analisis perilaku bullying siswa madrasah aliyah …digilib.unila.ac.id/55267/3/skripsi tanpa bab...

70
ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Oleh: MIRA NURUL FITRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 17-Oct-2019

83 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH

NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Oleh:

MIRA NURUL FITRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

ii

ABSTRAK

ANALISIS BENTUK PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH

ALIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh

Mira Nurul Fitri

Masalah dalam penelitian ini adalah perilaku bullying siswa. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis perilaku bullying siswa. Metode penelitian yang

digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian

sebanyak 982 siswa dan sampel penelitian sebanyak 197 siswa, sampel diambil

menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

97,97% (193 siswa) melakukan perilaku bullying. Bentuk perilaku bullying yang

paling banyak dilakukan oleh siswa adalah bullying relasional, yaitu 91,88% (181

siswa).

Kata Kunci : Perilaku Bullying, Bullying Fisik, Bullying Verbal, Bullying

Relasional, Bullying Elektronik

Page 3: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

i

ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH

NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh:

MIRA NURUL FITRI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bimbingan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

i

Page 5: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

ii

Page 6: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

iii

Page 7: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

i

Riwayat Hidup

Mira Nurul Fitri lahir di Bandar Lampung tanggal 2

Desember 1996, merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara dari

pasangan Bapak Andi Syamsi,S.E. dan Ibu Nurjanah, S.E.

Penulis mengenyam pendidikan selama 13 tahun di Yayasan

AL-Kautsar Bandar Lampung dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah

Menengah Atas pada tahun 2001 hingga 2014. Pada tahun 2014 penulis terdaftar

sebagai mahasiswa di Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selanjutnya, pada

Tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Profesi

Kependidikan (PPK) di SMP Negeri 1 Negeri Agung, kedua kegiatan tersebut

dilaksanakan di Desa Negeri Agung, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way

Kanan, Provinsi Lampung.

Page 8: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

ii

MOTTO

“Be Kind,

For Everyone You Meet is Fighting a Hard Battle”

-Plato

Page 9: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

iii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillaahirobbil’alamiin, Dengan penuh rasa syukur pada Allah SWT atas terselesaikannya penulisan

skripsi ini yang kupersembahkan karya kecilku ini pada :

Papa dan Mamaku tersayang yang selalu memberikan do’a dan

dukungan yang tak terhingga dengan mengharapkan keberhasilan bagi

anaknya, serta Adin yang selalu ngebully baik fisik maupun verbal,

sehingga terciptalah judul skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

iv

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan

karunia-Nya sehingga dapat terselesainya skripsi ini sebagai salah satu syarat

dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi yang berjudul “Analisis Perilaku

Bullying Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Yusmansyah, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling sekaligus dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama.

Terima kasih atas kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan masukan

dalam proses penyelesaian skripsi ini kepada penulis;

5. Bapak Redi Eka Andriyanto, S.Pd., Kons., selaku Pembimbing Kedua.

Terima kasih atas kesediaannya memberikan bimbingan, kesabaran, saran dan

masukan yang berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini kepada penulis;

Page 11: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

v

6. Bapak Dr. Syarifuddin Dahlan, M.Pd., selaku Penguji Utama pada ujian

skripsi. Terima kasih untuk masukan dan saran-saran kepada penulis;

7. Bapak dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UNILA (Drs.

Muswardi Rosra M.Pd., Drs. Giyono, M.Pd. (alm), Drs. Syaifudin Latif,

M.Pd. (alm), M. Johan Pratama, S.Psi., M.Psi., Psi., Ranni Rahmayanthi Z,

S.Pd., M.A., Citra Abriani Maharani, M.Pd., Kons., Yohana Oktariana, M.Pd,

Asri Mutiara Putri, S.Psi.,) terima kasih untuk semua bimbingan dan

pelajaran yang begitu berharga yang telah bapak ibu berikan selama

perkuliahan;

8. Bapak dan Ibu Staff Administrasi FKIP UNILA, terima kasih atas

bantuannya selama ini dalam membantu menyelesaikan keperluan

administrasi;

9. Orangtuaku tersayang, Ayahanda Andi Syamsi, S.E. dan Ibunda Nurjannah,

S.E. yang tak henti-hentinya memberikan do‟a dan dukungan.

10. Abang Ahmad Fikri Mahendra yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini, Makasih bang!

11. Para Sesabun, Angga Wirayuda dan Risti Amalia Sari yang telah menemani

dalam senang dan mengganggu dalam sedih selama lebih dari 6 tahun

belakangan dan mungkin tahun-tahun mendatang.

12. Sahabat-sahabatku tersayang Adelia Gebrinna bukan istrinya Pasha ataupun

pemilik salah satu kantin di sekitaran kampus, Diah Marantika, Sisca

Indriyani, Jelita Eka Seprida, Anni Rofiqoturrohmah. Makasih coy!.

13. Teman-teman seperjuangan skripsi; Dian Ayu Lestari dan Siti Aminah.

Page 12: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

vi

14. Teman-teman Bimbingan dan Konseling angkatan 2014, khususnya kelas B,

terimakasih selalu menghibur setiap saat senang bareng, telah menjadi teman

kelompok dalam mengerjakan tugas, masukan saran, senantiasa menasehati,

dan selalu kompak, maaf tidak disebutkan satu persatu. Terimakasih atas

kebersamaannya selama ini;

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih;

16. Almamaterku tercinta.

Akhir kata, Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan, dan penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 2018

Penulis

Mira Nurul Fitri

Page 13: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... i

MOTTO ............................................................................................................ ii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iii

SANWACANA ................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah .................................................................. 1

1. Latar Belakang ................................................................................ 1

2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

3. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7

4. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 7

1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

2. Kegunaan Penelitian........................................................................ 7

C. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 9

D. Kerangka Pikir ....................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Bullying dalam Bimbingan Pribadi-Sosial.............................. 13

B. Perilaku Bullying .................................................................................... 14

1. Pengertian Perilaku Bullying ........................................................... 14

2. Bentuk Bullying ............................................................................... 17

3. Faktor – Faktor penyebab Bullying ................................................. 20

4. Dampak Perilaku Bullying .............................................................. 27

C. Siswa Madrasah Aliyah Negeri.............................................................. 30

1. Karakteristik Siswa Madrasah Aliyah Negeri .................................. 30

2. Perilaku Bullying Siswa Madrasah Aliyah Negeri ........................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 36

B. Metode Penelitian .................................................................................. 36

C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 37

Page 14: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

viii

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................ 39

1. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 39

2. Definisi Operasional ........................................................................ 39

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 41

F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 42

1. Validitas .......................................................................................... 42

2. Reliabilitas Instrument ..................................................................... 45

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 48

1. Hasil Analisis Deksriptif Persentase Siswa yang Melakukan

Bullying ............................................................................................ 49

2. Hasil Analisis Deksriptif Persentase Siswa yang Melakukan

Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 49

3. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Perilaku Bullying Fisik,

Verbal, Relasional dan Elektronik Siswa ......................................... 51

4. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Perilaku Bullying Fisik,

Verbal, Relasional dan Elektronik Siswa Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................................ 52

B. Pembahasan ........................................................................................... 53

1. Analisis Deksriptif Persentase Siswa yang Melakukan Bullying..... 55

2. Analisis Deksriptif Persentase Siswa yang Melakukan Bullying

Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................................. 55

3. Analisis Deskriptif Persentase Perilaku Bullying Fisik, Verbal,

Relasional dan Elektronik Siswa ..................................................... 57

4. Analisis Deskriptif Persentase Perilaku Bullying Fisik, Verbal,

Relasional dan Elektronik Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 72

B. Saran ...................................................................................................... 72

Daftar Pustaka ................................................................................................. 74

Page 15: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perbedaan Teasing dan Taunting Menurut Coloroso ................................. 17

2. Persebaran Siswa Sampel Penelitian .......................................................... 39

3. Kisi-Kisi Angket Bentuk Perilaku Bullying ................................................ 42

4. Kriteria Reliabilitas Menurut Arikunto ....................................................... 46

5. Distribusi Siswa MAN 2 Bandar Lampung ............................................... 48

6. Distribusi Siswa yang Melakukan Bullying Berdasarkan Jenis kelamin ... 56

7. Persentase Siswa Pelaku Bullying Fisik, Bullying Verbal, Bullying

Relasional dan Bullying Elektronik ............................................................ 58

8. Persentase Siswa Pelaku Bullying Fisik, Bullying Verbal, Bullying

Relasional dan Bullying Elektronik Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 64

Page 16: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Persentase Siswa yang Melakukan Bullying ............................................... 49

2. Persentase Siswa Laki-Laki yang Melakukan Bullying .............................. 50

3. Persentase Siswa Perempuan yang Melakukan Bullying ............................ 50

4. Persentase Siswa Pelaku Bullying Fisik, Verbal, Relasional, dan

Elektronik .................................................................................................... 51

5. Persentase Siswa Laki - Laki dan Perempuan Pelaku Bullying Fisik,

Bullying Verbal, Bullying Relasional dan Bullying Elektronik .................. 53

Page 17: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi- Kisi Angket Perilaku Bullying ........................................................... 79

2. Hasil Uji Ahli Kisi-Kisi Angket Perilaku Bullying ................................... 83

3. Hasil Judgement Expert dengan Aiken’s V ................................................. 90

4. Hasil Perhitungan Uji Realibilitas Angket Perilaku Bullying ..................... 94

5. Angket Perilaku Bullying ............................................................................ 95

6. Hasil Sebaran Angket Perilaku Bullying .................................................... 100

7. Hasil Analisis Jumlah Siswa yang Berperilaku Bullying ............................ 109

Page 18: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

1. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan dan sangat menentukan bagi perkembangan serta kualitas

diri individu dimasa yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari

kita mengenal adanya pendidikan formal dan pendidikan nonformal.

