akhlak santri sebagai modaldasar berwirausaha

28

Click here to load reader

Upload: faqieh-fatonix

Post on 05-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

AKHLAK SANTRI SEBAGAI MODALDASAR

BERWIRAUSAHA

KARYA TULIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Akhir Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1

Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh:

Nama : MUHAMMAD ROHIB

Nomor Induk :

Program : Bahasa

MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH-1

MRANGGEN DEMAK

Page 2: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis ini di susun oleh :

Nama : Muhammad Rohib

Nomor Induk:

Program : Bahasa

Judul : Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

Telah diuji dan disyahkan :

Tanggal :

Dengan hasil :

Mranggen,…………………….

Pembimbing Penguji

Ali Rohman, S.Pd K. Afiful Haq

Mengetahui Ketua Panitia

Kepala MA Futuhiyyah 1 Karya Tulis

KH. Abdullah Adib Masruhan, Ic.M.Pd.I Ali Nur Taufiq, M.Si

Page 3: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Artinya :

“Hai kaumku, berbuatlah sekuat kemampuanmu, sesungguhnya

akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang

akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang

zalim tidak akan mendapat keuntungan.” (Qs. Al-Arian 16:135)

Artinya :

“Dan orang-orang yang berjuang (bersungguh-sungguh) dijalan kami,

pasti akan kami tunjukan jalan-jalan kami. Sungguh Allah bersama orang-orang yang

berbuat baik. (Al-Ankabul : 64)

PERSEMBAHAN :

Karya Tulis ini penulis persembahkan untuk:

Bapak dan Ibu tercinta

Bapak KH. Abdullah Adib Masruhan selaku Kepala

Sekolah Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1

Bapak Ir. Bambang Sukmadji selaku wali kelas III

Bahasa

Para Bapak Guru yang telah mengajar saya

Teman-temanku senasip seperjuangan dan adik kelas

yang tercinta

Para pembaca yang Budiman

Page 4: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bgaiAllah SWT yang telah memberikan rahmad

dan hidayah-Nya kepad kita semua. Sholawat dan salam senantiasaterlimpahkan bagi

junjunganNabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, penulis juga

bersyukur dalam bermacam-macam cobaa, dan penulis meminta maaf yang sebesar-

besarnya kepada bapak guru khususnya yang mengajar di Madrasah Aliyah

Futuhiyyah-1 Mranggen Demak.

Atas bimbingan bapak guru yang telah membimbing penulis untuk

mengerjakankarya tulis ini, atas nama pribadi penulis mengucapkan banyak terima

kasih, untuk mengerjakan karya tulis ini penulis berharap agar para santri yang belum

mengetahui kewirausahaan, semoga dengan adanya karya tulis ini para santri lebih

memahaminya, dan kepada para cendikiawan dan para pembaca, penulis berharap

teguh sapa dan kritiknya, mungkin penulis dapat memperbaikinya selanjutnya tiada

lain tiada lain penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih.

Hanya kepada Allah SWT penulis memohonampunan dan rohmad-

Nya, Dan semoga kehadiran karya tulis ini mendapatkan manfaat baik untuk penulis

sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amien.

Mranggen, Desember 2011

Penulis

Page 5: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

MALAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

D. Penegasan Istilah

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II : LANGKAH-LANGKAH SUKSES DALAM WIRAUSAHA

1) Pengertian Wirausaha

2) Berusaha dan Berdoa

3) Akhlak dlam Wirausaha

4) Watak dalam Wirausaha

BAB III : PENERAPAN AKHLAK DALAM USAHA

A. Relevansi Agama Dengan PendidikanWirausaha

B. Belajar dari Kemandirian di Pesantren

C. Etos Kerja dan Berdakwah

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Kata Penutup

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

Page 6: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembuatan karya tulis ini penulis mempunyai alasan yang

dapat menjadikan karya tulis ini diantaranya untuk menambah pengetahuan bagi

penulis.

