analisis pragmatik kalimat pengantar ngamen anak punk

61
ANALISIS PRAGMATIK KALIMAT PENGANTAR NGAMEN ANAK PUNK Karya Tulis Ilmiah Populer Disusun sebagai tugas kelompok Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Disusun oleh: 1 . Kenny Citra Aprianti 140137 0 2 . Mochamad Faris Dzulfikar 140455 8 3 . Muhammad Rhaka Katresna 140474 9 4 . Putri Puspitasari 140393 2

Upload: rhaka-katresna

Post on 14-Apr-2017

2.835 views

Category:

Lifestyle


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

ANALISIS PRAGMATIK KALIMAT PENGANTAR NGAMEN

ANAK PUNK

Karya Tulis Ilmiah PopulerDisusun sebagai tugas kelompok Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015

Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

1. Kenny Citra Aprianti 1401370

2. Mochamad Faris Dzulfikar 1404558

3. Muhammad Rhaka Katresna 1404749

4. Putri Puspitasari 1403932

DEPARTEMEN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

Page 2: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

A. Latar Belakang Masalah........................................................................4

B. Perumusan Masalah...............................................................................5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................5

D. Manfaat Penelitian.................................................................................5

BAB II PENELITIAN....................................................................................6

A. Kajian Pustaka.......................................................................................6

1. Ihwan pragmatik.................................................................................6

2. Aspek situasi tutur..............................................................................9

3. Tindak Tutur.....................................................................................10

4. Klarifikasi tindak tutur......................................................................11

5. Prinsip Kerjasama.............................................................................14

6. Implikatur.........................................................................................17

7. Syarat-Syarat Validitas.....................................................................19

9. Pengamen..........................................................................................20

B. Metode Penelitian................................................................................26

1. Objek Penelitian...............................................................................26

2. Tempat Penelitian.............................................................................26

3. Metode Penelitian.............................................................................26

4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data.......................................26

5. Analisis Data.....................................................................................29

C. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................................29

1. Hasil Observasi dan Wawancara..................................................30

2. Hasil Dokumentasi.......................................................................32

ii|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 3: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

D. Pembahasan.........................................................................................33

BAB III KESIMPULAN..............................................................................38

A. Kesimpulan..........................................................................................38

B. Saran....................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................39

iii|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 4: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah sekumpulan pesan yang dapat dirangkai menjadi sebuah

bentuk komunikasi. Bahasa adalah media yang penting untuk komunikasi. Salah

satunya untuk menyampaikan emosi, ekspresi, dan pesan dalam interaksi antar

manusia.

Komunikasi adalah bentuk interaksi antar manusia yang bertujuan untuk

menyampaikan pesan agar menciptakan dan menggunakan informasi untuk

terhubung dengan satu sama lain. Agar mereka terhubung dengan lingkungannya

dan tidak terasingkan karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang

tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu komunikasi lekat sekali dengan

kehidupan sehari-hari kita, misalnya pengantar ngamen anak Punk.

Kalimat Pengantar adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan

pandangan umum secara ringkas sebagai pendahuluan. Dalam penggunaannya,

kalimat ini biasa digunakan sebelum memulai suatu kegiatan atau menyampaikan

sesuatu. Kalimat pengantar ini digunakan pula oleh pengamen Punk di kota

Bandung sebelum mengamen.

Meskipun begitu, ada hal yang ganjil dari kalimat pengantar ngamen anak

Punk. Kalimat yang disampaikan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak ingin

meminta, tetapi secara tidak langsung memaksa penumpang angkot untuk

memberi uang. Kadang pula kalimat ini disampaikan bersamaan dengan tindakan

agresif terhadap penumpang angkot.

Untuk memahami kalimat pengantar ngamen anak Punk, dapat digunakan

kajian pragmatik untuk mengetahui kegunaan praktis dari kalimat pengantar

ngamen tersebut.

Dengan mengetahui makna sesungguhnya dari kalimat pengantar ngamen

anak Punk diharapkan dapat menggambarkan lingkungan sosial pengamen Punk. 4|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 5: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Sehingga dapat diketahui mengapa mereka menggunakan kalimat pengantar

semacam itu. Kajian Pragmatik akan sangat berguna dalam memahami tujuan dari

penutur. Dalam bidang psikologi, memahami pragmatika sangat penting untuk

memahami apa yang disampaikan individu, terutama tujuan praktis dari apa yang

dituturkan.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana makna yang disampaikan dalam kalimat pengantar ngamen anak

Punk?

C. Tujuan Penelitian

Memahami makna yang disampaikan dalam kalimat pengantar ngamen anak

Punk.

D. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi mengenai makna kalimat pengantar ngamen anak

Punk.

5|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 6: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

BAB II

PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Ihwan pragmatik

Saat ini, pragmatik sudah tidak asing di telinga para ilmuan Bahasa.

Pragmatik, bahka semakin populer dan di minati. Pasalnya, pragmatik di nilai

dapat menyalurkan kehausan para linguis akan kajian yag lebih fungsional. Di

balik itu semua, sebelum kokoh sebagai cabang dari linguistik, pragmatik

menapaki dinamika yang cukup panjang . pragmatik modern saat ini tak terlepas

dari peran seorang filsuf, yakni Charles Morris (setelah Locked dan Pierce) yag

telah menggeluti ilmu tanda dan lambing, atau semiotic (Levinson, 1983: 1).

Pragmatik dalam kerangka piker Charles Morris merupakan salah satu dari tiga

cabang dalam seniotik selain sintaksis dan semantic, sementara itu, pragmatik

sendiri di artikannya sebagai bagian dari ilmu semiotic yang mengkaji kaitan

anara tanda dengan penutur. Di samping itu, Carnap (1938) seorang filososf dan

ahli logika menjelaskan bahwa pragmatik mempelajari hubugan konsep yang

merupakan tanda dengan pemakaian tanda trsebut (Suryono, 1990: 1).

Di eropa pragmatik sebagai alah satu cabang dari linguistic sudah mulai

berkembang sejak tahun 1940-an. Sejak saat itulah linguistik yang telah

berkembang di eropa banyak di warnai oleh aliran linguistic yang di kembangkan

oleh John Rupert Firth, pada tahun 1960-an dengan di libatkan teori sosial dalam

mengkaji Bahasa oleh M.A.K. Halliday, menjadi semakin jelaslah bahwa

linguistik tidak dapat di pisahkan dari masyarakat dengan segala latar belakang

sosiokultural yang mewadahi dan melatarbelakanginya. Sementara di Amerika ,

pragmatik baru mulai berkembang pada awal tahun 1970-an, para linguis yang

bernuansa transformasi generatif seperti Ross dan Lakoff menyatakan bahwa

kajian sintaksis tidak dapat memisahkan diri dengan konteksnya. Dapat di

katakana bahwa perkembangan linguistic di Amerika banyak diilhami oleh

6|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 7: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

seorang filsuf kawakan Inggris , Jhon Langsaw Austin dan John R. dan Searle

muridya yang berkebangsaan Amerika (Rahardi, 2008: 46).

Green menawarkan penafsiran pragmatik yang menurutnya paling luas,

bahwa pragmatik merupakan studi pemahaman terhadap tindakan manusia yang di

sengaja,. Jadi menurutya, studi ini melibatkan penafsira tindakan-tindakan yang

di asumsikan di lakukan untuk mendapatkan beberapa tujuan. Dengan demikian

gagasan-gagasan dalam pragmatik pasti melibatkan keyakinan, maksud (atau

tujuan), prencanaan, dan tindakan ( 1996: 1-2) mendefinisikan pragmatik ke

dalam 4 pngertian yaitu sebagai studi tentng makna kontekstual, studi tentang

bagaimana agar lebih banyak yang di sampaikan daripada yang di tuturkan, dan

studi tentang ungkpan dari jarak hubungan.

