analisis per banding an persepsi konsumen alfamart dan indomaret baruuuu

Upload: queqie-azure

Post on 18-Jul-2015

707 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh: Anita susanti NIM 3352402006 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada: Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M NIP. 131286682 NIP 131292562 Mengetahui Ketua Jurusan Manajemen Drs. Sugiharto, M.Si NIP. 131286682 iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skipsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari : Tanggal : Penguji Skripsi Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP 130812917 Anggota I Anggota II Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M NIP.131286682 NIP 131292562 Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Drs. Agus Wahyudin, M.Si

NIP. 131658236 iv PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 28 Februari 2007 Anita susanti NIM. 3352402006 v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: 1. Cukuplah Allah Saja Bagiku, Tiada Tuhan Selain Dia. Hanya KepadaNya Aku Bertawakal Dan Dialah Rabb Yang Memiliki Arsy Yang Agung (QS At Taubah 129) 2. Tetap semangat dan teguhkan hati sampai nanti sampai mati (Letto) 3. Hari bekerja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini (John Wasley) PERSEMBAHAN: Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang yang paling penulis sayangi yang menjadi semangat agar bisa memberikan yang terbaik. 2. Kakakku dan adikku serta seluruh Keluarga Besar penulis yang selalu ada saat susah maupun senang 3. Sahabat-sahabat yang membuat penulis selalu bersemangat vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dan Alfamart Terhadap Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk Yang Di Tawarkan, Harga, Promosi Dan Kenyamanan Berbelanja Di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi. Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan dan kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain: 1. Prof.Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi 3. Drs. Sugiharto, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan

memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Wahyono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Dra. Palupiningdyah, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dalam menguji penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. vii 6. Dosen-Dosen Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan membuat waktu dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. 7. Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengijinkan Penulis melakukan penelitian. 8. Staff Dinas Pertanian dan Pangan Semarang sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis sebagai awal terjun dan melihat dunia kerja. 9. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 terimakasih atas semua moment yang telah dilalui yang membuat penulis semakin dewasa. 10. Teman-teman SMA yang telah menjadi motivasi tersendiri dalam berusaha bagi penulis dan membuat penulis melihat sisi lain kehidupan. 11. Teman-teman KKN yang telah menjadi suatu keluarga kecil yang akan selalu mengingat satu sama lain. 12. Teman-teman di wisma amalia yang selalu memberi semangat. 13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi bagian dari jalan hidup penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis akan menerima kritik dan saran sebagai masukan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa bersama kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin Semarang, Februari 2007 Penulis viii SARI Anita Susanti. 2007. Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret dengan Alfamart di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 141 halaman. Kata kunci: Persepsi Konsumen (Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk, Harga, Promosi, Kenyamanan) Minimarket, Indomaret, Alfamart, Pondok Gede kota Bekasi. Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilahmilah atau membanding-bandingkan karateristik toko yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Secara teoritis keputusan pembelian yang di

lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun kenyataanya membuktikan bahwa karateristik toko satu dengan yang lainya meski hampir sama, dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan Alfamart yang biasanya berdampingan, memiliki karateristik toko dan strategi yang hampir sama (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang di tawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart terhadap lokasi, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja dalam memilih tempat berbelanja. Penelitian ini dilakukan pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di Komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja pada minimarket Indomaret dan Alfamart, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini sebesar 100 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi = 0,05. Hasil penelitian setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,002 berada dibawah level of significance yang digunakan ( =0,05) sehingga tolak Ho. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart pada komponen lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada komponen kenyamanan berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua minimarket ix ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan penelitian.Besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga, promosi, dan pelayanan sebesar 0,000 yang menunjukan tolak Ho di bawah level of significance yang digunakan ( =0,05), sedangkan pada kenyamanan berbelanja sebesar 0,791 berada diatas level of significance yang digunakan ( =0,05) ini berarti tidak ada beda karena kedua minimarket ini memberikan fasilitas yang hampir sama. Saran yang diberikan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Display depan minimarket Indomaret dan Alfamart dibuat lebih menarik. 2. Persediaan barang pada minimarket Indomaret dan Alfamart agar dapat disajikan dengan lebih terencana. 3. every day low price tidak berguna jika itu didengungkan dalam iklan dan promosi saja oleh karena itu di dalam gerai Indomaret dan Alfamart pada saat konsumen berbelanja hal tersebut benar-benar terbukti. 4. Minimarket Indomaret dan Alfamart harus dapat mengendalikan biaya-biaya. 5. Indomaret dan Alfamart dalam memberi pelayanan harus lebih ramah dan sigap. 6.Disain tampilan minimarket Indomaret dan Alfamart

sebaiknya ada perubahan tema perperiode tertentu. 7. Untuk meneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan organisasi perdagangan atau minimarket lain sebagai pembanding agar didapat hasil yang lebih sempurna. X DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... iii PERNYATAAN.................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi SARI................................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................x DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii BAB I Pendahuluan .............................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................5 1.5 Penegasan istilah................................................................................6 1.6 Sistematika skripsi ............................................................................8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................10 2.1 Landasan teori..................................................................................10 2.1.1 Perilaku Konsumen..................................................................10 xi 2.1.2 Persepsi ..................................................................................16 2.1.3 Gerai dan peritel.......................................................................18 2.1.4 Minimarket ..............................................................................21 2.1.5 Waralaba ..................................................................................23 2.1.6 Lokasi ......................................................................................24 2.1.7 Kelengkapan produk yang dijual .............................................30 2.1.8 Harga........................................................................................35 2.1.9 Promosi dan iklan ....................................................................36 2.1.10 Atmosfer dalam gerai ............................................................42 2.1.11 Pelayanan minimarket............................................................45 2.2 Kerangka berfikir dan Hipotesisi .....................................................49 2.2.1 Kerangka berfikir ....................................................................49 2.2.2 Hipotesis..................................................................................51 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................52 3.1 Lokasi dan objek penelitian ..............................................................52 3.2 Populasi.............................................................................................52 3.3 Sampel ..............................................................................................52

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................55 3.5 Metode Analisis data .........................................................................57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................60 4.1 Hasil penelitian..................................................................................60 4.1.1 Gambaran Umum tempat penelitian.........................................60 4.2 Karateristik responden.....................................................................65 xii 4.3 Deskripsi Variabel penelitian .........................................................109 4.4 Pembahasan ....................................................................................113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................119 5.1 Kesimpulan.....................................................................................119 5.2 Saran...............................................................................................119 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120 LAMPIRAN.......................................................................................................121 xiii DAFTAR TABEL Tabel 1 Pangsa pasar hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional, di Indonesia ...............................................................................................21 Tabel 2 Karateristik responden menurut jenis kelamin......................................... 65 Tabel 3 Karateristik responden menurut jumlah pendapatan................................ 65 Tabel 4 Karateristik responden menurut usia....................................................... 66 Tabel 5 Jarak yang di tempuh menuju Indomaret................................................ 67 Tabel 6 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Indomaret ............68 Tabel 7 Luas lahan parkir Indomaret .................................................................... 68 Tabel 8 Ketersediaan produk di Indomaret........................................................... 69 Tabel 9 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Indomaret......................... 70 Tabel 10 Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Indomaret......................... 71 Tabel11Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ........ 71 Tabel 12 Produk yang dI jual Indomaret tidak kadaluwarsa................................. 72 Tabel 13 Penataan produk di Indomaret ............................................................... 73 Tabel 14 Keterjangkauan harga di Indomaret....................................................... 74 Tabel 15 Potongan harga di Indomaret ................................................................. 74 Tabel 16 Harga di pasaran sama dengan di Indomaret ........................................ 75 Tabel 17 Keterlihatan logo Indomaret .................................................................. 76 Tabel 18 Disain dan warna logo Indomaret .......................................................... 77 Tabel 19 Logo Indomaret pada tas dan sovenir .................................................... 77 Tabel 20 Kupon undian dan hadiah langsung Indomaret...................................... 78 Tabel 21 Informasi produk dan harga baru Indomaret.......................................... 79 xiv Tabel 22 Fasilitas kartu keanggotaan Indomaret .................................................. 80 Tabel 23 Jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret ...................................... 80 Tabel 24 Fasilitas di Indomaret............................................................................. 81 Tabel 25 Jumlah keranjang belanja di indomaret cukup....................................... 82 Tabel 26 Penataan ruang Indomaret yang nyaman ............................................... 83 Tabel 27 Disain eksternal ciri khas Indomaret...................................................... 83 Tabel 28 Letak pintu masuk dan keluar Indomaret............................................... 84

