analisis pengaruh good corporate ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3....

168
ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), PEMBIAYAAN MURABAHAH, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (STUDI KASUS : INDONESIA PERIODE 2008 2014) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Asmah Wulandari NIM : 1111084000051 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG),PEMBIAYAAN MURABAHAH, NON PERFORMING FINANCING (NPF),DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH

(STUDI KASUS : INDONESIA PERIODE 2008 – 2014)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Asmah Wulandari

NIM : 1111084000051

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan
Page 3: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan
Page 4: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan
Page 5: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan
Page 6: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Asmah Wulandari

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 06 Januari 1994

3. Alamat : Jalan Raya Ceger Komplek Puspom No : M-42

Jakarta Timur 13820

4. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. SD Negeri Tugu V Depok (1999-2004)

2. SD Negeri 02 Pagi Jakarta Timur (2004-2005)

3. SMP Negeri 160 Jakarta Timur (2005-2008)

4. SMA Negeri 93 Jakarta Timur (2008-2011)

5. S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2011-2015)

III. Pendidikan Non Formal

1. EF English First Taman Mini (2011)

2. LBPP LIA Ciputat (2012)

IV. Seminar dan Workshop

1. Peserta dialog jurusan dan seminar konsentrasi “Mengenal Lebih Dekat

dengan Jurusan Sendiri”, diselenggarakan oleh HMJ IESP Fakultas

Ekonomi dan Bisnis – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 3 Oktober 2013.

2. Peserta dalam seminar Islamic Days 2013 “SEFT (Spiritual Emotion

Freedom Technique) ‘Muslim Sekata’ (Sehat, Berkah, dan Taqwa),

diselenggarakan oleh LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9

Desember 2013.

3. Peserta dalam bedah buku “Satanic Finance”, diselenggarakan oleh LDK

Komda Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 7

Mei 2014.

Page 7: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

ii

4. Peserta dalam seminar Forum Riset Keuangan Syariah 2014 “Mewujudkan

Industri Keuangan Syariah yang Efisien, Berdaya Saing dan Berkontribusi

Lebih Besar dalam Pembangunan Ekonomi Nasional”, diselenggarakan

oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Institut Pertanian Bogor, 14-16 Oktober

2014.

V. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Abdul Malik

2. Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 13 Februari 1950

3. Ibu : Endang Sulastri

4. Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 22 Januari 1957

5. Alamat : Jalan Raya Ceger Komplek Puspom No :

M-42 Jakarta Timur 13820

6. Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Page 8: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

iii

ABSTRACT

This study aimed to analyze factors that allegedly affect the profitability ofIslamic Bank are murabahah financing, Non Performing Financing (NPF),BOPO, and as for Good Corporate Governance (GCG) in form of dummybecause want to compare Profitability of Islamic Bank in Indonesia before anafter application of Good Corporate Governance (GCG) in January 2008 –Desember 2014 period. The data analysis technique used in this research is thetechnique of multiple linear regression analysis based from OLS.

The result of this study showed that variable Return On Asset (ROA) ofIslamic Bank is able to be explained by Good Corporate Governance (GCG),murabahah financing, Non Performing Financing (NPF), and BOPO during thestudy period in amount of 58,80% and the rest of 41,20% influenced by variableoutside of study. Jointly obtained that independent variables has significantinfluence to ROA. Partially murabahah financing, Non Performing Financing(NPF), and BOPO has significant influence and negatively correlated to ROA,while dummy Good Corporate Governance (GCG) has significant influence andpositively correlated to ROA.

Keywords : Return On Asset (ROA), Good Corporate Governance (GCG),murabahah financing, Non Performing Financing (NPF), BOPO.

Page 9: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang didugamempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah adalah pembiayaanmurabahah, non performing financing (NPF), BOPO dan adapun variabel goodcorporate governance (GCG) dalam bentuk dummy karena ingin membandingkanProfitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia sebelum dan sesudah penerapangood corporate governance (GCG) periode Januari 2008 – Desember 2014.Dalam penelitian ini mengunakan alat analisis regresi linier berganda berbasisOLS.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Return On Asset(ROA) Bank Umum Syariah mampu dijelaskan oleh good corporate governance(GCG), pembiayaan murabahah, non performing financing (NPF), serta BOPOselama periode penelitian sebesar 58,80% dan sisanya 41,20% dipengaruhi olehvariabel diluar penelitian. Secara bersama-sama didapatkan variabel bebasmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Secara parsial pembiayaanmurabahah, non performing financing (NPF), serta BOPO berpengaruh signifikandan berkorelasi negatif terhadap ROA, sedangkan dummy good corporategovernance (GCG) berpengaruh signifikan dan berkorelasi positif terhadap ROA.

Kata Kunci : Return On Asset (ROA), Good Corporate Governance (GCG),Pembiayaan Murabahah, Non Performing Financing (NPF),BOPO.

Page 10: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita

kesempatan untuk hidup di dunia ini dan memberikan nafas gratis yang

dengannya kita dapat merasakan keindahan untuk dapat menyembah-Mu.

Sungguh tidak ada satupun kejadian yang terjadi secara kebetulan, semua sudah

terencana, semua sudah ditentukan oleh qodha dan qodar-Nya. Salawat serta

salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya sampai akhir

zaman.

Ilmu yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan dari Allah SWT, yang

sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari umat manusia.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT untuk meraih ilmu yang dapat menjadi

penerang dalam kegelapan dan dapat menjaga ilmu tersebut dengan penuh

kerendahan hati.

Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berdoa dan berusaha, seperti

hadits Rasulullah SAW “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang

bersungguh-sungguh akan mendapatkannya. Itulah sepenggal kalimat yang

menjadi penggugah demi terselesaikannya skripsi yang sederhana ini dengan

judul “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance (GCG), Pembiayaan

Murabahah, Non Perforoming Financing (NPF), dan BOPO Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah (Studi Kasus: Indonesia Periode 2008 –

2014)”

Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan, bantuan, semangat, serta

doa dari orang-orang terbaik yang ada disekeliling penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih kepada :

Page 11: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

vi

1. Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolongan-Nya tidak

mungkin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala

nikmat dan kemudahan yang Engkau berikan, ya Rabb.

2. Kedua orang tuaku untuk kasih sayang tulus tiada hentinya, Ibuku tercinta

Endang Sulastri dan Ayahku tercinta Abdul Malik yang telah

membesarkan, mendidik, mengajarkan yang disertai nasihat, motivasi dan

doa yang selalu terucap. Terimakasih banyak atas dukungan materi

maupun nonmateri untuk melancarkan studi ini yang tidak bisa terbalaskan

oleh apapun atas apa yang Ibu dan Ayah lakukan. Doa yang terbaik

segalanya untuk Ibu dan Ayah semoga Allah SWT selalu memberikan

kesehatan, rahmat dan ridho-Nya kepadamu.

3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang

telah memberikan motivasi dan doanya selama mengerjakan skripsi ini.

Semoga kalian selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga dapat memajukan dan

mengembangkan jurusan ekonomi menjadi lebih baik dan terdepan.

5. Bapak Suhenda Wiranata, Dr., ME selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

dengan segala kerendahan hatinya yang bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis

demi cepat terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

segala kerendahan hati bapak dengan sebaik-baiknya balasan.

6. Bapak Ali Rama, SE., M.Ec selaku Dosen Pembimbing Skripsi II dengan

segala kerendahan hatinya yang bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, bimbingan, saran serta motivasi yang sangat

berarti selama penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas segala bentuk

bimbingan yang telah bapak berikan demi terselesaikannya skripsi ini

dengan baik. Semoga Allah SWT membalas segala kerendahan dan

kemurahan hati bapak dengan sebaik-baiknya balasan.

7. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si dan Ibu Fitri Amalia, S.Pd, M.Si selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Page 12: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

vii

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta yang telah

meluangkan waktu dan arahan selama penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan berharga bagi saya. Serta

jajaran karyawan dan staf UIN Jakarta yag telah memberikan pelayanan

selama perkuliahan. Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan semoga

Allah SWT membalas semua jasa-jasanya.

9. Sahabat-sahabat kesayanganku, sahabat terbaik selama masa perkuliahan,

Monawaroh, Risna Maulida, Indana Mutiara Nuzula, Azhar Ramadhan,

Alam Fajar Muhammad, Risdiansyah, Ziko Medri Saputra. Terimakasih

telah menjadi sahabat terbaik dari awal semasa kuliah hingga saat ini

dengan canda tawa, suka duka, dukungan, bantuan, doa, serta selalu ada

dikala membutuhkan dalam bentuk apapun hingga berjuang bersama-sama

dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga apapun yang kita kerjakan selalu

dalam Ridho Allah SWT.

10. Muhammad Wismoyo Tanjung, yang telah menjadi penyemangat selama

mengerjakan skripsi ini, terimakasih atas waktu luangnya segala canda

serta tawanya, bantuan, masukan, support, pengalaman, serta doanya,

semoga Allah SWT membalas semua jasa-jasamu dan dipermudah untuk

mengerjakan skripsi.

11. Teman-teman bimbingan skripsi Pak Ali Rama, SE., M.Ec yang telah

memberikan bantuan, masukan, saling belajar dari kesalahan satu sama

lain, support, serta doanya sampai skripsi ini dapat terselesaikan yaitu

kepada Amalia Nur Azizah, Hidayati Tamimi, Barep Prajitno, Windi

Prabowo, Feristi Irza Rolis, dan Rahma Chairunnisa. Semoga ilmu yang

kita dapatkan menjadi bekal dan bermanfaat bagi orang lain.

12. Teman-teman IESP terbaik angkatan 2011 yang selalu memberikan canda

tawa, saling membantu selama masa kuliah, serta doa yang selalu terucap,

kepada Ella, Mirna, Annisa, Dwika, Farah, Nuni, Ayu, Dila, Fajar, Indri,

Dita, Puguh, Yusuf, Ario, Geo dan teman-teman yang lain yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu. Terimakasih atas empat tahun kebersaman

Page 13: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

viii

dengan kalian yang penuh warna. Semoga kita sukses dan selalu dapat

menjaga tali silaturrahim.

13. Teman-teman KKN Angsa, Rizka Zahara, Aprilia Dwi Permatasari,

Dewinta Karmila, Nissa Arifiani, Rahmawati, Muhammad Fauzi, Handi

Raitiardi, Putra Hardiyanto, Muhammad Iskandar, Muhammad Lutfi,

Reno Renaldi, Mujibburahman, dan Anam yang telah berbagi pengalaman

selama satu bulan lamanya dan bekerjasama untuk menyelesaikan

program-program kerja di desa Leuwi Karet. Semoga apa yang kita

lakukan menjadi amalan baik di hadapan Allah SWT.

14. Yosevina More, Yohanes Bernard, Muhammad Afiat, Aprily Mifta,

Destiar Lidya selaku teman-teman SMA terdekat, terima kasih untuk

selalu memberikan canda serta tawanya, sharing pengalaman, dukungan,

serta doanya dalam penyelesaian skripsi ini. Doa yang terbaik untuk

kalian.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan bahkan kritik yang dapat membangun skripsi ini menjadi lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 31 Juli 2015

Asmah Wulandari

Page 14: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

ix

DAFTAR ISI

Cover

Lembar Pengesahan Pembimbing

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................... i

Abstract ................................................................................................................ iii

Abstrak ................................................................................................................. iv

Kata Pengantar .....................................................................................................v

Daftar Isi .............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................1

B. Perumusan Masalah ..............................................................................10

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................14

A. Landasan Teori .....................................................................................14

1. Teori Agency (Agency Theory) ........................................................14

2. Stewardship Theory ..........................................................................15

3. Teori Stakeholders ............................................................................15

4. Good Corporate Governance (GCG) ...............................................18

a. Pengertian GCG ............................................................................18

Page 15: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

x

b. Prinsip GCG ..................................................................................19

c. Tujuan dan Manfaat GCG pada Bank Syariah ..............................23

d. Shariah Governance Lembaga Keuangan Syariah .......................26

5. Pembiayaan Murabahah ...................................................................32

a. Pengertian Murabahah ..................................................................32

b. Dasar Hukum Murabahah .............................................................33

c. Rukun dan Syarat Murabahah .......................................................35

d. Jenis-jenis Murabahah ..................................................................36

e. Pembiayaan Murabahah dalam Bank Syariah...............................37

f. Hubungan Pembiayaan Murabahah dengan Profitabilitas.............38

6. Non Performing Financing (NPF).....................................................39

a. Pengertian NPF..............................................................................39

b. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat NPF ..........................41

c. Hubungan NPF dengan Profitabilitas ............................................42

7. BOPO ................................................................................................42

a. Pengertian BOPO .........................................................................42

b. Hubungan BOPO dengan Profitabilitas ........................................43

8. Profitabilitas ......................................................................................44

a. Pengertian Profitabilitas ...............................................................44

b. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas ................................................46

c. Jenis-jenis Profitabilitas ...............................................................47

d. Rasio Return On Asset (ROA)......................................................49

e. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA ........................51

9. Konsep Dummy Variabel ..................................................................52

B. Penelitian Terdahulu .............................................................................52

C. Kerangka Berpikir ................................................................................60

D. Hipotesis Penelitian ..............................................................................64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................65

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................65

B. Teknik Penentuan Sampel ....................................................................65

Page 16: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

xi

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................66

D. Model Analisis Data .............................................................................67

1. Model Analisis ..................................................................................67

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................69

a. Uji Normalitas ..............................................................................70

b. Uji Multikolinieritas ....................................................................73

c. Uji Heterokedastisitas ..................................................................77

d. Uji Autokorelasi ...........................................................................80

3. Uji Signifikansi Statistik ...................................................................85

4. Operasional Variabel Penelitian ........................................................91

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................98

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................................98

B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................100

1. Analisis Deskriptif ..........................................................................100

a. Analisis Deskriptif Profitabilitas Bank Umum Syariah .............101

b. Analisis Deskriptif Murabahah Bank Umum Syariah ...............103

c. Analisis Deskriptif NPF Bank Umum Syariah ..........................104

d. Analisis Deskriptif BOPO Bank Umum Syariah .......................106

2. Uji Asumsi Klasik ..........................................................................107

a. Uji Normalitas ............................................................................107

b. Uji Multikolinieritas ..................................................................108

c. Uji Heterokedastisitas ................................................................110

d. Uji Autokorelasi .........................................................................111

3. Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) ....................112

4. Uji Signifikansi Statistik .................................................................114

a. Uji Signifikansi Individual (uji t-statistik) .................................114

b. Uji Signifikansi Simultan (uji F-statistik) ..................................116

c. Uji Koefisien Determinasi .........................................................117

5. Analisis Ekonomi ...........................................................................117

a. GCG Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah ...................118

Page 17: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

xii

b. Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah ........122

c. NPF Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah ....................126

d. BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah ................128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................130

A. Kesimpulan .........................................................................................130

B. Saran ...................................................................................................131

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................134

LAMPIRAN .......................................................................................................139

Page 18: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Pengaturan Kelembagaan pada Sistem 27

Shariah Governance

2.2 Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat NPF 41

2.3 Kriterian Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA 51

2.4 Penelitian Terdahulu 58

3.1 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan 80

Uji Durbin-Watson

3.2 Operasional Variabel Penelitian 94

4.1 Uji Multikolinieritas 107

4.2 Uji Heterokedastisitas 108

4.3 Uji Autokorelasi 109

4.4 Hasil Regresi Metode OLS 110

4.5 Uji t-statistik 113

Page 19: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan ROA Bank Umum Syariah 5

2.1 Ilustrasi Proses Shariah Governance 28

2.2 Skema Pembiayaan Murabahah 38

2.3 Kerangka Berpikir 61

4.1 Perkembangan ROA Bank Umum Syariah 100

di Indonesia

4.2 Perkembangan Pembiayaan Murabahah Bank 101

Umum Syariah di Indonesia

4.3 Perkembangan NPF Bank Umum Syariah 103

di Indonesia

4.4 Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah 104

di Indonesia

4.5 Uji Normalitas (Histogram Normality Test) 106

Page 20: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Tabel Data Penelitian Periode Januari 2008 – 134

Desember 2014

2 Hasil Regresi Ordinary Least Square (OLS) 139

3 Uji Normalitas (Histogram Normality Test) 140

4 Uji Multikolinieritas (Correlation Matrix) 140

5 Uji Heterokedastisitas (Uji White) 141

6 Uji Autokorelasi (LM Test) 142

Page 21: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perekonomian dunia yang senantiasa mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu tidak terlepas dari peranan sistem keuangan yang

berada di dalamnya dalam mendukung penyelesaian transaksi-transaksi

ekonomi yang terjadi. Sistem keuangan perbankan merupakan salah satu

komponen dalam perekonomian yang memiliki peranan sebagai lembaga

intermediasi baik dalam menghimpun maupun menyalurkan dana

masyarakat kepada sektor ekonomi yang produktif. Perbankan syariah

yang merupakan bagian dari sistem perbankan turut memiliki peran pula

dalam kegiatan intermediasi guna mendukung jalannya roda atau aktivitas

perekonomian yang pada akhirnya berdampak peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Sistem perbankan syariah merupakan pilihan yang ditawarkan

kepada masyarakat keseluruhan baik untuk komunitas muslim maupun

non muslim (Sartono, 2010).

Mengingat bahwa perbankan merupakan lembaga keuangan yang

menekankan pada prinsip kepercayaan, maka dalam rangka meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah diperlukan adanya

pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih

dikenal dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Penerapan

prinsip GCG pada praktik perbankan syariah menjadi suatu keniscayaan

Page 22: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

2

bagi suatu institusi perbankan syariah yang ditujukan kepada adanya

tanggung jawab public terkait dengan kegiatan operasional bank syariah

yang diharapkan benar-benar mematuhi ketentuan-ketentuan syariah

(Purba, 2010).

Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi

peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise dan monitoring kinerja

manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder

dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep corporate

governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih

transparan bagi semua laporan keuangan perusahaan (Zamani, 2012). Bila

konsep ini diterpakan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan

ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pegelolaan

perusahaan yang semakin baik dan nantinya menguntungkan banyak

pihak. Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif

bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan

memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance

juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya

pertumbuhan yang efisien dan berkesinambungan di sektor korporasi

(Solikhah, 2013).

Memasuki abad ke-21, tuntutan pelaksanan tata kelola perusahaan

yang baik dalam pengelolaan perbankan syariah sangat penting untuk

segera dilakukan. Pemicu utama berkembangnya tuntutan ini diakibatkan

oleh isu yang terkait dengan Good Corporate Governance adalah krisis

Page 23: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

3

moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang terjadi ASEAN

berdampak cukup besar di Indonesia. Pengaruh dari krisis ini pertama kali

dirasakan pada sektor keuanagn, jasa, dan sektor riil.

Adanya krisis moneter menyebabkan beberapa bank konvensional

mengalami krisis yang cukup parah bahkan bank konvensional yang

dilikuidasi, namun berbeda halnya dengan bank syariah yang mampu

bertahan ditengah krisis yang melanda. Hal ini disebabkan karena sistem

bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah sehingga bank syariah relatif

mempertahankan kinerjanya dan tidak hanyut oleh suku bunga simpanan

yang melonjak sehingga beban operasional lebih rendah dari bank

konvensional. Dan sejak saat itu perbankan syariah mulai berkembang

tumbuh secara pesat.

Untuk mengatasi krisis akibat lemahnya tata kelola bank, Bank

Indonesia mengeluarkan berupa pedoman good corporate governance

perbakan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan

Corporate Governance pada januari 2004, surat edaran Bank Indonesia

perihal pelaksanaan good corporate governance bagi Bank Umum No.

9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 yang menetapkan peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2008 tanggal 30 januari 2006 tentang

pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum dan peraturan

Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 tentang

perubahan atas peraturan Bank Indonesia tentang pelaksanaan good

corporate governance bagi Bank Umum. Serta Peraturan Bank Indonesia

Page 24: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

4

Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang pelaksanaan

good corporate governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah.

Dengan adanya Peraturan Perbankan Indonesia (PBI) tersebut

diharapkan perbankan syariah menunjukan tanggung jawabnya kepada

public terkait dengan kegiatan operasional bank syariah yang diharapkan

mematuhi ketentuan syariah. Penerapan good corporate governance juga

merupakan wujud tanggung jawab kepada masyarakat bahwa bank syariah

maupun bank konvensional telah dikelola dengan baik, serta professional

dnegan meningkatkan nilai pemegang sham tanpa mengabaikan

kepentingan stakeholders lainnya. Penerapan good corporate governance

juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko

akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungan sendiri. Menurut

Nuswandari (2009), bahwa esensi dari GCG ini secara ekonomis akan

menjaga kelangsungan usaha, baik profitabilitasnya maupun

pertumbuhannya.

Keberhasilan penerapan good corporate governance dalam suatu

perusahaan dapat dilihat melalui pelaporan keuangan yang mencerminkan

prestasi kinerja perusahaan. Kinerja merupakan hal yang sangat penting

bagi perusahaan, karena bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan, maka

bank harus mampu menunjukkan kredibilitasnya sehingga akan semakin

banyak masyarakat yang bertransaksi di bank tersebut, salah satunya

melalui peningkatan profitabilitas (Fahmy, 2013).

Page 25: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

5

Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Karena

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolok

ukur kinerja perusahaan tersebut. Semakin tinggi profitabilitasnya,

semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan.

Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat

profitabilitas pada industri perbankan adalah Return on Asset (ROA).

ROA lebih memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh

earning dalam operasi perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini

profitabilitas akan diproksikan dengan ROA sebagai ukuran kinerja

perbankan.

Berikut adalah kondisi ROA pada Bank Umum Syariah pada tahun

2008-2014.

Gambar 1.1

Perkembangan ROA Bank Umum Syariah di Indonesia

Sumber : OJK (data setelah diolah)

Terlihat pada gambar diatas bahwa ROA pada Bank Umum

Syariah pada tahun 2008-2014 mengalami kenaikan dan penurunan setiap

Page 26: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

6

tahunnya, pada tahun 2008 ROA bank syariah sebesar 1.42% lalu tumbuh

menjadi 1.48% di tahun 2009. Kemudian pada tahun 2010-2013 mulai

mengalami peningkatan dan cenderung stabil diatas 1.5%. Namun

sayangnya, ROA dari tahun 2012 hingga Desember 2014 rasio ROA

semakin menurun kurang lebih dari 1,34% menurun menjadi 0,80%. Hal

tersebut menunjukan bahwa aset di perbankan syariah semakin menurun.