Pendidikan formal diperoleh dari suatu lembaga yang bertanggung

jawab dan berkompetensi yaitu di sekolah yang di mulai dari jenjang,

Sekolah dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah

menengah atas (SMA) dan berlanjut perguruan tinggi. Sedangkan

pendidikan nonformal bisa di dapatkan di luar pendidikan formal

contohnya pendidikan yang di peroleh di lingkungan keluarga

Perubahan zaman yang semakin pesat telah membawa dampak di

berbagai aspek kehidupan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien pada satuan

pendidikan sangat dipengaruhi oleh suasana kondusif yang

diciptakan oleh semua komponen yang berperan dalam mengantar

peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam

Page 19: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

2

kenyataannya tujuan dari pendidikan itu sendiri belum sepenuhnya

tercapai, karena masih adanya kasus penyimpangan perilaku

kekerasan yang dilakukan di kalangan remaja yang memerlukan

perhatian dari berbagai pihak.

Tahapan perkembangan remaja merupakan masa transisi atau

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. pada masa ini,

remaja dituntut untuk menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas

atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Kebutuhan sosisal dan

psikologis remaja pun menjadi semakin meningkat. Salah satu tugas

perkembangan remaja terkait penyesuaian nilai-nilai yang selaras

dengan dunia orang dewasa adalah tugas untuk mengembangkan

perilaku sosial yang bertanggung jawab (Hurlock, 2004). Dalam

perkembangan remaja, kegagalan menyelesaikan sebuah tugas

perkembangan, terkait perilaku sosial yang bertanggung jawab, dapat

membuat remaja rentan melakukan perilaku agresif atau melakukan

kekerasan yang lazim disebut sebagai bullying (Purnaingtyas dan

Masykur, 2015).

Perilaku bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika yang ada di

sekolah. Umumnya orang lebih mengenal istilah-istilah pemalakan,

pengucilan, intimidasi, dan lain-lain. Kasus kekerasan di lingkungan

sekolah, seperti tawuran, pencurian, pelecehan seksual, guru memukul

siswa, senior menganiaya junior, dipaksa membuat tugas sekolah

oleh temannya, diolok-olok teman, senior menghukum junior dengan

Page 20: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

3

push up masih terus terjadi. Korban bullying biasanya tidak mampu

membela atau mempertahankan dirinya karena lemah secara fisik atau

mental, hal ini akan memicu terjadinya stres karena rasa takut yang

luar biasa. Jika ini terjadi pada siswa maka dapat dipastikan kehidupan

efektif sehari-hari mereka akan terganggu dan kegiatan belajarnya

menjadi tidak optimal.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2014 mencatat,

bahwa bullying paling banyak terjadi di lingkungan pendidikan. KPAI

juga memukan bahwa anak mengalami bullying di lingkungan sekolah

sebesar 87,6%. Dari angkat 87,6% tersebut, 29,9% bullying dilakukan

oleh guru, 42,1% dilakukan oleh teman sekelas, dan 28% dilakukan

leh teman lain kelas (Prima, 2012).

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Semai

Jiwa Amini (SEJIWA) tahun 2008 yang bekerjasama dengan Plan

Indonesia dan Universitas Indonesia tentang kekerasan bullying di

kota besar di Indonesia yaitu di Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya

mencatat terjadinya tingkat kekerasan sebesar 67,9% di tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 66,1% ditingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Kekerasan yang dilakukan sesama

siswa tercatat sebesar 41,2% untuk tingkat SMP dan 43,7% untuk

tingkat SMA dengan kategori tertinggi berupa pengucilan.

Peringkat kedua ditempati kekerasan verbal (mengejek) dan terakhir

kekerasan fisik (memukul). Berdasarkan hasil penelitian tersebut

Page 21: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

4

dapat disimpulkan bullying terjadi hampir diseluruh sekolah, baik

yang ringan hingga berat.

Fenomena perilaku bullying merupakan bagian dari kenakalan remaja

dan diketahui paling sering terjadi pada masa-masa remaja,

dikarenakan pada masa ini remaja memiliki egosentrisme yang tinggi

(Edwards, 2006). Hal senada dipaparkan oleh Erikson (Desmita, 2012)

yang menjelaskan mengenai tahap perkembangan remaja pada umur

12-20 tahun yaitu tahap identitas-kekacauan identitas (identity-identity

confusion). Erikson menjelaskan bahwa dalam tahap ini remaja

melakukan persiapan untuk menuju ke arah kedewasaan yang

didukung pula oleh kemampuan dan kecapakan-kecakapan yang

dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan

identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk

dan memperlihatkan identitas diri ini, pada remaja sering sekali sangat

ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh

lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan (Diestika, 2015)

Bullying dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau perilaku

agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau

seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap

seseorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan

mudah (Olweus dalam Geldard 2012) atau sebagai sebuah

“penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik (Sharp &

Smith dalam Geldard 2012). Bullying merupakan tindakan atau

Page 22: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

5

perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekolompok

orang yang lebih kuat dan lebih berkuasa kepada seseorang yang

lebih lemah sehingga korban tidak dapat mempertahankan dirinya

dengan mudah.

Di Indonesia, bullying di sekolah atau disebut dengan school bullying

ini sering terjadi di SMA. Seperti ancaman atau pemalakan lebih

sering muncul dalam beberapa bentuk seperti minta makanan, minta

dibuatkan tugas sampai saat ujian minta untuk diberikan contekan.

Kasus lain yaitu berupa ejekan kepada teman-temannya sampai teman

yang diejek menangis, sehingga jadi bahan tertawaan oleh mereka

yang mengejek. Tidak sampai disana, sebuah kelompok pertemanan

biasanya akan menjauhi seseorang atau sekelompok pertemanan

lainnya karena tidak menyukai atau dengan alasan yang sepele seperti

merasa mereka tidak pantas untuk dekat dengan lingkungan

pertemanannya. Selain, tindakan langsung seperti yang dicontohkan

sebelumnya, bullying pun banyak di temukan di sosial media. Seperti

membuat status untuk mencela korban, mengomentari status korban

dengan pedas dan tajam, menyebarkan rumor tidak benar

menggunakan nama annonim di jejaring sosial media.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di Madrasah Aliyah Negeri

2 Bandar Lampung, diketahui kasus bullying baru baru ini terjadi di

sekolah tersebut. Penyebabnya adalah siswa korban bullying

merupakan siswa pindahan dari sekolah lain dan memiliki keadaan

Page 23: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

6

ekonomi di atas rata-rata siswa lainnya. Bullying yang terjadi awalnya

hanya berbentuk verbal melalui sosial media, setelahnya melalui

verbal langsung, lalu pengasingan hingga akhirnya melibatkan kontak

fisik dan baru diketahui oleh pihak sekolah ketika kasusnya cukup

besar. Penyebab keterlambatan diketahuinya kasus bullying

dikarenakan korban atau penonton tidak ada yang berani

mengkomunikasikannya dengan pihak guru BK ataupun guru kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perilaku Bullying

Pada Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2018/2019”.

2. Identifikasi Masalah

Ditinjau dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Siswa memberikan nama julukkan yang tidak menyenangkan

kepada siswa lain.

b. Sekolompok siswa mengucilkan siswa lain.

c. Siswa melempar benda-benda kepada siswa lain.

d. Siswa melakukan pemukulan terhadap siswa lain.

e. Siswa menyindir siswa lain di sosial media.

f. Siswa menggosipkan siswa lain untuk menjelekannya.

Page 24: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

7

3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka agar dalam penelitian

ini tidak terjadi penyimpangan yang tidak diinginkan peneliti

membatasi masalah, yaitu “Analisis Perilaku Bullying Siswa

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2018/2019”.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah

diketahui bahwa kasus bullying terjadi di kalangan siswa

SMA/sederajat. Sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apasajakah perilaku - perilaku bullying yang terjadi di

kalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2018/2019?”.

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas

maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku -

perilaku bullying yang terjadi di kalangan siswa Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2018/2019.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

8

a) Kegunaan secara teoritis

Dari segi teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah

wawasan pengetahuan mengenai perilaku - perilaku bullying

yang terjadi pada siswa Madrasah Aliyah Negeri Bandar

Lampung .

b) Kegunaan secara praktis

Bagi siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung, penelitian

ini berguna sebagai informasi perilaku-perilaku apasajakah yang

termasuk kedalam perilaku bullying.

Bagi guru bimbingan dan konseling Madrasah Aliyah Negeri 2

Bandar Lampung, penelitian ini sebagai bahan pertimbangan

menyusun program dan pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling, khususnya yang berkaitan dengan perilaku bullying.

Sehingga guru pembimbing dapat memberikan pelayanan yang

tepat untuk menangani dan mencegah perilaku bullying disekolah

berlanjut.

