analisis pengaruh pembiayaan mudharabah...

134
ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL (STUDI KASUS DI BMT AT TAQWA) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) Oleh : SITI KHAIRUN NISA NIM 1111046100018 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: votram

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP

PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

(STUDI KASUS DI BMT AT TAQWA)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(S.E.Sy.)

Oleh :

SITI KHAIRUN NISA

NIM 1111046100018

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara
Page 3: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara
Page 4: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara
Page 5: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

vi

ABSTRACT

Siti Khairun Nisa, 1111046100018, “Analysis Of The Effect Of Financing The

Development Of Micro And Small Enterprises (Case Study In BMT At Taqwa)”,

This study aimed to analyze the effects of financing provided by BMT At

Taqwa to the development of micro and small enterprises, as well as analyze the

aspects that influence these developments. Samples used in this study is a

customers of financing BMT At Taqwa who own micro or small bussines. This

study uses simple regression analysis and t test.

The result of this research based on partial test (t test) showed that a significant

difference between of financing for working capital, operating profit and sales

turnover. The effect of financing on the capital value of the greatest significance

among other variables.

Keywords: Financing, Micro and Small Enterprises, Simple Regression.

Page 6: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

vii

ABSTRAK

Siti Khairun Nisa, 1111046100018, ”Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus

Di BMT At Taqwa)”, Program Strata 1, Program Studi Muamalat, Konsentrasi

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah Dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1437 H/2016 M. xviii + 98 halaman + halaman lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan

mudharabah yang diberikan oleh BMT At Taqwa terhadap perkembangan usaha

mikro dan kecil, serta menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi

perkembangan tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nasabah pembiayaan mudharabah di BMT At Taqwa yang memiliki usaha mikro

atau kecil. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear sederhana

dan uji t.

Hasil penelitian ini berdasarkan pengujian secara parsial (uji t)

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembiayaan

mudharabah terhadap modal usaha, laba usaha serta omset penjualan. Pengaruh

pembiayaan mudharabah terhadap modal usaha memiliki nilai signifikansi yang

paling besar diantara variabel yang lainnya.

Kata Kunci: Pembiayaan, Usaha Mikro dan Kecil, Regresi Sederhana

Page 7: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Shalawat dan salam tak luput tercurah untuk Nabi besar Muhammad SAW.

beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat hambatan dan cobaan

yang harus penulis hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas berkat

do’a orang tua, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu memberi motivasi

dan inspirasi.

Karena itulah dari lubuk hari yang paling dalam penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Diantaranya adalah :

1. Bapak Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan

Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat.

3. Bapak Supriyono, MM, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan,arahan dan motivasi kepada penulis hingga selesai skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan dan mengajarkan

ilmunya selama masa perkuliahan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

ix

5. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum dan program Studi Muamalat (Hukum Ekonomi Islam).

6. Bapak Ir. Abdul Haris, selaku Manager BMT At Taqwa Kemanggisa,

yang telah memberikan izin untuk peneliti mengadakan penelitian di BMT

At Taqwa Kemanggisan, Mbak Riri dan Mas Riza selaku Kepala Bagian

Pembiayaan BMT At Taqwa Kemanggisan yang telah meluangkan

waktunya untuk membantu peneliti dalam mendapatkan informasi dan

data-data yang diperlukan dalam proses penyelesaian penulisan ini.

7. Orang tua tercinta Bapak H.Sodikin (Alm.) dan Ibu Hj. Halimah, yang

selalu mendoakan secara tulus, memberikan semangat kasih sayang dan

dukungannya baik moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Kakak-kakak ku tercinta Johan Arifin S.Ag, Arpandadi, Lilis Susilowati,

Siti Nurhasanah, S.Psi, Khairul Hidayat, Ahmad Fauzi, A.Md. TEM yang

telah membantu membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis

dalam kondisi senang maupun susah. Keponakan-keponakan tersayang

yang selalu menghibur di setiap saat.

9. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Perbankan Syariah A 2011 , yang

selalu membantu dan menemani penulis selama masa perkuliahan

berlangsung menjalani susah senang bersama menanggung beban bersama

seperti keluarga yang saling mendukung satu sama lain untuk tetap teguh

menggapai cita-cita.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

x

10. Sahabat-sahabat ku Mutia Sarayati, Imam Syuhada Suci Hanifa, Hayatin

Nupus, Fitriyani Lathifah, Elsa Nissa Afifah, yang selalu menemani dan

memberi dukungan kepada penulis.

Akhirnya, semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian

skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

Semoga segala kebaikan yang tulus dari semua pihak dapat diterima oleh Allah

SWT serta mendapatkan pahala yang berlipat dari-Nya. Amin

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 11 Januari 2016

Siti Khairun Nisa

Page 10: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xi

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

Halaman Judul........................................................................................................i

Lembar Pengesahan Skripsi.................................................................................ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif.........................................................iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi......................................................................iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah.......................................................v

Abstract...................................................................................................................vi

Abstrak..................................................................................................................vii

Kata Pengantar...................................................................................................viii

Daftar Isi................................................................................................................xi

Daftar Tabel.........................................................................................................xvi

Daftar Gambar....................................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah...................................................................7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................9

E. Review Studi Terdahulu...........................................................10

F. Pengajuan Hipotesis.................................................................14

G. Sistematika Penulisan...............................................................15

Page 11: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xii

BAB II TINJAUAN

TEORITIS................................................................17

A. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)..............................................17

1. Pengertian BMT.................................................................17

2. Prinsip Dasar BMT............................................................18

3. Fungsi BMT.......................................................................19

4. Peran BMT.........................................................................19

5. Tujuan Pembiayaan BMT..................................................20

6. Sistem Pembiayaan BMT...................................................21

7. Jenis – Jenis Pembiayaan BMT..........................................22

8. Masalah Yang di Hadapi Oleh BMT.................................24

B. Pembiayaan..............................................................................25

1. Pengertian Pembiayaan......................................................25

2. Tujuan Pembiayaan............................................................26

3. Fungi Pembiayaan..............................................................26

4. Jenis – Jenis Pembiayaan...................................................27

5. Produk – Produk Pembiayaan Syariah...............................30

C. Usaha Mikro dan Kecil (UMK)...............................................39

1. Pengertian Usaha Mikro dan Kecil (UMK).......................39

2. Kriteria Usaha Mikro dan Kecil (UMK)............................41

3. Ciri – Ciri Usaha Mikro.....................................................42

4. Peran Usaha Mikro dan Kecil (UMK)...............................43

5. Masalah Yang di Hadapi Usaha Mikro dan Kecil.............44

Page 12: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xiii

D. Perkembangan Usaha...............................................................46

E. Indikator Perkembangan Usaha...............................................47

F. Kerangka Berfikir.....................................................................48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................51

A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................51

B. Jenis Penelitian.........................................................................51

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel...........51

D. Kerangka Pemikiran Konsep....................................................54

E. Populasi dan Sampel................................................................54

F. Jenis dan Sumber Data.............................................................55

G. Teknik Analisis Data................................................................56

a. Uji Prasyarat Regresi Linear Sederhana............................56

1) Uji Normalitas Data.....................................................56

2) Uji Linearitas Data.......................................................57

b. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................57

1) Koefisien Korelasi........................................................58

2) Koefisien Determinasi (R2)..........................................58

3) Uji – t............................................................................59

4) Uji F.............................................................................60

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN..............................................61

A. Gambaran Umum BMT At Taqwa..........................................61

B. Profil Responden......................................................................62

1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................63

Page 13: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xiv

2. Profil Responden Berdasarkan Usia...................................63

3. Profil Responden Berdasarkan Status ................................64

4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Usaha.......................65

C. Uji Validitas Dan Reliabilitas..................................................65

1. Pengujian Validitas Butir Item Konstruk Variabel............65

2. Uji Reliabilitas Konstruk Variabel.....................................68

D. Deskripsi Data..........................................................................70

E. Hasil Penelitian........................................................................72

1. Uji Prasyarat Regresi Linear Sederhana............................72

a) Uji Normalitas Data.....................................................72

b) Uji Linearitas Data......................................................74

2. Uji Regresi Linear Sederhana............................................76

a) Uji Koefisien Korelasi.................................................76

b) Uji Koefisien Determinasi (R2)...................................78

c) Uji t..............................................................................81

d) Uji F.............................................................................84

3. Analisis Perkembangan Pembiayan Mudharabah..............86

4. Analisis Perkembangan Pendapatan BMT.........................88

5. Kondisi Jumlah Nasabah Pembiayaan...............................90

F. Pembahasan..............................................................................91

BAB V PENUTUP.....................................................................................95

A. Kesimpulan..............................................................................95

B. Saran.........................................................................................97

Page 14: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xv

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................99

LAMPIRAN..........................................................................................................99

Page 15: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan

Usaha Besar (UB) Tahun 2011-2012......................................................................3

Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro dan Kecil.....................................................41

Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Instrumen Menggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Modal Usaha (Y1)........................................................................66

Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Instrumen Menggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Laba Usaha (Y2)...........................................................................67

Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Instrumen Menggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Omset Penjualan (Y3)..................................................................67

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Modal Usaha (Y1)............................68

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Laba Usaha (Y2)..............................69

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Omset Penjualan (Y3)......................70

Tabel 4.7 Deskriptif Total Skor Pembiayaan Mudharabah, Modal Usaha,

Laba Usaha, dan Omset Penjualan.........................................................................71

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas......................................................................73

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Modal Usaha (Y1).........................................74

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Laba Usaha (Y2)............................................75

Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas Omset Penjualan (Y3)...................................75

Page 16: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xvii

Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Untuk Modal Usaha (Y1)................................76

Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Untuk Laba Usaha (Y2)................................77

Tabel 4.14 Koefisien Korelasi Untuk Omset Penjualan (Y3).........................78

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi (R2) Untuk Modal Usaha (Y1)..................78

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi (R2) Untuk Laba Usaha (Y2)...................79

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi (R2) Untuk Omset Penjualan (Y3)...........80

Tabel 4. 18 Hasil Uji t Untuk Modal Usaha (Y1).............................................81

Tabel 4. 19 Hasil Uji t Untuk Laba Usaha (Y2).............................................82

Tabel 4. 20 Hasil Uji t Untuk Omset Penjualan (Y3)......................................83

Tabel 4. 21 Hasil Uji F Untuk Modal Usaha (Y1)............................................84

Tabel 4. 22 Hasil Uji F Untuk Laba Usaha (Y2)..............................................85

Tabel 4. 23 Hasil Uji F Untuk Omset Penjualan (Y3)......................................85

Tabel 4. 24 Data Pembiayaan Mudharabah BMT AT Taqwa Periode 2011-

2013........................................................................................................................86

Tabel 4. 25 Data Akumulasi Perubahan Pembiayaan Mudharabah BMT AT

Taqwa.....................................................................................................................87

Tabel 4. 26 Pendapatan Mudharabah BMT AT Taqwa Periode 2011-2013

(Dalam Rupiah)......................................................................................................88

Page 17: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xviii

Tabel 4. 27 Akumulasi Perubahan Pembiayaan Mudharabah BMT At

Taqwa.....................................................................................................................89

Tabel 4. 28 Jumlah Nasabah Pembiayaan At Taqwa Periode 2011-

2013........................................................................................................................90

Page 18: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................50

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Konsep..........................................................54

Gambar 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...............................63

Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia...............................................64

Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Status............................................64

Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Jenis Usaha...................................65

Page 19: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian

Koperasi dari seluruh kelas usaha yang ada, menunjukkan bahwa usaha

skala mikro dan kecil di Indonesia menempati porsi sekitar 99%, artinya

hampir seluruh usaha di Indonesia merupakan usaha kecil, hanya 1 % saja

usaha menengah dan besar. Perkembangan dan Pertumbuhan Usaha Mikro

dan Kecil (UMK) / Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun

cukup bagus dari tahun ke tahun. UKM/UMKM mampu menjadi

stabilisator dan dinamisator perekonomian di Indonesia. Sebagai negara

berkembang, Indonesia sangat penting memperhatikan UMKM.

Alasannya, UMKM mempunyai kinerja lebih baik dalam tenaga kerja

yang produktif, meningkatkan produktivitas tinggi, dan mampu hidup di

sela-sela usaha besar. UMKM mampu menopang usaha besar, seperti

menyediakan bahan mentah, suku cadang, dan bahan pendukung lainnya.

UMKM juga mampu menjadi ujung tombak bagi usaha besar dalam

menyalurkan dan menjual produk dari usaha besar ke konsumen.

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis

dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang

terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak

Page 20: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

2

usaha berskala besar yang mengalami stagnasi (kemacetan) bahkan

berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti

lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman

yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan

apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi

unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam

skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM. Dalam pasal 1 dari Undang Undang (UU) tersebut dinyatakan

bahwa :1

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang-perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana mana telah diatur oleh UU tersebut. Usaha Kecil adalah

usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

1 UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

3

Tabel 1.1

Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan

Usaha Besar (UB) Tahun 2011 -2012

Indikator Satuan Tahun 2011

Jumlah Pangsa

(Jt) (%)

Tahun 2012

Jumlah Pangsa

(Jt) (%)

Perkembangan

Tahun 2011-2012

Jumlah (%)

(Jt)

UNIT

USAHA

(Unit) 55.211 56.539 1.328.163

Usaha

Mikro, Kecil

dan

Menengah

(Unit) 55.206 99,99 56.534 99,99 1.328.147 2,41

Usaha Mikro

(UMi)

(Unit) 54.559 98,82 55.856 98,79 1.296.207 2,38

Usaha Kecil

(UK)

(Unit) 602.195 1,09 629.418 1,11 27.223 4,52

Usaha

Menengah

(UM)

(Unit) 44.280 0,08 48.997 0,09 4.717 10,65

Usaha Besar (Unit) 4.952 0,01 4.968 0,01 16 0,32

Page 22: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

4

TENAGA

KERJA

(Orang) 104.613 110.808 6.194 5,92

Usaha

Mikro, Kecil

dan

Menengah

(UMKM)

(Orang) 101.722 97,24 107.657 97,16 5.935 5,83

Usaha Mikro

(UMi)

(Orang) 94.957 90,77 99.859 90,12 4.901 5,16

Usaha Kecil

(UK)

(Orang) 3.919 3,73 4.535 4,09 615 15,71

Usaha

Menengah

(UM)

(Orang) 2.844 2,72 3.262 2,94 417 14,67

Usaha Besar

(UB)

(Orang) 2.891 2,76 3.150 2,84 259 8,97

Sumber :www.depkop.go.id

Menurut data dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia, usaha mikro mendominasi pangsa pasar di

Indonesia. Terbukti dari data yang ada, pangsa pasar usaha mikro sangat

besar di bandingkan dengan usaha-usaha lainnya.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sangat berperan sebagai

sumber pertumbuhan kesempatan kerja atau pendapatan. Fakta ini

Page 23: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

5

menunjukkan bahwa kesempatan kerja yang diciptakan oleh kelompok

usaha tersebut jauh lebih banyak dibandingkan tenaga kerja yang bisa di

serap oleh Usaha Besar (UB). Karena itu, UMKM diharapkan bisa terus

berperan secara optimal dalam upaya menanggulangi pengangguran yang

jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Dengan banyak menyerap

tenaga kerja berarti UMKM juga mempunyai peran strategis dalam upaya

pemerintah memerangi kemiskinan di dalam negeri.

