlah dua orang, yaitu Dr. Diana sebagai pemilik, dan Pak Jahid sebagai

sekretaris yang juga merangkap sebagai bagian pemasaran dan pengawasan mutu.

Namun UKM Diana Hermawati memiliki tiga orang staf yaitu Pak Made yang

sering membantu proses produksi, satu orang staf khusus untuk menjaga stockist

dan satu orang staf pembantu umum. Namun UKM Diana Hermawati terkadang

membayar orang sebagai tenaga tambahan untuk menjaga stand ketika mengikuti

pameran.

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

76

UKM Diana Hermawati belum menerapkan manajemen sumberdaya

manusia yang formal dan terstruktur. Perekrutan karyawan dilaksanakan secara

closed recruitmen berdasarkan kedekatan kekerabatan dan pertemanan. Tidak ada

kualifikasi khusus dalam perekrutan karyawan. Aspek komitmen dan kerja keras

lebih diutamakan daripada tingkat pendidikan. Hal ini terlihat pada staf UKM

Diana Hermawati yang rata-rata berpendidikan terakhir SMA.

Walaupun sudah ada pembagian divisi, tetapi belum ada pembagian kerja

yang jelas pada UKM Diana Hermawati. Tumpang tindih pekerjaan dan

pembagian kerja ganda kerap terjadi. Dr. Diana sebagai pemilik sering terjun

langsung dalam berbagai kegiatan mulai dari produksi, pemasaran, keuangan,

promosi, dan sebagainya. Orang kepercayaan Dr. Diana adalah Pak Jahid, beliau

adalah sekretaris yang juga membantu Dr. Diana mengatur se luruh kegiatan

perusahaan. Pak Jahid juga kerap turun langsung dalam berbagai kegiatan

perusahaan terutama produksi dan pemasaran.

Karyawan UKM Diana Hermawati memiliki beban kerja yang berbeda-

beda. Pak Jahid dan staf penjaga stockist memiliki jam kerja masing-masing 18

dan 12 jam, sedangkan Pak Made dan pembantu umum hanya bekerja pada proses

pengemasan ketika stok susu kuda datang dari Sumbawa. Beban kerja yang tidak

sama menyebabkan insentif yang diberikan perusahaan juga berbeda kepada

setiap karyawan. Pak Jahid mendapatkan gaji Rp 1.000.000 perbulan, dengan

tambahan insentif uang bensin, makan, dan rokok ditanggung perusahaan. Pak

Jahid juga sering mendapatkan komisi setiap mengikuti pameran. Staf penjaga

stockist mendapatkan gaji Rp 1.000.000 perbulan dengan uang transportasi dan

makan ditanggung perusahaan. Dua staf lainnya mendapatkan gaji Rp 200.000

perbulan dengan transportasi ditanggung perusahaan. Hal tersebut dikarenakan

mereka hanya membantu ketika proses produksi berlangsung.

6.1.4 Aspek Produksi dan Operasi

Proses produksi sangat terkait dengan ketersediaan bahan baku. Bahan

baku untuk produk ini adalah susu kuda organik segar dan kemasan. Proses

produksi dimulai dengan proses pemerahan susu. Kuda Sumbawa mempunyai

keunikan diantara kuda yang lain. Sistem pemeliharaannya yang ekstensif

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

77

membuat kuda Sumbawa liar dengan orang lain, tetapi jinak dengan pemiliknya.

Karena itu terkadang proses penangkapan atau pemerahannya dibantu oleh

pawang atau dukun. Setelah jinak untuk ditangkap, selanjutnya dapat dilakukan

pemerahan. Caranya yaitu dengan mengikat salah satu kaki belakangnya atau

mengikat bagian pinggang tepat di belakang ambing didepan kaki belakang

(antara ambing dan kaki belakang). Banyak cara - cara lain yang diterapkan oleh

peternak. Sebelum diperah kuda dimandikan terlebih dahulu untuk menjaga

kebersihan dan kesterilan susunya.

Setelah diperah susu disimpan dalam jerigen khusus untuk dikirim ke

Bogor. Susu dikirim dengan menggunakan bis lewat jasa pengiriman barang. Susu

tidak dapat dikirim dengan menggunakan pesawat dikarenakan pesawat tidak

menerima pengiriman barang cair. Susu kuda Sumbawa memiliki kelebihan

dibandingkan susu mamalia lain yaitu kandungan anti mikrobanya yang tinggi

sehingga susu tidak cepat rusak. Susu dapat bertahan hingga lima bulan dalam

suhu kamar, sehingga proses pengiriman yang memakan waktu dua hari tidak

mempengaruhi kualitas susu.

Setelah susu sampai di Bogor, proses selanjutnya adalah pengemasan.

Proses pengemasan dilaksanakan di kediaman Dr. Diana. Proses Pengemasan

berlangsung dengan beberapa tahap yaitu :

1. Penyaringan

Susu disaring sebanyak tiga kali sebelum ditakar dalam gelas ukur untuk

dimasukkan ke dalam botol. Saringan pertama susu yang dikeluarkan dari

jerigen ditaruh di dalam baskom besar. Saringan kedua susu dituang ke dalam

teko 1, dan saringan ke tiga susu dituang lagi ke dalam teko yang lain (teko 2).

Tujun penyaringan adalah untuk memastikan susu dalam keadaan bersih dan

higienis. Tempat dan alat yang digunakan untuk menyaring susu sangat dijaga

kebersihannya. Sebelum proses pengemasan, meja dan lantai tempat proses

pengemasan berlangsung harus bersih. Alat-alat yang digunakan juga harus

bersih, alat-alat tersebut dicuci dan direndam dalam air hangat. Para pekerja

juga diwajibkan untuk cuci tangan dan dalam keadaan tubuh yang bersih.

Untuk mencegah kontaminasi, lap digunakan secara per bagian proses

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

78

pengemasan. Lap untuk lantai berbeda dengan lap untuk baskom, berbeda pula

dengan lap untuk botol, untuk tutup, dan lap tangan.

2. Penakaran

Susu ditakar dalam gelas ukur 250 ml dan 500 ml sesuai dengan ukuran botol

yang digunakan. Botol yang digunakan untuk mengemas susu kuda organik

ini adalah botol yang bersifat food grade, karena tidak menimbulkan reaksi

kontaminasi dengan produk sehingga aman dan membuat kualitas susu

terjaga. Setelah ditakar, botol lalu ditutup. Terdapat dua tipe tutup botol yang

digunakan yaitu tutup dalam dan tutup luar

3. Pelabelan

Label merek ditempel sesuai dengan ukuran botol. Dalam label terdapat

merek dagang, keterangan cara mengkonsumsi, khasiat produk, kode

produksi, kode sertifikasi Depkes, Badan POM, dan produk organik, serta

keterangan tanggal kadaluarsa.

Setelah dikemas, proses selanjutnya adalah penyimpanan dalam lemari es

dengan suhu 5oC. Proses pengemasan ini telah terjamin keamanan pangannya dan

telah mendapatkan sertifikat dari kontrol veteriner Jawa Barat. Gambar 8

menunjukkan alur produksi susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana

Hermawati.

Gambar 8. Alur Produksi Susu Kuda Organik

Pemerahan

Penyimpanan I

Pengiriman

Pengemasan : 1. Penyaringan

2. Penakaran 3. Pelabellan

Penyimpanan II

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

79

6.1.5 Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa dalam rangka

memuaskan tujuan individu dan organisasi. Proses pemasaran terkait pada

pemilihan target pasar (segmenting, targetting, positioning), dan bauran

pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi).

1. Target Pasar (Segmenting, Targetting, Positioning)

Dr.Diana mengakui bahwa belum ada segmentasi dan target pasar khusus

yang digunakan dalam pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar”. Hal

tersebut dikarenakan produk ini masih baru sehingga masih dalam fase perkenalan

kepada konsumen. Dr. Diana bermaksud untuk mengenalkan produk ini kepada

konsumen luas agar mendapatkan penjualan yang lebih besar. Posisi produk di

benak konsumen yang diharapkan oleh UKM Diana Hermawati adalah konsumen

menganggap produk ini sebagai produk lokal Indonesia yang bermutu tinggi dan

bermanfaat.

2. Bauran Pemasaran

Karena belum ada perencanaan untuk target pasar secara khusus, maka

bauran pemasaran yang dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati juga belum

menunjukkan adanya strategi untuk pasar khusus. Bauran pemasaran yang

dilaksanakan UKM Diana Hermawati antara lain adalah :

1) Bauran Produk

Jenis produk yang dipasarkan adalah Susu Kuda Pulau Sumbawa

Kabupaten Dompu yang bermerk dagang ”ASAMBUGAR/DARA JARO” dengan

nomor registrasi Organik : 014/INOFICE/2008. Susu kuda secara empiris dan dari

hasil penelitian telah digunakan sebagai minuman kesehatan (penambah stamina),

obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit saluran

pencernaan, maag, asam urat, diabetes, lever, ginjal, tuberkulosis (TBC), anemia,

radang paru-paru, dan kanker. Keistimewaan Susu Kuda Liar adalah tidak

mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa

diberi bahan pengawet apapun, serta tahan disimpan pada susu kamar sampai lima

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

80

bulan. Sifat ini disebabkan Susu Kuda Liar mengandung senyawa ”antimikroba

galaktoferin” yang dapat menghambat pertumbuhan atau membuhuh bakteri.

Produk ini adalah susu kuda Sumbawa bersertifikat organik pertama dan

satu-satunya di Indonesia. Hal ini menjadi keunggulan bersaing bagi produk

dibandingkan produk susu kuda Sumbawa lainnya. Sertifikasi organik menjadi

jaminan untuk mutu produk ini. Karena sertifikat organik didapatkan melalui

serangkaian tes dan uji laboratorium yang ketat, hingga survei lapang langsung

oleh badan sertifikasi organik Inofice. Selain itu, sertifikasi ini harus di audit tiap

tahun untuk menjaga konsistensinya. Produk organik berarti produk ini aman dari

kontaminasi logam berat dan bahan-bahan kimia lain. Dr.Diana sendiri sebagai

pemilik perusahaan adalah seorang peneliti susu kuda. Beliau adalah seorang yang

sangat mengedepankan mutu produk. Pengelolaan produk oleh seorang expert

tersebut membuat kualitas produk ini tidak perlu diragukan.

Kemasan yang digunakan oleh UKM Diana Hermawati adalah kemasan

food grade kedap cahaya. Kemasan ini digunakan karena aman untuk makanan,

tidak menimbulkan kontaminasi, dan melindungi susu dari cahaya matahari

langsung, karena hal tersebut dapat membuat warna susu menjadi kecoklatan.

Ukuran botol yang disediakan adalah 250 ml dan 500 ml.

Kelemahan dari produk ini adalah rasa susu kuda yang asam dan aromanya

yang khas. Hal tersebut membuat sebagian besar konsumen hanya mengkonsumsi

produk ini untuk alasan kesehatan, bukan sekaligus untuk kesenangan seperti pada

susu sapi. Kekonsistenan Dr. Diana dalam menjaga mutu produk membuatnya

sangat berhati-hati dalam melakukan pengembangan produk. Ide untuk membuat

susu kuda yang dicampur essens buah agar lebih enak dikonsumsi pernah tercetus,

namun tidak beliau laksanakan untuk menjaga konsistensi sertifikasi organik yang

telah didapatkan.

2) Bauran Harga

UKM Diana Hermawati menetapkan harga untuk produk “Asambugar”

berdasarkan biaya produksi (cost based) dan harga yang berlaku di pasar (market

based). Harga susu kuda organik “Asambugar” adalah Rp 50.000 untuk kemasan

500 ml dan Rp 25.000 untuk kemasan 250 ml, dengan total biaya produksi adalah

Rp 30.000 untuk kemasan 500 ml dan Rp 12.500 untuk ukuran 250 ml . Dalam

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

81

setiap botol susu yang terjual, Dr.Diana menyisihkan Rp 1.000 untuk ditabung

dan dialokasikan untuk biaya audit sertifikasi organik.

Harga tersebut adalah harga dasar yang diberikan UKM Diana Hermawati

kepada konsumen yang membeli untuk dijual kembali dan yang membeli di lokasi

pemasaran Pasar Tani Deptan atau langsung ke lokasi pengemasan di kediaman

Dr. Diana. Harga yang berbeda diberikan kepada konsumen yang yang membeli

produk untuk dikonsumsi sendiri dan membelinya diluar kedua tempat yang

disebutkan di atas, misalnya pada stockist di Pamulang Square atau pada

pameran-pameran yang diikuti UKM Diana Hermawati. Harga untuk daerah

pemasaran tersebut adalah Rp 35.000 untuk ukuran botol 250 ml , dan Rp 70.000

untuk ukuran botol 500 ml.

Harga produk yang ditetapkan UKM Diana Hermawati merupakan harga

penetrasi, karena harga yang ditetapkan sama dengan harga pasar namun dengan

kualitas produk yang lebih baik. Dr. Diana sebenarnya dapat saja menaikkan

harga mengingat manajemen mutu yang diterapkan perusahaan dan sertifikasi

organik yang menjadi keunggulan bersaing produk ini. Namun Dr.Diana tidak

melakukan hal tersebut karena khawatir penjualan produk akan berkurang.

3) Bauran Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang dijalankan oleh UKM Diana Hermawati terdiri atas

dua jalur. Jalur pertama yaitu penjualan langsung kepada konsumen akhir yang

dilakukan baik di rumah kediaman Dr. Diana, ataupun di stockist pemasaran

produk dan pameran yang diikuti UKM Diana Hermawati. Jalur kedua yaitu

melalui pedagang perantara (pengecer) yang menjalin kerjasama penjualan

dengan UKM Diana Hermawati baik secara tunai maupun konsinyiasi. UKM

Diana Hermawati belum memiliki agen penjualan khusus. Gambar 9

menunjukkan saluran distribusi produk susu kuda organik “Asambugar” UKM

Diana Hermawati

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

82

Gambar 9. Jalur Distribusi produk Susu Kuda Organik “Asambugar”

Pengecer yang menjalin kerjasama dengan UKM Diana Hermawati adalah

perorangan atau badan usaha yang tertarik menjual susu kuda organik di

tempatnya. Pengecer yang menjual susu kuda organik “Asambugar” berasal dari

berbagai daerah di Indonesia seperti dari Pontianak, Makasar, Bali, Yogyakarta,

Batam, dan Medan. Para pengecer ini rata-rata mengetahui informasi mengenai

susu kuda organik dari internet dan informasi orang yang pernah mengkonsumsi

produk ini.

Selain pengecer perorangan, UKM Diana Hermawati juga menjalin

kerjasama dengan berbagai tempat pemasaran seperti balai kesehatan Puspitek,

dan koperasi wisma tamu Puspitek. Rata-rata pengecer menginginkan kerjasama

penjualan secara konsinyiasi, artinya uang penjualan baru dapat diterima oleh

UKM Diana Hermawati setelah produk laku terjual. Risiko adanya produk yang

tidak habis terjual ditanggung oleh UKM Diana Hermawati. Sistem penjualan

seperti ini memberatkan UKM Diana Hermawati karena sistem pembayaran

konsinyiasi membuat perputaran modal menjadi lambat. Padahal sebagai usaha

kecil UKM Diana Hermawati membutuhkan perputaran modal yang cepat. Hal ini

dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki dan proses produksi yang harus

tetap berjalan.

Penjualan langsung dilaksanakan UKM Diana hermawati di kediaman Dr.

