analisis pengaruh pengetahuan nasabah tentang...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN NASABAH
TENTANG PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MINAT
BERTRANSAKSI PEMBIAYAAN MURABAHAH
DI BTPN SYARIAH KCP SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh
FADHILATU DHAKHIRAH
NIM 21311032
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Bila Melakukan Apapun
― Berusaha Ingat
Membaca
―Terkadang Cita-Cita Yang Kita InginkanTidakSelaluTampakJelas di Depan Kita.
Lantas Hanya Karna Kita Tidak Bisa Melihatnya Kita BerhentiPercaya JikaCita-
Cita Itu Memang di Sana. Bukankah itu Bodoh? Jika Kau Memberanikan Dirimu
Melangkah Kedepan Maka Cita-Cita Itu Tetap di Sana Menunggu Untuk Kita
Genggam‖
(Kang Seok Ho)
Jangan Melakukan Hal Yang Merepotkan Diri Sendiri Dan Jangan
Menyia-nyiakanWaktu!!!
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan ijin Allah skripsi ini selesai
Skripsi ini saya persembahakan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk
terus memperjuangkan mimpiku:
1. Fadhilatu Dhakhirah a.k.a Fadhil de Renren a.k.a diriku sendiri, yang telah
bersedia berjuang sampai akhir walau banyak kendala baik dari luar maupun
dalam diri. Fighting!!!!
2. Bapak Sukimin dan Ibu Jumiati, yang senantiasa mencurahkan kasih
sayangnya, memberikan bimbingan, dan doa yang tak pernah henti-hentinya
untuk anaknya.
3. Kakak-kakak (Khoirunisa’ dan Keluarga, Thoyibatuz Zahroh dan Keluarga,
Fatichatu Ni’mah dan Keluarga) dan adiku (Muhammad Nasullah) yang tak
pernah putus menyayangiku.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu sabar
membimbingku.
5. Teman-teman Perbankan Syariah S1 kelas A, yang menemaniku dan
memberikan banyak pengalaman selama masa kuliah.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah
membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,
baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Bapak Dr. Rahmad hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Anton Bawono,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1,
4. Bapak Mochlasin Sofyan, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Farkhani, SH.,MH selaku pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
ix
6. Seluruh dosen FEBI yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai, Bapak Sukimin dan Ibu
Jumiati yang dengan ikhlas dan penuh kasih saying selalu mencurahkan
perhatian kepada penulis.
8. Kepada teman-teman bermainku semasa kuliah Syifa Fauzia, Atina Rahmi
Arba’ati, Zuhrotul Qoniah, Septi Dwi Andika, Wiwit Ayu, dan Indah Choirul
Erni, serta teman-teman PS S1 A yang memberikan bantuan dan perhatiannya
kepada saya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa
hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya
sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Skripsi ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Salatiga, 13 Januari 2016
Peneliti
Fadhilatu Dhakhirah
NIM: 21311032
x
ABSTRAK
Dhakhirah, Fadhilatu 2016. Analisis Pengaruh Pengetahuan Nasabah Tentang
Perbankan Syariah terhadap Minat Bertransaksi Pembiayaan
Murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Syariah S1. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin, M. Ag.
Kata Kunci: Pengetahuan Konsumen/ Nasabah, Minat Nasabah, Murabahah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan
tentang perbankan berpengaruh untuk meningkatkan minat nasabah dalam
bertransaksi pembiayaan murabahah, serta faktor pengetahuan mana yang paling
berpengaruh di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP
Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada
nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga.
Sampel yang diambil sebanyak 95 responden dengan teknik non probability
sampling dengan cara purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini
meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji statistik melalui uji t
Test, F Test, serta koefisien determinan (Adjusted R2) dan uji asumsi klasik.
Analisis data dibantu dengan menggunakan SPSS versi 18. Hasil uji statistik Ttest
(uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi variabel pengetahuan terhadap minat
(X1) sebesar 0,012, pengetahuan layanan pembelian (X2) sebesar 0, 000, dan
pengetahuan pemanfaatan menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,528. Dari data
tersebut layanan pembelian menjadi faktor yang paling signifikan karena
mempunyai nilai koefisien terbesar, sedangkan untuk pemanfaatan tidak
mempunyai pengaruh karena nilainya lebih besar dari 0,05. Hasil uji Adjusted R2
sebesar 0,63,4% yang berarti bahwa 63,4% variabel Y dipengaruhi oleh variabel
X, sedangkan 36,6% variabel dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
persamaan penelitian.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iv
MOTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ................................................................................... 9
B. Kajian Teori
1. Perilaku Konsumen ....................................................................... 16
2. Pengetahuan Konsumen ................................................................ 32
xii
3. Perilaku Konsumen dalam Islam ................................................... 35
4. Pembiayaan Murabahah ................................................................ 37
5. Minat .............................................................................................. 44
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 46
D. Hipotesis ............................................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan.......................................................................... 50
B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 50
C. Waktu Penelitian ................................................................................ 50
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 51
E. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 52
F. Skala Pengkuran ................................................................................. 54
G. Definisi Operasional Penelitian.......................................................... 54
H. Instrument Penelitian
1. Uji Validitas ................................................................................. 58
2. Uji Relibilitas ............................................................................... 59
I. Uji Analisis Statistik (Regresi Berganda) .......................................... 60
J. Uji Hipotesis
1. Uji T test ....................................................................................... 60
2. Uji F test ....................................................................................... 61
3. Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 61
K. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas ..................................................................... 62
xiii
2. Uji Heteroskidastisitas ................................................................. 63
3. Uji Normalitas .............................................................................. 63
L. Alat Analisis ....................................................................................... 64
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BTPN Syariah ................................................. 65
2. Visi dan Misi ................................................................................. 66
3. Identitas Tempat Penelitian ........................................................... 67
4. Struktur Organisasi ........................................................................ 67
5. Tugas dan Wewenang .................................................................... 68
6. Produk BTPN Syariah KCP Salatiga............................................. 69
B. Deskripsi Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin ................................................................................ 73
2. Usia Responden ............................................................................. 73
3. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 74
4. Jenis Pekerjaan .............................................................................. 75
5. Penghasilan .................................................................................... 75
C. Analisis Data
1. Uji Instrument .............................................................................. 76
2. Uji Statistik (Regresi Berganda) .................................................. 79
3. Uji Hipotesis ................................................................................ 81
4. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 84
xiv
D. Pembahasan ........................................................................................ 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 92
B. Saran .................................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Research Gap ....................................................................... 13
Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian ........................................ 57
Tebel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .................................................... 73
Tabel 4.2 : Usia Responden ................................................................... 73
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ......................................................... 74
Tabel 4.4 : Pekerjaan Responden ............................................................ 75
Tabel 4.5 : Penghasilan Responden ....................................................... 75
Tabel 4.6 : Uji Validitas ......................................................................... 77
Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas ..................................................................... 78
Tabel 4.8 : Analisis Regresi Berganda ................................................... 79
Tabel 4.9 : Uji t Test .............................................................................. 81
Tabel 4.10 : Uji F Test ............................................................................. 82
Tabel 4.11 : Uji Koefisien Determinan R2 ............................................... 84
Tabel 4.12 : Uji Multikolineritas ............................................................. 85
Tabel 4.13 : Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 86
Tabel 4.14 : Normalitas ............................................................................ 87
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Konsep Perilaku Konsumen ............................................... 31
Gambar 2.2 : Bagan Pengetahuan Konsumen .......................................... 35
Gambar 2.3 : Kerangka Pemikiran ........................................................... 47
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi ........................................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah adalah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, yang mana aturan perjanjiannya berdasarkan hukum Islam,
untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Veitzhal menjelaskan lebih lanjut,
bank syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang
bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari
bunga (riba), perjudian (maysir), hal-hal yang tidak jelas dan meragukan
(gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal
(Veitzhal, 2007:733-759).
Dalam wacana ―Guna Lindungi Konsumen, OJK Review Produk
Perbankan Syariah‖ tertera bahwa, perumbuhan minat akan produk-produk
perbankan syariah semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan banyak indusrti
perbankan yang berusaha meraih pasar tersebut, khususnya dalam produk
unggulan perbankan syariah yaitu pembiayaan murabahah. Minat akan produk
ini sangat besar, terbukti dari statistik yang menunjukkan bahwa porsi
pembiayaan dengan akad murabahah saat ini berkontribusi paling besar dari
total pembiayaan Perbankan Syariah Indonesia (Republika.co.id, di akses pada
7 Maret 2016).
2
Begitu juga yang dapat dilihat pada perkembangan Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah. Tampaknya minat yang tinggi dari masyarakat
akan produk pembiayan murabahah di BTPN mendasari diunggulkannya pembiayaan
tersebut. Sampai akhir tahun 2014 BTPN telah melayani lebih dari 1,5 juta nasabah.
BTPN syariah yang secara resmi beroperasi pada tanggal 14 Juli 2014 pada tahun
buku akhir 2014 berhasil membuka total aset sebesar Rp 3,8 triliun dimana Rp 2,5
triliun seluruhnya disalurkan dengan akad murabahah. Mekanisme unik pembiayaan
murabahah yang mana BTPN Syariah menerapkan prinsip keuangan inklusif
melayani segmen keluarga pra sejahtera produktif menjadi daya tarik tersendiri
(Annual Report BTPN Syariah, 2014 :18, di akses pad 7 Maret 2016).
Selain keuntungan teknis yang didapat dari pembiayaan murabahah
dalam teori prilaku konsumen, pengetahuan konsumen atau dalam hal ini
nasabah, juga berkontribusi mempengaruhi minat. Terlebih kebijakan yang
berlaku di BTPN yang berbeda dari pada umumnya. Jika nasabah mengetahui
baik itu dari segi produk, cara pembelian dan pemanfaatannya, kemungkinan
pengaruhnya pada minat akan semakin besar.
3
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Direktur Perbankan
Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Dhani Gunawan Idhat. Beliau
mengungkapkan bahwa terdapat tujuh isu strategis yang perlu jadi perhatian.
Salah satunya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perbankan
syariah yang masih kurang. Karena itu edukasi harus terus dilakukan seiring
generasi baru terus muncul, sehingga masyarakat yang tadinya tidak memiliki
minat terhadap perbankan syariah mulai tertarik (Tempo.com, di akses pada 7
Maret 2016).
Menurut Sumarwan (2014: 147) pengetahuaan konsumen penting
karena karena apa, berapa banyak, dimana, dan kapan membeli tergantung
pada pengetahuan yang dimiliki konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Kemudian pengetahuan tersebut akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Dapat dikatakan bahwa, jika tingkat pengetahuan masyarakat lebih besar maka
minat akan penggunaan jasa perbankan juga akan lebih besar. Oleh karena itu,
perlu adanya upaya dalam menambah pengetahuan masyarakat tentang
perbankan syariah demi perkembangannya dimasa mendatang. Dengan
mengetahui pentingnya pengetahuan konsumen tentang perbankan Syariah,
BTPN Syariah KCP Salatiga diharapkan dapat mengetahui dengan cara apa
dan bagaimana memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan nasabah.
4
Alasan dipilihnya BTPN Syariah sebagai tempat untuk melakukan
penelitian karena peneliti tertarik dengan visi dan misi yang dicanangkan
BTPN Syariah, yaitu:
1. Visi : Menjadi bank syariah terbaik untuk keuangan inklusif,
mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia.
2. Misi : Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh hidup
Dari dua hal tersebut menekankan bahwasanya BTPN Syariah tidak
hanya menjadi perusahaan yang profit oriented saja, tapi juga mempunyai
tujuan mulia untuk ikut serta secara nyata dalam pemberdayaan masyarakat
ekonomi mikro yang produktif.
Dari penjelasan yang dikemukakan diatas, menarik untuk diteliti
mengenai pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap BTPN Syariah KCP
Salatiga. Berdasarkan teori perilaku konsumen menurut Sumarwan (2014),
pemasar perlu memahami bagaimana konsumen belajar dan mencari
informasi mengenai produk agar konsumen mengingat dan menyukai, yang
pada akhirnya setelah melakukan keputusan, nasabah akan berminat
melakukan pembelian dan pembelian ulang. Untuk meneliti masalah tersebut,
maka peneliti mengambil judul ―Analisis Pengaruh Pengetahuan Nasabah
tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Bertransaksi Pembiayaan
Murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga.‖
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka
penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan produk terhadap minat nasabah untuk
bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh pengetahuan layanan beli terhadap minat nasabah
untuk bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP
Salatiga?
3. Bagaimana pengaruh pengetahuan pemanfaatan terhadap minat nasabah
untuk bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP
Salatiga?
4. Apa faktor pengetahuan paling signifikan yang mempengaruhi minat
nasabah untuk bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah
KCP Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini mempunyai
tujuan yang diharapkan yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan produk, mempengaruhi minat
bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan layanan beli mempengaruhi
minat bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP
Salatiga.
6
3. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan pemanfaatan mempengaruhi
minat bertransaksi pembiayaan murabahah di BTPN Syariah KCP
Salatiga.
4. Untuk mengetahui faktor pengetahuan yang paling signifikan dalam
mempengaruhi minat bertransksi pembiayaan murabahah di BTPN
Syaraiah KCP Salatiga.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis (Bagi Akademisi)
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbang teori penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan topik penelitian ini yaitu mengenai
teori perilaku konsumen muslim khususnya pada faktor pengetahuan
konsumen dan pengaruhnya terhadap ketertarikan dengan Bank Syariah.
2. Secara Praktisi (Perbankan Syariah khususnya BTPN Syariah KCP
Salatiga).
Hasil dari pembuktian ini dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh pengetahuan nasabah mengenai Perbankan Syariah pada
umumnya dan Btpn Syariah KCP Salatiga pada khususnya serta
pengaruhnya akan minat bertransaksi dengan BTPN Syariah KCP
Salatiga. CAMELS. Penelitian ini juga digunakan untuk menambah
motivasi penulis dalam memperdalam ilmu pengetahuan.
7
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab. Adapun masing-
masing bab secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisi mengenai penjelasan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
Bab ini terdapat empat bagian yaitu pertama penelitian
terdahulu telah dilakukan berkaitan dengan masalah yang dibahas
dalam penelitian ini. Kedua, kajian teori yang berisi uraian telaah
pustaka, referensi, jurnal, artikel, media elektronik, dan lain-lain,
yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Referensi ini juga
digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis terhadap
masalah.Ketiga, kerangka penelitian berisi kesimpulan dari telaah
pustaka yang digunakan untuk menyusun asumsi atau hipotesis.
