analisis pengaruh mekanisme corporate...

138
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Dinda Dwi Wahyuni NIM: 105082002657 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 i

Upload: lytu

Post on 08-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Dinda Dwi Wahyuni NIM: 105082002657

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010

i

Page 2: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

ii

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Dinda Dwi Wahyuni NIM: 105082002657

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan SE.,Ak.,M.si

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/ 2010

Page 3: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

iii

Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Sidang Skripsi atas nama Dinda Dwi Wahyuni NIM: 105082002657 dengan

judul skripsi “ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris

Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)“. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2010

Tim Penguji Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM Ketua Sekretaris

Dr. Amilin, Ak, M.Si Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si Penguji Ahli 1 Penguji Ahli 2

Page 4: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

iv

Hari ini Jumat Tanggal 05 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Dinda Dwi Wahyuni NIM: 105082002657 dengan

judul skripsi “ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris

Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI) “. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 05 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Dr. Amilin, Ak, M.Si Fitri Damayanti, SE, M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Biodata Pribadi

1. Nama Lengkap : Dinda Dwi Wahyuni

2. Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Agustus 1987

3. Alamat : Jl. Anggrek III Blok B6/3 Ciputat,

Tangerang Selatan.

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Motto : Your Most Unhappy Experience is Your Greatest

Source to Learn

II. Pendidikan Formal

1. SD Negeri Benda Baru III, Pamulang, Tangerang, Banten (1993-1999)

2. SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002)

3. SMA 1 Cenderawasih, Jakarta Selatan (2002-2005)

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2005-2010)

III. Pendidikan Informal

Lembaga Pendidikan Bahasa ILP Ciputat, Tangerang.

IV. Pengalaman Kerja

PT. Bank Central Asia Tbk, Customer Service Officer (Des. 2009 – Des. 2010)

Page 6: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

vi

Abstract

The purpose of this research is to examine the impact of corporate governance mechanism, namely institutional ownership, managerial ownership, presence of independent of director and audit committee to earning management. This study take sample from 22 public listed companies in the financial sector at Indonesia Stock Exchange, which were published in financial report from 2005-2008. Analysis method is multipled regression method.

The result of this research show that (1) institutional ownership had negative significant influence to earnings management, (2) managerial ownership had not significant influence to earnings management, (3) presence of independent of director had not significant influence to earnings management, (4) audit committee had not significant influence to earnings management, (5) simultaneously of institutional ownership, managerial ownership, presence of independent of director and audit committee had significant influence to earnings management.

Keywords: institutional ownership, managerial ownership, presence of independent of director, audit committee, earnings management

Abstrak

Page 7: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

vii

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh mekanisme

corporate governance, yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit terhadap manajemen laba. Penelitian ini mengambil sampel dari 22 perusahaan go public di sektor perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan dan laporan keuangan dari tahun 2005-2008. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, (2) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, (3) proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, (4) komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, (5) kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen, komite audit, manajemen laba

Kata Pengantar

Page 8: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

viii

Bismilaahirrahmaanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan

Karunia yang telah diberikanNya, serta shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad

SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris

Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI)” sebagai salah satu syarat

dalam menyelesaikan program pendidikan strata satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak

kekurangan yang dapat dikoreksi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

skripsi ini bukan hanya semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan

berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang tak ternilai

harganya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis mengucapkan kepada Ibu (“the

most amazing and super mom in the world”) yang selalu memberikan kasih sayang

dengan sepenuh hati untuk memberikan dukungan baik moril maupun materiil yang

tak terhingga dan terutama untuk doa yang tiada pernah putus. My brothers Aa’ Ilham

Indrawan dan Andre Subagja. This is my present for you.

Atas dasar itu penulis dengan tulus ikhlas mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan setiap masalah yang penulis

hadapi dalam proses penyelesaian skripsi ini kepada:

Page 9: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

ix

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. sebagai pembimbing I dan Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial yang selalu memberikan kepercayaan, motivasi dan

dukungan setiap penulis menghadapi permasalahan dalam menyelesaikan skripsi

ini hingga selesai.

2. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM. sebagai pembimbing II atas waktu yang

telah diluangkan untuk membimbing dan memberi motivasi dan bantuan selama

penyempurnaan skripsi ini.

3. Bapak Afif Sulfa, SE, Ak., Msi. selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan dosen

pembimbing akademik. Terima kasih untuk bantuan bapak yang sangat banyak

kepada saya.

4. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi, dan yang telah

banyak membantu penulis sehingga penulis bisa lulus dan wisuda di bulan April.

Terima kasih banyak ya bu…

5. Bapak Dr. Amilin, Ak, M.Si dan Ibu Fitri Damayanti, SE, M.Si, selaku dosen

penguji ujian komprehensif.

6. Seluruh Staf pengajar beserta Asisten Dosen dan Karyawan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

bantuan kepada penulis.

7. Teman-teman “GM”, Ita, Upi, Epi, Dara, terima kasih untuk persahabatan yang

telah dijalin selama ini, susah seneng selalu bareng-bareng, ngerjain tugas kampus

yang setumpuk, belajar buat UTS dan UAS. We have so many beautiful moments

and someday we’ll miss those moments.

Page 10: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

x

8. Arief Fahruri, SE., terima kasih untuk doa, semangat, waktu yang telah diberikan,

serta bantuan hingga skripsi ini bisa selesai. Mulai dari ngajarin SPSS, ngajarin

kompre, sampe sesi belajar financial planning (tetep gratis kan yaa..?).

9. Ahmad Rizki Noviansyah, Amd., thank you for everything, your care and love,

patient to face a girl like me, always there for me in happiness or sadness and

especially for all ur pray, greatest spirit, encourage, wish we could reach our

dreams together. Love ya much much.

10. Teman teman seperjuangan ujian komprehensif, Mba Husnun, Badru Tamam,

Ilham onta, Andre ndut, Syaiful Qothi.

11. Teman-teman seperjuangan ujian skripsi, Syarif, Riza, Devi Endah, Badru, Lion,

Andriansyah, March 17th 2010 on Wedenesday was our day and the day that we

could be an economics bachelor.

12. Ade Istianah SE, “Ms. Mobile information”, apa-apa tanya ade, daftar skripsi

tanya ade, daftar wisuda tanya ade, makasih ya ade udah dengan sabar dan ikhlas

bantuin teteh..

13. Sahabat-sahabat ku baby Fira, ina, riris ndutt pacarku..makasiih ya sayang buat

doa dan support kalian. Buat fira yang udah bantuin ngirimin skripsiku ke

Kalimantan buat di acc Pak Hepi, Ina temenku dari SMP, SMA yang selalu doain

via Twitter (hehhee), Riris nduut yang selalu kasih support, semangat, doa, dan

ternyata nasib kita hampir mirip ya ndut, but we still being happy. Love you all.

14. Teman-teman angkatan 2005 kelas akuntansi B dan kelas konsentrasi Akuntansi

Manajemen dan semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 11: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xi

15. Keluarga besar H.Edhi Soebardjo, terima kasih atas perhatian dan doa yang telah

dicurahkan, we are a big happy family forever.

16. Teman-teman di BCA KCU Serpong, Bu Ella, Mba Ani, Pak Djoni, Bu Ratna, Bu

Linda Riris, Tya, Nita, Devy, Sulis, dan Hanwi. Thanks for support and the

unforgettable experiences.

17. Ojek langganan yang setia nganterin buat bimbingan di rumah Pak Hepi, bolak

balik kampus, kantor nganterin kemana-mana (lebih setia daripada pacar deh),

bang eman dan bang ndut. Makasiih banyak ya..

18. Serta pihak-pihak lain yang telah memberikan banyak doa dan dukungan kepada

penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada pihak-pihak yang

telah disebutkan atas bantuan yang telah diberikan. Akhirnya dengan segala

kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini kepada semua pihak yang

berkepentingan, dengan harapan skripsi ini dapat bermanfaat.

Tangerang, 25 Februari 2010

Dinda Dwi Wahyuni

Page 12: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING.................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF ...................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... iv

ABSTRACT................................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................. vii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 11

A. Teori Keagenan..................................................................... 11

B. Asimetri Informasi ................................................................ 13

C. Pengertian dan Konsep Dasar Corporate Governance ......... 14

D. Prinsip Utama Corporate Governance ................................. 16

xi

Page 13: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

E. Prinsip Corporate Governance Perbankan ........................... 19

F. Struktur Kepemilikan............................................................ 22

1. Kepemilikan Institusional ............................................... 22

2. Kepemilikan Manajerial.................................................. 24

G. Governance Structure ........................................................... 25

1. Komisaris Independen .................................................... 25

2. Komite Audit .................................................................. 27

H. Definisi Manajemen Laba..................................................... 29

I. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba .......................... 33

J. Teknik Manajemen Laba ...................................................... 36

K. Pola Manajemen Laba........................................................... 37

L. Model-model Pendeteksian Manajemen Laba...................... 38

M. Discretionary Accrual........................................................... 41

N. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................ 42

O. Kerangka Pemikiran.............................................................. 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 58

A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel.................................................... 58

C. Metode Pengumpulan Data................................................... 59

1. Jenis Data ........................................................................ 59

2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.......................... 60

D. Metode Analisis Data........................................................... 60

1. Model Analisis ................................................................ 61

xii

Page 14: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Metode Analisis Data...................................................... 61

a. Analisis Deskriptif .................................................... 61

b. Pengujian Asumsi Klasik .......................................... 62

1) Uji Normalitas..................................................... 62

2) Uji Multikolinearitas ........................................... 62

3) Uji Autokorelasi.................................................. 62

4) Uji Heterokedastisitas ......................................... 63

c. Pengujian Hipotesis .................................................. 63

1) Uji Individu (t – Statistik) ................................... 63

2) Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F)................. 64

3) Koefisien Determinasi ........................................ 64

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya .............. 66

1. Kepemilikan Institusional ............................................... 66

2. Kepemilikan Manajerial.................................................. 66

3. Proporsi Dewan Komisaris Independen.......................... 66

4. Keberadaan Komite Audit .............................................. 67

5. Manajemen Laba............................................................. 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................... 70

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................... 70

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 71

1. Variabel Dependen (Manajemen Laba) .......................... 71

2. Variabel Independen ....................................................... 72

a. Kepemilikan Institusional ......................................... 72

xiii

Page 15: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xiv

b. Kepemilikan Manajerial............................................ 73

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen.................... 74

d. Komite Audit ............................................................ 75

C. Analisis dan Pembahasan...................................................... 77

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 77

a. Uji Normalitas Data ................................................. 77

b. Uji Multikolinearitas ................................................. 78

c. Uji Autokorelasi........................................................ 79

d. Uji Heteroskedastisitas.............................................. 80

2. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................... 81

a. Uji Individu (t – Statistik) ......................................... 81

b. Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F)....................... 87

c. Uji Koefisien Determinasi ........................................ 88

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ......................................... 90

A. Kesimpulan ........................................................................... 90

B. Implikasi .............................................................................. 91

C. Keterbatasan dan Saran......................................................... 92

1. Keterbatasan.................................................................... 92

2. Saran ............................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 94

LAMPIRAN.................................................................................................. 97

Page 16: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

2.1 Perbedaan Manajemen Laba dengan Fraud.............................................. 32

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 47

3.1 Pengukuran Variabel................................................................................... 69

4.1 Rincian Sampel Penelitian .......................................................................... 70

4.2 Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian.................................. . 70

4.3 Statistik Deskriptif Discretionary Accrual ................................................. 72

4.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional ............................................ 73

4.5 Statistik Deskriptif Kepemilikan Manajerial .............................................. 74

4.6 Statistik Deskriptif Proporsi Dewan Komisaris Independen ...................... 74

4.7 Statistik Deskriptif Komite Audit ............................................................... 76

4.8 Hasil Uji Multikolinearitas.......................................................................... 78

4.9 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 79

4.10 Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) .......................................... 81

4.11 Hasil Uji Anova .......................................................................................... 87

Page 17: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xvi

4.12 Koefisien Determinasi................................................................................. 88

Page 18: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

2.1 Model Penelitian ......................................................................................... 57

4.1 Grafik Normality Probability Plot .............................................................. 77

4.2 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................ 80

Page 19: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Hal

1 Nama-nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian......................... 97

2 Variabel Penelitian Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Periode 2005.. 98

3 Variabel Penelitian Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Periode 2006. 99

4 Variabel Penelitian Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Periode 2007.. 100

5 Variabel Penelitian Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Periode 2008.. 101

6 Variabel Penelitian Discretionary Accrual Periode 2005........................... 102

7 Variabel Penelitian Discretionary Accrual Periode 2006........................... 103

8 Variabel Penelitian Discretionary Accrual Periode 2007........................... 104

9 Variabel Penelitian Discretionary Accrual Periode 2008........................... 105

10 Variabel Penelitian ...................................................................................... 106

11 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 110

Page 20: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

xix

12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................................. 112

Page 21: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Corporate governance merupakan isu yang tidak pernah usang untuk

terus dikaji oleh para pelaku bisnis, akademisi, pembuat kebijakan, dan lain

sebagainya. Pemahamaan praktik corporate govarnance terus berevolusi dari

waktu ke waktu. Masalah corporate governance timbul karena terjadi

pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan (Kirana, 2007).

Pemisahan tersebut berimbas pada timbulnya konflik kepentingan antara para

pemegang saham dengan pihak manajemen dalam struktur kepemilikan

perusahaan. Dengan pemisahan ini, pemilik (principal) akan memberikan

kewenangan pada pengelola (manajer) untuk mengurus keberlangsungan

perusahaan, seperti mengelola dana dan memberikan informasi mengenai

kondisi perusahaan kepada pemilik.

Berbagai pemikiran mengenai corporate governance berkembang dan

bertumpu pada agency theory (Wolfhensohn, 1999). Hubungan agensi muncul

ketika satu orang atau lebih (principal) mendelegasikan wewenang

pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Kirana, 2007). Agency theory

mencoba menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan

berperilaku, karena pada dasarnya antara pemilik dan pengelola (manajer)

memiliki perbedaan kepentingan.

1

Page 22: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Manajer berkewajiban untuk memaksimalkan kesejahteraan para

pemegang saham, namun di sisi lain manajer juga menginginkan

kesejahteraan mereka. Penyatuan kepentingan pihak-pihak ini seringkali

menimbulkan masalah yang disebut masalah keagenan (agency conflict).

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengurangi masalah keagenan

(agency conflict) dikenal sebagai biaya keagenan (agency cost).

Agency cost ini mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang

saham; biaya yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan

yang transparan, termasuk biaya audit yang independen dan pengendalian

internal; serta biaya yang disebabkan karena menurunnya nilai kepemilikan

pemegang saham sebagai bentuk ‘bonding expenditures’ yang diberikan

kepada manajemen dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan

menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham

(Wolfhensohn, 1999). Meskipun demikian, potensi untuk munculnya agency

problems tetap ada karena adanya pemisahan antara kepengurusan dengan

kepemilikan perusahaan, khususnya di perusahaan-perusahaan publik.

Perilaku manipulasi oleh manajer dengan melakukan manajemen laba

berawal dari konflik keagenan, karena adanya perbedaan kepentingan.

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan

pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai pengelola, manajer

berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada

pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan kepada pemilik terkadang

2

Page 23: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi ini

dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimmetry information

(Iskandar,2007).

Dalam kondisi yang asimetri tersebut, agent dapat mempengaruhi

angka-angka akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan cara

melakukan manajemen laba. Hal tersebut dapat saja terjadi karena manajer

memiliki informasi mengenai perusahaan yang tidak atau belum diketahui

oleh pemilik perusahaan. Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik

(principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan

manajemen laba (earnings management ).

Tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer terhadap

informasi laba dapat merubah kandungan informasi atas laba yang dihasilkan

perusahaan. Adanya perubahan informasi atas laba bersih suatu perusahaan

melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup berpengaruh

terhadap tindak lanjut para pengguna informasi yang bersangkutan, hal

tersebut perlu diwaspadai oleh pengguna laporan keuangan, karena informasi

yang telah mengalami penambahan atau pengurangan tersebut dapat

menyesatkan keputusan yang akan diambil.

Salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan

membatasi perilaku opportunistic manajemen dengan melakukan manajemen

laba adalah corporate governance. Corporate governance merupakan salah

satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi

serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para

3

Page 24: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

pemegang saham, dan stakeholders lainnya. Corporate governance juga

memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari

suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring

kinerja (Khomsiyah et al.,2004).

Salah satu kasus yang berhubungan dengan praktek manipulasi laporan

keuangan adalah kasus Bank Century. Bank Century melakukan rekayasa

akuntansi agar laporan keuangan bank menunjukkan kecukupan modal atau

rasio CAR, nilai CAR Bank Century yang sebenarnya adalah sebesar -132,5%

(minus seratus tiga puluh dua koma lima persen), karena ada asset berupa SSB

(Surat-surat Berharga) yang berkualitas rendah atau tergolong macet, nilai

tersebut telah melanggar ketentuan Bank Indonesia, dimana Bank Indonesia

menetapkan bahwa rasio CAR bank umum minimal 8%. Bank Century tidak

melakukan penyisihan atau pengakuan kerugian terhadap hal tersebut, Bank

Century memasukkan SSB yang dikategorikan macet ke kategori lancar. Hal

itu dilakukan agar Bank Century tidak perlu menyisihkan provisi

(pencadangan) atas SSB yang macet, sehingga tidak menggerus modalnya dan

nilai CAR bank menunjukkan nilai yang positif (Yohanes,2009).

Bank Century telah melanggar beberapa peraturan yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia. Pertama, Bank Century telah melakukan pelanggaran

terhadap peraturan BI tentang penyisihan terhadap SSB kategori macet, yakni

PBI No.7/2/PBI/2003 yang mengatur bahwa SSB yang tidak diperdagangkan

di BEI, tidak terdapat informasi nilai pasar, dan tidak memiliki peringkat

investasi, maka SSB tersebut dinilai macet dan harus dibentuk Penyisihan

4

Page 25: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebesar 100%. Kedua, Bank Century

melakukan pelanggaran Bank Indonesia, yakni PBI No.3/21/PBI/2001 tentang

kewajiban penyediaan modal minimum bank umum yang mengatur bahwa

bank yang tidak dapat memenuhi modal minimum atau CAR 8% akan

dikategorikan sebagai bank dalam perhatian khusus (Yohanes,2009).

Salah satu penyebab kondisi dimana perusahaan masih melakukan

manipulasi keuangan adalah kurangnya penerapan corporate governance.

Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan

perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan.

Bila konsep ini diterapkan dengan baik, maka diharapkan pertumbuhan

ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan

perusahaan yang makin baik dan nantinya akan menguntungkan banyak pihak.

Penelitian ini mengambil sampel pada industri perbankan, dikarenakan

industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat, seperti criteria

minimum CAR untuk menentukan apakah bank termasuk bank sehat atau

tidak. Oleh karena adanya peraturan tersebut, manajer memiliki insentif untuk

melakukan manajemen laba atau manipulasi laporan keuangan agar dapat

memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Selain itu, industri perbankan

merupakan industri “kepercayaan”, jika investor berkurang kepercayaannya

Karena laporan keuangan yang bias karena adanya manajemen laba, maka

mereka akan melakukan penarikan dana bersama-sama yang akan

mengakibatkan rush, Nasution dan Setiawan (2007).

5

Page 26: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Penelitian terkait dengan praktek mekanisme corporate governance

juga banyak dilakukan. Veronica dan Utama (2005) meneliti tentang pengaruh

struktur kepemilikan, yang dibagi menjadi dua (kepemilikan keluarga dan

kepemilikan institusional), ukuran perusahaan, dan praktek corporate

governance yang diukur dengan menggunakan tiga variabel (kualitas audit

yang diukur melalui ukuran KAP, proporsi dewan komisaris independen, dan

komite audit) terhadap pengelolaan laba (earnings management). Penelitian

ini menggunakan data empiris dari Bursa Efek Jakarta dengan sampel

sebanyak 144 perusahaan untuk periode tahun 1995-1996, 1999-2002.

Boediono (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh mekanisme

corporate governance yang diukur melalui kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris dampaknya terhadap

manajemen laba. Penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan sampel

penelitian sebanyak 96 perusahaan.

Cornett et al. (2006) melakukan penelitian mengenai pengaruh

mekanisme corporate governance terhadap praktek manajemen laba.

Mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari kepemilikan saham oleh institusi (kepemilikan institusional), dan proporsi

dewan komisaris independen. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100

perusahaan besar di Amerika Serikat.

Wijayanti (2009) melakukan penelitian untuk menguji perbedaan

manajemen laba sebelum dan setelah Peraturan Bank Indonesia

No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi

6

Page 27: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Bank Umum. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh negatif proporsi

dewan komisaris independen terhadap manajemen laba. Populasi penelitian ini

adalah 62 perusahaan di sektor perbankan pada Bursa Efek Indonesia, yang

telah mempublikasikan laporan tahunan dari tahun 2005-2007. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian sensus dan data longitudinal.

Nasution dan Setiawan (2007) melakukan penelitian mengenai

pengaruh pelaksanaan corporate governance terhadap tindak manajemen laba.

Mekanisme corporate governance diukur melalui komposisi dewan komisaris,

ukuran dewan komisaris, dan komite audit. Dalam penelitiannya, Nasution

dan Setiawan (2007) memberikan bukti empiris tentang dampak mekanisme

corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan dengan

populasi penelitian seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa

Efek Jakarta selama periode 2000-2004.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah

dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007) serta penelitian yang dilakukan

oleh Nasution dan Setiawan (2007). Dimana penelitian yang dilakukan oleh

Ujiyantho dan Pramuka (2007) menguji pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap manajemen laba dan kinerja keuangan, konsep indikator

mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen, dan ukuran dewan komisaris. Dalam penelitian tersebut

menggunakan sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan sektor manufaktur

yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2004. Sementara itu

7

Page 28: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Setiawan (2007) menguji

dampak mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba di

industri perbankan dengan populasi penelitian seluruh perusahaan perbankan

yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta selama periode 2000-2004.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu, yaitu :

1. Tahun yang diamati, pada penelitian ini mengambil tahun 2005-2008.

Alasan peneliti menggunakan tahun 2005 sampai dengan 2008, yaitu (1)

untuk menghindari periode krisis dan (2) periode tersebut menunjukkan

kondisi yang paling aktual berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti.

2. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada industri perbankan dengan

tujuan untuk menghindari adanya bias yang disebabkan oleh perbedaan

industri.

3. Pada penelitian ini, mekanisme corporate governance yang digunakan

adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen, dan komite audit.

Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud menyusun skripsi

dengan judul “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi masalah dari penelitian

ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

8

Page 29: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

1. Sejauh mana pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen

laba?

2. Sejauh mana pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba?

3. Sejauh mana pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap

manajemen laba?

4. Sejauh mana pengaruh keberadaan komite audit terhadap manajemen laba?

5. Sejauh mana pengaruh mekanisme corporate governance, dalam hal ini

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen dan keberadaan komite audit terhadap manajemen

laba ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris mengenai:

1. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba.

2. Pengaruh kepemilikan manajerial berpengaruh manajemen laba.

3. Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen

laba.

4. Pengaruh keberadaan komite audit terhadap manajemen laba.

5. Pengaruh corporate governance yang diukur melalui kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris

independen, dan keberadaan komite audit terhadap manajemen laba.

9

Page 30: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama kajian

mengenai corporate governance dan imbasnya terhadap manajemen

laba serta kinerja keuangan.

2. Memberikan pemahaman serta kesadaran perusahaan mengenai

pentingnya pelaksanaan mekanisme Good Corporate Governance.

3. Memberikan manfaat bagi praktisi perusahaan untuk dapat

meningkatkan kinerja perusahaan melalui pelaksanaan corporate

governance.

4. Dapat dijadikan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap manajemen laba.

10

Page 31: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Keagenan (Agency Theory)

Dalam rangka memahami corporate governance maka digunakanlah

dasar perspektif hubungan keagenan. Hubungan keagenan adalah sebuah

kontrak antara principal dan agent, Jensen dan Meckling (1976) dalam

Khomsiyah et al. (2004). Inti dari hubungan keagenan adalah adanya

pemisahan antara kepemilikan (di pihak principal/investor) dan pengendalian

(di pihak agent/manajer). Investor memiliki harapan bahwa manajer akan

menghasilkan return dari uang yang mereka investasikan.

Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory,

yang membuat suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak),

dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak yang lain disebut principal.

Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas decision making kepada

agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal memberikan suatu amanah

kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja

yang telah disepakati (Mursalim, 2005).

Secara khusus teori keagenan berusaha untuk menjawab masalah

keagenan yang terjadi jika pihak-pihak yang saling bekerja sama memiliki

tujuan dan pembagian kerja yang berbeda, Khomsiyah et al.(2004)

mengemukakan jika antar pihak principal (pemilik) dan agent (manajer)

11

Page 32: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

memiliki kepentingan yang berbeda, muncul konflik yang dinamakan konflik

keagenan (agency conflict), DuCharme et al. (2000) dalam Kirana (2007).

Teori keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi

tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat dasar

manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi. Asumsi sifat dasar

manusia, yaitu : (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self

interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded nationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko

(risk averse). Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota

organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektifitas, dan adanya asimetri informasi

antar principal dan agent. Asumsi informasi adalah bahwa informasi sebagai

barang komoditi yang bisa diperjualbelikan, Eisanhardt (1989) dalam

Ujiyantho dan Pramuka (2007).

Agency conflict sendiri terbagi menjadi dua bentuk, yaitu : (1) agency

conflict antara pemegang saham dan manajer. Penyebab konflik antara

manajer dengan pemegang saham diantaranya adalah pembuatan keputusan

yang berkaitan dengan aktivitas pencarian dana dan pembuatan keputusan

yang berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut

diinvestasikan. (2) agency conflict antara pemegang saham dan kreditor

(Kirana, 2007).

12

Page 33: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

B. Asimetri Informasi Asimetri Informasi

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemilik (pemegang saham), manajer berkewajiban memberikan

informasi terkini mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi

yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi

seperti laporan keuangan.

Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak,

termasuk manajemen perusahaan itu sendiri untuk pengambilan keputusan.

Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai

asimetri informasi (information asymmetry). Yaitu suatu kondisi di mana ada

ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai

penyedia informasi (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan

stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user). Menurut

Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:

1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam

lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek

perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham

tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.

2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer

tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi

pinjaman. Sehingga, manajer dapat melakukan tindakan diluar

13

Page 34: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya

secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

C. Pengertian dan Konsep Dasar Corporate Governance.

Pengertian corporate governance amat beragam. Pada dasarnya ia

diartikan sebagai tata kelola yang berhubungan dengan masyarakat. Cadbury

Committee (2003) dalam Zarkasyi (2008) mendefinisikan corporate

governance sebagai berikut :

“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang saham kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.”

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-

117/M-MBU/2002 dalam Surya dan Yustiavandana (2008) corporate

governance adalah suatu proses dari stuktur yang digunakan oleh organ

BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan

guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan

perundangan dan nilai-nilai etika.

Nasution dan Setiawan (2007) mendefinisikan corporate governance

sebagai konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui

supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas

manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka

peraturan. Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya

pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan

14

Page 35: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan

pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi

pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya menguntungkan

banyak pihak.

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi

pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh

return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga membantu

menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien

dan sustainable di sektor korporat, Nasution dan Setiwan (2007).

Esensi corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan

malalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya

akuntabilitas manajemen terhadap shareholders dan pemangku kepentingan

lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku

(Wolfensohn,1999). Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya

merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan

yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan

(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham,

dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.

GCG dimaksudkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah

terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan

untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki

dengan segera (Zarkasyi,2008).

15

Page 36: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

D. Prinsip Utama Corporate Governance

Menurut Wolfensohn (1999) terdapat empat prinsip utama yang

terkandung dalam mekanisme corporate governance untuk terselenggaranya

praktik good gorporate governance, yaitu : fairness, transparency,

accountability, dan responsibility. Prinsip tersebut juga dianut oleh perusahaan

perbankan dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

1. Fairness (Kewajaran)

Secara sederhana kewajaran (fairness) bisa didefinisikan sebagai

perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang

timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan pandangan yang berlaku.

Fairness mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem

hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak investor –

khususnya pemegang saham minoritas – dari berbagai bentuk kecurangan.

Bentuk kecurangan ini bisa berupa insider trading (transaksi yang

melibatkan informasi orang dalam), fraud (penipuan), dilusi saham (nilai

perusahaan berkurang), KKN, atau keputusan-keputusan yang dapat

merugikan seperti pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan,

penerbitan saham baru, merger, akuisisi, atau pengambilalihan perusahaan

lain.

Fairness diharapkan membuat seluruh aset perusahaan dikelola

secara baik dan prudent (hati-hati), sehingga muncul perlindungan

kepentingan pemegang saham secara fair (jujur dan adil). Fairness juga

diharapkan memberi perlindungan kepada perusahaaan terhadap praktek

16

Page 37: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

korporasi yang merugikan seperti disebutkan diatas. Pendek kata, fairness

menjadi jiwa untuk memonitor dan menjamin perlakuan yang adil diantara

beragam kepentingan dalam perusahaan.

2. Transparancy (keterbukaan informasi)

Transparansi bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik

dalam proses pengambilan keputusan, maupun dalam menggunakan

informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Dalam mewujudkan

transparansi itu sendiri, perusahaan harus menyediakan informasi yang

cukup, akurat, dan tepat waktu kepada berbagai pihak yang berkepentingan

dengan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan, diharapkan pula dapat

mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya yang

material dan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan secara akurat

dan tepat waktu. Selain itu, para investor harus dapat mengakses informasi

penting perusahaan secara mudah pada saaat diperlukan.

Ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari penerapan prinsip ini.

Salah satunya, stakeholder dapat mengetahui resiko yang mungkin terjadi

dalam melakukan transaksi dengan perusahaan. Kemudian, karena adanya

informasi kinerja perusahaan yang diungkap secara akurat, tepat waktu,

jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, maka dimungkinkan

terjadinya efisiensi pasar. Selanjutnya, jika prinsip transparansi

dilaksanakan dengan baik dan tepat, akan dimungkinkan terhindarnya

benturan kepentingan (conflict of interest) berbagai pihak dalam

manajemen.

17

Page 38: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

3. Accountability (akuntabilitas)

Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif. Masalah yang sering ditemukan pada perusahaan-

perusahaan di Indonesia adalah mandulnya fungsi pengawasan dan

komisaris. Atau justru sebaliknya, komisaris utama mengambil peran

berikut wewenang yang seharusnya dijalankan direksi. Padahal, diperlukan

kejelasan tugas serta fungsi organ perusahaan agar tercipta suatu

mekanisme pengecekan dan perimbangan dalam mengelola perusahaan.

Bila prinsip accountability ini diterapkan secara efektif, maka ada

kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggungjawab antara

pemegang saham, dewan komisaris, serta direksi. Dengan adanya

kejelasan inilah maka perusahaan akan terhindar dari kondisi agency

problem (benturan kepentingan peran).

