analisis pengaruh variabilitas harga pokok...

83
ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK PENJUALAN, RASIO LANCAR, FINANCIAL LEVERAGE, VARIABILITAS PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN, INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: CECEP SARIPUDIN NIM : 101081223191 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: trinhcong

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK

PENJUALAN, RASIO LANCAR, FINANCIAL LEVERAGE,

VARIABILITAS PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN,

INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP PEMILIHAN

METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

CECEP SARIPUDIN

NIM : 101081223191

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………… i

ABSTRACT …………………………… ii

ABSTRAK …………………………… iii

KATA PENGANTAR …………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………… vii

DAFTAR TABEL …………………………… x

DAFTAR GAMBAR …………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian …………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………… 7

BAB II TINJAUAN MASALAH

A. Laporan Keuangan …………………… 8

a. Definisi Laporan Keuangan …………… 8

b. Para Pemakai Laporan Keuangan …… 9

B. Persediaan …………………………… 12

1. Pengertian Persediaan ………………….. 12

2. Metode Kalkulasi Biaya Persediaan dalam

Sistem Persediaan Periodik …………… 15

3. Metode Kalkulasi Biaya Persediaan dalam

system Persediaan Perpetual …………… 16

B. Metode Akuntansi Persediaan …………… 17

1. Metode FiFO …………………………… 18

2. Metode Rata-rata …………………… 20

3. Metode LIFO …………………… 21

C. Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan …… 22

1. Teori Agensi …………………………… 22

2. Hipotesis RIcardian …………………… 23

Page 3: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

3. Political Cost …………………………… 24

D. Variabilitas Persediaan …………………… 26

E. Ukuran Perusahaan …………………… 27

F. Rasio Lancar …………………………… 28

G. Financial Leverage …………………… 29

H. Intensitas Persediaan …………………… 30

I. Variabilitas Harga Pokok Penjualan …… 31

J. Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian…… 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian …………… 34

B. Metode Penentuan Sampel …………… 34

C. Metode Pengumpulan Data …………… 34

D. Metode Analisis Data ……………………. 36

E. Operasional Variabel …………………… 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ………….. 41

B. Industri Manufaktur ………………….. 42

C. Hasil dan Pembahasan …………………… 44

1. Analisis Deskriptif …………………… 44

2. Pengujian Hipotesis …………………… 45

a. Pengujian Univariat …………… 45

b. Pengujian Multivariat …………… 47

2. Pembahasan …………………………… 58

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan …………………………… 60

B. Implikasi dan Keterbatasan …………… 61

1. Implikasi …………………………… 61

2. Keterbukaan …………………………… 62

DAFTAR PUSTAKA ………………………………….. 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi penting yang

dapat digunakan oleh pihak-pihak pengguna laporan dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga bertujuan untuk memberikan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas. Laporan keuangan

akan mencerminkan kinerja dari perusahaan dan nilai perusahaan akan

tercermin dari harga sahamnya. Dengan demikian, perusahaan akan

memberikan laporan tahunan yang dapat memberikan informasi yang relevan

tentang kinerja perusahaan yang dapat berdampak terhadap harga saham yang

diperdagangkan (Ball dan Brown dalam Mukhlasin, 2002). Sehingga laporan

keuangan yang dikeluarkan perusahaan akan mencerminkan nilai perusahaan

di mana para investor akan sangat berkepentingan dengan laporan tersebut,

khususnya Neraca dan Laba-Rugi.

Agar laporan keuangan yang dihadirkan oleh perusahaan bisa

digunakan secara cepat dan tepat oleh pemakainya, maka laporan itu harus

disusun sesuai dengan standar yang ada. Di Indonesia standar yang digunakan

adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Di antara beberapa alternatif penilaian laporan keuangan, metode

akuntansi persediaan secara signifikan akan mempengaruhi laporan keuangan

terutama laporan laba-rugi perusahaan. Laporan laba-rugi merupakan salah

Page 5: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

satu informasi fundamental yang diperlukan investor dalam menganalisis

kinerja perusahaan. Dengan perbedaan metode penilaian persediaan akan

menyebabkan perbedaan laba-rugi pada perusahaan. Metode penilaian

persediaan dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu metode FIFO (First In First

Out), LIFO (Last In First Out), identifikasi khusus, dan metode rata-rata

(Weight Averege).

Dalam Standar Akuntansi Keuangan pengertian persediaan adalah

aktiva: (a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, (b) dalam

proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk bahan baku

atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau

pemberian jasa. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang mempunyai

nilai yang cukup besar dan merupakan asset yang sangat penting baik dalam

jumlah maupun peranannya dalam kegiatan dari banyak perusahaan.

Cushing dan LeClere (dalam Mukhlasin, 2002) mendapatkan bahwa

20% dari total asset adalah merupakan persediaan. Sementara data dari Bursa

Efek Jakarta (BEJ) atau saat ini bernama Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

tahun 1995 sampai dengan 1999 memperlihatkan bahwa rata-rata nilai

persediaan akhir dibanding dengan total asset antara 16% sampai dengan 20%.

Hal yang menjadi permasalahan adalah bagaimana melaporkan nilai

persediaan akhir dalam neraca dan pengaruhnya dalam laba rugi serta pajak

yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Pemilihan metode akuntansi persediaan di Indonesia telah dikeluarkan

dan dibentuk oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2002) dan SAK No. 14

Page 6: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

yang menyatakan bahwa untuk pemilihan metode akuntansi persediaan

diberlakukan tiga metode akuntansi persediaan, yaitu: First In First Out

(FIFO), Last In First Out (LIFO), dan rata-rata tertimbang (Weight Averege).

Sedangkan Undang-undang perpajakan Indonesia tentang pajak penghasilan

nomor 17 tahun 2002 pasal 10 ayat (6) hanya mengakui dua metode yaitu

metode FIFO dan Weight Average (rata-rata).

Permasalahan akan timbul pada saat terjadi perubahan harga (inflasi).

Dengan menggunakan metode FIFO perusahaan akan menghasilkan laba yang

tinggi sehingga manajemen akan menggunakan atau menerapkan metode yang

akan menghasilkan laba yang lebih rendah yaitu metode LIFO (Lee dan Hsieh

dalam Mukhlasin, 2002). Perbedaan ini menyebabkan manajer akan

menerapkan metode yang dapat menghasilkan laba yang relatif rata dan

melaporkan nilai yang sesungguhnya. Di Indonesia yang mengakui 2 metode

persediaan, untuk menghasilkan laba yang lebih kecil perusahaan akan

menggunakan metode rata-rata dibandingkan metode FIFO, karena dengan

menggunakan metode rata-rata perusahaan akan menggabungkan seluruh

price inflow (Anthony et, al., 2000).

Metode akuntansi FIFO dan rata-rata walaupun tidak kontradiktif, tetap

menggambarkan karakteristik Increasing Income dan Decreasing Income.

Decreasing Income digambarkan oleh metode rata-rata. Sedangkan Increasing

Income digambarkan oleh metode FIFO. Perbedaan antara metode FIFO dan

metode rata-rata memang tidak mencolok, namun demikian karena pada

Page 7: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

pertengahan tahun 1997 terjadi krisis yang mengakibatkan inflasi besar, maka

metode FIFO dan metode rata-rata perbedaannya menjadi lebih besar.

Dalam kondisi inflasi, metode FIFO menghasilkan nilai persediaan

akhir yang tinggi dan harga pokok penjualan yang rendah. Hal ini

mengakibatkan laba bersih menjadi tinggi. Sebaliknya dengan metode LIFO

akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan harga penjualan

yang tinggi. Dimana hal ini akan menghasilkan laba bersih menjadi rendah.

Sementara metode rata-rata akan menghasilkan nilai yang berada di antara

nilai dari kedua metode.

Pemilihan metode akuntansi untuk persediaan merupakan keputusan

yang memerlukan banyak pertimbangan (Cushing dan LeClere, dalam

Mukhlasin, 2002). Hal ini disebabkan karena salah satu tujuan perusahaan

dalam memilih metode akuntansi adalah untuk keinginan para investor dalam

kaitannya dengan market value perusahaan, sehingga dalam memilih metode

akuntansi tersebut selayaknya berdampak pada tingkat return yang diharapkan

oleh investor (Dhalival et. al dalam Mukhlasin, 2002).

Topik ini menarik untuk dikaji karena implikasi yang diakibatkannya.

Menurut Watts dan Zimmerman (dalam Gunawan, 2006) perilaku pemilihan

metode akuntansi dalam perspektif teori akuntansi positif terdiri dari tiga

hipotesis, yaitu:

1. Hipotesis rencana bonus (Bonus plan hypotesis)

2. Jaminan hutang (Debt – Covenant hypotesis)

3. Hipotesis biaya politis (The political hypotesis)

Page 8: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Pilihan atas metode akuntansi persediaan akan berpengaruh terhadap

besaran laba bersih, sehingga berkaitan erat dengan ketiga hipotesis tersebut

(Gunawan, 2006).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Gunawan (2006) tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan antara

metode FIFO dan rata-rata pada perusahaan industri dan industri barang

konsumsi menghasilkan bahwa ukuran perusahaan, financial leverage dan

profitabilitas signifikan berbeda antara metode FIFO dengan metode rata-rata.

Penelitian lainnya yang meneliti tentang pengaruh penerapan metode

akuntansi persediaan terhadap market value perusahaan pada emiten di Bursa

Efek Jakarta, yang dilakukan oleh Nur Annisa et. al (2003) menemukan bukti

bahwa metode akuntansi persediaan rata-rata pada neraca lebih berpengaruh

terhadap market value perusahaan dibandingkan dengan metode akuntansi

persediaan FIFO.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis apakah

terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas

persediaan, variabilitas harga pokok penjualan dan rasio lancar serta intensitas

persediaan terhadap pemilihan akuntansi persediaan antara metode FIFO dan

rata-rata dalam penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.

Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Sri Rejeki Metallia (2007).

Page 9: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu:

1. Penambahan variabel yang digunakan

Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan yaitu ukuran

perusahaan, variabilitas persediaan, financial leverage, rasio lancar,

variabilitas harga pokok penjualan dan intensitas persediaan. Variabel

dependen yang digunakan yaitu pemilihan metode akuntansi persediaan

(antara FIFO dan rata-rata). Sedangkan pada penelitian sebelumnya,

variabel independen yang digunakan yaitu struktur kepemilikan, ukuran

perusahaan, rasio perputaran persediaan.

2. Perbedaan sampel yang digunakan

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur

yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan pada penelitian

sebelumnya menggunakan sampel perusahaan aneka industri dan industri

barang konsumsi.

3. Periodesasi penelitian

Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari tahun 2004-

2007. Sedangkan penelitian sebelumnya data yang digunakan adalah

tahun 2000 sampai dengan 2004.

Page 10: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

B. Perumusan Masalah

Perumusan utama dari penelitian ini dapat dirumuskan dalam

pertanyaan: Apakah Ukuran Perusahaan, Variabilitas Persediaan, Rasio Lancar,

Financial Leverage, Variabilitas Harga Pokok Penjualan, Intensitas Persediaan

berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Pemilihan Metode Akuntansi

Persediaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

Ukuran Perusahaan, Variabilitas Persediaan, Rasio Lancar, Financial

Leverage, Variabilitas Harga Pokok Penjualan, dan Intensitas Persediaan

terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan.

2. Manfaat

a. Bagi penulis, sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu (S1).

b. Bagi dunia pendidikan, untuk menambah literatur dan referensi bagi

mahasiswa yang tertarik untuk membahas masalah persediaan.

c. Bagi perusahaan untuk membantu manajer dalam memilih metode

yang menguntungkan perusahaan untuk memenuhi keinginan investor

dalam kaitannya dengan market value perusahaan.

d. Bagi investor untuk menilai marketing value perusahaan yang

berdampak pada return yang mereka harapkan.

