analisis strategi bisnis dalam an sesuai dengan hukum bisnis di indonesia

Upload: andhini-iasha-amala-bachtiar

Post on 19-Jul-2015

207 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM PERUSAHAAN SESUAI DENGAN HUKUM BISNIS DI INDONESIA

(Skripsi BAB I dan II)

Di Susun Oleh: Andhini Iasha Amala (109048000043)

PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menyambut era Globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tentunya untuk mengikuti perubahan perubahan yang terjadi tersebut sangatlah tidak mudah. Perusahaan yang cenderung berpikiran tradisional dan tidak mengharapkan adanya perubahan, tentunya akan menemui banyak kesulitan dalam menghadapi operasinya. Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi masing masing dalam berbisnis.

Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Karena bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut tidak sesuai dengan keadaannya, maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi perusahaan tersebut. Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap tiap bidang di dalamnya pun berbeda beda, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun promosinya. Target perusahaan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus didukung dengan adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mengalami peningkatan kualitas usahanya. Strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualannya dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan peningkatan promosi, yang tentunya akan mengakibatkan peningkatan biaya. Tentunya cara cara seperti ini diharapkan dapat mempengaruhi tingkat penjualan secara signifikan.

Agar lebih mengerti dengan jelas mengenai strategi strategi berbisnis suatu perusahaan maka dengan ini penulis melakukan studi penelitian terhadap PT. XXXX XXXXX, suatu perusahaan yang begerak dalam bidang usaha penjualan sepatu dan sandal. Perusahaan ini terus menerus melakukan perluasan usahanya dengan mendirikan Boutique Boutique baru, mengingat semakin ketatnya persaingan didalam industri sepatu. Strategi yang akan dibahas adalah tentang perkembangan daripada perusahaan itu sendiri dan keluaran yang dihasilkan. Hal ini tergantung tentunya pada faktor faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Tiap tiap perusahaan tentunya memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda, oleh karena itu tentunya strategi yang dipergunakan tentunya akan berbeda beda pula, belum tentu strategi yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dapat dipergunakan oleh perusahaan lain. Oleh karena itu sangatlah perlu bagi kita untuk mempelajari strategi bisnis dasar agar kita dapat mengetahui penerapan strategi yang tepat bagi suatu perusahaan. Dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maka kita dapat memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan perusahaan, serta dengan mempelajari peluang dan ancaman maka kita dapat mengetahui peluang apa yang dapat dipergunakan perusahaan dalam meningkatkan labanya, serta dapat mengurangi ancaman dari luar perusahaan yang akan menganggu kinerja perusahaan. Penulisan skripsi ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan untuk mengenali, menganalisis, dan memahami implikasi dari penerapan suatu strategi bisnis tertentu. PT. XXXX XXXXX adalah perusahaan yang melakukan penjualan produk produk sepatu dan sandal, penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini akan menghasilkan data yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan juga bagi perusahaan itu sendiri. Adanya perubahan harga BBM, munculnya pesaing pesaing usaha yang baru mengharuskan suatu perusahaan untuk bertindak antisipatif atau bila perlu menerapkan strategi perusahaan yang baru.

Untuk menganalisa strategi yang diterapkan oleh PT. XXXX XXXXX dalam menjalankan bisnisnya, maka penulis mengambil topik ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM PERUSAHAAN SESUAI DENGAN HUKUM BISNIS DI INDONESIA.

1.2 Identifikasi Masalah

Semakin ketatnya persaingan usaha tentunya mengharuskan tiap perusahaan untuk dapat merumuskan suatu strategi yang tepat. Perusahaan tentunya menemui permasalahan dalam menetapkan strategi yang tepat, maka dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa faktor faktor Internal dan Eksternal pada PT. XXXX XXXXX ? 2. Strategi apa yang telah dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX melalui Analisis SWOT? 3. Alternatif strategi bisnis lainnya yang dapat digunakan oleh PT. XXXX XXXXX?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan daripada penulisan ini adalah : 1. Untuk menganalisis aspek internal dan eksternal PT. XXXX XXXXX. 2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi PT. XXXX XXXXX dalam menjalankan strateginya. 3. Dapat mengetahui strategi yang dapat dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX dalam meningkatkan penjualannya dengan menganalisa SWOT perusahaan. Adapun manfaat daripada penulisan ini adalah : 1. Manfaat bagi peneliti: Dalam jangka pendek berguna sebagai dasar penyusunan skripsi agar dapat memperoleh data yang akurat dan terbaru. Dalam jangka panjang hasil riset dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam usaha pemecahan masalah perusahaan.