Menurunnya ROA pada tahun 2008 salah satunya disebabkan oleh

krisis perekonomian dunia terjadi yang terjadi pada pertengahan 2008 di

Amerika berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini terjadi

diperkirakan karena beberapa Negara yang dilanda krisis ini memiliki

kinerja yang buruk dan rendahnya daya saing perusahaan-perusahaan di

Negara tersebut serta lemahnya regulasi dan sistem operasi pasar

keuangan, baik pasar uang maupun pasar modal. Hal tersebut terjadi

dikarenakan lemahnya penerapan corporate governance di Indonesia.

Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja

dalam penelitian ini karena ROA merupakan ukuran profitabilitas yang

lebih baik dari rasio profitabilitas lainnya, selain itu rasio ini juga

merupakan metode pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data

akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari

serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan. ROA merupakan

rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA

menunjukan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat return

semakin besar.

Page 27: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

7

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan good

corporate governance, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Ihwan (2012), peneliti membandingkan kinerja keuangan

sebelum dan sesudah penerapan GCG pada Bank Negara Indonesia.

Dalam penelitiannya rasio yang digunakan adalah ROA, dan penelitian

tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan kondisi kinerja keuangan

setelah diterapkan mekanisme good corporate governance (GCG).

Sedangkan hasil penelitian Aimmatul Karimah (2102), tidak menunjukan

adanya perbedaan kondisi kinerja keuangan sebelum dan sesudah

penerapan GCG pada Bank Syariah Mandiri yang dilihat dari rasio

proftabilitas.

Adapun beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya

yang berkaitan dengan rasio-rasio keuangan yang dapat mempengaruhi

naik turunnya nilai ROA adalah pembiayan murabahah, NPF, dan BOPO.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya

research gap dari variabel-variabel independen yang mempengaruhi ROA.

Variabel tersebut adalah pembiyaan murabahah merupakan pembiayaan

yang paling banyak digunakan dalam praktik perbankan syariah Indonesia.

Bank syariah memiliki beberapa alasan mengapa pembiayaan murabahah

menjadi pembiayaan yang paling dominandalam penyalurannya

dibandingkan pembiayaan lain. Salah satu alasannya adalah dalam

transaksi murabahah, bank syariah sudah dapat melakukan estimasi

pendapatan yang akan diterima, karena dalam transaksi murabahah utang

Page 28: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

8

nasabah adalah harga jual sedangkan dalam harga jual terkandung porsi

pokok dan porsi keuntungan. Sehingga dalam keadaan normal, bank dapat

memprediksikan pendapatan yang akan diterima (Wiroso, 2015).

Pembiayaan murabahah dalam penelitian Citra Maulina Septiani (2014)

menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian

Pramadona (2010) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh negative dan

signifikan terhadap ROA. Dengan adanya research gap dari penelitian

sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh

pembiayaan murabahah terhadap ROA.

Variabel selanjutnya adalah Non Performing Financing (NPF)

merupakan salah satu rasio penunjang yang digunakan untuk menilai

kualitas asset pembiayaan. NPF adalah rasio yang membandingkan

anatara jumlah pembiayaan bermasalah kategori kurang lancar, diragukan,

dan macet dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan (Hamzah, 2014).

Semakin tinggi NPF maka kinerja bank semakin buruk dan

profitabilitasnya rendah. NPF yang diteliti oleh Iqbal Ali Hamzah (2014)

menyatakan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini

bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dhian Dayinta

Pratiwi (2012) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh negative dan

signifikan terhadap ROA. Dengan adanya research gap dari penelitian

sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh NPF

terhadap ROA.

Page 29: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

9

Variabel terakhir adalah BOPO yang merupakan perbandingan

atara total biaya operasional dan total pendapatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Efisiensi operasi dilakukan oleh bank

dalam rangka mengetahui apakah bank dalam operasinya yang

berhubungan dengan usaha pokok bank dilakukan dengan benar sesuai

dengan yang diharapkan oleh pihak manajemen serta digunakan untuk

menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya

dnegan tepat dan hasil guna (Lukman, 2009). Semakin besar rasio BOPO

maka semakin kecil ROA bank, karena bank tidak dapt menekan biaya

operasionalnya yang mengakibatkan laba yang diperoleh bank juga kecil.

BOPO yang diteliti oleh Dhian Dayinta Pratiwi (2012) yang menyatakan

bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan

hasil penelitian Doddi Sartono (2010) menyatakan bahwa BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dengan adanya research gap dari

penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh

BOPO terhadap ROA.

Berdasarkan uraiain latar belakang masalah tersebut, maka penulis

tertarik melakukan penelitian yang berjudul:

“Analisis Pengaruh Good Corporate Governance, Pembiayaan

Murabahah, Non Performing Financing dan BOPO terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia periode 2008-2014.”

Page 30: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, bahwa ditengah situasi dan

kondisi perekonomian indonesia yang terguncang dengan adanya krisis

ekonomi sehingga banyak bank yang dilikuidasi, bank syariah mampu

bertahan bahkan menunjukkan performa yang baik. Praktik-praktik yang

kurang sehat menjadi penyebab terjadinya krisis di perbankan nasional,

yang pada akhirnya menjadi penyebab terjadinya penurunan kesehatan

perbankan nasional secara keseluruhan. Kondisi tersebut menuntut adanya

peraturan yang dapat meningkatkan transparansi dan konsistensi dalam

pelaksanaan kebijakan ekonomi, serta mendorong terciptanya penerapan

pengelolaan dunia usaha yang baik (Good Corporate Governance).

Kinerja perbankan syariah, terutama kinerja keuangannya, diukur

melalui pendekatan (proxy) profitabilitas berupa return on asset (ROA).

ROA pada Bank umum syariah mengalami kenaikan dan penurunan

setiap tahunnya. Itu karena dengan aturan yang sangat ketat bank umum

syariah kesulitan untuk menghasilkan profit yang baik. Dengan

diterapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang

pelaksanaan good corporate governance bagi Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah dan SEBI No.12/13/DPbS/2010 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah, diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi

risiko akibat tindakan pengelolaan yang cenderung menguntungkan

Page 31: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

11

sendiri. Esensi dari GCG ini secara ekonomis akan menjaga kelangsungan

usaha, baik profitabilasnya maupun pertumbuhannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu

dimana hasil yang diperoleh tidak adanya kekonsistenan hubungan antara

variabel pembiayaan murabahah, NPF dan BOPO terhadap ROA serta

pengaruh sebelum dan sesudah diterapkannya GCG terhadap ROA maka

diperlukan penelitian ulang guna menguji variabel-variabel tersebut untuk

mendapatkan konsistensi hasil.

Adapun rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance, pembiayaan

murabahah, NPF, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2008-2014 secara parsial?

2. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance, pembiayaan

murabahah, NPF, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2008-2014 secara simultan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas apa yang telah diuraikan penulis dalam rumusan

masalah, maka dalam penelitian kali ini penulis mempunyai tujuan sebagai

berikut :

Page 32: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

12

1. Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance,

pembiayaan murabahah, NPF, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2008-2014 secara parsial?

2. Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance,

pembiayaan murabahah, NPF, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2008-2014 secara simultan?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa manfaat dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dilakukan untuk mengaplikasikan atau menerapkan teori

teori yang telah diterima khususnya teori teori perbankan syariah yang

telah diperoleh dari perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dapat

menambah wawasan tentang pengaruh pembiayaan murabahah, NPF

dan BOPO terhadap kinerja keuangan bank umum syariah di Indonesia

disaat sebelum dan sesudah penerapan Good Corporate Governance.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan di bidang ekonomi syariah sehingga dapat menambah

wawasan dan referensi bagi yang tertarik pada tema ini untuk

memungkinkan adanya pengembangan penelitian lebih lanjut

mengenai tema ini.

Page 33: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

13

3. Bagi Pihak Bank

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan

sumbangan pikiran serta saran-saran yang dapat membantu Bank

Umum Syariah dalam menjalankan operasinya yang berprinsipkan

syariah dan dalam penerapan Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/33/2009 tentang Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah.

4. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan informasi sebagai

bahan pertimbangan dalam berinvestasi. Dengan demikian, para

investor tidak akan sembarangan dalam menginvestasikan dananya.

5. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

sebagai calon nasabah untuk menggunakan produk dan jasa di

perbankan syariah.

Page 34: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agency (Agency Theory)

Dalam rangka memahami good corporate governance maka

digunakanlah dasar perspektif hubungan keagenan. Jensen dan

Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah

sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal).

Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena

kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan

principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).

Penyebab timbulnya manajemen laba akan dapat dijelaskan dengan

menggunakan teori agensi. Sebagai agen, manajer bertanggung jawab

secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik

(principal) dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak.

Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam

perusahaan dimana masing -masing pihak berusaha untuk mencapai

atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali,

2002).

Good Corporate governance yang merupakan konsep yang

didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat

untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka

Page 35: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

15

akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Good

Corporate Governance sangat berkaitan dengan bagaimana membuat

para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi

mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau

menginvestasikan ke dalam proyek - proyek yang tidak

menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan

oleh investor.

Dengan kata lain yakni Good corporate governance diharapkan

akan dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan

(agency cost).

2. Stewardship Theory

Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai

sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya,

mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab memiliki, integritas,

dan kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam tuntutan

yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain,

stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya

untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada

umumnya maupun shareholders pada khususnya.

3. Teori Stakeholders

Pengertian stakeholders atau para pemangku kepentingan menurut

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:

PER01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

Page 36: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

16

Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik adalah

pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (BUMN) karena

mempunyai hubungan hukum dengan perusahaan (BUMN).

Perusahaan tidak hanya memandang bahwa stakeholders adalah

investor dan kreditor saja, melainkan antara lain pemerintah,

pelanggan, pemasok, karyawan (tenaga kerja), masyarakat dan

lingkungan.

Pemerintah dapat dikatakan sebagai stakeholders bagi perusahaan

karena pemerintah mempunyai kepentingan atas aktivitas perusahaan

dan keberadaan perusahaan sebagai salah satu elemen sistem sosial

dalam sebuah negara. Oleh kerena itu perusahaan tidak bisa

mengabaikan peran pemerintah dalam menjalankan pengelolaan bisnis

(Sarwako, 2003). Terdapatnya birokrasi yang mengatur jalannya

perusahaan dalam sebuah negara yang harus ditaati oleh perusahaan

melalui kepatuhan terhadap peraturan pemerintah menjadikan

terciptanya sebuah hubungan yang baik antara perusahaan dengan

pemerintah.

Pelanggan dianggap sebagai salah satu stakeholders dari suatu

perusahaan karena pelanggan memberikan kontribusi pendapatan dari

pemakaian produk atau jasa perusahaan. Secara umum pelanggan

menuntut agar produk atau jasa tersebut dapat dipercaya dengan

tingkat harga yang seminimal mungkin, serta menuntut pula adanya

Page 37: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

17

pelayanan yang diberikan oleh produk, garansi yang cocok, riset dan

pengembangan perbaikan produk dan jasa.

Pemasok merupakan salah satu stakeholders dengan tuntutan

adanya sumber usaha yang berkelanjutan, pelaksanaan dari perjanjian

kredit yang tepat waktu, hubungan yang profesional dalam

pengontrakan untuk pembelian dan penerimaan barang dan jasa.

Karyawan dianggap pula sebagai pihak yang mempunyai pengaruh

bagi kegiatan operasional perusahaan. Karyawan mengharapkan

perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang dinamis yang

memberikan imbalan yang memuaskan dan yang mendorong untuk

pengembangan keahlian, pengetahuan dan karir. Pihak yang paling

penting dalam menjalankan pengelolaan perusahaan adalah masyarakat

dan lingkungan, dimana perusahaan dituntut dapat memberi pekerjaan

yang produktif dan sehat dalam masyarakat dan tanggungjawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.

Dalam teori ini menunjukkan adanya peran penting stakeholders

dalam perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mampu memberikan

kepuasan terhadap stakeholders, dimana perusahaan dituntut untuk

dapat memenuhi semua tuntutan stakeholders agar dapat mendukung

pencapai tujuan perusahaan. Dalam tesisnya, Sarwako (2003)

menyimpulkan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengelola

tuntutan stakeholders adalah dengan menerapkan GCG secara efektif.

Page 38: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

18

4. Good Corporate Governance

a. Pengertian Good Corporate Governance

Istilah corporate governance untuk pertama kali

diperkenalkan oleh Cadburry Committee pada tahun 1992. Istilah

tersebut dicantumkan dalam laporan mereka yang kemudian

dikenal sebagai Cadburry Report. Laporan ini dipandang sebagai

titik balik (turning point) yang sangat menentukan bagi praktik

corporate governance di seluruh dunia.

Komite Cadbury (1992) mendefinisikan corporate

governance sebagai sistem yang mengarahkan dan mengendalikan

perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara

kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan untuk

menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban

kepada stakeholders. Hal ini berkaitan dengan peraturan

kewenangan pemilik, direktur, manajer, pemegang saham, dan

sebagainya. (buku)

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak kerditor, pemerintah, karyawan serta

para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang

berkaitan dengan hak – hak dan kewajiban atau dengan kata lain

suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan Corporarate

Page 39: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

19

Governance ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua

pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Sedangkan definisi Good Corporate Governance menurut

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum

syariah dan unit usaha syariah adalah suatu tata kelola Bank yang

menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (tranparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), professional (professional), dan kewajaran

(fairness). Namun PBI ini menekankan bahwa pelaksanaan GCG

pada perbankan syariah harus memenuhi ketentuan prinsip syariah

(yang telah ditentukan dalam hukum Islam) yang merupakan

ketentuan dasar dalam pengelolaan perbankan yang berbasis

syariah.

b. Prinsip Good Corporate Governance

Prinsip dasar pelaksanaan GCG yang diatur dalam PBI

Nomor 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan Good Corporate

Governance bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1) Prinsip keterbukaan

Prinsip ini maksudnya keterbukaan dalam mengemukakan

fakta yang materil dan relevan mengenai produk perbankan syariah

Page 40: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

20

dan kondisi perbankan itu sendiri serta terbuka dalam proses

mengambil keputusan. Jadi pihak pengelola perbankan syariah

harus bersikap transparan dengan nasabah melalui jalinan

komunikasi yang baik dan berkesinambungan.

Di samping itu, Menurut Wibowo (2008) para pengelola

perbankan syariah harus meletakkan tanggung jawab yang sebesar-

besarnya terhadap keselamatan dana yang telah dipercayakan

nasabah kepada mereka. Dengan kata lain The corporate

governance framework harus memastikan bahwa pengungkapan

yang akurat dan tepat waktu memuat seluruh hal yang material atas

perusahaan, termasuk kondisi keuangan, kinerja, kepemilikan dan

tata kelola atas perusahaan.

2) Prinsip akuntabilitas

Praktek operasional perbankan syariah harus benar-benar

dijalankan sesuai prinsip syariah. Dalam hal ini terdapat peran

penting Dewan Pengawas Syariah dalam mengawasi operasional

perbankan syariah agar tetap berjalan sesuai dengan ketentuan

syariah. Dengan semakin meluasnya jaringan perbankan syariah,

maka DPS harus lebih meningkatkan perannya secara efektif.

Selain itu, para praktisi perbankan syariah wajib mengikuti

pengkajian atau training ekonomi syariah secara berkelanjutan.

Karena saat ini masih banyak praktisi bank syariah belum

memahami ekonomi syariah dan fiqih muamalah ekonomi. Banyak

Page 41: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

21

petinggi perbankan syariah tampaknya tidak begitu peduli akan

realitas minimnya pengetahuan kesyariahan para karyawan bank

syariah (Wibowo, 2008).

3) Prinsip pertanggungjawaban

Prinsip ini lebih menekankan pada kesesuaian pengelolaan

bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku demi

terciptanya sistem pengelolaan perbankan yang sehat.49 Prinsip ini

juga mengandung arti untuk lebih memperhatikan kepentingan

stakeholders perbankan dengan tujuan unutk meningkatkan nilai

tambah dari produk dan jasa bagi stakeholders tersebut.

Prinsip pertanggungjawaban dari GCG ini membawa

konsekuensi lebih lanjut tentang pentingnya Corporate Social

Responsibility pelaku perbankan tentang peran serta perbankan

dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan

disekitarnya. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai

perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga harus

memperhatikan keadaan lingkungan di sekitarnya. Kasus

pemboikotan warga terhadap produk barang dan jasa, perlawanan

terhadap perusahaan atau pengrusakan citra merek tertentu

merupakan harga yang harus dibayar ketika suatu perusahaan

dipermasalahkan oleh warga sekitar lingkungannya.

Selain itu prinsip pertanggungjawaban juga dilakukan untuk

memenuhi agar perbankan syariah dapan menjaga kelangsungan

Page 42: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

22

usahanya maka bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian

(prudencial banking practice) dan menjamin terlaksananya

ketentuan yang berlaku.

4) Prinsip profesional

Prinsip ini menekankan agar pengelolaan perbankan syariah

sebaiknya dikelola secara profesional ataupun tanpa adnya tekanan

atau pengaruh dari pihak lain sehingga conflict of interest dapat

dihindari sejauh mungkin.

Jadi sikap seluruh jajaran bank sebagai entitas ekonomi yang

mandiri, bebas dari kepentingan sepihak terutama yang berpotensi

merugikan stakeholders dan mampu mengambil keputusan secara

obkektif.

5) Prinsip kewajaran

Prinsip ini identik dengan adanya keadilan dan kesetaraan

sehingga bank harus senantiasa memperhatikan seluruh

kepentingan stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan

kewajaran (equal treatment). Bank harus memberikan kesempatan

kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan

menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta mempunyai

akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

23

c. Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance pada

Perbankan Syariah

Menurut Mr. Wolfensohn (1999), Presiden Bank Dunia, telah

menyimpulkan bahwa tujuan dari GCG adalah untuk mewujudkan

keadilan, transparansi dan akuntabilitas. Jadi dapat dikatakan

bahwa tujuan GCG adalah mewujudkan keadilan bagi seluruh

stakeholders melalui penciptaan transparansi dan akuntabilitas

yang lebih besar. Keadilan bagi stakeholders juga bisa

diindikasikan dengan peningkatan nilai yang wajar atas penyertaan

mereka.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip dasar GCG dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya

proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih

meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih

murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan) yang

pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.

3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya di Indonesia.

Page 44: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

24

4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja

perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan

shareholders value dan deviden, khusus bagi BUMN

akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama

dari hasil privatisasi.

Jadi inti persoalan dari peran GCG adalah menciptakan

keseimbangan dari seluruh stakeholders melalui pemisahan aturan

formal maupun non-formal, standar dan batasan dibuat untuk

mengarahkan dan mengontrol bank agar melindungi kepentingan

semua pihak dengan dengan biaya sekecil mungkin. Masalah biaya

ini sangat penting karena jika biayanya tinggi maka akan

menyebabkan kepentingan seluruh stakeholders menjadi tidak

aman.

Menurut Sholihin (2010), pada dasarnya tujuan penerapan

GCG pada perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan nilai

tambah bagi stakeholders melalui beberapa tujuan berikut:

1) Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kesinambungan

suatu organisasi yang memberikan kontribusi kepada

terciptanya kesejahteraan pemegang saham, stakeholders

lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam

menghadapi tantangan perbankan syariah ke depan.

2) Meningkatkan legitimasi perbankan syariah yang dikelola

dengan terbuka, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

25

3) Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban

stakeholders.

4) Pendekatan yang terpadu berdasarkan kaidah-kaidah

demokrasi, pengelolaan, partisipasi perbankan syariah

secara legitimate.

5) Meminimalkan agency cost dengan mengendalikan

konflik kepentingan yang mungkin timbul antara pihak

principal dengan agen.

6) Meminimalkan biaya modal dengan memberikan sinyal

positif untuk para penyedia modal.

7) Meningkatkan nilai perusahaan yang dihasilkan dari

biaya modal yang lebih rendah, meningkatkan kinerja

keuangan dan persepsi yang lebih baik dari para

stakeholders atas kinerja perusahaan di masa depan.

Tujuan GCG diatas menunjukkan isyarat betapa pentingnya

hubungan yang baik antara stakeholders yang mempunyai

kepentingan dengan industri perbankan sehingga diperlukan tata

kelola perusahaan yang baik.

Page 46: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

26

d. Shariah Governance Lembaga Keuangan Syariah

1) Definisi Shariah Governance pada Lembaga Keuangan Syariah

Corporate governance dalam perspektif Islam membutuhkan

tata kelola tambahan yang bertujuan untuk menjaga kepatuhan

syariah. lembaga keuangan syariah membutuhkan seperangkah

pengaturan organisasi untuk mengawasi aspek kepatuhan syariah

dalam aktivitas bisnis dan operasinya. Istilah khusus tentang

corporate goverance dalam literature Islam tidak ditemukan, maka

sistem shariah governance diperkenalkan untuk menyempurnakan

kerangka sistem corporate governance yang sudah ada pada

lembaga keuangan syariah. Dengan demikian, sistem shariah

governance adalah sebuah sistem yang unik dan eksklusif dalam

kerangka tata kelola lembaga keuangan syariah, tidak ada pada

sistem konvensional. (Rama, 2014)

Sebelum diterbitkannya Guiding Principles on Shariah

Governance System in Institutions Offering Islamic Financial

Sernice (IFSB-10), belum terdapat definisi yang jelas, baku dan

formal tentang sistem shariah governance. Sistem tata kelola

dalam hal pengawasan aspek kepatuhan syariah di lembaga

keuangan syariah selama ini hanya merujuk kepada peran dewan

syariah di perusahaan masing-masing.

Definisi IFSB-10 tentang sistem shariah governance dapat

diterjemahkan secara umum sebagai seperangkat pengaturan

Page 47: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

27

kelembagaan dan organisasi dimana lembaga keuangan syariah

dapat memastikan bahwa terdapat pandangan independen tentang

kepatuhan syariah melalui proses penerbitan fatwa syariah yang

relevan, penyebaran informasi fatwa dan review internal kepatuhan

syariah.

Tabel 2.1: Pengaturan Kelembagaan pada Sistem Shariah

Governance

Functions Typical FinancialInstitution

Additions in IIFS

Tata Kelola Dewan Direksi Dewan Syariah

Kontrol Auditor Internal Auditor Eksternal

Unit AuditSyariah Internal

Audit SyariahEksternal

Kepatuhan Unit Aturan danKepatuhanKeuangan

Unit KepatuhanSyariah Internal

Sumber : Adaptasi dari IFSB 2010

Tabel 2.1 menunjukan bahwa lembaga keuangan syariah

dan lembaga keuangan yang sejenisnya memiliki pengaturan

kelembagaan salam kerangka tata kelola perusahaan, khususnya

pada spek tata kelola (governance), kontrol (control), dan

kepatuhan (compliance). Elemen penting yang membedakannya

dari tata kelola perusahaan pada umumnya adalah pengaturan

kelembagaan lembaga keuangan syariah pada mekanisme tata

kelola aspek syariahnya (shariah governance). Lembaga keuangan

syariah mengharuskan adanya sejumlah pengaturan kelembagaan

dan keorganisasian dalam bentuk Dewan Syariah, Unit Review

Page 48: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

28

Syariah Internal atau Eksternal dan Unit Kepatuhan Syariah

Internal untuk memenuhi aspek kepatuhan syariah pada seluruh

aspek transaksi bisnis dan operasi lembaga keuangan syariah.

dalam konteks tata kelola, sistem shariah governance memberikan

tambahan tata kelola pada struktur tata kelola perusahaan yang

sudah ada (Isra, 2010).

