analisis pengaruh praktek-praktek …... · niat baik dan disertai dengan doa. ... semoga engkau...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK PENGEMBANGAN
KARIR PADA NIAT BERPINDAH KARYAWAN YANG DIMEDIASI
OLEH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASIONAL
(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Madiun)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
MEGO FEBRI SANTIKA
NIM. F1205063
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
Motto v ‘’Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka
apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah urusan dengan sungguh-sungguh ( urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaklah kamu berharap”
(QS.Alam Nasyrah; 6-8) v Kesuksesan datang bukan hanya keberuntungan semata
melainkan terwujud dengan keuletan, kerja keras, keyakinan, niat baik dan disertai dengan doa.
( HR.Al Bazar) v You don’t have any reason to help people who you love it
( Penulis ) v Jangan pernah melewatkan restu orang tua , jangan pernah lelah
berdoa dan berusaha ( Penulis )
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Karya sederhana ini aku persembahkan kepada:
· Bapak dan Ibu atas doa restu dukungan dan kasih sayangnya.
· Adikku Malinda atas segala bantuan dan dukungan
· Diriku sendiri atas segala semangat dan kerja keras
· Almamaterku.
Allah SWT Semoga engkau mengampuni segala khilaf dan segala
dosaQ…InsyaAllah mudah-mudahan karya ini adalah jembatan menuju impianQ…Bimbinglah hamba ke jalan yang
benar…Dan selalu kuatkanlah iman hambamu ini…Amiin…
KATA PENGANTAR Assaalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah rabbil’aalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan segala nikmat iman dan islam serta ilmu sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan baik. Sholawat dan salam selalu
kita curahkan untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Penulisan skripsi dengan judul ”ANALISIS PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK
PENGEMBANGAN KARIR PADA NIAT BERPINDAH KARYAWAN YANG
DIMEDIASI OLEH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASIONAL”
(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Madiun)
dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan pembuatan
skripsi ini. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran
penulisan skripsi ini :
1. Bapak Prof.Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Drs. Endang Suhari, Msi selaku Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Dr.Asri Laksmi Riani, MM selaku pembimbing skripsi, terimakasih ibu sudah banyak
sekali membantu penulisan skripsi saya sari awal sampai akhir, terimakasih atas
kesabaranya, atas waktu yang diberikan.
4. Bapak/Ibu Dosen lainya yang telah memberikan ilmu selama kuliah dan seluruh staff
karyawan Fakultas Ekonomi atas pelayananya yang baik.
5. Bapak dan Ibuku tercinta terimakasih sudah mendukung dan mendoakan aku hingga
akhirnya Skripsi ini selesai, maaf aku molor satu tahun.
6. Adikku Malinda semoga cepat selesai kuliahnya dabn segera bekerja.
7. Hardiyanto my big bro,you know you mean a lot of to me..thanks for your help its
very precious, i never forget you for the thing that you have done.
8. My special persons Rizky, Adhytyo, Defrian thanks for your help, your support, your
pray, makasih banyak ya dah mau menampung keluh kesahku selama ini, I Love You
Guys.
9. “Seven Guardian Angel” ( Mamo, Tyo, Ivan, Ahie, Ari, Zaky, Ko Juan ) Kalian
semua sahabat-sahabatku serta saudaraku di Solo yang paling “SPEKTAKULER”
Dan juga “The Rigs” ( Tri, Adis ) we are never separate.
10. Temen-temen G-Fantasia Madiun ( Hendra, Rohmad, Agus, Anik, Ita Ny.Well ) I
LOVE YOU!! LET’S PUMP IT UP!!
11. Temen-temen kost Vender ( Zazuk, Kabib, Fifi, Hardy, Tyo ) yuk gossip-gosip n
maen PS hahaha, buat Mas Yoko, De End, Lira, Bu Kost kalian adalah keluarga
baruku di Solo.
Akhirnya besar harapan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Surakarta, Juli 2010
Mego Febri Santika
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................... i
ABSTRAK............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan Masalah.................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 7
BAB II. TELAAH PUSTAKA
A. Praktek-praktek Pengembangan Karir........................................ 8
B. Peluang Pengembangan Karir..................................................... 9
C. Rewards……………………………………………………….. 11
D. Dukungan Supervisor………………………………………….. 12
E. Promosi Internal……………………………………………….. 12
F. Persepsi Dukungan Organisasional............................................. 14
G. Niat untuk Berpindah.................................................................. 15
H. Hasil Penelitian Terdahulu.......................................................... 16
I. Kerangka Penelitian dan Hipotesis............................................. 20
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian......................................................................... 25
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...................................... 25
C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data............................. 26
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................... 27
E. Prosedur Analisis Data………………………………………… 29
1. Pengujian Instrumen Penelitian…………………………….. 29
2. Pengujian Model Struktural………………………………… 31
3. Pengujian Hipotesis…………………………………………. 35
BAB IV. ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif………………………………………………36
1. Hasil Penyebaran Kuesioner…………………………………36
2. Karakteristik Responden……………………………………. 36
3. Tanggapan Responden……………………………………… 39
B. Analisis Data…………………………………………………… 50
1. Uji Validitas............................................................................ 50
2. Uji Reliabilitas........................................................................ 52
C. Pengujian Hipotesis..................................................................... 55
1. Asumsi Kecukupan Sampel.................................................... 55
2. Asumsi Normalitas.................................................................. 55
3. Asumsi Outliers...................................................................... 57
4. Asumsi Goodness-of-fit Model……………………………… 58
5. Hasil pengujian hipotesis........................................................ 63
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 69
B. Keterbatasan Penelitian................................................................. 69
C. Saran.............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
II. 1 Kerangka Penelitian.................................................................. 20
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Posisi Penelitian Dibandingkan Dengan Penelitian Sebelumnya....... 18
IV.1 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin............. 37
IV.2 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia............................ 37
IV.3 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan terakhir.... 38
IV.4 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan....... 38
IV.5 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Masa Kerja.................. 39
IV.6 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Rewards........................ 40
IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Peluang
Pengembangan Karir........................................................................... 42
IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Supervisor... 44
IV.9 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Promosi Internal........... 45
IV.10 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Dukungan
Organisasional..................................................................................... 47
IV.11 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Niat Berpindah............. 49
IV.12 Hasil Analisis Faktor Tahap 1............................................................. 51
IV.13 Hasil Analisis Faktor Tahap 2............................................................. 52
IV.14 Hasil Uji Reliabilitas………………………………………………... 53
IV.15 Hasil Pengujian Normalitas Data…………………………………… 56
IV.16 Hasil Pengujian Outliers…………………………………………….. 58
IV.17 Hasil Goodness of Fit Model Struktural.............................................. 59
IV.18 Hasil Goodness of Fit Model Setelah Modifikasi................................ 61
IV.19 Hasil Estimasi Model Struktural.......................................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Descriptive Statistics
Lampiran 3 Output Validitas Dan Reliabilitas Data Sampel Besar
Lampiran 4 Output SEM
ABSTRACK
The purpose of this study was to test the Goodness of Fit model with the setting studied, specifically examining the influence of career development practices on employees' intention to migrate.
This study is causal with a survey method. The population in this study was. PLN (Persero) Madiun. The sample in this study amounted to 170 persons.The sampling technique used was purposive sampling.
The analytical method used in this study used Structural Equation Modeling (SEM). SEM is a multivariate technique that combines aspects of multiple regression and factor analysis to estimate a series of dependence relationships simultaneously. Hypothesis testing is done by using the program AMOS version of 4:01 to analyze causality in the proposed structural model. Based on the analysis of structural models that examine the influence of career development practices on employees 'intention to move can be concluded that the perception of organizational support mediate the influence of rewards, supervisor support, and internal promotion of employees' intention to migrate. Meanwhile, perceptions of organizational support did not mediate the influence of career development opportunities on intention to move employees. These findings require further research to explain the factors that cause potential relationship was not significant.Factors that predicted the potential to affect the pattern of the relationship between career development opportunities and perceptions of organizational support such as age, education, and years of service.
Keywords: rewards, career development opportunities, supervisor support, internal promotion, perceptions of organizational support, and intention to migrate.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji Goodness of Fit model dengan setting yang diteliti, secara spesifik menguji pengaruh praktek-praktek pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) Madiun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation modeling (SEM). SEM merupakan teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.
Berdasarkan hasil analisis model struktural yang menguji pengaruh praktek-praktek pengembangan karir pada niat berpindah karyawan dapat disimpulkan bahwa persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh rewards, dukungan supervisor, dan promosi internal pada niat berpindah karyawan. Sementara itu, persepsi dukungan organisasional tidak memediasi pengaruh peluang pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
Temuan ini memerlukan penelitian lanjutan untuk menjelaskan faktor-faktor potensial yang menjadi penyebab hubungan yang tidak signifikan tersebut. Faktor-faktor yang diperkirakan berpotensi mempengaruhi pola hubungan antara peluang pengembangan karir dan persepsi dukungan organisasional antara lain umur, pendidikan, dan masa kerja.
Kata kunci: rewards, peluang pengembangan karir, dukungan supervisor, promosi
internal, persepsi dukungan organisasional, dan niat berpindah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Globalisasi telah membawa banyak perubahan dan perkembangan pada era
milenium baru. Perusahaan bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek
sumber daya manusia agar memperoleh kinerja karyawan yang optimal. Dengan
memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif, perusahaan bisa memperoleh
sebuah keunggulan kompetitif strategis, dan menjadi lebih kompetitif dalam pasar
global. Peningkatan dukungan terhadap para karyawan merupakan salah satu cara
yang ditempuh organisasi untuk menumbuhkan kinerja yang optimal dari para
karyawannya. Ketika karyawan merasa didukung oleh organisasinya, mereka juga
akan memberikan dukungan melalui perilaku yang dinginkan oleh organisasi.
Karyawan yang merasa dihargai oleh organisasi akan secara aktif membantu
pencapaian tujuan organisasi, akan menunjukkan perilaku yang produktif,
mengurangi absensi, dan akan memiliki tingkat turnover yang lebih rendah (Silbert,
2005).
Teori dukungan organisasional telah menerima perhatian lebih dalam
pengujiannya terhadap hubungan antara karyawan dan organisasi (Eisenberger et al.,
1986; Rhoades & Eisenberger, 2002). Sikap dan perilaku karyawan dipengaruhi oleh
persepsi mereka terhadap kepedulian dan dukungan dari organisasi (Eisenberger et
al., 1986). Persepsi dukungan organisasional telah dikaitkan dengan kebijakan-
kebijakan sumber daya manusia yang bertujuan untuk memahami sikap dan perilaku
karyawan. Adanya praktek-praktek pengembangan karir merupakan tanda bahwa
organisasi peduli dan mendukung ambisi karyawan dalam memperoleh jenjang karir
yang lebih baik (Foong-ming, 2008). Ketersediaan praktek-praktek pengembangan
karir yang efektif tidak hanya meningkatkan pertumbuhan dan self-esteem karyawan
dalam memanfaatkan skill dan pengetahuan, tetapi juga bisa berperan sebagai faktor
penting untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten tetap bertahan di
organisasi (Eisenberger et al., 1986).
