analisis pengaruh simpanan masyarakat, jumlah...

124
ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH PINJAMAN YANG DIBERIKAN DAN INVESTASI PADA AKTIVA TETAP TERHADAP LIKUIDITAS BANK UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2007-2009 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : Nama : Jaenal Abidin NIM : 105081002431 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

Upload: dodiep

Post on 09-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT,

JUMLAH PINJAMAN YANG DIBERIKAN DAN INVESTASI

PADA AKTIVA TETAP TERHADAP LIKUIDITAS BANK

UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI

PERIODE 2007-2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

Nama : Jaenal Abidin

NIM : 105081002431

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak satu dasawarsa ini, industri perbankan merupakan industri yang

mengalami kemajuan yang paling pesat dibandingkan industri yang lainnya. Hal

ini disebabkan deregulasi yang dilakukan pemerintah mengenai perbankan pada

tahun 1983, deregulasi ini sangat mempengaruhi pola dan strategi perbankan baik

dari sisi aktiva maupun pasiva perbankan itu sendiri. Situasi ini memaksa industri

perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan

memperoleh sumber-sumber dana baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut,

industri perbankan dapat membuka hambatan yang sebelumnya menimbulkan

depresi sektor keuangan dan sistem keuangan negara, sehingga menyebabkan

bisnis perbankan berkembang pesat dengan persaingan yang semakin ketat dan

semarak. Dengan bertambahnya jumlah bank, persaingan untuk menarik dana dari

masyarakat semakin meningkat. Semua bank berlomba menghimpun dana dari

masyarakat yang nantinya akan disalurkan kembali kepada masyarakat bagi yang

membutuhkan baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Karena bagi bank

dana merupakan persoalan yang paling utama tanpa adanya dana bank tidak akan

berfungsi sebagaimana layaknya.

Dalam persaingan yang ketat inilah bank harus dapat menjaga

eksistensinya agar tidak tergilas. Eksistensi bank akan dilihat minimal pada aspek

permodalan, kualitas asset produktif, faktor manajemen, aspek earning power dan

Page 3: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

2

likuiditas. Aspek-aspek tersebut harus didukung oleh pemenuhan moneter yang

lain misalnya mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit, Net Open Position,

ketentuan KUK dan sebagainya. Untuk memenuhi kondisi yang diinginkan di

atas, bank harus dapat bekerja pada tingkat efisiensi yang tinggi serta selalu

memelihara kepercayaan masyarakat. Disamping itu bank harus mampu

mengembangkan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan oleh masyarakat

pada umumnya.

Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam

kegiatan operasi bank. Sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana

yang dikelola bank sebagian besar adalah dana masyarakat yang sifatnya jangka

pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Bank harus memperhatikan seakurat

mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu tertentu. Perkiraan

kebutuhan likuiditas tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku penarikan nasabah,

sifat dan jenis sumber dana yang dikelola bank.

Menurut Kasmir (2003:268), Likuiditas adalah kemampuan bank untuk

membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan

deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit

yang layak dibiayai. Adapun faktor Likuiditas yang dinilai dalam analisa CAMEL

ini adalah rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). LDR (Loan to Deposito

Ratio) ini menggambarkan kemampuan suatu bank membayar kembali penarikan

yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuditasnya.

Page 4: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

3

Menurut Dendawijaya (2005:116), LDR adalah rasio antara seluruh

jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to

deposit ratio tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata

lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi

kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik

kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah

dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar.

Almilia dan Herdiningtyas (2003) dengan judul “Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-

2002” yang bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan perusahaan. Faktor-

faktor yang diuji dalam penentuan kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan

perusahaan adalah rasio keuangan CAMEL sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 16 bank sehat, dua bank yang mengalami

kebangkrutan dan enam bank yang mengalami kondisi kesulitan keuangan.

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi

logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL

memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami

kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.

Page 5: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

4

Memperkirakan kebutuhan likuiditas merupakan masalah yang sangat

pelik bagi suatu bank. Bank harus melakukan perkiraan kebutuhan dan mencari

cara bagaimana memenuhi semua kebutuhan dana pada saat diperlukan. Dalam

mengelola likuiditas bank harus menyesuaikan antara dana yang dibutuhkan dan

tersedianya dana pada saat dana itu dibutuhkan. Kebutuhan likuiditas bank pada

prinsipnya bersumber dari dua kebutuhan. Pertama, untuk memenuhi semua

penarikan dana oleh penabung dan kebutuhan likuiditas wajib. Kedua, untuk

memenuhi kebutuhan pencairan dan permintaan kredit dari nasabah terutama

kredit yang telah disetujui.

Bank tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan dan berapa jumlah dana

yang akan dibutuhkan atau akan ditarik oleh nasabah. Memperkirakan kebutuhan

likuiditas merupakan masalah yang sangat pelik bagi suatu bank. Bank harus

melakukan perkiraan kebutuhan dan mencari cara bagaimana memenuhi semua

kebutuhan dana pada saat diperlukan. Dalam mengelola likuiditas bank harus

menyesuaikan antara dana yang dibutuhkan dan tersedianya dana pada saat dana

itu dibutuhkan. Kebutuhan likuiditas bank pada prinsipnya bersumber dari dua

kebutuhan. Pertama, untuk memenuhi semua penarikan dana oleh penabung dan

kebutuhan likuiditas wajib. Kedua, untuk memenuhi kebutuhan pencairan dan

permintaan kredit dari nasabah terutama kredit yang telah disetujui.

Bank dalam melaksanakan kegiatan operasi akan tercermin pada beberapa

hal diantaranya: seberapa banyak sumber dana yang berupa simpanan masyarakat

yang berhasil dihimpun, penempatan dana yang berupa pinjaman yang mampu

diberikan kepada nasabah, serta investasi aktiva tetap. Simpanan masyarakat yang

Page 6: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

5

berupa giro, tabungan dan deposito merupakan sumber dana utama bank yang

dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasional bank, sehingga

peningkatan dan penurunan simpanan masyarakat akan memberikan pengaruh

pada kemampuan likuiditas bank (Sinungan, 1999). Hal ini sesuai dengan Frida

Anisawati (2006), meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi likuiditas

dengan pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT. BRI (Persero) Tbk.

Cabang Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpanan deposito,

simpanan giro dan jumlah pinjaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

LDR PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Malang.

Penempatan dana dalam bentuk pinjaman (loans) merupakan aktiva bank

yang memiliki porsi besar untuk menghasilkan pendapatan sehingga peningkatan

atau penurunan pinjaman akan mampu mempengaruhi likuiditas bank

(Reksoprayitno, 1992). Hal ini sesuai dengan penelitian Solikah Nurwati (2000),

menghasilkan penelitian yang menunjukkan bahwa simpanan masyarakat,

pinjaman yang diberikan, jumlah nasabah, cadangan primer, biaya operasional,

investasi aktiva tetap dan jumlah aset secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap likuiditas (dengan menggunakan pendekatan Loan to Deposit Ratio/

LDR) Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Kalimantan Tengah. Pinjaman yang

diberikan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi penurunan

likuiditas BPD. Hal ini disebabkan karena dari sejumlah pinjaman yang diberikan

terhadap porsi kredit macet sebesar 24,74%. Sehingga aliran kas masuk yang

berupa cicilan pokok dan penerimaan bunga terganggu. Hal ini akan

menggerogoti likuiditas BPD.

Page 7: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

6

Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak produktif terdiri atas alat-alat

likuid atau cash asset serta aktiva tetap dan inventaris (Dahlan Siamat, 2001).

Sehingga penempatan dana pada aktiva yang merupakan penempatan dana jangka

panjang juga akan mempengaruhi likuiditas bank. Sebab peningkatan jumlah

investasi pada aktiva ini akan mengurangi porsi penempatan dana pada aktiva

lancar. Hal ini sesuai dengan Solikah Nurwati (2000), menghasilkan penelitian

yang menunjukkan bahwa simpanan masyarakat, pinjaman yang diberikan,

jumlah nasabah, cadangan primer, biaya operasional, investasi aktiva tetap dan

jumlah aset secara serempak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas (dengan

menggunakan pendekatan Loan to Deposit Ratio/ LDR) Bank Pembangunan

Daerah (BPD) di Kalimantan Tengah

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Simpanan Masyarakat,

Jumlah Pinjaman yang diberikan dan Investasi pada Aktiva Tetap Terhadap

Likuiditas Bank Umum di BEI Periode 2007-2009”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam

penyusunan penelitian ini penulis terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai

dasar kajian penelitian yang dilakukan, yakni :

1. Apakah terdapat pengaruh peningkatan atau penurunan jumlah simpanan

masyarakat, jumlah pinjaman yang diberikan, serta investasi pada aktiva

tetap terhadap likuiditas dengan menggunakan pendekatan Loan to

Page 8: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

7

Deposit Ratio (LDR) secara individu (parsial) dan secara bersama-sama

(simultan) pada bank umum yang go public di BEI Periode 2007-2009?

2. Variable independent manakah yang paling dominan mempengaruhi

likuiditas bank umum yang go public di BEI periode 2007-2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Menganalisis pengaruh peningkatan atau penurunan jumlah simpanan,

jumlah pinjaman, serta investasi pada aktiva tetap terhadap likuiditas

dengan menggunakan pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara

individual (parsial) dan secara bersama-sama (simultan) pada bank

umum yang go public di BEI periode 2007-2009?

b) Menganalisis variable independent yang paling dominan mempengaruhi

likuiditas bank umum yang go public di BEI periode 2007-2009.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan mengenai pengaruh variable-variabel jumlah simpanan,

jumlah pinjaman, serta investasi pada aktiva tetap terhadap likuiditas

bank umum yang go public.

Page 9: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

8

b) Bagi lembaga perbankan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam pembuatan keputusan yang berhubungan dengan

obyek penelitian.

c) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

referensi, untuk keperluan penelitian lebih lanjut mengenai likuditas

Page 10: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembanga Perbankan

1. Pengertian Bank

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada

zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini

berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia,

Afrika, dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan

ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun Amerika.

Jika kita telusuri sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa

penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai

meja tempat menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah tempo dulu mungkin

penukaran uangnya dilakukan antarkerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.

Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal nama dengan pedagang valuta

asing (money changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional

perbankan berlanjut lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut

sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah

dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh

perbankan dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.

Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan

kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masarakat

Page 11: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

10

akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, maka peranan dunia

perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada

di negara maju maupun negara berkembang. Bahkan dewasa ini perkembangan

dunia perbankan semakin pesat dan modern, perbankan semakin mendominasi

perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan

perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai

bank tidak terlepas dari masalah keuangan. (Kasmir, 2008, 25).

Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat

luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah funding. Pengertian

menghimpun dana maksudnya adalah mengumpilkan atau mencari dana dengan

cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan

oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau

menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih

oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito

berjangka. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak

Page 12: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

11

perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada

si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah,

pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan

menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak

perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga

masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.

Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka

oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit

(lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima

kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank

yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan

modal.

Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan.

Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula

bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Di samping bunga simpanan,

pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang

diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak serta

pengaruh lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun dana

(funding) dan menyalurkan dana (lending) ini merupakan kegiatan utama

perbankan.

Page 13: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

12

2. Jenis-Jenis Bank

Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis

perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Jenis perbankan

sebelum keluar Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 dengan

sebelumnya, yaitu Undang-Undang No.14 Tahun 1967 terdapat beberapa

perbedaan. Namun, kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan yang

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu

sama lainnya.

Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi serta kepemilikan

bank. Dari segi fungsi, perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau

jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya.

Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi pemilikan saham yang ada

serta akta pendiriannya.

Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka

layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu. Jenis

perbankan juga dibagi ke dalam bagaimana cara bank tersebut menentukan harga

jual dan harga beli. Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari beberapa

segi antara lain :

1. Dari Segi Fungsi

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No.14 Tahun 1967, jenis

perbankan menurut fungsinya terdiri dari Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank

Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, dan Bank Pegawai. Namun

setelah keluar UU Pokok Perbankan No.7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan

Page 14: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

13

keluarnya Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri

dari :

a. Bank Umum

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Dimana Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya

menjadi Bank Umum sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa dan

Bank Pegawai berubah fungsi menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang

Undang No.10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut :

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa

yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa

perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah opersinya dapat

dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil

(commercial bank).

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya,

kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank

umum.

Page 15: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

14

2. Dari Segi Kepemilikannya

Selain dari segi fungsinya, bank juga dapat dilihat dari segi kepemilikan,

maksudnya adalah siapa-siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini

dapat dilihat dari akta pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang

bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah :

a. Bank Milik Pemerintah

Bank Milik Pemerintah merupakan bank yang akta pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh

keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik

pemerintah Indonesia dewasa ini antara lain adalah Bank Negara Indonesia

46 (BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara, dan

Bank Mandiri. Di samping itu, terdapat pula Bank Pembangunan Daerah

(BPD) yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing

provinsi. Modal BPD sepenuhnya dimiliki oleh pemda masing-masing

tingkatan. Contoh BPD yang ada sekarang ini adalah BPD DKI Jakarta,

BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD DI

Yogyakarta, BPD Riau, BPD Sumatera Utara, BPD Sumatera Selatan,

BPD Sulawesi Selatan, BPD Bali.

b. Bank Milik Swasta Nasional

Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian

besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun

didirikan oleh swasta sepenuhnya, begitu pula dengan pembagian

keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta

Page 16: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

15

nasional antara lain Bank Bumi Putra, Bank Central Asia, Bank Danamon,

Bank Duta, Bank Internasional Indonesia, Bank Lippo, Bank Mega, Bank

Muamalat, Bank Niaga, Bank Nusa Internasional, Bank Permata, Bank

Universal.

c. Bank Milik Koperasi

Bank Milik Koperasi merupakan bank yang kepemilikan sahamnya

dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank

jenis ini adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).

d. Bank Milik Asing

Bank Milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,

baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikan bank ini

dipegang oleh pihak asing (luar neegri) di Indonesia. Contoh bank asing

yaitu ABN-AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America,

Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Chase Manhattan Bank,

Deutshe Bank, European Asian Bank, Hong Kong Bank, Standart

Chartered Bank.

e. Bank Milik Campuran

Bank Milik Campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh dua

pihak, yaitu pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan

sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh

bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank Sakura Swadarma, Ing

Bank, Inter Pacific Bank, Mitsubishi Buana Bank, Sumitomo Niaga Bank,

Paribas BBD Indonesia, Sanwa Indonesia Bank.

Page 17: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

16

3. Dari Segi Status

Jenis bank ini merupakan jenis bank yang dilihat dari segi kemampuannya

dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam.

Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status

bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank

dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas

pelayananya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tertentu diperlukan

penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu pula.

Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Bank Devisa

Bank Devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negri, travellers cheque,

pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya.

Persyratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank Non Devisa

Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa

merupakan kebalikan dari pada bank devisa, dimana transaksi yang

dilakukan masih dalam batas-batas negara.

Page 18: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

17

4. Dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik

harga jual maupun harga beli dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a. Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia saat ini adalah bank yang

berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah

bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh

kolonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga

kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional

menggunakan dua metode, yaitu :

1) Menetapakan bunga sebagai harga, baik untuk produk yang disimpan

seperti giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula harga untuk

produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku

bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread

based. Apabila suku bunga simpanan lebih tinggi dari pada suku

bunga pinjaman maka dikenal dengan nama negative spread.

2) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan konvensional

mengunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal

atau persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan

istilah fee based.

b. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah

Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia.

Namun, di luar negeri terutama di negara-negara Timur Tengah, bank

Page 19: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

18

yang berdasarkan prinsip syariah ini sudah berkembang pesat sejak lama.

Keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan

bunga konvensional tahun 2003 memperkuat kedudukan bank syariah.

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga

produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional.

Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau

pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang

berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

2) Pembiayaan berdsarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)

3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5) Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa

dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Pengertian dan klasifikasi bank di atas memberikan penjelasan bahwa

bank dalam melakukan usahanya memiliki kegiatan utama yakni menghimpun

dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula

dari segi penyaluran dana, hendaknya bank tidak hanya bertujuan untuk

memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik, tapi juga kegiatan

bank harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat banyak dan ini

menjadi komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.

Page 20: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

19

3. Kegiatan Bank Umum

Kegiatan bank sehari-hari tidak terlepas dari bidang keuangan. Sama

halnya seperti pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan perbankan secara

sederhana antara lain meliputi kegiatan membeli uang (menghimpun dana) dan

menjual uang (menyalurkan dana) kepada masyarakat umum. Dalam

melaksanakan kegiatannya, bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan

kegiatan bank perkreditan rakyat. Kegiatan bank umum lebih luas dari pada bank

perkreditan rakyat. Artinya, produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih

banyak dan beragam. Hal ini disebabkan karena bank umum mempunyai

kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan bank perkreditan

rakyat mempunyai keterbatasan tertentu sehingga kegiatannya lebih sempit.

Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang ada di Indonesia adalah sebagai

berikut :

1. Menghimpun dana dari masyarakat (funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari

masyarakat. Kegiatan ini juga dikenal dengan kegiatan funding. Kegiatan

membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis

simpanan. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah

untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan

harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah

untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Simpanan sering

disebut dengan nama rekening atau account. Jenis simpanan yang

ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang bersangkutan.