Menurut Rama (2014) ruang lingkup kerangka shariah

governance meliputi aspek ex-ante dan ex-post kepatuhan syariah.

Ex-ante merujuk kepada proses penerbitan fatwa dan

penyebarannya. Sementara ex-post merujuk kepada proses review

shariah internal secara periodic dan tahunan. Adapun ruang

lingkup sistem shariah governance yang mencakup proses ex-ante

dan ex-post adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Ilustrasi Proses Shariah Governance

Sumber: Laporan Penelitian Publikasi Model Shariah Governance(Rama, 2014).

Page 49: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

29

Ruang lingkup kerangka shariah governance lembaga

keuanagn syariah melibatkan proses sistematis dan mensyaratkan

keterlibatan beberpa organ/badan dari sebuah tata kelola. Fase

pertama, yaitu dari proses 1 sampai 6 dalam Gambar 1

mengilustrasikan aspek kepatuhan syariah ex-ante, yaitu yang

terdiri dari proposal produk, dokumentasi hukum, review syariah

dan penyebaran fatwa. Sementara fase kedua, yaitu proses 7 ke 8

menjelaskan proses ex-post yang terdiri dari review syariah secara

berkala dan tahunan. Dalam proses pemenuhan kepatuhan syariah

tersebut, dewan pengawas syariah berperan penting untuk

memastikan segala prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan dan

prinsip syariah. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi yang efektif

antara elemen organ shariah governance dalam lembaga keuangan

syariah (Rama, 2014).

2) Peran Dewan Syariah dalam Sistem Shariah Governance

Dalam sistem shariah governance, Dewan Pengurus Syariah

berperan penting dalam proses supervise, monitoring, audit dan

pemberian opini terhadap kepatuhan syariah pada lembaga

keuangan atau perusahaan yang menawarkan produk dan layanan

syariah. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam

struktur organisasi perusahaan atau lembaga keuangan syariah

menjadi suatu yang unik dalam sistem tata kelola perusahaan. DPS

adalah elemen penting dalam sistem tata kelola syariah (shariah

Page 50: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

30

governance). DPS adalah merupakan suatu badan yang diberikan

wewenang untuk melakukan penasehatan dan atau pengawasan

serta melihat secara dekat aktivitas lembaga keuangan syariah agar

lembaga tersebut konsisten mengikuti dan menaati aturan dan

prinsip-prinsip syariah (Rama, 2014).

Menurut AAOFI (1999), DPS atau shariah supervisory

board adalah suatu badan yang diberikan kewenangan untuk

melakukan pengarahan (directing), review (reviewing), dan

pengawasan (supervising), seluruh aktivitas lembaga keangan

syariah demi memastikan kepatuhan terhadap aturan dan prinsip

syariah. Definisi serupa dikemukakan oleh Bank Indonesia melalui

Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum

Syariah, yaitu dewan yang bertugas memberikan nasehat dan saran

kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan

prinsip syariah.

Fungsi pengawas syariah (shariah board) dapat

dikategorikan dalam dua level, yaitu makro dan mikro (Wardhany

dan Arshad, 2012). Pada level makro terdapat dewan syariah pada

bank sentral sebagai atau level otoritas pengawas. Dewan syariah

pada level nasional ini berfungsi signifikan dalam aspek

harmonisasi, standarisasi fatwa atau hukum Islam dan bertindak

sebagai otoritas tertinggi dalam pengawasan syariah pada lembaga

keuangan syariah (Isra, 2010). Level mikro, pada sisi lain, terdapat

Page 51: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

31

dewan syariah pada level perusahaan sebagai pengawas syariah

internal perusahaan. Dewan syariah ini memiliki fungsi

diantaranya melakukan verifikasi dan validasi instrument keuangan

sebelum (ex-ante) dan sesudah transaksi (ex-post) atas kesuaian

terhadap prinsip syariah, pengawasan terhadap penghitungaan dan

pendistribusian zakat, dan sebagainya (Pallegrini, 2006; Ayub,

2007; dan Isra, 2010). Dengan demikian fungsi umum dewan

syariah (shariah board) terletak pada tiga area utama, yaitu (i)

mengeluarkan fatwa melalui ijtihad kolektif, (ii) pengawasan; dan

(iii) review (Isra, 2010).

e. Hubungan Good Corporate Governance dengan Profitabilitas

Salah satu manfaat yang diperoleh dengan dilaksanakannya

Good Corporate Governance, sesuai dengan Forum for Corporate

Governance Indonesia (FCGI) 2011 adalah untuk meningkatkan

kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan

keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi oprasional

perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada

stakeholders. Sebagian besar perusahaan yang menerapkan Good

Corporate Governance diduga memiliki kinerja yang lebih baik

daripada kinerja yang tidak menerapkan Good Corporate

Governance, baik dari segi kinerja operasional maupun kinerja

keuangan.

Page 52: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

32

5. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Murabahah yang merupakan salah jenis jual beli yang

bersifat amânat dalam hukum Islam merupakan skema akad yang

paling dominan digunakan dalam praktik perbankan syariah di

Indonesia.

Definisi murabahah menurut Arifin (2006) adalah kontrak

jual beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut

penjual harus menyebutkan dengan jelas barang yang

diperjualbelikan dan tidak termasuk barang haram. Demikian juga

harga pembelian dan keuntungan yang diambil dan cara

pembayarannya harus disebutkan dengan jelas.

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun

2008, murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang

disepakati.

Menurut Danupranata (2013), murabahah adalah akad jual

beli suatu barang di mana penjual menyebutkan harga belinya dan

menentukan suatu keuntungan atas barang yang dijual tersebut

kepada pembeli, serta harga jual tersebut disetujui oleh pembeli.

Page 53: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

33

b. Dasar Hukum Murabahah

Murabahah merupakan bagian terpenting dari jual beli dan

akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang

ada di semua bank Islam (syariah). dalam Islam, jual beli sebagai

sarana tolong menolong antara sesame umat manusia yang diridhai

Allah SWT (Wiroso, 2005). Hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an

dan hadist sebagai berikut:

1) Al-Qur’an

QS. Al-Baqarah [2]: 275

با الر م وحر البیع الله وأحل

Artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”.

Dari ayat di atas, dapat dijelaskan bahwa Allah SWT.

Membolehkan segala bentuk jual beli termasuk murabahah dan

melarang segala bentuk riba.

QS. An-Nisa’ [4]: 29

یا یھاالذین امنوا لاتأكلوا اموالكم بینكم با لباطل الا أن تكون تجارة عن تراض

.منكم

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama

suka di antara kamu”.

Page 54: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

34

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang beriman tidak

diperkenankan memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak

diridhai Allah SWT. kecuali dengan adanya kegiatan jual beli yang

dilandaskan saling rela antara penjual dengan pembeli.

2) Hadits

Hadits Nabi dari Said al-Khudri :

)رواه البیھقي وابن ماجھ وصححھ ابن حبان(, إنماالبیع عن تراض : قال

Artinya: “Dari Abu Sa’ad Al-Khudri bahwa Rasulullah saw

bersadda, sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama

suka”. (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh

Ibnu Hibban)

Dari hadits di atas, dapat diterangkan bahwa jual beli

murabahah harus terdapat unsur kerelaan. Apabila pembeli tidak

menyukai barang yang akan dibeli, dan pembeli menyatakan batal

sebelum akad diijabkan, maka jual beli itu tidak sah dan harus

diterima dengan lapang dada oleh masing-masing pihak (Wiroso,

2005).

Hadits Nabi riwayat Ibnu Majah Shuhaib :

, البیع إلى أجل : ثلا ث فیھن البركة : أن النبي صلي الله علیھ وسلم قال

عیر للبیت لا للبیع , والمقرضة )رواه ابن ماجھ عن صھیب(وخلط البر بالش

Artinya: “ nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung

berkah : jual beli secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan

Page 55: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

35

mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah

tangga, bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)

Secara teknis, jual beli murabahah merupakan jual beli yang

pembayarannya dapat ditangguhkan (diangsur) sehingga dapat

dikatakan jual beli murabahah termasuk suatu hal yang

mengandung keberkahan berdasarkan hadits di atas.

3) Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 4/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Murabahah

Dalam fatwa ini, Dewan Syariah Nasional MUI menetapkan

bahwa penerapan akad murabahah dibolehkan dalam lembaga

keuangan syariah dengan ketentuan-ketentuan yang terlampir.

c. Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun bai’ murabahah yang disepakati oleh jumhur ulama

adalah bai’ (penjual), musytari (pembeli), mabi’ (barang/objek),

tsaman (harga), dan sighat (ijab dan qabul) (Isnawati, 2011).

Sedangkan menurut Wiroso (2005) syarat untuk jual beli

murabahah adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui harga pertama (harga pembelian);

2) Mengetahui besarnya keuntungan;

3) Modal hendaklah berupa komoditas yang memiliki kesamaan

dan sejenis, seperti benda-benda yang ditakar, ditimbang dan

dihitung;

Page 56: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

36

4) Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak

menisbatkan riba tersebut terhadap harga pertama;

5) Transaksi pertama haruslah sah secara syara’.

d. Jenis-Jenis Murabahah

Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam

(Wiroso,2005), yaitu:

1) Murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau

tidak, ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan

barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini

tidak terpengaruh atau terkait langsung dengan ada tidaknya

pesanan atau pembeli.

2) Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah

baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli

apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga

penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. Pada

murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung atau

terkait langsung dengan pesanan atau pembelian barang

tersebut. Murabahah berdasarkan pesanan dapat dibedakan

menjadi:

Murabahah berdasarkan pesanan dan bersifat mengikat,

maksudnya apabila telah pesan harus dibeli.

Murabahah berdasarkan pesanan dan bersifat tidak

mengikat, maksudnya walaupun nasabah telah memesan

Page 57: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

37

barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat

menerima atau membatalkan barang tersebut.

e. Pembiayaan Murabahah dalam Bank Syariah

Arifin (2006) mengatakan pembiayaan murabahah adalah

akad jual-beli antara bank selaku penyedia barang (penjual) dengan

nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh

keuntungan jual-beli yang disepakati bersama. Rukun dan syarat

murabahah adalah sama dengan rukun dan syarat dalam fiqih,

sedangkan syarat-syarat lain seperti barang, harga dan cara

pembayaran adalah sesuai dengan kebijakan bank yang

bersangkutan. Harga jual bank adalah harga beli dari pemasok

ditambah keuntungan yang disepakati bersama. Jadi nasabah

mengetahui yang diambil oleh bank.

Selama akad belum berakhir maka harga jual-beli tidak boleh

berubah. Apabila terjadi perubahan maka akad tersebut menjadi

batal. Cara pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama,

bisa secara lumpsum ataupun secara angsuran. Murabahah dengan

pembayaran secara angsuran ini disebut juga bai’ bi tsaman ajil.

Dalam prakteknya nasabah yang memesan untuk membeli barang

menunjuk pemasok yang telah diketahuinya menyediakan barang

dengan spesifikasi dan harga yang sesuai dengan keinginannya.

Atas dasar itu bank melakukan pembelian secara tunai dari

Page 58: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

38

pemasok yang dikehendaki oleh nasabahnya, kemudian

menjualnya secara tangguh kepada nasabah yang bersangkutan.

Melalui akad murabahah, nasabah dapat memenuhi

kebutuhannya untuk memperoleh dan memiliki barang yang

dibutuhkan tanpa harus menyediakan uang tunai lebih dulu.

Dengan kata lain nasabah telah memperoleh pembiayaan dari bank

untuk pengadaan barang tersebut.

Skema pembiayaan murabahah di bank syariah dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Sumber: Buku” Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”(Arifin, 2006).

f. Hubungan antara Pembiayaan Murabahah dengan

Profitabilitas

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan dengan

prinsip jual beli, di mana keuntungan yang akan diperoleh bank

syariah berupa margin/mark up. Dengan semakin besar

pembiayaan murabahah yang disalurkan, diharapkan margin yang

akan di dapat semakin besar pula. Tingginya pendapatan

Page 59: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

39

margin/mark up tersebut tentunya akan meningkatkan profit yang

akan diperoleh bank syariah. dengan kata lain, pembiayaan

murabahah dengan keuntungan mark up-nya akan meningkatkan

profitabilitas bank syariah.

6. Non Performing Financing (NPF)

a. Pengertian Non Performing Financing (NPF)

Menurut Ali (2006) Non Performing Financing (NPF)

adalah risiko kerugian yang diderita bank, terkait dengan

kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo debitnya atau pengguna

dana gagal memenuhi kewajibannya terhadap bank.

Sedangkan Muhammad (dalam Hendra Gunawan, 2013)

menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) digunakan

untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi

oleh bank syariah. NPF mencerminkan risiko pembiayaan. Risiko

pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu risiko usaha

bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman

yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukan oleh pihak

bank. Semakin tinggi rasio ini, menunjukan kualitas pembiayaan

bank syariah semakin buruk. Aktiva produktif bank syariah diukur

dengan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan total

pembiayaan yang diberikan.

Page 60: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

40

(Dalam berbagai peraturan yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, tidak dijumpai definisi atau pengertian dari

“pembiayaan bermasalah” yang diterjemahkan sebagai non

performing financing (NPF) atau amwal mustamirah ghairu

najihah (Zainuri, 2012). Istilah pembiayaan bermasalah dalam

perbankan syariah adalah padanan istilah kredit bermasalah di

perbankan konvensional. Istilah kredit bermasalah telah lazim

digunakan oleh dunia perbankan Indonesia sebagai terjemahan

problem loan atau non performing loan (NPL) yang merupakan

istilah yang juga juga lazim digunakan dalam perbankan

internasional.

Namun, dalam statistik perbankan syariah yang diterbitkan

oleh Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dijumpai istilah

non performing financing (NPF) atau dalam kamus perbankan

syariah disebut duyûmun ma`dûmah yang diartikan sebagai

pembiayaan non lancar mulai dari kurang lancar sampai dengan

macet (Zainuri, 2012). Dengan demikian, maka dapat

disimpulakan bahwa untuk mengetahui rasio non performing

financing (NPF) pada suatu periode adalah membandingkan antara

pembiayaan kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M)

dengan total pembiayaan yang telah disalurkan.

b. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat Rasio NPF

Page 61: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

41

Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio non

performing financing (NPF) untuk bank syariah berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat NPF

Peringkat Penilaian Penetapan

1 NPF < 2% Kualitas asset sangat baikrisiko portofolio yangsangat minimal.

2 2% ≤ NPF < 5% Kualitas asset baik namunterdapat kelemahan yangtidak signifikan.

3 5% ≤ NPF < 8% Kualitas asset cukup baiknamun diperkirakan akanmengalami penurunanapabila tidak dilakukanperbaikan.

4 8% ≤ NPF < 12% Kualitas asset kurang baikdan diperkirakan akanmengancam kelangsunganhidup bank apabila tidakdilakukan perbaikansecara mendasar.

5 NPF ≥ 12% Kualitas asset tidak baikdan diperkirakankelangsungan hidup banksulit untuk dapatdiselamatkan.

Sumber: Bank Indonesia, Himpunan Ketentuan Tingkat KesehatanPerbankan Syariah

c. Hubungan Non Performing Financing (NPF) dengan

Profitabilitas

Risiko bagi bank syariah dalam pemberian fasilitas

pembiayaan adalah tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak

mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah

Page 62: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

42

disepakati dalam akad pembiayaan antara bank syariah dan

nasabah penerima fasilitas. Risiko pembiayaan bagi bank syariah

timbul apabila kualitas pembiayaan dari lancar menjadi kurang

lancar, diragukan, dan macet, atau dalam praktik disebut

pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF).

7. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

a. Pengertian BOPO

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil

rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas,

2005). Keberhasilan bank didasarkan pada penelitian kuantitatif

terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio

biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Kuncoro dan

Suhardjono, 2005). Menurut Dendawijaya (2009) rasio biaya

operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio

BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi

Page 63: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

43

90% hingga mendekati angka 100% maka bank tersebut dapat

dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya.

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, BOPO diukur dari perbandingan antara biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio

BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan

oleh bank yang bersangkutan, dan setiap peningkatan pendapatan

operasi akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang

pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA)

bank yang bersnagkutan (Dendawijaya, 2003).

BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:

b. Hubungan BOPO dengan Profitabilitas

BOPO merupakan ukuran tingkat efisiensi bagi suatu

lembaga perbankan dengan membandingkan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional. Tingkat efisiensi

dimaksud mempunyai pengaruh terhadap laba (return) yang akan

diperoleh pada akhir periode pembukuan. Bila rasio BOPO

meningkat maka berarti perbankan syariah semakin tidak efisien

dan akan mempengaruhi tingkat pendapatan pada periode yang

ditetapkan.

Page 64: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

44

8. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Rasio profitabilitas menurut Riyadi (2006) adalah

perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau

laba (sebelum pajak) dengan total asset yang dimiliki bank pada

periode tertentu. Rasio ini menurut Fahmi (2012) merupakan rasio

yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang

ditunjukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh

dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin

baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan

untuk memperoleh laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu.

Bagaimana perusahaan menggunakan seluruh modal yang dimiliki

untuk mendapatkan laba (keuntungan) merupakan cerminan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba (keuntungan).

Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa

profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aser, dan

modal saham tertentu. Brigham dan Houston (2001) menyatakan

bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan

dan keputusan.

Page 65: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

45

Oktaviana (2012), menjelaskan bahwa profitabilitas

merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan

perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat

perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya,

suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang

menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit),

maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.

Dalam melakukan analisis perusahaan disamping melihat laporan

keuangan perusahaan, juga dapat dilakukan dengan menggunakan

analisis laporan keuangan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari laba (keuntungan). Rasio

ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu

perusahaan . Van Horne, Wachowics (2005), menjelaskan rasio

profitabilitas adalah “rasio keuangan yang menghubungkan laba

dengan penjualan investasi pada perusahaan”.

Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba

perusahaan dengan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk

memperoleh laba tersebut. rasio profitabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal

Page 66: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

46

sendiri. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi

efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas

perusahaan (Oktaviana, 2012).

b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Oktaviana (2012) tujuan penggunaaan rasio

profitabilitas bagi entitas usaha, maupun bagi pihak luar entitas,

yaitu:

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh

perusahaan dalam satu periode tertentu;

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang;

3) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri; jumlah modal yang ditanamkan.

4) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

Adapun manfaat Rasio Profitabilitas, yaitu:

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode.

2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

Page 67: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

47

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

c. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Oktaviana (2012), menjelaskan penggunaan rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan neraca

dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa

periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan

perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau

kenaikan sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan sebagai alat

evaluasi kinerja manajemen selama ini, yaitu apakah mereka telah

bekerja secara efektif atau tidak. Efektif atau tidaknya dapat dilihat

dari ketercapaian target yang telah ditentukan mereka dikatakan

telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa

periode, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target

yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajarann bagi

manajemen untuk periode ke depan. Kegagalan ini harus diselidiki

dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian

tersebut tidak terulang. Kegagalan atau keberhasilan dapat

dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan.

Rasio profitabilitas merupakan cerminan dari keseluruhan

efisiensi dan kinerja sebuah kegiatan bisnis. Pembagian jenis rasio

Page 68: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

48

dapat berbagai macam, seacra umum dapat dikategorikan menjadi

dua jenis yaitu rasio yang berbasis margin dan rasio yang berbasis

return. Rasio yang mewakili jenis margin atau yang berbasis

merupakan representasi dari kemampuan sebuah perusahaan

menerjemahkan sejumlah pendapatan dari penjualan menjadi laba

(keuntungan) ke dalam berbagai tingkatan ukuran. Rasio berbasis

return merepresentasikan kemampuan sebuah perusahaan atau

entitas bisnis dalam mengukur efisiensinya untuk menghasilkan

return untuk pemegang sahamnya.

Dalam prakteknya, menurut Kasmir (2008) jenis-jenis rasio

profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

1) Profit margin ( Profit margin on sales)

2) Retrun on Aset (ROA)

3) Retrun on Equity (ROE)

4) Laba per lembar saham

Menurut Fahmi (2012) Rasio profitabilitas secara umum ada

4, yaitu:

1) Gross profit margin

2) Net profit margin

3) Retrun on Invesment

4) Retrun on Network

Page 69: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

49

Sedangkan menurut penelitian Oktaviana (2012) Rasio

profitabilitas direpresntasikan oleh beberapa rasio antara lain

1) Retrun on Aset

2) Retrun on Equity

3) Profit margin

4) Retrun on Deposit

5) Retrun on Shareholder capital

6) Net operating margin

d. Rasio Return On Assets (ROA)

Oktaviana (2012) menjelaskan bahwa ROA adalah rasio

yang rajin digunakan, yaitu membandingkan seberapa perkiraan

laba bersih yang dapat diperoleh dengan total aset yang ada. Rasio

ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah

aset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk

menilai seberapa besar tinggat pengembalian (%) dari aset yang

dimiliki. Apabila rasio ini tinggi menunjukan adanya efisiensi yang

dilakukan oleh pihak manajemen.

Weston Dan Brigham (1993) Mendefinisikan ROA (

Retrun on Aset ) Adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap

aktiva. Menurut Hanafi dan Halim (2007) Retrun on Aset

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

Page 70: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

50

menggunakan total aset (kekayan) yang dimiliki perusahaan

setelah disesuaikan oleh biaya untuk mendanai aset tersebut.

Menurut Fraser dan Ormiston (2008) Pengembalian atas aktiva

ROA menunjukan jumlah laba yang diperoleh secara relatif

terhadap tingkat investasi dalam total aktiva.

Formula Retrun on Asset secara umum adalah sebagai

berikut :

Laba bersih dapat dirujuk dari laporan laba rugi, sedangkan

rata rata total aktiva dapat dirujuk dari laporan posisi keuangan

perusahaan. Semakin tinggi angka ROA akan semakin baik karena

hal tersebut menunjukan manajemen melakukan pekerjaannya

dengan baik dalam pemanfaatan aktiva untuk menciptakan

penjualan atau pendapatn. Nilai ROA yang semakin tinggi

menunjukan suatu perusahaan semakin efisien dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai

perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Rasio ROA yang tinggi

menunjukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset yang berarti

semakin baik. Jadi semakin tinggi nilai ROA menunjukan kinerja

keuangan perusahaan semakin baik.

e. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA

Page 71: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

51

Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio return on

asset (ROA) untuk bank syariah berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA

Peringkat Penilaian Penetapan1 ROA > 1,5% Kemampuan rentabilitas

sangat tinggi untukmengantisipasi potensikerugian danmeningkatkan modal.

