analisis perbedaan kepemimpinan...
TRANSCRIPT
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
388
ANALISIS PERBEDAAN KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA
BERDASARKAN PENGALAMAN DAN SKALA USAHA
(STUDI KASUS PADA WIRAUSAHAWAN MUDA DI JAKARTA)
Rusminto Wibowo 1
1Prodi Magister Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya, Jakarta, [email protected]
ABSTRAK: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, yaitu dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepemimpinan wirausaha umum (general
entrepreneurial leadership) dari para wirausahawan muda di Jakarta dilihat dari faktor pengalaman, yaitu:
apakah pernah bekerja sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan apakah pernah menemui kegagalan
dalam bisnis, serta faktor skala usaha, yaitu: jumlah karyawan dan pendapatan/omzet per bulan. Studi ini
merupakan penelitian deskriptif dengan mengolah data dari data yang kuantitatif yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner terhadap 150 orang responden wirausahawan muda di Jakarta. Hasil penelitian
diharapkan bisa mengungkap apakah ada perbedaan kepemimpinan wirausaha berdasarkan faktor
pengalaman dan skala usaha, Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kepemimpinan
wirausaha yang ditunjukkan oleh para wirausahawan muda di Jakarta ini berdasarkan faktor pengalaman
sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan menemui kegagalan dalam bisnis dan faktor skala usaha
dalam pendapatan/omzet per bulan. Namun untuk faktor skala usaha dalam jumlah karyawan
menunjukkan ada perbedaan kepemimpinan wirausaha.
Kata Kunci: Kepemimpinan wirausaha, Wirausaha muda, Jakarta.
ABSTRACT: Micro, Small and Medium Enterprises have an important and strategic role in national economic
development, that is in economic growth and employment. Data from the Central Bureau of Statistics in
2012 shows that Micro, Small and Medium Enterprises can absorb 85 million to 107 million workers. The
proportion of Micro, Small and Medium Enterprises compared to the total number of entrepreneurs is
99.99%. The rest, about 0.01% is a big business. Entrepreneurial leadership according to Thornberry
(2006) is the style of leadership in the context of the entrepreneur as the owner of the business as a
leader. This study aims to find out whether there are differences in the general entrepreneurial leadership
among young entrepreneurs in Jakarta seen from: 1.) The experience factor, that is: working experience
before running their own business, period of business and business failure experience, 2.) Business scale,
that is: number of employees and monthly earnings. This study is a descriptive study by processing
quantitative data obtained from questionnaires to 150 young entrepreneurs as respondents in Jakarta.
The result is expected to reveal whether there are differences in the general entrepreneurial leadership
among young entrepreneurs based on the experience factor and business scale. Research concluded that
there was no difference in general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs in Jakarta,
according to the experience factor (working experience before running their own business, period of
business and business failure experience) and business scale (monthly earnings). But in terms of business
scale that is number of employees shows, there is a difference in general entrepreneurial leadership
among young entrepreneurs in Jakarta
Keywords: Entrepreneurial leadership, Young entrepreneurs, Jakarta.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
389
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan
strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja. Kontribusi sektor UKM dalam menentukan Produk Domestik
Bruto (PDB) dan sektor penghasil devisa negara juga tak perlu diragukan lagi. Data
Badan Pusat Statistik tahun 2012 memperlihatkan UMKM mampu menyerap 85 juta
hingga 107 juta tenaga kerja. Proporsi UMKM dibandingkan seluruh jumlah pengusaha
sebesar 99.99%. Sisanya, sekitar 0,01% adalah usaha besar. (Profil Bisnis UMKM :
2015).
Kontribusi UMKM terhadap PDB makin meningkat dalam 5 tahun terakhir
(www.cnnindonesia.com). Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
mencatat kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,48 % menjadi 60,34%. Dari sisi
serapan tenaga kerja pada sektor UMKM juga tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22%
dalam periode 5 tahun terakhir. Dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai sektor UMKM mampu meningkatkan
pendapatan masyarakat. UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam memerangi
kemiskinan dan pengangguran.
Sejalan dengan semangat nawacita, pemerintah berupaya untuk meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing secara internasional, serta menumbuhkan
kemandirian ekonomi dengan penekanan pada sektor-sektor strategis ekonomi
domestik. Pemerintah menyadari bahwa kebijakan yang mendukung UMKM akan
menciptakan UMKM yang berkualitas, sehingga mampu menjadi pilar utama
perekonomian. (https://www.kemenkeu.go.id).