Page 21: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

20

Secara umum, jenis simpanan yang ada di bank adalah simpanan giro,

tabungan, dan deposito.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending)

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil

dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan

lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui

pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama

kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari berbagai macam jenis,

tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula

dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit

diberikan, bank terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan

oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima

kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank

yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi

keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah selisih dari

bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum kredit-kredit yang

ditawarkan adalah kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif,

kredit perdagangan, kredit produktif dan kredit profesi.

3. Memberikan jasa-jasa lainnya (services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung

kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana sekalipun

sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan

keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini memberikan

Page 22: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

21

konstribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi

misalnya keuntungan dari Spread based semakin mengecil, bahkan

cendrung negative spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).

Adapun jasa-jasa bank yang ditawarkan adalah kliring, inkaso, transfer,

Letter of Credit (L/C), Safe Deposit Box, Bank Card, Bank Notes (valas),

Bank Garansi, Bank Draft, menerima setoran-setoran, pembayaran-

pembayaran, pasar modal dan jasa-jasa lainnya.

Fungsi yang terakhir ini dilaksanakan dengan membentuk suatu trust

departemen yang secara umum berfungsi sebagai berikut :

1. Bertindak sebagai pelaksana (executor) dalam pengaturan dan pengawasan

harta benda/milik perorangan yang telah meninggal dunia, sepanjang orang

tersebut membuat surat wasiat dan menyerahkan/mempercayakan

pelaksanaanya kepada bank.

2. Trust departement memberikan berbagai macam jasa kepada perusahaan-

perusahaan, seperti pelaksanaan rencana-rencana pensiun dan pembagian

keuntungan yang tumbuh dengan pesat akhir-akhir ini.

3. Bertindak sebagai wali dalam hubungan dengan penerbitan obligasi, dan

sebagai transfer agents serta pendaftaran untuk perusahaan-perusahaan.

4. Mengurus/mengelola dana-dana yang dikumpulkan oleh pemerintah,

perusahaan dari sumber (sinking funds) dan kegiatan-kegiatan lain sehubungan

dengan penerbitan dan penebusan saham-saham dan obligasi.

Page 23: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

22

4. Neraca Bank

Untuk mengetahui profil keuangan suatu perbankan adalah dengan melihat

komposisi neraca (the balance-sheet approach) dan laporan rugi laba. Neraca

menggambarkan jumlah dan komposisi sumber dana (input keuangan) bank yang

dialokasikan untuk pemberian kredit, investasi, sekuritas, dan berbagai

penggunaan yang lain (output keuangan). Untuk mempermudah pemahaman

bagaimana bank beroperasi, perlu dipahami sebagaimana halnya dalam neraca

perusahaan, neraca bank juga merupakan persamaan dari :

Aset merupakan dana yang dapat dialokasikan bank untuk cadangan kas,

kredit, investasi, pembelian alat-alat kantor, dll. Sedangkan utang dan modal

merupakan sumber-sumber dana yang berhasil dikumpulkan oleh bank, seperti

giro, tabungan, deposito, laba yang dibagi, dan lain-lain. Secara umum, ada 3

tahap dalam mengelola neraca bank yakni :

a. Tahap pertama, menyangkut manajemen aset, manajemen utang, dan

manajemen modal.

b. Tahap kedua, di posisi aktiva menyangkut manajemen posisi cadangan,

manajemen likuiditas, manajemen investasi, manajemen kredit, dan

manajemen aktiva tetap. Sedangkan di posisi pasiva menyangkut

manajemen utang posisi cadangan (reserve position liability), manajemen

utang posisi kredit (loan position liability management), manajemen utang

jangka panjang, dan manajemen modal.

c. Tahap ketiga, menyangkut perhitungan laba atau rugi bank yang diperoleh

dari penerimaan dikurangi biaya bunga, biaya overhead dan pajak.

Page 24: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

23

5. Penilaian Kinerja Bank

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pelaksanaan suatu

kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Kinerja

perbankan sendiri dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah terjadi krisis

perbankan membuat pemerintah memberikan kebijakan pengaturan dan

pengawasan bank semakin besar. Perhatian tersebut antara lain karena semakin

disadari arti penting dan peran strategis sektor perbankan dalam suatu

perekonomian. Kegagalan suatu bank khususnya yang bersifat sistemik akan

dapat mengakibatkan terjadinya krisis yang dapat mengganggu kegiatan suatu

perekonomian. Sektor keuangan, terutama di negara-negara berkembang, masih

didominasi oleh lembaga perbankan. Di Indonesia, misalnya, menurut Yunus

Husein (2003), industri perbankan menguasai sekitar 93% dari total industri

keuangan. Dalam kondisi yang demikian, apabila lembaga perbankan tidak sehat

dan tidak befungsi secara optimal, maka dapat dipastikan akan berakibat pada

terganggunya kegiatan perekonomian.

6. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait,

baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat sebagai pengguna jasa bank maupun

Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank. Pesatnya perkembangan

yang terjadi di bidang keuangan dan perbankan membawa perubahan yang cukup

berpengaruh terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan bank.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank

yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Sama seperti manusia

Page 25: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

24

yang harus selalu menjaga kesehatannya, perbankan juga harus selalu dinilai

kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya. Penilaian

kesehatan bank amat penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat

yang dipercayakan kepada bank. Masyarakat sebagai pemilik dana dapat saja

menarik dana yang dimilikinya setiap saat dan bank harus sanggup

mengembalikan dana yang dipakainya jika ingin tetap dipercaya oleh nasabahnya.

Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan

memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi,

dapat membantu kelancaran sistem pembayaran, serta dapat mendukung

evektivitas kebijakan moneter. Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik, kepada masyarakat serta

bermanfaat bagi perekonominan secara keseluruhan.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai

modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, mengelola dengan baik

dan mengoperasikan bank berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan

keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta

memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat.

Selain itu, suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai kebutuhan dan aturan

yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketetentuan yang

mengacu pada prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.

Penilaian kesehatan suatu bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian

ini bertujuan untuk menentukan apakah bank yang bersangkutan dalam kondisi

yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat sehingga Bank Indonesia

Page 26: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

25

selaku pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk

bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan

operasinya. Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan

oleh Bank Indonesia. Setiap bank diharuskan untuk membuat laporan baik yang

bersifat rutin atau secara berkala tentang seluruh aktivitasnya dalam suatu periode

tertentu. Penilaian kesehatan bank ini dilakukan setiap tahun untuk mengetahui

apakah ada peningkatan atau penurunan kesehatan bank.

Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai

aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank. Berdasarkan

pasal 29 UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah

dengan UU No.10 Tahun 1998, bank wajib memelihara tingkat kesehatannya

sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,

likuiditas, rentabilitas dan sensitivitas, serta aspek lain yang berkaitan dengan

usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-

hatian.

Dalam perkembangannya Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan

yang menyatakan tingkat kesehatan dan berfungsi sebagai alat pengukur atas

suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai

standard yang berlaku. Peraturan itu dimulai dari Undang-Undang No.7 Tahun

1992 tentang perbankan yang menyebutkan beberapa ketentuan adalah sebagai

berikut :

Page 27: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

26

1. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia.

2. Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan

memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen,

rentabilitas, likuiditas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan

dengan usaha bank.

3. Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan wajib melakukan usaha sesuai

dengan prinsip kehati-hatian.

Kemudian peraturan di atas diperlengkap dengan peraturan Bank

Indonesia No.10 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan suatu

bank didasarkan atas :

1. Faktor Permodalan

2. Faktor Kualitas Aktiva

3. Faktor Manajemen dengan Penekanan pada Manajemen Umum dan

Manajemen Resiko.

4. Faktor Rentabilitas

5. Faktor Likuiditas

6. Pelaksanaan ketentuan lain yang mempengaruhi penilaian tingkat

kesehatan bank.

Peraturan pemerintah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia di atas

mengenai alat ukur penilaian tingkat kesehatan perbankan mencakup penilaian

faktor CAMEL atau sering disebut Analisis CAMEL yakni :

Page 28: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

27

1. Capital

Rasio permodalan sering disebut juga rasio-rasio solvabilitas atau capital

adequacy ratio. Analisis solvabilitas digunakan untuk:

1) Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian

yang tidak dapat dihindarkan,

2) Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai

batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang

penjualan aset yang tidak dipakai dan lain-lain,

3) Alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki

oleh para pemegang sahamnya, dan

4) Dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang

bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang

dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Perbandingan

rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut

Resiko (ATMR).

Rasio kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam

rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Bank Indonesia

menetapkan Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal

minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi

tertentu dari total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Rasio ini dirimuskan

sebagai berikut:

Modal

CAR = X100%

ATMR

Page 29: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

28

2. Asset Quality

Kualitas asset atau aktiva yang produktif sangat erat kaitannya dengan

kelangsungan usaha bank. Oleh karena itu manajemen bank dituntut untuk

memantau dan menganalisis kualitas aset atau aktiva produktif. Aktiva produktif

dapat berupa penanaman dana dalam bentuk kredit, SBI, dan penanaman dana

pada bank lain, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan

aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah aktiva produktif baik yang sudah

maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau

menimbulkan kerugian bagi bank. Kualitas aktiva produktif dinilai atas dasar

penggolongan kolektibilitas yang terdiri dari aktiva lancar, kurang lancar,

diragukan, dan macet.

3. Management

Untuk menilai kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya

dalam mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta

pengalaman para karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi.

Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas

aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas.

4. Earning

Earning merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan

bank dalam meningkatkan keuntungan. Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur

tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan.

Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat

diatas standar yang telah ditetapkan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

29

Penilaian earning meliputi hal-hal seperti:

a. ROA

Untuk mengetahui apakah suatu bank dikelola dengan baik, diperlukan

pengukuran yang baik mengenai profitabilitas bank. Ukuran dasar keuntungan

bank adalah imbal hasil atas asset (Return on Asset- ROA), laba bersih sebelum

pajak dibagi asset.

EBIT

ROA = X100%

Total Asset

b. ROE

Pemilik bank (pemegang saham) biasanya mengharapkan berapa besar

penerimaan bank dari investasi ekuitasnya. Informasi ini diberikan oleh

pengukuran keuntungan bank yaitu imbal hasil atas ekuitas (Return on Equity-

ROE), laba bersih setelah pajak dari ekuitas (modal) bank. Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut:

EAT

ROE = X100%

Modal Inti

c. BOPO (Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat dan distribusi biaya

operasional bank dalam menghasilkan pendapatan operasionalnya. Rasio ini

menunjukkan prosentase efisiensi usaha dalam menghasilkan pendapatan

dibandingkan biaya yang dikeluarkan, sehingga semakin kecil nilai rasio di bawah

100% akan semakin baik. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Page 31: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

30

Beban Operasional

BOPO = X100%

Pendapatan Operasional

e. Liquidity

Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan

mampu membayar semua hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek.

Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menciptakan dana kredit.

Perbankan umunya memiliki modal sendiri yang cukup. Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut:

Krediit yang diberikan

LDR = X100%

Dana yang diterima

Unsur Capital

1. Capital Asset Ratio- CAR = 8% - 9,9 % (minimum).

Unsur Asset

2. Rasio aktiva yang diklasifikasikan kepada total aktiva yang produktif mencapai

0,55-3,35%.

3. Rasio cadangan aktiva yang diklasifikasikan kepada total aktiva yang

diklasifikasikan mencapai 54%-66%.

Unsur Manajemen

4. Manajemen umum 10%.

5. Manajemen risiko 15%.

Unsur Earning

6. Return on Asset mencapai 1,25%-1,5%.

Page 32: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

31

7. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional mencapai 92%-

93,52%.

Unsur Liquidity

8. Rasio call money terhadap aktiva lancar mencapai maksimum 19%.

9. Loans to deposit ratio, maksimum mencapai 89,75%.

Di samping dengan penilaian analisis CAMEL, kesehatan bank juga

dipengaruhi oleh hasil penilaian lainnya, yaitu penilaian terhadap :

1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) dan

Pelaksanaan Kredit Ekspor.

2. Pelanggaran ketentuan Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) atau

sering disebut dengan Legal Lending Limit.

3. Pelanggaran Posisi Devisa Neto.

B. Sumber-Sumber Dana Bank

Menurut Dahlan Siamat (1993:84), dana bank adalah uang tunai yang

dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan dapat digunakan

setiap waktu. Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh

dana dalam rangka membiayai kegiatan operasionalnya. Sesuai dengan fungsi

bank sebagai lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak

di bidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang

keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan

pinjaman), bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga

dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

32

Dana untuk membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai

sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman

(titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk

membiayai operasinya maka dana dapat juga diperoleh dengan modal sendiri,

yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual

saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan

dari penggunaan dana tersebut.

Kemampuan bank dalam memperoleh sumber-sumber dana yang

diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber-

sumber dana bank harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemudahan

untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana, serta biaya yang harus

dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. Dalam praktiknya, dana yang

tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan pula. Dalam hal ini, bank

harus pintar menentukan untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana

yang dibutuhkan, sehingga tidak salah dalam menentukan pilihan.

Adapun jenis-jenis sumber dana tersebut antara lain :

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri (dana pihak I).

Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Maksud dari

modal sendiri ini adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila

saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan

dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham

kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jika tujuan perusahaan untuk

Page 34: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

33

melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan

menjual saham baru tersebut di pasar modal.

Dalam neraca bank, dana modal sendiri terdiri atas :

Modal setor, yakni uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang

saham pada saat bank berdiri.

Agio saham, yakni nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan pemegang

saham baru dibandingkan nominal saham. Cadangan-cadangan bank,

yakni sebagian laba yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan

cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya

resiko di kemudian hari.

Laba di tahan, yakni laba milik para pemegang saham yang diputuskan

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk tidak dibagikan

(deviden), namun dimasukkan kembali sebagai modal kerja bank.

2. Dana yang bersumber dari lembaga lain (dana pihak II).

Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan

dalam pencarian sumber dana. Pencarian dari sumber dana ini relatif mahal dan

sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber

ini digunakan utuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.

Sumber dana ini dapat diperoleh antara lain dari :

Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan

oleh Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan

likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-

sektor tertentu.

Page 35: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

34

Pinjaman antar bank (call money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada

bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.

Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi.

Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh

perbankan dari pihak luar negeri.

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan

menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik

perusahaan keuangan maupun non keuangan.

3. Dana yang berasal dari masyarakat luas (dana pihak III).

Sumber dana yang ketiga ini merupakan sumber dana terpenting bagi

kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif

paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Sumber dana dari

pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di

masyarakat dan persyaratan untuk mencarinya tidaklah sulit. Jika bank dapat

memberikan bunga dan fasilitas yang menarik maka bank dapat dengan mudah

menarik dana dari sumber ini.

Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para

penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan

mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin

diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan,

kemudahan atau keamanan uangnya. Contohnya, tujuan utama menyimpan uang

dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan

Page 36: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

35

pembayaran, terutama bagi mereka yang berada dalam dunia bisnis dan biasanya

pemegang rekening giro tidak begitu memperhatikan bunganya. Sedangkan bagi

mereka yang menyimpan uangnya di rekening tabungan disamping memiliki

kemudahan untuk mengambil uangnya juga dapat memperoleh bunga yang lebih

besar dibandingkan dengan rekening giro. Sedangkan bagi mereka yang

menyimpan uangnya di rekening deposito memiliki tujuan untuk memperoleh

bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada

deposan paling tinggi dari simpanan lainnya.

Dari ketiga sumber dana bank diatas, yang merupakan sumber utama dana

bank berasal dari dana-dana masyarakat (dana pihak III). Secara umum, dana

pihak ketiga ini dibagi ke dalam tiga jenis yaitu :

1) Simpanan Giro (Demand Deposit)

Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998, yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Simpanan ini dapat

ditarik setiap saat maksudnya adalah bahwa uang yang sudah disimpan di

rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan

bahwa dana yang tersedia masih mencukupi. Dalam pelaksanaan tata usaha giro

dilakukan melalui suatu rekening yang disebut rekening koran. Rekening ini

digunakan juga untuk menata usahakan kredit yang juga diberikan melalui

rekening koran. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga

yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang

Page 37: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

36

bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk

perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah

karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga

simpanan lainnya.

Salah satu segi yang amat penting dalam peningkatan jumlah pemegang

giro adalah kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut dan pelayanan

(service) yang menyenangkan nasabah. Disamping itu, karamah tamahan pekerja

bank juga merupakan syarat penting dan melalui pelayanan yang baik serta

menyenangkan dan tempat/ruangan nasabah yang nyaman akan sangat

menguntungkan bank karena dana giro yang dianggap sebagai dana besar yang

termurah akan terus berkembang dan bertambah secara meyakinkan.

2) Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun

1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,

dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan

tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank

dengan si penabung. Tabungan ini mempunyai ciri diantara giro dan deposito.

Pada tabungan dapat dilakukan penyetoran sewaktu-waktu dan penarikan dananya

oleh nasabah dengan tidak perlu memperhatikan jatuh waktunya seperti pada

deposito. Motif masyarakat mempunyai tabungan yaitu untuk menanamkan

dananya dan untuk berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai

Page 38: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

37

maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali oleh para

penabung yang bersangkutan.