Bagian keempat adalah hipotesis yang dikemukakan.
8
BABIII :Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode pangkajian masalah,
data penelitian yang berisi antara lain; variabel penelitian,
karakteristik data, populasi dan sampel, disertai penjelasan tentang
prosedur pengumpulam data, serta teknik analisis data.
BAB IV :Analisis Data
Dalam bab ini dibahas secara lebih mendalam tentang
uraian penelitian yang berisi deskripsi objek penelitian dan anaslis
data serta pembahasan hasil dan interpretasi yang diperoleh dari
penulis.
BAB V :Penutup
Bab ini merupakan penutup dari penulisan penelitian
danberisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab yang telah
diuraikan sebelum dan saran-saran yang dapat diberikan.
9
BAB II
LANDASAN TEOR
A. Telaah Pustaka
Januar (2016) dalam penelitiannya yang berjudul ―Keputusan Nasabah
Menabung di Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Universitas
Brawijaya Malang)‖ ini, menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang
bertujuan untuk mengetahui besarnya variabel-variabel dalam mempengaruhi
tingkat keputusan konsumen menabung dalam perilaku pemilihan sistem
perbankan. Variabel yang dianalisa meliputi karakteristik, pelayanan dan
kepercayaan, pengetahuan nasabah, serta obyek fisik bank. Hasil Analisis dari
model dapat diketahui bahwa karakterisitik sebesar 0,594, variabel pelayanan
dan kepercayaan (0,32), pengetahuan (0,56), dan obyek fisik (0,48). Dengan
demikian pelayanan dan kepercayaan, serta obyek fisik mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku keputusan konsumen. Sedangkan
pengetahuan dan karakteristik tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil
regresi menjelaskan bahwa 86% keputusan dipengaruhi variebel X yang
diteliti dan 14% lainnya dipengaruhi variabel lain diluar model.
Abidin (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ―Pengaruh
Pelayanan, Keyakinan Agama, dan Lokasi terhadap Minat Menabung Nasabah
pada PT. Bank Mega Syariah di Makassar.‖ Sampel penelitian yang
digunakan sebanyak 100 responden nasabah Bank Mega Syariah, dengan hasil
penelitian sebagai berikut. X1 (pelayanan), X2 (keyakinan), dan X3 (lokasi)
10
mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan hasil koefisien
regresinya X1 (0,471), X2 (0,628), dan X3 (0,425). Dengan demikian
pengaruh yang paling besar berasal dari X2 (keyakianan agama) karena
mempunyai nilai koefisien yang paling besar. Besarnya pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dapat dilihat dari
besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,626. Hasil tersebut berarti
62,6% minat menabung dipengaruhi oleh variabel yang diteliti dan 37,4%
lainnya dipengaruhi variabel diluar model penenlitian.
Rahmawaty (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ―Pengaruh
Persepsi tentang Bank Syariah terhadap Minat Menggunakan Produk di BNI
Syariah Semarang‖. Persepsi dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu;
persepsi tentang bunga bank, persepsi tentang sistem bagi hasil, dan persepsi
tentang produk bank syariah. Penentuan sampel menggunakan teknik
accidental sampilng dengan responden sebanyak 200 nasabah bank BNI
Syariah Semarang. Sementara itu teknik analisis datanya menggunakan
metode analisis regresi berganda (Ordinary Last Square). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: pertama persepsi tentang bunga bank berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank
syariah dengan nilai signifkansi sebesar 0,002. Kedua persepsi tentang sistem
bagi hasil juga berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan
produk dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Ketiga persepsi tentang produk
bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank
syariah dengan nilai signifikansi sebesar 0,056.
11
Kurniasih (2013) dengan jurnalnya yang berjudul ―Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Memilih Bank BCA
Sebagai Bank Favorit di Kota Kuningan‖. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Structure Equation Modelling (SEM) dengan alat analisis
Amos versi 16.0. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan
kuisoner pada 100 responden dan wawancara. Hasil uji menunjukkan faktor-
faktor yang mempengaruhi minat meliputi kemudahan, kelengkapan layanan,
letak, brand, dan langkah strategis, yang mana secara simultan variabel-
variabel ini mempengaruhi sebesar 95,2%.
Yuliawan (2011) dalam jurnalnya, melakukan penelitian dengan judul
―Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah terhadap
Keputusan Menjadi Nasabah pada PT. Bank Syariah Cabang Bandung‖.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan
konsumen tentang bank syariah akan memberikan pengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Metode yang digunakan adalah deskripstif analisis
dengan memberikan gambaran secara sisitematis, faktual, dan akurat. Variabel
yang diteliti adalah pengetahuan produk, yang dibagi lagi menjadi
pengetahuan atribut produk dan pengetahuan manfaat produk. Diuji
menggunakan metode regresi sederhana dengan sampel sebanyak 101 orang
dari nasabah Bank Jabar Syariah Bandung, dengan teknik simple random
sampling. Hasil penelitian, menunjukkan, pengetahuan konsumen berpengaruh
terhadap keputusan konsumen sebesar 44.8 %, sedangkan sisanya 55.2 %
dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.
12
Nurhipnudin (2015), dengan skripsisnya yang berjudul ―Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi Mahasiswa Non
Muslim pada Bank Syariah‖. Sampel yang digunakan sebanyak 47 responden
dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan cara
punposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner pada
mahasiswa non muslim. Faktor-faktor yang diteliti yaitu; pengetahuan tentang
perbankan syariah, produk perbankan syariah, dan promosi perbankan syariah.
Hasil uji parsial menunjukkan jika pengetahuan tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap minat bertransaksi dengan nilai signifikansi sebesar 0,504.
Sedangkan dua lainnya berpengaruh positif signifikan dengan masing-masing
nilai 0,039 dan 0,002.
Gaffar (2014) dalam skripsinya yang berjudul ―Pengaruh Pengetahuan
Konsumen terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah (Studi
Kasus Nasabah pada Bank Muamalat Cabang Makassar)‖. Variabel yang
digunakan adalah pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan
pengetahuan pemakaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil
analisis regresi nampak bahwa pengetahuan konsumen mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah
di Makassar. Hasil pengujian pengukuran pengetahuan konsumen
menunjukkan bahwa variabel yang paling domiman mempengaruhi keputusan
konsumen dalam memilih bank syariah di Makassar adalah pengetahuan
pembelian. Hal ini karena variabel pengetahuan pembelian mempunyai nilai
13
koefisien regresi terbesar serta memiliki nilai signifikan yang terkecil dari
variabel pengetahuan produk dan pengetahuan pemakaian.
Tabel 2.1
Research Gap Penelitian
N
o
Nama Judul Variabel Hasil
1
Andriano
Januar
(2016)
Keputusan
Nasabah
Menabung di
Perbankan
Syariah (Studi
pada
Mahasiswa
Universitas
Brawijaya
Malang)
Karakteristik,
Pelayanan dan
Kepercayaan,
Pengetahuan
nasabah, serta
Obyek fisik
bank
Hasil dapat diketahui
bahwa karakterisitik
sebesar 0,594,
variabel pelayanan
dan kepercayaan
(0,32), pengetahuan
(0,56), dan obyek
fisik (0,48). Dengan
demikian pelayanan
dan kepercayaan,
serta obyek fisik
berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku keputusan
konsumen dan
pengetahuan dan
karakteristik tidak
berpengaruh
signifikan
2 Zainal
Abidin
(2015)
Pengaruh
Pelayanan,
Keyakinan
Agama, dan
Lokasi
terhadap Minat
Menabung
Nasabah pada
PT. Bank
Mega Syariah
di Makassar
Pelayanan,
Keyakinan
Agama, dan
Lokasi
X1 (pelayanan), X2
(keyakinan), dan X3
(lokasi) mempunyai
nilai signifikan
sebesar 0,000.
Sedangkan hasil
koefisien regresinya
X1 (0,471), X2
(0,628), dan X3
(0,425). Dengan
demikian pengaruh
yang paling besar
berasal dari X2 .
14
3 Anita
Rahmawaty
(2014)
Pengaruh
Persepsi
tentang Bank
Syariah
terhadap Minat
Menggunakan
Produk di BNI
Syariah
Semarang
Persepsi bunga
bank, persepsi
sistem bagi
hasil, dan
persepsi
produk bank
syariah
Hasil menunjukkan
bahwa, persepsi
tentang bunga bank
(0,002) berpengaruh
secara positif dan
signifikan, persepsi
tentang sistem bagi
hasil (0,006) juga
berpengaruh positif
signifikan, persepsi
tentang produk bank
syariah dengan nilai
0,056 tidak
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk bank syariah
4 Sri
Kurniasih
(2013)
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Minat
Masyarakat
dalam Memilih
Bank BCA
Sebagai Bank
Favorit di Kota
Kuningan
Kemudahan,
Kelengkapan
Layanan,
letak, Brand,
dan Langkah
strategis
Hasil uji
menunjukkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
minat meliputi
kemudahan,
kelengkapan
layanan, letak,
brand, dan
langkah strategis,
yang mana secara
simultan variabel-
variabel ini
mempengaruhi
sebesar 95,2%.
5 Eko
Yuliawan
(2011)
Pengaruh
Pengetahuan
Konsumen
Mengenai
Perbankan
Syariah
terhadap
Keputusan
Menjadi
Nasabah pada
Pengetahuan
atribut produk
dan
pengetahuan
manfaat
produk
Hasil penelitiannya,
menunjukkan bahwa
pengetahuan
konsumen
berpengaruh
terhadap keputusan
konsumen sebesar
44.8 %, sedangkan
sisanya 55.2 %
dipengaruhi oleh
15
PT. Bank
Syariah
Cabang
Bandung
faktor yang tidak
diteliti.
6 Iip
Nurhipnudi
n ( 2015)
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Minat
Bertransaksi
Mahasiswa
Non Muslim
pada Bank
Syariah
Pengetahuan,
Produk, dan
Promosi
Perbankan
Syariah
Hasil uji parsial
menunjukkan jika
pengetahuan tidak
berpengaruh dan
tidak signifikan
terhadap minat
bertransaksi dengan
nilai signifikansi
sebesar 0,504.
Sedangkan dua
lainnya berpengaruh
positif signifikan
dengan masing-
masing nilai 0,039
dan 0,002.
7 Achmad
Almuhram
Gaffar
(2014)
Pengaruh
Pengetahuan
Konsumen
terhadap
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Bank
Syariah (Studi
Kasus Nasabah
Pada Bank
Muamalat
Cabang
Makassar)
Pengetahuan
produk,
pengetahuan
pembelian,
dan
pengetahuan
pemakaian
Hasil menunjukkan
bahwa pengetahuan
konsumen
mempunyai
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan nasabah
dalam memilih Bank
Syariah. Variabel
yang paling
domiman
mempengaruhi
keputusan konsumen
adalah pengetahuan
pembelian, karena
nilai koefisien
regresi terbesar serta
memiliki nilai
signifikan yang
terkecil.
16
Beda penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu terletak pada
lokasi penelitian, yaitu di BTPN Syariah KCP Salatiga. Selain itu penelitian
ini menggunakan variabel pengetahuan untuk meneliti pengaruhnya terhadap
minat bertransaksi pada pembiayaan murabahah, bukan pengetahuan
perbankan secara umum, dimana mekanisme yang berjalan di BTPN berbeda
dengan mekanisme pada umumnya, yaitu harus berbasis kegiatan produktif.
B. Kajian Teori
1. Perilaku Konsumen
Penelitian ini menggunakan teori Perilaku Konsumen dari
Schiffman dan Kanuk (2008), Ristiyanti dan John Ihlalauw (2005), Ujang
Sumarwan (2014), Danang Sunyoto (2014), Peter dan Olson (2000),
Engel, Blackwell, dan Miniard (2008), Muhammad Muflih (2006) serta
menggunakan teori pemasaran dari Kotler dan Susanto (2000),
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 535) perilaku konsumen
adalah perilaku yang ditujukan dalam mencari, membeli,
menggunakan, menilai, dan menentukan produk, jasa dan gagasan.
Sedangkan Engel dkk. (2008: 508) mengartikannya sebagai aksi yang
langsung terlibat dalam pemerolehan, pemakaian, dan pengaturan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti aksi ini. Pengertian lain menyatakan perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision
17
units) baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu
produk dan mengkonsumsinya (Ristiyani dan Jhon, 2005: 9).
American Marketing Association mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson , 2000 : 6). Perilaku
konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis
yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika
membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah hal-
hal diatas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2014: 5). Dapat
juga didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Sunyoto, 2014:
2).
Berikut beberapa alasan kenapa mempelajari perilaku
konsumen menjadi penting menurut Sumarwan (2014: 8):
1) Konsumen dengan perilakunya adalah wujud dari kekuatan tawar
menawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang
menentukan intensitas persaingan dan profitability.
2) Analisis konsumen menjadi landasan manajemen pemasaran dan
akan membantu manajer dalam melakukan:
18
a) Merancang bauran pemasaran
b) Melakukan segmentasi pasar
c) Melaksanakan positioning
d) Melakukan analisis lingkungan perusahaan
e) Mengembangkan tren penelitian pasar
f) Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama.
3) Analisis konsumen memainkan peran penting dalam
pengembangan kebijakan publik.
4) Perilaku konsumen menarik, dinamis dan menggambarkan
perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan informasi
yang terjadi disekeliling konsumen.
5) Memudahkan perusahaan yang ingin tetap berjalan dan terus
tumbuh, agar dapat menarik konsumen baru dan mempertahankan
konsumen yang telah menjadi pelanggannya.
6) Ekonomi dan perdagangan global memberi kesempatan kepada
para pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya ke berbagai
negara, maka syarat utama agar produk dapat diterima masyarakat
adalah produk sesuai dengan kebutuhan, selera, dan keinginan
konsumen. Pelaku bisnis dituntut untuk memahami perilaku
konsumen agar dapat merancang strategi pemasaran yang tepat.