Page 11: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

BAB II

TINJAUAN MASALAH

A. Laporan Keuangan

1. Definisi Laporan Keuangan

Transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan selanjutnya akan

dicatat serta diikhtisarkan, setelah itu disiapkanlah laporan untuk pemakai.

Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi tentang keadaan keuangan

perusahaan disebut laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

keuangan utama perusahaan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.

Laporan ini menampilkan sejarah perusahan yang dikuantifikasikan dalam

nilai moneter.

Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan dan pihak luar

perusahaan berdasarkan urutan penyusunan serta sifat data yang terdapat

dalam laporan-laporan adalah sebagai berikut:

a. Laporan laba-rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan pengeluaran

(beban) dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu

periode akuntansi), laporan laba-rugi juga akan memberikan informasi

tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.

b. Neraca adalah daftar seluruh aktiva, hutang (kewajiban) dan ekuitas

pemilik pada jangka waktu tertentu. Misalnya sebulan atau setahun.

Page 12: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

c. Laporan ekuitas merupakan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam

modal pemilik pada jangka waktu tertentu (periode akuntansi).

Misalnya sebulan, tiga bulan atau satu tahun.

d. Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi yang

relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

pada periode tertentu (periode akuntansi). Misalnya sebulan, tiga bulan

atau satu tahun.

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan disusun dan

disajikan sekurang-kurangnya satu tahun sekali, untuk memenuhi

kebutuhan para pemakainya. Di antara para pemakai laporan keuangan

beberapa diantaranya memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi

tambahan yang tercakup dalam laporan keuangan. Namun demikian,

banyak pemakai sangat tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber

utama informasi mengenai keuangan perusahaan, dan oleh karena itu,

laporan keuangan seharusnya disusun dan disajikan dengan

mempertimbangkan kebutuhan mereka.

2. Para Pemakai Laporan Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan suatu

perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan

tersebut. Dimana mereka menggunakan laporan keuangan untuk

mengambil keputusan-keputusan ekonomi. Ada 2 pihak yang

membutuhkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan guna

Page 13: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

mengambil keputusan ekonomi, mereka adalah pihak internal perusahaan

dan pihak eksternal perusahan.

Pihak internal menggunakan laporan keuangan untuk menilai

kinerja manajemen dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya

ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.

Sedangkan pihak eksternal, akan menggunakan laporan keuangan

sebagai dasar investasi yang telah atau akan digunakan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan (Business Stakeholder) terhadap laporan keuangan

atau posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan.

a. Pemilik (Owners)

Laporan yang dikeluarkan perusahaan akan menggambarkan nilai

ekonomis perusahaan itu sendiri, yaitu gambaran mengenai hasil

keuntungan perusahaan pada periode sebelumnya serta prospek

perusahaan dimasa mendatang. Hal ini menyebabkan pemilik (Owners)

merasa sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan.

Harus diperhatikan bahwa pemilik yang menginvestasikan sumber

dayanya ingin memperoleh nilai yang paling ekonomis atas investasi

mereka. Dalam kata lain, pemilik akan berharap mendapatkan bagian

dalam laba perusahaan. Karena mungkin pada akhirnya pemilik akan

memutuskan akan menjual perusahaan.

b. Manajer

Manajer yang tidak dapat memberikan hasil yang baik bagi

perusahaan akan merasa kesulitan untuk memperoleh kepercayaan

Page 14: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

kembali oleh pemilik, karena manajer adalah orang yang dipercaya oleh

pemilik untuk menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, manajer

mempunyai insentif untuk memaksimalkan nilai ekonomis perusahaan.

c. Karyawan

Jasa yang diberikan oleh karyawan akan dibalas dengan

memperoleh upah. Kepentingan karyawan dalam kinerja perusahaan,

dikarenakan pekerjaan mereka tergantung pada hal tersebut. Tidak

jarang perusahaan akan memberhentikan karyawannya untuk jangka

waktu tertentu apabila perusahaan dalam kondisi menurun, dan pada

puncaknya para karyawan bisa kehilangan pekerjaan mereka untuk

selamanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tempat mereka bekerja

mengalami kebangkrutan.

d. Pelanggan

Pelanggan juga mempunyai kepentingan dalam kelangsungan

perusahaan. Karena pelanggan akan sulit untuk mendapatkan barang

atau jasa yang mereka butuhkan apabila perusahaan mengalami

kebangkrutan.

e. Kreditor

Kreditor juga mempunyai kepentingan dalam kinerja perusahaan

sama halnya seperti pemilik, kreditor juga menginvestasikan sumber

daya mereka melalui pemberian kredit. Untuk memperoleh kembali

investasi yang telah mereka berikan, kreditor memastikan bahwa

Page 15: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

perusahaan dapat menghasilkan uang tunai yang cukup dan perusahaan

merupakan pelanggan kreditor.

f. Pemerintah

Kepentingan pemerintah terhadap ekonomi perusahaan dalam hal

ini laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan adalah dari pungutan

yang dilakukan oleh pemerintah berupa pajak penghasilan (PPh) ataupun

pajak pertambahan nilai (PPn). Hal ini terlihat dari peraturan-peraturan

perpajakan yang dikeluarkan pemerintah. Selain kepada perusahaan,

pemerintah juga menarik pajak dari karyawan. Tetapi dalam hal ini,

pungutan yang dilakukan pemerintah (Pajak Penghasilan/PPh)

disesuaikan dengan upah yang diterima karyawan.

B. Persediaan

1. Pengertian Persediaan

Dalam PSAK nomor 14 yang dimaksud dengan persediaan adalah

aktiva:

(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal,

(b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau

(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Pengertian persediaan yang dikemukakan oleh Kieso dan Weygant

(2002) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis

normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam

Page 16: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

memproduksi barang yang akan dijual. Persediaan sendiri merupakan aktiva

lancar yang paling besar dari perusahaan barang (ritel) maupun perusahaan

manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur setidaknya ada tiga akun

persediaan, yaitu bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

Dalam perusahaan dagang biasanya membeli barang dagang dalam

bentuk yang siap dijual, serta biaya yang terkait dengan unit-unit yang

belum terjual dan masih ada ditangan akan dilaporkan sebagai persediaan

barang dagang. Pada sisi lain, perusahaan manufaktur memproduksi barang

yang akan dijual kepada perusahaan dagang. Berbeda dengan perusahaan

dagang, dalam perusahaan manufaktur yang mempunyai kegiatan utamanya

mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Unit-unit yang belum terjual dan

yang masih ada di tangan atau dalam proses produksi disebut persediaan

bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

2. Metode Kalkulasi Biaya Persediaan dalam Sistem Persediaan Periodik

Menurut sistem persediaan periodik (Periodic Inventory System),

kuantitas persediaan di tangan ditentukan seperti yang tersirat oleh namanya

yaitu secara periodik. Semua pembelian persediaan selama periode

akuntansi dicatat dengan mendebet akun pembelian. Total akun pembelian

pada akhir periode akuntansi ditambahkan ke biaya persediaan di tangan

pada awal periode untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk

dijual selama periode berjalan. Kemudian total biaya barang yang tersedia

untuk dijual selama periode untuk dijual dikurangi dengan persediaan akhir

Page 17: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

untuk menentukan harga pokok penjualan. Dalam sistem persediaan

periodik, harga pokok penjualan adalah jumlah residu yang tergantung pada

hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik.

Sebagian besar perusahaan membutuhkan informasi yang mutakhir

mengenai tingkat persediaan untuk melindunginya dari stockout (kehabisan

persediaan) atau over-purchasing (kelebihan pembelian) dan untuk

membantu penyusunan data keuangan secara bulanan atau kuartalan. Hal

tersebut mengakibatkan banyak perusahaan yang menggunakan sistem

persediaan perpetual yang dimodifikasi (Modified Perpetual Inventory

System), dimana hanya penurunan dan kenaikan kuantitas (bukan jumlah

barang) yang disimpan dalam catatan persediaan yang terinci. Sedangkan

dalam sistem persediaan periodik, perhitungan fisik persediaan (Physical

Inventory Count) diharuskan dilakukan sekali setahun pada akhir periode.

Semua catatan mengenai perhitungan fisik persediaan hanya merupakan

perangkat memorandum diluar sistem berpasangan (Double Entry) yang

membantu menentukan tingkat persediaan pada suatu waktu tertentu (Kieso

dan Weygant, 2002).

Pada perusahaan yang menggunakan sistem persediaan periodik,

pencatatan dilakukan setiap kali melakukan penjualan hanya akan mencatat

pendapatan. Pada saat mencatat harga pokok penjualan, tidak ada ayat jurnal

yang dibuat pada saat penjualan. Untuk menentukan biaya atau harga pokok

persediaan atau harga pokok penjualan akan dilakukan perhitungan fisik,

Page 18: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

dan harga pokok penjualan selama periode tertentu dilaporkan dalam seksi

terpisah pada laporan laba-rugi.

Perhitungan fisik atas persediaan pada akhir periode diperlukan

apabila perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik. Hal tersebut

dimaksudkan untuk menentukan kuantitas persediaan yang masih ada

sebagai nilai di neraca yang akan diperlihatkan dalam laporan keuangan.

3. Metode Kalkulasi Biaya Persediaan Dalam Sistem Persediaan Perpetual

Dalam sistem persediaan perpetual, semua kenaikan dan penurunan

barang dicatat dengan cara yang sama seperti mencatat kenaikan dan

penurunan kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi

mengindikasikan stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan

mendebet persediaan barang dagang dan mengkredit kas atau hutang usaha.

Pada tanggal penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan

mendebet harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang.

C. Metode Akuntansi Persediaan

Metode akuntansi memiliki konsekuensi logis yang akan berpengaruh

terhadap laporan keuangan. Dalam mengambil kebijakan akuntansi untuk

memilih akuntansi persediaan manajemen akan mempertimbangkan hal-hal

yang dapat mendukung nilai perusahaan (Tuannakota, 2000). Hal ini cukup

beralasan karena penilaian terhadap persediaan akan berdampak langsung

terhadap income perusahaan dan neraca.

Page 19: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lee dan Hsieh (dalam Mukhlasin, 2002) menyatakan bahwa metode

akuntansi persediaan adalah kebijakan pengukuran yang digunakan sebagai

media kontrak antara economic agent yang berkaitan dengan persediaan.

Pemilihan metode akuntansi persediaan akan berdampak langsung pada laba

perusahaan. Perubahan metode akuntansi akan dapat mengakibatkan

redistribusi kekayaan antara perusahaan dan pemerintah.

Pencatatatan terhadap persediaan dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu cara sistem periodik atau fisik (Periodic Inventory System) dan sistem

perpetual (Perpetual Inventory System). Penggunaan pencatatan secara

periodik memerlukan pengukuran atas persediaan pada akhir periode untuk

menentukan kuantitas yang masih ada sebagai nilai di neraca. Sedangkan

penggunaan pencatatan secara perpetual, pencatatan dilakukan secara terus

menerus untuk setiap jenis persediaan dan saldo yang diperoleh setiap terjadi

perubahan menunjukan nilai persediaan di neraca.

Metode penilaian persediaan terhadap persediaan diatur dan ditentukan

oleh pemerintah dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) nomor 14 tahun 2002. Dimana dalam SAK tersebut diatur

penggunaan metode akuntansi persediaan yang dibagi menjadi 3 metode yaitu,

First In First Out (Masuk Pertama Keluar Pertama atau FIFO), Last In First

Out (LIFO atau masuk terakhir keluar pertama), dan rata-rata tertimbang

(Weight Average Cost Method).

Namun Undang-undang Perpajakan di Indonesia no. 7 tahun 1983 jo

Undang-undang No. 10 tahun 1994 tentang pajak penghasilan (PPh) mengakui

Page 20: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

dua metode penilaian persediaan yaitu Masuk Pertama Keluar Pertama

(MPKP, FIFO) dan rata-rata tertimbang.

