analisis perkembangan usaha mikro...

116
ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH PEMBIAYAAN DARI BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Nailah Rizkia 1113046000124 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M

Upload: doandat

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

(UMKM) SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH PEMBIAYAAN DARI

BANK UMUM SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Nailah Rizkia

1113046000124

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 2: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH (UMKM) SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK UMUM SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Nailah Rizkia

1113046000124

Pembimbing

Erika Amelia, S.E., M. Si

NIP. 197711092009122001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

ii

Page 3: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Hari Kamis, 11 Januari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:

1. Nama : Nailah Rizkia

2. NIM : 1113046000124

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Sebelum dan Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari

Bank Umum Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang bersangkutan

selama proses Ujian Skripsi, maka di putuskan bahwa mahasiswi tersebut dinyatakan

lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Januari 2018

PANITIA UJIAN :

Ketua : AM. Hasan Ali, M.A.

NIP. 19751201 200501 1 005 ( ............................................. )

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A.

NIP. 19731215 200501 1 002 ( ............................................. )

Pembimbing : Erika Amelia, S.E., M.Si

NIP. 19771109 200912 2 001 ( ............................................. )

Penguji I : Dr. Muhammad Maksum, M.A., M.D.C.

NIP. 19780715 200312 1 007 ( ............................................. )

Penguji II : Umiyati, SEI, M.Si

NUPN. 9920100301 ( ............................................. )

iii

Page 4: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nailah Rizkia

NIM : 1113046000124

Jurusan : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu

untu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,

maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 November 2017

Nailah Rizkia

iv

Page 5: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Nailah Rizkia

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Tebet Barat II A no. 14 Rt 04/02,

Kelurahan Tebet

12810

Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan

Status : Belum Menikah

Telepon : 087886773882

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

Formal

(2007) Lulus SDN Tebet Barat 05 Pagi – Jakarta Selatan

(2010) Lulus SMPN 15 Jakarta – Jakarta Selatan

(2013) Lulus SMAN 7 Jakarta – Jakarta Pusat

(2013-sekarang) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Non Formal

(2013) Lulus Kursus Komputer Bersertifikat

(2013) Training Leadership Camp an Motoivation

(2016) Lulus Praktikum Lab Bank Bersertifikat

v

Page 6: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

ABSTRAK

Nailah Rizkia, NIM 1113046000124. Analysis of Small and Medium Business

Development (UMKM) Before and After Obtaining Financing from Sharia

Commercial Bank. Sharia Economics Study Program. Faculty of Economics and

Business, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H /

2017 M.

This study aims to examine the differences in UMKM before and after obtaining

financing from sharia banks as seen from business capital indicators, sales turnover,

business profits, labor and business branches. The object of this research is the

perpetrators of MSMEs around the market Tebet Barat who get financing from

Islamic banks as many as 12 businesses. The type of data collected is primary data.

Methods of data analysis include descriptive statistical test, validity test, reliability

test and Wilcoxon rank test.

Based on Wilcoxon rank test results for business capital variables obtained pp value

of 0.002 (<0.05), sales turnover variables got the value -p of 0.002 (<0.05), business

profit variables obtained pp value of 0.002 (< 0,05), labor variable got value -p

equal to 0,005 (= 0,05), and business branch variable got value -p equal to 0,083 (>

0,05) which mean there is difference in variable of venture capital, sales turnover,

profit business, labor before and after obtaining financing from sharia bank. And for

business branch variable there is no difference of business branch before and after

obtaining financing from syariah bank.

Keywords: Micro Small and Medium Enterprises (UMKM), Financing, Bank

Syariah.

Advisor: Erika Amelia, S.E., M.si

Bibliography: 1997 - 2017.

vi

Page 7: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

ABSTRAK

Nailah Rizkia, NIM 1113046000124. Analisis Perkembangan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan dari Bank Umum Syariah. Program Studi Ekonomi Syariah. fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

1438 H/ 2017 M,

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan keadaan UMKM sebelum dan

sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah yang dilihat dari indikator

modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja dan cabang usaha.

Objek penelitian ini yaitu pelaku UMKM di sekitar pasar Tebet Barat yang

memperoleh pembiayaan dari bank syariah sebanyak 12 usaha. Jenis data yang

dikumpulkan adalah data primer. Metode analisis data meliputi uji statistik

deskriptif dan uji pangkat tanda Wilcoxon.

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon untuk variabel modal usaha

didapatkan nilai -p sebesar 0,002 (<0,05), variabel omzet penjual didaptkan nilai –

p sebesar 0,002 (<0,05), variabel keuntungan usaha didapatkan nilai –p sebesar

0,002 (< 0,05), variabel tenaga kerja didapatkan nilai –p sebesar 0,005 ( =0,05), dan

variabel cabang usaha didapatkan nilai –p sebesar 0,083 (> 0,05) yang berarti ada

beda pada variabel modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah . Dan untuk

variabel cabang usaha tidak terdapat perbedaan cabang usaha sebelum dan sesudah

memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Kata Kunci: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pembiayaan, Bank

Syariah.

Pembimbing : Erika Amelia, S.E., M.si

Daftar Pustaka : 1997 – 2017.

vii

Page 8: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya

dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan, bantuan, motivasi serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan hormat dan

terimakasih sebagai bentuk penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M, Si dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak AM. Hasan Ali, MA dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Nurhasanah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing selama masa perkuliahan.

6. Ibu Erika Amelia, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu nya untuk membimbing penulis hingga selesainya

skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Responden yang telah meluangkan waktu dalam kesibukannya

untuk membantu penulis memberikan data selama melakukan penelitian.

viii

Page 9: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

8. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan banyak ilmu dan pengalaman selama masa perkuliahan.

9. Kedua orang tuaku tercinta, H. M. Yazid Ya’qub Abdullah dan Hj.

Majidah yang selalu memberikan yang terbaik bagi penulis dan tidak henti

mendoakan penulis. Serta kedua kakak-kakak penulis, Fajrul Islamy AB

dan Putri Shafwatil Huda yang turut memberikan saran serta dukungan

agar terselesaikan skripsi ini.

10. My Sisters yang sama-sama berjuang, Nisa Kusumawardhani, Astiti

Chandra Aprilianti, Gina Hoirunnisa, Fariha, Nur Najmi Muthia, Yulia

Sarasati, dan Klarisa Deo yang saling mensupport satu sama lain untuk

sama-sama menyelesaikan skripsi.

11. Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180

yang pernah bekerja sama dengan penulis di masa perkuliahan.

12. Sahabat SMA, Auliyati, Adnaty Alfi Syahra, Maria Chairunnisa, Nia

Novita Sari, Nur Maulinda, Cindy Camelia Putri, dan Dita Lestari,

terimakasih telah mendengarkan keluh kesah dan memberikan saran serta

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik

dan saran sangat diharapkan untuk koreksi dan perbaikan skripsi ini.semoga

skripsi ini dapat memberikan banyak manfaatbagi pihak-pihak yang

membutuhkan dan dijadikan reperensi sebagai bahan penelitian sejenis. Semoga

Allah SWT senantiasa memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita yang

berjuang di jalan-Nya.

Jakarta, November 2017

Nailah Rizkia

ix

Page 10: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

1. Pengertian Perkembangan Usaha ...................................... 9

2. Indikator Perkembangan Usaha......................................... 9

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ......................... 14

1. Pengertian dan Karakteristik UMKM ............................... 14

2. Peran UMKM .................................................................... 16

3. Permasalahan UMKM ....................................................... 17

Pembiayaan............................................................................... 19

1. Pengertian Pembiayaan ..................................................... 19

2. Tujuan Pembiayaan ........................................................... 21

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 6

D. Tujuan Penelitian...................................................................... 7

E. Manfaat penelitian .................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................ 9

A. Perkembangan Usaha ............................................................... 9

B.

C.

x

Page 11: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

3. Fungsi Pembiayaan............................................................ 21

4. Jenis-jenis Pembiayaan Syariah ........................................ 22

5. Jenis-jenis Pembiayaan Bank Syariah ............................... 23

D. Review Studi Terdahulu ........................................................... 28

E. Kerangka Pemikiran ................................................................. 33

F. Hipotesis ................................................................................... 34

METODE PENELITIAN.............................................................. 36 A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel............ 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 37

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................... 37

D. Sumber Data ............................................................................. 38

E. Populasi dan Sampel................................................................. 38

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 40

BAB III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 43

B. Analisis Data ............................................................................ 44

1. Profil Responden ............................................................... 44

2. Analisis Deskriptif Keadaan Usaha................................... 47

3. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Pangkat Tanda

Wilcoxon .......................................................................... 53

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................... 63

B. Rekomendasi ............................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 68

xi

Page 12: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Tabel 1.2

Penyebaran UMKM Menurut Wilayah Provinsi DKI Jakarta ....

Besarnya Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah ke Sektor

2

UMKM di Provinsi DKI Jakarta................................................. 5

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ............................................................. 28

Tabel 4.1 Jenis Usaha ................................................................................. 44

Tabel 4.2 Pembiayaan Bank Syariah .......................................................... 45

Tabel 4.3 Lama Usaha ................................................................................ 45

Tabel 4.4 Uji Statistik Deskriptif Indikator Modal Usaha .......................... 48

Tabel 4.5 Uji Statistik Deskriptif Indikator Omzet Penjualan .................... 49

Tabel 4.6 Uji Statistik Indikator Keuntungan Usaha .................................. 50

Tabel 4.7 Uji Statistik Indikator Tenaga Kerja ........................................... 51

Tabel 4.8 Uji Statistik Indikator Cabang Usaha ......................................... 52

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Modal Usaha ...............................

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Modal Usaha Sebelum dan

54

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah ............... 55

Tabel 4.11 Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Omzet Penjualan ......................... 56

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Omzet Penjualan Sebelum dan

Sesudah memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah ...............

56

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Keuntungan Usaha ......................

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Keuntungan Usaha Sebelum

57

dan Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah ........ 58

Tabel 4.15 Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Tenaga Kerja ............................... 59

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Tenaga Kerja Sebelum dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah ..............

60

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Cabang Usaha .............................

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Cabang Usaha Sebelum dan

61

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah .............. 62

xii

Page 13: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 34

Gambar 4.1 Kategori Usaha Responden ...................................................... 44

Gambar 4.2 Persentase Jenis Usaha ............................................................. 46

Gambar 4.3 Persentase Pembiayaan Bank Syariah ...................................... 46

Gambar 4.4 Persentase Lama Usaha ............................................................ 47

Gambar 4.5 Rata-rata Modal Usaha Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Bank Syariah ........................................................

49

Gambar 4.6 Rata-rata Omzet Penjualan Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Pembiayaan Bank Syariah ..................................

50

Gambar 4.7 Rata-rata Keuntungan Usaha Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Pembiayaan Bank Syariah ..................................

51

Gambar 4.8 Rata-rata Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Bank Syariah ........................................................

52

Gambar 4.9 Rata-rata Cabang Usaha Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Bank Syariah ........................................................

53

xiii

Page 14: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini pertumbuhan ekonomi yang baik merupakan

penilaian keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan, tidak

terkecuali dalam aspek ekonomi, pemerintah membuat dan mendukung

program-program dengan konsep ekonomi kerakyatan. Konsep ekonomi

kerakyatan adalah gagasan tentang cara, sifat, dan tujuan pembangunan

dengan sasaran utama perbaikan nasib rakyat yang pada umumnya bermukim

di pedesaan. Konsep ini mengadakan perubahan penting ke arah kemajuan,

khususnya ke arah pendobrakan halangan yang membelenggu sebagian besar

rakyat Indonesia dalam keadaan serba kekurangan dan keterbelakangan.1

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau disingkat dengan UMKM

merupakan basis ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu sangat penting

perannya dalam pembangunan ekonomi nasional karena memperluas lapangan

kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat,

berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas

Negara. Pemberdayaan UMKM menjadi pilihan strategis untuk meningkatkan

pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dalam rangka

mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan

kapasitas usaha dan keterampilan pengelolaan usaha.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah UMKM di Indonesia terus

bertambah setiap tahunnya. Kontribusi sektor UMKM terhadap Produk

Domestik Bruto (PDB) mencapai 60,34%, Dari sisi tenaga kerja, UMKM

mampu menyerap tenaga kerja hingga 57,9 juta yang berarti 97,22% di

berbagai daerah di Indonesia.2

Besarnya jumlah tersebut tentunya berkorelasi

1

Sarbini Sumawinata, Politik Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2004), h. 161. 2

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3350243/umkm-serap-579-juta-tenaga-

kerja diakses pada tanggal 15 Juli 2017.

1

Page 15: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

2

terhadap kapasitas penyerapan tenaga kerja. Mestinya disadari bahwa dengan

tingat penyerapan tenaga kerja yang tinggi, sektor UMKM telah menjamin

stabilitas pasar tenaga kerja, menekan angka pengangguran dan momentum

bagi bangkitnya wirausaha baru.