Pragmatik adalah studi tentang penutur. Dengan kata lain, pragmatik yaitu

studi tentang makna yang di sampaikan oleh penutur (atau penulis) dan di

tafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Sebagai akibatnyastudi ii lebih banyak

berhubungan dengan analisis tentang apa yang di maksudkan orang dengan

tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang di

gunakan dalam tuturan itu sendiri.

Pragmatik sebagai studi tentang makna kontekstual berarti bahwa tipe studi

ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang di maksudkan orang di dalam

suatu konteks khusus dan bagaimana konteks ini berpengaruh terhadap apa yang

di katakana. Diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur

mengatur apa yang ingin mereka katakana yang disesuaikan dengan orang yang

mereka ajak bicara, dimana, kaoan, dan dalam keadaan apa.

Pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang

disampaikan daripada yang dituturkan. Dengan kata lain, pendekatan ini juga

perlu menyelidiki bagaimana cara pendengar dapat menyimpukan tentang apa

yang di tuturkan agar dapat sampai pada suatu interpretasi makna yang di maksud

oleh penutur . tipe studi ini meggali betapa banyak sesuatu yang tidak dikatakan

ternyata menjadi bagian yang disampaikan. Dapat juga dikatakan bahwa studi ini

adalah studi pencarian makna yang tersamar.

7|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 8: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan. Dengan kata

lain, pandangan ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang apa yang

menentukan pilihan antara yang dituturkan dengan yang tidak di tuturkan .

jawaban yang mendasar terikat pada gagasan jarak keakraban. Keakraban, baik k

akraban fisisk, sosial, atau konseptual, menyiratkan adanya pengalaman yang

sama. Pada asumsi tentang seberapa dekat atau jauh jarak pendengaran, penutur

menentukan seberapa banyak kebutuhan yang di tuturkan (Yule, 1996 : 3-4).

Verhar (2006: 14) mendefinisikan pagmatik sebagai cabang ilmu linguistic

yang membahas tentang apa yang termasuk stuktur Bahasa sebagai alat

komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacu tanda-tanda

Bahasa pada hal-hal ‘ekstralingual’ yang di bicarakan.

Sementara itu, Parker (1986 dalam Rahardi, 2008: 46) menyatakan bahwa

pragmatik adalah cabang ilmu Bahasa yang mempelajari struktur Bahasa secara

eksternal. Adapun yang di maksud dengan hal itu adalah bagaimana satuan lingual

ertentu digunakan dalam komunikasi yag sebenarnya. Parker membedakan

pragmatik dengan seluk beluk Bahasa secarainternal . menurutnya, studi tata

Bahasa tidak perlu dikaitkan dengan konteks. Berkenaan degan itu studi tata

Bahasa dapat dianggap sebagai studi yang bebas konteks (context dpendent).

Pragmatik mempuyai kaitan yang erat degan semantic. Leech (1993 dalam

Nadar, 2009:2) menyebutkan bahwa semantic memperukan makna sebagai suatu

hubungan yang meliatkan dua segi ‘diadic’ seperti pada “apa artinya X ?” ,

sedangkan pragmatik memperlakuka makna sebagai suatu hubungan yang

melibatkan tiga segi ‘tiadic’ seperti pada “apa maksudmu degan X ?”. dengan

demikian dalam pragmatik makna diberi definisi dalam hubungannya dengan

penutur atau pemakaian Bahasa , sedangkan dalam semantic, makna di definisikan

semta-mata sebagai ciri-ciri ungkapan-ungkapan dalam suatu Bahasa tertentu,

terpisah dari situasi, penutur, dan lawan tuturnya.

8|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 9: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

2. Aspek situasi tutur

Rahardi (2008: 50-52) menjelaskan kembali bahwa kontekslah yang

ijadiaka pijakan dalam analisis pragmatik, menurut Wijana yang mendasarkan

pada gagasan Leech konteks adalah situasi tutur . Aspek-aspek dalam konteks

situasi tutur tersebut adalah sebagai berikut ini:

1) Penutur dan lawan tutur ,

di dalam beberapa litelatur , khususnya dalam Searle (1983), lazim di

lambangkan dengan S (speaker) yang berarti pembicara data penutur dan

H (hearer) yang dapat di artikan ‘pendengar atau lawan tutur’

2) Konteks tuturan .

konteks dapat mencangkup aspek-aspek tuturan yang relevan baik fisik

maupun nonfisik . konteks dapat pula diartikan sebagai semua latar

belakang pengetahuan yang diasumsikan sama-sama dimiliki penutur dan

lawan tutur serta yang mendukung interprestasi lawan tutur atas apa yang

di maksdukan penutur itu di dalam proses bertutur.

3) Tujuan tuturan.

Tujuan tuturan berkaitan erat dengan betuk tuturan seseorang. Dikatakan

demikian, Karena pada dasarnya tuturan itu terwujud karena di latar

belakangi oleh maksud dan tujuan dan tutur yang jelas dan tertentu

sifatnya . secara pragmatik, satu bentuk tuturan dapat memiliki maksud

dan tujuan yang bermacam-macam . demikian sebaliknya, sau maksud tau

tujuan tutur dapat diwujudkan dengan bentuk tuturan yang berbeda-beda.

4) Tujuan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas merupakan bidang yang di

tangani pragmatik. Hal tersebut karena pragmatik mempelajari tindakan

verbalyang terdapat dalam situasi tuturan tertentu. Dapat dikatakan bahwa

yang dibicarakan dalam pragmatik itu bersifat konkret karena jelas

keberadaan siapa peseta tuturnya, dimna tempat tuturnya, kapan waktu

tuturnya, dan seperti apa konteks situasi tutur secra keseluruhan .

9|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 10: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

5) tuturan dapat dipandang sebagai suatu produk tindak verbal . dapat

dikatakan demikian karena pada dasarnya tuturan yang ada di dalam

sebuah penuturan itu adalah hasil tindakan verbal para peserta tutur

dengan segala pertimbangan koteks yang melingkupi dan mewadahinya.

3. Tindak Tutur

Yule (1996: 81-84) memaparkan bahwa dalam usaha untuk mengungkapkan

sesuatu, orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan

stuktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindaka

melalui tuturan-tuturan itu. Tindakan-tindakan yang dilakukan lewat tuturan

biasanya disebut tindakan tutur.

Pada suatu saat, tindakan yang di tampilkan dengan menghasika suatu

tuturan akan mengandung tiga indak yang saling berhubungan . pertama adalah

tindak lokusi yang merupakan tindak dasar tuturan atau menghasilkan suatu

ungkapan linguistic yang bermakna. Kebanyakan tuturan yang terbentuk tidak

hanya dihasilkan tanpa suatu tujuan . tuturan di bentuk melalui beberapa fungsi

dalam pikiran. Dimensi yang kedua adalah tidak illokusi. Tindak illokusi

ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu tuturan. Tentu tidak secara

sederana menciptakan tuturan yang memiliki fungsi tanpa memaksudkan tuturan

itu memiliki akibat . itulah dimensi ke tiga, tindak perlokusi. Istilah ‘tindak tutur’

umumnya di erjemahkan secara sempit dengan sekedar di artikanSebagai tekanan

illokusi suatu tuturan. Tekanan illokusi suatu tuturan adalah apa yang

diperhitungkan oleh tekanan itu.

Senada dengan Austin, dalam bukunya How To Do Things With Words ia

membedakan tiga jenis tindak ujar, yaitu sebagai berikut:

1) Tindak lokusi(melakukan tindakan untuk melakukan sesuatu). Dengan kata

lain pembicara mengatakan kepada penyimak bahwa X (X adalah kata-

kata tertentu yang diucapkan dengan perasaan,makna dan acuan tertentu)

2) Tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu)

Dengan kata lain dalam mengatakan X, pembicara menyatakan bahwaP.

