analisis penggunaan diksi dalam “klasika” surat...

15
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI MINGGU BULAN JANUARI-FEBRUARI 2013 Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Erma Rokhmawati A 310 090 126 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: trankien

Post on 09-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT KABAR

HARIAN KOMPAS EDISI MINGGU BULAN JANUARI-FEBRUARI 2013

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana (S1)

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Erma Rokhmawati

A 310 090 126

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi
Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT KABAR

HARIAN KOMPAS EDISI MINGGU BULAN JANUARI-FEBRUARI 2013

Erma Rokhmawati, A.310090126, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013.

email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini ada dua yaitu (1) Mendeskripsikan jenis penggunaan

diksi dalam “Klasika” surat kabar harian Kompas edisi minggu bulan Januari –

Februari 2013. (2) Mendeskripsikan makna terjadinya penggunaan diksi dalam

“Klasika” surat kabar harian Kompas edisi minggu bulan Januari-Februari 2013.

Penelitian ini menyangkut masalah mengenai bagaimana penggunaan diksi dalam

“Klasika” Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu Bulan Januari-Februari 2013.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian

dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada penggunaan diksi dalam “Klasika”

Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu Bulan Januari-Februari 2013. Data dalam

penelitian ini adalah penggunaan diksi dalam “Klasika” Surat Kabar Harian Kompas

Edisi Minggu. Sumber dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa surat

kabar harian Kompas khususnya dalam klasika yang berisi tentang klasifikasi iklan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah simak dan catat. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk pemakaian diksi pada “Klasika” Surat

Kabar Harian Kompas Edisi Minggu, yaitu (1) Pemakaian kata khusus terdapat 4

data, (2) pemakaian kata istilah asing terdapat 6 data, (3) pemakaian kata indria: a)

penggunaan indria peraba terdapat 1 data, b) penggunaan indria penglihatan terdapat

2 data, c) penggunaan indria penciuman terdapat 2 data, (4) pemakaian kata sinonim

terdapat 8 data, (5) pemakaian kata konotasi terdapat 8 data, (6) pemakaian kata

denotasi terdapat 1 data.

Kata kunci: Diksi dan Klasika

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk berkomunikasi, berinteraksi

dalam kehidupan masyarakat. Menurut Chaer (2003: 4) sebagai alat komunikasi

manusia, bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistematis.

Yang dimaksud dengan sistematis adalah bahwa bahasa itu bukan suatu sistem

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

tunggal, melainkan terdiri pula dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi,

subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik.

Bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dalam bentuk iklan. Bahasa

iklan merupakan satu wujud dari ragam bahasa jurnalistik sehingga mempunyai

sebuah bentuk komunikasi yang khas. Ragam tersebut mengandung daya informatif

persuasif sehingga harus mampu memilih kata yang dimengerti oleh khalayak

pembaca atau pendengar. Bahasa iklan merupakan bahasa yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan tentang suatu produk di media, baik elektronik maupun media

cetak. Sebagai sebuah bentuk komunikasi, iklan bisa menjadi alat untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa.

Pemakaian bahasa dalam surat kabar selayaknya dikemas dalam bentuk yang

menarik dan variasi, sehingga pembaca tidak merasa bosan ketika membaca surat

kabar. Selain bahasa yang digunakan menarik, dalam surat kabar juga terdapat kolom

yang berisikan tentang kumpulan iklan yang dikemas secara menarik dan variasi.

Dengan berbagai variasi yang terdapat dalam surat kabar para pembaca akan

termotivasi untuk membacanya. Selain untuk memotivasi pembaca agar tertarik

membacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi.

