analisis proses adopsi electronic payment system dengan menggunakan utaut model studi pada sistem...

Upload: nadila

Post on 02-Jun-2018

282 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    1/17

    1

    ANALISIS PROSES ADOPSIELECTRONIC PAYMENT SYSTEM

    DENGAN MENGGUNAKAN UTAUT MODEL

    (Studi pada Sistem Pembayaran Online Kaspay di Kaskus)

    Tri Suci GandawatiUniversitas Gunadarma

    [email protected]

    ABSTRACT

    E-commerce development lately these days has also in turn develop E-payment. Oneof the growing e-payment method is Kaspay from the social media site Kaskus. As anE-payment media, Kaspay have to gained its customers acceptance. One of themodel of technology user acceptance is the Unified Theory of Acceptance and Use ofTechnology (UTAUT) develop by Venkatesh, et al. This model shows that behavioral

    intention is effected by peoples perception of the performance expectancy and theeffort expectancy. And that the use behavior of a technology is effected by thebehavioral intentionand itsfacilitating conditions.

    This research emphasizes on the adoption behavior of the Kaskus userstowards Kaspay usage. Research data is gained from 100 questionnaire to Kaspayusers. Using the double linear regression analysis, F and t. In this research includesthe facilitating conditions variable in the regression test towards the behavioralintention.

    The researchs result shows that performance expectancy, effort expectancy,social influence, and facilitating condition simultaneously effecting the behavioralintention. And that thefacilitating condition and behavioral intention simultaneouslyeffecting the use behavior. But partially only the facilitating condition thatssignificantly effecting the behavioral intentionand use behaviorin Kaspay usage.

    PENDAHULUANDerasnya arus kegiatan E-Commerceyang kini mengarah ke transaksi belanja

    online mendorong sejumlah kalangan untuk mengembangkan suatu produk atauplatform yang mampu menjembatani transaksi tersebut, contohnya suatu sistempembayaran onlineyang biasa disebut denganE-Payment.

    E-Payment adalah suatu sistem yang menyediakan alat-alat untuk pembayaranjasa atau barang-barang yang dilakukan di internet. Biasanya E-Payment suatu

    perusahaan menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga perbankan. Denganjaringan perbankan yang begitu luas, transaksi jual beli dapat dilakukan kapanpun,dimanapun, sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang dimiliki. Bentuk E-Payment

    pun beragam, antara lain E-Wallet, virtual wallet, E-Cash, digicash, cybercash,electronic cheque,smartcard based E-Payment, dll.

    Salah satu bentuk E-Payment yang sedang berkembang di Indonesia adalahKaspay. Kaspay merupakan sistem pembayaran online yang dikeluarkan pertama kalioleh situs jajaring sosial Kaskus pada tahun 2009 untuk mendukung kegiatan E-Commercenya yang terkenal dengan Forum Jual Beli (FJB). Layanan Kaspay inidapat digunakan di Kaskus dan situs-situs lain yang berafiliasi dengan Kaspay.Seluruh proses transaksi Kaspay dilakukan melalui transfer (top-up).

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    2/17

    2

    Sebagai sebuah mediaE-Payment, Kaspay harus dapat diterima dan digunakanoleh para penggunanya sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu modelterbaru untuk menjelaskan penerimaan pengguna (user acceptance) dalam bidangsistem informasi dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. Model ini diberi nama the

    Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).Menurut Venkatesh dkk. (2003) mengacu kepada Sedana dan Wijaya (2010),

    UTAUT menunjukkan bahwa niat untuk berperilaku (behavioral intention)dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap ekspektansi kinerja (performanceexpectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (socialinfluence). Serta perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior)dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap niat untuk berperilaku (behavioralintention) dan kondisi yang membantu (facilitating conditions). Persepsi-persepsi ini

    juga yang dimoderatori oleh jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman(experience) dan kesukarelaan (voluntariness).

    Namun pada hasil penelitian lain oleh Rita Oluchi ORJI (2010), I Gusti

    Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010), Mahbod Hamidfar (2008), serta PriscaK. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao (2008), menunjukkan bahwa kondisi yangmembantu (facilitating conditions) memiliki pengaruh terhadap niat untuk

    berperilaku (behavioral intention), dan hal ini berbeda dengan hasil penelitianVenkatesh dkk. (2003) sebagai pencetus model penerimaan UTAUT. Maka dalam

    penelitian ini peneliti juga akan mengikutsertakan variabel kondisi yang membantu(facilitating conditions) dalam uji hubungan terhadap niat untuk berperilaku(behavioral intention).

    Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian yang dilakukan adalah untukmenganalisis pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence,dan facilitating condition terhadap behavioral intention pada sistem pembayaranKaspay. Kemudian untuk menganalisis pengaruh facilitating conditions danbehavioral intention terhadap use behavior pada sistem pembayaran Kaspay, sertauntuk mengetahui faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominanterhadap behavioral intention dan use behaviorpada sistem pembayaran Kaspay.