7) Pemahaman yang baik akan menjadikan konsumen memiliki
informasi yang lebih baik mengenai dirinya, sehingga agar dapat
mengendalikan perilakunya dan menjadi konsumen yang bijak.
19
Kesimpulannya perilaku konsumen dipelajari agar lebih
memahami tentang apa yang dibeli, dimana, kapan dimana, mengapa,
bagaimana dan seberapa sering,kemudian digunakan untuk
menciptakan cara memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen
dengan pendekatan yang baik.
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2000: 262) tingkah laku konsumen dalam
membeli suatu produk atau jasa dipengaruhi oleh empat faktor utama,
yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Keempat faktor utama
ini, masih terbagi lagi dalam variabel-variabel yang lebih spesifik.
Dalam ekonomi Islam, agama menjadi faktor tersendiri yang paling
dominan membentuk perilaku konsumen, karena umat Islam dituntut
berperilaku sesuai ajaran agama. Maka agama menjadi faktor kelima
dalam teori ini.
1) Faktor Budaya
Faktor budaya menurut Kotler (2000: 224) memiliki
pengaruh yang dominan meluas dan mendalam terhadap perilaku
konsumen. Dalam budaya terdapat tiga variabel yaitu, kultur, sub
kultur, dan kelas sosial pembeli.
a) Kebudayaan (Kultur)
Karena konsumen merupakan makhluk sosial yang
berinteraksi dengan orang disekelilingnya, dan saling
mempengaruhi dalam membentuk perilaku, kebiasaan sikap,
20
dan kepercayaan, maka budaya adalah salah satu unsur yang
membentuk perilaku konsumen (Sumarwan, 2014: 227).
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengertian,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka dijadikan milik manusia dengan belajar
(Koentjaraningrat, 1979: 193) dalam Sunyoto (2014: 7).
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat
penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu
membawa pesan makna budaya. Makna budaya
dikomunikasikan secara simbolik melalui produk dan jasa
yang kemudian dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk
kepemilikan, pertukaran, pemakaian, dan pembuangan
(Sumarwan, 2014: 205).
b) Sub Kultur
Sub kultur adalah bagian-bagian kecil dari kebudayaan
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang
lebih spesifik. Sub kultur meliputi, kebangsaan, agama, ras,
dan daerah geografis. Para pemasar sering merancang produk
mengikuti sub kultur kebutuhan masyarakat, karena mampu
membentuk segmen pasar yang penting (Kotler, 2000: 226).
21
c) Kelas Sosial
Kelas sosial menurut Kotler (2000: 226) adalah
bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu
masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggotanya
memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Adanya
perbedaan substansial diantara kelas-kelas tersebut
mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Sejauh mana
pasar mampu mempromosikan produknya sehingga dirasa
akan membantu keinginan konsumen untuk mencapai kelas
sosial yang lebih tinggi. Dengan memahami perilaku
konsumen antar masing-masing kelas sosial maka perusahaan
dapat menyelenggarakan dan melaksanakan program-program
pemasaran yang efektif dan efisien (Sunyoto, 2104: 8).
2) Faktor Sosial
a) Keluarga
Menurut Sumarwan (2014: 301) Keluarga memiliki
pengaruh yang besar kepada konsumen karena paling dekat
dan akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
pembelian produk dan jasa, serta berapa besar jumlah
konsumsinya. Dalam siklus hidup keluarga terdapat tahap-
tahap yang dijalani, dan dalam tiap tahap tersebut
menggambarkan kebutuhan yang berbeda, sehingga produk
dan jasa yang dibutuhkan pun berbeda.
22
b) Kelompok Acuan
Kelompok acuan adalah seorang individu atau
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku
seseorang. Kelompok acuan digunakan sebagai dasar untuk
sebuah perbandingan atau referensi dalam membentuk respon
afektif, kognitif dan perilaku. Dalam pemasaran, kelompok
acuan adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi
sesorang dalam keputusan konsumsi (Sumarwan, 2014: 321).
Seorang konsumen seringkali meminta pendapat
mengenai produk dan jasa kepada teman, keluarga, atau
kelompok acuan lain. Ada tiga teori yang menjelaskan
bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain:
1. Teori Menetes : Mengemukakan bahwa konsumen
kelas bawah akan meniru perilaku dari konsumen kelas
atas melalui kelas sosial, terutama dalam cara berpakaian
dan gaya hidup.
2. Arus dua arah : Menyatakan, ide-ide baru biasanya
mengalir ke orang yang berpengaruh, kemudian
disampaikan lagi melalui lisan kepada orang-orang yang
lebih pasif dalam mencari informasi.
3. Interaksi multitahap: Interaksi ini mengemukakan bahwa
pemberi dan penerima pengaruh dipengaruhi oleh media
massa (Sumarwan, 2014: 322).
23
3) Faktor Pribadi
a) Kepribadian
Kepribadian menurut Schiffman dan Kanuk (2008:
107) adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri atau sifat-sifat dalam
diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana
seseorang berespon terhadap lingkungannya. Sifat-sifat
tersebut meliputi; kualitas, sifat pembawaan, kemampuan
mempengaruhi orang, dan perangai khusus yang membedakan
satu individu dengan lainnya.
Memahami kepribadian konsumen penting bagi
pemasar karena berkaitan dengan perilaku konsumen.
Perbedaan kepribadian dalam diri konsumen akan
mempengaruhi perilaku dalam memilih dan membeli produk
yang sesuai dengan kepribadiannya. Terdapat tiga teori utama
mengenai kepribadian, yaitu:
1. Teori Kepribadian Freud : Menyatakan bahwa
kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dari dalam
diri manusia adalah inti dari motivasi dan kepribadian.
Menurut Freud kepribadian terdiri dari tiga unsur yang
saling berkaitan, yaitu; id (naluri), superego (psikologis),
dan ego (penyeimbang id dan superego).
24
2. Teori Neo Freud : Menyatakan bahwa manusia
berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan
masyarakat membantu individu dalam memenuhi
kebutuhan dan tujuannya. Teori ini menyatakan bahwa
hubungan sosial adalah faktor yang paling dominan dalam
pembentukan dan pengembangan kepribadian.
3. Teori Ciri (Trait Theory) : Trait adalah sifat atau
karakteristik yang membedakan antara satu individu
dengan individu lain, yang bersifat konsisten atau
permanen. Para pemasar menggunakan konsep
kepribadian untuk mengkomunikasikan produknya
sehingga memiliki positioning yang sesuai dengan
kepribadian konsumen (Sumarwan, 2014: 58).
b) Konsep Diri
Konsep diri merupakan pendekatan yang dikenal luas
untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri dalam
konsumen dengan image merek dan image penjual. Karena
mempunyai implikasi yang sangat luas dalam proses
pembelian, maka dapat digunakan dalam menentukan
segmentasi pasar, periklanan, pembungkusan, personal
selling, pengembangan produk dan distribusi (Sunyoto, 2014:
15).
25
Menurut Solomon (2007) sebagaimana dikutip oleh
Sumarwan (2014: 94) menyatakan bahwa kegiatan konsumsi
berhubungan erat dengan konsep diri. Konsumen akan
menggunakan produk dengan karakteristik yang sesuai atau
dapat mendukung konsep dirinya. Proses keputusan
konsumen dilandasi oleh proses berfikir kognitif. Semakin
sesuai citra suatu produk/merek tersebut, akan semakin
disukai konsumen.
c) Faktor Pribadi lainnya.
Menurut Kotler (2000: 233) faktor-faktor pribadi lain
yang mempengaruhi perilaku, antara lain; usia dan tahap
siklus hidup, pekerjaan, keadaaan ekonomi, dan gaya hidup.
Konsumen membeli barang ataupun jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya, sesuai dengan usia dan siklus hidup yang
dilalui. Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Para
pemasar akan mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang
mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa
mereka.
Selanjutnya pilihan produk atau jasa dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi, yang mana keadaan itu meliputi;
pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, kekayaan, dan
hutang. Gaya hidup adalah pola hidup yang diungkapkan
dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang dalam
26
menggambarkan interaksi seseorang dengan lingkungannya,
dan pemasar menggunakannya untuk mencari tahu hubungan
produk dengan gaya hidup kelompok (Kotler, 2000: 235).
4) Faktor Psikologis
a) Motivasi dan Kebutuhan
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 72)
adalah sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang
memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga tersebut dihasilkan
oleh keadaan tertekan, yang timbul akibat kebutuhan yang
tidak terpenuhi. Individu baik secara sadar maupun tidak,
berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku
yang mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka.
Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia
berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu; kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
ego, dan kebutuhan aktualisasi. Jadi manusia berusaha
memenuhi kebutuhan yang lebih rendah terlebih dulu sebelum
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Sedangkan
McClelland mengembangkan teori motivasi yang menyatakan
bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi individu,
yaitu; kebutuhan untuk sukses, kebutuhan untuk afiliasi, dan
kebutuhan kekuasaan. Teori motivasi dapat diaplikasikan oleh
27
pemasar untuk menentukan segmentasi dan positioning
(Sumarwan, 2014: 35).
b) Pengolahan Informasi dan Persepsi
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi
ketika salah satu panca indra menerima input dalam bentuk
stimulus. Baik itu berupa produk, nama merek, kemasan,
iklan, dan nama produsen. Ada lima tahap pengolahan
informasi, yaitu; pemaparan, perhatian, pemahaman,
penerimaan, dan retensi. Tahap pemaparan sampai
pemahaman disebut sebagai persepsi (Sumarwan, 2014: 115).
Menurut Kotler (1993: 240) persepsi didefinisikan
sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur,
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi
dapat menafsirkan seseorang atas suatu kejadian berdasarkan
pengalaman masa lalunya. Pemasar perlu bekerja keras dalam
memikat perhatian konsumen agar pesan yang disampaikan
dapat mengenai sasaran (Sunyoto, 2014: 14).
c) Proses Belajar dan Pengetahuan
Menurut Sumarwan, (2014: 143). Pemasar perlu
mamahami bagaimana konsumen belajar, karena pemasar
berkepentingan untuk mengajarkan konsumen agar bisa
mengenali iklan produknya, mengingat, menyukai, dan
28
membeli produk yang dipasarkan. Belajar merupakan proses
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif
permanen. Proses belajar bisa terjadi karena adanya empat
unsur yang mendorong, yaitu; motivasi, isyarat, respon, dan
penguatan.
Beberapa pakar mengklasifikasikan proses belajar
kedalam dua kategori, yaitu:
1. Proses belajar kognitif: Proses belajar yang dicirikan oleh
adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada
proses mental konsumen untuk belajar. Dalam proses ini
membahas bagaimana informasi disimpan dalam memori
jangka panjang.
2. Proses belajar perilaku: Proses belajar perilaku terjadi
ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungan atau
stimulus luar. Dalam proses inilah dimana perilaku
berubah relatif secara permanen.
Pengetahuan yang didapat dari proses belajar adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk, jasa, dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya. Pengetahuan terbagi
dalam tiga macam, yaitu; pengetahuan produk,
29
pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian
(Sumarwan, 2014: 163).
d) Kepercayaan dan Sikap Pendirian
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk
menciptakan citra, merek dan tindakan orang atas citra ini.
Jika sebagaian kepercayaan adalah salah dan menghambat
pembelian, produsen akan meluncurkan suatu kampanye
untuk mengoreksi kepercayaan ini (Kotler, 2000: 243).
Kepercayaan sangat mempengaruhi sikap konsumen, karena
itu konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan
dan perilaku. Mowen dan Minor (1998) menyebutkan bahwa
istilah pembentukan sikap konsumen seringkali
menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan
perilaku (Sumarwan, 2014: 165).
Sikap pendirian mendorong orang untuk berperilaku
secara konsisten. Karena itu, sikap pendirian sangat sulit
untuk diubah. Jadi sebuah perusahaan sebaiknya
menyesuaikan produknya dengan pendirian yang sudah ada,
dari pada mengubah sikap pendirian konsumen. Akan tetapi,
terdapat beberapa pengecualian dimana biaya besar untuk
mengubah sikap pendirian konsumen mungkin memperoleh
hasil yang lebih baik (Kotler, 2000: 244).
30
5) Faktor Agama
Agama merupakan salah satu karakteristik demografi yang
sangat penting. Dalam perilaku konsumsi agama memberikan
ajaran yang sangat berpengaruh terhadap sikap, persepsi, dan
perilaku konsumen bagi para penganutnya. Sangat berpengaruhnya
ajaran atau aturan agama dalam pola konsumsi masyarakat sangat
disadari oleh konsumen. Maka dari itu tidak jarang pemasar
menggunakan iklan, baik elektronik maupun cetak yang
mengaitkan produk dengan kebutuhan agama (Sumarwan, 2014:
224).
31
Gambar 2.1 Konsep Perilaku Konsumen
Konsep Perilaku Konsumen
Kultur
Sub Kultur
Keluarga
Kelompok
Motivasi & Kebutuhan
Informasi & Persepsi
Belajar &Pengetahuan
Kepribadian
Konsep Diri
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Agama
Perilaku
Konsumen
32
2. Pengetahuan Konsumen
a. Pengertian
Seperti yang telah dibahas secara singkat sebelumnya,
pengetahuan konsumen menurut Sumarwan (2014: 147) adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk
atau jasa, dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan
jasa tersebut. Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku
suatu individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan seseorang
dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi, yaitu;
dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. Pemasar dapat
menciptakan permintaan produk dengan memberikan dorongan yang
kuat, petunjuk yang memotivasi, dan penguatan yang positif (Kotler,
2000: 243).
Pengetahuan menurut Mowen dan Minor (1998: 106) dalam
Sumarwan (2014: 147) merupakan sejumlah pengalaman yang telah
dialami dan informasi tentang suatu produk atau jasa yang dimiliki
seseorang.Engel dkk. (2008: 506) mendefinisikan pengetahuan
konsumen sebagai informasi yang relevan dengan fungsi konsumen
dipasar.
33
b. Jenis Pengetahuan Konsumen
Menurut Sumarwan (2014: 163), pengetahuan konsumen
terbagi kedalam tiga macam, yaitu:
1) Pengetahuan produk : Adalah kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk baik itu produk, merek, terminologi
produk, atribut atau fitur produk, harga, dan kepercayaan
mengenai produk. Pengetahuan produk sendiri masih terbagi
dalam tiga jenis yaitu; pengetahuan tentang karakteristik atau
atribut,pengetahuan tentang manfaat, dan pengetahuan tentang
kepuasan yang diberikan produk.
