analisis psikologi tokoh utama novel dilan dia...

15
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA PIDI BAIQ ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) RAJA AZILLAH NIM 130388201095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: phungminh

Post on 11-Jul-2019

250 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH

DILANKU TAHUN 1990 KARYA PIDI BAIQ

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

RAJA AZILLAH

NIM 130388201095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA
Page 3: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA
Page 4: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

ABSTRAK

Azillah, Raja. 2017. Analisis Psikilogi Tokoh Utama Novel Dilan Dia adalah

Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Pembimbing I : Riau Wati, M.Hum., dan Pembimbing II : Ahada Wahyusari,

M.Pd.

Kata Kunci: Psikologi Tokoh, Novel, Id, Ego, dan Superego.

Penelitian psikologi sastra memiliki peranan penting dalam memberikan umpan balik

terhadap perwatakan yang dikembangkan dalam menganalisis karya satra yang kental

dengan masalah psikologis. Dalam psikosastra, konflik merupakan pergejolakan

antara id, ego dan superego. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam sebuah karya

sastra melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang. Penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan psikologi id, ego, dan superego, serta menentukan unsur

psikologi yang paling dominan pada tokoh utama dalam novel Dilan Dia adalah

Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan unsur id, ego, dan

superego. Unsur psikologi id dalam novel umumnya mendeskripsikan keinginan

tokoh Milea. Seperti mendeskripsikan keingintahuan Milea terhadap sesuatu, mencari

kesenangan, dan menolak ketidaknyamanan, serta dorongan untuk memenuhi

kebutuhan biologis. Unsur psikologi ego dalam novel menggambarkan tentang

membuat keputusan dan pemenuhan kebutuhan id. Selanjutnya unsur psikologi

superego dikelompokkan ke dalam kelompok benar dan salah, kata hati yang

menghukum perilaku yang salah, serta merintangi dorongan id. Unsur psikologi

paling dominan yang ditemukan dalam novel DilanDia adalah Dilanku Tahun 1990

Karya Pidi Baiq adalah unsur ego.

Page 5: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

ABSTRACT

Raja Azillah. 2017. Analyzing Psycology of Main Character Novel Dilan Dia adalah

Dilanku Tahun 1990 by Pidi Baiq. Departement of Indonesian Education and

Literature. Faculty of Training Teacher and Knowledge. University of Maritim

Raja Ali Haji. Thesis. Tutor I: Riau Wati, M.Hum. Tutor II: Ahada Wahyusari,

M.Pd.

Keywords: Psychology Figure, Novel, Id, Ego, Superego.

Research psycology literature has important role to give feedback toward

characterization which is developed for analyzing psycology problem in literature

works. In psycology literature, conflict is fluctuation between id, ego, and superego.

These three things can be found in literature work thourgh characters. This research

purposed to describe purposed to describe psycology id, ego, and superego also

decide kind of dominant psycology of main character in novel Dilan Dia adalah

Dilanku Tahun 1990 by Pidi Baiq. Method’s research is counducted descriptive

qualitative. Analyzing data is reduction, presentation data, and conclusion. Result of

this research to find element id, ego, and superego. Element id from this novel

generally describe about Milea’s wish is like describing Milea’s curiosity, looking for

happiness, and refusing uncomfortably feeling, also motivating biology needs. For

element of ego from this novel was describing about making decision and fullfilling

id needs. Element of superego was classificated in right and wrong group, wrong act

judging, and hampered id motivation. For the dominant psycology element is ego.

Page 6: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

1. PENDAHULUAN

Pada hakikatnya karya sastra merupakan hasil pemikiran seseorang tentang

pengalaman hidup yang dirasakan atau dilihat.Hasil pemikiran tersebut kemudian

dituliskan sehingga membuat pembaca seolah-olah merasakan apa yang dialami

dalam sebuah cerita tersebut. Menurut Susanto (2016:17) karya sastra adalah dunia

imajinasi dan fiksi. Karya sastra adalah dunia rekaan yang realitas atau faktanya telah

dibuat sedemikian rupa oleh pengarang. Karya sastra dibuat untuk dapat dinikmati

keindahannya oleh pembaca. Keindahan sebuah karya sastra tersebut dapat dilihat

dari bagaimana penulis menggambarkan imajinasinya. Karya sastra merupakan media

penyampaian pesan tentang sesuatu hal yang dianggap benar akan hal baik dan

buruknya. Sastra diamati dari pandangan penyair terhadap kehidupannya untuk lebih

dimaknai sehingga dapat memberikan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap tidak

benar. Cerita-cerita yang terdapat dalam karya sastra dapat membentuk pemahaman

dan wawasan pembaca melalui pemilihan kata dan gaya bahasa yang khas tentang

kondisi kemanusiaan yang ada sehingga menuntun pembaca dalam hidupnya.