Diana, pasar tani Deptan setiap hari Jum’at, pasar tani TMII setiap hari sabtu dan

Minggu, serta stockist di Mall Pamulang Square. Penjualan langsung juga

dilaksanakan dengan mengikuti pameran-pameran produk UKM yang sering

digelar oleh Departemen Perindustrian, Pemda Bogor, PT. Telkom, dan

sebagainya.

UKM Diana Hermawati

Pengecer Konsumen

Konsumen

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

83

4) Bauran Promosi

Promosi merupakan kunci penting dalam program pemasaran. Kegiatan

promosi akan memberikan gambaran citra produk kepada konsumen. Kegiatan

promosi UKM Diana Hermawati dilaksanakan melalui berbagai metode

diantaranya yaitu :

a. Iklan dan penjualan langsung melalui Internet

UKM Diana Hermawati memiliki media publikasi elektronik berupa blog

dengan alamat susukudamadu_organik.blog, dan website dengan alamat

http//www/susukudamadu_organik.indonetwork.co.id. Selain itu promosi

dengan dunia maya juga dilakukan melalui situs jaringan pertemanan facebook

dan friendster. Dr. Diana mengaku bahwa media publikasi internet cukup

efektif karena banyak orang yang menghubungi beliau untuk memesan produk

susu kuda organik setelah membaca iklan beliau di internet. Selain itu, internet

merupakan media publikasi yang murah, bahkan gratis sehingga dapat

mengurangi biaya pemasaran. Kelemahan media publikasi ini adalah orang

yang dapat mengakses informasi tersebut terbatas pada orang-orang yang

mampu dan bisa mengakses internet. Hal ini membuat informasi mengenai

produk ini belum dapat tersebar secara luas kepada masyarakat.

b. Iklan melalui pameran, leaflet, brosur, banner, dan poster

Media publikasi leaflet dan brosur diberikan UKM Diana Hermawati kepada

konsumen yang membeli produk atau orang yang mengunjungi tempat

pemasaran produk susu kuda organik. Leaflet dan brosur berisi profil singkat

produk, khasiat produk, dan aturan pakai. Leaflet dan brosur yang dibagikan

kepada konsumen dan pengunjung stockis atau stand diharapkan dapat

menjadi media edukasi kepada konsumen dan calon konsumen mengenai susu

kuda organik dan kelebihan-kelebihannya. Selain itu, brosur atau leaflet

tersebut diharapkan juga dapat menjadi media promosi konsumen atau

pengunjung tersebut kepada calon konsumen lain. Media publikasi banner dan

poster merupakan media identitas sekaligus promosi ketika UKM Diana

Hermawati mengikuti pameran-pameran di berbagai tempat. Pameran-

pameran tersebut selain menjadi alternatif tempat strategis pemasaran, dapat

juga menjadi sarana promosi bagi UKM Diana Hermawati.

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

84

c. Publisitas melalui media massa.

Promosi melalui media massa dilakukan melalui tabloid dan televisi. UKM

Diana Hermawati pernah memasang iklan di tabloid infovet. Selain itu, UKM

Diana Hermawati juga pernah diliput oleh stasiun TV 7. Promosi melalui

media massa dinilai cukup efektif karena dapat menjangkau lebih banyak

orang.

Selain metode promosi di atas, hal penting yang dilakukan oleh UKM

Diana Hermawati adalah menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan

yang baik kepada konsumen. Dengan demikian, konsumen akan merasa puas dan

akan menjadi loyal kepada produk tersebut. Loyalitas pelanggan merupakan

senjata pemasaran yang cukup efektif, karena konsumen yang puas akan

memberitahukan kepuasannya kepada konsumen lain

6.1.6 Aspek Penelitian dan Pengembangan

Usaha Kecil biasanya tidak terlalu memprioritaskan bidang penelitian dan

pengembangan karena terbatasnya tenaga ahli dalam mengelola perusahaan.

Selain itu, faktor keterbatasan modal juga menjadi kendala bagi UKM untuk

mengadakan bidang khusus penelitian dan pengembangan yang bertanggungjawab

terhadap pengembangan produk dan riset pemasaran. Namun pada UKM Diana

Hermawati bidang ini cukup diprioritaskan. Latar belakang Dr. Diana sebagai

peneliti dan akademisi membuat beliau sangat ketat dalam hal menjaga kualitas

produknya. Hal ini terlihat pada kegiatan manajemen mutu yang dilaksanakan

UKM Diana Hermawati. Dr. Diana sangat memperhatikan mutu produknya

sehingga menjadikan kegiatan sertifikasi produk sebagai prioritas pertama saat

perusahaannya berjalan. Kegiatan sertifikasi beliau lakukan agar produknya

memiliki keunggulan dibandingkan produk perusahaan lain.

Dr. Diana juga telah melaksanakan pengembangan produk yaitu dengan

memproduksi kosmetik berbahan dasar susu kuda. Dalam hal produksi kosmetik

berbahan dasar susu kuda tersebut, beliau bekerjasama dengan Pusat Pengkajian

Industri Kelapa Yogyakarta, sehingga dalam pembuatan kosmetik ditambahkan

bahan Virgin Coconut Oil (VCO). Produk kosmetik ini dipasarkan dengan merek

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

85

“Virgin Natural Cosmetic” yang juga telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM

dan sertifikasi halal dari LPPOM MUI.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan dilaksanakan untuk

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Lingkungan

eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan jauh dan lingkungan industri.

6.2.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh merupakan lingkungan eksternal yang memiliki

pengaruh tidak langsung kepada perusahaan. Lingkungan jauh dianalisis dengan

pendekatan aspek ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik.

6.2.1.1 Aspek Ekonomi

Aspek Ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap perusahaan.

Apabila keadaan ekonomi di suatu daerah atau negara baik, maka keadaan

tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kestabilan dan perkembangan

perusahaan. Hal sebaliknya akan terjadi bila keadaan ekonomi di suatu Negara

sedang mengalami penurunan. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan

kondisi ekonomi suatu wilayah antara lain :

1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi

Kondisi perekonomian Indonesia secara agregat menunjukkan

perkembangan yang fluktuatif Pertumbuhan sektor ekonomi yang terus menanjak

sejak tahun 2003 hingga 2007, mulai mengalami penurunan pada tahun 2008

akibat krisis global. World Bank bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi

Indonesia hanya mencapai 3,4 persen sepanjang 2009. Angka ini sangat menurun

dibandingkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen.

Berikut ini tabel 12 yang menunjukkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

86

Tabel 12. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (persen) Tahun 2003 -2009

Tahun Pertumbuhan (persen)

2003 4,3

2004 5,1

2005 5,5

2006 5,4

2007 6,3

2008 6,0

2009)* 3,4 Sumber : World Bank, 2009

)* Perkiraan World Bank

Pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan menunjukkan Indonesia

belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis global yang melanda pada akhir tahun

2008.

Namun sebuah tanda positif datang dari The Indonesia Economic

Intelligence (IEI) yang memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia

akan sebesar 4,3persen di 20095. Proyeksi tersebut dapat diraih mengingat pada

semester II-2009 ekonomi global maupun domestik sudah menunjukkan tanda-

tanda perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator- indikator

makro ekonomi dan pasar saham yang kian membaik maka awal semester II-

2009.

Selanjutnya IEI menjelaskan Indikator- indikator makro tersebut

diantaranya adalah volume perdagangan juga terus meningkat, nilai tukar rupiah

yang terus menguat dan stabil bergerak di kisaran Rp 10.000 sampai Rp 10.500

dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 2000 sampai 31 Juli

2009. Selain itu inflasi yang pada bulan Juni 2009 yang hanya mencapai 3,65

persen juga menunjukkan suatu keadaan dimana perekonomian Indonesia semakin

membaik dan bergerak tumbuh stabil. Semester kedua tahun 2009 merupakan saat

yang tepat bagi para pelaku pasar untuk berekspansi, khususnya bagi perbankan

5 [Anonimus]. 2009. IEI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,3persen di 2009.

http://www.jakarta.go.id [ 9 Agustus 2009].

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

87

yang harus mulai menggerakan perekonomian lewat pemberian kredit di sektor

riil.

2. Pengeluaran Rumah Tangga

Pengeluaran rumah tangga memperlihatkan data bagian pendapatan rumah

tangga yang dialokasikan untuk menkonsumsi produk tertentu. Semakin besar

alokasi dana yang dianggarkan untuk produk tertentu, maka produk tersebut

penting dan memiliki prospek pasar yang baik. Produk susu kuda organik yang

merupakan produk kesehatan memiliki prospek yang baik apabila alokasi

pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan semaikn bertambah. Tabel 13

menunjukkan data pengeluaran rumah tangga indonesia tahun 2002, 2005, dan

2007.

Tabel 13. Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang, 2002, 2005, dan 2007 (rupiah)

Kelompok Barang 2002 2005 2007

A. Makanan 20,649 147,311 174,028

1. Padi-padian 25,722 24,483 35,874

2. Umbi-umbian 1,329 1,664 1,991 3. Ikan 10,675 13,374 13,822

4. Daging 5,903 6,984 6,898 5. Telur dan susu 6,76 8,946 10,497 6. Sayur-sayuran 9,75 11,607 13,69

7. Kacang-kacangan 4,161 4,887 5,207 8. Buah-buahan 5,868 6,203 9,055

9. Minyak dan lemak 4,642 5,54 5,959 10. Bahan minuman 5,589 6,384 7,799 11. Bumbu-bumbuan 3,202 3,819 3,9

12. Konsumsi lainnya 2,826 3,843 4,736 13. Makanan dan minuman jadi 20,182 31,847 37,03

14. Tembakau dan sirih 14,041 17,729 17,57

B. Bukan Makanan 85,687 139,43 179,393

1. Perumahan dan fasilitas rumah 36,734 64,601 73,45

2. Barang dan jasa 24,908 44,213 60,126 3. Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 10,692 10,951 11,783 4. Barang-barang tahan lama 8,47 12,963 22,873

5. Pajak dan asuransi 1,648 3,508 4,486 6. Keperluan pesta dan upacara 3,235 3,196 6,674

C. Jumlah/Total 206,336 286,741 353,421 Sumber: BPS RI, 2008

Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

88

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pengeluaran rata-rata perkapita

rakyat Indonesia untuk kelompok makanan melonjak cukup tinggi dari tahun 2002

hingga 2005, bahkan mengungguli sektor non makanan pada tahun 2005.

Pengeluaran untuk membeli susu kuda organik dapat digolongkan pada

pengeluaran makanan konsumsi lainnya. Hal ini dikarenakan susu kuda sumbawa

merupakan produk kesehatan yang belum ada komponennnya dalam tabel di atas.

Pengeluaran perkapita untuk golongan ini mengalami kenaikan dari tahun ke

tahun. Hal ini menunjukkan trend yang positif dan menjadi peluang bagi

pemasaran produk di masa yang akan datang. Secara lebih rinci, prospek susu

kuda organik dapat terlihat dari besarnya pengeluaran perkapita suatu negara

untuk kesehatan. Tabel 14 memperlihatkan data pengeluaran perkapita untuk

kesehatan beberapa negara Asia.

Tabel 14. Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan Beberapa Negara Asia

Negara Total Pengeluaran Perkapita

untuk Kesehatan dalam nilai

tukar rata-rata (US$)

Total Pengeluaran Perkapita

untuk Kesehatan

(PPP int. $)

2002 2006 2002 2006

Indonesia 12 39 37 82

Jepang 2 827 2 759 1 967 2 581

Cina 44 94 109 216

Malaysia 128 259 289 544

Sumber : World Health Statistics (WHO, 2009)

Tabel 14 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dalam hal

pengeluaran perkapita untuk kesehatan dari tahun 2002 hingga 2006. Hal ini

menunjukkan kesadaran yang masyarakat yang lebih baik untuk hidup sehat dari

tahun ke tahun, dan dapat menjadi peluang bagi pemasaran produk susu kuda

organik. Tabel 14 juga menunjukkan bahwa pengeluaran perkapita masyarakat

Indonesia walaupun mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun masih relatif

rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Hal ini menunjukkan

walaupun kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat dari tahun ke

tahun, namun tingkat kesadaran tersebut masih relatif rendah dibandingkan

dengan negara lain. Fakta tersebut menjadi ancaman bagi pemasaran produk susu

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

89

kuda organik sehingga dalam pemasaran produknya dibutuhkan edukasi kepada

pasar yang lebih luas mengenai pentingnya menjaga kesehatan melalui produk-

produk organik yang salah satunya adalah susu kuda organik.

3. Tingkat Inflasi

Laju Inflasi dan indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan harga-

harga barang-barang secara umum. Hal ini akan berakibat pada menurunnya daya

beli konsumen. Gambar 10 menunjukkan tingkat inflasi di Indonesia pada tahun

2008 hingga Juni 2009.

Gambar 10. Tingkat Inflasi Bulanan Indonesia Tahun 2008-Juni 2009 (Sumber : BPS RI, 2009)

Gambar 10 menunjukkan tingkat inflasi yang cukup berfluktuatif.

Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 dimana saat itu dunia sedang

mengalami krisis perekonomian global. Namun tabel di atas juga menunjukkan

tren inflasi yang menurun walaupun tetap berfluktuatif. Inflasi mengalami titik

terendah setelah triwulan pertama tahun 2009 (pada April 2009), namun kembali

meningkat pada tri wulan selanjutnya. Susu kuda organik sebagai produk

kesehatan dan pengobatan alternatif tidak termasuk kepada kebutuhan pokok,

sehingga belum menjadi prioritas pengeluaran rumah tangga terutama dalam

keadaan krisis. Produk ini memiliki elastisitas pendapatan yang elastis, dimana

perubahan pendapatan akan berpengaruh besar terhadap permintaan. Hal tersebut

menjadi ancaman bagi UKM Diana Hermawati yang belum mengkonsentrasikan

pasarnya kepada masyarakat ekonomi menengah ke atas, dimana biasanya segmen

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

90

pasar tersebut tidak terlalu mengalami imbas inflasi sebesar segmen pasar

masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

4. Ketersediaan Kredit Secara Umum

Pemerintah pada tahun 2009 berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan sektor riil. Salah satu langkah yang

ditempuh adalah dengan memberikan kemudahan bagi usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM) untuk mendapatkan kredit. Salah satu program pemerintah

mengenai pembiayaan UKM adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dalam dua

tahun ini, 2008-2009, pemerintah telah memnerikan KUR sebesar Rp 34 triliun

untuk membantu koperasi dan UKM, dan Presiden berjanji lima tahun mendatang

dana KUR akan tingkatkan menjadi Rp 100 triliun.

6.2.1.2 Aspek Sosial dan Budaya

Aspek sosial dan budaya berkaitan dengan demografi penduduk, trend dan

gaya hidup masyarakat, dan sebagainya yang dapat menjadi peluang atau ancaman

bagi perusahaan.

1. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk berkaitan dengan jumlah calon konsumen yang dapat

menjadi pangsa pasar bagi suatu usaha. Jumlah penduduk yang besar dapat

menjadi peluang dalam hal pemasaran produk, karena semakin banyak jumlah

penduduk maka semakin besar ukuran segmen pasar potensial yang dapat

dimasuki. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang

besar. Hingga tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia adalah 230 juta jiwa dan

menempati peringkat ke lima dunia. Pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan

dari tahun ke tahun, hal ini mengindikasikan jumlah penduduk Indonesia yang

terus bertambah dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk Indonesia dapat

dilihat dalam gambar 11 berikut

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

91

Gambar 11. Grafik Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1990 – 2008 (Sumber : BPS RI, 2008)

2. Jumlah Penderita Penyakit Kronis

Indonesia merupakan negara yang memiliki masalah kesehatan rakyat

yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai masalah kesehatan seperti tingginya

angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, juga masalah penyakit

menular dan tidak menular. Diantara masalah kesehatan di Indonesia adalah

tingginya tingkat penderita penyakit kronis baik yang menular ataupun tidak

menular (World Bank, 2008). Salah satu penyakit menular yang tingkat

penderitanya cukup tinggi di Indonesia adalah TBC.