2) Pengetahuan pembelian : Menurut (Engel dkk 1995) dalam
Sumarwan (2014: 157) pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk dalam toko, dan
penempatan produk yang sebenarnya dalam toko tersebut.
Perilaku membeli memiliki urutan sebagai berikut: store contact,
product contact, dan transaction. Store contact meliputi tindakan
mencari outlet, pergi ke outlet, dan memasuki outlet. Pada product
contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil
produk tersebut dan membawanya ke kasir. Sedangkan pada
transaction, konsumen akan membayar produk tersebut dengan
tunai, kartu kredit atau alat pembayaran lainnya.
34
Sumarwan (2014: 163) menambahkan jika pengetahuan
khusunya dalam pembelian selain lokasi juga meliputi; kapan,
berapa banyak dan seberapa sering membeli. Dalam hal pembelian
murabahah dapat ditambahkan bagaimana pembelian dilakukan,
karena saat ini pembelian murabahah yang diakukan oleh BTPN
menggunakan akad wakalah. Jadi bank mewakilkan pembelian itu
kepada nasabah sendiri. Sehingga dalam hal ini bank bertugas
melayani apa-apa yang dibutuhkan nasabah dalam pembeliannya.
Seperti misalnya rekomendasi pembelian.
3) Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen
jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk
tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen
dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk
tidak berfungsi dengan baik. Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui
cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi konsumen (Sumarwan,2014: 158).
35
Gambar 2.2 Bagan Pengetahuan Konsumen
3. Perilaku Konsumen dalam Islam
Dalam Islam segala bentuk kegiatan manusia telah diatur sesuai
dengan tata cara syariat, termasuk didalamnya bagaimana berperilaku
sebagai konsumen muslim. Konsumen muslim dalam memenuhi
kebutuhannya tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan individual, tapi
juga kebutuhan sosial. Konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya
dengan Allah. Inilah yang tidak kita dapati dari ilmu perilaku konsumen
konvesional. Selain itu dalam ilmu ekonomi Islam, kajian yang tidak
terdapat pada ilmu konvensional, ialah adanya saluran konsumsi sosial,
yang berupa zakat, infa dan sedekah. Dengan demikian konsumen muslim
dalam konsumsinya memiliki dua sisi yaitu, untuk dirinya dan orang lain.
Jika salah satu sisi tidak terpenuhi maka ia merasa jalannya tidak seimbang
(Muflih, 2006: 4-6).
Pengetahun Konsumen
Produk Pembelian Pemakaian
Karakteristik
Manfaat
Kepuasan
Pemanfaatan
Lokasi toko
Lokasiproduk
Cara beli
Kapan
Dimana
36
Menurut Ibnu Kaldun, dalam membangun kesejahterahan
masyarakat, ekonomi tidak hanya bergantung pada variabel-variabel
politik, sosial, ekonomi, dan demografi, tetapi juga sangat tergantung pada
variabel syariah. Syariah membantu menanamkan kualitas kebaikan,
seperti; ketaatan, kejujuran, integritas, kesederhanaan, kebersamaan,
keadilan, saling mengerti, kerja sama, kedamaian, keharmonisan, dan
berperannya fungsi kontrol tingkah laku terhadap hal yang dapat
membahayakan masyarakat (Muflih, 2006: 11).
Terdapat dua alasan kenapa pemasar perlu mengetahui perilaku
konsumen muslim. Pertama, pamasar dapat meramalkan reaksi konsumen
terhadap pesan promosi dan berguna untuk memahami bagaimana cara
mereka mengambil keputusan. Dengan demikian pemasar dapat
merancang strategi pemasaran, merumuskan konsep promosi, dan
meredam akibat persaingan buruk bisnis. Kedua, dengan meneliti perilaku
konsumen, akan diketahui kekuatan saluran konsumsi sosial. Bagaimana
tingkat konsumsi sosial mereka dan bagaimana strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan penghimpuannnya (Muflih, 2006: 23-24).
Sedang dalam kepribadiannya, konsumen diajarkan untuk bersikap
qana’ah. Qana’ah merupakan cerminan kepuasan seseorang baik secara
lahiriyah maupun batiniyah, serta mendorong konsumen bersikap adil dan
ihsan. Kepuasan ini bersifat fleksibel, hingga akhirnya konsumsinya akan
selalu terukur dan teranalisis dengan baik, untuk mashlahat saat ini
maupun mendatang (Muflih, 2006: 87-88).
37
Dengan demikian pola konsumsi yang diajarkan oleh Islam adalah,
mengkonsumsi seperlunya sesuai kebutuhan, tidak memilih yang haram,
tidak kikir, israf (berlebihan), dan tidak tamak supaya selamat dunia
akhirat. Kesejahterahan pun dapat dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat.
4. Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian
Murabahah didefinisikan oleh para fuqahaa sebagai penjualan
barang seharga biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah
mark-up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakterisitik
penjual adalah bahwa penjual harus memberitahu pembeli mengenai
harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang
ditambahkan pada biaya tersebut (Wiroso, 2005: 13).
Dalam daftar istilah buku himpuanan fatwa DSN (Dewan
Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga
yang lebih sebagai laba. Sedangkan dalam PSAK 59 tentang
Akuntansi Perbankan Syariah paragrf 52 dijelaskan bahwa murabahah
adalah jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (DSN,
2003: 331).
38
b. Rukun Murabahah
Menurut mazhab Hanafi rukun jual beli adalah ijab dan qabul
yang menunjukan adanya pertukaran atau kegiatan saling memberi
yang menempati kedudukan ijab qabul tersebut. Dengan kata lain
dalam rukun ini akad merupakan kegiatan yang menunjukan
keridhaan dengan adanya pertukaran dua harta milik, baik berupa
perkataan maupun perbuatan. Menurut ulama jumhur ada empat rukun
dalam jual beli, yaitu; orang yang menjual, orang yang membeli,
sighat, dan barang atau sesuatu yang diakadkan. Keempat rukun ini
disepakati dalam setiap jenis jual beli (Wiroso, 2005: 16).
c. Syarat Murabahah
Menurut Wiroso (2005: 17) dalam murabahah terdapat
beberapa syarat yang harus dipenuhi. Antara lain:
1) Mengetahui harga awal (Harga pembelian)
Syarat ini meliputi semua transaksi yang terkait dengan
murabahah, seperti pelimpahan wewenang (tauliyah), kerja sama
(isyrak) dan kerugian (wadhi’ah), karena semua transaksi ini
berdasar pada harga pertama yang merupakan modal. Jika tidak
mengetahuinya, maka jual beli tersebut tidak sah hingga ditempat
transaksi dan gugurlah transaksi tersebut.
39
2) Mengetahui besarnya keuntungan. Mengetahui jumlah keuntungan
adalah keharusan, karena itu merupakan bagian dari harga,
sedangkan mengetahui harga adalah syarat sahnya jual beli.
3) Modal hendaklah berupa komoditas yang memiliki kesamaan dan
sejenis, seperti benda-benda yang ditakar, ditimbang, dan dihitung.
4) Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan
riba tersebut terhadap harga pertama.
5) Transaksi pertama haruslah sah secara syara’, jika transaksi
pertama tidak sah, maka tidak boleh dilakukan jual beli secara
murabahah .
6) Orang yang berakad harus berakal dan dapat membedakan mana
yang benar dan mana yang salah.
7) Barangnya harus ada.
8) Barangnya berupa harta yang jelas harganya.
9) Barang yang diperjual belikan adalah milik sendiri. Akan tetapi
dalam pelaksananya dapat diwakilkan.
10) Jual beli dianggap sah jika akad terhindar dari enam aib yaitu;
ketidakjelasan adanya barang, adanya pemaksaan, pemberian batas
waktu, adanya penipuan, adanya bahaya, dan syarat-syarat yang
merusak.
40
Menurut Wiroso (2005: 45-46) dalam melaksanakan transaksi,
yang perlu diperhatikan yaitu, Fatwa DSN, dan Ketentuan BI yang
tercantum dalam PAPSI. Fatwa DSN antara lain :
1) Nomor 4/DSN-MUI/VI/2000 tanggal 1 April 2000 tentang
Murabahah.
2) Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 Sepetember 2000
tentang Uang Muka Dalam Murabahah
3) Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang
Diskon Dalam Murabahah
4) Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September tentang
Sanksi Atas Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran
5) Nomor 23/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang
Potongan Pelunasan Dalam Murabahah
Kemudian berdasarkan fatwa-fatwa diatas, Bank Indonesia
mengatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 10/1998 tentang
perubahan Undang-Undang Nomor 7 tentang Perbankan, dalam
penjelasan pasal 6 huruf m dijelaskan bahwa yang mempunyai
kewenangan untuk mengatur kegiatan usaha bank syariah adalah Bank
Indonesia.
41
d. Jenis Murabahah
Menurut Wiroso (2005: 37-38) murabahah dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu;
1) Murabahah tanpa pesanan, yang mana ada tidaknya nasabah yang
akan membeli, bank syariah tetap menyediakan barang
dagangannya. Sehingga proses pengadaan barang dilakukan
sebelum transaksi jual beli dilakukan. Pengadaan barang yang
dilakukan oleh bank syariah ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain :
a) Membeli barang kepada produsen.
b) Memesan kepada pembuat barang dengan pembayaran
dilakukan secara keseluruhan setelah akad.
c) Memesan kepada pembuat dengan pembayaran dilakukan
didepan, selama dalam proses pembuatan, atau setelah
penyerahan barang.
d) Merupakan barang-barang dari persediaan mudharabah atau
musyarakah.
Sedangkan proses transaksinya, dilakukan dengan tahap-
tahap sebagai berikut :
a) Nasabah melakukan negosiasi keuntungan dan menentukan
syarat pembayaran dan barang sudah berada di pihak bank.
b) Apabila kedua belah pihak sepakat, dilakukan akad transaksi
murabahah.
42
c) Bank menyerahkan barang yang diperjual belikan. Dalam
penyerahan ini, hendaknya diperhatikan syarat penyerahan.
Misal, tempat transaksi, karena akan mempengaruhi biaya
yang dikeluarkan, hingga akhirnya mempengaruhi biaya
perolehan.
d) Setelah penyerahan nasabah melakukan pembayaran, baik itu
secara tunai maupun tangguh sesuai kesepakatan.
2) Murabahah berdasarkan pesanan, yaitu suatu penjualan dimana
kedua belah pihak atau lebih bernegosiasi, untuk membuat
kesepakatan bersama, dimana nasabah meminta bank membeli
aset yang kemudian dimiliki secara sah oleh pihak kedua. Alur
murabahah berdasarkan pesanan dijelaskan sebagai berikut:
a) Nasabah melakukan pemesanan barang yang akan dibeli,
kepada bank. Dilakukan negosiasi mengenai, harga,
keuntungan, syarat penyerahan, dan syarat pembayaran.
Dalam proses ini ada yang bersifat mengikat dan tidak
mengikat.
b) Setelah itu bank mencari barang yang dipesan kepada
pemasok, atau pembuat. Bank juga melakukan negosiasi
dengan pemsok/pembuat.
c) Setelah kesepakatan bank dan pemasok tercapai, dilakukan
proses jual beli.
43
d) Barang yang telah menjadi milik bank, selanjutnya dilakukan
akad murabahah dengan nasabah.
e) Tahap berikutnya dilakukan penyerahan barang, beserta
pembayaran baik tangguh maupun tunai.
Wiroso (2014: 43-44) dalam bukunya menyebutkan bahwa
Accounting and Auditing Organization For islamic Financial
Institution (AAOIFI) menjelaskan aturan murabahah berdasarkan
pesanan sebagai berikut:
a) Murabahah berdasarkan pesanan bersifat mengikat:
1. Jika bank menerima pesanan, bank harus membeli aset
yang diakhiri dengan akad yang sah antara bank dengan
penjual aset. Pembelian ini dianggap merupakan
pelaksanan janji yang mengikat secara hukum antara
nasabah dan bank.
2. Bank menawarkan aset sesuai dengan ketetapan yang
berlaku dalam akad penjualan.
3. Penjualan ini diperbolehkan untuk membayar urbun (uang
muka), ketika menandatangani akad aslinya, sebelum bank
membeli aset.
b) Murabahah berdasarkan pesanan tidak mengikat :
1. Nasabah meminta bank untuk membeli sebuah aset, dan
menjanjikan apabila nasabah membeli aset itu, maka
nasabah akan membelinya berdasarkan harga beserta mark
44
upnya. Permintaan ini dianggap sebagai kemauan
membeli, bukan penawaran.
2. Jika bank menerima permintaan ini, maka bank akan
membeli asetnya.
3. Bank harus menawarkan kembali kepada nasabah,
menurut syarat perjanjian pertama.
4. Ketika aset ditawarkan, nasabah mempunyai pilihan untuk
menerima penawaran tersebut atau tidak. Jika menerima,
kemudian harus dibuat akad penjualan yang sah antara
bank dan nasabah. Sebaliknya jika nasabah menolak,
maka aset menjadi milik bank yang berhak diperjual
belikan dengan cara-cara yang diperbolehkan.
5. Minat
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006: 769) minat
adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, perhatian, dan
keinginan. Pengertian lain mengemukakan minat adalah rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
atau diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali, 2007:121) dalam
Mu’alimah (2014: 13)
45
Menurut Slamento bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui
suatu pernyataan yang menunjukan bahwa seseorang lebih menyukai suatu
hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui pertisipasi
dalam suatu akivitas. Seseorang memiliki minat terhadap suatu objek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap
subjek tertentu (Slamento, 2003: 180) dalam Mu’alimah (2014 : 14).
Minat adalah sikap yang membuat seseorang senang akan objek,
situasi atau ide-ide tertentu dan hal ini kemudian diikuti oleh perasaan
senang dan kecenderungan untuk mencari obyek atau aktivitas yang
disenanginya itu (Hurlock, 1991: 12) dalam Mu’alimah (2014: 14).
Dalam masalah ini minat yang akan dibahas adalah mengenai
minat beli seseorang sebagai konsumen. Minat beli seorang konsumen
merupakan sebuah perilaku konsumen yang didasari pengalaman dalam
memilih menggunakan dan mengkonsumsi dimana konsumen memiliki
keinginan untuk membeli atau memilih suatu produk atau jasa (Mufti dan
Alif, 2014: 3).
Menurut Ferdinan (2002: 129) minat beli dapat diidentifikasikan
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
46
c. Minat preferensial, adalah minat yang menggambarkan perilaku
seorang konsumen yang memiliki preferensi utama pada suatu produk.
Preferensi ini hanya dapat berganti jika terjadi sesuatu dengan produk
yang jadi preferensinya.
d. Minat eksploratif, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi berkenaan produk yang
diminatinya dan kemudian mencari info lain yang mampu mendukung
sifat-sifat positif dari produk tersebut.
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Sumarwan (2014: 147) pengetahuan adalah semua informasi
yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk atau jasa, dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut.
Pengetahuan menjadi salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Perilaku konsumen dalam penelitian ini yaitu minat untuk
bertransaksi yang kemudian akan menimbulkan suatu keputusan.
Sumarwan (2014: 163) membagi pengetahuan konsumen terbagi
kedalam tiga macam, yaitu: pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan
pengetahuan pemakaian. Dalam produk pembiayan murabahah yang
merupakan suatu layanan jasa, pengetahuan pembelian dapat dianalogikan
sebagai layanan pembelian. Pengetahuan pemakaian dalam hal jasa dapat
digunakan istilah yang lebih tepat yaitu pengetahuan pemanfaatan.
47
Minat khususnya dalam hal ini minat beli merupakan sebuah perilaku
konsumen yang didasari pengalaman dalam memilih menggunakan dan
mengkonsumsi dimana konsumen memiliki keinginan untuk membeli atau
memilih suatu produk atau jasa (Mufti dan Alif, 2014: 3).
Secara sederhana kerangka pemikiran di tuangkan dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangaka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban permasalahan sementara yang
bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan
kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar
atau terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil
penelitian lapangan (Supardi, 2005:69).
Pengetahuan (X)
Pengetahuan
Produk
Pengetahuan
Layanan Beli
(X2)
Pengetahuan
Pemanfaatan
(X3)
Minat
Bertransaksi (Y)
48
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan
kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Aspek Pengetahuan Produk Berpengaruh terhadap Minat
Bertransaksi
Menurut Sumawrwan (2014: 163) aspek pengetahuan produk meliputi
atribut, manfaat, dan nilai kepuasan dari produk itu sendiri. Yuliawan
(2011) dalam penelitiannya, pengetahuan konsumen secara umum
mempengaruhi keputusan membeli.Dari ketiga variabel kecil tersebut
pengetahuan manfaat dan kepuasan sangat baik.
Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa diduga aspek pengetahuan
produk berpengaruh terhadap minat bertransaksi dengan hipotesa:
H1 :Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat bertransaksi.
2. Aspek Pengetahuan Layanan Pembelian Berpengaruh terhadap
Minat Bertransaksi
Menurut Engel dkk. sebagaimana dikutip oleh Sumarwan (2014: 157)
perilaku membeli memiliki urutan sebagai berikut: store contact, product
contact, dan transaction. Gaffar (2014) dalam penelitiannya
mengemukakan pengetahuan yang paling dominan mempengaruhi minat
nasabah adalah pengetahuan pembelian. Hal ini karena variabel
pengetahuan pembelian mempunyai nilai koefisien regresi terbesar serta
memiliki nilai signifikan yang terkecil dari variabel pengetahuan produk
dan pengetahuan pemakaian.
49
Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa diduga aspek pengetahuan
produk berpengaruh terhadap minat bertransaksi dengan hipotesa:
H2 : Pengetahuan layanan pembelian berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat bertransaksi.
3. Aspek Pengetahuan Pemanfaatan Berpengaruh terhadap Minat
Bertransaksi
Menurut Sumarwan (2014: 158) agar konsumen dapat merasakan hasil
atau manfaat dari produk, maka konsumen harus menggunakannya dengan
benar. Produsen wajib memberikan informasi mengenai penggunaan
produk. Gaffar (2014) dalam penelitiannya pengetahuan pemakaian atau
dalam hal ini peneliti menggunakan istilah pemanfaatan, berpengaruh
positif signifikan sebesar 0,005 dan nilai koefisien sebesar 0,408.
Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa diduga aspek pengetahuan
produk berpengaruh terhadap minat bertransaksi dengan hipotesa:
H3 :Pengetahuan pemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat bertransaksi.
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Penelitian ini dalam penyusunannya menggunakan jenis penelitian
kuantitatif yaitu serangkaian penelitian yang dituntuk menggunakan angka-
angka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini juga adalah
pendekatan kuantitatif yang mana dalam penelitiannya dilakukan dengan
mengumpulkan data berupa angka. Data-data tersebut kemudian diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah (Martono, 2011: 20).
Adapun penelitian ini adalah tentang pengetahuan nasabah mengenai bank
syariah dan pengaruhnya terhadap minat bertransaksi khususnya murabahah
di BTPN Syariah KCP Salatiga.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua
kegiatan penelitian. Penelitian mengambil lokasi di BTPN Syariah KCP
Salatiga yang beralamat di Jl. Resident Indarjo, Rt. 001, Rw. 005 Gendongan
Timur, Salatiga.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tangga1 November 2015 sampai
23 November 2015.
51
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan kemudian
peneliti akan menarik kesimpulan dari populasi tersebut. Populasi dari
penelitian ini adalah keseluruhan nasabah dari BTPN Syariah KCP
Salatiga yang melakukan transaksi murabahah yaitu sebanyak 703 bulan
Oktober 2015.
2. Sampel Penelitian
Menurut Bawono (2006: 28-29) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi, agar
dapat menghemat waktu dan biaya. Menentukan sampel harus hati-hati,
karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari
populasi. Metode pengambilan sampel dengan metode non probability
sampling dengan cara purposive sampling, yaitu berupa teknik
pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dalam hal ini kriteria
yang diminta adalah hanya nasabah BTPN Syariah KCP Salatiga yang
melakukan pembiayaan murabahah. (Sugiono, 2011: 85).
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan
rumus sebagai berikut:
S=
( )
Keterangan:
S = Sampel
P = Populasi
e2= eror
52
Penelitian ini memerlukan sampel data sebanyak 88 nasabah yang
akan mewakili populasi nasabah pembiayaan di BTPN Syariah yang pada
bulan Oktober 2015 ada sebanyak 703 nasabah. Tingkat kesalahan 10%.
Perolehan sampel (s) minimum 88 orang dengan pertimbangan:
s =
( )
=
( ( ) )
=
=
=87, 54 = 88 orang
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Menurut (Seratno, 2008: 67) data adalah informasi yang diperlukan
untuk mengambil keputusan yang diperoleh dengan mengukur nilai satu
atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Jenis data dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
a. Data kualitatif, merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala
numerik atau data yang disajikan secara deskriptif atau yang berbentuk
uraian.
b. Data kuantitatif, merupakan data yang disajikan dalam bentuk skala
numerik, dan karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk
angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat
diproses. Penelitian ini jenis data yang digunakan adalah kuntitatif.
53
2. Sumber Data
Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder, yaitu:
a. Data primer adalah data dan informasi yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dari narasumber atau responden yang ada dilapangan
melalui (Bawono, 2006 : 29-30):
1) Wawancara
Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data
serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung
kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga
berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
2) Kuisioner (Angket)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
b. Data Sekunder adalah informasi dan data dari sumber arsip berupa
buku-buku yang relevan, jurnal, majalah, internet dan sumber lain
yang mengupas tentang penelitian ini (Bawono, 2006: 30).
54
F. Skala Pengukuran
Menurut Bawono (2006: 31) skala pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis, yaitu; nominal, ordinal interval dan rasio. Penelitian ini
menggunakan pengukuran dengan skala intervalatau disebut juga skala likert.
Kategori untuk skala ini terdiri dari lima tingkatan dimulai dari sangat tidak
tahu- sangat tahu.
Lima kategori penilaian dalam masing-masing pernyataan diberikan
skor 1—5, dengan kriteria sebagai berikut (Gaffar, 2014:85) :
1. Jawaban sangat tidak tahu dengan skor 1
2. Jawaban tidak tahu dengan skor 2
3. Jawaban cukup tahu dengan skor 3
4. Jawaban tahu dengan skor 4
5. Jawaban sangat tahu dengan skor 5
G. Definisi Operasional Penelitian.
Menurut Bawano (2006: 27) definisi operasional merupakan definisi
tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen
maupun variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang
bias. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka, dalam penelitian ini
menggunakan 2 variabel. Bebas dan terikat.
55
1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas merupakan suatu variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lainnya (Martono, 2011: 57). Adapun variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan nasabah (X) dengan
indikator sebagai berikut:
a. Pengetahuan produk (X1)
Pengetahuan produk menurut Sumarwan (2014: 163) adalah
kumpulan informasi mengenai produk baik itu produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga, dan kepercayaan
mengenai produk. Indikatornya adalah sebagai berikut :
1) Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut
2) Pengetahuan tentang manfaat
3) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk
b. Pengetahuan layanan pembelian (X2)
Menurut Sumarwan (2014:163) pengetahuan layanaan
pembelian dalam hal ini produk yang dimaksud adalah murabahah
mempunyai indikator-indikator sebagai berikut:
1) Lokasi BTPN
2) Biaya atau harga produk
3) Cara beli
4) Kapan
56
c. Pengetahuan pemanfaatan
Berdasarkan annnual report 2014 BTPN Syariah produk
pembiayaan murabahah yang sejatinya merupakan mekanisme jual
beli, oleh BTPN Syariah diadopsikan menjadi pembiayaan yang
produktif. Dua produk BTPN Syariah yang ditawarkan kepada
nasabah adalah pendanaan dan pembiayaan. Sasaran nasabah yaitu
khusus keluarga pra sejahtera dengan produk pembiayaan
menggunakan akad murabahah (Annual report BTPN Syariah 2014:
66, diakses pada tanggal 7 Maret 2016).
Hal ini dijelaskan lebih lanjut pada halaman 68, jika
pembiayaan murabahah hanya diberikan untuk tujuan produktif, baik
yang sudah mempunyai usaha atau berniat untuk memulai usaha. Jenis
usaha harus sesuai dengan syariah dan disetujui oleh pihak BTPN.
Dengam demikian, nasabah perlu mengetahui bagaimana meknisme
pemanfaatan pembiayaan murabahah yang berlaku di BTPN Syariah.
Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk
tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen
dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak
berfungsi dengan baik. Jadi indikator dalam variabel ini adalah
bagaimana nasabah memanfaatkan produknya dan bagaimana bank
memberikan informasi dalam pemanfaatan produk tersebut.
57
2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel terikat adalah minat nasabah. Indikator dalam variabel ini adalah
pengetahuan konsumen dalam perilaku konsumen. Perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units)
baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-
keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya (Ristiyani dan Jhon, 2005: 9). Keputusan atau minat
pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, dimana salah satunya adalah pengetahuan yang
merupakan lingkup psikologi.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel/Sub
Variabel
Deskripsi Indikator Skala
Pengetahuan
Produk (X1)
Kumpulan
informasi
mengenai
produk
- Artibut
- Manfaat
- Nilai kepuasan
Interval
Pengetahuan
Layanan Beli
(X2)
Bagaimana
pelayanan
pembelian
atau transaksi
murabahah
dilakukan
- Lokasi
- Biaya
- Cara beli
- Kapan
Interval
58
Pengetahuan
Pemanfaatan
(X3)
Bagaimana
cara nasabah
menggunakan
produk atau
transaksi yang
dilakukannya
- Info
penggunaan
- Penggunaan
Interval
Minat
Nasabah (Y)
Sesuatu yang
timbul setelah
menerima
rangsangan
dari produk
yang
dilihatnya,
kemudian
timbul
ketertarikan
untuk
mencoba
produk itu.
Perilaku konsumen
- Pengetahuan
produk nasabah
- Pengetahuan
layanan beli
- Pengetahuan
pemanfaatan
produk
Interval
H. Instrument Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran,
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur ( Hasan, 2006
:15). Uji validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item-item dalam
kuesioner, mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti
dan apakah pertanyaan pada quesioner tersebut sahih atau tidak. Menurut
Hadi dalam Bawono (2006), analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa
cermat suatu test melakukan fungsi ukurannya atau telah benar-benar
dapat mencerminkan variabel yang diukur.
59
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat hasil
korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. apabila nilai
pearson corelation berbintang satu, maka tingkat signifikansi pada level
5% dan jika berbintang dua, tingkat signifikansi pada level 1%.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Bawono (2006: 63) adalah menguji data
yang kita peroleh sebagai misal hasil dari kuisioner yang kita bagikan, jika
kuisioner tersebut handal atau reliable, maka jawaban responden tersebut
konsisten dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran
reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu instrument dikatakan
reliable apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala
pada waktu yang berlainan.
Progam SPSS menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
suatu kuesioner melalui uji statistik, dimana pengambilan keputusan
reliabilitas didasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikarakan reliable jika Cronbach Alpha (α)> 0,60 (Bawono, 2006: 68).
60
I. Uji Analisis Statistik (Regresi Berganda)
Analisis Regresi Berganda ini digunakan untuk menganalisis nilai
variabel bebas (pengetahuan nasabah akan produk bank yaitu pembiayaan
murabahah, pengetahuan nasabah akan layanan pembelian atau dalam hal ini
layanan transaksi, dan pengetahuan nasabah akan pemanfaatan produk yang
mana dalam hal ini pembiayaan murabahah) terhadap variabel terkait (minat
nasabah). Persamaan regresi berganda dapat di cari dengan rumus sebagai
berikut:
Y = β0+β1X1+β2X2+β3X3+…… +ε
Di mana:
Y = Estimasi Variabel dependen
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3.. = Koefisien dari variabel independen X1,2,3…
X1,2,3… = Variabel Independen X1,2,3…
ε = Rasidual atau prediction error
J. Uji Hipotesis
1. Uji t test (Uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu. Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing
variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
61
dependen secara parsial atau individu dapat dilihat nilai signifikansinya
pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai signifikannya < 5%
maka variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan, sebaliknya jika nilai signifikannya > 5% maka variabel
independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji Ftest (Uji secara simultan)
Uji F ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel X 1,2,3 secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel Y. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan dapat dilihat nilai signifikansinya pada
tabel Anova dari persamaan regresi. Jika nilai signifikannya < 5% maka
variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan, sebaliknya jika nilai signifikannya > 5% maka variabel
independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006:91).