10|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 11: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

3) Tindak perlokusi (melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan

sesuatu) dalam artian, dengan mengatakan X,pembicara meyakinkan

penyimak bahwa P (Austin, 1962 dalam Tarigan, 1984:100)

4. Klarifikasi tindak tutur

Searle dalam Bachari (2011: 34-40) mengembangkan teori tindak tutur

Austin dengan mengklarifikasi daya tuturan ilokusi kedalam lima jenis tindak

tutur, yaitu: tindak tutur asertif yang disebut juga dengan tindak tutur representatif

tindak tutur direktif yang juga disebut dengan tindak tutur impositif,tindak tutur

ekspresif yang disebut juga tindak tutur evaluatif, tindak tutur komisif, dan tindak

tutur deklaratif. Adapun penjelasan mengenai kelima klarifikasi tersebut sebagai

berikut ini.

a. Tindak tutur Asertif/ Representatif

Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan

kebenaran atas apa yang diujarkannya.

Contoh:

1) “Tak lama lagi ayah akan tiba dari sekolah.”

2) “Dia adalah warga negara China.”

b. Tindak tutur Direktif/ Impositif

Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar

mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu.

Contoh:

1. “Tolong buatkan susu!”

2. “Lebih baik pake botol saja.”

3. “Kembalikan mobil-mobilku!”

11|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 12: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

c. Tindak tutur ekspresif/ evaluatif

Tindak tutur evaluatif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya

agara ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan didalam

tuturan itu.

Contoh:

1.) “Wajahmu kusut sekali.”

2.) “Kamu memang menakutkan.”

d. Tindak tutur Komisif

Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk

melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya.

Contoh:

1.) “Nanti ayah belikan mobil-mobilan yang lebih bagus.”

2.) “Ayah janji tidak akan memarahimu lagi.”

e. Tindak tutur isbati/ Deklarasi

Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya

untuk menciptakan hal (status atau keadaan) yang baru.

Contoh:

1.) “Jangan mengerjakan skripsi asal-asalan!”

2.) “Dia tidak jadi wisuda Oktober.”

Yule (1996: 92-92) mengklarifikasikan lima jenis fungsi umun yang

dikembangkan oleh Searle sebelumnya. Kelima daya tuturan itu ditunjukan oleh

tindak tutur yaitu: deklarasi,representatif,ekspresif,direktif dan komisif.

12|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 13: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Deklarasi adalah jenis tindak tutur yang mengubah dunia lewat

tuturan .oenutur harus memiliki peran institusional khusus,dalam konteks

khususmuntuk menampilkan suatu deklarasi secara tepat. Pada saat meggunakan

deklarasi penutur mengubah dunia dengan kata-kata.

Representatif adalah kenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini

penutur kasus atau bukan. Pernyataan suatu fakta, penegasan,kesimpulan dan

pendeksripsian. Pada saat menggunakan sebuah representatid,penutur

mencocokan kata-kata dengan dunia (Kepercayaannya).

Ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan

penutur. Tindak tutur itu mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis dan

dapat berupa pernyataan kegembiraan,kesulitan,kesukaan,kebencian,kesenangan

atau kesengsaraan. Pada saat menggunakan ekspresif penutur menyesuaikan kata-

kata dengan dunia (perasaannya) Searle (Bachari: 2011 39-40) memberikan

pengertian sendiri, tindak tutur evaluatif atau ekspresif ini adalah tindak tutur

yang dimaksudkan penuturnya agar ujurannya diartikan sebagai evaluasi tentang

hal yang disebutkan didalan penuturan itu.

Contoh:

1.) “Saya suka dengan skripsi kamu.”

2.) “Skripsimu belum ada lampirannya.”

Direktif ialah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh

orang lain melakukan sesuatu. Jenis tutur ini menyatakan apa yang menjadi

keinginan penutur. Tindak tutur ini meliputi : perintah,pemesanan, permohonan,

pemberian saran, dan bentuknya dapat berupa kalimat positif atau negatid. Pada

saat menggunakan direktif penutur berusaha menyesuaikan diri dengan dunia

dengan kata (lewat pendengar).

Komisif adalah jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk

mengikatkan dirinya terhadap tindakan=tindakan dimasa yang akan datang.

Tindak tutur ini mengatakan apa saja yang dimaksudkan ileh penutur. Tindak

13|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 14: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

tutur ini dapat berupa janji,ancaman,penolalan,ikrar dan daat ditampilkan sendiri

oleh penutur atau penutur sebagai anggota ke;ompok. Pada saat menggunakan

komisif,penutur berusaha untuk menyesuaikan dunua dengan kata-kata (lewat

penuturan).

Kelima fungsi umum tindak tutur beserta sifat-sifat kuncinya terangkum

dalam tabel dibawah ini (Searle,1979 dalam Yule,1996:95):

N

O

Tipe Tindak Tutur Arah Penyesuaian P= Penutur

X= Pendengar

1 Deklarasi Kata mengubah dunia P menyebabkan X

2 Representatif Kata disesuaikan dengan

dunia

P meyakini X

3 Ekspresif Kata disesuaikan dengan

dunia

P merasakan X

4 Direktif Dunia disesuaikan dengan

kata

P mengiginkan X

5 Komisif Dunia disesuaikan dengan

kata

P memaksudkan X

5. Prinsip Kerjasama

Orang-orang yang sedang berbicara umumnya tidak diasumsikan untuk

berusaha membingungkan, mempermainkan. Atau menyembunyikan informasi

yang relevan satu sama lain. Dalam banyak peristiwa, jenis kerjasama ini hanya

meruapakan titik awal yang menjelaskan apa yang dikatakan (Yule,1996:60).

Konsep tentang adanya sejumlah informasi yang diharapkan terdapat pada

suatu percakapanhanya merupakan salah satu aspek gagasan yang lebih umum

bahwa orang-orang yang terlibat dalam suatu percakapan akan berkejasama satu

14|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 15: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

sama lain (Yule,1996:63). Agar informasi dapat disampaikan dengan baik pada

peserta tutur. Komunikasi yang terjadi itu perlu mempertimbangkan prinsip-

prinsip berikut: (1) prinsip kejelasan (Clarity), (2) prinsip kepadatan (conciseness)

dan (3) prinsip kelangsungan (directness). Asumsi kerjasama dan prinsip-prinsip

tersebut meresap dalam prinsip kerjasama Grice (1975 dalam rahardi, 2008: 52).

Prinsip kerjasama tersebut meliputi empat maksim sebagai berikut (Yule,

1996: 64):

1) Maksim Kuantitas

a. Buatlah percakapan yang informatif seperti yang diminta

(dengan maksud pergantian percakapan yang sedang

berlangsung).

b. Jangan membuat percakapan lebih informatif dari yang diminta.

2) Maksim Kualitas

a. Jangan mengatakan sesuatu yang anda yakini salah/

b. Jangan mengatakan sesuatu jika anda tidak emiliki bukti yang

memadai.

3) Maksim Hubungan,yaitu relevanlah!

4) Maksim Tindakan yaitu cerdiklah!

a. Hindarkan ungkapan yang tidak jelas.

b. Hindarkan ketaksaan.

c. Buatlah singkat (Tidak panjang lebar yang tidak perlu)

d. buatlah secara urut atau teratur.

Grice (Dalam bahari,2011: 22-24), kemudian menundukan ada empat

kemungkinan yang dapat terjadi terkait dengan realisasi prinsip kerjasama di satu

sisi dan implikator percakapan dilain sisinya

1) Amati (Observe)

Pembicara mematuhi kaidah yang ada pada kondisi ini.

Contoh:

15|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 16: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

a. A: “Haduh, dompetku ketinggalan!”

b. B: “Cepat kejurusam, mumpung belum tutup.”

Respon yang diberikan B memperlihatkan bahwa B memahami maksud

ucapan A. B memberikan respon yang relevan (kaidah relevan) dan informatif

kepada A (kaidah kuantitas).

2) Hindari

Pada kondisi ini, partisipan dalam percakapan memilih untuk keluar dari

kaidah-kaidah atau Prinsip Kerja Sama.

Contoh:

A: “Tidak ada komentar, doanya saja ya.”

3) Tabrak/langgar (Clash)

Pada kondisi ini, terjadi konflik atau tabrakan di antara kaidah yang ada.