Oleh karena itu penulis membuat karya tulis ini berjudul “AKHLAK

SANTRI SEBAGAI MODALDASAR BERWIRAUSAHA” dan semoga

menjadipedoman atau menjadi bahan pelajaran bagi para pembaca khususnya

bagipenulis sendiri.

Sering kali kita kmelihat para satri-santri dipondok pesantren di

lingkungan kita belum memiliki keterampilanpada hal mereka sudah memiliki

akhlak yang bagus khususnya dalam bidang berwirausaha. Dan karya tulis ini

berusaha menguak permasalahan yang terjadi pada santri yang kurang

berketerampilandi wirausaha. Dan apabila pembaca menemukan kesalahan atau

kekurangan dalam penulisan karya tuliss ini, maka penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya karena keterbatasan yang dimiliki penulis.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang diatas, maka persoalan yang akan

menjadi pokok kajian penulis dalam karya tulis ini adalah :

1. Bagaimana cara membina santri agar mempunyai akhlak yang baik?

2. Bagaimana cara mendalami wirausaha dengan akhlak?

3. Bagaimana upaya yang harus dilakukan agar wirausaha itu sukses?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Setiap kegiatan harus memiliki tujuan dan manfaat yang jelas, hal

ini agar terdapat arah dalam melakuakan kegiatan tersebut sekaligus untuk

mengukur tingkat pencapaian dan kegiatan yang diulakukan. Demikian dengan

pembuatan karya tulis ini yang akan menerangkan 2 hal yang menjadi tujuan

penulis :

Page 7: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

1. Untuk menjalani masa depan yang baik dalam hal berwirausaha

2. Untuk mengetahui kemampuan santri dalam hal berwirausaha

Adapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis dan untuk memperkenalkan

wirausaha kepada satri.

D. Penegasan Istilah

Judul karya tulis ini tercantum dalam penyusunan karya tulis untuk

mempermudah dalam pengertian nanti, penulis perlu memberikan sedikit uraian

tentang arti judul :

AKHLAK : budi pekerti atau perilaku1

SATRI : calon rohaniwan Islam-2

SEBAGAI :

MODAL : pokok usaha3

DASAR : LANDASAN

BERWIRAUSAHA : BER : tambahan, WIRAUSAHA : usaha yang

digerakkan oleh modal semangant keberanian4

E. Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Metode Studi Pustaka : semua bahan diperoleh dari buku atau jurnal (library

research)

2. Metode literature : mengumpulkan sumber dari dari buku atau artikel

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan dan, Manfaat Penulisan, Penegasan Istilah, Metode Penulisan, dan

Sistematika Penulisan

BAB II : LANGKAH-LANGKAH SUKSES DALAM WIRAUSAHA :

Pengertian Wirausaha, Berusaha dan Berdoa, Akhlak dlam Wirausaha, Watak

dalam Wirausaha

Page 8: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

BAB III : PENERAPAN AKHLAK DALAM USAHA : Relevansi Agama

Dengan PendidikanWirausaha, Belajar dari Kemandirian di Pesantren, Etos

Kerja dan Berdakwah

BAB IV : PENUTUP : Kesimpulan, Saran, Kata Penutup

1 Farida Hamid, Kamus Ilmiah Populer Lengkap (Surabaya;APOLLO) hal 172 Ibid hal 5663 Ibid hal 3924 Ibid hal 634

Page 9: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

BAB II

LANGKAH-LANGKAH SUKSES DALAM WIRAUSAHA

A. Pengertian Wirausaha

Definisi berwirausaha adalah seseorang yang telah memiliki

keberanian untuk berwirausaha guna memenuhi kebutuhannya. Dan secara

istilah kewirausahaan dalam bahasa inggris entrepreneur adalah orang yang

berani mengambil peluang dan orang-orang yang berbakat dalam menilai jual

sebuah produk. Dan wirausaha menciptakan sebuah bisnis baru dalam resiko

dan ketidak pastian untuk tujuan mencapai keuntungan dengan pertumbuhan

dengan mengidentifikasikan peluang signifikan dan sumberdaya yang

diperlukan.

