analisis perbandingan perhitungan teknis dan...

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL KAYU PELAYARAN RAKYAT MENGGUNAKAN REGULASI BKI DAN TRADISIONAL

Oleh : Indra Bagus RadityoNRP : 4108100018

Latar Belakang

Kapal kayu yang diproduksi pada galangan kapaltradisional di Indonesia masih mengandalkanpengalaman dan pengetahuan turun temurun sebagaiacuan dalam pembangunan kapalnya.Sedangkan dalampembangunan kapal terdapat peraturan dan syarat-syaratminimum yang sudah ditetapkan oleh badan klasifikasinasional seperti BKI dan sudah diuji agar pembangunankapal memiliki standard yang jelas sebagai pedomanmembangun kapal yang aman dalam segi konstruksi danefisien dalam menentukan tebal minimum material kayu.

Tujuan

1. Membandingkan dimensi komponen konstruksipada kapal tradisional dan kapal yang mengikutiregulasi BKI

2. Membandingkan teknologi produksi padapembuatan konstruksi kapal kayu tradisional dankapal yang mengikuti regulasi BKI

3. Menentukan biaya material dan biaya produksi padapembangunan kapal kayu tradisional dan kapalyang mengikuti regulasi BKI

Batasan Masalah

1. Menggunakan regulasi BKI untuk kapal kayutahun 1996

2. Jenis kapal kayu yang diteliti kapal kayu barangPelayaran Rakyat

3. Ukuran kapal kayu yang diteliti adalah kapaldengan L > 24 m

4. Bagian konstruksi yang diteliti meliputi lunas,linggi, gading, wrang, galar balok, balok geladakdan kulit .

Studi Literatur

L(B/3+H)• Panjang kapal ( L ) yang digunakan untuk fungsi pada tabel adalah rata- rata dari panjang pada

garis muat L1 dan panjang di geladak L2 , menjadi :•• L = (L1 + L2) / 2•• Panjang L1 adalah jarak antara sisi belakang linggi buritan dan sisi depan linggi haluan , panjang

L2 adalah jarak antara sisi belakang linggi buritan atau sisi belakang buritan datar dan sisi depan linggi haluan pada geladak.

•• Lebar kapal B diukur pada sisi luar kulit-kulit pada lebar yang terbesar dari kapal.•• Tinggi H diukur pada pertengahan panjang L1 sebagai jarak vertikal antara sisi bawah sponeng

lunas dan sisi atas papan geladak pada sisi kapal. ••• Sarat air T diukur pada perngahan panjang L1 sebagai jarak vertikal antara sisi bawah sponeng

lunas dan tanda lambung timbul untuk garis muat musim panas.

Proses Pembangunan Kapal Kayu Tradisional

Selisih BKI dan Tradisional

sampleUkuran Lunas (mm)

Lebar TinggiLap. BKI Lap. BKI

kapal 1 250 270 275 340kapal 2 200 250 261 313kapal 3 220 240 274 334kapal 4 230 250 306 371kapal 5 280 360 301 368rata-rata 236 274 283,4 345,2selisih 16% 22%

sampleUkuran Linggi Haluan (mm)


kapal 1 170 290 190 430kapal 2 170 270 180 400kapal 3 170 286 180 424kapal 4 175 317 195 477kapal 5 250 312 300 472rata-rata 187 295 209 440,6selisih 58% 111%

sampleUkuran Gading (mm)

Tinggi TebalLap. BKI Lap. BKI


sampleUkuran Wrang (mm)

TinggiLap. BKI

kapal 1 320 285kapal 2 300 275kapal 3 300 312kapal 4 350 324kapal 5 350 315rata-rata 324 302,2selisih 7%

sampleUkuran Galar Balok (mm)Tinggi Tebal

Lap. BKI Lap. BKIkapal 1 120 260 50 75kapal 2 140 355 50 83kapal 3 120 257 50 75kapal 4 130 342 65 82kapal 5 150 316 60 81rata-rata 132 306 55 79,2selisih 132% 44%

Selisih BKI dan Tradisional (2)

sampleUkuran Balok Geladak (mm)


kapal 1 45 95 70 127kapal 2 45 77 75 103kapal 3 50 96 75 128kapal 4 60 104 85 140kapal 5 60 102 85 137rata-rata 52 94,8 78 127selisih 82% 63%

sampleUkuran Geladak (mm)

TebalLap. BKI

kapal 1 50 63kapal 2 50 60kapal 3 50 62kapal 4 60 67kapal 5 60 67rata-rata 54 63,8selisih 18%

sampleUkuran Kulit Luar (mm)

Lebar TebalLap. BKI Lap. BKI


sampleUkuran Pagar (mm)