    TINJAUAN PUSTAKA

    PengertianElectronic Payment SystemSejak tahun 1960an, saat Westminster Bank menginstal pertama kali automated

    teller machine (ATM) di Victoria, sistem pembayaran yang menggunakan jaringanelektronik mulai sering digunakan pada sektor perbankan dan dunia bisnis, khususnya

    untuk kegiatan transfer uang dalam jumlah besar.Dalam empat dekade setelah E-Payment ini muncul, banyak pengembanganteknologi yang terjadi, dimana hal ini memungkinkan perluasan sistem pembayaranelektronik itu sendiri ataupun hal ini mampu menciptakan suatu bisnis baru dankegiatan sosial yang membutuhkan sistem tersebut. Perubahan ini tentu saja telahmempengaruhi definisi dari E-Payment sendiri yang perkembangannya tergantungkebutuhan pada setiap masanya

    Menurut Federal Financial Institutions Examination Council (2010),pembayaran elektronik adalah praktek pembayaran baru untuk ritel di mana seorangpedagang mengambil informasi pembayaran untuk barang dan jasa dan menempatkaninformasi ini dalam sebuah electronic template yang menciptakan file elektronik

    untuk diproses melalui jaringan kliring.

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    3/17

    3

    Pengertian E-Payment atau pembayaran elektronik menurut Trihasta danFajaryanti (2008) adalah pembayaran yang dilaksanakan secara elektronik.

    Pada penelitian yang lain, pengertian online payment mensiratkan bahwavendor melakukan pemeriksaan terhadap pembayaran yang telah dilakukan oleh

    pembeli melalui bank sebelum vendor melayani pembelian sang pembeli (Al-Fayoumi, dkk. 2010).

    Menurut K. Ayo dan Ukpere (2010), sistem E-Payment dilihat dari prosesotomatis moneter yaitu pertukaran nilai antar pihak dalam transaksi bisnis dantransmisi nilai informasi melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

    Sedangkan menurut Sumanjeet (2009) dalam bentuk yang paling umum, istilahpembayaran elektronik meliputi pembayaran untuk kegiatan bisnis, perbankan ataupelayanan publik dari warga negara atau pelaku bisnis, yang dilakukan melaluitelekomunikasi atau jaringan elektronik dengan menggunakan teknologi modern.

    Dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan pengertian E-Payment adalah suatu sistem pembayaran yang dapat dilakukan oleh beberapa pihak

    seperti perbankan, pelaku bisnis (vendor ataupun konsumen) dan pelaku sosial yangdilaksanakan secara elektronik melalui suatu jaringan teknologi dan informasi yangcanggih.

    ProsesElectronic Payment SystemDalam suatu proses sistem pembayaran elektronik dilakukan oleh tiga pelaku

    utama, yaitu user (pengguna), merchant(pedagang), dan bank. Pengguna (pelanggan)adalah pihak yang mengambil uang elektronik (E-Currency) dari pihak bank yangkemudian dapat digunakan untuk melaksanakan E-Payment untuk membeli suatu

    barang atau jasa. Kemudian pedagang adalah pihak yang menyediakan barang, jasaataupun informasi untuk pihak pengguna (pelanggan). Dan bank adalah pihakterpercaya yang menengahi antara pengguna dan pedagang untuk memudahkanmereka melakukan transaksi (Al-Fayoumi, dkk. 2010).

    Menurut Trihasta dan Fajaryanti (2008), di dalam pembayaran elektronik uangdisimpan, diproses, dan diterima dalam bentuk informasi digital dan proses

    pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran elektronik.Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan proses sistem

    pembayaran elektronik dilakukan dengan cara pembayaran elektronik dengan uangyang telah disimpan oleh user/pengguna/pelanggan pada suatu bank, kemudiandiproses oleh pihak bank, dan di terima dalam bentuk informasi digital oleh merchant(pedagang) dan proses pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran

    elektronik.

    KategoriElectronic Payment SystemE-Payment dilihat dari beberapa sisi dapat dikategorikan sebagai berikut:

    1. Berdasarkan kegiatanE-Commerce (B2B, B2C, C2B, C2C), yaitu:a. Pembayaran Mikro (kurang dari $ 10), dilakukan dalamE-Commerce C2C dan

    B2C.b. Pembayaran konsumen yang memiliki nilai antara $ 10 dan $ 500, terutama

    dilakukan dalam transaksi B2C.c. Pembayaran Bisnis yang memiliki nilai lebih dari $ 500, dilakukan E-

    Commerce dalam B2B (Danial mengacu kepada Sumanjeet, 2009).

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    4/17

    4

    2. Berdasarkan kelas transaksinya, yaitu:a.Nilai transaksit kecil: dibawah $ 1.

    b.Nilai transaksi sedang: antara $ 1 dan $ 1.000c.Nilai transaksi besar: di atas $ 1.000 (menurut Cavarretta dan de Silva

    mengacu kepada Sumanjeet, 2009)3. Berdasarkan asumsi online, yaitu:

    a. Pembayaran dengan metode transaksi, yaitu suatu pembayaran yangmemerlukan pengaturan sebelumnya antara pembeli dan penjual.

    b. Pembayaran dengan metode account, yaitu suatu pembayaran dimana pembelidan vendor harus memiliki account system dengan suatu bank dan membuatsuatu perjanjian terlebih dahulu antara kedua pihak sebelum akhirnyamelaksanakan transaksi pembayaran tersebut (Menurut Al-Fayoumi, dkk.,2010).

    JenisElectronic Payment System

    Menurut Anderson (dikutip dalam Sumanjeet, 2009), E-Payment sistemdiklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, yaitu:1. Sistem pembayaran kartu kredit online.

    Sistem pembayaran ini digunakan setelah ditemukannya small plastic card padasistem tersebut. Kebanyakan digunakan dalam pembelian melalui internet danmemiliki keterbatasan. MOTO merupakan kepanjangan dari "Mail Order /Telephone Order". Sering digunakan dalam alamat pengiriman dan tagihan kartukredit (Trihasta dan Fajaryanti, 2008).