4. Responsibility (Pertanggungjawaban).

Pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian (patuh) di

dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta

peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku di sini

termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan industrial,

perlindungan lingkungan hidup, kesehatan/keselamatan kerja, standar

penggajian, dan persaingan yang sehat.

Penerapan prinsip ini diharapkan membuat perusahaan menyadari

bahwa dalam kegiatan operasionalnya seringkali ia menghasilkan

18

Page 39: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

eksternalitas (dampak luar kegiatan perusahaan) negatif yang harus

ditanggung oleh masyarakat. Di luar hal itu, lewat prinsip responsibility ini

juga diharapkan membantu peran pemerintah dalam mengurangi

kesenjangan pendapatan dan kesempatan kerja pada segmen masyarakat

yang belum mendapatkan manfaat dari mekanisme pasar.

Endri (2008) menambahkan satu prinsip corporate governance,

yakni independency, dimana perusahaan bertindak hanya untuk

kepentingan perusahaannya saja, tidak dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas

yang mengarah pada timbulnya conflict of interest.

E. Prinsip Corporate Governance Perbankan

Pedoman corporate governance perbankan ini merupakan pelengkap

dan bagian dari prinsip umum atau prinsip utama yang dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance dan dimaksudkan sebagai

pedoman khusus bagi perbankan untuk memastikan terciptanya bank dan

sistem perbankan yang sehat (Zarkasyi, 2008).

Sebagai lembaga intermediasi yang dalam melaksanakan kegiatan

usahanya bergantung pada dana masyarakat dan kepercayaan. Dalam

menjalankan kegiatan usahanya tersebut bank menghadapi berbagai resiko,

baik resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, maupun resiko reputasi.

Banyaknya ketentuan yang mengatur sektor perbankan dalam rangka

melindungi masyarakat, termasuk ketentuan yang mengatur kewajiban untuk

19

Page 40: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

memenuhi modal minimum sesuai dengan kondisi masing-masing bank,

menjadikan sektor perbankan sebagai sektor yang “highly-regulated”.

Dalam menjalankan usahanya bank harus menganut prinsip

keterbukaan (transparency), memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank

berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran

usaha dan strategi bank sebagai pencerminan akuntabilitas bank

(accountability), berpegang pada prudential banking practices dan menjamin

dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai wujud tanggung jawab bank

(responsibility), objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun dalam

pengambilan keputusan (independency), serta senantiasa memperhatikan

kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran

(fairness). Menurut Zarkasyi (2008) dalam hubungan dengan prinsip tersebut

bank perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Transparency (Keterbukaan)

Bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu,

memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses

oleh stakeholders sesuai dengan haknya.

Informasi yang harus diungkapkan meliputi tapi tidak terbatas pada

hal-hal yang bertalian dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi

perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,

pemegang saham pengendali, pengelolaan resiko (risk management),

sistem pengawasan dan pengendali intern, status kepatuhan, sistem dan

20

Page 41: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

pelaksanaan good corporate governance serta kejadian penting yang dapat

mempengaruhi kondisi bank.

Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi

kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak

pribadi. Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak

yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh

informasi tentang kebijakan tersebut.

2. Accountability (Akuntabilitas)

Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-

masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan

strategi perusahaan. Bank harus meyakini bahwa organ organisasi bank

mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami

perannya dalam pelaksanaan good corporate governance.

Dalam perusahaan perbankan, bank harus memastikan terdapatnya

check and balance system dalam pengelolaannya. Bank harus memiliki

ukuran kinerja dari semua jajarannya berdasarkan ukuran-ukuran yang

disepakati konsisten dengan nilai perusahaan, sasaran usaha, serta strategi

dan memiliki rewards and punishment system.

3. Independency (Indepedensi)

Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh

stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta

21

Page 42: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

bebas dari benturan kepentingan. Bank dalam mengambil keputusan harus

objektif dan bebas dari segala tekanan pihak manapun.

4. Fairness (Kewajaran)

Bank harus senantiasa memperhatikan seluruh stakeholders

berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran. Bank harus memberikan

kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukkan dan

menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta mempunyai akses

terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

F. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan perusahaan memiliki pengaruh terhadap

perusahaan. Tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh struktur kepemilikan,

motivasi pemilik dan kreditur corporate governance dalam proses yang

membentuk motivasi manajer. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti

dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya

berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu

mengoptimalkan kinerja perusahaan (Kartikawati, 2009). Dalam hal ini

struktur kepemilikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional :

1. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh

institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan

investment banking (Veronica dan Utama, 2005). Investor institusional

22

Page 43: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

yang sering disebut sebagai investor yang canggih (sophisticated)

sehingga seharusnya lebih dapat menggunakan informasi periode sekarang

dalam memprediksi laba masa depan dibanding investor non instusional.

Balsam et al (2002) dalam Veronica dan Utama (2005) menemukan

hubungan yang negatif antar discretionary accrual yang tidak diekspektasi

dengan imbal hasil di sekitar tanggal pengumuman karena investor

institusional mempunyai akses atas sumber informasi yang lebih tepat

waktu dan relevan yang dapat mengetahui keberadaan pengelolaan laba

lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan investor individual.

Adanya kepemilikan oleh investor institusional seperti perusahaan

efek, perusahaan asuransi, perbankan, perusahaan investasi, dana pensiun,

dan kepemilikan institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan

yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan

saham mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power) yang dapat

digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan

manajemen (Kartikawati, 2009).

Tetapi yang perlu menjadi perhatian adalah pengelolaan laba dapat

bersifat efisien, tidak selalu oportunis. Jika pengelolaan laba tersebut

efisien maka kepemilikan institusional yang tinggi justru akan

meningkatkan pengelolaan laba (berhubungan positif), tetapi jika

pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan bersifat oportunis maka

kepemilikan institusional yang tinggi akan mengurangi pengelolaan laba

(berhubungan negatif) (Veronica dan Utama, 2005).

23

Page 44: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Kepemilikan Manajerial

Para pemegang saham yang mempunyai kedudukan di manajemen

perusahaan baik sebagai kreditur maupun sebagai dewan komisaris disebut

sebagai kepemilikan manajerial (managerial ownership). Adanya

kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan menimbulkan suatu

pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh manajemen

perusahaan. Kepemilikan manajerial juga dapat diartikan sebagai

persentase saham yang dimiliki oleh manajer dan direktur perusahaan pada

akhir tahun untuk masing-masing periode pengamatan. Perilaku

manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik kepentingan tersebut

dapat diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan

untuk menyelaraskan (alignment) berbagai kepentingan tersebut. Dengan

memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen

(managerial ownership) kepentingan pemilik atau pemegang saham akan

dapat disejajarkan dengan kepentingan manajer Jensen dan Meckling

(1976) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007).

Namun, tingkat kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi juga

dapat berdampak buruk terhadap perusahaan. Dengan kepemilikan

manajerial yang tinggi, manajer mempunyai hak voting yang tinggi

sehingga manajer mempunyai posisi yang kuat untuk mengendalikan

perusahaan, hal ini dapat menimbulkan masalah pertahanan, dalam artian,

adanya kesulitan bagi para pemegang saham eksternal untuk

mengendalikan tindakan manajer (Ujiyantho dan Pramuka,2007).

24

Page 45: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

G. Governance Structure

1. Komisaris Independen

Istilah independen pada komisaris independen maupun direksi

independen bukan menunjukkan bahwa komisaris atau direksi lainnya

tidak independen. Istilah komisaris independen menujukkan keberadaan

mereka sebagai wakil dari pemegang saham independen (minoritas) dan

juga mewakili kepentingan investor (Surya dan Yustiavandana, 2008).

Untuk melindungi kepentingan pemegang saham independen maka harus

ada sistem yang baik yaitu good corporate governance yang mewajibkan

keberadaaan komisaris independen.

Keberadaan komisaris independen diharapkan dapat bersikap netral

terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh direksi. Peraturan BEI

mewajibkan perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI untuk memiliki

komisaris independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus)

dari jajaran anggota dewan komisaris yang dapat dipilih melalui RUPS

(Rapat Umum Pemegang Saham) sebelum pencatatan dan mulai efektif

bertindak sebagai komisaris independen setelah saham perusahaan tersebut

tercatat (Surya dan Yustiavandana, 2008).

Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan

anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara

lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang

saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan

perusahaaan (Surya dan Yustiavandana, 2008).

25

Page 46: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Kriteria komisaris independen menurut Keputusan Direksi PT

Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-305/BEJ/07-2004 Jakarta tanggal 19

Juli 2004 dalam Surya dan Yustiavandana (2008), yaitu :

1. Jumlah minimal komisaris independen adalah 30% dari seluruh

anggota dewan komisaris.

2. Komisaris independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun

tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik.

3. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan emiten

atau pemegang saham mayoritas atau pemegang saham utama dari

perusahaan tercatat bersangkutan.

4. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

direktur dan/atau komisaris lainnya dari perusahaan tercatat yang

bersangkutan.

5. Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada

perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat

bersangkutan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan tercatat.

6. Komisaris independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan

publik.

7. Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-undangan

di bidang pasar modal.

26

Page 47: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

8. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham

minoritas yang bukan pemegang saham pengendali dalam Rapat

Umum Pegang Saham (RUPS).

Bank Indonesia juga mengeluarkan Peraturan Bank

IndonesiaNo.8/4/PBI/2006 dalam Wijayanti (2009) tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang salah satunya

mengatur keberadaan dewan komisaris independen sebesar minimal 50%

(lima puluh perseratus) dari seluruh dewan komisaris. Berbagai peraturan

tersebut merupakan sinyal bahwa keberadaan dewan komisaris independen

di perusahaan sangat penting dalam mewujudkan good corporate

governance.

Dengan demikian, terlihat bahwa komisaris independen memiliki

peranan untuk menjamin strategi perusahaan, serta terlaksananya

akuntabilitas. Komisaris independen merupakan suatu mekanisme untuk

memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.

2. Komite Audit

Komite audit adalah organ tambahan yang diperlukan dalam

pelaksanaan prinsip good corporate governance. Komite audit dibentuk

oleh dewan komisaris untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian yang

dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan

pengelolaan perusahaan serta melaksanakan tugas penting berkaitan

dengan sistem pelaporan keuangan.

27

Page 48: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Komite audit dituntut untuk dapat bertindak secara independen.

Hal ini perlu disadari karena komite audit merupakan pihak yang

menjembatani antara fungsi pengawasan dewan komisaris dengan internal

auditor (Surya dan Yustiavandana, 2008).

Komite audit adalah suatu komite yang beranggotakan satu atau

lebih anggota dewan komisaris. Anggota komite audit dapat berasal dari

kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman dan kualitas lainnya

yang dibutuhkan guna mencapai tujuan komite audit. Komite audit harus

bebas dari pengaruh direksi, eksternal auditor dan hanya bertanggung

jawab kepada dewan komisaris, Hasnati (2003) dalam Surya dan

Yustiavandana (2008).

Pentingnya komite audit dalam suatu perusahaan terbuka dikuatkan

dengan ketentuan Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-03/PM/2000 dalam

Surya dan Yustiavandana (2008) tentang Komite Audit. Dalam ketentuan

tersebut mewajibkan setiap perusahaan publik atau emiten untuk memiliki

komite audit. Ketentuan ini menyebutkan bahwa komite audit bertugas

membantu dewan komisaris dengan memberikan pendapat profesional

yang independen untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi

penyimpangan pengelolaan perusahaan.

Pada umumnya, komite audit mempunyai tanggung jawab pada

tiga bidang, FCGI dan YPPMI Institut (2002) dalam Surya dan

Yustiavandana (2008), yaitu :

28

Page 49: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

1. Laporan Keuangan (Financial Reporting)

Tanggung jawab komite audit di bidang laporan keuangan adalah

untuk memastikan bahwa laporan yang dibuat manajemen telah

memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan, hasil

usaha, rencana dan komitmen perusahaan jangka panjang.

2. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Tanggung jawab komite audit dalam bidang tata kelola perusahaan

adalah untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai

undang-undang dan peraturan yang berlaku dan etika, melaksanakan

pengawasan secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan

yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.

3. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control)

Komite audit bertanggung jawab untuk pengawasan perusahaan

termasuk di dalamnya hal-hal yang berpotensi mengandung resiko dan

system pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan yang

dilakukan oleh auditor internal.

H. Definisi Manajemen Laba

Sugiri (1998) dalam Ubadah et al. (2008) membagi definisi earnings

management atau manajemen laba menjadi dua, yaitu :

1. Definisi sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi, manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan

29

Page 50: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen

discretionary accrual dalam menentukan besarnya earnings.

2. Definisi luas

Earnings management merupakan tindakan manajer untuk

meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit

dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.

Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajemen laba

menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer

untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak

kompensasi, kontrak utang dan political costs (opportunistic Earnings

Management). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif

efficient contracting (Efficient Earnings Management), dimana

manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri

mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak

terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

Perspektif efesiensi menyatakan bahwa manajer melakukan pilihan

atas kebijakan akuntansi untuk memberikan informasi yang lebih baik

tentang cash flow yang akan datang dan untuk meminimalkan agency cost

yang terjadi karena konflik kepentingan antara stakeholder dan manajer,

Jiambalvo (1996) dalam Ubadah et al (2008). Tindakan manajemen laba

dilakukan oleh manajer ketika manajer memiliki akses terhadap informasi

yang tidak dimiliki oleh pihak luar. Manajemen laba adalah campur tangan

30

Page 51: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk

menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor

yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba

menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai

laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut

sebagai angka laba tanpa rekayasa, Setiawati dan Na’im (2000) dalam

Rahmawati et al. (2006).

Menurut Healy dan Wahlen (1999) dalam Ujiyantho (2007), manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan

(judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk

merubah laporan keuangan, dengan tujuan untuk memanipulasi besaran

(magnitude) laba kepada beberapa stakeholders tentang kinerja ekonomi

perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil perjanjian (kontrak) yang

tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.

Healy dan Wahlen (1999) dalam Ujiyantho (2007) juga

menyatakan bahwa definisi manajemen laba mengandung beberapa aspek.

Pertama intervensi manajemen laba terhadap pelaporan keuangan dapat

dilakukan dengan penggunaan judgment, misalnya judgement yang

dibutuhkan dalam mengestimasi sejumlah peristiwa ekonomi di masa

depan untuk ditunjukan dalam laporan keuangan, seperti perkiraan umur

ekonomis dan nilai residu aktiva tetap, tanggungjawab untuk pensiun,

pajak yang ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan nilai asset.

Disamping itu manajer memiliki pilihan untuk metode akuntansi, seperti

31

Page 52: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

metode penyusutan dan metode biaya. Kedua, tujuan manajemen laba

untuk menyesatkan stakeholders mengenai kinerja ekonomi perusahaan.

Satu hal yang perlu diketahui bahwa manajemen laba berbeda

dengan fraud. Untuk itu tabel 2.1 menggambarkan perbedaan antara

fraudulent accounting dengan manajemen laba. Keduanya memang

dilakukan secara sengaja dan melalui proses manipulasi. Perbedaan pokok

bahwa manajemen laba tidak berhubungan dengan penciptaan bukti-bukti

palsu atau pun transaksi fiktif yang sifatnya melanggar hukum, sedangkan

fraud berhubungan dengan hal-hal tersebut, (Mayangsari, 2001).