Bagi pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung,

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menyusun program yang tepat sasaran dan efektif terhadap

penanganan pelaku bullying yang terjadi di kalangan siswa.

Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai

data fenomena bullying yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri

Lampung dan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut tentang

Page 26: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

9

penyusunan penangan yang tepat untuk menghentikan perilaku

bullying serta mencegahnya terjadi lagi di kemudian hari.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Penulis membuat ruang lingkup penelitian ini agar lebih jelas dan tidak

menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah :

a. Ruang Lingkup Objek

Objek dalam penelitian ini terdiri dari perilaku bullying Siswa

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2018/2019.

b. Ruang Lingkup Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2018/2019.

c. Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian ini adalah Siswa Madrasah Aliyah Negeri

2 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2018/2019.

D. Kerangka Pikir

Fenomena bullying tidak terpisahkan dari kehidupan sosial pada saat ini.

Ejekan – ejekan dan cemoohan sudah biasa terlihat di acara TV yang

bebas ditonton anak – anak sehingga mereka menirunya dan

menganggapnya hanya bahan bercanda. Namun bagi orang yang

menerima ejekan ataupun cemoohan tersebut bisa saja mengganggapnya

serius dan membuatnya kecil hati. Selain itu tradisi MOS yang masih

terjadi di beberapa sekolah seakan mendukung para senior untuk mem-

Page 27: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

10

bully para juniornya dengan dalih mengajarkan kedisplinan ataupun

menanamkan rasa hormat pada orang yang lebih tua. Padahal sebenarnya

masih banyak cara lain untuk menanamkan rasa itu selain dengan tradisi

MOS yang terkadang berlebihan. Contohnya kasus yang terjadi di SMA

Nusantara Ciputat, Tanggerang Selatan Banten 11 Agustus 2017 lalu.

Senior memaksa juniornya meminum racikan roti kacang ijo, wafer keju

dan air jeruk. Selain itu siswa senior juga melontarkan kata-kata kasar

kepada juniornya. (berita liputan 6 SCTV, Jumat 11 Agustus 2017).

Bullying merupakan tindakan atau perilaku agresif yang dilakukan oleh

seseorang atau sekolompok orang yang lebih kuat dan lebih berkuasa

kepada seseorang yang lebih lemah sehingga korban tidak dapat

mempertahankan dirinya dengan mudah. Korban bullying merasa

terintimidasi oleh kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku

bullying.

Menurut menurut Coloroso (2007: 47) bullying dibagi menjadi empat

jenis, yaitu bullying fisik, bullying verbal, bullying relasional , dan bullying

elektronik.

Bullying fisik merupakan bullying yang melibatkan kontak fisik, yaitu,

memukul, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit,

memiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi

yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan pakaian serta

barang-barang milik anak yang tertindas. Semakin kuat dan semakin

dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis serangan ini, bahkan

Page 28: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

11

walaupun tidak dimaksudkan untuk mencederai secara serius. Anak yang

secara teratur memainkan peran ini kerap merupakan penindas yang paling

bermasalah diantara para penindas lainnya, dan yang paling cenderung

beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih serius.

Bullying verbal berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam,

penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau

pelecehan seksual. Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat

dibisikkan dihadapan orang dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi.

Seperti memberikan nama nama julukkan yang bermaksud untuk

merendahkan korban dan ditutupi dengan kedok candaan, namun bagi

korban julukkan tersebut menyakiti perasaan dan harga dirinya. Selain itu

menyebarkan rumor-rumor yang tidak benar mudah sekali dilakukan dan

sangat sulit untuk ditemukan siapa yang memulainya

Bullying Relasional pelemahan harga diri korban penindasan secara

sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau

penghindaran. Bullying relasional berupa pengabaian-pengabaian yang

samar dan sulit di deteksi. Bagi sekelompok pembully mudah saja untuk

menjahui dan mengabaikan korban, namun sangat sulit dibuktikan

kebenarannya. Pembully dapat beralasan tidak mendengar panggilan atau

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan korban atau sekedar melupakan

keberadaan korban.

Bullying elektronik adalah bullying menggunakan sarana elektronik dan

fasilitas internet seperti komputer, handphone, kamera, dan website atau

Page 29: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

12

situs pertemanan jejaring sosial diantaranya, chatting room, e-mail,

facebook, twitter dan sebagainya. Hal tersebut ditunjukkan untuk meneror

korban bullying dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar, video atau

film yan sifatnya mengintimidasi, menyakiti dan menyudutkan.

Page 30: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Bullying dalam Bimbingan Pribadi-Sosial

Secara umum, bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang

diberikan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu-individu untuk

mengembangkan segenap potensi yang ada dalam dirinya secara optimal

serta membantu individu yang mengalami masalah agar bisa

menyelesaikan masalahnya secara mandiri dengan kemapuan yang

dimiliki oleh dirinya sendiri.

Menurut Prayitno dan Amti (Hikmawati, 2011:65) tujuan umum

bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu

memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap

perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan

dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang, yang ada (seperti latar

belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai

dengan tuntutan positif lingkungannya.

(Hikmawati, 2011: 67) menjabarkan tujuan khusus bimbingan dan

konseling untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan

perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar, dan karier. Aspek

tugas perkembangan pribadi sosial adalah bimbingan konseling bertujuan

Page 31: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

14

untuk membantu siswa dalam mencapai kematangan dalam bidang pribadi

sosial, yaitu siswa dalam mengenal dirinya, menerima dirinya, dapat

menghargai orang lain serta dapat membuat keputusan-keputusan yang

tepat sehingga tidak mengganggu dirinya serta kehidupan sosialnya.

Aspek tugas perkembangan belajar adalah bimbingan konseling bertujuan

membantu siswa dalam mencapai kematangan dalam belajar mandiri,

yaitu siswa sadar akan tanggung.

Dengan demikian, bullying adalah salah satu permasalahan yang terdapat

pada aspek perkembangan bidang pribadi sosial karena bullying

merupakan permasalahan siswa yang berhubungan dengan hubungan

sosial di lingkungannya, terutama di lingkungan sekolah. Dalam

bimbingan dan konseling sendiri, bullying termasuk dalam bidang sosial

karena bullying merupakan masalah yang menyangkut hubungan dengan

orang lain.

B. Bentuk Perilaku Bullying

1. Pengertian Perilaku Bullying

Bullying dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau perilaku

agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau

seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap

seseorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan

mudah (Olweus dalam Geldard 2012) atau sebagai sebuah

“penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik (Sharp &

Smith dalam Geldard 2012). Bullying merupakan tindakan atau

Page 32: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

15

perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekolompok

orang yang lebih kuat dan lebih berkuasa kepada seseorang yang lebih

lemah sehingga korban tidak dapat mempertahankan dirinya dengan

mudah. Korban bullying merasa terintimidasi oleh kekuatan atau

kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku bullying.

“Bullying is a conscious, willful and deliberate activity intended

to harm, induce fear through the threat of further aggression

and created terror”. (Barbara Coloroso, 2002:26)

Bullying adalah tindakan sadar dan disengaja yang dimaksudkan untuk

merugikan, menimbulkan ketakutan melalui serangan lebih lanjut dan

menimbulkan terror (Barbara Coloroso, 2002:26).

Olweus dalam Krahe (2005) mendefenisikan bullying adalah perilaku

negatif seseorang atau lebih kepada korban bullying yang dilakukan

secara berulang-ulang dan terjadi dari waktu ke waktu. Selain itu

bullying juga melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak

seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan tidak mampu

mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan negatif

yang diterima korban (Krahe, 2005).

Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku kekerasan yang tidak

seimbang antara seseorang ataupun sekelompok orang yang lebih

“lemah” oleh seseorang atau sekolompok orang yang bertujuan untuk

menyakiti dan terjadi berkali-kali dan berangsung lama. Pelaku

Page 33: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

16

bullying adalah orang yang merasa berkuasa ataupun mencari

kekuatan dibalik perilaku bullying-nya sehingga mendapatkan

kekuasaan terhadap orang lain terutama korban bullying. Korban yang

merasa terintimidasi dan merasa lemah sehingga tidak memiliki

kekuatan untuk melawan yang menyebabkan perilaku bullying terjadi

berkali-kali dan berlangsung lama.