Tinggi TebalLap. BKI Lap. BKI


Estimasi Biaya TradisionalNo. GT Payload (ton) Harga Kapal

1 50 141,6 Rp 1.150.000.000

2 100 283,2 Rp 1.400.000.000

3 150 424,8 Rp 1.650.000.000

4 200 566,4 Rp 1.900.000.000

5 250 708 Rp 2.150.000.000

6 300 849,6 Rp 2.400.000.000

7 350 991,2 Rp 2.650.000.000

8 400 1132,8 Rp 2.900.000.000

Total 5097,6 Rp 16.200.000.000

1 ton Rp 3.177.966

Hitungan biaya secara tradisionalNo. sample kapal GT payload (ton) asumsi harga kapal

1 kapal 1 153 433,296 Rp 1.377.000.000 2 kapal 2 129 365,328 Rp 1.161.000.000 3 kapal 3 170 481,44 Rp 1.530.000.000 4 kapal 4 215 608,88 Rp 1.935.000.000 5 kapal 5 209 591,888 Rp 1.881.000.000

KesimpulanUkuran Konstruksi

• Pada bagian konstruksi Linggi Haluan ukuran lebar versi BKI lebih besar 58% dari ukuran tradisional dan ukuran tinggi versi BKI lebih besar 111% dari ukuran tradisional.

• Pada bagian konstruksi Gading ukuran tinggi versi BKI lebih kecil 16% dari ukuran tradisional dan ukuran tebal versi BKI lebih besar 161% dari ukuran tradisional.

• Pada bagian konstruksi Wrang ukuran tinggi versi BKI lebih kecil 7% dari ukuran tradisional.

• Pada bagian konstruksi Balok Geladak ukuran lebar versi BKI lebih besar 82% dari ukuran tradisional dan ukuran tinggi versi BKI lebih besar 63% dari ukuran tradisional.

•• Pada bagian konstruksi Galar Balok ukuran tinggi versi BKI lebih besar 132% dari

ukuran tradisional dan ukuran tebal versi BKI lebih besar 44% dari ukuran tradisional.• Pada bagian konstruksi Geladak ukuran tebal versi BKI lebih besar 18% dari ukuran

tradisional.• Pada bagian konstruksi Kulit Luar ukuran lebar versi BKI lebih besar 238% dari

ukuran tradisional dan ukuran tebal versi BKI lebih besar 33% dari ukuran tradisional.• Pada bagian konstruksi Pagar ukuran tinggi versi BKI lebih besar 110% dari ukuran

tradisional dan ukuran tebal versi BKI lebih besar 29% dari ukuran tradisional.

• Tahapan pekerjaan tradisional yang terdiri dari peletakan lunas, pemasangan kulit, pemasangan rangka, finishing. Sedangkan tahapan pekerjaan BKI terdiri dari peletakan lunas, pemasangan rangka, pemasangan kulit, finishing.

• Pemilihan kayu yang mengikuti BKI mengacu pada kelas kuat dan awet jenis kayu dan pada bagian konstruksi tertentu menggunakan jenis kayu tertentu pula. Minimal yang dipakai kelas kuat dan awet II. Sedangkan pembangunan kapal kayu tradisional mengikuti persediaan kayu di sekitar galangan tersebut, karena kayu yang dipesan dari luar pulau menjadi lebih mahal.

• Pembuatan rangka kapal pada BKI, ukurannya hampir seragam, sedangkan pada kapal kayu tradisional lebih mementingkan bentuk daripada ukuran.

• Pembautan pada BKI harus memakai jenis galvanis yang persediaannya jarang dan kebanyakan harus impor, mengakibatkan harganya menjadi mahal.

• Papan kayu pada kulit kapal kayu BKI harus dihaluskan dan rata bentuknya terhadap satu sama lain sebelum dipasang, sedangkan pada kapal kayu tradisional papan kayu disambung terlebih dahulu kemudian dihaluskan, menyebabkan ketebalan kulit menjadi berkurang.

KesimpulanTeknologi Produksi

KesimpulanBiaya

• Perhitungan Persentase selisih biaya BKI terhadap ukuran kapal kayu tradisionaldari aspek ekonomis sebesar Rp. 1.582.175.000,- atau lebih mahal sebesar 57%.

Saran

• Diperlukan regulasi dari klasifikasi yang lain sebagai pembanding untuk mencapai ukuran dan biaya yang efisien.

• Diperlukan sebuah alat atau sarana dalam memudahkan perencanaan dan pembangunan kapal kayu sesuai peraturan klasifikasi.

• hasil perbandingan pada kapal kayu BKI lebih besar dan lebih mahal dari kapal kayu tradisional, sehingga dibutuhkan perhitungan pada segi kekuatan dan umur kapal untuk menentukan kapal yang lebih menguntungkan.

TERIMAKASIH

analisis perbandingan perhitungan teknis dan...

Documents