Masalah TBC di Indonesia sangat besar karena setiap tahun bertambah

250.000 kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahun yang

disebabkan TBC, karena itu Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar

dengan masalah TBC di dunia. Walaupun Indonesia telah mencapai kemajuan

yang pesat dalam hal peningkatan penemuan kasus TBC menular sebesar 51,6

persen, pada saat yang sama hasil ini memperlihatkan hanya setengah dari

penderita TBC yang dapat diobati di Puskesmas seluruh Indonesia6.

Selain penyakit kronis menular seperti TBC, tingkat penyakit kronis tidak

menular sepert kanker juga cukup tinggi kasusnya di indonesia. Ketua

Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Suhartati Gondhowiardjo menyatakan

bahwa perkiraaan jumlah penderita kanker di Indonesia pada 2030 akan

6 Htttp ://Depkes.go.id, 2005

Jumlah Penduduk Indonesia (Juta Jiwa)

0

50

100

150

200

250

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2006

2008

Tahun

Jum

lah

Pen

dudu

k Jumlah

Penduduk

Indonesia (Juta

Jiwa)

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

92

mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat. Suhartati menyebutkan,

berdasarkan data dari WHO, pada 2005-2030 akan ada peningkatan jumlah

penderita kanker di dunia hingga tujuh kali lipat7. WHO juga menyatakan, 70

persen penderita kanker berada di negara-negara berkembang. Akibat masih

buruknya sistem kesehatan dibandingakan negara-negara maju.

Tingginya jumlah penderita penyakit-penyakit kronis tersebut menjadi

peluang bagi pemasaran susu kuda Organik. Susu kuda Sumbawa dikenal sebagai

obat alternatif yang ampuh untuk mengobati berbagai penyakit kronis. Penelitian

Zurdiana pada tahun 2006 telah membuktikan efektifitas susu kuda Sumbawa

dalam menghambat aktivitas kuman TBC. Selain itu, terdapat banyak testimoni

dari konsumen yang mengaku sembuh dari penyakitnya setelah mengkonsumsi

susu kuda Sumbawa. Diantara penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh

susu kuda Sumbawa seperti kanker, darah tinggi, asam urat, asma, tifus, kolera,

disentri, lever, dan ginjal (Hermawati, 2005).

3. Trend Hidup Sehat dan Alami

Data peningkatan pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran perkapita

untuk bidang kesehatan di atas (tabel 14) menjadi indikasi bahwa perhatian

masyarakat Indonesia terhadap kesehatan semakin baik. Hal ini didukung oleh

slogan “back to nature” yang menjadi trend dalam masyarakat. Trend tersebut

terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai

bahaya bahan-bahan kimia dan sintetis, serta kelebihan-kelebihan dari produk-

produk herbal. Hal ini menjadi latar belakang meningkatnya penggunaan bahan-

bahan herbal alami dalam hal pangan dan non pangan, serta meningkatnya

berikut ini adalah data persentase masyarakat Indonesia yang memilih mengobati

penyakitnya secara mandiri dan menggunakan obat tradisional alami.

7 Trisnawati, Yane. 2007. Penderita Kanker d i Indonesia Diperkirakan Naik Tujuh Kali

Lipat. http://www.elshinta.com [27 Ju li 2009]

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

93

Gambar 12. Persentase Penduduk Indonesia yang Mengobati sendiri Tahun 1999-2006 (Sumber : BPS RI, 2008)

Gambar 13. Persentase Penduduk Indonesia yang Menggunakan ObatTradisiona Tahun 1999-2006 (Sumber : BPS RI, 2008)

Gambar 12 dan 13 menunjukkan kenaikan pada persentase penduduk yang

mengobati penyakitnya sendiri (tidak menggunakan jasa puskesmas atau dokter)

seiring dengan peningkatan jumlah persentase masyarakat yang menggunakan

obat tradisional (obat herbal). Menurut WHO, 65 persen dari penduduk negara

maju dan 80 persen dari penduduk negara berkembang menggunakan obat herbal.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,

terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker.

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

94

Trend tersebut terbukti dapat meningkatkan pangsa pasar obat-obatan

herbal di indonesia Ketua Bidang Industri Gabungan Perusahaan Farmasi

Indonesia (GPFI), Ferry A Soetikno, menyatakan bahwa pertumbuhan obat herbal

saat ini lebih cepat daripada modern. Diperkirakan pada 2010, pasar obat modern

mencapai Rp 37,5 triliun dan obat herbal Rp 7,2 triliun. Ada beberapa hal yang

menyebab produk herbal lebih disukai oleh konsumen, diantaranya yaitu diyakini

lebih aman, dapat dipakai untuk seluruh keluarga, sejalan dengan kebiasaan dan

kepercayaan masyarakat (jamu, ayurvedic, kampo, dan sebagainya), serta

kualitasnya dan khasiatnya cukup manjur. Alasan lain yaitu karena harga lebih

terjangkau, dan distribusi yang luas atau mudah didapat8.

Trend tersebut juga meningkatkan konsumsi pangan organik di Indonesia

dan dunia. Pertumbuhan penjualan produk organik di Indonesia diperkirakan

mencapai 10 persen per tahun. Walaupun jumlah ini relatif kecil dibanding

pertumbuhan penjualan produk organik di negara lain. Masyarakat Cheska

menghabiskan 15,9 juta dolar AS untuk membeli produk organik. Sementara di

Swiss, sekitar 10 – 15 persen rumah tangga di sana membeli produk organik

secara teratur. Swiss merupakan pembeli produk organik terbesar di dunia dengan

menghabiskan 160 Swiss Franc atau sekitar Rp 1,2 juta per orang setiap tahunnya

untuk produk-produk organik tertentu. Pertumbuhan permintaan pangan organik

di pasar Kanada juga meningkat yaitu diprediksi mencapai 17,41 persen pada

periode 2007-2011. Padahal, permintaan tahun sebelumnya hanya 3 - 4 persen.

Media organik Inggris menulis bahwa di Asia penjualan produk organik

meningkat 20 persen setiap tahunnya.

Fakta di atas dapat menjadi peluang bagi pemasaran susu kuda organik

dimana produk ini merupakan produk asli Indonesia sebagai alternatif pengobatan

alami yang telah terbukti khasiatnya. Susu kuda Sumbawa yang dikemas adalah

susu segar yang tidak diberi tambahan apapun. Sertifikat organik yang dimiliki

8 [Anonimus]. 2008. Obat Herbal, Primadona Industri Farmasi Masa Depan. SWA . 24 :

19-23

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

95

oleh produk ini juga merupakan jaminan bahwa produk ini aman, bebas dari

residu logam berat, dan tidak memiliki efek samping.

6.2.1.3 Aspek Politik

Aspek stabilitas politik mempengaruhi secara langsung ataupun tidak

langsung terhadap UKM Diana Hermawati. Keamanan politik yang stabil akan

membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha UKM Diana Hermawati,

karena kestabilan politik biasanya berimplikasi pada kkestabilan ekonomi.

Pemerintah sebagai stake holder yang memegang aspek politik memiliki peranan

penting dalam menciptakan kebijakan yang membawa iklim kondusif bagi

perkembangan usaha di Indonesia. Diantara kebijakan pemerintah yang

berpengaruh terhadap industri susu kuda Sumbawa adalah :

2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan

Pangan, Mutu dan Gizi Pangan

Kebijakan pemerintah ini berisi peraturan bahwa pemerintah memberikan

amanat kepada Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan untuk membina

industri pangan siap saji. Peraturan ini juga mengamanatkan setiap orang yang

terlibat dalam penyelenggaraan industri pangan siap saji untuk memenuhi

persayaratan sanitasi tempat produksi sesuai dengan pedoman produksi pangan

siap saji dan memperhatikan aspek keamanan pangan. Menurut peraturan ini

setiap perusahaan wajib mendaftarkan usahanya kepada Dinas kesehatan untuk

mendapatkan nomor izin Depkes. Setelah mendaftarkan perusahaannya kepada

Depkes, perusahaan akan mendapatkan sertifikasi PIRT (Pangan Industri

Rumah Tangga).

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381/KPTS/OT.140/10/2005 Tentang

Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.

Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan jaminan pangan asal hewan

yang aman, sehat, utuh, dan halal. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa setiap

produsen yang mengusahakan produk asal hewan harus memiliki sertifikat

Nomer Kontrol Veteriner (NKV). Salah satu syarat teknis untuk mendapatkan

NKV adalah perusahaan harus memiliki memiliki bangunan, prasarana dan

sarana usaha yang memenuhi persyaratan teknis higiene-sanitasi.

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

96

4. SNI 01-6729-2002 (Sistem Pangan Organik)

Peraturan ini menetapkan keharusan adanya suatu standar pertanian

organik. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip produksi organik di lahan

pertanian, penyiapan, penyimpanan, pengangkutan, pelabelan dan pemasaran,

serta menyediakan ketetapan tentang bahan-bahan masukan yang diperbolehkan

untuk penyuburan dan pemeliharaan tanah, pengendalian hama dan penyakit, serta

bahan aditif dan bahan pembantu pengolahan pangan. Dalam hal pelabelan,

penggunaan sertifikasi yang menunjukkan bahwa cara produksi organik telah

digunakan oleh suatu perusahaan hanya boleh dilakukan kepada produk-produk

yang dihasilkan oleh operator yang mendapat supervisi dari otoritas atau lembaga

sertifikasi seperti Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) atau yang sudah

diakreditasi oleh Kantor Akreditasi Nasional (KAN).

5. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah

Dalam undang-undang ini Pemerintah Pusat memberikan wewenang

kepada. Pemerintah Daerah (Gubernur, Bupati, atau Walikota) untuk

melaksanakan pemberdayaan UMKM dengan penumbuhan iklim usaha yang

kondusif dan pengembangan usaha sehingga UMKM mampu tumbuh dan

berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Penumbuhan iklim usaha

yang dimaksud adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah melalui penetapan

berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek

kehidupan ekonomi agar UMKM memperoleh pemihakan, kepastian,

kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas- luasnya.

Pengembangan adalah upaya yang melalui pemberian fasilitas, bimbingan,

pendampingan, dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan dan daya saing UMKM.

Dalam undang-undang ini juga pemerintah berkomitmen untuk

memudahkan UMKM dalam hal pembiayaan. Kemudahan pembiayaan yang

dimaksud adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,

Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan

bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan UMKM. Selain

itu, pemerintah juga memberikan jaminan pinjaman untuk UMKM oleh

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

97

lembaga penjamin kredit sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan

memperoleh pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan UMKM.

Pemerintah juga membantu pengembangan UMKM dengan

mengusahakan kemitraan. Kemitraan yang dimaksud adalah kerjasama dalam

keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip

saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang

melibatkan pelaku UMKM.

6.2.1.4 Aspek Teknologi

1. Perkembangan Teknologi Aspek Produksi

Dalam industri susu kuda Sumbawa, perkembangan teknologi pada aspek

produksi dapat dilihat dari teknologi pemerahan, pengemasan, dan penyimpanan.

Perkembangan teknologi pemerahan saat ini dapat dilihat dalam proses

pemerahan susu sapi modern, yaitu dengan menggunakan mesin pemerah yang

langsung terhubungkan pada mesin pasteurisasi. Hal ini dapat mencegah

kontaminasi bakteri pada susu pada saat pemerahan. Namun, pada susu kuda

Sumbawa peternak masih menggunakan cara tradisional dalam proses pemerahan.

Walau demikian, susu kuda organik produksi UKM Diana Hermawati memiliki

kelebihan yaitu proses pemerahan dilaksanakan dengan kehigienisan yang terjaga.

Susu kuda Sumbawa juga tidak perlu dipasteurisasi karena pemanasan dapat

merusak protein susu. Walaupun demikian, susu kuda sumbawa memiliki

autofermentasi yang dapat membuatnya tetap awet.

Teknologi pengemasan susu segar modern biasanya menggunakan

kemasan tetrapack yang dapat menjaga susu dari kontaminasi udara luar. Namun,

UKM Diana Hermawati belum dapat menggunakan teknologi pengemasan

tetrapack dikarenakan keterbatasan modal. Sebagai gantinya, UKM Diana

Hermawati menggunakan kemasan plastik foodgrade yang lebih terjangkau,

namun tetap aman bagi mutu susu. Teknologi penyimpanan susu dilaksanakan

dengan menggunakan kulkas (bukan freezer).

2. Perkembangan Teknologi Aspek Pemasaran

Perkembangan teknologi pada aspek pemasaran terlihat pada faktor

promosi dan distribusi. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

98

pada bidang transportasi dan telekomunikasi. Pada faktor promosi, perkembangan

telekomunikasi saat ini sangat pesat. Perkembangan yang sangat terlihat pada

teknologi internet yang semakin menjadi rujukan masyarakat dalam mengakses

informasi. Hampir setiap masyarakat kini dapat mengakses internet baik di

warnet, kantor, dan bahkan di telepon selular masing-masing. Hal ini menjadikan

internet sebagai alat promosi yang efektif dan relatif murah jika dibandingkan

promosi dengan media elektronik lain. Menanggapi hal tersebut, UKM Diana

Hermawati telah memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan

memiliki website, blog, e-mail, facebook, dan friendster.

Pada faktor distribusi, perkembangan teknologi transportasi saat ini juga

sangat pesat. Telah banyak terdapat alternatif alat transportasi yang dapat

mendistribusikan susu kuda organik dari Dompu menuju Bogor. Namun sayang,

teknologi tarnsportasi pesawat belum mengizinkan pengiriman barang berbentuk

cair sehingga UKM Diana hermawati memilih menggunakan sarana transportasi

darat melalui perusahaan jasa pengiriman barang.

6.2.2 Lingkungan Industri

Lingkungan Industri merupakan lingkungan yang dekat dengan

perusahaan sehingga secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Porter (2000) merumuskan lingkungan Industri suatu perusahaan terdiri atas

beberapa faktor berikut.

6.2.2.1 Persaingan Sesama Industri

Pesaing dalam industri susu kuda Sumbawa adalah perusahaan lain yang

juga menjual susu kuda Sumbawa. Produk susu kuda Sumbawa dapat dipasarkan

oleh perusahaan yang bermitra langsung dengan petani di pulau Sumbawa

ataupun oleh perusahaan yang hanya menjadi pengecer yang membeli produk dari

distributor untuk dijual kembali. Tabel 15 memuat daftar perusahaan pemasar

susu kuda Sumbawa yang sama-sama mempromosikan produknya dalam website

indonetwork.com.

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

99

Tabel 15. Daftar Perusahaan yang Menjual Susu Kuda Sumbawa

No Nama

Perusahaan

Lokasi Ukuran

Produk

Harga/Liter Keterangan

1. PT.Vini Vidi Vici Bandung Memiliki sertifikat

halal

2. CV Madani/ CV Dian

Sumbawa/ Sukabumi

Distributor utama susu kuda Sumbawa asal Kab. Sumbawa

3. Poktan Hidup

Bersama/ UKM Diana hermawati

Dompu /

Bogor

BOTOL

PLASTIK 250 ml &

500 ml

500 ml Rp.

75.000,- - 250 ml Rp.