Dari kedua pernyataan di atas menyiratkan bahwa perusahaan diberi

kebebasan untuk memilih salah satu metode akuntansi yang diperkenalkan.

1. First In First Out Method

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2002) asumsi yang

digunakan dalam metode FIFO adalah barang dalam persediaan yang

pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang

ada dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau yang diproduksi

kemudian. Metode FIFO digunakan dengan tujuan untuk mendekati aliran

fisik barang, ketika aliran fisik barang merupakan aliran masuk pertama

dan keluar pertama sesungguhnya.

Metode FIFO dapat dianggap sebagai suatu pendekatan yang logis

dan realistis mengenai biaya apabila identifikasi khusus biaya tidak dapat

atau tidak mungkin dilaksanakan. Pendapatan dibebani dengan biaya yang

dianggap berkaitan dengan barang yang benar-benar dijual, persediaan

akhir dilaporkan menurut biaya terbaru (biaya yang paling mendekati nilai

persediaan pada neraca). Pada metode FIFO, dikarenakan harga pokok

ditentukan menurut terjadinya biaya mengakibatkan tidak diberikannya

peluang untuk manipulasi laba.

Dalam kondisi normal dengan harga yang mengalami kenaikan

dari waktu ke waktu, metode FIFO mempunyai kelebihan, yaitu:

Page 21: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

1. laba menggambarkan arus fisik persediaan

2. nilai akhir mendekati current ratio dan

3. memberikan suatu aproksimasi yang lebih cepat atas biaya pokok

pengganti pada neraca bila tidak ada perubahan sejak pembelian

terakhir.

Sedangkan kelemahan mendasar dari metode FIFO adalah bahwa

dalam perhitungan rugi-laba, current ratio tidak ditandingkan dengan

current revenue. Akibatnya laba tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.

Biaya pembelian awal dibebankan ke pendapatan paling akhir, yang biasa

mengarah pada distorsi pada laba kotor dan laba bersih (Kieso, 2001).

2. Metode Rata-rata

Penggunaan angka rata-rata memungkinkan setiap harga beli

mempengaruhi penilaian persediaan maupun harga pokok penjualan.

Dalam hal ini asumsi yang digunakan adalah bahwa kegiatan pembelian

dan penjualan akan menghasilkan aggregation of cost (pengelompokan

atau penggabungan biaya-biaya) dan pembagiannya kepada barang akan

dijual dan barang yang masih dalam persediaan dilakukan atas satu harga

tunggal. Dalam hal ini harga tunggal diasumsikan mewakili satu unit cost

dari semua barang yang ada dalam periode tertentu, tidak mencerminkan

matching concept antara current cost dan current revenue, serta tidak

mencerminkan penilaian neraca atas dasar current cost.

Page 22: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Metode rata-rata tertimbang dianggap sebagai suatu pendekatan

yang realistis dan menyeleraskan arus fisik persediaan, khususnya jika

unit-unit persediaan yang identik ternyata tercampur-campur. Hal ini

mengandung asumsi bahwa biaya setiap barang ditentukan berdasarkan

biaya rata-rata dari barang yang serupa pada awal periode dan biaya

barang serupa yang dibeli atau diproduksi selama periode akuntansi (Ali

dan Hartono, 2000). Keterbatasan dari metode ini adalah terletak pada

nilai persediaan yang selalu mengandung unsur-unsur biaya yang paling

dini dan bahwa nilai tersebut dapat jauh berbeda dengan current price

apabila terjadi kenaikan atau penurunan harga secara drastis (Skousen et

al, 2000: 438).

3. Last In First Out Method

LIFO mengasumsikan barang yang dibeli atau diproduksi terakhir

dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga termasuk dalam

persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terdahulu (Ali dan

Hartono, 2000). Aliran biaya LIFO mendekati aliran fisik barang yang

masuk dan barang yang keluar dalam situasi yang pasti (Kieso dan

Weygant, 2002). Kelemahan metode LIFO (Kieso, 2002) adalah:

1. menurunkan earnings

2. penyajian persediaan yang terlalu rendah dineraca (underestimate)

3. tidak mencerminkan arus fisik persediaan

4. tidak mengukur laba berdasarkan harga pokok sekarangnya

Page 23: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

5. adanya likuidasi terpaksa (involuantary liquidation)

6. kebiasaan pembelian yang buruk atau poor buying habits

Sedangkan kelebihan dari metode LIFO yaitu:

1. adanya keuntungan pajak

2. pengukuran laba yang baikmemperbaiki aliran kas

3. adanya future earning hedge yaitu laba pada perusahaan yang akan

datang tidak terpengaruh oleh penurunan harga.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa PSAK Nomor 14

tahun 1999 memperkenankan pemakaian metode LIFO, namun pada

PSAK tahun 2008 (revisi) mengakui 2 macam metode penilaian

persediaan yaitu metode rata-rata dan metode FIFO. Dalam undang-

undang perpajakan Indonesia tentang pajak penghasilan nomor 17 tahun

2000 pasal 10 ayat 6 juga mengakui hanya FIFO dan rata-rata yang

menjadi metode penilaian persediaan, maka metode penilaian lain tidak

diperkenankan atau jika untuk tujuan komersial telah dipakai metode lain

selain kedua metode tersebut, maka untuk keperluan perpajakan hasil dari

metode tersebut harus disesuaikan (Gunadi dalam Ali dan Hartono, 2000).

Keengganan perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan metode

LIFO diduga karena merasa tidak perlu membuat perhitungan dua kali,

yakni tujuan pajak dan komersial (Abdullah, 1999).

Page 24: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

D. Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan

Pemilihan metode akuntansi persediaan didasari pada pendekatan dan

teori sebagai berikut:

1. Teori Agensi

Perusahaan adalah “fiksi legal yang bertindak sebagai suatu

kelompok (nexus) kontrak untuk seperangkat hubungan kontrak di antara

individu” (Jensen dan Meckling dalam Belkaoui, 1993). Hubungan yang

dimaksud adalah hubungan sebagai kontrak yang satu atau lebih (parsipal)

meminta orang lain (agen) untuk melakukan beberapa kegiatan (service)

atas kepentingan yang meliputi pendelegasian beberapa otoritas

pengambilan keputusan pada agen.

Dalam teori agensi mempunyai asumsi bahwa antara principal dan

agen masing-masing mempunyai motivasi untuk kepentingan dirinya

sendiri. Hal ini menimbulkan konflik kepentingan antara agen dan

principal. Dalam konflik kepentingan ini akan terjadi asimetri informasi

yaitu adanya ketidakseimbangan informasi yang diperoleh antara principal

dan agen. Dimana principal tidak bisa memantau kegiatan agen, apakah

kegiatan agen telah sesuai dengan keinginan principal sebagai pemegang

saham.

2. Hipotesis Ricardian (Hipotesis Pajak)

Menurut Classical Ricardian tujuan utama dari manajer yaitu untuk

memaksimalkan nilai perusahaan yang dilakukannya dengan cara

meminimalkan biaya pajak serta tetap respect pada kendala hukum pajak

Page 25: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

dan kesempatan produksi ivestasi (Lee dan Hsieh dalam Mukhlasin,

2002). Untuk mencapai tujuannya perusahaan atau manajer akan memilih

metode akuntansi yang dapat meminimalkan labanya, sehingga perusahaan

dapat melakukan penghematan pajak. Dalam kasus ini, maka manajer akan

memilih metode akuntansi rata-rata sebagai jalan untuk dapat menghemat

pengeluaran perusahaan dalam pajak.

3. Political Cost

Dalam political cost dinyatakan bahwa semua orang itu sama, dan

biaya politik yang lebih besar dihadapi oleh manajer, hal tersebut

menjadikan manajer lebih menyukai memilih prosedur (metode) akuntansi

yang melaporkan earning yang berbeda dari periode sekarang dengan

periode yang akan datang (Scott dalam Mukhlasin, 2002). Karena

perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat

perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya akan

menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga akan menyebabkan

terjadinya biaya politis. Diantaranya adalah muncul intervensi pemerintah,

pengenaan pajak yang lebih tinggi dan berbagai macam tuntutan lain yang

dapat menimbulkan biaya politis.

Selain ketiga hipotesis tersebut, dalam teori akuntansi positif juga

membahas mengenai pemilihan metode akuntansi, dan di dalamnya terdapat

tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba. Tindakan tersebut

bersifat opportunistic yang berarti bahwa manajer akan memilih metode

akuntansi yang dapat menguntungkan dia dan perusahaan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman (1986),

membuat tiga hipotesis mengenai pemilihan metode akuntansi yaitu:

a. Bonus Plan Hypothesis

Menurut hipotesis ini manajer yang menggunakan bonus plan akan

cenderung untuk menggunakan metode-metode akuntansi yang dapat

meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode berjalan. Hal ini

dilakukan untuk memaksimalkan bonus yang akan mereka peroleh, karena

seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan seringkali dijadikan dasar

dalam mengukur keberhasilan kinerja. Jika tingkat bonus berdasarkan laba

yng dihasilkan perusahaan, maka manajer akan melakukan atau memilih

metode akuntansi yang akan meningkatkan laba perusahaan pada tahun

berjalan.

b. Debt Convenant Hypothesis

Dengan adanya perjanjian hutang (debt convenant), manajer akan

melakukan pemilihan metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba

perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan perusahaan

melanggar kontrak hutang, karena pelanggaran kontrak yang dilakukan

dapat mengakibatkan timbulnya suatu biaya serta dapat menghambat

kinerja manajemen. Pemilihan kebijakan metode akuntansi akan dilakukan

karena sebagian besar perjanjian hutang mempunyai syarat-syarat

(convenant) yang harus dipenuhi peminjam selama masa perjanjian.

Page 27: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

c. Political Cost Hypothesis

Dalam hipotesis ini menyatakan semakin besar biaya politis yang

dihadapi perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan

tersebut untuk menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi

laba, karena perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan

mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya

akan menarik perhatian pemerintah dan pembuat undang-undang (biaya

politis). Antara lain terjadinya intervensi pemerintah dan pengenaan pajak

yang lebih tinggi. Maka perusahaan akan berusaha untuk memilih metode

akuntansi yang dapat mengurangi biaya politis.

E. Variabilitas Persediaan

Variabilitas persediaan menggambarkan variasi dari nilai persediaan

suatu perusahaan. Apabila suatu perusahaan mempunyai nilai persediaan yang

relatif stabil, maka pengaruhnya pada variasi laba akan kecil. Sedangkan pada

perusahaan yang bervariasi pada setiap tahun maka laba juga akan bervariasi.

Dengan variabilitas persediaan, mengakibatkan perusahaan akan

dihadapkan oleh pemilihan metode mana yang akan dipakai. Perusahaan yang

mempunyai variasi persediaan kecil biasanya akan menggunakan metode rata-

rata. Karena dengan menggunakan metode ini maka laba yang dihasilkan lebih

rendah bila dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO. Dimana

dengan metode ini perusahaan akan memperoleh penghematan pajak (tax

saving). Sedangkan perusahaan yang mempunyai variasi persediaan tinggi

Page 28: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

akan menggunakan metode FIFO sehingga laba akan menjadi besar yang

mengakibatkan perusahaan tidak melakukan penghematan pajak. Pernyataan

di atas disampaikan oleh Chusing dan Le Clere (1992) dimana dalam

penelitian yang mereka lakukan didapatkan bahwa perusahaan yang

menggunakan metode LIFO mempunyai variasi persediaan yang kecil.

Sedangkan perusahaan yang menggunakan metode FIFO mempunyai variasi

persediaan yang cukup besar.

F. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total

aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran

perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu: perusahaan besar (large

firm), perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan kecil (small

firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada total asset

perusahaan (Machfoedz, 1994).

Penggunaan metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan

berdasarkan pada biaya politis yang mungkin dikeluarkan perusahaan. Bagi

perusahaan besar lebih cenderung menggunakan metode rata-rata karena

dengan metode tersebut perusahaan akan melakukan penghematan pajak (tax

saving), sebab metode rata-rata akan menghasilkan nilai laba yang lebih kecil.

Hal tersebut dilakukan perusahaan besar agar tidak menjadi sorotan

pemerintah atau pembuat regulasi yang nantinya akan mengakibatkan

Page 29: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

intervensi pemerintah dan perusahaan akan mengeluarkan pajak yang besar

sehingga perusahaan-perusahaan besar lebih menyukai metode akuntansi yang

dapat menunda pelaporan earning atau menurunkan nilai earning (laba).

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan besar, perusahaan kecil akan

menggunakan metode akuntansi yang dapat menghasilkan tingkat laba yang

lebih besar, karena dengan demikian perusahaan akan mendapat perhatian dari

para investor yang akan memberikan bantuan dana kepada perusahaan. Untuk

perusahaan kecil biasanya metode persediaan yang digunakan adalah metode

FIFO dimana metode tersebut akan memberikan earning yang meningkat.

G. Rasio Lancar

Para kreditor dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan akan

melihat kesanggupan perusahaan dalam melakukan pemenuhan kewajiban

jangka pendek. Hal tersebut dilakukan agar kreditor merasa aman dalam

meminjamkan dana kepada perusahaan. Untuk melihat kesanggupan

perusahaan dalam pembayaran pinjaman jangka pendeknya dapat diketahui

dari nilai rasio lancar perusahaan tersebut.

Rasio lancar biasanya dipergunakan sebagai alat untuk mengukur

keadaan likuid suatu perusahaan. kepentingan perusahaan dalam memilih

metode akuntansi persediaan dilakukan apabila perusahaan memiliki rasio

lancar yang rendah. Dengan rasio lancar yang rendah perusahaan merasa

penting memilih metode akuntansi persediaan dengan tujuan untuk

meningkatkan laba perusahaan, karena dengan rasio lancar yang rendah

Page 30: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

perusahaan akan sulit untuk mendapat kepercayaan kreditor untuk

memberikan pinjaman. Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai rasio

lancar yang rendah akan memilih metode FIFO untuk meningkatkan nilai

laba, sedang perusahaan yang memiliki rasio lancar yang tinggi akan memilih

metode rata-rata yang dapat memberikan tingkat laba yang menurun dengan

tujuan untuk melakukan penghematan pajak (tax saving).

H. Financial Leverage

Financial leverage merupakan skala yang digunakan untuk melihat

seberapa sanggup perusahaan membayar hutangnya dengan aktiva yang

dimilikinya. Para investor akan melihat seberapa besar financial leverage

perusahaan, hal tersebut dilakukan guna melihat kemampuan perusahaan

dalam membayar hutangnya atau pembayaran deviden kepada pemegang

saham agar tidak melanggar perjanjian kontrak atau debt covenant (Depond

dalam Dewi Saptintah, 2004).

Perusahaan yang mempunyai nilai financial leverage tinggi akan

memilih metode akuntansi persediaan yang dapat menaikan laba, yaitu metode

FIFO. Karena perusahaan dengan leverage tingi mempunyai resiko yang

tinggi terhadap hutangnya, atau proporsi hutangnya lebih besar daripada

proporsi aktivanya. Sedangkan metode rata-rata akan dipilih oleh perusahaan

dengan tingkat financial leveragenya rendah, yaitu perusahaan yang memiliki

resiko hutangnya rendah. Hal ini dilakukan perusahaan tidak lain adalah untuk

melakukan tax saving dan biaya politis (political cost).

Page 31: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Menurut Sartono (2001) semakin besar hutang perusahaan maka

semakin besar pula resiko yang dihadapi investor, sehingga investor akan

meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Hal itulah yang mendorong

perusahaan untuk menaikan tingkat laba.

I. Intensitas Persediaan

Intensitas persediaan merupakan kemampuan dana yang tertanam

dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari

inventori dan tendensi akan adanya overstock. Perputaran persediaan dan hari

persediaan dipengaruhi oleh metode persediaan (Anthony et al., dalam

Mukhlasin, 2002). Pilihan metode persediaan akan menghasilkan perputaran

persediaan. Perbedaan dari perputaran persediaan akan menghasilkan nilai

efisiensi manajemen persediaan. Lee dan Hsieh (dalam Mukhlasin, 2002)

menyatakan asumsi bahwa perputaran persediaan yang tinggi

mengindikasikan efisiensi manajemen persediaan. Ini dapat dilihat dari pilihan

akuntansi persediaan yang digunakan oleh perusahaan, metode LIFO

menghasilkan nilai persediaan akhir pada neraca yang lebih rendah dan harga

pokok penjualan yang lebih tinggi, yang berarti perusahaan dengan metode

LIFO mempunyai inventory turn over yang lebih tinggi dan hari perputaran

persediaan yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang menggunakan

metode FIFO. Sedangkan perusahaan yang menggunakan metode rata-rata

akan menghasilkan perputaran persediaan yang berada diantara kedua metode

Page 32: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

tersebut. Sedangkan apabila dibandingkan dengan metode rata-rata,

perputaran persediaan dengan metode FIFO akan lebih tinggi.

J. Variabilitas Harga Pokok Penjualan

Pada kondisi inflasi (perubahan harga) selain akan berpengaruh

terhadap nilai akhir persediaan juga akan berpengaruh pada harga pokok

penjualan (Kieso, 2002). Perubahan harga pokok penjualan akan berdampak

pada net income perusahaan. Dengan adanya perubahan harga, pemilihan

metode persediaan yang berdasarkan harga pokok akan memberikan pengaruh

yang berbeda pada neraca dan persediaan akhir. Dengan demikian perusahaan

yang mempunyai tujuan untuk menghemat pajak atau biaya politis akan

memilih metode rata-rata. Sedangkan apabila perusahaan ingin terjadi

peningkatan pada labanya akan memilih metode FIFO. Karena dengan

terjadinya kenaikan harga akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan.

Tabel 2.1

Variabel Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Penelitian

Terdahulu

No Peneliti dan

hasil

Ukuran

perusahaan

Rasio

lancar

Financial

leverage

Variabilitas

persediaan

Variabilitas

HPP

Intensitas

persediaan

Metode

persediaan

1. Morse dan

Ricardson

(1983)

• Ya

- - - - - FIFO dan

rata-rata

2. Abdullah dan

Muslim

(2004)

• Tidak • Tidak • Tidak • Tidak - - FIFO dan

rata-rata

3. Gunawan

(2006) • Ya • Tidak • Tidak • Tidak - - FIFO dan

rata-rata

4. Mukhlasin

(2004) • Ya - - • Tidak • Ya • Ya FIFO dan

rata-rata

5. Cushing dan

LeClere

(1992)

• Ya • Tidak • Ya • Ya FIFO dan

rata-rata

Page 33: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

K. Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan metode akuntansi persediaan, antara lain: ukuran perusahaan, rasio

lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok

penjualan, dan intensitas modal. Metode akuntansi persediaan yang paling

banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah metode

rata-rata. Walaupun banyak metode FIFO dan rata-rata tidak begitu mencolok

perbedaannya, tetapi pada saat terjadi perubahan harga (inflasi) perbedaan

tingkat laba yang dihasilkan kedua metode tersebut cukup signifikan.

Sehingga manajer perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan metode akuntansi persediaan, karena setiap perusahaan mempunyai

tujuan yang berbeda terhadap pemilihan metode akuntansi.

Page 34: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Gambar 2.1

Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Rasio Lancar, Financial

Leverage, Variabilitas Persediaan, Variabilitas Harga Pokok Penjualan,

dan Intensitas Persediaan dengan Metode Akuntansi Persediaan

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan

metode akuntansi persediaan.

H2 : Rasio lancar berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode

akuntansi persediaan.

H3 : Financial leverage perusahaan berpengaruh terhadap probabilitas

pemilhan metode akuntansi persediaan.

Ukuran Perusahaan

Rasio Lancar

Financial Leverage

Metode Persediaan

Variabilitas Persediaan

Variabilitas Harga Pokok

Penjualan

Intensitas Persediaan

Page 35: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

H4 : Variabilitas persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan

metode akuntansi perseediaan.

H5 : Variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh terhadap probabilitas

pemilihan metode akuntansi persediaan.

H6 : Intensitas persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan

metode akuntansi persediaan.

H7 : Ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas

persediaan, variabilitas harga pokok persediaan, dan intensitas

persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode

akuntansi persediaan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

dan pengaruh antara ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, financial

leverage, rasio lancar, variabilitas harga pokok penjualan dan intensitas

persediaan terhadap pemilihan metode Akuntansi pesediaan (antara metode

FIFO dan metode rata–rata).

Objek penelitian yang diamati dalam penelitian ini adalah perusahaan

Manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-

2007. Sedangkan lingkup dari penelitian ini adalah penggunaan metode

akuntansi persediaan FIFO dan metode rata-rata. Hal tersebut dikarenakan

penggunaan kedua metode tersebut yang paling banyak digunakan perusahaan

Manufaktur. Abdullah dan Muslim (2004) menemukan sebagian besar

perusahaan Manufaktur di Indonesia menggunakan metode rata–rata yaitu

sebesar 78% dan selebihnya menggunakan metode FIFO.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Purrposive Sampling Method, yaitu teknik penentuan sampel

untuk tujuan tertentu saja (Hamid, 2004). Kriteria-kriteria yang ditetapkan

agar perusahaan dapat dijadikan sampel penelitian yaitu:

Page 37: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

1. Perusahaan–perusahaan yang akan diambil datanya hanya menggunakan

satu metode akuntansi persediaan saja, apakah metode FIFO atau metode

rata-rata untuk semua persediaan.

2. Metode Akuntansi persediaan, baik metode FIFO atau metode rata-rata

yang digunakan oleh perusahaan konsisten selama empat tahun

pengamatan.

3. Perusahaan adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangan selama empat tahun

(2004-2007).

Tabel 3.1

Penentuan sampel dalam penelitian

Metode

Persediaan

Jumlah

Perusahaan

Yang Konsisten

Selama 4 Tahun

FIFO 31 23

Rata-Rata 98 84

Jumlah 129 107

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk melengkapi penelitian ini penulis menambah perbendaharaan

melalui studi kepustakaan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah

data sekunder yang diperoleh dari perpustakaan FEIS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan perpustakaan kampus lain yang berupa buku teks dan jurnal-jurnal

yang relevan mengenai Akuntansi persediaan, khususnya Akuntasi tentang

persediaan serta laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan

perusahaan dan sumber lain dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Page 38: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

D. Metode Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel

penelitian yaitu ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar,

variabilitas harga pokok penjualan, dan intensitas persediaan. Statistik ini

untuk melihat mean, minimal dan maksimal serta standar dari deviasi dari

masing-masing variabel.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan 2 tahap pengujian, yaitu

univariate test dan multivariate test. Pengujian tahap pertama, univariate

test, tahap pengujian ini dilakukan untuk mengatahui perbedaan variabel

independent dan variabel dependent, pengujian ini dilihat dari distribusi

datanya. Sedangkan pengujian tahap kedua multivariate test, tahap

pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent. Pengujian multivariate test dilakukan melalui

dua tahap, pertama menguji keseluruhan variabel selama periode

pengamatan (4 tahun), dan yang kedua pengujian keseluruh variabel

untuk masing-masing tahun pengamatan. Hal ini untuk mengetahui apakah

ada pengaruh dari perbedaan inflasi dari masing-masing tahun

pengamatan.