Dengan pertimbangan Prinsip Kerja Sama, partisipan percakapan dalam suatu

ucapannya, bersamaan dapat mematuhi salah satu kaidah yang ada, namun

serentak kalimat yang diucapkannya melanggar salah satu kaidah yang ada.

Contoh:

A: “Menurutmu bahasa itu apa?”

B: “Bahasa ya bahasa.”

Jawaban yang dilontarkan oleh B menunjukkan pelanggaran kaidah

kuantitas (tidak memberikan informasi yang diperlukan oleh A). Namun, jawaban

tersebut, memperlihatkan bahwa B menjalankan kaidah kualitas (jangan

mengatakan dengan ‘salah’ apa yang yang diketahui). Jadi, respon yang diberikan

oleh B kepada A, sebenarnya, memperlihatkan implikatur bahwa B tidak tahu

dengan pasti apa itu bahasa.

4) Cemooh sinis (Flout)

Pembicara dengan sengaja dan terang-terangan melanggar kaidah-kaiah

yang ada, dengan anggapan bahwa ia sebenarnya mampu menjalankan kaidah-

kaidah tersebut.

16|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 17: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Contoh:

A: “Mat, tulisanmu ini rapi sekali!”

A menilai tulisan Rahmat itu jelek dan sulit dibaca. A dengan sengaja

melanggar kaidah kualitas untuk ‘memperkuat’ maksud sesungguhnya dari

ucapan tesebut. Kalimat yang diucapkan oleh A dengan jelas adalah tidak benar

atau tidak sesuai dengan kenyataan, dan bagi Griece, kalimat seperti ini

mengandung sarkasme. Lebih jauh lagi, cemooh sinis ini juga menurut Grice

dapat bernilai dalam kalimat metaforis.

6. Implikatur

Menurut Mey (1993: 45), implikatu berasal dari kata kerja ‘to imply’ yang

berarti menyiratkan atau melipat sesuatu ke dalam sesuatu yang lain. Hal tersebut

karena ‘to imply’ sendiri berasal dari bahasa Latin ‘plicare’ yang berarti melipat.

Sehingga sesuatu yang dilipat tersebut harus dibuka agar dapat dipahami. Oleh

karena itu, sebuah implikatur percakapan atau sesuatu yang tersirat dalam

percakapan yaitu sesuatu yang dibiarkan implisit dalam pengguanaan bahasa

sebenarnya.

a. Implikatur Percakapan

Menurut Mey implikatur percakapan memusatkan jalan untuk memahami

sebuah ucapan dalam percakapan sesuai dengan apa yang diharapkan untuk

didengar (2001: 46). Sementara itu, Levinson menggambarkan konsep implikatur

pecakapan sebagai salah satu ide yang paling penting dalam pragmatik. Hal ini

dilandaskan pada lima pandangannya. Pertama, implikatur berdiri sebagai contoh

paradigmatik dari sifat dan kekuatan penjelasan pragmatik tentang fenomena

linguistik. Sumber dari jenis inferensi pragmatik dapat ditunjukkan di luar

organisasi bahasa, dalam beberapa prinsip umum untuk interaksi kerjasama.

Sementara prinsip-prinsip ini memiliki efek persuasif pada struktur bahasa. Oleh

karena itu, konsep implikatur menawarkan beberapa penjelasan fungsional yang

signifikan dari fakta linguistik. Sebuah kontribusi penting kedua bahwa implikatur

memungkinkan lebih banyak makna yang terungkap dari pada sesuatu yang biasa

17|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 18: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

dikatakan. Ketiga, konsep implikatur tampaknya akan memengaruhi

penyederhanaan substansial dalam struktur dan isi deskripsi semantik. Keempat,

implikatur, atau setidaknya beberapa konsep lain yang terkait, tampaknya hanya

penting jika fakta-fakta dasar tentang berbagai bahasa diperhitungkan dengan

benar. Kelima, prinsip-prinsip yang menghasilkan implikatur memiliki kekuatan

penjelas yang sangat umum (1983:97-100).

b. Implikatur Percakapan Umum

Yule memaparkan jika pengetahuan khusus tidak dipersyaratkan untuk

memperhitungkan makna tambahan yang disampaikan yaitu menjadi lebih

informatif karena mengikuti maksim kuantitas, hal ini disebut implikatur

percakapan umum (1996: 70-71).

c. Implikatur Berskala

Menurut Yule (1996: 71-73) sejumlah implikatur percakapan umum yang

lain secara umum disampaikan didasarkan pada suatu skala nilai dan oleh

karenanya dikenal sebagai implikatur berskala. Informasi tertentu selalu

disampaikan dengan memilih sebuah kata yang menyatakan suatu nilai dari suatu

skala nilai. Hal ini secara khusus tampak jelas dalam istilah-istilah untuk

mengungkapkan kuantitas, seperti yang ditunjukkan dalam skala (semua, sebagian

besar, banyak, beberapa, sedikit, selalu, sering, kadang-kadang), di mana istilah-

istilah itu didaftar dari skala tertinggi ke nilai terendah.

d. Implikatur Percakapan Khusus

Yule kembali menjelaskan bahwa dalam implikatur percakapan umum,

seluruh implikatur telah diperhitungkan tanpa adanya pengetahuan khusus

terhadap konteks tertentu. Namun, seringkali percakapan terjadi dalam konteks

yang sangat khusus yang mengasumsikan yang diketahui secara lokal. Inferensi-

inferensi yang sedemikian dipersyaratkan untuk menentukan maksud yang

disampaikan menghasilkan implikatur percakaan khusus. Untuk membuat

jawaban mitra tutur menjadi relevan, penutur harus memiliki persediaan sedikit

18|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 19: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

pengetahuan yang diasumsikan bahwa mitra tutur mengharapkan sesuatu lain

yang akan dikerjakan.

e. Sifat-Sifat Implikatur Percakapan

Sejauh ini Yule (1996: 76-78) menjabarkan bahwa seluruh implikatur

percakapan dengan inferensi-inferensi yang dibuat oleh mitra tutur berusaha untuk

mempertahankan interaksi kerja sama. Implikatur ini merupakan bagian dari

informasi yang disampaikan dan tidak dikatakan, penutur selalu dapat

memungkiri maksudnya. Implikatur percakapan itu dapat dipungkiri secara

eksplisit (atau kemungkinan lain diperkuat). Dengan kata lain, sifat yang pasti

adalah implikatur percakapan dapat dipehitungkan, ditangguhkan, dibatalkan, dan

ditegaskan kembali.

7. Syarat-Syarat Validitas

Austin (1962 dalam Bachari, 2011: 29) mengemukakan syarat-syarat

validitas yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas tuturan perfomatif,

yaitu: (1) ditandai dengan verba present (bukan lampau), (2) orang yang

mengatakannya, dan (3) orang yang mengatakannya memiliki kepatutan atau

relevansi dengan apa yang dikatakannya.

Di samping itu, Yule (1996: 87-88) menjelaskan mengenai apa yang disebut

dengan kondisi felisitas (Syarat-Syarat Validitas). Dalam kondisi sehari-hari di

antara orang-orang kebanyakan ada kondisi umum pada peserta tutur, bahwa

mereka dapat memahami bahasa yang sedang digunakan dan mereka tidak sedang

bermain peran atau sesuatu hal yang bukan-bukan. Yang terkait dengan kondisi

ini adalah kondisi ketulusan (sincerity condition), bahwa penutur secara tulus

bermaksud untuk melaksanakan tindakan itu. Kemudian adalah adanya kondisi

esensial, yang meliputi kenyataan bahwa dengan tindakan ucapan janji itu,

penutur bermaksud menciptakan suatu keharusan untuk melaksanakan tindakan

yang dituturkan. Dengan kata lain, tuturan mengubah pernyataan penutur dari

ketidakharusan menjadi keharusan. Jadi, kondisi esensial menggabungkan suatu

spesifikasi tentang apa yang harus ada dalam isi tuturan, yaitu konteks dan

19|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 20: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

maksud penutur, agar tindak tutur khusus ditampilkan secara tepat (pada

tempatnya).