Suatu ide dapat diungkapkan melalui kata-kata yang dipilih oleh penulis

sehingga membentuk sebuah kalimat. Kalimat yang saling terkait akan membentuk

sebuah tulisan yang dapat disebar luaskan melalui media cetak agar ide atau gagasan

sang penulis dapat dibaca dan dipahami oleh khalayak umum. Dengan demikian salah

satu fungsi tulisan adalah untuk menyebar luaskan gagasan atau ide yang dimiliki

penulis kepada khalayak umum yang membaca tulisan tersebut. Dalam media cetak

atau Koran terdapat berbagai aspek kebahasaan, sehingga aspek kebahasaan yang

akan digunakan oleh peneliti yaitu Diksi atau pilihan kata.

Diksi yang mudah difahami membantu pembaca atau mempermudah pembaca

menangkap isi bacaan, karena dengan diksi yang mudah difahami oleh para pembaca

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

Koran dapat dengan mudah menangkap apa yang dimaksudkan dalam bacaan

tersebut. Koran harus menggunakan diksi yang santun, singkat, padat, dan jelas tetapi

juga tetap diuraikan secara tuntas dan tanpa mengurangi makna atau inti dari artikel

atau berita tersebut.

Diksi itu sendiri adalah pilihan kata. Menurut Arifin (2000: 25) diksi adalah

pilihan kata, memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kamus Besar

Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka mendefinisikan “diksi” sebagai pilihan kata

yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan

sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Pendapat lain diksi adalah

dalam kemampuan memilih dan menggunakan dengan tepat kata-kata untuk

menyampaikan suatu gagasan yang dimaksudkan. Karangan yang ditulis oleh penulis

diplubikasikan melalui media cetak.

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian

siswa. Media cetak adalah suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-

pesan visual. Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk

menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk cetak.

Dalam Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu terdapat beberapa iklan,

terutama “Klasika” yaitu klasifikasi iklan dimana didalamnya berisi tentang solusi

dan tips seputar buah hati anda. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada surat kabar harian Kompas Edisi Minggu.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti

mengambil judul “ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA”

SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI MINGGU BULAN JANUARI –

FEBRUARI 2013”. Pemilihan judul ini, peneliti tetapkan dengan mengetahui diksi

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

yang digunakan dalam surat kabar Kompas. Pemilihan di pilih surat kabar karena

diksi yang digunakan bervariasi. Selain itu, skripsi ini memberikan gambaran bahwa

tidak selamanya bahasa yang digunakan resmi dan sopan. Berdasarkan uraian di atas

peneliti ingin mengkaji diksi yang digunakan dalam iklan surat kabar dan jenis diksi

yang digunakan.

Adapun rumusan masalah yang sudah ditentukan dalam penelitian ini adalah

peneliti melakukan penelitian pada jenis dan makna terjadinya penggunaan diksi pada

“Klasika” Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu. Tujuan penelitian yaitu

mendeskripsikan jenis dan makna terjadinya penggunaan diksi dalam “Klasika” Surat

Kabar Harian Kompas Edisi Minggu.

Hasil dari suatu penelitian tentu diharapkan dapat member manfaat bagi

pembacanya, baik dari segi teoretis maupun dari segi praktis. Segi teoretis adalah

Menambah perbendaharaan teori dibidang kajian kebahasaan, khususnya mengenai

diksi dalam iklan media cetak dan secara praktis penelitian ini diharapkan Bagi

peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi selanjutnya yang

berhubungan dengan penggunaan diksi.

PENELITIAN RELEVAN

Penelitian relevan berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan. Oleh karena itu beberapa penelitian terdahulu yang

membahas topik penggunaan diksi dalam iklan dan dapat dijadikan sebagai tinjauan

pustaka, antara lain A. Dewi Kurniawati (2012), Andi Suprayogo (2012), Anita

Puspitasari (2012), Rini Indah Sulistyowati (2011), Arif Widiyanto (2012), Gandi

Manindra (2013), Parwati (2012), Suci Tohari (2012), W. Eko Suryawan (2013), dan

Yulie Nurmitasari (2011).