Program tabungan yang pernah diperkenalkan pemerintah sejak tahun

1971 adalah tabanas, taska, tappelpram, tabungan ongkos naik haji, dll. Akan

tetapi, adanya deregulasi di bidang perbankan seperti Paket Juni 1983 dan Paket

Oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis tabungan dengan

nama yang khusus serta memberikan rangsangan bagi nasabahnya. Semua jenis

bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari bank

sentral (Bank Indonesia), seperti diperkenalkannya tabungan harian (dengan

tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata), adanya penarikan undian

berhadiah, kemudian untuk menyetor maupun menarik dana, serta berbagai

fasilitas lainnya. (Lukman Dendawijaya, 2000: 58).

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan

perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh

dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari atau

mungkin setiap saat, yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian

antara keduanya yaitu bank dan penabung. Penarikan tabungan dilakukan

menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau kartu Anjungan Tunai

Mandiri (ATM).

Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang

merupakan jasa atau tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,

Page 39: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

38

besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam

praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.

3) Simpanan Deposito (Time Deposit)

Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan

oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, simpanan deposito

mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat

ditarik setiap saat atau setiap hari.

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan

deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya, jika

nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang

tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir atau disebut

dengan jatuh tempo.

Sesuai dengan namanya yaitu simpanan berjangka maka bentuk deposito

ini juga dapat dibedakan dengan jangka waktu jatuh temponya, masing-masing

bank mempunyai pembagian jangka waktu yang berbeda-beda tetapi pada

umumnya waktu tersebut diatur dalam bentuk 1 bulan, 3 bulan,6 bulan, 1 tahun, 2

tahun, dan seterusnya. Tingkat suku bunga antara deposito yang berjangka waktu

pendek dengan jangka waktu yang lebih panjang juga sering berbeda-beda. Secara

normal suku bunga deposto yang berjangka waktu lebih panjang biasanya

mempunayi tingkat suku bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan

deposito yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek.

Page 40: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

39

Mengingat jangka waktu jatuh tempo dari deposito ini sudah pasti dapat

diperkirakan, maka pengendapan dari dana yang bersumber dari deposito ini tentu

lebih stabil dibandingkan dengan rekening giro. Oleh karena itu, pihak bank juga

menanamkan dana ini ke asset yang mempunyai jangka waktu yang relatif lebih

panjang, dan sudah tentu suku bunga yang dibayarkan oleh bank kepada para

deposannya juga lebih tinggi dibandingkan dengan pemegang rekening giro.

Apabila ditinjau dari segmen pasarnya maka deposito lebih banyak dimiliki oleh

perorangan, lembaga non-profit, yayasan-yayasan sosial, dan sejenisnya untuk

sarana penanaman modal.

C. Alokasi Dana Bank

Menurut Dahlan Siamat (2001:132) penggunaan dana bank pada

prinsipnya dapat diklasifikasikan atas dasar :

1. Prioritas penggunaan dana.

Alokasi dana bank berdasarkan prioritas penggunaan terdiri atas :

a. Cadangan primer (primary reserve), merupakan prioritas pertama dan

yang paling utama dalam alokasi dana bank.

b. Cadangan sekunder (secondary reserve), merupakan prioritas kedua dan

sebagai pelengkap atau cadangan pengganti bagi cadangan primer.

c. Penyaluran kredit, merupakan prioritas ketiga dalam alokasi dana bank

setelah mencukupi cadangan primer serta kebutuhan cadangan sekunder.

d. Investasi portofolio, merupakan prioritas terakhir dalam alokasi dana bank

dimana dana yang dialokasikan dalam kategori ini adalah dana sisa setelah

Page 41: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

40

penanaman dana dalam bentuk kredit telah memenuhi kriteria atau target

tertentu.

2. Sifat aktiva

Alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana

bank kedalam bentuk-bentuk aktiva, yaitu :

a. Penanaman dana dalam aktiva produktif.

Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta

asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan

sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif terdiri atas kredit

yang diberikan, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan

penyertaan modal.

b. Penanaman dana dalam aktiva tidak produktif.

Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank kedalam aktiva yang

tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva

tidak produktif terdiri atas alat-alat likuid atau cash asset serta aktiva tetap

dan inventaris.

D. Penyaluran Kredit

1. Pengertian Kredit

Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga (UU No. 10 Tahun

1998 Tentang Perbankan). Sedangkan manajemen perkreditan pada dasarnya

Page 42: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

41

merupakan proses yang terintegrasi antara sumber-sumber dana, alokasi dana

yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian,

administrasi, dan pengamanan kredit. Sebagai lembaga pemberi kredit,

kebijaksanaan yang ditempuh bank sangat terkait erat dengan line of bussiness

bank tersebut, bentuk dan sifat kredit yang dapat diberikan, pengaturan rencana

kredit, pengaturan wewenang kredit, analisis krcdit, penetapan plafond kredit,

pengaturan administrasi kredit, pembinaan kredit dan terakhir adalah pengamanan

atas kredit yang berjalan. Dari sumber-sumber dana yang tersedia, sebagian besar

dialokasikan untuk kredit. Karena bunga atas kredit-kredit yang dinikmati nasabah

merupakan sumber pendapatan bank yang terbesar.

Pengalaman adanya kredit macet akhir-akhir ini, telah memacu kalangan

perbankan untuk lebih berhati-hati dalam mengatur alokasi dana kredit. Rencana

kredit disusun lebih matang, analisis atas permohonan kredit lebih terarah dan

pengamanan kredit lebih digalakkan, di samping peningkatan sistem pembinaan

nasabah. Kesemua ini adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan

pembiayaan masyarakat. Aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara

langsung atau pun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan. Melalui pemberian

kredit, akan banyak usaha pembayaran nasabah melalui rekeningnya demikian

juga penyetoran-penyetoran nasabah. Transaksi pembayaran dari relasi nasabah

juga akan menggunakan jasa-jasa perbankan, demikian juga kegiatan keuangan

lain seperti L/C, inkaso dan sebagainya.

Page 43: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

42

2. Tujuan Kredit

Tujuan pemberian kredit adalah untuk mendapatkan keuntungan (profit)

yang tinggi dari jasa pemberian kredit dan keamanan bank, yaitu keamanan untuk

nasabah penyimpan. Kredit yang aman (safe) akan memberikan dampak yang

positif bagi bank sehingga kepercayaan masyarakat akan bertambah. Dengan

demikian, profitability dan safety akan berjalan beriringan.

3. Fungsi Kredit

Secara garis besar fungsi kredit dalam perekonomian, perdagangan dan

keuangan adalah sebagai berikut:

(1) Meningkatkan daya guna (utility) dari uang,

(2) Meningkatkan daya guna (utility) dari barang,

(3) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang,

(4) Sebagai salah satu alat stabilisasi ekonomi,

(5) Akan menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat,

(6) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional, dan

(7) Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

4. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

kredit adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa

kredit yang diberikan baik berupa uang, atau jasa akan benar-benar

diterima kembali di masa tertentu di masa datang.

Page 44: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

43

b. Kesepakatan

Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing

pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka Waktu

Setiap krcdit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Risiko

Faktor risiko dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama faktor kerugian yang

diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar

kreditnya padahal mampu. Kedua, risiko kerugian yang ditimbulkan oleh

unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga mereka tidak mampu membayar

kreditnya, misalnya akibat terjadi musibah bencana alam.

5. Jenis-jenis Kredit

Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank

yang dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu

tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontra prestasi” berupa

bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi

yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi

beragam, yaitu antara lain berdasarkan: sifat penggunaan, keperluan, jangka

waktu, dan jaminan atas kredit yang diberikan bank.

a. Jenis Kredit Menurut Sifat Penggunaannya.

Jenis kredit menurut sifat penggunaannya terdiri atas:

Page 45: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

44

1) Kredit Konsumtif.

Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya

uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai untuk

memenuhi kebutuhannya. Jadi kredit ini tidak bernilai bila kita tinjau dan

segi utility uang, akan tetapi hanya membantu seseorang memenuhi

kebutuhan hidupnya. Misalnya kredit untuk rnembeli rumah, barang-

barang keperluan rumah tangga dan lain-lainnya.

2) Kredit Produktif.

Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui

kredit produktif inilah suatu utility uang dan barang dapat dilihat dengan

nyata. Peranan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik

usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

b. Jenis Kredit Menurut Keperluannya

Jenis kredit menurut keperluannya adalah sebagai berikut:

1) Kredit Produksi Eksploitasi.

Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik

peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan

kualilalif yaitu peningkatan kualitas/mutu hasil produksi. Disebut juga

kredit ekploitasi karena bantuan modal kerja tersebut digunakan untuk

menutup biaya-biaya ekspliotasi perusahaan secara luas berupa pembelian

bahan-bahan baku, bahan penolong dan biaya-biaya produksi lainnya

(upah, biaya pengepakan, biaya distribusi dan sebagainya).

Page 46: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

45

2) Kredit Perdagangan.

Kredit ini digunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada

umumnya, yang berarti peningikatan utility of place dan sesuatu barang.

Pelaksanaan pemberian kredit perdagangan dalam negeri maupun luar

negeri dapat dilakukan dengan Letter of Credit (L/C). Letter of Credit pada

dasarnya adalah surat perintah dari pembeli (importir) kepada penjual

(eksportir) untuk mengirimkan sejumlah barang yang tertera dalam LC

dengan jaminan uang akan dikirim bilamana syarat-syarat dalam LC dapat

dipenuhi oleh penjual (eksportir).

3) Kredit Investasi.

Kredit ini diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan

investasi. Pemanfaatannya bukanlah untuk keperluan penanaman modal

kerja, akan tetapi untuk keperluan perbaikan ataupun pertambahan barang

modal (capital goods) beserta fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya

dengan itu. Ciri dari kredit investasi antara lain: (1) diperlukan untuk

penanaman modal, (2) mempunyai perencanaan yang terarah dan matang,

dan (3) waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang.

c. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu.

Jenis kredit menurut jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi:

1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit dengan jangka waktu selamalamanya 1

tahun

2) Kredit jangka menengah, adalah kredit yang berjangka waktu antara 1

sampai dengan l0 tahun

Page 47: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

46

3) Kredit jangka panjang, adalah kredit yang berjangka waktu lebih dan 10

tahun.

d. Jenis Kredit Menurut Jaminannya.

Jenis kredit berdasarkan jaminannya adalah sebagai berikut:

1) Kredit tanpa Jaminan (Unsecured Loans)

Jaminan disini yang dimaksudkan adalah jaminan fisik. Di Indonesia jenis

kredit ini belum lazim dan dilarang oleh Bank lndonesia. Tetapi di Eropa

dan Amerika kredit ini justru yang lazim dipakai dan khususnya

diperuntukkan pada perusahan yang besar dan kuat.

2) Kredit dengan Jaminan (Secured Loans)

Jenis kredit ini adalah kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala

aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan. Jaminan kredit

dapat berupa tanah, rumah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik, perhiasan

dan barang-barang fisik lainnya.

6. Konsep Penilaian Kredit

Penilaian kredit merupakan kegiatan untuk menilai keadaan calon debitur.

Penilaian kredit atau analisis kredit sangat mempengaruhi kualitas portofolio

kredit bank. Analisis kredit yang kurang akurat pada akhirnya akan menyebabkan

terjadinya kredit bermasalah. Dalam melakukan penilaian kredit ada beberapa

faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: prinsip-prinsip perkreditan, aspek

penilaian kredit, dan teknik penyelesaian kredit macet.

Page 48: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

47

1) Prinsip-prinsip Perkreditan

Prinsip perkreditan disebut juga sebagai konsep 5C dan 7P. Pada dasarnya

konsep 5C ini akan dapat memberikan informasi mengenai iktikad baik

(willingnes to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk

melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan 5C tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Character

Pada prinsip ini diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaan-kebiasaan,

sifat-sifat pribadi, cara hidup (style of living), keadaan keluarganya (anak

istri), hobby dan social standing calon debitur. Prinsip ini merupakan

ukuran tentang kemauan untuk membayar (willingnes to pay).

b) Capacity

Penilaian terhadap capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga

pinjamannya. Penilaian kemampuan membayar tersebut dilihat dari

kegiatan usaha dan kemampuannya melakukan pengelolaaan atas usaha

yang akan dibiayai dengan kredit.

c) Capital

Penyelidikan terhadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya

melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana distribusi

modal itu ditempatkan oleh debitur. Cukupkah modal yang tersedia

sehingga segala sumber dapat bergerak secara efektif. Baikkah pengaturan

modal itu sehingga perusahaan berjalan lancar dan maju. Berapa besar

Page 49: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

48

modal kerjanya? Kesemuanya ini dapat dilihat dan posisi neraca

perusahaan calon debitur.

d) Colleteral

Penilaian terhadap barang jaminan (collateral) yang diserahkan debitur

sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk

mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi

risiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur. Fungsi

jaminan di sini adalah sebagai alat pengaman terhadap kemungkinan tidak

mampunya debitur melunasi kredit yang diterimanya.

e) Condition

Pada prinsip kondisi (condition), dinilai kondisi ekonomi secara umum

serta kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat

memperkecil risiko yang mungkin timbul oleh kondisi ekonomi, keadaan

perdagangan dan persaingan di lingkungan sektor usaha calon debitur

dapat diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar

bermanfaat bagi perkembangan usahanya. Kondisi ekonomi ini termasuk

pula peraturan-peraturan atau kebijaksanaan pemerintah yang memiliki

dampak terhadap keadaan perekonomian yang pada gilirannya akan

mempengaruhi kegiatan usaha nasabah atau debitur.

Sedangkan prinsip-prinsip 7 P dalam kredit adalah sebagai berikut:

a) Personality

Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat

hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan dan

Page 50: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

49

sebagainya), hobby, keadaan keluarga, pergaulan dalam masyarakat

(social standing) dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan

kepribadian calon debitur.

b) Purpose

Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit

Apakah akan digunakannya untuk berdagang, berproduksi atau membeli

rumah. Apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of

business kredit bank yang bersangkutan.

c) Prospect

Prospect merupakan harapan masa depan dan bidang usaha atau kegiatan

usaha calon debitur selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan

keadaan ekonomi/perdagangan, keadaan sektor usaha calon debitur,

kekuatan keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan masa mendatang.

d) Payment

Payment merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran

kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari

perhitungan tentang prospect, kelancaran penjualan dan pendapatan

sehingga dapat dipcrkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau

dari waktu serta jumlah pengembaliannya.

e) Party

Party merupakan pengklasifikasan nasabah ke dalam klasilikasi tertentu

atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya. Dengan demikian nasabah dapat digolongkan ke golongan

Page 51: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

50

tertentu dan akan mendapat fasilitas krcdit yang berbeda pula dari bank,

baik dari segi jumlah bunga dan persyaratan lainnya.

f) Profitability

Profitability merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability dapat diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama

atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

diperolehnya dari bank.

g) Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank

melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi.

7. Aspek-aspek Penilaian Kredit

Selain prinsip-prinsip penilaian kredit di atas, ada beberapa aspek kegiatan

usaha caton debitur yang perlu dianalisis, antara lain:

a). Aspek Umum dan Manajemen

Penilaian terhadap aspek umum dan manajemen antara lain mengenai:

(1) Bentuk, nama dan alamat perusahaan (termasuk akte pendirian

perusahaan);

(2) Susunan pengurus lengkap perusahaan (dilengkapi daftar riwayat

hidupnya);

(3) Bidang usaha (line of business) calon debitur;

(4) Social standing pengurus;

(5) Jumlah pegawai;

Page 52: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

51

(6) Struktur organisasi

b) Aspek Teknis.

Penilalan terhadap aspek teknis mencakup beberapa hal berikut ini:

(1)Keterangan tentang produksi termasuk kapasitas riil dan design

capacity;

(2) Perkembangan usaha (produksi, penjualan dan persediaan);

(3) Lokasi perusahaan;

(4) Persediaan bahan baku dan kontinuitas persediaan;

(5) Rencana usaha (kapasitas yang direncanakan);

(6) Kualitas tenaga kerja.

c) Aspek Ekonomis Dan Komersial.

Penilalan aspek ekonomis dan komersial antara lain mengenai:

(1) Kondisi pemasaran dan posisi harga penjualan;

(2) Keadaan persaingan dari perusahaan sejenis dan posisi debitur dalam

persaingan;

(3) Prospek pemasaran di masa datang

d) Aspek Finansial.

Penilaian terhadap aspek financial antara lain mengenai:

(1) Analisis laporan neraca dan rugi/laba perusahaan;

(2) Analisis biaya dan pendapatan;

(3) Perhitungan kebutuhan kredit

e) Aspek Jaminan.

Penilaian atas aspek jaminan meliputi:

Page 53: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

52

(1) Jumlah dan nilai jaminan;

(2) Status pemilikan;

(3) Daya tahan jaminan;

(4) Tata cara pengikatan.

f) Aspek Analisis Dampak Lingkungan.

Merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul

dengan adanya suatu usaha, serta cara-cara pencegahan terhadap dampak

tersebut.

8. Investasi Aktiva Tetap

Menurut husnan (2002:6) investasi dalam aktiva tetap merupakan suatu

penanaman modal dalam aktiva dalam harapan perusahaan tersebut dapat

menghasilkan keuntungan melalui operasinya. Sedangkan menurut Samryn

(2002:239) investasi dalam aktiva meliputi aktiva yang dapat menyediakan suatu

hasil tertentu dalam periode waktu jangka panjang. Definisi lain mengenai

investasi dalam aktiva tetap adalah investasi dalam mesin, bangunan, kendaraan

dan lain-lain dimana dana yang teratanam didalamnya akan diterima kembali

keseluruhannya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun dan kembaliannya

secara berangsur-angsur melalui defresiasi (Riyanto,2003:115).