37.500,-

Distributor utama

susu kuda Sumbawa asal Kab. Dompu,

pertama yang bersertifikat organik

4. Usaha Karya

Mandiri

Jakarta 500 ml Rp 80.000

5. Agro Bisnis Yogyakarta 500 ml dan 250 ml

500ml @Rp.85.000 & 250ml

@Rp.45.000

6. 55 Samawa Sumbawa Besar, NTB

250 ml Rp 25.000 tanpa ongkos kirim

7. Green Herbal / CV

TRADISI BIMA ASSYFA

Yogyakarta 500 ml Rp 100.000

Sumber : Indonetwork.com, 2009

Tabel 15 menunjukkan bahwa industri susu kuda Sumbawa masih

merupakan pasar oligopoli dimana terdapat beberapa penjual. Persaingan dalam

industri ini adalah dalam segi harga dan kualitas, dua hal tersebut adalah senjata

untuk merebut pangsa pasar. Dalam segi harga, tabel 15 menunjukkan bahwa

harga susu kuda Sumbawa ukuran 250 ml berkisar antara Rp 25.000 s.d Rp

45.000, sedangkan ukuran 500 ml berkisar antara Rp 50.000 – Rp 100.000.

Kisaran harga yang cukup bervariatif ini menimbulkan persaingan harga dalam

industri. Karena harga yang rendah dapat menjadi penarik konsumen. Namun,

harga sangat berkaitan dengan kualitas produk dan kualitas pelayanan perusahaan.

Harga dengan kualitas produk dan layanan perusahaan memiliki hubungan yang

berbanding lurus.

Dalam hal persaingan harga dan kualitas, UKM Diana Hermawati

memiliki kekuatan yang dapat menjadi faktor keunggulannya dalam bersaing.

Dalam uraian sebelumnya, diketahui bahwa dalam segi kualitas, produk susu kuda

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

100

organik produksi UKM Diana Hermawati merupakan produk susu kuda Sumbawa

yang berkualitas tinggi, selain itu produk ini merupakan produk susu kuda

Sumbawa pertama yang memiliki sertifikat organik. Harga yang ditawarkan

perusahaan ini pun cukup bersaing, bahkan dinilai cukup rendah apabila

dibandingkan dengan produk organik yang lain. Dua kekuatan ini diharapkan

dapat menjadi senjata bagi UKM Diana Hermawati untuk menjadi pemimpin

pasar.

6.2.2.2 Ancaman Pendatang Baru

Adanya keuntungan yang dirasakan suatu perusahaan dalam suatu industri

dapat menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri. Masuknya

perusahaan baru dalam industri berpengaruh terhadap perusahaan yang sudah ada

lebih dulu dalam industri, karena akan terjadi perebutan pangsa pasar dan

sumberdaya produksi. Namun, tidak semua perusahaan baru dapat masuk dalam

industri. Hal ini dikarenakan adanya hambatan masuk (barrier to entry) industri,

sehingga kemampuan perusahaan untuk menghadapi hambatan tersebut

menentukan apakah perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam industri. Porter

(1997) menyebutkan terdapat enam hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan

baru untuk masuk ke dalam industri. Enam hal tersebut d iantaranya yaitu :

1. Skala Ekonomis

Untuk mendirikan perusahaan susu kuda Sumbawa tidak harus beroperasi

pada skala usaha yang besar. Bahkan, sebagian besar perusahaan memulai

usahanya dari skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan masih kecilnya pangsa

pasar yang dapat diimasuki produk susu kuda Sumbawa, sehingga produksi dalam

jumlah besar dikhawatirkan akan berdampak kerugian pada perusahaan.

2. Diferensiasi Produk

Produk yang dihasilkan perusahaan-perusahaan susu kuda Sumbawa

hampir sama secara fisik. Hal yang membedakan adalah dalam segi kualitas

produk berkaitan dengan aspek keamanan pangan yang dicirikan oleh sertifikasi

yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

101

3. Kebutuhan Modal

Modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini sangat tergantung pada

kebijakan mutu perusahaan. Jika perusahaan tidak terlalu mengedepankan kualitas

dan keamanan pangan produknya, maka modal yang dibutuhkan tidak terlalu

besar. Hal ini karena peralatan tetap yang harus dibeli hanyalah mesin pendingin.

Skala usaha yang tidak harus besar juga memudahkan perusahaan untuk

beroperasi sesuai dengan kemampuan modalnya. Namun, jika perusahaan

mengedepankan aspek kualitas, maka modal yang dibutuhkan cukup besar karena

digunakan untuk proses sertifikasi.

4. Biaya Beralih Pemasok

Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup

besar. Hal ini dikarenakan biasanya konsumen telah memiliki hubungan yang

cukup baik dengan perusahaan yang telah ada. Hubungan baik yang diiringi oleh

khasiat produk dan pelayanan yang dirasakan oleh konsumen menghasilkan

loyalitas konsumen sehingga pendatang baru akan kesulitan untuk mengalihkan

konsumen kepada pemasok lain.

5. Akses ke Saluran Distribusi

Saluran distribusi untuk produk ini biasanya adalah toko-toko obat atau

apotek. Sistem kerjasama yang biasanya diminta oleh saluran distribusi adalah

sistem konsinyiasi, dimana pembayaran diterima produsen setelah seluruh produk

yang dititipkan terjual. Maka, pendatang baru dengan kekuatan modal yang besar

akan dapat lebih diterima oleh saluran distribusi dibanding perusahaan yang

memiliki sumberdaya modal terbatas. Hal ini dikarenakan perusahaan yang

memiliki modal besar dapat mengendapkan modalnya dalam bentuk produk

melalui kerjasama konsinyiasi dengan saluran distribusi, sambil tetap menja lankan

proses produksi. Namun, perusahaan yang memiliki modal terbatas harus memilih

saluran distribusi yang perputaran penjualannya cepat atau saluran distribusi yang

dapat membayar tunai produknya. Dengan demikian dana hasil penjualan didapat

kembali dengan cepat sehingga dapat dijadikan modal kembali untuk melanjutkan

proses produksi.

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

102

6. Independensi Ukuran Kerugian Biaya

Perusahaan yang sudah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang

tidak mungkin ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan itu mungkin berupa

kekayaan pengetahuan produk yang dilindungi oleh paten, akses untuk bahan

mentah yang lebih baik, lokasi yang leih baik, atau subsidi pemerintah. Dalam

industri susu kuda Sumbawa, perusahaan yang sudah mapan biasanya memiliki

akses kepada bahan baku yang lebih baik melalui jalinan kemitraan dengan

pemasok. Hubungan kemitraan ini akan menjamin pasokan bahan baku yang

diterima oleh perusahaan terjamin kualitas, kuantitas, dan kontinyuitasnya.

Hubungan kemitraan ini membutuhkan jaringan kepada kelompok peternak susu

kuda Sumbawa di Pulau Sumbawa. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan

lain yang ingin memasuki industri ini.

6.2.2.3 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok memiliki peranan yang penting karena berkaitan dengan

kontinyuitas produksi. Selain itu, pemasok juga menentukan kualitas dan

kuantitas produk yang diproduksi. UKM Diana Hermawati menjalin kemitraan

dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa.

Sebagai satu-satunya pemasok susu kuda Sumbawa kepada UKM Diana

Hermawati, kelompok tani ini memiliki kekuatan tawar menawar yang pemasok

yang besar. Hal tersebut terjadi karena UKM Diana Hermawati memiliki kesulitan

untuk beralih kepada pemasok yang lain.

Namun, kelompok tani ini juga bergantung pada UKM Diana Hermawati

dalam hal pengawasan mutu dan pemasaran. Berdasarkan MOU yang dilakukan

antara kelompok tani dan UKM Diana Hermawati, agar kualitas susu kuda

organik dapat terus terjaga, maka pemasaran produk tersebut secara resmi hanya

boleh dilakukan oleh UKM Diana hermawati. Sehingga dapat disimpulkan

kekuatan tawar menawar antara UKM Diana Hermawati dan Kelompok Tani

“Hidup Bersama” adalah sama kuatnya.

6.2.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen UKM Diana Hermawati

cukup kuat. Hal ini dikarenakan produk ini masih tergolong baru sehingga belum

Page 103: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

103

banyak konsumen yang mengetahui kelebihan produk. Walaupun produk tersebut

adalah produk berkualitas tinggi, namun keterbatasan pengetahuan tidak membuat

konsumen merasa bahwa produk tersebut memiliki keunggulan dibandingkan

produk lainnya. Keadaan ini membuat konsumen susu kuda organik memiliki

biaya peralihan yang relatif kecil karena konsumen dapat dengan mudah

berpindah kepada perusahaan lain atau produk substitusi.

6.2.2.5 Produk Substitusi

Produk substitusi adalah produk lain yang memiliki fungsi sama dengan

produk perusahaan. Produk substitusi dapat menjadi ancaman jika memiliki harga

yang lebih murah dan kualitas yang minimal sama atau lebih baik dari produk

perusahaan Sebagai produk kesehatan yang berkhasiat untuk mengobati berbagai

penyakit kronis, produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk susu kuda

organik adalah obat-obatan herbal dan obat-obatan modern (kimia).

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumberdaya alam memiliki

potensi obat-obatan herbal yang sangat besar. Obat-obatan herbal tersebut juga

banyak disebutkan dapat mengobati berbagai penyakit kronis. Bahkan, WHO

merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan obat-obatan herbal untuk

mengobati penyakit kronis. Obat-obatan modern juga masih menjadi konsumsi

utama bagi penderita penyakit kronis. Biasanya konsumen mengkonsumsi obat-

obatan alternatif sebagai penunjang dari obat-obatan modern. Hal ini dikarenakan

obat-obatan modern lebih terjamin secara klinis dan direkomendasikan oleh

dokter.

Tingginya keberadaan produk substitusi dari produk susu kuda organik

memberikan ancaman yang cukup besar bagi produk. Namun, atribut produk

berupa kualitas yang sangat baik dan harga yang bersaing dapat menjadi kekuatan

bagi UKM Diana Hermawati untuk menghadapi persaingan.

Page 104: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

104

VII. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

7.1 Tahap Input

Tahap input merupakan tahap pertama dalam proses perumusan strategi.

Tahap ini menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

perusahaan yang disarikan dari analisis lingkungan internal dan eksternalnya.

Selanjutnya, dilaksanakan analisis kuantitatif pada faktor-faktor tersebut untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan internal dan

peluang eksternal, serta kemampuan perusahaan untuk meminimalkan dampak

kelemahan internal dan ancaman eksternal. Alat analisis kuantitatif yang

digunakan adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE) untuk faktor- faktor

kekuatan dan kelemahan, serta matriks External Factor Evaluation (EFE) untuk

faktor- faktor peluang dan ancaman.

7.1.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Identifikasi terhadap faktor internal akan menghasilkan kekuatan dan

kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan menentukan apakah perusahaan

mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada sambil

menghindari ancaman-ancaman. Suatu faktor internal disebut sebagai kekuatan

apabila menyediakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dibandingkan

perusahaan lain dalam satu industri. Suatu faktor internal disebut kelemahan

apabila terdapat sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau

perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya sementara pesaing telah

memiliki kapasitas tersebut. Adapun faktor- faktor kekuatan dan kelemahan dari

UKM Diana Hermawati adalah :

a. Kekuatan

1) Produk Berkualitas

Bauran produk yang dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati adalah

susu kuda Sumbawa berkualitas tinggi. Susu kuda Sumbawa ini memiliki

keunggulan dalam faktor keamanan pangan. Hal ini terbukti dengan berbagai

sertifikasi yang dilaksanakan sebagaimana yang telah disebutkan dalam bauran

Page 105: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

105

produk. Bahkan, susu kuda Sumbawa produksi UKM Diana Hermawati

merupakan produk susu kuda Sumbawa pertama dan baru satu-satunya di

Indonesia yang memiliki sertifikat organik. Kualitas prima yang diberikan oleh

UKM Diana Hermawati membuatnya memiliki keunggulan kompetitif

dibandingkan pesaingnya sesama produsen susu kuda Sumbawa.

2) Khasiat Produk yang Telah Diakui Konsumen

Susu kuda Sumbawa telah dikenal oleh masyarakat sebagai obat berbagai

jenis penyakit kronis seperti TBC, asam urat, darah tinggi, kanker,asma, dan

sebagainya. Bahkan, susu kuda Sumbawa juga dipercaya dapat mengatasi masalah

sulit mendapatkan keturunan dan keperkasaan pria. Walaupun belum ada

penelitian yang secara klinis menerangkan khasiat susu kuda sumbawa, namun

testimoni dari beberapa konsumen yang telah merasakan khasiat produk ini cukup

dapat membuktikan khasiat produk ini.

3) Harga Bersaing

Harga susu kuda Sumbawa di Indonesia cukup bervariatif. Harga susu

ukuran 250 ml berkisar antara Rp 25.000 s.d Rp 45.000, sedangkan ukuran 500 ml

berkisar antara Rp 50.000 – Rp 100.000. Susu kuda organik produksi UKM

Diana Hermawati dijual dengan harga Rp 35.000 untuk ukuran 250 ml dan Rp

70.000 untuk ukuran 500 ml. Harga yang ditawarkan perusahaan ini pun cukup

bersaing mengingat produk ini merupakan produk berkualitas tinggi, bahkan bisa

dibilang cukup rendah bila dibandingkan dengan harga produk organik lain yang

rata-rata mencapai tiga kali lipat harga produk konvensional (Falik,2009).

4) Kemampuan Bermitra dengan Stake Holder

UKM Diana Hermawati memiliki kemampuan yang baik dalam menjalin

hubungan dengan para stake holdernya, seperti pemasok, pelanggan, distributor,

dan pelanggan. Kemampuan yang baik dalam bermitra dengan pemasok

ditunjukkan dengan komitmen untuk membayar tunai susu kuda organik yang

dipesannya dari petani, hal ini juga dilakukannya agar petani terjamin

kesejahteraannya sehingga mau konsisten menjalankan manajemen peternakan

organik sesuai standar yang telah ditetapkan. Kemampuan bermitra yang baik

dengan konsumen ditunjukkan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada

Page 106: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

106

konsumen, menciptakan produk yang memiliki keamanan pangan yang baik, serta

memberikan harga yang sesuai dengan pasar.

6) SDM Litbang yang Ahli di Bidangnya

SDM Litbang yang dimaksud adalah Dr. Diana yang sekaligus sebagai

pemilik perusahaan. Dr. Diana merupakan seorang expert di bidang susu kuda

Sumbawa. Beliau meneliti susu kuda Sumbawa dan kandungan antimikroba di

dalamnya pada tesis dan disertasinya. Adanya Dr. Diana sebagai seorang ahli

yang telah membuktikan secara ilmiah keunggulan dari susu kuda Sumbawa

tersebut, membuat konsumen lebih yakin terhadap kualitas produk

b. Kelemahan

1) Kurangnya Jumlah Lokasi Distribusi

Hingga saat ini UKM Diana hermawati baru memiliki satu stockist dan

dua distributor sebagai lokasi distribusi tetap. Lokasi distribusi lainnya bersifat

tidak tetap seperti Pasar Tani Deptan se tiap hari Jum’at dan Bazaar di depan

Pemda Bogor setiap hari minggu. Selain itu, UKM Diana Hermawati juga sering

mengikuti berbagai pameran produk UMKM di berbagai daerah. Lokasi distribusi

tetap yang belum banyak menjadi kelemahan karena semakin sedikit lokasi

distribusi produk, maka semakin sedikit kemungkinan produk yang terjual, dan

berdampak pada kecilnya pendapatan perusahaan dari penjualan.