Penelitian yang dilakukan oleh A. Dewi Kurniawati dengan judul “Diksi dan

gaya Bahasa pada Majalah Nova Edisi Bulan September-Desember 2011”.

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

Disimpulkan bahwa diksi dan gaya bahasa berbeda, diksi pilihan kata yang

mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa atau klausa tertentu

menghadapi situasi, sedangkan makna tidak hanya digunakan untuk menyatakan

makna mana yang perlu dipakai untuk mengungkapkan suatu gagasan, tetapi juga

meliputi persoalan gaya bahasa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah sama-sama meneliti diksi. Perbedaannya, penelitian ini meneliti

iklan Klasika pada Koran Kompas, sedangkan penelitian sebelumnya meneliti diksi

dan gaya bahasa pada majalah Nova.

Andi Suprayogo (2012) yang berjudul “Karakteristik Diksi dan Gaya Bahasa

Iklan dalam Surat Kabar Harian Kompas”. Hasil penelitian yang diperoleh adalah

pemakaian diksi dalam istilah asing sangat mendominasi. Hal ini dapat terjadi karena

kata-kata atau istilah asing dianggap menempati derajat yang lebih tinggi di banding

bahasa Indonesia dan Daerah. Selain hal tersebut, kata-kata atau istilah asing yang

digunakan dalam iklan, para pembuat iklan bertujuan calon konsumen (pembaca)

memperoleh kesan bahwa produk yang ditawarkan tersebut berkelas Internasional.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Puspitasari (2012) dengan judul

“Analisis Diksi dan Variasi Kalimat dalam Rubrik Zodiac pada Majalah Keren Beken

Edisi Oktober 2011”. Disimpulkan bahwa dalam penggunaan diksi pada wacana

zodiac majalah Keren Beken terdapat empat jenis diksi dan tiga jenis kalimat. Jenis

diksi tersebut adalah pemakaian kata tutur, pemakaian kata indria, pemakaian istilah

asing, dan pemakaian makna. Jenis kalimatnya adalah kalimat berita, kalimat tanya,

dan kalimat perintah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

sama-sama meneliti tentang diksi. Perbedaannya, penelitian ini meneliti tentang

penggunaan diksi dalam iklan Klasika pada Kompas, sedangkan penelitian

sebelumnya meneliti tentang diksi dan variasi kalimat dalam rubrik zodiac pada

majalah Keren Beken.

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Widiyanto (2012) dengan judul “Analisis

Diksi dan Penanda Konjungsi Rubrik Semarangan pada Suara Merdeka Edisi 14

Januari-11 Februari 2012”. Hasil penelitian yang dilakukan adalah datanya berupa

kata, frasa, kalimat secara tertulis. Penggunaan diksi terdapat tujuh bentuk (1)

pemakaian kata tutur, (2) pemakaian kata indria, (3) kata asing, (4) makna, (5)

perubahan makna, (6) penanggalan konsonan, dan (7) penanggalan suatu kata;

konjungsi terdapat dua bentuk (1) konjungsi koordinatif, dan (2) konjungsi

subordinatif. Persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan adalah sama-sama

meneliti tentang diksi. Perbedaannya, penelitian ini juga meneliti tentang penanda

konjungsi, sedangkan peneliti tidak meneliti penanda konjungsi.

Penelitian yang dilakukan oleh Gandi Manindra (2013) dengan judul

“Penggunaan Diksi pada Kolom Unek-unek dalam Surat Kabar Harian Warta

Jateng”. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk pemakaian diksi pada

kolom unek-unek dalam surat kabar harian Warta Jateng (1) pemakaian kata khusus,

(2) pemakaian kata asing (a) pemakaian kata dari bahasa Inggris, (b) pemakaian kata

dari bahasa daerah (Jawa), (3) pemakaian kata-kata Indria (a) penggunaan indria

penglihatan, (b) penggunaan indria pengecapan, (4) penggunaan kata-kata

bersinonim, (5) penggunaan kata-kata berantonim, (6) penggunaan kata konotasi, dan