Perkembangan UMKM di Negara Sedang Berkembang (NSB)

dihalangi oleh banyak hambatan. Hambatan-hambatan tersebut (atau

intensitasnya) bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lain, atau antara

pedesaan dan perkotaan, atau antar sektor, atau antar sesama perusahaan di

sektor yang sama. Namun demikian, ada sejumlah persoalan yang umum

untuk semua UMKM di negara manapun juga, khususnya di dalam

kelompok NSB. Rintangan-rintangan yang umum tersebut termasuk

keterbatasan modal maupun investasi, kesulitan-kesulitan dalam

pemasaran, distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lainnya,

keterbatasan pekerja dengan keahlian tinggi (kualitas SDM rendah) dan

kemampuan teknologi, biaya transportasi dan energi yang tinggi,

keterbatasan ekonomi, biaya tinggi akibat prosedur administrasi dan

birokrasi yang kompleks khususnya dalam pengurusan izin usaha, dan

ketidakpastian akibat peraturan dan kebijaksanaan ekonomi yang tidak

jelas atau tak menentu arahnya.2

2 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia, (Jakarta:LP3ES, 2012), h. 51

Page 24: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

6

Di Indonesia, sesungguhnya telah mengembangkan Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan istilah yang lebih di kenal

dengan nama“Baitul Mal wa Tamwil” atau bisa disebut juga “Balai Usaha

Mandiri Terpadu” atau disingkat BMT. Kehadiran BMT diharapkan

mampu menanggulangi masalah permodalan yang dialami oleh pengusaha

kecil mikro, sehingga distribusi modal dan pendapatan dapat dirasakan

masyarakat kecil yang tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah. Peluang

pengembangan BMT di Indonesia sangat besar, mengingat Usaha Mikro

dengan skala pinjaman dibawah Rp. 5 Juta adalah segmen pasar yang

dapat dilayani dengan efektif oleh lembaga ini.

Salah satu masalah yang dihadapi pelaku UMKM adalah kesulitan

permodalan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Oleh

karena itu pembiayaan syariah dari BMT diberikan untuk membantu

pelaku UMKM sehingga usaha yang ditekuni dapat berkembang. Usaha

yang berkembang ini kemudian dapat meningkatkan omset dan

keuntungan pemilik UMKM yang mendapatkan pembiayaan syariah dari

BMT tersebut.

BMT selain sebagai lembaga alternatif penyalur modal, juga

memiliki misi, yaitu mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan

masyarakat dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi,

gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi

riil dan kelembagaan menuju tatanan perekonomian yang makmur dan

Page 25: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

7

maju serta gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang

berlandaskan syariah.3

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Di

BMT At Taqwa)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh BMT

memberikan kontribusi bagi perkembangan Usaha Mikro dan

Kecil?

2. Apakah terjadi peningkatan modal, laba serta omset penjualan dari

sisi pelaku Usaha Mikro dan Kecil setelah mendapatkan

pembiayaan mudharabah?

3. Apakah ada peningkatan pendapatan BMT dari penyaluran

pembiayaan mudharabah yang dilakukan?

4. Apakah jumlah nasabah penerima pembiayaan meningkat dari

tahun ke tahun ?

3 Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM Di

Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 17

Page 26: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan tersebut dapat disimpulkan

bahwa masalah utama yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil (UMK)

adalah masalah permodalan (kekurangan modal). Para pedagang enggan

untuk melakukan permohonan pembiayaan ke Bank dan lembaga formal

lainnya karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi untuk

memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan untuk usahanya.

Dengan adanya BMT, menjadi solusi alternatif bagi para

pengusaha sektor UMK dalam mengembangakan usahanya. Berdasarkan

masalah tersebut, maka penulis membatasi permasalahan diantaranya

pada, produk pembiayaan dibatasi pada pembiayaan mudharabah yang

disalurkan oleh BMT At Taqwa. Selain itu, faktor–faktor yang digunakan

untuk menilai perkembangan usaha meliput : modal usaha, laba usaha dan

omset penjualan.

Dengan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh pembiayaan yang diberikan oleh BMT At

Taqwa terhadap modal usaha nasabah ?

2. Bagaimanakah pengaruh pembiayaan yang diberikan oleh BMT At

Taqwa terhadap laba usaha nasabah ?

3. Bagaimanakah pengaruh pembiayaan yang diberikan oleh BMT At

Taqwa terhadap omset penjualan nasabah ?

Page 27: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

9

4. Faktor manakah yang paling dipengaruhi oleh pembiayaan

mudharabah dari BMT At Taqwa ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisa pengaruh pemberian pembiayaan mudharabah

dari BMT terhadap perkembangan usaha mikro dan kecil.

b. Menganalisa aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan

usaha mikro dan kecil.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Memberikan wawasan keilmuan mengenai pengaruh

pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh BMT tehadap

perkembangan usaha mikro dan kecil, serta mengetahui

seberapa banyak sektor usaha mikro dan kecil dapat menyerap

tenaga kerja.

b. Bagi Lembaga

Sebagai bahan pertimbangan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

dalam menentukan kebijakan mengenai penyaluran

pembiayaan mudharabah kepada para nasabah ataupun calon

nasabah pembiayaan.

Page 28: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

10

c. Bagi Masyarakat

Dapat membantu masyarakat dalam memahami konsep dan

penerapan pembiayaan mudharabah yang di lakukan oleh

Baitul Maal Wa Tamwil.

E. Review Studi Terdahulu

1. Analisis dampak pembiayaan mikro syariah terhadap perkembangan

keuntungan umkm di kabupaten bogor, oleh Risya Maulida Septiana,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2013.

Penelitian ini menganalisis akses UMKM terhadap pembiayaan mikro

syariah BMT dan dampaknya terhadap perkembangan usaha. Metode

regresi logistic digunakan untuk akses UMKM terhadap pembiayaan

mikro syariah BMT dan metode OLS digunakan untuk menganalisis

dampak kredit dari BMT pada perkembangan usaha. Hasil regresi

logistic menunjukan bahwa factor yang mempengaruhi akses umkm

terhadap pembiayaan mikro syariah dari BMT adalah dummy akses

pinjaman perbankan konvensional, dummy jenis kelamin, dan dummy

jenis usaha 1 (perdagangan). Banyaknya jumlah pembiayaan mikro

syariah BMT berpengaruh positif terhadap perkembangan keuntungan

usaha UMKM. Keuntungan usaha meningkat sebesar 28 persen per

tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan keuntungan

usaha adalah lama pendidikan, jumlah pembiayaan mikro syariah

BMT, perubahan omset dan total aset.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

11

2. Peran Pembiayaan Unit Jasa Keuangan Syariah Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro, oleh Rifka Kusumawardani, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

2013.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembiayaan Unit

Jasa Keuangan Syariah Ubasyada terhadap perkembangan usaha

mikro dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan atas

perkembangan usaha mikro sebelum dan sesudah pemberian

pembiayaan. Sampel yang digunakan disini adalah usaha mikro yang

melakukan pembiayaan dengan UJKS Ubasyada. Penelitian ini

menggunakan metode menggunakan metode analisis linear sederhana

dan uji T sampel berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel modal sesudah pembiayaan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap laba usaha mikro sebelum dan sesudah

pembiayaan, dan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

laba usaha sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan pada UJKS

Ubasyada.

3. Pengaruh Penyaluran Dana Pinjaman Modal Usaha Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Di Sekitar Kelurahan

Bintaro (Studi Pada KJK PEMK Bintaro) oleh Faridah, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

2014.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

12

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif,

dengan metode regresi linear sederhana. hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pertama, variabel modal usaha tidak memiliki

pengaruh yang nyata terhadap variabel omset pada usaha anggota.

Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) diperoleh t-hitung -3.379

lebih kecil dari t-tabel 1,6648. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap omset. Kedua,

variabel modal usaha memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel

kepuasan anggota. Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t)

diperoleh t hitung 5.750 lebih besar dari t tabel 1,6648. Hal ini

menunjukkan bahwa secara statistik variabel ini berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel kepuasan anggota.

4. Analisis Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Setelah Memperoleh

Pembiayaan Mudharabah Dari BMT At Taqwa Halmahera Di Kota

Semarang, oleh Fitra Ananda, Fakultas Ekonomi, Universitas

Diponegoro, 2011.

Penelitian ini menggunakan metode uji validitas, uji realibilitas dan uji

pangkat tanda wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis uji pangkat tanda

wilcoxon terjadi peningkatan modal usaha sebesar 92% setelah

mendapatkan pembiayaan dari BMT At Taqwa. Omzet penjualan pun

mengalami perubahan, terjadi peningkatan sebesar 103 % setelah

mendapatkan pembiayaan.Sama halnya dengan keuntungan, terjadi

peningkatan sebesar 65% setelah mendapatkan pembiayaan. Dengan

Page 31: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

13

demikian dengan adanya pembiayaan dari BMT At Taqwa maka

modal usaha, omzet penjualan dan keuntungan mengalami

peningkatan yang sangat berarti.

5. Pengaruh pembiayaan mudharabah BMT Binamas Terhadap

Perkembangan Usaha dan Pendapatan Nasabah Mudharabah Di BMT

Binamas Purworejo, oleh Suryati, Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2012. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif melalui perhitungan mean (M), Median (Me),

Modus (Mo) dan standar deviasi (SD) serta analisis konfirmatori SEM

(structural Equation Modeling) atau disebut juga model perssamaan

struktural untuk melakukan pengujian hipotesis. Hasil dari penilitian

ini menunjukan bahwa pemberian pembiayaan mudharabah terhadap

perkembangan usaha nasabah memiliki pengaruh positif dan

signifikan dengan nilai R sebesar 0,717 dan p=0,001(p < 0,05),

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perkembangan terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara perkembangan usaha terhadap

peningkatan pendapatan nasabah dengan nilai R sebesar 0,535 dan p =

0,001 (p<0,05), terdapat pengaruh pemberian pembiayaan

mudharabah terhadap peningkatan pendapatan nasabah mudharabah

melalui perkembangan usaha. Besarnya pengaruh tidak langsung

pembiayaan mudharabah terhadap peningkatan pendapatan nasabah

perkalian dari koefisien jalur masing-masing 0,717*0,535 = 0,383.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

14

Terdapat perbedaan yang ada dalam penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya yaitu, Pada penelitian ini menggunakan metode

regresi linear sederhana dengan variabel bebas adalah pembiayaan

mudharabah (X) dan variabel terikat adalah modal usaha (Y1), laba

usaha (Y2) dan omset penjualan (Y3). Serta dalam penelitian ini

penulis juga menjelaskan tentang pengaruh pembiayaan mudharabah

tersebut terhadap pendapatan yang didapatkan oleh pihak BMT serta

kondisi jumlah nasabah pembiayaan dari tahun ke tahun.

F. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak

bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori. Sebagai

hasil dedukasi dari teori atau proposisi, hipotesa lebih spesifik sifatnya,

sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris.4

Hipotesis bisa saja benar dan bisa saja salah. Maka dari itu

dibutuhkan pengujian untuk mengetahui perubahan dan perkembangan

modal,omzet penjualan dan keuntungan UMK setelah memperoleh

pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh BMT. Maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut :

4 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES), hal. 43

Page 33: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

15

1. H0 = tidak adanya pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

modal usaha.

Ha = ada pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap modal

usaha.

2. H0 = tidak adanya pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap laba

usaha.

Ha = adanya pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap laba

usaha.

3. H0 = tidak adanya pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

omset penjualan.

Ha = ada pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap omset

penjualan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka (review studi terdahulu), pengajuan hipotesis, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan disajikan teori-teori yang akan digunakan dalam

menyelesaikan masalah, diantaranya meliputi pembiayaan mudharabah,

Page 34: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

16

perkembangan usaha, Baitul Maal Wa Tamwil, Usaha Mikro Dan Kecil

(UMK).

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan

dalam penelitian diantaranya meliputi lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, jenis penelitian, sumber data, dan teknik analisis

data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan mengenai profil BMT At Taqwa, Gambaran

umum responden, hasil analisis dan interpretasi terhadap temuan

penelitian dengan cara mengolah data dari alat uji yang disesuaikan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan kesimpilan yang menjawab dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya serta saran-saran yang dapat

diberikan pada perusahaan yang berhubungan dengan objek dan tujuan

penelitian serta analisis yang telah dilakukan.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

1. Pengertian BMT

Baitul Mal wa Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri

terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara

lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya. Selain itu, Baitul Mal wa Tamwil juga bisa menerima titipan

zakat, infak dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan

dan amanatnya.5

Baitul Mal wa Tamwil adalah lembaga ekonomi atau

keuangan syariah non perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal

karena lembaga ini didirikan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

yang berbeda dengan lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan

formal lainnya.