DKI Jakarta merupakan Ibukota Negara Indonesia dan menjadi pusat

perekonomian menjadikan DKI Jakarta memegang peranan penting dalam

aspek pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena

itu, tentuntunya memberikan harapan kepada masyarakat untuk

mengembangkan usahanya, berikut penyebaran UMKM menurut wilayah di

Propinsi DKI Jakarta, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Penyebaran UMKM Menurut Wilayah Provinsi DKI Jakarta

No Wilayah Total UMKM Persentase (%)

1 Jakarta Utara 136.965 16,35

2 Jakarta Timur 179.188 21,39

3 Jakarta Selatan 180.517 21,54

4 Jakarta Barat 177.952 21,23

5 Jakarta Pusat 163.118 19,47

6 Kepulauan Seribu 165 0,02

Jumlah 837.905 100

Sesuai Sensus Ekonomi 2006

Sumber: http://diskumdagdki.jakarta.go.id/

Dari data berikut menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah Jakarta Selatan

paling banyak bertopang pada UMKM yaitu sebesar 21,54% dengan total

180.517 pelaku UMKM.

Salah satu ciri umum yang melekat pada masyarakat ekonomi menengah

dan ekonomi rendah adalah permodalan yang kurang. Padahal modal

merupakan unsur yang sangat penting dalam mendukung peningkatan

produksi dan taraf hidup masyarakat itu sendiri, terlebih bagi pelaku UMKM.

Masih banyak pelaku usaha mikro maupun usaha kecil yang biasanya terdesak

kebutuhan permodalan mengambil jalan pragmatis dengan mencari

Page 16: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

3

permodalan dari rentenir. Banyak pengusaha kecil yang tidak

memperhitungkan akibat yang akan terjadi sehingga terjebak hutang yang

makin lama makin bertambah dan lama kelamaan akan mematikan usahanya.

Kejadian di atas disebabkan karenapelaku UMKM sulit untuk

memperoleh kredit atau pembiayaan untuk permodalan. Sebenarnya banyak

fasilitas kredit yang ditawarkan baik dari bank konvensional, bank syariah,

maupun lembaga keuangan mikro. perbankan merupakan salah satu agen

pembangunan, karena fungsi utama dari perbankan adalah sebagai lembaga

intermediasi keuangan, yaitu lembaga yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. namun, dari semua tawaran

skema kredit yang menggiurkan tersebut, hanya sekitar 60% yang dapat

memenuhi UMKM karena mereka belum bisa memanfaatkan tawaran tersebut

dengan baik. Salah satu permasalahan UMKM dalam memperoleh kredit atau

pembiayaan adalah jaminan yang dimiliki.3

Kondisi tersebut juga dialami oleh UMKM di Jakarta Selatan khususnya

wilayah Tebet Barat. pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuanagan,

dalam hal ini bank syariah yang dikatakan berbeda dengan sistem kredit bank

konvensional diharapkan mmpu memenuhi kebutuhan permodalan yang

dimaksud. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang tumbuh dan

berkembang di Indonesia sejak tahun 1991 diawali dengan berdirinya Bank

Muamalat Indonesia.4

perkembangan bank syariah diikuti dengan

berkembangnya lembaga keuangan syariah diluar struktur perbankan, yaitu

asuransi takaful, pasar modal syariah, pegadaian syariah, dan Baitul Maal

Wattamwil (BMT).

Pada padal 1 ayat 7 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah menjelaskan bahwa bank syariah adalah bank yang

3 Muslina Kara, “Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang”, Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum,

Vol.47, No 1 (2013), h. 270. 4

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah-Perbankan- Syariah.aspx, diakses pada tanggal 20 Oktober 2017.

Page 17: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

4

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan

Syariah (BPRS). Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah dapat

memberikan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (muḍarabah),

pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual

beli barang dengan memperoleh keuntungan (murbaḥah), atau pembiayaan

barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (al-ijarah), atau

dengan sewa menyewa yang diakhiri dengan kepemilikan (al-ijrah al-

muntahiya bi al-tamlīk), dan lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah.5

Melihat ruang lingkup kegiatan usahanya dapat dinyatakan bahwa produk

perbankan syariah lebih variatif dibandingkan dengan produk pada bank

konvensional. ini dapat memungkinkan produk pada bank syariah

memberikan peluang yang lebih luas dalam rangka memenuhi kebutuhan

deposan maupun nasabah debitur sesuai dengan kebutuhan nasabah. meskipun

demikian, produk pembiayaan perbankan syariah secara teoritis tetap mengacu

pada pembiayaan muḍarabah dan musyarakah sebagai akad inti dalam sistem

bagi hasil (loss and profit sharing). Dalam sistem bagi hasil, penentuan

besarnya rasio atau nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan

berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. Maka dalam suatu proyek

yang dilakukan nasabah, apabila mengalami kerugian akan ditanggung

bersama.6

Dengan konsep seperti ini memberi peluang bagi usaha UMKM

untuk mengembangkan usahanya berdasarkan asas kemitraan sebagaimana

yang diusung oleh perbankan syariah.

5 Pasal 19 Undang-undang Nomer 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 6

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 61.

Page 18: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

5

Tabel 1.2

Besarnya Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah ke Sektor

UMKM di Provinsi DKI Jakarta

Per Desember 2012 -2016 (Rp Miliar)

Tahun Pembiaan Bank Syariah Kontribusi

Sektor Ekonomi UMKM

2012 78816 41236 52.31

2013 100928 49870 49.41

2014 142505 21380 15.00

2015 78286 10695 13.66

2016 89799 11742 13.07 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2017.

Pada tabel 1.2 memperlihatkan bahwa per Desember tahun 2012 samapi

2016 besarnya pembiayaan syariah yang disalurkan oleh bank syariah untuk

sektor ekonomi dan UMKM di DKI Jakarta berfluktuasi. kontribusi terbesar

yang diberikan bank syariah utnuk UMKM terjadi pada tahun 2013 yaitu Rp.

41.236.000.000.000 atau 52,31% dari total pembiayaan yang dikeluarkan bank

syariah, meskipun disadari bahwa sektor ekonomi masih medominasi

pembiayaan bank syariah dibandingkan dengan UMKM.

Salah satu tujuan dari pembiayaan adalah membantu pengusaha yang

memerlukan modal usaha serta membantu pemerintah untuk meningkatkan

pembangunan di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi mikro, dan salah

satu peranan pembiayaan modal usaha yaitu untuk meningkatkan

perkembangan usaha, setiap orang yang berusaha ingin meningkatkan usaha

tersebut, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan permodalan7. Bantuan

pembiayaanlah yang akan mampu mengatasi permasalahan modal para pelaku

UMKM tersebut, keterbatasan modal akan membatasi pelaku UMKM dalam

meningkatan dan mengembangkan usahanya.

Untuk melihat perkembangan usaha ada beberapa indikator yang

digunakan, yaitu modal usaha, omzet penjualan, keuntungan (laba), dan tenaga

kerja. Modal usaha didapatkan dari lembaga keuangan dalam hal ini bank

7Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2008), h. 100.

Page 19: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

6

syariah yang memberikan pembiayaan. Omzet penjualan menunjukkan dengan

adanya tambahan modal dapat meningkatkan produksi atau menambah barang

dagangan untuk meningkatkan jumlah penjualan. Keuntungan dapat terjadi

jika jumlah penjualan meningkat. Bila produksi meningkat tentunya

membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Dan bila UMKM itu mengalami

perkembangan yang baik ada kemungkinan UMKM tersebut ingin melebarkan

usahanya dengan membuka cabang usaha.

Dari paparan diatas mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan

cara melihat keadaan sebelum dan sesudah UMKM menerima pembiayaan

dari bank syariah, dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya asset

usaha, omzet penjualan, keuntungan penjualan, tenaga kerja, dan cabang

usaha. Penulis melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Perkembangan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Pembiayaan Dari Bank Umum Syariah.

B. Identifikaasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:

1. UMKM sering menghadapi permasalahan dalam aspek permodalan.

2. Bank syariah belum menjadi tujuan utama UMKM untuk mengajukan

pembiayaan.

3. Belum adanya perkembangan yang sistematis setelah UMKM memperoleh

pembiayaan dari lembaga keuangan.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada

perkembangan UMKM di sekitar pasar Tebet Barat yang menerima

pembiayaan dari bank syariah. Adapun pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah analisis perkembangan UMKM sebelum

dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Page 20: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

7

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, serta untuk dapat

memberikan suatu gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang akan

diteliti, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perbedaan modal usaha UMKM antara sebelum dan sesudah

mendapatkan pembiayaan dari bank syariah?

2. Bagaimana perbedaan omzet penjualan UMKM antara sebelum dan

sesudah mendapatkan pembiayaan dari Bank syariah?

3. Bagaimana perbedaan keuntungan usaha UMKM antara sebelum dan

sesudah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah?

4. Bagaimana perbedaan tenaga kerja UMKM antara sebelum dan sesudah

mendapatkan pembiayaan dari bank syariah?

5. Bagaimana perbedaan cabang usaha UMKM antara sebelum dan sesudah

mendapatkan pembiayaan dari bank syariah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai perkembangan UMKM

dengan melihat perbedaan keadaan sebelum dan sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah melalui variabel indikator modal usaha, omzet

penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja dan cabang usaha.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan, serta

dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peranan lembaga

keuangan dalam mengembangkan UMKM.

b. Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang bernilai bahwa bank

syariah turut serta dalam mengembangkan UMKM menjadi lebih maju

dan berkembang.

Page 21: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

8

c. Bagi Keilmuan

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi pembaca

dan bahan rujukan penelitian lainnya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam skripsi ini terdiri dari

lima bab, memiliki kandungan atau isi yang saling berkaitan dalam proses

penelitian, berikut ini akan diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang 1) latar belakag masalah, 2) pembatasan

masalah, 3) rumusan masalah, 4) tujuan penelitian, 5) manfaat

penelitian, dan 6) sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung masalah yang

sedang di teliti, antara lain 1) Perkembangan Usaha, 2) Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), 3) Pembiayaan, 4) Review

Studi Terdahu, 5) Kerangka Pemikiran, dan 6) Hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang 1) Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional Variabel, 2) Tempat dan Waktu Penelitian, 3) Jenis

dan pendekatan penelitian, 4) sumber data, 5) Populasi dan

Sampel, 6) teknik pengumpulan data, dan 7) teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian serta hasil

analisis data menggunakan uji statistic deskriptif, uji validitas, uji

reliabilitas, dan uji statistik pangkat tanda Wilcoxon.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini, serta

saran-saran yang diberikan penulis terkait hasil analisis.

Page 22: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Perkembangan Usaha

1. Pengertian Perkembangan Usaha

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu

sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai

pada satu titik atau puncak kesuksesan. Perkembangan usaha dilakukan

oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk

lebih maju lagi. Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya

peningkatan omzet penjualan.8

2. Indikator Perkembangan Usaha

Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil

dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur perkembangan

usaha haruslah parameter yang dapat diukur sehingga tidak bersifat nisbi

atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan.

Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin mudah bagi semua pihak untuk

memahami serta membenarkan atas diraihnya keberhasilan tersebut.9

Para peneliti (Kim dan Choi 1994, Lee dan Miller 1996, Lou 1999,

Miles at all 2000, Hadjimanolis 2000) menganjurkan peningkatan omzet

penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai

pengukuran perkembangan usaha.10

Adapun indikator yang dipakai dalam

penelitian ini, antara lain:

a) Modal Usaha

Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)

untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda

121.

8 Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000), h.

9 Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008), h. 25. 10

Wina Saparingga, Analisis Perbandingan Tingkat Perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Mikro (Studi Kasus di BRI Syariah KCP Kopo Bandung), (Bandung: UNISBA, 2015) , h. 38.

9

Page 23: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

10

(uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk

menghasilkan sesuatu yang menambahkan kekayaan”. Modal

dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang

yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis.11

Modal usaha

terdiri dari tiga macam, yaitu:12

1) Modal Sendiri

Modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri

terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, dan lain sebagainya.

2) Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya

diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari

pinjaman. Sumber dana dari modal asing yaitu pinjaman dari

perbankandan pinjaman dari lembaga keuangan non bank seperti

koperasi, pegadaian, atau lembaga pembiayaan.

3) Modal Patungan

Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal

usaha dengan cara berbagi kepemilikan usaha dengan orang lain.

Caranya dengan menggabungkan antara modal sendiri dengan

modal orang lain

b) Omzet Penjualan

Kata omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan kegiatan menjual

barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan. Penjualan adalah

usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang dan jasa

kebutuhan yang telah dihasilkannya kepada mereka yang

membutuhkan dengan imbalan uang menurut harga yang telah

ditentukan sebelumnya.13

Sehingga omzet penjualan berarti jumlah

penghasilan atau laba yang diperoleh dari hasil menjual barang atau

jasa dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah

uang yang diperoleh.

11 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, di Akses pada Tanggal 13 Agustus 2017. 12 Jackie Ambadar, Membentuk Karakter Pengusaha, (Bandung: Kaifa, 2010), h. 15. 13

Sutamto, Teknik Menjual Barang, (Jakarta: Balai Aksara, 1997), h. 10.

Page 24: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

11

Dalam prakteknya, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu sebagi berikut:14

1) Kondisi dan Kemampuan Penjual

Jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang

dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual

sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini,

penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat

berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk

maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah

penting yang sangat berkaitan, yakni :

(a) Jenis dan karateristik barang yang ditawarkan.

(b) Harga produk.

(c) Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran,

pelayanan sesudah penjualan, garansi, dan sebagainya.