Teknik-teknik statistik yang diperlukan dalam pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

a. Mencari normalitas data dengan menggunakan one sample-

Kolmogorov-Sminrnov test (tingkat signifikan 5%). Syarat data

signifikan, yaitu didasarkan pada nilai Asyimp. Sig (2-tailed) dimana

apabila lebih besar dari 5%, maka data tersebut berdisistribusi normal

dan uji univariat digunakan analisis parametrik, yakni t-test. Sedangkan

apabila lebih kecill dari 5%, maka data tersebut tidak berdistribusi

normal selanjutnya uji univariat dianalisis dengan menggunakan

analisis nonparametik, yakni uji Mann-Whitney.

b. Mencari nilai koefisien regresi melalui persamaan regeresi logit

(logistic regression).

Model yang digunakan yaitu:

LNP

P

−1= eIPVhppRLVPLevUP +++++++ 765432 βββββββ

Dimana:

P = Probabilitas perusahaan untuk memilih metode rata-rata

UP = Ukuran perusahaan

Lev = Financial leverage

VP = Variabilitas persediaan

RL = Rasio lancar

Vhpp = Variabilitas harga pokok penjualan

IP = Intensitas persediaan

e = error

Page 40: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

c. Menilai Model Fit

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data.

Statistik yang digunakan berdasarkan likehood. Likehood L dari model

adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan

data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L

ditransformasikan menjadi 2-LogL. Statistik -2LogL kadang-kadang

disebut rasio c2 statistik, dimana c2 didistribusi dengan degree of

freedom n-q, q adalah jumlah parameter dalam model.

Menghitung R2 menggunakan nagelkerke’s R square yang

merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell yang mencoba meniru

ukuran R2 pada multiple regression untuk memastikan bahwa nilai

bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai

Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke’s R2

dapat diinterprestasikan seperti R2 pada multiple regression (Ghozali,

2001:128).

Uji multivariat akan diujikan pada tingkat signifikan (a) 5%.

Kriteria penerimaan atau penolakan akan didasarkan pada nilai p-value.

Apabila p-value > a maka hipotesis ditolak. Sebaliknya apabila p-value <

a maka hipotesis diterima.

Apabila hipotesis diterima berarti variabel tersebut berpengaruh

terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Tetapi jika hipotesis

ditolak berarti variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap pemilihan

metode akuntansi persediaan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Berkaitan dengan tema diatas maka terdapat dua variabel penelitian,

yaitu:

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan sebagai variabel

dependen adalah metode akuntansi persediaan. variabel dependen ini

merupakan variabel dummy, dimana ada dua pilihan yaitu metode FIFO

dan rata-rata.

2. Variabel Independen

Variabel bebas merupakan tipe variabel yang mempengaruhi

variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel

independen dibagi menjadi 6 yang terdiri sebagai berikut:

a. Ukuran Perusahaan

Variabel ini diukur dengan total penjualan bersih selama 4

tahun (Abdullah, 2004).

Ukuran perusahaan = 4

bersihpenjualan

b. Financial Leverage

Financial Leverage diukur dengan cara membagi hutang

jangka panjang dengan equity (Abdullah, 2004).

Financial leverage = equity

panjang jangka hutang

Page 42: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

c. Variabilitas Persediaan

Varibel ini diukur dari koefesien variasi persediaan. Koefesien

variasi diperoleh dengan membagi standar deviasi persediaan dengan

rata-rata persediaan. Standar deviasi dihitung dari standar deviasi

persediaan selama 4 tahun (Abdullah, 2004).

Variabilitas persediaan = persediaan rata

persediaan deviasistandar

d. Rasio Lancar

Rasio keuangan ini dihitung dengan cara membagi aktiva

lancar dengan hutang lancar (Abdullah, 2004).

Rasio lancar = lancar hutang

lancar aktiva

e. Intensitas Persediaan

Intensitas persediaan diukur berdasarkan inventory turn over

yang didapat dari cost of good sold dibagi dengan weight average

inventory (Mukhlasin, 2002).

Intensitas persediaan = inventory average

COGS

f. Variabilitas Harga Pokok Penjualan

Variabel ini dihitung berdasarkan koefisien harga pokok

penjualan yang didapat dari standar deviasi harga pokok penjualan

dibagi dengan rata-rata harga pokok penjualan selama 4 tahun

(Mukhlasin, 2002).

Page 43: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Gambaran Objek Penelitian

Bursa efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 juli 1992 diswastakan

dan menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah pertumbuhan baru setelah

terhenti sejak didirikan pada awal abad ke-19. Bursa efek pertama Indonesia

didirikan pada tahun 1912 dengan bantuan pemerintah Belanda di Batavia

yang pada saat itu sebagai pusat pemerintahan dari Belanda, yang sekarang

dikenal dengan nama Jakarta.

Pada masa perang dunia pertama Bursa Batavia sempat ditutup dan

kemudian dibuka kembali pada tahun 1925. Selain Bursa Batavia, pemerintah

juga mengoperasikan bursa pararel di kota Surabaya dan Semarang. Namun

kegiatan bursa saham ini dihentikan ketika terjadi pendudukan oleh tentara

Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia

memploklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka kembali dijakarta

dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan bursa saham

kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi

pada tahun 1956.

Tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh

Badan Pengelola Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru dibawah

Page 44: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Departemen keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham

juga mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar swasta.

Pada tahun 1991 sampai tahun 2008, bursa saham diswastanisasi

menjadi PT. Bursa Efek Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang

dinamis di ASIA. Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini

mengakibatkan beralihnya Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

yang diadakan pada tanggal 30 Oktober 2007, para pemegang saham antara

Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah menyetujui

rancangan penggabungan Bursa Efek Surabaya ke dalam Bursa Efek Jakarta

yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Terhitung tanggal 1 Desember Bursa Efek Indonesia telah efektif

berjalan. Dalam bursa ini memfasilitasi perdagangan saham (equity), surat

utang (fixed income), maupun perdagangan derivative (derivative

instruments).

C. Industri Manufaktur

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang

laporan keuangannya dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Industri

manufaktur terdiri dari tiga bagian yaitu, industri kimia dasar, aneka industri

serta industri barang dan konsumsi. Dari 107 perusahaan yang menjadi sampel

penelitian ini, dapat digolongkan ke dalam bidang atau bagian dalam kegiatan

manufaktur yang dikategorikan sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Tabel 4.1

Sampel Penelitian

No Jenis Perusahaan Jumlah

1. Industri Dasar Kimia

a. Semen b. Keramik, porselin dan kaca

c. Metal dan sejenisnya

d. Kimia

e. Plastik dan Kemasan

f. Pakan Ternak

g. Kayu

h. Kertas dan alat tulis

3 3

8

7

6

5

5

6

2. Aneka Industri

a. Otomotif dan komponennya

b. Garment dan tekstil

c. Alas kaki

d. Kabel

e. Elektronik dan lainnya

8

8

5

7

6

3. Industri Barang dan Konsumsi

a. Makanan dan Minuman

b. Rokok

c. Farmasi

d. Kosmetik dan keperluan rumah tangga

e. Peralatan rumah tangga dan lainnya

Total

5

3

5

8

10

107

D. Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Tujuan dari analisis deskriptif adalah memberikan gambaran suatu

data yang dilihat dari mean, standar deviasi, maksimum, minimum.

Analisis deskiptif dari ukuran perusahaan, rasio lancar, variabilitas

Page 46: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, intensitas persedian dan

financial leverage adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif

Dari tabel di atas rata-rata (mean) antara perusahaan yang

menggunakan metode persediaan FIFO dan perusahaan yang

menggunakan metode rata-rata mempunyai perbedaan. Dari hasil di atas

perbedaan yang besar terdapat pada ukuran perusahaan, yaitu

6119607657648.2500 dengan 413955115991.3130 dimana terdapat selisih

5705652541656.937 demikian juga dengan nilai dari minimum dan

maksimum serta standar deviasi terdapat perbedaan yang besar diantara

dua metode tersebut. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari

masing-masing variabel, maka diperlukan pengujian secara statistik, yaitu

pengujian univariat dan multivariat.

2.2042 6119607657648.2500 1.0596 .2415 12.9473 .2109 .04 19895827801.50 .01 .00 .95 .01

20.10 246832784457000.00 25.14 .96 505.27 1.51

2.65569 27535106372330.70000 2.91951 .20063 55.33345 .24200

2.0753 413955115991.3130 .9434 .2683 9.5639 .2023 .28 23315580021.80 .02 .00 .77 .01

8.46 2895764897500.00 4.72 1.03 71.64 1.00

2.07964 644932713849.16400 1.33889 .22600 17.16791 .20090

2.1768 4904514986739.8300 1.0349 .2472 12.2268 .2090 .04 19895827801.50 .01 .00 .77 .01

20.10 246832784457000.00 25.14 1.03 505.27 1.51

2.53549 24511248956179.98000 2.65749 .20548 49.66071 .23300

Mean Minimum Maximum

Std. Deviation

Mean Minimum Maximum

Std. Deviation

Mean Minimum Maximum

Std. Deviation

METODE PERSEDIAAN RATA-RATA

FIFO

Total

CURRENT RATIO

UKURAN PERUSAHAAN

FINANCIAL LEVERAGE

VARIABILITAS PERSEDIAAN

INTENSITAS PERSEDIAAN

VARIABILITAS HPP

Page 47: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Univariat

Untuk mengetahui apakah metode rata-rata dan metode FIFO

mempunyai perbedaan dilihat dari variabel ukuran perusahaan, rasio

lancar, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan,

intensitas persediaan, dan financial leverage dilakukan dengan pengujian

univariat. Namun, sebelum dilakukan pengujian univariat dilakukan

terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.

Uji normalitas data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan

dengan One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat signifikasi 5%.

Dari pengujian tersebut didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

108 108 108 108 108 108 2.1768 4904514986739.8300 1.0349 .2472 12.2268 .2090

2.53549 24511248956179.970 2.65749 .20548 49.66071 .23300

.232 .421 .349 .189 .429 .192

.232 .390 .271 .189 .429 .188 -.199 -.421 -.349 -.117 -.409 -.192

2.414 4.375 3.632 1.961 4.456 1.993

.000 .000 .000 .001 .000 .001

N Mean Std.

Deviation

Normal Parameters

a,b

Absolute Positive Negative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

CURRENT RATIO

UKURAN PERUSAHAAN

FINANCIAL LEVERAGE

VARIABILITAS PERSEDIAAN

INTENSITAS PERSEDIAAN

VARIABILITAS HPP

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data.b.

Page 48: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan one-

sample Kolmogrov-Smirnov diperoleh hal bahwa semua variabel yang ada

tidak berdistribusi normal. Karena tingkat signifikasi dari seluruh variabel

lebih kecil dari 5%, semua dapat dilihat dari nilai Assym. Sig. (2-tailed)

dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas

persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan intensitas persediaan

menunjukan nilai probabilitas lebih kecil dari 5%.

Dengan hasil tersebut, maka pengujian univariat dilakukan dengan

nonparametrik statistik. Alat uji yang digunakan adalah Mann-Whitney

Test. Hal tersebut dilakukan Karena data yang ada berupa rasio dan

pengujian menggunakan tingkat signifikasi 5%. Hasil yang didapat adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Mann-Whitney Test

Nilai asimtotic significance variabel yang lebih kecil dari 5%

adalah variabel ukuran perusahaan yang berarti bahwa ukuran perusahaan

signifikan. Sedangkan variabel-variabel yang lain seperti rasio lancar,

financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok

861.000 447.000 866.000 895.000 880.000 934.500

1137.000 723.000 4521.000 4550.000 1156.000 4589.500

-.874 -3.981 -.837 -.619 -.732 -.323

.382 .000 .403 .536 .464 .747

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asymp. Sig.