2) Terbatasnya Modal

Terbatasnya modal merupakan masalah klasik yang menimpa sebagian

besar UMKM. Keterbatasan modal membuat perusahaan tidak dapat menjalankan

tujuannya secara optimal. Hal tersebut karena modal merupakan faktor pembatas

perusahaan dalam menjalankan visi misinya. Keterbatasan modal membuat UKM

Diana Hermawati hanya memiliki sedikit lokasi distribusi tetap karena sewa

stockist yang mahal. Keterbatasan modal membuat UKM Diana Hermawati tidak

dapat menitipkan produknya kepada distributor yang menginginkan sistem

konsinyiasi. Keterbatasan modal juga membuat UKM Diana tidak

memprioritaskan adanya SDM atau divisi khusus yang memikirkan program

pemasaran.

Page 107: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

107

3) Belum ada SDM yang Fokus Pada Pemasaran

Selama ini perencanaan pemasaran dilakukan langsung oleh Dr. Diana,

dan pelaksanaannya dibantu oleh Pak Jahid dan penjaga stockist. Belum terdapat

divisi atau sumberdaya manusia yang khusus mengurusi masalah pemasaran.

Tidak terdapatnya SDM pemasaran ini membuat program pemasaran produk susu

kuda organik menjadi kurang terarah. Susu kuda organik merupakan produk baru

yang belum banyak diketahui konsumen. Pasar untuk produk ini adalah pasar

tersegmentasi, bukanlah pasar massa. Produk susu kuda organik membutuhkan

keahlian khusus dalam hal pemasarannya. Produk ini membutuhkan pemasar

yang fokus serta mengerti dengan detil manfaat dan kelebihan produk, serta cara

mengkonsumsinya. Menganalisis dari hal tersebut maka dibutuhkan suatu bagian

khusus yang merencanakan program pemasaran agar pemasaran produk ini

menjadi efisien.

4) Rasa Susu Kuda yang Asam dan Aroma yang Khas

Merk dagang produk susu kuda Sumbawa ini adalah “ASAMBUGAR”,

yang artinya susu ini rasanya asam dan bermanfaat untuk kebugaran. Rasa susu

yang asam ditambah dengan aromanya yang khas menjadi kelemahan produk

karena tidak semua konsumen menyukai rasa dan aromanya. Hal tersebut juga

membuat produk ini dikonsumsi terbatas pada alasan kesehatan dan

penyembuhan, bukan sekaligus untuk kesenangan seperti ketika mengkonsumsi

susu sapi.

5) Kemasan Kurang Menarik

UKM Diana Hermawati mengemas produk ini dalam botol plastik

foodgrade berwarna putih. Pada botol tersebut ditempeli label yang memuat

merek, tanggal kadaluarsa, nomor produksi, dan beberapa sertifikasi yang telah

didapatkan. Secara fungsi keamanan pangan, kemasan ini dinilai sudah cukup

baik. Namun, evaluasi dari beberapa konsumen mengatakan bahwa kemasasan

tersebut kurang menarik. Hal tersebut karena warna dan design label yang terlalu

kaku.

Page 108: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

108

6) Belum Memiliki Segmen Pasar yang Jelas

Sebagai produk kesehatan dan obat alternatif untuk penyakit kronis,

produk susu kuda organik memiliki pasar yang tersegmentasi. Hal ini karena

hanya sebagian dari pasar yang membutuhkan fungsi dari produk ini. Maka, agar

pemasaran berjalan optimal dan efisien dibutuhkan strategi pemasaran yang

berdasarkan atas segmen yang paling potensial untuk mengkonsumsi produk ini.

Namun, UKM Diana Hermawati mengaku belum menerapkan hal tersebut.

2. Identifikasi Peluang dan Ancaman

Identifikasi terhadap lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan faktor

peluang dan ancaman. Peluang (Opportunities) adalah situasi yang diinginkan

atau disukai dalam lingkungan organisasi. Ancaman (Threats) adalah penghalang

bagi posisi yang diharapkan oleh organisasi dan merupakan situasi yang paling

tidak disukai dalam lingkungan organisasi.

a. Peluang

1) Trend Hidup Sehat dan Alami

Trend hidup sehat dan alami menjadi peluang bagi pemasaran susu kuda

organik karena produk ini merupakan produk kesehatan asli Indonesia yang

alternatif pengobatan alami yang telah terbukti khasiatnya. Susu kuda Sumbawa

yang dikemas oleh UKM Diana Hermawati adalah susu segar yang tidak diberi

tambahan apapun. Sertifikat organik yang dimiliki oleh produk ini juga

merupakan jaminan bahwa produk ini aman, bebas dari residu logam berat, dan

tidak memiliki efek samping.

2) Tingginya Jumlah Pengderita Penyakit Kronis di Indonesia

Indonesia menduduki peringkat ke tiga dunia untuk jumlah penderita TBC

dan peringkat keempat untuk jumlah penderita kanker. Tinginya jumlah pengidap

penyakit kronis di Indonesia tersebut menjadi peluang bagi pemasaran susu kuda

organik karena produk ini dapat menjadi alternatif obat bagi penyakit-penyakit

kronis tersebut.

3 ) UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM

Kebijakan pemerintah yang dimaksud adalah UU NO. 20 tahun 2008

mengenai UMKM. Dalam undang-undang tersebut, pemerintah berkomitmen

Page 109: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

109

untuk melakukan pemberdayaan terhadap UMKM. Pemberdayaan UMKM yang

dijanjikan pemerintah adalah pemberdayaan yang menyeluruh, optimal, dan

berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian

kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-

luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi

UMKM.

b. Ancaman

1) Rendahnya Pengetahuan Masyarakat tentang Kelebihan Produk Organik

Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai kelebihan produk organik

diidikasikan oleh pertumbuhan produk organik yang masih rendah dibandingkan

dengan negara-negara lain. Selain itu, masyarakat belum banyak mengetahui

kelebihan produk ini karena produk organik di Indonesia masih menjadi produk

eksklusif, dimana konsumennya adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi

menengah ke atas. Hal tersebut karena harga produk organik yang mahal dan

biasanya dijual di supermarket-supermarket besar.

2) Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Khasiat Susu Kuda

Walaupun khasiat susu kuda liar pernah menjadi buah bibir di kalangan

masyarakat, namun masih sedikit orang yang mengetahui dengan pasti dan yakin

terhadap khasiatnya. Hal tersebut juga terlihat dari masih kecilnya tingkat

penjualan susu kuda organik UKM Diana Hermawati.

3) Munculnya Pesaing yang Juga Menjual Susu Kuda Sumbawa

Adanya laba yang didadapat oleh perusahaan di dalam industri dan

hambatan untuk memasuki industri yang tidak terlalu besar menjadi daya tarik

bagi perusahaan lain untuk memasuki industri susu kuda Sumbawa. Hal tersebut

menjadi ancaman bagi UKM Diana Hermawati apalagi bila pesaing dapat

memberikan harga yang lebih rendah. Ditambah lagi dengan masih rendahnya

pengetahuan masyarakat mengenai kelebihan produk organik, bila terdapat produk

sejenis yang harganya lebih murah, maka konsumen akan memilih kepada

perusahaan yang menawarkan harga lebih rendah.

Page 110: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

110

4) Munculnya Produk Susu Kuda Sumbawa Palsu

Munculnya produk susu kuda Sumbawa palsu mengancam UKM Diana

Hermawati karena keberadaannya akan menjadi pesaing bagi UKM Diana

Hermawati. Namun, akibat lain yang lebih buruk adalah adanya susu kuda

Sumbawa palsu akan membawa traumatik pada konsumen yang tertipu.

Konsumen tersebut tidak akan tertarik untuk membeli kembali produk susu kuda

Sumbawa karena takut tertipu lagi. Konsumen tersebut juga dapat menceritakan

pengalaman negatifnya dengan susu kuda Sumbawa kepada calon konsumen lain,

sehingga akan mempengaruhi persepsi konsumen lain terhadap susu kuda

Sumbawa.

5) Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan keadaan naiknya harga-harga secara umum. Hal

tersebut menjadi ancaman karena akan berakibat pada menurunnya daya beli

masyarakat dan menurunnya prioritas masyarakat untuk membeli produk

kesehatan. Produk kesehatan alternatif seperti susu kuda organik termasuk pada

golongan barang normal atau bahkan barang mewah, sehingga permintaannya

akan berkurang apabila terjadi pengurangan pendapatan atau menurunnya daya

beli konsumen (Nicholson, 2002).

6) Produk Substitusi

Adanya produk substitusi berupa obat herbal dan obat modern yang

menjadi produk substitusi untuk susu kuda organik menjadi ancaman bagi UKM

Diana Hermawati. Hal tersebut karena masyarakat menjadi memiliki banyak

pilihan produk yang memiliki fungsi yang sama, maka produk dengan atribut

paling sesuai dengan kebutuhan konsumenlah yang akan dipilih. Produk susu

kuda organik memiliki berbagai kekuatan bersaing, namun produk ini juga

memiliki kelemahan jika dibandingkan produk substitusinya, maka kelemahan-

kelemahan tersebut mejadi celah bagi konsumen untuk memilih alternatif produk

lain.

7.1.2 Matriks IFE

Identifikasi terhadap faktor internal perusahaan menghasilkan sejumlah

faktor internal strategis yang berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Setelah

Page 111: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

111

itu kepada setiap faktor tersebut diberikan pembobotan dan pemberian rating oleh

masing-masing responden. Hasilnya diformulasikan dalam bentuk matriks

Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks IFE dapat digunakan untuk meringkas

serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahaan utama dalam bidang fungsional

bisnis. Matriks IFE juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

hubungan diantara bidang fungsional tersebut.

Tabel 16. Matriks IFE UKM Diana Hermawati

Faktor-Faktor Internal

Bobot Rating

Total

Skor Kekuatan

Produk Berkualitas Tinggi (A) 0,1014 4 0,4056

Khasiat produk yang telah diakui konsumen (B) 0,1014 4 0,4056

Harga Bersaing (C) 0,0856 4 0,3424

Kemampuan bermitra dengan stake holder (D) 0,0992 3,5 0,3472

SDM Litbang yang ahli di bidangnya (E) 0,1015 4 0,406

Kelemahan

Kurangnya jumlah lokasi distribusi (F) 0,0969 1 0,0969

Terbatasnya modal (G) 0,0991 1 0,0991

Belum ada SDM yang Fokus Pada Pemasaran (H) 0,0947 1 0,0947

Rasa susu kuda yang asam & aroma yang khas (I) 0,0608 2 0,1216

Kemasan kurang menarik (J) 0,072 2 0,144

Belum memiliki segmentasi pasar yang jelas (K) 0,0879 2 0,1758

Jumlah 1,001 2,6389 Sumber : Data Primer, d iolah

Matriks IFE di atas menunjukkan hasil penilaian responden terhadap

faktor internal perusahaan. Matriks IFE UKM Diana Hermawati menghasilkan

total nilai tertimbang sebesar 2,6389. Total nilai tertimbang tersebut

menunjukkan kemampuan yang rata-rata dari UKM Diana Hermawati dalam

memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang terdapat pada

internal perusahaan.

Kekuatan utama perusahaan ditunjukkan oleh total nilai tertimbang yang

paling tinggi diantara faktor- faktor kekuatan. Kekuatan utama UKM Diana

Hermawati yaitu faktor SDM litbang yang ahli di bidangnya, dengan nilai

tertimbang sebesar 0,406. Keberadaan Dr. Diana sebagai peneliti susu kuda

Sumbawa sekaligus seorang expert dalam bidang pengawasan mutu produk

Page 112: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

112

pertanian menjadi faktor pribadi yang membuat konsumen tertarik dan yakin

ketika membeli produk. Kekuatan terbesar kedua dar ketiga dari perusahaan

adalah khasiat produk dan kualitas produk, dengan nilai tertimbang yang sama

besar yaitu 0,4056.

Kelemahan utama perusahaaan diperlihatkan oleh nilai tertimbang terkecil

diantara faktor- faktor kelemahan yang ada. Kelemahan utama dari fungsional

UKM Diana Hermawati adalah faktor belum adanya SDM khusus pemasaran

dengan nilai tertimbang sebesar 0,0947. Kelemahan utama kedua dan ketiga dari

UKM Diana Hermawati adalah kurangnya lokasi distribusi tetap dan terbatasnya

modal tertimbang dengan nilai sebesar 0,0969 dan 0,0991.

7.1.3 Matriks EFE

Identifikasi terhadap faktor eksternal perusahaan menghasilkan sejumlah

faktor eksternal strategis yang berupa peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan . Setelah itu kepada setiap faktor tersebut diberikan pembobotan dan

pemberian rating oleh masing-masing responden. Hasilnya diformulasikan dalam

bentuk matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE).

Tabel 17. Matriks EFE UKM Diana Hermawati

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating

Total

Skor

Peluang

Trend hidup sehat dan alami (A) 0,1244 4 0,4976

Tingginya jumlah pengidap penyakit kronis di Indonesia (B) 0,0898 4 0,3592

UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM ( C ) 0,0968 2 0,1452

Ancaman

Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk organik (D) 0,1 4 0,3500

Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang khasiat susu kuda (E) 0,107 4 0,3745

Munculnya pesaing yang juga menjual susu kuda Sumbawa (F) 0,1276 3 0,3828

Munculnya produk susu kuda Sumbawa palsu (G) 0,1239 3 0,3717

Tingkat Inflasi (H) 0,1172 4 0,4102

Produk substitusi (I) 0,1136 3 0,3408

Jumlah 3,2320

Sumber : Data Primer, d iolah.

Page 113: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

113

Matriks EFE (Tabel 17) menunjukkan hasil penilaian responden terhadap

faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE UKM Diana Hermawati menghasilkan

total nilai tertimbang sebesar 3,2320. Total nilai tertimbang tersebut

menunjukkan kemampuan yang tinggi dari UKM Diana Hermawati dalam

memanfaatkan peluang-peluang dan mengatasi ancaman-ancaman yang dihadapi

oleh perusahaan.

Peluang utama yang dihadapi oleh perusahaan ditunjukkan oleh nilai

tertimbang yang paling tinggi diantara faktor-faktor peluang. Peluang utama yang

dihadapi UKM Diana Hermawati yaitu faktor trend hidup sehat dan alami,

dengan nilai tertimbang sebesar 0,4976. Ancaman utama yang dihadapi

perusahaaan diperlihatkan oleh nilai tertimbang tertinggi diantara faktor- faktor

ancaman yang ada. Ancaman utama yang dihadapi UKM Diana Hermawati

adalah tingkat inflasi dengan nilai tertimbang sebesar 0,3938. Ancaman utama

kedua dan ketiga yang dihadapi UKM Diana Hermawati adalah munculnya

pesaing yang juga memasarkan dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang

khasiat susu kuda Sumbawa dengan nilai tertimbang masing-masing sebesar

0,3828 dan 0,3745.

7.2 Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahap kedua dari proses perumusan strategi.

Hasil yang didapatkan dai tahap input merupakan bahan untuk tahap pencocokan.

Hasil analisis dari matriks IFE dan EFE berupa total nilai tertimbang dicocokan

dengan analisis matriks Internal Eksternal (IE), sedangkan faktor- faktor strategis

internal dan eksternal dicocokan dengan analisis SWOT. Hasil dari tahap

pencocokan adalah alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh UKM Diana

Hermawati.