Perlu diperhatikan, perilaku bullying bukan hanya diukur dari sekedar

tindakan yang dilakukan, namun juga dampak tindakan tersebut bagi

si korban (SEJIWA, 2008). Jika korban merasa tidak terintimiadasi

oleh perlakuan temannya terhadap dirinya, itu tidak disebut dengan

perilaku bullying. Sedangkan, jika korban merasa terintimidasi oleh

perlakuan pelaku terhadap dirinya dan terjadi berkali-kali, perilaku

tersebut baru dapat dikatakan perilaku bullying. Misalnya jika siswa

A menghina siswa B, lalu siswa B hanya mengganggapnya candaan,

hal tersebut tidak termasuk dalam perilaku bullying. Namun, jika

siswa B merasa terintimidasi dan perilaku tersebut terjadi berulang

kali dalam waktu yang cenderung lama, maka disebut dengan

perilaku bullying. Lebih lanjut, Barbara Coloroso (2007:31)

membedakan antara teasing (menggoda) dan taunting (mengejek)

dalam tabel 2.1 berikut ini :

Page 34: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

17

Tabel 2.1 Perbedaan Teasing dan Taunting Menurut Coloroso

Teasing (Menggoda) Taunting (Mengejek)

Dapat berganti peran, antara orang

yang menggoda dan digoda

Berdasarkan perbedaan

kekuatan

Tidak memiliki maksud buruk Bermaksud menyakiti

Tidak bermaksud menyakiti Meliputi mempermalukan,

merendahkan, komentar pedas,

yang disamarkan menjadi

lelucon

Menjaga kehormatan orang yang

terlibat

Menertawakan bukan tertawa

bersama

Akan berhenti ketika orang yang

digoda sedih atau keberatan

Bermaksud untuk mengecilkan

harga diri sasaran

Terus berlanjut, terlebih ketika

sasaran merasa tertekan

Jadi, dapat disimpulkan perilaku bullying adalah perilaku agresif

seseorang atau kelompok terhadap seseorang atau kelompok lain

dimana terdapat perbedaan kekuatan atau kekuasaan sehingga korban

merasa terintimidasi dan tidak dapat mempertahankan dirinya yang

terjadi berkali-kali dalam waktu cenderung lama.

2. Bentuk Bullying

Menurut Sejiwa (Gerald 2012), terdapat 3 bentuk bullying, yaitu

bullying fisik, bullying verbal, dan bullying mental. Bullying fisik

adalah bullying yang sasarannya adalah menyakiti fisik seseorang,

contohnya menampar, menendang, dan memukul. Bullying verbal

adalah bullying yang dilakukan dengan verbal, contohnya menghina,

memaki, dan melecehkan. Bullying mental adalah bullying yang

menyakiti mental korbannya, contohnya mengancam,

mempermalukan, dan mengejek.

Page 35: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

18

Bentuk bullying menurut Coloroso (2007: 47) dibagi menjadi empat

jenis, yaitu bullying fisik, bullying verbal, bullying relasional , dan

bullying elektronik. Bullying fisik merupakan bullying yang

melibatkan kontak fisik yaitu, memukul, mencekik, menyikut,

meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi

anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak

dan menghancurkan pakaian serta barang-barang milik anak yang

tertindas. Semakin kuat dan semakin dewasa sang penindas, semakin

berbahaya jenis serangan ini, bahkan walaupun tidak dimaksudkan

untuk mencederai secara serius. Anak yang secara teratur memainkan

peran ini kerap merupakan penindas yang paling bermasalah diantara

para penindas lainnya, dan yang paling cenderung beralih pada

tindakan-tindakan kriminal yang lebih serius.

Bullying verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum

digunakan, baik oleh anak perempuan maupun anak laki-laki.

Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat dibisikkan dihadapan

orang dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi. Penindasan verbal

dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan,

dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan

seksual.

Bullying Relasional pelemahan harga diri korban penindasan secara

sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau

penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah alat

Page 36: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

19

penindasan yang terkuat. Anak yang digunjingkan mungkin akan tidak

mendengar gosip itu, namun tetap akan mengalami efeknya.

Penindasan relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau

menolak seorang teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak

persahabatan.

Bullying elektronik adalah bullying menggunakan sarana elektronik

dan fasilitas internet seperti komputer, handphone, kamera, dan

website atau situs pertemanan jejaring sosial diantaranya, chatting

room, e-mail, facebook, twitter dan sebagainya. Hal tersebut

ditunjukkan untuk meneror korban bullying dengan menggunakan

tulisan, animasi, gambar, video atau film yan sifatnya mengintimidasi,

menyakiti dan menyudutkan.

Sedangkan, menurut Kathtyn Gerald (2012 :172) terdapat 2 bentuk

bullying, yaitu bullying langsung dan tidak langsung. Bullying

langsung adalah bullying yang dilakukan secara langsung tanpa

adanya perantara, yang termasuk dalam bullying langsung adalah

serangan fisik atau verbal dan pengasingan relasional atau sosial.

Bullying tidak langsung adalah bullying yang menggunakan perantara

orang lain atau benda, yang termasuk bullying tidak langsung adalah

menyebarkan rumor jahat atau gosip, merusak barang kepunyaan

korban ataupun bullying di sosial media (cyberbullying).

Jadi, dapat disimpulkan terdapat 4 bentuk bullying yaitu bullying

verbal, bullying fisik, bullying relasional , dan bullying elektronik.

Page 37: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

20

3. Faktor-Faktor Penyebab Bullying

Kathryn Gerald (2012 :172) menyatakan bullying maupun perilaku-

perilaku antisosial lain yang lebih umum memiliki faktor-faktor yang

serupa, yaitu faktor biologis, faktor personal, faktor keluarga, faktor

kelompok sebaya, faktor sekolah/intituisi, dan masyarakat. Keluarga

adalah pendidikan pertama anak, orangtua yang terlalu keras mendidik

anaknya, orang tua yang sering menghukum anaknya berlebihan,

situasi keluarga yang berkonflik, keluarga yang kurang bisa

memberikan rasa aman dan nyaman adalah salah satu faktor

terlahirnya pelaku bullying. Ketika keluarga berkonflik dan saling

meontarkan kata-kata untuk menjatuhkan ataupun mengalahkan pihak

lain, disinilah anak akan belajar bahwa untuk dapat berkuasa adalah

dengan cara menjatuhkan pihak lain (Ariesto, 2009).

Selain itu faktor individu yang mendorong perilaku bullying adalah

keadaan biologis dan temperamen individu tersebut. Faktor biologis

adalah keadaan biologis anak tersebut, dikatakan jika seseorang

memiliki tingkat testoseron yang tinggi akan mendorong pria untuk

berperilaku agresif sehingga membahayakan orang lain. Selanjutnya

faktor tempramen seseorang juga berpengaruh terhadap perilaku

bullying. Anak dengan tempramen “pemarah” cenderung lebih agresif

daripada anak dengan temperamen tenang sehingga anak dengan

tempramen pemarah lebih cenderung melakukan tindakan bullying

Beane (Sitasari, 2017).

Page 38: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

21

Hal ini lebih lanjut di jelaskan Beane (2008) faktor – faktor yang

menyebabkan bullying, diantaranya yaitu :

1. Faktor Individu

a) Biologis

Beberapa ahli percaya bahwa agresi adalah dasar karakteristik

manusia yang melekat, tetapi faktor biologis tertentu dapat

meningkatkan tingkat agresi diluar norma yang dapat diterima.

Misalnya, tingginya tingkat testosteron endogen mendorong

perilaku agresif pada pria yang dirancang untuk

membahayakan orang lain, tetapi juga dapat membentuk

perilaku antisosial.

b) Tempramen

Temperamen anak adalah faktor yang signifikan terhadap

bullying. Tempramen dapat didefinisikan sebagai campuran

unsur-unsur atau kualitas yang membentuk kepribadian

seorang individu. Watak secara permanen mempengaruhi cara

seseorang bertindak, merasa, dan berpikir. Misalnya, seorang

anak dengan temperamen "pemarah", yang aktif dan impulsive

lebih cenderung menjadi agresif dibandingkan anak yang

memiliki temperamen tenang.

2. Faktor sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang menjalin relasional dengan

orang lain, maka dari itu kita dapat mempengaruhi orang lain dan

dipengaruhi oleh orang lain. Seseorang dapat memperoleh dampak

Page 39: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

22

positif maupun negatif mulai dari orang tua, teman-teman, media,

maupun dari guru dan pihak lain tempat mereka berinteraksi.

a) Media

Media memiliki dampak yang luar biasa pada anak-anak saat

ini. Banyak acara-acara yang secara terus menerus

mnunjukkan ejekan, komentar kejam, dan penolakan. Jumlah

kekerasan di televisi semakin meningkat, bahkan dalam film

kartun. Anak-anak pada usia yang sangat muda melihat agresi

dan kekerasan terhadap orang lain sebagai perilaku yang dapat

diterima. Efek lainnya dari kekerasan di televisi adalah anak

menjadi takut, khawatir, curiga, dan agresif.

b) Prasangka

Salah satu penyebab yang paling nyata bullying adalah

prasangka. Prasangka adalah sikap kita kepada situasi tertentu

atau ke arah sekelompok orang, sikap yang kita adopsi tanpa

pertimbangan yang cukup fakta tentang situasi atau kelompok.

Orang yang berprasangka membuat penilaian tentang orang

lain pada keyakinan tidak berdosa. Perbedaan individu dalam

penampilan, perilaku, atau bahasa dapat memicu terjadinya

prasangka dan dapat menyebabkan bullying.

c) Kecemburuan

Kecemburuan merupakan pendorong yang kuat untuk bullying,

terutama di kalangan anak-anak perempuan. Teman

perempuan lainnya bisa menjadi sangat cemburu dan mencoba

Page 40: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

23

untuk menyakiti anak perempuan yang populer. Anak-anak

sering menyerang orang-orang yang dianggap lebih baik

daripada rata-rata: terlalu menarik, terlalu kaya, terlalu

populer, dan sebagainya. Terkadang guru tidak sengaja

mendatangkan kecemburuan dengan memuji beberapa anak

lebih dari yang lain. Anak-anak sangat sensitif terhadap

tindakan pilih kasih ini akan menjadi cemburu.

d) Lingkungan Keluarga

Unsur-unsur dari lingkungan rumah dapat meningkatkan

kemungkinan seorang anak menjadi korban bullyingjuga

membully orang lain. Menurut Olweus, lingkungan rumah

seperti ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Kurangnya kehangatan dan keterlibatan.