Upaya untuk menciptakan UMKM yang berkualitas tidak terlepas dari peranan
wirausahawan selaku pemimpin. Wirausahawan yang tangguh serta memiliki
kepemimpinan berkualitas akan mampu mendorong unit bisnisnya/UMKM yang
berkualitas pula. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Rusminto dan Aristo (2017)
yang berjudul “Analisis Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausaha Berdasarkan
Variabel Demografis Pada Wirausahawan Muda di DKI Jakarta” yang telah
dipresentasikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis VII pada
bulan Mei 2017 lalu. Bila pada artikel Rusminto dan Aristo (2017) melihat perbedaan
gaya kepemimpinan pada wirausahawan muda di Jakarta berdasarkan variabel
demografis, maka dalam artikel ini akan dipetakan perbedaan gaya kepemimpinan
wirausahawan muda di Jakarta berdasarkan variabel pengalaman dan skala usaha.
TINJAUAN LITERATUR
Istilah kepemimpinan wirausaha (entrepreneurial leadership) mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Ireland et.al (2003) mengatakan kepemimpinan
wirausaha merupakan kemampuan untuk mempengaruhi sumber daya secara strategis
untuk menekankan perilaku mencari peluang dan mencari keuntungan. Gupta et.al
(2004) mengatakan kepemimpinan wirausaha adalah kepemimpinan yang menciptakan
skenario visioner yang dapat mempengaruhi orang lain untuk turut serta dalam visi
tersebut demi mencapai atau menciptakan nilai strategis. Thornberry (2006) mengatakan
kepemimpinan wirausaha membutuhkan semangat, visi, fokus, dan kemampuan untuk
menginspirasi orang lain serta ditambah dengan pola pikir dan keterampilan yang
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
390
membantu untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan menangkap peluang bisnis
baru. Kemudian Surie & Ashley (2008) mengatakan kepemimpinan wirausaha
merupakan kemampuan mempertahankan inovasi dan adaptasi dalam lingkungan yang
tinggi dan tidak pasti.
Suryana dan Bayu (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik adalah
pemimpin yang memberi perhatian kepada karyawannya dan memotivasinya untuk
bekerja keras. Adapun karakter yang harus di miliki oleh seorang wirausaha pada jiwa
kepemimpinan wirausaha yaitu: keberanian untuk bertindak, membangun tim yang baik,
menjadi pendengar yang baik, berani mengambil risiko, mempunyai mentor, pikiran
yang terbuka, adanya kepercayaan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang ada dalam penelitian
Aristo Surya Gunawan dkk (2015) “Tinjauan Gaya Kepemimpinan Wirausaha Pada
Wirausahawan Muda di DKI Jakarta”. Dalam penelitian tersebut data primer diperoleh
melalui penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian Aristo Surya Gunawan (2015)
adalah para wirausahawan muda. Tolok ukur usia muda mengacu ke UU no 40 tahun
2009 (usia muda 15-35 tahun) dan African Youth Charter. UU no.40 tahun 2009 tentang
kepemudaan (usia muda 16-30 tahun). Dengan demikian definisi usia muda dalam
penelitian ini adalah responden dengan usia maksimal 35 tahun. Total responden yang
ditetapkan adalah 150 orang. Teknik penentuan responden adalah dengan perpaduan
teknik purposif, kuota, dan aksidental.
Teknis sampling purposif digunakan untuk memilih wirausahawan muda yang telah
memiliki karyawan minimal 2 orang. Sedangkan teknik kuota digunakan untuk memilih
responden yang berasal dari 5 wilayah di DKI Jakarta, yaitu masing-masing wilayah
akan diambil 30 orang responden. Kepulauan Seribu tidak dijadikan wilayah
pengambilan data dikarenakan keterbatasan tenaga, uang, dan waktu. Teknik aksidental
digunakan untuk memilih responden yang diminta untuk mengisi kuesioner. Analisis
data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan nilai rata-rata (mean score).
Dari data yang diperoleh dalam penelitian Aristo Surya Gunawan (2015) tersebut,
peneliti melakukan teknik analisis uji beda rata-rata. Teknik analisis data ini dilakukan
dengan membandingkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha secara umum
(general entrepreneurial leadership/GEL) yang dibedakan menurut variabel
pengalaman dan skala usaha. Variabel pengalaman terdiri dari 3 sub-variabel, yaitu:
pernah tidaknya bekerja sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan pernah tidaknya
menemui kegagalan dalam bisnis. Sedangkan variabel skala usaha terdiri dari 2 sub-
variabel yaitu: jumlah karyawan dan pendapatan/omzet per bulan.