Masalah-masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian

pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu, perlu

memperhatikan jumlah serta sifat-sifat tenaga penjualan yang akan

dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik dapatlah dihindari

timbulnya rasa kecewa pada para pembeli dalam pembeliannya.

2) Kondisi Pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran

dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.

Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

(a) Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar

penjual, pasar pemerintah, ataukah pasar internasional.

(b) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

(c) Daya belinya.

(d) Frekuensi pembeliannya

(e) Keinginan dan kebutuhannya.

14

Bayu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,

2003), h. 406.

Page 25: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

12

3) Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila

barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau

apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan

seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa

barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud

tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti : alat

transport, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di

luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya

dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang

diperlukan untuk itu.

4) Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani

oleh bagian tersendiri (Bagian Penjualan) yang dipegang oleh

orang-orang tertentu atau ahli dibidang penjualan. Lain halnya

dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh

orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan

karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya

lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang

dimilikinya juga tidak sekompleks perusahaan besar.

5) Faktor Lain

Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye,

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk

melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit.

Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin

dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang

mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

Adapun pengusaha yang berpegang pada suatu prinsip bahwa

“paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip

tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali

membeli lagi barang yang sama.

Page 26: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

13

c) Keuntungan Usaha

Secara teoritis tujuan utama perusahaan adalah untuk

memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) guna mendapatkan

manfaat (benefit) darinya, dalam pengertian komersial manfaat bisa

berupa manfaat negatif yang sering diistilahkan rugi (loss) atau

manfaat positif yang sering disebut sebagai untung (positif).

Ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai berhasil atau

tidaknya manajemen suatu perusahan adalah dengan melihat laba yang

diperoleh perusahaan. Laba bersih merupakan selisih positif atas

penjualan dikurangi biaya-biaya dan pajak. Pengertian laba yang

dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba akuntansi yang

merupakan selisih positif antara pendapatan dan biaya.

d) Tenaga Kerja

Tenaga kerja atau man power adalah kelompok penduduk dalam

usia kerja. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan

kerja.Angkatan kerja terdiri dari (1) golongan yang bekerja, dan (2)

golongan yang menganggur dan mencari peekerjaan. Kelompok bukan

angkatan kerja terdiri dari (1) golongan yang bersekolah, (2) golongan

yang mengurus rumah tangga, (3) golongan lain-lain atau menerima

pendapatan. Ketiga golongan dalam kelompok angkatan kerja ini

sewaktu-waktu dapat menawarkan jasa untuk bekerja. Oleh karena itu

kelompok ini sering juga dinamakan sebagai potensial labour force.15

Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup

bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang bekerja

untuk diri sendiri atupun untuk anggota keliuarga yang tidak menerima

bayaran berupa upah atau mereka yang sesungguhnya bersedia dan

mampu untuk bekerja, dalam arti mereka menganggur dengan

berpaksa karena tidak ada kesempatan kerja.

15

Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 3.

Page 27: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

14

Penyerapan tenaga kerja menjelaskan tentang hubungan kuantitas

tenaga kerja yang dikehendaki dengan tingkat upah. Permintaan

pengusaha atas jumlah tenaga kerja yang diminta karena orang tersebut

dapat meningkatkan jumlah barang atau jasa yang diproduksi dan

kemudia dijual kepada konsumen. Adanya pertambahan permintaan

perusahaan terhadap tenaga kerja bergantung kepada pertambahan

permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang diproduksi.

Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu, permintaan tenaga

kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan

factor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi,

antara lain naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari

perusahaan yang bersangkutan, tercermin melalui besarnya volume

produksi, dan harga barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat

yang digunakan dalam proses produksi.16

e) Cabang Usaha

Berdarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata cabang jika

dipadankan dengan kata kantor memiliki pengertian satuan usaha

(kedai, toko), lembaga perkumpulan, kantor, dan sebagainya yang

merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Cabang juga berarti

terpecah, tidak terpusat pada satu saja.17

B. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian dan Karakteristik UMKM

Berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat beberapa

pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta jumlah

tenaga kerja yang digunakan.18

Di Indonesia, definisi UMKM diatur

16

Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), h. 4. 17 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakases pada tanggal 4 Mei 2017. 18

Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 45.

Page 28: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

15

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 tahun 2008 tentang

UMKM. Adapun pembagiannya sebagai berikut:

a) Usaha Mikro

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk

tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) paling

banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

b) Usaha Kecil

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

Kriteria dari usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih (tidak

termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun)

lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan

paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta

rupiah).

c) Usaha Menengah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang

Page 29: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

16

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar. Kriteria dari usaha menengah adalah memiliki kekayaan

bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling

banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan hasil

penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp 2.500.000.000,-

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

2. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha mikro dan kecil bertujuan menumbukan dan mengembangkan

usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan

demokrasi ekonomi yang berkeadilan.19

Dapat dikatakan UMKM memiliki

peran dalam pembangunan perekonomian nasional melalui kontribusi

terhadap PDB, menciptakan lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga

kerja.

Kemampuan UMKM dalam menghadapi krisis dan pembangunan

perekonomian nasional disebabkan oleh:20

a) Sektor mikro dapat dikembangkan hampir disemua sektor usaha dan

tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

b) Karena sifat penyebaran yang sangat luas (baik sektor usaha dan

wilayahnya) sektor mikro sangat berperan dalam pemerataan

kesempatan kerja.

c) UMKM termasuk usaha-usaha anggota koperasi yang pada umumnya

fleksibel. UMKM dengan skala usaha yang tidak besar, kesederhanaan

spesifikasi dan teknologi yang digunakan dapat lebih mudah

menyesuaikan dengan perubahan atau perkembangan yang terjadi.

19

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 3, Tentang Usaha

Mikro Kecil dan Menengah. 20

Glen Glenardi, Peran Perbankan dalam Pengembangan Keuangan Mikro, (Diskusi kelompok C2 Temu Nasional Bazar Pengembangan Mikro: 2002), h. 290.

Page 30: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

17

d) UMKM merupakan industri padat modal. Dalam struktur biaya

produksinya, komponen tersebar adalah biaya variabel yang mudah

menyesuaikan dengan perubahan atau perkembangan yang terjadi.

e) Produk-produk yang dihasilkan sebagian besar merupakan produk

yang berkaitan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat.

f) UMKM lebih sesuai dan dekat dengan kehidupan pada tingkat bawah

(grassroot) sehingga upaya mengentaskan masyarakat dari

keterbelakangan akan lebih efektif.

3) Permasalahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Perkembangan UMKM di Indonesia tidak terlepas dari berbagai

masalah. Beberapa masalah umum yang dihadapi UMKM yaitu

keterbatasan modal, kesulitan bahan baku dengan harga terjangkau dan

kualitas yang baik, keterbatasan teknologi, sumber daya manusia yang

dengan kualitas baik, informasi pasar dan kesulitan pemasaran. Tingkat

intensitas dan sifat dari masalah-masalah tersebut bisa berbeda tidak hanya

menurut jenis produk, atau pasar yang dilayani, tetapi juga berbeda antar

lokasi atau wilayah, sektor atau antar subsector, antar jenis kegiatan, dan

antar unit usaha dalam kegiatan yang sama.21

Permasalahan umum yang biasanya terjadi pada UMKM yaitu:22

a) Kesulitan Pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi

perkembangan UMKM. UMKM tidak melakukan perbaikan yang

cukup di semua aspek yang terkait pemasaran seperti peningkatan

kualitas produk dan kegiatan promosi, cukup sulit bagi UMKM untuk

dapat turut berpartisipasi dalam era perdagangan bebas.

b) Keterbatasan Finansial

Pada umumnya modal awal bersumber dari modal (tabungan) sendiri

atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan ini

21 Tulus T.H Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting,

(Jakarta: Salemba Empat: 2002), h. 73. 22

Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2009), h. 4-6.

Page 31: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

18

sering tidak memadai dalam bentuk kegiatan produksi maupun

investas. Walaupun begitu banyak skim-skim kredit maupun

pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya, sumber

pendanaan dari sektor informal masih tetap dominan dalam

pembiayaan kegiatan UMKM.

c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

salah satu kendala serius bagi manyak UMKM di Indonesia adalah

keterbatasan SDM dalam aspek manajemen, teknik produksi,

pengembangan produk, organisasi bisnis, akuntasi data, teknik

pemasaran dan lain sebagainya. Semua keahlian sangat dibutuhkan

untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk,

meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas

pangsa pasar dan menembus pasar barang.

d) Masalah Bahan Baku

Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam memperolehnya dapat

menjadi salah satu kendala yang serius bagi UMKM di Indonesia. Hal

ini dapat menyebabkan harga yang relative mahal. Banyak pengusaha

yang terpaksa berhenti dari usaha dan berpindah profesi ke kegiatan

ekonomu lannya akibat masalah keterbatasan bahan baku.

e) Keterbatasan Teknologi

UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi yang

tradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang

bersigat manual. Hal ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi

menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relative rendah.

f) Kemampuan Manajemen

Keterbatasan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang

sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangan usahanya,

membuat pengelolaan usaha menjadi terbatas.

g) Kemitraan

Kemitraan mengacu pada pengertian bekerja sama antara pengusaha

dengan tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan

Page 32: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

19

pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri mengandung arti walaupun

tingkatannya berbeda, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang

setara (sebagai mitra kerja).

C. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan

pendanaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan. Pembiayaan secara

luas yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.23

Pada bank

konvensional aktivitas pembiayaan lebih dikenal dengan istilah kredit

yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam meluniasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.24

Menurut M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memerlukan deficit unit.25

Sedangkan pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan hal itu berupa:

a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

23 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP. AMN YKPN,

2002), h. 17 24

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafido Persada,

2000). h. 92. 25

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek,(Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h. 160.

Page 33: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

20

e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa

imbalan, atau bagi hasil.

Sedangkan menurut Peraturan Bank Indonesia pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan pesetujuan/kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dengan imbalan

atau bagi hasil. Pembiayaan yang dipersamakan dengan kredit berdasarkan

prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian imbalan atau bagi hasil.26

Pembiayaan dalam perbankan syariah

atau istilah teknisnya aktiva produktif, menurut ketentuan Bank Indonesia

adalah penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta

asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah,

penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen

dan kontinjensi pada rekening administratif serta Sertifikat Wadiah Bank

Indonesia (SWBI).27

Dalam aktivitas pembiayaan, bank syariah akan menjalankan dengan

berbagai teknik dan metode yang penerapannya tergantung pada tujuan

dan aktifitas nasabah penerima pembiayaan. Mekanisme pebankan syariah

yang berdasarkan prinsip mitra usaha, adalah bebas bunga. Oleh karena

itu, masalah membayarkan bunga kepada kepada debitur atau pembebanan

bunga kepada nasabah pembiayaan tidak akan timbul.

26

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Pasal 1, Tentang Bank

Indonesia. 27

Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003.

Page 34: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

21

Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank

berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank

berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang

diharapkan, bagi bank berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan

diperoleh melalui bunga. Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah

berupa imbalan/bagi hasil.

2. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan

nilai-nilai islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh

sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang insdustri,

pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan

menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam

rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.28

3. Fungsi Pembiayaan

Secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian,

perdagangan, dan keuangan adalah sebagai berikut:29

a) Pembiayaan yang dapat meningkakan daya guna dari modal atau/uang

Uang yang terhimpun dari penabung dalam persentase tertentu

ditingkatkan kegunaannya oleh lembaga keuangan. Para pengusaha

menikmati pembiayaan dari bank untuk memperluas atau

meningkatkan usahanya, baik untuk peningkatan produksi,

perdangangan, ataupun meningkatkan usaha secara

menyeluruh.produktivitas secara menyeluruh.

b) Pembiayaan meningkatkan daya guna suatu barang

Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memindahkan barang dari

suatu tempat yang kegunaannya kurang tke tempat yang lebih

bermanfaat.

28

Yusuf, Ayus Ahmad, dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah,

(Cirebon: STAIN, 2009), h. 68. 29

Veithzal Riva’I, Islamic Financial Management, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2008), h.7.

Page 35: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

22

c) Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-rekening Koran,

pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan

sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes, dan sebagainya

melalui pembiayaan.

d) Menimbulkan gairah usaha masyarkat

Dengan pembiayaan, maka akan menimbulkan semangat dan gairah

usaha masyarakat. Karena melalui pembiayaan, masyarakat akan

mendapatkan tambahan modal bagi kelangsungan bisnis usahanya.

e) Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi

Pembiayaan dapat diarahkan untuk menambah perputaran suatu barang

serta memperlancar distribusi barang-barang dan pendapatan agar

merata ke seluruh lapisan masyarakat.

f) Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional

Semakin meningkatnya suatu pembiayaan, maka akan terjadi pula

peningkatan usaha. Apabila usaha tersebut dapat meningkat, maka

pajak yang dikeluarkanpun akan meningkat pula. Secara tidak

langsung, maka pembiayaan dapat meningkatkan pendapatan nasional.

4. Jenis-jenis Pembiayaan Syariah

Adapun jenis-jenis pembiayaan pada bank syariah dapat

dikelompokkan sebagai berikut:30

a) Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk

membiayai kebutuhan modal usahanya, jangka waktu pembiayaan

modal kerja maksimum satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai

kebutuhan.

b) Pembiayaan Investasi

30 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010), h. 234.