2) Kegagalan untuk menetapkan batas yang jelas untuk

perilaku.

3) Agresif terhadap teman sebaya, saudara, dan orang dewasa.

4) Terlalu sedikit cinta dan perhatian, serta terlalu banyak

kebebasan.

5) Penggunaan tenaga, terlalu tegas pada anak, metode

membesarkan dengan hukuman fisik dan luapan emosi

kekerasan.

Apakah nantinya mereka ingin menjadi seperti orangtuanya

atau tidak, orang tua berperan sebagai model pertama anak-

anak mereka. Orang tua yang mengekspresikan kemarahan

Page 41: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

24

secara fisik mungkin akan menghasilkan anak-anak yang

cenderung mengekspresikan kemarahan secara fisik.

e) Kelompok Pertemanan

Anak-anak mungkin ditolak bukan karena perilaku atau

karakteristik yang mereka miliki, namun karena peer group

membutuhkan target untuk ditolak. Penolakan tersebut

membantu kelompok menentukan batas-batas penerimaan

mereka dengan membawa kesatuan dalam kelompok. Dengan

kata lain, individu-individu yang ditargetkan menjadi kambing

hitam berfungsi untuk kepentingan kepaduan kelompok. Ini

adalah salah satu alasan siswa begitu bersemangat untuk

bergabung di dalam kelompok bahkan ketika mereka tidak

sama seperti orang yang ada di dalam.

Kebutuhan mereka untuk merasa bersatu dengan rekan-rekan

adalah motif yang kuat. Meskipun anggota sebagai individu

mungkin tidak ingin menyakiti orang lain, mereka merasa

bahwa mereka harus agar tetap dalam kelompok. Imbalan yang

mereka dapatkan adalah keamanan, kekuasaan, dan

penghargaan telah menjadi bagian kelompok.

f) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat tempat tinggal seseorang juga sangat

mempengaruhi. Anak-anak yang dikelilingi oleh orang-orang

dengan moral yang baik akan kecil kemungkinannya untuk

menjadi pelaku bullying.

Page 42: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

25

g) Lingkungan Sekolah

Stephenson, Smith, dan Elliot (Beane, 2008) menytakan

beberapa faktor dari lingkungn sekolah antara lain:

1) Moral staf sekolah yang rendah.

2) Standar perilaku yang tidak jelas.

3) Metode disiplin yang tidak konsisten.

4) Pengawasan yang lemah (baik di taman bermain, ruang,

toilet, kafetaria).

5) Anak-anak tidak diperlakukan sebagai individu yang

dihargai.

6) Kurangnya dukungan untuk terhadap siswa baru.

7) Tidak bertoleransi terhadap perbedaan.

8) Guru menunjuk dan berteriak kepada siswanya.

9) Tidak ada prosedur yang jelas untuk pelaporan yang

berhubungan dengan tindakan bullying.

10) Bullying diabaikan oleh pihak sekolah.

11) Pihak sekolah yang mempermalukan siswa di depan teman-

teman.

Berdasarkan hasil penelitian Apsari (2013), menyatakan terdapat

hubungan yang sangat signifikan antara harga diri dan disiplin sekolah

dengan perilaku bullying. Semakin tinggi harga diri yang dimiliki

siswa, maka semakin dikit pula perilaku bullying. Bullying terjadi

karena rendahnya tingkat harga diri, sehingga ia mencari pengakuan

dari teman sebayanya. Pelaksanaan kedisiplinan sekolah yang longgar

Page 43: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

26

menjadi pendukung terjadinya perilaku bullying disekolah. Jika

pelaksanaan kedisiplinan sekolah disosialisasikan dengan baik,

diadakan pengawasan secara teratur dan dilaksanakan dengan tegas

akan menghambat timbulnya perilaku bullying.

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga keadaan sosial dan

pengalaman yang telah seseorang lalui akan mempengaruhi cara kita

bertindak dan berfikir. Kelompok sebaya, lingkungan dan iklim

sekolah secara umum dapat menjadi faktor yang kuat dalam

kecenderungan perilaku bullying (Anderson et al, Utting et al. dalam

Gerald 2012). Untuk diterima dalam suatu kelompok pertemanan

terkadang seseorang harus berusaha meniru kebiasaan dan aturan-

aturan yang terdapat dalam kelompok tersebut. Jika seorang anak

bergabung dengan kelompok pembully sangatlah mungkin anak

tersebut juga ikut berperilaku bully walaupun dia tidak senang

melakukannya. Selanjutnya keadaan sekolah dapat menjadi faktor

penyebab meluasnya kebiasaan bullying. Sekolah yang tidak memiliki

aturan tegas tentang bullying ataupun perangkat sekolah yang kurang

awas dan peduli tentang perilaku bullying dapat menyebabkan anak

dengan bebas melakukan bullying di sekolah.

Jadi, dapat disimpulkan faktor-faktor yang menyebabkan perilaku

bullying adalah faktor internal dari diri individu sendiri seperti faktor

biologis dan tempramen, maupun faktor eksternal dari lingkungan

sosial seperti media, prasangka, kecemburuan, lingkungan keluarga,

Page 44: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

27

kelompok pertemanan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan

sekolah.

4. Dampak Perilaku Bullying

Dalam perilaku bullying terdapat 3 aktor yang memerankan drama

bullying di sekolah (Coloroso, 2002), yaitu pelaku, korban dan

bystander (penonton). Dampak perilaku Bullying bukan hanya

dirasakan korbannya, tetapi juga bagi pelaku dan penonton bullying

juga mendapatkan efek negatif.

“it is not only the bullied child who suffer the consequences of

bullying. Many children who bully continue these learned

behaviors into adulthood and are at increased risk of bullying

their own children, failing at interpersonal relationship, losing

jobs, and ending up in jail. Bystanders are also affected by

bullying. These onlookers may observe the bullying, walk away,

jump in as accomplices, or actively intervene and help the

bullied child”. (Barbara Coloroso, 2002)

Bagi pelaku, bullying akan meningkatkan kemungkinan melakukan

kekerasan kepada anaknya sendiri, kegagalan dalam berhubungan,

kehilangan pekerjaan dan masuk penjaran. Sedangkan bagi penonton

perilaku bullying akan meningkatkan kemungkinan menjadi pelaku

bullying. (Barbara Coloroso, 2002)

Page 45: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

28

Penonton (bystander), memainkan peran yang sangat penting dalam

perilaku bullying. Menurut penelitian Halimah dkk (2015), terdapat

pengaruh positif persepsi pelaku bullying pada bystander terhadap

intensitas bullying pada siswa SMP. Semakin banyak bystander yang

ada di lingkungan bullying semakin merasa kuatlah pelaku bullying.

Perilaku bystander yang berdiam diri dan hanya menonton tanpa

berbuat apa-apa atau perilaku bystander yang ikut-ikutan menyoraki

perilaku bullying menjadi motivasi pelaku bullying dalam

mengaktualisasikan dirinya menjadi orang yang berkuasa dengan cara

menyakiti orang lain.

Bullying mendatangkan efek negatif terhadap korbannya. Bullying

yang paling cepat terlihat dan terkena dampaknya adalah bullying

fisik. Contohnya jika anak mendapatkan bullying fisik, akan

mendatangkan kerugian fisik seperti sakit di bagian tubuh yang di

pukul, memar-memar, hingga pada kasus ekstrim mendatangkan

kematian.

Selain itu, bullying juga berdampak pada sisi psikologis korban.

Menurut Hawker dan Boulton (Rigby dkk, 2004)

“the experience of being a victim can exacerbate outcomes such

as low self-esteem, anxiety, depression, mistrust of others,

psychosomatic symptoms, and school refusal”

Page 46: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

29

Pengalaman menjadi korban, dapat memperparah hasil keadaan

seperti rendahnya self-esteem, kecemasan depresi, menjadi tidak

percaya pada orang lain, psikosomatik, dan menolak untuk sekolah.

Psikosomatik adalah gangguan psikis dan emosional yang melibatkan

pikiran dan tubuh, sehingga menyebabkan gangguan fisik. Beberapa

keluhan fisik yang umumnya dirasakan penderita psikosomatik, di

antaranya, sakit kepala, merasa lemah, banyak berkeringat, jantung

berdebar, sesak napas, adanya gangguan pada lambung, diare, mual,

dan lain sebagainya.

Menurut Riauskina dkk. (Trevi, 2010), ketika mengalami bullying,

korban merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal,

tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam), karena korban

tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan dirinya sehingga

tidak berdaya untuk melawan. Hal ini dalam jangka akan menyebakan

turunnya harga diri (self-esteem) korban karena korban merasa dirinya

tidak berharga lagi.

Djuwita (2006, dalam Trevi, 2010) menegaskan bahwa konsep diri

dari korban Bullying menjadi negatif karena korban merasa tidak

diterima oleh teman-temanya, selain itu, dirinya juga mempunyai

pengalaman selalu gagal secara terus menerus dalam membina

pertemanan. Korban yang merasa tidak diterima oleh temannya akan

menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri

Page 47: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

30

serta bersosialisasi dengan teman sebayanya. Sehingga dalam jangka

panjang akan menyebabkan korban mengasingkan dirinya sendiri.

