analisis putusan hakim dalam penyelesaianrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/skripsi bab i.pdf ·...

16
ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIAN HADHĀNAH DIBAWAH UMUR PASCA PERCERAIAN DALAM PERKARA NOMOR 005/pdt.G/2018/PTA.plg PERSEFEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) OLEH : MEA SANTIA WATI NIM : 1631500027 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2020

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIAN

HADHĀNAH DIBAWAH UMUR PASCA PERCERAIAN

DALAM PERKARA NOMOR 005/pdt.G/2018/PTA.plg

PERSEFEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR

17 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN

ANAK DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

OLEH :

MEA SANTIA WATI

NIM : 1631500027

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

2020

Page 2: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan berasal dari kata kawin yang menurut bahasa

artinya membina suatu keluarga antara laki-laki dan perempuan,

melakukan hubungan kelamin atau bersetubuh. Dalam Kompilasi

Hukum Islam, pengertian perkawinan adalah pernikahan, didalam

agama islam pernikahan merupakan hubungan antara dua keluarga

dengan harapan agar melaksanakan perintah allah, dalam hal ini adalah

termasuk ibadah.1

Dalam suatu pernikahan ini memiliki harapan yang baik agar

suatu keluarga itu menjadi sejahtera anrata pihak keluarga Satu dengan

lainnya. Dalam Agama Islam juga terdapat sebuah aturan sebelum

melakukan perkawinan yang harus ditaati lebih baik bagi yang ingin

menjalankannya seperti yang sudah dijelaskan didalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

dijelaskan yaitu pernikahan itu adalah anugerah yang mesti dilakukan

untuk menjalankan perintah allah agar konsep dalam pernikahan

berjalan dengan baik yaitu berdasarkan ketuhanan yang maha esa.2

Islam sangat menginginkan keluarga yang harmonis antara

suami dan isteri, supaya terpenuhi semua hak dan kewajiban anggota

keluarga. Kewajiban antara suami kepada isteri adalah melindungi

1 Abdul Rahman Al-Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana,

2008), 182.

2 Undang-undang Hukum Perdata dilengkapi dan Kompilasi Hukum

Islam, (Jakarta: Rhedbook Publisher, 2016), 506.

Page 3: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah tangga

sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan kewajiban isteri lahir batin.

Kemudian, kewajiban orang tua kepada anaknya adalah mengasuh serta

memelihara, memberi nafkah dan mencukupi keperluan anak sesuai

kemampuan yang dimilikinya.

Dalam hal ini anak yang masih berusia 7 Tahun sampai 21

Tahun wajib menyayangi orang tuanya dengan cara berbakti sehingga

anak tersebut biasa nantinya di kalangan masyarakat untuk

menghormati orang yang lebuh tua dari mereka. Walaupun dalam suatu

rumah tangga seringnya terjadi perceraian akibat berbagai permasalahn

yang terjadi.3 Meskipun didalam perceraian itu adalah sesuatu yang

tidak disukai allah, namun ketika hal itu merupakan jalan terakhir yang

mesti ditempuh maka allah membolehkan perpisahan dalam keluarga.

Adapun masalah yang terjadi akan muncul karena perpisahan keluarga

ini, yaitu biasanya masalah harta gono gini dan masalah hak

pengasuhan anak. Sedangkan yang menjadi akibat putusnya

perkawinan adalah perceraian.4

Dijelaskan bahwa anak itu dalam bahasa Arabnya yaitu biasa

disebut hadhānah. Yang artinya anak yang masih kecil baik itu anak

pria dan wanita dan sudah besar tapi masih dibawah umur atau disebut

mumayyiz, maka anak itu harus diasuh oleh orang tua nya agar nantinya

lebih mendiri dan kehidupannya tersebut leh baik jasmani maupun

rohani dari anak yang belum dewasa dalam menjalani kehidupan

kedepannya nanti. Supaya anak itu bisa bertanggung jawab dengan

hidupnya hal ini tidak dijelaskan dalam Tarbiyah (Pendidikan).

3 Ali Zainudinn, Hukum Perdata Islam Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2006), 7. 4 M. Quraish Shihab, Pengantin al-Qur’an Kalung Permata Buat

Anak-anak, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), 145.