(7) penggunaan kata denotasi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menganalisis tentang diksi sebagai

landasan teorinya. Perbedaan penlitian ini meneliti tentang diksi pada iklan

sedangkan penelitian terdahulu meneliti tentang kolom unek-unek pada surat kabar

harian warta Jateng.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

dan ideologi pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi (dalam Nana Syaodih, 2009: 52).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada penggunaan diksi

dalam “Klasika” Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu Bulan Januari 2013-

Februari 2013. Data dalam penelitian ini adalah penggunaan diksi dalam “Klasika”

Surat Kabar Harian Kompas Edisi Minggu. Sumber dalam penelitian ini adalah

sumber tertulis yang berupa surat kabar harian Kompas khususnya dalam klasika

yang berisi tentang klasifikasi iklan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah simak dan catat. Metode ini digunakan untuk melakukan menyimak langsung

data yang diteliti. Setelah data terkumpul pembahasan dilakukan dengan metode agih.

Metode agih adalah metode analisis bahasa yang alat penelitiannya berada dalam

bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 13). Dalam penelitian ini

metode agih dilakukan dengan teknik dasar bagi unsur langsung.

HASIL PENELITIAN

Setelah data terkumpul dan dikelompokkan, selanjutnya yaitu melakukan

analisis data. Pemilihan kata yang tepat pada “Klasika” Surat Kabar Harian Kompas.

Dengan melakukan analisis data dalam penelitian ini ditemukan adanya karakteristik

diksi.

1. Pemakaian kata-kata khusus

a. Kriteria dan metode pengujian yang seragam memang sangat valid

dan diterapkan secara world wide.

Frase valid merupakan frasek husus, karena kata sahih sebagai frase umum.

Kata valid bisa digantikan dengan kata sahih, tetapi penulis ingin menunjukkan

prestigenya atau nilainya dengan menggunakan kata valid. Dengan menggunakan

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

kata valid maka pembaca atau pendengar akan berpikir bahwa kriteria dan metode

pengujian yang seragam merupakan hal yang benar-benar tidak tergantikan.

b. Sejak dulu, kaum hawa terkenal akan kecintaannya terhadap sepatu.

Frase kaum hawa merupakan frase khusus karena memyatakan seorang

wanita atau perempuan dibandingkan dengan frase Candra atau Riska, karena ini

belum tentu bahwa dia seorang perempuan. Frase tersebut memberi penjelasan

kepada pembaca bahwa dia adalah seorang perempuan. Oleh karena itu, kaum hawa

merupakan karakteristik diksi yang memunyai sifat yang menyatakan dia seorang

perempuan.

2. Pemakaian kata istilah asing

a. Kriteria dan metode pengujian yang seragam memang sangat valid dan

diterapkan secara world-wide.

Kata world-wide merupakan kata yang berasal dari bahasa asing. Kata ini

apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti mendunia. Kata tersebut

digunakan dalam iklan karena untuk membujuk para konsumen agar percaya bahwa

produk yang ditawarkan telah di uji dilaboratorium yang terjamin kualitasnya.

b. Jadilah role model bagi putra putri anda karena ini adalah bagian

penting proses pencapaian yang diharapkan.

Kata role model merupakan kata yang berasal dari bahasa asing. Kata tersebut

apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti contoh. Kata tersebut

digunakan untuk menunjukkan contoh yang baik bagi putra-putrinya. Penulis

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

menggunakan kata tersebut supaya pembaca berpikir bahwa penulis orang yang

berpendidikan dan berwawasan luas.