2. Manfaat bagi perusahaan: Sebagai dasar pengambilan keputusan PT. XXXX XXXXX dalam memecahkan masalah atau persoalan perusahaan. 3. Bagi Mahasiswa Lainnya Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui bagaimana sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu dapat maju dan berkembang, dan untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin membuat karya tulis tentang perusahaan yang begerak di bidang industri ini. 4. Bagi Masyarakat Luas Untuk memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai industri distributor sepatu dan sandal. 1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian terhadap PT. XXXX XXXXX. Pada akhir bab ini diberikan garis besar isi skripsi dalam sistematika pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang akan mendukung penelitian ini dari metode metode yang menjadi dasar bagi analisa permasalahan yang ada dan pemecahan tersebut. Landasan teori ini didapat dari studi pustaka mengenai hal hal yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai perusahaan yang dijadikan obyek penelitian yaitu PT. XXXX XXXXX, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan sepatu dan sandal, termasuk informasi informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak pihak yang terkait dalam manajemen perusahaan tersebut. BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Memperlihatkan metode metode analisis yang dilakukan selama penelitian serta hasil dari penelitian penelitian tersebut. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini dimana akan dijelaskan simpulan yang merupakan rumusan dari analisa dan pembahasan bab bab sebelumnya, dan dari simpulan tersebut akan dihasilkan saran saran yang dapat dipergunakan oleh pihak perusahaan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah yang akan dihadapi perusahaan tersebut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dan Konsep Strategi Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratos = militer ; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karekteristik medan lawan, karekteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan penting yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan. Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan mengendalikan aktivitas secara efektif. Sasaran harus

menantang, dapat diukur , konsisten, pantas, dan jelas. 2.2 Level Strategi Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4). 1. Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu. 2. Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu. 3. Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis. 2.3 Tipe-tipe strategi Menurut Rangkuti (2000, p6-7) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. 1. Strategi Manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi pengembangan produk,

strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya. 2. Strategi Investasi, merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya : apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha

mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya : strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategistrategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.4 Pengertian Manajemen Strategi Dan Perencanaan Strategi Bisnis 2.4.1 Pengertian Manajemen Strategi Hariadi, Bambang (2003, p3) berpendapat bahwa strategi manjemen adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Menurut John A Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip dalam buku Tunggal Amin Widjaja (2004, p2) manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi terdiri dari sembilan tugas kritikal sebagai berikut: 1. Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud

(purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).2. Mengembangkan suatu profil perusahaan (company profile) yang merefleksi pada kondisi internal dan kemampuannya. 3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan lingkungan eksternalnya. 5. Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut misi perusahaan. 6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan. 7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand strategies). 8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang dianggarkan yaitu memadani tugas tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem ganjaran. 9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Seperti yang ditunjukkan kesembilan tugas diatas, manajemen strategi mencakup

perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan keputusan dan tindakan tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi. Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran sasaran perusahaan. Komponen penting manajemen strategi adalah: Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Strategi bisnis yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Misi perusahaan.

2.4.2

Pengertian Bisnis Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu

kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Alma, Buchari (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, perhotelan, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen. Berdasarkan tiga definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis itu dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi, dengan tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal utama, yaitu : proses produksi dan pemasaran barang dan jasa. Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2.4.3

Pengertian Strategi Bisnis Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan

pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan, khususnya, basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun satu keuntungan bersaing. Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi

pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik. 2.4.4 Empat Tahap Utama Dalam Pengembangan Strategi Bisnis Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, pp6-7) ada empat tahap utama dalam pengembangan strategi bisnis, yaitu : 1. Perencanaan keuangan Selama tahun 1950-an, masalah utama yang di hadapi perusahaan-perusahaan besar adalah perlunya kendali terhadap bisnis yang semakin besar dan beragam. 2. Perencanaan Perusahaan Pada tahun 1960-an muncul satu keragaman akan perencanaan di tengah ekonomi pasar kapitalis, dan pada saat itu memperlihatkan garis besar tujuan strategik, memproyeksikan penjualan dan investasi, dan mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan pasar, produk dan bisnis baru. 3. Analisis industri dan penentuan posisi yang bersaing Krisis minyak pertama tahun 1973 sampai tahun 1974 menyaksikan kegagalan peramalan ekonomi dan rencana yang didasarkan pada peramalan tersebut, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat perusahaan, akibatnya terjadilah pergeseran fokus. Strategi jadi kurang memperhatikan perencanaan perusahaan dan lebih memperhatikan penetapan posisi perusahaan untuk menghasilkan laba. 4. Mengeksploitasi keuntungan strategik spesifik perusahaan Masalah dengan strategi yang didasarkan pada analisis industri dan penentuan posisi pasar adalah bahwa strategi mendorong perusahaan mengadopsi penentuan posisi yang serupa.

2.4.5 Perencanaan Strategi Bisnis Setelah strategi diatas, selanjutnya akan dibahas mengenai perencanaan pada suatu perusahaan yang berkaitan dengan strategi bisnis, dalam buku Madura, Jeff (2001, p217) yang menggambarkan fungsi fungsi manajemen sebagai berikut: 1. Perencanaan Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu perusahaan untuk kondisi bisnis di masa yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan menetapkan pernyataan misi, yang menjelaskan tujuan utamanya. 2. Pengorganisasian Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber sumber lain dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada saat sasaran suatu perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber sumber diadakan dan diorganisasikan untuk mencapai sasaran itu. 3. Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan kebiasaan orang lain demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi mengenai tugas pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode metode untuk menyelesaikan tugas tugas itu. 4. Pengawasan Fungsi pengawasan terdiri dari tugas tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk mengevaluasi tugas, para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan standar dan harapan yang mereka tetapkan. Intinya fungsi pengawasan menilai apakah ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah tercapai. Dari fungsi fungsi manajemen diatas sangatlah penting di dalam menjalankan suatu kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses di dalam menjalankan suatu

kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controling). Manajemen dapat juga dijadikan dasar untuk menerapkan usaha dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, sistem informasi, SDM, dan lain lain. Menurut Michael R. Porter, seperti yang dikutip dalam buku Husein Umar (2002, p34) menyatakan bahwa strategi generik dibagi menjadi tiga yaitu: Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy) Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk atau jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk yang lain. Strategi Kemampuan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership Strategy) Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi riset dapat ditekan bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru lain. Strategi Fokus (Focus Strategy) Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh atau diferensiasi. maupun

produk perusahaan

2.5 Perumusan Strategi Analisis faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang sangat penting dalam merumuskan strategi bisnis perusahaan. Setiap perusahaan dapat mempunyai tujuan yang sama, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berbeda disesuaikan dengan kemampuan masing masing (kekuatan dan kelemahan) serta peluang dan ancaman dari lingkungan yang dihadapi.

Hariadi, Bambang (2003, p20) berpendapat bahwa ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan dalam perumusan strategi, yaitu : 1. Mengembangkan visi dan misi Visi manajemen merupakan suatu perspektif gambaran besar yang diinginkan tentang siapa kita ini (who we are), apa yang kita kerjakan (what we do) dan kemana kita akan pergi (where we headed). 2. Penetapan tujuan Penetapan tujuan merupakan komitmen manajemen untuk mendapatkan hasil tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan harus mengungkapkan tentang seberapa jauh kinerja yang ingin dicapai, kinerja macam apa dan kapan. Penetapan tujuan harus menetapkan apa yang ingin dicapai, kapan, dan siapa yang bertanggung jawab. 3. Menyusun strategi Setiap organisasi butuh sejumlah strategi untuk membimbing mencapai tujuan atau target tertentu dan bagaimana menjalani misi organisasi dengan sukses. Strategi untuk perusahaan secara keseluruhan, untuk tiap unit bisnis dan untuk tiap fungsi dalam organisasi. Tidak ada satu strategi yang berlaku untuk segala situasi.

2.6 Strategi Bersaing Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Startegi bersaing perusahaan merupakan langkah langkah strategis yang terencana maupun yang tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian dari konsumen. Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam persaingan.