    2. Sistem PembayaranE-Cheque.SistemE-Chequeini sengaja diciptakan untuk mendukung dan memperluas fungsi

    belanja onlinedan cara kerjanyapun sama seperti cek kertas konvensional.3. Sistem PembayaranE-Cash.

    E-cash merupakan salah satu bentuk dari electronic payment yang sekarang inisangat banyak digunakan. E-Cash merupakan gambaran dari simbol elektronikyang memiliki nilai (bit) dan seringkali digunakan dalam transaksi barang dan

    jasa.E-Cash dipublikasikan oleh institusi legal, perusahaan dan organisasi.E-Cashbiasanya memiliki keterbatasan penerimaan (tergantung seberapa besar publishermarket-nya) (Trihasta dan Fajaryanti, 2008).

    4. Sistem pembayaran elektronik berbasissmart-card.Smart card didefinisikan sebagai kartu sejenis ATM yang disatukan denganintegrated circuit (IC) yang mana dapat memproses informasi. Smart card juga

    digunakan untuk menyimpan data pribadi, kesehatan, dan informasi asuransi.Banyak smart card yang menggunakan kombinasi password atau PIN (Trihastadan Fajaryanti, 2008).

    Model the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology(UTAUT)The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

    merupakan salah satu model penerimaan teknologi terkini yang dikembangkan olehVenkatesh, dkk.

    Venkatesh dkk. (2003) mengacu kepada Sedana dan Wijaya (2010),menyatakan bahwa UTAUT mensintesis elemen-elemen pada delapan model

    penerimaan teknologi terkemuka untuk memperoleh kesatuan pandangan mengenai

    penerimaan pengguna. Kedelapan teori terkemuka yang disatukan di dalam UTAUT

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    5/17

    5

    adalah theory of reasoned action (TRA), technology acceptance model (TAM),motivational model (MM), theory of planned behavior (TPB), combined TAM andTPB, model of PC utilization (MPTU), innovation diffusion theory (IDT) dan socialcognitive theory (SCT). UTAUT terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori

    yang lain dalam menjelaskan hingga 70 persen varian niat (intention).Di bawah ini tabel yang menjelaskan perbedaan teori dan konstruksi dari tiap

    model.Tabel 1. Konstruksi Model Penerimaan Teknologi

    Model dan Teori Konstruksi

    Theory of Reasoned Action (TRA)by Fishbein and Ajzen (1975)derives from psychology tomeasure behavioral intention and

    performance.

    AttitudeSubjective norm

    Technology Acceptance Model(TAM) by Davis (1989) developsnew scale with two specificvariables to determine useracceptance of technology.

    Technology Acceptance Model 2(TAM2) by Venkatesh and Davis(2000) is adapted from TAM andincludes more variables.

    Perceived UsefulnessPerceived Ease of UseSubjective Norm*Experience*Voluntariness*Image*Job Relevance*Output Quality*Result Demonstrability*

    * indicates TAM2 only

    Motivational Model (MM) alsostems from psychology to explain

    behavior. Davis et al. (1992)applies this model to thetechnology adoption and use.

    Extrinsic MotivationIntrinsic Motivation

    Theory of Planned Behavior (TPB)by Ajzen (1991) extends TRA byincluding one more variable todetermine intention and behavior.

    AttitudeSubjective normPerceived Behavioral Control

    Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) by Taylor and Todd

    (1995).

    Perceived UsefulnessPerceived Ease of Use

    AttitudeSubjective normPerceived Behavioral Control

    Model of PC Utilization (MPCU)by Thompson et al. (1991) isadjusted from the theory ofattitudes and behavior by Triandis(1980) to predict PC usage

    behavior.

    Social FactorsAffectPerceived Consequences(Complexity, Job-Fit, Long-TermConsequences of Use)Facilitating ConditionsHabits

    Innovation Diffusion Theory (IDT)

    by Rogers (1962) is adapted to

    Relative Advantage*

    Compatibility*

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    6/17

    6

    information systems innovations byMoore and Benbasat (1991). Fiveattributes from Rogers model andtwo additional constructs are

    identified.

    Complexity*Observability*Trialability*Image

    Voluntariness of Use* indicates Rogers constructs.

    Social Cognitive Theory (SCT) byBandura (1986) is applied toinformation systems by Compeauand Higgins (1995) to determinethe usage.

    Encouragement by OthersOthers UseSupportSelf-EfficacyPerformance OutcomeExpectationsPersonal Outcome ExpectationsAffectAnxiety

    Unified Theory of Acceptance andUse of Technology Model(UTAUT) by Venkatesh et al.(2003) integrates above theoriesand models to measure userintention and usage on technology

    Performance ExpectancyEffort ExpectancyAttitude toward UsingTechnologySocial InfluenceFacilitating ConditionsSelf-EfficacyAnxiety

    Sumber: Sundaravej (2006).

    UTAUT menunjukkan bahwa niat untuk berperilaku (behavioral intention) danperilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior) dipengaruhi olehpersepsi orang-orang terhadap ekspektansi kinerja (performance expectancy),ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence) dan kondisiyang membantu (facilitating conditions) yang dimoderatori oleh jenis kelamin(gender), usia (age), pengalaman (experience) dan kesukarelaan (voluntariness).

    Teori ini menyediakan alat bagi para manajer untuk menilai kemungkinankeberhasilan pengenalan teknologi baru dan membantu mereka memahami penggerak

    penerimaan dengan tujuan untuk proaktif mendesain intervensi (termasuk pelatihan,sosialisasi, dll.) yang ditargetkan pada populasi pengguna yang mungkin cenderungkurang untuk mengadopsi dan menggunakan sistem baru, menurut Venkatesh dkk.