2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Kemampuan rentabilitastinggi untukmengantisipasi potensikerugian danmeningkatkan modal.

3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Kemampuan rentabilitascukup tinggi untukmengantisipasi potensikerugian danmeningkatkan modal.

4 0% < ROA ≤ 0,5% Kemampuan rentabilitasrendah untukmengantisipasi potensikerugian danmeningkatkan modal.

5 ROA ≤ 0% Kemampuan rentabilitassangat rendah untukmengantisipasi potensikerugian danmeningkatkan modal.

Sumber: Bank Indonesia, Himpunan Ketentuan Tingkat KesehatanPerbankan Syariah

7) Konsep Dummy Variabel

Dalam statistik dan ekonometrik, terutama dalam analisis

regresi, variabel dummy juga dikenal sebagai variabel indikator

Page 72: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

52

atau variabel kualitatif sebagai salah satu cara untuk mengambil

nilai 0 atau 1 yang menunjukkan tidak adanya atau kehadiran

beberapa efek kategoris yang dapat diharapkan untuk menggeser

hasilnya (Gujarati, 2006).

Dalam penelitian ini tolak ukur dalam variabel dummy

adalah penerapan Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan good corporate governance

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dimana

sebelum penerapan good coporate governance dilambangkan

dengan angka 0 dan setelah penerapan good coporate governance

dilambangkan dengan angka 1.

B. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas oleh

penulis karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian

sebelumnya. Meskipun ruang lingkup penelitian hamper sama namun

objek, periode waktu, dan alat analisis yang digunakan berbeda. Maka

terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan referensi

untuk saling melengkapi.

1. Iqbal Ali Hamzah (2014)

Penelitian pertama oleh Iqbal Ali Hamzah (2014), dengan judul

“Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Kualitas Aset Produktif

terhadap Profitabilitas PT. Bank BRI Syariah periode 2009-2013”.

Page 73: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

53

Variabel yang ditelitinya adalah pembiayaan murabahah, non

performing financing (NPF) dan return on asset (ROA). Dengan

menggunakan metode teknik analisis yang akan dipakai dalam

penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh

gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu

dengan yang lain. Hasil penelitiannya adalah secara simultan

pembiayaan murabahah dan NPF memiliki pengaruh signifikan

terhadap ROA. Namun, secara parsial hanya NPF memiliki pengaruh

signifikan terhadap ROA, sedangkan pembiayaan murabahah tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Persentase pembiayaan

murabahah dan NPF dapat mempengaruhi ROA adalah sebesar 57,5%.

Dalam penelitian ini BRI Syariah harus memperhatikan manajemen

resiko pembiayaan melalui penilaian kualitas asset produktif yang

dilihat dari non performing financing, supaya profitabilitas yang

diharapkan bank dapat meningkat.

2. Hendra Gunawan (2013)

Penelitian kedua oleh Hendra Gunawan (2013), dengan judul

“Analisis Pengaruh Jumlah Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus

Bank Syariah Mandiri Periode 2007-2011)”. Variabel yang ditelitinya

adalah pembiayaan murabahah, mudharabah, non performing

financing, dan profitabilitas. Dengan menggunakan metode teknik

analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier

Page 74: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

54

berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Data yang digunakan

pada penelitian ini adalah data bulanan dari Januari 2007 sampai

Desember 2011. Hasil penelitiannya adalah variabel murabahah

berpengaruh positif terhadap profitabilitas dengan nilai 0.001. Variabel

mudharabah berpengaruh negative terhadap profitabilitas dengan nilai

0.000. sedangkan variabel non performing financing tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas dengan nilai 0.642.

3. Dhian Dayinta Pratiwi (2012)

Penelitian ketiga oleh Dhian Dayinta Pratiwi (2012), dengan judul

“Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR terhadap Return On Asset

(ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah

di Indonesia Tahun 2005-2010)”. Variabel yang ditelitinya adalah

CAR, BOPO, NPF, FDR, dan ROA. Dengan menggunakan metode

teknik analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan

Publikasi Triwulanan Bank Umum Syariah periode 2005-2010. Hasil

penelitiannya adalah CAR berpengaruh negatif terhadap ROA, tetapi

tidak signifikan. Variabel BOPO dan NPF berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah. Sedangkan variabel

FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Bank Umum

Page 75: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

55

Syariah. Kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap

ROA sebesar 67,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di

luar model penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pedoman bagi manajemen Bank Umum Syariah dalam mengelola

perusahaan.

4. M. Shalahuddin Fahmi (2013)

Penelitian keempat oleh M. Shalahuddin Fahmi (2013), dengan

judul “Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah”. Variabel yang ditelitinya adalah CAR, NPF,

BOPO, FDR, dan ROA. Dengan menggunakan metode teknik analisis

yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda

untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan

antara variabel satu dengan yang lain. Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling. Diperoleh jumlah sampel

sebanyak 3 Bank Umum Syariah. Hasil penelitiannya adalah variabel

CAR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA,

variabel NPF dan FDR memiliki pengaruh negative dan tidak

signifikan terhadap ROA. Sementara variabel BOPO berpengaruh

negative dan signifikan terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari

keempat variabel independen terhadap ROA adalah sebesar 38,5%

yang ditunjukan dari besarnya Adjusted R2, sisanya sebesar 61,5%

dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model penelitian.

Page 76: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

56

5. Aimmatul Karimah (2012)

Penelitian kelima oleh Aimmatul Karimah (2012), dengan judul

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Sebelum dan

Sesudah Penerapan Good Corporate Governance (GCG) (Studi Kasus

pada Bank Syariah Mandiri)”. Variabel yang ditelitinya adalah Good

Corporate Governance, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank

Syariah Mandiri sebelum dan sesudah penerapan good corporate

governance. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian terapan

(applied research) dengan pendekatan komparatif. Alat analisis yang

digunakan adalah Paired Sample T-tes. Hasil pengujian menunjukkan

tidak terdapat perbedaan kinerja sebelum dan sesudah penerapan good

corporate governance dilihat dari rasio profitabilitas. Namun, dari

rasio likuiditas dan solvabilitas terdapat perbedaan kinerja yang

signifikan. Tidak adanya perbedaan rasio profitabilitas karena

penerapan GCG lebih bersifat jangka panjang, sedangkan rasio

profitabilitas berorentasi pada jangka pendek. Sedangkan, terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio likuiditas dan solvabilitas karena

penerapan GCG bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, sehingga

mudah bagi perusahaan memperoleh dana eksternal.

6. Ferly Ferdyant, Ratna Anggraini ZR, Erika Takidah (2014)

Penelitian keenam oleh Ferly Ferdyant, Ratna Anggraini ZR, Erika

Takidah (2014), dengan judul “Pengaruh Kualitas Penerapan Good

Page 77: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

57

Corporate Governance dan Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah”. Variabel yang ditelitinya adalah Good Corporate

Governance, Non Performing Financing, dan Profitabilitas. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional

dengan data sekunder untuk ketiga variabel. Data sekunder berupa

laporan tahunan perusahaan dan laporan GCG sesuai pasal 62 PBI No.

11 Tahun 2009. Periode 2010, 2011, dan 2012, 2013. Metode ini

digunakan karena peneliti berusaha mengetahui seberapa besar

pengaruh antara Kualitas Penerapan Good Corporate Governance dan

Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia. Hasil pengujian statistik berdasarkan uji-t menunjukkan

bahwa variabel GCG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas perbankan syariah. Variabel NPF berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah. Hasil

pengujian statistik berdasarkan uji signifikan simultan (Uji F)

menunjukkan bahwa Kualitas penerapan GCG (X1) dan Risiko

Pembiayaan (X2) berpengaruh terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah(Y).

Page 78: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

58

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian Variabel Metode Analisis KesimpulanIqbal Ali Hamzah (2014) Pengaruh Pembiayaan

Murabahah danKualitas Aset

Produktif TerhadapProfitabilitas PT.BankBRI Syariah Periode

2009-2013

Dependent:ProfitabilitasIndependent:Pembiayaan

Murabahah danKualitas Aset

Produktif

Ordinary LeastSquare (OLS)

Hasil penelitian menunjukan bahwa secarasimultan pembiayaan murabahah dan NPF

memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA.Namun, secara parsial hanya NPF memiliki

pengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkanpembiayaan murabahah tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.Hendra Gunawan (2013) Analisis Pengaruh

Jumlah PembiayaanMurabahah,

Mudharabah, dan NonPerforming FinancingTerhadap Profitabilitas

(Studi Kasus BankSyariah Mandiri

Periode 2007-2011)

Dependent:ProfitabilitasIndependent:PembiayaanMurabahah,

Mudharabah,dan Non

PerformingFinancing

Ordinary LeastSquare (OLS)

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabelmurabahah berpengaruh positif terhadapprofitabilitas dengan nilai 0,001. Variabel

mudharabah berpengaruh negative terhadapprofitabilitas dengan nilai 0,000. Sedangkan

variabel Non Performing Financing tidakberpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai

0,642.

Dhian Dayinta Pratiwi(2012)

Pengaruh CAR,BOPO, NPF, dan FDR

terhadap Return OnAsset (ROA) Bank

Umum Syariah (StudiKasus pada Bank

Dependent:ROA

Independent:CAR, BOPO,

NPF, dan FDR

Ordinary LeastSquare (OLS)

Hasil penelitian menunjukan bahwa CAR,BOPO, dan NPF berpengaruh negatif terhadap

ROA, sedangkan FDR berpengaruh positifterhadap ROA. Variabel CAR tidak berpengaruh

signifikan sedangkan BOPO, NPF, dan FDRberpengaruh signifikan terhadap ROA.

Page 79: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

59

Umum Syariah diIndonesia Tahun

2005-2010)M. Shalahuddin Fahmy

(2013)Pengaruh CAR, NPF,

BOPO dan FDRterhadap ProfitabilitasBank Umum Syariah

Dependent:ProfitabilitasIndependent:CAR, NPF,BOPO, dan

FDR

Ordinary LeastSquare (OLS)

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabelCAR berpengaruh positif terhadap ROA,

sedangkan variabel NPF, FDR, dan BOPOberpengaruh negatif terhadap ROA. Variabel

CAR, NPF, dan FDR tidak berpengaruhsignifikan terhadap ROA, sedangkan variabelBOPO berpegaruh signifikan terhadap ROA.

Aimmatul Karimah (2012) Analisis PerbandinganKinerja Keuangan

Perbankan Sebelumdan Sesudah

Penerapan GoodCorporate

Governance (GCG)(Studi Kasus pada

Bank Syariah Mandiri)

GoodCorporate

Governance,Profitabilitas,Solvabilitas,Likuiditas

Analisisperbandingan

komparatif(Paired Sample

T-test)

Hasil pengujian menunjukkan tidak terdapatperbedaan kinerja sebelum dan sesudah

penerapan good corporate governance dilihatdari rasio profitabilitas. Sedangkan, dari rasiolikuiditas dan solvabilitas terdapat perbedaan

kinerja yang signifikan.

Ferly Ferdyant, RatnaAnggraini ZR, Erika

Takidah (2014)

Pengaruh KualitasPenerapan Good

CorporateGovernance dan

Risiko PembiayaanTerhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah

Dependent:ProfitabilitasIndependent:

GoodCorporate

Governance,dan Non

PerformingFinancing

Ordinanry LeastSquare (OLS)

Hasil pengujian statistik berdasarkan uji-tmenunjukkan

bahwa variabel GCG dan NPF berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap profitabilitas

perbankan syariah.

Page 80: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

60

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori

yang tertuang dalam tinjauan pustaka atau landasan teori, yang pada

dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam

memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah

yang ditetapkan (Hamid, 2010).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini difokuskan pada

bagaimana pengaruh Good Corporate Governance (X1) yang

dilihat dari sebelum dan sesudah diterapkannya PBI No.

11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dan SEBI No.12/13/DPbS/2010 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, pembiayaan murabahah (X2), non performing

finanacing (X3), dan BOPO (X4) terhadap profitabilitas bank

umum syariah di Inonesia yang diukur dengan rasio return on asset

(Y).

Dimana terdapat beberapa teori yang berhubungan dengan

variabel yang diteliti. Dalam teori stakeholders, menunjukkan

adanya peran penting stakeholders dalam perusahaan. Untuk itu

perusahaan harus mampu memberikan kepuasan terhadap

stakeholders, dimana perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi

Page 81: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

61

semua tuntutan stakeholders agar dapat mendukung pencapai tujuan

perusahaan.

Stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat

dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan

publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya.

Agency theory menyatakan bahwa principal akan

mengutamakan pencapaian return yang maksimal atas dana yang

telah diinvestasikan, sedangkan agent akan mementingkan

peningkatan kompensasi atas kinerja yang dihasilkan.

Menurut Antonio (2001), Pembiayaan murabahah adalah

pembiayaan yang menggunakan prinsip jual beli barang dimana

pihak bank membeli barang dari pemasok dan kemudian

menjualnya kembali kepada nasabah. Pembiayaan murabahah

dalam penelitian Citra Maulina Septiani (2014) menyatakan bahwa

adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Menurut Sartono (2010), Non Performing Financing (NPF)

merupakan salah satu rasio penunjang yang digunakan untuk

menilai kualitas asset pembiayaan. Semakin tinggi NPF maka

kinerja bank semakin buruk dan profitabilitasnya rendah. NPF yang

diteliti oleh Dhian Dayinta Pratiwi (2012) yang menyatakan bahwa

adanya pengaruh negative dan signifikan terhadap ROA.

Menurut Almilia dan Herdiningtyas (2005), BOPO yang

merupakan perbandingan atara total biaya operasional dan total

Page 82: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

62

pendapatan operasional. Tingginya rasio BOPO menandakan

tinginya biaya operasional, biaya operasional yang tinggi ini

menandakan tidak efisiennya perbankan tersebut. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Shalahuddin Fahmy

(2013) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa BOPO

memiliki pengaruh yang signifikan dan berkorelasi negatif terhadap

ROA Bank Umum Syariah.

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 83: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

63

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir

Landasan Teori

1. Agency Theory2. Stewardship Theory3. Teori Stakeholders

Profitabilitas BankUmum Syariah di

Indonesia (Y)

1. Good CorporateGovernance (Dummy(X1))

2. Pembiayaan Murabahah(X2)

3. NPF (X3)4. BOPO (X4)

Interpretasi

Uji Asumsi Klasik

Uji Ordinary LeastSquare (OLS)

Variabel Terikat Variabel Bebas

Alat Analisis

Page 84: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

64

D. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh Good Corporate Governance (GCG), Pembiayaan

Murabahah, Non Performing Financing (NPF) dan BOPO secara

simultan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia pada

periode 2008-2014.

2. Terdapat pengaruh Good Corporate Governance (GCG) secara parsial

terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2008-

2014.

3. Terdapat pengaruh Pembiayaan Murabahah secara parsial terhadap

ROA Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2008-2014.

4. Terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF) secara parsial

terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2008-

2014.

5. Terdapat pengaruh BOPO secara simultan terhadap ROA Bank Umum

Syariah di Indonesia pada periode 2008-2014.

Page 85: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian diperlukan adanya penekanan batasan

lokasi, waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas (Hamid,

2010). Secara umum ruang lingkup penelitian ini menganalisis tentang

pengaruh dummy variabel Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia. Adapun variabel-variabel

lainnya yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia

antara lain yaitu pembiayaan murabahah, Non Performing Financing

(NPF), dan BOPO periode Januari 2008 – Desember 2014. Dalam

penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari lima variabel.

Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia merupakan variabel terikat

(dependent) dalam penelitian ini. Kemudian yang menjadi variabel

bebasnya (independent) yaitu pembiayaan murabahah, Non Performing

Financing (NPF), BOPO serta dummy variabel Good Corporate

Governance (GCG) sebagai representasi faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia.

B. Teknik Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2010). Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Bank Umum Syariah seluruh Indonesia.

Page 86: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

66

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik

purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel, dimana anggota

sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang berdasarkan

atas pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam

penyusunan penelitian ini, karena dengan pengumpulan data kita dapat

memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Tujuan

penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Good Corporate Governance

(GCG) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia serta

variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum

Syariah Indonesia antara lain pembiayaan murabahah, Non Performing

Financing (NPF) dan BOPO. Agar tujuan penelitian ini terpenuhi, maka

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder.

Menurut Wijaya (2013), data sekunder yaitu data yang diperoleh dari

sumber yang menerbitkan dan bersifat pakai. Adapun data sekunder yang

dimaksud didapat melalui website resmi, berupa data berbasis bulanan

periode Januari 2008 – Desember 2014 yang dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Data Return On Assets (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia dalam

bentuk persen yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Data Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah Indonesia dalam

bentuk milyar yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Page 87: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

67

3. Data Non Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah

Indonesia dalam bentuk persen yang diperoleh dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

4. Data BOPO Bank Umum Syariah Indonesia dalam bentuk persen

yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain metode pengumpulan data sekunder melalui website, dalam

penelitian ini juga menggunakan referensi pendukung lainnya, yaitu

melalui kajian studi pustaka seperti jurnal, Surat Edaran Bank Indonesia

No.12/13/DPbS/2010, serta Peraturan Bank Inonesia No.11/33/PBI/2009,

terutama terkait dengan teori-teori yang bersangkutan dengan variabel

penelitian.

D. Model Analisis Data

1. Model Analisis

Dalam pengolahan data ini, digunakan penerapan metode kuadrat

terkecil atau sering disebut dengan Ordinary Least Square / OLS untuk

model regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu Eviews.

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi profitabilitas bank umum

syariah adalah pembiayaan murabahah, Non Performing Financing

(NPF), BOPO dan adapun variabel Good Corporate Governance

dalam bentuk dummy karena ingin membandingkan profitabilitas bank

umum syariah sebelum dan sesudah penerapan Good Corporate

Governance. Sementara variabel murabahah dalam bentuk logaritma

natural karena untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi

Page 88: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

68

bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang

mendasari analisis ragam. Dapat dinyatakan dalam fungsi sebagai

berikut :

Y = ƒ (X1,X2,X3,D)

Fungsi yang telah dijabarkan sebelumnya dimasukkan dalam bentuk

regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut :

ROAt = β0 + β1 Dt - β2 LnMt - β3 NPFt - β4 BOPOt + µt

Dimana :

ROAt = Return On Asset Bank Umum Syariah pada periode t

Dt = Dummy (Penerapan Good Corporate Governance) pada

periode t

0 : Sebelum penerapan PBI No.11/33/PBI/2009

1 : Sesudah penerapan PBI No.11/33/PBI/2009

LnMt = Murabahah Bank Umum Syariah pada periode t

NPFt = Non Performing Financing Bank Umum Syariah pada

periode t

BOPOt = Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Bank

Umum Syariah pada periode t

β0 = Constanta

β1β2β3 β4 = Koefisien regresi

µ t = error term

Page 89: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

69

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Algifari (2013), model regresi yang diperoleh dari metode

kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares/ OLS) merupakan

model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang

terbaik (Best Linier Unbias Estimator/ BLUE). Model regresi yang

baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias

(Best Liniear Unbias Estimator/ BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika

dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi

klasik terdiri dari :

- Nonmultikoleniaritas. Artinya antar variabel independent yang satu

dengan independent yang lain dalam model regresi tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.

- Homokedastisitas. Artinya, varians semua variabel adalah konstan

(sama).

- Nonotokolerasi. Artinya, tidak terdapat pengaruh dari variabel

dalam model melalui tenggang waktu (time lag). Misalnya, nilai

suatu variabel saat ini akan berpengaruh terhadap nilai variabel lain

pada masa yang akan datang. Menurut model klasik ini tidak

mungkin terjadi.

- Nilai rata-rata kesalahan (error) populasi pada model stokhastiknya

sama dengan nol.

Page 90: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

70

- Variabel independen adalah nonstokastik (nilai konstan pada setiap

kali percobaan yang dilakukan secara berulang).

- Distribusi kesalahan (error) adalah normal.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai

residual terdistribusi normal atau tidak pada variabel terikat dan

variabel bebas. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai

residual yang terdistribusi normal.

1) Penyebab Ketidaknormalan Data

Pelanggaran terhadap kenormalan dapat terjadi karena

terok tidak berasal dari populasi normal atau adanya beberapa

data, biasanya di pinggir, yang merupakan pencilan

(penyebabnya tidak jelas atau berasal dari populasi lain yang

tidak sama dengan bagian terbesar data lainnya).

2) Teknik Deteksi

Menurut Winarno (2011), normalitas data dapat dilihat

dengan beberapa cara diantaranya, pertama dengan uji Jarque-

Bera, yaitu uji statistik untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal. Probability menunjukkan kemungkinan

nilai Jarque-Bera melebihi (dalam nilai absolut) nilai

terobservasi di bawah hipotesis nol. Nilai probabilitas yang

Page 91: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

71

kecil cenderung mengarahkan pada penolakan hipotesis nol

distribusi normal.

Kedua dengan uji histogram (histogram normality test).

Sebenarnya normalitas data dapat dilihat dari gambar

histogram, namun seringkali polanya tidak mengikuti bentuk

kurva normal, sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah bila

melihat koefisien Jarque-Bera dan probabilitasnya. Kedua

angka ini bersifat saling mendukung, yang ditunjukkan oleh :

- Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka

data terdistribusi normal.

- Bila probabilitas lebih besar dari 5% (bila menggunakan

tingkat signifikansi tersebut), maka data berdistribusi

normal (hipotesis nolnya adalah data berdistribusi normal).

3) Implikasi Ketidaknormalan Data

Menurut Widarjono (2010), salah satu asumsi model regresi

adalah residual mempunyai distribusi normal. Apa

konsekuensinya jika model tidak mempunyai reisdual yang

berdistribusi normal? Uji t untuk melihat signifikansi variabel

independen terhadap variabel dependen tidak bisa diaplikasikan

jika residual tidak mempunyai distribusi normal.