Dalam pengambilan keputusan atas usulan investasi perlu diketahui

beberapa faktor (Harahap, 2002:219)

1. Akibat keputusan tentang investasi aktiva tetap mempengaruhi semua

departamen dalam perusahaan

Page 54: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

53

2. Keputusan tentang investasi aktiva tetap menyangkut nasib perusahaan

dalam jangka panjang

3. Akibat kesalahan dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi

perusahaan dalam jangka panjang dan menimbulkan hal yang serius.

4. Keputusan tentang investasi tidak dapat di realisir saat itu juga sehingga

memerlukan perencanaan yang lebih matang.

Jumlah dana yang di investasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya

selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut.

Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang

sesuai dengan metode defresiasi yang digunakan (Riyanto, 2003:116)

F. Likuiditas Bank

1. Pengertian Likuiditas

Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam

kegiatan operasi bank. Sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana

yang dikelola bank sebagian besar adalah dana masyarakat yang sifatnya jangka

pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Oleh karena itu, bank harus

memperhatikan seakurat mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu

tertentu. Perkiraan kebutuhan likuiditas tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku

penarikan nasabah, sifat dan jenis sumber dana yang dikelola oleh bank.

Beberapa penulis memberikan pengertian likuiditas dalam perspektif

perbankan sebagai berikut (Dahlan Siamat, 2004, 153) :

Page 55: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

54

Joseph E.Barus

Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk menghimpun

sejumlah tertentu dana dengan biaya tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Oliver G.Wood,Jr

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh

nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo, dan memenuhi permintaan

kredit tanpa ada penundaan.

William M.Galvin

Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi

semua kewajiban.

2. Sumber-Sumber Kebutuhan Likuiditas

a. Sumber utama kebutuhan likuiditas bank berasal dari adanya kebutuhan

antara lain : Ketentuan likuiditas wajib (reserve requirement) atau cash

ratio.

b. Saldo rekening minimum pada bank koresponden.

c. Penarikan simpanan dalam operasional bank sehari-hari.

d. Permintaan kredit masyarakat.

Sejalan dengan likuiditas bank, maka suatu bank dianggap likuid apabila :

1. Memiliki sejumlah likuiditas sama dengan jumlah kebutuhan

likuiditasnya.

2. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank mempunyai surat-

surat berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas.

Page 56: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

55

3. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara

menciptakan uang.

3. Teori Manajemen Likuiditas (Dahlan Siamat,2004,158)

Teori manajemen likuiditas pada dasarnya adalah teori yang berkaitan

dengan bagaimana mengolah dana dan sumber-sumber dana bank agar dapat

memelihara posisi likuiditas dan memenuhi segala kebutuhan likuiditas dalam

kegiatan operasional bank sehari-hari. Ada beberapa teori manajemen likuiditas

yang dikenal dalam perbankan yakni :

1) Commercial LoanTheory

Likuiditas bank menurut teori ini akan dapat terjamin apabila aktiva

produktif bank terdiri dari kredit jangka pendek yang dicairkan dalam kegiatan

usaha yang berjalan secara normal. Dan apabila bank yang bersangkutan akan

memberikan kredit yang lebih panjang hendaknya sumber dana diambil dari

modal bank dan sumber dana jangka panjang. Secara khusus teori ini menyatakan

bahwa bank harus hanya memberikan kredit jangka pendek atau self-liquiditing

loans. Misalnya kredit yang digunakan untuk modal kerja.

Kelemahan commercial loan theory ini adalah :

a. Banyak kredit bukan jangka pendek dan tidak self-liquidating.

b. Dalam situasi ekonomi yang sedang lesu, kredit modal kerja yang

pelunasannya berasal dari arus kas nasabah debitur akan menjadi tidak

lancar.

Page 57: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

56

c. Kredit jangka pendek dapat menjadi jangka panjang melalui perpanjangan

waktu secara terus menerus.

d. Dalam perekonomian yang semakin maju, kredit jangka

menengah/panjang akan menjadi semakin penting dan dibutuhkan.

e. Teori ini mengabaikan kenyataan bahwa dalam keadaan normal atau

stabil, sumber-sumber dana bank seperti giro, tabungan, dan deposito

memungkinkan untuk disalurkan sebagai kredit yang jangka waktunya

lebih panjang.

f. Secara implisit, teori ini menganggap bahwa likuiditas dapat terpenuhi

dengan hanya mengandalkan sumber dari pelunasan dan atau pembayaran

kredit oleh nasabah. Padahal, penarikan simpanan dan pencairan kredit

dapat melebihi likuiditas yang hanya bersumber dari pelunasan kredit.

2) Shiftability Theory

Pada tahun 1940-an, sebuah teori perbankan muncul di kalangan

perbankan Amerika, yang dikenal dengan nama the shiftability theory (teori

tentang aktiva yang dapat dipindahkan). Teori ini menjelaskan bahwa likuiditas

suatu bank tergantung pada kemampuan bank tersebut untuk memindahkan

aktivanya ke pihak/orang lain dengan harga yang dapat diramalkan. Jadi, akan

dapat diterima bagi sebuah bank untuk menyimpan investasi-investasi pasar

terbuka jangka pendek dalam portifolio aktivanya. Jika dalam keadaan ini

sejumlah deposan harus memutuskan untuk menarik kembali uang mereka maka

bank hanya tinggal menjual investasi-investasi tersebut, mengambil uang yang

diperoleh (dibeli) dan membayarkannya kembali kepada para deposan.

Page 58: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

57

Kelemahan teori ini sama dengan kelemahan teori sebelumnya yaitu

apabila pada saat yang sama sistem perbankan membutuhkan likuiditas dan secara

serentak menggunakan cara yang sama yaitu menjual sekuritasnya untuk

memenuhi kebutuhan likuiditasnya sehingga bank-bank dalam waktu yang

bersamaan berperan sebagai penjual. Dalam situasi seperti ini, Bank Sentral

biasanya akan melakukan suatu tindakan dengan membeli surat-surat berharga

dari semua bank pada saat perbankan meningkatkan likuiditasnya. Di negara-

negara yang pasar uangnya sudah cukup berkembang dan kegiatan operasi pasar

terbuka Bank Sentral sudah berjalan baik, teori ini umumnya cukup efektif

digunakan untuk mengatasi kesulitan likuiditas.

3) The Anticipated Income Theory

Pada tahun 1930-an sampai 1940-an, bank-bank mengembangkan teori

baru yang disebut dengan anticipated income theory. Teori ini menjelaskan bahwa

setiap bank seharusnya dapat memberikan kredit jangka panjang di mana

pelunasannya yaitu cicilan pokok pinjaman ditambah bunga dapat diharapkan dan

dijadwalkan pembayarannya pada waktu yang akan datang sesuai dengan jangka

waktu yang telah ditetapkan. Jadwal pembayaran kembali nasabah berupa

angsuran pokok dan bunga akan memberikan cash flow secara teratur yang dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.

Kelemahan anticipated income theory ini yaitu teori ini menganggap

bahwa semua kredit dapat ditagih sesuai dengan jangka waktu yang telah

dijadwalkan tanpa memperhatikan kemungkinan terjadinya kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur akibat faktor ekstern atau intern. Faktor-faktor

Page 59: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

58

terjadi diluar kendali nasabah misalnya terjadinya resesi ekonomi yang

berkepanjangan dan kebijakan pemerintah yang kurang mendukung. Faktor intern

antara lain terjadinya mismanagement atau kurangnya tenaga yang berpengalaman

dan terampil dalam perusahaan. Teori likuiditas ini sulit diharapkan sebagai

sumber likuiditas musiman dan memenuhi kebutuhan permintaan kredit yang

harus segera dipenuhi.

4) The Liability Management Theory (Sinungan Muchadarsyah,2003,153)

Teori ini mengemukakan bagaimana suatu bank dapat menata passivanya

sedemikian rupa sehingga passiva ini dapat benar-benar menjadi likuiditas. Untuk

itu, kita harus mengetahui mengapa bank memerlukan likuiditas, yakni : pertama,

untuk melakukan pembayaran atas penarikan dana pihak ketiga (giro, tabungan,

dan deposito). Kedua, bank harus mampu memenuhi semua permintaan pinjaman

yang sehat dari nasabahnya. Pinjaman-pinjaman dari bank itu tidak hanya

menguntungkan, tetapi sebuah bank tidak akan dapat memberikan pinjaman

kepada para deposannya bila mereka memerlukan uang, tetapi depositonya tidak

disimpan terlalu lama.

4. Rasio-Rasio Likuiditas

Rasio-rasio yang umum digunakan untuk mengukur likuiditas bank adalah

sebagai berikut :

1) Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga.

Rasio ini dapat dijadikan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam

memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga

dengan menggunakan alat-alat likuid bank yang tersedia. Alat likuid bank

Page 60: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

59

terdiri dari uang kas, saldo giro pada bank sentral dan bank-bank

koresponden. Semakin besar rasio ini maka semakin baik pula posisi

likuiditas bank yang bersangkutan.

2) Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga.

Rasio likuiditas ini juga sering disebut dengan loan to deposit ratio atau

LDR. Rasio ini memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga

yang disalurkan dalam bentuk kredit. Rasio yang tinggi menggambarkan

kurang baiknya posisi likuiditas bank. Umumnya rasio sampai dengan

100% memberikan gambaran yang cukup baik atas keadaan likuiditas

bank. Namun, berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, rasio likuiditas yang

digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank adalah rasio kredit

terhadap dana yang diterima bank dalam rupiah dan valas. Dana yang

diterima bank meliputi : Kredit likuiditas BI; Giro, deposito, dan tabungan

masyarakat; Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3

bulan dan tidak termasuk pinjaman subordinasi; Deposito dan pinjaman

dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan; Surat berharga

yang diterbitkan bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan; modal lain

dan modal pinjaman. Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kondisi

likuiditas bank. Bank Indonesia memberi nilai kredit nol (0) bagi bank

yang memiliki rasio sebesar 115% atau lebih berdasarkan ketentuan

penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor likuiditas.

3) Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar terhadap

rupiah. Rasio ini menunjukkan besarnya call money bank terhadap total

Page 61: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

60

aktiva lancar yang meliputi kas, giro pada BI, SBI dan SPBU yang telah

diendos ke bank lain. Menurut ketentuan Bank Indonesia, maksimum rasio

adalah 100%.

4) Rasio surat-surat berharga jangka pendek terhadap total portofolio surat-

surat berharga.

Rasio ini memberikan informasi bahwa semakin besar posisi penanaman

dana dalam surat-surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu

tahun terhadap total portofolio surat-surat berharga semakin baik pula

posisi likuiditas bank.

5) Total kredit terhadap total asset.

Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit

dengan asset bank, kenaikan rasio ini menunjukkan rendahnya likuiditas

bank.

G. Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR adalah suatu pengukuran yang menunjukkan deposito berjangka,

giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan

pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini menggambarkan sejauh mana

simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman. Rasio ini juga dapat digunakan

untuk mengukur tingkat likuiditas.

LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang

digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk

kredit. Penyaluran kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank, oleh karena

itu sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan ini.

Page 62: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

61

LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Dengan kata lain, seberapa jauh

pemberian kredit kepada nasabah, kredit dapat mengimbangi kewajiban untuk

segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit (Dendawijaya, 2003:118).

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendah

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah

dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. Rasio yang tinggi

menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau

relative tidak likuid. Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid

dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan. Oleh karena itu,

rasio ini juga dapat memberikan isyarat apakah suatu pinjaman masih dapat

diberikan atau dibatasi. Untuk mencari LDR, digunakan rumus sebagai berikut :

Kredit

LDR = X 100%

Total Deposito

H. Variabel-variabel yang mempengaruhi Likuiditas Bank

Variabel-variabel yang mempengaruhi likuiditas bank yang digunakan

dalam penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut:

1. Simpanan masyarakat

Dana yang berasal dari simpanan masyarakat bisa berupa giro, tabungan,

deposito berjangka. Dana tersebut tentunya dapat ditarik sewaktu-waktu oleh

nasabah meskipun deposito berjangka dikenakan denda apabila ditarik sebelum

Page 63: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

62

jatuh tempo. Dana simpanan masyarakat ini merupakan sumber dana yang

dimiliki bank dengan porsi terbesar (Mulyono, 1994). Penurunan volume

simpanan masyarakat akan mengakibatkan penurunan giro, tabungan, dan

deposito berjangka, sehingga simpanan masyarakat dengan daya endapan yang

tinggi memberi pengaruh terhadap likuiditas yang dimiliki oleh bank. Likuiditas

bank yang menurun akan ditunjukkan dengan perolehan LDR yang meningkat.

Angka LDR yang tinggi menunjukkan bahwa total pinjaman (loans) yang

diberikan lebih besar dari pada total deposit atau total dana simpanan yang

berhasil dihimpun bank. Sedangkan pinjaman memiliki jatuh tempo yang berbeda

beda dan bukan merupakan aktiva bank yang likuid karena pencairan pokok

pinjaman dan penerimaan pendapatan bunga tergantung dari jangka waktunya

masing-masing. Jadi bila sewaktu-waktu nasabah hendak menguangkan dana

simpanan ternyata tidak segera dapat dicairkan karena dananya banyak tertanam

di pinjaman (loans) sehingga penurunan simpanan masyarakat akan

mengakibatkan LDR naik dan sebaliknya volume simpanan naik mengakibatkan

LDR turun.

LDR yang menurun atau semakin mengecil menunjukkan posisi likuiditas

bank yang bersangkutan meningkat. Jadi peningkatan jumlah simpanan

masyarakat yang berhasil dihimpun bank akan meningkatkan posisi likuiditas

bank. Begitu juga sebaliknya penurunan simpanan masyarakat akan menurunkan

posisi likuiditas bank.

Page 64: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

63

2. Pinjaman yang diberikan

Pinjaman yang diberikan merupakan salah satu aset bank yang mampu

memberikan pendapatan bagi bank. Pinjaman merupakan aktiva yang tidak likuid,

karena pinjaman mempunyai risiko dan struktur maturitas yang berbeda-beda.

Untuk mengkonversi pinjaman yang diberikan ke dalam kas harus menunggu

sampai pinjaman tersebut jatuh tempo. Bila bank memberikan suatu pinjaman 1

tahun, maka dana tersebut tidak dapat dicairkan kembali sampai pinjaman tersebut

jatuh tempo pembayarannya dalam satu tahun. Sehingga untuk mengkonversi

pinjaman ke dalam kas dibutuhkan pembeli yang mau, karena risiko dan maturitas

yang ada dalam pinjaman (loans).

Tentunya pembeli hanya mau membeli dengan harga yang lebih rendah

dari nilai pinjaman, sehingga peningkatan pinjaman (loans) yang diberikan

kepada nasabah akan menurunkan likuiditas yang dimiliki bank (Reksoprayitno,

1992).

Kondisi ini jika terjadi peningkatan pinjaman melebihi kemampuan bank

untuk meningkatkan deposit yaitu dana yang berhasil dihimpun bank, maka bank

akan mengalami penurunan likuiditas. Terlebih jika peningkatan pinjaman yang

diberikan ternyata banyak yang merupakan kredit macet maka aliran kas masuk

yang berupa pokok pinjaman akan terganggu sehingga akan berpengaruh terhadap

likuiditas bank.

Jika kondisi perekonomian yang memburuk, dengan adanya ekspansi

kredit yang kurang berhati-hati maka dimungkinkan akan terjadi kredit macet.

Dan akan mengakibatkan bank susah untuk mengelola dananya. Bila kesulitan ini

Page 65: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

64

terus berlangsung maka bank akan mengalami krisis likuiditas. Dari penjelasan di

atas maka dengan adanya peningkatan pinjaman yang diberikan diikuti dengan

peningkatan proporsi kredit macet maka akan mengakibatkan likuiditas bank

menurun yang akan ditunjukkan dengan perolehan LDR yang meningkat.

3. Investasi pada Aktiva Tetap

Investasi pada aktiva tetap merupakan investasi yang dikeluarkan oleh bank

yang berhubungan dengan gedung, tanah, kendaraan serta inventarisasi kantor.

Investasi pada aktiva tetap ini merupakan investasi jangka panjang sehingga

sumber dana untuk membiayai investasi aktiva tetap ini bisa berasal dari modal

sendiri maupun sumber dana pinjaman jangka panjang.

Apabila terjadi peningkatan investasi pada aktiva tetap tetapi jumlah sumber

dana jangka panjang maupun modal sendiri yang dimiliki tidak mampu untuk

menutup atau membiayai investasi aktiva tetap tersebut maka pembiayaan

investasi tersebut akan dibiayai dengan sumber dana jangka pendek sehingga akan

mengganggu likuiditas bank.

Dan menurut Taswan (1999) bahwa penempatan dana pada aktiva tetap dan

inventaris yang berlebihan akan sangat membahayakan bank itu sendiri karena

disamping kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari nilai penempatan

tersebut, juga akan berakibat pada kesulitan likuiditas. Apabila dikaitkan dengan

Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai ukuran likuiditas, maka peningkatan

investasi aktiva tetap akan mengakibatkan peningkatan Loan to Deposit Ratio

(LDR).