Tabel 29 Seragam pegawai Indomaret.................................................................. 85 Tabel 30 Kesigapan dan keramahan pegawai Indomaret...................................... 85 Tabel 31 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di Indomaret...................... 86 Tabel 32Jam buka Indomaret pukul 07.00 wib..................................................... 87 Tabel 33Tidak ada antrian di meja kasir Indomaret............................................. 87 Tabel 34 Jarak yang di tempuh menuju Alfamart................................................. 88 Tabel 35 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Afamart ............. 89 Tabel 36 Luas lahan parkir Alfamart .................................................................... 90 Tabel 37Ketersediaan produk di Alfamart............................................................ 90 Tabel 38 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Alfamart......................... 91 Tabel 39Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Alfamart............................ 92 Tabel 40 Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ...... 93 Tabel 41 Produk yang di jual Alfamart tidak kadaluwarsa.................................. 94 Tabel 42 Penataan produk di Alfamart ................................................................. 94 Tabel 43 Keterjangkauan harga di Alfamart......................................................... 95 Tabel 44 Potongan harga di Alfamart ................................................................... 96 xv Tabel 45 Harga di pasaran sama dengan di Alfamart .......................................... 97 Tabel 46 Keterlihatan logo Alfamart .................................................................... 98 Tabel 47 Disain dan warna logo Alfamart ........................................................... 98 Tabel 48 Logo Alfamart pada tas dan sovenir ...................................................... 99 Tabel 49 Kupon undian dan hadiah langsung Alfamart.......................................100 Tabel 450 Informasi produk dan harga baru Alfamart.........................................100 Tabel 51 Fasilitas kartu keanggotaan Alfamart ...................................................101 Tabel 52 Jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart .......................................102 Tabel 53 Fasilitas di Alfamart..............................................................................102 Tabel 54 Jumlah keranjang belanja di Alfamart cukup .......................................103 Tabel 55 Penataan ruang Alfamart yang nyaman ................................................104 Tabel 56 Disain eksternal ciri khas Alfamart.......................................................104 Tabel 57 Letak pintu masuk dan keluar Alfamart................................................105 Tabel 58 Seragam pegawai Alfamart..................................................................106 Tabel 59 Kesigapan dan keramahan pegawai Alfamart.......................................106 Tabel 60 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di A alfamart.................... 107 Tabel 61 Jam buka Alfamart pukul 07.00 wib.....................................................107 Tabel 62 Tidak ada antrian di meja kasir Alfamart.............................................108 Tabel 63 Perhitungan rata-rata prosentase ...........................................................109 Tabel 64 Perhitungan skor Indomaret dan Alfamart............................................110 Tabel 65 Deskrifsi variabel persepsi konsumen...................................................112 Tabel 66 Perbanndingan persepsi konsumen .......................................................112 xvi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Perilaku berbelanja............................................................................... 12 Gambar 2 Proses keputusan pembelian ................................................................ 15 Gambar 3 Proses pemilihan toko .......................................................................... 16 Gambar 4 Perang antar saluran ............................................................................. 22

Gambar 5 Keuntungan, kerugian waralaba........................................................... 24 Gambar 6 Analisis area perdagangan.................................................................... 26 Gambar 7 Tiga tingkat analisis lokasi pengecer .................................................. 30 Gambar 8 Pertimbangan dalam penyediaan marchendise .................................... 33 Gambar 9 Kategori produk ................................................................................... 34 Gambar 10 Teori komunikasi ............................................................................... 37 Gambar 11 Tujuan memberi suasana dalam gerai ................................................ 42 Gambar 12 Tampilan toko ................................................................................... 43 Gambar 13 Unsur barang atau jasa yang di beli konsumen ................................. 45 Gambar 14 Kerangka berfikir ............................................................................... 47 Gambar 15 skala likert .........................................................................................111 xvii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Angket penelitian ..........................................................................121 Lampiran 2 Hasil perhitungan SPSS..................................................................127 Lampiran 3 Data tabulasi penelitian .................................................................131 Lampiran 4 Perhitungan skala likert ..................................................................137 Lampiran 5 Surat ijin penelitian.........................................................................138 Lampiran 6 Surat keterangan telah melakukan penelitian .................................140 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainya (Irawan,2001:10). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa konsep paling penting mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur serta kepribadian individu Di era globalisasi sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang di lakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin. Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaan atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayanan umum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli (Engel, 1995:251). Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi pemasaran pengecer dan karateristik individual dan situasional dari pembeli proses ini di gambarkan oleh diagram keputusan pembelian pada umumnya. Karateristik individual seperti gaya hidup menyebabkan pandangan umum tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku berbelanja dan pencarian. Para pengecer mempengaruhi aktifitas ini dengan strategi iklan dan promosi. Karateristik pembeli juga mempengaruhi citra toko. Citra took pada giliranya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhir atau pembelian merek. Jika pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat kebiasaan. Kecuali jika faktor-faktor lain berubah sejak kunjungan terahir (Engel,1995: 252). Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan karateristik took yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Atribut yang menyolok atau determinan biasanya masuk dari kategori berikut ini : (1) lokasi, (2)sifat dan kualitas pengamanan, (3) harga, (4) iklan dan promosi, (5) personel penjualan, (6) atribut

fisik toko, (7) sifat pelanggan toko, (8) atmosfer toko dan (9) pelayanan dan kepuasan setelah transaksi (Engel,1995:157). Namun di sini peneliti hanya mengambil enam komponen yang paling utama, karena menenurut the use multiatribut attitude model in store image study journal of ritailing para pelanggan potensial yang diminta memilih sepuluh daftar atribut yang ada memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar dalam menilai citra toko yaitu lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki penjualan yang berbeda, seperti Indomart dan Alfamart yang biasanya berdampingan (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000 ritel di Indonesia, Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 12.3%. Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor empat setelah ritel-ritel yang lain sedangkan Indomaret milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35%. Sedangkan menurut penelitian salah satu tabloid bisnis Kontan di kawasan Bekasi Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 33%. Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor dua setelah Indomaret milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35% (http://www.kontan.co.id), untuk itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan persepsi konsumen toko tersebut mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi penjualan padahal keduanya memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dan pelayanan yang hamper sama juga adakah perbedaan pada keduanya yang pada ahirnya mempengaruhi citra toko dari kacamata konsumen, apakah yang membuat berhasil mewujudkan kesan yang baik pada pelanggan dan pada ahirnya akan memudahkan meraih konsumen. Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian ini adalah ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ? 2. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ? 1.4 Kegunaan penelitian 1. Kegunaan teoritis a) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai perbedaan strategi pemasaran Indomaret dan Alfamart dari kacamata konsumen. b) Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan menggunakan variabel lain. c) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana pengembangan ilmu penetahuan. 2. Kegunaan praktis a) Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini bermanfaat sebagai evaluasi dan pengamatan aktivitas konsumen atau perilaku konsumen terhadap toko ritel, sehingga produsen dapat mengetahui apa saja yang di gunakan konsumen dalam membuat pertimbangan keputusan pembelian. b) Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam pengembangan wawasan dalam mempelajari segala perilaku produsen yang berhubungan dengan bagaimana memuaskan keinginan konsumen yang menjadi sasaran. 1.5 Penegasan istilah Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, dan agar menjadi jelas dan tidak terjadi salah tafsir terhadap judul tersebut, maka perlu adanya penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut di atas yaitu : 1. Perbandingan Perbandingan artinya pertimbangan, persamaan (beberapa benda atau perkara) ( WJS Poerwodarminto, 1976:84). 2. Persepsi Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang, menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004: 102). 3. Minimarket Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). 4. Lokasi Berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan spesialisasi pemasaran perdagangan perantara dan transportasi serta penyimpanan pergudangan untuk melengkapi para pelanggan target dengan kegunaan waktu tempat dan pemilikan kemanfaatan yang tercipta melalui penyediaan produk di tempat yang di kenali konsumen (Amin wijaya tunggal,1996:123). 5. Pelayanan

