analisis portofolio investasi dan ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan...

141
ANALISIS PORT PENGEMBA (Kasus : CV Bu DEP FAKULTAS INSTI TOFOLIO INVESTASI DAN STRATE ANGAN TANAMAN HIAS TROPIS unga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat) SKRIPSI OKY PRATAMA H34086065 PARTEMEN AGRIBISNIS S EKONOMI DAN MANAJEMEN ITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 EGI

Upload: lehanh

Post on 17-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

ANALISIS PORTOFOLIOPENGEMBANGAN(Kasus : CV Bunga Indah Farm

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMENINSTITUT

PORTOFOLIO INVESTASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS TROPIS

CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat)

SKRIPSI

OKY PRATAMA H34086065

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

0

INVESTASI DAN STRATEGI

Page 2: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

1

RINGKASAN

OKY PRATAMA. Analisis Portofolio Investasi dan Strategi Pengembangan Tanaman Hias Tropis (Kasus : CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS)

Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu, tanaman pangan,

perkebunan, peternakan dan hortikultura. Hortikultura merupakan subsektor yang mempunyai prospek baik dimasa mendatang sehingga dapat diandalkan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Saat ini komoditas hortikultura secara nasional mampu memberikan sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 89,075 miliar rupiah di tahun 2009. Hortikultura meliputi sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias. PDB tanaman hias mengalami pertumbuhan sebesar 6,005 persen di tahun 2009. Pertumbuhan produksi tanaman hias terbesar terjadi pada tanaman hias Dracaena sebesar 46,20 persen di tahun 2009. Salah satu daerah sentra produksi tanaman hias Dracaena di Indonesia yaitu Jawa Barat sebesar 84,86 persen di tahun 2007 dari total produksi nasional. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah sentra produksi tanaman hias Dracaena di Jawa barat. Sukabumi mempunyai tujuh eksportir bunga Dracaena, namun tiga diantaranya sudah bangkrut, dan empat masih berkembang salah satunya CV Bunga Indah Farm (CV BIF). CV BIF merupakan perusahaan yang terbesar dibandingkan dengan perusahaan eksportir sejenis lainnya dengan rata-rata ekspor per bulan

Terdapat empat jenis bunga tropis unggulan yang diusahakan oleh CV BIF diantaranya Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias. Dalam menjalankan usahanya CV BIF menghadapi permasalahan fluktuasi produksi. Fluktuasi produksi yang dihadapi perusahaan adalah serangan hama dan penyakit tanaman, perubahan cuaca, kurangnya keterampilan tenaga kerja, dan pertumbuhan tanaman yang tidak merata saat adaptasi (stagnasi). Adanya indikasi fluktuasi produksi yang terjadi akan mengakibatkan penurunan persentasi produksi yang akan berdampak pada pendapatan yang diperoleh CV BIF. Selain itu, permintaan akan tanaman hias tropis di Indonesia cenderung tinggi. Pada dasarnya, permintaan tersebut tidak dapat sepenuhnya tercukupi oleh produsen-produsen atau perusahaan yang bergerak di bidang tanaman hias tropis orientasi ekspor, dikarenakan sebagian besar perusahaan masih mengandalkan para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat sekitar yang belum terjamin kualitas dan kuantitasnya, begitu pula yang dihadapi oleh CV BIF dalam menjalankan usahanya.

Berdasarkan uraian permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis fluktuasi pendapatan CV BIF dalam produksi tanaman hias. (2) Analisis portofolio investasi yang dijalankan oleh CV BIF. (3) Menganalisis alternatif strategi yang paling sesuai bagi pengembangan masing-masing usaha tanaman hias tropis pada CV BIF

Analisis fluktuasi produksi yang digunakan melalui pendekatan metode Variance, Standard Deviation dan Coefficient Variance, sedangkan untuk menganalisis portofolio investasi digunakan analisis Boston Consulting Groups

Page 3: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

2

(BCG). Analisis strategi pengembangan melalui tiga tahap analisis strategi yaitu tahap pertama (input) menggunakan analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE). Tahap kedua (pencocokan) menggunakan matriks IE (Matriks Internal Eksternal). Tahap keputusan menggunakan satu macam teknik yaitu Quantitatif Strategic Planning Matrix (QSPM).

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh sumber fluktuasi produksi yang dihadapi CV BIF adalah serangan hama dan penyakit, tingkat pertumbuhan tanaman, keterampilan tenaga kerja, dan peruban cuaca. Hasil analisis fluktuasi produksi diperoleh Dracaena fragrans dengan nilai Coefficient Variance 0.76766

yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka fluktuaasi produksi yang dihadapi sebesar 0.76766. Semakin besar Coefficient Variance maka semakin tinggi tingkat fluktuasi produksi yang dihadapi. Berdasarkan informasi diatas telihat bahwa tanaman hias Dracaena fragrans memiliki fluktuasi produksi lebih tinggi berdasarkan pendapatan bersih dibandingkan dengan ketiga jenis tanaman hias yang lainnya (Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias). Dengan demikian penerimaan yang diterima perusahaan dari tanaman hias Dracaena fragrans relatif lebih kecil.

Berdasarkan hasil analisis portofolio investasi diperoleh Polycias dan Dracaena fragrans dianggap sebagai Bintang, dimana posisi bintang mempunyai pangsa pasar yang relatip tinggi dan tingkat pertumbuhan industri tinggi sehingga harus memperoleh investasi yang substansial untuk memmpertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka. Divisi Dracaena compacta sebagai Tanda Tanya, dimana pada tanda Tanya mempunyai pangsa pasar yang relatif rendah namun bersaing dalam industri yang tinggi sehingga membutuhkan dana relative lebih besar. Sedangkan divisi Drasaena sandariana sebagai Sapi Perah Kas, dimana pada posisi sapi perah kas memiliki pangsa pasar relatif tinggi tetap bersaing di industri yang pertumbuhannya rendah.

Altertatif strategi prioritas yang dihasilkan dari QSPM yang mempunyai nilai TAS tertinggi berada pada strategi mengembangkan pasar ke area geografi yang baru melalui kegiatan-kegiatan pameran, khususnya pameran internasional serta mempromosikan tanaman hias melalui jejaring internet ke area geografi yang baru seperti Arab Saudi, Jepang, Singapur, dan Malaysia.

iii

Page 4: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

3

ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS TROPIS (Kasus : CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat)

OKY PRATAMA H34086065

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 5: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

4

Judul Proposal : Analisis Portofolio Investasi dan Strategi Pengembangan Tanaman Hias Tropis (Kasus : CV Bunga Indah Farm,

Sukabumi, Jawa Barat) Nama : Oky Pratama NRP : H34086065

Disetujui, Pembimbing

Muhammad Firdaus, PhD NIP. 1973105 199702 1 001

Diketahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 19403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

5

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Portofolio Investasi dan Strategi Pengembangan Tanaman Hias Tropis (Kasus :

CV Bunga Indah Farm, Sukabumi, Jawa Barat)” adalah karya saya sendiri dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2011

Oky Pratama H34086065

Page 7: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Perkebunan Dolok Estate, Kecamatan Limapuluh,

Kabupaten Kisaran, Sumatra Utara pada tanggal 23 Oktober 1986. Penulis adalah

anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suparman dan Ibunda

Mintayani Sukaningsih.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negri No. 016514 Dolok

Estate, Kecamatan Limapuluh pada tahun 1999 dan pendidikan menengah

pertama diselesaikan pada tahun 2002 di MTSN 1 Limapuluh. Pendidikan

lanjutan menengah atas di SMKN 1 Pematang Raya diselesaikan pada tahun 2005.

Penulis diterima pada Direktorat Program Diploma, Program Keahlian

Perencanaan dan Pengendalian Produksi Manufaktur/Jasa, Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2005 dan

selesai pada tahun 2008. Setelah lulus Program Diploma menulis melanjut ke

Ekstensi Agribisnis, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor melalui jalur seleksi pada tahun 2008.

Page 8: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

7

KATA PENGANTAR

Puji sykur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Portofolio dan Strategi Pengembangan Usaha Bunga Tropis pada (Kasus : CV

Bunga Indah Farm, Sukabumi, Jawa Barat)”

Penelitian ini bertujuan fluktuasi pendapatan CV BIF dalam produksi

tanaman hias, menganalisis portofolio investasi yang dijalankan oleh CV BIF,

serta menganalisis alternatif strategi yang paling sesuai bagi pengembangan

masing-masing usaha tanaman hias tropis pada CV BIF.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik membangun ke arah peyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2011 Oky Pratama

Page 9: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

8

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur Kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada :

1. Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

arahan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

2. Dr.Ir. Heni K.S Daryanto, Mec selaku dosen penguji utama pada ujian

sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik

dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Ir. Narni Farmayanti, MSc selaku dosen penguji dari wakil Departemen

Agribisnis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan

saran demi perbaikan skripsi ini

4. Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan saran dan masukan dalam skripsi ini.

5. Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa

yang diberikan. Papa, Mama, Ana, dan Immam, semoga ini menjadi

persembahan yang terbaik.

6. Pihak CV Bunga Indah Farm (BIF), Bapak Wahyudin selaku pimpinan

perusahaan, Bapak Erick selaku manajer, dan staf serta seluruh karyawan

CV BIF atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.

7. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS yang telah menjadi pembimbing akademik dan

seluruh dosen serta staf Departeman Agribisnis.

8. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Ekstensi Agribisnis angkatan

4, 5, 6, dan 7 atas semangat dan sharing selama kuliah hingga penulisan

skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebut satu per satu,

terimakasih atas bantuannya.

Bogor, Juni 2011 Oky Pratama

Page 10: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

9

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 8 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 8 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 9

II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10 2.1 Bunga Dracaena ....................................................................... 10 2.2 Bunga Polycias .......................................................................... 11 2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................. 12

III KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................... 15 3.1 Kerangaka Pemikiran Teoritis ................................................... 15

3.1.1 Konsep Investasi ............................................................ 15 3.1.2 Pengukuran Fluktuasi Produksi ..................................... 16 3.1.3 Portofolio Investasi ........................................................ 17 3.1.4 Konsep Manajemen Strategis ......................................... 17 3.1.5 Klasifikasi Strategi ......................................................... 19 3.1.6 Kerangka Kerja Merumuskan Strategi ............................ 21

3.1.6.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) ............ 22 3.1.6.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ........ 22 3.1.6.3 Matriks Internal-Eksternal (EI) ......................... 22 3.1.6.4 Quantitative Strategic Planing Matriks (QSPM) .............................................. 23

3.2 Kerangka Pemikiran Oprasional ................................................ 23

IV METODE PENELITIAN ............................................................... 26 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 26 4.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 26 4.3 Metode Pengolahan Data ........................................................... 26 4.4 Analisis Portofolio Investasi ...................................................... 27

4.4.1. Analisis Fluktuasi Produksi .......................................... 27 4.4.2. Analisis Matriks Boston Consulting Group (BCG) ...... 30

4.5 Analisis Strategi Pengembangan ............................................... 33 4.5.1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) ........................... 33 4.5.2. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFF) ....................... 33 4.5.3. Matriks Internal Eksterna (IE) ........................................ 36 4.5.4. Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM) ......... 37

Page 11: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

10

V GAMBARAN UMUM CV BUNGA INDAH FARM ................... 39 5.1 Profil Perusahaan ....................................................................... 39 5.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ..................................... 41 5.3 Visi Misi dan Perusahaan .......................................................... 43

VI ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI ..................................... 44 6.1 Analisis Portofolio Investasi ...................................................... 44

6.1.1. Identifikasi Sumber-Sumber Fluktuasi Produksi ........... 44 6.1.2. Analisis Fluktuasi Produksi ........................................... 47

6.2 Matriks Boston Consulting Group (BCG) ................................. 50

VII ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN ........................... 54 7.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal .............................. 54

7.1.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan ...................... 54 7.1.1.1 Sumberdaya ..................................................... 54 7.1.1.2 Keuangan ......................................................... 56 7.1.1.3 Produksi dan Operasi ....................................... 58 7.1.1.4 Pemasaran ........................................................ 62 7.1.1.5 Penelitian dan Pengembangan ......................... 63

7.1.2 Analisis Lingkungan Eketernal Perusahaan ................... 64 7.1.2.1 Sosial ................................................................ 64 7.1.2.2 Politik ............................................................... 66 7.1.2.3 Teknologi ......................................................... 66 7.1.2.4 Pelanggan ......................................................... 68 7.1.2.5 Pemasok ........................................................... 68

7.2 Variabel Faktor Internal dan Eksternal ...................................... 69 7.3 Identifikasi Faktor Peluang, Ancaman, Kekuatan

dan Kelemahan .......................................................................... 71 7.2.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman ................................ 71

7.2.1.1 Identifikasi Peluang ......................................... 72 7.2.1.2 Identifikasi Ancaman ....................................... 73

7.2.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan ........................... 74 7.2.2.1 Identifikasi Kekuatan ....................................... 75 7.2.2.2 Identifikasi Kelemahan .................................... 76

7.4 Perumusan Strategi Pengembangan ........................................... 77 7.3.1 Tahap Input .................................................................... 77

7.3.1.1 Analisis Evaluasi Faktor Internal (EFI) ........... 78 7.3.1.2 Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ....... 79

7.3.2 Matriks Internal Eksternal (IE) ...................................... 80 7.3.3 Analisis Quantitative Strategic

Planning Matrix (QSPM) ................................ 83

VIII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 85 8.1 Kesimpulan ................................................................................... 86 8.2 Saran ............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 87 LAMPIRAN ............................................................................................. 89

xi

Page 12: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

11

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Pertumbuhan Volume Ekspor Komoditi Pertanian Indonesia 2007-2008 .............................................. 1

2. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku pada Tahun 2007-2009 .................................................................... 2

3. Perkembangan Produksi Tanaman Hias di Indonesia Periode 2004-2009 .................................................................. 2

4. Persentase Kontribusi Produksi Tanaman Hias Jawa Barat Terhadap Produksi Nasional ................................................... 3

5. Daerah Sentra Tanaman Hias di Provinsi Jawa Barat ............ 4

6. Jumlah Rata-Rata Melakukan Ekspor per Bulan Setiap Eksportir Tanaman hias Tropis di Sukabumi .............. 4

7. Produksi Awal, Produksi Akhir dan Persentase keberhasilan Produksi Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias yang Diusahakan oleh CV BIF ........................................................ 6

8. Matriks Portofolio BCG (Boston Consulting Group) ............. 32

9. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan ............. 33

10. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan ........... 34

11. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) ................................... 35

12. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ............................... 36

13. Analisis Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM) ..................................................................... 37

14. Jenis dan Varietas Komoditas yang Diusahakan Oleh CV BIF ........................................................................... 39

15. Produksi, Peluang, dan Pendapatan CV Bunga Indah Farm pada Tanaman Hias Dracaena fragrans, Dracaen sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias .................... 48

16. Penilaian Expected Return Tanaman Hias Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta ......................................................... 49

17. Penilaian Fluktuasi Produksi pada Tanaman Hias Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta ......................................................... 50

Page 13: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

12

18. Perbandingan Persentasi Pertumbuhan Industri dan Posisi Pangsa Pasar Relatif ...................................................... 51

19. Jumlah Tanaman, Total Biaya, Pendapatan, dan Laba yang Diperoleh CV Bunga Indah Farm ................................... 57

20. Jumlah Pencari Kerja yang Telah Ditempatkan Per Tahun Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sukabumi .............................................................. 66

21. Daftar Pemasok Bahan Baku Utama CV Bunga Indah Farm .............................................................................. 69

22. Matriks EFI pada CV Bunga Indah Farm ............................... 78

23. Matriks EFE pada CV Bunga Indah Farm .............................. 79

24. Urutan Strategi Prioritas dari Analisis QSPM ........................ 88

xiii

Page 14: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

13

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Jumlah Ekspor Masing-Masing Tanaman Hias CV Bunga Indah Farm 2005-2010 ............................................ 7

2. Model Manajemen Strategis ...................................................... 20

3. Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi ........................... 22

4. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................. 26

5. Matriks BCG (Boston Consulting Group) ................................ 32

6. Matriks Internal Eksternal (IE) ................................................. 37

7. Struktur Organisasi CV Bunga Indah Farm .............................. 40

8. Matriks Portofolio Boston Consulting Group (BCG) ............... 52

9. Proses Produksi Tanaman Hias CV Bunga Indah Farm ........... 60

10. Matriks IE (Internal Eksternal) .................................................. 80

Page 15: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

14

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Rangkuman Penelitian Terdahulu ........................................ 90

2. Daftar Pasokan Bahan Baku Utama pada CV Bunga Indah Farm .......................................................... 91

3. Harga Bahan Baku Utama pada CV Bunga Indah Farm ............................................................................ 92

4. Daftar Pasokan Bahan Baku Pembantu pada CV Bunga Indah Farm .......................................................... 94

5. Daftar Harga Produk CV Bunga Indah Farm ....................... 96

6. Daftar Inventaris CV Bunga Indah Farm ............................. 98

7. Daftar Tenaga Kerja CV Bunga Indah Farm ........................ 98

8. Analisis Pendapatan Bunga Polycias ................................... 99

9. Analisis Pendapatan Bunga Dracaena compacta ................. 100

10. Analisis Pendapatan Bunga Dracaena sandariana .............. 101

11. Analisis Pendapatan Bunga Dracaena fragrans .................. 102

12. Jumlah produksi, Hasil Produksi, dan Persentasi Keberhasilan Bunga Dracaena fragrans, Dracaean sandarian,Dracaena compacta, dan Polycias........................................................................... 103

13. Produksi , Penerimaan, Biaya Produksi dan Pendapatan Bunga Dracaena fragrans, Dracaea sandarian, Dracaena compacta, dan Polycias ..................... 104

14. Analisis Fluktuasi Produksi Tanaman Hias Dracaena fragrans ................................................................ 105

15. Analisis Fluktuasi Produksi Tanaman Hias Polycias ........... 106

16. Analisis Fluktuasi Produksi Tanaman Hias Dracaena sandariana .......................................................... 107

17. Analisis Fluktuasi Produksi Tanaman Hias Dracaena compacta ............................................................. 108

18. Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Usaha Tanaman Hias Tropis Pada CV Bunga Indah Farm ............. 109

19. Kuisioner Penelitian Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Usaha Tanaman Hias Tropis pada CV Bunga Indah Farm .......................................................... 112

Page 16: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

15

20. Kuisioner Penelitian Pemberian Bobot Terhadap Faktor Strategis Internal dan Eksterna Usaha Tanaman Hias Tropis pada CV Bunga Indah Farm ............. 115

21. Hasil Pengisian Kuisioner .................................................... 118

22. Hasil Analisis Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ................................... 123

23. Hasil Analisis QSPM ............................................................ 124

24. Foto dan Gambar .................................................................. 124

xvi

Page 17: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

16

I PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang

Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu, tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, dan hortikultura. Peluang pasar pertanian cukup besar,

baik peluang pasar domestik maupun internasional. Perkembangan volume ekspor

pertanian cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Perkembangan volume

ekspor sektor pertanian dari tahun 2007 hingga tahun 2008 (Tabel 1).

Tabel 1. Pertumbuhan Volume Ekspor Komoditi Pertanian Indonesia 2007-2008

Sub Sektor 2007 2008

Perkembangan (%)

Volume (Ton)

Nilai (Ribu US$)

Volume (Ton)

Nilai (Ribu US$)

Volume Nilai

Tanaman Pangan

998.344 267.063 806.406 332.147 -5,56 7,62

Hortikultura 403.460 240.394 494.823 403.403 6,89 21,72

Perkebunan 20.971.763 17.275.393 24.157.860 24.461.145 15,18 38,59

Peternakan 110.634 285.117 127.300 412.430 3,62 13,95

Total Ekspor 22.484.201 18.067.967 25.586.389 25.609.125 13,69 36.82 Sumber : Badan Pusat Statistik (2010) (diolah)

Tabel 1 menunjukkan peningkatan volume ekspor dari tahun 2007 hingga

tahun 2008 sebesar 13,69 persen. Peningkatan pertumbuhan volume ekspor yang

tertinggi terjadi pada subsektor perkebunan yaitu 15,18 persen. Sedangkan

penurunan volume ekspor terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan yaitu

-5,56 persen. Penurunan ekspor tanaman pangan disebabkan terjadinya perubahan

cuaca yang ekstrim dan bencana alam sehingga banyak tanaman pangan yang

gagal panen. Berbeda dengan subsektor hortikultura dan peternakan, pertumbuhan

volume ekspor subsektor hortikultura sebesar 6,89 persen lebih tinggi

dibandingkan volume ekspor subsektor peternakan sebesar 3,62 persen. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa subsektor hortikultura merupakan subsektor yang

mempunyai prospek baik, sehingga dapat diandalkan untuk memajukan

perekonomian Indonesia.

Subsektor hortikultura secara nasional mampu memberikan sumbangan

Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup tinggi. Pada tahun 2009 PDB

hortikultura sebesar 98,057 miliar rupiah. Hortikultura meliputi sayuran, buah-

Page 18: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

17

buahan, obat-obatan (biofarmaka) dan tanaman hias. Produk Domestik Bruto

hortikultura dari tahun 2007 hingga tahun 2009 (Tabel 2).

Tabel 2. Nilai PDB* Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku pada Tahun 2007-2009

Komoditas Nilai PDB (dalam milyar rupiah) Pertumbuhan

(%) 2007 % 2008 % 2009** Buah-buahan 42.362 55,16 42.660 53,13 50.595 56,81 Sayuran 25.587 33,32 27.423 34,15 29.005 32,57 Tanaman hias 4.741 6,17 6.091 7,59 5.348 6,005

Biofarmaka 4.105 5,35 4.118 5,13 4.109 4,614 Total 76.795 80.292 89.057

Keterangan : * = Hasil kajian Ditjen Hortikultura ** = Angka Ramalan

Sumber : Direktorat Jendral Hortikultura (2010) (diolah)

Tabel 2 menunjukkan perkembangan PDB hortikultura dari tahun 2007

hingga tahun 2008. Tahun 2008 kontribusi subsektor hortikultura terhadap PDB

nasional mengalami peningkatan sebesar 80.292 miliar rupiah. Pada tahun 2009

diramalkan jumlahnya terus meningkat sebesar 89.057 milyar rupiah. Salah satu

produk hortikultura yang memberikan kontribusi pada PDB nasional adalah

tanaman hias (florikultur). Tanaman hias menempati urutan ketiga dalam

menyumbang PDB hortikultura. Peningkatan PDB tanaman hias disebabkan

terjadinya peningkatan produksi tanaman hias. Perkembangan tanaman hias

dipengaruhi oleh preferensi konsumen yang cepat berubah. Preferensi konsumen

mempengaruhi produsen-produsen tanaman hias dalam mengembangkan tanaman

hias yang diusahakan. Perkembangan produksi tanaman hias di Indonesia tahun

2007 hingga tahun 2009 (Tabel. 3).

Tabel 3. Perkembangan Produksi Tanaman Hias di Indonesia Periode 2007-2009

No Komoditas 2007 2008 2009 Pertumbuhan Rata-Rata (%)

1 Anggrek (Tangkai) 9.484.393 15.430.040 16.205.949 18,78 2 Krisan (Tangkai) 66.979.260 99.158.942 107.847.072 20,64 3 Mawar (Tangkai) 59.492.699 39.131.603 60.191.362 22,29 4 Sedap Malam (Tangkai) 21.687.493 25.180.043 51.047.807 30,08 5 Dracaena (Pohon) 2.041.962 1.845.490 2.262.505 46,20 6 Anyelir (Tangkai) 1.901.509 2.995.153 5.320.824 47,31

Sumber : Badan Pusat Statistik (2010)

Page 19: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

18

Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi komoditas tanaman hias

berfluktuasi dari tahun 2007 hingga tahun 2009 berfluktuasi. Salah satu tanaman

hias yang mengalami peningkatan produksi terbesar terjadi pada komoditas

Dracaena sebesar 46,20 persen. Dracaena merupakan salah satu komoditas

unggulan yang menjadi prioritas pengembangan tanaman hias yang berorentasi

ekspor oleh Ditjen Hortikultura dan Direktorat Budidaya tanaman hias. Dracaena

merupakan tanaman hias daerah tropis. Di Indonesia beberapa jenis Dracaena

masih dianggap sebagai tanaman liar atau tanaman pekarangan yang kondisinya

kurang terpelihara sehingga tidak terlihat keidahannya. Salah satu provinsi

penghasil tanaman Dracaena terbesar di Indonesia yaitu provinsi Jawa Barat.

Propinsi Jawa Barat pada tahun 2007 menyumbang 84,86 persen untuk tanaman

hias Dracaena (Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat, 2008). Persentase kontribusi

tanaman hias Jawa Barat terhadap produksi nasional tahun 2007 (Tabel 4).

Tabel 4. Persentase Kontribusi Produksi Tanaman Hias Jawa Barat Terhadap Produksi Nasional Tahun 2007

No Komoditi Nasional Jawa Barat Persentase 1 Anggrek (tangkai) 9.484.393 1.659.396 17,50 2 Anthurium (tangkai) 2.198.990 923.869 42,01 3 Anyelir (tangkai) 1.901.509 1.153.341 60,65 4 Gerbera (tangkai) 4.931.441 4.535.535 91,97 5 Gladiol (tangkai) 11.271.385 8.753.909 77,66 6 Krisan (tangkai) 66.979.260 47.090.861 70,31 7 Mawar 59.492.699 7.291.597 12,26 8 Sedap Malam (Tangkai) 21.687.493 7.719.360 35,59 10 Dracaena (batang) 2.041.962 1.732.853 84,86 11 Palem (pohon) 1.171.768 351.706 30,01

Sumber : http://diperta.jabarprov.go.id (2008)

Tabel 4 menjelaskan Provinsi Jawa Barat sebagai daerah penghasil

tanaman hias terbesar, diantaranya Anyelir, Garbera, Gladiol, Krisan, dan

Dracaena. Beberapa sentra produksi tanaman hias Jawa Barat adalah Cianjur,

Sukabumi, Bandung, Bogor, Depok, dan Cirebon. Daerah sentra bunga Dracaena

di Jawa Barat berada di Sukabumi, Cianjur dan Bogor. Daerah sentra Kabupaten

atau Kota penghasil tanaman hias di Provinsi Jawa Barat (Tabel 5).

Page 20: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

19

Tabel 5. Daerah Sentra Tanaman Hias di Provinsi Jawa Barat. No Komoditi Kab/Kota 1 Leather leaf Cianjur 2 Sansiviera Cianjur 3 Dracaena Sukabumi, Cianjur, Bogor 4 Krisan Cianjur 5 Polycias Sukabumi 6 Sedap malam Kota Bandung 7 Melati Kota Cirebon 8 Anggrek Phalaenopsis Bandung, Bogor, Kota Depok 9 Dendrobium Bandung, Bogor, Kota Depok

Sumber : http://diperta.jabarprov.go.id (2008)

Tabel 5 menjelaskan Sukabumi merupakan daerah sentra produksi

tanaman hias Dracaena. Sukabumi mempunyai tujuh eksportir tanaman hias

Dracaena, namun tiga diantaranya sudah bangkrut, dan empat masih berkembang

salah satunya CV Bunga Indah Farm (CV BIF). CV BIF merupakan satu-satunya

eksportir tanaman hias tropis yang dimiliki oleh warga negara Indonesia. Diantara

empat perusahaan sejenis CV BIF merupakan perusahaan yang terbesar. Hal

tersebut dapat terlihat dari jumlah rata-rata perusahaan eksportir tanaman hias

sejenis melakukan ekspor. Tabel 8 menjelaskan jumlah rata-rata melakukan

ekspor per bulan untuk setiap eksportir bunga di Sukabumi.

Tabel 6. Jumlah Rata-Rata Melakukan Ekspor per Bulan untuk Eksportir Bunga Tropis di Sukabumi Nama Perusahaan Rata-Rata Ekspor per Bulan

CV Bunga Indah Farm 5 CV Warist Agro 2 Asia Agro Sakti Utama (AASU) 2 PT Twenty One Plant 2

Sumber : Angraeni (2010)

Tabel 6 dijelaskan CV BIF sebagai perusahaan yang mampu melakukan

ekspor rata-rata lima kali per bulan untuk seluruh komoditas yang diusahakan.

Keunggulan CV BIF dibandingkan perusahaan sejenis adalah status kepemilikan

lahan atau pabrik yang milik pribadi, mempunyai pengembangan varietas dengan

budidaya sendiri sekitar tiga ha, mempunyai binaan kelompok tani sebagai

pemasok bahan baku utama sehingga tidak sepenuhnya akan tergantung pada

pemasok untuk varietas pengembangan (Anggraeni, 2010).

Page 21: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

20

1.7 Perumusan Masalah

CV BIF merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang bergerak di

bidang tanaman hias tropis yang berorientasi ekspor. CV BIF berlokasi di kota

Sukabumi yang mempunyai potensi dalam pengembangan tanaman hias tropis di

daerah Jawa Barat. Komoditas Dracaena yang diusahakan oleh CV BIF sebanyak

lima jenis, diantaranya Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena

compacta, Dracaena godseffiana, dan Dracaena angustifiola. Selain Dracaena,

masih terdapat tiga komoditas yang diusahakan CV BIF yaitu tanaman hias

Polyscias, Alocasia, dan Sansivieria. Dari delapan jenis tanaman hias tropis yang

diusahakan oleh CV BIF tidak semuanya menjadi tanaman hias unggulan.