7.2.1 Matriks IE

Matriks IE digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan. Dengan

mengetahui posisi perusahaan, maka akan memudahkan proses pemilihan strategi

yang mengacu pada kekuatan internal dan peluang eksternal. Berdasarkan matriks

IFE, UKM Diana Hermawat memiliki total nilai tertimbang sebesar 2,6389 yang

mengindikasikan kemampuan yang rata-rata dari UKM Diana Hermawati dalam

Page 114: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

114

memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang terdapat pada

internal perusahaan. Sedangkan berdasarkan matriks EFE, UKM Diana

Hermawati memiliki total nilai tertimbang sebesar 3,2320, yang mengindikasikan

kemampuan yang tinggi dari UKM Diana Hermawati dalam memanfaatkan

peluang-peluang dan mengatasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh perusahaan

dalam proses pemasaran produk. Bila kedua nilai tertimbang tersebut dipadukan

dalam matriks IE, maka keduanya akan bertemu pada sel ke II yaitu pada posisi

grow and build (tumbuh dan berkembang). Gambar 14 menunjukkan matriks IE

UKM Diana Hermawati.

Gambar 14. Matriks IE UKM Diana Hermawati Sumber: Data Primer, dio lah

Pada sel grow and build ini, strategi yang dilakukan adalah strategi

intensif atau atau strategi integratif. Strategi intensif terdiri atas strategi penetrasi

pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Ketiga strategi tersebut

membutuhkan usaha yang intensif dan kontinyu untuk keberhasilan strategi

tersebut. Stategi penetrasi pasar dilaksanakan dengan meningkatkan market share

melalui pemasaran yang lebih gencar atau dengan melakukan intensifikasi

pemasaran. Strategi pengembangan pasar dilaksanakan dengan pengenalan produk

kepada daerah-daerah yang secara geografis baru. Sedangkan strategi

pengembangan produk dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas atau

memodifikasi produk atau jasa yang telah ada sekarang.

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Bobot Skor IFE

1,0

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0

2,0

3,0

Tinggi

Sedang

Rendah

Bobot

Skor

EFE

Page 115: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

115

Strategi integratif terdiri atas strategi integrasi ke depan, integrasi ke

belakang, dan integrasi horizontal. Strategi integrasi ke depan dilaksanakan

dengan melakukan pengendalian terhadap distributor atau pengecer, bahkan bila

perlu dengan memilikinya. Strategi integrasi ke belakang dilaksanakan dengan

meningkatkan kontrol terhadap pemasok. Strategi integrasi horizontal

dilaksanakan dengan melakukan kontrol terhadap pesaing. Ketiga strategi tersebut

dilaksanakan untuk menunjang kegiatan pemasaran.

Strategi-strategi di atas merupakan pilihan bagi perusahaan. Perusahaan

harus menganalisis pilihan strategi-strategi tersebut aga mendapatkan strategi

pemasaran yang paling tepat untuk mencapai tujuan perusahaan namun sesuai

dengan keadaan internal dan eksternal perusahaan. Strategi-strategi di atas masih

bersifat umum, maka untuk mendapatkan strategi yang lebih spesifik digunakan

analisis SWOT.

7.2.2 Matriks SWOT

Analisis SWOT merupakan alat analisis yang menggambarkan bagaimana

manajemen perusahaan dapat menyusun alternatif strategi dengan mencocokan

peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian,akan terbentuk

strategi yang sesuai dengan keadaan internal dan eksternal perusahaan. Dalam

analisis SWOT terdapat empat alternatif strategi, yaitu strategi yang mencocokan

kekuatan dengan peluang (SO), kekuatan dengan ancaman (ST), kelemahan

dengan peluang (WO), serta kelemahan dengan ancaman (WT).

Berdasarkan analisis SWOT terhadap kekuatan, kelemahan, anacaman,

dan peluang UKM Diana Hermawati, didapat enam alternatif strategi, yaitu

1. Strategi SO

a. Mempertahankan Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kekuatan yang cukup menonjol dari produk

susu kuda organik “Asambugar”. Hal tersebut harus dipertahankan dan terus

ditingkatkan agar dapat menjadi senjata dalam persaingan. Kualitas produk yang

baik tercermin dari sistem keamanan pangan yang dilaksanakan, dan khasiat

produk yang semakin dirasakan oleh konsumen. hal tersebut sejalan dengan

Page 116: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

116

peluang hidup dan alami yang dihadapi perusahaan. Usaha mempertahankan

kualitas produk dapat dilaksanakan dengan menjaga komitmen sistem pangan

organik yang selama ini dilaksanakan. Kegiatan tersebut terakait dengan usaha

menjaga konsistensi kelompok tani dalam menjalankan sistem peternakan organik

dan konsistensi perusahaan untuk memperbarui sertifikasi organik melalui audit

yang dilaksanakan setiap tahun.

2. Strategi WO

a. Melakukan Pengembangan Produk agar Lebih Menarik dan Lebih Enak

Dikonsumsi.

Rasa susu kuda Sumbawa yang asam dan baunya yang khas membuat

tidak semua konsumen menyukainya. Mereka hanya mengkonsumsi produk untuk

alasan upaya penyembuhan dan kesehatan, bukan sekaligus untuk kesenangan.

Hal tersebut disayangkan, karena produk ini juga memiliki khasiat untuk

penambah stamina dan kebugaran. Maka, dibutuhkan usaha pengembangan

produk agar dapat lebih nikmat dikonsumsi namun tidak mempengaruhi kualitas

dan khasiat produk.

Pengembangan produk bisa dilaksanakan dengan menambahkan rasa

kepada susu kuda, misalnya dengan ditambahkan rasa buah-buahan sekaligus

dengan aromanya. Usaha lain misalnya mengubah bentuk susu menjadi bentuk

lain, misalmya jadi bentuk kapsul, permen, dan sebagainya. Namun, usaha

pengembangan produk tersebut membutuhkan dukungan teknologi dan penelitian

yang lebih lanjut agar kualitas dan khasiat produk tidak hilang atau berubah.

Apalagi dengan komitmen UKM Diana Hermawati yang sangat tinggi terhadap

mutu, strategi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk

pemerintah dan institusi penelitian. Selain itu, pengembangan prod uk juga dapat

dilaksanakan dengan membuat desain label atau kemasan yang lebih menarik

sehingga merangsang konsumen untuk melihat produk.

b. Meningkatkan Strategi Pemasaran Langsung

Keterbatasan modal dan masih kurangnya jumlah saluran distribusi

membuat UKM Diana Hermawati sebaiknya menggiatkan kegiatan pemasaran

langsung. Pemasaran langsung merupakan metode untuk menyampaikan barang

kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Selama ini metode

Page 117: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

117

pemasaran langsung Metode yang telah dijalankan oleh UKM Diana Hermawati

hanya kios dan situs internet, sedangkan pemasaran langsung dapat dilaksanakan

dengan berbagai alternatif saluran lain, misalnya surat langsung, door to door,

katalog, telemarketing, TV interaktif, dan peralatan bergerak (mobile device).

Metode ini bersifat personal sehingga konsumen akan merasa lebih dihargai.

Namun, metode ini membutuhkan informasi personal mengenai calon konsumen

tersebut, sehingga perusahaan harus mencari informasi tersebut dengan

networking yang luas. Metode ini juga bisa diterapkan kepada calon distributor.

c. Memanfaatkan Fasilitas Kredit dari UKM Pemerintah

Keterbatasan modal membuat UKM Diana Hermawati memiliki keterbatasan

untuk memperbanyak lokasi distribusi , merekrut SDM khusus pemasaran,

melakukan pengembangan produk, dan sebagainya. Saat ini pemerintah

berkomitmen untuk memajukan UMKM melalui pemberdayaan dan bantuan yang

salah satu bentuk bantuannya adalah kemudahan mendapatkan kredit. UKM

Diana Hermawati dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan mengajukan

pinjaman kredit kepada pemerintah mealui bank, koperasi, atau lembaga keuangan

lainnya. Bantuan kredit tersebut dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan

pemasaran.

3. Strategi ST

a. Menggiatkan Iklan dan Promosi Penjualan

Sebagai produk baru yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, aspek

promosi menjadi sangat penting bagi produk susu kuda organik. Karena sebaik

apapun kualitas produk yang diproduksi oleh UKM Diana Hermawati, tidak akan

meningkatkan penjualan jika tidak dipromosikan dengan baik. Kegiatan promosi

terkait dengan iklan dan promosi penjualan.

Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan,

barang, atau jasa tertentu yang ditujukan kepada pasar sasaran. Iklan merupakan

cara yang efektif untuk membangun preferensi merek dan sarana edukasi bagi

konsumen (Kotler,2000). Iklan untuk produk susu kuda organik Asambugar dapat

dilaksanakan dengan berbagai ketentuan mengingat keadaan internal dan eksternal

perusahaan. Aspek rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai kelebiha n

Page 118: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

118

produk organik dibadingkan produk non organik serta rendahnya pengetahuan

masyarakat mengenai khasiat susu kuda menjadi ancaman yang cukup besar bagi

UKM Diana Hermawati. Maka, iklan yang dilaksanakan UKM Diana Hermawati

sebaiknya mengandung edukasi kepada masyarakat mengenai kedua hal tersebut

pada setiap media iklan UKM Diana Hermawati, sekaligus mempromosikan susu

kuda organik sebagai produk alternatif pengobatan organik alami dan aman.

Promosi Penjualan merupakan kumpulan alat-alat insentif yang dirancang

untuk merangsang pembelian produk dengan lebih cepat dan lebih besar oleh

konsumen atau distributor (Kotler, 2000). Promosi penjualan yang dilaksanakan

yaitu misalnya dengan memberi potongan harga atau bonus bagi konsumen yang

membeli dalam jumlah banyak, memberikan konsultasi gratis untuk konsumen

mengenai kesehatan dan pengobatan penyakit kronis, menanyakan perkembangan

kesehatan konsumen setelah mengkonsumsi produk, memberikan penghargaan

bagi konsumen yang dapat mengajak konsumen lain ikut mengkonsumsi produk,

dan sebagainya.

4. Strategi WT

a. Melaksanakan Strategi Pemasaran yang Terkonsentrasi

Strategi pemasaran terkonsentrasi adalah strategi dimana perusahaan

meemusatkan sumberdaya untuk membuat program pemasaran bagi satu atau

beberapa segmen pasar tertentu. Strategi ini didahului dengan proses segmentasi

pasar. Segmentasi pasar merupakan kegiatan memilah dan memilih bagian

tertentu dalam masyarakat yang memiliki potensi cukup besar untuk

mengkonsumsi produk. Melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat menyusun

program pemasaran baik dalam aspek produk, harga, saluran distribusi, dan

promosi berdasarkan pasar potensial tersebut. Dengan demikian, program

pemasaran akan tepat sasaran dan harapannya dapat menarik lebih banyak

konsumen. Selain itu, melalui segmentasi pasar perusahaan juga dapat

mengefisienkan sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat menekan biaya

produksi

Berdasarkan analisis deskriptif terhadap karakteristik produk, segmen

pasar yang direkomendasikan adalah masyarakat yang membutuhkan obat untuk

pengobatan penyakit kronis. Segmentasi pasar ini dapat berupa orang-orang yang

Page 119: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

119

menderita penyakit tersebut beserta dengan keluarganya. Segmen ini cukup besar

dalam hal jumlah dan memiliki kecenderunagn yang kuat untuk membeli produk.

Segmen pasar lain yang menjadi rekomendasi adalah masyarakat dengan tingkat

ekonomi menengah ke atas. Segmen ini dipilih karena memiliki tingkat kesadaran

yang lebih tinggi terhadap kesehatan, serta memiliki keadaan keuangan yang lebih

stabil sehingga tidak terlalu mendapatkan dampak inflasi.

Tabel 18. Matriks SWOT UKM Diana Hermawati

Sumber : Data Primer, d iolah

Kekuatan – S

1. Kualitas Produk 2. Khasiat produk 3. Harga Bersaing 4. Kemampuan bermitra

dengan stake holder 5. SDM Litbang yang ahli

di bidangnya

Kelemahan –W

1. Kurangnya lokasi distribusi

2. Terbatasnya modal

3. Belum ada SDM yang fokus Pada pemasaran

4. Rasa susu kuda yang Asam & Aroma yang khas

5. Kemasan kurang menarik

6. Belum memiliki segmentasi pasar yang jelas

Peluang – O

1. Trend hidup sehat dan Alami

2. Tingginya jumlah pengidap Penyakit kronis di Indonesia

3. UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM

Strategi S-O 1. Mempertahankan kualitas

produk (S1,S2,S3,S5,O1,O2).

Strategi W-O 2. Memanfaatkan fasilitas kredit dari

pemerintah (W1,W2,W3,W5,O5). 3. Melaksanakan pengembangan

produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi (W4, W5, O1, O3 )

4. Meningkatkan strategi pemasaran langsung (W1,W2,W3,O1, O2)

Ancaman– T

1. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk organik.

2. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang khasiat susu kuda

3. Munculnya pesaing yang juga menjual susu kuda Sumbawa

4. Munculnya produk susu kuda Sumbawa palsu

5. Tingkat Inflasi

6. Produk substitusi

Strategi S-T 5. Menggiatkan iklan dan

promosi penjualan (S1,S2,S3, S5, T1,T2, T3, T4,T6).

Strategi W-T 6. Melaksanakan strategi pemasaran

yang terkonsentrasi (W1,W2,W3, W6, T3, T4, T5).

Internal

Eksternal

Page 120: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

120

7.3 Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap akhir dalam proses perumusan strategi.

Pada tahap ini akan dilaksanakan evaluasi terhadap strategi-strategi yang telah

dirumuskan. Hasil dari evaluasi tersebut adalah prioritas strategi yang dapat

dijalankan oleh perusahaan untuk mengembangkan pemasarannya. Tahap

keputusan pada penelitian ini menggunakan analisis QSPM (Quantitative

Strategic Planning Matrix).

7.3.1 Matriks QSP

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) merupakan alat yang

memungkinkan penyusun strategi untuk mengevalusi alternatif strategi yang telah

dirumuskan secara oyektif berdasarkan faktor- faktor internal dan ekternal yang

telah diidentifikasi sebelumnya (David, 2004). Strategi –strategi yang tercipta

berdasarkan posisi perusahaan pada matriks IE yang lalu dirumuskan secara lebih

mendalam pada matriks SWOT dievaluasi apakah strategi-strategi tersebut

menarik untuk menghadapi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

Hasil akhir dari analisis QSPM berupa Total Attractiveness Score (TAS)

atau total skor daya tarik yang merupakan penjumlahan hasil perkalian rata-rata

nilai daya tarik (Attractiveness Score) suatu strategi terhadap faktor internal atau

eksternal tertentu dengan rata-rata bobot faktor internal dan ekstenal yang telah

dirumuskan dalam matriks IFE dan EFE. Nilai TAS yang dihasilkan lalu

diurutkan berdasarkan besar nilainya. Urutan nilai TAS menggambarkan urutan

prioritas strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan. Strategi dengan nilai

TAS tertinggi adalah strategi yang paling diprioritaskan oleh perusahaan untuk

mengembangkan pemasarannya. Urutan prioritas strategi berdasarkan matiks

QSPM UKM Diana Hermawati diperlihatkan dalam tabel 19.

Page 121: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

121

Tabel 19. Hasil QSPM UKM Diana Hermawati

Sumber: Data Primer, dio lah

Analisis QSPM pada alternatif strategi yang dirumuskan dalam matriks

SWOT UKM Diana Hermawati menghasilkan nilai TAS tertinggi untuk stategi

memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah dengan nilai TAS yaitu 7,448.