Pengembangan karir melibatkan pengorganisasian, formalisasi, dan
perencanaan usaha untuk mencapai sebuah keseimbangan antara kebutuhan karir
karyawan dan pemenuhan kebutuhan organisasi. Praktek-praktek pengembangan
karir merupakan bagian penting dari praktek manajemen sumber daya manusia untuk
memotivasi karyawan dalam perluasan karir dan peningkatan kinerja bagi organisasi.
Keputusan karyawan untuk bertahan atau meninggalkan organisasi mungkin
tergantung pada tantangan dalam pekerjaan, dukungan saat bekerja, dan
pertumbuhan personal (Foong-ming, 2008).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek-praktek pengembangan karir
(rewards, promosi internal, dukungan supervisor, dan peluang pengembangan karir)
yang dimediasi oleh persepsi dukungan organisasional mampu mengurangi niat
untuk berpindah karyawan (Rhoades & Eisenberger, 2002; Foong-ming, 2008).
Kebijakan organisasi yang menguntungkan bagi para karyawan akan mendorong
persepsi dukungan organisasional. Persepsi karyawan pada praktek-praktek
pengembangan karir mampu meningkatkan persepsi dukungan organisasional
karyawan, dan cenderung akan mendorong niat untuk bertahan di organisasi dan
berusaha keras untuk memajukan organisasi (Foong-ming, 2008).
Rewards merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan dari organisasi atas
kinerja dan kontribusi karyawan. Rewards sangat efektif untuk merangsang bakat
dan mempertahankan kinerja yang baik. Dari sisi organisasi, rewards merupakan
cerminan dari keinginan untuk berinvestasi pada karyawan dalam rangka
peningkatan kinerja. Karyawan yang mempersepsikan adanya rewards yang
memuaskan, tidak akan mempertimbangkan alternatif atau tawaran dari perusahaan
lain dan memilih untuk bertahan di organisasi (Foong-ming, 2008).
Ketersediaan peluang pengembangan karir menunjukkan keinginan dan usaha
organisasi untuk mempertahankan karyawan. Program pengembangan karir yang
efektif mampu meningkatkan kinerja karyawan melalui proses belajar dan
penyesuaian yang berkelanjutan (Foong-ming, 2008). Karyawan yang menerima
peluang karir yang bagus mungkin akan membalas organisasi dengan motivasi untuk
bekerja lebih baik, yang mampu mengurangi niat untuk berpindah (Rhoades &
Eisenberger, 2002).
Karyawan cenderung memandang tindakan yang dilakukan oleh wakil
organisasi (seperti supervisor) mencerminkan tindakan dari organisasi itu sendiri.
Karena supervisor terlibat secara langsung dalam evaluasi kinerja, feedback, dan
program pengembangan karir, tindakan yang diambil supervisor mencerminkan
keputusan dan pandangan organisasi terhadap karyawan (Foong-ming, 2008).
Tindakan yang diambil oleh supervisor bisa meningkatkan persepsi dukungan
organisasional, asalkan tindakan tersebut bijaksana, adil, dan sesuai dengan prosedur
dan kebijakan organisasi. Kepuasan dengan dukungan dari supervisor mampu
mengurangi keinginan untuk berpindah karyawan (Rhoades & Eisenberger, 2002).
Promosi menunjukkan bukti pengakuan formal atas kemampuan dan kinerja
seseorang yang dihargai dengan kenaikan gaji, tantangan kerja, tanggungjawab,
status, dan otonomi. Karyawan memandang promosi sebagai prestasi atas catatan
kinerja mereka untuk kesuksesan karir. Persepsi atas tersedianya promosi akan
dianggap sebagai bentuk dukungan organisasional untuk mengurangi niat berpindah
karyawan (Foong-ming, 2008).
Persepsi dukungan organisasional mengacu pada tingkat dimana karyawan
mempersepsikan pekerjaan mereka diperhatikan dengan baik dan dihargai
kontribusinya oleh organisasi. Perilaku yang berkaitan dengan dukungan
organisasional (seperti promosi, kenaikan gaji, dan training) diinterpretasikan oleh
karyawan sebagai tanda tanggungjawab perusahaan, yang akan meningkatkan
kepercayaan dan kualitas hubungan antara karyawan dan perusahaan. Ketika
karyawan mempersepsikan bahwa organisasi menunjukkan perhatian yang baik dan
berusaha memenuhi kebutuhan mereka, karyawan akan menunjukkan loyalitas pada
organisasi (Aube et al., 2007).
PT. PLN (Persero) Madiun merupakan perusahaan yang menjalankan bisnis
kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan, dan pemegang saham. Sebagai salah satu perusahaan milik
negara, kebijakan sumber daya manusia yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero)
Madiun didasarkan pada Peraturan Pemerintah. Perusahaan memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap karyawan untuk pengembangan karir. Jenjang karir pada
perusahaan milik negara biasanya didasarkan pada kualifikasi pendidikan dan masa
kerja karyawan. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingkat
turnover karyawan di perusahaan milik negara sangat rendah. Penelitian ini berusaha
untuk menganalisis seberapa besar pengaruh praktek-praktek pengembangan karir
yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero) Madiun pada niat berpindah karyawan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Foong-
ming (2008). Penelitian ini memfokuskan pada sebuah investigasi terhadap peran
mediasi dari persepsi dukungan organisasional dalam pengaruh praktek-praktek
pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini akan mengambil
judul : ”Analisis Pengaruh Praktek-praktek Pengembangan Karir pada Niat
Berpindah Karyawan yang Dimediasi oleh Persepsi Dukungan Organisasional”
(studi pada karyawan PT. PLN (Persero) Madiun).
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh rewards pada niat
berpindah karyawan ?
2. Apakah persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh peluang
pengembangan karir pada niat berpindah karyawan ?
3. Apakah persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh dukungan
supervisor pada niat berpindah karyawan ?
4. Apakah persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh promosi internal
pada niat berpindah karyawan ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi pengaruh
rewards pada niat berpindah karyawan.
2. Menganalisis peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi pengaruh
peluang pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
3. Menganalisis peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi pengaruh
dukungan supervisor pada niat berpindah karyawan.
4. Menganalisis peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi pengaruh
promosi internal pada niat berpindah karyawan.
D. MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan hasil dan temuan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
Bagi Praktisi : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh praktek-praktek pengembangan karir pada niat berpindah karyawan yang
dimediasi oleh persepsi dukungan organisasional dan implikasinya terhadap strategi
perusahaan, khususnya tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan
dukungan terhadap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.
Bagi Akademisi : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
referensi bagi para akademisi berkaitan dengan model penelitian mengenai pengaruh
praktek-praktek pengembangan karir pada niat berpindah karyawan yang dimediasi
oleh persepsi dukungan organisasional, yang dapat diuji dan dikembangkan dalam
studi lanjutan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Praktek-praktek Pengembangan Karir
Praktek-praktek pengembangan karir merupakan bagian penting dari praktek
manajemen sumber daya manusia untuk memotivasi karyawan dalam perluasan karir
dan peningkatan kinerja bagi organisasi. Karir adalah proses pengembangan individu
mengikuti jalur pekerjaan dan pengalaman kerja yang berbeda dalam satu atau
beberapa organisasi. Karyawan mungkin memiliki sedikit komitmen pada organisasi,
sehingga karir menjadi lebih terbuka, beragam, dan kurang bisa dikendalikan oleh
organisasi. Hal ini memaksa organisasi untuk menyediakan sumber daya, peralatan,
dan lingkungan yang mendukung untuk memastikan adanya pengembangan diri yang
berkelanjutan (Foong-ming, 2008).
Perusahaan dianggap memiliki pengaruh yang signifikan pada karir karyawan,
melalui pengaruh mereka pada proses sumber daya manusia. Perekrutan, seleksi,
penempatan, pelatihan, penilaian, penghargaan, promosi, dan pemisahan karyawan
mempengaruhi karir seseorang dan mempengaruhi kepuasan karir dan
keberhasilannya. Pengembangan karir adalah serangkaian aktivitas sepanjang hidup
yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan, dan pemenuhan karir
seseorang (Dessler, 2007).
Praktek-praktek pengembangan karir mewakili suatu bentuk kerjasama dan
komitmen saling menguntungkan dalam kepemilikan bersama dan pembagian
tanggungjawab pada karir karyawan. Praktek pengembangan karir harus menjadi
sistem pengembangan berkelanjutan yang berhubungan dengan struktur dan
kebijakan sumber daya manusia organisasi. Persepsi karyawan pada praktek
pengembangan karir mampu meningkatkan persepsi dukungan organisasional, dan
cenderung akan mendorong niat untuk bertahan di organisasi dan berusaha keras
untuk memajukan organisasi (Foong-ming, 2008).
Rewards, peluang pengembangan karir, dukungan supervisor, dan promosi
internal merupakan praktek-praktek pengembangan karir yang efektif dan
mencerminkan filosofi organisasional dasar dalam mempertahankan hubungan
ketenagakerjaan yang saling menguntungkan. Pengembangan karir menandakan
dukungan dan kepedulian organisasi dalam mengembangkan kapabilitas dan skill
para karyawan (Foong-ming, 2008). Ketersediaan praktek-praktek pengembangan
karir yang efektif tidak hanya meningkatkan pertumbuhan dan self-esteem karyawan
dalam memanfaatkan skill dan pengetahuan, tetapi juga bisa berperan sebagai faktor
penting untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten tetap bertahan di
organisasi (Eisenberger et al., 1986).
B. Peluang Pengembangan Karir
Karir adalah posisi pekerjaan yang dimiliki seseorang selama bertahun-tahun.
Perangkat perencanaan karir memberikan perspektif yang dibutuhkan oleh karyawan
untuk memahami pilihan karirnya, dan apa yang dapat dilakukannya untuk
mendapatkan karir yang paling sesuai. Dan selanjutnya orang tersebut dapat
mengembangkan keahlian yang dibutuhkan untuk kemajuan karirnya. Hal ini
membuatnya lebih aktif dan berupaya untuk mencapai kesuksesan karirnya (Dessler,
2007).
Ketersediaan peluang pengembangan karir menunjukkan keinginan dan usaha
organisasi untuk mempertahankan karyawan. Secara umum, organisasi yang
menyediakan skema pengembangan dalam jumlah dan kualitas yang relevan,
merupakan tanda bagi para karyawan bahwa organisasi berusaha mengembangkan
karyawan yang terampil untuk tumbuh sejalan dengan bisnis. Praktek-praktek sumber
daya manusia yang menerapkan kebijakan pengembangan karir bisa meningkatkan
pengetahuan, skill, dan kemampuan karyawan yang dimiliki organisasi saat ini, serta
mendorong retensi karyawan yang berkualitas (Foong-ming, 2008).
Pengembangan karir adalah tentang pengembangan karyawan yang
bermanfaat bagi individual dan organisasi. Program pengembangan karir yang efektif
mampu meningkatkan kinerja individual melalui proses belajar dan penyesuaian yang
berkelanjutan, sementara itu organisasi menawarkan hubungan pengembangan yang
menguntungkan bagi karyawannya (Foong-ming, 2008). Karyawan yang menerima
peluang karir yang bagus mungkin membayar organisasi dengan motivasi untuk
bekerja lebih baik, yang mampu mengurangi niat untuk berpindah (Rhoades &
Eisenberger, 2002).