Page 92: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

72

4) Cara Mengatasi Ketidaknormalan Data

Menurut Rosadi (2012), salah satu hal yang dapat

dilakukan jika data tidak berdistribusi normal adalah

melakukan transformasi terhadap data. Jika data menceng dan

semuanya bernilai positif, salah satu metode transformasi yang

dapat digunakan adalah menggunakan transformasi power ( y =

xλ untuk λ ≠ 0 dan y = ln(x) untuk λ = 0), atau ekuivalennya,

dengan menggunakan metode Box-Cox Power ( y = xλ – 1) / λ

untuk λ ≠ 0 dan y = ln(x) untuk λ = 0). Salah satu cara untuk

mendapatkan nilai λ optimal adalah dengan mencari nilai λ

yang memaksimalkan korelasi antara data hasil transformasi y

dengan nilai kuartil distribusi normalnya (yakni korelasi di

antara sumbu x-axis dan y-axis pada q-q plot untuk data hasil

transformasi y).

Untuk model statistika yang telah diketahui bentuknya

(misal regresi linier), maka nilai λ optimal diperoleh dengan

mencari nilai λ yang akan meminimumkan jumlahan kuadrat

residual dari model statistika tersebut untuk data hasil

transformasi y. Pada eviews tidak tersedia menu untuk

melakukan transformasi Box-Cox dan mencari nilai optimal λ,

namun transformasi dapat dilakukan dengan menggunakan

menu utama Quick/Generate Series atau klik tombol Genr

pada file kerja yang sedang aktif.

Page 93: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

73

b. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier

antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel

independen,maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada

persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel

independen dan satu variabel dependen) (Winarno, 2011). Menurut

Gujarati (2006) dalam Ariefianto (2012), menyatakan bahwa

multikolinieritas adalah fenomena sampling. Ia terjadi pada sampel

dan bukan pada populasi. Hal ini tentu saja jika kita telah

menspesifikasikan variabel yang masuk ke dalam model dengan

benar (misalnya tidak ada variabel yang merupakan multiplikasi

dari variabel lainnya). Dengan kata lain, jika dimungkinkan untuk

bekerja pada populasi maka multikolinieritas tidak akan pernah

menjadi suatu masalah.

1) Penyebab Masalah Multikolinieritas

Terdapat beberapa penyebab multikolinieritas,

diantaranya (Montgomery and Peck, 1982 dalam Ariefianto,

2012) yaitu :

- Cara pengambilan data dan kecilnya ukuran sampel.

- Pembatas pada model atau populasi yang disampel.

Page 94: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

74

- Spesifikasi model. Penambahan polynomial (χ2. χ3, dst)

berpotensi menimbulkan masalah multikolinieritas terutama

jika kisaran nilai χ yang dimiliki adalah kecil.

- Model yang overdetermined. Hal ini terjadi jika model

dimaksud memiliki lebih banyak variabel dibandingkan

jumlah sampel (umumnya terjadi pada penelitian medis).

- Common trend. Terutama jika menggunakan data time

series, banyak variabel seperti GDP, konsumsi agregat,

PMA, dan sebagainya bergerak searah berdasarkan waktu.

2) Teknik Deteksi

Menurut Kmenta (1986) dalam Ariefianto (2012),

menyatakan permasalahan multikolinieritas adalah persoalan

derajat, bukan apakah ada atau tidak ada suatu kolinieritas pada

data yang dimiliki. Kondisi terjadinya multikolinier

ditunjukkan dengan berbagai informasi berikut :

- Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang

tidak signifikan.

- Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel

independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak

terdapat multikolinieritas.

- Dengan melakukan auxiliary regression. Kita membuat

regresi auxiliary antara variabel-variabel yang dicurigai

mengalami multikolinieritas dan menghitung overall

Page 95: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

75

significance (F-Test). Suatu regresi auxiliary yang

signifikan mendukung dugaan atas adanya

multikolinieritas.

Sedangkan menurut Widarjono (2007), pengujian

multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan metode deteksi

Klien, yaitu dengan membandingkan koefisien determinasi

auxiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya.

Jika koefisien determinasi auxiliary lebih besar dari koefisien

determinasi model regresi aslinya, maka terjadi permasalahan

multikolinieritas antara variabel independen yang digunakan

dalam model penelitian.

3) Implikasi Masalah Multikolinieritas

Menurut Winarno (2011), menjelaskan apabila model

prediksi kita memiliki multikolinearitas, akan memunculkan

akibat-akibat berikut ini :

- Estimator masih bersifat BLUE, tetapi memiliki varian dan

kovarian yang besar, sehingga sulit dipakai sebagai alat

estimasi.

- Interval estimasi cenderung lebar dan nilai statistik uji t

akan kecil, sehingga menyebabkan variabel independen

tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi

variabel independen.

Page 96: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

76

4) Cara Menghilangkan Multikolinieritas

Cara menghilangkan multikolinieritas menurut Winarno

(2011), alternatif tersebut adalah :

- Biarkan saja model kita mengandung multikolinieritas,

karena estimatornya masih dapat bersifat BLUE. Sifat

BLUE tidak terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi

antarvariabel independen. Namun harus diketahui bahwa

multikolinieritas akan menyebabkan standard error yang

besar.

- Tambahkan datanya bila memungkinkan, karena masalah

multikolinieritas biasanya muncul karena jumlah

observasinya sedikit. Apabila datanya tidak dapat ditambah,

teruskan dengan model yang sekarang digunakan.

Hilangkan salah satu variabel independen, terutama yang

memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain.

Namun apabila menurut teori variabel independen tersebut

tidak mungkin dihilangkan, berarti harus tetap dipakai.

Menurut Gujarati (2006), mengeluarkan variabel-variabel

itu dari model akan membawa kita pada apa yang dikenal

sebagai kesalahan spesifikasi model, karena jika kita

mengeluarkan sebuah variabel dari modelnya hanya untuk

menghapuskan masalah kolinieritas dan untuk

Page 97: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

77

mengestimasi model tanpa variabel itu, estimasi parameter

yang direduksi itu mungkin akan menjadi bias.

- Transformasikanlah salah satu (atau beberapa) variabel,

termasuk misalnya dengan melakukan diferensiasi.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Ariefianto

(2012), asumsi penting (asumsi Gauss Markov) dalam penggunaan

OLS adalah varians residual yang konstan. Varians dari residual

tidak berubah dengan berubahnya satu atau lebih variabel bebas.

Jika asumsi ini terpenuhi, maka residual disebut homokedastis.

Jika tidak, disebut heterokedastis.

1) Penyebab Masalah Heterokedastisitas

Terdapat beberapa alasan mengapa residual regresi dapat

bersifat heterokedastis, diantaranya (Gujarati, 2003 dan

Pindyck dan Rubenfeld, 1997 dalam Ariefianto, 2012) yaitu :

- Situasi error learning. Jika menggunakan sampel yang

bersifat panel/ time series akan sangat mungkin model yang

dimiliki akan bersifat heterokedastis. Hal ini disebabkan

kesalahan pengetikan akan menurun dari waktu ke waktu

dan terjadi konvergensi di antara elemen sampel.

Page 98: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

78

- Kemampuan diskresi. Hal ini tampak jelas pada penelitian

dengan menggunakan variabel pendapatan. Aktivitas oleh

individu yang memiliki pendapatan tinggi akan jauh lebih

variatif dibandingkan yang berpendapatan rendah. Dengan

demikian suatu model regresi dengan menggunakan

variabel semacam ini akan mengalami peningkatan residual

kuadrat dengan semakin besarnya pendapatan.

- Perbaikan teknik pengambilan data. Peneliti akan belajar

untuk menarik informasi dengan benar, dengan demikian

kesalahan akibat proses ekstraksi data akan semakin

menurun.

- Keberadaan outlier. Outlier adalah data yang memiliki

karakteristik sangat berbeda dari kondisi yang umum.

- Masalah spesifikasi. Jika model pada populasi adalah non-

linier (misalnya eksponensial) namun kita memaksa

penggunaan model linier. Di sini, kuadrat residual akan

meningkat cepat dangan meningkatnya nilai variabel bebas.

2) Teknik Deteksi

Menurut Winarno (2011), ada beberapa metode yang dapat

digunakan untuk mengidentifiksi ada tidaknya masalah

heterokedastisitas. Beberapa metode tersebut adalah seperti;

metode grafik (menampilkan grafik sebar/ scatter plot), uji

park, uji glejser, uji korelasi spearman, uji goldfeld-quandt, uji

Page 99: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

79

bruesch-pagan-godfrey, dan uji white. Kriteria pada output

eviews 7 adalah sebagai berikut :

- Bila Prob Obs*R-square < 0,05/ 5% = maka terdapat

heteroskedastisitas (tolak H0, terima H1).

- Bila Prob Obs*R-square > 0,05/ 5% = maka tidak terdapat

heteroskedastisitas (tolak H1, terima H0).

3) Implikasi Masalah Heterokedastisitas

Menurut Ariefianto (2012), terlanggarnya asumsi ini

(disebut heterokedastisitas) tidak menyebabkan estimator (βi)

menjadi bias karena residual bukanlah komponen dalam

perhitungan. Namun demikian heterokedastisitas menyebabkan

standard error dari model regresi menjadi bias, dan sebagai

konsekuensinya matriks varians-kovarians yang digunakan

untuk menghitung standard error parameter menjadi bias pula,

serta seluruh tipe uji hipotesis (parsial dan exclusion) menjadi

menyesatkan. Seperti yang diketahui, pengujian hipotesis baik t

test maupun F test sangatlah terikat pada standard error yang

benar. Dengan demikian, masalah heterokedastisitas akan

menyebabkan pengambilan kesimpulan menjadi tidak valid.

4) Cara Menghilangkan Heterokedastisitas

Untuk menghilangkan masalah heterokedastisitas menurut

Winarno (2011), ada bebarapa alternatif yang dapat dilakukan.

Namun alternatif tersebut sangat bergantung kepada

Page 100: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

80

ketersediaan informasi tentang varians dan residual. Jika

varians dan residual diketahui, maka heterokedastisitas dapat

diatasi dengan metode WLS. Seandainya varians tidak

diketahui, kita harus mengetahui pola varians residual terlebih

dahulu sebelum dapat mengatasi masalah heterokedastisitas.

Langkah-langkah tersebut adalah :

- Metode WLS (Weighted Least Square). Metode ini dapat

digunakan apabila σi2 diketahui.

- Metode White. Metode ini digunakan apabila besarnya σi2

tidak diketahui. Prosedur white (1980) dilakukan terutama

jika heterokedastisitas yang terjadi adalah pada model yang

telah dispesifikasi dengan benar.

- Metode transformasi, pada metode ini dituntut untuk lebih

menggunakan cara coba-coba, yaitu mengubah persamaan

dengan cara yang konsisten, agar masalah

heterokedastisitas menjadi hilang.

d. Autokorelasi

Autokorelasi (autocorrelation) adalah hubungan antara

residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.

Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut

waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang

dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun

demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data

Page 101: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

81

yang bersifat antar objek (cross section) (Winarno, 2011).

Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi

negatif. Dalam analisis runtut waktu, lebih besar kemungkinan

terjadi autokorelasi positif, karena variabel yang dianalisis

biasanya mengandung kecenderungan meningkat.

1) Penyebab Masalah Autokorelasi

Autokorelasi terjadi karena beberapa sebab. Menurut

(Gujarati, 2003 dalam Winarno, 2011), beberapa penyebab

autokorelasi adalah :

- Data mengandung pergerakan naik turun secara musiman,

misalnya kondisi perekonomian suatu negara yang kadang

naik dan kadang menurun.

- Kekeliruan memanipulasi data, misalnya data tahunan

dijadikan data kuartalan dengan membagi empat.

- Data runtut waktu, yang meskipun bila dianalisis dengan

model yt = a + bxt + et, karena datanya bersifat runtut, maka

berlaku juga yt-1 = a + bxt-1 + et-1. Dengan demikian akan

terjadi hubungan antara data sekarang dan data periode

sebelumnya.

- Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner.

Page 102: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

82

2) Teknik Deteksi

Sebelum menyatakan bahwa kualitas model yang

digunakan sebagai alat analisis, terlebih dahulu perlu

memeriksa masalah autokorelasi dengan model yang

digunakan. Cara untuk memeriksa atau mengidentifikasi ada

tidaknya masalah autokorelasi ada dua cara yang dapat

digunakan (Winarno, 2011) yaitu :

- Uji Durbin-Watson

Uji D-W merupakan salah satu uji yang banyak dipakai

untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi. Hampir semua

program statistik sudah menyediakan fasilitas untuk

menghitung nilai d (yang menggambarkan koefisien DW).

Nilai d akan berada di kisaran 0 hingga 4 seperti tampak

pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson

Tolak H0,berarti ada

autokorelasipositif

Tidak dapatdiputuskan

Tidak menolakH0, berarti tidakada autokorelasi

Tidak dapatdiputuskan

Tolak H0,berarti ada

autokorelasinegatif

0 dL du 2 4-du 4-dL 41,10 1,54 2,46 2,90

Apabila d berada di antara 1,54 dan 2,46, maka tidak

ada autokorelasi, dan bila nilai d ada di antara 0 hingga

1,10, dapat disimpulkan bahwa data mengandung

autokorelasi positif. Demikian seterusnya.

Page 103: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

83

- Uji Breusch-Godfrey

Nama lain uji BG ini adalah Uji Lagrange-Multiplier

(Pengganda Lagrange). Perhatikan nilai probability dan

nilai Obs*R-squared yang berasal dari koefisien

determinasi (yaitu R-squared) dikalikan dengan banyaknya

observasi. Bila nilai probability > α = 5%

mengidentifikasikan bahwa data tidak mengandung

autokorelasi.

3) Implikasi Masalah Autokorelasi

Jika memiliki model regresi yang mengalami masalah

autokorelasi, maka estimator OLS yang diperoleh adalah tetap

tidak bias, konsisten, dan secara asimtotik akan terdistribusi

dengan normal (Gujarati, 2003 dalam Ariefianto, 2012).

Namun demikian ia menjadi tidak BLUE karena varians

residual regresi adalah tidak minimum pada estimator kelas

linier. Lebih lanjut menurut Vogelvang (2005), varians residual

ini memiliki kecenderungan mengestimasi terlalu rendah

varians residual yang sebenarnya, akibatnya statistik uji

(statistik t) akan memiliki nilai terlalu besar sehingga

menimbulkan kesan signifikansi (padahal mungkin tidak).

4) Cara menghilangkan Autokorelasi

Apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera

diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk

Page 104: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

84

menghilangkan masalah autokorelasi, harus diketahui terlebih

dahulu besarnya koefisien autokorelasi, ρ. Untuk menghitung

nilai ρ, dapat digunakan Uji G atau biasa dikenal dengan Uji

Berenblutt-Webb. Setelah ρ diketahui, barulah autokorelasi

dapat dihilangkan. Beberapa alternatif menghilangkan masalah

autokorelasi (Winarno, 2011), yaitu :

- Bila struktur autokorelasi (ρ) diketahui. Bila ρ diketahui,

masalah autokorelasi dapat diatasi dengan melakukan

transformasi terhadap persamaan. Metode ini sering juga

disebut dengan generalized difference equation. Kelemahan

utama metode ini adalah sulit mengetahui nilai ρ.

- Bila ρ tinggi: metode diferensi tingkat pertama. Nilai ρ

terletak antara -1 dan 1. Apabila ρ berarti tidak ada korelasi

residual tingkat pertama, karena modelnya AR(1). Jika nilai

ρ = ±1, maka model mengandung autokorelasi (positif atau

negatif). Jika nilai ρ = +1, atau dengan kata lain nilai d

justru rendah, masalah autokorelasi biasanya dapat

dihilangkan dengan diferensi tingkat pertama.

- Bila ρ rendah: metode OLS. Bila nilai ρ rendah justru lebih

mudah, karena dapat menerapkan metode OLS biasa. Jadi

cukup dengan menjalankan analisis regresi.

- Bila ρ tidak diketahui: metode Cochrane-Orcutt (C-O).

Metode ini menggunakan nilai estimasi residual ei untuk

Page 105: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

85

menghitung ρ. Langkah ini dapat dijalankan dengan eviews

dengan mengestimasi persamaan regresi hingga mendapat

nilai residualnya dengan membuat variabel baru misalnya

res1 = resid.

3. Uji Signifikansi Statistik

Sebagai alternatif, anda dapat menggunakan pendekatan ini

dengan memperoleh statistik uji yang relevan (misalnya, statistik uji t)

dengan hipotesis nol dan mencari nilai ρ untuk mendapatkan nilai

tertentu dari statistik uji menurut distribusi probabilitas yang sesuai

(misalnya, distribusi t, F, χ2). Jika probabilitas ini lebih kecil dari nilai

α yang telah ditetapkan sebelumnya, anda dapat menolak hipotesis nol.

Tetapi jika probabilitas tersebut lebih besar dari α, jangan menolak

hipotesis nol. Jika anda tidak ingin menetapkan nilai α terlebih dulu,

cukup tampilkan nilai ρ dari statistik uji (Gujarati, 2007). Uji ini

digunakan untuk mengetahui kelayakan model regresi yang

dimodelkan. Uji signifikansi statistik meliputi tiga macam uji,

diantaranya yaitu uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2).

a. Uji Signifikansi Individual (Uji t-Statistik)

Uji t merupakan uji yang digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya. Apakah

variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap

variabel terikatnya atau tidak (Suliyanto, 2011). Uji t ini digunakan

Page 106: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

86

untuk membuktikan apakah variabel independen secara individu

mempengaruhi variabel dependen. Ada dua hipotesis yang

diajukan oleh setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatif (H1). Hipotesis nol merupakan angka numerik dari nilai

parameter populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai

kemudian bisa dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada.

Sementara itu hipotesis alternatif merupakan lawan dari hipotesis

nol. Hipotesis alternatif ini harus benar ketika hipotesis nol terbukti

salah (Widarjono, 2010).

Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap

koefisien regresi adalah sebagai berikut (Algifari, 2013):

- Perumusan Hipotesis. (1) H0 : β1 = 0, H0 : β1 = 0 dan (2) H1 : β1

≠ 0, H1 : β1 ≠ 0.

- Penentuan nilai kritis. Nilai kritis dalam pengujian hipotesis

terhadap koefisien regresi dapat ditentukan dengan

menggunakan tabel distribusi normal dengan memperhatikan

tingkat signifikasi (α) dan banyak sampel yang digunakan.

- Nilai thitung masing-masing koefisien regresi dapat diketahui

dari hasil penghitungan komputer.

- Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan

nilai thitung masing koefisien regresi dengan nilai ttabel (nilai

kritis) sesuai dengan tingkat signifikasi yang digunakan. Jika

thitung absolut suatu koefisien regresi lebih kecil daripada ttabel

Page 107: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

87

maka keputusannya adalah menerima daerah penerimaan

hipotesis nol (H0). Artinya koefisien regresi variabel

independen tidak berbeda dengan nol. Atau dengan kata lain,

variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel

dependen. Sedangkan jika pada pengujian terhadap suatu

koefisien regresi, thitung absolut lebih besar daripada nilai thitung

maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0), dan

menerima hipotesis alternatif (H1). Artinya koefisien regresi

variabel independen tersebut berbeda dengan nol. Atau dengan

kata lain, variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Menurut Widarjono (2010), signifikansi tidaknya sebuah

variabel independen di dalam analisis regresi bisa dilihat dari nilai

ρ dibandingkan dengan nilai α. Jika nilai probabilitas ρ lebih kecil

dari nilai α yang dipilih maka kita menolak hipotesis nol (H0) atau

menerima hipotesis alternatif (H1) dan sebaliknya jika nilai

probabilitas ρ lebih besar dari nilai α maka kita menerima hipotesis

nol atau menolak hipotesis alternatif. Setiap program komputer

untuk olah data ekonometrika selalu memberi informasi tentang

besarnya nilai probabilitas ρ sehingga kita bisa secara cepat

mengevaluasi apakah variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Page 108: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

88

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikan

pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya dalam

model regresi.

Jika t statistik < t tabel atau nilai probabilitas > dari 0,05 maka

H0 gagal ditolak artinya tidak ada pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Jika t statistik > t tabel atau nilai probabilitas < dari 0,05 maka

H0 ditolak, artinya ada pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan pada taraf signifikan tertentu yaitu 5%

yang artinya tingkat kesalahan satu variabel ada 5% atau 0,05

sedangkan tingkat keyakinannya adalah 95% atau 0,95. Jadi

apabila tingkat kesalahan suatu variabel > 5% atau 0,05 berarti

variabel itu tidak signifikan dan begitu sebaliknya apabila <5%

atau 0,05 maka variabel tersebut signifikan.

b. Uji Signifikansi simultan ( Uji F-Statistik)

Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen (Widarjono, 2010).

Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-

sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen

dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai

Page 109: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

89

variabel dependen yang dapat dijelaskan (explained) oleh

perubahan nilai semua variabel independen.

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan

antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel (nilai kritis) sesuai dengan

tingkat signifikansi yang digunakan. Jika Fhitung lebih kecil daripada

Ftabel, maka keputusannya adalah menerima daerah penerimaan

hipotesis nol (H0). Artinya, secara statistik dapat dibuktikan bahwa

semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap perubahan

nilai variabel dependen. Sedangkan jika Fhitung lebih besar daripada

Ftabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0) dan

menerima hipotesis alternatif (H1). Artinya, secara statistik data

yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen

berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Algifari, 2013).

Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Maka dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai

berikut :

Jika F-hitung < F tabel atau nilai probabilitas > dari 0,05 maka

H0 gagal diterima yang berarti secara bersama-sama variabel

independen tidak dipengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

Page 110: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

90

Jika F-hitung > F tabel atau nilai probabilitas < dari 0,05 maka

H0 ditolak yang berarti secara bersama-sama variabel dependen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness

of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi

variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di

dalam garis regresi (Widarjono, 2010).

Model persamaan secara umum yang akan diestimasi pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

ROAt = β0 + β1 Dt - β2 LnMt - β3 NPFt - β4 BOPOt + µt

Bila R2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh

X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y, 100%

dapat diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R2 = 1, maka

semua titik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan

demikian, ukuran goodness of fit dari suatu model ditentukan oleh

R2 yang nilainya antara nol dan 1 (Usman dan Nachrowi, 2002).

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependennya.

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

Page 111: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

91

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya

(Suliyanto, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependennya (Kuncoro, 2003).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian

suatu penelitian (Arikunto, 2002). Adapun operasional variabel dalam

penelitian ini yaitu mencakup :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau terikat

(Kuncoro, 2009). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

dependen adalah profitabilitas. Menurut Oktaviana (2012),

profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan

keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian

penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu

perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan

(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi

Page 112: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

92

perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis

perusahaan disamping melihat laporan keuangan perusahaan, juga

dapat dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan.

Sebagai proxy atas profitabilitas Bank Umum Syariah, dalam

penelitian ini menggunakan rasio Return On Assets (ROA). ROA

merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas bank umum

syariah yang tercatat di OJK. Dalam penelitian ini menggunakan data

berbasis bulanan, yaitu data Return On Assets Bank Umum Syariah

Indonesia yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan

selama periode Januari 2008 – Desember 2014.

2. Variabel Independen

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh pembiayaan Murabahah,

Non Performing Financing (NPF) dan biaya operasinal pendapatan

operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah,

maka penelitian ini menspesifikasikan variabel independen dan

definisi operasional sebagai berikut:

a. Pembiyaan Murabahah

Murabahah yang merupakan salah jenis jual beli yang

bersifat amânat dalam hukum Islam merupakan skema akad yang

paling dominan digunakan dalam praktik perbankan syariah di

Indonesia. Murabahah menurut Arifin (2006) adalah kontrak jual

Page 113: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

93

beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut penjual

harus menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan dan

tidak termasuk barang haram. Demikian juga harga pembelian dan

keuntungan yang diambil dan cara pembayarannya harus

disebutkan dengan jelas.

Pembiayaan murabahah dalam penelitian Citra Maulina

Septiani (2014) menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA. Hal ini bertentangan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dian Pramadona (2010) yang

menyatakan bahwa adanya pengaruh negative dan signifikan

terhadap ROA. Dengan adanya research gap dari penelitian

sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh

pembiayaan murabahah terhadap ROA.

Sebagai proxy atas salah satu jenis pembiayaan yang ada di

dalam perbankan syariah, dalam penelitian ini menggunakan

pembiayaan murabahah. Murabahah merupakan jenis pembiayaan

yang paling banyak penggunaanya di perbankan syariah yang

tercatat di OJK. Dalam penelitian ini menggunakan data berbasis

bulanan, yaitu data pembiayaan murabahah dalam miliar rupiah

yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan selama

periode Januari 2008 – Desember 2014.

Page 114: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

94

b. Non Performing Financing (NPF)

Menurut Ali (2006) Non Performing Financing (NPF)

adalah risiko kerugian yang diderita bank, terkait dengan

kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo debitnya atau

pengguna dana gagal memenuhi kewajibannya terhadap bank.

Sedangkan Muhammad (dalam Hendra Gunawan 2013),

menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) digunakan

untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi

oleh bank syariah. NPF mencerminkan risiko pembiayaan. Risiko

pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu risiko usaha

bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman

yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukan oleh pihak

bank. Semakin tinggi rasio ini, menunjukan kualitas pembiayaan

bank syariah semakin buruk. Aktiva produktif bank syariah diukur

dengan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan total

pembiayaan yang diberikan.

NPF yang diteliti oleh Iqbal Ali Hamzah (2014)

menyatakan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dhian Dayinta Pratiwi (2012) yang menyatakan bahwa adanya

pengaruh negative dan signifikan terhadap ROA. Dengan adanya

research gap dari penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan

penelitian lanjutan pengaruh NPF terhadap ROA.

Page 115: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

95

Sebagai proxy atas salah satu jenis rasio keuangan yang ada di

dalam perbankan syariah, dalam penelitian ini menggunakan rasio

Non Performing Financing (NPF). Dalam penelitian ini

menggunakan data berbasis bulanan, yaitu data rasio Non

Performing Financing (NPF) yang telah dipublikasikan oleh

Otoritas Jasa Keuangan selama periode Januari 2008 – Desember

2012.

c. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil

rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas,

2005). Keberhasilan bank didasarkan pada penelitian kuantitatif

terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio

biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Kuncoro dan

Suhardjono, 2002). Menurut Dendawijaya (2003) rasio biaya

operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

BOPO yang diteliti oleh Dhian Dayinta Pratiwi (2012)

yang menyatakan bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan

Page 116: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

96

terhadap ROA. Sedangkan hasil penelitian Doddi Sartono (2010)

menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dengan adanya research gap dari penelitian sebelumnya maka

perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh BOPO terhadap

ROA.

Sebagai proxy atas salah satu jenis rasio keuangan yang ada di

dalam perbankan syariah, dalam penelitian ini menggunakan rasio

BOPO. Dalam penelitian ini menggunakan data berbasis bulanan,

yaitu data rasio BOPO yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan selama periode Januari 2008 – Desember 2014.

Tabel 3.2Operasioanl Variabel Penelitian

No JenisVariabel

Variabel Definisi Variabel Ukuran

1. Dependen ROA BankUmumSyariah

ROA adalah rasio yang rajindigunakan, yaitu

membandingkan seberapaperkiraan laba bersih yang

dapat diperoleh dengan totalaset yang ada. (Oktaviana,

2012)

Persen

2. Independen GoodCorporate

Governance(GCG)

GCG merupakan suatu tatakelola Bank yang menerapkan

prinsip-prnsip keterbukaan(tranparency), akuntabilitas

(accountability),pertanggungjawaban

(responsibility), professional(professional), dan kewajaran

(fairness). (PBI No.

Page 117: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

97

11/33/PBI/2009)

PembiayaanMurabahah

Murabahah adalah kontrak jualbeli atas barang tertentu. Dalam

transaksi jual beli tersebutpenjual harus menyebutkandengan jelas barang yangdiperjualbelikan dan tidaktermasuk barang haram.

(Arifin, 2006)

MilyarRupiah

NonPerformingFinancing

(NPF)

NPF adalah risiko kerugianyang diderita bank, terkait

dengan kemungkinan bahwapada saat jatuh tempo debitnya

atau pengguna dana gagalmemenuhi kewajibannya

terhadap bank. (Ali, 2006)

Persen

BOPO BOPO merupakan rasio yangdigunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dankemampuan bank dalam

melakukan kegiatanoperasinya. (Dendawijaya,

2003)

Persen

Page 118: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

98

BAB IV

ANALISIS PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang lambat

dari tahun 1992-1998. Pertumbuhan yang pesat terjadi setelah

dikeluarkannya UU Perbankan No. 10/1998 dan UU Bank Sentral No.

23/1998. Dalam rentang waktu 1992-1998 Indonesia hanya memiliki satu

bank umum syariah, Bank Muamalat Indonesia. Namun saat ini,

berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan bulan September 2014,

telah terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah

(UUS), 163 Badan Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan 2.997 jumlah

jaringan kantor.

Laporan statistik OJK menunjukan bahwa asset perbankan syariah

yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS)

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tercatat sebesar Rp 248,1

triliun pada akhir tahun 2013 atau tumbuh 24,2% pertahun, lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya (34,0%). Meskipun

mengalami perlambatan, laju pertumbuhan asset perbankan syariah

tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan asset perbankan

secara nasional, sehingga pangsa perbankan syariah secara keseluruhan

sekitar 4,93%.

Page 119: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

99

Hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa perbankan syariah

sebagai lembaga intermediasi memiliki peranan yang semakin meningkat

pula dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Peningkatan aset tersebut

yang terjadi tidak terlepas dari aspek kinerja yang dihasilkan. Potret

keuangan yang dihasilkan oleh perbankan syariah menunjukkan potensi

berkembang yang besar dengan jumlah bank yang jauh lebih sedikit bila

dibandingkan jumlah bank umum dengan sebaran cukup luas. Aspek

kinerja keuangan perbankan syariah tentunya menjadi sangat penting

dalam pertumbuhan dan perkembangan bank dari waktu ke waktu dalam

sistem keuangan.

Dari sisi profitabilitas, laba bersih BUS dan UUS pada tahun 2013

tercatat sebesar Rp3,3 Triliun meningkat 29,0% dari tahun sebelumnya.

Namun demikian pertumbuhan tersebut melambat dari tahun sebelumnya

yang mencapai 72,3%. Dari sisi tingkat pengembalian aset Return on Asset

(ROA), pertumbuhan laba yang melambat juga tercermin dari penurunan

ROA yaitu dari 2,1% pada tahun 2012 menjadi 2,0% pada tahun laporan.

Dibandingkan dengan perbankan secara nasional yang memiliki ROA

3,1%, tingkat profitabilitas perbankan syariah cenderung lebih rendah

mengingat kemampuan menghasilkan pendapatan selain dari kegiatan

penyaluran dana masih relatif terbatas (Publikasi Laporan Keuangan

Syariah OJK, 2013).

Momentum penting dalam akselerasi pengembangan bank syariah di

Indonesia adalah pada saat pengesahan Undang-Undang No.21 Tahun

Page 120: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

100

2008 tentang Perbankan Syariah. Kehadiran Undang-Undang Perbankan

Syariah mengatur jenis usaha, ketentuan pelaksanaan syariah, kelayakan

usaha, penyaluran dana, dan larangan bagi bank syariah maupun UUS

yang merupakan bagian dari bank umum konvensional.

Pelaksanaan teknis Undang-Undang Perbankan Syariah diuraikan

melalui berbagai bentuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran

Bank Indonesia (SEBI). PBI yang telah diterbitkan yang berhubungan

dengan perbankan syariah diantaranya adalah PBI No.11/3/PBI/2009

tentang Bank Umum Syariah, PBI No.11/13/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah, dan PBI No.6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang

Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. adapun Surat

Edaran yang telah diterbitkan yang berhubungan dengan perbankan

syariah diantaranya adalah SEBI No.12/13/DPbS/2010 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah dan SEBI No.8/19/DPbS/2006 tentang Pedoman

Pengawasan Syariah dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan bagi

Dewan Pengawas Syariah.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

Page 121: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

101

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi

semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,

menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan

kesimpulan (Muhson, 2006).

a. Analisis Deskriptif Profitabilitas Bank Umum Syariah

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total yang

dimilikinya. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar

Return on Asset (ROA) yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar

Return on Asset (ROA) menunjukkan kinerja perusahaan semakin

baik, karena return semakin besar.

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu indikator yang

mengukur sehat atau tidaknya suatu bank dalam memanfaatkan asset

yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Asset yang berkualitas tentu

akan mendukung kinerja perbankan syariah dalam menghasilkan profit

guna keberlangsungan kinerja perbankan pada periode-periode

salanjutnya. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan

melalui Otoritas Jasa Keuangan, BUS di Indonesia mengalami tren

perkembangan ROA tahun 2008 hingga tahun 2014.

Page 122: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

102

Gambar 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) BUS DiIndonesia (dalam Persen)

Sumber: OJK (data setelah diolah)

Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rasio ROA dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuatif. Tingkat

profitabilitas perbankan syariah pada tahun 2010 menunjukkan kinerja

yang membaik. Terlihat bahwa ROA industri perbankan syariah

meningkat dari 1,48% pada tahun 2009 menjadi 1,67% pada tahun

2010. Khususnya memasuki awal tahun 2012 terjadi kenaikan ROA

yang cukup signifikan sampai Desember 2012. Dengan adanya

pencapaian (kenaikan) produktivitas aset, penyesuaian distribusi return

kepada nasabah dan peningkatan efisiensi operasi membuat

profitabilitas perbankan syariah ikut meningkat pada tahun 2012

sebesar 0,35% dari 1,79% pada tahun 2011 menjadi 2,14% pada tahun

2012. Namun memasuki tahun 2013 ROA menurun hingga akhir 2014.

Hal tersebut menunjukan bahwa aset di perbankan syariah semakin

Page 123: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

103

menurun. Penurunan ROA ini diperkirakan karena adanya perlambatan

ekonomi di tahun 2014.

b. Analisis Deskriptif Pembiayaan Murabahah Bank Umum

Syariah

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang menggunakan

prinsip jual beli barang dimana pihak bank membeli barang dari

pemasok dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah. Harga

jual barang adalah harga perolehan ditambah dengan mark up atau

keuntungan yang telah disepakati antara pihak bank dengan nasabah

yang menjadi pembeli. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran

sesuai kesepakatan bersama. Berdasarkan laporan keuangan yang

dipublikasikan melalui Otoritas Jasa Keuangan, BUS di Indonesia

mengalami tren perkembangan NPF tahun 2008 hingga tahun 2014.

Gambar 4.2 Perkembangan Pembiayaan Murabahah BUS DiIndonesia (dalam Miliar Rupiah)

Sumber: OJK (data setelah diolah)

Page 124: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

104

Berdasarkan gambar 4.2 diatas menunjukan bahwa perkembangan

murabahah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adanya

peningkatan penyaluran pembiayaan murabahah disebabkan karena

total dana pihak ketiga (DPK) yang semakin meningkat, 36.852 miliar

rupiah pada tahun 2008 menjadi 217.558 miliar rupiah pada tahun

2014. Dengan terjadinya peningkatan pembiayaan murabahah dari

waktu ke waktu, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi

melalui pendapatannya berupa margin untuk meningkatkan

profitabilitas bagi Bank Umum Syariah Indonesia.

c. Analisis Deskriptif Non Performing Financing (NPF) Bank

Umum Syariah

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang menunjukkan

pembiayaan bermasalah sebagai akibat ketidakmampuan nasabah

mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank syariah

beserta imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan,

yang terdiri dari pembiayaan yang berklarifikasi kurang lancar,

diragukan, dan macet. Berdasarkan laporan keuangan yang

dipublikasikan melalui Otoritas Jasa Keuangan, BUS di Indonesia

mengalami tren perkembangan NPF tahun 2008 hingga tahun 2014.

Page 125: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

105

Gambar 4.3 Perkembangan NonPerforming Financing (NPF)BUS Di Indonesia (dalam Persen)

Sumber: OJK (data setelah diolah)

Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa NPF (Non Performing

Finance) pada tahun 2008-2009 NPF meningkat hingga 4%, lalu pada

tahun 2010 hingga 2012 NPF menurun, dengan artian karena adanya

permasalahan kredit, seperti : kredit macet/kredit yang diragukan, jika

permasalahan kredit tersebut lebih sedikit maka semakin bagus

pembiayaan di Bank Syariah, tapi ternyata di tahun 2012 hingga 2014

ini terus menaik dalam artian performen pembiayaannya semakin

berkurang.

Namun, nilai rasio NPF dari tahun 2008 sampai tahun 2014 sudah

relatif baik karena telah memenuhi Standar BI senilai kurang dari 5%,

NPF mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPF semakin kecil

pula risiko kredit yang ditanggung bank. Bank dengan NPF yang

tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif

maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

Page 126: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

106

d. Analisis Deskriptif Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) Bank Umum Syariah

BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional dengan

pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Untuk bank

syariah, pendapatan operasional bank terdiri atas pendapatan bagi

hasil, keuntungan atas kontrak jual-beli, fee, dan biaya administrasi.

Semakin kecil nilai BOPO semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Berdasarkan laporan keuangan yang

dipublikasikan melalui Otoritas Jasa Keuangan, BUS di Indonesia

mengalami tren perkembangan BOPO tahun 2008 hingga tahun 2014.

Gambar 4.4 Perkembangan BOPO BUS Di Indonesia (dalamPersen)

Sumber: OJK (data setelah diolah)

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai rasio BOPO dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2014 berada di tingkat yang stabil. Diakhir

Page 127: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

107

tahun 2012 BOPO mengalami penurunan dikarenakan jumlah

pembiayaan yang meningkat diiringi dengan membaiknya kinerja telah

mampu menurunkan rasio BOPO tahun 2012 sebesar 75,44%.

BOPO bank syariah mempunyai nilai yang relatif menurun jika

dibandingkan dengan BOPO tahun sebelumnya, sehingga kinerjanya

meningkat. Semakin kecil tingkat rasio BOPO suatu bank, berarti

semakin memungkinkan untuk meningkatkan kinerjanya karena

semakin besar juga profitabilitas dari pengelolaan modal yang dimiliki.

Begitu halnya jika mengacu pada ketentuan BI No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 yang menetapkan BOPO tidak lebih dari 90%, maka

kinerja umum syariah selama tahun 2008-2014 termasuk kategori bank

yang memiliki kinerja baik/sehat karena nilai BOPO untuk beberapa

periode tersebut jauh di bawah ketentuan BI.

2. Uji Asumsi Klasik

Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai

sifat-sifat tidak bias. Analisis regresi korelasi memerlukan dipenuhinya

berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi

yang baik. Maka dilakukan langkah-langkah uji asumsi klasik yang

meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel

yang akan digunakan dalam penelitian, data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi

Page 128: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

108

normal. Menurut Winarno (2011), bila nilai Jarque-Bera (J-B)

tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data terdistribusi normal.

Dan bila probabilitasnya lebih besar dari α = 5% (bila

menggunakan tingkat signifikansi tersebut), maka data

berdistribusi normal.

Gambar 4.5

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: ResidualsSample 2008M01 2014M12Observations 84

Mean -3.15e-15Median -0.013909Maximum 0.670192Minimum -0.997558Std. Dev. 0.295975Skewness -0.304983Kurtosis 3.652560

Jarque-Bera 2.792629Probability 0.247507

Pada uji normalitas gambar 4.5 diatas menggambarkan nilai

Jarque Bera sebesar 2,792629 lebih besar dari 2. Namun jika

menggunakan nilai probability menunjukkan angka yang lebih

besar dari α=5% yaitu sebesar 0,247507. Dalam hal ini, maka data

terdistribusi normal. Hal ini merujuk pada buku Winarno (2011).

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas berfungsi untuk mengetahui

apakah ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Ada

tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari koefisien korelasi

masing-masing variabel bebasnya, jika koefisien korelasi diantara

Page 129: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

109

masing-masing variabel bebas memiliki koefisien yang cukup

besar, yaitu lebih besar dari 0,8, sehingga patut diduga adanya

hubungan linier antarvariabel bebas. Menurut Gujarati (1995), bila

korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka

multikolinieritas menjadi masalah yang serius. Berikut ini adalah

uji multikolinieritas dengan menggunakan correlation matrix :

Tabel 4.1

Uji Multikolinieritas (Correlation Matrix)

DUMMY LN_MURABAHAH

NPF BOPO

DUMMY 1.000000 0.760818 -0.654264 0.225210

LN_MURABAHAH

0.760818 1.000000 -0.582641 0.149641

NPF -0.654264 -0.582641 1.000000 0.100471

BOPO 0.225210 0.149641 0.100471 1.000000

*data setelah diolah dengan eviews

Hasil dari tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa tidak adanya

lagi masalah multikolinieritas diantara variabel independen.

Karena masing-masing variabel indepeden memiliki nilai koefisien

kurang dari 0.8, yang memiliki arti bahwa data tidak lagi

mengandung masalah multikolinieritas antarvariabel independen

dalam model regresi.

Page 130: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

110

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedasitas berfungsi untuk menguji apakah varian

dari dua observasi dalam penelitian sama (homogen) untuk semua

variabel terikat dengan variabel bebas sehingga hasil menghasilkan

estimasi tidak bias. Ada tidaknya masalah heterokedastisitas dapat

dideteksi dengan beberapa metode, salah satunya yaitu dengan

menggunakan uji white. Uji white menggunakan residual kuadrat

sebagai variabel dependen, dan variabel independennya terdiri atas

variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat

variabel independen, ditambah lagi dengan perkalian dua variabel

independen (Winarno, 2011).

Tabel 4.2

Uji Heterokedastisitas (Uji White)

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.905833 Prob. F(13,70) 0.0440Obs*R-squared 21.95887 Prob. Chi-Square(13) 0.0560Scaled explained SS 25.75970 Prob. Chi-Square(13) 0.0183

*data setelah diolah dengan eviews

Berdasarkan tabel 4.2, nilai Obs*R-squared pada hasil

diatas adalah 21,95887 dan nilai probabilitasnya adalah 0,0560

yang memiliki arti bahwa probabilitas R-Squared lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa model

terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 131: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

111

d. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi berfungsi untuk mengetahui apakah

terdapat kesalahan pengganggu dari periode tertentu (μt)

berkolerasi dengan kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya

(μ-1). Pada kondisi ini kesalahan pengganggu tidak bebas tetapi

satu sama lain saling berhubungan (Hamja, 2008). Autokorelasi

lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena

berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data-

data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian tetap

dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat

antarobjek (cross section) (Winarno, 2011). untuk melihat kriteria

pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi menggunakan Uji

Durbin-Watson dapat dilihat dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi

R-squared 0.588076 Mean dependent var 1.775714Adjusted R-squared 0.567219 S.D. dependent var 0.461154S.E. of regression 0.303375 Akaike info criterion 0.509987Sum squared resid 7.270892 Schwarz criterion 0.654678Log likelihood -16.41945 Hannan-Quinn criter. 0.568152F-statistic 28.19575 Durbin-Watson stat 1.554922Prob(F-statistic) 0.000000

*data setelah diolah dengan eviews

Berdasarkan pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa nilai Durbin-

Watson stat sebesar 1,554922 yang berarti nilai tersebut berada di

antara 1,54 – 2,46 sehingga mengindikasikan bahwa dara tidak

mengandung masalah autokorelasi.

Page 132: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

112

3. Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data menggunakan regresi

linier berganda dengan metode OLS. Untuk model persamaan yang

digunakan dalam penelitian ini setelah variabel inflasi dihilangkan,

maka persamaannya menjadi ROAt = β0 + β1 Dt - β2 Ln_Murabahaht -

β3 NPFt – β4 BOPOt + µt

Tabel 4.4

Hasil Regresi dengan Metode OLS

Dependent Variable: ROAMethod: Least SquaresDate: 09/01/15 Time: 23:51Sample: 2008M01 2014M12Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.85321 1.022165 11.59617 0.0000DUMMY 0.310148 0.129121 2.401995 0.0187

LN_MURABAHAH -0.473130 0.079497 -5.951508 0.0000NPF -0.182967 0.053283 -3.433864 0.0010

BOPO -0.058010 0.008437 -6.875627 0.0000

R-squared 0.588076 Mean dependent var 1.775714Adjusted R-squared 0.567219 S.D. dependent var 0.461154S.E. of regression 0.303375 Akaike info criterion 0.509987Sum squared resid 7.270892 Schwarz criterion 0.654678Log likelihood -16.41945 Hannan-Quinn criter. 0.568152F-statistic 28.19575 Durbin-Watson stat 1.554922Prob(F-statistic) 0.000000

*data setelah diolah dengan eviews

Berarti persamaan regresi linier berdasarkan tabel 4.4 adalah

sebagai berikut :

ROA = 11.85321 + 0.310148 DUMMY – 0.473130 LN_Murabahah -

0.182967 NPF - 0.058010 BOPO + µ

Dimana :

Page 133: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

113

ROA : Return On Asset dalam persen

DUMMY : Good Corporate Governance

0 = sebelum PBI No.11/33/2009

1 = sesudah PBI No.11/33/2009

Ln_Murabahah : Murabahah dalam persen

NPF : Non Performing Financing dalam persen

BOPO : Beban Operasional PendapatanOperasional

dalam persen.