Page 36: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

23

Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau

jangka panjang yang biasa digunakan untuk perluasan usaha atau

membangun proyek/pabri, atau keperluan rehabilitasi.31

Bank dapat memberikan pembiayaan investasi dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Melakukan penilaian atas proyek yang akan dibiayai dengan

mendasarkan pada prinsip-prinsip pemberian pembiayaan.

2) Memperhatikan peraturan pemerintah tentang Analisis Dampak

Lingkungan (AMDAL).

3) Jangka waktu pembiayaan maksimal 12 (dua belas) tahun,

4) Memenuhi ketentuan-ketentuan bankable yang berlaku seperti,

persyaratan, penerimaan pembiayaan dan jaminan.

c) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan yang ditujukan untuk pemberian suatu barang yang

digunakan untuk kepentingan perorangan (pribadi).

5. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah

Produk-produk pembiayaan bank syariah dapat diklasifikasikan kepada

empat kategori umum yaitu:32

a) Prinsip Jual Beli

jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda. tingkat keuntungan bank ditentukan di

depan danmenjadi bagian harga atas barang yang dijual. transaksi jual

beli dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah diartikan sebagai suatu perjanjian antara barang

dengan nasabah dalam bentuk pembiayaan atas suatu barang yang

31

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), h. 99. 32 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT RajaGarafindo Persada, 2008), h.

128.

Page 37: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

24

dibutuhkan oleh nasabah. objeknya bisa berupa barang modal

maupun barang kebutuhan sehari-hari.33

Firman AllAH SWT QS An-Nisa ayat 29 yang artinya:

“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu”

Fatwa DSN-MUI NO: 04/DSN-MUI/IV/2000tentang

Murabahah, pembiayaan murabahah ini dapat diberikan kepada

nasabah yang membutuhkan dana untuk pengadaan bahan baku

dan bahan penolong, sementara itu, biaya distribusi, serta biaya-

biaya lainnya yang dapat ditutup dalam jangka waktu sesuai

dengan lamanya peputaran modal kerja tersebut, yaitu pengadaan

persediaan bahan baku sampai terjualnya hasil produksi dan hasil

penjualan diterim dalam bentuk tunai.34

2) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.

Bank berindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai

penjual.35

Dalam transaksi ini harga jual dicantumkan dalam akad

jual beli, dan tidak dapat berubah selama berlakunya akad.

Sehingga pada umumnya akan diterapkan dalam pembiayaan

barang yang belum ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh

bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau cicilan.

Firman Allah SWT QS Al-Baqarah ayat 282 yang

artinya: “Hai orang-orang yang berfirman apabila kamu

33 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjahmada

University Press, 2007), h. 100. 34 Fatwa DSN-MUI NO:04/DSN-MUI/IV/2000, Tentang Murabahah. 35

Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 99.

Page 38: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

25

bermuamalah tidak dengan tunai untuk jangka waktu tertentu

maka hendaklah kamu menuliskannya”

3) Pembiayaan Istishna’

Istishna’ merupakan pembiayaan yang menyerupai produk

Salam, tetapi dalam Istishna’ pembiayaan dapat dilakukan oleh

bank dalam beberapa kali pembayaran. Ketentuan umum

pembiayaan Istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas

. harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad

Istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika

terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga

setelah akad ditandatangani, seluruh biayan tambahan tetap

ditanggung nasabah.36

Fatwa DSN-MUI NO; 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Istishna’

yaitu melalui fasilitas ini, bank melakukan pemesanan barang

dengan harga yang disepakati kedua belah pihak biasanya sebesar

(biaya produksi ditambah keuntungan bagi produsen, tetapi lebih

rendah dari harga jual) dan dengan pembayaran di muka secara

bertahap. Bank meneliti spesifikasi dan kualitas work in process.

Kewajiban dan tanggung jawab pengusaha adalah keberhasilan

proses produksi tersebut sampai menghasilkan barang jadi sesuai

dengan kuantitatas dan kualitas yang telah diperjanjikan. Bila

produksi gagal, pengusaha wajib menggantinya, apakah dengan

cara memproduksi lagi atau dengan cara membeli dari pihak lain.37

b) Pembiayaan Bagi Hasil (Syirkah)

Syirkah dalam bahasa arab berarti pencampuran atau interaksi atau

membagi sesuatu antara dua orang atau lebih menurut hukum

kebiasaan yang ada. Produk pembiayaan yang didasarkan atas prinsip

bagi hasil adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan Mudharabah

36 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 100. 37

Fatwa DSN-MUI NO:06/DSN-MUI/IV/2000, Tentang Istishna’.

Page 39: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

26

Mudharabah merupakan kerjasama antara bank dengan

nasabah, bank sebagai shahibul maal memberikan dana 100%

kepada mudharib yang memiliki keahlian. Ketentuan umum yang

berlaku dalam akad mudharabah adalah:38

(a) Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku

pengelola modal harus diserahkan tunai, dan dapat berupa

uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan

uang. Apabila modal diserahkan secara bertahap, harus

jelas tahapannya dan disepakati bersama.

(b) Hasil pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat

diperhitungkan dengan perhitungan dari pendapatan proyek

dan perhitungan dari ekuntungan proyek.

(c) Hasil usaha ddibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad,

pada setiap bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank

selaku pemilik modal menanggung seluruh kerugian

kecuali akiat kelalaian pihak nasabah.

(d) Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan

namun tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha

nasabah. Jika nasabah cidera janji, misalnya tidak

membayar kewajiban atau menunda pembayaraan

kewajiban, maka ia dapat dikenakan sanksi administrasi.

2) Pembiayaan Musyarkah

Musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja

sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara

bersama-sama. Semua bentuk usaha yang belibatkan dua pihak

atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan

seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud aupun tidak

38

Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 104.

Page 40: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

27

berwujud.39

Ketentuan umum yang berlaku dalam akad

musyarakah adalah:40

(a) Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek

musyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal

berhak turut serta dalm menentukan kebijakan usaha yang

dilaksanan. Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan

proyek musyarakah dan tidak boleh melakukan tindakan

seperti menggambungkan dengan uang pribadi, menjalankan

proyek dengan pihak lain tanpa seizing pemilik modal lainnya,

dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.

(b) Setiap pemilik modal dapat pengalihkan penyertaan atau

digantikan dengan pihak lain.

(c) Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerja apabila

menari diri dari perserikatan, menininggal dunia, dan menjadi

tida cakap hukum.

(d) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu

proyek harus diketahui bersama. Euntungan dibagi sesuai porsi

kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai porsi kontribusi

modal.

c) Prinsip Sewa (al-Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi dengan adanya pemindahan manfaat.

Pada transaksi al-ijarah nasabah tidak mempunyai hak untuk memiliki

barang tersebut akan tetapi hanya menikmati manfaat yang menjadi

objek. Bank mengenakan biaya sewa terhadap nasabah. Pada jenis al-

iIjarah Muntahia Bi al-tamlik (sewa yang diakhiri dengan

kepemilikan), diakhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang

39 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 102. 40

Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 102 -103.

Page 41: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

28

disewakan kepada nasabah. Harga sewa harga jual disepakati pada

awal perjanjian.

d) Prinsip Jasa

Produk-produk jasa perbankan dengan pola lainnya pada umumnya

menggunakan akad-akad tabarru yang dimaksudkan tidak untuk

mencari keuntungan, tetapi dimaksudkan sebagai fasilitas pelayanan

kepada nasabah dalam melakukan tansaksi perbankan. Oleh karena itu

bank sebagai penyedia jasa hanya membebani biaya administarasi.41

D. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.1

Review Studi Terdahulu

No. Penulis, Judul, Tahun Isi Penelitian Perbedaan

1. Penulis : Dewi Anggraini,

dan Syahrir Hakim

Nasution

Judul : “Peranan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) Bagi

Pengembangan UMKM di

Kota Medan (Studi Kasus

Bank BRI)”

Jurnal Ekonomi dan

Keuangan, Vol. 3, Februari

2013)

Penelitian tentang

Peranan Kredit

Usaha Rakyat

(KUR) Bagi

Pengembangan

UMKM di Kota

Medan (Studi

Kasus Bank BRI)

menunjukkan

bahwa besarnya

pengaruh variabel

modal sendiri

maupun modal

dari kredit usaha

rakyat Bank BRI

Perbedaan dengan

penelitian yang

akan dilakukan

penulis yaitu

terletak pada

objek penelitian

yang akan

dilakukan penulis,

yaitu pada

UMKM di

wilayah Tebet

Barat yang

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

128.

41 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h.

Page 42: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

29

terhadap

perubahan tingkat

pendapatan

pengusaha

UMKM, pengaruh

ini bersifat positif

atau dapat

dikatakan semakin

besar jumlah

modal maka

semakin tinggi

pula tingkat

pendapatan yang

akan di terima

UMKM.

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

analisis regresi

linier berganda.

Perbedaan lain

juga terletak pada

variabel indikator

yang digunakan,

penulis

menggunakan

indikator Modal

usaha, omzet

penjualan,

keuntungan,

tenaga kerja, dan

cabang usaha

untuk melihat

apakah ada

perbedaan dari

kelima variabel

indikator tersebut

setalah UMKM

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

Pendekatan ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

jenis komparatif.

2. Penulis : Siti Zulaikah

Judul : “Peran BPRS Ben

Salamah Abadi Terhadap

pemberdayaan Usaha Kecil

dan Menengah di

Penelitian tentang

peranan BPRS

Ben Salamah

Abadi terhadap

pemberdayaan

Perbedaan dengan

penelitian yang

akan dilakukan

penulis yaitu

terletak pada

Page 43: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

30

Kecematan Godong

Kabupaten Grobokan (Studi

pada PT. BPRS Salamah

Abadi Purwodadi)”

Skripsi S1, Fakultas Syariah

Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Walisongo,

2011.

UKM di

kecamatan

Godong

Kabupaten

Grobokan (Studi

pada PT. BPRS

Salamah Abadi

Purwodadi)

menunjukkan

bahwa bprs ini

mempunyai peran

pentig untuk

permodalan UKM

dengan

memberikan

pembiayaan jasa

layanan kepada

masyarakat

dengan program

Kredit Usaha

Rakyat dengan

nisbah bagi hasil.

Perkembangan ini

dapat dilihat dari

plafon laporan

pembiayaan UKM

yang mengalami

meningkatan dari

tahun ke tahun.

Penelitian ini

menggunakan

objek penelitian

dan fokus

penelitian.

Penelitian yang

akan dilakukan

disini yaitu

menganalisis

perkembangan

UMKM di

wilayah Tebet

Barat yang

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

Pendekatan ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

jenis komparatif.

Page 44: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

31

pendekatan

kualitatif.

3. Penulis : Indah Yuliana

Putri

Judul : “Analisis Usaha

Mikro Monel yang

Memperoleh Kredit dari

dinas UMKM Kabupaten

Jepara (Studi Kasus :

Kecamatan Kalinyamatan,

Kabupaten Jepara)

Skripsi s1, Fakultas

Ekonomi Universitas

Diponogoro, 2010.

Penelitian tentang

analisis usaha

mikro monel yang

memperoleh kredit

dari dinas UMKM

kabupaten Jepara

menunjukkan

bahwa ada

perbedaan modal,

produksi, omzet

penjualan, jumlah

tenaga kerja, dan

keuntungan

sebelum dan

sesudah

mendapatkan

kredit dari dinas

UMKM.

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

analisis pangkat

tanda Wilcoxon.

Perbedaan dengan

penelitian yang

akan dilakukan

penulis yaitu

terletak pada

objek penelitian

yang akan

dilakukan penulis,

yaitu pada

UMKM di

wilayah Tebet

Barat yang

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

Perbedaan lain

juga terletak pada

indikator yang

digunakan,

penulis

menggunakan

variabel indikator

modal usaha,

omzet penjualan,

keuntungan,

tenaga kerja, dan

cabang usaha

untuk melihat

apakah ada

Page 45: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

32

perbedaan dari

variabel indikator

tersebut setalah

UMKM

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

4. Penulis : WIna Saparingga,

Neneng Nurhasanah,

Nunung Nurhayati

Judul : “Analisis

Perbandingan Tingkat

Perkembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah

Sebelum dan Sesudah

Mendapatkan Fasilitas

Pembiayaan Mikro (Studi

Kasus di BRI Syariah Kep

Kepo Bandung)”.

Jurnal Keuangan dan

Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah,

Univesitas Islam Bandung,

2015 ISSN 2460-2159.

Penelitian tentang

Analisis

Perbandingan

Tingkat

Perkembangan

Usaha Mikro

Kecil Menengah

Sebelum dan

Sesudah

Mendapatkan

Fasilitas

Pembiayaan

Mikro (Studi

Kasus di BRI

Syariah Kep Kepo

Bandung)

menunjukkan

bahwa

perkembangan

UMKM sesudah

mendapatkan

fasilitas

pembiayaan mikro

lebih baik

Perbedaan dengan

penelitian yang

akan dilakukan

penulis yaitu

terletak pada

objek penelitian

yang akan

dilakukan penulis,

yaitu UMKM di

wilayah Tebet

Barat yang

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

Perbedaan lain

juga terletak pada

variabel indikator

yang digunakan,

penulis

menggunakan

variabel indikator

modal usaha,

omzet penjualan,

keuntungan,

Page 46: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

33

daripada sebelum

mendapatkan

fasilitas

pembiayaan mikro

dilihat dari modal

usaha, omset

penjualan,

keuntungan,

jumlah pelanggan,

jumlah tenaga

kerja, dan jumlah

macam barang

dagangan.