Tabel 2.1 Perbedaan Manajemen Laba dengan Fraud

Pilihan Metode Transaksi Arus Kas

Akuntansi Konservatif Sesuai PSAK

1. Terlalu agresif mengakui provisi atau cadangan.

2. Pembebanan yang besar pada biaya R&D

1. Menunda penjualan

2. Adanya pengeluaran iklan

Earnings “Netral” Sesuai PSAK

Earnings yang diperoleh dari proses operasi normal

Akuntansi “Agresif” 1. Terlalu rendah mencatat kas piutang tak tertagih

2. Menurunkan cadangan

1. Menunda pengeluaran R&D atau iklan

2. Meningkatkan penjualan

32

Page 53: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Perbedaan Manajemen Laba dengan Fraud

Pilihan Metode Transaksi Arus Kas

Fraudulent Accounting Pelanggaran PSAK

1. Mancatat penjualan fiktif

2. Mencatat persediaan fiktif

3. Membuat ulang tagihan yang sudah lunas

Sumber : Dechow dan Skinner (2000) dalam Mayangsari (2001)

I. Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba

Dalam positif accounting theory terdapat tiga hipotesis yang

melatarbelakangi terjadinya manajemen laba, Watt dan Zimmerman (1986)

dalam Rahmawati et al. (2006), yaitu:

1. Bonus Plan Hypothesis

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan

utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan

bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode

akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

33

Page 54: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Debt Covenant Hypothesis

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit

cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak

meningkatkan laba. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam

pandangan pihak eksternal.

3. Political Cost Hypothesis

Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan

perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba.

Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan segera

mengambil tindakan, misalnya, mengenakan peraturan antitrust,

menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.

Scott (2000) mengemukakan beberapa motivasi terjadinya manajemen

laba :

1. Bonus Purposes

Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan

bertindak secara oportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan

memaksimalkan laba saat ini.

2. Political Motivations

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang

dilaporkanpada perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba

yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan

pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat.

34

Page 55: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

3. Taxation Motivations

Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba

yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan

penghematan pajak pendapatan.

4. Pergantian CEO

CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan

pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Dan jika kinerja

perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak

diberhentikan.

5. Initital Public Offering (IPO)

Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, dan

menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan

manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat

menaikkan harga saham perusahaan.

6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor

Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada

investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap

menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.

Dalam ubadah et al. (2008) dua motivasi utama para manajer

melakukan manajemen laba, yaitu tujuan oportunis dan informasi

(signaling) kepada investor. Tujuan oportunis mungkin dapat merugikan

pemakai laporan keuangan karena informasi yang disampaikan

manajemen menjadi tidak akurat dan juga tidak menggambarkan nilai

35

Page 56: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

fundamental perusahaan. Sikap oportunis ini dinilai sebagai sikap curang

manajemen perusahaan yang diimplikasikan dalam laporan keuangannya

pada saat menghadapi intertemporal choice (yakni suatu kondisi yang

memaksa eksekutif tersebut menggunakan keputusan tertentu dalam

melaporkan kinerja yang menguntungkan dirinya sendiri dalam

menghadapi situasi tertentu).

Tujuan informatif (signaling) kemungkinan besar membawa

dampak yang baik bagi pemakai laporan keuangan. Manajer berusaha

menginformasikan kesempatan yang dapat diraih oleh perusahaan di masa

yang akan datang. Sebagai contoh, karena manajer sangat erat kaitannya

dengan keputusan yang berhubungan dengan aktivitas investasi maupun

operasi perusahaan, otomatis para manajer memiliki informasi yang lebih

baik mengenai prospek perusahaan masa datang.

J. Teknik Manajemen Laba

Teknik dan pola manajemen laba menurut Setiawati dan Na’im (2000)

dalam Rahmawati et al. (2006) dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu:

1. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi

Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgement

(perkiraan) terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang

tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi

aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.

36

Page 57: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Mengubah metode akuntansi

Perubahan metode akunatansi yang digunakan untuk mencatat

suatu transaksi, contoh : merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari

metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.

3. Menggeser periode biaya atau pendapatan.

Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain :

mempercepat/menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan

sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat/menunda

pengeluaran promosi sampai periode berikutnya, mempercepat/menunda

pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap

yang sudah tak dipakai.

K. Pola Manajemen Laba

Pola manajemen laba menurut Scott (2000) dapat dilakukan dengan cara:

1. Taking a Bath

Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO

baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini

diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang.

2. Income Minimization

Dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas

yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun

drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya.

37

Page 58: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

3. Income Maximization

Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income

maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk

tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang

melakukan pelanggaran perjanjian hutang.

4. Income Smoothing

Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan

sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada

umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.

L. Model-Model Pendeteksian Manajemen Laba

Terdapat beberapa metode pendeteksian manajemen laba. Jones

memberikan sebuah model untuk membantu mengidentifikasi perusahaan

yang melakukan manajemen laba. Tujuan model Jones adalah untuk

memisahkan akrual kelolaan dan non kelolaan. Model modifikasi Jones

mengestimasi tingkat akrual yang diharapkan (akrual non kelolaan) sebagai

fungsi perbedaan antara perubahan pendapatan dan perubahan dalam piutang

dagang serta aktiva tetap. Perhitungan total akrual dengan pendekatan arus kas

dan laporan rugi laba dihitung dengan rumus sebagai berikut, Sloan (1996)

dalam Rahmawati (2007):

TAt = Earnt – CFOt

Dimana:

TA = total akrual

Earn = earnings

38

Page 59: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

CFO = Arus kas operasi

Seluruh persamaan diatas dibagi dengan menggunakan total aktiva

awal tahun pada perusahaan yang diobservasi. Model-model pemisahan akrual

menjadi akrual kelolaan dan non kelolaan yang dibandingkan oleh Dechow et

al. (1996) dalam Rahmawati (2007) adalah sebagai berikut:

1. The Healy Model

Pengujian Healy untuk manajemen laba dengan cara

membandingkan rata-rata total akrual (dibagi total aktiva periode

sebelumnya). Healy (1985) dalam Rahmawati (2007) menganggap non

discretionary accrual (NDA) tidak dapat diobservasi. Model untuk non

discretionary accrual adalah sebagai berikut:

NDA = 0 sehingga TA = NDA

2. The De Angelo Model

Model De Angelo (1986) dalam Wijayanti (2009) menguji

manajemen laba dengan menghitung perbedaan awal dalam total akrual

dan dengan asumsi bahwa perbedaan pertama tersebut diharapkan nol,

yang berarti tidak ada manajemen laba. Model ini menggunakan total

akrual periode terakhir (dibagi total aktiva periode sebelumnya) untuk

mengukur non discretionary accrual.

NDAt = TAt-1

Keterangan:

NDAt = estimasi non discretionary accrual

TAt-1 = total accrual dibagi total aktiva 1 tahun sebelum tahun t

39

Page 60: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

3. The Modified Jones Model.

Model Modified Jones yang merupakan perkembangan dari model

Jones dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan

model-model lainnya. Model Perhitungannya sebagai berikut :

TACCit = EBXTit – OCFit

TACCit/TAi,t-1 = 1(1/TAi,t-1) + 2((�REVit-�RECit)/TAi,t-1) + 3(PPEit /TAi,t1)

Dari persamaan regresi diatas, NDACC dapat dihitung dengan

memasukkan kembali koefisien-koefisien :

NDACCit = 1(1/TAi,t-1) + 2((�REVit-�RECit)/TAi,t-1) + 3(PPEit

/TAi,t-1)

DACCit = (TACCit/TAi,t-1) – NDACCit

Keterangan :

TACCit = Total Accrual perusahaan i pada periode ke t.

EBXTit = Earning Before Extraordinary Items perusahaan i pada periode

ke t.

OCFit = Operating Cash Flow perusahaan i pada periode ke t.

TAi,t-1 = Total Aktiva perusahaan i pada periode t-1.

REVit = Revenue perusahaan i pada periode ke t.

RECit = Receivable perusahaan I pada periode ke t

40

Page 61: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

4. The Cross-Sectional Models

Baik model Jones cross-sectional dan model Jones modifikasi

cross-sectional adalah sama dengan model Jones dan model Jones

modifikasi, kecuali bahwa parameter model diestimasi dengan

menggunakan data cross-sectional bukan data time series, Defond dan

Jiambalvo (1994) dalam Wijayanti (2009). Model crosssectional dan time

series berbeda asumsi. Model cross-sectional mengasumsikan bahwa

korelasi antara akrual non kelolaan dan penentuan akrual, seperti

perubahan dalam pendapatan dan PPE (bruto), ditentukan oleh kelompok

industri dan situasi ekonomi sekarang sedangkan model time-series

mengasumsikan bahwa korelasi ditentukan oleh karakteristik spesifik

perusahaan. Pada penelitian ini digunakan model modifikasi Jones dalam

mendeteksi manajemen laba. Penggunaan model modifikasi Jones

dikarenakan model ini runtun waktu dan secara statistik paling baik

dibandingkan model-model lainnya, Dechow , et al. (1996) dalam

Wijayanti (2009).

M. Discretionary Accrual

Discretionary accrual (kebijakan akuntansi akrual) adalah suatu cara

untuk mengurangi pelaporan laba yang sulit dideteksi melalui manipulasi

kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan akrual, misalnya dengan cara

menaikkan biaya amortisasi dan depresiasi, mencatat kewajiban yang besar

atas jaminan produk (garansi), kontinjensi dan potongan harga, dan mencatat

41

Page 62: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

persediaan yang sudah usang, Surifah (2001) dalam Wijayanti (2009). Lebih

lanjut, akrual adalah semua kejadian yang bersifat operasional pada suatu

tahun yang berpengaruh terhadap arus kas. Perubahan piutang dan hutang

merupakan akrual, juga perubahan persediaan. Biaya depresiasi juga

merupakan akrual negatif. Akuntan memperhitungkan akrual untuk

menandingkan biaya dengan pendapatan, melalui perlakuan transaksi yang

berkaitan dengan laba bersih sesuai dengan yang diharapkan, Scott (1997)

dalam Wijayanti (2009).

N. Hasil Penelitian Sebelumnya

Veronica dan Utama (2005) meneliti tentang pengaruh struktur

kepemilikan, yang dibagi menjadi dua (kepemilikan keluarga dan kepemilikan

institusional), ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance yang

diukur dengan menggunakan tiga variabel (kualitas audit yang diukur melalui

ukuran KAP, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit)

terhadap pengelolaan laba (earnings management). Hasil dari penelitiannya

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan kepemilikan keluarga

berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan untuk variabel lainnya,

seperti kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, ukuran KAP, proporsi

dewan komisaris independen, serta komite audit terbukti tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Proporsi komisaris independen yang tinggi dan

keberadaan komite audit tidak terbukti dapat membatasi pengelolaan laba

yang dilakukan perusahaan. Menurut Veronica dan Utama (2005) mengenai

42

Page 63: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

hasil penelitiannya, dewan komisaris independen dan komite audit belum

efektif dalam menjalankan tugasnya. Sehingga, keberadaannya belum bisa

menekan praktik manajemen laba.

Boediono (2005) meneliti tentang pengaruh mekanisme corporate

governance yang diukur melalui kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, dan komposisi dewan komisaris dampaknya terhadap manajemen

laba. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

merupakan salah satu mekanisme corporate governance yang mampu

mempengaruhi tindakan manajemen laba. Hasil penelitian variabel

kepemilikan institusional menunjukkan pengaruh yang positif. Artinya

semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh institusi, maka semakin tinggi

besaran manajemen laba pada laporan keuangan, kuatnya pengaruh langsung

ini dapat diinterpretasikan bahwa kepemilikan institusional pengaruhnya

lemah.

Lebih lanjut dalam penelitian Boediono (2005) untuk hasil penelitian

variabel kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba menunjukkan pola

hubungan yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat

kepemilikan saham oleh pihak manajemen, semakin tinggi besaran

manajemen laba pada laporan. Interpretasi terhadap koefisien ini

menunjukkan bahwa pengaruh langsung mekanisme kepemilikan terhadap

manajemen laba adalah sangat lemah. Hasil penelitian untuk variabel

komposisi dewan komisaris menunjukkan pola hubungan positif. Artinya

semakin besar keanggotaan dewan komisaris berasal dari luar perusahaan

43

Page 64: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

akan semakin meningkatkan tindakan manajemen laba. Ada kemungkinan

penempatan atau penambahan anggota dewan dari luar perusahaan hanya

sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang saham mayoritas

(pengendali/ founders) masih memegang peranan penting sehingga kinerja

dewan tidak meningkat bahkan bisa menurun.

Cornett et al. (2006) meneliti tentang pengaruh mekanisme corporate

governance, dalam hal ini kepemilikan saham oleh institusional dan proporsi

dewan komisaris independen terhadap manajemen laba. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 100 perusahaan besar di Amerika Serikat.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tindakan pengawasan yang

dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat

membatasi perilaku para manajer. Cornett et al., (2006) menyimpulkan bahwa

tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat

mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja

perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau

mementingkan diri sendiri. Lebih lanjut, hasil penelitian tersebut juga

menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen dapat mengurangi

tindak manajemen laba.

Wijayanti (2009) Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan

manajemen laba sebelum dan setelah Peraturan Bank Indonesia

No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi

Bank Umum. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh negatif proporsi

dewan komisaris independen terhadap manajemen laba. Hasil penelitian

44

Page 65: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan manajemen laba sebelum dan setelah

Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum. Namun, penelitian ini tidak

berhasil membuktikan hipotesis pengaruh proporsi dewan komisaris

independen terhadap manajemen laba. Hal ini disebabkan ada anggota dewan

selain dewan komisaris independen dalam perusahaan yang berpengaruh

terhadap perbedaan manajemen laba sebelum dan setelah peraturan Bank

Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

Bagi Bank Umum.

Nasution dan Setiawan (2007) melakukan penelitian mengenai

pengaruh pelaksanaan corporate governance terhadap tindak manajemen laba

di industri perbankan. Mekanisme corporate governance diukur melalui

komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, komite audit. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara individual, komposisi dewan komisaris

independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba perusahaan

perbankan. Selain itu disimpulkan pula bahwa ukuran dewan komisaris

berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Lebih lanjut menurut Nasution dan Setiawan (2007) dalam hasil

penelitiannya, dewan komisaris yang lebih sedikit jumlahnya lebih efektif

dalam mengurangi tindak manipulasi laba, karena jumlah personel yang

sedikit dalam perusahaan dapat menghambat munculnya masalah keagenan

yang bila dibiarkan akan berdampak pada kurangnya pengawasan terhadap

manajemen untuk melakukan manajemen laba. Keberadaan komite audit

45

Page 66: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

dalam perusahaan ternyata juga mampu mengurangi manajemen laba, hal

tersebut terbukti dengan hasil pengujian secara parsial variabel keberadaan

komite audit terhadap akrual kelolaan yang menunjukkan bahwa pengaruh

negatif variabel ini signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa komite audit

telah melakukan tugasnya dengan baik.

Ujiyantho dan Pramuka (2007) meneliti tentang mekanisme corporate

governance, manajemen laba dan kinerja keuangan. Hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa (1) kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap manajemen laba, (2) kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba, (3) proporsi dewan komisaris

independen berpengaruh positif terhadap manajemen laba, (4) jumlah dewan

komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, (5)

pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji

dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, (6)

manajemen laba (discretionary accrual) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja keuangan.

Berikut ini penulis paparkan hasil penelitian yang telah dilakukan

berkaitan dengan pengaruh mekanisme corporate governance terhadap

manajemen laba, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

46

Page 67: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

(Tabel Penelitian Terdahulu dalam File Terpisah, terlampir)

47

Page 68: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

48

Page 69: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

49

Page 70: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

50

Page 71: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

O. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin kuat

kontrol eksternal terhadap perusahaan. Adanya kepemilikan oleh investor

institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal

terhadap kinerja manajemen perusahaan, sehingga dapat mengurangi

tindakan manajen laba.