Pola pengembangan institusi keuangan ini diadopsi dari

bayt al-mal yang pernah dan sempat tumbuh dan berkembang pada

masa Nabi SAW dan Khulafa al Rasyidin. Oleh karena itu, keberadaan

BMT selain bisa dianggap sebagai penyalur pendayagunaan harta

5 PINBUK, Pedoman Cara Pembentukan BMT Balai-Usaha Mandiri Terpadu.(Jakarta: PINBUK)

h. 1

Page 36: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

18

ibadah seperti zakat, infaq dan shadaqah, juga bisa dianggap sebagai

institusi yang bergerak di bidang investasi yang bersifat produktif

seperti layaknya bank.6

2. Prinsip Dasar BMT

BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam,

yaitu penuh keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan. Prinsip dasar

BMT adalah (Heykal dan Huda, 2010):

a. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu

‘amala (memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai

salaam: keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan.

b. Barokah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan

jaringan, transparan (keterbukaan), dan bertanggung jawab

sepenuhnya kepada masyarakat.

c. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).

d. Demokratis, partisipatif, dan inklusif.

e. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif.

f. Ramah lingkungan.

g. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta

keanekaragaman budaya.

h. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan

kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.

6 H.A. Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002) h.184

Page 37: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

19

3. Fungsi BMT

BMT memiliki dua fungsi, sebagai lembaga keuangan dan lembaga

ekonomi. Sebagai lembaga keuangan ia bertugas menghimpun dana

dari masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi ia juga

berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri dan

pertanian.

4. Peran Baitul Mal Wa Tamwil

BMT memiliki beberapa peranan antara lain:7

a. Menjauhkan masyrakat dari praktek ekonomi non-syariah.

Aktif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti

penting sistem ekonomi Islami. Hal ini bisa dilakukan dengan

pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang

Islami, misalnya supaya ada bukti dalam bertransaksi, dilarang

curang dalam menimbang barang, jujur terhadap konsumen dan

sebagainya.

b. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus

bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan

mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan,

penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah

atau masyarakat umum.

c. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang

masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu

7 Sudarsono, Heri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, (Yogyakarta:

Ekonosia,2008) h.104

Page 38: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

20

memenuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan

segera. Maka BMT harus mampu melayani masyarakat lebih

baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang

sederhana dan lain sebagainya.

d. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang

merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat

yang kompleks dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu

langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka

pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya

dalam masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan

kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis

pembiayaan.

5. Tujuan Pembiayaan BMT

Pembiayaan yang diberikan BMT kepada pengusaha mikro dan

kecil diberikan dalam rangka untuk:8

a. Upaya memaksimalkan laba

Artinya, setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu

menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha menginginkan mampu

mencapai laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba

maksimal maka mereka perlu dukungan dana yang cukup.

8 Muhammad. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Pergulatan Melawan Kemiskinan & Penetrasi

Ekonomi Global), (Jakarta: Graha Ilmu,2009) h. 35

Page 39: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

21

b. Upaya meminimalkan resiko

Artinya, usaha yang dilakukan agar mampu menghasilkan laba

maksimal, maka pengusaha harus mampu meminimalkan resiko

yang mungkin timbul. Resiko kekurangan modal usaha dapat

diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi

Artinya, sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan

melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya

manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam dan

sumber daya manusianya ada, dan sumber modal tidak ada maka

dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan

pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya

ekonomi.

d. Penyaluran kelebihan dana

Artinya, dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki

kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya

dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi

jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran kelebihan

(surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

6. Sistem Pembiayaan BMT

Pembiayaan merupakan salah satu tugas BMT, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan

Page 40: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

22

pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat

penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal yaitu :9

a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukkan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun

investasi.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan.

7. Jenis - Jenis Pembiayaan BMT

Jenis-jenis pembiayaan BMT lebih diarahkan pada pembiayaan mikro,

kecil bawah dan bawah. Produk pembiayaannya antara lain:

a. Pembiayaan Mudharabah yaitu bentuk kerja sama antara dua

pihak atau lebih dimana pemilik modal (shahib al-maal)

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)

dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

b. Pembiayaan Musyarakah yaitu pembiayaan berdasarkan akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

9 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani,2001)

h. 160.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

23

c. Pembiayaan Murabahah yaitu akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Dimana penjual harus

memberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan

menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya

tersebut. Perbedaan yang mendasar dari musyarakah dan

mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atas manajemen

dan keuangan atau salah satu diantara itu. Dalam mudharabah,

modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam

musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih.

d. Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil yaitu pembiayaan untuk

membeli barang dengan cicilan. Syarat-syarat dasar dari produk

ini hampir sama dengan pembiayaan murabahah . Perbedaan

diantara keduanya terletak pada cara pembayaran, dimana pada

pembiayaan murabahah pembayaran ditunaikan setelah

berlangsungnya akad kredit, sedangkan pada pembiayaan Al

Bai’Bitsaman Ajil cicilan baru dilakukan setelah nasabah

penerima barang mampu memperlihatkan hasil usahanya.

e. Al Qardhul Hasan yaitu suatu akad pinjaman kepada nasabah

dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana

yang diterimanya kepada LKS pada waktu yang telah disepakati

oleh LKS dan nasabah. Pembiayaan ini biasanya menggunakan

dana ZIS yang juga di kelola oleh BMT.

Page 42: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

24

8. Masalah Yang Dihadapi Oleh BMT

Ada beberapa kendala yang di hadapi oleh BMT dalam menjalankan

usahanya, antara lain :

a. Belum memadainya sumber daya manusia yang terdidik dan

profesional

b. Permodalan (dana) yang relatif kecil dan terbatas

c. Adanya ambivalensi antara konsep syariah pengelolaan BMT

dengan operasionalisasi di lapangan

d. tingkat kepercayaan yang masih rendah dari umat Islam dan

secara akademik belum terumuskan dengan sempurna untuk

mengembangkan lembaga keuangan syariah dengan cara

sistematis dan proporsional.

Bila dilihat dari latar belakang berdirinya, BMT merupakan

jawaban terhadap tuntutan dan kebutuhan kalangan umat Muslim.

Kehadiran BMT muncul di saat umat Islam mengharapkan adanya

lembaga keuangan yeng berbasis syariah dan bebas dari unsur riba

yang dinyatakan haram. Eksistensi lembaga keuangan syariah sejenis

BMT, jelas memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi

berwawasan syariah terutama dalam memberikan solusi bagi

pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan

ekonomi yang berbasis kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga

utama sistem perekonomian nasional. Hal ini menunjukkan peranan

BMT sangat berarti bagi masyarakat karena BMT merupakan suatu

Page 43: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

25

lembaga mikro syariah yang mampu memecahkan permasalahan

fundamental yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah

khususnya di bidang permodalan. BMT tidak hanya befungsi dalam

penyaluran modal tetapi juga berfungsi untuk menangani kegiatan

sosial.

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Menurut M. Syafi’i Antonio pembiayaan merupakan salah

satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan

menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan

menyatakan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan

ituberdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak

lainyang mewajibkan pihak yang dibiayaai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu dengan imbalan atau bagi

hasil.

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

dan Mikro Menengah No.06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk

teknis program pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro pola

syariah bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk

investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota,

Page 44: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

26

calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan

penerimaan pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang

diterima kepada pihak koperasi sesuai akad dengan pembayaran

sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang

dibiayaai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

2. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi

sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat

dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak

dibidang industri, pertanian dan perdagangan untuk menunjang

kesempatan kerja dan menunjang produksi an distribusi barang-barang

dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri

maupun ekspor.10

3. Fungsi Pembiayaan

Adapun fungsi pembiayaan antara lain:

a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan

sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank

konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh bank konvensional

10

Yusuf dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank (Cirebon: STAIN Press, 2009). h. 60

Page 45: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

27

c. Membantu masyrakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan

oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha

yang dilakukan.11

4. Jenis - Jenis Pembiayaan

Pembiayan dilihat dari sifat penggunaannya dapat dibagi menjadi:12

a. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produktif, perdagangan maupun

investasi.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

menjadi:

1) Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan

peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil

produksi, maupun secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas

ataupun mutu hasil produksi. Serta untuk keperluan

perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu

barang.

Bank konvensional memberikan kredit modal kerja tersebut

dengan cara memberikan pinjaman sejumlah uang yang

11

www.mujahidinimeis.wordpress.com

Page 46: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

28

dibutuhkan untuk mendanai seluruh kebutuhan yang

merupakan kombinasi dari komponen-komponen modal kerja

tersebut, baik untuk keperluan produksi maupun perdagangan

untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan berupa uang.

Sedangkan bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh

kebutuhan modal kerja tersebut, bukan dengan meminjamkan

uang melainkan dengan menjalin hubungan partnership dengan

nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana

(shahibul maal), sedangkan nasabah sebagai pengusaha

(mudharib). Skema pembiayaan seperti ini disebut sebagai

mudharabah (trust financing). Fasilitas ini dapat diberikan

untuk jangka waktu tertentu sedangkan bagi hasil dibagi secara

periodik dengan nisbah yang telah disepakati. Setelah jatuh

tempo, nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta

porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) yang menjadi bagian

bank.

2) Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi diberikan kepada nasabah untuk

keperluan investasi yaitu keperluan penambahan modal guna

mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun pendirian

proyek baru.

Untuk pembiayaan investasi bank syariah menggunakan skema

musyarakah mutanaqishah. Dalam hal ini bank memberikan

Page 47: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

29

pembiayaan dengan prinsip penyertaan dan secara bertahap

bank melepaskan penyertaannya dan pemilik perusahaan akan

mengambil alih kembali, baik dengan menggunakan surplus

cash flow yang tercipta maupundengan menambah modal, baik

yang berasal dari setoran pemegang saham yang ada ataupun

dengan mengundang pemegang saham baru.

3) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis digunakan

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi

dibedakan atas (a) kebutuhan primer (pokok) yaitu: makanan,

pakaian, tempat tinggal dan pendidikan, (b) kebutuhan

sekunder (kebutuhan tambahan) perhiasan, kendaraan,

pariwisata dan sebagainya.

Bank syariah dapat menyediakan pembiayaan komersil untuk

pemenuhan kebutuhan barang konsumsi dengan menggunakan

skema:

a. Jual beli dengan angsuran

b. Al ijarah muntahia bit tamlik atau sewa beli

c. Al Musyarakah Mutanaqishah atau descreasing

partisipasion, dimana secara bertahap untuk menurunkan

jumlah partisipasinya.

d. Ar Rahn untuk memenuhi kebutuhan jasa

Page 48: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

30

Pembiayaan konsumsi biasanya digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan sekunder. Sedangkan kebutuhan

primer pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan

pembiayaan komersil. Seseorang yang belum mampu

memenuhi kebutuhan pokoknya tergolong fakir atau

miskin, dan oleh karena itu wajib diberikan zakat atau

shodaqah, atau maksimal diberikan pinjaman kebajiakan (al

qard al hasan), yaitu pinjaman dengan kewajiban

pengembalian pinjaman pokoknya saja, tanpa imbalan

apapun.

5. Produk - Produk Pembiayaan Syariah

a. Penghimpunan Dana

Ada beberapa prinsip operasional yang diterapkan dalam

penghimpunan dana dari masyarakat antara lain:

1) Prinsip Wadi’ah (Titipan atau Simpanan)

Al Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu

pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang

harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip

menghendaki.

Terdapat dua jenis al wadiah, yaitu:

a) Wadiah Yad Al Amanah adalah akad penitipan

barang/uang dimana pihak penerima titipan tidak

diperkenankan menggunakan barang/uang tersebut yang

Page 49: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

31

dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kerusakan atau

kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan

perbuatan atau kelalaian penerima titipan.

b) Wadiah Yad Adh-Dhamanah adalah akad penitipan

barang/uang dimana pihak penerima titipan dengan atau

tanpa izin pemilik barang/uang dapat memanfaatkan

barang/uang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap

kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan. Semua

manfaat keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan

barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan.

2) Prinsip Mudharabah

Al Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola

(mudharib). Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si

pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerug

bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad mudharabah

dibagi menjadi dua jenis:

Page 50: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

32

a) Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah mutlaqah merupakan akad kerjasama antara

shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas

dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan

daerah bisnis.

b) Mudharabah Muqayyadah

Mudaharabah muqayyadah merupakan bentuk akad

kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dimana

mudharib memberikan batasan kepada shahibul maal

mengenai tempat, cara, dan obyek investasi.

b. Penyaluran Dana

Secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi

kedalam empat kategori yang diberdasarkan tujuan

penggunaannya, yaitu:13

a) Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

b) Pembiayaan dengan prinsip sewa

c) Pembiayaan dengan bagi hasil

d) Pembiayaan dengan akad pelengkap

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki

barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan

untuk mendpatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha

13

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo,2004),

h.97

Page 51: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

33

kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa

sekaligus.

1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Landasan hukum prinsip jual beli yaitu Q.S. Al Baqarah ayat

275 yang artinya “....Allah menghalalkan jual-beli (al-ba’i) dan

melarang riba....” menunjukkan bahwa praktik bunga adalah

tidak sesuai dengan semangat Islam. Pengertian jual-beli

meliputi berbagai akad penukaran antara suatu barang dan jasa

dalam jumlah tertentu atas barang dan jasa lainnya. Penyerahan

jumlah atau harga barang dan jasa tersebut dapat dilakukan

segera ataupun secara tangguh. Tingkat keuntungan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang

dijual.

a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah (al ba’i bi tsaman ajil) lebih dikenal sebagai

murabahah saja. Murabahah berasal dari kata ribhu

(keuntungan), adalah transaksi jual beli dimana bank

menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan

(margin). Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli

Page 52: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

34

barang dengan menyatakan harga perolehandan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjua dan pembeli.14

b) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang

diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran

dilakukan tunai.15

c) Pembiayaan Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, tapi dalam

istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam

beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna dalam

bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan

manufaktur dan konstruksi.