C. Rewards
Rewards adalah sesuatu yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan
sebagai respon atas tindakan karyawan, dan sesuatu yang diinginkan oleh karyawan
(Agarwal dalam Silbert, 2005). Rewards bisa berbentuk cash rewards (seperti gaji
dan bonus), dan bisa juga berbentuk pengakuan (recognition), seperti penghargaan
karyawan terbaik bulanan. Rewards merupakan sebuah tanda bahwa usaha-usaha
yang dilakukan karyawan telah diakui dan dihargai oleh organisasi, sehingga rewards
merupakan salah satu cara efektif dalam membangun persepsi dukungan
organisasional karyawan (Silbert, 2005).
Rewards merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan dari organisasi atas
kinerja dan kontribusi karyawan. Rewards sangat efektif untuk merangsang bakat dan
mempertahankan kinerja yang baik. Kepuasan dalam hal rewards menunjukkan
adanya keinginan karyawan dan organisasi untuk menginvestasikan waktu dan usaha
dalam hubungan ketenagakerjaan yang berkelanjutan. Dari sudut pandang
perusahaan, rewards merupakan cerminan dari keinginan untuk berinvestasi pada
karyawan dalam rangka peningkatan kinerja. Karyawan yang mempersepsikan
adanya rewards yang memuaskan, tidak akan mempertimbangkan alternatif atau
tawaran dari perusahaan lain (Foong-ming, 2008).
D. Dukungan Supervisor
Dukungan supervisor didefinisikan sebagai seberapa besar seorang karyawan
mendapatkan perhatian dari pimpinannya tentang pekerjaan yang telah dikerjakan
dengan baik, mengukur kontribusi karyawan, dan pemberian dukungan secara umum
(Rhoades & Eisenberger, 2002). Menurut Foong-ming (2008), karyawan cenderung
memandang tindakan yang dilakukan oleh wakil organisasi sebagai tindakan dari
organisasi itu sendiri. Karena supervisor terlibat secara langsung dalam evaluasi
kinerja, umpan balik, dan program pengembangan karir, tindakan yang diambil
supervisor mencerminkan keputusan dan pandangan organisasi terhadap karyawan
(Rhoades & Eisenberger, 2002).
Supervisor harus memainkan peran penting dalam pengelolaan karyawan.
Hubungan antara supervisor dan karyawan harus jauh lebih dekat. Tindakan yang
diambil oleh supervisor bisa meningkatkan persepsi dukungan organisasional, asalkan
tindakan tersebut bijaksana, adil, dan sesuai dengan prosedur dan kebijakan
organisasi. Adanya dukungan supervisor dalam memberikan umpan balik kinerja,
kepercayaan dan keyakinan, empowerment, dan perencanaan pengembangan karir
bisa mengurangi niat berpindah karyawan (Foong-ming, 2008).
E. Promosi Internal
Promosi mengacu pada kemajuan ke posisi dengan tanggungjawab yang
meningkat. Sebagian besar karyawan menantikan promosi, yang biasanya berarti
pembayaran gaji, tanggungjawab, dan kepuasan kerja yang lebih besar. Bagi
perusahaan, promosi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
memberikan penghargaan atas prestasi yang luar biasa, dan untuk mengisi posisi yang
lowong dengan karyawan yang setia dan telah teruji (Dessler, 2007).
Promosi dalam sebuah organisasi menunjukkan bukti pengakuan formal atas
kemampuan dan kinerja karyawan yang dihargai dengan kenaikan gaji, tantangan
kerja, tanggungjawab, status, dan otonomi. Karyawan memandang promosi sebagai
prestasi atas catatan kinerja mereka untuk kesuksesan karir (Foong-ming, 2008).
Persepsi atas tersedianya promosi dalam organisasi bisa juga dianggap sebagai
penghargaan terhadap kinerja karyawan. Karena karyawan merasa dihargai, mereka
akan membalasnya dengan loyalitas dan usaha ekstra (Eisenberger et al., 1986).
Promosi internal menghubungkan minat karir karyawan dengan organisasi.
Melalui pengakuan kinerja, organisasi mengundang karyawan untuk tetap bertahan di
organisasi dan mencapai tujuan organisasional di masa mendatang. Persepsi atas
peluang kemajuan di masa mendatang dalam organisasi merupakan motivasi bagi
karyawan untuk meningkatkan kinerja, dan tetap bertahan di organisasi untuk
menunjukkan skill dan kemampuan mereka. Karyawan yang melihat adanya prospek
karir yang bagus dalam organisasi akan lebih berkeinginan untuk tetap bertahan dan
berusaha mencapai tujuan organisasi. Persepsi atas tersedianya promosi akan
dianggap karyawan sebagai bentuk dukungan organisasional, sehingga mampu
mengurangi niat untuk berpindah (Foong-ming, 2008).
F. Persepsi Dukungan Organisasional
Persepsi dukungan organisasional didefinisikan sebagai kepercayaan
karyawan bahwa organisasi peduli dan menghargai kontribusi mereka. Karyawan
yang merasa didukung oleh organisasi akan lebih berkeinginan untuk memastikan
bahwa tugas mereka telah diselesaikan dengan sukses, lebih suka datang ke tempat
kerja untuk memenuhi tanggungjawabnya, membantu pekerjaan lain yang bukan
merupakan bagian dari tanggungjawab pekerjaannya, berusaha memberikan saran-
saran yang membantu pada saat meeting untuk meningkatkan efisiensi dalam
perusahaan, dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang membantu pencapaian
tujuan organisasi (Silbert, 2005).
Karyawan yang mempersepsikan bahwa mereka dihargai akan meningkatkan
komitmen mereka pada organisasi. Namun, persepsi setiap karyawan pada organisasi
akan berbeda-beda, sehingga penting untuk mempertimbangkan berbagai cara dimana
karyawan memandang organisasi. Menurut Rhoades & Eisenberger (2002), ada 3 cara
utama dimana karyawan mempersepsikan perlakuan dukungan dari organisasi, yaitu
melalui: 1) dukungan supervisor, 2) rewards dan kondisi kerja yang mendukung, dan
3) praktek dan kebijakan yang adil.
Persepsi dukungan organisasional mampu membantu mengurangi absensi dan
niat berpindah karyawan (Eisenberger et al.; Guzzo et al.; Wayne et al., dalam
Silbert, 2005). Biaya yang dikeluarkan untuk proses rekrutmen dan pelatihan staf
sangatlah mahal, namun biaya tersebut dapat diminimalkan melalui perilaku
organisasional yang mendorong persepsi dukungan organisasional (Silbert, 2005).
G. Niat untuk Berpindah
Niat untuk berpindah didefinisikan sebagai kecenderungan atau niat karyawan
untuk berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri. Mathis
dan Jackson (2001:102) mendefinisikan perpindahan (turnover) sebagai suatu proses
dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang menggantikannya.
Turnover yang tinggi menimbulkan biaya yang tinggi. Kenaikan biaya ini diakibatkan
produktivitas yang hilang, bertambahnya waktu pelatihan dan pemilihan tenaga kerja
baru, hilangnya efisiensi kerja dan biaya tidak langsung lainnya.
Alasan tenaga kerja meninggalkan pekerjaan secara sukarela disebabkan oleh
faktor kurangnya tantangan kerja, kesempatan yang lebih baik di tempat lain, gaji,
pengawasan, letak geografis, dan tekanan (Mathis dan Jackson, 2001:102). Tidak
semua turnover bersifat negatif atau merugikan organisasi. Kehilangan beberapa
tenaga kerja kadang memang diinginkan, apalagi jika tenaga kerja yang pergi atau
keluar adalah tenaga kerja dengan kinerja rendah.
H. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek-praktek pengembangan karir
(rewards, promosi internal, dukungan supervisor, dan peluang pengembangan karir)
yang dimediasi oleh persepsi dukungan organisasional mampu mengurangi niat untuk
berpindah karyawan (Rhoades & Eisenberger, 2002; Foong-ming, 2008). Kebijakan
organisasi yang menguntungkan bagi para karyawan akan mendorong persepsi
dukungan organisasional. Persepsi karyawan pada praktek-praktek pengembangan
karir mampu meningkatkan persepsi dukungan organisasional karyawan, dan
cenderung akan mendorong niat untuk bertahan di organisasi dan berusaha keras
untuk memajukan organisasi (Foong-ming, 2008).
Karyawan yang mempersepsikan adanya rewards yang memuaskan, tidak
akan mempertimbangkan alternatif atau tawaran dari perusahaan lain dan memilih
untuk bertahan di organisasi (Foong-ming, 2008). Semakin karyawan menyukai
rewards, dikombinasikan dengan seringnya mereka mendapat rewards, persepsi
dukungan organisasional karyawan akan semakin tinggi (Silbert, 2005).
Program pengembangan karir yang efektif mampu meningkatkan kinerja
karyawan melalui proses belajar dan penyesuaian yang berkelanjutan. Karyawan yang
menerima peluang karir yang bagus mungkin akan membalas organisasi dengan
motivasi untuk bekerja lebih baik, yang mampu mengurangi niat untuk berpindah.
Tindakan yang diambil oleh supervisor bisa meningkatkan persepsi dukungan
organisasional, asalkan tindakan tersebut bijaksana, adil, dan sesuai dengan prosedur
dan kebijakan organisasi. Kepuasan dengan dukungan dari supervisor mampu
mengurangi keinginan untuk berpindah karyawan. Persepsi atas tersedianya promosi
akan dianggap sebagai bentuk dukungan organisasional untuk mengurangi niat
berpindah karyawan (Foong-ming, 2008).
Perilaku yang berkaitan dengan dukungan organisasional (seperti promosi,
kenaikan gaji, dan training) diinterpretasikan oleh karyawan sebagai tanda
tanggungjawab perusahaan, yang akan meningkatkan kepercayaan dan kualitas
hubungan antara karyawan dan perusahaan. Ketika karyawan mempersepsikan bahwa
organisasi menunjukkan perhatian yang baik dan berusaha memenuhi kebutuhan
mereka, karyawan akan menunjukkan loyalitas pada organisasi (Aube et al., 2007).
Posisi penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
dapat dijelaskan melalui variabel-variabel yang digunakan untuk mengkonstruksi
model dan alat analisis yang digunakan untuk pengujian. Tabel II.1 menyajikan
variabel-variabel yang teridentifikasi dari penelitian-penelitian terdahulu.
Tabel II.1 Posisi penelitian dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Perceived Organizational Support: A Review of the Literature (Rhoades & Eisenberger, 2002)
Perceived Organizational Support, Fairness, Supervisor Support, Organizational Rewards, Job Condition, Job Satisfaction, Job Commitment, Performance, Withdrawal Behavior
LISREL Fairness, Supervisor Support, Organizational Rewards, Job Condition berpengaruh pada Perceived Organizational Support (POS), dan POS berpengaruh pada outcome yang menguntungkan bagi karyawan dan organisasi.