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

analisis uji beda.

tenaga kerja, dan

cabang usaha

untuk melihat

apakah ada

perbedaan dari

kelima variabel

indikator tersebut

sesudah UMKM

memperoleh

pembiayaan dari

bank syariah.

E. Kerangka Pemikiran

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan UMKM di

wilayah Tebet Barat yang memperoleh pembiayaan dari bank syariah. Analisis

tersebut dilakukan dengan melihat keadaan sebelum dan sesudah mendapatkan

pembiayaan. Indikator yang digunakan untuk menganalisis yaitu modal usaha,

omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja, dan cabang usaha. Berikut

kerangka konsep pemikiran penelitian:

Page 47: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

34

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

F. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu hipotesis nol (Ho)

yang menyatakan bahwa rata-rata (mean) dari sampel tersebut adalah sama

dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa nilai rata-rata (mean)

dari sampel tersebut berbeda. Dalam penelitian ini ingin melihat apakah

terdapat perbedaan keadaan usaha UMKM sebelum dan sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank umum syariah. Berdasarkan tinjauan dan kajian

terhadap penelitian terdahulu yang relevan, maka hipotesis yang akan diujikan

kebenarannya secara empiris adalah:

1. Modal Usaha

Ho1 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan

UMKM sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah berdasarkan variabel indikator modal usaha.

Ha1 = Terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan UMKM

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

Bank

Syariah

Pembiayaan

Ke UMKM

Sebelum

Modal Usaha

Omzet Penjualan

Keuntungan Usaha

Tenaga Kerja

Cabang Usaha

Sesudah

Modal Usaha

Keuntungan Usaha

Tenaga Kerja

Cabang Usaha

Uji

Pangkat Tanda

Wilcoxon

Kesimpulan

Omzet Penjualan

Page 48: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

35

berdasarkan variabel indikator modal usaha.

2. Omzet Penjualan

Ho2 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan

UMKM sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah berdasarkan variabel indikator omzet penjualan.

Ha2 = Terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan UMKM

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

berdasarkan variabel indikator omzet penjualan.

3. Keuntungan Usaha

Ho3 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan

UMKM sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah berdasarkan variabel indikator keuntungan usaha.

Ha3 = Terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan UMKM

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

berdasarkan variabel indikator keuntungan usaha.

4. Tenaga Kerja

Ho4 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan

UMKM sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah berdasarkan variabel indikator tenaga kerja.

Ha4 = Terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan UMKM

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

berdasarkan variabel indikator tenaga kerja.

5. Cabang Usaha

Ho5 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan

UMKM sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah berdasarkan variabel indikator cabang usaha.

Ha5 = Terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan UMKM

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

berdasarkan variabel indikator cabang usaha.

Page 49: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Modal Usaha

Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang

yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis.42

Adapun satuan yang

digunakan untuk mengukur modal usaha yaitu dalam bentuk data nominal

berupa uang (Rupiah).

2. Omzet Penjualan

Kata omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan kegiatan menjual barang

yang bertujuan mencari laba atau pendapatan. Sehingga omzet penjualan

berarti jumlah penghasilan atau laba yang diperoleh dari hasil menjual

barang atau jasa.43

Adapun satuan yang digunakan untuk mengukur omzet

penjualan yaitu dalam bentuk data nominal berupa uang (Rupiah).

3. Keuntungan Usaha

Jumlah produk yang laku terjual dibeli konsumen dan total nilai penjualan

dikurangi total biaya dalam satu kali penjualan. Adapun satuan yang

digunakan untuk mengukur keuntungan yaitu dalam bentuk data nominal

berupa uang (Rupiah).

4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau

jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi

barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mau

berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.44

Adapun satuan yang digunakan

untuk mengukur tenaga kerja yaitu dalam bentuk data nominal berupa

jumlah tenaga kerja.

42 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, di akses pada Tanggal 16 Januari 2018. 43 Sutamto, Teknik Menjual Barang, (Jakarta: Balai Aksara, 1997), h. 10. 44

Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 59.

Page 50: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

37

5. Cabang Usaha

Berdarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata cabang jika dipadankan

dengan kata kantor memiliki pengertian satuan usaha (kedai, toko),

lembaga perkumpulan, kantor, dan sebagainya yang merupakan bagian

dari satuan yang lebih besar. Cabang juga berarti terpecah, tidak terpusat

pada satu saja.45

Adapun satuan yang digunakan untuk mengukur cabang

usaha yaitu dalam bentuk data nominal berupa jumlah tempat usaha yang

dimiliki.

Adapun pengukuran variabel apabila:

a) Tiap variabel dikatakan menurun apabila tiap variabel yang dimiliki

UMKM kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya

pembiayaan dari Bank Syariah (nilai X < rata-rata).

b) Tiap variabel dikatakan stabil apabila tiap variabel yang dimiliki

UMKM sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya

pembiayaan dari Bank Syariah (nilai X = rata-rata).

c) Tiap variabel dikatakan berkembang apabila tiap variabel yang

dimiliki UMKM lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah

adanya pembiayaan dari Bank Syariah (nilai X > rata-rata).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM di wilayah pasar Tebet Barat

dan sekitarnya yang memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih satu bulan sekitar bulan

September sampai Oktober 2017.

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).

Studi lapangan dilakukan untuk melihat dan mengamati keadaan tertentu serta

mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai bahan analisis.

45 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakases pada tanggal 4 Mei 2017.

Page 51: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

38

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif dengan jenis

komparatif. Metode komparatif yaitu metode yang digunakan untuk

mengetahui apakah antara dua variabel yang dibandingkan dalam penelitian

ada perbedaan. Dimana keadaan UMKM yang dilihat dari variabel indikator

modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja, dan cabang

usaha sebelum pembiayaan dibandingkan dengan keadaan UMKM sesudah

pembiayaan dari bank syariah.

D. Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari

objek penelitian, yaitu pelaku UMKM yang berada di wilayah Tebet Barat

yang memperoleh pembiayaan dari Bank Syariah. Data tersebut merupakan

data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian

dengan menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

emmpunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian,

dapat dinyakatakn bahwa populaisi adalah sekelompok orang kejadian, atau

benda, yang memiliki karakteristik tertentu.46

Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 30 pelaku UMKM yang berada di wilayah Pasar Tebet Barat dan

sekitarnya.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel diambil

dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai

sampel karena peneliti mengganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut

memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.47

Adapun kriteria

46

Suryani, Hendryani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2015), h. 190. 47

Suryani, Hendryani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015), h. 202.

Page 52: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

39

dalam penelitian ini diantaranya pelaku UMKM yang memperoleh

pembiayaan dari bank syariah, pelaku UMKM yang memperoleh pembiayaan

dari bank syariah, pelaku UMKM yang sudah memperoleh pembiayaan dari

bank syariah minimal satu tahun, dan pelaku UMKM yang memperoleh

pembiayaan dari bank syariah yang memiliki minimal catatan laporan

keuangan secara sederhana.

Ciri-ciri uji pangkat tanda Wilcoxon adalah level pengukuran data yang

rendah yaitu ordinal, jumlah data biasanya kurang dari 30 sampel, ciri

utamanya berasal dari satu populasi yang sama namun diberi dua perlakuan

yang berbeda dan mempunyai hubungan, dan data berdistribusi tidak normal.48

Maka dari itu, responden dalam penelitian ini berjumlah 12 pelaku UMKM

yang sesuai dengan kriteria.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian lapangan,

dimana tempat objek penelitian itu berada. Untuk pengambilan data di dalam

penelitaian lapangan, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang

berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,

peristiwa tujuan dan perasaan.49

Observasi dilakukan guna mengetahui

pelaku UMKM yang memperoleh pembiayaan dari Bank Syariah.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.50

48 Kurniawan Albert, SPSS Serba Serbi Analisi Statistik demgan Cepat dan Mudah,

(Jasakom, 2011), h. 105. 49

M Djunaidi Ghoni dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2016), h. 165. 50

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h. 234.

Page 53: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

40

Wawancara dilakukan secara terarah dengan daftar pertanyaan yang

terlebih dahulu disusun dan direncanakan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknis analisis apa yang akan

digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan,

termasuk pengujiannya.

Analisis data kualitatif digunakan untuk menilai objek penelitian

berdasarkan sifat tertentu, sifat data dinyatakan ke dalam bentuk angka-angka

serta digunakan untuk menjelaskan analisis data yang diolah. Analisis

kualitatif sering disebut analisis deskriptif dalam penelitian. Sedangkan

analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini, yaituuji

validitas, uji reliabilitas, dan uji statistik pangkat tanda Wilcoxon.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum

tentang responden yang menjadi objek penelitian dan memberikan

gambaran mengenai tanggapan responden atas data yng dibutuhkan

peneliti.

Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti.

Ukuran yang sering digunakan dalam analisis ini adalah dengan

menggunakan frekuensi dan rata-rata.

a. Distribusi Frekuensi

Data yang dikumpulkan oleh peneliti biasanya masih berupa data

mentah dan tidak beraturan sehingga sulit dideskripsikan sehingga

data-data tersebut perlu dikelompokkan dengan cara disusun secara

berkelas. Daftar yang memuat data berkelompok dimaksud dengan

distribusi frekuensi. Sedangkan distribusi frekuensi merupakan

susunan data menurut kelas interval tertentu atau kategori tertentu

didalam sebuah daftar.

b. Rata-rata Hitung

Page 54: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

41

Rata-rata hitung merupakan nilai yang menunjukkan pusat diantara

nilai-nilai yang ada dalam pengamatan. Rata-rata disebut pula titik

penyeimbang dari sekumpulan data antara nilai yang ada di sebelah

kirinya dengan nilai di sebalah kanannya. Berikut rumus yang dapat

digunakan untuk menghitung rata-rata dari sebuah data:

Untuk data yang tidak tersusun:

=1 Xi

Untuk data yang tersusun:

Keterangan:

Fi = frekuensi pada interval kelas I

Xi = titik tengah dari interval kelas ke-i

fi = n

2. Uji Statistik Pangkat Tanda Wilcoxon

Uji statistik pangkat tanda Wilcoxon menurut Supranto, uji statistik ini

termasuk jenis statistik non parametrik dipakai apabila peneliti tidak

mengetahui karakteristik kelompok item yang menjadi sampelnya.

Pengujian non parametric bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya

kecil dan lebih mudah dihitung daripada metode parametrik. Dalam

statistic non parametric, kesimpulan dapat ditarik tanpa memperhatikan

bentuk distribusi populasi (statistik yang bebas distribusi).

Uji pangkat tanda Wicolxon digunakan sebagai uji beda dengan alasan

data yang diteliti berasal dari sejumlah responden yang sama dan berkaitan

dengan periode waktu pengamatan yang berbeda (sebelum dan sesudah

UMKM memperoleh pembiayaan dari bank syariah).

Dengan uji ini, dijelaskan penelitian ini akan menguji apakah

penelitian ini mengalami perubahan saat variabel ini diamati pada awal

periode maupun pada akhir periode. Adapun variabel-variabel yang

diamati dan diuji adalah pendapatan, modal usaha, omzet penjualan dan

Page 55: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

42

keuntungan usaha, tenaga kerja, dan cabang usaha pada UMKM. Setelah

uji tanda Wilcoxon dilakukan akan muncul nilai Z dan nilai probabilitas

(p). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan variabel yang diuji antara

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan variabel yang diuji antara

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Jika probabilitas (p) > 0,05 Ho diterima, jika probabilitas (p) < 0,05 maka

Ha diterima.

Signifikansi penelitian ini akan membandingkan Ztabel dan Zhitung. Menurut

Agoes Soehianie (2008) test statistik bagi rata-rata adalah nilai Z dari rata-

rata, karena α=5% maka nilai kritis yang bersesuaian dari tabel adalah

Z0.025 = 1.96 dan - Z0.025 (test 2 ekor). Daerah kritis adalah Z > 1.96 atau Z

< -1.96.

Page 56: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM yang berada di wilayah pasar

Tebet Barat dan sekitarnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,

wawancara daan kuisioner, observasi yaitu peneliti terjun kelapangan untuk

mengetahui UMKM mana saja yang memperoleh pembiayaan dari bank

syariah. setelah mengetahui UMKM mana saya yang ingin diteliti, peneli ti

melakukan wawancara dan memberikan kuisioner dengan daftar pertanyaan

yang disusun. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, peneliti

hanya mengambil pelaku UMKM yang memenuhi kriteria yaitu memperoleh

pembiayaan dari bank syariah dan telah memperoleh pembiayaan dari bank

syariah sminimal satu tahun untuk dijadikan responden. Peneliti ingin

mengetahui perkembangan usaha dengan membandingkan keadaan sebelum

dan sesudah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah.