Terdapat empat jenis tanaman hias yang menjadi unggulan CV BIF yaitu

Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias.

Keempat jenis tanaman hias tersebut menjadi unggulan CV BIF karena

permintaan konsumen yang tinggi setiap tahun dan preferensi konsumen cukup

baik terhadap keempat jenis tanaman hias tersebut.

Selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 dalam menjalankan

usahanya CV BIF masih menyewa lahan dari masyarakat sekitar. Penyewaan

lahan dilakukan CV BIF dua tahun sekali. Namun, pada tahun 2009 CV BIF

mendapatkan modal untuk investasi dari bank Syariah Mandiri cabang Sukabumi.

Modal investasi tersebut digunakan CV BIF untuk melakukan pembelian lahan,

pembangunan gedung (kantor), tempat produksi, dan green house. Adanya

penambahan modal sebagai investasi untuk pembangunan gedung (kantor),

tempat produksi, dan green house diharapkan memberikan peluang bagi CV BIF

untuk memperoleh hasil produksi dengan mutu yang lebih baik dan produksi

secara kontinyu serta hal tersebur dapat membantu CV BIF meringankan beban

biaya yang harus ditanggung dalam produksi tanaman hias tropis. Saat ini

perusahaan yang bergerak dalam tanaman hias tropis di Kabupaten Sukabumi

baru CV BIF yang mendapatkan dana investasi dari lebaga keuangan setempat.

Hal tersebut, selain perusahaan lainnya dimiliki oleh warga negara asing juga

untuk menjalankan usaha tanaman hias tropis membutuhkan biaya yang lebih

besar, serta adanya fluktuasi produksi dalam menjalankan usaha tanaman hias

tropis.

Page 22: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

21

Sumber fluktuasi produksi yang dihadapi CV BIF disebabkan perubahan

cuaca yang tidak stabil, serangan hama dan penyakit, pertumbuhan tanaman tidak

merata, dan keterampilan tenaga kerja. Sumber-sumber fluktuasi produksi yang

dihadapi CV BIF mempengaruhi produksi yang dilakukan, sehingga terdapat

perbedaan jumlah tanaman hias yang diproduksi diawal dan akhir. Jumlah

produksi, hasil produksi dan persentase keberhasilan tanaman hias Dracaena

fragrans, Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias yang

diusahakan oleh CV BIF (Tabel 7).

Tabel 7. Jumlah Produksi, Hasil Produksi, dan Persentase Keberhasilan Tanaman Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias yang diusahakan oleh CV BIF

Komoditas Produksi Awal

(pot/pcs) Produksi Akhir (pot/pcs) Keberhasilan (%)

D fragrans* 2.920.750-14.159.150 2.496.963-12.675.975 77-94

D sandariana** 572.663-1.232.524 489.679-1.134.841 76-91

D compacta* 182.280-325.810 91.140-216.002 50-79

Polycias* 3.314.780-6.742.420 2.529.675-5.291.768 73-82 Keterang :

* = Pot ** = Packages

Sumber : CV Bunga Indah Farm (2011) (Diolah)

Tabel 7 memperlihatkan bahwa terdapat variasi persentase keberhasilan

produksi tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF. Adanya variasi persentase

keberhasilan produksi menunjukkan terjadinya fluktuasi dalam usaha produksi

tanaman hias yang diusahakan CV BIF. Diversifikasi berbagai komoditas tanaman

hias yang dilakukan oleh CV BIF merupakan strategi yang digunakan oleh CV

BIF untuk menghadapi adanya fluktuasi produksi yang terjadi. Adanya fluktuasi

produksi tersebut berimplikasi terhadap penurunan pendapatan yang diperoleh

perusahaan.

Masalah lain yang sering dihadapi perusahaan eksportir tanaman hias

tropsi khususnya CV BIF berdasarkan Ditjen Hortikultura (2006), beberapa

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan tanaman hias di

gerbang ekspor antara lain adalah permintaan tanaman hias berorentasi ekspor

terus meningkat namun kuota permintaan sulit dipenuhi karena fluktuasi bahan

baku yang disebabkan oleh keterbatasan jumlah dan luas produksi serta kualitas

dan kontinuitas belum terjamin, petani eksportir dalam melakukan usaha masing

Page 23: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

22

sendiri-sendiri dan sering terjadi persaingan tidak sehat antara eksportir serta

kurangnya kekuatan dalam membangun usaha tanaman hias1.

Jumlah ekspor yang dilakukan oleh CV BIF tidak tetap (fluktuatif). Hal

tersebut dikarenakan ekspor yang dilakukan perusahaan tergantung pada

permintaan dari pembeli luar negeri dan ketersediaan bahan baku berupa tanaman

hias yang berasal dari pemasok dan petani yang merupakan bentukan dan binaan

perusahaan. Dari Gambar 1 dapat diketahui kecenderungan jumlah ekspor

masing-masing tanaman hias yang diusahakan CV BIF relatif menurun dari tahun

2005 hingga tahun 2010. Hal tersebut disebabkan jumlah pasokan bahan yang

semakin berkurang dari tahun ketahun. Fluktuasi permintaan ekspor sangat

berpengaruh terhadap ketersediaan bahan baku utama yang ada dan penyediaan

bahan baku utama dari pemasok serta perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam proses produksi. Hal tersebut dikarenakan perlakukan untuk setiap varietas

dalam proses produksi berbeda-beda.

Gambar 1 : Jumlah Ekspor Masing-Masing Tanaman Hias CV Bunga Indah Farm 2005-2010 Sumber : CV Bunga Indah Farm (2010) (Diolah)

Adanya fluktuasi produksi yang terjadi akan berdampak pada penurunan

pendapatan yang diperoleh CV BIF. Oleh sebab itu perlu dilakukan penghitungan

analisis fluktuasi produksi yang tepat untuk diterapkan pada CV BIF. Selain itu,

1 Direktorat Jendral Hortikultura. 2008. Penandatanganan Deklarasi kerjasama Pengembanan

Tanaman Hias Orentasi Ekspor. http://www.hortikultura.deptan.go.id/index.php? option =com_content&task=vie&id=191&Itemid=214 [25 November 2010]

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

1 2 3 4 5 6 7

Tahun

Dracaena fragrans

Dracaena sandariana

Dracaena compacta

Polycias

Page 24: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

23

perusahaan belum mampu memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk

mengatasi persainggan yang ada, serta dengan pasar yang terbuka lebar

perusahaan harusnya mampu berbuat lebih daripada yang telah dilakukan

sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk mengatasi persaingan

bisnis serta permasalahan yang menyangkut produksi dan ekspor, sehingga kajian

mengenai analisis portofolio investasi dan strategi pengembangan untuk masing-

masing tanaman hias tropis menjadi sangat diperlukan. Berdasarkan uraian

tersebut, masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaruh fluktuasi produksi tanaman hias tropis terhadap

pendapatan yang diperoleh CV BIF?

2. Bagaimana portofolio investasi yang dijalankan oleh CV BIF?

3. Bagaimana alternatif strategi yang paling sesuai bagi pengembangan masing-

masing tanaman hias tropis yang diusahakan CV BIF?

1.8 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Menganalisis fluktuasi pendapatan CV BIF dalam produksi tanaman hias

2. Menganalisis portofolio investasi yang dijalankan oleh CV BIF

3. Menganalisis alternatif strategi yang paling sesuai bagi pengembangan

masing-masing usaha tanaman hias tropis pada CV BIF.

1.9 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan

kontribusi bagi pihak-pihak terkait, seperti:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan dalam

mengambil kebijakan analisis protofolio investasi dan strategi pengembangan.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

bahan acuan dan bahan perbandingan mengenai manajemen strategi untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis, penelitian ini merupakan media untuk menerapkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan.

Page 25: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

24

1.10 Ruang Lingkup Penelitian

1. Produk yang dikaji dan diteliti pada penelitian ini adalah bunga Polycias,

Dracaena sandariana, Dracaena fragran, dan Dracaena compacta yang

diusahakan oleh CV BIF.

2. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer

berupa hasil wawancara, kuisioner, dan diskusi langsung kepada pihak

perusahaan. Sedangkan data sekunder yaitu berupa data harga jual, harga

bahan baku, dan data produksi.

3. Lingkup kajian dalam penelitian ini terdapat dua topik diantaranya (1)

analisis portofolio investasi, (2) strategi pengembangan bagi masing-masing

tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV BIF.

(1) Lingkup dari analisis portofolio investasi yaitu menganalisi fluktuasi

produksi melalui pendekatan variance, standard deviation, dan coefficien

variation. Selanjutnya dilakukan analisis portofolio investasi untuk

masing-masing tanaman hias dengan menggunakan analisisi BCG

(Boston Cunsulting Group) agar portofolio bisnis yang dilakukan

perusahan seimbang dan menghasilkan dana yang lebih besar dari dana

yang dikeluarkan.

(2) Lingkup dari strategi pengembangan yang dilakukan yaitu mencari

alternatif strategi yang paling sesuai untuk mengembangkan tanaman

hias unggulan perusahaan melalui tiga tahap analisis strategi, dimana

pada tahap input menggunakan EFE dan IFE, tahap pencocokan

menggunakan matriks IE, dan tahap keputusan menggunakan satu alat

analisis yaitu QSPM.

Page 26: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

25

II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Bunga Dracaena

Dracaena merupakan tanaman daerah tropis. Ciri-ciri Dracaena yaitu

memiliki daun meruncing seperti pedang atau oval dan lancip di ujungnya, sering

kali dengan corak warna yang bergradasi, yang berkelompok di ujung batangnya.

Tanaman ini jarang sekali memproduksi bunganya yang kecil dan berwarna putih

kehijauan2. Terdapat enam tipe bunga Dracaena, diantaranya yaitu

1) Dracaena sandariana (suji) :

Daun berwarna hijau keabuan, tidak terlalu menyebar, ketinggian

maksimum 2-3 kaki. Varietas Boriquensis mempunyai tepi daun warna hijau

muda.

2) Dracaena fragans (hanjuang) :

Tanaman terlihat solid pada bagian ujung atas memiliki kumpulan daun

mengkilat yang berbentuk mahkota, daun lebar dengan panjang daun sekitar

empat inci. Varietas Lindenii dan Victoria mempunyai warna tepi daun hijau,

tengah kuning.

3) Dracaena angustifiola (suji belut) :

Suji belut (Dracaena angustifiola) merupakan tumbuhan perdu tahunan

yang daunnya dimanfaatkan orang sebagai pewarna hijau alami untuk makanan.

Selain dimanfaatkan sebagai pewarna, biasanya ditanam dipekarangan karena

bentuknya indah dan bunganya yang menyebarkan aroma wangi, terutama pada

sore hari (Anggraeni, 2010)

4) Dracaena godseffiana (bambu jepang) :

Di Indonesia, beberapa jenis Dracaena masih dianggap tanaman liar atau

tanaman yang kondisinya kurang terpelihara sehingga tidak terlihat keindahannya.

Dracaena banyak digunakan untuk menghiasi rumah moderen. Bambu jepang

mempunyai banyak cabang, tinggi tanaman bisa mencapai dua kaki. Daun

memiliki bintik-bintik dengan berbagai warna. Tanaman bambu jepang memiliki

bunga yang berwarna putih, kuning ataupun merah. Memiliki kelopak bunga

2Kumpulan Artikel-artikel Indonesia. 2008. Kelompok Dracaena.

http://iguidepost.blogspot.com/2008/06/kelompok-dracaena.html [3 Desember 2010]

Page 27: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

26

berjumlah lima, daun mahkota berbentuk seperti terompet berwarna putih

(Anggraeni, 2010)

5) Dracaena compacta (pohon kompakta) :

Termasuk kelompok Dracaena yang besar, namun bila ditanam tingginya

hanya mencapai empat kaki. Daun berwarna hijau, dengan tepi daun merah bila

memperoleh cahaya yang cukup. Pada daun yang sudah tua, daun akan

melengkung ke arah bawah.

6) Dracaena reflexa (song of india) :

Tanaman Dracaena reflexa (song of India) mempunyai batang yang lemah

dan agak sulit tumbuh, membutuhkan kelembaban udara tinggi, tipe Variegata

mempunyai tepi daun kuning.

2.5 Bunga Polycias (Kedondong Cina)

Menurut Ditjen Hortikultura (2009), Polycias merupakan salah satu

tumbuhan tropis. Tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia, namun tidak dikenal

sebagai tanaman hias. Masyarakat mengenalnya sebagai tanaman pagar yang

dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sayuran atau lalapan.

Berbeda dengan masyarakat dari daerah sub tropis, mereka mengenal

Polycias sebagai tanaman hias yang banyak dipajang untuk menghiasi halaman

rumah maupun ruangan-rumah dan perkantoran. Bila musim dingin, tanaman

mudah rusak, tanaman ini hanya tumbuh baik di daerah tropis dengan penyiraman

matahari sepanjang tahun. Kondisi seperti ini mendorong permintaan ekspor dari

luar negeri, seperti dari Korea yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tanaman Polycias di Indonesia umumnya belum dibudidayakan secara

intensif. Kondisi seperti ini cukup menyulitkan untuk mendapatkan pasokan yang

berkualitas dan kontinyu, sehingga kuota permintaan ekspor sering tidak

terpenuhi. Untuk memenuhi permintaan ekspor yang semakin meningkat dengan

kualitas baik, perlu adanya pembudidayaan secara intensif.

Tanaman Polycias merupakan tanaman hias tropis berasal dari Asia. Di

Indonesia dikenal dengan naman kedodong laut, kedondong cina, cikuru atau

cikra ckri. Masyarakat belum mengenal Polycias sebagai tanaman hias, mereka

mengenal sebagai tanaman pagar. Atau sebagai obat untuk melancarkan air seni,

mengobati kangker prostat serta dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Page 28: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

27

Sebagai tanaman hias, tanaman ini mempunyai nilai artistik dan daya jual yang

tinggi di luar negeri, terutama di Korea dan China.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan topik portofolio dan strategi pengembangan telah

banyak dilakukan. Kebanyakan penelitian mengenai topik portofolio mengarah

kepada risiko, diantaranya Firmansyah (2009) dan Wisdya (2009). Komoditas

yang diteliti oleh Wisdya (2009) yaitu Anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya

Graha Flora. Sedangkan Firmansyah (2009) meneliti tentang risiko tanaman

sayuran organik.

Alat analisis yang digunakan oleh Firmansyah (2009) dan Wisdya (2009)

sama-sama menggunakan pendekatan Standard Deviation, Variance dan

Coefficient Variation. Namun yang berbeda adalah analisis portofolio yang

digunakan oleh kedua peneliti tersebut. Wisdya menggunakan analisis portofolio

karena pada perusahaan anggrek tersebut memiliki dua teknik budidaya yaitu

seedling dan mericlone, sedangkan Firmansyah (2009) menggunakan portofolio

dalam analisis yang pada pemasaran sayuran organik karena terdapat empat

komoditas yang diteliti yaitu brokoli, wortel, tomat, dan jagung.

Pada tahap upaya mengatasi risiko yang dilakukan Wisdya (2009)

dilakukan dengan pengembangan diversifikasi pada lahan yang ada. Dengan

adanya diversifikasi, maka kegagalan pada salah satu kegiatan usahatani masih

dapat ditutupi dari kegiatan usahatani lainnya. Sedangkan Firmansyah (2009)

perusahaan dapat memilih produk-produk mana yang harus memiliki perhatian

lebih dari perusahaan. Perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap

produk yang mampu mengurangi risiko yang lebih tinggi.

Sedangkan penelitian mengenai strategi pengembanan usaha telah cukup

banyak dilakukan. Penelitian tersebut dilakukan terhadap objek yang berbeda,

namun dengan tujuan dan alat analisis yang hampir sama. Pada umumnya tujuan

peneliti-peneliti tersebut dalam mengkaji strategi pengembangan adalah untuk (1)

mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal suatu perusahaan/industri,

dan (2) memformulasikan strategi untuk perusahaan/industri yang diteliti.

Beberapa peneliti yang telah mengkaji topik mengenai strategi

pengembangan usaha diantaranya adalah Yuliati (2009), Wijayanti (2009), Utami

Page 29: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

28

(2008), dan Anggraeni (2010). Alat analisis Strategi pengembangan pada

penelitian ini hampir sama Yuliati (2009) yaitu menggunakan Internal Factor

Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation (EFE) untuk meringkas

informasi yang diperoleh sebagai dasar merumuskan strategi, matriks Internal dan

Eksternal (IE) untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, dan QSPM

untuk mengevaluasi strategi yang dapat dilaksanakan secara objektif, berdasarkan

faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi pada matrix IFE dan

EFE sebelumnya.

Penelitian Wijayanti (2009) dan Anggraeni (2010) hampir sama alat

analisis yang digunakan dengan yang digunakan oleh Yuliati (2009). Alat analisis

yang digunakan oleh Wijayanti (2009) adalah Internal Factor Evaluation (IFE),

Eksternal Factor Evaluation (EFE), matriks Internal dan Eksternal (IE), dan

QSPM. Sedangkan pada penelitian Anggraeni (2010) menambahkannya dengan

matriks SPACE. Tujuan dari keempat peneliti tersebut hampir sama yaitu sama-

sama ingin (1) mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi

kekuatan dan kelemahan, dan (2) Merumuskan alternatif strategi untuk

perusahaan/industri yang diteliti. Namun pada penelitian Yuliati (2009)

menambahkan tujuannya yaitu menganalisis posisi strategi bersaing perusahaan

saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi.

Berdasarkan empat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan strategi

pengembangan. Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan baik dari segi tujuan dan alat analisis yang dilakukan, jenis komoditas

atau objek yang diteliti juga berbeda untuk masing-masing peneliti. Seperti,

Yuliati (2009) meneliti tentang pengembangan usaha pembenihan udang,

Wijayanti (2009) meneliti tentang pengembangan usaha sayuran organik, Utami

(2008) meneliti tentang pengembangan agribisnis anggrek, dan Anggraeni (2010)

meneliti tentang strategi pengembangan usaha tanaman hias tropis di CV BIF.

Walaupun judul penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anggraeni (2010) namun terdapat perbedaan dari segi objek serta

alat analisis yang digunakan. Anggraeni (2010) yang menjadi objek penelitian

yaitu perusahaan (CV Bunga Indah Farm) sedangkan objek penelitian ini yaitu

tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV Bunga Indah Fam (Dracaena

Page 30: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

29

sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias). Alat analisis

yang digunakan pada penelitian ini juga berbeda dengan yang dilakukan oleh

Anggraeni (2010). Pada penelitian Anggraeni (2010) pada tahap tahap

pencocokan menggunakan Matriks IE, SPACE, dan SWOT. Sedangkan pada

penelitian ini pada tahap pencocokan IE. Pada penelitian ini juga menambahkan

portofolio investasi untuk masing-masing jenis tanaman hias yang diusahakan

oleh CV BIF dengan menggunakan pendekatan variance, standard deviation,

coefficient variation dan matriks BCG. Rangkuman penelitian terdahulu dapat

dilihat pada (Lampiran 1)

Page 31: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

30

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritisi

3.1.1. Konsep Investasi

Menurut Haming dan Basalamah (2010), investasi secara umum diartikan

sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk membeli

aktiva rill (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham,

obligasi, reksadana, wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang. Secara khusus Haming

dan Basalamah (2010) mendifinisikan investasi sebagai pengeluaran untuk

mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk

mengahasilkan keluarang barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang

lebih besar dimasa yang akan datang, selama dua tahun atau lebih.

Menurut Samsul (2006), investor dapat melakukan investasi baik dalam

sekor rill maupun sektor keuangan. Sektor rill adalah sektor yang pendiriannya

bersifat nyata dalam bentuk fisik seperti bidang manufaktur, properti, perbankan,

perkebunan, peternakan, pertambangan, dan lainnya. Investasi dalam sektor

keuangan adalah investasi dalam bentuk instrumen keuangan seperti saham,

obligasi, dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) yang diterbitkan oleh

perusahaan maupun Negara.

Menurut Husnan (1998), dalam dunia yang sebenarnya hampir semua

investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu

dengan pasti hasil yang akan diperolenya dari investasi yang dilakukannya. Dalam

keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam

investasi yang dilakukannya. Yang bisa ia lakukan adalah memperkirakan berapa

keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan

hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.

Masalah yang pertama bersangkutan dengan penghitungan nilai yang diharapkan

dan yang kedua menyangkut pengukuran penyebaran nilai. Karena pemodal

mengahadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat

hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal

mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus

Page 32: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

31

bersedia menanggung risko yang tinggi pula. Salah satunya yaitu kemudahan

untuk membentu portofolio investasi. Artinya, pemodal dapat dengan mudah

menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan

investasi.

Dari beberapa sumber risiko yang ada, dalam pengusahaan bunga hias

tropis pada CV BIF yang paling umum dihadapi adalah risiko produksi dan risiko

pasar. Risiko produksi disebabkan adanya fluktuasi produksi pada usaha tanaman

hias di CV BIF. Fluktuasi produksi tersebut menimbulkan pendapatan yang

diperoleh CV BIF tidak menentu.

3.1.7 Pengukuran Fluktuasi Produksi

Pengukuran Fluktuasi produksi dapat menggunakan Variance, Strandar

Deviation dan Coefficient Variance (Elton dan Gruber, 1995). Ketiga ukuran

tersebut berkaitan satu sama lain dan nilai variance sebagai penentu ukuran yang

lainnya. Standard deviation yang merupakan akar kuadrat dari variance

sedangkan coefficient variation merupakan rasio dari standard deviation dengan

nilai expected return dari suatu kegiatan usaha. Return yang diperoleh dapat

berupa pendapatan, produksi atau harga.

Penilaian fluktuasi produksi dengan menggunakan nilai variance dan

standard deviation merupakan ukuran yang absolut dan tidak mempertimbangkan

risiko dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan (expected return). Jika

nilai variance dan standard deviation digunakan untuk mengambil keputusan

dalam penilaian fluktuasi produksi yang dihadapi pada kegiatan usaha maka

dikhawatirkan akan terjadi keputusan yang kurang tepat.

Hasil keputusan yang tepat dalam menganalisis fluktuasi produksi suatu

kegiatan usaha harus menggunakan perbandingan dengan satuan yang sama.

Ukuran risiko yang dapat membandingkan dengan satuan yang sama adalah

coefficient variation. Coefficient variation merupakan ukuran yang tepat bagi

pengambil keputusan dalam menilai suatu kegiatan usaha dengan

mempertimbangkan fluktuasi produksi yang dihadapi untuk setiap return yang

diperoleh dari kegiatan usaha tersebut. Dengan ukuran coefficient variation,

penilaian fluktuasi produksi terhadap kegiatan usaha sudah dilakukan dengan

Page 33: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

32

ukuran yang sama yaitu besarnya fluktuasi produksi untuk setiap return. Return

yang diperoleh dapat berupa pendapatan, produksi atau harga.

3.1.8 Portofolio

Menurut Husnan (1998), istilah portofolio dalam manajemen strategis dan

pemasaran digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan

jasa atau merek yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Sebuah

perusahaan dapat menggunakan aneka teknik analisis termasuk Boston Consulting

Group (BCG), analisis margin kontribusi, analisis G.E multifator, Quality

Function Deployment (QFD) dan Singgle-Index Portofolio dalam

mengembangkan portofolionya. Setiap perusahaan senantiassa berupaya untuk

meraih algoritma optimisasi portofolio adalah berdasarkan pada teori portofolio

modern atau juga disebut Modern Portofolio Theory (MPT), dan yang paling

sering digunakan adalah metode optimasi perbedaan makna (mean-variance

optimization) dimana alokasi portofolio adalah menunjukkan guna

memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko

Pada penelitian ini analisis yang digunakan untuk portofolio investasi

adalah matriks BCG. Matriks BCG didasarkan pada pemikiran dasar bahwa suatu

perusahaan harus memiliki portofolio bisnis yang seimbang, yang menghasilkan

dana lebih besar daripada yang digunakannya. Perannya ditentukan oleh dua

faktor, yaitu (1) market growth rate (persentasi pertumbuhan pasar yang

ditunjukkan pada sumbu vertikal), (2) relative market share (kekuatan pangsa

pasar yang ditunjukkan pada sumbu horizontal) (Purwanto, 2007).

Kontribusi Matriks BCG adalah mendorong manajemen perusahaan untuk

membuat formulasi strategi yang saling berhubungan dan kerjasama antar produks

atau antar divisi yang ada, sehingga tingkat keseimbangan arus kas dapat tercapai,

walaupun tingkat pertumbuhan pasar berbeda. Dengan demikian, tujuan

perusahaan dapat tercapai karena didukung oleh arus dana yang positif bagi

perkembangan perusahaan dimasa depan

3.1.9 Konsep Manajemen Strategis

Menurut David (2004), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai

seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Page 34: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

33

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai

tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada pengintegrasian manajemen,

pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan,

serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Proses

manajemen strategis terdiri atas tiga tahapan yaitu formulasi strategi,

implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Pada penelitian ini, tahapan

manajemen strategis yang dilakukan adalah tahap formulasi strategi.

Pada tahapan pertama yaitu formusasi strategi, aktivitas yang dilakukan

meliputi mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman

eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan

tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi

tertentu yang akan dilaksanakan. Keputusan formulasi strategi mengikat

organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik

untuk periode waktu yang panjang.

Pada tahapan yang kedua yaitu implementasi strategi, perusahaan

disyaratkan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi

karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya senghingga strategi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi meliputi aktivitas

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur

organisasi yang efektif yang mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan

anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan

menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi

strategi sering juga disebut sebagai tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis.

Melaksakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk

menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Tahap

implementasi strategi merupakan tahapan yang paling rumit dalam manajemen

strategis (David 2004). Hal ini dikarenakan implementasi strategi membutuhkan

disiplin pribadi, komitmen, dan pengorbanan. Keberhasilan implementasi strategi

bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan.

Tahap terakhir dalam manajemen strategi yaitu evaluasi strategi yang

terdiri dari tiga aktivitas dasar. Aktivitas tersebut adalah (1) meninjau ulang faktor

Page 35: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

34

eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja,

dan (3) mengambil tindakan korektif

Evaluasi strategi merupkan alat utama untuk mendapatkan informasi

mengenai kapan strategi tidak berjalan sesuai harapan. Semua strategi dapat

dimodifikasi dimasa mendatang karena faktor internal dan eksternal secara

konstan berubah. Model manajemen strategi dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Model Manajemen Strategi Sumber : David (2004)

3.1.10 Klasifikasi Strategi

Menurut teori manajemen strategis, strategi perusahaan antara lain dapat

diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan dan tingkat tugas. Strategi yang

dimaksud adalah strategi generik yang dijaberkan menjadi strategi utama/induk.

Strategi-strategi utama merupakan strategi yang lebih operasional yang

merupakan tindak lanjut dari strategi generik. Menurut david (2004), strategi

generik dengan jabaran strategi utamanya adalah sebagai berikut :

1) Strategi Integrasi (Integration Strategies) : strategi integrasi memiliki tiga

macam strategi utama, yaitu strategi integrasi kedepan (Forward Integration

Strategy), strategi integrasi ke belakang (Backward Integration Strategy), dan

strategi integrasi horizontal (Horizontal Integration Strategy). Strategi

integrasi kedepan menghendaki perusahaan mempunyai kemampuan yang

besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bahka bila perlu

memilikinya juga. Strategi integrasi ke belakang menghendaki perusahaan

untuk mendapatkan kepemilikan dan atau meningkatkan pengendalian bagi

para pemasok. Strategi integrasi horizontal menghendaki agar perusahaan

Page 36: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

35

meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walaupun harus

dengan memilikinya.

2) Strategi Intensif (Intensive Strategies) : strategi intensif memiliki tiga macam

strategi utama, yaitu strategi penetrasi pasar (Market Penetration),

pengembangan pasar (Market Development), dan pengembangan produk

(Product Development). Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan

market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang

lebih besar. Strategi pengembangan pasar bertujuan untuk memperkenalkan

produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis

merupakan daerah baru. Strategi pengembangan produk bertujuan agar

perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau

memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang.

3) Strategi Diversifikasi (Diversification Strategies) : strategi diversifikasi

memiliki tiga macam strategi utama yang terdiri dari Concentric

Diversification, Horizontal Diversification, dan Conglomerate Diversification.

Concentric Diversification Strategy dapat dilaksanakan dengan cara

menambah produk atau jasa baru tetapi masih saling berhubungan. Horizontal

Diversification Strategy dilakukan dengan menambah produk atau jasa

pelayanan yang baru tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada

konsumen yang ada sekarang. Conglomerate Diversivication Strategy

dilakukan dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling

berhubungan.

4) Strategi Bertahan (Devensive Strategies) : Strategi bertahan memiliki tiga

macam strategi utama meliputi Joint Venture, Retrenchment, Divestiture, dan

Liquidation. Joint Venture Strategy dilakukan untuk tujuan kapitalisasi modal

dimana dua atau lebih perusahaan bekerjasama membentuk suatu perusahaan

temporer atau konsorsium. Retrenchment Strategy dapat dilaksanakan melalui

reduksi biaya dan asset perusahaan. Divestiture Strategy adalah memual suatu

divisi atau bagian dari perusahaan. Liquidation Strategy adalah menjual

seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya.

Page 37: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

36

3.1.11 Kerangka Kerja Merumuskan Srategi

Proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian aktivitas yang

membutuhkan perhatian serius. Penggalian informasi dari pihak-pihak yang

berkompeten diperusahaan merupakan langkah pertama dan menjadi kunci untuk

menghasilkan strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Proses

penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis yaitu tahap input,

tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.

Gambar 3. Kerangka Kerja Analisis Penumusan Strategi Sumber : David (2004)

Gambar 3 menjelaskan proses perumusan strategi melalui tiga tahap

analisis. Tahap 1 dari kerangka kerja perumusan terdiri dari matriks EFE, matriks

EFI, dan matriks profil persaingan. Disebut tahap input karena pada tahap 1

meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

Tahap 2 disebut tahap pencocokan, memfokuskan pada menghasilkan strategi

alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.

Teknik tahap 2 termasuk matriks SWOT, matriks SPACE, matriks BCG, matriks

IE, dan matriks grand strategy. Tahap 3 disebut tahap keputusan, menggunakan

satu macam teknik yaitu Quantitatif Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM

menggunakan informasi input dari tahap 1 untuk secara sasaran mengevaluasi

strategi alternatif layak yang diidentifikasi pada tahap 2. QSPM mengungkap daya

Page 38: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

37

tari relatif dari strategi alternatif dan oleh karena itu menjadi dasar sasaran untuk

memilih strategi spesifik (David, 2004).

Beberapa analisis yang dilakukan untuk portofolio pada penelitian ini

yaitu : tahap input menggunakan analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI),

dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE); tahap pencocokan menggunakan

analisis matriks BCG (Boston Consulting Group), dan matriks IE (Matriks

Internal Eksternal); tahap 3 menggunakan satu macam teknik yaitu Quantitatif

Strategic Planning Matrix (QSPM).

3.1.6.1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Matriks EFI digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal

perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.

Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa

fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM,

pemasaran, sistem informasi, dan produksi/operasi (Umar, 2008)

3.1.6.2. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal

perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut

persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,

hukum, teknologi, persaingan dipasar industri dimana perusahaan berada, serta

data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh

secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan (Umar, 2008).

3.1.6.3. Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks IE hampir sama dengan BCG terutama pada kedua alat yang

berperan dalam memetakan Strategi Bisnis Unit (SBU) perusahaan dalam sebuah

diagram skematis, dimana ukuran dari lingkaran memperlihatkan persentase

kontribusi pendapatan (sales), dan pie slice memperlihatkan persentase kontribusi

keuntungan. Akan tetapi, ada perbedaan yang pokok diantara matriks BCG dan

matriks IE. Pertama, ukuran sumbu X dan Y berbeda. Kedua, IE matriks

membutuhkan informasi yang lebih banyak prihal SBU daripada matriks BCG.

Ketiga, implikasi-implikasi strategi dari masing-masing matriks berbeda. Dengan

alasan-alasan ini, para ahli strategi di perusahaan sering mengembangkan matriks

Page 39: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

38

BCG dan matriks IE secara bersama-sama dalam rangka memformulasikan

strategi-strategi alternatif. Mereka menilai kondisi perusahaan saat ini melalui dua

matriks tersebut dan mengembangkannya untuk memproyeksikan bisnisnya

dimasa mendatang (Umar, 2008)

3.1.6.4. Analisis QSPM (Quantitative Stragegic Planning Matriks)

QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk

melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key

success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi,

secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif

(relative attractiveness) dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih,

untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk

diimplementasikan (Umar, 2008)

3.2 Kerangka Pemikiran Oprasional

CV BIF merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis

tanaman hias tropis yang berorientasi ekspor. Tanaman hias utama yang

diusahakan oleh CV BIF adalah Dracaena sandariana, Dracaena fragrans,

Dracaena compacta, dan Polycias. Selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2008

dalam menjalankan usahanya CV BIF masih menyewa lahan dari masyarakat

sekitar. Namun, pada tahun 2009 CV BIF mendapatkan modal untuk investasi

dari bank Syariah Mandiri cabang Sukabumi. Namun tidak semua perusahaan

yang bergera dalam usaha tanaman hias tropis mendapatkan dana dari lembaga

keuangan. Hal tersebut, selain perusahaan lainnya dimiliki oleh warga negara

asing juga untuk menjalankan usaha tanaman hias tropis membutuhkan biaya

yang lebih besar, serta adanya fluktuasi produksi dalam menjalankan usaha

tanaman hias tropis.

Fluktuasi produksi disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak stabil,

serangan hama dan penyakit, pertumbuhan tanaman tidak merata, dan

keterampilan tenaga kerja. Selain itu, permintaan akan tanaman hias tropis di

Indonesia cenderung tinggi. Namun, permintaan tersebut tidak dapat sepenuhnya

tercukupi oleh produsen-produsen atau perusahaan yang bergerak di bidang

tanaman hias orientasi ekspor, dikarenakan sebagian besar perusahaan masih

Page 40: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

39

mengandalkan pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari

masyarakat sekitar yang belum terjamin kualitasnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, adanya indikasi fluktuasi produksi

yang terjadi pada usaha tanaman hias tropis akan berdampak pada penurunan

pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan belum mampu

memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mengatasi persainggan yang ada,

serta dengan pasar yang terbuka lebar perusahaan harusnya mampu berbuat lebih

daripada yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi

untuk mengatasi persaingan bisnis serta permasalahan yang menyangkut produksi

dan ekspor, sehingga kajian mengenai analisis portofolio investasi dan strategi

pengembangan untuk masing-masing tanaman hias tropis menjadi sangat

diperlukan.

Fluktuasi produksi yang dihadapi oleh sebuah usaha dapat dianalisis

dengan mengukur tingkat penyimpangan terhadap return dari suatu usaha. Return

didapat dari rata-rata pendapatan bersih yang diterima dari total periode

pengamatan. Analisis fluktuasi produksi melalui pendekatan metode Variance,

Standard Deviation dan Coefficient Variance. Sedangkan untuk menganalisis

portofolio investasi digunakan analisis Boston Consulting Groups (BCG)

Selanjutnya dilakukan analisis strategi pengembangan dengan

menggunakan tiga tahap analisis strategi. Pada tahap pertama menggunakan

matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matrik EFE (External Factor

Evaluation). Tahap kedua dilakukan penyusunan matriks IE (Internal-Eksternal).

Tahap ketiga, yaitu tahap keputusan dengan menggunakan analisis QSPM

(Quatytative Strategic Planning Matrix) yang berguna untuk memilih strategi

terbaik. QSPM merupakan penetapan dari hasil analisis pada tahap satu dan tahap

dua. Dari analisis QSPM dapat diperoleh strategi terbaik yang sebaiknya dipilih

oleh CV BIF diantara alternatif-alternatif strategi yang ada. Kerangka pemikiran

operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 41: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

40

CV Bunga Indah Farm

Tanaman Hias Unggulan

- Dracaena sandariana- Dracaena fragrans- Dracaena compacta- Polycias

Analisis portofolio investasi dan strategi pengembangan masing-masing tanaman

hias unggulan

Strategi Pengembangan untuk Masing-Masing Tanaman Hias

Unggulan

Sumber investasi dari BSM Sukabumi

Serangan hama dan penyakit Stagnasi tanaman saat dilakukan penyetekan Perubahan cuaca Kurangnya keterampilan tenaga kerja

Fluktuasi keberhasilan produksi, yang disebabkan oleh :

- Warga Negara Asing (WNA)- Tingginya biaya untuk usaha tanaman hias tropis- Adanya fluktuasi keberhasilan produksi

Tidak semua eksportir mendapatkan dana dari lembaga keuangan, karena :

Permintaan tinggi, namun tidak dapat terpenuhi. Karena masih mengandalkan bahan baku dari pemasok dan masyarakat sekitar

Kendala lain yang dihadapi

1. Fluktuasi keberhasilan produksi2. Perusahaan belum mampu mengatasi persaingan yang ada dan pasar yang terbuka lebar

Kesimpulan Permasalahan

Analisis Portofolio Investasi

- Analisis fluktuasi produksi- Analisis BCG

Strategi Pengembangan

- Tahap Input : IFE dan EFE- Tahap Pencocokan : IE- Tapah Keputusan : QSPM

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Teoritis

Page 42: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

41

IV. METODE PENELITIAN

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data dilaksanakan pada akhir bulan Januari sampai Maret

2011 di CV BIF yang berlokasi di Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja,

Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja

(purposive) dengan pertimbangan perusahaan merupakan salah satu perusahaan

florikultura yang terbesar dan bisa bertahan dalam menjalankan usahanya di

Sukabumi. Kegiatan yang berlangsung meliputi pengumpulan data melalui

pengamatan langsung (observasi), kuisioner, dan wawancara untuk keperluan

pengolahan data.

4.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh melalui hasil pengamatan langsung (observasi), kuisioner dan

wawancara dengan pihak perusahaan yaitu manajer, humas, dan bagian produksi

serta ketua kelompok tani yang ada di CV BIF.

Sumber data sekunder diperoleh dari pihak perusahaan berupa data

produksi, harga bibit tanaman hias, harga jual tanaman hias dan data terkait yang

mendukung penelitian. Data yang digunakan untuk menganalisis fluktuasi

produksi merupakan data tahunan dari tahun 2005 hingga tahun 2010. Data

sekunder lainnya diperoleh dari buku, skripsi serta data-data instansi terkait yang

mendukung penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen

Pertanian, Ditjen Hortikultura, internet dan literatur yang relevan.

4.8 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan

data kualitatif dilakukan untuk menganalisis sumber-sumber fluktuasi produksi

dan mengindentifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal diperusahaan.

Sedangkan analisis kuantitatif yang dilakukan yaitu dengan menghitung besarnya

risiko produksi yang terjadi untuk setiap jenis tanaman hias unggulan perusahaan

dengan menggunakan pendekatan Variance, Standard Deviation, Coefficient

Variation dan Boston Consulting Group (BCG). Analisi kuantitatif selanjutnya

mecari alternatif strategi pengembangan dengan menggunakan tiga tahap analisisi

Page 43: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

42

strategi yaitu tahap input mengunakan matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), tahap pencocokan menggunakan

matriks Internal-Eksternal (IE) dan tahap keputusan menggunakan Quantitative

Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis kuantitatif dilakukan dengan

menggunakan software Microsoft Excel.

4.9 Analisis Portofolio Investasi

Analisis Portofolio investasi dilakukan dengan menganalisis sumber-

sumber fluktuasi produksi dan tingkat risiko dari masing-masing tanaman hias

tropis yang diusahakan oleh CV BIF dengan menggunakan pendekatan Variance,

Standard Deviation, dan Coefficient Variation. Setelah itu portofolio investasi

dengan menggunakan matriks BCG.

4.4.1. Analisis Fluktuasi Produksi

Analisis fluktuasi produksi yang dilakukan yaitu mengidentifikasi sumber-

sumber fluktuasi produksi yang terjadi pada tanaman hias yang di usahakan CV

BIF, serta menghitung nilai fluktuasi produksi masing-masing tanaman hias yang

diusahakan CV BIF. Dalam analisisi ini hanya melihat sumber-sumber fluktuasi

produksi dan seberapa besar fluktuasi produksi untuk seluruh jenis tanaman hias

unggulan yang diusahakan CV BIF. Sedangkan pada penilaian terhadap fluktuasi

produksi dilakukan terhadap masing-masing jenis tanaman hias unggulan yang

diusahakan CV BIF

Analisis fluktuasi produksi diawali dengan melakukan analisis deskriptif

tentang sumber-sumber fluktuasi produksi yang terjadi di CV BIF. Setelah

didapatkan analisis deskriptif, kemudian dilakukan analisis kuantitatif. Analisis

kualitatif diawali dengan menentukan besarnya peluang. Penentuan peluang

diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat

diukur dari pengalaman yang telah dialami oleh perusahaan. Peluang dari masing-

masing kegiatan budidaya akan diperoleh pada tiga kondisi yaitu tertinggi, normal

dan terendah. Pengukuran peluang (P) pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi

kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan

berlangsung. Total peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu dan secara

matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

43

疠 Pij 实1柜l实1 …………………………………… (1)

Dalam menganalisis fluktuasi produksi dilakukan analisis mengenai

faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku usaha. Faktor-

faktor eksternal yang dimaksud antara lain faktor iklim dan cuaca, peristiwa alam

seperti bencana alam yang mempengaruhi produksi dan serangan hama penyakit.

Analisis terhadap faktor eksternal ini dilakukan dengan melihat dari seberapa

besar kemungkinan terjadinya (probabilitas kejadian) dari faktor-faktor eksternal

yang dianalisis dan seberapa besar kerugian yang disebabkannya. Semakin besar

probabilitas kejadian eksternal yang merugikan maka semakin besar pula tingkat

risiko yang mungkin dihadapi oleh pelaku usaha. Pengukuran probabilitas pada

setiap kejadian diperoleh dari frekuensi setiap kejadian yang dibagi dengan

jumlah periode waktu proses produksi dalam satu tahun. Secara matematis

probabilitas dapat dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) :

P = 归馆 ……………………………………………… (2)

Keterangan: F = frekuensi kejadian T = periode waktu proses produksi

Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung fluktuasi produksi

dapat dilakukan dengan menggunakan Expected Return. Expected Return

merupakan total dari penjumlahan nilai-nilai yang diharapkan terjadi berdasarkan

peluang masing-masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Expected Return

dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995):

速 纵Ri邹实素 Pi.Ri奴纽妮囊

坡平妮囊

Keterangan: ∑嫠l = Expected Return dari komoditas Pi = Peluang dari suatu kejadian 1,2, dan 3 (1= kondisi tertinggi, 2=

kondisi normal, 3= kondisi terendah) Ri = Return

….………………………. (3)

Page 45: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

44

Pengukuran sejauh mana fluktuasi produksi yang dihadapi perusahaan

dalam menjalankan usahanya terhadap hasil atau pendapatan yang diperoleh

perusahaan dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

a. Variance

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat

dari return dengan Expected Return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian.

Nilai variance dapat ditulis dengan rumus matematis sebagai berikut (Elton dan

Gruber, 1995):

痀挠实 素 丘l) 纵嫠l) 石嫠l邹挠屏凭妮平

Keterangan: 痀2 = Variance dari Return Pij = Peluang dari suatu kejadian 1,2 dan 3 (1= kondisi tertinggi, 2 = kondisi normal, 3= kondisi terendah, j= kejadian) Rij= Return Ri = Expected Return

Semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangan yang

berarti semakin kecil fluktuasi produksi yang dihadapi perusahaan dalam

melakukan suatu usaha tersebut.

b. Standard Deviation

Pengukuran Standard Deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai

variance. Semakin kecil nilai dari Standard Deviation maka semakin rendah

fluktuasi produksi yang dihadapi dalam menjalankan suatu usaha. Rumus

Standard Deviation adalah:

痀 实 √痀挠 ………………………………….. (5)

Keterangan: 痀2 实 Variance 痀 实 Standard Deviation

c. Coefficient Variation

Coefficient variation diukur dari rasio (perbandingan) Standard Deviation

dengan Return yang diharapkan (Expected Return). Semakin kecil nilai

Coefficient Variation maka akan semakin rendah fluktuasi produksi yang

….……………………. (4)

Page 46: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

45

dihadapi. Coefficient Variation dapat dirumuskan secara matematis sebagai

berikut: �ɣ 实弃片平 …..………………………… (6)

Keterangan: CV = Coefficient Variation 痀 = Standard Deviation Ri = Expected Return

4.4.2. Analisis Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antar divisi dalam

hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG

memungkinkan sebuah organisasi multidivisional mengelola portofolio bisnisnya

dengan cara mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan

industri dari setiap divisi relatif terhadap semua divisi lain di dalam organisasi.

Posisi pangsa pasar relatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawan

cara dengan pihak perusahaan. Pangsa pasar relatif diletakkan pada sumbu X di

BCG Matriks. Titik tengah dari sumbu X bernilai 0,5. Sumbu Y dipakai untuk

tingkat pertumbuhan penjualan industri dalam persentase antara -20 sampai +20

persen, dengan 0,0 yang menjadi titik tengah. Angka-angka pada sumbu X dan Y

diatas sering digunakan.

Matriks BCG ditampilkan pada Gambar 1. Setiap lingkaran menunjukkan

divisi yang berbeda. Ukuran lingkaran berkaitan dengan proporsi pendapatan

(revenue) perusahaan yang dihasilkan oleh unit bisnis itu, sedangkan potongan

kuenya mengindikasikan proporsi laba (profit) perusahaan yang dihasilkan divisi

tersebut. Divisi yang terletak di kuadran I matriks BCG dinamakan “tanda tanya”,

yang terletak di kuadaran II dinamakan “bintang”, yang terletak dikuadran III

dinamakan “sapi perah kas” dan divisi yang terletak di kuadran IV dinamakan

“anjing” dengan penjelasan sebagai berikut (David, 2004) :

1) Tanda Tanya : divisi-divisi di kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif

yang rendah, namun mereka bersaing di indstri dengan tingkat pertumbuhan

yang tinggi. Pada umumnya, kebutuhan kas perusahaan-perusahaan ini tinggi

sementara pendapatan kas mereka rendah. Bisnis ini dinamakan tanda tanya

Page 47: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

46

(Question Marks) karena organisasi harus memutuskan apakah hendak

memperkuat bisnis dengan strategi yang intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, atau pengembangan produk).

2) Bintang : bisnis-bisnis di kuadran II (bintang atau star) menggambarkan

peluang pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi.

Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan

industri yang tinggi harus memperoleh investasi yang substansial untuk

mempertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka. Integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal, penetrasi pasar,

pengembangan pasar, serta pengembangan produk merupakan starategi yang

sesuai untuk dipertimbangkan oleh berbagai divisi tersebut.

3) Sapi perah kas : divisi-divisi yang berada di kuadran III memiliki posisi

pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing di industri dengan tingkat

pertumbuhan rendah. Dinamakan sapi perah kas (cash cows) karena divisi

menghasilkan kas melebihi kebutuhannya dan sering “diperah”. Banyak yang

menjadi sapi perah kas saat ini yang sebelumnya merupakan bintang. Divisi-

divisi sapi perah harus dikelola untuk mempertahankan posisi kuatnya selama

mungkin. Pengembangan produk bisa menjadi strategi yang menarik bagi sapi

perah kas.

4) Anjing : divisi-divisi di kuadran IV organisasi memiliki posisi pangsa pasar

relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang tumbuh lambat atau sama

sekali tidak tumbuh, divisi-divisi inilah yang dinamakan anjing (dog) dalam

portofolio perusahaan. Oleh karena posisi internal dan eksternal mereka yang

lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui

penciutan. Ketika suatu divisi menjadi anjing untuk pertama kalinya,

penciutan merupakan strategi terbaik untuk dijalankan karena anjing

“melambungkan kembali” setelah pengurangan aset dan biaya yang ketat, agar

menjadikannya divisi yang bagus dan menguntungkan.

Page 48: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

47

Gambar 5. Matriks BCG (Boston Consulting Group) Sumber : David (2004)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk penentuan matriks portofolio

BCG dalam penelitian ini sebagai beriktut.

1) Mengidentifikasi kondisi perusahaan terutama pangsa pasar dan rata-rata

pertumbuhan industrinya.

2) Pangsa pasar relatif diperoleh berdasarkan wawancara dengan pihak

perusahaan untuk setiap strategi bisnis unit perusahaan sumbu X.

3) Menghitung tingkat pertumbuhan (penjualan) selama lima tahun terakhir

setiap tanaman hias sumbu Y.

4) Memplotkan pada kuadran dengan kordinat sumbu X dan sumbu Y.

5) Menentukan strategi yang sesuai.

Tabel 8. Matriks Portofolio BCG (Boston Consulting Group)

Divisi Pendapatan Pendapatan

(%) Laba Laba (%)

Pangsa Pasar (%)

Tingkat Pertumbuhan

(%) 1

2

3

..

Sumber : David (2004)

Page 49: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

48

4.5. Analisis Strategi Pengembangan

Analisis strategi pengembangan dilakukan kepada empat tanaman hias

unggulan yang diusahakan oleh CV BIF. Dalam menganalisis lingkungan internal

dan lingkungan eksternal digunakan variabel yang sama. Hal tersebut dikarenakan

keempat tanaman hias unggulan CV BIF mempunyai karakteristik yang sama.

Akan tetapi, dalam penilaian Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Evaluasi Faktor

Eksternal, Boston Cunsulting Group (BCG), matriks Internal-Eksternal (IE), dan

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk masing-masing tanaman

hias berbeda. Hal tersebut dilakukan untuk membedakan masing-masing tanaman

hias. Selain itu, walaupun keepat tanaman hias tersebut mempunyai variabel yang

sama baik internal maupun eksternal akan tetapi bobot atau nilainya berbeda-beda.

4.5.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan utama dalam perusahaan, sehingga diketahui faktor-fakor internal

perusahaan. Alat analisis pada tahap ini bertujuan untuk mengkuantifikasi

subjektivitas selama tahap awal proses formulasi strategi. Bentuk penilaian

pembobotan untuk matrik IFE dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan

Faktor Strategi Internal A B C D ...... Total A B C D

........ Total

Sumber : David, 2004

4.5.2. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal

yang berupa peluang dan ancaman perusahaan. Setelah mengetahui faktor yang

menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan pembobotan.

Pembobotan dilakukan untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor

eksternal dapat dilihat pada tabel 10.

Page 50: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

49

Tabel 10. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan

Faktor Strategi Eksternal A B C D ...... Total A B C D

........ Total

Sumber : David, 2004

Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor-

faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama kepada

pihak perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode

Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap

bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan

bobot setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3. Skala yang digunakan untuk

pengisian kolom adalah :

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiapa variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus faktor :

ai = Xi / ∑ 贯l柜l实1

Keterangan : ai = bobot variabel ke – i Xi = nilai variabel ke – i i = 1, 2, 3,…., n n = jumlah variabel

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE

dan EFE (Rangkut, 2004) adalah :

1) Menentukan beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

serta faktor-faktor strategi yang menjadi peluang dan ancaman, kemudian

menempatkannya pada kolom pertama

2) Memberikan bobot terhadap faktor-faktor tersebut pada kolom dua dengan

skala mulai dari 0,0 (tidak penting) samapai 1,0 (sangat penting). Pembobotan

Page 51: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

50

didasarkan atas tingkat kepenting relatif faktor tersebut bagi kesuksesan

perusahaan. Total bobot yang diberikan harus sama dengan satu.

3) Memberikan rating 1 sampai 4 pada kolom tiga untuk menunjukkan efektifitas

perusahaan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Untuk matriks IFE untuk

faktor yang bersifat positif yaitu dengan skala 1 = kelemahan yang kecil, 2 =

kelemahan yang besar, 3 = kekuatan yang kecil, 4 = kekuatan yang besar.

Sedangkan untuk matriks EFE untuk faktor peluang yang bersifat positif yaitu

dengan skala 1 = ancaman kecil, 2 = ancaman besar, 3 = peluang kecil, 4 =

peluang besar.

4) Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor pembobotan untuk

memperoleh total skor pembobotan.

5) Jumlah skor pembobotan pada kolom empat untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perussahaan yang bersangkutan.Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi

internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan

lainnya dalam kelompok perusahaan yang sama. Matriks IFE dan EFE

diilustrasikan pada tabel 11 dan tabel 12.

Tabel 11. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Faktor-Faktor Strategis Internal

Bobot (Xi)

Rating (Yi)

Skor Pembobotan (Xi.Yi

Kekuatan - - Kelemahan - - Total ∑ Xi = 1,0 ∑(Xi.Yi)

Sumber : David, 2004

Page 52: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

51

Tabel 12. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Faktor-Faktor Strategis Eksternal

Bobot (Xi)

Rating (Yi)

Skor Pembobotan (Xi.Yi

Kekuatan - - Kelemahan - - Total ∑ Xi = 1,0 ∑(Xi.Yi)

Sumber : David, 2004

4.5.3. Matriks Internal Eksternal (IE)

Matriks Internal Eksternal (IE) menempatkan berbagai divisi dalam

perusahaan kedalam sembilan sel seperti yang diilustrasikan dalam gambar 4.

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE yang diberi

bobot pada sumbu X dan total nilai pada matriks EFE yang diberi bobot pada

sumbu Y. Pada sumbu X matriks IE, total nilai pada matriks IFE yang diberi

bobot 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah ; nilai dari 2,0

sampai 2,99 dianggap sedang ; dan nilai dari 3,0 samapai 4,0 dianggap kuat. Pada

sumbu Y total nilai pada matriks EFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99

menunjukkan posisi eksternal yang rendah ; nilai dari 2,0 sampai 2,99 dianggap

sedan ; dan nilai dari 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai

dampak strategis berbeda. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV

dapat disebut tumbuh dan membangun. Strategi intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Kedua, divisi yang masuk

dalam sel III, V, atau VII disebut sebagai strategi pertahankan dan pelihara.

Peneterasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum

digunakan untuk jenis divisi. Ketiga, divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau

IX , paling baik dikelola dengan strategi panen atau divestasi.

Page 53: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

52

Gambar 6. Matriks Internal Eksternal (IE) Sumber : David (2004)

4.5.4. Analisis Quntitative Strategic Planning Matiks (QSPM)

Penyusunan strategi terakhir adalah dengan menentukan prioritas strategi

yang akan dilaksanakan pertama kali oleh perusahaan. Matriks ini menggunakan

input dari analisis tahap 1 (matriks EFE dan IFE) dan hasil mencocokan tahap II

(matriks IE dan Matriks SWOT) untuk memutuskan sasaran diantara strategi

rekomendasi, artinya tahap II menyediakan informasi yang diperlukan dalam

menentukan QSPM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Matriks Perencanaan Strategik kuantitatif (QSPM)

Faktor - Faktor Kunci Bobot

Aternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi ...... AS TAS AS TAS AS TAS

Eksternal : * Peluang * Ancaman Internal * Kekuatan * Kelemaha Jumlah Total Nilai

Sumber : David (2004)

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan strategi terpilih melalui

matriks QSPM adalah sebagai berikut :

Page 54: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

53

1) Membuat dafatar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Input datanya

diperoleh dari matriks IFE dan EFE yang telah dibuat terlebih dahulu

2) Memberi bobot pada masing-masing faktor sukses kritis internal dan

eksternal. Bobot ini identik dengan yang ada pada IFE dan EFE.

3) Mengidentifidasi strategi alternatif yang diperoleh dari analisis IE dan BCG

yang layak untuk diimplementasikan

4) Menetapakan nilai daya tarik (AS) untuk masing-masing strategi alternatif

yang terpilih. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = cukup menarik, 3 = menarik, dan

4 = sangat tidak mernarik.

5) Menghitung total nilai daya tarik (TAS), hasil perkalian bobot dengan nilai

daya tari (AS) dalam setiap baris. TAS menunjukkan daya tari relatif dari

setiap strategi rekomendasi dengan mempertimbangkan faktor sukses kritis

eksternal atau internal dibaris tersebut. Semakin tinggi total nilai daya tarik

(TAS), maka semakin menarik alternatif strategi tersebut.

6) Menghitung TAS dengan cara menjumlahkan semua TAS pada masing-

masing kolom Matriks QSPM. Nilai TAS yang tertinggi menunjukkan

bahwa strategi tersebut yang terbaik untuk dilaksanakan pertama kali.

Page 55: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

54

V GAMBARAN UMUM CV BUNGA INDAH FARM

5.1. Profil Perusahaan

CV Bunga Indah Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

tanaman hias tropis. Perusahaan ini biasa disebut CV BIF. Kegiatan utama dari

perusahaan adalah merubah tanaman dengan fungsi sebagai tanaman hias

sehingga dapat diekspor dengan jenis dan varietas diantaranya adalah :

Tabel 14. Jenis dan Varietas Komoditas yang Diusahakan oleh CV BIF

Jenis Varietas Dracaena Dracaena sandariana (suji) Dracaena angustifiola (suji belut) Dracaena fragrans (hangjuang) Dracaena godseffiana (bambu jepang) Dracaena compacta (kompakta) Dracaena reflexa (song of india) Polycias (kedondong cina) Sansivieria (lidah mertua) Alocasia (alokasia)

Sumber : CV Bunga Indah Farm (2010)

CV. BIF mempunyai legalitas usaha dengan akte pendirian perusahaan

No. 04, tanggal 14 juni 2000, NPWP No. 01.912.638.2-405.000. TDP

No.102135200815. SITU No. 538/SITU.1407-EKON/2006. SIUP menengah No.