(2-tailed)

CURRENT RATIO

UKURAN PERUSAHAAN

FINANCIAL LEVERAGE

VARIABILITAS

PERSEDIAAN INTENSITAS PERSEDIAAN

VARIABILITAS HPP

Grouping Variable: METODE PERSEDIAAN a.

Page 49: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

penjualan, dan intensitas persediaan nilainya lebih besar dari 5% yang

berarti bahwa variabel-variabel tersebut tidak signifikan.

b. Pengujian Multivariat

1) Pengujian multivariat tahap pertama

Dalam penelitian ini, pengujian multivariate dengan

menggunakan regresi logistik berganda. Logistic regresi sebetulnya

mirip dengan analisis deskriminan yaitu untuk menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel idependen dapat diprediksi dengan

variabel independennya. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat

pengaruh dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage,

variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan

persediaan.

Penggunaan regresi logistic pada penelitian ini dikarenakan

asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena

variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu

(metric) dan kategorial (non-metrik) sehingga tidak memerlukan

asumsi normalitas data pada variabel independennya.

Metode yang digunakan pada regresi logistic dalam penelitian

ini adalah metode enter dengan tingkat signifikasi 5%. Pengujian

dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pada tahapan pertama pengujian

dilakukan dengan pengujian seluruh variabel selama tahun

pengamatan. Dan pada tahap kedua pengujian dilakukan pada seluruh

Page 50: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

variabel untuk masing-masing tahun pengamatan. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui apakah perbedaan tingkat inflasi setiap tahunnya

berpengaruh atau memberikan hasil yang berbeda pada hasil

penelitian tiap tahunnya.

Tabel 4.5

Uji Fit Data

Dalam regresi logistic sebelum menganalisa hasil pengolahan

maka terlebih dahulu dilihat fit data. Dari tabel di atas didapat nilai -2

log L dari pengolahan data adalah 111.857 baik untuk model yang

hanya memasukan konstanta saja maupun model dengan memasukan

variabel. Nilai dari X2 dari df = 200 adalah sebesar 128.412 dengan

selisih 16.555.

Penurunan nilai pada -2 log likehood mengindikasikan model

fit dengan data atau model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya.

112.328 -1.148 111.858 -1.301 111.857 -1.307 111.857 -1.307

Iteration 1

2

3

4

Step

0

-2 Log

likelihood Constant

Coefficients

Constant is included in the model. a.

Initial -2 Log Likelihood: 111.857 b.

Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

c.

Page 51: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Tabel 4.6

Uji Simultan Variabel Bebas

Dari tabel di atas dapat dijelaskan, hasil dari Negelkerke R

square yang sebesar 0.220 menunjukan bahwa variabel dependen dapat

dijelaskan oleh variabel independent sebesar 22%. sedangkan sisanya

sebesar 78% dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain, seperti dalam

penelitian yang pernah dilakukan terdahulu yang dilakukan oleh

Gunawan (2006), maupun penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan

Muslim (2004). Variabel tersebut bisa seperti struktur kepemilikan,

intensitas modal atau juga variabilitas laba akuntansi ataupun variabel-

variabel yang lainnya.

Dalam teori akuntansi positif, mengatakan bahwa ada banyak

landasan atau alasan sebuah perusahaan memilih suatu metode

akuntansi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat

sosiologis. Sedangkan dalam kenyataannya, pemilihan metode

akuntansi yang dipilih oleh perusahaan disesuaikan dengan jenis

perusahaan itu sendiri. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang

industri makanan, maka perusahaan yang hasil produksinya berupa

makanan yang cepat mengalami kadaluarsa akan memilih metode

FIFO.

95.302 a .142 .220

Step 1

-2 Log likelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.

a.

Page 52: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Tabel 4.7 Uji Hosmer dan Lemeshow

Besarnya nilai Hosmer and Lemeshow adalah sebesar 7.116

dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.524 yang nilainya jauh diatas

0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima

karena cocok dengan data data observasinya.

Tabel 4.8

Uji Ketepatan Model Data

Tabel di atas menunjukkan ketepatan dari model adalah

sebesar 100% dan 4.3% yang berarti bahwa variabel independen

mampu memprediksi penggunaan metode akuntansi persediaan dengan

ketepatan prediksi sebesar 100% untuk metode rata-rata 4.3% untuk

metode FIFO.

Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode rata-rata

daripada metode FIFO. Dalam penelitian ini perbandingan perusahaan

85 0 100.0 22 1 4.3

79.6

Observed RATA-RATA FIFO

METODE PERSEDIAAN

Overall Percentage

Step 1

RATA-RATA FIFO

METODE PERSEDIAAN Percentage

Correct

Predicted

The cut value is .500 a.

7.116 8 .524

Step

1

Chi-square df Sig.

Page 53: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

yang menggunakan metode rata-rata dan metode FIFO adalah 4

banding 1, karena dalam penelitian sampel yang digunakan sebanyak

107 perusahaan dan perusahaan yang menggunakan metode rata-rata

sebanyak 84 perusahaan dan yang menggunakan metode FIFO

sebanyak 23 perusahaan. Itulah mengapa ketepatan prediksi dari data

yang diperoleh cukup besar bedanya.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Logistic Regression 2004 - 2007

-.030 .097 .098 1 .754 .970

.000 .000 4.801 1 .028 1.000

-.017 .098 .030 1 .862 .983

.606 1.355 .200 1 .655 1.832

.018 .017 1.138 1 .286 1.018

-1.002 1.455 .475 1 .491 .367

-.457 .552 .685 1 .408 .633

CURRAT

UKPER

FINLEV

VARPERSED

INTPERSED

VARHPP

Constant

Step 1 a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: CURRAT, UKPER, FINLEV, VARPERSED,

INTPERSED, VARHPP.

a.

Dari hasil pengujian multivariat tahap pertama, maka dapat

disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1

Dalam tabel terlihat bahwa hasil pengujian menunjukan nilai

ukuran perusahaan adalah sebesar 0.028. apabila digunakan tingkat

signifikan sebesar 5%, maka ukuran perusahaan signifikan sehingga

hipotesis ini diterima.

Page 54: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Dalam penelitian ini didapat bahwa ukuran perusahaan secara

signifikan berpengaruh positif terhadap probabilitas pemilihan metode

akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan antara metode rata-

rata atau metode FIFO. Hasil ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Gunawan (2006), Takwa (2003), Mukhlasin (2002),

Dopuch dan Pincus (1988), serta penelitian Cushing dan LeClere

(1992). Tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan Abdullah (2004), Lee dan Hsieh (1985), serta Niehaus

(1989) pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan metode

akuntansi persediaan dikarenakan perusahaan yang besar lebih memilih

metode persediaan yang dapat menghemat pajak dengan cara

menurunkan nilai laba pada akhir laporan keuangan. Sedangkan

perusahaan yang kecil memilih metode perusahaan yang dapat

meningkatkan labanya yaitu metode FIFO dengan alasan untuk

mendapatkan perhatian dari para pemilik modal atau investor demi

penambahan dana untuk perusahaan.

Hipotesis 2

Dilihat dari hasil pengujian dengan regresi logistic didapat

nilai dari variabilitas persediaan adalah sebesar 0.655. Yang

dibandingkan dengan tingkat signifikan sebesar 5%, maka variabilitas

persediaan tidak signifikan karena hasilnya lebih besar dari 5%.

Sehingga hipotesis 2 ditolak.

Page 55: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Variabilitas persediaan dalam penelitian ini, tidak dapat

mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan. Hasil ini

konsisten dengan hasil yang diperoleh Gunawan (2006), Abdullah

(2004), Mukhlasin (2002). Hasil penelitian yang mereka lakukan sama

dengan hasil yang penulis dapat, yaitu variabilitas persediaan tidak

mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena

variabilitas persediaan berbanding terbalik dengan pemilihan metode

akuntansi persediaan. Jika variabilitas persediaannya tinggi maka

perusahaan akan memilih metode FIFO.

Hipotesis 3

Nilai dari pengujian untuk variabel rasio lancar adalah sebesar

0.754 adalah lebih besar bila dibandingkan tingkat signifikan yang

nilainya sebesar 0.05 maka, variabel rasio lancar lebih besar dan tidak

signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Maka

hipotesis 3 juga ditolak.

Dalam penelitian ini, pemilihan metode persediaan tidak

dipengaruhi oleh rasio lancar perusahaan. Artinya perusahaan dalam

memlilih metode persediaan tidak memperhatikan hutang jangka

pendeknya dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan

memilih metode persediaan yang dapat menghemat pajaknya. Hasil ini

konsisten dengan hasil yang ditemukan oleh Gunawan (2006), Abdullah

(2004), Takwa (2003), dan Cushing dan LeClere (1992), yang sama-

Page 56: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

sama tidak menemukan pengaruh dari rasio lancar terhadap pemilihan

metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 4

Hipotesis 4 adalah untuk melihat apakah variabel intensitas

persediaan berpengaruh terhadap pemilihan akuntansi persediaan. Dari

hasil pengujian didapat nilai variabel intensitas persediaan adalah

sebesar 0.286 dan nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikan yaitu

sebesar 5%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak

signifikan, dan hipotesis 4 juga ditolak.

Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa intensitas

persediaan tidak signifikan atau tidak berpengaruh dalam pemilihan

metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Hasil ini juga

konsisten dengan hasil yang didapat oleh Mukhlasin (2002), dan

Dopuch dan Pincus (1988). Tapi hasil ini tidak konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Hsieh (1985) yang memperoleh

hasil bahwa intensitas persediaan akan mempengaruhi perusahaan

dalam memilih metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 5

Pengujian multivariat mendapatkan hasil untuk variabel

financial leverage adalah sebesar 0.862 yang lebih besar dari 5%

sebagai tingkat signifikasi. Sehingga variabel ini tidak berpengaruh

Page 57: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Dengan kata lain

hipotesis 5 ini ditolak.

Merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya. Hasil yang

didapat peneliti adalah bahwa financial leverage tidak mempengaruhi

pemilihan metode persediaan yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan manufaktur. hasil ini mendukung hasil yang didapat oleh

Gunawan (2006), Abdullah (2004), dan Takwa (2003). Hal tersebut

karena, perusahaan tidak memperhatikan hutang jangka panjangnya

dalam melakukan pemilihan metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 6

Hipotesis 6 bertujuan untuk melihat apakah variabilitas harga

pokok penjualan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi

persediaan. Karena hasil pengujian mendapatkan nilai dari variabel ini

adalah sebesar 0.491 yang lebih besar dari dari 5%. Untuk itu hipotesis

6 ditolak.

Hipotesis 7

Hipotesis tujuh bertujuan untuk ,elihat pengaruh simultan

variabel bebas tehadap variabel terikat. Dari hasil regresi logistic

didapat bahwa variabel bebas dapat berpengaruh terhadap probabilitas

pemilihan metode akuntansi persediaan dengan nilai Negelkerke’s

Page 58: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

sebesar 0.220, yang artinya bahwa variabel probabilitas pemilihan

metode akuntansi persediaan dapat dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan,

rasio lancar, financial leverage, dan intensitas modal sebesar 22%.

Hasil penelitian yang penulis dapat mengenai pengaruh variabilitas

harga pokok penjualan adalah tidak signifikan. Yang berarti bahwa

variabilitas harga pokok penjualan tidak mempengaruhi pemilihan metode

akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlasin (2002).