Gambar 4.1

Kategori Usaha Responden

8

7

6

5 > Rp. 2,500,000,000

4 Rp. 300,000,000 -

Rp2,500,000,000

3 < Rp. 300,000,000

2

1

0

Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

43

Page 57: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

44

Pada gambar 4.1 menjelaskan bahwa terdapat dua belas pelaku

UMKM yang menjadi responden penelitian ini. Dimana tujuh UMKM

masuk kategori usaha mikro dengan ciri-ciri omzet penjualan selama satu

tahun sampai Rp. 300.000.000. Kemudian, tiga UMKM masuk kategori

usaha kecil dengan ciri-ciri omzet penjualan selama satu tahun berkisar

antara Rp. 300.000.000 sampai Rp. 2.500.000.000, dan dua UMKM

masuk kategori usaha menengah dengan ciri-ciri omzet penjualan selama

satu tahun berkisar antara Rp. 2.500.000.000 sampai Rp. 50.000.000.000.

B. Analisis Data

1. Profil Responden

Profil responden meliputi jenis usaha, jenis kelamin, status

pendidikan terakhir, pembiayaan dari bank syariah, dan lama usaha.

Seluruh responden berjumlah 12 pelaku UMKM yang bergerak dalam

bidang perdagangan.

Beradasarkan tabel dibawah dapat diketahui jenis usaha yang

ditekuni oleh masing-masing pelaku UMKM. Ada sembilan jenis usaha

yang ditekuni masing-masing responden dan mayoritas adalah usaha kedai

makanan yang ditekuni oleh tiga pelaku UMKM. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Jenis Usaha

No Jenis Usaha Responden Persentase (%)

1 Kedai Makanan 3 25

2 Toko Beras 1 8,33

3 Toko Pakaian 2 16,67

4 Toko Handphone 1 8,33

5 Percetakan 1 8,33

6 Salon 1 8,33

7 Jual Beli Mobil Bekas 1 8,33

8 Fotocopy 1 8,33

9 Toko Bordir 1 8,33

Jumlah 12 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

Page 58: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

45

UMKM dikatakan fleksibel juga bisa dilihat dari sumber tambahan

modal yang bisa didapatkan dari mana aja. Salah satu lembaga keuangan

yang memberikan fasilitas pembiayaan kepada pelaku UMKM adalah

bank syariah. tabel dibawah ini akan menjelaskan mayoritas dari pealaku

UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini menerima

pembiayaan dari Bank BRI Syariah sebanyak delapan orang, tiga

responden menerima pembiayaan dari Bank Mandiri Syariah, dan 1

responden menerima pembiayaan dari BNI Syariah. untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Pembiayaan Bank Syariah

No Pembiayaan Bank

Syariah

Responden

Persentase (%)

1 Bank BRI Syariah 8 66,67

2 Bank Mandiri Syariah

3

25

3 Bank BNI Syariah 1 8,33

Jumlah 12 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

Selain tambahan modal, ciri lain UMKM dikatakan fleksibel

adalah tahan terhadap kondisi perekonomian yang tidak tentu. Pada tabel

dibawah ini akan diperlihatkan lama usaha dari masing-masing pelaku

UMKM. Mayoritas dari UMKM telah lama berdiri dan menjalankan usaha

dalam rentang waktu enam sampai sepuluh tahun sebanyak 7 responden.

Sedangkan sisanya ada yang dibawah lima tahun dan diatas sepuluh tahun.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Lama Usaha

No Lama Usaha

(Tahun)

Responden

Persentase (%)

1 < 5 2 16,67

2 6 samapi 10 7 58,33

3 11 sampai 15 2 16,67

4 > 15 1 8,33

Jumlah 12 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

Page 59: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

46

Selain tabel, peneliti juga membuat diagram untuk mempermudah

pembaca dalam memahami profil UMKM yang menjadi responden dalam

penelitian ini. Diagram-diagram ini akan menjelaskan profil UMKM yang

terdiri dari jenis usaha, jenis kelamin, status pendidikan terakhir,

pembiayaan bank syariah, dan lama usaha dari seluruh responden dalam

penelitian ini.

Gambar 4.2

Persentase Jenis Usaha

Kedai Makanan

Toko Beras

Toko Pakaian

Toko Handphone

Percetakan

Salon

Jual Beli Mobil Bekas

Fotocopy

Toko Bordir

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

Berdasarkan gambar 4.2 menjelaskan jenis usaha responden. Dapat

diketahui sebanyak 25% merupakan usaha makanan, sedangkan 16,67%

merupakan usaha menjual pakaian, dan sisanya usaha toko beras, toko

handphone, percetakan, salon, jual beli mobil bekas, fotocopy, toko border

memperoleh persentase masing-masing 8,33%.

Gambar 4.3

Persentase Pembiayaan Bank Syariah

Bank BRI Syariah

Bank Mandiri Syariah

Bank BNI Syariah

Sumber: data Primer diolah, 2017.

Page 60: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

47

berdasarkan gambar 4.3 menjelaskan pembiayaan bank syariah

yang diperoleh responden. dapat diketahui sebanyak 66,67% responden

memperoleh pembiayaan dari Bank BRI Syariah, sebanyak 25%

responden memperoleh pembiayaan dari Bank Mandiri Syariah, dan

sebanyak 8,33% memperoleh pembiayaan dari Bank BNI Syariah.

Gambar 4.4

Persentase Lama Usaha

< 5

6 samapi 10

11 sampai 15

> 15

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

berdasarkan gambar 4.4 menjelaskan tentang lama usaha yang

dijalankan responden. dapat diketahui sebanyak 58,33% responden telah

beroprasi enam sampai sepuluh tahun, sebanyak 16,66% responden telah

beroprasi kurang dari lima tahun, sebanyak 16,67% responden telah

beroprasi sebelas sampai lima belas tahun, sisanya sebanyak 8,33%

responden telah beroprasi lebih dari lima belas tahun.

2. Analisis Deskriptif Keadaan Usaha

Deskripsi hasil penelitian ini berisi tentang perbandingan antara

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum

dari indikator modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga

kerja, dan cabang usaha UMKM sebelum dan sesudah mendapatkan

pembiayaan dari bank syariah. Analisis deskriptif ini bertujuan untuk

memberikan gambaran keadaan usaha responden yang menjadi objek

penelitian.

Page 61: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

48

a. Modal Usaha

Modal merupakan hal penting dalam suatu usaha, tanpa modal

kegiatan usaha apapun tidak dapat berjalan. Tidak semua pelaku

UMKM memiliki modal yang besar, banyak pelaku UMKM dengan

modal terbatas. Oleh sebab itu untuk mengembangkan usahanya

mereka mengajukan pembiayaan ke lembaga keuangan salah satunya

bank syariah dengan hararapan usaha mereka dapat berkembang.

Adanya produk pembiayaan dari bank syariah sangat membantu

pelaku UMKM untuk usahanya. Hal ini dapat terlihat dari kenaikan

modal usaha sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

dimana sebelum memperoleh pembiayaan dari bank syariah modal

pelaku UMKM dengan nilai minimum Rp. 5.000.000 dan nilai

maksimum Rp. 300.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp. 88.750.000.

Setelah memperoleh pembiayaan modal meningkat dengan nilai

minimum Rp. 15.000.000 dan nilai maksimum Rp. 750.000.000

dengan rata-rata sebesar Rp. 182.750.000. hal ini dapat dilihat dalam

tabel 4.4 dan gambar 4.5.

Tabel 4.4

Uji Statistik Deskriptif Indikator Modal Usaha

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

modal sebelum pembiayaan

12

5000000

300000000

88750000.00

111597592.838

modal sesusah pembiayaan 12 15000000 750000000 182750000.00 226008497.427

Valid N (listwise) 12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 62: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

49

Gambar 4.5

Rata-rata Modal Usaha Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan dari Bank Syariah

200000000

180000000

160000000

140000000

120000000

100000000

80000000

60000000

40000000

20000000

0

sebelum sesudah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

b. Omzet Penjualan

Sebelum memperoleh pembiayaan dari bank syariah omzet

penjualan pelaku UMKM dengan nilai minimum Rp. 2.000.000 dan

nilai maksimum Rp. 400.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp.

49.500.000. Adanya pembiayaan dari bank syariah mengakibatkan

modal bertambah sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan

penjualannya dan berdampak pada omzet penjualan yang ikut

meningkat. Sesudah adanya pembiayaan dari bank syariah omzet

penjualan menjadi meningkat dengan nilai minimum Rp. 5.000.000

dan nilai maksimum Rp. 875.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp.

97.333.333,33. hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.5 Dan gambar 4.6.

Tabel 4.5

Uji Statistik Deskriptif Indikator Omzet Penjualan

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

omzet_sebelum

12

2000000

400000000

49500000.00

111520279.444

omzet_sesudah 12 5000000 875000000 97333333.33 245789390.012

Valid N (listwise) 12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 63: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

50

Gambar 4.6

Rata-rata Omzet Penjualan Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan dari Bank Syariah

120000000

100000000

80000000

60000000

40000000

20000000

0

sebelum sesudah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

c. Keuntungan Usaha

Peningkatan modal yang diikuti peningkatan produksi dan

omzet penjualan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

menyebabkan keuntungan pelaku UMKM juga ikut meningkat. Hal ini

dapat dilihat sebelum memperoleh pembiayaan dari bank syariah

keuntungan pelaku UMKM dengan nilai minimum Rp. 1.000.000 dan

nilai maksimum Rp. 30.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp.

6.666.666,67. Sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

keuntungan pelaku UMKM meningkat dengan nilai minimum Rp.

1.500.000 dan nilai maksimum Rp. 70.000.000 dengan rata-rata

sebesar Rp. 13.125.000. hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.6 Dan

gambar 4.7

Tabel 4.6

Uji Statistik Deskriptif Indikator Keuntungan Usaha

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

keuntungan_sebelum

12

1000000

30000000

6666666.67

8233339.468

keuntungan_sesudah 12 1500000 70000000 13125000.00 18915031.300

Valid N (listwise) 12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 64: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

51

Gambar 4.7

Rata-rata Keuntungan Usaha Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

14000000

12000000

10000000

8000000

6000000

4000000

2000000

0

sebelum sesudah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

d. Tenaga Kerja

Penambahan modal tentunya untuk meningkatkan penjualan,

produksi, maupun jasa dan hal tersebut membutuhkan tenaga kerja

yang lebih banyak. Walaupun tidak semua pelaku UMKM yang

mampu menambah tenaga kerja lebih banyak, namun dapat dilihat

adanya penambahan tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat sebelum

memperoleh pembiayaan jumlah tenaga kerja pelaku UMKM dengan

nilai minimum 0 (tidak ada) dan nilai maksimum 4 orang dengan rata-

rata 2 orang. Setelah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

kisaran tenaga kerja meningkat dengan nilai minimum 1 orang dan

nilai maksimum 14 dengan rata-rata 4 orang. Hal ini dapat dilihat

dalam tabel 4.7 Dan gambar 4.8

Tabel 4.7

Uji Statistik Deskriptif Indikator Tenaga Kerja

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

tenagakerja_sebelum

12

0

4

2.17

1.586

tenagakerja_sesudah

12

1

14

4.58

3.988

Valid N (listwise)

12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 65: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

52

Gambar 4.8

Rata-rata Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan dari Bank Syariah

5

4

3

2

1

0

sebelum sesudah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

e. Cabang Usaha

Cabang usaha dapat terbentuk bila pemilik usaha sudah mampu

dalam hal finansial. Akan tetapi untuk membuka cabang baru dirasa

masih berat oleh para pelaku UMKM karena dana yang diperoleh dari

bank syariah lebih banyak digunakan untuk meningkat dan

mengembangkan usaha di tempat pertama. Sebelum memperoleh

pembiayaan cabang usaha pelaku UMKM dengan nilai minimum dan

maksimum masing-masing 1 cabang dengan rata-rata 1 cabang.

Sesudah memperoleh pembiayaan cabang usaha pelaku UMKM ada

yang meningkat yaitu dengan nilai minimum 1 cabang dan nilai

maksimum 2 cabang dengan rata-rata tetap sama yaitu 1 cabang usaha.

Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.8 Dan gambar 4.9

Tabel 4.8

Uji Statistik Deskriptif Indikator Cabang Usaha

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

cabang_sebelum

12

1

1

1.00

.000

cabang_sesudah

12

1

2

1.25

.452

Valid N (listwise)

12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 66: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

53

Gambar 4.9

Rata-rata Cabang Usaha Sebelum dan Sesudah

Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

1.2

1

0.8

0.6

0.4

0.2

0

sebelum sesudah

Sumber: Data Primer diolah, 2017.

3. Interpretasi Hasil Uji Hipoteesis Pangkat Tanda Wilcoxon

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisi Uji

Statistik Pankat Tanda Wilcoxon. Uji Pangkat Tanda Wilcoxon

digunakan sebagai uji beda dengan alasan data yang diteliti berasal

dari sejumlah responden yang sama dan berkaitan dengan periode

waktu pengamatan yang berbeda (sebelum dan sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah).

