analisis positioning produk kaos merek c 5 9, …repository.usd.ac.id/13455/2/002214199_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
ANALISIS POSITIONING PRODUK KAOS MEREK C 5 9, DAGADU DJOKDJA DAN Ie-be
MENURUT PERSEPSI KONSUMEN PADA ATRIBUT DAN PENENTUAN STRATEGI MARKETING MIX YANG SESUAI BAGI
P.T. CALADI LIMA SEMBILAN Studi Kasus pada Pengunjung Counter C59 Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Andiyono
002214199
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI / PRODI MANAJEMEN
YOGYAKARTA 2007
i
HALAMAN MOTTO
¤¤ “ Untuk segala sesuatu ada masanya, Tuhan membuat
segala sesuatu indah pada waktunya”.
(pengkhotbah 3 : 11 ) ¤¤
¤¤ “ Terkadang untuk mencapai segala sesuatu yang kita
inginkan kita harus mengorbankan seluruh kesenangan kita
tetapi yakinlah dengan ijin Tuhan semuanya akan berakhir
dengan indah” ¤¤
☼☼ " Terimakasih Tuhan atas segala kemampuan dan waktu
yang telah Tuhan berikan kepada saya…Amin.."☼☼
iv
KEHENDAK UNTUK BERUBAH
Ketika diriku muda dan bebas, Dan angan-anganku tanpa batas,
aku berniat mengubah dunia.
Seiring diriku tumbuh dan bijak, Kudapati dunia tak kunjung berubah, Maka kusederhanakan wawasan dan
Kuputuskan hanya mengubah negriku, Namun tampaknya sia-sia.
Saat diriku menapak tahun-tahun senjaku,
Dalam suatu tekat penghabisan, Kutetapkan untuk mengubah keluargaku saja,
Mereka yang akrab dengan ku…, namun apa daya Mereka menolak.
Dan kini saat terbaring diranjang kematian….
Barulah aku menyadari : Seandainya saja aku mengubah diriku sendiri,
Sebagai teladan….mungkin Aku bisa mengubah keluargaku.
Dengan keteladanan, kegigihan dan kobaran semangat
Mereka, pasti aku bisa memperbaiki negriku dan siapa tahu, diriku bahkan berhasil mengubah dunia
v
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Allah Bapa yang mahakuasa, Kedua Orang tuaku, Kedua Adik-adikku, Alm
Eyang Kakung dan Putri Hadi Suwito dan Eyang Kakung Suhodo serta
Seluruh Keluarga Besar Hadi Suwito di Yogyakarta atas semua kasih
sayang, bantuan, semangat dan doa yang selalu menyertai setiap langkahku
vi
ABSTRAK
ANALISIS POSITIONING PRODUK KAOS MEREK C 5 9, DAGADU DJOKDJA DAN Ie-be
MENURUT PERSEPSI KONSUMEN PADA ATRIBUT DAN PENENTUAN STRATEGI MARKETING MIX YANG SESUAI
BAGI P.T. CALADI LIMA SEMBILAN Studi Kasus pada Pengunjung Counter C59 Yogyakarta
ANDIYONO
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui positioning produk kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be menurut persepsi konsumen pada atribut yang meliputi desain kaos, desain sablon, kualitas kaos, kualitas sablon, merek kaos, harga, promosi dan kemudahan mendapatkan atau jaringan distribusi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden dengan menggunakan metode purposive convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dan observasi. Untuk mengukur hasil dari atribut kaos digunakan uji validitas dan reliabilitas. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk mendeskriptifkan karakteristik responden serta jawaban responden, analisis kuantitatif pertama mengolah data jawaban responden dengan analisis Multidimensional Scaling (MDS) dengan menggunakan Software PC MDS, kedua mengolah data jawaban pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan untuk mengetahui potensi perusahaan untuk menetukan strategi marketing mix yang sesuai Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui, yaitu pertama, produk kaos merek C59 memiliki positioning berdasarkan atribut paling baik pada atribut desain kaos, desain sablon, bahan kaos yang tidak panas dan tidak cepat melar pada saat dipakai dan sablon yang tahan lama (tidak cepat rusak atau pudar) jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu dan Ie-be. Kedua, P.T. Caladi Lima sembilan Yogyakarta memilki potensi untuk menjalankan strategi marketing mix yang paling sesuai untuk dilaksanakan adalah kebijakan harga agar produk dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen, jalur distribusi agar produk kaos merek C59 semakin mudah didapatkan oleh konsumen dan promosi agar produk kaos merek C59 semakin dikenal oleh konsumen.
viii
ABSTRACT
ANALYSIS OF POSITIONING BRAND T-SHIRT PRODUCT C59, DAGADU DJOKDJA AND Ie-be
BASED ON THE CONSUMER PERSEPTION TOWARD THE ATTRIBUTES AND FORMULATION OF MARKETING MIX STRATEGY
A Case Study Cosumers at Counter Caladi Lima Sembilan Yogyakarta Company
ANDIYONO SANATA DHARMA UNIVERSTY
YOGYAKARTA 2007
The purpose of this research is to know the relative positioning of the
T-shirt of C59, DAGADU DJOKDJA and Ie-be based on the consumer's perception toward the attributes such as the design of t’shirt and paint, the quality of t’shirt, paint, brand, price, promotion dan distribution.
This research is conducted by distributing the questionnaires to 100 respondents using the purposive convenience sampling method. The technique used in data gathering is interview, questionnaries and observation, where the validity and reliability test are employed to measure the result of the t-shirt atributes. The analysis methods are descriptive analysis to describe the respondents’ characteristics and responses. The first quantitative analysis is to process the respondent’s responses with Multidimensional Scaling (MDS) analysis by using PC MDS software. The second quantitative analysis is to analyze the data from branch manager of Caladi Lima Sembilan Yogyakarta Company to examine the potential marketing mix strategies to be adopted.
Result show that : first the t-shirt product with brand C59 has the positioning base on best attributes on the design of t’shirt, and paint, the material of t’shirt that is comfortab and more durable. Second the Caladi Lima Sembilan Yogyakarta Company has the potential is to adopted the appropriate marketing mix strategig of pricing policy so that the cosumers can afford the product, the distribution strategy so that consumers can get the product easily, and promotion so that the consumers can know the product.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa atas segala rahmat
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi yang berjudul “ANALISIS POSITIONING PRODUK KAOS
MEREK C59, DAGADU DJOKDJA DAN Ie-be MENURUT PERSEPSI
KONSUMEN PADA ATRIBUT DAN PENENTUAN STRATEGI MARKETING
MIX YANG SESUAI BAGI P.T. CALADI LIMA SEMBILAN “ telah disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sripsi ini masih jauh dari sempurna
karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, namun penulis
berharap kiranya skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, bimbingan, nasehat dan dorongan yang diberikan
berbagai pihak kepada penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, saran dan
masukan dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs.V.Supriyanto,S.U. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, nasihat dan saran-saran yang bermanfaat kepada
penulis dalam rangka penulisan skripsi ini.
5. Kepada Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
materi kuliah untuk menunjang dalam penulisan skripsi ini.
6. Kepada Bapak Yus Suharyadi, S.H. selaku Pimpinan P.T. Caladi Lima
Sembilan Yogyakarta beserta karyawan yang telah memberikan ijin penelitian
dan meluangkan waktunya selama penulis melakukan penelitian.
7. Kepada Almarhum Mbah Kakung dan Mbah Putri Hadi Suwito, Almarhum
Mbah Kakung Suhodo yang belum sempat melihat cucunya diwisuda.
8. Kedua orang Tuaku tercinta bapak Yohanes Sidik Yuwono dan Ibu Surtini
H.S, kedua adik-adikku tersayang, Anton Hari Susatyo dan Filemon Adriyanto
terimakasih atas doa, kasih sayang, kesabaran, nasehat dan semua dukungan
baik secara moril dan materil kepada penulis.
9. Kepada seluruh kakakku di Mlati Glondong Yogyakarta, Mas Nur, Mbak
Yanti, Mas Giarto, Mbak Cucu, Mas Agus dan kedua keponakanku yang nakal
dan lucu-lucu Egi dan Ocha terima kasih atas semua doa, dukungan,
semangat, perhatian, nasehat dan tawa
xi
10. Kepada Mas Lenggono terimakasih atas segala dukungan dan nasehat-nasehat
spritualnya sehingga penulis menjadi sadar untuk lebih mementingkan
penyelesaian penulisan skripsi.
11. Buat yang Termanis Kristiana yudi Kefayanti yang senantiasa menyemangati
dan mendukungku, terimakasih atas segala kasih sayang, kesabaran, semangat
dan pengertian. Aku minta maaf kalo udah banyak banget nyakitin kamu
sayang.
12. Kepada anak-anak kutilang boys…Godean Indra-Curut, A-Ceng, Dirham,
sawung, Hari Prasojo (bapak kostnya anak2), Pur-widi, Dhani Ninja, Wardi,
ngi-ngi, Chiko, Noel, Ronald, Pingkan ( Targetnya anak2 co kutilang boys),
Arie, Benge, Ditha anak Ricci II, Dheta (mantanya ranu), Terimakasih untuk
persahabatan yang ngk akan pernah aku lupakan.
13. Terimakasih untuk band-band gw di Yogya BUMMI, NO-X, LENTERA,
FIRE-FLOW, DEJAVU, LANGIT, TV 2nd, sekalian aja untuk untuk matan-
matan personil band Rio(Bass), Tomo(guitar), Dirham (guitar), Ranu(Bass),
Pakdhe (Drum) ,Fla (vocal), Niken(vocal), sisy(Vocal), Monic(vocal)
Renzi(vokal) olivia(vocal).Terimakasih atas kerjasamanya yang indah dan
semua pelajaran dan inspirasi yang boleh didapatkan penulis
14. Kepada band-band yang menjadi inspirasi penulis THE CURE (Robet smiht),
DREAM THEATER (Mikeportnoy), NIRVANA, FALLENANGELS,
PUDDLE OF MUDD, DISTURBE, TONIC, KARA FLOWER'S,
GOODNIGHT ELECTRIC, RADIOHEAD, SILVER CHAIR, NADA SURF
xii
15. Temen-temen manajemen angkatan 2000,. Erwan, Sony, Yohanes, Heru,
Becak, Yuwono, Pras, Aan, Gitto, Pram, Kelik, Bayu, Dema, Sillo, Agus,
Oky99, Linda, Daning, Lia, (khusus untuk selly Jur Pendidikan Bahasa Inggris
angkatan 2002).dan semuanya aja yang ngak kesebut. Terimakasih untuk
bantuan dan persahabatan sejatinya.
16. Terimakasih kepada Perusahaan Do-tic production Jogjakarta (Bapak Wisnu),
Langit Production Jogjakarta (Mas Djalu), AIA Comm Jogjakarta (Bapak
pasthika prawira), P.T. H M Sampoerna Jogjakarta (Bapak Edward Iryanto),
P.T. ARGA GARMINDO Solo (Bapak Ari Rumpoko), terimakasih atas
kesempatan dan pengalaman kerja yang telah diberikan kepada penulis.
17. Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiiliki penulis. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik, saran yang membangun untuk menyempurnakan
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca semua.
Yogyakarta, 8 Agustus 2007
Penulis
Andiyono
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….....i
HALAMAN PERSETUJUAN..…………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN.…………………………………………...iii
MOTTO……………………………………...……………………………iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………...vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………vii
ABSTRAK……………………………………………………………….viii
ABSTRACT…………………………….……………………………….....ix
KATA PENGANTAR…………………………….……………………....x DAFTAR ISI…………………………………………………………….xiv DAFTAR TABEL…………………………………………………….....xix DAFTAR GAMBAR……………………………………………………xxi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...xxii BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………........3
C. Batasan Masalah………………………………………………...4
D. Tujuan Penelitian………………………………………………..5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………5
F. Sistematika Penulisan…………………………………………...6
BAB II LANDASAN TEORI 8
A. Perusahaan……………………………………………………....8
1. Pengertian Perusahaan………………………………………8
B. Pemasaran………………………………………………….........9
xiv
1. Pengertian Pemasaran………………………………….........9
2. Fungsi Kegiatan Pemasaran…………………………..........10
C. Manajemen Pemasaran………………………………………....11
1. Pengertian Manajemen……………………………………..11
2. Pengertian Manajemen Pemasaran………………………....12
3. Konsep-konsep dalam Pemasaran………………………....12
D. Atribut Produk…………………………………………….........17
E. Perilaku Konsumen…………………………………………….17
1. Pengertian Perilaku Konsumen……………………….........18
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen…..19
3. Persepsi Konsumen………………………………………...19
4. Sikap Konsumen…………………………………………...20
5. Kepuasan Konsumen………………………………………22
F. Segmentasi Pasar………………………………………………23
1. Pengertian Segmentasi……………………………………..23
2. Tingkat Segmentasi Pasar………………………………….24
3. Variabel-variabel Segmentasi Pasar……………………….25
4. Tahapan Segmentasi Pasar………………………………....26
5. Tujuan Segmentasi Pasar…………………………………..27
G. Penetapan Pasar Sasaran……………………………………….27
1. Pengertian Pasar Sasaran…………………………………..27
2. Pemilihan Pasar Sasaran…………………………………...29
H. Penentuan Posisi (Positioning)………………………………...31
xv
1. Pengertian Penentuan Posisi……………………………….31
2. Strategi Penentuan Posisi…………………………………..32
3. Dasar-dasar Penyusunan Positioning....................................33
4. Syarat Membangun Positioning……………………………34
5. Tahap–tahap Menyusun Positioning…...…………………..35
6. Mengkomunikasikan Positioning…………………………..37
I. Hubungan Antara Segmentation Targeting dan Positioning.......38
J. Strategi Pemasaran……………………………………………..40
1. Pengertian Strategi…………………………………………40
2. Strategi Pemasaran…………………………………………41
3. Tahap-tahap Strategi Pemasaran………………….………..43
4. Konsep Marketing Mix.........................................................44
K. Strategi Pemasaran Alternatif………………………………….50
1. Strategi yang Berorientasi pada Produk Pasar……………..50
2. Strategi Penentuan Posisi…………………………………..51
3. Strategi Pemasaran untuk Posisi Persaingan.........................52
L. Multidimensional Scaling (MDS)...............................................54
BAB III METODE PENELITIAN 56
A. Metode Penelitian……………………………………………...56
B. Jenis Penelitian………………………………………………...56
C. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………..56
D. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………..57
E. Variabel Penelitian………………………………………...…..57
xvi
F. Populasi dan Sampel………………………………………......58
G. Teknik Pengambilan Sampel …………………………… ...….60
H. Jenis Data ……………………………………………………...60
I. Metode Pengumpulan Data…………………………………….61
J. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………...63
K. Metode Analisis Data…………………………………………..65
BAB IV GAMBARAN UMUM P.T. CALADI LIMA SEMBILAN 70
A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan……… ...………..70
B. Struktur Organisasi……………………………………………....71
C. Proses Produksi………………………………………………….78
D. Jenis Produk yang Dipasarkan ...……………………………......79
E. Daerah Pemasaran ……………………………………………....83
F. Promosi ………...…………………………………………...…..85
G. Penghargaan ………………………………………………...…..86
H. Slogan …………………………………………………………..86
I. Data Penjualan Perusahaan……………………………………...86
J. Sistem Akuntansi Perusahaan …………………………………...87
K. Personalia Perusahaan…………………………………………...88
L. Sistem Penggajian…………………………………………….....89
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 90
A. Uji Instrumen………………………………………………..…..91
B. Analisis Karakteristik Responden…………………………..…...96
C. Analisis Posisi Produk dengan Multidimensional Scaling...…..101
xvii
D. Analisis Persepsi Konsumen…………………………….....…..106
E. Potensi Sumber Daya Perusahaan………………………………..113
F. Tantangan yang Harus Dihadapi Perusahaan……………..……...119
G. Pembahasan………………………………………………………122
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 134
A. Kesimpulan……………………………………………………….134
B. Saran……………………………………………………………...136
C. Keterbatasan…………………………………………………...…138
DAFTAR PUSTAKA 139
LAMPIRAN-LAMPIRAN 141
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Model Perilaku Konsumen……………………………… 18
Gambar II.2 Proses Pembentukan Persepsi…………………………… 20
Gambar II.3 Langkah–langkah Segmentation, Targeting
dan Positioning ……………………………………......... 39
Gambar II.4 Contoh Gambar MDS Derived Stimulus Configuration…. 55
Gambar III.1 Contoh Gambar MDS Derived Stimulus Configuration…. 67
Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi P.T.Caladi Lima Sembilan….. 77
Gambar IV.2 Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan…………... 78
Gambar V.1 Titik Koordinat Tiap Atribut
Pada Produk Kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be……..102
Gambar V.2 Titik Koordinat Produk Kaos C59, Dagadu Djokdja
dan Ie-be………………………………………………....103
Gambar V.3 Titik Koordinat Produk dan Atribut Kaos
Merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be………………….104
xxi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan…………… 82
Tabel IV.2 Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan……….. 83
Tabel IV.3 Daerah Pemasaran P.T.Caladi Lima Sembilan……………… 85
Tabel IV.4 Data Penjualan P.T. Caladi Lima Sembilan…………………. 87
Tabel IV.5 Data Perolehan Laba P.T. Caladi Lima Sembilan………… 87
Tabel IV.6 Data Karyawan P.T. Caladi Lima Sembilan Divisi Kantor…..88
Tabel IV.7 Data Karyawan P.T.Caladi Lima Sembilan Divisi Pabrik...… 88
Tabel V.1 Validitas Kuesioner Kaos Merek C59………………………. 93
Tabel V.2 Validitas Kuesioner Kaos Merek Dagadu Djokdja ………….94
Tabel V.3 Validitas Kuesioner Kaos Merek Ie-be…………………….. 95
Tabel V.4 Reliabilitas Kaos Merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be…...96
Tabel V.5 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin……….. 97
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………………… 97
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi dan Pekerjaan..98
Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata
Uang Saku selama Satu Bulan……………………………… 99
Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata
Penghasilan selama Satu Bulan…………………………….. 100
xix
Tabel V.10 Titik Koordinat untuk Tiap-tiap Atribut
Pada Produk Kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be…………101
Tabel V.11 Titik Koordinat untuk Masing-masing Produk
Merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be……………………...103
Tabel V.12 Nilai Mean Kuesioner………………………………………..106
Tabel V.13 Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Laba,
Tingkat Penjualan Selama Tahun 2000 – 2006 dan
Ketersediaan Dana untuk Inovasi Produk………………… 115
Tabel V.14 Kuesioner untuk Mengetahui
Potensi Sumber Daya Manusia dan Alat- alat Produksi…... 116
Tabel V.15 Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Keuangan
dan Kemampuan Labaan pada saat Memberikan Diskon…. 117
Tabel V.16 Kuesioner untuk Mengetahui
Tingkat Kestrategisan Counter C59……………………….. 118
Tabel V.17 Kuesioner Tingkat Persaingan Merek C59
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be …………………………119
Tabel V.18 Kuesioner Tingkat Perubahan Selera Konsumen
terhadap Produk Kaos C59………………………………… 120
Tabel V.19 Kuesioner Kemungkinan Munculnya Pesaing Baru
Produk Kaos C59…………………………………………… 121
Tabel V.20 Kuesioner Penilaian Pimpinan C59 Dalam Hal
Tingkat Daya Beli Konsumen Di masa yang akan datang... 121
Tabel V.21 Tabel Nilai Mean Kuesioner…………………………………124
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1……………………...………………………………………..141
Pedoman Wawancara Perusahaan……………..……………………………..142
Pedoman Wawancara Potensi Perusahaan………………..……………….....144
Pedoman Observasi……..…………………………………………………....145
Surat Pengantar Pengunjung Counter C59………………...………………...146
Kuesioner Pengunjung Counter C59……………..…………………………..147
Surat Pengantar P.T. Caladi Lima Sembilan…………………………….…....152
Kuesioner Pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan……………………………..153
LAMPIRAN 2………………………………………………………………..156
Hasil Kuesioner……………….……………………………………………....156
LAMPIRAN 3………………………………………………………………...161
Analisis Validitas dan Reliabilitas……………….………………………...,,,..161
LAMPIRAN 4………………………………………………… ………..……166
Analisis Multidimensional Scaling………………….……..…….…… ..….....166
LAMPIRAN 5……………………… ……………………………………......175
Contoh Desain Sablon Kaos Merek C59………………………………………175
LAMPIRAN 6…………………………………………………………………181
Lain-lain…..………………………………… …………………………….......181
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan sandang khususnya produk kaos di Indonesia mengalami
peningkatan yang cukup pesat hal ini terbukti dari laporan Badan Pusat
Statistik (BPS) Indonesia yang mencatat peningkatan konsumsi sandang
berupa kaos pada akhir 2006 mencapai 134.962.308 pcs dari tahun
sebelumnya yang hanya mencapai 119.505.646 pcs hal ini diimbangi dengan
peningkatan jumlah industri pembuatan kaos yang mencapai 4.320
perusahaan baik dalam skala besar, menengah dan kecil untuk seluruh
wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Yogyakarta sendiri pada akhir tahun 2006 tercatat ada
200 unit usaha yang bergerak di bidang usaha pembuatan kaos dengan tingkat
konsumsi masyarakatnya mencapai 741.353 pcs. Jika dilihat dari jumlah unit
usaha yang mencapai 200 unit usaha akan berdampak pada semakin ketatnya
persaingan dalam industri pembuatan kaos.
P.T. Caladi Lima Sembilan yang berdiri sejak tahun 1981 dan telah
beroperasi memasarkan produknya di wilayah Yogyakarta sejak tahun 1990
tidak luput dari persaingan dalam memperebutkan konsumen. Tidak hanya
jumlah pesaing yang semakin bertambah tetapi perkembangan trend dan gaya
berbusana konsumen juga sangat mempengaruhi tingkat penjualan
perusahaan.
1
2
Perusahaan tidak hanya dituntut untuk meningkatkan tehnik-tehnik
penjualan tetapi juga harus memperhatikan keinginan dan kebutuhan
konsumen akan produk kaos yang semakin hari semakin kompleks. Karena
dengan tehnik penjualan yang tepat dan memperhatikan keinginan dan
kebutuhan konsumen perusahaan akan dapat mempertahankan posisi
produknya di benak konsumen
Perebutan posisi yang dialami oleh P.T. Caladi Lima Sembilan dengan
merek dagangnya (C59) yang bergerak dalam industri tekstil dengan jenis
usaha pembuatan kaos oblong untuk daerah pemasaran di Yogyakarta
mendapatkan banyak tantangan dari para pesaingnya, karena hal tersebut P.T.
Caladi Lima Sembilan dirasa perlu untuk membuat srtategi pemasaran yang
tepat dalam menghadapi pesaingnya. Strategi pemasaran yang tepat dapat
dibuat melalui data–data mengenai persepsi konsumen terhadap produk yang
ditawarkan dan setelah itu dapat ditentukan bagaimana posisi produk
perusahaan terhadap produk pesaing. Untuk mendapatkan pengetahuan akan
klasifikasi posisi perusahaan dalam persaingan didasarkan pada persepsi
konsumen dalam industri sangatlah penting, dari sini dapat ditentukan strategi
pemasaran yang sesuai untuk diterapkan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan.
Perubahan persepsi terhadap produk akan berpengaruh pada pembelian
produk yang ditawarkan. Selama konsumen mempunyai persepsi yang positif
terhadap produk ditawarkan maka tingkat penjualan dan pendapatan
perusahaan tidak akan mengalami masalah, tetapi jika sikap konsumen
mengalami perubahan kearah yang negatif maka akan berdampak pada turunya
3
tingkat penjualan yang akan berpengaruh pada tingkat pendapatan perusahaan,
dan jika ini tidak diperhatikan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan maka
konsumen akan semakin meninggalkan produk yang sudah ditawarkan oleh
perusahaan, hal ini akan berakibat juga pada perubahan posisi produk. Melihat
pentingnya pengetahuan akan persepsi konsumen karena akan berpengaruh
strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan, diperlukan adanya suatu
analisa yang dapat memperkuat hubungan antara strategi yang akan diterapkan
dengan posisi perusahaan tersebut.
Berdasarkan tinjauan tersebut maka penulisan skripsi ini mengambil
judul “Analisis Positioning Produk Kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan
Ie-be Menurut Persepsi Konsumen pada Atribut Dan Penentuan Strategi
Marketing mix yang Sesuai Bagi P.T. Caladi Lima Sembilan” ( Studi Kasus
Pengunjung counter C59 Yogyakarta )
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat
diketahui ada beberapa permasalahan pokok dalam penelitian ini :
1. Bagaimanakah positioning produk kaos merek C59 menurut
persepsi konsumen pada atribut yang ditawarkan oleh perusahaan
dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be.
2. Strategi marketing mix apa yang sesuai digunakan P.T. Caladi
Lima Sembilan sebagai produsen kaos merek C59, setelah
mengetahui posisi produk kaosnya terhadap produk kaos, merek
Dagadu Djokdja dan merek Ie-be.
4
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah-masalah strategi yang
digunakan Caladi Lima Sembilan hanya berdasarkan sikap konsumen pasar
C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be pada penjualan retail, posisi produk kaos
Caladi Lima Sembilan dibandingkan dengan Dagadu Djokdja pada
penjualan retail, dan strategi pemasaran apa yang akan digunakan untuk
menghadapi Dagadu Djokdja dan Ie-be
1. Responden yang diteliti adalah responden yang sedang atau minimal
sudah pernah memakai kaos merek C59, Dagadu Djokdja atau Ie-be dan
pimpinan perusahaan untuk mengetahui potensi perusahaan untuk
penentuan strategi marketing mix yang sesuai
2. Untuk mengetahui posisi produk kaos C59 terhadap Dagadu Djokdja dan
Ie-be pada atribut yang diteliti:
a. Desain kaos
b. Desain sablon
c. Kualitas kaos
d. Kualitas sablon
e. Merek kaos
f. Harga
g. Promosi
h. Kemudahan mendapatkan
3. Untuk strategi pemasaran, peneliti ingin menentukan atau menyusun
strategi pemasaran yang sesuai bagi pasar sasaran yang ada saat
ini.Atribut-atribut yang diteliti adalah atribut dalam variabel 4P, yaitu:
a. Kebijakan produk (product policy)
b. Kebijakan harga (price policy)
c. Kebijakan tempat (place policy)
d. Kebijakan promosi (promotion policy)
5
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui positioning produk kaos merek C59, Dagadu Djokdja
dan Ie-be
2. Untuk mengetahui strategi marketing mix yang sesuai untuk dilaksanakan
bagi segmen yang dipilih sebagai pasar sasaran utama C59 saat ini yang
berkaitan dengan persepsi konsumen dan positioning .