Dari persamaan regresi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

a. Jika variabel-variabel independen dianggap konstan atau

bernilai nol, artinya variabel independen tidak terjadi

peningkatan atau penurunan maka besarnya return on asset

(ROA) Bank Umum Syariah Indonesia sebesar 11.85321%.

b. Nilai koefisien regresi variabel dummy yang mewakili good

corporate governance sebesar 0.310148, yang berarti setiap

peningkatan sebesar 1% akan meningkatkan return on asset

(ROA) Bank Umum Syariah Indonesia sebesar 0.310148 %.

c. Nilai koefisien regresi variabel Murabahah adalah sebesar

-0.473130, yang berarti setiap peningkatan Murabahah

sebesar 1% akan menurunkan return on asset (ROA) Bank

Umum Syariah Indonesia sebesar 0.473130%.

Page 134: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

114

d. Nilai koefisien regresi variabel Non Performing Financing

(NPF) adalah sebesar -0.182967, yang berarti setiap

peningkatan NPF sebesar 1% akan menurunkan return on

asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia sebesar

0.182967%.

e. Nilai koefisien regresi variabel BOPO adalah sebesar -

0.058010, yang berarti setiap peningkatan BOPO sebesar

1% akan menurunkan return on asset (ROA) Bank Umum

Syariah Indonesia sebesar 0.058010%.

4. Uji Signifikansi Statistik

Pengujian signifikansi ini dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik.

Adapun uji signifikansi terdiri dari :

a. Uji Signifikansi Individual (Uji t-statistik)

Uji t digunakan untuk mengukur tingkat signifikan pengaruh

setiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya dalam model

regresi. Dalam penelitian ini melihat apakah variabel independen

yaitu jumlah uang beredar, investasi kepemilikan saham asing, dan

inflasi secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu

Indeks Saham Syariah Indonesia.

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat, kita dapat

melihat masing-masing t-statistik yang dibandingkan dengan nilai

t-tabel pada tingkat signifikansi α = 5%. Jika nilai t-stat < t-tabel

Page 135: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

115

atau nilai probabilitas > α = 5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak,

berarti variabel tidak signifikan. Namun jika nilai t-stat > t-tabel

atau nilai probabilitas < α =5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

yang berarti signifikan.

Tabel 4.5

Uji t-statistik

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.85321 1.022165 11.59617 0.0000DUMMY 0.310148 0.129121 2.401995 0.0187

LN_MURABAHAH -0.473130 0.079497 -5.951508 0.0000NPF -0.182967 0.053283 -3.433864 0.0010

BOPO -0.058010 0.008437 -6.875627 0.0000

*data setelah diolah dengan eviews

Tabel 4.5, merupakan hasil pengujian variabel independen

yaitu dummy (good corporate governance), murabahah, NPF, dan

BOPO terhadap return on asset (ROA) Bank Umum Syariah

Indonesia secara parsial. Adapun pembuktian dari hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Variabel Dummy (good corporate governance) memiliki

nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α =

5% atau (0,0187 < 0,05) yang berari H0 ditolak. Artinya

secara parsial variabel Dummy mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap return on asset (ROA) Bank Umum

Syariah Indonesia.

2) Variabel murabahah memiliki nilai probabilitas lebih kecil

dari tingkat signifikansi α = 5% atau (0,0000 < 0,05) yang

Page 136: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

116

berari H0 ditolak. Artinya secara parsial variabel

murabahah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return on asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia.

3) Variabel NPF memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% atau (0,0010 < 0,05) yang

berari H0 ditolak. Artinya secara parsial variabel NPF

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on

asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia.

4) Variabel BOPO memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% atau (0,0000 < 0,05) yang

berari H0 ditolak. Artinya secara parsial variabel BOPO

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on

asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-statistik)

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen

berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen, maka digunakan uji F dengan melihat F-statistik yang

dibandingkan dengan nilai F-tabel pada tingkat signifikansi α =

5%. Jika nilai F-stat < F-tabel atau nilai probabilitas > α = 5%,

maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan). Namun jika

nilai F-stat > F-tabel atau nilai probabilitas < α = 5%, maka H0

ditolak dan H1 diterima (yang berarti secara bersama-sama variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan).

Page 137: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

117

Berdasarkan hasil regresi OLS (lihat tabel 4.4), menunjukkan

diperoleh nila probabilitas F-statistik sebesar 0,000000 yang

artinya nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 5% atau (0,000000 < 0,05), yang berarti H0 ditolak

dan H1 diterima. Maka secara bersama-sama variabel independen

yaitu dummy (good corporate governance), murabahah, NPF, dan

BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on

asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia.

c. Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil regresi OLS (lihat tabel 4.4), Nilai Adjusted

R-squared (R2) menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 0,588076

atau 58,80%. Semakin mendekati 100%, model akan semakin baik.

Dalam penelitian ini berarti masih ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi return on asset (ROA) Bank Umum Syariah

Indonesia yang belum dimasukkan ke dalam model regresi, yaitu

sebesar 100% - 58,80% atau sebesar 41,20%.

5. Analisis Ekonomi

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk

menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diduga dapat

mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia, yaitu

Page 138: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

118

good corporate governance (dummy), pembiayaan murabahah, non

performing financing (NPF), dan beban operasional pendapatan

operasional (BOPO). Dari seluruh variabel yang diteliti menunjukkan

hubungan yang signifikan terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

Indonesia. Adapun variabel good corporate governance (dummy)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROA Bank Umum

Syariah, sedangkan variabel pembiayaan murabahah, non performing

financing (NPF), dan biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA Bank

Umum Syariah.

a. Good Corporate Governance (Dummy) Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah Indonesia.

Tujuan dari Good Corporate Governance (GCG) adalah untuk

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan.

Apabila GCG dalam kepemilikan manajerial, dapat berjalan dengan

baik maka dapat meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas

perusahaan kemudian kemungkinan terjadinya manajemen laba yang

dapat memberikan keuntungan pribadi sangat kecil dan kinerja

perusahaan akan meningkat sehingga dapat menarik investor lainnya

untuk menanamkan investasinya di perusahaan tersebut.

Pelanggan dianggap sebagai salah satu stakeholders dari suatu

perusahaan karena pelanggan memberikan kontribusi pendapatan dari

Page 139: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

119

pemakaian produk atau jasa perusahaan. Secara umum pelanggan

menuntut agar produk atau jasa tersebut dapat dipercaya dengan

tingkat harga yang seminimal mungkin, serta menuntut pula adanya

pelayanan yang diberikan oleh produk, garansi yang cocok, riset dan

pengembangan perbaikan produk dan jasa. Dalam teori ini

menunjukkan adanya peran penting stakeholders dalam perusahaan.

Untuk itu perusahaan harus mampu memberikan kepuasan terhadap

stakeholders, dimana perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi

semua tuntutan stakeholders agar dapat mendukung pencapai tujuan

perusahaan. Dalam tesisnya, Sarwako (2003) menyimpulkan salah satu

cara yang dapat digunakan untuk mengelola tuntutan stakeholders

adalah dengan menerapkan GCG secara efektif.

Menurut Ferly Ferdyant, Ratna Anggraini, dkk (2010) kinerja

perbankan ditentukan sejauh mana keseriusannya dalam menerapkan

GCG. Semakin tinggi penerapan corporate governance yang diukur

dengan nilai komposit corporate governance self assessment semakin

tinggi pula tingkat ketaatan perbankan tersebut.

Secara teoritis praktik GCG dapat meningkatkan kinerja

perbankan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan

direksi dengan keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya

GCG dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya yang berdampak terhadap kinerjanya.

Page 140: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

120

Stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat

dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan

publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya.

Salah satu hambatan yang dialami perusahaan dalam proses

meningkatkan profitabilitas adalah adanya agency problem. Agency

theory menyatakan bahwa principal akan mengutamakan pencapaian

return yang maksimal atas dana yang telah diinvestasikan, sedangkan

agent akan mementingkan peningkatan kompensasi atas kinerja yang

dihasilkan. GCG muncul untuk mengendalikan perilaku dan mengatasi

konflik antara pihak-pihak dalam perusahaan melalui mekanisme

pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja manajemen, sehingga

pengelolaan perusahaan terhindar dari masalah keagenan. Penelitian

tentang GCG terhadap kinerja telah banyak dilakukan, namun hasil-

hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Untuk merekonsiliasi perbedaan hasil tersebut, maka dilakukan

penelitian serupa dengan objek yang berbeda.

Pada hasil penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

variabel GCG memiliki pengaruh yang signifikan dan berkorelasi

positif terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah

Indonesia. Pada hasil statistik dibuktikan dengan tingkat koefisien

0.310148 dan tingkat probabilitas sebesar 0,0187 yang berarti lebih

kecil dati tingkat signifikansi α = 5% (menerima H1 dan menolak H0).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG yang semakin efektif

Page 141: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

121

akan meningkatkan kinerja keuangan bank umum syariah. Dengan

kata lain, praktik GCG yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan,

mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan

keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya GCG dapat

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

yang berdampak terhadap kinerjanya. Serta perbedaan yang terjadi

pada variabel ROA yang terus meningkat dari waktu ke waktu dapat

mengindikasikan adanya efek positif dari adanya penerapan good

corporate governance pada Bank Umum Syariah.

Hasil penelitian ini mendukung teori dari Acmad Daniri dalam

Nuswandari (2009) bahwa esensi dari GCG ini secara ekonomis akan

menjaga kelangsungan usaha, baik profitabilitasnya maupun

pertumbuhannya. Corporate governance merupakan pedoman bagi

manajer untuk mengelola perusahaan secara best practice. Manajer

akan membuat keputusan keuangan yang dapat menguntungkan semua

pihak (stakeholder). Penerapan GCG akan membuat investor

memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan

meningkatkan nilai pasar perusahaan. Ini adalah salah satu fakta

mengenai pentingnya tata kelola perusahaan perbankan.

Page 142: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

122

b. Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah Indonesia.

Menurut Antonio (2001), Pembiayaan murabahah adalah

pembiayaan yang menggunakan prinsip jual beli barang dimana pihak

bank membeli barang dari pemasok dan kemudian menjualnya kembali

kepada nasabah. Harga jual barang adalah harga perolehan ditambah

dengan mark up atau keuntungan yang telah disepakati antara pihak

bank dengan nasabah yang menjadi pembeli. Pembayaran dapat

dilakukan secara angsuran sesuai kesepakatan bersama.

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang paling banyak

digunakan dalam perbankan syariah. Murabahah merupakan

pembiayaan dengan prinsip jual beli, di mana keuntungan yang akan

diperoleh bank syariah berupa margin/mark up. Dengan semakin besar

pembiayaan murabahah yang disalurkan, diharapkan margin yang akan

di dapat semakin besar pula. Tingginya pendapatan margin/mark up

tersebut akan meningkatkan profit yang akan diperoleh bank syariah.

dengan kata lain, pembiayaan murabahah dengan keuntungan mark-

up-nya akan meningkatkan profitabilitas. Hal tersebut berbanding

terbalik dengan hasil regresi penelitian ini bahwa pembiayaan

murabahah memiliki hubungan yang negatif dengan ROA Bank

Umum Syariah.

Pada hasil penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

variabel murabahah memiliki pengaruh yang signifikan dan

Page 143: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

123

berkorelasi negatif terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum

Syariah Indonesia. Pada hasil statistik dibuktikan dengan tingkat

koefisien -0.473130 dan tingkat probabilitas sebesar 0,0000 yang

berarti lebih kecil dati tingkat signifikansi α = 5% (menerima H1 dan

menolak H0).

Hal tersebut menunjukkan bahwa kenaikan porsi pembiayaan

tidak berdampak pada kenaikkan profitabilitas bank. Pada produk

pembiayaan murabahah tidak terlepas dari yang namanya resiko.

Resiko pembiayaan adalah resiko yang terjadi akibat kegagalan pihak

lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya.

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang dicirikan

dengan adanya penyerahan barang di awal akad dan pembayaran

kemudian, baik dalam bentuk angsuran atau maupun dalam bentuk

lump sump (sekaligus). Dengan demikian, pemberian pembiayaan

murabahah dengan jangka waktu panjang, menimbulkan resiko tidak

bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga. Resiko yang terdapat

pada pembiayaan murabahah, diantaranya: resiko kredit, resiko pasar,

dan resiko liquiditas.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang di rilis oleh

Bank Indonesia, sepanjang Januari - September 2009 bank syariah

cuma membukukan laba bersih sebesar Rp 469 miliar atau turun

23,5% dibandingkan periode yang sama 2008 yang mencatat laba Rp

613 miliar. Padahal BI juga mencatat, nilai pembiayaan perbankan

Page 144: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

124

syariah dari tahun ke tahun hingga September 2009 masih tumbuh

18,15% menjadi Rp 44,52 triliun.

Bambang Sutrisno, Sekretaris Umum Asosiasi Bank Syariah

Indonesia (Asbisindo), menduga pemicu turunnya laba industri bank

syariah karena ekspansi pembiayaan tidak sebesar tahun lalu.

Bambang mengatakan bahwa rasio pembiayaan terhadap dana pihak

ketiga terlihat turun.

Dalam artikel yang ditulis oleh Herry Prasetyo dalam berita harian

online KontanTV, sebelumnya rasio pembiayaan terhadap dana

masyarakat atau financing to deposit ratio (FDR) di bank syariah

memang di atas 100%. Tetapi September tahun 2008 rata-rata FDR

bank syariah masih 112,25%. per Juni 2009 mulai turun menjadi

100,22% dan Agustus 2009 susut menjadi 99,71%. Perbankan syariah

mengerem pembiayaan karena tidak ingin mengalami kesulitan

likuiditas di tengah krisis yang mengakibatkan bank akan mengalami

kesulitan ketika membayar kewajiban jangka pendeknya. Bagi bank

konvensional, terlalu sedikitnya dana likuiditas akan berpotensi untuk

meminjam dana dengan harga yang tidak dapat diketahui sebelumnya,

sehingga dapat meningkatkan biaya dan menurunkan probabilitasnya.

Lebih-lebih bagi bank syariah yang dilarang untuk melakukan

peminjaman dana dengan sistem buga, tentunya akan lebih sulit untuk

memperoleh dana. Jika suatu bank syariah tidak dapat membayar

kewajiban jangka pendeknya tepat waktu, maka akan menurunkan

Page 145: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

125

tingkat reputasi (kepercayaan) bank sehingga akan berdampak pada

menurunnya tingkat profitabilitas bank.

Karena pendapatan perbankan syariah sebagian besar berasal dari

imbal hasil pembiayaan. Penyebab lain mengapa laba perbankan

syariah turun antara lain karena mereka harus menyisihkan dana lebih

besar untuk mengantisipasi pembiayaan yang macet. Sekadar catatan,

rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF)

perbankan syariah per September 2009 berada pada angka 5,72%.

Seperti dalam artikel yang ditulis oleh Roy Franedya dalam berita

harian online bahwa berdasarkan data Bank Indonesia pada akhir

februari 2011 rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Finance (NPF) perbankan syariah juga mengalami kanaikan dari

3,28% menjadi 3,66%. Dalam kondisi kemampuan pengelolaan risiko

perbankan syariah yang masih pada taraf penyempurnaan, maka selain

faktor pelemahan kinerja sektor riil, secara internal faktor yang diduga

turut berperan dalam terjadinya penurunan kualitas pembiayaan

diantaranya keputusan pembiayaan yang kurang berhati-hati serta

penilaian risiko dan harga yang kurang sensistif mengantisipasi

penurunan suku bunga konvensional yang memicu adanya nasabah

yang meninggalkan ataupun mengalihkan pembiayaan dari perbankan

syariah. (Bank Indonesia, 2010:36).

Hasil penelitian ini mendukung teori dari Indriani Laila Qodriasari

(2014) bahwa pendapatan pembiayaan murabahah memiliki pengaruh

Page 146: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

126

negatif signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah dapat

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pada tahun 2011-

2013 terdapat kenaikan NPF di bank syariah karena meningkatnya

kredit macet. Dan dalam penelitian Reinissa R. (2015) bahwa

murabahah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Return On

Asset (ROA) disebabkan adanya run off atau penurunan kewajiban

murabahah dan pembiayaan murabahah terdapat percepatn pelunasan.

c. Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah Indonesia.

Peranan perbankan syariah mulai tampak dalam memberikan andil

dalam perekonomian nasional dan sistem perbankan nasional terutama

pada terjadinya gejolak di sektor keuangan. Perbankan syariah tidak

terlalu terpengaruh atas terjadinya tekanan gejolak keuangan

internasional ke dalam sistem keuangan domestik. Hal tercermin dari

tingkat rasio pembiayaan tidak lancar (NPF) yang relatif stabil selama

periode pengamatan. Meskipun masih relatif baru tumbuh dan

berkembang di Indonesia, perbankan syariah senantiasa menunjukkan

prestasi yang baik hingga saat ini. Prestasi yang dihasilkan dapat

dilihat dari kinerja keuangan perbankan melalui pendekatan

profitabilitas yang diwakili oleh Return on Asset (ROA).

Menurut Sartono (2010), Non Performing Financing (NPF)

merupakan pembiayaan non lancar yang telah disalurkan oleh

perbankan syariah dalam suatu periode tertentu. Rasio NPF merupakan

Page 147: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

127

indikator terhadap pembiayaan yang tidak lancar sehingga

berpengaruh terhadap perolehan pendapatan. Bila rasio NPF

meningkat maka berarti biaya cadangan penghapusan aktiva produktif

semakin besar dan akan mempengaruhi tingkat pendapatan pada

periode yang ditetapkan. Hal ini bertepatan dengan hasil regresi

penelitian ini bahwa NPF memiliki hubungan yang negatif dengan

ROA Bank Umum Syariah.

Pada hasil penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

variabel Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh yang

signifikan dan berkorelasi negatif terhadap Return On Asset (ROA)

Bank Umum Syariah Indonesia. Pada hasil statistik dibuktikan dengan

tingkat koefisien -0.182967 dan tingkat probabilitas sebesar 0,0010

yang berarti lebih kecil dati tingkat signifikansi α = 5% (menerima H1

dan menolak H0).

Rasio NPF yang tinggi akan menurunkan tingkat pembiayaan, hal

ini disebabkan karena ketika terjadi banyak pembiayaan bermasalah,

bank perlu berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan pembiayaan

sehingga pembiayaan yang diberikan harus melalui proses seleksi yang

panjang, hal ini berakibat penyaluran pembiayaan menjadi sedikit.

Menurut Wiroso (2005), banyaknya penyaluran dana yang tidak

melakukan pembayaran angsuran akan berdampak pada pendapatan

yang dibagi antara bank dan shahibulmaal, artinya semakin sedikit

Page 148: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

128

pendapatan bank diakibatkan banyak pembiayaan yang bermasalah

sehingga berdampak pada pembiayaan yang menurun.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan untuk masa yang akan

datang perbankan syariah lebih memperketat pengawasan kegiatan

nasabahnya agar tidak terjadi side striming atau penggunaan dana yang

tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam kontrak serta mengawasi

agar tidak terjadinya penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila

nasabahnya tidak jujur sehingga resiko besarnya NPF dapat

dikendalikan dan dapat meningkatkan profit.

d. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia.

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

merupakan ukuran tingkat efisiensi bagi suatu lembaga perbankan

dengan membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional. Tingkat efisiensi dimaksud mempunyai pengaruh

terhadap laba (return) yang akan diperoleh pada akhir periode

pembukuan. Tingginya rasio BOPO menandakan tinginya biaya

operasional, biaya operasional yang tinggi ini menandakan tidak

efisiennya perbankan tersebut. Dikarenakan tidak efisien maka

pembiayaan juga mengalami penurunan. Semakin rendah BOPO

berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya

operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang

diperoleh bank akan besar. Keuntungan yang besar akan

Page 149: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

129

memungkinkan bank untuk menyalurkan pemniayaan lebih banyak.

Hal ini bertepatan dengan hasil regresi penelitian ini bahwa BOPO

memiliki hubungan yang negatif dengan ROA Bank Umum Syariah

Pada hasil penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

variabel BOPO memiliki pengaruh yang signifikan dan berkorelasi

negatif terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah

Indonesia. Pada hasil statistik dibuktikan dengan tingkat koefisien -

0.058010 dan tingkat probabilitas sebesar 0,0000 yang berarti lebih

kecil dati tingkat signifikansi α = 5% (menerima H1 dan menolak H0).

Hal ini pun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhian

Dayinta (2012), M. Shalahuddin Fahmy (2013) dan Gufran Hasan

(2014) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa BOPO BOPO

memiliki pengaruh yang signifikan dan berkorelasi negatif terhadap

ROA Bank Umum Syariah.

Page 150: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

130

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian mengenai

pengaruh Good Corporate Governance (GCG), pembiayaan murabahah, Non

Performing Financing (NPF), dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah Indonesia periode Januari 2008 – Desember 2014 adalah sebagai

berikut :

1. Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dapat diketahui hasil

pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Good Corporate

Governance (GCG), pembiayaan murabahah, Non Performing Financing

(NPF), dan BOPO secara bersama-sama mampu menjelaskan pengaruh

terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah Indonesia dengan

probabilitas F-statistik sebesar 0,000000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 5%.

2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa :

a. Variabel Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan

dan berkorelasi positif terhadap ROA Bank Umum Syariah Indonesia.

Pada hasil penelitian apabila Good Corporate Governance meningkat

sebesar 1 persen, maka ROA Bank Umum Syariah akan meningkat

sebanyak 0,31%.

Page 151: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

131

b. Variabel murabahah berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif

terhadap ROA Bank Umum Syariah Indonesia. Pada hasil penelitian

apabila murabahah meningkat sebesar 1 persen, maka ROA Bank

Umum Syariah akan menurunkan sebanyak 0,47%.

c. Variabel Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan dan

berkorelasi negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah Indonesia.