Page 4: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

Dijelaskan juga dalam pendidikan anak terdapat pengasuhan

yang harus dilakukan dalam bentuk jasmani atau rohani yang baik.

Dalam pendidikan ini macam-macam yang terjadi yaitu seperti guru

mengajarkan di sekolah untuk muridnya. Akan tetapi dalam

pengasuhan anak ini mestinya dilakukan dan dilaksanakan oleh

keluarganya yaitu ayah dan ibu. Karena pengajar belum tentu bisa

menjadi seperti ibu dalam rumah tangga yang mengajarkan anaknya

dengan baik. Ketika anak berumur 18 Tahun atau masih dalam

kandungan itu masih berhak keluarganya yang membesarkan. Adapun

juga di jelaskan bahwa umur anak yang berumur 21 Tahun dan dia

belum pernah menjalankan pernikahan atau berkeluarga maka itu

termasuk tanggungan keluarnya ini di definisikan dalam kompilasi

Hukum Islam.5

Hubungan antara orang tua dengan anak adalah hubungan

wajib tidak bisa putus atau terhalang oleh keadaan sesuatu apapun,

seperti perceraian, tidak menyebabkan putusnya kewajiban terhadap

anak. Pemeliharaan terhadap anak adalah kepunyaan anak disebabkan

ia membutuhkan perlindungan, didikan yang baik, dan harus dijaga

oleh keluarganya dalam hal apapun.6 Kedua keluarga dalam hal ini

harus mengasuh anak-anak yang masih kecil karena Hukumnya wajib,

dan mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak pada

kebinasaan. Hukum mengasuh anak, baik anak laki-laki maupun anak

perempuan, adalah wajib.

Hal itu karena menganggap remeh dalam hal pengasuhan anak

sama saja dengan menghancurkan dan menelantarkan mereka. Adapun

5 Abdurrahmann, Kompilasi Hukum Islam Indonesia, (Jakarta:

Akademika Pressindo, 2007), 151. 6 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Indonesia,

cet. 2, (Jakarta: Kencana, 2008), 80.

Page 5: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

anak masih kecil sekitar umur 21 Tahun atau belum mumayyiz adalah

hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini

dijelaskan dalam kompilasi Hukum Islam Pasal 105 huruf (a). Dalam

pembahasan ini ayah tidak menjelaskan ayah yang berhak akan tetapi

ayah boleh untuk mengasuh anaknya itu ketika berumur bisa

dikategorikan dewasa dan bisa memilih antara baik dan buruknya

hidup.

Dalam pasal lain dijelaskan juga ketika anak masih kecil itu

berhak atas ibunya karena kasih sayang ibu adalah penting ini terdapat

dalam pasal 156 huruf (a), sebab terjadinya perpisahan keluarga si

anak. Pendapat Keempat Imam Mazhab sepakat bahwa untuk

pemeliharaan anak itu jatuh keibunya anak yang tergolong masih kecil

itu. Jika anak masih kecil, belum bisa memikirkan banyak hal serta

belum bisa membedakan perlakuan ibu dan perlakuan bapaknya, maka

anak tidak diberi pilihan, tetapi langsung diberikan kepada ibunya.7

Bila ibu meninggal, kedudukan di ganti oleh:

1. Perempuan masih sedarah dengan ibu dari anak.

2. Bapak dari anak.

3. Perempuan masih sedarah dengan ayah dari anak.

4. Perempuan merupakan sedarah dari anak.

5.Perempuan-perempuan saudara mahram yang terdapat dalam

keluarga ibu.

6. Perempuan-perempuan saudara mahram yang terdapat dalam

keluarga bapak.

Salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah

memeliharanya dengan baik dan penuh kasih sayang. Pemeliharaan itu

7 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, jilid III, terjemahan. M. Ali Nursyidi,

dkk, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2008), 93.

Page 6: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

bisa bersifat moril ataupun materil. Kewajiban tersebut merupakan

kewajiban bersama antara suami dan isteri. Siapapun yang memegang

hak asuh anak setelah perceraian, nafkah anak tetap merupakan

tanggung jawab ayahnya. Tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan

sesuai dengan kemampuannya dan berlangsung sampai anak tersebut

dewasa (21 Tahun).