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat untuk
P.T. Caladi Lima Sembilan Yogyakarta sebagai bahan masukan dalam
menyusun strategi pemasaran dimasa yang akan datang sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimum,
agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian di
perpustakaan dan dapat digunakan sebagai referensi, sumber dan
pengembangan penelitian bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsi
selanjutnya dalam bidang yang sama serta pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.
6
3. Bagi Penulis
Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat berguna untuk menambah
wawasan dan pengalaman serta penerapan antara teori ilmu akademis
dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi pada suatu perusahaan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Memuat tentang teori-teori yang berhubungan dengan subyek
penelitian sebagai landasan dalam menganalisa data yang ada.
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi tentang metode yang digunakan untuk meneliti posisi
perusahaan dalam persaingan berupa jenis dan sumber data
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi
sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, visi dan misi perusahaan, bidang pemasaran, personalia,
operasi dan keadaan umum perusahaan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan.
7
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh
berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan sebelumnya
dan sesuai dengan teori-teori yang ada.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran-
saran penulis yang sekiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang
terkait terutama bagi perusahaan dan keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perusahaan
Telah banyak pengertian atau definisi tentang perusahaan yang
dikemukakan oleh para ahli, namun secara ringkas dapat dikatakan bahwa
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-
sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat. (Murti Sumarni dan John Soeprihanto, 1999:5)
Di dalam perusahaan terdapat sumber-sumber ekonomi yang
dikelompokkan ke dalam 4 M (Men, Money Materials, Methods) yang akan
diproses agar menjadi barang atau jasa yang akan ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen sekaligus dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah tempat
untuk memproses sumber–sumber produksi (manusia, uang, bahan baku dan
metode) menjadi produk yang berupa barang dan atau jasa bagi masyarakat
guna memenuhi kebutuhan masrakat dan sekaligus memperoleh keuntungan
8
9
B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran sering diartikan hanya sebagai kegiatan untuk
memperkenalkan dan menyerahkan barang atau jasa kepada konsumen.
Banyak orang menganggap bahwa pemasaran hanya sekedar penjualan
(Selling). Hal tersebut tidaklah mengherankan karena dalam prakteknya
kegiatan pemasaran yang sukses dinilai dari tingginya tingkat penjualan
yang dihasilkan. Sehingga sering ada anggapan bahwa pemasaran dan
penjualan adalah satu hal yang sama.
Ada perbedaan antara penjualan dan pemasaran, penjualan hanyalah
salah satu fungsi dari pemasaran. Penjualan hanya akan terjadi ketika
produk telah diciptakan, hal ini berbeda dengan pemasaran, pemasaran
merupakan proses yang harus dikerjakan jauh sebelum perusahaan
menciptakan produk, mulai dari menilai kebutuhan, mengukur tingkat dan
intensitas produk dan menentukan apakah produk yang akan dihasilkan
memperoleh peluang dan akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melaui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak
lain. Kotler dan Armstrong (2001:7). Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa pemasaran merupakan proses tentang interaksi dalam hal ini adalah
proses pertukaran antara dua belah pihak dimana pihak yang satu
10
menyediakan alat atau produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pihak lain.
Menurut Kartajaya (2000 : 20) definisi pemasaran dirumuskan sebagai
sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran dan perubahan Value dari satu insiator kepada stakeholdernya.
Pengertian lain pemasaran (Basu Swastha dan Irawan, 2005:5)
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan–kegiatan bisnis
yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah :
a. Suatu kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang dikaitkan dalam
penetuan harga produk.
b. Suatu kegiatan untuk mempromosikan produk kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial agar mereka tahu dan tertarik.
c. Pemilihan saluran distribusi produk yang paling tepat
2. Fungsi Kegiatan Pemasaran
Menurut Gitosudarmo (1994 :10) fungsi kegiatan pemasaran ada tiga yaitu:
a. Fungsi Pertukaran (Exchange Function).
Fungsi yang merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi
antara penjual dan pembeli.
11
b. Fungsi Penyediaan Fisik (Logistic Function)
Fungsi ini meliputi kegiatan pengangkutan, penyimpanan dan
pendistribusian.
c. Fungsi Pemberian Fasilitas (Fasilitating Function)
Fungsi ini berupa penyediaan fasilitas baik fisik maupun non fisik yang
diperlukan bagi terselengaranya kegiatan pemasaran.
3. Manajemen Pemasaran
a. Pengertian manajemen
Salah satu sarana yang dibutuhkan organisasi atau perusahaan
dalam mencapai tujuan adalah manajemen. Dalam manajemen organisasi
atau perusahaan, dapat merencanakan apa yang akan dilakukan sekaligus
melakukan pengarahan dan pengawasan terhadap usaha–usaha anggota
organisasi atau persatuan tersebut .
Dalam perusahaan agar pelaksanaan kerja dapat mencapai hasil yang
diharapkan, maka tidak hanya sekedar kumpulan orang saja, melainkan
melibatkan perlengkapan termasuk mesin–mesin, metode kerja, waktu,
material dan juga manajemen yang digunakan untuk mengatur dan
mengarahkan sumber daya agar berdaya guna. Berikut ini adalah
pendapat beberapa ahli tentang definisi manajemen:
Menurut James A.F Stoner (dalam Handoko, 1995:8) manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
12
b. Pengertian manajemen Pemasaran.
Menurut Kotler (2002:9) manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi
dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran demi mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Armstrong, 2003:16).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
adalah sebagai proses analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
yang meliputi penetapan harga, promosi dan distribusi agar tujuan
perusahaan tercapai melalui pemenuhan kebutuhan konsumen.
c. Konsep - Konsep Dalam Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2003 : 20-22) terdapat lima konsep
yang melandasi aktivitas pemasaran yang dapat membantu organisasi
dalam memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen:
1) Konsep produksi
Konsep produksi percaya bahwa konsumen akan menyukai produk
tersedia dengan harga terjangkau oleh sebab itu organisasi harus
berusaha keras dalam pencapaian produksi yang tinggi dengan efisiensi
biaya produksi dan distribusi yang meluas.
13
2) Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif.
Jadi organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus
melakukan perbaikan produk.
3) Konsep penjualan
Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli
produk suatu organisasi dalam jumlah yang banyak kecuali organisasi
tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari (unsought
goods) barang yang oleh konsumen tidak terpikir untuk dibeli.
4) Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
pencapaian kepuasan yang didambakan lebih efektif dan efektif
dibandingkan pesaing. Konsep pemasaran menuntun perusahaan untuk
merumuskan dan menyusun suatu kombinasi dari kebijaksanaan
produk, harga, promosi dan distribusi secepat-tepatnya supaya
kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan. Ada tiga
unsur pokok yang tercakup dari konsep pemasaran
(Swastha dan Handoko, 2000:6-8):
14
a). Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang ingin memperhatikan konsumen harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang
akan dilayani dan dipenuhi.
2. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran
penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,
menilai dan menafsirkan keinginan, keputusan pembelian serta
perilaku mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu tinggi, harga yang murah atau model
yang menarik.
b). Penyusunan kegiatan pemasaran secara intregal (integrated
marketing).
Pengintergrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang
dan setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut
berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan-tujuan
perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus terdapat juga
penyesuaian dan koordinasi antara produk, dan sebagainya. Usaha-
usaha ini perlu juga dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.
15
c). Kepuasan konsumen.
Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka
panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan
konsumen yang akan dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa
perusahaan memaksimalkan kepuasan konsumen.
5) Konsep pemasaran berwawasan sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial berkeyakinan bahwa
menghasilkan bahwa menghasilkan kepuasan konsumen dan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang merupakan kunci
untuk mencapai sasaran dan sekaligus memenuhi tanggung jawab
perusahaan.
(Kotler dan Keller, 2006:22) menambahkan konsep pemasaran
menyeluruh (Holistik Marketing Concept) didasarkan pada
perkembangan, desain dan penerapan program-program, proses dan
kegiatan-kegiatan pemasaran yang mengenali elemen-elemen
pendukung dan pengaruhnya.
Pemasaran holistik mengenali bahwa semua hal yang
berhubungan dengan pemasaran, cara pandang yang luas dan
terintegrasi sering sangat dibutuhkan. Jadi, pemasaran holistik
merupakan suatu pendekatan akan pemasaran yang mencoba atau
berusaha untuk mengenali dan menyesuaikan ruang lingkup dan
kompleksitas kegiatan pemasaran. Ada empat unsur dalam pemasaran
holistik, yaitu :
16
a). Pemasaran berelasi
Pemasaran berelasi bertujuan untuk membangun hubungan yang
saling memuaskan dalam jangka panjang dengan pihak-pihak
kunci, yaitu pelanggan, pemasok, distributor, dan rekan
pemasaran yang lain untuk memperoleh dan mempertahankan
usaha atau bisnis mereka. Pemasaran berelasi membangun
jalinan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat di antara para pihak.
b). Pemasaran terintegrasi
Pemasar harus merencanakan kegiatan pemasaran dan menyusun
program-program pemasaran terintegrasi secara penuh untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai
kepada pelanggan. Program-program pemasaran ini meliputi
sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran dan peningkatan
nilai yang akan digunakan.
c). Pemasaran internal
Pemasaran internal menjamin bahwa setiap orang yang ada
dalam organisasi menganut prinsip-prinsip pemasaran yang
benar, terutama manajemen yang lebih baik. Pemasaran internal
adalah tugas untuk mengangkat, melatih, dan memotivasi para
pekerja yang berpotensi yang ingin melayani perusahaan dengan
baik.
17
d). Pemasaran bertanggung jawab sosial
Pemasaran bertanggungjawab sosial adalah pemahaman akan
pokok masalah yang lebih luas serta konteks kegiatan dan
program pemasaran yang etis, berkaitan dengan lingkungan,
hukum, dan sosial. Tanggungjawab sosial mengharuskan para
pemasar untuk mempertimbangkan secara hati-hati peranan yang
mereka mainkan berkaitan dengan kesejahteraan sosial.
D. Atribut Produk
Menurut Fandy Tjiptono (1997:103) atribut produk adalah unsur-unsur
pokok yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian misalnya harga, kemudahan didapat, merek
dan sebagainya. Pengertian lain atribut produk adalah suatu komponen yang
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen
(Gitosudarmo, 1994 : 188).
E. Perilaku Konsumen
Untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini diperlukan
tidak hanya dalam bidang pemasaran saja tetapi juga pengetahuan mengenai
perilaku konsumen. Pengetahuan mengenai konsumen menjadi penting karena
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenangkan persaingan dan
mempertahankan loyalitas sehingga perusahaan dapat mempertahankan
hidupnya. American Marketing Association (dalam J.Paul Peter dan Jerry
C.Olson, 1999:9), mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior)
18
sebagai interaksi yang dinamis antara pengaruh perilaku dan jadian sekitar kita
dimana manusia melakukan pertukaran dalam hidupnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:199) perilaku konsumen disama
artikan dengan perilaku pembelian konsumen yang mengacu pada
pembentukan pasar konsumen.
Gambar II .1
Pemasaran • Produk • Harga • Tempat • Distribusi • Promosi
Kotak hitam konsumen
• Karakteristik pembeli
• keputusan pembelian
Tanggapan pembeli
• Pilihan produk • Pilihan merek • Pilihan dealer • Waktu
pembelian
Model Perilaku Konsumen
1. Pengertian perilaku konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (2000:10) perilaku konsumen
(costumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa termaksud didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:200) perilaku pembelian yang
dilakukan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh :
19
a. Faktor budaya.
Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam
perilaku konsumen. Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan
perilaku konsumen.
b. Faktor sosial
Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang
melingkupi konsumen tersebut.
c. Faktor pribadi
Perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti
umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis
Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap.
F. Persepsi Konsumen
Menurut Amirullah (2002:42) persepsi dapat diartikan sebagai proses
dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulus ke
dalam bentuk arti dan gambar. Atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi
adalah bagaimana orang memandang lingkungan sekelilingnya. Perbedaan
persepsi seseorang bisa dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam
memproses apa yang dilihatnya dan dapat pula disebabkan oleh minimnya
pengetahuan tentang objek yang diamati, baik dari segi teknis maupun
20
relevansi objek lingkungan luar.Bagaimana proses pembentukan persepsi itu
terjadi.
STIMULI: Penglihatan, Suara, Bau, Rasa dan Texture
Sensasi Indra penerima
Pemberian arti
Perhatian
Interpretasi
Tanggapan
Persepsi
Gambar II .2 Proses Pembentukan Persepsi
G. Sikap konsumen
Dalam pembelian suatu produk, setiap orang selalu memiliki sikap yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya dan dapat berubah setiap saat. Sikap
sendiri merupakan keadaan seseorang yang mudah terpengaruh oleh
rangsangan dari lingkungan. Menurut Wiliam G Kickels, sikap adalah
sesuatu kecenderungan yang dipelajari untuk berinteraksi terhadap
penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun kurang baik
secara konsekuen (dalam Swastha dan Handoko, 2000:94)
Menurut Swastha dan Handoko (2000:93) sikap adalah suatu keadaan
jiwa (mental dan keadaan pikir) yang dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada
21
perilaku. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap
terhadap suatu produk, bisa berupa sikap yang positif maupun negatif.
keadaan tersebut dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan dan lingkungan
sosialnya, sedang keadaan pikir dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
Sikap dapat dinyatakan dalam bentuk perbuatan, tindakan, ucapan,
maupun emosi. Komponen sikap menurut Thomas C. Kinnear dan james R
Taylor (1998:304) terdiri dari:
1. Komponen kognitif
Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
terhadap produk.
2. Komponen afektif
Komponen afektif adalah perasaan atau tanggapan seseorang terhadap
suatu produk misalnya bagus atau jelek (positif atau negatif ).
3. Komponen tingkah laku.
Komponen tingkah laku adalah reaksi terhadap objek melalui tingkah
lakunya.
H. Kepuasan Konsumen
Setelah mengetahui sikap konsumen maka perusahaan dapat mengetahui
apakah konsumen dapat mencapai kepuasan atau tidak kepuasan konsumen
merupakan rasa puas yang dicapai oleh konsumen karena memperoleh produk
yang dibelinya sesuai keinginan dan harapan yang ada dalam pikiran dan
pandangan konsumen. Arti dari kepuasan :
22
Fandy Tjiptono (2000:89) pengertian kepuasan pelanggan menurut Day
(dalam Tse dan Wilton, 1988) mendefinisikan kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian
(disconfirmation) yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian
(atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaian.
I. Segmentasi Pasar
Bila perusahaan memilih untuk menerapkan segmentasi pasar,
perusahaan memandang suatu pasar tertentu yang terdiri atas banyak bagian
yang lebih kecil yang anggotanya memiliki karakteristik tertentu yang sama
(dalam setiap bagian tersebut) artinya, segmentasi pasar membagi pasar-pasar
heterogen yang lebih besar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan
homogen.
1. Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan
yang akan dicapai dengan marketing mix tertentu (Swastha dan Handoko,
1997:122). Berdasarkan definisi tersebut terkandung arti bahwa
segmentasi pasar merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada
pembeli. Berdasarkan definisi hal tersebut, perusahaan yang berorientasi
pada pembeli membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen tertentu
dimana masing-masing segmen bersifat homogen.
23
Menemukan segmen dengan permintaan-permintaan yang berbeda
memungkinkan produsen untuk membuat sasaran dari suatu barang dan
jasa yang berbeda untuk ditawarkan kepada pelanggan-pelanggan yang
berbeda untuk ditawarkan kepada pelanggan yang berbeda, dengan
demikian menimbulkan nilai pelanggan yang lebih besar.
Segmentasi pasar ini sangat penting bagi perusahaan-perusahaan
yang memiliki pangsa pasar kecil dalam persaingan secara sulit untuk
memasuki persaingan bebas yang ketat dalam pasar secara keseluruhan.
Menemukan segmen bukanlah merupakan hal yang mudah, kecuali
ada manfaat struktural yang dapat dicapai dari segmentasi, manfaatnya
mungkin untuk jangka pendek saja, karena pesaing akan dengan mudah
meniru setiap segmen atas strategi tersebut. Jadi untuk menentukan
kebutuhan pelanggan tidak hanya mempertimbangkan satu konsumen
akhir tetapi juga akan melibatkan beberapa agen. Hal ini berarti bahwa
barang dan jasa yang ditawarkan harus mempunyai karakteristik khusus,
kompatibel satu sama lain, dan mempunyai daya tarik untuk semua
kebutuhan pelanggan.
2. Tingkat segmentasi pasar
Seorang pembeli mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik,
setiap pembeli berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu,
segmentasi pasar dapat dibangun pada tingkat yang berbeda. Menurut
Kotler dan Keller (2006:224-228), segmentasi pasar oleh perusahaan dapat
dijalankan pada empat tingkatan yang berbeda, yaitu:
24
a. Pemasaran segmen
Suatu perusahaan yang menjalankan pemasaran segmen menyadari
bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian. Perusahaan mencoba menbentuk segmen yang sangat lebar
yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa yang
ditawarkannya agar lebih mendekati kebutuhan satu atau beberapa
segmen.
b. Pemasaran celah
Pemasaran celah (niche) berfokus pada sub segmen di dalam segmen-
segmen tersebut. Suatu celah adalah suatu kelompok yang
didefinisikan dengan lebih sempit, biasanya di identifikasi dengan
memilah suatu segmen menjadi beberapa sub segmen atau dengan
mendefinisikan suatu kelompok dengan suatu perangkat perlakuan
yang berbeda, yang mungkin mencari suatu kombinasi yang manfaat
yang khusus.
c. Pemasaran lokal
Pemasaran sasaran semakin banyak menggunakan ciri-ciri pemasaran
regional dan lokal, dengan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan lokal (wilayah
perdagangan, lingkungan sekitar, bahkan toko individual).
25
d. Pemasaran individual
Pemasaran individu menyesuaikan produk dan program pemasaran
pada kebutuhan dan konsumen individu. Pemasaran individu juga
disebut dengan “pemasaran pasar-tunggal (markets of one
marketing)”, “pemasaran disesuaikan (customized marketing)” dan
“pemasaran satu-satu (one to one marketing)”.
3. Variabel-Variabel Segmentasi Pasar
Menurut Kotler dan Keller (2006:231-239), ada beberapa variabel
segmentasi yang dapat digunakan sebagai dasar segmentasi pasar, yaitu:
a. Segmentasi geografis
Segmentasi ini dilaksanakan dengan membagi-bagi pasar ke dalam
unit-unit geografis tertentu seperti negara, propinsi atau wilayah.
b. Segmentasi demografis
Segmentasi ini membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasar pada variabel-variabel demografis, seperti: usia, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan, pekerjaan,
tingkat pendidikan dan lain-lain, variabel-variabel demografis
merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-
kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah bahwa keinginan,
kebutuhan, dan tingkat pemakaian konsumen sering berhubungan
dengan karakteristik-karakteristik demografi.
26
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi ini memisahkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok
yang berbeda berdasarkan kelas sosial dan gaya hidup.
d. Segmentasi perilaku
Segmentasi ini membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakai, atau tanggapan terhadap
suatu produk.
4. Tahapan Segmentasi Pasar
Menurut Kotler dan Susanto (2000:352) pendekatan umum yang
sering digunakan oleh perusahaan dalam prosedur segmentasi pasar terdiri
atas tiga tahap
a. Tahap survei: perusahaan mengadakan wawancara untuk mencari
penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok, guna
memperoleh pandangan terhadap keputusan pembelian konsumen.
b. Tahap analisis: pada tahap ini, kita menganalisis data yang diperoleh
dari hasil survei dengan alat-alat yang tersedia.
c. Tahap pembentukan: kelompok-kelompok dibentuk berdasarkan pada
variabel-variabel segmentasi, kemudian diberi nama sesuai dengan
variabel yang digunakan sebagai dasar segmentasi pasar.
27
5. Tujuan segmentasi pasar
Menurut Sigit (1992:72), ada bermacam-macam tujuan mengapa
suatu pasar disegmentasikan, yaitu:
a. Supaya mudah dilakukan analisis pasar.
b. Supaya pasarnya mudah dibedakan.
c. Supaya pelayanan kepada pembeli lebih baik.
d. Supaya tujuan pemasaran lebih efektif dan lebih efisien, yaitu hal
penjualannya lebih besar dan biaya relatif murah.
J. Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)
1. Pengertian Pasar Sasaran
Pasar sasaran merupakan sekelompok pembeli yang mempunyai
kebutuhan dan karakteristik yang sama oleh perusahaan tetapkan untuk
dilayani Kotler dan Armstrong (2001:68).
Mendapatkan pasar sasaran yang menarik merupakan bagian yang
utama bagi perusahaan, sebab kadang-kadang perusahaan tidak perlu harus
melayani kebutuhan semua orang atau semua segmen. Agar berhasil justru
perusahaan dapat menitik beratkan pada sebagian saja dari konsumen,
tetapi mempunyai kemampuan tinggi membayar atas pelayanan kebutuhan
mereka.
Dalam mengevaluasi segmen pasar, suatu perusahaan harus
memperhatikan tiga (3) faktor yaitu: ukuran dan pertumbuhan segmen,
daya tarik struktural pasar, serta sumber daya dan sasaran perusahaan.
28
Pertama, perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data
penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan keuntungan yang diharapkan
dari berbagai segmen yang ada, lalu pilih segmen yang diharapkan paling
sesuai.
Kedua, perusahaan harus menguji faktor-faktor utama yang
mempengaruhi daya tarik jangka panjang suatu segmen. Suatu segmen
mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang
diharapkan, tetapi belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya.
Ketiga, perusahaan harus mempertimbangkan apakah mereka
memiliki keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil dalam
segmen tersebut. Meski ada segmen yang potensial, tetapi dapat ditolak
jika tidak prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya, meski segmen
tersebut potensial dan prospektif dalam jangka panjang, tetap harus
dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber
dayanya.
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan
harus memutuskan segmen apa yang dipilih dan berapa banyak segmen
yang akan dilayani. Dengan kata lain, perusahaan harus memutuskan
segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
2. Pemilihan pasar sasaran
Dalam menentukan segmen pasar yang hendaknya dapat dilayani,
perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran,
yaitu Kotler dan Keller (2006:246-247):
29
a. Konsentrasi segmen tunggal
Melalui pemasaran yang terkonsentrasi, perusahaan mendapatkan
pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen peraih posisi yang
kuat dalam segmen tersebut. Namun pemasaran yang terkonsentrasi
melibatkan resiko di atas resiko normal. Segmen pasar tertentu dapat
menjadi rusak, atau seorang pesaing mungkin menyerang segmen
tersebut. Dengan alasan ini, banyak perusahaan lebih suka beroperasi
dalam lebih dari satu segmen.
b. Spesialisasi selektif
Perusahaan memiliki sejumlah segmen, masing-masing menarik
secara objektif dan memadai, berdasarkan tujuan dan sumber daya
perusahaan. Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi diantara
segmen-segmen tersebut. Namun masing-masing segmen berpotensi
sebagai penghasil uang. Jika satu segmen menjadi tidak menarik,
perusahaan dapat terus menghasilkan uang dari segmen-segmen lain.
c. Spesialisasi produk
Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang
dijualnya pada beberapa segmen. Melalui strategi spesialisasi produk,
perusahaan membangun reputasi yang kuat dalam bidang produk
tertentu.
d. Spesialisasi pasar
Perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan mendapatkan reputasi
30
yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok
pelanggan dan menjadi saluran bagi produk baru yang mungkin
digunakan oleh pelanggan.
e. Cakupan seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan, dengan
semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan
besar yang dapat melaksanakan strategi cakupan seluruh pasar.
Perusahaan besar dapat merangkul seluruh pasar dengan dua cara
umum yaitu :
1). Pemasaran yang tidak terdiferensiasi
Perusahaan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan meraih
seluruh pasar dengan satu penawaran pasar. Perusahaan
memusatkan perhatian pada kebutuhan pembeli daripada
perbedaan diantara pembeli, merancang satu produk dan satu
program pemasaran yang akan menjumlah pembeli terbesar,
menggantungkan diri pada distribusi dan periklanan moral,
berusaha memberikan citra produk yang superior dalam benak
orang-orang.
2). Pemasaran yang terdiferensiasi
Perusahaan beroperasi dalam beberapa segmen pasar dan
merancang program yang berbeda bagi masing-masing segmen.
Pasar yang terdiferensiasi mengarah pada penjualan dan biaya
31
yang lebih tinggi, tidak ada yang dapat dinyatakan secara umum
sehubungan dengan profitabilitas dari strategi ini.
H. Penentuan posisi (Positioning)
1. Pengertian Penentuan Posisi
Pemosisian (Positioning) adalah tindakan merancang penawaran dan
citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti
dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya Kotler dan Armstrong,
(2003:69).
Menurut Lamb, Hair dan Daniel (2002:234), Positioning is the place a
product, brand, or group of product occopies in costumer’ mind realive to
competing offering (pemosisian adalah tempat produk merek atau
kelompok produk yang ditawarkan produk dalam benak konsumen dalam
hubungannya dengan produk pesaing)
Al Ries & Jack Trout terjemahan Luci.B (2002 :3). Positioning adalah
sesuatu yang anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni
menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen atau bagaimana
anda membedakan diri sendiri dalam pikiran calon konsumen.