Kartikawati (2009) menyatakan adanya kepemilikan oleh investor

institusional seperti perusahaan efek, perusahaan asuransi, perbankan,

perusahaan investasi, dana pensiun, dan kepemilikan institusi lain akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja

manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan

(source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung atau

sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Selain itu, Kartikawati

(2009) menyatakan struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya

mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya

berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

yaitu mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen melalui proses pengawasan secara

efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Cornett et al. (2006)

51

Page 72: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007), menemukan adanya bukti yang

menyatakan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan dan pihak investor institusional dapat membatasi perilaku para

manajer. Sehingga tindakan pengawasan atau monitoring tersebut dapat

mendorong manajer untuk lebih berorientasi kepada kepentingan

pemegang saham dan mengurangi tindakan oportunis yang hanya

mementingkan kepentingan sendiri. Dapat disimpulkan disini kepemilikan

institusional yang tinggi akan mengurangi pengelolaan laba yang bersifat

oportunis.

2. Hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Manajemen Laba

Manajemen laba amat ditentukan oleh motivasi manajer

perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan tingkat manajemen

laba yang berbeda, seperti antara manajer yang tidak sebagai pemegang

saham, dengan manajer yang sekaligus sebagai pemegang saham. Hal

tersebut akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang

manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dengan

porsi kepemilikan seorang manajer terhadap saham di perusahaannya,

maka diharapkan manajer akan lebih dapat bertindak secara bijak dan arif

dalam mengambil suatu keputusan, khususnya keputusan dalam memberi

informasi yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan, tidak hanya

mementingkan kepentingan sebagai manajer, karena dalam hal ini mereka

juga merupakan pihak pemegang saham. Oleh karena itu, persentase

52

Page 73: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung

mempengaruhi tindakan manajemen laba.

3. Hubungan Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan

Manajemen Laba

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi oleh

pemegang saham pengendali, anggota direksi, dan dewan komisaris lain,

dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan bisnis maupun

hubungan kekeluargaan, FCGI (2001) dalam Wijayanti (2009). Tujuan

menghadirkan seorang komisaris independen adalah sebagai penyeimbang

pengambilan keputusan dalam susunan keanggotaan dewan komisaris

serta menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen (terutama CEO) dalam

pengelolaan perusahan melalui fungsi pengawasannya, Amirudin (2004)

dalam Wijayanti (2009).

Regulator di Indonesia telah menekankan pentingnya peranan

pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris independen dalam

mewujudkan good corporate governance. Peraturan Pencatatan Efek BEI

Nomor Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Kriteria Komisaris Independen,

dimana perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI untuk memiliki dewan

komisaris independen dengan jumlah komisaris independen minimum

30% dari jumlah seluruh anggota komisaris. Bapepam juga menerbitkan

Surat Edaran (SE-03/PM/2000) dalam Wijayanti (2009) yang

menghimbau agar emiten dan perusahaan publik mempunyai komite audit

dan harus memiliki sekurang-kurangnya satu komisaris independen. Bank

53

Page 74: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Indonesia juga mengeluarkan Peraturan Bank IndonesiaNo.8/4/PBI/2006

dalam Wijayanti (2009) tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

Bagi Bank Umum yang salah satunya mengatur keberadaan dewan

komisaris independen sebesar minimal lima puluh persen (50%) dari

seluruh dewan komisaris

Sehingga diharapkan dengan adanya dewan komisaris yang

independen dapat mempengaruhi kecenderungan terjadinya kecurangan

laporan keuangan melalui praktek manajemen laba. Luasnya pengaruh

tersebut juga ditentukan oleh karakteristik dewan, khususnya proporsi

dewan komisaris independen dalam perusahaan. Proporsi dewan komisaris

yang independen di perusahaan dapat memberikan kontribusi yang efektif

terhadap hasil dari proses penyusunan laporan keuangan yang berkualitas

atau kemungkinan terhindar dari kecurangan laporan keuangan (Boediono,

2005).

4. Hubungan Keberadaan Komite Audit dengan Manajemen Laba

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Selain itu,

komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan

dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah

pengendalian. Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-2001 dalam

Nasution dan Setiawan (2007), keanggotaan komite audit terdiri dari

sekurang-kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit. Anggota

komite ini yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota

54

Page 75: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

komite yang berasal dari komisaris tersebut merupakan komisaris

independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua.

Seperti diatur dalam Kep-29/PM/2004 dalam Nasution dan

Setiawan (2007) yang merupakan peraturan yang mewajibkan perusahaan

membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain :

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan,seperti laporan

keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan

perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal.

4. Melaporkan kepada komisaris berbagai resiko yang dihadapi

perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi.

5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas

pengaduan yang berkaitan dengan emiten.

6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan.

Penelitian mengenai komite audit diantaranya penelitian oleh

Fitriasari (2007) yang menganalisis pengaruh aktivitas dan financial

literacy komite audit terhadap manajemen laba. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa efektivitas komite audit yang diukur dengan indeks

55

Page 76: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

komite audit memberikan hasil bahwa efektivitas komite audit dari sisi

input dan prosesnya terbukti

tidak bisa membuat jenis manajemen laba yang dilakukan perusahaan

menjadi lebih efisien. Aktivitas rapat komite audit dengan auditor eksternal

memberikan hasil yang tidak konklusif, yang kemungkinan karena adanya

multikolinearitas dalam model. Namun apabila aktivitas rapat ini

diinteraksikan dengan akrual diskresioner dan diuji secara individual maka

aktivitas rapat ini terbukti dapat meningkatkan manajemen laba perusahaan

menjadi lebih efisien.

Veronica dan Utama (2005) dalam penelitiannya mengenai

dampak mekanisme corporate governance terhadap pengelolaan laba

memberikan hasil bahwa keberadaan komite audit tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba perusahaan. Kalbers & Fogarty (1993) dalam

Fitriasari (2007) menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi

keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya yaitu 1)

kewenangan formal dan tertulis, 2) kerjasama manajemen dan 3)

kualitas/kompetensi anggota komite audit. Effendi (2005) dalam Fitriasari

(2007) menambahkan masalah komunikasi dengan komisaris, direksi,

auditor internal dan eksternal serta pihak lain sebagai aspek yang penting

dalam keberhasilan kerja komite audit. Dengan kewenangan,

independensi, kompetensi dan komunikasi melalui pertemuan yang rutin

dengan pihak-pihak terkait , diharapkan fungsi dan peran dari komite audit

56

Page 77: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

lebih bisa berjalan dengan efektif sehingga dapat mengidentifikasi

kemungkinan adanya praktek manajemen laba yang oportunistik.

Gambar 2.1

Model Penelitian

57

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Manajerial

Proporsi Dewan Komisaris Independen

Manajemen Laba

Keberadaan Komite Audit

Ha1. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba

Ha2. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba

Ha3. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen

laba

Ha4. Keberadaan komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba.

Ha5. Mekanisme Corporate Governance dalam hal ini kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris

independen, keberadaan komite audit secara bersama-sama berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Page 78: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal atau

Capital Market Reference Center dengan mengambil data keuangan

perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2008. Penelitian ini

merupakan penelitian kausal karena tujuan penelitian ini adalah meneliti

hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel independen terhadap

variabel dependen. Konsep indikator mekanisme corporate governance atau

dalam hal ini merupakan variabel independen, peneliti membatasi pada

indikator kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris, dan keberadaan komite audit. Penelitian ini dibatasi dengan

menganalisa laporan tahunan perusahaan pada tahun 2005-2008 .

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2008. Penelitian ini

menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2007 sampai dengan 31

Desember 2008 sebagai sampel. Tahun 2005-2008 dipilih karena

menggambarkan kondisi yang relatif baru di pasar modal Indonesia. Dengan 58

Page 79: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

menggunakan kondisi yang relatif baru diharapkan hasil penelitian akan lebih

relevan untuk memahami kondisi yang aktual di Indonesia.

Metode sampel yang diterapkan adalah metode purposive sampling.

Alasan penggunaan metode purposive (judgment) sampling didasari

pertimbangan agar sampel data yang dipilih memenuhi kriteria untuk diuji.

Perusahaan sampel diseleksi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek

Indonesia untuk periode 2005-2008.

2. Menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 31 Desember 2005-2008

yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

3. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi periode 31 Desember 2005-2008), baik data mengenai indikator

mekanisme corporate governance perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini dan data yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

jurnal-jurnal atau artikel-artikel yang berhubungan dengan tujuan

penelitian.

59

Page 80: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Sumber dan teknik pengumpulan data

Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Sumber data

diperoleh dengan mendownload di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Secara rinci, data laporan keuangan yang dipergunakan dalam penelitian

ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Persentase kepemilikan saham institusional dari seluruh saham yang

beredar.

2. Persentase kepemilikan saham manajerial dari seluruh saham yang

beredar.

3. Persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan

(komisaris independen) dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris

perusahaan.

4. Keberadaan komite audit (jumlah anggota komite audit).

D. Metode Analisis Data

Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software

pengolah data statistik SPSS Ver.14. Sedangkan untuk tahapan analisis data

terlebih dahulu harus dilakukan uji persyaratan data, yakni dengan melakukan

uji asumsi klasik normalitas dan homogenitas data. Setelah data terbukti

60

Page 81: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

bersifat normal dan homogen barulah dapat dilakukan analisis data dengan

menggunakan model analisis regresi berganda :

1. Model Analisis

Pengujian hipotesis pengaruh mekanisme corporate governance

terhadap manajemen laba (Ha1,Ha2,Ha3,Ha4) digunakan alat regresi

berganda. Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut :

DA = βo + β1INSTOWN + β2MGROWN + β3BOARDINDP +

β4AUDCOMT + e

Keterangan :

DA = Discretionnary Accruals

INSTOWN = Kepemilikan institusional

MGROWN = Kepemilikan manajerial

BORDINDP = Proporsi dewan komisaris independen

AUDCOMT = Keberadaan komite audit

β o = Konstanta

β1 - β4 = Koefisien Regresi

e = error

2. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

61

Page 82: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Penggunaan metode statistik deskriptif memiliki tujuan untuk

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data, yang diantaranya dilihat

dari rata-rata, dan standar deviasi (Ghozali, 2006). Analisa ini

mendeskripsikan data sampel yang telah terkumpul tanpa membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

b. Pengujian Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel dependen dan variabel independen

mempunyai distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan

Normal P-P Plot. Model regresi yang baik adalah adalah mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola

distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2006)

2) Uji Multikolinearitas

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Tolerance and

Variance Inflation Factor atau VIF. Jika VIF < 10 dan nilai tolerance

tidak kurang dari 0,1 maka variabel tersebut tidak mempunyai

persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lainnya.

3) Uji Autokorelasi

62

Page 83: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Uji autokorelasi ini ditujukan untuk mengidentifikasi adanya

korelasi antara kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode yang

diujikan dalam model regresi. Adapun kriteria untuk uji Durbin-

Watson (Ghozali, 2006) adalah:

DW < -2 = ada autokorelasi positif

-2 < DW < 2 = tidak ada autokorelasi

DW > 2 = ada autokorelasi negatif

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan

ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2006). Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

tertatur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka

mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2006).

c. Pengujian Hipotesis

1) Uji Individu (t- Statistik)

63

Page 84: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual yaitu: biaya kesejahteraan

karyawan dan biaya untuk komunitas dalam menerangkan variasi

variabel dependen, yaitu kinerja keuangan. Untuk dapat mengetahui

apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing

independen terhadap variabel dependen, maka nilai signifikan t

dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih

besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Demikian pula sebaliknya jika sig t

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Bila Ha diterima ini berarti ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2006)

2) Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F)

Analisis regresi secara multivariate dengan menggunakan

metode uji-F dengan taraf signifikansi 5% untuk mengetahui

pengaruh seluruh variabel independen secara serentak atau simultan

terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan tujuan untuk

menguji apakah keseluruhan variabel independen mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap 1 variabel dependen.

Menurut Ghozali (2006) dapat disimpulkan bahwa jika nilai

signifikan > 0,05 maka Ha ditolak, namun jika nilai signifikasi < 0,05

maka Ha diterima.

3) Koefisien Determinasi (R2)

64

Page 85: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase

variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh semua variabel bebasnya.

Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan

adjusted R2 sebagai koefisien determinasi, Santoso (2004).

Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (0< R2<1),

dimana semakin tinggi nilai R2 suatu regresi atau semakin mendekati

1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal ini berarti variabel-

variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

satu variabel bebas maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikat. Oleh karena itu digunakanlah adjusted R2 pada saat

mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat

naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan ke dalam

model. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif,

walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati

(2003) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka

nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2

= 1 maka adjuste 1 R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0 maka

adjusted R2 = (1-k) / (n-k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan berniali

negatif.

65

Page 86: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang

dimiliki oleh institusi, Beiner et al. (2003) dalam Kirana (2007). Dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator persentase jumlah

saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar.

2. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh

pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola,

Boediono (2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan

manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak

manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.

3. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan, Komite Nasional Kebijakan Governance (2004) dalam

Ujiyantho dan Pramuka (2007). Proporsi dewan komisaris independen

66

Page 87: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

diukur menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris

perusahaan.

4. Keberadaan Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Selain itu,

komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan

dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah

pengendalian. Komite audit dapat diukur dengan mencatat jumlah anggota

komite audit yang ada di perusahaan tersebut.

5. Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan suatu tindakan manajer untuk

meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit

dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut, Ubadah

et al. (2008). Ukuran manajemen laba pada penelitian ini adalah nilai

absolut discretionary accrual (DA) yang dideteksi dengan menggunakan

model modifikasi Jones. Digunakan nilai absolut karena yang menjadi

perhatian dalam penelitian ini adalah besaran dari pengelolaan laba

(discretionary accrual) tersebut, bukan arahnya yang positif atau negatif,

Veronica dan Utama (2005). Dalam penelitian ini variabel manajemen

laba menggunakan skala pengukuran rasio.Penggunaan discretionary

67

Page 88: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

accrual sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan

Modified Jones Model, Dechow et al. (1995) dalam Ujiyantho dan

Pramuka (2007). Model Modified Jones yang merupakan perkembangan

dari model Jones dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik

dibandingkan dengan model-model lainnya. Model Perhitungannya

sebagai berikut :

TACCit = EBXTit – OCFit

TACCit/TAi,t-1 = 1(1/TAi,t-1) + 2((REVit-RECit)/TAi,t-1) + 3(PPEit

/TAi,t-1)

Dari persamaan regresi diatas, NDACC dapat dihitung dengan

memasukkan kembali koefisien-koefisien.

NDACCit = 1(1/TAi,t-1) + 2((REVit-RECit)/TAi,t-1) + 3(PPEit/ TAi,t-1)

DACCit = (TACCit/TAi,t-1) – NDACCit

Keterangan :

TACCit = Total Accrual perusahaan i pada periode ke t.

EBXTit = Earning Before Extraordinary Items perusahaan i pada periode ke t.

OCFit = Operating Cash Flow perusahaan i pada periode ke t.

TAi,t-1 = Total Aktiva perusahaan i pada periode t-1.

REVit = Revenue perusahaan i pada periode ke t.

RECit = Receivable perusahaan i pada periode ke t.

68

Page 89: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Tabel 3.1

Pengukuran Variabel

Variabel Pengukuran Skala

Dependen Manajemen Laba

Discretionary accrual Rasio

Independen

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan manajerial

Proporsi dewan komisaris independen

Komite Audit

Persentase jumlah kepemilikan saham institusional dari seluruh saham yang beredar Persentase jumlah kepemilikan saham manajerial dari seluruh saham yang beredar Persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan. Jumlah anggota komite audit perusahaan

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

69

Page 90: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Pada tahun 2005-2008, perusahaan yang terdaftar dan go public di BEI

sejumlah 436 perusahaan. Dari 436 perusahaan tersebut diambil sampel secara

purposive sampling, kemudian diperoleh sampel sejumlah 22 perusahaan.

Tabel 4.1 merupakan rincian sampel yang berhasil diperoleh.

Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian

Kriteria

Total

Perusahan yang terdaftar di BEI 436 Perusahaan non perbankan (406) Perusahaan dengan data tidak lengkap (8) Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria

22

Sumber:Data Sekunder yang diolah

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 22

perusahaan,yaitu:

Tabel 4.2 Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode NamaPerusahaan

1 INPC PT Bank Artha Graha International Tbk. 2 BBKP PT Bank Bukopin Tbk. 3 BNBA PT Bank Bumi Arta Tbk. 4 BABP PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 5 BBCA PT Bank Central Asia Tbk. 6 BCIC PT Bank Century Tbk.

70

Page 91: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

7 BDMN PT Bank Danamon Tbk. 8 BEKS PT Bank Eksekutif International Tbk.

Tabel 4.2 (Lanjutan) Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan 9 BNII PT Bank International Indonesia Tbk. 10 BKSW PT Bank Kesawan Tbk. 11 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 12 MAYA PT Bank Mayapada International Tbk. 13 MEGA PT Bank Mega Tbk. 14 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 15 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk. 16 NISP PT Bank OCBC NISP tbk. 17 BBNP PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 18 PNBN PT Bank PAN Indonesia Tbk. 19 BNLI PT Bank Permata Tbk. 20 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 21 BSWD PT Bank Swadesi Tbk. 22 BVIC PT Bank Victoria International Tbk. Sumber : Data sekunder yang diolah

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

1. Variabel Depeden (Manajemen Laba)

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer

bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan)

profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Ukuran manajemen

laba pada penelitian ini adalah nilai absolut discretionary accrual (DA)

yang dideteksi dengan menggunakan model modifikasi Jones. Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 perusahaan sektor

perbankan yang terdaftar di BEI ( times series untuk 4 tahun ).

71

Page 92: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Pada tabel 4.2 dapat diketahui rata-rata Descrectionary Accrual

(DA) sebagai indikator manajemen laba pada perusahaan sektor perbankan

yang menjadi objek penelitian, dengan periode observasi tahun 2005

sampai dengan tahun 2008.

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Discretionary Accrual

D

Perusahaan

Perbankan

2005 2006 2007 2008

Rata-rata

0.48 0.47 0.57 0.60

Sumber : Laporan Tahunan 2005-2008 (data diolah)

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tren rata-rata discretionary

accrual pada perusahaan perbankan meningkat, meskipun sempat terjadi

penurunan di tahun 2005 ke tahun 2006. Nilai rata-rata discretionary

accrual tertinggi berada di tahun 2008, yakni sebesar 0,60. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa tingkat manajemen laba tergolong cukup tinggi,

karena masih jauh dari titik nol.

2. Variabel Independen (Kepemilikan Institusional, kepemilikan

Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris Independen)

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham yang

dimiliki oleh suatu institusi, semakin besar kepemilikan oleh institusi

keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan

institusi keuangan untuk mengawasi manajemen, sehingga dapat

meminimalkan tindakan manajemen laba.

72

Page 93: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Pada tabel 4.3 ditunjukkan nilai kepemilikan saham yang

dimiliki oleh institusi dengan periode obervasi tahun 2005 sampai

dengan tahun 2008.

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional

73

Sumber : Laporan Tahunan 2005-2008 (data diolah )

Perusahaan

Perbankan

2005 2006 2007 2008

Rata-rata 0.65 0.64 0.65 0.69

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kecenderungan kepemilikan

nilai saham oleh institusi cenderung meningkat, dimulai dari tahun

2005, nilai rata-rata kepemilikan saham institusional sebesar 65% dan

kemudian meningkat hingga di akhir periode penelitian, yakni di tahun

2008 sebesar 69%.

b. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan persentase tertentu

kepemilikan saham oleh pihak manajemen di suatu perusahaan yang

dikelolanya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan

manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak

manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.

Tabel 4.4 menunjukkan tingkat atau persentase kepemilikan

saham oleh manajer di tahun penelitian, yakni tahun 2005 sampai

dengan tahun 2008.

Page 94: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Kepemilikan Manajerial

Perusahaan

Perbankan

2005 2006 2007 2008

Rata-rata 0.17 0.24 0.22 0.15

Sumber : Laporan Tahunan 2005-2008 (data diolah)

Dapat dilihat pada tabel 4.4 rata-rata kepemilikan saham oleh

pihak manajemen yang paling tinggi berada di tahun 2006 sebesar 24%

dan rata-rata terendah kepemilikan manajerial ada di tahun 2008, yakni

sebesar 15%.

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi

dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi, dan dewan

komisaris lain, dan perusahaan sendiri baik dalam bentuk hubungan

bisnis maupun kekeluargaan.

Pada tabel 4.5 menunjukkan jumlah dewan komisaris yang

independen dalam suatu perusahaan di sektor perbankan dalam tahun

penelitian 2005-2008.

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Proporsi Dewan Komisaris Independen

Perusahaan

Perbankan

2005 2006 2007 2008

Rata-rata 0.27 0.28 0.36 0.37

Sumber : Laporan Tahunan 2005-2008 (data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan rata-rata anggota dewan komisaris

yang independen di suatu perusahaan jumlahnya cenderung meningkat

74

Page 95: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

di setiap periode penelitian. Dimulai dari tahun 2005 dimana rata-rata

porsi dewan komisaris independen di perusahaan sektor perbankan

sebesar 27% dan terus meningkat di akhir periode penelitian, dimana

pada tahun 2008 rata-rata persentase dewan komisaris yang

independen sebesar 37%.

Rata-rata perusahaan perbankan telah memenuhi peraturan

yang diterbitkan oleh Bapepam dan BEI yang mensyaratkan

setidaknya dalam satu perusahaan memiliki dewan komisaris

independen dengan jumlah komisaris independen minimum 30%.

Namun rata-rata perusahaan perbankan di Indonesia belum memenuhi

Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dalam Wijayanti (2009)

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum

yang salah satunya mengatur keberadaan dewan komisaris independen

sebesar minimal lima puluh persen (50%) dari seluruh dewan

komisaris.

d. Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan

komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan

perusahaan. Keanggotaan komite audit sekurang-kurangnya tiga

anggota dan seorang di antaranya komisaris independen perusahaan

tercatat sekaligus menjadi ketua komite. Sebaliknya, pihak lain adalah

pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang

memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.

75

Page 96: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Pada tabel 4.6 menunjukkan jumlah anggota komite audit di

perusahaan sektor perbankan pada tahun penelitian 2005 sampai

dengan tahun 2008.

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Komite Audit

Perusahaan

Perbankan

2005 2006 2007 2008

Rata-rata 2.09 2.27 3.05 3.50

Sumber : Laporan Tahunan 2005-2008 (data diolah)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat rata-rata anggota komite audit

cenderung meningkat. Dimana pada tahun 2005 dan 2006 rata-rata

anggota komite audit perusahaan sektor perbankan sebanyak dua orang

dan meningkat di tahun berikutnya menjadi rata-rata anggota komite

audit sebanyak tiga orang.

Hal tersebut menggambarkan bahwa rata-rata perusahaan

perbankan yang sudah terdaftar di BEI telah memenuhi regulasi

pemerintah dimana berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-

2001 dalam Nasution dan Setiawan (2007), keanggotaan komite audit

terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang termasuk ketua komite

audit.

76

Page 97: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

C. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model berdistribusi data normal atau tidak. Hasil pengujian

normalitas data dengan menggunakan Normal P-Plot dapat dilihat

pada gambar 4.1. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik

data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini sudah terdistribusi normal atau sudah memenuhi asumsi

normalitas.

Gambar 4.1

Grafik Normality Probability Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah

77

Page 98: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Untuk menguji ada tidaknya korelasi antara

variabel bebas digunakan metode Tolerance and Variance Factor atau

VIF.

Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerance. Regresi yang terbebas dari problem

multikolinearitas apabila nilai VIF <10 dan tolerance >0,10, maka data

tersebut tidak ada multikolinearitas.

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Colinearity Statistic Model

Tolerance VIF

Kesimpulan

Kepemilikan Institusional 0.938 1.066 Tidak terjadi multikolinearitas

Kepemilikan Manajerial 0.994 1.066 Tidak terjadi multikolinearitas

Proporsi Dewan Komisris Independen

0.797 1.254 Tidak terjadi multikolinearitas

Komite Audit 0.772 1.295 Tidak terjadi multikolinearitas

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa tidak ada korelasi yang cukup

tinggi antar variabel independen sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

terjadi multikolinearitas.

78

Page 99: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Hasil perhitungan nilai tolerance pada tabel 4.7 juga

menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki

nilai kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang

sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas

antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya ). Uji

autokorelasi menggunakan pengujian Durbin-Watson ( DW ).

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .328(a) .108 .065 .23401 .108 2.501 4 83 .049 1.285a Predictors: (Constant), KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN b Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder yang diolah

Adapun kriteria untuk uji Durbin-Watson (Ghozali, 2006) adalah:

DW < -2 = ada autokorelasi positif

-2 < DW < 2 = tidak ada autokorelasi 79

Page 100: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

DW > 2 = ada autokorelasi negatif

Dari tabel 4.8 diperoleh nilai DW sebesar 1,285, hal ini berarti

bahwa tidak ada autokorelasi karena nilai terletak pada -2 < DW < 2.

d. Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.2 merupakan hasil uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan grafik scatterplot untuk data mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi manajemen laba kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan

komite audit.

Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan uji tersebut menunjukkan bahwa titik-titik data

menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi ini tidak mengalami problem heteroskedastisitas.

80

Page 101: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Individu (t – Statistik)

Adapun uji yang dilakukan sebelum membuat suatu hipotesis

adalah uji korelasi dan regresi berganda. Dalam pengolahan data

dengan menggunakan regresi linear berganda, dilakukan beberapa

tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen. Data yang telah memenuhi keempat uji asumsi

klasik, maka dapat dilakukan pengujian lanjut dengan regresi berganda.

Tabel 4.10

Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) .276 .089 3.083 .003 KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL

.220 .099 .238 2.226 .029 .244 .237 .231 .938 1.066

KEPEMILIKAN MANAJERIAL .060 .189 .033 .317 .752 .028 .035 .033 .994 1.006

PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

.030 .019 .179 1.545 .126 .194 .167 .160 .797 1.254

KOMITE AUDIT .009 .015 .071 .601 .550 .193 .066 .062 .772 1.295

Tabel 4.8 merupakan hasil pengujian antara variabel dependen

manajemen laba dengan variabel independen secara individu/parsial

yang dilakukan uji t. Hasil dari pengujian tersebut adalah:

81

Page 102: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

1) Hasil Pengujian Variabel Kepemilikan Institusional Terhadap

Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel kepemilikan institusional

mempunyai angka signifikasi 0,029 lebih kecil dari 0,05. Hal ini

berarti bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara

signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) dan

penelitian Cornett et al. (2006). Temuan ini menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional merupakan salah satu mekanisme

corporate governance yang dapat menekan praktik manajemen

laba.

Emiten yang dianalisis dalam penelitian ini termasuk

memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada suatu

institusi yang memiliki porsi saham cukup besar yang

mencerminkan kekuasaan. Menurut Boediono (2005) dengan

kepemilikan saham yang tinggi, institusi mempunyai kemampuan

untuk melakukan intervensi terhadap jalannya perusahaan dan

mengatur proses penyusunan laporan keuangan.

Investor institusional memiliki sumber daya yang lebih

daripada investor individual untuk mendapatkan informasi. Selain

itu, investor institusional memiliki motivasi yang kuat untuk

melakukan pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di

dalam perusahaan (Zarkasyi, 2008).

82

Page 103: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Adanya kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan

asuransi, bank, perusahaan-perusahaan investasi dan kepemilikan

oleh institusi-institusi lain akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal serta dapat meningkatkan

akuntabilitas manajerial sehingga manajer akan bertindak lebih

hati-hati dalam pengambilan keputusan

2) Hasil Pengujian Variabel Kepemilikan Manajerial Terhadap

Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial

mempunyai angka signifikasi 0,752 lebih besar dari 0,05. Hal ini

berarti bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian

Boediono (2005) dan penelitian Isnanta (2008). Namun, hasil

penelitian ini kontradiktif dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007). Jika dilihat dari pola

hubungan kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba yang

positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat

kepemilikan saham oleh pihak manajemen, semakin tinggi besaran

manajemen laba pada laporan (Boediono, 2005).

Tingkat kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi juga

dapat berdampak buruk terhadap perusahaan. Dengan kepemilikan

manajerial yang tinggi, manajer mempunyai hak voting yang tinggi

sehingga manajer mempunyai posisi yang kuat untuk

83

Page 104: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

mengendalikan perusahaan, hal ini dapat menimbulkan masalah

pertahanan, dalam artian, adanya kesulitan bagi para pemegang

saham eksternal untuk mengendalikan tindakan manajer (Isnanta,

2008).

3) Hasil Pengujian Variabel Proporsi Dewan Komisaris

Terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel proporsi dewan komisaris

indepeden mempunyai angka signifikansi 0,126 lebih besar dari

0,05. Hal ini berarti bahwa proporsi dewan komisaris independen

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wijayanti (2009), penelitian Veronica dan Utama

(2005), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Isnanta (2008).

Beberapa alasan proporsi dewan komisaris independen

tidak memberikan pengaruh terhadap manajemen laba adalah

terdapat bukti empirik yang menunjukkan rata-rata proporsi dewan

komisaris independen pada periode penelitian relatif rendah, yaitu

sebesar 27% di tahun 2005, 28% di tahun 2006, 36% di tahun

2007, dan terakhir sebesar 37% di tahun 2008. Sehingga, secara

kolektif komisaris independen tidak memiliki kekuatan untuk

mempengaruhi keputusan dewan komisaris. Proporsi dewan

komisaris independen tersebut juga belum memenuhi syarat

Peraturan Bank Indonesia No 8/4/PBI/2006 tentang Good

84

Page 105: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Corporate Governance yang mengharuskan minimum proporsi

dewan komisaris independen sebesar 50%.

Alasan kedua, menurut Effendi (2008) dalam Wijayanti

(2009) terdapat kendala yang cukup menghambat kinerja

komisaris independen karena sebagian komisaris independen masih

lemah kompetensi dan integritasnya. Hal ini menurut Wijayanti

(2009) dapat terjadi karena pengangkatan komisaris independen

sebagian hanya didasarkan atas penghargaan semata, adanya

hubungan keluarga, atau kenalan dekat (nepotisme).

Alasan ketiga, menurut Boediono (2005), ada

kemungkinan penempatan atau penambahan anggota dewan dari

luar perusahaan hanya sekedar memenuhi ketentuan regulasi saja

dan tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate

Governance dalam perusahaan, sementara pemegang saham

mayoritas (pengendali/founders) masih memegang peranan penting

sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan bisa menurun.

4) Hasil Pengujian Variabel Komite Audit Terhadap Manajemen

Laba

Hasil pengujian variabel komite audit mempunyai angka

signifikansi 0,550 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti komite audit

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini konsisten terhadap hasil penelitian Veronica

dan Utama (2005) dan hasil penelitian Fitriasari (2007), namun

85

Page 106: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

kontradiktif dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Nasution dan Setiawan (2007).

Beberapa alasan mengapa komite audit terbukti belum

dapat menekan praktek manajemen laba adalah dikarenakan

pengangkatan komite audit masih sebatas pemenuhan regulasi saja,

belum benar-benar dimaksudkan untuk menegakkan praktek good

corporate governance. Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-

008/BEJ/12-2001 dalam Nasution dan Setiawan (2007),

keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga

orang termasuk ketua komite audit.

Berdasarkan analisis deskriptif penelitian, rata-rata jumlah

anggota komite audit di perusahaan perbankan yang sudah go

public pada tahun 2005 dan 2006 sebanyak dua orang, jumlah

tersebut belum memenuhi ketentuan dari regulasi yang ditetapkan,

yakni sebanyak minimal tiga orang. Jumlah anggota komite audit

yang telah memenuhi ketentuan terlihat pada periode penelitian

tahun 2007 dan 2008, dimana perusahaan perbankan yang sudah go

public rata-rata telah memiliki jumlah anggota komite audit

sebanyak tiga orang. Hal ini menunjukkan perusahaan perbankan

yang sudah go public baru memenuhi ketentuan berkaitan dengan

jumlah anggota komite audit yang semestinya di dua tahun terakhir

saja. Periode kerja dirasa masih terlalu singkat sehingga belum

efektif dalam melakukan tindakan monitoring di perusahaan.

86

Page 107: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

b. Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F)

Analisis regresi secara multivariate dengan menggunakan

metode uji-F dengan taraf signifikansi 0,05 untuk mengetahui

pengaruh seluruh variabel independen secara serentak atau simultan

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.11 Hasil Uji Anova

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression .548 4 .137 2.501 .049(a)Residual 4.545 83 .055

1

Total 5.093 87 a Predictors: (Constant), KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN b Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,049

yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen, dan komite audit secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Ujiyantho dan Pramuka (2005), dimana dalam penelitian tersebut

variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan

proporsi dewan komisaris independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap manajemen laba.

87

Page 108: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

c. Uji Koefisien determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,328(a) ,108 ,065 ,23401

a Predictors: (Constant), KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN b Dependent Variable: DA

Sumber: Data sekunder yang diolah

Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien Adjusted R

Square adalah sebesar 0,065, hal ini berarti 6,5% variabel manajemen

laba dapat dijelaskan oleh variabel kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan

komite audit. Sedangkan sisanya (100% - 6,5% = 93,5%) dijelaskan

oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Angka koefisien korelasi

(R) pada tabel 4.10 sebesar 0,328 menunjukkan bahwa hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah

karena memiliki nilai koefisien korelasi di bawah 0,5.

Lemahnya hubungan antara kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris indepeden, dan

komite audit sebagai salah satu indikator corporate governance

dikarenakan rata-rata kepemilikan manajerial di suatu perusahaan yang

88

Page 109: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

menjadi objek penelitian masih tergolong rendah. Proporsi komisaris

independen yang tinggi dan keberadaan komite audit tidak terbukti

dapat membatasi pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan.

Ada beberapa penjelasan atas hal tersebut. Pertama,

pengangkatan komisaris independen dan komite audit oleh perusahaan

mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak

dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance (GCG)

di dalam perusahaan. Kedua, ketentuan minimum dewan komisaris

independen sebesar 30% mungkin belum cukup tinggi untuk

menyebabkan para komisaris independen tersebut dapat mendominasi

kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris. Jika komisaris

independen merupakan pihak mayoritas (> 50%) maka mungkin dapat

lebih efektif dalam menjalakan peran monitoring dalam perusahaan

(Veronica dan Utama, 2005).

Ketiga, keharusan perusahaan untuk membentuk komite audit

baru ada sejak tahun 2001, sehingga mungkin karena periode kerja

masih terlalu singkat sehingga belum efektif dalam melakukan

tindakan monitoring di perusahaan.

89

Page 110: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

indikator corporate governance, yakni kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap

manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun

2005-2008. Dari hasil pengujian terhadap 22 sampel perusahaan dan selama

tahun periode penelitian diperoleh sebagai berikut :

1. Hasil pengujian variabel kepemilikan institusional memiliki angka

signifikansi 0,029 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba.

2. Hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial memiliki angka

signifikansi 0,752 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba.

3. Hasil pengujian variabel proporsi dewan komisaris independen memiliki

angka signifikansi 0,126 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak memiliki

pengaruh terhadap manajemen laba.

4. Hasil pengujian variabel komite audit memiliki nilai signifikansi 0,550

yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa

90

Page 111: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

keberadaan komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen

laba.

5. Hasil pengujian kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap

manajemen laba memiliki angka signifikansi 0,049 yang berarti lebih kecil

dari 0,05. Hal ini berarti bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit secara

bersama- sama berpengaruh terhadap manajemen laba.

B. Implikasi

1. Bagi dunia usaha, dengan dilakukannya penelitian mengenai penerapan

corporate governance tidak menjadi sebuah beban dalam

mengimplementasikan good corporate governance. Akan tetapi, penerapan

good corporate governance dapat menjadi sebuah strategi perusahaan

untuk mencapai visi dan misi serta keberlangsungan usaha (sustainability)

perusahaan di masa yang akan datang.

2. Bagi investor dan calon investor, dengan dilakukannya penelitian

mengenai penerapan corporate governance dapat dijadikan sebagai

pertimbangan dalam keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan yang

menerapkan corporate governance.

3. Pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat

regulasi khusus terkait penerapan corporate governance oleh perusahaan-

perusahaan besar di Indonesia.

91

Page 112: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

4. Bagi dunia pendidikan/akademisi, penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah referensi hasil temuan akademik yang berkaitan dengan

penerapan corporate governance terhadap praktik manajemen laba pada

perusahaan.

C. Keterbatasan dan Saran

1. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu variabel corporate

governance diwakilkan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit.

Dalam penelitian ini karakteristik komisaris independen dan komite audit

secara spesifik tidak disertakan, misalnya kompetensi, keahlian, dan

pengalaman komisaris independen dan komite audit, komunikasi dengan

komisaris, direksi, auditor internal dan eksternal, serta pihak lain sebagai

aspek yang penting dalam keberhasilan kerja komite audit. Dengan

kewenangan, independensi, kompetensi dan komunikasi melalui

pertemuan yang rutin dengan pihak-pihak terkait, diharapkan fungsi dan

peran dari komite audit lebih bisa berjalan dengan efektif sehingga dapat

mengidentifikasi kemungkinan adanya praktek manajemen laba yang

oportunistik, Effendi (2005) dalam Fitriasari (2007).

2. Saran

Bertitik tolak pada keterbatasan yang dihadapi peneliti pada studi

ini, maka dapat diberikan beberapa saran dengan maksud untuk

92

Page 113: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

meningkatkan mutu penelitian selanjutnya. Untuk itu penelitian

selanjutnya sebaiknya :

1. Menambah periode penelitian menjadi lebih panjang agar efek dari

mekanisme corporate governence dapat lebih dirasakan dalam

mengurangi manajemen laba di perusahaan.

2. Menambahkan sampel perusahaan dengan tidak hanya meneliti pada

perusahaan sektor perbankan.

3. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel

kontrol lain yang lebih berpengaruh terhadap manajemen laba misalnya

profitabilitas dan ukuran perusahaan.

4. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan karakteristik

dewan komisaris yang lain misalnya kompetensi dewan komisaris

independen, frekuensi pertemuan rapat dewan komisaris, kompetensi,

keahlian dan latar belakang pendidikan komite audit, dan pengalaman

komisaris independen.

93

Page 114: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Gideon, “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005.

Cornett M., J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H, “Earning Management,Corporate Governance, and True Financial Performance”, Artikel diakses tanggal 23 Desember 2009 dari http:// papers.ssrn.com/ sol3/ papers.cfm?abstract_id=886142,2006.

Endri, “Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syariah”, Artikel diakses tanggal 20 Januari 2009 dari http:// www.tazkiaonline.com / ? view=articles&id=13&detail=yes,2008

Fitriasari, Debby, “Pengaruh Aktivitas dan Financial Literacy Komite Audit Terhadap Jenis Manajemen Laba”, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar 26-28 Juli 2007, 2007.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program

SPSS”, Semarang : Universitas Diponegoro, 2006.

Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Isnanta,Rudi, “Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan

Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”, Artikel diakses tanggal 12 Januari 2010 dari http:// rac.uii.ac.id/ server/ document/ Public/ 2008080708584504312069.pdf,2008.

Kartikawati, “Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan”, Artikel diakses tanggal 20 Desember 2009 dari http://hana3.wordpress.com/2009/05/17/pengaruh-kepemilikan-institusional- terhadap-kinerja-keuangan-perusahaan/,2009.

Khomsiyah, Deni Darmawati, dan Rika Gelar Rahayu, “Hubungan

CorporateGovernance dan Kinerja Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi VII,IAI,2004.

94

Page 115: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Kirana,Ani, “Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Agency Cost”, Artikel diakses tanggal 21 Desember 2008 dari http://jurnalskripsitesis.wordpress.com/2007/11/02/pengaruh-corporate governance-dan-struktur-kepemilikan-terhadap-agency-costs/,2007.

Mayangsari,Sekar, “Manajemen Laba dan Motivasi Manajemen”, Media Riset

Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol 1, No.2 Agustus 2001,2001. Mursalim, “Income Smoothing dan Motivasi Investor: Studi Empiris pada

Investor di BEJ”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI,2005.

Nasution,Marihot.,dan Doddy Setiawan., “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”, Simposium Nasional Akuntansi 10 Unhas Makassar 26-28 Juli 2007, 2007.

Rahmawati, Yocob Suparno, dan Nurul Qomariyah, “Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi IX Padang 23-26 Agustus 2006, 2006.

Sabang,Iskandar, “Manajemen Laba” , Artikel diakses tanggal 11 Januari 2009 dari http :/ / sabangiskandar.blogspot.com/ 2007/ 09 / manajemen - laba. html,2007.

Santoso, Singgih, “SPSS Statistik Parametrik”, PT Elex Media

Komputindo:Jakarta,2007. Scott,William, “Financial Accounting Theory.Second Edition”, Canada:Prentice

Hall,2000. Suaryana,Agung, “Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba”, Artikel

diakses tanggal 12 Januari 2010 dari http://ejournal.unud.ac.id, 2008. Indra, Surya dan Ivan Yustiavandana, “Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha.Edisi Pertama”, Jakarta:Kencana Media Group, 2008.

95

Page 116: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

96

Ubadah,saad, Hirvan, Abraham Firdaus, Alfian, “Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Relevansi Fluktuasi Harga Saham”, Presentasi Proposal Skripsi Kelompok Akuntansi Manajemen 6 Juni 2008, 2008.

Ujiyantho,Arief, “Asimetri Informasi dan Manajemen Laba:Suatu Tinjauan

dalam Hubungan Keagenan”, Artikel diakses tanggal 25 Februari 2009 dari http://kelembagaandas.wordpress.com/teori-agensi-pricipal-agent-theory/muh-arief-ujiyantho/,2007.

Ujiyantho,Arief dan Bambang Agus Pramuka, “Mekanisme Corporate

Governance,Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar 26-28 Juli 2007,2007.

Veronica, Sylvia, dan Siddharta Utama, “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba(Earnings Management)”, Simposium Nasional Akuntansi VIII,IAI, 2005,2005.

Wijayanti, “Peranan Dewan Komisaris Independen dalam Mengurangi Praktek

Manajemen Laba pada Sektor Perbankan Publik di Indonesia”, Artikel diakeses tanggal 10 Januari 2010 dari http:// www.scribd.com/ doc /24700005 /Peranan-Dewan-Komisaris-InDepend-En-Dalam Mengurangi-Praktek-Manajemen-Laba-Pada-Sektor-Perbankan-Publik-Di-Indonesia,2009.

Wolfensohn,James D, “Pengertian dan Prinsip Dasar Good Corporate Governance”, Artikel diakses tanggal 16 Oktober 2008 dari http://madani-ri.com/files/Bab%201%GCG.doc,1999.

Yohanes, “Ringkasan Audit BPK Atas Kasus Bank Century”, Artikel diakses

tanggal 10 Januari 2010 dari http:// www.facebook.com/ topic.php?uid =18589022499&topic=11499,2009.

Zarkasyi,Wahyudin Moh, “Good Corporate Governance pada Badan Usaha

Manufaktur,Perbankan, dan Jasa Keuangan Laninnya”, Bandung:Alfabeta CV, 2008.

Page 117: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

97

Lampiran 1 : Nama-nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Periode 2005-2008

No Indeks Nama Perusahaan 1 INPC PT Bank Artha Graha International Tbk. 2 BBKP PT Bank Bukopin Tbk. 3 BNBA PT Bank Bumi Arta Tbk. 4 BABP PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 5 BBCA PT Bank Central Asia Tbk. 6 BCIC PT Bank Century Tbk. 7 BDMN PT Bank Danamon Tbk. 8 BEKS PT Bank Eksekutif International Tbk. 9 BNII PT Bank International Indonesia Tbk. 10 BKSW PT Bank Kesawan Tbk. 11 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 12 MAYA PT Bank Mayapada International Tbk. 13 MEGA PT Bank Mega Tbk. 14 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 15 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk. 16 NISP PT Bank OCBC NISP tbk. 17 BBNP PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 18 PNBN PT Bank PAN Indonesia Tbk. 19 BNLI PT Bank Permata Tbk. 20 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 21 BSWD PT Bank Swadesi Tbk. 22 BVIC PT Bank Victoria International Tbk.

Page 118: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Lampiran 2 : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,Proporsi Dewan Komisaris Independen Periode 2005 No Nama Perusahaan KI (dalam %) KM (dalam %) PDKI (dalam %) KA

1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.99 0.00 0.43 0 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.86 0.00 0.50 3 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.91 0.00 0.00 3 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.15 0.00 0.50 2 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.51 0.00 0.50 0 6 PT Bank Century Tbk 0.42 0.30 0.60 3 7 PT Bank Danamon Tbk 0.76 0.01 0.00 0 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.00 0.53 1.00 0 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.68 0.00 0.40 5 10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.90 0.00 0.33 2 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.83 0.00 0.43 5 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.82 0.45 0.00 3 13 PT Bank Mega Tbk. 0.57 0.00 0.33 3 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.97 0.05 0.00 0 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.04 0.00 0.56 3 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.79 0.00 0.30 0 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.63 0.00 0.33 0 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.74 0.00 0.67 3 19 PT Bank Permata Tbk. 0.98 0.00 0.30 4 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.58 0.00 0.43 5 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.79 0.02 0.00 2 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.48 0.00 0.00 0 Keterangan : KI (Kepemilikan Institusional) KM (Kepemilikan Manajerial) PDKI (Proporsi Dewan Komisaris Independen KA (Komite Audit)

98

Page 119: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Lampiran 3: Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,Proporsi Dewan Komisaris Independen Periode 2006 No Nama Perusahaan KI (dalam %) KM (dalam %) PDKI (dalam %) KA

1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.99 0.00 0.43 0 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.86 0.00 0.43 3 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.91 0.00 0.00 3 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.06 0.00 0.29 3 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.51 0.00 0.43 0 6 PT Bank Century Tbk 0.42 0.00 0.43 3 7 PT Bank Danamon Tbk 0.76 0.00 0.00 0 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.00 0.53 0.29 0 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.62 0.00 0.71 5 10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.64 0.00 0.14 2 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.83 0.00 0.43 5 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.82 0.45 0.00 3 13 PT Bank Mega Tbk. 0.52 0.00 0.29 3 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.97 0.05 0.00 0 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.37 0.00 0.57 4 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.80 0.15 0.43 0 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.41 0.00 0.14 0 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.71 0.00 0.29 3 19 PT Bank Permata Tbk. 0.98 0.00 0.43 5 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.58 0.00 0.43 5 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.89 0.02 0.00 0 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.60 0.00 0.00 3 Keterangan : KI (Kepemilikan Institusional) KM (Kepemilikan Manajerial) PDKI (Proporsi Dewan Komisaris Independen) KA (Komite Audit)