Apabila kedua keluarga itu dan mendapatkan anak yang

umurnya masih belum dewasa, dalam hal ini ibu yang mendapat

pengasuhan anaknya untuk menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak

diinginkan dalam keluarganya terhadap anaknya. Karena psikologi

anak itu lebih penting jika ibu yang mendapatkan pengasuhan

anaknya.8

Permasalahan dari akibat perceraian yang lebih diperhatikan

adalah mengenai hak asuh anak. Hal ini biasanya menjadi masalah yang

sulit karena kedua orang tua yang bercerai dapat saling memperebutkan

hak asuh anak. Dalam petitum suatu gugatan perceraian dapat

dimintakan hak asuh anak apabila dalam perkawinan tersebut telah di

hasilkan anak. Dari ketentuan dan argumen diatas, jika dalam satu

keluarga terjadinya perpisahan maka yang diserahkan untuk

pengasuhan anak adalah keluarga sedarah ibunya.

Namun tidak demikian yang pernah terjadi di Pengadilan

Tinggi Agama Palembang, meskipun anak Pemohon dan Termohon

masih berusia 10 (Sepuluh) Tahun dan 7 (Tujuh) Tahun dan mereka

belum mumayyiz, hak asuh anak bisa diberikan ke ayah ataupun ibu

8 Djamil Latif, Aneka Hukum Perceraian Indonesia, cet ke 2,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), 30.

Page 7: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

karena adanya syarat-syarat tertentu.9 Dengan demikian terdapat

perbedaan antara ketentuan dalam Hukum positif dan Hukum Islam

dalam Putusan Pengadilan Tinggi Agama Palembang Nomor:

005/Pdt.G/2018/PTA.plg. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik

untuk mengkaji lebih dalam untuk mengetahui hal tersebut, yang

dituangkan dalam judul “ ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM

PENYELESAIAN HADHĀNAH DIBAWAH UMUR PASCA

PERCERAIAN DALAM PERKARA NOMOR:

005/pdt.G/2018/PTA.plg PERSEFEKTIF UNDANG-UNDANG

NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

DAN HUKUM ISLAM ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada keterangan diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan adalah:

1. Bagaimana Analisis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang

Dalam Menyelesaikan Putusan Perkara Nomor 005/ pdt.G/ 2018/

PTA.plg?

2. Bagaimana Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Putusan nomor

005/pdt.G/2018/PTA.plg Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak dan Hukum Islam?

C. Tujuan Penelitian

Dalam tujuan ini penulis membahas mengenai sebagai berikut :

9 Syaikh Ayyub Hasan, Fikih Keluarga dalam Islam, (Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 2011), 391.

Page 8: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

1. Supaya bisa mendalami pengetahuan mengenai dasar pertimbangan

hakim terhadap putusan Pengadilan Tinggi Agama Palembang

Terhadap Putusan Perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg.

2. Supaya bisa mendalami pengetahuan mengenai analisis terhadap

putusan Hakim Perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg menurut

persefektif Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang

Perlindungan Anak Dan Hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

Dalam hal ini penelitian dilakukan supaya bisa memberikan

keterangan yang jelas mengenai masalah skripsi yang berjudul

hadhānah dibawah umur pasca perceraian, supaya adanya solusi dan

berguna bagi kita semua terutama masyarakat setempat yang ada di

palembang dan indonesia dan meningkatkan pengetahuan ilmu

dalam jurusan hukum dan Syariat Islam serta bisa dibaca dalam

perpustakaan yang ada.

2. Teori Praktis

Dalam teori ini menginginkan suatu rujuan agar menjadi pedoman

pembaca atau penulis supaya tidak terlantar akibat perceraian,

ketidak efektifan pemenuhan hak anak pasca putusan dalam

hadhānah.

Mewujudkan supaya dalam penelitian ini dapat memberikan

pertimbangan suatu keadilan yang mewujudkan keluarga yang baik

dan sejahtera orang tua terhadap anaknya yang bercerai dan

pengaktifan eksekusi bagi yang tidak efektif dalam pemenuhan bagi

anak yang telah di putuskan dalam Pengadilan.