    (2003) mengacu kepada Sedana dan Wijaya (2010).Berikut adalah gambaran tentang hubungan behavioral intention, use behavior,performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions,gender, age, experience, dan voluntarinessdalam UTAUT.

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    7/17

    7

    Gambar 1. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

    Sumber: Venkatesh, dkk. (2003) pada Al-Qeisi (2009)

    Dan berikut adalah tabel yang menjelaskan definisi dari determinanUTAUT.

    Tabel 2. Tabel Definisi Determinan UTAUT

    Determinan Definisi

    Performance Expectance Tingkat kepercayaan seorangindividu pada sejauh mana

    penggunaan sistem akanmenolong ia untuk mendapatkan

    keuntungan-keuntungan kinerja dipekerjaannya.

    Effort Expectance Tingkat kemudahan terkait denganpenggunaan sistem.

    Social Influence Tingkat dimana seorang individumerasa bahwa orang-orang yang

    penting baginya percaya sebaiknyadia menggunakan sistem yang

    baru.

    Facilitating Condition Tingkat dimana seorang individuterhadap ketersediaan infrastruktur

    teknik dan organisasional untukmendukung penggunaan sistem.

    Sumber: Venkatesh, dkk. (2003) mengacu pada Sedana dan Wijaya (2010)

    METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini menggunakan model UTAUT (the Unified Theory of Acceptance

    and Use of Technology) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadilebih sederhana seperti penelitian sebelumnya oleh Dasgupta dkk pada Sedana danWijaya (2010).

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    8/17

    8

    Gambar 2. Kerangka Pemikiran

    Objek dalam penelitian ini adalah 100 user Kaskus yang telah meregistrasikandata dirinya di Kaspay baik yang sudah aktif ataupun belum aktif melakukan top-updan bertransaksi dengan menggunakan Kaspay.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menekankan pada sikappenerimaan (adopsi) para user Kaskus pada sistem pembayaran Kaspay. Datapenelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari hasil pembagian 100kuesioner kepada 100 user Kaspay sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukansebelumnya.

    Tipe teknologi informasi dan komunikasi yang dikaji adalah teknologi sistempembayaran online Kaspay dengan rancangan penelitian bersifat cross-sectional.Teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah LikertSummated Rating (LSR).

    Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan snowball sampling (sampelbola salju). Dimana peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitian. Penelitihanya tahu satu atau dua orang yang dapat dijadikan sampel. Karena penelitimenginginkan lebih banyak lagi, maka peneliti meminta kepada sampel pertamauntuk menunjukan orang lain yang bisa dijadikan sampel.

    Variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitianini adalah variabel yang terdapat pada model UTAUT. Berikut adalah tabel yangmenjelaskan tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian:

    Tabel 4. Tabel Variabel Penelitian

    Variabel Simbol Unit

    Performance Expectance (PE)

    PE1 Ordinal PE2 Ordinal

    PE3 Ordinal

    PE4 Ordinal

    Effort Expectance (EE)

    EF1 Ordinal

    EF2 Ordinal

    EF3 Ordinal

    EF4 Ordinal

    Social Influence (SI)

    SI1 Ordinal

    Performance Expectancy

    Effort Expectancy

    Social Influence

    Facilitating Condition

    Behavioral Intention Use Behavior

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    9/17

    9

    Sumber: Wu, Tao, & Yang (2008)

    Metode Analisis DataDalam penelitian menggunakan alat pengolah data SPSS versi 19. Setelah

    melewati uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, dan uji asumsi klasik, kemudiandata ini ini diolah dengan uji regresi linier berganda, uji Anova dan uji t. Dari tujuanmasalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka hipotesi yang dapat ditarik untukuji variabel performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan

    facilitating conditionsterhadap behavioral intentiondan use behavior, adalah sebagai

    berikut:1.Performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating

    conditionssecara bersama-sama berpengaruh terhadap behavioral intention.2.Facilitating conditions dan behavioral intentionsecara bersama-sama berpengaruh

    terhadap use behaviorpada sistem pembayaran Kaspay di Kaskus.3.Performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating

    conditionssecara parsial berpengaruh terhadap behavioral intention.4.Facilitating conditions dan behavioral intention secara parsial berpengaruh

    terhadap use behavior.

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Objek PenelitianKaskus adalah salah satu bentuk jejaring sosial dari Indonesia. Kaskus berdiri

    pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis(Chief Technology Officer), Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, yang sedangmelanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Situs ini dikelola oleh PT Darta MediaIndonesia. Kaskus melalui situs Kaskus.us sekarang ini mempunyai lebih dari 2,4 jutamember dan hal ini menjadikan Kaskus sebagai forum maya terbesar di Indonesia.

    Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, forum jual beli (FJB) dan loungesebagai terfavorit dikunjungi kaskuser (kaskus user). FJB termasuk kategori E-Commerce B2C dengan konsep portal. Para kaskuser yang berasal dari seluruh

    pelosok Indonesia bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online.