Karya sastra dapat bersifat umum dan khusus. Dikatakan bersifat umum

karena semua karya sastra seharusnya dapat dibedakan dengan bentuk hasil-hasil seni

atau kebudayaan lainnya. Karya sastra bersifat khusus karena karya sastra bisa

divedakan atas puisi, prosa, dan drama (Siswanto, 2008:70). Karya sastra dapat

dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra imajinatif(fiksi) dan nonimajinatif. Karya

sastra imajinatif adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi atau khayalan

yang diambil dari refleksi kehidupan. Sedangkan sastra nonimajinatif adalah sastra

Page 7: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan yang terjadi. Biasanya sastra

nonimajinatif menggunakan bahasa denotatif, yaitu bahasa yang digunakan sesuai

dengan makna sebenarnya, tidak mengandung unsur-unsur fiksi atau khayalan.

Contoh sastra imajinatif adalah esai, kritik, sejarah, catatan harian, biografi dan auto

biografi.

Jenis dari prosa naratif adalah novel. Novel berasal dari bahasa Italia

novella(yang dalam bahasa Jerman: novelle. Secara harfiah novelle berarti ‘sebuah

barang baru yang kecil’, dan kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk

prosa’(Abrams dalam Nurgiyantoro, 2013:11). Novel dari istilah bahasa Inggris

novel dan Prancis roman. Dari segi panjang cerita, novel (jauh) lebih panjang dari

pada cerpen. Oleh karena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas,

menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak

melibatkan berbagai permasalahan yang kompleks. Hal itu mencakup berbagai unsur

cerita yang membangun novel itu (Nurgiyantoro, 2013:13). Unsur-unsur pembangun

sebuah novel seperti, alur, tokoh, watak, setting atau latar, tema, dan sudut pandang

pengarang.

Penulis yang baik harus mampu membuat tokoh dalam cerita itu hidup dan

menarik sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi pembaca. Unsur instrinsik

paling dominan dalam sebuah novel adalah tokoh. Tokoh adalah pelaku yang

memerankan karakter dalam sebuah cerita fiksi. Tokoh-tokoh dalam novel

merupakan unsur yang paling penting dalam menghidupkan sebuah karya sastra

dengan permasalahan-permasalahan yang timbul pada karakter tokohnya. Novel

Page 8: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

kerap menampilkan tokoh fiksi yang mengaplikasikan unsur-unsur kehidupan dan

kejiwaan. Bermacam karakter dan watak yang ditampilkan pengarang dalam setiap

tokoh yang dibuatnya. Tidak hanya tokoh utama yang memiliki bermacam konflik,

tetapi juga tokoh-tokoh pendukung. Pengarang dalam membuat jalan cerita, tidak

hanya menghadirkan konflik tokoh utama dengan tokoh lain, namun biasanya tokoh

utama juga memiliki konflik terhadap dirinya sendiri. Konflik ini dinamakan dengan

konflik batin.

Dalam ilmu psikologi, konflik merupakan salah satu kajian dari psikologi

kepribadian. Psikologi kepribadian adalah psikologi yang mempelajari tentang

kepribadian seseorang terhadap suatu objek atau faktor-faktor tertentu yang

mempengaruhi tingkah laku. Psikologi juga erat kaitannya dengan dunia sastra,

karena keduanya sama-sama menampilkan persoalan manusia sebagai makhuk

individu dan sosial. Psikologi dalam sastra disebut dengan psikologi sastra.

Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas

kejiwaan. Karya sastra merupakan ungkapan jiwa melalui kata-kata. Asumsi dasar

penelitian psikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, adanya

anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran

pengarang yang berbeda pada situasi setengah sadar atau subconcius setelah jelas

baru dituangkan ke dalam bentuk secara sadar (conscious). Kedua, kajian psikologi

sastra disamping meneliti perwatakan tokoh secara psikologis juga aspek-aspek

pemikiran dan perasaan pengarang ketika menciptakan karya tersebut (Endraswara

2013:96).

Page 9: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

Dalam psikosastra, konflik merupakan pergejolakan antara id, ego dan

superego. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam sebuah karya sastra melalui

tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang.Id merupakan dorongan yang sifatnya

biologis dan dibawa sejak lahir. Id tidak mengenal aturan-aturan yang ada dalam

masyarakat. Maka untuk mengendalikannya diperlukan ego. Ego adalah pengendali

agar manusia bertindak dengan cara yang benar dan bersifat rasional. Superego

merupakan penentu perilaku seseorang yang dibetuk dari pembudayaan dan

pendidikan.

Novel yang akan peneliti kaji adalah novel “Dilan Dia adalah Dilanku Tahun

1990”karya Pidi Baiq.Dalam novel ini, Milea seolah-olah menjadi seorang pengarang

yang berinteraksi langsung dengan pembaca. Berdasarkan uraian yang dipaparkan

sebelumnya, peneliti akan melakukan analisis terhadap psikologi tokoh utama yang

terdapat di dalam novel “Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990” karya Pidi Baiq.

Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis psikologi id, ego,

supergeo tokoh utama dalam novel Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi

Baiq; (2) menentukan unsur psikologi yang paling dominan pada tokoh utama novel

Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990.

Page 10: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

2. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian

adalah novel Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq, cetakan IX

tahun 2016, Penerbit Pastel Books. Peneliti menelaah psikologis tokoh Milea dalam

novelDilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq.Teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi. Analisis isi adalah teknik penelitian

untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel), dan sahih data

dengan memperhatikan konteksnya.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik baca dan teknik catat. Teknik baca simak adalah teknik yang dilakukan dengan

cara membaca novel secara keseluruhan sehingga memperoleh data berupa psikologi

tokoh utama yang terdapat dalam novelDilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya

Pidi Baiq. Sedangkan teknik catat adalah teknik yang dilakukan setelah membaca

objek penelitian yang kemudian dicatat unsur-unsur psikologi tokoh utama yang

terdapat dalam novelDilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq.Teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya.

3. Penarikan kesimpulan :untuk mengecek kembali data yang diseleksi sebelumnya,

memastikan tepat atau tidaknya data yang digunakan untuk penelitian.

Page 11: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarakan teori psikoanalisis Sigmund Freud, didapatkan hasil penelitian

berupa psikologi kepribadian pada novel Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990

karya Pidi Baiq. Unsur psikologi yang diteliti adalah unsur id,ego, dan superego.

Penelitian ini dipusatkan pada tokoh utama yaitu Milea. Unsur-unsur psikologi

tersebut dipaparkan sebagai berikut:

IdTokoh Milea yang merupakan tokoh utama dalam novel ini mempunyai

dorongan keinginan dengan mencari tahu sesuatu hal yang akan berujung pada

pemenuhan rasa senang atau penolakan terhadap ketidaknyaman yang ia rasakan.

Tokoh Milea juga mempunyai dorongan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

Contoh :

1. Milea ingin mengetahui kejadian di depan pada saat upacara. Rasa ingin

tahu Milea merupakan ciri dari id yaitu mencari kesenangan. Hal ini

terlihat dari kutipan teks berikut:

“Kupandang ke depan karena ingin tahu soal apa gerangan, tapi justru di

saat itulah aku bisa melihat dirinya.”(hlm. 31)

2. Milea merasa terancam dengan keberadaan Dilan. Ini merupakan ciri dari

id yaitu menolak ketidaknyamanan, sehingga menimbulkan rasa takut. Hal

ini terlihat dari kutipan teks berikut:

Page 12: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

“Sejak semua itu, aku betul-betul jadi merasa takut. Aku juga jadi

langsung berpikir Dilan pasti sangat nakal dan mungkin jahat. Meskipun

aku yakin, dia tidak seperti yang kuduga.” (hlm. 32)

3. Milea merasa mengantuk setelah Kang Adi pulang. Rasa ngantuk Milea

merupakan ciri dari id yaitu instink kehidupan dan dorongan biologis

untuk tidur. Hal ini terlihat dari kutipan teks berikut:

“Setelah Kang Adi pulang, aku ngantuk, gosok gigi dan langsung tidur.”

(hlm. 170)

EgoTokoh Milea berusaha mengendalikan id dengan mengambil keputusan

atau dengan memenuhi id. Contoh:

Perilaku yang ditunjukkan oleh Milea merupakan ciri dari ego yaitu membuat

keputusan untuk mempertahankan kehidupan dengan tetap waspada terhadap orang

yang belum dikenalnya. Hal ini terlihat dari kutipan teks berikut:

1. “Aku gak tahu apa yang dia inginkan. Aku hanya berpikir dia adalah

salah satu dari anak nakal di dunia, yang suka menggoda perempuan di

jalan. Pikiranku mengembara. Meskipun saat itu banyak orang yang

pada mau pergi sekolah, aku merasa harus tetap waspada, khawatir

barangkali dia mau berbuat buruk kepadaku.” (hlm. 20)