Page 9: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

Mewujudkan supaya peneliatn yang peneliti berikan agar bisa

menjadikan untuk penambah ilmu dan wawasan dalam perkuliahan

bagi civitas akademika terhususnya fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Raden Fatah Palembang.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penilaian dan penelitian yang di dapatkan oleh

peneliti baik dalam buku atau suatu karya seperti makalah, jurnal dan

karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan pembahasan yang akan di

bahas yaitu hadhānah ada sebagian buku dan karya yang akan penulis

sebutkan:

Buku Abdul Rahman Ghozali yang berjudul Fiqh Perkawinan

dan Munakahat yang diterbitkan oleh Kencana pada Tahun 2008 yang

menyatakan bahwa hak asuh anak tersebut diperlukannya kasih sayang

yang tinggi serta kesabaran orang tua dalam mengasuhnya agar anak

tersebut menjadi baik di kemudian hari. Selain itu kita harus

memberikan suatu waktu yang luang dalam mengasuh anak

sebagaimana syarat-syaratnya juga terpenuhi.

penulisan Skripsi oleh Muchojin, Tahun 2013, Program Studi

Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah STAIN Purwokerto yang

berjudul hadhānah dan nafkah anak setelah terjadi perceraian (Sudi

Putusan Hakim Nomor: 1745/Pdt.G/2011/PA. Purbalingga), membahas

tentang hak asuh dalam Islam terhadap putusan Hakim di Pengadilan

Agama Purbalingga Nomor: 1745/Pdt. G/2011/PA. Pbg. Tentang

hadhānah dan nafkah anak setelah terjadi perceraian di Pengadilan

Agama Purbalingga dalam putusan 1745/Pdt. G/2011/PA. Pbg

mengenai analisis putusan Pengadilan Agama Purbalingga. Sedangkan

penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di Pengadilan Agama

Page 10: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

Purwokerto dan dalam hal ini peneliti tidak menyinggung sedikitpun

mengenai nafkah anak setelah terjadi perceraian antara ayah dan ibunya

tetapi membahas mengenai pengasuhan terhadap anak dibawah umur

yang dijatuhkan terhadap ayahnya.

Skripsi oleh Nur Ida pada Tahun 2015 program studi Hukum

Keluarga Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto yang berjudul hak

hadhānah terhadap isteri yang keluar dari agama Islam atau murtad

persefektif fiqih dan Hukum positif (Study Analisis terhadap keputusan

PA Purwokerto No: 1516/Pdt.G/2013/ PA.Pwt)”. Secara sederhana

didalam penulisan ini membahas ibu yang dapat pengasuhan yang

keluar dari agamanya Pengadilan Agama Purwokerto dengan Nomor:

1516/ Pdt.G/ 2013/ Pta.Pwt penulis menyimpulkan dalam putusan ini

bahwa telah menganalisis dan memahami ditinjau dari segi fikih dan

Hukum positif. Sedangkan penelitian penulis dalam hal ini tidak

menyinggung atau membahas sedikitpun mengenai hak hadhānah anak

bagi isteri yang keluar dari agamanya tetapi anak yang dibawah umur

itu jatuh terhadap ayahnya.

Skripsi oleh Pratama Aditia, Tahun 2009 Jurusan Hukum

Keluarga fokus terhadap Pengedilan Agama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Berjudul “pencabutan hak Asuh anak dari ibu ( Studi Analisis

Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor. 430/pdt.G/2006/PA.Dpk )”.

Dalam pembahasan mengenai peneliti diatas dapat disimpulkan bahwa

menjelaskan apa definisi hadhānah, sumber hukum hadhānah, Rukun-

rukun pengasuhan anak, batasan waktu yang terjadi di Pengadilan

Agama ini dalam pencabutannya pengasuhan anak tersebut dari ibunya,

dalam hal ini meneliti pengasuhan anak yang masih berumur kecil

diberikan terhadap ayahnya

Page 11: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

Dari berbagai macam penelitian diatas, jelas sudah sangat

berbeda terhadap pembahasan dari peneliti skripsi oleh penulis pada

tingkat banding yang terjadi di pengadilan tinggi agama palembang

dalam memutuskan perkaranya. Adapun penelitian ini membahas

mengenai analisa keputusan Pengadilan Tinggi Agama Palembang

terhadap putusan perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian

hadhānah di bawah umur pasca perceraian yang menggunakan Putusan

negatif dalam bahasa hukumya biasa di sebut dengan NO bahwa

merupakan ketidak boleh nya dalam gugatan tersebut mempunyai

kekurangan surat-menyurat atau identitas yang disebut cacat formil

dalam gugatan yang diajukan.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Menurut Soetsndyo Wignyosoebroto penelitian ialah seluruh