Menurut Kartajaya (2004:56). Banyak definisi positioning, diberikan
oleh pakar marketing dengan versi dan model mereka masing-masing.
Namun tak akan valid membicarakan positioning tanpa menyebut definisi
yang diberikan oleh Al Ries dan Jack Trout mengatakan.”.... Positioning Is
Not What You Do To Product. Positioning Is What You Do To Mind Of
32
The Prospect.” Intinya, positioning adalah menempatkan produk dan
merek kita di benak pelanggan.
2. Strategi Penentuan Posisi
Adanya persaingan ketat di pasar tekstil khususnya di bidang
pembuatan kaos yang menawarkan berbagai variasi atribut produk telah
mendorong manajemen untuk meletakkan posisi produknya pada posisi
yang tepat. Posisi produk adalah menrancang tawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (di antara pesaing)
didalam benak pelanggan pasarannya Kotler (2002:34)
Positioning dimulai dengan sebuah produk, sebuah barang dagangan,
jasa, institusi bahkan orang, mungkin juga diri anda. Akan tetapi
positioning bukanlah sesuatu yang anda lakukan terhadap produk.
Positioning adalah sesuatu yang anda lakukan terhadap pikiran calon
konsumen, yakni menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen.
Jadi merupakan sesuatu yang salah jika menyebut konsep ini sebagai ”
Positioning Product”. Apabila anda melakukan sesuatu hal terhadap fisik
produk itu. Kasali (2002:3)
Menurut Kartajaya (1997:149) pemosisian produk adalah pertanyaan
akan identitas suatu produk, jasa, perusahaan, lembaga, orang bahkan
negara yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin
dicapai, karena posisi produk harus membuat produk itu dipersepsikan
berbeda dari pesaingnya. Akan tetapi, perusahaan tidak membiarkan posisi
produknya ditetapkan seenaknya saja, sehingga kemampuan manajemen
33
untuk membentuk penempatan posisi akan berakibat fatal karena ada
kemungkian kebijakan yang digunakan akan menguntungkan pesaing.
Pada waktu penentuaan posisi produk, perusahaan yang bersangkutan
harus menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan masing-
masing produk dan memilih posisi tertentu yang akan membuat produk
perusahaan lebih unggul dibandingkan produk pesaing.
3. Dasar-Dasar Penyusunan Positioning
Menurut Kartajaya (2004:78) dalam menyusun positioning ada basis dan
parameter yang dapat dipakai sebagai landasan, yaitu :
a. Menyusun positioning berdasarkan capaian ( achievement) yang telah anda
hasilkan.
b. Menyusun positioning berdasarkan segmen pasar dan pelanggan yang
anda target.
c. Menyusun positoning berdasarkan atribut yang menjadi keunggulan
produk dan merek anda.
d. Menyusun positioning berdasarkan bisnis (baru) yang dimasuki
e. Menyusun positioning berdasarkan penggunaan (usage) dari produk
dan merek anda.
f. Penentuan posisi menurut kategori produk: menghubungkan produk
dengan produk lain dalam kelas produk yang serupa.
g. Menyusun positioning berdasarkan jenis produk yang anda tawarkan,
apakah premium, value for money, atau produk murah murahan.
34
h. Menyusun positioning berdasarkan originalitas dan posisi anda, sebagai
produk atau merek yang pertama kali masuk di pasar.
4. Syarat Membangun Positioning
Menurut Kartajaya (2004:62). Positioning yang tepat merupakan hal
yang krusial bagi keberhasilan akhir produk, merek, dan perusahaan. Ada
empat syarat untuk menentukan positioning berdasarkan kajian terhadap
4C. Keempat kriteria tersebut adalah:
a. Pelanggan (customer)
Positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan
menjadi reason to buy mereka. Ini akan terjadi bila positioning anda
mendeskripsikan value yang unggul, positioning menjadi penentu
penting bagi pelanggan pada saat memutuskan untuk membeli.
b. Kapasitas dan kekuatan internal perusahaan (company)
Positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Jangan sekali–kali anda merumuskan
positioning namun ternyata anda tidak mampu melakukannya. Ini
berbahaya karena bisa over promise under deliver. Pelanggan akan
mencap anda sebagai tukang bohong. Kalau sampai pelanggan sudah
mencap anda sebagai tukang bohong, maka hancurlah kredibilitas anda
di mata pelanggan.
c. Pesaing (Competitor)
Positioning haruslah bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah
mendeferesiasikan diri dari para pesaing.
35
d. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (Change)
Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan dalam lingkungan bisnis. Apakah perubahan persaingan,
perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya. Apabila
positioning anda tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis maka
dengan cepat anda harus merubahnya. Anda harus melakukan
repositioning.
5. Tahap-Tahap Menyusun Positioning
Menurut Kartajaya (2004:87). Dalam menyusun positioning ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan :
a. Identifikasi target segmen yang relevan.
Positioning berarti bagaimana membangun target kepercayaan dari
konsumen. Lalu bagaimana anda akan membangun kepercayaan jika
tidak mengenal siapa pelanggan anda. Tahap awal dari menyusun
positioning adalah anda harus memahami dengan baik segmen pasar
yang akan menjadi target anda. Identifikasikan dengan baik perilaku
target market anda sehingga positioning yang anda susun benar-benar
fix dengan apa yang dipersepsikan pelanggan.
b. Menentukan frame of reference pelanggan.
Istilah frame of reference seperti "jenis" kelamin. Anda boleh
mengetahui dengan baik target pasar anda. Tetapi positioning yang
anda tampilkan harus dengan jelas menunjukkan. "siapa" anda
36
sebenarnya frame of reference merupakan "jenis kelamin" alias
kategori produk anda.
c. Merumuskan point of differentiation
Menentukan "kenapa" konsumen harus memilih anda dibandingkan
pesaing. Positioning yang anda susun harus dengan jelas menunjukkan
perbedaan anda dibandingkan pesaing.
d. Menetapkan keunggulan kompetitif produk ( point of differentiation).
Point of differentiation memang penting, tetapi anda harus meyakinkan
konsumen bahwa differensiasi tersebut bukan hanya di permukaan
saja, tetapi harus benar-benar bisa dinikmati sebagai sesuatu yang
berbeda, untuk itu points of differentiation harus di dukung dengan
competitive edge.
6. Mengkomunikasikan Positioning
Setelah merumuskan positioning, maka selanjutnya adalah bagaimana
mengkomunikasikan positioning tersebut kepada stakeholder yang menjadi
target market dari produk, merek, dan perusahaan. Stakeholder ini bisa
pelanggan, karyawan, pemeggang saham, ataupun stakeholder lain seperti
LSM, pemerintah, supplier, dan sebagainya ada beberapa cara
mengkomunikasikan positioning menurut Kartajaya (2004:108) yaitu:
37
1 Be creative
Dalam mengkomunikasikan positioning anda harus kreatif untuk
mencuri perhatian benak pelanggan anda. Ingat anda bersaing dengan
ribuan bahkan jutaan merek lain untuk masuk di benak pelanggan.
2 Simplicity
Komunikasi positioning harus dilakukan sesederhana dan sejelas
mungkin sehingga pelanggan tidak kerepotan menangkap esensi
positioning anda. Secara internal rumusan positioning boleh rumit dan
njlimet, namun begitu sampai ke pelanggan, kita harus berpikir keras
untuk menjadikan rumusan yang rumit itu menjadi sesederhana
mungkin. Benak pelanggan paling ogah kalau disuruh memikirkan
yang njlimet-njlimet.
3 Own, dominate, protect
Tujuan akhir dari positioning adalah kita memikirkan satu atau
beberapa kata ampuh di benak pelanggan. Begitu kata-anda memiliki
kata-kata ampuh tersebut itu maka tugas anda selanjutnya adalah
mendominasi kategori yang anda masuki. Dan terakhir begitu anda
mendominasi kategori, selanjutnya anda harus matian-matian
melindungi posisi dominan anda dari setiap serangan pesaing.
4 Use their language
Dalam mengkomunikasikan positioning, gunakan sejauh mungkin
”bahasa” pelanggan anda. Kalau memeang merek anda diposisikan
untuk orang kampung, gunakanlah bahasa orang kampung. Kalau
38
target pelanggan anda suka musik gunakanlah musik dangdut, bukan
jazz.
I. Hubungan antara Segmentation, Targeting, dan Positioning
Menurut Kartajaya (1997:107), ada hubungan yang erat antara
segmentation, targeting, dan positioning. Perang pemasaran tidak dimulai dari
ketepatan positioning, tetapi lebih ditentukan oleh ketepatan pemilihan target
market. Sedangkan pemilihan target market sangat tergantung dari cara
membagi pasar (pemilihan variabel segmentasi pasar).
Segmentation, targeting, dan positioning yang disebut Philip Kotler
sebagai strategi pemasaran ini saling berinteraksi satu sama lain. Penentuan
positioning bisa saja mempengaruhi peninjauan kembali pada cara membagi
pasar dan pemilihan target pasar. Begitu juga, setelah target market
ditentukan bisa saja cara membagi pasar dan positioning ditinjau kembali.
Jika tidak ada ketentuan yang pasti variabel mana diantara segmentation,
targeting, dan positioning yang harus ditentukan lebih dahulu. Pemilihan
variabel mana yang akan diubah terlebih dahulu tergantung pada kebutuhan
perusahaan dalam merespon perubahan yang terjadi pada pasar. Bila salah satu
diantara variabel ini diubah maka akan mengakibatkan perubahan pada
variabel lainnya.
Berikut adalah gambar langkah-langkah segmentasi pasar, penetapan
pasar sasaran, dan penentuan posisi (segmentation, targeting, dan
positioning):
39
Segmentation Targeting Positioning
1. Identifikasi dasar-dasar segmentasi pasar.
2. Mengembangk
an profit setiap segmen
3. Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen
4. Memilih
segmen yang akan dimasuki
5.Merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih sebagai sasaran
6.Mengembangka
n bauran pemasaran bagi masing-masing segmen yang akan dipilih sebagai sasaran.
Gambar II. 3 Langkah-langkah Segmentation, Targeting, dan Positioning
Sumber : Philip Kotler,1997:40. Terjemahan Drs.Joko Warsana : Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, jlid I.
J. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Untuk dapat masuk ke dalam pasar yang akan dituju maka perlu
ditetapkan sasaran dan strategi pasar, dimana kedua hal ini saling berkaitan
dan erat hubungannya. Karena strategi pemasaran merupakan rencana
keseluruhan untuk mencapai sasaran yang telah ditapkan terlebih dahulu
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari definisi beberapa ahli berikut ini.
Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert Jr. (dalam Tjiptono, 1997:3),
konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang
40
berbeda, perspektif pertama adalah apa yang organisasi ingin lakukan dan
perspektif yang kedua adalah apa yang organisasi akhirnya lakukan.
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan
sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan
mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini
adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan
rasional dalam merumuskan strategi organisasi.
Sedangkan dari perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi
tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Artinya setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan
dijelaskan.
Dari dua definisi strategi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah pengabungan rumusan program rencana kerja yang disatukan,
menyeluruh, terpadu dan rasional guna tercapainya tujuan organisasi yang
merupakan sebuah tanggapan atau respon organisasi terhadap
lingkungannya.
Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir
atau sasaran. Strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu,
menyeluruh meliputi semua aspek penting perusahaan dan terpadu di mana
semua bagian rencana serasi satu sama lain dan berkesesuaian.
41
2. Strategi pemasaran
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan
fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal.
Menurut Kotler (2000:9) pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai. Oleh karena itu perlu adanya strategi pemasaran yang efektif
untuk eksis di tengah lingkungan yang ada.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:25), strategi pemasaran terdiri atas 5
elemen yang saling berkaitan. Kelima elemen tersebut adalah :
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani keputusan ini
didasarkan pada faktor-faktor :
1). Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi
yang dapat di proteksi dan di dominasi.
2). Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemusatan (fokus) yang lebih sempit
3). Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and error di
dalam menanggapi peluang dan tantangan.
4). Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya
langka atau pasar yang terproteksi.
42
5). Pemilihan pasar di mulai dengan melakukan segmentasi pasar dan
kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk
dilayani oleh perusahaan.
b. Perencanaan produk meliputi produk spesifik yang dijual,
pembentukan lini produk dan desain penawaran individual pada
masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang
dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations.
Dari pengertian dan pemahaman 5 elemen tersebut dapat
disimpulkan bahwa perusahaan harus benar-benar mengerti akan bisnis
yang digeluti serta dapat mengantisipasi kemungkinan peluang di masa
depan. Selanjutnya perusahaan harus dapat menjalankan perusahaan
dengan baik agar tercapai tujuan perusahaan dalam situasi pasar yang
kompetitif dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat melayani
sasaran.
43
Suatu strategi pemasaran sangat diperlukan, karena langkah-langkah
perbaikan dan peningkatan di bidang pemasaran harus direncanakan
dengan cermat dan terencana. Hal ini berarti bahwa perusahaan senantiasa
dituntut untuk meningkatkan strategi pemasaran.
3. Tahap-Tahap Strategi Pemasaran
Swastha dan Irawan(2005:70-73). Dalam pemasaran, strategi yang di
tempuh oleh perusahaan terdiri atas tiga tahap, yaitu :
a. Memilih konsumen yang dituju
Usaha-usaha pemasaran akan lebih berhasil jika hanya ditujukan pada
konsumen tertentu dan bukannya masyarakat secara keseluruhan.
Konsumen yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani
oleh perusahaan dengan memuaskan. Menurut pengalaman, tidak mungkin
perusahaan memberikan kepuasan kepada setia orang. Pendekatan yang
paling baik adalah memilih kelompok tertentu yang dituju yang dapat
memenuhi keinginan mereka.
b. Memenuhi keinginan konsumen
Strategi yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang keinginan
konsumen yang ditujukan terhadap manfaat produk. Dalam hal ini,
manajemen harus menemukan tentang keinginan apa yang penting bagi
konsumen. Konsumen akan lebih berhasil dengan penelitian pasar.
c. Marketing mix
Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan
44
konsumen. Variabel-variabel yang termasuk didalamnya adalah produk,
harga, distribusi dan promosi.
4. Konsep Marketing Mix
Marketing mix merupakan salah satu unsur dalam pemasaran baik
dalam sasaran maupun penentu strategi yang berperan dalam keberhasilan
pemasar suatu produk di pasar.
Pengertian Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Swastha
dan Irawan (2005:74) merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen pada segmen pasar tertentu yang ingin dituju
perusahaan.
Marketing mix terdiri atas variabel-variabel yang dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa hal penting, yang dikenal dengan istilah
4P, yaitu: Product, Price, Place dan Promotion. Keempat unsur yang
terdapat dalam bauran pemasaran tersebut saling berhubungan, oleh sebab
itu, manajemen harus memiliki kombinasi terbaik dari unsur-unsur tersebut,
kombinasi yang disesuaikan dengan lingkungan yang dihadapai perusahaan.
a). Produk (Product)
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan dan merupakan titik
kemungkinan keberhasilan maupun kegagalan kombinasi kebijakan
pemasaran secara keseluruhan. Oleh sebab itu, betapa pentingnya
peranan produk dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan.
Produk dapat menimbulkan suatu permintaan yang disertai dengan
45
pemakaian atau pengkonsumsian. Jadi, suatu produk dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan barang atau jasa. Adapun produk yang
dimaksud dalam hal ini dapat berupa barang sesara fisik, pelayanan jasa,
orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (2005:165) adalah
suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,
pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan definisi produk menurut Kotler dan Armstrong
(2001:346), yaitu sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas,
produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau
bauran dari semua bentuk-bentuk tadi dengan demikian, menyusun dan
mengembangkan produk-produk baru merupakan tantangan konstan bagi
tenaga pemasar yang harus selalu mempertimbangkan faktor perubahan.
b). Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan pendapatan, sedang unsur-unsur yang lain menunjukkan
biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga suatu produk perlu
adanya perhitungan yang tepat dan hendaknya dapat diterima dengan
baik oleh pihak konsumen maupun perusahaan.
46
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha dan
Irawan, 2005:241). Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan dalam
menetapkan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain:
1). Mendapatkan laba maksimum
2). Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan
3). Mencegah atau mengurangi persaingan
4). Mempertahankan atau memperhatikan market share
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam memperkenalkan produk-
produk baru perusahaan sering kali harus memilih antara dua pilihan
kebijakan penetapan harga yakni:
a). Price Skimming
Price Skimming menyebabkan suatu perusahaan dapat menghasilkan
sejumlah laba besar dari setiap barang yang dijual. Pendapatan uang
tunai sering kali diperlukan untuk menutup biaya-biaya
pengembangan. Akan tetapi, hal itu hanya dilakukan apabila tenaga
pemasaran dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya sangat
berbeda dari produk lain yang ada di pasaran. Selain itu, laba awal
yang tinggi pada akhirnya akan menarik persaingan dengan pesaing.
47
b). Penetration Pricing
Penetration pricing merupakan strategi penetapan harga yang
serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai penjualan yang
sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat. Strategi ini dapat
berhasil apabila para penjual dapat meningkatkan harga sewaktu
penerimaan konsumen bertambah. Peningkatan harga tersebut tentu
saja harus dikelola secara hati-hati untuk menghindari agar konsumen
tidak mengundurkan diri
c). Tempat (Place)
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi
konsumen yang termasuk dalam marketing mix khususnya tempat adalah
saluran distribusi. Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk
memindahkan produk dari produsen ke konsumen.
Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat baginya,
barulah merupakan jaminan bahwa pembeli akan setia pada produk
tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk adalah bilamana
setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah di tempat
yang dinginkan atau terdekat oleh pembeli.
Menurut Revzan mendefinisikan saluran distribusi adalah saluran
yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai kepada konsumen atau pemakai industri (dalam
Swastha dan Irawan, 2005:285).
48
Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen dapat
panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang diterapkan
oleh perusahaan. Mata rantai jalur distribusi akan menjadi panjang
apabila sebelum sampai ke tangan pemakai produk, yang bersangkutan
harus melalui berbagai macam pedagang. Sebaliknya mata rantai jalur
distribusi akan menjadi pendek apabila produsen secara langsung
menghubungi pembeli terakhir.
d). Promosi (Promotion)
Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan
dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau
konsumen sering disebut sebagai promosi. Kegiatan promosi dapt
dilakukan melalui media komunikasi massa, misalnya koran, majalah,
tabloid, televisi, radio, papan reklame, dan poster.
Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (Swastha dan Irawan,
2005:349) adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Ada beberapa alat promosi yang paling penting (Griffin dan Ebert,
1998:336), yaitu:
a. Advertising (iklan)
Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi yang digunakan
oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau menginformasikan
pendengar mengenai suatu produk. Iklan biasanya menggunakan
49
semua jenis penyiaran dan media cetak, seperti televisi, radio, majalah,
koran, dan papan iklan.
b. Personal Selling (penjualan pribadi)
Penjualan pribadi merupakan penjualan dari satu orang ke orang lain,
sewaktu perusahaan membeli dari perusahaan lain, para agen
pembelian yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya
merujuk kepada wakil perusahaan penjual.
c. Sales Promotion (promosi penjualan)
Barang-barang yang relatif murah sering kali dipasarkan melalui
promosi penjualan, yang melibatkan bujukan langsung kepada
pembeli. Premium (biasanya barang-barang gratis), voucher yang
dapat ditukarkan, dan kupon merupakan bentuk-bentuk promosi
penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen untuk membeli
produk.
d. Public Relations (hubungan masyarakat)
Hubungan masyarakat mencakup seluruh usaha komunikasi yang
mengarah untuk membangun kemauan baik diantara berbagai
kelompok dalam populasi. Usaha-usaha tersebut merupakan usaha
untuk membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi dan
produk-produknya
50
K. Strategi pemasaran alternatif
1. Strategi yang Berorientasi pada Produk Pasar
Strategi produk pasar dinyatakan sebagai sebuah strategi
pemasaran yang tidak didiferensiasi bahwa ia berupaya untuk
mengembangkan sebuah ramuan pemasaran yang menarik bagi banyak
segmen yang berbeda dari pasar yang ada.
Dalam strategi ini, perusahaan berupaya untuk memenuhi semua
kebutuhan para konsumen secara merata daripada memenuhi kebutuhan
dari sebagian konsumen dengan baik. Ternyata, hai ini dapat
mengakibatkan munculnya pesaing baru dan dapat memasuki pasar
yang ada dengan cara menggunakan strategi pemasaran yang
didiferensiasi atau terkonsentrasi.
Perbedaan pokok antara strategi pemasaran yang didiferensiasi dan
strategi pemasaran yang tidak terdiferensiasi adalah: jumlah segmen-
segmen yang diupayakan untuk dilayani oleh perusahaan yang
bersangkutan. Perusahaan- perusahaan yang mengikuti sebuah strategi
pasar sasaran tertentu memusatkan upaya mereka pada sebuah segmen.
Sebuah perusahaan yang menggunakan sebuah strategi pemasaran
yang terdiferensiasi memahami adanya perbedaan-perbedaan dalam
kebutuhan dan keinginan para konsumen dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan itu dengan mengembangkan sebuah ramuan
pemasaran khusus (unik) untuk masing-masing segmen pasar.
51
2. Strategi Penentuan Posisi (positioning strategics)
Setiap perusahaan perlu menentukan dan mengembangkan strategi
penentuan posisi yang terfokus untuk membedakan penawaran
perusahaan dengan penawaran pesaingnya.
Untuk mengembangkan strategi penentuan posisi, suatu perusahaan
perlu membuat perbedaan dan citra perusahaan yang jelas dengan
pesaingnya, sehingga perusahaan menempati tempat khusus dan
dihargai dalam benak konsumennya.
Perusahaan tidak hanya perlu membuat strategi penentuan posisi
yang jelas tetapi juga perlu untuk mengkomunikasikannya. Setiap
perusahaan akan mempromosikan beberapa perbedaan dan citra yang
menarik untuk pasar sasarannya.
Apabila suatu perusahaan menghadapai situasi munculnya pesaing
baru yang kuat, perusahaan dapat menentukan dan mengembangkan
kembali strategi penentuan posisi produknya (repositioning), sehingga
perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya dibandingkan
dengan pesaing.
52
3. Strategi Pemasaran untuk Posisi Persaingan
Adapun strategi-strategi pemasaran untuk posisi persaingan menurut
Kotler dan Keller (Kotler dan Keller, 2006:329-336) adalah:
a. Pemimpin Pasar (Market Leader)
Perusahaan ini diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai
pemimpin. Karakteristik dari pemimpin pasar yaitu:
1). Memiliki pangsa pasar yang terbesar (40%) dalam pasar produk
yang relevan.
2). Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal perubahan harga,
peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas
promosi.
3). Merupakan pusat orientasi para pesaing (diserang, ditiru, atau
dijauhi).
b. Penantang pasar (Market Challenger)
Perusahan ini merupakan perusahaan urutan kedua, ketiga dan
seterusnya pada pangsa pasar yang secara konstan mencoba
memperbesar pangsa pasar mereka, yang dalam usahanya tersebut
mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin
pasar. Karakteristik penantang pasar yaitu:
1). Merupakan perusahaan besar jika dipandang dari sudut volume
penjualan dan laba (pangsa pasarnya ± 30%).
53
2). Selalu berupaya menemukan kelemahan pihak pemimpin pasar
atau perusahaan lainnya, dan kemudian menyerangnya baik
secara langsung ataupun tidak langsung.
3). Penantang pasar biasanya juga memusatkan upaya mereka pada
tindakan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang lemah.
c. Pengikut pasar (Market follower)
Perusahaan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap
kondisi-kondisi pasar pasar dan tidak mengusik pemimpin pasar.
Karakteristik pengikut pasar terdiri atas:
1). Selalu menonjolkan ciri khasnya kepada pasar sasaran, seperti
lokasi, pelayanan, keunggulan produk dan sebagainya.
2). Memilih untuk meniru produk atau strategi pemimpin pasar dan
penantang pasar daripada menyerang mereka.
3). Biasanya memperoleh laba yang tinggi karena tidak
menanggung beban pengeluaran yang tinggi untuk inovasi.
d. Market Nicher
Perusahaan ini mengkhususkan diri melayani sebagaian pasar
yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan
perusahaan besar. Karakteristik market nicher yaitu:
1). Biasanya berspesialisasi secara geografis.
2). Merupakan perusahaan yang daya beli dan ukurannya cukup
besar agar bisa menguntungkan.
3). Memiliki potensi untuk berkembang.
54
L. Multidimensional scaling ( MDS )
Untuk analisis posisi produk menggunakan analisis MDS
(Multidimensional scaling) untuk mengetahui posisi suatu produk dengan
produk pesaing dengan menggunakan software PC MDS. Menurut Brown
& Churchil (Brown & Churchil, 2002 : 363) Multidimensional scaling is
an approach to measurement in which people’s perception of the
similarity of objects and their preferences among the objects are
measured, and these relationships are plotted in a multimedimensional
space.
(Multidimensional scaling adalah sebuah pendekatan pengukuran
dimana peneliti mengukur persepsi responden tentang kesamaan antar
berbagai objek serta prefensi mereka terhadap objek-objek ini, dan
hubungan-hubungan ini kemudian digambarkan dalam suatu ruang multi
dimensi)
55
Y
Produk A
Produk B
Produk C
XAt 6 At 7
At 5
At 4
At 2
At 3
At 1
Gambar II . 4 Contoh Gambar MDS
Derived Stimulus Configuration
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa masing-masing produk
dipersepsikan oleh konsumen memiliki keunggulan . Pada merek produk A
keunggulan produk terletak pada atribut 6 dan 7. Untuk produk merek B
konsumen mempersepsikan bahwa produk tersebut memiliki keunggulan
atribut 1 dan 2 sedangkan pada produk merek C dipersepsikan memiliki
keunggulan pada atribut 4 dan 5 dan pada atribut 3 ketiga merek produk di
persepsikan sama oleh konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yang bersifat studi kasus, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
menentukan dan melaporkan keadaan yang menurut kenyataan dengan
mengukurnya.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu meneliti serta
mempelajari secara langsung persepsi konsumen terhadap atribut produk kaos
merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be yang terjadi di lapangan yang selalu
berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
a. Counter C59 Jl. Kesehatan B52 Sendowo Yogyakarta.
b. Counter C59 Ramai Mall Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2007.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Konsumen yang sedang atau minimal sudah pernah memakai produk
kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be.