2. Perilaku Milea yang ingin membeli sesuatu untuk diminum merupakan

ciri dari ego yaitu memenuhi kebutuhan id terkait dengan dorongan

biologis(minum). Hal ini terlihat dari kutipan teks berikut:

“Aku hanya ingin membeli sesuatu untuk kuminum. Tapi Nandan,

Ketua Murid kelas 2 Biologi 3, minta waktu ingin ngobrol denganku,

katanya ada yang mau dibahas.” (hlm. 23)

Page 13: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

Superego mengacu pada moralitas dalam kepribadian, penentuan baik atau

buruk perilaku, kata hati (menghukum perilaku yang salah), dan merintangi dorongan

id.Contoh :

1. Perilaku Milea menunjukkan ciri dari superego yaitu kebenaran nilai-nilai

budaya dalam masyarakat dengan bersikap ramah kepada orang yang

ditemui. Hal ini terlihat dari kutipan teks berikut:

“Kamu Milea ya?” tanya dia kemudian berusaha membuat percakapan.

“Eh?” Aku tersentak. Kutoleh lagi dirinya, memastikan barangkali

akukenal, nyatanya tidak. Dia menatapku dan tersenyum.

“Iya”.

Alasan utamaku menjawab adalah sekadar untuk bisa bersikap

ramah.” (hlm. 20)

2. Perilaku Milea yang merasa bersalah telah mengusir Dilan merupakan ciri

dari superego. Merupakan komponen moral kepribadian yaitu kata hati

yang menghukum tingkah laku Milea dengan perasaan bersalah. Hal ini

terlihat dari kutipan teks berikut:

“Ketika dia pergi, aneh, kemudian ada muncul perasaan bersalah

karena sudah bersikap judes kepadanya. Pastilah dia sedih. Pastilah dia

kesal. Aku juga pasti akan merasakan hal yang sama kalau diperlakukan

orang seperti aku kepadanya.” (hlm. 37)

3. Perilaku Milea menunjukkan id,ego dan superego Milea bekerja sama

sehingga mampu mengontrol keinginannya. Id Milea menginginkan Dilan

ikut belajar bersamanya, namun ego mengambil keputusan menahan

keinginan tersebut, dan superego Milea mampu mengontrol karena merasa

Page 14: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

tidak enak kepada teman-temannya. Hal ini terlihat dari kutipan teks

berikut:

“Jangan ikut belajar di kelasku!” kataku sambil aku goyangkan jari

telunjukku. Aslinya sih aku suka ada Dilan dikelasku, tapi aku merasa

gak enak ke temen-temen.” (hlm. 60)

4. SIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan unsur id yang

dikategorikan menjadi tiga, yakni mencari kesenangan, menolak ketidaknyamanan

dan dorongan biologis. Selanjutnya, unsur ego dalam penelitian ini dikelompokkan ke

dalam membuat keputusan dan pemenuhan kebutuhan id. Sedangkan superego yang

dikelompokkan ke dalam kelompok benar atau salah, kata hati yang menghukum

perilaku yang salah, serta merintangi dorongan id. Dan unsur psikologi paling

dominan yang ditemukan dalam novel DilanDia adalah Dilanku Tahun 1990 Karya

Pidi Baiq adalah unsur ego.

5. DAFTAR PUSTAKA

Alfiatnanto, Riko. 2013. Analisis Unsur Psikologi Tokoh Hang Tuah dalam Naskah

Laksmana Hang Tuah Karya Tenas Effendy. Skripsi (tidak dipublikasikan.

Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Baiq, Pidi. 2016. Dia Adalah Dilanku Tahun 1990. Pastel Books.

Bungin, Burhan. 2015. Metedologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metedologiske

Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia, 2004. Ensiklopedia Sastra Indonesia.

Bandung: Titian Ilmu.

Endraswara, Suwardi. 2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Page 15: ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA

Endraswara, Suwardi. 2013. Metedologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Fitriyah, Lailatul. 2014. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Prestasi

Pustakaraya.

Hadijah. 2012. Analisis Psikologi Tokoh Utama dan Latar Sosial Novel Perempuan

di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi. Skripsi (tidak dipublikasikan).

Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori

danContoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Puisi. Yogyakarta. Gadjah

MadaUniversity Press.

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Santi, Helvia. 2012. Analisis Karakter Tokoh Novel Dian yang Tak Kunjung Padam

karya Sutan Takdir Alisjahbana. Skripsi (tidak dipublikasikan. Tanjungpinang:

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT. Bulan

Bintang.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo.

Susanto, Dwi. 2016. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Toha, Riris K dan Sarumpaet. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak.

Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Yusuf, LN Syamsu dan Ahmad Juntika Nurihsan. Teori Kepribadian. 2013.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.