Dalam penelitian ini telah dianalisis UMKM yang memperoleh

pembiayaan dari bank syariah dengan menggunakan uji pangat tanda

Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis, akan diketahui apakah

pembiayaan dari bank syariah untuk UMKM efektif dalam

meningkatkan dan mengembangkan usaha yang dilihat dari beberapa

variabel diantaranya modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha,

tenaga kerja, dan cabang usaha antara sebelum dan sesudah

memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Page 67: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

54

a. Variabel Modal Usaha

Tabel 4.9

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Modal Usaha

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

modal sesusah pembiayaan - Negative Ranks

modal sebelum pembiayaan Positive Ranks

Ties

Total

0a .00 .00

12b 6.50 78.00

0c

12

a. modal sesusah pembiayaan < modal sebelum pembiayaan

b. modal sesusah pembiayaan > modal sebelum pembiayaan

c. modal sesusah pembiayaan = modal sebelum pembiayaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam rumus uji pangkat

tanda Wilcoxon, nilai-nilai yang didapat adalah nila Mean Rank

dan Sum of Rank dari kelompok Negative Ranks, Positive Ranks,

dan Ties. Negatif Ranks artinya sampel dengan nilai modal

sesudah pembiayaan lebih rendah dari nilai modal sebelum

pembiayaan yaitu tidak ada pelaku UMKM yang modal sesudah

pembiayaan lebih kecil dari modal sebelum pembiayaan.

Positive Rank adalah sampel dengan nilai modal sesudah

pembiayaan lebih tinggi dari nilai modal sebelum pembiayaan

yaitu sebanyak 12. Sedangkan Ties adalah tidak ada kesamaan nilai

modal sebelum pembiayaan dan sesudah pembiayaan.

Page 68: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

55

Tabel 4.10

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Modal Usaha Sebelum dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah Test Statisticsb

modal sesusah pembiayaan -

modal sebelum pembiayaan

Z -3.061a

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon didapatkan nilai

-p sebesar 0,002 (0,002 < 0,05) atau Zhitung sebesar -3,061 (Zhitung <

1,96). Artinya bahwa nilai sig lebih kecil dibandingkan dengan

derajat kesalahan sehingga Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel indikator modal usaha sebelum dan

sesudah memperoleh pembiayaan terdapat perbedaan secara

signifikan.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas dapat dikatakan bahwa

pembiayaan dari bank syariah efektif dalam meningkatkan modal

usaha pelaku UMKM. Besar kecilnya pembiayaan yang diterima

pelaku UMKM berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tingkat

kemampuan pelaku UMKM. Adanya pembiayaan dari bank

syariah dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha sesuai

dengan kebutuhan para pelaku UMKM.

Page 69: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

56

b. Variabel Omzet Penjualan

Tabel 4.11

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Omzet Penjualan Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

omzet sesudah pembiayaan - Negative Ranks

omzet sebelum pembiayaan Positive Ranks

Ties

Total

0a .00 .00

12b 6.50 78.00

0c

12 a. omzet sesudah pembiayaan < omzet sebelum pembiayaan

b. omzet sesudah pembiayaan > omzet sebelum pembiayaan

c. omzet sesudah pembiayaan = omzet sebelum pembiayaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam rumus uji pangkat

tanda Wilcoxon, nilai-nilai yang didapat adalah nila Mean Rank

dan Sum of Rank dari kelompok Negative Ranks, Positive Ranks,

dan Ties. Negatif Ranks artinya sampel dengan nilai omzet sesudah

pembiayaan lebih rendah dari nilai omzet sebelum pembiayaan

yaitu tidak ada pelaku UMKM yang omzet sesudah pembiayaan

lebih kecil dari omzet sebelum pembiayaan.

Positive Rank adalah sampel dengan nilai omzet sesudah

pembiayaan lebih tinggi dari nilai omzet sebelum pembiayaan

yaitu sebanyak 12. Sedangkan Ties adalah tidak ada kesamaan nilai

omzet sebelum pembiayaan dan sesudah pembiayaan.

Tabel 4.12

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Omzet Penjualan Sebelum dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

Test Statisticsb

omzet sesudah pembiayaan -

omzet sebelum pembiayaan

Z -3.059a

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Page 70: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

57

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon didapatkan nilai

-p sebesar 0,002 (0,002 < 0,05) atau Zhitung sebesar -3,059 (Zhitung <

1,96). Artinya bahwa nilai sig lebih kecil dibandingkan dengan

derajat kesalahan sehingga Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel indikator omzet penjualan sebelum

dan sesudah memperoleh pembiayaan terdapat perbedaan secara

signifikan.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas dapat dikatakan bahwa

pembiayaan dari bank syariah efektif dalam meningkatkan omzet

penjualan pelaku UMKM. Peningkatan modal yang diikuti

peningkatan penjualan, produksi, dan jasa mengakibatkan omzet

penjualan yang ikut meningkat.

c. Variabel Keuntungan Usaha

Tabel 4.13

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Keuntungan Usaha

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

keuntungan sesudah Negative Ranks

pembiayaan - keuntungan Positive Ranks

sebelum pembiayaan Ties

Total

0a .00 .00

12b 6.50 78.00

0c

12 a. keuntungan sesudah pembiayaan < keuntungan sebelum pembiayaan

b. keuntungan sesudah pembiayaan > keuntungan sebelum pembiayaan

c. keuntungan sesudah pembiayaan = keuntungan sebelum pembiayaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam rumus uji pangkat

tanda Wilcoxon, nilai-nilai yang didapat adalah nila Mean Rank

dan Sum of Rank dari kelompok Negative Ranks, Positive Ranks,

dan Ties. Negatif Ranks artinya sampel dengan nilai keuntungan

sesudah pembiayaan lebih rendah dari nilai keuntungan sebelum

pembiayaan yaitu tidak ada pelaku UMKM yang keuntungan

sesudah pembiayaan lebih kecil dari keuntungan sebelum

pembiayaan.

Page 71: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

58

Positive Rank adalah sampel dengan nilai keuntungan sesudah

pembiayaan lebih tinggi dari nilai keuntungan sebelum

pembiayaan yaitu sebanyak 12. Sedangkan Ties adalah tidak ada

kesamaan nilai keuntungan sebelum pembiayaan dan sesudah

pembiayaan.

Tabel 4.14

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Keuntungan Usaha Sebelum

dan Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

Test Statisticsb

keuntungan_sesudah -

keuntungan_sebelum

Z -3.065a

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon didapatkan nilai

-p sebesar 0,002 (0,002 < 0,05) atau Zhitung sebesar -3,065 (Zhitung <

1,96). Artinya bahwa nilai sig lebih kecil dibandingkan dengan

derajat kesalahan sehingga Ha3 diterima dan Ho3 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel indikator keuntungan usaha sebelum

dan sesudah memperoleh pembiayaan terdapat perbedaan secara

signifikan.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas dapat dikatakan bahwa

pembiayaan dari bank syariah efektif dalam meningkatkan

keuntungan usaha pelaku UMKM. Peningkatan modal yang diikuti

peningkatan penjualan, produksi, dan jasa mengakibatkan omzet

penjualan yang ikut meningkat. Dari peningkatan omzet penjualan

tersebut berdampak pula pada keuntungan yang ikut meningkat.

Page 72: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

59

d. Variabel Tenaga Kerja

Tabel 4.15

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Tenaga Kerja

Ranks

N

Mean Rank

Sum of Ranks

tenagakerja_sesudah - Negative Ranks

tenagakerja_sebelum Positive Ranks

Ties

Total

0a .00

.00

10b

5.50

55.00

2c

12

a. tenagakerja_sesudah < tenagakerja_sebelum

b. tenagakerja_sesudah > tenagakerja_sebelum

c. tenagakerja_sesudah = tenagakerja_sebelum

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam rumus uji pangkat

tanda Wilcoxon, nilai-nilai yang didapat adalah nila Mean Rank

dan Sum of Rank dari kelompok Negative Ranks, Positive Ranks,

dan Ties. Negatif Ranks artinya sampel dengan nilai tenaga kerja

sesudah pembiayaan lebih rendah dari nilai tenaga kerja sebelum

pembiayaan yaitu tidak ada pelaku UMKM yang tenaga kerja

sesudah pembiayaan lebih kecil dari tenaga kerja sebelum

pembiayaan.

Positive Rank adalah sampel dengan nilai tenaga kerja sesudah

pembiayaan lebih tinggi dari nilai tenaga kerja sebelum

pembiayaan yaitu sebanyak 10. Sedangkan Ties adalah nilai tenaga

kerja sesudah pembiayaan sama besarnya dengan nilai tenaga kerja

sebelum pembiayaan yaitu sebanyak 2.

Page 73: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

60

Tabel 4.16

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Tenaga Kerja Sebelum dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

Test Statisticsb

tenagakerja_sesudah -

tenagakerja_sebelum

Z -2.829a

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon didapatkan nilai

-p sebesar 0,005 (0,005 = 0,05) atau Zhitung sebesar -2,829 (Zhitung <

1,96). Artinya bahwa nilai sig sama dibandingkan dengan derajat

kesalahan sehingga Ha4 diterima dan Ho4 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel indikator tenaga kerja sebelum dan

sesudah memperoleh pembiayaan terdapat perbedaan secara

signifikan.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas dapat dikatakan bahwa

pembiayaan dari bank syariah efektif dalam meningkatkan tenaga

kerja pelaku UMKM. Peningkatan tenaga kerja cukup bervariasi,

ada beberapa pelaku UMKM yang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah dapat menambah tenaga kerja cukup

banyak dan ada pula yang hanya mampu menambah tenaga kerja 1

orang saja.

Page 74: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

61

e. Variabel Cabang Usaha

Tabel 4.17

Uji Pangkat Tanda Wilcoxon Cabang Usaha

Ranks

N

Mean Rank

Sum of Ranks

cabang_sesudah - Negative Ranks

cabang_sebelum Positive Ranks

Ties

Total

0a

.00

.00

3b

2.00 6.00

9c

12

a. cabang_sesudah < cabang_sebelum

b. cabang_sesudah > cabang_sebelum

c. cabang_sesudah = cabang_sebelum

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam rumus uji pangkat

tanda Wilcoxon, nilai-nilai yang didapat adalah nila Mean Rank

dan Sum of Rank dari kelompok Negative Ranks, Positive Ranks,

dan Ties. Negatif Ranks artinya sampel dengan nilai cabang usaha

sesudah pembiayaan lebih rendah dari nilai cabang usaha sebelum

pembiayaan yaitu tidak ada pelaku UMKM yang cabang usaha

sesudah pembiayaan lebih kecil dari cabang usaha sebelum

pembiayaan.

Positive Rank adalah sampel dengan nilai cabang usaha

sesudah pembiayaan lebih tinggi dari nilai cabang usaha sebelum

pembiayaan yaitu sebanyak 3. Sedangkan Ties adalah nilai cabang

usaha sesudah pembiayaan sama besarnya dengan nilai cabang

usaha sebelum pembiayaan yaitu sebanyak 9.

Page 75: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

62

Tabel 4.18

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Cabang Usaha Sebelum dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan dari Bank Syariah

Test Statisticsb

cabang_sesudah -

cabang_sebelum

Z -1.732a

Asymp. Sig. (2-tailed) .083

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017.

Berdasarkan hasil uji pangkat tanda Wilcoxon didapatkan nilai

-p sebesar 0,083 (0,083 > 0,05) atau Zhitung sebesar -1,732 (Zhitung <

1,96). Artinya bahwa nilai sig lebih besar dibandingkan dengan

derajat kesalahan sehingga Ho5 diterima dan Ha5 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel indikator cabang usaha sebelum dan

sesudah memperoleh pembiayaan tidak terdapat perbedaan secara

signifikan.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas dapat disimpulkan

bahwa pembiayaan dari bank syariah tidak efektif dalam

meningkatkan cabang usaha pelaku UMKM karena nilai –p lebih

besar dari 0,05. Kebanyakan pembiayaan dari bank syariah

digunakan untuk meningkatnya penjualan, produksi maupun jasa

pada usaha yang sedang berjalan disbanding membuka cabang

usaha baru.

Page 76: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perkembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah pasar Tebet Barat dan

sekitarnya sebelum dan sesudah memperoleh pembiaayan dari Bank Syariah.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan uji pangkat tanda Wilcoxon

dapat dijelaskan bahwa pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah

dikatakan efektif untuk meningkatkan variabel modal usaha, omzet penjualan,

keuntungan usaha dan tenaga kerja dan cabang usaha. Hal ini dapat dilihat dari

hasil uji hipotesis disemua variabel indikator didapatkan nilai –p < 0,05 yang

mengatakan bahwa Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel indikator

modal usaha, omzet penjualan, keuntungan usaha, tenaga kerja dan cabang

usaha sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah

terdapat perbedaan yang signifikan.

B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian ini, maka ada beberapa hal yang dapat dianjurkan

sebagai rekomendasi sebagai berikut:

1. Perlu mempertahankan dan meningkatkan peran bank syariah dalam

mengatasi permasalahan permodalan yang dihadapi oleh UMKM.

2. Mempertahankan pembiayaan yang dapat disalurkan guna membantu

perekonomian UMKM sehingga dapat menngakses modal yang dapat

mendukung usahanya.

3. untuk lebih meningkatkan omzet penjual dan keuntungan usaha yang

lebih banyak lagi diperlukan ekspansi atau perluasan usaha oleh pelaku

UMKM, seperti membuka cabang usaha baru.

4. Bagi peneliti selanjutnya, perlu menambah variabel lain selain lima

variabel dalam peneltian ini dan diharapkan dapat menambah jumlah

sampel yang lebih banyak lagi.

63

Page 77: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

64

5. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk meneliti di lembaga keuangan

syariah lainnya seperti BMT, BPRS, dan Koperasi Syariah.