Dalam fatwa DSN-MUI, dijelaskan bahwa jual beli

istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antar pemesan (pembeli, mushani’)

dan penjual (pembuat dan shani’).16

2) Prinsip Sewa

a. Ijarah

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Karim

(2004) ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat)

14

Ibid, h. 113 15

Ibid, h. 99 16

Ibid, h. 116

Page 53: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

35

atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan barang itu sendiri.

b. Ijarah muntahiya Bit Tamlik

Ijarah muntahiya bit tamlik (IMBT) adalah transaksi sewa

dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan obyek

sewa diakhir periode sehingga transaksi diakhiri dengan

alih kepemilikan obyek sewa.

3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah berdasarkan atas prinsip bagi hasil

adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah suatu bentuk akad

kerjasama perniagaan antara pemilik modal untuk

menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-

masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam

pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi

menurut proporsi pernyataan modal atau berdasarkan

kesepakan bersama. Musyarakah dapat diartikan pula

sebagai percampuran dana untuk tujuan pembagian

keuntungan.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

36

b. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/perniagaan

antara pihak pemilik dana (shahibul maal) sebagai pihak

yang menyediakan modal dana sebesar 100 persen dengan

pihak pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan

dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah)

sesuai dengan kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak,

sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik

modal, kecuali jika diketemukan adanya kelalaian atau

kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib), seperti

penyelewengan kecurangan dan penyalahgunaan.

Berdasarkan Direktorat Perbankan Syariah BI tahun 2001

terdapat beberapa ketentuan umum untuk pembiayaan

mudharabah, antara lain:

1) Jumlah modal yang diserahkan kepad nasabah selaku

pengelola modal harus diserahkan tunai dan dapat

berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya

dalam satuan uang. Apabila modal diserahkan secara

bertahap, harus jelas tahapannya dan disepakati

bersama.

2) Hasil dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah

dapat diperhitungkan dengan dua cara:

Page 55: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

37

Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue

sharing)

Perhitungan dari keuntungan proyek (profit

sharing)

3) Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam

akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati.

Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh

kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan

pihak nasabah, seperti penyelewengan, kecurangan dan

penyalahgunaan dana.

4) Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan

nasabah, namun tidak berhak mencampuri urusan

pekerjaan/usaha nasabah. Jika nasabah cedera janji

dengan sengaja, misalnya tidak mau membayar

kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban, dapat

dikenakan sanksi administrasi.

c. Akad Pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap

Page 56: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

38

ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.

1) Hawalah (alih hutang-piutang)

Hawalah adalah pengalihan hutang/piutang dari orang

yang berhutang/berpiutang kepada orang lain yang

wajib menanggung atau menerimanya.

2) Rahn (gadai)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan

pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan

pembiayaan.

Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria:

Milik nasabah sendiri

Jelas ukuran, sifat dan nilainya ditentukan

berdasarkan nilai riil pasar.

Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan

oleh bank.

3) Qard

Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang

dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain

meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini

digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan

sosial. Dana ini diperoleh dari dana zakat, infaq dan

shadaqah.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

39

4) Wakalah (perwakilan)

Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili

dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti

transfer.

5) Kafalah (Garansi Bank)

Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang ditanggung.

C. Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

1. Pengertian Usaha Mikro dan Kecial (UMK)

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) :17

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria Usaha

Mikro sebagaimana di atur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah Usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana di maksud dalam Undang-Undang ini.

17

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

40

Usaha Mikro dan Kecil adalah unit usaha produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau

badan usaha di semua sector ekonomi. Pada prinsipnya

perbedaan antara usaha mikro, usaha kecil,dan menengah

umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk

tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun atau jumlah

pekerja tetap.

Adapun ciri-ciri usaha mikro adalah :

1) Jenis barang/ komoditi usahanya tidak selalu tetap,

sewaktu-waktu dapat berganti.

2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu

dapat pindah tempat.

3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana

sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga

dengan keuangan usaha.

4) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki

jiwa wirausaha yang memadai.

5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;

Umumnya belum akses kepada perbankan, namun

sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan

non bank.

6) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan

legalitas lainnya termasuk NPWP.

Page 59: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

41

Contoh usaha Mikro adalah pertanian, peternakan,

pedagang eceran dan usaha-usaha jasa seperti: penjahit

(konveksi), perbengkelan, salon kecantikan.

Contoh Usaha Kecil adalah pedagang dipasar grosir (agen),

pengrajin industri kayu dan rotan, industri alat-alat rumah

tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan.

2. Kriteria Usaha Mikro dan Kecil

Dalam UU tersebut kriteria yang digunakan untuk

mendefinisikan UMK seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah

nilai kekayaan bersih atau nilai asset, tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. 18

Tabel. 2.1

Kriteria Usaha Mikro dan Kecil

No Uraian Kriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Max 50 jt Max 300 Jt

2 Usaha Kecil 50 Jt – 500 Jt 300 Jt – 2,5

M

Sumber : www.depkop.go.id

Berdasarkan kriteria diatas Usaha Mikro adalah usaha yang

memiliki asset maksimal sebesar 50 Juta dan omzet penjualannya

maksimal sebesar 300 Jt. Sedangkan Usaha Kecil adalah usaha yang

memiliki asset diatas 50 Jt – 500 Jt dan beromzet lebih dari 300 Jt –

18

Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia, (Jakarta:LP3ES, 2012), h.

12

Page 60: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

42

2,5 pertahun. Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria,

sejumlah lembaga pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan

Badan Pusat Statistik (BPS) selama ini juga menggunakan jumlah

pekerja sebagai ukuran untuk membedakan skala usaha antara usaha

mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar.

Di Indonesia, usaha mikro dan kecil (UMK) saat ini

dianggap sebagai salah satu cara paling efektif dalam pengentasan

kemiskinan. UMK diatur secara hukum melalui Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil. UMK merupakan

suatu kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian

Indonesia dan hal ini terbukti ketika UMK menjadi stabilitator

perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator

pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.

3. Ciri - Ciri Usaha Mikro

a. Jenis barang/ komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu

dapat berganti.

b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat

pindah tempat.

c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana

sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan

keuangan usaha.

d. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

43

e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; Umumnya

belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka

sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

f. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas

lainnya termasuk NPWP.

4. Peran Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Peran usaha mikro dan kecil sangat penting dalam

pembangunan ekonomi. karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya

yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil,

UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan menjawab kondisi

pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak rentan

terhadap berbagai perubahan eksternal. UMKM justru mampu dengan

cepat menangkap berbagai peluang, misalnya untuk melakukan

produksi yang bersifat substitusi impor dan meningkatkan pemenuhan

kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pengembangan UMKM dapat

menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural,

yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang

yang stabil dan berkesinambungan.

5. Masalah Yang Dihadapi Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pada hakikatnya

merupakan tanggung jawab bersama, baik antara pemerintah dan

masyarakat. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh UMK

Page 62: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

44

berdasarkan pada evaluasi dan revitalisasi pemerintah dibidang

UMKM yaitu:

a. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif

Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif

antara lain dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan

berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha,

keringanan pajak dan sebagainya.

b. Bantuan Permodalan

Pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan syarat-

syarat yang tidak memberatkan bagi UMK, untuk membantu

peningkatan permodalannya baik itu melalui sektor jasa financial

formal, sektor jasa financial informal, skema penjamin, leasing dan

dana modal ventura. Pembiayaan untuk usaha mikro kecil(UMK)

sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang

ada, maupun non bank.

c. Perlindungan Usaha

Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang

merupakan usaha golongan ekonomi lemah harus mendapatkan

perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang

maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling

menguntungkan.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

45

d. Pengembangan Kemitraan

Perlu adanya pengembangan kemitraan yang saling membantu

antara UMK, atau UMK dengan pengusaha besar didalam negeri

maupun luar negeri. Untuk menghindarkan terjadinya monopoli

dalam usaha, disamping itu juga untuk memperluas pangsa pasar

dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian UMK

akan mempunyai kekuatann dalam bersaing dengan pelaku bisnis

lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah perlu

meningkatkan pelatihan bagi UMK baik dalam aspek

kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta

keterampilannya dalam mengembangkan usahanya, disamping itu

juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di

lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan

kemitraan rintisan.

e. Omset

Salah satu tujuan dari pemanfaatan UMKM dalam koperasi atau

Credit Union ataupun lembaga keuangan non bank adalah untuk

meningkatkan omset dari penjualan. Meningkatnya omset pada

wirausaha juga sangat berpengaruh pada kemajuan UMKM.

Apabila pada wirausaha tidak mengalami omset meningkat maka

pihak dari UMKM biasanya mengadakan pelatihan dan

Page 64: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

46

penyuluhan bagi anggota/mitra agar lebih memahami usaha yang

dijalankan.19

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UMK

adalah jenis usaha produktif yang dijalankanoleh seseorang dengan

harapan bisa mendapatkan keuntungan serta dapat meningkatkan

taraf kehidupannya.

Selain itu Badan Pusat Statistik (2003)

juga mengidentifikasikan permasalahan umum yang dihadapi oleh

UMKM adalah :

a. Kurang permodalan.

b. Kesulitan dalam pemasaran.

c. Persaingan usaha ketat.

d. Kesulitan bahan baku.

e. Kurangnya keahlian dalam teknis produksi.

f. Keterampilan manajerial kurang.

g. Kurang pengetahuan manajemen keuangan, dan

h. Iklim usaha yang kurang kondusif (perijinan,

aturan/perundangan).

D. Perkembangan Usaha

Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya

peningkatan omset penjualan. Menurut Jeaning Beaver dalam Muhammad

Sholeh, “tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan

19

(sumber: www.evaluasi,revitalisasiumkm.co.id/pemerintahdibidangumkm/februari2013).

Page 65: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

47

kecil dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan”. Ia mengatakan

bahwa salah satu ciri usaha atau bisnis itu berkembang adalah selalu saja

kekurangan modal. Dengan kata lain bisnisnya bertambah maju maka

dibutuhkan modal tambahan.

E. Indikator Perkembangan Usaha

Tolak ukur perkembangan usaha atau keberhasilan usaha haruslah

merupakan parameter yang dapat diukur sehingga tidak bersifat nisbi atau

bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat dipertanggungjawabkannya.

Semakin konkrit tolak ukur itu semakin mudah bagi semua pihak untuk

memahami serta membenarkan atas diraihnya keberhasilan tersebut.

Para peneliti20

menganjurkan peningkatan omset penjualan,

pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai

pengukuran perkembangan usaha. Berkaitan dengan tolak ukur

keberhasilan dari kebijakan bisnis Indriyo Gitosudarmo dalam jurnal

Sulastri Rini Rindrayani dan M. Astihan (2007) menyatakan ukuran

terhadap keberhasilan dari kebijaksanaan bisnis tersebut dapat berupa

besar kecilnya penghasilan (income) atau keuntungan (Profity) yang

diperoleh. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa dengan

naiknya laba yang diterima maka usaha mikro juga dapat dikatakan

berkembang.

20

Kim dan Choi 1994, Lee dan Miller 1996 , Lou, 1999, Hadjimanolis 2000 at Miles.

Page 66: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

48

F. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan.21

Sektor usaha mikro dan kecil (UMK) mempunyai peranan yang

penting dalam perekonomian nasional. Sektor usaha mikro dan kecil

merupakan penopang utama perekonomian Indonesia dilihat dari besarnya

jumlah pelaku usaha mikro dan kecil.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah(LKMS) merupakan salah satu

sumber pembiayaan untuk mengatasi masalah permodalan Usaha Mikro

dan Kecil (UMK) karena sifatnya yang lebih fleksibel, misalnya dalam hal

persyaratan dan jumlah pinjaman yang tidak seketat persyaratan

perbankan. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa keberadaan

lembaga-lembaga keuangan informal, seperti Lembaga Keuangan Mikro

Syariah (LKMS) sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha mikro dan

kecil yang umumnya membutuhkan pembiayaan sesuai skala dan sifat

usaha kecil.

Salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang

memberikan pembiayaan kepada usaha mikro dan kecil adalah Baitul

Maal Wa Tamwil (BMT). BMT adalah lembaga keuangan mikro yang

dioperasikan dengan prinsip bagi hasil. Secara konseptual BMT memiliki

21

Abdul Hamid, Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: FEIS UIN Press. hal. 25

Page 67: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

49

dua fungsi: melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan

kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiataan ekonominya.

Baitul Maal Wa Tamwil At Taqwa memiliki komitmen untuk

membantu mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk komitmen itu

adalah dengan adanya produk-produk pembiayaan yang ditawarkan dalam

rangka memenuhi kebutuhan nasabah/anggota dan calon nasabah/anggota,

yaitu pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah yang dijalankan

ini merupakan alternatif bagi para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Melalui pembiayaan mudharabah ini, BMT At Taqwa bermaksud

memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku usaha

mikro dan kecil yang sudah feasible tetapi belum bankable mendapatkan

modal usaha.

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk

melihat sejauh mana pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh BMT

At Taqwa dapat membantu mengembangkan usaha mikro dan kecil.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

50

Gambar 2.3

Kerangka Berfikir

Baitul Maal Wa Tamwil

(BMT) At Taqwa

Laba Usaha Modal Usaha

Perkembangan Usaha Mikro

dan Kecil

Pembiayaan Mudharabah

Omset Penjualan

Page 69: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Baitul Maal Wa Tamwil At Taqwa Jalan Sakti

IV Komplek Pajak Kemanggisan Jakarta Barat 11820. Pertimbangan

pemilihan lokasi ini adalah karena BMT ini terletak di wilayah yang

strategis , sehingga cocok untuk dijadikan tempat penelitian. Waktu

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2015.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif,

dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka

dan analisis menggunakan statistik. Metode kuantitatif digunakan apabila

masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang

terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dan praktik, antara

rencana dengan pelaksanaan.22

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Definisi Variabel

Variabel adalah simbol atau lambang yang dapat dilekatkan

bilangan atau nilai.23

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1989),

variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian yang

22

23

Fred Kerlinger, Foundation Of Berhavioral Research. 1993

Page 70: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

52

dianggap sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

yang diteliti.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu

variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-

tindakan yang perlu untuk mengukur pada variabel tersebut.