Untuk membandingkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha tersebut
diterapkan uji beda dua rata-rata sampel independen (compare means independent
sample t test). Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Sebelum uji
perbedaan, dilakukan uji normalitas (One Sample Kolmogorof-Smirnov) sebagai
prasyarat bahwa data dianggap dapat mewakili populasi dan uji homogenitas (Levene's
Test for Equality of Variances).
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
391
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Responden
Berikut pada tabel 1 akan dijabarkan data diskripsi responden
Tabel 1. Frekuesi Responden menurut Pengalaman dan Skala Usaha. No. Variabel Frekuensi %
1. Pernah bekerja sebelum
berwirausaha
- Ya 100 66,67
- Tidak 50 33,33
2. Lama berwirausaha
- < 5 tahun 78 52,00
- ≥ 5 tahun 72 48,00
3. Pernah menemui kegagalan
dalam bisnis
- Ya 101 67,33
- Tidak 49 32,67
4. Jumlah karyawan
- < 5 orang 108 72,00
- ≥ 5 orang 42 28,00
5 Omzet per bulan
- Jawab (Rp.0-Rp.100
juta)
81 54,00
- Tidak jawab 69 46,00
Sumber: Data Primer (diolah)
Berdasarkan pengalaman kerjanya, responden yang pernah bekerja sebelum
berwirausaha jumlahnya lebih banyak yaitu dua kali lipat dari yang belum punya
pengalaman kerja. Responden yang bekerja kurang dari lima tahun jumlahnya relatif
sama dengan mereka yang bekerja lima tahun atau lebih. Responden yang mengaku
pernah gagal dalam bisnis jumlahnya sekitar dua kali lipat dibandingkan yang tidak
pernah gagal. Sebagian besar (72%) responden memiliki jumlah karyawan kurang dari 5
orang dan sisanya (28%) memiliki jumlah karyawan lebih banyak. Jumlah responden
dengan omzet maksimal Rp.100 juta relatif sama jumlahnya dengan mereka yang tidak
menjawab pertanyaaan yang dapat diasumsikan tergolong memiliki omzet lebih besar.
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Hasil uji normalitas data nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha secara umum
(general entrepreneurial leadership/GEL) dengan metode One Sample Kolmogorof-
Smirnov (Tabel 2) menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig) sebesar 0,058 >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai gaya kepemimpinan wirausaha secara umum
terdistribusi dengan normal.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
392
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov Test
Meanscore
N 150
Normal Parametersa Mean 3.8138
Std. Deviation .38748
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z 1.331
Asymp. Sig. (2-tailed) .058
Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda
Bedasarkan Variabel Pengalaman – Pernah Tidaknya Bekerja Sebelum
berwirausaha
Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausaha di Jakarta menurut pengalaman –
pernah tidaknya bekerja sebelum berwirausaha dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Statistik Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Pengalaman Pernah
Tidaknya Bekerja Sebelum Berwirausaha
Pernah
Bekerja N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Meanscore Ya 100 3.8501 .40719 .04072
Tidak 50 3.7412 .33688 .04764
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha
berdasarkan pengalaman pada mereka yang pernah bekerja (3,85) lebih tinggi dari pada
yang tidak pernah bekerja (3,74). Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata
independent sample t test dengan signifikansi 0,105 > 0,05 (Tabel 4) maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan gaya kepemimpinan wirausaha
wirausahawan muda antara yang pernah bekerja atau tidak sebelum berwirausaha.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
393
Tabel 4. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman
Pernah Tidaknya Bekerja Sebelum Berwirausaha
Meanscore
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 1.465
Sig. .228
t-test for Equality of Means T 1.632 1.738
Df 148 116.077
Sig. (2-tailed) .105 .085
Mean Difference .10890 .10890
Std. Error Difference .06674 .06267
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -.02299 -.01523
Upper .24079 .23303
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda
berdasarkan Pengalaman – Lama Berwirausaha
Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut
pengalaman – lama berwirausaha dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan
Perbedaan Pengalaman – Lama Berwirausaha.
Lama
Wirausaha N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Meanscore < 5 tahun 78 3.7867 .43479 .04923
>= 5 tahun 72 3.8432 .32922 .03880
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 5 menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha
pada responden wirausahawan muda yang bekerja kurang dari lima tahun (3,78) lebih
rendah dari yang pengelaman kerjanya lebih lama yaitu paling sedikit lima tahun (3,84).
Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata independent sample t test
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
394
menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,374 > 0,05 (Tabel 6) maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai gaya
kepemimpinan wirausaha berdasarkan lama pengalaman berwirausahanya.
Tabel 6. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman –
Lama Berwirausaha
Meanscore
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 2.005
Sig. .159
t-test for Equality of Means T -.892 -.902
Df 148 142.667
Sig. (2-tailed) .374 .369
Mean Difference -.05653 -.05653
Std. Error Difference .06337 .06268
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -.18175 -.18043
Upper .06870 .06738
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil Uji Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda berdasarkan
Pengalaman – Pernah Tidaknya Menemui Kegagalan Dalam Bisnis Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut
pengalaman – pernah tidaknya menemui kegagalan dalam bisnis dapat dilihat di tabel 7.
Tabel 7. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan
Perbedaan Pengalaman - Pernah Tidaknya Menemui Kegagalan Dalam Bisnis
Pernah
Gagal N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Meanscore Ya 101 3.7836 .40596 .04039
Tidak 49 3.8761 .34181 .04883
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 7 menunjukkan bahwa berdasarkan perbedaan pengalaman pernah tidaknya
menemui kegagalan dalam bisnis, nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha pada
wirausahawan muda yang pernah gagal dalam berbisnis (3,78) lebih rendah dari pada
yang tidak pernah gagal (3,87). Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata
independent sample t test (tabel 8) menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,171 >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan nilai gaya
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
395
kepemimpinan wirausaha antara wirausahawan muda yang pernah dan yang tidak
pernah gagal dalam berbisnis.
Tabel 8. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman-
Pernah Tidaknya menemui Kegagalan dalam Bisnis
Meanscore
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .021
Sig. .886
t-test for Equality of Means T -1.376 -1.461
Df 148 111.183
Sig. (2-tailed) .171 .147
Mean Difference -.09256 -.09256
Std. Error Difference .06726 .06337
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -.22547 -.21813
Upper .04035 .03302
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil Uji Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan
Variabel Skala Usaha – Jumlah Karyawan
Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut Skala
Usaha – Jumlah Karyawan dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan Skala
Usaha – Jumlah Karyawan
Jumlah
Karyawan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Meanscore < 5 orang 108 3.7647 .40303 .03878
>= 5 orang 42 3.9400 .31473 .04856
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 9 menunjukkan bahwa berdasarkan skala usaha – jumlah karyawan, nilai rata-rata
gaya kepemimpinan wirausaha pada wirausahawan muda dengan skala usaha kecil
(jumlah karyawan < 5 orang ) sebesar 3,76 lebih rendah dari pada skala usaha lebih
besar (jumlah karyawan >= 5 orang) sebesar 3,94. Hasil uji beda rata-rata independent
sample t test (tabel 10) menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,012 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai gaya kepemimpinan
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
396
wirausaha antara wirausahawan muda dengan skala usaha kecil dan skala usaha lebih
besar.
Tabel 10. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Skala Usaha –
Jumlah Karyawan
Meanscore
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .466
Sig. .496
t-test for Equality of Means T -2.532 -2.820
Df 148 95.141
Sig. (2-tailed) .012 .006
Mean Difference -.17528 -.17528
Std. Error Difference .06922 .06215
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -.31206 -.29866
Upper -.03850 -.05190
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda
Berdasarkan Variabel Skala Usaha – Omzet per bulan Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausaha berdasarkan variabel skala usaha –
omzet per bulan dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan
Skala Usaha – Omzet per bulan
Omzet N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
meanscore Rp.0 - Rp.100juta 81 3.8162 .41337 .04593
Tidak Jawab 69 3.8110 .35768 .04306
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha dengan
omzet per bulan yang menjawab paling banyak Rp.100 juta dan yang tidak menjawab
yang diasumsikan dengan omzet lebih besar dari Rp.100 juta adalah relatif sama. Hal ini
sejalan dengan dengan hasil uji beda rata-rata independent sample t test bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan nilai gaya kepemimpinan wirausaha berdasarkan nilai
omzetnya (Tabel 12).