Page 66: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

65

Begitu juga sebaliknya, penurunan investasi aktiva tetap akan

mengakibatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun. Dan peningkatan LDR

mengindikasikan likuiditas bank menurun. Sebaliknya penurunan LDR

mengindikasikan likuiditas bank meningkat. Apabila peningkatan investasi pada

aktiva tetap dan bank mampu untuk membiayai peningkatan investasi tersebut

dengan dana modal sendiri ataupun dari sumber dana jangka panjang, maka

peningkatan investasi aktiva tetap tersebut tidak akan mengganggu likuiditas bank

atau menurunkan likuiditas bank.

I. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian terdahulu tentang likuiditas bank antara lain adalah:

Bahtiar Usman (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “analisis rasio

keuangan untuk memprediksi perubahan laba pada bank-bank di Indonesia”

dengan menggunakan variable LDR, rasio rentabilitas, rasio efisiensi usaha dan

rasio permodalan dengan menggunakan alat regresi linier berganda dengan model

digit pada 16 bank yang sudah go public menjelaskan bahwa kredit yang akan di

tarik untuk melunasi dana deposan sering mengalami kemacetan sehingga bank

sulit mendapatkan dana secara tepat waktu. Hasil ini menyebabkan pengaruh

negative pada LDR untuk meningkatkan pendapatan pada masa yang akan datang.

Solikah Nurwati (2000), menghasilkan penelitian yang menunjukkan

bahwa simpanan masyarakat, pinjaman yang diberikan, jumlah nasabah, cadangan

primer, biaya operasional, investasi aktiva tetap dan jumlah aset secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap likuiditas (dengan menggunakan pendekatan

Loan to Deposit Ratio/ LDR) Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Kalimantan

Page 67: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

66

Tengah. Pinjaman yang diberikan merupakan variabel yang paling dominan

mempengaruhi penurunan likuiditas BPD. Hal ini disebabkan karena dari

sejumlah pinjaman yang diberikan terhadap porsi kredit macet sebesar 24,74%.

Sehingga aliran kas masuk yang berupa cicilan pokok dan penerimaan bunga

terganggu. Hal ini akan menggerogoti likuiditas BPD.

Frida Anisawati (2006), meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi

likuiditas dengan pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT. BRI

(Persero) Tbk. Cabang Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpanan

deposito, simpanan giro dan jumlah pinjaman memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap LDR PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Malang. Sesuai dengan penelitian

Solikah Nurwati, pinjaman yang diberikan merupakan variabel yang paling

dominan mempengaruhi penurunan likuiditas PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang

Malang.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2002) berusaha untuk

menganalisa apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja keuangan yang diukur

dari rasio cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR

antar bank dengan kelompok kategori A, B dan C dan apakah rasio keuangan

tersebut mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kemungkinan

kebangkrutan bank-bank kategori A, B dan C. Hasil dari penelitian ini adalah dari

empat rasio keuangan tersebut yang digunakan ternyata rasio ROA, efisiensi dan

LDR mempunyai perbedaan yang signifikan diantara bank-bank dalam kategori

A, B dan C. Adapun rasio cadangan penghapusan kredit terhadap kredit tidak

mempunyai perbedaan bermakna mengingat pengukuran rasio ini apabila

Page 68: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

67

digunakan untuk menilai kualitas asset dari bank kurang tepat, yaitu tidak sesuai

dengan pengukuran sebagaimana ditentukan oleh Bank Indonesia. Penggunaan

rasio keuangan yang mempunyai perbedaan dalam model logistic regression

untuk menguji prediksi kebangkrutan bank-bank dalam kategori bangkrut adalah

akurat yang ditunjukkan dengan tingkat kemaknaan 0,00%. Dari ketiga rasio

ROA, efisiensi dan LDR hanya rasio ROA yang mempunyai pengaruh bermakna

terhadap kemungkinan kebangkrutan bank.

Nasiruddin (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-faktor yang

memepengaruhi loan deposito ratio (LDR) di bank BPR wilayah kerja kantor

bank semarang”. Meneliti tentang variabel tingkat kecukupan modal, kredit

bermasalah, suku bunga kredit terhadap pengaruh loan deposit ratio. Hasil

penelitiannya menjelaskan bahwa variabel tingkat kecukupan modal, kredit

bermasalah dan tingkat suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap loan

deposit ratio bank BPR di wilayah semarang tersebut.

Page 69: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

68

J. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

BANK

Laporan keuangan Bank Umum di

Bursa Efek Indonesia BEI Tahun

2007-2009

Penilaian tingkat Kesehatan Bank

Variabel-variabel yang

mempengaruhi:

1. Simpanan

2. Jumlah pinjaman yg diberikan

3. Investasi pada aktiva tetap

Likuiditas

Dengan menggunakan pendekatan Loan

to Deposit Ratio (LDR)

Kesimpulan

Uji Asumsi Klasik Regresi Linier berganda

1. Normalitas

2. Multikolinieritas

3. Autokorelasi

4. Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda

1. Uji F Statistik

2. Uji T Statistik

3. Uji Determinasi (R2)

4. Regresi Linier Brganda

Page 70: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

69

K. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka

konseptual, dapat ditentukan hipotesis sebagai berikut:

1. Apakah variabel independent simpanan masyarakat, pinjaman yang

diberikan dan investasi pada aktiva tetap secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Loan Deposit Ratio (LDR) bank umum yang go public

di BEI periode 2007-2009.

2. Apakah variabel independent Simpanan Masyarakat, Pinjaman yang

diberikan dan Investasi pada AKtiva Tetap secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Loan Deposit Ratio (LDR) bank umum yang go public

di BEI periode 2007-2009..

Page 71: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

70

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pada Bank Umum yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Simpanan Masyarakat, Pinjaman yang diberikan, Investasi pada Aktiva Tetap

terhadap Likuiditas (dengan pendekatan Loan Deposit Ratio) Bank Umum go

public di BEI periode 2007, 2008 dan 2009. Metode yang dilakukan adalah regresi

linier berganda dengan terlebih dahulu mentransformasikan data kedalam bentuk

logaritma (log) yang dikenal dengan sebutan log linier. dan metode penelitian ini

selama tiga tahun yaitu di mulai dari tahu 2007 sampai tahun 2009.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi secara umum merupakan jumlah dari keseluruhan objek yang akan

diteliti. Populasi yang akan diamati adalah bank umum yang go public di BEI selama

periode 2007-2009 yang melaporkan laporan keuangan dengan lengkap dan

dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Pemilihan bank

umum yang go public di Indonesia sebagai obyek penelitian karena:

(1) Data laporan keuangn perusahaan go public telah tersedia sehingga mudah

mengaksesnya dan data tersebut telah diaudit akuntan public

(2) Bank umum dalam masalah likuiditas merupakan masalah yang sangat

kompleks, sehingga tingkat likuiditas suatu bank dapat mempengaruhi kinerja

bank tersebut.

Page 72: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

71

Sedangkan pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

sensus yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan seluruh jumlah populasi

Berikut tabel daftar nama bank yang go public di BEI selama periode penelitian:

Tabel 3.1.

Bank Umum Yang Go Public di BEI pada Tahun 2007-2009

NO BANK 1 Agroniaga tbk

2 Artha Graha Internasional Tbk

3 Bukopin Tbk

4 Bumi Arta Tbk

5 ICB Bumi Putera Indonesia Tbk

6 Capital Indonesia Tbk

7 Central Asia Tbk

8 Danamon Indonesia Tbk

9 Ekonomi Raharja Tbk

10 Eksekutif Internasional Tbk

11 Himpunan Saudara 1960 Tbk

12 Internasional Indonesia Tbk

13 Kesawan Tbk

14 Mandiri Tbk

15 Mayapada Internasional Tbk

16 Mega Tbk

17 Mutiara Tbk

18 Negara Indonesia Tbk

18 OCBC NISP Tbk

20 Nusantara Parahyangan Tbk

21 Pan Indonesia Tbk

22 Permata Tbk

23 Rakyat Indonesia Tbk

24 Swadesi Tbk

25 BTPN Tbk

26 Victoria Internasional Tbk

27 Windhu Kencana Internasional Tbk

Sumber: www.idx.co.id

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk

data yang digunakan adalah time series yang merupakan sekumpulan data dari

suatu fenomena tertentu yang di dapat dalam beberapa interval waktu tertentu,

Page 73: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

72

misalnya dalam waktu minnguan, bulanan atau tahunan (Umar, 2002). Data dari

variable penelitian ini adalah tahunan. Website. (http//www.idx.co.id).

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yang

merupakan metode untuk memperoleh data dengan cara mempelajari dan

mengumpulkan keterangan-keterangan, teori-teori mengenai segala persoalan

yang berhubungan tentang keuangan perusahaan yang bersumber dari buku,

literatur, laporan keuangan perusahaan, dan materi perkuliahan yang diperoleh

selama ini. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dab

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-

diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih

lanjut.

2. Library search

Data yang bersumber dari liblary search (studi kepustakaan) merupakan

data yang diperoleh dari perpustakaan, buku-buku, jurnal, koran dan

majalah.

3. Internet

Peneliti mengambil data dari internet karena agar data yang diproses slalu

update dari website: (http//www.idx.co.id)

Page 74: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

73

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variable terikat (Y)

dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas bank dengan menggunakan alat

pengukuran Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Pinjaman yang diberikan

LDR = x 100%

Jumlah dana masyarakat yang dihimpun

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab-sebab perubahan timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah:

a. Simpanan Masyarakat (X1)

Simpanan masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh

simpanan yang dapat dihimpun oleh bank. Adapun simpanan masyarakat

terdiri dari tabungan, deposito berjangka dan giro. Sehingga pengukuran

untuk variabel simpanan masyarakat menggunakan rupiah

b. Jumlah Pinjaman yang diberikan (X2)

Jumlah pinjaman adalah jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank

kepada masyarakat. Pengukuran variabel ini juga menggunakan rupiah.

Page 75: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

74

c. Investasi pada Aktiva Tetap (X3)

Yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah investasi yang dilakukan oleh

pihak bank untuk aktiva-aktiva tidak produktif seperti gedung, bangunan,

kendaraan, dan lain-lain. Pengukuran variabel investasi pada aktiva tetap

menggunakan rupiah.

F. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan teori dan perumusan yang ada, maka hipotesis penelitian

adalah sebagai berikut:

H0 = Diduga bahwa simpanan masyarakat, jumlah pinjaman yang diberikan,

dan investasi pada aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap

Likuiditas Bank Umum yang go public di BEI dengan menggunakan

pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara individual

(parsial) maupun bersama-sama(simultan).

H1 = Diduga bahwa simpanan masyarakat, jumlah pinjaman yang diberikan,

dan investasi aktiva tetap tidak ada pengaruh signifikan terhadap

Likuiditas Bank Umum yang go public di BEI dengan menggunakan

pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara individual

(parsial) maupun bersama-sama (simultan)

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah merupakan kegiatan mengolah data yang telah

terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi pada hasil-hasil tersebut.

Kegiatan dalam analisis data meliputi : pengelompokan data tiap variabel yang

Page 76: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

75

diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun

analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi

klasik yaitu multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedesitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Suliyanto (2005:63) dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Nilai

residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk lonceng (bell-

shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga. Sedangkan

residual yang distribusi datanya tidak normal, dikarenakan terdapat nilai ekstrem

dalam data yang diambil. Untuk mendeteksi atau menguji bahwa data

berdistribusi normal, dapat dilakukan dengan menggunakan histrogam regression

residual yang sudah distandarkan serta menggunakan analisis kuadrat (X) dan

Kolmogrov-Smirnov (K-S). Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan

menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z ≤ Z atau nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) > level of significant (α) (Suliyanto, 2005:63).

Normalitas dapat juga dilihat melalui penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Jika datanya menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 77: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

76

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya hubungan kausal antara

dua variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelas

atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga yang berada di luar

model. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel, salah satu

caranya dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Suliyanto, 2005:63). Variabel yang

menyebabkan multikolinieritas dapat dideteksi dari nilai tolerance yang lebih

kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series)

atau ruang (cross section). Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui

dengan menggunakan beberapa cara, antara lain metode grafik dan uji Durbin-

Watson. Apabila melalui metode grafik, gambaran pola residu atau deviasi

berdasarkan waktu bisa dilihat. Jika pada beberapa urutan waktu residunya positif

dan beberapa urutan waktu yang lain residunya negatif maka pada regresi yang

bersangkutan terdapat autokorelasi. Dan apabila dilakukan dengan uji Durbin-

Watson dalam menentukan ada atau tidaknya autokorelasi dalam regresi

menggunakan pengujian terhadap residu e dari suatu regresi linear. Rumus yang

digunakan disebut statistik d Durbin-Watson, yaitu sebagai berikut: Asumsi

diterima (tidak terdapat autokorelasi) jika du < D-W < 4- du.

Page 78: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

77

d. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedesitas. Jika

ada pola tertentu dan teratur dari titik-titik yang ada berarti terjadi

heteroskedesitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedesitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah uji asumsi klasik digunakan, maka teknik regresi berganda

digunakan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh simpanan masyarakat,

jumlah pinjaman yang diberikan dan investasi pada aktiva tetap terhadap

Likuiditas (dengan pendekatan loan deposit ratio) bank umum. Analisis regresi

berganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu

variabel bebas mengadakan prediksi terhadap variabel terikat (Arikunto, 2002:64).

Adapun model yang akan diuji dalam penelitian ini yang dikembangkan

berdasarkan variabel-variabel yang dipilih termasuk tanda koefisien yang

diharapkan adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana :

Y = Loan Deposit Ratio

α = Intercept (konstanta)

β = Koefisien Regresi

X1 = Simpanan Masyarakat

X2 = Kredit Yang Diberikan

Page 79: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

78

X3 = Investasi Aktiva Tetap

ε = unsur pengganggu

3. Uji Statistik

a. Uji F-Statistik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji distribusi F dengan

membandingkan antar nilai F-tabel dengan nilai F-hitung. Pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan perbandingan antara nilai F-tabel dengan F-hitung sesuai

dengan tingkat signifikansi α≤0,05 yang digunakan. Tahap-tahap pengujiannya

adalah:

Merumuskan hipotesis

Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5%

Menentukan keputusan dengan membandingkan F-hitung dengan F-tabel

1. Jika F hitung > F tabel atau jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho diterima

2. Jika F hitung < F tabel atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak

b. Uji t-Statistik

Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-variabel

bebas secara individual terhadap variabel terikat dan untuk membuktikan variabel

manakah yang paling berpengaruh secara dominan. Tahap-tahap pengujiannya

adalah:

Merumuskan hipotesis

Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5%

Page 80: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

79

Menentukan keputusan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel atau jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho diterima

2. Jika t hitung < t tabel atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dalam uji regresi dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R2).

Koefisien determinasi (R2) ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui

persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variable dependen.

Jika nilai R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan

variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel

terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 maka semakin lemah variabel bebas

menerangkan variasi variabel terikat (Algifari, 2000).

BAB IV

Page 81: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

80

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Pasar modal merupakan sebagai bagian dari sector keuangan bukanlah

merupakan barang baru di Indonesia, sejarah pasar modal di Indonesia sebenarnya

telah mulai sejak pemerintah hindia belanda mendirikan Bursa Eefek di Btavia

pada tanggal 17 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Veregining Voor

Efeectenhandel. Dengan mendasarkan pada pengalaman belanda pendirian Bursa

Efek (Stock Exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber

pembiayaan bagi perkebunan milik belanda yang tumbuh secara besar-besaran di

Indonesia. Efek yang diperjual-belikan merupakan saham dan obligasi yang

diterbitkan oleh pemerintah hindia belanda, serta efek-efek belanda lainnya.

Dengan perkembangan bursa efek di Batavia, pada tanggal 11 januari 1952

di buka bursa efek serabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di

semarang pada tanggal 1 agustus 1925. Sayang sekali aktivitas pasar modal di

Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya perang dunia kedua.

Pemerintah telah mencoba mengaktifkan kembali pasar modal

sebagaimana sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada tahun 1956 pada

awalnya, pemerintah mendorong tumbuhnya pasar modal melalui pemberian

fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan yang go public maupun para investor

serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer

fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan

perpajakan baru pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga

Page 82: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

81

deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda pemungutannya keadaan ini

sudah tentu mengakibatkan iklim investasi dipasar modal kurang menarik. Oleh

karena itu, pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal

dengan mngeluarkan paket-peket deregulasi, seperti paket desmber 1987, paket

oktober 1988, dan paket desember 1988, salah satu isi paket tersebut yang

terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan

tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan penganaan pajak

final atas tabungan dimaksud berdampak sangat positif terhadap pasar modal,

karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang sehingga mereka

cenderung mencari alternative lain dalam menginvestasikan uangnya.

Bursa saham kembali dibuka dan ditanda tangani oleh badan pelaksana

pasar modal (BAPEPAM) tidak sampai tahun 1977 institusi baru dibawah

Departemen Keuangan kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham mulai

meningkat seiring dengan perkembangan pada tahun 1990.

Bursa saham diswatanisasi menjadi PT.Bursa Efek Indonesia (PT.BEJ)

swastanisasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan

beralihnya fungsi Badan Pengawas pasar modal (BAPEPAM) pada tanggal 13 juli

1992. Pada tanggal 22 mei 1995, Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru

dengan meluncurkan Jakarta Automated System (JATS), sebuah system

perdagangan otomatis yang menggantikan system perdagangan manual. System

baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham tanpa harus melalui lantai bursa,

dimana transaksi dapat dilakukan oleh WPPE dikantornya masing-masing.