Pengertian lain menyebutkan kewirausahaan adalah menciptakan

sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai model

dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.

Ada beberapa sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang wira

usaha diantaranya:

1. Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (the change creator)

2. Wirausaha selalu melihat perbedaan sebagai peluang

3. Wirausaha selalu bereksperimen dengan pembaharuan

4. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya

5. Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk

memacu kreativitas

6. Wirausaha berani memaksa diri untukmenjadi pelayang bagi orang

lain

Para pembuat teori dan para penulis masa lalu, telah menyepakati

perkataan entrepreneur dalam arti : mereka yang memulai sebuah usaha baru

yang berani mengambil segala macam resiko serta mereka yang mendapat

keuntungannya .

Dan menurut Abdullah Gymnastiar yang terkenal dengan panggilan

AaGym seorang mubaligh dan juga pengusaha sukses menjelaskan bahwa

Page 10: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

“entrepreneur” adalalah kemampuan kita untuk meng-crete atau menciptakan

manfaat dari apapun yang ada dalam diri kita dan lingkungan kita.

Dari dbeberapa definisi tersebut, sekurang-kurangnya terdapat kata

kunci pengertian wirausaha yaitu orang yang melihat peluang, menetukan

langkah kegiatan, dan berani menanggung resiko dalam upaya meraih

kemanfaatan.

Kapan lagi kita akan maju dan berkembang? Tentu saja kalau kita,

masyarakat, pemuda yang berani menjadi wirausahawan yang handal. Oleh

karena itu sebaiknya mulai sejak dini, mulai dari pribadi, sekarang kita mulai

belajar berusaha, dank ita akan memperoleh penbgalaman untuk mencapai

kemajuan. Mulai sekarangpemerintah bersama seluruh elemn masyarakat dan

pemuda membangun budaya wirausaha. Dan khususnya parasantri dipondok

pesantren pun agar dapat membekali diri dengan kemampuan wirausaha,

untuk dapat melaksanakan fungsi sebagai kholifah di muka bumi ini hingga

dapat mengangkat para pemuda dan masyarakat dari belenggu kemiskinan.

B. Berusaha dan Berdoa

Berusaha adalah sebuah keinginan yang ingin dicapai. Dan Dariot

menekankan bahwa yang penting adalah segi manusianya, bukan idenya,

karena ide itu akan dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan, yang akan

menentukan keberhasilan dalam berusaha dikelak kemudian hari. Akan lebih

baik lagi apabila ide yang baik tadi dilaksanakan oleh orang yang mempunyai

kemampuan yang tinggi pula. Sebab ide itu harus berkembang dan

diimplementasikan, di operasionalkan dilapangan. Jadi ini adalah hal penting

yang akan mengembangkan suatu bisnis.

Dalam hal ini bukan hanya mengandalkan pada nasib baik. Nasih

baik itu memang juga ada, akan tetapi itu merupakan titik temu yang

dikatakan oleh Bygrave (1944:11)

“Soin entrepreneurship, just like any other profession, luck is where

preparation and opportunity meet”. Dalam hal ini ada titik temu antar

persiapan yang baik, dengan peluang yang tersedia. Dan nasib baik itu adalah

titik temu antara berusaha dan berdoa. Allah meyatakan bahwa. “ apabila

sumber rizki itu dibukakan kepasa seseorang maka tak seorang pun dapat

Page 11: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

menutupnya. Begitu pula sebaiknya. Apabila dapat membukanya”. Dan kata

kuncinya adalah berusaha dan berdoa.