Konsep diri negatif bukan hanya dimiliki oleh korban bullying saja,

namun pelaku juga cenderung memiliki konsep diri yang negatif.

Berdasarkan hasil penelitian Sari dan Jatiningsih (2015), pelaku

bullying memiliki konsep diri yang negatif, hal ini dapat dibuktikan

dengan pelaku sulit untuk mengakui perbuatannya yang salah, terlalu

percaya diri dan kurang mampu mengungkapkan perasaannya dengan

cara yang wajar. Terlalu percaya diri adalah salah satu bentuk dari

konsep diri negatif.

Berdasarkan hasil penelitian Rahmadani dan Retnowati (2013),

bullying secara fisik, verbal dan resaional mendatangkan efek depresi

kepada korbannya. Semakin sering perilaku bullying diterima oleh

siswa semakin berat pula tingkat depresi yang dialaminya, sebaliknya

semakin jarang mengalami bullying semakin rendah pula tingkat

depresi yang dialami.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari segi fisik, dampak perilaku

bullying adalah sakit di bagian tubuh yang di pukul, memar-memar,

hingga pada kasus ekstrim mendatangkan kematian dan dampak dari

segi psikologis adalah self-esteem menjadi rendah, konsep diri

menjadi negatif, rendahnya kemampuan bersosialisasi dan

penyesuaian diri dan tingginya tingkat depresi yang dialami anak.

Page 48: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

31

C. Siswa Madrasah Aliyah Negeri

1. Karakteristik Siwa Madrasah Aliyah Negeri

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke

masa dewasa, dan dalam masa transisi tersebut remaja menjajaki

alternatif dan mencba berbagai pilihan sebagai bagian dari

perkembangan identitas. Banyak ahli perkembangan yang membagi

masa remaja menjadi 2 yaitu masa remaja awal (early adolescence)

yaitu seusia 12-15, dan remaja akhir (late adolescence) yaitu usia 15

tahu keatas hingga sebelum dewasa. Minat pada karir, menjalin

hubungan, dan eksplorasi identitas lebih nyata dalam masa remaja

akhir daripada masa remaja awal (Hurlock dalam Astuti, 2008). Atas

dasar itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan termasuk yang

diselenggarakan oleh madrasah harus dilakukan secara konprehensif

yaitu mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia

seutuhnya, terkait dengan aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku,

pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni.

Pendidikan madrasah lahir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang

system pendidikan nasional serta peraturan pemerintahan sebagai

pelaksanaannya, dijelaskan bahwa pendidikan madrasah khususnya

Aliyah (MA) merupakan bagian dari system pendidikan nasional yang

mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu dalam rangka

mencerdasakan kehidupan bangsa, mewujudkan tujuan pendidikan

Page 49: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

32

nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan

kesesuainnya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesenian.

Penyelenggraan pendidikan madrasah Aliyah (MA) setingkat dengan

pendidikan umum bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota

masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis; menguasai

dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi; memiliki dan etos

budaya kerja; dan dapat memasuki dunia kerja atau dapat mengikuti

pendidikan lebih lanjut. Dengan kata lain tujuan pendidikan Madrasah

Aliyah (MA) adalah memproduk lulusan yang bisa masuk ke

perguruan tinggi umum dan Agama serta dapat diterima bekerja sesuai

dengan kebutuhan.

Sebagai implementasi dari tujuan tersebut kenudian dijabarkan dalam

bentuk kompetensi lulusan sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Untuk kompetensi lulusan Madrasah Aliyah dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Berperilaku dalam kehidupan sosial sehari-hari sesuai dengan

ajaran agama Islam; menalankan hak dan kewajiban; berfikir logis

dan kritis terutama dalam memecahkan masalah, kreatif dalam

berkarya; beretos kerja secara produktif; kompetitif, kooperatif dan

mmpu memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

Page 50: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

33

2. Menginternalisasi nilai agama dan nilai dasar humaniora yang

diterapkan dalam kehidupan masyarakat serta menunjukan sikap

kebersamaan dan saling menghargai dalamidupan yang pluralis.

3. Memiliki wawasan kebangsaan dan bernegara.

4. Berkomunikasi secara verbal baik lisan maupun tertulis sesuai

dengan konteksnya melalui berbagai media termasuk teknologi

imformasi.

5. Memanfaatkan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki untuk

hidup di masyarakat.

6. Memanfaatkan pengetahuan dan kecakapan melalui belajar secara

mandiri dalam rangka membangun masyarakat belajar.

7. Gemar berolah raga dan menjaga kesehatan, mebangun ketahanan

dan kebugaran jasmani.

8. Berekpresi dan menghargai seni dan keindahan.

9. Mengmbangkan pengetahuan dan keterampilan akademik

(kerangka dasar dan struktur kurikulum 2004 untuk MA ).

2. Perilaku Bullying Siswa Madrasah Aliyah Negeri

Madrasah Aliyah Negeri adalah salah satu pendidikan formal yang

memiliki tingkatan yang setara dengan SMA (Sekolah Menengah

Atas), yang mementingkan aspek aspek keagamaan islam. Secara

umum siswa madrasah Aliyah dikategorikan masa remaja, dimana

pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang bersifat universal,

seperti : Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada

tingkat perubahan fisik dan psikologis, Perubahan tubuh, minat dan

Page 51: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

34

peran yang yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dimainkan,

menimbulkan masalah baru, berubahnya minat dan pola perilaku dan

nilai-nilai, sebagian besar remaja bersikaf mendua (ambivalen)

terhadap setiap perubahan. Kurikulum Depag ( 2004:5). Dari tanda-

tanda masa remaja di atas, pada akhirnya akan berdampak sekaligus

mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan:

a) Aspek kecerdasan (kognitif), yaitu berkaitan dengan kemampuan

berfikir, mengingat sampai mampu memecahkan masalah.

Kemampuan kognitif termasuk (pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

b) Aspek perasaan (afektif) yaitu kemampuan yang berhubungan

dengan perasaan,emosi, system nilai dan sikap hati yang

menunjukan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Adapun

ruang lingkup aspek ini meliputi, pengenalan /penerimaan,

pemberian respon, penghargaan terhadap nilai, pengorganisasian

dan pengamalan.

c) Aspek ketrampilan (psikomotor), yaitu berkaitan dengan

ketrampilan motorik berhubungan dengan anggota tubuh atau

tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otak.

Kemampuan ini termasuk meniru, memanipulasi, akurasi gerak,

artikulasi dan naturalisasi atau otonomisasi (Kurikulum Depag,

2004: 6).

Dari perubahan perubahan tersebutlah, timbul gejolak-gejolak emosi

dan keinginan diakui sehingga terkadang siswa melakukan perilaku

Page 52: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

35

negatif salah satunya perilaku bullying. Berdasarkan penelitian Yoga

(2016) yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Rantau

Kalimantan Selatan, bentuk perilaku bullying yang paling sering

dilakukan adalah bullying verbal. Siswa MAN 2 Rantau, dengan

mudahnya merendahkan orang lain tanpa merasa bersalah tanpa

memikirkan dampak yang akan timbul pada diri korban. Faktor-faktor

yang menyebabkan siswa berperilaku bullying pada MAN 2 Rantau

adalah senioritas, latar belakang keluarga dan karakter individu siswa.

Page 53: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung pada

tahun ajaran 2018/2019.

B. Metode Penelitian

Ciri sebuah kegiatan ilmiah adalah terdapat suatu metode yang tepat dan

sistematis sebagai penentu kearah pemecahan sebuah masalah, ketetapan

memilih metode merupakan persyaratan utama agar dapat mencapai hasil

yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan melihat fenomena dan untuk mengetahui tingkat perilaku

bullying yang ada di sekolah.

Menurut Sugiyono (2017), metode penelitian kuantitatif adalah sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguhi hipotesis yang telah

ditetapkan. Yang dimaksud dengan filsafat positivisme adalah memandang

realitas atau gejala atau fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap,

konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat

Page 54: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

37

(Sugiyono, 2017). Penelitian yang dilakukan berdasarkan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah

suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan

yang lebih luas. Sehingga metode penelitian ini sangat tepat digunakan

untuk meneliti permasalahan yang ada. Penelitian ini bermaksud untuk

mengetahui berapa persen bentuk perilaku bullying di sekolah Madrasah

Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2017). Berdasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini ialah siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar

Lampung sejumlah 986 siswa..

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2017). Dalam penelitian ini tidak seluruh

Page 55: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

38

anggota populasi diambil, melainkan hanya sebagian dari populasi.

Menurut Arikunto (2002: 112): Apabila subjek penelitian kurang dari 100,

maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Setidaknya tergantung dari:

1) kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu dan biaya.

2) sempit luasnya penelitian dari setiap subyek karena hal itu

3) menyangkut banyak sedikitnya data. besar kecilnya resiko yang

ditanggung oleh peneliti yang resikonya besar dan hasilnya akan lebih

baik”.