Pada hasil penelitian apabila NPF meningkat sebesar 1% maka akan

menurunkan ROA sebesar 0,18%.

d. Variabel BOPO berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif

terhadap ROA Bank Umum Syariah Indonesia. Pada hasil penelitian

apabila BOPO meningkat 1 % maka akan menurunkan ROA sebesar

0,05%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, Good Corporate Governance (GCG),

pembiayaan murabahah, Non Performing Financing (NPF), dan BOPO

memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah Indonesia. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan

beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi pengambilan

kebijakan yaitu sebagai berikut :

1. Institusi terkait, yaitu :

a. Bagi Bank Syariah diharapkan dapat meningkatkan kualitas penerapan

GCG sesuai dengan PBI No.11/13/PBI/2009 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Page 152: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

132

Usaha Syariah, SEBI No.12/13/DPbS/2010 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dan SEBI No.8/19/DPbS/2006 tentang Pedoman Pengawasan

Syariah dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan bagi Dewan

Pengawas Syariah.. Terciptanya Good Corporate Governance (GCG)

dalam organisasi merupakan salah satu penjabaran dari terlaksananya

mekanisme pengelolaan resiko organisasi melalui sistem yang

dirancang dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang

mungkin terjadi. Penerapan aturan BI mengenai penerapan GCG

sendiri ditujukan untuk mengurangi risiko.

b. Bank Umum Syariah perlu meningkatkan kekuatan internal bank

dalam melakukan penilai terhadap calon nasabah guna menghindari

kredit macet yang dapat menurunkan profitabilitas bank. Bank Umum

Syariah perlu mingkatkan kualitas SDM dalam memberikan

pembiayaan sehingga diharapkan dengan kualitas SDM yang memiliki

pemahaman tentang pembiayaan syariah, mampu menerapkan akad-

akad pembiayaan dalam sektor ekonomi yang lebih luas.

c. Bagi pemerintah untuk selalu mengevaluasi dan lebih mengembangkan

kinerja perbankan secara profesional dari sistem perbankan syariah

yang telah dijalankan saat ini sehingga dapat meningkatkan

profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.

d. Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengganti Bapepam-LK diharapkan

kedepannya bisa lebih efektif melakukan pembagian peran dalam

Page 153: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

133

melakukan pengawasan lembaga keuangan dan juga ikut dalam

pengembangan perbankan syariah di Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnnya diharapkan dapat menambahkan variabel-

variabel lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi pembentukan

Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah, sebaiknya juga diteliti

selain keempat variabel yang telah digunakan dalam penelitian ini.

Sehingga dapat semakin memperkuat pengaruh profitabilitas perbankan

syariah.

Page 154: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

134

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ifham Sholihin, 2010. “Buku Pintar Ekonomi Syariah”, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Alghifari, 2013. “Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi”, Yogyakarta :BPFE-Yogyakarta.

Ali, Irfan, 2002. “Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam HubunganAgensi”, Lintasan Ekonomi Vol.XIX. No.2. Juli.

Ali, Masyhud, 2006. “Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia UsahaMenghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”, PT Raja Grafindo.

Almilia dan Hendriningtyas, 2005. “Analisis Rasio CAMEL Terhadap KondisiPerbankan”, Erlangga, Jakarta.

Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001. “ Bank Syariah”, Gema Insani Press, Jakarta.

Arifin, Zainul, 2006. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Cetakankeempat, Pustaka Alvabet, Jakarta.

Ariefianto, Moch Doddy, 2012. “Ekonometrika : Efisiensi dan Aplikasi denganmenggunakan Eviews”, Erlangga, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. “Metodologi Penelitian”. Penerbit PT. Rineka Cipta.Jakarta.

Bank Indonesia, 2007. “Himpunan Ketentuan Tingkat Kesehatan PerbankanSyariah”, Perbankan Syariah, Jakarta.

Brigham, Eugene dan Houston Joel. 2001. “Manajemen Keuangan”, Erlangga,Jakarta.

Danupranata, Gita, 2013. “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”, SalembaEmpat, Jakarta.

Dayinta, Dhian Pratiwi, 2012. “Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadapReturn On Asset (ROA) Bank Umum Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Diponogoro.

Dendawijaya, Lukman, 2009. “Manajemen Perbankan”, Edisi kedua, GhaliaIndonesia, Jakarta.

Fahmi, Irham, 2012. “Analisis Laporan Keuangan”, Alfabeta, Bandung.

Fahmy, Muhammad Shalahuddin, 2013. “Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDRterhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Syariahdan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 155: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

135

Fraser, L.M. dan Ormiston, A, 2008. “Memahami Laporan Keuangan EdisiKetujuh”, PT. Macanan Jaya, Indonesia.

Gujarati, Damodar N, 2006. ”Dasar-dasar Ekonometrika”, Edisi ketiga jilid 1,Erlangga, Jakarta.

Gunawan, Hendra, 2013. “Analisis Pengaruh Jumlah Pembiayaan Murabahah,Mudharabah, dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas (StudiKasus Bank Syariah Mandiri Periode 2007-2011)” Skripsi S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Jakarta.

Hanafi dan Halim, 2007. “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi ketiga, UPP STIMYKPN, Yogyakarta.

Hamid, Abdul dan Ahmad Rodoni, 2010. “Pedoman Penulisan Skripsi”, FEBUIN Jakarta.

Hamja, Yahya, 2008, “Modul Ekonometrik”, Jakarta

Hamzah, Iqbal Ali, 2014. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Kualitas AsetProduktif terhadap Profitabilitas PT. Bank BRI Syariah Periode 2009-2013”,Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Husnan, Suad, 2001. “Dasar – dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,Edisi Ketiga”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

IFSB Report 2010.

Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2008. “Penerapan Good CorporateGovernance”, Kencana, Jakarta.

Isnawati Rais dan Hasanudin, 2011. “Fiqih Muamalah dan Aplikasinya padaLKS”, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Isra, 2010. “Islamic Financial System: Principles and Operations”, Isra Press:Kuala Lumpur.

Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. “Theory of the Firm : ManagerialBehavior, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of FinancialEconomics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible from:http://papers.ssrn.com

Karimah, Aimmatul, 2012. “Analisis Perbandingan Kinerja KeuanganPerbankan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance(GCG).” Skripsi S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kasmir, 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Revisi. PTRajagrafindo Persada, Jakarta.

Komite Cadbury. 1992. “The Business Roundtable, Statement On CorporateGovernance”, Washington DC.

Page 156: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

136

Kuncoro, M. dan Suhardjono, 2005. “Manajemen Perbankan: Teori danAplikasi” Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Lukman, Dendawijaya, 2009. “Manajemen Perbankan”, Ghalia Indonesia,Jakarata.

Muhson, Ali. 2006. “Teknik Analisis Data Kuantitatif”, Yogyakara: UniversitasNegeri Yogyakarta.

Nachrowi, dan Hardius Usman, 2002, “Penggunaan Teknik Ekonometri”, Jakarta;Rajawali Pers.

Nuswandari, Cahyani, 2009. “Pengaruh Corporate Governance Perception Indexterhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di BursaEfek Jakarta” Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Fakultas EkonomiUniversitas Stikubank Semarang.

Oktaviana, Ulfi Kartika, 2012. “Financial Ratio to distinguish Banks, IslamicBusiness Units and Conventional Banks in Indonesia”, Kementerian AgamaRepublik Indonesia, Jakarta.

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2008

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2009

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2010

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2011

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2012

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2013

Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah tahun 2008”, Berita diakses 13 Juni dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2014

Page 157: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

137

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. No.11/13/PBI/2009 tentang PelaksanaanGood Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit UsahaSyariah

Purba, Siti Hadizah, 2010, “Good Corporate Governance (GCG) PadaPerbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance BagiBank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”, Skripsi S1 UniversitasSumatra Utara.

Rama, Ali, 2014. “Analisis Komparatif Model Shariah Governance LembagaKeuangan Syariah: Studi Kaus Negara ASEAN”, Laporan PenelitianPublikasi Nasional, Jakarta.

Riyadi, Slamet. 2006. “Banking Asset and Liability Management”, Edisi Ketiga,Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Rosadi, D. 2012. “Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan denganEviews” (Aplikasi untuk bidang ekonomi, bisnis, dan keuangan). Yogyakarta.

Sartono, Doddi, 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja KeuanganPerbankan Syariah di Indonesia : Periode Tahun 2004-2008.”, Tesis S2Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sarwako, H, 2003. “Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip Good CorporateGovernance pada PT Aneka Tambang Tbk”. Universitas Indonesia, Jakarta.

Solikhah, 2013. “Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan SesudahPenerapan Good Corporate Governance pada Perbankan Konvensional danPerbankan Syariah.” Skripsi S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sholihin, Ismail, 2010. “Corporate social responsibility from charity tosustainability”, Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono, 2010. “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, Bandung.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.12/13/DPbS/2010 tentang PelaksanaanGood Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit UsahaSyariah

Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah besertaPenjelasannya.

Wachowics, Jhon M, 2005. “Manajemen Keuangan”, Pustaka, Bandung.

Wardhany, Nurhastuty dan Arshad, S., 2012. “The Role of Shariah Board inIslamic Banks: A Case Study of Malaysia, Indonesia, and BruneiDarussalam”, Second Isra Colloquium.

Page 158: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

138

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, 1993. “Dasar – dasar ManajemenKeuangan Jilid 2”, Liberty, Yogyakarta.

Wibowo, 2008, “Manajemen Kinerja”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Widarjono Agus. 2010. “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, Edisi Pertama.UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Wijaya, Toni, “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”, Graha, Yogyakarta,2013.

Winarno, Wing Wahyu, 2011. “Analisis Ekonometrika dan Statistika denganEviews”, Edisi ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Wiroso, 2005. “Jual Beli Murabahah.” UII Press, Yogyakarta.

Wolfhenson, James D, 1999. “Good Corporate Governace, Pengertian danKonsep Dasar”, President of The World Bank.

Zainuri, A. Wangsawidjaja, 2012. “Pembiayaan Bank Syariah”, PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.

Zamani, Muhammad Ihwan Umar, 2012. “Kinerja keuangan sebelum dansesudah penerapan GCG pada PT.Bank Negara Indonesia Tbk. dengan ROA,ROE, NPM, dan CAR” Journal Universitas Brawijaya.

Page 159: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

139

LAMPIRAN

Lampiran 1

Tabel Data Penelitian Periode Januari 2008 – Desember 2014

Thn/Bln ROA (%)Murabahah

(MiliarRupiah)

NPF (%) BOPO (%) Dummy (%)

2008.1 1.75 15801 4.18 81.53 0

2008.2 1.81 15845 4.07 75.78 0

2008.3 1.93 16977 4.17 76.28 0

2008.4 1.83 17935 4.39 76.98 0

2008.5 1.82 18591 4.94 73.48 0

2008.6 1.81 19810 4.23 72.94 0

2008.7 1.82 20704 4.17 72.44 0

2008.8 1.96 21424 4.04 73.87 0

2008.9 1.84 22044 4.12 73.6 0

2008.1 1.81 22457 4.49 74.06 0

2008.11 1.68 22639 4.97 79.1 0

2008.12 1.57 22486 3.95 81.75 0

2009.1 2.11 22437 4.39 77.35 0

2009.2 2.15 22574 4.61 74.61 0

2009.3 2.44 22732 5.14 67.61 0

2009.4 2.29 23001 5.17 70.94 0

2009.5 2.22 23490 4.77 72.67 0

2009.6 2.16 24245 4.39 73.56 0

2009.7 2.12 24381 5.15 74.54 0

2009.8 2.08 24632 5.61 75.22 0

2009.9 1.18 25046 5.72 84.05 0

2009.1 1.46 25499 5.51 83.28 0

2009.11 1.28 25570 5.54 83.08 0

2009.12 1.18 26321 4.01 84.39 0

2010.1 1.75 26532 4.36 84.87 1

2010.2 1.96 27288 2.23 79.73 1

2010.3 2.73 28269 4.53 76.27 1

2010.4 2.36 28922 4.47 77.15 1

2010.5 1.35 29744 4.77 85.79 1

Page 160: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

140

2010.6 1.66 31108 3.89 79.99 1

2010.7 1.87 32027 4.14 79.77 1

2010.8 1.73 33310 4.1 80.36 1

2010.9 1.87 33967 3.95 79.1 1

2010.1 1.89 34831 3.95 78.94 1

2010.11 1.73 36214 3.99 77.7 1

2010.12 1.67 37508 3.02 80.54 1

2011.1 2.26 37855 3.28 75.75 1

2011.2 1.81 38983 3.66 79.56 1

2011.3 1.97 40877 3.6 77.63 1

2011.4 1.9 42453 3.79 78.78 1

2011.5 1.84 44118 3.76 79.05 1

2011.6 1.84 46161 3.55 78.13 1

2011.7 1.86 47453 3.75 77.13 1

2011.8 1.81 49455 3.53 77.65 1

2011.9 1.91 49883 3.5 77.54 1

2011.1 1.75 52148 3.11 78.03 1

2011.11 1.88 53993 2.74 77.92 1

2011.12 1.79 56365 2.52 78.41 1

2012.1 1.86 56473 2.68 86.22 1

2012.2 1.79 58326 2.82 78.39 1

2012.3 1.83 59165 2.76 77.77 1

2012.4 1.89 61895 2.85 77.77 1

2012.5 1.99 64544 2.93 76.24 1

2012.6 2.65 67752 2.88 75.74 1

2012.7 2.05 70730 2.92 75.87 1

2012.8 2.04 73826 2.78 75.89 1

2012.9 2.07 77153 2.74 75.44 1

2012.1 2.11 80953 2.58 75.04 1

2012.11 2.09 83826 2.5 75.29 1

2012.12 2.14 88004 2.22 74.75 1

2013.1 2.62 89665 2.49 70.43 1

2013.2 2.19 92792 2.72 72.06 1

2013.3 2.39 97415 2.75 72.95 1

2013.4 2.29 98368 2.85 73.95 1

2013.5 2.07 100184 2.92 76.87 1

Page 161: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

141

2013.6 2.01 102588 2.64 76.18 1

2013.7 2.02 104718 2.75 76.13 1

2013.8 2.01 105061 3.01 77.87 1

2013.9 2.04 106779 2.8 77.98 1

2013.1 1.14 107484 2.96 79.06 1

2013.11 1.26 108128 3.08 78.59 1

2013.12 2 110565 2.62 78.21 1

2014.1 0.48 109803 3.01 80.05 1

2014.2 0.64 110047 3.53 83.77 1

2014.3 1.16 111727 3.22 91.9 1

2014.4 1.09 112288 3.48 84.5 1

2014.5 1.09 112820 3.48 76.49 1

2014.6 1.12 114322 3.9 71.76 1

2014.7 1.05 114128 4.31 79.8 1

2014.8 0.93 114002 4.58 81.2 1

2014.9 0.97 114891 4.67 82.39 1

2014.1 0.92 115088 4.58 75.61 1

2014.11 0.87 115602 4.86 93.5 1

2014.12 0.8 117371 4.33 79.28 1Sumber : OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Page 162: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

142

Lampiran 2

Tabel Data Penelitian dalam Bentuk LN Periode Januari 2008 – Desember2014

Thn/Bln ROA (%) ln_Murabahah NPF (%) BOPO (%) Dummy (%)

2008.1 1.75 9.67 4.18 81.53 0

2008.2 1.81 9.67 4.07 75.78 0

2008.3 1.93 9.74 4.17 76.28 0

2008.4 1.83 9.79 4.39 76.98 0

2008.5 1.82 9.83 4.94 73.48 0

2008.6 1.81 9.89 4.23 72.94 0

2008.7 1.82 9.94 4.17 72.44 0

2008.8 1.96 9.97 4.04 73.87 0

2008.9 1.84 10 4.12 73.6 0

2008.1 1.81 10.02 4.49 74.06 0

2008.11 1.68 10.03 4.97 79.1 0

2008.12 1.57 10.02 3.95 81.75 0

2009.1 2.11 10.02 4.39 77.35 0

2009.2 2.15 10.02 4.61 74.61 0

2009.3 2.44 10.03 5.14 67.61 0

2009.4 2.29 10.04 5.17 70.94 0

2009.5 2.22 10.06 4.77 72.67 0

2009.6 2.16 10.1 4.39 73.56 0

2009.7 2.12 10.1 5.15 74.54 0

2009.8 2.08 10.11 5.61 75.22 0

2009.9 1.18 10.13 5.72 84.05 0

2009.1 1.46 10.15 5.51 83.28 0

2009.11 1.28 10.15 5.54 83.08 0

2009.12 1.18 10.18 4.01 84.39 0

2010.1 1.75 10.19 4.36 84.87 1

2010.2 1.96 10.21 2.23 79.73 1

2010.3 2.73 10.25 4.53 76.27 1

2010.4 2.36 10.27 4.47 77.15 1

2010.5 1.35 10.3 4.77 85.79 1

2010.6 1.66 10.35 3.89 79.99 1

2010.7 1.87 10.37 4.14 79.77 1

Page 163: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

143

2010.8 1.73 10.41 4.1 80.36 1

2010.9 1.87 10.43 3.95 79.1 1

2010.1 1.89 10.46 3.95 78.94 1

2010.11 1.73 10.5 3.99 77.7 1

2010.12 1.67 10.53 3.02 80.54 1

2011.1 2.26 10.54 3.28 75.75 1

2011.2 1.81 10.57 3.66 79.56 1

2011.3 1.97 10.62 3.6 77.63 1

2011.4 1.9 10.66 3.79 78.78 1

2011.5 1.84 10.69 3.76 79.05 1

2011.6 1.84 10.74 3.55 78.13 1

2011.7 1.86 10.77 3.75 77.13 1

2011.8 1.81 10.81 3.53 77.65 1

2011.9 1.91 10.82 3.5 77.54 1

2011.1 1.75 10.86 3.11 78.03 1

2011.11 1.88 10.9 2.74 77.92 1

2011.12 1.79 10.94 2.52 78.41 1

2012.1 1.86 10.94 2.68 86.22 1

2012.2 1.79 10.97 2.82 78.39 1

2012.3 1.83 10.99 2.76 77.77 1

2012.4 1.89 11.03 2.85 77.77 1

2012.5 1.99 11.08 2.93 76.24 1

2012.6 2.65 11.12 2.88 75.74 1

2012.7 2.05 11.17 2.92 75.87 1

2012.8 2.04 11.21 2.78 75.89 1

2012.9 2.07 11.25 2.74 75.44 1

2012.1 2.11 11.3 2.58 75.04 1

2012.11 2.09 11.34 2.5 75.29 1

2012.12 2.14 11.39 2.22 74.75 1

2013.1 2.62 11.4 2.49 70.43 1

2013.2 2.19 11.44 2.72 72.06 1

2013.3 2.39 11.49 2.75 72.95 1

2013.4 2.29 11.5 2.85 73.95 1

2013.5 2.07 11.51 2.92 76.87 1

2013.6 2.01 11.54 2.64 76.18 1

2013.7 2.02 11.56 2.75 76.13 1

Page 164: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

144

2013.8 2.01 11.56 3.01 77.87 1

2013.9 2.04 11.58 2.8 77.98 1

2013.1 1.14 11.59 2.96 79.06 1

2013.11 1.26 11.59 3.08 78.59 1

2013.12 2 11.61 2.62 78.21 1

2014.1 0.48 11.61 3.01 80.05 1

2014.2 0.64 11.61 3.53 83.77 1

2014.3 1.16 11.62 3.22 91.9 1

2014.4 1.09 11.63 3.48 84.5 1

2014.5 1.09 11.63 3.48 76.49 1

2014.6 1.12 11.65 3.9 71.76 1

2014.7 1.05 11.65 4.31 79.8 1

2014.8 0.93 11.64 4.58 81.2 1

2014.9 0.97 11.65 4.67 82.39 1

2014.1 0.92 11.65 4.58 75.61 1

2014.11 0.87 11.66 4.86 93.5 1

2014.12 0.8 11.67 4.33 79.28 1

Page 165: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

145

Lampiran 3

Hasil Regresi Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: ROAMethod: Least SquaresDate: 09/01/15 Time: 23:51Sample: 2008M01 2014M12Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.85321 1.022165 11.59617 0.0000DUMMY 0.310148 0.129121 2.401995 0.0187

LN_MURABAHAH -0.473130 0.079497 -5.951508 0.0000NPF -0.182967 0.053283 -3.433864 0.0010

BOPO -0.058010 0.008437 -6.875627 0.0000

R-squared 0.588076 Mean dependent var 1.775714Adjusted R-squared 0.567219 S.D. dependent var 0.461154S.E. of regression 0.303375 Akaike info criterion 0.509987Sum squared resid 7.270892 Schwarz criterion 0.654678Log likelihood -16.41945 Hannan-Quinn criter. 0.568152F-statistic 28.19575 Durbin-Watson stat 1.554922Prob(F-statistic) 0.000000

Page 166: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

146

Lampiran 4

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: ResidualsSample 2008M01 2014M12Observations 84

Mean -3.15e-15Median -0.013909Maximum 0.670192Minimum -0.997558Std. Dev. 0.295975Skewness -0.304983Kurtosis 3.652560

Jarque-Bera 2.792629Probability 0.247507

Uji Multikolinieritas

DUMMY LN_MURABAHAH

NPF BOPO

DUMMY 1.000000 0.760818 -0.654264 0.225210

LN_MURABAHAH

0.760818 1.000000 -0.582641 0.149641

NPF -0.654264 -0.582641 1.000000 0.100471

BOPO 0.225210 0.149641 0.100471 1.000000

Page 167: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

147

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.905833 Prob. F(13,70) 0.0440Obs*R-squared 21.95887 Prob. Chi-Square(13) 0.0560Scaled explained SS 25.75970 Prob. Chi-Square(13) 0.0183

Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 09/02/15 Time: 00:01Sample: 2008M01 2014M12Included observations: 84Collinear test regressors dropped from specification

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 43.10526 17.26299 2.496976 0.0149DUMMY 9.135930 4.305189 2.122074 0.0374

DUMMY*LN_MURABAHAH -0.687734 0.376675 -1.825802 0.0721

DUMMY*NPF 0.010715 0.161492 0.066353 0.9473DUMMY*BOPO -0.026116 0.017712 -1.474456 0.1448

LN_MURABAHAH -7.640381 2.928500 -2.608974 0.0111LN_MURABAHAH^2 0.345628 0.132376 2.610954 0.0110

LN_MURABAHAH*NPF -0.027364 0.053164 -0.514707 0.6084LN_MURABAHAH*BOPO 0.011491 0.010763 1.067585 0.2894

NPF 0.869084 0.659468 1.317857 0.1918NPF^2 -0.004182 0.046228 -0.090474 0.9282

NPF*BOPO -0.007091 0.005583 -1.270074 0.2083BOPO -0.179484 0.126698 -1.416629 0.1610

BOPO^2 0.000608 0.000621 0.978048 0.3314

R-squared 0.261415 Mean dependent var 0.086558Adjusted R-squared 0.124249 S.D. dependent var 0.141821S.E. of regression 0.132719 Akaike info criterion -1.050159Sum squared resid 1.232996 Schwarz criterion -0.645023Log likelihood 58.10669 Hannan-Quinn criter. -0.887298F-statistic 1.905833 Durbin-Watson stat 1.917671Prob(F-statistic) 0.044035

Page 168: ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52468...3. Kakak-kakakku tercinta yaitu Golda Liken dan Indira Cempakasari yang telah memberikan

148

Uji Autokolerasi

R-squared 0.588076 Mean dependent var 1.775714Adjusted R-squared 0.567219 S.D. dependent var 0.461154S.E. of regression 0.303375 Akaike info criterion 0.509987Sum squared resid 7.270892 Schwarz criterion 0.654678Log likelihood -16.41945 Hannan-Quinn criter. 0.568152F-statistic 28.19575 Durbin-Watson stat 1.554922Prob(F-statistic) 0.000000