analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi jawa …eprints.ums.ac.id/61632/12/naskah publikasi-341.pdf3.1...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH,
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, INFLASI, SUKU BUNGA
DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PMDN DI JAWA TENGAH
TAHUN 2000-2015
Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
LISTIYA NINGSIH
B300140182
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
i
ii
iii
1
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH,
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, INFLASI, SUKU BUNGA
DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PMDN DI JAWA TENGAH
TAHUN 2000-2015
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi Jawa
Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga, dan angkatan kerja
terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah tahun 2000-
2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Tengah Jawa dan Bank Indonesia. Metode
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda atau Ordinary Least
Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa
Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan angkatan kerja memiliki pengaruh
signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri, sedangkan inflasi dan suku
bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam
Negeri di Jawa Tengah.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Suku Bunga, Angkatan Kerja,
Penanaman Modal Dalam Negeri.
ABSTRACT
The research aims to analyze the influence of Central Java economic growth,
Indonesian economic growth, inflation, interest rate, and labor force to domestic
investment in Central Java during 2000-2015. The data used in this research is
time series data which obtained from Central Bureau of Statistics of Central Java
and Bank Indonesia. The method to estimate the impact of these variables was
muiltiple regression using Ordinary Least Square (OLS).The result showed that
Central Java Economic Growth, Indonesian economic growth and labor force
have significant impact on domestic investment, while inflation and interest rate
has not significant impact on domestic investment in Central Java.
Keywords : economic growth, inflation, interest rate, labor force, domestic
Investment.
1. PENDAHULUAN
Penanaman modal atau investasi merupakan modal awal dalam
pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan nasional dapat
terlaksana dengan baik apabila stabilitas nasional dalam keadaan normal.
Semakin baik stabilitas nasional, maka semakin lancar pula pembangunan
2
nasional yang dapat dilakukan dalam suatu negara. Pembangunan yang baik
hendaknya berlandaskan pada trilogi pembangunan, yaitu : pemerataan
pembangunan guna menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat,
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, serta berlandaskan
pada stabilitas nasional yang sehat dan berkembang (Silvia, 2015).
Dalam mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah masih belum
mampu mendanai seutuhnya kebutuhan pembiayaan yang diperlukan. Oleh
sebab itu, pemerintah memerlukan bantuan dari luar negeri. Lubis (dalam
Fuadi, 2013) mengemukakan bahwa, pada dasarnya dalam melaksanakan
pembangunan ekonomi, akumulasi uang luar negeri merupakan suatu gejala
yang wajar. Hal ini dikarenakan kondisi tabungan dalam negeri yang masih
rendah sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukannya investasi secara
memadai dan negara yang tidak mempunyai tabungan dalam negeri yang
cukup untuk membiayai dalam pembangunan tersebut, pada umumnya
menutup kesenjangan tersebut dengan mencari sumber dari luar negeri.
Sehingga tidak mengherankan apabila begitu besarnya arus modal dari
negara maju mengalir ke negara yang sedang berkembang termasuk di
antaranya Indonesia. Untuk itu pemerintah harus menarik dana pinjaman
dari para donatur yang berasal dari luar negeri.
Keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah
juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan PDRB di setiap wilayah
Indonesia. PDRB tersebut menggambarkan hasil kegiatan perekonomian
suatu daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat pada umumnya dalam kurun waktu tertentu. Oleh sebab itu,
secara tidak langsung PDRB dapat dikatakan sebagai acuan dalam
pemerataan pembangunan perekonomian suatu daerah (Marsela, 2014).
Bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, investasi
merupakan komponen yang berperan penting dalam pembentukan nilai
tambah pendapatan nasional yang berguna dalam melaksanakan
pembangunan. Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa
yang dapat dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode, apabila jumlah
3
barang dan jasa yang dihasilkan semakin banyak, maka hal ini
menggambarkan tingkat pendapatan nasional yang semakin tinggi
(Sutawijaya & Zulfahmi, 2013).