How Can Managers Reduce Employee Intention to Quit? (Firth
Stressor, Esteem, Support, Stress, Job Commitment, Job
SEM Dukungan emosional dari supervisor dan self-esteem memediasi pengaruh
et al., 2003) Satisfaction, Intention to Quit
stressors pada stress, job satisfaction, job commitment, dan intention to quit
The Effect of Tangible Rewards on Perceived Organizational Support (Silbert, 2005)
Tangible Rewards, Perceived Organizational Support
Regression Analysis
Rewards merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasional karyawan
Perceived Organizational Support and Organizational Commitment (Aube et al., 2007)
Perceived Organizational Support, Locus of Control, Work Autonomy, Organizational Commitment
Correlation Analysis and Hierarchical Multiple Regression
Persepsi dukungan organisasional berpengaruh signifikan dan positif pada komitmen afektif dan normatif
Linking Career Development Practices to Turnover Intention: The Mediator of Perceived Organizational Support (Foong-ming, 2008)
Organizational Rewards, Career Development Opportunities, Supervisory Support, Internal Promotion, Perceived Organizational Support, Turnover Intention
SEM Perceived Organizational Support memediasi pengaruh Organizational Rewards, Career Development Opportunities, Supervisory Support, Internal Promotion pada Turnover Intention
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
Beberapa penelitian telah meneliti hubungan (relationship) antara persepsi
dukungan organisasional dengan anteseden dan konsekuensinya. Beberapa variabel
yang ditemukan menjadi anteseden dari persepsi dukungan organisasional antara
lain keadilan (Rhoades & Eisenberger, 2002), dukungan supervisor (Rhoades &
Eisenberger, 2002; Foong-ming, 2008), rewards (Rhoades & Eisenberger, 2002;
Silbert, 2005; Foong-ming, 2008), kondisi kerja (Rhoades & Eisenberger, 2002),
peluang pengembangan karir (Foong-ming, 2008), dan promosi internal (Foong-
ming, 2008). Sedangkan beberapa variabel yang ditemukan menjadi konsekuensi
dari persepsi dukungan organisasional antara lain kepuasan kerja (Rhoades &
Eisenberger, 2002), komitmen organisasional (Rhoades & Eisenberger, 2002; Aube
et al., 2007), kinerja (Rhoades & Eisenberger, 2002), dan niat berpindah (Rhoades
& Eisenberger, 2002; Foong-ming, 2008).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Foong-ming (2008). Sampel dalam penelitian Foong-ming (2008) adalah karyawan
yang mengandalkan pengetahuan dalam bekerja. Karyawan dituntut untuk menjadi
lebih kreatif dan analitis dalam pemecahan masalah. Kesuksesan karir karyawan
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kinerja karyawan. Hal ini memberikan
peluang bagi penelitian ini untuk mengembangkan penelitian lanjutan tentang
pengaruh praktek pengembangan karir pada niat berpindah karyawan dengan
menggunakan sampel yang berbeda. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan
yang bekerja di perusahaan milik negara, dimana kesuksesan karir karyawan lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan masa kerja karyawan. Perbedaan
dalam pemilihan sampel ini kemungkinan bisa mempengaruhi hasil penelitian.
I. KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS
1. Kerangka Penelitian
Penelitian ini secara khusus menguji bagaimana persepsi dukungan
organisasional memediasi pengaruh praktek-praktek pengembangan karir pada
niat berpindah karyawan. Kerangka penelitian (Gambar II.2) menunjukkan bahwa
persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh praktek-praktek
pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
v
H2
H3
H1 Rewards
Dukungan Supervisor
Peluang pengembangan karir
Persepsi dukungan Organisasi Niat Berpindah
Gambar II.1
Kerangka Penelitian
Variabel Independen : Rewards, Peluang Pengembangan Karir, Dukungan
Supervisor, dan Promosi Internal
Variabel Pemediasi : Persepsi Dukungan Organisasional
Variabel Dependen : Niat Berpindah
2. Hipotesis
Rewards
Rewards merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan dari organisasi
atas kinerja dan kontribusi karyawan. Rewards sangat efektif untuk merangsang
bakat dan mempertahankan kinerja yang baik. Dari sisi organisasi, rewards
merupakan cerminan dari keinginan untuk berinvestasi pada karyawan dalam
rangka peningkatan kinerja. Karyawan yang mempersepsikan adanya rewards
yang memuaskan, tidak akan mempertimbangkan alternatif atau tawaran dari
perusahaan lain dan memilih untuk bertahan di organisasi (Foong-ming, 2008).
Semakin karyawan menyukai rewards, dikombinasikan dengan seringnya mereka
mendapat rewards, persepsi dukungan organisasional karyawan akan semakin
tinggi (Silbert, 2005). Rewards merupakan bentuk penilaian positif atas kontribusi
karyawan dan mampu mendorong persepsi dukungan organisasional (Rhoades &
Eisenberger, 2002).
H4
Promosi Internal
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
H1 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh rewards pada
niat berpindah karyawan.
Peluang Pengembangan Karir
Ketersediaan peluang pengembangan karir menunjukkan keinginan dan
usaha organisasi untuk mempertahankan karyawan. Program pengembangan
karir yang efektif mampu meningkatkan kinerja karyawan melalui proses belajar
dan penyesuaian yang berkelanjutan. Karyawan yang menerima peluang karir
yang bagus mungkin akan membalas organisasi dengan motivasi untuk bekerja
lebih baik, yang mampu mengurangi niat untuk berpindah (Foong-ming, 2008).
Program pengembangan karir tidak harus rumit. Laporan karyawan bahwa
mereka menerima umpan balik kinerja, memiliki rencana pengembangan
individual, dan memiliki akses pada pelatihan nonteknis sangat mungkin akan
mengurangi kemungkinan karyawan meninggalkan perusahaan (Dessler, 2007).
Persepsi karyawan akan adanya peluang untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan berpengaruh signifikan pada persepsi dukungan organisasional
(Silbert, 2005).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
H2 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh peluang
pengembangan karir pada niat berpindah karyawan.
Dukungan Supervisor
Karyawan cenderung memandang tindakan yang dilakukan oleh wakil
organisasi (seperti supervisor) mencerminkan tindakan dari organisasi itu sendiri.
Karena supervisor terlibat secara langsung dalam evaluasi kinerja, feedback, dan
program pengembangan karir, tindakan yang diambil supervisor mencerminkan
keputusan dan pandangan organisasi terhadap karyawan (Rhoades &
Eisenberger, 2002). Tindakan yang diambil oleh supervisor bisa meningkatkan
persepsi dukungan organisasional, asalkan tindakan tersebut bijaksana, adil, dan
sesuai dengan prosedur dan kebijakan organisasi. Kepuasan dengan dukungan
dari supervisor mampu mengurangi keinginan untuk berpindah karyawan
(Foong-ming, 2008). Supervisor merupakan wakil dari organisasi, sehingga
interaksi yang terjadi antara supervisor dan karyawan bisa mempengaruhi
persepsi dukungan organisasional karyawan (Silbert, 2005). Dukungan
supervisor memainkan peran penting dalam mengurangi niat untuk berpindah
(Firth et al., 2003).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
H3 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh dukungan
supervisor pada niat berpindah karyawan.
Promosi Internal
Promosi menunjukkan bukti pengakuan formal atas kemampuan dan
kinerja seseorang yang dihargai dengan kenaikan gaji, tantangan kerja,
tanggungjawab, status, dan otonomi. Karyawan memandang promosi sebagai
prestasi atas catatan kinerja mereka untuk kesuksesan karir. Persepsi atas
tersedianya promosi akan dianggap sebagai bentuk dukungan organisasional
untuk mengurangi niat berpindah karyawan (Foong-ming, 2008). Promosi dapat
memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan atas
prestasi yang luar biasa, dan untuk mengisi posisi yang lowong dengan karyawan
yang setia dan telah teruji (Dessler, 2007). Promosi diinterpretasikan oleh
karyawan sebagai tanda tanggungjawab perusahaan, yang akan meningkatkan
kepercayaan dan kualitas hubungan antara karyawan dan perusahaan (Aube et al.,
2007).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
H4 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh promosi
internal pada niat berpindah karyawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian
pengujian hipotesis. Dilihat dari hubungan antar variabel, penelitian ini merupakan
penelitian kausal atau sebab akibat, yaitu penelitian yang diadakan untuk menjelaskan
hubungan antar variabel, variabel yang satu menyebabkan atau menentukan nilai
variabel yang lain (Cooper & Schindler, 2006:154). Berdasarkan dimensi waktu,
penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian cross sectional, artinya sebuah studi
yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode
harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian
(Sekaran, 2003:135). Unit analisis yang dipakai adalah individu, yaitu karyawan PT.
PLN (Persero) Madiun.
B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal
menarik yang ingin diteliti (Sekaran, 2003:265). Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan PT. PLN (Persero) Madiun.
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota
yang terpilih dari populasi (Sekaran, 2003:266). Menurut Hair et al.(1998) dalam
Ferdinand (2005), ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap
estimated parameter, atau ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100 – 200. Bila
ukuran sampel terlalu besar maka metode estimasi menjadi “sangat sensitif” sehingga
sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran Goodness-of-Fit yang baik. Berdasarkan
pedoman tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang karyawan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan desain non
probability sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
dengan menggunakan motode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang
bersifat tidak acak (nonprobability) yang didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria tertentu tersebut adalah karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal 1
tahun. Karyawan yang telah bekerja selama minimal 1 tahun dianggap telah memiliki
pengalaman kerja yang cukup dan hal ini diperkirakan mempengaruhi persepsi
mereka pada dukungan organisasional dan penerapan praktek-praktek pengembangan
karir dalam perusahaan.
C. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perorangan langsung dari objeknya (Sekaran, 2003:57). Dalam penelitian ini, data
primer diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner yang disebar.
D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
1. Rewards
Rewards merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan dari organisasi
atas kinerja dan kontribusi karyawan. Indikator yang digunakan adalah tingkat
gaji, tunjangan, kenaikan gaji, dan struktur/administrasi gaji. Konstruk ini diukur
dengan 4 butir pertanyaan yang diambilkan dari Silbert (2005) dan Foong-ming
(2008). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan
rentang poin satu sampai lima (sangat tidak setuju - sangat setuju).
2. Peluang Pengembangan Karir
Pengembangan karir mengacu pada pengembangan karyawan yang
bermanfaat bagi individual dan organisasi. Indikator yang digunakan adalah
pencapaian tujuan, jaminan pengembangan karir, pengembangan keahlian, dan
program pelatihan dan pengembangan. Konstruk ini diukur dengan 4 butir
pertanyaan yang diambilkan dari Silbert (2005) dan Foong-ming (2008). Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan rentang poin satu
sampai lima (sangat tidak setuju - sangat setuju).
3. Dukungan Supervisor
Dukungan supervisor didefinisikan sebagai seberapa besar seorang
karyawan mendapatkan perhatian dari pimpinannya tentang pekerjaan yang telah
dikerjakan dengan baik, mengukur kontribusi karyawan, dan pemberian
dukungan secara umum. Indikator yang digunakan adalah tingkat perhatian
pimpinan pada bawahan, komunikasi dengan pimpinan, dan kepercayaan
pimpinan pada bawahan. Konstruk ini diukur dengan 3 butir pertanyaan yang
diambilkan dari Firth et al. (2003). Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala likert dengan rentang poin satu sampai lima (sangat tidak setuju -
sangat setuju).