2) Pengujian multivariat tahap kedua

a. Pengujian multivariat tahun 2005

Pengujian multivariat pada tahun 2005 adalah untuk

melihat pengaruh tingkat inflasi pada tahun ini yang berkisar pada

tingkat 12.55%. hasil dari pengujian multivariat adalah :

Tabel 4.10

Logistic Regression tahun 2005

-1.191 1.854 .413 1 .520 .304

.285 .171 2.762 1 .097 1.330

-.186 .175 1.127 1 .288 .830

-.541 .185 8.564 1 .003 .582

.017 .015 1.357 1 .244 1.017

-.653 1.453 .202 1 .653 .521

12.985 4.971 6.824 1 .009 435657.0

Varpersed

Currat

FinLev

Ukper

Intnspersed

VarHPP

Constant

Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, FinLev, Ukper, Intnspersed, VarHPP.a.

Page 59: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Tabel di atas menunjukan hasil bahwa dari ke enam

variabel penelitian hanya variabel ukuran perusahaan yang

signifikan. Hasil ini sama dengan penelitian yang menggunakan

pengujian selama tiga tahun pengujian, Dan pada penelitian dengan

menggunakan tiga tahun hanya variabel ukuran perusahaan saja

yang signifikan. Nilai dari ukuran perusahaan adalah 0. 03.

b. Pengujian multivariat tahun 2006

Tingkat inflasi pada tahun 2006 adalah sebesar 10.15%.

pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah inflasi yang menurun

juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode

persediaan. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Logistic Regression tahun 2006

-.019 .048 .157 1 .692 .981

.151 .146 1.078 1 .299 1.163

.044 .135 .108 1 .743 1.045

-.461 .193 5.719 1 .017 .631

-.004 .016 .072 1 .788 .996

1.395 1.094 1.628 1 .202 4.036

10.585 5.199 4.145 1 .042 39536.9

VarPersed

Currat

Finlev

Ukper

Intanpersed

VarHPP

Constant

Step 1 aB S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: VarPersed, Currat, Finlev, Ukper,

Intanpersed, VarHPP.

a.

Dari hasil pengujian didapat bahwa ukuran perusahaan

masih tetap signifikan terhadap pemilihan metode persediaan

Page 60: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain, seperti intensitas

persediaan sebesar 0.996.

c. Pengujian multivariat tahun 2007

Pengujian multivariat tahun 2007 adalah untuk melihat

pengaruh dari inflasi yang sebesar 7,4%. Hasil pengujiannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.12

Logistic Regresion tahun 2007

.723 1.248 .336 1 .562 2.061

-.048 .152 .098 1 .755 .953

-.006 .134 .002 1 .966 .994

-.417 .185 5.098 1 .024 .659

.011 .336 .785 1 .376 1.011

-1.906 .098 1.162 1 .281 .149

10.163 .002 4.036 1 .045 25913.982

Varpersed

Currat

Finlev

Ukper

Intenspersed

VarHPP

Constant

Step 1 aB S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, Finlev, Ukper,

Intenspersed, VarHPP.

a.

Dari hasil penelitian didapat bahwa dari enam variabel yang

digunakan, hanya variabel ukuran perusahaan yang signifikan yaitu

sebesar 0.024%, sedangkan variabel-variabel yang lain nilainya

diatas 5%.

3. Pembahasan

Dalam penelitian yang penulis lakukan, kenyataan perusahaan

dalam memilih metode akuntansi persediaan adalah sebagian besar

perusahaan memilih metode rata-rata dibandingkan perusahaan yang

menggunakan metode FIFO. Hal tersebut mengindikasikan, bahwa

Page 61: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

sebagian besar perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia

melakukan minimalisasi laba dengan tujuan untuk melakukan penghematan

pajak. Dengan cara memilih metode akuntansi yang dapat menurunkan

tingkat labanya (metode rata-rata). Bila melihat standar akuntansi keuangan

yang ditetapkan oleh ikatan akuntan Indonesia, perusahaan-perusahaan

diberikan kebebasan untuk memilih metode akuntansi persediaan.

Walaupun dalam peraturan perpajakan yang dikeluarkan pemerintah hanya

mengakui 2 metode persediaan saja, yaitu metode FIFO atau metode rata-

rata.

Dari hasil hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi metode persediaan yang signifikan adalah ukuran

perusahaan saja, sedang faktor yang lain tidak berpengaruh.

Page 62: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

K. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari faktor ukuran

persahaan, variabilitas persediaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas

harga pokok penjualan dan intensitas persediaan terhadap pemilihan metode

akuntansi persediaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang sudah menerbitkan laporan keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan 2007.

Dari penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan

sebagai berikut ini :

1. Dalam pengujian univariat dengan menggunakan tingkat signifikasi 5%

diperoleh hasil bahwa variabel yang signifikan adalah ukuran perusahaan

dengan hasil 0.000 yang berarti ukuran perusahaan antara perusahaan yang

menggunakan metode FIFO dan rata-rata berbeda. Sedangkan variabel

yang lain tidak berbeda antara perusahaan yang menggunakan metode

FIFO dan rata-rata, dengan hasil variabilitas persediaan (sign = .536), rasio

Page 63: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

lancar (sign = .382), financial leverage (sign = .403), variabilitas harga

pokok penjualan (sign = .747), intensitas persediaan (sign = .464).

2. Pada pengujian simultan variabel independen didapat hasil bahwa variabel

ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok

penjualan, rasio lancar, financial leverage, dan intensitas modal secara

bersama-sama signifikan dengan Negelkerke’s pada kisaran 0.220 dari

nilai Cox & Snell sebesar 0.142. yang berate bahwa variabel-variabel

tersebut dapat menjelaskan probabilitas pemilihan metode akuntansi

persediaan sebesar 22%.

3. Pada pengujian secara parsial dari 6 variabel terbukti hanya variabel

ukuran perusahaan yang berpengaruh positif signifikan terhadap

probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan. Hal ini bermakna

bahwa semakin besar ukuran perusahaan dalam hal ini volume penjualan

maka semakin besar probabilitas perusahaan untuk memilih metode rata-

rata.

4. Bukti empiris bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi pemilihan metode

penilaian persediaan relevan dengan penelitian yang dilakukan dalam

positive accounting theory yang dilakukan oleh watts dan Zimmerman

(1986) yang menyatakan bahwa pemilihan metode akuntansi dalam

prakteknya dipertimbangkan pada konsekuensi penghematan pajak yang

diperoleh perusahaan, dengan menggunakan metode rata-rata perusahaan

dapat membayar pajak lebih kecil dari perusahaan yang menggunakan

metode FIFO. Selain ukuran perusahaan, variabel-variabel yang lain

Page 64: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

seperti variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, rasio

lancar, financial leverage, dan intensitas persediaan dianggap tidak

berbeda antara perusahaan yang menggunakan metode FIFO dan metode

rata-rata.

L. Implikasi dan Keterbatasan

3. Implikasi

a. Konsekuensi dari hasil penelitian adalah bahwa perusahaan yang besar

akan memilih metode rata-rata karena adanya insentif pajak

penghasilan yang relative lebih rendah disbanding metode FIFO.

b. Sesuai dengan peraturan pajak penghasilan yang berlaku maka tidak

ada pelanggaran yang terkait dengan penerapan metode penilaian

persediaan rata-rata. Oleh karena itu manajemen sangat memiliki alas

an kuat untuk menggunakan metode penilaian persediaan rata-rata.

c. Bagi dunia pendidikan penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

referensi hasil temuan akademik yang berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi persediaan. Dari variabel-variabel yang dipilih oleh

penulis hanya variabel ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap

pemilihan metode akuntansi persediaan. Sedangkan variabilitas

persediaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas harga pokok

penjualan dan Intensitas persediaan tidak berpengaruh.

Page 65: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

d. Bagi dunia usaha, penelitian dan temuan penelitian ini bisa membantu

manajer dalam memilih metode akuntansi persediaan. Atau

memberikan perbandingan yang akan menarik perhatian manajer

dalam memilih metode akuntansi persediaan, karena dalam penelitian

ini diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan akan berpengaruh

terhadap pemilihan metode akuntansi karena hasilnya secara signifikan

berbeda antara perusahaan yang menggunakan metode rata-rata dan

metode FIFO. Sedangkan variabel yang lain hasilnya tidak signifikan.

4. Keterbatasan

Dalam penelitian ini penulis mengakui mungkin banyak kekurangan,

sehingga apabila ingin dilakukan penelitian kembali mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi metode akuntansi persediaan perlu

memperhatikan kekurangan yang penulis miliki.

a. Dalam penelitian ini periode waktu yang digunakan adalah hanya 4

tahun. Sedangkan penelitian yang baik menggunakan tahun

pengamatan yang lebih banyak.

b. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah pemilihan

metode akuntansi persediaan antara metode FIFO atau metode rata-rata

yang digunakan perusahaan selama periode pengamatan. Penelitian

tidak melihat pemilihan metode akuntansi yang menggabungkan kedua

metode dalam perhitungan persediaannya atau mengalami perubahan.

Dalam kenyataanya perusahaan dapat mengganti metode persediaan

sesuai dengan keinginan manajemen.

Page 66: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

c. Data yang penulis ambil adalah data sekunder yaitu dari laporan

keuangan yang dipublikasikan perusahaan bukan data perimer yaitu

memberikan pertanyaan kepada responden mengenai kebijakan yang

diambil oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Muslim, "Apakah Metode FIFO Dan Rata-Rata Memang Berbeda",

Jurnal media riset akuntansi, Auditing, dan Informasi Vol. 4, No. 2

(Agustus),: 151-172, 2004.

Annisa, N., Tarmizi, A dan Rohman, A. "Pengaruh Penerapan Metode Akuntansi

Persediaan Terhadap Market Value Perusahaan Pada Emiten Di Bursa Efek Jakarta", Jurnal Maksi Vol. 2, (Januari): 83-99, 2003.

Budiasih, Igan, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba",

Universitas Udayana, Bali 2008.

Dupoch, Nicholas., Pincus, Morton, "Bukti Pemilihan Metode Akuntansi

Persediaan: LIFO Dan FIFO". www. Judul skripsi.info.com diakses

tanggal 30 juni 2009.

Fees, Reeve. "Intermediate Accounting", PT. Prenhalindo Practice Hall

Intenational, Jakarta, 2005.

Ghozali, Imam., "Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS", Badan

Penerbit Undip, 2001.

Gumanti, Tatang Ary, "Pilihan-Pilihan Akuntansi Dalam Aplikasi Teori

Akuntansi Positif", JAAI Vol. 6 No. 1 (Juni), 2002.

Gunawan, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Akuntansi Persediaan Antara Metode FIFO Dan Metode Rata-Rata Pada

Page 67: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Perusahaan Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi". UIN, Jakarta, 2006.

Hamid, Abdul, "Buku Panduan Penulisan Skripsi", FEIS UIN, 2004

Ikatan Akuntan Indonesia, "Standar Akuntansi Keuangan", Salemba empat.

Jakarta, 2002.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), "Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 1999)",

Buku Satu, Penerbit Salemba, Jakarta, 2008.

Kieso, D, E dan J. J. Weygandy, "Akuntansi Intermediate", Edisi 10, Jakarta, 2002.

Mukhlasin. "Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan Pengaruhnya Terhadap Earning Price Ratio", Simposium Nasional Akuntansi V,

Semarang, 2002.

Niswonger, Warren, "Prinsip-Prinsip Akuntansi", Erlangga Edisi 19, Jakarta,

1999.

Petra CritianUniversity Library, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode

Akuntansi Depresiasi", Digilib.Petra.ac.id, diakses tanggal 2 September

2009.

Rustardy, Wiliyanto., Ratnawati. "Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan

Pengaruhnya Terhadap Earning Price Ratio", Simposium Nasional

Akuntansi VII, Denpasar, 2004.

Saptantinah, Dewi. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Mnajemen Laba Di Seputar Right Issue", Universitas Slamet Riyadi, Surakarta, 2007.

Suryaputri, V Rossje, "Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan

Berdasarkan Agency Theory", Konferensi Nasional Akuntansi, Peran

Akuntansi Dalam Membangun good Corporate Governance", 1-9, 2004.