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
397
Tabel 12. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Skala Usaha –
Omzet per bulan
Meanscore
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .311
Sig. .578
t-test for Equality of Means T .081 .082
Df 148 147.959
Sig. (2-tailed) .936 .935
Mean Difference .00516 .00516
Std. Error Difference .06369 .06296
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -.12070 -.11925
Upper .13102 .12957
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Merujuk pada tabel nilai rata-rata statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda
berdasarkan penggolongan pada variabel pengalaman maupun skala usaha dimana nilai
rata-rata berkisar antara 3,76 - 3, 94 menunjukkan bahwa wirausahawan muda di DKI
Jakarta menilai penting faktor kepemimpinan wirausaha bagi kesuksesan usahanya.Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian Aristo Surya Gunawan dkk (2015).
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan nilai gaya
kepemimpinan wirausaha para wirausahawan muda di DKI Jakarta secara umum
(general entrepreneurial leadership/GEL) pada variabel pengalaman yang dibedakan
menurut pengalaman bekerja, lamanya berwirausaha dan kegagalan dalam berbisnis
serta variabel skala usaha menurut omzet usaha perbulan. Perbedaan yang signifikan
nilai gaya kepemimpinan wirausaha ditunjukkan oleh variabel skala usaha berdasarkan
jumlah karyawanannya dimana nilai gaya kepemimpinan wirausaha dengan jumlah
karyawan skala usaha lebih besar (jumlah karyawan >= 5 orang) lebih tinggi dari pada
skala usaha yang lebih kecil (jumlah karyawan < 5 orang ). Hasil penelitian ini secara
umum sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa
karakteristik kepribadian sebagai dimensi karakteristik yang menonjol bagi
wirausahawan. Disarankan perlunya dilakukan penelitian dengan fokus pada
karakteristik kepemimpinan wirausaha berdasarkan perbedaan latar belakang sosial dan
budaya dan geografis.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
398
DAFTAR PUSTAKA
African Union Commission, 2006, African Youth Charter,
http://www.un.org/en/africa/osaa/pdf/au/african_youth_charter_2006.pdf, diakses
pada 6 Maret 2017
Gunawan, Aristo Surya, Ati Cahayani, Rusminto Wibowo, 2015, “Tinjauan Gaya
Kepemimpinan Wirausaha Pada Wirausahawan Muda di DKI Jakarta”. Artikel
dipresentasikan dan dimuat dalam Prosiding Seminar Nasional Tahun 2015
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Gupta, V., I. C. MacMillan, and G. Surie, 2004, Entrepreneurial Leadership:
Developing and Measuring a Cross-Cultural Construct, Journal of Business
Venturing 19(2), 241–260.
Ireland, R. D., M. A. Hitt, and D. G. Sirmon, 2003, A Model of Strategic
Entrepreneurship: The Construct and Its Dimensions, Journal of Management
29(6), 963–989
Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2015, Peran Penting UKM Dorong
Perekonomian Indonesia, https://www.kemenkeu.go.id/Berita/peran-penting-ukm-
dorong-perekonomian-indonesia, diakses pada 6 September 2017
Mutmainah, Dinda Audriene, 2016, Kontribusi UMKM Terhadap PDB Tembus Lebih
Dari 60 Persen, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161121122525-92-
174080/kontribusi-umkm-terhadap-pdb-tembus-lebih-dari-60-persen, diakses pada
6 September 2017
Surie, G., and A. Ashley, 2008, Integrating Pragmatism and Ethics in Entrepreneurial
Leadership for Sustainable Value Creation, Journal of Business Ethics 81(1), 235–
246
Thornberry, N. 2006. Lead Like an Entrepreneur. New York: McGraw-Hill.
Tim Bank Indonesia dan Tim LPPI, 2015, Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), kerjasama Bank Indonesia dengan Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan,
www.hukumonline.com, diakses pada 6 Maret 2017
Wibowo, Rusminto dan Aristo Surya Gunawan, 2017, Analisis Perbedaan Gaya
Kepemimpinan Wirausaha Berdasarkan Variabel Demografis Pada Wirausahawan
Muda di DKI Jakarta, Artikel dipresentasikan dan dimuat dalam Prosiding Seminar
Nasionaal Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis VII di Yogyakarta, Universitas
Tarumanegara Jakarta.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
399
BIODATA
Rusminto Wibowo adalah dosen senior di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas
Ilmu Administrasi Bisnis dan Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta. Memperoleh gelar
S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan S3 Ilmu Ekonomi FE UGM. Lulus S2
Agricultural Economics dari Kasetsart University, Bangkok, Thailand. Minat penelitian
terutama bidang ekonomi industri, UMKM, dan kewirausahaan.