2. METODE PENELITIAN
2.1 Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
mengambil daerah penelitian yaitu Jawa Tengah periode 2000-2015.
Penelitian ini merupakan studi mengenai analisis pengaruh pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku
bunga dan angkatan kerja terhadap PMDN Jawa Tengah tahun 2000-
2015.
2.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder time series. Data sekunder yang digunakan adalah data yang
dicatat secara sistematis yang berbentuk data runtut waktu (time series
data). Dalam penelitian ini digunakan data tahun 2000-2015 yang
diperoleh dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik dan Bank
Indonesia.
2.3 Metode dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda
atau Ordinary Least Square (OLS). Adapun model ekonometriknya
diformulasikan sebagai berikut :
lnPMDNt = β0
+ β1
PEJTt + β2
PEIt + β3
INFt +
β4
SBIt + β5
lnAKt + μt
Di mana :
PMDN = Penanaman Modal Dalam Negeri (Juta Rupiah)
PEJT = Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah (%)
PEI = Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)
INF = Inflasi (%)
4
SBI = Suku Bunga Indonesia (%)
AK = Angkatan Kerja (Orang)
t = Tahun ke t
μ = Kesalahan yang disebabkan oleh faktor acak
β0
= Konstanta
β1, β
2, β
3, β
4, β
5= Parameter elastisitas
Estimasi model regresi meliputi beberapa tahap, yaitu : estimasi
parameter model ekonometrik; pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji
mutikolinieritas, uji normalitas residual, uji heterokedastisitas, uji
otokorelasi, uji spesifikasi model, uji kebaikan model, serta uji validitas
pengaruh.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil Estimasi Model Ordinary Least Square (OLS)
LOG_PMDNt = –217,4165 + 0,196921PEJTt – 0,714634PEIt –
(0,0139**) (0,0430**)
0,013531INFt – 0,162065SBIt + 14,10913LOG_AKt
(0,8705) (0,2312) (0,0389**)
R2 = 0,606882 ; DW-Stat = 2,122026 ; F-Stat = 3,087528 ;
Sig.F-Stat = 0,060878
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (uji VIF)
PDRB = 2,728669 ; PEI = 2,410463 ; INF = 4,001106 ;
SBI = 7,829917 ; LOG_AK = 2,803268
(2) Normalitas (Jarque Bera)
χ2(2) = 0,970475 ; Sig(χ2) = 0,615551
(3) Heterokedastisitas (uji White)
χ2(5)= 1,092148 ; Sig(χ2) = 0,9548
(4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)
χ2(2)= 5,462986 ; Sig(χ2) = 0,0651
(5) Spesifikasi Model (uji Ramsey Reset)
F(2,8) = 0,570422 ; Sig(F) = 0,5867
Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8
5
3.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Uji Multikolinieritas
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinieritas (VIF)
Variabel VIF Kriteria Kesimpulan
PEJT 2,728669 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
PEI 2,410463 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
INF 4,001106 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
SBI 7,829917 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
LOG_AK 2,803268 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8
Terlihat pada Tabel 2 hasil VIF menunjukkan bahwa semua
variabel berada di bawah 10 atau kurang dari 10, maka tidak ada
masalah multikolinieritas dalam model.
3.1.2 Uji Normalitas Residual
Uji normalitas residual yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji normalitas Jarque Bera. Pada Tabel 1 hasil estimasi OLS
menunjukkan bahwa probabilitas residual sebesar 0,615551 > 0,10
maka disimpulkan bahwa distribusi ut normal.
3.1.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji White. Untuk uji heterokedastisitas diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,9548 > 0,10 maka kesimpulannya tidak ada
masalah heterokedastisitas dalam model.
3.1.4 Uji Otokorelasi
Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji Breusch Godfrey. Dalam Tabel 1 diperoleh nilai probabilitas
sebesar 0,0651 > 0,05 maka kesimpulannya tidak terdapat masalah
otokorelasi dalam model.