Page 68: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Scott, W.R. "Financial Accounting Theory", Second Edition. Upper Saddle River, N. J, : Prentice Hall, 2000

Takwa, S., FX Sugianto dan Daljono. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur

Di Bursa Efek Jakarta", Jurnal maksi vol. 2 (Januari): 100-108, 2003.

Watt, R. L., dan Zimmerman, "Positive Accounting Theory", Prentice-Hall

International, Englewood Cliff, New Jersey, 1986.

Mettelia, Sri Rejeki, “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran

Perusahaan dan Rasio Perputaran Persediaan terhadap Pemilihan Metode

Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta”, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2007.

Page 69: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 1: Perusahaan yang Menggunakan Metode FIFO

1. Abdi Bangsa Tbk (ABBA)

2. Ades Alfindo Tbk (ADES)

3. Adhi Karya Tbk (ADHI)

4. Aneka Kemasindo Utama Tbk (AKKU)

5. Aqua Golden Mississipi Tbk (AQUA)

6. (BRNA)

7. Sorini Corporation Tbk (SQBI)

8. Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPN)

9. Kabelindo Murni Tbk (KBLM)

10. Kageo Igar Jaya Tbk (IGAR)

11. Karwell Indonesia Tbk (KARW)

12. Lapindo Internasional Tbk (LAPD)

13. Mustika Ratu Tbk (MRAT)

14. Nipress Tbk (NIPS)

15. Panasia Filament Inti Tbk (PAFI)

16. Roda Vivatex Tbk (RDTX)

17. Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI)

Page 70: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

18. Surya Intrindo Makmur Tbk (SIMM)

19. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)

20. Primarindo Asia Infrastrukture Tbk (BIMA)

21. Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ)

22. Cipta Panelutaman Tbk (CITA)

23. Citatah Tbk (CTHH)

Page 71: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 2: Perusahaan yang Menggunakan Metode Rata-rata

1. AGIS Tbk (TMPI)

2. AkbarTbk (AKBAR)

3. AKR Corporindo Tbk (AKRA)

4. Alakasa Industrindo Tbk (ALKA)

5. ANTAM Tbk (ANTM)

6. Argha Karya Prima Tbk (AKPI)

7. Argo Pantes Tbk (ARGO)

8. Arona Binasejati Tbk (ARTI)

9. Arwana Citramulia Tbk (ARNA)

10. Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG)

11. Asia Grain Int'l Tbk (ASIA)

12. Asiaplast Industries Tbk (APLI)

13. Astra Internasional Tbk (ASII)

14. Astra Otoparts Tbk (AUTO)

15. Bakrie&Brother's Tbk (BNBR)

16. BAT Indonesia Tbk (BATI)

17. Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

Page 72: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

18. Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)

19. Branta Mulia Tbk (BRAM)

20. Budi Acid Jaya Tbk (BUDI)

21. Cahaya Kalbar Tbk (CEKA)

22. Charoen Pokphan Tbk (CPIN)

23. Cipendawa Tbk (CPDW)

24. Daria Varia Laboratoria Tbk (DVLA)

25. Daya Sakti Unggul Tbk (DSUC)

26. Delta Djakarta Tbk (DLTA)

27. Ekadharma Tape Industries Tbk (EKAD)

28. Eratex Djaya Tbk (ERTX)

29. Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW)

30. Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

31. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)

32. GT Kabel Tbk (GT KBL)

33. Gudang Garam Tbk (GDNG)

34. Hanson Internasional Tbk (MYRX)

35. HM Sampoerna Tbk (HM SAM)

36. Holcim Tbk (HOLCIM)

37. Indah Kiat Pulp&Paper Tbk (INKP)

38. Indal Aluminium Industry Tbk (INAI)

39. Sarasa Nugraha Tbk (SRSN)

40. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Page 73: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

41. Indospring Tbk (INDS)

42. Intanwijaya Internasional Tbk (INCI)

43. Intikeramik Alamsari Tbk (IKAI)

44. Jakarta Kyoew Steel Works Tbk (JKSW)

45. Japfa Comfeed Tbk (JPFA)

46. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE)

47. Jaya Pari Steel Tbk (JPRS)

48. Jembo Cable Company Tbk (JECC)

49. Kedaung Indah Can Tbk (KICI)

50. Mandom Indonesia Tbk (TCID)

51. Mayora Indah Tbk (MYOR)

52. Merck Tbk (MERK)

53. Modern Photo Tbk (MDRN)

54. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)

55. Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN)

56. Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)

57. Polychem Indonesia Tbk (ADMG)

58. Polysindo Eka Prakarsa Tbk (POLY)

59. Pyridam Farma Tbk (PYFA)

60. Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)

61. Selamat Sempurna Tbk (SMSM)

62. Sepatu Bata Tbk (BATA)

63. Siantar Top Tbk (STTP)

Page 74: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

64. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk (SOBI)

65. Supreme Cable Manufacturing Corp Tbk (SCCO)

66. Sumi Indokabel Tbk (IKBI)

67. Surabaya Agung Industri Pulp&Kertas Tbk (SAIP)

68. Surya Toto Tbk (TOTO)

69. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

70. Tembaga Mulia Tbk (TBMS)

71. Texmaco Jaya Tbk (TEJA)

72. Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)

73. Tirta Mahakam Plywood Tbk (TIRT)

74. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

75. Voksel Electric Tbk (VOKS)

76. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

77. Hanson Internasional Tbk (MYRX)

78. Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

79. Prima Alloy Steel Tbk (PRAS)

80. Siwani Makmur Tbk (SIMA)

81. Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM)

82. Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)

Page 75: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 3: Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

CASE SUMMARIZE

2.2042 6119607657648.2500 1.0596 .2415 12.9473 .2109

.04 19895827801.50 .01 .00 .95 .01

20.10 246832784457000.00 25.14 .96 505.27 1.51

2.65569 27535106372330.70000 2.91951 .20063 55.33345 .24200

2.0753 413955115991.3130 .9434 .2683 9.5639 .2023

.28 23315580021.80 .02 .00 .77 .01

8.46 2895764897500.00 4.72 1.03 71.64 1.00

2.07964 644932713849.16400 1.33889 .22600 17.16791 .20090

2.1768 4904514986739.8300 1.0349 .2472 12.2268 .2090

.04 19895827801.50 .01 .00 .77 .01

20.10 246832784457000.00 25.14 1.03 505.27 1.51

2.53549 24511248956179.98000 2.65749 .20548 49.66071 .23300

Mean

Minimum

Maximum

Std. Deviation

Mean

Minimum

Maximum

Std. Deviation

Mean

Minimum

Maximum

Std. Deviation

METODE

PERSEDIAAN

RATA-RATA

FIFO

Total

CURRENT

RATIO

UKURAN

PERUSAHAAN

FINANCIAL

LEVERAGE

VARIABILITAS

PERSEDIAAN

INTENSITAS

PERSEDIAAN

VARIABILITAS

HPP

Page 76: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 4: Hasil Pengujian Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

108 108 108 108 108 108

2.1768 4904514986739.8300 1.0349 .2472 12.2268 .2090

2.53549 24511248956179.970 2.65749 .20548 49.66071 .23300

.232 .421 .349 .189 .429 .192

.232 .390 .271 .189 .429 .188

-.199 -.421 -.349 -.117 -.409 -.192

2.414 4.375 3.632 1.961 4.456 1.993

.000 .000 .000 .001 .000 .001

N

Mean

Std.

Deviation

Normal

Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

CURRENT

RATIO

UKURAN

PERUSAHAAN

FINANCIAL

LEVERAGE

VARIABILITAS

PERSEDIAAN

INTENSITAS

PERSEDIAAN

VARIABILITAS

HPP

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 77: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 5: Hasil Pengujian Man-Whitney Test

Test Statisticsa

861.000 447.000 866.000 895.000 880.000 934.500

1137.000 723.000 4521.000 4550.000 1156.000 4589.500

-.874 -3.981 -.837 -.619 -.732 -.323

.382 .000 .403 .536 .464 .747

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asymp. Sig.

(2-tailed)

CURRENT

RATIO

UKURAN

PERUSAHAAN

FINANCIAL

LEVERAGE

VARIABILITAS

PERSEDIAAN

INTENSITAS

PERSEDIAAN

VARIABILITAS

HPP

Grouping Variable: METODE PERSEDIAANa.

Page 78: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

La mpiran 6: Hasil Pengujian Logistic Regression 2004-2007

Iteration Historya,b,c

112.328 -1.148

111.858 -1.301

111.857 -1.307

111.857 -1.307

Iteration

1

2

3

4

Step

0

-2 Log

likelihood Constant

Coefficients

Constant is included in the model.a.

Initial -2 Log Likelihood: 111.857b.

Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

c.

Model Summary

95.302a .142 .220

Step

1

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke

R Square

Estimation terminated at iteration number 10 because

parameter estimates changed by less than .001.

a.

Page 79: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Hosmer and Lemeshow Test

7.116 8 .524

Step

1

Chi-square df Sig.

Classification Table a

85 0 100.0

22 1 4.3

79.6

Observed

RATA-RATA

FIFO

METODE PERSEDIAAN

Overall Percentage

Step 1

RATA-RATA FIFO

METODE

PERSEDIAAN Percentage

Correct

Predicted

The cut value is .500a.

Hasil Pengujian Logistic Regression 2004 - 2007

-.030 .097 .098 1 .754 .970

.000 .000 4.801 1 .028 1.000

-.017 .098 .030 1 .862 .983

.606 1.355 .200 1 .655 1.832

.018 .017 1.138 1 .286 1.018

-1.002 1.455 .475 1 .491 .367

-.457 .552 .685 1 .408 .633

CURRAT

UKPER

FINLEV

VARPERSED

INTPERSED

VARHPP

Constant

Step 1 aB S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: CURRAT, UKPER, FINLEV, VARPERSED,

INTPERSED, VARHPP.

a.

Page 80: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 7: Hasil Pengujian Logistic Regression 2005

Logistic Regression tahun 2005

-1.191 1.854 .413 1 .520 .304

.285 .171 2.762 1 .097 1.330

-.186 .175 1.127 1 .288 .830

-.541 .185 8.564 1 .003 .582

.017 .015 1.357 1 .244 1.017

-.653 1.453 .202 1 .653 .521

12.985 4.971 6.824 1 .009 435657.0

Varpersed

Currat

FinLev

Ukper

Intnspersed

VarHPP

Constant

Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, FinLev, Ukper, Intnspersed, VarHPP.a.

Page 81: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 8: Hasil Pengujian Logistic Regression 2006

Logistic Regression tahun 2006

-.019 .048 .157 1 .692 .981

.151 .146 1.078 1 .299 1.163

.044 .135 .108 1 .743 1.045

-.461 .193 5.719 1 .017 .631

-.004 .016 .072 1 .788 .996

1.395 1.094 1.628 1 .202 4.036

10.585 5.199 4.145 1 .042 39536.9

VarPersed

Currat

Finlev

Ukper

Intanpersed

VarHPP

Constant

Step 1 aB S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: VarPersed, Currat, Finlev, Ukper,

Intanpersed, VarHPP.

a.

Page 82: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk

Lampiran 9: Hasil Pengujian Logistic Regression 2007

Logistic Regresion tahun 2007

.723 1.248 .336 1 .562 2.061

-.048 .152 .098 1 .755 .953

-.006 .134 .002 1 .966 .994

-.417 .185 5.098 1 .024 .659

.011 .336 .785 1 .376 1.011

-1.906 .098 1.162 1 .281 .149

10.163 .002 4.036 1 .045 25913.982

Varpersed

Currat

Finlev

Ukper

Intenspersed

VarHPP

Constant

Step 1 a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, Finlev, Ukper,

Intenspersed, VarHPP.

a.

Page 83: ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS HARGA POKOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/426/1/CECEP... · proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk