analisis perlakuan akuntansi persediaan pada pt....

23
Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. Tongfong Indonesia Oleh : Nama : Rohayah NIM : 100462201080 Jurusan : Akuntansi ABSTRAK Rohayah, 2016 :Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. Tongfong Indonesia, Skripsi, Tanjungpinang. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.Pembimbing I Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc dan Pembimbing II Hj. Iranita, SE.,M.Sc PT. Tongfong Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri, kegiatan utama PT. Tongfong Indonesia adalah dalam bidang produksi Natural Gum Base yaitu Bahan dasar Permen Karet. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dalam akuntansinya maka diperlukan pencatatan dan penilaian persediaan yang akurat sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan PSAK No.14, karena metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan membantu pihak manajemen dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan barang sehingga selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan pada tahun 2013. Kemudian data yang telah kumpulkan dari perusahaan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi pada penilaian dan penyajian pada PT. Tongfong Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14 sedangkan Pengungkapan dan Pencatatan yang dibuat oleh PT. Tongfong Indonesia tidak sesuai dengan PSAK NO.14 karena pada saat terjadi transaksi penjualan perusahaan hanya membuat satu pencatatan seperti pada penjualan Gum Base Tech 013 TF, Perusahaan mendebet rekenig Kas dan mengkredit Gum Base Tech 013 TF sedangkan pada PSAK NO.14 pada saat perusahaan melakukan transaksi penjualan dibuat dua pencatatan, yang pertama, perusahaan mendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkredit penjualan sebesar harga jual barang tersebut. Dan yang kedua, perusahaan mendebet rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan. Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi Persediaan, PSAK 14 (Revisi 2013)

Upload: haxuyen

Post on 06-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. Tongfong Indonesia

Oleh :

Nama : Rohayah

NIM : 100462201080

Jurusan : Akuntansi

ABSTRAK

Rohayah, 2016 :Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT.

Tongfong Indonesia, Skripsi, Tanjungpinang. Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja

Ali Haji.Pembimbing I Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc

dan Pembimbing II Hj. Iranita, SE.,M.Sc

PT. Tongfong Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri,

kegiatan utama PT. Tongfong Indonesia adalah dalam bidang produksi Natural Gum

Base yaitu Bahan dasar Permen Karet. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen yang

baik dalam akuntansinya maka diperlukan pencatatan dan penilaian persediaan yang

akurat sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan PSAK No.14,

karena metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan membantu pihak

manajemen dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan

barang sehingga selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Penelitian ini termasuk

jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder

berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan pada tahun 2013. Kemudian data

yang telah kumpulkan dari perusahaan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

metode deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan menganalisis data

sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perlakuan akuntansi pada penilaian dan penyajian pada PT. Tongfong Indonesia

telah sesuai dengan PSAK NO. 14 sedangkan Pengungkapan dan Pencatatan yang

dibuat oleh PT. Tongfong Indonesia tidak sesuai dengan PSAK NO.14 karena

pada saat terjadi transaksi penjualan perusahaan hanya membuat satu pencatatan

seperti pada penjualan Gum Base Tech 013 TF, Perusahaan mendebet rekenig Kas

dan mengkredit Gum Base Tech 013 TF sedangkan pada PSAK NO.14 pada saat

perusahaan melakukan transaksi penjualan dibuat dua pencatatan, yang pertama,

perusahaan mendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkredit penjualan

sebesar harga jual barang tersebut. Dan yang kedua, perusahaan mendebet

rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang

dagangan.

Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi Persediaan, PSAK 14 (Revisi 2013)

Page 2: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Persediaan adalah salah satu syarat pokok yang harus dipenuhi dan

dimiliki oleh suatu perusahaan di dalam aktifitas perdagangan karena dalam

perdagangan yang diperdagangkan adalah persediaan tersebut, maka semua

aktifitas operasional perusahaan diprioritaskan pada usaha untuk melikuidasi

persediaan tersebut menjadi kas beserta keuntungan yang diperoleh dari harga jual

persediaan tersebut setelah dikurangi harga pokok penjualannya. Pada laporan

neraca saldo perusahaan dagang persediaan adalah salah satu aktiva lancar yang

mempunyai nilai investasi terbesar, sehingga dari hal tersebut di atas kita dapat

mengetahui betapa pentingnya persediaan bagi suatu perusahaan. Persediaan yang

ada pada sebuah perusahaan akan mempengaruhi neraca dan laporan rugi laba.

Didalam neraca sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang,

perusahaan seringkali merupakan bagian yang sangat besar jumlahnya dari

keseluruhan aktiva lancar yang dimiliknya, namun demikian jumlah dan

persentasenya berbeda-beda antara satu perusahaan dengan peusahaan yang

lainnya. Sementara itu pada laporan rugi laba, persediaan memegang peranan

yang sangat vital dalam menentukan hasil operasional perusahaan untuk satu

periode.

Penilaian persediaan dapat dilakukan dengan dua sistem yaitu sistem

periodik (fisik) dan sistem perpetual. Jika perusahaan menggunakan sistem

pencatatan periodik atau fisik, maka harus dilakukan perhitungan barang yang

masih ada tersisa pada akhir periode dan jika perusahaan menggunakan sistem

pencatatan perptual, maka perusahaan menggunakan catatan yang

berkesinambungan untuk setiap mutasi persediaan.Dalam pengakuan barang

persediaan terdapat dua syarat penyerahan barang yaitu syarat penyerahan barang

Free On Board (FOB) Shipping Poin dan Free On Board (FOB) Destination.

Syarat penyerahan barang FOB Shipping Point adalah hak kepemilikan barang

berpindah kepada pihak pembeli pada saat barang tersebut diserahakan pada

perusahaan pengangkut yang ditunjuk sehingga segala resiko yang mungkin

timbul akan menjadi tanggungan pihak pembeli. Sedangkan FOB Destination

adalah hak kepemilikan barang akan tetap berada ditangan penjual sampai barang

diserahkan kepada pembeli oleh pihak pengangkut dan segala resiko yang timbul

akan menjadi tanggungan penjual.

Menurut ketentuaun yang berlaku di indonesia, sebuah perusahaan dagang

maupun perusahaan manufaktur dalam melakukan kegiatan yang menyangkut

laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar akuntansi yang ada yaitu

PSAK NO. 14 (2013) (revisi dari PSAK NO. 14 yang dikeluarkan DSAK) tahun

1994 dalam pembuatan laporan keuangan atau akuntansi persediaannya, namun

pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. Sebuah

perusahaan perlu menerapkan sistem akuntansi persediaannya sesuai dengan

standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan dengan alasan sebagai berikut:

1. Perusahaan dapat mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaanya.

2. Perusahaan dapat menentukan jumlah biaya yang diakui sebagai aset.

3. Perusahaan dapat menentukan pendapatan yang diakui sebagai laba.

4. Perusahaan memiliki panduan dalam menentukan biaya sebagai beban.

Page 3: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

5. Perusahaan dapat menentukan biaya persediaannya dengan panduan rumus

biaya dari standar akuntansi yang diterapkan.

PT. Tongfong Indonesia yang terletak di Kawasan Industri sekupang, Sungai

Harapan, Sekupang, Batam adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

industri, perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 Maret 1991 dan terus berkembang

hingga sekarang. Adapun kegiatan usahanya adalah dalam bidang produksi

Natural Gum Base (Bahan dasar Permen Karet).

Terinisiatif dari penjelasan masalah persediaan dan sistem akuntansi

persediaan di atas, maka penulis terdorong untuk mengadaan penelitian dan

membahas permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. TONGFONG

INDONESIA”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Pencatatan dalam persediaan PT. Tongfong Indonesia telah sesuai

dengan PSAK NO. 14?

2. Apakah metode penilaian Persediaan PT. Tongfong Indonesia telah sesuai

dengan PSAK NO. 14?

3. Apakah Penyajian dalam laporan keuangan PT. Tongfong Indonesia telah

sesuai dengan PSAK NO. 14?

4. Apakah pengungkapan dalam laporan keuangan PT. Tongfong Indonesia

telah sesuai dengan PSAK NO. 14?

3. Tujuan Penelitian

Setelah dilakukan perumusan masalah, maka dapat dijelaskan tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pencatatan dalam persediaan PT. Tongfong Indonesia

telah sesuai dengan PSAK NO. 14.

2. Untuk mengetahui metode penilaian Persediaan PT. Tongfong Indonesia

telah sesuai dengan PSAK NO. 14.

3. Untuk mengetahui Penyajian dalam laporan keuangan PT. Tongfong

Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14.

4. Untuk mengetahui pengungkapan dalam laporan keuangan PT. Tongfong

Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14

4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas masalah perlakuan akuntansi

persediaan untuk bahan baku Pada PT. Tongfong Indonesia.

Page 4: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah :

1.Perusahaan dapat memverifikasi antara praktek yang dilakuakan terhadap

laporan keuangan dengan melakukan pengukuran (measuremen), pengakuan

(recognition), pencatatan (record), dan pengungkapan (disclose) menurut standar

akuntansi yang ada.

2.Bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dibidang

akuntansi, khususnya sistem akuntansi persediaan.

3.Bagi pihak perusahaan adalah untuk dijadikan bahan masukan dan

pertimbangan dalam penerapan sistem akuntansi persediaan guna meningkatkan

kinerja dan kegiatan perusahaan untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

4.Bagi pembaca adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya

tentang sistem akuntansi persediaan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi penelitian selanjutnya.

6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut :

BAB I Pendahulaun

Dalam bab ini, penulis mnguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, Landasan Teori

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang tinjauan teori

dan kerangka pemikiran.

BAB III Metodelogi Penelitian

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang lokasi penelitian,

teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, dan analisis data.

BAB IV Analisa Data

Dalam bab ini, penulis membahas tentang sejarah singkat

perusahaan, jenis-jenis barang yang digunakan, pencatatan

persediaan,penilaian persediaan dan penyajian persediaan.

BAB V Kesimpulan

Dalam bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dari analisi

persediaan dan saran untuk perusahaan kedepannya.

Page 5: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

B.Kajian Pustaka, Landasan Teori

1. Pengertian Persediaan (Inventory)

Pengertian Persediaan Menurut PSAK No. 14 (2013), persediaan adalah

aktiva :

1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau

3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali.

Misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali. Persediaan

juga mencakupi barang jadi yang telah diperoduksi, atau barang dalam

penyelesaianyang sedang diperoduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta

perlengkapan yang akan digunaan dalam produksi.

2. Klasifikasi Persediaan

Persediaan pada setiap perusahaan berbeda dengan kegiatan bisnisnya.

Persediaan diklasifikasikan sebagai berikut:

a.Persediaan barang dagang

Barang yang ada digudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang

untuk dijual kembali. Barang yang diperoleh untuk dijual kembali diperoleh

secara fisik tidak diubah kembali, barang tersebut tetap dalam bentuk yang yang

telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatnya. Dalam bebrapa hal dapat

terjadi beberapa komponen yang dibeli untuk kemudian dirakit menjadi barang

jadi. Misalnya, sepeda yang dirakit dari kerangka, roda gir dan sebagainya serta

dijual oleh pengecer sepeda adalah salah satu contoh.

b.Persediaan Bahan Baku (Raw Material)

Adalah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat barang jadi. Bila

kita masuk kesebuah perusahaan industri garmen, maka bahan bakunya adalah

kain. Bila kita masuk kesebuah perusahaan industri prabot (mebel), maka bahan

bakunya adalah kayu.

c.Persediaan Perlengkapan pabrik (supplies)

Adalah barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses

produksi,misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin, dan lain-lain.

d.Persediaan Bahan Penolong Pabrik (Indirect material)

Adalah barang-barang yang juga menjadi bagian dari proses produksi yang

nilainya kecil-kecil, misalnya benang dan kancing pada produksi garmen, atau

paku, mor pada industri perabot.

Page 6: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

e.Persediaan barang dalam proses (goods and Process)

Adalah bahan baku yang sudah mulai diolah kedalam proses produksi

tetapi bahan baku ini belum selesai dikerjakan, misalnya kain yang baru selesai

digunting atau dijahit kerahnya pada industri garmen, atau papan yang sudah

diserut pada industry prabot.

f.Persediaan barang Jadi (Finished Goods)

Adalah barang-barang yang sudah selesai diproses menjadi barang dagang

yang siap dijual kepada konsumen. Misalnya, baju atau celana bagi industri

garmen, atau lemari, kursi, sofa bagi industri perabot. Biaya pembelian persediaan

meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya, biaya pengangkutan dan

biaya lainnya yang secara langsung dapat didistribusikan pada perolehan barang

jadi dan barang dagangan.

3. Biaya-biaya Persediaan

Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi

dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat

yang siap untuk dijual atau dipakai (presen location and condition).

a.Biaya Pembelian

Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya

kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak.

b.Biaya konversi

Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit

yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang

dialokasikan secara sistematis.

4. Sistem Pencatatan Persediaan

Menurut PSAK NO. 14 Pencatatan persediaan dibedakan menjadi dua

macam yaitu :

1. Sistem Periodik

Dalam sistem ini untuk mencatat pembelian rekening persediaan tidak

didebet dan pada saat terjadi penjualan tidak dikredit. Pada saat terjadi transaksi

penjualan yang didebet adalah rekening kas atau rekening piutang dagang dan

dikredit rekening penjualan, sedangkan pada saat terjadi transaksi pembeliaan,

maka yang didebet adalah rekening pembeliaan dan dikredit rekening kas atau

rekening utang dagang. Dalam sistem periodik atau fisik, jika terjadi teransaksi

pembeliaan dan penjualan maka rekening persediaan tidak digunakan untuk

mencatat pertambahan dan pengurangan. Sedangkan informasi mengenai masalah

persediaan fisik yang ada pada saat tertentu dapat diketahui dengan cara

melakukan peprhitungan fisik terhadap persediaan yang ada digudang.

Page 7: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

2. Sistem Perpetual

Didalam sistem ini, perusahaan menggunakan catatan yang

berkesinambungan untuk setiap mutasi persediaan. Catatan yang

berkesinambungan akan memperlihatkan saldo persediaan sepanjang watu

sehingga memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan bulanan kuartal

ataupun tahunan. Setiap terjadi pembelian barang dagang dicatat dalam perkiraan

persediaan barang dagang, dan setiap terjadi penjualan barang dagang selalu

dicatat harga pokoknya, sehingga harga pokok penjualan dapat diketahui sewaktu-

waktu.

Didalam sistem perpetual perusahaan akan mendebet rekening persediaan

pada saat terjadi transaksi pembelian. Sedangkan pada saat perusahaan melakukan

transaksi penjualan, maka akan dibuat dua pencatatan, yang pertama, perusahaan

mendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkredit penjualan sebesar

harga jual barang tersebut. Dan yang kedua, perusahaan mendebet rekening harga

pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan.

5. Sistem Penilaian Persediaan

Menurut PSAK NO. 14 Penilaian terhadap persediaan adalah menentukan

nilai persediaan akhir yang akan dicantumkan dalam neraca. Pada akhir periode

akuntansi, total biaya persediaan harus dialokasikan dalam persediaan yang masih

ada untuk dilaporan di neraca sebagai aset dan dalam persediaan yang terjual

selama periode tersebut untuk dilaporkan laba rugi sebagai beban “harga pokok

penjualan” Ada beberapa metode untuk menentukan nilai persediaan yaitu

sebagai berikut :

a.Metode FIFO (First in First Out)

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang digunakan (dikeluarkan)

sesuai urutan pembeliannya. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa

barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam

perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Dalam semua

kasus Fifo, persediaan dan harga pokok penjualan akan sama pada akhir bulan

terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan perpetual atau

periodik.

b.Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO membandingkan biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli

terhadap pendapatan. Jika yang digunakan adalah persediaan periodik, maka akan

diasumsikan bahwa biaya dari total kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama

satu bulan berasal dari pembelian yang paling akhir.

c. Metode Rata-Rata (Average)

Menurut metode biaya rata-rata didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia

untuk dijual adalah homogen (sejenis). Pada metode ini harga perolehan barang

yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata

tertimbang. Metode ini didasarkan pada suatu asumsi bahwa nilai persediaan akhir

merupakan himpunan harga pokok rata-rata dari persediaan itu sendiri, sehingga

baik nilai persediaan maupun harga pokok barang yang dijual selalu akan

mempunyai bagian yang sama terhadap harga pokok yang terhimpun dari

Page 8: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

persediaan tersebut. Metode biaya rata-rata (average cost method) menghitung

harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang

yang sama yang tersedia selama suatu periode.

C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tong Indonesia yang berada di

Kawasan Industri sekupang, Sungai Harapan, Sekupang. Batam.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari menejer

perusahaan melalui wawancara atau pengamatan secara langsung yang dilakuakan

oleh peneliti.

b.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari PT. Tongfong Indonesia

berupa faktur pembelian dan buku-buku atau materi pembahasan.

3.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi ( observation )

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung dan mengumpulkan data-data secara langsung

dengan mencatat dan melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap

objek yang diteliti.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah sebuah dialog atau komunikasi secara langsung dengan

pihak-pihak yang berwenang untuk diminta keterangan dan pendapatannya

secara umum mengenai objek penelitian dan masalah yang akan di teliti.

4. Analisis Data

Variabel penelitian ini adalah dengan membandingkan atau

menyesuaikan penerapan variabel tersebut pada perusahaan yang diteliti

dengan teori akuntansi. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif,

dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan pelaksanaan di

lapangan sehingga diketahui seberapa besar pengaruh perbedaan tersebut

terhadap objek penelitian.

Page 9: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

D. ANALISA DATA

1. Sistem Pencatatan Persediaan

Dalam sebuah perusahaan, persediaan akan mempengaruhi neraca maupun

laporan laba rugi. Dalam neraca perusahaan dagang, persediaan pada umumnya

merupakan nilai yang paling signifikan dalam aset lancar. Dalam laporan laba

rugi, persediaan bersifat penting dalam menentukan hasil operasi perusahaan

dalam periode tertentu. Metode pencatatan persediaan pada dasarnya dibedakan

menjadi dua, yaitu metode periodik (sistem fisik) dan metode perpetual.

Pada PT. Tongfong Indonesia, pencatatan persediaan dilakukan dengan

menggunakan sistem pencatatan perpetual dimana perusahaan merekap pembelian

dan penjualan persediaan setiap terjadi transaksi. Berikut jenis-jenis persediaan

yang digunakan perusahaan untuk mengolah Natural Gum Base :

Tabel 4.1

Gum Base Tech 013 T F

S/N Raw Material Contry Of

Orgin

Quantity

Kgs

Unit Price

(USD)

Amount

(USD)

1 Pollyisobutylene HM.5H Japan 5,000 2.00 10,000.00

2 Super Softener Singapore 3,008 4,500 13,536.00

3 Gohsenyl NZ-2 Japan 2,000 1.79 3,580.00

4 Gohsenyl NZ-5 Japan 3,000 1.79 5,370.00

5 Vinnapas B1-5 Sp Germany 3,000 1.65 4,950.00

6 Pollybutene HV-300F Japan 1,020 1.05 1.071.00

7 Refined Jelutung (G) Singapore 20.000 3.35 67,000.00

8 Talcum Fowder Japan 16.000 0.48 7,680.00

9 Ester Gum.RE Japan 2,000 1.65 3,300.00

10 Microwac Himix 1080 Japan 6,160 0.94 5,790.40

11 Microwac Himix 1070 Japan 5,400 0.90 4,860.00

12 Type-P(T) Kosher Singapore 2,000 3,250 6,500.00 Total Value : USD 133,637.40

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 10: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.2

Gum Base GCBW

S/N Raw Material Contry Of

Orgin

Quantity

Kgs

Unit Price

(USD)

Amount

(USD)

1 Vinnapas B1-5 Sp Germany 3,000 1.65 4.950.00

2 Vinnapas B-14 Sp Germany 11,000 1.65 18,150.00

3 Vinnapas B-17 Germany 3,000 1.65 4.950.00

4 Vinnapas B-30 Germany 3,000 1.65 4.950.00

5 Pollyisibutylene HM.5H Japan 7,000 2.00 14,000.00

6 Talcum Powder Japan 16.000 0.48 7,680.00

7 Super Softener Singapore 3,008 4.500 13,536.00

8 Microwax Himic 1070 Japan 6,190 0.90 5,571.00

9 Type P(V) Singapore 2,000 2.250 4,500.00 Total Value : USD 78,287.00

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Tabel 4.3

Gum Base FM-T (Process Hard)

S/N Raw Material Contry Of

Orgin

Quantity

Kgs

Unit Price

(USD)

Amount

(USD)

1 Talcum Powder Japan 16.000 0.48 7,680.00

2 Vinnapas B-30 Germany 6,000 1.65 9,900.00

3 Vinnapas B-17 Germany 4,000 1.65 6,600.00

4 Vinnapas B-14 Sp Germany 10,000 1.65 16,500.00

5 Vinnapas B1-5 Sp Germany 3,000 1.65 4.950.00

6 Type-455 Netherland 19,873 1.80 35,771.40

7 Pollyisibutylene HM.5H Japan 9,000 2.00 18,000.00

8 Super Softener Singapore 3,008 4.500 13,536.00

9 Type P(V) Singapore 2,000 2.250 4,500.00 Total Value : USD 150,937.40

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 11: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.4

Gum Base MID (Process Hard 2)

S/N Raw Material Contry Of

Orgin

Quantity

Kgs

Unit Price

(USD)

Amount

(USD)

1 Talcum Powder Japan 16,000 0.48 7,680.00

2 Vinnapas B-30 Germany 8,000 1.65 13,200.00

3 Vinnapas B-17 Germany 5,000 1.65 8,250.00

4 Vinnapas B-14 Sp Germany 12,000 1.65 19,800.00

5 Vinnapas B1-5 Sp Germany 4,000 1.65 6,600.00

6 Type-4555 Netherland 19,873 1.80 35,771.40

7 Refined Jelutung (G) Japan 5,000 3.35 16,750.00

8 Pollyisibutylene HM.5H Japan 10,000 2.00 20,000.00

9 Super Softener Singapore 3,008 4.500 13,538.00

10 Type-P(V) Singapore 2,000 2.250 4,500.00

11 Pollybutene HV-1900 F Japan 4,080 1.05 4,284.00 Total Value : USD 150,373.40

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Berikut merupakan contoh jurnal dalam persediaan yang tercatat oleh perusahaan

pada tahun 2013 dalam sistem Perpetual :

1.Pencatatan dalam Transaksi pembelian

Page 12: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.5

Contoh jurnal Pencatatan Pembelian

Tanggal Keterangan Jurnal

1 Januari

14 Januari

24 Januari

3 Februari

20 Februari

2 Maret

13 Maret

25 Maret

5 April

16 April

26 April

6 Mei

17 Mei

Refined Jelutung

Kas

Vinnapas B1-5 Sp

Kas

Microwax Himix 1070

Kas

Talcum Powder

Kas

Pollyisobutylene HM.5H

Kas

Vinnapas B-30

Kas

Super Softener

Kas

Type-4555

Kas

Gohsenyl NZ-2

Kas

Vinnapas B-17

Kas

Super Softener

Kas

Refined Jelutung (G)

Kas

Type-455

Kas

$ 67.000

$ 67.000

USD 4.950

USD 4.950

USD 5,571

USD 5,571

USD 7,680

USD 7,680

USD 10,000

USD 10,000

USD 13,200

USD 13,200

USD 13,536

USD 13,536

USD 35,771

USD 35,771

USD 3,580

USD 3,580

USD 6,600

USD 6,600

USD 13,536

USD 13,536

USD 67,000

USD 67,000

USD 35,771

USD 35,771

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 13: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.6

Contoh jurnal Pencatatan Pembelian (Lanjutan)

Tanggal Keterangan Jurnal 28 Mei

11 Juni

24 Juni

2 Juli

12 Juli

23 Juli

3 Agustus

12 Agustus

30 Agustus

10 September

23 September

2 Oktober

15 Oktober

Refined Jelutung (G)

Kas

Vinnapas B-14 Sp

Kas

Gohsenyl NZ-5

Kas

Pollyisobutylene HM.5H

Kas

Ester Gum.RE

Kas

Super Softener

Kas

Type P(V)

Kas

Gohsenyl NZ-2

Kas

Pollybutene HV-1900 F

Kas

Gohsenyl NZ-2

Kas

Super Softener

Kas

Ester Gum.RE

Kas

Vinnapas B1-5 Sp

Kas

$ 67,000

$ 67,000

USD 19,800

USD 19,800

USD 5,370

USD 5,370

USD 20,000

USD 20,000

USD 3,300

USD 13,200

$ 13,536

$ 13,536

$ 4,500

$ 4,500

USD 3,580

USD 3,580

USD 6,600

USD 6,600

USD 3,580

USD 3,580

$ 13,536

$ 13,536

USD 3,300

USD 3,300

USD 6,600

USD 6,600

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 14: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.7

Contoh jurnal Pencatatan Pembelian (Lanjutan)

Tanggal Keterangan Jurnal 25 Oktober

5 November

18 November

3 Desember

16 Desember

Type-455

Kas

Gohsenyl NZ-5

Kas

Microwax Himic 1070

Kas

Type P(V)

Kas

Pollybutene HV-1900 F

Kas

USD 35,771

USD 35,771

USD 5,370

USD 5,370

USD 5,571

USD 5,571

$ 4,500

$ 4,500

USD 4,284

USD 4,284

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

2. Pencatatan dalam Transaksi Penjualan

Tabel 4.8

Contoh Jurnal Pencatatan Penjualan

Tanggal Keterangan Jurnal 8 Januari

20 Januari

30 Januari

10 Februari

Kas

Tech 013 TF

Kas FM-T

Kas GCBW

Kas

FM-T

$120.000

$ 120.000 $ 26,500

$ 26,500

$ 2,050

$ 2,050

$ 87,000

$ 87,000

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 15: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.9

Contoh Jurnal Pencatatan Penjualan ( Lanjutan )

Tanggal Keterangan Jurnal 26 Februari

8 Maret

19 Maret

30 Maret

11 April

22 April

30 April

12 Mei

23 Mei

30 Mei

17 Juni

29 Juni

8 Juli

Kas

Tech 013 TF

Kas EXM

Kas GCBW

Kas

FM-T

Kas EXM Kas

FM-T

Kas Tech 013 T F

Kas GCBW

Kas

FM-T

Kas Tech 013 T F

Kas GCBW

Kas Tech 013 T F Kas

FM-T

$ 4,185

$ 4,185 $ 44,400

$ 44,400

$ 5,300

$ 5,300

$ 12,610

$ 12,610

$ 9,690

$ 9,690

$ 4,250

$ 4,250

$ 24,750

$ 24,750

$ 4,050 $ 4,050

$ 49,050

$ 49,050

$ 27,160

$ 27,160

$ 2,909

$ 2,909

$ 2,484

$ 2,484 $ 2,909

$ $ 2,909 Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 16: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Tabel 4.10

Contoh Jurnal Pencatatan Penjualan ( Lanjutan )

Tanggal Keterangan Jurnal 19 Juli

29 Juli

9 Agustus

20 Agustus

30 Agustus

16 September

30 September

7 Oktober

21 Oktober

30 Oktober

11 November

25 November

11 Desember

22 Desember

Kas

Tech 013 TF

Kas EXM

Kas GCBW

Kas

FM-T

Kas EXM Kas

Tech 013 T F

Kas FM-T

Kas GCBW

Kas

FM-T

Kas FM-T

Kas Tech 013 T F

Kas GCBW

Kas

FM-T

Kas EXM

$ 372

$ 372 $ 5,390

$ 5,390

$ 21,600

$ 21,600

$ 12,610

$ 12,610

$ 5,370

$ 5,370

$ 6,300

$ 6,300

$ 1,903

$ 1,903 $ 647

$ 647

$ 32,000

$ 32,000

$ 11,780

$ 11,780

$ 2,909

$ 2,909

$ 17,250

$ 2,484 $ 14,400

$ 14,400

$ 37,810

$ 37,810

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 17: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Dalam kasus ini, pencatatan persediaan yang dilakukan oleh PT. Tongfong

Indonesia untuk setiap transaksi pembelian dicatat sesuai nama persediaan yang

akan dibeli seperti pembelian Refined Jelutung dijurnal dengan menggunakan

nama barang Refined Jelutung, serta dalam penjualan Gum Base Tech 013 TF

dijurnal dengan nama Gum Base Tech 013 TF. Dari data diatas dapat

disimpulkam bahwa Pencatatan yang dibuat oleh PT. Tongfong Indonesia tidak

sesuai dengan PSAK NO.14 karena pada saat terjadi transaksi penjualan

perusahaan hanya membuat satu pencatatan seperti pada penjualan Gum Base

Tech 013 TF, Perusahaan mendebet rekenig Kas dan mengkredit Gum Base Tech

013 TF sedangkan pada PSAK NO.14 pada saat perusahaan melakukan transaksi

penjualan dibuat dua pencatatan, yang pertama, perusahaan mendebet rekening

kas atau piutang dagang dan mengkredit penjualan sebesar harga jual barang

tersebut. Dan yang kedua, perusahaan mendebet rekening harga pokok penjualan

dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan.

2. Sistem Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan adalah menentukan nilai persediaan yang akan

disajikan dalam laporan keuangan. Penilaian persediaan mempunyai pengaruh

penting pada pendapatan yang dilaporkan pada posisi keuangan perusahaan. Oleh

karena itu penilaian persediaan harus sesuai dengan kenyataan sehingga

persediaan tersebut benar-benar menunjukkan jumlah atau nilai yang wajar

dicantumkan dalam laporan keuangan. Dalam hubungannya dengan persediaan,

harga pokok adalah jumlah semua pengeluaran-pengeluaran langsung atau tidak

langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan penepatan

persediaan tersebut agar dapat dijual.

PT. Tongfong Indonesia sebagai perusahaan manufaktur merupakan

perusahaan yang berorientasi pada laba. Penilaian persediaan sangat penting

karena dapat mempengaruhi secara langsung jumlah laba/rugi bersih yang

dilaporkan untuk priode tertentu. Adapun sistem penilaian yang digunakan oleh

PT. Tongfong Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Penilaian Persediaan Bahan Baku

Adapun metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai

persediaan bahan baku yaitu mengunakan metode FIFO dimana dalam metode ini

harga beli dari barang yang pertama kali masuk dalam persediaan akan menjadi

biaya yang pertama kali dibebankan pada harga pokok penjualan.

Page 18: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

PT. TONGFONG INDONESIA

DAFTAR MASUK PERSEDIAAN

DALAM JANUARI – DESEMBER 2013

Date Product Quantity

Kgs

Unit Price

( USD )

Amount

( USD ) 2 Januari

14 Januari

24 Januari

4 Februari

20 Februari

2 Maret

13 Maret

25 Maret

5 April

16 April

26 April

6 Mei

17 Mei

28 Mei

11 Juni

24 Juni

2 Juli

12 Juli

23 Juli

2 Agustus

12 Agustus

30 Agustus

10 September

23 September

2 Oktober

15 Oktober

25 Oktober

5 November

18 November

3 Desember

16 Desember

Tech 013 T F

FM-T

GCBW

FM-T

Tech 013 T F

MID

GCBW

MID

EXM

FM-T

Tech 013 T F

EXM

FM-T

Tech 013 T F

MID

EXM

MID

Tech 013 T F

EXM

GCBW

EXM

MID

Tech 013 T F

FM-T

GCBW

MID

FM-T

Tech 013 T F

GCBW

FMT

EXM

31,000

13,000

1,020

20,000

2,000

32,000

2,000

6,160

5,400

2,000

17,000

2,000

12,032

39,746

4,080

138 Pcs

19,930Sh

19,500Sh

10 Pcs

6 Rolls

12,000

6 Bottles

10 Pails

3,000

156 Pcs

2 Boxes

33,000

6,190

5,000

2,000

32,000

19,873

2.00

1.65

1.05

3.35

1.79

0.48

1.65

0.94

0.90

3,250

1.65

2,250

4,500

1.80

1.05

18.00

0.146

0.161

37.28

898.37

1.65

14.11

20.00

1.79

12.20

323.58

1.65

0.90

3.35

2,250

0.48

1.80

62,000.00

21,450.00

1,071.00

67,000.00

3,580.00

15,360.00

3,300.00

5,790.40

4,860.00

6,500.00

28,050.00

4,500.00

54,144.00

71,542.80

4,284.00

2,484.00

2,909.78

3,139.50

372,80

5,390.22

19,800.00

84.66

5,370.00

200.00

1,903.20

647.16

54,450.00

5,571.00

16,750.00

4,500.00

15,360.00

71,542.80

Total Value : USD 526,980.00

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 19: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

PT. TONGFONG INDONESIA

DAFTAR KELUAR PERSEDIAAN

DALAM JANUARI – DESEMBER 2013

Date Product Quantity

Kgs

Unit Price

( USD )

Amount

( USD ) 8 Januari

20 Januari

30 Januari

10 Februari

26 Februari

8 Maret

19 Maret

30 Maret

11 April

22 April

30 April

12 Mei

23 Mei

30 Mei

17 Juni

29 Juni

8 Juli

19 Juli

29 Juli

9 Agustus

20 Agustus

30 Agustus

16 September

30 September

7 Oktober

21 Oktober

30 Oktober

11 November

25 November

11 Desember

22 Desember

Tech 013 T F

FM-T

GCBW

FM-T

Tech 013 T F

MID

GCBW

MID

EXM

FM-T

Tech 013 T F

EXM

FM-T

Tech 013 T F

MID

EXM

MID

Tech 013 T F

EXM

GCBW

EXM

MID

Tech 013 T F

FM-T

GCBW

MID

FM-T

Tech 013 T F

GCBW

FMT

EXM

30,000

10,000

1,000

20,000

1,500

30,000

2,000

6,500

5,100

1,000

15,000

1,800

10,900

9,700

4,080

138 Pcs

19,930Sh

19,500Sh

10 Pcs

6 Rolls

12,000

6 Bottles

10 Pails

3,500

156 Pcs

2 Boxes

20,000

6,200

5,000

3,000

30,000

19,900

4.00

2.65

2.05

4.35

2.79

1.48

2.65

1.94

1.90

4,250

1.65

2,250

4,500

2.80

1.05

1.00

0.146

0.161

37.28

898.37

1.80

14.11

20.00

1.80

12.20

323.58

1.60

1.90

3.45

2,350

0.48

1.90

120,000.00

26,500.00

2,050.00

87,000.00

4,185.00

44,400.00

5,300.00

12,610.00

9,690.00

4,250.00

24,750.00

4,050.00

49,050.00

27,160.00

4,284.00

2,484.00

2,909.78

3,139.50

372.80

5,390.22

21,600.00

84.66

5,370.00

6,300.00

1,903.20

647.16

32,000.00

11,780.00

17,250.00

7,050.00

14,400.00

37,810.00

Total Value : USD 595,769.54

Sumber : PT. Tongfong Indonesia

Page 20: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

Dari data diatas dapat disimpulkam bahwa Penilaian yang dibuat oleh PT.

Tongfong Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14.

3. Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

Didalam laporan keuangan, rekening persediaan disajikan pada laporan

laba rugi dan neraca. Pada PT. Tongfong Indonesia ini, perkiraan persediaan yang

disajikan dalam neraca diletakkan didalam kelompok aset lancar, yaitu setelah

perkiraan kas berdasarkan tingkat likuiditasnya. Sedangkan dalam laporan laba

rugi persediaan disajikan dalam rangka untuk penentuan harga pokok penjualan,

dimana harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal ditambah

pembelian kemudia dikurangi dengan nilai persediaan akhir. Penyajian persediaan

ini harus dicatat dengan tepat agar fungsi laporan keuangan sebagai alat untuk

memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan dalam rangka

pengambilan keputusan dapat dicapai.

PT. Tongfong Indonesia yang merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak dibidang industry memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan

baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi yang mana didalam

neraca penyajian persediaan pada perusahaan ini disajikan secara keseluruhan dari

semua persediaan yang dimiliki tanpa dirinci satu persatu ketiga jenis persediaan

tersebut. Dalam hal ini penyajian laporan keuangan PT. Tongfong Indonesia telah

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

4.Pengungkapan

Pengungkapan yang terdapat pada PT. Tongfong Indonesia adalah :

1). Pada PT. Tongfong Indonesia pengukuran persediaan menggunakan biaya

pembelian. Dengan rumus biaya : Pembelian = Jumlah Barang x harga Satuan.

2). Pada PT. Tongfong Indonesia Total jumlah harga persediaan menurut jenisnya

dicatat yaitu persediaan bahan baku.

3). Pada PT. Tongfong Indonesia Jumlah persediaan dicatat dengan nilai yang

sebenarnya.

4). Pada PT. Tongfong Indonesia Jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya

selama periode berjalan.

5). Pada PT. Tongfong Indonesia apabila terjadi penurunan harga jual produk,

maka kerugian tersebut akan diakui sebagai beban dalam priode berjalan.

6). Pada PT. Tongfong Indonesia apabila terjadi kerusakan kualitas Produk maka

produk tersebut akan diganti dengan produk yang baru.

7).Pada PT. Tongfong Indonesia Perusahaan tidak memiliki pemulihan nilai

persediaan.

Page 21: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

8). Pada PT. Tongfong Indonesia Perusahaan memiliki persediaan yang nilainya

diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.

Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengungkapan yang

terdapat pada PT. Tongfong Indonesia tidak sesuai dengan PSAK NO. 14.

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, dapat dibuat sebuah tabel

perbandingan antara perlakuan akuntansi persediaan pada PT. Tongfong Indonesia

dengan PSAK NO. 14 sebagai berikut :

Analisis kesesuaian PSAK NO. 14 dengan hasil penelitian di

PT. Tongfong Indonesia

No Analisis PSAK NO. 14 PT. Tongfong Indonesia Sesuai Tidak Sesuai

1 Pencatatan Metode pencatatan persediaan

pada dasarnya dibedakan

menjadi dua, yaitu metode

periodik dan metode

perpetual. Pada metode

periodik transaksi dicatat

diakhir periode sedangkan

pada metode perpetual pada

saat perusahaan melakukan

transaksi penjualan dibuat dua

pencatatan.

Pada PT. Tongfong

Indonesia, pencatatan

persediaan dilakukan

dengan menggunakan

sistem pencatatan

perpetual. Pada saat

terjadi transaksi

penjualan perusahaan

hanya membuat satu

pencatatan.

2 Penilaian Penilaian persediaan adalah

menentukan nilai persediaan

yang akan disajikan dalam

laporan keuangan. Penilaian

persediaan mempunyai

pengaruh penting pada

pendapatan yang dilaporkan

pada posisi keuangan

perusahaan. Oleh karena itu

penilaian persediaan harus

sesuai dengan kenyataan

sehingga persediaan tersebut

benar-benar menunjukkan

jumlah atau nilai yang wajar

dicantumkan dalam laporan

keuangan.

Pada PT. Tongfong

Indonesia Penilaian

persediaan perusahaan

dalam menilai persediaan

bahan baku yaitu

mengunakan metode

FIFO dimana dalam

metode ini harga beli

dari barang yang pertama

kali masuk dalam

persediaan akan menjadi

biaya yang pertama kali

dibebankan pada harga

pokok penjualan.

Page 22: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

3 Penyajian Didalam laporan keuangan,

rekening persediaan disajikan

pada laporan laba rugi dan

neraca.

Pada PT. Tongfong

Indonesia, persediaan

yang disajikan dalam

neraca diletakkan

didalam kelompok aset

lancar, Sedangkan dalam

laporan laba rugi

persediaan disajikan

dalam rangka untuk

penentuan harga pokok

penjualan.

4 Pengungkapan Pengungkapan dalam laporan

keuangan :

a.Kebijakan akuntansi yang

digunakan dalam pengukuran

persediaan, termasuk rumus

biaya yang digunakan.

b.Total jumlah tercatat

persediaan dan jumlah nilai

tercatat menurut klasifikasi

yang sesuai bagi entitas.

c. Jumlah tercatat persediaan

yang dicatat dengan nilai

wajar dikurangi biaya untuk

menjual.

d.Jumlah persediaan yang

diakui sebagai beban selama

periode berjalan.

e. Jumlah setiap penurunan

nilai yang diakui sebagai

pengurang jumlah persediaan

yang diakui sebagai beban

dalam periode berjalan.

Pada PT. Tongfong

Indonesia pengukuran

persediaanmenggunakan

biaya pembelian.

Pada PT. Tongfong

Indonesia Total jumlah

harga persediaan

menurut jenisnya dicatat.

Pada PT. Tongfong

Indonesia Jumlah

persediaan dicatat

dengan nilai yang

sebenarnya

Pada PT. Tongfong

Indonesia Jumlah

persediaan yang diakui

sebagai biaya selama

periode berjalan.

Pada PT. Tongfong

Indonesia apabila terjadi

penurunan harga jual

produk, maka kerugian

tersebut akan diakui

sebagai beban dalam

priode berjalan.

Page 23: Analisis Perlakuan Akuntansi Persediaan pada PT. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · laporan keuangan harus memiliki atau mengikuti standar

f.Jumlah dari setiap

pemulihan dari setiap

penurunan nilai yang diakui.

g. Kondisi atau peristiwa

penyebab terjadinya

pemulihan nilai persediaan.

h. Nilai tercatat persediaan

yang diperuntukkan sebagai

jaminan kewajiban.

Pada PT. Tongfong

Indonesia apabila terjadi

kerusakan kualitas

Produk maka produk

tersebut akan diganti

dengan produk yang

baru.

Pada PT. Tongfong

Indonesia Perusahaan

tidak memiliki

pemulihan nilai

persediaan.

Pada PT. Tongfong

Indonesia Perusahaan

memiliki persediaan

yang nilainya

diperuntukkan sebagai

jaminan kewajiban.

E. KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisis dan pembahasan maka dari penulisan skripsi

ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan akuntansi pada penilaian dan

penyajian pada PT. Tongfong Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14

sedangkan pencatatan dan Pengungkapan pada PT. Tongfong Indonesia tidak

sesuai dengan PSAK NO. 14.

2. Saran

Penulis menyarankan agar PT. Tongfong Indonesia membuat catatan atas

laporan keuangan untuk dapat memperjelas maksud dari laporan keuangan dan

agar dapat menguraikan kebijakan atau hal-hal penting yang di anut oleh

perusahaan.