3.1.5 Uji Spesifikasi Model
Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Ramsey Reset. Dalam Tabel 1 diperoleh nilai
6
probabilitas F adalah sebesar 0,5867 > 0,10 maka kesimpulannya
model linier.
3.2 Uji Kebaikan Model
3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji f)
Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model.
Dalam penelitian ini diperoleh nilai signifikansi statistik F sebesar
0,060878 ≤ 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang
dipakai eksis.
3.2.2 Uji Interpretasi Determinasi Regresi (R2)
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,606882,
itu berarti 61%. Variasi variabel Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) di Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variabel independen
yaitu PDRB, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga
Indonesia dan angkatan kerja dalam model statistik sebesar 61%.
Sedangkan sisanya variasi variabel PMDN di Jawa Tengah
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model
statistik sebesar 39%.
3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen (Uji t)
Variabel t Prob.t Kriteria Kesimpulan
PEJT 2,976556 0,0139 < 0,05 signifikan pada α = 0,05
PEI -2,316899 0,0430 < 0,05 signifikan pada α = 0,05
INF -0,167288 0,8705 > 0,10 tidak berpengaruh signifikan
SBI -1,274779 0,2312 > 0,10 tidak berpengaruh signifikan
LOG_AK 2,375925 0,0389 < 0,05 signifikan pada α = 0,05
Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8
Dari hasil olah data uji t dapat diketahui bahwa variabel yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap PMDN adalah variabel pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah dengan nilai signifikansi 0,0139 < 0,05, variabel
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan nilai signifikansi sebesar 0,0430 <
0,05 dan variabel angkatan kerja dengan nilai signifikansi 0,0389 < 0,05.
7
3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen
Dari uji validitas pengaruh di muka, terlihat variabel yang memiliki
pengaruh signifikan adalah variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,
pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan angkatan kerja, sedangkan inflasi
dan suku bunga Indonesia tidak memiliki pengaruh signifikan.
Dari hasil regresi diketahui bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi
Jawa Tengah (PEJT) memiliki koefisien regresi sebesar 0,196921 yang
artinya apabila variabel PEJT naik satu persen, maka PMDN akan naik
sebesar 0,196921 × 100 = 19,6921 persen, sebaliknya apabila PDRB
turun satu persen maka, PMDN juga akan turun sebesar 0,196921 × 100
= 19,6921 persen.
Variabel Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PEI) memiliki
koefisien regresi sebesar -0,714634 yang artinya apabila variabel PEI
naik satu persen, maka variabel PMDN turun sebesar -0,714634 × 100 =
71,4634 persen, sebaliknya apabila PEI turun sebesar satu persen, maka
PMDN akan naik sebesar -0,714634 × 100 = 71,4634 persen.
Sedangkan variabel angkatan kerja memilki koefisien regresi
sebesar 14,10913 yang artinya apabila angkatan kerja naik satu persen
maka variabel PMDN juga akan naik sebesar 14,10913 persen,
sebaliknya apabila angkatan kerja turun satu persen, maka PMDN juga
akan turun sebesar 14,10913 persen.
1. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi model OLS (Ordinary Least
Square) yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dalam
penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model memenuhi semua
asumsi klasik yang disyaratkan model classical linier regression
model (CLRM) artinya model regresi dapat dijadikan alat pengambil
kesimpulan (keputusan).
8
2) Dari hasil uji kebaikan model menunjukkan bahwa model yang dipilih
dalam penelitian eksis, dengan daya ramal yaitu sebesar 0,606882
yang artinya 61% variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,
pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga dan angkatan
kerja, sementara sisanya 39% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diamati dalam model.
3) Variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan angkatan kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan angkatan kerja, maka akan
meningkatkan jumlah PMDN. Sedangkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap PMDN,
yang berarti bahwa semakin rendah tingkat pertumbuhan ekonomi
Indonesia maka semakin meningkatkan laju PMDN di Jawa Tengah.
4) Variabel inflasi dan suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah.
4.2 Saran
1) Pemerintah hendaknya mampu mendorong investor dalam negeri
untuk menanamkan investasi serta menciptakan iklim investasi yang
kondusif melalui pemanfaatan sektor-sektor ekonomi yang ada dengan
semaksimal mungkin, karena investasi sangat berguna bagi kemajuan
perekonomian suatu wilayah.
2) Variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,pertumbuhan ekonomi
Indonesia serta angkatan kerjaberpengaruh signifikan terhadap
PMDN, oleh karena itu pemerintah hendaknya menjaga kestabilan
pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan mutu tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2008. Ekonomi Moneter Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
Desweni, S. P. 2017. “Analisis Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia”. Menara Ekonomi. ISSN: 2407-8565. Vol. 3 (5): 93-105.
9
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: CV. Alfabeta.
Fuadi, Azar. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah Periode 1985-2010”.
Economics Development Analysis Journal. ISSN: 2252-6560. Vol.2 (1): 1-
10.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS
17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan, Iqbal. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) Edisi
Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN
Lubis, Pardamean dan Salman Bin Zulam. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam. ISSN: 2502-6976. Vol.2 (2): 147-166.
Mankiw, N. Gregory. 2006. Principles of Economics. Pengantar Ekonomi
Makro. Edisi Ketiga. Alih bahasa Chriswan Sungkono. Salemba Empat.
Jakarta.
Marsela, Ni Made. Krisna. 2014. “Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga
Kredit, serta Kurs Dollar terhadap Investasi”. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana. ISSN: 2303-0178. Vol.3 (3): 77-87.
Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi. Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Noor, F. H. 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan
Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT.Indeks.
Nopirin. 2014. Ekonomi Moneter Buku II . Edisi ke 1. Yogyakarta: BPFE.
Prasetyo, Eko. 2011. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
Romdhoni, A. H. 2017. “Pengaruh Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di
Jawa Tengah Tahun 2009-2013”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. ISSN:
2477-6157. Vol. 3 (2): 139-151.
Silvia, E. D. 2015. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi Domestik di
Indonesia”. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi. ISSN: 2301-5268.
Vol.4 (2): 12-20.
Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
10
Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi. Teori Pengantar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Suparmoko. 2008. Ekonomika Pembangunan. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta .
Suparmono. 2004. Pengantar Ekonomika Makro. Teori, Soal, dan
Penyelesaiannya. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan (UPP) AMP
YKPN.
Sutawijaya, Adrian dan Zulfahmi. 2013. “Faktor-Faktro yang Mempengaruhi
Investasi Swasta di Indonesia”. Trikonomika. ISSN: 1411-514X. Vol. 12
(1): 32-39.
Syahputra, Dedy., et al. 2017. “Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga
Riil, dan Partisipasi Angkatan Kerja terhadap Investasi Swasta di
Indonesia”. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. ISSN: 2502-6976. Vol
3 (1) : 1-16.
Utomo, Yuni Prihadi. 2015. Eksplorasi Data & Analisis Regresi dengan SPSS.
Suakarta: Muhammadiyah University Press.
Wijaya, F. 2000. Seri Pengantar Ekonomika. EkonomikaMakro Edisi 3.
Yogyakarta: BPFE.
Yuwono, Prapto. 2005. Pengantar Ekonometri. Yogyakarta: ANDI.
________.berbagai tahun. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang: BPS Provinsi
Jawa Tengah. jateng.bps.go.id
________. berbagai tahun. Indikator Ekonomi. BPS Indonesia: Jakarta.
www.bps.go.id
________. 2009. Laporan Perekonomian Daerah Jawa Tengah Tahun 2009.
Jakarta: Bank Indonesia. www.bi.go.id