9. Pengamen

a. Sejarah Pengamen

Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street

singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai

Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara

terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan

masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat

dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia

kesenian.

Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di

Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang

berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan

dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya

beberapa pengamen merupakan 65 sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang

berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.

b. Pengertian Pengamen

Pengertian pengamen dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dalam

kamus online pengamen ditulis sebagai “beg while singing playing musikal

instruments or reciting prayers, atau be persistent (memaksa).” Jadi pengertian-

pengertian yang diberikan dalam beberapa kamus pengertiannya hampir sama.

Kegiatan bermain musik dari satu tempat ke tempat lain dengan mengharapkan

imbalan sukarela atas pertunjukan yang mereka suguhkan. Namun karya yang

mereka suguhkan berbeda-beda, baik dari segi bentuk dan kwalitas maupun

performanya.

Oleh sebab itu pengamen bahkan sering disebut pula identik sebagai

penyanyi jalanan yang ada di perkotaan atau setempat, sementara itu musik-musik

20|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 21: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara

musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminology (bahasa) tidaklah

sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai

disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari

sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.

c. Perbedaan “Pengamen” dan “Ngamen”

Ngamen jika kita lihat dari sisi yang aktif dapat diartikan menjual

“keahlian”, khususnya dalam bidang musik yang dapat berpindah-pindah tempat

atau berkeliling dari stau tempat ke tempat yang lain misal ada di warung, depan

toko atau rumah, dijalanan, lampu merah yang mempunyai simpang-simpang

jalan, sedangkan pengamen itu adalah orang-orang yang melakukan kegiatan

ngamen tersebut. Menjual keahlian karena dilihat dari sejarahnya banyak

pengamen di kota-kota memang berlatar belakang sebagai pemain yang

mempunyai musik-musik yang tinggi. maka dengan teman-temannya (pengamen)

dia menggantungkan hidup dari kegiatan bermain musik keliling dengan menjual

jasa secara suka rela, namun dengan harapan ada balasan berupa materi (uang).

Kegiatan ini sudah ada yang melakukannya sebelum penamen-pengamen baru

yang timbul dijaman sekarang ini. Mengamen bisa di katakan sebagai meminta

sesuatu (uang) dengan usaha yg seminimal mungkin.

Jadi pengamen merupakan sesuatu yang sering bahkan sangat sering sekali

kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya bagi masyarakat perkotaan.

Pengamen merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita, karena hampir di setiap

tempat “mereka pengamen” hadir membawakan lagu-lagu mulai dari lagulagu

yang beranekaragam seperti lagu band, dangdut, country, kroncong, pop, slow

rock dan seterusnya. Juga ada yang menggunakan bahasa daerah, bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Juga ada pengamen yang hanya sendiri, bahkan

sampai - sampai berkelompok dengan membawa alat-alat yang ada pada mereka.

Bahkan demikian juga banyak juga yang ada pengamen yang sama sekali tidak

menggunakan istrumen musik sampai menggunakan beragam alat musik lainya.

d. Karakteristik Pengamen

21|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 22: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Pengamen melakukan pekerjaan dengan cara melihat jika di sebuah tempat

itu rame atau sunyi, bahkan pengamen ingin didampingi dengan cara yang sesuai,

maksudnya tukang tutup duit nantinya sambil mengulurkan sebuah topi atau

kaleng-kaleng dimana itu adalah sebuah tampungan untuk uang yang diberi oleh

pendengar musik sebagian Pengamen lainnya berputar-putar untuk saling

mendapatkan pendengaran dari seseorang lainya.

Hasil yang di peroleh dari pengamen yang telah berkumpul kemudian

dipisah-pisahkan menurut jenisnya (uang kertas dan uang logam), sebelum

akhirnya di bagi rata para pengamen yang mempunyai kelompok pengamen. Jadi

hasil dari seseoarang pengamen adalah orang yang mempunyai modal atau

dukungan modal untuk membeli beberapa yang pengamen butuhkan, kadang-

kadang pengamen membeli rokok dan di lengketkan di tangah jari-jari sambil

memainkan gitar, sehingga para pegamen yang menjadi anak buahnya tidak perlu

menganggu temannya yang sedang bermain, cukup untuk menepuk tangan

sebelum mengulurkan topi untuk mengambil uang dari pendengar.

Para pengamen tentu mengunakan alat bantu yang sederhana, diantaranya:

Gitar

Gendang

Seruling

Topi atau kaleng

Semua alat ini sangat berfungsi sekali untuk meringan kan tehadap

pengamen, Biasanya alat ini dipakai supaya lebih praktis, karena dengan memakai

alat-alat yang ada diatas memudahkan seiring dengan apa yang pengamen

lakukan.

e. Gaya Hidup dan Ideologi Punk

Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia

memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama,

melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian

22|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 23: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya

dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).

Dengan definisi diatas, Punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia

kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu Punk mirip dengan para

pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas

antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audience secara terang-

terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan

mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup.

Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya

penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas

bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan,

seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi Punk tidak

memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati.

Sebaliknya, lagu-lagu Punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap

kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu Punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan

kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar,

pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya Punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering

tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan

rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama

dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah

pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai

dengan tempat, waktu dan situasi maka Punk pada saat ini mulai mengembangkan

proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita.

Dengan kata lain Punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada

zamannya masing-masing.

f. Pengamen Bergaya Punk Di Bandung

23|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 24: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Komunitas anak Punk adalah sebuah fenomena sosial yang tengah mewabah

di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Mereka berada di pusatpusat kota dengan

penampilannya yang ekstrim. Rambut mohawk ala suku Indian (rambut paku)

dengan warna-warni yang terang/menyolok, sepatu boots, rantai dan spike (gelang

berduri), body piercing (tindik), jaket kulit, celana jeans ketat, baju yang lusuh,

atau t-shirt hitam, membuat setiap mata yang memandang merasa ganjil, curiga

dan menyeramkan.

Kehidupan anak Punk banyak di malam hari. Mereka pulang ke rumah siang

dan tidur. Saat malam tiba, mereka pun ke luar dari rumah bersama-sama

temannya. Ada keanehan yang dialami gerombolan Punk. Mereka tak bekerja, tapi

ada uang. Bahkan pulsa handphone selalu ada, Terkadang kita bingung darimana

mereka dapatkan itu semua.

Keberadaan anak-anak pengamen di pinggir jalan sangatlah mudah di temui

di kota-kota besar seperti Bandung salah satunya. Banyak pengamen bergaya

unik, namun dari sekian banyak pengamen yang menggunakan beberapa atribut,

pengamen bergaya Punk lah yang paling menarik perhatian. Di Bandung awal

munculnya pengamen bergaya Punk diawali dengan banyaknya acara musik Punk

yang dari sejak tahun 90-an sangat sering diadakan. Komunitas Punk di Bandung

sudah terbentuk sejak saat itu bahkan tahun-tahun sebelumnnya.

Komunitas Punk di Bandung sempat redup dikarenakan munculnya musik-

musik bergenre Hardcore, Emo dan Lainnya sehingga musik Punk sedikit

meredup. Namun sekarang ini musik Punk di Bandung mulai bertambah banyak,

Baik dari segi komunitasnya ataupun musisi Punk nya. Hal tersebut mendorong

beberapa remaja untuk berdandan ala Punk. Jumlah mereka sangatlah banyak.

Terbukti pada saat di adakan sebuah 72 acara musik Punk di beberapa tempat di

Bandung. Mereka yang hadir sangatlah banyak.