Page 83: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

82

System baru tersebut sangat efektif dan lebih menjamin kegiatan pasar modal

yang transparan.

Bursa Efek Jakarta juga mulai mnerapkan perdagangan jarak jauh (remote

trading) sebagai upaya meningkatkan aspek pasar, efesiensi pasar, kecepatan dan

frekuensi perdagangan tahun 2002.

Bursa Efek Jakarta merupakan Perusahaan Terbatas (PT) yang dimiliki

oleh berbagai securities company, setelah sekuritas terjual dipasar modal perdana,

sekurutas tersebut didaftarkan dibursa efek, agar nantinya dapat diperjualbelikan

dibursa. Saat pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan dibursa biasanya

memerlukan waktu sekitar 4-6 minggu dari saat IPO (Initial Public Offening) pada

waktu sekuritas tersebut diperdagangkan dibursa, dikatakan sekurutas tersebut

diperdagangkan dipasar sekunder. Pada tanggal 1 desember 2007, penggabungan

Bursa efek Surabaya kedalam bursa efek Jakarta menjadi entitas bursa baru, yakni

bursa efek Indonesia (BEI) secara resmi beroperasi.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat

sebagai berikut:

14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda.

1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

Page 84: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

83

1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia

II

1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar

Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman

Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).

Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)

1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin

tidak aktif.

1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT

Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

Page 85: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

84

2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan

organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES

88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan

beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan

mulai Januari 1996.

1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading).

2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 86: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

85

B. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) dihitung dengan cara membandingkan

pinjaman yang diberikan dengan simpanan masyarakat. Seperti yang telah

disebutkan sebelumnya tingkat likuiditas bank dianggap sehat apabila Loan to

Deposit Ratio (LDR) nya antara 85%-110%. Loan to Deposit Ratio (LDR) bank

sample selama periode penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:

Tabel 4.1.

Loan Deposoit Ratio Bank Umum Periode 2007-2009

(dalam persentase)

BANK 2007 2008 2009

Agroniaga tbk 77% 96% 78%

Artha Graha Internasional Tbk 80% 92% 83%

Bukopin Tbk 64% 81% 75%

Bumi Arta Tbk 51% 59% 50%

ICB Bumi Putera Indonesia Tbk 83% 80% 87%

Capital Indonesia Tbk 73% 67% 49%

Central Asia Tbk 43% 53% 49%

Danamon Indonesia Tbk 86% 86% 87%

Ekonomi Raharja Tbk 51% 61% 45%

Eksekutif Internasional Tbk 77% 70% 71%

Himpunan Saudara 1960 Tbk 92% 100% 94%

Internasional Indonesia Tbk 77% 79% 77%

Kesawan Tbk 68% 74% 66%

Mandiri Tbk 51% 56% 58%

Mayapada Internasional Tbk 102% 98% 82%

Mega Tbk 46% 64% 56%

Mutiara Tbk 38% 69% 57%

Negara Indonesia Tbk 57% 65% 60%

OCBC NISP Tbk 88% 75% 70%

Nusantara Parahyangan Tbk 48% 65% 73%

Pan Indonesia Tbk 90% 77% 71%

Permata Tbk 119% 114% 113%

Rakyat Indonesia Tbk 64% 76% 76%

Swadesi Tbk 61% 82% 80%

BTPN Tbk 86% 89% 83%

Victoria Internasional Tbk 54% 53% 48%

Windhu Kencana Internasional Tbk 43% 84% 64%

Sumber data bank : lampiran 1

Page 87: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

86

Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa secara umum Loan to Deposit Ratio

(LDR) bank umum selama periode penelitian sebagian besar mayoritas berada di

bawah tingkatan bank yang dikatakan sehat. Bank umum yang memiliki LDR

dalam tingkatan yang dikatakan bank yang sehat adalah Bank Agroniaga Tbk

pada tahun 2008 pada tingkat 96%, Bank Artha Graha Internasional Tbk tahun

2008 pada tingkat 92%, bank ICB Bumi Putera Tbk tahun 2009 pada tingkat 87%,

Bank Danamon Tbk memiliki kondisi sehat dari tahun 2007 sampai tahun 2009

pada tahun 2007 dan 2008 pada tingkat yang sama yaitu sebesar 86% dan pada

tahun 2009 naik menjadi 87%, pada Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk pada

tahun 2007 pada tingkat 92%, 100% pada tahun 2008, turun kembali pada tingkat

94% pada tahun 2009, Bank Mayapada Internasional Tbk memiliki kondisi sehat

pada tahun 2007 dan 2008 pada tahun 2007 pada tingkat 102% dan pada tahun

2008 pada tingkat 98%, Bank BTPN Tbk memiliki kondisi sehat pada tahun 2007

dan 2008 yaitu pada tahun 2007 pada tingkat 86% dan pada tahun 2008 pada

tingkat 89%, adapun pada Bank Permata Tbk memiliki kondisi yang tidak sehat

dari tahun penelitian pada tahun 2007 sebesar 119%, 114% tahun 2008, 113%

tahun 2009, Hal ini dikarenakan jumlah kredit yang diberikan jauh lebih besar

daripada simpanan masyarakat yang berhasil dihimpun. Angka ini jauh lebih

tinggi dari tingkat likuiditas yang telah ditetapkan dan sangat mungkin akan

mengalami kesulitan likuiditas. Tetapi pada tahun 2008 dan 2009 LDR Bank

Perrmata Tbk turun menjadi 114% pada tahun 2008 dan turun kembali pada tahun

2009 sebesar 113%. Sedangkan bank yang memiliki tingkat LDR terendah adalah

Bank Mutiara Tbk yaitu sebesar 38%. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya

Page 88: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

87

simpanan masyarakat yang berhasil dihimpun tidak disalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk pinjaman. Angka ini juga jauh berada di bawah tingkat

likuiditas bank yang sehat. Ini berarti bahwa Bank Permata Tbk harus

menanggung tingginya biaya pemeliharaan kas yang menganggur (idle money).

b. Kondisi Simpanan Masyarakat

Tabel 4.2

Simpanan Masyarakat Bank Sampel Periode 2007-2009

( dalam jutaan rupiah )

Nama Bank 2007 2008 2009 2007-2009

Agroniaga 2,537,445 2,039,344 2,454,297 7,031,086

Artha Graha Internasional 9,156,092 10,497,650 13,071,296 32,725,038

Bukopin 29,291,878 27,521,206 31,915,503 88,728,587

Bumi Arta 152,753,693 1,585,451 1,927,093,075 2,081,432,219

Bumi Putera Indonesia 5,235,016 5,820,391 5,942,777 16,998,184

Capital Indonesia 777,280,269 1,000,260,281 2,451,524 1,779,992,074

Central Asia 189,172,191 209,528,921 245,139,946 643,841,058

Danamon Indonesia 57,803,865 73,969,078 67,216,228 198,989,171

Ekonomi Raharja 14,098,648 16,104,971 19,011,840 49,215,459

Eksekutif Internasional 1,147,176 1,322,717 1,308,017 3,777,910

Himpunan Saudara 1960 1,240,201 1,493,137 2,027,791 4,761,129

Internasional Indonesia 36,971,060 43,525,226 47,341,248 127,837,534

Kesawan 1,913,191 1,992,060 2,139,959 6,045,210

Mandiri 247,355,023 289,112,052 319,550,381 856,017,456

Mayapada Internasional 2,953,338 3,971,875 6,040,576 12,965,789

Mega 30,030,996 29,381,005 32,803,732 92,215,733

Negara Indonesia 10,270,399 5,116,022 5,949,459 21,335,880

Niaga 146,188,546 163,164,358 188,468,987 497,821,891

NISP 21,439,660 27,123,471 30,216,044 78,779,175

Nusantara Parahyangan 3,359,595 3,294,752 3,473,107 10,127,454

Pan Indonesia 31,321,133 46,043,679 56,234,487 133,599,299

Permata 30,071,547 42,768,849 45,720,638 118,561,034

Rakyat Indonesia 165,599,983 201,537,439 255,928,261 623,065,683

Swadesi 999,724,389 1,053,812,210 1,210,110 2,054,746,709

BTPN 8,802,451 11,380,149 18,514,788 38,697,388

Victoria Internasional 3,585,237 4,019,644 5,617,636 13,222,517

Windhu Kencana Internasional 1,142,225 1,678,972 2,421,260 5,242,457

Rata-rata 110,386,861 121,409,811 123,676,406 355,473,079

Nilai tertinggi 999,724,389 1,053,812,210 1,927,093,075 2,081,432,219

Nilai terendah 1,142,225 1,322,717 1,210,110 3,777,910

www.idx.co.id

Page 89: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

88

Berdasarkan pada tabel 4.2. dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata

simpanan masyarakat bank umum sebesar 355,473,079. dengan rata-rata terendah

sebesar 3,77,910 dan tertinggi sebesar 2,081,432,219. Dalam periode tahunan,

rata-rata simpanan masyarakat meningkat dari tahun ke tahun yaitu sebesar

110,386,861 pada tahun 2007, 121,409,811 pada tahun 2008, 123,676,406 dan

pada tahun 2009.

c. Kondisi Pinjaman yang diberikan

Tabel 4.3

Pinjaman yang Diberikan Bank Sampel Periode 2007-2009

( dalam jutaan rupiah )

Nama Bank 2007 2008 2009 2007-2009

Agroniaga 1,956,450 1,964,360 1,904,944 5,825,754

Artha Graha Internasional 7,348,850 9,641,673 10,787,836 27,778,359

Bukopin 18,801,342 22,401,357 24,013,722 65,216,421

Bumi Arta 782,734 935,451 960,847,390 962,565,575

Bumi Putera Indonesia 4,328,973 4,667,760 5,188,764 14,185,497

Capital Indonesia 566,769,918 669,775,071 1,206,115 1,237,751,104

Central Asia 80,702,481 110,026,861 119,595,661 310,325,003

Danamon Indonesia 49,858,293 63,410,474 58,367,570 171,636,337

Ekonomi Raharja 7,229,944 9,757,606 8,506,585 25,494,135

Eksekutif Internasional 878,918 919,626 929,312 2,727,856

Himpunan Saudara 1960 1,145,697 1,498,742 1,896,719 4,541,158

Internasional Indonesia 28,519,581 34,344,477 36,500,149 99,364,207

Kesawan 1,291,410 1,470,800 1,417,669 4,179,879

Mandiri 125,488,384 162,637,788 184,690,704 472,816,876

Mayapada Internasional 3,023,509 3,900,181 4,961,855 11,885,545

Mega 13,843,320 18,749,051 18,352,062 50,944,433

Negara Indonesia 3,918,827 3,531,385 3,418,595 10,868,807

Niaga 83,214,985 106,342,351 113,922,685 303,480,021

NISP 18,857,535 20,401,154 21,283,245 60,541,934

Nusantara Parahyangan 1,629,278 2,149,250 2,539,719 6,318,247

Pan Indonesia 28,290,884 35,282,456 39,967,098 103,540,438

Permata 35,748,521 48,599,566 51,563,847 135,911,934

Rakyat Indonesia 105,923,763 152,217,543 194,242,503 452,383,809

Swadesi 605,182,897 860,909,612 967,683,852 2,433,776,361

BTPN 7,573,846 10,136,195 15,453,805 33,163,846

Victoria Internasional 1,953,182 2,122,976 2,713,514 6,789,672

Windhu Kencana Internasional 486,449 1,409,483 1,560,056 3,455,988

Rata-rata 66,842,592 87,377,898 105,685,777 259,906,267

Nilai tertinggi 605,182,897 860,909,612 967,683,852 2,433,776,361

Nilai terendah 486,449 919,626 929,312 2,727,856

www.idx.co.id

Page 90: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

89

Dari tabel 4.3. dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pinjaman

yang diberikan bank umum sebesar 259,906,267 dengan rata-rata terendah sebesar

2,727,856 dan tertinggi sebesar 2,433,776,361 Dalam periode tahunan, rata-rata

pinjaman yang diberikan juga meningkat dari tahun ke tahun sama halnya seperti

simpanan masyarakat yaitu sebesar 66,842,592 pada tahun 2007, pada tahun 2008

sebesar 87,377,898 dan pada tahun 2009 sebesar 105,685,777.

d. Kondisi Investasi pada Aktiva Tetap

Tabel 4.4.

Investasi Pada Aktiva Tetap Bank Sampel Periode 2007-2009

(dalam jutaan rupiah)

Nama Bank 2007 2008 2009 2007-2009

Agroniaga 12,866 12,868 9,417 35,151

Artha Graha Internasional 137,981 148,970 153,448 440,399

Bukopin 321,991 407,528 628,413 1,357,932

Bumi Arta 111,250 107,057 106,996 325,303

Bumi Putera Indonesia 37,361 33,887 111,991 183,239

Capital Indonesia 49,157,897 73,887,864 87,631 123,133,392

central Asia 2,264,841 2,644,785 2,971,269 7,880,895

Danamon Indonesia 1,538,878 1,905,024 1,802,274 5,246,176

Ekonomi Raharja 93,124,559 106,252 117,883 93,348,694

Eksekutif Internasional 111,046 82,003 104,225 297,274

Himpunan Saudara 1960 23,725 36,317 38,284 98,326

Internasional Indonesia 780,881 763,598 738,701 2,283,180

Kesawan 39,866 41,069 39,069 120,004

Mandiri 4,531,577 4,603,560 4,963,306 14,098,443

Mayapada Internasional 224,300 260,517 247,228 732,045

Mega 753,647 10,630,626 1,321,268 12,705,541

Negara Indonesia 130,464 142,083 130,527 403,074

Niaga 3,871,229 3,732,893 3,707,940 11,312,062

NISP 729,765 777,518 804,333 2,311,616

Nusantara Parahyangan 25,789 26,121 24,865 76,775

Pan Indonesia 1,564,421 1,671,786 1,702,829 4,939,036

Permata 1,328,510 1,296,182 1,195,437 3,820,129

Rakyat Indonesia 1,644,172 1,350,483 1,366,212 4,360,867

Swadesi 16,018,664 14,201,346 13,485,769 43,705,779

BTPN 240,808 332,720 361,002 934,530

Victoria Internasional 124,566 162,088 162,745 449,399

Windhu Kencana Internasional 21,814 77,252 116,690 215,756

Rata-rata 6,624,921 4,423,792 1,351,843 12,400,556

Nilai tertinggi 93,124,559 73,887,864 13,485,769 123,133,392

Nilai terendah 12,866 12,868 9,417 35,151

www.idx.co.id

Page 91: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

90

Berdasarkan pada tabel 4.4. dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata

investasi pada aktiva tetap bank umum sebesar 12,400,556 dengan rata-rata

terendah sebesar 35,151 dan tertinggi sebesar 123,133,392. Dalam periode tahunan,

rata-rata investasi pada aktiva tetap bank umum menurun, pada tahun 2007

investasi aktiva tetap sebesar 6,624,921 dan pada tahun 2008 yaitu sebesar

4,423,792, dan pada tahun 2009 kembali turun sebesar 1,351843. Investasi pada

aktiva tetap terendah terjadi pada Bank Umum Agroniaga selama 3 tahun, yaitu

pada tahun 2007 sebesar 12.866, pada tahun 2008 sebesar 12.868, dan pada tahun

2009 menurun kembali sebesar 9,417.

C. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh penaksiran yang

terbaik. Adapun uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedesitas.

a. Uji Normalitas

Berdasarkan grafik pada gambar 4.5 dibawah ini, terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 92: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

91

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas terjadi

jika nilai VIF (Varian inflation factor) > 10; dan jika tolerance <0,1.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Simpanan Masyarakat

Pinjaman yg diberikan

Investasi Aktiva Tetap

.236

.207

.548

4.238

4.840

1.823

Sumber data bank: diolah

Dari hasil analisis program SPSS 17.0 pada tabel 4.5 di atas, pada bagian

koefisien untuk ketiga variabel independen terlihat bahwa nilai tolerance dari

variabel Simpanan Masyarakat 0.236, Kredit yang diberikan sebesar 0.207, Aktiva

Page 93: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

92

Tetap sebesar 0.548, Sedangkan VIF Simpanan Masyarakat sebesar 4.238, Kredit

yang diberikan sebesar 4.840, Aktiva Tetap sebesar 1.823. Dari angka-angka

tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari

masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengkaji apakah suatu model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya

autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson (Dw).

Bila nilai Dw terletak antara batas atas atau Upper Bound (du) dan (4-du), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol yang berarti tidak ada gangguan

autokorelasi.

Tabel 4.6

Tingkat Autokorelasi (Durbin Watson)

DW

Kesimpulan

Kurang dari 1,45

1,45 sampai 1,68

1,68 sampai 2,32

2,32 sampai 2,55

Lebih dari 2,55

Ada autokorelasi

Tanpa kesimpulan

Tidak ada autokorelasi

Tanpa kesimpulan

Ada autokorelasi

Adapun hasil pengujian Durbin Watson dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ikhtisar Hasil Uji Autokorelasi pada Bank

Model Durbin Watson

1 2.220

Dari Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa angka Durbin Watson (Dw) sebesar

2.220 yang apabila dilihat pada Tabel 4.6, maka berarti angka tersebut berada di

Page 94: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

93

daerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan

regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi

d. Uji Heteroskedesitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu

tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas, dapat juga dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik (dapat dilihat dari hasil analisis), dimana sumbu X adalah Y yang

telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di standardized. Salah satu

cara untuk menedekteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah melihat grafik

plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan nilai residualnya

(SRESID). Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah: Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sedangkan dalam penelitian ini diperoleh atau didapatkan titik-titik yang menyebar di

antara angka 0 pada sumbu Y sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram scatterplot di bawah ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedesitas

Page 95: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

94

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedesitas. Karena titik-titiknya menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

D. Pengujian Statistik

1. Hasil Uji F-Statistik

Untuk menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variable

terikat digunakan uji F. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji F dan

besarnya F tabel dengan degree of freedom (df) 3.

Tabel 4.7

Pengujian Hipotesis F-Statistik

Page 96: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

95

Hipotesis F-Statistik F-Tabel Sig α Keterangan

4.382 2.74 0.000 0.05 Signifikan

Sumber data bank: diolah

Berdasarkan tabel 4.8. tersebut untuk melihat pengaruh secara serentak

dilakukan dengan Uji F. Tampak dari table besarnya F-hitung 4.382. Nilai ini

lebih besar dari F-tabel (4.382 > 2.74), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang cukup signifikan dari variabel jumlah simpanan kredit yang diberikan, dan

investasi aktiva tetap terhadap loan to deposit ratio.

2. Hasil Uji t- Statistik

Untuk menunjukkan apakah variable bebas secara individu mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat maka digunakan uji t. Berikut

ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji t dan besarnya t-tabel pada

signifikansi 5%:

Tabel 4.8

Pengujian Hipotesis T-Statistik

Variabel t-Statistik t-Tabel Sig α Keterangan

Simpanan -3.487 1.667 0.001 0.05 Signifikan

Pinjaman 3.135 1.667 0.002 0.05 Signifikan

Aktiva Tetap -0.761 1.667 0.449 0.05 Tidak Signifikan

Sumber data diolah

Uji Signifikansi masing-masing diuraikan sebagai berikut:

Uji t merupakan alat pengujian secara parsial guna menunjukkan pengaruh

tiap variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hipotesis Simpanan Masyarakat (X1)

Page 97: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

96

Pengujian hipotesis Simpanan Masyarakat dilakukan dengan uji t seperti

terlihat dalam Tabel 4.9. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Simpanan Masyarakat secara parsial terhadap LDR Bank Umum Go Public di

Bursa efek Indonesia. Dengan menggunakan signifikansi 5 % (α = 0,05), dan

degree of freedom (n-k) = 77 diperoleh t-tabel sebesar 1,667. Dari perhitungan

dengan paket program komputer statistik SPSS 17.0 dihasilkan t-hitung sebesar

3,487 (bertanda negatif) sehingga t-hitung lebih besar dari pada t-tabel (3,487 >

1,667). Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar

0,001 sehingga menerima Ho dan menolak H1. Hal ini berarti bahwa variasi

variabel Simpanan Masyarakat secara parsial mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variasi Loan Deposit Ratio Bank Umum di Bursa Efek Indonesia

sehingga hipotesis Simpanan Masyarakat yang menyatakan “Diduga bahwa

variable independen Simpanan Masyarakat (X1) secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap LDR (Y) di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009”

diterima.

Hipotesis Pinjaman Yang diberikan (X2)

Pengujian hipotesis Pinjaman yang diberikan dilakukan dengan uji t

seperti terlihat dalam Tabel 4.9. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh Simpanan Pinjaman yang diberikan secara parsial terhadap Loan

Deposit Ratio Bank Umum Go Public di Bursa Efek Indonesia. Dengan

menggunakan signifikansi 5 % (α = 0,05), dan degree of freedom (n-k) = 77

diperoleh ttabel sebesar 2,034. Dari perhitungan dengan paket program komputer

statistik SPSS 17.0 dihasilkan t-hitung sebesar 3,135 sehingga t-hitung lebih besar

Page 98: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

97

dari t-tabel (3,135 > 1,997). Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih kecil

dari 0,05 yaitu sebesar 0,002 sehingga menerima Ho dan menolak H1. Hal ini

berarti bahwa variasi variabel Pinjaman yang dberikan secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variasi LDR Bank Umum Go Public di Bursa Efek

Indonesia sehingga hipotesis yang menyatakan “Diduga bahwa variable

independen Pinjaman yang dberikan (X2) secara parsial mempunyai pengaruh

signifikan terhadap LDR (Y) Bank Umum di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-

2009” diterima.

Hipotesis Investasi pada Aktiva Tetap (X3)

Pengujian hipotesis Investasi Aktiva Tetap dilakukan dengan uji t seperti

terlihat dalam Tabel 4.9. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Investasi pada Aktiva Tetap secara parsial terhadap LDR Bank Umum Go Public

di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan signifikansi 5 % (α = 0,05), dan

degree of freedom (n-k) = 77 diperoleh ttabel sebesar 1,667. Dari perhitungan

dengan paket program komputer statistik SPSS 17.0 dihasilkan t-hitung sebesar

0,761 (bertanda negatif) sehingga t-hitung lebih kecil dari pada t-tabel (0,761 >

1,667). Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar

0,449 sehingga menolak Ho dan menerima H1. Hal ini berarti bahwa variasi

variabel Investasi Aktiva Tetap secara parsial tidak ada pengaruh signifikan

terhadap variasi LDR Bank Umum di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis

yang menyatakan “Diduga bahwa variable independen Investasi pada Aktiva

Tetap (X3) secara parsial tidak ada pengaruh signifikan terhadap LDR (Y) di

Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009” ditolak.

Page 99: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

98

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dalam uji regresi linear sederhana dianalisis pula besarnya koefesien

determinasi (R²) keseluruhan. R² digunakan untuk mengukur dan mengetahui

persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variable dependen.

Jika R² mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel

bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel

terikatnya. Sebaliknya jika R² mendekati 0 maka semakin lemah variabel bebas

menerangkan variabel terikat.

Tabel.4.9

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin Watsom

1

.328

a

.146

.113

16.48633

2.220

a. Predictors: (Constant), Aktiva Tetap, Simpanan, Pinjaman

b. Dependent Variable: LDR

Dari Tabel 4.10 di atas, hasil uji regresi diperoleh nilai koefisien

determinasi (R Square) sebesar 0,146 atau 14,6%. Angka ini menunjukkan bahwa

variasi nilai Loan to deposit ratio yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi

yang diperoleh sebesar 14,6%, sedangkan sisanya, yaitu 85,4% (100% - 41,6%),

dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model. R sebesar 0.382 artinya

pengaruh antara variabel Jumlah simpanan (X1), kredit yang diberikan (X2), dan

investasi pada aktiva tetap (X3) terhadap likuiditas bank umum dengan

menggunakan pendekatan loan to deposit ratio (LDR) adalah cukup kuat.

Page 100: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

99

Untuk menunjukkan variable bebas manakah yang paling dominan

mempengaruhi loan to deposit ratio dengan melihat nilai koefisien beta yang

distandarisasi paling besar. Dari lampiran dapat diketahui bahwa variabel yang

paling dominan adalah variabel kredit yang diberikan (X2) yang ditunjukkan

dengan nilai Koefisien Beta terbesar yaitu sebesar 0.727. Hipotesis ini didukung

oleh Sritua Arief (1993:12) yaitu: untuk menentukan variabel bebas yang paling

menentukan (dominan) dalam mempengaruhi nilai dependent variabel dalam

suatu model regresi linear, maka gunakanlah koefisien Beta (Beta Coefficient).

Koeffisien tersebut disebut standardized cofficient.

4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear berganda,

dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen, melalui pengaruh jumlah simpanan (X1), kredit yang

diberikan (X2), investasi aktiva tetap (X3) terhadap loan to deposit ratio (Y).

Tabel 4.10

Koefisien Regresi

Coefficientsa

Page 101: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

100

Variabel

Unstandardized

Coefficients (B)

T hitung

Sig.

B Std Error

(Constant) 89.601 16.185 5.536 0.000

Simpanan -15.536 4.455 -3.487 0.001

Pinjaman 14.754 4.706 3.135 0.002

Aktiva Tetap -1.773 2.331 -.761 0.449

Sumber data bank: diolah

Variabel Dependent pada regresi ini adalah loan to deposit ratio (Y)

sedangkan variabel Independentnya adalah variabel jumlah simpanan (X1), kredit

yang diberikan (X2), dan investasi aktiva tetap (X3). Model regresi berdasarkan

hasil analisis di atas adalah :

Y = 89.601 – 15.536 X1 + 14.754 X2 – 1.773 X3

Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan

pada semua variabel. Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah:

1. Loan Deposit Ratio (Y) = 89.601

Nilai konstan ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel Jumlah

simpanan, kredit yang diberikan, investasi aktiva tetap (X1, X2, dan X3 = 0),

maka Loan to deposit ratio sebesar 89.601 kali. Dalam arti kata loan to deposit

ratio akan sebesar 89.601 kali tanpa adanya variabel jumlah simpanan, kredit

yang diberikan, investasi aktiva tetap (X1, X2, dan X3 = 0).

2. Simpanan Masyarakat (X1) = - 15.536

Nilai parameter atau koefisien regresi X1 ini menunjukkan bahwa setiap

variable Jumlah simpanan meningkat 1 kali, maka Loan to deposit ratio akan

Page 102: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

101

menurun sebesar 15.536 kali atau dengan kata lain setiap penurunan loan to

deposit ratio dibutuhkan variabel Jumlah simpanan sebesar 15.536, dengan

asumsi variabel yang lain tetap (X2 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus.

3. Pinjaman yang diberikan (X2) = 14.754

Nilai parameter atau koefisien regresi X2 ini menunjukkan bahwa setiap

variable kredit yang diberikan meningkat 1 kali, maka loan to deposit ratio akan

meningkat sebesar 14.754 kali atau dengan kata lain setiap peningkatan loan to

deposit ratio dibutuhkan variable kredit yang diberikan sebesar 14.754 dengan

asumsi variabel yang lain tetap (X1 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus

4. Investasi Aktiva Tetap (X3) = - 1.773

Nilai parameter atau koefisien regresi X3 ini menunjukkan bahwa setiap

variable investasi aktiva tetap meningkat 1 kali, maka loan to deposit ratio akan

menurun sebesar 1.773 kali atau dengan kata lain setiap penurunan loan to deposit

ratio dibutuhkan variable investasi aktiva tetap sebesar 1.773, dengan asumsi

variabel yang lain tetap (X1 dan X2 = 0) atau Ceteris Paribus.

E. Interpretasi Penelitian

Dari hasil pengujian regresi berganda, dapat diketahui bahwa variable

simpanan masyarakat, pinjaman yang diberikan dan investasi pada aktiva tetap

secara (simultan) mampu mempengaruhi likuiditas (dengan menggunakan

pendekatan loan to deposit ratio) pada bank umum yang go public pada taraf

signifikansi 5%. Sedangkan secara parsial melalui uji t dapat diketahui bahwa

yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan LDR adalah

Page 103: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

102

simpanan masyarakat dan investasi pada aktiva tetap. Dan variable pinjaman yang

diberikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan LDR.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa simpanan masyarakat (X1)

berpengaruh terhadap LDR. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

Sholikah (2000) dimana simpanan masyarakat (X1) berpengaruh terhadap LDR.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sinungan (1999),

Simpanan masyarakat yang berupa giro, tabungan dan deposito merupakan

sumber dana utama bank yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan

operasional bank, sehingga peningkatan dan penurunan simpanan masyarakat

akan memberikan pengaruh pada kemampuan likuiditas bank. Pada bank umum

ini simpanan masyarakat (X1) berpengaruh negatif terhadap LDR. Dimana

dengan meningkatnya simpanan masyarakat akan menurunkan LDR. Penurunan

LDR ini berarti meningkatkan tingkat likuiditas bank selama penurunan tidak

melewati tingkat likuiditas bank yang dianggap sehat yaitu antara 85% - 110%.

Menurut Reksoprayitno (1992), bahwa penempatan dana dalam bentuk

pinjaman (loans) merupakan aktiva bank yang memiliki porsi besar untuk

menghasilkan pendapatan sehingga peningkatan atau penurunan pinjaman akan

mampu mempengaruhi likuiditas bank. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa

pinjaman yang diberikan (X2) berpengaruh signifikan terhadap LDR dengan arah

hubungan positif. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Sholikah

(2000) dan Frida (2006) yang menyatakan bahwa pinjaman yang diberikan

berpengaruh terhadap kenaikan LDR dan merupakan variabel yang dominan

berpengaruh terhadap LDR. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya

Page 104: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

103

peningkatan penempatan dana pinjaman yang diberikan ke nasabah akan

berpotensi menurunkan likuiditas bank umum.

Kondisi ini terjadi karena porsi penempatan pinjaman jangka panjang

terhadap total pinjaman lebih besar dibandingkan dengan penempatan pinjaman

jangka pendek. Terlebih dengan adanya risiko kredit macet, yang akan semakin

menurunkan likuiditas bank umum karena mengakibatkan aliran masuk yang

berupa cicilan pokok beserta pendapatan bunga akan tergganggu. Oleh karena itu

bank harus berhati-hati dalam melakukan ekspansi kredit.

Investasi pada aktiva tetap (X3) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap LDR. Hal ini sesuai dengan penelitian Sholikah (2000) yang menyatakan

bahwa investasi pada aktiva tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

LDR. Sholikah menyatakan bahwa investasi pada aktiva tetap tidak berpengaruh

terhadap LDR Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Tengah, karena

menurut Sholikah sebagian besar pembiayaan investasi aktiva tetap dibiayai oleh

modal sendiri sehingga tidak mempengaruhi likuiditasnya. Sedangkan menurut

teori Taswan (1997), mengatakan bahwa adanya kenaikan investasi pada aktiva

tetap akan mengakibatkan adanya kesulitan likuiditas karena bank kehilangan

kesempatan memperoleh pendapatan dari nilai penempatan tersebut. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan loan to deposit ratio dibutuhkan

variable investasi aktiva tetap sebesar 1,773 nilai ini sama dengan simpanan

masyarakat yang juga mengakibatkan penurunan loan to deposit ratio yaitu

sebesar 15,536 yang bertanda negative.

Page 105: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

104

Likuiditas bank umum tidak akan terganggu selama bank mampu

mengelola penurunan tersebut sehingga tidak melewati tingkat likuiditas bank

yang sehat yaitu bank yang memiliki tingkat LDR antara 85% - 110%. Investasi

pada aktiva tetap merupakan penempatan yang tidak produktif tetapi tetap

diperlukan oleh bank untuk menjalankan aktivitasnya. Sehingga penempatan pada

aktiva tetap perlu dibatasi, dan pada umumnya jumlahnya relatif kecil

dibandingkan dengan aktiva produktif bank.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 106: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

105

A. Kesimpulan

Dari penelitian mengenai analisis pengaruh Simpanan Masyarakat,

Pinjaman yang diberikan dan Investasi pada Aktiva Tetap terhadap Loan Deposit

Ratio Bank Umum Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara simultan ada pengaruh yang sangat signifikan antara Simpanan

Masyarakat, Pinjaman Yang diberikan dan Investasi Aktiva Tetap terhadap

Loan Deposit Ratio Bank Umum di Bursa Efek Indonesia periode 2007-

2009. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai F-hitung lebih besar dari F-

tabel (4,328 > 2,74) dan signifikansi sebesar 0,000.

2. Secara parsial ada pengaruh yang sangat signifikan antara Simpanan

Masyarakat dan Pinjaman yang diberikan terhadap Loan Deposit Ratio

Bank Umum Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.

Variable simpanan ditunjukkan dari besarnya nilai t-hitung lebih besar dari

t-tabel (3,487 > 1,667) dan signifikansi sebesar 0,000 dan variable

pinjaman ditunjukkan dari besarnya nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel

(3,135 > 1,667) dan signifikansi sebesar 0,000. Adapun variable investasi

pada aktiva tetap tidak ada pengaruh yang signifikan antara Investasi

Aktiva Tetap terhadap Loan Deposit Ratio Bank Umum Go Public di

Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Hal ini ditunjukkan dari

kecilnya nilai t-hitung lebih besar dari ttabel (0,761 < 1,667) dan

signifikansinya sebesar 0,449 lebih besar dari 0,05.

Page 107: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

106

3. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R²) sebesar 0,146, berarti variasi

variabel Simpanan Masyarakat, Pinjaman yang diberikan dan Investasi

Aktiva Tetap dalam menjelaskan variasi variabel LDR adalah sebesar

14,6% dan sisanya 85,4% (100%-14,6%) dijelaskan oleh faktor lain diluar

persamaan model.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian tersebut diatas, maka

diajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Bank

Mengingat likuiditas merupakan salah satu indikator penilaian CAMEL

(capital, asset, management, earning, liquidity). Dalam penilaian kesehatan bank,

faktor likuiditas memiliki bobot 10% namun bukan berarti bisa dianggap sepele

sebab bila aspek ini tidak diantisipasi akan memperburuk image masyarakat

terhadap kinerja bank yang bersangkutan. Untuk itu bank harus selalu

memperhatikan dan mengelola tingkat likuiditasnya. Terlebih pada variabel

pinjaman yang diberikan yang menurut hasil penelitian merupakan variabel yang

mempengaruhi penurunan likuiditas bank. Dalam melakukan ekspansi kredit,

bank harus lebih berhati-hati agar tidak menyebabkan kredit macet yang nantinya

akan berakibat pada menurunnya tingkat likuiditas bank.

Mengingat jumlah kredit yang disaultrkan berdampak pada LDR maka

dalam memeberikan kredit pada nasabah haruslah memberikan prosedur

pemberian kredit sehat pemberian kredit yang sehat terdiri dari tiga tahap : 1.