    SI2 Ordinal

    SI3 Ordinal

    SI4 Ordinal

    Facilitating Condition (FC)

    FC1 Ordinal FC2 Ordinal

    FC3 Ordinal

    FC4 Ordinal

    Behavioral Intention(BI)

    BI1 Ordinal

    BI2 Ordinal

    BI3 Ordinal

    Use Behavior(UB)

    UB1 Ordinal

    UB2 Ordinal UB3 Ordinal

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    10/17

    10

    Pada tahun 2009 PT Darta Media Indonesia menciptakan suatu sistempembayaran online baru yang diberi nama Kaspay untuk memudahkan pembayarantransakasi dan menghilangkan resiko dari modus penipuan dan pemalsuan kartukredit karena proses transaksi Kaspay dilakukan melalui transfer (top up). Layanan

    Kaspay ini dapat digunakan di Kaskus dan situs-situs lain yang berafiliasi denganKaspay. Dan untuk Kaspay sendiri, per pertengahan April 2010, jumlah user yangtelah terdaftar di Kaspay mencapai 40.000 user. Namun, yang aktif melakukan top-up

    baru sebatas kurang dari 10 persen atau sekitar 3.000-an user (www.kaskus.us).Secara ringkas, sistem kerja Kaspay dapat digambarkan seperti gambar di

    bawah ini:Gambar 2. Sistem Kerja Kaspay

    Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linier berganda ini untuk mengetahui arah hubungan antara

    ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy),pengaruh sosial (social influence), dan kondisi yang membantu (facilitatingconditions) sebagai variabel independen dengan niat untuk berperilaku (behavioralintention) sebagai variabel dependen.

    Pada uji ini akan diketahui apakah masing-masing variabel independenberhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependenapabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

    Berikut adalah tabel coefficients umtuk mengetahui persamaan regresi linierberganda untuk variabel dependen behavioral intention.

    Tabel 6 Coefficients (Behavioral Intention)

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients

    t Sig.

    CorrelationsCollinearity

    Statistics

    B Std. Error BetaZero-order Partial Part Tolerance VIF

    1 (Constant) 3.018 .751 4.016 .000

    Total_PE .058 .089 .076 .656 .514 .640 .067 .043 .328 3.046

    Total_EE .186 .096 .283 1.941 .055 .716 .195 .129 .207 4.840

    Total_SI .131 .072 .217 1.807 .074 .675 .182 .120 .305 3.279Total_FC .166 .102 .256 1.998 .002 .728 .166 .108 .180 5.548

    a. Dependent Variable: Total_BI

    Sumber: data primer yang diolah.

    Berdasarkan nilai B pada tabel 6 di atas, diketahui persamaan regresilinier berganda adalah sebagai berikut:

    Y = 3,018 + 0,058 1X + 0,186 2X + 0,131 3X + 0,166 4X + 361,006

    http://www.kaskus.us/http://www.kaskus.us/
  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    11/17

    11

    Konstanta sebesar 3,018, artinya jika performance expectancy ( 1X ), effort

    expectancy ( 2X ), social influence ( 3X ) dan facilitating conditions ( 4X ) nilainya

    adalah 0, maka behavioral intentionnilainya sebesar 3,018.Nilai kesalahan data (epsilon/residual) pada persamaan regresi linier terhadap

    variabel behavioral intention dinyatakan sebesar 361,006. Nilai error term ini adadikarenakan penelitian menggunakan sampel yang hanya mewakili dari keseluruhanpopulasi, maka terdapat hal-hal lain yang tidak dapat diprediksikan dalam persamaanregresi tersebut dari populasi yang tidak masuk dalam sampel penelitian.

    Berikutnya adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui arahhubungan antara kondisi yang membantu (facilitating conditions) dan niat untukberperilaku (behavioral intention) sebagai variabel independen pada perilaku untukmenggunakan suatu teknologi (use behavior) sebagai variabel dependennya. Hasil ujiregresi linier ini dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 7. Coefficients (Use Behavior)Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients

    t Sig.

    CorrelationsCollinearityStatistics

    B Std. Error BetaZero-order Partial Part Tolerance VIF

    1 (Constant) -.254 .540 -.470 .640

    Total_FC .366 .047 .504 7.796 .000 .842 .621 .346 .470 2.128

    Total_BI .517 .072 .464 7.169 .000 .831 .589 .318 .470 2.128

    a. Dependent Variable: Total_UB

    Sumber: data primer yang diolah.

    Berdasarkan nilai B pada tabel 7 di atas, diketahui persamaan regresi linier

    berganda adalah sebagai berikut:Y = 0,254 + 0.366 1X + 0,517 2X + 350,069

    Konstanta sebesar 0,254, artinya jika facilitating conditions ( 1X ) dan

    behavioral intention ( 2X ), nilainya adalah 0, maka use behaviornilainya sebesar

    0,254.Nilai kesalahan data (epsilon/residual) pada persamaan regresi linier terhadap

    variabel use behavior dinyatakan sebesar 350,069. Nilai error term ini adadikarenakan penelitian menggunakan sampel yang hanya mewakili dari keseluruhanpopulasi, maka terdapat hal-hal lain yang tidak dapat diprediksikan dalam persamaanregresi tersebut dari populasi yang tidak masuk dalam sampel penelitian.

    Uji F (Anova)

    Setelah sebelumnya dilakukan uji regresi linier berganda untuk mengetahuiarah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, selanjutnya akandilakukan uji F untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-samaantara antara ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effortexpectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi yang membantu(facilitating condition) sebagai variabel independen dengan niat untuk berperilaku(behavioral intention) sebagai variabel dependen. Serta untuk mengetahui arahhubungan antara kondisi yang membantu (facilitating conditions) dan niat untukberperilaku (behavioral intention) sebagai variabel independen dengan perilaku untuk

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    12/17

    12

    menggunakan suatu teknologi (use behavior) sebagai variabel dependen. Untukmengetahui hal tersebut, berikut tabel hasil uji F.

    Tabel 8. Anova (Behavioral Intention)

    Sumber: data primer yang diolah.