Punk jalanan identik dengan hidup yang urakan, tidak terurus, acak-acakan

dan terkesan seperti berandalan. Dalam kehidupan sehari-hari nya mereka

layaknya anak-anak normal lainnya, pulang kerumah melakukan kegiatan di

rumah. Namun karena kerasnya hidup di jalanan dan kurangnya pengetahuan

24|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 25: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

mengenai ideologi Punk sesungguhnya mendorong mereka menjadi orang yang

perlahan menjadikan jalanan sebagai jalan hidupnya. Selain itu banyak faktor-

faktor yang menjadikan mereka menjadi pengamen salah satunya adalah latar

belakang keluarga yang berantakan atau biasa di sebut dengan Broken Home dan

masih banyak faktor lain yang menyebabkan mereka menjadi pengamen jalanan.

Disaat kebutuhan mulai mereka penuhi, mereka melakukan melalui

beberapa cara, salah satunya yaitu mengamen. Dengan mengamen mereka sedikit

demi sedikit dapat memenuhi beberapa kebutuhan pokoknya seperti makan, dan

lain-lain. Mereka yang awalnya tidak bisa membeli sebuah gitar kecil yang biasa

di sebut ukulele perlahan mereka bisa karena hasil dari mereka mengamen yang

cukup untuk dapat membeli gitar tersebut untuk kebutuhan mereka dalam

mengamen. Perpaduan antara, suara pengamen dengan gitarnya yang

menyanyikan lagu Ebiet G. Ade Berita Kepada Kawan, itu sudah paling keren,

dijamin seribu sampai goceng bisa diraih. Lagu favorit pengamen kebanyakan

antara lain bandband lokal seperti ST12, D'Masiv, Kangen Band, Peterpan, Hijau

Daun, 73 Lyla, Armada, Bahkan anak kecil lebih senang menyanyikan lagu

bandband yang sering nongol di “Dahsyat” daripada Balon Ku atau lagunya Susan

si boneka.

Lain halnya dengan para pengamen bergaya Punk, dengan membawa

ukulele atau sekedar bertepuk tangan saja mereka biasanya bernyanyi ala kaum

marjinal, yang merasa disudutkan dengan lirik-lirik yang mengkritik terutama

pada bidang politik, lirik-lirik tentang perlawanan, kebebasan dan lain lain.

25|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 26: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

B. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek utama pada penelitian ini adalah “Pengamen bergaya

Punk”.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilakukan di Terminal Kebon Kalapa, Bandung.

3. Metode Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

naturalistik, yaitu sifat pendekatan yang ditekankan pada sifat alamiah, spotan dan

wajar. Data dikumpulkan peneliti dengan memasuki lapangan yangakan diteliti.

Menurut Sugiono (2013: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuandan kegunaan tertentu.

Berdasarkan pada tujuan peneltian, penulis mencoba menggunakan metode

yang dianggap sesuai untuk memecahkan masalah ini. Adapun metode yang

dimaksud adalah metode deskriptif kualitatif. Dasar pemikiran penggunaan

metode peneletian deskriptif kualitatif karena masalah yang terjadi pada saat

sekarang yaitu masalah yang terjadi masa sekarang yaitu masalah yang terjadi

pada saat penelitian berlangsung. Maka dari itu akan terlihat hubungan antara

peneliti dan objek yang diteliti.

4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Observasi Partisipatif

Observasi partisipatif merupakan seperangkat strategi penelitian yang

tujuannya adalah untuk mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam 26|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 27: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

dengan satu kelompok atau individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan

yang intensif dengan orang di lingkungan alamiah mereka. (Satori dan Komariah,

2009:117).

Pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti memiliki peranan

yang besar dalam proses penelitian yang dilakukan. Pengamatan merupakan hal

yang penting dalam penelitian kualitatif karena teknik pengamatan didasarkan atas

pengalaman langsung, memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri,

memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan

dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang diperoleh data,

menghindari bias dari peneliti, dan memungkinkan peneliti mampu memahami

situasi-situasi yang rumit. (Moleong, 2002:126)

b. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

(Moleong,2001:135). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

metode wawancara mendalam (in-depth interview), sedangkan alat bantu yang

akan digunakan adalah alat perekam berupa voice recorder, perekam gambar

(handycam).

Wawancara adalah percakapan dengan maksud dan tujuan tertentu dimana

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (interviewer)

yang mengajukan perrtanyaan dan pihak yang di wawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Pada proses wawancara ini pertanyaan yang diberikan tidak berstruktur, dan

dalam suasana bebas yang santai maksudnya adalah menghilangkan kesan formal

dengan menyesuaikan keadaan dengan para pengamen yang bergaya Punk.

Maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkonstruksi mengenai

seseorang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian

dan sebagainya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan petunjuk umum wawancara

berupa kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses 27|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 28: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

wawancara, sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan subjek dalam

konteks wawancara yang sebenarnya. Penetapan yang sifatnya tidak kaku

diharapkan dapat membantu penggalian lebih dalam mengenai informasi yang

dibutuhkan. Wawancara dalam penelitian ini juga bersifat terbuka sehingga subjek

mengetahui bahwa mereka sedan 79 di wawancarai dan mengetahui apa maksud

dan tujuan wawancara tersebut. (Satori dan Komariah, 2009: 130)

c. Catatan Lapangan (Field Notes)

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti tentang apa yang

didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan sewaktu mengadakan pengamatan,

wawancara, atau menyaksikan suatu kejadian dalam proses pengumpulan data dan

refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan ini dibuat dalam bentuk

coretan seperlunya yang dipersingkat berupa kata-kata ini, frase, pokokpokok isi

wawancara dan observasi, gambar, sketsa, sosiogram dan diagram. Catatan

lapangan ini kemudian dilengkapi dan disempurnakan apabila sudah pulang ke

tempat tinggal peneliti. (Moleong, 2002:153)

d. Studi Kepustakaan

Penulis mencari data dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku

literatur, karya tulis yang bersifat ilmiah yang memiliki hubungan dengan

permasalahan yang sedang diteliti.

e. Dokumentasi

Dokumen yang peneliti kumpulkan untuk melakukan penelitian ini yaitu

mengenai presentasi diri pengamen bergaya Punk di Terminal Kebon Kalapa

Bandung, sebagaimana dikutip bahwa metode atau teknik pengumpulan data

melalui dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian sosial. Dokumen merupakan catatan 81 yang didalamnya

terdapat sebuah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut bisa dalam

bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya seseorang.

28|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 29: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

5. Analisis Data

Analisis di lapangan diambil sesaat setelah data terkumpul. Data yang

diambil berupa informasi yang berbentuk kalimat Data yang diambil merupakan

data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat.

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 246) mengemukakan bahwa Analisis

data mencangkup tiga kegiatan yaitu:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal uang

pentingdicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari jjika diperlukan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan data yang elah dipahami tersebut.

c. Menarik Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Penarikan kesimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data

yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau formula yang

singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini akan menguraikan tentang berbagai temuan

yang diperoleh dari lapangan, yaitu dari olahan data dan informasi melalui

observasi dan wawancara di lokasi penelitian yaitu Terminal Kebon Kalapa.

29|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 30: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Informasi yang diperoleh ini berasal dari data dan observasi dan wawancara yang

dilakukan langsung oleh peneliti terhadap responden.

1. Hasil Observasi dan Wawancara

Sebelum memasuki sesi wawancara kami meminta izin terlebih dahulu pada

subjek, dan menawarkan kesepakatan apakah ada perwakilan yang mau

diwawancarai di tempat terpisah supaya bisa diwawancarai oleh observer lain.

Awalnya narasumber kami meminta izin untuk mencari makan sebentar, kecuali

ada sesuatu untuk berbagi. Setelah dijelaskan kembali maksud kedatangan kami,

akhirnya narasumber kami bersedia untuk diwawancarai.

Pertanyaan pertama yang diajukan adalah “mengapa menyampaikan kalimat

pengantar ngamen sebelum mengamen?” Pada awalnya narasumber kami tidak

langsung menjawab dan mengajukan pertanyaan ulang, kami mencoba

mendeskripsikan maksud dari ‘Kalimat pengantar ngamen’, ternyata hal itu

mereka pahami sebagai orasi. Mereka menyampaikan orasi tersebut karena

mereka meyakini jika kehidupan orang kecil disampaikan melalui kata-kata.