56
57
b. Pimpinan P.T Caladi Lima Sembilan Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
a. Objek penelitian adalah persepsi konsumen pengguna kaos merek
C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be.
b. Strategi marketing mix yang sesuai untuk P.T. Caladi Lima Sembilan.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penulis menggunakan
beberapa variabel penelitian sebagai berikut:
1. Variabel masalah pertama
a. Dalam penelitian ini variabel penelitian dari masalah pertama adalah
posisi produk menurut persepsi konsumen. Posisi produk adalah cara
produk ditetapkan kepada konsumen berdasarkan atribut-atribut yang
ditawarkan. Atribut yang diteliti meliputi:
1). Desain Kaos.
2). Desain sablon.
3). Kualitas kaos.
4). Kualitas sablon.
5). Merek.
6). Harga.
7). Promosi.
8). Kemundahan untuk mendapatkan.
b. Pengukurannya menggunakan Skala Ordinal 1, 2, 3, 4 dan 5 dari sangat
kurang sesuai sampai sangat sesuai, Untuk peryataan yang bernilai
positif atau sangat sesuai dengan apa yang dirasakan konsumen diberi
skor 5 dan seterusnya sampai pada pertanyaan bernilai negatif atau tidak
sangat sesuai dengan apa yang dirasakan konsumen diberi skor 1.
58
2. Variabel masalah kedua
Dalam penelitian ini variabel penelitian untuk masalah kedua adalah.
strategi marketing mix untuk produk kaos C59 dengan menggunakan
kebijakan 4P pengertian marketing mix atau bauran pemasaran adalah
variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen pada segmen pasar yang ingin dituju
oleh perusahaan :
Penentuan kebijakan 4P ditentukan dari potensi yang dimiliki oleh
perusahaan. Potensi tersebut meliputi sumber daya modal dan sumber daya
manusia. Dari potensi yang dimiliki oleh perusahaan akan dapat terlihat
strategi 4P mana yang dapat dipilih dan akhirnya ditentukan yang paling
sesuai untuk digunakan.
a). Produk (product policy) meliputi kebijakan desain kaos, desain
sablon, kualitas kaos, kualitas sablon.
b). Harga ( price Policy) meliputi pemberian harga yang murah
dan pemberian diskon.
c). Tempat (Place Policy) meliputi penempatan counter agar
mudah dijangkau oleh konsumen.
d). Promosi (Promotion policy) meliputi iklan yang menarik bagi
konsumen dan dikenal tidaknya merek oleh konsumen.
F. Populasi dan sampel
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian dapat berupa mahluk hidup,
benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur, 2003
:173). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang-orang yang
59
sedang atau minimal sudah pernah menggunakan kaos merek C59, Dagadu
Djokdja dan Ie-be, yang sedang mengunjungi counter C59. Karena jumlah
populasi tidak diketahui secara pasti (tidak terbatas) maka dalam pengambilan
sampel agar penelitian ini menjadi valid digunakan rumus (Sugiarto dan
Siagian 2001:70) :
2
2 )(E
QpZn =
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu (1,96)
P = Proporsi populasi (0,5)
Q = (1 – P)
E = kesalahan yang dapat ditolerir dinyatakan dalam persen (10%)
Sehingga dapat diperoleh :
2
2
1,0)5,01(5,096,1 −××
=n
04,9601,0
9604,0==n
Dari perhitungan di atas ditemukan bahwa jumlah minimal sampel agar
penelitian ini valid, jumlah sampel minimal adalah 96,04.
Sebetulnya penelitian sudah dapat dikatakan Valid dengan jumlah
minimal 96,04 sampel tetapi untuk memudahkan perhitungan maka sampel
ditentukan menjadi 100 sampel responden.
60
G. Teknik Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik
purposive convenience sampling, yaitu sebuah sampel non probabilitas yang
menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu (judgement) pribadi peneliti dalam
memilih individu yang dijadikan sampel (Sigit,1996 :68). Hanya individu
yang dipilih itu dapat mewakili populasinya.
Purposive convenience sampling ini juga disebut juga judgemental
sampling karena digunakan pertimbangan–pertimbangan dengan memasukkan
unsur-unsur tertentu. Peneliti menentukan 100 sampel agar penelitiian ini
menjadi lebih valid dan memudahkan perhitungan peneliti dalam melakukan
penelitian. Dengan cara demikian dapat diperoleh informasi yang benar atau
invidu-individu yang di sampel itu mencerminkan populasinya.
Metode purposive convenience sampling yang digunakan peneliti
ditentukan dengan kriteria :
1. Responden adalah konsumen yang sedang atau minimal sudah pernah
menggunakan produk kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be.
2. Responden yang dituju adalah konsumen yang berkunjung di counter-
counter C59.
H. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian. Data tersebut merupakan data utama bagi penelitian yang
61
diperoleh dari responden melalui kuesioner atau wawancara mengenai
objek penelitian, yaitu berupa:
a. Karakteristik responden, yang meliputi jenis kelamin usia,
perkerjaan, penghasilan atau uang saku perbulan, dan merek kaos
yang saat ini digunakan.
b. Data tentang merek kaos yang digunakan saat ini dan persepsi
terhadap atribut yang ditawarkan.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
berupa dokumen yang berisi data dari pihak internal perusahaan, yaitu
data tentang gambaran umum perusahaan dan hal-hal lain yang berkaitan
seperti data pemasaran, jenis produk. Jenis data ini dipergunakan sebagai
pelengkap atas data primer.
I. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis melakukan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya
jawab secara lansung dan bertatap muka dengan responden dan juga dari
perusahaan (Sutrisno 1992:17). Dalam menyusun skripsi ini peneliti akan
melakukan wawancara langsung dengan pihak manajemen P.T. Caladi
Lima Sembilan Yogyakarta data yang dibutuhkan, sejarah berdirinya
perusahaan, visi misi perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi,
62
bidang-bidang usaha, data personalia, operasi dan data pemasaran P.T
Caladi Lima Sembilan Yogyakarta.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden, yaitu konsumen kaos C59, Dagadu Djokdja dan
Ie-be.
Kuesioner akan dibagikan kepada responden dengan cara
memberikan sejumlah pertanyaan untuk dijawab, meliputi: karakteristik
responden, persepsi konsumen terhadap produk C59, Dagadu Djokdja dan
Ie-be dan posisi produk kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be saat ini untuk
menetukan strategi marketing mix yang sesuai bagi P.T Caladi Lima
Sembilan Yogyakarta.
3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
langsung dengan mencatat apa yang penulis ketahui tentang objek yang
akan diteliti, kemudian mempelajari catatan, dokumen, arsip-arsip serta
informasi internet yang berkaitan dengan objek yang diteliti, misalnya data
penjualan kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be.
4. Dokumentasi
Dokumen perusahaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengutip atau mencatat data dan keterangan yang berhubungan dengan
penelitian.
63
J. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuesioner yang digunakan
sudah valid dan reliabel, maka dilakukan uji statistik untuk mengukur
kesahihan dan keandalan butir dengan menggunakan validitas dan reliabilitas.
1. Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kualitas atau
kesahian suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh data yang tepat
dari variabel yang diteliti (Bilson Simamora, 2004:58).
Bagian dari koesioner berupa butir-butir pertanyaan secara sendiri-
sendiri, maka alaisis validitas yang digunakan adalah analisis
butir.prosedur analisis butir dengan cara, skor butir-butir pertanyaan (X)
dikorelasikan dengan skor total (Y). Syarat sebuah butir pertanyaan
dianggap valid adalah jika koefisien korelasi dianggap signifikan. Adapun
rumus yang digunakan adalah ( Bilson Simamora 2004:62):
( ) ( )( ) ( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣⎡ −⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ −
−
∑ ∑∑∑∑ ∑∑=
2222 YYNXXN
YXXYNri
Keterangan:
r i : Koefisien korelasi butir ke-1 dengan faktor ke i
X : Skor butir pertanyaan
Y : Skor total butir pertanyaan
N : Banyaknya sampel
64
Besarnya rxy atau r hitung dapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Jika rxy > r tabel maka kuesioner yang
digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid atau sahih.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam
mengukur segala gejala. Untuk mengukur reabilitas data yang
menggunakan skala 1-5, lebih baik menggunakan rumus Alpha Cronbach
yang memang digunakan untuk menganalisis reliabilitas kuesioner yang
skalanya bukan 0 dan 1 ( Bilson Simamora, 2004:77) rumusnya adalah:
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
=Σ
−− 2
2
11 11 t
b
kkr
σσ
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑ 2bσ : Jumlah variasi butir
2tσ : Varians total
Dengan taraf signifikan (α = 5%) Jika r11 > r table maka instrumen tersebut
dinyatakan reliabel.
65
K. Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan penelitian yang digunakan untuk meneliti posisi
produk kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be menurut persepsi
konsumen berdasarkan atribut produk pada konsumen yang mengunjungi
counter C59 dan penentuan strategi marketing mix yang sesuai maka
ditentukan :
1. Profil responden
Analisis pertama menggunakan analisis presentase guna mengetahui
profil responden yang diteliti mengenai jenis kelamin, usia, pekerjaan,uang
saku dan penghasilan responden selama satu bulan. Rumus
perhitungannya : (Sugiono, 1993 : 63)
Nnx
=Ρ
Keterangan:
P = Jumlah Persentase.
nx = Jumlah yang diambil.
N = Jumlah Total.
2. Posisi produk
Untuk analisis posisi produk menggunakan analisis MDS
(Multidimensional Scaling). Menurut Brown dan Churchil (Brown dan
Churchil 2002 : 363) Multidimensional Scaling is an approach to
measurement in which people’s perception of the similarity of objects and
their preferences among the objects are measured, and these
relationships are plotted in a multidimensional space.
66
(Multidimensional Scaling adalah sebuah pendekatan pengukuran
dimana peneliti mengukur persepsi responden tentang kesamaan
antarberbagai objek serta prefensi mereka terhadap objek-objek ini, dan
hubungan–hubungan ini kemudian digambarkan dalam suatu ruang multi
dimensi).
Untuk mengetahui posisi suatu produk dengan produk pesaing
data dianalisis menggunakan software PC MDS. Skala yang digunakan
dalam analisis ini adalah formulasi dari bobot nilai pertanyaan pada
atribut yang dianggap penting oleh perusahaan kepada responden.
Tiap pertanyaan terhadap atribut yang ditujukan kepada responden
pengunjung counter C59 diberikan 5 skala pilihan jawaban dari sangat
sesuai sampai sangat kurang sesuai dengan persepsi responden dan tiap
pilihan jawaban diberi bobot sebagai berikut :
( SS ) Sangat Sesuai mempunyai bobot 5
( S ) Sesuai mempunyai bobot 4
( N ) Netral mempunyai bobot 3
( KS) Kurang Sesuai mempunyai bobot 2
( SKS ) Sangat Kurang Sesuai mempunyai bobot 1
Setelah diperoleh total nilai dari persepsi konsumen terhadap
masing-masing atribut pada masing-masing merek produk maka dapat
dilakukan analisis dengan menggunakan software P.C MDS.
Hasil dari analisis ini adalah peta persepsi responden terhadap
atribut yang melekat pada produk. Dari peta ini penulis akan dapat
67
mengetahui atribut mana yang dianggap oleh responden, sebagai atribut
yang dinilai paling mewakili produk yang diteliti.
Y
Produk A
Produk B
Produk C
XAt 7
At 6
At 5
At 4
At 3At 2
At 1
Gambar III . 1 Contoh Gambar MDS
Derived Stimulus Configuration
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa masing-masing
produk dipersepsikan oleh konsumen memiliki keunggulan masing-
masing. Pada merek produk A keunggulan produk terletak pada atribut 6
dan 7. Untuk produk merek B konsumen mempersepsikan bahwa produk
tersebut memiliki keunggulan atribut 1 dan 2 sedangkan pada produk
merek C dipersepsikan memiliki keunggulan pada atribut 4 dan 5 dan pada
atribut 3 ketiga merek produk dipersepsikan sama oleh konsumen.
68
3. Potensi perusahaan
Mempertimbangkan apakah perusahaan memiliki kemampuan dan
potensi dan keahlian dilihat dari sumber daya modal dan sumber daya
manusia yang di miliki oleh perusahaan untuk melaksanakan strategi
marketing mix. yang dilakukan dalam menganalisis sumber daya dengan
cara, menghitung rata-rata skor dari atribut sumber daya perusahaan.
Apabila hasil rata-rata skor kurang dari 3, maka perusahaan tidak
memiliki potensi untuk melaksanakan strategi Marketing mix. Sebaliknya,
apabila hasil rata-rata skor lebih dari 3 maka perusahaan memiliki potensi
untuk melaksanakan strategi marketing mix.
Tiap pertanyaan terhadap pimpinan P.T Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta diberikan 5 skala pilihan jawaban dari sangat tinggi sampai
sangat kurang tinggi, sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya
dan tiap pilihan jawaban diberi bobot sebagai berikut :
( SS ) Sangat tinggi mempunyai bobot 5
( S ) Tinggi mempunyai bobot 4
( N ) Netral mempunyai bobot 3
( KS) Kurang Tinggi mempunyai bobot 2
( SKS ) Sangat Kurang Tinggi mempunyai bobot 1
69
4.Analisis deskriptif
Analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan data yang sudah
diolah. Hasil analisis tingkat kepentingan yang dibuat kemudian
diinterpretasikan ke dalam bahasa yang mudah dipahami.
Setelah mengetahui posisi produk kaos merek C59 dan produk
pesaing Dagadu Djokdja dan Ie-be dan potensi sumber daya perusahaan
maka dapat dibuat strategi pemasaran yang sesuai untuk produk kaos
merek C59 dengan konsep marketing mix.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan
P.T. Caladi Lima Sembilan merupakan perusahaan industri dalam bidang
garmen yang produk utamanya berupa t'shirt, jaket, sweater, trainings pack
dan topi. Perusahaan milik Bapak Marius Widyarto yang didirikan pada
tanggal 12 Oktober 1980, semula berupa industri rumah tangga yang berlokasi
di gang sempit, tepatnya di Jalan Caladi No. 59 Bandung yang kemudian dari
nama jalan dan nomor rumah tersebut, nama Caladi Lima Sembilan atau lebih
dikenal dengan C59, diambil untuk nama perusahaan dan merek dagang dari
bagian yang diproduksinya.
Sejalan dengan semakin berkembangnya P.T. Caladi Lima Sembilan ini,
tempat usaha di Jalan Caladi No.59 menjadi kurang memadai untuk kelancaran
aktivitas perusahaan sehingga pada tanggal 14 Oktober 1990 P.T. Caladi Lima
Sembilan pindah ke tempat usaha baru, khusus untuk aktivitas produksi di
Jalan Sekemirung, Cigadung, Bandung. Sedangkan untuk urusan administrasi
perusahaan di Jalan Tikukur No. 10 Bandung.
P.T. Caladi Lima Sembilan perwakilan Yogyakarta dibuka pada tahun
1995 tepatnya di jalan Kesehatan B-52 Sendowo, Yogyakarta, yang menangani
kegiatan di wilayah D.I. Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah
Yogyakarta proses produksi dilakukan di Jalan Magelang, Yogyakarta dan ada
beberapa item produk yang masih menerima kiriman langsung dari Bandung.
70
71
B. Struktur Organisasi
Pada setiap perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi yang
merupakan suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi untuk dapat mencapai
tujuan bersatna. Struktur organisasi akan berbeda-beda pada setiap perusahaan
tergantung dari jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah operasi dan jumlah
cabang perusahaan. Struktur organisasi yang baik harus sederhana dan
fleksibel, maksudnya apabila terjadi perubahan dalam perusahaan tidak akan
banyak mengganggu. Susunan struktur organisasi harus menunjukkan batas-
batas yang tegas antara wewenang dan tanggung jawab sehingga dengan
susunan struktur yang baik dapat mempersatukan organisasi dalam
menjalankan tugasnya.
Pada P.T. Caladi Lima Sembilan susunan struktur organisasinya berbentuk
garis dan staff, dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi empat
orang manajer yaitu manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran
dan manajer personalia dan umum.
Adapun tugas-tugas dari masing-masing unsur yang membentuk struktur
organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris sebagai pemilik modal dan saham mempunyai peranan
untuk mengawasi perusahaan secara menyeluruh
72
2. Dewan Konsultan
Dewan konsultan berfungsi sebagai penasehat yang dapat memberikan
saran kepada dewan komisaris dalam menjalankan perusahaan dan
tugasnya berfungsi untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan.
3. General Manager
General manager bertanggung jawab terhadap seluruh operasional
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya.
b. Mengarahkan dan mengkoordinasi penyusunan rencana kerja dan
anggaran perusahaan.
c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan rencana kerja supaya
berjalan dengan lancar.
4. Manager Pemasaran
Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas pemasaran
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengawasi segala kegiatan Kepala bagian analisa laporan mingguan
dan bulanan
b. Merencanakan pembukaan showroom dan outlet
c. Penyediaan dan pemilihan desain untuk produk retail
d. Memelihara outlet-outlet
e. Membuat rencana untuk promosi
73
5. Area Sales Manager
Area sales manager membawahi area kerja di suatu daerah yang sudah
ditentukan dan menjadi tanggung jawabnya yang meliputi :
a. Memonitor outlet-outlet di areanya
b. Membuat rencana penjualan
c. Melaksanakan tugas penjualan pada area yang dipegangnya
d. Membuat laporan penjualan dan dilaporkan kepada Manajer
Pemasaran
6. Kepala Bagian pemesanan
Kepala bagian pemesanan bertanggung jawab terhadap pemesanan barang
dari konsumen, tugasnya meliputi :
a. Mengawasi jalannya penerimaan pemesanan
b. Bekerja sama dengan kepala seksi follow up dalam pelaksanaan
pembuatan pesanan
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi pemesanan dan memantau
sejauh mana pesanan tersebut dilaksanakan
7. Kepala Seksi Follow up
Kepala seksi Follow up bertanggung jawab dan membantu kerja kepala
bagian pemesanan meliputi :
a. Sebagai penghubung antara order dengan produksi
b. Memberikan laporan kepada Kepala Bagian Order sejauh mana
order selesai.
74
8. Kepala Seksi Administrasi dan Penjualan Order
Kepala seksi administrasi dan penjualan order mempunyai tugas dan
tanggung jawab terhadap seluruh pencatatan administrasi penjualan order
meliputi :
a. Mencatat banyaknya transaksi order
b. Memberikan laporan kepada bagian ekspedisi
9. Ekspedisi Order
Ekspedisi order bertanggung jawab terhadap pendistribusian order agar
sampai ke konsumen area kerjanya meliputi :
a. Melaksanakan pendistribusian order yang telah selesai
10. Kepala Bagian Retail
Kepala bagian retail bertanggung jawab terhadap penjualan retail area
kerjanya meliputi :
a. Menganalisa desain-desain yang laku di pasaran
b. Membuat perencanaan desain baru
c. Membuat perencana untuk cetak ulang
11. Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan Retail
Kepala seksi administrasi dan keuangan retail bertanggung jawab
terhadap segala pencatatan administrasi retail area kerjanya meliputi :
a. Mencatat jumlah barang yang terjual per-periode
b. Mencatat jenis-jenis desain yang terjual
c. Membuat laporan penjualan bulanan
75
d. Melaksanakan pencatatan dan pengkontrolan untuk barang yang
berada di outlet.
12. Ekspedisi Retail
Ekspedisi retail mempunyai tanggung jawab terhadap pendistribusian
barang retail ke outlet-outlet C59 area kerjanya meliputi :
a. Penyaluran barang retail kepada outlet-outlet
b. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam hal penagihan
piutang
c. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam melaksanakan
stock upname
13. Manager Produksi
Manager produksi mempunyai tanggung jawab terhadap proses produksi
area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya
b. Mengawasi mutu produksi
c. Mengawasi kelancaran proses produksi
d. Memeriksa laporan produksi harian
14. Manajer Personalia dan Umum
Manajer personalia dan umum mempunyai tanggung jawab terhadap
kebutuhan perusahaan akan karyawan area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya
76
b. Menentukan kebijaksanaan di bidang personalia dan perusahaan
c. Menyeleksi penerimaan, pelatihan, pemberhentian tenaga kerja serta
menilai pelaksanaan kerja karyawan
d. Memberikan fasilitas untuk latihan dan pengembangan karier dan
karyawan
15. Manager Keuangan
Manager keuangan bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengkoordinasi dan mengarahkan staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya
b. Mengatur kebijaksanaan keuangan perusahaan
c. Memeriksa laporan penerimaan dan pengeluaran harian
d. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja perusahaan
e. Menangani masalah yang berhubungan dengan perpajakan
77
Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007.
Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi PT Caladi Lima Sembilan
78
C. Proses Produksi
Proses produksi P.T. Caladi Lima Sembilan secara umum dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Bagian Finishing
Produk Siap Dipasarkan
Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007
Gambar IV.2. Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan
Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan pada tahap awal terbagi
menjadi 2, yaitu :
a. Bagian Belanja bertugas memesan bahan yang dibutuhkan untuk
produksi. Setelah bahan diterima kemudian dipotong-potong sesuai
ukuran (S, M, L). Bahan yang telah dipotong selanjutnya melalui
proses sortir untuk mengetahui kondisi bahan dan memastikan
kualitas bahan tersebut baik sebelum proses selanjutnya.
79
b. Bagian Desain merancang gambar tema yang akan digunakan pada produk.
Rancangan gambar yang telah selesai discrene oleh Bagian Afdruk untuk
memisahkan warna sebelum proses sablon.
Kedua tahap ini bertemu di bagian sablon, dimana bahan yang telah
dipotong sesuai ukuran dan siap melalui proses selanjutnya, dari sablon
menurut gambar yang ditentukan. Setelah proses sablon selesai dan kering,
bahan dijahit ataudiobras untuk membentuk model baju yang diinginkan.
Terakhir, bagian Finishing melengkapi produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan misalnya memberi kancing, resleiting, membersihkan benang
jahitan/pemberian label serta pengemasan produk dalam plastik dan produk
telah siap dipasarkan.
D. Jenis Produk Retail yang Dipasarkan
P.T. Caladi Lima Sembilan menghasilkan produk berupa t'shirt, jaket,
sweater, trainings pack dan topi dengan menggunakan merek dagang C59.
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan atas dasar pesanan
(job order) dan produksi massal untuk dijual secara eceran maupun grosir.
P.T. Caladi Lima Sembilan membagi desain kaos dan desain sablon
berdasarkan pasar sasaran yang ingin dituju hal ini dilakukan agar konsumen
dapat dengan mudah memilih produk kaos yang sesuai dengan keinginan
konsumen. P.T. Caladi Lima Sembilan, misalnya untuk segmen anak muda
C59 membuat desain sablon dengan tema sport dan otomotif gambar-gambar
yang biasa dibuat adalah mobil dan motor sport, tema musik gambar-gambar
yang biasa dibuat adalah tokoh musik atau band musik yang sudah dikenal
80
oleh banyak anak muda pecinta musik untuk tokoh misalnya Mick Jagger,
Jimmy Morrison, Jimmy Hendrick, untuk grup musik misalnya Deep Purple,
Pearl Jam, tema indonesia gambar-gambar yang biasa dibuat adalah gambar-
gambar binatang-binatang yang menjadi ikon suatu daerah. Untuk tema umum
biasanya dibuat berdasarkan trend mode yang sedang disukai oleh anak muda
misalnya trend army look gambar-gambar yang dibuat adalah desain-desain
yang bertema army, tema umum digunakan oleh perusahaan sebagai promosi
karena pada tema umum desain sablon berupa gambar atau tulisan C59.
Desain kaos yang dibuat tidak hanya untuk melayani segmen lokal saja
tetapi juga segmen turis asing yang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali.
Untuk segmen turis asing yang berkunjung ke Bali C59 mengeluarkan tema
traditional style dan sporty. Untuk tema traditional style desain sablon yang
dibuat menggambarkan sisi kehidupan tradisional masyarakat pulau Bali dan
untuk tema sporty desain sablon yang dibuat mengambil tema aktivitas sport
yang ada di Bali.
Semua produk retail merek C59 menggunakan bahan kain katun yang
dipesan khusus oleh P.T. Caladi Lima Sembilan, hal ini dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan kaos lebih halus, tidak cepat melar dan lebih
menyerap keringat sehingga tidak panas pada saat dipakai. Untuk
menghasilkan hasil sablonan yang lebih kuat, tahan lama, tidak cepat pudar
dan warna yang lebih cerah untuk semua produk kaos yang diproduksi P.T.
Caladi Lima Sembilan menggunakan obat sablon jenis GL ditambah bahan
campuran obat yang komposisinya dirahasiakan oleh perusahaan. Selain
81
memperhatikan bahan kain dan obat sablon yang khusus untuk memberikan
kualitas yang baik kepada konsumen perusahaan juga memperhatikan desain
kaos seperti bentuk kaos yang bervariasi mulai dari bentuk standart sampai
bentuk variasi, warna kain yang bervariasi dengan banyak pilihan warna,
ukuran kaos yang bervariasi mulai dari ukuran normal sampai ukuran body fit (
ketat ) dan kerapian jahitan agar nyaman dipakai oleh konsumen.
Selain dari segi bahan kain dan obat sablon para desainer kaos juga
dituntut untuk membuat desain yang selalu up to date dan sesuai dengan
standar perusahaan. Hal ini diakui pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta Bapak Yus Suharyadi bahwa semua itu dilakukan oleh perusahaan,
agar konsumen dapat melihat produk kaos C59 bukan hanya sekedar kaos yang
dijual oleh banyak produsen kaos yang hanya dinilai oleh konsumen sebagai
pelengkap kebutuhan akan sandang tetapi juga sebagai produk kaos yang bisa
dibanggakan dan mewakili ekspresi konsumen.
Harga yang ditawarkan untuk produk kaos C59 kepada konsumen untuk
produk kaos retail berkisar antara Rp 35.900 sampai Rp 95.900 disesuaikan
dengan tingkat kesulitan dan keunikan desain pada kaos. Jenis produk kaos
yang dihasilkan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
82
Tabel IV . 1 Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan
Divisi Retail Menawarkan T 'shirt yang Di bagi Menjadi 4 Sub Brand
Jenis Produk Retail Pasar Sasaran Tema
C 59 T'SHIRT Untuk konsumen anak-anak - Umum
Sambungan dan tanpa muda. - Indonesia
sambungan - Sport
(gramassi 165-175 gr). - Musik
- Otomotif
C 59 BASIC Untuk segmen pasar yang - Lingk. Hidup
Sambungan dan tanpa menginginkan eksklusif dalam - Eksklusif
- Modern Art sambungan kuantitas, kualitas dan harga.
(gramassi 185-190 gr).
- Traditional Style C 59 BALI Untuk pasar turis Bali yang
- Sporyt Sambungan dan tanpa ingin suvenir desain khas
sambungan suasana pulau Bali.
(gramassi 165-190 gr).
C 59 LICENSE Untuk melengkapi selera - Desain yang sedang
Sambungan dan tanpa konsumen dengan mengikuti trend.
sambungan perkembangan.
(gramassi I85-190 gr).
Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007
83
Tabel IV . 2
Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan
Jenis Produk Jenis Bahan / Kain Model
Order TC 28, TC Pailung, katun - Sablon
T'SHIRT Hitam, Putih, Warna dan Misty - Bordir abu. - Lengan pendek - Lengan panjang
- Mengikuti konsumen
Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar SWEATER Fleece / Wafel. - Pakai topi
- Mengikuti konsumen
Adidas bisa, Adidas bulu, - Standar JAKET Fleece l Wafel, Satin, Katun - Pakai topi
drill. - Mengikuti konsumen
Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar TRAININGS PACK Fleece l Wafel. - Mengikuti konsumen - Standar
TOPI Trivera, parasit. - Mengikuti Konsumen
Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007
E. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran P.T. Caladi Lima Sembilan yang dijalankan daerah
kota-kota besar di Indonesia secara menyeluruh, melalui 19 Showroom milik
sendiri dan dikelola sendiri dan 57 toko atau departement store milik orang
lain.
84
Dalam menyalurkan produknya ke berbagai daerah pemasaran
P.T. Caladi Lima Sembilan mempunyai jaringan distribusi sebagai berikut :
1. Showroom adalah toko yang khusus hanya menyediakan produk-produk dari
P.T. Caladi Lima Sembilan saja, agar pembeli dapat menfokuskan perhatian
pada produknya dan memperoleh pelayanan serta tempat yang nyaman
untuk memilih.
2. Outlet adalah tempat penyaluran produk yang berupa counter-counter yang
disediakan di toko-toko milik perusahaan (manufacturer's outlet) dan milik
pihak lain. Untuk toko milik pihak lain, penitipan barang ke toko tersebut
dapat di lakukan baik secara konsinyasi maupun pembelian putus. Jaringan
distribusi yang berbentuk outlet ini merupakan sarana penyaluran produk
yang paling banyak terdapat di kota Bandung, Jakarta, Bali, Semarang dan
Yogyakarta.
Melihat kondisi-kondisi yang ada maka perusahaan menentukan antara
distribusi melalui showroom sendiri dan melalui toko pihak lain, tabel IV.3
akan memberikan gambaran tentang daerah pemasaran C59, jumlah
showroom milik sendiri dan showroom milik pihak lain perusahaan
menentukan daerah-daerah pemasaran.
85
Tabe1 IV . 3
Daerah Pemasaran P.T. Caladi Lima Sembilan
I Toko Milik Perusahaan Daerah Showroom C 59 dan Milik Sendiri No.
2 showroom 1. Sumatera Utara 5 toko
1 showroom 3. Sumatera Barat 4 toko
4. Riau - 2 toko
1 showroom 5. Lampung -
4 showroom 6. Jakarta 6 toko
4 showroom 7. Bandung 6 toko
l showroom 8. Semarang 6 toko
2 showroom 9. DIY dan Solo 4 toko
1 showroom 10. Surabaya 5 toko
1 showroom 11. Bali 2 toko
1 showroom 12. Kalimantan Tim. 5 toko
1 showroom 13. Sulawesi Sel. 5 toko
14. Sulawesi Utara. - 2 toko
15. Sul. Tengah & Tenggara. - 2 toko
16. Maluku. - 2 toko
Total 19 showroom 56 toko
Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007
F. Promosi
Promosi ke media cetak dan elektronik, media cetak dilakukan dengan
cara bekerja sama dengan beberapa majalah remaja seperti majalah Hai,
Kawanku dan majalah Gadis untuk promosi ke media elektronik C59
86
mensponsori acara televisi (acara Halo Kabare Yogya di Yogya TV ) dan
membuat situs di internet. Selain di media, C59 juga melakukan promosi
dengan mensponsori berbagai acara yang diadakan oleh para pelajar dan
mahasiswa.
G. Penghargaan
Penghargaan yang pernah diperoleh P.T. Caladi Lima Sembilan :
1. Pada tahun 1996, P.T. Caladi Lima Sembilan memperoleh penghargaan
Upakarti untuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM)
2. Pada tahun 2001, P.T. Caladi Lima Sembilan memperoleh tingkat pertama
di ajang penghargaan Enterprise 50 (UKM Nasional terbaik) yang
diselenggarakan oleh Accenture dan Majalah SWA.
H. Slogan
Dalam menjalankan usahanya P.T. Caladi Lima Sembilan ingin
membangun citra sebagai produsen kaos untuk orang-orang yang berjiwa
muda oleh sebab itu dalam menawarkan produknya perusahaan mempunyai
slogan “Expres yours style” kepada setiap konsumennya.
I. Data Penjualan Perusahaan
Dalam menjalankan usahanya P.T. Caladi Lima Sembilan cabang
Yogyakarta selama tahun 2002 sampai dengan 2006 terus mengalami
perubahan nilai pendapatan penjualan hal tersebut diakui oleh Bapak Yus
Suharyadi, S.H. sebagai hal yang wajar dan biasa dalam dunia usaha, ada dua
hal yang mempengaruhi perubahan pendapatan penjualan yang pertama dari
87
konsumen dan yang kedua dari karyawan khususnya yang terlibat langsung
pada produk (bagian produksi dan bagian pemasaran produk).
Karena kedua hal tersebut perusahaan menyadari pentingnya menjaga
hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen dengan cara
memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan menjaga kualitas
produk agar hal-hal baik yang sudah tertanam dibenak konsumen akan produk
kaos merek C59 tetap terjaga.
Tabel IV . 4 Data Penjualan P.T. Caladi Lima Sembilan
dari Tahun 2002 sampai Tahun 2006
Tahun Jumlah Pcs Jumlah Rupiah 2002 38.178 Pcs Rp 1.830.114.200 2003 35.674 Pcs Rp 1.583.394.900 2004 35.550 Pcs Rp 1.643.050.000
2005 34.608 Pcs Rp 1.643.049.7002006 34.439 Pcs Rp 1.646.296.900
Sumber P.T.Caladi Lima sembilan 2007
Tabel IV . 5 Data Perolehan Laba P.T. Caladi Lima Sembilan
dari Tahun 2002 sampai Tahun 2006
Tahun Jumlah Laba bersih (Rp)2002 Rp 801.406.050 2003 Rp 689.843.200 2004 Rp 736.970.150 2005 Rp 734.608.200 2006 Rp 744.439.303
Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007
J. Sistem Akuntansi Perusahaan.
Sistem akuntansi perusahaan dilakukan secara komputerisasi, semua
laporan keuangan dikerjakan dengan menggunakan software ABIPRO dan
88
laporan bulanan dikirim melalui E-mail ke kantor pusat tiap tanggal 27 di akhir
bulan.
K. Personalia Perusahaan
Dalam menjalankan operasional usahanya, P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta mempunyai 44 karyawan yang dipimpin oleh kepala cabang Bapak
Yus Suharyadi. SH.Departementalisasi karyawan P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta.
Tabel IV . 6 Data karyawan PT Caladi Lima Sembilan Divisi kantor
Divisi Kantor Jumlah Status karyawan
Pendidikan karyawan
Pemasaran dan Ekspedisi 4 orang Tetap S1 Kasir 1 orang Tetap SMA Accounting 2 orang Tetap S1 Desain 3 orang Tetap S1 Supir 3 orang Tetap SMA SPG (Sales promotion girl) 4 orang Kontrak SMA
Jumlah Total 17 orang
Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007
Tabel IV . 7 Data Karyawan P.T.Caladi Lima sembilan Divisi Pabrik
Divisi Pabrik Jumlah Status karyawan
Pendidikan karyawan
Kepala pabrik 1 orang Tetap S1 Kepala jahit 1 orang Tetap SMA Jahit 12 orang Kontrak SMA Potong 2 orang Tetap SMA Sablon 4 orang Tetap SMA Affdruk 1 orang Tetap SMA Finishing 3 orang Kontrak SMA Desain 1 orang Tetap D3 Kasir 2 orang Tetap S1
Jumlah 27 orang
Sumber P.T Caladi Lima Sembilan 2007
89
Untuk mendapatkan karyawan, P.T. Caladi Lima Sembilan melakukan
perekrutan karyawan yang berasal dari dalam dan luar yaitu melalui promosi
para trainee yang magang di P.T. Caladi Lima Sembilan dan iklan, jaminan
sosial yang diberikan pada karyawan yaitu mengikutsertakan karyawan pada
jamsostek, pensiun, tunjangan kesehatan dan medical check-up pada tiap tahun,
tunjangan hari raya, pengantian seragam tiap 6 bulan sekali dan koperasi
karyawan (Koperasi Rahastra) untuk meningkatan kualitas karyawan.
P.T. Caladi Lima Sembilan ruting mengadakan training dan seminar dan
untuk menjaga kualitas kerja karyawan diadakan evaluasi karyawan tiap satu
bulan sekali karena dengan evaluasi ini diharapkan pihak manajemen
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan dapat menilai siapa saja
karyawan yang memiliki prestasi yang baik, dan setiap karyawan yang
berprestasi akan diberikan hadiah, hal ini diakui oleh Bapak Yus Suharyadi,
S.H sebagai sarana yang efektif untuk menciptakan suasana persaingan yang
sehat antar karyawan sehingga dapat memacu karyawan agar tetap menjaga
dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
L. Sistem Penggajian
Sistem penggajian yang dilakukan perusahaan adalah sistem penggajian
bulanan berdasarkan pengalaman kerja karyawan, khusus untuk bagian
pemasaran selain berdasarkan pengalaman kerja juga diberikan tambahan
bonus berdasarkan prestasi kerja. Setiap karyawan menerima gaji tiap akhir
bulan.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian untuk mengetahui
posisi masing-masing produk kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
menurut persepsi konsumen serta untuk mengetahui atribut-atribut yang
dipersepsikan oleh responden sebagai keunggulan dari produk yang diteliti pada
pembentukan posisi masing-masing merek kaos dan penentuan strategi marketing
mix yang sesuai bagi P.T. Caladi Lima Sembilan Yogyakarta Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban konsumen pengguna
kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be sebanyak 100 responden.
Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah
dikemukakan, serta kepentingan dalam penelitian ini meliputi analisis kulitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang berbentuk uraian
yang didukung dengan teori data yang telah ditabulasi kemudian diiktisarkan.
Sedangkan analisis kuantitatif merupakan analisis yang merupakan analisis yang
menggunakan rumus dan teknik perhitungan untuk mengatasi masalah yang
sedang diteliti. Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis Multidimensional Scaling (MDS) menggunakan software PC MDS.
Sebelum dilakukan analisis MDS, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen dengan
menguji validitas dan reliabilitas untuk menguji kesahihan kuesioner.
90
91
A. Uji Instrumen
Uji intrumen ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden,
sebelum kita melakukan penelitian lebih lanjut .Pengujian kuesioner ini
dilakukan untuk mengetahui apakah setiap item kuesioner yang digunakan
sebagai bahan penelitian ini sudah layak dipakai atau tidak (valid dan reliabel).
Oleh sebab itu, sebelumnya peneliti mengadakan pengujian kuesioner untuk
mengukur kesahian dan keandalan butir kuesioner dengan uji coba kepada 30
responden. Pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer dengan
menggunakan software SPPS for Windows versi 13. Adapun uji instrumen
yang digunakan adalah validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan sejauh mana suatu
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur secara cermat dan tepat,
yang sekaligus membuktikan bahwa suatu intrumen dalam hal ini adalah
kuesioner sahih atau valid bila digunakan dalam penelitian. Uji validitas ini
dilakukan dengan mengambil 30 orang konsumen sebagai sampel uji coba
sebelum dilaksanakan penelitian. Setelah diketahui bahwa kuesioner
tersebut valid dan reliabel maka kuesioner tersebut digunakan untuk
melaksanakan penelitian terhadap responden yang berbeda dengan alat ukur
yang sama.
Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus Product
Moment dengan taraf signifikansi (α = 5%) dan derajat kebebasan yaitu
df=n–2(30-2) yang bernilai 0,239. Apabila r hitung (Output reliabilitas dan
92
validitas hasil olahan SPSS for Windows versi 13) lebih besar dari r tabel
maka kuesioner dapat dikatakan valid atau sahih sebaliknya apabila r hitung
yang diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel, menunjukkan bahwa alat
pengukur tersebut tidak valid (Bilson Simamora, 1997:23). Hasil uji
validitas penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis validitas kuesioner bagian 1.A (produk kaos merek C59) berisi
persepsi responden terhadap atribut kaos merek C59 yang meliputi
kebijakan :
1). Produk (Product Policy) meliputi kebijakan desain kaos, desain
sablon, kualitas kaos, kualitas sablon.
2). Harga (Price Policy) meliputi pemberian harga yang murah dan
pemberian diskon.
3). Tempat (Place Policy) meliputi penempatan counter agar mudah
dijangkau oleh konsumen.
4). Promosi (Promotion Policy) meliputi iklan yang menarik bagi
konsumen dan dikenal tidaknya merek oleh konsumen.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 13
dan hasil rhitung yang diperoleh diperlihatkan pada tabel V.1 :
93
Tabel V.1 Validitas Kuesioner Kaos Merek C59
Variabel rhitung r tabel keterangan
Harga 0,4451 0,239 Valid Desain kaos 0,4983 0,239 Valid Kemudahan didapat 0,4976 0,239 Valid Bahan mudah menyerap keringat 0,3963 0,239 Valid Iklan 0,3986 0,239 Valid Bahan tidak cepat melar 0,4399 0,239 Valid Merek terkenal 0,5359 0,239 Valid Desain sablon menarik 0,3853 0,239 Valid Program diskon 0,4073 0,239 Valid Sablon tahan lama 0,3753 0,239 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah
b. Analisis validitas kuesioner bagian 1.B (produk kaos merek Dagadu
Djokdja) berisi persepsi responden terhadap atribut kaos merek Dagadu
Djokdja yang meliputi kebijakan :
1). Produk (Product Policy) meliputi kebijakan desain kaos, desain
sablon, kualitas kaos, kualitas sablon.
2). Harga (Price Policy) meliputi pemberian harga yang murah dan
pemberian diskon.
3). Tempat (Place Policy) meliputi penempatan counter agar mudah
dijangkau oleh konsumen.
4). Promosi (Promotion Policy) meliputi iklan yang menarik bagi
konsumen dan dikenal tidaknya merek oleh konsumen.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 13 dan
hasil rhitung yang diperoleh diperlihatkan pada tabel V.2 :
94
Tabel V. 2 Validitas Kuesioner Kaos Merek Dagadu Djokdja
Variabel rhitung r tabel keterangan
Harga 0,4090 0,239 Valid
Desain kaos 0,4580 0,239 Valid
Kemudahan didapat 0,4122 0,239 Valid
Bahan mudah menyerap keringat 0,4664 0,239 Valid
Iklan 0,4436 0,239 Valid
Bahan tidak cepat melar 0,5815 0,239 Valid
Merek terkenal 0,4666 0,239 Valid
Desain sablon menarik 0,3718 0,239 Valid
Program diskon 0,4410 0,239 Valid
Sablon tahan lama 0,3588 0,239 Valid Sumber : Data Primer yang Diolah
c. Analisis validitas kuesioner bagian 1.C (produk kaos merek Ie-be) berisi
persepsi responden terhadap atribut kaos merek Ie-be yang meliputi
kebijakan :
1). Produk (Product Policy) meliputi kebijakan desain kaos, desain
sablon, kualitas kaos, kualitas sablon.
2). Harga (Price Policy) meliputi pemberian harga yang murah dan
pemberian diskon.
3). Tempat (Place Policy) meliputi penempatan counter agar mudah
dijangkau oleh konsumen.
4). Promosi (Promotion Policy) meliputi iklan yang menarik bagi
konsumen dan dikenal tidaknya merek oleh konsumen.
95
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 13 dan
hasil rhitung yang diperoleh diperlihatkan pada tabel V.3 :
Tabel V. 3 Validitas Kuesioner Kaos Merek Ie-be
Variabel rhitung r tabel keterangan
Harga 0,7068 0,239 Valid
Desain kaos 0,4993 0,239 Valid
Kemudahan didapat 0,6246 0,239 Valid Bahan mudah menyerap keringat 0,4600 0,239 Valid
Iklan 0,5078 0,239 Valid
Bahan tidak cepat melar 0,4185 0,239 Valid
Merek terkenal 0,4385 0,239 Valid
Desain sablon menarik 0,4220 0,239 Valid
Program diskon 0,3986 0,239 Valid
Sablon tahan lama 0,3694 0,239 Valid Sumber : Data Primer yang Diolah
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa pengukuran lewat
alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif konsisten apabila dilakukan
pengukuran kembali pada alat yang sama dengan subjek yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi
13. untuk mengukur reliabilitas pada penelitian ini digunakan rumus Alpha
cronbach dengan taraf signifikansi (α = 5%) dan derajat kebebasan yaitu
df = n-2(30-2) yang bernilai 0,239. Apabila nilai r hitung (output reliabilitas dan
validitas hasil olahan SPPS for Windows versi 13) lebih besar dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi keandalan atau reliabel
96
(Bilson Simamora, 2004:77). Untuk pengujian reliabilitas yang dilakukan
terhadap butir-butir pertanyaan, terhadap masing-masing merek kaos
diperlihatkan pada tabel V.4 :
Tabel V. 4 Reliabilitas Kuesioner Merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
Variabel r hitung r tabel keterangan
C59 0,7682 0,239 Reliabel Dagadu Djokdja 0,7674 0,239 Reliabel
Ie-be 0,8045 0,239 Reliabel
Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas seperti tabel diatas
menunjukkan bahwa seluruh variabel pertanyaan untuk ketiga merek kaos
dapat dinyatakan valid karena memiliki r hitung lebih besar dari pada r tabel.
Artinya kuesioner dalam penelitian ini telah memiliki ketepatan dan keandalan
didalam pengukuran data penelitian.
B. Analisis Karakteristik Responden
1. Analisis karakteristik responden
a. Jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin digolongkan
menjadi dua (2) kategori penggolongan responden tersebut dapat disusun
dalam tabel V.5 berikut ini :
97
Tabel V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah(orang) Frekuensi (%)
Laki-laki 31 31
Perempuan 69 69
TOTAL 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui bahwa 31 % atau sebanyak 31
orang berjenis kelamin pria sedangkan responden wanita sebanyak 69%
atau sebanyak 69 orang. Dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar pengunjung counter-counter C59 yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah perempuan.
b. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia atau umur, digolongkan
menjadi empat (4) kategori. Penggolongan responden tersebut dapat
disusun dalam tabel V.6 berikut ini :
Tabel V. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah (orang) Frekuensi (%) Antara 15-20 tahun 30 30 Antara 21-26 tahun 43 43 Antara 27-32 tahun 21 21 Lebih dari 32 tahun 6 6
TOTAL 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah
98
Berdasarkan tabel V.6 dapat diketahui bahwa responden yang
berusia antara 15 sampai 20 tahun sebanyak 30 % atau sebanyak 30 orang,
Responden yang berusia antara 21 sampai 26 tahun sebanyak 43 % atau
sebanyak 43 orang, responden yang berusia antara 27 sampai 32 tahun
sebanyak 21% atau sebanyak 21 orang, responden yang berusia lebih dari
32 tahun sebanyak 6 % atau sebanyak 6 orang. Dari data tersebut maka
dapat diinterpretasikan bahwa pengunjung counter-counter C59 yang
menjadi responden dalam penelitian ini paling banyak berusia antara 21
sampai dengan 26 tahun.
c. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan, dapat
dikelompokkan menjadi lima (5) jenis pekerjaan. Penggolongan responden
tersebut dapat disusun dalam tabel V.7 dibawah ini :
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi dan Pekerjaan
Profesi / Pekerjaan Jumlah (orang) Frekuensi (%)
Pelajar / Mahasiswa 60 60
Wiraswasta 15 15
Pegawai negeri 5 5
Pegawai swasta 20 20
Lain-lain 0 0 TOTAL 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel V.7 dapat dilihat data responden menurut jenis
pekerjaan. Responden yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa
sebanyak 60 % atau sebanyak 60 orang, wiraswasta sebanyak 15% atau
99
sebanyak 15 orang, pegawai negeri sebanyak 5% atau sebanyak 5 orang
dan pegawai swasta sebanyak 20% atau sebanyak 20 orang. Dari data
tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa pengunjung counter-counter
C59 yang menjadi responden dalam penelitian ini paling banyak berprofesi
sebagai pelajar atau mahasiswa.
d. Uang saku
Karakteristik responden berdasarkan uang saku yang diterima oleh
responden selama satu bulan dikelompokkan dalam lima (5) kategori.
Penggolongan tersebut dapat disusun dalam tabel V.8
Tabel V. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Uang
Saku selama Satu Bulan
Rata-rata Uang Saku dalam 1 Bulan Jumlah (orang) Frekuensi (%) Kurang dari Rp 500.000 15 25,00 Rp 500.000 - Rp700.000 35 58,33 Rp 700.001 - Rp 900.000 10 16,67 Rp 900.001 - Rp 1.200.000 0 0 Lebih dari Rp1200.000 0 0
TOTAL 60 100
Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel V.8 dapat dilihat data responden berdasarkan rata-
rata uang saku yang diterima setiap bulan ada 60 orang besarnya uang saku
yang diterima oleh responden setiap bulannya kurang dari Rp 500.000,-
sebanyak 25,00 % atau sebanyak 15 orang, antara Rp 500.000 sampai Rp
700.000,- sebanyak 58,33% atau sebanyak 35 orang, antara Rp 700.001,-
sampai Rp 900.000,- sebanyak 16,67% atau sebanyak 10 orang. Dari data
tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa pengunjung counter-counter
100
C59 yang menjadi responden dalam penelitian ini paling banyak yang
mempunyai rata-rata uang saku setiap bulannya sebesar Rp 500.000 sampai
dengan Rp 700.000.
e. Penghasilan
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan yang diterima oleh
responden selama satu bulan dikelompokkan dalam lima (5) kategori.
Penggolongan tersebut dapat disusun dalam tabel V.9 :
Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata
Penghasilan selama Satu Bulan
Rata-rata Penghasilan Jumlah (orang) Frekuensi (%)
Kurang dari Rp 1.000.000 15 37,50
Rp 1.000.000 - Rp1.700.000 20 50,00
Rp 1.700.001 - Rp 2.400.000 5 12,50
Rp 2.400.001 - Rp 3.100.000 0 0
Lebih dari Rp 3.100.000 0 0
TOTAL 40 100 Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel V.5 dapat dilihat data responden berdasarkan rata-
rata pengahasilan yang diterima setiap bulannya ada 40 orang besarnya uang
saku yang diterima oleh responden setiap bulannya kurang dari Rp
1.000.000,- sebanyak 37,50 % atau sebanyak 15 orang, antara Rp 1.000.000
sampai Rp 1.700.000,- sebanyak 50,00% atau sebanyak 20 orang, antara Rp
1.700.001,- sampai Rp 2.400.000,- sebanyak 12,50% atau sebanyak 5 orang.
Dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa pengunjung counter-
counter C59 yang menjadi responden dalam penelitian ini, dari 40
101
responden yang sudah bekerja paling banyak mempunyai rata-rata
penghasilan setiap bulannya sebesar Rp 1000.000 sampai dengan Rp
1.700.000.
C. Analisis Posisi Produk dengan Multidimensional Scaling
1. Analisis Posisi Atribut
Untuk mengetahui posisi masing-masing produk kaos yang terdiri dari
C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be bila ditinjau dari atribut-atribut yang
ditawarkan kepada konsumen serta atribut-atribut yang dipersepsikan
konsumen sebagai atribut yang menjadi keunggulan produk dari C59,
Dagadu Djokdja dan Ie-be maka output yang dihasilkan diperlihatkan pada
tabel V.10.
Tabel V. 10 Titik Koordinat untuk Tiap-tiap Atribut pada Produk Kaos C59,
Dagadu Djokdja dan Iebe
Atribut Sumbu X Sumbu Y
1 -0,8442 -0,5361
2 0,9791 -0,2035
3 -0,4485 0,8938
4 0,9949 -0,1010
5 -0,9932 -0,1163
6 0,7743 0,6329
7 0,0276 0,9996
8 0,9955 0,9945
9 0,2516 -0.9678
10 0,9955 0.0945
Sumber : Data Primer yang Diolah
102
Sumber : Data Primer yang Diolah
Gambar V.1 Titik Koordinat Tiap Atribut pada Produk Kaos C59, Dagadu Djokdja
dan Ie-be
Berdasarkan tabel V.10 dan ditampilkan pada gambar V.1 tampak
bahwa koordinat untuk atribut 1 atau atribut harga (-0,8442;-0,5361),
atribut 2 atau atribut Desain kaos (0,9791;-0,2035), atribut 3 atau atribut
kemudahan mendapatkan kaos (-0,4485;0,8938), atribut 4 atau atribut
bahan tidak panas atau mudah menyerap keringat (0,9949;-0,1010), atribut
5 atau atribut iklan yang menarik (-0,9932;-0,1163), atribut 6 atau atribut
Bahan tidak cepat melar (0,7743;0,6329), atribut 7 atau atribut merek
terkenal (0,0276;0,9996), atribut 8 atau atribut desain sablon menarik
(0,9955;0,0945), atribut 9 atau atribut program diskon (0,2516;-0,9678),
atribut 10 atau atribut sablon tahan lama (0,9955;0,0945). Berdasarkan
titik koordinat pada atribut 1, 2, 8 dan 10 letaknya berdekatan atau bahkan
terletak pada satu titik koordinat yang sama.Dari data tersebut maka dapat
103
diinterpretasikan bahwa atribut harga, desain kaos, desain sablon dan
sablon tahan lama dipersepsikan oleh responden terletak pada posisi yang
berdekatan hal ini berarti yang menjadi pokok pertimbangan dalam
pembelian kaos adalah atribut harga, desain kaos, desain sablon dan
ketahanan sablon (sablon dapat tahan lama atau tidak cepat pudar).
2. Analisis Posisi Produk
Posisi produk kaos untuk masing-masing merek C59, Dagadu Djokdja
dan Ie-be berdasarkan titik koordinat :
Tabel V. 11 Titik Koordinat untuk Masing-masing Produk Kaos Merek C59,
Dagadu Djokdja dan Ie-be
Koordinat Merek Produk
X Y C59 0,7933 -0,1932
Dagadu Djokdja -0,2293 0,7836
Ie-be -0,5640 -0,5904
Sumber : Data Primer yang Diolah
Sumber : Data Primer yang Diolah
Gambar V.2 Titik Koordinat Produk Kaos C59, Dagadu Djokdja Djokdja dan Iebe
104
Berdasarkan tabel V.11 dan di tampilkan pada gambar V.2 tampak
bahwa koordinat untuk produk kaos merek C59 diwakili dengan angka 1
(0,7933;-0,1932), produk kaos merek Dagadu Djokdja diwakili dengan
angka 2 (-0,2293;0,7836), produk kaos merek Ie-be diwakili dengan angka
3 (-0,5640;-0,5904). Berdasarkan titik koordinat tersebut dapat
diinterpretasikan bahwa posisi untuk masing-masing merek produk kaos
dipersepsikan konsumen saling berjauhan seperti yang terlihat pada
gambar V.2. Maka dapat diinterpretasikan bahwa masing-masing merek
produk kaos dipersepsikan memiliki posisi yang berbeda.
Untuk memudahkan dalam melihat posisi tiap-tiap produk pada
masing-masing merek dan atribut apa saja yang dipersepsikan oleh
responden menjadi keunggulan pada tiap-tiap produk kaos pada masing-
masing merek maka gambar-gambar tersebut disatukan dalam 1 gambar.
Sumber : Data Primer yang Diolah
Gambar V. 3
Titik Koordinat Produk dan Atribut Kaos merek C59, Dagadu Djokdja Djokdja dan Ie-be
105
Interpretasi dari peta posisi produk dan atribut yang dipersepsikan
responden sebagai keunggulan dari tiap-tiap produk kaos merek C59,
Dagadu Djokdja dan Ie-be adalah sebagai berikut :
a. Produk kaos merek C59 dipersepsikan oleh responden memiliki
keunggulan pada atribut 2 yaitu Desain kaos yang lebih sesuai dengan
persepsi responden dibandingkan dengan merek Dagadu Djokdja dan
Ie-be, atribut 4 yaitu bahan kaos yang tidak panas hal ini berarti
responden menilai bahwa bahan kaos C59 lebih nyaman dipakai
dibandingkan dengan merek Dagadu Djokdja dan Ie-be, atribut 8 yaitu
desain sablon yang menarik hal ini berarti responden menilai bahwa
desain sablon C59 lebih menarik dibandingkan dengan desain sablon
Dagadu Djokdja dan Ie-be atribut 10 yaitu sablonan kaos yang tahan
lama ini berarti sablonan kaos C59 lebih tahan lama dibandingkan
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be.
b. Produk kaos Dagadu Djokdja dipersepsikan responden memiliki
keunggulan atribut produk pada atribut 3 yaitu kaos merek Dagadu
Djokdja dipersepsikan oleh responden lebih mudah didapat dari pada
merek C59 dan Ie-be dan atribut 7 yaitu merek Dagadu Djokdja
dipersepsikan oleh responden sebagai merek yang lebih terkenal dari
pada C59 dan Ie-be.
c. Produk kaos Ie-be dipersepsikan responden memiliki keunggulan
atribut pada atribut 1 yaitu harga yang murah hal ini bisa
diinterpretasikan bahwa harga kaos merek Ie-be dipersepsikan oleh
106
responden memiliki harga yang paling murah dibanding merek C59
dan Dagadu Djokdja, atribut 5 yaitu iklan Ie-be dianggap lebih
menarik oleh responden dibandingkan dengan iklan C59 dan Dagadu
Djokdja.
d. Untuk atribut 9 yaitu program diskon dan atribut 6 yaitu bahan tidak
cepat melar posisinya tidak dekat dengan salah satu merek. Artinya
kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be dinilai oleh responden
memiliki keunggulan yang relatif sama dalam hal pemberian diskon
dan kekuatan bahan yang digunakan (bahan dari ketiga merek yang di
teliti sama-sama tidak cepat melar jika dipakai).
D. Analisis Persepsi Konsumen dengan Nilai Mean
Tabel V. 12 Nilai Mean Kuesioner untuk Produk Kaos Merek
C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
Atribut Nilai Mean C59
Nilai Mean Dagadu Djokdja
Nilai Mean Ie-be
1 3,54 3,64 3,94 2 3,91 3,66 3,65 3 3,83 4,25 3,91 4 3,93 3,70 3,66 5 3,26 3,48 3,60 6 3,77 3,75 3,62 7 3,87 4,11 3,76 8 3,85 3,63 3,52 9 3,88 3,60 3,89 10 3,90 3,66 3,54
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan analisis kuesioner dari tabel V.12 mengenai persepsi
konsumen terhadap atribut yang diteliti pada ketiga merek kaos C59,
Dagadu Djokdja dan Ie-be diketahui :
107
a. Pada butir pertanyaan produk kaos yang memiliki atribut harga yang
murah diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos
merek C59 adalah 3,54, merek Dagadu Djokdja adalah 3,64 dan merek
Ie-be adalah 3,94 dari data tersebut maka dapat diinterpretsikan bahwa
produk. Kaos merek C59 memiliki rata-rata nilai terendah maka produk
kaos merek C59 dipersepsikan memiliki harga yang lebih mahal di
bandingkan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be.Dalam hal
jarak dan tingkat persaingan dalam hal harga yang murah maka dapat
diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan produk
kaos merek Dagadu Djokdja bersaing agak dekat dan ketat, dan antara
C59 dengan Ie-be jarak persaingannya jauh dan tingkat persaingannya
tidak ketat.
b. Pada butir pertanyaan produk kaos yang memiliki atribut desain kaos
yang sesuai dengan keinginan responden diketahui nilai rata-rata
persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah 3,91, produk
kaos merek Dagadu Djokdja adalah 3,66 dan produk kaos merek Ie-be
adalah 3,65 dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa
produk kaos merek C59 memiliki nilai tertinggi hal ini berarti produk
kaos C59 memiliki desain kaos yang lebih sesuai dengan keinginan
responden dibandingkan dengan produk kaos Dagadu Djokdja dan Ie-be.
Dalam hal jarak dan tingkat persaingan pada atribut desain maka dapat
diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan produk
kaos merek Dagadu Djokdja bersaing agak jauh dan tidak ketat, dan
108
antara C59 dengan Ie-be jarak persaingannya jauh dan tingkat
persaingannya tidak ketat.
c. Pada butir pertanyaan mengenai kemudahaan responden untuk
mendapatkan kaos dari ketiga merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek
C59 adalah 3,83 produk kaos merek Dagadu Djokdja adalah 4,25 dan
produk kaos merek Ie-be 3,91 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai terendah
maka produk kaos merek C59 dipersepsikan oleh responden sulit untuk
di dapatkan jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
Djokdja dan Ie-be Dalam hal jarak dan tingkat persaingan pada atribut
kemudahan untuk di dapat maka dapat diinterpretasikan bahwa antara
produk kaos merek C59 dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja
bersaing jauh dan tidak ketat, dan antara C59 dengan Ie-be jarak agak
dekat dan tingkat persaingannya agak ketat.
d. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai bahan kaos yang
tidak panas atau bahan yang mudah menyerap keringat pada ketiga
produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be diketahui nilai
rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah 3,93
produk kaos merek Dagadu Djokdja adalah 3,70 dan produk kaos merek
Ie-be adalah 3,66 dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa
produk kaos merek C59 memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka produk kaos merek C59
109
dipersepsikan oleh responden memiliki bahan yang lebih tidak panas
atau lebih menyerap keringat jika di bandingkan dengan produk kaos
merek Dagadu Djokdja dan Ie-be. Dalam hal jarak dan tingkat
persaingan pada atribut kemudahan untuk di dapat maka dapat
diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan produk
kaos merek Dagadu Djokdja bersaing jauh dan tidak ketat , dan antara
C59 dengan Ie-be jarak agak dekat dan tingkat persaingannya agak ketat.
e. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai iklan yang menarik
pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek
C59 adalah 3,26 produk kaos merek Dagadu Djokdja 3,48 dan produk
kaos merek Ie-be adalah 3,60 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai terendah
jika dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka responden
mempersepsikan bahwa iklan C59 tidak menarik jika dibandingkan iklan
Dagadu Djokdja dan Ie-be dan produk C59. Dalam hal jarak dan tingkat
persaingan pada atribut kemudahan untuk didapat maka dapat
diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan produk
kaos merek Dagadu Djokdja bersaing jauh dan tidak ketat , dan antara
C59 dengan Ie-be jarak agak dekat dan tingkat persaingannya agak ketat
f. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai bahan kaos yang
tidak cepat melar pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu
Djokdja dan Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk
110
produk kaos merek C59 adalah 3,77 produk kaos merek Dagadu Djokdja
3,75 dan produk kaos merek Ie-be adalah 3,62 dari data tersebut maka
dapat diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai
tertinggi jika dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka
responden mempersepsikan bahwa produk kaos merek C59 dinilai lebih
baik dalam hal bahan kaos yang tidak cepat melar jika dibandingkan
dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be. Dalam hal tingkat
persaingan dan jarak persaingan maka dapat diinterpretasikan antara
produk kaos merek C59 dan produk kaos merek Dagadu Djokdja
keduanya bersaing dekat dan ketat, antara produk kaos merek C59
dengan Ie-be keduanya bersaing tidak ketat dan jarak persaingannya jauh
g. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai merek yang terkenal
pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek
C59 adalah 3,87 produk kaos merek Dagadu Djokdja 4,11 dan produk
kaos merek Ie-be adalah 3,76 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai rata-rata
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
Djokdja tetapi lebih tinggi dari produk kaos merek Ie-be maka produk
kaos merek C59 lebih terkenal dari produk kaos merek Ie-be tetapi tidak
lebih terkenal dari produk kaos merek Dagadu Djokdja. Dalam hal
tingkat persaingan dan jarak persaingan maka dapat diinterpretasikan
antara produk kaos merek C59 dan produk kaos merek Dagadu Djokdja
111
keduanya bersaing dekat dan ketat, antara produk kaos merek C59
dengan Ie-be keduanya bersaing agak jauh dan jarak persaingannya jauh.
h. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai desain sablon berupa
gambar dan tulisan yang dianggap menarik oleh respon pada ketiga
produk kaos merek kaos C59, Dagadu dan Ie-be diketahui nilai rata-rata
persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah 3,85 produk
kaos merek Dagadu Djokdja 3,63 dan produk kaos merek Ie-be adalah
3,52 dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa produk kaos
merek C59 memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Dagadu
Djokdja dan Ie-be. maka responden mempersepsikan bahwa produk
kaos merek C59 dinilai lebih baik dalam hal desain sablon jika
dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be.
Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan maka dapat
diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan produk kaos merek
Dagadu Djokdja keduanya bersaing agak ketat dan jarak persaingannya
agak jauh, antara produk kaos merek C59 dengan Ie-be keduanya
bersaing jauh dan jarak persaingannya jauh.
i. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai sering tidaknya
program diskon pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu dan
Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos
merek C59 adalah 3,88 produk kaos merek Dagadu Djokdja 3,60 dan
produk kaos merek Ie-be adalah 3,89 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai yang
112
lebih rendah jika dibandingkan dengan Ie-be, tetapi lebih tinggi dari
produk kaos merek Dagadu maka responden mempersepsikan bahwa
produk kaos merek C59 dinilai lebih sering mengadakan program diskon
jika dibandingkan Dagadu Djokdja tetapi tidak sesering produk kaos
merek Ie-be. Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan maka
dapat diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan produk kaos
merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing agak ketat dan jarak
persaingannya agak jauh, antara produk kaos merek C59 dengan Ie-be
keduanya bersaing dekat dan jarak persaingannya dekat.
j. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai sablon kaos yang tahan
lama atau tidak cepat pudar pada ketiga produk kaos merek kaos C59,
Dagadu dan Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk
produk kaos merek C59 adalah 3,90 produk kaos merek Dagadu Djokdja
3,66 dan produk kaos merek Ie-be adalah 3,54 dari data tersebut maka
dapat diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
Djokdja dan produk kaos merek Ie-be maka responden mempersepsikan
bahwa hasil sablon kaos produk kaos merek C59 dinilai lebih tahan
lama atau tidak cepat pudar jika di bandingkan dengan produk kaos
merek Dagadu Djokdja dan Ie-be Dalam hal tingkat persaingan dan jarak
persaingan maka dapat diinterpretasikan antara produk kaos merek C59
dan produk kaos merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing tidak ketat
dan jarak persaingannya agak jauh, antara produk kaos merek C59
113
dengan Ie-be keduanya bersaing tidak ketat dan jarak persaingannya
jauh.
E. Potensi Sumber Daya Perusahaan
Untuk menjawab masalah kedua mengenai stratergi marketing mix yang
sesuai untuk dijalankan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan Yogyakarta peneliti
melakukan analisis dengan cara menghitung rata-rata skor dari setiap butir
pertanyaan yang diajukan langsung peneliti kepada pimpinan perusahaan.
Apabila hasil rata-rata skor tersebut kurang dari 3 maka perusahaan tidak
memiliki potensi untuk melaksanakan strategi Marketing mix sebaliknya
apabila dari rata-rata skor sama dengan atau lebih dari 3 maka perusahaan
memiliki potensi untuk melaksanakan strategi marketing mix.
Agar kuesioner mengenai potensi perusahaan dapat dikatakan valid maka
penulis mendiskusikan terlebih dahulu kuesioner yang akan dintanyakan
kepada Bapak Yus Suharyadi, S.H sebagai pimpinan P.T. Caladi Lima
Sembilan Yogyakarta, apakah kuesioner yang akan ditanyakan sudah sesuai
dengan potensi yang ada pada perusahaan .
Tiap pertanyaan terhadap pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta diberikan 5 skala pilihan jawaban dari sangat tinggi sampai sangat
kurang tinggi, sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya dan tiap
pilihan jawaban diberi bobot sebagai berikut :
114
( ST ) Sangat tinggi mempunyai bobot 5
( T ) Tinggi mempunyai bobot 4
( N ) Netral mempunyai bobot 3
( KT) Kurang Tinggi mempunyai bobot 2
( SKT ) Sangat Kurang Tinggi mempunyai bobot 1
Butir pertanyaan tersebut adalah :
1. Kemampuan labaan perusahaan
Adapun hasil analisis kuesioner kepada Bapak Yus Suharyadi, S.H
sebagai pimpinan perusahaan mengenai sumber daya perusahaan dalam
hal kemampuan labaan perusahaan yang diperlihatkan pada data tabel
V.12 untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki potensi dalam hal
kemampuan pencapaian laba perusahaan, tingkat penjualan selama periode
tahun 2002 sampai tahun 2006. Data tabel V.13 juga dapat digunakan
untuk memperlihatkan potensi ketersediaan dan aperusahaan untuk
melakukan pengembangan inovasi produk
115
Tabel V. 13 Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Laba, Tingkat Penjualan selama
2002-2006 dan Ketersediaan Dana untuk Inovasi Produk No
Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat kemampuan labaan perusahaan dari tahun 2002-2006
√
2 Bagaimanakah tingkat penjualan produk kaos C59 dari tahun 2002-2006
√
3 Bagaimana ketersediaan dana perusahaan untuk mengembangkan inovasi produk
√
Berdasarkan tabel V.13 dapat dianalisis rata-rata skor untuk potensi
kemapuan labaan perusahaan 4+5+4=13 maka rata-rata skor yang
diperoleh 13:3 = 4,333
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan labaan yang
sangat tinggi dalam pencapaian laba selama periode tahun 2002 sampai
tahun 2006.
2. Sumber daya manusia dan alat-alat produksi
Hasil analisis sumber daya perusahaan dapat diperlihatkan pada
tabel V.14 Data yang ada pada tabel tersebut digunakan untuk mengetahui
apakah perusahaan memiliki potensi dalam hal sumber daya manusia dan
sumber daya alat-alat produksi yang dapat digunakan oleh perusahaan
116
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk kaos merek
C59
Tabel V. 14 Kuesioner untuk Mengetahui Pontensi Sumber Daya Manusia dan Alat-alat
Produksi
No
Pernyataan
Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh C59 untuk meningkatkan inovasi produk
√
2 Bagaimanakah kesanggupan alat-alat produksi yang dimiliki oleh C59 untuk meningkatkan kualitas produk
√
Berdasarkan tabel V.14 dapat dianalisis rata-rata skor untuk potensi
sumber daya manusia dan alat-alat produksi untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk 4+4=8 maka rata-rata skor yang diperoleh
8:2 = 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa perusahaan memiliki potensi sumber daya
manusia dan alat-alat produksi yang tinggi untuk meningkatkan kualitas
produknya melalui sumber daya manusia dan alat-alat produksi yang
dimiliki oleh P.T. Caladi Lima Sembilan.
3. Keuangan perusahaan pada saat diskon
Hasil dari analisis tabel V.15 untuk mengetahui bagaimana potensi
sumber daya keuangan perusahaan dengan menanyakan kepada pimpinan
117
perusahaan tentang bagaimana tingkat kemampuan keuangan perusahaan
untuk melakukan promosi dan tingkat kemampuan labaan perusahaan pada
saat melakukan pemberian potongan harga atau diskon kepada para
konsumen.
Tabel V. 15
Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Keuangan dan Kemampuan Labaan pada saat Memberikan Diskon
No
Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat kemampuan keuangan perusahaan dalam melakukan promosi
√
2 Bagaimanakah tingkat kemampuan labaan perusahaan pada saat memberikan diskon
√
Berdasarkan tabel V.15 dapat dianalisis rata-rata skor untuk potensi
keuangan dan tingkat kemampuan labaan perusahaan pada saat
mengadakan program diskon 4 + 4 = 8 maka rata-rata skor yang diperoleh
8:2 = 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa perusahaan memiliki potensi yang tinggi dalam
hal keuangan dan pencapaian laba pada saat memberikan diskon kepada
konsumennya.
4. Tingkat strategis counter-counter C59
Hasil analisis pada tabel V.16 untuk mengetahui bagaimana
penilaian pimpinan perusahaan mengenai tata letak counter C59, apakah
118
counter-counter tersebut sudah strategis bagi perusahaan. Untuk
mengetahui hal tersebut dapat dinilai dari banyaknya jumlah pengunjung
yang mengunjungi counter C59 dan bagaimana kestrategisan letak counter
dilihat dari mudah tidaknya counter ditemukan oleh konsumen
No Pernyataan
Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Tabel V. 16 Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Kestrategisan Counter C59
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah letak counter-counter dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung
√
2 Bagaimanakah tingkat strategis letak counter C59 dilihat dari mudah tidaknya counter ditemukan oleh konsumen
√
Berdasarkan tabel V.16 dapat dianalisis rata-rata skor untuk potensi
ketrategisan letak counter C59 dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung
yang datang ke counter C59 dan kemudahan bagi konsumen untuk
menemukan counter tersebut. Jumlah skor diperoleh adalah 4 + 4 = 8 maka
rata-rata skor yang diperoleh 8:2 = 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa perusahaan memiliki potensi yang tinggi dalam
hal kestrategisan letak counter dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung
dan kemudahan konsumen untuk menemukan counter C59.
119
F. Tantangan yang Harus Dihadapi oleh Perusahaan
1. Tingkat persaingan produk
Hasil analisis Kuesioner untuk mengetahui bagaimana penilaian
pimpinan perusahaan tentang tingkat persaingan produk kaos dengan
merek C59 dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be di pasar dalam
memperebutkan konsumen. Data tersebut dapat dilihat pada tabel V.17
hasil dari data ini juga dapat sebagai pertimbangan penulis untuk
mengetahui keadaan persaingan produk kaos C59 yang terjadi pada saat
penelitian ini dilakukan. Tabel V. 17
Kuesioner Tingkat Persaingan Merek C59 dengan Dagadu Djokdja Djokdja
No Pernyataan
Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat persaingan produk kaos C59 dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be
√
Berdasarkan tabel V.17 maka dapat dianalisis rata-rata skor untuk
tingkat persaingan antara produk kaos C59 dengan Dagadu Djokdja dan
Ie-be jumlah skor yang diperoleh adalah 4 maka rata-rata skor yang
diperoleh 4:1 = 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa tingkat persaingan produk kaos C59 dengan
Dagadu Djokdja dan Ie-be tinggi.
120
2. Tingkat perubahan selera konsumen
Hasil analisis kuesioner untuk mengetahui penilaian pimpinan
perusahaan tentang tingkat perubahan selera konsumen terhadap produk
kaos C59
Tabel V. 18 Kuesioner Tingkat Perubahan Selera Konsumen terhadap Produk Kaos C59
No
Pernyataan Sangat
Berdasarkan tabel V.18 dapat dianalisis rata-rata skor untuk tingkat
persaingan antara produk kaos C59 dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be
jumlah skor yang diperoleh 2 maka rata-rata skor yang diperoleh 2:1 = 2
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa tingkat perubahan selera konsumen pada produk
kaos merek C59 cukup cepat
3. Munculnya pesaing baru
Hasil analisis kuesioner untuk mengetahui penilaian pimpinan
perusahaan mengenai seberapa tinggi tingtkat kemungkinan munculnya
pesaing baru bagi produk C59
cepat
Cepat Cukup cepat
Kurang cepat
Sangat kurang cepat
√
1 Bagaimanakah tingkat perubahan selera konsumen yang selama ini terjadi
121
Berdasarkan tabel V.19 dapat dianalisis nilai skor yang diperoleh
adalah 4 rata-rata skor untuk tingkat persaingan antara produk kaos C59
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka rata-rata skor yang diperoleh 4:1
= 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa tingkat kemungkinan munculnya pesaing baru
bagi C59 adalah tinggi.
4. Daya beli konsumen
Hasil analisis kuesioner untuk mengetahui penilaian pimpinan
perusahaan berdasarkan tingkat daya beli konsumen dimasa yang akan
datang terhadap produk kaos merek C59
Tabel V.19 Kuesioner Kemungkinan Munculnya Pesaing Baru Produk Kaos C59
No
Pernyataan Sangat tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah kemungkinan munculnya pesaing baru bagi produk kaos C59
√
Tabel V. 20 Kuesioner Penilaian Pimpinan C59 dalam Hal Tingkat Daya Beli Konsumen
Di masa yang akan datang
Pernyataan
Sangat tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
No
1 Bagaimanakah tingkat daya beli konsumen dimasa yang akan datang
√
122
Berdasarkan tabel V. 20 dapat dianalisis skor nilai untuk tingkat
daya beli konsumen dimasa yang akan datang terhadap produk kaos C59
nilainya 4 sehingga rata-rata skor untuk tingkat daya beli konsumen
terhadap produk kaos C59 di masa yang akan datang, berdasarkan data
kuesioner dapat diketahui bahwa rata-rata skor yang diperoleh 4:1 = 4
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh maka dapat
diinterpretasikan bahwa tingkat daya beli akan produk kaos C59 di masa
yang akan datang tinggi.
G. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yang
mengunjungi counter C59, diketahui karakteristik konsumen yang
mengunjungi counter C59 paling banyak adalah kelompok konsumen yang
berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 69 orang atau sebanyak 69%.
Berusia antara 21 sampai 26 tahun sebanyak 43 orang atau sebanyak 43%.
Berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 60 orang atau
sebanyak 60% dan memiliki tingkat uang saku rata-rata perbulan antara
Rp. 500.000,- sampai Rp. 700.000,- sebanyak 35 orang atau 58,33%.
2. Analisis Multidimensional Scaling
a. Produk kaos merek C59 dipersepsikan oleh responden memiliki
keunggulan pada atribut 2 yaitu Desain kaos yang lebih sesuai dengan
persepsi responden dibandingkan dengan merek Dagadu Djokdja dan
Ie-be, atribut 4 yaitu bahan kaos yang tidak panas hal ini berarti
123
responden menilai bahwa bahan kaos C59 lebih nyaman dipakai
dibandingkan dengan merek Dagadu Djokdja dan Ie-be, atribut 8 yaitu
desain sablon yang menarik hal ini berarti responden menilai bahwa
desain sablon C59 lebih menarik dibandingkan dengan desain sablon
Dagadu Djokdja dan Ie-be atribut 10 yaitu sablonan kaos yang tahan
lama ini berarti sablonan kaos C59 lebih tahan lama dibandingkan
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be
b. Produk kaos Dagadu Djokdja dipersepsikan responden memiliki
keunggulan atribut produk pada atribut 3 yaitu kaos merek Dagadu
Djokdja dipersepsikan oleh responden lebih mudah didapat dari pada
merek C59 dan Ie-be dan atribut 7 yaitu merek Dagadu Djokdja
dipersepsikan oleh responden sebagai merek yang lebih terkenal dari
pada C59 dan Ie-be .
c. Produk kaos Ie-be dipersepsikan responden memiliki keunggulan
atribut pada atribut 1 yaitu harga yang murah hal ini bisa
diinterpretasikan bahwa harga kaos merek Ie-be dipersepsikan oleh
responden memiliki harga yang paling murah dibanding merek C59
dan Dagadu Djokdja, atribut 5 yaitu iklan Ie-be dianggap lebih
menarik oleh responden dibandingkan dengan iklan C59 dan Dagadu
Djokdja.
d. Untuk atribut 9 yaitu program diskon dan atribut 6 yaitu bahan tidak
cepat melar posisinya tidak dekat dengan salah satu merek.Artinya
kaos merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be dinilai oleh responden
124
memiliki keunggulan yang relatif sama dalam hal pemberian diskon
dan kekuatan bahan yang digunakan (bahan dari ketiga merek yang di
teliti sama-sama tidak cepat melar jika dipakai)
3. Analisis Tingkat dan Jarak Persaingan Produk
Tabel V. 21 Nilai Mean Kuesioner untuk Produk Kaos Merek
C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
Nilai Mean C59
Nilai Mean Dagadu Djokdja
Nilai Mean Atribut Ie-be 1 3,54 3,64 3,94 2 3,91 3,66 3,65 3 3,83 4,25 3,91 4 3,93 3,70 3,66 5 3,26 3,48 3,60 6 3,77 3,75 3,62 7 3,87 4,11 3,76 8 3,85 3,63 3,52 9 3,88 3,60 3,89
10 3,90 3,66 3,54 Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan analisis kuesioner dari tabel V.21 mengenai persepsi
konsumen terhadap atribut yang diteliti pada ketiga merek kaos C59,
Dagadu Djokdja dan Ie-be diketahui :
a. Pada butir pertanyaan produk kaos yang memiliki atribut harga yang
murah diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos
merek C59 adalah 3,54, merek Dagadu Djokdja adalah 3,64 dan merek
Ie-be adalah 3,94 dari data tersebut maka dapat diinterpretsikan bahwa
produk. Kaos merek C59 memiliki rata-rata nilai terendah maka
produk kaos merek C59 dipersepsikan memiliki harga yang lebih
mahal di bandingkan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be.
Dalam hal jarak dan tingkat persaingan dalam hal harga yang murah
125
maka dapat diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59
dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja bersaing agak dekat dan
ketat, dan antara C59 dengan Ie-be jarak persaingannya jauh dan
tingkat persaingannya tidak ketat.
b. Pada butir pertanyaan produk kaos yang memiliki atribut desain kaos
yang sesuai dengan keinginan responden diketahui nilai rata-rata
persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah 3,91, produk
kaos merek Dagadu Djokdja adalah 3,66 dan produk kaos merek Ie-be
adalah 3,65 dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa
produk kaos merek C59 memiliki nilai tertinggi hal ini berarti produk
kaos C59 memiliki desain kaos yang lebih sesuai dengan keinginan
responden di bandingkan dengan produk kaos Dagadu Djokdja dan Ie-
be. Dalam hal jarak dan tingkat persaingan pada atribut desain maka
dapat diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan
produk kaos merek Dagadu Djokdja bersaing agak jauh dan tidak
ketat, dan antara C59 dengan Ie-be jarak persaingannya jauh dan
tingkat persaingannya tidak ketat.
c. Pada butir pertanyaan mengenai kemudahaan responden untuk
mendapatkan kaos dari ketiga merek C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek
C59 adalah 3,83, produk kaos merek Dagadu Djokdja adalah 4,25 dan
produk kaos merek Ie-be 3,91 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai
126
terendah maka produk kaos merek C59 dipersepsikan oleh responden
sulit untuk di dapatkan jika di bandingkan dengan produk kaos merek
Dagadu Djokdja dan Ie-be Dalam hal jarak dan tingkat persaingan
pada atribut kemudahan untuk di dapat maka dapat diinterpretasikan
bahwa antara produk kaos merek C59 dengan produk kaos merek
Dagadu Djokdja bersaing jauh dan tidak ketat , dan antara C59 dengan
Ie-be jarak agak dekat dan tingkat persaingannya agak ketat
d. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai bahan kaos yang
tidak panas atau bahan yang mudah menyerap keringat pada ketiga
produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be diketahui
nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah
3,93 produk kaos merek Dagadu Djokdja adalah 3,70 dan produk kaos
merek Ie-be adalah 3,66 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai
tertinggi jika dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka
produk kaos merek C59 dipersepsikan oleh responden memiliki bahan
yang lebih tidak panas atau lebih menyerap keringat jika di bandingkan
dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be. Dalam hal jarak
dan tingkat persaingan pada atribut kemudahan untuk di dapat maka
dapat diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek C59 dengan
produk kaos merek Dagadu Djokdja bersaing jauh dan tidak ketat , dan
antara C59 dengan Ie-be jarak agak dekat dan tingkat persaingannya
agak ketat
127
e. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai iklan yang menarik
pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja dan Ie-be
diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek
C59 adalah 3,26 produk kaos merek Dagadu Djokdja 3,48 dan produk
kaos merek Ie-be adalah 3,60 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai
terendah jika dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be maka
responden mempersepsikan bahwa iklan C59 tidak menarik jika di
bandingkan iklan Dagadu Djokdja dan Ie-be dan produk C59. Dalam
hal jarak dan tingkat persaingan pada atribut kemudahan untuk di
dapat maka dapat diinterpretasikan bahwa antara produk kaos merek
C59 dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja bersaing jauh dan
tidak ketat , dan antara C59 dengan Ie-be jarak agak dekat dan tingkat
persaingannya agak ketat
f. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai bahan kaos yang
tidak cepat melar pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu
Djokdja dan Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk
produk kaos merek C59 adalah 3,77 produk kaos merek Dagadu
Djokdja 3,75 dan produk kaos merek Ie-be adalah 3,62 dari data
tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59
memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Dagadu Djokdja dan
Ie-be maka responden mempersepsikan bahwa produk kaos merek
C59 dinilai lebih baik dalam hal bahan kaos yang tidak cepat melar
128
jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-
be. Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan maka dapat
diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan produk kaos
merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing dekat dan ketat, antara
produk kaos merek C59 dengan Ie-be keduanya bersaing tidak ketat
dan jarak persaingannya jauh.
g. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai merek yang
terkenal pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu Djokdja
dan Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk
kaos merek C59 adalah 3,87 produk kaos merek Dagadu Djokdja 4,11
dan produk kaos merek Ie-be adalah 3,76 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai rata-
rata yang lebih rendah jika dibandingkan dengan produk kaos merek
Dagadu Djokdja tetapi lebih tinggi dari produk kaos merek Ie-be maka
produk kaos merek C59 lebih terkenal dari produk kaos merek Ie-be
tetapi tidak lebih terkenal dari produk kaos merek Dagadu Djokdja.
Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan maka dapat
diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan produk kaos
merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing dekat dan ketat, antara
produk kaos merek C59 dengan Ie-be keduanya bersaing agak jauh dan
jarak persaingannya jauh.
h. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai desain sablon
berupa gambar dan tulisan yang dianggap menarik oleh respon pada
129
ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu dan Ie-be diketahui nilai
rata-rata persepsi responden untuk produk kaos merek C59 adalah 3,85
produk kaos merek Dagadu Djokdja 3,63 dan produk kaos merek Ie-be
adalah 3,52 dari data tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa
produk kaos merek C59 memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan
dengan Dagadu Djokdja dan Ie-be. maka responden mempersepsikan
bahwa produk kaos merek C59 dinilai lebih baik dalam hal desain
sablon jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja
dan Ie-be. Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan maka
dapat diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan produk kaos
merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing agak ketat dan jarak
persaingannya agak jauh, antara produk kaos merek C59 dengan Ie-be
keduanya bersaing jauh dan jarak persaingannya jauh.
i. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai sering tidaknya
program diskon pada ketiga produk kaos merek kaos C59, Dagadu dan
Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden untuk produk kaos
merek C59 adalah 3,88 produk kaos merek Dagadu Djokdja 3,60 dan
produk kaos merek Ie-be adalah 3,89 dari data tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59 memiliki nilai yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan Ie-be, tetapi lebih tinggi dari
produk kaos merek Dagadu maka responden mempersepsikan bahwa
produk kaos merek C59 dinilai lebih sering mengadakan program
diskon jika dibandingkan Dagadu Djokdja tetapi tidak sesering produk
130
kaos merek Ie-be. Dalam hal tingkat persaingan dan jarak persaingan
maka dapat diinterpretasikan antara produk kaos merek C59 dan
produk kaos merek Dagadu Djokdja keduanya bersaing agak ketat dan
jarak persaingannya agak jauh, antara produk kaos merek C59 dengan
Ie-be keduanya bersaing dekat dan jarak persaingannya dekat.
j. Pada butir pertanyaan kepada responden mengenai sablon kaos yang
tahan lama atau tidak cepat pudar pada ketiga produk kaos merek kaos
C59, Dagadu dan Ie-be diketahui nilai rata-rata persepsi responden
untuk produk kaos merek C59 adalah 3,90 produk kaos merek Dagadu
Djokdja 3,66 dan produk kaos merek Ie-be adalah 3,54 dari data
tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa produk kaos merek C59
memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk kaos
merek Dagadu Djokdja dan produk kaos merek Ie-be maka responden
mempersepsikan bahwa hasil sablon kaos produk kaos merek C59
dinilai lebih tahan lama atau tidak cepat pudar jika dibandingkan
dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be Dalam hal
tingkat persaingan dan jarak persaingan maka dapat diinterpretasikan
antara produk kaos merek C59 dan produk kaos merek Dagadu
Djokdja keduanya bersaing tidak ketat dan jarak persaingannya agak
jauh, antara produk kaos merek C59 dengan Ie-be keduanya bersaing
tidak ketat dan jarak persaingannya jauh.
131
4. Analisis Potensi Perusahaan
Berdasarkan analisis potensi perusahaan berdasarkan tingkat
pendapatan dan kemampuan labaan selama periode tahun 2002 sampai
2006, kesanggupan sumber daya manusia dan alat-alat produksi untuk
meningkatkan kualitas, kemampuan keuangan dan tingkat laba pada saat
diskon dan tingkat kestrategisan letak counter dilihat dari banyaknya
jumlah pengunjung. Maka dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan
mempunyai potensi atau kemampuan.
Berdasarkan analisis positioning terhadap atribut dan analisis nilai
mean persepsi konsumen untuk penentuan strategi marketing mix yang
sesuai produk kaos merek C59 untuk menjawab permasalahan dalam
penelitian ini. Produk kaos merek C59 mempunyai keunggulan dan
kelemahan. Adapun keunggulan dan kelemahan produk kaos merek C59
menurut persepsi konsumen adalah sebagai berikut :
a. Produk kaos C59 dipersepsikan konsumen mempunyai keunggulan
pada desain kaos dari segi bentuk dan ukuran kaos, desain sablon
berupa gambar dan tulisan yang dinilai sesuai dengan keinginan
responden, kenyamanan kaos pada saat dipakai oleh konsumen dan
ketahanan sablon.
b. Produk kaos C59 dipersepsikan konsumen mempunyai kelemahan dari
segi kemudahan untuk didapat dan merek yang kurang di kenal jika di
bandingkan dengan kaos merek Dagadu Djokdja. Produk kaos C59
juga dipersepsikan memiliki kelemahan dari segi harga jika
132
dibandingkan dengan merek kaos Ie-be dan iklan C59 juga
dipersepsikan kurang menarik jika dibandingkan dengan iklan Ie-be.
Jika dilihat dari segi kekuatan dan kelemahan pada atribut produk
kaos merek C59 berdasarkan analisis kuesioner mengenai persepsi
konsumen terhadap atribut produk, maka dapat diinterpretasikan
bahwa produk kaos C59 mempunyai keunggulan variabel 4P berupa
keunggulan produk tetapi mempunyai kelemahan pada variabel harga,
distribusi dan promosi.
Berdasarkan analisis posisi produk responden menilai bahwa produk kaos
C59 mempunyai keunggulan atribut pada desain kaos dari segi bentuk kaos,
ukuran kaos, desain sablon berupa gambar dan tulisan yang dinilai sudah
sesuai dengan keinginan responden. Perusahaan harus dapat mempertahankan
keunggulan pada atribut tersebut
Pada atribut harga yang merupakan salah satu faktor yang penting untuk di
pertimbangkan dalam keputusan pembelian oleh konsumen, Harga yang
terlalu tinggi akan menyebabkan konsumen tidak dapat menjangkau produk
tersebut tetapi harga yang terlalu rendah dapat menyebabkan
ketidakseimbangan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Untuk itu perusahaan harus dapat menetapkan yang sesuai. Jika dilihat dari
hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta mengenai tingkat penjualan, tingkat pendapatan dan tingkat
perolehan laba dari tahun 2002 sampai tahun 2006 yang sangat tinggi maka
133
untuk strategi penetapan harga perusahaan dapat memilih kebijakan penetapan
harga price skimming dan penetration pricing
Saluran distribusi tidak terlepas dari usaha perusahaan dalam meyakinkan
kepada konsumen dimana para konsumen akan dengan mudah mendapatkan
produk. Rendahnya distribusi produk maka akan menyulitkan konsumen
dalam memperoleh informasi akan keunggulan yang dimiliki oleh kaos C59.
Kesulitan inilah yang dapat menimbulkan kehati-hatian bagi konsumen dalam
memilih produk kaos C59. Berdasarkan hasil analisis kuesioner dengan
responden produk C59 mempunyai kelemahan pada saluran distribusi karena
responden menilai produk kaos C59 susah ditemui untuk itu perusahaan harus
dapat menentukan jalur distribusi yang sesuai agar konsumen dapat
memperoleh produk kaos C59 dengan mudah.
Selain produk yang dihasilkan, maka kegiatan perusahaan yang harus
dilakukan adalah melakukan promosi, hal ini penting karena promosi
merupakan salah satu penentu program pemasaran untuk memperkenalkan,
meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau
konsumen. Hal ini penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena
berdasarkan analisis kuesioner responden menilai produk kaos merek C59
kurang begitu dikenal untuk itu perusahaan dapat melakukan promosi dengan
lebih intensif lagi. Promosi dapat dilakukan lewat media cetak seperti koran,
tabloid, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan situs internet
promosi juga dapat dilakukan lewat reklame dan spanduk
BAB VI
KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari permasalahan pertama dilihat dari positioning produk kaos merek
C59 pada atribut yang diteliti :
a. Pada atribut harga, produk kaos merek C59 dinilai paling mahal jika
dibandingkan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be. Pesaing
terdekat produk kaos C59 pada atribut harga adalah produk kaos merek
Dagadu Djokdja.
b. Pada atribut desaing kaos, produk kaos merek C59 dinilai oleh
responden paling baik karena lebih sesuai dengan keinginan
responden. Pada atribut desain sablon tidak ada pesaing yang dekat
dengan produk kaos C59.
c. Pada atribut kemudahan produk untuk diperoleh oleh konsumen,
produk kaos merek C59 dinilai paling susah diperoleh jika
dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja dan Ie-be.
d. Pada atribut bahan kaos yang tidak panas saat digunakan, produk kaos
merek C59 dinilai oleh responden paling baik. Pada atribut bahan kaos
yang tidak panas Produk kaos merek C59 bersaing ketat dengan
produk kaos merek Ie-be.
134
135
e. Pada atribut iklan yang menari, produk kaos merek C59 dinilai oleh
responden paling tidak menarik jika dibandingkan dengan produk kaos
merek Dagadu Djokdja dan Ie-be.
f. Pada atribut bahan yang tidak cepat melar saat di pakai, produk kaos
merek C59 dinilai oleh responden paling baik. Pada Atribut bahan
tidak cepat melar produk kaos C59 bersaing ketat dengan produk kaos
Dagadu Djokdja.
g. Pada atribut merek yang terkenal produk kaos merek C59 dinilai oleh
responden tidak terkenal jika dibandingkan produk kaos merek Dagadu
Djokdja dan Ie-be.
h. Pada atribut desain sablon berupa gambar atau tulisan, produk kaos
merek C59 dinilai oleh responden paling baik karena desain sablon
Poduk kaos merek C59 paling sesuai dengan keinginan responden.
Pada atribut desain sablon produk kaos merek C59 bersaing ketat
dengan produk kaos merek Dagadu Djokdja.
i. Pada atribut diskon, produk kaos merek C59 dinilai oleh responden
paling jarang memberikan diskon atau potongan harga kepada
konsumen. Jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
Djokdja dan Ie-be
j. Pada atribut ketahanan sablon, produk kaos merek C59 dinilai oleh
responden paling baik karena responden menilai sablonan kaos C59
lebih tahan lama jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
136
dan Ie-be.Pada atribut ketahan sablon produk kaos C59 tidak ada
pesaing terdekatnya.
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa produk kaos
merek C59 memiliki positioning berdasarkan atribut paling baik pada
atribut desain kaos, desain sablon, bahan kaos yang tidak panas dan tidak
cepat melar pada saat dipakai dan sablon yang tahan lama (tidak cepat
rusak atau pudar) jika dibandingkan dengan produk kaos merek Dagadu
dan Ie-be.
2. Dari permasalahan kedua, penilaian apakah perusahaan memiliki potensi
untuk melaksanakan strategi pemasaran marketing mix yang sesuai
berdasarkan analisis kuesioner yang diajukan kepada pimpinan perusahaan
maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki potensi untuk
melaksanakan strategi pemasaran marketing mix, maka strategi marketing
mix yang paling sesuai untuk dilaksanakan P.T Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta adalah dengan mempertahankan kebijakan produk, karena
kebijakan ini sudah dinilai baik oleh konsumen. Perusahaan perlu
memperhatikan kembali kebijakan harga, tempat dan promosi karena
dinilai kurang baik oleh konsumen.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang
sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi P.T Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta dalam menetukan kebijakan-kebijakan di masa yang akan datang.
Adapun saran tersebut sebagai berikut :
137
a. Berdasarkan dengan permasalahan pertama, yaitu posisi produk kaos
merek C59 dibandingkan dengan Dagadu dan Ie-be saat ini, penulis
menyarankan agar P.T Caladi Lima Sembilan tetap mempertahankan
kebijakan terhadap atribut produk dalam hal desain kaos, desain sablon,
pemilihan bahan yang tidak panas dan kualitas sablon yang tahan lama.
b. Berdasarkan penentuan strategi marketing mix yang sesuai untuk
dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan perlu memperhatikan
kembali kebijakan harga, distribusi, dan promosi. Hal ini dapat
dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian kembali
dalam hal kebijakan harga, distribusi dan promosi. untuk kebijakan
harga P.T Caladi Lima Sembilan dapat melakukan penyesuaian harga
agar konsumen dapat menjangkau produk kaos merek C59 misalnya
dengan penurunan harga dan pengadaan program diskon dengan tetap
memperhatikan kebijakan tingkat pendapatan dan laba perusahaan. P.T
Caladi Lima sembilan perlu melakukan promosi yang efisien dan
efektif kepada konsumen agar merek C59 bisa lebih dikenal oleh
konsumen.misalnya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan yang
dianggap sesuai dengan citra kaos C59 yang diadakan oleh pelajar dan
mahasiswa, memberikan stiker atau kalender dengan gambar atau
tulisan C59 yang unik kepada setiap konsumen, penataan dan desain
counter yang berbeda dan lebih unik dari counter pesaing, mengadakan
bulan diskon pada saat hari-hari tertentu. Untuk kebijakan distribusi,
dalam memasarkan produknya P.T Caladi Lima Sembilan harus dapat
138
memilih jalur pendistribusian yang paling sesuai.agar produk dapat
dengan cepat sampai ketangan konsumen.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa di dalam melakukan penelitian ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan–keterbatasan yang ada yaitu :
a. Terbatasnya pengetahuan penulis, serta kemampuan penulis dalam
mengumpulkan data maupun mengolah data.
b. Penulis tidak dapat memastikan bahwa responden menjawab 100% jujur
dan benar sesuai dengan apa yang mereka rasakan terhadap produk yang
diteliti
c. Keterbatasan jumlah responden yang diteliti sehingga tidak dapat
mengungkap fakta yang ada pada konsumen meskipun semua konsumen
telah dicoba untuk diwakili oleh sejumlah sampel.
139
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2000). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Bismoko dan Supratiknya. (2003). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Brown dan Churchill. (2002). Basic Marketing Research. United States of America : Thomson Corporation.
Gitosudarmo, Indriyo. (1994). Manajemen Pemasaran. Edisi ke-1. Yogyakarta:
BPFE.
Griffin dan Ebert.(1998). Business Essensials. Edisi ke-2 . New Jersey: Prentice Hall International Icc.
Handoko, T Hani. (1995). Pengantar Manajemen . Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE
UGM.
Kartajaya, Hermawan. (1997). Marketing Plus 2000. Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartajaya, Hermawan. (2004). Positioning, Differentiation, Brand. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Kinnear, Thomas C, dan James R . Taylor (1998). Riset Pemasaran, Jakarta :
Erlangga. Kotler dan Armstrong. (2003). Dasar-dasar Pemasaran.Jilid 1 Edisi ke-9.
Jakarta: Erlangga. Kotler dan Keller. (2006). Marketing Management. Edisi ke-12. New Jersey:
Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi ke-1. .Jakarta : Prenhallindo.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I. (Alih Bahasa Joko warsana). Jakarta : Prellindo.
140
Ries, A., & Trout, J. (2002) . Positioning the battle for your mind. (Alih Bahasa Lucia, B). Jakarta : Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. (1997). Riset Pemasaran. Edisi ke-1 . Jakarta: Gramedia.
Sugiyono. (1993). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: AlfaBeta. Hadi, Sutrisno. (1990). Stastistik, Cetakan VII, Jilid II. Yogyakarta: BPFE dan
UGM. Sumarni dan Soeprihanto (1997) Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Edisi ke-2.
Yogyakarta : Liberty. Sigit, Soehardi. (1992). Pemasaran Praktis. Edisi ke-7. Yogyakarta: BPFE UGM.
Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Swastha dan Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE. Swastha dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty. Tjiptono, Fandy. (2000). Prespektif Manajemen dan Pemasaran kontempore.Edisi
ke-1. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran . Edisi ke-2. Yogyakarta : Andi
Offset .
www.C59.co.id
www. BPS.co.id
LAMPIRAN 1 ۞ Pedoman Wawancara ۞ Pedoman Wawancara
untuk Potensi Perusahaan
۞ Pedoman Observasi
141
142
PEDOMAN WAWANCARA PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum dan Sejarah Berdirinya PT Caladi Lima Sembilan ( untuk
daerah pemasaran yogyakarta )
1. Apa yang menjadi latar belakang berdirinya PT.Caladi Lima Sembilan.
2. Kapan PT Caladi Lima Sembilan berdiri
3. Siapakah pendiri PT. Caladi Lima Sembilan.
4. Apakah Visi Misi yang dimiliki Oleh PT. Caladi Lima sembilan
5. Apakah Slogan dan Motto dari PT. Caladi Lima Sembilan.
B. Sturktur Organisasi Perusahaan
1. Bagaimana Bagan struktur organisasi PT.Caladi Lima Sembilan.
2. Tugas dan tanggung jawab apa yang harus dijalankan oleh masing-masing
departemen yang ada dalam organisasi.
C. Personalia perusahaan
1. Berapa jumlah pegawai C59 Yogyakarta saat ini.
2. Bagaimana latar belakang pendidikan pegawai C59 yogyakarta
3. Bagaimana cara mengembangkan pendidikan dan ketrampilan karyawan
4. Bagaimana sistem penggajian karyawan
D. Pemasaran Perusahaan.
1. Bagaimana Pemasaran yang dilakukan oleh PT.Caladi Lima Sembilan.
2. Promosi apa saja yang pernah dilakukan oleh PT. Caladi Lima sembilan
3. Bagaimana menentukan kebijakan harga pada produk kaos merek C59
143
4. Saluran distribusi apa saja yang digunakan oleh PT.Caladi Lima Sembilan
5. Apakah PT Caladi Lima Sembilan melakukan strategi pemasaran.
6. Siapa saja yang menjadi target pemasaran produk kaos PT.Caladi Lima
Sembilan
7. Berapakan jumlah penjualan kaos untuk tahun 2002 -2006.
E. Keuangan
1. Dari mana sumber dana diperoleh PT. Caladi Lima Sembilan
2. Apakah perusahaan mengalami kendala dalam memperoleh dana tersebut
3. Sistem keuangan yang digunakan oleh PT. Caladi Lima Sembilan
144
PEDOMAN WAWANCARA POTENSI PERUSAHAAN
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
1. Bagaimana tingkat pendapatan dan laba perusahaan dari tahun 2002-2006
2. Berapa persen laba yang ditentukan dari penjualan yang ditentukan oleh
perusahaan
3. Apakah selama tahun 2002-2006 perusahaan dapat terus menghasilkan laba
4. Bagaimana tingkat kemampuan keuangan perusahaan untuk melakukan promosi
5. Bagaiman tingkat kemampuan keuangan perusahaan pada saat memberikan
potongan harga
6. Bagaimana tingkat keuangan perusahaan untuk menyewa tempat untuk pendirian
counter
7. Berapa jumlah counter yang ada di Yogyakarta
8. Apakah alat-alat produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat menunjang
tinginya tingkat produksi
9. Apakah alat-alat produksi yang ada dapat memenuhi permintaan pasar
10. Bagaimana latar belakang pendidikan karyawan
11. Apakah karyawan yang ada sekarang sudah ditempatkan sesuai dengan keahlian
masing-masing karyawan
145
PEDOMAN OBSERVASI
A. Lokasi penjualan / counter C59
B. Gambaran umum perusahaan.
C. Target pasar perusahaan
D. Data penjualan dari tahun 2002-2006
E. Neraca dan laporan laba rugi tahun 2002-2006
146
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Pengunjung Counter C59
Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Andiyono
NIM : 002214199
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Bermaksud
mengadakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS
POSITIONING PRODUK KAOS MEREK C59, DAGADU DJOKDJA DAN Ie-be
MENURUT PERSEPSI KONSUMEN PADA ATRIBUT DAN PENENTUAN
STRATEGI MARKETING MIX YANG SESUAI BAGI P.T. CALADI LIMA
SEMBILAN”.