99

Page 120: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Lampiran 4 : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,Proporsi Dewan Komisaris Independen Periode 2007 No Nama Perusahaan KI (dalam %) KM (dalam %) PDKI (dalam %) KA

1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.02 0.00 0.29 3 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.58 0.00 0.43 0 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.73 0.00 0.00 3 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.73 0.00 0.29 3 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.51 0.00 0.43 3 6 PT Bank Century Tbk 0.45 0.00 0.14 3 7 PT Bank Danamon Tbk 0.74 0.04 0.57 0 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.00 0.53 0.29 0 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.69 0.00 0.71 5 10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.89 0.00 0.14 2 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.83 0.00 0.71 5 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.91 0.00 0.00 3 13 PT Bank Mega Tbk. 0.55 0.00 0.29 3 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.92 0.04 0.43 7 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.58 0.00 0.43 4 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.80 0.00 0.57 5 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.87 0.00 0.43 0 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.75 0.00 0.29 3 19 PT Bank Permata Tbk. 0.89 0.00 0.57 3 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.58 0.00 0.57 5 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.93 0.02 0.14 4 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.55 0.00 0.29 3 Keterangan : KI (Kepemilikan Institusional) KM (Kepemilikan Manajerial) PDKI (Proporsi Dewan Komisaris Independen) KA (Komite Audit)

100

Page 121: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Lampiran 5 : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,Proporsi Dewan Komisaris Independen Periode 2008 No Nama Perusahaan KI (dalam %) KM (dalam %) PDKI (dalam %) KA 1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.53 0.00 0.43 3 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.85 0.00 0.43 3 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.91 0.00 0.00 3 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.73 0.00 0.43 4 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.51 0.00 0.43 4 6 PT Bank Century Tbk 0.33 0.00 0.00 2 7 PT Bank Danamon Tbk 0.68 0.00 0.57 3 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.00 0.51 0.29 0 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.98 0.00 0.43 3

10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.72 0.00 0.29 2 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.49 0.00 0.57 4 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.69 0.00 0.00 3 13 PT Bank Mega Tbk. 0.58 0.00 0.29 3 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.92 0.04 0.57 8 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.94 0.00 0.43 7 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.82 0.00 0.57 5 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.91 0.00 0.43 0 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.75 0.00 0.29 3 19 PT Bank Permata Tbk. 0.89 0.00 0.57 4 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.55 0.00 0.57 6 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.93 0.02 0.43 4 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.63 0.00 0.29 3

Keterangan : KI (Kepemilikan Institusional) KM (Kepemilikan Manajerial) PDKI (Proporsi Dewan Komisaris Independen) KA (Komite Audit)

101

Page 122: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

102

Page 123: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

102

Lampiran 6 : Discretionary Accrual Perusahaan Periode 2005 No Nama Perusahaan DA 1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.71 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.55 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.64 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.59 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.23 6 PT Bank Century Tbk 0.05 7 PT Bank Danamon Tbk 0.61 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.44 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.46

10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.29 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.27 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.67 13 PT Bank Mega Tbk. 0.38 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.34 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.81 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.56 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.49 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.37 19 PT Bank Permata Tbk. 0.99 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.51 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.45 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.28 Keterangan : DA (Discretionary Accrual)

Page 124: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

103

Lampiran 7 : Discretionary Accrual Perusahaan Periode 2006 No Nama Perusahaan DA

1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.60 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.56 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.02 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.80 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.34 6 PT Bank Century Tbk 0.22 7 PT Bank Danamon Tbk 0.37 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.34 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.40

10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.85 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.32 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.64 13 PT Bank Mega Tbk. 0.14 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.26 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 0.68 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.67 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.40 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.45 19 PT Bank Permata Tbk. 0.84 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.44 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.58 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.51

Keterangan : DA (Discretionary Accrual)

Page 125: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

104

Lampiran 8 : Discretionary Accrual PerusahaanPeriode2007 No Nama Perusahaan DA 1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.612 PT Bank Bukopin Tbk. 0.613 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.294 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.665 PT Bank Central Asia Tbk. 0.346 PT Bank Century Tbk 0.127 PT Bank Danamon Tbk 0.548 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.479 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.54

10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.5711 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.3712 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.9113 PT Bank Mega Tbk. 0.3814 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.3315 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 1.1516 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.7217 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.5318 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.6419 PT Bank Permata Tbk. 0.8320 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.7221 PT Bank Swadesi Tbk. 0.5822 PT Bank Victoria International Tbk. 0.68 Keterangan : DA (Discretionary Accrual)

Page 126: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

105

Lampiran 9 : Discretionary Accrual Perusahaan Periode 2008 No Nama Perusahaan DA 1 PT Bank Artha Graha International Tbk. 0.79 2 PT Bank Bukopin Tbk. 0.66 3 PT Bank Bumi Arta Tbk. 0.40 4 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.67 5 PT Bank Central Asia Tbk. 0.44 6 PT Bank Century Tbk 0.08 7 PT Bank Danamon Tbk 0.54 8 PT Bank Eksekutif International Tbk. 0.04 9 PT Bank International Indonesia Tbk. 0.56

10 PT Bank Kesawan Tbk. 0.67 11 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.46 12 PT Bank Mayapada International Tbk. 0.70 13 PT Bank Mega Tbk. 0.62 14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0.53 15 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 1.28 16 PT Bank OCBC NISP Tbk. 0.44 17 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0.68 18 PT Bank PAN Indonesia Tbk. 0.55 19 PT Bank Permata Tbk. 1.03 20 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0.72 21 PT Bank Swadesi Tbk. 0.96 22 PT Bank Victoria International Tbk. 0.38 Keterangan : DA (Discretionary Accrual)

Page 127: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

106

Lampiran 10 : Variabel Penelitian No Indeks Perusahaan Tahun KI (dalam %) KM (dalam %) PDKI (dalam %) KA DA 1 INPC 2005 0.99 0.00 0.43 0 0.71 2006 0.99 0.00 0.43 0 0.60 2007 0.02 0.00 0.29 3 0.61 2008 0.53 0.00 0.43 3 0.79 2 BBKP 2005 0.86 0.00 0.43 3 0.55 2006 0.86 0.00 0.43 3 0.56 2007 0.58 0.00 0.43 0 0.61 2008 0.85 0.00 0.43 3 0.66 3 BNBA 2005 0.91 0.00 0.00 3 0.64 2006 0.91 0.00 0.00 3 0.02 2007 0.73 0.00 0.00 3 0.29 2008 0.91 0.00 0.00 3 0.40 4 BABP 2005 0.15 0.00 0.29 2 0.59 2006 0.06 0.00 0.29 3 0.80 2007 0.73 0.00 0.29 3 0.66 2008 0.73 0.00 0.43 4 0.67 5 BBCA 2005 0.51 0.00 0.29 0 0.23 2006 0.51 0.00 0.43 0 0.34 2007 0.51 0.00 0.43 3 0.34 2008 0.51 0.00 0.43 4 0.44 6 BCIC 2005 0.42 0.30 0.43 3 0.05 2006 0.42 0.00 0.43 3 0.22 2007 0.45 0.00 0.14 3 0.12 2008 0.33 0.00 0.00 2 0.08 7 BDMN 2005 0.76 0.01 0.00 0 0.61

Page 128: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

107

2006 0.76 0.00 0.00 0 0.37 2007 0.74 0.04 0.57 0 0.54 2008 0.68 0.00 0.57 3 0.54 8 BEKS 2005 0.00 0.53 0.29 0 0.44 2006 0.00 0.53 0.29 0 0.34 2007 0.00 0.53 0.29 0 0.47 2008 0.00 0.51 0.29 0 0.04 9 BNII 2005 0.68 0.00 0.57 5 0.46 2006 0.62 0.00 0.71 5 0.40 2007 0.69 0.00 0.71 5 0.54 2008 0.98 0.00 0.43 3 0.56

10 BKSW 2005 0.90 0.00 0.14 2 0.29 2006 0.64 0.00 0.14 2 0.85 2007 0.89 0.00 0.14 2 0.57 2008 0.72 0.00 0.29 2 0.67

11 BMRI 2005 0.83 0.00 0.43 5 0.27 2006 0.83 0.00 0.43 5 0.32 2007 0.83 0.00 0.71 5 0.37 2008 0.49 0.00 0.57 4 0.46

12 MAYA 2005 0.82 0.45 0.00 3 0.67 2006 0.82 0.45 0.00 3 0.64 2007 0.91 0.00 0.00 3 0.91 2008 0.69 0.00 0.00 3 0.70

13 MEGA 2005 0.57 0.00 0.14 3 0.38 2006 0.52 0.00 0.29 3 0.14 2007 0.55 0.00 0.29 3 0.38 2008 0.58 0.00 0.29 3 0.62

14 BBNI 2005 0.97 0.05 0.00 0 0.34 2006 0.97 0.05 0.00 0 0.26

Page 129: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

108

2007 0.92 0.04 0.43 7 0.33 2008 0.92 0.04 0.57 8 0.53

15 BNGA 2005 0.04 0.00 0.71 3 0.81 2006 0.37 0.00 0.57 4 0.68 2007 0.58 0.00 0.43 4 1.15 2008 0.94 0.00 0.43 7 1.28

16 NISP 2005 0.79 0.00 0.43 0 0.56 2006 0.80 0.15 0.43 0 0.67 2007 0.80 0.00 0.57 5 0.72 2008 0.82 0.00 0.57 5 0.44

17 BBNP 2005 0.63 0.00 0.14 0 0.49 2006 0.41 0.00 0.14 0 0.40 2007 0.87 0.00 0.43 0 0.53 2008 0.91 0.00 0.43 0 0.68

18 PNBN 2005 0.74 0.00 0.57 3 0.37 2006 0.71 0.00 0.29 3 0.45 2007 0.75 0.00 0.29 3 0.64 2008 0.75 0.00 0.29 3 0.55

19 BNLI 2005 0.98 0.00 0.43 4 0.99 2006 0.98 0.00 0.43 5 0.84 2007 0.89 0.00 0.57 3 0.83 2008 0.89 0.00 0.57 4 1.03

20 BBRI 2005 0.58 0.00 0.43 5 0.51 2006 0.58 0.00 0.43 5 0.44 2007 0.58 0.00 0.57 5 0.07 2008 0.55 0.00 0.57 6 0.72

21 BSWD 2005 0.79 0.02 0.00 2 0.45 2006 0.89 0.02 0.00 0 0.58 2007 0.93 0.02 0.14 4 0.58

Page 130: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

2008 0.93 0.02 0.43 4 0.96 22 BVIC 2005 0.48 0.00 0.00 0 0.28 2006 0.60 0.00 0.00 3 0.51 2007 0.55 0.00 0.29 3 0.68 2008 0.63 0.00 0.29 3 0.38

Keterangan : KI (Kepemilikan Institusional) KM (Kepemilikan Manajerial) PDKI (Proporsi Dewan Komisaris Independen) KA (Komite Audit) DA (Discretionary Accrual)

109

Page 131: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Lampiran 11 Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

110

2. Uji Multikolinearitas

Page 132: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) .276 .089 3.083 .003 KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL .220 .099 .238 2.226 .029 .244 .237 .231 .938 1.066

KEPEMILIKAN MANAJERIAL .060 .189 .033 .317 .752 .028 .035 .033 .994 1.006

PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

.030 .019 .179 1.545 .126 .194 .167 .160 .797 1.254

KOMITE AUDIT .009 .015 .071 .601 .550 .193 .066 .062 .772 1.295a Dependent Variable: DA

3. Uji Heteroskedastisitas

111

Page 133: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

112

Lampiran 12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: DA Model Summary(b)

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .328(a) .108 .065 .23401 .108 2.501 4 83 .049 1.285

a Predictors: (Constant), KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN b Dependent Variable: DA

Page 134: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

113

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) .276 .089 3.083 .003 KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL .220 .099 .238 2.226 .029 .244 .237 .231 .938 1.066

KEPEMILIKAN MANAJERIAL .060 .189 .033 .317 .752 .028 .035 .033 .994 1.006

PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

.030 .019 .179 1.545 .126 .194 .167 .160 .797 1.254

KOMITE AUDIT .009 .015 .071 .601 .550 .193 .066 .062 .772 1.295a Dependent Variable: DA ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression .548 4 .137 2.501 .049(a) Residual 4.545 83 .055

1

Total 5.093 87 a Predictors: (Constant), KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN b Dependent Variable: DA

Page 135: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penelitian

1 Boediono (2005)

“Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur.”

Variabel Eksogen : kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial. Variabel Endogen : Manajemen Laba

Variabel Eksogen: komposisi dewan komisaris

Analisis jalur (path analysis)

Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhdapa manajemen laba, komposisi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

2 Veronica dan Utama (2005)

“Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba.”

Variabel Independen: kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen,komite audit. Variabel Dependen: manajemen laba

Variabel Independen : kepemilikan keluarga, ukuran perusahaan, ukuran KAP.

Analisis regresi berganda

Kepemilikan institusional, komite audit, proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap manajemen laba.

3 Cornett et al. (2006)

“Earning Management, Corporate Governance,and True Financial Performance.”

Variabel Independen: kepemilikan institusional,proporsi dewan komisaris independen.

Variabel Dependen : Kinerja Keuangan

Analisis regresi berganda

Kepemilikan Institusional dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap

47

Page 136: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

48

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penenlitian

Variabel Dependen: Manajemen Laba

manajemen laba.

4 Ujiyantho dan Pramuka (2007)

“Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”

Variabel Independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen.

Variabel Dependen: manajemen laba

Variabel Indepeden: ukuran dewan komisaris.

Variabel Dependen: kinerja keuangan

Analisis regresi berganda

Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba,kepemilikan manajerial dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba. Manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

5 Nasution dan Setiawan (2007)

“Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”

Variabel Indepeden: Komite audit.

Variabel Depeden : manajemen laba

Variabel Indepeden : komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris.

Analisis regresi berganda

Komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba,komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba,ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhdap manajemenlaba

Page 137: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

49

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penenlitian

6 Fitriasari (2007)

“Pengaruh Aktivitas dan Financial Literacy Komite Audit Terhadap Jenis Manajemen Laba”

Variabel Independen : komite audit, proporsi dewan komisaris independen.

Variabel Dependen: manajemen laba

Variabel Independen: auditor eksternal.

Variabel Dependen : kinerja perusahaan (profitabilitas).

Variabel Kontrol: ukuran perusahaan dan debt.

Analisis regresi berganda.

Komite audit dan proporsi dewan komisaris tidak dapat mengurangi tindak manajemen laba

7 Suaryana (2008)

“Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba”

Variabel Independen : komite audit

Variabel Dependen: kualitas laba

Analisis regresi Komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba

8 Isnanta (2008)

“Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”

Variabel Eksogen : kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit.

Variabel Endogen : manejemen laba

Variabel Eksogen:struktur kepemilikan.

Variabel Endogen : kinerja keuangan

Analisis Structural Equation Model (SEM)

Kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, namun berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap manajemen laba dan kinerja keuangan.

Page 138: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2728/1/DINDA DWI... · SMP Negeri 2 Pamulang, Tangerang , Banten (1999-2002) 3. ... yang

50

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penelitian

9 Wijayanti (2009)

“Peranan Dewan Komisaris Independen dalam Mengurangi Praktek Manajemen Laba pada Sektor Perbankan Publik di Indonesia”

Variabel Independen: proporsi dewan komisaris independen.

Variabel Dependen : manajemen laba

Penelitian ini meneliti perbedaaan manajemen laba sebelum dan setelah Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum.

Analisis uji beda paired sample t-test dan analisis regresi berganda

Proporsi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dan terdapat perbedaan manajemen laba sebelum dan sesudah peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006.

Sumber : Data sekunder yang diolah