Adapun definisi operasional untuk masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Variabel Terikat (Dependen Variabel) adalah variabel yang

perilakunya dipengaruhi oleh variabel lain (variabel bebas).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

Y : Perkembangan keuntungan usaha mikro dan kecil setelah

memperoleh pembiayaan

Dalam penelitian ini perkembangan usaha mikro dan kecil dapat

dilihat dari 3 hal :

1) Modal Usaha

Modal adalah sejumlah harga (uang/barang) yang digunakan

untuk menjalankan usaha, modal berupa uang tunai, barang

dagangan, bangunan dan lain sebagainya24

. Yang dimaksud

modal usaha disini kemampuan finansial usaha mikro dalam

menjalankan operasional usahanya atau untuk memproduksi

24

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi. (Jakarta: Raja Grafin Persada,2002). h. 34

Page 71: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

53

barang dan atau jasa. Satuan untuk mengukur modal usaha

berdasarkan nominal uang dalam rupiah.

2) Laba Usaha

Laba secara operasional merupakan selisih antara pendapatan

yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode

dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut yang

dinyatakan dengan satuan rupiah.

Laba merupakan indikator untuk mengukur perkembangan

usaha. Perkembangan usaha dikatakan baik apabila terjadi

peningkatan laba secara stabil.

3) Omset Penjualan

Omset penjualan adalah jumlah total produksi yang dapat dijual

dalam sebulan yang dihasilkan oleh pengusaha mikro. Omset

penjualan dapat dihitung dengan mengalikan total jumlah yang

terjual dengan harga yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

b. Variabel Independen (Independen Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Jumlah Pembiayaan Mudharabah

Jumlah pembiayaan mudharabah disini adalah sejumlah dana

yang diberikan oleh pihak BMT At Taqwa kepada nasabah

pembiayaan.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

54

D. Kerangka Pemikiran Konsep

Gambar 3.1

Kerangka Pemikiran Konsep

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.25

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para

nasabah pembiayaan mudharabah di BMT At Taqwa.

25

Ibid., h.55

Pembiayaan

Mudharabah

Omset

Penjualan (Y3)

Laba Usaha (Y2)

Modal Usaha

(Y1)

Nasabah

BMT AT Taqwa

Pendapatan

BMT

Jumlah

Nasabah

Page 73: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

55

Populasi adalah keseluruhan unit analisis/hasil pengukuran yang

dibatasi oleh suatu kriteria tertentu. Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.26

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh

nasabah pembiayaan mudharabah di BMT At Taqwa yang berjumlah 60

orang. Pengambilan sampel jika subjeknya kurang dari 100 orang

sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100

orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan seluruh populasi yang ada sebagai

sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan metode

probability sampling yaitu suatu metode pemilihan ukuran sampel dari

suatu populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang

sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai

sampel mempunyai peluang yang sama.27

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer

dan data sekunder.

1. Data primer adalah data asli yang penulis kumpulkan sendiri, melalui

wawancara dan kuesioner yang disebar kepada responden atau nasabah

pembiayaan Mudharabah di BMT At Taqwa.

26

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 73 27

J. Supranto, Statistik Teori Dan Aplikasi (Jakarta: Erlangga, 2000). h. 23

Page 74: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

56

2. Data sekunder adalah data yang sudah ada. Data sekunder diperoleh

dengan cara melakukan pengutipan dari sumber lain yang menerbitkan

data tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Analisis kuantitatif statistik yaitu metode analisis regresi dengan

menggunakan data-data yang sudah ada. Tujuan menggunakan regresi

linear sederhana adalah untuk mendapatkan tingkat akurasi dan dapat

mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel

independen (jumlah pembiayaan mudharabah) terhadap variabel dependen

(perkembangan usaha mikro dan kecil).

a. Uji Prasyarat Regresi Linear Sederhana

Model regresi linier sederhana dianggap baik jika model regresi

tersebut memenuhi beberapa asumsi, yaitu asumsi normalitas dan

linieritas.

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal.28

Untuk mengetahui normalitas

data pada regresi dihitung dengan rumus Lilifors pada bagian

Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila

nilai signifikan Kolmogorov Smirnov > α = 0,05.

28

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h.214.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

57

2) Uji Linearitas Data

Uji Linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang

digunakan dalam suatu model empiris sebaiknya berbentuk linear

atau non linear.

b. Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linear sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau

tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya.29

Metode regresi linear sederhana adalah suatu metode analisis yang

dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Dengan persamaan umum regresi linear

sederhana sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Perkembangan usaha nasabah setelah memperoleh

pembiayaan dari BMT (rupiah)

a = Konstanta yaitu nilai Y bila X = 0

b = Koefisien regresi yaitu perubahan pada Y jika X berubah

satu satuan

X = Jumlah Pembiayaan Mudharabah

29

Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.155.

Y = a + bX

Page 76: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

58

1) Koefisien Korelasi

Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara dua variabel atau lebih. Secara spesifik tujuan

analisis korelasi adalah untuk mengetahui apakah diantara dua

variabel ada variabel terdapat hubungan, jika ada hubungan

bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut.30

2) Koefisien Determinasi (R2)

Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan atau kontribusi variabel independen (jumlah

pembiayaan mudharabah) terhadap variabel dependen

(perkembangan usaha mikro dan kecil). Besar koefisien

determinasi (R2) didapat dari menguadratkan koefisien korelasi (r).

Koefisien Determinasi dapat dilambangkan dengan (R2). Dengan

rumus:

R2 = r

2 x 100%

Keterangan :

R2

= Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

Sedangkan koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus:

(∑ ) (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) ∑ ∑ ( ) +

30

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2010), h.141.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

59

Penelitian ini menggunakan nilai adjusted untuk

mengevaluasi model regresi. Nilai adjusted mampu naik dan turun

apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model

regresi. Seperti halnya koefisien determinasi, nilai adjusted juga

berkisar antara nol dan satu. Apabila mendekati nilai 1 berarti

semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependennya.31

3) Uji t

Pengujian statistik adalah pengujian terhadap masing-

masing variabel independen. Uji t (coefficient) akan dapat

menunjukkan pengaruh masing-masing variabel independen.

Hipotesis yang digunakan:

a) Bila Ho : bi ≤ 0 = variabel independen berpengaruh negatif

terhadap variabel dependen.

b) Bila Ho : bi ≥ 0 = variabel independen berpengaruh positif

terhadap variabel dependen.

Jika t tabel > t hitung maka Ho diterima, berarti variabel

independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Jika t tabel < t hitung maka Ho ditolak, berarti variabel

independen secara individual berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.

31

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97

Page 78: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

60

Dalam pengolahan uji statistik bertujuan untuk melihat

seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen

(jumlah pembiayaan mudharabah) terhadap variabel dependen

(perkembangan usaha mikro dan kecil).

4) Uji F

Uji F adalah Uji F atau uji global dilakukan untuk melihat

apakah terjadi pengaruh myata antara variabel bebas (independen)

terhadap variabel terikat (dependen) secara keseluruhan.

Uji simultan dengan uji F ini bertujuan ntuk mengetahui pengaruh

bersama – sama variabel independen terhadap variabel dependen.

Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel variabel dependen.

Page 79: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

61

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT At Taqwa

Berawal dari kurang berkembangnya usaha masyarakat yang ada di

sekitar mesjid At Taqwa karena kurangnya modal, hal ini menyebabkan

praktek rentenir tumbuh subur dilingkungan masjid At Taqwa. Praktek

tersebut sangat merugikan para pengusaha kecil karena para rentenir

menetapkan bunga yang sangat tinggi, selain itu tingkat kesenjangan sosial

ekonomi antara si miskin dan si kaya di lingkungan masjid At Taqwa

sangat kental, sehingga menyebabkan si miskin dekat dengan kekufuran.

Di samping itu, praktek kristenisasi di lingkungan ini telah menyebar

cukup luas, salah satu praktek kristenisasi yang dilakukan adalah dengan

pembagian sembako.

Tiga hal diatas lah yang menjadi alasan dan peluang (opportunity)

bagi pengurus Yayasan Taqwa Bhakti untuk mendirikan lembaga

keuangan mikro yang khusus mengelola dana zakat, infaq, maupun

shodaqoh untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan dengan cara

yang arif dan bijaksana. Atas dasar cita-cita dan komitmen itu, maka

didirikanlah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang diharapkan

menjadi lembaga perjuangan perekonomian umat.

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) At Taqwa resmi didikan pada hari

minggu, tanggal 01 Oktober 1994 dihadiri oleh pejabat pajak, Komisaris

Page 80: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

62

Bank Muamalat Prof. Dr. Amin Aziz, Dewan Syariah Bank Muamalat

Syafi’i Antonio dan keluarga besar masyarakat komplek pajak yang

terletak di lingkungan Komplek Masjid At Taqwa.

Pada tanggal 01 November 2000 BMT At Taqwa resmi berbadan

hukum Koperasi Karyawan Yayasan Taqwa Bhakti (Kop, Taqwa Bhakti),

No.16/PAD/KDK 9.3/XI/2000. Hal ini telah sesuai dengan landasan

hukum yang harus dimiliki oleh suatu usaha dibidang jasa keuangan.32

Perkembangan BMT At Taqwa dari waktu ke waktu menunjukkan nilai

yang positif. Sumber Daya Manusia (SDM) yang awalnya hanya

berjumlah 4 orang di tahun 1994 kini menjadi 20 orang. Modal awal yang

dimiliki sebesar Rp. 23 Juta meningkat hingga Rp. 250 Juta dengan asset

Rp. 4,5 Milyar. Kepercayaan masyarakat pun semakin meningkat, jumlah

anggota BMT At Taqwa yang terdaftar pada saat ini sekitar 4000 orang.

B. Profil Responden

Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah nasabah pembiayaan

mudharabah di BMT At Taqwa. Dalam penelitian ini jumlah responden

sebanyak 60 orang. Untuk mengetahui identitas nasabah, berikut ini akan

diuraikan berdasarkan jenis kelamin, usia, status dan jenis usaha yang

dijalankan.

32

Dokumentasi BMT At Taqwa

Page 81: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

63

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dari 60 responden, diperoleh nasabah

yang berjenis kelamin pria berjumlah 35 orang ( 75%) dan perempuan

berjumlah 15 orang (25%).

Gambar 4.1

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

2. Usia

Dilihat dari usia, nasabah yang berada pada rentan umur dibawah 20

tahun 3 orang (5%), 21 – 30 tahun berjumlah 25 orang (40%), 30 – 40

tahun berjumlah 15 orang (25%), 40-50 tahun berjumlah 10 orang

(17%), dan > 50 tahun berjumlah 7 orang (12%).

75%

25%

Jenis Kelamin

PRIA WANITA

Page 82: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

64

Gambar 4.2

Profil Responden Berdasarkan Usia

3. Status

Dilihat dari segi statusnya nasabah yang belum menikah berjumlah 20

orang (25%), menikah 40 orang (75%).

Gambar 4.3

Profil Responden Berdasarkan Status

5%

41%

25%

17%

12%

Usia

< 20 tahun

21-30 tahun

31-40 tahun

40-50

> 50 tahun

33%

67%

Status

BELUM MENIKAH

MENIKAH

Page 83: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

65

4. Jenis Usaha

Jenis usaha yang dijalankan oleh nasabah yaitu dalam bidang

perdagangan sebanyak 38 orang (63%) dan di bidang jasa sebanyak

22 orang (37%).

Gambar 4.4

Profil Responden Berdasarkan Jenis Usaha

C. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas Butir Item sebuah Konstruk Variabel

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana

pertanyaan yang diajukan dapat mewakili objek yang diamati,

sehingga pertanyaan dalam kuisioner memenuhi syarat sah atau tidak

untuk dijadikan data primer dalam penelitian. Pengujian validitas

sebuah konstruk dari suatu intrumen penelitian dilakukan dengan

menghitung angka korelasi, atau r hitung dari nilai jawaban seluruh

responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan

r tabel. Nilai r tabel dihitung berdasarkan rumus N – 2 atau 30 – 2 =

63%

37%

DAGANG

JASA

Page 84: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

66

28, dengan tingkat signifikansi 5% maka didapat nilai r tabel adalah

sebesar 0.374. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka

korelasi (r hitung) lebih besar atau sama dengan r tabel.

Tabel 4.1

Hasil Analisis Validitas Instrumen Mengggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Modal Usaha (Y1)

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria

Modal_Usaha1 0,789 0.374 Valid

Modal_Usaha2 0,731 0.374 Valid

Modal_Usaha3 0,824 0.374 Valid

Modal_Usaha4 0,718 0.374 Valid

sumber: Output SPSS 22

Berdasarkan tabel validitas diatas diperoleh kesimpulan

bahwa dari 4 item butir pertanyaan tentang modal usaha yang diuji

kepada 30 responden menunjukkan bahwa semua item butir

pertanyaan modal usaha adalah valid. Hal ini dikarenakan semua nilai

r hitung seluruh item butir pertanyaan modal usaha > r tabel pada taraf

signifikansi 5%.

Page 85: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

67

Tabel 4.2

Hasil Analisis Validitas Instrumen Menggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Laba Usaha (Y2)

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria

Laba_Usaha1 0,709 0.374 Valid

Laba _Usaha2 0,652 0.374 Valid

Laba _Usaha3 0,679 0.374 Valid

Laba _Usaha4 0,627 0.374 Valid

Laba _Usaha5 0,701 0.374 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel validitas diatas diperoleh kesimpulan

bahwa dari 5 item butir pertanyaan tentang laba usaha yang diuji

kepada 30 responden menunjukkan bahwa semua item butir

pertanyaan laba usaha adalah valid. Hal ini dikarenakan bahwa semua

nilai r hitung item butir pertanyaan laba usaha > r tabel pada taraf

signifikansi 5%.