C. Akhlak dlam Wirausaha

Akhlak adalah budi pekerti dan perilaku dari rakyat Indonesia yang

sebagian besar beragama Islam, lupa, banyak yang belum mengetahui akan

ajaran agama islam tentang pekerjaan dibidang bisnis. Pernah Rasulullah

SAW, ditanya oleh para sahabatnya, “Pekerjaan appa yang paling baik

yaRasulullah? Rasulullah menjawab, seorang bekerja dengan tangan sendiri

damn setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Buzzar).

Dan dalam hadis lain Rasulullah bersabda, pedagang yang jujur lagi

terpercaya adalah bersama-sama para nabi, orang shadiqin dan para syuhada

(HR. Tirmidzi dan Hakim)

Memang demikian, berdagang atau berbisnis harus dilandasi oleh

kejujuran. Apabila orang berbisnis tidak jujur. Maka tunggulah

kehancurannya. Apabila ia jujur maka akan mendapatkan keuntungan dari

segala penjuru yang ia tidak duga dari mana datangnya. Demikian menurut

ajaran agama.

Dalam melakuakan bisnis atau wirausaha ia sehari-hari tidak lupa

zikir, seperti firman Allah dalam surat An-Nur ayat 37 - 38 yang berbunyi :

Yang artinya :

Orang yang berbisnis dan ia tidak lupa sholat, zakat selalu ingat

pada hari akhir. Allah akan memberi balasan berupa rizki berlipat ganda terus

menerus (QS. An-Nur 37 – 38)

D. Watak dalam Wirausaha

Untuk menjadi seorang wirausaha berarti perlu memadukan

perwatakan pribadi, keuangan dan sumber daya alam. Dan ciri-ciri watak

dalam wirausaha ialah :

Page 12: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

NO CIRI-CIRI WATAK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Percaya Diri

Berorientasi tugas dan hasil

Berani mengambil resiko

Kepemimpinan

Keorisinilan

Berorientasi kemasa depan

Keyakinan, tidak ketergantungan

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi,

laba/ keuntungan

Suka pada tantangan

Bertingkah laku sebagai pemimpin

Dapat bergaul dengan orang lain

Dapat menganggap saran-saran dan

kritik

Inovatif, kreatif, dan fleksibel

Punya banyak sumber

Pandangan kedepan

perseptif

Namun banyak juga ciripribadi yang mungkin ingin anda,

kembangkan agar bisnis/ wirausaha anda sukses antara lain :

1. menjadi wirausahawan berarti memiliki kemampuan menemukan dan

mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber daya yang

diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-

peluang itu.

2. Wirausahawan harus dapat meluangkan sebagaian besar waktunya

untuk merencanakan kegiatan bisnis dan waktu harus digunakan

dengan bijaksana.

3. Para wirausahawan adalah individu yang berorientasi kepada tindakan,

dan bermotivasi tinggi yang berani mengambil resiko dalam mengejar

tujuan.

Pernyataan diatas harus ditekankan bahwa kebanyakan perwatakan

ini saling berhubungan. Misalnya, orang-orang yakin akan dirinya, mungkin

menerima tanggung jawab atas perbuatannya, bersedia mengambil resiko dan

menjadi pemimpin.

Tidak semua wirausahawan sama baik dalam sifat watak ini

ataupun satu dengan yang lain. Ada beberapa sifat hangat dan bersahabat dan

ada yang menarik diri dan pemalu. Namun jika diukur menurut berbagai sifat

Page 13: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

pribadi mereka sebagai suatu kelompok. Sifat wirausaha sangat berbeda

dengan yang bukan wirausaha.

Page 14: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

BAB III

PENERAPAN AKHLAK DALAM USAHA

A. Relevansi Agama Dengan PendidikanWirausaha

Kita tidaklah perlu meniru nilai-nilai dan prinsip-prinsip

kewirausahaan bangsa lain, prinsip-prinsip dan nilai-nilai semangat juang

bangsa kita lebih unggul. Bangsa kita adalah bangsa yang beragam. Jadi,

sebagaimana nilai-nilai dan semangat juang sudah sangat paripurna dalam

agama kita. Terserah pada kita apakah nili-nilai yang bersumber dari agama

itu mau digali dan diterapkan atau tidak. Semuanya kembali kepada kita

semua.