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinan menunjukan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Insukindro dalam Gozali (2013: 97) menekankan bahwa R2
bukan kriteria
memilih model yang baik karena mempunyai kelemahan dapat bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimaksukan kedalam model.
Setiap tambahan satu variabel independen R2
akan pasti meningkat tidak
62
perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak.
Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R2. Nilai Adjusted R
2 tidak bias dan dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan. Berdasarkan teori di atas
maka peneliti akan menggunakan hasil uji Adjusted R2
pada penelitian ini.
K. Uji Asumsi Klasik
1. Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat kolerasi variabel-
variabel bebas di antara satu dengan lainnya.berarti multikolinearitas
berguna untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan linier yang sempurna
(pasti) di antara beberapa atau semua variabel independen dari model
regresi.
Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
variance inflation factor (VIF). Dalam metode variance inflation factor
(VIF) dilihat dari hasil tolerance dan VIF-nya. Jika nilai dari tolerance
lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas tetapi
sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari 0,1 maka dikatakan terjadi
multikolinearitas. Dan jika nilai VIF-nya menunjukkan nilai yang kurang
dari 10,00 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas tetapi, jika nilai
VIF-nya menunjukkan nilai yang lebih dari 10,00 maka dikatakan terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).
63
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas yaitu suatu nilai yang konstan yang sama
dengan σ2
yang membatasi setiap varian disturbance term. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan metode park. Metode park mengemukakan metode
bahwa σ2
merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang dinyatakan
sebagai berikut : σ2
i = αXiβ
. Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk
persamaan log sehingga menjadi; Ln σ2
i = α + β Ln Xi + Vi karena σ2
i
umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan ut
sebagai proksi, sehingga :
LinU2i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
empiris yang diestimasi terdapat heteroscedasticity, dan sebaliknya jika β
tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedasticity pada data
model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006 :137).
3. Uji Normalitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel
dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
berdistribusi normal. Penelitian normalitas ini peneliti menggunakan uji
kolmogorov-smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena dengan
uji ini menghasilkan nilai yang pasti.Jika nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-
64
nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal tetapi sebaliknya jika nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-
nya menunjukkan angka kurang dari 5% atau 0,05 maka data tersebut
tidak berdistribusi normal.
L. Alat Analisis
Dalam penelitiannya ini jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka yang kemudian diaplikasikan
ke dalam bentuk olah SPSS version 18.0 (Statistical Packagefor Social
Science). SPSS berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Bertujuan untuk mengumpulkan
data, meringkas atau mode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis
tersebut.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BTPN Syariah
Terbentuknya BTPN Syariah di Indonesia berawal dari
diakusisinya 70% saham PT Bank Sahabat Purbadanarta yang sudah
berdiri sejak Maret tahun 1991 di Semarang, oleh PT Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) pada 20 Januari 2014. Kemudian pada
tanggal 20 Mei 2014, BTPN melakukan perubahan laporan keuangan,
susunan dewan direksi, dewan komisaris, dewan pengawas syariah, dan
pengangkatan akuntan publik. Tanggal 22 Mei 2014, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) memberikan izin perubahan kegiatan usaha dari bank
umum konvensional menjadi bank umum syariah dengan nama Bank
Tabungan Pensiuanan Nasional Syariah (BTPN Syariah). Selanjutnya
tanggal 18 Juni 2014 melakukan pemindahan kantor pusat dari Semarang
ke Jl. HR Rasuna Said Kav. X-5 No. 13, Jakarta Selatan. Baru kemudian
pad tanggal 14 Juli 2014 BTPN Syariah mulai beroperasi secara resmi dan
lepas dari BTPN Konvensional. BTPN Syariah menjadi bagian dari Unit
Usaha Syariah yang difokuskan melayani dan memberdayakan keluarga
pra sejahtera di seluruh Indonesia. Kini BTPN telah membuka cabang di
berbagai provinsi di Indonesia, seperti di Salatiga.
66
2. Visi dan Misi
3. Visi
Menjadi bank syariah terbaik untuk keuangan inklusif,
mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia.
4. Misi
Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh hidup yang berarti:
1) Bersama artinya dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) tanpa terkecuali. Stakeholders
adalah seluruh karyawan, nasabah, pemerintah dan regulator,
pemegang saham, serta masyarakat luas secara umum.
2) Kita Ciptakan Kesempatan artinya mengupayakan untuk
menjadikan segala aktivitas yang di lakukan di BTPN Syariah adalah
sebuah kesempatan untuk tumbuh.
3) Tumbuh bermakna semua kesempatan yang ada harus mampu
membawa perubahan untuk setiap stakeholders ke arah yang lebih
baik.
4) Hidup yang Lebih Berarti artinya seluruh stakeholders BTPN
Syariah yang telah tumbuh, diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi sekitarnya.
67
3. Identitas Tempat Penelitian
a. Nama : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
b. Alamat : Kantor Cabang Pembantu Salatiga.
- Gendongan Timur, Salatiga
c. Tanggal berdiri : 20 Januari 2014
d. Tanggal operasi : 14 Juli 2014 - hingga sekarang
e. Karyawan : 6 orang
4. Struktur Organisasi
BTPN Syariah KCP Salatiga masih merupakan kantor pembantu
kecil dengan karyawan sebanyak 6 orang. Keenam karyawan ini
beridentitas sebagai berikut:
a. Yulius Hendigyas Bimakso selaku Manajer
b. Andika Fauzi selaku Wakil Manajer
c. Afthon Usyagi selaku Pembina Sentral atau AO (Account Officer) 1
d. Andreas Tri Hantoro selaku Pembina Sentral atau AO 2
e. Fajar Dwi Utomo B.A. selaku Pembina Sentral atau AO 3
f. Agus Istanto selaku Pembina Sentral Collection
68
Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
5. Tugas dan Wewenang
b. Tugas dari manajer cabang BTPN Syariah Salatiga, antara lain:
1) Mengarahkan kinerja karyawan
2) Memberi ACC bila ada pengajuan pembiayaan dan transaksi
lainnya
3) Mencari calon nasabah dan penarikan transaksi
4) Memberikan pelatihan dasar keanggotaan bagi nasabah
5) Dan pekerjaan manajer pada umumnya
c. Tugas dari wakil manajer BTPN Syariah Salatiga, antara lain:
1) Membantu manajer menjalankan tugasnya.
2) Mendampingi saat melakukan pelatihan keanggotaan
3) Mencari calon nasabah dan penarikan transaksi
P S C
Manajer
Wakil Manajer
P S/ AO P S/ AO P S/ AO
69
d. Tugas dari pembina sentral BTPN Syariah Salatiga, antara lain:
1) Mencari nasabah sebanyak-banyaknya.
2) Melayani nasabah di tempat Nasabah. Baik itu toko, pasar,
ataupun rumah nasabah.
3) Setelah melakukan penarikan PS membuat laporan dan
menyerahkan dana serta slip untuk selanjutnya di input, kedalam
komputer.
e. Tugas dari pembina sentral colleciont BTPN Syariah Salatiga. Tugas
PSC pada dasarnya sama dengan tugas PS lainnya, akan tetapi yang
membedakannya adalah pekerjaan tambahan dalam melakukan tarikan
tagihan. Jadi jika ada nasabah yang melakukan transaksi murabahah
pihak yang bertugas melakukan penarikan pembayaran adalah PSC.
6. Produk BTPN Syariah KCP Salatiga
Berpegang pada visi yang di canangkan, BTPN Syariah fokus pada
pemberdayaan nasabah pra-sejahtera produktif, dengan dua produk utama
Pendanaan dan Pembiayaan. Kedua produk tersebut semata-mata ditujukan untuk
memberdayakan keluarga pra-sejahtera produktif. BTPN Syariah mempunyai
sasaran yang berbeda dengan bank pada umumnya, karena sasaran
nasabah yang dikualifikasikan yaitu:
1) Masyarakat Pra Sejahtera Produktif
2) Komunitas Pedagang/Pengrajin
3) Komunitas Buruh Pabrik
70
a. Pendanaan atau Simpanan
Produk simpanan atau pendanaan ini mempunyai konsep,
adanya personel banker bagi nasabah, lembaga/badan usaha dengan
fleksibilitas bagi nasabah dan nasabah tidak perlu ke kantor BTPN
Syariah.
b. Pembiayaan
Jenis pembiayaan yang dijalankan oleh BTPN Syariah KCP
Salatiga adalah pembiayaan murabahah. Konsep pembiayaan ini yaitu
memberdayakan masyarakat pra sejahtera produktif dengan
pembiayaan terjangkau dan mudah diangsur disertai dengan
pembianaan berkesinambungan. Mark up yang disyaratkan oleh pihak
bank sebesar 30% tanpa agunan. Minimal pembiayaan bernilai
1.5000.000 sampai 10.000.000 untuk tahun pertama. Pembiayaan
murabahah juga disebut sebagai paket masa depan yang memberikan
2 manfaat utama, yaitu:
1) Manfaat dasar meliputi:
a) Pembiayaan modal usaha
b) Pembiayaan peningkatan modal kerja
c) Pembiayaan renovasi tempat usaha
d) Perlindungan terhadap ahli waris dan santunan jika pasangan
meninggal dunia
e) Pembiayaan isi ulang
f) Pembiayaan naik kelas untuk silkus dua dan selanjutnya
71
2) Manfaat masa depan berupa pelatihan gratis setiap dua bulan
sekali lima hari berturut-turut. Dapat berupa pelatihan pengelolaan
keuangan atau usaha lainnya.
c. Persyaratan Nasabah
1) Perorangan, WNI, bertempat tinggal di Indonesia
2) Berasal dari keluarga pra sejahtera dan Cukup sejahtera yang
memiliki usaha atau yang ingin memiliki usaha (untuk
murabahah)
3) Usia minimum 18 tahun dan maksimum 60 tahun
4) Tidak bekerja sebagai karyawan (untuk murabahah)
5) Tinggal di perkampungan/ desa (urban area)
6) Hanya diperbolehkan 1 nasabah dalam satu rumah
7) Membawa fotocopy KTP dan KK
8) Mengisi formulir yang disediakan
9) Mengikuti pelatihan dasar keanggotaan lima hari bertutur-turut
(untuk murabahah).
d. Prosedur Pembiayaan
1) Pre marketing yang merupakan tahap perkenalan kepada tokoh
formal/informal untuk menjelaskan maksud dan tujuan serta
skema pembiayaan yang akan dilakukan.
2) Mini marketing yaitu pertemun dengan nasabah untuk
memperkenalkan produk dan menggali potensi serta kebutuhian
nasabah.
72
3) Projection meeting adalah pertemuan formal dengan rata-rata 15
calon nasabah untuk menjelaskan secara lengkap tujuan dan aturan
pembiayaan.
4) Survei dan wawancara yang ditujukkan untuk menggali lebih
dalam informasi dan karakter calon nasabah, untuk kemudian di
ajak melakukan pelatihan dasar keanggotaan serta penjelasan
bagaimana manajemen pengelolaan keuangan usaha.
5) Tahap terakhir adalah pencairan pembiayaan dimana nasabah
mendapatkan sesuai dengan pengajuan yang diinginkan. Setelah
itu nasabah harus mengikuti pertemuan rutin sentra setiap dua
minggu sekali, dimana semua aktifitas pembayaran angsuran,
pembiayaan, setoran tabungan dilakukan pada pertemuan ini.
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi ini berisi mengenai uraian karakteristik responden meliputi,
jenis kelamin, umur, pendapatan perbulan, pendidikan terakhir nasabah BTPN
Syariah KCP Salatiga. Berikut ini hasil pengelompokan responden
berdasarkan kuisioner yang telah disebar sebanyak 95 nasabah selanjutnya
akan dianalisis dengan prosedur statistik deduktif.
73
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
2 Perempuan 72 orang 75,79%
Jumlah 95 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat kita ketahui bahwa semua
responden, nasabah BTPN Syariah KCP Salatiga yang berjumlah 95
berdasarkan jenis kelaminnya adalah perempuan. Sehingga dalam
prosentasenya sebanyak 100% .
2. Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
No Usia Responden Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 21-30 tahun 14 14,73%
2 31-40 tahun 34 35,8%
3 41-50 tahun 42 44,21%
4 > 50 tahun 5 5,26%
Jumlah 95 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
74
Dari tabel diatas dapat di ketahui usia nasabah terbanyak yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah usia 41-50 tahun yaitu 42
orang dengan prosentase 44.21%. Selanjutnya nasabah terbanyak kedua ada
pada responden yang berusia antara 31-40 tahun yang berjumlah 34 orang
dengan prosentase 35,8%. Responden usia 20-30 tahun ada 14 orang dengan
prosentase 14,73%, dan urutan terakhir adalah usia >50 tahun yaitu 5 orang
dengan prosentase 5,26%.
3. Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan Responden
No Pendidikan Jumlah responden (orang) Presentase (%)
1 SD 24 25,3%
2 SMP 28 29,4%
3. SMA 37 39%
4. Diploma 3 6 6,3%
Jumlah 95 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui tingkat pendidikan
nasabah yang menjadi responden penelitian adalah SD berjumlah 24 orang
dengan prosentase 25,3%, SMP berjumlah 28 orang dengan prosentase
229,4%, SMA berjumlah 37 orang dengan prosentase 39%, Diploma 3
berjumlah 6 orang dengan proosentase 6,3. Sehingga dapat disimpulkan
pendidikan terbanyak responden adalah SMA sebanyak 37 orang dengan
prosentase 39%.
75
4. Jenis Pekerjaan Responden
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)
1. Pedagang 65 68,4%
2. Petani 11 11,6%
3. Pengrajin 19 20%
95 orang 100%
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa nasabah terbanyak yang
menjadi responden adalah bekerja sebagai pedagang, yaitu berjumlah 65
orang dengan prosentase 68,4, kemudian petani 11 orang dengan prosentase
11.6% dan yang terakhir pengrajin sebanyak 19 orang dengan prosentase
20%.