upaya untuk mencari dan menemukan jawaban yang benar (right

answer) dan jawaban yang tidak sekali-kali keliru (true answer)

mengenai suatu permasalahan. Adapun dalam penelitian ini, penulis

menggunakan jenis penelitian kualitatif Yuridis Normatif (library

research) yaitu suatu penelitian yang mengemukakan, menggambarkan,

dan menguraikan seluruh permasalahan dengan sumber informasi

berasal dari buku-buku Hukum, jurnal, makalah dan menelaah dari

berbagai macam literatur-literatur serta pendapat pakar yang

mempunyai hubungan relevan dengan putusan Pengadilan Tinggi

Page 12: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

Agama Palembang Terhadap Putusan Nomor perkara 005 /pdt.G/ 2018/

PTA.plg penyelesaian hadhānah di bawah umur pasca perceraian.10

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Menurut Muri Yusuf, bahwa jenis data yang sudah dijelaskan

di bagi dalam berbagai bentuk yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif adalah data yang bersifat pengumpulan data yang disebut

dengan normatif dengan memanfaatkan landasan teori. Sedangkan data

kuantitatif adalah data yang tersusun harus adanya perencanaan

terdahulu dan struktur yang digunakan bisa jadi sedikit berdasarkan

pengumpulan data informasi yang berupa simbol angka dan bilangan

atau dalam bentuk grafik. 11

Adapun dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu

merupakan data yang diuraikan secara rinci yang berkaitan dengan

putusan Pengadilan Tinggi Agama Palembang Terhadap Putusan

Perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian hadhānah di

bawah umur pasca perceraian.

b. Sumber Data

Dalam penelitian Hukum, pada umumnya peneliti

menggunakan tiga sumber data yaitu data primer, data sekunder dan

data tersier:12

1) Data Primer yaitu, sumber data yang digunakan secara praktis yang

sudah ada dalam data. Data primer yang diperoleh penulis yaitu cara

10

Imam Gunawan, Metode Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2016), 142. 11

Arikunto Suharsimi, Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta,

2005) , 144. 12

Sugiono, Metode-metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif ,Cet.17,

(Bandung: Alfabeta, 2012), 225.

Page 13: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

yang digunakan peneliti berupa yang bersifat primer ini dapat

menggunakan sistem wawancara, setra dokumentasi berupa data

salinan putusan penetapan hadhānah di bawah umur pasca

perceraian perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg.

2) Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan

biasanya sudah dalam bentuk publikasi atau data yang diperoleh

melalui badan pustaka.13

Peneliti menggunakan Penelitian ini akan menggunakan data

sekunder yaitu data diolah yang berkaitan dengan putusan Pengadilan

Tinggi Agama Palembang Terhadap Putusan Perkara Nomor

005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian hadhānah di bawah umur pasca

perceraian. Untuk mendapatkan data sekunder maka penulis

menggunakan pendekatan sumber Hukum diantaranya:

a. Bahan Hukum Primer, adalah bahan-bahan Hukumnya yang

mengikat, seperti al-Qur’an, Tafsir dan Hadis, Undang-Undang

Dasar, Kitab Undang-Undang Hukum perdata, Kitab Undang-

Undang Hukum acara perdata, Kompilasi Hukum Islam, dan

putusan Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang Terhadap

Putusan Perkara Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian

hadhānah dibawah umur pasca perceraian.

b. Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan Hukum yang memberi

penjelasan terhadap bahan Hukum primer, berupa hasil dari

penelitian, hasil karya ilmiah dari ahli dan pakar Hukum, kitab-kitab

fiqh dan buku-buku yang berkaitan penyelesaian hadhānah di

bawah umur pasca perceraian ataupun buku lain nya.

13

Ainudin, Metode-metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2010), 24.