Kemudian observer mengajukan pertanyaan lanjutan, “mengapa bisa ada

kesamaan kalimat pengantar ngamen (orasi) antar pengamen punk, apakah ada

asal-usulnya?”, narasumber kami mempertanyakan kesamaan bagaimana, lalu

kami kembali menjelaskan maksud pertanyaan kami. Barulah didapat bahwa

kesamaan itu bisa saja ada karena kesamaan ideologi.

Pertanyaan kedua, “Apa tujuan menyampaikan kalimat pengantar ngamen

(orasi)?” Sebenarnya sudah terjawab pada pertanyaan sebelumnya, yaitu melalui

kata-kata mereka menyampaikan kehidupan orang kecil seperti mereka.

Menjawab pertanyaan ini narasumber kami berasumsi jika kemerdekaan

Indonesia itu Cuma 5%, dan itu hanya bagi orang kaya saja. Menurut narasumber

kami saat ini kemerdekaan itu hanya setengah tiang, merdeka untuk orang kaya.

Sehingga kalimat orasi yang mereka ucapkan itu bertujuan untuk

mengekspresikan ideologi mereka, sperti yang sudah dijawab sebelumnya, dan

30|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 31: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

melalui kata-kata mereka ingin menyampaikan jika kemerdekaan baru setengah

tiang saja, merdeka hanya untuk orang kaya.

Pertanyaan ketiga, “apa bedanya menggunakan kalimat orasi dengan tanpa

orasi ketika mengamen?”  Narasumber kami menuturkan jika dalam

mengamenpun ada etika, harus sopan pula. Narasumber kami kemudian bertanya,

“coba apa yang om tahu tentang ‘sekolah semesta’?” Yang terpikir dari observer

(Faris) sebagai jawaban adalah lingkungan. Kemudian narasumber kami

menjelaskan bahwa yang dia maksud dengan ‘sekolah semesta’ itu adalah

dimanapun mereka berada mereka dididik untuk menjaga etika termasuk ketika

mengamen. Dari sini perbincangan menyangkut persoalan kesopanan, namun

narasumber tidak memberikan jawaban yang jelas, sehingga kami menyimpulkan

bahwa menurut sudut pandang mereka, mengamen akan lebih sopan jika diawali

dengan kalimat pengantar (orasi), dan hal itu didukung dengan isi orasi yang

secara tidak langsung meminta izin, ditambah dengan kalimat salam seperti

assalamualaikum.

Pertanyaan keempat, bagaimana tanggapan pendengar diangkot?

Narasumber kami menjawab, “ada yang suka, ada pula yang enggak.” Kemudian

observer mengajukan pertanyaan untuk memperjelas seperti apa tanggapan yang

suka, maupun tidak. Menurut sudut pandang narasumber kami, biasanya yang

suka dan tidak tersebut dapat diketahui ketika kedatangan mereka (pengamen

punk) ke angkot, ketika berorasi dan mengamen. Perbincangan menjadi semakin

meluas sehingga observer kembali tertarik untuk bertanya, “buat apa bangun

pagi?” dan jawaban dari narasumber kami secara garis besar mengenai aktivitas

sebelum mulai mengamen. Beberapa poin menarik yang dicatat pada bagian

wawancara ini adalah, “yang tersindir artinya salah” meskipun diungkapkan diluar

pertanyaan yang sebelumnya, tetapi menjadi penting sebab menjelaskan

pertanyaan sebelumnya. “Yang dibawa mati amal dan ibadah,” hal ini juga

penting untuk dicatat meskipun tidak berhubungan dengan pertanyaan kami, akan

tetapi hal ini menunjukan adanya kesadaran bahwa dalam hidup ada tanggung

jawab lain, yaitu beribadah dan beramal, sejauh ini dalam perbincangan

31|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 32: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

narasumber kami secara konsisten menyinggung persoalan ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Pertanyaan kelima, “jika tidak ada yang memberi bagaimana?” jawab

narasumber kami, “biarin gak apa-apa, biasa saja.” kemudian diperkuat dengan

alasan, “yang mengatur uang itu tuhan.” dari sini narasumber kami menunjukan

padangannya, “jika tidak ada yang memberi mungkin, dia sedang tidak ada rezeki,

kami do’a kan supaya mendapat rezeki, jika ada yang memberi itu berarti dia

sedang ada rezeki, maka mau berbagi”. Sampai akhir perbincangan poin penting

yang kami catat adalah, ‘mencari jati diri’ hal ini sempat disinggung oleh

narasumber kami, menjadi menarik karena kami menilai ungkapan ini memiliki

hubungan dengan kalimat orasi dan ideologi yang mereka yakini. Pada akhirnya

perbincangan kami diakhiri dengan ungkapan ‘semua manusia itu buruh’, salah

satu poin penting bagi kami sebab menurut kami hal ini berhubungan dengan apa

yang ingin mereka sampaikan, baik itu melalui kehidupan mereka, kalimat orasi,

dan lagu yang dibawakan ketika sedang mengamen.

2. Hasil Dokumentasi

Transkrip kalimat pengantar ngamen pengamen punk:

“Ya permisi assalamualaikum maaf mengganggu atau kurang sopan numpang

berisiknya numpang tambah-tambahnya buat sesuap nasi. Kami disini mohon

maaf mengganggu kami butuh buat cari makan tolong jangan lihat dari

penampilan kami, jangan pandang kami sebelah mata kami tidak merugikan

orang, kami ngamen seadanya saja soalnya alat musik kami rusak, tolong jangan

pandang kami sebelah mata, coba itu yang rapih saja belum tentu benar kami

doakan keamanannya semoga terganti oleh Allah SWT karena doa itu segalanya

terima kasih semuanya assalamualaikum. ...mulai mengamen”

32|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 33: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

D. Pembahasan

Setelah kami melakukan observasi dan mengajukan pertanyaan kami

mendapat jawaban yang cukup memuaskan,seperti yang bisa kita lihat diatas

sudah terdapat beberapa penjelasan tentang kalimat pragmatif yang di gunakan

oleh anak punk ketika mengamen. ternyata anak punk memiliki tujuan khusus

dalam menggunakan kalimat pengantar mengamen tersebut dari obervasi kami,

kami bisa menyimpulkan bahwa dalam kalimat itu terdapat tindak tutur yang

terdiri dari asertif atau representatif,ekspresif atau evaluatif dan isbati atau

deklarasi. kami akan menjelaskannya perbait agar pembaca lebih mengerti dan

bisa memahami maksud dari kalimat pengantar (Orasi) yang dilakukan oleh para

pengamen punk dibawah ini.

Ya permisi assalamualaikum

maaf mengganggu atau kurang sopan

numpang berisiknya numpang tambah-tambahnya buat sesuap nasi.

(tindak tutur asertif/representatif)

Dalam bait ini menandakan tindak tutur yang asertif dan representatif

dimana pengamen menyapa dahulu dengan ucapan salam agar terdengar sopan,

mereka juga meminta maaf jika menganggu dengan harapan agar pendengar

memaklumi karena mereka akan mengamen dan membuat suara yang

memungkinkan orang-orang disekitarnya merasa tidak nyaman.