4. Promosi Internal
Promosi dalam sebuah organisasi menunjukkan bukti pengakuan formal
atas kemampuan dan kinerja karyawan. Indikator yang digunakan adalah peluang
promosi, tantangan kerja, dan tanggungjawab. Konstruk ini diukur dengan 3 butir
pertanyaan yang diambilkan dari Silbert (2005) dan Foong-ming (2008). Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan rentang poin satu
sampai lima (sangat tidak setuju - sangat setuju).
5. Persepsi Dukungan Organisasional
Persepsi dukungan organisasional didefinisikan sebagai kepercayaan
karyawan bahwa organisasi peduli dan menghargai kontribusi mereka. Indikator
yang digunakan adalah penilaian kontribusi, kepedulian, perhatian, pemenuhan
kebutuhan, tujuan dan nilai, dan pemberian bantuan. Konstruk ini diukur dengan
6 butir pertanyaan yang diambilkan dari Silbert (2005). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala likert dengan rentang poin satu sampai lima
(sangat tidak setuju - sangat setuju).
6. Niat Berpindah
Niat untuk berpindah didefinisikan sebagai kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya
sendiri. Indikator yang digunakan adalah berpikir untuk berhenti, niat untuk
mencari, dan niat untuk berpindah. Konstruk ini diukur dengan 3 butir pertanyaan
yang diambilkan dari Foong-ming (2008). Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala likert dengan rentang poin satu sampai lima (sangat
tidak setuju - sangat setuju).
E. PROSEDUR ANALISIS DATA
1. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen penelitian
benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Suatu alat ukur atau
instrumen penelitian dikatakan valid apabila alat tersebut dapat mengukur apa
yang sebenarnya ingin diukur (Cooper & Schindler, 2006:318). Untuk uji
validitas digunakan alat uji Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan
bantuan SPSS for Windows versi 13.0. CFA perlu dilakukan terhadap model
pengukuran karena syarat untuk dapat menganalisis model dengan Structural
Equation Modelling (SEM) adalah indikator masing-masing konstruk harus
memiliki loading factor yang signifikan terhadap konstruk yang diukur (Hair et
al.,1998). Pedoman umum untuk analisis faktor adalah nilai factor loading ≥
0,40 (Ferdinand, 2002:131). Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti
menetapkan nilai factor loading yang signifikan adalah ≥ 0,40.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi
terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas suatu
pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari
kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada
kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen
(Sekaran, 2003:203).
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2003:312) yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
0,8 - 1,0 : reliabilitas baik
0,6 - 0,7999 : reliabilitas diterima
Kurang dari 0,6 : reliabilitas kurang baik
Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan
dengan Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS for Windows versi
13.0. Menurut Hair et al., (1998:118), suatu instrumen dinyatakan reliabel jika
hasil koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai ≥ 0,70.
2. Pengujian Model Struktural
a. Evaluasi Asumsi SEM
Asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pemodelan SEM antara lain :
1) Uji Kecukupan Sampel
Teknik analisis yang dipergunakan penelitian ini adalah teknik
analisis dengan pendekatan structural equation modelling, jumlah sampel
yang disyaratkan adalah sebanyak minimum 100 sampel atau 5 kali jumlah
parameter yang diestimasi (Hair et al., 1998).
2) Uji Normalitas
SEM bisa diestimasi dengan maximum likelihood estimation technique
yang mensyaratkan asumsi normalitas pada data harus dipenuhi (Hair et al.,
1998). Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut z value (Critical
Ratio atau C.R pada output AMOS 4) dari ukuran skewness dan kurtosis
sebaran data. Bila nilai C.R lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga
bahwa distribusi data tidak normal.
3) Uji Outliers
Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat
sangat berbeda dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk
nilai ekstrim (Hair et al., 1998). Adanya outlier dapat diuji dengan statistik
chi square (c2) terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat
signifikansi 0.001 dengan degree of freedom dari sejumlah konstruk yang
digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005).
b. Evaluasi atas Kriteria Goodness-of-Fit Model Struktural
Setelah pengujian model pengukuran dilakukan, pengujian berikutnya
adalah menguji goodness-of-fit yang mengukur derajat kesesuaian antara
model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Two steps approach to
SEM dilakukan untuk menguji model struktural yang diajukan, dimana model
pengukuran terlebih dahulu diestimasi, kemudian ditetapkan pada tahap kedua
ketika model struktural diestimasi. Penjelasan mengenai indeks-indeks
kesesuaian adalah sebagai berikut
1) c2 atau Chi Square Statistic
Alat uji yang paling fundamental untuk mengukur overall fit yaitu
likelihood ratio Chi-square statistic. Chi-square ini bersifat sangat sensitif
terhadap besarnya sampel. Model yang diuji dipandang baik apabila nilai
chi-square rendah, karena dalam uji beda chi-square, apabila c2 = 0 berarti
tidak ada perbedaan, artinya H0 diterima atau Ha ditolak. Tingkat
signifikansi penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0.05
(Hair et al., 1998), yang berarti matriks input yang sebenarnya dengan
matriks input yang diprediksi tidak berbeda.
2) RMSEA atau The Root Mean Square Error of Approximation.
RMSEA merupakan indeks yang digunakan untuk mengkompensasi
chi-square statistic dalam sampel besar. Nilai RMSEA yang lebih kecil dari
atau sama dengan 0,08 (RMSEA £ 0,08), merupakan indeks yang baik
untuk menerima kesesuaian sebuah model (Hair et al., 1998).
3) GFI atau Goodness of Fit Index.
GFI merupakan pengukuran secara nonstatistik yang nilainya dalam
rentang 0 (poor fit) sampai dengan 1 (perfect fit). Indeks ini mencerminkan
tingkat kesesuaian model secara keseluruhan, yang dihitung dari residual
kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan dengan data yang
sebenarnya. Nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model yang diuji
memiliki kesesuaian yang baik (Hair et al., 1998).
4) AGFI atau Adjusted Goodness of Fit Index.
AGFI merupakan pengembangan dari GFI, yaitu indeks GFI yang
telah disesuaikan dengan rasio dari degree of freedom model yang diusulkan
dengan degree of freedom dari null model. Menurut Ghozali (2005), nilai
indeks penerimaan kesesuaian sebuah model yang direkomendasikan adalah
apabila nilai AGFI ³ 0,90.
5) CMIN/DF atau Normed Chi-Square.
Normed Chi-square adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-
square dibagi dengan degree of freedom. Menurut Byrne (1988) dalam
Ghozali (2005), nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuaian
sebuah model adalah nilai CMIN/DF yang lebih kecil dari 2,0 (CMIN/DF <
2,0).
6) TLI atau Tucker Lewis Index.
TLI atau dikenal juga dengan nonnormed fit index (NNFI), digunakan
untuk mengatasi permasalahan kompleksitas model. Ghozali (2005)
merekomendasikan nilai TLI yang baik adalah TLI ³ 0,90.
7) CFI atau Comparative Fit Index.
CFI merupakan indeks kesesuaian incremental, yang membandingkan
model yang diuji dengan null model. Mueller (1996) merekomendasikan
bahwa nilai CFI ³ 0,90 mengindikasikan model yang diuji memiliki
kesesuaian yang baik.
8) NFI atau Normed Fit Index.
NFI merupakan indeks yang membandingkan antara model yang diuji
dengan null model, nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah NFI ³
0,90 (Ghozali, 2005).
3. Pengujian Hipotesis
Setelah model dinyatakan fit, atau diterima secara statistik maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS versi 4
untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat
signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan
pada nilai CR (z-hitung) lebih besar atau sama dengan nilai z-tabel pada tingkat
signifikansi 5%.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan
responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden yang dipakai
dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) Madiun. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 kuesioner.
Jumlah sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang
disyaratkan, yaitu sampel minimal yang sesuai untuk metode SEM adalah antara 100-
200 (Hair et al., 1998).
1. Hasil Penyebaran Kuesioner
Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100
kuesione dan semua kuesioner kembali. Sampel akhir yang digunakan adalah 100
kuesioner, jumlah sampel yang digunakan telah memenuhi sampel minimum yang
disyaratkan, yaitu sampel minimal yang sesuai untuk metode SEM adalah antara
100-200 (Hair et al., 1998)
2. Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristiki responden diperolah dari data diri yang
terdapat pada bagian data responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, status karyawan dan masa kerja yang disajikan pada tabel IV.1,
IV.2,IV.3,IV.4 dan IV.5 berikut ini :
Tabel IV. 1
Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%) Pria 46 46 Wanita 54 54
Total 100 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Tabel IV.1 di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden, 46 orang atau
46% berjenis kelamin pria dan 54 orang atau 54% berjenis kelamin wanita. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa kebanyakan responden dalam penelitian ini
adalah wanita.
Tabel IV. 2
Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Usia
Umur (tahun) Jumlah Responden Prosentase 16 - 25 35 35 26 - 35 39 39 36 - 45 18 18 ≥ 46 8 8 Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan Tabel IV.2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang
berumur 26-35 tahun memiliki jumlah yang tersebar yaitu 39 orang atau 39%, umur
16-25 tahun sebanyak 35 orang atau 35%, umur 36-45 tahun sebanyak 18 orang
atau 18% dan umur ≥46 tahun sebanyak 8 orang atau 8%.
Tabel IV. 3
Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Pendidikan terakhir
Pendidkan Terakhir Frekuensi Prosentase SD - -
SMP - - SMA/Sederajat 27 27% Diploma 8 8% Sarjana 70 70%
Total 100 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 0% atau
0 orang berpendidikan terakhir SD, 0 % atau 0 orang responden berpendidikan
terakhir SMP, 27% atau 27 orang responden berpendidikan terakhir SMA, 8% atau
8 orang responden berpendidikan terakhir Diploma dan 70% atau 70 orang
responden berpendidikan terakhir Sarjana. Sehingga jumlah sampel terbanyak
adalah responden berpendidikan S1 / Sarjana.
Tabel IV. 4
Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Jumlah Responden Prosentase ( % ) Belum menikah 35 35 Menikah 60 60 Janda / Duda 5 5
Total 100 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui bahwa dari 100 responden 35 %
atau 35 orang belum menikah , 60 % atau 60 orang sudah menikah dan 5 % atau 5
orang dari responden adalah duda / janda. Sehingga jumlah sampel terbanyak dari
responden adalah sudah menikah.
Tabel IV. 5
Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja ( tahun ) Jumlah Responden Prosentase ( % ) 1 – 5 21 21 5 - 10 39 39
Lebih dari 10 tahun 40 40 Total 100 100
Sumber data primer yang diolah : 2010
Berdasarkan Tabel IV.5 dapat diketahu bahwa dari 100 responden 21 %
atau 21 orang mempunya masa kerja 1 sampai 5 tahun, 39 % atau 39 orang
mempunyai masa kerja 5 sampai 10 tahun, dan 40 % atau 40 orang mempunyai
masa kerja lebih dari 40 tahun. Sehingga jumlah sampel terbanyak dari responden
adalah yang mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun.
3. Tanggapan Responden
Analisis ini akan menguraikan kecenderungan pendapat dan tanggapan dari
karyawan PT. PLN (Persero) Madiun selaku responden dalam penelitian ini.
Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada
jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti dan pernyataan ini
membentuk skala Likert, dimana skala Likert ini dapat digunakan untuk mengukur
sikap.
a. Tanggapan Responden Mengenai Rewards
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan rewards sebanyak 4 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada
lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item
pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 6
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Rewards
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Gaji yang saya terima sebanding dengan tingkat tanggungjawab saya dalam pekerjaan
1 12 5 68 14
2 Saya sering memperoleh tunjangan dan bonus jika saya melakukan pekerjaan dengan baik
- 15 3 69 13
3 Sistem kenaikan gaji yang diterapkan perusahaan sudah sesuai prosedur
2 10 4 69 15
4
Dalam jabatan yang sama, jumlah gaji yang diberikan oleh perusahaan saya tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain
2 9 7 68 14
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 68 orang atau 68% menjawab setuju atas item
pertanyaan “gaji yang saya terima sebanding dengan tingkat tanggungjawab
saya dalam pekerjaan”. Hal ini berarti bahwa gaji yang diterima oleh sebagian
besar responden sebanding dengan tingkat tanggungjawab mereka dalam
pekerjaan.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden
sebanyak 69 orang atau 69% menjawab setuju atas item pertanyaan “saya
sering memperoleh tunjangan dan bonus jika saya melakukan pekerjaan
dengan baik”. Hal ini berarti sebagian besar responden sering memperoleh
tunjangan dan bonus jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden
sebanyak 69 orang atau 69% menjawab setuju atas item pertanyaan ”sistem
kenaikan gaji yang diterapkan perusahaan sudah sesuai prosedur”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden merasa bahwa sistem kenaikan gaji
yang diterapkan perusahaan sudah sesuai prosedur.
4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden
sebanyak 68 orang atau 68% menjawab setuju atas item pertanyaan ”dalam
jabatan yang sama, jumlah gaji yang diberikan oleh perusahaan saya tidak
jauh berbeda dengan perusahaan lain”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa bahwa dalam jabatan yang sama, jumlah gaji yang
diberikan oleh perusahaan tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain.
b. Tanggapan Responden Mengenai Peluang Pengembangan Karir
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan peluang pengembangan karir sebanyak 4 item. Dari data kuesioner
yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada
setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 7
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Peluang Pengembangan Karir
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Perusahaan akan memfasilitasi saya dalam pencapaian tujuan yang telah saya tetapkan
3 10 4 72 11
2 Perusahaan menjamin pengembangan karir saya
4 14 3 71 8
3 Saya sering mendapat tugas yang memungkinkan saya untuk mengembangkan keahlian yang baru
1 15 2 74 8
4 Perusahaan mendorong saya untuk ikut serta dalam program pelatihan dan pengembangan
2 14 2 70 12
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.2 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 72 orang atau 72% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan akan memfasilitasi saya dalam pencapaian tujuan
yang telah saya tetapkan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa bahwa perusahaan akan memfasilitasi mereka dalam
pencapaian tujuan yang telah mereka tetapkan.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 71 orang atau 71% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan menjamin pengembangan karir saya”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden merasa bahwa perusahaan
menjamin pengembangan karir mereka.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 74 orang atau 74% menjawab setuju atas item
pertanyaan ”saya sering mendapat tugas yang memungkinkan saya untuk
mengembangkan keahlian yang baru”. Hal ini berarti bahwa sebagian
besar responden sering mendapat tugas yang memungkinkan mereka
untuk mengembangkan keahlian yang baru.
4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 70 orang atau 70% menjawab setuju atas item
pertanyaan ”perusahaan mendorong saya untuk ikut serta dalam program
pelatihan dan pengembangan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa bahwa perusahaan mendorong mereka untuk ikut serta
dalam program pelatihan dan pengembangan.
c. Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Supervisor
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan dukungan supervisor sebanyak 3 item. Dari data kuesioner yang
terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap
item pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 8
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Dukungan Supervisor
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Pimpinan saya selalu memperhatikan bawahannya
- 10 3 74 13
2 Pimpinan saya sering berkomunikasi dengan bawahannya
- 6 3 79 12
3 Pimpinan saya menunjukkan kepercayaan kepada bawahannya
- 7 4 78 11
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 74 orang atau 74% menjawab setuju atas item
pertanyaan “pimpinan saya selalu memperhatikan bawahannya”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden diperhatikan oleh pimpinannya.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 79 orang atau 79% menjawab setuju atas item
pertanyaan “pimpinan saya sering berkomunikasi dengan bawahannya”.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden sering berkomunikasi
dengan pimpinannya.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 78 orang atau 78% menjawab setuju atas item
pertanyaan “pimpinan saya menunjukkan kepercayaan kepada
bawahannya”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden dipercaya
oleh pimpinannya.
d. Tanggapan Responden Mengenai Promosi Internal
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan promosi internal sebanyak 3 item. Dari data kuesioner yang terdapat
pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item
pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 9
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Promosi Internal
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Saya percaya akan adanya peluang promosi yang bagus dalam perusahaan
1 8 2 76 13
2 Saya sering mendapat penugasan kerja yang menantang
- 14 3 74 9
3 Saya ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan
2 11 2 74 11
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 76 orang atau 76% menjawab setuju atas item
pertanyaan “saya percaya akan adanya peluang promosi yang bagus
dalam perusahaan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
percaya akan adanya peluang promosi yang bagus dalam perusahaan.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 74 orang atau 74% menjawab setuju atas item
pertanyaan “saya sering mendapat penugasan kerja yang menantang”.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden sering mendapat
penugasan kerja yang menantang.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 74 orang atau 74% menjawab setuju atas item
pertanyaan “saya ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan”.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden ikut serta dalam
pengambilan keputusan perusahaan.
e. Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Dukungan Organisasi
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan persepsi dukungan organisasional sebanyak 6 item. Dari data
kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan
responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 10
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Persepsi Dukungan Organisasional
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Perusahaan menghargai kontribusi saya
2 7 1 80 10
2 Perusahaan sangat peduli terhadap diri saya
3 4 2 75 16
3 Perusahaan menunjukkan perhatian pada saya
- 14 - 67 9
4 Perusahaan memenuhi kebutuhan saya
1 10 2 74 13
5 Perusahaan memperhatikan nilai-nilai dan tujuan yang ingin saya capai
3 15 - 69 13
6 Perusahaan bersedia membantu saya jika saya membutuhkan bantuan
3 8 2 83 4
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 80 orang atau 80% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan menghargai kontribusi saya”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa dihargai kontribusinya oleh
perusahaan.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 75 orang atau 75% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan sangat peduli terhadap diri saya”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa dipedulikan oleh perusahaan.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 67 orang atau 67% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan menunjukkan perhatian pada saya”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden merasa diperhatikan oleh
perusahaan.
4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 74 orang atau 74% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan memenuhi kebutuhan saya”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa dipenuhi kebutuhannya oleh
perusahaan.
5. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 69 orang atau 69% menjawab setuju atas item
pertanyaan ”perusahaan memperhatikan nilai-nilai dan tujuan yang ingin
saya capai”. Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dan tujuan yang ingin
dicapai sebagian besar responden diperhatikan oleh perusahaan.
6. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 83 orang atau 83% menjawab setuju atas item
pertanyaan “perusahaan bersedia membantu saya jika saya membutuhkan
bantuan”. Hal ini berarti bahwa perusahaan bersedia membantu sebagian
besar responden.
f. Tanggapan Responden Mengenai Niat Berpindah
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap item
pertanyaan niat berpindah sebanyak 3 item. Dari data kuesioner yang terdapat
pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item
pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 11
Deskripsi Tanggapan Responden
Mengenai Niat Berpindah
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Saya sering berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya sekarang
19 52 4 23 2
2 Saya berniat untuk mencari pekerjaan lain
13 59 8 17 3
3 Saya berniat untuk berpindah ke perusahaan lain
27 56 3 11 3
Sumber : Data primer yang diolah
1. Berdasarkan data dari Tabel IV.6 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 52 orang atau 52% menjawab tidak setuju atas item
pertanyaan “saya sering berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya
sekarang”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden jarang berpikir
untuk berhenti dari pekerjaan mereka sekarang.
2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 59 orang atau 59% menjawab tidak setuju atas item
pertanyaan “saya berniat untuk mencari pekerjaan lain”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden tidak berniat untuk mencari pekerjaan
lain.
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 56 orang atau 56% menjawab tidak setuju atas item
pertanyaan “saya berniat untuk berpindah ke perusahaan lain”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden tidak berniat untuk berpindah ke
perusahaan lain.
B. ANALISIS DATA
1. Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa
yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak
diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi
faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis
yang dipakai dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan
bantuan paket perangkat lunak program SPSS 13.0 for Windows.
Tabel IV. 12
Hasil Analisis Faktor Tahap 1
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 R1 .801 R2 .872 R3 .861 R4 .818 PPK1 .844 PPK2 .832 PPK3 .887 PPK4 .801 DS1 .800 DS2 .793 DS3 .807 PI1 .598 PI2 .532 PI3 .623 .525 PDO1 .576 PDO2 .577 PDO3 .791 PDO4 .507
PDO5 .802 PDO6 .766 NP1 .875 NP2 .899 NP3 .855
Sumber : Data primer yang diolah
Hasil analisis pada Tabel IV.7 menunjukkan bahwa ada 4 item pertanyaan
yang belum valid yaitu PI1, PI3, PDO4, dan PDO6.. Dengan menggunakan metode
trial and error, analisis faktor dilakukan kembali dengan tidak mengikutsertakan
item pertanyaan PI1, PDO4, dan PDO6. Tabel IV.8 menunjukkan bahwa semua
item pertanyaan telah valid karena semua item pertanyaan yang menjadi indikator
masing-masing variabel telah ekstrak secara sempurna dan mempunyai factor
loading ≥ 0,50.
Tabel IV. 13
Hasil Analisis Faktor Tahap 2
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 R1 .813 R2 .870 R3 .873 R4 .824 PPK1 .852 PPK2 .835 PPK3 .889 PPK4 .811 DS1 .812 DS2 .820 DS3 .831 PI2 .741 PI3 .777 PDO1 .556 PDO2 .615 PDO3 .781 PDO5 .830 NP1 .883
NP2 .901 NP3 .858
Sumber : Data primer yang diolah
2. Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian
reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan
yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Nilai Cronbach
Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79
dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai ≤ 0,60 dikategorikan
reliabilitasnya buruk (Sekaran, 2000). Dari hasil pengujian reliabilitas variabel
dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.00 for Windows didapatkan nilai
Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel IV. 14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Rewards 0,929 Baik
Peluang Pengembangan Karir 0,934 Baik
Dukungan Supervisor 0,876 Baik
Promosi Internal 0,907 Baik
Persepsi Dukungan Organisasional 0,845 Baik
Niat Berpindah 0,905 Baik
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel IV.9 dapat diketahui bahwa koefisien Cronbach Alpha variabel
rewards menunjukkan nilai 0,929, sehingga reliabilitas variabel tersebut
dikatakan baik, yang berarti variabel rewards memiliki kemampuan konsistensi
sebesar 92,9% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Koefisien Cronbach Alpha variabel peluang pengembangan karir
menunjukkan nilai 0,934, sehingga reliabilitas variabel tersebut dikatakan baik,
yang berarti variabel peluang pengembangan karir memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 93,4% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Koefisien Cronbach Alpha variabel dukungan supervisor menunjukkan
nilai 0,876, sehingga reliabilitas variabel tersebut dikatakan baik, yang berarti
variabel dukungan supervisor memiliki kemampuan konsistensi sebesar 87,6%
apabila dilakukan pengukuran ulang.