Menurut Michael E. Porter yang dikutip dalam buku Hariadi, Bambang (2003, p49) pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan yang masing masing saling menekan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kekuatan-kekuatan tersebut berasal dari Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri: 1. Ancaman Pendatang Baru (The Threat Of New Entrants) 2. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power Of Costumers) 3. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power Of Suppliers) 4. Ancaman Produk atau Jasa Substitusi (The Threat Of Substitutes Products Or Services) 5. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among Current Contestants or

Rivalry Among Existing Firms)Ancaman Pendatang Baru

Persaingan Dikalangan Kekuatan Tawar Menawar Supplier Anggota Industri Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Ancaman Produk Persaingan Diantara Substitusi Sesama Penjual

Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p50) Gambar 2.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri Tunggal, Amin Widjaja (2004, p53) berpendapat bahwa kekuatan kekuatan bersaing yang terbesar menentukan kemampulabaan dari suatu industri, dengan demikian merupakan kepentingan yang paling besar dalam formulasi strategi. Setiap industri mempunyai struktur yang

mendasar atau sekumpulan karakteristik ekonomi teknis dasar yang menimbulkan kekuatan bersaing tersebut. Beberapa karakteristik adalah krtikal terhadap kekuatan dari setiap kekuatan bersaing. Karakteristik karakteristik tersebut akan didiskusikan dibawah ini: 1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada, yang pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk masuk adalah tinggi dan pendatang baru mendapatkan pembalasan yang tajam dari pesaing yang telah berurat akar, sudah jelas pendatang baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk yang serius.

2. Pemasok (Suppliers) Yang Berpengaruh Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta dalam industri dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan ke mampulabaan suatu industri yang tidak dapat menutup kenaikan biaya melalui harga jualnya.

3. Pembeli (Costumers) Yang Berpengaruh Pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba semua anggota industri. Suatu kelompok pembeli adalah berpengaruh apabila: Pembeli terkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar. Pembeli dengan volume besar khususnya merupakan kekuatan besar. Produk yang dibeli dari industri adalah standar dan tidak berdiferensiasi. Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.

Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk industri, pembeli pada umumnya kurang sensitif harga.

Produk industri tidak menghemat uang pembeli. Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri.

4. Ancaman Produk Substitusi Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap produk produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan menjalankan strategi yang untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada produk substitusi dengan melalui berbagi bentuk differentiate strategy seperti harga yang bersaing , kualitas yang beda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

5. Perebutan Posisi (Jockeying For Position) Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang sama dalam memperebutkan poisisi dengan menggunakan taktik taktik seperti : kompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan advertensi.

2.7 Analisis Lingkungan Usaha Umar, Husein (2002, p74) berpendapat bisnis perusahaan sebagai suatu sistem akan berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Lingkungan Internal Lingkungan ini merupakan aspek aspek (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam perusahaan. 2. Lingkungan Eksternal Lingkungan ini mencakup sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada diluar organisasi, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : Lingkungan Jauh

(remote

environment) dan Lingkungan Industri (industry environment).Dengan demikian analisis lingkungan usaha sangat diperlukan bagi suatu perusahaan, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak dalam bidang jasa. Hal ini sangat diperlukan dalam maksud untuk mengidentifikasi peluang ( Opportunities) usaha yang ada, dan disaat yang sama untuk mengetahui ancaman (Threats) usaha yang perlu mendapat antisipasi, yang selanjutnya dari peluang dan ancaman yang ada dikombinasikan dengan kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) perusahaan.

2.8 Metodologi Penelitian 2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam jenisnya penelitian ini menggunakan studi kasus. 2.8.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, yang lalu diolah dan disusun sesuai dengan analisis dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan pengumpulan data melalui: Penelitian kepustakaan (library research)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang sifatnya teoritis. Hal ini dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, catatancatatan kuliah, karya tulis, artikel, serta data-data lain yang berhubungan dengan pembahasan skripsi yang disusun.