Page 14: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

c. Bahan Hukum tersier, yaitu yang memberikan petunjuk dan

pengertian agar penelitian yang jelas terhadap Hukum primer dan

sekunder, yang menjadi bahan tambahan dalam penelitian ini,

seperti: Kamus, Indeks kumulatif yang berhubungan dengan putusan

Pengadilan Tinggi Agama Palembang Terhadap Putusan Perkara

Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian hadhānah di bawah

umur pasca perceraian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data melalui

dokumen (Library resarch) dari sumber bahan Hukum primer,

sekunder, dan tersier. Menurut Sugiyono, dokumentasi yaitu suatu

catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar,

atau karya monumenatal dari seseorang. Putusan Pengadilan Tinggi

Agama Palembang Terhadap Putusan Perkara Nomor

005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian hadhānah dibawah umur pasca

perceraian.

4. Teknik Analisa Data

Dalam analisis ini yang bisa dipahami penulis untuk pembaca

agar bermanfaat di kemudian hari dengan menggunakan informasi data

yang baik dan jelas untuk menunjukan solusi kedepannya bagi

kemanfaatan semua orang terutama dalam kasus ini yang sangat

memiliki kaitannya dengan kehidupan penulis dan lingkungan sekitar.

Teknik yang dipakai adalah analisis data yang penulis dalam penelitian

adalah teknik analisa bentuk deskriptif kualitatif.14

Yang bersifat

memahahami,membaca data dan mendengarkan serta memberikan

metode dalam lingkungan yang jelas dalam materi ini menyimpulkan

14

Imam Gunawan, Metode Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2016), 142.

Page 15: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

hal-hal menarik dari umum ke husus yang biasanya disebut deskriptif

kualitatif.

G. Sistematika Kepenulisan

Dalam hal ini penulisan ini terdiri dari Empat bab skripsi yang setiap

bab memiliki hubungan-hubungannya. Adapun gambaran sistematika

sebagai berikut :

BAB I berisi bahwa dalam bab ini suatu awal yang

menggambarkan penelitian yang berisi hal-hal yang terkait dengan

diantaranya yaitu latar belakang masalah yang memberikan sedikit

pengertian penulis tentang masalah baik sebelum ataupun terhadap

anak yang belum mumayyiz dalam hadhānah, setelah perceraian yang

terjadi dalam masyarakat dan pasti banyak pertanyaan-pertanyaan yang

ada belum terselesaikan. Dari latar belakang tersebut maka akan

munculnya jawaban atas pertanyaan itu sehingga akan di jelaskan lebih

dalam oleh penulis mengenai hadhānah dengan baik dan benar dan

mudah dipahami yang bertujuan penelitian yang ditulis ini untuk

mengetahui poin-poin penting yang ingin dicapai. Setelah itu perlu

diketahui pula manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis

untuk dijadikan refrensi penelitian tentang hadhānah di masa yang akan

datang maupun manfaat penelitian sendiri dan masyarakat luas. Selain

itu ada tinjauan pustaka, metode penelitian, dan yang terakhir

sistematika penulisan yang berisikan penjelasan secara umum

penelitian yang terdapat dalam skripsi ini.

BAB II Dalam bab ini menerangkan pengertian Hadhānah,

sumber Hukum hadhānah pasca perceraian, rukun hadhānah, urutan

orang yang melakukan hadhānah, masa hadhānah tersebut.

Page 16: ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PENYELESAIANrepository.radenfatah.ac.id/7037/1/Skripsi BAB I.pdf · hak dari ibunya ketika perpisahan dalam keluarga itu terjadii, ini dijelaskan dalam

BAB III berisi analisis putusan Hakim dalam penyelesaian

hadhānah dibawah umur pasca perceraian dalam perkara Nomor

005/pdt.g/2018/pta.plg persefektif Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2016 tentang perlindungan anak dan Hukum Islam dalam bab ini

menerangkan analisis mempertimbangan Hukum Hakim terhadap

putusan Nomor 005/pdt.G/2018/PTA.plg memgenai penyelesaian

hadhānah dibawah umur pasca perceraian (Nomor

005/pdt.G/2018/PTA.plg) apakah telah memenuhi syarat-syarat

hadhānah ditinjau dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016

Tentang Perlindungan Anak dan Hukum Islam.

BAB IV berisi penutup dalam bab ini menerangkan

kesimpulan Hakim dalam pembahasan putusan yang diselesaikan

Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang Nomor

005/pdt.G/2018/PTA.plg penyelesaian hadhānah dibawah umur pasca

perceraian denga jelas.