    Hasil dari tabel 8 menunjukkan bahwa secara bersama-sama ekspektansi kinerja(performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial(social influence) dan kondisi yang membantu (facilitating condition)berpengaruhsecara signifikan terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention).

    Tabel 9. Anova (Use Behavior)

    ANOVA

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 290.372 2 145.186 205.958 .000a

    Residual 68.378 97 .705

    Total 358.750 99

    a. Predictors: (Constant), Total_BI, Total_FCb. Dependent Variable: Total_UB

    Sumber: data primer yang diolah.

    Hasil dari tabel 9 menunjukkan bahwa secara bersama-sama kondisi yangmembantu (facilitating condition) dan niat untuk berperilaku (behavioral intention)berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku untuk menggunakan suatu teknologi(use behavior).

    Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independenmenjelaskan variabel dependen, dapat dilihat pada tabel model summary berikut.

    Tabel 10. Model Summary (Behavioral Intention)

    Model Summary

    Model R R SquareAdjusted R

    SquareStd. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 .764a .583 .566 1.12392 2.271

    a. Predictors: (Constant), Total_FC, Total_PE, Total_SI, Total_EEb. Dependent Variable: Total_BI

    Sumber: data primer yang diolah.

    NilaiR squarepada tabel model summary(tabel 10) menunjukkan bahwa hanya56,6% derajat keeratan hubungan dan variasi niat untuk berperilaku (behavioralintention) dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independennya ekspektansikinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh

    sosial (social influence) dan kondisi yang membantu (facilitating condition).

    ANOVA

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 167.997 4 41.999 33.249 .000a

    Residual 120.003 95 1.263

    Total 288.000 99

    a. Predictors: (Constant), Total_FC, Total_PE, Total_SI, Total_EEb. Dependent Variable: Total_BI

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    13/17

    13

    Sedangkan 43,4% disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modelpenelitian.

    Tabel 11. Model Summary (Use Behavior)

    Model Summary

    Model R R SquareAdjusted R

    SquareStd. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 .900a .809 .805 .83960 2.367

    a. Predictors: (Constant), Total_BI, Total_FCb. Dependent Variable: Total_UB

    Sumber: data primer yang diolah.

    Nilai R square pada tabel model summary (tabel 11) menunjukkan bahwa80,5% derajat keeratan hubungan dan variasi perilaku untuk menggunakan suatuteknologi (use behavior) dapat dijelaskan oleh variasi dari kondisi yang membantu(facilitating condition)dan niat untuk berperilaku (behavioral intention). Sedangkan

    19,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

    Uji t

    Dari uji F sebelumnya, diketahui bahwa secara simultan variabel ekspektansikinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruhsosial (social influence), dan kondisi yang membantu (facilitating condition)berpengaruh secara signifikan terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention).Oleh karena itu, uji berikutnya yang akan dilakukan adalah uji t untuk mengetahuiapakah ada variabel-variabel independen dalam model penelitian ini secara individualmampu menjelaskan variabel dependen. Dalam hal ini variabel-variabelindependennya adalah ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi

    usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi yangmembantu (facilitating condition). Sedangkan untuk variabel dependennya adalahniat untuk berperilaku (behavioral intention). Kemudian pengujian dilanjutkan untukvariabel independen kondisi yang membantu (facilitating condition) dan niat untukberperilaku (behavioral intention) dengan perilaku untuk menggunakan suatuteknologi (use behavior) sebagai variabel dependennya. Di bawah ini adalah analisisuji t masing-masing variabel independen.

    Variabel Ekspektansi Kinerja (Performance Expectancy)

    Dari hasil uji t ini maka dapat diketahui bahwa ekspektansi kinerja(performance expectancy) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk

    berperilaku (behavioral intention). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian RitaOluchi ORJI (2010); I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010), Robert F.Gary, William D. Terando, dan Marvin L. Bouillon (2009), Mahbod Hamidfar(2008), Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao(2008), serta Farida dan BudiHermana (2005) yang variabel behavioral intention diganti dengan intended toinquiry.

    Variabel Ekspektansi Usaha (Effort Expectancy)

    Dari hasil uji t ini maka dapat diketahui bahwa ekspektansi usaha (effortexpectancy) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk berperilaku(behavioral intention). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Rita Oluchi ORJI

    (2010); I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010), Robert F. Gary,

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    14/17

    14

    William D. Terando, dan Marvin L. Bouillon (2009), Mahbod Hamidfar (2008),Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao(2008), serta Farida dan Budi Hermana(2005) yang variabel behavioral intention diganti dengan intended to inquiry.

    Variabel Pengaruh Sosial (Social Influence)Dari hasil uji t ini maka dapat diketahui bahwa pengaruh sosial (social

    influence) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk berperilaku(behavioral intention). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Rita Oluchi ORJI(2010), I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010), Robert F. Gary,William D. Terando, dan Marvin L. Bouillon (2009, Mahbod Hamidfar (2008), sertaPrisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao (2008).

    Variabel Kondisi yang Membantu (Facilitating Condition)

    Dari hasil uji t ini maka dapat diketahui bahwa kondisi yang membantu(facilitating condition) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk

    berperilaku (behavioral intention). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnyaoleh Rita Oluchi ORJI (2010), I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010),Mahbod Hamidfar (2008), serta Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao (2008).Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Venkatesh, dkk. (2003) yangmenyatakan variabel kondisi yang membantu (facilitating condition) tidak memilikipengaruh terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention). Hal ini mungkinterjadi karena perbedaan objek penelitian dan subjek penelitian.