Urutan prioritas strategi selanjutnya yaitu meningkatkan strategi pemasaran

langsung (nilai TAS 7,5618), mempertahankan kualitas produk (nilai TAS

7,4480), melaksanakan pengembangan produk agar lebih menarik dan enak

dikonsumsi (nilai TAS 6,9783), menggiatkan iklan dan promosi penjualan (nilai

TAS 6,8283), dan prioritas terakhir yaitu melaksanakan strategi pemasaran yang

tersegmentasi (nilai TAS 6,6483).

Strategi TAS Prioritas

Strategi 1

7,4480 3 Mempertahankan kualitas produk

Strategi 2

7,6586 1 Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah

Strategi 3

6,9783 4

Melaksanakan pengembangan produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi

Strategi 4

7,5618 2 Meningkatkan strategi pemasaran langsung

Strategi 5

6,8283 5 Menggiatkan iklan dan promosi penjualan

Strategi 6

6,6483 6 Melaksanakan strategi pemasaran yang terkonsentrasi

Page 122: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

122

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis strategi pemasaran produk

susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Identifikasi terhadap faktor-faktor internal UKM Diana Hermawati

menunjukkan kekuatan dan kelemahan UKM Diana Hermawati yang

mempengaruhi pemasarannya. Kekuatan UKM Diana Hermawati diantaranya

yaitu produk berkualitas, khasiat produk yang telah diakui konsumen, harga

bersaing, kemampuan bermitra dengan stake holder, serta SDM Litbang yang

ahli di bidangnya. Sedangkan kelemahan UKM Diana Hermawati adalah

kurangnya lokasi distribusi, terbatasnya modal, belum ada SDM yang fokus

pada pemasaran, rasa susu kuda yang asam dan aroma yang khas, kemasan

kurang menarik, dan belum memiliki segmen pasar yang jelas. Identifikasi

terhadap faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk susu

kuda organik menghasilkan faktor peluang dan ancaman yang dihadapi UKM

Diana Hermawati. Peluang UKM Diana Hermawati antara lain yaitu Trend

hidup sehat dan alami, tingginya jumlah penderita penyakit kronis di

Indonesia, dan UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM. Sedangkan ancaman

yang dihadapi UKM Diana Hermawati antara lain yaitu rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk organik, rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang khasiat susu kuda, munculnya pesaing yang

juga menjual susu kuda Sumbawa, munculnya produk susu kuda Sumbawa

palsu, tingkat inflasi, dan produk substitusi.

2. Matriks IFE UKM Diana Hermawati menghasilkan total nilai tertimbang

sebesar 2,6389 , sedangkan matriks EFE menghasilkan total nilai tertimbang

sebesar 3,2320. Hal tersebut berarti UKM Diana Hermawati memiliki

kemampuan yang rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan

kelemahan, serta memiliki kemampuan yang tinggi untuk memanfaatkan

peluang dan menghindari ancaman. Dengan demikian, posisi UKM Diana

Hermawati dalam matriks IE adalah pada sel ke II yaitu pada posisi grow and

Page 123: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

123

build (tumbuh dan berkembang) dan strategi yang cocok untuk posisi ini

adalah strategi intensif atau strategi integratif. Analisis SWOT UKM Diana

Hermawati menghasilkan enam alternatif strategi yang berkaitan dengan

posisi perusahaan dalam matriks IE.

3. Urutan prioritas strategi UKM Diana hermawati berdasarkan analisis QSPM

adalah 1) Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah (nilai TAS 7,448).

2) Meningkatkan strategi pemasaran langsung (nilai TAS 7,5618), 3)

Mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 7,4480), 4) Melaksanakan

pengembangan produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi (nilai TAS

6,9783), 5) Menggiatkan iklan dan promosi penjualan (nilai TAS 6,8283), dan

6) Melaksanakan strategi pemasaran yang terkonsentrasi (nilai TAS 6,6483).

8.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran susu kuda

organik “Asambugar’ UKM Diana Hermawati, maka saran yang dapat diberikan

antara lain :

1. Apabila UKM Diana Hermawati berniat melaksanakan strategi pemasaran

yang terkonsentrasi, maka diperlukan analisis terhadap aspek harga, apakah

perlu dilaksanakan diskriminasi harga untuk segmen pasar masyarakat

ekonomi menengah ke atas, mengingat tingkat pendapatan mereka yang lebih

tinggi, pengetahuan mereka yang lebih luas, dan kesadaran mereka yang lebih

tinggi terhadap kesehatan.

2. Untuk strategi pengembangan produk agar lebih menarik dan enak

dikonsumsi, sebaiknya UKM Diana Hermawati bekerjasama dengan berbagai

pihak terkait seperti badan-badan penelitian, perguruan tinggi, badan usaha

lain, pemerintah, dan sebagainya.

3. Pengaruh pribadi Dr. Diana sebagai ahli susu kuda Sumbawa menjadi daya

tarik bagi konsumen untuk membeli produk susu kuda organik. Namun,

kekuatan ini bukanlah kekutan jangka panjang karena pengaruh pribadi

biasanya akan hilang bila sang tokoh sudah tidak ada. Maka, Dr. Diana

sebaiknya mempersiapkan karyawannya untuk memiliki kemampuan

pengawasan mutu yang sama dengan beliau, agar kualitas produk tidak

Page 124: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

124

menurun dan tetap dipercaya oleh konsumen. saran ini sebaiknya diiringi

dengan edukasi pada masyarakat agar lebih memperhatikan kualitas produk,

bukan prengaruh pribadi produsennya.

Page 125: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

125

DAFTAR PUSTAKA

[Anonimus]. 2008. Obat Herbal, Primadona Industri Farmasi Masa Depan. SWA.

24 : 19-23

[Anonimus]. 2009. IEI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,3 Persen di 2009.

http://www.jakarta.go.id [ 9 Agustus 2009].

[Anonimus]. 2009. Pemasar Susu Kuda Sumbawa. http://www.indonetwork.com.

[24 Juli 2009].

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Badan Litbang Deptan. 2002. Prospek Pertanian Organik di Indonesia.

http://www.litbang.deptan.go.id [31 Mei 2009].

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1999. Susu SNI 01-6054. Jakarta : Badan

Standardisasi Nasional.

Buckle, K. A. et al. 1987. Ilmu Pangan. Hari Purnomo dan Adiono, penerjemah.

Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Terjemahan dari : Food Science.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Perkembangan Beberapa Indikator Utama

Sosial-Ekonomi Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

. 2006. Uraian Ringkas Perusahaan atau Usaha Mikro dan Kecil

di Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

. 2009. Tingkat Inflasi Indonesia Juni 2009. Jakarta : Badan Pusat

Statistik.

David Freud, R. 2004. Manajemen Strategis edisi ke 7. Sindoro Alexander,

penerjemah; Jakarta : PT Indeks. Terjemahan dari : Strategic Management.

Hermawati, Diana. 2005. Kajian Aktivitas dan Karakterisasi Senyawa

Antimikroba dari Susu Kuda Sumbawa [tesis]. Bogor : Sekolah Pasca

Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hermawati , et al. 2003. Aktivitas Antimikroba Pada Susu Kuda sumbawa. Jurnal

Teknologi dan Industri Pangan. 15 (1) : 47-53.

Hertati, Manalu. 2004. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Segar Kambing

Farm P4S Citarasa di Desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin Bogor

[skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 126: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

126

Hunger, David J , Wheelen, Thomas L. 2001. Manajemen Strategis. Agung

Julianto, penerjemah; Yogyakarta : Penerbit Andi. Terjemahan dari :

Strategic Management 5th Edition.

Jauch, Lawrence R, Glueck, William F. 1988. Business Policy and Strategic

Management 5th Edition. USA : McGraw-Hill Companies.

Kaharuddin, Sylvia R. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Jambu Biji Organik di

PT Sawangan Makmur, Parung Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kinnear, Thomas C, Taylor, James R. 1995. Marketing Research: An Applied

Approach. USA : McGraw-Hill College.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Jilid I. Teguh Hendra, penerjemah ;

Jakarta : Prenhallindo. Terjemahan dari : Marketing Management Ninth

Edition.

. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid II. Molan Benyamin,

penerjemah ; Jakarta : PT Indeks. Terjemahan dari : Marketing

Managemen Eleventh Edition.

Khirom, Cahyadi Z. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Cincau Drink [skripsi].

Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kristianto, Ardian. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Jamu Tradisional pada PT.

Fito Medisina, Kotamadya bogor. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Morel, M. C. U. D. 2003. Equine Reproductive Physicology, Breeding, and Stud

Managemen Second Edition. United Kingdom : CABI Publishing.

Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Mahendra

Bayu, penerjemah. Jakarta : Penerbit Erlangga. Terjemahan dari :

Intermediate Microeconomics and Its Aplication, Eight Edition.

[OKPO] Otoritas Kompeten Pangan Organik. 2007. Pedoman Umum Penerapan

Jaminan Mutu Budidaya Ternak dan Produk Ternak Organik. Jakarta.

Otoritas Kompeten Pangan Organik.

Pana, Zurdiana K. 2004. Perbandingan Pengaruh Susu Kambing dan Susu Kuda

Sumbawa Terhadap Pertumbuhan Mycobacterium tuberclosis Secara In

Vitro [tesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pearce, John A, Robinson, Richard B. 2007. Formulation, Implementation, and

Control of Competitive Strategy. USA : Mcgraw-hill Professional.

Page 127: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

127

Porter, Michael E. 1990. Competitive Advantage of Nations. London : Macmillan.

Putri, Fanny SA. 2008. Formulasi Strategi Pemasaran Obat Tradisional Pada

Taman Syifa di Kota Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rusdayanto, Falik. 2009. Potensi Pasar Produk Pertanian Organik.

http://newspaper.pikiranrakyat.com [25 Mei 2009].

Sudarwanto, M et al. 1998. Studi Kasus Komposisi Susu Kuda Sumbawa.

Prosiding Kongres XIII PDHI dan Konfrensi Ilmiah Veteriner Nasional

VII. Bandar Lampung.

Supriati, E. 1998. Menjinakan Mitos Susu Kuda Liar. Rubrik Kesehatan Media

Indonesia Minggu.

Surjadi, Harry. 2005. Susu Organik Lebih Bervitamin Daripada Susu Non-

Organik. http://www.beritabumi.org [10 Juli 2009]

Susilorini, Tri E, Sawitri, Manik E. 2007. Produk Olahan Susu. Jakarta : Penebar

Swadaya.

Trisnawati, Yane. 2007. Penderita Kanker di Indonesia Diperkirakan Naik Tujuh

Kali Lipat. http://www.elshinta.com [27 Juli 2009].

[TWB] The World Bank. 2008. Berinvestasi dalam Sektor Kesehatan di Indonesia

: Tantangan dan Peluang untuk Pengeluaran Publik di Masa Depan.

http://www.worldbank.org [10 Juli 2009].

Umar, Husein. 2003. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

[WHO] World Health Organization. 2009. WHO Reports 2009 : Global

Tuberclosis Control. http://www.who.org [7 Juli 2009].

. 2006. World Health Statistics. http://www.who.org [7 Juli 2009]

Yuliawati, Surya. Analisis Strategi Pemasaran Obat Herbal Biomunos PT.

Biofarmaka Indonesia, Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Page 128: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

128

Lampiran 1. Rata-rata Rating Faktor-faktor Internal dan Eksternal

a. Faktor-faktor internal

No Faktor-faktor internal Responden

1

Responden

2

Rata-rata

terbobot

1 Produk Berkualitas Tinggi (A) 4 4 4

2 Khasiat produk yang telah diakui

konsumen (B)

4 4 4

3 Harga Bersaing (C) 4 4 4

4 Kemampuan bermitra dengan

stake holder (D)

3 4 3,5

7 SDM Litbang yang ahli di bidangnya (E)

1 1 1

8 Lokasi pemasaran tetap belum

banyak (F)

1 1 1

9 Terbatasnya modal (G) 1 1 1

10 Belum ada SDM khusus

pemasaran (H)

2 2 2

11 Rasa susu kuda yang asam & bau yang khas (I)

2 2 2

13 Kemasan kurang menarik (J) 2 2 2

14 Belum memiliki segmentasi pasar yang jelas (K)

2 2 2

b. Faktor-faktor Eksternal

No Faktor-faktor eksternal Responden

1

Responden

2

Rata-rata

terbobot

1 Trend hidup sehat dan alami (A) 4 4 4

2 Tingginya jumlah pengidap penyakit kronis di Indonesia (B)

4 4 4

5 UU No.20 Tahun 2008 tentang

UMKM ( C )

1 2 1,5

6 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan

produk organik (D)

3 4 3,5

7 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang khasiat susu

kuda (E)

3 4 3,5

8 Munculnya pesaing yang juga menjual susu kuda Sumbawa (F)

4 2 3

9 Munculnya produk susu kuda

Sumbawa palsu (G)

4 2 3

10 Tingkat Inflasi (H) 3 4 3,5

11 Produk subtitusi (I) 4 2 3

Page 129: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

129

Lampiran 2. Hasil Pembobotan Faktor- faktor Internal dan Eksternal

a. Faktor Internal

Responden 1 : Dr. Diana Hermawati (Pemilik Perusahaan)

Faktor Penentu A B C D E F G H I J K Jumlah Bobot

Produk Berkualitas Tinggi (A)

2 3 2 2 2 2 2 3 3 2

23 0,1027

Khasiat produk yang telah diakui konsumen (B)

2 2 2 2 2 2 3 3 3 2

23 0,1027

Harga Bersaing

(C)

1 2 2 2 2 2 2 3 3 2

21 0,0938

Kemampuan bermitra dengan

stake holder (D)

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

21 0,0938

SDM Litbang yang ahli di

bidangnya (E)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

20 0,0893

Kurangnya lokasi distribusi (F)

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

22 0,0982

Terbatasnya

modal (G)

2 2 2 2 2 2 3 3 3 2

23 0,1027

Belum ada SDM yang fokus pada

pemasaran (H)

2 1 2 2 2 2 1 3 2 2

19 0,0848

Rasa susu kuda yang asam &

aroma yang khas (I)

1 1 3 1 2 1 1 1 1 3

15 0,0670

Kemasan kurang menarik (J)

1 1 3 2 2 1 1 2 3 2

18 0,0804

Belum memiliki segmentasi pasar yang jelas (K)

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2

19 0,0848

Total 224 1

Page 130: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

130

Responden 2 : Pak Jahid (Sekretaris)

Faktor Penentu A B C D E F G H I J K Jumlah Bobot

Produk Berkualitas

Tinggi (A)

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

22 0,1000

Khasiat produk yang telah diakui konsumen (B)

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

22 0,1000

Harga Bersaing (C) 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 17 0,0773

Kemampuan

bermitra dengan stake holder (D)

2 2 3 2 2 2 2 3 3 2

23 0,1045

SDM Litbang yang ahli di bidangnya

(E)

2 2 3 2 3 3 2 3 3 2

25 0,1136

Kurangnya lokasi distribusi (F)

2 2 3 2 1 2 2 3 2 2

21 0,0955

Terbatasnya modal (G)

2 2 3 2 1 2 2 3 2 2

21 0,0955

Belum ada SDM yang fokus pada

pemasaran (H)

2 2 3 2 2 2 2 3 3 2

23 0,1045

Rasa susu kuda yang asam & bau

yang khas (I)

1 1 1 1 1 1 1 1 2 2

12 0,0545

Kemasan kurang menarik (J)

1 1 1 1 1 2 2 1 2 2

14 0,0636

Belum memiliki

segmentasi pasar yang jelas (K)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

20 0,0909

Total 220 1

Page 131: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

131

b. Faktor Eksternal

Responden 1 : Dr. Diana Hermawati (Pemilik Perusahaan)