5. Penghasilan Responden
Tabel 4.5
Penghasilan Responden
No Penghasilan Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1. 500.000 –
1.000.000
12orang 12,6%
2. 1.000.000 –
3.000.000
38orang 40%
3. > 3.000.000 45orang 47,4%
95 orang 100 %
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
76
Dari tabel diatas dapat kita ketahui sebanyak 12 orang
berpanghasilan Rp.500.000 – 1.000.000, dengan prosentase 12,6%.
Kemudian 38 orang berpenghasilan Rp 1.000.000- Rp 3.000.000 dengan
prosentase 40 % dan yang terakhir sebanyak 45 orang berpenghasilan >
3.000.000 dengan prosentase 47,4 %. Sehingga dapat dilihat penghasilan
tebanyak adalah Rp.>3.000.000 sebanyak 47,4%.
C. Analisis Data
Dalam suatu penelitian seorang peneliti membutuhkan suatu alat atau
instrumen, maka dalam penelitian tersebut terlebih dahulu menguji instrument
menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas supaya bisa menghasilkan suatu
penelitian yang akurat (Bawono, 2006 : 63).
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006) analisis ini dipakai untuk
mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau
telah benar-benar dapat mencerminkan veriabel yang diukur. Item
kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson corelation berbintang
dua dengan tingkat signifikansi pada level 1% dan berbintang satu
dengan tingkat signifikansi pada level 5%. Berikut merupakan tabel
hasil pengujian validitas :
77
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Pearson Corelation Signifikansi Kesimpulan
X1 1 ,810** ,000 Valid
2 ,809** ,000 Valid
3 ,777** ,000 Valid
4 ,762** ,000 Valid
X2 5 ,840** ,000 Valid
6 ,785** ,000 Valid
7 ,848** ,000 Valid
8 ,767** ,000 Valid
X3 9 ,796** ,000 Valid
10 ,849** ,000 Valid
11 ,807** ,000 Valid
12 ,608** ,000 Valid
Y 13 ,765** ,000 Valid
14 ,772** ,000 Valid
15 ,778** ,000 Valid
16 ,797** ,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Berdasarkan tabel diatas, setelah melakukan pengujian dan
memilih pertanyaan yang valid, agar penelitian dapat dilanjutkan.
Semua item pertanyaan dalam tabel diatas berbintang dua. Hal tersebut
menunjukkan jika korelasi signifikan pada level 1% (0,01).
78
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, sehingga ketika kuesioner itu diberikan kepada orang lain, di
tempat yang berbeda dan waktu yang beda hasilnya akan tetap sama.
Menurut Nunnally dalam Bawono (2006) suatu variabel dikatakan
reliable jika nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
1. X1 0,811 Reliable
2. X2 0,818 Reliable
3. X3 0,806 Reliable
5. Y 0,808 Reliable
Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)
Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai nilai cronbach’s alpha yaitu > 0,60, sehingga item pada
masing-masing variabel layak digunakan sebagai alat ukur.
79
2. Uji Analisis Statistik (Regresi Berganda)
Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan.
Maka untuk menggunakannya, Anda harus dapat membagi variabel
menjadi variabel dependen dan independen. Analisis regresi berganda
dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu
perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y).
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh pengetahuan produk, pengetahuan layanan beli, dan
pengetahuan pemanfaatan minat bertransaksi murabahah di BTPN Syariah
KCP Salatiga.
Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,620 1,181 2,218 ,029
Pengetahuan
Produk
,238 ,093 ,227 2,568 ,012
Pengetahuan
Layanan Beli
,563 ,073 ,614 7,724 ,000
Pengetahuan
Pemanfaatan
,059 ,093 ,055 ,633 ,528
a. Dependent Variable: Minat * : signifikan pada 10%
** : signifikan pada 5%
*** : signifikan pada 1%
Sumber: data yang telah diolah
80
Y (Minat) = 2,620 + 0, 238 Pengetahuan produk + 0,563 Pengetahuan
layanan beli + 0,059 Pengetahuan pemanfaatan + ε
Dari persamaan fungsi di atas dapat diartikan bahwa:
a. Konstan : 2,620
Bahwa ketika pengetahuan produk, pengetahuan layanan beli,
pengetahuan pemanfaatan konstan atau tidak ada, maka minat nasabah
mengalami kenaikan sebesar 2,620 dengan asumsi cateris paribus.
b. Pengetahuan produk : 0, 238
Bahwa ketika pengetahuan produk mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan pengetahuan layanan beli dan pengetahuan pemanfaatan
konstan, maka minat nasabah mengalami kenaikan sebesar 0, 238
dengan asumsi cateris paribus.
c. Pengetahuan Layanan Beli: 0,563
Bahwa ketika layanan beli mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan
pengetahuan produk dan pengetahuan pemanfaatan konstan, maka
minat nasabah mengalami kenaikan sebesar : 0,563 dengan asumsi
cateris paribus.
d. Pengetahuan Pemanfaatan : 0,059
Bahwa ketika pemanfaatan mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan pengetahuan produk dan pengetahuan layanan beli konstan,
maka minat nasabah mengalami kenaikan sebesar : 0,059 dengan
asumsi cateris paribus.
81
3. Uji Hipotesis
a. Uji Ttest(Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu (Iqbal, 2002).
Berikut merupakan tabel koefisien untuk melihat nilai t hitung yang
akan dibandingkan dengan nilai t tabel.
Tabel 4.9
Hasil Uji T test
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,620 1,181 2,218 ,029
Pengetahuan Produk ,238 ,093 ,227 2,568 ,012
Pengetahuan Layanan
Beli
,563 ,073 ,614 7,724 ,000
Pengetahuan Pemanfaatan ,059 ,093 ,055 ,633 ,528
a. Dependent Variable: Minat
Sumber : data primer yang diolah (2015)
Berdasarkan pengolahan uji parsial pada tabel 4.9 di atas dapat
diketahui bahwa:
1) Nilai signifikansi variabel pengetahuan produk adalah sebesar
0,012 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t test sebesar 2,568. Artinya
ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara
pengetahuan produk terhadap minat nasabah.
82
2) Nilai signifikansi variabel pengetahuan layanan beli sebesar 0.000
lebih kecil dari 0.05 dan nilai t test sebesar 7,724. Artinya ada
pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara
pengetahuan layanan beli terhadap terhadap minat nasabah.
3) Nilai signifikansi variabel pengetahuan pemanfaatan adalah
sebesar 0.528 lebih besar dari 0.05 dan nilai t test sebesar ,633.
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara
pengetahuan pemanfaatan terhadap minat nasabah.
b. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji F ini dilakukan dengan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel X1,2,3 secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel Y (Bawono, 2006:91). Hasil dari uji simultan sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji F test
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n
526,868 3 175,623 55,307 ,000a
Residual 288,964 91 3,175
Total 815,832 94
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pemanfaatan, Pengetahuan Layanan
Beli, Pengetahuan Produk
b. Dependent Variable: Minat
Sumber : data primer yang diolah (2015)
83
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara
bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen karena karena Ftest > Ftabel. Hal ini dapat
dibuktikan dari nilai F test sebesar 55,307 dengan probabilitas 0,000
dengan besar F tabel 2,471. F tabel dapat dilihat dalam tabel F pada
alfa 0,05 dengan derajat bebas/degree of freedom (df) untuk
pembilang sebesar 4 (df untuk pembilang = k + 1 berarti 3 + 1 = 4),
dan derajat penyebut 92 (df untuk penyebut = n – k berarti 95 - 3 = 92)
sehingga dapat diketahui bahwa nilai F tabel adalah sebesar 2,472.
Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5% , maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi minat nasabah atau dapat
dikatakan bahwa secara bersama-sama pengetahuan produk,
pengetahuan layanan beli, dan pengetahuan pemanfaatan berpengaruh
signifikan terhadap minat nasabah.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana kontribusi
variabel-variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen
(Y). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel berikut :
84
Tabel 4.11
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,,804a ,646 ,634 1,78197 1,78197
a. Predictors: (Constant),Pengetahuan Pemanfaatan,
Pengetahuan Layanan Beli, Pengetahuan Produk
b. Dependent Variable: Minat
Sumber : data primer yang diolah (2015)
Hasil pada tabel tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi
(R) sebesar 0,804 yang berati bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
positif antara variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya
semakin besar nilai X maka semakin besar pula nilai Y. Sedangkan
hasil Adjusted R Square sebesar 0,634 yang berarti bahwa 63,4%
variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, sedangkan 36,6% variabel
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model persamaan penelitian.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan modal regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Uji asumsi
klasik yang akan digunakan terdiri dari: multicollinearity,
heteroscedasticity,dan normality (Bawono, 2006: 115).
85
1. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terdapat korelasi variabel independen antara satu
dengan yang lain. Penelitian ini, mengunakan metode VIF (Varian
Inflation Factor) dan nilai tolerance untuk mendeteksi ada atau
tidaknya gejala multikolineritas di dalam model regresi.Nilai VIF
tidak boleh lebih dari 10, jika lebih dari nilai itu, maka data tersebut
dapat dikatakan mengalami gejala multikolinearitas.Sedangkan untuk
nilai tolerance jika lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari 0,1
maka dikatakan terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Pengetahuan Produk
Pengetahuan Layanan Beli
Pengetahuan Pemanfaatan
,500
,615
,522
1,998
1,626
1,916
sumber: data primer yang diolah (2015)
Berdasarkan tabel diatas nilai Tolerance semua variabel
independen lebih besar dari 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF)
semua variabel independen lebih kecil dari 5,00. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
86
2. Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bisa tetapi
tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta
uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah (
Bawono, 2006 : 133) Tabel berikut merupakan hasil pengujian
heteroskedastisitas :
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,319 ,661 -,483 ,630
X1 ,066 ,052 ,186 1,279 ,204
X2 -,058 ,041 -,188 -1,431 ,156
X3 ,011 ,052 ,030 ,210 ,834
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber : data primer yang diolah (2015)
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa nilai signifikansi
semua variabel independen X1, X2, dan X3 lebih dari 0,05 yang berarti
data Homogen. Data yang dinyatakan homogen, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada
model regresi.
87
3. Uji Normalitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel
dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual
yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
uji kolmogorov-smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena
dengan uji ini menghsilkan nilai yang pasti.
Jika nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka
lebih dari 5% atau 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal tetapi
sebaliknya jika nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan
angka kurang dari 5% atau 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap 95 data
terlihat dalam table 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 95
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75330667
Most Extreme
Differences
Absolute ,088
Positive ,053
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,857
Asymp. Sig. (2-tailed) ,454
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data yang telah diolah
88
Berdasarkan hasil pada tabel 4.14 di atas, nilai Kolmogorov –
Smirnov sebesar 0,857 dan signifikan pada 0,454 yang lebih besar dari
dari 0,05. Hal ini berarti data residualnya terdistribusi secara normal,
karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini,
diketahui bahwa pengetahuan produk dan layanan beli secara parsial dan
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah
menggunakan jasa murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga. Sedangkan
untuk variabel pengetahuan pemanfaatan diketahui tidak berpengaruh positif
dan signifikan. Oleh karena itu penjelasan mengenai rumusan masalah dan
pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh pengetahuan produk (X1) terhadap minat nasabah (Y)
Hasil uji parsial (ttest) menunjukan koefisien regresi variabel
pengetahuan produk dengan nilai signifikansi sebesar 0.012 sehingga
variabel pengetahuan produk berpengaruh signifikan secara parsial
perhadap minat nasabah, karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05,
sehingga hipotesis pertama (H1) menyatakan pengetahuan produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat bertransaksi murabahah
di BTPN Syariah KCP Salatiga diterima.
89
Hasil uji ini berlawanan dengan penelitian Nurhipnudin (2015)
yang menunjukkan jika pengetahuan tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap minat bertransaksi.
2. Pengaruh Variabel Pengetahuan Layanan Beli (X2) terhadap Minat
Nasabah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikan variabel
pengetahuan layanan beli (X2) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari α
(0,05) pada tingkat kesalahan 5% dan nilai t test sebesar 7,724, sehingga
hipotesis kedua (H2) menyatakan pengetahuan layanan beli berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat bertransaksi murabahah di BTPN
Syariah KCP Salatiga diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Gaffar
(2014) tentang Pengaruh Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan
Nasabah dalam Memilih Bank Syariah. Dalam penelitiannya pengetahuan
pembelian mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05
yang artinya pengetahuan pembelian berpengaruh positif terhadap minat
nasabah.
3. Pengaruh Variabel Pengetahuan Pemanfaatan (X3) terhadap Minat
Nasabah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi variabel
pengetahuan pemanfaatan (X3) adalah sebesar 0,528 lebih besar dari α
(0.05) yang berada pada tingkat kesalahan 5% dan nilai t test dengan hasil
0,633 sehingga dapat dikatakan bahwa secara empiris variabel
90
pengetahuan pemanfaatan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap minat nasabah. Hipotesis ketiga (H3) menyatakan pengetahuan
pemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
bertransaksi murabahah di BTPN Syariah KCP Salatiga ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Gaffar (2014). Dalam penelitian nilai signifikansi
pengetahuan pemanfaatan/pemakaian sebesar 0,005 lebih kecil dari
0,05.yang artinya pengetahuan pemanfaatan/pemakaian berpengaruh
positif terhadap minat nasabah. Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi
peningkatan jumlah nasabah adalah variabel pengetahuan layanan beli
(X2), yang ditunjukan dengan nilai t hitung sebesar 7,724.
Alasan tidak signifikannya pengetahuan pemanfaatan terhadap
minat bertranskasi murabahah, peneliti mengasumsikan bahwa
pengetahuan pemanfaatan produk tidak begitu penting dalam
mempengaruhi minat mereka. Hal tersebut dapat dikarenakan bahwa
secara umum masyarakat telah mengetahui cara penggunaan produk, yang
mana produk pembiayaan murabahah hanya harus segera digunakan untuk
kegiatan mereka, sesuai kebijakan bank.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah untuk bertransakasi murabahah di BTPN Syariah KCP
Salatiga.
2. Pengetahuan layanan pembelian (X2) berpengaruh positif yang signifikan
terhadap minat nasabah (Y) di BTPN Syariah KCP Salatiga.