001.283/10-22/PM/1/2007. Alamat dari CV BIF adalah Jalan Baru Jalur Sukaraja

No. 53 RT 01 RW 02 Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten

Sukabumi. Direktur perusahaan adalah Bapak Wahyudin, dengan jumlah tenaga

kerja sebanyak 35 orang meliputi staf sebanyak tujuh orang, tenaga kerja dibagian

produksi 25 orang dan satpam sebanyak tiga orang.

CV BIF mempunyai struktur organisasi yang terpusat dari bawah ke atas.

CV BIF mempunyai tujuh orang staf. CV BIF dipimpin oleh seorang direktur

yang membawahi langsung seorang manajer, dan manajer tersebut membawahi

tiga staf divisi di dalam perusahaan yaitu Humas, Operasi dan Adminstrasi. Divisi

operasi membawahi tiga bagian yaitu operator sortir, operator proses, dua operator

packing. Bapak Wahyudin merupakan direktur dari CV BIF yang mempunyai

jiwa wirausaha yang tinggi, beliau mendirikan perusahaan ini berdasarkan

Page 56: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

55

pengamatan pribadi akan peluang bisnis ketika beliau bekerja di kota Incheon,

Korea. Bapak Wahyudin mempunyai wewenang yang tertinggi dalam

memutuskan kebijakan-kebijakan apa yang akan diambil yang berhubungan

dengan buyer. Berikut adalah struktur organisasi dari CV BIF (Gambar 3) :

Gambar 7. Struktur Organisasi CV Bunga Indah Farm Sumber : CV Bunga Indah Farm (2011)

1) Manajemen Umum

Aktivitas manajemen dipegang oleh manajemen umum yaitu Bapak Erick,

Bapak Erick bertanggung jawab terhadap semua aktivitas perusahaan terhadap

direktur yaitu Bapak Wahyudin. Dalam pelaksanaannya, Bapak Erick telah

melaksanakan tugasnya dengan terstruktur dimana fungsi manajemen telah beliau

terapkan. Hal tersebut didukung pula oleh basic pendidikan yang merupakan

Sarjana Ekonomi.

2) Administrasi

CV BIF mempunyai staf khusus yang menjalankan administrasi

perusahaan. Staf administrasi bertugas melakukan pencatatan mengenai segala

transaksi yang terjadi di perusahaan. Akan tetapi, pencatatan tersebut dilakukan

secara manual dan input data kepada komputer dilakukan oleh manajer setelah

dilakukan audit.

Page 57: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

56

3) Keuangan

CV BIF tidak mempunyai bagian khusus yang menjalankan keuangan.

Pendapatan perusahaan yang berasal dari buyer langsung masuk ke kas direktur.

Kebutuhan keuangan untuk proses operasi dan produksi atau diluar hal tersebut

ditangani oleh istri dari direktur yaitu Ibu Sarinah (Ririn). Jadi, aktivitas keuangan

dipegang oleh staf di luar perusahaan.

5.2. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV BIF didirikan pada tanggal 14 Juni 2000 oleh Bapak Wahyudin selaku

derektur dengan komanditer Bapak Cecep Supratman yang merupakan ayah dari

bapak Wahyudin. Pada tahun 1997 bapak Wahyudin bekerja di kota Incheon,

Korea selama kurang lebih dua tahun. Pada tahun 1999, berdasarkan pengamatan

pribadi selama tinggal di Korea, bapak Wahyudin mencoba membuat inovasi

tanaman hias yang ada di tanah air terutama untuk variance tanaman yang biasa

menjadi pekarangan pagar murah, yaitu jenis Dracaena sandariana atau yang

lebih dikenal dengan batang suji atau bambu rezeki atau bambu hoki, yang

dikemas atau dirangkai dalam berbagai bentuk yang dipergunakan sebagai

tanaman indoor. Jenis tanaman lain adalah Dracaena Fragrans atau yang lebih

dikenal pohon hanjuang, baik berupa batang ataupun cabang. Sampai pada

akhirnya, Bapak Wahyudin bertemu dengan pengusaha Korea yang tertarik

dengan inovasi tanaman hias tersebut dan mendirikan CV BIF.

Pada awal berdirinya pada tahun 2000, CV BIF beralamat di Jalan Raya

Sukaraja Kp. Cimahpar RT 01 RW 15 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja,

Kabupaten Sukabumi, dengan jumlah tenaga kerja 30 orang. Perusahaan ini

mengadakan kerjasama ekspor dengan pengusaha Korea untuk kontrak order

barang.

Pada tahun 2003, karena keterbatasan tempat penampungan maka

dibangun gudang di tempat yang lebih luas yang terletak di Jalan Raya R.A

Kosasih No. 51 RT 01 RW 19 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten

Sukabumi, dengan menyerap 75 tenaga kerja dan dua staf karyawan.

Pada tahun 2005, mengadakan pengembangan varietas tanaman baru,

seperti Sansivieria atau lebih dikenal sebagai lidah mertua atau daun pedang-

pedangan yang sempat menjadi primadona ekspor di Sukabumi. Pada tahun 2006

Page 58: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

57

meraih penghargaan diantaranya penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai

usaha menengah berprestasi tingkat propinsi Jawa Barat, tiga besar terbaik UKM

seluruh Indonesia dari DJI SAM SOE AWARD. Selain itu, mengikuti beberapa

kegiatan pameran seperti Forum Ekspor Jawa Barat, yang diadakan oleh BPPMP

provinsi Jawa Barat, pameran West Java Pavilion yang diadakan oleh PT Citra

Laviano Persada.

Pada tahun 2007, mengadakan pengembangan varietas tanaman baru, yaitu

Polycias atau lebih dikenal kedondong cina atau cakra-cikri. Dengan kondisi

tersebut, maka atas inisiatif dan peran Bupati Kabupaten Sukabumi, diadakan

program budidaya tanaman kedondong cina dan membentuk kelompok tani

sebagai mitra kerjasama dengan dukungan dana dari APBD Kabupaten Sukabumi.

Perusahaan berhasil merubah skala kecil menjadi skala usaha menengah, dengan

penyerapan tenaga kerja sebanyak seratus orang dengan staf sebanyak enam

orang.

Pada tahun 2008, memperluas jaringan program budidaya tanaman

kedondong cina bekerjasama dengan SATLAK PPK-IPM Kabupaten Sukabumi,

kemudian membentuk kelompok tani hasil pembinaan perusahaan untuk program

budidaya tanaman suji (Dracaena sandariana) dan kedondong cina (Polycias)

dengan dukungan dari bank Syariah Mandiri cabang Sukabumi. CV BIF juga turut

berpartisipasi atau bekerjasama dengan Dirjen Hortikultura Pusat untuk program

gerbang ekspor pada tanaman hias. Pengembangan lain pun dilakukan oleh

perusahaan, yaitu melakukan pengembangan varietas baru seperti Dracaena

angustifiola (suji belut), Dracaena godseffiana (bambu jepang), Dracaena

compacta (kompakta), dan Alocasia.

Tahun 2009, mengikuti kegiatan internasional yaitu Internasional

Horticulture Goyang Korea 2009, serta mengikuti kegiatan pameran nasional

yaitu Pekan Flori dan Flora Nasional 2009. Dalam menunjang pengembangan

varietas, maka dibangun pabrik baru yang lebih luas berlokasi di Jalan Baru Jalur

Sukaraja No. 53 RT 001 RW 002 Desa Pasir Halang, Kecamatan Sukaraja,

dengan penambahan Green House dan dukungan pendanaan dari bank Syariah

Mandiri cabang Sukabumi.

Page 59: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

58

5.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi CV BIF terbagi ke dalam visi jangka pendek dan jangka panjang. Visi

jangka pendek dari CV BIF yaitu menuju perusahaan komoditas ekspor yang

terbaik, terutama komoditas tanaman hias. Visi jangka panjang dari CV BIF yaitu

menuju perusahaan agribisnis yang terbesar di Indonesia.

Misi CV BIF terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu

meningkatkan kualitas dan profesionalisme serta pengembangan dinamika, etika,

dan etos kerja sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi era

persaingan global. Tahap kedua yaitu menciptakan keunggulan varian tanaman

yang inovatif dan unggul. Tahap ketiga yaitu mengembangkan peluang bisnis dan

membuka peluang kerja baru

Page 60: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

59

VI ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI

6.1. Analisis Fluktuasi Produksi

6.1.1. Identifikasi Sumber-Sumber Fluktuasi Produksi

Fluktuasi produksi yang terjadi pada CV BIF disebabkan oleh tanaman

hias reject. Tanaman hias rejeck disebabkan oleh kondisi cuaca, hama dan

penyakit, dan tingkat pertumbuhan. Fluktuasi produksi menyebabkan persentase

keberhasilan produksi tanaman hias menjadi rendah sehingga pendapatan

perusahaan akan semakin kecil. Fluktuasi produksi dalam pengusahaan tanaman

hias yang dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada empat komoditas yang

diusahakan oleh CV BIF yaitu Dracaena sandariana, Dracaena fragrans,

Dracaena compacta, dan Polycias.

Pengusahaan bunga pada CV BIF tidak terlepas dari fluktuasi produksi.

Dalam hal ini terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya fluktuasi

produksi pada usaha tanaman hias diantaranya adalah :

1) Hama dan Penyakit

Penyakit yang menyerah pada tanaman hias tropis CV BIF pada umumnya

adalah busuk lunak/bakterial stem rot (Erwinia caratovora), busuk akar, busuk

daun, dan jamur. Penyakit yang menyerang umumnya merupakan gangguan yang

diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata

biasa. Gejala serangan dari setiap penyakit yang menyerang tanaman hias tropis di

CV BIF sebagai berikut :

a. Busuk lunak/bakterial stem rot (Erwinia caratovora)

Daun yang terserang tampak berwarna kecokelat-cokelatan dan terasa

lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama kelamaan

akan berubah seperti bubur. Penyakit ini muncul apabila kondisi tanaman dan

tanah lembab akibat hujan terus-menerus, terendam air dan kurang cahaya.

Penyakit ini biasanya timbul pada tanaman Dracaena sandariana dan

Polycias saat dilakukan penyemaian dan dilakukan perangkaian. Penyakit

busuk lunak atau bakterial stem rot (Erwinia caratovora) biasanya jarang

terjadi pada tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF.

Page 61: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

60

b. Busuk akar

Akar yang terserang tampak berwarna kecoklat-coklatan hingga

kehitaman dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak,

dan lama kelamaan akan berubah seperti bubur yang disebabkan serangan

bakteri atau jamur. Tingkat serangan dari penyakit ini biasanya sekitar dua

persen sampai tiga persen dari seluruh jenis tanaman.

c. Busuk daun

Gejala serangan penyakit busuk daun adalah warna daun berwarna

kuning dan lama kelamaan berubah menjadi coklat tua kemudian membusuk.

Bila menyerang daun muda, maka akan menyerang ujung batang muda dan

akan membusuk.

d. Jamur

Jamur biasanya menyerang batang tanaman hias, terutama batang tua.

Batang yang terserang jamur berwarna belang puting kebiruan. Kondisi terlalu

lembab akan menyuburkan tumbuhnya jamur. Jamur ini biasanya menyerang

seluruh jenis bunga yang ditanam oleh CV BIF termasuk juga Dracaena

fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias.

Sedangkan hama yang menyerang tanaman hias tropis di CV BIF adalah

rayap, keong, dan ulat daun. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan hama sebagai

berikut :

a. Rayap

Hama rayap ini sering menyerang batang, terutama yang bagian kayu

terbuka tidak terbungkus kulit batang. Kulit batang membusuk, batang kayu

mengering dan kayu semakin habis dimakan rayap. Hama rayap ini biasanya

menyerang polycias. Bunga Polycias yang diserang kebanyakan tanaman yang

ditanam di kebun CV BIF yang akan digunkan sebagai bahan baku.

b. Keong

Hama ini biasanya menyerang seluruh bagian tanaman hias, antara lain

akar, batang, dan daun terutama bila malam hari. Bila musim hujan, intensitas

serangan meningkat. Hama keong biasanya menyerang seluruh jenis tanaman

yang ditaman oleh CV BIF termasuk Drasaena compacta, Dracaena

sandariana, Dracaena fragrans, dan Polycias.

Page 62: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

61

c. Ulat daun

Ulat daun memakan daun, terutama daun muda, serangan utama pada

malam hari. Hama ulat biasanya menyerang seluruh jenis tanaman hias yang

ditaman oleh CV BIF termasuk Drasaena sandariana, Drasaena compacta,

dan Polycias. Tingkat serangan dari hama ini bisanya sekitar lima persen

sampai 10 persen dari total jenis tanaman hias yang ditanam oleh CV BIF.

2) Tingkat Pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan dapat mengidentifikasikan tingkat kegagalan

penyetekkan sampai panen. Terdapat perbedaan tingkat pertumbuhan untuk setiap

komoditas tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF. Asal bahan baku dapat

mempengaruhi tingkat pertumbuhan saat dilakukan penyetekan. Bahan baku dari

supplier biasanya mempunyai tingkat keberhasilan pertumbuhan 40 persen sampai

65 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF sendiri mempunyai tingkat

keberhasilan pertumbuhan 70 persen sampai 98 persen. Tingkat keberhasilan

pertumbuhan penyetekkan Polycias dan Dracaena compacta yang bahan bakunya

berasal dari supplier sekitar 40 persen sampai 60 persen, sedangkan bahan baku

dari kebun CV BIF sekitar 85 persen sampai 98 persen. Berbeda dengan

Dracaena sandariana dan Dracaena fragrans yang seluruh bahan baku berasal

dari supplier. Tingkat keberhasilan dari kedua yaitu Dracaena sandariana dan

Dracaena fragrans sekitar 70 persen sampai 80 persen.

Adanya perbedaan tingkat keberhasilan pertumbuhan diakibatkan

perbedaan karakteristik masing-masing komoditas baik dalam hal adaptasi

(stagnasi) saat dilakukan penyetekan, daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan

asal bahan baku.

3) Kondisi Cuaca

Perubahan cuaca yang drastis akhir-akhir ini sangat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman hias tropis yang diusahakan oleh CV BIF. Kondisi paling

sering terjadi adalah apabila terjadi hujan maka pasokan bahan baku perusahaan

akan berkurang, dan kondisi bahan baku banyak rusak sehingga dapat

mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman hias. Selain itu, hujan dapat

menimbulkan hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman hias tropis

yang diusahakan oleh CV BIF.

Page 63: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

62

Selain hujan, kondisi sinar matahari yang terlalu berlebihan juga sangat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman hias. Hal ini dikarenakan tidak semua

tanaman yang di stek dapat di letakkan dalam greend house. Mengingat luas

greend house hanya 0,7 ha yang dibagi untuk seluruh jenis tanaman bergantung

pada jumlah pemesanan konsumen dari Korea.

4) Tenaga Kerja

CVBIF mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, akan tetapi yang

mempunyai ketrampilan khusus florikultur belum ada. Sehinga dalam

pelaksanaan produksi dan perangkaian sering menghadapi kendala. Kendala yang

dihadapi berupa kurangnya kemampuan tenaga kerja dalam merangkai tanaman

hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan

Polycias. serta tenaga kerja belum mampu mengatasi adanya serangan hama dan

penyakit yang menyerang.

6.1.1. Analisis Fluktuasi Produksi

Penentuan fluktuasi produksi pada penelitian ini didasarkan pada penilaian

variance, standard deviation, dan coefficien variation yang diperoleh dari hasil

peluang terjadinya suatu kejadian. Peluang terjadinya suatu kejadian dapat dilihat

dari kondisi tertinggi, normal, dan terendah dari rata-rata produksi yang dihasilkan

oleh masing-masing komoditas. Produksi tertinggi, normal, dan terendah di

tentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan persetujuan pihak perusahaan. Dasar

penentuan produksi tertinggi ditentukan berdasarkan jumlah produksi paling

tinggi. Produksi terendah ditentukan berdasarkan jumlah produksi yang paling

rendah. Sedangkan produksi normal ditentukan berdasarkan rata-rata produksi

selama enam tahun (2005-2010). Jarak (range) produksi tertinggi ditentukan

dengan mencari produksi tertinggi dikurangi produksi normal dibagi dua

ditambah produksi tertinggi. Begitu pula dalam menentukan range produksi

normal, dengan cara mencari produksi normal dikurangi produksi terendah dibagi

dua ditambah produksi normal. Sedangkan range produksi terendah ditentukan

besdasarkan produksi terendah sampai range terendah dari produksi normal.

produksi, peluang, dan pendapatan CV BIF dalam Memeroleh Produksi tertinggi,

normal, dan terendah pada tanaman hias Dracaena sandariana, Dracaena

fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 64: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

63

Tabel 15. Produksi, Peluang, dan Pendapatan CV BIF dalam Memeroleh Produksi Tertinggi, Normal, dan Terendah pada Tanaman Hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias.

Tanaman Hias Kondisi Produksi/Thn

(pot/pcs) Peluang Pendapatan (Rp)

D fragrans Tertinggi 12,675,975 0.33 292,498,123,125 Normal 6,759,344 0.33 155,971,862,800 Terendah 2,496,963 0.33 57,617,421,225

Polycias Tertinggi 5,291,768 0.33 239,717,108,520 Normal 3,822,731 0.33 173,169,699,200 Terendah 2,529,675 0.33 114,594,277,500

D sandariana Tertinggi 1,134,841 0.17 21,418,990,544 Normal 806,954 0.50 15,230,449,922 Terendah 489,679 0.33 9,242,193,141

D compacta Tertinggi 163,141 0.17 12,960,120,000 Normal 146,526 0.50 8,791,569,000 Terendah 91,140 0.33 5,468,400,000

Tabel 15 memperlihatkan peluang yang diperoleh pada empat kondisi

yang terjadi pada komoditas Dracaeana compacta, Dracaean fragrans, Dracaena

sandariana dan polycias. Peluang tertinggi, normal dan terendah diukur dari

proporsi frekuensi atau beberapa kali perusahaan pernah mencapai produksi

tertinggi, normal atau terendah selama kegiatan budidaya berlangsung. Tabel 15

juga menunjukkan kondisi produksi dan pendapatan masing-masing komoditas

pada kondisi tertinggi, normal dan terendah. Adanya produksi dan pendapatan

yang berfluktuasi mengindikasikan peluang perusahaan memperoleh produksi dan

pendapatan tertinggi, normal dan terendah dapat diamati dengan

mempertimbangkan periode waktu selama proses produksi berlangsung.

Produksi antara keempat komoditas tersebut memiliki range yang

berbeda-beda satu dengan yang lain. Tabel 15 memperlihatkan bahwa Dracaena

fragrans memiliki produksi tertinggi dibandingkan dengan ketiga komoditas yang

lain yaitu berkisar dari 2.496.963 pot sampai 12.675.975 pot. Demikian juga

halnya dengan range pendapatan antara keempat komoditas, Dracaena fragrans

memiliki range pendapatan yang paling tinggi berkisar antara Rp.

292.498.123.125 sampai Rp. 57.617.421.225.

Page 65: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

64

Setelah dilakukan pengukuran peluang dan kejadian yang akan terjadi

maka dilakukan penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko

dengan menggunakan expected return. Expected return yang dihitung berdasarkan

jumlah dari nilai yang diharapkan terjadinya peluang masing-masing kejadian

tertinggi, normal, dan terendah dari Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena

sandariana, dan Dracaena compacta. Expected return merupakan nilai harapan

yang dihasilkan setelah memperhitungkan risiko yang ada. Hal ini dapat dilihat

pada Tabel 16.

Tabel 16. Penilaian Expected Return Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta

Tanaman Hias Expected Return

D fragrans 168,695,802,383 Polycias 175,827,028,407 D sandariana 14,265,787,765 D compacta 8,378,604,500

Tabel 16 diketahui bahwa expected return Dracaena fragrans merupakan

yang paling tinggi dibandingkan ketiga komoditas yang lain. Hal ini disebabkan

permintaan pasar Dracaena fragrans cenderung lebih tinggi dibandingkan

Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias. Hal tersebut menjadi

dasar bagi pihak perusahaan yang lebih berkonsentrasi pada produksi Dracaena

fragrans.

Penilaian fluktuasi produksi dilihat berdasarkan persentasi keberhasilan

produksi dan pendapatan bersih yang diperoleh dari bunga Polycias, Dracaena

fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta. Penilaian fluktuasi

produksi dapat dihitung menggunakan Variance, Standard Deviation, dan

Coefficient Variation. Penilaian fluktuasi produksi berdasarkan persentase

keberhasilan produksi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 17.

Page 66: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

65

Tabel 17. Penilaian Fluktuasi Produksi pada Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta

Tanaman Hias

Variance Standard Deviation Coefficien Variation

D fragrans 16,770,687,591,936,100,000 129,501,689,533 0.76766

Polycias 14,901,316,336,882,200,000 122,070,947,964 0.69427

D sandariana 94,749,108,880,673,300,000 9,733,915,393 0.68233

D compacta 33,531,953,806,886,800,000 5,790,678,182 0.69113

Berdasarkan Tabel 17 diperoleh bahwa Dracaena fragrans mempunyai

nilai variance yang paling tinggi dibandingkan dengan Polycias, Dracaena

sandariana, dan Dracaena compacta yaitu sebesar 16,770,687,591,936,100,000.

Demikian halnya dengan nilai standard deviation Dracaena fragrans mempunyai

nilai tertinggi diantara ketiga komoditas tersebut. Coefficien variation diukur dari

rasio standard deviation dengan expected return. Nilai coefficien variation

menunjukkan bahwa di antara keempat komoditas ternyata Dracaena sandariana

mempunyai nilai yang paling rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk

setiap satu rupiah yang dihasilkan ternyata usaha Polycias, Dracaena fragrans,

dan Dracaena compacta menghadapi fluktuasi produksi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Dracaena sandariana. Semakin besar nilai koefisien variasi

maka semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi.

Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa Dracaena fragrans

memiliki fluktuasi produksi paling tinggi dibandingkan dengan Polycias,

Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta. Hal ini disebabkan karena lebih

lebih tingginya alokasi dana untuk biaya (cost) yang dikeluarkan untuk produksi

bunga Dracaena fragrans sedangkan produksinya tidak maksimal karena tingkat

mortalitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan Polycias, Dracaena compacta,

dan Dracaena sandariana. Berbeda halnya dengan bunga Dracaena compacta

yang memiliki fluktuasi produksi yang paling rendah diantara keempat komoditas

tersebut.

6.2. Matriks Bonston Consulting Group (BCG)

Pada matriks ini didasarkan pada pemikiran dasar bahwa suatu perusahaan

harus memiliki portofolio bisnis yang seimbang. Matris BCG ditentukan oleh dua

Page 67: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

66

faktor yaitu Persentase Pertumbuhan Industri dan Posisi Pertumbuhan Pangsa

Pasar Relatif. Tabel 18 menunjukkan perbandingan persentase pertumbuhan

industri dan posisi pangsa pasar relatif pada setiap divisi yang ada di CV BIF.

Tabel 18. Perbandingan Persentasi Pertumbungan Industri dan Posisi Pangsa Pasar Relatif

Tanaman Hias Penerimaan % Laba % Pangsa Pasar (%)

Angka Pertumbuhan (%)

D fragrans 57.617.421.225 25 37.247.197.071 40 75 (11)

D sandariana 9.244.151.856 4 5.231.040.185 6 65 (7)

D compacta 12.960.108.000 6 7.740.986.108 8 10 16

Polycias 150.030.407.256 65 41.929.690.109 46 60 10

Jumlah 229.852.088.337 100 92.148.913.473 100

Tabel 18 menjelaskan CV BIF merupakan perusahaan yang terdiri atas

empat divisi utama yaitu Polycias, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan

Dracaena sandariana. Penghasilan tahunan berkisar Rp 9.244.151.856 sampai Rp

150.030.407.256. Divisi Polycias mempunyai penghasilan terbesar yaitu Rp

150.030.407.256, sehingga lingkaran yang mewakili divisi itu adalah yang

terbesar dalam matriks IE. Lingkaran pada divisi Dracaena sandariana adalah

yang terkecil sebab penghasilan Rp 9.244.151.856. Potongan kue dalam lingkaran

menunjukkan persentase laba perusahaan yang dihasilkan oleh setiap divisi. Pada

divisi Polycias menghasilkan persentase tertinggi yaitu 64 persen.

Page 68: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

67

0,00,10,20,30,40,50,60,70,80,91,0

+20

+15

+10

+5

0

-5

-10

-15

-20

POSISI PANGSA PASAR RELATIF (PPPR)

Dracaena compacta8 %

Dracaena sandariana 6 %

Dracaena fragrans 40 %

Polycias 46 %

Gambar 9. Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Gambar 8 Divisi Polycias dan Dracaena fragrans dianggap sebagai

Bintang, divisi Dracaena compacta sebagai Tanda Tanya, dan divisi Drasaena

sandariana sebagai Sapi Perah Kas dalam matriks BCG. Penjelasan matriks BCG

untuk divisi Dracaena sandariana, Dracaena fragran, Dracaena compacta, dan

Polycias sebagai berikut :

1) Divisi Dracaena fragrans dan Polycias sebagai Bintang. Bintang

menggambarkan peluang pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang

terbaik organisasi. Divisi Dracaena fragrans dan Polycias dengan pangsa

pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus

memperoleh investasi yang substansial untuk mempertahankan atau

memperkuat posisi dominan mereka. Adapun strategi yang dapat diterapkan

oleh divisi tersebut adalah strategi integratif (integrasi kebelakang, integrasi

kedepan, dan integrasi horizontal) atau strategi intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, serta pengembangan produk baru) merupakan strategi

yang sesuai untuk di pertimbangkan.

Page 69: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

68

2) Divisi Draceaen sandariana dianggap sebagai Sapi Perah Kas karena divisi

yang berada pada kuadran III memiliki posisi pangsa pasar relatif tinggi tetapi

bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Divisi Sapi

Perah Kas harus dikelola untuk mempertahanakan posisi kuatnya selama

mungkin. Pengembangan produk bisa menjadi strategi yang bagi divisi Sapi

Perah Kas. Namun, ketika divisi Sapi Perah Kas melemah strategi penciutan

atau divestasi bisa jadi lebih sesuai.

3) Divisi Dracaena compacta dianggap sebagai Tanda Tanya karena memiliki

posisi pangsa pasar relatif yang rendah, namun mereka bersaing di industri

dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dracaena compacta dinamakan

Tanda Tanya karena organisasi harus memutuskan apakah hendak

memperkuat bisnis dengan strategi yang intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, atau pengembangan produk).

Page 70: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

69

VII ANALISIS SRATEGI PENGEMBANGAN

7.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan perusahaan terdiri dari analisis lingkungan internal

dan analisis lingkungan eksternal. Analisis ini merupakan tahapan awal dalam

membuat suatu strategi. Analisis lingkungan perusahaan akan dihasilkan faktor-

faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi

perusahaan tersebut. Keseluruhan faktor tersebut menjadi penentu dalam

merumuskan altertatif strategi.

7.1.1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam

organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan

khusus kepada perusahaan. Lingkungan internal perusahaan akan memperlihatkan

kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan ini dapat

digunakan oleh perusahaan untuk menangkap peluang serta mengatasi ancaman

yang timbul dari lingkungan eksternal perusahaan. Untuk menganalisis

lingkungan internal digunakan pendekatan fungsional perusahaan yang terdiri dari

sumberdaya, keuangan, produksi dan operasi, pemasaran, penelitian dan

pengembangan.

7.1.1.1. Sumberdaya

Sumberdaya yang dimiliki CV BIF terdiri dari fasilitas produksi, dan

sumberdaya manusia (SDM).

1) Fasilitas prouduksi

Fasilitas produksi dan oprerasi yang dimiliki oleh CV BIF terdiri dari

emapat bagian tempat. Bagian tersebut berdasarkan fungsinya yaitu tempat

bongkar muat barang, workshop, tempat persemaian, dan green house. Total luas

lahan yang digunakanan untuk keempat fasilitas produksi dan operasi kurang

lebih 7000 m2.

a) Tempat bongkar muat barang : tempat bongkar muat barang merupakan

tempat yang berfungsi untuk menyortir bahan baku utama yang datang ke

perusahaan, pencucian bahan baku yang akan diproduksi lebih lanjut. Tempat

Page 71: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

70

ini juga berfungsi sebagai tempat mengumpulan limbah dari proses produksi

yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir

b) Workshop : workshop merupakan tempat tenaga kerja melakukan proses

produksi seperti pemotongan, pelilinan, pengobatan, dan pengepakan. Tidak

ada sekat antara tempat bongkar muat barang dengan workshop, hal tersebut

untuk mempermudah dalam pendistribusian bahan baku.

c) Tempat Persemaian : Tempat persemaian berfungsi untuk menyimpan

tanaman hias yang masih membutuhkan persemaian terlebih dahulu sebelum

di ekspor. Tanaman hias yang berada di tempat persemaian adalah Dracaena

agustifiola (suji belut), Dracaena godseffiana (bambu jepang), dan Dracaena

compacta (pohon kompakta).

d) Green house : green house mempunyai fungsi yang hampir sama dengan

tempat persemaian, tetapi dalam green house penanganan tanaman hias lebih

intensif. Hal tersebut dikarenakan tanaman hias yang disemai di green house

merupakan tanaman hias yang siap ekspor hingga kualitas perlu dijaga. Green

house juga berfungsi sebagai tempat proses rangkai dan semai untuk varietas

Dracaean sandariana (suji), Dracaena fragrans (hangjuang), dan Polycias

(kedondong cina)

2) Sumberdaya Manusia (SDM)

CV BIF merupakan perusahaan yang padat karya dimana dalam proses

produksinya membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Pada tahun 2000 jumlah

tenaga kerja sebanyak 30 orang, tahun 2003 sebanyak 75 orang tenaga kerja

dengan 2 staf, tahun 2007 menyerap 100 orang tenaga kerja dengan 6 staf

karyawan, tahun 2009 menyerap 80 tenaga kerja dengan 6 staf dan 4 satpam,

tenaga kerja tersebut termasuk tenaga kerja borongan. Tahun 2010 tenaga kerja

tetap sebanyak 28 orang dengan 7 orang staf dan 3 satpam, tenaga kerja borongan

tidak dapat diprediksi sesuai dengan banyaknya proses produksi.

Jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan terbagi ke dalam tenaga kerja

tetap dan tenaga kerja borongan. Sebagian besar merupakan warga sekitar yang

tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi perusahaan atau pabrik. Rata-rata tenaga

kerja berpendidikan SD, SMP, dan putus sekolah. Selain untuk meningkatkan

pendapatan warga sekitar, diharapkan perusahaan memberikan manfaat kepada

Page 72: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

71

warga yang ada diwilayah tersebut. Dalam perekrutan tenaga kerja tidak ada

syarat-syarat khusus yang ditetapkan. Siapa saja diperbolehkan untuk mendaftar

sebagai tenaga kerja asalkan calon tenaga kerja tersebut mempunyai keuletan dan

keinginan untuk bekerja.

Kondisi ketenagakerjaan di CV BIF diantaranya adalah dengan

memberdayakan kaum marjinal seperti remaja putus sekolah (SD, SMP), janda,

dan ibu rumah tangga. Fasilitas perusahaan berkenaan dengan ketenagakerjaan

adalah pelatihan kedisiplinan, pelatihan keahlian sehingga menjadi tenaga

terampil, dan tunjangan keahlian serta tunjangan pendidikan anak.

Fungsi pengendalian telah diaplikasikan oleh perusahaan dengan

pemberian insentif untuk meningkatkan prestasi karyawan. Gaji tenaga kerja

dibedakan berdasarkan masa kerja dari tenaga kerja tersebut dan diberikan setiap

dua minggu sekali. Gaji tenaga kerja di CV BIF sudah berada diatas Upah

Minimum Regional (UMR) Kabupaten Sukabumi yaitu sebesar Rp 650.000. Gaji

tenaga kerja borongan Rp 17 per batang, tenaga kerja borongan hanya digunakan

untuk varietas seluruh komoditas dan tidak mendapatkan fasilitas gaji. Fasilitas

gaji yang diberikan perusahaan meliputi gaji pokok, uang lembur, bonus intensif,

tunjangan keahlian, dan tunjangan pendidikan. Perhitungan uang lembur adalah

gaji pokok dibagi jam kerja selama hari dikali jam lembur. Bonus intensif

diberikan dengan melihat absensi dari tenaga kerja dalam dua minggu, apabila

tenaga kerja tersebut masuk minimal 10 hari maka mendapatkan bunus intensif

sebesar Rp 5.000 per hari kerja atau sebesar minimal Rp 50.000. Tunjangan

keahlian dan pendidikan berdasarkan lama bekerja, tunjangan keahlian untuk laki-

laki sebesar Rp 100.000 dan untuk perempuan sebesar Rp 70.000 dan tunjangan

anak sebesar Rp 100.000 per anak untuk TK, SD, dan SMP.

7.1.1.2. Keuangan

Keuangan merupakan suatu hal yang penting dan menjadi kebutuhan

primer dalam suatu usaha, hal ini dikarenakan pengelolaan keuangan yang tidak

baik dapat membawa dampak kemunduran bahkan kebangkrutan suatu usaha. CV

BIF tidak mempunyai bagian khusus yang mengurusi keuangan. Pendapatan

perusahaan yang berasal dari buyer langsung masuk ke kas direktur. Kebutuhan

keuangan untuk proses produksi atau diluar hal tersebut ditangani oleh istri dari

Page 73: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

72

derektur yaitu Ibu Sarinah (Ririn). Jadi aktivitas keuangan dipegang oleh staf

diluar perusahaan.

Keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan

berasal dari modal pribadi dan pinjaman dari bank pemerintah maupun bank

perkreditan rakyat yang ada di Sukabumi. Modal tersebut digunakan untuk

beberapa keperluan diantaranya untuk pembangunan sarana produksi. Selain itu,

sebagian penerimaan yang didapat tiap bulannya dikeluarkan kembali tiap kali

produksi, meliputi pembelian bahan baku dan gaji karyawan.

Pendapatan yang diperoleh perusahaan berasal dari penerimaan dikurangi

biaya produksi yang dikeluarkan selama periode produksi berlangsung.

Penerimaan dihitung dari total produksi dikalikan harga jual. Penerimanaan pada

CV BIF berasal dari penjualan bunga Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena

sandariana, dan Dracaena compacta untuk kapasitas 1000 batang. Total biaya,

pendapatan, dan laba yang diperoleh CV BIF dari tanaman hias Polycias,

Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta kapasitas

1000 pot/pcs (Tabel. 19).

Tabel 19. Jumlah tanaman, total biaya, pendapatan, dan laba yang diperoleh oleh CV BIF

Tanaman Hias Jumlah

(pot/pcs)

Jumlah bibit

(Batang /tanaman)

Total Biaya Pendapatan Laba

Polycias 1000 2000 32,639,800 45,300,000 12,660,200 D compacta 1000 2000 24,162,400 60,000,000 35,837,600 D sandariana 1000 26000 8,195,400 18,878,000 10,682,600 D fragrans 1000 1000 8,158,000 23,075,000 14,917,000

Tabel 19 menjelaskan untuk kapasitas 1000 pot/pcs penerimanaan terbesar

diproleh perusahaan dari Dracaena copacta dibandingkan jenis bunga yang

lainnya yaitu Polycias, Dracaena fragrans,dan Dracaena sandariana sebesar Rp

35,837,600 untuk 1000 (pot/pcs). Walaupun biaya produksi bunga Dracaena

compacta termasuk yang tinggi sebesar Rp 24,162,40, namun harga jualnya juga

lebih tinggi dibandingkan yang lainnya yaitu sebesar Rp 60.000. Hal tersebut

yang menyebabkan penerimanaan dari Dracaena compacta lebih besar.

Page 74: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

73

7.1.1.3. Produksi dan Operasi

Aktifitas CV BIF terdiri dari penerimaan input, penyimpanan, produksi,

pengepakan, dan pemeliharaan peralatan.

1) Penerimaan Input

Kegiatan utama CV BIF adalah merubah tanaman hias menjadi produk

akhir berupa tanaman hias yang mempunyai nilai tambah yang lebih daripada

sebelumnya. Untuk dapat menghasilkan produk akhir, dibutuhkan pemasok atau

suppliers yang menyediakan bahan baku utama yaitu tanaman hias. Perusahaan

bekerja sama dengan masing-masing pemasok yang masih berasal dari wilayah

Sukabumi untuk satu varietas tertentu. Dalam seminggu, pemasok memasok

bahan baku kepada perusahaan dua kali atau tergantung kepada kebutuhan ekspor

varietas tersebut permintaan dari pembeli. Untuk varietas Dracaena sandariana

pemasok memasok bahan baku dua minggu sebelum proses rangkai. Sedangkan

unuk varietas lainnya suppliers memasok bahan baku utama (tanaman hias) satu

sampai dua minggu sebelum pengiriman ekspor.

Selain berasal dari pemasok, bahan baku utama juga didapatkan dari

kelompok tani bentukan maupun binaan perusahaan untuk varietas Dracaena

sandariana (suji), dan Polycias (kedondong cina) yang masih berada di

Kecamatan Sukaraja. Akan tetapi, karena kelompok tani binaan perusahaan

tersebut baru dibentuk sedangkan proses budidaya membutuhkan waktu yang

lama sekitar 1,5 sampai dua tahun sehingga kelompok tani tersebut belum bisa

memasok kepada perusahaan. Kelompok tani yang terlibat meliputi tiga kelompok

tani yaitu kelompok tani Bina Karya, kelompok tani Jaya Raya, kelompok tani

Restu Mandiri. Perusahaan juga sedang mengelola kebun sendiri terutama untuk

varietas Polycias (kedondong cina), Dracaean angustifiola (suji belut), Dracaena

godseffiana (bambu jepang), Dracaena compacta (kompakta) dengan luas lahan

tiga hektar yang berada di Cimangkok, kecamatan Sukaraja.

Selain bahan baku utama, diperlukan bahan baku pembantu untuk

menunjang proses produksi. Sumber bahan baku pembantu tersebut didapatkan

dari distributor dan mitra dagang, sumber perawatan atau pengobatan berasal dari

distributor, serta sumber bahan pengepakan berasal dari distributor. Pemasok

bahan baku pembantu masih berasal dari daerah Sukabumi.

Page 75: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

74

2) Penyimpanan

Bahan baku utama yang masuk ke perusahaan paling lama disimpan hanya

satu malam. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dari produk yang akan

diproduksi dan untuk mengefisienkan tenaga kerja yang ada. Bahan baku

pembantu dilakukan penyimpanan lebih lama, hal tersebut dikarenakan bahan

baku pembantu dibeli dalam jumlah yang cukup banyak sedangkan

penggunaannya tidak langsung menggunakan semua bahan yang dibeli. Untuk

cocopeat dan mulsa disimpan di workshop, dan bahan baku pembantu yang

berukuran kecil lainnya disimpan di gudang penyimpanan.

Pengumpulan produk yang sudah mengalami proses produksi

dikumpulkan didalam green house agar kualitas tetap terjamin, proses tersebut

dilakukan sampai kuota untuk pengiriman tercapai. Pengumpulan produk

berdasarkan jenis dan ukuran dari produk tersebut. Dracaena sandariana,

Polycias, dan Dracaena fragrans tidak memerlukan waktu yang lama untuk

proses penyimpanan dikarenakan pasokan bahan baku cukup mendukung dan

permintaan yang selalu ada setiap bulannya. Untuk varietas lain seperti Dracaena

compacta, Dracaena angustifiola, Dracaena godseffiana, Alocasia, dan Sasiveria

biasanya membutuhkan waktu penyimpanan atau penyemaian yang cukup lama.

Hal tersebut dikarenakan bahan baku yang cukup sulit didapatkan dan untuk

didapatkan tanaman hias yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan buyer sangat

lama, seperti Dracaena angustifiola dan Dracaena compacta telah dilakukan

proses penyemaian dari bulan Oktober 2009 sampai saat ini belum mampu untuk

di ekspor, dan untuk varietas Dracaena godseffiana memerlukan waktu lima

tahun untuk mencapai tinggi kira-kira 2 samapi 13 meter.

3) Produksi

CV BIF mempunyai dua kegiatan usaha yaitu merubah tanaman dengan

fungsi sebagai tanaman hias dan proses pengembangan budidaya tanaman hias.

Unit usaha pengolahan tanaman hias merupakan proses merubah tanaman yang

berasal dari pemasok menjadi tanaman hias yang mempunyai nilai yang lebih dari

sebelumnya dengan beberapa tahap pengolahan sesuai dengan permintaan

pembeli. Bahan baku utama berupa tanaman hias untuk proses pengolahan berasal

Page 76: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

75

dari pemasok, yang kemudian dilakukan penanganan lebih lanjut menjadi

tanaman hias yang siap ekspor.

Setiap varietas mempunyai perlakuan yang berbeda dalam proses

produksi. Proses produksi tersebut dibagi kedalam tiga kategori (Gambar 9).

Gambar 9. Proses Produksi Bunga Hisas CV Bunga Indah Farm Sumber : CV Bunga Indah Farm (2011)

Page 77: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

76

a) Dracaena sandariana (Suji)

Kegiatan produksi untuk tanaman suji yaitu pengupasan daun-daun yang

tidak diperlukan, pencucian agar tanaman tersebut menjadi bersih, pemotongan

batang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk proses rangkai, pengobatan

dilakukan agar batang tidak mudah busuk dan terkena penyakit, penyemaian

dilakukan di green house selama 10-14 hari sampai bahan baku terkumpul dan

keluar akar, proses rangkai dilakukan langsung di green house agar kualitas tetap

terjamin, terakhir adalah pengepakan berdasarkan jenis dan ukuran.

b) Polycias (kedondong cina)

Polycias (kedondong cina) mempunyai alur proses produksi yang tidak

cukup rumit, diantaranya adalah dilakukan stek batang dan akar agar dihasilkan

kualitas yang diinginkan, pencucian, pengobatan, pengobatan agar tidak mudah

terkena penyakit, proses bending, pengepakan dengan memberikan media tanam

berupa cocopeat dan dibungkus dengan polibag, penyemaian dilakukan sampai

barang terkumpul untuk satu kontainer dan sampai tumbuh akar, dan

penyemprotan selama penyemaian setiap minggu.

c) Dracaena fragrans (hanjuang) dan Varieatas lainnya

Alur proses produksi dari Dracaena fragrans (hanjuang) dan varietas

lainnya adalah pencucian, pemotongan sesuai ukuran, pengepakan dengan

memberikan media berupa cocopeat dan polybag, proses penyemaian dilakukan

sampai tanaman tumbuh akar dan barang terkumpul untuk satu kontainer, dan

penyemprotan agar tidak mudah terserang penyakit selama penyemaian.

Pengawasan produksi dilakukan oleh penanggung jawab yaitu Bapak

Roja’i. Target produksi dilakukan berdasarkan permintaan konsumen per

kontainer. Jumlah barang untuk setiap kontainer per varietas berbeda jumlahnya

tergantung bentuk dan ukuran. Setelah ada pemesanan barang perusahaan

kemudian menghubungi suppliers untuk dapat memasok bahan baku utama

maupun bahan baku pembantu. Suppliers mengumpulkan bahan baku utama

maksimal dua minggu dan setiap satu minggu suppliers mengirimkan barang ke

pabrik. Bahan baku yang dibutuhkan untuk tanaman Dracaena sandariana

sebanyak 170.000 batang, Polycias sebanyak 8.000 pohon, Dracaena fragrans

sebanyak 19.900 batang, Sansiveria rata-rata sebanyak 36.780 daun, Alocasia

Page 78: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

77

rata-rata sebanyak 6.400 pohon, Dracaena compacta rata-rata 7.869 pohon, dan

Dracaena godseffiana rata-rata sebanyak 56.160 batang. Setiap hari perusahaan

melakukan prorses produksi, dengan jam kerja dari 07.30 sampai dengan 17.00

WIB.

4) Pengepakan

Pengepakan dilakukan apabila kuantitas untuk ekspor sudah mencukupi

untuk pengiriman satu kontainer. Produk yang sudah siap ekspor dibungkus

dengan menggunakan koran agar tidak rusak selama pengiriman. Setelah itu,

disusun dalam pallet yang berukuran 2 x 1,31 x 2,3 meter yang terbuat dari kayu.

Pallet tersebut dibuat sendiri oleh CV BIF untuk mendukung pengiriman barang

dan menghemat biaya produksi.

5) Pemeliharaan peralatan

Pemeliharaan peralatan produksi dilakukan setelah proses produksi selesai

atau setelah jam kerja selesai yaitu jam 17.00. Sedangkan peralatan seperti mesin

dan peralatan yang terbuat dari logam cukup di bersihkan dari kotoran dengan

kain dan untuk mesin pemotong diberikan pelumas. Peralatan yang telah selesai

digunakan disimpan kembali ke tempat yang disediakan sehingga peralatan yang

ada tidak hilang dan rusak.

7.1.1.4. Pemasaran

Peluang pasar dari bisnis tanamah hias tropis semakin besar, terutama

dengan digalakkan program pemerintah mengenai pembukaan gerbang ekspor

tanaman hias tropis. Adanya peluang tersebut maka aspek pemasaran perlu

mendapatkan perhatian khusus dari pelaksanaan bisnis. Dalam struktur

organisasinya, CV BIF tidak mempunyai bagian pemasaran khusus yang

berfungsi menghandel pemasaran di CV BIF. Bagian pemasaran di pegang oleh

manejer langsung yaitu Bapak Erick. Akan tetapi, pemesanan maupun

pembayaran melalui direktur dari CV BIF yaitu Bapak Wahyudin. Pembeli dari

CV BIF adalah pengusaha dari Korea, yang secara rutin setiap bulan melakukan

transaksi dengan perusahan. Perusahaan pun jarang bahkan tidak pernah

melakukan promosi atau iklan terhadap produk yang dihasilkan.

Perusahaan melakukan pengiriman barang atau ekspor setelah

mendapatkan permintaan dari pembeli dengan harga yang telah ditetapkan oleh

Page 79: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

78

perusahaan. Penetapan harga tersebut berdasarkan biaya produksi dan margin

yang diinginkan oleh perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai jalur pemasaran

yang panjang, karena perusahaan langsung berhubungan dengan pembeli, dan

pembeli secara rutin datang ke perusahaan untuk mengontrol proses produksi

ataupun melakukan transaksi bisnis, serta perusahaan tidak berhubungan dengan

konsumen luar negeri.

Produk yang akan di ekspor diberi label perusahaan asal Indonesia. Produk

diberi koran sebagai pembungkus dan dikemas dalam peti (pallet) serta langsung

di masukkan kedalam kontainer. Satu kontainer dapat memuat beberapa jenis

kontainer. Hal tersebut karena terkadang perusahaan kekurangan bahan baku

untuk menghasilkan produk sebanyak satu kontainer.

Pendistribusian produk tidak dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan, akan

tetapi perusahaan bekerjasama dengan PT Bridge trasindo untuk pengiriman

dengan kontainer ke negara tujuan ekspor. Proses penjadawalan pendistribusian

tidak secara tetap, tergantung kepada permintaan atau pesanan produk kepada

perusahaan.

Pelayanan merupakan hal penting untuk menjaga loyalitas pembeli. CV

BIF selalu melaksanakan pertemuan rutin dengan pihak pembeli yang berasal dari

Korea. Pembeli tersebut langsung datang ke perusahaan rata-rata seminggu sekali.

Hal tersebut semakin menambah rasa kekeluargaan dan saling percaya antara

produsen dan konsumen hingga sampai saat ini CV BIF tidak pernah

mendapatkan komplain dari pihak pembeli. Sedangkan untuk pembeli lain yang

berasal dari China, Taiwan, dan Singapura, apabila akan melakukan pemesanan

sebelumnya menghubungi pemilik perusahaan yaitu Bapak Wahyudin kemudian

setelah mempunyai kesepakatan, maka pembeli tersebut datang langsung ke

perusahaan untuk melaksanakan transaksi.

7.1.1.5. Penelitian dan Pengembangan

CV BIF tidak mempunyai divisi khusus penelitian dan pengembangan,

dikarenakan perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan besar yang

memerlukan intensitas akan penelitian dan pengembangan untuk keberlangsungan

perusahaan. Penelitian dan pengembangan dialakuakan atas dasar kemauan

pembeli mengenai spesifikasi produk yang diinginkan. Misalnya pembeli

Page 80: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

79

menginginkan jenis rangkaian untuk tanaman suji yang berbeda, maka perusahaan

mencari rangkaian untuk suji dengan melihatdari rangkaian-rangkaian yang

berada di pasar serta dengan melihat di internet dan majalah-majalah pertanian

khususnya mengenai tanaman hias. Akan tetapi, perusahaan mempunyai adaptasi

terhadap teknologi seperti green house.

7.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman yang berada di luar

organisasi sehingga sulit dikendalikan oleh pengusaha. Perusahaan tidak dapat

melakukan intervensi terhadap komponen eksternal. Kesuksesan jangka panjang

diraih saat tindakan organisasi seirama dengan lingkungan eksternal. Strategi

bisnis yang baik terlihat saat ada kesesuaian antara keinginan dan kondisi

lingkungan dengan apa yang ditawarkan perusahaan, demikian juga antara

kebutuhan organisasi dengan apa yang disediakan oleh lingkungan.

7.1.2.1. Sosial

Kondisi sosial, budaya, demografi dan lingkungan membentuk sebuah cara

hidup, bekerja, berproduksi, dan cara konsumsi yang berbeda setiap masyarakat.

Korea sebagai negara tujuan ekspor tanaman hias tropis yang terbesar untuk

industri yang sama dengan CV BIF yang berada di Sukabumi, mempunyai sebuah

kepercayaan akan tanaman hias tertentu seperti tanaman suji mempunyai nama

lain lucky bamboo atau bambu keberuntungan. Hal tersebut kerkait erat dengan

konsep fengshui yang sebagian besar etnis China ataupun Korea mempercayai

konsep tersebut. Tanaman bernilai ‘baik’ sering diartikan dapat mengundang

‘hawa rezeki’ agar bersedia berkunjung ke dalam rumah. Sebaliknya, tanaman

berkriteria ‘buruk’ diyakini dapat mencelakakan penghuninya. Oleh sebab itu,

beberapa jenis tanaman menjadi pantangan dan dijauhkan dari lingkungan rumah.

Sebaliknya, beberapa jenis tanaman hias yang dianggap memiliki kandungan

makna ‘baik’ diantaranya adalah tanaman bambu keberuntungan (lucky bamboo)

sering disebut juga bambu rezeki, yang dalam bahasa latin disebut juga Dracaena

sandariana. Keadaan sosial budaya tersebut dapat dijadikan sebuah peluang bisnis

bagi pengusaha-pengusaha yang jeli dalam melihat peluang bisnis yang ada.

Page 81: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

80

Setiap negara mempunyai karakteristik lingkungan yang berbeda,

Indonesia sebagai negara tropis mempunyai iklim yang baik bagi pertumbuhan

berbagai macam tanaman hias. Negara yang memenuhi iklim yang berbeda belum

tentu dapat menemukan jenis tanaman hias yang dapat tumbuh dengan baik dan

dibudidayakan di Indonesia. Contohnya Korea sebagai tujuan ekspor yang

mempunyai lebih dari dua musim, mempunyai kelemahan yaitu setiap kali

pergantian musim maka harus dilakukan perbaikan akan tanaman hias yang ada.

Selain itu, pembangunan permukiman atau perkantoran yang terus terjadi, hal

tersebut menyebabkan permintaan akan tanaman hias terus meningkat untuk

Indonesia.

Peningkatan permintaan akan tanaman hias tropis tersebut menjadikan

pasokan baha baku (tanaman hias) yang ada semakin berkurang. Apalagi sebagian

besar pemasok yang bekerjasama dengan perusahaan mengumpulkan bahan baku

dari masyarakat yang mempunyai tanaman tersebut secara liar yang tidak

dibudidayakan. Berkurangnya pasokan bahan baku tanaman his dari masyarakat

menjadikan sebuah ancaman yang akan merugikan perusahaan. Oleh sebab itu

dibentuk sebuah program yang berasal dari pemerintah bekerja sama dengan

kelompok tani dan petani untuk dapat membudidayakan tanaman hias tropis agar

pasokannya dapat terjamin.

Setiap tahun jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi cendrung

meningkat, hal tersebut membuat peningkatan jumlah pencari kerja setiap

tahunnya. Adanya hal tersebut, dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah

pihan antara CV BIF dan masyarakat. Bagi CV BIF hal tersebut dapat mendorong

dalam pengembangan bisnis tanaman hias tropis dikarenakan bisnis tanaman hias

tropis merupakan bisnis yang padat karya. CV BIF lebih mempekerjakan tenaga

kerja yang termasuk kaum marjinal seperti janda dan remaja putus sekolah. Tahun

2007 CV BIF dapat menyerap tenaga kerja terbanyak daripada tahun yang lain

yaitu sebanyak seratus orang tenaga kerja

Page 82: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

81

Tabel 20. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan per Bulan Tahun menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sukabumi

Tahun Tidak Tamat

SD SD SLTP SMTA

Sarjana Muda Sarjana Jumlah

2008 - 2,274 1,357 5,980 2,827 1,246 13,684

2009 - 1,386 2,976 7,962 3,800 2,516 18,640 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi (2010)

7.1.2.2. Politik

Aspek politik, kebijakan pemerintah dan hukum meliputi peraturan-

peraturan, undang-undang dan kebijakan pemerintah baik itu pada tingkat daerah,

provinsi maupun nasional yang menentukan beroperasinya suatu perusahaan.

Aspek-aspek tersebut melibatkan pemerintah maupun lembaga pendukung lain

yang dapat mendukung pelaksanaan sebuah perusahaan.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan SATLAK PPK-IPM Kabupaten

Sukabumi melaksanakan sebuah program dalam meningkatkan produksi tanaman

hias terutama tanaman hias tropis untuk mencukupi permintaan ekspor. Program

tersebut dilakukan dengan cara pembentukan kelompok tani dalam

pembudidayaan tanaman hias terutama varietas Polycias (kedondong cina) dan

Dracaena sanadariana (suji) yang ditangani oleh APBD Kabupaten Sukabumi.

Ditjen Hortikultura mengembangkan beberapa jenis tanaman hias tropis

orentasi ekspor antara lain Polycas, Raphis excelsa, dan Leather Leaf. Polycias

telah diekspor terutama ke Korea Selatan dan telah berlangsung sejak tahun 1960-

an, akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Eksportir masih mengandalkan

pada tanaman hasil collecting dari kebun disekitar pemukiman penduduk dengan

jumlah tanaman yang relatif sangat terbatas dan pemeliharaannya tidak intensif.

Akibatnya, jumlah ekspor dengan kualitas relatif rendah dan kontinuitas tidak

terjamin. Polycias mulai dibudidayakan secara intensif dengan fasilitas Ditjen

Hortikultura dan Pemda, antara lain di Batam (10 ha) dan Sukabumi (45 ha)3.

7.1.2.3. Teknologi

Dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat,

baik bagi bisnis maupun bagi bidang yang mendukung kegiatan bisnis.

3 Deptan. 2009. Upaya Pengembangan Kawasan Tanaman Hias untuk Ekspor.

http://www.hortikultura.deptan.go.id [28 November 2010]

Page 83: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

82

Perkembangan teknologi ini mampu memberikan ancaman dan peluang bagi suatu

bisnis. Selain itu dengan semakin berkembangnya teknologi juga dapat

mempengaruhi strategi bisnis yang harus diterapkan oleh perusahaan baik bidang

produksi mapun pemasaran. Kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi

perusahaan antara lain dibidang informasi, budidaya tanaman, dan transportasi.

Bagi perusahaan agribisnis yang bergerak dibidang tanaman hias, perkembangan

teknologi yang harus diadopsi adalah adanya green house, teknik budidaya, akses

informasi, dan peralatan operasional seperti mesin pemotong otomatis. Akses

informasi berupa internet dapat mempermudah dalam proses pemasaran, promosi

dan melihat tren tanaman hias, terutama untuk perusahaan yang berorentasi

ekspor.

CV BIF telah mempunyai delapan green house yang dapat menunjang

dalam proses persemaian dan penyimpanan, dua mesin potong manual, dua mesin

kompresor yang dipergunakan sebagai pembersih bahan baku utama, komputer

serta satu printer sebagai perangkat pengelolaan data dan pemanfaatan media

cetak. Media komunikasi yang telah digunakan oleh CV BIF adalah telepon dan

fax, penggunaan media tersebut membantu dalam aktifitas pemasaran produk.

Akan tetapi, penggunaan teknologi tidak secara optimal akan menimbulkan

ketidakefisienan dan hanya akan menambah biaya operasional perusahaan. Oleh

sebab itu, Departemen Pertanian melaksanakan sebuah program pembukaan

Gerbang Ekspor Tanaman Hias Tropis. Program tersebut menerapkan pola

kemitraan ekspor tanaman hias antara petani dengan perusahaan ini (eksportir).

Kemitraan tersebut dibangun dengan cara mempertemukan antara kelompok tani

dan eksportir. Bantuan pemerintah antara lain penyediaan benih, penguatan

modal, dan kelembagaan petani. Sentra-sentra wilayah pengembangan tanaman

hias tropis diantaranya adalah Padang, Padang Panjang, Bukit Tinggi, Riau

(Pekanbaru), Batam, Bintan, Magelang, Wonosobo, Cianjur dan Sukabumi.

Persyaratan ekspor (perdagangan internasional) dapat menjadi sebuah

ancaman bagi bisnis tanaman hias yang berorentasi ekspor. Ekspor tanaman hias

tak mudah untuk dijalankan. Masing-masing negara menginginkan standar mutu

dan beragam persyaratan yang ketat. Kebersihan tanaman merupakan syarat

mutlak agar tanaman lolos masuk ke sebuah negara. Selain sempurna

Page 84: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

83

penampilannya, tanaman harus bebas tanah, hama, dan penyakit. Contohnya

Jepang melakukan penyemprotan pestisida dosis tinggi untuk melindungi

negaranya dari penularan hama dan penyakit, dampaknya hanya 40% tanaman

yang mampu bertahan. Melanggar sediki saja berati siap menuai rugi4.

7.1.2.4. Pelanggan

Pembeli yang ada dalam industri mempunyai daya tawar yang tinggi,

dimana pembeli tersebut dapat dengan murah dan mudah beralih ke produk dari

perusahaan lain, meduduki tempat yang sangat penting bagi perusahaan, pembeli

memegang informasi tentang produk dan harga, dan memegang kendali mengenai

apa dan kapan pembeli tersebut bisa membeli produk. pembeli yang ada dalam

industri berasal dari Korea, Cina, Singapura, Taiwan, dan Jepang. Akan tetapi,

buyer yang mendominasi adalah yang berasal dari Korea.

Buyers yang dihadapi CV BIF cendrung mempunyai kekuatan tawar yang

besar, dimana CV BIF melakukan ekspor berdasarkan permintaan dari pembeli,

baik itu untuk jenis, kualitas dan kuantitas. Hal tersebut menyebabkan CV BIF

tidak mempunyai jadwal ekspor yang tetap dan berfluktuasinya jumlah

permintaan terhadap CV BIF. Tujuan ekspor CV BIF terhadap Korea pun hanya

kepada satu pengusaha saja yaitu Mr. Huh Gue Suk, sehingga apabila pembeli

tersebut berpindah kepada perusahaan lain maka secara otomatis CV BIF

kehilangan tujuan ekspor ke Korea

7.1.2.5. Pemasok

Bisnis tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor, pemasok merupakan

salah satu elemen yang paling diperlukan dan memengaruhi dalam kontinuitas

pelaksanaan operasional perusahaan. Ada dua jenis bahan baku yang diperlukan

dalam proses produksi, yaitu bahan baku utama dan bahan baku pembantu. Bahan

baku utama merupakan bahan yang penting bagi pelaksanaan produksi yaitu

tanaman hias. Teradapat beberapa pemasok bahan baku utama yang terbesar di

daerah Sukabumi (Tabel 21). Bahan baku pembantu merupkan bahan baku yang

dapat menunjang dalam pelaksanaan produksi, bahan baku pembantu diperoleh

4 DuniaPustaka. 2009. Cara Ekspor Tanaman Hias. http://www.DuniaPustaka.com [25 November

2010]

Page 85: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

84

dari distributor dan mitra dagang. Dalam industri tanaman hias tropis orentasi

ekspor di Kabupaten Sukabumi, pemasok mempunyai daya tawar yang rendah.

Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pemasok yang banyak, produk yang dipasok

tidak terdiferensiasi, pemasok tidak mampu melakukan integrasi ke depan dan

megolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan

perusahaan, dan pemasok tidak mempunyai kemampuan dalam menaikkan harga,

menurunkan ataupun menaikkan kualitas dan kuantitas dari produk yang mereka

pasok karena hal tersebut telah ditentukan oleh perusahaan yang ada dalam

industri.

Tabel 21. Daftar Pemasok Bahan Baku Utama CV Bunga ndah Faram

Tanaman Hias Pemasok Asal Jumlah/Pemesanan

Dracaena sandariana Mustopha Sukaraja 57.000 batang Koko Sukaraja 57.000 batang Herma Jampang 57.000 batang

Polycias Erwin Cikeong, Baros 2.500 batang Nasir Cipanas 2.500 batang Jaya Salabintana 2.500 batang

Dracaena fragrans

Ompong Jampang 6.700 batang Umar Jampang 6.700 batang Sukaiji Jampang 6.700 batang Ikin Jampang 6.700 batang

Sumber : CV Bunga Indah Farm (2011)

7.2. Variabel Internal dan Eksternal

CV BIF merupakan perusahan agribisnis yang bergerak di bidang

tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor. Adapun komoditas unggulan yang di

usahakan adalah Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans,

dan Polycias. Pada penelitian ini, variabel faktor internal dan eksternal untuk

seluruh jenis tanaman hias sama. Hal tersebut dikarenakan seluruh tanaman hias

unggulan mempunyai karakteristik yang sama, baik internal maupun eksternal.

Adapun perbedaan dari keempat tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV

BIF yaitu dari segi penanganan saat dilakukan produksi, tingkat serangan haman

dan penyakit masing-masing tanaman hias, daya tahan tanaman hias, pangsa

pasar, pertumbuhan industri, ketersedian bahan baku baku masing-masing

Page 86: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

85

tanaman hias, dan preferensi konsumen masing-masing tanaman hias dengan

penjelasan sebagai berikut.

1) Produksi : Proses produksi masing-masing tanaman hias unggulan berbeda-

beda. Hal tersebut dilakukan berdasarkan permintaan konsumen (Buyer) serta

Standar Oprasional Prosedur (SOP) produksi yang dimiliki oleh perusahaan

dan Dirjen hortikultura.

2) Tingkat serangan haman dan penyakit masing-masing tanaman hias : masing-

masing tanaman hias mempunyai karakternya masing-masing baik dari segi

daun, batang, dan akar. Oleh karena itu, hama dan penyakit yang menyerang

serta penanganannya untuk masing-masing tanaman hias juga berbeda-beda.

Walaupun terdapat persamaan hama dan penyakit yang menyerang, namun

tingkat serangannya berbeda beda bergantung pada karakter masing-masing

tanaman hias.

3) Daya tahan tanaman hias : Tingkat ketahanan (kemampuan) untuk tumbuh

masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh

karakter dari masing-masing tanaman hias serta asal bahan baku. Bila dilihat

dari karakter masing-masing tanaman hias untuk tanaman hias Dracaena

sandariana mempunyai tingkat keberhasilan tumbuh sekitar 90-95 persen,

Dracaena compacta dan Polycias mempunyai tingkat keberhasilan 80-85

persen, dan Dracaena fragrans mempunyai tingkat keberhasilan 85-95 persen.

Asal bahan baku dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan saat dilakukan

penyetekan. Bahan baku dari supplier biasanya mempunyai tingkat

keberhasilan pertumbuhan 40 persen sampai 65 persen, sedangkan bahan baku

dari kebun CV BIF sendiri mempunyai tingkat keberhasilan pertumbuhan 70

persen sampai 98 persen. Tingkat keberhasilan pertumbuhan penyetekkan

Polycias dan Dracaena compacta yang bahan bakunya berasal dari supplier

sekitar 40 persen sampai 60 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF

sekitar 85 persen sampai 98 persen. Berbeda dengan Dracaena sandariana

dan Dracaena fragrans yang seluruh bahan baku berasal dari supplier.

Tingkat keberhasilan dari kedua yaitu Dracaena sandariana dan Dracaena

fragrans sekitar 70 persen sampai 80 persen.

Page 87: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

86

4) Pangsa pasar : Berdasarkan hasil wawancaran dengan pihak perusahaan

diketahui pangsa pasar masing-masing tanaman hias unggulan berbeda-beda.

Tanaman hias Dracaeana sandariana mempunyai pangsa pasar sebesar 65

persen, Dracaena fragrans mempunyai pangsa pasar sebesar 75 persen,

Dracaena compacta mempunyai pangsa pasar sebesar 10 persen, dan Polycias

mempunyai pangsa pasar sebesar 60 persen.

5) Pertumbuhan industri : Bedasarkan analisis yang dilakukan dengan melihat

data produksi selama kurun waktu 2005-2010 tingkat perumbuhan industri

masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh

ketidak tersediaan bahan baku utama sehingga permintaan konsumen tidak

dapat terpenuhi. Selama kurun waktu 2005-2010 rata-rata pertumbuhan

industri tanaman hias Dracaena sandariana sebesar minus tujuh persen,

Dracaena fragrans sebesar -11 persen, Dracaena compacta sebesar 26 persen,

dan Polycias sebesar 10 persen.

6) Ketersedian bahan baku baku masing-masing tanaman hias : Dalam

menjalankan usahanya CV BIF masih sangat kekurangan bahan baku utama.

Khususnya untuk tanaman hias Dracaena compacta dan Polycias, oleh karena

itu pada tahun 2009 CV BIF membudidayakan sendiri tanaman hias tersebut

untuk mengisi kekosongan bahan baku dan sebagai safety stock (bahan baku

pengaman).

7) Preferensi konsumen masing-masing tanaman hias : preferensi konsumen

untuk masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Preferensi konsumen paling

tinggi yaitu pada Dracaena sandariana. Dracaena sandariana oleh

masyarakat korea sudah dianggap sebagai budaya yang setiap tahun harus ada.

Tanaman hias ini juga diangga sebagai tanaman keberuntungan.

7.3. Identifikasi Faktor Peluang, Ancaman, Kekuatan dan Kelemahan

7.2.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman

Berdasarkan analaisis lingkungan eksternal didapatkan faktor kunci

sukses, kemudian ditentukan peluang dan ancaman dan faktor kunci sukses

tersebut dan ditentukan ranking dari faktor peluang dan ancaman (lampiran 21).

Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

Page 88: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

87

perusahaan, sedangkan ancaman merupakan situasi penting yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

7.2.1.1 Identifikasi peluang

1) Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

Permintaan tanaman hias dipasar dunia cendrung terus meningkat dari

tahun ke tahun, demikian juga permintaan akan produk tanaman hias tropis

cendrung terus meningkat. Akan tetapi, produsen tanaman hias tropis jumlahnya

masih relatif terbatas. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki keunggulan

sumberdaya alam yang cukup dipandang untuk penetrasi pasar internasional

tanaman tropis. Hal tersebut memberikan peluang bagi CV BIF sebagai

perusahaan yang bergerak di bisnis tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor

untuk dapat mencukupi permintaan yang tinggi. Permintaan yang tinggi tersebut

tidak hanya untuk varietas tanaman hias tropis yang diusahakan oleh CV BIF,

akan tetapi menyangkut varietas-varietas lain. Oleh karena itu, perusahaan akan

didorong untuk dapat menyesuaikan diri dan menambah varietas yang diusahakan

sesuai dengan permintaan pasar.

2) Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

Adanya kebijakan pemerintah tentang Pembukaan gerbang ekspor

tanaman hias tropis oleh Ditjen Hortikultura (Deptan), putusan Mentri Pertanian

nomor. 511/kpts/PD.310/2006 tentang komoditi tanaman binaan Direktorat

Jendral Hortikultura, dan koordinasi kebijakan Pemda dalam pelaksanaannya

menjadikan perusahaan semakin mudah dalam pelaksanaan ekspor. Adanya

dukungan pemerintah dalam pelaksanaan pengembangan varietas tanaman hias

baru merupakan dukungan dalam bentuk dana maupun alternatif cara yang dapat

meningkatkan skala produksi perusahaan. Program gerbang ekspor tamanan hias

merupakan bagian dari upaya peningkatan produksi hortikultura hususnya pada

komoditas tanaman hias. Program gerbang ekspor tanaman hias merupakan

bagian dari upaya peningkatan produksi hortikultura, khususnya pada tanaman

hias. Program tersebut mencanangkan gerakan pengembangan serta produksi

tanaman hias pada wilayah-wilayah gerbang ekspor di tanah air. Kegiatan ini

bertujuan untuk lebih mendekatkan sentra produksi tanaman hias ke daerah tujuan

Page 89: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

88

ekspor dari komoditas yang bersangkutan agar dapat dilaksanakan secara lebih

efisien sehingga dapat bersaing dengan negara tujuan ekspor.

3) Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

Perbedaan iklim yang terjadi antara Indonesia dan negara tujuan ekspor

(Korea). Korea merupakan negara subtropis yang mempunyai empat musim.

Berganti-gantinya musim dan pendeknya musim yang terjadi menyebabkan

negara tersebut harus berganti-ganti tanaman hias yang ada dengan yang baru,

dengan adanya hal tersebut menjadi sebuah peluang bagi Indonesia untuk dapat

mengirim tanaman hias yang dibutuhkan oleh Korea. Adanya kepercayaan akan

konsep fengshui terhadap Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena

fragrans, dan Polycias sebagai tanaman pembawa keberuntungan bagi yang

memilikinya. Kepercayaan tersebut sebagian besar untuk masyarakat China,

Korea, dan negara lain (etnis Tionghoa). Hal tersebut dapat dijadikan peluang

bagi perusahaan untuk dapat menyediakan kebutuhan akan tanaman hias tersebut.

4) Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

Jumlah pemasok bahan baku (Dracaena sandariana, Dracaena compacta,

Dracaena fragrans, dan Polycias) sehingga harga bahan baku rendah dan stabil,

hal ini karena pemasok tidak mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah

produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.

Selain itu pemasok tidak mempunyai kemampuan untuk menaikan harga,

menurunkan ataupun menaikkan kualitas dan kuantitas dari produk yang mereka

pasok. Hal tersebut telah ditentukan oleh perusahaan yang ada dalam industri.

Harga bahan baku pembantu rendah karena jumlah pemasok yang banyak

sehingga perusahaan dapat dengan mudah beralih pemasok kepada pemasok yang

dapat menawarkan bahan banku yang lebih murah dengan kualitas yang lebih.

7.2.1.2 Identifikasi Ancaman

1) Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

Pembeli yang ada di dalam industri mempunyai data tawar yang tinggi,

dimana pembeli tersebut dapat dengan mudah beralih ke produk dari perusahaan

lain, menduduki tempat yang sangat penting bagi perusahaan, pembeli memegang

informasi tentang produk dan harga, dan memegang kendali mengenai apa dan

kapan pembeli tersebut bisa membeli produk. Pembeli yang dihadapi CV BIF

Page 90: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

89

cendrung mempunyai kekuatan tawar yang besar, dimana CV BIF melakukan

ekspor berdasarkan permintaan dari pembeli, baik itu untuk jenis, kualitas dan

kuantitas. Tujuan ekspor CV BIF terhadap Korea hanya kepada satu pengusaha

saja yaitu Mr. Huh Gue Suk, sehingga apabila pembeli tersebut berpindah kepada

perusahaan lain maka secara otomatis CV BIF kehilangan tujuan ekspor ke Korea.

2) Persyaratan ekspor tanaman hias

Kegiatan ekspor berkaitan dengan internasional dan harus dipenuhinya

standar-standar pengiriman barang ke luar negeri (ekspor). Persyaratan yang ketat

dari negara tujuan ekspor dapat menjadi ancaman yang dapat menimbulkan

kerugian apabila ada salah satu produk yang tidak sesuai standar persyaratan

tersebut. Persyaratan ekspor setiap negara berbeda-beda, seperti syarat ekspor ke

korea adalah minimal nilai kadar air yang tidak melebihi 20 persen dan tidak ada

unsur tanah. Misalnya pada tahun 2009 terdapat kasus kegagalan tiga eksportir

Indonesia saat mengirim Sansiveria ke Jepang akibat tidak lolos uji sanitasi di

Jepang. Selain tanaman tidak dibayar, eksportir tersebut harus membayar biaya

penyemprotan pestisida.

3) Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Kondisi negara tujuan dapat mempengaruhi ekspor yang dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan eksportir termasuk eksportir tanaman hias. Kondisi di

negara tujuan bisa berupa perang, bencana alam, politik dan sebagainya. Seperti

yang dihadapi CV BIF ketika terjadi perang antara Korea Selatan dan Korea Utara

pada bulan November 2009 yang menyebabkan produk-produk yang akan di

ekspor menumpuk di gudang (green hoause) CV BIF selama tiga bulan. Kondisi

tersebut mengganggu produksi yang dijalankan CV BIF. Dimana CV BIF harus

menambah biaya untuk merawat produk yang akan di ekspor.

7.2.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan-

keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin dilayani

oleh perusahaan, sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan

dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat

kinerja efektif perusahaan. Berdasarkan analisis lingkungan internal didapatkan

faktor-kaktor kunci sukses, kemudian ditentukan kekuatan dan kelemahan dengan

Page 91: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

90

cara membandingkan faktor tersebut relatif terhadap pesaing. Setelah itu,

dilakukan perangkingan untuk melihat prioritas faktor-faktor kunci sukses dari

kekuatan dan kelemahan (Lampiran 21).

7.2.2.1.Identifikasi Kekuatan

1) Fasilitas dan Peralatan produksi yang mendukung untuk produksi tanaman

hias

Keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari fasilitas dan peralatan

produksi yang mendukung. Termasuk usaha yang dijalankan CV BIF untuk

memproduksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans,

dan Polycias. Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu tempat bongkar muat barang,

workshop, tempat penyemaian, dan green house. Sedangkan peralatan produksi

yang dimiliki CV BIF adalah mesin compresor dan mesin pemotong.

2) Pangsa pasar ekspor tanaman hias dikuasiai oleh perusahaan

Peluang pasar dari bisnis tanaman hias tropis semakin besar, terutama

dengan digalakkan program pemerintah mengenai pembukaan gerbang ekspor

tanaman hias tropis termasuk Dracaena sandariana, Dracaena compacta,

Dracaena fragrans, dan Polycias di produksi oleh CV BIF. Berdasarkan hasil

wawancara dengan manajer, CV BIF mampu memenuhi pangsa pasar di Korea

untuk Drasaena sandariana sebesar 65 persen, Dracaena fragrans sebesar 75

persen, Dracaena compacta sebesar 10 persen, dan Polycias sebesar 60 persen.

3) Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

Untuk dapat tetap bertahan dalam industri dan mempertahankan pembeli

agar tetap loyal maka dibutuhkan sebuah inovasi dan variasi produk. CV BIF

berupaya melakukan inovasi dan variasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Inovasi lebih ditentukan kepada Dracaena Sandariana (suji) dengan terus

membuat dan mencari desain rangkaian tanaman hias. Variasi produk dilakukan

dengan terus mencari tanaman hias yang terlihat biasa padahal mempunyai pasar

yang baik di internasional. PT Twenty One Plant dan perushaan lain yang ada

mempunyai variasi produk, akan tetapi tidak sebanyak CV BIF, jadi hal tersebut

dapat menjadi kekuatan CV BIF.

Page 92: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

91

4) Harga tanaman hias relatif stabil

Perubahan harga memengaruhi keuntungan perusahaan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan manajer CV BIF sejak tahun 2009 hingga 2011 belum ada

penaikan ataupun penurunan harga untuk semua divisi. Hal tersebut dikarenakan

fluktuasi nilai rupiah dan inflasi tidak mempengaruhi harga jual dari masing-

masing divisi. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan margin yang

diinginkan oleh perusahaan serta kesepakatan dengan pembeli.

7.2.2.2. Identifikasi Kelemahan

1) Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman

hias

CV BIF mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, akan tetapi yang

mempunyai keterampilan khusus florikultur belum ada. Sehingga dalam

pelaksanaan produksi dan perangkaian sering menghadapi kendala. Kendala yang

dihadapi berupa kurangnya kemampuan tenaga kerja dalam merangkai Dracaena

sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias serta tenaga

kerja belum mampu mengatasi adanya hama dan penyakit yang menyerang

Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias.

2) Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias

Persentase keberhasilan produksi Dracaena sandariana, Dracaena

compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias berfluktuasi. Hal tersebut disebabkan

karena adanya serangan hama dan penyakit, kondisi cuaca yang sulit di prediksi,

dan masa stagnasi tanaman saat dilakukan penyetekan. Serangan hama dan

penyakit dapat mempengaruhi persentase keberhasilan produksi pada usaha

tanaman hias. Serangan hama dan penyakit yang tinggi dapat menurunkan

persentase keberhasilan produksi. Penyakit yang menyerang pada bunga hias

tropis CV BIF pada umumnya adalah busuk lunak/bakterial stem rot (Erwinia

caratovora), busuk akar, busuk daun, dan jamur. Penyakit yang menyerah

umumnya merupakan gangguan yang diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad

renik yang tidak terlihat oleh mata biasa. Sedangkan hama yang menyerang

tanaman tropis di CV BIF adalah rayap, keong, dan ulat daun. Konsisi cuaca

menjadi salah satu faktor munculnya ancaman bagi perusahaan agribisnis

khususnya bunga hias tropis. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang sulit

Page 93: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

92

diprediksi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

selain itu, cuaca sangat erat kaitannya dengan munculnya hama dan penyakit

tanaman. Pada saat musim hujan CV BIF menghadapi masalah dengan semakin

tinginya serangan hama dan penyakit.

3) Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias

Keberlangsungan proses produksi tergantung kepada ketersediaan bahan

baku, baik itu bahan baku utama maupun bahan baku pembantu. Akan tetapi,

yang mutlak diperlukan adalah ketersedaan bahan baku utama. Ketidaktersediaan

bahan baku utama akan menjadikan perusahaan tidak dapat berproduksi dan

terancam tidak dapat berproduksi dan tidak dapat melakukan aktivitas ekspor.

Jadi, ketidaktersediaan bahan baku merupakan ancaman besar bagi perusahaan

4) Belum ada standar penanganan bahan baku tanaman hias kepada pemasok

bahan baku

Bahan baku yang berasal dari pemasok mempengaruhi kualitas dan

kemampuan bahan baku tumbuh. Pada umumnya pemasok mengumpulkan bahan

baku hingga banyak baru di distribusikan ke perusahaan yang mengakibatkan akar

dan batang bahan baku tidak segar dan keriput. Hal tersebut dapat mempengaruhi

keberhasilan produksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena

fragrans, dan Polycias.

7.4. Perumusan Strategi Pengembangan

7.1. Tahap Input

Output dari tahap masukan merupakan matrik IFE dan EFE yang

menunjukkan bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, serta

bagaimana kemampuan produk tanaman hias unggulan perusahaan meraih

peluang atau menghindari ancaman. Informasi dalam tahap masukan berasal dari

kuesioner yang diisi oleh pihak yang mengetaui dengan jelas kondisi yakni

pemilik (Direktur), manajer, bagian humas, serta satu responden eksternal yaitu

ketua kelompok tani. Kuesioner pertama diisi untuk mengetahui apa saja faktor

strategis internal dan eksternal sekaligus memberikan peringkat untuk masing-

masing faktor. Kuesioner kedua bertujuan memberikan bobot untuk tiap faktor

internal dan eksternal.

Page 94: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

93

7.3.1.1. Analisis Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Analisis lingkungan internal ini dilakukan melalui identifikasi faktor

internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Setelah diidentifikasi, maka dilakukan dengan memberi pembobotan dan rating.

Pembobotan dilakukan dengan menggunakan paired comparison pada faktor-

faktor kunci internal sehingga diperoleh bobot dari masing-masing faktor.

Pemberian rating untuk menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut merupaan

kekuatan yang besar atau yang kecil bagi perusahaan. Hasil pemberian bobot dan

rating faktor-faktor internal pada CV BIF dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Matriks EFI pada CV Bunga Indah Farm

Faktor Lingkungan Internal Bobot Rating Bobot Skor

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias 0,14 4 0,56

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan 0,1 4 0,41

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias 0,16 3,5 0,57

D Harga tanaman hias relatif stabil 0,11 4 0,44

Total kekuatan 1,98

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias 0,11 2 0,22

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias 0,11 1,75 0,2

G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias 0,1 2 0,2

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku 0,16 1,5 0,24

Total kelemahan 0,86

Total 2,84

Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor kunci internal

perusahaan, didapatkan total skor rata-rata EFI adalah sebesar 2,84. Hal ini berarti

bahwa posisi strategis usaha CV BIF berada pada posisi rata-rata dalam

memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi kelemahan internal

perusahaan. Dari Tabel 22, terdapat kekuatan utama yang dimiliki oleh

perusahaan yaitu inovasi dan variasi terhadap tanaman hias yang diusahakan oleh

CV BIF dengan skor tertinggi sebesar 0,57. Inovasi dan variasi tanaman hias yang

diusahakan oleh CV BIF lebih banyak dibandingkan perusahaan sejenis lainnya,

selain itu CV BIF juga sudah mempunyai pengembangan varietas tanaman hias

dengan budidaya sendiri sebanyak tiga hektar.

Page 95: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

94

Selain dari kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan terdapat juga

kelemahan utama. Kelemahan utama yang dimiliki oleh CV BIF adalah belum

adanya standar penanganan bahan baku yang diberikan kepada pemasok dengan

skor sebesar 0,24. Hampir sebagian besar bahan baku utama perusahaan

didatangkan dari pemasok. Akan tetapi perusahaan tidak mempunyai standar-

standar khusus mengenai bahan baku utama yang datang dari pemasok. Hal

tersebut karena perusahaan menganggap bahwa bahan baku yang rusak tidak

berpengaru terhadap pendapatan perusahaan, karena harga bahan baku yang relatif

rendah.

7.3.1.2. Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Analisis EFE merupakan hasil identifikasi faktor-faktor eksternal berupa

peluang dan ancaman yang berpengaru. Pembobotan didasarkan pada tingkat

kepentingan dari faktor-faktor eksternal tersebut terhadap perusahaan dengan

menggunakan metode Paired Comparison. Pemberian rating untuk menunjukkan

apakah faktor-faktor tersebut merupakan peluang yang besar atau kecil bagi

perusahaan. Hasil pemberian bobot dan rating dari faktor-faktor eksternal CV BIF

dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Matriks EFE pada CV Bunga Indah Farm

Faktor Lingkungan Eksternal Bobot Rating Bobot Skor

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis) 0,18 4 0,72

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias 0,17 4 0,66

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias 0,14 3,75 0,51

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil 0,17 4 0,69

Total Peluang 2,58

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias 0,14 2 0,27

F Persyaratan ekspor tanaman hias 0,12 2 0,24

G Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias 0,09 1,5 0,13

Total Ancaman 0,64

Total 3,23

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks EFE, pada

Tabel 23, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk faktor kunci eksternal adalah

sebesar 3,23, hal ini menunjukkan bahwa CV BIF mampu merespon faktor

Page 96: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

95

eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.

Peluang paling besar yang dimiliki oleh perusahaan adalah permintaan pasar

tanaman hias yang tinggi dengan total skor 0,72. Permintaan semakin tinggi

karena tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF mempunyai preferensi yang

baik terhadap konsumen yang ada di negara luar. Banyak negara-negara diluar

yang menganggap jenis tanaman yang diusahakan CV BIF adalah sebagai

tanaman pembawa rezeki. Selain dari peluang yang dimiliki perusahaan terdapat

juga ancaman. Ancaman terbesar yang dihadapi CV BIF adalah daya tawar

menawar pembeli yang tinggi dengan skor 0,27. Hal ini disebabkan pemasok

mempunyai informasi yang banyak tentang harga dan produk yang diusahakan

oleh CV BIF.

7.2. Matriks Internal Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE maka disusun

selanjutnya dalam matriks Internal-Eksternal (IE) sehingga dapat diketahui posisi

perusahaan. Matriks ini selanjutnya bisa digunakan untuk mempermudah dalam

pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang lingkungan internal

maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan suatu

kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan internal.

Gambar 10. Matriks IE Pada CV Bunga Indah Farm

Page 97: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

96

Nilai total skor EFI sebesar 2,84 sedangkan matriks EFE sebesar 3,23

sehingga menempatkan perusahaan berada dalam kondisi eksternal yang tinggi.

Berdasarkan matriks EFI dan EFE, dapat diketahui posisi perusahaan berdasarkan

matriks IE yaitu pada posisi II (Gambar 10), strategi yang dapat dikelola adalah

Grow and Build (tumbuh dan membangun). Strategi yang paling sesuai adalah

strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk) atau Integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi

horizontal). Alternatif strategi yang dihasilkan dari Matriks IE sebagai berikut :

a. Penetrasi pasar

Penetrasi pasar merupakan strategi yang berusaha meningkatkan pangsa

pasar untuk produk saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Hingga

saat ini konsumen yang memesan tanaman hias dari CV BIF kebanyakan

konsumen yang berasal dari yang dari Korea. Pangsa pasar tanaman hias yang

diproduksi oleh CV BIF di Korea juga cukup besar yaitu 65 persen. CV BIF dapat

menigkatkan pangsa pasar tanaman hias di Korea. Hal tersebut karena preferensi

konsumen Korea cukup baik terhadap tanaman hias. Konsumen Korea

menganggap tanaman hias bukan sebagai tanaman hias yang sedang tren, tetapi

sudah menganggapnya sebagai budaya dan menganggapnya sebagai tanaman

pembawa keberuntungan yang setiap tahun harus dimiliki. Oleh karena itu,

perusahaan dirasa perlu melakukan penetrasi pasar dengan melakukan promosi

melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring internet untuk dapat

meningkatkan pangsa pasar

b. Pengembangan pasar

Pengembangan pasar merupakan strategi yang mengenalkan produk yang

ada saat ini ke area geografi yang baru. Kebanyakan konsumen tanaman hias yang

diproduksi CV BIF dari Korea. Sedangkan negara lain seperti Singapura, Thailan,

dan Malaysia hanya memesan pada waktu-waktu tertentu. Hal tersebut

menunjukkan tanaman hias yang diproduksi CV BIF belum begitu dikenal negara-

negara lain. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan pasar tanaman

hias ke area geografi yang baru melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring

internet. Adapun sasaran utama dari kegiaan tersebut adalah negara ke Arab

Saudi, Thailan, Malaisya, Singapura, dan Jepang. Hal tersebut karena preferensi

Page 98: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

97

konsumen kelima negara tersebut terhadap tanaman hias cukup baik, terutama

pada hari besar ke agamaan seperti imlek.

c. Pengembangan produk

Pengembangan Produk merupakan strategi yang mencari pengingkatan

penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk saat ini. Selain

memproduksi tanaman hias seperti biasanya, perusahaan dapat melakukan

pengembangan produk melalui modifikasi produk dengan tampilan yang lebih

menarik. Upaya modifikasi produk ditujukan untuk menciptakan variasi untuk

meningkatkan minat konsumen untuk membeli tanaman hias. Hingga saat ini,

perusahaan hanya memproduksi 23 variasi tanaman hias. Jumlah variasi tanaman

hias yang dikembangkan masih sedikit, karena permintaan konsumen terhadap

variasi tanaman hias hampir setiap tahunnya selalu berubah-ubah. Perusahaan

dapat membuat variasi desain yang lebih menarik dengan mencari disain di

internet atau pameran-pameran yang diikuti oleh perusahaan sejenis.

d. Integrasi ke belakang

Integrasi ke belakang merupakan strategi yang berusaha untuk menyediakan

bahan baku yang dibutuhkan. Permintaan tanaman hias setiap tahun tinggi, akan

tetapi bahan baku semakin lama semakin berkurang. sementara tanaman hias

dapat di panen setelah umur ± 2 tahun, oleh karena itu perusahaan perlu

melakukan penyediaan bahan baku untuk memenuhi permintaan konsumen.

Sampai saat ini perusahaan hanya mengandalkan bahan baku dari pemasok. Untuk

itu perusahaan perlu meningkatkan kerjasama dengan mitra kelompok tani dan

memproduksi sendiri bahan baku. Selain untuk memenuhi kuantitas bahan baku

juga dapat meningkatkan kualitas tanaman hias yang diproduksi CV BIF.

e. Integrasi ke depan

Integrasi ke depan merupakan strategi yang melibatkan akuisisi kepemilikan

atau peningkatan kontrol atas distributror. Sampai saat ini CV BIF

mendistribusikan dan menjual produk-produknya termasuk tanaman hias melalui

satu perantara yaitu Mr. Huh Gue Suk. Oleh karena itu, perusahaan perlu

melakukan integrasi ke depan dengan mengakuisisi kepemilikan atau

pengingkatan kontrol atas distributor dengan membuat situs, dan membuat bagian

distributor (pemasaran) sendiri. Hal tersebut agar perusahaan dapat mengetahui

Page 99: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

98

keinginan konsumen secara langsung dan mengantarkan produk termasuk

tanaman hias ke tangan konsumen akhir.

f. Integrasi horizontal

Integrasi horizontal merupakan strategi yang mengacu pada strategi yang

mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Marger,

akuisisi, dan pengambilalihan antara pesaing memungkinkan meningkatnya skala

ekonomi dan mendorong sumberdaya dan kompetisi. Selama tiga tahun terakhir

perusahaan telah mampun menjadi eksportir tanaman hias terbesar yang ada di

Indonesia maupun internasional. Hal tersebut perlu dijaga dan ditingkatkan

dengan meningkatkan skala produksi dan meningkatkan kualitas. Kualitas

tanaman hias dari Indonesia selama ini masih lebih rendah dibandingkan dengan

China. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi bahan baku tanaman

hias sendiri, sehingga kualitas bahan baku dan produk dapat terkontrol serta

kuantitasnya dapat ditingkatkan.

7.3. Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Penyusunan strategi terakhir adalah dengan menentukan prioritas strategi

yang akan dilaksanakan pertama kali oleh perusahaan. Berdasarkan hasil matriks

IE di CV BIF terdapat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan.

Alternatif strategi yang dihasilkan pada matriks IE kemudian dianalisis dalam

QSPM untuk menentukan strategi yang diprioritaskan atau kememarikan dari

alternatif strategi yang dirumuskan.

Pada QSPM terdapat nilai AS dan TAS. Nilai AS menunjukkan daya tarik

masing-masing strategi terhadap faktor kuci yang dimiliki. Nilai AS diperoleh

melalui kuisioner yang ditujukan kepada direktur CV BIF. Responden ini

memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai perkembangan CV BIF dan

salah satu orang yang peduli terhadap perkembangan unit usaha tanaman hias.

Nilai TAS merupakan hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan nilai AS dari

setiap faktor kunci strategis (Tabel. 24). Berdasarkan hasil penilaian dari QSPM,

maka diperoleh urutan strategi dari yang nilai TAS paling tinggi hingga paling

rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi yang paling menarik untuk

diimplementasikan oleh CV BIF sesuai dengan kewewenangan direktur.

Perumusan strategi ini hanya sampai pada tahap formulasi strategi.

Page 100: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

99

Berdasarkan hasil penelitian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan

strategi dari yang nilai tasnya paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan

tersebut dapat dihasilkan strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan

oleh CV BIF sesuai dengan kewenangan manejer. Adapun urutan strategi tersebut

adalah sebagai berikut Tabel 24.

Tabel 24. Urutan Strategi Prioritas dari Analisis QSPM No Strategi Prioritas TAS

1 Mengembangakan pasar ke area geografi yang baru melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring internet 7,21

2 Melakukan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor dengan membuat situs, dan membuat bagian distributor (pemasaran) sendiri 6,68

3 Meningkatkan pangsa pasar di Korea dengan melakukan promosi melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring internet 6,47

4 Membuat variasi desain menjadi bonsai atau dengan desain yang lebih menarik 5,57

5 Meningkatkan kerjasama dengan mitra kelompok tani dan memproduksi sendiri bahan baku 5,38

6 Miningkatkan produksi sendri bahan baku 5,21

Page 101: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

100

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada bagian produksi, di

identifikasi sumber fluktuasi produksi yang terjadi pada usaha bunga hias

tropis pada CV BIF yaitu; pertama, serangan hama dan penyakit yang sulit

dikendalikan. Kedua, perubahan cuaca yang semakin sulit diprediksi

menyebabkan keterlambatan bahan baku dan kualitas bahan baku

berkurang. Ketiga; tingkat pertumbuhan bunga hias tropis yang tidak merata

menyebabkan banyak tanaman bunga yang tidak sesuai dengan standar,

sehingga saat ekspor terdapat bunga yang masih belum layak untuk di

ekspor.

2) Berdasarkan hasil penilaian fluktuasi produksi pada kegiatan usaha bunga

hias tropis pada CV BIF diperoleh bahwa Dracaena fragrans mempunyai

nilai Coefficien variation yang paling tinggi dibandingkan dengan Polycias,

Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta. Nilai coefficien variation

terendah terjadi pada bunga Dracaena compacta. Hal tersebut menunjukkan

bahwa untuk setiap satu rupiah yang dihasilkan ternyata usaha Polycias,

Dracaena fragrans, dan Dracaena sandariana menghadapi fluktuasi yang

lebih tinggi dibandingkan dengan Dracaena compacta. Semakin besar nilai

koefisien variasi maka semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi.

3) Hasil analisis portofolio investasi dengan matriks BCG divisi Polycias dan

Dracaena fragrans dianggap sebagai Bintang, divisi Dracaena compacta

sebagai Tanda Tanya, dan divisi Drasaena sandariana sebagai Sapi Perah

Kas.

4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan usaha tanaman hias tropis

meliputi faktor eksternal dan internal. Faktor internal yang mempengaruhi

usaha tanaman hias tropis CV BIF terbagi dalam kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan terbesar yang dimiliki CV BIF dalam menjalankan tanaman hias

unggulannya yaitu Inovasi dan variasi produk, sedangkan kelemahan

utamanya adalah Belum ada standar penanganan bahan baku dari

perusahaan kepada pemasok. Faktor eksternal yang mempengaruhi usaha

tanaman hias terbagi dalam peluang dan ancaman. Peluang semua divisi

Page 102: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

101

sama yaitu permintaan tanaman hias unggulan tinggi. Sedangkan ancaman

terbesarnya adalah daya tawar pembeli yang tinggi.

5) Matriks IE alternatif strategi yang sebaiknya dijalankan CV BIF. Alternatif

strategi yang dihasilkan dari matriks IE adalah Penetrasi pasar,

Pengembangan pasar, Pengembangan produk, Integrasi ke belakang,

Integrasi ke depan, dan Integrasi horizontal.

6) Altertatif strategi prioritas yang dihasilkan dari QSPM yang mempunyai

nilai TAS tertinggi yaitu strategi mengembangkan pasar ke area geografi

yang baru melalui kegiatan-kegiatan pameran, khususnya pameran

internasional serta mempromosikan produk Dracaena sandariana,

Dracaena fragrans dan Polycias melalui jejaring internet ke area geografi

yang baru seperti Arab Saudi, Jepang, Singapur, dan Malaysia dengan nilai

TAS 7,21.

7.2 Saran

1) Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan kelompok tani bentukan

dan binaan. Akan tetapi perusahaan belum menerapkan standar

penanganan bahan baku yang baik sehingga kualitas bahan baku belum

terjaga. Hal tersebut perlu dilakukan agar pasokan bahan baku terpenuhi

dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Sehingga dapat mengurangi

flutuasi produksi pertumbuhan yang tidak merata dalam melakukan

produksi.

2) Perusahaan diharapkan mampu membuka peluang kerjasama baru dalam

mendistribusikan seluruh produknya.

3) Membuat divisi pemasaran yang dimasukkan dalam struktur organisasi

perusahaan, agar perusahaan dapat mengetahui tentang produk yang

diinginkan konsumen dan mengantarkan produk langsung kepada

konsumen akhir

Page 103: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

102

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni R. 2010. Strategi pengembangan usaha tanaman hias tropis pada CV Bunga Indah Farm Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. 2010. Kabupaten Sukabumi dalam anggka. Sukabumi: BPS Kabupaten Sukabumi.

Badan Pusat Statistik.2010.Produksi Tanaman Hias di Indonesia. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=8 [15 November 2010]

David FR. 2004. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Departemen pertanian. 2007-2009. Hortikultura. Perkembangan PDB Komoditas Hortikultura Indonesia. Jakarta. http://hortikultura.go.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=235 [17 November 2010]

[Deptan] Departemen Pertanian. Standar Operasional Prosedur (SOP) Polycias fruticosa (Kedondong Laut). 2009. Jakarta: Departemen Pertanian.

Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat. 2008. Kontribusi Produksi Tanaman Hias Jawa Barat Terhdap Nasional. Bandung http://diperta.jabarprov.go.id/assets/data/menu/5._KERAGAAN.pdf [6 Maret 2011]

Firmansyah R. R. 2009. Risiko portofolio pemasaran sayuran organik pada perusahaan Permata Hati Organic Farm Kabupaten Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Haming, M.H. dan Basalamah, S.H. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Husnan S. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Ed ke-3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Purwanto I. 2007. Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya

Robison, L.J. and P. J. Barry. 1987. The Competitive Firm’s Response to Risk. Macmillan Publisher, London

Samsul M. 2006. Pasal Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga

Umar, H. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta.PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 104: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

103

Utami IW. 2008. Strategi Pengembangan Agribisnis Anggrek di Bogor [skripsi]. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Yulianti, E. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan Udang Vanane (Litopoenaeus vannamei) (Kasus Pada PT Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten) [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Wisdya S. 2009. Analisis risiko anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Wijayanti R. 2009. Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamantan Megamendung, Kabupaten Bogor) [skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 105: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

104

LAMPIRAN

Page 106: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

105

Lampiran 1. Rangkuman Penelitian Perdahulu Penelitian pengenai portofolio

Nama/tahun Judul Penelitian

(Asal) Alat Analisis

Upaya Mengatasi

Sumber

Firmansyah (2009)

Risiko Portofolio Pemasaran Sayuran Organik pada Perusahaan Permata Hati Organic Farm Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Expected Return, (variance, standard deviation, coefficient variation) dan single index portofolio

Perusahaan dapat memberikan perhatian pada produk yang dapat mengurangi risiko relatif lebih tinggi

Wisdya (2009)

Analisis Risiko Produksi Anggrek Phalaenopsis Pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat

Expected Return, (variance, standard deviation, coefficient variation) dan analisis Portofolio teori dari Elton dan Gruber (1995)

Pengembangan diversifikasi

Konsisi cuaca, serangan hama dan penyakit, mutasi gen, tanaman tumbuh tidak seragam dan kerusakan mekanis

Penelitian pengenai strategi pengembangan Nama/tahun Judul Penelitian (Asal) Alat Analisis Tujuan Penelitian

Anggraeni (2009)

Strategi pengembangan Usaha Tanaman Hias Tropis pada CV Bunga Indah Farm Kabupaten Sukabumi

Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, Matriks SPACE, dan QSPM

(1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

(2) Merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan/industri yang diteliti

Wijayanti (2009)

Strategi pengembangan sayuran organik

Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, dan QSPM

(1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

(2) Merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan/industri yang diteliti

Yulianti (2009)

Strategi pengembangan usaha benih udang vanane

Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, dan QSPM

(1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

(2) Merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan/industri yang diteliti

(3) Menganalisis posisi strategi bersaing perusahaan saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi.

Utami (2008)

Stragegi pengembangan agribisnis anggrek

Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, dan QSPM

(1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

(2) Merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan/industri yang diteliti

Page 107: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

106

Lampiran 2. Daftar Pasokan Bahan Baku Utama pada CV Bunga Indah Farm Varietas Suppliers Asal Jumlah Pasokan

Dracaena Sandariana (Suji)

Mustopha Sukaraja 57.000 batang Koko Sukaraja 57.000 batang Herman Jampang 57.000 batang

Jumlah pasokan untuk satu kontainer 170.000 batang

Dracaena Fragrans

(Hangjuang)

Ompong Jampang

Cabang besar = 500 batang Cabang Alami 45 = 1.800 batang Cabang alami 75 = 1800 batang Batang = 875 batang

Umar Jampang

Cabang besar = 500 batang Cabang Alami 45 = 1.800 batang Cabang alami 75 = 1800 batang Batang = 875 batang

Sukaiji Jampang

Cabang besar = 500 batang Cabang Alami 45 = 1.800 batang Cabang alami 75 = 1800 batang Batang = 875 batang

Ikin Jampang

Cabang besar = 500 batang Cabang Alami 45 = 1.800 batang Cabang alami 75 = 1800 batang Batang = 875 batang

Jumlah pasokan untuk satu kontainer

Cabang besar = 2.000 batang Cabang Alami 45 = 7.200 batang Cabang alami 75 = 7.200 batang Batang = 3.500 batang Total = 19.900 batang

Sanseveria - - 36.780 daun Alocasia - - 6.400 pohon Dracaena Compacta - - 7.869 pohon Dracaena Godseffiana - - 56.160 pohon

Sumber : CV Bunga Indah Farm

Page 108: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

107

Lampiran 3. Harga Bahan Baku Utama pada CV. Bunga Indah Farm Varietas Ukuran (cm) Harga (Rp)

Dracaena Sandariana (Suji) 70 105 80 120 90 135 100 150 110 165 120 180 130 195 140 210 150 225 160 240 170 255 180 270 190 285 200 300

Harga Rata - Rata 203 Polycias Cb 3 3.500 Cb 4 4.500 Cb 5 5.500 Cb 7 6.000 Cb 8 7.500 Cb 10 9.500 Cb 15 14.000 Cb 10 19.000 Cb 20 24.000 Sp 1 30.000

Harga Rata - Rata 12.350 Dracaena Fragrans (hanjuang) Btng 4,5 4.000 5 - 5,5 6.000 6 - 6,5 6.500 7 - 7,5 7.000 8 - 8,5 7.500 9 up 8.000 Cb Kcl 3.500 Cb Bsr A 6.000 Cb Bsr B 7.000 Cb Bsr C 8.000 Cb Bsr D 10.000 Btng K 9.000 Cb bK 5.500

6.769 Varietas Ukuran (cm) Harga (Rp)

Page 109: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

108

Dracaena Compacta (kompakta) K - 20 2.000 K - 30 3.000 K - 40 4.000 K - 50 5.000 K - 60 6.000 K - 70 7.000 K - 80 8.000 K - 90 9.000 K - 100 10.000

Harga Rata - Rata 6.000 Dracaena Reflexa (song of india) SI A 20.000 SI B 30.000 SI B 60.000

Harga Rata - Rata 36.667 Dracaena Godseffiana (Bambu jepang) BJ A 600 BJ B 1.000 BJ C 1.500 Sanseveria ALL 500 Alocasia ALK A 8.000 ALK B 10.000

Harga Rata - Rata 9.000 Sumber : CV Bunga Indah Farm

Page 110: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

109

Lampiran 4. Daftar Pasokan Bahan Baku Pembantu pada CV Bunga Indah Farm

No Jenis Harga Satuan (Rp)

Keterangan Per lembar Kubikasi

1 Kayu

Papan 3 m 13.000

PD Sumber Alam

Galar 3 cm 13.000 Kaso 9.000 Papan 230 cm : 2 cm 800.000 Papan 150 cm : 2 cm 800.000 Papan 1,5 x 8 x 200 650.000

Heri Galar 230 cm 9.000 Galar 150 cm 7.000 Kaso 5.000

2 Paralon

PVC 2" 15.000 11.000 Roda Mas PVC 1/2" 7.500

PD Berlian Jaya PVC 5/8' 6.500 PVC 1" 9.000 PVC 1,5" 12.000

3 Paku Per kg Per Dus

Paku 4 12.000 360.000 Roda Mas Paku 5 12.000 360.000

PD Berlian Jaya Paku 7 12.000 360.000 Paku 10 12.000 360.000

4 Obat

Bacticyn 55.000 PD Gunung

Parang Policur 250 gr 95.000

Sarana Tani Sukaraja

Golstar 200.000 Hosthation 65.000 Benlate 70.000 Avil 40.000 Root Up 50.000 LT Akar 25.000 LT Daun 20.000 Cuacron 52.000 Dithane 82.000 Benstar 65.000 Gandasil D 25.000 Masalgin 65.000 Score 40.000

Page 111: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

110

No Jenis Harga Satuan (Rp)

Keterangan Per lembar Kubikasi

6 Busa roll per kg 33.000 Axioma Jaya 7 Streofoam putih 12.000 Jayapura Karpet 8 Karet

Karet gelang super 40.000 PD Sumber

Langgeng Karet biasa 32.000

9 Arkus Siongka 15.000 375.000 TB Bintang

terang 10 Rapia liberti 15.000 375.000 Sentra Plastik

11 Lilin 13.000 195.000 TB Bintang

terang 12 Plastik

Plastik roll 300.000

Plastik 12 x30 cm 20.000 600.000 PD Sumber Langgeng

Plastik 15 x 35 cm 20.000 600.000

Toko Hade Plastik 20 x 40 cm 7.000 210.000 Plastik 8 x 50 cm 20.000 600.000 Mulsa (Cocopeat) 450.000

13 Pita mas kawat (single) 40.000 Renda 14 Koran Bekas 80.000 15 Pipet kecil 500 Apotik Waras 16 Pot Plastik

Pot 8 Pot 17 7.000

UD Karya Tani Pot 20 11.000 Pot 25 18.000 Pot 30 28.000 Pot 35 45.000

Sumber : CV Bunga Indah Farm

Page 112: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

111

Lampiran 5. Daftar Harga Produk CV Bunga Indah Farm No Varian Tipe Harga 1 Dracaena Sandariana (Suji) R 1/1 3.600 R 2/15 6.750 R 2/17 8.250 R 3/17 10.500 R 3/20 12.750 R 5/20 20.250 R 5/25 21.000 R 5/30 24.000 R 5/40 30.000 CB 30 24.000 c 20 3.600 c 30 5.400 c 40 7.200 c 50 9.000 c 60 10.800 c 70 12.600 c 80 14.400 c 100 18.000 RING 40 31.500 RING 60 40.500 RING 80 60.000 GUCCI 40 30.000 TRALLIS 40 30.000

Harga Rata - Rata 18.874 2 Polycias (Kedondong Cina) P.a (small size) 21.000 P.b (small size) 30.000 P.c (small size) 39.000 P.d (small size) 52.500 sp. (big size) 84.000

Harga Rata - Rata 45.300 3 Dracaena Fragrans (Hangjuang) Batang Kuning 22.500

Cab. Alami Kuning 15.750

Cab. Besar Kuning 52.500 Batang Hijau 13.950 Cab. Alami Hijau 9.750 Cab. Besar Hijau 24.000

Harga Rata - Rata 23.075

Page 113: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

112

No Varian Tipe Harga (Rp) 4 Dracaena Compacta K 40 cm 28.500 K 60 cm 42.000 K 80 cm 61.500 K 100 cm 108.000

Harga Rata - Rata 60.000 5 Sansiveria (Lidah Mertua) D 20/60 cm 33.000 D 25/70 - 80 cm 40.500 D 25/90 - 100 cm 48.000

Harga Rata - Rata 40.500

6 Dracaena Godseffiana (Bambu Jepang) BJ Daun 6.750

BJ 70 cm 18.750 BJ 95 cm 60.000 BJ 145 cm 120.000

Harga Rata - Rata 51.375 7 Alocasia Sp ALK Besar 30.000 ALK Kecil 24.000 Sente A 13.500 Sente B 21.000 Sente C 28.000

Harga Rata - Rata 23.300 8 Dracaena Angustifiola (suji Belut) SB Kecil 15.000 SB Besar 60.000

Harga Rata - Rata 37.500 9 Codiaeum Variagatum (Puring) PR A (Small Size) 33.000

PR B (Medium Size) 46.500

PR C (Big Size) 60.000 Harga Rata - Rata 46.500

Sumber : CV Bunga Indah Farm

Page 114: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

113

Lampiran 6. Daftar Inventaris CV Bunga Indah Farm Uraian Status Jumlah

Lahan/tanah 7.000 m2 Hak Milik 1 Lahan/tanah budidaya 3 ha Hak sewa 1 Bangunan Kantor dan workshop, dsb Hak Milik 1 Green house Hak Milik 8 Kendaraan truck Hak Milik 1 Mesin compressor Hak Milik 2 Kraftrifit Hak Milik 2 Komputer Hak Milik 2 Printer Hak Milik 2

Sumber : CV Bunga Indah Farm

Lampiran 7. Daftar Tenaga Kerja CV Bunga Indah Farm Nama Karyawan Gaji Pokok/Hari (Rp) Fasilitas Gaji

Hendi Hermawanto 35.000 Tunjangan keahlian dan pendidikan Dani Maulana 35.000 Tunjangan keahlian dan pendidikan Abudin 35.000 Tunjangan keahlian dan pendidikan Zaenudin 30.000 Tunjangan keahlian Bambang Iswandi 30.000 Tunjangan keahlian Tedi 30.000 Tunjangan keahlian Dede 29.000 Tunjangan keahlian Andi 28.000 Tunjangan keahlian Dudi 27.000 Tunjangan keahlian Septa 27.000 Tunjangan keahlian Rohimah 28.000 Tunjangan keahlian Lina 28.000 Tunjangan keahlian Erna 27.000 Tunjangan keahlian Emul 27.000 Tunjangan keahlian Selvi 27.000 Tunjangan keahlian Aay 26.000 Tunjangan keahlian Linda 26.000 Tunjangan keahlian Ineu 26.000 Tunjangan keahlian Lusi 26.000 Tunjangan keahlian Lisda 26.000 Tunjangan keahlian Sukarsih 26.000 Tunjangan keahlian Iin 26.000 Tunjangan keahlian Fitri 26.000 Tunjangan keahlian Iis 26.000 Tunjangan keahlian Sinta 26.000 Tunjangan keahlian Mimin 26.000 Tunjangan keahlian Risma 24.000 Tunjangan keahlian Santi 24.000 Tunjangan keahlian

Satpam, gaji per bulan Dadang Saepudin 1.200.000 Uus S 900.000 Budi S 900.000

Sumber : CV Bunga Indah Farm

Page 115: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

114

Lampiran 8. Analisis Pendapatan Bunga Polycias

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Total Biaya (Rp)

1 Pencucian (Borongan) 60,000 2 Penyetekan (penyemaian) pot 1,000 17 17,000 3 Media tanam (cocofeat) karung 10 15,000 150,000 4 Pot plastik 17 cm buah 1,000 7,000 7,000,000 5 Bibit batang 2,000 12,350 24,700,000 6 Root up Botol 2 50,000 100,000 7 LT akar kilogram 1 25,000 25,000 8 LT Daun kilogram 2 20,000 40,000 9 Curacron botol 1 52,000 52,000 10 Lilin kilogram 3 13,000 39,000 11 Papan 3 m lembar 16 13,000 208,000 12 Galar 3 cm lembar 8 13,000 104,000 13 Kaso lembar 6 9,000 54,000 14 Paku 4 kilogram 0.50 12,000 6,000 15 Paku 5 kilogram 0.10 12,000 1,200 16 Paku 7 kilogram 0.10 12,000 1,200 17 Paku 10 kilogram 0.20 12,000 2,400 18 Koran bekas kilogram 1 80,000 80,000

Total Biaya 32,639,800 Pendapatan pot/pcs 1,000 45,300 45,300,000

Keuntungan/laba (pendapatan - Total Biaya) 12,660,200

Page 116: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

115

Lampiran 9. Analisis Pendapatan Bunga Dracaean compacta

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Total Biaya (Rp)

1 Pencucian (Borongan) 60,000

2 Penyetekan (penyemaian) pot 1,000 17 17,000

3 Media tanam (cocofeat) karung 15 15,000 225,000 4 Pot plastik 20 cm buah 1,000 11,000 11,000,000 5 Bibit batang 2,000 6,000 12,000,000 6 Root up Botol 2 50,000 100,000 7 LT akar kilogram 1 25,000 25,000 8 LT Daun kilogram 2 20,000 40,000 9 Curacron botol 1 52,000 52,000

10 Papan 3 m lembar 24 13,000 312,000 11 Galar 3 cm lembar 12 13,000 156,000 12 Kaso lembar 9 9,000 81,000 13 Paku 4 kilogram 0.60 12,000 7,200 14 Paku 5 kilogram 0.20 12,000 2,400 15 Paku 7 kilogram 0.20 12,000 2,400 16 Paku 10 kilogram 0.20 12,000 2,400 17 Koran bekas kilogram 1.00 80,000 80,000

Total Biaya 24,162,400 Pendapatan pot/pcs 1,000 60,000 60,000,000

Keuntungan/laba (pendapatan - T. Biaya) 35,837,600

Page 117: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

116

Lampiran 10. Analisis Pendapatan Bunga Dracaena sandariana

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Total Biaya (Rp)

1 Pencucian (Borongan) 60,000 2 Penyetekan (penyemaian) pcs 1,000 17 17,000 3 Busa roll kilogram 5 40,000 200,000 4 Lilin kilogram 10 13,000 130,000 5 Mulsa lembar 1 450,000 450,000 6 Paralon 5/8' lembar 20 6,500 130,000 7 Paralon 1/2' lembar 20 7,500 150,000 8 Paralon 1' lembar 20 9,000 180,000 9 Paralon 1,5' lembar 20 12,000 240,000 10 Paralon 2 ' lembar 20 15,000 300,000 11 Pita mas kawat kilogram 5 40,000 200,000 13 Bibit batang 26,000 203 5,278,000 14 Root up Botol 2 50,000 100,000 15 LT akar kilogram 1 25,000 25,000 16 LT Daun kilogram 2 20,000 40,000 17 Curacron botol 1 52,000 52,000 18 Papan 3 m lembar 24 13,000 312,000 19 Galar 3 cm lembar 12 13,000 156,000 20 Kaso lembar 9 9,000 81,000 21 Paku 4 kilogram 0.60 12,000 7,200 22 Paku 5 kilogram 0.20 12,000 2,400 23 Paku 7 kilogram 0.20 12,000 2,400 24 Paku 10 kilogram 0.20 12,000 2,400 25 Koran bekas kubik 1 80,000 80,000

Total 8,195,400 Pendapatan pot/pcs 1,000 18,878 18,878,000

Keuntungan/laba (pendapatan - T. Biaya) 10,682,600

Page 118: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

117

Lampiran 11. Analisis Pendapatan Bunga Dracaena fragrans

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Total Biaya (Rp)

1 Pencucian (Borongan) 60,000 2 Penyetekan (penyemaian) pcs 1,000 17 17,000 3 Media tanam (cocopeat) karung 10 15,000 150,000 4 Lilin kilogram 10 13,000 130,000 5 Mulsa lembar 1 450,000 450,000 13 Bibit batang 1,000 6,769 6,769,000 14 Root up Botol 4 50,000 200,000 15 LT akar kilogram 3 25,000 75,000 16 LT Daun kilogram 1 20,000 20,000 17 Curacron botol 1 52,000 52,000 18 Papan 3 m lembar 8 13,000 104,000 19 Galar 3 cm lembar 4 13,000 52,000 20 Kaso lembar 3 9,000 27,000 21 Paku 4 kilogram 0.25 12,000 3,000 22 Paku 5 kilogram 0.25 12,000 3,000 23 Paku 7 kilogram 0.25 12,000 3,000 24 Paku 10 kilogram 0.25 12,000 3,000 25 Koran bekas kilogram 0.50 80,000 40,000

Total 8,158,000 Pendapatan pot/pcs 1,000 23,075 23,075,000

Keuntungan/laba (pendapatan - Total Biaya) 14,917,000

Page 119: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

118

Lampiran 12. Jumlah Produksi, Hasil Produksi, dan Persentase Keberhasilan Produksi Bunga Dracaena fragrans, Dracaena sandarian, Dracaena compacta, dan Polycias

Tahun Dracaena fragrans

Jumlah Produksi Hasil Produksi Keberhasilan (%)

2005 14.159.150 12.391.642 86

2006 13.698.002 12.675.975 92 2007 5.811.950 4.648.934 81 2008 2.920.750 2.526.461 87 2009 5.421.800 5.082.612 94 2010 3.276.700 2.496.963 77

Rata - Rata 7.548.059 6.637.098 86

Tahun Dracaena sandariana

Produksi Awal Produksi Akhir Keberhasilan (%)

2005 1.090.281 817.490 76 2006 981.053 857.221 87 2007 1.232.524 1.134.841 91 2008 1.084.290 925.831 85 2009 735.980 616.663 84 2010 572.663 489.679 88

Rata - Rata 949.465 806.954 85

Tahun Dracaena compacta

Produksi Awal Produksi Akhir Keberhasilan (%)

2005 273.420 163.141 59 2006 182.280 122.128 67 2007 218.860 169.620 79 2008 182.280 91.140 50 2009 325.810 117.127 77 2010 273.420 216.002 79

Rata - Rata 242.678 146.526 68

Tahun Polycias

Produksi Awal Produksi Akhir Keberhasilan (%)

2005 3.314.780 2.529.675 74

2006 4.401.860 3.050.320 70 2007 6.401.480 5.291.768 82 2008 6.742.420 4.980.274 73 2009 4.884.500 3.772.417 76 2010 4.344.424 3.311.930 75

Rata - Rata 5.014.911 3.822.731 75

Page 120: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

119

Lampiran 13. Produksi, Penerimaan, Biaya Produksi, dan Pendapatan Bunga Dracaena fragrans, Dracaena sandarian, Dracaena compacta, dan Polycias

Dracaena fragrans

Tahun Produksi (pot/pcs) Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan

2005 12.391.642 285.937.127.613 103.978.263.827 181.958.863.786 2006 12.675.975 292.498.127.279 106.364.107.735 186.134.019.543 2007 4.648.934 107.274.140.513 39.009.200.999 68.264.939.514 2008 2.526.461 58.298.076.038 21.199.530.056 37.098.545.982 2009 5.082.612 117.281.271.900 42.648.197.292 74.633.074.608 2010 2.496.963 57.617.421.225 20.952.016.533 36.665.404.692

Dracaena sandariana

Tahun Produksi

(pcs) Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan 2005 817.490 15.429.307.581 6.890.133.306 8.539.174.275 2006 857.221 16.179.184.058 7.224.999.201 8.954.184.857 2007 1.134.841 21.418.990.544 9.564.894.559 11.854.095.985 2008 925.831 17.474.125.989 7.803.270.292 9.670.855.698 2009 616.663 11.638.898.217 5.197.482.766 6.441.415.451 2010 489.679 9.242.193.141 4.127.206.775 5.114.986.366

Dracaena compacta

Tahun Produksi

(pcs) Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan 2005 163.141 9.788.436.000 3.979.880.193 5.808.555.807 2006 122.128 7.327.656.000 2.979.351.653 4.348.304.347 2007 169.620 10.177.176.000 4.137.937.990 6.039.238.010 2008 91.140 5.468.400.000 2.223.396.756 3.245.003.244 2009 253.837 15.230.238.000 6.192.462.468 9.037.775.532 2010 216.002 12.960.108.000 5.269.450.312 7.690.657.688

Polycias

Tahun Produksi

(pcs) Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan 2005 2.529.675 114.594.277.500 83.157.500.340 31.436.777.160 2006 3.050.320 138.179.505.060 100.272.565.871 37.906.939.189 2007 5.291.768 239.717.108.520 173.955.244.260 65.761.864.260 2008 4.980.274 225.606.421.260 163.715.557.722 61.890.863.538 2009 3.772.417 170.890.508.220 124.009.922.707 46.880.585.513 2010 3.311.930 150.030.407.256 108.872.396.725 41.158.010.531

Page 121: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

120

Lampiran 14. Analisis Fluktuasi Produksi Bunga Dracaena fragrans

Kondisi Jarak Produksi/

Thn kejadian Peluang Harga Pendapatan

Rendah Tinggi

Tertinggi 9.717.660 12.675.975 12.675.975 2 0,33 23.075 292.498.123.125

Normal 4.628.154 6.759.344 6.759.344 2 0,33 23.075 155.971.862.800

Terendah 2.496.963 4628153,5 2.496.963 2 0,33 23.075 57.617.421.225

1,00 506.087.407.150

Expected Return

Variance Standard Deviation

Coefficien Variation

(Rij - Ri)² Pij(Rij - Ri)²

97.499.374.375 38.024.512.014.065.600.000 12.674.837.338.021.900.000

51.990.620.933 10.812.098.660.134.200.000 3.604.032.886.711.410.000

19.205.807.075 1.475.452.101.608.480.000 491.817.367.202.827.000

168.695.802.383 16.770.687.591.936.100.000 129.501.689.533 0,76766

Lampiran 15. Analisis Fluktuasi Produksi Bunga Polycias

Kondisi Jarak Produksi/

Thn kejadian Peluang Harga Pendapatan

Rendah Tinggi

Tertinggi 4.557.250 5.291.768 5.291.768 2 0,33 45.300 239.717.108.520

Normal 3.176.203 3.822.731 3.822.731 2 0,33 45.300 173.169.699.200

Terendah 2.529.675 3.176.203 2.529.675 2 0,33 45.300 114.594.277.500

1,00 527.481.085.220

Expected Return

Variance Standard Deviation

Coefficien Variation

(Rij - Ri)² Pij(Rij - Ri)²

79.905.702.840 25.539.685.385.417.500.000 8.513.228.461.805.850.000

57.723.233.067 13.327.886.542.674.900.000 4.442.628.847.558.290.000

38.198.092.500 5.836.377.082.554.220.000 1.945.459.027.518.070.000

175.827.028.407 14.901.316.336.882.200.000 122.070.947.964 0,69427

Page 122: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

121

Lampiran 16. Analisis Fluktuasi Produksi Bunga Dracaena sandariana

Kondisi Jarak Produksi/ Thn

Kejadian Peluang Harga Pendapatan

Rendah Tinggi

Tertinggi 970.898 1.134.841 1.134.841 1 0,17 18.874 21.418.990.544

Normal 648.316 806.954 806.954 3 0,50 18.874 15.230.449.922

Terendah 489.679 648.316 489.679 2 0,33 18.874 9.242.193.141

1,00 45.891.633.607

Expected Return

Variance Standard Deviation

Coefficien Variation

(Rij - Ri)² Pij(Rij - Ri)²

3.569.831.757 318.592.469.389.260.000.000 53.098.744.898.210.000.000

7.615.224.961 57.991.651.205.317.500.000 28.995.825.602.658.700.000

3.080.731.047 37.963.615.139.413.600.000 12.654.538.379.804.500.000

14.265.787.765 94.749.108.880.673.300.000 9.733.915.393 0,68233

Lampiran 17. Analisis Fluktuasi Produksi Bunga Dracaena compacta

Jarak Produksi/

Thn Kejadian Peluang Harga Pendapatan

Kondisi Rendah Tinggi

Tertinggi 181.264 216.002 216.002 1 0,17 60.000 12.960.120.000

Normal 118.833 146.526 146.526 3 0,50 60.000 8.791.569.000

Terendah 91.140 118833,075 91.140 2 0,33 60.000 5.468.400.000

1,00 27.220.089.000

Expected Return

Variance Standard Deviation

Coefficien Variation

(Rij - Ri)² Pij(Rij - Ri)²

2.160.020.000 116.642.160.010.000.000.000 19.440.360.001.666.700.000

4.395.784.500 19.322.921.370.440.300.000 9.661.460.685.220.130.000

1.822.800.000 13.290.399.360.000.000.000 4.430.133.120.000.000.000

8.378.604.500 33.531.953.806.886.800.000 5.790.678.182 0,69113

Page 123: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

Lampiran 18. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

ANALISIS LINGKUNGAN INTENAL DAN EKSTERNALUSAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Jabatan : Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui adalah :

ANALISIS PORTOFOLIOPENGEMBANGAN(Kasus : CV Bunga Indah Farm

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTENAL DAN EKSTERNAL

USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS RESPONDEN

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui

PORTOFOLIO INVESTASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS TROPIS

CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat)

Oleh : OKY PRATAMA

(H34086065)

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

122

USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui

INVESTASI DAN STRATEGI

Page 124: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

123

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Bagaimana sejarah berdiri serta kondisi umum perusahaan? 2. Apa yang menjadi visi, misi serta tujuan didirikannya perusahaan? 3. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan? 4. Latar belakang pendirian perusahaan? 5. Apa kendala utama dalam mejalankan usaha bunga hias tropis?

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN A. Sumberdaya manusia 1. Berapa luas lahan yang dimiliki oleh CV Bunga Indah Farm? 2. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan perusahaan? Adakan kualifikasi dalam

merekrut tenaga kerja? 3. Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasan efektif? 4. Apakah perusahaan menyelenggarakan pelatihan khusus untuk meningkatkan

ketrampilan karyawan? Seperti apa pelatihan yang diberikan? 5. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan untuk menunjang usaha? B. Keuangan 1. Dari mana saja sumber modal yang digunakan CV Bunga Indah Farm? 2. Bagaimana sistem manajemen keuangan perusahaan? 3. Apa saja yang mempengaruhi pendapatan perusahaan? C. Produksi dan operasi 1. Apa saja input yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi perusahaan? (bahan baku,

peralatan, dan perlengkapan) 2. Bagaimana perusahaan memperoleh input tersebut? Apakah terdapat kendala dalam

memperoleh bahan baku? 3. Apakah terdapa fluktuasi harga input? Jika ada, berapa besar? 4. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi? Adakah

spesialisasi kerja dalam kegiatan produksi? 5. Berapa lama siklus produksi yang dibutuhkan? 6. Bagaimana proses produksi yang dilakukan perusahaan? 7. Apa dasar penentuan jumlah produksi pada perusahaan? (contoh : permintaan, harga,

dll) 8. Adakah standar mutu yang ditetapkan perusahaan? Jika ada, bagaimana standar mutu

tersebut? 9. Apa teknologi yang diperlukan untuk produksi? Apakah teknologi tersebut

berpengaruh pada keberhasilan produksi? 10. Apakah terdapat fluktuasi keberhasilan produksi? Apa yang menyebabkan terjadinya

fluktuasi keberhasilan produksi? D. Pemasaran 1. Berapa harga yang diterapkan untuk masing-masing komoditas? 2. Apakah terdapat fluktuasi harga komoditas? Apa yang mempengaruhi? 3. Bagaimana kegiatan distribusi dan penjualan perusahaan? 4. Bagaimana proses pengiriman produk ke ke konsumen? 5. Bagaimana preferensi konsumen terhadap masing-masing komoditas? 6. Apakah terdapat kendala dalam pemasaran kepada konsumen? 7. Daerah mana saja yang dijadikan daerah pemasaran atas produk yang dijual? E. Penelitian dan pengembangan 1. Adakah kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan? 2. Adakah divisi khusus perusahaan yang menangani kegiatan penelitian dan

pengembangan? 3. Adakah inovasi yang dihasilkan perusahaan? Apa saja inovasi tersebut?

Page 125: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

124

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN A. Sosial 1. Bagaimana tanggapan masyarakat atas bisnis yang dijalankan CV Bunga Indah

Farm? 2. Adakah kemitraan yang terjalin antara CV Bunga Indah Farm dengan petani tanaman

hias? 3. Apa kontribusi yang diberikan CV Bunga Indah Farm terhadap lingkungan dan

masyarakat? B. Ekonomi 1. Bagaimana kondisi pasar tanaman hias tropis secara umum di Indonesia? 2. Bagaimana prospek dan potensi tanaman hias tropis ditinjau dari segi permintaan dan

kesediaan bahan baku? 3. Apa dampak perubahan harga dan biaya produksi pada usaha tanaman hias tropis

yang dijalankan CV Bunga Indah Farm? 4. Bagaimana tingkat pendapatan masyarakat sekitar? 5. Bagaimana perkembangan tingkat harga bunga hias tropis? 6. Bagaimana perkembangan tingkat bahan baku yang mendukun kegiatan produksi

bunga hias tropis? C. Politik 1. Bagaimana kondisi stabilitas politik dan keamanan yang ada di Indonesia

mempengaruhi usaha yang dijalankan CV Bunga Indah Farm? 2. Adakah peraturan atau undang-undang yang mengatur produksi bunga hias tropis

yang dijalankan CV Bunga Indah Farm? 3. Bagaimana sistem regulasi dan perpajakan yang dibebankan pada CV Bunga Indah

Farm? D. Teknologi 1. Bagaimana teknologi mempengaruhi kegiatan usaha yang dijalankan CV Bunga

Indah Farm? 2. Teknologi apa saja yang sesuai diterapkan pada CV Bunga Indah Farm? 3. Bagaimana perkembangan teknologi produksi bunga hias tropis? 4. Teknologi apa saja yang sudah diterapkan perusahaan dalam produksi bunga hias

tropis? E. Pelanggan 1. Bagaimana loyalitas pelanggan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan? 2. Adakah perbedaan harga yang diterima pelanggan dengan konsumen yang bukan

pelanggan? 3. Bagaimana kualitas produk yang diharapkan pelanggan?

F. Pemasok 1. Berapa jumlah pemasok saat ini? 2. Bagaimana kemampuan pemasok dalam memenuhi kebutuhan bahan baku? 3. Adakah pemasok lain selain pemasok langganan? 4. Dimana sajakah lokasi pemasok? 5. Bagaimana bentuk kerjasama yang dilakukan perusahaan dengan para pemasok?

Page 126: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

Lampiran 19. KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNALUSAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS

Nama : Jabatan : Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yangadalah :

ANALISIS PORTOFOLIOPENGEMBANGAN(Kasus : CV Bunga Indah Farm

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS RESPONDEN

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui

PORTOFOLIO INVESTASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS TROPIS

CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat)

Oleh : OKY PRATAMA

(H34086065)

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

125

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah

telah disetujui

INVESTASI DAN STRATEGI

Page 127: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

126

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL Faktor internal merupakan faktor yang terkait dengan kuantitas maupun

kualitas semua aspek yang terdapat pada CV Bunga Indah Farm. Aspek tersebut mencakup aspek sumberdaya, kemampuan manajerial perusahaan dan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan. Faktor internal tersebut dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan CV Bunga Indah Farm. Masing-masing faktor strategis kekuatan dan kelemahan akan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan internal apabila hal tersebut dianggap relevan.

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa kuat atau lemahnya faktor strategis. Dalam upaya merumuskan strategi terbaik, faktor kekuatan harus dapat dimanfaatkan secara optimal dan meminimalkan faktor kelemahan. Petunjuk pengisian: 1. Berikan tanda (√) kepada kolom kekuatan pada tabel 1, apabila faktor-faktor

tersebut menjadi kekuatan dalam proses perumusan strategi CV Bunga Indah Farm.

2. Berikan tanda (√) pada kolom kelemahan pada tabel 1, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kelemahan dalam proses perumusan strategi CV Bunga Indah Farm.

3. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan berdasarkan ketentuan : a. Nilai 4, jika faktor tersebut dinilai kekuatan yang kuat b. Nilai 3, jika faktor tersebut dinilai kekuatan yang lemah c. Nilai 2, jika faktor tersebut dinilai kelemahan yang kuat d. Nilai 1, jika faktor tersebut dinilai kelemahan yang kuat

Analisis Lingkungan Internal

No Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

1 Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias

2 Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan

3 Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

4 Harga tanaman hias relatif stabil

5 Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias

6 Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias 7 Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias

8 Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku

Page 128: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

127

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Faktor Eksternal merupakan faktor yang terkait dengan lingkungan luar

perusahaan yang turut memberikan dampak terhadap pemilihan strategi dan menentukan situasai bisnis perusahaan. Faktor eksternal terdiri atas aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, pelanggan, dan pemasok pada industri yang dihadapi perusahaan. Faktor-faktor yang terdapat di lingkungan eksternal dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Masing-masing faktor strategis peluang dan ancaman akan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan eksternal apabila hal tersebut dianggap relevan.

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini merespon faktor tersebut. Perumusan strategi bertujuan untuk meraih peluang yang ada dan menghindari ancaman yang mungkin dapat menimbulkan kerugian perusahaan.

Petunjuk pengisian: 1. Berikan tanda (√) kepada kolom kekuatan pada tabel 2, apabila faktor-faktor

tersebut menjadi peluang dalam proses perumusan strategi CV Bunga Indah Farm.

2. Berikan tanda (√) pada kolom kelemahan pada tabel 2, apabila faktor-faktor tersebut menjadi ancaman dalam proses perumusan strategi CV Bunga Indah Farm.

3. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor peluang dan ancaman berdasarkan ketentuan : a. Nilai 4, jika faktor tersebut dinilai peluang yang kuat b. Nilai 3, jika faktor tersebut dinilai peluang yang lemah c. Nilai 2, jika faktor tersebut dinilai ancaman yang kuat d. Nilai 1, jika faktor tersebut dinilai ancaman yang lemah

Analisis Lingkungan Eksternal

No Faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman 4 3 2 1

1 Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

2 Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

3 Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

4 Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

5 Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

6 Persyaratan ekspor tanaman hias

7 Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Page 129: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

Lampiran 20. KUESIONER PENELITIAN

PEMBERIAN BOBOT TERHADAP INTERNAL DAN EKSTERNAL

USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS RESPONDENNama : Jabatan : Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk pensehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui adalah :

ANALISIS PORTOFOLIOPENGEMBANGAN(Kasus : CV Bunga Indah Farm

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMENINSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER PENELITIAN PEMBERIAN BOBOT TERHADAP FAKTOR STRATEGIS

INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

IDENTITAS RESPONDEN

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar adanya, karena kuesioner ini adlah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui

PORTOFOLIO INVESTASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS TROPIS

CV Bunga Indah Farm Sukabumi, Jawa Barat)

Oleh : OKY PRATAMA

(H34086065)

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

128

FAKTOR STRATEGIS

USAHA TANAMAN HIAS TROPIS PADA CV BUNGA INDAH FARM

Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektir dan benar elitian skripsi dengan tujuan ilmiah

sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui

INVESTASI DAN STRATEGI

Page 130: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

129

1. Pemberian nilai bobot terhadap faktor strategis internal Petunjuk Pengisian a. Tentukan nilai bobot terhadap faktor-faktor strategis internal tersebut

dengan memberikan nilai 1,2, atau 3 pada kolom yang tersedia. b. Penentuan nilai bobot berdasarkan keterangan berikut :

Þ Nilai 1 = jika bobot horizontal kurang penting daripada bobot vertikal Þ Nilai 2 = jika bobot horizontal sama penting dengan bobot vertikal Þ Nilai 3 = jika bobot horizontal lebih penting daripada bobot vertikal

c. Cara membaca perbadingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan seterusnya secara konsisten.

Faktor Lingkungan Internal A B C D E F G H Total Bobot

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

D Harga tanaman hias relatif stabil

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku

Page 131: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

130

2. Pemberian nilai bobot terhadap faktor strategis eksternal Petunjuk Pengisian d. Tentukan nilai bobot terhadap faktor-faktor strategis ekternal tersebut

dengan memberikan nilai 1,2, atau 3 pada kolom yang tersedia. e. Penentuan nilai bobot berdasarkan keterangan berikut :

Þ Nilai 1 = jika bobot horizontal kurang penting daripada bobot vertikal Þ Nilai 2 = jika bobot horizontal sama penting dengan bobot vertikal Þ Nilai 3 = jika bobot horizontal lebih penting daripada bobot vertikal

f. Cara membaca perbadingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan seterusnya secara konsisten.

Faktor Lingkungan Eksternal A B C D E F G Total Bobot

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias G Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Page 132: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

131

Lampiran 21. Hasil Pengisian Kuisioner Analisis Faktor InternalPerusahaan Responden 1 : Bapak Wahyudin

Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan √

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

D Harga tanaman hias relatif stabil √ √

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias √ √

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias √ √ G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias √ √

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku √ √

Responden 2 : Bapak Erick

Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias √ √

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan √ √

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias √ √

D Harga tanaman hias relatif stabil √ √

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias √

G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias √ √

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku √ √

Responden 3 : Bapak Toupik

Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias √ √

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan √ √

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias √ √

D Harga tanaman hias relatif stabil √ √

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias √ √

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias √ √

G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias √ √

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku √ √

Page 133: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

132

Responden 4 : Bapak Asep

Faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

D Harga tanaman hias relatif stabil √

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias

G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku √ √

Analisis Faktor Eksternal Perusahaan Responden 1 : Bapak Wahyudin

Faktor Strategis Eksternal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias √

G

Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Responden 2 : Bapak Erick

Faktor Strategis Eksternal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis) √ √

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias √

G

Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Page 134: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

133

Responden 3 : Bapak Toupik

Faktor Strategis Eksternal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias √

G

Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias √ √

Responden 4 : Bapak Asep

Faktor Strategis Eksternal Kekuatan Kelemahan 4 3 2 1

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias √ √

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias √

G

Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias

Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Responden 1 : Bapak Wahyudin A B C D E F G H Total Bobot A 2 2 2 2 1 1 1 11 0,09821 B 2 2 2 2 1 2 1 12 0,10714 C 2 2 3 3 3 3 2 18 0,16071 D 2 2 1 3 2 3 1 14 0,125 E 2 2 1 1 2 3 1 12 0,10714 F 3 3 1 2 2 2 1 14 0,125 G 3 2 1 1 1 2 1 11 0,09821 H 3 3 2 3 3 3 3 20 0,17857 112

Page 135: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

134

Responden 2 : Bapak Erick A B C D E F G H Total Bobot A 3 2 3 3 3 3 1 18 0,16071 B 1 3 2 2 2 2 1 13 0,11607 C 2 1 3 3 3 3 2 17 0,15179 D 1 2 1 1 3 2 1 11 0,09821 E 1 2 1 3 2 3 1 13 0,11607 F 1 2 1 1 2 3 3 13 0,11607 G 1 2 1 2 1 1 1 9 0,08036 H 3 3 2 3 3 1 3 18 0,16071 112

Responden 3 : Bapak Toupik A B C D E F G H Total Bobot A 3 3 3 3 3 3 2 20 0,17857 B 1 1 1 2 2 2 1 10 0,08929 C 1 3 3 3 3 3 2 18 0,16071 D 1 3 1 2 2 2 1 12 0,10714 E 1 2 1 2 2 2 1 11 0,09821 F 1 2 1 2 2 2 1 11 0,09821 G 1 2 1 2 2 2 1 11 0,09821 H 2 3 2 3 3 3 3 19 0,16964 112

Responden 4 : Bapak Asep A B C D E F G H Total Bobot A 2 1 2 2 2 2 3 14 0,125 B 2 1 1 2 2 2 1 11 0,09821 C 3 3 3 3 3 3 2 20 0,17857 D 2 3 1 1 2 2 1 12 0,10714 E 2 2 1 3 2 2 2 14 0,125 F 2 2 1 2 2 2 2 13 0,11607 G 2 2 1 2 2 2 2 13 0,11607 H 1 3 2 3 2 2 2 15 0,13393 112

Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Responden 1 : Bapak Wahyudin

A B C D E F G Total Bobot A 2 2 3 1 2 3 13 0,152941 B 2 3 3 3 3 2 16 0,188235 C 2 1 1 1 2 3 10 0,117647 D 1 1 3 3 3 3 14 0,164706 E 3 1 3 2 3 3 15 0,176471 F 2 1 2 1 1 3 10 0,117647 G 1 2 1 1 1 1 7 0,082353

84

Page 136: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

135

Responden 2 : Bapak Erick A B C D E F G Total Bobot A 3 3 2 2 2 3 15 0,178571 B 1 2 1 3 3 3 13 0,154762 C 1 2 1 3 3 2 12 0,142857 D 2 3 3 3 2 3 16 0,190476 E 2 1 1 1 2 3 10 0,119048 F 2 1 1 2 2 3 11 0,130952 G 1 1 2 1 1 1 7 0,083333

84 Responden 3 : Bapak Toupik

A B C D E F G Total Bobot A 3 2 2 2 3 3 15 0,178571 B 1 2 3 3 2 3 14 0,166667 C 2 2 1 2 2 3 12 0,142857 D 2 1 3 2 3 3 14 0,166667 E 2 1 2 2 2 2 11 0,130952 F 1 2 2 1 2 3 11 0,130952 G 1 1 1 1 2 1 7 0,083333

84 Responden 4 : Bapak Asep

A B C D E F G Total Bobot A 3 3 3 3 3 3 18 0,214286 B 1 2 2 2 3 3 13 0,154762 C 1 2 2 3 2 2 12 0,142857 D 1 2 2 3 3 3 14 0,166667 E 1 2 1 1 2 3 10 0,119048 F 1 1 2 1 2 2 9 0,107143 G 1 1 2 1 1 2 8 0,095238

84

Keterangan Faktor Lingkungan Internal

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan

C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias

D Harga tanaman hias relatif stabil

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias

G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku

Page 137: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

136

Keterangan Faktor Lingkungan Eksternal

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis)

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias

F Persyaratan ekspor tanaman hias

G Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias Lampiran 22. Hasil Analisis Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Evaluasi Faktor

Eksternal (EFE) Hasil Analisis Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Faktor Lingkungan Internal Bobot Rating Peringkat

A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung untuk produksi tanaman hias 0,14 4,00 0,56

B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan 0,10 4,00 0,41 C Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias 0,16 3,50 0,57 D Harga tanaman hias relatif stabil 0,11 4,00 0,44

E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias 0,11 2,00 0,22

F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias 0,11 1,75 0,20 G Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias 0,10 2,00 0,20

H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada pemasok bahan baku 0,16 1,50 0,24

1,00 22,75 2,84 Hasil Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Faktor Lingkungan Eksternal Bobot Rating Peringkat

A Permintaan produk yang tinggi (ekspor tanaman hias tropis) 0,18 4,00 0,72

B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap tanaman hias 0,17 4,00 0,66

C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias 0,14 3,75 0,51

D Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil 0,17 4,00 0,69

E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap produk tanaman hias 0,14 2,00 0,27

F Persyaratan ekspor tanaman hias 0,12 2,00 0,24 G Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias 0,09 1,50 0,13

1,00 21,25 3,23

Page 138: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

137

Lampiran 23. Hasil Analisis QSPM

Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan 1 0,14 4 0,56 4 0,56 2 0,28 4 0,56 4 0,56 4 0,56 Kekuatan 2 0,10 4 0,41 4 0,41 4 0,41 3 0,31 4 0,41 4 0,41 Kekuatan 3 0,16 4 0,65 4 0,65 4 0,65 2 0,33 4 0,65 2 0,33 Kekuatan 4 0,11 2 0,22 3 0,33 2 0,22 2 0,22 2 0,22 2 0,22 Kelemahan 1 0,11 4 0,45 4 0,45 2 0,22 2 0,22 3 0,33 2 0,22 Kelemahan 2 0,11 3 0,34 4 0,46 3 0,34 3 0,34 3 0,34 3 0,34 Kelemahan 3 0,10 3 0,29 4 0,39 3 0,29 2 0,20 2 0,20 2 0,20 Kelemahan 4 0,16 2 0,32 2 0,32 2 0,32 1 0,16 2 0,32 2 0,32 Peluang 1 0,18 4 0,72 4 0,72 4 0,72 4 0,72 4 0,72 4 0,72 Peluang 2 0,17 4 0,66 4 0,66 2 0,33 4 0,66 4 0,66 4 0,66 Peluang 3 0,14 4 0,55 4 0,55 4 0,55 3 0,41 4 0,55 2 0,27 Peluang 4 0,17 4 0,69 4 0,69 2 0,34 3 0,52 4 0,69 2 0,34 Ancaman 1 0,14 2 0,27 2 0,27 4 0,55 2 0,27 2 0,27 2 0,27 Ancaman 2 0,12 2 0,24 4 0,49 2 0,24 3 0,37 4 0,49 2 0,24 Ancaman 3 0,09 1 0,09 3 0,26 1 0,09 1 0,09 3 0,26 1 0,09

STAS 6,47 7,21 5,57 5,38 6,68 5,21 Lampiran 24. Foto dan Gambar 1. Layout CV Bunga Indah Farm

Page 139: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

119

2. Gambar Produk CV Bunga Indah Farm 3. Gambar Sumber Fluktuasi Produksi Sumber Fluktuasi Produksi pada Polycias

Dracaena fragrans

Dracaena compacta

Polycias

Dracaena sandariana

Page 140: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

cxx

Sumber Fluktuasi Produksi pada Dracaena compacta

Sumber Fluktuasi Produksi pada Dracaena sandariana 4. Kegiatan Produksi

Page 141: ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI DAN ... - repository.ipb.ac.id · para pemasok yang mengumpulkan tanaman hias atau bahan baku dari masyarakat ... Analisis Portofolio Investasi dan

cxxi