Tabel 4.3

Hasil Analisis Validitas Instrumen Menggunakan Korelasi Product

Moment Untuk Omset Penjualan (Y3)

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria

Omset_Jual1 0,725 0.374 Valid

Omset_Jual2 0,757 0.374 Valid

Omset_Jual3 0,641 0.374 Valid

Omset_Jual4 0,666 0.374 Valid

Omset_Jual15 0,792 0.374 Valid

Omset_Jual6 0,876 0.374 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Page 86: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

68

Berdasarkan tabel validitas diatas diperoleh kesimpulan bahwa dari 6

item butir pertanyaan tentang omset penjualan yang diuji kepada 30

responden menunjukkan bahwa semua item butir pertanyaan omset

penjualan adalah valid. Hal ini dikarenakan seluruh nilai r hitung item

butir pertanyaan omset penjualan > r tabel pada taraf signifikansi 5%.

2. Uji Reliabilitas Konstruk Variabel

Uji reliabilitas konstruk sebuah variabel hanya dapat

dilakukan setelah sebuah instrumen telah dipastikan validitasnya.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk

menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi sebuah konstruk pertanyaan

yang digunakan. Untuk melihat reliabilitas konstruk pertanyaan adalah

dengan menghitung koefisien Cronbach’ Alpha dengan bantuan

program SPSS 22. Konstruk skala sebuah variabel dapat dikatakan

reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas untuk Modal Usaha((Y1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.763 .765 4

Sumber : Output SPSS 22

Page 87: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

69

Berdasarkan data pada tabel di atas nilai cronbach’s Alpha

variabel Modal Usaha adalah 0.763. Karena nilai variabel Modal

Usaha memiliki nilai cronbach alpha 0,763 lebih dari 0.60, maka

dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel Modal

Usaha adalah reliable.

Tabel 4.5

Hasil Uji Realibilitas untuk Laba Usaha (Y2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.696 .700 5

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan data pada tabel di atas nilai cronbach’s Alpha

variabel Laba Usaha adalah 0.696. Karena nilai variabel Laba Usaha

memiliki nilai cronbach alpha 0,696 lebih dari 0.60, maka dapat

disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel laba usaha

adalah reliabel.

Page 88: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

70

Tabel 4.6

Hasil Realibilitas untuk Omset Penjualan (Y3)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.840 .838 6

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan data pada tabel di atas nilai cronbach’s Alpha

variabel Omset Penjualan adalah 0.840. Karena nilai variabel Omset

Penjualan memiliki nilai cronbach alpha 0,840 lebih dari 0.60, maka

dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel Omset

Penjualan adalah reliabel.

D. Deskripsi Data

Pengukuran statistik deskriptif total skor suatu variabel dilakukan

untuk melihat nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan

standar deviasi untuk masing-masing variabel. Untuk variabel independen

yaitu variabel Pembiayaan Mudharabah (X), dan variabel dependen yang

terdiri dari variabel Modal Usaha (Y1), variabel Laba Usaha (Y2) dan

variabel Omset Penjualan (Y3) yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Page 89: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

71

Tabel 4.7

Deskriptif Total Skor Pembiayaan Mudharabah,

Modal Usaha, Laba Usaha, dan Omset Penjualan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Pembiayaan Mudharabah 60 35000000 65000000 48375000.00

Modal Usaha 60 12 20 16.03

Laba Usaha 60 17 25 20.60

Omset Penjualan 60 20 30 25.05

Valid N (listwise) 60

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel descriptive statistic di atas diperoleh gambaran

mengenai deskripsi masing-masing variabel. Untuk variabel Pembiayaan

Mudharabah (X) menunjukkan nilai minimum pembiayan mudaharabah

yang diberikan kepada nasabah adalah sebesar Rp. 35,000,000, nilai

maksimum pembiayan mudaharabah yang diberikan kepada nasabah

adalah sebesar Rp. 65,000,000, nilai rata-rata pembiayan mudharabah

yang diberikan kepada nasabah adalah sebesar Rp. 48,375.000. Untuk

variabel Modal Usaha (Y1) menunjukkan nilai minimum jawaban

responden adalah sebesar 12 atau minimal jawaban responden adalah 3

artinya kurang setuju, nilai maksimum jawaban responden adalah sebesar

20 atau maksimal jawaban responden adalah 5 artinya sangat setuju, nilai

rata-rata jawaban responden adalah sebesar 16 atau rata-rata jawaban

responden adalah sebesar 4 artinya setuju. Untuk variabel Laba Usaha (Y2)

menunjukkan nilai minimum jawaban responden adalah sebesar 17 atau

minimal jawaban responden adalah 3,4 (dibulatkan menjadi 3) artinya

Page 90: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

72

kurang setuju, nilai maksimum jawaban responden adalah sebesar 25 atau

maksimal jawaban responden adalah 5 artinya sangat setuju, nilai rata-rata

jawaban responden adalah sebesar 20,60 atau rata-rata jawaban responden

adalah 4,12 (dibulatkan menjadi 4) artinya setuju. Sedangkan untuk

variabel Omset Penjualan menunjukkan nilai minimum jawaban

responden adalah sebesar 20 atau minimal jawaban responden adalah 3,3

(dibulatkan menjadi 3) artinya kurang setuju, nilai maksimum jawaban

responden adalah sebesar 30 atau maksimal jawaban responden adalah 5

artinya sangat setuju, nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar

25,05 atau rata-rata jawaban responden adalah 5,01 (dibulatkan menjadi

5) artinya sangat setuju.

E. Hasil Penelitian

1. Uji Prasyarat Regresi Linear Sederhana

Model regresi linear sederhana dianggap baik jika model regresi

tersebut memenuhi beberapa asumsi, yaitu asumsi normalitas dan

lineraitas. Berikut ini adalah hasil dan pembahasan dari uji asumsi

regresi linear sederhana.

a) Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dimaksud untuk mengetahui apakah

sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari data yang

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normalitas data

pada regresi dihitung dengan rumus Lilifors pada bagian

Page 91: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

73

Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila

nilai signifikan Kolmogorov Smirnov > α = 0,05.

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pembiayaan Mudharabah .108 60 .078 .968 60 .119

Modal Usaha .110 60 .069 .968 60 .114

Laba Usaha .109 60 .076 .969 60 .131

Omset Penjualan .108 60 .077 .969 60 .125

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan table Tests of Normality diatas menunjukkan

bahwa nilai signifikan kolmogorov smirnov variabel pembiayaan

mudaharabah, modal usaha, laba usaha, dan omset penjualan

masing-masing adalah 0,078, 0,069, 0,076, dan 0,077 lebih besar

dari nilai α = 0,005. Karena semua nilai signifikan kolmogorov

smirnov lebih besar dari nilai α = 0,005, maka sampel dari semua

variabel berasal dari data yang terdistribusi normal.

Page 92: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

74

b) Uji Linearitas Data

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang

digunakan dalam suatu model empiris sebaiknya berbentuk linear

atau non linear. Dengan pengujian linearitas akan diperoleh

informasi apakah model empiris (regresi) sebaiknya linear atau non

linear. Pengujian linearitas dihitung dengan menggunakan rumus

annova sebagai berikut.

Tabel 4.9

Uji Linearitas Modal Usaha (Y1)

ANOVA Tablea

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Modal Usaha *

Pembiayaan Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 140.162 12 11.680 6.553 .000

Linearity 126.526 1 126.526 70.988 .000

Deviation from

Linearity 13.636 11 1.240 .695 .736

Within Groups 83.771 47 1.782

Total 223.933 59

Sumber : Output SPSS 22

Page 93: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

75

Tabel 4.10

Uji Linearitas Laba Usaha (Y2)

ANOVA Tablea

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Laba Usaha *

Pembiayaan Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 95.475 12 7.956 3.311 .002

Linearity 89.436 1 89.436 37.224 .000

Deviation from

Linearity 6.039 11 .549 .228 .994

Within Groups 112.925 47 2.403

Total 208.400 59

Sumber : Output SPSS 22

Tabel 4.11

Uji Linearitas Omset Penjualan (Y3)

ANOVA Tablea

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Omset Penjualan *

Pembiayaan Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 252.912 12 21.076 7.181 .000

Linearity 217.985 1 217.985 74.275 .000

Deviation from

Linearity 34.927 11 3.175 1.082 .396

Within Groups 137.938 47 2.935

Total 390.850 59

Sumber : Output SPSS 22

Page 94: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

76

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

nilai signifikansi linearity dari ketiga tabel diatas menunjukkan

angka 0,000, yang artinya nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai

α = 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan linear antara

pembiayan mudharabah dengan masing-masing variabel bebas

(Modal usaha (Y1), Laba Usaha (Y2), Omset Penjualan (Y3)).

Dengan demikian model regresi yang tepat untuk digunakan dalam

penelitian pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

perkembangan usaha mikro dan kecil (modal usaha, laba usaha,

omset penjualan) adalah model regresi linear sederhana.

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Untuk melihat nilai kekuatan hubungan (r), nilai koefisien

determinasi (R2) dan untuk membuktikan hipotesis hubungan antara

variabel Pembiayaan Mudharabah terhadap Modal Usaha, Laba Usaha

serta Omset Penjualan adalah sebagai berikut :

a) Uji Koefisien Korelasi

Tabel 4.12

Koefisien Korelasi Untuk Modal Usaha (Y1)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .752a .565 .558 1.296

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Modal Usaha

Page 95: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

77

Dengan melihat besarnya koefisien korelasi (rxy)

kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,752, menunjukkan

kekuatan hubungan kedua variabel tersebut adalah kuat karena

berada pada rentang 0,60–0,799. Sehingga dapat diartikan

bahwa kekuatan hubungan antara variabel Pembiayaan

Mudharabah terhadap variabel Modal Usaha memiliki

hubungan yang kuat.

Tabel 4.13

Koefisien Korelasi Untuk Laba Usaha (Y2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .655a .429 .419 1.432

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Laba Usaha

Nilai koefisien korelasi berdasarkan tabel diatas

sebesar 0,655, menunjukkan bahwa kekuatan hubungan kedua

variabel tersebut berada pada rentang 0,60 – 0,79 (kuat) yang

artinya pembiayaan mudharabah memiliki hubungan yang kuat

terhadap variabel laba usaha.

Page 96: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

78

Tabel 4.14

Koefisien Korelasi Untuk Omset Penjualan (Y3)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .747a .558 .550 1.726

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Omset Penjualan

Sumber : Output SPSS 22

Nilai koefisien korelasi berdasarkan tabel diatas

sebesar 0,747, menunjukkan bahwa kekuatan hubungan kedua

variabel tersebut berada pada rentang 0,60 – 0,79 (kuat) yang

artinya pembiayaan mudharabah memiliki hubungan yang kuat

terhadap variabel omset penjualan.

b) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi Untuk Modal Usaha (Y1)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .752a .565 .558 1.296

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Modal Usaha

Page 97: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

79

Berdasarkan perhitungan nilai R2

(koefisien

determinasi) pada tabel diatas, maka diperoleh nilai R2

sebesar

0,565 (56,6%). Hal ini menunjukkan bahwa besarnya

kontribusi (pengaruh) variabel pembiayaan mudharabah

terhadap variabel modal usaha adalah sebesar 56,6% dan

sisanya 43,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

dibahas pada penelitian ini.

Tabel 4.16

Koefisien Determinasi Untuk Laba Usaha (Y2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .655a .429 .419 1.432

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Laba Usaha

Berdasarkan perhitungan nilai R2

(koefisien

determinasi) pada tabel diatas, maka diperoleh nilai R2

sebesar

0,42,9 (42,9%). Hal ini menunjukkan bahwa besarnya

kontribusi (pengaruh) variabel pembiayaan mudharabah

terhadap variabel modal usaha adalah sebesar 42,9% dan

sisanya 57,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

dibahas pada penelitian ini.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

80

Tabel 4.17

Koefisien Determinasi Untuk Omset Penjualan (Y3)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .747a .558 .550 1.726

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Omset Penjualan

Sumber : Output SPSS 22 Berdasarkan perhitungan nilai R

2 (koefisien

determinasi) pada tabel diatas, maka diperoleh nilai R2

sebesar

0,558 (55,8%). Hal ini menunjukkan bahwa besarnya

kontribusi (pengaruh) variabel pembiayaan mudharabah

terhadap variabel modal usaha adalah sebesar 55,8% dan

sisanya 44,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

dibahas pada penelitian ini.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

81

c) Uji t

Tabel 4.18

Hasil Uji t Untuk Modal Usaha (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.701 1.088 6.158 .000

Pembiayaan Mudharabah .484 .056 .752 8.680 .000

a. Dependent Variable: Modal Usaha

Nilai t tabel dihitung dengan df = N-2 = 60-2=58,

maka diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah

sebesar 1,671. Sementara itu, berdasarkan tabel diatas nilai t

hitung yang diperoleh sebesar 8,680. Berdasarkan hasil yang

di dapat, dimana t hitung (8,680) > t tabel (1,671) dan nilai

signifikan 0,000 > 0,005 (pada taraf 5%), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha

(hipotesis alternatif) diterima.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan modal usaha

bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

82

Tabel 4.19

Hasil Uji t Untuk Laba Usaha (Y2)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.754 1.203 10.606 .000

Pembiayaan Mudharabah .407 .062 .655 6.603 .000

a. Dependent Variable: Laba Usaha

Nilai t tabel dihitung dengan df = N-2 = 60-2=58,

maka diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah

sebesar 1,671. Sementara itu, berdasarkan tabel diatas nilai t

hitung yang diperoleh sebesar 6,603. Berdasarkan hasil yang

di dapat, dimana t hitung (6,603) > t tabel (1,671) dan nilai

signifikan 0,000 > 0,005 (pada taraf 5%), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha

(hipotesis alternatif) diterima.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan laba usaha

bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

83

Tabel 4.20

Hasil Uji t Untuk Omset Penjualan (Y3)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.800 1.450 8.830 .000

Pembiayaan Mudharabah .635 .074 .747 8.552 .000

a. Dependent Variable: Omset

Penjualan

Sumber : Output SPSS 22

Nilai t tabel dihitung dengan df = N-2 = 60-2=58,

maka diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah

sebesar 1,671. Sementara itu, berdasarkan tabel diatas nilai t

hitung yang diperoleh sebesar 8,552. Berdasarkan hasil yang

di dapat, dimana t hitung (8.552) > t tabel (1,671) dan nilai

signifikan 0,000 > 0,005 (pada taraf 5%), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha

(hipotesis alternatif) diterima.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan omset

penjualan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

84

d) Uji F

Tabel 4.21

Hasil uji F untuk Modal Usaha (Y1)

D

a

Dari tabel diatas, menunjukkan nilai nyata F hitung

< alpha, yaitu 0,000 < 0,05 dan hasil F hitung sebesar 75,339 >

F tabel sebesar 2,77. Sehingga H0 ditolak dan membuktikan

bahwa variabel pembiayaan mudharabah (X) yang

mempengaruhi variabel modal usaha (Y1). Dapat diartikan

bahwa secara keseluruhan (simultan) variabel modal usaha

memiliki pengaruh terhadap pembiayan mudharabah.