Page 78: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

DAFTAR PUSTAKA

Ambadar, Jackie. Membentuk Karakter Pengusaha. Bandung: Kaifa, 2010.

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:

Gadjahmada University Press, 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani Press, 2001.

Ascarya. Akad & Produk Ban Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Chandra, Purdi E. Trik Sukses Menuju Sukses. Yogyakarta: Grafika Indah, 2000.

Ghoni, M Djunaidi, dan Almanshur, Fauzan. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Hubeis, Musa. Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis. Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2004.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008.

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP. Amin

YKPN, 2002.

Mulyadi. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Riva’I, Veithzal. Islamic Financial Management. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008.

Sudarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta: Universitas Terbuka

Jakarta,1988.

Sumawinata, Sarbini. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Gramedia Pustakan

Utama, 2004.

Suryani dan hendryani. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2015.

Sutamto. Teknik Menjual Barang. Jakarta: Balai Aksara,1997.

Sumarsono, Sonny. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

65

Page 79: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

66

Swastha DH, Bayu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta:

Liberty, 2003.

Tambunan, Tulus. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

----------------------. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu

Penting. Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Yusuf, Dkk. Manajemen Operasional Bank Syariah. Cirebon: STAIN, 2009.

Jurnal dan Skripsi

Kara, Muslimin. Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota

Semarang. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum. Vol.47 No 1, 2013: 270.

Nurrohmah, Isnaini. Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Sebelum dan Sesudah Menerima Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi

Jasa Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus: BMT Beringharjo

Yogyakarta). Skripsi S1 Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

Saparingga, Wina. Analisis Perbandingan Tingkat Perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah Srbrlum dan Sesudah Mendapatkan Fasilitas

Pembiayaan Mikro (STudi Kasus di BRI Syariah KCP Kopo Bandung).

Skripsi S1 Universitas Islam Bandung, 2015.

Sholeh, Mohammad. Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan. Skripsi S1 Universitas Diponogoro Semarang, 2008.

Fatwa DSN dan Undang-Undang

Fatwa Dewan Syariah Nasional NO:04/DSN-MUI/IV/2000, Tentang Murabahah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional NO:06/DSN-MUI/IV/2000, Tentang Istishna’.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Page 80: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

67

Website

www.bi.go.id

http://diskumdagdki.jakarta.go.id/

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3350243/umkm-serap-579-juta-tenaga-

kerjadiakses pada tanggal 15 Juli 2017.

www.kbbi.co.id

www.ojk.go.id

Page 81: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

68

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TEMPAT MAKAN 1

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha tempat makan

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih sudah hampir 5 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat tahun

kedua usaha saya berjalan.

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki walaupun seadanya.

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 300.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 125.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 38.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 82: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

69

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 58.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 7.500.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 14.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awal usaha ada 4 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, menjadi 14 orang pekerja

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada, pembiayaan dari bank syariah hanya untuk

mengembangkan usaha yang sudah berjalan ini.

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 1

Page 83: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

70

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TEMPAT MAKAN 1

Modal Usaha sebelum Rp. 300.000.000

sesudah Rp. 425.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 38.000.000

sesudah Rp. 58.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 7.500.000

sesudah Rp. 14.000.000

Tenaga Kerja sebelum 4

sesudah 14

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 1

Page 84: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

71

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA JUAL BELI MOBIL BEKAS

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha jual beli mobil bekas

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih sudah hampir 4 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat

setahun usaha saya berjalan.

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki untuk mencatat mobil yg terjual spesifikasi mobil

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 300.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 450.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 400.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 85: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

72

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 875.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 30.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 70.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awal usaha ada 4 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, menjadi 9 orang pekerja

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : iya, saya buka usaha yang sama di kampung saya

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Jual Beli Mobil Bekas

Page 86: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

73

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA JUAL BELI MOBIL BEKAS

Modal Usaha sebelum Rp. 300.000.000

sesudah Rp. 750.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 400.000.000

sesudah Rp. 875.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 30.000.000

sesudah Rp. 70.000.000

Tenaga Kerja sebelum 4

sesudah 9

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 2

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Jual Beli Mobil Bekas

Page 87: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

74

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TOKO BERAS

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha menjual beras

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih sudah hampir 6 tahun

4. Sudah berapa anda bapak memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah sekitar dua

tahun setelah usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha anda?

Jawab : ada tapi seadanya, saya mencatat setiap hari keuangan yang

masuk dan uang yang keluar untuk belanja

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 7.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 15.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 3.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 88: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

75

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 5.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 1.500.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 2.500.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awal usaha ada 1 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : masih 1 orang pekerja saja untuk bantu saya

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : tidak ada, untuk usaha ini saja

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Beras

Page 89: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

76

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TOKO BERAS

Modal Usaha sebelum Rp. 7.000.000

sesudah Rp. 15.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 3.000.000

sesudah Rp. 5.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 1.500.000

sesudah Rp. 2.500.000

Tenaga Kerja sebelum 1

sesudah 1

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Beras

Page 90: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

77

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TEMPAT MAKAN 2

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha penyedia makanan

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BNI syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih sudah hampir 13 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 5

tahun usaha saya berjalan.

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha anda?

Jawab : ya memiliki seadanya saja

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 150.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 100.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 25.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 91: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

78

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 35.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 12.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 22.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awal usaha ada 4 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, menjadi 6 orang pekerja

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab :belum ada ya cuma ini saja

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 2

Page 92: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

79

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TEMPAT MAKAN 2

Modal Usaha sebelum Rp. 150.000.000

sesudah Rp. 250.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 25.000.000

sesudah Rp. 35.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 12.000.000

sesudah Rp. 22.000.000

Tenaga Kerja sebelum 4

sesudah 6

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 2

Page 93: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

80

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TOKO PAKAIAN 1

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha menjual pakaian

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih sudah hampir 8 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 3

tahun usaha saya berjalan.

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki seadanya saja

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 5.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 10.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 2.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada walaupun tidak banyak

Page 94: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

81

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 5.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 1.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 1.500.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awal usaha tidak memiliki tenaga kerja, saya sendiri yang

menjalani

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, sudah dua tahun ada 1 orang untuk membantu saya

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab :belum ada ya cuma ini saja

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Pakaian 1

Page 95: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

82

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TOKO PAKAIAN 1

Modal Usaha sebelum Rp. 5.000.000

sesudah Rp. 15.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 2.000.000

sesudah Rp. 5.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 1.000.000

sesudah Rp. 1.500.000

Tenaga Kerja sebelum 0

sesudah 1

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Pakaian 1

Page 96: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

83

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TEMPAT FOTOKOPI

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha fotokopi

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank Mandiri Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 15 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 5

tahun usaha saya berjalan.

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki seadanya saja

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 20.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 30.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 5.500.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 97: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

84

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 12.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 1.500.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 4.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : di toko ini, saya sendiri yang menjalani

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, ada 1 orang yang menjalankan usaha saya satu lagi

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : ada, pengajuan pembiayaan untuk membuka tempat fotokopi

baru

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Fotokopi

Page 98: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

85

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TEMPAT FOTOKOPI

Modal Usaha sebelum Rp. 20.000.000

sesudah Rp. 50.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 5.500.000

sesudah Rp. 12.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 1.500.000

sesudah Rp. 4.000.000

Tenaga Kerja sebelum 0

sesudah 1

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 2

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Fotokopi

Page 99: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

86

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TEMPAT BORDIR

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha tempat bordir

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank Mandiri Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 12 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 1

tahun usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki alakadarnya

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 35.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 5.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 15.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 100: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

87

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 20.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 3.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 7.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 3 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : ya, bertaambah jadi 5 sekarang

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Bordir

Page 101: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

88

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TEMPAT BORDIR

Modal Usaha sebelum Rp. 35.000.000

sesudah Rp. 40.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 15.000.000

sesudah Rp. 20.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 3.000.000

sesudah Rp. 7.000.000

Tenaga Kerja sebelum 3

sesudah 5

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Bordir

Page 102: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

89

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TOKO PAKAIAN 2

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha menjual pakaian

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 6 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 1

tahun usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki catatan uang keluar dan masuk saja

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 8.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 10.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 4.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 103: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

90

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 8.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 1.500.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 3.500.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 1 orang pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : tidak, masih sama

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada untuk sekarang

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Pakaian 2

Page 104: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

91

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TOKO PAKAIAN 2

Modal Usaha sebelum Rp. 8.000.000

sesudah Rp. 18.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 4.000.000

sesudah Rp. 8.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 1.500.000

sesudah Rp. 3.500.000

Tenaga Kerja sebelum 1

sesudah 1

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Pakaian 2

Page 105: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

92

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA TOKO HANDPHONE

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha toko handphone

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 6 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah pada saat 2

tahun usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki pembukuan setiap hari

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 25.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 50.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 17.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 106: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

93

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 25.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 3.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 5.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 1 pegawai

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : sekarang jadi 2 pegawai

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada untuk sekarang

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Handphone

Page 107: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

94

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TOKO HANDPHONE

Modal Usaha sebelum Rp. 25.000.000

sesudah Rp. 75.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 17.000.000

sesudah Rp. 25.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 3.000.000

sesudah Rp. 5.000.000

Tenaga Kerja sebelum 1

sesudah 2

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Toko Handphone

Page 108: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

95

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK USAHA SALON

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha salon

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 8 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah sekitar 1,5

tahun setelah usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki pembukuan setiap hari

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 10.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 20.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 7.500.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 109: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

96

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 15.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 2.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 4.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 2 pegawai

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : sekarang jadi 4 pegawai

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : ya ada buka salon lagi di daerah lain

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Salon

Page 110: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

97

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA SALON

Modal Usaha sebelum Rp. 10.000.000

sesudah Rp. 30.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 7.500.000

sesudah Rp. 15.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 2.000.000

sesudah Rp. 4.000.000

Tenaga Kerja sebelum 2

sesudah 4

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 2

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Salon

Page 111: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

98

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK TEMPAT MAKAN 3

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha tempatmakan

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank BRI Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 6 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah sekitar 3 tahun

setelah usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki catetan penjualan dan uang belanja tiap hari

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 50.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 150.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 22.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 112: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

99

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 40.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 10.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 14.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 2 pegawai

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : sekarang jadi 4 pegawai

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada ya

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 3

Page 113: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

100

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA TEMPAT MAKAN 3

Modal Usaha sebelum Rp. 50.000.000

sesudah Rp. 200.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 22.000.000

sesudah Rp. 40.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 10.000.000

sesudah Rp. 14.000.000

Tenaga Kerja sebelum 2

sesudah 4

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Tempat Makan 3

Page 114: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

101

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN PELAKU UMKM YANG MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

DARI BANK SYARIAH DI WILAYAH PASAR TEBET BARAT DAN

SEKITARNYA

DENGAN PEMILIK PERCETAKAN

1. Jenis usaha apa yang anda jalani?

Jawab : Usaha percetakan

2. Apakah anda memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dalam hal

ini bank syariah? dari bank syariah mana?

Jawab : Iya saya memperoleh pembiayaan dari bank Mandiri Syariah

3. Sudah berapa lama usaha anda berjalan?

Jawab : kurang lebih dari 6 tahun

4. Sudah berapa lama anda memperoleh pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : saya memperoleh pembiayaan dari bank syariah sekitar 3 tahun

setelah usaha saya berjalan

5. Apakah anda memiliki laporan keuangan minimal catatan sederhana

keuangan usaha bapak?

Jawab : ya memiliki

6. Berapa modal awal anda untuk memulai usaha ini?

Jawab : Rp. 155.000.0000

7. Berapa pembiayaan yang diterima dari bank syariah?

Jawab : Rp. 170.000.000

8. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sebelum memperoleh pembiayaan

dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 55.000.000

9. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah ada

peningkatan omzet?

Jawab : tentunya ada

Page 115: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

102

10. Berapa rata-rata omzet penjualan anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 70.000.000 dalam sebulan

11. Berapa rata-rata keuntungan usaha anda sebelum memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : dalam sebulan sekitar Rp. 7.000.000

12. Berapa rata-rata keuntangan usaha anda sekarang sesudah memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : meningkat menjadi Rp. 10.000.000 dalam sebulan

13. Berapa jumlah tenaga kerja sebelum memperoleh pembiayaan dari bank

syariah?

Jawab : awalnya ada 4 pekerja

14. Apakah ada tambahan tenaga kerja sesudah anda memperoleh

pembiayaan dari bank syariah?

Jawab : sekarang menjadi 7 pegawai

15. Apakah sesudah memperoleh pembiayaan dari bank syariah anda

memiliki cabang usaha?

Jawab : belum ada ya

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Percetakan

Page 116: ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37981...Keluarga Besar Prodi Muamalat 2013 dan teman-teman KKN PUMA 180 yang pernah bekerja

103

KEADAAN USAHA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH

PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH

USAHA PERCETAKAN

Modal Usaha sebelum Rp. 155.000.000

sesudah Rp. 325.000.000

Omzet Penjualan sebelum Rp. 55.000.000

sesudah Rp. 70.000.000

Keuntungan Usaha sebelum Rp. 7.000.000

sesudah Rp. 10.000.000

Tenaga Kerja sebelum 4

sesudah 7

Cabang Usaha sebelum 1

sesudah 1

Jakarta, 23 Januari 2018

Pelaku UMKM

Pemilik Percetakan