    Sedang hasil uji t berikutnya dapat diketahui bahwa kondisi yang membantu(facilitating condition) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku untukmenggunakan suatu teknologi (use behavior). Hal ini sesuai dengan hasil penelitiansejenis milik Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao (2008) dan berbedadengan hasil penelitian Venkatesh, dkk. (2003) sendiri yang telah mempopulerkanmetode UTAUT ini.

    Variabel Niat untuk Berperilaku (Behavioral Intention)

    Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa secara parsialvariabel niat untuk berperilaku (behavioral intention) berpengaruh secara signifikanterhadap perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior). Hal ini sesuaidengan hasil penelitian sejenis milik Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao(2008) dan Venkatesh, dkk. (2003).

    Secara parsial variabel kondisi yang membantu (facilitating condition) dan

    variabel niat untuk berperilaku (behavioral intention) sama-sama memilki pengaruhyang signifikan terhadap variabel perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (usebehavior), namun dilihat dari t hitung masing-masing variabel, variabel kondisi yangmembantu (facilitating condition) adalah variabel yang paling dominanmempengaruhi terhadap variabel perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (usebehavior) pada penggunaan sistem pembayaran Kaspay di Kaskus.

    Interpretasi secara Ekonomi

    Setelah dilakukan uji t sebelumnya, maka dapat diketahui variabel-variabel apasaja yang mempengaruhi dan yang tidak mempengaruhi dalam proses penerimaan(adopsi) oleh user Kaskus pada sistem pembayaran Kaspay. Berikut adalah

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    15/17

    15

    penjelasan lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi dan faktor-faktor yangtidak mempengaruhi proses adopsi tersebut.

    Faktor yang MempengaruhiBehavioral Intentiondan Use Behavior

    Dalam proses penerimaan (adopsi) sistem pembayaran baru Kaspay ini,ternyata faktor ketersediaan infrastruktur teknik dan organisasional yang mendukungdalam penggunaan sistem (facilitating condition) inilah yang sama-samamempengaruhi niat user untuk menggunakan Kaspay dan sikap user untuk akhirnyabersedia menggunakan Kaspay. Niat user (behavioral intention) ini jugamempengaruhi sikap user untuk melakukan transaksi dengan menggunakan sistempembayaran Kaspay (use behavior).

    Niat untuk menggunakan sistem pembayaran Kaspay ini dapat dilihat darijumlah user Kaskus yang cukup banyak sekitar 40.000 user (per April 2010) sudahmelakukan reigistrasi di Kaspay, dan user yang akhirnya mau menggunakan Kaspayini dapat dilihat dari sekitar 400 user Kaskus (per April 2010) melakukan Top-Up dan

    melakukan transaksi dengan menggunakan Kaspay. Kondisi yang mempengaruhi niatdan perilaku untuk menggunakan Kaspay ini didukung oleh beberapa hal, yaitu:1. Para user memiliki sumber daya (pendapatan) yang dapat mendukung terjadinya

    transaksi.2. Para user memiliki pengetahuan yang memadai untuk menggunakan sistem

    pembayaran ini.3. Para user merasa bahwa sistem pemabayaran Kaspay ini sesuai dengan kebutuhan

    mereka dalam melakukan transaksi.4. Para user juga merasa tidak perlu khawatir karena mereka tahu bahwa adanya

    seseorang yang dapat membantu mereka apabila mengalami kesulitan dalammenggunakan Kaspay.

    Faktor yang Tidak MempengaruhiBehavioral Intention

    Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 faktor dalam model UTAUT yang tidakmempengaruhi proses penerimaan (adopsi) sistem pembayaran baru Kaspay. Berikutadalah faktor-faktor yang tidak mempengaruhi niat para user untuk menggunakansistem pembayaran Kaspay, yaitu:1. Faktor ekspektasi kinerja (performance expectancy)

    Faktor tingkat kepercayaan user pada sejauh mana penggunaan sistem pembayaranKaspay ini akan menolong mereka untuk mendapatkan keuntungan-keuntunganpada kegiatan transaksi mereka tidak mempengaruhi para user untuk berniat

    menggunakan sistem pembayaran baru Kaspay.2. Faktor ekspektasi usaha (effort expectance)Faktor tingkat kemudahan dalam penggunaan sistem pembayaran Kaspay ternyatatidak mempengaruhi user agar berniat menggunakan sistem pembayaran baruKaspay ini.

    3. Pengaruh sosial (social influence)Faktor dimana user merasa bahwa orang-orang yang penting bagi mereka percayabahwa sebaiknya mereka menggunakan sistem Kaspay tidak mempengaruhi secarasignifikan dalam mendorong para user untuk berniat menggunakan sistempembayaran baru Kaspay ini.

    Sistem pembayaran baru Kaspay ini memang menarik keingintahuan para

    kaskuser. Maka niat untuk menggunakan sistem pembayaran inipun cukup tinggi, hal

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    16/17

    16

    ini didukung oleh kondisi yang membantu para user untuk menggunakan sistempembayaran Kaspay, dimana mereka memang memiliki kemampuan dalam halsumber daya (pendapatan), memiliki pengetahuan yang memadai untuk menggunakansistem pembayaran Kaspay, merasa bahwa Kaspay sesuai dengan kebutuhan

    bertransaki mereka, dan mereka mengetahui bahwa ada pihak lain yang dapatmembantu bila mereka menemukan kesulitan dengan menggunakan Kaspay. Namunkurangnya tingkat kepercayaan terhadap Kaspay, kurangnya tingkat pengetahuanbahwa kaspay itu mudah untuk digunakan, dan sedikitnya pengaruh orang-orangsekitar user inilah yang membuat para user hanya sekedar melakukan registrasiKaspay tanpa tindak lanjut melakukan Top-Updan bertransaksi.

    Apabila dilihat dari kebiasaan cara bertransaksi para user Kaskus di forum jualbeli Kaskus, maka dapat diketahui bahwa para pelaku transaksi atau para user inilebih memilih sistem COD (cash on delivery) dari pada menggunakan sistempembayaran Kaspay, dimana penjual dan pembeli menentukan tempat dan waktuuntuk saling bertemu lalu bertransaksi. Hal ini pula yang mengurangi kemungkinan

    barang yang diperjualbelikan rusak pada saat pengiriman, karena bila menggunakanKaspay, barang dikirim dengan menggunakan jasa kurir.

    KESIMPULAN DAN SARANDari penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan-pembahasan pada bab

    sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Variabel ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort

    expectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi yang membantu(facilitating condition) secara simultan berpengaruh terhadap variabel niat untukberperilaku (behavioral intention).

    2. Variabel kondisi yang membantu (facilitating condition) dan niat untukberperilaku (behavioral intention) secara simultan berpengaruh terhadap variabelperilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior) pada penggunaansistem pembayaran Kaspay di Kaskus.

    3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel niat untuk berperilaku(behavioral intention) dan variabel perilaku untuk menggunakan suatu teknologi(use behavior) pada penggunaan sistem pembayaran Kaspay di Kaskus adalahvariabel kondisi yang membantu (facilitating condition).

    Berdasarkan pembahasan-pembahasan sebelumnya, akan dikemukakan saran-saransebagai berikut:

    1. Bagi pengembang Kaspay agar lebih mengenalkan jasa Kaspay ini terhadap pihakluar seperti dengan memperluas kerja sama pada merchant diluar Kaskus, agarmasyarakat luaspun dapat mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang sistempembayaran Kaspay ini. Dengan memperkenalkan kepada masyarakat luas danmembuat mereka percaya dengan keunggulan jasa Kaspay, maka penggunaansistem pembayaran onlineKaspay akan meningkat.

    2. Saran untuk penelitian berikutnya adalah agar mencoba mengikutsertakan variabelfacilitating condition pada uji pengaruh terhadap behavioral intention, hal inidikarenakan pada penelitian ini dan beberapa penelitian-penelitian sebelumnya,variabel facilitating condition terbukti memiliki pengaruh terhadap variabelbehavioral intention.

  • 8/10/2019 Analisis Proses Adopsi Electronic Payment System Dengan Menggunakan Utaut Model Studi Pada Sistem Pembay

    17/17

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim., Retail Payment System, Federal Financial Institutions ExaminatinCouncil, 2010.

    Al-Fayoumi, Mohammad., Aboud, Sattar,. & and Al-Fayoumi, Mustafa., Practical

    E-Payment Scheme, International Journal of Computer Science, Vol. 7, Issue 3,No 7, May 2010, pp. 18-23.

    Ayo, Charles K., & Ukpere, Wilfred Isioma., Design of a secure unified e-paymentsystem in Nigeria: A case study, African Journal of Business Management Vol.4(9), 4 Agustus 2010, pp. 1753-1760.

    Farida & Hermana, Budi., Analisis Proses Adopsi Electronic Payment Systemdengan Menggunakan UTAUT Model : Reabilitas dan Validitas InstrumenPengukuran, Seminar Nasional Soft Computing, Intelegence system andInformation Technology, 2005, pp. 20-25.

    Hamidfar, Mahbod., Adoption of Electronic Patient Record by Iranian HospitalsStaff, Departement of Business Administration and Social Sciences Division of

    Industrial Marketing and E-Commerce, Lulea University of Technology, 2008.ORJI, Rita Oluchi., Impact of Gender and Nationality on Acceptance of a Digital

    Library: An Empirical Validation of Nationality Based UTAUT Using SEM,Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, VOL. 1,

    NO. 2, Oct 2010, pp. 68-79.Sedana, I Gusti Nyoman., & Wijaya, St. Wisnu., UTAUT Model for Understanding

    Learning Management System, Internetworking Indonesia Journal, Vol.2/No.2,2010, pp.27-32.

    Schaupp, Ludwig Christian., & Carter, Lemuria D., Antecedent to e-File Adoption:The U.S. Citizens Perspective, e-Journal of Tax Research, vol. 7, no. 2, 2009,

    pp. 158-170.Sumanjeet, Singh., Emergence Of Payment Systems In The Age Of Electronic

    Commerce: The State Of Art, Global Journal of International BusinessResearch, Vol. 2, No. 2, 2009, pp. 17-36.

    Sundaravej, Thanaporn., Empirical Validation of Unified Theory of Acceptance andUse of Technology Model, University of Missouri, 2006.

    Tibenderana, Prisca K. G. & Ogao, Patrick J., Information CommunicationTechnologies Acceptance and Use Among University Communities in Uganda:A Model for Hybrid Library Services End-Users, International Journal ofComputing and ICT Research, Special Issue Vol. 1, No. 1, October 2008, pp. 60-75.

    Trihasta, Deni., & Fajaryanti, Julia., E-Payment System, Seminar Ilmiah NasionalKomputer dan Sistem Intelijen, 2008, pp. 615-622.Wu, Yu-Lung., Tao, Yu-Hui., & Yang, Pei-Chi., The Use of Unified Theory of

    Acceptance And Use of Technology to Confer the Behavioral Model Of 3GMobile Telecommunication Users, Journal of Statistics & Management System,Vol. 11, No. 5, 2008, pp. 919949.