Kami disini mohon maaf mengganggu

kami butuh - uang? - buat cari makan

(tindak tutur asertif/representatif)

Dalam bait ini terlihat jelas tujuan para pengamen yaitu meminta uang,

tujuan mereka meminta uang hanya untuk mencari makan. dalam bait ini

ditunjukan dengan jelas sekali dengan perkataan “kami butuh-uang” yang

menandakan bahwa pengamen berharap jika semua pendengar rela memberikan

33|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 34: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

sepeser uang mereka pada para pengamen inilah yang membuat bait ini termasuk

tindak tutur asertif/representatif.

tolong jangan lihat dari penampilan kami,

(tindak tutur isbati/deklarasi)

Bait ini mengungkapkan bahwa meskipun mereka berpenampilan sangar

atau tidak rapih, itu tidak berarti mereka bukan orang yang baik. mereka meminta

agar masyarakat tidak menilai mereka dari penampilan yang mereka tampilkan.

karena bait ini menciptakan hal baru karena dengan bait ini penutur berharap

pandangan masyrakat berubah terhadap mereka sehingga bait ini termasuk tindak

tutur deklarasi atau isbati.

jangan pandang kami sebelah mata kami tidak merugikan orang,

(tindak tutur isbati/deklarasi)

Sama seperti bait diatas bait ini menyampaikan agar masyarakat tidak

memandang jelek pengamen karena mereka mengamen tidak merugikan orang

lain, oleh karena itu mereka berharap masyarakat tidak memandang mereka

sebelah mata.

kami ngamen seadanya saja soalnya alat musik kami rusak,

(tindak tutur asertif/representatif)

Menyatakan keadaan pengamen yang sebenarnya, jika alat musik mereka

rusak  sehingga mereka hanya mengamen seadanya tidak lengkap seperti

pengamen yang lain  dengan gitar,gendang atau alat musik lainnya.

tolong jangan pandang kami sebelah mata,

(tindak tutur isbati/deklarasi)

34|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 35: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa bait ini mendeklarasikan bahwa

mereka tidak        ingin dipandang rendah oleh masyarakat, menutur bermaksud

untuk membuat sebuah perubahan pada masyarakat sehingga bait ini termasuk

pada tindak tutur yang deklarasi.

coba itu yang rapih saja belum tentu benar

(tindak tutur ekspresif/evaluatif)

Dalam bait ini penitur ingin mengungkapkan ekspressinya karena dia

berpendapat bahwa orang yang menggunakan baju rapih dan berpenampilan

rapihpun belum tentu baik, itulah kenapa pengamen lain meminta masyarakat

untuk tidak menilai oranglain dari penampilan. bait ini termasuk kedalam tutur

ekspresif atau evaluatif karena penutur menginginkan ungkapannya dijadikan

evaluasi,tentang hal yang disebut.

kami doakan keamanannya semoga terganti oleh Allah SWT karena doa itu

segalanya terima

kasih semuanya assalamualaikum.

(tindak tutur isbati/deklarasi)

Bait ini mengungkapkan bahwa pengamen akan mendoakan pendengar dan

mengharapkan uang yang pendnegar berikan padanya diberi imbalan oleh Allah

SWT dan para pengamen dengan sopannya berpamitan setelah mengamen. tindak

tutur ini termasuk deklarasi karena pengamen mengharapkan perubahan pada

masyarakat atas perkataan sopannya.

Implikasinya yaitu yang pertama tidak ada tindak tutur direktif/impositif dan

komisif, mereka tidak meminta uang secara langsung maupun tidak langsung

kepada penerima tindak tutur. Fungsi tindak tutur asertif/representatif di sana

menegaskan tujuan ngamen yang mereka lakukan. Pada kalimat “numpang

berisiknya numpang tambah-tambahnya buat sesuap nasi” maupun “kami butuh

buat cari makan” menegaskan mereka ngamen untuk mencari makan, namun tidak 35|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 36: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

ada kalimat yang menyatakan dengan gamblang/jelas anak Punk tersebut meminta

uang.

Kami menemukan sekitar 43 persen tindak tutur representatif pada observasi

kami dengan pengamen anak Punk. Seperti yang sudah dijelaskan, tindak tutur ini

berfungsi menjelaskan keadaan yang mereka hadapi dan mengharapkan

perubahan pada penerima tindak tutur dengan cara mereka. Lalu kami pun

menemukan sekitar 43 persen tindak tutur deklarasi, di mana berfungsi untuk

perubahan pada moril audiens seperti pada kalimat “tolong jangan lihat dari

penampilan kami”, di sini terdapat pesan dari anak Punk agar audiens tidak salah

dalam mempersepsi mereka. Dipertegas lagi dengan kalimat “jangan pandang

kami sebelah mata kami tidak merugikan orang” dan pengulangan kalimat

sebelumnya.

Kemudian ada sekitar 13 persen dari tindak tutur ekspresif yang muncul,

fungsinya adalah untuk menarik empati penerima tindak tutur terdapat dalam

kalimat “coba itu yang rapih saja belum tentu benar”. Maksud ‘belum tentu benar’

di sana adalah anak Punk ingin menjelaskan bahwa mereka sebetulnya tidak

seburuk yang audiens pikirkan hanya karena tampilan luar mereka dan orang-

orang dengan penampilan yang baik pun belum tentu sebaik penampilan mereka

seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Selanjutnya terdapat kata “maaf” yang digunakan dua kali untuk

menekankan bahwa penutur tidak bermaksud mengganggu penerima tutur.

No. Tindak Tutur Jumlah

1. Asertif/Representatif 3

2. Ekspresif/Evaluatif 1

3. Isbati/ Deklarasi 3

Impilikasi:

tidak ada tindak tutur direktif/impositif dan komisif

o Tidak meminta uang secara langsung maupun tidak langsung

kepada penerima tindak tutur karena dalam kalimatnya mereka

tidak menyuruh.36|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 37: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

o Dan dalam tidak tutur komisif mereka tidak menyatakan ujaran

berupa sumpah, janji ataupun ancaman.

Representatif (43%) dan Deklarasi (43%)

o Menjelaskan keadaan yang mereka hadapi dan mengharapkan

adanya perubahan pada penerima tindak tutur, agar mereka di akui

keberadaannya oleh masyarakat tanpa dipandangnegatif.

o perubahan moril audiens , dari sini penutur melihat dari sudut

pandangnya dibuktikan oleh kalimat. “tolong jangan pandang kami

sebelah mata”menunjukan bahwa penutur memiliki kesadaran akan

pandangan orang lain terhadap dirinya, secara eksplisit penutur

menginginkan adanya perubahan cara pandang orang lain terhadap

dirinya.

Ekspresif (14%)

o Menarik empati penerima tindak tutur,  seperti terlihat pada

kalimat berikut “coba itu yang rapih saja belum tentu benar“

penutur berusaha mengkritik sehingga penerima tutur berempati

karena penerima tutur menjadi sepemahaman dengan kritik penutur

tersebut.

o Perubahan moril audiens terlihat dalam kalimat “coba itu yang

rapih saja belum tentu benar”, menunjukan bahwa penutur

berusaha mengkritik seseorang dari penampilan dengan maksud

jika yang penampilan baik belum tentu mencermikan sikap baik,

begitupun sebaliknya.

kata maaf digunakan dua kali

o Menekankan bahwa penutur tidak bermaksud untuk mengganggu

penerima tutur, terlihat dari kalimat berikut, “maaf mengganggu

atau kurang sopan”, dan “ Kami disini mohon maaf mengganggu.

37|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 38: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pragmatik kami menyimpulkan jika kalimat pengantar pengamen punk mengandung makna secara representatif dan deklarasi yang memiliki kecenderungan untuk menarik empati, dan memiliki bentuk sebagai orasi.

B. Saran

Sebaiknya dibuatkan panduan khusus dan lengkap untuk pengerjaan karya

tulis ini. Termasuk di dalamnya proses pembuatan dari perencanaan hingga

observasi. Tata letak dan template untuk karya tulis sebaiknya disediakan untuk

membuat keseragaman dalam pengerjaan karya tulis ini untuk setiap kelompok.

38|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 39: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

DAFTAR PUSTAKA

Juliansyah, K..(2013). ”Presentasi diri pengamen bergaya punk di perempatan

terusan jalan Jakarta Bandung”. Skripsi pada jurusan ilmu komunikasi UNIKOM :

tidak diterbitkan

Pramono, S.. “Penggunaan Makian dalam Tuturan Anak Prasekolah”. Skripsi

pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan

39|Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

Page 40: Analisis Pragmatik Kalimat Pengantar Ngamen Anak Punk

LAMPIRAN