Page 108: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

107

Permohonan kredit 2. Investigasi atau survey lapangan dan 3. Analisia kredit atau

5 C of kredit.

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Para investor maupun calon investor harus lebih cermat dalam mengambil

keputusan investasi. Selain menggunakan analisa keuangan, investor juga harus

melihat prospek dan kelanjutan bisnis yang bersangkutan di masa depan.

Likuiditas dapat juga digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.

Penilaian kinerja dan prestasi bank jangan hanya terpaku pada internal bank tetapi

juga eksternal bank yaitu penilaian pasar terhadap kondisi bank.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penilaian kesehatan

bank lainnya, misalnya dengan menambah alat ukur penilaian kesehatan yang lain

serta memperluas sample penelitian dengan meneliti seluruh jenis bank yang go

public di Bursa Efek Indonesia dan menambah rentang waktu (periode) penelitian.

Peneliti yang tertarik untuk meneliti mengenai variable-variabel yang

mempengaruhi likuiditas bank, disarankan untuk mengkaji konsistensi temuan ini

dengan mengembangkan metodologi penelitiannya, variabel, dan pengukuran

variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Page 109: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

108

Algifari. „„Analisis Teori Regresi”. Yogyakarta: BPFE, 2000

Arief, Sritua. “Metodologi Penelitian”. Jakarta : UI Press, 1993

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Prektek”, Jakarta

: PT Rineka Cipta, 2002

Bahtiar, Usman. “Analisis rasio keuangan dalam meprediksi perubahan laba

pada bank-bank di Indonesia”. Tesis program Pasca Sarjana Megister

Manajemen Undip, 2003

Dendawijaya, Lukman, “Manajemen Perbankan”, Edisi Kedua, Jakarta : Ghalia

Indonesia, 2005

………………………”Manajemen Perbankan”. Bogor: Ghalia Indonesia, 2003

Frida, Anisawati. “Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Likuiditas

Dengan Pendekatan Loan to Deposit Ratio pada PT. BRI (Persero) Tbk.

Cabang Malang”. Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijya Malang, 2006

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta : FE UIN, 2007

Harahap. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Yogyakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2002

Haryati, Sri. “Analisis Kebangkrutan Bank: Bunga Rampai Kajian Teori

Keuangan In Memorian Prof. Dr. Bambang Riyanto”. Yogyakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 2002

Husnan, Suad, 2002 “Manajemen Keuangan Teori dan Penerapannya”,

Yogyakarta : Liberty, 2002

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2008

…………..”Dasar-Dasar Perbankan”. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2003

Nasiruddin. “Faktor-faktor yang memepengaruhi loan deposito ratio (LDR) di

bank BPR wilayah kerja kantor bank semarang”. Tesis program Studi

Magister Manajemen Undip, 2005

Page 110: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

109

Mulyono. “Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Yogyakarta:

BPFE. 1994

Reksoprayitno, “Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Bank Umum dan

Penerapannya di Indonesia”. Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE, 1992

Republik Indonesia. „„Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan‟‟. Jakarta, 1998

Riyanto , Bambang. “Dasar-dasar Pembalanjaan”, Yogyakarta : BPFE, 2003

Sholikah, Nurwati. “Analisis pengaruh variabel simpanan masyarakat, pinjaman

yang diberikan, jumlah nasabah, cadangan primer, biaya operasional,

investasi aktiva tetap dan jumlah aset secara serempak berpengaruh

signifikan terhadap likuiditas (dengan menggunakan pendekatan Loan to

Deposit Ratio/ LDR) Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Kalimantan

Tengah”. Thesis, Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya Malang.

2000

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Jakarta : Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta, 2004

………………………….. „„Manajemen Bank Umum”. Jakarta : Intermedia, 1993

Sinungan, Muchadarsyah. “Manajemen Dana Bank”. Jakarta : Bumi aksara, 2003

………………………….. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Edisi Kedua Cetakan

Ketiga, 1999

Smryn . “Akuntansi Manajerial”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Suliyanto, E. Agus. “Aplikasi Statistik dengan SPSS untuk Pemula”. Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007

Taswan. “Akuntansi Perbankan, Transaksi Dalam Valuta Rupiah”. Yogyakarta :

UPP AMP YKPN, 1997

Umar, Husein. “Research Method in Finance and Banking”. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 2000

www.idx.co.id

Page 111: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 KONDISI LOAN DEPOSIT RATIO

BANK UMUM GO PUBLIC

Tahun 2007

No Nama Bank Pinjaman Simpanan LDR %

1 Agroniaga 1,956,450 2,537,445 77%

2 Artha Graha Internasional 7,348,850 9,156,092 80%

3 Bukopin 18,801,342 29,291,878 64%

4 Bumi Arta 782,734 152,753,693 51%

5 Bumi Putera Indonesia 4,328,973 5,235,016 83%

6 Capital Indonesia 566,769,918 777,280,269 73%

7 Central Asia 80,702,481 189,172,191 43%

8 Danamon Indonesia 49,858,293 57,803,865 86%

9 Ekonomi Raharja 7,229,944 14,098,648 51%

10 Eksekutif Internasional 878,918 1,147,176 77%

11 Himpunan Saudara 1960 1,145,697 1,240,201 92%

12 Internasional Indonesia 28,519,581 36,971,060 77%

13 Kesawan 1,291,410 1,913,191 68%

14 Mandiri 125,488,384 247,355,023 51%

15 Mayapada Internasional 3,023,509 2,953,338 102%

16 Mega 13,843,320 30,030,996 46%

17 Negara Indonesia 3,918,827 10,270,399 38%

18 Niaga 83,214,985 146,188,546 57%

19 NISP 18,857,535 21,439,660 88%

20 Nusantara Parahyangan 1,629,278 3,359,595 48%

21 Pan Indonesia 28,290,884 31,321,133 90%

22 Permata 35,748,521 30,071,547 119%

23 Rakyat Indonesia 105,923,763 165,599,983 64%

24 Swadesi 605,182,897 999,724,389 61%

25 BTPN 7,573,846 8,802,451 86%

26 Victoria Internasional 1,953,182 3,585,237 54%

27 Windhu Kencana Internasional 486,449 1,142,225 43%

Page 112: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

KONDISI LOAN DEPOSIT RATIO BANK UMUM GO PUBLIC

Tahun 2008

No Nama bank Pinjaman simpanan LDR %

1 Agroniaga 1,964,360 2,039,344 96%

2 Artha Graha Internasional 9,641,673 10,497,650 92%

3 Bukopin 22,401,357 27,521,206 81%

4 Bumi Arta 935,451 1,585,451 59%

5 Bumi Putera Indonesia 4,667,760 5,820,391 80%

6 Capital Indonesia 669,775,071 1,000,260,281 67%

7 Central Asia 110,026,861 209,528,921 53%

8 Danamon Indonesia 63,410,474 73,969,078 86%

9 Ekonomi Raharja 9,757,606 16,104,971 61%

10 Eksekutif Internasional 919,626 1,322,717 70%

11 Himpunan Saudara 1960 1,498,742 1,493,137 100%

12 Internasional Indonesia 34,344,477 43,525,226 79%

13 Kesawan 1,470,800 1,992,060 74%

14 Mandiri 162,637,788 289,112,052 56%

15 Mayapada Internasional 3,900,181 3,971,875 98%

16 Mega 18,749,051 29,381,005 64%

17 Negara Indonesia 3,531,385 5,116,022 69%

18 Niaga 106,342,351 163,164,358 65%

19 NISP 20,401,154 27,123,471 75%

20 Nusantara Parahyangan 2,149,250 3,294,752 65%

21 Pan Indonesia 35,282,456 46,043,679 77%

22 Permata 48,599,566 42,768,849 114%

23 Rakyat Indonesia 152,217,543 201,537,439 76%

24 Swadesi 860,909,612 1,053,812,210 82%

25 BTPN 10,136,195 11,380,149 89%

26 Victoria Internasional 2,122,976 4,019,644 53%

27 Windhu Kencana Internasional 1,409,483 1,678,972 84%

Page 113: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

KONDISI LOAN DEPOSIT RATIO BANK UMUM GO PUBLIC

Tahun 2009

No Nama bank Pinjaman Simpanan LDR %

1 Agroniaga 1,904,944 2,454,297 78%

2 Artha Graha Internasional 10,787,836 13,071,296 83%

3 Bukopin 24,013,722 31,915,503 75%

4 Bumi Arta 960,847,390 1,927,093,075 50%

5 Bumi Putera Indonesia 5,188,764 5,942,777 87%

6 Capital Indonesia 1,206,115 2,451,524 49%

7 Central Asia 119,595,661 245,139,946 49%

8 Danamon Indonesia 58,367,570 67,216,228 87%

9 Ekonomi Raharja 8,506,585 19,011,840 45%

10 Eksekutif Internasional 929,312 1,308,017 71%

11 Himpunan Saudara 1960 1,896,719 2,027,791 94%

12 Internasional Indonesia 36,500,149 47,341,248 77%

13 Kesawan 1,417,669 2,139,959 66%

14 Mandiri 184,690,704 319,550,381 58%

15 Mayapada Internasional 4,961,855 6,040,576 82%

16 Mega 18,352,062 32,803,732 56%

17 Negara Indonesia 3,418,595 5,949,459 57%

18 Niaga 113,922,685 188,468,987 60%

19 NISP 21,283,245 30,216,044 70%

20 Nusantara Parahyangan 2,539,719 3,473,107 73%

21 Pan Indonesia 39,967,098 56,234,487 71%

22 Permata 51,563,847 45,720,638 113%

23 Rakyat Indonesia 194,242,503 255,928,261 76%

24 Swadesi 967,683,852 1,210,110 80%

25 BTPN 15,453,805 18,514,788 83%

26 Victoria Internasional 2,713,514 5,617,636 48%

27 Windhu Kencana Internasional 1,560,056 2,421,260 64%

Page 114: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

Lampiran 2

GRAFIK NORMALITAS

GRAFIK HETEROSKEDESITAS

Page 115: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

Lampiran 3

TABEL

KOEFISIEN REGRESI

Variabel Unstandardized

Coeficients (B)

T-Hitung Sig.

B Std Error

(Constant) 89.601 16.185 5.536 0.000

Simpanan -15.536 4.455 -3.487 0.001

Pinjaman 14.754 4.706 3.135 0.002

Aktiva Tetap -1.773 2.331 -.761 0.449

TABEL

KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin

Watson

1 .328a

.146 .113 16.48633 2.220

TABEL

F-Hitung

Model Summaryb

Change Statistics Durbin

Watson R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

.146 4.382 3 77 .007 2.220

Page 116: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Jaenal Abidin

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 28 April 1985

3. Agama : Islam

4. Alamat : Kembangan Utara Pondok Cabe Rt

07/01 Jakarta Barat

5. Nama Orang Tua :

Ayah : H. Namin

Ibu : Hj. Sumiati

6. Pekerjaan Orang Tua :

Ayah : Buruh

Ibu : Ibu Rumah Tangga

7. Pendidikan :

a. SDN 01 PG Kembangan Utara : Lulus Tahun 1999

b. Mts. Annida Al-Islamy Bekasi ; Lulus Tahun 2001

c. MA. Annida Al-Islamy Bekasi : Lulus Tahun 2004

Page 117: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

ii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable Simpanan

Masyarakat, Pinjaman yang diberikan dan Investasi pada Aktiva Tetap tcrhadap

Likuiditas Bank Umum Go Publik. Teknik sampling yang digunakan adalah

sensus, dengan sample sejumlah 27 bank yang Go Publik di BEI periode 2007-

2009. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan

kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien

regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara

bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5% dan mengetahui faktor mana yang

paling dominan mempengaruhi likuiditas bank umum. Selain itu juga dilakukan

uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

heteroskedatisitas dan uji autokorelasi. Selama periode pengamatan menunjukkan

bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dan uii autokorelasi tidak ditemukan variabel yang

menyimpang dari asumsi klasik.

Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat

menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan secara simultan variabel-variabel bebas yang diteliti mempengaruhi

likuiditas bank umum dan secara parsial variable simpanan masyarakat, pinjaman

yang diberikan dan investasi pada aktiva tetap memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap likuiditas bank umum dengan menggunakan pendekatan Loan to Deposit

Ratio (LDR). Variabel pinjaman yang diberikan merupakan variabel yang

mempunyai pengaruh yang paling dominan dengan arah yang positif terhadap

Loan to Deposit Ratio (LDR) bank. Bank umum yang memberikan jumlah kredit

yang tinggi cenderung akan mengalami kesulitan likuiditas. Karena dengan

adanya peningkatan pemberian kredit akan meningkatkan risiko kredit bermasalah

sehingga mengakibatkan aliran masuk yang berupa cicilan pokok beserta

pendapatan bunga akan tergganggu.

Page 118: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah

SWT karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya, juga sholawat dan salam kepada

junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan

umatnya, serta dengan usaha sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH SIMPANAN

MASYARAKAT, JUMLAH PINJAMAN YANG DIBERIKAN, INVESTASI

PADA AKTIVA TETAP TERHADAP LIKUIDITAS BANK UMUM GO

PUBLIC DI BEI PERIODE 2007-2009”. Sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Perbankan pada Fakultas

Ekonomi Universitas Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menyadari dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak dapat terlepas dari

bantuan, dorongan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis dengan

segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid. M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Indoyama Nasaruddin, SE, MAB. selaku Ketua Jurusan

Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Drs. Ade Ananto Terminanto, MM, selaku Dosen Pembimbing II atas

Page 119: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

iv

segala pengarahan dan bimbingan yang telah diberikan selama penyusunan

skripsi.

4. Kedua Orang Tuaku, serta keluarga besar atas cinta, kasih sayang, doa,

semangat dan bimbingan serta dukungannya baik materiil dan spirituil

yang tiada henti-hentinya diberikan selama ini.

5. Segenap Dosen Pengajar dan Staf Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan

Manajemen atas semua ilmu yang bermanfaat dan bantuannya.

6. Arief Eko Setiawan yang telah membantu dan mensuport, sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

7. Sahabatku Deni, Ina, Ahmad, Ria, Anjar serta teman-temanku yang tidak

bisa disebutkan satu-satu yang terus memberikan semangat dan

dukungannya selama ini

8. Serta semua pihak yang telah membantu demi terselesainya skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 20 November 2010

Penulis

Jaenal Abidin

Page 120: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

v

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………… i

ABSTRAKSI………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….… viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………… 9

A. Lembaga Perbankan…………………………………………… 9

B. Sumber-sumber Dana Bank…………………………………… 31

C. Alokasi Dana Bank…………………………………………….. 39

D. Penyaluran Kredit………………………………………………. 40

E. Investasi Aktiva Tetap…………………………………………. 52

F. Likuiditas Bank…………………………………………………. 53

G. Loan Deposit Ratio……………………………………………… 60

H. Variable-variabel yang mempengaruhi………………………… 61

I. Penelitian Sebelumnya………………………………………….. 65

Page 121: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

vi

J. Kerangka Pemikiran…………………………………………… 68

K. Hipotesis Penelitian…………………………………………… 69

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………… 70

A. Ruang Lingkup Penelitian………………………..…………… 70

B. Populasi dan sampel Penelitian………..……………………... 70

C. Sumber Data………….……………………………………….. 71

D. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 72

E. Definisi Operasional Variabel………………………………….. 73

F. Hipotesis Penelitian…………………………………………….. 74

G. Metode Analisis Data………………………………………….. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………… 80

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia……………………………… …. 80

B. Kondisi Umum LDR dan Variabel-variabel yang Mempengaruhi. 85

1. Kondisi Loan Deposit Ratio Bank Umum………………… 85

2. Kondisi Simpanan Masyarakat Bank Umum……….……. 87

.

3. Kondisi Pinjaman yang diberikan Bank Umum………….. 88

4. Kondisi Investasi Aktiva Tetap Bank Umum…………….. 89

C. Analisi Data……………………………………………....……. 90

1. Pengujian Asumsi Klasik…………………………………… 89

2. Pengujian Hipotesis Statistik ……………………………… 94

a. Uji F-Statistik…………………………………………… 94

b. Uji T-Statistik…………………………………………… 95

c. Uji Determinasi (R2)…………………………………… 98

Page 122: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

vii

d. Regresi Liner Berganda………………………………... 99

D. Interpretasi Penelitian……………..…………………….……… 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 105

A. Kesimpulan………………………………………………….… 105

B. Saran…………………………………………………………… 106

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 107

LAMPIRAN………………………………………………………….. 109

Page 123: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

viii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

3.1 Daftar Bank Umum Go Public 2007-2009 71

4.1 Kondisi Tingkat LDR Bank Umum 85

4.2 Kondisi Tingkat Simpanan Masyarakat 87

4.3 Kondisi Tingkat Kredit yang Diberikan 88

4.4 Kondisi Tingkat Investasi Ativa Tetap 89

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas 91

4.6 Koefisien Durbin Watson 92

4.7 Pengujian Hipotesis F-statistik 95

4.8 Pengujian Hipotesis t-Statistik 95

4.9 Koefisien Determinasi (R2) 98

4.10 Koefisien Regresi 100

Page 124: ANALISIS PENGARUH SIMPANAN MASYARAKAT, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1014/1/JAENAL... · Perkiraan kebutuhan likuiditas ... jumlah nasabah, cadangan

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 68

4.1 Hasil Uji Normalitas 91

4.2 Hasil Uji Heteroskedesitas 94