3. Pemakaian kata indria

a. Penggunaan indria peraba

Mengingat kulit yang sensitif, bayi memerlukan pakaian yang sesuai

demi keamanan dan kesehatannya. (DIK/1b)

Kata sensitif mengandung makna yang konkret menunjuk

kepada objek yang dapat dirasakan, dilihat. Kata sensitif tersebut

menggambarkan pengalaman pembaca setelah memakai produk yang

ditawarkan atau yang diiklankan melalui media cetak atau media

elektronik. Sehingga pembaca atau pendengar lebih hati-hati dalam

memilih produk yang akan dipakai oleh bayi.

b. Penggunaan indria penglihatan

Cukup batasi waktu menggunakan komputer, menonton TV, sibuk

otak-atik ponsel, maupun mendengarkan MP3 Player (DIK/1i)

Perhatikan apakah warnanya tampak kusam atau tidak. (DIK/1m)

Kata menonton TV pada data (DIK/1i), dan kusam pada data

(DIK/1m) dalam diksi termasuk pernyataan indria penglihatan. Kata-

kata tersebut digunakan karena kata indria melukiskan suatu sifat yang

khas dari pencerapan panca indria sehingga pemakaiannya harus tepat,

makna yang terdapat dalam data tersebut memberi hubungan antara

satu indria dengan indria lain yang dirasa begitu rapat. Pemakaian kata

indria pada data tersebut bertujuan untuk merubah kebiasaan dan teliti

dalam memilih atau menjaga sesuatu yang berharga, selain itu juga

menambah solidaritas sosial dalam menjaga keharmonisan hubungan.

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

c. Penggunaan indria penciuman

Dengan mencantumkan label Oeko Tex Standard 100, berarti sebuah

produk tekstil dinyatakan bebas dari pestisida, logam berat,

formaldehida, pewarna yang mengandung karsinogen(penyebab

kanker), dan alergen (penyebab alergi) serta bebas bau,(bebas) asam

dan tidak luntur (DIK/1h)

Selain itu, udara lembap membuat sampah dan kotoran lebih cepat

membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.(DIK/4a)

Kata asam pada data (DIK/1h), dan bau tak sedap pada data

(DIK/4a), dalam diksi termasuk pernyataan indria penciuman. Kata-

kata tersebut memberikan deskripsi kepada pembaca media cetak

bahwa kata tersebut memberikan motivasi untuk melakukan sesuatu

yang dapat membuat perubahan pada pembaca.

4. Pemakaian kata sinonim

a. Agar waktu berburu busana seken menjadi lebih efektif dan efisien,

ada baiknya untuk memilih waktu setelah libur panjang atau pada

pertengahan minggu. (DIK/1o)

Kata efektif dan efisien pada data (DIK/1o) mempunyai makna yang

sama. Kata efektif memiliki arti menghasilkan atau sesuai. Kata efisien

memiliki arti juga sesuai. Dalam konteks ini efektif dan efisien memiliki

persamaan makna supaya dalam membeli atau memilih sesuatu sesuai

dengan yang diinginkan.

b. Jangan memberi tahu si kecil dengan apa yang Anda larang dan tidak

diperbolehkan.

Kata larang dan tidak diperbolehkan pada data di atas mempunyai

makna yang sama. Kata larang berarti memerintahkan supaya tidak

melakukan sesuatu. Kata tidak diperbolehkan juga memilki arti

supaya tidak melakukan sesuatu. Dalam konteks larang dan tidak

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

diperbolehkan memiliki persamaan makna yaitu tidak melakukan

sesuatu yang dilarang.

5. Pemakaian kata konotasi

Intinya baik anak perempuan maupun laki-laki, kasih sayang yang mereka

dapat dari sang ayah dapat menjadi batu pijakan membangun hubungan

positif dengan orang lain di masa depan.(DIK/3b)

Kata batu pijakan pada data (DIK/3b) tidak diartikan sebagai batu

yang dipijak atau yang diinjak, jika diartikan demikian batu yang

diinjak, makna keseluruhan kalimat tersebut tidak logis atau tidak dapat

dipahami. Makna kata batu pijakan pada data (DIK/3b) adalah langkah

awal dalam memulai kehidupan yang baru di masa depan. Makna batu

pijakan pada kalimat di atas disebut dengan makna konotasi, karena

makna konotasi merupakan makna yang tidak sebenarnya.