Penelitian lapangan (field research)

Dalam metode ini, penulis mengumpulkan data dengan cara berhubungan langsung dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara: Wawancara (interview). Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan dibahas. Pengamatan (observasi). Penulis mengamati secara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data-data informasi mengenai dengan masalah yang akan dibahas. obyek yang berkaitan

2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Definisi Operasional Sekaran (2000, p35) berpendapat mengoperasikan suatu konsep agar dapat diukur, dikerjakan dengan cara mengamati dimensi perilaku yang tersirat dalam suatu konsep , yang mana kemudian diterjemahkan menjadi elemen elemen yang dapat diamati dan diukur dengan. Mendefinisikan suatu konsep agar dapat dioperasikan melibatkan beberapa tahap, yaitu dengan mengetahui bawah ini: terlebih dahulu variabel, dimensi, dan indikatornya seperti yang ada di Tabel 2.1 di

Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabel 1. Strategi Bisnis Dimensi SWOT Indikator Kombinasi antara faktor faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan. 2. Persaingan Industri Bauran Pemasaran a. Product b. Price c. Place d. Promotion Strategi SO Strategi ST Strategi WO Startegi WT Nama Merk Keragaman Produk Kualitas Bahan Baku Pembelian

Harga Tempat (Stockist) Ada promosi, melalui iklan di televisi dan surat kabar.

Sumber : Sekaran (2000, p35)

Instrumen Pengukuran Instrumen pengukuran yang digunakan adalah untuk mengukur faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dalam bentuk kuisioner. Adapun angka untuk pemberian bobot baik untuk faktor internal maupun faktor ekternal adalah sebagai berikut: 1. pengaruhnya kecil 2. pengaruhnya sedang 3. pengaruhnya paling besar Pembagian nilai rating pada faktor internal adalah: 1. kelemahan utama 2. kelemahan kecil

3. kekuatan kecil 4. kekuatan utama Sedangkan pemberian nilai rating pada faktor eksternal adalah: 1. Ancaman utama 2. Ancaman kecil 3. Peluang Kecil 4. Peluang utama

Analisis SWOT Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan ( Strengths), kelemahan (Weakness) dalam lingkungan internal perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman (Threats) lingkungan eksternal perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor keberhasilan kunci ( Key Success Factor). Jadi dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh cara untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan serta penopang atau mengurangi kelemahan dengan maksud untuk memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.

Dari analisis ini ada empat kemungkinan identifikasi lingkungan yang dihadapi perusahaan: Terdapat peluang dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk mendapatkannya sehingga harus disusun strategi yang bersifat agresif. Terdapat peluang dalam suatu industri akan tetapi perusahaan mempunyai kelemahan yang pokok untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi yang bersifat perubahan haluan (Turnaround). Terdapat ancaman dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi bisnis yang bersifat diversifikasi.

Terdapat ancaman dalam suatu industri dan disamping itu perusahaan mempunyai kelemahan yang pokok di bidang yang bersangkutan, sehingga harus disusun strategi yang bersifat defensif. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness) internal

perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif

memaksimalkan kekuatan dan peluang

serta meminimkan kelemahan dan ancaman suatu

perusahaan. Apabila diterapkan secara tepat, asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil. Analisis lingkungan industri memberikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan suatu perusahaan, yang merupakan fokus utama dalam analisis SWOT.

2.8.4 Teknik Analisis Data Dalam hal teknik analisis data, penulis menggunakan statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diagram Analisis SWOT dan Matriks Eksternal dan Matrik Internal. Berdasarkan matriks SWOT tersebut, dapat disusun empat strategi utama yaitu : SO

(Strengths, Opportunities), WO (Weakness, Opportunities), ST (Strengths, Threats), dan WT(Weakness, Threats).

Tabel 2.2 Diagram Matrik SWOT IFAS EFAS OPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal THREATS (T) Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p31)

BERBAGAI PELUANG 3. MENDUKUNG STRATEGI TURNAROUND 4. MENDUKUNG STRATEGI KELEMAHAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN Sumber : Rangkuti, Freddy (2004, p19) Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT Keterangan Sel: Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus DEFENSIF 1. MENDUKUNG STRATEGI AGRESIF 2. MENDUKUNG STRATEGI DIVERSIFIKASI KEKUATAN INTERNAL

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth

Oriented Strategy).Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki dari segi internal strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi (produk atau pasar). Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuardan 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Matriks Internal dan Eksternal Internal Matrik dan Eksternal Matrik merupakan proses mengidentifikasi faktor faktor strategis internal maupun eksternal yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Hasil dan nilai yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam matrik internal dan matrik eksternal, untuk melihat strategi yang tepat untuk digunakan oleh suatu perusahaan. Tabel 2.3 Eksternal Faktor Analysis Summary (EFAS) FAKTORFAKTOR STRATEGI EKSTERNAL I PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (WEAKNESS) SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P150) BOBOT II RATING III BOBOT X RATING IV KOMENTAR V