Faktor Penentu A B C D E F G H I Jumlah Bobot

Trend hidup sehat

dan alami (A)

2 3 1 2 1 1 1 3

14 0,0959

Tingginya jumlah pengidap penyakit kronis di Indonesia

(B)

2 2 1 1 1 1 1 1

10 0,0685

UU No.20 Tahun 2008 tentang

UMKM ( C )

1 2 1 1 1 1 1 1

9 0,0616

Rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang kelebihan produk organik (D)

3 3 3 2 1 1 1 1

15 0,1027

Rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang

khasiat susu kuda (E)

2 3 3 2 1 1 1 1

14 0,0959

Munculnya

pesaing yang juga menjual susu kuda Sumbawa (F)

3 3 3 3 3 2 2 1

20 0,1370

Munculnya produk

susu kuda Sumbawa palsu

(G)

3 3 3 3 3 2 3 3

23 0,1575

Tingkat Inflasi (H) 3 3 3 3 3 2 1 1 19 0,1301

Produk subtitusi (I) 3 3 3 3 3 3 1 3 22 0,1507

Jumlah 146 1

Page 132: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

132

Responden 2 : Pak Jahid

Faktor Penentu A B E F G H I J K Jumlah Bobot

Trend hidup sehat dan alami (A)

3 2 3 3 3 3 2 3

22 0,1528

Tingginya jumlah

pengidap penyakit kronis di Indonesia (B)

1 2 2 2 2 3 1 3

16 0,1111

UU No.20 Tahun

2008 tentang UMKM ( C )

2 2 3 2 2 3 3 2

19 0,1319

Rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk

organik (D)

1 2 1 2 2 2 2 2

14 0,0972

Rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang khasiat susu kuda (E)

1 2 2 2 3 3 1 3

17 0,1181

Munculnya pesaing

yang juga menjual susu kuda Sumbawa (F)

1 2 2 2 1 3 3 3

17 0,1181

Munculnya produk

susu kuda Sumbawa palsu (G)

1 1 1 2 1 1 3 3

13 0,0903

Tingkat Inflasi (H) 2 3 1 2 3 1 1 2 15 0,1042

Produk subtitusi (I) 1 1 2 2 1 1 1 2 11 0,0764

Jumlah 144 1

Page 133: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

133

Lampiran 3. Matriks QSP UKM Diana Hermawati

No Faktor-Faktor Strategis Bobot

ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

1

Produk Berkualitas Tinggi

(A) 0,1014 4 0,4056 4 0,4056 4 0,4056 4 0,4056 3,5 0,3549 3 0,3042

2

Khasiat produk yang telah diakui konsumen (B) 0,1014 4 0,4056 4 0,4056 3,5 0,3549 4 0,4056 3,5 0,3549 3 0,3042

3 Harga Bersaing (C) 0,0856 4 0,3424 4 0,3424 3 0,2568 4 0,3424 3,5 0,2996 2,5 0,214

4

Kemampuan bermitra dengan

stake holder (D) 0,0992 4 0,3968 4 0,3968 3,5 0,3472 4 0,3968 3,5 0,3472 3,5 0,3472

6

SDM Litbang yang ahli di bidangnya (E) 0,1015 4 0,406 4 0,406 3,5 0,35525 4 0,406 3,5 0,35525 3,5 0,35525

Kelemahan 0 0 0

1

Lokasi pemasaran tetap

belum banyak (F) 0,0969 4 0,3876 4 0,3876 3,5 0,33915 4 0,3876 3,5 0,33915 3 0,2907

2 Terbatasnya modal (G) 0,0991 4 0,3964 4 0,3964 4 0,3964 4 0,3964 3,5 0,34685 3 0,2973

3

Belum ada SDM khusus

pemasaran (H) 0,0947 3,5 0,33145 4 0,3788 3 0,2841 4 0,3788 3 0,2841 3 0,2841

4

Rasa susu kuda yang asam &

bau yang khas (I) 0,0608 3,5 0,2128 4 0,2432 3,5 0,2128 4 0,2432 3 0,1824 3,5 0,2128

5 Kemasan kurang menarik (J) 0,072 3,5 0,252 4 0,288 3,5 0,252 4 0,288 3,5 0,252 3 0,216

6

Belum memiliki segmentasi

pasar yang jelas (K) 0,0879 4 0,3516 4 0,3516 3,5 0,30765 4 0,3516 3,5 0,30765 3,5

0,30765

Page 134: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

134

Peluang

1 Trend hidup sehat dan alami 0,1244 4 0,4976 4 0,4976 4 0,4976 4 0,4976 3,5 0,4354 4 0,4976

2

Tingginya jumlah pengidap

penyakit kronis (TBC, Kanker, asma, dll) di Indonesia 0,0898 4 0,3592 4 0,3592 3,5 0,3143 4 0,3592 3,5 0,3143 3,5 0,3143

5

UU No.20 Tahun 2008

tentang UMKM 0,0968 3 0,2904 4 0,3872 2,5 0,242 3 0,2904 2,5 0,242 3 0,2904

Ancaman 0 0 0

1

Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan produk organik. 0,1 3,5 0,35 3,5 0,35 3,5 0,35 3,5 0,35 3,5 0,35 3,5 0,35

2

Rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang khasiat susu kuda

0,107 3,5 0,3745 3,5 0,3745 3,5 0,3745 3,5 0,3745 3,5 0,3745 3,5 0,3745

3

Munculnya pesaing yang juga

menjual susu kuda Sumbawa 0,1276 3,5 0,4466 3,5 0,4466 3,5 0,4466 3,5 0,4466 3,5 0,4466 3,5 0,4466

4

Munculnya produk susu kuda Sumbawa palsu 0,1239 3,5 0,43365 3,5 0,43365 3,5 0,43365 3,5 0,43365 3,5 0,43365 3,5 0,43365

5 Tingkat Inflasi 0,1172 3,5 0,4102 3,5 0,4102 3,5 0,4102 3,5 0,4102 3,5 0,4102 3,5 0,4102

6

Produk subtitusi (seperti obat-obatan herbal, obat-obatan

kimia, dll) 0,1136 3,5 0,3976 3,5 0,3976 3,5 0,3976 3,5 0,3976 3,5 0,3976 3,5 0,3976

Penjumlahan TAS 7,448 7,65855 6,9783 7,56175 6,82825 6,64825

Prioritas Strategi III I IV II V VI

Page 135: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisi kuisioner ini secara objektif dan

benar adanya, karena kuisioner ini merupakan alat penelitian ilmiah sehingga

dibutuhkan data yang valid. Terima kasih. Judul penelitian saya adalah :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA ORGANIK “ASAMBUGAR” UKM

DR. DIANA RAHMAWATI PARUNG, BOGOR

Disusun Oleh :

Ratna Sogian Siwang

(H34051952)

Page 136: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

121

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

1. PENENTUAN RATING FAKTOR-FAKTOR INTERNAL

Petunjuk Umum :

1. dalam pengisisn kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban.

2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor internal, baik faktor kekuatan atau kelemahan harus konsisten dengan tabel sebelumnya (tabel 1)

Tujuan :

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing

variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal ini terdiri dari faktor

kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang mungkin dapat diatasi

dalam upaya strategi pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana

Hermawati.

Petunjuk Pengisian :

Pemberian nilai pringkat didasarkan pada kekuatan UKM Diana Hermawati dibandingkan

pesaing utama atau rata-rata industri. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada

keterangan berikut :

Nilai 1 : Kelemahan utama Nilai 2 : Kelemahan kecil

Page 137: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

122

Nilai 3 : Kekuatan kecil Nilai 4 : Kekuatan utama

Menurut Bapak/ibu bagaimana kondisi UKM Diana Hermawati bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing utama atau industri-industri yang memproduksi produk sejenis

dalam faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan? berikan tanda

(√) pada tabel berikut ini

Tabel 1. Penentuan Rating Faktor-faktor internal

No Faktor-faktor internal Rating

1 2 3 4

1 Produk Berkualitas Tinggi (A)

2 Khasiat produk yang telah diakui konsumen (B)

3 Harga Bersaing (C)

4 Kemampuan bermitra dengan stake holder (D)

5 SDM Litbang yang ahli di bidangnya (E)

6 Lokasi pemasaran tetap belum banyak (F)

7 Terbatasnya modal (G)

8 Belum ada SDM khusus pemasaran (H)

9 Rasa susu kuda yang asam & bau yang khas (I)

10 Kemasan kurang menarik (J)

11 Belum memiliki segmentasi pasar yang jelas (K)

2. PENENTUAN RATING FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL

Petunjuk Umum :

Page 138: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

121

1. dalam pengisisn kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban.

2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor eksternal, baik faktor peluang atau ancaman harus konsisten dengan tabel sebelumnya (tabel 2)

Tujuan :

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing

variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal ini terdiri dari faktor

Peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor Ancaman yang mungkin dapat dihindai

dalam upaya strategi pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana

Hermawati.

Petunjuk Pengisian :

Pemberian nilai pringkat didasarkan pada kemampuan UKM Diana Hermawati dalam

meraih peluang dan menghindari ancaman. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada

keterangan berikut :

Nilai 1 : Respon Perusahaan Buruk

Nilai 2 : Respon Perusahaan rata-rata

Nilai 3 : Respon Perusahaan di atas rata-rata

Nilai 4 : Respon Perusahaan Sangat Bagus

Menurut Bapak/ibu bagaimana kemampuan UKM Diana Hermawati dalam

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang dihadapi perusahaan? berikan

tanda (√) pada tabel berikut ini

No Faktor-faktor Eksternal Rating

1 2 3 4

1 Trend hidup sehat dan alami (A)

2

Tingginya jumlah pengidap penyakit kronis

di Indonesia (B)

3 UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM ( C )

4 Rendahnya pengetahuan masyarakat

Page 139: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

122

tentang kelebihan produk organik (D)

5

Rendahnya pengetahuan masyarakat

tentang khasiat susu kuda (E)

6

Munculnya pesaing yang juga menjual susu

kuda Sumbawa (F)

7

Munculnya produk susu kuda Sumbawa

palsu (G)

8 Tingkat Inflasi (H)

9 Produk subtitusi (I)

3. PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor-faktor internal mengenai tigkat

kepentingan faktor-faktor strategis dalam strategoi pemasaran produk susu kuda

organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati. Tingkat kepentingan yang dimaksud

adalah berupa pemberian bobot seberapa besar faktor tersebut menentukan strategi

pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati.

Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor (vertikal-horizontal) secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap strategi pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati.

2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.

Tabel 3. Penentuan Bobot Faktor Internal

Faktor Penentu A B C D E F G H I J K

Page 140: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

123

Produk Berkualitas Tinggi (A)

Khasiat produk yang telah

diakui konsumen (B)

Harga Bersaing (C)

Kemampuan bermitra

dengan stake holder (D)

SDM Litbang yang ahli di

bidangnya (E)

Kurangnya lokasi distribusi

(F)

Terbatasnya modal (G)

Belum ada SDM yang fokus

pada pemasaran (H)

Rasa susu kuda yang asam &

bau yang khas (I)

Kemasan kurang menarik (J)

Belum memiliki segmentasi

pasar yang jelas (K)

4. PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKSTERNAL

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor-faktor internal mengenai tigkat

kepentingan faktor-faktor strategis dalam strategi pemasaran produk susu kuda organik

”Asambugar” UKM Diana Hermawati. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah

berupa pemberian bobot seberapa besar faktor tersebut menentukan strategi

pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati.

Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor (vertikal-horizontal) secara relatif berdasarkan kepentingan atau

Page 141: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

124

pengaruhnya terhadap strategi pemasaran produk susu kuda organik ”Asambugar” UKM Diana Hermawati.

2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.

Tabel 4. Penentuan Bobot Faktor Eksternal

Faktor Penentu A B C D E F G H I

Trend hidup sehat dan alami (A)

Tingginya jumlah pengidap penyakit

kronis di Indonesia (B)

UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM (

C )

Rendahnya pengetahuan masyarakat

tentang kelebihan produk organik (D)

Rendahnya pengetahuan masyarakat

tentang khasiat susu kuda (E)

Munculnya pesaing yang juga menjual

susu kuda Sumbawa (F)

Munculnya produk susu kuda Sumbawa

palsu (G)

Tingkat Inflasi (H)

Produk subtitusi (I)

Page 142: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

125

KUISIONER PENELITIAN

PENENTUAN ATTRACTIVENESS SCORE (AS) DARI ALTERNATIF STRATEGI

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisi kuisioner ini secara objektif dan

benar adanya, karena kuisioner ini merupakan alat penelitian ilmiah sehingga

dibutuhkan data yang valid. Terima kasih. Judul penelitian saya adalah :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA ORGANIK “ASAMBUGAR” UKM

DR. DIANA RAHMAWATI PARUNG, BOGOR

Disusun Oleh :

Ratna Sogian Siwang

(H34051952)

Page 143: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

126

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

1. Penentuan Daya Tarik (Attractiveness Score) dari strategi yang telah dirumuskan

Petunjuk umum :

Di bawah ini terdapat alternatif strategi hasil dari matriks SWOT berdasarkan faktor-

faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tujuan :

Menentukan daya tarik setiap strategi berkaitan dengan faktor-faktor internal dan

eksternal yang telah dirumuskan, sehingga dapat dicari prioritas strategi menggunakan

matriks QSP.

Page 144: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

127

Petunujuk Pengisian:

Berikan Ceklis (√) pada strategi-strategi berikut yang menarik menurut Ibu/ Bapak

Strategi Menarik Tidak Menarik

Strategi 1

Mempertahankan kualitas produk

Strategi 2

Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah

Strategi 3

Melaksanakan pengembangan produk agar lebih

menarik dan enak dikonsumsi

Strategi 4

Meningkatkan strategi pemasaran langsung

Strategi 5

Menggiatkan iklan dan promosi penjualan

Strategi 6

Melaksanakan strategi pemasaran yang tersegmentasi

Page 145: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

128

Dari strategi-strategi yang menurut Ibu/Bapak menarik, silahkan beri penilaian

semenarik apa strategi tersebut apabila dikaitkan dengan factor-faktor internal dan

eksternal perusahaan berikut :

1 = Tidak Menarik

2 = Agak Menarik

3 = Cukup Menarik

4 = Sangat Menarik

No Faktor-Faktor Strategis ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6

Kekuatan

1 Produk Berkualitas Tinggi (A)

2 Khasiat produk yang telah

diakui konsumen (B)

3 Harga Bersaing (C)

4 Kemampuan bermitra dengan

stake holder (D)

6 SDM Litbang yang ahli di

bidangnya (E)

Kelemahan

1 Lokasi pemasaran tetap belum

banyak (F)

2 Terbatasnya modal (G)

Page 146: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SUSU KUDA … · 2 RINGKASAN RATNA SOGIAN SIWANG. H34051952. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana

129

3 Belum ada SDM khusus

pemasaran (H)

4 Rasa susu kuda yang asam &

bau yang khas (I)

5 Kemasan kurang menarik (J)

6 Belum memiliki segmentasi

pasar yang jelas (K)

Peluang

1 Trend hidup sehat dan alami (A)

2 Tingginya jumlah pengidap

penyakit kronis di Indonesia (B)

5 UU No.20 Tahun 2008 tentang

UMKM ( C )

Ancaman

1 Rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang kelebihan

produk organik (D)

2 Rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang khasiat

susu kuda (E)

3 Munculnya pesaing yang juga

menjual susu kuda Sumbawa (F)

4 Munculnya produk susu kuda

Sumbawa palsu (G)

5 Tingkat Inflasi (H)

6 Produk subtitusi (I)