analisis pengaruh kualitas produk terhadap …eprint.stieww.ac.id/217/1/144114909 ambar setya adi...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI
(Studi Kasus mahasiswa STIE Widya Wiawaha Yogyakarta)
Skripsi
Oleh :
Nama : Ambar Setya Adi
Nomor Mahasiswa : 144114909
Jurusan : Manajemen
Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2018
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vi
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di STIE Widya Wiwaha. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna sepeda motor Suzuki di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dengan menggunakan simple random sampling.
Hasil analisis menyimpulkan performance berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, feature tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, reliability tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, conformance berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, durability berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, serviceability berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, asthetic tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, perceive quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara bersama-sama seluruh variabel berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki.
Hasil pengujian koefisien determinasi menghasilkan nilai 72,7% besar pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci : Kualitas Produk, Keputusan Pembelian
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat limpahan rahmat, dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam atas junjungan
Nabi Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabat yang selalu membimbing
dan memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan
judul “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI DI STIE WIDYA
WIWAHA YOGYAKARTA”
Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekononi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini terwujud atas berkat bantuan dari berbagai
pihak yang memberikan motivasi, arahan, bimbingan serta petunjuk yang bermanfaat
dalam menulis penelitian ini.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Suhartono,S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun tugas
akhir ini.
2. Drs. Muhammad Subkhan, MM, selaku ketua STIE Widya Wiwaha
Yogyakarta.
3. Seluruh dosen dan karyawan STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
4. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu mendukung saya.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
viii
5. Teman-teman Jurusan Manajemen angkatan 2014 yang membantu dan
mendukung selama masa kuliah dan proses penyusunan tugas akhir ini.
6. Terimakasih kepada teman-teman tersayangku yaitu Amin Rahmawati yang
selalu memberikan asupan gizi untukku, terimakasih juga untuk Doni
Kristiawan Irwansyah yang selalu mengajariku tentang pengolahan dataku
ini, serta Pak Toni Hidayat dan kucingku yang selalu menemani begadang
pengerjaan skripsi via online.
7. Terimakasih juga untuk Ayah dan calon suami kesayangan yang selalu setia
antar jemput untukku dari Yogyakarta- Wonosari selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung
dan membantu menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kaa sempurna, baik
dari segi penulisan, materi maupun bentuk penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik
untuk membangun dan sebagai pembelajaran sangat penulis harapkan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. ... i
HALAMAN SAMPUL DEPAN SKRIPSI …………………………………... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME …………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI …………………………….. v
INTISARI ..…………………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………... vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULAN ……………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………... 3
1.3. Pertanyaan Penelitian ………………………………………………. 3
1.4. Tujuan Penelitian ..………………………………………………….. 4
1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 5
1.6 Metodologi Penelitian……………………………………………….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 15
2.1 Kajian Teori .………………………………………………………. 15
2.1.1 Produk .…………………………………………………………... 15
2.1.2 Perilaku Konsumen .……………………………………………... 17
2.1.3 Keputusan Pembelian ...…………………………………………. 17
2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………. 20
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ……………………………………… 20
2.4 Hipotesis Penelitian ..………………………………………………. 21
BAB III GAMBARAN UMUM … …………………………………………... 23
3.1 Sejarah Suzuki …………. …………………………………………… 23
3.2 Profil Responden …………… ………………………………………. 24
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
x
3.3 Karakteristik Responden ……………………………………………… 25
3.3.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………………………….. 25
3.3.2 Berdasarkan Usia …………………………………………………. 26
3.3.3 Berdasarkan Lama Menggunakan ………………………………… 27
3.3.4 Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………………………………… 28
3.3.5 Berdasarkan Pendapatan ………………………………………….. 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………. 30
4.1 Validitas dan Relaibilitas .…………………………………………….. 30
4.1.1 Uji Valditas ……………………………………………………….. 30
4.1.2 Uji Reliabilitas ……………………………………………………. 31
4.2 Uji Asumsi Klasik ……. ……………………………………………... 32
4.2.1 Uji Normalitas ………………... …………………………………. 32
4.2.2 Uji Heteroskedasitas ……………………………………………… 34
4.2.3 Uji Multikolinearitas ……………………………………………… 35
4.2.4 Uji Autokorelasi …………………………………………………... 36
4.3 Uji f dan Uji F ……………………………………………………. ….. 37
4.3.1 Uji t ……………………………………………………………….. 37
4.3.2 Uji F ………………………………………………………………. 39
4.4 Uji Analisis Linear Regresi Berganda ………………………………… 40
4.5 Uji Koefisien Determinasi ……………………………………………. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 46
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… 46
5.2 Saran ………………………………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 49
LAMPIRAN …………………………………………………………………... 51
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis………………………………………. 21
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Penjualan Sepeda Motor Tahun 2011 – 2012 ……………….. 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………………….. 20
Tabel 3.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ……………….. 25
Tabel 3.2 Karakteristik responden berdasarkan Usia ………………………… 26
Tabel 3.3 Karakteristik responden berdasarkan Lama Menggunakan ……….. 27
Tabel 3.4 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ……….. 28
Tabel 3.5 Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan …………………. 29
Tabel 4.1 Uji Validitas ……………………………………………………….. 30
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ……………………………………………………... 32
Tabel 4.3 Uji Normalitas ……………………………………………………… 33
Tabel 4.4 Uji heteroskedastisitas ……………………………………………… 34
Tabel 4.5 Uji multikolinearitas ………………………………………………... 35
Tabel 4.6 Uji autokorelasi ……………………………………………………... 36
Tabel 4.7 Uji t ………………………………………………………………….. 37
Tabel 4.8 Uji F …………………………………………………………………. 40
Tabel 4.9 Uji Regresi Linier Berganda ………………………………………… 41
Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi …………………………………………. 45 STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner ………………………………………………………. 51
Lampiran 2: Hasil Distribusi Kuesioner ……………………………………... 55
Lampiran 3: Hasil Uji Aplikasi SPSS ………………………………………... 63
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang semakin berkembang ini, kebutuhan akan alat transportasi
menjadi kebutuhan yang lebih penting dibanding dengan alat transportasi umum,
sebagian besar orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi pribadi
terutama sepeda motor guna menunjang aktifitas sehari-hari. Sejalan dengan
perkembangan otomotif teknologi sepeda motor semakin berkembang guna
memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat terutama dalam sarana
transportasi. Kemudahan kredit sepeda motor serta perilaku masyarakat yang
cenderung konsumtif pun menambah jumlah pengguna sepeda motor dari waktu ke
waktu.
Fenomena ini dibuktikan dengan penjualan sepeda motor di Indonesia yang
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data dari AISI (Asosiasi Industri
Sepeda motor Indonesia) menunjukkan penjualan sepeda motor dari tahun 2010 –
2012 mengalami peningkatan sebagai berikut :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
2
Tabel 1.1
Tabel Penjualan Sepeda Motor Tahun 2011 – 2012
Merek 2011 (Unit) % 2012 (Unit) %
Honda 2.141.015 42,40 2.874.576 44,06
Yamaha 1.833.506 36,31 2.465.546 37,79
Suzuki 637.031 12,62 793.742 12,17
Kawasaki 361.245 7,15 315.325 4,83
Merek Lain 76.711 1,52 74.723 1,15
Jumlah 5.049.508 100,00 6.523.912 100,00
Sumber : AISI yang telah di olah
Berdasarkan tabel diatas produksi sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh
merek Honda, kedua ditempati oleh Yamaha dan Suzuki menempati peringkat
ketiga. Suzuki yang merupakan salah satu produsen sepeda motor besar di Indonesia
telah menyadari beratnya persaingan industri sepeda motor di Indonesia. Suzuki
selalu senantiasa berusaha untuk menjual sepeda motor yang berkualitas dan
mempunyai nilai lebih disbanding sepeda motor lain.
Untuk membedakan dengan produk pesaing dan mendapat nilai di mata
konsumen Suzuki selalu memberi inovasi baru pada setiap produknya. Misal Suzuki
FU, menggunakan mesin injeksi, harga yang rendah, dll. Selama ini perusahaan
sepeda motor Suzuki dikenal dengan harga yang lebih rendah, tetapi hal ini tidak
dapat mendongkrak penjualan sepeda motor Suzuki dikarenakan kualitas produk
yang dimiliki tidak memiliki kualitas produk yang menarik
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
3
Didalam memperoleh dan mempertahankan konsumen perusahaan tidak
memiliki pilihan lain selain memperbaiki dan mempertahankan kualitas jika tidak
ingin konsumen kecewa, berkurang atau bahkan beralih ke produk lain. Konsumen
tentunya tidak akan membeli produk yang tidak bisa memenuhi harapan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki (Studi Kasus Mahasiswa
Stie Widya Wiawaha Yogyakarta).
1.2 Perumusan Masalah
Suzuki belum mampu bersaing dengan merek lain terutama Honda dan
Yamaha. Terbukti dari jumlah penjualannya yang masih dibawah dua merek
tersebut.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka pertanyaan
penelitian ini adalah :
1) Apakah ada pengaruh Performance terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki?
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
4
2) Apakah ada pengaruh Features terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki?
3) Apakah ada pengaruh Reliability terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki?
4) Apakah ada pengaruh Conformance of spesifications terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki?
5) Apakah ada pengaruh Durability terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki?
6) Apakah ada pengaruh Serviceability terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki?
7) Apakah ada pengaruh Asthetic terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki?
8) Apakah ada pengaruh Perceived Quality terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki?
1.4 Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan
penelitian ini adalah
1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Performance terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Features terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
5
3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Reliability terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
4) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Conformance of spesifications
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki.
5) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Durability terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
6) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Serviceability terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
7) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Asthetic terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Suzuki.
8) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Perceived Quality terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Suzuki.
1.5 Manfaat Penelitian
a) Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek,
khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut.
b) Bagi Akademisi
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
6
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia ilmu
pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran, selain itu dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
c) Bagi perusahaan
Dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan
penentuan strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk
memenangkan persaingan dan menentukan strategi pemasaran.
1.6 Metodologi Penelitian
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu
penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu
fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal, 2002:15).
2) Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah di Kampus STIE Widya Wiwaha
Yogyakarta yang beralamat Jl. Lowanu. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan November sampai dengan bulan Desember 2017.
3) Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer
dan sekunder sebagai berikut :
a) Data primer
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
7
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber-
sumber asli yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis langsung datang ke Kampus
STIE Widya Wiwaha Yogyakarta untuk mencari responden langsung
dengan menyebarkan kuesioner di sana yaitu mahasiswa yang
menggunakan sepeda motor Suzuki.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersedia dan dapat diperoleh
oleh peneliti dengan cara membaca, melihat, atau mendengarkan.
Penulis memanfaatkan berbagai macam laporan perusahaan, buku, jurnal
dan internet untuk membantu dalam penelitian.
4) Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
mahasiswa STIE Widya Wiwaha Yogyakarta yang menggunakan sepeda
motor Suzuki. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
5) Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
8
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2002:55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di STIE
Widya Wiwaha Yogyakarta yang menggunakan sepeda motor Suzuki.
b) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk
menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar
mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta yang menggunakan sepeda
motor Suzuki.
Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
simpel random sampling. Menurut Kerlinger (2006:188), simple random
sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan
cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki
peluang yang sama untuk terpilih atau terambil.
6) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang akan dilakukan
adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2014 : 230).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner sebanyak
100 responden.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
9
7) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk
sebagai X1 dan keputusan pembelian sebagai Y. Definisi variabel dalam
penelitian ini adalah:
a) Kualitas produk adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu produk
didalam menjalankan fungsinya.
b) Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen benar-benar membeli.
8) Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang dipilih oleh peneliti untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, menganalisa dan
meyajikan data dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak
diukurnya. Untuk menguji tingkat validitas kuesioner masing-masing
item variabel kualitas produk dan keputusan pembelian dikorelasikan
dengan total skor variabel dapat diukur dengan menggunakan rumus
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
10
korelasi product moment. Rumus korelasi product moment sebagai
berikut (Soetrisno Hadi, 2001:23):
rxy = 2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara skor masing-masing item variabel
X : Nilai skor masing-masing item ( butir pertanyaan)
Y : Skor total dari butir pertanyaan
N : Jumlah data / sampel
Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%.
Jika rhitung > r tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa
yang diinginkan (valid). Sebaliknya jika r hitung < rtabel maka suatu butir
instrumen adalah tidak valid.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menghitung reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
11
R11 = 2
2
11 i
i
S
S
n
n
Keterangan:
R11 : Koofisien reliabilitas tes
1 : Bilangan Konstan
2iS : Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
2iS : Varian total
c) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan
variabel bebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati
normal, berarti model regresi adalah baik. Pengujian untuk
menenutukan data terdistribusi normal atau tidak, dapat
menggunakan uji statistik non- parametrik. Uji statistik non-
parametrik yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-
Smirnov (1-Sample K-S). Apabila hasilnya menunjukkan nilai
probabiltas signifikan di atas 0,05 atau 5% maka variabel
berdistribusi normal.
b. Uji Hetoroskedastisitas
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
12
Persamaan regresi perlu juga di uji mengenai sama atau
tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama
disebut terjadi homokesdastisitas. Hetoroskedastisitas terjadi jika
scatterplot titik- titiknya mempunyai pola yang teratur baik
menyempit, melebar, menyebar, maupun bergelombang-gelombang
(Sunyoto, 2011:134).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya
hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya multikolinearitas. Pengujian ada tidaknya gejala
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance. Apabila nilai VIF berada dibawah
10,00 dan nilai Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil kesimpulan
bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah
multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
13
yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan
lain pada model regresi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi
menggunakan uji run test, uji ini dipergunakan untuk melihat apakah
data residual bersifat acak atau tidak. Bila tidak acak, berarti terjadi
masalah autokorelasi. Residual regresi diolah dengan uji run test,
kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikasi (α) yang
dipergunakan. Apabila nilai hasil uji run test lebih besar daripada
tingkat signifikasi (α), maka tidak terdapat masalah otokorelasi pada
data yang diuji.
9) Teknik Analisis
Teknik analisis merupakan metode atau cara untuk mengolah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan dalam
penelitian dengan menggunakan alat bantu aplikasi spss. Teknik analisi
dalam penelitian ini adalah:
a) Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan
variabel dependen (Ghozali, 2013:99). Hasil uji t juga dapat dilihat dalam
tabel coefficient pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t
atau signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
14
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. (Ghozali,
2013:101).
b) Uji F
Uji ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel
independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Jika nilai probabilitas
lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05
maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
c) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk
mengetahui seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai
variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-
turunkan (Sugiyono,2005:211).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Produk
1) Pengertian Produk
Menurut Kotler (2009:54) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau kebutuhannya.
Produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.
Produk diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan
permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen
memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan
perusahaan.
2) Kualitas Produk
Kualitas suatu produk adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu
produk didalam menjalankan fungsinya. Bila suatu produk telah dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki
kualitas yang baik. (Jurnal manajemen pemasaran, Ong dan Sugiharto, 2013).
Kualitas produk yang baik merupakan harapan konsumen yang harus
dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan kunci
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
16
perkembangan produktivitas perusahaan.
Menurut Garvin (2007) dalam Lonardo dan Yasintha (2014:30)
terdapat 8 dimensi produk yaitu:
a. Performance yaitu karakteristik operasi produk dari produk inti (core
product) yang dibeli. misalnya kemudahan dan kenyamanan dalam
mengemudi, dan sebagainya.
b. Features yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. misalnya
kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound
system, power steering, dan sebagainya.
c. Reliability yaitu Kehandalan dipandang dari kemampuan produk
untuk dapat menjalankan fungsinya dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu. Kehandalan untuk produk yang tahan lama
diukur dari rata-rata waktu kerusakan pertama atau rata-rata waktu
antar kerusakan.
d. Conformance yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Durability berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan. Daya tahan juga bisa diukur dari umur produk tersebut.
f. Serviceability yaitu produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut
dapat diperbaiki dengan mudah dan murah.
g. Asthetic yaitu dimensi yang bersifat subyektif, karena merupakan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
17
penilaian pribadi dan merefleksikan preferensi masing-masing
individu. Misalnya rasa, aroma, suara, bentuk.
h. Perceived Quality yaitu persepsi pelanggan terhadap kualitas yang
dirasakan tentang suatu produk. Kualitas yang dimaksud dapat berupa
merek, iklan, reputasi dan lain-lain..
2.1.2 Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2012:173) perilaku konsumen adalah studi
bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan
dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen menggambarkan individu
yang mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang
tersedia (waktu, uang dan usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa perilaku konsumen erat kaitanya dengan keputusan pembelian. Dimana
perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dilakukan oleh konsumen
untuk mendorong tindakan dari saat sebelum membeli sampai mengevaluasi
produk atau jasa yang telah dikonsumsi.
2.1.3 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:184), keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-
benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
18
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Menurut Kotler dan Keller (2009: 184), untuk sampai pada tahap
pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan suatu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Hal ini juga diperjelas dalam penelitian
yang dilakukan oleh Jeofer (2013:5) dimana indikator dalam pengambilan
keputusan berupa :
a) Pengenalan masalah.
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah
atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal atau
internal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal
seseorang (rasa lapar, haus, seks) naik ketingkat maksimum dan menjadi
dorongan atau kebutuhan bisa tumbuh akibat rangsangan eksternal.
b) Pencarian Informasi.
Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari
Informasi mengenai sebuah produk tersebut. Bila dorongan konsumen kuat
dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen
kemungkinan akan membelinya.
c) Evaluasi Alternatif.
Tidak ada proses tunggal yang digunakan oleh semua konsumen, atau
oleh seorang konsumen dalam semua situasi pembelian. Ada beberapa
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
19
proses, dan sebagian besar model terbaru melihat konsumen membentuk
sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar
yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen
berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-
masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan
untuk mengahantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan ini.
d) Keputusan Pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2009:188), dalam tahap evaluasi, para
konsumen membentuk preferensi atas merek- merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli
merek yang paling disukai.
e) Perilaku Pasca Pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 190), setelah melakukan pembelian
terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
20
2.2 Penelitian terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Penelitian Judul Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil
1 Silvia Widyastuti
Kurniawati (2013)
Pengaruh kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian suzuki nex di
surabaya selatan.
Regresi Berganda Kualitas produk
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian.
2 Tomi Kurniawan
(2013)
Analisis pengaruh kualitas
produk, kualitas layanan,
dan lokasi terhadap
keputusan pembelian
motor matic suzuki di
raharjo motor jepara.
Regresi Berganda Kualitas produk,
harga, kualitas
layanan, dan lokasi
berpengaruh
tehadap keputusan
pembelian.
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Adapun kerangka pemikiran yang
digunakan adalah sebagai berikut:
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
21
Conformance (X4)
Durability (X5)
Asthetic (X7)
Serviceability(X6)
Perceived Quality(X8)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
kebenaranya melalui penelitian (Sugiyono, 2004). Hipotesis dalam penelitian ini:
1) H1 : Ada pengaruh antara Performance terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki.
2) H2 : Ada pengaruh antara Features terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki.
Keputusan
Pembelian (Y)
Performance (X1)
Features (X2)
Reliability (X3) ( - )
( - )
( - )
( + )
( - )
( - )
( + )
( + )
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
22
3) H3 : Tidak ada pengaruh antara Reliability terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki.
4) H4 : Ada pengaruh antara Conformance terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki.
5) H5 : Ada pengaruh antara Durability terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki.
6) H6 : Ada pengaruh antara Serviceability terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki.
7) H7 : Tidak ada pengaruh antara Asthetic terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki.
8) H8 : Ada pengaruh antara perceived Quality terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
23
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN RESPONDEN
3.1 Sejarah Suzuki
Suzuki Indomobil Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri otomotif, yang menghasilkan kendaraan bermotor antara lain
sepeda motor dan mobil. PT. Suzuki Indomobil Motor berdiri pada tahun
1970, dengan nama awal perusahaan PT. Indohero Steel & Engineering Co,
yang menandai kehadiran kendaraan bermotor bermerk Suzuki. Tahun 1976
dibawah kepemimpinan Soebronto Laras, didapati manajemen baru yang
merupakan awal pengembangan sepeda motor melalui PT. Indohero Steel &
Engineering Co, dan mobil melalui PT. Suzuki Indomobil Utama. Seiring
dengan perkembangan perusahaan, maka untuk memenuhi program lokalisasi
maka lahirlah PT. Suzuki Indonesia Manufacturing sebagai industri
penunjang dalam pembuatan komponen sepeda motor maupun mobil untuk
semua jenis model kendaraan.
PT. Indomobil Suzuki International menganut struktur organisasi
fungsional yang terpusat, dimana setiap fungsional bertanggung jawab atas 3
fungsi besar yaitu produksi, pemasaran, serta keuangan dan administrasi.
Kewenangan tertinggi berada pada Executive Board yang terdiri dari wakil-
wakil Share Holder dibantu oleh beberapa Managering Director. Jabatan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
24
tertinggi dalam directorat dipegang oleh Managering Director yang
membawahi para Director, para Director membawahi General Manager dan
seterusnya sampai ke Assistant Manager, Super Visor, Foreman Worker.
Untuk mengambil sesuatu keputusan, maka managemen membentuk
Executive Board ini yang terdiri dari 6 orang, dengan komposisi 5 orang
pihak Jepang dan 1 orang pihak Indonesia. Executive Board ini juga
menentukan arah dan tujuan organisasi dengan rencana jangka pendek (1
tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang di atas (5tahun).
3.2 Profil Responden
Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa di
STIE Widya Wiwaha yang pernah melakukan pembelian dan menggunakan
sepeda motor Suzuki. Kuesioner disebarkan kepada 100 responden yang
menjadi obyek penelitian dengan karakteristik personden berdasarkan jenis
kelamin, usia, lama penggunaan, pendidikan terakhir dan pendapatan. STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
25
3.3 Karakteristik Responden
3.3.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.1
Responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Responden Persentase
1 Pria 53 53%
2 Wanita 47 47%
Total 100 100%
Sumber : Data yang diolah
Dari 100 orang responden pada pengelompokkan jenis kelamin
responden, responden pria lebih banyak daripada responden wanita. Data
dilihat pada Tabel 3.1 responden pria berjumlah 53 atau dalam persentase
53% Dan responden wanita berjumlah 47% atau dalam persentase sebesar
47%. STIE
Wid
ya W
iwah
a
Jang
an P
lagi
at
26
3.3.2 Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 3.2
Responden berdasarkan usia
No Usia Jumlah Responden Persentase
1 15-25 Tahun 57 57%
2 25-35 Tahun 39 39%
3 Diatas 35 Tahun 4 4%
Total 100 100%
Sumber : Data yang diolah
Dari 100 orang responden pada pengelompokkan usia responden, usia
15-25 lebih banyak dari pada usia 25-35 dan diatas 35. Dapat dilihat pada
Tabel 3.2 responden dengan usia 15-25 tahun sebesar 57 responden atau
dalam persentase sebesar 57%, responden dengan usia 15-25 tahun sebesar
39 responden atau dalam persentase sebesar 39% , dan responden diatas 35
tahun sebesar 4 responden atau dalam persentase sebesar 4%.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
27
3.3.3 Karakteristik responden berdasarkan lama menggunakan
Tabel 3.3
Responden berdasarkan lama menggunakan
No Lama menggunakan Jumlah Responden Persentase
1 Dibawah 1 Tahun 36 36%
2 1-3 Tahun 43 43%
3 Diatas 3 Tahun 21 21%
Total 100 100%
Sumber : Data yang diolah
Dari 100 orang responden pada pengelompokkan lama menggunakan
responden, lama menggunakan sepeda motor Suzuki 1 sampai 3 tahun lebih
banyak dari pada lama menggunakan sepeda motor Suzuki dibawah 1 tahun
dan diatas 3 tahun. Dapat dilihat dari Tabel 3.3 responden dengan lama
menggnakan sepeda motor Suzuki 1 sampai 3 tahun sebesar 43 responden
atau dalam persentase sebesar 43%, responden dengan lama menggunakan
sepeda motor Suzuki dibawah 1 tahun sebesar 36 atau dalam persentase
sebesar 36% dan responden dengan lama menggunakan sepeda motor Suzuki
diatas 3 tahun sebesar 21 responden atau dalam perentase sebesar 21%.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
28
3.3.4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 3.4
Responden berdasarkan pemdidikan terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase
1 SMA/SMK 76 76%
2 D1/D2/D3 24 24%
Total 100 100%
Sumber : Data yang diolah
Dari 100 orang responden pada pengelompokkan pendidikan terakhir
responden, responden dengan pendidikan terakhir SMA/SMK lebih banyak
dari responden dengan pendidikan terakhir D1/D2/D3. Dapat dilihat dari
Tabel 3.4 responden dengan pendidikan terakhir SMA/SMK sebesar 76
responden atau dalam persentase sebesar 76% dan responden dengan
pendidikan terakhir D1/D2/D3 sebesar 24 responden atau dalam persentase
sebesar 24%.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
29
3.3.5 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Tabel 3.5
Responden berdasarkan pendapatan
No Pendapatan Jumlah Responden Persentase
1 Dibawah Rp 1.000.000 28 28%
2 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 56 56%
3 Diatas 2.000.000 16 16%
Total 100 100%
Sumber : Data yang diolah
Dari 100 orang responden pada pengelompokkan pendapatan
responden, responden dengan pendapatan Rp1.000.000 sampai Rp 2.000.000
lebih bnayak dari responden dengan pendapatan dibawah Rp 1.000.000 dan
diatas Rp 2.000.000. Dapat dilihat pada Tabel 3.5, responden dengan
pendapatan Rp1.000.000 sampai Rp 2.000.000 sebesar 56 responden atau
dalam persentase sebesar 56%, responden dengan pendapatan dibawah Rp
1.000.000 sebesar 28 responden atau dalam persentase sebesar 28% dan
responden dengan pendapatan diatas Rp 2.000.000 sebesar 16 responden atau
dalam persentase sebesar 16%.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
30
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.1.1 Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan
valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak diukurnya.
Pengujian validitas tiap skor digunakan analisis item yang mengkorelasikan
skor setiap butir dan nilainya dapat dilihat pada hasil pengolahan
menggunakan SPSS pada kolom corrected item-total correlation. Pernyataan
pada kuesioner dianggap valid apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar
dari r Tabel 0,197. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Uji Validitas
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Hasil 1 Performance
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,570 0,570
0,197 0,197
Valid Valid
2 Features Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,789 0,789
0,197 0,197
Valid Valid
3 Reliability Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,502 0,502
0,197 0,197
Valid Valid
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
31
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Hasil 4 Conformance
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,490 0,490
0,197 0,197
Valid Valid
5 Durability Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,714 0,714
0,197 0,197
Valid Valid
6 Serviceability Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,688 0,688
0,197 0,197
Valid Valid
7 Asthetic Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,593 0,593
0,197 0,197
Valid Valid
8 Perceived Quality Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
0,663 0,663
0,197 0,197
Valid Valid
9 Keputusan Pembelian Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
0,562 0,728 0,713 0,821 0,680
0,197 0,197 0,197 0,197 0,197
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 2017
Berdasarkan hasil olah data diatas dapat dilihat dari 16 item
pertanyaan variabel X dan 5 item pertanyaan variabel Y dinyatakan valid.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
32
statistik Cronbach Alpha. Variabel dinyatakan realibel jika Cronbach Alpha
>0,60 (Sugiono, 2008). Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach's Alpha Hasil
1 X1 0,726 Reliabel
2 X2 0,882 Reliabel
3 X3 0,668 Reliabel
4 X4 0,653 Reliabel
5 X5 0,832 Reliabel
6 X6 0,815 Reliabel
7 X7 0,746 Reliabel
8 X8 0,797 Reliabel
9 Y 0,871 Reliabel
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 2017
Berdasarkan hasil olah data diatas menunjukkan bahwa semua
variabel realibel karena nilai Cronbach Alpha >0,60.
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
33
Apabila distribusi data normal atau mendekati normal, berarti model regresi
adalah baik. Pengujian untuk menenutukan data terdistribusi normal atau
tidak, dapat menggunakan uji statistik non- parametrik. Uji statistik non-
parametrik yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-
Sample K-S). Apabila menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 atau 5%
maka variabel berdistribusi normal. Hasil uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 4.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Y
Unstandardized Residual
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Normal Parametersa,,b
Mean 7.59 7.45 7.44 7.88 7.12 7.14 7.44 7.58 19.75 .0000000
Std. Deviation 1.408 1.696 1.424 1.305 1.816 1.923 1.666 1.273 3.176 1.59167690
Most Extreme Differences
Absolute .225 .197 .193 .197 .156 .123 .172 .269 .149 .106
Positive .175 .133 .177 .153 .131 .097 .098 .241 .149 .106
Negative -.225 -.197 -.193 -.197 -.156 -.123 -.172 -.269 -.097 -.075
Kolmogorov-Smirnov Z 2.246 1.971 1.930 1.966 1.560 1.227 1.716 2.693 1.486 1.055
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .001 .015 .099 .006 .000 .024 .215
Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas maka dapat dilihat pada sig.
2tailed Unstandardized Residual memiliki nilai 0,215 diatas 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
34
4.2.2 Uji Hetoroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. M e t o d e ya n g d i g u n a k a n a d a l a h u j i
heteroskedastisitas glejser dengan pengambilan keputusan jika signifikasi
diatas 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikasi
dibawah 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji Hetoroskedastisitas
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.158 .793 1.459 .148
X1 -.113 .104 -.153 -1.082 .282
X2 -.056 .089 -.091 -.627 .532
X3 .074 .102 .102 .728 .468
X4 .151 .117 .189 1.289 .201
X5 .014 .094 .024 .147 .883
X6 .005 .085 .009 .055 .956
X7 -.103 .100 -.165 -1.022 .310
X8 .027 .104 .034 .265 .792
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat seluruh
variabel independen memiliki nilai signifikasi diatas 0,05 maka menunjukkan
tidak adanya hetoroskedastisitas.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
35
4.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear
antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian ada tidaknya
gejala multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance. Apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan
nilai Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil kesimpulan bahwa model
regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas. Hasil uji
Multikolinearitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.480 1.249 1.986 .050 X1 .354 .164 .157 2.157 .034 .521 1.920
X2 .174 .140 .093 1.241 .218 .493 2.029
X3 .169 .161 .076 1.054 .295 .531 1.883
X4 .419 .184 .172 2.281 .025 .484 2.066
X5 .338 .148 .193 2.278 .025 .384 2.606
X6 .327 .133 .198 2.458 .016 .425 2.350
X7 .169 .158 .088 1.068 .288 .402 2.488
X8 .360 .163 .144 2.205 .030 .646 1.548
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diketahui seluruh variabel
independen memiliki nilai tolerance diatas 0,01 dan nilai VIF dibawah 10,
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
36
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam
penelitian ini.
4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji run test.
Residual regresi diolah dengan uji run test, kemudian dibandingkan dengan
tingkat signifikasi (α) yang dipergunakan. Apabila nilai hasil uji run test lebih
besar daripada tingkat signifikasi (α), maka tidak terdapat masalah
otokorelasi pada data yang diuji. Hasil uji autokorelasi sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.19908
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 44
Z -1.407
Asymp. Sig. (2-tailed) .159
a. Median Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji autokorelasi diketahui hasil run test memiliki
nilai 0,159 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi dalam penelitian ini.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
37
4.3 Uji t dan Uji F
4.3.1 Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan
variabel dependen (Ghozali, 2013:99). Hasil uji t juga dapat dilihat dalam
Tabel coefficient pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau
signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat secara parsial. (Ghozali, 2013:101). Hasil uji t
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji t
Coefficientsa
Variabel T Hitung T Tabel Signifikasi Kesimpulan
X1 2.157 1.98638 0.034 Signifikan
X2 1.241 1.98638 0.218 Tidak Signifikan
X3 1.054 1.98638 0.295 Tidak Signifikan
X4 2.281 1.98638 0.025 Signifikan
X5 2.278 1.98638 0.025 Signifikan
X6 2.458 1.98638 0.016 Signifikan
X7 1.068 1.98638 0.288 Tidak Signifikan
X8 2.205 1.98638 0.030 Signifikan
Sumber : Hasil Olah Data 2017
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
38
Berdasarkan hasil uji parsial atau uji t diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Pengujian variabel X1 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.157
lebih besar dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.034 lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X1 berpengaruh terhadap Y.
b) Pengujian variabel X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 1.241
lebih kecil dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.218 lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X2 tidak berpengaruh terhadap
Y.
c) Pengujian variabel X3 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar
1.054lebih kecil dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.295 lebih besar
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X3 tidak berpengaruh
terhadap Y.
d) Pengujian variabel X4 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.281
lebih besar dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.025 lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X4 berpengaruh terhadap Y.
e) Pengujian variabel X5 terhadap Y
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
39
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.278
lebih besar dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.025 lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X5 berpengaruh terhadap Y.
f) Pengujian variabel X6 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.458
lebih besar dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.016 lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X6 berpengaruh terhadap Y.
g) Pengujian variabel X7 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 1.068
lebih kecil dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.288 lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X3 tidak berpengaruh terhadap
Y.
h) Pengujian variabel X8 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.205
lebih besar dari t Tabel 1.98638 dan signifikasi 0.030 lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X6 berpengaruh terhadap Y.
4.3.2 Uji F
Uji ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel
independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Jika nilai probabilitas lebih kecil
daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel independen
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
40
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan
jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen
secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji F
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 747.940 8 93.492 33.921 .000a
Residual 250.810 91 2.756 Total 998.750 99
a. Predictors: (Constant), X8, X2, X1, X6, X4, X3, X7, X5
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji diatas makan dapat diketahui nilai probabilitas
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya secara serempak variabel X1,
X2, X3, X4, X5 X6, X7, X8 berpengaruh terhadap variabel Y.
4.4 Uji Analisis Linear Regresi Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka
digunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Regression). Analisis
regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa
jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan (Sugiyono,2005:211).
Hasil uji analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
41
Tabel 4.9
Uji Regresi linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.480 1.249 1.986 .050
X1 .354 .164 .157 2.157 .034
X2 .174 .140 .093 1.241 .218
X3 .169 .161 .076 1.054 .295
X4 .419 .184 .172 2.281 .025
X5 .338 .148 .193 2.278 .025
X6 .327 .133 .198 2.458 .016
X7 .169 .158 .088 1.068 .288
X8 .360 .163 .144 2.205 .030
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olah Data 2017
Berdasarkan hasil uji analisa regresi linear berganda diatas dapat
diketahui rumus:
Y: 2.480 +0.354 X1+0.174 x2 + 0.169 X3+ 0.419 X4+
0.338 X5+ 0.327 X6+ 0.169 X7 + 0.360 X8 +e
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
42
Pada persamaan diatas ditunjukkan pengaruh variabel independen (X)
tehadap variabel dependen (Y). Adapun arti dari koefisien regresi tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Konstanta 2,480. Artinya apabila variabel Performance, Features,
Reliability, Conformance, Durability, Serviceability, Asthetic,
Perceived Quality tidak ada atau sama dengan 0 (nol) maka keputusan
pembelian tetap naik 2,480.
b) Pengaruh variabel Performance terhadap variabel keputusan
pembelian dengan nilai koefisien variabel Performance sebesar 0,354.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel Performance
satu satuan maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar
0,354. Dengan asumsi variabel bebas lain dari model regresi adalah
tetap.
c) Pengaruh variabel Features terhadap variabel keputusan pembelian
dengan nilai koefisien variabel Features sebesar 0,174. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel Features satu satuan
maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar 0,174. Dengan
asumsi variabel bebas lain dari model regresi adalah tetap.
d) Pengaruh variabel Reliability terhadap variabel keputusan pembelian
dengan nilai koefisien variabel Reliability sebesar 0,169. Hal ini
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
43
menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel Reliability satu satuan
maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar 0,169. Dengan
asumsi variabel bebas lain dari model regresi adalah tetap.
e) Pengaruh variabel Conformance terhadap variabel keputusan
pembelian dengan nilai koefisien variabel Conformance sebesar
0,419. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
Conformance satu satuan maka variabel keputusan pembelian akan
naik sebesar 0,419. Dengan asumsi variabel bebas lain dari model
regresi lain adalah tetap.
f) Pengaruh variabel Durability terhadap variabel keputusan pembelian
dengan nilai koefisien variabel Durability sebesar 0,338. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel Durability satu satuan
maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar 0,338. Dengan
asumsi variabel bebas lain dari model regresi lain adalah tetap.
g) Pengaruh variabel Serviceability terhadap variabel keputusan
pembelian dengan nilai koefisien variabel Serviceability sebesar
0,327. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
Serviceability satu satuan maka variabel keputusan pembelian akan
naik sebesar 0,327. Dengan asumsi variabel bebas lain dari model
regresi lain adalah tetap.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
44
h) Pengaruh variabel Asthetic terhadap variabel keputusan pembelian
dengan nilai koefisien variabel Asthetic sebesar 0,169. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel Asthetic satu satuan
maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar 0,169. Dengan
asumsi variabel bebas lain dari model regresi lain adalah tetap.
i) Pengaruh variabel Perceived Quality terhadap variabel keputusan
pembelian dengan nilai koefisien variabel Perceived Quality sebesar
0,360. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel
Perceived Quality satu satuan maka variabel keputusan pembelian
akan naik sebesar 0,360. Dengan asumsi variabel bebas lain dari
model regresi lain adalah tetap.
4.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variable dependen. Karena
variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini lebih dari dua. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Tabel Model Summary dan
tertulis di Adjusted R Square. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
dalam Tabel berikut:
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
45
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .865a .749 .727 1.660
a. Predictors: (Constant), X8, X2, X1, X6, X4, X3, X7, X5
Sumber : hasil olah data 2017
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diketahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,727 atau 72,7%
dan sebesar 27,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian in
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan mengenai
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki
studi kasus mahasiswa STIE Widya Wiwaha Yogyakarta dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Performance berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki, karena performance sepeda motor Suzuki sangat
dirasakan oleh konsumen seperti mudah digunakan dalam kegiatan
sehari-hari.
2) Features tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki, karena fitur sepeda motor Suzuki sudah ketinggalan dari merk
lain.
3) Reliability tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki, karena jika rusak sepeda motor Suzuki lama dan susah
untuk di perbaiki.
4) Conformance berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki, karena sepeda motor Suzuki memiliki kesesuaian
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
47
dengan standar sepeda motor yang ada dan sesuain untuk digunakan
dalam kegiatan sehari-hari.
5) Durability berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Suzuki, karena durability sepeda motor Suzuki dinilai cukup awet.
6) Serviceability berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki, karena suku cadang Suzuki masih mudah di
dapatkan.
7) Asthetic tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki, karena tampilan sepeda motor Suzuki tergolong monoton dan
kurang menarik minat konsumen.
8) Perceived Quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Suzuki, karena menurut konsumen kualitas sepeda motor
Suzuki cukup baik untuk digunakan sehari-hari.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, saran yang dapat
diberikan adalah:
1) Suzuki harus menciptakan sepeda motor yang memiliki kinerja baik namun
juga tampilan yang baik agar lebih banyak peminatnya.
2) Sebaiknya Suzuki menciptakan feature yang lebih canggih untuk dapat
bersaing dengan merk lain.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
48
3) Lebih baik Suzuki menciptakan mesin yang lebih awet agar tidak mudah
rusak dan menghindari kekecewaan dari konsumen.
4) Selain kenyamanan produknya, Suzuki juga harus memperhatikan
kenyamanan dealer dan service center Suzuki.
5) Lebih baik Suzuki selalu memperhatikan ketahanan dari sepeda motornya
agar selalu menjadi pilihan konsumen.
6) Suzuki lebih baik menambah dealer dan service center agar lebih
memudahkan konsumen dalam perawatan motornya.
7) Suzuki lebih berinovasi terhadap produknya terutama segi penampilan
fisiknya.
8) Selain memperhatikan kualitas, lebih baik Suzuki juga memperhatikan aspek
lain seperti tampilan fisik motor, dealer dan service center yang menurut
konsumen kurang menarik.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
49
Daftar Pustaka
Akhmad, Jazuli (2002), Metodologi penelitian bisnis, Yogyakarta : STIE Widya Wiwaha.
Ali, Faried dan Gau Kadir (2014), Manajemen Penelitian Berbasis Sasaran. Bandung : Refika Aditama
Iful, Anwar (2015), Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian, jurnal ilmu dan riset manajemen, vol 4, nomor 12, desember (2015). (Diakses 28 Oktober 2017 pukul 19:33).
Ghozali, Imam ( 2013), Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam ( 2009), Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro
Hasan, M.Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta : Ghalia Indonesia
Kotler, Philip dan Keller, Kevin L (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi ke 13, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Kerlinger (2006), Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta : Gadjah Mada
Kotler, Philip and Gary Amstrong (2012), Prinsip-prinsip Pemasaran . Jakarta : Erlangga.
Suryani, Tatik (2008), Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Silvia Widyastuti Kurniawati (2013), Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian suzuki nex di surabaya selatan.
Sugiyono (2011), Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2004), Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
50
Sugiyono (2002), Filsafat Administrasi, Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2014), Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Suyanto (2011), Analisis Regresi Untuk Uji Hipotesis . Yogyakarta : Caps.
Sunyoto, Suyanto (2011), Analisis Regresi untuk Uji Hipotesis. Yogyakarta : Caps.
Tomi Kurniawan (2013), Analisis pengaruh kualitas produk, kualitas layanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian motor matic suzuki di raharjo motor jepara
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at