TABEL 2.4 INTERNAL FAKTOR ANLAYSIS SUMMARY (IFAS) FAKTORFAKTOR STRATEGI INTERNAL I KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS) SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P24) Keterangan : Pada kolom I, merupakan identifikasi dari faktor faktor strategi internal dan eksternal. Pada kolom II, pengisian bobot, diisi mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Pada kolom III, pengisian rating, diisi dengan skala peringkat, yaitu: Rating 4 : Sangat Baik Rating 3 : Diatas Rata Rata Rating 2 : Rata Rata Rating 1 : Dibawah Rata Rata Nilai rating untuk peluang dan ancaman selalu bertolak belakang. Kalau faktor peluang lebih besar, maka diberi nilai 4, sedangkan apabila faktor ancamannya yang lebih besar, maka diberikan nilai -4. Begitu pula pemberian nilai untuk kekuatan dan kelemahan perusahaan. Pada kolom IV, merupakan perkalian antara kolom II dan kolom III atau bobot dikalikan rating. Pada kolom V, merupakan intereprestasi mengapa faktor faktor tersebut terpilih. Setelah mendapatkan hasil tabel EFAS dan IFAS, nilanya dimasukkan kedalam Matriks Internal dan Matriks Eksternal, untuk dapat melihat strategi yang dapat diterapkan. BOBOT II RATING III BOBOT X RATING IV KOMENTAR V

Total Skor Faktor Strategi Internal 4.0

KUAT

RATA - RATA

LEMAH

3.0 I II

2.0 III

1.0

TINGGI3.0

PERTUMBUHAN IV STABILITAS

PERTUMBUHAN V PERTUMBUHAN STABILITAS

PENCIUTAN IV PENCIUTAN

MENENGAH

2.0

VII PERTUMBUHAN

VIII PERTUMBUHAN

IX LIKUIDASI

RENDAH

1.0 SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P151) GAMBAR 2.3 INTERNAL DAN EKSTERNAL MATRIKS

Keterangan: I. II. III. Pemberian Nomor masing masing sel adalah: Strategi konsentrasi melalui Integrasi Vertikal Strategi konsentrasi melalui Integrasi Horisontal Strategi Berbenah Diri (Turnaround) Strategi Stabilitas Strategi Konsentrasi melalui Integrasi Horisontal atau Stabilitas (tidak ada perubahan terhadap laba)

IV. V.

VI.VII.

Strategi Divestasi Strategi Diversifikasi Konsentrik

VIII. Strategi Diversifikasi Konglomerat

IX.

Strategi Likuiditasi atau Bangkrut

Kolom pada matriks dipergunakan untuk data kekuatan bisnis perusahaan atau posisi bersaing perusahaan melalui produk. Nilai posisi pada kolom terbagi tiga yaitu : kuat , rata rata, dan lemah.

Baris pada matriks digunakan untuk data kemenarikan produk di pasar industrinya yang akan terbagi atas tiga tingkat kemenarikan yaitu : tinggi, biasa, dan rendah.

Sel sel matrik yang berbentuk akan diisi oleh macam macam strategi utama yang akan dipilih untuk dijadikan strategi yang dianggap paling tepat untuk mengimplementasikan oleh perusahaan yang berkenaan dengan produk mereka.

Bentuk matriks tersebut akan menjadi seperti berikut ini: Kekuatan Bisnis Atau Posisi Persaingan Tabel 2.5 Matriks Internal dan Eksternal dengan Pemetaan Strategi

TINGGI TINGGI 1. PERTUMBUHAN KONSENTRASI VIA INTEGRASI VERTIKAL DAYA TARIK INDUSTRI MENENGAH 4. STABILITAS ISTRIRAHAT HATI HATI

RATA RATA 2. PERTUMBUHAN KONSENTRASI VIA INTEGRASI HORISONTAL 5. TUMBUH KONSENTRASI VIA INTEGRASI HORISONTAL STABILITAS TIDAK BERUBAH PROFIT

LEMAH 3. PENGURANGAN TURNAROUND

6. PENGURANGAN CAPTIVE COMPANY SELLING OUT

RENDAH

7. PETUMBUHAN DIVERSIFIKASI

8. PERTUMBUHAN DIVERSIFIKASI

9. PENGURANGAN BANKRUPTCY

SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P151)