Oleh karena itu, para ayah jangan membuat tuntutan pekerjaan sebagai

“kambing hitam” dalam pengasuhan anak.(DIK/3c)

Kata kambing hitam pada data (DIK/3c) tidak diartikan sebagai

seekor hewan (kambing) yang warnanya hitam, jika diartikan demikian

kambing itu berwarna hitam, makna keseluruhan kalimat tersebut tidak

logis atau tidak dapt dipahami. Makna kata kambing hitam pada data

(DIK/3c) adalah tersangka dalam suatu perkara yang tidak dilakukan.

Makna kambing hitam pada kalimat di atas disebut dengan makna

konotasi. Secara singkat makna konotasi diartikan sebagai makna tidak

sebenarnya pada kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna

konotasi sering disebut juga dengan istilah makna kias.

6. Pemakaian kata denotasi

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

Kamfer untuk meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan selera

makan.(DIK/3g)

Kata selera makan pada data (DIK/3g) diartikan sebagai menambah

nafsu makan, makna keseluruhan kalimat logis dan mudah dipahami.

Makna kata selera makan ialah nafsu makan maksudnya makan dengan

bersemangat. Makna selera makan pada kalimat di atas disebut dengan

makna denotasi karena makna denotasi merupakan makna sebenarnya

yang terdapat pada kata tersebut atau secara singkat makna denotasi

diartikan sebagai makna sebenarnya.

SIMPULAN

Dari pembahasan analisis penggunaan diksi dalam “Klasika” Surat Kabar

Harian Kompas Edisi Minggu, penulis mengambil beberapa simpulan mengenai diksi

yang digunakan yaitu sebagai berikut.

a. Pemakaian kata-kata khusus terdapat pada kata valid, kaum hawa,

lima tips, berkutat.

b. Pemakaian kata-kata istilah asing terdapat pada kata world-wide, role

model, emotional bonding, rewards points, post, remote work atau

telecommuting.

c. Pemakaian kata-kata indria

1) Penggunaan indria peraba terdapat pada kata sensitif.

2) Penggunaan indria penglihatan terdapat pada kata menonton,

kusam.

3) Penggunaan indria penciuman terdapat pada kata asam, bau tak

sedap.

d. Penggunaan kata bersinonim terdapat pada kata efektif-efisien,

larang-tidak diperbolehkan, nutrisi-zat gizi, berkas-berkas,

relaks, joging, keok, dan temaram.

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM “KLASIKA” SURAT …eprints.ums.ac.id/26657/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmembacanya, surat kabar juga menjadi wadah masyarakat untuk menggali informasi

e. Penggunaan kata konotasi terdapat pada kata batu pijakan, kambing

hitam, sejak dini, koceknya, membuka mata, memutar otak,

malaikat mungil, pagar hati.

f. Penggunaan kata denotasi terdapat pada kata selera makan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kurniawati, A. Dewi. 2012. “Diksi dan Gaya Bahasa pada Majalah Nova Edisi Bulan

September-Desember 2011”. Skripsi: Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Manindra, Gandi. 2013. “Penggunaan Diksi pada Kolom Unek-unek dalam Surat

Kabar Harian Warta Jateng”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Puspitasari, Anita. 2012. “Analisis Diksi dan Variasi Kalimat dalam Rubrik Zodiac

pada Majalah Keren Beken Edisi Oktober 2011”. Skripsi: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suprayogo, Andi. 2012. “Karakteristik Diksi dan Gaya Bahasa Iklan dalam Surat

Kabar Harian Kompas”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widiyanto, Arif. 2012. “Analisis Diksi dan Penanda Konjungsi Rubrik Semarangan

pada Suara Merdeka Edisi14 Januari-11 Februari 2012”. Skripsi: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.