Adalah segala hal pengeluaran industri yang di keluarkan industri yang mendukung operasi suatu perusahaan kegiatan tidak berwujud intangible yang secara terpisah bisa di identifikasikan berfungsi memuaskan keinginan serta tidak terikat kepada penjualan suatu produk atau jasa lain (Amin Wijaya Tunggal,1996:95). 6. Kelengkapan produk yang di tawarakan (merchandise) Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atu perusahaan ritel (Hendri Maaruf, 2005:135). 7. Promosi Adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Menginformasikan, membujuk dan atau mengingatkan para pelanggan target pada perusahaan dan bauran pemasaranya (Amin Wijaya Tunggal, 1996:103). 8. Harga Adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang di perolehnya nilainya dinyatakan dalam mata uang (Amin Wijaya Tunggal,1996:97). 9. Kenyamanan berbelanja (atmosfer dalam gerai) Adakah pengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang khusus untuk waktu dan tempat tertentu dan tidak lepas dari karateristik konsumen dan objek (Amin Wijaya Tunggal, 1996:125). Dari keterangan diatas maka dalam penelitian ini di terangkan maksud tema dalam penelitian ini adalah mengenai pengukuran perbedaan persepsi yang ditentukan oleh keenam indikator (lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja) pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. 1.6 Sistematika skripsi 1. Bagian awal skripsi Bagian awal skrisi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran. 2. Bagian skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi : alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan selanjutnya yaitu penertian perilaku konsumen, pengertian minimarket, karateristik lokasi yang baik, karateristik pelayanan yang baik, kelengkapan produk, cara-cara yang menarik konsumen dengan promosi, karateristik penentuan harga, kenyamanan berbelanja. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab in diuraikan tentang populasi,sampel, dan teknik, metode pengumpulan data, metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran BAGIAN AKHIR Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Perilaku konsumen a. Pengertian perilaku konsumen Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional dalam setiap keputusan pembelian. Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell, 1994:3). Menurut kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora (2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal. Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan : 1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. 2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. 3) Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.

b. Sifat Motivasi Pembelian Setiap konsumen mempunyai dua sifat motivasi pembelian yang saling tumpang tindih dalam dirinya, emosional dan rasional (Hendri Maaruf, 2005:51). 1) Emosional Motivasi yang di pengaruhi emosi berkaitan dengan perasaan, baik itu keindahan, gengsi, atau perasaan lainya termasuk rasa iba dan marah. Faktor indah atau bagus dan faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya di bandingkan rasa iba atau marah saat berbelanja, umumnya para konsumen bukan dalam keadaan iba atau marah. 2) Rasional Sikap belanja rasional di pengaruhi oleh alasan rasional dalam fikiran konsumen. Cara berfikir seorang konsumen bisa begitu kuat sehingga membuat perasaan seperti gengsi menjadi amat kecil bahkan hilang Pada proses membeli suatu barang, suatu sifat dapat mendominasi sementara sifat lainya sedikit berperan. Pada kejadian yang berbeda mungkin saja dominasi terjadi sebaliknya. Sementara di kejadian lain dapat saja kedua sifat berikut berimbang. Tetapi kita akan sulit melihat dengan jelas apakah kedua sifat itu sedang berimbang pada seseorang. c. Perilaku di tempat belanja Menurut David cook dan David Walters dalam buku Hendri Maaruf (2005:53) menggambarkan perbedaan kedua jenis perilaku orang pergi berbelanja seperti dalam diagram berikut: Prabelanja (mencari dan memilih gerai) lokasi mudah di capai cukup parkir dekat dengan gerai lain pilihan marchandise pelengkap atau pengganti Prabelanja (mencari dan memilih gerai) bergengsi ada toko utama seperti hero, matahari pilihan barang banyak marchandise banyak Selama belanja Barang yang tersedia Harga menarik Cepat proses pembayaranya (antrian di kasir tidak terlalu panjang ) Selama belanja Daya tarik suasana internal Visual merchandising

Fasilitas dalam gerai Pusat barang dan jasa Fasilitas kredit Paska belanja (antaran barang, pemasangan, evaluasi, kunjungan ulang) Display barang Area informasi dan petunjuk bagi konsumen Paska belanja (antaran barang, pemasangan, evaluasi, kunjungan ulang) Display tema Area informasi dan petunjuk bagi konsumen Gambar 1: Perilaku berbelanja (David cook dan David Walters, 2005:53) Perbedaan itu mempengaruhi perilaku sebelum belanja dalam proses belanja dan setelah belanja. Orientasi belanja adalah lebih mementigkan hal-hal fungsional Orientasi rekreasi lebih di pengaruhi oleh suasana li k Kebanyakan konsumen di Indonesia yang berbelanja di gerai-gerai modern cenderung berorientasi rekreasi. Minimarket yang merupakan contoh gerai modern yang mengalami pertumbuhan dengan cepat sebagai pertanda bahwa faktor rekreasi cukup kuat, kelebihan minimarket di banding warung biasa terletak pada penataan, kebersihan,dan pendingin ruangan (AC), tiga hal tersebut member rasa yang berbeda antara minimarket dan toko biasa. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam dirinya sendiri. 1) Faktor budaya Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga, tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi: (a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat (b) Persepsi adalah cara pandang pada sesuatu (c) Prefensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan dengan yang lainnya. (d) Behavior (tindak tanduk)

2) Faktor sosial (a) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu barang atau jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian

orang. (b) Keluarga faktor ini juga penting dalam mempengaruhi dalam memilih suatu barang dan jasa. (c) Peran dan status, peran seseorang di masyarakat atau di perusahaan akan mempengaruhi pola tindakanya dalam membeli barang dan jasa (di sebut berbelanja). 3) Faktor teknologi (a) Transfortasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun ke tahun berikut kecangihan teknologinya yang bertambah dari tahun ketahun (b) Alat rumah tangga, merupakan pasar ritel yang besar karena perkembangan yang semakin pesat. (c) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan sejak puluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri sendiri maupun untuk keluarga. (d) Internet dan seluler kemajuan teknologi komputer pribadi, telepon selular meningkatkan pasar hardware. e. Keputusan membeli Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga proses keputusan pembelian: 1) Proses keputusan panjang untuk barang yang durable menurut Berman dan Evan dalam buku Hendri Maruf (2005:61). Stimulus kebutuhan mencari info evaluasi transaksi perilaku pasca beli Gambar 2: Proses keputusan pembelian (Berman dan Evan, 2005:61) Pengertian stimulus adalah situasi yang menyebabkan munculnya kebutuhan dalam diri konsumen, yang selanjutnya konsumen mencari informasi tentang kebutuhanya, info yang didapat kemudian dievaluasi sebelum akhirnya melakukan transaksi pembelian dan pada akhirnya ada perilaku pasca beli. 2) Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas tetapi terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati tahapan 3) Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang terjadi secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat singkat saja begitu ada kebutuhan langsung di beli saja tanpa adanya pertimbangan. f. Respon konsumen terhadap stimulus eksternal Perilaku konsumen pada akhirnya terlihat pada saat mereka memilih produk dan merek. Tidak saja terhadap produk dan mereka, mereka juga memilih gerai mana yang mereka kunjungi, kapan mereka berbelanja, dan berapa besarnya belanja mereka. Ini terjadi pada proses keputusan membeli stimulus ekternal. Stimulus eksternal situasi konsumen respon konsumen Gambar 3: Proses pemilihan toko (Philip Kotler, 1997:153) Bagan diatas sangat berkaitan dengan proses pemilihan took mana yang akan di kunjungi konsumen dengan berbagai pertimbangan diatas. 2.1.2 Persepsi

Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004:102). Faktor yang membuatpersepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas, sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari (Bilson Simamora, 2004:104): Karateristik konsumen Lingkungan Ekonomi Budaya Sosial teknologi Pemasaran Marchandise Harga Lokasi Iklan Atmosfer service Proses keputusan pembelian Pilihan produk atau merek Pilihan gerai Timing berbelanja Besarnya belanja 1) Faktor persnal yang terdiri dari: (a) Pengalaman masa lalu (b) Kebutuhan saat ini (c) Pertahanan diri (d) Adaptasi 2) Faktor stimulus Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang dikemukakan Weber yaitu yang lain dari sekelilingnya, lebih mungkin untuk mendapat perhatian hal tersebut dapat diciptakan melalui: (a) Ukuran yang berbeda-beda (b) Warna yang paling mencolok dari yang lain (c) Posisi

(d) Keunikan 3) Faktor pengorganisasian Orang cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur, adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam tiga bentuk diantaranya: (a) Figur dan latar belakang (b) Pengelompokan (c) Peyelesaian masalah Sedang yang biasanya mengganggu persepsi seseorang adalah (Bilson Simamora, 2004:105): 1) Penampilan fisik dengan kata lain persepsi kualitas melebihi realitas 2) Stereotype mengurangi I objektifitas seseorang dalam menginterpretasikan stimuli sehingga persepsi menjahui realitas 3) Kesan pertama 4) Loncat ke kesimpulan, orang kadang enggann mendengarkan informasi keseluruhan tapi langsung kekesimpulan 5) Efek halo (aura merek) 2.1.3 Gerai dan peritel Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Hendri Maaruf,2005:71). Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa. Gerai-gerai dari peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai modern dan tradisional. Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan sekaligus gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat memiliki format bervariasai dari yang terbesar (perkulakan) hingga yang terkecil atau minimarket ( Hendri Maruf, 2005:71). 1). Gerai tradisional Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negeri ini berupa: warung, toko, dan pasar. Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang permanen (tembok penuh) semi permanen (tembok setinggi 1 meter di sambung papan sebagai dinding), atau dinding kayu seutuhnya.. Menurut penelitian AC Nilsen, selama 10 tahun sampai 2002, telah tumbuh 1 juta warung yang kebanyakan di luar kota dengan omzet rata-rata Rp 100.000 per hari. 2). Gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta , arti modern di sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di kelompokan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya pramuniaga profesional. Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket mulai di perkenalkan pada dasawarsa ini , konsep one stop shopping mulai dikenal pada dasawarsa 1980-an yang kemudian menjadi popular awal 1990-an. Istilah pusat belanja mulai popular di gunakan untuk mengganti kata one stop shopping . Banyak orang mulai beralih ke gerai

modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Macammacam gerai modern diantaranya (Philip Kotler,1997:337-339): a) Minimarket terjadi pertumbuhan sebanyak 1800 buah selama 10 tahun sampai 2002. Luas ruang minimarket adalah antar 50 m2 sampai 200 m2. b) Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, dan luas ruangan,dan lokasi. Convenience store ada yang dengan luas ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan berlokasi di tempat yang setrategis, dengan harga yng lebih mahal dari harga minimarket. c) Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk membeli sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang mahal. d) Factory outlet e) Distro f) Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang yang besar 1100-2300 m2 g) Perkulakan atau gudang rabat h) Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari super market i) Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2 j) Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade center. 2.1.3 Minimarket Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut Hendri maaruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi yang mudah dijangkau konsumen. Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih unggul dari warung dan toko. Tabel 1: Pangsa pasar Hipermarket,supermarket, minimarket, pasar tradisional di Indonesia: 2000 2001 2002 2003 Hipermarket & supermarket 16,7% 20,5% 20,2% 21,1% Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1% Pasar trdisional 79,8% 74,9% 74,9% 73,8% Sumber: sisipan bisnis Indonesia arah bisnis dan politik, Desember 2003. Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada ahir tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor, Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan 600 toko lagi di tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).

Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan nama alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di seluruh Indonesia tahun 2005 (http//www.kontanonline.com Inc: 2004). Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti alfamart dan Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba atau hanya operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu toko atau gerai yang terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang sama termasuk dalam kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store adalah multiples, istilah yang di pake di Inggris. Persaingan minimarket telah memunculkan peritel-pertel kecil dengan satu atau beberapa gerai . Persaingan telah membuat pengecer berfikir tentang format ,di Indonesia formatformat gerai modern mengikuti format gerai dari mancanegara, dari negara AS yang paling banyak di ikuti, berikut gambar persaingan antar perusahaan, antarformat: Pasar tradisional Toko Minimarket SupermarkeSupermarket t Hypermarket Hypermarket Warung Warung Toko Minimarket Convinience store Gambar 4: Perang antar saluran (Hendri Maaruf,2005:87) Dari gambaran persaingan diatas dapat dilihat peluang untuk merubah warung dan toko menjadi minimarket. Persaingan antar gerai dan dari format yang berbeda telah muncul, ini lebih terasa ketika supermarket besar di buka di sebuah kota atau pun kabupaten yang memunculkan persaingan langsung dengan toko-toko lama. Di Jabotabek persaingan antar gerai tradisional dengan gerai modern masih berlangsung meski dengan kecendrungan peralihan selera belanja konsumen pada gerai modern yang meningkat. 2.1.4 Waralaba (francise) Perdagangan eceran dalam gerai modern berukuran kecil (200m2) atau lebih kecil dengan sistem waralaba di indonesia dimulai dengan munculnya antara lain seperti Indomaret dan Alfamart khususnya dalam wujud minimarket. Secara ringkas pengertian waralaba adalah hubungan bisnis antara pemilik merek, produk dan sistem operasioal dengan pihak kedua berupa pemberian izin pemakaian merek, produk, system operasional dalam jangka waktu tertentu (Hendri Maaruf, 2005:90). Pemilik merek disebut franchishor (Pewaralaba) dan pihak kedua tadi di sebut sebagai franchisee (terwaralaba), selain terwaralaba berhak menggunakan merek, ia juga mendapat bantuan dari pewaralaba dalam hal persiapan gerai, pelatihan, promosi, pasokan barang, dan lain-lain yang di perjanjikan. Terdapat keuntungan dan problem potensial dalam berbisnis waralaba yang perlu diketahui oleh peminat waralaba dan oleh pemberi hak waralaba sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:

Keuntungan : Pewaralaba Terwaralaba Peluang pertumbuhan tinggi Tidak memerlukan modal besar Para terwaralaba menjadikan para pemilik pewaralaba bersenangat Baya pengawasan rendah Pewaralaba masih mungkin memiliki sendiri gerai yang di operasikan sendiri Peluang go internasional Cara mudah melakukan tes pasar atau pengembangkan pasar Mempertahankan kemandirian Reward sejalan dengan performen Resiko pendirian usaha baru sedikit Pinjaman dana mudah di peroleh Adanya bantuan persiapan dan pengoprarsianya. Pengguna merek yang sudah dikenal masyarakat Kegiatan pemasaran yang luas bisa sampai tingkat nasonal Kerugian : Pewaralaba Terwaralaba Kurang pengawasan sehari-hari Reputasi rawan cacat oleh perilaku beberapa terwaralaba Motivasi terwaralaba hanya bersikap jangka pendek Seorang terwaralaba menjadi terlalu kuat sehingga terjadi terwaralaba dalam terwaralaba Realisasi laba dan omzet mungkin tidak sesuai harapan Berpeluang terjadi penlakan terhadap peraturan pewaralaba Pemasok lain menawarkan dengan harga yng lebih rendah Masih diharuskan membayar fee untuk marketing meski telah bersil menghmpun sejumlah konsumen loyal Ketika omzet meningkat fee juga meningkat Gambar 5: Keuntungan dan problema potensial bagi pewaralaba dan terwaralaba ( MC Goldrick,hal 52 ) 2.1.5 Lokasi Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (ritail marketing mix), pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience yang bagus. a. Analisis area perdagangan (trading area analisis) Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang di tanamkan dapat menguntungkan. Area perdagangan adalah suatu wilayah dimana beberapa perusahaan menjual barang atau jasa secara menguntungkan, luas suatu traiding area dapat bervariasi pada jenis gerai. Keputusan

mendirikan gerai besar atau kecil tergantung pada keadaan traiding area yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk banyak yang berpenghasilan cukup besar adalah traiding area yang menarik banyak pengecer. Sebaliknya, wilayah lain yang berpenghuni sedikit yang berpenghasilan tidak banyak adalah traiding area yang kurang menarik karena hanya akan menunjukan satu atau dua gerai ritel saja, wilayah yang dijadikan sebagai ajang penjualan oleh suatu toko dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu wilayah perdagangan utama, wilayah perdagangan sekunder, dan wilayah tambahan jika di gambarkan akan terlihat pada gambar berikut: Wilayah perdagangan primer toko Wilayah perdangan sekunder pembeli Wilayah perdagangan tambahan Gambar 6: Analisis area perdagangan (Hendry Maaruf,2005:117) Informasi itu dipakai untuk memberi gambaran batas geografis tentang wilayah utama,sekunder,dan wilayah tambahan. Informasi itu pula yang memberi gambaran seperti (Sumber: Hendri Maaruf, 2005:117): a) Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda melakukan belanja mereka. b) Besar belanja rata-rata pada toko oleh orang-orang yang berasal dari suatu wilayah tertentu dalam area perdagangan dimaksud. c) Konsentrasi kepemilikan kartu belanja Sedangkan bagi toko berukuran menengah, wilayah perdagangan primer akan lebih kecil daripada wilayah perdagangan primer gerai besar. Toko kecil akan lebih terbatas lagi wilayah perdagangan primernya. 2. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar berikut ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia (James F Engel,1995:243): a) Besarnya populasi dan karateristiknya Jumlah pendudukdan kepadatan pada suatu wilayah menjadi faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel. b) Kedekatan dengan sumber pemasok Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatn penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain-lain. c) Basis ekonomi Industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena faktor musiman, dan fasilitas keuagan di daerah sekitar yang harus diperhatikan peritel. d) Ketersediaan tenaga kerja Tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah pada semua tingkat, yaitu tingkat administrative dan lapangan hingga manajemen trainee dan manajerial. e) Situasi persaingan Penting mengenali jumlah dan ukuran pada peritel di suatu wilayah. f) Fasilitas promosi Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi kegiatan promosi peritel. g) Ketersediaan lokasi toko

Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait dengan lokasi adalah: jumlah lokasi dan jenisnya, akses pada masing-masing lokasi, peluang kepemilikan , pembatasan zona, perdagangan,dan biaya-biaya terkait. h) Hukum dan peraturan Hukum dan peraturan perlu di perhatikan khususnya jika terdapat perda atau peraturan daerah yang tidak terdapat di daerah lain 3. Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam letak atau tempat gerai yang akan di dirikan atau dibuka. a) Lalulintas pejalan kaki Untuk mendapatkan informasi: (1) Jumlah pria dan wanita yang melintas (anak-anak usia tertentu kebawah tidak dihitung). (2) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang, sore, dan malam atau menurut jam (3) Proporsi potensi konsumen (prentase pembelanjaan dari orang yang melintas). (4) Proporsi orang yang berkunjung dari total yang melintas b) Lalu lintas kendaraan Informasi tentang jumlah dan karakteristik mobil-mobil yang melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan menjadi nilai tambah atau nilai kurang bagi pelangan itumenjadi perhatian penting seorang pemasar. c) Fasilitas parkir Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaaan yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan pertokoan dan pusat belanja yang fasilitas perbelanjaan yang fasilitasnya tidak memadai. d) Trasportasi umum Transportasi umum yang banyak melintas di depan pusat perbelanjaan atau pertokoan akan memberi daya tarik yang lebih tinggi karena bentuk konsumen dengan mudah langsung masuk ke areal perbelanjaan e) Komposisi toko Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus mempelajari lebih dulu tokotoko apa saja yang ada disekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan menimbulkan sinergi. f) Letak berdirinya gerai Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility (keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan. g) Penilaian keseluruhan Penilaian keseluruhan atau overall rating perlu dilakukan berdasarkan faktor-faktor diatas agar dapat menentukan pilihan lokasi lebih tepat. Untuk mendapatkan perkiraan potensi yang lebih akurat, diperlukan rumusan perhitungan yang spesifik (Hendri Maruf, 2005:132). seleksi pasar analisis area evaluasi tempat Gambar 7: Tiga tingkat analisis spasial dan menyeleksi lokasi pengecer

(James F Engel, 1995:239) 2.1.6 Kelengkapan produk yang dijual (marchandise) Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel (Hendry Maruf, 2005:135). 1. Manajemen marchendise Gerai Indomaret yang berformat minimarket mempunyai komposisi marchendise seperti berikut: - Produk makanan dan minuman 60% - Produk non makanan 20% - Perishapble ( seperti buah-buahan yang cepat busuk) 10% -Umum 10% (Kompas, 9 februari 2003) Manajemen marchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan dengan pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen marchandise adalah: a) Target market Untuk pengelolan marchandise yang optimal, maka pertanyan pertama perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak dituju. Selain segmen yang jelas, juga motivasi konsumen paling penting diketahui, keinginan konsumen akan keragaman barang membuat peritel perlu menyiapkan marchandise yang wide (banyak jenis dan tipe) dan deep (banyak pilihan atas masing-masing jenis). b) Jenis gerai Penyediaan marchandise harus disesuaikan dengan jenis gerai apakah itu minimarket. Departement store, atau lain sebagainya agar tidak menimbulkan ketimpangan. c) Lokasi dimana gerai berada Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual, perumahan kelas menengah mempunyai selera yang berbeda dengan perumahan kelas atas. d) Kemampuan pemasok Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi jenis barang yang dijual oleh peritel, oleh karena itu harus ada yang mampu mengirim barang sesuai jumlah, jenis, harga yang diminta peritel. e) Biaya Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi komponen harga pokok penjualan peritel. f) Kencenderungan mode produk Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh peritel (Hendry, Maruf, 2005:140). 1. Perencanaan Merchandise Dalam merencanakan merchandise, hal-hal yang harus dipertimbangkan yang menyangkut aspek: Peramalan, inovasi, ragam produk, ragam produk mereka, dan timing serta lokasi yang dapat digambarkan dibawah ini: Gambar 8: Pertimbangan dalam penyediaan marchendise (Hendri Maaruf, 2005:141)

2. Keragaman produk Keragaman produk terdiri dari dua hal yaitu : a) Wide/ lebar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual: (1) Lebar: Banyak ragam kategori produk (2) Sempit: sedikit ragam produk b) Depp / dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masingmasing kategori produk (1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll ) dalam setiap kategori produk (2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk INOVASI PERAMALAN TIMING & ALOKASI ASSORTMENT MEREK PERENCANAAN MARCHANDISE 1. Sempit dan dalam, yaitu sedikit kategari produk tapi masingmasing kategari disediakan banyak pilihan. Depp wide 2. Lebar dan dalam yaitu banyak kategori produk jenis yang masing-masing dengan banyak pilihan. Depp Wide 3. Wide dan shallow , yaitu banyak kategori produk tapi masingmasing hanya tersedia sedikit pilihan. depp wide 4. Sempit dan dangkal, yaitu sedikit kategori produk jenis dari masing-masing dengan sedikit pilihan. depp wide Gambar 9:Kategori produk (Hendry Maaruf,2005:14) 2.1.7 Harga atau pricing Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsurunsur dalam bauran pemasaran ritel ( marchandise, promosi, atmosfer dalam gerai, harga ritail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran itu yang bakal mendatangkan laba bagi peritel. Sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Philip Kotler,1993:225). Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan harganya yaitu (Philip Kotler, 1993:255 ): a. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran apakah bertahan, mengambil keuntungan sekarang yang maksimum, atau yang lainya b. Menentukan permintaan c. Memperkirakan biaya d. Menganalisis penawaran harga para pesaing e. Memilih metode apa yang akan digunakan f. Memilih harga akhir Implementasi strategi harga yang dapat dipergunaka peritel(Hendry Maaruf,2005:174):

a. Penetapan harga secara customary pricing adalah harga yang tetap tidak berubah untuk periode tertentu contohnya Koran. b. Penetapan harga ganjil seperti Rp 99.999. c. Leader pricing penetapan harga dimana profit margin-nya lebih rendah dari tingkat yang biasanya diraih, diterapkan dengan tujuan menarik konsumen lebih banyak. d. Penetapan harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu itemnya misal harga 1 item jika dijual 2 langsung harganya menjadi Rp 9700. e. Price lining (harga bertingkat) penetapan harga secara bertingkat dengan batas atas dan batas bawah 2.1.8 Promosi dan periklanan Bisnis ritel berkenaan dengan pemasaran barang-barang (jasa) yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan mengenai orang banyak berarti berbicara tentang pikiran dan emosi mereka. Dengan demikian, kualitas perusahaan eceran secara umum berpengaruh pada konsumen. Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi promosi yang dilakukan peritel, termasuk oleh jenis perusahaan lain diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya. Komunikator pesan media target audience Umpan balik Gambar 10: Teori komunikasi (Philip Kotler di dalam buku Hendry Maaruf, 2005:179) Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik. Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi sasaran program pemasara dari perusahaan eceran itu. Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk datang dan berbelanja, dan seterusnya. 1. Periklanan Iklan memberi urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat dalam promotion mix bagi peritel besar. Periklanan mempunyai tujuan sebagai berikut ini (Hendry Maaruf,2005:185): a) Memberi informasi, yaitu untuk memberitahu adanya produk baru, adanya progaram sales promotion, adanya pelayanan baru, atau yang memperbaiki kesalah pahaman, atau untuk membangun citra perusahaan. b) Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka konsumen kepada perusahaan, membujuk untuk datang ke gerai, membujuk untuk mencoba produk baru. c) Mengingatkan, yaitu untuk mengingatkan pelanggan bahwa perusahaan kami selalu menjual produk berkualitas, mengingatkan konsumen dari waktu ke waktu untuk berbelanja di gerai kami. 2. Sales promotion Adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya penjualan atau untukmeningkatkan penjualan atau dalam rangka mempertahankan minat pelanggan untuk

tetap berbelanja padanya. Selain itu sales prmotion juga di maksudkan untuk memperkenalkan produk baru atau suatu gerai baru. Jenis-jenis sales promotion (Hendry Maaruf, 2005:188): 1) Poin of purchase Display di counter, lantai, atau jendela display yang memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan dan menstimuli belanja implusif. Kadangkala display disiapkan oleh para pemasok Atau produsen. 2) Kontes Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah yang disediakan dengan cara memenangkan permainan. 3) Kupon Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya di Koran atau di keranjang belanja. 4) Program pelanggaan setia Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan banyaknya belanja mereka. 5) Hadiah langsung Mirip dengan program diatas berupa poin, yaitu jumlah belanja menjadi faktor untuk memperoleh hadiah, bedanya hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin tertentu. 6) Contoh (sample) Adalah contoh produk yang diberikan secara Cuma-Cuma yang tujuanya adalah memberikan gambaran baik dalam manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang di promosikan. 7) Demonstrasi Memberi peragaan langsung mengenai keunggulan suatu produk. 8) Hadiah untuk rujukan Hadiah yang diberikan pada pelanggan jika ia membawa calon pelanggan baru,ini menggunakan member club. 9) Sovenir Barang-barang sauvenir dapat menjadi alat sales promotion yang menunjukan nama logo peritel. 10) Acara-acara khusus Dibuat untuk lebih memperkenalkan gerai baru atau peluncuran produk tertentu. 3. Kelebihan dan kekurangan alat-alat promosi iklan a) Kelebihan 1) Audien yang dicakup berjumlah besar 2) Biaya perpembaca, pendengar, penonton relatif rendah 3) Pilihan media banyak sehingga mempermudah peritel memilih yang cocok untuk sasaran pasarnya. 4) Peritel menguasai penuh disain iklan yang diinginkan 5) Dalam media cetak, pesan dapat selalu dibaca ulang 6) Iklan dikelilingi oleh berita sehingga memperkuat kredibilitas iklan 7) Konsumen dapat mengetahui peritel mana yang memberi pelayanan baik

b) Kekurangan 1) Karena pesan bersifat kaku sehingga peritel tidak mudah mengganti pesan dengan cepat 2) Iklan televisi membutuhkan biaya yang besar 3) Tidak dapat digunakan oleh peritel yang wilayah operasinya kecil jika menggunakan media lokal 4) Media Koran atau majalah jika disisipkan di koran sering kali tidak terbaca bahkan langsung dibuang 5) Iklan yang terlalu ringkas sehingga tidak mencakup semua 4. Sales promotion kelemahan dan keunggulan a. Kelebihan 1) Langsung menarik 2) Alat yang di gunakan unik 3) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang kongkret seperti kupon, mug dll 4) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke toko 5) Dengan kontes atau demontrasi dapat memberi hiburan bagi pengunjung 6) pembelian implusif bertambah b. Kekurangan 1) Lebih sukar mengahiri periode promosi tanpa akibat anjloknya penjualan 2) Promosi yang mengambil lokasi didalam gerai dapat juga memberi kesan norak pada barang tertentu 3) Hanya untuk menunjang promosi lainya 4) Kadangkala, peritel lupa tujuan utama karena terlalu asik mempromosikan produk yaitu mutu, pelayanan dll (Hendry Maaruf,2005:196). 2.1.9 Atmosfer dalam gerai atau suasana Suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari berbagai unsur dalam ritail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang diatur biasa saja. Untuk itu perlu diketahui hal-hal apa saja yang dapat menunjang terbentuknya suasana dalam gerai besar yang sesuai dengan harapan konsumen ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titi perhatian peritel yaitu a. Suasana dalam gerai dengan tujuan mencapai hasil segera dan jangka panjang Suasana dalam gerai : Desain toko/gerai Ambience Perencanaan toko Alokasi ruang Rencana gang Lay out Komunikasi visual Identitas ritel Grafis