3. Pengetahuan pemanfaatan (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat bertransaksi nasabah dalam pembiayaan murabahah di BTPN
Syariah KCP Salatiga.
B. Saran
1. Bagi BTPN Syariah KCP Salatiga
Pengetahuan nasabah dalam pembiayaan murabahah dinilai sudah
baik, namun BTPN Syariah masih perlu gencar melakukan sosialisasi dan
publikasi mengenai BTPN Syariah itu sendiri beserta pemanfaatan produk-
produknya, sehingga dapat memberikan dampak positif yang besar,
khususnya meningkatkan minat nasabah menjadi lebih besar dan antusias.
91
92
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian
selanjutnya, maka perluasan penelitian ini disarankan untuk peneliti
sebagai berikut:
a. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mencari
variabel lain yang mampu mempengaruhi minat nasabah.
b. Karena penelitian ini bersifat kuantitatif maka hendaknya peneliti
selanjutnya mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih
luas, serta menggunakan sampel yang lebih banyak. Dengan demikian
semakin banyak sampel semakin mendekati obyektifitas dan
kebenaran terhadap hal yang tengah diteliti, dalam hal ini minat
nasabah.
93
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2015. Pengaruh Pelayanan, Keyakinan Agama, dan Lokasi
terhadap Minat Menabung Nasabah pada PT. Bank Mega Syariah di
Makassar. Akmen Jurnal Ilmiah. Vol.12. No. 2
Alif, Muhammad Gunanwan dan Syaifullah Budiawan Mufti. 2014. Analisis
Pengaruh Genre Musik Berdasarkan Tingkat Kecocokan (Congruity)
Musik pada Iklan terhadap Sikap dan Minan Beli Konsumen. Jurnal
Bisnis dan Kewirausahaa. Vol.2.No.2. Sampeorna School of Business
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN
Salatiga Pers
BTPN Syariah. 2014. Annual Report 2014, di akses pada tanggal 7 Maret 2016
Engel, F. James; Roger D. Blackwell; Paul W. Miniard. 2008. Perilaku
Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.
Gaffar, Achmad Almuhram. 2014. Skripsi Pengaruh Pengetahuan Kosumen
terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bnk Syariah (Studi Kasus
Nasabah pada Bank Muamalat Cabang Makasar). Makasar :
Universitas Hasanuddin diakses pada tanggal 15 September 2015
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
J. Paul Peter dan Jerry C.Olson. 1999. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran. Edisi ke empat. Jilid 2.( alih bahasa Damos
Sihombing dan Peter R.Y.P). Jakarta : Erlangga
Januar, Andrio. 2016. Keputusan Nasabah Menabung di Perbankan Syariah (Studi
pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Vol.
4. No. 2
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia:
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta :
Salemba Empat
Kurniasih, Sri. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Masyarakat dalam Memilih Bank BCA Sebagai Bank Favorit di Kota
Kuningan. Jurnal LPKIA. Vol. 2. No. 1
94
Martono, Nanang. 2011. Metode penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder (Edisi Revisi). Jakarta : PT Grafindo Persada
Mu’alimah, Umi. 2014. Skripsi Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Ligkungan,
dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (Studi
Kasus pada Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun 2014.
Salatiga: STAIN Salatiga
Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi
Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
Muslimin H. Kara. 2005. Bank Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UII Press
Yogyakarta
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi ketiga.
Jakarta : Balai Pustaka
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta : ANDI.
Rahmawaty, Anita. 2014. Pengaruh Persepsi tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang. Jurnal ADDIN.
Vol.8. No. 1
Republika.co.id. 2015. Guna Lindungi Konsumen, OJK Review Produk Perbankan
Syariah, di akses pada 7 Maret 2016
Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N. Idroes. 2007. Bank and
Financial Institution Management Conventional and Sharia System.
Jakarta : PT Raja Grafika Persada
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008, Perilaku Konsumen. Edisi
ketujuh. (alih bahasa: Zoelkifli Kasip). Jakarta : PT Indeks Puri Media
Kembangan
Sugiono.2011. Metodelogi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Badung: CV Alfabet
Sumarwan, Ujang. 2014. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran (Edisi Kedua). Bogor : Ghalia Indonesia
Sunyoto, Danang. 2014. Praktik Riset Perilaku Konsumen: Teori, Kuisioner, Alat,
dan Analisis Data. Yogyakarta : CAPS
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press
Yogyakarta
Tempo.com. 2015. Ini 7 Masalah Bank Syariah, di akses pada 7 Maret 2016
95
Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press
Yuliawan, Eko. 2011. Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan
Syariah terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada PT Bank Syariah
Cabang Bandung. Jurnal Ekonomi Mirkosil. Vol.1. No.1
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
97
KUISIONER PENELITIAN
Kepada
Yth. Nasabah BTPN Syariah KCP Salatiga
di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi)
pada Program Studi (PS) S-1 Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga maka,
Nama : Fadhilatu Dhakhirah
Nim : 21311032
Judul : ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN NASABAH TENTANG
PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MINAT BERTANSAKSI
PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BTPN SYARIAH KCP SALATIGA
Memohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner penelitian
ini, yang mana akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang akan
dilaksanakan ini.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada kuisioner ini, kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Hormat saya,
(Fadhilatu Dhakhirah)
98
DAFTAR PERTANYAAN
PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGDI PERBANKAN SYARIAH S1
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
A. Identitas Responden
1. Nama(boleh
kosong).........................
2. No Hp:…………………….
3. Jenis kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
4. Umur
a. 21-31 tahun
b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun
d. >50 tahun
5. Penghasilan per bulan
a. 500.000 - 1000.000
b. 1000.000 – 3000.000
c. > 3000.000
6. Pendidikan
a. SD d. Diploma
b. SMP e. Sarjana
c. SMU
7. Pekerjaan
a. Buruh
b. Tani
c. Wiraswasta
d. Lain-lain
B. Kuesioner Penelitian Penentuan Bobot
1. Tujuan:
Mendapatkan penilaian para responden mengenai analisis pengetahuan
nasabah mengenai bank syariah dan pengaruhnya terhadap minat bertransaksi
murabahah dengan BTPN yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa
besar faktor tersebut dapat mempengaruhi
2. Petunjuk Umum :
a. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis.
b. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden
c. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara
langsung (tidak
menunda) untuk menghindari ketidak konsistenan atas jawaban.
3. Petunjuk Khusus :
a. Bobot mengindikasikan tingkat pengetahuan yang dimiliki
b. Keberhasilan BTPNdalam bisnis perbankan. Keterangan pemberian untuk
kuesioner ini adalah:
99
1 = sangat tidak tahu
2 = tidak tahu
3 = cukup tahu
4 = tahu
5 = sangat tahu
Untuk menjawab pertannyaan berikut silakan memberi tanda cek list ()
pada kolom yang tersedia.
Pengetahuan Produk (X 1) STT TT CT T ST
No Keterangan 1 2 3 4 5
1 Apakah anda mengetahui jika transaksi
ini dinamakan pembiayaan murabahah?
2
Apakah anda mengetahui prinsip
murabahah adalah pihak bank
menyebutkan harga dan biaya tambahan?
3
Apakah anda mengetahui murabahah
adalah produk bank yang halal dan paling
populer?
4
Apakah anda mengetahui jika murabahah
memberikan manfaat yang sama dengan
pembelian angsuran lainnya?
Pengetahuan Layanan Beli (X2) STT TT CT T ST
No Keterangan 1 2 3 4 5
1 Apakah anda mengetahui lokasi kantor
BTPN Syariah KCP Salatiga?
2 Apakah anda harga awal produk dan
biaya tambahan yang diinginkan bank?
100
3
Apakah anda mengetahui pihak bank
mendatangi nasabah untuk melakukan
transaksi sebagai bagian dari pelayanan?
4
Apakah anda mengetahui jika
pembayaran dapat dilakukan secara
berkala atau angsuran?
Pengetahuan Pemanfaatan (X3) STT TT CT T ST
No Keterangan 1 2 3 4 5
1
Apakh anda mengetahui cara
memanfaatakan produk bank syariah
khususnya murabahah?
2
Apakah anda mengetahui jika kebijakan
bank, bahwa pembiayaan murabahah
harus digunakan untuk kegiatan yang
produktif?
3
Apakah anda mengetahui bank
membantu nasabah dalam memanfaatkan
produk murabahah agar terkelola dengan
baik?
4 Apakah anda mengetahui proses transaksi
mudah dan tidak memberatkan nasabah?
101
Berilah tanda cek list () pada pilihan yang tersedia untuk jawaban anda.
Skor jawaban di bagi dalam 5 kriteria; STS = Sangat Tidak Setuju (1), TS= Tidak
Setuju (2), CS= Cukup Setuju (3), S= Setuju (4), SS= Sangat Setuju (5)
Minat Nasabah (Y) STS TS CS S SS
No Keterangan 1 2 3 4 5
1
Apakh anda berminat bertransaksi
murabahah karena anda mengetahui
prinsipnya?
2
Apakah anda berminat bertransaksi
murabahah karena pihak bank
mendatangi nasabah untuk melakukan
transaksi?
3
Apakah anda berminat karena tertarik
dengan kebijakan bank yang hanya
membolehkan untuk usaha produktif?
4 Apakah anda mengetahui proses transaksi
mudah dan tidak memberatkan nasabah?
A. Uji Validitas
1. Uji Validitas Pengetahuan Produk (X1)
Correlations
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Pengetahuan Produk
Butir_1 Pearson Correlation 1 ,668** ,466
** ,468
** ,810
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_2 Pearson Correlation ,668** 1 ,493
** ,414
** ,809
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_3 Pearson Correlation ,466** ,493
** 1 ,479
** ,777
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_4 Pearson Correlation ,468** ,414
** ,479
** 1 ,762
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Pengetah
uan
Produk
Pearson Correlation ,810** ,809
** ,777
** ,762
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Validitas Pengetahuan Layanan Beli (X2)
Correlations
Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8
Pengetahuan
Layanan Beli
Butir_5 Pearson Correlation 1 ,564** ,654
** ,506
** ,840
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_6 Pearson Correlation ,564** 1 ,557
** ,463
** ,785
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_7 Pearson Correlation ,654** ,557
** 1 ,508
** ,848
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_8 Pearson Correlation ,506** ,463
** ,508
** 1 ,767
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Penget
ahuan
Layana
n Beli
Pearson Correlation ,840** ,785
** ,848
** ,767
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Validitas Pemanfaatan (X3)
Correlations
Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12
Pengetahuan
Pemanfaatan
Butir_9 Pearson Correlation 1 ,568** ,437
** ,420
** ,796
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_10 Pearson Correlation ,568** 1 ,718
** ,261
* ,849
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_11 Pearson Correlation ,437** ,718
** 1 ,285
** ,807
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir_12 Pearson Correlation ,420** ,261
* ,285
** 1 ,608
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,011 ,005 ,000
N 95 95 95 95 95
Pengetahuan
Pemanfaatan
Pearson Correlation ,796** ,849
** ,807
** ,608
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Uji Validitas Minat (Y)
Correlations
Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Minat
Butir
_13
Pearson Correlation 1 ,536** ,415
** ,374
** ,765
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir
_14
Pearson Correlation ,536** 1 ,356
** ,458
** ,772
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir
_15
Pearson Correlation ,415** ,356
** 1 ,712
** ,778
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Butir
_16
Pearson Correlation ,374** ,458
** ,712
** 1 ,797
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
Minat Pearson Correlation ,765** ,772
** ,778
** ,797
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Pengetahuan Produk (X1)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
,811 ,889 5
2. Uji Reliabilitas Pengetahuan Layanan Beli (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,818 ,903 5
3. Uji Reliabilitas Pengetahuan Pemanfaatan (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,806 ,871 5
4. Uji Reliabilitas Minat Nasabah (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,808 ,881 5
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Heteroskedastisita
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,319 ,661 -,483 ,630
Pengetahuan Produk ,066 ,052 ,186 1,279 ,204
Pengetahuan Layanan Beli -,058 ,041 -,188 -1,431 ,156
Pengetahuan Pemanfaatan ,011 ,052 ,030 ,210 ,834
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,319 ,661 -,483 ,630
Pengetahuan Produk ,066 ,052 ,186 1,279 ,204
Pengetahuan Layanan Beli -,058 ,041 -,188 -1,431 ,156
Pengetahuan Pemanfaatan ,011 ,052 ,030 ,210 ,834
a. Dependent Variable: LnU2i
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,620 1,181 2,218 ,029
Pengetahuan Produk ,238 ,093 ,227 2,568 ,012 ,500 1,998
Pengetahuan Layanan
Beli
,563 ,073 ,614 7,724 ,000 ,615 1,626
Pengetahuan
Pemanfaatan
,059 ,093 ,055 ,633 ,528 ,522 1,916
a. Dependent Variable: Minat
3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 95
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75330667
Most Extreme
Differences
Absolute ,088
Positive ,053
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,857
Asymp. Sig. (2-tailed) ,454
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
D. Uji Hipotesis (Uji Regresi)
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,804a ,646 ,634 1,78197
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pemanfaatan, Pengetahuan Layanan Beli
Pengetahuan Produk
b. Dependent Variable: Minat
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 526,868 3 175,623 55,307 ,000a
Residual 288,964 91 3,175
Total 815,832 94
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pemanfaatan, Pengetahuan Layanan Beli, Pengetahuan
Produk
b. Dependent Variable: Minat
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,620 1,181 2,218 ,029
Pengetahuan Produk ,238 ,093 ,227 2,568 ,012
Pengetahuan Layanan
Beli
,563 ,073 ,614 7,724 ,000
Pengetahuan
Pemanfaatan
,059 ,093 ,055 ,633 ,528
a. Dependent Variable: Minat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Fadhilatu Dhakhirah
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Boyolali, 29 September 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dsn. Klarisan RT 02/07, Dk. Tanduk, Kec.
Ampel, Kab. Boyolali
Jenjang Pendidikan :
1. SD Negeri Tanduk 2, lulus tahun 2005
2. SMP Negeri 1 Ampel, lulus tahuan
2008
3. SMA Negeri 3 Boyolali, lulus tahun
2011
Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.
Salatiga, 2 Januari 2016
Penulis
Fadhilatu Dhakhirah