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 126.526 1 126.526 75.339 .000a

Residual 97.407 58 1.679

Total 223.933 59

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Modal Usaha

Page 103: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

85

Tabel 4.22

Hasil uji F untuk Laba Usaha (Y2)

D

a

r

i

D

Dari tabel diatas, menunjukkan nilai nyata F hitung < alpha,

yaitu 0,000 < 0,05 dan hasil F hitung sebesar 43,604 > F tabel

sebesar 2,77. Sehingga H0 ditolak dan membuktikan bahwa

variabel pembiayaan mudharabah (X) yang mempengaruhi

variabel laba usaha (Y2). Dapat diartikan bahwa secara

keseluruhan (simultan) variabel laba usaha memiliki pengaruh

terhadap pembiayan mudharabah.

Tabel 4.23

Hasil uji F untuk Omset Penjualan (Y3)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 89.436 1 89.436 43.604 .000a

Residual 118.964 58 2.051

Total 208.400 59

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Laba Usaha

sumber : SPSS 22

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 217.985 1 217.985 73.139 .000a

Residual 172.865 58 2.980

Total 390.850 59

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Omset Penjualan

Page 104: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

86

Dari tabel diatas, menunjukkan nilai nyata F hitung

< alpha, yaitu 0,000 < 0,05 dan hasil F hitung sebesar 73,139 >

F tabel sebesar 2,77. Sehingga H0 ditolak dan membuktikan

bahwa variabel pembiayaan mudharabah (X) yang

mempengaruhi variabel omset penjualan (Y3). Dapat diartikan

bahwa secara keseluruhan (simultan) variabel omset penjualan

memiliki pengaruh terhadap pembiayan mudharabah.

3. Analisis Perkembangan Pembiayaan Mudharabah

Data–data yang dipergunakan dalam analisis ini didapat

dari laporan keuangan bulanan BMT At Taqwa. Berikut ini penulis

akan menyajikan data pembiayaan mudharabah selama tiga tahun

terakhir dari tahun 2011 sampai dengan 2013.

Tabel 4.24

Pembiayaan Mudharabah BMT AT Taqwa

Periode 2011 – 2013 (Dalam Rupiah)

Bulan 2011 2012 2013

Januari 85000000 107500000 125000000

Februari 73250000 97500000 82500000

Maret 115500000 155000000 92500000

April 64500000 75000000 110000000

Mei 75600000 85000000 130000000

Juni 82500000 107500000 100000000

Juli 73250000 95000000 152500000

Agustus 95400000 145000000 115000000

September 86500000 110000000 145000000

Oktober 76500000 102500000 152500000

November 64450000 92500000 110000000

Desember 105000000 17750000 100000000

Jumlah 998450000 1172500000 1415000000

Page 105: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

87

Nilai pembiayaan mudharabah secara keseluruhan pada

tahun 2011 sebesar Rp. 998.450.000,-, pada tahun 2012 sebesar Rp.

1.172.500.000,-, dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.1415.000.000,

Berdasarkan dari jumlah total pembiayaan secara keseluruhan

pertahunnya dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam

setiap pembiayaan mudharabah tiap tahunnya.

Tabel 4.25

Akumulasi Perubahan Pembiayaan Mudharabah BMT AT Taqwa

Tahun Pembiayaan Mudharabah

(Rp)

Perubahan Presentase (%)

2011 998450000 - -

2012 1172500000 174050000 40%

2013 1415000000 242500000 57%

Jumlah 3585950000 416550000 97%

Berdasarkan data diatas, ada perubahan pembiayaan

mudharabah yang terjadi dari tahun 2012 sebesar 40%. Sama

halnya dengan pembiayaan mudharabah pada tahun 2013

mengalami kenaikan sebesar 57%.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa

kenaikan pembiayaan mudharabah selama periode 2011-2013

adalah sebesar Rp. 3.585.950.000,-. Apabila dipresentasikam

Page 106: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

88

kenaikan pembiayaan mudharabah selama tiga tahun yaitu sebesar

97%.

4. Analisis Perkembangan Pendapatan BMT

Berikut ini penulis akan menyajikan data pendapatan BMT

At Taqwa Kemanggisan selama tiga tahun terakhir dari tahun tahun

2011 sampai dengan 2013.

Tabel 4.26

Pendapatan Mudharabah BMT AT Taqwa

Periode 2011-2013

(Dalam Rupiah)

Bulan 2011 2012 2013

Januari 2500000 7650000 8250000

Februari 1750000 5850000 5520000

Maret 4582000 10554000 8653000

April 1730000 4535000 10754000

Mei 1825000 4350000 11250000

Juni 2025000 6750000 9210000

Juli 1625000 7200000 12350000

Agustus 2245000 9450000 11050000

September 1945000 8235000 13750000

Oktober 1850000 8764000 16800000

November 1850000 8250000 10900000

Desember 3955000 10875000 15300000

Jumlah 27882000 92463000 133787000

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah

pendapatan BMT dari pembiayaan mudharabah pada tahun 2011

sebesar Rp. 27.882.000,-, pada tahun 2011 pendapatan BMT sebesar

Rp. 92.463.000,-, dan tahun 2013 sebesar Rp. 133.787.000,-. Maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kenaikan pendapatan BMT

dari pembiayaan yang disalurkan setiap tahunnya.

Page 107: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

89

Tabel 4.27

Akumulasi Perubahan Pembiayaan Mudharabah BMT At Taqwa

Tahun Pendapatan

BMT (Rp)

Perubahan Presentase (%)

2011 27882000 - -

2012 92463000 64581000 60%

2013 133787000 41324000 39%

Jumlah 254132000 105905000 99%

Pada tahun 2012 total pendapatan BMT sebesar Rp.

92.463.000,-, sedangkan pada tahun 2011 total pendapatan sebesar

Rp. 27.882.000, Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan

pendapatan BMT sebesar 60%. Dan juga mengalami kenaikan di

tahun 2013 yaitu sebesar 39%.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa

kenaikan pendapatan BMT At Taqwa Kemanggisan selama periode

2011 sampai dengan 2013 adalah sebesar Rp. 254.132.000,-. Apabila

dipresentasikan kenaikan pendapatan BMT selama tiga tahun yaitu

sebesar 99%.

Page 108: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

90

5. Kondisi Jumlah Nasabah Pembiayaan

Tabel. 4.28

Jumlah Nasabah Pembiayaan At Taqwa Periode 2011-2013

(Orang)

Jenis Pembiayaan 2011 2012 2013

Murabahah 50 40 50

Musyarakah 21 18 23

Ijarah 13 10 14

Mudharabah 25 35 73

Jumlah 109 103 160

Sumber : Data BMT At Taqwa

Berdasarkan tabel data diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa

hal antara lain :

a. Jumlah nasabah mudharabah pada tahun 2011 berjumlah 25 orang,

jika dipresentasikan maka akan didapat hasil sebagai berikut :

25 109 x 100% = 23 %

b. Jumlah nasabah mudharabah pada tahun 2012 berjumlah 35 orang,

terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, meskipun jumlah

keseluruhan pembiayaannya menurun dari tahun sebelumnya. Jika

dipresentasikan maka pada tahun 2012 jumlah nasabah

mudharabah pada BMT At Taqwa adalah sebesar :

35 103 x 100% = 34%

Page 109: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

91

c. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan yang cukup besar untuk

nasabah pembiayaan mudharabah yang berjumlah 73 orang. Jika

dipresentasikan hasilnya maka di dapat nilai sebesar :

73/160 X 100% = 46%.

Maka pada tahun 2013 jumlah nasabah pembiayaan

mudharabah di BMT At Taqwa adalah sebesar 73 orang atau 46%.

F. Pembahasan

Berdasarkan pengujian-pengujian yang telah dilakukan sebelumnya

dengan menggunakan metode regresi linear sederhana, adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Variabel modal usaha menunjukkan nilai koefisien korelasi yang

positif sebesar 0,752 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α =

0,05 (5%), karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Maka

pengujian hipotesi pertama berhasil dibuktikan. Penelitian ini

membuktikan pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap modal

usaha para pelaku usaha mikro dan kecil.

2. Variabel laba usaha menunjukkan nilai koefisien korelasi yang positif

sebesar 0,655 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α = 0,05

(5%), karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Maka

pengujian hipotesis kedua berhasil dibuktikan. Penelitian ini

membuktikan pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap laba

usaha para pelaku usaha mikro dan kecil.

Page 110: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

92

3. Variabel omset penjualan menunjukkan nilai koefisien korelasi yang

positif sebesar 0,747 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α =

0,05 (5%), karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Maka

pengujian hipotesis berhasil dibuktikan. Penelitian ini membuktikan

pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap omset penjualan para

pelaku usaha mikro dan kecil.

4. Perkembangan penyaluran dana pembiayaan mudharabah berdasarkan

data diatas, terjadi peningkatan penyaluran dana yang dialokasikan

oleh pihak BMT At Taqwa untuk para pelaku usaha mikro dan kecil

yang ada di sekitarnya. Berdasarkan data diatas, ada perubahan

pembiayaan mudharabah yang terjadi dari tahun 2012 sebesar 40%,

pada tahun 2013 sebesar 57%. Apabila dipresentasikam kenaikan

pembiayaan mudharabah selama tiga tahun yaitu sebesar 97%.

Fakta diatas menunjukkan bahwa pihak BMT At Taqwa telah

melaksanakan visi dan misinya sebagai sebuah lembaga keuangan dan

juga lembaga sosial untuk membantu para pelaku usaha mikro dan

kecil dalam hal permodalan.

5. BMT sebagai sebuah lembaga keuangan, harus tetap berhati-hati

menyalurkan dana yang dimiliki kepada para mitra/nasabah

pembiayaannya, agar usaha BMT tetap bisa mendapatkan keuntungan

dan berkesinambungan. Dalam hal ini BMT At Taqwa juga

mendapatkan dampak atau pengaruh dari pembiayaan yang disalurkan.

Dimana terjadi peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh BMT At

Page 111: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

93

Taqwa dari hasil penyaluran pembiayaan mudharabah. Pada tahun

2011 BMT mendapatkan pendapatan mudharabah sebesar Rp.

27.882.000,- , pada tahun 2012 sebesar Rp. 92.463.000 terjadi

peningkatan keuntungan sebesar Rp. 64.581.000,- atau meningkat 60%

dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada tahun 2013 BMT At

Taqwa Mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 133.787.000,- terjadi

peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 41.324.000,- atau

terjadi peningkatan sebesar 39%.

Berdasarkan data diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa, jika dana yang disalurkan sudah sesuai dengan kriteria/ syarat

yang telah di tentukan maka semakin banyak dana yang disalurkan

maka akan semakin banyak pendapatan yang akan didapatkan oleh

pihak BMT.

6. Selain berpengaruh terhadap pendapatan bagi pihak BMT, pembiayaan

mudharabah juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah

nasabah pembiayaan mudharabah . Dari tahun 2011-2013 jumlah

masing-masing nasabah mudharabah sebanyak, 25 orang, 35 orang dan

73 orang.

Berdasarkan jumlah nasabah pembiayaan mudharabah diatas, dapat

dipresentasikan dengan hasil sebagai berikut : pada tahun 2011 sebesr

23%, 2012 sebesar 34% dan pada tahun 2013 sebesar 46% dari seluruh

jumlah nasabah pembiayaan yang ada di BMT At Taqwa. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak dana yang

Page 112: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

94

dimiliki oleh BMT At Taqwa maka akan semakin banyak pelaku usaha

mikro dan kecil yang dapat dibantu oleh pihak BMT.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap modal usaha memiliki

nilai koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,752. Untuk nilai

koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,566 (56,6%).

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pembiayaan

mudharabah terhadap modal usaha adalah sebesar 56,6% dan

sisanya 43,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan pengujian secara parsal (uji t) diperoleh nilai t hitung

sebesar 8,693 lebih besar dari nilai t – tabel (1,671). Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pembiayaan mudharabah terhadap modal usaha. Serta hasi uji F

menunjukkan bahwa hasil F hitung (75,339) > F tabel (2,77)

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan membuktikan

bahwa variabel pembiayaan mudharabah (X) yang mempengaruhi

variabel modal usaha (Y1).

2. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap laba usaha memiliki

nilai koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,655 (kuat).

Untuk nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,429

Page 114: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

96

(42,9%). Berdasarkan pengujian secara parsal (uji t) diperoleh nilai

t hitung sebesar 6,603 lebih besar dari nilai t – tabel (1,671). Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara

pembiayaan mudharabah terhadap laba usaha. Berdasarkan hasil uji

F diperoleh nilai F hitung (43,604) > F tabel (2,77), sehingga H0

ditolah dan Ha diterima dan membuktikan bahwa variabel

pembiayaan mudharabah (X) yang mempengaruhi laba usaha (Y2)

3. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap omset penjualan

memiliki nilai koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,747.