Koefisien Cronbach Alpha variabel promosi internal menunjukkan nilai
0,907, sehingga reliabilitas variabel tersebut dikatakan baik, yang berarti variabel
promosi internal memiliki kemampuan konsistensi sebesar 90,7% apabila
dilakukan pengukuran ulang.
Koefisien Cronbach Alpha variabel persepsi dukungan organisasional
menunjukkan nilai 0,845, sehingga reliabilitas variabel tersebut dikatakan baik,
yang berarti variabel persepsi dukungan organisasional memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 84,5% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Koefisien Cronbach Alpha variabel niat berpindah menunjukkan nilai
0,905, sehingga reliabilitas variabel tersebut dikatakan baik, yang berarti variabel
niat berpindah memiliki kemampuan konsistensi sebesar 90,5% apabila dilakukan
pengukuran ulang.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Structural Equation
Modelling (SEM). Ada beberapa asumsi yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengujian model struktural yaitu asumsi kecukupan sampel, asumsi normalitas,
asumsi outliers, dan asumsi goodness-of-fit model.
1. Asumsi Kecukupan Sampel
Jumlah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 buah.
Dengan demikian pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SEM dengan
prosedur Maximum Likehood Estimation (MLE ).
2. Asumsi Normalitas
Syarat lain yang harus dipenuhi dalam SEM adalah normalitas data yaitu
dengan menggunakan z value (Critical Ratio atau C.R pada output AMOS 4.01)
dari nilai skewness dan kurtosis dari sebaran datanya. Bila nilai C.R lebih besar
dari nilai kritis maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal. Nilai
kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 1% yaitu sebesar ± 2.58.
Nilai kritis dari C.R kurtosis di bawah 7. Normalitas univariate dan multiariate
terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan
AMOS 4.01. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Tabel IV.10.
Tabel IV. 15
Hasil Pengujian Normalitas Data
Assessment of normality min max skew c.r. kurtosis c.r. ppk1 1.000 5.000 -1.505 -6.144 2.133 4.354 np3 1.000 5.000 1.229 5.018 1.072 2.188 np2 1.000 5.000 0.887 3.619 -0.014 -0.028 np1 1.000 5.000 0.656 2.678 -0.706 -1.441 pdo5 1.000 5.000 -1.261 -5.147 0.907 1.852 pdo3 2.000 5.000 -1.141 -4.657 0.872 1.781 pdo2 1.000 5.000 -1.967 -8.031 5.449 11.122 pdo1 1.000 5.000 -1.979 -8.078 4.860 9.921 pi2 2.000 5.000 -1.260 -5.144 1.055 2.154 pi3 1.000 5.000 -1.519 -6.201 2.215 4.521 ds1 2.000 5.000 -1.309 -5.345 2.003 4.088 ds2 2.000 5.000 -1.462 -5.970 4.036 8.239 ds3 2.000 5.000 -1.445 -5.897 3.338 6.814 ppk2 1.000 5.000 -1.335 -5.451 0.997 2.036 ppk3 1.000 5.000 -1.333 -5.442 1.116 2.279 ppk4 1.000 5.000 -1.279 -5.222 1.135 2.317 r1 1.000 5.000 -1.194 -4.876 1.238 2.528 r2 2.000 5.000 -1.080 -4.410 0.583 1.191 r3 1.000 5.000 -1.378 -5.624 1.965 4.012 r4 1.000 5.000 -1.335 -5.449 1.978 4.037 Multivariate 106.749 17.992
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel IV.10 menjelaskan bahwa secara univariate, data yang
diperoleh termasuk dalam kategori moderately non-normal karena memiliki nilai
C.R. skewness > 2 dan nilai C.R. kurtosis >7. Hasil pengujian multivariate data
yang menghasilkan skor nilai CR sebesar 17,992 juga mengindikasi sebaran data
yang termasuk dalam kategori moderately non-normal. Analisis terhadap data
yang tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan intrepretasian hasil yang
dikarena nilai chi-square cenderung meningkat sehingga nilai probability level
semakin rendah yang berarti semakin signifikan. Dalam penelitian ini, sampel
yang berjumlah 100 diperkirakan sulit memenuhi distribusi normal, sehingga
penelitian di masa mendatang diharapkan meningkatkan jumlah sampel penelitian
untuk mendapatkan hasil pengujian berdasarkan kriteria normalitas data. Namun
demikian, teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang digunakan dalam
penelitian ini diharapkan tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap
penyimpangan multivariate normality yang terjadi (Ghozali, 2005:128).
3. Asumsi Outliers
Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
berbeda dari observasi-observasi lainnya yang muncul dalam bentuk nilai ekstrim,
baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair et al. dalam
Ferdinand, 2002:52). Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan
menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak ini dapat
dijelaskan dengan menggunakan c2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel
yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002:106). Dalam penelitian ini,
ada 30 variabel indikator. Oleh karena itu, semua kasus yang mempunyai
Mahalanobis Distance lebih besar dari c2 (20, 0,001) = 45,315 adalah
multivariate outliers. Tabel IV.11 mengindikasi bahwa ada 3 observasi yang
termasuk dalam kategori outliers sebab memiliki nilai Mahalanobis Distance
diatas 45,315, yaitu observasi nomor 77, 74, dan 33. Bila tidak terdapat alasan
khusus untuk mengeluarkan kasus (berbagai jawaban seorang responden) yang
mengindikasikan adanya outliers, maka kasus itu harus tetap diikutsertakan dalam
analisis selanjutnya (Ferdinand, 2005 : 153). Dengan demikian jumlah sampel
yang akan digunakan tetap sebanyak 100 responden.
Tabel IV. 16
Hasil Pengujian Outliers
Observation Mahalanobis number d-squared p1 p2 77 59.828 0.000 0.001 74 53.397 0.000 0.000 33 49.349 0.000 0.000 12 43.424 0.002 0.000 98 42.532 0.002 0.000 8 39.702 0.005 0.000 94 37.057 0.012 0.000
Sumber : Data primer yang diolah.
4. Asumsi Goodness-of-fit Model
Sebelum menginterpretasi hasil pengujian hipotesis, terlebih dahulu
menganalisis goodness-of-fi modelt. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
model yang dikonstruksi mempunyai kesesuaian yang baik dengan setting yang
digunakan sebagai obyek amatan melalui data yang diperoleh. Hasil pengujiannya
disajikan dalam Tabel IV.12.
Tabel IV. 17
Hasil Goodness of Fit Model Struktural
Indeks Nilai Kritis Hasil Keterangan
1 Chi-Square (c2) Diharapkan kecil 219,329 -
2 Probability level ≥ 0.05 0,001 Buruk
3 CMIN/DF ≤ 2.0 / ≤ 3.0 1,379 Baik
4 CFI ≥ 0.90 0,962 Baik
5 RMSEA ≤ 0.08 0,062 Baik
6 TLI ≥ 0.90 0,954 Baik
7 NFI ≥ 0.90 0,876 Marginal
8 GFI ≥ 0.90 0,831 Marginal
9 AGFI ≥ 0.90 0,776 Marginal
Sumber: Data primer yang diolah.
Tujuan analisis Chi-Square (c2) adalah mengembangkan dan menguji
model yang sesuai dengan data. Dalam pengujian ini nilai c2 yang rendah dan
menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara matriks kovarian data dan matriks
kovarian yang diestimasi. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel.
Nilai c2 pada penelitian ini sebesar 219,329 dengan probabilitas 0,001. Karena
probability level ≤ 0,05 maka menunjukkan bahwa overall fit dari model
penelitian ini dapat dikatakan buruk. Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit
tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini
belum dapat diterima. Karena model yang diajukan dalam penelitian ini belum
dapat diterima maka peneliti mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi
model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang
lebih baik.
Menurut Ferdinand (2002) salah satu tujuan modifikasi model adalah
untuk mendapatkan kriteria goodness of fit dari model yang dapat diterima.
Melalui nilai modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan
modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices yang dapat
diketahui dari output Amos 4.01 akan menunjukkan hubungan-hubungan yang
perlu diestimasi yang sebelumnya tidak ada dalam model supaya terjadi
penurunan pada nilai chi-square untuk mendapatkan model penelitian yang lebih
baik.
Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima, peneliti
mengestimasi hubungan korelasi antar error term yang tidak memerlukan
justifikasi teoritis dan yang memiliki nilai modification indices lebih besar dari 4.
Tabel IV.13 merupakan hasil goodness of fit model yang telah dimodifikasi.
Tabel IV. 18
Hasil Goodness-of-Fit Model Setelah Modifikasi
Indeks Nilai Kritis Hasil Keterangan
1 Chi-Square (c2) Diharapkan kecil 176,403 -
2 Probability level ≥ 0.05 0,095 Baik
3 CMIN/DF ≤ 2.0 / ≤ 3.0 1,153 Baik
4 CFI ≥ 0.90 0,985 Baik
5 RMSEA ≤ 0.08 0,039 Baik
6 TLI ≥ 0.90 0,982 Baik
7 NFI ≥ 0.90 0,900 Baik
8 GFI ≥ 0.90 0,859 Marginal
9 AGFI ≥ 0.90 0,806 Marginal
Sumber : Data primer yang diolah.
Nilai Chi-Square (c2) pada penelitian ini sebesar 176,403 dengan
probabilitas 0,095. Karena probability level ≥ 0,05, maka menunjukkan bahwa
model penelitian yang diajukan dapat dikatakan baik.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang diperoleh dari nilai
Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks
kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan
jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat
kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada model ini adalah 1,153 menunjukkan bahwa
model penelitian ini fit.
Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian model
secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi
dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati 1 mengisyaratkan
model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. Dengan tingkat penerimaan
yang direkomendasikan ≥0.90, dapat disimpulkan bahwa model memiliki tingkat
kesesuaian yang marginal dengan nilai GFI sebesar 0,859.
Adjusted goodness of fit index – AGFI sebagai pengembangan indeks dari
GFI, merupakan indeks yang telah disesuaikan dengan rasio degree of freedom
model yang diusulkan dengan degree of freedom dari null model. Dengan nilai
penerimaan yang direkomendasikan AGFI ³ 0,90, model memiliki nilai AGFI
sebesar 0,806 sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat kesesuaian yang
marginal.
Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran indeks ini adalah
dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model
memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai
karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang
dipengaruhi oleh kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang
direkomendasikan ³ 0,90, maka nilai CFI sebesar 0,985 menunjukkan bahwa
model ini memiliki kesesuaian yang baik.
The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah indeks
yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam sampel yang
besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan £ 0,08, maka nilai RMSEA
sebesar 0,039 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.
Tucker Lewis Index (TLI) merupakan alternatif incremental fit index yang
membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI merupakan indeks
kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. Nilai yang
direkomendasikan ³ 0,90, dapat disimpulkan bahwa model menunjukkan tingkat
kesesuaian yang baik dengan nilai TLI sebesar 0,982.