Penyajiam marchandise Untuk melayani Target market Sosial ekonomi Contoh: umur Pengeluaran Sex Life style Contoh : waktu sempit Trendi Ekspentasi harapan Contoh : belanja saja Pengalaman Agar menyentuh Emosi dan pengalaman Memenangkan mind share dan heart share Emosi Contoh : senang Antusias Bangga Pengalaman Contoh : nyaman Gambar 11: Tujuan memberi suasana nyaman dalam gerai (Hendry Maaruf,2005:203) Meski diagram diatas menunjukan kotak persiapan suasana dalam gerai menunjukan kotak persiapan suasana dalam garai mendahului kotak target market, langkah awal dalam pemasaran adalah memahami dan memilih target pasar, fungsi penciptaan suasana dalam gerai dilakukan setelah peritel memiliki konsep yang jelas siapa saja di masyarakat yang menjadi sasaran dari program pemasaranya. 2. Perencanaan Toko 1) Pola lurus : Dapat dipakai pada minimarket ini memberi kesan luas, lebih banyak menampung barang, konsumen dapat menghemat waktu dan kontrol lebih mudah rak gantungan Sehingga menciptakan hasil yang segera Konsumen merasa nyaman Dan berlama-lama berada di dalam Belanja lebih banyak Kunjungan ulang Merekomendasikan gerai Kesan positif yang terbentuk pintu masuk 2) Pola arus bebas : Dapat memberi kesan bersahabat dan mendorong konsumen untuk bersantai memilih rak gantungan

pintu masuk 3) Pola letak butik : Pada bagian tertentu diaturseolah-olah spesial yang berdiri sendiri dan ini biasanya menggunakan biaya yang lebih mahal. rak/gantungan pintu masuk 4) Tata letak arus beruntun : Pelanggan seolah diajak atau digiring untuk mengikuti pola yang dibuat Gambar 12: Lay-out atau tampilan toko (Hendry Maaruf,2005:210). 3. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penataan barang yaitu (Hendri Maaruf,2005:210): a) Gang atau jalan hendaknya bersih dari gangguan bagi pengunjung b) Jika cermin dan tempat duduk perlu diperhatikan jarak dan penataanya upaya ada kesan lega dan ada pengaruh pada keberadaan pelangan c) Tanaman perlu di letakan di gerai agarmemberi kesan yang sejuk dan asri. d) Tiang dan patung yang mungkin melambangkan toko dapat member kesan yang stabil dan membumi. 2.1.10 Ritail service atau pelayanan eceran Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka belanja di gerai. Halhal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara pembayaran yang mudah, layanan keuangan dan fasilitas lainya seperti toilet, telpon umum dan sarana parkir. Ada tiga unsur yang terdapat dalam suatu barang dan jasa yang dibeli, yaitu unsur inti, unsur tidak terlihat,dan usur fasilitas yang mendukung. Dalam diagram berikut dijelaskan tiga unsur tersebut: Gambar 13: Unsur dalam barang dan jasa yang di beli konsumen (Hendry Maaruf,2005:218) 1. Jenis-jenis pelayanan Pelayanan konsumen: a) Pramuniaga dan staf lain yang terampil dengan cara pelayanan dan kesigapan membantu. b) Staf perusahaan ritel yang melayanai pembeli lewat telpon dan menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil pelanggan harus sigap agar tidak memakan waktu lama Terkait fasilitas gerai a) Jasa pengantaran yang tepat waktu Inti adalah alasan utama seorang kosumen dating ke sebuah gerai ritel yaitu mendapatkan barang ditempat yang nyaman, aman, menyenangkan. Faktor intangible yang mendukung terwujudnya keinginan konsumen yaitu dalam wujud marchendise rak yang tertata rapi dan bersih ada pendingin, pramuniaga dan lainya Faktor tambahan yang mendukung aspek inti dan tangible adalah: fasilitas seperti food corner gift wrapping atau jasa pembungkusan kado dan lainya b) Gift terapping

c) Gift certificate d) Jasa pemotongan pakaian jadi e) Cara pembayaran denagan kredit card f) Fasilitas tempat makan g) Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan tanggga darurat h) Fasilitas telpon i) Terkait jam buka toko j) fasilitas tambahan seperti tempat parker 2. Tingkatan pelayanan Ada beberapa tingkatan pelayanan seperti berikut: a) Swalayan pelayanan mandiri b) Bisa memilih sendiri walau disediakan pramuniaga c) Pelayanan terbatas sehingga konsumen tetap membutuhkan bantuan pramuniaga d) Pelayanan penuh sehingga pramuniaga mendampingi konsumen selama belanja 3. Hal-hal yang harus dihindari peritel (Hendry Maaruf,2005:226): a) peritel mengansumsikan bahwa para konsumen kurang teliti atau kurang jujur dan karenanya melakukan tindakan waspada yang berlebihan b) peritel banyak memberi janji atau mengirim pesan yang mengandung janji tapi sebagian tidak dipenuhi c) karyawan atau pramuniaga yang tidak memiliki kewenangan yang cukup atau tidak berkemauan untuk memecahkan masalah yang dihadapi konsumen d) pramuniaga yang tampak acuh tak acuh kepada pelanggan e) pramuniaga atau karyawan yang sibuk bicara satu sama lain sementara pelanggan tidak dibantu f) pramuniaga yang enggan membantu pelanggan dikarenakan jam istirahat g) membiarkan antrian panjang karena ada meja kasir yang tutup h) pelayanan pramuniaga yang tidak ramah i) pramuniaga yang tidak mau membantu lebih kepada pelangan j) karyawan yang tidak mau tau atau tidak tau terhadap pertanyaan konsumen 4. Perusahaan ritel yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara(Hendry Maaruf,2005:228).: a) Merekrut orang yang tepat b) Memberi orientasi dan penjelasan tentang harapan pelayanankepada semua karyawan , dengan pimpinan took memberi contoh yang baik. c) Tetap mengamati harapan pelanggan, pimpinan gerai atau perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua karyawan berbicara dengan pelanggan untuk bisa bertanya tentang pengalaman belanja mereka termasuk keluhan agar bisa segera ditangani. d) Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan e) Memotivasi mereka para karyawan agar selalu tampil prima untuk memberi pelayanan yang terbaik f) Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana karyawan semestinya memperlakuakn pembeli Tujuan program pemasaran termasuk service ritail pada ahirnya

adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski demikian tujuan pemasaran kegiatan ritail service sebaiknya dan semestinya ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli, sikap yang ditimbulkan dari semua unsur service diniatkan untuk melayani konsumen dengan sebaiknya. 2.2 Kerangka Berfikir dan hipotesis 2.1.2 Kerangka berfikir Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yangsangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), dalam membandingkan minimarket mana yang akan dikunjungi konsumen akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya: Yang pertama lokasi, konsumen mementingkan jarak minimarket manakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih mempertimbangkan tempat parkir yang nyaman meski jarak yang ditempuh lebih jauh dari tempat tinggal. Yang kedua promosi konsumen cenderung memilih minimarket mana yang menginformasikan produknya lebih baik melalui iklan yang menarik, namun ada juga konsumen yang tidak mementingkan promosi yang menarik untuk mendatangi suatu minimarket yang terpenting adalah pelayanan yang memuaskan. Yang ketiga konsumen membandingkan minimarket mana yang memberikan harga yang lebih murah meski pelayanan kurang memuaskan atau ada juga konsumen yang cenderung memilih pelayanan yang memuaskan meski harga yang dibayar lebih mahal. Keempat konsumen mempertimbangkan kenyamanan berbelanja sebelum mengunjungi minmarket karena lebih berorientasi rekreasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal namun ada kepuasan batin tersendiri bagi konsumen yang berorientasi ini, namun konsumen yang berorientasi belanja perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah minimarket Indomaret dan Alfamart yang memiliki kesamaan strategi pemasaran dan karateristik. Kelima kelengkapan produk, konsumen dalam memilih minimarket mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket itu, jika ada minimarket yang lebih lengkap meskipun jarak yang di tempuh agak jauh maka konsumen akan mengunjungi minimarket yang lebih lengkap produknya. Keenam pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang memeberikan pelayanan sesuai leinginannya, namun konsumen yang kurang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang

memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar. Berdasarkan evaluasi diatas maka minimarket atau perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah Indomaret dengan Alfamart yang memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama. X1 PERSEPSI KONSUMEN INDOMARET KRITERIA EVALUASI 1. LOKASI 2. PROMOSI 3. HARGA 4. KENYAMAN BERBELANJA 5. KELENGKAPAN PRODUK 6. PELAYANAN X2 PERSEPSI KONSUMENALFAMART KRITERIA EVALUASI 1. LOKASI 2. PROMOSI 3. HARGA 4. KENYAMAN BERBELANJA 5. KELENGKAPAN PRODUK 6. PELAYANAN Dibandingkan Gambar 2.14 : Kerangka berfikir 2.2.2 Hipotesis Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya suatu hubungan tertentu antara variable-variabel yang digunakan yang sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22). Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah: Ada perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan objek penelitian Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Madya Bekasi, alasan dalam pemilihan lokasi ini karena toko yang akan di teliti berada pada wilayah tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat perbandinganya dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran toko tersebut sebagian besar berada di daerah tersebut. 3.2 Populasi Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam satu riset khusus (Suprapto, 2001:87). Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang berbelanja di toko atau minimarket Indomaret dan Alfamart, oleh karena itu populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang berbelanja ke minimarket Indomaret dan Alfamart.

3.3 Sampel Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian dari populasi yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka, prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling , Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dijumpai ditempat tertentu, bila dipandang konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64), sedangkan mengenai ukuran sampel menurut Sitepu (1994 : 104-109) dapat ditempuh dengan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama menentukan nentukan perkiraan harga koefisien korelasi ( ) terkecil antara variabel bebas dan terikat kedua menentukan taraf nyata ( ) dan kuasa uji (1 ) setelah itu baru menentukan sampel secara literatif pada literasi pertama menggunakan rumus: 3 () () 12 2 1+ + = u zz nr sedangkan () + = 1 ln 1 2 u1 1 dimana + 1 1 z z merupakan konstanta yang di peroleh dari distribusi normal pada literasi kedua menggunakan rumus: 3 () ()1+ + =

u zz nr sedangkan () + + = 1 2( 1) ln 1 2 1 n u apabila ukuran sampel minimal literatif 1dan 2 harganya sama maka literasi berhenti apabila belum sama maka perlu diadakan literasi ke 3 dengan menggunakan rumus literasi ke 2 menggunakan koefisien korelasi terkecil variabel-variabel bebas dari penelitian para pakar yang menganalisis satu variabel dari perilaku konsumen diperoleh dengan harga 0,41. Dengan dasar pertimbangan tersebut dalam penelitian ini di perkirakan korelasi terendah dari variabel adalah 0,32 mengingat jumlah variabel bebasnya lebih banyak. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5% diperoleh harga : = 0,32 1,645 1 = z dan 1,645 1 = z 1. menghitung u = () + = 1 ln 1 2

u1 + = 1 0,32 ln 1 0,32 2 1 = 0,331647108 maka : 3 () () 12 2 1+ + = u zz nr 3 (0.331647108) (1,645 1,645) 2 2 1+ + n= n1 = 98,41003081 n1 = 98 5. Menghitung u () +

+ = 1 2( 1) ln 1 2 1 n u + + = 2(98 1) 0.34 1 0,32 ln 1 0,32 2 1 = 98,41003081 = 98 Karena n1dan n2 telah mencapai harga sama yaitu 98 maka ukuran sample minimal adalah 98 dalam penelitian ini ukuran sample di tetapkan sebesar 100 responden, penentu jumlah sampel tersebut sudah memenuhi syarat karena menurut surachmad (2001:100) untuk menyelidiki survey, sampel manusia hendaknya ditetapkan lebih dari 30 orang atau responden dan jumlahnya populasi tidak diketahui pasti. 3.4 Variabel penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variablevariabel penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pernasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang dimaksud disini adalah objek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto.1993:91). Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:

1. Variabel X1 Dalam penelitian ini variable X1 adalah persepsi konsumen Indomaret antara yang memiliki persepsi baik dan akan menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memilki persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli dengan indikator: a. Lokasi b. Pelayanan c. Kelengkapan produk yang ditawarkan d. Promosi e. Harga f. Kenyamanan berbelanja 2. Variabel X2 Dalam penelitian ini variable X2 adalah persepsi konsumen Alfamart antara yang memiliki persepsi baik dan akan menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli dengan indikator: a. Lokasi b. Pelayanan c. Kelengkapan produk yang ditawarkan d. Promosi e. Harga f. Kenyamanan berbelanja 3.5 Metode pengumpulan data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang diperoleh dengan: 1. Metode dokumentasi Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku referensi dan jurnal serta majalah dan tabloid yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Metode wawancara dan angket Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian 3.6 Metode analisis data 1. Analisis deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi yang tidak baik terhadap minimarket alfamart dan Indomaret. Adapun rumusnya sebagai berikut: % 100% N =n dimana n : nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai (Ali,1985:186) 2. Teknik analisis T-Test

Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan meanmeannya. Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware SPSS For Windows 12.0: 1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung (angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart 2) Berdasarkan nilai probabilitas Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi onsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen Alfamart dan sebaliknya. Untuk menunjukan apakah data yang berpasangan berbeda secara statistik maka rumus-rumus yang digunakan sebagaiberikut: Se t=d 60 n Se = Sd (Algifari, 1997:82) t adalah distribusi t hitung Se adalah kesalahan standar beda dua rata-rata data berpasangan yang dapat ditentukan dengan formulasi sebagai berikut: n dd = (Aligafari,1997:82) Sd adalah standar deviasi beda dua rata-rata data berpasangan dan d adalah beda rata-rata yang berpasangan 1 2 = n n dd Sd d = Y1-X1 (Algifari,1997:82) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang perbedaan persepsi konsumen Minimarket Indomaret dan persepsi konsumen Minimarket Alfamart yang diambil dengan teknik kuisioner. 4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian a) Profil Minimarket Indomaret (Indomarco Prismatama) Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, gerai pertama dibuka pada November 1968 di kalimantan. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret merai penghargaan perusahaan waralaba 2003 dari presiden Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400 gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik masyarakat yang tersebar dikota-kota Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, dan lampung. Indomaret mudah ditemukan didaerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai di dasarkan pada motto mudah dan hemat, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen seharihari, didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat menjanjikan, keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan dibawah bendera grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charmart. Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi, Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang. Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal. Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan mottonya adalah mudah & hemat. Budaya yang di terapkan dalam tubuh perusahaan Indomaret adalah Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai: a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan

b) Kerja sama tim c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis d) Kepuasan pelanggan(sumber www.Indomaret.co.id) b) Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya) PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan. Badan Usaha : PT Sumber Alfaria Trijaya Pemegang Saham : HM Sampoerna dan Alfa Group Didirikan : 27 Juni 1999 Jumlah Toko : Lebih dari 1400 Pemegang Saham PT HM Sampoerna, Tbk = 70% Pemegang Saham PT Sigmantara Alfindo = 30% Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart" di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari 2003 berubah nama menjadi Alfamart . Visi dari Alfamart adalah Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global", sedangkan misinya adalah: 1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul. 2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi. 3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha. 4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah: 1. Integritas yang tinggi. 2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. 3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi. 4. Kerjasama Team. Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto yang digunakan Alfamart adalah belanja puas harga pas. c) Letak Tempat Penelitian Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah di Komplek Cahaya Kemang permai, Kecamata