Berkenaan dengan maksud diatas, maka penulis sangat mengharapkan bantuan
dan pertisipasi saudara untuk bersedia meluangkan waktu dalam memberikan jawaban
dan pertanyaan yang tercantum dalam lembar pertanyaan (kuesioner) ini dengan
sejujurnya tanpa paksaan maupun tekanan. Akhirnya atas bantuan dan partisipasi Bapak /
Ibu / Saudara / i, saya mengucapkan banyak terimakasih
Mengetahui
Yogyakarta, April 2007
Hormat Saya
Andiyono
Yus Suharyadi, S.H
Pimpinan PT.Caladi Lima Sembilan Yogyakarta
147
Berilah tanda silang ( X ) atau isilah titik-titik pada alternatif jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan yang Bapak/Ibu/Saudara/i yang sebenarnya
Kuesioner Bagian I : Indentitas Responden.
1. Jenis Kelamin Anda ?
a. Laki-laki b.perempuan
2. Umur Anda ?
a. 15 – 20 tahun
b. 21 – 26 tahun
c. 27 – 32 tahun
d.32 tahun ke atas
3. Bagi Anda yang belum bekerja Berapa rata-rata uang saku Anda dalam 1
bulan?
a. Kurang dari Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp700.000
c. Rp 700.001 - Rp 900.000
d. Rp 900.001 - Rp 1.200.000
e. lebih dari Rp 1.200.000
4. Bagi Anda yang sudah bekerja. Berapa rata-rata pendapatan Anda dalam 1
bulan.
a. Kurang dari Rp 1000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp1.700.000
c. Rp 1.700.001 - Rp 2.400.000
d. Rp 2.400.001 - Rp 3.100.000
e. lebih dari Rp 3.100.000
148
5. Pekerjaan Anda? :
a. Pelajar / mahasiswa / i
b.Wiraswasta
c.Pegawai negeri
d. Pegawai swasta
e. Lain-lain. (mohon sebutkan)…..
6. Apakah Anda pernah memakai kaos dengan merek C59 :
a.Ya
b. Tidak
(Catatan : Apabila Anda menjawab YA, silakan melanjutkan ke
pertanyaan berikut, yaitu pertanyaan No 7. Apabila tidak, maka anda tidak
perlu menjawab pertanyaan tersebut)
7. Apakah Anda pernah memakai kaos dengan merek Dagadu :
a.Ya
b. Tidak
(Catatan : Apabila Anda menjawab YA, silakan melanjutkan ke
pertanyaan berikut, yaitu pertanyaan No 8. Apabila tidak, maka anda tidak
perlu menjawab pertanyaan tersebut)
8. Apakah anda pernah memakai kaos dengan merek Ie-be :
a.Ya
b. Tidak
(Catatan : Apabila Anda menjawab YA, silakan melanjutkan ke
pertanyaan berikut, yaitu pertanyaan I.A sampai I.C. Apabila tidak, maka
anda tidak perlu menjawab pertanyaan tersebut)
149
Bagian I .A : Untuk Kaos Merek C59. Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan persepsi
bapak/ibu/saudara/i .
Keterangan :
SKS : Sangat Kurang Sesuai
TS : Kurang Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
No. Pernyataan SS S N TS SKS
1. Kaos C59 memiliki harga yang murah
2. Design kaos C59 Sesuai dengan
keinginan Anda (variasi lengan, kerah,
ukuran dan warna kain)
3. Kaos C59 sangat mudah didapat
4. Bahan kaos C59 Tidak panas / mudah
menyerap keringat
5. Iklan C59 menarik
6. Bahan kaos C59 tidak cepat melar
7. Merek C59 terkenal
8. Design sablon C59 menarik (gambar/
tulisan pada kaos)
9 C59 sering mengadakan program Diskon
10 Sablon kaos C59 tahan lama / tidak
cepat pudar
150
Bagian I .B : Untuk Kaos Merek Dagadu Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan persepsi
bapak/ibu/saudara/i .
Keterangan :
STS : Sangat Kurang Sesuai
TS : Kurang Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
No. Pernyataan SS S N TS SKS
1. Kaos Dagadu memiliki harga yang
murah
2. Design kaos Dagadu Sesuai dengan
keinginan Anda (variasi lengan, kerah,
ukuran dan warna kain)
3. Kaos Dagadu sangat mudah didapat
4. Bahan kaos Dagadu Tidak panas / mudah
menyerap keringat
5. Iklan Dagadu menarik
6. Bahan kaos Dagadu tidak cepat melar
7. Merek Dagadu terkenal
8. Design sablon Dagadu menarik (gambar/
tulisan pada kaos)
9 Dagadu sering mengadakan program
Diskon
10 Sablon kaos Dagadu tahan lama / tidak
cepat pudar
151
Bagian I .C : Untuk Kaos Merek Ie-be Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan persepsi
bapak/ibu/saudara/i .
SKS : Sangat Kurang Sesuai
KS : Kurang Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
No. Pernyataan SS S N TS SKS
1. Kaos Ie-be memiliki harga yang murah
2. Design kaos Ie-be Sesuai dengan
keinginan Anda (variasi lengan, kerah,
ukuran dan warna kain)
3. Kaos Ie-be sangat mudah didapat
4. Bahan kaos Ie-be Tidak panas / mudah
menyerap keringat
5. Iklan Ie-be menarik
6. Bahan kaos Ie-be tidak cepat melar
7. Merek Ie-be terkenal
8. Design sablon Ie-be menarik (gambar/
tulisan pada kaos)
9 Ie-be sering mengadakan program
Diskon
10 Sablon kaos Ie-be tahan lama / tidak
cepat pudar
152
Kepada
Yth. Pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan Yogyakarta
Jl . Kesehatan B-52 Sendowo
Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Andiyono
NIM : 002214199
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Bermaksud
mengadakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS
POSITIONING PRODUK KAOS MEREK C59, DAGADU DJOKDJA DAN Ie-be
MENURUT PERSEPSI KONSUMEN PADA ATRIBUT DAN PENENTUAN
STRATEGI MARKETING MIX YANG SESUAI BAGI P.T. CALADI LIMA
SEMBILAN”.
Berkenaan dengan maksud di atas, maka penulis sangat mengharapkan bantuan
dan pertisipasi saudara untuk bersedia meluangkan waktu dalam memberikan jawaban
dan pertanyaan yang tercantum dalam lembar pertanyaan (kuesioner) ini dengan
sejujurnya tanpa paksaan maupun tekanan. Akhirnya atas bantuan Bapak. Saya
mengucapkan banyak terimakasih
Mengetahui
Yogyakarta, April 2007
Hormat Saya
Andiyono
Yus Suharyadi, S.H Pimpinan PT.Caladi Lima
Sembilan Yogyakarta
153
INTERNAL PERUSAHAAN Bagaimanakah tingkat pendapatan dan tingkat kemampuan labaan perusahaan dari penjualan kaos merek C59 selama periode tahun 2002-2006 : No Pernyataan Sangat
Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat kemampuan labaan perusahaan dari tahun 2002-2006
2 Bagaimanakah tingkat penjualan produk kaos C59 dari tahun 2002-2006
3 Bagaimana ketersediaan dana perusahaan untuk mengembangkan inovasi produk
Bagaimanakah kekuatan C59 sebagai kekuatan perusahaan berupa sumber daya manusia dan alat-alat produksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya
No Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh C59 untuk meningkatkan inovasi produk
2 Bagaimanakah kesanggupan alat-alat produksi yang dimiliki oleh C59 untuk meningkatkan kualitas produk
Petunjuk : Silakan beri tanda ( √ ) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya pada pernyataan – pernyataan berikut ini :
154
Bagaimanakah kemampuan keuangan perusahaan pada saat melakukan promosi dan bagaimanakah tingkat kemampuan memperoleh laba pada saat perusahaan mengadakan promosi dengan memberikan discount :
No Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat kemampuan keuangan perusahaan dalam melakukan promosi
2 Bagaimanakah tingkat kemampuan labaan perusahaan pada saat memberikan discount
Bagaimanakah tingkat kestrategisan counter-counter C59 dilihat dari banyaknya jumlah penguinjung yang mengunjungi counter-counter C59 dan bagaimana dengan counter-counter pesaing
No Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah letak counter-counter dilihat dari jumlah banyaknya pengunjung
2 Bagaimanakah tingkat strategis letak counter C59 dilihat dari mudah tidaknya counter ditemukan oleh konsumen
EKSTERNAL PERUSAHAAN Bagaimana tingkat persaingan produk kaos merek C59 dengan pesaingnya produk kaos merek Dagadu dan Ie-be
No Pernyataan Sangat Tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat persaingan produk kaos C59 dengan Dagadu dan Ie-be
155
Bagaimanakah perubahan selera konsumen
No Pernyataan Sangat cepat
Cepat Cukup cepat
Kurang cepat
Sangat kurang cepat
1 Bagaimanakah tingkat perubahan selera konsumen yang selama ini terjadi
Bagaimanakah kemungkinan berdirinya perusahaan kaos yang akan menjadi pesaing baru bagi produk kaos C59
No Pernyataan Sangat tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah kemungkinan munculnya pesaing baru bagi produk kaos C59
Bagaimanakah prediksi Anda mengenai tingkat daya beli konsumen dalam membeli produk kaos C59 dimasa yang akan datang
No Pernyataan Sangat tinggi
Tinggi Cukup tinggi
Kurang tinggi
Sangat kurang tinggi
1 Bagaimanakah tingkat daya beli konsumen dimasa yang akan datang
LAMPIRAN 2 ۞ Hasil Kuesioner
156
C - 59 Dagadu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 5 5 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 6 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 8 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 9 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
10 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 11 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 12 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 13 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 14 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 15 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 16 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 18 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 19 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 20 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 21 3 3 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 22 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 23 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 24 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 25 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 26 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 27 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 28 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 29 2 5 5 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 30 3 5 4 4 2 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 31 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 3 3 2 32 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 5 4 3 4 4 3 3 4 33 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 2 4 34 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 35 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 36 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 3 3 37 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 3 38 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 39 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 40 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 41 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 42 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 43 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 44 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 45 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 46 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 47 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 3 48 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 49 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 3 50 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51 4 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 54 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 55 3 3 4 5 2 4 5 4 3 3 4 3 5 3 2 4 5 3 3 5 56 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 5 3 4 5 57 4 4 4 4 2 3 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 58 3 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 5 59 3 4 5 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 60 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 5 4 4 3 5 4 4 4 63 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 64 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 65 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 66 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 67 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3
68 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 69 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 70 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 71 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 72 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 73 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 74 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 75 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 2 4 4 76 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 5 2 4 4 77 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 78 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 79 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 5 80 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 5 81 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 82 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 83 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 84 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 85 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 86 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 3 88 3 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 89 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 90 3 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 91 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 92 4 4 3 4 2 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 93 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 94 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 95 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 96 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 3 3 97 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 98 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 99 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4
100 3 5 4 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 ∑ 354 391 383 393 326 377 387 385 388 390 364 366 425 370 348 375 411 363 360 366
Mean 3.54 3.91 3.83 3.93 3.26 3.77 3.87 3.85 3.88 3.9 3.64 3.66 4.25 3.7 3.48 3.75 4.11 3.63 3.6 3.66
Ie-Be No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 6 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 7 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 8 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 9 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4
10 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 13 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 16 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 17 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 18 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 21 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 22 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 23 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 25 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 26 4 5 4 4 3 4 4 4 4 2 27 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 28 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 29 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 5 3 4 4 4 3 5 4 3 3 32 4 3 4 4 2 4 5 3 5 3 33 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 36 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 37 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 38 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 39 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 40 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 41 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 42 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 43 5 4 3 4 2 4 3 4 4 3 44 5 4 4 3 2 3 4 3 4 4 45 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 46 5 2 4 3 4 3 4 3 4 3 47 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 48 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 49 4 4 5 4 3 4 3 3 5 4 50 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 51 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 52 5 2 4 4 4 4 3 3 4 4 53 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 54 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 55 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 56 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 57 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 58 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 59 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 60 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 61 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 62 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 63 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 64 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 65 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 66 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 67 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 68 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 69 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 70 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 71 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 72 4 3 4 4 4 3 3 4 5 3 73 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4
74 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 75 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 76 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 77 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 78 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 79 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 80 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 81 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 82 4 3 5 4 3 3 4 3 4 4 83 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 84 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 85 4 3 5 3 4 4 3 4 3 3 86 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 87 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 88 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 89 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 90 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 91 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 92 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 93 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 94 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 95 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 96 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 97 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 98 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 99 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3
100 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 ∑ 394 365 391 366 360 362 376 352 389 354
Mean 3.94 3.65 3.91 3.66 3.6 3.62 3.76 3.52 3.89 3.54
LAMPIRAN 3
۞ Analisis Validitas dan
Reliabilitas
161
RELIABILITY ANALYSIS SCALE(ALPHA) Produk Kaos Merek C59 1. ITEM1 Harga 2. ITEM2 Desain 3. ITEM3 Kemudahan di dapat 4. ITEM4 Bahan yang mudah menyerap keringat 5. ITEM5 Iklan 6. ITEM6 Bahan tidak cepat melar 7. ITEM7 Merek terkenal 8. ITEM8 Desain sablon menarik 9. ITEM9 Program diskon 10. ITEM10 Sablon tahan lama Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM1 34.1667 11.7989 .4451 .7479 ITEM2 33.6667 11.1954 .4983 .7397 ITEM3 33.9667 10.5161 .4976 .7402 ITEM4 33.7333 12.2713 .3963 .7545 ITEM5 34.6333 10.9989 .3986 .7571 ITEM6 33.9667 11.5506 .4399 .7478 ITEM7 33.5667 11.2195 .5359 .7353 ITEM8 34.0000 11.9310 .3853 .7548 ITEM9 33.8000 11.4069 .4073 .7527 ITEM10 33.8000 12.3724 .3753 .7567 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 10 Alpha = .7682
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE(ALPHA) Produk Kaos Merek Dagadu Djokdja 1. ITEM1 Harga 2. ITEM2 Desain 3. ITEM3 Kemudahan di dapat 4. ITEM4 Bahan yang mudah menyerap keringat 5. ITEM5 Iklan 6. ITEM6 Bahan tidak cepat melar 7. ITEM7 Merek terkenal 8. ITEM8 Desain sablon menarik 9. ITEM9 Program diskon 10. ITEM10 Sablon tahan lama Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM1 32.9333 8.6851 .4090 .7510 ITEM2 32.5000 9.2931 .4580 .7508 ITEM3 32.2667 8.9609 .4122 .7510 ITEM4 32.8000 8.3034 .4664 .7431 ITEM5 32.9000 8.3690 .4436 .7466 ITEM6 32.7333 8.4782 .5815 .7309 ITEM7 32.4333 8.2540 .4666 .7432 ITEM8 33.0000 8.4828 .3718 .7585 ITEM9 32.9000 8.5759 .4410 .7467 ITEM10 32.8333 8.8333 .3588 .7577 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 10 Alpha = .7674
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE(ALPHA) Produk Kaos Merek Ie-be 1. ITEM1 Harga 2. ITEM2 Desain 3. ITEM3 Kemudahan di dapat 4. ITEM4 Bahan yang mudah menyerap keringat 5. ITEM5 Iklan 6. ITEM6 Bahan tidak cepat melar 7. ITEM7 Merek terkenal 8. ITEM8 Desain sablon menarik 9. ITEM9 Program diskon 10. ITEM10 Sablon tahan lama Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM1 32.8667 8.9471 .7068 .7628 ITEM2 32.8000 9.2000 .4993 .7851 ITEM3 32.7333 9.2368 .6246 .7725 ITEM4 33.1000 9.4724 .4600 .7896 ITEM5 33.0667 9.0989 .5078 .7842 ITEM6 32.9333 9.9264 .4185 .7939 ITEM7 32.8000 9.4069 .4385 .7926 ITEM8 33.1000 9.8172 .4220 .7935 ITEM9 32.8667 9.6368 .3986 .7968 ITEM10 33.1333 9.7747 .3694 .7998 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 10 Alpha = .8045
LAMPIRAN 4 ۞ Analisis Multidimensional Scaling
(MDS)
166
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 1 -
M D P R E F MULTIDIMENSIONAL ANALYSIS OF PREFERENCE DATA PROGRAM WRITTEN BY DR. J. D. CARROLL AND JIH JIE CHANG PC - MDS VERSION ANALYSIS START: DATE 05/11/1995, TIME 11:23:10 ANALYSIS TITLE: DATA IS READ FROM FILE: andi-mdp.dat OUTPUT FILE IS: andi-mdp.txt NP (NO. OF VECTORS (SUBJECTS)) 10 NS (NO. OF POINTS (STIMULI)) 3 NF (NO. OF DIMENSIONS) 2 NFP (NO. OF DIMENSIONS PLOTTED) 2 IREAD 1=NP X NS SCORE MATRIX WITH ROW MEAN SUBTRACTED 1 2=SAME AS 1 WITH SCORES DIVIDED BY ROW S. D. NORP 0=NORMALIZE SUBJ. VECTORS 0 1=DO NOT INPUT FORMAT = (5X, 3F5.3) DATA FOR RECORD: 1 .35E+01 .36E+01 .39E+01 DATA FOR RECORD: 10 .39E+01 .37E+01 .35E+01 MEAN OF THE RAW SCORES (BY SUBJECT) 3.7067 3.7400 3.9967 3.7633 3.4467 3.7133 3.9133 3.6667 3.7900 3.7000 FIRST SCORE MATRIX (SUBJECT BY STIMULUS) 1 -.1667 -.0667 .2333 2 .1700 -.0800 -.0900 3 -.1667 .2533 -.0867 4 .1667 -.0633 -.1033 5 -.1867 .0333 .1533 6 .0567 .0367 -.0933
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 2 -
7 -.0433 .1967 -.1533 8 .1833 -.0367 -.1467 9 .0900 -.1900 .1000 10 .2000 -.0400 -.1600 CROSS PRODUCT MATRIX OF SUBJECTS 1 .0867 -.0440 -.0093 -.0477 .0647 -.0337 -.0417 -.0623 .0210 -.0680 2 -.0440 .0434 -.0408 .0427 -.0482 .0151 -.0093 .0473 .0215 .0516 3 -.0093 -.0408 .0995 -.0349 .0263 .0079 .0703 -.0271 -.0718 -.0296 4 -.0477 .0427 -.0349 .0425 -.0491 .0168 -.0038 .0480 .0167 .0524 5 .0647 -.0482 .0263 -.0491 .0595 -.0237 -.0089 -.0579 -.0078 -.0632 6 -.0337 .0151 .0079 .0168 -.0237 .0133 .0191 .0227 -.0112 .0248 7 -.0417 -.0093 .0703 -.0038 -.0089 .0191 .0641 .0073 -.0566 .0080 8 -.0623 .0473 -.0271 .0480 -.0579 .0227 .0073 .0565 .0088 .0616 9 .0210 .0215 -.0718 .0167 -.0078 -.0112 -.0566 .0088 .0542 .0096 10 -.0680 .0516 -.0296 .0524 -.0632 .0248 .0080 .0616 .0096 .0672 CORRELATION MATRIX OF SUBJECTS 1 1.0000 -.7174 -.1005 -.7857 .9008 -.9929 -.5592 -.8910 .3064 -.8910 2 -.7174 1.0000 -.6210 .9946 -.9488 .6293 -.1764 .9555 .4433 .9555 3 -.1005 -.6210 1.0000 -.5365 .3415 .2184 .8811 -.3620 -.9779 -.3620 4 -.7857 .9946 -.5365 1.0000 -.9764 .7064 -.0735 .9809 .3481 .9809 5 .9008 -.9488 .3415 -.9764 1.0000 -.8426 -.1436 -.9998 -.1374 -.9998 6 -.9929 .6293 .2184 .7064 -.8426 1.0000 .6540 .8306 -.4177 .8306
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 3 -
7 -.5592 -.1764 .8811 -.0735 -.1436 .6540 1.0000 .1219 -.9605 .1219 8 -.8910 .9555 -.3620 .9809 -.9998 .8306 .1219 1.0000 .1591 1.0000 9 .3064 .4433 -.9779 .3481 -.1374 -.4177 -.9605 .1591 1.0000 .1591 10 -.8910 .9555 -.3620 .9809 -.9998 .8306 .1219 1.0000 .1591 1.0000 CROSS PRODUCT MATRIX OF STIMULI 1 .2339 -.0998 -.1341 2 -.0998 .1592 -.0595 3 -.1341 -.0595 .1936 ROOTS OF THE FIRST SCORE MATRIX .3581 .2286 .0000 PROPORTION OF VARIANCE ACCOUNTED FOR BY EACH FACTOR 1 2 3 .6103 .3897 .0000 CUMULATIVE PROPORTION OF VARIANCE ACCOUNTED FOR 1 2 3 .6103 1.0000 1.0000 SECOND SCORE MATRIX (SUBJECT BY STIMULUS) 1 -.5661 -.2265 .7926 2 .8160 -.3840 -.4320 3 -.5285 .8033 -.2748 4 .8088 -.3073 -.5014 5 -.7655 .1367 .6288 6 .4920 .3183 -.8103 7 -.1712 .7770 -.6058 8 .7715 -.1543 -.6172 9 .3866 -.8161 .4295 10 .7715 -.1543 -.6172
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 4 -
POPULATION MATRIX (VECTORS) FACTOR 1 -.8442 -.5361 2 .9791 -.2035 3 -.4485 .8938 4 .9949 -.1010 5 -.9932 -.1163 6 .7743 .6329 7 .0276 .9996 8 .9955 .0945 9 .2516 -.9678 10 .9955 .0945 NORMALIZED STIMULUS MATRIX (POINTS) FACTOR 1 .7933 -.1932 2 -.2293 .7836 3 -.5640 -.5904 STIMULUS MATRIX (STRETCHED BY SQ. ROOT OF THE EIGENVALUES) FACTOR 1 .4747 -.0924 2 -.1372 .3747 3 -.3375 -.2823
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 5 -
*****IDENTIFICATION KEY FOR PLOTS WITH IDENTIFIED POINTS***** PT # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 CHAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F PT # 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 CHAR G H I J K L M N O P Q R S T U PT # 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 CHAR V W X Y Z + / = * & $ @ % ? < PT # 46 47 48 49 50 CHAR ( ) " ; @ POINT NUMBERS ABOVE 50 IDENTIFIED AS >, MULTIPLE POINTS IDENTIFIED AS # IN JOINT SPACE PLOTS, THE FIRST 3 POINTS ARE STIMULI AND THE NEXT 10 ARE VECTOR (SUBJECT) END POINTS. PLOT OF SUBJECT VECTORS IN DIMENSIONS 1 AND 2 +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ 1.80+ | + . | . . | . 1.38+ | + . | . . | . .97+ 7 + . 3 | . . | 6 . .55+ | + . | . . | . .14+ | # + .------------------------------0------------------------------. . 5 | # . -.28+ | + . | . . 1 | . -.69+ | + . | . . | 9 . -1.11+ | + . | . . | . -1.52+ | + . | . . | . +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ -2.0 -1.7 -1.3 -1.0 -.7 -.3 .0 .3 .7 1.0 1.3 1.7 2.0
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 6 -
PLOT OF STIMULUS POINTS IN DIMENSIONS 1 AND 2 +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ 1.80+ | + . | . . | . 1.38+ | + . | . . | . .97+ | + . 2 | . . | . .55+ | + . | . . | . .14+ | + .------------------------------0------------------------------. . | 1 . -.28+ | + . | . . 3 | . -.69+ | + . | . . | . -1.11+ | + . | . . | . -1.52+ | + . | . . | . +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ -2.0 -1.7 -1.3 -1.0 -.7 -.3 .0 .3 .7 1.0 1.3 1.7 2.0
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 7 -
PLOT OF POINTS AND VECTORS IN DIMENSIONS 1 AND 2 +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ 1.80+ | + . | . . | . 1.38+ | + . | . . | . .97+ A + . 6 2 | . . | 9 . .55+ | + . | . . | . .14+ | # + .------------------------------0------------------------------. . 8 | 1 # . -.28+ | + . | . . 4 3 | . -.69+ | + . | . . | C . -1.11+ | + . | . . | . -1.52+ | + . | . . | . +....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+....+ -2.0 -1.7 -1.3 -1.0 -.7 -.3 .0 .3 .7 1.0 1.3 1.7 2.0
I:\Magic 2000 Solver Telp 0274-523858\USD\Andiyono\Output1 MDS.doc - 8 -
LAMPIRAN 5 ۞ Contoh Desain Sablon
Kaos Merek C59
175
CONTOH DESAIN SABLON KAOS C59 DENGAN TEMA MUSIK
CONTOH DESAIN SABLON KAOS C59 DENGAN TEMA OTOMOTIF
CONTOH DESAIN SABLON KAOS C59 DENGAN TEMA SPORT
CONTOH DESAIN SABLON KAOS C59 DENGAN TEMA UMUM
Lampiran 6
Lain-lain
175