Normed Fit Index – NFI, membandingkan proposed model dan null
model. Dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan NFI ≥ 0,90, nilai 0,900
menunjukkan model ini memiliki nilai fit yang baik.
Keseluruhan pengukuran tersebut di atas, mengindikasikan bahwa model
diterima dengan baik.
5. Hasil pengujian hipotesis
Dalam penelitian ini ada 4 hipotesis yang diuji. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar
konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R (z-hitung) lebih besar dari
atau sama dengan nilai z-tabel (z-hitung ³ z-tabel). Kemudian, dengan melihat
standardized structural (path) coefficients dari setiap hipotesis terutama pada
kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan
sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai
critical ratio-nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa
hipotesis yang diuji terbukti. Nilai z tabel untuk tingkat signifikansi 5% adalah
1,96. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing pengujian hipotesis
tersebut.
Tabel IV. 19
Hasil Estimasi Model Struktural
Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Label PDO <-- R 0.154 0.077 1.989 0.047 par-15 PDO <-- PPK 0.045 0.086 0.532 0.595 par-16 PDO <-- DS 0.456 0.107 4.248 0.000 par-17 PDO <-- PI 0.337 0.099 3.404 0.001 par-18 NP <-- PDO -0.689 0.156 -4.426 0.000 par-19
Sumber : Data primer yang diolah.
H1 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh rewards pada
niat berpindah karyawan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji persepsi dukungan organisasional
yang memediasi pengaruh rewards pada niat berpindah karyawan. Berdasarkan
hasil perhitungan pada tabel IV.14 dimana nilai C.R. pengaruh rewards pada
persepsi dukungan organisasional sebesar 1,989 (signifikan pada tingkat signifikansi
5%) dan nilai C.R. pengaruh persepsi dukungan organisasional pada niat berpindah
karyawan sebesar -4,426 (signifikan pada tingkat signifikansi 5%), maka
menunjukkan bahwa H1 didukung. Dapat disimpulkan bahwa persepsi dukungan
organisasional memediasi pengaruh rewards pada niat berpindah karyawan.
Fenomena ini dapat terjadi kemungkinan dikarenakan karyawan mempersepsikan
adanya rewards yang memuaskan, sehingga persepsi dukungan organisasional
yang dimiliki karyawan akan semakin tinggi dan karyawan tidak akan
mempertimbangkan alternatif atau tawaran dari perusahaan lain dan memilih
untuk bertahan di organisasi.
. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Foong-
ming (2008) yang menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasional
memediasi pengaruh rewards pada niat berpindah karyawan.
H2 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh peluang
pengembangan karir pada niat berpindah karyawan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji persepsi dukungan organisasional
yang memediasi pengaruh peluang pengembangan karir pada niat berpindah
karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.14 dimana nilai C.R.
pengaruh peluang pengembangan karir pada persepsi dukungan organisasional
sebesar 0,532 (tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5%) dan nilai C.R.
pengaruh persepsi dukungan organisasional pada niat berpindah karyawan sebesar
-4,426 (signifikan pada tingkat signifikansi 5%), maka menunjukkan bahwa H2
tidak terdukung. Dapat disimpulkan bahwa persepsi dukungan organisasional
tidak memediasi pengaruh peluang pengembangan karir pada niat berpindah
karyawan. Fenomena ini dapat terjadi kemungkinan dikarenakan karyawan
menganggap bahwa kesuksesan karir mereka diperoleh dari kontribusi dan kerja
keras mereka pada perusahaan. Peluang pengembangan karir bukan semata-mata
diperoleh karena karyawan merupakan bagian dari perusahaan, melainkan karena
usaha karyawan itu sendiri. Hal ini yang diperkirakan berdampak pada pola
hubungan yang tidak signifikan antara peluang pengembangan karir dan persepsi
dukungan organisasional. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Foong-ming (2008) yang menunjukkan bahwa persepsi dukungan
organisasional memediasi pengaruh peluang pengembangan karir pada niat
berpindah karyawan.
H3 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh dukungan
supervisor pada niat berpindah karyawan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji persepsi dukungan organisasional
yang memediasi pengaruh dukungan supervisor pada niat berpindah karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.14 dimana nilai C.R. pengaruh
dukungan supervisor pada persepsi dukungan organisasional sebesar 4,248
(signifikan pada tingkat signifikansi 5%) dan nilai C.R. pengaruh persepsi
dukungan organisasional pada niat berpindah karyawan sebesar -4,426 (signifikan
pada tingkat signifikansi 5%), maka menunjukkan bahwa H3 didukung. Dapat
disimpulkan bahwa persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh
dukungan supervisor pada niat berpindah karyawan. Fenomena ini dapat terjadi
kemungkinan dikarenakan karyawan menganggap bahwa supervisornya
menunjukkan perhatian dan memberikan kepercayaan kepada karyawan.
Kepuasan dengan dukungan dari supervisor mampu meningkatkan persepsi
dukungan organisasional yang dimiliki karyawan, sehingga karyawan tidak akan
mempertimbangkan alternatif atau tawaran dari perusahaan lain dan memilih
untuk bertahan di perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Foong-ming (2008) yang menunjukkan bahwa persepsi dukungan
organisasional memediasi pengaruh dukungan supervisor pada niat berpindah
karyawan.
H4 : Persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh promosi
internal pada niat berpindah karyawan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji persepsi dukungan organisasional
yang memediasi pengaruh promosi internal pada niat berpindah karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.14 dimana nilai C.R. pengaruh
promosi internal pada persepsi dukungan organisasional sebesar 3,404 (signifikan
pada tingkat signifikansi 5%) dan nilai C.R. pengaruh persepsi dukungan
organisasional pada niat berpindah karyawan sebesar -4,426 (signifikan pada tingkat
signifikansi 5%), maka menunjukkan bahwa H4 didukung. Dapat disimpulkan
bahwa persepsi dukungan organisasional memediasi pengaruh promosi internal
pada niat berpindah karyawan. Fenomena ini dapat terjadi kemungkinan
dikarenakan karyawan mempersepsikan akan adanya peluang promosi yang bagus
dalam perusahaan. Promosi diinterpretasikan oleh karyawan sebagai tanda
tanggungjawab perusahaan, yang akan meningkatkan kepercayaan dan kualitas
hubungan antara karyawan dan perusahaan, serta mampu mengurangi niat
berpindah karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Foong-
ming (2008) yang menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasional
memediasi pengaruh promosi internal pada niat berpindah karyawan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 4 hipotesis yang diuji, ada 3
hipotesis yang signifikan dan terdukung, dan ada 1 hipotesis yang tidak signifikan
dan tidak terdukung. Hipotesis yang terdukung adalah (1) peran persepsi dukungan
organisasional dalam memediasi pengaruh rewards pada niat berpindah karyawan, (2)
peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi pengaruh dukungan
supervisor pada niat berpindah karyawan, dan (3) peran persepsi dukungan
organisasional dalam memediasi pengaruh promosi internal pada niat berpindah
karyawan. Sedangkan hipotesis yang tidak terdukung adalah peran persepsi dukungan
organisasional dalam memediasi pengaruh peluang pengembangan karir pada niat
berpindah karyawan.
Dengan demikian penelitian ini menjelaskan fenomena bahwa persepsi
dukungan organisasional memediasi pengaruh rewards, dukungan supervisor, dan
promosi internal pada niat berpindah karyawan.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) Madiun,
sehingga generalisasi hasil penelitian relatif terbatas. Penelitian berikutnya
hendaknya meneliti dengan populasi yang lebih luas, sehingga didapat
generalisasi hasil penelitian yang lebih baik.
2. Dalam penelitian ini, sampel yang berjumlah 100 diperkirakan sulit memenuhi
distribusi normal, sehingga penelitian di masa mendatang diharapkan
meningkatkan jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil pengujian
berdasarkan kriteria normalitas data.
C. Saran
1. Saran untuk penelitian selanjutnya
Dalam penelitian ini, ada 1 hasil penelitian yang tidak mendukung hasil
penelitian sebelumnya (peran persepsi dukungan organisasional dalam memediasi
pengaruh peluang pengembangan karir pada niat berpindah karyawan). Temuan
ini memerlukan penelitian lanjutan untuk menjelaskan faktor-faktor potensial
yang menjadi penyebab hubungan yang tidak signifikan tersebut. Faktor-faktor
yang diperkirakan berpotensi mempengaruhi pola hubungan antara peluang
pengembangan karir dan persepsi dukungan organisasional antara lain umur,
pendidikan, dan masa kerja.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan PT.PLN
Persero yang notabene merupakan perusahaan BUMN dimana perusahaan BUMN
para karyawanya mendapatkan banyak sekali dukungan dari organisasinya juga
kesehjateraannya sangat terjamin sehingga sudah sangat jelas niatan untuk
berpindah sangat kecil,maka pada penelitian selanjutnya diharapkan
menggunakan sampel yang berbeda yaitu perusahaan BUMS.
2. Saran untuk Praktisi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasional
memediasi pengaruh rewards, dukungan supervisor, dan promosi internal pada niat
berpindah karyawan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat meningkatkan
persepsi dukungan organisasional. Hal ini bisa dilakukan perusahaan dengan cara
menghargai kontribusi karyawan, menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada
karyawan, dan memperhatikan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai karyawan.
Karyawan yang mempersepsikan bahwa mereka dihargai akan meningkatkan
komitmen mereka pada perusahaan dan mampu mengurangi keinginan untuk
berpindah karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Aube, C., Rousseau, V., and Morin, E.M. 2007. Perceived Organizational Support and Organizational Commitment. Journal of Managerial Psychology, Vol.22 No.5, pp.479-495.
Cooper, D.R., and Schindler, P.S. 2006. Business Research Methods. 9 th Ed. Boston:
McGraw Hill Book Co. Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-10. Jakarta: PT
Indeks. Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchinson, S., and Sowa, D. 1986. Perceived
Organizational Support. Journal of Applied Psychology, Volume 71, pp.500-507.
Ferdinand, Augusty. 2005. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Edisi 3. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Firth, L., Mellor, D.J., Moore, K.A., and Loquet C. 2003. How Can Managers Reduce
Employee Intention to Quit? Journal of Managerial Psychology, Vol.19 No.2, pp.170-187.
Foong-ming, Tan. 2008. Linking Career Development Practices to Turnover
Intention: The Mediator of Perceived Organizational Support. Journal of Business and Public Affairs, Volume 2, pp 1-20.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Hair, J.F., Anderson, R.E., R.L., Tatham, & W.C., Black, 1998. Multivariate Data
Analysis. Upper Saddle River : Prentice Hall International Inc.
Mathis, R.L., dan Jackson, J.H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Rhoades, L., and Eisenberger, R. 2002. Perceived Organizational Support: A Review
of the Literature. Journal of Applied Psychology, Volume 87, pp.698-714.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach. 4th ed. New York : John Willey&Sons Inc.
Silbert, L.T. 2005. The Effect of Tangible Rewards on Perceived Organizational
Support. A Thesis Presented to the University of Waterloo in Fulfillment of the Thesis Requirement for the Degree of Master of Applied Science in Management Sciences. Waterloo, Ontario, Canada.