Berdasarkan pada pendapat diatas maka penentuan jumlah sampel dapat

dirumuskan sebagai berikut :

S= N.20%

Keterangan

S = jumlah sampel yang diambil

n = jumlah anggota populasi

Dari rumus diatas maka dapat di hitung jumlah sampel yang di ambil yaitu:

S= 982. 20%= 196,4 ~ 197

Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dalam teknik

Simple random sampling ini, sampel diambil acak sesuai yang dibutuhkan

dari keseluruhan populasi karena setiap anggota populasi mempunyai

peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,2017).

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini untuk meng-random sampel

Page 56: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

39

siswa yang akan diambil adalah menggunakan rumus “rand” pada program

microsoft excel, yang menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Persebaran Siswa Sampel Penelitian

Jurusan Laki-Laki Perempuan Jumlah

IPA 36 60 96

IPS 38 63 101

Total 74 123 197

Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi

sebanyak 197 siswa yang terdiri dari 74 siswa laki-laki dan 123 siswa

perempuan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung.

D. Variable Penelitian dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini menggunakan 1

variabel yaitu : Peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif

deskriptif dengan melihat fenomena dan untuk mengukur persentase

perilaku bullying di sekolah.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal

yang didefinisikan dan dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat

Page 57: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

40

diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu

membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan

hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka

untuk diuji kembali oleh orang lain (Suryabrata, 2006).

Bentuk Perilaku Bullying

Perilaku bullying adalah perilaku agresif seseorang atau kelompok

terhadap seseorang atau kelompok lain dimana terdapat perbedaan

kekuatan atau kekuasaan sehingga korban merasa terintimidasi dan

tidak dapat mempertahankan dirinya yang terjadi berkali-kali dalam

waktu cenderung lama. Perilaku bullying dibagi menjadi 4 bentuk

bullying yaitu bullying verbal, bullying fisik, bullying relasional , dan

bullying elektronik.

Bullying fisik adalah segala bentuk perilaku bullying menggunakan

fisik, yaitu memukul, menendang, mendorong dan merusak dan

menghancurkan barang korban. Bullying verbal adalah segala bentuk

perilaku bullying menggunakan verbal, yaitu mencela, memfitnah, dan

memberikan atau memanggil dengan julukkan. Bullying relasional

adalah segala bentuk perilaku bullying yang menjatuhkan psikologis

korban atau kehidupan sosial korban, yaitu menggabaikan dan

mengucilkan. Bullying elektronik adalah segala bentuk perilaku

bullying menggunakan media elektronik, seperti handphone dan sosial

media, yaitu meneror dengan menggunakan sosial media atau disebut

dengan cyberbullying.

Page 58: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian sangalah dibutuhkan karena

teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk

memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan. Menurut Arikunto

(2002), metode pengumpul data ialah cara memperoleh data. Dalam

penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket

perilaku bullying. Metode angket adalah Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2017:142). Angket

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila jumlah responden

cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono,2017:142), dalam

hal ini 197 siswa dan tersebar di berbagai kelas serta tingkatan. Peneliti

akan menggunakan angket dengan pertanyaan mengenai bentuk perilaku

bullying. Angket terbagi menjadi dua, yaitu angket terbuka dan angket

tertutup. Jenis angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup, dimana responden tinggal memberikan tanda centang pada

kolom atau tempat yang sudah disediakan.

Prosedur pengisian angket cukup mdah dan sederhana. Respoden hanya

diminta memilih jawaban “ya” dan “tidak”. Cara penilaian yang diberikan

yaitu jika responden menjawab “ya” diberi skor 1 dan “tidak” diberi skor 0.

Berikut ini kisi-kisi angket perilaku bullying :

Page 59: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Perilaku Bullying

Variabel Indikator Deskriptor No item Jumlah

Bentuk

perilaku

bullying

Fisik Perilaku memukul 1 dan 2 2

Perilaku menendang 3, 4, dan 5 3

Perilaku mendorong 6 dan 7 2

Merusak dan

menghancurkan barang

8, 9, dan

10 3

Verbal Memberikan dan

memanggil dengan nama

julukkan

11 dan 12 2

Memfitnah 13 dan 14 2

Mencela

15,16,17,

18,19, dan

20

6

Relasional Perilaku mengabaikan

21, 22, 23,

24 dan 25 5

Perilaku mengucilkan 26,27,28,

29 dan 30 5

Elektronik Meneror menggunakan

handphone

32, 37 dan

40 3

Membully di media

sosial

31,33,34,

35, 36,38

dan 39

7

Jumlah 40

F. Uji Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik akan menghasilkan data yang benar. Untuk

menghasilkan data yang benar, intrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yakni valid dan reliabel. Dalam hal ini akan dibahas

mengenai uji validitas dan reliabilitas instrument, yaitu :

1. Validitas

Menurut Arikunto (2010:144) alat ukur atau pengukur yang berfungsi

dengan baik itu akan mampu mengukur dengan tepat mengenai gejala

sosial tertentu. Alat ukur tersebut menunjukan kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen”. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen

Page 60: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

43

tersebut mengukur apa yang semestinya diukur dan derajat ketepatannya

benar, jika hal tersebut sudah tercapai maka instrumen tersebut

validitasnya tinggi. Untuk mengukur analisis butir soal secara keseluruhan

dengan mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total terlebih

dahulu dicari validitas alat ukurnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk. Dengan

cara meminta pendapat para ahli (expert judgement). Ini seperti yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2015:125-129) untuk menguji validitas

konstruksi dapat digunakan pendapat para ahli, dalam hal ini setelah

instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berlandaskan teori tertentu atau menggunakan kisi-kisi instrumen yang

terdapat dalam variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak dan nomor

butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari

indikator. Selanjutnya peneliti melakukan konsultasi dengan dosen

pembimbing dan pengajar di program studi Bimbingan dan Konseling

Fakultan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung diantaranya

yaitu Ibu Citra Abriani Maharani, S.Pd., M.Pd., Kons., M.Pd., Ibu Yohana

Oktarina, S.Pd., M.Pd, dan Ibu Asri Mutiara Putri, S.Psi., M.Psi.

Setelah pengujian validitas isi dilakukan oleh expert judgement,

selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu menganalisis hasil expert

judgement menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s V. Menurut Azwar

(2012:134) “Aiken telah merumuskan formula Aiken‟s V untuk

Page 61: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

44

menghitung content validity coeffisien yang di dasarkan pada hasil

penilaian panel ahli sebanyak jumlah responden terhadap suatu aitem

mengenai sejauh mana aitem tersebut mewakili konstruk yang diukur”.

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat

tidak mewakili atau sangat tidak relevan sampai dengan 4 (yaitu sangat

mewakili atau sangat relevan). Berikut adalah formula Aiken’s V dalam

Azwar (2012:134):

V = Σ S/ [n(c-1)]

Keterangan :

n : Jumlah panel penilaian (expert)

Io : Angka penilaian validitas terendah (dalam hal ini = 1)

c : Angka penilaian validitas tertinggi (dalam hal ini = 4)

r : Angka yang diberikan seorang penilai s : r – Io

Berdasarkan hasil uji ahli (judgement experts) pada tabel 4. yang

dilakukan oleh 3 dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas

Lampung, koefisien validitas isi Aiken’s V dari 40 item adalah ada 37

item pernyataan dengan rentang 0,66 dan 3 item pernyataan dengan

rentang 0,55. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Aiken’s V

pernyataan dengan kriteria besarnya 0,66, maka pernyataan tersebut

dikatakan valid dan dapat digunakan. Hasil perhitungan dengan rumus

Aiken’s V dari 40 item yang telah di validasi oleh ahli, 37 item dinyatakan

valid dengan nilai 0,66, sedangkan 3 item dinyatakan tidak valid dengan

Page 62: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

45

nilai 0,55. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan 37 item pertanyaan

yang akan diberikan kepada siswa untuk diuji realibilitas.

2. Reliabilitas Instrumen

Instrumen bisa dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data

yang sama pula. Menurut Arikunto (2008: 59) reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Reliabilitas merujuk pada tingkat keterandalan suatu instrumen.

Pengujian reliabilitas diolah dengan bantuan SPSS 24 dengan

menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach dengan rumus :

[

( )] [

]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir pertanyaan

∑ = jumlah varian butir

= varian total

Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur, penulis

berpedoman pada pendapat Arikunto (2008: 171). Dengan kriteria

pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 0.05, maka alat ukur

tersebut dintakan reliabel, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel, maka

alat ukur tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Page 63: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

46

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Menurut Arikunto

Besaran dalam nilai Kriteria

0,800 – 1,00 sangat tinggi

0,600 – 0,800 0, Tinggi

400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 sangat rendah

Berdasarkan lampiran 5, Reliabilitas skala dengan menggunakan rumus

alpha (α) dari Cronbach (Penghitungan komputerisasi menggunakan

bantuan SPSS 24) r-hitung sebesar 0,844. Berdasarkan kriteria realibilitas

menurut Arikunto maka realibilitas skala ini dapat dikatakan memiliki

tingkat reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa angket perilaku bullying dalam penelitian ini reliable dan dapat

digunakan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam

kegiatan penelitian. Analisis data dilakukan untuk membuktikan hipotesis dan

menarik kesimpulan tentang masalah yang akan diteliti. Analisis dalam

penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik

deskriptif digunakan untuk dapat mendeskripsikan atau menggambarkan

objek yang diteliti melalui data yang diperoleh.

Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variable

yang ada pada penelitian yaitu bentuk perilaku bullying. Deskriptif persentase

Page 64: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

47

ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali

100%, seperti dikemukanan oleh Sudjana (2001 :128) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P : persentase jawaban

F : frekuensi nilai yang diperoleh dari seluruh item

N : jumlah responden

100% : bilangan tetap

Dalam penelitian ini yang menggunakan rumus persentase adalah jawaban

dari angket yang telah disebar, kemudian masing-masing jawaban di analisis

dengan rumus persentase yaitu banyaknya jawaban dibagi dengan jumlah

keseluruhan responden kemudian dikali dengan bilangan tetap yaitu 100%.

Page 65: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

72

V. KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2

Bandar Lampung, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa :

1. bullying fisik dilakukan oleh 148 dari 197 siswa sampel penelitian atau

75,13% siswa.

2. Bullying verbal dilakukan oleh 178 dari 197 siswa sampel penelitian

atau 88,83% siswa.

3. Bullying relasional dilakukan oleh 181 siswa dari 197 siswa sampel

penelitian atau 91,88% siswa.

4. Bullying elektronik dilakukan oleh 159 dari 197 siswa sampel

penelitian atau 80,71% siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2

Bandar Lampung, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung yang

melakukan bullying, hendaknya dapat mengikuti program - program

bimbingan dan konseling untuk dapat mengurangi perilaku bullying

yang dilakukan.

Page 66: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

73

2. Kepada sekolah serta guru dan staff Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar

Lampung, agar dapat mendata siswa yang melakukan perilaku bullying

untuk selanjutnya dapat direkomendasikan kepada guru bimbingan dan

konseling sehingga dapat ditangani lebih lanjut.

3. Kepada guru BK Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar lampung,

hendaknya dapat menfasilitasi program – program bimbingan dan

konseling yang tepat dalam mengurangi perilaku bullying siswa,

terutama perilaku bullying relasional yang menjadi bentuk perilaku

bullying yang paling banyak dilakukan oleh siswa Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bandar Lampung. Ataupun dapat melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai faktor – faktor siswa melakukan perilaku bullying,

serta dampak – dampak apasajakah yang dirasakan oleh siswa.

4. Kepada peneliti berikutnya, dapat juga untuk melengkapi variabel-

variabel yang kurang dalam penelitian ini seperti, faktor-faktor yang

mempengaruhi siswa melakukan bullying serta dampak-dampak apa

saja yang dirasakan oleh siswa pelaku, korban dan penonton perilaku

bullying.

Page 67: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

74

Daftar Pustaka

Ali dan Asrori. 2009. Psikologi Remaja Pengembangan Peserta Didik. Edisi 6.

Jakarta : PT. Bumi Aksara

Apsari, Fitri. 2013. Hubungan Antara Harga Diri dan Disiplin Sekolah Dengan

Perilaku Bullying Pada Remaja. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ariesto, Adrian. 2009. Pelaksanaan Program anti-bullying Teacher Enpowerment

Program di sekolah. Universitas Indonesia.

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Arya, Lutfi.2018.Melawan Bullying : menggagas kurikulum anti bullying di

sekolah. Mojokerto : Sepilar

Astuti, Budi.2008.Mengenal Perkembangan Siswa Madrasah Aliyah. Yogyakarta:

FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikolog. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 2014. Penyusunan Skala Psikolog edisi 2. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Coloroso, Barbara. 2002. The Bully, The Bullied, and The Bystander: From

Preschool to High School-How Parents and Teacher Can Help Break the

Cycle of Violence. Tersedia di

https://books.google.co.id/books.id.How+Parents+and+Teacher+Can+Help

+Break+the+Cycle+of+Violence. diakses tanggal 03 Januari 2018.

Diestika, Yuana (2015) Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman Dengan

Kecenderungan Perilaku Bullying. Skripsi thesis, Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Tersedia di http://eprints.ums.ac.id/37465/,

diakses 25 Januari 2018.

Dunne, Mairead. Bostumtwi-Sam, Cynthia. Sabates,Ricardo. Owusu, Andrew.

(2010). Bullying and School Attendance : A case Study of Senior High

School Students in Ghana. University of Sussex

Page 68: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

75

Geldard. Kathryn. 2012. Konseling Remaja : Intervensi Praktis Bagi Remaja

Berisiko. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Giyono. 2015. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Media Akademi

Halimah, Andi. Khumas, Asniar. Zainuddin, Kurniati. 2015. Persepsi Pada

Bystander Terhadap Intensitas Bullying Pada Siswa SMP. Jurnal Psikologi

42(2) Universitas Negeri Makassar.

Hasya, Futuh Rabitha. 2015. Pengaruh Metode Bercerita dengan Media Gambar

Terhadap Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini di TK Al-Amin Surabaya.

Undergraduate Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Hidayati, Nurul. 2012. bullying pada anak : Analisis dan Alternatif Solusi.

Universitas Muhamadiyah Gresik.

Hikmawati, F. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Iannotti, Ronald J., Wang Jing, Nansel Tonja.2009. School Bullying Among

Adolescents in the United States: Physical, Verbal, Relational, and Cyber.

[Online]. Journal of Adolescent Health Volume 45, No. 4, page 368-375.

Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/26824405, Diakses

pada 08 September 2018.

Karina; Dwi Hastuti dan Alfiasari. (2013). Perilaku Bullying dan Karakter

Remaja Serta Kaitannya Dengan Karakteristik Keluarga dan Peer Group.

Jurusan Ilmu Keluarga & Konseling Fakultas Ekologi Manusia, Institut

Pertanian Bogor, Vol.6 No.1, Hal.20-29. Tersedia di

http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/7700/5963, diakses

tanggal 09 September 2018.

Kim, Y.S., Koh, Y.J., Leventhal, B.L. 2004. Prevalence of school bullying in

Korean middle school students.Arch Pediatr Adolesc Med, Volume 158 No.

8, page 737-731. Tersedia di

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15289244, diakses tanggal 08

september 2018.

Kustanti, Erin Ratna.(2015).Gambaran Bullying pada Pelajar di Kota Semarang.

Jurnal Psikologi Undip Vol.14 No.1 April 2015, 29-39. Tersedia di

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9796, diakses

tanggal 09 September 2018.

Marcum, Catherine D; George E. Higgins dan Tina L. Freiburger (2012). Battle of

The Sexes : An Examination of Male and Female Cyber Bullying.

International Journal of Cyber Bullying, Vo.6 No.1, Hal.904-911.

Prayitno dan Amti, E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling : Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Page 69: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

76

Purnaningtyas, Laily Febria. Masykur, Achmad Mujab.2015. Konsep Diri dan

Kecenderungan Bullying Pada Siswa SMK Semarang. Jurnal Empati 4(4)

Universitas Diponegoro

Puspitasari, I. F. (2015). Hubungan antara Regulasi Emosi dengan

Kecenderungan Perilaku Bullying pada Remaja. Skripsi. Fakultas

Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putri, Nauli & Novayelinda. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan

Perilaku Bullying Pada Remaja. JOM (Studi Prodi Keperawatan)

Universitas Riau, Vol.2 No.2, Halaman149-1159. Tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/187389, diakses tanggal 27

Januari 2018.

Rahmadani, Aprilia. Retnowati, Sofia. 2013. Depresi Pada Remaja Korban

Bullying. Jurnal Psikologis Universitas Gajah Mada.

Rigby. Ken. 2003. Consequences of bullying in schools. Can J Psychiatry, Vol 48.

Santrock, J. 2012. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) Jilid 1.

Erlangga.

Sari, Ayu Puspita. Jatiningsih, Oksiana.2015. Konsep Diri Pelaku dan Korban

Bullying Pada Siswa SMP Negeri 1 Mojokerto. Jurnal Online Kajian Moral

dan Kewarganeagaraan Vol 3 No 3 Tahun 2015 : Universitas Negeri

Surabaya

Sitasari, Novendawati Wahyu.2017.Persepsi Tentang Perilaku Bullying Ditinjau

dari Jenis Kelamin. Laporan Penelitian Internal Universitas Esa Unggul.

Tersedia di http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Research-9436-

16_0060.pdf, diakses tanggal 2 Febuari 2018.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sugmalestari. Annisa Nor. 2016.Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku

Bullying pada Anak Usia Sekolah di SD Muhammadiyah Mlangi Gamping

Sleman Yogyakarta. Universitas „Aisyiyah

Susilowati, Endah. 2013. Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Sosial Pada

Siswa Akselerasi Tingkat SMP. Jurnal Online Psikologi Universitas

Muhammadiayah Malang.

Trevi. 2010. Sikap Siswa SMK terhadap Bullying”, skripsi, Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul, 2010

Trevi & Respati, W. S. (2012). Sikap Siswa Kelas X Smk Y TangerangTerhadap

Bullying. Jurnal Psikologi. Volume 10 Nomor 1. Jakarta

Page 70: ANALISIS PERILAKU BULLYING SISWA MADRASAH ALIYAH …digilib.unila.ac.id/55267/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan angket perilaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan

77

Yoga, Yoga (2016) Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengurangi

Perilaku Bullying di MAN 2 Rantau Kecamatan Binuang Kabupaten

Tapin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Yusuf. Syamsu L.N. Sugandhi. Nani M. 2012. Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Yusuf. Syamsu L.N.2017. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

PT Remaja