Agama kita mewajibkan pemeluknya supaya berjunang mati-matian

untuk meraih sukses, namun harus mematuhi ketentuan-ketentuan dan rambu-

rambu harus dengan cara halal dan terpuji. Ajaran agama kita mewajibkan

manusia agar bekerja keras dalam mencapai kemenangan, tapi tidak terlepas

dari mencapai ridho Allah. Dengan begitu segala hasil yang dicapai memberi

manfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain, bangsa dan Negara.

Inilah prinsip kewirausahaan yang hakiki, sehingga berkah dan nikmat Ilahi

senantiasa tercurah dan turunnya berkah dari langit dan bumi, diperuntukan

bagi manusia yang mematuhi rambu-rambu, ketentuan Allah. Berkah itu

menjadi kebutuhan hidup dengan secukupnya, baik yang berhubungan dengan

kebendaan(lahir) ataupun kerohanian (batin). Tetapi jika rambu-rambu dan

undang-undangAllah dilanggar yang turun bukannya berkah melainkan azap

dan siksaan yang bakal menimpa.

Oleh karena itu iman dan taqwa berkaitan erat dengan pendidikan

kemandirian dan kewirausahaan. Iman dan taqwa merupakan akar dan sumber

dari pembentukan karakter, yaitu karakter untuk berinisiatif, berbuat,

berpraktek, berkerjakeras. Iman dan taqwa merupakan pemicu dan pemacu

dalam meraih kemajuan dan sukses. Untuk lebih jelasnya pemahaman iman

dan taqwa ini sebaiknya kita mengacu kepada tulisan dan pemikiran Al-

Hadjdj KhawadjanKamaluddin dalam bukunya The Secret of Eistance or The

Gospel of action yang diterjemahkan oleh HM Bahrun menjadi rahasia hidup.

Pemikiran dan tulisan beliau tidak mungkin di tulis semuanya disini. Tetapi

kita ambil inti sarinya saja sebagai ranguman. Intinya adalah sebagai berikut :

Page 15: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

Iman yaitu mengakui ,meyakjni,menerima dengan konsekuensinya

wajib mempraktekan kebenaran-kebenaran iklahiyah dalam segala bidang

kehidupan,demi kebaikan umat manusia.jadi,iman itu wajib di sertai dengan

praktek nyata.dan agama kita adalah berorientasi kepada kerja keras agar

meraih sukses dalam segala bidang kehidupan, membangaun dunia dengan

peradaban yang tinggi dan canggih.

Dan iman yang sejati tidaklah dicerminkan melalui ibadah yang

bersifat ritual saja, tapi mutlak harus diikuti dengan praktek-prakteknya,

kegiatan yang actual, aksi-aksi yang luas cakupanya seperti dalam hal bidang

ekonomi, keuangan, sosial, politik, dan lain-lain. Pokoknya manifestasi dari

imana paripurna itu sangant luas sekali bidang cakupannya. Iman yang hakiki

itu senantiasa berorientasi kepada kemajuan kemenangan dan sukses dalam

segala factor kehidupan. Keberhasilan kehidupan yang dimaksud adalah

bersifat total yakni sukses didunia dan diakhirat.

B. Belajar dari Kemandirian di Pesantren

Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di

indonesiayang telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyiaran

islam.pada umumnya pondok pesantren di dirikan oleh para ulama secara

mandiri sebagai tanggung jawab ketaatan kepada Allah SWT.dan pesantren

sebagai pusat pendidikan dan pendalaman ilmu-ilmupengengetahuan

islam(tafaqquh fiddin) dan pusat dakwah islam.

Mengingat pendirian dan pengelolaan pendidikan pesantren

dilakukan secara mandiri dan penuh keikhlasan para ulama dan masyarakat

dan pendukungnya,maka dikalangan santripun tumbuh pula jiwa

kemandirian,keikhlasan dan kesederhanaan.jiwa dan sikap tersebut memang

selalu di tumbuhkan melalui bimbingan dalam mengurus sendiri

kebutuhannyasehari-hari,semakin dewasa santri diserahi tanggung jawab

mengurus satu bagian dari pesantren,ketika sudah menjadi santri senior di

beri tanggung jawab memimpin adik-adiknya.atau diserahi tugas

mengembankanprogam-progam pesantren,seperti mengurus majelis taklim,

koperasi pesantren, program agro bissnis dan lain sebagainya.

Pada umumnya alumni pesantren juga memiliki majlis tak’lim

untuk melayani masyarakat sekitarnya. Dan sera perlahan alumni akan

Page 16: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

berproses menjadi mubaligh, tokoh agama serta panutan dan penuntun umat I

di lingkungannya.

Diakui bahwa pendidikan pesantren telah banyak berperan dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pondok pesantren telah banyak melahirkan

tokoh ulama, tokoh pejuang bangsa, dan tokoh masyarakat. Hingga kini

pondok pesantren tetap eksis dan semakin berkembang dan konsisten

melaksanakan fungsinya, mendidik serta membimbing santrinya.

Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pondok pesantren juga berbenah diri dan

meningkatkan kualitas pendidikannya, guna membekali paras antri untuk

kehidupan masa depan. Dan untuk melatih santri dlaam kewirausahaan. Pada

umumnya pondok pesantren memiliki koperasi pesantren (kopontren) yang

dikelola oleh para satri senior, beberapa pesantren mampu memiliki koperasi

yang cukup maju bahkan mampu mengembanagkan ekonomi masyarakat

sekitar.

Pada umumnya, kemandirian dan kegiatan kewirausahaan pesantren

dapat berjalan dengan lancar dan maju, karena adanya beberapa factor:

1. Pada umumnya lokasi pesantren berada didaerah pedesaan hingga banyak

memiliki lahan

2. Tersedianya waktu yang cukup banyaj karena santri tinggal diasrama

3. Adanya tokoh pesatren yang memiliki karisma dan menjadi panutan

masyarakat

4. Tumbuh jiwa kemandirian, keikhlasan, dan kesederhanaan

Beberapa factor diatas merupakan potendi yang bisa dimanfaatkan untuk

mendorong serta memajukan kegiatan usaha pesantren, ekalugus sebagai

media berlatih keterampilan bagi santri.

C. Etos Kerja Dan Berdakwah

a. Etos Kerja

Seseorang wirausahawan harus mempunyai etos kerja yang baik, karena

etos kerja menyangkut semangat hidup, semangat kerja, semangat

menuntut ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat

membangun kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Seseorang tidak

akan mampu meningkatkan taraf hidupnya tanpa semangat kerja, tanpa

Page 17: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

suatu bidang pekerjaan. Demikian pula apabila pekerjaan tidak memiliki

etos kerja dan keterampilan yang baik. Besar kecilnya hasil yang

diperoleh seorang pekerja atau pegawai sangat erat kaitannya dengan etos

kerja serta keterampilan yang dimiliki dalam pelaksanaan kerja.

Apa yang dimaksud pekerjaa?

Status seseorang juga sering dikaitkan dengan jenis pekerjaan

sehari-hari dan hasil yang diperoleh dari pekerjaan sehari-hari dan

hasil yang diperoleh daripekerjaannya. Banyak orang salah presepsi

bahwa seseorang berstatus bekerja itu bila ia bekerja disuatu instansi

pemerintah, kantor atau perusahaan dengan memperoleh upah atau

gaji secara rutin mingguan atau bulanan. Seseorang yang tidak

memperoleh gaji atau upah secara rutin sering disebut sebagai orang

yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Jadi, apakah yang

dimaksud dengan pekerjaan itu??

George A Steiner dan Jhon F Steiner mendefinisikan pekerjaan

sebagai usaha yang berkelanjutan yang direncanakan untuk

menghasilkan sesuatu yang bernilai atau bermanfaat bagi orang lain.

b. Hal-hal yang mempengaruhi etos kerja

Teori Weber memberi indikasi, bahwa salah satu factor yang

mempengaruhi ajaran agama bisa berbentuk positif, bisa pula dalam

bentuk negative, tergantung bagaimana mengolah agama tersebut. Jika

suatu agama mengandung nilai-nilai yang memberikan penghargaan yang

tinggi bagi pekerja keras atau dasar panggilan agama. Tetapi jika ajaran

agama itu justru tidak menghargai pekerjaan keras, sabar menerimaapa

adanya, cenderung hidup sederhana dengan mengatasnamakan agama.

c. Berdakwah

Dibuku sejarah disebutkan bahwa agama islam dibawa kenusantara

dibawa dan didakwahkan oleh para pedagang/ saudagar dari Gujarat. Dan

dari masa kemasa dakwah islam banyak dilakukan oleh para

wirausahawan/ pedagang. Hingga kini pun banyak terdapat mubaligh

yang memiliki kegiatan usaha sebagai penopang hidup keluarga dan

penompang kegiatan dakwah.

Para praktisi wiraausahawan banyak juga yang menjadi da’i/

mubaligh/ ustadz mengemukakan berbagai segi positif dan

keuntungannya, antara lain:

1. Bisa mengatur jadwal waktu secara bebas dalam melakukan dua

kegiatan

Page 18: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

2. Tidak terikat pada aturan-aturan yang ketat sebagaimana pegawai

negeri ataupunkaryawan swasta

3. Bebas menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak dalam

mengembangkan kewirausahaannya.

4. Dapat menyampaikan ajaran-ajaran islam secara bebas

5. Dapat memanfaatkan relasi, jamaah dan santri sebagai pendukung

pemasaran produk.

Page 19: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian didalam bab yang telah disusun sebelumnya, penulis dapat

diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Agar dapat membentuk santri yang baik harus diajarkan tentang kejujuran

dapat membentuk santri yang berakhlak mulia

2. Dalam mendalami kewirausahaan harus jujur, dapat dipercaya dan harus

mempunyai iman yang kuat dan bertaqwa kepada Allaha YME agar dapat

membentuk karakter untuk berinisiatif, berbuat, praktik dan berkerja keras.

3. Seorang wirausahawan agar usahanya sukses itu harus dapat :

- Bekerja dengan benar

- Bekerja dengan keras

- Bekerja dengan tulus, kreatif, serius, dan sempurna. Karena kerja itu p

B. Saran-saran

1. Bagi para pembaca yang budiman kembangkan berusaha, bekerja, dan

berdoa, karena 3 hal tersebut dapat mengubah hidup seseorang

2. Bagi kawan banyaklah belajar dan berusaha agar mempunyai pekerjaan dan

kehidupan lebih baik

3. Hadapilah tantangan, karena tidak ada kehidupan yang tanpa tantangan,

karena setiap orang mempunyai tantangan sendiri dalam kehidupannya.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, penyusun ucapkan untuk mengakhiri karya tulis ini,

penyusun bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelesaikan karya tulis

ini dengan baik, tanpa ada kesulitan dan halangan apapun.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penyusun meminta maaf yang

sebesar-besarnya, apabila dalam karya tulis ini terdapat kesalahan ataupun

kekeliruan.

Page 20: Akhlak Santri Sebagai Modaldasar Berwirausaha

DAFTAR PUSTAKA

Rasyid. Sudrajad Dkk, 2005. Kewirausahaan Santri Bimbingan Santri Mandiri.

Jakarta: PT. Citra Yudha

Sumahamijaya. Suparman, 2003. Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewira usahaan.

Bandung: ANGKASA

Sugiharta. Rindang, 2005. Akhlak Manusia Sebagai Modal Dasar Berwirausaha.

Jakarta: NUASA