Untuk nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,558

(55,8%). Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi

pembiayaan mudharabah terhadap modal usaha adalah sebesar

55,8% dan sisanya 44,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

belum diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan pengujian secara parsal (uji t) diperoleh nilai t -hitung

sebesar 8,557 lebih besar dari nilai t – tabel (1,671). Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara

pembiayaan mudharabah terhadap omset penjualan. Hasil uji F

menunjukkan nilai F hitung (73,139) > F tabel (2,77). Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian

dapat dibuktikan bahwa variabel pembiayaan mudharabah (X) yang

mempengaruhi omset penjualan (Y3).

Page 115: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

97

4. Variabel yang paling dipengaruhi oleh pembiayaan mudharabah

adalah variabel modal usaha dapat dilihat berdasarkan nilai hasil uji

t yang didapat sebesar 8,693. Variabel modal usaha memiliki nilai

yang paling tinggi diantara variabel lain. Maka dapat disimpulkan

bahwa, variabel yang paling dipengaruhi oleh pembiayaan

mudharabah adalah variabel modal usaha.

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa tinggi rendahnya Modal Usaha, Laba Usaha, dan

Omset Penjualan sangat tergantung oleh tinggi dan rendahnya

Pembiayaan Mudharabah yang disalurkan.

5. Adanya peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh BMT At

Taqwa dari tahun ketahun. Dari sisi jumlah nasabah pembiayaan

pun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa BMT At

Taqwa telah melaksanakan tugasnya sebaga lembaga keungan dan

lembaga sosial dengan baik. Serta menyalurkan dananya kepada

para pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami kesulitan modal

dalam menjalankan usahanya.

B. Saran

1. Program pembiayaan yang dilakukan oleh BMT At Taqwa dapat

ditingkatkan dan dipermudah dalam pemberian pembiayaan untuk

para nasabah secara lebih luas lagi karena berpengaruh pada

kesejahteraan pelaku usaha mikro dan kecil melalui peningkatan

Page 116: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

98

keuntungan sehingga dapat membantu dan meringankan beban para

pelaku umkm.

2. Penulis berharap agar pemerintah pun lebih pro aktif dalam

mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah, karena

masyarakat sangat terbantu dengan adanya lembaga mikro syariah

seperti Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) ini.

3. Penulis berharap untuk penelitian ke depan agar variabel penelitian

yang diteliti lebih banyak dan dikaji lebih dalam.

Page 117: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

99

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2003. Metode Riset Untuk Penelitian Bisnis. Jakarta:

Erlangga.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran

LKM dan UKM Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cramer, duncan. Dennis Howitt. 2004. The Sage Dictionary of Statistics. p.76.

Djazuli, H.A., Yadi Janwari. 2002. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat

Sebuah Pengenalan). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011

Hamid, Abdul. 2007. Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: FEIS UIN Press.

Huda, Nurul, Muhammad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoritis Dan Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo.

Karim, Adiwarman. 2011. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajawali Press.

Kerlinger, Fred. 2000. Foundation Of Berhavioral Research. Holt, Rinehart.

Misbahuddin., Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad. 2009. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Pergulatan Melawan

Kemiskinan & Penetrasi Ekonomi Global). Jakarta: Graha Ilmu.

Nur Rianto Al Arif, Muhammad. 2012. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung:

CV. Pustaka.

Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia: Tinjauan Historis, Teoritis

dan Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahmawati, Yuke. 2013. Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Banten: UIN

Jakarta Press.

Page 118: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

100

Rochaety, Ety. Dkk. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.

Singarimbun, Masri, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sudarsono, Heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi Dan

Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonosia.

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafin

Persada.

Supranto, J. 2000. Statistik Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

------------. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

------------. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia.

Jakarta: LP3ES.

Tim Penulis Fakultas Syariah & Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi.

Jakarta: 2012.

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz. 2009. Manajemen Operasional Bank

Syariah. Cirebon: STAIN Press.

Jurnal :

Much. Imron., Purwo Adi Wibowo. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Keberhasilan Usaha (Studi Pada Warung “Nasi Kucing” di

Kabupaten Jepara). Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis. Vol. 5, No.2

Oktober 2008.

Pipit Mustofa, Achma Hendra Setiawan. Peran Kredit dari Koperasi Serba Usaha

(KSU) “ARTHA SUKSES” Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Yang

Page 119: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

101

Menjadi Anggotanya Di Kota Semarang. Diponegoro Journal Of

Economics. Vol. 2 No.3 2013.

Sakur. Kajian Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah: Studi Kasus di Kota Surakarta. Spirit Publik. Vol. 7

No.2 Oktober 2011.

Internet :

www.depkop.go.id

www.evaluasi,revitalisasiumkm.co.id/pemerintahdibidangumkm/februari2013).

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

www.mujahidinimeis.wordpress.com

Page 120: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

HASIL WAWANCARA

1. Apa kendala yang dihadapi oleh BMT At Taqwa pada saat mulai

beroperasi?

Yang pertama, masyarakat masih “awam” tentang lembaga keuangan

syariah, kedua, marketing atau pemasaran, karna keawaman masyarakat

tentang lembaga keuangan syariah, pihak BMT pun masih kesulitan untuk

mendapatkan nasabah funding maupun financing.

2. Langkah apa saja yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut?

Langkah awal yang kita lakukan adalah dengan merekrut karyawan yang

berasal dari daerah sini, jadi mereka yang bertugas untuk memasarkan

produk- produk yang ada di BMT. Mereka pun bertugas untuk

memberikan informasi tentang calon nasabah yang akan melakukan

pembiayaan, apakah trackrecordnya baik atau buruk, karna calon nasabah

tersebut pun berasal dari daerah sekitar BMT.

3. Apakah ada batasan jenis usaha yang dibiayaai oleh BMT At Taqwa?

Tidak, semua jenis usaha yang halal insya allah kami berikan pembiayaan,

tapi tergantung hasil analisis nasabahnya, sanggup atau tidak melakukan

pembiayaan.

4. Apakah pihak BMT memberikan pembiayaan sesuai dengan ajuan

mereka?

Tidak, kita lihat dulu hasil survei dan hasil analisis lainnya, jadi tergantung

sama kemampuan dia.

Page 121: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

5. Bagaimana tentang sistem pembagian bagi hasil dengan nasabah?

Pokoknya, sekitar 18 % - 24% pertahun.

6. Apakah ada program pendampingan usaha yang dilakukan oleh BMT At

Taqwa?

Kalau program pendampingan usaha secara khusus sih ga ada, kami hanya

melakukan pengontrolan secara berkala.

7. Apa harapan bapak, sebagai pimpinan/pengelola BMT At Taqwa ?

Yang pasti, BMT At Taqwa ini harus lebih bermanfaat terutama untuk

perekonomian umat secara lebih luas, tidak hanya untuk masyarakat

sekitar.

Page 122: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

LAMPIRAN

Page 123: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Validitas Untuk Modal Usaha (Y1)

Correlations

Modal_Usaha1 Modal_Usaha2 Modal_Usaha3 Modal_Usaha4 Totskor

Modal_Usaha1 Pearson Correlation 1 .321 .697** .386

* .789

**

Sig. (2-tailed) .084 .000 .035 .000

N 30 30 30 30 30

Modal_Usaha2 Pearson Correlation .321 1 .416* .467

** .731

**

Sig. (2-tailed) .084 .022 .009 .000

N 30 30 30 30 30

Modal_Usaha3 Pearson Correlation .697** .416

* 1 .407

* .824

**

Sig. (2-tailed) .000 .022 .026 .000

N 30 30 30 30 30

Modal_Usaha4 Pearson Correlation .386* .467

** .407

* 1 .718

**

Sig. (2-tailed) .035 .009 .026 .000

N 30 30 30 30 30

Totskor Pearson Correlation .789** .731

** .824

** .718

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 124: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Validitas Untuk Laba Usaha (Y2)

Correlations

Laba_Usaha1 Laba_Usaha2 Laba_Usaha3 Laba_Usaha4 Laba_Usaha5 Totskor

Laba_Usaha1 Pearson Correlation 1 .291 .561** .182 .365

* .709

**

Sig. (2-tailed) .119 .001 .336 .047 .000

N 30 30 30 30 30 30

Laba_Usaha2 Pearson Correlation .291 1 .102 .283 .540** .652

**

Sig. (2-tailed) .119 .592 .130 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30

Laba_Usaha3 Pearson Correlation .561** .102 1 .360 .274 .679

**

Sig. (2-tailed) .001 .592 .050 .142 .000

N 30 30 30 30 30 30

Laba_Usaha4 Pearson Correlation .182 .283 .360 1 .219 .627**

Sig. (2-tailed) .336 .130 .050 .245 .000

N 30 30 30 30 30 30

Laba_Usaha5 Pearson Correlation .365* .540

** .274 .219 1 .701

**

Sig. (2-tailed) .047 .002 .142 .245 .000

N 30 30 30 30 30 30

Totskor Pearson Correlation .709** .652

** .679

** .627

** .701

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 125: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Validitas Untuk Omset Penjualan (Y3)

Correlations

Omset_Jual1 Omset_Jual2 Omset_Jual3 Omset_Jual4 Omset_Jual5 Omset_Jual6 Totalskor

Omset_Jual1 Pearson Correlation 1 .462* .515

** .277 .517

** .485

** .725

**

Sig. (2-tailed) .010 .004 .138 .003 .007 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Omset_Jual2 Pearson Correlation .462* 1 .348 .457

* .477

** .608

** .757

**

Sig. (2-tailed) .010 .060 .011 .008 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Omset_Jual3 Pearson Correlation .515** .348 1 .143 .319 .571

** .641

**

Sig. (2-tailed) .004 .060 .451 .085 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Omset_Jual4 Pearson Correlation .277 .457* .143 1 .532

** .571

** .666

**

Sig. (2-tailed) .138 .011 .451 .002 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Omset_Jual5 Pearson Correlation .517** .477

** .319 .532

** 1 .652

** .792

**

Sig. (2-tailed) .003 .008 .085 .002 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Omset_Jual6 Pearson Correlation .485** .608

** .571

** .571

** .652

** 1 .876

**

Sig. (2-tailed) .007 .000 .001 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Totalskor Pearson Correlation .725** .757

** .641

** .666

** .792

** .876

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 126: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Reliabilitas Untuk Modal Usaha (Y1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.763 .765 4

Uji Reliabilitas Untuk Laba Usaha (Y2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.696 .700 5

Uji Reliabilitas Untuk Omset Penjualan (Y3)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.840 .838 6

Page 127: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Deskriptif Total Skor Pembiayaan Mudharabah, Modal Usaha, Laba Usaha, dan Omset Penjualan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Pembiayaan Mudharabah 60 35000000 65000000 48375000.00

Modal Usaha 60 12 20 16.03

Laba Usaha 60 17 25 20.60

Omset Penjualan 60 20 30 25.05

Valid N (listwise) 60

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pembiayaan Mudharabah 60 14 26 19.28 3.026

Modal Usaha 60 12 20 16.03 1.948

Laba Usaha 60 17 25 20.60 1.879

Omset Penjualan 60 20 30 25.05 2.574

Valid N (listwise) 60

Page 128: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pembiayaan Mudharabah .108 60 .078 .968 60 .119

Modal Usaha .110 60 .069 .968 60 .114

Laba Usaha .109 60 .076 .969 60 .131

Omset Penjualan .108 60 .077 .969 60 .125

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Linearitas Untuk Modal Usaha (Y1)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Modal Usaha *

Pembiayaan

Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 140.162 12 11.680 6.553 .000

Linearity 126.526 1 126.526 70.988 .000

Deviation from

Linearity 13.636 11 1.240 .695 .736

Within Groups 83.771 47 1.782

Total 223.933 59

Page 129: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji Linearitas Untuk Laba Usaha (Y2)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Laba Usaha *

Pembiayaan

Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 95.475 12 7.956 3.311 .002

Linearity 89.436 1 89.436 37.224 .000

Deviation from

Linearity 6.039 11 .549 .228 .994

Within Groups 112.925 47 2.403

Total 208.400 59

Uji Linearitas Untuk Omset Penjualan (Y3)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Omset Penjualan *

Pembiayaan

Mudharabah

Between

Groups

(Combined) 252.912 12 21.076 7.181 .000

Linearity 217.985 1 217.985 74.275 .000

Deviation from

Linearity 34.927 11 3.175 1.082 .396

Within Groups 137.938 47 2.935

Total 390.850 59

Page 130: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Koefisien Korelasi & Koefisien Determinasi Untuk Modal Usaha (Y1)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .752a .565 .558 1.296

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Modal Usaha

Koefiaien Korelasi & Koefisien Determinasi Untuk Laba Usaha (Y2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .655a .429 .419 1.432

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Laba Usaha

Koefisien Korelasi & Koefisien Determinasi Untuk Omset Penjualan (Y3)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .747a .558 .550 1.726

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Omset Penjualan

Page 131: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji t Untuk Modal Usaha (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.701 1.088 6.158 .000

Pembiayaan Mudharabah .484 .056 .752 8.680 .000

a. Dependent Variable: Modal Usaha

Uji t Untuk Laba Usaha (Y2)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.754 1.203 10.606 .000

Pembiayaan Mudharabah .407 .062 .655 6.603 .000

a.Dependent Variable: Laba Usaha

Page 132: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji t Untuk Omset Penjualan (Y3)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.800 1.450 8.830 .000

Pembiayaan

Mudharabah .635 .074 .747 8.552 .000

a.Dependent Variable: Omset Penjualan

Uji F untuk Modal Usaha (Y1)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 126.526 1 126.526 75.339 .000a

Residual 97.407 58 1.679

Total 223.933 59

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b. Dependent Variable: Modal Usaha

Page 133: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara

Uji F untuk Laba Usaha (Y2)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 89.436 1 89.436 43.604 .000a

Residual 118.964 58 2.051

Total 208.400 59

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Laba Usaha

Uji F untuk Omset Penjualan (Y3)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 217.985 1 217.985 73.139 .000a

Residual 172.865 58 2.980

Total 390.850 59

a.Predictors: (Constant), Pembiayaan Mudharabah

b.Dependent Variable: Omset Penjualan

Page 134: ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42673/1/SITI... · beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. ... Sebagai negara